Studi Kasus Dh

download Studi Kasus Dh

of 24

description

asdaddasdsadasda

Transcript of Studi Kasus Dh

STUDI KASUS PASIEN

BRONCHITIS AKUT PADA DEWASA DENGAN PENDEKATAN KEDOKTERAN KELUARGA DI PUSKESMASKECAMATAN KEBON BAWANG PERIODE 25 JANUARI 26 FEBRUARI 2016

Pembimbing :dr. Yusnita M.Kesdr. Hanafi

Disusun oleh :Adhi Pratama1102010004

KEPANITERAAN KEDOKTERAN KELUARGA BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI JAKARTAPERNYATAAN PERSETUJUAN

Laporan Hasil Studi Kasus Pasien dengan judul Bronchitis Akut Pada Dewasa Dengan Pendekatan Kedokteran Keluarga Wilayah Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading Periode 11 Agustus 2014 22 Agustus 2014 telah disetujui oleh pembimbing untuk di presentasikan dalam rangka memenuhi salah satu tugas Kepaniteraan Kedokteran Keluarga Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi.

Jakarta, Agustus 2014 Pembimbing,

dr.Yusnita, M.Kes

KATA PENGANTAR

Assalamua`alaikum, Wr. WbAlhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT dengan terselesaikannya Laporan Studi Kasus Pasien yang berjudul Gastroenteritis Akut Pada Dewasa Dengan Pendekatan Kedokteran Keluarga di Puskesmas Kecamatan Kebon Bawang 1 Periode 25 Januari 05 Februari 2016 . Tujuan penulis menyusun laporan ini adalah dalam rangka memenuhi tugas Kepaniteraan Kedokteran Keluarga Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi.Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar- besarnya kepada :1. Dr. Yusnita , M.Kes selaku dosen pembimbing dan dosen staf pengajar Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi2. Dr. Sugma Agung P, MARS, selaku Koordinator Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Keluarga dan staf pengajar Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Keluarga Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi.3. Dr. Citra Dewi, M.Kes, selaku Sekretaris Kepaniteraan Kedokteran Keluarga dan staf pengajar Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi.4. Rifda Wulansari, SP, M.Kes, selaku staf pengajar Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi5. Dr. Dian Mardiyah, M.KK, selaku staf pengajar Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi6. Dr. H. Sumedi Sudarsono, MPH, Dr. Fathul Jannah, M. Si, dan Rifqatussa`adah, SKM, M.Kes, selaku staf pengajar Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi.7. Dr. Hanafi selaku pembimbing selama kegiatan di Puskesmas Kebon Bawang 1 ,Tanjung Priok ,Jakarta Utara8. Seluruh tenaga kesehatan yang terkait di Puskesmas Kecamatan Kebon Bawang 1, Tanjung Priok, Jakarta Utara.9. Seluruh rekan sejawat yang telah memberikan motivasi dan kerjasama sehingga tersusun laporan ini.Semoga laporan ini dapat berguna bagi semua pihak yang terkait.Wassalamu`alaikum, Wr. Wb

Jakarta, Februari 2016

Penulis

BERKAS PASIENA. Identitas PasienNama : Ny. AJenis kelamin: PerempuanUmur: 30 tahunStatus: Menikah Alamat : Jl. Swasembada Barat III no 13 RT 08/09, Kelurahan Kebon Bawang, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta UtaraPekerjaan: Asisten dosenPendidikan: S2Agama: IslamSuku: SundaTempat berobat: Puskesmas Kelurahan Kebon Bawang 1Tanggal berobat: 2 Februari 2016

B. AnamnesaAutoanamnesa dan alloanamnesa yang dilakukan pada tanggal 2 Februari 2016.1. Keluhan Utama: Batuk berdahak sejak 1 minggu yang lalu2. Keluhan Tambahan: -3. Riwayat Penyakit Sekarang:Pasien datang dengan keluhan utama batuk berdahak sejak 1 minggu sebelum berobat, batuk pada pasien diawali dengan batuk kering, namun 4 hari yang lalu batuk mulai mengeluarkan dahak berwarna putih yang kemudian menjadi kehijauan, batuk dirasakan pasien terutama pada malam hari. Ketika batuk pasien merasakan lemas dan sesak.Selain batuk pasien juga meraskan demam disertai sejak 3 hari yang lalu, siklus demam dirasakan hilang timbul, timbul pada malam hari dan hilang di pagi hari, pusing yang dirasakan pasien bersifat seperti melayang dan dirasakan terus menerus oleh pasien.Pasien juga mengalami mual dan muntah, muntah diawali dengan rasa mual terutama pada pagi hari. Keluhan nyeri perut, gangguan buang air besar dan buang air kecil disangkal.Pasien mengakui beberapa hari terakhir sebelum mulai batuk, pasien merasa badannya kurang sehat dan lemas, keadaan tersebut mulai diraskan pasien sesaat sebelum pasien pulang dari luar negri. Pasien memiliki riwayat alergi terhadap debu, namun pasien menyangkal pernah terpapar debu dalam beberapa hari terakhir. Pasien memiliki harapan dapat sembuh dari penyakitnya secepat mungkin karena penyakit tersebut cukup mengganggu dan ditakutkan akan menular kepada keluarganya, serta mendapatkan informasi yang cukup mengenai penanganan dan pencegahan penyakit yang dideritanya.

1. Riwayat Penyakit Dahulu Riwayat Hipertensi, Asma, Diabetes Melitus disangkal.Pasien memiliki riwayat Alergi terhadap DebuRiwayat penyakit yang sama sebelumnya pernah dialami pasien sekitar 3 bulan yang lalu.

2. Riwayat Penyakit KeluargaRiwayat Hipertensi, Diabetes Melitus Di keluarga pasien disangkal.Dan di keluarga pasien tidak ada yang memiliki keluhan seperti pasien

3. Riwayat Sosial EkonomiBiaya hidup pasien dan anggota keluarga diperoleh dari penghasilan pasien yang bekerja sebagai asisten dosen di taiwan dengan penghasilan sebesar Rp. 4.500.000 per bulan dan suami pasien yang bekerja sebagai karyawan swasta sebesar Rp. 9.000.000 per bulan. Jumlah tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari hari. Sedangkan sebagian sisanya disisihkan untuk kebutuhan rumah tangga lainnya seperti biaya bulanan, Pendidikan anggota keluarga, dan lain-lain.

4. Riwayat KebiasaanPasien saat ini sedang menjalani pendidikan dan merupakan seorang asisten dosen yang bekerja di sebuah universitas di taiwan dan setiap 2 - 4 minggu pasien pulang ke indonesia untuk menemui keluarganya. Rumah tinggal pasien diakui cukup rapih dan tidak berdebu karena sering dibersihkan setiap 2 hari sekali. Pasien memiliki kebiasaan makan makanan di sekitar tempat bekerja. Riwayat merokok dan minum alkohol disangkal. Pasien sering minum minuman dingin yang dijual di mini market ataupun yang ia buat sendiri. Pasien terkadang lupa untuk mencuci tangan menggunakan air bersih dan sabun sebelum dan sesudah makan.

C. Pemeriksaan FisikPemeriksaan fisik tanggal 2 Februari 2016 : 1. Keadaan Umum: tampak sakit ringan2. Kesadaran : compos mentis3. Vital Sign Tekanan darah: 120/70 mmHg Nadi: 85 x/menit Respirasi: 22 x/menit Suhu: 37,40C4. Status Gizi Berat badan: 55 kg Tinggi badan: 158 cm (BB sekarang / BB ideal) x 100% = 55/ 52,2 x 100% = 105,3 % (gizi baik)5. Status Generalis Kepala: bentuk oval, simetris Rambut: Hitam, tumbuh lebat, tidak mudah dicabut Mata : konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-) pupil bulat, isokor, mata cekung (-) Hidung: septum tidak deviasi, tidak terdapat sekret Telinga: serumen (-/-) Mulut: bibir tidak sianosis, bibir tidak kering Leher : trakea di tengah, pembesaran KGB (+) ThoraxInspeksi: Pergerakan dinding dada simetris kanan dan kiri Palpasi: fremitus vocal dan taktil simetris kanan dan kiriPerkusi: sonor seluruh lapang paru, peranjakan paru-hati (+)Auskultasi: Pulmo : vesikuler kanan dan kiri, rhonki (+/+), wheezing (-/-) Cor : Bunyi jantung I-II reguler, murmur (-), Gallop (-) AbdomenInspeksi: simetris, datar, kelainan kulit (-),pelebaran vena (-)Auskultasi: bising usus normalPalpasi: hepatomegali (-), splenomegali (-), turgor kulit baik, nyeri tekan (-)Perkusi: timpani di semua lapang abdomen. Genitalia: tidak diperiksa Ekstremitas: akral hangat, edema (-), sianosis (-)

D. Pemeriksaan PenunjangTidak dilakukan

BERKAS KELUARGAA. Profil Keluarga1. Karakteristik Keluarga

a. Identitas Kepala Keluarga Nama : Tn. DJenis kelamin: Laki-lakiUmur: 32 tahunStatus: MenikahAlamat : Jl. Swasembada Barat III no 13 RT 08/09, Kelurahan Kebon Bawang, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta UtaraAgama: IslamPendidikan : S2Pekerjaan: Karyawan swasta

b. Struktur Komposisi Keluarga : Keluarga inti terdiri dari Tn.D sebagai ayah, Ny.A sebagai ibu dan satu orang anak.

Tabel 3. Anggota Keluarga yang Tinggal serumahNo.NamaKedudukan dalam keluargaGenderUmur PendidikanPekerjaanKeterangan

1. Tn. DKepala keluargaL32 thS2Karyawan SwastaTn.S selaku suami pasien, berperan sebagai kepala keluarga yang bertugas memberi nafkah dan pengambil keputusan di keluarga.

2.Ny. AIstriP30 thS2Asisten DosenNy.E selaku pasien berperan sebagai ibu rumah tangga yang bertanggung jawab untuk mengurusi pekerjaan rumah mengasuh dan mendidik anak-anak, serta mengurus kebutuhan keluarga sekaligus sebagai pencari nafkah.

3.An. RAnakL6 thTKpelajarAn. R Merupakan Anak pasien dan berperan menjalankan peranan psikososial sesuai dengan tingkat perkembangan

Tn. D dan Ny. A mempunyai 1 orang anak. Anak tinggal satu rumah dengan mereka. Mereka tidak memiliki pekerja rumah tangga. Anak pertamanya, yaitu An.R berusia 6 tahun.

c. Fungsi Keluarga1. Biologis: Untuk meneruskan keturunan Memelihara dan membesarkan anak Memenuhi kebutuhan gizi kleuarga Memelihara dan merawat anggota keluarga2. Psikologis: Memberikan kasih saying dan rasa aman Memberikan perhatian kepada anggota keluarga Membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga Memberikan identitas keluarga3. Sosial: Membina sosialisasi pada anak Membina norma-norma tingkah laku sesuai tingkat perkembangan anak Meneruskan nilai-nilai keluarga (kasih sayang, budi pekerti, tolong menolong)4. Ekonomi: Mencari sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga Pengaturan dan penggunaan penghasilan keluarga Menabung untuk memenuhi kebutuhan keluarga di masa yang akan datang misalnya pendidikan anak, jaminan hari tua.5. Pendidikan: Menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan, ketrampilan dan membentuk perilaku anak sesuai dengan bakat dan minat yang dimiliki. Mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan datang dalam memenuhi perannya sebagai orang dewasa. Mendidik anak sesuai dengan tingkat-tingkat perkembangannya.

2. Penilaian Status Sosial dan Kesejahteraan Hidupa. Lingkungan Tempat Tinggal

Tabel 4. Lingkungan Tempat TinggalStatus kepemilikan rumah: milik sendiriDaerah perumahan: tidak padat

Karakteristik Rumah dan LingkunganKesimpulan

Luas rumah: 80 m2Keluarga tinggal di rumah dengan status kepemilikan rumah sendiri yang terletak di lingkungan tidak padat penduduk. Rumah tersebut cukup nyaman untuk ditempati oleh seluruh anggota keluarga dan memenuhi syarat-syarat rumah sehat

Jumlah penghuni dalam satu rumah: 3 orang

Luas halaman rumah: 5 m2

Bertingkat/tidak bertingkat: tidak bertingkat

Lantai rumah terbuat dari: keramik

Dinding rumah terbuat dari: tembok

Jamban keluarga: ada

Tempat bermain: ada

Penerangan listrik: 1300 watt

Air bersih: ada (PAM) dan Pompa Air

Tempat pembuangan sampah: ada

b. Kepemilikan Barang-Barang BerhargaKeluarga Tn. D memiliki dua televisi, satu dispenser, memiliki satu kulkas, memiliki satu kompor gas double, satu unit kendaraan bermotor roda empat, satu unit kendaraan bermotor roda dua, satu unit laptop, tiga buah telefon genggam dan sebuah tablet.

c. Denah Rumah

Gambar 1. Denah Rumah

3. Penilaian Perilaku Kesehatan Keluargaa. Tempat BerobatJika ada salah satu anggota keluarga yang sakit, awalnya keluarga Tn.D mengobati sendiri dengan obat-obat yang dibeli sendiri di apotek, Namun, apabila sakit tidak sembuh-sembuh barulah keluarga Tn. D berobat ke puskesmas atau rumah sakit. b. Asuransi/Jaminan KesehatanBPJS Kesehatan (KIS)

4. Sarana Pelayanan Kesehatan (Puskesmas)

Tabel 5. Pelayanan KesehatanFaktorKeteranganKesimpulan

Cara mencapai pusat pelayanan kesehatanKendaraan pribadi atau Berjalan kaki Pasien berobat ke puskesmas sendiri atau diantar suaminya dengan menggunakan kendaraan pribadi atau berjalan kaki. Menurut Pasien tarif berobat di puskesmas cukup terjangkau, yaitu hanya Rp. 2000 dan sekarang sudah gratis, kualitas pelayanannya pun dinilai cukup memuaskan.

Tarif pelayanan kesehatanTerjangkau

Kualitas pelayanan kesehatanMemuaskan

5. Pola Konsumsi Makanan Keluargaa. Kebiasaan MakanKeluarga Tn. D makan sebanyak tiga kali sehari. Biasanya mereka makan pada pagi, siang dan malam hari. Ny. A biasanya memasak sendiri masakan untuk keluarganya, namun karena kesibukannya, Ny. A tidak sempat untuk memasak di rumah sehingga Tn. D membeli makanan di luar. An. R kadang dibekali makan siang oleh ibunya yang dapat dimakan pada saat istirahat sekolah. Menu makanan sehari-hari kadang bervariasi, contoh makanannya antara lain ikan, tahu, tempe, telur, daging ayam serta sayur bayam atau sop wortel. Keluarga ini jarang makan buah tetapi rutin minum susu. An. R minum susu setiap hari. Keluarga Tn. D kadang suka lupa untuk mencuci tangan menggunakan air bersih dan sabun sebelum dan sesudah makan. Mereka selalu merapikan dan membersihkan peralatan makan mereka setelah selesai makan.b. Penerapan Pola Gizi Seimbang Keluarga Tn. D dapat memenuhi pola gizi seimbang walaupun belum sempurna. Hal ini dikarenakan Tn. D dan An. R yang sering makan makanan di luar rumah yang kurang diketahui kebersihannya karena kesibukan Ny.A. Adapun menu makanan sehari-hari yang sering dimasak oleh Ny. A antara lain ikan, tahu, tempe, telur, daging, serta ayam sayur bayam atau sop wortel. Keluarga Tn.D jarang mengkonsumsi buah dan anak anaknya rutin minum susu setiap hari

c. Status gizi dan kebutuhan energiFood recall 3 hari terakhir pasien:Tanggal 1 Februari 2016

Tabel 6. Food Recall Tanggal 1 Februari 2016Jadwal MakanJenis makananKaloriProteinLemakKarbohidrat

PagiNasi putih 100 gram175 kkal4 g040 g

Telur ayam 1 butir (30 gram)47,5 kkal5 g3 g0

Tahu 1 buah (100 gram)80 kkal6 g3 g8 g

Minyak goreng 2 sdm90 kkal010 g0

Sayur bayam 100 g50 kkal3 g010 g

Teh manis (15 gram gula)50 kkal0 g0g7 g

Air Putih 1 gelas0000

SiangNasi Putih 200 gram350 kkal8 g080 g

Daging ayam potong47,5 kkal5 g3 g0

Minyak goreng 1 sdm90 kkal010 g0

Teh manis (15 gram gula)50 kkal0 g0g7 g

Air putih 3 gelas0000

MalamNasi putih 100 g175 kkal4 g040 g

Daging ayam 1 potong95 kkal10 g6 g 0

Tahu 2 buah (160 gram)160 kkal12 g6 g16 g

Minyak goreng 1 sdm90 kkal010 g0

Sayur bayam 100 g50 kkal3 g010 g

Teh manis (15 gram gula)50 kkal0 g0g7 g

Air putih 2 gelas0000

Dalam sehari asupan makanan dalam tubuh pasien ada 1650 kkalori, 60 gram protein, 51 gram lemak, 225 gram karbohidrat

Tanggal 2 Februari 2016

Tabel 7. Food Recall Tanggal 2 Februari 2016JadwalMakanJenis MakanKaloriProteinLemakKarbohidrat

PagiNasi putih 100 gram175 kkal4 g040 g

Daging ayam 1 potong95 kkal10 g6 g0

Sayur bayam 100 g 50 kkal3 g 010 g

Minyak goreng 2 sdm90 kkal010 g0

Teh manis (15 gram gula)50 kkal0 g0g7 g

Air putih 1 gelas0000

SiangBakso daging (50 g)47,5 kkal5 g3 g0

Nasi Putih 200 gram350 kkal8 g080 g

Tahu 2 buah (200 gram)160 kkal12 g6 g16 g

Sayur buncis 25 g12,5 kkal0,75 g02,5 g

Minyak goreng 1 sdm90 kkal010 g0

Teh manis (15 gram gula)50 kkal0 g0g7 g

Air putih 1 gelas0000

MalamNasi putih 100 gram175 kkal4 g040 g

Ikan segar 25 gram47,5 kkal5 g3 g

Minyak goreng 2 sdm90 kkal010 g0

Tempe 2 buah (50 gram)80 kkal6 g3 g8 g

Air putih 2 gelas0000

Dalam sehari asupan makanan dalam tubuh pasien ada 1562,5 kkalori,57,75 gram protein, 51 gram lemak, 210,5 gram karbohidrat.

Tanggal 3 Februari 2016

Tabel 8. Food Recall Tanggal 3 Februari 2016

Jadwal MakanJenis makananKaloriProteinLemakKarbohidrat

PagiNasi putih 100 gram175 kkal4 g040 g

Telur ayam 1 butir (30 gram)47,5 kkal5 g3 g0

Tahu 1 buah (100 gram)80 kkal6 g3 g8 g

Minyak goreng 2 sdm90 kkal010 g0

Sayur bayam 100 g50 kkal3 g010 g

Teh manis (15 gram gula)50 kkal0 g0g7 g

Air Putih 1 gelas0000

SiangNasi Putih 200 gram350 kkal8 g080 g

Daging ayam potong47,5 kkal5 g3 g0

Minyak goreng 1 sdm90 kkal010 g0

Teh manis (15 gram gula)50 kkal0 g0g7 g

Air putih 3 gelas0000

MalamNasi putih 100 g175 kkal4 g040 g

Daging ayam 1 potong95 kkal10 g6 g 0

Tahu 2 buah (160 gram)160 kkal12 g6 g16 g

Minyak goreng 1 sdm90 kkal010 g0

Sayur bayam 100 g50 kkal3 g010 g

Teh manis (15 gram gula)50 kkal0 g0g7 g

Air putih 2 gelas0000

Dalam sehari asupan makanan dalam tubuh pasien ada 1650 kkalori, 60 gram protein, 51 gram lemak, 225 gram karbohidrat

Kebutuhan kalori pasien seharusnya: Kebutuhan kalori basal dewasa = bb ideal x 25kkal/kgbb = 52,2 x 25 25kkal/kgbb = 1305 kkal Aktifitas fisik (AF) ringan = 20% x 1305 kkal = 261 kkal Spesific Dynamic Action (SDA) = 10% x KB = 130.5 kkal Kebutuhan kalori total = KB+AF+SDA = 1696.5 kkal / hari dibulatkan menjadi 1700 kkal/hariKebutuhan zat gizi pasien :a. Protein 10% dari total kalori = ( 10% X 1700) : 4 = 42,5 grb. Lemak 20% dari total kalori = ( 20% X 1700) : 9 = 37,8 grKarbohidrat, sisa dari total kalori dikurangi prosentasi protein dan lemak = ( 70% X 1700) : 4 = 297,5 grInterpretasi terhadap food recall pasien: Pasien melakukan sarapan pagi dengan rutin seetiap hari. Pasien mengkonsumsi banyak makanan yang mengandung karbohidrat, lemak dan protein tetapi kekurangan karbohidrat. Pasien juga tidak mengonsumsi buah. Hal ini mengakibatkan pasien belum memenuhi pedoman umum gizi seimbang

6. Pola Dukungan Keluargaa. Faktor Pendukung Terselesaikannya Masalah dalam KeluargaKeluarga pasien senantiasa memberikan perhatian kepada Ny. A agar dapat sembuh dari penyakitnya dengan cara: Mengantar pasien berobat ke dokter untuk kontrol penyakit secara rutin serta jika terdapat keluhan. Mengingatkan dan membantu meminumkan obat yang telah diberikan dokter pada pasien secara rutin dan sesuai dosis

b. Faktor Penghambat Terselesaikannya Masalah dalam KeluargaAdapun faktor-faktor yang menghambat dalam kesembuhan pasien antara lain: Pasien adalah seorang Wanita usia 30 tahun. Pasien merupakan seorang staf pengajar yang sedang menjalani pendidikan di luar negri sehingga pasien jarang bertemu dengan keluarganya. Kurangnya kesadaran anggota keluarga untuk hidup sehat, seperti jarang membersihkan rumah dan membiarkan rumah berdebu dan kotor akibat pasien yang jarang berada di rumah.

B. Genogram

1. Bentuk Keluarga: Bentuk keluarga ini adalah keluarga inti (nuclear family). Dimana keluarga ini terdiri dari ayah, ibu dan anak-anaknya.2. Tahapan Siklus Keluarga

Menurut Duvall (1977) dikutip dalam Friedman (1998), keluarga Tn. D berada pada tahapan siklus keluarga yang keempat yaitu Keluarga Dengan Anak-Anak Sekolah, yaitu dimana pada tahap ini biasanya keluarga mencapai jumlah maksimal sehingga keluarga sangat sibuk. Selain aktivitas di sekolah, masing-masing anak memiliki minat sendiri. Demikian pula orang tua mempunyai aktivitas yang berbeda dengan anak.

Tugas perkembangan keluarga pada tahap ini:1. Membantu sosialisasi anak dengan tetangga, sekolah dan lingkungan.2. Mempertahankan keintiman pasangan.3. Memenuhi kebutuhan dan biaya kehidupan yang semakin meningkat, termasuk kebutuhan untuk meningkatkan kesehatan anggota keluarga.Pada tahap ini anak perlu berpisah dengan orang tua, memberi kesempatan pada anak untuk bersosialisasi dalam aktivitas baik di sekolah maupun di luar sekolah.

3. Family map

Gambar 2. Genogram Keluarga Tn. D

C.Identifikasi permasalahan yang didapat dalam keluargaAda beberapa permasalahan yang dapat ditemukan pada keluarga ini yaitu: Pasien adalah seorang Wanita berusia 30 tahun. Pasien sudah bekerja sejak usia 21 tahun dn menikah sejak usia 23 tahun, pasien adalah staf pengajaryang saat ini sedang menjalani pendidikan lanjut di luar negri, pasien sering membeli makanan diluar terutama ketika pasien sedang berada di luar negri. Pasien jarang mencuci tangan sebelum makan. Kurangnya kesadaran anggota keluarga untuk hidup sehat, seperti jarang membersihkan rumah dan membiarkan rumah berdebu dan kotor akibat pasien yang jarang berada di rumah.

D. Diagnosis Holistik1. Aspek Personal Alasan kedatangan : Batuk berdahak hijau sejak 1 minggu yang lalu, demam dan mual. Harapan : Pasien ingin segera sembuh Kekhawatiran : Penyakit pasien akan semakin berat dan mengganggu aktifitas sehari-hari Persepsi terhadap penyakit : Keluarga pasien merasa sakit yang diderita pasien tidak berat dan dapat sembuh dengan pertolongan dokter

2. Aspek KlinikBerdasarkan hasil anamnesa, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang, dapat disimpulkan sebagai berikut: Diagnosis Kerja: Bronchitis akut Diagnosis Banding : Bronchopneumonia, TB paru

3. Aspek Risiko Internal Pola makan : Pola makan pasien sudah sesuai dengan kebutuhan kalori yang dibutuhkannya, namun pola makanan yang pasien makan masih belum simbang. Pasien kurang memperhatikan kebersihan makanan yang dikonsumsinya. Pola kebiasaan :Pasien kadang lupa untuk cuci tangan menggunakan air bersih dan sabun sebelum atau sesudah beraktivitas, terutama saat makan. Pasien juga saat ini masih bekerja di luar negri dan sering bepergian keluar negri setiap 2-4 minggu. Pasien terbiasa untuk membersihkan rumahnya sendiri ketika memiliki waktu luang.

4. Aspek Psikososial Keluarga Pasien jarang bertemu dengan keluarganya karena kesibukannya saat ini. Keluarga Tn. D terkadang lupa untuk membersihkan isi rumah setiap harinya dan membiarkan rumah berdebu.

5. Aspek FungsionalSecara aspek fungsional, pada penyakit pasien ini, pasien masih dapat melakukan aktivitas sehari-hari baik di dalam maupun di luar rumah. Dengan menggunakan score ECOG adalah grade 1 yaitu pasien dalam kondisi sakit namun masih dapat mengerjakan aktifitas sama seperti sebelumnya

C. Rencana PelaksanaanAspekKegiatanSasaranWaktuHasil diharapkan

Aspek personal Menjelaskan kepada pasien bahwa penyakit broncitis akut akan menjadi berat dan menganggu aktivitas jika tidak diobati secara cepat dan tepat. Jika tidak segera ditangani, pasien akan dapat mengalami sesak yang semakin lama semakin berat yang berujung dengan kematian.

Meyakinkan kepada pasien bahwa penyakit yang dialami pasien saat ini bukanlah sakit berat dan dapat diobati oleh dokter.Pasien

pasienPada saat di puskesmas

Pasien dan orang tuanya menjadi tidak khawatir terhadap keadaan atau penyakit pasien dan jika mengalami keluhan yang sama kembali harus cepat ditangani Pasien semakin yakin bahwa penyakit yang dialami bukanlah sakit berat dan dapat diobati.

Aspek Klinik Memberikan obat kepada pasien untuk Bronchitis akut yaitu dengan memberikan obat anti piretik yaitu paracetamol 3x500mg, Antibiotik amoxcilin 3x500mg, obat batuk gyceyl guaiacolate 3x400mg selama 3 hari atau sampai keluhan batuk dan demam sudah hilangPasienPada saat di puskesmas

Keluhan batuk berdahak dan demam hilang

Aspek risiko internalMenjelaskan pada pasien bahwa Pola makan pasien belum sesuai dengan kebutuhan kalori yang dibutuhkannya yaitu 1700 kkal / hari, dimana dapat dipenuhi dengan pola gizi hidup seimbang (protein, lemak, karbohidrat tercukupi) dan ditambah sayur dan buah serta susu sebagai pelengkap. Jika kalori terpenuhi, daya tahan tubuh pasien menjadi kuat.

Kebersihan makanan yang dikonsumsi harus diperhatikan. Pasien sebaiknya rutin memasak sendiri agar pasien tidak jajan sembarangan.

Mengajari pasien perilaku hidup bersih dan sehat dengan menjelaskan potensi penyakit yang dapat terjadi apabila kondisi rumah kotor dan berdebu.Pasien Pada saat di puskesmas dan kunjungan rumah Pasien mau mengkonsumsi makanan sesuai dengan pola gizi hidup seimbang (protein, lemak, karbohidrat tercukupi) dan ditambah sayur dan buah serta susu sebagai pelengkap Pasien dapat memilih makanan yang sehat, bersih dan bergizi. Pasien dan keluarga selalu menjaga kebersihan rumahnya.

Aspek Psikososial Keluarga Menganjurkan agar keluarga pasien lebih memperhatikan kegiatan yang dilakukan pasien, termasuk mengingatkan pasien untuk selali menjaga kondisi tubuh. Contohnya dengan mengkonsumsi buah dan sayur atau mengkonsumsi multivitamin. Menganjurkan agar pasien dan keluarganya untuk hidup sehat, seperti membiasakan diri untuk hidup bersihPasien dan keluargaPada saat kunjungan ke rumah

Kesehatan pasien, dapat terjamin

Kesehatan keluarga, khususnya pasien, dapat terus dipantau dan terjaga kesehatannya

F. Prognosis1. Ad vitam: ad bonam2. Ad sanationam: dubia ad bonam3. Ad fungsionam: ad bonam7