Masalah gz dh

51
MASALAH GIZI DLM DAUR KEHIDUPAN ZABANIYAH, S. Gz

Transcript of Masalah gz dh

MASALAH GIZI DLM DAUR KEHIDUPAN

ZABANIYAH, S. Gz

GIZI IBU MENYUSUI

Perubahan2 u/ memulihkan tubuhinvolusi uterus yang menyebabkan ekskresi nitrogen meningkat.

Produksi ASI persiapan laktasi mulai saat hamil muda, penyimpanan kalori dlm bentuk jaringan lemak sbg cadangan u/ masa laktasienergi ASI berasal dari makanan (kalori ckp) dan jaringan ibu (kalori tdk ckpkatabolisme)

PRODUKSI ASI

Sekresi ASI oleh Alveoli Glandula Mammae (the milk production refleks)

Perkembangan Alveoli Glandula Mammae (jumlah &perkembangan)

Nutrien yang ada dlm tubuh ibu untuk produksi ASI.

Pengaruh hormon2 estrogen, progesteron, prolaktin dan faktor psychis

Milk Production Refleks merupakan refleks yang timbul akibat rangsangan dari puting susu sehingga terjadi sekresi hormon prolaktin.

Pengeluaran (ejection) ASI kedalam saluran glandula mammae (the let down refleks)

Perkembangan Alveoli Glandula Mammae

Tergantung dari refleks neuro hormonal (reaksi rangsangan hisapan)

Anak menghisap papilarangsangan dibawa melalui batang otakotak besar hipotalamus hipofise posteriorhormon oxytocin dilepasperedaran darah sel myoephitel ototberkontraksi ejection (produksiASI)

Hormon oxytocin menyebabkan let down reflekASI memancar.

PRODUKSI ASI

Let Down Refleks : refleks yang menekan air susu ke bagian depan payudara karena hormon oksitosin menyebabkan sel-sel otot disekeliling alveoli berkontraksi

Let-Down Refleks

MANFAAT MENYUSUI

ASPEK GIZI

ASPEK IMUNOLOGIK

ASPEK PSIKOLOGIK

ASPEK KECERDASAN

ASPEK NEUROLOGIS

ASPEK EKONOMIS

ASPEK PENUNDAAN KEHAMILAN

Kelompok Makanan Tdk Hamil Hamil Menyusui

Protein 2 4 4- Hewani (1) (2) (2)- Nabati (1) (2) (2)Susu & Olahannya 2 4 4Roti & Biji2an 4 4 4Buah & Sayur2an 4 4 4- Buah kaya Vit.C (1) (1) (1)

- Sayuran Hijau tua (1) (1) (1)

- Sayuran, buah2an (2) (2) (2)

Perbandingan Porsi Mknan Wanita Tdk hamil, Hamil & Menyusui

MASALAH DALAM MENYUSUI

Beberapa faktor yg menyebabkan ibu tidak dapat menyusui bayi:

- air susu tdk keluar

- tidak mempraktikan IMD

- menyusui tdk on demand

- ibu/bayi sakit

- sikap ibu

- ada masalah pd payudara

- Bayi tdk dpt menghisap putting susu dng benar

GIZI PADA BAYI

Gastroenteritis, Radang lambung dan usus (bahasa Inggris: gastric flu, stomach flu) adalah suatu jenis peradangan yang terjadi pada saluran pencernaan, terutama pada lambung dan usus kecil, dan mengakibatkan diare akut.

Diasosiasikan dg penyakit yg disebabkan o/ virusUmum terjadi pada bayi dan masa awal anak2Penyakit ini merusak mukosa usus dan mengurangi

aktivitas enzim laktase yg dibutuhkan u/ pencernan laktase(gula susu),karena laktase terletak didindingusus.

Makanan yg mengandung laktose tdk dpt dicerna dgn baik dan sbg akibat efek osmolalitas karena tdk terserapnya laktose air ditarik ke saluran pencernan yg memperparah diare.

GASTROENTRITIS

Anak yg dilahirkan <2,5 kg.Belum dapat menghisap & menelan dg baikKapasitas u/ mencerna makanan terbatas.ASI mengandung zat2 anti infeksi spt

antibodi,dll, mudah dicerna.Dianjurkan mendapat makanan dari luar mis:

makanan formula 40-50% mengandung lemak

Untuk tiap 10kal,mengandung protein 2,54gr, kalsium 132 mg,dan natrium 53mg.

PREMATUR

Perlu dilakukan pemeriksan apakah anak menderita gangguan saluran cerna atau penyakit infeksi lainya.

Penyakit infeksi menahun spt TB paru, glomerulonefritis kronik, dsb.

Obati dulu sakitnya, sambil memberikan asupan makanan kecil tapi sering utk menghindari kebosanan pd anak.

ANAK TDK MAU MKN

GIZI PADA BALITA

KEP dikenal juga dgn PEM, merupakan salah satu penyakit gangguan gizi banyak terjadi di negara berkembang khususnya di Indonesia.

Disebabkan karena kekurangan energi & protein.

Terdiri dari marasmus dan kwashiorkor atau gabungan dari kedua tipe tsb

KURANG ENERGI PROTEIN (KEP)

1. MARASMUS

Tampak sangat kurus, hingga seperti tulang terbungkus kulit Wajah seperti orang tua Cengeng, rewel Kulit keriput, jaringan lemak subkutis sangat sedikit sampai tidak ada (~pakai celana longgar- baggy pants) Perut umumnya cekung Tulang rusuk menonjol (Iga gambang, “piano

sign”) Sering disertai penyakit infeksi (umumnya

kronis berulang) diare persisten

Gambar anak marasmus

Anak gizi buruk kehilangan lemak dan otot, terlihat tulang terbungkus kulit, sehingga anak sulit untuk dapat berdiri tegak

wajah seperti orang tua

kulit terlihat longgar tulang rusuk tampak

terlihat jelas kulit paha berkeriput kulit di pantat

berkeriput (“baggy pants”)

Anak gizi buruk : Marasmus (dengan

HIV/AIDS)

Kulit pantat berkeriput (“baggy pants”)

2. KWASHIORKOR

Otot mengecil (hipotrofi) Kelainan kulit berupa bercak merah muda

yg meluas & berubah warna menjadi coklat

kehitaman dan terkelupas (crazy pavement

dermatosis) Sering disertai: penyakit infeksi

(umumnya akut) anemia dan diare

Edema muka rambut kemerahan,

mudah dicabut kurang aktif, rewel/cengeng pengurusan otot Kelainan kulit berupa bercak

merah muda yg meluas & berubah warna menjadi

coklat kehitaman dan terkelupas (crazy pavement dermatosis)

3. MARASMIK - KWASHIORKOR

Gambaran klinik merupakan campuran dari

beberapa gejala klinik Kwashiorkor dan Marasmus dengan BB/TB-PB <-3 SD disertai edema yang tidak mencolok

Atrofi otot

Iga menonjol

Edema di ke 2 punggung kaki

Anak gizi buruk :Marasmik - Kwashiorkor

Gomez, 1956Klasifikasi didasarkan atas BB individu menurut BB seharusnya anak sehat seumur

KALSIFIKASI KEPKALSIFIKASI KEP

Derajat KEP BB % dr Baku Standar

0 =normal =/> 90 %1 = ringan 89-75 %2 = sedang 74 - 60 %3 = berat < 60 %

Bengua atas Kalsifikasi Gomez, 1970Dengan melihat defisit BB

KEP dg edema tanpa melihat defisit BB digolongkan derajat 3.

Anak kwasiorkor Bbnya jarang menurun sd 60% karena adanya edema

Lemak &otot2 tdk mengurang spt pada anak marasmus

Depkes, 1975Modifikasi klasifikasi gomez, lokakarya

mengkalsifikasikan menjadi3al:

Derajat KEP BB % dr Baku Standar

0 =normal =/> 80 %1 = Kurang 60-79 %2 = Buruk < 60 %

WHO NCHS 2005

Indeks Standar Ambang Batas (standar deviasi)

BB/U Gizi Lebih >+ 2SD Gizi Baik >= - 2 SD sampai + 2 SD Gizi Kurang < - 1 SD sampai >= -3 SD Gizi Buruk <-3 SD

TB/U Normal >= 2 SD Pendek ( Stunded) < - 2 SD

BB/TB Gemuk >+ 2 SD Normal >= - 2 SD sampai + 2 SD Kurus < - 1 SD sampai >= -3 SD Kurus Sekali <-3 SD

GIZI PADA ANAK

ANEMIA DEFISIENSI BESI

Anemia gizi adalah keadaan dng hemoglobin, hematokrit dan sel darah merah yg lebih rendah dari nilai normal.

Disebabkan oleh defisiensi zat besi, asam folat dan atau vit B12

Prevalensi anemia pada anak usia 1-4 thn 27,7%, 5-14 thn 9,4%. Sebanyak 70,1% anemia pd anak usia 1-14 thn adalah anemia mikrositik hipokromik (kekurangan zat besi, penyakit kronis tingkat lanjut atau keracunan timbal) (RISKESDAS, 2007)

Penanganan: mengkonsumsi makanan yg mengandung Fe dan yg memacu

penyerapan Fe (vitamin C, daging, ikan, unggasdan sea food), konsumsi tablet

tambah darah (TTD)

Penyebab obesitas: hereditas/gen, gangguan emosi, gangguan hormon, gaya hidup (pola makan dan aktifitas fisik)

Patogenesis: ada dua yi regulatory obesity (gangguan primer pd yg mengatur masukan makanan) & obesitas metabolik yi kelainan pd metabolik lemak&KH (Mayer, 1973).

kelebihan BB pd anak tdk boleh diturunkan scra drastis krn penyusutan BB akan sekaligus menghilangkan zat gizi yg dibutuhkan untuk pertumbuhan.

OBESITAS PADA ANAK

Gejala Klinis Penderita Obesitas

Anak terlihat sangat gemukUmumnya lebih tingi dari anak normal

seumur Doublechin (terlihat dagu berganda)Buah dada seolah2 berkembangPerut mengantung kebawahPenis laki2 terlihat kecil, karena

tersembunyi dalam jaringan lemak pubis

Terapi obesitas pada anak Mengurangi masukan energi Memperbesar pengunanya, dgn memperhatikan sbb:

Protein, mengurangi protein terlampau banyak akan menimbulkan keseimbangan nitrogen negatif, karena protein mrpkan zat pembangun maka kekurangan protein berakibat atrofi otot, fungsi protein sbg zat hormon&enzim tergganggu

Lemak harus banyak dikurangi, makan tanpa lemak tdk enak rasanya, lemak metab vit dan mengandung asam lemak esensial bg tubuh

KH, obesitas karena konsumsi gula2an maka harus dikurangi

Vitamin, dari sayuran harus banyak untuk cegah konstipasi dan tinggi serat

Kekurangan vit A dgn KEP.

Kekurangan vit A dgn infeksi.

Campak dan Kekurangan vitA.

KEKURANGAN VIT.A (XEROFTALMIA)

Faktor Etiologi

Diet jangka panjang shg kekurangan vit A atau pro vit A.

Gangguan resorbsi vit A,spt pd penyakit pangkreas, diare kronik, KEP dll

Gangguan konversi pro vit A menjadi vit A spt pd : penyakit gangguan fx kelenjar tiroid

Kerusakan hati spt :kwashirkor, hepatitis kronik

Gambaran Klinis

Kelainan kulitPada paha bagian depan (anterior) dan lengan atas bagian belakang (posteriror).

Kelainan mata Buta senja Xerosis konjuntiva (kering, tebal, keriput, penimbunan

pigmen) Bercak bitot (adanya bercak bitot warna putih) Xerosis kornea (keringnya epitel, kejernihan kornea krg)

Pencegahan dan Penanganan

Meningkatkan asupan yg kaya vit A dan pro vit A (telur, ikan, hati)

Pemberian vit A secara berkalaFortifikasi makanan yg sering disantap

Disebabkan virus (virus hepatitis A, B)Gejala A lebih berat dari B, shg B kadang2

tdk tahu kalau sdg sakit.Tetapi B ditakuti, karena menahun shg

hepar menjadi sirosis atau timbul kanker hati.

Gejala hepatitis akut : suhu tinggi, muntah, sakit perut, dsb

HEPAR

Diet Hepatitis Akut

Tergantung nafsu makanJika muntah atau mual jgn berikan

makanan berlemakCukup air buah & bubur.Kondisi membaik energi cukup untuk

memperbaiki BB yg selama sakit menurun

REMAJA/DEWASA

KEK (Kurang Energi Kronis)

Penilaian KEK pd WUS → LILA < 23,5 cmWUS dng resiko KEK cenderung

melahirkan bayi dng Berat Badan Lair Rendah (BBLR) yg dpt menhambat pertumbuhan selanjutnya khususnya pd masa balita

Tingginya resiko KEK pd WUS di Indonesia disebabkan oleh rendahnya ketahanan pangan di RT karena kemiskinan

OBESITASObesitas merupakan resiko terjadinya

berbagai penyakit dan gangguan penyakit dalam tubuh.

IMT (BB/TB): 25-27 (overweight), >27 (obesitas)

Prevalensi obesittas (> 18 thn), scra berturut-turut 7,8% (laki-laki) dan 15,5% (perempuan) (RISKESDAS, 2010)

KANKER

Merupakan penyakit akibat pertumbuan tumor ganas yg tidak terkontrol.

Penyebab kematian utama di duniaProporsi kematian karena kanker di

perkotaan 5,4% dan 4,3% dipedesaan (15-44 thn), 4,8% dan 4,4% (45-54 thn), 3,2% dan 3,9% (55-64 thn) (RISKESDAS, 2007)

Faktor Resiko

Keturunan: beberapa jenis kanker mempunyai hubungan dnegan keturunan. Seorang dng riwayat keluarga kanker payudara, mempunyai resiko lebi tinggi terkena kanker payudara

Sistem imun: sistem imun tubuh yg sehat akan mengenali sel asing yg menghancurkannya. Sistem imun tubuh yg tdk efektif tdk dapt mengenali sel tumor sbg sel asing sehingga tumor tumbuh dan berkembang

Lingkungan: radiasi sinar matahari berlebihan, zat kimia aflatoksin (pd jamur kc. Tanah dan biji-bijian), benzopyrene asap yg terbentuk pd pemanggangan daging dng arang dan merokok

Makanan: makanan berpengaruh terhadap timbulnya kanker atau sebaliknya.

Penanganan dan Diet

Mengontrol BB dan mempertahankan BB pd tingkat normal

Memilih sebagian besar makanan yg berasal dari tumbuh2an

Membatasi asupan makanan berlemak tinggi, Membatasi makanan yg diawetkan dengan

garam dan makanan yg diasapOlahraga teraturMenghindari minuman beralkoholTidak merokok

DIABETES MELITUSMerupakan gangguan kronis yg ditandai

dng peningkatan kadar gula darah karena gangguan metabolisme akibat hormon insulin rendah.

Kadar gula darah < 140 mg/dl: tdk DM

>= 200 mg/dl : DM

Pencegahan (Slamet Suyono, 1996)Pencegahan Primer: semua aktivitas ditujukan u/

mcegah timbulnya hiperglikemia pd individu yg memp. Resiko (umur >40 thn, gemuk, hipertensi, ada riwayat DM,beriwayat melahirkan bayi dng BB > 4 kg, beriwayat DMG, dan dislipidemia (gangguan metabolisme lemak)

Pencegahan Sekunder: menjaga kadar gula darah dan lipid darah dlm batas normal, diet seimbang, olahraga teratur dan tdk merokok

Pencegahan Tersier: semua upaya hendaknya dilakukan untuk mencegah komplikasi dan kecacatan akibat komplikasi DM

Penanganan

Pengobatan umumnya dilakukan dng menjalankan diet teratur, menurunkan BB, olahraga, dan mengkonsumsi obat u/ menurunkan kadar Gula Darah

Diet yg dianjurkan:

KH 60-70% tot energi

Lemak 20-25%, utamakan lemak tidak jenuh

Protein 10-15%

Asupan Kolesterol < 00 mg/hari

asupan serat 25 g/hari

Penyakit Jantung Koroner (PJK)

Merupakan Penyakit pd arteri koroner jantung yg disebabkan oleh proses aterosklerosis.

Resiko penyakit ini lebih rendah pd usia dewasa muda dan meningkat tajam dng bertambahnya usia

Kadar Kolesterol dan Trigliserida Orang SehatLemak Darah Normal Antara Batas Tinggi

Kolesterol Total ≤ 200 200-239 >240

LDL ≤ 130 130-159 >160

Trigliserida < 200 200-399 >400

HDL ≥ 60 ≤ 35

Rasio LDL/HDL: Lk

>5

Pr >4,5

Faktor ResikoKarakteristik Individu (tdk dpt diubah) :

Usia, dan Riwayat KeluargaPerilaku Gaya Hidup (dpt diubah):

kegemukan, kurang olahraga, merokok, kebiasaan makan (kelebihan lemak, garam, gula, energi serta kurang serat)

Kondisi Latar Belakang (diperiksa dan ditangani): Hipertensi, DM, Hiperlipidemia

Pencegahan

Menjaga BB normal dng konsumsi makanan sehat dan seimbang

Meningkatkan aktivitas fisikTdk merokokMembatasi konsumsi alkoholBanyak mengkonsumsi sayur dan buah

SELESAI