STUDI KASUS

32
STUDI KASUS PASIEN GIZI KURANG PADA BALITA DENGAN ALERGI MAKANAN DALAM PENDEKATAN KEDOKTERAN KELUARGA DI KECAMATAN PADEMANGAN Disusun Oleh: Julianti Mulya Utami 1102010138 Pembimbing : dr. Yusnita, M.Kes KEPANITERAAN KEDOKTERAN KELUARGA BAGIAN KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI

description

GGHFG

Transcript of STUDI KASUS

Page 1: STUDI KASUS

STUDI KASUS PASIEN

GIZI KURANG PADA BALITA DENGAN ALERGI MAKANAN

DALAM PENDEKATAN KEDOKTERAN KELUARGA

DI KECAMATAN PADEMANGAN

Disusun Oleh:

Julianti Mulya Utami 1102010138

Pembimbing :

dr. Yusnita, M.Kes

KEPANITERAAN KEDOKTERAN KELUARGA

BAGIAN KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS YARSI

APRIL 2016

Page 2: STUDI KASUS

LEMBAR PERSETUJUAN

Laporan studi kasus Gizi Kurang Pada Balita Dengan Alergi Makanan Dalam

Pendekatan Kedokteran Keluarga Di Kecamatan Pademangan, ini telah disetujui

oleh pembimbing untuk dipresentasikan dalam rangka memenuhi salah satu tugas

Kedokteran Keluarga pada Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas

Kedokteran Universitas YARSI.

Jakarta, April 2016

Pembimbing

dr. Yusnita, M.Kes

Page 3: STUDI KASUS

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Puji dan syukur Saya panjatkan Kehadirat Allah SWT atas Karunia dan Hidayah-

Nya sehingga tugas Studi Kasus Pasien dengan menggunakan penerapan pendekatan

Ilmu Kedokteran Keluarga dengan judul Gizi Kurang Pada Balita Dengan Alergi

Makanan Dalam Pendekatan Kedokteran Keluarga di Puskesmas Kecamatan

Pademangan dapat diselesaikan.

Tujuan pembuatan Studi Kasus Pasien dengan penerapan pendekatan Kedokteran

Keluarga ini sebagai salah satu tugas dalam menjalani Kepaniteraan Ilmu Kedokteran

Keluarga Fakultas Kedokteran Universitas YARSI untuk periode 4 Februari 2016 – 7

April 2016. Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. dr. Yusnita, M.Kes, selaku dosen pembimbing Kepaniteraan Ilmu Kesehatan

Masyarakat yang telah membimbing dan memberi masukan yang bermanfaat dan

juga Koordinator Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Keluarga Fakultas Kedokteran

Universitas YARSI.

2. Prof. Dr. Hj. Qomariyah RS, MS, PKK, AIFM selaku guru besar Kepaniteraan

Ilmu Kedokteran Keluarga Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.

3. dr. Sugma Agung Purbowo, MARS, Dip.IDK selaku Kepala Bagian Ilmu

Kesehatan Masyarakat

4. dr. Citra Dewi, M.Kes, selaku pjs. Sekretaris Kepaniteraan Kedokteran Komunitas

dan staf pengajar Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran

Universitas YARSI.

Page 4: STUDI KASUS

5. DR. Kholis Ernawati, SSi, M.Kes selaku pjs. Bendahara Kepaniteraan dan staf

pengajar Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas

YARSI.

6. Dr. Erlina Wijayanti, MPH selaku staf pengajar Ilmu Kesehatan Masyarakat

Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.

7. dr. Dini Widianti, M.KK selaku staf pengajar Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas

Kedokteran Universitas YARSI.

8. Dr. Dian Mardhiyah, M.KK selaku staf pengajar Kepaniteraan Ilmu Kedokteran

Keluarga Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.

9. Dr. H. Sumedi Sudarsono, MPH, Dr. Fathul Jannah, M. Si, dan

Rifqatussa`adah, SKM, M.Kes, selaku staf pengajar Ilmu Kesehatan Masyarakat

Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi.

10. Drg. Dara selaku Kepala Puskesmas Kecamatan Pademangan serta dr.

Nurfaridah sebagai Koordinator Kepaniteraan di Puskesmas Kecamatan

Pademangan, Jakarta Utara. Semoga Allah SWT memberikan rahmat dan

hidayah-Nya.

11. Staff Puskesmas Kecamatan Pademangan, yang telah membantu tim penulis

selama berada di Puskesmas Kecamatan Pademangan

12.Teman- teman sejawat yang ikut serta dalam kepaniteraan ilmu kesehatan

masyarakat periode 29 Februari 2016 – 7 Mei 2016.

Dalam pembuatan laporan ini masih banyak kekurangan dan keterbatasan. Oleh

karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Jakarta, April 2016

Penulis

Page 5: STUDI KASUS

BERKAS PASIEN

A. Identitas Pasien

Nama : An. N

Jenis kelamin : Perempuan

Umur : 53 bulan

Status : Belum Menikah

BB/PB : 11 kg/ 91,7 cm

Alamat : Jl. Budi mulia RT/RW 16/01

Pekerjaan : Tidak Bekerja

Pendidikan :Tidak Sekolah

Agama : Islam

Suku : Betawi

Tempat berobat : Puskesmas Kec. Pademangan

Tanggal berobat : 6April 2016

B. Anamnesis

Dilakukan secara Alloanamnesis dengan ibu pasien pada tanggal 7 April 2016 pukul

11.20 WIB di puskesmas Kecamatan Pademangan

1. Keluhan Utama :

Gatal pada tangan dan kaki

2. Keluhan Tambahan :

Demam

3. Riwayat Penyakit Sekarang:

Pasien dibawa oleh ibunya ke Puskesmas Kecamatan Penjaringan dengan

keluhan gatal pada tangan dan kaki sejak 1 hari yang lalu. Ibu pasien mengatakan

ada alergi makanan, dan jika setelah makan itu mulai muncul bentol dan anak

mengeluhkan gatal gatal. Keluhan lain yaitu demam yang dirasakan terus menerus

sejak 1 hari yang lalu dan pasien menjadi rewel dan tidak mau makan. Keluhan,

sesak napas, nyeri saat buang air kecil, buang air besar cair dan muntah disangkal

oleh ibu pasien. Pasien pernah mengalami hal seperti ini sebelumnya.

Page 6: STUDI KASUS

4. Riwayat Penyakit Dahulu :

a. Riwayat kejang demam disangkal ibu pasien

b. Riwayat penyakit asma disangkal ibu pasien

c. Riwayat alergi obat disangkal ibu pasien

5. Riwayat Penyakit Keluarga :

a. Riwayat penyakit serupa dalam keluarga disangkal.

b. Riwayat pemakaian obat paru pada keluarga disangkal pasien.

c. Riwayat hipertensi pada keluarga pasien disangkal.

d. Riwayat penyakit gula dalam keluarga disangkal ibu pasien

e. Riwayat alergi di keluarga pasien disangkal.

6. Riwayat Sosial Ekonomi :

Pasien merupakan anak pertama dari pasangan Tn.H dan Ny.R. Ayah

pasien Tn.H bekerja di kampung membantu keluarganya, sehingga ibu pasien

tinggal dengan kedua orangtuanya (nenek dan kakek pasien), Pasien tinggal

bersama kakek dan nenek serta kedua adik ibu pasien. Ayah pasien, Tn H bekerja

sebagai pedagang di kampung, sedangkan ibu pasien, Ny. R adalah seorang

konveksi memiliki penghasilan ± Rp 500.000/bulan . Kakek pasien, Tn A juga

bekerja sebagai nelayan yang memiliki penghasilan ± Rp. 300.000- 450.000.

Pasien tinggal di kawasan padat penduduk.

7. Riwayat Kebiasaan :

Pasien tinggal di rumah bersama ibu, serta kakek nenek dan kedua adik

ibu pasien. Sehari - hari pasien biasa makan dengan nasi tim dan sayur beserta

lauk yang dipotong kecil - kecil. Menu pasien bervariasi, ibu pasien menyediakan

sayur bayam dan sayur sop untuk varisi sayurannya. Untuk lauk pauk biasanya

telur, tahu, tempe atau sumber protein lainnya. Pasien suka makan daging

ayamatau ikan,tetapi setelahnya pasien akan mengeluhkan gatal-gatalpada seluruh

tubuh. Ibu pasien mengatakan bahwa pasien hanya makan beberapa sendok saja.

Selingan makanan pasien biasanya diberi susu.

Page 7: STUDI KASUS

8. Riwayat Obstetri

Pasien adalah anak pertama, lahir normal cukup bulan di bidan dengan berat

badan lahir 2500 gram dan panjang badan 46 cm. Selama kehamilan ibu mengaku

tidak memiliki keluhan apapun, sehingga jarang kontrol ke puskesmas, namun ibu

pasien mengaku selalu mengkonsumsi makanan yang bergizi. Ibu pasien

mengatakan anaknya diberi ASI sejak lahir sampai 6 bulan, dan semenjak bulan ke-

6 pasien mulai diberi tambahan susu formula dan makanan pendamping ASI.

Riwayat Imunisasi

Ibu pasien mengatakan imunisasi dasar pasien lengkap dan sesuai jadwal di

Puskesmas Kecamatan Pademangan.

9. Riwayat Perkembangan

Motorik kasar Motorik halus Bicara Sosial

0-2 bulan Palmar Gasp

Refleks

Melirik objek sekitar Hanya bersuara

Tidak mengoceh

dalam kata atau

bermakna

Bereaksi terhadap

suara

3-5 bulan Tengkurap,

mengangkat

kepala.

Meraih benda, mengikuti objek

dengan mata

Hanya bersuara

Tidak mengoceh

dalam kata atau

bermakna

Bereaksi terhadap

suara

6-10 bulan Duduk,

berdiri,

melangkah

Meraih benda, mengikuti objek

dengan mata, menggenggam

Mengoceh 1-2 kata

bermakna

Beraksi terhadap

suara

A. Pemeriksaan Fisik

1. Keadaan Umum : Tampak sakit ringan

2. Vital Sign

Page 8: STUDI KASUS

Kesadaran : Compos Mentis

Frekuensi Nadi : 90 x/ menit

Frekuensi Pernafasan : 26 x/ menit

Suhu : 36 ,5ᴼC

3. Status Generalis

a. Kepala

Bentuk : Normocephal

Rambut : Kecoklatan, tidak mudah dicabut

Mata : Conjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-)

Mulut : mukosa basah, perioral sianosis (-), bibir

kering

b. Leher : Tidak ada pembesaran KGB, NT (-)

c. Thorax

Inspeksi : Kedua hemithorax simetris saat statis dan

dinamis

Palpasi : Iktus kordis teraba

Auskultasi : Cor: Bunyi Jantung S1-S2 Reguler,

Murmur (-), Gallop (-)

Pulmo: Suara napas vesikuler (+/+), ronkhi

(-/-), wheezing (+/+)

d. Abdomen

Inspeksi : Datar

Page 9: STUDI KASUS

Auskultasi : Bising Usus (+) meningkat

Palpasi : Turgor baik, hepar lien tidak teraba

e. Ekstremitas

Superior : Sianosis (-), edema (-), CRT < 2”

Inferior : Sianosis (-), edema (-), CRT < 2”

4. Status Gizi

BB : 11 Kg

PB : 91,7 Cm

BB/U : < -3 SD (gizi buruk)

PB/U : < - 3 SD (sangat pendek)

BB/PB : - 2 SD sampai dengan 2 SD (normal)

IMT/U : < - 3 SD (sangat kurus)

Page 10: STUDI KASUS

B. Pemeriksaan Penunjang

-

Page 11: STUDI KASUS

BERKAS KELUARGA

A. Profil Keluarga

1. Karakteristik Keluarga

a. Identitas Kepala Keluarga

Nama : Tn. H

Usia : 25 tahun

Pekerjaan : Pedagang

Pendidikan : SD

Agama : Islam

Alamat : Jl. Budi mulia RT/RW 16/01

b. Identitas Pasangan

Nama : Ny. R

Usia : 23 tahun

Pekerjaan : Konveksi

Pendidikan : SD

Agama : Islam

Alamat : Jl. Budi mulia RT/RW 16/01

c. Struktur Komposisi Keluarga

Extended family

Page 12: STUDI KASUS

Tabel 2. Anggota Keluarga yang Tinggal Serumah

No Nama

Kedudukan

dalam

Keluarga

Gender Umur Pendidikan PekerjaanKeterangan

tambahan

1 Tn. A Kakek L 43 thn SD Nelayan

2 Ny. M Nenek P 53 thn SD Ibu

Rumah

Tangga

3 Ny. R Ibu Pasien P 23 thn SD Konveksi

4 Tn. S Adik Ny.R L 14 thn SD Pelajar

5 An. L Adik Ny R P 11thn SD Pelajar

6 An. Anak Ny.R P 53 bln -

B. Genogram

1. Bentuk Keluarga

Bentuk keluarga ini adalah keluarga luas (extended family)

2. Tahapan Siklus Keluarga

Menurut tahap dan siklus tumbuh kembang keluarga dikutip dari

Duvall (1984) tahapan siklus keluarga Tn. H dan Ny. R termasuk

ke dalam tahap III, yaitu keluarga dengan anak usia prasekolah

(anak tertua berumur 2,5-5 tahun)

3. Fungsi Keluarga

a. Fungsi Biologis

Pada keluarga, baik anggota keluarga inti atau kerabat dekat

seperti nenek, kakek, paman dan bibi tidak ada yang memiliki

Page 13: STUDI KASUS

penyakit yang sama seperti An.N. Kedua orang tua pasien juga

jarang mengalami sakit yang parah dan menular yang

membutuhkan penanganan serius.

b. Fungsi Psikologis

Pasien adalah anak pertama. Saat ini pasien tinggal dengan ibu,

kakek nenek dan kedua adik ibu pasien. Sehari-hari pasien

bermain dan tidur layaknya seorang balita normal.

c. Fungsi Ekonomi

Penghasilan sehari-hari keluarga pasien hanya mecukupi untuk

kebutuhan sehari-hari keluarga, dengan gaji dari kakek pasien

yang bekerja sebagai nelayan berkisar Rp. 300.000,00-

450.000,00 perbulan, serta penghasilan dari ibu pasien sekitar

Rp. 500.000 perbulan.

d. Fungsi Sosial

Lingkungan tempat keluarga tinggal termasuk lingkungan padat

penduduk, rumah pasien sendiri memasuki gang kecil dan hanya

muat dilewati oleh satu kendaraan beroda dua, dan sangat

berdempetan dengan rumah yang lain. Keluarga pasien dikenal

sebagai keluarga yang baik dan sopan terhadap tetangga. Pasien

juga sering dibawa bermain ke rumah tetangga dan bermain

bersama anak seusianya.

e. Edukasi

Pasien masih balita sehingga belum bersekolah. Pendidikan

terakhir ayah dan ibu pasien adalah SD. Budaya

Warga di kampung asal keluarga pasien memiliki anggapan

bahwa penyakit seperti yang diderita pasien adalah penyakit

yang biasa terjadi di kalangan anak – anak, mekipun cukup

mengkhawatirkan.

Page 14: STUDI KASUS

Family Map

Gambar 2. Family Map Keluarga pasien

Keterangan

Laki-laki :

Perempuan :

Pasien :

Menikah :

Keturunan :

Tinggal serumah :

Page 15: STUDI KASUS

Penilaian Status Sosial dan Kesejahteraan Hidup

a. Lingkungan Tempat Tinggal

Tabel 3. Lingkungan Tempat Tinggal

Status Kepemilikan Rumah: Kontrak

Daerah Perumahan: Padat Kotor

Karakteristik Rumah dan Lingkungan Kesimpulan

Luas rumah: 3 x 5m2 An.S tinggal bersama ibu, kakek nenek serta kedua

adik ibunya di rumah daerah pemukiman yang padat

dan kotor.

Rumah terdiri dari satu kamar tidur, satu kamar

mandi, dapur.

Rumah tersebut belum memenuhi kriteria rumah

sehat karena kurang tersedianya ventilasi di dalam

rumah. Rumah tersebut memiliki dua jendela dan

lubang udara ditutup dengan plastik karena khawatir

banyak nyamuk dan hanya mengandalkan aliran

udara dari pintu yang terkadang tertutup dan satu

buah kipas angin. Jarak antar rumah yang sangat

berdempetan menyebabkan kesan ventilasi kurang-

Jumlah penghuni dalam satu rumah: 6

orang

Luas halaman rumah: tidak ada, langsung

jalan gang rumah.

Tidak bertingkat

Lantai rumah dari: Sebagian sudah

keramik sebagian lagi tanah.

Dinding rumah dari: Tembok dan kayu

Jamban keluarga: Ada

Tempat bermain: Tidak ada

Penerangan listrik: 200 watt

Ketersediaan air bersih: Ada

Page 16: STUDI KASUS

baik dan cenderung pengap.

Selain itu kebersihan didalam rumah kurang baik,

dengan tata letak barang-barang yang padat, namun

masih terdapat ketersediaan air bersih dan jamban

keluarga.

Tempat pembuangan sampah : Ada

Page 17: STUDI KASUS

Denah Rumah

Gambar 5. Denah Rumah Tn. A

Kesan: Berdasarkan lingkungan tempat tinggal, dan denah rumah

yang dimiliki keluarga pasien menunjukkan pasien tergolong

keluarga dengan ekonomi rendah.

2. Penilaian Perilaku Kesehatan Keluarga

Perilaku terhadap sakit dan penyakit

Jika ada salah satu anggota keluarga Tn. A yang sakit, maka

akan membeli obat warung terlebih dahulu.

Perilaku terhadap pelayanan kesehatan

Keluarga Tn. A sudah memiliki jaminan kesehatan (BPJS)

Perilaku terhadap makanan

Keluarga Tn. A mempunyai kebiasaan makan sebanyak tiga

kali sehari. Makanan yang dimakan oleh keluarga Tn. A

dimasak sendiri oleh ibu dan nenek pasien atau terkadang

membeli makanan di warung.

Perilaku terhadap lingkungan kesehatan

Apabila tidak membaik, maka keluarga Tn. A akan berobat

ke Puskesmas.

3 M

Kamar

Mandi

DAPUR

DAPUR

Kamar

mandi &

WC 5M

Page 18: STUDI KASUS

Kesan: Berdasarkan penilaian perilaku kesehatan keluarga terlihat

bahwa keluarga pasien memiliki kepedulian yang rendah tentang

kesehatan keluarganya. Pasien memiliki kesadaran untuk membuat

BPJS pada setiap anggota keluarganya.

3. Sarana Pelayanan Kesehatan (Puskesmas)

Tabel 4. Pelayanan Kesehatan

Faktor Keterangan Kesimpulan

Cara Mencapai

Pusat Pelayanan

Kesehatan

Mengendarai motor Jika sakit pasien berobat ke

puskesmas Kecamatan

Pademangan karena biaya

yang murah dan jarak yang

tidak terlalu jauh dari rumah

menuju puskesmas. Pasien

merasa puas dengan

pelayanan kesehatan yang

ada di puskesmas

Tarif Pelayanan

Kesehatan

Murah

Kualitas Pelayanan

Kesehatan

Cukup Memuaskan

Kesan: Keluarga pasien tidak mengalami kesulitan dalam mencari

pengobatan ke puskesmas karena akses, tarif, dan kualitas dari

puskesmas yang memadai.

4. Pola Konsumsi Makanan Keluarga

a. Kebiasaan Makan

Pola makan keluarga ini tiga kali sehari terdiri dari sarapan

pagi, makan siang, dan makan malam. Sarapan pagi

kadang-kadang dilewatkan karena keterbatasan uang untuk

Page 19: STUDI KASUS

membeli makanan sehari-hari. Keluarga ini jarang makan

bersama terutama makan siang. Lauk yang dihidangkan

seperti telur, tahu tempe, serta sayuran. Buah dan susu

jarang dikonsumsi keluarga ini.

b. Menerapkan Pola Gizi Seimbang

Ibu pasien mengakui bahwa keluarganya kurang

memperhatikan pola gizi seimbang dari menu yang mereka

konsumsi karena kurang beranekaragamnya menu

makanan mereka sehari-hari.

Tabel 5. FOOD RECALL

Hari Waktu Menu Jumlah Kalori

Kamis 7

April

2016

Pagi

Selingan pagi

Siang

Selingan siang

Sore

¼ porsi bubur ayam

Susu ultra ½ gelas aqua

¼ porsi nasi, ½ potong ayam,

¼ porsi nasi putih, ½ potong tempe

Karbohidrat : 109 gr

Protein : 17 gr

Lemak : 23,6 gr

Kalori total

= 612 kkal

Selasa12

April

2016

Pagi

Siang

Selingan siang

Sore

¼ porsi indomie

Nasi putih ¼ porsi, ¼ porsi sayur sop,

susu formula ½ gelas aqua

Nasi putih ½ porsi, ½ mangkuk sayur

sop

Karbohidrat :202,7 gr

Protein :44,7 gr

Lemak :32,5 gr

Kalori total

= 662 kkal

Hari Waktu Menu Jumlah Kalori

Rabu 13

April

2016

Pagi

Siang

Selingan siang

Sore

¼ porsi nasi putih, 1 buah telur bulat

¼ porsi nasi putih, ¼ potong tempe

Susu ultra ½ gelas aqua

¼ piring nasi putih, ½ porsi sayur sop

Karbohidrat 80 gr

Protein 30 gr

Lemak 91,6 gr

Kalori total

=646 kkal

Page 20: STUDI KASUS

BB Ideal = (2n) + 8kg

= (2. 4thn 5 bln) + 8

= 8.1 + 8

= 16.1 Kg

Kalori Basal = BBI x 55

= 16.1 x 55

= 885.5

Koreksi

Aktifitas ringan = 81.4kalori

Underweight = 162.8 kalori

Kebutuhan kalori pasien = 885.5 + 81.4 + 162.8 = 1129.7

Kalori selama tiga hari = 612 + 662 + 646 = 1920

Rata – rata konsumsi kalori pasien per hari = 640 kalori/hari

Kekurangan kalori pasien : 1129.7 – 640 = 489.7 kalori/ hari

Pasien disarankan agar mengkonsumsi makanan tambahan agar sesuai dengan

kebutuhan kalori perharinya.

5. Pola Dukungan Keluarga

a. Faktor Pendukung Terselesaikannya Masalah Dalam

Keluarga

- Orangtua pasien peduli terhadap kesehatan pasien.

- Keluarga pasien tidak mengalami kesulitan dalam

mencari pengobatan ke puskesmas karena akses, tarif,

dan kualitas dari puskesmas yang memadai

b. Faktor Penghambat Terselesaikannya Masalah Dalam

Keluarga

Page 21: STUDI KASUS

- Keadaan ekonomi keluarga pasien yang kurang

mencukupi

- Keluarga pasien belum menerapkan makan-makanan

yang bergizi pada kehidupan sehari-hari

c. Identifikasi Permasalahan yang Didapat Dalam

Keluarga

- Keluarga pasien memperoleh nafkah untuk

kebutuhan keluarganya sehari hari dari penghasilan

kakek dan ibu pasien sebesar Rp.800.000,00 –

950.000,00 perbulan. Penghasilan hanya cukup untuk

membayar biaya kontrakan dan sekolah An. L, untuk

menerapkan pola makan sehat, keluarga belum bisa,

walau mereka ingin menerapkan pola makan sehat.

- An. N kurang begitu tertarik untuk makan sayur

mayur, serta ketertarikan makanan yang itu itu saja.

Bila diberikan susu formula, An. N juga jarang

menghabiskannya.

- Tinggal di kepadatan penduduk dengan pola makan

seperti itu membuat An. N rentan terkena virus dan

bakteri penyebab penyakit hingga menyebabkannya

sering batuk

B. Diagnosis Holistik

1. Aspek Personal

a. Alasan kedatangan : ingin mengetahui penyakit dan sembuh

b. Harapan : pengobatan dan berbagai pemeriksaan yang rutin dilakukan, dapat

mencapai hasil yang baik, pasien dapat sembuh, pasien kembali sehat

c. Kekhawatiran : penyakit ini tidak sembuh dan bisa berlanjut menjadi

kematian

d. Persepsi : penyakit yang dapat menyebabkan kematian terutama pada balita

Page 22: STUDI KASUS

2. Aspek Klinik

Berdasarkan hasil anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang

disimpulkan sebagai berikut :

Diagnosis kerja :

a. Dermatitis ec alergi makanan

b. gizi kurang pada bayi

3. Aspek Risiko Internal

a. Genetik : Tidak Ada.

b. Pola makan : Pola makan pasien tidak memenuhi pola gizi seimbang karena

kalorinya tidak sesuai

c. Kebiasaan :

Pasien tidak mau menghabiskan makanannya.

d. Spiritual :

Ibu pasien percaya bahwa penyakit yang dideritanya adalah cobaan dari Allah

SWT.

4. Aspek Resiko Eksternal

a. Kurangnya pengetahuan terkait penyakit, orang tua tidak begitu mengetahui

kebutuhan anaknya dan kemungkinan perkembangan penyakit ke depan

b. Keluarga pasien dan tetangga sekitar menganggap bahwa berat badan pasien

tidak mengkhawatirkan walau mereka tahu bahwa pasien terlalu kurus untuk

seusianya.

5. Aspek Fungsional

Menurut skala ICPC pasien termasuk derajat 1 yang termasuk dalam aspek

fungsional sakit – sakit ringan dan pasien mampu melakukan kegiatan yang sesuai

dengan aktivitas sehari – hari.

Page 23: STUDI KASUS

C. Rencana PenatalaksanaanTabel 9. Rencana Penatalaksanaan An. N

Aspek Kegiatan Sasaran Waktu Hasil yang diharapkan

Aspek Personal - Mengedukasi ibu pasien untuk memberikan gizi seimbang kepada buah hatinya

Ibu

pasien

Pada saat

di

Puskesmas

dan

kunjungan

rumah

Ibu pasien sadar dan

mau untuk memperbaiki

gizi pasien dengan cara

memberi makanan yang

lebih bergizi dan rutin

timbang berat badan

tiap bulan di

puskesmasatau

pelayanan kesehatan

lain.

- Memotivasi ibu pasien agar rutin timbang berat badan tiap bulan

Dengan rutin

menimbang berat badan

tiap bulan, dokter dapat

mengawasi dan

menindaklanjuti

tatalaksana berikutnya

Aspek Klinik Memberitahu tentang penyebab, gejala dan tanda, penularan serta factor-factor yang memperberat atau memperingan penyakit serta pencegahan

Ibu

pasien

Pada saat

di

Puskesmas

Ibu pasien mengerti

penyakit yang sedang

diderita anaknya dan

merubah pola pikir dan

pola makannya

- Memberitahu tanda jika terdapat dehidrasi untuk segera dibawa ke pelayanan kesehatan terdekat

Ibu pasien mengerti

tanda dan gejala jika

penyakitnya

berkepanjangan.

- Perbaikan status gizi (diet TKTP) yang disesuaikan dengan berat badan ideal dan kebutuhan kalori total

memperbaiki kebutuhan

gizi maka penyembuhan

penyakit akan lebih baik

dan Pasien dapat

meningkatkan kualitas

hidupnya.

Aspek Risiko

Internal

- Mencari tahu dengan teliti adakah keluarga atau orang sekitar pasien yang mengalami penyakit

orangtua

pasien

Pada saat

di

Puskesmas

Mengetahui sumber

penyakit pada An. N

Page 24: STUDI KASUS

dermatitis dan

kunjungan

rumah

dan segera menangani

- Menganjurkan keluarga dekat untuk memperbaiki pola hidupnya

Seluruh anggota

keluarga memiliki

sistem imun yang bagus

sehingga tidak mudah

terserang penyakit

- memberitahu pola makan sehat harus memenuhi syarat yaitu : keragaman makan (makanan pokok, sayuran, lauk pauk dan buah-buahan), cara memasak dan jadwal makan yang benar tiga kali sehari

Keluarga pasien mulai

merubah pola makan

sehat yang sesuai

dengan kebutuhan

ekonomi keluarga

- Memberi motivasi agar selalu berhusnuzon terhadap Allah SWT dan tetap rajin menjalankan ibadah mahdoh

Orang tua pasien

menjadi semangat dan

tidak su’uzon dengan

takdir yang telah Allah

SWT tetapkan

Aspek Resiko

Eksternal

- Menjelaskan mengenai perihal

seluk beluk penyakit yang

diderita pasien sesuai

pengalaman dan kepercayaan

keluarga, bahwa penyakit ini

penting untuk segera ditangani

Keluarga

pasien

Pada saat

Puskesmas

dan saat

kunjungan

rumah

Orang tua mengerti dan

dapat cepat tanggap bila

hal ini terjadi lagi di

rumahnya atau bahkan

di lingkungan warga

Aspek

Fungsional

-Menyarankan kepada keluarga

pasien agar pasien beristirahat

untuk sementara waktu

Keluarga

pasien

Pada saat

di

Puskesmas

dan

kunjungan

rumah

Pasien dapat segera

sembuh dari

penyakitnya

Sumber : Olah Data

D. Prognosis

1. Ad vitam : ad bonam

2. Ad sanasionam : ad bonam

3. Ad fungsionam : ad bonam