Laporan Studi Kasus
-
Upload
rahmawati-hanifah -
Category
Documents
-
view
391 -
download
33
description
Transcript of Laporan Studi Kasus
LAPORAN STUDI KASUS
GIZI DALAM DAUR KEHIDUPAN
ACARA 2
IBU HAMIL TRIMESTER II
DISUSUN OLEH :
SHIFT/KELOMPOK: 4/17
NAMA:
1. Ratri Kusuma Wardhani (12/335430/KU/15241)
2. Very Kusumawati (12/335431/KU/15242)
3. Reza Meltica ()
4. Umamah Saptaningtyas (12/335439/KU/15250)
5. Siti Zianadia (12/335450/KU/15256)
ASISTEN:
1. Nadia Hanun, S.Gz
2. Nur Solikhah, S.Gz
PROGRAM STUDI GIZI KESEHATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2014
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Tinjauan Pustaka
Sesuai dengan kasus. Referensi berasal dari buku (minimal tahun 2002), jurnal, ebook, atau
referensi ilmiah lain.
Kelompok lanjut usia adalah kelompok penduduk yang berusia 60 tahun ke atas
(Sriwahyuni, 2010). Dalam cakupan yang lebih luas, WHO menggunakan patokan
pembagian umur usia lanjut sebagai berikut : usia pertengahan (middle age) ialah kelompok
usia 45 – 59 tahun; usia lanjut (elderly) usia 60 – 74 tahun; tua (old) usia 75 – 90 tahun; dan
sangat tua (every old) di atas 90 tahun. Pada lanjut usia akan terjadi proses menghilangnya
kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri atau mengganti dan mempertahankan fungsi
normalnya secara perlahan-lahan sehungga tidak dapat bertahan terhadap infeksi dan
memperbaiki kerusakan yang terjadi (Sriwahyuni, 2010). Karena itu di dalam tubuh akan
menumpuk makin banyak distorsi metabolik dan struktural disebut penyakit degeneratif
yang menyebabkan lansia akan mengakhiri hidup dengan episode terminal (Sriwahyuni,
2010).
Sebenarnya lanjut usia adalah suatu proses alami yang tidak dapat dihindarkan,
sebab manusia sebagai mahluk hidup, umurnya terbatas oleh suatu peraturan alam. Semua
orang akan mengalami proses menjadi tua, dan masa tua merupakan masa hidup yang
terakhir, dimana pada masa ini seseorang akan mengalami kemunduran fisik, mental, dan
sosial sedikit demi sedikit sampai tidak dapat melakukan tugasnya sehari-hari. Sehingga
bagi kebanyakan orang, masa tua itu merupakan masa yang kurang menyenangkan.
Kebutuhan gizi pada usia lanjut berbeda-beda antara individu satu dengan yang lainnya.
Kebutuhan gizi lansia pada umumnya adalah sebagai berikut
1. Energi
Menurut Widya Karya Pangan Gizi tahun 1998, secara umum kecukupan gizi
yang dianjurkan untuk usia lanjut (>60 tahun) pada laki-laki adalah 2200 kalori
dan pada wanita adalah 1850 kalori. Kebutuhan energi pada usia lanjut menurun
sehubungan dengan penurunan metabolisme basal (sel-sel banyak yang inaktif
dan kegiatan fisik cenderung menurun). Kebutuhan kalori akan menurun sekitar
5% pada usia 40-49 tahun dan 10% pada usia 50-69 tahun.
2
2. Protein
Kecukupan protein sehari yang dianjurkan pada usia lanjut adalah sekitar 0,8
gram/kg berat badan atau 15-25% dari kebutuhan energi. Konsumsi protein
berlebih dapat membebani faal ginjal sehingga tidak dianjurkan untuk usia lanjut.
Dianjurkan memenuhi kebutuhan protein terutama dari protein nabati dan dari
protein hewani dengan perbandingan 2:1. Jumlah protein yang dibutuhkan untuk
laki-laki usia lanjut adalah 55 gram/hari dan wanita 48 gram/hari yang terdiri 15%
protein ikan, 10% protein hewani lain dan 75% protein nabati.
3. Lemak
Lemak dibutuhkan untuk penyerapan vitamin A, D, E, dan K serta menambah
lezatnya hidangan. Lemak berlebih disimpan dalam tubuh sebagai cadangan
tenaga dan bila berlebihan akan ditimbun sebagai lemak tubuh (sel lemak).
Kebutuhan lemak untuk usia lanjut lebih sedikit karena akan meningkatkan kadar
kolesterol dalam darah, pada usia lanjut dianjurkan konsumsi lemak jangan lebih
dari 15% kebutuhan energi dan dianjurkan untuk menggunakan minyak nabati
karena mengandung asam lemak tak jenuh (kecuali santan).
Lemak jenuh dan kolesterol hanya terdapat pada makanan hewani terutama
kambing, sapi, kerbau, dan ayam. Sedangkan ikan banyak mengandung asam
lemak tak jenuh sehingga usia lanjut dianjurkan untuk mengkonsumsi ikan
karena dapat menurunkan risiko menderita penyakit jantung dibandingkan
mengkonsumsi sumber protein yang lain.
4. Karbohidrat
Merupakan sumber energi utama di dalam menu makanan Indonesia.
Penggunaan karbohidrat relatif menurun pada usia lanjut karena kebutuhan
kalori juga menurun. Untuk usia lanjut dianjurkan mengkonsumsi karbohidrat
komplek karena juga mengandung vitamin, mineral, dan serat daripada
mengkonsumsi karbohidrat murni seperti gula. Dianjurkan pada usia lanjut
mengkonsumsi 60-65% karbohidrat sebagai kebutuhan energi.
5. Vitamin
Untuk usia lanjut dianjurkan untuk meningkatkan konsumsi makanan kaya
vitamin A, D dan E untuk mencegah penyakit degeneratif (sebagai antioksidan).
Selain itu, konsumsi makanan yang banyak mengandung vitamin B12, asam
folat, vitamin B1 dan vitamin C juga dianjurkan untuk mencegah risiko penyakit
jantung.
3
6. Mineral
Pada usia lanjut dianjurkan mengkonsumsi makanan kaya Fe, Zn, Selenium dan
Kalsium untuk mencegah anemia dan pengeroposan tulang terutama pada
wanita, selain juga perlu untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Disamping itu,
zat gizi mikro lain seperti pospor, kalium, natrium, dan magnesium juga
dibutuhkan untuk proses metabolisme di dalam tubuh.
7. Air dan Serat
Air sangat penting untuk proses metabolisme dan mengeluarkan sisa
pembakaran tubuh. Selain itu serat juga dianjurkan untuk usia lanjut agar buang
air besar menjadi lancar. Beberapa tipe makanan berserat yang dapat mencegah
penyerapan kolesterol dalam usus dapat merupakan kontribusi untuk
menurunkan kolesterol total dalam tubuh.
(Depkes RI, 2006)
Bagian VERY
B. Tujuan Praktikum
1. Tujuan Instruksional umum
a. Mahasiswa memahami kebutuhan gizi wanita hamil
b. Mahasiswa memahami perubahan-perubahan fisiologis selama kehamilan yang
berdampak pada perubahan kebutuhan gizi wanita hamil
c. Mahasiswa dapat melakukan penilaian status gizi pada ibu hamil
d. Mahasiswa dapat membuat preskripsi diet pada ibu hamil
2. Tujuan Instruksional khusus
a. Mahasiswa dapat menyebutkan zat gizi apa saja yang esensial pada kondisi hamil
b. Mahasiswa dapat menjelaskan akibat defisiensi zat gizi tertentu pada kehamilan
c. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang komplikasi kehamilan dan dukungan nutrisi
terhadap terjadinya kondisi tersebut
d. Mahasiswa dapat mendemonstrasikan penilaian status gizi pada ibu hamil dengan
metode antropometri, biokimia, fisik-klinis, dan asupan
e. Mahasiswa dapat menghitung kebutuhan gizi ibu hamil
f. Mahasiswa dapat menyediakan susunan menu yang dirancang untuk memenuhi
kebutuhan wanita hamil
4
BAB II
ISI
A. Studi Kasus
Ibu Asih adalah seorang ibu hamil yang tengah memasuki trimester kedua. Sekarang
adalah kehamilan anak keempatnya. Usia kehamilan ibu tersebut sudah berusia lima bulan
Beliau adalah seorang ibu rumah tangga dengan tiga orang anak. Keseharian beliau
terkadang juga mengajar ngaji dan menjahit. Suaminya bekerja sebagai relawan MERCY ,
dengan penghasilan rata-rata 1,5 juta. Bulan-bulan sebelumnya, ibu Asih rutin
memeriksakan kehamilannya, namun karena suaminya sedang tugas di luar kota, bulan ini
beliau belum memeriksakan kehamilannya lagi. Menurut beliau, kehamilan anak keempat ini
terasa perutnya lebih cepat besar dan lebih cepat lelah, berbeda dari kehamilan sebelum-
sebelumnya. Selama kehamilannya beliau jarang merasa mual ataupun muntah.Berat
badan ibu sebelum hamil adalah 51 kg. Di usia kehamilannya sekarang, berat badan beliau
bertambah tujuh kilogram, menjadi 58 kg. Menurut beliau dari pengalaman-pengalaman
hamil sebelumnya, selama masa kehamilannya berat badannya hanya bertambah sekitar
sembilan kilogam saja. Namun berat badan bayi yang dilahirkannya tergolong besar, yaitu
sekitar 3,7 kg.
(DITAMBAHIN RENTANG LAHIR ANAK-ANAKNYA)
Beliau adalah seorang ibu rumah tangga, namun beliau juga mempunyai pekerjaan
sampingan seperti menjahit dan mengajar ngaji.
Responden kami kali ini adalah seorang lansia wanita yang berusia 71 tahun, beliau
hidup dirumah sendiri namun berdekatan dengan rumah salah satu putrinya sehingga setiap
hari selalu berinteraksi dengan putri dan cucu-cucunya. Nenek ini mempunyai 4 orang anak
dan 7 orang cucu. Beliau merupakan ibu rumah tangga dengan penghasilan yang
didapatkan dari pensiunan istri tentara dan kiriman dari putra-putrinya sehingga jika
diakumulasikan berkisar antara 1.000.000/ bulan. Nenek ini masih sangat lincah dan aktif,
beliau sehari-hari masih bisa memasak, menjemur pakaian, mencuci piring dan lain-lain.
Kesehatan matanya pun masih tergolong bagus karena nenek tersebut masih bisa
membaca buku tanpa menggunakan kaca mata dan masih mampu menjahit walau kadang
dalam memasukkan benang dalam jarum sering memerlukan bantuan. Dalam
5
kesehariannya nenek ini selalu naik turun tangga berkisar antara 8-10 x sehari, nenek ini
juga sangat aktif dalam kegiatan senam, baik senam lansia, jantung sehat, poco-poco dan
lain-lain. Responden ini tergolong masih belum terkena dementia karena ingatannya masih
sangat dalam mengingat umurnya, dimana anak-anaknya tinggal dan lain lain, responden
juga tidak menggunakan gigi palsu dan masih mampu memakan makanan yang cukup
keras dan renyah seperti rempeyek, kerupuk dan kacang bawang, namun giginya pun
sudah tak lengkap, dua gigi gerahamnya sudah dicabut dan gigi yang lain saat ini dalam
kondisi keropos
Ini Aku aja ga pa2
B. Data Subjektif
1. Biodata Istri
a. Nama Istri : Asih Masanti
b. Umur : 39 tahun
c. Agama : Islam
d. TTL : Sleman, 21 Januari 1975
e. Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
f. Penghasilan : -
g. Alamat : Pogung Rejo, RT 14/RW 51, No. 421, Sleman, Yogyakarta
2. Riwayat makan
a. Kebiasaan makan : sehari tiga kali dan sering ngemil
b. Makanan yang disukai : suka semua makanan
c. Makanan yang tidak disukai : susu
d. Makanan pantangan : -
e. Makanan yang menimbulkan alergi : -
3. Riwayat penyakit : cikungunya
4.
C. Data Objektif
Hasil pengukuran antropometri, biokimia, fisik klinis, dietary
1. Antropometri
6
Berat badan : 58 kg
Tinggi badan : 149 cm
LILA : 29 cm
2. Biokimia : -
3. Fisik Klinis
Tekanan Darah : 90/60 mmHg
4. Dietary
Makan Siang : nasi, oseng kacang panjang, sawi putih.
Selingan : Jenang mutiara
Makan Pagi : nasi, oseng kacang panjang, thu bacem.
Selingan : Pisang aroma
Makan Malam : nasi, telur goreng
D. Asesmen
1. Antropometri
BB : 53 kg
TB : 149 cm
IMT : 23, 87
LILA : 28 cm
Lingkar panggul : 93 cm
Lingkar pinggang : 80 cm
Berdasarkan data di atas, dapat dikatakan bahwa responden memiliki status gizi
yang baik. Hal ini dapat dilihat dari IMT responden, yaitu 23,87. Perhitungan IMT
didapatkan dengan rumus : IMT=
BB(kg )TB2 (m2 )
=53(1 ,49 )2 = 23,87
Kategori ambang batas IMT untuk orang Indonesia adalah sebagai berikut (Depkes,
2002) :
Kategori IMT
KurusKekurangan berat badan tingkat beratKekurangan berat badan tingkat ringan
< 17,017,0-18,5
Normal >18,5-25,0Gemuk Kelebihan berat badan tingkat ringan >25,0-27,0
7
Kelebihan berat badan tingkat berat >27,0
Berdasarkan Tabel Indeks massa tubuh diatas dapat diketahui bahwa responden
memiliki IMT sebesar 23,87 yang berada pada kategori normal
Nilai rata-rata lingkar lengan atas (LLA) orang dewasa (cm)
Golongan Umur (thn)
Rata-rata (cm)
Laki-laki18-24 30,925-34 32,335-44 32,745-54 32,155-64 31,565-74 30,5Perempuan18-24 27,025-34 28,035-44 30,045-54 30,755-64 30,765-74 30,1
Sumber : James J.P dan C.Wicks. key facts in Clinical Nutrition, 1997
Berdasarkan pustaka di atas diketahui bahwa LLA responden termasuk dibawah
normal. LLA responden hanya sebesar 28 cm sedangkan nilai rata-rata LLA untuk
perempuan dewasa 65-74 tahun sebesar 30,1 cm.
Jenis kelamin Ukuran RLPP NorrmalLaki-laki <0.90Perempuan <0,85
(Zulaikha, 2010)
Menurut pustaka di atas, diketahui bahwa RLPP responden adalah diatas 0,85 yaitu
0,86 sehingga dapat dikatakan responden beresiko untuk terkena sindrom metabolik.
2. Biokimia
Dalam assesment ini tidak dilakukan pemeriksaan secara biokimia, akan tetapi
responden memiliki data pengujian biokimia satu tahun yang lalu yaitu :
8
Kolesterol : 196 mg/dL
TG : 256 mg/dL
Gula darah : 105 mg/dL
Asam Urat : 5,5
BMD(osteoporosis) : -1,4 (apabila tdk dijaga makan resiko osteoporosis akan semakin
besar)
3. Klinik
Tekanan darah : 110 / 75 mmHg
Frekuensi nafas : 40 kali/menit
Klasifikasi tekanan darah orang dewasa (Bickley, 2008)
Berdasarkan pustaka di atas, tekanan darah responden termasuk tekanan darah yang
normal yaitu sistolik 110 mmHg (<130 mmHg) dan diastolik 75 mmHg (<85 mmHg).
Responden memiliki frekuensi nafas 40x/menit. Menurut Djoar (2009), orang
dewasa normalnya bernafas 12-20x/menit. Peningkatan usia khususnya pada usia
diatas 65 dapat diikuti dengan peningkatan frekuensi pernafasan karena peningkatan
kekakuan dinding dada. Selain itu, aktivitas dari responden yang masih cukup tinggi juga
dapat menyebabkan meningkatnya frekuensi pernapasan, oleh sebab itu frekuensi
pernapasan responden dapat dikatakan normal.
4. Dietary
Data Recall 24 jam dibandingkan dengan KECUKUPAN GIZI.
9
Category Systolic (mm Hg) Diastolic (mm Hg)
Hypertension
Stage 3 ≥ 180 ≥ 110
Stage 2 160 – 179 100 – 109
Stage 1 140 – 159 90 – 99
High normal 130 – 139 85 – 89
Normal <130 <85
Optimal <120 <80
Energi (kal) Protein (g) Lemak (g) KH (g)
Asupan
Kecukupan
% Asupan
Data hasil recall 24 jam kemudian diolah pada software NutriSurvey (NS) untuk
diketahui nilai gizinya. Hasil pengolahan NS menunjukkan bahwa kebutuhan perhari
yang dianjurkan adalah 1600 kkal, namun yang dipenuhi hanya 1321,4 kkal. Karbohidrat
yang harus dipenuhi perharinya menurut NS adalah 255 gram, dan responden baru
mencukupinya sebanyak 220 gram. Sementara untuk protein direkomendasikan 44
gram perharinya, sedangkan responden memenuhinya 41,6 gr. Dan untuk lemak yang
direkomendasikan NS 58 gram perhari, responden baru memenuhinya 34,8 gram.
Angka presentase pemenuhan dari energi adalah sebesar 83%, protein sebesar
94%, karbohidrat 86%, dan lemak 60%. Berdasarkan hasil recall yang dilakukan, dapat
diketahui bahwa responden dalam memenuhi kebutuhan energi dan lemaknya masih
kurang. Sedangkan pemenuhan protein dan karbohidrat sudah sesuai dengan
presentase rekomendasi dari NS.
E. Plan/Rencana diet
1. Tujuan diet
a. Memenuhi kebutuhan energi dan zat gizi berupa protein, lemak, dan karbohidrat
serta mineral dan vitamin untuk menjaga kesehatan ibu dan janinnya.
b. Mempertahankan status gizi ibu dan janinnya agar tetap sehat.
c. Mengurangi resiko-resiko berbahaya yang mungkin terjadi pada ibu dan janin
selama masa kehamilan.
2. Prinsip dan Syarat diet
Prinsip Diet
a. Diet rendah garam dan kolesterol, dengan prinsip membatasi asupan garam dan
makanan tinggi kolesterol
b. Diet rendah gula, dengan prinsip membatasi asupan gula
Syarat diet
a. Mencukupi kebutuhan energi yaitu sebesar 1600 kkal
10
b. Protein cukup yaitu 1 gr per kg BB
c. Lemak cukup yaitu 25% dari kebutuhan kalori total
d. Mencukupi kebutuhan cairan tubuh, dengan asupan air 30cc/kg BB
e. Memberikan diet cukup serat untuk mempertahankan kelancaran system
pencernaan
f. Makanan bertekstur tidak terlalu keras
g. Makanan rendah garam, kolesterol dan gula
h. Memberikan makanan dalam porsi kecil tetapi sering
3. Perhitungan Kebutuhan Sehari Responden
a. Kebutuhan Energi Ibu Sebelum Hamil Berdasarkan Perhitungan Menggunakan
Harris Benedict
BMR = 655,1 + (9,56 x BB (Kg)) + (1,850x TB) – (4,676 x umur (Th))
= 655,1 + (9,563 x 51) + (1,850x 149) – (4,676 x 39)
= 1236,099 kkal
TEE = 1236,099 x 1,5
= 1854,1485 kkal
b. Kebutuhan Energi Ibu pada Trimester 2
Energi = 1854,1485+ 300 kkal
= 2154,1485 kkal
Protein =12% x 2154,1485 kkal
= 280,039305 kkal = 70 gram
Lemak = 25% x 2154,1485 kkal
= 538,537125 kkal = 59,83 gram
Karbohidrat = 62% x 2154,1485 kkal
= 1335,57207 kkal = 333,89 gram
c. Rekomendasi Porsi Makan Berdasarkan BMP
Golongan PNK E nergi Karbohidrat Protein Lemak
1. Karbohidrat 6,5 1137,5 260 26 -
2. Protein Hewani 4 300 - 28 20
3. Protein Nabati 3 225 21 15 9
4. Sayuran 2 50 10 2 -
5. Buah 1 50 12 - -
6. Susu - - - - -
11
7. Minyak 6 300 - - 30
8. Gula 2 100 30 - -
Total 2162,5 340 71 59
WAKTU MAKAN
NAMA MASAKAN BAHAN MAKANANBANYAKNYA
URT GRAM/ml
Makan Pagi
Nasi Nasi (beras) 6/4 gls 200Sayur Buncis ½ gls 50
Telur ayam 1 btr 100Minyak 1 sdm 5Garam secukupnya secukupnyaBawang putih 1 bh -Bawang merah 1 bh -Gula Jawa - 10Cabe rawit 1 bh -
Selingan Pagi
Kue talam (2 btr)
Tepung terigu 8 sdm 50 Tepung kanji 4 25Gula 1 sdm 13Santan (peras dengan air)
1/3 gls 40
Garam secukupnya secukupnyaMakan siang
Lotek Nasi tim ½ gls 100 Bayam 1/5 gls 20Kangkung 1/5 gls 20Mentimun 1/5 gls 20Kacang panjang 1/5 gls 20Kacang tanah tanpa kulit
4 sdm 30
Gula jawa - 10Cabe rawit 1 bh -Garam secukupnya secukupnya
Bakwan Jagung Tepung terigu 5 sdm 50Jagung manis sisir 1 bh 50Bawang merah 1 bh -Bwang putih 1bh -Gula pasir ½ sdm 5
Selingan sore
Buah pisang 1 bh 100
Makan malam
nasi Nasi (beras) 5/4 gls 150Ayam 1/2 gls 50Brokoli 3/10 gls 30Wortel 1/5 gls 20Bawang merah 1 bh sdg -
12
Bawang putih 1 bh sdg -
4. Perencanaan menu
Sarapan Selingan Makan Siang Selingan Makan
Malam
Nasi 200 gr
Orek telur (1
btr) + buncis
(50 gr)
Tempe goreng
( 50 gr)
Kue talam 2
bh
Tepung
terigu (50
gr/8 sdm)
Tepung kanji
(25 gr)
Gula (13 gr)
Santan
kemasan
2sdm
Lotek:
Nasi tim (100
gr) (ketimun
(20 gr), bayam
(20 gr),
kangkung (20
gr), kacang
panjang (20
gr).
Bumbu: gula
jawa (10 gr),
kacang tanah
(30 gr), cabe
1bh.
Bakwan ( 2 ptg
bsr): tepung
terigu (50 gr),
tahu ( 200 gr),
udang ( 35 gr),
Telur (1btr),
toge (20 gr)
Pisang 1
bh
Nasi (200 gr)
Sop : ayam
(40 gr),
brokoli (30
gr), wortel
(20 gr)
13
Waktu Makan Nama Masakan
Bahan Makanan
Jenis BanyaknyaURT Gram
Contoh perencanaan menu (bisa ditambahkan perhitungan menggunakan BMP)
F. Pembahasan
Membandingkan apakah menu yang disusun telah sesuai dengan kebutuhan gizi
responden.
Tabel perbandingan kebutuhan antara standar dengan kebutuhan
E (Kkal) P (gr) L (gr) KH (gr)Standar 1340 53 51,11 394,22Pemenuhan 1321,4 41,6 34,8 220Perhitungan dari penyusunan menu
1732,8 61,9 58,2 250,6
Pemenuhan / standar (%)
98,6% 78,5 % 68,0 % 55,8%
Perhitungan menu / standar (%)
129,17% 116,8% 113,8% 63,6%
Keterangan Asupan energi ditambah.
Pada perhitungan protein, asupannya adalah 1 gr/kg BB
Pada perhitungan lemak diambil dari 25% kebutuhan energi
Pada perhitungan, karbohidrat diperolah dari hasil pengurangan protein dan lemak pada total energi
Responden bernama SA berusia 71 tahun. Responden ini memiliki berat badan
53 kg dan tinggi badan 149 cm. IMT = 23,87 (status gizi baik). Pola makan 3 kali sehari,
dengan porsi kecil tetapi sering. Waktu makan teratur. Responden mengkonsumsi
suplemen makanan yang berupa Kunyit putih, temulawak, pegagan, daun mengkudu
dan Habatussauda. Responden tidak memiliki RPD, RPS dan RPK, akan tetapi
responden akan mudah terkena pilek apabila suhu udara dingin. Aktivitas responden
14
cukup tinggi (meliputi : memasak, mencuci, menjemur, naik turun tangga dan senam)
jika dilihat dari segi usianya.
Dari hasil recall diketahui bahwa presentase pemenuhan dari energi adalah
sebesar 83%, protein sebesar 94%, karbohidrat 86%, dan lemak 60%. Dari hasil
pemenuhan/standar (%) diketahui bahwa responden seharusnya memenuhi kebutuhan
energi sebesar 98,6%, protein sebesar 78,5%; lemak; 68% dan karbohidrat sebesar
55,8%.
Dari hasil perhitungan baik menggunakan NutriSurvey maupun perhitungan
pemenuhan/standar dapat disimpulkan bahwa bahwa responden dalam memenuhi
kebutuhan energi dan lemaknya masih kurang. Sedangkan pemenuhan protein dan
karbohidrat sudah sesuai dengan presentase rekomendasi dari NS.
Dari hasil perhitungan menu/standar (%) diketahui pemenuhan energi responden
129,17%, protein sebesar 116,8%, lemak 113,8% dan karbohidrat 63,6%. Kebutuhan
energi, protein, lemak dan karbohidrat responden hasil dari penyusunan menu diet
sudah sesuai. Akan tetapi, kebutuhan energi dan lemak ditambah karena dari hasil
perhitungan recall, kebutuhan energi dan lemak responden kurang.
Secara umum pemenuhan mikronutrien dari hasil recall seperti Fe sudah cukup
namun untuk, Ca, Zn dan vitamin C masih dibawah nilai rekomendasi dari NutriSurvey.
Sedangkan pemenuhan dari hasil perhitungan menu untuk Fe, Zn dan Vitamin C sudah
mencukupi, yang kurang hanya pada pemenuhan kebutuhan Ca.
Pemilihan menu makan pagi adalah nasi, susu, sayur tahu buncis,dan buah
pepaya. Menu ini kami pilih karena susu sebagai sumber kalsium yang dapat mencegah
osteoporosis bagi lansia. Nasi sebagai sumber karbohidrat. Buah pepaya sebagai
sumber serat dan banyak mengandung air yang dapat menambah konsumsi air dari
responden, selain itu juga pepaya kaya akan vitamin C dan merupakan sumber
antioksidan yang baik. Kandungan serat di dalamnya juga halus, sehingga baik
dikonsumsi oleh kalangan balita sampai usia lanjut. Pepaya sangat tepat diberikan
kepada kaum lanjut usia karena mudah dinikmati dan dicerna juga dapat mencegah
terjadinya kanker kolon dan dapat mencegah radikal bebas. Sayur tahu buncis dipilih
karena tahu sangat banyak khasiatnya yang harganya juga terjangkau.
Berikut beberapa manfaat kesehatan yang diperoleh dengan rajin makan tahu.
1. Mencegah penyakit jantung. Asupan rutin protein kedelai yang terkandung dalam
tahu dapat membantu menurunkan LDL (kolesterol buruk) tanpa menurunkan
HDL (kolesterol baik), yang menyebabkan penurunan risiko penyakit jantung.
15
2. Meningkatkan produksi energi. Tahu merupakan sumber makanan yang kaya
zat besi.Kehadiran zat besi dalam tahu terutama digunakan sebagai bagian dari
hemoglobin yang membantu dalam ransportasi dan pelepasan oksigen ke
seluruh tubuh mempromosikan produksi energi. Tahu juga menyediakan 10
persen dari nilai harian yang direkomendasikan untuk tembaga, mineral penting
yang dimanfaatkan
dalam sel darah merah. Tembaga juga membantu dalam mengurangi gejala
rheumatoid arthritis.
3. Bermanfaat untuk wanita khususnya wanita menopause Makanan yang berasal
dari kedelai, seperti tahu mengandung isoflavon (fitoestrogen atau estrogen
tanaman) yang bekerja pada tubuh seperti bentuk estrogen. Selama menopause,
estrogen wanita berfluktuasi, baik naik atau turun di bawah tingkat normal.
4. Mencegah osteoporisis Tahu juga bisa menjadi sumber yang kaya kalsium
tergantung pada koagulan yang digunakan dalam pembuatan (seperti kalsium
sulfat yang digunakan oleh produsen tahu). Hal ini membantu melindungi
terhadap penyakit seperti kehilangan tulang, kelemahan tulang, rheumatoid
arthritis dan osteoporosis. Penelitian baru juga menunjukkan bahwa isoflavon
dalam makanan kedelai dapat memperkuat densitas (kepadatan tulang)..
5. Membantu menurunkan berat badan Tinggi protein membuat pemakan tahu tidak
cepat merasa lapar. Juga, sifat rendah kalori (sekitar 80 kalori dalam 100 gram)
tidak menambahkan kalori ekstra untuk menu diet Anda.
6. Membantu pasien diabetes dengan masalah ginjal Diabetes dapat menyebabkan
sejumlah komplikasi, salah satunya gagal ginjal. Diabetes adalah penyebab
utama kegagalan ginjal dengan tanda awal adanya sejumlah protein dalam urin.
Protein kedelai dapat menurunkan 10 persen protein yang ditemukan dalam air
seni.
Untuk buncis, Menurut riset yang dilakukan Departemen Pertanian Amerika
Serikat, kulit buncis mengandung senyawa flavonoid, yaitu suatu antioksidan yang
melidungi tubuh dari penyakit kronis dan efek penuaan
Selingan pagi yang dianjurkan kepada responden adalah mini burger tempe dan
jus sirsak melon. Mini burger yang terdiri dari roti, selada, tomat dan tempe banyak
mengandung energi. Roti sebagai sumber karbohidrat, selada dan tomat mengandung
serat dan kaya akan vitamin C sebagai antioksidan. Sedangkan tempe memiliki banyak
sekali manfaat hampir sama seperti tahu. Tempe mempunyai khasiat antara lain
16
mempercepat berhentinya diare akut dan meningkatkan berat badan serta status gizi,
hal ini mengutungkan karena selain banyak lansia yang mengalami gangguan
pencernaan seperti diare akut dan kronis juga sering mengalami status gizi yang buruk
karena asupan protein yang kurang adekuat, juga dapat mengurangi kadar kolesterol
darah, selain itu tempe juga tepat untuk diberikan bagi pasien dengan DM yang
biasanya dialami oleh lansia.
Jus sirsak dan melon sebagai alternatif mengkonsumsi buah yang dihaluskan
agar lebih mudah dikonsumsi oleh responden. Buah sirsak mempunyai manfaat yang
sangat banyak karena kandungaan acetoginin yang dapat mencegah kanker karena
dapat mengganggu perkembangan sel kanker dengan cara mengurangi jumlah ATP
yang dibutuhkan sel kanker. Caranya acetoginin masuk dan menempel pada dinding sel
kanker dan merusak ATP didinding mitokondria. Sel kanker butuh banyak energi untuk
berkembang sehingga akan mati bila ATP sebagai sumber energi dihambat. Melon
mengandung besi, kalsium, dan fosfor yang dapat menbantu mencegah penyakit ginjal
karena kandungan airnya yang banyak, mencegah penyakit jantung, dan membantu
penyembuhan penyakit dalam. Karena kandungan airnya yang banyak, buah melon
dapat membantu menghaluskan kulit.
Menu makan siang yang direkomendasikan untuk responden adalah nasi, bola
daging masak semur, dan cap cay kuah. Nasi sebagai sumber karbohidrat. Bola daging
di anjurkan karena daging yang digunakan adalah daging giling yang memiliki tekstur
yang lebih empuk dibandingka yang tidak digiling, dagingnya sebagai sumber protein.
Cap cay kuah terdiri dari wortel, kembang kol, dan sawi yang banyak mengandung
serat, yang dapat membantu mengurangi radikal bebas, mencegah kanker kolon. Wortel
mengandung vitamin A dan vitamin C yang merupakan salah satu antioksidan terbaik
untuk melindungi tubuh dari radikal bebas.
Menu selingan sore yang direkomendasikan untuk responden adalah puding teh hijau.
Puding dipilih karena teksturnya yang lembut sehingga ketika mengkonsumsi nya lebih
mudah. Minum teh setiap hari dianggap sebagai kebiasaan yang bagus untuk
kesehatan, terutama bagi lansia. Minum secangkir teh hangat setiap hari seakan mampu
membuat badan lebih segar. Namun, coba ganti teh yang biasa Anda konsumsi dengan
teh hijau. Sebab, manfaat teh hijau sangat banyak. Selain bagus untuk tubuh,
mengonsumsi teh hijau setiap hari bisa meningkatkan mood. Theanine menghasilkan
efek menenangkan pada otak. Hal itulah yang diyakini menjauhkan lansia dari mood
buruk yang hanya didapat dari teh hijau.
17
Menu makan malam uang direkomendasikan untuk responden adalah cream sup
jagung, dan susu. Cream sup memiliki kandungan energi yang lengkap karena
didalamnya ada jagung sebagai sumber karbohidrat, daging dan sosis sebagai sumber
protein dan lemak. Susu sebagai pelengkap yang kaya akan vitamin D yang dapat
mencegah osteoporosis.
18
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Energi (wanita :1850 kalori), Protein sekitar 0,8 gram/kg berat badan atau 15-25% dari
kebutuhan, Lemak jangan lebih dari 15% kebutuhan energi, 60-65% karbohidrat, vitamin
A, D dan E, vitamin B12, asam folat dan vitamin B1, Mineral (Fe, Zn, Selenium dan
Kalsium) dan zat gizi mikro lain seperti pospor, kalium, natrium, dan magnesium , Air
dan Serat
2. Menu yang disusun dibuat dengan ketentuan sebagai berikut : Mencukupi kebutuhan
energi yaitu sebesar 1600 kkal, Protein cukup yaitu 1 gr per kg BB, Lemak cukup yaitu
25% dari kebutuhan kalori total, Mencukupi kebutuhan cairan tubuh, dengan asupan air
30cc/kg BB, Memberikan diet cukup serat untuk mempertahankan kelancaran system
pencernaan, Makanan bertekstur tidak terlalu keras, Makanan rendah garam, kolesterol
dan gula, Memberikan makanan dalam porsi kecil tetapi sering. Diet rendah garam dan
kolesterol, dengan prinsip membatasi asupan garam dan makanan tinggi kolesterol, Diet
rendah gula, dengan prinsip membatasi asupan gula
3. Responden memiliki status gizi yang baik. Hal ini dapat dilihat dari IMT responden, yaitu
23,87. Namun responden beresiko untuk terkena sindrom metabolik
B. Saran
Karena status gizi responden sudah baik, maka disarankan untuk mempertahankan kondisi
tersebut dengan tetap melakukan kebiasaan-kebiasaan baik seperti aktif beraktifitas, rutin
mengikuti senam lansia, dan menjaga pola makan sesuai kebutuhan yang
direkomendasikan. Untuk asupan makannya, dianjurkan untuk mengurangi makanan-
makanan tinggi lemak dan kolesterol dan menggantinya dengan memperbanyak asupan
sayur dan buah untuk mengurai resiko terjadinya sindrom metabolik.
19
DAFTAR PUSTAKA
Sriwahyuni, Eka. 2010. Gambaran Kadar Protein Dalam Urin Lansia Di Panti Jompo Dharma
Asih-Binjai. Medan: Universitas Sumatera Utara
Binti Abdul Razak, Zulaikha. 2010. Hubungan Lingkaran Pinggang Pinggul Dengan Tekanan
Darah di Kalangan Mahasiswa stambuk 2007 Fakultas Kedokteran Universitas
Sumatera Utara. 2010. Medan: Universitas Sumatera Utara
James, Jason Payne dan Wicks Claire. 1997. Intisari Gizi Klinik= Key Facts in Clinical Nutrition.
Jakarta: EGC
Bickley LS. 2008. Bates’ Guide to Physical Examination and History Taking, 10th Edition.
Philadelphia : Lipponcott William & Wilkins
20
LAMPIRAN
A. Nama bahan makanan dan bumbu beserta harganya.
B. Perhitungan berdasarkan NutriSurvey.
C.Foto pengambilan data.
21