STUDI KASUS PASIEN
GIZI KURANG PADA BALITA DENGAN ALERGI MAKANAN
DALAM PENDEKATAN KEDOKTERAN KELUARGA
DI KECAMATAN PADEMANGAN
Disusun Oleh:
Julianti Mulya Utami 1102010138
Pembimbing :
dr. Yusnita, M.Kes
KEPANITERAAN KEDOKTERAN KELUARGA
BAGIAN KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS YARSI
APRIL 2016
LEMBAR PERSETUJUAN
Laporan studi kasus Gizi Kurang Pada Balita Dengan Alergi Makanan Dalam
Pendekatan Kedokteran Keluarga Di Kecamatan Pademangan, ini telah disetujui
oleh pembimbing untuk dipresentasikan dalam rangka memenuhi salah satu tugas
Kedokteran Keluarga pada Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas
Kedokteran Universitas YARSI.
Jakarta, April 2016
Pembimbing
dr. Yusnita, M.Kes
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Puji dan syukur Saya panjatkan Kehadirat Allah SWT atas Karunia dan Hidayah-
Nya sehingga tugas Studi Kasus Pasien dengan menggunakan penerapan pendekatan
Ilmu Kedokteran Keluarga dengan judul Gizi Kurang Pada Balita Dengan Alergi
Makanan Dalam Pendekatan Kedokteran Keluarga di Puskesmas Kecamatan
Pademangan dapat diselesaikan.
Tujuan pembuatan Studi Kasus Pasien dengan penerapan pendekatan Kedokteran
Keluarga ini sebagai salah satu tugas dalam menjalani Kepaniteraan Ilmu Kedokteran
Keluarga Fakultas Kedokteran Universitas YARSI untuk periode 4 Februari 2016 – 7
April 2016. Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. dr. Yusnita, M.Kes, selaku dosen pembimbing Kepaniteraan Ilmu Kesehatan
Masyarakat yang telah membimbing dan memberi masukan yang bermanfaat dan
juga Koordinator Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Keluarga Fakultas Kedokteran
Universitas YARSI.
2. Prof. Dr. Hj. Qomariyah RS, MS, PKK, AIFM selaku guru besar Kepaniteraan
Ilmu Kedokteran Keluarga Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
3. dr. Sugma Agung Purbowo, MARS, Dip.IDK selaku Kepala Bagian Ilmu
Kesehatan Masyarakat
4. dr. Citra Dewi, M.Kes, selaku pjs. Sekretaris Kepaniteraan Kedokteran Komunitas
dan staf pengajar Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran
Universitas YARSI.
5. DR. Kholis Ernawati, SSi, M.Kes selaku pjs. Bendahara Kepaniteraan dan staf
pengajar Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas
YARSI.
6. Dr. Erlina Wijayanti, MPH selaku staf pengajar Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
7. dr. Dini Widianti, M.KK selaku staf pengajar Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas
Kedokteran Universitas YARSI.
8. Dr. Dian Mardhiyah, M.KK selaku staf pengajar Kepaniteraan Ilmu Kedokteran
Keluarga Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
9. Dr. H. Sumedi Sudarsono, MPH, Dr. Fathul Jannah, M. Si, dan
Rifqatussa`adah, SKM, M.Kes, selaku staf pengajar Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi.
10. Drg. Dara selaku Kepala Puskesmas Kecamatan Pademangan serta dr.
Nurfaridah sebagai Koordinator Kepaniteraan di Puskesmas Kecamatan
Pademangan, Jakarta Utara. Semoga Allah SWT memberikan rahmat dan
hidayah-Nya.
11. Staff Puskesmas Kecamatan Pademangan, yang telah membantu tim penulis
selama berada di Puskesmas Kecamatan Pademangan
12.Teman- teman sejawat yang ikut serta dalam kepaniteraan ilmu kesehatan
masyarakat periode 29 Februari 2016 – 7 Mei 2016.
Dalam pembuatan laporan ini masih banyak kekurangan dan keterbatasan. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Jakarta, April 2016
Penulis
BERKAS PASIEN
A. Identitas Pasien
Nama : An. N
Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 53 bulan
Status : Belum Menikah
BB/PB : 11 kg/ 91,7 cm
Alamat : Jl. Budi mulia RT/RW 16/01
Pekerjaan : Tidak Bekerja
Pendidikan :Tidak Sekolah
Agama : Islam
Suku : Betawi
Tempat berobat : Puskesmas Kec. Pademangan
Tanggal berobat : 6April 2016
B. Anamnesis
Dilakukan secara Alloanamnesis dengan ibu pasien pada tanggal 7 April 2016 pukul
11.20 WIB di puskesmas Kecamatan Pademangan
1. Keluhan Utama :
Gatal pada tangan dan kaki
2. Keluhan Tambahan :
Demam
3. Riwayat Penyakit Sekarang:
Pasien dibawa oleh ibunya ke Puskesmas Kecamatan Penjaringan dengan
keluhan gatal pada tangan dan kaki sejak 1 hari yang lalu. Ibu pasien mengatakan
ada alergi makanan, dan jika setelah makan itu mulai muncul bentol dan anak
mengeluhkan gatal gatal. Keluhan lain yaitu demam yang dirasakan terus menerus
sejak 1 hari yang lalu dan pasien menjadi rewel dan tidak mau makan. Keluhan,
sesak napas, nyeri saat buang air kecil, buang air besar cair dan muntah disangkal
oleh ibu pasien. Pasien pernah mengalami hal seperti ini sebelumnya.
4. Riwayat Penyakit Dahulu :
a. Riwayat kejang demam disangkal ibu pasien
b. Riwayat penyakit asma disangkal ibu pasien
c. Riwayat alergi obat disangkal ibu pasien
5. Riwayat Penyakit Keluarga :
a. Riwayat penyakit serupa dalam keluarga disangkal.
b. Riwayat pemakaian obat paru pada keluarga disangkal pasien.
c. Riwayat hipertensi pada keluarga pasien disangkal.
d. Riwayat penyakit gula dalam keluarga disangkal ibu pasien
e. Riwayat alergi di keluarga pasien disangkal.
6. Riwayat Sosial Ekonomi :
Pasien merupakan anak pertama dari pasangan Tn.H dan Ny.R. Ayah
pasien Tn.H bekerja di kampung membantu keluarganya, sehingga ibu pasien
tinggal dengan kedua orangtuanya (nenek dan kakek pasien), Pasien tinggal
bersama kakek dan nenek serta kedua adik ibu pasien. Ayah pasien, Tn H bekerja
sebagai pedagang di kampung, sedangkan ibu pasien, Ny. R adalah seorang
konveksi memiliki penghasilan ± Rp 500.000/bulan . Kakek pasien, Tn A juga
bekerja sebagai nelayan yang memiliki penghasilan ± Rp. 300.000- 450.000.
Pasien tinggal di kawasan padat penduduk.
7. Riwayat Kebiasaan :
Pasien tinggal di rumah bersama ibu, serta kakek nenek dan kedua adik
ibu pasien. Sehari - hari pasien biasa makan dengan nasi tim dan sayur beserta
lauk yang dipotong kecil - kecil. Menu pasien bervariasi, ibu pasien menyediakan
sayur bayam dan sayur sop untuk varisi sayurannya. Untuk lauk pauk biasanya
telur, tahu, tempe atau sumber protein lainnya. Pasien suka makan daging
ayamatau ikan,tetapi setelahnya pasien akan mengeluhkan gatal-gatalpada seluruh
tubuh. Ibu pasien mengatakan bahwa pasien hanya makan beberapa sendok saja.
Selingan makanan pasien biasanya diberi susu.
8. Riwayat Obstetri
Pasien adalah anak pertama, lahir normal cukup bulan di bidan dengan berat
badan lahir 2500 gram dan panjang badan 46 cm. Selama kehamilan ibu mengaku
tidak memiliki keluhan apapun, sehingga jarang kontrol ke puskesmas, namun ibu
pasien mengaku selalu mengkonsumsi makanan yang bergizi. Ibu pasien
mengatakan anaknya diberi ASI sejak lahir sampai 6 bulan, dan semenjak bulan ke-
6 pasien mulai diberi tambahan susu formula dan makanan pendamping ASI.
Riwayat Imunisasi
Ibu pasien mengatakan imunisasi dasar pasien lengkap dan sesuai jadwal di
Puskesmas Kecamatan Pademangan.
9. Riwayat Perkembangan
Motorik kasar Motorik halus Bicara Sosial
0-2 bulan Palmar Gasp
Refleks
Melirik objek sekitar Hanya bersuara
Tidak mengoceh
dalam kata atau
bermakna
Bereaksi terhadap
suara
3-5 bulan Tengkurap,
mengangkat
kepala.
Meraih benda, mengikuti objek
dengan mata
Hanya bersuara
Tidak mengoceh
dalam kata atau
bermakna
Bereaksi terhadap
suara
6-10 bulan Duduk,
berdiri,
melangkah
Meraih benda, mengikuti objek
dengan mata, menggenggam
Mengoceh 1-2 kata
bermakna
Beraksi terhadap
suara
A. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum : Tampak sakit ringan
2. Vital Sign
Kesadaran : Compos Mentis
Frekuensi Nadi : 90 x/ menit
Frekuensi Pernafasan : 26 x/ menit
Suhu : 36 ,5ᴼC
3. Status Generalis
a. Kepala
Bentuk : Normocephal
Rambut : Kecoklatan, tidak mudah dicabut
Mata : Conjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-)
Mulut : mukosa basah, perioral sianosis (-), bibir
kering
b. Leher : Tidak ada pembesaran KGB, NT (-)
c. Thorax
Inspeksi : Kedua hemithorax simetris saat statis dan
dinamis
Palpasi : Iktus kordis teraba
Auskultasi : Cor: Bunyi Jantung S1-S2 Reguler,
Murmur (-), Gallop (-)
Pulmo: Suara napas vesikuler (+/+), ronkhi
(-/-), wheezing (+/+)
d. Abdomen
Inspeksi : Datar
Auskultasi : Bising Usus (+) meningkat
Palpasi : Turgor baik, hepar lien tidak teraba
e. Ekstremitas
Superior : Sianosis (-), edema (-), CRT < 2”
Inferior : Sianosis (-), edema (-), CRT < 2”
4. Status Gizi
BB : 11 Kg
PB : 91,7 Cm
BB/U : < -3 SD (gizi buruk)
PB/U : < - 3 SD (sangat pendek)
BB/PB : - 2 SD sampai dengan 2 SD (normal)
IMT/U : < - 3 SD (sangat kurus)
B. Pemeriksaan Penunjang
-
BERKAS KELUARGA
A. Profil Keluarga
1. Karakteristik Keluarga
a. Identitas Kepala Keluarga
Nama : Tn. H
Usia : 25 tahun
Pekerjaan : Pedagang
Pendidikan : SD
Agama : Islam
Alamat : Jl. Budi mulia RT/RW 16/01
b. Identitas Pasangan
Nama : Ny. R
Usia : 23 tahun
Pekerjaan : Konveksi
Pendidikan : SD
Agama : Islam
Alamat : Jl. Budi mulia RT/RW 16/01
c. Struktur Komposisi Keluarga
Extended family
Tabel 2. Anggota Keluarga yang Tinggal Serumah
No Nama
Kedudukan
dalam
Keluarga
Gender Umur Pendidikan PekerjaanKeterangan
tambahan
1 Tn. A Kakek L 43 thn SD Nelayan
2 Ny. M Nenek P 53 thn SD Ibu
Rumah
Tangga
3 Ny. R Ibu Pasien P 23 thn SD Konveksi
4 Tn. S Adik Ny.R L 14 thn SD Pelajar
5 An. L Adik Ny R P 11thn SD Pelajar
6 An. Anak Ny.R P 53 bln -
B. Genogram
1. Bentuk Keluarga
Bentuk keluarga ini adalah keluarga luas (extended family)
2. Tahapan Siklus Keluarga
Menurut tahap dan siklus tumbuh kembang keluarga dikutip dari
Duvall (1984) tahapan siklus keluarga Tn. H dan Ny. R termasuk
ke dalam tahap III, yaitu keluarga dengan anak usia prasekolah
(anak tertua berumur 2,5-5 tahun)
3. Fungsi Keluarga
a. Fungsi Biologis
Pada keluarga, baik anggota keluarga inti atau kerabat dekat
seperti nenek, kakek, paman dan bibi tidak ada yang memiliki
penyakit yang sama seperti An.N. Kedua orang tua pasien juga
jarang mengalami sakit yang parah dan menular yang
membutuhkan penanganan serius.
b. Fungsi Psikologis
Pasien adalah anak pertama. Saat ini pasien tinggal dengan ibu,
kakek nenek dan kedua adik ibu pasien. Sehari-hari pasien
bermain dan tidur layaknya seorang balita normal.
c. Fungsi Ekonomi
Penghasilan sehari-hari keluarga pasien hanya mecukupi untuk
kebutuhan sehari-hari keluarga, dengan gaji dari kakek pasien
yang bekerja sebagai nelayan berkisar Rp. 300.000,00-
450.000,00 perbulan, serta penghasilan dari ibu pasien sekitar
Rp. 500.000 perbulan.
d. Fungsi Sosial
Lingkungan tempat keluarga tinggal termasuk lingkungan padat
penduduk, rumah pasien sendiri memasuki gang kecil dan hanya
muat dilewati oleh satu kendaraan beroda dua, dan sangat
berdempetan dengan rumah yang lain. Keluarga pasien dikenal
sebagai keluarga yang baik dan sopan terhadap tetangga. Pasien
juga sering dibawa bermain ke rumah tetangga dan bermain
bersama anak seusianya.
e. Edukasi
Pasien masih balita sehingga belum bersekolah. Pendidikan
terakhir ayah dan ibu pasien adalah SD. Budaya
Warga di kampung asal keluarga pasien memiliki anggapan
bahwa penyakit seperti yang diderita pasien adalah penyakit
yang biasa terjadi di kalangan anak – anak, mekipun cukup
mengkhawatirkan.
Family Map
Gambar 2. Family Map Keluarga pasien
Keterangan
Laki-laki :
Perempuan :
Pasien :
Menikah :
Keturunan :
Tinggal serumah :
Penilaian Status Sosial dan Kesejahteraan Hidup
a. Lingkungan Tempat Tinggal
Tabel 3. Lingkungan Tempat Tinggal
Status Kepemilikan Rumah: Kontrak
Daerah Perumahan: Padat Kotor
Karakteristik Rumah dan Lingkungan Kesimpulan
Luas rumah: 3 x 5m2 An.S tinggal bersama ibu, kakek nenek serta kedua
adik ibunya di rumah daerah pemukiman yang padat
dan kotor.
Rumah terdiri dari satu kamar tidur, satu kamar
mandi, dapur.
Rumah tersebut belum memenuhi kriteria rumah
sehat karena kurang tersedianya ventilasi di dalam
rumah. Rumah tersebut memiliki dua jendela dan
lubang udara ditutup dengan plastik karena khawatir
banyak nyamuk dan hanya mengandalkan aliran
udara dari pintu yang terkadang tertutup dan satu
buah kipas angin. Jarak antar rumah yang sangat
berdempetan menyebabkan kesan ventilasi kurang-
Jumlah penghuni dalam satu rumah: 6
orang
Luas halaman rumah: tidak ada, langsung
jalan gang rumah.
Tidak bertingkat
Lantai rumah dari: Sebagian sudah
keramik sebagian lagi tanah.
Dinding rumah dari: Tembok dan kayu
Jamban keluarga: Ada
Tempat bermain: Tidak ada
Penerangan listrik: 200 watt
Ketersediaan air bersih: Ada
baik dan cenderung pengap.
Selain itu kebersihan didalam rumah kurang baik,
dengan tata letak barang-barang yang padat, namun
masih terdapat ketersediaan air bersih dan jamban
keluarga.
Tempat pembuangan sampah : Ada
Denah Rumah
Gambar 5. Denah Rumah Tn. A
Kesan: Berdasarkan lingkungan tempat tinggal, dan denah rumah
yang dimiliki keluarga pasien menunjukkan pasien tergolong
keluarga dengan ekonomi rendah.
2. Penilaian Perilaku Kesehatan Keluarga
Perilaku terhadap sakit dan penyakit
Jika ada salah satu anggota keluarga Tn. A yang sakit, maka
akan membeli obat warung terlebih dahulu.
Perilaku terhadap pelayanan kesehatan
Keluarga Tn. A sudah memiliki jaminan kesehatan (BPJS)
Perilaku terhadap makanan
Keluarga Tn. A mempunyai kebiasaan makan sebanyak tiga
kali sehari. Makanan yang dimakan oleh keluarga Tn. A
dimasak sendiri oleh ibu dan nenek pasien atau terkadang
membeli makanan di warung.
Perilaku terhadap lingkungan kesehatan
Apabila tidak membaik, maka keluarga Tn. A akan berobat
ke Puskesmas.
3 M
Kamar
Mandi
DAPUR
DAPUR
Kamar
mandi &
WC 5M
Kesan: Berdasarkan penilaian perilaku kesehatan keluarga terlihat
bahwa keluarga pasien memiliki kepedulian yang rendah tentang
kesehatan keluarganya. Pasien memiliki kesadaran untuk membuat
BPJS pada setiap anggota keluarganya.
3. Sarana Pelayanan Kesehatan (Puskesmas)
Tabel 4. Pelayanan Kesehatan
Faktor Keterangan Kesimpulan
Cara Mencapai
Pusat Pelayanan
Kesehatan
Mengendarai motor Jika sakit pasien berobat ke
puskesmas Kecamatan
Pademangan karena biaya
yang murah dan jarak yang
tidak terlalu jauh dari rumah
menuju puskesmas. Pasien
merasa puas dengan
pelayanan kesehatan yang
ada di puskesmas
Tarif Pelayanan
Kesehatan
Murah
Kualitas Pelayanan
Kesehatan
Cukup Memuaskan
Kesan: Keluarga pasien tidak mengalami kesulitan dalam mencari
pengobatan ke puskesmas karena akses, tarif, dan kualitas dari
puskesmas yang memadai.
4. Pola Konsumsi Makanan Keluarga
a. Kebiasaan Makan
Pola makan keluarga ini tiga kali sehari terdiri dari sarapan
pagi, makan siang, dan makan malam. Sarapan pagi
kadang-kadang dilewatkan karena keterbatasan uang untuk
membeli makanan sehari-hari. Keluarga ini jarang makan
bersama terutama makan siang. Lauk yang dihidangkan
seperti telur, tahu tempe, serta sayuran. Buah dan susu
jarang dikonsumsi keluarga ini.
b. Menerapkan Pola Gizi Seimbang
Ibu pasien mengakui bahwa keluarganya kurang
memperhatikan pola gizi seimbang dari menu yang mereka
konsumsi karena kurang beranekaragamnya menu
makanan mereka sehari-hari.
Tabel 5. FOOD RECALL
Hari Waktu Menu Jumlah Kalori
Kamis 7
April
2016
Pagi
Selingan pagi
Siang
Selingan siang
Sore
¼ porsi bubur ayam
Susu ultra ½ gelas aqua
¼ porsi nasi, ½ potong ayam,
¼ porsi nasi putih, ½ potong tempe
Karbohidrat : 109 gr
Protein : 17 gr
Lemak : 23,6 gr
Kalori total
= 612 kkal
Selasa12
April
2016
Pagi
Siang
Selingan siang
Sore
¼ porsi indomie
Nasi putih ¼ porsi, ¼ porsi sayur sop,
susu formula ½ gelas aqua
Nasi putih ½ porsi, ½ mangkuk sayur
sop
Karbohidrat :202,7 gr
Protein :44,7 gr
Lemak :32,5 gr
Kalori total
= 662 kkal
Hari Waktu Menu Jumlah Kalori
Rabu 13
April
2016
Pagi
Siang
Selingan siang
Sore
¼ porsi nasi putih, 1 buah telur bulat
¼ porsi nasi putih, ¼ potong tempe
Susu ultra ½ gelas aqua
¼ piring nasi putih, ½ porsi sayur sop
Karbohidrat 80 gr
Protein 30 gr
Lemak 91,6 gr
Kalori total
=646 kkal
BB Ideal = (2n) + 8kg
= (2. 4thn 5 bln) + 8
= 8.1 + 8
= 16.1 Kg
Kalori Basal = BBI x 55
= 16.1 x 55
= 885.5
Koreksi
Aktifitas ringan = 81.4kalori
Underweight = 162.8 kalori
Kebutuhan kalori pasien = 885.5 + 81.4 + 162.8 = 1129.7
Kalori selama tiga hari = 612 + 662 + 646 = 1920
Rata – rata konsumsi kalori pasien per hari = 640 kalori/hari
Kekurangan kalori pasien : 1129.7 – 640 = 489.7 kalori/ hari
Pasien disarankan agar mengkonsumsi makanan tambahan agar sesuai dengan
kebutuhan kalori perharinya.
5. Pola Dukungan Keluarga
a. Faktor Pendukung Terselesaikannya Masalah Dalam
Keluarga
- Orangtua pasien peduli terhadap kesehatan pasien.
- Keluarga pasien tidak mengalami kesulitan dalam
mencari pengobatan ke puskesmas karena akses, tarif,
dan kualitas dari puskesmas yang memadai
b. Faktor Penghambat Terselesaikannya Masalah Dalam
Keluarga
- Keadaan ekonomi keluarga pasien yang kurang
mencukupi
- Keluarga pasien belum menerapkan makan-makanan
yang bergizi pada kehidupan sehari-hari
c. Identifikasi Permasalahan yang Didapat Dalam
Keluarga
- Keluarga pasien memperoleh nafkah untuk
kebutuhan keluarganya sehari hari dari penghasilan
kakek dan ibu pasien sebesar Rp.800.000,00 –
950.000,00 perbulan. Penghasilan hanya cukup untuk
membayar biaya kontrakan dan sekolah An. L, untuk
menerapkan pola makan sehat, keluarga belum bisa,
walau mereka ingin menerapkan pola makan sehat.
- An. N kurang begitu tertarik untuk makan sayur
mayur, serta ketertarikan makanan yang itu itu saja.
Bila diberikan susu formula, An. N juga jarang
menghabiskannya.
- Tinggal di kepadatan penduduk dengan pola makan
seperti itu membuat An. N rentan terkena virus dan
bakteri penyebab penyakit hingga menyebabkannya
sering batuk
B. Diagnosis Holistik
1. Aspek Personal
a. Alasan kedatangan : ingin mengetahui penyakit dan sembuh
b. Harapan : pengobatan dan berbagai pemeriksaan yang rutin dilakukan, dapat
mencapai hasil yang baik, pasien dapat sembuh, pasien kembali sehat
c. Kekhawatiran : penyakit ini tidak sembuh dan bisa berlanjut menjadi
kematian
d. Persepsi : penyakit yang dapat menyebabkan kematian terutama pada balita
2. Aspek Klinik
Berdasarkan hasil anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang
disimpulkan sebagai berikut :
Diagnosis kerja :
a. Dermatitis ec alergi makanan
b. gizi kurang pada bayi
3. Aspek Risiko Internal
a. Genetik : Tidak Ada.
b. Pola makan : Pola makan pasien tidak memenuhi pola gizi seimbang karena
kalorinya tidak sesuai
c. Kebiasaan :
Pasien tidak mau menghabiskan makanannya.
d. Spiritual :
Ibu pasien percaya bahwa penyakit yang dideritanya adalah cobaan dari Allah
SWT.
4. Aspek Resiko Eksternal
a. Kurangnya pengetahuan terkait penyakit, orang tua tidak begitu mengetahui
kebutuhan anaknya dan kemungkinan perkembangan penyakit ke depan
b. Keluarga pasien dan tetangga sekitar menganggap bahwa berat badan pasien
tidak mengkhawatirkan walau mereka tahu bahwa pasien terlalu kurus untuk
seusianya.
5. Aspek Fungsional
Menurut skala ICPC pasien termasuk derajat 1 yang termasuk dalam aspek
fungsional sakit – sakit ringan dan pasien mampu melakukan kegiatan yang sesuai
dengan aktivitas sehari – hari.
C. Rencana PenatalaksanaanTabel 9. Rencana Penatalaksanaan An. N
Aspek Kegiatan Sasaran Waktu Hasil yang diharapkan
Aspek Personal - Mengedukasi ibu pasien untuk memberikan gizi seimbang kepada buah hatinya
Ibu
pasien
Pada saat
di
Puskesmas
dan
kunjungan
rumah
Ibu pasien sadar dan
mau untuk memperbaiki
gizi pasien dengan cara
memberi makanan yang
lebih bergizi dan rutin
timbang berat badan
tiap bulan di
puskesmasatau
pelayanan kesehatan
lain.
- Memotivasi ibu pasien agar rutin timbang berat badan tiap bulan
Dengan rutin
menimbang berat badan
tiap bulan, dokter dapat
mengawasi dan
menindaklanjuti
tatalaksana berikutnya
Aspek Klinik Memberitahu tentang penyebab, gejala dan tanda, penularan serta factor-factor yang memperberat atau memperingan penyakit serta pencegahan
Ibu
pasien
Pada saat
di
Puskesmas
Ibu pasien mengerti
penyakit yang sedang
diderita anaknya dan
merubah pola pikir dan
pola makannya
- Memberitahu tanda jika terdapat dehidrasi untuk segera dibawa ke pelayanan kesehatan terdekat
Ibu pasien mengerti
tanda dan gejala jika
penyakitnya
berkepanjangan.
- Perbaikan status gizi (diet TKTP) yang disesuaikan dengan berat badan ideal dan kebutuhan kalori total
memperbaiki kebutuhan
gizi maka penyembuhan
penyakit akan lebih baik
dan Pasien dapat
meningkatkan kualitas
hidupnya.
Aspek Risiko
Internal
- Mencari tahu dengan teliti adakah keluarga atau orang sekitar pasien yang mengalami penyakit
orangtua
pasien
Pada saat
di
Puskesmas
Mengetahui sumber
penyakit pada An. N
dermatitis dan
kunjungan
rumah
dan segera menangani
- Menganjurkan keluarga dekat untuk memperbaiki pola hidupnya
Seluruh anggota
keluarga memiliki
sistem imun yang bagus
sehingga tidak mudah
terserang penyakit
- memberitahu pola makan sehat harus memenuhi syarat yaitu : keragaman makan (makanan pokok, sayuran, lauk pauk dan buah-buahan), cara memasak dan jadwal makan yang benar tiga kali sehari
Keluarga pasien mulai
merubah pola makan
sehat yang sesuai
dengan kebutuhan
ekonomi keluarga
- Memberi motivasi agar selalu berhusnuzon terhadap Allah SWT dan tetap rajin menjalankan ibadah mahdoh
Orang tua pasien
menjadi semangat dan
tidak su’uzon dengan
takdir yang telah Allah
SWT tetapkan
Aspek Resiko
Eksternal
- Menjelaskan mengenai perihal
seluk beluk penyakit yang
diderita pasien sesuai
pengalaman dan kepercayaan
keluarga, bahwa penyakit ini
penting untuk segera ditangani
Keluarga
pasien
Pada saat
Puskesmas
dan saat
kunjungan
rumah
Orang tua mengerti dan
dapat cepat tanggap bila
hal ini terjadi lagi di
rumahnya atau bahkan
di lingkungan warga
Aspek
Fungsional
-Menyarankan kepada keluarga
pasien agar pasien beristirahat
untuk sementara waktu
Keluarga
pasien
Pada saat
di
Puskesmas
dan
kunjungan
rumah
Pasien dapat segera
sembuh dari
penyakitnya
Sumber : Olah Data
D. Prognosis
1. Ad vitam : ad bonam
2. Ad sanasionam : ad bonam
3. Ad fungsionam : ad bonam
Top Related