DIAPER RUSH DI BPS SRI REJEKI DH PLUPUH SRAGEN...

73
i ASUHAN KEBIDANAN PADA BY. A UMUR 40 HARI DENGAN DIAPER RUSH DI BPS SRI REJEKI DH PLUPUH SRAGEN TAHUN 2014 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan Disusun Oleh : IKA WULANDARI NIM B11143 PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2014

Transcript of DIAPER RUSH DI BPS SRI REJEKI DH PLUPUH SRAGEN...

Page 1: DIAPER RUSH DI BPS SRI REJEKI DH PLUPUH SRAGEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-ikawulanda... · Bercak Mongol ... SOAP. BAB III METODOLOGI STUDI KASUS Bab

i

ASUHAN KEBIDANAN PADA BY. A UMUR 40 HARI DENGAN

DIAPER RUSH DI BPS SRI REJEKI DH

PLUPUH SRAGEN

TAHUN 2014

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir

Pendidikan Diploma III Kebidanan

Disusun Oleh :

IKA WULANDARI

NIM B11143

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2014

Page 2: DIAPER RUSH DI BPS SRI REJEKI DH PLUPUH SRAGEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-ikawulanda... · Bercak Mongol ... SOAP. BAB III METODOLOGI STUDI KASUS Bab
Page 3: DIAPER RUSH DI BPS SRI REJEKI DH PLUPUH SRAGEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-ikawulanda... · Bercak Mongol ... SOAP. BAB III METODOLOGI STUDI KASUS Bab
Page 4: DIAPER RUSH DI BPS SRI REJEKI DH PLUPUH SRAGEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-ikawulanda... · Bercak Mongol ... SOAP. BAB III METODOLOGI STUDI KASUS Bab

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis

Ilmiah yang berjudul “Asuhan Kebidanan pada By. A umur 40 hari dengan

Diaper Rush Di BPS Sri Rejeki DH Plupuh Sragen Tahun 2014”. Karya Tulis

Ilmiah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas akhir sebagai salah satu

syarat kelulusan STIKes Kusuma Husada Surakarta.

Penulis menyadari bahwa tanpa ada bantuan dan pengarahan dari berbagai

pihak, Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena

itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ibu dra. Agnes Sri Harti M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada

Surakarta

2. Ibu Retno Wulandari, S.ST, selaku Ketua Program Studi D III Kebidanan

STIKes Kusuma Husada Surakarta.

3. Ibu Ambarsari, SST, selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu

untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis.

4. Ibu Sri Rejeki Dwi Hastuti Amd. Keb, selaku pemilik BPS, yang telah

bersedia memberikan ijin pada penulis dalam pengambilan data.

5. Seluruh Dosen dan Staff Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada

Surakarta atas segala bantuan yang telah diberikan

6. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam

menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih jauh dari sempurna,

oleh karena itu penulis membuka saran demi kemajuan penelitian selanjutnya.

Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Surakarta, Juni 2014

Penulis

Page 5: DIAPER RUSH DI BPS SRI REJEKI DH PLUPUH SRAGEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-ikawulanda... · Bercak Mongol ... SOAP. BAB III METODOLOGI STUDI KASUS Bab

v

Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta

Karya Tulis Ilmiah, Juni 2014

Ika Wulandari

B11143

ASUHAN KEBIDANAN PADA BY. A UMUR 40 HARI DENGAN

DIAPER RUSH DI BPS SRI REJEKI DH

PLUPUH SRAGEN

TAHUN 2014

X + 61 halaman + 12 lampiran + 1 tabel

INTISARI

Latar Belakang : Incidence rate (angka kejadian) ruam popok berbeda-beda di

setiap negara, bergantung pada hygiene, pengetahuan orang tua (pengasuh)

tentang tata cara penggunaan popok dan mungkin juga berhubungan dengan

faktor cuaca. Kimberly A. Horii dan John Mersch menyebutkan bahwa 10-20%

diapers dermatitis dijumpai pada praktik spesialis anak di Amerika. Sedangkan,

prevalensi pada bayi berkisar antara 7-35%, dengan angka terbanyak pada usia 9-

12 bulan. Sementara itu, Rania Dib, menyebutkan bahwa ruam popok berkisar 4-

35% pada usia 2 tahun pertama. Untuk mengatasi ruam popok, diperlukan

pengetahuan tentang tata cara merawat diaper rush dengan baik dan benar.

Tujuan : Melaksanakan asuhan kebidanan pada bayi dengan diaper rush dengan

menggunakan pendekatan manajemen kebidanan menurut 7 langkah Varney.

Jenis : Merupakan studi kasus dengan menggunakan metode studi kasus. Lokasi

di BPS Sri Rejeki DH Plupuh Sragen. Subyek studi kasus adalah By. A umur 40

hari dengan diaper rush. Waktu studi kasus pada tanggal 5 – 10 April 2014.

Teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi, studi dokumentasi dan

studi pustaka.

Hasil : Hasil dari studi kasus ini adalah setelah 6 hari didapatkan hasil bahwa

bahwa bayinya sudah tidak rewel lagi, keadaan umum baik, muka tidak pucat,

pada daerah bokong bayi tidak terlihat lagi adanya bintik – bintik merah.

Kesimpulan : Asuhan kebidanan pada By. A umur 40 hari dengan diaper rush di

BPS Sri Rejeki DH Plupuh Sragen terdapat kesenjangan antara teori dan praktek,

yaitu pada perencanaan.

Kata Kunci : Asuhan Kebidanan, Bayi, Diaper Rush

Kepustakaan : 24 literatur (2004 – 2014)

Page 6: DIAPER RUSH DI BPS SRI REJEKI DH PLUPUH SRAGEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-ikawulanda... · Bercak Mongol ... SOAP. BAB III METODOLOGI STUDI KASUS Bab

vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

à Sukses bukanlah akhir dari segalanya, kegagalan bukanlah sesuatu yang fatal :

namun keberanian untuk meneruskan kehidupanlah yang diperhatikan

(Sir Winston Churchill)

à Tidak ada kata menyerah untuk sukses, selalu kerja keras dan belajarlah dari

kesalahan. Kegagalan terjadi apabila kita menyerah (penulis)

à Sesuatu mungkin mendatangi mereka yang mau menunggu, namun hanya

didaptkan oleh mereka yang bersemangat mengerjakannya (Abraham

Limcoln)

PERSEMBAHAN

Dengan segala rendah hati, karya tulis ilmiah ini penulis

persembahkan :

à Allah SWT yang telah memberikan kemudahan disetiap

kesulitan, sehingga penulis mampu menyelesaikan

Karya Tulis Ilmiah ini dengan baik

à Papa dan mama tercinta yang selalu memberikan

do’anya, semangat dan juga dukungannya, terima kasih

atas semua kasih sayangnya selama ini, tanpa kalian

aku bukanlah apa – apa

à Adikku (Yudha) yang selalu memberikan support dan

menyuruhku untuk pulang disetiap kali telpon

à Pembimbingku tercinta ibu Ambarsari, SST

à Sahabat – sahabatku tercinta Sunyi, Dila, Ria dan Astri

yang selalu menemaniku dan menyayangiku di saat

suka dan duka terima kasih untuk kalian semua.

à Almamaterku tercinta

Page 7: DIAPER RUSH DI BPS SRI REJEKI DH PLUPUH SRAGEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-ikawulanda... · Bercak Mongol ... SOAP. BAB III METODOLOGI STUDI KASUS Bab

vii

CURICULUM VITAE

Nama : Ika Wulandari

Tempat, tanggal lahir : Poso, 15 Februari 1994

Agama : Islam

Jenis Kelamin : perempuan

Alamat : Kauman RT. 2/ RW. 1 Kel. Kragan, Kec. Gondangrejo

RIWAYAT PENDIDIKAN :

1. SDN 17 Poso Lulus Tahun 2005

2. SMP N 2 Poso Lulus Tahun 2008

3. SMA N 1 Poso Lulus Tahun 2011

4. Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta Angkatan

2011/2012

Page 8: DIAPER RUSH DI BPS SRI REJEKI DH PLUPUH SRAGEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-ikawulanda... · Bercak Mongol ... SOAP. BAB III METODOLOGI STUDI KASUS Bab

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN .................................................................... iii

KATA PENGANTAR ................................................................................ iv

INTISARI ................................................................................................... v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................ vi

CURICULUM VITAE ............................................................................... vii

DAFTAR ISI ............................................................................................... viii

DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. x

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ..................................................................... 1

B. Perumusan Masalah ............................................................. 2

C. Tujuan Studi Kasus .............................................................. 3

D. Manfaat Studi Kasus ............................................................ 4

E. Keaslian Studi Kasus ........................................................... 5

F. Sistematika Penulisan .......................................................... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori Medis .......................................................................... 8

1. Bayi ................................................................................ 8

a. Pengertian Bayi ........................................................ 8

b. Pertumbuhan dan Perkembangan ............................. 8

c. Tahap Pertumbuhan dan Perkembangan .................. 8

2. Masalah Medis Yang Terjadi Pada Bayi......................... 11

a. Muntah ..................................................................... 11

b. Gumoh ...................................................................... 11

c. Oral Thrush ............................................................... 11

d. Diaper Rush ............................................................. 11

e. Sebhorrea ................................................................. 11

f. Furunkel ................................................................... 12

Page 9: DIAPER RUSH DI BPS SRI REJEKI DH PLUPUH SRAGEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-ikawulanda... · Bercak Mongol ... SOAP. BAB III METODOLOGI STUDI KASUS Bab

ix

g. Milliariasis ............................................................... 12

h. Diare ......................................................................... 12

i. Obstipasi .................................................................. 12

j. Bercak Mongol ......................................................... 12

3. Diaper Rush ................................................................... 12

a. Pengertian ................................................................ 13

b. Faktor Resiko ........................................................... 14

c. Etiologi ..................................................................... 14

d. Tanda dan Gejala ..................................................... 14

e. Pencegahan .............................................................. 15

f. Penatalaksanaan ....................................................... 16

B. Teori Manajemen Kebidanan ............................................... 16

C. Landasan Hukum ................................................................. 32

BAB III METODOLOGI

A. Jenis Studi Kasus ................................................................. 33

B. Lokasi Studi Kasus .............................................................. 33

C. Subjek Studi Kasus .............................................................. 33

D. Waktu Studi Kasus ............................................................... 34

E. Instrumen Studi Kasus ......................................................... 34

F. Teknik Pengumpulan Data ................................................... 34

G. Alat - alat yang Dibutuhkan ................................................. 38

H. Jadwal Penelitian ................................................................. 38

BAB IV TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN

A. Tinjauan Kasus ..................................................................... 59

B. Pembahasan .......................................................................... 53

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .......................................................................... 58

B. Saran .................................................................................... 60

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 10: DIAPER RUSH DI BPS SRI REJEKI DH PLUPUH SRAGEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-ikawulanda... · Bercak Mongol ... SOAP. BAB III METODOLOGI STUDI KASUS Bab

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Jadwal Penyusunan KTI (dalam bentuk tabel)

Lampiran 2. Surat Permohonan Ijin Studi Pendahuluan

Lampiran 3. Surat Balasan Ijin Studi Pendahuluan

Lampiran 4. Surat Permohonan Ijin Penggunaan Lahan

Lampiran 5. Surat Balasan Ijin Penggunaan Lahan

Lampiran 6. Surat Permohonan Menjadi Responden

Lampiran 7. Surat Persetujuan Responden (Informed Consent)

Lampiran 8. Lembar Pedomam Wawancara (Format ASKEB)

Lampiran 9. Lembar Observasi

Lampiran 10. Satuan Acara Penyuluhan

Lampiran 11. Leaflet

Lampiran 12. Lembar Konsultasi (Pada Lampiran Terakhir)

Page 11: DIAPER RUSH DI BPS SRI REJEKI DH PLUPUH SRAGEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-ikawulanda... · Bercak Mongol ... SOAP. BAB III METODOLOGI STUDI KASUS Bab

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ada beberapa masalah medis (kesehatan) yang umum terjadi pada

neonatus dan bayi. Masalah-masalah yang dimaksud adalah muntah, gumoh,

oral thrush, diapers rush, seborrhea, furunkel, milliariasis, diare, obstipasi

dan bercak mongol (Putra, 2012).

Diaper rush adalah kelainan kulit pada bayi dan balita yang terjadi

kerena pemakaian popok, kelainan kulit berupa kemerahan pada kulit daerah

popok. Pada kulit yang normal, terdapat jamur candida dalam jumlah yang

sedikit. Tetapi, saat kulit lembab maka jamur akan tumbuh lebih cepat

sehingga timbul peradangan yang mengakibatkan timbulnya diaper rush

(Putra, 2012).

Incidence rate (angka kejadian) ruam popok berbeda-beda di setiap

negara, bergantung pada hygiene, pengetahuan orang tua (pengasuh) tentang

tata cara penggunaan popok dan mungkin juga berhubungan dengan faktor

cuaca. Kimberly A. Horii dan John Mersch menyebutkan bahwa 10-20%

diapers dermatitis dijumpai pada praktik spesialis anak di Amerika.

Sedangkan, prevalensi pada bayi berkisar antara 7-35%, dengan angka

terbanyak pada usia 9-12 bulan. Sementara itu, Rania Dib, menyebutkan

bahwa ruam popok berkisar 4-35% pada usia 2 tahun pertama. Untuk

Page 12: DIAPER RUSH DI BPS SRI REJEKI DH PLUPUH SRAGEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-ikawulanda... · Bercak Mongol ... SOAP. BAB III METODOLOGI STUDI KASUS Bab

2

mengatasi ruam popok, diperlukan pengetahuan tentang tata cara merawat

diaper rush dengan baik dan benar (Putra, 2012).

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan penulis di bidan Sri

Rejeki DH Plupuh Sragen pada tanggal 6 November 2013 didapatkan data dari

bulan Januari sampai Oktober 2013 ada sebanyak 102 bayi yang dibawa orang

tuanya untuk periksa. Dari 102 bayi tersebut bayi yang mengalami demam ada

46 bayi (45,09%), batuk pilek ada 18 bayi (17,65%), diare ada 17 bayi

(16,67%), gatel-gatel ada 7 bayi (6,86%), diaper rush ada 6 bayi (5,89%),

konjungtivitis 5 bayi (4,9%), miliariasis ada 3 bayi (2,94%).

Apabila bayi dengan diaper rush tidak segera mendapatkan

penanganan akan berlanjut menjadi infeksi, maka berdasarkan masalah kasus

diatas maka penulis tertarik untuk mengambil judul “Asuhan Kebidanan pada

Bayi dengan Diaper Rush Di BPS Sri Rejeki DH Plupuh Sragen Tahun 2014”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat

ditarik perumusan masalah dalam studi kasus ini adalah “Bagaimana

Penatalaksanaan Asuhan Kebidanan pada By. A umur 40 hari dengan Diaper

Rush Di BPS Sri Rejeki DH Plupuh Sragen Tahun 2014 dengan menggunakan

manajemen kebidanan 7 langkah Varney?”.

Page 13: DIAPER RUSH DI BPS SRI REJEKI DH PLUPUH SRAGEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-ikawulanda... · Bercak Mongol ... SOAP. BAB III METODOLOGI STUDI KASUS Bab

3

C. Tujuan Studi Kasus

1. Tujuan Umum

Memperoleh pengetahuan dan pengalaman yang nyata dalam

melaksanakan asuhan kebidanan pada By. A umur 40 hari dengan Diaper

Rush Di BPS Sri Rejeki DH Plupuh Sragen Tahun 2014 sesuai dengan

manajemen kebidanan 7 langkah Varney.

2. Tujuan Khusus

a. Penulis mampu :

1) Melakukan pengkajian pada By. A umur 40 hari dengan Diaper

Rush Di BPS Sri Rejeki DH Plupuh Sragen Tahun 2014.

2) Menginterpretasikan data yang meliputi diagnosa kebidanan,

masalah dan kebutuhan pada By. A umur 40 hari dengan Diaper

Rush Di BPS Sri Rejeki DH Plupuh Sragen Tahun 2014.

3) Menentukan diagnosa potensial pada By. A umur 40 hari dengan

Diaper Rush Di BPS Sri Rejeki DH Plupuh Sragen Tahun 2014.

4) Mengantisipasi atau tindakan segera pada By. A umur 40 hari

dengan Diaper Rush Di BPS Sri Rejeki DH Plupuh Sragen Tahun

2014.

5) Menyusun rencana asuhan kebidanan pada By. A umur 40 hari

dengan Diaper Rush Di BPS Sri Rejeki DH Plupuh Sragen Tahun

2014.

Page 14: DIAPER RUSH DI BPS SRI REJEKI DH PLUPUH SRAGEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-ikawulanda... · Bercak Mongol ... SOAP. BAB III METODOLOGI STUDI KASUS Bab

4

6) Melaksanakan rencana tindakan yang telah disusun pada By. A

umur 40 hari dengan Diaper Rush Di BPS Sri Rejeki DH Plupuh

Sragen Tahun 2014.

7) Mengevaluasi hasil asuhan kebidanan yang diberikan pada By. A

umur 40 hari dengan Diaper Rush Di BPS Sri Rejeki DH Plupuh

Sragen Tahun 2014.

b. Mahasiswa mampu menganalisa kesenjangan antara teori dan kasus

nyata di lapangan pada By. A umur 40 hari dengan Diaper Rush Di

BPS Sri Rejeki DH Plupuh Sragen Tahun 2014.

c. Mahasiswa mampu memberikan alternatif pemecahan masalah pada

By. A umur 40 hari dengan Diaper Rush Di BPS Sri Rejeki DH

Plupuh Sragen Tahun 2014.

D. Manfaat Studi Kasus

1. Bagi Penulis

Menambah pengetahuan, wawasan dan pengalaman yang nyata dalam

memberikan asuhan kebidanan pada bayi dengan diaper rush.

2. Bagi Profesi

Diharapkan dapat menjadi pertimbangan bagi organisasi profesi bidan

dalam upaya meningkatkan mutu dalam memberikan asuhan kebidanan

pada bayi dengan diaper rush.

Page 15: DIAPER RUSH DI BPS SRI REJEKI DH PLUPUH SRAGEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-ikawulanda... · Bercak Mongol ... SOAP. BAB III METODOLOGI STUDI KASUS Bab

5

3. Bagi Institusi

a. BPS Sri Rejeki DH Plupuh Sragen

Diharapkan dapat meningkatkan mutu pelayanan dalam pelaksanaan

asuhan kebidanan pada bayi dengan diaper rush.

b. Pendidikan

Digunakan sebagai tambahan wacana atau referensi sehingga dapat

menambah pengetahuan tentang asuhan kebidanan pada bayi dengan

diaper rush.

E. Keaslian Studi Kasus

Berdasarkan survey yang telah dilakukan, tidak ditemukan adanya

penelitian mengenai Asuhan Kebidanan pada Bayi dengan Diaper Rush.

F. Sistematika Penulisan

Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini terdiri dari 5 bab, yaitu antara lain

sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini terdiri dari latar belakang, perumusan masalah, tujuan studi

kasus, manfaat studi kasus, keaslian studi kasus, dan sistematika

penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisi tentang landasan teori medis dan teori manajemen

kebidanan. Teori medis meliputi : pengertian, faktor resiko,

Page 16: DIAPER RUSH DI BPS SRI REJEKI DH PLUPUH SRAGEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-ikawulanda... · Bercak Mongol ... SOAP. BAB III METODOLOGI STUDI KASUS Bab

6

etiologi, tanda dan gejala, pencegahan dan penatalaksanaan. Teori

manajemen kebidanan menurut 7 langkah Varney meliputi :

pengkajian/ pengumpulan data, interpretasi data, diagnosa

potensial, antisipasi/ tindakan segera, rencana tindakan,

implementasi dan evaluasi, dan data perkembangan menggunakan

SOAP.

BAB III METODOLOGI STUDI KASUS

Bab ini berisi tentang jenis studi kasus, lokasi studi kasus, subjek

studi kasus, waktu studi kasus, instrumen studi kasus, teknik

pengumpulan data, alat-alat yang digunakan penulis untuk

pelaksanaan studi kasus.

BAB IV TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi tentang laporan kasus dengan menggunakan

manajemen kebidanan menurut Varney yang terdiri dari 7 langkah

yaitu: mulai dari pengkajian data, interprestasi data, diagnosa

potensial, antisipasi perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan SOAP.

Pembahasan berisi tentang kesenjangan antara teori dan praktek

yang penulis temukan sewaktu pengambilan kasus dengan

pendekatan asuhan kebidanan menurut Varney.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran. Kesimpulan

merupakan jawaban dari tujuan dan merupakan inti dari

pembahasan kasus By. A umur 40 hari dengan diaper rush, sedang

Page 17: DIAPER RUSH DI BPS SRI REJEKI DH PLUPUH SRAGEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-ikawulanda... · Bercak Mongol ... SOAP. BAB III METODOLOGI STUDI KASUS Bab

7

saran merupakan alternatif pemecahan dan tanggapan dari

kesimpulan.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 18: DIAPER RUSH DI BPS SRI REJEKI DH PLUPUH SRAGEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-ikawulanda... · Bercak Mongol ... SOAP. BAB III METODOLOGI STUDI KASUS Bab

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori Medis

1. Bayi

a. Pengertian Bayi

Menurut Marmi dan Rahardjo (2012), bayi adalah umur 0

sampai 11 bulan.

Menurut Putra (2012), bayi adalah masa tahapan pertama

kehidupan seorang manusia setelah terlahir dari rahim seorang ibu.

b. Pertumbuhan dan Perkembangan

Pertumbuhan merupakan perubahan yang terbatas pada pola

fisik yang dialami oleh individu. Perkembangan merupakan perubahan

individu baik fisik maupun psikis yang berlangsung sepanjang hayat

dan terjadi secara teratur dan terpola (Marmi dan Rahardjo, 2012).

c. Tahap Pertumbuhan dan Perkembangan

Menurut Depkes RI (2006) dalam Marmi dan Rahardjo (2012),

tahap pertumbuhan dan perkembangan pada bayi umur 0-12 bulan

yaitu :

1) Umur 0-3 bulan

a) Mengangkat kepala setinggi 450

b) Menggerakkan kepala dari kiri atau kanan ke tengah

c) Melihat dan menatap wajah anda

Page 19: DIAPER RUSH DI BPS SRI REJEKI DH PLUPUH SRAGEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-ikawulanda... · Bercak Mongol ... SOAP. BAB III METODOLOGI STUDI KASUS Bab

9

d) Mengoceh spontan atau bereaksi dengan mengoceh

e) Suka tertawa keras

f) Bereaksi terkejut terhadap suara keras

g) Membalas senyum ketika diajak bicara atau tersenyum

h) Mengenal ibu dengan penglihatan, penciuman, pendengaran

dan kontak.

2) Umur 3-6 bulan

a) Berbalik dari telungkup dan telentang

b) Mengangkat kepala setinggi 900

c) Mempertahankan posisi kepala tetap tegak dan stabil

d) Menggenggam pensil

e) Meraih benda yang ada dalam jangkauannya

f) Memegang tangannya sendiri

g) Berusaha memperluas pandangan

h) Mengarahkan matanya pada benda-benda kecil

i) Mengeluarkan suara gembira bernada tinggi atau memekik

j) Tersenyum ketika melihat mainan atau gambar yang menarik

saat bermain sendiri.

3) Umur 6-9 bulan

a) Duduk (sikap tripoid – sendiri)

b) Belajar berdiri, kedua kakinya menyangga sebagian berat

badan

c) Merangkak meraih mainan atau mendekati seseorang

Page 20: DIAPER RUSH DI BPS SRI REJEKI DH PLUPUH SRAGEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-ikawulanda... · Bercak Mongol ... SOAP. BAB III METODOLOGI STUDI KASUS Bab

10

d) Memindahkan benda dari satu tangan ke tangan lainnya

e) Memungut 2 benda, masing-masing tangan pegang 1 benda

pada saat yang bersamaan

f) Memungut benda sebesar kacang dengan cara meraup

g) Bersuara tanpa arti, ma-ma -ma, ba-ba-ba, da-da-da, ta-ta-ta

h) Mencari mainan atau benda yang dijatuhkan

i) Bermain tepuk tangan atau ciluk ba

j) Bergembira dengan melempar benda

k) Makan kue sendiri.

4) Umur 9-12 bulan

a) Mengangkat badannya keposisi berdiri

b) Belajar berdiri selama 30 detik atau berpegangan di kursi

c) Dapat berjalan dengan dituntun

d) Mengulurkan lengan atau badan untuk meraih mainan yang

diinginkan

e) Menggenggam erat pensil

f) Memasukkan benda ke mulut

g) Mengulang menirukan bunyi yang didengar

h) Menyebut 2-3 suku kata yang sama tanpa arti

i) Mengeksplorasi sekitar, ingin tahu, ingin menyentuh apa saja

j) Bereaksi terhadap suara yang perlahan atau bisikan

k) Senang diajak bermain “CILUK BA”

Page 21: DIAPER RUSH DI BPS SRI REJEKI DH PLUPUH SRAGEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-ikawulanda... · Bercak Mongol ... SOAP. BAB III METODOLOGI STUDI KASUS Bab

11

l) Mengenal anggota keluarga, takut pada orang yang belum

dikenal.

2. Masalah Medis Yang Umum Terjadi Pada Bayi

Menurut Dewi (2010), ada beberapa masalah medis (kesehatan)

yang umum terjadi pada bayi, yaitu :

a. Muntah

Muntah adalah keluarnya sebagian besar atau seluruh isi

lambung yang terjadi setekah agak lama makanan masuk ke lambung,

yang disertai kontraksi lambung dan abdomen.

b. Gumoh

Keluarnya kembali sebagian kecil isi lambung setelah beberapa

saat setelah makanan masuk ke dalam lambung.

c. Oral Thrush

Oral thrush adalah terinfeksinya membran mukosa mulut bayi

oleh jamur candidiasis yang ditandai dengan munculnya bercak-bercak

keputihan dan membentuk plak-plak berkeping di mulut, terjadi ulkus

dangkal.

d. Diaper Rush

Diaper rush adalah kemerahan pada kulit bayi akibat adanya

kontak yang terus-menerus dengan lingkungan yang tidak baik.

e. Sebhorrea

Sebhorrea adalah radang berupa sisik yang berlemak dan

memiliki banyak kelenjar sebaseanya, biasanya di daerah kepala.

Page 22: DIAPER RUSH DI BPS SRI REJEKI DH PLUPUH SRAGEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-ikawulanda... · Bercak Mongol ... SOAP. BAB III METODOLOGI STUDI KASUS Bab

12

f. furunkel

furunkel (boil atau bisul) adalah peradangan pada folikel

rambut, kulit dan jaringan sekitarnya yang sering terjadi pada daerah

bokong, kuduk, aksila, badan, dan tungkai.

g. Milliariasis

Milliariasis adalah dermatosis yang disebabkan oleh retensi

keringat akibat tersumbatnya pori kelenjar keringat.

h. Diare

Diare adalah buang air besar yang tidak normal dan berbentuk

cair dengan frekuensi lebih banyak dari biasanya. Bayi dikatakan diare

bila sudah lebih dari 3 kali buang air besar.

i. Obstipasi

Obstipasi adalah penimbunan feses yang keras akibat adanya

penyakit atau adanya obstruksi pada saluran cerna.

j. Bercak Mongol

Bercak mongol adalah bercak berwarna biru yang biasanya

terlihat di bagian sacral, walaupun kadang terlihat di bagian tubuh

yang lain.

3. Diaper Rush

a. Pengertian

Diaper rush adalah adanya keluhan bintik merah pada kelamin

dan bokong pada bayi dengan pampers diakibatkan oleh gesekan-

gesekan kulit dengan pampers (Marmi dan Rahardjo, 2012).

Page 23: DIAPER RUSH DI BPS SRI REJEKI DH PLUPUH SRAGEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-ikawulanda... · Bercak Mongol ... SOAP. BAB III METODOLOGI STUDI KASUS Bab

13

Diaper rush adalah kelainan kulit pada bayi yang terjadi karena

pemakaian popok dan diakibatkan dari kontak secara terus-menerus

dengan lingkungan yang tidak baik (Putra, 2012).

Diaper rush atau ruam popok adalah ruam merah terang

disebabkan oleh iritasi dari kulit terkena urin atau kotoran yang

berlangsung lama di bagian mana saja di bawah popok anak.

(Muslihatun, 2010).

b. Faktor Resiko

Sejumlah penyebab yang sifatnya kompleks menjadi pemicu

timbulnya diaper rush. Beberapa faktor penyebab yang diidentifikasi

dan berperan menimbulkan diaper rush antara lain faktor fisik,

kimiawi, enzimnya dan mikroba. Faktor tersebut berasal dari sejumlah

hal yaitu :

1) Pemakaian popok, pemakaian popok modern dengan kulit anak.

Kotoran pantat dan cairan yang bercampur menghasilkan zat yang

menyebabkan paningkatan PH (derajat keasaman) kulit dan enzim

dalam kotoran. Tingkat keasaman kulit yang tinggi ini membuat

kulit lebih peka, sehingga memudahkan terjadinya iritasi kulit.

2) Pemberian susu formula ternyata juga memungkinkan bayi anda

mengalami masalah diaper rush lebih besar dibandingkan dengan

ASI (air susu ibu) pada urin atau kotorannya bayi anda. Diaper

rush dapat disebabkan oleh adanya riwayat alergi karena keturunan

(Marmi dan Rahardjo, 2012).

Page 24: DIAPER RUSH DI BPS SRI REJEKI DH PLUPUH SRAGEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-ikawulanda... · Bercak Mongol ... SOAP. BAB III METODOLOGI STUDI KASUS Bab

14

c. Etiologi

1) Menurut Putra (2012), penyebab diaper rush adalah sebagai

berikut :

a) Pemakaian popok yang salah, yaitu tidak segara mengganti

popok setelah bayi/ balita buang air besar

b) Menggunakan popok sekali pakai melebihi daya tampung, kulit

menjadi lembab.

2) Menurut Marmi dan Rahordjo (2012), penyebab diaper rush

adalah sebagai berikut :

a) Kebersihan kulit yang tidak terjaga

b) Udara atau suhu lingkungan yang terlalu panas atau lembab

c) Akibat diare

d) Reaksi kontak terhadap karet, plastik, deterjen

e) Kemudian dibersihkan dan tidak boleh menggunakan sabun

cuci tangan dan dibilas sampai bersih dan dikeringkan.

d. Tanda dan Gejala

Menurut Dewi (2010), adapun tanda dan gejala dari diaper

rush, yaitu :

1) Iritasi pada kulit yang terkena muncul sebagai crytaema

2) Erupsi pada daerah kontak yang menonjol, seperti pantat, alat

kemaluan, perut bawah paha atas

3) Pada keadaan yang lebih parah dapat terjadi papilla eritematosa,

vesikula dan uleerasi.

Page 25: DIAPER RUSH DI BPS SRI REJEKI DH PLUPUH SRAGEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-ikawulanda... · Bercak Mongol ... SOAP. BAB III METODOLOGI STUDI KASUS Bab

15

e. Pencegahan

Saat ini, sekitar 50% bayi dan balita yang menggunakan

popok sering mengalami diaper rush. Ada beberapa cara untuk

mencegah terjadinya diaper rush pada bayi, antara lain sebagai

berikut :

1) Menggunakan popok sekali pakai sesuai daya tampung.

2) Membersihkan kulit dengan air hangat setelah buang air besar.

Mengunakan sabun, kemudian membilas sampai bersih, lalu

keringkan. Mengangin-anginkan sebentar, kemudian dipakaikan

popok yang baru.

3) Agar kulit bayi atau balita tidak lembab, setiap hari paling sedikit

2-3 jam bayi atau balita tidak memakai popok.

4) Memilih popok yang sesuai ukurannya dan membuat bahan yang

menyerap air (Putra, 2012).

5) Mengganti popok segera setelah anak kencing atau berak. Hal ini

mencegah lembab pada kulit, jadi janganlah memakai popok

dengan ketat khususnya sepanjang malam hari. Gunakan popok

dengan longgar sehingga bagian yang basah dan terkena tinja

tidak menggesek kulit lebih luas.

6) Jangan menggunakan bedak bayi atau talk karena dapat

menyebabkan pori-pori tertutup oleh bedak. Hindari terjadinya

kelembaban agar tidak menimbulkan ruam popok

(Rukiyah dan Yulianti, 2010).

Page 26: DIAPER RUSH DI BPS SRI REJEKI DH PLUPUH SRAGEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-ikawulanda... · Bercak Mongol ... SOAP. BAB III METODOLOGI STUDI KASUS Bab

16

f. Penatalaksanaan

Menurut Dewi (2010), adapun penatalaksanaan dari diaper

rush, yaitu :

1) Daerah yang terkena diaper rush, tidak boleh terkena air dan

harus dibiarkan terbuka dan tetap kering

2) Untuk membersihkan kulit yang iritasi gunakan kapas halus yang

mengandung minyak

3) Bersihkan dan keringkan bayi setelah BAK atau BAB

4) Mengatur posisi tidur anak agar tidak menekan kulit atau daerah

yang iritasi

5) Mengusahakan memberikan makanan tinggi kalori tinggi protein

(TKTP) dengan porsi cukup

6) Memperhatikan kebersihan kulit dan tubuh secara keseluruhan

7) Menjaga kebersihan pakaian dan alat-alat untuk bayi

8) Merendam pakaian atau celana yang terkena urine dalam air yang

dicampur acidum borium, setelah itu bersihkan tetapi jangan

menggunakan sabun cuci, segera bilas dan keringkan.

B. Teori Manajemen Kebidanan

1. Pengertian

Manajemen kebidanan adalah pendekatan yang digunakan oleh

bidan dalam menerapkan metode pemecahan masalah secara

Page 27: DIAPER RUSH DI BPS SRI REJEKI DH PLUPUH SRAGEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-ikawulanda... · Bercak Mongol ... SOAP. BAB III METODOLOGI STUDI KASUS Bab

17

sistematis, mulai dari pengkajian, analisis data, diagnosa kebidanan,

perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi (Mufdlilah dkk, 2012).

2. Langkah- Langkah Manajemen Kebidanan

Proses manajemen kebidanan terdiri dari 7 langkah yaitu :

a. Langkah I (pertama) : Pengumpulan data dasar / pengkajian

Mengumpulkan data adalah menghimpun informasi tentang

klien atau orang yang meminta asuhan. Data yang tepat adalah data

yang relevan dengan situasi yang sedang ditinjau. Kegiatan

pengumpulan data dimulai saat klien masuk dan dilanjutkan secara

terus menerus selama proses asuhan kebidanan berlangsung. Data

dapat dikumpulkan dari berbagai sumber. Pasien adalah sumber

informasi yang akurat dan ekonomis, disebut sumber data primer.

Sumber data alternatif atau sumber data sekunder adalah data yang

sudah ada, praktikan kesehatan lain, anggota keluarga

(Mufdlilah dkk, 2012).

1) Identitas pasien

Merupakan bagian yang paling penting dalam anamnesis. Identitas

ini diperlukan untuk memastikan bahwa yang diperiksa benar-

benar anak yang dimaksud dan tidak keliru dengan anak yang lain.

Identitas tersebut meliputi :

a) Nama Bayi : Nama harus jelas dan lengkap, serta ditulis

juga nama panggilan akrabnya.

Page 28: DIAPER RUSH DI BPS SRI REJEKI DH PLUPUH SRAGEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-ikawulanda... · Bercak Mongol ... SOAP. BAB III METODOLOGI STUDI KASUS Bab

18

b) Umur : Perlu diketahui mengingat periode usia

anak mempunyai kekhasannya sendiri

dalam morbiditas dan mortalitas. Usia

anak juga diperlukan untuk

menginterpretasi apakah data pemeriksaan

klinis anak tersebut normal sesuai dengan

umurnya.

c) Jenis Kelamin : Jenis kelamin sangat diperlukan selain

untuk identitas juga untuk penilaian data

pemeriksaan klinis.

d) Nama Orang Tua : Harus dituliskan dengan jelas agar tidak

keliru dengan orang lain, mengingat

banyak sekali nama yang sama

(Matondang dkk, 2013).

e) Agama : Untuk mengetahui kemungkinan

pengaruhnya terhadap kebiasaan klien dan

memudahkan bidan melakukan pendekatan

didalam melaksanakan asuhan kebidanan

(Estiwidani dkk, 2008).

f) Pendidikan : Selain sebagai tambahan identitas,

informasi tentang pendidikan orang tua,

baik ayah maupun ibu, dapat

menggambarkan keakuratan data yang

Page 29: DIAPER RUSH DI BPS SRI REJEKI DH PLUPUH SRAGEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-ikawulanda... · Bercak Mongol ... SOAP. BAB III METODOLOGI STUDI KASUS Bab

19

akan diperoleh serta dapat ditentukan pola

pendekatan dalam anamnesis

(Matondang dkk, 2013).

g) Pekerjaan : Untuk mengetahui kemungkinan pengaruh

pekerjaan terhadap permasalahan

kesehatan klien.

h) Alamat : Untuk maksud mempermudah hubungan

bila diperlukan keadaan mendesak

(Estiwidani dkk, 2008).

2) Anamnesa (Data Subjektif)

Data subjektif diperoleh dengan cara melakukan anamnesa.

Anamnesa adalah pengkajian dalam rangka mendapatkan data

pasien dengan cara mangajukan pertanyaan - pertanyaan, baik

secara langsung pada pasien maupun kepada keluarga pasien

(Tresnawati, 2012).

a) Alasan datang atau keluhan utama

Menurut Matondang dkk (2013), keluhan utama adalah keluhan

atau gejala yang menyebabkan pasien dibawa berobat. Pada

bayi dengan diaper rush ditandai dengan bayi gelisah dan

timbul bintik - bintik merah atau tampak kemerahan pada kulit

daerah popok (Putra, 2012).

Page 30: DIAPER RUSH DI BPS SRI REJEKI DH PLUPUH SRAGEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-ikawulanda... · Bercak Mongol ... SOAP. BAB III METODOLOGI STUDI KASUS Bab

20

b) Riwayat kesehatan

(1) Imunisai

Status imunisasi pasien, khususnya imunisasi BCG, DPT,

Polio, Campak dan Hepatitis B. Hal tersebut di samping

diperlukan untuk mengetahui status perlindungan pediatrik

yang diperoleh, mungkin dapat membantu diagnosis pada

beberapa keadaan tertentu (Matondang dkk, 2013).

(2) Riwayat penyakit yang lalu

Untuk mengetahui penyakit yang pernah diderita,

mengetahui ada tidaknya penyakit menular, menahun dan

menurun.

(3) Riwayat penyakit sekarang

Untuk mengetahui penyakit yang diderita saat ini

(Tresnawati, 2013).

(4) Riwayat penyakit keluarga/ menurun

Menurut Matondang dkk (2013), perlu diketahui dengan

akurat untuk memperoleh gambaran keadaan social-

ekonomi-budaya dan kesehatan keluarga pasien. Untuk

mengetahui ada tidaknya keluarga yang menderita penyakit

menular, menahun dan menurun (Tresnawati, 2013).

c) Riwayat sosial

(1) Yang mengasuh

Dikaji untuk mengetahui kebiasaan bayi.

Page 31: DIAPER RUSH DI BPS SRI REJEKI DH PLUPUH SRAGEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-ikawulanda... · Bercak Mongol ... SOAP. BAB III METODOLOGI STUDI KASUS Bab

21

(2) Hubungan dengan anggota keluarga

Dikaji untuk mengetahui hubungan bayi dengan anggota

keluarga.

(3) Hubungan dengan teman sebaya

Dikaji untuk mengetahui keharmonisan bayi dengan teman

sebayanya.

(4) Lingkungan rumah

Dikaji untuk mengetahui hubungan bayi dengan lingkungan

sekitar rumah (Nursalam, 2005).

d) Pola kebiasaan sehari-hari

(1) Nutrisi

Pada bayi perlu diketahui susu apa yang diberikan : air susu

ibu (ASI) ataukah pengganti air susu ibu (PASI), atau

keduanya. Apabila diberikan ASI, apakah ASI diberikan

secara eksklusif (ASI saja sampai usia 4 bulan). Baik pada

ASI maupun PASI perlu ditanyakan cara pemberiannya,

apakah on demand atau ad libitum, ataukah dengan jadwal

tertentu. Untuk PASI perlu ditanyakan jenis dan mereknya,

takaran, frekuensi pemberian dan jumlah setiap kali

pemberian. Harus ditanyakan pemberian makanan

tambahan, umur berapa mulai diberikan, umur berapa mulai

diberikan, jenis dan jumlahnya, serta jadwal pemberian.

Dengan demikian maka dapat diperkirakan kuantitas dan

Page 32: DIAPER RUSH DI BPS SRI REJEKI DH PLUPUH SRAGEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-ikawulanda... · Bercak Mongol ... SOAP. BAB III METODOLOGI STUDI KASUS Bab

22

kualitas makanan yang diterima oleh bayi selama ini

(Matondang dkk, 2013).

(2) Istirahat/ tidur

Mengkaji waktu mulai tidur dan bangun, penyulit/

gangguan tidur (Evania, 2013).

(3) Mandi

Untuk mengkaji status kebersihan mulai rambut hingga

kaki dan frekuensi mandi (Evania, 2013).

(4) Aktifitas

Untuk mengetahui kegiatan anak sehari-hari.

(5) Eliminasi

Pengkajian tentang BAB dan BAK yang meliputi kondisi,

frekuensi dan warnanya (Nursalam, 2005).

3) Pemeriksaan fisik (Data Obyektif)

Data objektif dapat diperoleh melalui pemeriksaan fisik sesuai

dengan kebutuhan dan pemeriksaan tanda-tanda vital dan

pemeriksaan penunjang (Tresnawati, 2013). Data objektif ini

meliputi :

a) Status generalis

(1) Keadaan umum

Keadaan umum untuk mengetahui keadaan secara

keseluruhan (Tresnawati, 2013).

Page 33: DIAPER RUSH DI BPS SRI REJEKI DH PLUPUH SRAGEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-ikawulanda... · Bercak Mongol ... SOAP. BAB III METODOLOGI STUDI KASUS Bab

23

(2) Kesadaran

Penilaian kesadaran dinyatakan sebagai : komposmentis,

apatik, samnolen, spoor dan koma (Matondang dkk, 2013).

(3) Tanda-Tanda Vital, meliputi :

(a) Denyut nadi : untuk mengetahui jumlah denyut nadi

bayi dalam satu menit, sehingga dapat diketahui normal

atau tidaknya nadi bayi. Denyut nadi normal bayi

adalah 110-120 kali per menit (Putra, 2012).

(b) Pernafasan : menghitung jumlah pernafasan (inspirasi

yang diikuti ekspirasi) dalam 1 menit. Respirasi normal

bayi adalah 30-60 per menit (Putra, 2012).

(c) Suhu : untuk mengetahui suhu badan bayi sehingga

membantu dalam menentukan tindakan keperawatan

dan diagnosis (Putra, 2012). Dalam kondisi normal,

36,5-37,50C (Hidayat, 2008).

(4) Berat Badan/ Tinggi Badan

Menimbang berat badan bayi dilakukan untuk mengetahui

pertumbuhan bayi normal atau tidaknya pertumbuhannya.

Pengukuran tinggi badan dimaksudkan untuk menjadikan

sebagai bahan dalam menentukan status gizi (Putra, 2012).

Page 34: DIAPER RUSH DI BPS SRI REJEKI DH PLUPUH SRAGEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-ikawulanda... · Bercak Mongol ... SOAP. BAB III METODOLOGI STUDI KASUS Bab

24

(5) Lingkar Kepala/ Lingkar Lengan Atas

Pengukuran lingkar kepala untuk mengetahui pertumbuhan

otak. Pengukuran lingkar lengan atas dapat menunjukan

status gizi (Matondang dkk, 2013).

b) Pemeriksaan sistematis

Pemeriksaan sistematis meliputi antara lain :

(1) Kepala : Bentuk kepala simetris/ tidak, ubun-ubun

normal/ tidak (Tresnawati, 2013).

(a) Rambut : Bagaimanakah warna dan kelebatan

rambut kepala.

(b) Mata : Conjungtiva dari merah, merah muda

sampai pucat, sclera putih, kelopak mata

cekung.

(c) Telinga : Adakah kotoran atau cairan,

bagaimanakah tulang rawannya.

(d) Hidung : Adakah nafas, cuping hidung, kotoran

menyumbat jalan nafas.

(e) Mulut : Adakah warna bibir pucat, lidah basah

kering dan sangat kering.

(2) Leher : Adakah pembesaran kelenjar tyroid.

(3) Dada : Adakah retraksi, simetris atau tidak

(Matondang dkk, 2013).

Page 35: DIAPER RUSH DI BPS SRI REJEKI DH PLUPUH SRAGEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-ikawulanda... · Bercak Mongol ... SOAP. BAB III METODOLOGI STUDI KASUS Bab

25

(4) Perut : Mengalami disentri, kram dan bising

usus yang meningkat.

(5) Kulit : Untuk mengetahui turgor kulit. Pada

bayi dengan diaper rush kulit bayi

tampak adanya bintik-bintik merah atau

tampak kemerahan pada daerah popok

(Putra, 2012).

(6) Ekstermitas : Adakah oedema tanda sianosis, apakah

kuku sudah melebihi jari-jari

(Nursalam, 2005).

c) Pemeriksaan tingkat perkembangan

Untuk mengetahui kemampuan anak dalam melakukan aktifitas

dan untuk mengetahui pertumbuhan fisiologi sesuai dengan

usia (Tresnawati, 2013).

d) Pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan penunjang atau pemeriksaan laboraturium adalah

setiap pemeriksaan yang dilakukan di luar pemeriksaan fisik

(Matondang dkk, 2013).

b. Langkah II (kedua) : Interpretasi data dasar

Pada langkah ini dilakukan identifikasi yang benar terhadap

diagnosa atau masalah dan kebutuhan klien berdasarkan interpretasi

yang benar atas data- data yang dikumpulkan. Berdasarkan tanda dan

Page 36: DIAPER RUSH DI BPS SRI REJEKI DH PLUPUH SRAGEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-ikawulanda... · Bercak Mongol ... SOAP. BAB III METODOLOGI STUDI KASUS Bab

26

gejala serta hasil pemeriksaan yang telah dilakukan maka dapat

ditentukan :

1) Diagnosa Kebidanan

Diagnosa kebidanan adalah diagnosa yang ditegakkan bidan dalam

lingkup praktik kebidananan dan memenuhi standar nomenklatur

diagnosa kebidanan (Mufdlilah dkk, 2012).

Diagnosa kebidanan dalam kasus ini adalah Bayi X umur … bulan

dengan Diaper Rush.

Data Dasar :

a) Data Subjektif

Data yang diperoleh dari hasil wawancara atau anamnesa dari

keluarga pasien (Tresnawati, 2013). Data subjektif pada bayi

dengan diaper rush adalah ibu mengatakan bayinya gelisah dan

timbul bintik-bintik merah atau tampak kemerahan pada kulit

daerah popok (Putra, 2012).

b) Data Objektif

Data yang diperoleh dari hasil pemeriksaan oleh petugas

kesehatan (Tresnawati, 2013). Data objektif yang didapatkan

pada bayi dengan diaper rush adalah pemeriksaan fisik

meliputi :

(1) Keadaan umum : Baik

(2) Kesadaran : Composmentis

(3) TTV : Denyut nadi : 110 – 120 x/menit

Page 37: DIAPER RUSH DI BPS SRI REJEKI DH PLUPUH SRAGEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-ikawulanda... · Bercak Mongol ... SOAP. BAB III METODOLOGI STUDI KASUS Bab

27

Respirasi : 30 – 60 x/menit

Suhu : 36,50C – 37,5

0C

(Putra, 2012).

2) Masalah

Masalah adalah suatu pernyataan dari masalah/ klien yang nyata

atau potensial dan membutuhkan tindakan (Mufdlilah dkk, 2012).

Pada kasus bayi dengan diaper rush ibu mengatakan bahwa

bayinya gelisah dan timbul bintik-bintik merah pada kulit daerah

popok (Putra, 2012).

3) Kebutuhan

Kebutuhan adalah hal-hal yang dapat dikenali dari masaalah atau

diagnosis atau salah satu dari keduanya yang digunakan untuk

menangani masalah pasien (Varney, 2007). Berdasarkan masalah

yang didapat kebutuhan pada bayi dengan diaper rush adalah

menenangkan bayi, memantau keadaaan bayi dan berikan salep

untuk menyembuhkan diaper rush (Putra, 2012).

c. Langkah III (ketiga) : Mengidentifikasi diagnosa atau masalah

potensial

Pada langkah ini kita mengidentifikasi masalah atau diagnosa

potensial lain berdasarkan rangkaian masalah dan diagnosa yang sudah

diidentifikasi. Langkah ini membutuhkan antisipasi, bila

memungkinkan dilakukan pencegahan, sambil mengamati klien bidan

diharapakan dapat bersiap-siap bila diagnosa atau masalah potensial ini

Page 38: DIAPER RUSH DI BPS SRI REJEKI DH PLUPUH SRAGEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-ikawulanda... · Bercak Mongol ... SOAP. BAB III METODOLOGI STUDI KASUS Bab

28

benar-benar terjadi (Mufdlilah dkk, 2012). Pada kasus bayi dengan

diaper rush diagnosa atau masalah potensial yaitu potensial terjadi

infeksi (Putra, 2012).

d. Langkah IV (keempat) : Mengidentifikasi dan menetapkan

kebutuhan yang memerlukan penanganan segera

Tahap ini dilakukan oleh bidan dengan melakukan identifikasi

dan menetapkan beberapa kebutuhan setelah diagnosa dan masalah

ditegakkan. Kegiatan bidan pada tahap ini adalah konsultasi,

kolaborasi, dan melakukan rujukan (Wildan dan Hidayat, 2008). Pada

kasus bayi dengan diaper rush yaitu berkolaborasi dengan dokter

(Putra, 2012).

e. Langkah V (kelima) : Merencanakan asuhan yang komprehensif/

menyeluruh

Setelah beberapa kebutuhan pasien ditetapkan, diperlukan

perencanaan secara menyeluruh terhadap masalah dan diagnosa yang

ada. Dalam proses perencanaan asuhan secara menyeluruh juga

dilakukan identifikasi beberapa data yang tidak lengkap agar

pelaksanaan secara menyeluruh dapat berhasil

(Wildan dan Hidayat, 2008). Perencanaan supaya terarah, dibuat pola

pikir dengan langkah sebagai berikut : Tentukan tujuan tindakan yang

dilakukan yang berisi tentang sasaran atau target dan hasil yang akan

dicapai, selanjutnya ditentukan rencana tindakan sesuai dengan

Page 39: DIAPER RUSH DI BPS SRI REJEKI DH PLUPUH SRAGEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-ikawulanda... · Bercak Mongol ... SOAP. BAB III METODOLOGI STUDI KASUS Bab

29

masalah atau diagnosa dan tujuan yang akan dicapai

(Mufdlilah dkk, 2012).

Perencanaan Asuhan Kebidanan pada Bayi X dengan Diaper

Rush adalah sebagai berikut :

1) Beritahu ibu hasil pemeriksaan dan keadaan bayinya.

2) Beritahu ibu untuk mengganti popok bayi setiap kali basah, setiap

hari paling sedikit 2-3 jam agar kulit bayi tidak lembab.

3) Bersihkan kulit dengan air hangat setelah buang air besar. Gunakan

sabun, kemudian membilas sampai bersih, lalu keringkan.

Mengangin-anginkan sebentar, kemudian dipakaikan popok yang

baru (Putra, 2012).

4) Usahakan berikan makanan tinggi kalori tinggi protein (TKTP)

dengan porsi cukup (Dewi, 2012).

5) Berikan salep untuk mengobati diaper rush

6) Pantau kondisi luka yang terjadi akibat diaper rush

f. Langkah VI (keenam) : Melaksanakan perencanaan dan

penatalaksanaan

Tahap ini merupakan tahap pelaksanaan dari semua rencana

sebelumnya, baik terhadap masalah pasien ataupun diagnosa yang

ditegakkan. Pelaksanaan ini dapat dilakukan oleh bidan secara mandiri

maupun berkolaborasi denga tim kesehatan lainnya.

Page 40: DIAPER RUSH DI BPS SRI REJEKI DH PLUPUH SRAGEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-ikawulanda... · Bercak Mongol ... SOAP. BAB III METODOLOGI STUDI KASUS Bab

30

Pelaksanaan Asuhan Kebidanan pada Bayi X dengan Diaper

Rush sudah dilaksanakan. Dan pelaksanaan sudah sesuai dengan

perencanaan menurut Putra (2012) dan Dewi (2012).

g. Langkah VII (ketujuh) : Evaluasi

Merupakan tahap terakhir dalam manajemen kebidanan, yakni

dengan melakukan evaluasi dari perencanaan maupun pelaksanaan

yang dilakukan bidan. Evaluasi sebagai bagian dari proses yang

dilakukan secara terus - menerus untuk meningkatkan pelyanan secara

komprehensif dan selalu berubah sesuai dengan kondisi atau

kebutuhan klien (Wildan dan Hidayat, 2008).

Evaluasi dari Asuhan Kebidanan pada Bayi X dengan Diaper

Rush yaitu sudah dilaksanakan sesuai dengan perencanaan dan

pelaksanaan dan masalah pada bayi dengan diaper rush dapat teratasi

dan mencapai penyembuhan atau menghilang dalam 3 samapi 4 hari

(Rukiyah dan Yulianti 2010).

3. Data Perkembangan

Sistem pendokumentasian asuhan kebidanan dengan menggunakan

SOAP yaitu :

a. S : Subjektif

Merupakan pendokumentasian manajemen kebidanan menurut Helen

Varney, langkah pertama (pengkajian data), terutama data yang

diperoleh dari anamnesis.

Page 41: DIAPER RUSH DI BPS SRI REJEKI DH PLUPUH SRAGEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-ikawulanda... · Bercak Mongol ... SOAP. BAB III METODOLOGI STUDI KASUS Bab

31

b. O : Objektif

Merupakan pendokumentasian manajemen kebidanan menurut Helen

Varney langkah pertama (pengkajian data), terutama data yang

diperoleh melalui hasil observasi yang jujur dari pemeriksaan fisik

pasien, pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan diagnostik lainnya.

c. A : Assessment

Merupakan pendokumentasian hasil analisis dan interpretasi

(kesimpulan) dari data subjektif dan objektif.

d. P : Planning

Adalah membuat rencana asuhan saat ini dan yang akan datang

berdasarkan hasil analisis dan interpretasi data (Muslihatun, 2010).

C. Landasan Hukum

Sesuai dengan keputusan Permenkes No. 1464/ Menkes/ Per/ X/ 2010

tentang izin dan Penyelenggaraan Praktik Bidan, pada pasal 11 yaitu :

1. Pelayanan kesehatan anak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 huruf b

diberikan pada bayi baru lahir, bayi, anak balita dan anak pra sekolah.

2. Bidan dalam memberikan pelayanan kesehatan anak sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) berwenang untuk :

a. Melakukan asuhan bayi baru lahir normal termasuk resusitasi,

pencegahan hipotermi, inisiasi menyusu dini, injeksi Vitamin K 1,

perawatan bayi baru lahir pada masa neonatal (0-28 hari) dan

perawatan tali pusat;

Page 42: DIAPER RUSH DI BPS SRI REJEKI DH PLUPUH SRAGEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-ikawulanda... · Bercak Mongol ... SOAP. BAB III METODOLOGI STUDI KASUS Bab

32

b. Penanganan hipotermi pada bayi baru lahir dan segera merujuk;

c. Penanganan kegawat-daruratan, dilanjutkan dengan perujukan;

d. Pemberian imunisasi rutin sesuai program pemerintah;

e. Pemantauan tumbuh kembang bayi, anak balita dan anak pra sekolah;

f. Pemberian konseling dan penyuluhan;

g. Pemberian surat keterangan kelahiran; dan

h. Pemberian surat keterangan kematian (Depkes RI, 2010).

Page 43: DIAPER RUSH DI BPS SRI REJEKI DH PLUPUH SRAGEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-ikawulanda... · Bercak Mongol ... SOAP. BAB III METODOLOGI STUDI KASUS Bab

33

BAB III

METODOLOGI STUDI KASUS

A. Jenis Studi Kasus

Karya Tulis Ilmiah ini merupakan bentuk laporan studi kasus dengan

metode deskriptif yaitu suatu penelitian yang dilakukan untuk

mendeskripsikan atau menggambarkan suatu fenomena yang terjadi di dalam

masyarakat (Notoatmodjo, 2010).

Studi kasus adalah kegiatan yang mengeksplorasi suatu masalah

dengan batasan terperinci, memiliki pengambilan data yang mendalam, dan

menyertakan berbagai sumber informasi (Sumantri, 2011).

B. Lokasi Studi Kasus

Lokasi studi kasus merupakan tempat yang akan dilakukan oleh

peneliti dalam melaksanakan kegiatan penelitiannya (Hidayat, 2011). Lokasi

Pengambilan studi kasus ini telah dilakukan di BPS Sri Rejeki DH Plupuh

Sragen.

C. Subyek Studi Kasus

Subyek adalah orang yang akan dikenai kegiatan pengambilan kasus

(Arikunto, 2006). Subyek yang telah dikenai pada kasus ini adalah By. A

umur 40 hari dengan Diaper Rush.

Page 44: DIAPER RUSH DI BPS SRI REJEKI DH PLUPUH SRAGEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-ikawulanda... · Bercak Mongol ... SOAP. BAB III METODOLOGI STUDI KASUS Bab

34

D. Waktu Studi Kasus

Waktu adalah rentang waktu yang digunakan untuk pelaksanaan

penelitian (Notoatmodjo, 2010). Waktu pelaksanaan studi kasus ini dilakukan

pada tanggal 5-10 April 2014.

.

E. Instrument Studi Kasus

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh

peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan

hasilnya lebih baik (cermat, lengkap, dan sistematis) sehingga lebih mudah

diolah (Saryono, 2011). Instrumen yang digunakan selama melakukan studi

kasus ini adalah dengan menggunakan format asuhan kebidanan pada bayi

sakit dan lembar dokumentasi pasien atau data perkembangan dengan

menggunakan format SOAP.

F. Tehnik Pengumpulan Data

Dalam penyusunan studi ini digunakan berbagai pengumpulan data

antara lain data primer dan data sekunder.

1. Data primer

Data primer adalah secara langsung diambil dari objek/ objek

penelitian oleh peneliti perorangan maupun organisasi (Riwidikdo, 2011).

Sumber primer terdiri dari :

Page 45: DIAPER RUSH DI BPS SRI REJEKI DH PLUPUH SRAGEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-ikawulanda... · Bercak Mongol ... SOAP. BAB III METODOLOGI STUDI KASUS Bab

35

a. Pemeriksaan fisik

Menurut Evania (2013), pemeriksaan fisik adalah metode

pengumpulan data yang sistematik dengan memakai indra penglihatan,

pendengaran, penciuman dan rasa untuk mendeteksi masalah

kesehatan, dengan menggunakan tehnik :

1) Inspeksi

Inspeksi adalah pemeriksaan fisik yang dilakukan dengan cara

melihat bagian tubuh yang diperiksa melalui pengamatan. Inspeksi

dilakukan secara berurutan dari mulai kepala sampai ke kaki.

Misalnya pada pemeriksaan fisik dalam menentukan data objektif

(Evania, 2013). Pada kasus ini bayi yang mengalami diaper rush

terdapat adanya bintik merah pada kelamin dan bokong bayi dan

pada kasus yang lebih berat terlihat pada sekitar perut, kemaluan

dan didalam lipatan kulit pada paha dan pantat

(Rukiyah dan Yulianti, 2010). Pada kasus bayi dengan diaper rush

saat di lakukan pemeriksaan fisik dengan cara inspeksi yaitu

terlihat bintik-bintik merah atau tampak kemerahan pada kulit

daerah popok (Putra, 2012).

2) Palpasi

Palpasi adalah pemeriksaan yang dilakukan dengan cara perabaan

terhadap bagian-bagian tubuh yang mengalami kelainan. Misalnya

mendeteksi nadi, kehangatan, tekstur.

Page 46: DIAPER RUSH DI BPS SRI REJEKI DH PLUPUH SRAGEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-ikawulanda... · Bercak Mongol ... SOAP. BAB III METODOLOGI STUDI KASUS Bab

36

3) Perkusi

Perkusi adalah pemeriksaan fisik yang dilakukan dengan cara

mengetuk bagian tubuh yang dilakukan dengan cara menggunakan

ujung-ujung jari tangan atau menggunakan alat seperti reflek

hammer pada pemeriksaan reflek. Dalam hal ini perkusi digunakan

untuk mengetahui reflek patella.

4) Auskultasi

Auskultasi adalah pemeriksaan fisik yang dilakukan dengan

pendengaran dan dibantu stetoskop untuk mendengar suara tubuh.

Misalnya mendeteksi frekuensi jantung dan bising usus

(Evania, 2013).

b. Wawancara

Menurut Potter dan Perry (1997) dalam Evania (2013), wawancara

adalah suatu pola dalam memulai komunikasi dengan tujuan yang

spesifik dan terarah dalam area tertentu. Pada studi kasus ini

wawancara dilakukan keluarga klien.

c. Observasi

Observasi adalah salah satu pengumpulan data di mana peneliti

mengadakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap

objek yang diteliti, baik dalam situasi buatan yang secara khusus

diadakan (laboratorium) maupun dalam situasi alamiah maupun

sebenarnya (lapangan) (Abdurahman dkk, 2011). Pelaksanaan

Page 47: DIAPER RUSH DI BPS SRI REJEKI DH PLUPUH SRAGEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-ikawulanda... · Bercak Mongol ... SOAP. BAB III METODOLOGI STUDI KASUS Bab

37

observasi ini meliputi : Keadaan Umum, Vital Sign dan Pemantauan

Kondisi Luka pada Bayi yang Mengalami Diaper Rush (Putra, 2012).

2. Data sekunder

Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari

objek penelitian (Riwiddikdo, 2011).

a. Dokumentasi

Dokumentasi adalah kegiatan mencari data atau variable dari sumber

berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti notulen

rapat, agenda dan sebagainya (Saryono, 2011). Dalam pengmbilan

kasus ini dokumen diambil di BPS Sri Rejeki DH Plupuh Sragen.

b. Kepustakaan

Kepustakaan adalah kegiatan penelitian yang dilakukan oleh peneliti

dalam rangka mencari landasan teoritis dari permasalahan penelitian,

sehingga penelitian yang dilakukan bukan sekedar bersifat trial dan

error, akan tetapi kegiatan tersebut benar - benar untuk mencari dasar -

dasar teoritis yang ada. Sumber kepustakaan yaitu jurnal penelitian/

jurnal ilmiah, buku, indeks, encyclopedia, dan lain – lain

(Hidayat, 2010). Studi kepustakaan yang digunakan dalam pembuatan

studi kasus ini diambil dari referensi tahun 2004 - 2013.

Page 48: DIAPER RUSH DI BPS SRI REJEKI DH PLUPUH SRAGEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-ikawulanda... · Bercak Mongol ... SOAP. BAB III METODOLOGI STUDI KASUS Bab

38

G. Alat-alat Yang Dibutuhkan

1. Alat yang dibutuhkan dalam teknik pengumpulan data adalah sebagai

berikut :

a. Format asuhan kebidanan

b. Buku tulis

c. Bolpoint

2. Alat- alat yang dibutuhkan dalam pemeriksaan dan observasi :

a. Alat pengukur tinggi badan

b. Timbangan berat badan

c. Pita LILA

d. Stetoskop

e. Termometer

f. Kapas halus dan minyak

g. Jam tangan (detik)

H. Jadwal Studi Kasus

Jadwal yang akan dilakukan peneliti dalam melaksanakan kegiatan

penelitiannya. Jadwal penelitian meliputi kegiatan persiapan, pelaksanaan dan

penyusunan laporan penelitian (Hidayat, 2011). Jadwal penelitian ini

terlampir. Jadwal pelaksanaan studi kasus ini dilakukan pada tanggal 5-10

April 2014.

Page 49: DIAPER RUSH DI BPS SRI REJEKI DH PLUPUH SRAGEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-ikawulanda... · Bercak Mongol ... SOAP. BAB III METODOLOGI STUDI KASUS Bab

39

BAB IV

TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN

ASUHAN KEBIDANAN PADA BY. A UMUR 40 HARI DENGAN DIAPER

RUSH DI BPS SRI REJEKI DH PLUPUH SRAGEN

A. TINJAUAN KASUS

I. PENGKAJIAN

Tanggal : 5 April 2014 Pukul : 14.00 WIB

A. IDENTITAS

1. IDENTITAS ANAK

a. Nama Bayi : By.A

b. Umur : 40 hari (lahir:24 Februari 2014 pukul : 08.00 WIB)

c. Jenis Kelamin: Laki - Laki

2. IDENTITAS IBU IDENTITAS AYAH

a. Nama : Ny. N Nama : Tn. R

b. Umur : 26 tahun Umur : 29 tahun

c. Agama : Islam Agama : Islam

d. Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA

e. Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta

f. Alamat : Pengkol Gedungan Rt 02/ Rw 02 Plupuh Sragen

Page 50: DIAPER RUSH DI BPS SRI REJEKI DH PLUPUH SRAGEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-ikawulanda... · Bercak Mongol ... SOAP. BAB III METODOLOGI STUDI KASUS Bab

40

B. ANAMNESA ( DATA SUBYEKTIF )

1. Keluhan : Ibu mengatakan sudah 2 hari ini anaknya tampak gelisah

dan ada bintik – bintik merah pada daerah bokong.

2. Riwayat Kesehatan

a. Imunisasi

1) BCG : Tanggal 20 Maret 2014

2) Polio 1 : Tanggal 20 Maret 2014

3) Hepatitis HB 0: Tangal 24 Februari 2014

b. Riwayat penyakit yang lalu : Ibu mengatakan anaknya tidak

pernah sakit berat, operasi dan tidak pernah cidera.

c. Riwayat penyakit sekarang : ibu mengatakan anaknya tampak

gelisah dan ada bintik – bintik merah pada daerah bokong.

d. Riwayat penyakit keluarga : ibu mengatakan dari keluarganya

maupun dari keluarga suaminya tidak ada yang menderita penyakit

menular ( TBC, hepatitis ) ataupun penyakit menurun ( hipertensi,

asma, DM ).

3. Riwayat Sosial

a. Yang mengasuh : ibu mengatakan mengasuh anaknya sendiri.

b. Hubungan dengan anggota keluarga : ibu mengatakan hubungan

dengan anggota keluarga baik/ harmonis.

c. Hubungan dengan teman sebaya : ibu mengatakan hubungan

bayinya dengan teman sebayanya baik.

Page 51: DIAPER RUSH DI BPS SRI REJEKI DH PLUPUH SRAGEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-ikawulanda... · Bercak Mongol ... SOAP. BAB III METODOLOGI STUDI KASUS Bab

41

d. Lingkungan rumah : ibu mengatakan lingkungan rumahnya aman,

bersih dan nyaman.

4. Pola Kebiasaan Sehari - hari (sebelum sakit dan selama sakit)

a. Nutrisi

Ibu mengatakan bayinya hanya diberikan ASI saja

b. Istirahat / Tidur

Ibu mengatakan bayinya tidur ± 18-20 jam / hari

c. Mandi

Sebelum sakit : Ibu mengatakan bayinya mandi pagi pukul

07.00 WIB, mandi sore pukul 16.00 WIB

Selama sakit : Ibu mengatakan selama sakit bayinya hanya

dibasuh waslap basah pukul 07.00 WIB

d. Aktifitas

Ibu mengatakan bayinya bisa melihat dan menatap wajah ibu dan

menggerakkan kepala dari kiri atau kanan ke tengah

e. Eliminasi

Sebelum sakit

1) BAK : Ibu mengatakan banyinya BAK ± 3 kali sehari,

konsisten warna kuning jernih, bau khas urine

2) BAB : Ibu mengatakan bayinya BAB 3 kali sehari, konsisten

warna kuning, bau khas feses dan tidak lembek

Page 52: DIAPER RUSH DI BPS SRI REJEKI DH PLUPUH SRAGEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-ikawulanda... · Bercak Mongol ... SOAP. BAB III METODOLOGI STUDI KASUS Bab

42

Selama sakit

1) BAK : Ibu mengatakan banyinya BAK ± 4 kali sehari,

konsisten warna kuning jernih, bau khas urine.

2) BAB : Ibu mengatakan bayinya BAB ± 5 - 6 kali sehari

dengan konsisten cair.

C. PEMERIKSAAN FISIK

1. Status Generalis

a. Keadaan umum : Sedang

b. Kesadaran : Composmentis

c. TTV : Nadi : 112 x/menit

Respirasi : 58 x/menit

Suhu : 36,3 0C

d. BB / TB : 3700 gram / 48cm

e. LK / LLA : 32 cm / 11 cm

2. Pemeriksaan Sistematis

a. Kepala : ubun – ubun berdenyut, kepala bersih, rambut

tidak mudah rontok

b. Rambut : bersih, hitam tidak mudah rontok

c. Mata : muka tampak kemerahan dan tidak pucat,

konjungtiva merah, sklera putih

d. Telinga : bersih, simetris, tidak ada serumen

e. Hidung : bersih, simetris, tidak terdapat secret

Page 53: DIAPER RUSH DI BPS SRI REJEKI DH PLUPUH SRAGEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-ikawulanda... · Bercak Mongol ... SOAP. BAB III METODOLOGI STUDI KASUS Bab

43

f. Mulut : bibir tidak pucat, tidak ada labioskisis, dan

labiopalatoskisis, tidak stomatitis

g. Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid

h. Dada : tampak simetris, tidak ada retraksi dada

i. Perut : tidak kembung

j. Kulit : turgor kulit baik, tampak bintik – bintik

kemerahan di sekitar bokong

k. Ekstermitas : dapat bergerak bebas, jari kaki dan tangan

lengkap

3. Pemeriksaan Penunjang : tidak dilakukan

II. INTERPRETASI DATA

Tanggal : 5 April 2014 Pukul : 14.20 WIB

A. DIAGNOSA KEBIDANAN

By. A umur 40 hari dengan diaper rush

Data Dasar :

DS :

1. Ibu mengatakan bayinya bernama By. A

2. Ibu mengatakan bayinya berumur 40 hari

3. Ibu mengatakan bayinya sudah 2 hari rewel

4. Ibu mengatakan pada daerah bokong bayinya tampak bintik – bintik

merah

Page 54: DIAPER RUSH DI BPS SRI REJEKI DH PLUPUH SRAGEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-ikawulanda... · Bercak Mongol ... SOAP. BAB III METODOLOGI STUDI KASUS Bab

44

DO :

1. Keadaan umum : Baik

2. Kesadaran : Composmentis

3. TTV : Nadi : 112 x/menit

Respirasi : 58 x/menit

Suhu : 36,3 0C

4. BB / TB : 3700 gram / 48cm

5. LK / LLA : 32 cm / 11 cm

6. Kulit : Pada daerah bokong tampak bintik-bintik merah

B. MASALAH

Ibu mengatakan bayinya gelisah

C. KEBUTUHAN

Menganjukan ibu untuk menenangkan bayinya

III. DIAGNOSA POTENSIAL

Terjadi infeksi

IV. TINDAKAN SEGERA

Tidak muncul

V. RENCANA TINDAKAN

Tanggal : 5 April 2014 Pukul : 14.30 WIB

1. Beritahu ibu hasil pemeriksaan dan keadaan bayinya.

Page 55: DIAPER RUSH DI BPS SRI REJEKI DH PLUPUH SRAGEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-ikawulanda... · Bercak Mongol ... SOAP. BAB III METODOLOGI STUDI KASUS Bab

45

2. Beritahu ibu untuk mengganti popok bayi setiap kali basah.

3. Bersihkan kulit dengan air hangat setelah buang air besar.

4. Berikan salep mommilen 2 x sehari pada pagi dan sore hari

5. Beritahu ibu untuk mengedong bayinya

VI. IMPLEMENTASI / PELAKSANAAN

Tanggal : 5 April 2014

1. Pukul : 14.35 WIB Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa bayinya

sedang mengalami diaper rush atau ruam popok, yaitu bintik merah

pada daerah bokong disebabkan oleh iritasi dari kulit terkena urin atau

kotoran yang berlangsung lama dibagian popok.

2. Pukul : 14.37 WIB Memberitahu ibu untuk mengganti popok bayi

setiap kali basah, setiap hari paling sedikit 2 – 3 jam agar kulit bayi

tidak lembab.

3. Pukul : 14.39 WIB Membersihkan kulit dengan air hangat setelah bayi

buang air besar. Menggunakan sabun, kemudian membilas sampai

bersih, lalu keringkan. Mengangin – anginkan sebentar, kemudian

dipakaikan popok yang baru.

4. Pukul : 14.42 WIB Memberikan terapi salep mommilen dan

memberitahu ibu untuk mengoleskan 2 x sehari pagi dan sore hari

setelah bayi dimandikan pada daerah bokong yang terdapat bintik –

bintik merah.

Page 56: DIAPER RUSH DI BPS SRI REJEKI DH PLUPUH SRAGEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-ikawulanda... · Bercak Mongol ... SOAP. BAB III METODOLOGI STUDI KASUS Bab

46

5. Pukul : 14.46 WIB Memeberitahu ibu untuk menggedong bayinya agar

bayinya tidak kedinginan, karena suhu badan bayi dibawah suhu

normal.

VII. EVALUASI

Tanggal : 5 April 2014 Pukul : 14.48 WIB

1. Ibu sudah mengetahui keadaan bayinya

2. Ibu bersedia untuk mengganti popok bayinya setiap kali basah

3. Ibu bersedia untuk membersihkan kulit bayinya dengan air hangat

setelah buang air besar dengan menggunakan sabun

4. Ibu bersedia untuk mengoleskan salep 2 x sehari pagi dan sore hari

setelah bayi dimandikan pada daerah bokong bayi yang terdapat

bintik–bintik merah

5. Ibu bersedia untuk menggedong bayinya

Page 57: DIAPER RUSH DI BPS SRI REJEKI DH PLUPUH SRAGEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-ikawulanda... · Bercak Mongol ... SOAP. BAB III METODOLOGI STUDI KASUS Bab

47

DATA PERKEMBANGAN I

Tanggal : 6 April 2014 Pukul : 14.50 WIB

S : Subjektif

1. Ibu mengatakan terkadang bayinya masih rewel

2. Ibu mengatakan pada daerah bokong bayinya masih tampak bintik – bintik

merah

O : Objektif

1. Keadaan umum : Baik

2. Kesadaran : Composmentis

3. TTV : Nadi : 105 x/menit

Respirasi : 54 x/menit

Suhu : 36,5 0C

4. BB / TB : 3700 gram / 11 cm

5. Muka tidak pucat, konjungtiva merah muda, sklera berwarna putih

6. Pada daerah bokong tampak bintik-bintik merah

A: Assasment

By. A umur 41 hari dengan diaper rush perawatan hari kedua

Page 58: DIAPER RUSH DI BPS SRI REJEKI DH PLUPUH SRAGEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-ikawulanda... · Bercak Mongol ... SOAP. BAB III METODOLOGI STUDI KASUS Bab

48

P: Planning

Tanggal : 6 April 2014

1. Pukul : 15.05 WIB Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa keadaan

bayinya sekarang dalam keadaan sehat

2. Pukul : 15.07 WIB Memberitahu ibu untuk tetap mengganti popok bayi

setiap kali basah, setiap hari paling sedikit 2 – 3 jam agar kulit bayi tidak

lembab.

3. Pukul : 15.09 WIB Memberitahu ibu untuk tetap membersihkan kulit

dengan air hangat setelah bayi buang air besar dengan menggunakan

sabun.

4. Pukul : 15.11 WIB Memberitahu ibu untuk tetap mengoleskan salep

mommilen, dioleskan 2 x sehari pagi dan sore hari sehabis mandi pada

daerah bokong yang terdapat bintik – bintik merah.

Evaluasi :

Tanggal : 6 April 2014 Pukul : 15.13.WIB

1. Ibu sudah tau hasil pemeriksaan bayinya

2. Ibu bersedia untuk tetap mengganti popok bayinya setiap kali basah

3. Ibu bersedia untuk tetap membersihkan kulit bayi setelah buang air besar

4. Ibu bersedia untuk tetap mengoleskan salep 2 x sehari pagi dan sore hari

sehabis mandi pada daerah bokong bayinya

Page 59: DIAPER RUSH DI BPS SRI REJEKI DH PLUPUH SRAGEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-ikawulanda... · Bercak Mongol ... SOAP. BAB III METODOLOGI STUDI KASUS Bab

49

DATA PERKEMBANGAN II

Tanggal : 8 April 2014 Pukul : 13.40 WIB

S : Subjektif

1. Ibu mengatakan bayinya sudah tidak rewel lagi

2. Ibu mengatakan bintik – bintik merah pada daerah bokong bayinya

berkurang

O : Objektif

1. Keadaan umum : Baik

2. Kesadaran : Composmentis

3. TTV : Nadi : 112 x/menit

Respirasi : 54 x/menit

Suhu : 36,2 0C

4. BB / TB : 3700 gram / 11 cm

5. Muka tidak pucat, konjungtiva merah muda, sklera berwarna putih

6. Pada daerah bokong bayi bintik – bintik merah sudah berkurang

A: Assasment

By. A umur 43 hari dengan diaper rush perawatan hari keempat

Page 60: DIAPER RUSH DI BPS SRI REJEKI DH PLUPUH SRAGEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-ikawulanda... · Bercak Mongol ... SOAP. BAB III METODOLOGI STUDI KASUS Bab

50

P: Planning

Tanggal : 8 April 2014

1. Pukul : 13.55 WIB Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa keadaan

bayinya sekarang dalam keadaan sehat

2. Pukul : 13.57 WIB Memberitahu ibu untuk tetap mengganti popok bayi

setiap kali basah, setiap hari paling sedikit 2 – 3 jam agar kulit bayi tidak

lembab.

3. Pukul : 13.59 WIB Memberitahu ibu untuk tetap membersihkan kulit

dengan air hangat setelah bayi buang air besar dengan menggunakan

sabun.

4. Pukul : 14.01 WIB Memberitahu ibu untuk tetap mengoleskan salep

mommilen, dioleskan 2 x sehari pagi dan sore hari sehabis mandi pada

daerah bokong yang terdapat bintik – bintik merah.

Evaluasi :

Tanggal : 8 April 2014 Pukul : 14.03WIB

1. Ibu sudah tau hasil pemeriksaan bayinya

2. Ibu bersedia untuk tetap mengganti popok bayinya setiap kali basah

3. Ibu bersedia untuk tetap membersihkan kulit bayi setelah buang air besar

4. Ibu bersedia untuk tetap mengoleskan salep 2 x sehari pagi dan sore hari

sehabis mandi pada daerah bokong bayinya

Page 61: DIAPER RUSH DI BPS SRI REJEKI DH PLUPUH SRAGEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-ikawulanda... · Bercak Mongol ... SOAP. BAB III METODOLOGI STUDI KASUS Bab

51

DATA PERKEMBANGAN III

Tanggal : 10 April 2014 Pukul : 14.25 WIB

S : Subjektif

1. Ibu mengatakan bayinya sudah tidak rewel lagi

2. Ibu mengatakan bintik – bintik merah pada daerah bokong bayinya sudah

hilang

O : Objektif

1. Keadaan umum : Baik

2. Kesadaran : Composmentis

3. TTV : Nadi : 116 x/menit

Respirasi : 52 x/menit

Suhu : 36,4 0C

4. BB / TB : 3700 gram / 11 cm

5. Muka tidak pucat, konjungtiva merah muda, sklera berwarna putih

6. Pada daerah bokong bayi tidak terlihat lagi adanya bintik – bintik merah

A: Assasment

By. A umur 43 hari dengan diaper rush perawatan hari keenam

Page 62: DIAPER RUSH DI BPS SRI REJEKI DH PLUPUH SRAGEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-ikawulanda... · Bercak Mongol ... SOAP. BAB III METODOLOGI STUDI KASUS Bab

52

P: Planning

Tanggal : 10 April 2014

1. Pukul : 14.40 WIB Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa keadaan

bayinya sekarang dalam keadaan sehat

2. Pukul : 14.42 WIB Memberitahu ibu untuk selalu menjaga kebersihan

bayinya terutama pada daerah popok.

3. Pukul : 14.44 WIB Memberitahu ibu untuk selalu membersihkan kulit bayi

setiap kali habis BAK dan BAB agar kulit bayi tidak lembab.

4. Pukul : 14.46 WIB Menganjurkan ibu menyusui banyinya sesuai

keinginan bayi dan tanpa dijadwal, tanpa diberi tambahan makanan

apapun sampai usia bayi 6 bulan.

5. Pukul : 14.48 WIB Memberitahu ibu untuk merawat kebersihan bayinya

setiap hari

Evaluasi :

Tanggal : 10 April 2014 Pukul : 14.50 WIB

1. Ibu sudah tau hasil pemeriksaan bayinya

2. Ibu bersedia untuk selalu menjaga kebersihan bayinya

3. Ibu bersedia untuk selalu membersihkan kulit bayi setiap kali habis BAK

dan BAB

4. Ibu bersedia untuk menyusui bayinya tanpa dijadwal dan ibu bersedia

memberikan ASI saja tanpa tambahan makanan apapun

5. Ibu bersedia untuk merawat kebersihan bayinya setiap hari

Page 63: DIAPER RUSH DI BPS SRI REJEKI DH PLUPUH SRAGEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-ikawulanda... · Bercak Mongol ... SOAP. BAB III METODOLOGI STUDI KASUS Bab

53

B. PEMBAHASAN KASUS

Pada bab ini penulis akan membahas kesenjangan antara teori dan

praktek tentang asuhan kebidanan bayi dengan diaper rush pada By.A umur

40 hari di Bps Sri Rejeki Dh Plupuh Sragen dengan menggunakan manajemen

asuahan kebidanan menurut Varney, yang terdiri dari tujuh langkah yaitu :

pengkajian, interprestasi data, diagnosa potensial, antisipasi, perencanaan,

implementasi dan evaluasi.

1. Pengkajian

Pada langkah ini melakukan pengkajian dengan mengumpulkan

data dasar, subjektif dan objektif. Data subjektik pada teori adalalah Pada

bayi dengan diaper rush ditandai dengan bayi gelisah dan timbul bintik -

bintik merah atau tampak kemerahan pada kulit daerah popok (Putra,

2012). Dan data objektif Kesadaran : komposmentis, apatik, samnolen,

spoor dan koma (Matondang dkk, 2013). Tanda-Tanda Vital, adalah 110-

120 kali per menit, Pernafasan : 30-60 per menit (Putra, 2012). Suhu :

Dalam kondisi normal, 36,5-37,50C (Hidayat, 2008).

Pada kasus didapatkan data subjektif bayi sudah 2 hari rewel dan

pada daerah bokong bayi tampak bintik – bintik merah. Sedangkan data

objektif didapatkan KU : baik, kesadaran : komposmentis, TTV : N : 100

x/menit, R : 58 x/menit, S : 36,3 0C, BB / TB : 3700 gram/ 48cm, LK / LL

: 32 cm / 11 cm.

Pada kasus ini penulis menemukan adanya kesenjangan antara teori

dan kasus yaitu pada kasus suhu badan bayi dibawah suhu normal.

Page 64: DIAPER RUSH DI BPS SRI REJEKI DH PLUPUH SRAGEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-ikawulanda... · Bercak Mongol ... SOAP. BAB III METODOLOGI STUDI KASUS Bab

54

2. Interpretasi Data Dasar

Pada langkah ini dilakukan identifikasi yang benar terhadap

diagnosa atau masalah dan kebutuhan klien berdasarkan interpretasi yang

benar atas data – data yang dikumpulkan (Mufdlilah dkk, 2012). Masalah

pada kasus bayi dengan diaper rush ibu mengatakan bahwa bayinya

gelisah dan timbul bintik-bintik merah pada kulit daerah popok (Putra,

2012). Berdasarkan masalah yang didapat kebutuhan pada bayi dengan

diaper rush adalah menenangkan bayi, memantau keadaaan bayi dan

berikan salep untuk menyembuhkan diaper rush (Putra, 2012).

Dalam kasus ini diperoleh diagnosa kebidanan yaitu By. A umur

40 hari dengan diaper rush. Masalah yang muncul dalam kasus ini adalah

yang muncul pada bayi dengan diaper rush adalah Ibu mengatakan bayi

gelisah dan timbul bintik-bintik merah pada kulit daerah bokong.

Kebutuhan yang diberikan pada By. A umur 40 hari yaitu pemberian salep

mommilen.

Pada langkah ini tidak ditemukan adanya kesenjangan antara teori

dan praktek.

3. Diagnosa Potensial

Mengidentifikasi diagnosa potensial berdasarkan rangkaian

masalah dan diagnosa yang sudah diidentifikasi (Mufdlilah dkk, 2012).

Pada kasus bayi dengan diaper rush diagnosa atau masalah potensial yaitu

potensial terjadi infeksi (Putra, 2012).

Page 65: DIAPER RUSH DI BPS SRI REJEKI DH PLUPUH SRAGEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-ikawulanda... · Bercak Mongol ... SOAP. BAB III METODOLOGI STUDI KASUS Bab

55

Pada kasus ini diagnosa potensial yang ditentukan adalah terjadi

infeksi.

Pada langkah ini tidak ditemukan adanya kesenjangan antara teori

dan kasus yang ada dilapangan.

4. Tindakan Segera / Antisipasi

Kegiatan bidan pada tahap ini adalah konsultasi, kolaborasi dan

melakukan rujukan (Wildan dan Hidayat, 2008). Tindakan antisipasi pada

By. A dengan diaper rush adalah berkolaborasi dengan dokter umum.

Pada bayi dengan diaper rush yaitu berkolaborasi dengan dokter

(Putra, 2012).

Pada kasus ini tindakan segera untuk bayi dengan diaper rush yaitu

tidak ada.

Pada kasus ini penulis menemukan adanya kesenjangan antara teori

dan kasus yaitu pada kasus tindakan segeranya tidak ada.

5. Perencanaan

Menurut Putra (2012) dan Dewi (2012), perencanaan pada bayi

dengan diaper rush meliputi beritahu hasil pemeriksaan bayinya, beritahu

untuk mengganti popok bayi setiap kali basah, bersihkan kulit dengan air

hangat setelah buang air besar, pemberian makanan tinggi kalori tinggi

protein, pemberian salep diaper rush dan pantau kondisi luka.

Pada By. A dengan diaper rush perencanaan berupa beritahu hasil

pemeriksaan bayinya, beritahu untuk mengganti popok bayi setiap kali

Page 66: DIAPER RUSH DI BPS SRI REJEKI DH PLUPUH SRAGEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-ikawulanda... · Bercak Mongol ... SOAP. BAB III METODOLOGI STUDI KASUS Bab

56

basah, bersihkan kulit dengan air hangat setelah buang air besar,

pemberikan salep, pantau kondisi luka yang terjadi akibat diaper rush.

Pada kasus ini penulis menemukan adanya kesenjangan antara teori

dan kasus yaitu pada kasus tidak diberikan makanan tinggi kalori tinggi

protein (TKTP).

6. Pelaksanaan

Pelaksanaan asuhan kebidanan pada bayi dengan Diaper Rush

sudah dilaksanakan. Dan pelaksanaan sudah sesuai dengan perencanaan

menurut Putra (2012) dan Dewi (2012).

Pada kasus pelaksanaan Asuhan Kebidanan pada By. A umur 40

hari di BPS Sri Rejeki DH Plupuh Sragen Tahun 2014 sudah dilaksanakan

sesuai dengan perencanaan.

Pada langkah ini tidak ditemukan adanya kesenjangan antara teori

dan kasus yang ada dilapangan.

7. Evaluasi

Merupakan tahap akhir dalam manajemen kebidanan, yakni dengan

melakukan evaluasi dari perencanaan maupun pelaksanaan yang dilakukan

bidan (Wildan dan Hidayat, 2008). Evaluasi dari Asuhan Kebidanan pada

Bayi X dengan Diaper Rush yaitu sudah dilaksanakan sesuai dengan

perencanaan dan pelaksanaan dan masalah pada bayi dengan diaper rush

dapat teratasi dan mencapai penyembuhan atau menghilang dalam 3

sampai 4 hari (Rukiyah dan Yulianti 2010).

Page 67: DIAPER RUSH DI BPS SRI REJEKI DH PLUPUH SRAGEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-ikawulanda... · Bercak Mongol ... SOAP. BAB III METODOLOGI STUDI KASUS Bab

57

Pada kasus ini sudah dilaksanakan sesuai dengan perencanaan dan

pelaksanaan dan masalah pada bayi dengan diaper rush dapat teratasi dan

mencapai penyembuhan dalam waktu 6 hari. Sehingga tidak terjadi infeksi

dan prognosisnya baik.

Pada kasus ini penulis menemukan adanya kesenjangan antara teori

dan kasus yaitu pada kasus waktu penyembuahn lebih lama yaitu selama 6

hari.

Page 68: DIAPER RUSH DI BPS SRI REJEKI DH PLUPUH SRAGEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-ikawulanda... · Bercak Mongol ... SOAP. BAB III METODOLOGI STUDI KASUS Bab

58

BAB V

PENUTUP

Setalah melaksanakan asuhan kebidanan pada By. A umur 40 hari dengan

diaper rush, maka penulis dapat mengambil kesimpulan dan saran sebagai

berikut:

A. Kesimpulan

1. Berdasarkan pengkajian data yang diperoleh dari By. A umur 40 hari

didapatkan hasil yaitu Data Subyektif : ibu mengatakan sudah 2 hari ini

bayinya tampak gelisah dan ada bintik-bintik merah pada daerah bokong

sedangkan Data Obyektif : keadaan umum : baik, kesadaran :

composmentis, TTV : nadi : 100 x/menit, respirasi : 58 x/menit, suhu :

36,3 0C, BB / TB : 3700 gram / 48 cm, LK / LLA : 32 cm / 11 cm. Pada

daerah bokong tampak bintik – bintik merah.

2. Dalam interpretasi data diperoleh diagnosa kebidanan yaitu By. A umur 40

hari dengan diaper rush terdapat masalah yaitu ibu mengatakan bayinya

gelisah dan kebutuhan yang diberikan menganjurkan ibu untuk

menenangkan bayinya.

3. Diagnosa potensial pada kasus By. A dengan diaper rush yaitu terjadi

infeksi.

4. Antisipasi atau tindakan segera pada kasus By. A dengan diaper rush yaitu

ini tidak muncul.

Page 69: DIAPER RUSH DI BPS SRI REJEKI DH PLUPUH SRAGEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-ikawulanda... · Bercak Mongol ... SOAP. BAB III METODOLOGI STUDI KASUS Bab

59

5. Perencanaan tindakan pada By. A dengan diaper rush yaitu : beritahu ibu

untuk mengganti popok bayi setiap kali basah, bersihkan kulit dengan air

hangat setelah buang air besar, berikan salep, beritahu ibu untuk

mengedong bayinya.

6. Pelaksanaan asuhan kebidanan pada By. A umur 40 hari sesuai dengan

perencanaan.

7. Evaluasi pada kasus ini adalah setelah dilakukan asuhan kebidanan pada

By. A umur 40 hari dengan diaper rush selama 6 hari, didapatkan hasil

bahwa bayi sudah tidak rewel lagi dan bintik – bintik merah pada daerah

bokong bayi sudah hilang.

8. Hasil dari asuhan kebidanan pada By. A umur 40 hari dengan diaper rush

terdapat kesenjangan antara teori dan kasus, yaitu pada langkah

pengkajian, tindakan segera, perencanaan dan evaluasi.

9. Alternatif pemecahan masalah untuk pengkajian adalah mengajurkan ibu

untuk menggedong bayi agar suhu tubuh bayi dalam batas normal dan

tidak kedinginan. Alternatif pemecahan masalah untuk tindakan segera

adalah bidan harus selalu memantau keadaan diaper rush bayi, apabila

diper rush mengalami infeksi bidan harus berkolaborasi dengan dokter

dalam memberikan terapi obat. Alternatif pemecahan masalah untuk

perencanaan adalah memberitahu ibu untuk memberikan ASI eksklusif

pada bayi untuk mengganti pemberian makanan tinggi kalori tinggi protein

(TKTP). Atternatif pemecahan masalah untuk evaluasi adalah

memberitahukan ibu untuk lebih menjaga kebersihan bayinya agar kuman

Page 70: DIAPER RUSH DI BPS SRI REJEKI DH PLUPUH SRAGEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-ikawulanda... · Bercak Mongol ... SOAP. BAB III METODOLOGI STUDI KASUS Bab

60

– kuman tidak berkembang biak dan sering mengganti popok bayi setelah

bayi BAK dan BAK agar proses penyembuhan diaper rush dapat

berlangsung cepat.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas maka penulis menyampaikan beberapa

saran yang bermanfaat :

1. Bagi penulis

Diharapkan penulis dapat menambah pengetahuan, wawasan dan

pengalaman yang nyata dalam memberikan asuhan kebidanan pada bayi

dengan diaper rush.

2. Bagi profesi

Diharapkan dapat meningkatkan mutu dalam memberikan asuhan

kebidanan pada bayi dengan diaper rush, sehingga tidak terjadi

kesenjangan antara teori dan praktek dilapangan.

3. Untuk institusi

c. Bagi BPS Sri Rejeki DH Plupuh Sragen

Diharapkan agar lebih meningkatkan mutu pelayanan dalam

pelaksanaan asuhan kebidanan pada bayi dengan diaper rush secara

optimal melalui penanganan yang cepat dan tepat.

Page 71: DIAPER RUSH DI BPS SRI REJEKI DH PLUPUH SRAGEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-ikawulanda... · Bercak Mongol ... SOAP. BAB III METODOLOGI STUDI KASUS Bab

61

d. Stikes Kusuma Husada Surakarta

Diharapakan dapat sebagai tambahan wacana atau referensi sehingga

dapat menambah pengetahuan tentang asuhan kebidanan pada bayi

dengan diaper rush.

Page 72: DIAPER RUSH DI BPS SRI REJEKI DH PLUPUH SRAGEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-ikawulanda... · Bercak Mongol ... SOAP. BAB III METODOLOGI STUDI KASUS Bab

DAFTAR PUSTAKA

Abdurahman, dkk. 2011. Dasar-Dasar Metodologi statistika Untuk Penelitian.

Jogjakarta : CV Pustaka Setia

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Edisi Revisi

V. Jakarta : Rineka Cipta.

Depkes RI. 2010. Permenkes 1464/ MENKES/ PER/ X/ 2010

Dewi, V.N.L. 2010. Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita. Jakarta : Salemba

Medika.

Estiwidani, dkk. 2008. Konsep Kebidanan. Yogyakarta : Tramaya.

Evania, N. 2013. Konsep Dasar Pemeriksaan Fisik Keperawatan. Jogyakarta : D-

Medika.

Hidayat, A. Aziz Alimul. 2011. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis

Data. Edisi Pertama. Jakarta : Salemba Medika.

______, A.A, Hidayat, M. 2008. Keterampilan Dasar Praktik Klinik untuk

Kebidana, Edisi 2. Jakarta : Salemba Medika.

Marmi, Rahardjo, K. 2012. Asuhan Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Prasekolah.

Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Matondang, dkk. 2013. Diagnosis Fisis pada Anak. Jakarta : CV Sagung Seto.

Mufdlilah, dkk. 2012. Konsep Kebidanan. Yogyakarta : Nuha Medika.

Muslihatun, W. N. 2010. Asuhan Neonatus, Bayi dan Balita. Yogyakarta :

Fitramaya.

Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Edisi Revisi. Jakarta :

PT Rineka Cipta.

Nursalam. 2005. Proses dan Dokumentasi Perawat Konsep dan Praktik. Jakarta :

Salemba Medika.

Putra, S.R. 2012. Asuhan Neonatus Bayi dan Balita. Jogjakarta : D-Medika.

Riwidikdo, Handoko. 2013. Statistika Kesehatan.Yogyakarta : Rohima Press.

Rukiyah, A.Y, Yulianti, L. 2010. Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita. Jakarta

: CV. Trans Info Medika

Page 73: DIAPER RUSH DI BPS SRI REJEKI DH PLUPUH SRAGEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-ikawulanda... · Bercak Mongol ... SOAP. BAB III METODOLOGI STUDI KASUS Bab

Saryono. 2011. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jogjakarta : Mitra Cendikia.

Sudarti, Fauziah, A. 2012. Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi, dan Anak Balita.

Yogyakarta : Nuha Mediaka.

Sumantri, H. Arif. 2011. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Kencana

Prenada Media Grup.

Tresnawati, F. 2013. Asuhan Kebidanan. Jilid 2. Jakarta : PT. Prestasi Pustaka

Umar, H. 2005. Riset Sumber Daya Manusia. Jakarta : PT Gramedia Pustaka

Utama.

Varney, dkk. 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Edisi 4 Volume 1. Jakarta :

EGC.

Wildan, M, Hidayat A.A.A. 2008. Dokumentasi Kebidanan. Jakarta : Salemba

Medika.