Studi Kasus Analisa Proses Bisnis - Proses Penjualan Dan Pembelian Barang
Transcript of Studi Kasus Analisa Proses Bisnis - Proses Penjualan Dan Pembelian Barang
PROSES PENJUALAN DAN PEMBELIAN BARANG
DI PT. MULTI GARMENTAMA
TUGAS
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Matakuliah Analisa Proses Bisnis
Kelas MI-14 Semester III
Oleh :
Kelompok Mix Fourteen
Haris Munandar 10506889
Moh. Habibi 10508656
Riyan Farismana 10508667
Baban Bakti N. 10508654
JURUSAN MANAJEMEN INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
2009
2
1. Objek Studi Kasus
Studi kasus dilaksanakan di PT. Multi Garmentama Jl. Bihbul Raya No.
99 km 6,7 Kopo Bandung pada proses penjualan dan pembelian barang dagang.
1.1. Sejarah Singkat PT. Multi Garmentama
PT. Multi Garmentama awalnya bernama PT. Menara Garisin, yaitu
sebuah perusahaan industri yang bergerak di bidang garment (pakaian jadi). PT.
Menara Garisin ini pada mulanya merupakan perusahaan keluarga yang tergolong
pada industri kecil dengan mengggunakan seperangkat peralatan yang sederhana
serta tenaga kerja yang masih sedikit.
Orientasi pemasaran produksi pada saat itu hanya ditujukan untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat di daerah Bandung dan sekitarnya. Pada saat itu
hasil produksi yang dihasilkan oleh perusahaan berupa celana panjang, celana
pendek, kemeja panjang, kemeja pendek, kaos, jaket dan rompi.
Setelah perusahaan berjalan beberapa lama, hasil produksi mulai
digemari tidak hanya oleh masyarakat sekitar tapi juga oleh masyarakat luas.
Seiring dengan semakin bertambahnya permintaan dari konsumen juga pangsa
pasar yang memberikan harapan serta peluang yang baik, maka pada tahun 1992
didirikanlah PT. MENARA GARISIN yang mengambil lokasi di Jalan Bihbul
Raya No. 76 Kopo Bandung.
Setelah melakukan pengembangan industrinya kemudian perusahaan
diresmikan kembali pada tahun 1994 dengan nama baru yaitu PT. Menara
Garmentama dan berpindah lokasi di Jl. Bihbul Raya No. 103 Kopo Bandung.
Keadaan ini tidak berlangsung lama, karena adanya penggabungan usaha dari
3
pemilik saham baru, maka PT. Menara Garmentama ditutup dan didirikan
perusahaan baru dengan nama PT. Multi Garmentama pada tanggal 1 September
2000 dengan alamat Jl. Bihbul Raya No. 99 km 6,7 Kopo Bandung.
1.2. Struktur Organisasi PT. Multi Garmentama
Struktur organisasi merupakan susunan yang terdiri dari fungsi-fungsi
dan hubungan-hubungan yang menyatakan keseluruhan kegiatan untuk mencapai
suatu sasaran. Secara fisik struktur organisasi dapat dinyatakan dalam bentuk
gambaran grafik (bagan) yang memperlihatkan hubungan unit-unit organisasi dan
garis-garis wewenang yang ada.
Struktur organisasi PT. Multi Garmentama Bandung adalah sebagai
berikut :
DIREKTUR UTAMA
GENERAL
MANAGER I
Product
Developmen
t
Marketing Accounting
Personalia
Teknik
Produksi
Washing
Proses
Produksi
Proses
Penunjang
Follow Up
Shipping
Gudang
Barang Jadi
Kas & Bank
Payroll
Cost
Accounting
General
Accounting
Umum
Kepegawaian
Keamanan
STRUKTUR ORGANISASI
PT. MULTI GARMENTAMA
PPIC
Gudang
Bahan Baku
Produksi
Purchasing
Keperluan
Produksi
Audit Intern
Follow Up
Gudang
Accesories
Cabang
4
1.3. Deskripsi Tugas (Job Description) PT. Multi Garmentama
Deskripsi tugas (Job Description) adalah suatu rincian yang menunjukan
posisi, tanggung jawab, wewenang, fungsi dan tugas yang harus dilakukan.
Periode tugas perlu dibuat agar masing-masing bagian mengerti akan
kedudukannya. Adapun deskripsi tugas yang ada didalam PT. Multi Garmentama
antara lain :
1. Direktur Utama
a. Menetapkan kebijaksanaan perusahaan dan program kerja tahunan untuk
seluruh kegiatan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
b. Mempunyai tanggung jawab luas terhadap seluruh pegawai maupun
kesejahteraan lainnya sesuai dengan ketentuan undang-undang yang ada.
c. Mempunyai hak untuk mengangkat dan memberhentikan karyawan juga
serta meminta pertanggung jawaban dari staf bagian tertentu.
2. General Manager
General Manager dalam melaksanakan fungsi dan tugasnya dibantu oleh
beberapa kepala bagian dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama.
a. Menyusun anggaran bagi semua kegiatan yang ada dibagiannya.
b. Menyusun rencana kerja dan kegiatan sesuai dengan tujuan fungsionalnya.
c. Membuat laporan berkala tentang kegiatan dari masing-masing bagian dan
program kegiatan yang telah diperintahkan atasan.
3. PPIC (Planning Production Inventory Control) atau perencana produk dan
pengawasan.
a. Menyusun rencana produksi berikut kalkulasi harga pokok.
5
b. Menyusun pengaturan mesin, tenaga kerja dan bahan baku yang
diperlukan.
c. Mengawasi jalannya proses produksi dan membuat laporan produksi.
4. Bagian Administrasi Gudang
a. Menyediakan berbagai keperluan kantor, seperti formulir-formulir dan
dokumen yang dibutuhkan.
b. Mencatat penerimaan dan pengeluaran bahan baku dari gudang.
5. Bagian Gudang Bahan Baku
a. Mencatat setiap penerimaan dan pengeluaran bahan baku dari gudang.
b. Menerima, menyimpan, dan mengeluarkan bahan baku dengan dokumen
yang sah.
6. Bagian Pembelian (Purchasing)
a. Mengurus program pembelian dan mengkoordinir proses pelaksanaan
pembelian dan pengangkutan hasil pembelian.
b. Mengusahakan teknik-teknik lain dalam pembelian untuk mendapatkan
bahan baku yang berkualitas tinggi dan menguntungkan.
c. Membuat laporan dan mempertanggung jawabkan aktivitasnya kepada
kepala bagian produksi.
7. Kepala Bagian Produksi
a. Menyusun rencana produksi, pengaturan mesin, tenaga kerja agar dapat
mencapai tingkat efisiensi yang optmal.
b. Memproduksi barang sesuai dengan rencana, baik kuantitas, kualitas
maupun ketepatan waktu.
6
c. Mengawasi jalannya proses produksi dan atas hasil produksi.
8. Inspektor
Tugasnya adalah melakukan pengawasan standar mutu terhadap hasil
produksi barang setengah jadi ataupun barang jadi. Bagian ini menentukan apakah
barang bisa dilanjutkan atau tidak, maka bagian ini akan mengembalikan barang
tersebut kepada unit-unit produksi dimana kesalahan itu berasal.
9. Bagian Marketing
a. Merencanakan jumlah penjualan serta merencanakan penyalurannya.
b. Mengatur dan mempersiapkan surat-surat yang berhubungan dengan
penjualan.
c. Membuat laporan dan mempertanggung jawabkan aktivitasnya kepada
Direktur Utama.
10. Bagian Follow Up
Tugasnya adalah memonitor barang yang akan dan sedang dikerjakan
mulai dari pengadaan bahan baku dan target-target produksi yang harus dicapai
sampai dengan produksi tersebut selesai.
11. Bagian Gudang Barang Jadi
a. Menerima barang-barang dan melaporkan penerimaannya.
b. Menyimpan barang-barang sebaik-baiknya dan menjaga keamanan atas
barang tersebut.
c. Mengeluarkan barang-barang atas dasar surat permintaan pengiriman
barang.
7
12. Kepala Bagian Accounting
Bagian ini dalam menjalankan tugasnya sehari-hari membawahi beberapa
bagian diantaranya adalah :
a. Kas dan Bank
Tugas pokoknya adalah menerima uang yang berasal dari penjualan
kontan atau penerimaan pembayaran utang secara langsung maupun dari sales.
Disamping itu bertanggung jawab dalam setiap pengeluaran uang untuk
pembayaran baik secara tunai, cek atau giro dan juga membuat laporan kas.
b. Payroll
1. Menghitung upah karyawan dan staf produksi sesuai dengan ketentuan
yang berlaku dan membuat laporan dua mingguan.
2. Membuat rencana atau taksiran biaya upah dari jam hari kerja yang telah
diterima dan melaporkan kepada finance.
c. Cost Accounting
1. Menyusun kelompok-kelompok biaya yang berhubungan dengan kegiatan
produksi baik itu biaya tetap maupun biaya variabelnya.
2. Membuat harga pokok barang dan laporan harga pokok produksi
3. Membuat laporan persediaan bahan baku, bahan pembantu, barang dalam
proses dan persediaan barang jadi.
d. General Accounting
Tugas pokoknya adalah membuat laporan kas, bank dan kredit serta
mencatat, menghitung dan membuat laporan hutang dan piutang.
8
13. Kepala Bagian Personalia
Bagian ini dalam menjalankan tugasnya sehari-hari membawahi beberapa
bagian diantaranya adalah :
a. Bagian Umum
b. Bagian Kepegawaian
c. Bagian Keamanan
1. Menyelenggarakan dan mengatur urusan kepegawaian secara keseluruhan.
2. Mengadakan seleksi penerimaan pegawai dan penempatan pegawai baru.
3. Mengelola dasar struktur gaji, penetapan golongan dan jabatan serta
penyusunan daftar gaji.
4. Bertanggung jawab atas kelancaran kegiatan tata usaha kepegawaian dan
ketertiban umum.
2. Tinjauan Proses Bisnis
Proses bisnis yang kami amati adalah pada proses penjualan dan
pembelian barang yang terjadi di PT. Multi Garmentama.
2.1. Proses Penjualan Barang PT. Multi Garmentama
Untuk mengamati proses penjualan barang di PT. Multi Garmentama,
maka perlu diketahui prosedur yang dilaksanakan oleh perusahaan untuk
kemudian digambarkan dalam bentuk Flow map.
2.1.1. Prosedur Penjualan Barang PT. Multi Garmentama
Prosedur penjualan barang yang sedang berjalan pada PT. Multi
Garmentama Bandung adalah sebagai berikut :
9
1. Konsumen menyerahkan data barang yang akan dibeli kepada Kasir toko.
Kemudian Kasir akan memasukkan data barang dan membuat nota
penjualan sebanyak 2 rangkap. Rangkap 1 diberikan kepada konsumen,
rangkap ke 2 akan diarsipkan oleh kasir.
2. Berdasarkan arsip nota penjualan, Kasir kemudian membuat laporan
penjualan harian sebanyak 2 rangkap, rangkap 1 diserahkan kepada
Fashion Advisor dan rangkap 2 diarsipkan.
3. Setelah menerima rekapitulasi nota penjualan dan laporan penjualan harian
dari Kasir, Fashion Advisor kemudian membuat laporan penjualan
mingguan sebanyak 2 rangkap. Rangkap 1 digunakan untuk membuat
surat permintaan barang dan rangkap 2 diserahkan ke bagian Marketing.
4. Fashion Advisor kemudian akan membuat surat permintaan barang,
berdasarkan laporan penjualan mingguan rangkap 1. Surat permintaan
barang rangkap 1 diberikan kepada bagian Marketing, sedangkan Surat
permintaan barang rangkap 2 akan diarsipkan.
5. Setelah menerima surat permintaan barang rangkap 2 dari Fashion
Advisor, bagian Marketing membuat order penjualan sebanyak 2 rangkap.
Rangkap 1 untuk membuat laporan penjualan bulanan dan rangkap 2
diserahkan kepada bagian Gudang.
6. Berdasarkan order penjualan dari bagian Marketing, maka bagian Gudang
akan membuat surat jalan jual yang kemudian diteruskan ke bagian
Administrasi. Bagian Gudang juga akan membuat laporan stok barang
10
berdasarkan order penjualan, sebanyak 2 rangkap. Rangkap 1 diserahkan
ke bagian Marketing dan rangkap 2 diarsipkan.
7. Setelah surat jalan jual diterima dari bagian Gudang, maka bagian
administrasi akan membuat faktur jual sebanyak 2 rangkap. Rangkap 1
diberikan kepada Fashion Advisor dan rangkap 2 diarsipkan.
8. Setelah menerima faktur jual dari bagian Gudang, kemudian Fashion
Advisor akan mengecek faktur jual tersebut. Jika terdapat barang yang
cacat, maka akan dibuat nota retur jual sebanyak 2 rangkap. Rangkap 1
diberikan kepada bagian Pembelian dan rangkap 2 akan diarsipkan.
9. Berdasarkan order penjualan rangkap 1, laporan penjualan mingguan dan
nota retur jual dari Fashion Advisor serta laporan stok barang dari bagian
Gudang, maka bagian Marketing akan membuat laporan penjualan bulanan
sebanyak 3 rangkap. Rangkap 1 untuk diarsipkan, rangkap 2 diberikan
kepada Bagian Keuangan sedangkan rangkap 3 diberikan kepada General
Manager.
10. Setelah menerima laporan penjualan bulanan dari bagian Marketing,
bagian Keuangan akan membuat Laporan Penjualan Keuangan sebanyak 2
rangkap. Rangkap 1 akan diarsipkan sedangkan rangkap 2 diberikan
kepada General Manager.
11
2.1.2. Flowmap Penjualan Barang PT. Multi Garmentama
Konsumen Kasir Fashion Advisor Marketing Gudang Administrasi General ManagerBagian Keuangan
Data Barang
21
Nota Penjualan
Membuat
Laporan
Penjualan Harian
21
Lap. Penjualan
Harian
1
Nota Penjualan
A.
LPH
2
Nota Penjualan
Membuat
Laporan
Penjualan
Mingguan
Membuat Surat
Permintaan
Barang
21
Surat Permintaan
Barang
Membuat
Laporan
Penjualan
Bulanan
3
2
A.
NP
A.
LPB
1
Lap. Penjualan
Harian
A.
SPB
3
Lap.Penjualan
Bulanan
21
Lap. Penjualan
Mingguan 2
Lap. Penjualan
Mingguan
1
Surat Permintaan
Barang
Membuat Order
Penjualan
21
Order
Penjualan
2
Order
Penjualan
Surat Jalan
Jual
Surat Jalan
Jual
Membuat
Faktur
21
Faktur
Jual
A. FJ
1
Faktur Jual
Data Barang
Membuat
Surat Jalan
2
Membuat Nota
Retur Jual
1
Nota Retur
Jual
21
Nota Retur
Jual
A.
NRJ
2
1
Lap. Penjualan
Keuangan
2
Lap.Penjualan
Bulanan
2
Lap.Penjualan
Keuangan
1
Lap. Penjualan
Bulanan
A.
LPK
Membuat
Laporan
Penjualan
Keuangan
Memasukkan
Data Barang
Membuat
Laporan Stok
Barang
Membuat
Nota Penjualan
A.
LSB
1
Laporan Stok
Barang
Data Barang
A.
LPH
Keterangan :
A.LPH : Arsip Laporan Penjualan Harian A.NP : Arsip Nota Penjualan
A.SPB : Arsip Permintaan Barang A.NRJ : Arsip Nota Retur Jual
A.LPB : Arsip Laporan Penjualan Bulanan A.FJ : Arsip Faktur Jual
A.LSB : Arsip Laporan Stok Barang
A.LPK : Arsip Laporan Penjualan Keuangan
12
2.2. Proses Pembelian Barang PT. Multi Garmentama
Untuk mengamati proses pembelian barang di PT. Multi Garmentama,
maka perlu diketahui prosedur yang dilaksanakan oleh perusahaan untuk
kemudian digambarkan dalam bentuk Flow map.
2.2.1. Prosedur Pembelian Barang PT. Multi Garmentama
Adapun prosedur pembelian barang pada PT. Multi Garmentama
Bandung yang sedang berjalan adalah sebagai berikut :
1. Bagian Pengadaan Barang menerima laporan stok barang dari bagian
Gudang. Jika stok barang yang ada di gudang sudah mendekati stok aman,
maka bagian Pengadaan Barang akan membuat permintaan pembelian
sebanyak 2 rangkap. Rangkap 1 diarsipkan dan rangkap 2 diserahkan ke
bagian Pembelian.
2. Setelah menerima permintaan pembelian dari bagian Pengadaan Barang,
bagian Pembelian kemudian membuat order pembelian sebanyak 3
rangkap. Rangkap 1 diserahkan ke Suplier, rangkap 2 diserahkan ke
bagian keuangan dan rangkap 3 diarsipkan.
3. Bagian Gudang kemudian akan memeriksa barang dan surat jalan beli
yang diterima dari Suplier. Jika barang tersebut ada cacat maka bagian
Gudang akan membuat nota retur beli sebanyak 2 rangkap. Rangkap 1
diserahkan ke Suplier sedangkan rangkap 2 diarsipkan. Tetapi jika barang
tersebut tidak ada cacat, maka bagian Gudang akan membuat laporan
penerimaan barang sebanyak 2 rangkap, rangkap 1 diserahkan ke bagian
Pembelian dan rangkap ke 2 diarsipkan.
4. Kemudian bagian pembelian akan mendapat faktur beli dari Suplier.
13
5. Berdasarkan order pembelian yang diterima dari bagian Pembelian, bagian
Keuangan akan mencetak kontra Bon sebanyak 3 rangkap. Rangkap 2
diserahkan kepada Suplier rangkap 3 diarsipkan dan rangkap 1 digunakan
untuk melakukan pembayaran. Setelah bagian Keuangan melakukan
pembayaran, maka akan dihasilkan kwitansi sebanyak 2 rangkap. Rangkap
1 diserahkan kepada Suplier dan rangkap 2 diarsipkan.
6. Faktur beli dari Suplier dan laporan penerimaan barang kemudian akan
menjadi dasar dalam pembuatan laporan pembelian. Bagian Pembelian
akan membuat laporan pembelian sebanyak 2 rangkap, rangkap 1
diserahkan kepada General Manager dan rangkap 2 diarsipkan.
14
2.2.2. Flowmap Pembelian Barang PT. Multi Garmentama
2
Lap. Stok
Barang
Membuat
Permintaan
Pembelian
21
Permintaan
Pembelian
A.
OP
A.
PP
2
Lap. Stok
Barang
1
Permintaan
Pembelian
Membuat
Order
Pembelian
32 2
Order
Pembelian
Membuat
Kontra Bon
Gudang
32
1
Kontra Bon
Melakukan
Pembayaran
21
Kwitansi
1
Order
Pembelian
1
Order
Pembelian
2
Kontra Bon
1
Kwitansi
Surat Jalan
Beli
A.
LP
A.
NRB
1
Nota Retur
BeliMembuat
Lap.
Penerimaan
Barang
Surat Jalan
Beli
2
Membuat
Nota Retur
21
Nota Retur
Beli
Membuat
Lap.
Pembelian
2
Faktur BeliFaktur Beli
1
Lap.Pembelian1
Lap.Pembelian
Bagian
Pengadaan BarangBagian Pembelian Supplier Bagian Keuangan General Manger
A.
KB
A.
KWTLap.Penerimaan
Barang
A.
LSB
1
Lap.Penerimaan
Barang
A.
LPBE
Keterangan :
A. PP : Arsip Permintaan Pembelian A.KB : Arsip Kontra Bon
A. OP : Arsip Order Pembelian A.KWT : Arsip Kwitansi
A. LP : Arsip Laporan Pembelian A.NRB : Arsip Nota Retur Beli
A.LPBE : Arsip Laporan Penerimaan Barang
15
3. Benchmarking
Setelah dilakukan pemetaan proses pembelian dan penjualan barang pada
PT. MULTI GARMENTAMA, kami memutuskan untuk melakukan
benchmarking pada proses penjualan barang yang terjadi pada PT. MULTI
GARMENTAMA. Karena menurut kami, proses penjualan pada PT tersebut
belumlah dirasakan optimal. Selain itu, sistem pengarsipan data, laporan-laporan
penjualan dan pembelian barang yang disimpan dalam bentuk dokumen tertulis
juga memungkinkan terjadinya kerusakan atau kehilangan arsip.
Masalah lainnya adalah lambatnya proses pengolahan data penjualan
barang, yang disebabkan belum terkomputerisasinya proses-proses tersebut,
sehingga sering terjadi ketidakakuratan dalam pembuatan laporan penjualan
barang.
Dalam hal ini, kami melakukan benchmarking PT. MULTI
GARMENTAMA dengan Bandung Book Center (BBC) yang meskipun tidak
terlalu besar, namun dalam proses penjualan yang dilakukannya dirasakan lebih
baik dari PT. MULTI GARMENTAMA.
Tabel Perbandingan
PT MULTI GARMENTAMA BANDUNG BOOK CENTER
Pelanggan meminta katalog produk
langsung ke perusahaan.
Pelanggan melihat katalog produk
secara online, sehingga pelanggan
tidak perlu datang langsung ke
perusahaan untuk meminta katalog
produk.
Pemesanan barang dilakukan melalui
telepon ataupun datang langsung ke
perusahaan, sehingga memungkinkan
terjadinya kesalahan dalam barang
yang dipesan.
Pemesanan barang dilakukan secara
online. Sehingga kemungkinan
kesalahan pemesanan kecil, karena
pemesanan barang dapat dilakukan
sesaat setelah pelanggan menemukan
16
barang yang dicarinya di katalog
online.
Proses penjualan dilakukan secara
manual, yaitu pelanggan mendatangi
perusahaan dan menyerahkan data
barang yang akan dibelinya.
Proses penjualan, selain dengan cara
manual, dilakukan juga penjualan
secara online, dimana pelanggan
dapat memilih buku yang ada di
katalog online, dan memesannya
untuk kemudian diantarkan oleh
pegawai BBC ke tempat pelanggan.
Laporan penjualan harian dilakukan
secara manual, yaitu dengan
mengumpulkan nota-nota penjualan
yang terjadi dalam satu dan
menghitungnya serta mencatatnya ke
dalam buku laporan.
Laporan penjualan harian dilakukan
secara komputerisasi, yaitu setiap
penjualan barang, maka data tersebut
akan langsung diproses oleh
komputer untuk dibuatkan laporan
harian.
Dokumen penjualan disimpan dengan
cara diarsipkan, sehingga sulit dicari
apabila sewaktu-waktu dibutuhkan.
Dokumen penjualan disimpan dalam
data base komputer, sehingga mudah
dicari apabila sewaktu-waktu
dibutuhkan.
4. Kesimpulan
Setelah dilakukan analisis tehadap proses penjualan dan pembelian yang
sedang berjalan saat ini, maka dapat disimpulkan bahwa secara garis besar sistem
yang ada sudah cukup baik, walaupun masih memiliki kelemahan antara lain :
a. Sistem pengarsipan data, laporan-laporan penjualan dan pembelian barang
yang disimpan dalam bentuk dokumen tertulis, memungkinkan terjadinya
kerusakan atau kehilangan arsip.
b. Lambatnya proses pengolahan data penjualan dan pembelian barang, yang
disebabkan belum terkomputerisasinya proses-proses tersebut, sehingga
17
sering terjadi ketidakakuratan dalam pembuatan laporan penjualan dan
pembelian barang.
Untuk mengatasi masalah-masalah di atas, maka menurut kami PT. Multi
Garmentama perlu menerapkan proses bisnis yang terkomputerisasi.