ANALISIS BASIS DATA PENJUALAN DAN PEMBELIAN SERTA ...

20
Universitas Dharmawangsa | 146 ANALISIS BASIS DATA PENJUALAN DAN PEMBELIAN SERTA PERSEDIAAN SPAREPART TERHADAP EFISIENSI KERJA PADA CV. KARYA HARAPAN JAYA Oleh Mawar Indah Daulay, SE ABSTRAK Tujuan Peneliotian ini untuk mengetahui sistem pengolahan data transaksi, penjualan, pembelian dan persediaan. Merancang sistem informasi persediaan, penjualan dan pembelian dan untuk mengimplementasikan sistem informasi penjualan dan pembelian dalam persediaan sparepart di CV. Karya Harapan Jaya. Metode Deskriptif, yaitu metode penganalisaan data, dimana data dikumpulkan, disusun, diinterprestasikan, dan dianalisis sehingga memberikan keterangan yang sesuai dengan keaadan sebenarnya. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dalam Perancangan Sistem Informasi Penjualan, Pembelian, Persediaan sparepart pada CV. Karya Harapan Jaya ini diperlukan sebuah analisis sistem, perancangan sistem, kemampuan dalam mengimplementasikan hasil rancangan sistem dengan mengaplikasikan bahasa pemograman dan pembangunan sistem database, serta melakukan pengujian terhadap implementasi system. Kata Kunci : Basisi data Penjualan, Pembelian . PENDAHULUAN CV. Karya Harapan Jaya merupakan sebuah unit dagang yang bergerak di bidang penjualan sparepart mobil. Dimana unit dagang dagang ini setiap harinya harus memenuhi kebutuhan konsumen, sehingga penjualan dan pembelian merupakan hal yang utama dalam perusahaan tersebut. Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, CV. Karya Harapan Jaya perlu memanfaatkan teknologi informasi untuk meningkatkan kinerja dan produktivitas agar dapat bertahan dan bersaing dalam usahanya. CV. Karya Harapan Jaya merupakan sebuah organisasi perusahaan yang

Transcript of ANALISIS BASIS DATA PENJUALAN DAN PEMBELIAN SERTA ...

Page 1: ANALISIS BASIS DATA PENJUALAN DAN PEMBELIAN SERTA ...

Universitas Dharmawangsa | 146

ANALISIS BASIS DATA PENJUALAN DAN PEMBELIAN SERTA PERSEDIAAN

SPAREPART TERHADAP EFISIENSI KERJA PADA

CV. KARYA HARAPAN JAYA

Oleh

Mawar Indah Daulay, SE

ABSTRAK

Tujuan Peneliotian ini untuk mengetahui sistem pengolahan data transaksi, penjualan,

pembelian dan persediaan. Merancang sistem informasi persediaan, penjualan dan pembelian

dan untuk mengimplementasikan sistem informasi penjualan dan pembelian dalam persediaan

sparepart di CV. Karya Harapan Jaya.

Metode Deskriptif, yaitu metode penganalisaan data, dimana data dikumpulkan,

disusun, diinterprestasikan, dan dianalisis sehingga memberikan keterangan yang sesuai

dengan keaadan sebenarnya.

Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dalam Perancangan Sistem Informasi

Penjualan, Pembelian, Persediaan sparepart pada CV. Karya Harapan Jaya ini diperlukan

sebuah analisis sistem, perancangan sistem, kemampuan dalam mengimplementasikan hasil

rancangan sistem dengan mengaplikasikan bahasa pemograman dan pembangunan sistem

database, serta melakukan pengujian terhadap implementasi system.

Kata Kunci : Basisi data Penjualan, Pembelian .

PENDAHULUAN

CV. Karya Harapan Jaya merupakan

sebuah unit dagang yang bergerak di bidang

penjualan sparepart mobil. Dimana unit

dagang dagang ini setiap harinya harus

memenuhi kebutuhan konsumen, sehingga

penjualan dan pembelian merupakan hal

yang utama dalam perusahaan tersebut.

Seiring dengan perkembangan teknologi

informasi, CV. Karya Harapan Jaya perlu

memanfaatkan teknologi informasi untuk

meningkatkan kinerja dan produktivitas

agar dapat bertahan dan bersaing dalam

usahanya.

CV. Karya Harapan Jaya merupakan

sebuah organisasi perusahaan yang

Page 2: ANALISIS BASIS DATA PENJUALAN DAN PEMBELIAN SERTA ...

Jurnal Bisnis Corporate :Vol. 3 No. 1 Juni 2018 | ISSN : 2579 - 6445

Universitas Dharmawangsa | 147

bergerak dalam bidang penjualan spare

part mobil. Dimana dalam proses penjualan

spare part yang banyak dan bentuknya

bervariasi dari yang kecil sampai spare part

yang besar, sehingga membutuhkan

ketelitian, kehandalan dan kecermatan

dalam penjualanya Masih banyak kendala

yang dialami selama bekerja antara lain

kurangnya pengendalian stok barang yang

akan digunakan, tidak adanya

penanggungjawab untuk memesan kepada

pemasok spare part, tidak adanya

pencatatan secara disiplin pada saat spare

part dibeli maupun dijual, dan seringnya

terjadi selisih jumlah sparepart tempat

penyimpanan dengan pencatatan di buku

stok.

Basis data terorganisasi dari data – data

yang saling berhubungan sedemikian rupa

sehingga dapat mudah disimpan,

dimanipulasi, serta dipanggil oleh

penggunanya. Dimana banyaknya barang

yang hilang ataupun kekurangan saat

proses akan produksi yang tak terintegrasi

dengan baik dalam proses dokumen serta

pemesanan menyebabkan kerugian pada

perusahaan karena keterbatasan dalam

melakukan proses pembuatan data. Serta

keterbatasan informasi akan supplier dan

customer pada saat proses penjualan

ataupun pembelian yang disebabkan karena

banyak dokumen pelanggan ataupun

supplier yang terselip dan susah dalam

proses menganalisa dikarenakan banyak

supplier serta pelanggan secara

konvensional.

Diperusahaan ini masih menggunakan

pencatatan barang dengan menggunakan

sistem secara manual, untuk mengetahui

data stok barang serta pembuatan

laporannya masih menggunakan cara

penulisan di buku, oleh sebab itu

banyaknya waktu yang dibutuhkan untuk

proses penghasilan laporan yang tepat serta

transaksi penjualan barang yang akurat bagi

pemilik dan memperbesar kemungkinan

kesalahan pencacatan. Sehingga sistem

informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan

ini adalah pembuatan aplikasi dalam

pengolahan serta pendataan data persediaan

barang (inventory) khususnya persediaan

spare part serta laporan yang

terkomputerisasi agar pencatatan arus

barang masuk dapat secara cepat, tepat, dan

akurat.

Dari permasalahan tersebut dirancang dan

dibangun sistem informasi penjualan

pembelian serta persediaan spare part yang

berisikan data-data pembelian barang,

persediaan barang, data-data penjualan

barang serta laporan – laporan penjualan,

pembelian dan persediaan sparepart yang

terjadi setiap harinya.

Konsep dasar dari basis data adalah

kumpulan dari catatan-catatan, atau

potongan dari pengetahuan. Sebuah basis

Page 3: ANALISIS BASIS DATA PENJUALAN DAN PEMBELIAN SERTA ...

Jurnal Bisnis Corporate :Vol. 3 No. 1 Juni 2018 | ISSN : 2579 - 6445

Universitas Dharmawangsa | 148

data memiliki penjelasan terstruktur dari

jenis fakta yang tersimpan di dalamnya

penjelasan ini disebut skema. Skema

menggambarkan objek yang diwakili suatu

basis data, dan hubungan di antara objek

tersebut. Ada banyak cara untuk

mengorganisasi skema, atau memodelkan

struktur basis data: ini dikenal

sebagai model basis data atau model data.

Model yang umum digunakan sekarang

adalah model relasional, yang menurut

istilah layman mewakili semua informasi

dalam bentuk tabel-tabel yang saling

berhubungan di mana setiap tabel terdiri

dari baris dan kolom (definisi yang

sebenarnya menggunakan terminologi

matematika). Dalam model ini, hubungan

antar tabel diwakili denga menggunakan

nilai yang sama antar tabel. Model yang

lain seperti model hierarkis dan model

jaringan menggunakan cara yang lebih

eksplisit untuk mewakili hubungan antar

tabel.

Dari sistem ini diharapkan dapat membantu

dalam menyelesaikan masalah laporan data

penjualan, pembelian dan persediaan spare

part dengan cepat dan kapan saja jika

dibutuhkan dan hasil proses pengolahan

data ini pun lebih akurat dibanding jika

dilakukan proses pengolahan data dengan

sistem konvensional.

B.LANDASAN TEORI

1. Pengertian Sistem

Definisi sistem pada berbagai bidang

berbeda – beda, tetapi secara sederhana

sistem diartikan sebagai suatu kumpulan

atau himpunan dari unsur, komponen/

variabel yang terorganisasi, saling

tergantung satu sama lain dan terpadu.

Sistem adalah sekelompok unsur yang erat

hubungannya antara yang satu dengan yang

lain, yang berfungsi bersama-sama untuk

mencapai tujuan tertentu. Sistem adalah

kumpulan sumber daya, seperti manusia

dan peralatan yang berhubungan untuk

mencapai tujuan tertentu. Suatu kerangka

dari prosedur-prosedur yang saling

berhubungan yang disusun sesuai dengan

suatu skema yang menyeluruh untuk

melaksanakan suatu kegiatan atau fungsi

utama di perusahaan.

Menurut Wing Wahyu Winarno (2017:176)

“Sistem adalah sering digunakan untuk

mencari akal atau pangkal persoalan yang

berkaitan dengan pengelolaan organisasi

atau perusahaan”.

Dari definisi-definisi di atas dapat dirinci

lebih lanjut mengenai pengertian sistem

secara umum yaitu:

1. Setiap sistem terdiri dari unsur-

unsur yang terdiri dari subsistem yang lebih

kecil dan terdiri pula dari kelompok unsur

yang membentuk subsistem tersebut.

2. Unsur-unsur tersebut merupakan

bagian terpadu dari sistem yang

bersangkutan, berhubungan erat satu

Page 4: ANALISIS BASIS DATA PENJUALAN DAN PEMBELIAN SERTA ...

Jurnal Bisnis Corporate :Vol. 3 No. 1 Juni 2018 | ISSN : 2579 - 6445

Universitas Dharmawangsa | 149

dengan yang lain dan sifat serta kerjasama

antar unsur sistem tersebut mempunyai

bentuk tertentu.

3. Setiap sistem mempunyai tujuan

tertentu, sedangkan unsur-unsur sistem

bekerja sama untuk mencapai tujuan

sistem. Unsur sistem bekerja sama satu

dengan yang lain dengan proses tertentu

untuk mencapai tujuan tertentu.

4. Suatu system merupakan bagian

darisistem lain yang lebih besar. Dari

uraian mengenai pengertian sistem secara

umum di atas dapat disimpulkan bahwa

suatu sistem terdiri atas jaringan prosedur

yang dibuat menurut pola yang terpadu

untuk melaksanakan kegiatan pokok

perusahaan. Sistem juga dibuat untuk

menangani sesuatu yang terjadi berulang

kali atau yang secara rutin terjadi.

Sistem adalah kumpulan dari komponen

yang saling berhubungan, bekerja sama

untuk mencapai suatu tujuan bersama

dengan menerima input dan menghasilkan

output dalam proses transformasi yang

teratur”.

Berdasarkan pengertian diatas, dapat

disimpulkan bahwa sistem terdiri dari

berbagai komponen atau subsistem yang

saling berhubungan dan bekerja sama untuk

menerima masukan, memproses dan

menghasilkan keluaran untuk mencapai

tujuan tertentu.

Pengertian sistem menurut Romney dan

Steinbart (2015:3): “Sistem adalah

rangkaian dari dua atau lebih komponen-

komponen yang saling berhubungan, yang

berinteraksi untuk mencapai suatu

tujuan.Sebagian besar sistem terdiri dari

subsistem yang lebih kecil yang

mendukung sistem yang lebih besar”.

Pengertian sistem menurut Anastasia Diana

& Lilis Setiawati (2011:3), Sistem

merupakan “serangkaian bagian yang

saling tergantung dan bekerja sama untuk

mencapai tujuan tertentu”.

Pada dasarnya sistem adalah suatu

kerangka dari prosedur - prosedur yang

saling berhubungan, yang disusun sesuai

dengan skema yang menyeluruh untuk

melaksanakan suatu kegiatan atau fungsi

utama dari perusahaan yang dihasilkan oleh

suatu proses tertentu yang bertujuan untuk

menyediakan informasi untuk membantu

mengambil keputusan manajemen operasi

perusahaan dari hari ke hari serta

menyediakan informasi yang layak untuk

pihak di luar perusahaan.

Sistem adalah kumpulan/group dari sub

sistem/bagian/komponen apapun baik

phisik ataupun non phisik yang saling

berhubungan satu samalain dan bekerja

sama secara harmonis untuk mencapai satu

tujuan tertentu”.

Sistem adalah kumpulan elemen yang

saling berinteraksi dalam suatu kesatuan

Page 5: ANALISIS BASIS DATA PENJUALAN DAN PEMBELIAN SERTA ...

Jurnal Bisnis Corporate :Vol. 3 No. 1 Juni 2018 | ISSN : 2579 - 6445

Universitas Dharmawangsa | 150

untuk menjalankan suatu proses pencapaian

suatu tujuan utama”.

Sistem dapat di definisikan dengan

pendekatan prosedur dan dengan

pendekatan komponen“.

Sistem dan prosedur merupakan suatu

kesatuan yang tidak dapat dipisahkan satu

sama lain. Suatu sistem baru bisa terbentuk

bila di dalamnya terdapat beberapa

prosedur yang mengikutinya.

Terdapat dua kelompok dasar pendekatan

dalam mendefinisikan sistem yaitu

berdasarkan pendekatan pada prosedurnya

dan yang berdasarkan pendekatan

komponennya”

Dari kutipan diatas dapat didefinisikan

sebagai berikut :

Pendekatan sistem pada prosedurnya

Suatu sistem adalah suatu jaringan dan

prosedur yang saling berkaitan, dan

bekerjasama untuk melakukan suatu

pekerjaan atau menyelesaikan suatu

masalah tertentu.

Pendekatan sistem pada komponennya

Suatu sistem adalah sekumpulan dari

beberapa elemen yang saling berinteraksi

dengan teratur sehingga membentuk suatu

totalitas untuk menyelesaikan suatu

masalah tertentu.

Berdasarkan beberapa pendapat yang

dikemukakan diatas dapat ditarik

kesimpulan bahwa sistem adalah kumpulan

bagian-bagian atau sub sistem-sub sistem

yang disatukan dan dirancang untuk

mencapai suatu tujuan.

Karakteristik Sistem

Karakteristik sistem terdiri atas :

a. Mempunyai Komponen Sistem

(Components Sistem)

Suatu sistem tidak berada dalam

lingkungan yang kosong, tetapi sebuah

sistem berada dan berfungsi di dalam

lingkungan yang berisi sistem lainnya.

Suatu sistem terdiri dari sejumlah

komponen yang saling berinteraksi, bekerja

sama membentuk satu kesatuan. Apabila

suatu sistem merupakan salah satu dari

komponen sistem lain yang lebih besar,

maka akan disebut dengan subsistem,

sedangkan sistem yang lebih besar tersebut

adalah lingkungannya.

b. Mempunyai Batasan Sistem (Boundary)

Batas sistem merupakan pembatas atau

pemisah antara suatu sistem dengan sistem

yang lainnya atau dengan lingkungan

luarnya.

Mempunyai Lingkungan (Environment)

Lingkungan luar adalah apa pun di luar

batas dari sistem yang dapat mempengaruhi

operasi sistem, baik pengaruh yang

menguntungkan ataupun yang merugikan.

Pengaruh yang menguntungkan ini

tentunya harus dijaga sehingga akan

mendukung kelangsungan operasi sebuah

sistem. Sedangkan lingkungan yang

merugikan harus ditahan dan dikendalikan

Page 6: ANALISIS BASIS DATA PENJUALAN DAN PEMBELIAN SERTA ...

Jurnal Bisnis Corporate :Vol. 3 No. 1 Juni 2018 | ISSN : 2579 - 6445

Universitas Dharmawangsa | 151

agar tidak mengganggu kelangsungan

sebuah sistem.

Mempunyai Penghubung (interface)

Antar Komponen Penghubung (interface)

merupakan media penghubung antara satu

subsistem dengan subsistem yang lainnya.

Penghubung inilah yang akan menjadi

media yang digunakan data dari masukan

(input) hingga keluaran (output). Dengan

adanya penghubung, suatu subsistem dapat

berinteraksi dan berintegrasi dengan

subsistem yang lain membentuk satu

kesatuan.

Mempunyai Masukan (input)

Masukan atau input merupakan energi yang

dimasukan ke dalam sistem. Masukan dapat

berupa masukan perawatan (maintenance

input), yaitu bahan yang dimasukkan agar

sistem tersebut dapat beroperasi dan

masukan sinyal (signal input), yaitu

masukan yang diproses untuk mendapatkan

keluaran

Mempunyai Pengolahan (processing)

Pengolahan (process) merupakan bagian

yang melakukan perubahan dari masukan

untuk menjadi keluaran yang diinginkan.

Mempunyai Sasaran (Objective) dan

Tujuan

Suatu sistem pasti memiliki sasaran

(objective) atau tujuan (goal). Apabila

sistem tidak mempunyai sasaran, maka

operasi sistem tidak akan ada gunanya.

Tujuan inilah yang mengarahkan suatu

sistem. Tanpa adanya tujuan, sistem

menjadi tidak terarah dan terkendali.

Mempunyai Keluaran (output )

Keluaran (output) merupakan hasil dari

pemrosesan. Keluaran dapat berupa

informasi sebagai masukan pada sistem

lain atau hanya sebagai sisa

pembuangan.

Mempunyai Umpan Balik (Feed Back)

Umpan balik diperlukan oleh bagian

kendali (Control) sistem untuk mengecek

terjadinya penyimpangan proses dalam

sistem dan mengembalikannya ke dalam

kondisi normal.

Klasifikasi Sistem

1. Sistem abstak (abstract system) dan

sistem fisik (physical system).

Sistem abstrak (abstract system ) adalah

sistem yang berupa pemikiran atau gagasan

yang tidak tampak secara fisik. Sedangkan

sistem fisik (physical system) adalah sistem

yang ada secara fisik dan dapat dilihat

dengan mata.

b. Sistem alamiah (natural system) dan

sistem buatan manusia (human made

system).

Sistem alamiah adalah sistem yang

keberadaannya terjadi karena proses alam,

bukan buatan manusia. Sedangkan sistem

buatan manusia (human made systems)

adalah sistem yang terjadi melalui

rancangan atau campur tangan manusia.

Page 7: ANALISIS BASIS DATA PENJUALAN DAN PEMBELIAN SERTA ...

Jurnal Bisnis Corporate :Vol. 3 No. 1 Juni 2018 | ISSN : 2579 - 6445

Universitas Dharmawangsa | 152

c. Sistem tertentu (deterministic system)

dan sistem tak tentu (probabilistic system)

Sistem tertentu (deterministic systems)

yaitu sistem yang operasinya dapat

diprediksi secara cepat dan interaksi

diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi

dengan pasti. Sedangkan sistem tidak tentu

(probabilistic systems) yaitu sistem yang

hasilnya tidak dapat diprediksi karena

mengandung unsur probabilitas.

d. Sistem tertutup (closed system ) dan

sistem terbuka (open system).

Sistem tertutup (closed systems) yaitu

sistem yang tidak berhubungan dengan

lingkungan di luar sistem. Sistem ini tidak

berinteraksi dan tidak dipengaruhi oleh

lingkungan luar. Sistem ini juga bekerja

secara otomatis tanpa adanya campur

tangan dari pihak luar. Dalam

kenyataannya tidak ada sistem yang benar-

benar tertutup, yang ada hanyalah sistem

yang relatif tertutup (relative closed

system). Sistem relatif tertutup biasanya

mempunyai masukan dan keluaran yang

tertentu serta tidak terpengaruh oleh

keadaan di luar sistem.

Tujuan Sistem

Tujuan sistem merupakan target atau

sasaran akhir yang ingin dicapai oleh suatu

sistem. Agar supaya target tersebut bisa

tercapai, maka target atau sasaran tersebut

harus diketahui terlebih dahulu ciri-ciri atau

kriterianya. Upaya mencapai suatu sasaran

tanpa mengetahui ciri-ciri atau kriteria dari

sasaran tersebut kemungkinan besar

sasaran tersebut tidak akan pernah tercapai.

2. Pengertian Analisis Basis Data

Basis data adalah sekumpulan koleksi data

yang berhubungan secara logikal, dan

sebuah deskripsi dari data tersebut, didesain

untuk menemukan keperluan informasi

pada sebuah perusahaan. Basis data

merupakan terintegrasi dari elemen data

yang secara logika saling berhubungan.

Basis data adalah kumpulan data yang

terorganisir, relasi antar data, dan

objektifnya.

Sistem basis data bias juga disebut DBMS

memiliki hubungan yang sangat erat.

Dikatakan bahwa suatu sistem basis data

adalah sebuah sistem yang terdiri dari data

base dan juga DBMS. Jadi, bisa

disimpulkan bahwa suatu sistem basis data

merupakan suatu sistem yang melakukan

proses management pada basis data atau

data base dengan menggunakan software

DBMS.

Suatu basis data dan juga DBMS tidak akan

disebut sebagai sistem basis data, apabila

antaa data base dan juga DBMS tidak

mengalami interaksi dan tidak saling

berhubungan satu sama lain.

3. Pengertian Informasi

Tata Sutabri (2016:141) “Informasi adalah

salah satu sumber daya penting dalam

Page 8: ANALISIS BASIS DATA PENJUALAN DAN PEMBELIAN SERTA ...

Jurnal Bisnis Corporate :Vol. 3 No. 1 Juni 2018 | ISSN : 2579 - 6445

Universitas Dharmawangsa | 153

manajemen modern. Banyak keputusan

strategis yang bergantung pada informasi”

Informasi adalah data yang diolah menjadi

bentuk yang berguna bagi pemakainya.

Biasanya informasi memberitahu user apa

yang belum diketahui sebelumnya.

Telah diketahui bahwa informasi

merupakan hal yang sangat penting bagi

Perusahaan dalam pengambilan keputusan

sehari-hari. Beberapa ahli mendefinisikan

informasi sebagai berikut:

Menurut Erni dan Kurniawan (2012 : 15)

“Manajemen Informasi adalah kegiatan

manajemen berdasarkan fungsinya yang

pada intinya berusaha memastikan bahwa

bisnis yang dijalankan tetap mampu untuk

terus bertahan dalam jangka panjang”.

Secara Etimologi, Informasi berasal dari

bahasa Perancis kuno informacion (tahun

1387) yang diambil dari bahasa Latin

informationem yang berarti “garis besar,

konsep, ide”. Informasi Juga dapat

diartikan sebagai data yang telah di olah

menjadi bentuk yang lebih berguna dan

lebih berarti bagi yang menerimanya.

Pengertian Sistem Informasi

Ada yang membuat perbedaan yang jelas

antara sistem informasi, dan komputer

sistem TIK, dan proses bisnis. Sistem

informasi yang berbeda dari teknologi

informasi dalam sistem informasi biasanya

terlihat seperti memiliki komponen TIK.

Hal ini terutama berkaitan dengan tujuan

pemanfaatan teknologi informasi. Sistem

informasi juga berbeda dari proses bisnis.

Sistem informasi membantu untuk

mengontrol kinerja proses bisnis.

Alter berpendapat untuk sistem informasi

sebagai tipe khusus dari sistem kerja.

Sistem kerja adalah suatu sistem di mana

manusia dan mesin melakukan pekerjaan

dengan menggunakan sumber daya untuk

memproduksi produk tertentu atau jasa bagi

pelanggan. Sistem informasi adalah suatu

sistem kerja yang kegiatannya ditujukan

untuk pengolahan (menangkap, transmisi,

menyimpan, mengambil, memanipulasi

dan menampilkan) informasi.

Tujuan dari sistem informasi menghasilkan

informasi. Sistem informasi adalah data

yang diolah menjadi bentuk yang berguna

bagi para pemakainya. Data yang diolah

saja tidak cukup dapat dikatakan sebagai

suatu informasi.

Dengan demikian, sistem informasi

berhubungan dengan sistem data di satu sisi

dan sistem aktivitas di sisi lain. Sistem

informasi adalah suatu bentuk komunikasi

sistem di mana data yang mewakili dan

diproses sebagai bentuk dari memori sosial.

Sistem informasi juga dapat dianggap

sebagai bahasa semi formal yang

mendukung manusia dalam pengambilan

keputusan dan tindakan.

Sistem informasi adalah Kombinasi antar

prosedur kerja, informasi, orang dan

Page 9: ANALISIS BASIS DATA PENJUALAN DAN PEMBELIAN SERTA ...

Jurnal Bisnis Corporate :Vol. 3 No. 1 Juni 2018 | ISSN : 2579 - 6445

Universitas Dharmawangsa | 154

teknologi informasi yang diorganisasikan

untuk mencapai tujuan dalam sebuah

organisasi.

Dari definisi diatas, dapat disimpulkan

bahwa sistem informasi adalah suatu sistem

yang terdiri dari kumpulan komponen

sistem, yaitu software, hardware dan

brainware yang memproses informasi

menjadi sebuah output yang berguna untuk

mencapai suatu tujuan tertentu dalam suatu

organisasi.

Menurut Margianti (2014:4) Sistem

informasi konseptual yang

menggambarkan sistem pemasaran fisik.”

Kelima sumber daya tersebut adalah

manusia, hardware, software, data, dan

jaringan. Kelima komponen tersebut

memainkan peranan yang sangat penting

dalam suatu sistem informasi. Namun

dalam kenyataannya, tidak semua sistem

informasi mencakup kelima komponen

tersebut.

Berikut merupakan penjelasan komponen

dari sistem informasi :

Sumber Daya Manusia

Manusia mengambil peranan yang penting

bagi sistem informasi. Manusia dibutuhkan

untuk mengoperasikan sistem informasi.

Sumber daya manusia dapat dibedakan

menjadi dua kelompok yaitu pengguna

akhir dan pakar sistem informasi. Pengguna

akhir adalah orang-orang yang

menggunakan informasi yang dihasilkan

dari sistem informasi, sedangkan pakar

sistem informasi orang-orang yang

mengembangkan dan mengoperasikan

sistem informasi.

Sumber Daya Hardware

Sumber daya hardware adalah semua

peralatan yang digunakan dalam

pemrosesan informasi. Sumber daya ini

tidak hanya sebatas komputer saja,

melainkan semua media data seperti

lembaran kertas dan disk magnetic atau

optikal.

Sumber Daya Software

Sumber daya software adalah semua

rangkaian perintah (instruksi) yang

digunakan untuk memproses informasi.

Sumber daya ini tidak hanya berupa

program saja, tetapi juga berupa prosedur.

Sumber Daya Data

Sumber daya data bukan hanya sekedar

bahan baku untuk memasukan sebuah

sistem informasi, melainkan sebagai dasar

membentuk sumber daya organisasi.

Sumber Daya Jaringan

Sumber daya jaringan merupakan media

komunikasi yang menghubungkan

komputer, memproses komunikasi, dan

peralatan lainnya, serta dikendalikan

melalui software komunikasi. Sumber daya

ini dapat berupa media komunikasi seperti

kabel, satelit dan dukungan jaringan seperti

modem, software pengendali, serta

prosesor antar jaringan.

Page 10: ANALISIS BASIS DATA PENJUALAN DAN PEMBELIAN SERTA ...

Jurnal Bisnis Corporate :Vol. 3 No. 1 Juni 2018 | ISSN : 2579 - 6445

Universitas Dharmawangsa | 155

Pengertian Penjualan

Menurut Rudianto (2009:104), “penjualan

merupakan sebuah aktivitas yang

mengakibatkan arus barang keluar

perusahaan sehingga perusahaan

memperoleh penerimaan uang dari

pelanggan”.

Menurut Basu Swastha dalam Irwan

Sahaja (2014:246), “penjualan adalah suatu

proses pertukaran barang atau jasa antara

penjual dan pembeli. Jadi dapat

disimpulkan bahwa penjualan adalah usaha

yang dilakukan manusia untuk

menyampaikan barang kebutuhan yang

telah dihasilkan kepada mereka yang

membutuhkan yang telah ditentukan atas

tujuan bersama”.

Penjualan adalah peningkatan jumlah

aktiva atau penurunan jumlah kewajiban

suatu badan usaha yang timbul dari

penyerahan barang dagang/ jasa atu

aktivitas lainnya didalam suatu periode.

Penjualan dibagi menjadi dua bagian, yaitu:

Penjualan kredit, yaitu penjualan yang

pembayaran dilakukan dikemudian hari

dalam jangka waktu yang telah ditetapkan

setelah barang diterima oleh customer.

Penjualan kredit inilah yang menimbulkan

piutang dagang sehingga penjualan tidak

dapat dipisahkan dari timbulnya piutang

usaha.

2. Penjualan tunai, yaitu penjualan yang

pembayarannya dilakukan secara langsung

saat terjadinya transaksi.

Keberhasilan suatu perusahaan pada

umumnya dinilai berhasil dilihat dari

kemampuannya dalam memperoleh laba.

Dengan laba yang diperoleh, perusahaan

akan dapat mengembangkan berbagai

kegiatan, meningkatkan jumlah aktiva dan

modal serta dapat mengembangkan dan

memperluas bidang usahanya. Untuk

mencapai tujuan tersebut, perusahaan

mengandalkan kegiatannya dalam bentuk

penjualan, semakin besar volume penjualan

semakin besar pula laba yang diperoleh

perusahaan. Perusahaan pada umumnya

mempunyai tiga tujuan dalam penjualan

yaitu mencapai volume penjualan,

mendaptkan laba tertentu, dan menunjukan

pertumbuhan perusahaan.

Syarat penjualan semakin lunak

kredit yang diberikan oleh perusahaan

kepada para pembeli akan mengakibatkan

semakin besarnya jumlah modal kerja yang

harus diinvestasikan dalam sektor penting.

Dari defenisi diatas dapat

disimpulkan bahwa penjualan merupakan

akun yang digunakan untuk mencatat

transaksi penjualan barang dagangan dalam

suatu periode. Penjualan dikelompokkan

menjadi dua, yaitu penjualan reguler (

penjualan biasa ) dan penjualan angsuran.

Penjualan reguler terdiri dari penjualan

Page 11: ANALISIS BASIS DATA PENJUALAN DAN PEMBELIAN SERTA ...

Jurnal Bisnis Corporate :Vol. 3 No. 1 Juni 2018 | ISSN : 2579 - 6445

Universitas Dharmawangsa | 156

tunai dan penjualan kredit. Penjualan tunai

adalah penjualan yang pembayarannya

diterima sekaligus ( langsung lunas).

Penjualan kredit adalah penjualan yang bisa

diterima melalui dua tahap atau lebih.

Sedangkan penjualan angsuran adalah

penjualan yang pembayarannya tidak

diterima sekaligus ( pembayarannya

diterima melalui lebih dari dua tahap.

Pengertian Pembelian

Bahwa setiap perusahaan membutuhkan

fungsi proses sistem pembelian yang

melibatkan penentuan pembelian barang,

pemilihan pemasok yang baik, evaluasi

harga yang tepat, menetapkan syarat dan

kondisi yang berlaku serta menindaklanjuti

pihak yang berkepentingan untuk

memastikan pengiriman barang tepat waktu

dan sistem pembayaran barang serta

pemantauan dan pengendalian untuk

mengamankan pasokan barang.

Terdapat 4 aktivitas bisnis yang utama

dalam siklus pengeluaran yaitu:

1. Pemesanan barang, bahan baku,

perlengkapan dan jasa – mengirimkan

pesanan ke pemasok.

2. Penerimaan – menerima barang atau jasa

dari pemasok.

3. Memproses faktur – meninjau dan

menyetujui faktur dari pemasok.

4. Pengeluaran Kas – memproses

pembayaran ke pemasok.

Pembelian berhubungan dengan

pengendalian rantai pasokan dari pemasok

kepada pembeli, negosiasi harga kepada

pemasok dan keterlibatan pemasok dengan

pengelolaan persediaan yang bertujuan

untuk pengadaan barang dan aktivitas

pembayaran (procure to pay) dimana dalam

persediaan barang dagang (Merchandise

Inventory) harus memiliki pengelolaan

pembelian secara efektif yang digunakan

untuk memaksimalkan pembelian dan

menjaga stock untuk mencapai keuntungan.

Prosedur pembelian adalah suatu proses

bisnis yang terlibat dalam mengidentifikasi

keperluan persediaan dan pengadaan

barang, penempatan pemesanan,

penerimaan barang dan pengakuan hutang

dimana perusahaan membeli barang jadi

untuk di jual kembali. Prosedur pembelian

meliputi:

Monitor inventory records,

Berupa persiapan persediaan yang di

perlukan untuk menjual barang jadi dimana

pengendalian persedi memonitor dan

mencatat level persediaan barang jadi dan

menyiapkan purchase requisition dan

mengirimkan form purchase requisition

kepada fungsi pembelian.

Prepare Purchase Order.

Berupa penerbitan form setelah di terima

nya PR yang di urutkan berdasarkan vendor

dan PO digunakan dalam proses

pemesanan barang untuk dikirim ke

Page 12: ANALISIS BASIS DATA PENJUALAN DAN PEMBELIAN SERTA ...

Jurnal Bisnis Corporate :Vol. 3 No. 1 Juni 2018 | ISSN : 2579 - 6445

Universitas Dharmawangsa | 157

vendor sampai barang tersebut diterima.

Receive Goods.

Berupa penerimaan barang dari vendor

setelah terjadi nya penerbitan PO dan

bagian penerimaan mempersiapkan laporan

penerimaan barang berisi kuantitas dan

kondisi persediaan tersebut yang kemudian

melakukan update atas penerimaan barang.

Update Inventory records.

Berupa metode valuasi persediaan ketika

bagian penerimaan melakukan

penambahan barang menggunakan

standard cost yang tersedia ketika barang

diterima.

Set Up Accounts Payable.

Dilakukan ketika barang sampai dan

invoice diterima lalu bagian AP

menerbitkan laporan penerimaan dimana

ketika penerimaan barang dari vendor

sudah di catat ke dalam pencatatan hutang.

Post to general ledger.

Yaitu fungsi G/L ketika menerima voucher

dari department A/P dan berupa ringkasan

akun dari pengendalian persediaan.

Dokumen purchase order harus sesuai

dengan kebutuhan dan ukuran pembelian.

7. Pengertian Persediaan

Semua jenis perusahaan memiliki

persediaan, baik itu perusahaan jasa,

dagang maupun manufaktur. Bagi

perusahaan, persediaan menjadi salah satu

faktor penunjang dalam kelancara produksi

dan penjualan. Oleh karena itu, persediaan

harus dikelola dengan baik karena

pengelolaan persediaan sangat berpengaruh

pada kegiatan produksi dan penjualan.

Menurut Hery (2016:76) Persediaan

seringkali merupakan komponen yang

sangat signifikasi (material) dibanding

dengan nilai keseluruhan aset lancar”.

Persediaan secara umum ditunjukan untuk

barang-barang yang dimiliki oleh

perusahaan dagang, baik berupa usaha

grosir maupun ritel, ketika barang-barang

tersebut telah dibeli dan ada kondisi siap

untuk dijual”

Jadi dapat disimpulkan dari beberapa

definisi diatas bahwa perusahaan memiliki

persediaan karena persediaan adalah suatu

aktiva yang sangat mahal, aktiva dalam

perusahaan ini dapat langsung dijual

kembali maupun untuk diproses lebih lanjut

pada suatu periode tertentu.

Persediaan memiliki berbagai fungsi yang

berbeda, maka dari itu persediaan didalam

perusahaan harus dikelompokan agar

persediaan dapat berfungsi dengan baik dan

berfungsi sebagaimana mestinya.

Persediaan merupakan bagian yang sangat

penting bagi hampir semua kegiatan bisnis

dimana Pengelolaan persediaan sangat

penting dalam kegiatan operasi perusahaan

dan pengelolaan yang baik diharapkan akan

berdampak baik terhadap perusahaan.

Menurut Hery (2014:133) Harga pokok

persediaan meliputi seluruh pengeluaran,

baik langsung maupun tidak langsung, yang

terkait dengan perolehan penyiapan,

sampai penempatan untuk dijual”.

Pada umumnya, persediaan

(inventory) merupakan barang dagangan

yang utama dalam perusahaan dagang.

Persediaan termasuk dalam golongan aset

lancar perusahaan yang berperan penting

dalam menghasilkan laba perusahaan.

Secara umum istilah persediaan dipakai

untuk menunjukkan barang-barang yang

dimiliki untuk dijual kembali atau

digunakan untuk memproduksi barang-

barang yang akan dijual. Dalam perusahaan

dagang, persediaan merupakan barang-

barang yang diperoleh atau dibeli dengan

tujuan untuk dijual kembali tanpa

mengubah barang itu sendiri.

Page 13: ANALISIS BASIS DATA PENJUALAN DAN PEMBELIAN SERTA ...

Jurnal Bisnis Corporate :Vol. 3 No. 1 Juni 2018 | ISSN : 2579 - 6445

Universitas Dharmawangsa | 158

Menurut Ikatan

Akuntan Indonesia (2012:14:2) pengertian

persediaan sebagai berikut, Persediaan

adalah asset :

a. Tersedia untuk dijual dalam kegiatan

usaha normal

b. Dalam proses produksi dan atau dalam

perjalanan, atau

c. Dalam bentuk bahan atau perlengkapan

(supplies) untuk digunakan dalam proses

produksi atau pemberian jasa.

Beberapa pendapat para

ahli, maka dapat disimpulkan bahwa

persediaan barang dagang adalah suatu aset

lancar yang digunakan dalam kegiatan

perusahaan dagang dengan cara dibeli

dengan tujuan untuk dijual kembali tanpa

mengubah bentuk barang dagangan

tersebut.

Persediaan biasanya

mencakup beberapa jenis persediaan seperti

persediaan bahan mentah, persediaan bahan

setengah jadi, dan persediaan barang jadi

(barang dagangan). Bahan mentah adalah

bahan yang akan digunakan untuk

memproduksi barang dagangan. barang

setengah jadi adalah barang yang belum

selesai sepenuhnya menjadi barang

dagangan. Barang jadi adalah barang yang

sudah selesai dikerjakan dan siap untuk

dijual.

Jenis-jenis persediaan sebagai berikut:

Untuk perusahaan perdagangan yang

dimaksud dengan persediaan adalah semua

barang-barang yang diperdagangkan yang

sampai tanggal neraca masih digudang atau

belum laku dijual. untuk perusahaan

manufacturing (yang memproduksikan

barang) maka persediaan yang dimiliki

meliputi :

(1) Persediaan Barang mentah;

(2) persediaan Barang dalam proses dan

(3) Persediaan barang jadi

Pada dasarnya jenis-jenis

persediaan adalah persediaan barang

mentah, barang dalam proses dan

persediaan barang jadi. Perusahaan dagang

menggunakan jenis persediaan barang jadi

yang didapat dengan cara dibeli dengan

tujuan dijual kembali tanpa mengubah

bentuk fisik barang dagangan tersebut.

Semua jenis perusahaan

memiliki persediaan, baik itu perusahaan

jasa, dagang maupun manufaktur. Bagi

perusahaan, persediaan menjadi salah satu

faktor penunjang dalam kelancara produksi

dan penjualan. Oleh karena itu, persediaan

harus dikelola dengan baik karena

pengelolaan persediaan sangat berpengaruh

pada kegiatan produksi dan penjualan.

Menurut Munawir (2010:119)

“Tingkat perputaran persediaan (inventory

turn – over), menunjukan berapa kali

persediaan tersebut diganti dalam arti dibeli

dan dijual kembali”.

Persediaan secara umum ditunjukan untuk

barang-barang yang dimiliki oleh

perusahaan dagang, baik berupa usaha

grosir maupun ritel, ketika barang-barang

tersebut telah dibeli dan ada kondisi siap

untuk dijual.

Jadi dapat disimpulkan dari beberapa

definisi diatas bahwa perusahaan memiliki

persediaan karena persediaan adalah suatu

aktiva yang sangat mahal, aktiva dalam

perusahaan ini dapat langsung dijual

kembali maupun untuk diproses lebih lanjut

pada suatu periode tertentu.

Persediaan memiliki berbagai fungsi yang

berbeda, maka dari itu persediaan didalam

perusahaan harus dikelompokkan agar

persediaan dapat berfungsi dengan baik dan

berfungsi sebagaimana mestinya.

Persediaan merupakan bagian yang sangat

penting bagi hampir semua kegiatan bisnis

dimana Pengelolaan persediaan sangat

penting dalam kegiatan operasi perusahaan

dan pengelolaan yang baik diharapkan akan

berdampak baik terhadap perusahaan.

Pentingnya Persediaan bagi Perusahaan

Persediaan bagi perusahan merupakan

salah satu kunci terpenting dalam

operasional perusahaan.

Menurut Heizer dan Render (2014:67)”

semua organisasi tentunya memiliki sistem

perencanaan dan sistem pengendalian

persediaan”.

Page 14: ANALISIS BASIS DATA PENJUALAN DAN PEMBELIAN SERTA ...

Jurnal Bisnis Corporate :Vol. 3 No. 1 Juni 2018 | ISSN : 2579 - 6445

Universitas Dharmawangsa | 159

Persediaan merupakan asset termahal dari

sebuah perusahaan, persediaan dapat

mewakili 50% dari keseluruhan modal

yang diinvestasikan. Pengelolaan

persediaan yang baik sangat penting. Disatu

sisi perusahaan akan berusaha mengurangi

biaya dengan mengurangi jumlah

persediaan. Tetapi disisi yang lain tanpa

adanya persediaan sebuah perusahaan tidak

dapat berjalan dan dapat terhenti proses

produksinya dan konsumen menjadi

kecewa saat barang tidak tersedia. Oleh

karena alasan inilah manajer operasional

bertugas untuk menyeimbangkan kedua sisi

tersebut.

Fungsi Persediaan

Tujuan dari manajemen operasional adalah

untuk menyelaraskan antara investasi

persediaan dengan kepuasan konsumen.

Persediaan dapat memberikan fungsi –

fungsi kepada perusahaan sehingga dapat

menambah fleksibilitas bagi kegiatan

operasional.

Keempat fungsi persediaan bagi

perusahaan adalah:

1. Untuk memberikan pilihan barang agar

dapat memenuhi permintaan konsumen

yang diantisipasi dan memisahkan

perusahaan dari fluktuasi permintaan.

Persediaan seperti ini digunakan secara

umum pada perusahaan ritel.

2. Untuk memisahkan beberapa tahapan

dari proses produksi. Jika persediaan

sebuah perusahaan berfluktuatif,

persediaan tambahan mungkin diperlukan

agar dapat memisahkan proses produksi

dari pemasok.

3. Mengambil keuntungan dari melakukan

pemesanan dengan sistem diskon kuantitas,

karena dengan melakukan pembelian dalam

jumlah banyak dapat mengurangi biaya

pengiriman.

4. Melindungi perusahaan terhadap inflasi

dan kenaikan harga.

3. Jenis – Jenis Persediaan

Untuk mengakomodasi fungsi – fungsi

persediaan, berdasarkan proses produksi,

persediaan terbagi menjadi empat jenis,

yaitu:

Persediaan bahan mentah (raw material

inventory)

Adalah bahan – bahan yang telah dibeli

tetapi belum diproses. Bahan – bahan dapat

diperolah dari sumber alam atau dibeli dari

supplier (penghasil bahan baku).

2. Persediaan barang setengah jadi (work in

process) atau barang dalam proses adalah

komponen atau bahan mentah yang telah

melewati sebuah proses produksi atau telah

melewati beberapa proses perubahan, tetapi

belum selesai atau akan diproses kembali

menjadi barang jadi.

3. Persediaan pasokan pemeliharaan atau

perbaikan atau operasi (maintenance,

repair, operating) yaitu persediaan –

persediaan yang disediakan untuk

pemeliharaan, perbaikan, dan operasional

yang dibutuhkan untuk menjaga agar mesin

– mesin dan proses – proses tetap produktif.

4. Persediaan barang jadi (finished good

inventory) yaitu produk yang telah selesai

di produksi atau diolah dan siap dijual.

4. Biaya Persediaan

Persediaan merupakan pos modal kerja

yang cukup penting karena kebanyakan

modal usaha perusahaan adalah dari

persediaan. Biaya persediaan merupakan

biaya – biaya yang timbul karena adanya

persediaan.

Biaya – biaya yang timbul dari persediaan

adalah sebagai berikut:

Biaya Penyimpanan (Holding Cost)

Biaya penyimpanan merupakan biaya yang

terkait dengan penyimpanan dalam kurun

waktu tertentu. Biaya penyimpanan juga

menyangkut mengenai barang usang di

gudang, atau biaya yang terkait mengenai

penyimpanan. Biaya – biaya terkait

penyimpanan antara lain biaya perumahan

(sewa atau depresiasi gedung, pajak, dan

asuransi) biaya penanganan bahan mentah

(sewa atau depresiasi peralatan dan daya),

biaya tenaga kerja (penerimaan,

pergudangan, keamanan), biaya investasi

(biaya peminjaman, pajak, dan asuransi

pada persediaan), biaya bahan baku, sisa,

dan barang usang (semakin tinggi jika

Page 15: ANALISIS BASIS DATA PENJUALAN DAN PEMBELIAN SERTA ...

Jurnal Bisnis Corporate :Vol. 3 No. 1 Juni 2018 | ISSN : 2579 - 6445

Universitas Dharmawangsa | 160

produk yang dihasilkan cepat berubah,

sepert komputer atau handphone).

Biaya Pemesanan (Ordering Cost)

Biaya pemesanan adalah semua biaya yang

mencakup dari persediaan, formulir,

administrasi, dan seterusnya yang

mencangkup mengenai proses

pemesanan.

Biaya Pemasangan (Setup Cost)

Biaya pemasangan merupakan biaya yang

timbul untuk mempersiapkan mesin atau

proses untuk menghasilkan pesanan. Biaya

ini juga menyertakan waktu dan tenaga

kerja untuk membersihkan dan mengganti

peralatan.

5. Model Persediaan

Persediaan sifat bahan atau barang, apakah

bahan tersebut bersifat permintaan bebas

(independent) atau sebagai permintaan

terikat (dependent). Permintaan bebas

(independent) dipengaruhi oleh kondisi

pasar di luar kendali fungsi operasi, oleh

sebab itu ia bebas (independent) dari fungsi

operasi.

Model persediaan permintaan bebas

(independent) terbagi atas:

Model kuantitas pesanan ekonomis,

Economic Order Quantity (EOQ)

Model EOQ merupakan salah satu teknik

kontrol pengendalian persediaan yang

paling sering digunakan, teknik yang

mudah untuk digunakan dengan

mengetahui asumsi – asumsi jumlah

permintaan diketahui, waktu tunggu atau

lead time konstan, tidak tersedia diskon

kuantitas, biaya variabel hanya biaya pesan

dan biaya simpan, dan kehabisan

persediaan dapat sepenuhnya dihindari.

Model kuantitas pesanan produksi

(production order quantity)

Model kuantitas pesanan produksi hanya

dapat diterapkan pada dua situasi, yaitu

ketika persediaan mengalir atau menumpuk

secara berkelanjutan selama suatu waktu

setelah sebuah pesanan ditempatkan atau

pada situasi ketika unit – unit dihasilkan

dan dijual secara bersamaan..

Model diskon kuantitas

Model diskon kuantitas merupakan

pengurangan harga untuk sebuah barang

jika dibeli dalam kuantitas besar.

Model – model persediaan diatas

mengasumsikan bahwa permintaan sebuah

produk bersifat konstan dan pasti. Jika

dapat melepas asumsi ini dan melihat

keadaan dunia nyata secara langsung maka

dapat menggunakan model – model

probabilistik dimana permintaan dan waktu

tunggu tidak selalu diketahui dan bersifat

konstan. beberapa model, yaitu:

Model Periode Tunggal (single periode

inventory model)

Model ini menjelaskan situasi dimana satu

pesanan dilakukan untuk satu produk.

Model ini digunakan untuk memesan

barang – barang dengan nilai yang kecil

atau tidak memiliki nilai pada akhir periode

penjualan. Contohnya barang di toko roti,

surat kabar, atau majalah.

Sistem Periode Tetap (fixed quantity)

Model persediaan ini merupakan sistem

pemesanan dengan jumlah pesanan yang

sama setiap kalinya. Model ini

mengasumsikan bahwa biaya – biaya yang

relevan hanya biaya pemesanan dan biaya

waktu tunggu yang diketahui dan konstan,

dan barang – barang bersifat saling

independen.

2.1.8. Pengertian Efisiensi Kerja

Kata "Efisien" berasal dari bahasa

latin efficere yang berarti menghasilkan, mengadakan, menjadikan. Efisiensi dapat

dirumuskan menurut suatu pengertian

tertentu yaitu memaksimumkan

perbandingan antara hasil bersih yang nyata

(imbangan akibat-akibat yang dikehendaki

terhadap yang tidak dikehendaki) dengan

pengorbanan yang diberikan.Suatu

tindakan dapat disebut efisien apabila

mencapai hasil yang maksimum dengan

usaha tertentu yang diberikan. Atau apabila

mencapai suatu tingkat hasil tertentu

dengan usaha terkecil yang mungkin

diberikan.

Efisiensi adalah satu pengertian tentang

perhubungan optimal antara pendapatan

Page 16: ANALISIS BASIS DATA PENJUALAN DAN PEMBELIAN SERTA ...

Jurnal Bisnis Corporate :Vol. 3 No. 1 Juni 2018 | ISSN : 2579 - 6445

Universitas Dharmawangsa | 161

dan pengeluaran, bekerja keras dan hasil-

hasilnya, modal dan keuntungan, biaya dan

kenikmatan, yang ada kalanya juga

disamakan dengan ketepatan atau dapat

juga dirumuskan sebagai perbandingan

terbaik antara pengeluaran dan

penghasilan, antara suatu usaha kerja

dengan hasilnya. Perbandingan ini dapat

dilihat dari dua segi, yaitu :

Segi Hasil, adalah suatu pekerjaan dapat

disebut efisien jika dengan usaha tertentu

memberikan hasil yang maksimal.

Segi Usaha, adalah suatu pekerjaan dapat

dikatakan efisien jika suatu hasil tertentu

tercapai dengan usaha yang minimal.

Perbandingan terbaik antara usaha kerja

dan hasilnya dalam setiap pekerjaan

terutama ditentukan oleh bagaimana

pekerjaan itu dilakukan. Jadi efisiensi kerja

pada umumnya merupakan perwujudan

dari cara-cara bekerja yang efisien, dilihat

dari segi usaha yang meliputi 3 unsur yaitu

waktu, biaya dan metode kerja (tenaga dan

pikiran). Suatu cara bekerja efisien yang

dipraktekkan pada suatu satuan usaha

tertentu akan mengakibatkan tercapainya

hasil yang dikehendaki, bahkan dalam

derajat yang tinggi mengenai mutu dan

hasilnya. Jadi hasil yang maksimal dalam

setiap pekerjaan tergantunga pada cara

bekerja yang efisien.

C.METODELOGI PENELITIAN

Jenis Data

Jenis data yang digunakan penulis dalam

penulisan penelitian ini adalah sebagai

berikut :

Menurut Willy Abdilah (2018:85) Data

primer adalah data yang diperoleh melalui

pihak yang memiliki suatu data”.

Data primer, yaitu data yang belum diolah

perusahaan, seperti hasil wawancara yang

dilakukan oleh penulis dengan orang yang

berhubungan langsung dengan perusahaan

tersebut.

Data sekunder, yaitu data yang diperoleh

dari laporan dan data perusahaan, seperti

struktur organisasi, sejarah ringkas

perusahaan, dan data lain yang terkait

dengan penelitian.

Sumber Data

Sumber data dalam penelitian adalah sistem

informasi penjualan, pembelian dan

persediaan berbasis web pada PT. Karya

Harapan jaya yang merupakan perusahaan

bergerak dalam penjualan sparepart

3. Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan

adalah dengan mendatangi secara langsung

subjek yang menjadi sumber data yaitu CV.

Karya Harapan Jaya. Sistem yang

digunakan untuk memperoleh data adalah

sebagai berikut :

Wawancara, yaitu dilakukan dengan cara

tanya jawab secara langsung dengan pihak

perusahaan khususnya pada bagian yang

berkaitan dengan penelitian.

Dokumentasi, yaitu melalui pencatatan dan

pengkopian atas data-data CV. Karya

Harapan Jaya misalnya struktur organisasi

Page 17: ANALISIS BASIS DATA PENJUALAN DAN PEMBELIAN SERTA ...

Jurnal Bisnis Corporate :Vol. 3 No. 1 Juni 2018 | ISSN : 2579 - 6445

Universitas Dharmawangsa | 162

dan uraian jabatan serta data pendukung

lainnya.

Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini penulis menganalisa

data yang diperoleh dengan menggunakan

dua cara, yaitu :

Metode Deskriptif, yaitu metode

penganalisaan data, dimana data

dikumpulkan, disusun, diinterprestasikan,

dan dianalisis sehingga memberikan

keterangan yang sesuai dengan keaadan

sebenarnya.

Metode Komperatif, yaitu metode dengan

menggunakan data-data yang diperoleh dari

objek penelitian dengan teori yang

didapatkan dari perkuliahan sehingga dapat

diketahui gambaran penyimpangan dan

membuat kesimpulan yang sebenarnya dari

masalah yang telah diteliti.

D.HASIL PENELITIAN DAN

PEMBAHASAN

1. Perancangan Implementasi

Perancangan basis data terdiri dari 3

(tiga) tahapan yang disesuaikan dengan

kebutuhan informasi CV. Karya Harapan

Jaya. Adapun tiga perancangan basis data

tersebut adalah sebagai berikut :

Perancangan Konseptual

Langkah – langkah dalam perancangan

basis data konseptual :

Mengidientifikasi sistem yang berjalan

pada CV. Karya Harapan Jaya diperoleh

entiti yaitu customer, supplier, product,

pembelian dan penjualan.

Mengidientifikasi tipe hubungan

Entiti- entiti tersebut dihubungkan dengan

relasi dengan menggambarkannya dengan

entiti relation ship diagram (ERD).

Mengidientifikasi dan menghubungkan

atribut dengan tipe entiti atau hubungan.

Tujuan dari tahapan ini adalah untuk

mengidientifikasikan dan menghubungkan

atribut dengan tipe entiti atau hubungan.

Menentukan atribut Candidate dan Primary

Key

Pada tahapan ini ditentukan atribut

Candidate dan Primary Keydari

setiap entiti yang ada dan digambarkan

dengan ERD

Perancangan Logikal

Langkah – langkah dalam metodologi

perancangan basis data logikal :

Membuat dan memvalidasi model data

logikal untuk setiap file

Fitur – fitur yang tidak kompotaibel

misalnya hubungan many to many

Membuat hubungan untuk model data

logikal lokal

Validasi hubungan dengan mengunakan

normalisasi

Validasi hubungan terhadap transaksi

penggunak

Menentukan batasan – batasan integritas

Meninjau ulang model data logikal

kedalam model global

Page 18: ANALISIS BASIS DATA PENJUALAN DAN PEMBELIAN SERTA ...

Jurnal Bisnis Corporate :Vol. 3 No. 1 Juni 2018 | ISSN : 2579 - 6445

Universitas Dharmawangsa | 163

Membuat dan memvaliadasi model data

logikal global

Menghubungkan model dan logikal

kedalam model global

Validasi model logikal global

Mengecek perkembangan yang akan datang

Meninjau ualang model data logikal global

dengan pengguna.

2. Perancangan Normalisasi

Proses normalisasi merupakan proses

pengelompokan elemen data menjadi tabel-

tabel yang menunjukan entity dan

relasinya, untuk membantu mengurangi

atau mencegah timbulnya masalah yang

berhubungan dengan pengolahan data

dalam database. Adapun normalisasi dari

sistem informasi penjualan, sparepart dan

pembelian barang ini adalah bentuk

unnormal, langkah pertama dalam

merancang basis data dengan sumber dasar

kamus data adalah membentuk tabel tidak

normal yaitu menggabungkan semua

Struktur Data yang ada pada kamus data

dalam suatu tabel.

4.3.2. Relasi Tabel

Tabel relasi digunakan untuk

mengelompokkan data menjadi tabel-tabel

yang menunjukan entitas dan relasi yang

berfungsi untuk mengakses data, sehingga

databases tersebut mudah di modifikasi

E.KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan uraian

pembahasan diatas maka dapat disimpulkan

bahwa dalam Perancangan Sistem

Informasi Penjualan, Pembelian,

Persediaan sparepart pada CV. Karya

Harapan Jaya ini diperlukan sebuah analisis

sistem, perancangan sistem, kemampuan

dalam mengimplementasikan hasil

rancangan sistem dengan mengaplikasikan

bahasa pemograman dan pembangunan

sistem database, serta melakukan pengujian

terhadap implementasi sistem tersebut.

Untuk lebih jelasnya dapat dapat diuraikan

sebagai berikut:

1. Dari hasil analisis Sistem Informasi

Penjualan Pembelian Persediaan sparepart

yang sedang berjalan pada CV. Karya

Harapan Jaya, masih ditemukan beberapa

kekurangan yang dapat diatasi dengan

menciptakan atau mengusulkan Sistem

Informasi yang mendayagunakan

Teknologi Informasi dan Komunikasi.

2. Dari hasil perancangan Sistem Informasi

Penjualan Pembelian Persediaan sparepart

yang diusulkan pada CV. Karya Harapan

Jaya, maka dihasilkan sebuah rancangan

sistem aplikasi berbasis desktop yang

menggunakan sistem database dan

terinstalasi pada jaringan client server.

3. Dari hasil implementasi Sistem

Informasi Penjualan Pembelian

Persediaans sparepart pada CV. Karya

Hrapan Jaya, maka dapat mengoptimalkan

Page 19: ANALISIS BASIS DATA PENJUALAN DAN PEMBELIAN SERTA ...

Jurnal Bisnis Corporate :Vol. 3 No. 1 Juni 2018 | ISSN : 2579 - 6445

Universitas Dharmawangsa | 164

aktivitas penjualan pembelian dan

persediaan sparepart.

2. Saran

Berdasarkan aktivitas

pengembangan sistem, maka dihasilkan

sebuah Sistem Informasi Penjualan

Pembelian Persediaan sparepart. Aktivitas

pengembangan sistem belum cukup sampai

disini karena kebutuhan informasi dalam

aktivitas penjualan pembelian persediaan

akan terus bertambah. Untuk itu penulis

mencoba memberikan saran yang dapat

dijadikan bahan pertimbangan untuk

penelitian selanjutnya, yaitu diantaranya:

1. Pada pengembangan sistem selanjutnya,

dapat ditambahkan fungsionalitas sistem

untuk mengatur sistem keuangan dalam

penjualan dan pembelian barang yang lebih

rinci atau detail.

2. Pada pengembangan selanjutnya dapat

ditambahkan cara pembayaran yang

beragam, tidak terfokus pada satu cara

pembayaran

3. Pada pengembangan selanjutnya, dapat

ditambahkan sistem untuk mengontrol

barang yang rusak yang belum terintegrasi

pada sistem informasi ini.

DAFTAR PUSTAKA

Anastasia Diana, Lilis Setiawati. 2011.

Sistem Informasi Akuntansi,

Perancangan, Prosedur dan Penerapan.

Edisi 1. Yogyakarta: Andi Yogyakarta.

Danang Sunyoto. 2013. Metodologi

Penelitian Akuntansi. Refika Aditama.

Bandung

Ety Rochaety, Ratih Tresnati, Abdul Majid

Latief. 2010. Metodologi Penelitian Bisnis

Dengan Aplikasi SPSS. Mitra Wacana

Media. Bandung.

Ernie Trisnawati, Kurniawan Saefullah.

2012. Pengantar Manajemen Edisi

Pertama. Kencana Pranda Media Grup.

Jakarta.

Hery. 2014. Analisis Laporan Keuangan .

PT. Bumi Aksara. Jakarta.

Hery. 2016. Analisis Laporan Keuangan.

PT. Bumi Aksara. Jakarta.

Ikatan Akuntan Indonesia. 2012.

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan

Nomor 1 tentang Penyajian Laporan

Keuangan., Jakarta: IAI.

Munawir. 2010.Analisa Laporan

Keuangan. Yogyakarta: Liberty.

Margianti. 2014. Pengantar Sistem

Informasi Bisnis. STI & K. Jakarta.

54

Page 20: ANALISIS BASIS DATA PENJUALAN DAN PEMBELIAN SERTA ...

Jurnal Bisnis Corporate :Vol. 3 No. 1 Juni 2018 | ISSN : 2579 - 6445

Universitas Dharmawangsa | 165

Romney, Marshall B. dan Steinbart, (2015),

“Sistem Informasi Akuntansi”, Edisi 13,

alihbahasa: Salemba Empat, Jakarta.

Rudianto. 2009. Akuntansi Manajemen.

Yogyakarta: Grasindo

Swastha,Basu. 2014.Manajemen

Penjualan: Pelaksanaan Penjualan,

BPFEYogyakarta

Tata Sutabri. 2016. Sistem Informasi

Manajemen, Edisi Revisi. ANDI.

Wing Wahyu Winarno. 2017. Sistem

Informasi Manajemen. UPP STIM YKPN

Willy Abdillah. 2016. Metode Penelitian

Terpadu Sistem Informasi. ANDI