STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN … · vii STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN...

119
STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS GURU HONORER SEKOLAH NEGERI DI KABUPATEN BANTUL Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi Disusun Oleh: Fitria 119114106 PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN … · vii STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN...

Page 1: STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN … · vii STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS GURU HONORER SEKOLAH NEGERI DI KABUPATEN BANTUL Fitria ABSTRAK Penelitian survei

STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS

GURU HONORER SEKOLAH NEGERI DI KABUPATEN BANTUL

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi

Disusun Oleh:

Fitria

119114106

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN … · vii STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS GURU HONORER SEKOLAH NEGERI DI KABUPATEN BANTUL Fitria ABSTRAK Penelitian survei

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN … · vii STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS GURU HONORER SEKOLAH NEGERI DI KABUPATEN BANTUL Fitria ABSTRAK Penelitian survei

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN … · vii STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS GURU HONORER SEKOLAH NEGERI DI KABUPATEN BANTUL Fitria ABSTRAK Penelitian survei

iv

HALAMAN MOTTO

Dan apa saja yang kamu minta dalam doa dengan penuh kepercayaan, kamu akan

menerimanya (Matius 21:22).

Modal dasar meneliti adalah teliti (Supratiknya).

Jika engkau tidak sanggup menahan lelahnya belajar, maka engkau harus

menanggung pahitnya kebodohan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN … · vii STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS GURU HONORER SEKOLAH NEGERI DI KABUPATEN BANTUL Fitria ABSTRAK Penelitian survei

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya ini kupersembahkan untuk:

Tuhan Yesus Kristus

Kedua orangtuaku

Kakak, mbak, adik

Saudara-saudaraku

Sahabat-sahabatku

Universitas Sanata Dharma

Fakultas Psikologi

Dosen pembimbing akademik

Dosen pembimbing skripsi

Semua pihak yang telah mendukung dan memberikan bantuan dengan caranya

masing-masing

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN … · vii STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS GURU HONORER SEKOLAH NEGERI DI KABUPATEN BANTUL Fitria ABSTRAK Penelitian survei

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN … · vii STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS GURU HONORER SEKOLAH NEGERI DI KABUPATEN BANTUL Fitria ABSTRAK Penelitian survei

vii

STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS

GURU HONORER SEKOLAH NEGERI DI KABUPATEN BANTUL

Fitria

ABSTRAK

Penelitian survei ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesejahteraan psikologis guru

honorer sekolah negeri di Kabupaten Bantul. Kemudian tingkat kesejahteraan psikologis itu juga

dieksplorasi berdasarkan jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, dan status pernikahan. Subjek

penelitian merupakan sampel guru honorer sekolah negeri di Kabupaten Bantul yang tersebar di 13

Kecamatan dengan jumlah 193 guru honorer. Pengambilan data dilakukan dengan skala

kesejahteraan psikologis. Dalam skala tersebut juga terdapat sejumlah pertanyaan terkait data

demografis yang akan diteliti. Uji validitas, reliabilitas, dan daya diskriminasi skala kesejahteraan

psikologis guru honorer sekolah negeri memperoleh 60 item valid, koefisien reliabilitas alpha

Cronbach sebesar 0,937, serta delta Ferguson sebesar 0,988. Metode analisis data adalah statistik

deskriptif, uji beda, dan uji korelasi. Hasil analisis data menyebutkan bahwa tingkat kesejahteraan

psikologis guru honorer sekolah negeri di Kabupaten Bantul adalah tinggi (M=191,74 > M=150),

tidak ada perbedaan tingkat kesejahteraan psikologis antara guru honorer laki-laki dengan

perempuan (Z= -1,710, p=0,087), tidak ada hubungan tingkat kesejahteraan psikologis guru

honorer sekolah negeri dengan usia (r= -0,044, p=0,46), tidak ada hubungan tingkat kesejahteraan

psikologis guru honorer dengan tingkat pendidikan (r= -0,043, p=0,554), serta tidak ada perbedaan

tingkat kesejahteraan psikologis guru honorer dilihat berdasarkan status pernikahan (chi-square=

0,348, p= 0,987).

Kata kunci: kesejahteraan psikologis, guru honorer sekolah negeri, jenis kelamin, usia, tingkat

pendidikan, status pernikahan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN … · vii STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS GURU HONORER SEKOLAH NEGERI DI KABUPATEN BANTUL Fitria ABSTRAK Penelitian survei

viii

EXPLORATIVE STUDY ABOUT PSYCHOLOGICAL WELL-BEING OF

NOT-OFFICIALLY-CONFIRMED TEACHERS OF PUBLIC SCHOOLS

IN BANTUL

Fitria

ABSTRACT

This survey research aims to know the level of psychological well-being of not-officially-

confirmed teachers of public schools in Bantul. Then, the level of psychological well-being is

explored based on teachers gender, age, level of education, and marriage status. The subjects of

this research are 193 not-officially-confirmed teachers in 13 sub districts in Bantul. The data were

obtained by using psychological well-being scale. On that scale, there is also number of related

questions about demographic data that will be examined. The test result of validity, reliability, and

discrimination of psychological well-being scale got 60 valid items, 0,937 coefficient alpha

Cronbach, and 0,988 delta Ferguson. The methodes of this research were statistic descriptive,

different test, and correlation test. The results showed that the level of psychological well-being of

not-officially-confirmed teachers of public schools in Bantul has high (M= 191,74>M=150), there

was no difference in level of psychological well-being between men and women (Z= -1,710,

p=0,087), there was no correlation between psychological well-being on not-officially-confirmed

teachers and age (r= -0,044, p=0,46), there was no correlation between psychological well-being

on not-officially-confirmed teachers and level of education (r= -0,043, p=0,554), there was also no

difference in level of psychological well-being of not-officially-confirmed teachers based on

marriage status (chi-square=0,348, p=0,987).

Keywords: psychological well-being , not-officially-confirmed teacher of public school, gender,

age, level of education, marriage status.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN … · vii STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS GURU HONORER SEKOLAH NEGERI DI KABUPATEN BANTUL Fitria ABSTRAK Penelitian survei

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN … · vii STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS GURU HONORER SEKOLAH NEGERI DI KABUPATEN BANTUL Fitria ABSTRAK Penelitian survei

x

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan karuniaNya,

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul: Studi Eksploratif

Tentang Kesejahteraan Psikologis Guru Honorer Sekolah Negeri di Kabupaten

Bantul.

Penulis menyadari bawa proses penyusunan skripsi ini tidak akan berhasil

tanpa bimbingan, bantuan, serta dukungan yang sangat berharga dari semua pihak

yang membantu. Oleh karena itu, pada kesempatan ini perkenankan penulis untuk

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Kedua orangtua, yang senantiasa memberikan dukungan kepada penulis.

2. Bapak Dr. T. Priyo Widiyanto, M.Si selaku Dekan Fakultas Psikologi

Universitas Sanata Dharma.

3. Bapak Paulus Eddy Suhartanto, M.Si selaku Kepala Program Studi Psikologi

Universitas Sanata Dharma.

4. Ibu Debri Pristinella, M.Si sebagai Dosen Pembimbing Akademik Fakultas

Psikologi Universitas Sanata Dharma.

5. Prof. A. Supratiknya, Ph. D atas bimbingannya dalam proses penyusunan

skripsi.

6. Sekolah-sekolah negeri yang telah membantu penelitian ini.

7. Sahabat kampus (dhika, sunya, vhirlis, nizam, rintan) atas bantuan dan

motivasinya.

8. Anak-anak professor (rintan, vania, maria rae, pika, opek, ria, tara, dedew,

tama, pakdhe, mbak lala) atas bantuan dan kebersamaan selama ini.

Penulis menyadari skripsi ini jauh dari sempurna, oleh sebab itu saya mohon

maaf atas kesalahan ataupun kelalaian yang telah saya perbuat baik sikap, tutur

kata maupun tulisan. Saya menerima kritik dan saran yang bersifat membangun

demi sempurnanya tulisan ini. Akhir kata saya ucapkan terimakasih.

Yogyakarta, 4 Juli 2016

Penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN … · vii STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS GURU HONORER SEKOLAH NEGERI DI KABUPATEN BANTUL Fitria ABSTRAK Penelitian survei

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ............................. ii

HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... iii

HALAM MOTTO ......................................................................................... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................... v

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................................. vi

ABSTRAK .................................................................................................... vii

ABSTRACT .................................................................................................... viii

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ................. ix

KATA PENGANTAR .................................................................................. x

DAFTAR ISI ................................................................................................. xi

DAFTAR TABEL ......................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xvi

BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah.................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................. 8

C. Tujuan Penelitian .............................................................................. 9

D. Mannfaat Penelitian .......................................................................... 10

1. Manfaat Teoritis .......................................................................... 10

2. Manfaat Praktis ........................................................................... 10

3. Manfaat Kebijakan ...................................................................... 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................. 11

A. Guru .................................................................................................. 11

1. Pengertian Guru .......................................................................... 11

2. Peran dan Tanggungjawab Guru ................................................. 12

3. Status Kepegawaian Guru ........................................................... 13

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN … · vii STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS GURU HONORER SEKOLAH NEGERI DI KABUPATEN BANTUL Fitria ABSTRAK Penelitian survei

xii

a. Guru PNS .............................................................................. 14

b. Guru Honorer Sekolah Negeri .............................................. 16

B. Kesejahteraan Psikologis .................................................................. 17

1. Pengertian Kesejahteraan Psikologis .......................................... 17

2. Aspek-Aspek Ksejaheraan Psikologis ........................................ 19

3. Pengukuran Kesejahteraan Psikologis ........................................ 22

4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kesejahteraan Psikologis ... 24

a. Jenis Kelamin .................................................................. 25

b. Usia ................................................................................. 25

c. Tingkat Pendidikan ......................................................... 26

d. Status Pernikahan ............................................................ 27

C. Dinamika Kesejahteraan Psikologis Guru Honorer Sekolah Negeri 28

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 31

A. Jenis dan Desain Penelitian ............................................................... 31

B. Identifikasi Variabel Penelitian ......................................................... 31

C. Definisi Operasional Variabel ........................................................... 32

1. Variabel Independen ................................................................... 32

2. Variabel Dependen ...................................................................... 33

D. Populasi dan Sampel ......................................................................... 35

E. Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 39

F. Pertanggungjawaban Mutu Alat Pengumpul Data ............................ 41

i. Variabel Independen .................................................................. 41

ii. Variabel Dependen .................................................................... 42

1. Validitas Skala Kesejahteraan Psikologis ..................... 42

2. Seleksi Item Skala Kesejahteraan Psikologis ................ 43

3. Bentuk Final Skala Kesejahteraan Psikologis ............... 44

4. Reliabilitas Final Skala Kesejahteraan Psikologis ........ 45

5. Daya Diskriminasi Skala Kesejahteraan Psikologis ...... 46

G. Teknik Analisis Data ......................................................................... 47

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................. 48

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN … · vii STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS GURU HONORER SEKOLAH NEGERI DI KABUPATEN BANTUL Fitria ABSTRAK Penelitian survei

xiii

A. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian............................................... 48

B. Statistik Deskriptif Data Penelitian ................................................... 51

C. Analisis Data untuk Menjawab pertanyaan Penelitian ..................... 52

D. Pembahasan ....................................................................................... 55

BAB V PENUTUP ....................................................................................... 60

A. Kesimpulan ....................................................................................... 60

B. Keterbatasan Penelitian ..................................................................... 61

C. Saran ................................................................................................. 62

DAFTAR ACUAN ....................................................................................... 63

LAMPIRAN-LAMPIRAN ........................................................................... 67

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN … · vii STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS GURU HONORER SEKOLAH NEGERI DI KABUPATEN BANTUL Fitria ABSTRAK Penelitian survei

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Sebaran Guru Honorer Sekolah Negeri di Kabupaten Bantul yang

Menjadi Sampel Penelitian Berdasarkan Kecamatan, Sekolah, dan

Jenis Kelamin ................................................................................................ 37

Tabel 2. Blue Print Skala Kesejahteraan Psikologis Sebelum Uji Coba ...... 40

Tabel 3. Penskoran Skala Kesejahteraan Psikologis ..................................... 41

Tabel 4. Blue Print Skala Kesejahteraan Psikologis Setelah Seleksi Item ... 45

Tabel 5. Jadwal Pengambilan Data Penelitian .............................................. 49

Tabel 6. Data Deskriptif Variabel Independen ............................................. 51

Tabel 7. Statistik Deskriptif Kesejahteraan Psikologis ................................. 51

Tabel 8. Uji One Sample T-test Kesejahteraan Psikologis ........................... 52

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN … · vii STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS GURU HONORER SEKOLAH NEGERI DI KABUPATEN BANTUL Fitria ABSTRAK Penelitian survei

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Bagan Dinamika Kesejahteraan Psikologis Guru Honorer Sekolah

Negeri ............................................................................................................ 30

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN … · vii STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS GURU HONORER SEKOLAH NEGERI DI KABUPATEN BANTUL Fitria ABSTRAK Penelitian survei

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Skala Kesejahteraan Psikologis untuk Uji Coba ...................... 67

Lampiran 2. Skala Kesejahteraan Psikologis untuk Penelitian ..................... 81

Lampiran 3. Statistik Deskriptif Jenis Kelamin, Usia, Tingkat Pendidikan, dan

Status Pernikahan, Statistik Deskriptif Kesejahteraan Psikologis, Uji Asumsi,

Analisis Mann Whitney U, Korelasi Spearman, Kruskal-Wallis.................. 91

Lampiran 4. Bukti Surat-Surat Penelitian ..................................................... 97

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN … · vii STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS GURU HONORER SEKOLAH NEGERI DI KABUPATEN BANTUL Fitria ABSTRAK Penelitian survei

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam proses pendidikan peran guru sangatlah penting. Peranan seorang

guru di sekolah tidak hanya menerangkan, melatih, memberi ceramah, tetapi juga

mendesain materi pelajaran, memberi pekerjaan rumah bagi siswa, mengevaluasi

prestasi siswa, dan mengatur kedisiplinan. Selain itu, guru harus menyimpan

catatan pribadi muridnya, mengatur kelas, menciptakan pengalaman belajar,

berkomunikasi dengan orang tua, dan membimbing siswa (Djiwandono, 2006).

Guru berperan penting, tetapi tak sedikit yang status kepegawaiannya tak

tetap dengan penghasilan kurang layak. Status guru honorer berbeda kondisi

dengan para guru yang telah diangkat statusnya menjadi Pegawai Negeri Sipil

(PNS). Selain kenaikan gaji pokok, pemerintah juga memberikan gaji bulan ke-13

bagi PNS dan pensiunan. Pemerintah juga akan menaikkan uang makan bagi TNI/

Polri dan PNS. Untuk TNI/ Polri uang makan naik dari Rp 35.000,00 per hari

menjadi Rp 40.000,00 per hari. Sedangkan untuk PNS, uang makan dari Rp

15.000,00 menjadi Rp 20.000,00. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pun

menyatakan, selama lima tahun terakhir gaji PNS dan TNI/ Polri telah naik dari

Rp 674.000,00 menjadi Rp 1.721.000,00 (Ichwan, 2010). Bahkan PNS yang

berstatus guru misalnya, selain mendapatkan kenaikan gaji setiap tahunnya,

mereka juga mendapatkan tunjangan perbaikan kesejahteraan bagi mereka yang

sudah lolos sertifikasi.

1

12

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN … · vii STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS GURU HONORER SEKOLAH NEGERI DI KABUPATEN BANTUL Fitria ABSTRAK Penelitian survei

2

Berdasarkan data yang terdapat di Disdikpora DIY, guru tidak tetap atau

pegawai tidak tetap (GTT/ PTT) dari jenjang TK hingga SMA tahun 2011 di 5

Kabupaten/ Kota berjumlah 20.021 orang dengan rincian sebagai berikut : 4.987

guru TK, 6.963 guru SD, 3.211 guru SMP, 2.379 guru SMA dan 2.481 guru SMK.

Dari hasil wawancara yang sudah dilakukan pada 15 sekolah di salah satu

Kabupaten di DIY didapatkan hasil bahwa mayoritas guru tidak tetap (GTT) di

Kabupaten tersebut berjenis kelamin perempuan dengan status pernikahan yang

variatif.

Penghasilan guru honorer atau guru tidak tetap/ pegawai tidak tetap (GTT/

PTT) di DIY diakui kurang mencukupi. Kondisi ini terutama terjadi karena

minimnya insentif atau tunjangan yang diterima (Fanani, 2012). Rata-rata guru

honorer di Indonesia digaji Rp300.000,00 sampai Rp500.000,00 per bulan.

Bahkan, masih ada guru honorer yang bergaji Rp150.000,00 per bulan (Rusdiana

& Fahmi, 2015). Meski diberikan insentif, guru honorer seringkali dihadapkan

pada situasi yang sulit untuk memenuhi syarat memperoleh tunjangan. Salah

satunya adalah pada kuota jam mengajar yang menentukan insentif apa yang akan

diterima. Guru honorer masih menghadapi situasi memprihatinkan karena

perhatian pemerintah masih minim. Bahkan banyak kasus guru honorer khususnya

di jenjang TK dan SD yang bahkan seperti bekerja tanpa dibayar (Fanani, 2012).

Potret nyata kehidupan guru tidak tetap (GTT) dapat dilihat berdasarkan

wawancara yang dilakukan kepada beberapa guru tidak tetap (GTT) di salah satu

Kabupaten di DIY. Seorang guru honorer SMK dengan jenis kelamin perempuan

dan belum menikah, mengatakan bahwa ia terkendala dengan kurangnya gaji yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN … · vii STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS GURU HONORER SEKOLAH NEGERI DI KABUPATEN BANTUL Fitria ABSTRAK Penelitian survei

3

didapat serta banyaknya tugas yang diberikan oleh guru-guru senior (guru tetap).

Subjek mengatakan bahwa guru senior kurang berkompeten dalam membuat

laporan administrasi sekolah. Di sekolah tersebut subjek juga merangkap tugasnya

menjadi kepala bagian Tata Usaha (TU) serta bagian IT (Information and

Technology), dan dari usahanya tersebut subjek mendapat gaji Rp 800.000,00 per

bulan. Nasib ini tidak jauh berbeda dengan guru honorer di salah satu SD di salah

satu Kabupaten di DIY dengan jenis kelamin laki-laki dan belum menikah yang

juga merasa terkendala dengan minimnya gaji yang diberikan. Nasib yang lebih

memprihatinkan lagi dirasakan oleh guru lukis di salah satu SD yang lain. Saat

awal sebagai guru tidak tetap (GTT) pada tahun 2006 ia digaji Rp 150.000,00 per

bulan. Meski begitu, ia tidak patah semangat. Adanya niat untuk memajukan

pendidikan dan bermanfaat bagi orang banyak membuatnya bertahan hingga

sekarang, terlebih ia sudah menikah dan mempunyai anak. Kini ia berpenghasilan

Rp 2.000.000,00 per bulan dari hasil mengajar di 9 TK dan 3 SD.

Persoalan yang dihadapi oleh guru khususnya yang berstatus tidak tetap

ialah kurang ada perhatian dari pemerintah dalam hal ekonomi. Di sisi lain,

masalah guru honorer juga terkait dengan status sosial yang tidak jelas, dipandang

sebelah mata oleh rekan kerja yang berstatus guru tetap, kurangnya kesempatan

mengembangkan pengetahuan atau keterampilan, kurang disertakan dalam

pengambilan keputusan atau kebijakan sekolah, jauhnya harapan akan potensi

kenaikan jabatan, mudah diberhentikan dari sekolah, kurangnya tingkat dukungan

atau pertolongan dari atasan, serta adanya beban kerja yang berat (Yudha.S.,

2001). Persoalan-persoalan yang ada, terutama persoalan yang berhubungan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN … · vii STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS GURU HONORER SEKOLAH NEGERI DI KABUPATEN BANTUL Fitria ABSTRAK Penelitian survei

4

dengan perekonomian guru inilah yang memberikan dampak terhadap sisi

psikologis guru. Di satu sisi mereka dituntut memajukan pendidikan di Negara ini.

Namun disisi lain, walaupun memang bukan segala-galanya, imbalan yang

mereka terima kecil.

Meskipun demikian, hasil wawancara dengan seorang guru honorer

berjenis kelamin laki-laki dan berstatus belum menikah menunjukkan bahwa ia

merasa nyaman menjadi guru dan tidak mempermasalahkan pendapatannya.

Subjek mengatakan bahwa ia merasa bahagia menjadi guru yang membantu anak

didiknya menjadi manusia yang cerdas. Subjek tidak menjadikan penghasilan

guru honorer sebagai penghasilan pokok, karena ia mempunyai usaha lain dan

saat ini berpenghasilan Rp 1.000.000,00 per bulan. Hal serupa juga dirasakan oleh

salah satu guru TK berjenis kelamin perempuan dan sudah menikah. Dalam satu

bulan ia mendapatkan gaji Rp 150.000,00. Namun, ia tidak merasa bermasalah

dengan pendapatan yang ia dapat, karena menurutnya menjadi seorang guru

mampu meningkatkan status sosial di masyarakat. Berdasarkan uraian yang sudah

dipaparkan, kesejahteraan guru honorer jauh lebih buruk dari guru PNS. Meski

begitu, tidak semua guru honorer merasa tidak bahagia. Mengapa demikian?

Ternyata, kebahagiaan tidak selalu diartikan dengan terpenuhinya segala

kebutuhan individu. Kahneman et al (1999) menuliskan bahwa terdapat dua

macam perspektif besar dalam wellbeing atau kesejahteraan yaitu hedonis dan

eudaimonis. Pandangan hedonis yang menjadi konsep kesejahteraan subjektif

(subjective well-being) menekankan kesejahteraan sebagai adanya dampak positif

dan tidak adanya dampak negatif (Kahneman et.al., 1999). Sedangkan, pandangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN … · vii STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS GURU HONORER SEKOLAH NEGERI DI KABUPATEN BANTUL Fitria ABSTRAK Penelitian survei

5

eudaimonis yang menjadi dasar konsep kesejahteraan psikologis (psychological

well-being) menekankan pada usaha untuk menjadi unggul dengan

memaksimalkan potensi yang dimiliki (Ryan, Huta & Deci, 2008). Berdasarkan

pemahaman tersebut, guru honorer yang bersandar pada pandangan hedonis

mungkin akan merasa tidak bahagia dengan adanya gaji yang kecil. Sedangkan

guru honorer yang bersandar pada pandangan eudaimonis tidak selalu merasa

tidak bahagia meskipun gaji yang diterima kecil. Dalam penelitian ini, konsep

kesejahteraan psikologis (psychological well-being) Ryff dipilih sebagai dasar

teori karena konsep ini lebih menekankan pada pengembangan dan kesadaran diri

yang dimiliki seseorang dan tidak semata-mata berbicara mengenai pencapaian

kenikmatan seperti dalam konsep subjective well-being.

Ryff (1995) menyatakan kesejahteraan psikologis (psychological well-

being) adalah suatu kondisi seseorang yang bukan hanya bebas dari tekanan atau

masalah-masalah mental saja, tetapi kondisi seseorang yang mempunyai

kemampuan penerimaan diri (self-acceptance), pertumbuhan pribadi (personal

growth), memiliki tujuan (purpose in life), memiliki kualitas hubungan positif

dengan orang lain (positive relationship with others), kemampuan mengatur

lingkungannya secara efektif (environmental mastery), dan kemampuan untuk

menentukan tindakan sendiri (autonomy).

Ryff dan Singer (1996); (Ryff dalam Tenggara, dkk, 2008), melihat

kesejahteraan psikologis dipengaruhi oleh usia, jenis kelamin, kelas sosial, latar

belakang budaya, dan fungsi fisik. Ryff (dalam Putri dan Suryadi, 2007) juga

mengatakan bahwa individu dengan tingkat penghasilan tinggi, status menikah,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN … · vii STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS GURU HONORER SEKOLAH NEGERI DI KABUPATEN BANTUL Fitria ABSTRAK Penelitian survei

6

dan mempunyai dukungan sosial tinggi akan memiliki kesejahteraan psikologis

yang lebih tinggi.

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tergugah untuk meneliti lebih

lanjut mengenai bagaimana sebenarnya kesejahteraan psikologis guru honorer

kendati gaji yang diterima kecil.

Penelitian mengenai kesejahteraan psikologis guru honorer sebelumnya

sudah pernah dilakukan oleh Setiawan dan koleganya (2014) dari Universitas

Negeri Semarang yang meneliti mengenai “Psychological Well-Being pada Guru

Honorer Sekolah Dasar di Kecamatan Wonotunggal Kabupaten Batang”.

Penelitian lain mengenai “Psychological Well-Being pada Guru juga pernah

dilakukan oleh Sumule Ruth Priscilla dan Taganing Ni Made (2008) yang meneliti

mengenai “Psychological Well-Being pada Guru di Yayasan PESAT Nabire,

Papua”, yaitu sebuah yayasan yang terletak diwilayah pedalaman Papua.

Kedua penelitian terkait kesejahteraan psikologis guru honorer tersebut

hanya mengungkap taraf kesejahteraan psikologis (hanya berfokus mengukur

kesejahteraan psikologis berdasarkan aspek-aspek kesejahteraan psikologis). Pada

penelitian yang pertama peneliti hanya menggunakan subjek guru honorer sekolah

dasar yang tersebar di satu Kecamatan. Kemudian pada penelitian yang kedua

peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif serta menemukan faktor yang

mempengaruhi kesejahteraan psikologis terkait dengan spiritualitas, pengalaman

masa lalu, dan dukungan sosial.

Selain kedua penelitian yang sudah dilakukan, banyak penelitian tentang

psychological well-being yang dikaitkan dengan religiusitas seperti koping

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN … · vii STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS GURU HONORER SEKOLAH NEGERI DI KABUPATEN BANTUL Fitria ABSTRAK Penelitian survei

7

religius dan kebahagiaan psikologis pada lanjut usia (Rachmawati, F., Nashori, F),

hubungan religiusitas dengan kesejahteraan psikologis pada lanjut usia (Rajawane,

I., Chairani, L).

Kemudian dari segi subjek, banyak penelitian tentang psychological well-

being yang mengambil subjek lansia seperti gambaran kesejahteraan psikologis

selebriti menjelang lanjut usia: studi pada penyanyi wanita era 60-an (Putri, A.,

Suryadi, D), studi mengenai kesejahteraan psikologis lansia di Balai Perlindungan

Sosial Tresna Werdha (BPSTW) Ciparay Bandung (Nurlailiwangi, E., Coralia, F.,

Verawati), koping religius dan kebahagiaan psikologis pada lanjut usia

(Rachmawati, F., Nashori, F), hubungan religiusitas dengan kesejahteraan

psikologis pada lanjut usia (Rajawane. I., Chairani, L). Hasil dari penelitian-

penelitian tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif antara

religiusitas dengan kesejahteraan psikologis pada subjek lansia.

Meskipun sudah ada penelitian sebelumnya yang menggambarkan

mengenai kesejahteraan psikologis guru honorer, akan tetapi penelitian

sebelumnya hanya mengungkap taraf kesejahteraan psikologis dengan hanya

menggunakan subjek guru honorer pada jenjang SD yang tersebar di satu

Kecamatan. Selain itu banyak penelitian kesejahteraan psikologis yang dikaitkan

dengan religiusitas dan menggunakan subjek lansia.

Oleh karena itu, penelitian ini menjadi penting karena penelitian yang

sudah ada sebatas mengungkap taraf kesejahteraan psikologis guru honorer

dengan menggunakan cakupan subjek yang lebih kecil, serta banyak penelitian

yang mengaitkan kesejahteraan psikologis dan religiusitas dengan menggunakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN … · vii STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS GURU HONORER SEKOLAH NEGERI DI KABUPATEN BANTUL Fitria ABSTRAK Penelitian survei

8

subjek lansia. Sedangkan, penelitian ini ditujukan pada guru honorer sekolah

negeri dengan melihat kondisi psychological well-being yang beragam yang

terutama dipengaruhi oleh aneka faktor demografis (jenis kelamin, usia, tingkat

pendidikan, dan status pernikahan). Penelitian ini secara khusus lebih

mengeksplorasi faktor-faktor demografis yang mempengaruhi kesejahteraan

psikologis guru honorer sekolah negeri pada semua jenjang sekolah (SD, SMP,

SMA/K) yang tersebar di beberapa Kecamatan di Kabupaten Bantul. Peneliti

memilih lokasi atau subjek penelitian di Kabupaten Bantul dikarenakan dekat

dengan tempat tinggal peneliti, sehingga peneliti cukup tahu akan lokasi sekolah

yang menjadi sampel penelitian. Selain itu, di Kabupaten Bantul terdapat banyak

guru dengan status honorer yang mengajar pada jenjang SD, SMP, maupun SMA/

SMK. Maka penelitian ini akan menyumbang atau lebih melihat pada

psychological well-being dilihat berdasarkan perbedaan aneka faktor demografis

guru honorer sekolah negeri di Kabupaten Bantul meliputi jenis kelamin, usia,

tingkat pendidikan, dan status pernikahan.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah, maka yang ingin diketahui

dari penelitian ini adalah:

1. Bagaimana tingkat kesejahteraan psikologis guru honorer sekolah negeri

di Kabupaten Bantul?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN … · vii STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS GURU HONORER SEKOLAH NEGERI DI KABUPATEN BANTUL Fitria ABSTRAK Penelitian survei

9

2. Bagaimana perbedaan tingkat kesejahteraan psikologis antara guru honorer

sekolah negeri di Kabupaten Bantul yang berjenis kelamin laki-laki dan

perempuan?

3. Bagaimana hubungan antara kesejahteraan psikologis guru honorer

sekolah negeri di Kabupaten Bantul dengan usia?

4. Bagaimana hubungan antara kesejahteraan psikologis guru honorer

sekolah negeri di Kabupaten Bantul dengan tingkat pendidikan?

5. Bagaimana perbedaan tingkat kesejahteraan psikologis guru honorer

sekolah negeri di Kabupaten Bantul dilihat berdasarkan status pernikahan

(belum menikah, menikah tanpa anak, menikah dengan memiliki 1 anak,

menikah dengan memiliki 2 anak, serta menikah dengan memiliki lebih

dari 2 anak)?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kesejahteraan

psikologis guru honorer sekolah negeri di Kabupaten Bantul, dengan

mempertimbangkan perbedaan dalam hal sejumlah faktor demografis diantara

mereka, meliputi jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, dan status pernikahan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN … · vii STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS GURU HONORER SEKOLAH NEGERI DI KABUPATEN BANTUL Fitria ABSTRAK Penelitian survei

10

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai sumber informasi, bahan referensi,

pengembangan ilmu pengetahuan khususnya psikologi pendidikan, klinis,

maupun kesehatan mental serta menjadi dasar bagi penelitian yang terkait

dengan kesejahteraan psikologis guru honorer sekolah negeri.

2. Manfaat Praktis

Bagi pemerintah, yakni mempertimbangkan kesejahteraan yang mengacu pada

perasaan adil terhadap kesesuaian imbalan yang diterima atas kinerja yang

dilakukan.

3. Manfaat Kebijakan

Perlu ditinjau ulang tentang kebijakan yang mengatur tentang masa kerja dan

sistem pengangkatan pegawai tetap, seperti halnya yang berlaku di dalam

peraturan menteri tenaga kerja (Permenaker) No.2/ tahun 1993, yang membahas

mengenai kejelasan status tenaga kerja kontrak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN … · vii STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS GURU HONORER SEKOLAH NEGERI DI KABUPATEN BANTUL Fitria ABSTRAK Penelitian survei

11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Di bab ini peneliti akan menguraikan seluk-beluk guru di sekolah negeri

meliputi pengertian, peran dan tanggungjawab, status kepegawaian beserta

jaminan kesejahteraannya, serta seluk-beluk kesejahteraan psikologis meliputi

pengertian, aspek-aspek, pengukuran, dan faktor-faktor yang mungkin

mempengaruhinya. Bab ini akan ditutup dengan kerangka konseptual berisi uraian

tentang kemungkinan perbedaan status kepegawaian dan sejumlah faktor

demografis guru berpengaruh dengan perbedaan taraf kesejahteraan psikologis

para guru.

A. Guru

Sistem pendidikan kita mengenal pembedaan sekolah negeri dan sekolah

swasta. Penelitian ini akan fokus pada guru sekolah negeri.

1. Pengertian Guru

Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,

mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi

peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal (TK),

pendidikan dasar (SD), pendidikan menengah pertama (SMP), dan pendidikan

menengah atas/ kejuruan (SMA/ SMK) (Undang-Undang Nomor 14 tahun 2005

pasal 1; Sukmadinata, Syaodih, 2009).

Guru adalah pendidik yang menjadi tokoh panutan dan identifikasi bagi

para peserta didik dan lingkungannya yang rela menyumbangkan sebagian besar

11

122

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN … · vii STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS GURU HONORER SEKOLAH NEGERI DI KABUPATEN BANTUL Fitria ABSTRAK Penelitian survei

12

waktunya untuk berbagi ilmu kepada semua anak didiknya bahkan kepada seluruh

lapisan masyarakat (Mulyasa, 2007; Rimang, 2011).

2. Peran dan Tanggungjawab Guru

Peranan seorang guru sebagai profesi meliputi mendidik, mengajar,

membimbing, dan melatih. Sebagai pendidik guru diharapkan mampu

mengembangkan potensi dan kepribadian peserta didik, memberikan keteladanan,

serta menciptakan suasana pendidikan yang kondusif. Sebagai pengajar guru

berperan untuk merencanakan dan melaksanakan pembelajaran yang mendidik

serta menilai proses dan hasil pembelajaran. Peran guru sebagai pembimbing

berarti mendorong berkembangnya perilaku positif dalam pembelajaran dan

membimbing peserta didik memecahkan masalah dalam pembelajaran. Kemudian

peranan guru sebagai pelatih adalah melatih keterampilan yang diperlukan dalam

pembelajaran serta membiasakan peserta didik berperilaku positif dalam

pembelajaran (Ditjen Dikti P2TK, 2004).

Peran seorang guru tersebut juga disesuaikan dengan jenjang sekolah (SD,

SMP, SMA/ SMK). Pada jenjang SD dimana sebagian besar anak SD masih

dalam tahap perkembangan operasional konkrit, maka pengajaran guru kelas di

SD harus sekonkret mungkin dan benar-benar dialami. Misalnya pelajaran ilmu

sosial, sebaiknya meliputi karya wisata, mengundang ahli, bermain peran, dan

berdiskusi. Pada jenjang sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas

atau kejuruan (SMP dan SMA/ SMK) dimana siswa sudah berada pada usia

remaja, guru kelas maupun guru bidang studi berperan dalam mendorong

perkembangan kognitif dengan membantu remaja yang sedang belajar berpikir

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN … · vii STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS GURU HONORER SEKOLAH NEGERI DI KABUPATEN BANTUL Fitria ABSTRAK Penelitian survei

13

abstrak untuk mengembangkan penemuan baru dan memperkaya kemampuan

intelektualnya. Kemudian dalam mendorong perkembangan sosioemosional

siswa, guru dapat membantu siswa menjadi sadar akan diri mereka sendiri dan

mendorong mengembangkan sifat, perasaan, dan motivasi (Djiwandono, 2006).

Pada penelitian ini akan berfokus pada guru di semua jenjang sekolah (SD, SMP,

SMA/ SMK).

Tanggungjawab yang harus dimiliki oleh semua guru yaitu mampu

menghayati perilaku dan etika yang sesuai dengan moral Pancasila dan

mengamalkannya dalam pergaulan hidup sehari-hari. Seorang guru di sekolah

harus menguasai cara belajar-mengajar yang efektif, mampu mengembangkan

kurikulum, silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran, melaksanakan

pembelajaran yang efektif, menjadi model bagi peserta didik, memberikan

nasehat, melaksanakan evaluasi hasil belajar, dan mengembangkan peserta didik.

Seorang guru di masyarakat harus turut serta mensukseskan pembangunan, harus

kompeten dalam membimbing, mengabdi dan melayani masyarakat. Dalam

bidang keilmuan, seorang guru harus turut serta memajukan ilmu, terutama yang

menjadi spesifikasinya, dengan melaksanakan penelitian dan pengembangan

(Mulyasa, 2007). Dengan demikian, peran dan tanggungjawab seorang guru

kiranya cukup berat.

3. Status Kepegawaian Guru

Status kepegawaian pada sistem pendidikan kita digolongkan menjadi

beberapa golongan, namun peneliti hanya fokus pada guru-guru honorer Non

APBN/APBD yang berada di sekolah negeri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN … · vii STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS GURU HONORER SEKOLAH NEGERI DI KABUPATEN BANTUL Fitria ABSTRAK Penelitian survei

14

Pada dasarnya pemerintah menggolongkan guru menjadi beberapa

golongan, yaitu Guru PNS, Guru Tetap, Guru Honorer APBN/APBD, Guru

Honorer Non APBN/APBD. Guru PNS (Pegawai Negeri Sipil) adalah guru yang

telah memenuhi syarat, diangkat menjadi PNS oleh pejabat yang berwenang, dan

diserahi tugas serta digaji berdasarkan pada peraturan perundang-undangan yang

berlaku (Undang-Undang Nomor 43 tahun 1999). Disisi lain, pengertian guru

tetap menurut Undang-Undang tentang Guru tahun 2005 adalah guru tetap yang

diangkat oleh BHP atau badan hukum lainnya yang menyelenggarakan satuan

pendidikan berdasarkan perjanjian kerja. Kemudian untuk istilah guru honorer

dibedakan menjadi dua yaitu guru honorer APBN/APBD yang diangkat melalui

SK dan ketetapan gaji langsung dari Menteri terkait melalui dana APBN.

Sedangkan guru honorer Non APBN/APBD yaitu pegawai tidak tetap yang

bekerja dan mengabdikan hidupnya menjadi aparatur pemerintah yang

pembiayaan gajinya tidak didanai oleh APBN/APBD tetapi dibayar berdasarkan

keikhlasan para pegawai negeri yang dibantunya ataupun dana operasional

instansi tersebut yang besar pembayarannya tidak menentu dan relatif lebih kecil

dari standar upah minimum baik regional ataupun Kabupaten/ Kota (Padmawati,

2010).

a. Guru PNS

Undang-Undang Nomor 43 tahun 1999, pasal 1 berbunyi “Pegawai negeri

adalah setiap warga negara Republik Indonesia yang telah memenuhi syarat yang

ditentukan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku, di angkat oleh

pejabat yang berwenang dan diserahi tugas dalam suatu jabatan negeri atau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN … · vii STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS GURU HONORER SEKOLAH NEGERI DI KABUPATEN BANTUL Fitria ABSTRAK Penelitian survei

15

diserahi tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan perundang-

undangan yang berlaku”. Berdasarkan pasal 1 Undang-Undang Nomor 43 tahun

1999 tersebut, guru PNS (Pegawai Negeri Sipil) adalah guru yang telah memenuhi

syarat, diangkat menjadi PNS oleh pejabat yang berwenang, dan diserahi tugas

serta digaji berdasarkan pada Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku.

Menurut Undang-Undang Nomor 14 Pasal 14 Ayat 1 Tahun 2005 tentang

Guru dan Dosen, guru PNS berhak memperoleh penghasilan (gaji pokok,

tunjangan yang melekat pada gaji, tunjangan profesi setara dengan satu kali gaji

pokok bagi guru yang telah memiliki sertifikat pendidik) dan jaminan

kesejahteraan sosial yang pantas dan memadai. Di Indonesia penghasilan guru

PNS dapat digambarkan dengan rincian sebagai berikut: guru PNS golongan III/a

(S-1 dan S-1+profesi) memperoleh gaji pokok mulai Rp 2.456.700 per bulan,

tunjangan jabatan umum sebesar Rp 180.000- Rp 185.000, tunjangan jabatan

fungsional sebesar Rp 286.000- Rp 725.000, tunjangan pangan Rp 8.047 per kg

beras, tunjangan profesi guru sebesar satu kali gaji pokok, tunjangan keluarga,

tunjangan pajak (keringanan pajak), serta tunjangan kesejahteraan daerah

(tergantung daerah). Dengan demikian penghasilan total per bulan seorang guru

PNS golongan III/a belum menikah berkisar sebesar Rp 3.000.000- Rp 3.500.000,

bahkan jika sudah bersertifikat pendidik maka besarnya berkisar Rp 5.500.000-

Rp 6.000.000 (“Guru, Agen Perubahan”, 2015). Guru PNS juga mendapatkan

jaminan kesehatan (BPJS). Selain itu, bagi yang sudah pensiun berhak

mendapatkan uang pensiun yang pelaksanaannya diatur oleh Undang-Undang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN … · vii STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS GURU HONORER SEKOLAH NEGERI DI KABUPATEN BANTUL Fitria ABSTRAK Penelitian survei

16

(Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999, pasal 32). Dengan demikian, jaminan

kesejahteraan guru PNS kiranya layak.

b. Guru Honorer Sekolah Negeri

Guru honorer sekolah negeri adalah guru yang belum berstatus tetap,

mengajar di sekolah negeri, mengabdi atas kehendak sendiri yang dilegalisasi

dengan surat keputusan dari kepala sekolah, tidak memiliki tunjangan dan hak

untuk diangkat menjadi kepala sekolah atau wakil kepala sekolah, masa kerjanya

tidak menentu, serta menerima honorarium atau gaji berdasarkan pada kuota jam

mengajar atau berdasar pada kemampuan sekolah tempat mereka mengajar. Selain

itu, terdapat berbagai pertimbangan terkait gaji bagi guru honorer yang menjadi

wali kelas, pembina ekstra kurikuler, tim IT (Information and Technology)

sekolah, dan jabatan lainnya dalam koridor pendidikan (Djamarah, dalam

Supradewi, R., & Rohmatun; Mansyurpribadi, 2009; Mulyasa, 2006; Suciptoardi,

2010).

Berdasarkan data di lapangan, guru honorer SD pada sekolah negeri di

salah satu Kabupaten di DIY memiliki rata-rata tugas mengajar selama 4-6 jam

per hari dengan gaji Rp 10.000,00 per hari. Di beberapa SD yang lain, gaji guru

honorer berasal dari 20% dana BOS yang kemudian dibagi rata untuk guru

honorer yang ada di sekolah tersebut (Rp 250.000,00 per bulan untuk masing-

masing guru). Sehingga pendapatan guru honorer SD pada sekolah negeri berkisar

sebesar Rp 250.000,00 per bulan. Sementara itu untuk guru honorer sekolah

negeri pada tingkat menengah pertama dan menengah atas atau kejuruan memiliki

kuota mengajar sekitar 6-12 jam, serta digaji antara Rp 30.000,00- Rp 40.000,00

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN … · vii STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS GURU HONORER SEKOLAH NEGERI DI KABUPATEN BANTUL Fitria ABSTRAK Penelitian survei

17

per jam. Sehingga pendapatan rata-rata guru honorer sekolah negeri pada tingkat

menengah pertama dan menengah atas atau kejuruan berkisar sebesar Rp

180.000,00- Rp 480.000,00 per bulan. Selain mendapatkan gaji yang didasarkan

pada kuota jam mengajar ataupun berdasar pada kemampuan sekolah, guru

honorer sekolah negeri tidak mendapatkan tambahan tunjangan kesejahteraan

seperti guru PNS.

Dengan demikian, ada perbedaan mencolok atau kontras antara guru PNS

dan guru honorer sekolah negeri dalam hal kesejahteraan finansial. Dalam hal ini

guru honorer sekolah negeri kalah secara ekonomi dibandingkan guru PNS.

Meskipun jaminan kesejahteraan guru honorer jauh lebih rendah, masih ada guru

honorer yang mengaku sejahtera. Fenomena tersebut menimbulkan suatu

pertanyaan mengenai apakah yang sebenarnya dimaksud dengan kesejahteraan.

B. Kesejahteraan Psikologis

1. Pengertian Kesejahteraan Psikologis

Kesejahteraan merupakan suatu keadaan subjektif yang baik, termasuk

kebahagiaan, self-esteem, dan kepuasan dalam hidup (Corsini, dalam Iriani, F., &

Ninawati, 2005). Kahneman et.al (1999) menuliskan bahwa terdapat 2 perspektif

besar dalam kesejahteraan yaitu perspektif hedonis dan eudaimonis.

Pandangan hedonis mendefinisikan kesejahteraan sebagai adanya dampak

positif dan tidak adanya dampak negatif (Kahneman et.al., 1999). Dalam

psikologi, perspektif hedonis menjadi dasar bagi konsep kesejahteraan subjektif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN … · vii STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS GURU HONORER SEKOLAH NEGERI DI KABUPATEN BANTUL Fitria ABSTRAK Penelitian survei

18

(subjective well-being) yang dalam pengukurannya mencakup dua elemen yaitu

afektif (keberadaan afek positif dan ketidakberadaan afek negatif) dan kognitif

(kepuasan hidup secara global) (Lucas, Diener & Suh, dalam Carmelo, dkk,

2009). Kesejahteraan subjektif ini memiliki tujuan untuk mengejar kebahagiaan

dan kesenangan.

Sedangkan, pandangan eudaimonis tentang kesejahteraan menekankan

pada usaha untuk menjadi unggul dengan memaksimalkan potensi yang dimiliki

(Ryan, Huta & Deci, 2008). Perspektif eudaimonis menjadi dasar konsep

kesejahteraan psikologis (psychological well-being).

Penelitian ini akan fokus pada kesejahteraan psikologis (psychological

well-being) sebagaimana dirumuskan oleh Ryff (1989) sebagai konstruk atau

variabel pokok. Ryff (1998, 1995) mendefinisikan kesejahteraan merupakan

pengembangan dari potensi yang sesungguhnya ada pada diri seseorang. Dalam

hal ini, kebahagiaan atau kesejahteraan psikologis (psychological well-being)

bukanlah tujuan utama yang ingin dicapai seseorang, akan tetapi merupakan hasil

atas kehidupan yang baik dengan mengembangkan potensi yang ada (Ryff &

Keyes, 1995; Ryff & Singer, 1998). Kesejahteraan psikologis adalah gabungan

dari teori Maslow tentang aktualisasi diri (self actualization), teori Rogers tentang

orang yang berfungsi secara penuh (fully functioning person), teori Allport tentang

konsep kedewasaan (maturity), teori Jung tentang individuasi (individuation),

teori Jahoda tentang kesehatan mental, dan teori Erikson tentang tugas

perkembangan (Ryff dikutip oleh Sugianto, 2000; Ryff & Keyes, 1995).

Pengertian kesejahteraan psikologis yang didasarkan pada konsep-konsep tersebut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN … · vii STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS GURU HONORER SEKOLAH NEGERI DI KABUPATEN BANTUL Fitria ABSTRAK Penelitian survei

19

bukanlah sekedar bebas dari sakit tapi kondisi dimana individu mampu

merealisasikan potensi dirinya secara berkesinambungan, mampu menerima diri

apa adanya, mampu menjalin hubungan yang hangat dengan orang lain, memiliki

kemandirian, memiliki arti hidup, serta mampu mengontrol lingkungan (Ryff &

Singer, dalam Tenggara, dkk, 2008).

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pada intinya

kesejahteraan psikologis adalah bagaimana seseorang menjalani kehidupannya

secara berkualitas dengan mengembangkan potensi yang dimiliki dan memiliki

penilaian positif terhadap segala kejadian-kejadian yang terjadi dalam hidupnya.

Kesejahteraan psikologis yang dimiliki individu berkaitan erat dengan bagaimana

cara individu menerima diri, berhubungan dengan orang lain, menguasai

lingkungan, memiliki tujuan dalam hidup, pertumbuhan pribadi, serta otonomi.

2. Aspek-Aspek Kesejahteraan Psikologis

Aspek-aspek kesejahteraan psikologis mengacu pada teori Ryff (dalam

Tenggara, dkk, 2008) meliputi 6 aspek, yaitu :

a. Penerimaan Diri (Self-Acceptance)

Penerimaan diri (self-acceptance) merupakan sikap positif terhadap diri

sendiri dan merupakan ciri penting dari kesejahteraan psikologis. Penerimaan diri

merupakan inti dari kondisi well-being yang dicirikan dengan aktualisasi dan

dapat berfungsi secara optimal, kedewasaan serta penerimaan terhadap diri dan

kehidupan yang sudah dilewatinya. Individu yang memiliki skor tinggi pada aspek

ini menunjukkan adanya sikap positif terhadap diri sendiri, mengakui dan

menerima berbagai aspek diri termasuk kualitas baik dan buruk, dan merasa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN … · vii STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS GURU HONORER SEKOLAH NEGERI DI KABUPATEN BANTUL Fitria ABSTRAK Penelitian survei

20

positif tentang kehidupan yang telah dijalani. Skor rendah menunjukkan individu

merasa tidak puas dengan dirinya, merasa kecewa terhadap kehidupan yang

dijalani, mengalami kesukaran karena sejumlah kualitas pribadi dan ingin menjadi

orang yang berbeda dari dirinya saat ini.

b. Hubungan Positif dengan Orang Lain (Positive Relations with Others)

Hubungan positif dengan orang lain (positive relations with others) dapat

dioperasionalkan ke dalam tinggi rendahnya kemampuan seseorang dalam

membina kehangatan dan hubungan saling percaya dengan orang lain, mempunyai

empati yang kuat, mampu mencintai secara mendalam dan bersahabat. Skor tinggi

menunjukkan bahwa individu mempunyai hubungan yang hangat, memuaskan

dan saling percaya dengan orang lain, memperhatikan kesejahteraan orang lain,

mampu melakukan empati yang kuat, afeksi, dan hubungan yang bersifat timbal

balik. Skor rendah menunjukkan bahwa individu hanya mempunyai sedikit

hubungan yang dekat dan saling percaya dengan orang lain, kurang terbuka dan

kurang memperhatikan orang lain, merasa terasing, dan frustrasi dalam hubungan

interpersonal, tidak bersedia menyesuaikan diri untuk mempertahankan suatu

hubungan yang penting dengan orang lain.

c. Otonomi (Autonomy)

Otonomi menekankan pada kemampuan individu untuk mengarahkan diri

sendiri, kemandirian, dan kemampuan mengatur tingkah laku. Individu dengan

skor tinggi menunjukkan kemampuan mengarahkan diri dan mandiri, mampu

menghadapi tekanan sosial, mengatur tingkah laku sendiri dan mengevaluasi diri

dengan standar pribadi. Sedangkan skor rendah menunjukkan bahwa individu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN … · vii STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS GURU HONORER SEKOLAH NEGERI DI KABUPATEN BANTUL Fitria ABSTRAK Penelitian survei

21

bergantung pada penilaian orang lain dalam membuat keputusan, serta

menyesuaikan diri terhadap tekanan sosial dalam berpikir dan bertingkah laku.

d. Penguasaan Lingkungan (Environmental Mastery)

Penguasaan lingkungan adalah kemampuan menciptakan lingkungan yang

sesuai dengan kondisi fisiknya. Kemampuan ini dipengaruhi oleh kedewasaan

seseorang khususnya kemampuan seseorang untuk memanipulasi dan mengontrol

lingkungan yang kompleks melalui aktivitas mental dan fisik. Dalam aspek

penguasaan lingkungan, skor tinggi menunjukkan kemampuan mengatur

lingkungan, mengontrol berbagai kegiatan eksternal yang kompleks,

menggunakan kesempatan-kesempatan yang ada secara efektif, mampu memilih

atau menciptakan konteks yang sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan dan nilai-

nilai pribadi. Sedangkan skor rendah menunjukkan bahwa individu mengalami

kesulitan dalam mengatur aktivitas sehari-hari, merasa tidak mampu mengubah

atau meningkatkan konteks di sekitar, tidak waspada akan kesempatan-

kesempatan yang ada di lingkungan, dan kurang mempunyai kontrol terhadap

dunia luar.

e. Tujuan Hidup (Purpose in Life)

Tujuan hidup dapat dioperasionalkan dalam tinggi rendahnya pemahaman

individu akan tujuan dan arah hidupnya. Skor tinggi menunjukkan individu yang

mempunyai tujuan dan arah hidup, merasakan adanya arti dalam hidup dimasa

kini dan masa lampau. Sedangkan skor rendah menunjukkan bahwa individu

kurang mempunyai arti hidup, tujuan, arah hidup, memiliki cita-cita yang tidak

jelas, serta tidak melihat adanya tujuan dari kehidupan masa lampau.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN … · vii STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS GURU HONORER SEKOLAH NEGERI DI KABUPATEN BANTUL Fitria ABSTRAK Penelitian survei

22

f. Pertumbuhan Pribadi (Personal Growth)

Pertumbuhan pribadi dapat dioperasionalkan dalam tinggi rendahnya

kemampuan seseorang untuk mengembangkan potensi diri secara berkelanjutan

dan lebih menekankan pada cara memandang diri dan merealisasikan potensi

dalam diri. Skor tinggi menunjukkan bahwa individu merasakan adanya

pengembangan potensi diri yang berkelanjutan, terbuka terhadap pengalaman

baru, menyadari potensi diri, dan dapat melihat kemajuan diri dari waktu ke

waktu. Sedangkan skor rendah menunjukkan individu tidak merasakan adanya

kemajuan dan pengembangan potensi diri dari waktu ke waktu, merasa jenuh dan

tidak tertarik dengan kehidupan, serta merasa tidak mampu untuk

mengembangkan sikap atau tingkah laku baru.

Dalam penelitian ini, dimensionalitas alat ukur tidak diperiksa secara

empiris.

3. Pengukuran Kesejahteraan Psikologis

Ryff (1989) mengelaborasi konsep psychological well-being sebagai

konstruk psikologis yang tersusun atas 6 aspek yaitu penerimaan diri (self-

acceptance), hubungan positif dengan orang lain (positive relations with others),

otonomi (autonomy), penguasaan lingkungan (environmental mastery), tujuan

hidup (purpose in life), serta pertumbuhan pribadi (personal growth). Konstruk

psychological well-being dengan 6 aspek tersebut kemudian disusun menjadi

enam sub skala yang menyusun psychological well-being scale (PWBS). PWBS

merupakan skala multidimensional dengan dimensi yang saling berkorelasi

sehingga dalam penggunaannya tidak terpisah-pisah antar aspeknya, tetapi sebagai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN … · vii STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS GURU HONORER SEKOLAH NEGERI DI KABUPATEN BANTUL Fitria ABSTRAK Penelitian survei

23

6 aspek yang saling berkaitan (Ryff & Keyes 1995). Dalam penggunaannya,

PWBS dapat diterapkan pada orang dewasa dari segala usia baik laki-laki maupun

perempuan (Ryff, 1989).

Sebelum kemunculan PWBS, banyak jenis-jenis inventori kepribadian

yang mengukur kesejahteraan psikologis, seperti Affect Balance Scale (ABS), The

Life Satisfaction Index (LSI), The Self Esteem Scale (SE), The Revised

Philadelphia Geriatric Center Moral Scale (MS), Locus of Control Scale (LEVP,

LEVI, LEVC), serta The Self-Rating Depression Scale (SDS). Akan tetapi,

beberapa skala psikologis tersebut tidak menggambarkan kebahagiaan seperti

yang dimaksud oleh perspektif eudaimonia.

PWBS merupakan jenis inventori kepribadian dengan instrumen berupa

self-report items atau item pelaporan-diri. Subjek dituntut melaporkan atau

mengungkapkan keadaan dirinya, dan harus memberikan jawaban sejujur

mungkin dengan cara menuliskan pada lembar kerja atau lembar jawab.

Berdasarkan format item dan bentuk skala, PWBS merupakan suatu skala Likert

dengan format item berupa pernyataan atau kalimat yang dilengkapi dengan skala

penilaian yang berisi enam pilihan jawaban. Enam pilihan jawaban tersebut terdiri

dari STS (Sangat Tidak Setuju), TS (Tidak Setuju), ATS (Agak Tidak Setuju), AS

(Agak Setuju), S (Setuju), dan SS (Sangat Setuju). Keenam pilihan jawaban

tersebut memiliki penilaian yang berbeda pada dua tipe item yakni favorable dan

unfavorable. Pada item favorable, STS bernilai 1, TS bernilai 2, ATS bernilai 3,

AS bernilai 4, S bernilai 5, dan SS bernilai 6. Sedangkan pada item unfavorable,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN … · vii STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS GURU HONORER SEKOLAH NEGERI DI KABUPATEN BANTUL Fitria ABSTRAK Penelitian survei

24

berlaku sebaliknya dimana STS bernilai 6, TS bernilai 5, ATS bernilai 4, AS

bernilai 3, S bernilai 2, dan SS bernilai 1 (Ryff, 1989; Ryff & Keyes 1995).

Setelah didapatkan skor dari masing-masing item, PWBS kemudian

diinterpretasikan dengan cara melihat skot total PWBS. Skor total PWBS

kemudian dibagi dalam enam sub skala tersebut. Akan tetapi PWBS tidak

memiliki norma yang baku mengenai tinggi rendahnya skor yang didapatkan

subjek, sehingga PWBS menggunakan analisis distribusi data yang dimiliki

sebagai patokan apakah skor yang didapatkan subjek tinggi ataukah rendah.

Penggunaan distribusi dapat menggunakan dua cara yakni menggunakan kuartil

maupun menggunakan standar deviasi.

Pada awalnya PWBS terdiri dari 120 item dengan 20 item pada tiap

aspeknya (Ryff, 1989). Kemudian PWBS memiliki 3 versi alternatif lain yaitu 84

item dengan 14 item per aspek, 54 item dengan 9 item per aspek, dan 18 item

dengan 3 item per aspek (Ryff, 2013; Ryff & Keyes 1995). PWBS memiliki

kualitas psikometrik yang baik, khususnya dalam versi 84 item dengan 14 item

per aspek. Hal tersebut terlihat dari nilai reliabilitasnya, yakni 0,91 pada

penerimaan diri (self-acceptance), 0,88 pada hubungan positif dengan orang lain

(positive relations with others), 0,83 pada otonomi (autonomy), 0,86 pada

penguasaan lingkungan (environmental mastery), 0,88 pada tujuan hidup (purpose

in life), dan 0,85 pada pertumbuhan pribadi (personal growth).

4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesejahteraan Psikologis

Taraf kesejahteraan psikologis dipengaruhi oleh banyak faktor, namun

peneliti hanya fokus pada faktor-faktor demografis karena tujuan dari penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN … · vii STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS GURU HONORER SEKOLAH NEGERI DI KABUPATEN BANTUL Fitria ABSTRAK Penelitian survei

25

ini adalah untuk melihat tingkat kesejahteraan psikologis guru honorer sekolah

negeri dengan mempertimbangkan perbedaaan dalam hal sejumlah faktor

demografis, meliputi:

a. Jenis kelamin

Jenis kelamin (dalam bahasa inggris : sex) adalah perbedaan biologis dan

fisiologis antara pria dan wanita dengan perbedaan yang menyolok pada

perbedaan anatomi tentang sistem reproduksi dari pria dan wanita (Dayakishi &

Yuniardi, dalam Damayanti & Harti, 2013).

Ryff dan Singer (dalam Tenggara, dkk, 2008), mengungkap bahwa jenis

kelamin berpengaruh terhadap adanya perbedaan tingkat kesejahteraan

psikologis. Faktor ini menunjukkan perbedaan yang signifikan pada aspek

hubungan positif dengan orang lain dan dimensi pertumbuhan pribadi. Dari

keseluruhan perbandingan usia (usia 25-39; usia 40-59; usia 60-74), wanita

menunjukkan angka kesejahteraan psikologis yang lebih tinggi daripada pria.

Sementara keempat aspek kesejahteraan psikologis lainnya tidak menunjukkan

perbedaan yang signifikan (Ryff; Ryff & Singer, dalam Tenggara, dkk, 2008).

Pada dasarnya jenis kelamin dibagi menjadi 2 (laki-laki dan perempuan).

Dalam penelitian ini jenis kelamin didapatkan dari pengakuan masing-masing

subjek. Jenis kelamin laki-laki diberi angka 1 dan jenis kelamin perempuan

diberi angka 2.

b. Usia

Ryff dan Singer (dalam Tenggara, dkk, 2008) menemukan bahwa

kesejahteraan psikologis dipengaruhi oleh faktor usia. Berdasarkan data yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN … · vii STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS GURU HONORER SEKOLAH NEGERI DI KABUPATEN BANTUL Fitria ABSTRAK Penelitian survei

26

didapatkan dari penelitian yang dilakukan oleh (Ryff; Ryff & Singer, dalam

Tenggara, dkk, 2008), penguasaan lingkungan dan otonomi menunjukkan

peningkatan seiring dengan pertambahan usia (usia 25-39; usia 40-59; usia 60-

74). Sedangkan tujuan hidup dan pertumbuhan pribadi secara jelas menunjukkan

penurunan seiring dengan bertambahnya usia. Selain itu, aspek penerimaan diri,

hubungan yang positif dengan orang lain secara signifikan bervariasi berdasarkan

usia.

Dalam penelitian ini usia dianalisis beradasarkan usia masing-masing

subjek yang tertulis pada kolom identitas diri yang sudah tersedia pada skala.

c. Tingkat pendidikan

Tingkat pendidikan adalah lamanya tahun yang diikuti dalam pendidikan

formal, baik dari sekolah negeri, swasta, maupun sekolah keagamaan yang

sederajat (Pradono, J dan Sulistyowati, 2014).

Menurut Ryff dan Singer (dalam Tenggara, dkk, 2008) tingkat

pendidikan juga merupakan faktor yang mempengaruhi kesejahteraan psikologis.

Hasil penelitian Wisconsin Longitudinal Study (WLS) pada tahun 1957

menunjukkan bahwa tingkat kesejahteraan psikologis meningkat seiring dengan

meningkatnya tingkat pendidikan seseorang (Ryff dan Singer, dalam Tenggara,

dkk, 2008). Tingginya tingkat pendidikan seseorang menunjukkan bahwa

individu memiliki faktor pengaman (misalnya: uang, ilmu, dan keahlian) dalam

menghadapi masalah, tekanan dan tantangan.

Dalam penelitian ini, tingkat pendidikan dihitung dengan jumlah tahun

normatif dalam menempuh pendidikan sekolah. Misalnya SD (6 tahun), SMP (9

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN … · vii STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS GURU HONORER SEKOLAH NEGERI DI KABUPATEN BANTUL Fitria ABSTRAK Penelitian survei

27

tahun), SMA (12 tahun), D1 (13 tahun), D2 (14 tahun), D3 (15 tahun), S1 (16

tahun), S2 (18 tahun).

d. Status pernikahan

Menurut Pasal 1 Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 tentang perkawinan

dikatakan pekawinan ialah ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang

wanita sebagai suami istri, dengan tujuan utama untuk membentuk rumah tangga

(keluarga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.

Status pernikahan menjadi salah satu faktor yang berpengaruh besar bagi

kesejahteraan psikologis (Ryff, 2013). Status pernikahan menjadi prediktor yang

baik terhadap penerimaan diri dan tujuan hidup (Ryff, 1989). Shapiro dan Keyes

(dalam Ryff, 2013) menemukan bahwa perempuan yang bercerai dan tidak

menikah menunjukkan tingkat kesejahteraan psikologis yang rendah dibanding

perempuan yang menikah. Namun, Marks dan Lambert (dalam Ryff, 2013)

menemukan bahwa perempuan yang tidak menikah menunjukkan skor yang lebih

tinggi pada dimensi otonomi dan pertumbuhan pribadi dibandingkan dengan

perempuan yang menikah.

Status pernikahan didapatkan dari pengakuan masing-masing subjek

yang tertulis pada kolom identitas diri dalam skala kesejahteraan psikologis.

Subjek dengan status belum menikah diberi angka 1, menikah tanpa anak diberi

angka 2, menikah dengan memiliki 1 anak diberi angka 3, menikah dengan

memiliki 2 anak diberi angka 4, serta menikah dengan memiliki lebih dari 2 anak

diberi angka 5. Dalam penelitian ini status janda dan duda tidak diikutkan

sebagai subjek penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN … · vii STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS GURU HONORER SEKOLAH NEGERI DI KABUPATEN BANTUL Fitria ABSTRAK Penelitian survei

28

Dalam penelitian ini, kesejahteraan psikologis guru-guru honorer

sekolah negeri di Kabupaten Bantul akan diteliti dengan mempertimbangkan

sejumlah faktor demografis tersebut.

C. Dinamika Kesejahteraan Psikologis Guru Honorer Sekolah Negeri

Guru mengajar baik di sekolah negeri maupun sekolah swasta. Di

sekolah negeri, guru diklasifikasikan menjadi dua meliputi guru PNS dan guru

honorer. Penetapan status guru PNS dan guru honorer secara teknis oleh

pemerintah dalam bidang pendidikan berpengaruh terhadap hasil finansial yang

berbeda. Meskipun guru PNS dan guru honorer memiliki kesamaan tugas untuk

menciptakan prestasi akademik anak didiknya, akan tetapi tingkat penghasilan

guru PNS lebih pasti dan nominalnya lebih tinggi dari pada guru honorer. Walau

demikian, tidak semua guru honorer merasa tidak bahagia. Hal ini menimbulkan

pertanyaan mengenai apakah yang sebenarnya dimaksud dengan kebahagiaan?

Ternyata, konsep kebahagiaan yang disebut kesejahteraan psikologis

(psychological well-being) adalah bagaimana seseorang menjalani kehidupannya

secara berkualitas dengan mengembangkan potensi yang dimiliki dan memiliki

penilaian positif terhadap segala kejadian-kejadian yang terjadi dalam hidupnya.

Kesejahteraan psikologis yang dimiliki individu berkaitan erat dengan bagaimana

cara individu menerima diri, berhubungan dengan orang lain, menguasai

lingkungan, memiliki tujuan hidup, pertumbuhan pribadi, serta otonomi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN … · vii STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS GURU HONORER SEKOLAH NEGERI DI KABUPATEN BANTUL Fitria ABSTRAK Penelitian survei

29

Maka, meskipun guru honorer berbeda gaji dengan guru yang sudah

PNS tetapi tidak harus tidak bahagia. Ryff dan Singer (dalam Tenggara, dkk,

2008) melihat kesejahteraan psikologis dipengaruhi oleh beberapa faktor.

Berdasarkan data yang didapatkan dari penelitian yang dilakukan oleh (Ryff;

Ryff & Singer, dalam Tenggara, dkk, 2008), penguasaan lingkungan dan

otonomi menunjukkan peningkatan seiring dengan pertambahan usia. Tujuan

hidup dan pertumbuhan pribadi, secara jelas menunjukkan penurunan seiring

dengan bertambahnya usia. Faktor jenis kelamin juga menunjukkan perbedaan

yang signifikan pada aspek hubungan positif dengan orang lain dan pertumbuhan

pribadi. Wanita menunjukkan angka kesejahteraan psikologis yang lebih tinggi

daripada pria. Selain itu, Ryff (1989) mengatakan bahwa status pernikahan

menjadi prediktor yang baik terhadap penerimaan diri dan tujuan hidup.

Sementara itu, Ryff & Singer (dalam Tenggara, dkk, 2008) juga menemukan

bahwa kesejahteraan psikologis meningkat seiring dengan meningkatnya tingkat

pendidikan seseorang.

Dengan mempertimbangkan aspek-aspek kesejahteraan psikologis,

menjadi jelas bahwa gaji bukan satu-satunya penentu kesejahteraan. Pemenuhan

masing-masing aspek antara lain terkait dengan aneka faktor demografis seperti

jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, status perkawinan, dan lain sebagainya.

Maka, menarik untuk meneliti tingkat kesejahteraan psikologis guru honorer di

sekolah negeri dengan mempertimbangkan perbedaaan dalam hal sejumlah faktor

demografis tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN … · vii STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS GURU HONORER SEKOLAH NEGERI DI KABUPATEN BANTUL Fitria ABSTRAK Penelitian survei

30

Gambar. 1

Bagan Dinamika Kesejahteraaan Psikologis Guru Honorer Sekolah Negeri

GURU PNS GURU Honorer

Gaji berdasarkan

kuota jam

mengajar dan

kemampuan

sekolah.

Kesejahteraan

Psikologis

bahagia

GURU sekolah

negeri

Berdasarkan status kepegawaiannya

Status

tidak tetap

Faktor yang mempengaruhi kesejahteraan psikologis : - Usia - Jenis kelamin - Status pernikahan - Tingkat pendidikan

Guru honorer belum tentu merasa tidak sejahtera walaupun kesejahteraan guru honorer jauh lebih buruk dari PNS

Adanya

beban kerja

yang berat

Hubungan

positif dengan

orang lain

Otonomi Penerimaan

diri

Tujuan

hidup Pertumbuhan

pribadi

Penguasaan

lingkungan

Tidak

sejahtera Sejahtera

a

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN … · vii STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS GURU HONORER SEKOLAH NEGERI DI KABUPATEN BANTUL Fitria ABSTRAK Penelitian survei

31

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian survei. Penelitian survei (survey

research) adalah salah satu pendekatan dalam desain penelitian deskriptif

kuantitatif yang bertujuan memperoleh informasi tentang satu atau lebih

kelompok orang terkait karakteristik, pendapat, sikap, atau pengalaman

mereka, dengan cara mengajukan pertanyaan atau pernyataan kepada mereka

dan menabulasikan jawaban yang mereka berikan (Leedy & Ormrod, dalam

Supratiknya, 2015). Penelitian ini akan melihat tingkat kesejahteraan

psikologis guru honorer sekolah negeri di Kabupaten Bantul dengan

mempertimbangkan perbedaan dalam hal sejumlah faktor demografis diantara

mereka, meliputi jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, dan status

pernikahan.

B. Identifikasi Variabel Penelitian

Variabel Independen : Faktor-faktor demografis meliputi jenis kelamin,

usia, tingkat pendidikan, status pernikahan.

Variabel dependen : Kesejahteraan Psikologis

31

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN … · vii STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS GURU HONORER SEKOLAH NEGERI DI KABUPATEN BANTUL Fitria ABSTRAK Penelitian survei

32

C. Definisi Operasional Variabel

1. Variabel Independen dalam penelitian ini terdiri dari sejumlah faktor

demografis yang meliputi :

a. Jenis kelamin

Dalam penelitian ini jenis kelamin didapatkan dari pengakuan

masing-masing subjek yang tertulis pada kolom identitas diri dalam alat

pengumpul data variabel dependen. Jenis kelamin laki-laki diberi angka 1

dan jenis kelamin perempuan diberi angka 2. Bilangan tersebut dipakai

sebagai label dan tidak memiliki nilai numerik.

b. Usia

Dalam penelitian ini data usia dianalisis berdasarkan usia masing-

masing subjek yang tertulis pada kolom identitas diri yang sudah tersedia

pada skala kesejahteraan psikologis.

c. Tingkat pendidikan

Tingkat pendidikan dihitung dengan jumlah tahun normatif dalam

menempuh pendidikan sekolah. Misalnya SD (6 tahun), SMP (9 tahun),

SMA (12 tahun), D1 (13 tahun), D2 (14 tahun), D3 (15 tahun), S1 (16

tahun), S2 (18 tahun).

d. Status pernikahan

Status pernikahan didapatkan dari pengakuan masing-masing

subjek yang tertulis pada kolom identitas diri dalam alat pengumpul data

variabel dependen. Subjek dengan status belum menikah diberi angka 1,

menikah tanpa anak diberi angka 2, menikah dengan memiliki 1 anak diberi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN … · vii STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS GURU HONORER SEKOLAH NEGERI DI KABUPATEN BANTUL Fitria ABSTRAK Penelitian survei

33

angka 3, menikah dengan memiliki 2 anak diberi angka 4, serta menikah

dengan memiliki lebih dari 2 anak diberi angka 5. Bilangan tersebut dipakai

sebagai label dan tidak memiliki nilai numerik. Dalam penelitian ini status

janda dan duda tidak diikutkan sebagai subjek penelitian. Selain itu, pada

kenyataannya tidak ditemukan status janda maupun duda pada subjek yang

menjadi sampel penelitian.

Data demografis (jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, dan

status pernikahan) akan dikumpulkan dengan cara mengajukan sejumlah

pertanyaan di kolom identitas diri yang tercantum pada alat pengumpul data

variabel dependen.

2. Variabel dependen kesejahteraan psikologis adalah bagaimana seseorang

menjalani kehidupannya secara berkualitas dan memiliki penilaian positif

terhadap segala kejadian-kejadian yang terjadi dalam hidupnya meliputi 6

komponen yaitu penerimaan diri, hubungan positif dengan orang lain,

otonomi, penguasaan lingkungan, tujuan hidup, dan pertumbuhan pribadi

sebagaimana dikemukakan oleh Caroll Ryff. Skala kesejahteraan psikologis

dalam penelitian ini memiliki enam aspek yaitu:

a. Penerimaan diri

Penerimaan diri merupakan sikap positif terhadap diri sendiri, mengakui

dan menerima berbagai aspek diri termasuk kualitas baik dan buruk, dan

merasa positif tentang kehidupan yang telah dijalani.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN … · vii STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS GURU HONORER SEKOLAH NEGERI DI KABUPATEN BANTUL Fitria ABSTRAK Penelitian survei

34

b. Hubungan positif dengan orang lain

Hubungan positif dengan orang lain merupakan kemampuan seseorang

dalam membina kehangatan dan hubungan saling percaya dengan orang

lain, mempunyai empati yang kuat, mampu mencintai secara mendalam

dan bersahabat.

c. Otonomi

Otonomi merupakan kemampuan individu untuk mengarahkan diri dan

mandiri, mampu menghadapi tekanan sosial, mengatur tingkah laku

sendiri dan mengevaluasi diri dengan standar pribadi.

d. Penguasaan lingkungan

Penguasaan lingkungan adalah kemampuan mengatur lingkungan,

mengontrol berbagai kegiatan eksternal yang kompleks, menggunakan

kesempatan-kesempatan yang ada secara efektif, serta mampu memilih

atau menciptakan konteks yang sesuai dengan kebutuhan dan nilai

pribadi.

e. Tujuan hidup

Tujuan hidup merupakan pemahaman individu akan adanya tujuan dan

arah hidup, merasakan adanya arti hidup dimasa kini dan masa lampau.

f. Pertumbuhan pribadi

Pertumbuhan pribadi merupakan kemampuan seseorang untuk

mengembangkan potensi diri yang berkelanjutan, terbuka terhadap

pengalaman baru, menyadari potensi diri, dan dapat melihat kemajuan

diri dari waktu ke waktu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN … · vii STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS GURU HONORER SEKOLAH NEGERI DI KABUPATEN BANTUL Fitria ABSTRAK Penelitian survei

35

Kesejahteraan psikologis akan diukur dengan menggunakan skala

kesejahteraan psikologis. Skor total pada skala menunjukkan tinggi

rendahnya tingkat kesejahteraaan psikologis subjek. Semakin tinggi skor

total yang diperoleh, semakin tinggi tingkat kesejahteraan psikologisnya,

dan begitu sebaliknya. Dalam penelitian ini dimensionalitas alat ukur

variabel dependen kesejahteraan psikologis tidak diperiksa secara empiris.

D. Populasi dan Sampel

Subjek dalam penelitian ini adalah guru honorer sekolah negeri yang

bekerja di sekolah-sekolah negeri di Kabupaten Bantul. Peneliti memilih

lokasi Kabupaten Bantul dikarenakan dekat dengan tempat tinggal peneliti,

sehingga peneliti cukup tahu akan lokasi sekolah yang menjadi sampel

penelitian. Selain itu, di Kabupaten Bantul terdapat banyak guru dengan status

honorer yang mengajar pada jenjang SD, SMP, maupun SMA/ SMK. Adapun

populasi guru honorer sekolah negeri yang tersebar di 17 Kecamatan di

Kabupaten Bantul berjumlah 1691 guru dengan rincian sebagai berikut: 1061

guru SD di 281 SD negeri, 179 guru SMP di 47 SMP negeri, 451 guru

SMA/SMK di 32 SMA/SMK negeri. Jumlah tersebut merupakan gabungan

dari guru honorer yang dibiayai APBN/APBD dan guru honorer yang tidak

dibiayai APBN/APBD. Sedangkan dalam penelitian ini lebih berfokus pada

guru honorer sekolah negeri yang tidak dibiayai APBN/APBD. Subjek

diperoleh dengan menggunakan metode nonrandom sample, yaitu anggota

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN … · vii STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS GURU HONORER SEKOLAH NEGERI DI KABUPATEN BANTUL Fitria ABSTRAK Penelitian survei

36

sampel dipilih berdasarkan kemudahan atau ketersediaan untuk mengaksesnya

(Creswell, Supratiknya, 2015). Dalam pengambilan sampel, peneliti tidak

mengambil semua sampel dari sebaran yang ada di 17 area Kecamatan di

Kabupaten Bantul dikarenakan tempat yang terlalu jauh. Dalam pengambilan

sampel juga akan mempertimbangkan stratifikasi yang terdapat dalam

populasi (Supratiknya, 2015). Stratifikasi adalah pengelompokan anggota

populasi berdasarkan karakteristik tertentu, seperti jenis kelamin, tingkat

pendidikan, dan sebagainya. Dalam pengambilan sampel dengan

memperhatikan stratifikasi peneliti memilih anggota sampel dengan

memperhatikan keterwakilan aneka karakteristik spesifik tertentu yang

terdapat di dalam populasi, dengan atau tanpa memperhatikan proporsinya di

dalam populasi. Adapun kriteria subjek dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Memiliki status sebagai guru honorer non APBN/ APBD yang mengajar di

Sekolah Negeri.

2. Latar belakang Pendidikan kurang dari (<) S1 (SMA, D1, D2, D3), S1,

lebih dari (>) S1 (S2).

3. Guru honorer yang mengajar di Sekolah Negeri pada semua jenjang sekolah

(SD, SMP, SMA/ SMK).

4. Guru honorer dengan status pernikahan belum menikah, menikah tanpa

anak, menikah dengan memiliki 1 anak, menikah dengan memiliki 2 anak,

serta menikah dengan memiliki lebih dari 2 anak. Dalam penelitian ini

status janda dan duda tidak diikutkan sebagai subjek penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN … · vii STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS GURU HONORER SEKOLAH NEGERI DI KABUPATEN BANTUL Fitria ABSTRAK Penelitian survei

37

5. Guru honorer yang telah menjalani masa kerja lebih dari atau sama dengan

2 bulan, karena diharapkan guru telah mengetahui situasi kerja yang

dihadapi sehingga dapat mengerti lebih jelas situasi yang dihadapi dalam

pekerjaannya.

Berdasarkan 17 Kecamatan yang ada di Kabupaten Bantul, peneliti

akan mengambil sampel dari 13 Kecamatan yaitu Bantul, Sewon, Kasihan,

Pajangan, Pandak, Srandakan, Sanden, Kretek, Bambanglipuro, Pundong,

Imogiri, Jetis, dan Pleret. Besarnya sampel guru honorer sekolah negeri yang

mengikuti survei yaitu sebanyak 222 yang terdiri dari laki-laki dan perempuan

serta terbagi dalam 3 jenjang sekolah (SD, SMP, SMA/ SMK) dengan sebaran

sebagai berikut :

Tabel 1.

Sebaran Guru Honorer Sekolah Negeri di Kabupaten Bantul yang

menjadi Sampel Penelitian Berdasarkan Kecamatan, Sekolah, dan Jenis

Kelamin

No. Kecamatan Nama Sekolah

Jenis Kelamin Guru

Honorer Jumlah

Laki-laki Perempuan

1. Bantul SD 1 Palbapang

SD Tegaldowo

SMP 3 Bantul

SMA 2 Bantul

3 9 12

2. Sewon SD Bakalan

SD Cepit

SMP 1 Sewon

SMP 2 Sewon

5 14 19

3. Kasihan SD Kalangan

SMP 2 Kasihan

SMP 1 Kasihan

SMK 2 Kasihan

17 12 29

4. Pajangan SD Guwo

SMP 1 Pajangan

SMP 2 Pajangan

SMP 3 Pajangan

SMA 1 Pajangan

2 10 12

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN … · vii STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS GURU HONORER SEKOLAH NEGERI DI KABUPATEN BANTUL Fitria ABSTRAK Penelitian survei

38

No. Kecamatan Nama Sekolah

Jenis Kelamin Guru

Honorer Jumlah

Laki-laki Perempuan

5. Pandak SD 1 Pandak

SD 2 Wijirejo

SMP 1 Pandak

SMP 2 Pandak

SMP 3 Pandak

SMK 1 Pandak

9 20 29

6. Srandakan SMP 1 Srandakan

SMP 2 Srandakan

SMA 1 Srandakan

1 9 10

7. Sanden SD 1 Sanden

SMP 1 Sanden

SMK 1 Sanden

7 12 19

8. Kretek SD 1 Kretek

SD 2 Kretek

SMP 1 Kretek

SMA 1 Kretek

3 11 14

9. Bambanglipuro SD Kaligondang

SD Grogol

SMP 1 Bambanglipuro

SMP 2 Bambanglipuro

SMA 1 Bambanglipuro

4 9 13

10. Pundong SD Kategan

SMP 1 Pundong

SMK 1 Pundong

5 14 19

11. Imogiri SD N Imogiri

SD 3 Imogiri

SMP 1 Imogiri

SMA 1 Imogiri

3 18 21

12. Jetis SD Bakulan

SMP 1 Jetis

SMP 2 Jetis

SMA 1 Jetis

5 11 16

13. Pleret SMP 1 Pleret

SMK 1 Pleret

7 2 9

Jumlah 17 SD, 21 SMP, 7

SMA, dan 5 SMK

71 151 222

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN … · vii STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS GURU HONORER SEKOLAH NEGERI DI KABUPATEN BANTUL Fitria ABSTRAK Penelitian survei

39

E. Teknik Pengumpulan Data

Data tentang variabel independen dikumpulkan dengan cara

memberikan sejumlah pertanyaan terkait dengan data demografis meliputi

jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, dan status pernikahan. Sejumlah

pertanyaan terkait dengan data demografis tersebut tertulis dalam kolom

identitas diri yang tercantum pada alat pengumpul data variabel dependen.

Data tentang variabel dependen dikumpulkan dengan Skala

Kesejahteraan Psikologis. Skala ini disusun oleh peneliti berdasarkan teori

kesejahteraan psikologis yang dikembangkan oleh Carol. D. Ryff. Item skala

kesejahteraan psikologis ini disusun berdasarkan enam aspek yaitu

penerimaan diri, hubungan positif dengan orang lain, otonomi, penguasaan

lingkungan, tujuan hidup,dan pertumbuhan pribadi. Dalam penelitian ini,

dimensionalitas alat ukur tidak diperiksa secara empiris.

Berdasarkan aspek-aspek tersebut di atas maka disusunlah skala

kesejahteraan psikologis yang terdiri dari 84 item baik yang bersifat favorable

maupun unfavorable. Metode yang digunakan dalam penyusunan skala

kesejahteraan psikologis adalah model skala Likert, yakni subjek menyatakan

kesetujuan-ketidaksetujuan terhadap pernyataan yang terkait dengan keadaan

dirinya dalam sebuah kontinum (Supratiknya, 2014). Setiap butir item

memberikan kemungkinan jawaban SS (Sangat Setuju), S (Setuju), TS (Tidak

Setuju), dan STS (Sangat Tidak Setuju).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN … · vii STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS GURU HONORER SEKOLAH NEGERI DI KABUPATEN BANTUL Fitria ABSTRAK Penelitian survei

40

Untuk menyusun skala kesejahteraan psikologis perlu dibuat tabel

spesifikasi/ blue-print terlebih dahulu. Berikut ini adalah tabel spesifikasi/

blue-print skala kesejahteraan psikologis sebelum uji coba:

Tabel 2.

Blue Print Skala Kesejahteraan Psikologis Sebelum Uji Coba

No. Aspek Komponen item

Jumlah Persentase Favorable Unfavorable

1. Penerimaan diri 8, 24, 25, 29,

34, 65, 67

19, 33, 43, 46,

49, 73, 82 14 16,67 %

2.

Hubungan

positif dengan

orang lain

1, 27, 37, 51,

60, 68, 79

12, 15, 21, 23,

39, 47, 74 14 16,67 %

3. Otonomi 10, 14, 28, 59,

63, 66, 69

3, 20, 31, 44,

53, 75, 83 14 16,67 %

4. Penguasaan

Lingkungan

9, 17, 38, 57,

62, 70, 80

13, 22, 30, 32,

36, 55, 76 14 16,67 %

5. Tujuan Hidup 5, 6, 7, 26, 35,

61, 71

4, 18, 45, 54,

58, 77, 84 14 16,67 %

6. Pertumbuhan

Pribadi

16, 40, 41, 52,

64, 72, 81

2, 11, 42, 48,

50, 56, 78 14 16,67 %

Total 42 42 84 100 %

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN … · vii STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS GURU HONORER SEKOLAH NEGERI DI KABUPATEN BANTUL Fitria ABSTRAK Penelitian survei

41

Setelah membuat spesifikasi skala, berikut ini merupakan penskoran

skala kesejahteraan psikologis menurut model Likert:

Tabel 3.

Penskoran Skala Kesjahteraan Psikologis

Jawaban Pernyataan

Favorable Unfavorable

Sangat Setuju 4 1

Setuju 3 2

Tidak Setuju 2 3

Sangat Tidak Setuju 1 4

Uji coba skala kesejahteraan psikologis dilakukan di SMK Negeri 3

Kasihan Bantul, SMP Negeri 2 Bantul, SMP Negeri 2 Imogiri Bantul, SD 1

Bantul, SD Negeri 1 Sewon Bantul, SD Kembang Putihan Guwosari Pajangan

Bantul, SD Negeri 1 Wijirejo Pandak Bantul, SD Negeri 1 Srandakan Bantul,

SD Mangiran Srandakan Bantul, SD Negeri 2 Srandakan Bantul, SD 2 Sanden

Bantul, SD 1 Pundong Bantul, SD Jejeran Pleret Bantul pada tanggal 5, 6, 7, 8,

dan 9 April 2016 dengan melibatkan 60 guru honorer.

F. Pertanggungjawaban Mutu Alat Pengumpul Data

Alat pengumpul data variabel independen berupa sejumlah pertanyaan

terkait data demografis yang akan diteliti yaitu meliputi jenis kelamin, usia,

tingkat pendidikan dan status pernikahan. Pertanyaan tentang jenis kelamin

disajikan dengan pilihan yang terdiri dari laki-laki dan perempuan. Untuk data

usia, subjek mengisikan usia sesuai dengan usia masing-masing subjek.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN … · vii STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS GURU HONORER SEKOLAH NEGERI DI KABUPATEN BANTUL Fitria ABSTRAK Penelitian survei

42

Pertanyaan tentang tingkat pendidikan juga diisi sesuai dengan tingkat

pendidikan subjek. Sedangkan terkait dengan status pernikahan disajikan

dengan 5 pilihan yaitu belum menikah, menikah tanpa anak, menikah dengan

memiliki 1 anak, menikah dengan memiliki 2 anak, menikah dengan memiliki

lebih dari 2 anak. Sejumlah pertanyaan untuk mengumpulkan data variabel

independen tersebut telah dikonsultasikan kepada dosen pembimbing dengan

tujuan apakah sejumlah pertanyaan terkait data demografis yang disusun dapat

digunakan untuk mengumpulkan informasi sesuai dengan kenyataan terkait

data demografis yang dimiliki masing-masing subjek. Diasumsikan, subjek

menjawab dengan benar sehingga jawaban subjek terkait variabel-variabel

tersebut valid dan reliabel.

Pertanggungjawaban mutu alat pengumpul data variabel dependen

meliputi validitas skala kesejahteraan psikologis, seleksi item skala

kesejahteraan psikologis, bentuk final skala kesejahteraan psikologis, uji

reliabilitas final skala kesejahteraan psikologis, dan daya diskriminasi skala

kesejahteraan psikologis.

1. Validitas Skala Kesejahteraan Psikologis

Validitas adalah kualitas esensial yang menunjukkan sejauh mana suatu

tes sungguh-sungguh mengukur atribut psikologis yang hendak diukur

(Supratiknya, 2014).

Pengujian validitas alat ukur ini dilakukan dengan menggunakan jenis

evidensi terkait isi tes (dalam pengertian lama, jenis evidensi ini dikaitkan

dengan validitas isi). Evidensi ini bisa diperoleh melalui analisis logis atau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN … · vii STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS GURU HONORER SEKOLAH NEGERI DI KABUPATEN BANTUL Fitria ABSTRAK Penelitian survei

43

empiris terhadap seberapa memadai isi tes mewakili ranah isi serta seberapa

relevan ranah isi tersebut sesuai dengan interpretasi skor tes yang

dimaksudkan. Isi tes mengacu pada tema-tema, pilihan kata, serta format atau

bentuk item, tugas, atau pertanyaan yang digunakan dalam tes. Evidensi terkait

isi ini juga bisa berupa penilaian pakar atau ahli terhadap kesesuaian antara

bagian-bagian tes dan konstruk yang diukur (Supratiknya, 2014). Dalam

penelitian ini evidensi terkait isi diperoleh dengan cara mengkonsultasikan item

yang telah disusun kepada dosen pembimbing dengan tujuan apakah item-item

yang telah disusun telah mencakup isi objek yang hendak diukur.

Selain itu, validitas alat ukur ini juga dilakukan dengan menggunakan

jenis evidensi terkait proses respon yang diberikan oleh subjek. Dalam

mengerjakan skala kesejahteraan psikologis ini, diasumsikan subjek menjawab

setiap pertanyaan sesuai dengan apa yang ada pada diri subjek.

2. Seleksi Item Skala Kesejahteraan Psikologis

Setelah melakukan validasi dan melakukan uji coba skala, selanjutnya

adalah menganalisis item. Analisis item terhadap item-item skala yang telah

dibuat perlu dilakukan karena kualitas skala pengukuran psikologis sangat

ditentukan oleh kualitas item-item yang ada di dalamnya. Tujuan analisis item

adalah memilih item-item yang akan membentuk skala yang bersifat homogen

dan memiliki daya diskriminasi yang baik. Seleksi item pada skala yang akan

digunakan dalam penelitian ini memakai parameter daya diskriminasi item.

Daya diskriminasi item yaitu kemampuan sebuah item memicu cara menjawab

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN … · vii STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS GURU HONORER SEKOLAH NEGERI DI KABUPATEN BANTUL Fitria ABSTRAK Penelitian survei

44

yang berbeda pada diri subjek atau testi dengan tipe yang memang berlainan

(Supratiknya, 2014).

Pengujian daya diskriminasi dilakukan dengan memeriksa korelasi

antara masing-masing item dengan skor total skala itu sendiri. Perhitungan ini

akan menghasilkan koefisien korelasi antara skor item dan skor total tes (rit).

Jenis korelasi yang akan digunakan adalah korelasi product-moment Pearson

(r). Cara ini cocok untuk diterapkan pada multi-point items atau item-item yang

memiliki alternatif jawaban ganda dalam arti lebih dari dua. Perhitungannya

akan menggunakan corrected item-total correlation melalui sub menu scale

pada pilihan Reliability Analysis Statistical Product and Service Solution

(SPSS).

Berdasarkan perhitungan tersebut, makin tinggi korelasi antara skor

item dan skor total skala, makin baik item yang bersangkutan. Item-item yang

berkorelasi negatif atau berkorelasi positif namun rendah dengan skor total

akan disingkirkan. Adapun kriteria item yang layak dipertahankan adalah

semua item yang berkorelasi lebih besar dari atau sama dengan (≥) 0,20 dengan

skor total (Supratiknya, 2014).

3. Bentuk Final Skala Kesejahteraan Psikologis

Setelah dilakukan penyeleksian item terdapat 4 item favorable dan 11

item unfavorable yang gugur. Akan tetapi karena jumlah item pada masing-

masing aspek tidak seimbang, maka dipilih beberapa item yang memiliki skor

lebih rendah dibanding item yang lain untuk digugurkan. Sehingga dapat

dilihat struktur atau sebaran item yang baik sehingga dapat digunakan untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN … · vii STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS GURU HONORER SEKOLAH NEGERI DI KABUPATEN BANTUL Fitria ABSTRAK Penelitian survei

45

penelitian. Berikut ini adalah blue print final skala kesejahteraan psikologis

setelah seleksi item:

Tabel 4.

Blue Print Skala Kesejahteraan Psikologis Setelah Seleksi Item

No. Aspek Komponen item

Jumlah Persentase Favorable Unfavorable

1. Penerimaan diri 5, 17, 18, 22 12, 26, 34, 37,

40, 58 10 16,67 %

2. Hubungan positif

dengan orang lain

1, 20, 29, 41,

45, 57

10, 14, 16, 38 10 16,67 %

3. Otonomi 7, 9, 21, 48,

50

3, 13, 24, 35,

59 10 16,67 %

4. Penguasaan

Lingkungan

6, 30, 43, 47,

51

15, 23, 25, 28,

54 10 16,67 %

5. Tujuan Hidup 4, 19, 27, 46,

52

11, 36, 44, 55,

60 10 16,67 %

6. Pertumbuhan Pribadi 31, 32, 42,

49, 53

2, 8, 33, 39,

56 10 16,67 %

Total 30 30 60 100 %

4. Reliabilitas Final Skala Kesejahteraan Psikologis

Reliabilitas adalah konsistensi hasil pengukuran jika prosedur

pengetesannya dilakukan secara berulangkali terhadap suatu populasi individu

atau kelompok (Supratiknya, 2014).

Dalam aplikasinya, reliabilitas dinyatakan oleh koefisien reliabilitas

(rxx’) yang angkanya berada pada rentang 0 sampai dengan 1,00. Koefisien

reliabilitas yang dipandang memuaskan adalah lebih besar dari atau sama

dengan (≥) 0,70 (Kline, dalam Supratiknya 2014).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN … · vii STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS GURU HONORER SEKOLAH NEGERI DI KABUPATEN BANTUL Fitria ABSTRAK Penelitian survei

46

Pengujian reliabilitas pada alat ukur ini akan menggunakan

pendekatan konsistensi internal. Dalam pendekatan konsistensi internal

prosedurnya cukup didasarkan pada hasil satu kali pengadministrasian tes

(Supratiknya, 2014). Reliabilitas tesnya sendiri selanjutnya dapat diestimasi

dengan teknik koefisien reliabilitas alpha Cronbach (α) (Supratiknya, 2014).

Dalam perhitungannya akan menggunakan Model Alpha Reliability Analysis

melalui sub menu scale pada pilihan Reliability Analysis SPSS. Pada penelitian

ini, besarnya α adalah 0,937. Dengan demikian skala ini dapat dikatakan

memuaskan untuk mengukur kesejahteraan psikologis.

5. Daya Diskriminasi Skala Kesejahteraan Psikologis

Daya diskriminasi alat ukur adalah sejauh mana tes secara

keseluruhan memiliki daya diskriminasi yang baik. Salah satu statistik yang

direkomendasikan untuk memeriksa daya diskriminasi tes adalah koefisien

diskriminasi yang disebut Ferguson’s delta (δ). Koefisien diskriminasi

menunjukkan seberapa cermat dan konsisten sebuah tes menjenjangkan testi

dalam hal atribut psikologis yang diukur. Tes yang berdaya diskriminasi baik

lazimnya memiliki delta Ferguson lebih besar dari atau sama dengan (≥) 0,90.

Bisa dirumuskan secara umum bahwa δ = 0 jika seluruh subjek mencapai skor

yang sama (tidak terjadi diskriminasi), dan δ = 1 jika terjadi distribusi skor

yang bersifat rektangular (terjadi diskriminasi yang sempurna, yaitu

pembedaan antara subjek yang mencapai skor dibawah skor batas tertentu dan

mereka yang mencapai skor di atas skor batas). Dengan kata lain, makin δ

mendekati 1 maka makin baik daya diskriminasi tes (Supratiknya, 2015).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN … · vii STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS GURU HONORER SEKOLAH NEGERI DI KABUPATEN BANTUL Fitria ABSTRAK Penelitian survei

47

Daya diskriminasi tes/ penghitungan delta Ferguson

δ = (n+1) (N2 - ∑fi

2) / nN

2

= (60+1) (1932 – 1022) / 60.193

2

= 61. (37249 – 1022) / 60. 37249

= 2209847 / 2234940

= 0,988

Besarnya koefisien delta Ferguson skala kesejahteraan psikologis

adalah 0,988. Dengan demikian skala ini memiliki daya diskriminasi tes yang

baik.

G. Teknik Analisis Data

Analisis data yang dilakukan pada penelitian ini mengikuti pertanyaan

penelitian yang telah dituliskan pada bab sebelumnya. Untuk mengetahui

tingkat kesejahteraan psikologis guru honorer sekolah negeri di Kabupaten

Bantul akan digunakan statistik deskriptif. Untuk mengetahui perbedaan

tingkat kesejahteraan psikologis guru honorer sekolah negeri di Kabupaten

Bantul dilihat berdasarkan jenis kelamin dan status pernikahan akan digunakan

uji beda. Sedangkan untuk mengetahui hubungan antara kesejahteraan

psikologis guru honorer sekolah negeri di Kabupaten Bantul dengan usia dan

tingkat pendidikan akan digunakan uji korelasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN … · vii STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS GURU HONORER SEKOLAH NEGERI DI KABUPATEN BANTUL Fitria ABSTRAK Penelitian survei

48

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian

Sebelum melakukan penelitian, peneliti mempersiapkan skala

kesejahteraan psikologis dan mengurus perizinan untuk melakukan penelitian di

sekolah-sekolah negeri di Kabupaten Bantul. Proses perizinan dimulai dengan

membuat surat permohonan izin dari Fakultas yang kemudian dibawa ke Biro

Administrasi Pembangunan Sekretariat Daerah DIY yang berada di Komplek

Kepatihan Danurejo Yogyakarta. Setelah mendapatkan surat izin dari Sekretariat

Daerah DIY, peneliti memberikan surat tembusan ke Dinas Pendidikan Pemuda

dan Olahraga DIY, Dekan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, serta

mengurus perijinan di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA)

Kabupaten Bantul. Kemudian, setelah mendapat surat ijin dari BAPPEDA Bantul,

peneliti memberikan tembusan surat izin dari BAPPEDA Bantul kepada Bupati

Bantul, Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Bantul, Kepala Dinas

Pendidikan Menengah dan Non Formal Kabupaten Bantul, Kepala Dinas

Pendidikan Dasar Kabupaten Bantul, Kepala UPT Pengelola Pendidikan Dasar di

13 Kecamatan yang menjadi sampel penelitian (Bambanglipuro, Pandak, Jetis,

Kretek, Sewon, Pajangan, Sanden, Srandakan, Pundong, Imogiri, Pleret, Kasihan,

dan Bantul), serta ke SMA/SMK, SMP, dan SD Negeri di Kabupaten Bantul yang

menjadi tempat pengambilan sampel penelitian.

48

122

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN … · vii STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS GURU HONORER SEKOLAH NEGERI DI KABUPATEN BANTUL Fitria ABSTRAK Penelitian survei

49

Pengambilan data dilakukan berdasarkan kondisi guru honorer di sekolah.

Sebagian guru bersedia mengisi kuesioner secara langsung pada saat peneliti

memberikan kuesioner, akan tetapi terdapat pula guru yang tidak bisa mengisi

secara langsung dikarenakan banyaknya aktivitas di sekolah. Secara keseluruhan,

peneliti membagikan 222 eksemplar. Jumlah skala penelitian terisi yang

memenuhi syarat adalah 193, sehingga hanya data dari 193 responden inilah yang

akan dianalisis. Pengambilan data penelitian dilakukan sejak tanggal 11 April

hingga 3 Mei 2015. Berikut ini adalah jadwal pengambilan data penelitian dan

data demografis subjek penelitian yang ada dalam kuesioner:

Tabel 5.

Jadwal Pengambilan Data Penelitian

Hari

ke Hari dan tanggal Lokasi Keterangan

1. Senin, 11 April 2016 - SD Tegaldowo Bantul

- SD Kalangan Kasihan

Bantul

- SD Guwo Pajangan Bantul

Menyebar kuesioner

2. Selasa, 12 April 2016 - SD 1 Palbapang Bantul Menyebar kuesioner

3. Rabu, 13 April 2016 - SD Cepit Sewon Bantul

- SD Bakalan Sewon Bantul

- SD Grogol Bambanglipuro

Bantul

- SD Bakulan Jetis Bantul

- SMP 2 Pajangan Bantul

Menyebar kuesioner

4. Kamis, 14 April 2016 - SD Kaligondang

Bambanglipuro Bantul

- SD 1 Pandak Bantul

Menyebar kuesioner

5. Jumat, 15 April 2016 - SD 1 Sanden Bantul Menyebar kuesioner

6. Sabtu, 16 April 2016 - SD Negeri 3 Imogiri Bantul

- SD Kategan Pundong

Bantul

- SD 2 Kretek Bantul

- SD 2 Wijirejo Pandak

Bantul

- SMP 1 Pajangan Bantul

Menyebar kuesioner

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN … · vii STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS GURU HONORER SEKOLAH NEGERI DI KABUPATEN BANTUL Fitria ABSTRAK Penelitian survei

50

Hari

ke Hari dan tanggal Lokasi Keterangan

7. Senin, 18 April 2016 - SD Imogiri Bantul Menyebar kuesioner

8. Selasa, 19 April 2016 - SMP 1 Pundong Bantul

- SD 1 Kretek Bantul

- SMP 1 Kretek Bantul

- SMP 2 Srandakan Bantul

- SMP 1 Srandakan Bantul

- SMP 1 Pandak Bantul

Menyebar kuesioner

9. Rabu, 20 April 2016 - SMP 3 Pandak Bantul

- SMA 1 Pajangan Bantul

Menyebar kuesioner

10. Kamis, 21 April 2016 - SMK 1 Sanden Bantul

- SMP 1 Sanden Bantul

- SMP 3 Bantul Bantul

Menyebar kuesioner

11. Jumat, 22 April 2016 - SMP 2 Sewon Bantul Menyebar kuesioner

12. Sabtu, 23 April 2016 - SMP 1 Sewon Bantul Menyebar kuesioner

13. Senin, 25 April 2016 - SMA 1 Srandakan Bantul Menyebar kuesioner

14. Selasa, 26 April 2016 - SMA 1 Jetis Bantul

- SMP 1 Pleret Bantul

- SMP 1 Imogiri Bantul

- SMP 2 Bambanglipuro

Bantul

- SMP 1 Bambanglipuro

Bantul

Menyebar kuesioner

15. Rabu, 27 April 2016 - SMP 3 Pajangan Bantul

- SMP 2 Pandak Bantul

Menyebar kuesioner

16. Kamis, 28 April 2016 - SMP 1 Jetis Bantul

- SMA 1 Imogiri Bantul

Menyebar kuesioner

17. Jumat, 29 April 2016 - SMK 1 Pandak Bantul Menyebar kuesioner

18. Sabtu, 30 April 2016 - SMP 2 Kasihan Bantul

- SMA 1 Kretek Bantul

- SMK 2 Kasihan Bantul

Menyebar kuesioner

19. Senin, 2 Mei 2016 - SMA 1 Bambanglipuro

Bantul

- SMP 1 Kasihan Bantul

Menyebar kuesioner

20. Selasa, 3 Mei 2016 - SMK 1 Pleret Bantul

- SMK 1 Pundong Bantul

- SMA 2 Bantul

Menyebar kuesioner

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN … · vii STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS GURU HONORER SEKOLAH NEGERI DI KABUPATEN BANTUL Fitria ABSTRAK Penelitian survei

51

B. Statistik Deskriptif Data Penelitian

Statistik deskriptif digunakan untuk menganalisis data dengan cara

mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana

adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum

(Sugiyono dalam Duwi Priyatno, 2014). Statistik deskriptif penelitian terangkum

dalam tabel berikut :

Tabel 6.

Data Deskriptif Variabel Independen

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Jenis

Kelamin

Laki-laki 59

Perempuan 134

Usia 193 22 45 30,14 6,121

Tingkat

pendidikan

193 12 18 15,83 0,840

Status

Pernikahan

Belum menikah 77

Menikah tanpa anak 19

Menikah dengan

memiliki 1 anak 49

Menikah dengan

memiliki 2 anak 41

Menikah dengan

memiliki lebih dari 2

anak

7

Data Deskripsi Variabel Dependen

Tabel 7.

Statistik Deskriptif Kesejahteraan Psikologis

Teoritis Empiris

N - 193

Mean( x ) 150 191,74

Minimum(Xmin) 60 158

Maximum(Xmax) 240 234

Standart Deviation(σ) 30 14,584

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN … · vii STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS GURU HONORER SEKOLAH NEGERI DI KABUPATEN BANTUL Fitria ABSTRAK Penelitian survei

52

Berdasarkan hasil pengukuran deskriptif, mean empiris variabel kesejahteraan

psikologis lebih besar daripada mean teoritisnya. Hasil ini menunjukkan bahwa

guru honorer sekolah negeri di Kabupaten Bantul memiliki tingkat kesejahteraan

psikologis yang tinggi. Hasil ini juga didukung dengan hasil uji T yang dilakukan

peneliti untuk membandingkan mean empiris dan mean teoritis pada variabel

kesejahteraan psikologis.

Tabel. 8

Uji One Sample T-test Kesejahteraan Psikologis

Kesejahteraan

Psikologis

Test Value= 150 T 39.764

Df 192

Sig. (2-tailed) 0,000

Mean Difference 41.746

95% Confidence of Lower 39.68

The Difference Upper 43.82

Berdasarkan data yang ada, hasil uji T menunjukkan ada perbedaan

signifikan antara mean empiris dan mean teoritis. Hal ini dapat dilihat dari nilai

signifikansi yang lebih kecil dari 0,05, yaitu 0,000. Hasil ini menunjukkan bahwa

secara signifikan guru honorer sekolah negeri di Kabupaten Bantul memiliki

tingkat kesejahteraan psikologis yang tinggi.

C. Analisis Data untuk Menjawab Pertanyaan Penelitian

Sebelum melakukan analisis data untuk menjawab pertanyaan penelitian,

perlu dilakukan uji asumsi. Tujuannya adalah melihat bagaimana data tersebut

untuk dapat dilakukan analisis yakni dengan teknik statistik parametrik atau non

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN … · vii STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS GURU HONORER SEKOLAH NEGERI DI KABUPATEN BANTUL Fitria ABSTRAK Penelitian survei

53

parametrik. Apabila nilai p > 0,05 maka analisis data yang akan dilakukan adalah

dengan teknik parametrik, sedangkan nilai p < 0,05 akan dilakukan teknik statistik

non parametrik. Uji asumsi pada penelitian ini meliputi uji normalitas,

homogenitas varian data, serta uji linearitas. Uji normalitas akan dilihat dengan

menggunakan one sample Kolmogorov-Smirnov menggunakan SPSS for windows

versi 22. Hasil uji normalitas kesejahteraan psikologis guru honorer sekolah

negeri di Kabupaten Bantul menunjukkan nilai signifikansi sebesar (p= 0,009).

Hasil tersebut menunjukkan bahwa p < 0,05 dan dapat disimpulkan bahwa data

tersebut memiliki sebaran data yang tidak normal (tidak terdistribusi normal).

Hasil uji asumsi tersebut akan dijabarkan seperti di bawah ini:

1. Bagaimana perbedaan tingkat kesejahteraan psikologis antara guru honorer

sekolah negeri di Kabupaten Bantul yang berjenis kelamin laki-laki dan

perempuan?

Hasil uji asumsi menunjukkan bahwa data tidak terdistribusi secara

normal (Z= 0,076, p= 0,009) dan tidak homogen (F= 14,949, p= 0,000).

Berdasarkan uji asumsi tersebut, maka dilakukan analisis dengan teknik

non parametrik Mann Whitney U. Teknik Mann Whitney U digunakan sebagai

alternatif pengganti analisis Independent Sample T Test jika data tidak

terdistribusi normal. Hasil analisis menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan

kesejahteraan psikologis antara guru honorer laki-laki dengan guru honorer

perempuan (Z= -1.710, p= 0,087).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN … · vii STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS GURU HONORER SEKOLAH NEGERI DI KABUPATEN BANTUL Fitria ABSTRAK Penelitian survei

54

2. Bagaimana hubungan antara kesejahteraan psikologis guru honorer sekolah

negeri di Kabupaten Bantul dengan usia?

Hasil uji asumsi menunjukkan bahwa data tidak terdistribusi secara

normal (Z= 0,076, p= 0,009) dan tidak linear (F= 0,000, p=0,985).

Berdasarkan uji asumsi tersebut, maka dilakukan analisis dengan

teknik non parametrik Korelasi Spearman. Hasil analisis menunjukkan bahwa

kesejahteraan psikologis tidak berhubungan dengan usia (r= -0,044, p= 0,546).

3. Bagaimana hubungan antara kesejahteraan psikologis guru honorer sekolah

negeri di Kabupaten Bantul dengan tingkat pendidikan?

Hasil uji asumsi menunjukkan bahwa data tidak terdistribusi secara

normal (Z= 0,076, p= 0,009) dan tidak linear (F= 0,315, p= 0,575).

Berdasarkan uji asumsi tersebut, maka dilakukan analisis dengan

teknik non parametrik Korelasi Spearman. Hasil analisis menunjukkan bahwa

tidak terdapat hubungan antara kesejahteraan psikologis dengan tingkat

pendidikan (r= -0,043, p= 0,554).

4. Bagaimana perbedaan tingkat kesejahteraan psikologis guru honorer sekolah

negeri di Kabupaten Bantul dilihat berdasarkan status pernikahan (belum

menikah, menikah tanpa anak, menikah dengan memiliki 1 anak, menikah

dengan memiliki 2 anak, serta menikah dengan memiliki lebih dari 2 anak)?

Hasil uji asumsi menunjukkan bahwa data tidak terdistribusi secara

normal (Z= 0,076, p= 0,009) dan tidak homogen (F= 0,110, p= 0,113).

Berdasarkan uji asumsi tersebut, maka dilakukan analisis dengan

teknik non parametrik Kruskal-Wallis. Uji Kruskal-Wallis ini dapat digunakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN … · vii STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS GURU HONORER SEKOLAH NEGERI DI KABUPATEN BANTUL Fitria ABSTRAK Penelitian survei

55

sebagai alternatif pengganti analisis One Way ANOVA jika data tidak

terdistribusi secara normal. Hasil analisis menunjukkan bahwa tidak ada

perbedaan kesejahteraan psikologis yang dilihat berdasarkan status pernikahan

(belum menikah, menikah tanpa anak, menikah dengan memiliki 1 anak,

menikah dengan memiliki 2 anak, serta menikah dengan memiliki lebih dari 2

anak) (chi-square= 0,348, p= 0,987).

D. Pembahasan

Berdasarkan hasil analisis data, dapat diketahui bahwa guru honorer

sekolah negeri di Kabupeten Bantul memiliki tingkat kesejahteraan psikologis

yang tinggi. Selanjutnya, hasil analisis data membuktikan bahwa tingkat

kesejahteraan psikologis guru honorer yang dilihat berdasarkan faktor-faktor

demografis seperti jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, dan status

pernikahan terbukti tidak berbeda dan tidak berhubungan secara signifikan.

Guru honorer sekolah negeri di Kabupaten Bantul memiliki tingkat

kesejahteraan psikologis yang tinggi. Hal ini berarti guru honorer sekolah

negeri di Kabupaten Bantul menjalani kehidupan secara berkualitas dengan

mengembangkan potensi yang dimiliki dan memiliki penilaian positif terhadap

segala kejadian-kejadian yang terjadi dalam hidupnya. Maka, meskipun

jaminan kesejahteraan guru honorer jauh lebih rendah masih ada guru honorer

yang merasa sejahtera.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN … · vii STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS GURU HONORER SEKOLAH NEGERI DI KABUPATEN BANTUL Fitria ABSTRAK Penelitian survei

56

Hasil analisis terhadap perbedaan kesejahteraan psikologis ditinjau

dari jenis kelamin menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan

antara guru honorer yang berjenis kelamin laki-laki dan perempuan. Hasil ini

bertentangan dengan penelitian Ryff dan Singer (dalam Tenggara, dkk, 2008)

yang mengungkap bahwa jenis kelamin berpengaruh terhadap adanya

perbedaan tingkat kesejahteraan psikologis secara signifikan pada aspek

hubungan positif dengan orang lain dan dimensi pertumbuhan pribadi. Ryff

dan Singer (dalam Tenggara, dkk, 2008) mengatakan bahwa wanita

menunjukkan angka kesejahteraan psikologis yang lebih tinggi daripada pria.

Sementara keempat aspek kesejahteraan psikologis lainnya tidak menunjukkan

perbedaan yang signifikan.

Meskipun demikian, hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian

Hutapea Bonar (2011) yang meneliti psychological well-being ditinjau dari

jenis kelamin dan menemukan hasil bahwa tidak ada perbedaan di antara

perempuan dan laki-laki. Salah satu alasan yang mungkin bahwa

psychological well-being lebih rendah pada perempuan dalam hal penguasaan

terhadap lingkungan, pertumbuhan pribadi, dan relasi yang positif dengan

orang lain, namun sebaliknya terkait tujuan dalam hidup dan penerimaan diri.

Hal tersebut membuktikan bahwa beberapa penelitian yang ada, melihat

perbedaan kesejahteraan psikologis antara laki-laki dan perempuan

berdasarkan masing-masing aspek kesejahteraan psikologis. Sedangkan, jika

dilihat secara keseluruhan (gabungan dari keenam aspek kesejahteraan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN … · vii STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS GURU HONORER SEKOLAH NEGERI DI KABUPATEN BANTUL Fitria ABSTRAK Penelitian survei

57

psikologis) ada kemungkinan bahwa tidak terdapat perbedaan kesejahteraan

psikologis yang signifikan antara laki-laki dan perempuan.

Berdasarkan hasil analisis, ditemukan bahwa tidak ada hubungan

yang signifikan antara kesejahteraan psikologis ditinjau dari usia. Hasil ini

bertentangan dengan penelitian (Ryff; Ryff & Singer, dalam Tenggara, dkk,

2008) yang menyatakan bahwa penguasaan lingkungan dan otonomi

menunjukkan peningkatan seiring dengan pertambahan usia (usia 25-39; usia

40-59; usia 60-74). Sedangkan tujuan hidup dan pertumbuhan pribadi secara

jelas menunjukkan penurunan seiring dengan bertambahnya usia. Selain itu,

aspek penerimaan diri, hubungan yang positif dengan orang lain secara

signifikan bervariasi berdasarkan usia. Tidak adanya hubungan antara

kesejahteraan psikologis dengan faktor usia ini mungkin dikarenakan faktor

yang mempengaruhi kesejahteraan psikologis seseorang bukan berapa usia

mereka melainkan bagaimana semangat dan keinginan mereka, serta adanya

kesehatan yang mereka miliki, sehingga usia tidak menjadi halangan dalam

menjalani kehidupan.

Ryff & Singer (1996) mengatakan bahwa tingkat kesejahteraan

psikologis meningkat seiring dengan meningkatnya tingkat pendidikan

seseorang. Tingginya tingkat pendidikan seseorang menunjukkan bahwa

individu memiliki faktor pengaman, misalnya uang. Meskipun demikian, hasil

analisis terhadap kesejahteraan psikologis ditinjau dari tingkat pendidikan

membuktikan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara kesejahteraan

psikologis guru honorer dengan tingkat pendidikan. Guru honorer sekolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN … · vii STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS GURU HONORER SEKOLAH NEGERI DI KABUPATEN BANTUL Fitria ABSTRAK Penelitian survei

58

negeri yang menjadi subjek penelitian memiliki tingkat pendidikan yang

variatif (SMA, D3, S1, S2). Dengan variasi tingkat pendidikan tersebut,

mereka memiliki penghasilan sebagai guru honorer yang relatif sama dan

tergolong rendah. Bahkan, sangat mungkin guru honorer dengan tingkat

pendidikan S2 yang mengajar di sekolah dasar akan mendapatkan penghasilan

yang sama dengan guru dengan tingkat pendidikan D3 maupun S1. Meskipun

demikian, banyak yang mensyukuri penghasilan yang mereka dapat. Hal

tersebut diduga dapat terjadi karena hal yang mempengaruhi kesejahteraan

psikologis bukanlah tingkat pendidikan, melainkan bagaimana subjek merasa

penghasilannya cukup untuk menghidupi diri sendiri maupun keluarganya

walaupun kadang mengalami kesulitan namun subjek bisa mengatur

ekonominya dengan baik.

Terkait status pernikahan, hasil analisis membuktikan bahwa tidak

ada perbedaan kesejahteraan psikologis antara guru honorer dengan status

belum menikah, menikah tanpa anak, menikah dengan memiliki 1 anak,

menikah dengan memiliki 2 anak, dan menikah dengan memiliki lebih dari 2

anak. Salah satu alasan yang mungkin adalah subjek dengan status lajang

(belum menikah) dan masih tinggal bersama dengan keluarga mendapatkan

dukungan dari keluarga sehingga bisa berbagi saat menghadapi permasalahan.

Tidak hanya berasal dari keluarga, dukungan juga hadir dari teman atau

sahabat dekat. Dukungan-dukungan yang dimiliki oleh subjek dengan status

lajang ini dapat mempengaruhi kesejahteraan psikologis (Susanti, 2012). Hasil

ini tampaknya bersesuaian dengan temuan Marks dan Lambert (dalam Ryff,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN … · vii STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS GURU HONORER SEKOLAH NEGERI DI KABUPATEN BANTUL Fitria ABSTRAK Penelitian survei

59

2013) yang menemukan bahwa perempuan yang tidak menikah menunjukkan

skor yang lebih tinggi pada dimensi otonomi dan pertumbuhan pribadi

dibandingkan dengan perempuan yang menikah.

Sementara itu, (Ryff, 1989) menyatakan bahwa pernikahan menjadi

prediktor yang baik terhadap penerimaan diri dan tujuan hidup. Shapiro dan

Keyes (dalam Ryff, 2013) menemukan bahwa perempuan yang bercerai dan

tidak menikah menunjukkan tingkat kesejahteraan psikologis yang rendah

dibanding perempuan yang menikah. Kesejahteraan psikologis yang dimiliki

oleh subjek yang menikah dan memiliki anak juga sesuai dengan temuan

(Lianawati, 2008) yang menemukan bahwa tidak ada perbedaan kesejahteraan

psikologis berdasarkan jumlah anak pada kelompok suami maupun istri.

Ditemukan pula bahwa kelompok pasutri yang tidak atau belum memiliki

anak juga memiliki kesejahteraan psikologis tinggi. Barangkali tidak memiliki

anak justru memberi lebih banyak waktu luang bagi para pasutri untuk lebih

otonom dan mampu menangani aktivitas tanpa perlu dipusingkan oleh urusan

anak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN … · vii STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS GURU HONORER SEKOLAH NEGERI DI KABUPATEN BANTUL Fitria ABSTRAK Penelitian survei

60

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesejahteraan psikologis

guru honorer sekolah negeri di Kabupaten Bantul dan dieksplorasi berdasarkan

jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, dan status pernikahan. Berdasarkan hasil

analisis dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan

sebagai berikut:

1. Kesejahteraan psikologis guru honorer sekolah negeri di Kabupaten Bantul

adalah tinggi (M=191,74 > M=150; p=0,000). Ini berarti guru honorer sekolah

negeri di Kabupaten Bantul menjalani kehidupan secara berkualitas dengan

mengembangkan potensi yang dimiliki dan memiliki penilaian positif terhadap

segala kejadian-kejadian yang terjadi dalam hidupnya.

2. Tidak ada perbedaan tingkat kesejahteraan psikologis antara guru honorer

laki-laki dengan guru honorer perempuan (Z= -1.710, p= 0,087).

3. Tidak ada hubungan tingkat kesejahteraan psikologis guru honorer dengan

usia (r=-0,044, p= 0,546).

4. Tidak ada hubungan tingkat kesejahteraan psikologis guru honorer dengan

tingkat pendidikan (r= -0,043, p= 0,554).

5. Tidak ada perbedaaan tingkat kesejahteraan psikologis guru honorer dilihat

berdasarkan status pernikahan (belum menikah, menikah tanpa anak, menikah

11

60

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN … · vii STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS GURU HONORER SEKOLAH NEGERI DI KABUPATEN BANTUL Fitria ABSTRAK Penelitian survei

61

dengan memiliki 1 anak, menikah dengan memiliki 2 anak, serta menikah

dengan memiliki lebih dari 2 anak) (chi-square= 0,348, p= 0,987).

B. Keterbatasan Penelitian

Penelitian kesejahteraan psikologis guru honorer sekolah negeri di

Kabupaten Bantul memiliki keterbatasan penelitian yakni pengambilan sampel

yang hanya menggunakan 13 Kecamatan dari 17 Kecamatan yang ada di

Kabupaten Bantul yang mengakibatkan tidak semua sampel guru honorer sekolah

negeri yang tersebar pada masing-masing Kecamatan di Kabupaten Bantul terlibat

dalam penelitian. Selain itu, dalam penelitian ini anggota sampel dipilih

berdasarkan kemudahan atau ketersediaan untuk mengaksesnya sehingga

mengakibatkan proporsi antara laki-laki dan perempuan, proporsi tingkatan usia,

proporsi tingkat pendidikan (SMA, D3, S1, S2), serta proporsi status pernikahan

tidak seimbang. Terkait dengan analisis variabel dependen (kesejahteraan

psikologis), dalam penelitian ini dimensionalitas alat ukur tidak diperiksa secara

empiris sehingga dalam menganalisis dan melihat hasil kesejahteraan psikologis

dilihat secara keseluruhan tanpa menguraikan satu per satu aspek kesejahteraan

psikologis. Meskipun merupakan skala multidimensional, akan tetapi aspek-

aspeknya saling berkorelasi sehingga dalam penggunaannya tidak terpisah-pisah

antar aspeknya, tetapi sebagai 6 aspek yang saling berkaitan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN … · vii STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS GURU HONORER SEKOLAH NEGERI DI KABUPATEN BANTUL Fitria ABSTRAK Penelitian survei

62

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan, kesimpulan, serta keterbatasan

dari penelitian tentang kesejahteraan psikologis guru honorer yang telah

dilakukan, maka peneliti mengajukan saran:

1. Bagi guru honorer sekolah negeri di Kabupaten Bantul

Meskipun jaminan kesejahteraan guru honorer jauh lebih rendah, akan tetapi

guru honorer diharapkan tetap menjalani kehidupan secara berkualitas

dengan mengembangkan potensi yang dimiliki dan memiliki penilaian

positif terhadap segala kejadian-kejadian yang terjadi dalam hidupnya.

2. Pemerintah

Meskipun hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kesejahteraan

psikologis guru honorer sekolah negeri tergolong tinggi, tetapi pemerintah

diharapkan untuk mempertimbangkan kesejahteraan yang mengacu pada

perasaan adil terhadap kesesuaian imbalan yang diterima atas kinerja yang

dilakukan oleh guru honorer.

3. Peneliti selanjutnya

Bagi peneliti yang ingin melakukan penelitian dengan topik kesejahteraan

psikologis guru honorer, maka penelitian ini dapat dijadikan dasar untuk

penelitian selanjutnya. Peneliti lain yang tertarik dengan fenomena

kesejahteraan psikologis guru honorer bisa menghubungkan kesejahteraan

psikologis guru honorer dengan variabel-variabel lain. Selain itu dari segi

subjek, bisa menggunakan subjek guru honorer yang ada di sekolah swasta

dengan memperhatikan proporsi faktor demografis guru honorer.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN … · vii STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS GURU HONORER SEKOLAH NEGERI DI KABUPATEN BANTUL Fitria ABSTRAK Penelitian survei

63

DAFTAR ACUAN

Carmelo, V., Gonzalo, H., dkk. (2009). Psychological well-being and health.

Contributions of positive psychology. Journal of Clinical and Health

Psychology. Vol. 5, 15-27.

Damayanti, N., & Harti (2013). Perbedaan jenis kelamin terhadap minat

berwirausaha mahasiswa jurusan pendidikan ekonomi universitas negeri

Surabaya. Jurnal Unesa.

Depdiknas. (2004). Draft Naskah Akademik Sertifikasi Kompetensi Pendidik dan

Tenaga Kependidikan. Jakarta: P2TK Ditjen Dikti.

Dikdas. (2016). Data dan Informasi Dinas Pendidikan Dasar Kabupaten Bantul

Tahun 2016. Bantul: Dinas Pendidikan Dasar.

Djiwandono, S. (2006). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Grasindo.

Duwi, P. (2014). SPSS 22 Pengolah Data Terpraktis. Yogyakarta: Andi Offset.

Epita, D., N & Utoyo, S., D. (2013). Hubungan antara psychological well-being

dan kepuasan kerja pada pns organisasi pemerintahan di Yogyakarta.

Jurnal Universitas Indonesia.

Fanani, Z., & Aji, B. (2012). Gaji Sebulan Hanya Cukup Dimakan Seminggu.

Kedaulatan Rakyat. Diambil tanggal 20 Maret, 2015, dari http://www.Gaji

Sebulan Hanya Cukup Dimakan Seminggu - Kedaulatan Rakyat Online

Yogyakarta.htm.

Guru, Agen Perubahan Bangsa. (2015). Kompas tanggal 24 November, 2015.

Hutapea, Bonar. (2011). Emotional intelegence and psychological well-being pada

manusia lanjut usia anggota organisasi berbasis keagamaan di jakarta.

Jurnal Insan, Vol. 13(2).

Ichwan. (2010). Kenaikan Gaji PNS Tinggal Menunggu PP. Diambil tanggal 12

Mei. 2015, dari https://ichwan15788.wordpress.com/2010/01/08/kenaikan-

gaji-pns-tinggal-menunggu-pp/ .

Iriani, F., & Ninawati. (2005). Gambaran kesejahteraan psikologis pada dewasa

muda ditinjau dari pola attachment. Jurnal Psikologi, Vol. 3(1).

Kahneman, D., E. Diener., & N. Schwarz. (1999). Well-being: the foundations of

hedonic psychology. Russel sage Foundation. New York.

Lianawati, E. (2008). Kesejahteraan psikologis istri ditinjau dari sikap peran

gender pada pasutri muslim. Jurnal Psikologi, Vol.2(1).

34

63

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN … · vii STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS GURU HONORER SEKOLAH NEGERI DI KABUPATEN BANTUL Fitria ABSTRAK Penelitian survei

64

Mansyurpribadi. (2009). Perlindungan hukum bagi guru. Diambil tanggal 17

Oktober, 2015, dari

http://mansyurpribadi.blogspot.com/2009/12/perlindungan-hukum-bagi-

guru.html).

Mulyasa, E. (2006). Menjadi Guru Professional. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya.

Mulyasa, E. (2007). Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya.

Nurlailiwangi, E., Coralia, F., dkk. (2013). Studi mengenai kesejahteraan

psikologis lansia di balai perlindungan sosial tresna werdha (BPSTW)

ciparay bandung. Jurnal Psikologi Indonesia, Vol. X(1), 1-6.

Padmawati (2010). Kajian yuridis status hukum tenaga guru honorer pemerintah

kota surakarta pada dinas pendidikan pemuda dan olahraga kota surakarta

menurut undang-undang nomor 43 tahun 1999 tentang pokok-pokok

kepegawaian. Skripsi. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.

Pradono, J., & Sulistyowati, N. (2014). Hubungan antara tingkat pendidikan,

pengetahuan tentang kesehatan lingkungan, perilaku hidup sehat dengan

status kesehatan. Studi korelasi pada penduduk umur 10-24 tahun di

Jakarta pusat. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan, Vol. 17(1), 89-95.

Putri, A., & Suryadi, D. (2007). Gambaran kesejahteraan psikologis selebriti

menjelang masa lanjut usia: studi pada penyanyi wanita era 60-an. Arkhe,

No. 2, 101-112.

Rachmawati, F., & Nashori, F. (2013). Koping religius dan kebahagiaan

psikologis pada lanjut usia. Jurnal Psikologika, Vol. 18(2).

Rajawane, I., & Chairani, L. Hubungan religiusitas dengan kesejahteraan

psikologis pada lanjut usia. Jurnal Psikologi, Hal. 47-60.

Rimang, S. (2011). Meraih Predikat Guru dan Dosen Paripurna. Bandung:

Alfabeta.

Rusdiana, D., & Fahmi, F. (2015). Upah Guru Honorer Akan Sesuai UMK Dapat

Tunjangan Juga. Harian Terbit. Diambil tanggal 20 Maret, 2015, dari

http://harianterbit.com/hanterhumaniora/read/2015/01/16/16476/0/40/Upa

h-Guru-Honorer-Akan-Sesuai-UMK-Dapat-Tunjangan-Juga.

Ryan, R.M., Huta, V., & Deci, E.L. (2008). Living well: a self-determination

theory perspective on eudaimonia. Journal of Happiness Studies, 9, 139-

170.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN … · vii STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS GURU HONORER SEKOLAH NEGERI DI KABUPATEN BANTUL Fitria ABSTRAK Penelitian survei

65

Ryff, D. Caroll. (1989). Happines is everything, or is it? explorations on the

meaning of psychological well-being. Journal of Personality Social

Psychology. 56(6), 1069-1081.

Ryff, D. Caroll. (1995). Psychological well-being in adult life. Current Directions

in Psychological Science, 4(4), 99-104.

Ryff, D. Caroll., & Keyes, C.L.M. (1995). The structure of psychological well-

being revisited. Journal of Personality and Social Psychology, 69, 719-

727.

Ryff, D. Caroll., & Singer, B. (1998). The contours of positive human health.

Psychological Inquiry, 9, 1-28.

Ryff, D. Caroll. (2013). Psychological well-being revisited: advances in the

science and practice of eudaimonia. Psychoter Psychosom, 83, 10-28.

Setiawan, H., & Budiningsih, T. (2014). Psychological well-being pada guru

honorer sekolah dasar di kecamatan wonotunggal kabupaten batang.

Jurnal Psikologi Pendidikan, Vol. 3(1).

Suciptoardi. (2010). Pengertian GTT (Guru Tidak Tetap) Sekolah Negeri. Diambil

tanggal 17 Oktober, 2015, dari http://suciptoardi-

wordpress.com/2010/02/17/pengertian-gtt-guru-tidak-tetap-sekolah-

negeri).

Sugianto, I. R. (2000). Status lajang dan psychological well-being pada pria dan

wanita lajang usia 30-40 tahun di Jakarta. Phronesis, Vol. 2(4), 67-76.

Sukmadinata, S. (2009). Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya.

Sumule, R.P., & Taganing, N.M. (2008). Psychological wellbeing pada guru yang

bekerja di yayasan pesat nabire. Depok: Fakultas Psikologi Unoversitas

Gunadarma.

Supradewi, R., & Rohmatun. Hubungan antara stres terhadap masa depan dengan

perilaku marah pada guru honorer. Proyeksi, Vol. 6(1), 82-88.

Supratiknya, A. (2014). Pengukuran Psikologis. Yogyakarta : Universitas Sanata

Dharma.

Supratiknya, A. (2015). Metodologi Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dalam

Psikologi. Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN … · vii STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS GURU HONORER SEKOLAH NEGERI DI KABUPATEN BANTUL Fitria ABSTRAK Penelitian survei

66

Susanti. (2012). Hubungan harga diri dan psychological well-being pada wanita

lajang ditinjau dari bidang pekerjaan. Jurnal Ilmiah Mahasiswa

Universitas Surabaya, Vol. 1(1).

Tenggara, H., Zamralita., dkk. (2008). Kepuasan kerja dan kesejahteraan

psikologis karyawan. Phronesis Jurnal Ilmiah Psikologi Industri dan

Organisasi, Vol. 10(1), 96-115.

Yudha, S. (2001). Perbandingan tingkat kepuasan kerja antara kelompok guru

yang berstatus tetap dan kelompok guru yang berstatus honorer. Jurnal

Phronesis, Vol.3, No. 5.

Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan

Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen

Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 Pasal 1 tentang Pegawai Negeri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN … · vii STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS GURU HONORER SEKOLAH NEGERI DI KABUPATEN BANTUL Fitria ABSTRAK Penelitian survei

67

LAMPIRAN 1

SKALA KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS SEBELUM UJI COBA

12

67

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN … · vii STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS GURU HONORER SEKOLAH NEGERI DI KABUPATEN BANTUL Fitria ABSTRAK Penelitian survei

68

SKALA PENELITIAN

Disusun oleh:

Fitria

119114106

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN … · vii STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS GURU HONORER SEKOLAH NEGERI DI KABUPATEN BANTUL Fitria ABSTRAK Penelitian survei

69

PENGANTAR

Dengan hormat,

Saya yang bertanda tangan di bawah ini adalah Mahasiswa Psikologi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Nama : Fitria

Nim : 119114106

Dalam rangka menyelesaikan tugas akhir/ skripsi, maka saya hendak

melaksanakan penelitian terhadap Bapak/ Ibu guru honorer Sekolah Negeri di

Kabupaten Bantul. Penelitian ini hanya akan berjalan dengan baik atas bantuan

Bapak/ Ibu. Oleh sebab itu, saya memohon kesediaan Bapak/ Ibu untuk mengisi

skala berikut dengan cara apa adanya.

Hasil jawaban Bapak/ Ibu hanya akan dipergunakan untuk kepentingan

penelitian, sehingga jawaban Bapak/ Ibu akan dijamin kerahasiaannya. Apabila

ada hal yang kurang dipahami dapat bertanya langsung kepada peneliti.

Atas perhatian dan kesediaan Bapak/ Ibu dalam penelitian ini saya

ucapkan terimakasih.

Hormat saya,

Fitria

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN … · vii STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS GURU HONORER SEKOLAH NEGERI DI KABUPATEN BANTUL Fitria ABSTRAK Penelitian survei

70

LEMBAR PERNYATAAN KESEDIAAN UNTUK IKUT PENELITIAN

(INFORMED CONSENT)

Setelah membaca penjelasan mengenai penelitian ini, saya bersedia untuk

terlibat dalam penelitian ini dengan mengisi kuesioner tanpa ada paksaan dari

pihak manapun. Seluruh jawaban yang saya berikan pada kuesioner ini sungguh-

sungguh sesuai dengan apa yang saya alami.

Yogyakarta,………………….2016

( )

Nama lengkap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN … · vii STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS GURU HONORER SEKOLAH NEGERI DI KABUPATEN BANTUL Fitria ABSTRAK Penelitian survei

71

IDENTITAS DIRI

(Identitas Bapak/ Ibu akan dirahasiakan)

Inisial :

Usia : tahun

Jenis kelamin : ( ) Laki-laki

( ) Perempuan

Pendidikan terakhir :

Status pernikahan : ( ) Belum menikah

( ) Menikah, tanpa anak

( ) Menikah, dengan 1 anak

( ) Menikah, dengan 2 anak

( ) Menikah, dengan lebih dari 2 anak, yaitu …

Pekerjaan Suami/ Istri :

Honorarium sebagai guru honorer : Rp perbulan

Penghasilan keluarga : Rp perbulan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN … · vii STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS GURU HONORER SEKOLAH NEGERI DI KABUPATEN BANTUL Fitria ABSTRAK Penelitian survei

72

PETUNJUK PENGISIAN

Skala ini terdiri atas 84 butir pernyataan.

1. Bacalah setiap pernyataan dengan seksama. Kemudian

berikan jawaban Bapak/ Ibu pada lembar jawaban yang sudah disediakan

dengan memberikan tanda silang (X) pada kolom yang sudah tersedia, yaitu :

STS : bila “Sangat Tidak Setuju” dengan pernyataan tersebut

TS : bila “Tidak Setuju” dengan pernyataan tersebut

S : bila “Setuju” dengan pernyataan tersebut

SS : bila “Sangat Setuju” dengan pernyataan tersebut

2. Bapak /Ibu dimohon mengisi sesuai dengan keadaan yang sebenar-

benarnya. Setiap orang memiliki jawaban yang berbeda namun semua

jawaban dianggap BENAR dan tidak ada jawaban yang dianggap SALAH.

Jawaban yang paling benar adalah jawaban yang sesuai dengan diri Bapak/

Ibu.

3. Jika Bapak/ Ibu ingin mengganti jawaban, berilah tanda sama dengan (=)

pada jawaban yang tidak sesuai lalu berilah tanda (X) pada jawaban yang

lebih sesuai dengan diri Bapak/ Ibu.

4. Jawablah semua pernyataan, jangan ada yang terlewati.

No. Pernyataan Pilihan

STS TS ATS AS S SS

1. Saya memiliki arah dan tujuan hidup X X

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN … · vii STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS GURU HONORER SEKOLAH NEGERI DI KABUPATEN BANTUL Fitria ABSTRAK Penelitian survei

73

No. Pernyataan STS TS S SS

1. Saya mudah bergaul dengan orang lain.

2. Saya merasa sulit membuat perubahan dalam diri saya.

3. Saya mudah terpengaruh oleh penilaian orang lain.

4. Saya cenderung pasrah jika yang saya dapatkan tidak

sesuai dengan harapan.

5. Saya merasa puas dengan apa yang telah saya capai.

6. Saya selalu melaksanakan rencana yang telah saya

tentukan untuk diri saya.

7. Bagi saya hari esok harus lebih baik dari hari ini.

8. Saya bangga dengan diri saya.

9. Saya mampu mengatur keuangan dan mengatasi masalah-

masalah saya.

10. Saya tidak menggantungkan hidup saya pada orang lain.

11. Sudah lama saya tidak berusaha melakukan perbaikan

besar dalam hidup.

12. Lebih baik mengurusi diri sendiri daripada mencampuri

urusan orang lain.

13. Saya merasa telah menyia-nyiakan banyak waktu dengan

hal-hal yang tidak bermanfaat.

14. Saya adalah orang yang memiliki pendirian kuat.

15. Saya menganggap beberapa teman sebagai musuh.

16. Saya memiliki banyak potensi.

17. Saya mampu mengatur pelaksanaan program kerja saya.

18. Saya merasa tidak ada lagi yang akan saya capai dalam

kehidupan saya.

19. Saya kecewa dengan apa yang telah saya capai dalam

hidup.

20. Saya mudah terpengaruh pendapat orang lain dalam

membuat keputusan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN … · vii STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS GURU HONORER SEKOLAH NEGERI DI KABUPATEN BANTUL Fitria ABSTRAK Penelitian survei

74

No. Pernyataan STS TS S SS

21. Saya tidak peduli pada teman yang butuh bantuan saya.

22. Saya merasa sulit mengatur kehidupan saya.

23. Banyak orang lain hanya ingin mengambil keuntungan

dari saya.

24. Saya menyadari dan menerima kelebihan dan kekurangan

yang saya miliki.

25. Saya menikmati kehidupan yang saya jalani saat ini.

26. Saya merasa optimis dengan masa depan saya.

27. Saya sedih melihat orang yang kesusahan.

28. Saya berani berpendapat meskipun berbeda dengan

pendapat orang lain.

29. Saya tidak malu mengakui kelemahan saya.

30. Tuntutan hidup sehari-hari sering membuat saya merasa

patah semangat.

31. Selama ini saya hanya melakukan tuntutan orang lain.

32. Saya sering merasa tak berdaya menghadapi masalah di

sekitar saya.

33. Saya malu dengan kekurangan yang saya miliki.

34. Saya bersyukur dengan status saya sebagai guru honorer.

35. Saya memiliki arah dan tujuan hidup.

36. Saya kesulitan menentukan prioritas.

37. Saya adalah orang yang peduli terhadap orang-orang di

sekitar saya.

38. Saya mampu memanfaatkan kesempatan secara efektif.

39. Saya merasa kesulitan untuk bersikap terbuka terhadap

orang lain.

40. Saya belajar tentang berbagai hal setiap waktu.

41. Saya tertarik dengan kegiatan yang dapat menambah

pengetahuan saya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN … · vii STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS GURU HONORER SEKOLAH NEGERI DI KABUPATEN BANTUL Fitria ABSTRAK Penelitian survei

75

No. Pernyataan STS TS S SS

42. Mempelajari hal baru sering hanya terasa menambah

beban.

43. Saya adalah orang yang lemah.

44. Saya takut jika pendapat saya berbeda dengan pendapat

orang lain.

45. Saya fokus pada masa sekarang daripada memikirkan

masa depan.

46. Kehidupan yang saya jalani saat ini tidak sesuai dengan

impian saya.

47. Kebanyakan orang memiliki lebih banyak teman daripada

saya.

48. Saya merasa bosan akan kehidupan saya.

49. Saya sering memandang kehidupan orang lain jauh lebih

baik dibanding saya.

50. Saya takut mendapatkan teguran karena kesalahan dalam

melakukan sesuatu.

51. Saya tidak ragu untuk menyapa orang lain lebih dulu.

52. Saya bersedia menerima kritik dari orang lain untuk

memperbaiki diri saya.

53. Dari pada kena hukuman, lebih baik merubah pemikiran

kita.

54. Saya pasrah dengan apa yang akan terjadi dalam hidup

saya.

55. Saya sering kesulitan menerima tugas yang tidak sesuai

dengan bidang saya.

56. Saya sering merasa ragu terhadap hasil pekerjaan saya.

57. Saya biasa mengerjakan hal-hal penting terlebih dulu.

58. Sulit bagi saya untuk menjawab mengenai visi dan misi

dalam hidup saya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN … · vii STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS GURU HONORER SEKOLAH NEGERI DI KABUPATEN BANTUL Fitria ABSTRAK Penelitian survei

76

No. Pernyataan STS TS S SS

59. Saya bertindak atas keinginan sendiri, tidak didasarkan

oleh keinginan orang lain.

60. Saya merasa memperoleh banyak hal dari persahabatan

saya dengan banyak orang.

61. Masa sekarang dan masa lalu memiliki makna bagi saya.

62. Saya mampu menyelesaikan setiap tugas yang diberikan

kepada saya.

63. Saya dapat mengontrol emosi dan tindakan meskipun saya

sedang tertekan.

64. Bagi saya, kehidupan adalah proses belajar, berkembang

dan tumbuh secara berkelanjutan.

65. Saya merasa bahagia melihat diri saya sendiri, jika

membandingkan dengan teman atau kenalan saya.

66. Saya lebih senang mengambil keputusan sendiri daripada

bergantung pada persetujuan orang lain.

67. Saya tidak menyesali apapun yang pernah terjadi di masa

lalu.

68. Saya dapat mempercayai teman-teman saya.

69. Tak masalah jika yang saya anggap penting ternyata

dianggap tidak penting oleh orang lain.

70. Saya mampu menjalani semua kesibukan saya.

71. Saya senang membuat rencana untuk masa depan saya.

72. Saya senang bahwa pandangan-pandangan saya

bertambah matang dari tahun ke tahun.

73. Seandainya ada kesempatan, ada banyak hal dalam diri

saya yang akan saya ubah.

74. Saya kesulitan menemukan orang dekat yang bisa

mendengarkan saya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN … · vii STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS GURU HONORER SEKOLAH NEGERI DI KABUPATEN BANTUL Fitria ABSTRAK Penelitian survei

77

No. Pernyataan STS TS S SS

75. Saya khawatir terhadap penilaian orang atas pilihan yang

saya buat dalam hidup.

76. Saya tidak terlalu cocok dengan komunitas di sekitar saya.

77. Apa yang saya kerjakan sering terasa tidak penting bagi

saya.

78. Saya merasa kurang nyaman berada dalam situasi baru

yang menuntut perubahan cara kerja yang sudah menjadi

kebiasaan saya.

79. Saya dapat menjadi pendengar yang baik saat orang lain

curhat kepada saya.

80. Saya mampu membangun gaya hidup sesuai dengan apa

yang saya sukai.

81. Saya memperoleh banyak wawasan yang membuat saya

semakin berkembang.

82. Saya iri dengan kehidupan orang lain.

83. Saya khawatir akan apa yang orang lain pikirkan tentang

diri saya.

84. Menentukan tujuan bagi diri sendiri terasa hanya buang-

buang waktu saja.

**TERIMAKASIH**

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN … · vii STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS GURU HONORER SEKOLAH NEGERI DI KABUPATEN BANTUL Fitria ABSTRAK Penelitian survei

78

HASIL RELIABILITAS, DAN DAYA DISKRIMINASI SKALA

KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS

Item-Total Statistics

Scale Mean

if Item

Deleted

Scale

Variance if

Item Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

soal1 254.13 246.389 .428 .912

soal2 254.55 247.235 .409 .912

soal3 254.45 247.201 .357 .913

soal4 254.37 251.999 .104 .915

soal5 255.05 256.387 -.118 .917

soal6 254.35 248.943 .384 .913

soal7 253.75 251.953 .110 .915

soal8 254.28 248.139 .337 .913

soal9 254.42 246.383 .450 .912

soal10 254.23 247.707 .363 .913

soal11 254.57 247.436 .328 .913

soal12 255.68 255.779 -.082 .918

soal13 254.62 249.732 .190 .914

soal14 254.40 244.922 .598 .911

soal15 253.98 246.729 .461 .912

soal16 254.37 249.762 .337 .913

soal17 254.38 250.410 .345 .913

soal18 253.95 246.319 .405 .912

soal19 254.15 244.265 .636 .911

soal20 254.40 247.532 .370 .913

soal21 253.87 245.507 .542 .912

soal22 254.40 247.532 .331 .913

soal23 254.48 249.339 .274 .913

soal24 254.07 247.995 .393 .913

soal25 254.12 246.986 .414 .912

soal26 254.03 244.846 .553 .911

soal27 254.13 247.948 .339 .913

soal28 254.27 246.029 .613 .912

soal29 254.27 245.860 .415 .912

soal30 254.52 249.813 .248 .914

soal31 254.23 248.724 .381 .913

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN … · vii STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS GURU HONORER SEKOLAH NEGERI DI KABUPATEN BANTUL Fitria ABSTRAK Penelitian survei

79

soal32 254.45 245.133 .562 .912

soal33 254.27 248.572 .379 .913

soal34 254.18 249.949 .272 .913

soal35 254.00 245.390 .550 .912

soal36 254.50 250.119 .349 .913

soal37 254.10 249.346 .312 .913

soal38 254.40 245.532 .519 .912

soal39 254.82 257.678 -.201 .917

soal40 254.17 246.006 .462 .912

soal41 253.92 244.688 .590 .911

soal42 254.23 248.419 .446 .912

soal43 254.12 246.410 .448 .912

soal44 254.27 246.504 .452 .912

soal45 254.63 246.541 .408 .912

soal46 254.75 248.021 .313 .913

soal47 254.43 248.284 .325 .913

soal48 254.22 245.698 .474 .912

soal49 254.62 248.512 .272 .913

soal50 254.58 247.840 .317 .913

soal51 254.02 249.169 .287 .913

soal52 254.00 247.186 .405 .912

soal53 255.12 256.749 -.149 .916

soal54 254.58 251.129 .122 .915

soal55 254.82 254.186 -.011 .915

soal56 254.67 250.395 .228 .914

soal57 254.15 246.367 .463 .912

soal58 254.60 248.447 .388 .913

soal59 254.60 247.295 .310 .913

soal60 253.97 245.829 .376 .913

soal61 253.98 244.457 .608 .911

soal62 254.35 247.960 .386 .913

soal63 254.42 247.400 .389 .913

soal64 253.83 246.650 .474 .912

soal65 254.47 250.321 .240 .914

soal66 254.87 248.490 .262 .914

soal67 254.50 251.678 .122 .914

soal68 254.58 252.586 .073 .915

soal69 254.43 247.606 .454 .912

soal70 254.25 247.004 .441 .912

soal71 254.10 245.854 .548 .912

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN … · vii STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS GURU HONORER SEKOLAH NEGERI DI KABUPATEN BANTUL Fitria ABSTRAK Penelitian survei

80

soal72 254.10 244.939 .567 .911

soal73 255.75 260.936 -.426 .918

soal74 254.50 252.220 .107 .914

soal75 254.62 255.054 -.068 .915

soal76 254.37 250.846 .252 .913

soal77 254.30 246.553 .509 .912

soal78 254.53 248.084 .431 .912

soal79 254.10 244.939 .433 .912

soal80 254.53 248.084 .323 .913

soal81 254.18 248.627 .361 .913

soal82 254.07 247.080 .396 .913

soal83 254.43 247.809 .333 .913

soal84 254.07 246.741 .355 .913

Catatan. Warna kuning adalah item-item yang gugur setelah seleksi item dengan

rit ≤ 0,20. Warna hijau adalah item yang gugur setelah rit ≤ 0,23. Warna abu-abu

adalah item-item yang gugur untuk menyeimbangkan jumlah item pada masing-

masing aspek antara item favorable dan unfavorable.

Daya Diskriminasi Skala Kesejahteraan Psikologis/ Penghitungan Delta Ferguson

δ = (n+1) (N2 - ∑fi

2) / nN

2

= (60+1) (1932 – 1022) / 60.193

2

= 61. (37249 – 1022) / 60. 37249

= 2209847 / 2234940

= 0,988

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN … · vii STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS GURU HONORER SEKOLAH NEGERI DI KABUPATEN BANTUL Fitria ABSTRAK Penelitian survei

81

LAMPIRAN 2

SKALA KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS UNTUK PENELITIAN

23

81

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN … · vii STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS GURU HONORER SEKOLAH NEGERI DI KABUPATEN BANTUL Fitria ABSTRAK Penelitian survei

82

SKALA PENELITIAN

Disusun oleh:

Fitria

119114106

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN … · vii STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS GURU HONORER SEKOLAH NEGERI DI KABUPATEN BANTUL Fitria ABSTRAK Penelitian survei

83

PENGANTAR

Dengan hormat,

Saya yang bertanda tangan di bawah ini adalah Mahasiswa Psikologi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Nama : Fitria

Nim : 119114106

Dalam rangka menyelesaikan tugas akhir/ skripsi, maka saya hendak

melaksanakan penelitian terhadap Bapak/ Ibu guru honorer Sekolah Negeri di

Kabupaten Bantul. Penelitian ini hanya akan berjalan dengan baik atas bantuan

Bapak/ Ibu. Oleh sebab itu, saya memohon kesediaan Bapak/ Ibu untuk mengisi

skala berikut dengan cara apa adanya.

Hasil jawaban Bapak/ Ibu hanya akan dipergunakan untuk kepentingan

penelitian, sehingga jawaban Bapak/ Ibu akan dijamin kerahasiaannya. Apabila

ada hal yang kurang dipahami dapat bertanya langsung kepada peneliti.

Atas perhatian dan kesediaan Bapak/ Ibu dalam penelitian ini saya

ucapkan terimakasih.

Hormat saya,

Fitria

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN … · vii STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS GURU HONORER SEKOLAH NEGERI DI KABUPATEN BANTUL Fitria ABSTRAK Penelitian survei

84

LEMBAR PERNYATAAN KESEDIAAN UNTUK IKUT PENELITIAN

(INFORMED CONSENT)

Setelah membaca penjelasan mengenai penelitian ini, saya bersedia untuk

terlibat dalam penelitian ini dengan mengisi kuesioner tanpa ada paksaan dari

pihak manapun. Seluruh jawaban yang saya berikan pada kuesioner ini sungguh-

sungguh sesuai dengan apa yang saya alami.

Yogyakarta,………………….2016

( )

Nama lengkap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN … · vii STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS GURU HONORER SEKOLAH NEGERI DI KABUPATEN BANTUL Fitria ABSTRAK Penelitian survei

85

IDENTITAS DIRI

(Identitas Bapak/ Ibu akan dirahasiakan)

Inisial :

Usia : tahun

Jenis kelamin : ( ) Laki-laki

( ) Perempuan

Pendidikan terakhir :

Status pernikahan : ( ) Belum menikah

( ) Menikah, tanpa anak

( ) Menikah, dengan 1 anak

( ) Menikah, dengan 2 anak

( ) Menikah, dengan lebih dari 2 anak, yaitu …

Pekerjaan Suami/ Istri :

Honorarium sebagai guru honorer : Rp perbulan

Penghasilan keluarga : Rp perbulan

(bagi yang sudah menikah)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN … · vii STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS GURU HONORER SEKOLAH NEGERI DI KABUPATEN BANTUL Fitria ABSTRAK Penelitian survei

86

PETUNJUK PENGISIAN

Skala ini terdiri atas 60 butir pernyataan.

1. Bacalah setiap pernyataan dengan seksama. Kemudian

berikan jawaban Bapak/ Ibu pada lembar jawaban yang sudah disediakan

dengan memberikan tanda silang (X) pada kolom yang sudah tersedia, yaitu :

STS : bila “Sangat Tidak Setuju” dengan pernyataan tersebut

TS : bila “Tidak Setuju” dengan pernyataan tersebut

S : bila “Setuju” dengan pernyataan tersebut

SS : bila “Sangat Setuju” dengan pernyataan tersebut

2. Bapak /Ibu dimohon mengisi sesuai dengan keadaan yang sebenar-

benarnya. Setiap orang memiliki jawaban yang berbeda namun semua

jawaban dianggap BENAR dan tidak ada jawaban yang dianggap SALAH.

Jawaban yang paling benar adalah jawaban yang sesuai dengan diri Bapak/

Ibu.

3. Jika Bapak/ Ibu ingin mengganti jawaban, berilah tanda sama dengan (=)

pada jawaban yang tidak sesuai lalu berilah tanda (X) pada jawaban yang

lebih sesuai dengan diri Bapak/ Ibu.

4. Jawablah semua pernyataan, jangan ada yang terlewati.

No. Pernyataan Pilihan

STS TS ATS AS S SS

1. Saya memiliki arah dan tujuan hidup X X

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN … · vii STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS GURU HONORER SEKOLAH NEGERI DI KABUPATEN BANTUL Fitria ABSTRAK Penelitian survei

87

No. Pernyataan STS TS S SS

1. Saya mudah bergaul dengan orang lain.

2. Saya merasa sulit membuat perubahan dalam diri saya.

3. Saya mudah terpengaruh oleh penilaian orang lain.

4. Saya selalu melaksanakan rencana yang telah saya

tentukan untuk diri saya.

5. Saya bangga dengan diri saya.

6. Saya mampu mengatur keuangan dan mengatasi masalah-

masalah saya.

7. Saya tidak menggantungkan hidup saya pada orang lain.

8. Sudah lama saya tidak berusaha melakukan perbaikan

besar dalam hidup.

9. Saya adalah orang yang memiliki pendirian kuat.

10. Saya menganggap beberapa teman sebagai musuh.

11. Saya merasa tidak ada lagi yang akan saya capai dalam

kehidupan saya.

12. Saya kecewa dengan apa yang telah saya capai dalam

hidup.

13. Saya mudah terpengaruh pendapat orang lain dalam

membuat keputusan.

14. Saya tidak peduli pada teman yang butuh bantuan saya.

15. Saya merasa sulit mengatur kehidupan saya.

16. Banyak orang lain hanya ingin mengambil keuntungan

dari saya.

17. Saya menyadari dan menerima kelebihan dan kekurangan

yang saya miliki.

18. Saya menikmati kehidupan yang saya jalani saat ini.

19. Saya merasa optimis dengan masa depan saya.

20. Saya sedih melihat orang yang kesusahan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN … · vii STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS GURU HONORER SEKOLAH NEGERI DI KABUPATEN BANTUL Fitria ABSTRAK Penelitian survei

88

No. Pernyataan STS TS S SS

21. Saya berani berpendapat meskipun berbeda dengan

pendapat orang lain.

22. Saya tidak malu mengakui kelemahan saya.

23. Tuntutan hidup sehari-hari sering membuat saya merasa

patah semangat.

24. Selama ini saya hanya melakukan tuntutan orang lain.

25. Saya sering merasa tak berdaya menghadapi masalah di

sekitar saya.

26. Saya malu dengan kekurangan yang saya miliki.

27. Saya memiliki arah dan tujuan hidup.

28. Saya kesulitan menentukan prioritas.

29. Saya adalah orang yang peduli terhadap orang-orang di

sekitar saya.

30. Saya mampu memanfaatkan kesempatan secara efektif.

31. Saya belajar tentang berbagai hal setiap waktu.

32. Saya tertarik dengan kegiatan yang dapat menambah

pengetahuan saya.

33. Mempelajari hal baru sering hanya terasa menambah

beban.

34. Saya adalah orang yang lemah.

35. Saya takut jika pendapat saya berbeda dengan pendapat

orang lain.

36. Saya fokus pada masa sekarang daripada memikirkan

masa depan.

37. Kehidupan yang saya jalani saat ini tidak sesuai dengan

impian saya.

38. Kebanyakan orang memiliki lebih banyak teman daripada

saya.

39. Saya merasa bosan akan kehidupan saya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN … · vii STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS GURU HONORER SEKOLAH NEGERI DI KABUPATEN BANTUL Fitria ABSTRAK Penelitian survei

89

No. Pernyataan STS TS S SS

40. Saya sering memandang kehidupan orang lain jauh lebih

baik dibanding saya.

41. Saya tidak ragu untuk menyapa orang lain lebih dulu.

42. Saya bersedia menerima kritik dari orang lain untuk

memperbaiki diri saya.

43. Saya biasa mengerjakan hal-hal penting terlebih dulu.

44. Sulit bagi saya untuk menjawab mengenai visi dan misi

dalam hidup saya.

45. Saya merasa memperoleh banyak hal dari persahabatan

saya dengan banyak orang.

46. Masa sekarang dan masa lalu memiliki makna bagi saya.

47. Saya mampu menyelesaikan setiap tugas yang diberikan

kepada saya.

48. Saya dapat mengontrol emosi dan tindakan meskipun saya

sedang tertekan.

49. Bagi saya, kehidupan adalah proses belajar, berkembang

dan tumbuh secara berkelanjutan.

50. Tak masalah jika yang saya anggap penting ternyata

dianggap tidak penting oleh orang lain.

51. Saya mampu menjalani semua kesibukan saya.

52. Saya senang membuat rencana untuk masa depan saya.

53. Saya senang bahwa pandangan-pandangan saya

bertambah matang dari tahun ke tahun.

54. Saya tidak terlalu cocok dengan komunitas di sekitar saya.

55. Apa yang saya kerjakan sering terasa tidak penting bagi

saya.

56. Saya merasa kurang nyaman berada dalam situasi baru

yang menuntut perubahan cara kerja yang sudah menjadi

kebiasaan saya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN … · vii STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS GURU HONORER SEKOLAH NEGERI DI KABUPATEN BANTUL Fitria ABSTRAK Penelitian survei

90

No. Pernyataan STS TS S SS

57. Saya dapat menjadi pendengar yang baik saat orang lain

curhat kepada saya.

58. Saya iri dengan kehidupan orang lain.

59. Saya khawatir akan apa yang orang lain pikirkan tentang

diri saya.

60. Menentukan tujuan bagi diri sendiri terasa hanya buang-

buang waktu saja.

**TERIMAKASIH**

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN … · vii STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS GURU HONORER SEKOLAH NEGERI DI KABUPATEN BANTUL Fitria ABSTRAK Penelitian survei

91

LAMPIRAN 3

Statistik Deskriptif Jenis Kelamin, Usia, Tingkat Pendidikan, dan Status

Pernikahan, Statistik Dekriptif Kesejahteraan Psikologis, Uji One Sample T-test,

Uji Asumsi, Analisis Mann Whitney U, Korelasi Spearman, Kruskal-Wallis

34

91

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN … · vii STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS GURU HONORER SEKOLAH NEGERI DI KABUPATEN BANTUL Fitria ABSTRAK Penelitian survei

92

STATISTIK DESKRIPTIF JENIS KELAMIN, USIA, TIGKAT

PENDIDIKAN, DAN STATUS PERNIKAHAN

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Jenis

Kelamin

Laki-laki 59

Perempuan 134

Usia 193 22 45 30,14 6,121

Tingkat

pendidikan

193 12 18 15,83 0,840

Status

Pernikahan

Belum menikah 77

Menikah tanpa

anak 19

Menikah dengan

memiliki 1 anak 49

Menikah dengan

memiliki 2 anak 41

Menikah dengan

memiliki lebih dari

2 anak

7

STATISTIK DESKRIPTIF KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Kesejahteraanpsikologis 193 158 234 191.75 14.585

Valid N (listwise) 193

One-Sample Test

Test Value = 150

t df Sig. (2-tailed)

Mean

Difference

95% Confidence Interval of

the Difference

Lower Upper

kesejahteraanpsikologis 39.764 192 .000 41.746 39.68 43.82

One-Sample Statistics

N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

kesejahteraanpsikologis 193 191.75 14.585 1.050

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN … · vii STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS GURU HONORER SEKOLAH NEGERI DI KABUPATEN BANTUL Fitria ABSTRAK Penelitian survei

93

UJI ASUMSI

- Uji normalitas (Kolmogorov-Smirnov)

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

kesejahteraan

psikologis

N 193

Normal Parametersa,b

Mean 191.75

Std.

Deviation 14.585

Most Extreme

Differences

Absolute .076

Positive .076

Negative -.053

Test Statistic .076

Asymp. Sig. (2-tailed) .009c

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

- Levene’s Test

Uji homogenitas jenis kelamin

Independent Samples Test

Levene's Test

for Equality

of Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t df

Sig.

(2-

tailed

)

Mean

Differ

ence

Std.

Error

Differ

ence

95%

Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Kesejahter

aanpsikolo

gis

Equal

variances

assumed

14.94

9 .000

2.4

97 191 .013 5.614 2.248 1.179

10.04

9

Equal

variances

not

assumed

2.1

87

84.

315 .032 5.614 2.567 .509

10.71

9

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN … · vii STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS GURU HONORER SEKOLAH NEGERI DI KABUPATEN BANTUL Fitria ABSTRAK Penelitian survei

94

Uji Linearitas

Usia

ANOVA Table

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

KPUSIA *

USIA

Between

Groups

(Combined) 6731.815 23 292.688 1.450 .094

Linearity .068 1 .068 .000 .985

Deviation

from Linearity 6731.746 22 305.988 1.516 .074

Within Groups 34110.745 169 201.839

Total 40842.560 192

Uji linearitas

Tingkat pendidikan

ANOVA Table

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

kptingkatpendidi

kan *

TINGKATPEND

IDIKAN

Between

Groups

(Combined) 206.883 3 68.961 .321 .811

Linearity 67.719 1 67.719 .315 .575

Deviation

from

Linearity

139.164 2 69.582 .323 .724

Within Groups 40664.464 189 215.156

Total 40871.347 192

Levene’s test

Uji homogenitas status pernikahan

Test of Homogeneity of Variances

KPPERNIKAHAN

Levene

Statistic df1 df2 Sig.

1.894 4 187 .113

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN … · vii STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS GURU HONORER SEKOLAH NEGERI DI KABUPATEN BANTUL Fitria ABSTRAK Penelitian survei

95

Analisis Mann-Whitney jenis kelamin

Test Statisticsa

Kesejahteraa

npsikologis

Mann-Whitney U 3342.000

Wilcoxon W 12387.000

Z -1.710

Asymp. Sig. (2-

tailed) .087

a. Grouping Variable: jeniskelamin

Analisis Spearman usia

Correlations

USIA KPUSIA

Spearman's rho USIA Correlation Coefficient 1.000 -.044

Sig. (2-tailed) . .546

N 193 193

KPUSIA Correlation Coefficient -.044 1.000

Sig. (2-tailed) .546 .

N 193 193

Analisis Spearman Tingkat Pendidikan

Correlations

TINGKATPE

NDIDIKAN

Kptingkatpe

ndidikan

Spearman's rho TINGKATPENDIDI

KAN

Correlation

Coefficient 1.000 .043

Sig. (2-tailed) . .554

N 193 193

Kptingkatpendidikan Correlation

Coefficient .043 1.000

Sig. (2-tailed) .554 .

N 193 193

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN … · vii STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS GURU HONORER SEKOLAH NEGERI DI KABUPATEN BANTUL Fitria ABSTRAK Penelitian survei

96

Analisis Kruskal-Wallis Status pernikahan

Test Statisticsa,b

KPPERNIKAHA

N

Chi-Square .348

Df 4

Asymp. Sig. .987

a. Kruskal Wallis Test

b. Grouping Variable:

PERNIKAHAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN … · vii STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS GURU HONORER SEKOLAH NEGERI DI KABUPATEN BANTUL Fitria ABSTRAK Penelitian survei

97

LAMPIRAN 4

BUKTI SURAT-SURAT PENELITIAN

34

97

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN … · vii STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS GURU HONORER SEKOLAH NEGERI DI KABUPATEN BANTUL Fitria ABSTRAK Penelitian survei

鵬 KULTAS PSEKOLOGロUNIVERSiTAS SANATA DHARMAPaingan,いИaguwohalo,Depok,Sleman,Telp.883037,883968,886530 Pes.2296 Fax.(0274)886529 Yogyakarta 55282

No. : 4TclDlKPlPsilUSD/III/20L6Hal : Izin Penelitian

KepadaYth. Gubernur Daerah Istimewa Yogyakafta

Kami terangkan dengan sesungguhnya bahwa pembawa surat idi :

Nama : FitriaNIM : 119114106

Adalah mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Untuk memenuhi data skipsi, mahasiswa yang bersangkutan meminta izin untukmelakukan membagikan kuisioner penelitian dengan partisipan Guru Honorer SekolahNegeri di Kabupaten Bantul.

Berkenaan dengan hal di atas, kami sampaikan surat ini sebagai pengantar dalam tugas

mahasiswa yang bersangkutan. Kiranya BapaVlbu/Saudara/i dapat memberikan izin,

bantuan atau kerjasama seperlunya.

Atas perhatian dan kerja sama BapaVlbu/Saudara/i, kami ucapkan terima kasih.

Dr. T. Priyo Widiyanto, M.Si.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN … · vii STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS GURU HONORER SEKOLAH NEGERI DI KABUPATEN BANTUL Fitria ABSTRAK Penelitian survei

触 翼覇朧 ぶPSttKO臨OC目UNIVERSITAS SANATA DHARMAPaingan,ヽ 4aguwoha可 o,DepOk,Sieman,Telp.883037,883968,886530 Pes.2296 Fax (0274)886529 Yogyakarta 55282

O a

47b I D I KP I Psi/USD/III I 2aL6

Izin Penelitian

KOpadaYthi Kepab Bappeda(Badan Pembangunan Daerah)Kabupattn Bantuし Yogyakarta /.

Karniterangkan dengan sesungguhnya bahwa pembawa suratini:

Nama :日tna ニ

NIM :119114106

Adalah FnahaSiswa Fakultas Psiko:ogi Universibs Sanab Dharma′ Yogyakarta.′

Untuk memenuhi data skripsi′ mahasiswa yang bersangkutan merninね izin untukmelakukan membagikan kuisioner penelitian dengan partisipan Curu Honorer Sekolah

Negeri di Kabupaten 3antul.

Berkenaan dengan hal di atas′ karni sampalkan surat ini sebagai penganbr dalanl tugas

mahasiswa yang bersangkutan. Kiranya Bapak/1bu/Saudara/i dapat memberikan izin′

bantuan atau kttaSama sepenunyat

Aねs perhattan dan keria sama Bapak/1bu/saudara′ ′kami ucapkan tenma kasihi

30 Maret 2016

Dr. T. Priyo Widiyanto, M.Si.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN … · vii STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS GURU HONORER SEKOLAH NEGERI DI KABUPATEN BANTUL Fitria ABSTRAK Penelitian survei

operatorl @yahoo.coilr

PEMERINTAH DAERAH DAERAH IS丁 lMEWA YOGYAKARTASEKRETAR:Att DAERAH

Kompleks Kepatihan,Danurelan,Telepon(0274)562811‐ 562814(Hunting)

YOGYAKARTA 55213

Memba ca

Tanqgal

Mengrngat

S urat :DE KAN

:30 MARET 2016

SURAtt KETERANGAN/1JIN070/REG/∨ /19/4/2016

No rno r

Periha

47C/D/KP/PSi′ USD′ :‖/2016

1JIN PENELI丁 :AN/R:SE丁

1 . Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2006, tentang Perizinan bagi Perguruan Tinggi As ng, Lembaga penelrtian danPengembangan Asing, Badan Usaha Asing dan Orang Asrng dalam melakukan Kegitan Penelitian dan pengembangan dilndonesia:

2. PeratLrran Menteri Dalam Negeri Nomor 2O Tahun 2O'1 'l , tentang Pedoman Penelitian dan Pengembangan c1i LingkunganKernentrian Dalant Negel dan Pemerinlah Daerah,

3. Peraturan Gubernur Daerah lstinrewa Yogyakarla Nornor 37 Tahun 2008, tentang Rincian Tugas dan FUngsr Satuan Organisast diLingkungan sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan perwakilan Rakyat Daerah.

4 Peraturan Gubernur Dacrah lslimcwa Yogyakarta Nomor 18 Tahun 2009 tentang Pedoman Pelayanan perizinan, RekomendasiPelaksanaan Sr'irvei, Penelitian, Pendataan, Pengembangan, Pengkajran, dan Studi Lapangan di Daerah Istrmewa yogyakarta.

D‖ 」INKAN tlntuk meiakukan ke9 atar、 sし,Ⅳ o′ pene tiar1/pendataan/perlgembangar1/pengkalian/Stud apangari

Nama lF:TR:Akepadal

NIP/N lll :119114106Abmat iFAKULTAS PSIKOLOG!,UNIVERSittAS SANAttA DHARMA YOGYAKARTA」udu ISttUDI EKSPLORAT:F ttENttANG KESEJAHttERAAN PS:KOLOGIS GURU HONORER

SEKOLAH NEGERI DI KABUPAttEN BANTULLokas iDINAS PENDIDIKAN,PEMUDA DAN OLAHRAGA DlYνVaktu ll APR:L2016s/dl」 UL1 2016

Dengan Ketentuan

l Menyerahkan surat keterangan/り n suⅣ eヴ pene lan/pendataan/pengemban9an/pen9kal an/Studi apangan★ )daH Pemenntah Daerah DIYkepada BupatrWa kota me a u nstitus yang ben″ enang mengeluarkan i n dimaksudi

2 4ヽe nyera h ka〕 soft copy has pele tannya baik kepada Gしlbernt r Daerah lstime、 ″a Yo9 yakarta lmelaに l B「o Adnninistrasl Pembangunan SetdaDIY da anl cori,I)act disk(CD)lTlaupun n)e ri g t]9gah(口 P Oad)meat」 l wet)ste adbang lo91aprOV 90 d dan merlurllukkarn cetakan asll yang sudah

disa lkan daln dibし lbuhl cap institls

3 り「,lr]l hanya diper9unakan untuk kepettuan iri]la h,dal)perlne9a119 i r]、 ″al b inentaal ketentuarl yan9 bedaktl dilokasi ke9iatani4 りr〕 pene tarl dapat diperpar]lang nlaksinla1 2(dua)ka dengan nlerlurllukkari suratirl kemba sebelur〕

berakh r、″aktunya setelah mer)galukanperpaniangan Rne a ul webste adban9 1o91aprOv 9o di

5 りn yang d be向 kan dapat d bata kan sewaktu― waktu apabla pemegang in in tdak memenuhiketentuan yan9 be‖ aku

Dikeluarkan di Yogyaka rta

Pada tanggal 1 APRIL 2016A.n Sekretarrs Daeral-t

Asisten Perekonomian dan PembanounanUb,

Kepala Biro Admintstrasi Pembangunan

Drs Tn Mu yono、 MM196208301989031 006

Tembusan i

ll:ど顧 喬〕賊 k早鉦 冨 馴 :V呂 冷 よ 憚 綻

臥 RTA sEBACtt LAPORA叫

3.DINAS PEND:D:KAN,PEMUDA DAN OLAHRAGA DIY4.DEKAN,UNiVERSITAS SANAttA DHARMA YOGYAKARttA5.YANG BERSANGKUTAN

NIP

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN … · vii STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS GURU HONORER SEKOLAH NEGERI DI KABUPATEN BANTUL Fitria ABSTRAK Penelitian survei

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN … · vii STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS GURU HONORER SEKOLAH NEGERI DI KABUPATEN BANTUL Fitria ABSTRAK Penelitian survei

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN … · vii STUDI EKSPLORATIF TENTANG KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS GURU HONORER SEKOLAH NEGERI DI KABUPATEN BANTUL Fitria ABSTRAK Penelitian survei

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI