Studi Ekologi (Kel.6)

download Studi Ekologi (Kel.6)

of 17

Transcript of Studi Ekologi (Kel.6)

  • 8/11/2019 Studi Ekologi (Kel.6)

    1/17

    STUDI KASUS KORELASI

    Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mengikuti Perkuliahan

    Epidemiologi Deskriptif

    Oleh:

    Kelompok 6

    Berlian Rezki Putri (1311216063)

    Riri Ardiayuni (1311226054)

    FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

    UNIVERSITAS ANDALAS

    PADANG 2014

  • 8/11/2019 Studi Ekologi (Kel.6)

    2/17

    KATA PENGANTAR

    Syukur dan terima kasih penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha

    Esa, karena berkat rahmat dan bimbingan-Nya penulis dapat menyelesaikan

    makalah ini. Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah

    Epedemiologi Deskriptif , di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas

    Padang.

    Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini banyak pihak

    yang telah membantu sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Semoga makalah

    ini dapat menambah wawasan keilmuan dan bermanfaat untuk membantu

    mahasiswa dalam kegiatan akademis, serta kritik dan saran penulis harapkan dari

    teman-teman dan dosen pembimbing guna menyempurnakan makalah.

    Padang, Mei 2014

    Penulis

  • 8/11/2019 Studi Ekologi (Kel.6)

    3/17

    DAFTAR ISI

    Halaman

    KATA PENGANTAR......................................................................................... i

    DAFTAR ISI........................................................................................................ ii

    BAB I PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 1

    1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................... 2

    1.3 Tujuan 3

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Definisi studi ekologi / korelasi. .............................................. 3

    2.2

    kekuatan dan kelemahan studi ekologi / korelasi ..................... 4

    2.3 karakteristik penelitian ekologi / korelasi ................................ 4

    2.4 tujuan penelitian ekologi .......................................................... 5

    2.5

    macam-macam penelitian ekologi. ........................................... 52.6 rancangan penelitian ekologi. .................................................. 7

    2.7 Menjelaskan contoh studi ekologi. ........................................... 8

    BAB III KESIMPULAN DAN SARAN

    4.1 Kesimpulan ............................................................................... 13

    4.2 Saran ......................................................................................... 13

    DAFTAR PUSTAKA

  • 8/11/2019 Studi Ekologi (Kel.6)

    4/17

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1LATAR BELAKANG

    Penelitian pada hakikatnya adalah suatu upaya untuk memahami dan

    memecahkan masalah secara ilmiah, sistematis, dan logis. Kegiatan penelitian

    ilmiah memerlukan dan menempuh tahap-tahap yang sistematis dalam arti

    menurut aturan tertentu. Penelitian tersebut dalam pelaksanaanya memerlukan

    metode penelitian agar penelitian tersebut dapat dilakukan secara sistematis dan

    logis. Salah satu metode penelitian yang dapat digunakan adalah studi korelasi.

    Studi korelasi pada hakikatnya merupakan penelitian hubungan antara dua

    variabel pada suatu situasi atau sekelompok subjek. Hal ini dilakukan untuk

    melihat hubungan antara gejala satu dengan gejala lain, atau variabel satu dengan

    variabel yang lain. Untuk mengetahui korelasi antara suatu variabel denga varibel

    lain tersebut diusahakan dengan mengidentifikasi variabel yang ada pada suatu

    objek , kemudian diidentifikasi pula variabel lain yang ada pada objek yang sama

    dan dilihat apakah ada hubungan antara keduanya.

    Korelasi merupakan salah satu teknik analisis statistika yang banyak

    digunakan oleh peneliti karena peneliti umumnya tertarik terhadap peristiwa-

    peristiwa yang terjadi dan mencoba menghubungkannya. Dalam uji statistik

    biasanya menggunakan analisis korelasi. Secara sederhana dapat dilakukan

    dengan cara melihat skors atau nilai rata-rata dari variabel yang lain. Koefisien

    korelasi yang diperoleh selanjutnya dapat dijadikan dasar untuk menguji hipotesis

    penelitian yang dikemukakan terhadap masalah tersebut, dengan membuktikan

    apakah ada hubungan antara kedua variabel tersebut, dan sejauh mana hubungan

    anatara keduanya. Misalnya penelitian untuk mengetahui apakah ada hubungan

    antara berat badan bayi baru lahir dengan jumlah paritas dari ibu.

    1.2RUMUSAN MASALAH

    1.2.1 Apakah definisi dari studi ekologi?

    1.2.2 Apa saja kekuatan dan kelemahan studi ekologi?

  • 8/11/2019 Studi Ekologi (Kel.6)

    5/17

    1.2.3 Apa karakteristik penelitian ekologi?

    1.2.4 Apa tujuan penelitian ekologi?

    1.2.5 Apa macam-macam penelitian ekologi?

    1.2.6 Apa saja rancangan penelitian ekologi?

    1.2.7 Apa contoh studi ekologi?

    1.3TUJUAN PENULISAN

    1.3.1 Tujuan Umum

    Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui tentang studi

    ekologi/ korelasi.

    1.3.2 Tujuan Khusus

    1. Mengetahui definisi studi ekologi / korelasi.

    2. Mengetahui kekuatan dan kelemahan studi ekologi / korelasi.

    3.

    Menjelaskan karakteristik penelitian ekologi / korelasi.

    4. Menjelaskan tujuan penelitian ekologi

    5. Menjelaskan macam-macam penelitian ekologi

    6.

    Menjelaskan rancangan penelitian ekologi

    7. Menjelaskan contoh studi ekologi

  • 8/11/2019 Studi Ekologi (Kel.6)

    6/17

    BAB II

    PEMBAHASAN

    2.1 Definisi Studi Ekologi / Korelasi

    Pengertian Studi ekologi atau studi korelasi populasi adalah studi

    epidemiologi dengan populasi sebagai unit analisis, yang bertujuan

    mendeskripsikan hubungan korelatif antara penyakit dan faktor-faktor yang

    diminati peneliti. Faktor-faktor tersebut misalnya, umur, bulan, obat-obatan. Unit

    observasi dan unit analis pada studi ini adalah kelompok (agregat) individu,

    komunitas atau populasi yang lebih besar. Agregat tersebut biasanya dibatasi oleh

    secara geografik, misalnya penduduk provinsi, penduduk kab/kota, penduduk

    negara, dan sebagainya.

    Penelitian korelasi atau ekologi adalah suatu penelitian untuk mengetahui

    hubungan dan tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih tanpa ada upaya

    untuk mempengaruhi variabel tersebut sehingga tidak terdapat manipulasi variabel

    (Faenkel dan Wallen, 2008:328). Adanya hubungan dan tingkat variabel ini

    penting karena dengan mengetahui tingkat hubungan yang ada, peneliti akan

    dapat mengembangkannya sesuai dengan tujuan penelitian. Jenis penelitian ini

    biasanya melibatkan ukuran statistik/tingkat hubungan yang disebut dengan

    korelasi (Mc Millan dan Schumacher, dalam Syamsuddin dan Vismaia, 2009:25).

    Penelitian korelasional menggunakan instrumen untuk menentukan apakah, dan

    untuk tingkat apa, terdapat hubungan antara dua variabel atau lebih yang dapat

    dikuantitatifkan.

    Penelitian korelasional dilakukan dalam berbagai bidang diantaranya

    pendidikan, sosial, maupun ekonomi. Penelitian ini hanya terbatas pada panafsiran

    hubungan antarvariabel saja tidak sampai pada hubungan kausalitas, tetapi

    penelitian ini dapat dijadikan acuan untuk dijadikan penelitian selanjutnya seperti

    penelitian eksperimen (Emzir, 2009:38).

  • 8/11/2019 Studi Ekologi (Kel.6)

    7/17

    2.2 Kekuatan dan Kelemahan Studi Ekologi

    Kekuatan studi ekologi, meliputi:

    1.

    Kekuatan pada studi ekologikal adalah dapat menggunakan data insidensi,prevalensi maupun mortalitas( data sekunder).

    2.

    Rancangan ini tepat sekali digunakan pada penyelidikan awal hubungan

    penyakit, sebab mudah dilakukan dan murah dengan memanfaatkan

    informasi yang tersedia.

    3.

    Dapat mengevaluasi program, kebijakan dan regulasi.

    Kelemahan studi ekologi, meliputi:

    Studi ekologi tak dapat dipakai untuk menganalisis hubungan sebab akibat

    karena dua alasan.

    1. Alasan pertama adalah, ketidak mampuan menjembatani kesenjangan

    status paparan dan status penyakit pada tingkat populasi dan individu.

    2. Sedangkan alasan kedua adalah studi ekologi tak mampu untuk

    mengontrol faktor perancu potensial.

    2.3 Karakteristik studi Ekologi / Korelasi

    Penelitian korelasi mempunyai tiga karakteristik penting untuk para peneliti

    yang hendak menggunakannya. Tiga karakteristik tersebut adalah sebagai berikut.

    1. Penelitian korelasi tepat jika variabel kompleks dan peneliti tidak mungkin

    melakukan manipulasi dan mengontrol variabel seperti dalam penelitian

    eksperimen.

    2. Memungkinkan variabel diukur secara intensif dalam setting (lingkungan)

    nyata.

    3. Memungkinkan peneliti mendapatkan derajat asosiasi yang signifikan

  • 8/11/2019 Studi Ekologi (Kel.6)

    8/17

    2.4Tujuan Studi Ekologi / Korelasi

    Tujuan penelitian korelasional menurut Suryabrata (dalam Abidin, 2010)

    adalah untuk mendeteksi sejauh mana variasi-variasi pada suatu faktor berkaitan

    dengan variasi-variasi pada satu atau lebih faktor lain berdasarkan pada koefisien

    korelasi. Sedangkan menurut Gay dalam Emzir (2009:38) Tujuan penelitian

    korelasional adalah untuk menentukan hubungan antara variabel, atau untuk

    menggunakan hubungan tersebut untuk membuat prediksi. Studi hubungan

    biasanya menyelidiki sejumlah variabel yang dipercaya berhubungan dengan

    suatu variabel mayor, seperti hasil belajar variabel yang ternyata tidak mempunyai

    hubungan yang tinggi dieliminasi dari perhatian selanjutnya.

    2.5 Macam Penelitian Korelasional

    2.5.1 Penelitian Hubungan

    Penelitian hubungan, relasional, atau korelasi sederhana (seringkali hanya

    disebut korelasi saja) digunakan untuk menyelidiki hubungan antara hasil

    pengukuran terhadap dua variabel yang berbeda dalam waktu yang bersamaan.

    Penelitian ini bertujuan untuk menentukan tingkat atau derajat hubungan antara

    sepasang variabel (bivariat). Dalam penelitian korelasi sederhana ini hubungan

    antar variabel tersebut ditunjukkan oleh nilai koefisien korelasi. Nilai koofisien

    korelasi merupakan suatu alat statistik yang digunakan untuk membantu peneliti

    dalam memahami tingkat hubungan tersebut. Nilai koefisien bervariasi dari -1,00

    sampai +1,00 diperoleh dengan menggunakan teknik statistik tertentu sesuai

    dengan karakter dari data masing-masing variabel. Pada dasarnya, desain

    penelitian hubungan ini cukup sederhana, yakni hanya dengan mengumpulkan

    skor dua variabel dari kelompok subjek yang sama dan kemudian menghitung

    koefisien korelasinya. Oleh karena itu, dalam melakukan penelitian ini, pertama-

    tama peneliti menentukan sepasang variabel yang akan diselidiki tingkat

    hubungannya. Pemilihan kedua variabel tersebut harus didasarkan pada teori,

    asumsi, hasil penelitian yang mendahului, atau pengalaman bahwa keduanya

    sangat mungkin berhubungan.

    2.5.2 Penelitian Prediktif

  • 8/11/2019 Studi Ekologi (Kel.6)

    9/17

    Penelitian korelasi jenis ini memfokuskan pada pengukuran terhadap satu

    variabel atau lebih yang dapat dipakai untuk memprediksi atau meramal kejadian

    di masa yang akan datang atau variabel lain (Borg & Gall dalam Abidin, 2010).

    Penelitian ini sebagaimana penelitian relasional, melibatkan penghitungan

    korelasi antara suatu pola tingkah laku yang kompleks, yakni variabel yang

    menjadi sasaran prediksi atau yang diramalkan kejadiannya (disebut kriteria), dan

    variabel lain yang diperkirakan berhubungan dengan kriteria, yakni variabel yang

    dipakai untuk memprediksi (disebut prediktor). Teknik yang digunakan untuk

    mengetahui tingkat prediksi antara kedua variabel tersebut adalah teknik analisis

    regresi yang menghasilkan nilai koefisien regresi, yang dilambangkan dengan R.

    2.5.3 Korelasi Multivariat

    Teknik untuk mengukur dan menyelidiki tingkat hubungan antara

    kombinasi dari tiga variabel atau lebih disebut teknik korelasi multivariat. Ada

    beberapa teknik yang dapat digunakan, dua diantaranya yang akan dibahas di sini

    adalah: regresi gandaatau multiple regresiondan korelasi kanonik.

    Regresi ganda. Memprediksi suatu fenomena yang kompleks hanya

    dengan menggunakan satu faktor (variabel prediktor) seringkali hanya

    memberikan hasil yang kurang akurat. Dalam banyak hal, semakin banyak

    informasi yang diperoleh semakin akurat prediksi yang dapat dibuat (Mc Millan

    & Schumaker dalam Abidin, 2010), yakni dengan menggunakan kombinasi dua

    atau lebih variabel prediktor, prediksi terhadap variabel kriteria akan lebih akurat

    dibanding dengan hanya menggunakan masing-masing variabel prediktor secara

    sendiri-sendiri. Dengan demikian, penambahan jumlah prediktor akan

    meningkatkan akurasi prediksi kriteria.

    Korelasi kanonik. Pada dasarnya teknik ini sama dengan regresi ganda,dimana beberapa variabel dikombinasikan untuk memprediksi variabel kriteria.

    Akan tetapi, tidak seperti regresi ganda yang hanya melibatkan satu variabel

    kriteria, korelasi kanonik melibatkan lebih dari satu variabel kriteria. Korelasi ini

    berguna untuk menjawab pertanyaan, bagaimana serangkaian variabel prediktor

    memprediksi serangkai variabel kriteria? Dengan demikian, korelasi kanonik ini

    dapat dianggap sebagai perluasan dari regresi ganda,dan sebaliknya, regresi

    berganda dapat dianggap sebagai bagian dari korelasi kanonik (Pedhazur dalam

  • 8/11/2019 Studi Ekologi (Kel.6)

    10/17

    Abidin, 2010). Seringkali korelasi ini digunakan dalam penelitian eksplorasi yang

    bertujuan untuk meentukan apakah sejumlah variabel mempunyai hubungan satu

    sama lain yang serupa atau berbeda.

    2.6Rancangan Penelitian Ekologi / Korelasional

    Penelitian korelasional mempunyai berbagai jenis rancangan. Shaughnessy

    dan Zechmeinter (dalam Emzir, 2009:48-51), yaitu:

    2.6.1 Korelasi Bivariat

    Rancangan penelitian korelasi bivariat adalah suatu rancangan penelitian

    yang bertujuan untuk mendeskripsikan hubungan antara dua variabel. Hubungan

    antara dua variabel diukur. Hubungan tersebut mempunyai tingkatan dan arah.

    Tingkat hubungan (bagaimana kuatnya hubungan) biasanya diungkapkan dalam

    angka antar -1,00 dan +1,00, yang dinamakan koefisien korelasi. Korelasi zero (0)

    mengindikasikan tidak ada hubungan. Koefisien korelasi yang bergerak ke arah -

    1,00 atau +1,00, merupakan korelasi sempurna pada kedua ekstrem (Emzir,

    2009:48).

    Arah hubungan diindikasikan oleh simbol - dan +. Suatu korelasi

    negatif berarti bahwa semakin tinggi skor pada suatu variabel, semakin rendah

    pula skor pada variabel lain atau sebaliknya. Korelasi positif mengindikasikan

    bahwa semakin tinggi skor pada suatu variabel, semakin tinggi pula skor pada

    variabel lain atau sebaliknya (Emzir, 2009:48).

    2.6.2 Regresi dan Prediksi

    Jika terdapat korelasi antara dua variabel dan kita mengetahui skor pada

    salah satu variabel, skor pada variabel kedua dapat diprediksikan. Regresi

    merujuk pada seberapa baik kita dapat membuat prediksi ini. Sebagaimana

    pendekatan koefisien korelasi baik -1,00 maupun +1,00, prediksi kita dapat lebih

    baik.

    2.6.3 Regresi Jamak (Multiple Regresion)

    Regresi jamak merupakan perluasan regresi dan prediksi sederhana dengan

    penambahan beberapa variabel. Kombinasi beberapa variabel ini memberikan

    lebih banyak kekuatan kepada kita untuk membuat prediksi yang akurat. Apa

    yang kita prediksikan disebut variabel kriteria (criterion variable). Apa yang kita

  • 8/11/2019 Studi Ekologi (Kel.6)

    11/17

    gunakan untuk membuat prediksi, variabel-variabel yang sudah diketahui disebut

    variabel prediktor (predictor variables).

    2.6.4 Analisis Faktor

    Prosedur statistik ini mengidentifikasi pola variabel yang ada. Sejumlah

    besar variabel dikorelasikan dan terdapatnya antarkorelasi yang tinggi

    mengindikasikan suatu faktor penting yang umum.

    2.6.5 Rancangan korelasional yang digunakan untuk menarik kesimpulan kausal

    Terdapat dua rancangan yang dapat digunakan untuk membuat

    pernyataan-pernyataan tentang sebab dan akibat menggunakan metode

    korelasional. Rancangan tersebut adalah rancangan analisis jalur (path analysis

    design) dan rancangan panel lintas-akhir (cross-lagged panel design). Analisis

    jalur digunakan untuk menentukan mana dari sejumlah jalur yang

    menghubungkan satu variabel dengan variabel lainnya. Sedangkan desain panel

    lintas akhir mengukur dua variabel pada dua titik sekaligus.

    2.6.6 Analisis sistem (System Analysis)

    Desain ini melibatkan penggunaan prosedur matematik yang

    kompleks/rumit untuk menentukan proses dinamik, seperti perubahan sepanjang

    waktu, jerat umpan balik serta unsur dan aliran hubungan.

    2.7 Contoh Studi Ekologi / Korelasi

    Sebagai contoh penelitian ekologi akan disajikan secara ringkas sebuah

    penelitian disertasi yang dilakukan oleh Rusmini dalam bidang manajemen

    pendidikan pada tahun 2003, sebagai berikut:

    Judul Penelitian :Kualitas Pelayanan Karyawan Administrasi Akademik, Survei di Politeknik

    Kesehatan Jakarta ( 2003).

    Masalah Penelitian :

    1. Apakah terdapat hubungan pengetahuan administrasi akademik dengan kualitas

    pelayanan karyawan?

  • 8/11/2019 Studi Ekologi (Kel.6)

    12/17

    2. Apakah terdapat hubungan komunikasi interpersonal dengan kualitas

    pelayanan karyawan?

    3.

    Apakah terdapat hubungan kemampuan berpikir mekanik dengan kualitas

    pelayanan karyawan?

    4. Apakah terdapat hubungan pengetahuan administrasi akademik, komunikasi

    interpersonal, dan kemampuan berpikir mekanik dengan kualitas pelayanan

    karyawan? ( Rusmini, 2004:5).

    Kajian Teoritis

    Teori-teori yang dikemukakan dalam penelitian ini menyangkut variabel

    penelitian yang meliputi kualitas pelayanan, pengetahuan administrasi

    akademik, komunikasi interpersonal, dan kemampuan berpikir mekanik.

    Kualitas Pelayanan

    Berdasarkan teori-teori yang dideskripsikan, peneliti menyimpulkan bahwa

    kualitas pelayanan karyawan adalah keseluruhan hasil kegiatan karyawan

    yang dilakukan dengan penuh tanggung jawab, sesuai dengan pedoman atau

    peraturan yang telah ditetapkan untuk memenuhi harapan pelanggan dengan

    indikator kepedulian karyawan dan kepuasan pelanggan. ( Rusmini, 2004:9).

    Pengetahuan Administrasi Akademik

    Berdasarkan teori-teori yang dideskripsikan, peneliti menyimpulkan bahwa

    pengetahuan administrasi akademik adalah segenap yang diketahui karyawan

    tentang konsep,fakta, dan prinsip-prinsip kegiatan dalam pelayanan yang

    berhubungan dengan administrasi akademik yang meliputi bidang pengajaran,kemahasiswaan, media kependidikan, perpustakaan, laboratorium, dan

    perbengkelan ( Rusmini, 2004:15).

    Komunikasi Interpersonal

    Komunikasi interpersonal disimpulkan peneliti berdasarkan teori-teori yang

    dideskripsikannya sebagai interaksi antara pemberi dan penerima informasi

    atau pesan baik menggunakan alat ataupun tanpa bantuan alat yang dapat

  • 8/11/2019 Studi Ekologi (Kel.6)

    13/17

    menunjang kegiatan akademik dengan indikator penyampaian dan penerimaan

    pesan kerja sama, dan umpan balik ( Rusmini, 2004:18).

    Kemampuan Bepikir Mekanik

    Kemampuan berpikir mekanik disimpulkan peneliti berdasarkan kajian teoritis

    sebagai kesanggupan seseorang dalam menuangkan gagasan yang berkaitan

    dengan masalah mekanik dengan indikator penyusunan konsep tentang

    penggunaan alat-alat mekanik, penerapan prinsip- prinsip fisika mekanik, dan

    pemecahan masalah mekanik ( Rusmini, 2004:21).

    Hipotesis Penelitian1. Terdapat hubungan positif antara pengetahuan administrasi akademik dan

    kualitas pelayanan

    2.

    Terdapat hubungan positif antara komunikasi interpersonal dan kualitas

    pelayanan

    3. Terdapat hubungan positif antara kemampuan berpikir mekanik dengan

    kualitas pelayanan

    4. Terdapat hubungan positif antara pengetahuan administrasi akademik,

    komunikasi interpersonal, dan kemampuan berpikir mekanik secara

    bersama-sama dengan kualitas pelayanan.( Rusmini, 2004:22).

    Metodologi Penelitian

    Penelitian menggunakan metode survey dengan pendekatan korelasional.

    Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pengetahuan administrasi akademik

    (X1), komunikasi interpersonal(X2), dan kemampuan berpikir mekanik (X3).

    Variabel terikatnya adalah kualitas pelayanan (Y).

    Waktu dan Tempat Penelitian

    Penelitrian ini dilakukan di Politeknik Kesehatan Jakarta dengan unit

    analisis karyawan administrasi akademik. Penelitian ini dilakukan mulai dari

    bulan Januari sampai dengan Juli 2003.

    Populasi dan Sampel

  • 8/11/2019 Studi Ekologi (Kel.6)

    14/17

    Populasi : seluruh karyawan administrasi akademik di Politeknik Kesehatan

    Jakarta yang berjumlah 121 orang dengan tingkat pendidikan

    SMA.

    Sampel : diambil secara acak dari jumlah populasi yaitu sebanyak 60 orang.

    Instrument yang digunakan untuk mengumpulkan data dari ke empat

    variabel adalah daftar pernyataan dan pertanyaan. Kualitas pelayanan

    karyawan sebagai variabel terikat didasarkan pada penilaian mahasiswa,

    dengan cara masing-masing karyawan dinilai oleh tiga orang mahasiswa

    (rater). Rater dipilih secara acak sederhana. Skor kualitas pelayanan

    karyawan diperoleh berdasarkan skor rata-rata dari ketiga penilai.

    Teknis analisis data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah teknik

    regresi sederhana dan jamak, korelasi sederhana dan jamak, dan korelasi

    parsial. Sebelum di lakukan pengujian hipotesis, terlebih dahulu di lakukan

    uji persyaratan analisis berupa uji normalitas dan uji homogenitas.

    Hasil Penelitian

    Berdasarkan hasil pengujian hipotesis pengujian, maka temuan

    penelitian ini adalah sebagai berikut.

    a. Terdapat hubungan positif yang sangat signifikan antara

    pengetahuan administrasi akademik dan kualitas pelayanan.

    b. Terdapat hubungan positif yang sangat signifikan antara komunitas

    interpersonal dan kualitas pelayanan.

    c.

    Terdapat hubungan positif yang sangat signifikan antara

    kemampuan berfikir mekanik dengan kualitas pelayanan.

    d. Terdapat hubungan positif yang sangat signifikan antara

    pengetahuan administrasi akademik, komunikasi interpersonal, dan

    kemampuan berfikir mekanik secara bersama-sama dengan kualitas

    pelayanan (Rusmini, 2004: 25-29).

  • 8/11/2019 Studi Ekologi (Kel.6)

    15/17

    Dengan demikian, peneliti menyimpulkan bahwa kualitas pelayanan

    karyawan di Politeknik Kesehatan Jakarta II dapat di tingkatkan dengan

    mengembangkan pengetahuan administrasi akademik, komunikasi

    interpersonal, dan berfikir mekanik (Rusmini, 2004: 30).

  • 8/11/2019 Studi Ekologi (Kel.6)

    16/17

    BAB III

    PENUTUP

    3.1 KESIMPULAN

    studi korelasi populasi adalah studi epidemiologi dengan populasi sebagai

    unit analisis, yang bertujuan mendeskripsikan hubungan korelatif antara penyakit

    dan faktor-faktor yang diminati peneliti. Faktor-faktor tersebut misalnya, umur,

    bulan, obat-obatan. Unit observasi dan unit analis pada studi ini adalah kelompok

    (agregat) individu, komunitas atau populasi yang lebih besar. Agregat tersebut

    biasanya dibatasi oleh secara geografik, misalnya penduduk provinsi, penduduk

    kab/kota, penduduk negara, dan sebagainya.

    Karakteristik studi ekologi adalah Penelitian korelasi tepat jika variabel

    kompleks dan peneliti tidak mungkin melakukan manipulasi dan mengontrol

    variabel seperti dalam penelitian eksperimen, memungkinkan variabel diukur

    secara intensif dalam setting (lingkungan) nyata, memungkinkan peneliti

    mendapatkan derajat asosiasi yang signifikan. Tujuan penelitian korelasional

    adalah untuk mendeteksi sejauh mana variasi-variasi pada suatu faktor berkaitandengan variasi-variasi pada satu atau lebih faktor lain berdasarkan pada koefisien

    korelasi.

    Ada beberapa jenis penelitian ekologi / korelasi adalah penelitian

    hubungan, studi prediksi dan korelasi multivariate.

    Penelitian ekologi mempunyai banyak rancangan seperti : korelasi

    bivariat, regresi dan prediksi, regresi jamak, analisis factor, rancangan korelasi

    yang digunakan untuk menarik kesimpulan kausal.

    3.2 SARAN

    Setelah mempelajari desain studi ekologi / korelasi mahasiswa mampu

    melakukan penelitian dengan memakai metode studi ekolgi / korelasi dalam

    penyelesaian skripsi diakhir perkuliahan nanti sebagai syarat mutlak dalam

    penyelesaian strata I.

  • 8/11/2019 Studi Ekologi (Kel.6)

    17/17

    DAFTAR PUSTAKA

    Abidin, Muhammad Zainal. 2008. Penelitian Korelasional. (artikel). Dalam

    http://www.Muhammad Zainal Abidin Personal Blog.htm. di akses tanggal 25

    September 2010.

    Atmodjo, J. Tri. 2005. Modul Penelitian Korelasi (artikel). Jakarta: Fikom

    Universitas Mercubuana Jakarta.

    Emzir. 2009. Metodologi Penelitian Pendidikan Kualitatif dan Kuantitatif.

    Jakarta: PT Raja Grafindo Pergoda.

    Notoadmodjo, Soekidjo. 2007.Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta:

    Rineka Cipta.

    Arikunto, Suharsimi. 2013. Manajemen penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.

    http://www.muhammad/http://www.muhammad/http://www.muhammad/