STRUKTUR MODAL

10
Intan Fitri A (13812144014) Firdha Febriyani (13812144001) Catharina Octaviani (13812141051) STRUKTUR MODAL

Transcript of STRUKTUR MODAL

Intan Fitri A(13812144014)Firdha Febriyani(13812144001)Catharina Octaviani(13812141051)

STRUKTUR MODAL

Struktur modal PT. Mitra Adiperkasa didanai dengan liabilitas jangka pendek, liabilitas jangka panjang, dan ekuitas sebagai berikut:a. Utang BankPT. Mitra Adiperkasa mendapatkan utang bank dari bank-bak berikut:Utang Bank tahun 2013 jauh lebih besar dibandingkan dengan tahun 2012.

b. Utang UsahaUtang usaha kepada PT Samsonite Indonesia merupakan penjualan konsinyasi yang belum disetorkan sampai dengan tanggal pelaporan. Utang usaha kepada pihak ketiga merupakan utang kepada pemasok atas pembelian barang dan penjualan konsinyasi. Jangka waktu kredit berkisar antara 15 sampai 90 hari.

c. Utang Lain-Lain Kepada Pihak BerelasiMerupakan utang kepada PT Samsonit e Indonesia atas pengalihan manfaat karyawan.d. Utang Lain-Lain Kepada Pihak Ketiga

e. Utang Pajak

f. Utang Bank Jangka Panjang

g. Utang Obligasi

h. Modal SahamSesuai dengan daftar pemegang saham yang dikeluarkan oleh PT Datindo Entrycom (Biro Administrasi Efek Perusahaan), susunan pemegang saham Perusahaan adalah sebagai berikut:

Modal ditempatkan dan disetor penuh adalah saham biasa yang memberikan hak untuk membawa satu suara per saham dan berpartisipasi dalam dividen.

PEMBAGIAN DIVIDENTeori-teori mengenai dividen yang telah kami pelajari ada dua hal yaitu:1. Teori Dividen IrelevanProfessor Mertin Miller dan Franco Modigliani (MM) mengemukakan teori bahwa kebijakan dividen tidak berdampak pada harga saham maupun biaya modal suatu perusahaan, kebijakan dividen merupakan sesuatu yang irrelevan (irelevan). MM mengembangkan teori mereka berdasarkan sekumpulan asumsi ang ketat dan berdasaran asumsi-asumsi tersebut. Mereka membuktikan bahwa nilai suatu perusahaan hanya ditentukan oleh profitabilitas dasar dan resiko usahanya. Dengan kata lain, nilai perusahaan hanya bergantung pada laba yang dihasilkan oleh asetnya, bukan pada bagaiman laba itu dipcah antara duviden dan laba ditahan. Tetapi, perlu di catat, MM dibeli dan dijual tanpa adanya biaya transaksi , dan setiap orang, baik investor mauun manajer memiliki informasi yang sama tentang laba perusahaan dimasa depan.2. Hipotesis Muatan Sinyal atau InformasiKenaikan diviiden seringkali di sertai dengan kenaikan harga saham, sementara pengurangan dividen biasanya akan menyebabkan penurunan harga saham. Pengamatan ini digunakan untuk membuktikan kesalahan teori irrelevan MM-lawan mereka berpendapat bahwa aksi harga saham setelah perubahan pembayaran dividen menunjukkan : bahwa investor lebih menyukai dividen dari pda keuntungan modal. Jika posisi MM benar, maka perubahan harga saham setelah kenaikan atau penurunan tidak menunjukkan adanya preferensi atas dividen dibandingkan laba di tahan. Perubahan harga tsb hanya menunjukkan bahwa pengumuman dividen memiliki muatan sinyal atau informasi tentang laba di masa depan.Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perusahaan sebagaimana dinyatakan dalam Akta Risalah Rapat No. 15 tanggal 21 Mei 2014 dari Isyana Wisnuwardhani Sadjarwo, S.H.,M.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham menyetujui pembagian dividen tunai untuk tahun buku 2013 sebesar Rp33.200.000 ribu dan pembentukan cadangan umum sebesarmRp 5.000.000 ribu.Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perusahaan sebagaimana dinyatakan dalam Akta Risalah Rapat No. 24 tanggal 18 Juni 2013 dari Isyana Wisnuwardhani Sadjarwo, S.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham menyetujui pembagian dividen tunai untuk tahun buku 2012 sebesar Rp 71.380.000 ribu dan pembentukan cadangan umum sebesar Rp 5.000.000 ribu.Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perusahaan sebagaimana dinyatakan dalam Akta Risalah Rapat No. 1 tanggal 6 Juni 2012 dari Isyana Wisnuwardhani Sadjarwo, S.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham menyetujui pembagian dividen tunai untuk tahun buku 2011 sebesar Rp 58.100.000 ribu dan pembentukan cadangan umum sebesar Rp 5.000.000 ribu.Berdasarkan hal tersebut, dividen dari tahun 2012 ke 2013 menglami penurunan yang cukup drastis. Menurut teori sinyal, manajer memberikan sinyal informasi bahwa laba perusahaan akan mengalami penurunan. Hal tersebut ternyata memang terjadi karena laba pada tahun 2014 jauh lebih kecil dibandingkan tahun 2013.

EARNING PER SHARE (EPS)

Pada tanggal 10 Nopember 2004 dilakukan pencatatan 1.160.000.000 saham Perusahaan milik pemegang saham pendiri pada Bursa Efek Jakarta (sekarang Bursa Efek Indonesia). Pada tanggal 31 Desember 2013, seluruh saham Perusahaan atau sejumlah 1.660.000.000 saham telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.Berikut ini adalah data yang digunakan untuk perhitungan laba per saham dasar:Pada tanggal pelaporan, Perusahaan tidak memiliki efek yang berpotensi dilutif saham biasa.Ternyata saat dividen turun, hal tersebut mempengaruhi laba per saham dasar. Hal tersebut seperti teori Myron Gordon. Myron Gordon dan John Lintner berpendapat bahwa rs akan turun seiring dengan meningkatnya pembayaran dividen karena kepastian investor dalam menerima keuntungan modal akan turun dari keuntungan modal yang seharusnya diperoleh dari laba ditahan dibandingkan dengan penerimaan dan pembayaran dividen.ROEMargin labaperputaran total asetfaktor leverage

laba besihpenjualanpenjualanasetasetekuitas

2012282.4214.756.7294.756.7295.990.5875.990.5872.172.675

2013227.5306.131.8696.131.8697.414.2497.414.2492.337.522

Margin LabaPerputaran total asetfaktor leverageROE

20126%79%276%13%

20134%83%317%10%

Berdasarkan perhitungan diatas ROE dari tahun 2012 ke tahun 2013 mengalami penurunan hal ini akan menyebabkan harga saham menurun.