Structure-Conduct-Performance (SCP) Pada Industri Surat...
Transcript of Structure-Conduct-Performance (SCP) Pada Industri Surat...
1
PROPOSAL
PENELITIAN KELOMPOK
Analisis Structure-Conduct-Performance (SCP)
Pada Industri Surat Kabar Harian (SKH)
Di Daerah Istimewa Yogyakarta
Diajukan oleh:
Maimun Sholeh, M. Si. / NIP.196606062005011002
Aula Ahmad Hafidh Saiful Fikri, M. Si. / NIP.197510282005011002
Tejo Nurseto, M.Pd / NIP.197403242001121001
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2014
2
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
FAKULTAS EKONOMI Alamat : Kampus Karangmalang Yogyakarta 55281 Telp. 548202, 586168 Psw 274,248,249
Halaman Pengesahan
1. Judul Penelitian : Analisis Structure-Conduct-Performance (SCP) Pada Industri Surat Kabar Harian (SKH) Di Daerah Istimewa Yogyakarta
2. Jenis Penelitian : Penelitian Kelompok 3. Peneliti
a. Nama Lengkap : Maimun Sholeh, M. Si. b. Jenis Kelamin : Laki-Laki c. NIP : 19660606 200501 1 002 d. Jabatan Fungsional : Lektor /IIIc e. Fakultas/Jurusan : FE/Pendidikan Ekonomi f. Alamat : Karangmalang Yogyakarta g. Telpon/Faks : 0274 586168 psw 387 h. Alamat Rumah : Bodeh 06/25 Ambarketawang Gamping Sleman Yogyakarta i. Telpon/email : 082329075752/[email protected]
4. Tema payung penelitian : Social Economics and Culture 5. Skim Penelitian : Fakultas 6. Bidang keilmuan/penelitian : Ekonomika Makro 7. Tim Peneliti
No Nama dan gelar Bidang keahlian
1 Aula Ahmad Hafidh Saiful Fikri, M. Si. Ekonomika Moneter
2 Tejo Nurseto, M. Pd. Kewirausahaan
8. Mahasiswa yang terlibat:
No Nama Mahasiswa NIM
1 Rina Isnaeni 11404241035
2 Dwi Herprasetyo 11404244004
9. Jangka Waktu Penelitian : 5 (satu) bulan 10. Dana yang diusulkan : Rp. 7.500.000,00 (tujuh juta lima ratus ribu rupiah)
Yogyakarta, 11 Maret 2014 Kepala Proyek Penelitian
Maimun Sholeh, M. Si. NIP. 19660606 200501 1 002
Mengetahui Dekan FE UNY Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi Dr. Sugiharsono, M. Si. Daru Wahyuni, M. Si. NIP. 19550328 198303 1 002 NIP. 196811091994032001
3
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN
HALAMAN DAFTAR ISI
ABSTRAK
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang Masalah 1
B. Perumusan Masalah 3
C. Tujuan Penelitian 4
BAB II TINJAUAN TEORI 5
A. Teori Structure-Conduct-Performance 5
B. Masa Revolusi Komunikasi 7
C. Dinamika Industri Media 10
1. The Medium and The Message: Inseparable Duo 10
2. Manufacturing Content, Manufacturing Consent 11
D. Tantangan dan Peluang Media Cetak 11
E. Industri Media Di Indonesia 12
F. Kerangka Pemikiran 16
G. Hipotesis Penelitian 17
BAB III METODE PENELITIAN 18
A. Desain Penelitian 18
B. Variabel Penelitian 18
1. Variabel Struktural 18
a. Analisis Struktur 18
Variabel rasio konsentrasi 18
Variabel market share 18
b. Analisis Perilaku 19
c. Analisis Kinerja 19
Variabel profitabilitas (ROA) 19
2. Variabel Non-Struktural 19
4
a. Jumlah pembaca 19
b. Pendapatan iklan 19
c. Jumlah pelanggan 19
C. JENIS DAN SUMBER DATA 19
D. ALAT ANALISIS 20
1. Metode Panel Data 20
2. Model Analisis 21
E. UJI STATISTIKA DAN EKONOMETRIKA 24
1. Uji R-Squared 24
2. Uji F 24
3. Uji t 24
4. Uji Normalitas 25
5. Uji Multikolinieritas 25
6. Uji Autokorelasi 25
7. Uji Heteroskedastisitas 25
BAB IV BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN 26
A. ANGGARAN BIAYA 26
B. JADWAL PENELITIAN 27
C. SUSUNAN TIM PELAKSANA 27
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
5
ABSTRAK
Terdapat tiga pemikiran dalam menganalisis hubungan antara struktur pasar dan kinerja dengan
menggunakan paradigma Structure Conduct Performance (SCP). Pertama, hipotesis tradisional
yang mendasarkan pada perilaku kolusi, kedua, hipotesis diferensiasi yang mendasarkan pada
perilaku diferensiasi produk dan yang ketiga, hipotesis efisiensi yang mendasarkan pada perilaku
efisiensi pasar.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis seberapa kuat pengaruh dari struktur pasar pada
kinerja industri Surat Kabar Harian (SKH) di Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian ini
mencoba membuktikan bahwa pangsa pasar dan konsentrasi pada industri SKH adalah proksi
dari efisiensi. Jika hal tersebut terbukti, maka tidak akan ada hubungan yang signifikan antara
pangsa pasar dan konsentrasi dengan profitabilitas sehingga mendukung hipotesis efisiensi.
Jika terdapat hubungan yang positif antara pangsa pasar dengan profitabilitas, maka hasilnya
mendukung hipotesis diferensiasi. Namun jika terdapat hubungan yang positif antara konsentrasi
dengan profitabilitas, berarti kinerja industri SKH tersebut dipengaruhi oleh konsentrasi sebagai
proksi dari struktur pasar yang mana didalamnya diduga terdapat perilaku kolusi. Hal tersebut
sesuai dengan hipotesis tradisional.
Kata Kunci : Structure, Conduct, Performance, Surat Kabar Harian
6
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Media cetak merupakan media yang berpengaruh besar dalam sejarah kemerdekaan
Indonesia. Pasca Indonesia merdeka, media cetak adalah sarana yang paling utama bagi
masyarakat dalam mengemukakan pendapat. Sehingga pada akhirnya akibat dari kesadaran
pihak pemerintah mengenai dampak dari media cetak itu sendiri terhadap opini publik,
maka dalam eksistensinya untuk menyampaikaninformasi, media cetak tersebut harus
memiliki Surat Ijin Terbit. Media cetak merupakan media massa tertua diantara media massa
lain. Ide pembuatan media massa cetak tersebut telah berkembang semenjak zaman Romawi
kuno. Walau demikian, kini eksistensi media cetak khususnya di Indonesia kini
dipertanyakan. Akankah media massa cetak dapat bertahan di tengah arus perkembangan
tekhnologi yang semakin canggih ini?. Melihat persaingan pasarnya, media cetak sebenarnya
sedikit “kalah saing” dengan media massa lainnya seperti media Televisi maupun online.
Kecanggihan tekhnologi keduanya mampu mempengaruhi masyarakat sehingga menjadi
beralih mengkonsumsi media massa ini di bandingkan dengan media cetak demi
mendapatkan berita atau informasi yang cenderung cepat saji. Lambat laun jika terus seperti
ini, media cetak bisa teancam mati. Sebenarnya sekarang ini media cetak sendiri sudah
berada dalam ranah yang tidak menentu seperti “mati segan, hidup pun tak mau”.
Era reformasi yang dimulai tahun 1998 juga terjadi di bisnis media sehinga
menghasilkan ledakan dalam bisnis media massa, termasuk media cetak. Berbagai bentuk
kekangan bagi bisnis ini dilepaskan. Pemerintah mencabut ketentuan SIUP (surat izin usaha
penerbitan). Siapa¬pun bisa leluasa terjun ke industri pers ini. Ratusan surat kabar, majalah,
tabloid dengan mudah diterbitkan. Saat ini ada ratusan atau ribuan surat kabar baru yang
terbit dalam berbagai bentuk. Untuk menyoroti perkembangan bisnis media cetak, baik yang
berkaitan dengan tiras maupun iklan, serta strategi redaksi dalam menerobos pasar sebagai
titik tolak untuk menganalisis dan membahas strategi manajemen bisnis pers menghadapi
persaingan keras dan berbagai langkah untuk mencari peluang agar bisnis media cetak ini
bias bertahan hidup dan untung. Ledakan bisnis media cetak itu juga mempengaruhi
perkembangan total tiras di Indonesia. Total tiras per 1995 sebesar 13,04 juta eksemplar, dan
7
tahun 1998 mencapai 16,70 juta eksemplar. Pertumbuhan pesat ini tentu tak lepas dari
keinginan investor untuk mencoba berbisnis di dunia pers, mengharap bisa memetik untung
baik secara finansial maupun keuntungan lain di dunia bisnis informasi ini. Gegap
gempitanya bisnis media cetak itu juga dirasakan di daerah. Apalagi sejumlah media cetak
sudah melakukan sistem cetak jarak jauh.
Seiring dengan ledakan bisnis media dan pertumbuhan media cetak di Indonesia di
era reformasi mendapat tantangan dari media lainnya seperti TV, Internet dan Media Online.
Data yang dikeluarkan Asosiasi Surat Kabar Dunia, sepanjang 1995-2003, oplah koran turun
5% di Amerika, 3% di Eropa, dan 2% di Jepang. Bila pada 1960-an empat dari lima orang
Amerika membaca koran, di tahun 2005 tinggal 2 dari lima orang saja yang masih membaca
koran. Yang tiga orang lagi telah terbenam di dunia elektronik atau digital. (Suara
Merdeka.com, 2008). Dalam bidang informasi, menguasai pangsa pasar dan masuk dalam
persaingan ketat antara perusahaan menjadi bagian terpenting dan tidak bisa dielakkan
karena masyarakat penikmat informasi menjadikan berita sebagai kebutuhan sehari-hari yang
tidak bisa diabaikan keberadaannya. Oleh karena itu, kehadiran media informasi baik milik
pemerintah maupun swasta sangat menunjang pengadakan informasi dan itu sangat
diperlukan. Informasi itu bisa melalui media cetak maupun elektronik. Dalam persaingan
media massa, selain media cetak sendiri, media elektronikpun (radio dan televisi) dan media
internet walaupun hanya satu persen bangsa Indonesia yang terkait ke internet, juga
melakukan persaingan namun tidak separah dengan persaingan media cetak, karena kita
mengenal lokalisasi media yang menjadi ancaman langsung bagi media nasional seperti surat
kabar daerah, majalah daerah. Karena itu, bisnis surat kabar pada saat ini merupakan bisnis
yang menggiurkan bagi pengusaha-pengusaha pers, selama masyarakat Indonesia masih
terikat dalam media konvensional, namun hal ini perusahaan pers perlu manajemen yang
baik untuk mencapai tujuan perusahaan dalam persaingan persuratkabaran dewasa ini. Dalam
hal ini perusahaan pers yang berusaha menciptakan produk, guna memenuhi kebutuhan dan
kepuasan konsumen. Karena demikian besar dan ketatnya persaingan yang mendominasi
dunia usaha dewasa ini, dimana perusahaan berlomba menguasai pangsa pasar. Namun
dalam usaha mempertahankan kelangsungan hidup suatu perusahaan, seringkali perusahaan
tersebut dihadapkan pada berbagai kesulitan, misalnya kesulitan merebut pangsa pasar yang
8
lebih luas sebagai akibat dari persaingan antara perusahaan untuk mengatasi keadaan
tersebut.
Pertanyaan yang sekarang perlu dipikirkan oleh media cetak adalah bagaimana cara
bertahan hidup di tengah-tengah persaingan bisnis media ini? Untuk bisa terus eksis dalam
dunia informasi, media cetak mau tidak mau harus ikut bergabung dalam industri media
massa lainnya (Konglomerasi Media), karena tidak bisa dipungkiri jika alasan sebuah media
untuk terus eksis bukan hanya untuk memberi informasi kepada masyarakat namun juga
untuk mendapatkan profit. Ada banyak cara yang dapat yang dapat dilakukan para pemilik
modal dalam mencapai tujuan mereka, diantaranya dengan pemusatan pememilikan
perusahaan pers. Di Indonesia sendiri pemusatan dari kepemilikan usaha mulai menjadi
perhatian medio 1980-an (Yasuo Hanazak, 1998). Implikasinya bahwa sekarang hal tersebut
ternyata meluas hampir rata di seluruh media massa indonesia, media cetak juga tak kalah
bersaing dengan hal tersebut. Para kapitalis mencoba memasuki daerah-daerah baik di dalam
atau di luar tempat ia beredar dengan menerbikan media cetak baru. Kompas misalnya,
belakangan ini telah menerbitkan beberapa koran daerah seperti Koran Kompas Yogya,
Kompas Medan dan lain-lain.
Alasan yang tepat yang diambil mereka berjiwa kapitalis dalam penyebaran berita ke
daerah-daerah sendiri ialah adanya faktor kedekatan dengan masyarakat. Dimana informasi
akan disebarkan adalah informasi yang berkaitan dengan daerah tersebut. Hal tersebut sangat
benar, namun ketika dikaji lebih mendalam tujuan dari para pemilik modal tidak lain adalah
untuk memperoleh keuntungan. Sehingga terkadang dalam pemberitaan informasi banyak
yang kurang mendidik.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian diatas, maka perumusan masalah yang dapat dikaji pada
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana struktur pasar industri surat kabar harian (SKH) di Daerah Istimewa
Yogyakarta?
2. Bagaimana perilaku perusahaan yang ada dalam industri surat kabar harian (SKH) di
Daerah Istimewa Yogyakarta?
9
3. Bagaimana kinerja dari industri surat kabar harian (SKH) di Daerah Istimewa
Yogyakarta?
4. Bagaimana hubungan antara struktur pasar dan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja
industri?
C. TUJUAN PENELITIAN
1. Menganalisis struktur pasar yang terjadi di Industri surat kabar harian (SKH) di Daerah
Istimewa Yogyakarta.
2. Menganalisis perilaku perusahaan yang berada dalam industri surat kabar harian (SKH)
di Daerah Istimewa Yogyakarta.
3. Mengukur kinerja industri surat kabar harian (SKH) di Daerah Istimewa Yogyakarta.
4. Menganalisis hubungan antara struktur pasar dan faktor-faktor yang mempengaruhi
kinerja industri surat kabar harian (SKH) di Daerah Istimewa Yogyakarta.
10
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. TEORI STRUCTURE-CONDUCT-PERFORMANCE
Paradigma Structure-Conduct-Performance (SCP) adalah sebuah paradigma dalam
ilmu ekonomi industri yang digunakan untuk menghubungkan elemen-elemen struktur pasar
dengan perilaku dan kinerja suatu industri. Structure, mengacu pada struktur pasar yang
biasanya didefinisikan oleh rasio konsentrasi pasar. Dimana rasio konsentrasi pasar adalah
rasio yang mengukur distribusi pangsa pasar dalam industri. Conduct, merupakan perilaku
perusahaan dalam industri. Perilaku ini bersifat persaingan (competitive) atau kerjasama
(collusive), seperti misalnya dalam penetapan harga, iklan, produksi, dan predation.
Sedangkan Performance atau kinerja adalah ukuran efisiensi social yang biasanya
didefinisikan oleh rasio market power (dimana semakin besar kekuatan pasar semakin rendah
efisiensi sosial). Ukuran kinerja yang lain adalah keuntungan perusahaan atau profitabilitas.
Paradigma SCP didasarkan pada beberapa hipotesis yaitu:(Martin, 2004)
1. Struktur mempengaruhi perilaku, semakin rendah konsentrasi pasar maka akan semakin
tinggi tingkat persaingan di pasar.
2. Perilaku mempengaruhi kinerja, semakin tinggi tingkat persaingan atau kompetisi maka
akan semakin rendah market power atau semakin rendah keuntungan perusahaan yang
diperoleh.
3. Struktur mempengaruhi kinerja, semakin rendah konsentrasi pasar maka akan semakin
rendah tingkat kolusi yang terjadi,atau semakin tinggi tingkat persaingan/kompetisi maka
akan semakin rendah market power-nya.
Hasil ketiga hipotesis di atas, menunjukkan struktur pasar mempengaruhi kinerja perusahaan
dalam suatu industri.
Pada awalnya, paradigma SCP merupakan teori struktur organisasi industri yang
dikembangkan oleh Bain tahun 1951 dan hanya digunakan dalam industri manufaktur di
Amerika. Setelah itu teori SCP mulai digunakan dalam industri perbankan dengan tujuan
untuk melihat hubungan antara struktur pasar dengan kinerja bank. Kemudian beberapa
kajian yang meneliti tentang penggabungan beberapa bank (merger) pada tahun 60-an di
Amerika telah mengakibatkan peningkatan konsentrasi pasar (market concentration) karena
11
bank mampu menguasai pasar, sehingga dapat meningkatkan tingkat keuntungannya seperti
diungkapkan Gilbert (Martin, 1988).
Selanjutnya penelitian dengan paradigma SCP yang dilakukan oleh Caves (Buyung
Sarita, 2006) memberikan hasil temuan bahwa semakin tinggi konsentrasi pasar dalam
industri perbankan, akan menghalangi masuknya pesaing baru dalam pasar Industri. Di
samping itu, peningkatan konsentrasi pasar akan mempengaruhi perilaku bank yaitu dengan
melakukan kesepakatan di antara bank dalam industri (tindakan kolusif) seperti adanya
kebijakan penetapan harga, sehingga bank yang terlibat dalam kesepakatan ini akan dapat
meningkatkan kinerjanya. Hannan, 1991 dan Lucey, 1996 (Buyung Sarita, 2006) juga
menegaskan bahwa terdapat hubungan yang positif antara struktur pasar dengan kinerja. Hal
ini terjadi karena perusahaan oligopoli dalam industri melakukan kesepakatan kebijakan
penetapan harga. Akibatnya, perusahaan-perusahaan tersebut mampu menguasai pangsa
pasar yang lebih besar, dan secara tidak langsung akan memperoleh keuntungan ekonomi
yang lebih besar juga. Teori Structure Conduct Performance (SCP) meyakini bahwa struktur
pasar akan mempengaruhi kinerja suatu industri. Aliran ini didasarkan pada asumsi bahwa
struktur pasar akan mempengaruhi perilaku dari perusahaan yang pada akhirnya akan
mempengaruhi kinerja perusahaan dan industri secara agregat seperti yang diungkapkan oleh
Gilbert (1984). Dari sudut pandang persaingan usaha, struktur pasar yang terkonsentrasi
cenderung berpotensi untuk menimbulkan berbagai perilaku persaingan usaha yang tidak
sehat dengan tujuan untuk memaksimalkan profit. Perusahaan bisa memaksimalkan profit
(P>MC) karena adanya market power, sesuatu yang lazim terjadi untuk perusahaan dengan
pangsa pasar yang sangat dominan (dominant position).
Menurut Burgess (Bhanu Murty dan Deb, Ashis Taru, 2008), untuk menganalisis
industri perbankan dibutuhkan variabel-variabel yang relevan dengan industri perbankan
yang diamati yang memang memiliki karakteristik yang berbeda dengan industri pada
umumnya. Sehingga Burgess mengembangkan apa yang dikemukakan oleh Michael R. Baye,
yaitu bahwa hubungan antara Structure-Conduct-Performance sangat dipengaruhi oleh
kondisi dasar masing-masing perusahaan. Struktur, perilaku, dan kinerja atau biasa disebut S-
C-P (Structure-Conduct-Performance) merupakan tiga pilar utama yang dapat digunakan
untuk melihat kondisi struktur dan persaingan di dunia industri, termasuk pasar media massa.
Struktur pasar media yang kepemilikannya terkonsentrasi sebagaimana indikasi adanya
12
konglomerasi yang terjadi dalam peta persaingan pers daerah di Indonesia dalam praktiknya
mempengaruhi perilaku perusahaan media yang secara bersama-sama menentukan kinerja
sistem pasar media cetak di tanah air. Dalam industri media, konglomerasi memiliki
pengaruh yang cukup kuat, antara lain ditunjukkan melalui pola-pola kerjasama yang
dibangun dalam struktur jaringan, sentralisasi sumber informasi dan distribusi, serta
homogenisasi sistem keagenan dalam jaringan distribusi dan sirkulasi. Pengaruh
konglomerasi tersebut pada akhirnya membentuk karakteristik media yang khas,
menunjukkan output produk media dalam struktur pasar oligopoli. Hoskins. dkk (2004),
Hiebert. dkk (1991), McQuaill (1992) dan Albarran (1996) mengemukakan 3 kerangka
analisis yang dapat menjelaskan berbagai sisi kerja bisnis media. Ketiga kerangka tersebut
sekaligus merupakan indikator yang cukup relevan untuk menilai karakteristik industri media
karena menyajikan informasi pokok terkait dengan keunikan operasi bisnis media massa.
Ketiga kerangka analisis yang dimaksud meliputi struktur ekonomi (structure),
operasionalisasi perusahaan (conduct), dan kinerja perusahaan (performance). Pendekatan
SCP sendiri pertama kali diperkenalkan oleh Mason (1939) yang kemudian diaplikasikan
oleh Bain (1951) melalui studi lintas disiplin (Wirth dan Bloch, 1995). Esensi pendekatan
SCP terhadap analisis organisasi industri adalah adanya hipotesis yang menyatakan bahwa
performance atau keberadaan pasar (atau industri) dipengaruhi oleh perilaku perusahaan
dalam pasar, sedangkan perusahaan dipengaruhi pula oleh berbagai variabel yang
membentuk struktur pasar (Wirth dan Bloch, 1995).
B. MASA REVOLUSI KOMUNIKASI
Perkembangan tekhnologi komunikasi terus mengalami peningkatan dan
perkembangan dari masa ke masa dengan berbagai perubahan yang signifikan.
Perkembangan itu juga memengaruhi kehidupan masyarakat baik secara sosial, ekonomi
maupun kehidupan politik. Terutama dengan berkembangnya teknologi media baru.
Perubahan besar yang dilakukan pada tahun 1980 pada tiga teknologi komunikasi yakni era
dimana informasi menjadi hal penting, yaitu telepon, televisi dan jaringan komputer. Death
of distance merupakan sebuah istilah yang digunakan pada kemampuan teknologi untuk
mencapai orang-orang yang ada di belahan dunia pada setiap saat. Teknologi komunikasi
berubah cepat lebih dari setengah abad. Telephone diciptakan pada tahun 1876, transmisi
13
televisi pertama pada tahun 1926 dan computer diciptakan pada pertengahan 1940. Namun
dalam perkembangannya teknologi ini berevolusi sejak tahun 1980. Teknologi mengalami
evolusi sejak tahun 1980an, perkembangan mobilitas dan kebutuhan dari manusia dalam
komunikasi jarak jauh. Telephone merupakan suatu alat yang sangat berguna bagi
kehidupan, dalam perkembangan dan revolusi telephone sekarang ini, perkembangan
telephone mengalami beberapa fase-fase penting. Jarak yang semakin diperluas, dan
teknologi yang semakin canggih, mengubah system komunikasi yang tak lagi bertatap muka
kini dapat dengan melalui telpon.
Sama halnya dengan telephone, televisi juga mengalami perkembangan dan
perubahan-perubahan yang terjadi seiring dengan berkembangnya teknologi yang ada.
perkembangan televisi dimulai ketika pada akhir perang dunia kedua, hanya ada sekitar 8000
rumah di belahan dunia yang memiliki televisi. Pada tahun 1996, lebih dari 840 juta atau dua
pertiga rumah didunia memiliki televisi. Televisi tidak mengalami perubahan lebih dari 50
tahun, hanya program-program televisi yang terus mengalami perubahan dengan adanya
satelit komunikasi. Tahun 1962 peluncuran Telstar, satelit pribadi, ketika itu
mentransmisikan pemakaman presiden John F. Kenedy. Pada 1988 peluncuran PanAmsat,
swasta pertama yang memiliki satelit komersial internasional. Sekarang, semua berita dapat
disiarkan pada hari kejadiannya diantaranya runtuhnya tembok berlin, sidang vonis O.J
Simpson, jutaan penonton melihat kejadian itu melalui televisi.
Akhir tahun 1980, satelit komunikasi mulai masuk ke rumah-rumah dan ketika itu
biaya yang dikeluarkan menjadi tidak mahal dengan berbagai pilihan channel. Dan
pertengahan 1990 perubahan besar terjadi yakni mulai mentranmisikan televisi dalam digital
bukan analog, bentuk, banyak channel yang akan ditransmisikan, dari satelit ke kabel atau
melalui udara. Jadi, revolusi televisi terjadi dengan adanya perubahan-perubahan nyata dalam
pilihan channel dan peralihan menuju televisi menggunakan system digital bukan analog.
Channel televisi bisa diakses hingga enam channel dengan pilihan dua higga tiga channel.
Dengan adanya satelit komunikasi juga memudahkan kehidupan manusia dalam hal
penerimaan informasi serta biaya yang dikeluarkan pun tidak besar ketika itu.
Revolusi computer berkembang cepat, kita ketahui bahwa segala sesuatu bisa
dikendalikan oleh system komputerisasi karena system computer bisa ditanam disuatu alat
atau system tertentu. Peningkatan daya computer mengikuti hukum Moore, di tahun 1965
14
Moore meramalkan bahwa kekuatan computer akan berlipat ganda setiap 18 bulan sampai
dua tahun. Dengan adanya penemuan chip. 486 chip dibeli sekitar tahun 1994. Bisa
melakukan sampai 200 juta perhitungan per detik. Menurut perkiraan intel, chip akan seribu
kali lebih kuat. Penggunaan internet tumbuh pesat di tahun 1980 dan awal 1990,
berlipatganda setiap tahun, tahun 1993 sampai 1994. World wide web memungkinkan
mmengakomodasi grafik online, suara dan gambar bergerak lebih dari teks, membuat internet
lebih fleksibel dan menarik untuk dilihat. Marc Anderson, programmer muda dan teman-
temannya di universitas Illinois. Mereka mengembangkan grafikal web browser, yang
memudahkan kita dalam hal pilihan menu bahkan kita dapat mengakses kedua halaman yang
ada di computer berbeda di belahan dunia lain.
Namun bukan hanya memudahkan, terdapat beberapa konsekuensi yang akan
dihadapi dalam transformasi teknologi ini, pertama internet berpotensi melipatgandakan daya
komputasi dengan computer yang berbeda. Kedua, “informasi global yang serba cepat”.
Kedatangannya bukan hanya informasi global yang baru artinya komunikasi bukan hanya
sumber informasi global baru pada skala besar. Ketiga, internet telah menghasilkan sebuah
industry baru yang kuat. Revolusi komunikasi yang terjadi pada ketiga alat komunikasi,
yakni telephone yang merupakan teknologi komunikasi tertua, televisi dan computer yang
berguna dan membantu kehidupan manusia. hingga kini ketika alat telekomunikasi tersebut
terus berkembang. alat-alat komunikasi yang multifungsi. Antony Gidden mengatakan bahwa
adanya time-space distantiation. Dimensi waktu dan ruang dalam kehidupan manusia
melebar dengan seiring adanya sejarah perkembangan manusia. dalam masyarakat
tradisional, orang-orang berkomunikasi secara langsung (face to face) karena dibatasi oleh
time and space, namun dalam masyarakat modern tidak terhambat lagi adanya time-space
dalam kehidupan manusia. perubahan pertama yakni adanya sarana transportasi yang
menghubungkan tempat yang satu ke tempat yang lain, yang kemudian dikembangkan
membentuk teknologi komunikasi. Masyarakat tradisional menyimpan berbagagi informasi
yang kemudian diturunkan kepada generasi selanjutnya. Dan diperkuat dengan adanya
sebutan „Global Village‟, „Death of Distance‟, dan „timeless time‟. Expansion and
compression of space and time diistilahkan dengan dua sisi mata uang yang sama.
Expansion adalah meningkatknya kontrol atas waktu dan ruang oleh setiap unit sosial.
Sedangkan compression adalah privatisasi unit lokal untuk menjadi unit yang lebih kecil.
15
Kecenderungan yang diciptakan yakni terjadinya socialization ruang individu dan sebaliknya
juga terjadi individualization ruang sosial individu. Kecenderungan kedua mengatakan
bahwa terjadiindividualization dan privatization. Kita mencoba melepaskan diri kita dari
lingkungan sosial tidak langsung kita juga telah melibatkan diri kita ke dalam lingkungan itu.
Kecenderungan socialization and individualization tidak dapat berjalan bersamaan. Maka
dari itu mereka merupakan ancaman sosial atas privasi manusia dan di sisi lain mereka
merupakan syarat untuk melengkapi komunikasi sosial dan informasi di kehidupan semakin
privat ini.
C. DINAMIKA INDUSTRI MEDIA
Media tidak dapat dipisahkan dari hubungannya antara swasta dan ruang publik.
Media memiliki peran dalam masyarakat sehingga tak heran jika media menjadi perebutan.
Karena mengendalikan media sama saja dengan mengendalikan publik. Adanya ruang publik
adalah salah satu hal yang membuat posisi media begitu pentiing stetapi juga keterlibatan
publik sehiingga berperan penting dalam demokrasi. Dengan menggunakan kekuatan media,
akhirnya ide-ide swasta dapat dengan mudah tersampaikan dan menjadi opini public. Adanya
perkembangan media saat ini memungkinkan adanya global village seperti yang
dikemukakakn Mc Luhan yang memungkinkan sebuah keadaan dimana adanya
perkembangan teknologi dan industri media menyebabkan masyarakat dapat menonton hal
yang sama di TV yang dapat diakses di TV lokal. Permasalahan media diantaranya :
Keakuratan berita dan perlindungan sumber. Keakuratan berita sering kali diragukan dalam
sistem demokrasi, sebab setiap orang memeiliki hak yang sama untuk menyampaikan
pendapar serta informasi. yang berimplikasi sebagai alat yang powerful dalam menciptakan
opini dan propaganda.
1. The medium and the message : Inseparable duo
Mc Luhan berpendapat bahwa medium is the message, bahwa sekarang bukan
lagi isi pesannya yang merupakan sebuah pesan, namun media itu sendiri yang
merupakan sebuah pesan. Mc Luhan menggunakan ini untuk mengetahui dan
mentransformasi evolusi media di masyarakat serta dampak yang ditimbulkannya. Dari
telegraf ke media cetak dan sekarang internet, manusiapun yang memproses informasi
mengalami perubahan.
16
2. Manufacturing content, manufacturing consent
Kasus media di AS, menganalisis media dalam hal struktur kelembagaan dan
hubungannya saat beroperasi. Menurut Herman dan Chomsky, media melayani dan
mempropaganda atas nama kepentingan sosial yang mengendalian dan keuangan mereka.
Media cetak, radio, televisi merupakan bisnis yang menguntungkan. Media sebagai
propaganda, hal ini menunjukkan bahwa media dapat digunakan sebagai alat untuk
mempropaganda. Terdapat lima filter yang membuat seseorang melakukan propaganda
diantaranta: tingginya konsentrasi pemilik media hanya untuk keuntungan perusahaan.
Kedua, iklan, sebagai satu-satunya sumber pendapatan media. Ketiga, sumber – media
massa dituntut untuk menjadi simbolisasi hubungan dengan sumber yang powerful
informasi pada kebutuhan ekonomi. Keempat, flak dan the enforces – flak disini merujuk
pada respon negative kepada program dan statement yang diberikan media, keduanya
digunakan sebagai agenda mengadvokasi masyarakat dengan menggunakan media.
C. TANTANGAN DAN PELUANG MEDIA CETAK
Tantangan akan datang ketika di dalamnya terdapat kompetitor yang menciptakan
persaingan. Ini terjadi pada media cetak yang saat ini mengganggap media online sebagai
batu sandungan mereka. Tantangan terbesar bagi media cetak adalah bukan melawan
media online itu sendiri namun menyelaraskan dirinya dengan perkembangan
media online yang masif dan “digandrungi” masyarakat dalam memperoleh informasi.
Menjadi tantangan tersendiri bagi media cetak ketika harus membuat inovasi dan terobosan
baru dengan cara menyelaraskan dengan teknologi internet yang menjadi keunggulan
media online. Kita dapat mengambil contoh media cetak Kompas yang memanfaatkan
keunggulan komparatif namun fleksibel, yaitu menyediakan fasilitas QR Code yang
memungkinkan pembaca mengakses data digital artikel yang dimaksud. Ramuan cetak dan
digital ini cukup menjawab habit multiplatform komunitas pembacanya.
Namun demikian, walaupun media cetak saat ini tengah bersaing dengan media
online, peluang mengenai nasib media cetak kedepannya masih ada dan terbuka lebar.
Mengingat media cetak merupakan pioneer bagi masyarakat untuk mendapatkan informasi
dan berita. Ada pula faktor lain yang menjadikan peluang media cetak untuk tetap eksis dan
menjadi mainstream informasi dan berita, yaitu seperti ilustrasi shutterstockbahwa membaca
media cetak seperti koran dan majalah sudah menjadi kebudayaan dan kebiasaan masyarakat
17
sejak dulu. Salah satunya sebagai teman dalam ritual meminum teh atau kopi di pagi hari. Ini
menunjukkan bahwa masyarakat membaca media cetak bukan hanya untuk mendapatkan
informasi dan berita tapi sudah menjadi suatu kebiasaan rutin. Walaupun telat sehari dalam
pemberitaan, keakuratan content informasi dan berita media cetak dinilai lebih unggul
dibanding dengan media online. Hal ini disebabkan media cetak lebih matang dalam
menyajikan sebuah informasi dan berita karena waktu untuk mengolah dan mendapatkan
keakuratan sebuah informasi dan berita lebih banyak. Beda halnya dengan
media online yang terkadang hanya mengejar waktu tayang tanpa memedulikan kualitas
informasi dan berita yang disajikan. Sehingga masyarakat yang ingin mendapatkan atau
mengkonsumsi informasi dan berita yang berkualitas dan akurat akan tetap mengandalkan
media cetak sebagai sumber utama.
Terkait dengan tantangan media cetak untuk lebih menyelaraskan dengan teknologi
internet seperti yang dilakukan KOMPAS dengan QR Code-nya, media cetak akan
mendapatkan porsi yang sama dengan porsinya saat ini sebagai sumber ionformasi dan
berita. Tentunya dengan inovasi dan terobosan baru. Namun, Jika sebuah media cetak tetap
mempertahankan sifat konvensional seperti yang masih terjadi pada beberapa media cetak di
Indonesia, maka tak mustahil jika media online akan menjadi alternatif masyarakat untuk
mendapatkan sebuah berita dan informasi. Inovasi yang harus media cetak lakukan agar
dapat terus eksis dan bukan malah semakin kritis adalah dalam hal layout yang dibuat
menarik perhatian pembaca (dengan colourfull), porsi informasi dibuat lebih lengkap, konten
berita lebih fenomenal-faktual-menarik, serta media cetak tersebut haruslah memiliki
manajemen yang cerdas dalam mengatur distribusi, iklan, produksi, dsb. Sehingga semakin
tinggi profit (banyaknya pembaca) juga semakin berkualitas tingkat produktivitas medie
cetaknya.
D. INDUSTRI MEDIA DI INDONESIA
Dimulai dari tahun 1980an ketika beberapa orang non-jurnalis mendirikan sebuah
media, seperti partai golkar, partai politik Harmoko yang memiliki pos kota. Presiden
Soeharto masih mengontrol media. Regulasi ynag ditetapkanpun sangat ketat. Beberapa surat
kabar dilarang bahkan dipaksa tutup seperti yang terjadi dengan majalah tempo yang
mengalami pencabutan izin. Setelah era Soeharto, muncullah masa reformasi yang mengubah
seluruh tatanan kehidupan secara utuh, namun pada akhirnya industri media pun mengalami
18
perkembangan yang pesat dan harus dapat bertahan hidup ketika ada banyaknya media yang
berkembang. perubahan tersebut diantaranya : Pertama, adanya konvergensi media,
konvergensi ini menyatukan/bergabungnya dua perusahaan media menjadi satu dibawah satu
kontrol dan satu pengawasan. Contohnya Trans TV, trans 7 dan situs media online detik.com
telah melakukan konvergensi dengan merambah ke bidang lain. Atau konvergensi yang
dilakukan oleh group Kompas. Kedua, konglomerasi industri media di Indonesia.industri
media yang ada sekarang ini bukan hanya masuk ke dalam insurtri media, namun
berkembang dan merambah ke bidang lain. Seperti bisnis property, seperti yang terjadi pada
CT Group dengan bisnis banknya dan bisnis propertinya. Ketiga, media lokal merupakan
media yang dianggap paling edektid bagi masyarakat dengan informasi yang lebih relevan.
Seperti MNC Froug yang memiliki sekitar 19 stasiun TV lokal dan Jawa pos memiliki 120
stasiun TV lokal. Keempat, pengadopsian internet mengubah cara bekerja pelibatan industri
media dan warganegara. Pertumbuhan internet ini tidak secara merata ke seluruh negeri
karena hanya terpusat ke beberapa pulau.
Terakhir, situasi dimana peran dan posisi warganegara dalam sektor media di
Indonesia melemah. Dengan adanya motif ekonomi terhadap pembentukan media, seringkali
warganegara tidak lagi dipandang sebagai warganegara namun sebagai konsumen belaka.
Konglomerasi merupakan karakteristik dari perkembangan industri media, yang kemudian
lambat laun menganggap audiensnya bukan lagi sebagai warganegara namun lebih kepada
konsumen yang dapat memenuhi kepentingan elit-elit kapitalis yang dapat membahayakan
peran publik di media dan media tidak lagi mementingkan warganegara dalam pembentukan
kerja media. Media pada akhirnya menjadi sebuah perebutan berbagai kelompok
kepentingan, dari politikus dan bisnis berjuang untuk mendapatkan kontrol dan pengaruh.
Karena menguasai media sama dengan menguasai publik.
Pertumbuhan industri media tidak bisa lepas dari sistem ekonomi politik. seperti yang
terjadi di Indonesia, perubahan situasi politik da ekonomi berdampak dapa dinamika industri
media. Tidak hanya media yang sekarang digunakan sebagai kendaraan bagi kepentingan
politik tetapi juga alat bisnis yang powerful. Bahkan politik dan bisnis seakan dikawinkan di
industri media. Dalam dinamika politik, warganegara dilihat sebagai seorang pemilih dan
bisnis melihat warganegara sebagai seorang konsumen. Keduanya merfleksikan bagaimana
keadaan media saat ini. media tidak menyedia tempat bagai warganegara untuk dapat
19
berhubungan, merefleksikan dan terlibat didalamnya. Di dalam mempelajari ini, terdapat dua
tantangan yang mendasarinya. Pertama : publicness media. Pengawasan untuk lebih
mengkritik menuju pada konsekuensi yang tidak diinginkan pada bisnis media. Yang kedua
media penting sebagai pilar keempat, yang memainkan peran penting dalam negara
demokrasi meskipun sekarang bisnis media telah keluar dari fungsinya ketika media telah
bergantung pada ekonomi.
Pada dasarnya, konten semua media di Indonesia adalah sama. Keberagaman
informasi dihilangkan karena pertumbuhan konsentrasi kepemilikan media. Pemilik media
merupakan politikus juga, kemudian media mengekspos beberapa isu politik yang dikontrol
oleh kekuatan kelompoknya. Mereka mengontrol apa yang dilihat atau didengar dan dibaca
warganegara. Kepentingan publik tidak sepenuhnya disampaikan karena media mengontrol
konten pada berita publik. Regulasi media di Indonesia selalu mengalami perubahan,
merefleksikan kehidupan politik di Indonesia. Tidak ada aturan yang spesifik untuk
mengontrol konsentrasi media. UU penyiaran No. 32/2002 artikel 18 menyatakan bahwa
kepemilikan silang radio, televisi dan institusi media cetak harus dibatasi, tetapi tidak secara
jelas bagaimana pembatasan itu apakah dengan cara paksa atau cara-cara kepemilikannya
yang harus dibatasi.
Sejak reformasi tahun 1998, media di Indonesia mengalami perubahan yang dramatis,
hingga 1998, terdapat 279 perusahaan media dan hanya terdapat lima stasiun televisi dan
kemudian bertambah hingga terdapat 20 stasiun televisi lokal dan meningkat hingga tiga kali
lipat untuk perusahaan media cetak. Ini juga merupakan dampak dari adanya globalisasi pada
media, tidak hanya pertumbuhan asosiasi periklanan glonal dan teknologi komunikasi yang
memfasilitasi lintas batas yang bukan hanya mengontrol tetapi juga menyeragamkan konten.
Budaya dan ideologi di dalam proses globalisasi sebagian besar berhubungan dengan gaya
hidup dan melemahkan rasa saling membantu di dalam kehidupan bermasyarakat.
Industri media di Indonesia telah berkembang denga pesat dan telah menjadi bisnis
yang berorientasi pada keuntungan, membentuk kebutuhan publik dan kepentingan
masyarakat. hak-hak yang dimiliki oleh warganegara adalah hak terhadap akses informasi
tanpa sebuah opengecualian terhadap pengembangan dan transformasi kehidupan mereka
sendiri. Kedua, akses warganegara terhadap infrastuktur media, terakhir akses warga
20
terhadap sarana yang mempengaruhi kerangka peraturan. Dan pelibatan warganegara dalam
pengambilan keputusan yang pada akhirnya akan mempengaruhi kehidupan manusia.
industri media di Indonesia pada dasarnya hanya mencari keuntungan belaka,
perkembangan industri media di Indonesia memiliki motif profit di industri media yang akan
mengubah karakter publik. Industri ini kemudian mengembangkan industri media di daerah-
daerah namun tetap saja infrastuktur media dan distribusinya tidak merata. Akibatnya
publiklah yang mengalami berbagai kerugian dengan adanya tayangan dengan kualitas
rendah. Non edukasi tanpa adanya pilihan lain. Hal ini pada akhirnya memberikan respon
kepada TV lokal dan radio untuk berinisiatif dan menyebar di tahun 2005-2008. Maraknya
media komunitas menggambarkan bahwa media telah gagal dalam menangani berbagai
kebutuhan sosial masyarakat. media lokal pada akhirnya memiliki dampak yang luar biasa
dalam mengembangkan jarngannya contohnya adalah DKI Pos dari 20 stasiun TV lokal di
seluruh Indonesia, Sindo TV bagian dari MNC memiliki 17 stasiun televisi lokal.
Dengan perkembangan seperti di atas, baik dalam jumlah maupun jenisnya, mustahil
semua media massa menguasai seluruh pasar yang ada. Sebaliknya, kecil sekali
kemungkinan hanya satu media massa dapat menguasai seluruh pasar, dalam arti memenuhi
segala macam tuntutan pasar, karena tuntutan pasar juga sangat bervariasi. Kompetisi telah
menjadi kata kunci dalam kehidupan media massa saat ini.Keadaannya menjadi semakin
kompleks, karena mencakup kompetisi tiga kelompok yaitu: Pertama, antara media cetak
baik dari jenis yang sama maupun yang berbeda jenis; Kedua, antara media elektronik baik
audio (radio) maupun audio-visual (televisi); serta Ketiga, antara media cetak di satu pihak
dengan media elektronik di pihak lain. Dalam memperebutkan pangsa pasar, kompetisi
media massa tidak hanya meliputi aspek isi, penyajian berita atau bentuk liputan lainnya,
tetapi juga aspek periklanan. Hal tersebut dipersulit pula oleh perubahan tuntutan pasar
(konsumen). Juga perubahan dalam cara, gaya dan strategi kompetisi yang digunakan
masing-masing media massa sebagai respons terhadap tuntutan pasar.
21
E. KERANGKA PEMIKIRAN
LATAR BELAKANG
PERUMUSAN MASALAH
STRUCTURE-CONDUCT-PERFORMANCE HIPOTESIS
VARIABEL-VARIABEL STRUKTURAL
CONCENTRATION RATIO MARKET SHARE
PROFIL INDUSTRI SURAT KABAR HARIAN
PENDAPATAN IKLAN
RETURN ON ASSET
(ROA)
TINJAUAN TEORI
PERILAKU
JUMLAH PELANGGAN JUMLAH PEMBACA
VARIABEL-VARIABEL NON- STRUKTURAL
22
F. HIPOTESIS PENELITIAN
1. Struktur pasar pada industri surat kabar harian diduga berbentuk oligopoly.
2. Konsentrasi pasar sebagai proksi struktur pasar berpengaruh secara positif terhadap ROA
sebagai proksi kinerja.
3. Pangsa pasar sebagai proksi struktur pasar berpengaruh secara positif terhadap ROA
sebagai proksi kinerja.
23
BAB III
METODE PENELITIAN
A. DESAIN PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif dari hasil
penelitian maupun secara kuantitatif dengan melihat pengaruh variabel-variabel yang saling
berhubungan. Selain itu metode deskriptif digunakan untuk menganalisis struktur, perilaku
dan kinerja dari industri surat kabar harian (SKH) di Daerah Istimewa Yogyakarta dengan
pendekatan structure-conduct-performance (SCP), serta untuk menganalisis faktor-faktor
yang memengaruhi kinerja industri SKH dengan menggunakan analisis regresi dengan
metode panel data.
B. VARIABEL PENELITIAN
1. Variabel Struktural
a. Analisis Struktur
Variabel rasio konsentrasi (Concentration Ratio/CR)
Untuk melihat struktur pasar industri maka dapat diketahui dengan cara mengukur
tingkat konsentrasi dari industri tersebut. Pengukuran tingkat konsentrasi bias
menggunakan indeks konsentrasi parsial berupa konsentrasi 4 perusahaan terbesar, 8
perusahaan terbesar dan 20 perusahaan terbesar. Dalam penelitian ini akan digunakan
variable CR4 yaitu rasio konsentrasi 4 perusahaan terbesar untuk mengukur tingkat
konsentrasi pada industri Koran harian ini. Variabel yang akan dijadikan ukuran
konsentrasi adalah variabel jumlah tiras/oplah harian yaitu dengan menjumlahkan tiras
empat Koran harian terbesar dalam industri media cetak dibagi dengan total tiras dari
keseluruhan Koran harian yang beredar di Propinsi DIY.
CR4 =
Variabel Market Share
Pangsa pasar dihitung dengan memperhitungkan total tiras (oplah) yang dimiliki
oleh sebuah surat kabar harian relatif terhadap total tiras yang ada di DIY dalam industri
SKH dengan satuan persen (%). Setiap perusahaan memiliki pangsa pasarnya sendiri,
24
berkisar antara 0 hingga 100 persen dari total penjualan seluruh pasar. Menurut literatur
neo-klasik, landasan posisi pasar perusahaan adalah pangsa pasar yang diraihnya.
Pangsa Pasar =
b. Analisis Perilaku (Conduct)
Tahap analisis SCP yang kedua adalah analisis perilaku. Elemen perilaku dapat
diklasifikasikan menjadi empat yaitu strategi harga, strategi produksi, strategi distribusi
dan terakhir strategi promosi. Perilaku perusahaan-perusahaan media cetak ini akan
dijelaskan secara deskriptif karena keterbatasan data sehingga tidak memungkinkan
dilakukan analisis secara kuantitatif.
c. Analisis Kinerja
Variabel profitabilitas (Return on Asset/ROA)
Variabel ROA mewakili profitabilitas perusahaan sebagai variabel dependen.
Pemilihan variabel ROA ini karena ROA adalah variabel yang paling mungkindigunakan
dalam menggambarkan profitabilitas industri surat kabar.
ROA =
2. Variabel Non-Struktural
a. Jumlah Pembaca (REA) adalah jumlah pembaca surat kabar harian tertentu,
variable ini berbeda dengan jumlah tiras maupun pelanggan.
b. Pendapatan Iklan (ADV) adalah jumlah pendapatan surat kabar harian yang berasal
dari iklan, baik iklan kecil maupun iklan lainnya yang terdapat dalam surat kabar
tersebut.
c. Jumlah Pelanggan (CUS) adalah jumlah pelanggan tetap surat kabar harian tertentu.
C. JENIS DAN SUMBER DATA
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa data panel
atau disebut data longitudinal yaitu sekelompok data individual meliputi data 7 perusahaan
surat kabar harian yang terbit dan beredar di DIY 2011 sampai dengan 2013. Pemilihan
25
periode tersebut semata-mata untuk alas an ketersediaan data. Data diperoleh dari Laporan
dan Publikasi seperti Dewan Pers, AC Nielsen, data yang diperoleh dari alamat website bank
yang bersangkutan serta data lain yang dianggap relevan dengan masalah yang akan diteliti.
Surat kabar harian (SKH) yang dijadikan objek penelitian dapat dilihat pada tabel di bawah
ini.
Daftar SKH yang menjadi obyek penelitian
No Nama SKH
1 Kedaulatan Rakyat
2 Harian Jogja
3 Tribunnews
4 Kompas
5 Republika
6 Suara Merdeka
7 Koran Sindo
8 Koran Merapi
9 Jawa Pos
D. ALAT ANALISIS
1. Metode Panel Data
Data panel atau disebut data longitudinal adalah sekelompok data individual yang
diteliti selama rentang waktu tertentu. Sebagai hasilnya data set panel akan berisikan
informasi observasi setiap individual data sampel. Data panel dapat berguna bagi peneliti
untuk melihat dampak ekonomis yang tidak bias terpisahkan antar setiap individu dalam
beberapa periode. Keuntungan lain dari penggunaan data panel adalah penyatuan informasi
dari data cross section dan data time series yang akan menguarangi permasalahan yang
timbul akibat hilangnya variabel. Dalam data panel, hilangnya suatu variable akan tetap
menggambarkan perubahan lainnya akibat penggunaan data time series.
Selain itu, penggunaan data yang tidak lengkap (unbalanced data) tidak akan
mengurangi ketajaman estimasi karena penggunaan dummy dalam metode Least Squares
Dummy Variables (LSDV) akan mengatasi data yang berantakan tersebut (Gujarati 2002).
Namun selain menguntungkan data panel dalam penggunaannya akan menambahkan dimensi
kesulitan baru dari spesifikasi model, yaitu meliputi gangguan dari cross section, time series,
dan kombinasi keduanya. Estimasi model dengan menggunakan data panel terbagi menjadi 3
yaitu:
26
1. Teknik pertama menggunakan data yang dipool kemudian diestimasi adalah merupakan
penggunaan metode Ordinary Least Squares (OLS) atau metode Common. Koefisiennya
menggambarkan dampak variable independen terhadap variable dependen konstan untuk
setiap cross section dan time series. Di luar penggunaannya yang sederhana, metode OLS
memiliki pembatasan-pembatasan tertentu (restriction) terutama pada asumsi klasik.
Asumsi koefisien slope dan intersep yang konstan di setiap waktu tidaklah realistis dalam
menggambarkan kenyataan sebenarnya yang dinamis. Artinya metode ini tidak
memperhitungkan „nature‟ dari perubahan yang terjadi di setiap cross section, sehingga
kompleksitas kenyataan sebenarnya tidak dapat dicerminkan dalam metode ini.
2. Metode kedua adalah metode Fixed Effect Model (FEM). Metode ini memiliki beberapa
kemungkinan asumsi yang bisa digunakan peneliti berdasarkan kepercayaannya dalam
memilih data, seperti: Intersep dan koefisien slope konstan dari setiap cross section di
sepanjang waktu. Error term diasumsikan mampu mengatasi perubahan sepanjang waktu
dan individu. Asumsi ini mengikuti asumsi klasik dalam metode OLS. Koefisien slope
konstan namun intersepnya bervariasi di setiap cross section. Koefisien slope konstan
namun intersepnya bervariasi di setiap individu dan di setiap waktu. Seluruh koefisien
baik slope maupun intersep bervariasi di setiap individu. Intersep dan slope bervariasi di
setiap individu dan setiap waktu. Koefisien fixed effect di setiap industri akan
menunjukkan perbedaan atau keunikan di antara objek penelitian (individu) atau di antara
tahun yang diamati.
3. Metode yang ketiga adalah metode yang disebut dengan Random Effect (REM). Hal ini
disebabkan karena variasi dalam nilai dan arah hubungan antar tempat diasumsikan
random, namun ditangkap dan dispesifikasikan dalam bentuk kesalahan secara eksplisit.
Model ini mengkombinasikan error yang dihasilkan oleh data cross section dan time
series. Jika model fixed memiliki nilai intersep yang pasti di seluruh cross section, model
random mewakili nilai rata-rata di seluruh intersep baik cross section atau time series.
2. Model Analisis
Model yang digunakan dalam penelitian ini didasarkan pada model Weiss yang
menyatakan bahwa model yang benar untuk menganalisa persaingan dalam sebuah industri
adalah model yang menggabungkan variabel pangsa pasar dan konsentrasi dalam satu model.
Model ini digunakan oleh Smirlock, 1985 yang mempengaruhi sebagian besar pembentukan
27
model dalam penelitian ini. Dengan demikian maka pangsa pasar dan konsentrasi adalah
variabel independen sebagai proksi dari variabel struktur pasar yang akan diuji pengaruhnya
terhadap kinerja industri SKH sebagai objek penelitian ini. Model yang digunakan dalam
penelitian ini adalah model Smirlock yang disesuaikan. Penyesuaian terjadi pada variabel
lain yang telah terbukti mempengaruhi profit pada penelitian sebelumnya. Secara umum,
model yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
ROA = α0 + α1MS + α2CR + α3 (MS.CR) + ∑ αiZi
Dimana :
ROA = Return on Asset
MS = Market Share
CR = Concentration
MS.CR = perkalian antara MS dengan CR
Z = vektor dari variabel kontrol tambahan
Guna dari persamaan diatas adalah untuk membedakan apakah profit yang dihasilkan
berasal dari kolusi, diferensiasi produk atau efisiensi. Tanpa menggunakan variabel interaksi
MSCR maka analisa profitabilitas dapat dilakukan. Apabila α1 > 0 dengan α2= 0, maka
peningkatan pangsa pasar merupakan hasil dari diferensiasi produk yang dilakukan. Dimana
dengan melakukan diferensiasi produk maka perusahaan akan memiliki kekuasaan pasar
(market power) dan dapat menaikkan harga. Industri yang seperti itu mendukung
differentiation hypothesis. Sedangkan industri dengan α2 > 0 dan α1 = 0 menandakan bahwa
profit yang dihasilkan dalam industri tersebut merupakan hasil dari kolusi yang dilakukan
perusahaan dalam industri, sehingga profit hanya akan berhubungan secara positif dengan
konsentrasi pasar. Industri yang seperti itu mendukung traditional hypothesis.
Sedangkan dalam sebuah industri yang efisien, maka profitabilitas hanya merupakan
hasil dari efisiensi. Sehingga cara untuk meningkatkan profitabilitas hanya dengan cara
meningkatkan efisiensi. Perusahaan yang efisien akan dapat meningkatkan pangsa pasarnya
sehingga industri yang terdiri dari perusahaan yang efisien cenderung akan terkonsentrasi.
Apabila profit lebih karena merupakan hasil dari efisiensi maka pangsa pasar dan konsentrasi
tidak benar-benar mempengaruhi profit, α1 = 0 dan α2 = 0, karena hubungan antara pangsa
pasar dan konsentrasi terhadap profitabilitas adalah palsu.
28
Variabel MSCR digunakan untuk membuktikan secara lebih lanjut apakah benar
profit merupakan hasil dari kolusi. Hasil penelitian variabel ini digunakan untuk
mempertegas penolakan maupun penerimaan traditional hypothesis. Apabila profit
merupakan hasil dari kolusi maka α3 > 0, yang berarti bahwa pembagian profit akan
meningkat sesuai dengan proporsi pangsa pasar terhadap konsentrasi industri. Dan apabila
kolusi tidak terjadi dalam sebuah industri maka α3 < 0.
Variabel Z yang disesuaikan untuk penelitian ini adalah sebagai berikut:
Z = α4REA + α5ADV + α6 CUS
Dimana:
REA = Jumlah pembaca
ADV = Pendapatan iklan
CUS = Jumlah pelanggan
Sehingga secara umum, model yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
ROA = α0 + α1MS + α2CR + α3 (MS.CR) + α4REA + α5ADV + α6 CUS
Apabila dijelaskan secara lebih spesifik sesuai dengan hipotesis yang dibangun, maka model
persamaan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Traditional Hypothesis
ROA = α0 + α2CR + α4REA + α5ADV + α6 CUS
b. Differentiation Hypothesis
ROA = α0 + α1MS +α4REA + α5ADV + α6 CUS
c. Efficient Hypothesis
ROA = α0 + α1MS + α2CR + α4REA + α5ADV + α6 CUS
d. Traditional Hypothesis dan pembuktian ada tidaknya kolusi
ROA = α0 + α1MS + α2CR + α3 (MS.CR) + α4REA + α5ADV + α6 CUS
29
E. UJI STATISTIKA DAN EKONOMETRIKA
Setelah mendapatkan parameter estimasi, langkah selanjutnya adalah melakukan
pengujian terhadap parameter estimasi tersebut agar suatu model dikatakan baik. Pengujian-
pengujian tersebut yaitu uji statistik terhadap model penduga melalui uji F dan pengujian
untuk parameter-parameter regresi melalui uji t serta melihat berapa persen variabel bebas
dapat dijelaskan oleh variabelvariabel terikatnya melalui koefisien determinasi (R-Squared).
Uji ekonometrika yang dilakukan antara lain uji autokorelasi, uji multikolinieritas, dan uji
heteroskedastisitas.
1. Uji R-Squared (R2)
Mengukur tingkat keberhasilan model regresi yang digunakan dalam memprediksi
nilai variabel terikat. Nilai R2 memiliki dua sifat yaitu memiliki besaran positif dan
besarannya adalah 0 ≤ R2 ≤ 1. Jika R
2 sebesar nol maka hal ini menunjukkan bahwa tidak ada
hubungan antara variabel terikat dengan variable bebas. Sedangkan jika R2 sebesar satu maka
terdapat kecocokan yang sempurna antara variabel terikat dengan variabel bebas. Selain nilai
R2 terdapat juga nilai Adjusted-R
2.
2. Uji F
Probability F-statistik digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh secara
keseluruhan dari variabel bebas terhadap ROA. Apabila probability F-statistik kurang dari α
(prob<α), maka kesimpulannya adalah tolak H0, artinya minimal ada satu variabel bebas
yang mempengaruhi ROA secara nyata. Namun sebaliknya jika probability F-statistik lebih
besar dari α (prob>α), maka dapat disimpulkan terima H0, artinya tidak ada variabel bebas
yang berpengaruh terhadap PCM.
3. Uji t
Probability t-statistik menunjukkan besarnya pengaruh nyata untuk masing-masing
variabel. Apabila probability untuk masing-masing variabel bebas bernilai lebih kecil dari α
(prob<α), maka dapat disimpulkan variabel bebas tersebut berpengaruh nyata. Begitu pula
sebaliknya, jika probability lebih besar dari α (prob>α), maka variabel bebas tersebut tidak
mempengaruhi ROA. Dalam melakukan analisis metode OLS perlu diperhatikan masalah
pelanggaran asumsi klasik. Model persamaan yang baik harus terhindar dari pelanggaran
asumsi linier klasik. Pelanggaran yang harus dihindari dalam proses pengujian model
30
persamaan regresi adalah multikolinieritas, autokorelasi dan heteroskedastisitas (Gujarati,
1978).
4. Uji Normalitas
Uji ini dilakukan jika sampel yang digunakan kurang dari 30, karena jika sampel
lebih dari 30 maka error term akan terdistribusi normal. Uji ini disebut Jarque-Bera Test.
Nilai probabilitasnya dijadikan acuan untuk menerima atau menolak H0. Jika nilai
probabilitasnya > taraf nyata maka terima H0, maka kesimpulannya error term terdistribusi
normal.
5. Uji Multikolinieritas
Multikolinieritas didefinisikan sebagai adanya korelasi yang kuat antar variabel bebas
pada model persamaan. Multikolinieritas dapat menyebabkan koefisien variabel bebas
cenderung tidak signifikan terhadap variabel respon. Uji multikolinieritas dilakukan dengan
melihat koefisien korelasi antar variabel bebas yang terdapat pada matriks korelasi. Jika
terdapat koefisien yang lebih besar dari │0,8│maka dapat disimpulkan terjadi
multikolinieritas pada model persamaan yang digunakan.
6. Uji Autokorelasi
Autokorelasi didefinisikan sebagai korelasi yang terjadi antara unsur gangguan (galat)
pada tahun sekarang dengan galat tahun sebelumnya. Autokorelasi bisa terjadi pada data
deret waktu (time series). Pengujian autokorelasi dapat diketahui dengan menggunakan
Breusch-godfrey serial Correlation LM Test, yang hasil kesimpulannya dapat diketahui dari
nilai Probability Obs*R-squared. Jika nilai Probability Obs*R-squared lebih kecil dari taraf
nyata, maka terjadi autokorelasi di dalam model persamaan. Begitu pula sebaliknya, jika nilai
Probability Obs*R-squared ternyata lebih besar dari taraf nyata maka tidak terjadi
autokorelasi pada model persamaan yang digunakan.
7. Uji Heteroskedastisitas
Suatu fungsi dikatakan baik apabila memenuhi asumsi homoskedastisitas (tidak
terjadi heteroskedastisitas) atau memiliki ragam error yamg sama. Heteroskedastisitas tidak
merusak ketakbiasan dan konsistensi dari penaksir OLS, tetapi penaksir tadi tidak lagi efisien
baik dalam sampel kecil maupun besar (yaitu asimtotik) (Gujarati, 1978). Gejala adanya
heteroskedastisitas dapat ditunjukkan oleh probability Obs* R – Squared pada uji White
Heteroskedasticity.
31
BAB IV
BIAYA DAN JADWAL PELAKSANAAN
A. ANGGARAN BIAYA
No Jenis Kegiatan Volume Satuan Harga
Satuan Jumlah
I
Biaya langsung
Personil/Upah/Honor
1. Tim Peneliti
Ketua Tim 4 OB 200.000 800.000
Sekretaris Tim 5 OB 150.000 750.000
Anggota Tim 8 OB 100.000 800.000
2.350.000
II
Biaya Langsung
Nonpersonil/Operasional
1. Perjalanan Dinas Penjaringan Data
a. Tim Peneliti (3 or) dan BPS 6 oh 100.000 600.000
b. Sewa kendaraan untuk jumput data 2 hari 200.000 400.000
1.000.000
2. Disain model dan entri data
a. Entri data kuantitatif 60 ok 10.000 600.000
b. Analisis data kuantitatif 60 ok 15.000 900.000
c. Koordinasi utk penys laporan 10 oh 50.000 500.000
d. Konsumsi koordinasi tim 20 ok 15.000 900.000
2.900.000
5. Seminar
a. Honor Pembahas/Nara sumber 2 OH 400.000 800.000
b. Konsumsi Persidangan 20 OH 50.000 1.000.000
1.800.000
Jumlah Operasional 7.050.000
III Peralatan dan Material/Lain-lain
1. Sewa Komputer dan Printer 1 pkbl 100.000 100.000
2. ATK dan bahan habis pakai 2 pkbl 100.000 200.000
3. Penggandaan Laporan Akhir 5 Sc 30.000 150.000
Jumlah Lain-
lain 450.000
Jumlah 7.500.000
(tujuh juta lima ratus ribu rupiah)
32
B. JADWAL PENELITIAN
Tahapan Tahapan
Penelitian
Minggu ke-
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Per
um
usa
n/P
end
ah
ulu
an
Persiapan
Penyusunan
model dan kisi-
kisi data
penelitian
Penyusunan
model dan
panduan data
mining
Identifikasi
sumber data
Seminar
proposal
penelitian
Pen
gu
mp
ula
n
data
Pengumpulan
data
Pelaksanaan
Identifikasi dan
klasifikasi data
Ola
han
/
An
ali
sis
Data
Pengolahan
data
Analisis data
Penulisan draft
awal hasil
penelitian
Rev
isi
dan
Pel
ap
ora
n
Seminar hasil
penelitian
Revisi
penulisan
laporan
33
penelitian
Penyerahan
laporan
penelitian
C. SUSUNAN TIM PELAKSANA/PERSONALIA
Secara umum, pembagian tanggung jawab dibagi berdasarkan pada ke empat tahapan
penelitian seperti diatas, yaitu sebagai berikut:
1. Maimun Sholeh, M. Si Bertanggung jawab atas semua aktivitas terutama tahap
perumusan dan pelaporan. Pada tahap pengolahan data juga bertanggung jawab pada
analisis data.
2. Aula Ahmad Hafidh Saiful Fikri, M. Si. Bertanggung jawab pada tahap tahap survey
lapangan.
3. Tejo Nurseto, M. Pd. Bertanggungjawab pada tahap pelaporan.
Tim utama tersebut dibantu oleh 2 orang mahasiswa yang berperan dalam membantu
pelaksanaan teknis penelitian terutama dalam pengumpulan data.
DAFTAR PUSTAKA
Bain, J.S. 1956. Barriers to New Competition. Cambridge: Harvard University Press
De Fleur, Melvin L, Sandra Ball B Rokeach. 1988. Teori Komunikasi Massa. Kuala Lumpur:
Percetakan Dewan Bahasa dan Pustaka.
Djiwandono, J. Soedjati. 1994. AAnalisis dan Strategi Kompetisi antar Media
Massa@ disampaikan pada Forum Diskusi Alternatif Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Atmajaya Yogyakarta.
Gilbert, Alton R.B. 1984. Bank Market Structure and Competition: A Survey, Journal of Money,
Credit and Banking. November.
Gujarati, Damodar N. 2006. Dasar-dasar Ekonometrika Edisi Ketiga. Penerbit Erlangga
Hasibuan, N. 1993. Ekonomi Industri: Persaingan, Monopoli dan Regulasi. LP3ES. Jakarta.
MacBride, S, 1983, Aneka Suara, Satu Dunia, Jakarta: PN Balai Pustaka-Unesco.
34
Matrin, Stephen. (1994). Industrial Economics: Economics Analysis and Public Policy, Second
Edition, Macmillan Publishing Company. New York
Mahayana, Dimitri, 1999, Menjemput Masa Depan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
McLuhan, Marshal, 1999, Understanding Media, The Extension Of Man. London: The MIT
Press.
Stepherd, W.G. 1979. The Economics of Industrial Organization. New Jersey : Prentice Hall.
Smart, D.L dan Mc.William, A. 1993. Efficiency vs structure-conductperformance: implications
for strategy research and practice.http//www. business&finance/Journal of
Management/Spring,1993/Article.
W. Carlton, Dennis and M. Perloff, Jeffrey,. 2000. Modern Industrial Organization. Third
Edition, Addison-Wesley, USA
Wihana Kirana J. 2008. Ekonomi Industri. Edisi 2. 2008. BPFE Yogyakarta
35
SURAT PERNYATAAN KESEDIAAN MENGIKUTI KEGIATAN
SEMINAR AWAL DAN AKHIR PENELITIAN
Yang bertanda tangan di bawah ini,
N a m a : Maimun Sholeh, M. Si.
N I P : 19660606 200501 1 002
Pangkat/ Golongan : Lektor / IIIc
Program Studi/ Jurusan : Pendidikan Ekonomi
Fakultas : Ekonomi UNY
Judul Penelitian : Analisis Structure-Conduct-Performance (S-C-P) Pada Industri
Surat Kabar Harian (SKH) di Daerah Istimewa Yogyakarta
menyatakan bersedia hadir dan mengikuti Kegiatan Seminar Awal dan Akhir Program Penelitian
sejak awal sampai selesai kegiatan seminar tersebut. Apabila saya tidak menghadiri kegiatan
Seminar Awal, Seminar Akhir, atau kedua-duanya secara penuh sanggup dikenai sanksi
administratif dari FE UNY.
Demikian Surat Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan tanggungjawab demi
peningkatan kualitas penelitian FE UNY.
Yogyakarta, 11 April 2014
Ketua Tim Pelaksana,
(Maimun Sholeh, M. Si. )
36
CURRICULUM VITAE
Nama : Aula Ahmad Hafidh Saiful Fikri, M. Si
NIP/NIK : 19751028 200501 1 002
Tempat dan Tanggal Lahir : Brebes, 28 Oktober 1975
Jenis Kelamin : Laki-laki □ Perempuan
Status Perkawinan : Kawin □ Belum Kawin □ Duda/Janda
Agama : Islam
Golongan / Pangkat : IIIc/ Penata
Jabatan Akademik : Lektor
Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Yogyakarta
Alamat : Kampus Karangmalang Catur Tunggal Depok Sleman
Yogyakarta 55281
Telp./Faks. : 0274-586168
Alamat Rumah : Puri Potorono Asri No. C 6, Jl. Wonosari Km. 8 Potorono
Banguntapan Bantul DI Yogyakarta 55196
Telp./Faks. : 081328052329
Alamat e-mail : [email protected]/[email protected]
RIWAYAT PENDIDIKAN PERGURUAN TINGGI
Tahun Lulus
Program pendidikan
(diploma, sarjana.
Magister, spesialis,
doktor)
Perguruan Tinggi Jurusan/program studi
1997 Sarjana Universitas Islam
Indonesia Manajemen
2003 Magister Universitas Gadjah
Mada
Ilmu Ekonomi dan
Studi Pembangunan
PELATIHAN PROFESIONAL
Tahun Jenis Pelatihan (Dalam/Luar Negeri) Penyelenggara Jangka Waktu
2011
Dalam Negeri
(Training of Trainers Technical
Facilitation of Economic Instruments on
Environment Management)
Kementerian
Lingkungan Hidup
5 hari (14-18
Juni 2011)
2011 Dalam Negeri (Pelatihan Penulisan
Artikel Ilmiah Nasional Tahun 2011)
DP2M Ditjen Dikti
Kemendiknas
4 hari (7-10
April 2011)
2011
Dalam Negeri (Workshop Pelatihan Data
Sakerti dengan Menggunakan Program
STATA)
Survey Meter dan
Asia Foundation
8 hari (8-15
Maret 2011)
37
2010 Dalam Negeri (e-SPT Training)
MUC Consulting
Group dan FISE
UNY
1 hari (23 Juli
2010)
2009
Dalam Negeri
(Pelatihan Penyusunan Proposal
Penelitian IPTEKDA Untuk Dosen UNY
Lembaga Penelitian
UNY
1 hari (29 Juli
2009)
2009
Dalam Negeri (Orientasi Pengembangan
Pembimbing Kemahasiswaan (OPPEK)
UNY Tahun 2009)
UNY 3 hari (23-25
Oktober 2009)
2009
International Seminar on Economic
Learning and Briefing Session for
Indonesian Trainers of Economic
Education
Center for Economic
Education (CEE)
Amerika Serikat
1 hari (18
Januari 2009)
2008 Pelatihan E-Learning UNY UPT Puskom UNY 3 hari (19-20
Februari 2008)
2007
Luar Negeri (Training of Trainers on
Economic Education, Seminar D di
Johannesburg Afrika Selatan)
National Council on
Economic Education
(NCEE) Amerika
Serikat
14 hari (21
Juni-3 Juli
2007)
2007
Luar Negeri
(Training of Trainers on Economic
Education, Seminar C di Durban Afrika
Selatan)
National Council on
Economic Education
(NCEE) Amerika
Serikat
15 hari (18
April-2 Mei
2007)
2007
Luar Negeri
(Training of Trainers on Economic
Education Seminar B di Mexico City
Meksiko)
National Council on
Economic Education
(NCEE) Amerika
Serikat
9 hari (13-21
Januari 2007)
2007 Pelatihan E-Learning UPT Puskom UNY 2 hari (25-26
Juli 2007)
2006
Luar Negeri (Training of Trainers on
Economic Education, Seminar A di
Bloemfontein Afrika Selatan)
National Council on
Economic Education
(NCEE) Amerika
Serikat
9 hari (11-19
November
2006)
2006 Dalam Negeri (Pelatihan Jurnalistik
Online dan Press Relation)
Universitas Negeri
Yogyakarta
2 hari (20-21
September
2006)
2006
Pelatihan Pembelajaran Inovatif Dalam
Mata Kuliah Ekonomi Bagi Dosen
PTN/PTS Se-Jawa, Bali dan Sumatera
Ditjen Dikti
Depdiknas
7 hari (23-29
Juli 2006)
2005
Dalam Negeri (Training of Trainers
untuk Communicative Academic English
Pada Program Penggunaan Bahasa Ilmiah
P3B UNY
14 hari (19
September – 3
Oktober 2005)
2005
Dalam Negeri (Pelatihan Program
Peningkatan Ketrampilan Dasar Teknik
Instruksional (PEKERTI)
P3AI UNY 9 hari (18-26
Juli 2005)
38
PENGALAMAN MENGAJAR
Mata Kuliah Program
Pendidikan
Institusi/Jurusan/Progra
m Studi
Sem/Tahun
Akademik
Ekonomika Internasional
sarjana
Prodi Pendidikan
Ekonomi
Genap/2010-2011
Ekonomika Industri
Evaluasi Proyek
Ekonomika Pertanian sarjana
Prodi Pendidikan
Ekonomi Gasal/2010-2011
Ekonomika Industri
Ekonomika Internasional sarjana
Prodi Pendidikan
Ekonomi Genap/2009-2010
Evaluasi Proyek
Ekonomika Pertanian sarjana
Prodi Pendidikan
Ekonomi Gasal/2009-2010
Ekonomika Industri
Ekonomika Internasional sarjana
Prodi Pendidikan
Ekonomi Genap/2008-2009
Evaluasi Proyek
Ekonomika Pertanian sarjana
Prodi Pendidikan
Ekonomi Gasal/2008-2009
Ekonomika Industri
Ekonomika Internasional sarjana
Prodi Pendidikan
Ekonomi Genap/2007-2008
Evaluasi Proyek
Ekonomika Pertanian sarjana
Prodi Pendidikan
Ekonomi Gasal/2007-2008
Ekonomika Industri
Evaluasi Proyek
sarjana
Prodi Pend. Ekonomi
Genap/2006-2007 Pengantar Ekonomi Makro Prodi Akuntansi
Makro Ekonomi Pengantar Prodi Manajemen
Ekonomika Pertanian sarjana
Prodi Pendidikan
Ekonomi Gasal/2006-2007
Ekonomika Industri
PRODUK BAHAN AJAR
Mata Kuliah Program Pendidikan Bahan Ajar
(cetak/noncetak)
Sem/Tahun
Akademik
Evaluasi Proyek Sarjana Non cetak 2010-2011
Ekonomika Pertanian Sarjana Non cetak 2009-2010
PENGALAMAN PENELITIAN
Tahun Judul Penelitian Ketua/Anggota Tim Sumber Dana
2013 Benefit Incidence Analysis
Program Bidikmisi di Perguruan
Tinggi di Propinsi DIY
Ketua DIKTI
2012 Kajian Strategi Pembiayaan
Pendidikan Menengah Pada Anggota DITJEN DIKMEN
39
Jenjang Pendidikan SMA di
Indonesia
2012 Kajian Strategi Pembiayaan
Pendidikan Menengah Pada
Jenjang Pendidikan SMK
Teknologi di Indonesia
Anggota DITJEN DIKMEN
2011
Dampak Liberalisasi Perdagangan
dalam Perilaku Pembentukan
Harga Komoditas Pangan dan
Implikasinya Terhadap Inflasi
Ketua DIPA FISE UNY
2010
Estimasi Anggaran Pendidikan
Dasar Melalui Penghitungan Unit
Cost Guna Mewujudkan
Pendidikan Terjangkau di
Provinsi DIY
Anggota DIPA UNY
2010
Analisis Hubungan Pengeluaran
Pendidikan dan Pertumbuhan
Ekonomi dengan Menggunakan
Kausalitas Granger
Ketua DIPA FISE UNY
2009
Analisis Spasial Penyerapan
Tenaga Kerja Pada Industri
Manufaktur Di provinsi DIY
Ketua DIPA FISE UNY
KARYA ILMIAH
A. Buku/bab buku/jurnal
Tahun Judul Penerbit/Jurnal
2010 Liberalisasi Perdagangan dan Perspektif
Ekonomi Pertanian di Indonesia
Jurnal Ekonomi dan Bisnis
OPTIMUM FE UAD
Yogyakarta ISSN 1411-6022.
hal 119-140 Vol 1 no 1
2006 Pengaruh Struktur Kepemilikan terhadap
Kinerja Bank di Indonesia
Jurnal Ekonomi dan
Manajemen Universitas
Andalas Padang, ISSN 0852-
0054. Hal 23-31. Agustus-
Desember 2006 Edisi XV
Nomor 2
2006 Peran Pinjaman Bank terhadap Sektor riil
(Pendekatan Vector Autoregressive)
Jurnal Ekonomi dan
Pendidikan, FISE UNY,
ISSN 1829-8028. Hal 15-33.
April Tahun 2006 Vol.4
nomor 1
2005 Keterkaitan Pengangguran dan Pendidikan:
Potensi Sumber Daya dan Masalah
Jurnal Economia Prodi
Pendidikan Ekonomi UNY,
ISSN 1858-2648. Hal 41-53.
40
Agustus 2005 Vol 6 No.1
2005
Analisis Purchasing Power Parity Indonesia
Menggunakan Pendekatan Error Correction
Model
Jurnal Ekonomi dan
Pendidikan FISE UNY ISSN
1829-8028 hal 122-135. Vol
2 no 2
B. Makalah/Poster
Tahun Judul Penerbit/Jurnal
C. Penyunting/Editor/Reviewer/Resensi
Tahun Judul Penerbit/Jurnal
KONFERENSI/ SEMINAR/LOKAKARYA/ SIMPOSIUM
Tahun Judul Kegiatan Penyelenggara Panitia/Peserta/Pe
mbicara
2011 Lokakarya Peningkatan Kinerja
Tenaga Akademik FISE UNY Peserta
2011
Sarasehan Kehidupan
Keberagamaan dalam Perspektif
Kehidupan Ekonomi Umat
Forum Kerukunan
Umat Beragama
(FKUB) Kabupaten
Brebes
Pembicara
2011
Pelatihan Model Pembelajaran
Kreatif dan Inovatif untuk Mata
Pelajaran Ekonomi Bagi
Mahasiswa
YEES FISE UNY Pembicara
2010 Lokakarya Penulisan Karya
Ilmiah Hasil Penelitian FISE UNY Peserta
2010
Seminar Peluang dan Manfaat
ASEAN-China Free Trade Area
(ACFTA) Bagi Indonesia
Direktorat Jenderal
Kerjasama ASEAN
Kemenlu-PSAP UGM
Peserta
2010
Seminar Nasional Membangun
Pendidikan dalam Perspektif
Karakter dan Kebangsaan
FISE UNY-SKH
Kedaulatan Rakyat Peserta
2010
Seminar Nasional Peran Media
Massa Dalam Pembentukan
Karakter Bangsa
FISE UNY-SKH
Kedaulatan Rakyat Peserta
2010 Lomba Cerdas Cermat Ekonomi
Tingkat Nasional
HIMA Pendidikan
Ekonomi FISE UNY Pembicara/Juri
2010 Menggugat Lunturnya Nilai- FISE UNY Peserta
41
Nilai Nasionalisme dan Karakter
Bangsa
2009
Membangun Tenaga Kerja
Indonesia yang Merdeka
Pusat Studi Kawasan
Lemlaga Penelitian
UNY
Peserta
2009 Perkembangan APEC dan
Perannya di Indonesia
Pusat Studi Asia Pasifik
(PSAP) UGM Peserta
2009 Kabinet SBY 2009-2014 Dalam
Konteks Sosio Kebangsaan
FISE UNY-SKH
Kedaulatan Rakyat Peserta
2009
Practitioner Research in
Management Development
FISE UNY-Ikatan
Sarjana Pendidikan
Indonesia (ISPI) DIY
Peserta
2009
Sistem Ekonomi yang Universal
Bagi Kemaslahatan Umat
Forum Komunikasi
Lembaga Dakwah
(FKLD) Kabupaten
Brebes
Pembicara
2008
Seminar Nasional Membangun
Spiritualisme Dalam Pendidikan
IPS
FISE UNY Peserta
2007 Diskusi Indonesia Kini dan Esok
Catatan Akhir Tahun FISE UNY-SKH KR Peserta
2007 Workshop Pendidikan Tingkat
Nasional 2007 HMPE FISE UNY Pembicara
2007 Seminar Nasional Paradigma
Pengembangan Profesi Pendidik FISE UNY Peserta
2007
Seminar Nasional Menggugat
Lunturnya Nilai-Nilai
Kebangsaan Indonesia
FISE UNY Peserta
2006 Lokakarya Penulisan Artikel
Ilmiah Lemlit UNY Peserta
2005
Seminar Nasional Ekonomi
Pemberdayaan perekonomian
Nasional Sebagai Upaya
Memperkuat Keunggulan
Kompetitif Bangsa
Kopertis Wilayah V
Yogyakarta
Peserta
2005 Workshop Pembuatan Media
Pembelajaran Berbasis Komputer Jurusan PDU FIS UNY Peserta
KEGIATAN PROFESIONAL/PENGABDIAN MASYARAKAT
Tahun Jenis/Nama Kegiatan Tempat
2011 Sarasehan Kehidupan Keberagamaan dalam
Perspektif Kehidupan Ekonomi Umat
Islamic Center Brebes
2011 Pelatihan Model Pembelajaran Kreatif dan
Inovatif untuk Mata Pelajaran Ekonomi Bagi
FISE UNY
42
Guru Ekonomi di Jateng dan DIY
2010
Workshop Pendidikan Ekonomi Tingkat
Nasional
Departemen Ilmu Ekonomi
FE Universitas Airlangga
Surabaya
2010
Pelatihan Model Pembelajaran Kreatif dan
Inovatif untuk Mata Pelajaran Ekonomi Bagi
Guru Ekonomi di DIY
YEES UNY
2009 Introductory Workshop on Economic Education
for Economic Teachers
SMA Negeri Gunung Kidul
2009 Introductory Workshop on Economic Education
for Economic Teachers
SMP Negeri 1 Jetis Bantul
2009 Sistem Ekonomi yang Universal Bagi
Kemaslahatan Umat
Kantor Departemen Agama
Brebes
2008
Introductory Workshop on Economic Education
for Economic Teachers di MGMP Ekonomi
SMA
SMA Negeri 5 Purwokerto
2007
Pelatihan Model Pembelajaran Kreatif dan
Inovatif untuk Mata Pelajaran Ekonomi Bagi
Guru Ekonomi di Jateng dan DIY
Gedung Rektorat UNY
2006
Penyuluhan Potensi Ekonomi Wilayah Pedesaan Balai Dusun Koripan, Desa
Poncosari, Srandakan,
Bantul
2006 Pelatihan Kewirausahaan Pesantren An-Nuriyyah
Bumiayu
JABATAN DALAM PENGELOLAAN INSTITUSI
Peran/Jabatan
Institusi (Univ,Fak, Jurusan,
Lab, Studio, Manajemen
Sistem Informasi Akademik
dll)
Tahun ... s.d. ...
Ketua Bidang Litbang
Yogyakarta Economic
Education Society (YEES)
Jurusan 2009- sekarang
Anggota Tim Humas Fakultas 2006-2007
PERAN DALAM KEGIATAN KEMAHASISWAAN
Tahun Jenis/Nama Kegiatan Peran Tempat
2010 Seminar Nasional
Ekonomi Islam
Moderator UNY
2010 PKL Ke Bali Pendamping/pembimbing Bali
2009 PKL Ke Bali Pendamping/pembimbing Bali
2007 PKL Ke Bali dan
Surabaya
Pendamping/pembimbing Surabaya dan Bali
43
PENGHARGAAN/PIAGAM
Tahun Bentuk Penghargaan Pemberi
ORGANISASI PROFESI/ILMIAH
Tahun Jenis/Nama Organisasi Jabatan/jenjang keanggotaan
Saya menyatakan bahwa semua keterangan dalam Curriculum Vitae ini adalah benar dan
apabila terdapat kesalahan, saya bersedia mempertanggungjawabkannya.
Yogyakarta, 21 Maret 2014
Yang menyatakan,
(Aula Ahmad Hafidh Saiful Fikri, M. Si)
44
CURRICULUM VITAE
A. Data Pribadi
Nama Lengkap dengan Gelar : MAIMUN SHOLEH, M.Si
NIP. : 19660606 200501 1 002
Tempat/Tgl. Lahir : Demak, 6 Juni 1966
Alamat Rumah : Bodeh 06/25, Ambarketawang, Gamping, Sleman
Nomor Telp./ HP. : 081227066456
Status Profesi Dosen : Bersertifikat
No Sertifikat : 11100103806889
Bidang Keahlian : Ekonomi Makro
B. Riwayat Pendidikan
No. Jenjang Pendidikan Tempat Pendidikan Lulus Tahun
1. SD MIN Pilang Wetan, Dempet Demak 1980
2. SMP SMP Negeri Gubug, Grobogan 1983
3. SMA SMA Muhammadiyah Gubug, Grobogan 1986
4. Pendidikan
Tinggi
S1 Universitas Brawijaya Malang 1991
S2 UGM Yogyakarta 2001
S3
C. Riwayat Pekerjaan
Tuliskan riwayat pekerjaan Bapak/Ibu dalam 3 tahun terkahir
Jabatan
Fungsional
Tenaga Pengajar/Asisten Ahli/Lektor/Lektor Kepala/Guru
Besar *)
TMT:
1 Januari
2011
Pangkat dan
Golongan
Penata / IIIc
TMT:
1 Oktober
2011
Jabatan
Struktural
1. ……………………………………………………………….
2. ……………………………………………………………….
3. ……………………………………………………………….
Th. .............
Th. ............
Th. .............
Tugas
Tambahan
1. 2.
Th. ………
Th. ………
Keterangan: *) coret yang tidak perlu
D. Tugas Mengajar
E. Tuliskan tugas mengajar Bapak/Ibu Selama periode Semester Gasal 2010/2011 s.d.
Genap 2013/2014 termasuk mengajar di luar Fakultas/Universitas.
No Semester Nama Mata Kuliah Program
Studi/ Kelas
Jumlah
SKS
Reguler/Non
Reguler
45
1. Gasal
2010/2011
Ekonomi Makro Pen Ekonomi
UNY
4 R 1, R2
Perekonomian Global Pen Ekonomi
UNY
4 R, NR
Statistika 1 Pen Ekonomi
UNY
4 R, NR
2. Genap
2010/2011
Gasal
Sejarah Pemikiran Ekonomi Pen Ekonomi
UNY
4 R, NR
Perekonomian Indonesia Pen Ekonomi
UNY
6 R, NR 1, NR
2
PPL1 Pen Ekonomi
UNY
2 R
3. Gasal
2011/2012
Perekonomian Global
Pen Ekonomi
UNY
6 R, NR
Ekonomi Makro Pen Ekonomi
UNY
4 R 1, R2
Pendidikan Karakter Pen Ekonomi
UNY
2 R, NR
4. Genap
2011/2012
Perekonomian Indonesia Pen Ekonomi
UNY
4 NR
Statistika II Pen Ekonomi
UNY
4 R, NR
PPL 1 Pen Ekonomi
UNY
2 R
5. Gasal
2012/2013
Ekonomi Makro Pen Ekonomi
UNY
8 R 1, R2
Pendidikan karakter Pen Ekonomi
UNY
2 R
Statistika 1 Pen Ekonomi
UNY
4 R, NR
6. Genap
2012/2013
Sejarah Pemikiran Ekonomi Pen Ekonomi
UNY
2 R, NR
Perekonomian Indonesia Pen Ekonomi
UNY
4 NR
PPL 1 2 Kelas A,
7. Gasal
2013/2014
Ekonomi Makro Pen Ekonomi
UNY
8 Kelas A,
Kelas B
Pendidikan Karakter Pen Ekonomi
UNY
2 Kelas A,
Kelas B
8.
Genap
2013/2014
Sejarah Pemikiran Ekonomi Pen Ekonomi
UNY
5 Kelas A,
Kelas B
Kelas C
46
Perekonomian Indonesia Pen Ekonomi
UNY
4 Kelas A
Metode Kuantitatif
Pengambilan Keputusan
Pen Ekonomi
UNY
4 Kelas A,
Kelas B
PPL 1 2 Kelas A,
Kelas B
F. Kegiatan Penelitian
Tuliskan kegiatan penelitian Bapak/Ibu selama periode tahun 2009 s.d. 2011.
Tahun Judul Penelitian Sumber
Dana
Jumlah
Dana (Rp)
Jumlah
Anggota*
Jumlah
Mahasiswa
yg terlibat
(S/NS)
HaKI
2011 Analisis Sift-Share
Pertumbuhan
Penyerapan Tenaga
Kerja Lulusan
Perguruan Tinggi Di
Propinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta
DIPA
FISE
UNY
5.000.000 2 S
2012 Analisis Input-Output
Dampak Kenaikan
Upah Minimum
Propinsi Terhadap
Pengangguran Di
Propinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta
DIPA
FE UNY
5.000.000
2013
Keterangan:
Sumber Dana: Pembiayaan Sendiri oleh Peneliti (1), PT yang bersangkutan (2), Depdiknas
(3), Institusi dalam negeri (4), Institusi luar negeri (5)
S/SN: sedang skripsi (S) dan tidak sedang skripsi (SN) dan sebutkan jumlahnya, ex: S:2,
NS:3 pada setiap penelitiannya jika memang ada
*Jika ketua tambahkan kode K, jika anggota tambahkan kode A
G. Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat
Tuliskan kegiatan pengabdian kepada masyarakat Bapak/Ibu selama periode tahun 2011 s.d.
2013.
Tahun Judul Pengabdian Sumber
Dana
Jumlah Dana (Rp) Jumlah
Anggota
Jumlah
Mahasiswa
yg terlibat
(S/NS)
47
2010
2011
2012 Pelatihan Kewirausahaan
Berbasis Syariah Bagi
Anggota Koperasi Ukm
Jamu Gendong Seruni
Putih Bantul
DIPA FE
UNY
5.000.000 3
2013
Keterangan:
Sumber Dana: Pembiayaan Sendiri oleh Peneliti (1), PT yang bersangkutan (2), Depdiknas
(3), Institusi dalam negeri (4), Institusi luar negeri (5)
S/SN: sedang skripsi (S) dan tidak sedang skripsi (SN) dan sebutkan jumlahnya, ex: S:2,
NS:3 pada setiap penelitiannya jika memang ada
H. Seminar/Pelatihan/Lokakarya
Tuliskan kegiatan Seminar, Pelatihan, atau Lokakarya yang Bapak/Ibu ikuti selama periode
2011 s.d. 2013.
No. Nama
Seminar/Pelatihan/Lokakarya
Penyelenggara Tempat Tanggal Ket. *)
1 Seminar Ekonomi Islam UII 2011 Peserta
2 Seminar Jiwa Enterpreneur yang
berkarakter sebagai bekal
indonesia menghadapi tantangan
Global
Pendidikan
Ekonomi FISE
UNY
2011 Peserta
3 Seminar Ekonomi Kita
Menimbang Kekuatan Iran UGM
2012 Peserta
*) Tuliskan kedudukan Bpk./Ibu dalam kegiatan tersebut, misalnya: Peserta, Pemateri,
Instruktur.
I. Karya Ilmiah tidak Diterbitkan
Tuliskan daftar judul karya ilmiah Bapak/Ibu selama periode tahun 2008 s.d. 2011 yang tidak
diterbitkan.
No. Judul Karya Ilmiah Tempat
Presentasi
Tanggal/Tahun Tingkat
(L/N/I)
Keterangan:
L/N/I: lokal (L) Nasioanal (N), Internasioanl (I) sebutkan salah satu saja
J. Daftar Artikel
Tuliskan daftar judul artikel Bapak/Ibu selama periode tahun 2011 s.d. 2013.
48
No. Judul
Nama
Jurnal/Majalah/Surat
Kabar
No. ISSN Tanggal/T
ahun
1
2
3
4
K. Daftar Buku
Tuliskan daftar buku Bapak/Ibu yang diterbitkan selama periode tahun 2011 s.d. 2013.
No. Judul Penerbit Tahun No. ISSBN
1
2
3
L. Daftar Diktat Kuliah
Tuliskan daftar diktat Bapak/Ibu yang diterbitkan selama periode tahun 2011 s.d. 2013.
No. Judul Mata Kuliah Sumber
Dana
Tahun
M. Organisasi Sosial/Kemasyarakatan/Profesi
Tuliskan nama-nama organisasi di mana Bapak/Ibu aktif di dalamnya selama periode 2011
s.d. 2013
No. Nama Organisasi Jabatan Tahun
N. Jumlah Mahasiswa Bimbingan Tugas Akhir
Tuliskan daftar nama mahasiswa yang Bapak/Ibu bimbing selama periode tahun 2011 s.d.
2013.
Yogyakarta, 24 Maret 2014
Maimun Sholeh, M.Si
19660606200501002
49
CURRICULUM VITAE
A. Data Pribadi
1. Nama : Tejo Nurseto, M.Pd
2. Nip : 19740324 200112 1001
3. Tempat dan Tanggal Lahir : Sleman, 24 Maret 1974
4. Program Studi : Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial IPS
5. Mata Kuliah yang Diampu : 1. Dasar-dasar Ilmu Ekonomi
: 2. Kewirausahaan
5. Alamat : Jl. Gejayan Santren Gg. Menur CTX 16 Yogyakarta
6. Status Akademik : Aktif Mengajar
7. Nama Jabatan Struktural : -
8. Riwayat Pendidikan
No Jenjang Program Studi Perguruan Tinggi Negara
1 S1 P. Ekonomi Koperasi UNY Indonesia
2 S2 Pendidikan Ilmu Pengetahuan
Sosial (PIPS)
PPs UNY Indonesia
9. Penelitian
No Judul Penelitian Posisi
Keterlibatan
Sponsor/
Peny Dana Tahun
1.
Penelitian Mandiri dengan judul: "Analisis
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebijakan
Utang Koperasi Guna Meningkatkan Kinerja
(Studi Pada Koperasi Mahasiswa KOPMA
Universitas Negeri Yogyakarta."
Ketua DIPA
UNY 2011
2.
Dampak Integrasi ASEAN Terhadap Impor
Barang Manufaktur Di Indonesia: Akankah
terjadi trade Creation atau Trade Diversion
Ketua DIPA 2010
3.
Evaluasi Kinerja Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah (Studi Kasus: Sektor
Pendidikan di Provinsi DIY)
Anggota DIPA 2010
4.
Pergeseran Sektor Ekonomi Unggulan
Kabupaten Bantul Pasca Gempa Melalui
Analisis Tipologi Klassen
Ketua DIPA 2009
5.
Persepsi mahasiswa pendidikan ekonomi FISE
UNY terhadap kinerja jurusan berdasarkan
standar nasional Pendidikan
Anggota DIPA 2009
6. Pembentukan Model Probit dalam melakukan Ketua DIPA 2009
50
peramalan pencapaian hasil belajar mata kuliah
kuantitatif
7. Restrukturisasi Kredit Usaha Tani pada KUD di
Sleman Anggota DIKTI 2004
8.
Implementasi model pembelajaran ekonomi
berbasis kompetensi dengan pendekatan
kontekstual dalam meningkatkan kemampuan
mahasiswa membangun konsep dasar ekonomi
(studi kasus di Program Studi P. Ekonomi – FIS
– UNY)
Anggota DIKTI 2003
9.
Dampak krisis ekonomi terhadap perilaku
ekonomi dan mobilitas penduduk kabupaten
Kulonprogo
Anggota DIKTI 2002
10. Pengabdian Pada Masyarakat
No Judul Pengabdian Pada Masyarakat Posisi
Keterlibatan
Sponsor/Peny
Dana Tahun
1 Workshop Anggota Baru KOPMA UNY Pembicara KOPMAUNY 2008
2 Pelatihan Motivasi dan Pengembangan Diri
SMAN 1 Juwiring Klaten
Pembicara Mahasiswa
KKN PPL
2008
3 Pelatihan Manajemen Strategic KOPMA
UNY
Pembicara KOPMA UNY 2007
4 Pelatihan Manajemen Strategic KOPMA
UNY
Pembicara KOPMA UNY 2009
5 Pelatihan “Pendidikan Kewirausahaan Usia
Dini”
Pembicara DIPA UNY 2010
5 Pelatihan “Achivement Motivation” dalam
Pembelajaran Kewirausahaan
dengan Strategi Pembelajaran Game
Tournament
Ketua DIPA UNY 2010
6 Pelatihan “Achivement Motivation
Entrepreneurship” di SMKN I Bayat Klaten
Ketua DIPA UNY 2011
7 Pelatihan Strategi Pengintegrasian
Pendidikan Kewirausahaan Ke Dalam
Pembelajaran
Di Smk N Rota Bayat - Kabupaten Klaten
Anggota DIPA UNY 2011
10. Daftar Artikel
No Judul Artikel Jurnal Tahun
Strategi Menumbuhkan
Wirausaha Kecil Menengah
yang Tangguh
Jurnal Ekonomi &
Pendidikan
2004
51
11. Pengalaman Yang Berkaitan dengan Kewirausahaan
No Nama Lembaga Jabatan Tahun
1. Grosir Sembako
Mamiko
Pemilik 2006-Sekarang
2. PT. Little Bee
Edutainment
Supervisor & Advisor 2006-2009
3. PT Bank Jateng Konsultan 2007
4. PT Bank BPD DIY Konsultan 2007
5. BPR Shinta Daya Konsultan 2008
6. KOPMA UNY Pembina 2006
7. KOPMA UNY Penasehat 2007-sekarang
Pernyataan: Dengan ini saya menyatakan bahwa informasi yang saya tulis ini
menerangkan keadaan, kualifikasi, dan pengalaman saya dengan
sesungguhnya.
Yogyakarta, 25 Maret 2014
Yang Menyatakan
Tejo Nurseto, M.Pd.
NIP: 19740324 200112 1001