Strong Ica

10

Transcript of Strong Ica

7/24/2019 Strong Ica

http://slidepdf.com/reader/full/strong-ica 1/10

7/24/2019 Strong Ica

http://slidepdf.com/reader/full/strong-ica 2/10

PENDAHULUAN

Strongyloidiasis adalah infeksi parasit oleh cacing  strongiloides

 stercoralis. Infeksi manusia diperoleh melalui penetrasi kulit utuh oleh larva

filariform selama kontak dengan tanah yang terkontaminasi dengan kotoran

manusia. Larva kemudian masuk ke sirkulasi dan dilakukan hematogenously ke

 paru-paru, di mana mereka memasuki ruang alveolar. Ketika mereka mencapai

usus kecil, cacing ini tumbuh menjadi betina dewasa kira ! ","# mm diameter.$

  %enyakit ini dapat menyerang ternak sapi, kuda, babi, dan anjing.

umumnya tanpa gejala yang menyerang duodenum dan bagian atas jejunum.

&ejala klinis yang muncul antara lain timbulnya dermatitis ringan pada saat larva

cacing masuk ke dalam kulit pada awal infeksi. &ejala lain yaitu batuk, ronki,

kadang-kadang pneumonitis jika larva masuk ke paru-paru atau muncul gejala-

gejala abdomen yang disebabkan oleh cacing betina dewasa yang menempel pada

mukosa usus. &ejala infeksi kronis tergantung kepada intensitas dari infeksi, bisa

ringan dan bisa juga berat.$,

Strongiloidiasis berat selalu dihubungkan dengan hospes dengan gangguan

sistem imun. Strongiloidiasis diseminata umumnya terjadi pada hospes yang

imunosupresi seperti pasien yang mendapat terapi obat-obat imunusupresi

termasuk kortikosteroid, juga pada pasien 'I( dapat terjadi hiperinfeksi

strongiloidiasis yang berakibat kematian. Luasnya manifestasi klinis

strongiloidiasis, mulai dari asimtomatis, ringan hingga berat dan fatal, berkaitan

erat dengan sistem imunitas penderita.$

7/24/2019 Strong Ica

http://slidepdf.com/reader/full/strong-ica 3/10

I. Definisi

Strongyloidiasis adalah penyakit parasit manusia yang disebabkan

oleh nematoda ) cacing gelang * Strongyloides. Strongyloides infeksi harus

ditangani bahkan tanpa adanya gejala sebagai sindrom hyperinfection membawa

tingkat kematian tinggi. Strongyloidiasis yang menyebar memerlukan pengobatan

selama minimal + hari atau sampai parasit tidak bisa lagi diidentifikasi dalam

spesimen klinis.$

II. Etillogi3

a.  Strongyloides papillosus 

erdapat di seluruh dunia pada mukosa usus halus domba, kambing, sapi,

 berbagai ruminansia lain, dan berbagai hewan lain. acing ini lebih banyak 

terdapat pada hewan muda daripada dewasa. acing betina parthenogenetik 

 parasitic panjangnya ,# / 0," mm dan berdiameter #" / 0# mikron dan

menghasilkan telur berbentuk elips, berdinding tipis dan berembrio

 berukuran 1"-01 ! "-1 mikron. acing jantan hidup bebas panjangnya

+""-2# mikron, dengan spikulum yang kuat, melengkung dengan panjang

sekitar mikron dan gubernaculum yang panjangnya " mikron dan lebar 

,# mikron. acing betina hidup bebas panjangnya 01"-$"" mikron, dengan

telur berkulit tipis, telah berembrio, 1-12 3 -" mikron. 4asa prepatan +-

5 hari.

b.  Strongyloides ransomi  

erdapat di seluruh dunia pada mukosa usus halus babi, cacing betina

 partenogenetik parasitic panjangnya ,-1,# mikron dan berdiameter #1-0

mikron, dan menghasilkan telur telah berembrio berbentuk elips,berkulit

tipis, berukuran 1#-## 3 0-# mikron. acing jantan hidup bebas

mempunyai panjang 202-255 mikron dengan spikulum melengkung yang

 panjangnya 0-5 mikron dan gubernakulum dengan panjang $2-$5 mikron.

acing betina hidup bebas panjangnya $," / $,$ mm. masa prepaten adalah

-+ hari.

c.  Strongyloides westeri  

7/24/2019 Strong Ica

http://slidepdf.com/reader/full/strong-ica 4/10

erdapat di seluruh dunia pada mukosa usus halus kuda, keledai, dan 6ebra.

acing ini biasanya tidak banyak terdapat. acing betina parasitic

 panjangnya 2-5 mm dan berdiameter 2"-5# mikron ,mereka menghasilkan

telur berembrio berbentuk elips, berkulit tipis, berukuran 1"-# 3 -1"

mikron. 4asa prepaten sekitar minggu.

d.  Strongyloides stercoralis 

Sangat umum terdapat di seluruh dunia pada mukosa usus halus anjing,

kucing, manusia dan berbagai mamalia lain. acing betina parasitic

 panjangnya $,+-,+ mm dan berdiameter "-1" mikron. 4ereka

menghasilkan telur berembrio ##-0" 3 1"-#" mikron yang cepat sekalimenetas sehingga larva stadium pertama terdapat pada tinja. acing jantan

hidup bebas panjangnya 0#"-$""" mikron dan berdimeter 1"-#" mikron dan

sebuah gubernakulum. acing betina hidup bebas mempunyai panjang ",5-

$,+ mm dan berdiameter #$-21 mikron dan menghasilkan telur berembrio

 berkulit tipis, berukuran #2-0" 3 1"-1 mikron masa prepaten 2-$+ hari atau

lebih.

e.  Strongyloides avium

erdapat di 7merika 8tara dan india pada sekum dan usus halus ayam atau

 burung lain. acing ini jarang terdapat di daerah dingin. acing betina

 parasitic panjangnya , mm dan berdiameter 1"-1# mikron dan

menghasilkan telur yang berukuran #-#0 3 0-1" mikron. acing jantan

hidup bebas sekitar +2" mikron dan mempunyai spikulum dengan panjang

sekitar " mikron. acing betina hidup bebas sekitar 20" mikron dan

menghasilkan telur 12 3 mikron ) 9orman :.Levine,$551 *.

III. Epidemiologi

:istribusinya luas di seluruh dunia terutama di daerah beriklim

tropis dan subtropis, dan dapat juga ditemukan di daerah beriklim sedang.

%ada umumnya distribusi terbatas pada daerah beriklim hangat dan lembab

karena merupakan situasi yang cocok untuk perkembangan hidup tahap

larva strongiloides stercoralis. 9amun oleh karena gejalanya yang sering

sub klinis dan masa hidupnya yang cukup lama )interval # tahun, bahkan

7/24/2019 Strong Ica

http://slidepdf.com/reader/full/strong-ica 5/10

 pernah dijumpai $ kasus dimana cacing ini dapat parasitik pada manusia

selama 0# tahun* maka seseorang dapat terinfeksi di daerah beriklim

hangat lalu berpindah ke tempat daerah beriklim dingin dan menjadi carier 

infeksi strongiloides stercoralis bahkan tanpa menyadarinya. Infeksi lebih

sering dijumpai di area pedesaan )oleh karena kontak petani dengan tanah*

serta pada kelompok-kelompok masyarakat sosial-ekonomi rendah.,1

IV. Patogenesis dan Siklus Hidup

ransimisi dengan penetrasi larva filariform infektif melalui kulit

dari tanah yang terkontaminasi, atau per-oral. ransmisi juga mungkin

dapat terjadi transplancental )dari ibu janin yang di kandungnya* dan

transmammary ) dari ibu ke bayinya melalui air susu *. %enetrasi larva

filariform infektif menembus kulit menimbulkan cutaneus larva

migrans dan visceral larva migrans. Larva ini kemudian menembus

saluran limfatik atau kapiler terbawa sampai ke jantung kanan dan kapiler 

 pulmonal. Kemudian keluar dari kapiler terbawa pulmonal dan penetrasi

kedalam aveoli paru-paru. :i duga saat keluar dari kapiler pulmonal

 parasit menyebabkan perdarahan dan menimbulkan inflantrasi selular pada

 paru-paru. Kadang dapat terlihat gambaran bercak infiltrate yang

menyebar pada gambaran radiologis paru (loeffer’s

 pneumonia). Kumpulan gejala klinis yang di timbulkan oleh parasit muda

ini saat sedang berada di paru dan saluran pernafasan disebut

dengan sindroma loeffler.%arasit ini kemudian bermigrasi ke saluran nafas

atas, sampai ke esophagus dan tertelan masuk ke lambung dan usus.

:isana parasit ini dengan cepat berkmbang menjadi dewasa. ;etina lalu

 berkambang biak secara parthenogenesis. 'ewan betina juga berkembang

 biak melaui kopulasi yang terjadi di duodenum atau jejunum.,,1

'iperinfeksi stongyloides stercoralis merupakan sindrom autoinfeksi yang

meningkatkan migrasi larva dan gejala gejala yang disebabkan oleh peningkatan

migrasi larva strongyloides stercoralis. 'iperinfeksi dapat berakibat fatal. Sebagai

7/24/2019 Strong Ica

http://slidepdf.com/reader/full/strong-ica 6/10

 penanda hiperinfekai adalah peningkatan deteksi jumlah larva dalam feses.

Strongyloides stercoralis hidup pada daerah beriklim tropis dan subtropis. 'anya

cacing betina dari jenis cacing ini yang hidup sebagai parasit di usus manusia,

terutama di duodenum dan jejunum. elurnya menetas di kelenjar usus, kemudian

keluar bersama feces dalam bentuk larva rhabditiform. Larva ini akan berubah

menjadi larva filariform apabila sudah berada di tanah. 9amun demikian, larva

filariform bisa juga terbentuk di dalam usus sehingga terjadi infeksi yang disebut

autoinfeksi interna.#

7da tiga tipe strongyloidiasis )nama penyakit yang disebabkan

Strongyloides stercoralis,-red* yaitu tipe ringan, tipe sedang, dan tipe berat. ipe

ringan tidak memberikan gejala apa-apa. %ada tipe sedang, dapat menyebabkan

gangguan pada saluran pencernaan, umumnya gejala di usus. <ika sudah pada tipe

atau infeksi berat, penderita mengalami gangguan hampir di seluruh sistem tubuh

sehingga dapat menyebabkan kematian.,#

&ambar $. Siklus 'idup Strongyloides stercoralis4

V. Gejala linis!"3"#"$

%&gan Gejala 'anda Peme&iksaan

7/24/2019 Strong Ica

http://slidepdf.com/reader/full/strong-ica 7/10

Kulit %ruritus, erupsi kulit 8rtikaria, angioedema,

larva currens, erupsi

kulit

:arah lengkap dengan

hitung jenis

&astrointestinal 9yeri abdomen, diare,nausea, mual

%enurunan berat badan,malabsorbsi, nyeriepigastrik

inja parasit, titer 6atanti strongyloides

=espirasi 4engi, batuk,hemoptisis, dispnoe

4engi, ronki >oto toraks, biakansputum, sputum parasit

Susunan Saraf %usat Sakit kepala, gangguanmental, kejang fokal,koma

%erangsanganmeninges, disorientasi

%unksi lumbal dan biakan

Imunitas ? alergi 8rtikaria, anafilaksis, 8rticarial rash, larvacurrens rash

:arah perifer lengkapdengna hitung jenis

'ematologi :emam. menggigil,rigor

akikardia, bakteremia,septisemia, eosinofilia

Kultur darah, darah perifer lengkap dengan

hitung jenisLain )jarang* %eritonitis, endokarditis, eosinophilic pleural 

effusion, eosinophilic granulo- matous

 Manifestasi Awal (akut)

&ejala awal terjadi segera setelah larva filariform masuk ke tubuh hospes@

meskipun gejala awal ini jarang digambarkan tetapi pernah dilaporkan dapat

terjadi rash serpiginous urticaria pada kulit di tempat masuknya larva filariform.

%aling sering terdapat di kaki. ;atuk dan iritasi pada trakea yang gejalanya mirip

 bronkitis juga pernah dilaporkan karena migrasi larva ke paru. 9yeri perut dan

kembung, diare dan kadang konstipasi yang disebabkan oleh adanya larva dan

maturasi cacing dewasa betina di usus halus hospes. 4anifestasi awal ini tidak 

 jelas dan mirip dengan gejala penyakit abdomen lain sehingga sering misdiagnosis

dan diobati secara simptomatis sedangkan hospes masih mengandung parasit yang

nantinya akan menyebabkan infeksi kronis. Selama fase asimtomatis hanya

ditemukan eosinofilia.

 Manifestasi kronis

Kasus kronis dari strongiloidiasis juga banyak yang asimtomatis.

4anifestasi kronis dapat berupa gangguan saluran cerna dan paru seperti mual,

muntah, nyeri epigastrium, diare, konstipasi, penurunan berat badan, urtikaria dan

rash subcutaneus larva migrans.

 Sindroma Hiperinfeksi

Sindroma hiperinfeksi merupakan peningkatan jumlah larva di tinja dan

atau sputum bersamaan dengan gejala gangguan sistem respirasi dan sistem

7/24/2019 Strong Ica

http://slidepdf.com/reader/full/strong-ica 8/10

saluran cerna. Sindroma hiperinfeksi terjadi akibat multiplikasi yang sangat hebat

dan migrasi larva infektif khususnya pada keadaan imunosupresi. 4anifestasi

sindroma hiperinfeksi dibagi berdasarkan lokasinya yaitu intestinal  dan ekstra

intestinal terutama traktus respiratorius.

Imunosupresi iatrogenik antara lain penggunaan kortikosteroid sistemik 

 pada penyakit obstruktif paru menahun, asma, SLA, artritis rematoid, anemia

hemolitik autoimun, hepatitis kronis aktif atau karena penyakit infeksi seperti

infeksi 'I(, 'L(-$, transplantasi organ dan penyakit infeksi lainnya. Sindroma

hiperinfeksi diperkirakan terjadi pada $,# - ,#B dari pasien dengan

strongiloidiasis.

 Manifestasi lain (termasuk infeksi diseminata)

Infeksi diseminata terjadi ketika meningkatnya jumlah larva sehingga

menyerang banyak organ, menyebabkan manifestasi yang bersamaan dengan

gejala respiratori dan gastrointestinal berat.

Infeksi diseminata yang fatal dapat terjadi khususnya pada pasien

imunosupresi karena penggunaan steroid sistemik. Infeksi kronik dan malnutrisi

merupakan predisposisi terjadinya strongiloidiasis sistemik. 7ngka kematian

infeksi diseminata dapat mencapai 2+B.

4anifestasi kulit yang terjadi seperti petekie dan purpura, sering diikuti juga

dengan pruritus, eritematous, erupsi morbiliform, atau prurigo. Komplikasi dan

 purpura, sering diikuti juga dengan pruritus, eritematous, erupsi morbiliform, atau

 prurigo. Komplikasi yang paling penting dan sangat potensial menjadi fatal yaitu

terjadinya bakteriemia gram negatif terutama oleh Streptococcus bovis,

 Escherichia coli, Streptococcus fecalis, Klebsiella pneumoniae atau Enterobacter 

 sp. ;akteri patogen ini masuk ke dalam aliran darah bersamaan dengan penetrasi

larva. erserangnya sistem syaraf pusat dapat menyebabkan sakit kepala,

gangguan status mental, kejang dan kadang koma.

VI. Diagnosa$

( :itemukan larva rhabditiform ataupun larva filariform pada sediaan

feses, cairan duodenum, cairan asites, dan sputum. Larva rhabditiform

7/24/2019 Strong Ica

http://slidepdf.com/reader/full/strong-ica 9/10

 biasanya dijumpai pada sedian tinja segar. Larva filariform dapat

dijumpai pada pembiakan tinja dan pembiakan tinja dan pembiakan

sekret duodenum yang diambil dengan duodenal sonde.

( Serologis dengan 7ntibody :etection 7ssay termasuk AI7, I>7, dan

I'7 dengan sensitivitas terbesar pada teknik AI7.

VII. Pengo)atan

Ivermectin merupakan terapi pilihan utama untuk strongyloidiasis, oleh

karena efektivitasnya yang tinggi )mencapai hampir $""B* serta

 pemberiannya cukup dosis tunggal baik untuk kasus tanpa atau pun

dengan komplikasi dengan efek samping yang sedikit. :osis ivermectin

", mg?kgbb?hari, diberikan dalam dosis tunggal. 7ngka kesembuhan

52,+B. Sebagai terapi alternatif adalah 7lbenda6ole dan hiabenda6ole.

:osis 7lbenda6ole # mg? kg bb?hari. %emberiannya biasa berupa

7lbenda6ole 1"" mg 3 per hari )anak C tahun D "" mg* selama -#

hari. 8ntuk kasus hiperinfeksi, pemberian dapat dilakukan hinga $# hari.

7ngka kesembuhan +2,2B.+,2

Afek samping pengobatan berupa diare, gatal-gatal, dan mengantuk 

lebih sering dijumpai pada ivermectin dibandingkan albenda6ole.

VIII. Pen*ega+an

%encegahan infeksi adalah dengan memakai alas kaki dan

menghindari kontak dengan tanah yang tercemar. %asien harus diskrining

terlebih dahulu terhadap kemungkinan adanya infeksi strongyloidiasis

sebelum pemakaian obat-obat imunosupresif.2

DA,'A- PUS'AA

7/24/2019 Strong Ica

http://slidepdf.com/reader/full/strong-ica 10/10

$. >aust A, =ussel %>. linical %arasitology. +th. Ad. %hiladelphia. Lea E

>ebriger. "$" D ##-0#

. 4anson-;ahr %' 4ansonFs ropical :isesase. $0th Ad. London. AL;S E ;

dan . "$" D 5##-5

. 'unter &G, >rye GG, Swart6welder <. 7 4anual of ropical 4edicine. rd

ed. London. G; Saunders ompany. ""5 D 12-$

1. Strongyloidiasis. 7vailable at D

httpD??www.dpd.cdc.gov?dpd3?html?Strongyloidiasis.htm.

#. &ani A'. 'elmintologi Kedokteran. ;agian %arasitologi >akultas Kedokteran

8S8 4edan. Adisi "" D 0-5

0. ;rown 'G, 9eva >7. ;asic linical %arasitology. 8nited States of 7merica.

7ppleton entury rofts. "$" D $$#-5

+. arpenter A7, 7llison <=. Strongyloides stercoralis. 7vailable at D

httpD??www.emedicine.com?emerg?topic21.htm