Stroke Hemoragik Helena
-
Upload
kahfi-rakhmadian-kira -
Category
Documents
-
view
16 -
download
2
description
Transcript of Stroke Hemoragik Helena
RSUD ARIFIN ACHMADFakultas Kedokteran URSMF/ BAGIAN SARAF
Sekretariat : SMF Saraf – Irna Medikal Lantai 4Jl. Diponegoro No. 2 Telp. (0761) 7026225
P E K A N B A R U
STATUS PASIEN
Nama Koass : Helena Mayasari
N I M / N U K : 1208468633
Tanggal : 28 Juli 2015
Pembimbing dr. Enny Lestari, Sp.S
I. IDENTITAS PASIEN
Nama Tn. Yasril
Umur 64 Tahun 1 Bulan
Jenis kelamin Laki-laki
AlamatJl. Adi Sucipto gg Manggis no. 88 Kec. Marpoyan
Damai-Pekanbaru
Agama Islam
Status perkawinan Kawin
Pekerjaan Pedagang
Tanggal Masuk RS 28 Juli 2015
Medical Record 89 67 93
1
II. ANAMNESIS (Tanggal: 28 Juli 2015)
Alloanamnesis dengan istri pasien
Keluhan Utama
Lemah anggota gerak kiri
Riwayat Penyakit Sekarang
- Satu jam SMRS pasien merasa anggota gerak kiri lemah secara tiba-tiba. Hal
ini dirasakan saat pasien sedang mandi. Pasien tiba-tiba merasakan tidak bisa
untuk menggerakkan serta mengangkat tangan dan kaki sebelah kiri. Pasien
juga tidak kuat untuk berjalan. Pasien harus dipapah untuk berdiri. Keluhan
tidak disertai dengan kesulitan untuk berbicara dan pingsan.
- Nyeri kepala juga dirasakan oleh pasien, keluhan seperti muntah, demam dan
kejang tidak ada.
Riwayat Penyakit Dahulu
- Riwayat hipertensi baru diketahui 5 tahun yang lalu, tidak pernah kontrol ke
dokter dan hanya minum jamu dan obat herbal jika ada keluhan nyeri kepala
dan tengkuk terasa tegang. Tekanan darah selama ini tidak diketahui.
- Riwayat diabetes (-), Penyakit jantung (-), riwayat stroke sebelumnya (-).
Riwayat Penyakit Keluarga
- Ayah dan saudara laki-laki pasien juga menderita hipertensi.
- Riwayat keluarga dengan diabetes disangkal.
- Riwayat keluarga menderita stroke disangkal.
Riwayat Kebiasaan
Riwayat merokok (+) sejak usia 15 tahun, 2 bungkus/hari. Kebiasaan makan
makanan yang berlemak dan asin.
2
RESUME ANAMNESIS
Tn. Y, 64 tahun, lemah anggota gerak kiri. Pasien masih sadar, tidak bisa
menggerakan tangan dan kaki kanan, masih dapat berbicara dengan jelas. Riwayat
HT (+) sejak 5 tahun yang lalu. Kebiasaan merokok sejak usia 17 tahun,
kebiasaan makan makanan belemak dan asin.
III. PEMERIKSAAN (Tanggal : 28 Juli 2015)
A. KEADAAN UMUM
Tekanan darah : Kanan : 190/110 mmHg, kiri : 190/110 mmHg
Denyut nadi : kanan : x /menit,teratur
kiri : 98x /menit,teratur
Jantung : HR : 98x /menit, irama : reguler, murmur: (-)
Paru : Respirasi : 22 x /mnt tipe : thorako-abdominal
Status Gizi : Berat badan : 68 kg Tinggi badan : 167 cm
Kesan: normal
Lain-lain : Suhu : 37,4 oC
B. STATUS NEUROLOGIK
1) KESADARAN : Komposmentis GCS : (E4M6V5)
2) FUNGSI LUHUR : Tidak ada gangguan
3) KAKU KUDUK :Tidak ada
4) SARAF KRANIAL :
1. N. I (Olfactorius )
Kanan Kiri KeteranganDaya pembau Normal Normal Normal
2. N.II (Opticus)
Kanan Kiri KeteranganDaya penglihatanLapang pandangPengenalan warna
NormalNormalNormal
NormalNormalNormal
NormalNormalNormal
3
3. N.III (Oculomotorius)
Kanan Kiri KeteranganPtosisPupil Bentuk UkuranGerak bola mataRefleks pupil Langsung Tidak langsung
-
BulatØ 2 mm Normal
+ +
-
Bulat Ø 2 mmNormal
+ +
Normal NormalNormal
NormalNormal
4. N. IV (Trokhlearis)
Kanan Kiri KeteranganGerak bola mata Normal Normal Normal
5. N. V (Trigeminus)
Kanan Kiri KeteranganMotorikSensibilitasRefleks kornea
NormalNormalNormal
NormalNormalNormal
NormalNormalNormal
6. N. VI (Abduscens)
Kanan Kiri KeteranganGerak bola mataStrabismusDeviasi
Normal--
Normal--
NormalNormalNormal
7. N. VII (Facialis)
Kanan Kiri KeteranganTicMotorik :- mengerutkan
dahi- mengangkat alis- menutup mata- sudut mulut- lipatan
nasolabial
-
normal
normalnormalnormalnormal
-
Normal
normalnormalnormalnormal
4
Daya perasaTanda chvostek
Normal-
Normal -
8. N. VIII (Akustikus)
Kanan Kiri KeteranganPendengaran Normal Normal Normal
9. N. IX (Glossofaringeus)
Kanan Kiri KeteranganArkus faringDaya perasaRefleks muntah
NormalNormal
-
NormalNormal
-
NormalNormalNormal
10. N. X (Vagus)
Kanan Kiri KeteranganArkus faringDisfonia
Normal-
Normal-
NormalNormal
11. N. XI (Assesorius)
Kanan Kiri KeteranganMotorikTrofi
NormalEutrofi
NormalEutrofi
Normal
12. N. XII (Hipoglossus)
Kanan Kiri KeteranganMotorikTrofiTremorDisartri
NormalEutrofi
--
NormalEutrofi
--
NormalNormalNormalNormal
IV. SISTEM MOTORIK
Kanan Kiri KeteranganEkstremitas atas Kekuatan
DistalProksimal
55
44
5
Tonus Trofi Ger.involunter
NormalEutrofi
-
NormalEutrofi
-Hemiparesis SinistraEkstremitas bawah
KekuatanDistalProksimal
Tonus Trofi Ger.involunter
55
NormalEutrofi
-
44
NormalEutrofi
-
Badan Trofi Ger. involunter Ref.dinding perut
Eutrofi-+
Eutrofi-+
Normal
V. SISTEM SENSORIK
Sensasi Kanan Kiri KeteranganRabaNyeriSuhuPropioseptif
NormalNormalNormalNormal
NormalNormalNormalNormal
NormalNormalNormalNormal
VI. REFLEKS
Kanan Kiri KeteranganFisiologis Biseps TrisepsKPR APR
++++
++++
Normal
PatologisBabinski Chaddock Hoffman TromerReflek primitif : Palmomental Snout
---
--
---
--
Normal
6
VII. FUNGSI KORDINASI
Kanan Kiri KeteranganTest telunjuk hidungTest tumit lututGaitTandemRomberg
NormalNormal
NormalNormal
NormalNormalSulit dinilaiSulit dinilaiSulit dinilai
VIII. SISTEM OTONOM
Miksi : Normal
Defekasi : Normal
IX. PEMERIKSAAN KHUSUS/LAIN
a. Laseque : Tidak terbatas
b. Kernig : Tidak terbatas
c. Patrick : -/-
d. Kontrapatrick : -/-
e. Valsava test : Normal
f. Brudzinski I : -/-
X. RESUME PEMERIKSAAN
Keadaan umum
Kesadaran : Komposmentis, GCS : E4M6V5
Tekanan darah : 190/110 mmHg
Pernafasan : 22x/ mnt, teratur
Nadi : 98x/menit
Fungsi luhur : Normal
Rangsang meningeal : (-)
Saraf kranial : Normal
Motorik : Hemiparesis sinistra
Sensorik : Normal
Koordinasi : Sulit dinilai
Otonom : Normal
Refleks
7
- Fisiologis : Normal
- Patologis : (-)
Skor gajah mada : penurunan kesadaran (-), sakit kepala (+), reflek
patologi (-) stroke hemoragik
Skor siriraj : (2,5x0[CM])+(2x0[muntah-])+(2x1[nyeri+])+(0,1x140)-
(3x1[DM]-12 = 1 meragukan perlu CT Scan kepala
C. DIAGNOSIS KERJA
DIAGNOSIS KLINIS : Hemiparese Sinistra + Hipertensi Grade II
DIAGNOSIS TOPIK : Hemisfer serebri dekstra rigio subkortek
sistem karotis dekstra
DIAGNOSIS ETIOLOGIK : Stroke hemoragik
DIAGNOSIS BANDING : Stroke infark
DIAGNOSIS SEKUNDER : Hipertensi grade II
D. USULAN PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan darah rutin dan urin rutin
2. Pemeriksaan kimia darah
3.CT scan kepala tanpa kontras
4. Foto Toraks
5. EKG
E.RENCANA TERAPI
a. Umum
- Tirah baring dengan posisi kepala ditinggikan 30
- Kontrol vital sign (stabilisasi nafas [O2 bila saturasi <95%], sirkulasi
(normovolemi)
- hindari pemberiancairan glukosa atau cairan hipotonik
- Hindari posisi penekanan pada vena jugular (leher)
- Mobilisasi dan rehabilitasi medik
- IVFD (30cc/kgbb/hari) RL 20 tetes/menit
b. Khusus
8
- Inj citicolin 250 mg/12jam
- Inj Asam traneksamat 500 mg/6 jam
- Infus manitol (0,25-0,50gram/kgbb19-38gram/6jam)4x100cc
F. HASIL PEMERIKSAAN
Darah rutin (28 Juli 2015)
Hb : 14,5 gr%
Leukosit : 11.560 /mm3
Trombosit : 228.000/mm3
Ht : 42,8 vol%
Kimia darah
Glu : 104 mg/dl
Kreatinin : 1,26 mg/dl
Ureum : 8,7 mg/dl
AST : 25 mg/dl
ALT : 21 mg/dl
CT scan :
- Tampak lesi hiperdens pada koteks
cerebri dextra.
- Tidak tampak deviasi struktur garis
tengah
- Tidak tampak gambaran SOL
Kesan:
Perdarahan pada korteks cerebri
dextra
G. DIAGNOSIS AKHIR
Stroke hemoragik (pendarahan intra serebral hemisfer dextra)
H. FOLLOW UP
9
Tanggal 29 Juli 2015
S: Tangan dan kaki kiri lemah untuk digerakan, pusing (+)
O: Kesadaran komposmentis GCS : E4M6V5
TD :160/100 mmHg RR : 22 x/menit
Nadi : 92x/menit, regular T : 36,80C
Fungsi luhur: normal
Rangsang meningeal : (-)
Saraf kranial : normal
Motorik : hemiparesis sinistra
Sensorik : normal
Koordinasi : sulit dinilai
Otonom : normal
Refleks Fisiologis : normal
Patologis : (-)
A: Stroke hemoragik (pendarahan intra serebral hemisfer dextra)
P: - IVFD RL 20 tetes/menit
- Inj citicolin 250 mg/12jam
- Inj ranitidine 2x 50 mg
- inj Asam traneksamat 500mg/6 jam
Tanggal 30 Juli 2015
S: Tangan dan kaki kiri masih terasa lemah, pusing (-)
O: Kesadaran komposmentis GCS : E4M6V5
TD :140/100 mmHg RR : 22 x/menit
Nadi : 92x/menit,regular T : 36,50C
Fungsi luhur: normal
Rangsang meningeal : (-)
Saraf kranial : normal
Motorik : hemiparesis sinistra
Sensorik : normal
Koordinasi : sulit dinilai
Otonom : normal
Refleks Fisiologis : normal
10
Patologis : (-)
A: Stroke hemoragik (pendarahan intra serebral hemisfer dextra)
P: - Infus manitol 3x125 cc
- Inj citicolin 250 mg/12jam
- Inj Asam traneksamat 500 mg/6 jam
Tanggal 31 Juli 2015
S: Tangan dan kaki kiri masih terasa lemah
O: Kesadaran komposmentis GCS : E4M6V5
TD :180/100 mmHg RR : 22 x/menit
Nadi : 93x/menit, regular T : 36,80C
Fungsi luhur: normal
Rangsang meningeal : (-)
Saraf kranial : normal
Motorik : hemiparesis sinistra
Sensorik : normal
Koordinasi : sulit dinilai
Otonom : normal
Refleks Fisiologis : normal
Patologis : (-)
A: Stroke hemoragik (pendarahan intra serebral hemisfer dextra)
P: - Infus manitol 3x125 cc
- inj. citicolin 250 mg/12jam
- Inj Asam traneksamat 500 mg/6 jam
Tanggal 1 Agustus 2015
S: Tangan dan kaki kiri masih terasa lemah
O: Kesadaran komposmentis GCS : E4 M6V2
TD :140/100 mmHg RR : 22 x/menit
Nadi : 92x/menit, iregular T : 36,80C
Fungsi luhur: normal
Rangsang meningeal : (-)
Saraf kranial : normal
Motorik : hemiparesis sinistra
Sensorik : normal
Koordinasi : sulit dinilai
11
Otonom : normal
Refleks Fisiologis : normal
Patologis : (-)
A: Stroke hemoragik (pendarahan intra serebral hemisfer dextra)
P: - Infus manitol 1x100cc
- Inj citicolin 250 mg/12jam
- Inj Asam traneksamat 500 mg/6 jam
- konsul reham medik
PEMBAHASAN
12
I. Stroke
I.1 Definisi Stroke
Menurut World Health Organization (WHO) stroke adalah manifestasi
klinik dari gangguan fungsi serebral, baik fokal maupun motorik, yang
berlangsung dengan cepat dan lebih dari 24 jam atau berakhir dengan kematian
tanpa ditemukannya penyakit selain daripada gangguan vaskular.1
I.2 Klasifikasi
Stroke dapat diklasifikasikan berdasarkan kelainan patologik pada otak,
waktu terjadinya dan lokasi lesi vaskuler.2
a. Berdasarkan kelainan patologi
1. Stroke hemoragis (perdarahan), yang dibagi atas:
1) Perdarahan intraserebral
2) Perdarahan ekstraserebral (perdarahan subarachnoid)
2. Stroke nonhemoragis (stroke iskemik, infark otak, penyumbatan), yang
dibagi atas:
1) Trombosis serebri (aterotrombotik)
2) Emboli serebri
3) Hipoperfusi sistemik
b. Berdasarkan penilaian terhadap waktu terjadinya (temporal profile), yaitu:
1. Transient Ischemic Attack (TIA) atau serangan stroke sementara, gejala
defisit neurologis hanya berlangsung kurang dari 24 jam.
2. Reversible Ischemic Neurolagical Deficits (RIND), kelainannya atau
gejala neurologis menghilang lebih dari 24 jam sampai 3 minggu.
3. Stroke progresif atau Stroke in Evolution (SIE), yaitu stroke yang gejala
klinisnya secara bertahap berkembang dari yang ringan sampai semakin
berat.
4. Completed stroke, yaitu stroke dengan defisit neurologis yang menetap
dan sudah tidak berkembang lagi.
c. Berdasarkan lokasi lesi vaskuler
13
1. Sistem karotis
Motorik : hemiparese kontralateral, disartria.
Sensorik : hemihipestesia kontralateral, parestesia.
Gangguan visual : hemianopsia homonim kontralateral, amourosis
fugax.
Gangguan fungsi luhur : afasia, agnosia.
2. Sistem vertebrobasiler
Motorik : hemiparese alternan, disartria.
Sensorik : hemihipestesia alternan, parestesia.
Gangguan lain : gangguan keseimbangan, vertigo, diplopia
I.3 Faktor risiko stroke3
a) Faktor resiko yang dapat dimodifikasi (modifable):
- Hipertensi
- Penyakit jantung (atrial fibrilasi)
- Diabetes melitus
- Merokok
- Konsumsi alkohol
- Hiperlipidemia
- Kurang aktifitas
- Stenosis arteri karotis
b) Faktor resiko yang tidak dapat dimodifikasi (nonmodifable):
- Usia
- Jenis kelamin
- Ras/suku
- Genetik
I.4 Patofisiologi
Stroke dapat disebabkan oleh satu dari beberapa proses yang meliputi
pembuluh darah di otak: 3,4
14
1. Proses intrinsik pembuluh darah misalnya ateroslerosis, lipohialonosis,
inflamasi, deposit amiloid, deseksi arteri, malformasi, dilatasi aneurisma
atau trombosis vena.
2. Proses yang berasal dari tempat lain menimbulkan embolus misalnya emboli
dari jantung atau sirkulasi ekstrakranial yang menyebabkan gangguan
pembuluh darah intrakranial.
3. Proses yang timbul karena aliran darah ke otak inadekuat akibat
menurunnya tekanan perfusi otak atau meningkatnya viskositas darah.
4. Proses yang terjadi akibat pecahnya pembuluh darah diruang subarachnoid
atau jaringan otak/intraserebral.
1.5 Patofisiologi Stroke Hemoragik
Perdarahan intrakranial meliputi perdarahan di parenkim otak dan
perdarahan subarachnoid.Insidens perdarahan intrakranial kurang lebih 20 %
adalah stroke hemoragik, dimana masing-masing 10% adalah perdarahan
subarachnoid dan perdarahan intraserebral.5,6
Perdarahan intraserebral biasanya timbul karena pecahnya mikroaneurisma
(Berry aneurysm) akibat hipertensi maligna.Hal ini paling sering terjadi di daerah
subkortikal, serebelum, dan batang otak.Hipertensi kronik menyebabkan
pembuluh arteriola berdiameter 100 – 400 mikrometer mengalami perubahan
patologi pada dinding pembuluh darah tersebut berupa lipohialinosis, nekrosis
fibrinoid serta timbulnya aneurisma tipe Bouchard.Pada kebanyakan pasien,
peningkatan tekanan darah yang tiba-tiba menyebabkan rupturnya penetrating
arteri yang kecil.Keluarnya darah dari pembuluh darah kecil membuat efek
penekanan pada arteriole dan pembuluh kapiler yang akhirnya membuat
pembuluh ini pecah juga.Hal ini mengakibatkan volume perdarahan semakin
besar.5,6
Elemen-elemen vasoaktif darah yang keluar serta kaskade iskemik akibat
menurunnya tekanan perfusi, menyebabkan neuron-neuron di dearah yang terkena
darah dan sekitarnya lebih tertekan lagi.Gejala neurologik timbul karena
ekstravasasi darah ke jaringan otak yang menyebabkan nekrosis.5,6
Perdarahan subarachnoid (PSA) terjadi akibat pembuluh darah disekitar
15
permukaan otak pecah, sehingga terjadi ekstravasasi darah ke ruang
subarachnoid.Perdarahan subarachnoid umumnya disebabkan oleh rupturnya
aneurisma sakular atau perdarahan dari arteriovenous malformation (AVM).5,6
1.6 Gambaran klinis
Tabel 1. Perbedaan Stroke Hemoragik dan Non hemoragik5,6
Klinis PIS PSA Non Hemoragik
Defisit fokal Berat Ringan Berat ringan
Onset Menit/jam 1-2 menit Pelan (jam/hari)
Nyeri kepala Hebat Sangat hebat Ringan
Muntah pada
awalnya
Sering Sering Tidak, kec lesi di
batang otak
Hipertensi Hampir selalu Biasanya tidak Sering kali
Penurunan
kesadaran
Ada Ada Tidak ada
Kaku kuduk Jarang Ada Tidak ada
Hemiparesis Sering dari awal Permulaan tidak
ada
Sering dari awal
Gangguan bicara Bisa ada Jarang Sering
Likuor
cerebrospinal
Bisa terdapat
darah
Berdarah Jernih
Tabel 2. Perbedaan gejala klinis stroke infark dan perdarahan1
Gejala atau
pemeriksaan
Infark otak Perdarahan intra serebral
Gejala yang mendahului TIA (+) 50% TIA (-)
Beraktivitas/istirahat Istirahat, tidur atau
segera setelah
bangun tidur
Sering pada waktu aktifitas
fisik
Nyeri kepala dan muntah Jarang Sangat sering dan hebat
Penurunan kesadaran
waktu onset
Jarang Sering
Hipertensi Sedang/ normotensi Berat, kadang sedang
Rangsangan meningen Tidak ada Ada
16
Gejala tekanan tinggi
intracranial/papiludem
Jarang papiludem Papiludem dan perdarahan
subhialoid
Darah dalam cairan
serebrospinal
Tidak ada Ada
Foto kepala Dapat dijumpai pergeseran
glandula pinealis
CT-Scan kepala Terdapat area
hipodensitas
Massa intrakranial dengan
area hiperdensitas
Angiografi Dapat dijumpai
gambaran
penyumbatan,
penyempitan dan
vaskulitis
Dapat dijumpai aneurisma,
AVM, massa intrahemisfer
atau vasospasme
Tabel 3. Perbedaan gejala klinik sistem carotis dan sistem vertebrobasiler1
Gangguan Sistem Karotis Sistem Vertebrobasiler
Motorik Hemiparese kontralateral,
disatria
Hemiparese alternan,
disartria
Sensorik Hemihipestesi kontralateral,
parestesia
Hemihipestesi alternan,
parestesia
Visual Hemianopsiahomonim
kontralateral, amaurosis
fugax
Hemianopsia homonim,
Cortical Blindness, Black
out (TIA)
Fungsi luhur atau
lainnya
Afasia, anogsia Gangguan
keseimbangan, vertigo,
diplopia, nistagmus,
disfagi
Alogaritma Gajah Mada1
Penderita Stroke Akut è
Ketiganya atau 2 dari ketiganya ada
Penurunan kesadaran (+), sakit kepala (-), refleks patologis (-)
Penurunan kesadaran (-), sakit kepala (+), reflek patologi (-)
1. Penurunan kesadaran2. Sakit kepala3. Refleks patologi
Stroke
Hemoragi
17
Penurunan kesadaran (-), sakit kepala (-), refleks patologi (+) Stroke Infark
Penurunan kesadaran (-), sakit kepala (-), refleks patologi (-) Stroke Infark
Sistem Karotis
Aliran darah ke otak yang melalui arteri vertebralis berserta cabang-
cabangnya disebut sistem vertebrobasiler, dan yangmelalui arteri karotis interna
beserta cabang-cabangnya disebut sistem karotis.Sistem karotis terdiri dari tiga
arteri mayor, yaitu arteri karotis komunis, karotis interna, dan karotis eksterna.2,3
Sistem karotis intrakranial2,7
Arteri karotis interna menembus dasar tengkorak melalui kanalis karotikus
pada bagian petrosus tulang temporalis.Setelah melalui kanalis karotikus yang
panjangnya hampir 1 cm, A. karotis interna masuk ruang tengkorak antara lapis
duramater di bawah ganglion N.V (ganglion Gasseri), kemudian naik dan berjalan
sepanjang posterolateral sella tursika masuk ke dalam sinus kavernosus.Dalam
sinus kavernosus, A. karotis interna berjalan ke anterior, kemudian ke posterior
sehingga membentuk “carotid siphon”. Bagian akhir A. karotis interna diantara N.
II dan N. III lateral dari prosesus klinoideus anterior dan inferior dari substansia
perforata anterior dan bercabang menjadi A. serebri anterior dan media.
Cabang-cabang A. karotis interna:
1. Dalam kanalis karotikus: A. karotikotimpani dan arteri-arteri dalam
kanalis pterigoideus
2. Pada bagian kavernosus bercabang:
- Arteri ke dinding sinus kavernosus
- Arteri ke ganglion N.V
- Arteri ke hipofise
- Arteri meningea anterior
- Arteri oftalmika, yang mempunyai salah satu cabang yaitu: A. sentralis
retina
3. Pada bagian akhir A. karotis interna, bercabang:
- A. Komunikans posterior, dengan cabang-cabangnya ke hipotalamus,
talamus, hipofise, khiasma optikum dll.
18
- A. khoroidea anterior
- A. serebri anterior, dengan cabang-cabangnya (A. striata medial atau
rekurens hubner, A. komunikans posterior, A. frontopolaris, A.
perikallosal, A. kallosomarginalis, A. parietalis)
- A. serebri media, dengan cabang-cabangnya (A. lentikulostriata dan
cabang-cabang kecil lainnya ke ganglia basalis, A. frontalis asendens,
A. pre-rolandika, A. rolandika, A. parietalis anterior, A. parietalis
posterior, A. angularis, A. parieto-temporalis, A. temporalis posterior
dan anterior)
Gambar 1. Arteri Carotis8
19
Gambar 2. Bagian cerebri yang diperdarahi oleh cabang arteri carotis8
20
2 Dasar diagnosis
a. Dasar diagnosis klinis :
Dari anamnesis diketahui bahwa pada pasien ini terjadi defisit neurologis
yang terjadi secara tiba-tiba, antara lain:
Nyeri kepala
Afasia
Kelemahan anggota gerak
Riwayat Hipertensi tidak terkontrol.
Hal ini sesuai dengan definisi WHO bahwa gejala klinik dari stroke yaitu
gangguan serebral, baik fokal maupun global dengan serangan dalam 24 jam atau
lebih, tanpa ditemukan penyakit selain dari pada gangguan vaskuler. Pada pasien
ini juga ditemukan faktor resiko berupa hipertensi yang tidak terkontroldimana
hipertensimerupakan faktor resiko dari stroke.
b. Dasar diagnosis topik :
Dari pemeriksaan fisik ditemukan:
Sistem karotis menimbulkan gejala adanya keluhan nyeri kepala yang
hebat muncul secara mendadak saat beraktivitas.
CT-Scan menunjukkan perdarahan di region temporoparietal sinistra
c. Dasar diagnosis etiologik :
Dari anamnesis dan pemeriksaan fisik pada pasien ini didapatkan :
Nyeri kepala (+)
Onset pada waktu sedang beraktivitas
Kaku kuduk (-)
Reflek patologi (-)
Berdasarkan algoritma stroke gajah mada kemungkinan stroke pada
pasien ini adalah stroke akibat perdarahan.
21
d. Dasar diagnosis banding
Stroke non hemoragik
Stroke non hemoragik karena keluhan muncul mendadak dan terdapat defisit neurologis, penurunan kesadaran, tekanan darah sedang.
B. Dasar Usulan Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan laboratorium : untuk mengetahui mengetahui faktor resiko
terjadinya stroke dan kondisi umum pasien
2. Pemeriksaan CT-scan : untuk diagnosis pasti patologi stroke (hemoragik
atau infark), lokasi dan luas lesi.
3. Foto rontgen torak : melihat ada/tidaknya pembesaran jantung (akibat
hipertensi lama)
4. EKG : melihat adanya kelainan jantung yang merupakan faktor resiko
stroke
C. Dasar Penatalaksanaan
1. Tirah baring dan posisikan kepala dan badan 20-300 untuk
mempertahankan sirkulasi yang adekuat ke otak
2. Infus RL20 tetes/menit untuk mempertahankan keadaan euvolumik dan
kebutuhan glukosa
3. Infus Manitol 100 cc/ 8 jam untuk mengurangi edem serebri
4. Injeksi tranexamic acid 4x 500 mg untuk mengendalikan perdarahan
5. Pemberian herbeser pada padien untuk mengendalikan tekanan darah.
Diberikan dosis maintenance untuk mencegah efek rebound
6. Pemberian citicolin bertujuan sebagai neuroprotektor.
Diagnosis Akhir
Diagnosis akhir pasien ini adalah stroke hemoragik e.c perdarahan
intraventrikel sinistra. Ditegakkan setelah melakukan pemeriksaan penunjang
Head CT scan, yang mana merupakan gold standar untuk menentukan penyebab
stroke yang terjadi. Hasil Head CT scan menunjukkan adanya perdarahan
intraventrikuler.
22
DAFTAR PUSTAKA
1. Rumantir CU. Gangguan peredaran darah otak. Pekanbaru : SMF Saraf RSUD
Arifin Achmad/ FK UNRI. Pekanbaru 2007.
2. Baehr M, Frotscher M. Blood Supply and Vasculer Disorder of The Central
Central System.In :Duus’ Topical Diagnosis in Neurology. 4thEdition. New
York. 2005. 443-5.
3. Brown RH, Ropper AH. Adams and Victor’s-Cerebrovascular disease. In
Principles of Neurology. 8th Edition. New York : McgRaw-Hill. 2005; 660-
740.
4. Rumantir CU. Pola penderita Stroke Di Lab/UPF Ilmu Penyakit Saraf Fakultas
Kedokteran Padjadjaran Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung periode 1984-
1985. Laporan Penelitian Pengalaman Belajar Riset Dokter Spesialis Bidang
Ilmu Saraf. 1986.
5. Baker DM. Risk Factor in Stroke.In : Stroke Prevention in Clinical Practice
Springer. London, 2008.
6. Caplan LR. Stroke a clinical approach. 3rd edition. Boston: Butterworth-
Heinemann, 2000
7. Guideline Stroke 2011. Pokdi stroke. Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf
Indonesia (PERDOSSI). Jakarta: 2011.
8. Snell RS. Neuroanatomi klinik. Edisi 5. Jakarta : EGC. 2005; 525-53.
23