STRATEGI PUBLIC RELATIONS BADAN PENYELENGGARA...

141
STRATEGI PUBLIC RELATIONS BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL (BPJS) KESEHATAN PUSAT DALAM MEMBANGUN CITRA PERUSAHAAN Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Oleh: Mutiara Lestari Putri NIM: 1113051000072 JURUSAN ILMU KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1438 H/2017 M

Transcript of STRATEGI PUBLIC RELATIONS BADAN PENYELENGGARA...

Page 1: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BADAN PENYELENGGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40242/1/MUTIARA... · Public relations atau humas berfungsi untuk menghubungkan

STRATEGI PUBLIC RELATIONS BADAN PENYELENGGARA

JAMINAN SOSIAL (BPJS) KESEHATAN PUSAT DALAM

MEMBANGUN CITRA PERUSAHAAN

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi

Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial

(S.Sos)

Oleh:

Mutiara Lestari Putri

NIM: 1113051000072

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1438 H/2017 M

Page 2: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BADAN PENYELENGGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40242/1/MUTIARA... · Public relations atau humas berfungsi untuk menghubungkan
Page 3: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BADAN PENYELENGGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40242/1/MUTIARA... · Public relations atau humas berfungsi untuk menghubungkan
Page 4: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BADAN PENYELENGGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40242/1/MUTIARA... · Public relations atau humas berfungsi untuk menghubungkan
Page 5: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BADAN PENYELENGGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40242/1/MUTIARA... · Public relations atau humas berfungsi untuk menghubungkan

i

ABSTRAK

Nama : Mutiara Lestari Putri

NIM : 1113051000072

Judul : Strategi Public Relations Badan Penyelenggara Jaminan Sosial

(BPJS) Kesehatan Pusat Dalam Membangun Citra Perusahaan

Public relations atau humas berfungsi untuk menghubungkan sebuah

lembaga atau perusahaan dengan publik atau pihak-pihak yang berkepentingan

yang ada di dalamnya. Hubungan yang baik dan efektif terhadap publik dan pihak

yang berkepentingan amat penting karena akan membangun citra positif di

masyarakat. Bertransformasinya PT. Askes menjadi BPJS Kesehatan Pusat dalam

mensosialisasikan program menjadi hal terberat yang dialami oleh pihak BPJS

Kesehatan Pusat. Karena perubahan konteks tersebut menimbulkan kendala pada

masyarakat yang belum mengetahui program serta prosedur yang baru. Oleh

karena itu, dibutuhkan peran public relations sebagai fasilitator komunikasi dan

pemecahan masalah, untuk membangun citra yang telah dimiliki sebelumnya oleh

PT. Askes.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka tujuan penulisan ini adalah untuk

menjawab pertanyaan peneliti. Adapun pertanyaan tersebut adalah apa strategi

yang digunakan oleh public relations Badan Penyelenggara Jaminan Sosial

(BPJS) Kesehatan Pusat dalam membangun citra perusahaan? bagaimana strategi

itu dilaksanakan serta apa langkah-langkah yang dilakukan public relations dalam

menjalankan strategi?

Teori yang digunakan pada penelitian ini yaitu kerangka konsep public

relation menurut Wahidin Saputra & Firsan Nova, strategi public relations

menurut Rosady Ruslan dan Teori Citra menurut Frank Jefkins. Ada 5 jenis cira

menurut Frank Jefkins, yaitu citra bayangan (mirror image), citra yang berlaku

(current image), citra yang diharapkan (wish image), citra perusahaan (corporate

image) dan citra majemuk (multiple image).

Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif yang sumber

datanya diperoleh dari hasil wawancara dengan narasumber dan dijelaskan dalam

bentuk kata-kata. Menggunakan metode studi kasus yang menelaah satu kasus

secara intensif, mendalam, mendetail, dan komprehensif. Dan teknik

pengumpulan data dengan melakukan wawancara, observasi dan dokumentasi

yang kemudian dimasukkan kedalam teknis analisis data deskriptif yang

memberikan gambaran umum tentang data yang diperoleh.

BPJS Kesehatan Pusat menggunakan strategi below the line dan above the

line untuk Membangun citra perusahaannya. Dan langkah-langkah dalam

menjalankan strateginya, yang pertama yaitu melalui pendekatan dengan media

massa dan media online. Kedua, pendekatan tanggung jawab sosial humas.

Ketiga, pendekatan kerjasama. Strategi tersebut digunakan humas BPJS

Kesehatan Pusat dalam upaya Membangun citra organisasinya sebagai lembaga

pemerintah yang profesional.

Kata kunci: public relations, humas, BPJS Kesehatan Pusat, strategi, citra.

Page 6: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BADAN PENYELENGGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40242/1/MUTIARA... · Public relations atau humas berfungsi untuk menghubungkan

ii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmaanirrahim

Alhamdulillahirabbil’aalamin, puji syukur kehadirat Allah SWT atas

segala berkah, karunia dan limpahan nikmat yang Allah berikan kepada peneliti

dalam proses menyelesaikan karya ini. Shalawat serta salam semoga selalu

tercurah kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW, yang telah membawa

kita keluar dari zaman kegelapan menuju ke zaman yang terang benderang seperti

saat ini. Semoga kita mendapat syafaatnya pada yaumil akhir kelak. Aamiin.

Skripsi dengan judul “Strategi Public Relations Badan Penyelenggara

Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Pusat Dalam Membangun Citra

Perusahaan” ini disusun guna memenuhi sebagian persyaratan untuk

memperoleh gelar Sarjana Sosial (S.Sos) di Jurusan Komunikasi dan Penyiaran

Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Peneliti berharap semoga karya ini mampu

memberikan ilmu yang bermanfaat serta menjadi sebuah bentuk pembelajaran

yang berhubungan dengan public relations.

Dalam penyusunan skripsi ini, peneliti menyadari bahwa begitu banyak

pihak yang telah memberi dukungan, baik berupa moril maupun materil. Untuk

itu peneliti mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya dan penghargaan

setulusnya kepada:

1. Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta Bapak Dr. H. Arief Subhan, MA. Beserta Bapak Suparto, M. Ed, Ph.D

selaku Wakil Dekan I Bidang Akademik, Ibu Dr. Hj. Roudhonah, M.Ag

Page 7: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BADAN PENYELENGGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40242/1/MUTIARA... · Public relations atau humas berfungsi untuk menghubungkan

iii

selaku Wakil Dekan II Bidang Administrasi Umum, serta Bapak Dr. Suhaimi,

M.Si selaku Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama.

2. Ketua Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Ilmu Dakwah

dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Bapak Drs. Masran,

MA dan Ibu Fita Fathurokhmah, M.Si selaku Sekretaris Program Studi

Komunikasi dan Penyiaran Islam.

3. Dosen Pembimbing Akademik Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam kelas

B tahun 2013 Ibu Nunung Khoiriyah, MA yang selalu memberi motivasi

kepada anak-anak kelas B.

4. Dosen pembimbing skripsi Bapak Drs. Wahidin Saputra, MA yang telah

bersedia dengan setulus hati dalam membimbing peneliti dari awal hingga

akhir penelitian.

5. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah

mendidik dan memberikan ilmu yang sangat bermanfaat kepada peneliti

selama menempuh pendidikan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

6. Seluruh staf dan karyawan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang

telah membantu peneliti dalam urusan administrasi selama perkuliahan dan

selama penelitian skripsi.

7. Seluruh staf Perpustakaan Fakultas dan Perpustakaan Utama yang telah

memberikan pelayanan terbaik dalam peminjaman buku-buku literatur sebagai

referensi untuk keperluan perkuliahan hingga penelitian skripsi.

Page 8: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BADAN PENYELENGGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40242/1/MUTIARA... · Public relations atau humas berfungsi untuk menghubungkan

iv

8. Bapak Nopi Hidayat selaku Asisten Sekretaris Bidang Komunikasi Publik dan

Humas BPJS Kesehatan Pusat yang telah memberikan izin kepada peneliti

untuk melakukan penelitian di divisi humas BPJS Kesehatan Pusat.

9. Ibu Ranggi Larissa selaku staf humas BPJS Kesehatan Pusat yang sangat baik

dan sangat terbuka menerima apapun yang dibutuhkan oleh peneliti terkait

penelitian di divisi humas BPJS Kesehatan Pusat serta bersedia meluangkan

waktunya untuk memberikan informasi sesuai kebutuhan peneliti.

10. Papa Fier Otayani dan Mama Astuti yang telah menjadi orangtua terbaik

selama hidup peneliti. Kedua orangtua yang sangat luar biasa yang telah

mencurahkan segala jerih payah, cinta dan kasih sayangnya yang juga tak

pernah bosan memberi masukan, motivasi, pandangan hidup dan menjadi

tempat bersandar sepanjang hidup peneliti. Terimakasih pa, ma, berkat doa

dan dukungannya akhirnya peneliti mampu menyelesaikan skripsi ini.

11. Rizky Ramadhani satu-satunya adik yang selalu membantu kebutuhan peneliti

sehari-hari baik dirumah maupun diluar rumah.

12. Keluarga Besar Amir Hasan dan Keluarga Besar H. M. Den Oni, khususnya

kakek dan nenek yang berada di Palembang walaupun jauh tetapi selalu

mendoakan dan mendukung peneliti dalam penyelesaian skripsi ini.

13. Teman-teman seperjuangan KPI 2013, khususnya kelas KPI B yang telah

menjalani perkuliahan bersama peneliti selama 7 semester.

14. Radio Dakwah dan Komunikasi (RDK FM) yang menjadi salah satu wadah

pembelajaran yang membuat peneliti menjadi lebih berkembang.

Page 9: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BADAN PENYELENGGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40242/1/MUTIARA... · Public relations atau humas berfungsi untuk menghubungkan

v

15. HMJ KPI, DEMA Fidkom, JTV, UINJKTVIDGRAM dan Kuat Iman Project

selaku organisasi dan komunitas yang pernah di ikuti peneliti di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta membuat peneliti menjadi lebih kreatif.

16. KKN GEMA MERDEKA 2013 yang memberikan pengalaman berharga

selama satu bulan tinggal di kampung Pondok Serut, Paku Jaya, Serpong

Utara.

17. Ayu Widya. S, Nurjanah dan Tebs Family yang menjadi teman terdekat,

terbaik dan seperjuangan selama kuliah dan selalu mengisi hari-hari peneliti

dengan suka dan dukanya bersama, saling mengingatkan, memberi doa dan

dorongan semangat kepada satu dengan yang lainnya untuk menyelesaikan

semua tugas perkuliahan dan untuk mencapai puncak kesuksesan bersama.

18. Seluruh orang yang mengenal dan pernah berkomunikasi baik langsung

maupun tidak langsung (via media sosial) dengan peneliti yang tidak bisa

disebutkan satu persatu, terimakasih telah menjadi inspirasi, memberi motivasi

dan support untuk peneliti agar menjadi pribadi yang lebih baik.

Peneliti berharap semoga Allah SWT membalas segala kebaikan dan

ketulusan yang telah diberikan oleh seluruh pihak yang berperan dalam kehidupan

peneliti, terutama dalam penyelesaian skripsi ini.

Jakarta, 28 Agustus 2017

Peneliti

Mutiara Lestari Putri

Page 10: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BADAN PENYELENGGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40242/1/MUTIARA... · Public relations atau humas berfungsi untuk menghubungkan

vi

DAFTAR ISI

ABSTRAK …………………………………………………………...…………...i

KATA PENGANTAR …………………………………………………...……....ii

DAFTAR ISI ……………………………………………………………….........vi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ……………………………………..…...…..1

B. Batasan dan Rumusan Masalah ……………………………………....9

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian …………………………………….....9

D. Metodologi Penelitian ………………………………………………..10

E. Tinjauan Pustaka ………………………………………………....…..14

F. Sistematika Penulisan ……………………...………………………....15

BAB II LANDASAN TEORI

A. Public Relations………………………….…………………………....17

1. Pengertian Public Relations dan Ruang Lingkupnya……………...17

2. Sejarah dan Perkembangan Public Relations……………………...26

3. Peran dan Fungsi Public Relations………………………………...28

4. Pengertian Strategi…………………………………………………33

5. Strategi Public Relations…………………………………………..37

B. Teori Citra…………………………………………………………….44

1. Pengertian Citra…………………………………………………....44

2. Jenis-jenis Citra……………………………………………………46

Page 11: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BADAN PENYELENGGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40242/1/MUTIARA... · Public relations atau humas berfungsi untuk menghubungkan

vii

BAB III GAMBARAN UMUM HUMAS BPJS KESEHATAN PUSAT

A. Profil BPJS Kesehatan Pusat………………………………………....51

B. Profil dan Sejarah BPJS Kesehatan…….………………………….....52

C. Visi dan Misi BPJS Kesehatan…….………………………..………..56

D. Struktur Organisasi Humas BPJS Kesehatan Pusat…………………57

E. Struktur Organisasi BPJS Kesehatan Pusat……………………..…….59

F. Makna Logo BPJS Kesehatan…….……………………………….....60

G. Sarana dan Prasarana BPJS Kesehatan Pusat………………………....60

H. Penghargaan yang diraih BPJS Kesehatan Pusat……………………..61

BAB IV TEMUAN DATA DAN ANALISIS HASIL PENELITIAN

A. Strategi Public Relations Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)

Kesehatan Pusat dalam Membangun Citra Perusahaan…………….....63

B. Citra Perusahaan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)

Kesehatan Pusat……………………………..………………………...88

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan……………………………………………………………95

B. Saran……………………………………………………….……….....99

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………...………......101

LAMPIRAN

Page 12: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BADAN PENYELENGGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40242/1/MUTIARA... · Public relations atau humas berfungsi untuk menghubungkan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Public Relations (PR) adalah bidang komunikasi yang mengalami

perkembangan pesat dalam berbagai aspek kehidupan, ekonomi, politik, dan

sosial.1 Public relations masuk kedalam rancangan aktivitas yang terencana

dan saling berkaitan untuk membentuk niat baik (good will) dan saling

pengertian antara sebuah organisasi dan khalayaknya.2

Dalam suatu instansi atau perusahaan, sangat dibutuhkan public

relations untuk mengkomunikasikan keadaan yang ada di dalam perusahaan

tersebut kepada publik. Pada public relations terdapat suatu usaha untuk

mewujudkan hubungan yang harmonis antara suatu badan dengan publiknya,

usaha untuk memberikan atau menanamkan kesan yang menyenangkan,

sehingga akan timbul opini publik yang menguntungkan bagi kelangsungan

hidup badan tersebut.3

Public Relations of America (PRSA) mendefinisikan PR sebagai fungsi

manajemen yang mengantisipasi, menganalisis, dan menafsirkan opini publik,

sikap, dan isu; menyarankan manajemen di semua tingkatan dalam organisasi

terkait dengan putusan kebijakan, rencana tindakan dan komunikasi serta

1 Elvinaro Ardianto, Lukiati Komala & Siti Karlinah, Komunikasi Massa: Suatu

pengantar (Edisi Revisi), (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2007), h. 173. 2 Frank Jefkins, Public Relations, (Jakarta: Penerbit Erlangga, 2003), h. 9 & 10.

3 Wahidin Saputra & Rulli Nashrullah, Public Relations 2.0, (Depok: Gramata

Publishing, 2011), h. 4.

Page 13: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BADAN PENYELENGGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40242/1/MUTIARA... · Public relations atau humas berfungsi untuk menghubungkan

2

mempertimbangkan efeknya terhadap masyarakat dan terhadap tanggung

jawab organisasi sosial atau kewarganegaraan; meneliti, melaksanakan,

mengevaluasi secara berkelanjutan, dan terlibat dalam perencanaan strategi

untuk organisasi.4

Public relations merupakan mediator yang berada antara pimpinan

organisasi dengan publiknya, baik dalam upaya membina hubungan

masyarakat internal maupun eksternal. Sebagai publik, mereka berhak

mengetahui rencana kebijaksanaan aktivitas, program kerja dan rencana

usaha-usaha suatu organisasi/perusahaan. Di dalam public relations

diperlukan strategi program kerja agar tujuan pada suatu perusahaan dapat

terlaksana dengan maksimal. Strategi diartikan sebagai kiat, cara, dan taktik

utama yang dirancang dalam melaksanakan fungsi manajeman yang terarah

pada tujuan strategi organisasi.5

Public relations bertujuan untuk menciptakan, memelihara dan

meningkatkan citra yang baik dari organisasi atau perusahaan kepada publik

yang disesuaikan dengan kondisi-kondisi daripada publik yang bersangkutan

dan memperbaikinya jika citra tersebut menurun atau rusak.6 Bagi public

relations, menyadari citra baik tidak hanya terkait dengan bentuk gedung,

prestasi publikasi dan lain sebagainya, tetapi terkait pada bagaimana

organisasi tersebut mencerminkan sebagai organisasi yang dipercayai,

4 Agung Laksamana, 7 Kunci Efektif Menjadi Ahli Strategi Public Relations,

(Yogyakarta: B-first, 2014), h. 8. 5 Hadari Nawawi, Manajemen Strategi Organisasi Non Profit Bidang Pemerintahan,

(Yogyakarta: Gajah Mada Press, 2000), h. 147. 6 Neni Yulianita, Dasar-Dasar Public Relations, (Bandung: Pusat Penerbit Universitas,

2007), h. 42.

Page 14: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BADAN PENYELENGGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40242/1/MUTIARA... · Public relations atau humas berfungsi untuk menghubungkan

3

memiliki kekuatan, mengadakan perkembangan secara berkesinambungan

yang terbuka untuk dikontrol, dievaluasi, dapat dikatakan bahwa citra tersebut

merupakan gambaran komponen yang kompleks.7

Penilaian atau tanggapan masyarakat dapat berkaitan dengan

timbulnya rasa hormat, kesan-kesan yang baik dan menguntungkan terhadap

suatu citra organisasi atau perusahaan yang diwakili oleh pihak humas atau

public relations. Biasanya, landasan citra itu berakar dari nilai-nilai

kepercayaan yang pasti diberikan secara individual, dan merupakan

pandangan atau persepsi. Proses akumulasi dari amanah kepercayaan yang

telah diberikan oleh individu-individu tersebut akan megalami suatu proses

cepat atau lambat untuk membentuk suatu opini publik yang lebih luas, yaitu

sering dinamakan dengan citra (image).8

Maka, citra atau reputasi perusahaan tergantung pada bagaimana

perusahaan itu diterima oleh masyarakat dan bagaimana perilakunya di

masyarakat di mana perusahaan tersebut berada. Reputasi juga akan

menentukan keberhasilan yang berkesinambungan dari perusahaan tersebut.

Dan agar hal-hal tersebut tercapai maka perlu di adakan strategi.

Strategi dalam public relations, mempunyai peran untuk membantu

perusahaan dalam menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang

terjadi di lingkungan usaha. Sepeti perubahan peraturan, kegiatan politik,

situasi ekonomi, perkembangan tekonologi/komunikasi, dan perkembangan

7 Maria Assumpta Rumanti, Dasar-Dasar Public Relations, (Jakarta: PT. Grasindo,

2002), h. 41. 8 Frank Jefkins, Public Relations, h. 75 & 76.

Page 15: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BADAN PENYELENGGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40242/1/MUTIARA... · Public relations atau humas berfungsi untuk menghubungkan

4

penduduk.9 Perubahan yang terjadi pada lingkungan perusahaan tentu akan

mempengaruhi prestasi perusahaan itu sendiri dalam meraih keuntungan

maupun memberi kontribusi kepada pihak-pihak terkait. Maka public

relations memiliki peran penting untuk mengefektifkan organisasi dengan

membangun hubungan jangka panjang dengan lembaga-lembaga strategis.

Rencana strategis atau rencana jangka panjang perusahaan harus dibuat

dan ditetapkan apa saja langkah serta tindakan strategis yang akan dilakukan

dalam beberapa waktu ke depan. Dan rencana jangka panjang ini menjadi

sebuah pegangan bagi para praktisi public relations dalam menyusun berbagai

rencana teknis, dan langkah komunikasi yang akan digunakan sehari-hari.

Untuk dapat bertindak secara strategis serta sesuai dengan rencana, maka

kegiatan public relations harus berbaur dengan visi dan misi

organisasi/perusahaannya.

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan merupakan

Badan Usaha Milik Negara yang ditugaskan khusus oleh pemerintah untuk

menyelenggarakan jaminan pemeliharaan kesehatan bagi seluruh rakyat

Indonesia, terutama untuk Pegawai Negeri Sipil, Penerima Pensiun PNS dan

TNI/POLRI, Veteran, Perintis Kemerdekaan berserta keluarganya dan Badan

Usaha lainnya ataupun rakyat biasa.

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan adalah

program pemerintah yang mulai beroperasi sejak tanggal 1 Januari 2014.

Sebelumnya BPJS Kesehatan bernama Askes (Asuransi Kesehatan) yang

9 Soleh Soemirat & Elvinaro Ardianto, Dasar-Dasar Public Relation, (Bandung: PT

Remaja Rosdakarya, 2007), h. 89.

Page 16: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BADAN PENYELENGGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40242/1/MUTIARA... · Public relations atau humas berfungsi untuk menghubungkan

5

dikelola oleh PT Askes Indonesia (Persero), namun sesuai UU No. 24 Tahun

2011 tentang BPJS, PT Askes Indonesia berubah menjadi BPJS Kesehatan

sejak tanggal 1 Januari 2014.

Sejak kehadirannya di tahun 2014 lalu, masalah yang menghampiri

BPJS Kesehatan seakan tak ada habisnya. Banyak yang diperbincangkan oleh

masyarakat luas mulai dari besaran iuran pembayaran, pelayanan dan fasilitas

yang diberikan, penyakit yang bisa diobati, hingga defisit keuangan yang

dialami oleh BPJS Kesehatan.

Seperti kasus meninggalnya balita bernama M Rizky Akbar berusia 2,9

tahun akibat ditolak sejumlah rumah sakit, menuai kecaman masyarakat.

Apalagi yang bersangkutan merupakan peserta Jaminan Kesehatan Nasional

(JKN). BPJS Kesehatan dinilai lalai, karena tidak pro aktif mencarikan rumah

sakit yang dapat menampung pasien seperti Rizky.10

Kemudian masalah lainnya yaitu besaran iuran untuk peserta mandiri

atau membayar sendiri Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)

Kesehatan mengalami kenaikan. Penyesuaian iuran ini berlaku efektif mulai

tanggal 1 April 2016 sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 19 Tahun 2016.

Adapun perubahan iuran tersebut adalah:

1. Ruang perawatan klas III menjadi Rp 30.000 dari sebelumnya Rp 25.500

per bulan.

10

Devi Novita sari, “Ini Kronologi Balita Pasien BPJS Ditolak Hingga Harus „berputar-

putar‟ RS, Akhirnya Meninggal Dunia”, diakses dari

http://m.elshinta.com/news/76379/2016/08/29/ini-kronologi-balita-pasien-bpjs-ditolak-hingga-

harus-berputar-putar-rs-akhirnya-meninggal-dunia, pada tanggal 1 Februari 2017 pukul 18.00

WIB.

Page 17: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BADAN PENYELENGGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40242/1/MUTIARA... · Public relations atau humas berfungsi untuk menghubungkan

6

2. Ruang perawatan klas II menjadi Rp 51.000 dari sebelumnya Rp 42.500

per bulan.

3. Ruang perawatan kelas I, menjadi Rp 80.000 dari sebelumnya Rp 59.500

per bulan.

Semua kenaikan besaran iuran tersebut berlaku mulai 1 April 2016.

Ketentuan tersebut sesuai dengan Pasal 16 F dalam Perpres tersebut.

Dan juga masalah defisit keuangan yang dialami oleh BPJS Kesehatan.

Direktur Keuangan dan Investasi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)

Kesehatan Kemal Imam Santoso menyatakan, lembaga jaminan sosial itu

masih harus menghadapi defisit pada tahun 2016. Defisit terjadi lantaran

terdapat ketidaksesuaian antara iuran yang dibayarkan peserta BPJS

Kesehatan dengan besaran klaim.

Kemal menyebut, dalam RKAP defisit BPJS Kesehatan untuk tahun

2016 diproyeksikan mencapai Rp 9,25 triliun. Akan tetapi, dengan adanya

penyesuaian iuran peserta yang berlaku 1 April 2016 lalu, defisit diprediksi

sedikit menyusut.

Kemal mengakui pemerintah sudah mengantisipasi adanya defisit

tersebut. Langkah yang ditempuh adalah pemerintah mengalokasikan dana

cadangan sebesar Rp 6,8 triliun dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara

(APBN). Adapun defisit yang dialami BPJS Kesehatan pada tahun 2015

mencapai Rp 5,85 triliun.

Page 18: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BADAN PENYELENGGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40242/1/MUTIARA... · Public relations atau humas berfungsi untuk menghubungkan

7

Sedangkan Direktur Utama BPJS Kesehatan Fachmi Idris menyatakan,

penyesuaian iuran tidak hanya bertujuan untuk menekan defisit, namun juga agar

program jaminan kesehatan ini dapat berkelanjutan.11

Dari beberapa masalah diatas, kondisi seperti ini menimbulkan

penurunan kepercayaan di kalangan masyarakat terhadap BPJS Kesehatan.

Hal ini membuat beberapa dari calon perserta menjadi enggan menggunakan

layanan jaminan kesehatan tersebut. Dan membuat mereka akhirnya

menggunakan layanan jaminan kesehatan lain atau layanan umum.

Banyaknya kasus yang menimpa BPJS Kesehatan seakan membuat

simpati masyarakat pada layanan jaminan kesehatan milik pemerintah ini

menjadi memudar. Hal tersebut juga menimbulkan pertanyaan mengenai

profesionalitas dari perusahaan tersebut.

Disinilah peran public relations sebagai fasilitator komunikasi dan

fasilitator pemecahan masalah dari BPJS Kesehatan sangat dibutuhkan untuk

mengevaluasi efektivitas dari pelaksanaan tugas perusahaannya, mengatasi

permasalahan yang timbul dan mencegah adanya masalah baru yang akan

timbul nantinya, agar program-program yang telah disusun dan direncanakan

BPJS Kesehatan dapat berjalan baik serta efektif. Dengan begitu, citra

perusahaan akan dinilai positif oleh masyarakat dan perusahaan pun dipercaya

oleh semua kalangan masyarakat dalam memberikan jaminan kesehatan

dengan kualitas baik yang mereka butuhkan.

11

Sakina Rakhma Diah Setiawan, “Defisit BPJS Kesehatan Diprediksi Mencapai Rp 7

Triliun Tahun Ini”, diakses dari

http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2016/04/13/131500926/Defisit.BPJS.Kesehatan.Diprediks

i.Mencapai.Rp.7.Triliun.Tahun.Ini.html, pada tanggal 1 Februari 2017 pukul 18.00 WIB.

Page 19: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BADAN PENYELENGGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40242/1/MUTIARA... · Public relations atau humas berfungsi untuk menghubungkan

8

Sebagai salah satu lembaga jaminan sosial berskala nasional tentu

bukanlah hal yang mudah untuk menjalankan dan mewujudkan sistem

jaminan kesehatan yang berkualitas, berkesinambungan dan menyeluruh.

BPJS Kesehatan yang diamanatkan oleh pemerintah agar memberikan

jaminan kesehatan bagi seluruh lapisan rakyat di Indonesia ini, pastilah

menemukan kendala dalam pelaksanaan termasuk dalam memberi ataupun

menjaga kepercayaan masyarakat akan sistem jaminan kesehatan tersebut,

maka dibutuhkan sebuah konsep, strategi serta langkah-langkah yang efektif

untuk mencapai keberhasilan dalam memberikan pelayanan fasilitas kesehatan

dan meningkatkan kepercayaan peserta maupun calon peserta BPJS

Kesehatan. Permasalahan dalam pelayanan fasilitas kesehatan dan tingkat

kepercayaan masyarakat terhadap lembaga inilah yang membuat penulis

tertarik untuk meneliti bagaimana strategi, perencanaan, langkah-langkah serta

bentuk pelaksanaan yang telah diterapkan oleh public relations BPJS

Kesehatan dalam membangun dan membangun citra lembaga tersebut di mata

seluruh masyarakat di Indonesia baik yang sudah menjadi peserta maupun

calon perserta BPJS Kesehatan.

Penulis memilih BPJS Kesehatan Pusat ini karena lembaga tersebut

sangat memiliki peran di masyarakat dalam hal menyelenggarakan

pemeliharaan kesehatan secara nasional. BPJS Kesehatan melakukan berbagai

kiat untuk menarik perhatian hingga membangun kepercayaan masyarakat

terhadap lembaga ini dengan melakukan promosi melalui media elektronik,

media cetak, serta media sosial.

Page 20: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BADAN PENYELENGGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40242/1/MUTIARA... · Public relations atau humas berfungsi untuk menghubungkan

9

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka penulis tertarik

untuk melakukan penelitian yang berjudul “Strategi Public Relations Badan

Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Pusat dalam

Membangun Citra Perusahaan”

B. Batasan dan Rumusan Masalah

1. Batasan Masalah

Agar penelitian ini lebih terarah dan mempermudah dalam

penyusunan, maka penelitian ini akan difokuskan atau membatasi hanya

Strategi Public Relations pada saat BPJS Kesehatan Pusat beroperasi atau

berlangsungnya aktifitas BPJS Kesehatan di tahun 2016.

2. Rumusan Masalah

a. Apa strategi yang digunakan oleh public relations Badan

Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Pusat dalam

membangun citra perusahaan?

b. Bagaimana strategi itu dilaksanakan serta apa langkah-langkah yang

dilakukan public relations dalam menjalankan strategi?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui strategi apa yang digunakan public relations BPJS

Kesehatan Pusat dalam membangun citra perusahaan.

Page 21: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BADAN PENYELENGGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40242/1/MUTIARA... · Public relations atau humas berfungsi untuk menghubungkan

10

b. Untuk mengetahui bagaimana strategi itu terlaksana dan apa saja

langkah public relations BPJS Kesehatan Pusat dalam menjalankan

strategi untuk membangun citra perusahaan.

2. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Akademis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi kajian / perbandingan

studi dalam pengembangan ilmu komunikasi khususnya dalam ilmu

public relations.

b. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi dan

memperluas wawasan tentang pengetahuan strategi public relations

bagi mahasiswa/i jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, serta

memberi masukan dalam penerapan strategi public relations Badan

Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Pusat.

D. Metodologi Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif

yang sumber datanya diperoleh dari hasil wawancara dengan narasumber

dan dijelaskan dalam bentuk kata-kata.12

Serta membuat pertanyaan-

pertanyaan yang diajukan secara mendalam terhadap subjek penelitian

untuk mendapatkan informasi yang aktual, mengidentifikasi masalah,

12

Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Edisi Revisi), (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2007), h.3.

Page 22: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BADAN PENYELENGGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40242/1/MUTIARA... · Public relations atau humas berfungsi untuk menghubungkan

11

membuat perbandingan, dan menentukan langkah untuk menetapkan

rencana yang kemudian diteliti dari hasil data pengamatan objek dan

perilakunya pada waktu yang akan datang.13

2. Metode Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode studi kasus.

Studi kasus merupakan tipe pendekatan dalam penelitian yang menelaah

satu kasus secara intensif, mendalam, mendetail, dan komprehensif.

Sebuah studi kasus yang memberikan deskripsi tentang individu. Individu

ini biasanya adalah orang, tapi bisa juga sebuah tempat seperti perusahaan,

sekolah, dan lingkungan sekitar. Sebuah studi observasi naturalistik

kadang juga disebut dengan studi kasus.14

3. Subjek dan Objek Penelitian

Dalam penelitian ini, yang menjadi subjek penelitian adalah Public

Relations Corporate Communications Badan Penyelenggara Jaminan

Sosial (BPJS) Kesehatan Pusat, sedangkan objek dari penelitian ini adalah

strategi public relations yang dilakukan oleh Badan Penyelenggara

Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Pusat dalam membangun citra

perusahaan.

4. Pengumpulan data

a. Wawancara

Metode wawancara adalah sebuah proses memperoleh sebuah

keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil

13

Jalaludin Rahmat, Metode Penelitian Komunikasi, (Bandung: Rosdakarya, 2007), h.24. 14

Elvinaro Ardianto, Metode Penelitian Untuk Public Relations Kuantitatif dan

Kualitatif, (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2010), h. 65.

Page 23: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BADAN PENYELENGGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40242/1/MUTIARA... · Public relations atau humas berfungsi untuk menghubungkan

12

bertatap muka secara langsung antara pewawancara dengan responden

atau narasumber, dengan atau tanpa menggunakan pedoman (guide)

wawancara.15

Dalam penelitian ini, peneliti akan mewawancarai secara

langsung pihak yang berkaitan dengan kegiatan public relations di

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Pusat. Peneliti

akan melakukan wawancara dengan Kepala Bagian Komunikasi dan

Hubungan Antar Lembaga dan Kepala Humas BPJS Kesehatan Pusat.

b. Observasi

Kegiatan keseharian manusia dengan menggunakan panca

indera mata sebagai alat bantu utamanya selain panca indera lainnya

seperti telinga, mulut, dan kulit. Yang dimaksud metode observasi

adalah metode pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun

data penelitian, data-data penelitian ini dapat diamati oleh peneliti.

Dalam arti bahwa data tersebut dapat dihimpun melalui pengamatan

peneliti melalui penggunaan panca indera.16

Dalam hal ini, peneliti akan melakukan observasi terhadap hal

yang berkaitan dengan kegiatan public relations Badan Penyelenggara

Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan dengan mendatangi langsung ke

kantor pusat dan melalui media sosial atau website.

c. Dokumentasi

15

Burhan Bungin, Metode Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Prenada Media Group, 2005),

h.126. 16

Burhan Bungin, Metode Penelitian Kuantitatif, h.134.

Page 24: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BADAN PENYELENGGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40242/1/MUTIARA... · Public relations atau humas berfungsi untuk menghubungkan

13

Dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode

observasi dan wawancara. Hasil penelitian akan lebih dipercaya jika

didukung oleh dokumen.17

Dalam hal ini, peneliti akan memperoleh dokumentasi langsung

dari kantor pusat Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)

Kesehatan atau berdasarkan informasi melalui media sosial maupun

media lainnya.

5. Teknik analisis data

Teknis analisis data adalah proses mengorganisasikan dan

mengurutkan data kedalam pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga

ditemukan tema dan dirumuskan hipotesa kerja seperti yang disarankan

data.18

Dalam hal dalam menganalisa data, metode yang digunakan

peneliti adalah analisis deskriptif. Fungsi analisis deskriptif yaitu

memberikan gambaran umum tentang data yang diperoleh. Gambaran

umum ini bisa menjadi pedoman untuk melihat karakteristik data yang

terlah diperoleh.19

Artinya data yang dikumpulkan dalam penelitian

kualitatif lebih mengambil bentuk kata-kata atau gambar daripada angka-

angka. Hasil penelitian tertulis berisi kutipan-kutipan dari data untuk

mengilustrasikan dan menyediakan bukti presentasi. Data tersebut

17

Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Bumi Aksara, 2013), h. 144. 18

Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya,

2009), h.186. 19

Jalaludin Rahmat, Metode Penelitian Komunikasi, h.25

Page 25: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BADAN PENYELENGGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40242/1/MUTIARA... · Public relations atau humas berfungsi untuk menghubungkan

14

mencakup transkrip wawancara, catatan lapangan, fotografi, videotape,

dokumen pribadi, memo, rekaman-rekaman resmi lainnya.20

E. Tinjauan Pustaka

Sebelum melakukan penelitian ini lebih lanjut dan menyusunnya

menjadi sebuah karya ilmiah, maka langkah awal peneliti adalah dengan

menelaah terlebih dahulu beberapa karya ilmiah yang berkaitan atau hampir

sama dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Agar terhindar dari

kesamaan judul pada karya-karya sebelumnya. Peneliti melakukan peninjauan

kepustakaan di Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan kepustakaan Universitas lain. Adapun

karya penelitian tersebut adalah:

1. Strategi Public Relations Bank Muamalat Indonesia (BMI) Dalam

Membangun Citra Perusahaan oleh Nuraini. Adapun persamaannya adalah

sama-sama meneliti bagaimana strategi PR dalam membangun citra

perusahaan. Sedangkan perbedaannya adalah objek penelitian ini

membahas strategi PR bank yang berbasis syariah, sedangkan peneliti

membahas strategi PR perusahaan layanan jaminan kesehatan.

2. Strategi Public Relations Dalam Membangun Citra Perusahaan Pada

Excellent Islamic School (EXISS) A BA TA Srengseng Jakarta Barat oleh

Wahyu Ridha. Adapun persamaannya adalah sama-sama menggunakan

analisis deskriptif dan membahas tentang public relations. Sedangkan

perbedaannya adalah objek penelitian ini membahas strategi PR sekolah

20

Elvinaro Ardianto, Metode Penelitian untuk Public Relations Kuantitatif dan Kualitatif,

(Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2010), h. 219.

Page 26: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BADAN PENYELENGGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40242/1/MUTIARA... · Public relations atau humas berfungsi untuk menghubungkan

15

berbasis islami, sedangkan peneliti membahas strategi PR perusahaan

asuransi kesehatan nasional.

3. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kepuasan Pasien BPJS Pada

Pelayanan Di Puskesmas Pamulang oleh Yuli Triwardani program studi

keperawatan fakultas kedokteran dan ilmu kesehatan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta. Adapun persaamaannya adalah menggunakan subjek

penelitian Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). Sedangkan

perbedaannya adalah objek penelitian ini membahas faktor yang

berhubungan dengan kepuasan pasien BPJS, sedangkan peneliti membahas

strategi public relations BPJS Kesehatan Pusat.

4. Strategi Komunikasi BPJS Kesehatan Makassar dalam Menyosialisasikan

Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) oleh Kaderia Ikbal Jurusan

Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas

Hasanuddin Makassar. Adapun persamaannya adalah menggunakan

konsep strategi. Sedangkan perbedaannya adalah objek penelitian ini

membahas strategi komunikasi BPJS Kesehatan cabang Kota Makassar,

sedangkan peneliti membahas strategi public relations BPJS Kesehatan

kantor pusat.

F. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan ini dibuat untuk mempermudah pemahaman

tentang penelitian ini. Sistematika penulisan dibagi menjadi lima bab yang

terdiri dari beberapa sub bab dan disertai uraian singkat dari masing-masing

bab. Adapun sistematika penulisan pada skripsi ini adalah sebagai berikut:

Page 27: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BADAN PENYELENGGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40242/1/MUTIARA... · Public relations atau humas berfungsi untuk menghubungkan

16

BAB I PENDAHULUAN

Dalam pendahuluan ini berisi tentang latar belakang masalah, batasan

dan rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian,

tinjauan pustaka, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Landasan teori membahas tentang public relations yang meliputi

pengertian dan ruang lingkupnya, sejarah dan perkembangannya, serta peran

dan fungsi public relations. Selanjutnya membahas tentang strategi public

relations yang meliputi pengetian strategi dan strategi public relations,

kemudian pembahasan mengenai citra yang meliputi pengertian dan jenis-

jenis citra.

BAB III GAMBARAN UMUM

Bab ini membahas tentang gambaran umum yang meliputi profil

humas BPJS Kesehatan Pusat, profil dan sejarah BPJS Kesehatan Pusat, visi

dan misi BPJS Kesehatan Pusat, struktur organisasi humas BPJS Kesehatan

Pusat, struktur organisasi BPJS Kesehatan Pusat, makna logo BPJS

Kesehatan, sarana dan prasarana BPJS Kesehatan, dan penghargaan yang

diraih BPJS Kesehatan Pusat.

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

Pada bab ini menjelaskan tentang analisis data, yang didalamnya

diuraikan bagaimana strategi public relations BPJS Kesehatan Pusat dalam

membangun citra perusahaan.

Page 28: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BADAN PENYELENGGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40242/1/MUTIARA... · Public relations atau humas berfungsi untuk menghubungkan

17

BAB V PENUTUP

Dalam bab ini penulis mengambil kesimpulan dari keseluruhan bab

pembahasan dan hasil temuan dari penelitian yang telah dilaksanakan. Serta

menambahkan saran dan mencantumkan daftar pustaka sebagai bahan rujukan.

Page 29: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BADAN PENYELENGGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40242/1/MUTIARA... · Public relations atau humas berfungsi untuk menghubungkan

18

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Public Relations

1. Pengertian Public Relations dan Ruang Lingkupnya

Public Relations adalah sebuah ilmu dalam rumpun ilmu sosial,

dan menjadi bagian ilmu dari induk ilmu komunikasi. PR menjadi sebuah

profesi di bidang komunikasi, seperti profesi sebagai Public Relations

Officer (PRO/pejabat humas) di lembaga atau perusahaan; sebagai

konsultan PR (event organizer/penyelenggara berbagai event dari lembaga

atau perusahaan yang menjadi kliennya); researcher for public relations

(konsultan bidang penelitian PR); trainer for public relations (konsultan

untuk pelatihan PR); crisis PR, crisis communications, crisis management

(konsultan untuk menangani krisis PR, krisis komunikasi, dan krisis

manajemen); advertising designer (perancang iklan untuk kegiatan PR);

expert of PR (tenaga ahli di kementrian, perusahaan dan organisasi

nirlaba); dan sebagainya.

Istilah lain dari PR adalah hubungan masyarakat (humas) yang

sering digunakan institusi-institusi pemerintah di Indonesia; corporate

communication (komunikasi korporat) dan communication (komunikasi)

yang sering digunakan oleh perusahaan besar baik swasta maupun negara

untuk divisi atau bidang PR; corporate relations (hubungan korporat),

corporate affairs (hubungan korporat), corporate public affairs (hubungan

Page 30: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BADAN PENYELENGGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40242/1/MUTIARA... · Public relations atau humas berfungsi untuk menghubungkan

19

publik perusahaan), dan corporate marketing and communication

(pemasaran dan komunikasi perusahaan) yang sering digunakan oleh

perusahaan konglomerat ataupun perusahaan multinasional; corporate

secretary (hubungan perusahaan) digunakan di bursa efek atau pasar

modal; public affairs (hubungan publik) dan public information (informasi

publik) digunakan oleh institusi-instutusi militer dan politik.1

Public relations bila diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia

mengandung arti hubungan dengan publik. Public relations pada dasarnya

berfungsi untuk menghubungkan publik atau pihak-pihak yang

berkepentingan di dalam suatu instansi atau perusahaan.

Pada hakikatnya PR adalah aktivitas, tujuan PR dapat disamakan

dengan tujuan komunikasi, yakni adanya penguatan dan perubahan

kognisi, afeksi dan perilaku komunikannya, maka tujuan PR adalah terjaga

dan terbentuknya kognisi, afeksi, dan perilaku positif publik terhadap

organisasi/lembaga. Namun, PR baiknya dipandang sebagai tujuan yang

netral atau bersifat katalisator antara tujuan organisasi/lembaga dengan

tujuan publik.

Ada tiga tugas humas dalam organisasi atau lembaga, yaitu

mengintrepretasikan, menganalisis dan mengevaluasi kecenderungan

perilaku publik, mempertemukan kepentingan organisasi/lembaga dengan

1 Elvinaro Ardianto, Handbook of Public Relations, (Bandung: Simbiosa Rekatama

Media, 2011), h. 1-3.

Page 31: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BADAN PENYELENGGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40242/1/MUTIARA... · Public relations atau humas berfungsi untuk menghubungkan

20

kepentingan publik, dan mengevaluasi program organisasi/lembaga,

khususnya yang berkaitan dengan publik.2

Tujuan utama kegiatan PR adalah membangun kredibilitas dan

membangkitkan motivasi bagi stakeholders perusahaan guna

meminimalkan biaya pengeluaran proses transfer komunikasi. Dan tujuan

tersebut juga dapat dikelompokkan sebagai berikut:

a. Performance Objective

PR adalah kegiatan komunikasi yang digunakan untuk

mempresentasikan citra perusahaan kepada publiknya (stakeholders),

melaksanakan rangkaian kegiatan untuk membentuk dan memperkaya

identitas serta citra perusahaan di mata publik.

b. Support of Consumer Market Objective

PR digunakan untuk mengidentifikasi permasalahan yang

timbul berkaitan dengan kegiatan komunikasi yang dilaksanakan oleh

perusahaan dengan menitikberatkan pembahasan pada identifikasi

tingkat kesadaran konsumen, sikap dan persepsi konsumen terhadap

tayangan produk yang ditawarkan perusahaan. Hasil identifikasi

tersebut kemudian dijadikan sebagai bahan pertimbangan perusahaan

untuk menerapkan strategi pendekatan yang sesuai.

Dari berbagai tugas yang harus dilakukan oleh seorang PR, tujuan

yang paling ingin dicapai dalam bidang PR adalah keberhasilan dalam

komunikasi internal dan eksternal.

2 Frida Kusumastuti, Dasar-Dasar Humas, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2004), h. 20 & 25.

Page 32: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BADAN PENYELENGGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40242/1/MUTIARA... · Public relations atau humas berfungsi untuk menghubungkan

21

1. Komunikasi Internal (personel/anggota institusi)

a. Memberi informasi sebanyak dan sejelas mungkin mengenai

institusi.

b. Menciptakan kesadaran anggota/personel mengenai peran institusi

dalam masyarakat.

c. Menyediakan sarana untuk memperoleh umpan balik dari anggota.

2. Komunikasi Eksternal (masyarakat)

a. Informasi yang benar daan wajar mengenai institusi.

b. Kesadaran mengenai peran institusi dalam tata kehidupan

umumnya.

c. Motivasi untuk menyampaikan citra baik.3

Pada intinya, tugas PR internal adalah dengan seluruh jajaran

personel dalam organisasi dari top manajemen sampai dengan lapisan yang

paling bawah, vertikal, horizontal maupun diagonal. Sedangkan PR

eksternal adalah pribadi atau kelompok publik yang terkait dalam suatu

kegiatan PR yang merupakan pelaksanaan fungsi PR.4

Di dalam PR terdapat suatu usaha untuk mewujudkan hubungan

yang harmonis sebuah badan dengan publiknya, usaha untuk memberi atau

menanamkan kesan baik dan menyenangkan, sehingga akan timbul opini

publik yang menguntungkan bagi kelangsungan hidup badan tersebut.5

3 Firsan Nova, Crisis Public Relations, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2011), h. 52-

53. 4 Maria Assumpta Rumanti, Dasar-Dasar Public Relations, (Jakarta: PT. Grasindo,

2002), h. 13-14. 5 Wahidin Saputra & Rulli Nashrullah, Public Relations 2.0, (Depok: Gramata

Publishing, 2011), h. 5 & 6.

Page 33: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BADAN PENYELENGGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40242/1/MUTIARA... · Public relations atau humas berfungsi untuk menghubungkan

22

Dengan kata lain, dalam setiap kegiatannya PR harus menciptakan

hubungan kerjasama yang baik dengan publiknya secara

berkesinambungan dan ditumbuh kembangkan. Maksud publik di dalam

PR adalah sekelompok orang yang terkait dalam pelaksanaan fungsi PR itu

sendiri.

Bagi PR, input atau masukan dari publik penting, perlu

menciptakan opini publik sebagai faktor yang relevan, bersama

kelompok/PR internal diciptakan strategi dan struktur organisasi, untuk

membentuk kerjasama dan memenuhi kebutuhan dan keinginan kedua

belah pihak. PR yang baik tidak dapat dibeli, tetapi harus diciptakan.

PR bisa digunakan untuk membangun hubungan dengan,

karyawan, pelanggan, investor, pemilih, atau masyarakat umum. Hampir

semua organisasi pasti mempunyai kepentingan terhadap publiknya. PR

professional berfokus pada membangun hubungan yang baik dengan

publiknya. PR professional harus tahu cara menulis, berbicara, dan

berpikir analitis. Ini dibutuhkan karena komunikasi konstan antara PR dan

masyarakat adalah roh dari public relations. PR juga harus berpikir kritis

sehingga bisa memberikan solusi untuk masalah-masalah yang dihadapi

perusahaan.

Ada berbagai bidang public relations, tetapi yang paling dikenal

adalah:

1. Financial public relations

Page 34: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BADAN PENYELENGGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40242/1/MUTIARA... · Public relations atau humas berfungsi untuk menghubungkan

23

Memberi informasi tentang kinerja keuangan perusahaan, kebijakan

dividen, fluktuasi harga saham dan berbagai instrumen keuangan

lainnya terutama untuk wartawan bisnis.

2. Product public relations

Mendapatkan publisitas untuk produk atau jasa tertentu tanpa

menggunakan iklan.

3. Crisis public relations

Merespon isu negatif, berita miring, atau informasi yang tidak

berimbang.6

Pada umumnya, ruang lingkup humas (PR) dibagi berdasarkan

jenis organisasi yang pada garis besarnya adalah humas pemerintah,

humas perusahaan, dan humas internasional.

1) Humas (PR) pemerintah

Lembaga-lembaga pemerintah pusat sampai tingkat daerah

dilengkapi dengan bagian humas untuk mengelola informasi dan opini

publik. Dalam buku Practical Public Relations milik Sam Black, ia

membagi humas menjadi dua bagian yaitu, humas pemerintah pusat

(center government) dan humas pemerintah daerah (local goverment).

a. Humas (PR) Pemerintah Pusat

- Bertempat di departemen/badan yang termasuk dalam bagian

pemerintahan pusat.

6 Firsan Nova, Crisis Public Relations, h. 40-41.

Page 35: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BADAN PENYELENGGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40242/1/MUTIARA... · Public relations atau humas berfungsi untuk menghubungkan

24

- Tugasnya menyebarkan informasi mengenai kebijakan,

perencanaan dan hasil yang telah dicapai secara teratur.

- Memberikan pendidikan kepada publik mengenai perundang-

undangan, peraturan, dan hal lain yang bersangkutan dengan

kehidupan publik sehari-hari.

- Menasehati pimpinan departemen mengenai hubungan dengan

reaksi atau tanggapan publik terhadap kebijakan yang

dijalankan.

b. Humas (PR) Pemerintah Daerah

Tugasnya sama dengan humas pemerintah pusat, bedanya

hanya pada ruang lingkup serta cara dan teknik pelaksanaannya

saja.

2) Humas (PR) Perusahaan

Arti perusahaan disini adalah organisasi yang manajemennya

tertuju pada perolehan keuntungan, baik yang berbentuk bussines,

company firm, agency, dll. Dalam humas perusahaan juga dapat dilihat

hubungan humas dengan aspek pendukungnya, yakni sebagai berikut:

a. Hubungan humas dengan karyawan.

PR bertugas mengkomunikasikan apa yang menjadi visi

perusahaan kepada karyawan, memberi pemahaman bagaimana

mereka bekerja dan apa yang harus dicapai. PR juga memberi

pengertian kepada para pemimpin perusahaan bersama manajemen

terhadap kepentingan karyawan, seperti tingkat kesejahteraan

Page 36: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BADAN PENYELENGGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40242/1/MUTIARA... · Public relations atau humas berfungsi untuk menghubungkan

25

mereka. Selain itu, karyawan akan semakin termotivasi jika diberi

reward (penghargaan/hadiah) atas prestasinya.

b. Hubungan dengan pemegang saham (stockholder relations)

Pada perusahaan tertentu yang sudah di kenal, tugas humas

jadi bertambah, yaitu membina hubungan baik antara pemegang

saham dengan jajaran direksi selaku pelaksana kebijakan.

Penyatuan stockholder dengan direksi adalah penting karena laju

perkembangan perusahaan bergantung pada hal ini.

c. Hubungan dengan pelanggan (costumer relations)

Hubungan yang dibina dengan pelanggan adalah dengan

mempromosikan produk kepada mereka dengan cara publikasi,

event, berita, pendekatan komunikasi konsumen, mencitrakan, dan

program yang menyangkut social responsibility. Dan hal penting

lainnya adalah mendengar keluhan konsumen akan kualitas

produk. Hal ini dapat dilakukan dengan menyediakan kotak

layanan kritik dan saran atau costumer care dengan call center

untuk menampung suara konsumen.

d. Hubungan dengan komunitas khalayak sekitar (community

relations)

Perusahaan yang memiliki target market tertentu harus

melakukan hubungan baik dengan konsumen yang sudah terbentuk

dalam sebuah komunitas. Ini dilakukan agar perusahaan

Page 37: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BADAN PENYELENGGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40242/1/MUTIARA... · Public relations atau humas berfungsi untuk menghubungkan

26

mempunyai pelanggan tetap melalui komunitas yang ikut

membantu penjualan produk secara langsung kepada anggotanya.

e. Hubungan dengan pemerintah (government relations)

Hubungan baik dengan pemerintah dapat membantu

perusahaan untuk mengkomunikasikan apa yang dihadapi oleh

kalangan pengusaha.

f. Hubungan dengan pers (pers relations)

Hubungan baik dengan pers sangat membantu untuk

memberikan citra positif suatu perusahaan kepada publik, serta

menjaga bahkan menghindari adanya citra buruk pada perusahaan

dari pers itu sendiri.

3) Humas (PR) Internasional

Ada tiga unsur yang paling dominan dalam perkembangan

humas internasional, yaitu:

a. Pemerintah yang mapan dan demokratis.

b. Sistem ekonomi yang memungkinkan dikembangkan perusahaan

pribadi dan digalakannya persaingan disegala lapangan yang

menuntut kerja keras.

c. Media yang besar dan merdeka, yang memperoleh pengawasan

pemerintah secara minimal.7

7 Wahidin Saputra & Rulli Nashrullah, Public Relations 2.0, h. 54-59.

Page 38: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BADAN PENYELENGGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40242/1/MUTIARA... · Public relations atau humas berfungsi untuk menghubungkan

27

2. Sejarah dan Perkembangan Public Relations

Public Relations (PR) atau yang biasa disebut juga dengan

hubungan masyarakat (humas), merupakan bidang baru dalam struktur

organisasi atau lembaga yang ada di Indonesia maupun di luar negeri.

Perkembangan PR memiliki hubungan yang erat dengan kemajuan-

kemajuan yang terjadi pada masyarakat di berbagai bidang.

Kemajuan yang merupakan kekuatan-kekuatan dalam masyarakat,

memisahkan manusia ke dalam berbagai kelompok atau golongan, yang

masing-masing memiliki tujuannya sendiri dan berusaha untuk mencapai

tujuan tersebut dengan sebaik-baiknya. Saat ini PR menjadi sebuah

kebutuhan dalam masyarakat, dimana orang-orangnya bergerak di

berbagai bidang, misalnya dalam bidang industri, perusahaan,

pemerintahan, pendidikan, kerohanian, sosial ekonomi, politik perburuhan,

dan sebagainya.

Praktik PR sudah dilakukan selama berabad-abad yang lalu. Hanya

saja pada zaman itu orang tidak menyebut kegiatannya dengan public

relations. Contohnya pada zaman Neolitikum, bila seseorang

menghubungi orang lain untuk menjual atau menukar barang hasil

usahanya dengan barang lain kepada orang yang membutuhkannya,

menurut ilmu pengetahuan sekarang orang tersebut telah mempraktikkan

public relations.

Istilah “public relations” dalam pengertian sekarang lahir di

Amerika Serikat. Perkembangan PR di Amerika Serikat dimulai pada awal

Page 39: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BADAN PENYELENGGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40242/1/MUTIARA... · Public relations atau humas berfungsi untuk menghubungkan

28

abad ke-20. Ivy Lee yang memulai karirnya sebagai publicist. Ia

diperebutkan oleh perusahaan-perusahaan besar di Amerika Serikat,

setelah berhasil menanggulangi kelumpuhan industri batu bara di negara

tersebut pada tahun 1906 untuk menjadi juru bicara dalam hubungan

dengan publik atau badan/kelompok lain. Selain perintis dan pelopor, Ivy

Lee juga dinobatkan sebagai The Father of Public Relations.

Berikut ini adalah perkembangan sejarah public relations

kontemporer berdasarkan teori James Grunig dan Todd Hunt.

1. Zaman Publisitas (1800-an)

Fokus : Penyebaran info dan mendapat perhatian.

Sifat komunikasi : Satu arah.

Penelitian : -

Kegunaan saat ini : Dunia hiburan, olahraga, marketing.

2. Zaman Informasi (awal 1900-an)

Fokus : Kejujuran dan akurasi dari penyebaran info.

Sifat komunikasi : Satu arah.

Penelitian : Daya tarik pesan, pemahaman.

Kegunaan saat ini : Pemerintahan, lembaga nonprofit, lembaga bisnis.

3. Zaman Advokasi (pertengahan 1900)

Fokus : Mengubah sikap dan memengaruhi perilaku.

Sifat komunikasi : Dua arah.

Penelitian : Sikap dan opini.

Page 40: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BADAN PENYELENGGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40242/1/MUTIARA... · Public relations atau humas berfungsi untuk menghubungkan

29

Kegunaan saat ini : Lembaga bisnis yang bersaing, penyebab dan

pergerakan.

4. Zaman Hubungan (akhir 1900-sekarang)

Fokus : Pemahaman bersama dan penyelesaian konflik.

Sifat komunikasi : Dua arah.

Penelitian : Persepsi, nilai.

Kegunaan saat ini : Perusahaan, pemerintahan, lembaga nonprofit,

pergerakan sosial.8

Keampuhan dan pengaruh PR di Amerika Serikat sebagai suatu

profesi mulai berkembang dengan pesat semenjak Perang Dunia II. Hal ini

berhubungan dengan kebutuhan seseorang kepada maksud dan tujuan yang

sama, untuk mencapainya maka segala media dan teknik pun

disempurnakan.

Tetapi sebagai suatu profesi, di dalam melaksanakan tugasnya PR

juga harus seperti profesi-profesi lainnya, dan dalam bidang atau badan

apapun harus mengedepankan integritas dan menjadikannya sebagai

landasan utama.9

3. Peran dan Fungsi Public Relations

a. Peran Public Relations

Peranan public relations dalam suatu organisasi terbagi menjadi empat

kategori, yaitu:

8 Elvinaro Ardianto, Handbook of Public Relations, h. 48-50.

9 Wahidin Saputra & Rulli Nashrullah, Public Relations 2.0, h. 7-14.

Page 41: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BADAN PENYELENGGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40242/1/MUTIARA... · Public relations atau humas berfungsi untuk menghubungkan

30

1. Penasehat Ahli (Expert Prescriber)

Seorang praktisi pakar PR harus berpengalaman dan memiliki

kemampuan yang tinggi, sehingga dapat membantu memberikan

solusi dalam penyelesaian masalah hubungan organisasi/lembaga

dengan publiknya (public relationship).

2. Fasilitator Komunikasi (Communication Fasilitator)

Praktisi PR bertindak sebagai komunikator atau mediator untuk

membantu pihak manajemen dalam hal mendengar apa yang

diinginkan dan diharapkan oleh publiknya. Di sisi lain, PR juga

dituntut mampu menjelaskan kembali keinginan, kebijakan dan

harapan organisasi kepada publiknya. Sehingga dengan begitu,

akan tercipta saling pengertian, memercayai, menghargai,

mendukung, dan toleransi yang baik dari kedua belah pihak.

3. Fasilitator Proses Pemecahan Masalah (Problem Solving Process

Fasilitator)

PR membantu pimpinan organisasi baik sebagai penasihat

(adviser) sampai mengambil tindakan eksekusi (keputusan) dalam

mengatasi persoalan atau krisis yang tengah dihadapi secara

rasional dan professional.

4. Teknisi Komunikasi (Communication Technician)

Disini PR hanya menyediakan layanan teknis komunikasi atau

disebut dengan method of communication. Sistem komunikasi

dalam organisasi tergantung dari masing-maasing bagian atau

Page 42: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BADAN PENYELENGGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40242/1/MUTIARA... · Public relations atau humas berfungsi untuk menghubungkan

31

tingkatan (level), yaitu secara teknis komunikasi, baik arus maupun

media komunikasi yang dipergunakan dari tingkat pimpinan

dengan bawahan akan berbeda dari bawahan ke atasan. Hal yang

sama juga berlaku pada arus media komunikasi antar satu level,

misalnya komunikasi antar karyawan satu departemen dengan

lainnya.10

b. Fungsi Public Relations

Fungsi public relations adalah membantu organisasi dan

publiknya agar saling menyesuaikan diri dan beberapa kelompok orang

dapat bekerja sama dengan baik.

Menurut salah saru professor dalam bidang komunikasi, John

Marston, membagi public relations kedalam empat fungsi khusus,

yaitu research (penelitian), action (kegiatan), communication

(komunikasi), evaluation (evaluasi).

Itu semua biasa disebut dengan R-A-C-E. Menerapkan

pendekatan R-A-C-E dimulai dengan melakukan penelitian pada

masalah-masalah tertentu, menentukan program organisasi yang dapat

mengatasi masalah, mengkomunikasikan program-program perusahaan

agar dapat dipahami dan diterima, serta mengevaluasi dampak

komunikasi terhadap publik.

Selain itu ada juga Clough Crifasi, professor public reations

yang melengkapi formula R-A-C-E dengan menambahkkan

10

Firsan Nova, Crisis Public Relations, h. 58-59.

Page 43: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BADAN PENYELENGGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40242/1/MUTIARA... · Public relations atau humas berfungsi untuk menghubungkan

32

pendekatan tujuan (objective), strategi (strategy), dan implementasi

(implementation) di antara penelitian dan evaluasi (research and

evaluation).

Artinya dengan tujuan yang jelas, bekerja berdasarkan srategi,

dan menerapkan rencana yang telah ditentukan merupakan kunci dari

praktik public relations.11

Ada empat fungsi utama public relations, yaitu:

1) Bertindak sebagai communicator atau penghubung antara

organisasi perusahaan yang berlangsung secara dua arah (two way

traffic reciprocal communication).

2) Membina hubungan (relationship) yang positif dengan pihak

publik, baik publik internal maupun eksternal. Menciptakan rasa

saling percaya (mutually understanding) dan memperoleh manfaat

bersama (mutually symbiosis) antara organisasi/lembaga

perusahaan dengan publiknya.

3) Peranan back up management, yaitu sebagai pendukung dalam

fungsi manajemen organisasi perusahaan melalui proses tahapan

yang disebut dengan POAC. POAC adalah singkatan dari planning

(perencanaan), organizing (pengorganisasian), actuating

(penggiatan), dan controlling (pengawasan)

4) Membentuk corporate image, artinya PR berusaha menciptakan

citra bagi organisasi/lembaga seperti meningkatkan kesadaran,

11 Firsan Nova, Crisis Public Relations, h. 42.

Page 44: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BADAN PENYELENGGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40242/1/MUTIARA... · Public relations atau humas berfungsi untuk menghubungkan

33

pengertian dan pemahaman tentang aktivitas perusahaan,

membentuk sikap yang menyenangkan (favoritiable), itikad baik

(goodwill), toleransi (tolerance), saling pengertian (mutual

understand), saling percaya (mutual confidence), saling

menghargai (mutual appreciation) dan pada akhirnya akan

menciptakan citra baik (good image).12

Selain yang telah di jelaskan di atas, fungsi PR tidak terlepas

dari manajemen organisasi. Tujuannya untuk memperoleh opini publik

yang disukai dan citra yang tepat berdasarkan prinsip-prinsip

hubungan yang harmonis, baik hubungan ke dalam (internal relations)

maupun keluar (external relations).

Secara garis besar, PR berfungsi untuk mengabdi pada

kepentingan umum, perilaku yang positif dalam membantu masyarakat

untuk memperoleh manfaat bersama (benefit). Dalam kegiatannya, PR

harus bermoral dan berperilaku yang baik dengan melakukan

komunikasi timbal balik dengan publik. Tujuannya untuk membangun

opini, persepsi, dan citra baik (good image) bagi perusahaan. Untuk

itu, seorang PR diharapkan memiliki lima kemampuan, yaitu

kemampuan berkomunikasi, kemampuan mengorganisasi, kemampuan

membina relasi dengan publik, memiliki kepribadian yang utuh dan

jujur, dan memiliki banyak imajinasi serta kreatif.13

12

Wahidin Saputra & Rulli Nashrullah, Public Relations 2.0, h. 51-52. 13

Firsan Nova, Crisis Public Relations, h. 57 & 58.

Page 45: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BADAN PENYELENGGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40242/1/MUTIARA... · Public relations atau humas berfungsi untuk menghubungkan

34

4. Pengertian Strategi

Strategi adalah rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk

mencapai sasaran khusus. Sedangkan strategi komunikasi adalah sesuatu

yang patut dikerjakan demi kelancaran komunikasi.14

Sederhananya,

strategi adalah cara untuk mencapai tujuan. Setelah banyak organisasi

menerapkan manajemen strategis yang menuntut adanya visi dan misi

perusahaan, strategi dirumuskan sebagai rencana yang komprehensif yang

menyatakan bagaimana cara satu organisasi mencapai misi dan tujuannya.

Dengan adanya strategi, maka suatu organisasi berusaha untuk

memaksimalkan keunggulan kompetitifnya dan meminimalkan kelemahan

kompetitifnya.

Strategi disebut sebagai rencana komprehensif karena

penyusunannya mengkaji lingkungan strategis. Lingkungan strategis

adalah lingkungan yang memengaruhi sebuah organisasi. Lingkungannya

terdiri dari:

a. Lingkungan internal

Lingkungan yang berada dalam organisasi, mencakup struktur dan

kultur organisasi serta sumber daya

b. Lingkungan eksternal

Lingkungan di luar organisasi yang memengaruhi organisasi. Terdiri

dari lingkungan yang berkaitan dengan tugas organisasi dan

lingkungan sosial.

14

Rini Darmastuti, Media Relations: Konsep, Strategi & Aplikasi, (Yogyakarta: Penerbit

ANDI, 2012), h. 155.

Page 46: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BADAN PENYELENGGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40242/1/MUTIARA... · Public relations atau humas berfungsi untuk menghubungkan

35

Biasanya, dalam menyusun rencana komprehensif itu dilakukan

analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat) yaitu analisis

untuk memetakan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman.15

Mintzberg (1991) memperluas konsep strategi dan mendefinisikan

strategi dengan memperhatikan berbagai dimensi dari konsep strategi. Ia

menamakannya “5 p’s of strategy”, yaitu:

a. Strategy is a plan

Ada dua karakteristik strategi yang sangat penting. Pertama, strategi

direncanakan terlebih dahulu secara sadar dan sengaja mendahului

berbagai tindakan yang akan dilakukan berdasarkan strategi yang

dibuat tersebut. Kedua, strategi dikembangkan dan di implementasikan

agar mencapai suatu tujuan.

b. Strategy as a ploy

Strategi adalah suatu manuver yang spesifik untuk memberi isyarat

mengancam kepada pesaing perusahan.

c. Strategy as a pattern

Strategi sebagai pola menunjukkan adanya rangkaian tindakan yang

dilakukan oleh manajemen dalam mengejar sebuah tujuan. Mintzberg

(1991) membagi strategi sebagai sebuah pola ke dalam 5 kategori

strategi yaitu, strategi yang direncanakan perusahaan melalui proses

perencanaan (indeed strategy) yang diterjemahkan ke dalam suatu

tindakan, strategi yang disengaja (deliberate strategy) sering kali

15

Yosal Iriantara & A. Yani Surachman, Public Relations Writing: Pendekatan Teoritis

dan Praktis, (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2006), h. 29-30.

Page 47: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BADAN PENYELENGGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40242/1/MUTIARA... · Public relations atau humas berfungsi untuk menghubungkan

36

berubah menjadi strategi yang tidak dapat direalisasikan (unrealized

strategy) akibat terjadinya perubahan lingkungan perusahaan.

Sebaliknya, strategi yang tidak dimasukkan sebelumnya dapat muncul

menjadi alternatif strategi (emerging strategy) yang apabila

diimplementasikan perusahaan dapat menjadi strategi yang dapat

direalisasikan (realized strategy).

d. Strategy as a position

Strategi menunjukkan berbagai keputusan yang dipilih perusahaan

untuk memosisikan organisasi perusahaan di dalam lingkungan

perusahaan. Ansoff (Doyle, 2000) mengembangkan 4 strategi yang

menunjukan posisi perusahaan, yaitu:

- Intensifikasi Pasar (Market Intensification)

Strategi yang digunakan perusahaan jika ingin meningkatkan

volume penjualan melalui intensifikasi pasar dengan menjual

produk yang saat ini dimiliki perusahaan ke pasar yang saat ini

dilayani oleh perusahaan untuk meningkatkan volume penjualan.

Dalam strategi ini, perusahaan biasanya menggunakan program

promosi.

- Pengembangan Pasar (Market Development)

Strategi yang digunakan perusahaan jika ingin meningkatkan

volume penjualan melalui penjualan produk yang dimiliki

perusahaan saat ini ke pasar sasaran yang baru.

- Pengembangan Produk (Product Development)

Page 48: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BADAN PENYELENGGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40242/1/MUTIARA... · Public relations atau humas berfungsi untuk menghubungkan

37

Strategi yang digunakan perusahaan jika ingin meningkatkan

volume penjualan melalui penjualan produk baru perusahaan ke

pasar yang saat ini dilayani oleh perusahaan.

- Diversifikasi (Diversification)

Strategi yang digunakan perusahaan jika ingin meningkatkan

volume penjualan melalui penjualan ke pasar yang baru.

e. Strategy as a perspective

Strategi menunjukkan perpsektif dari para strategist (pembuat

keputusan strategis) di dalam memandang dunianya. Strategi

merupakan pemikiran yang hidup di dalam benak para pembuat

keputusan strategis dan seperti halnya ideologi atau budaya kemudian

berusaha untuk dijadikan nilai bersama (shared value) di dalam

organisasi.

Bila strategi yang dibuat perusahaan dikaitkan dengan struktur

organisasi perusahaan (yang dimaksud perusahaan disini adalah

perusahaan berbentuk korporasi, perusahaan yang memiliki beberapa

bidang usaha dalam satu wadah organisasi perusahaan), maka strategi

yang dibuat perusahaan dapat dibedakan menjadi 3 bagian strategi

(Wheelen dan Hunger, 2004), yaitu:

- Corporate Strategy

Menunjukkan arah keseluruhan strategi perusahaan dalam arti, apakah

perusahaan akan memilih strategi pertumbuhan (growh), strategi

stabilitas (stability) atau strategi pengurangan usaha (retrenchment)

Page 49: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BADAN PENYELENGGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40242/1/MUTIARA... · Public relations atau humas berfungsi untuk menghubungkan

38

serta bagaimana pilihan strategi tersebut disesuaikan dengan

pengelolaan berbagai bidang usaha dan produk yang tterdapat di dalam

perusahaan.

- Business Strategy

Strategi yang dibuat pada level business unit, divisi atau product-level,

dan strateginya lebih ditekankan untuk meningkatkan posisi bersaing

produk atau jasa perusahaan di dlam suatu industri tertentu.

- Functional Strategy

Strategi yang dibuat oleh masing-masing fungsi organisasi perusahaan

(misalnya strategi pemasaran, strategi keuangan, strategi produksi)

dengan tujuan menciptakan kompetisi yang lebih baik dibandingkan

pesaing (distinctive competencies) sehingga akan meningkatkan

keunggulan kompetitif/bersaing (competitive advantage).16

5. Strategi Public Relations

Dalam public relations, strategi manajemen sering disebut rencana

strategis atau rencana jangka panjang perusahaan. Suatu rencana strategis

perusahaan menetapkan garis-garis besar tindakan strategis yang akan

diambil dalam kurun waktu tertentu ke depan.17

Untuk memberi kontribusi

kepada rencana jangka panjang dalam perusahaan, praktisi PR dapat

melakukan langkah-langkah seperti berikut:

16

Ismail solihin, Manajemen Strategik, (Bandung: Penerbit Erlangga, 2012), h. 25-29. 17

Soleh Soemirat & Elvinaro Ardianto, Dasar-Dasar Public Relation, (Bandung: PT

Remaja Rosdakarya, 2007), h. 90.

Page 50: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BADAN PENYELENGGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40242/1/MUTIARA... · Public relations atau humas berfungsi untuk menghubungkan

39

1. Menyampaikan fakta dan opini, baik yang beredar di dalam maupun di

luar perusahaan. Bahan-bahan itu dapat diperoleh dari kliping media

massa dalam kurun waktu tertentu, dengan melakukan penelitian

terhadap naskah-naskah pidato pimpinan, bahan yang dipublikasikan

perusahaan, serta melakukan wawancarra tertentu dengan pihak-pihak

yang berkepentingan atau dianggap penting.

2. Menelusuri dokumen resmi perusahaan dan memperlajari perubahan

yang terjadi secara historis. Perubahan umumnya disertai dengan

perubahan sikap perusahaan terhadap publiknya atau sebaliknya.

3. Melakukan analisis SWOT (Strenghts/kekuatan, Weakness/kelemahan,

Opportunities/peluang, dan Threats/ancaman). Seorang praktisi PR

perlu melakukan analisis yang berbobot mengenai persepsi dari luar

dan dalam perusahaan atas SWOT yang dimilikinya. Misalnya

menyangkut masa depan industri yang ditekuninya, citra yang dimiliki

perusahaan, kultur yang dimiliki potensi lain yang dimiliki perusahaan.

Selain berkonotasi “jangka panjang” strategi manajemen juga

menyandang konotasi “strategi”. Kata strategi sendiri mempunyai

pengertian yang terkait dengan hal-hal seperti kemenangan, kehidupan,

atau daya juang. Artinya menyangkut dengan hal-hal yang berkaitan

dengan mampu tidaknya perusahaan/organisasi menghadapi tekanan yang

muncul dari dalam atau dari luar.

Strategi membenarkan perusahaan atau melakukan tindakan pahit

seperti, pengurangan unit usaha, dirumahkannya karyawan, pemangkasan,

Page 51: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BADAN PENYELENGGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40242/1/MUTIARA... · Public relations atau humas berfungsi untuk menghubungkan

40

dan lain-lain. Hal itu dilakukan demi kelangsungan perusahaan/organisasi

jangka panjang.

Pearce dan Robinson, mengembangkan langkah-langkah

manajemen strategi sebagai berikut:

1. Menentukan mission perusahaan.

2. Mengembangkan company profile yang mencerminkan kondisi intern

perusahaan dan kemampuan yang dimilikinya.

3. Penilaian terhadap lingkungan ekstern perusahaan, baik dari segi

semangat kompetitif maupun secara umum.

4. Analisis terhadap peluang yang tersedia dari lingkungan.

5. Identifikasi atas pilihan yang dikehendaki yang tidak dapat digenapi

untuk memenuhi tuntutan misi perusahaan.

6. Pemilihan strategi atas objektifitas jangka panjang dan garis besar

strategi yang dibutuhkan utnuk mencapai objektifitas tersebut.

7. Mengembangkan objektifitas tahunan dan rencana jangka pendek yang

selaras dengan objektifitas jangka panjang dan garis besar strategi.

8. Implementasi atas hasil-hasil di atas dengan menggunakan sumber

yang tecantum pada anggaran dan mengawinkan rencana tersebut

dengan sumber daya manusia, struktur, teknologi dan sistem balas jasa

yang memungkinkan.

9. Review dan evaluasi atas hal-hal yang telah dicapai dalam setiap

periode jangka pendek sebagai suatu proses untuk melakukan kontrol

dan sebagai input bagi pengambilan keputusan dimasa depan.

Page 52: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BADAN PENYELENGGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40242/1/MUTIARA... · Public relations atau humas berfungsi untuk menghubungkan

41

Dalam penetapan strategi PR tidak terlepas dari unsur perencanaan,

yang di dalamnya terdapat unsur pengorganisasian (organizing),

strukturasi, pengawakan (staffing), pengarahan (directing) dan

pengendalian (controlling) supaya tujuan bersama yang ditetapkan dapat

tercapai dengan baik, serta tidak menyimpang dari yang sudah

direncanakan.18

Strategi public relations juga dikenal dengan bauran PR sebagai

berikut:

a. Publications (Publikasi)

Cara PR menyebarkan informasi, gagasan maupun ide kepada

khalayaknya.

b. Event (Acara)

Bentuk kegiatan yang dilakukan oleh PR untuk proses penyebaran

informasi kepada khalayak. Contohnya, kampanye PR, seminar,

pameran, launching, CSR (Corporate Sosial Responsibility), charity,

dan lain-lain.

c. News (Pesan/Berita)

Informasi yang dikomunikasikan kepada khalayak yang dapat

disampaikan secara langsung maupun tidak langsung. Informasi yang

disampaikan bertujuan agar dapat diterima oleh khalayak dan

mendapatkan respon yang positif.

d. Corporate Identity (Citra Perusahaan)

18

Rosady Ruslan, Manajemen Humas dan Komunikasi: Konsepsi dan Aplikasi, (Jakarta:

PT Raja Grafindo Persada, 2002), h. 120.

Page 53: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BADAN PENYELENGGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40242/1/MUTIARA... · Public relations atau humas berfungsi untuk menghubungkan

42

Cara pandang khalayak pada suatu perusahaan terhadap segala

aktivitas usaha yang dilakukan. Citra yang terbentuk dapat berupa citra

positif maupun negatif, tergantung dari apa saja usaha yang dilakukan

oleh sebuah perusahaan untuk menciptakan dan membangun citra

positif, demi kelangsungan sebuah perusahaan.

e. Community Involvement (Hubungan dengan Khalayak)

Sebuah hubungan yang dibangun dengan khalayak (stakeholder,

stockholder, media, masyarakat di sekitar perusahaan, dsb).

f. Lobbying and Negotiation (Teknik Lobi dan Negosiasi)

Sebuah rencana baik jangka panjang maupun jangka pendek yang

dibuat oleh PR dalam penyusunan budget yang dibutuhkan. Dengan

perencanaan yang matang maka akan membuat kegiatan yang sudah

direncanakan berjalan dengan baik dan meminimalisir kegagalan.

g. Social Responsibility (Tanggungjawab Sosial)

Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan wacana yang

sedang booming di dunia bisnis atau perusahaan. Ini digunakan oleh

perusahaan dalam mengambil peran dan secara bersamaan

melaksanakan aktivitasnya dalam mensejahterakan masyarakat

sekitarnya. Berdasarkan sifatnya, pelaksanaan program CSR dibagi

dua yaitu, program pengembangan masyarakat (community

development) dan program pengembangan hubungan/relasi dengan

publik (relations development). Sasaran dari program CSR adalah

memberdayakan SDM lokal (pelajar, pemuda, mahasiswa),

Page 54: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BADAN PENYELENGGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40242/1/MUTIARA... · Public relations atau humas berfungsi untuk menghubungkan

43

memberdayakan ekonomi masyarakat sekitar daerah operasi,

membangun fasilitas sosial/umum, pengembangan kesehatan

masyarakat, pengembangan sosial budaya, dan lain-lain.19

Humas juga berfungsi untuk menciptakan iklim yang kondusif

dalam mengembangkan tanggung jawab serta partisipasi antara pejabat

humas atau public relations dan masyarakat sebagai sasaran untuk

mewujudkan tujuan Bersama. Fungsi tersebut dapat diwujudkan

melalui beberapa aspek-aspek pendekatan atau stategi humas sebagai

berikut:

a. Strategi Operasional

Pelaksanaan program humas dilakukan dengan pendekatan

kemasyarakatan (sociologi approach), melalui mekanisme sosial

kultural dan nilai-nilai yang berlaku di masyarakat dari opini

publik atau kehendak masyarakat terekam pada setiap berita atau

surat pembaca dan sebagainya yang dimuat di media massa.

Artinya humas harus bersikap dan memiliki kemampuan untuk

mendengarkan, bukannya mendengar saja mengenai aspirasi dari

masyarakat, baik itu tentang etika, moral, maupun nilai-nilai yang

dianut oleh masyarakat.

b. Pendekatan Persuasif dan Edukatif

Humas berfungsi sebagai pencipta komunikasi dua arah atau timbal

balik dengan menyebarkan informasi dari organisasi kepada

19

Firsan nova, Crisis Public Relations, h. 54-56.

Page 55: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BADAN PENYELENGGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40242/1/MUTIARA... · Public relations atau humas berfungsi untuk menghubungkan

44

publiknya yang bersifat mendidik dan menerangkan, juga

melakukan pendekatan persuasif agar tercipta saling pengertian,

menghargai, memahami, toleransi dan sebagainya.

c. Pendekatan Tanggung Jawab Sosial Humas

Menumbuhkan sikap tanggung jawab sosial bahwa tujuan dan

sasaran yang hendak dicapai bukan bertujuan untuk mengambil

keuntungan sepihak dari publik sasarannya (masyarakat), namun

untuk memperoleh keuntungan bersama.

d. Pendekatan Kerjasama

Humas membina hubungan yang harmonis antara organisasi

dengan berbagai pihak, baik hubungan internal maupun eksternal

untuk meningkatkan kerjasama. Humas berkewajiban

memasyarakatkan misi instansi yang diwakilinya agar diterima

oleh atau mendapat dukungan dari masyarakat sebagai publik

sasaran. Hal ini dilakukan agar tercipta hubungan baik dengan

publiknya dan untuk memperoleh opini publik serta perubahan

sikap yang positif bagi kedua belah pihak (mutual understanding).

e. Pendekatan Koordinatif dan Intergratif

Untuk memperluas peranan humas atau PR di masyarakat, maka

fungsi humas dalam arti sempit hanya mewakili organisasinya.

Tetapi peran secara luasnya adalah berpartisipasi dalam menunjang

program pembangunan nasional, dan mewujudkan Ketahanan

Page 56: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BADAN PENYELENGGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40242/1/MUTIARA... · Public relations atau humas berfungsi untuk menghubungkan

45

Nasional di bidang politik, ekonomi sosial budaya (Poleksusbud)

dan Hamkamnas.

Berdasarkan pendekatan di atas, peran humas dalam menjalin

hubungan internal dan hubungan eksternal, yaitu:

- Menginformasikan (to inform)

- Menerangkan (to explain)

- Menyarankan (to suggest)

- Membujuk (to persuade)

- Mengundang (to invite)

- Meyakinkan (to convince)20

B. Teori Citra

1. Pengertian Citra

Citra (image) adalah suatu gambaran tentang mental, ide yang

dihasilkan oleh imajinasi atau kepribadian yang ditujukan kepada publik

oleh seseorang, organisasi atau sebagainya.21

Menurut Frank Jefkins, citra adalah sebuah kesan, gambaran atau

impresi yang tepat sesuai dengan kenyataannya (real) mengenai suatu

kebijakan, personel, produk, atau jasa-jasa suatu organisasi atau

perusahaan.22 Sedangkan menurut Rhenald Kasali, citra merupakan kesan

20

Rosady Ruslan, manajemen Humas dan Komunikasi, h. 142-144. 21

Sandra Oliver, Strategi Public Relations, (Jakarta: PT Gelora Aksara Pratama, 2006), h.

50. 22

Frank Jefkins, Public Relations, (Jakarta: Penerbit Erlangga, 2003), h. 412.

Page 57: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BADAN PENYELENGGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40242/1/MUTIARA... · Public relations atau humas berfungsi untuk menghubungkan

46

yang timbul karena pemahaman akan suatu kenyataan. Dan pemahaman

itu sendiri timbul karena adanya informasi.23

Citra adalah tujuan utama, dan juga merupakan reputasi dan

prestasi yang hendak dicapai bagi dunia hubungan masyarakat

(kehumasan) atau public relations. Pengertian citra itu sendiri abstrak

(intangible) dan tidak dapat diukur secara matematis, tetapi wujudnya bisa

dirasakan dari hasil penilaian baik atau buruk, seperti penerimaan

tanggapan positif maupun negatif yang khususnya datang dari publik

(khalayak sasaran) dan masyarakat luas pada umumnya.

Penilaian atau tanggapan masyarakat tersebut berkaitan dengan

timbulnya rasa hormat, kesan-kesan baik dan menguntungkan suatu citra

lembaga/organisasi atau produk barang, dan jasa pelayanannya yang

diwakili oleh pihak humas/PR. Landasan citra berakar dari nilai-nilai

kepercayaan yang diberikan secara individual, dan merupakan pandangan

atau persepsi, serta proses akumulasi dari amanat kepercayaan yang telah

diberikan oleh individu-individu tersebut, akan mengalami suatu proses

yang cepat atau lambat akan membentuk suatu opini publik yang lebih

luas dan abstrak dan itu sering dinamakan citra (image).24

Citra perusahaan di mata publik dapat terlihat dari pendapat atau

pola pikir komunal pada saat mempersepsikan realitas yang terjadi. Satu

hal yang perlu dipahami sehubungan dengan terbentuknya sebuah citra

perusahaan adalah adanya persepsi yang berkembang di benak publik

23

Rhenald Kasali, Manajemen Public Relations, (Jakarta: Grafiti, 2003), h. 30. 24

Elvinaro Ardianto, Public Relations: Suatu Pendekatan Praktis, (Bandung: Pustaka

Bani Quraisy, 2004), h. 118.

Page 58: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BADAN PENYELENGGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40242/1/MUTIARA... · Public relations atau humas berfungsi untuk menghubungkan

47

terhadap realitas. Dan realitas dalam PR adalah apa yang tertulis di

media.25

Citra juga dikenal dengan cara pandang pihak lain kepada suatu

perusahaan, seseorang, suatu komite atau suatu kegiatan. Setiap

perusahaan memiliki citra. Tugas perusahaan dalam membentuk citranya

yaitu dengan mengidentifikasi citra seperti apa yang ingin dibentuk di

mata masyarakat. Secara umum, citra diartikan sebagai kesan seseorang

terhadap sesuatu sebagai hasil dari pengetahuan dan pengalamannya.

Perusahaan dapat mengetahui secara pasti bagaimana sikap publik

terhadap organisasi/perusahaan dengan melakukan penelitian citra. Dari

penelitian ini, perusahaan juga dapat mengetahui apa saja yang disukai dan

tidak disukai publik tentang perusahaan tersebut. Dengan demikian,

perusahaan akan mengambil langkah cepat dan tepat bagi kebijaksanaan

perusahaan selajutnya.26

2. Jenis-jenis Citra

Citra perusahaan yaitu persepsi yang berkembang dalam benak

publik mengenai realitas (yang terlihat) dari perusahaan tersebut. Dan citra

itu sendiri terbagi menjadi 5 jenis, yaitu:

1. Citra Bayangan (Mirror Image)

Citra bayangan adalah citra yang dianut oleh orang dalam

mengenai pandangan luar terhadap organisasinya. Citra ini hampir

selalu tidak tepat, atau tidak sesuai dengan kenyataan yang

25

Firsan Nova, Crisis Public Relations, h. 297. 26

Soleh Soemirat & Elvinaro Ardianto, Dasar-Dasar Public Relation, h. 117.

Page 59: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BADAN PENYELENGGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40242/1/MUTIARA... · Public relations atau humas berfungsi untuk menghubungkan

48

sesungguhnya. Tanggapan, kesan dan citra di masyarakat, bisa menjadi

perbedaan antara yang diharapkan dengan kenyaataan citra dilapangan,

bisa jadi citra negatif lah yang muncul.27

2. Citra yang Berlaku (Current Image)

Kebalikan dari citra bayangan, citra ini adalah suatu citra atau

pandangan yang dianut oleh pihak-pihak luar mengenai suatu

organisasi. Namun sama halnya dengan citra bayangan, citra ini tidak

selamanya, bahkkan jarang sesuai dengan kenyataan karena semata-

mata terbentuk dari pengalaman atau pengetahuan orang-orang luar

yang biasanya serba terbatas. Biasanya citra ini cenderung negatif.

Humas/PR akan mengahadapi resiko yang sifatnya permusuhan,

kecurigaan, prasangka buruk (prejudice), sehingga muncul

kesalahpahaman (misunderstanding) yang membuat citra berkesan

negatif.

3. Citra yang Diharapkan (Wish Image)

Citra harapan adalah suatu citra yang diinginkan oleh pihak

manajemen. Membuat lembaga/perusahaan atau produk yang

ditampilkan lebih dikenal (good awareness), menyenangkan dan

diterima dengan kesan yang selalu positif, yang diberikan (take and

give) oleh publiknya. Namun secara umum, yang disebut sebagai citra

harapan itu memang sesuatu yang berkonotasi lebih baik.

4. Citra Perusahaan (Corporate Image)

27

Elvinaro Ardianto, Public Relations: Suatu Pendekatan Praktis, h. 120.

Page 60: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BADAN PENYELENGGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40242/1/MUTIARA... · Public relations atau humas berfungsi untuk menghubungkan

49

Citra perusahaan atau bisa juga disebut citra lembaga adalah

citra dari suatu organisasi secara keseluruhan, bukan hanya sekedar

citra atas produk dan pelayanannya. Citra perusahaan terbentuk dari

banyak hal, seperti sejarah atau riwayat hidup perusahaan yang

gemilang, keberhasilan dan stabilitas di bidang keuangan, kualitas

produk, keberhasilan ekspor, hubungan industri yanag baik, reputasi

sebagai pencipta lapangan kerja, kesediaan turut memikul tanggung

jawab sosial (social care), dan komitmen mengadakan riset.

Humas/PR berusaha bahkan ikut bertanggung jawab untuk

membangun citra perusahaan agar harga sahamnya tetap bernilai tinggi

(liquid) untuk berkompetisi di bursa saham.

5. Citra Majemuk (Multiple Image)

Citra ini merupakan pelengkap dari citra lainnya, misalnya

bagaimana humas/PR sebuah perusahaan menampilkan pengenalan

(awareness) terhadap identitas, atribut logo, brand’s name, seragam

(uniform), sosok gedung, dekorasi lobby kantor dan penampilan

profesionalnya, kemudian diidentikkan ke dalam citra majemuk atau

serbaneka yang diintegrasikan terhadap citra perusahaan (corporate

image).28

6. Citra Penampilan (Performance Image)

Citra ini merupakan citra tambahan yang ditujukan kepada

subjeknya, bagaimana kinerja/penampilan diri (performance image)

28

Frank Jefkins, Public Relations, h. 20-22.

Page 61: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BADAN PENYELENGGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40242/1/MUTIARA... · Public relations atau humas berfungsi untuk menghubungkan

50

para profesional pada perusahaan yang bersangkutan dalam

memberikan berbagai bentuk dan kualitas pelayanan, seperti etika

mengangkat telepon, menyambut tamu dan pelanggan serta publiknya

yang datang berkunjung. Hal ini memang terlihat sepele tetapi sangat

berdampak pada citra perusahaan tersebut.29

Citra yang baik dari sebuah organisasi akan memiliki dampak yang

menguntungkan, sedangkan citra yang buruk sudah pasti akan merugikan

sebuah organisasi. Groonroos mengidentifikasikan peran citra bagi

perusahaan, sebagai berikut:

a. Citra positif membuat organisasi mudah berkomunikasi secara efektif

dan orangpun akan lebih paham dengan komunikasi yang dari mulut

ke mulut. Sedangkan citra yang netral atau tidak diketahui memang

tidak akan menyebabkan kehancuran, tetapi hal tersebut membuat

komunikasi dari mulut ke mulut tidak berjalan efektif.

b. Citra menjadi alat penyaring yang memengaruhi persepsi kegiatan

perusahaan.

c. Citra adalah fungsi dari pengalaman dan harapan konsumen.

d. Citra berpengaruh penting pada manajemen.30

Setiap perusahaan harus memiliki citra di masyarakat, tingkatan

citra pun dari yang baik, sedang dan buruk. Dampak dari tingkatan

tersebut berpengaruh pada keberhasilan kegiatan bisnis, pemasaran produk

dan kemampuan perusahaan untuk bersaing.

29

Elvinaro Ardianto, Public Relations: Suatu Pendekatan Praktis, h. 121. 30

Firsan Nova, Crisis Public Relations, h. 303.

Page 62: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BADAN PENYELENGGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40242/1/MUTIARA... · Public relations atau humas berfungsi untuk menghubungkan

51

BAB III

GAMBARAN UMUM HUMAS BPJS KESEHATAN PUSAT

A. Profil Humas BPJS Kesehatan Pusat

Humas BPJS Kesehatan Pusat sudah ada sejak awal mula berdirinya

BPJS Kesehatan di awal tahun 2014. Tugas humas disini adalah meningkatkan

citra positif BPJS Kesehatan dengan strategi dan program yang telah dibuat

serta ditetapkan. Dan berikut ini adalah nama-nama yang bergerak dalam tim

kehumasan BPJS Kesehatan Pusat:

a. Sekretaris Utama BPJS Kesehatan

- Afrizayanti

b. Staf Ahli Direksi Komunikasi Publik dan Partisipasi Masyarakat

- Irfan Humaidi

c. Staf Dept. Komunikasi Eksternal dan Humas

- Ni Kadek Manipuspaka Devi

d. Jurnalis

- Diah Ismawardani

e. Staf Dept. Komunikasi Eksternal dan Humas

- Rini Rahmitasari Rahmadhani

f. Staf Dept. Komunikasi Eksternal dan Humas

- Raden Paramita Suciani

g. Staf Dept. Komunikasi Eksternal dan Humas

- Ranggi Larissa Izzati

Page 63: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BADAN PENYELENGGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40242/1/MUTIARA... · Public relations atau humas berfungsi untuk menghubungkan

52

h. Desain Grafis

- Akhmad Tasyrifan Ramadhan

i. Staf Dept. Komunikasi Eksternal dan Humas

- Didik Darmadi

j. Staf Dept. Komunikasi Eksternal dan Humas

- Eko Yulianto

k. Staf Dept. Komunikasi Eksternal dan Humas

- Ramadhona Achmad Lakoni

l. Staf Dept. Komunikasi Eksternal dan Humas

- Amin Rahman Hardi

m. Staf Dept. Komunikasi Eksternal dan Humas

- Darusman Tohir

n. Staf Dept. Komunikasi Eksternal dan Humas

- Imam Rahmat Muhtadin

B. Profil dan Sejarah BPJS Kesehatan

1. Profil BPJS Kesehatan

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan

merupakan Badan Usaha Milik Negara yang bertanggung jawab langsung

kepada Presiden dan ditugaskan untuk menyelenggarakan jaminan

pemeliharaan kesehatan bagi seluruh rakyat Indonesia, terutama untuk

Pegawai Negeri Sipil, Penerima Pensiun PNS dan TNI/POLRI, Veteran,

Page 64: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BADAN PENYELENGGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40242/1/MUTIARA... · Public relations atau humas berfungsi untuk menghubungkan

53

Perintis Kemerdekaan berserta keluarganya dan Badan Usaha lainnya

ataupun rakyat biasa.

BPJS Kesehatan bersama BPJS Ketenagakerjaan (dahulu bernama

jamsostek) merupakan program pemerintah dalam kesatuan Jaminan

Kesehatan Nasional (JKN) yang diresmikan pada tanggal 31 Desember

2013. Untuk BPJS Kesehatan mulai beroperasi sejak tanggal 1 Januari

2014, sedangkan BPJS Ketenagakerjaan mulai beroperasi sejak 1 Juli

2014.

Sebelumnya BPJS Kesehatan bernama Askes (Asuransi Kesehatan)

yang dikelola oleh PT Askes Indonesia (Persero), namun sesuai UU No.

24 Tahun 2011 tentang BPJS, PT Askes Indonesia berubah menjadi BPJS

Kesehatan sejak tanggal 1 Januari 2014.

Dan berikut ini adalah nama-nama jajaran direksi BPJS Kesehatan:

a. Direktur Utama

- Prof. Dr. dr. Fachmi Idris, M.Kes

b. Direktur Perencanaan dan Pengembangan

- Mundiharno, M. Si

c. Direktur Hukum Komunikasi dan HAL

- Dr. dr. H. Bayu Wahyudi, SpOG. MPHM. MHKes. MM

d. Direktur Keuangan dan Investasi

- Kemal Imam Santoso, MBA

e. Direktur Teknologi dan Informasi

- Dr. Ir. Wahyudin Bagenda, MM

Page 65: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BADAN PENYELENGGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40242/1/MUTIARA... · Public relations atau humas berfungsi untuk menghubungkan

54

f. Direktur Kepesertaan dan Pemasaran

- Andayani Budi Lestari, SE. MM.AAK

g. Direktur SDM dan Umum

- R. Maya Amiarny Rusady

2. Sejarah BPJS Kesehatan

Pada tahun 1968 pemerintah Indonesia mengeluarkan kebijakan

yang secara jelas mengatur pemeliharaan kesehatan bagi Pegawai Negeri

Sipil dan Penerima Pensiun beserta anggota keluarganya berdasarkan

Keputusan Presiden Nomor 230 Tahun 1968. Menteri Kesehatan RI pada

saat itu, Prof. Dr. GA. Siwabessi, membentuk badan khusus di lingkungan

Departemen Kesehatan RI yaitu Badan Penyelenggara Dana Pemeliharaan

Kesehatan (BPDPK) yang dinyatakan sebagai cikal bakal Asuransi

Kesehatan Nasional.

Kemudian untuk lebih meningkatkan program jaminan

pemeliharaan kesehatan bagi peserta dan agar dapat dikelola secara

professional, Pemerintah menerbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 23

Tahun 1984 tentang Pemeliharaan Kesehatan bagi Pegawai Negeri Sipil,

Penerima Pensiun (PNS, TNI, POLRI) beserta anggota keluarganyna.

Dengan Peraturan Pemerintah tersebut maka status badan penyelenggara

diubah menjadi Perusahaan Umum Husada Bhakti.

Di tahun 1991, berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun

1991, peserta program jaminan pemeliharaan kesehatan yang dikelola

Perum Husada Bhakti ditambah dengan Veteran dan Perintis

Page 66: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BADAN PENYELENGGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40242/1/MUTIARA... · Public relations atau humas berfungsi untuk menghubungkan

55

Kemerdekaan beserta keluarganya. Di samping itu, perusahaan diizinkan

memperluas jangkauan kepesertaannya ke badan usaha dan badan lainnya

sebagai peserta sukarela. Dan di tahun 1992, berdasarkan Peraturan

Pemerintah Nomor 6 Tahun 1992 status Perum diubah menjadi

Perusahaan Perseroan (PT Persero) dengan pertimbangan fleksibilitas

pengelolaan keuangan, kontribusi kepada Pemerintah dapat dinegosiasi

untuk kepentingan pelayanan kepada peserta dan manajemen lebih

mandiri.

Lalu pada tahun 2005 PT. ASKES (Persero) diberi tugas oleh

Pemerintah melalui Departemen Kesehatan RI, sesuai Keputusan Menteri

Kesehatan RI Nomor 1241/MENKES/SK/XI/2004 dan Nomor

56/MENKES/SK/I/2005, sebagai Penyelenggara Program Jaminan

Kesehatan Masyarakat Miskin (PJKMM/ASKESKIN). Prinsip

penyelenggaraan tersebut mengacu pada hal-hal berikut:

- Diselenggarakan secara serentak di seluruh Indonesia dengan asas

gotong royong sehingga terjadi subsidi silang.

- Mengacu pada prinsip asuransi kesehatan sosial.

- Pelayanan kesehatan dengan prinsip managed care yang dilaksanakan

secara terstruktur dan berjenjang.

- Program diselenggarakan dengan prinsip nirlaba.

- Menjamin adanya protabilitas dan ekuitas dalam pelayanan kepada

peserta.

Page 67: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BADAN PENYELENGGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40242/1/MUTIARA... · Public relations atau humas berfungsi untuk menghubungkan

56

- Adanya akuntabilitas dan transparansi yang terjamin dengan

mengutamakan prinsip kehati-hatian, efisiensi dan efektifitas.

Dan pada akhirnya, mulai tanggal 1 Januari 2004, PT Askes

Indonesia (Persero) berubah nama menjadi Badan Penyelenggara Jaminan

Sosial kesehatan (BPJS Kesehatan), sesuai dengan Undang-undang Nomor

24 Tahun 2011 tentang BPJS. Pesertanya pun mencakup seluruh penduduk

yang berwarga negara Indonesia.

C. Visi dan Misi BPJS Kesehatan

1. Visi BPJS Kesehatan

Terwujudnya jaminan kesehatan (JKN-KIS) yang berkualitas dan

berkesinambungan bagi seluruh penduduk Indonesia pada tahun 2019

berlandasakan gotong royong yang berkeadilan melalui BPJS Kesehatan

yang handal, unggul, dan terpercaya.

2. Misi BPJS Kesehatan

a. Meningkatkan kualitas layanan yang berkeadilan kepada peserta,

pemberi pelayanan kesehatan dan pemangku kepentingan lainnya

melalui sistem kerja yang efektif dan efisien.

b. Memperluas kepesertaan JKN-KIS mencakup seluruh penduduk

Indonesia paling lambat 1 Januari 2019 melalui peningkatan kemitraan

dengan seluruh pemangku kepentingan dan mendorong pertisipasi

masyarakat, serta meningkatkan kepatuhan kepesertaan.

Page 68: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BADAN PENYELENGGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40242/1/MUTIARA... · Public relations atau humas berfungsi untuk menghubungkan

57

c. Menjaga kesinambungan program JKN-KIS dengan mengoptimalkan

kolektabilitas iuran, sistem pembayaran fasilitas kesehatan, dan

pengelolaan keuangan secara transparan dan akuntabel.

d. Memperkuat kebijakan dan implementasi program JKN-KIS melalui

peningkatan kerjasama antar lembaga, kemitraan, koordinasi, dan

komunikasi dengan seluruh pemangku kepentingan.

e. Memperkuat kapasitas dan tata kelola organisasi dengan didukung

SDM yang profesional, penelitian, perencanaan dan evaluasi, serta

infrasktruktur dan teknologi informasi yang handal.

D. Struktur Organisasi Humas BPJS Kesehatan Pusat

Page 69: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BADAN PENYELENGGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40242/1/MUTIARA... · Public relations atau humas berfungsi untuk menghubungkan

58

KEDEPUTIAN WILAYAH

Deputi DireksiWilayah

Analis SDM danUmum

Analis KomunikasiPublik dan Internal

Staf SDM Umumdan Internal

Staf Umum danPengadaan

Staf KomunikasiPublik

Staf Adm. danKesekretariatan

Asdep Bid. SDMUKOM

Page 70: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BADAN PENYELENGGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40242/1/MUTIARA... · Public relations atau humas berfungsi untuk menghubungkan

59

Pengelolaan Aktivitas Kehumasan

PengelolaanHubungan

Media

Konferensi Pers

Peliputan

Diskusi Media

Media Gathering

Special Event

Siaran PersLepas

Media Visit

Publikasi

ProdukKorporat

Media Info BPJS Kesehatan

Website

Event (Public Affair)

Iklan

Advertorial

Talkshow

Media Sosial

Kemitraan

Opinion Leader

OrganisasiKehumasan

Sponsorship

Monitoring Media

PemantauanBerita

Pendokumentasian

Analisa

Pelaporan

KrisisKomunikasi

PengelolaanIsu Negatif

PenangananHatespeech

PenangananDemo (Unjuk

Rasa)

KeterbukaanInformasi

Publik

SebagaiPejabat

PengelolaInformasi

danDokumentasi

PR & PUBLICITY

E. Struktur Organisasi BPJS Kesehatan Pusat

Page 71: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BADAN PENYELENGGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40242/1/MUTIARA... · Public relations atau humas berfungsi untuk menghubungkan

60

F. Makna Logo BPJS Kesehatan

Logo BPJS Kesehatan terdiri dari 4 (empat) elemen, yaitu:

1. Pemerintah.

2. Fasilitas Kesehatan.

3. Peserta JKN-KIS.

4. Instansi atau Penyelenggara BPJS Kesehatan.

Keempat elemen tersebut divisualisasikan sebagai empat orang yang

saling berpelukan, merangkul, mengitari 4 panah berputar (white cross) yang

membentuk siklus Escher1. Hal tersebut berarti BPJS Kesehatan terus menerus

dan tidak pernah berhenti dalam melayani, melindungi, dan memberikan

jaminan kesehatan yang berkualitas sehingga BPJS Kesehatan menjadi badan

penyelenggara yang handal, unggul, dan terpercaya.

G. Sarana dan Prasarana BPJS Kesehatan Pusat

Sarana dan prasarana yang di miliki BPJS Kesehatan adalah:

1. Media Center BPJS Kesehataan Kantor Pusat

2. Website BPJS Kesehatan (www.bpjs-kesehatan.go.id)

3. Media sosial BPJS Kesehatan, meliputi:

1 Escher adalah sebuah seni visual yang ketika diputar ke kanan, kiri, dibolak-balik tetap

tidak mengubah bentuknya. Simbolisasi dari kontinyuitas yang mempunyai makna tidak berhenti

atau terus menerus.

Page 72: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BADAN PENYELENGGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40242/1/MUTIARA... · Public relations atau humas berfungsi untuk menghubungkan

61

a. Twitter : @BPJSKesehatanRI

b. Facebook : BPJS Kesehatan RI

c. Instagram : @bpjskesehatan_ri

d. YouTube : BPJS Kesehatan RI

e. Slideshare : BPJS Kesehatan RI

f. Soundcloud : BPJS Kesehatan RI

g. Forum Kompasiana BPJS Kesehatan

h. Forum KasKus bpjskesehatan

4. Hotline / Care Center

1 500 400 (24 Jam)

H. Penghargaan yang Diraih BPJS Kesehatan Pusat

Tahun 2014

1. Gold Champion WOW Brand 2014 Kategori Health Insurance

Tahun 2015

1. Gold Champion WOW Brand 2015 Kategori Health Insurance

2. Indonesia‟s Most Favorite Women Brand 2015 for The Health Insurance

Category

Tahun 2016

1. Indonesia Insurance Award V – 16 Juni 2016 (Economic Review dan

Perbanas Institute)

1) The Best Insurance – Government Company 2016 (kategori For Health

Insurance)

Page 73: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BADAN PENYELENGGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40242/1/MUTIARA... · Public relations atau humas berfungsi untuk menghubungkan

62

2) The Best Insurance Company 2016 (Top 10 for CSR)

3) The Best Insurance Company 2016 (Top 10 for Risk Management)

4) Best Insurance Company 2016 (Top 10 for IT)

2. ANRI Award – 17 Agustus 2016 (ANRI)

Penghargaan Unit Kearsipan Terbaik

3. Indonesia Insurance Costumer Choice Award – 29 September 2019

(Warta Ekonomi)

Best Financial Performance, Special Mention for the Highest Next

Premium Growth Social Insurance Company Category

4. Digital Information Top IT and Telco – 23 November 2016 (Telco)

Top IT Implementation in Insurance Sector

5. Top Insurance – 29 November 2016 (Business News Indonesia)

Top Health Insurance

6. Good Corporate Governance Award II – 7 Desember 2016 (Economic

Review)

GCG Terbaik 25 Besar Perusahaan Asuransi (Pemerintah) di Indonesia,

Sektor Keuangan Asuransi

7. ASEAN Risk Award – 8 Desember 2016 (Enterprise Risk

Management/ERMA)

ASEAN Risk Award 2016 Kategori Public Risk

Page 74: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BADAN PENYELENGGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40242/1/MUTIARA... · Public relations atau humas berfungsi untuk menghubungkan

63

BAB IV

TEMUAN DATA DAN ANALISIS HASIL PENELITIAN

A. Strategi Public Relations Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)

Kesehatan dalam Membangun Citra Perusahaan

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan atau yang bisaa

disebut dengan BPJS Kesehatan adalah sebuah badan hukum milik pemerintah

yang memberikan pelayanan publik berbentuk fasilitas kesehatan untuk

seluruh masyarakat di Indonesia. BPJS Kesehatan ini memulai kegiatannya di

tahun 2014 yang sebelumnya bernama ASKES (Asuransi Kesehatan).

Perubahan nama tersebut ternyata berpengaruh juga pada perubahan struktur,

visi dan misi, program kerja, strategi, dan lain sebagainya. Akibatnya timbul

kesalahpahaman dari masyarakat serta pihak-pihak tertentu tentang tata cara

dan pengelolaan jaminan kesehatan tersebut. Ini yang harus diperhatikan oleh

pihak BPJS Kesehatan agar tercipta kesatuan pemahaman antara badan ini

dengan masyarakat dan juga pihak-pihak terkait yang akan menjalin

kerjasama. Maka dari itu, perlu diadakan sosialisasi dari pihak BPJS

Kesehatan kepada masyarakat dan pihak yang akan bekerjasama agar citra

positif yang sudah dimiliki sejak dahulu oleh ASKES tidak menurun dan tetap

terjaga walaupun telah berganti nama.

Upaya dalam membangun citra positif terhadap masyarakat yang

sebenarnya telah mengetahui tentang jaminan kesehatan ini dengan nama yang

sebelumnya bukanlah hal yang mudah, apalagi lembaga ini harus menjangkau

Page 75: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BADAN PENYELENGGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40242/1/MUTIARA... · Public relations atau humas berfungsi untuk menghubungkan

64

berbagai lapisan masyarakat Indonesia baik yang berada di kota maupun yang

berada di desa. Untuk mengatasi hal tersebut, tim humas BPJS Kesehatan

mempersiapkan berbagai strategi agar sosialisasi dalam pengenalan program

baru milik pemerintah ini dapat menjangkau atau tersampaikan kepada

masyarakat luas serta agar program ini dapat berjalan secara

berkesinambungan dengan masyarakat yang akan menjadi peserta dari BPJS

Kesehatan.

Berdasarkan data yang didapatkan oleh peneliti, maka strategi public

relations yang dilakukan oleh Badan Penyelenggara Jaminan (BPJS)

Kesehatan dalam membangun citra diantaranya:

a. Pemberian Informasi Langsung (Below The Line)

Strategi ini dilakukan bertujuan untuk menigkatkan awareness

peserta BPJS Kesehatan dengan produk atau program milik badan

tersebut. Cara seperti ini biasanya tidak disampaikan ataupun disiarkan di

media massa dan media online, tetapi dengan berkomunikasi secara

langsung dan bertemu bertatap muka antara peserta atau stakeholder

dengan pihak BPJS Kesehatan. Keuntungan bagi humas BPJS Kesehatan

dalam menggunakan strategi ini yaitu informasi yang akan disampaikan

kepada perserta dan stakeholdernya dikemas secara utuh yang kemudian

diberikan langsung kepada peserta dan stakeholder BPJS Kesehatan.

Terdapat beberapa jenis pemberian informasi langsung yang

digunakan BPJS Kesehatan untuk menjalankan strateginya, yakni sebagai

berikut:

Page 76: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BADAN PENYELENGGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40242/1/MUTIARA... · Public relations atau humas berfungsi untuk menghubungkan

65

1. Forum Kemitraan

Forum kemitraan adalah pertemuan berkala yang difasilitasi

oleh sebuah lembaga atau instansi kepada pihak eksternalnya. Seperti

BPJS Kesehatan yang mengadakan forum kemitraan menjadi sebuah

kegiatan pertemuan yang bertujuan untuk meningkatkan efektivitas

pengelolaan fasilitas kesehatan dan pelayanan jaminan kesehatan bagi

masyarakat dan agar tercapai hubungan kemitraan antara BPJS

Kesehatan dengan pemerintah daerah selaku pihak eksternalnya terkait

dengan pembuatan kebijakan dari instansi perwakilan peserta di

tingkat daerah. Kegiatan ini juga diadakan demi tercapainya sebuah

keseragaaman pemahaman terkait program-program yang sedang

maupun yang akan dilaksanakan oleh BPJS Kesehatan, serta

terwujudnya hubungan kerjasama yang saling menunjang dengan

pihak atau instansi terkait dalam hal meningkatkan mutu pelayanan.

Biasanya forum ini diadakan oleh setiap kantor cabang yang ada di

daerah dengan para pemangku kepentingan daerah seperti Gubernur di

tingkat provinsi dan Bupati atau Walikota di tingkat kabupaten atau

kota setempat. Forum ini dilakukan agar BPJS Kesehatan memberikan

pelayanan dengan maksimal dan untuk menyatukan persepsi serta

penegasan kerjasama dengan pihak terkait dalam hal pelayanan

kesehatan atau dengan kata lain, agar tidak terdapat kendala di setiap

rumah sakit atau tempat-tempat yang tergolong dalam Tingkatan

Fasilitas Kesehatan BPJS Kesehatan sehingga pelayanan yang

Page 77: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BADAN PENYELENGGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40242/1/MUTIARA... · Public relations atau humas berfungsi untuk menghubungkan

66

diberikan kepada masyarakat menjadi lebih optimal. Selain untuk

mengkomunikasikan kendala-kendala yang ditemui saat program JKN-

KIS, forum kemitraan juga menjadi sebuah sarana untuk

mengkondisikan jalannya perluasan cakupan kepesertaan, penegakkan

regulasi, memberi masukan dan melakukan evaluasi terhadap program,

pelayanan, fasilitas, kepesertaan, kinerja dan hal lain yang masih

memiliki kekurangan agar segera di perbaiki untuk meningkatkan

profesionalitas dan kualitas layanan JKN-KIS di berbagai wilayah.

Maka, yang diharapkan dari pertemuan atau forum kemitraan

ini adalah dapat memberikan feedback atau timbal balik atas pelayanan

yang diberikan oleh BPJS Kesehatan, serta pemberian saran dalam

upaya mencapai sasaran yang telah ditargetkan oleh tingkat provinsi.

2. Forum Kemitraan Rumah Sakit

Pada tahun 2016 BPJS Kesehatan menggelar forum kemitraan

Rumah Sakit yang terbentuk dalam acara Pertemuan Nasional

Manajemen Rumah Sakit di Jakarta. Acara ini digelar dalam rangka

meningkatkan hubungan kemitraan dan komunikasi antara BPJS

Kesehatan dengan stakeholder penyedia fasilitas kesehatan yaitu pihak

dari rumah sakit, asosiasi fasilitas kesehatan, dan regulator yang ikut

menyukseskan program Jaminan Kesehatan Nasional - Kartu Indonesia

Sehat (JKN-KIS). Acara tersebut dihadiri pula oleh para manajemen

rumah sakit pemerintah dan swasta, asosiasi profesional seperti Ikatan

Dokter Indonesia (IDI) dan Perhimpunan Rumah Sakit Indonesia

Page 78: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BADAN PENYELENGGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40242/1/MUTIARA... · Public relations atau humas berfungsi untuk menghubungkan

67

(PERSI), serta Kementerian Kesehatan RI. Acara ini tidak hanya

mengadakan pertemuan dengan pihak-pihak terkait saja, tetapi juga

melakukan pembahasan melalui rapat dan diskusi serta pemberian

apresiasi kepada rumah sakit yang telah lulus tahap verifikasi klaim.

Forum kemitraan rumah sakit ini tidak jauh berbeda dengan

konsep forum kemitraan, hanya saja forum kemitraan rumah sakit

memang lebih terfokus pada fasilitas kesehatan. Dan kegiatan ini

diharapkan mampu mengoptimalkan hubungan kemitraan dan

kepercayaan dengan pihak rumah sakit dan stakeholder terkait, agar

sebagai stakeholder ikut berkontribusi untuk meningkatkan kerjasama

fasilitas kesehatan dalam memberikan kualitas layanan terbaik kepada

peserta BPJS Kesehatan selama pelaksanaan JKN-KIS. Selain

itu, stakeholder terkait juga diharapkan dapat menjadi sarana diskusi,

berbagi pengalaman, dan mencari solusi atas permasalahan-

permasalahan yang terjadi selama pelaksanaan JKN-KIS, serta

mendapatkan masukan-masukan positif tentang pelaksanaan JKN-KIS

yang nantinya dapat menjadi rekomendasi untuk diusulkan kepada

regulator.

3. Focus Group Discussion (FGD) bersama pemangku kepentingan.

Focus Group Discussion atau yang disingkat dengan FGD

adalah diskusi kelompok secara terarah. FGD merupakan proses

pengumpulan informasi masalah tertentu yang sangat spesifik melalui

diskusi kelompok. BPJS Kesehatan juga mengikuti FGD bersama

Page 79: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BADAN PENYELENGGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40242/1/MUTIARA... · Public relations atau humas berfungsi untuk menghubungkan

68

dengan stakeholder-stakeholdernya, salah satunya seperti mengadakan

FGD dengan Badan Kebijakan Fiskal yang membahas tentang aset

jaminan sosial kesehatan. Dalam FGD tersebut, BPJS Kesehatan

menyampaikan bahwa aset Dana Jaminan Sosial (DJS) Kesehatan

ditempatkan pada instrument deposito karena memerlukan likuiditas

yang sangat tinggi, sedangkan aset BPJS Kesehatan ditempatkan pada

berbagai instrumen, antara lain deposito, obligasi, korporasi, dan reksa

dana. Sebagai masukan atas pengelolaan aset Jaminan Kesehatan yang

dilakukan oleh BPJS Kesehatan. Kemudian hasil yang didapat dari

FGD ini menjadi salah satu referensi dalam penyempurnaan kebijakan

publik terkait dengan Jaminan Kesehatan Nasional.1

4. Seminar/Workshop/Training to Trainer (ToT) dengan Tokoh

Masyarakat dan Agama.

BPJS Kesehatan secara rutin menyelenggarakan kegiatan yang

berisikan informasi tentang kepesertaan, prosedur pendaftaran dan

manfaat jaminan kesehatan. Untuk menyampaikan itu semua, BPJS

Kesehatan perlu melakukan sosialisasi kepada kalangan tokoh

masyarakat dan tokoh agama. Hal ini dilakukan karena dinilai mereka

memiliki status sosial yang sangat strategis di mata masyarakat.

Tokoh-tokoh masyarakat dan agama diminta untuk dapat memahami

tentang layanan Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat

1

PKSK, “Focus Group Discussion: Pengelolaan Aset Jaminan Sosial Kesehatan”, diakses

dari http://www.fiskal.kemenkeu.go.id/dw-konten-view.asp?id=20160831101850845388406, pada

tanggal 24 Juli 2017 pukul 17.9 WIB

Page 80: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BADAN PENYELENGGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40242/1/MUTIARA... · Public relations atau humas berfungsi untuk menghubungkan

69

(JKN-KIS) serta membantu menerangkan atau memberi pemahaman

secara langsung kepada masyarakatnya yang sudah menjadi peserta

maupun calon peserta BPJS Kesehatan akan manfaat menjadi peserta

JKN.

Inti dari kegiatan ini adalah agar masyarakat mampu

mengetahui informasi mengenai BPJS kesehatan dari orang-orang

terdekatnya dan mengikuti perkembangan informasi terkini tentang

JKN-KIS dan BPJS Kesehatan, setelah itu turut menyebarkan info

tersebut ke lingkungan sekitarnya. Dan melalui cara ini diharapkan,

masyarakat akan segera mendaftarkan diri atau keluarganya untuk

menjadi peserta JKN- KIS setelah memahami betul tentang layanan

BPJS Kesehatan.

5. Kunjungan Kerja DPRD

Kegiatan ini dilakukan oleh anggota DPRD untuk melakukan

kunjungan ke sejumlah rumah sakit yang terintegrasi dengan program

BPJS Kesehatan yang ada di daerahnya. Dalam kunjungannya anggota

DPRD biasanya didampingi oleh Direktur Rumah Sakit yang

bersangkutan, Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Dinas Sosial, dan

Kepala BPJS Kesehatan pada cabang masing-masing daerah.

Kunjungan kerja ini bertujuan untuk berbagi informasi tentang

pelayanan terpadu yang berkaitan dengan pasien yang menggunakan

BPJS Kesehatan. Selain itu, juga untuk berbagai pengetahuan terkait

pelayanan terhadap pasien terutama pada masalah obat-obatan,

Page 81: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BADAN PENYELENGGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40242/1/MUTIARA... · Public relations atau humas berfungsi untuk menghubungkan

70

jaminan kecelakaan, dan lain sebagainya. Maksud dari kunjungan ini

agar mendukung pelaayanan fasilitas kesehatan di tiap daerah dapat

terlaksana dengan baik.

Kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk respon pemerintah

daerah dalam memberikan perhatian terhadap kebutuhan

masyarakatnya yang menjadi peserta BPJS Kesehatan, serta

melakukan koordinasi mengenai pelayanan fasilitas kesehatan kepada

pihak-pihak terkait yang bertanggungjawab menjalankan program

JKN-KIS, agar hal-hal yang menjadi keluhan masyarakat dapat

terselesaikan dengan baik dan pelayanan yang diberikan terhadap

masyarakat juga dapat teratasi dengan baik.

6. Sosalisasi Langsung Kepeserta

BPJS Kesehatan melakukan sosialisasi langsung kepada para

peserta dan calon pesertanya mengenai Jaminan Kesehatan Nasional-

Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS). Hal ini dilakukan agar peserta BPJS

Kesehatan yang ingin menggunakan haknya dapat mengikuti prosedur

yang berlaku. Kegiatan sosialisasi ini akan terus digencarkan BPJS

Kesehatan selain merupakan kewajiban, kegiatan ini juga diharapkan

akan meningkatkan pengetahuan peserta dan mendorong peserta untuk

terus menjaga kesehatannya.

Tujuan utama kegiatan ini adalah melakukan sosialisasi

terhadap program JKN yang diselenggarakan BPJS Kesehatan sejak

tanggal 1 Januari 2014, tentang apa saja yang menjadi kebijakan BPJS

Page 82: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BADAN PENYELENGGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40242/1/MUTIARA... · Public relations atau humas berfungsi untuk menghubungkan

71

Kesehatan terbaru, pemanfaatan serta optimalisasi serta mekanisme

pelayanan kesehatan baik di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama

(FKTPP) seperti Puskesmas, Klinik, serta dokter praktek perorangan

yang menyediakan layanan kesehatan bagi masyarakat. Dan juga di

Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL) seperti dokter

spesialis atau rumah sakit.

Selain itu, kegiatan ini juga dilakukan dalam rangka

memperluas cakupan kepesertaan diberbagai wilayah, agar BPJS

Kesehatan mencapai target keinginannya pada tahun 2019 yaitu

pencapaian 250 juta peserta JKN-KIS.

7. Pemasangan Banner dan Poster

Pemasangan Banner dan Poster ini dilakukan BPJS Kesehatan

sebagai media penguatan sosialisasi dan juga media promosi agar

menambah jumlah peserta JKN.

Pemasangan banner dan poster di beberapa tempat yang

strategis dinilai efektif dalam mengiklankan atau mempromosikan

sesuatu hal yang baru atau sesuatu yang akan segera dilakukan. Dari

kegiatan ini diharapkan masyarakat yang melihat banner dan poster

yang dipasang oleh pihak BPJS Kesehatan dapat mengedukasi,

menarik perhatian serta mengajak masyarakat untuk menjadi bagian

dari peserta JKN-KIS.

8. Penyebaran Leaflet Saat Pameran

Page 83: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BADAN PENYELENGGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40242/1/MUTIARA... · Public relations atau humas berfungsi untuk menghubungkan

72

Tujuannya sama dengan pemasangan banner dan poster hanya

saja leaflet bentuknya lebih kecil dengan gambar dan tulisan yang

terdapat di selembar kertas yang tebal dan kaku, pada umumnya

berisikan informasi tentang hal apapun termasuk tentang hal penting

sekalipun. Ini juga menjadi strategi yang efektif bagi BPJS Kesehatan

dalam mensosialisasikan program-programnya kepada masyarakat

luas, seperti menjelaskan tentang BPJS Kesehatan itu sendiri, apa saja

pelayanan yang didapatkan, alur pendaftaran menjadi peserta via

Kantor BPJS Kesehatan maupun website, persyaratan mendaftar, dan

lain sebagainya. Hal tersebut juga dinilai lebih efisien untuk dijadikan

media sosialisasi, karena secarik kertas ini dapat menarik perhatian

oranglain untuk membacanya dengan waktu yang singkat dan juga

mudah untuk dipahami.

9. Media Sosial (Facebook, Twitter, Instagram, Forum KasKus,

Kompasiana)

Media sosial adalah media online yang paling berpengaruh atau

faktor yang paling berperan bagi humas BPJS Kesehatan untuk

menjalankan strateginya dalam mensosialisasikan program JKN-KIS,

kegiatan apa saja yang sedang dan telah dilakukan oleh BPJS

Kesehatan, untuk memantau berita atau kritikan yang baik dan yang

buruk, dan sebagainya.

“Paling cepat, sebenarnya mereka itu terintegrasi seperti

kompas yang memberitakan sesuatu di pagi ini dalam hitungan

Page 84: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BADAN PENYELENGGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40242/1/MUTIARA... · Public relations atau humas berfungsi untuk menghubungkan

73

second (detik) itu bisa menjadi viral. jadi sebenarnya ini suatu

konsep komunikasi kekinian yang yang harus kami respon

dengan kekinian juga.”

Penyebaran melalui media sosial memang dinilai efektif bagi humas

BPJS Kesehatan, mereka pun memiliki beberapa produk media untuk

membangun media komunikasi secara dua arah dengan masyarakat.

“Kalo dari masyarakat feedback dari berbagai sumber atau

kanal (media, surat). Kita juga aktif membuat produk – produk

untuk sharing informasi, mbak bisa lihat di Instagram, Twitter,

Facebook, dll.”2

Kehadiran situs jejaring sosial (sosial networking site) atau

sering disebut dengan media sosial (social media) seperti Facebook,

Twitter, Skype dan sebagainya merupakan media yang digunakan

untuk mempublikasikan konten seperti profil, aktivitas atau bahkan

pendapat pengguna juga sebagai media yang memberikan ruang bagi

komunikasi dan interaksi dalam jejaring sosial di ruang siber.

Akun media sosial milik BPJS Kesehatan seperti Facebook,

Twitter dan Instagram memang terbilang aktif. Akun Facebook dan

Twitter sudah aktif sejak tahun 2014 dimana saat itu BPJS Kesehatan

baru mulai beroperasi. Sedangkan akun Instagram baru aktif di tahun

2016, karena memang ditahun 2016 peningkatan pengguna Instagram

sangat berkembang pesat. Oleh karena itu, BPJS Kesehatan mengikuti

2 Wawancara dengan Asisten Sekretaris Utama Bidang Komunikasi Publik dan Humas.

Page 85: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BADAN PENYELENGGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40242/1/MUTIARA... · Public relations atau humas berfungsi untuk menghubungkan

74

perkembangan media sosial yang sedang naik daun tersebut agar

informasi yang disajikan tersampaikan dalam cakupan yang luas dan

berbagai macam kalangan.

“Ini suatu konsep komunikasi kekinian yang yang harus kami

respon dengan kekinian juga.”

Isi konten media sosial milik BPJS Kesehatan juga terlihat

fresh, karena posting-an yang dipublikasikan berupa gambar yang

didesain menarik dengan berbagai warna, tulisan dan gambar-gambar

pendukung seperti stiker-stiker lucu yang eye catching. Desain tersebut

juga ada yang disatukan dengan sebuah foto kegiatan serta

menyisipkan keterangan atau penjelasan postingannya pada kolom

caption atau status sebagai bentuk informasi kegiatan atau edukasi.

Tidak hanya konten-kontennya saja yang selalu up to date

tetapi admin akunnya pun turut aktif membalas komentar-komentar

yang masuk. Setiap hari mereka membalas pesan dari pengikutnya

yang disebut dengan followers baik itu sebuah tanggapan, keluhan,

kritik dan saran, serta pertanyaan-pertanyaan dari sebuah pernyataan

atau keingintahuan followers akan informasi apapun yang berkaitan

dengan BPJS Kesehatan. Admin menjawab berbagai jenis komentar di

sosial media juga dengan baik, sopan dan mengedukasi. Hal ini

menimbulkan kesan bahwa pihak BPJS Kesehatan pada tahun 2015

sampai tahun 2016 telah memiliki hubungan yang baik dengan para

pesertanya di seluruh wilayah Indonesia.

Page 86: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BADAN PENYELENGGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40242/1/MUTIARA... · Public relations atau humas berfungsi untuk menghubungkan

75

Untuk meningkatkan kepuasan masyarakat, pada tahun 2015

BPJS Kesehatan juga berkoordinasi dengan Unit Kerja Presiden

Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4) gna

mengembangkan aplikasi Layanan Aspirasi dan Pegaduan Online

Rakyat (LAPOR!) yang diharapkan BPJS Kesehatan dapat memenuhi

komitmen penanganan keluhan.

10. Jejaring Sosial (Grup Whatsapp, Telegram, BBM, dll)

Memiliki tujuan yang sama dengan Media Sosial, tetapi

bedanya jejaring sosial ini lebih bersifat internal dan lingkupnya kecil.

Evaluasi

Pemberian informasi secara langsung atau yang disebut dengan

Below The Line merupakan salah satu strategi yang di lakukan oleh pihak

BPJS Kesehatan dalam merangkul stakeholder dan masyarakatnya agar

aware terhadap programnya. Teknik ini digunakan agar mendorong

perluasan kepesertaan peserta JKN-KIS dan juga sebagai penguat

kepercayaan para stakeholder terhadap instansi pemerintah ini. Cara ini

memang dilaksanakan secara langsung bertatap muka dengan target jadi

tidak melalui media massa apapun pihak BPJS Kesehatan terjun langsung

kemasyarakat dalam menyebarkan informasi dan mengedukasi

stakeholder, peserta maupun calon peserta Jaminan Kesehatan Nasional.

Hasilnya pun terbukti bahwa dengaan adanya kegiatan ini masyarakat

menjadi lebih paham tentang layanan BPJS Kesehatan dan jumlah

kepesertaannya pun juga bertambah dari tahun ketahun. Kegiatan ini akan

Page 87: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BADAN PENYELENGGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40242/1/MUTIARA... · Public relations atau humas berfungsi untuk menghubungkan

76

terus berlangsung sampai BPJS Kesehatan mencapai target yang telah

dicanangkan dalam waktu dekat.

b. Pemberian Informasi Tidak Langsung (Above The Line).

1. Iklan BPJS Kesehatan melalui televisi dan radio nasional atau lokal.

Televisi menjadi sumber informasi paling utama tentang BPJS

Kesehatan. Sebagian besar masyarakat ternyata mengetahui

keberadaan, program dan fungsi dari BPJS Kesehatan melalui televisi.

Direktur komersial 1 PT Sucofindo, M Heru Riza Chakim mengatakan

bahwa berdasarkan survei terhadap 10.202 reponden terkait kesadaran

masyarakat mengenai BPJS Kesehatan dari 12 divisi regional di

seluruh Indonesia. Sebanyak 95 persen di antaranya bahkan mengaku

telah mengenal BPJS Kesehatan dengan baik. Survei ini dilakukan

untuk mengevaluasi awareness atau keingintahuan dan efektivitas

iklan serta sosialisasi BPJS Kesehatan. Efektifitas televisi dan radio

untuk meningkatkan ketertarikan masyarakat menjadi peserta BPJS

Kesehatan sangat tinggi, karena pesan yang disampaikan mudah

dicerna oleh masyarakat.3

2. Media Luar Ruang : Billboard

Billboard adalah bentuk promosi iklan luar ruang dengan

ukuran besar atau disebut juga dengan poster berukuran lebih besar

dari biasanya yang diletakkan tinggi di tempat tertentu yang ramai

dilalui oleh orang. BPJS Kesehatan menggunakan strategi ini untuk

3 www.bpjs-kesehatan.go.id.

Page 88: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BADAN PENYELENGGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40242/1/MUTIARA... · Public relations atau humas berfungsi untuk menghubungkan

77

melakukan sosialisasi di karenakan dengan bentuknya yang besar dan

tinggi akan membuat orang mudah mengenali dan melihat langsung

informasi yang akan disampaikan. Hal ini secara tidak langsung mudah

diingat oleh orang yang melihatnya dan juga sebagai penguat suatu

brand. Karena ukurannya yang besar pula membuat orang yang

melewatinya mau tidak mau pasti melihatnya. Billboard memang

sebagai media informasi yang ditujukan pihak BPJS Kesehatan untuk

peserta maupun calon pesertanya sebagai bentuk sosialisasi.

3. Talkshow atau dialog interaktif di televisi dan radio nasional atau

lokal.

Talkshow atau dialog interaktif adalah sebuah program televisi

atau radio dimana seseorang ataupun grup berkumpul bersama untuk

mendiskusikan berbagai topik dengan suasana santai tapi serius, yang

dipandu oleh seorang moderator. Tamu dalam talkshow atau dialog

interaktif biasanya orang yang telah mempelajari atau memiliki

pengalaman luas terkait dengan isu yang sedang diperbincangkan.

Strategi dengan menggunakan cara ini juga berperan bagi BPJS

Kesehatan untuk mensosialisasikan program jaminan kesehatan milik

pemerintah ini dalam meluruskan isu-isu yang beredar, media persuasi,

mengedukasi masyarakat mengenai hal apapun yang berkaitan dengan

BPJS Kesehatan, dan lain sebagainya.

4. Rubrik dan iklan surat kabar, majalah, dan media online.

Page 89: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BADAN PENYELENGGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40242/1/MUTIARA... · Public relations atau humas berfungsi untuk menghubungkan

78

Rubrik adalah ruang yang terdapat dalam surat kabar yang

memuat isi dan berita, dapat dimuat dengan periode yang tetap dengan

menentukan waktu tertentu. Rubrik bisa juga di artikan dengan sebuah

halaman yang memiliki kepala halaman (kop) yang terdapat di dalam

media cetak baik, koran, majalah, tabloid, bulletin dan lainnya.

Didalamnya terdapat berbagai informasi baik berita, opini, maupun

iklan yang sesuai dengan sasaran pembacanya. Untuk pembahasan

yang lebih mendalam dan detail dengan menambahkan hasil

wawancara, BPJS Kesehatan menggunakan rubrik di surat kabar,

majalah dan media online untuk menampilkan berita mengenai

lembaganya tersebut, serta pemasangan iklan di kolom rubrik tersebut

sebagai bentuk penyampaian informasi atau sosialisasi.

5. Konferensi pers atau diskusi media.

Konferensi pers atau yang sering disebut juga dengan jumpa

pers adalah informasi yang diberikan secara bersamaan oleh seorang

pejabat pemerintah atau swasta kepada sekelompok wartawan, bahkan

bisa ratusan wartawan sekaligus. Syarat utama dari sebuah pelaksanaan

konferensi pers yaitu berita yang disampaikan harus yang sangat

penting.

6. Wawancara dengan wartawan.

Wawancara ini bersifat pribadi dan lebih individu. Karena

public relation (humas) atau top manajemen yang diwawancarai hanya

berhadapan dengan wartawan atau reporter yang bersangkutan.

Page 90: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BADAN PENYELENGGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40242/1/MUTIARA... · Public relations atau humas berfungsi untuk menghubungkan

79

Wawancara bisaanya dilakukan wartawan melalui perjanjian atau

konfirmasi dengan narasumbernya. Wawancara pun berisikan tentang

pendapat, komentar, keterangan dan sebagainya tentag suatu masalah

yang tengah aktual dan faktual di masyarakat. Disiarkan atau tidaknya

hasil wawancara di media yang bersangkutan sepenuhnya menjadi

keputusan pewawancara atau redaktur.

Evaluasi

Pemberian informasi secara tidak langsung atau yang disebut

dengan Above The Line merupakan kegiatan promosi yang bergerak lebih

kepada publikasi media massa seperti televisi, radio dan media cetak.

BPJS Kesehatan menggunakan strategi ini untuk membentuk atau

membangun citra yang diinginkan melalui publikasi atau siaran secara

global dan menyeluruh kepada masyarakat Indonesia. Contohnya iklan

televisi dan radio yang menampilkan tentang BPJS Kesehatan dan JKN-

KIS dengan berbagai versi. Selain itu, strategi ini digunakan pihak BPJS

Kesehatan untuk menciptakan pemahaman kepada peserta dan calon

pesertanya agar mengetahui program yang telah dibuat BPJS Kesehatan

dan prosedur penggunaannya.

Metode ini sangat efektif bagi BPJS Kesehatan dalam menjangkau

kelompok yang lebih besar dan lebih luas serta sulit untuk didekati satu

persatu. Tetapi dengan adanya teknologi, metode above the line ini pasti

sangat berguna bagi BJPS Kesehatan, karena saat ini setiap orang di

Indonesia sebagian besar sudah mengenal teknologi dan sudah jauh lebih

Page 91: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BADAN PENYELENGGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40242/1/MUTIARA... · Public relations atau humas berfungsi untuk menghubungkan

80

modern dengan kemajuan teknologi tersebut. Maka, BPJS Kesehatan pun

menjadi lebih cepat menjangkau sasaran yang dituju, walaupun dalam

produksinya akan lebih memakan banyak biaya dan beresiko jika pesan

yang disampaikan belum bisa dimengerti serta dipahami atau oleh

pengguna teknologi tersebut.

Dari strategi-strategi yang terbentuk seperti yang telah dijelaskan

diatas, selanjutnya ditentukan sarana taktikal atau strategi public relations

melalui program dan fungsi-fungsi humas. Hal tersebut dilakukan dengan

merujuk kepada salah satu atau perpaduan strategi: program pendekatan

dengan cara membeli (purchasing), jalur membujuk (persuasive), jalur

penekanan atau kekuasaan (pressure/power), hingga taktik merangkul

(patronage). Dan humas BPJS Kesehatan menjalankan strateginya tersebut

dengan membentuk program kerja sebagai berikut:

a. Publikasi Eksternal

Publikasi yang menginformasikan sebuah agenda acara (promosi),

bisa melalui media sosial, media partner dan penyebaran brosur. Strategi

ini dilakukan untuk mempublikasikan secara luas hal-hal yang berkaitan

dengan BPJS Kesehatan, baik melalui media elektronik maupun media

sosial.

- Advertorial

- Iklan

- Talkshow

- Media Info BPJS Kesehatan

Page 92: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BADAN PENYELENGGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40242/1/MUTIARA... · Public relations atau humas berfungsi untuk menghubungkan

81

- Website BPJS Kesehatan

- Media Sosial (Facebook, Twitter, Instagram, Forum Kompasiana,

Forum KasKus, Youtube)

- Produk Korporat (Souvenir, Plakat, Kalender, Agenda, dll)

b. Hubungan Media

Hubungan media adalah sebuah alat untuk menjadi pendukung atau

media kerjasama dalam proses publikasi berbagai kegiatan program kerja

dan juga untuk kelancaran aktivitas komunikasi humas dengan publik.

Peran hubungan media dalam kehumasan dapat menjadi jalan (channel)

penyampaian pesan maka usaha peningkatan pengenalan (awareness) dan

informasi atau pemberitaan dari pihak publikasi humas adalah prioritas

utama. Hal ini dikarenakan salah satu fungsi media merupakan sebuah

kekuatan pembentuk opini yang sangat efektif melalui media massa.

Berikut ini adalah jenis-jenis hubungan media yang di bentuk oleh humas

BPJS Kesehatan:

- Konferensi Pers

- Peliputan

- Diskusi Media

- Media Gathering

- Siaran Pers lepas

- Media Visit

- Special Event (lomba jurnalistik, lomba foto, futsal, dll. Untuk

mengakrabkan diri dengan media)

Page 93: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BADAN PENYELENGGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40242/1/MUTIARA... · Public relations atau humas berfungsi untuk menghubungkan

82

c. Kegiatan Badan

- Pameran

- Event Khusus

- Organization Sosial Responsibility (OSR)

Dalam fungsi humas yang dinilai dapat memberikan pergerakan yang

kondusif, mengembangkan dan menjaga tanggung jawab serta partisipasi

antara humas dan masyarakat yang menjadi sasaran untuk mewujudkan tujuan

bersama, maka dibutuhkan aspek-aspek pendekatan atau strategi digunakan

untuk mencapai tujuan tersebut. Begitu pula dengan BPJS Kesehatan yang

menggunakan aspek pendekatan dan strategi dalam menjalankan fungsi dan

tugasnya sebagai humas. Berdasarkan data yang telah diperoleh oleh peneliti

dengan penjabaran strategi seperti di atas, BPJS Kesehatan menjalankan

strategi dalam membangun citra perusahaannya dengan menggunakan

pendekatan-pendekatan sebagai berikut:

a. Pendekatan Media Massa dan Media Online

Humas BPJS Kesehatan sangat mengedepankan pendekatan

dengan media massa dan media online, karena dua hal tersebut adalah

sumber utama dan tercepat yang menghubungan antara pihak lembaga

dengan masyarakat luas. Humas juga melakukan persuasi dan edukasi

kepada para peserta dan calon pesertanya dengan berbagai macam cara,

tetapi dalam humas sendiri lebih menekankan pendekatan pada media

cetak, media online, radio dan talkshow. Dan yang menjadi fokus

Page 94: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BADAN PENYELENGGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40242/1/MUTIARA... · Public relations atau humas berfungsi untuk menghubungkan

83

utamanya adalah mengenai media yang didalamnya terdapat pemberitaan

positif maupun pemberitaan negatif.

Pergantian PT. Askes menjadi BPJS Kesehatan memang banyak

menuai polemik di masyarakat terutama soal program kerja dan prosedur

penggunaan hak jaminan sosial tersebut. Banyak pemberitaan positif yang

diterima oleh pihak BPJS Kesehatan banyak pula pemberitaan negatif

yang menjadi tugas humas BPJS Kesehatan untuk meluruskannya dan

membangun citra positif yang dimiliki oleh lembaga yang mereka naungi.

Untuk mengantisipasi pemberitaan negatif muncul atau sebelum yang

sudah ada menjadi lebih besar, pihak humas memantau sumber

permasalahannya terlebih dahulu. Humas menggunakan pihak ketiga yaitu

media monitoring untuk memonitor semua pemberitaan di Indonesia

tentang BPJS Kesehatan skala nasional maupun lokal. Melalui sebuah

sistem rewarning alert pada aplikasi sebagai alatnya, humas BPJS

Kesehatan akan mendapat laporan hasil pemantauan media setiap hari

sebanyak tiga kali dalam sehari. Jadi sebelum pemberitaan negatif tersebar

di media cetak maupun elektronik, humas BPJS Kesehatan sudah

mendapatkan dan memantau lebih dulu dan harus ditangani segera. Seperti

halnya surat pembaca yang juga harus dengan segera direspon agar tidak

terjadi perluasan isu pemberitaan negatif terhadap lembaga.

Memang banyak hal yang harus diperbarui pada masa perpindahan

atau transisi dari PT. Askes ke BPJS Kesehatan di tahun 2014, termasuk

diantaranya mengenai media. Karena minimnya pengetahuan masyarakat

Page 95: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BADAN PENYELENGGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40242/1/MUTIARA... · Public relations atau humas berfungsi untuk menghubungkan

84

mengenai prosedur yang harus dijalankan, akhirnya terjadi

kesalahpahaman dalam hal pelayanan. Namun sejak tahun 2015 sampai

tahun 2016 pemberitaan tentang pelayanan yang negatif sudah mulai

berkurang, karena awareness yang sudah mulai meningkat di masyarakat

mengenai prosedur pelayanan jaminan kesehatan yang disosialisasikan

setiap tahun.

Dan jika ada kebijakan-kebijakan baru humas BPJS Kesehatan

akan mengundang wartawan untuk melakukan diskusi media. Diskusi

media ini untuk membentuk pemahaman. Dari kegiatan ini, humas BPJS

Kesehatan berharap wartawan dapat meluruskan dan menginformasikan

hal-hal yang masih tabu di masyarakat dalam membentuk opini mereka

sendiri tentang kebijakan BPJS Kesehatan.

Mengenai pemberitaan negatif melalui media, humas BPJS

Kesehatan melihat skala pemberitaan, sebesar apa dampak pemberitaan

tersebut dan sebesar apa media yang memberitakan. Jika pemberitaan

terdapat pada media yang besar atau terkenal, humas akan menindaklanjuti

segera dengan mengadakan konferensi pers, menyiapkan siaran pers lepas

atau membacakan holding statement, tetapi jika pemberitaan terdapat pada

media lokal atau bukan media yang berpengaruh humas hanya akan

memantau atau jika masih pada ruang lingkup lokal yang akan

menanganinya adalah kantor cabang.

Konferensi pers dilakukan humas BPJS Kesehatan jika ada

pemberitaan atau isu nasional yang berkaitan dengan organisasinya agar

Page 96: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BADAN PENYELENGGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40242/1/MUTIARA... · Public relations atau humas berfungsi untuk menghubungkan

85

segera di diklarifikasi kebenarannya baik itu dari hak jawab opini, surat

pembaca maupun pemberitaan dari kasus-kasus yang tidak benar dan harus

diluruskan.

Selain itu, humas BPJS Kesehatan membangun dan menguatkan

hubungannya dengan media massa melalui media visit, media gathering,

dll. Hal ini bertujuan untuk mempermudah komunikasi BPJS Kesehatan

dengan masyarakat luas.

b. Pendekatan tanggung jawab sosial humas

Humas harus menumbuhkan sikap tanggung jawab sosial bahwa

tujuan dan sasaran yang akan dicapai tidak bertujuan untuk mengambil

keuntungan secara sepihak dari sasaran (masyarakat), tetapi untuk

memperoleh keuntungan bersama.

Dalam hal ini BPJS Kesehatan menyebutnya dengan nama OSR

(Organization Sosial Responsibility). OSR merespon kegiatan yang

sifatnya sosial dan rasa kemanusiaan. Tim ini segera turun ke lapangan

jika ada daerah-daerah yang membutuhkan. Contoh program OSR BPJS

Kesehatan ini, yaitu tanggap bencana alam seperti penyerahan bantuan

BPJS Kesehatan cabang Madiun untuk korban tanah longsor. Ada juga

penyerahan bantuan sembako BPJS Kesehatan cabang Bandar Lampung

kepada Panti Asuhan dan kaum dhuafa. Kegiatan tersebut mencerminkan

BPJS Kesehatan yang juga memiliki tanggung jawab sosial untuk

menyejahterakan masyarakat dan membentuk sebuah opini berupa citra

positif dari masyarakat untuk BPJS Kesehatan. Dan nampak bahwa

Page 97: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BADAN PENYELENGGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40242/1/MUTIARA... · Public relations atau humas berfungsi untuk menghubungkan

86

pendekatan tanggung jawab sosial berjalan dengan baik, yaitu karena

antara keduanya sama-sama mendapatkan keuntungan bukan hanya

keuntungan sepihak saja.

Strategi untuk OSR juga sudah dibagi dan dialokasikan keseluruh

daerah, serta membuat kriteria-kriteria apa saja yang menjadi standar dari

pemilihan atau penunjukan seseorang yang akan mendapatkan bagian

menjadi OSR. Prinsipnya tetap pada hal dasar sosial responsibility. BPJS

Kesehatan mendukung pertumbuhan sosial yang ada di sekitar organisasi

untuk tumbuh baik secara keuangan maupun melalui dorongan support

dari BPJS Kesehatan. Dan kriteria dan strateginya berdasarkan kondisi

daerah masing-masing.

Hal tersebut menjelaskan memang pada dasarnya BPJS Kesehatan

adalah lembaga pemerintah yang menaungi masyarakat seluruh Indonesia

yang harus mendapatkan hak yang sama. Oleh karena itu, OSR BPJS

Kesehatan yang sadar akan hal tersebut berusaha sebaik mungkin untuk

menjalankan tugasnya sebagai penanggungjawab sosial yang memiliki

kepedulian lebih terhadap kebutuhan masyarakat baik itu masalah sosial

ataupun lingkungan dalam jangka pendek atau jangka panjang. OSR

memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat agar mereka pun

mendapatkan apa yang mereka harapkan, yaitu nilai-nilai positif yang

diberikan masyarakat terhadap organisasinya yang dapat membuat kualitas

program menjadi meningkat. Dan juga agar tercapainya tujuan OSR yang

Page 98: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BADAN PENYELENGGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40242/1/MUTIARA... · Public relations atau humas berfungsi untuk menghubungkan

87

menginginkan pencapaian sasaran yang berujung pada keuntungan untuk

kedua belah pihak.

c. Pendekatan Kerjasama

Humas harus berusaha membangun dan membina hubungan yang

harmonis antara organisasi dengan berbagai kalangan, baik hubungan ke

dalam (internal relations) maupun hubungan keluar (eksternal relations)

agar tercipta hubungan kerjasama yang efekif. Humas wajib

memasyarakatkan sebuah misi dari organisasi agar dapat diterima dan

didukung oleh masyarakat sebagai sasaran utamanya. Hal ini dilakukan

untuk membangun hubungan baik dengan publik, untuk memperoleh opini

publik serta sikap positif bagi kedua belah pihak (mutual understanding).

Humas BPJS Kesehatan melakukan pendekatan kerjasama dengan

mengadakan forum-forum kemitraan dan Focus Group Discussion. Hal ini

dilaksanakan untuk memaksimalkan pelayanan dan penyatuan persepsi

dengan stakeholder. Seperti kegiatan penandatanganan Nota Kesepahaman

dan Perjanjian Kerjasama antara BPJS Kesehatan dengan Kepegawaian

Negara di tahun 2016. Artinya BPJS Kesehatan akan melakukan perluasan

kegiatan kerjasama dengan pihak-pihak terkait agar program yang telah

dicanangkan akan berjalan dengan baik dan hambatan pun terminimalisir.

Humas juga mengharapkan dari kegiatan tersebut dapat menjadi sebuah

sarana mengevaluasi program-program kerja yang akan dan sudah

dilakukan BPJS Kesehatan supaya kelemahan yang ada cepat diantisipasi

dan juga membuat profesionalitas bertambah serta mengoptimalkan

Page 99: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BADAN PENYELENGGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40242/1/MUTIARA... · Public relations atau humas berfungsi untuk menghubungkan

88

hubungan mitra antara BPJS Kesehatan dengan stakeholder yang

berkontribusi dalam bekerjasama meningkatkan kualitas pelayanan kepada

peserta jaminan kesehatan.

B. Citra Perusahaan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)

Kesehatan Pusat

Dari awal berdirinya BPJS Kesehatan yang pada tahun 2014 menjadi

masa transisi dari PT. Askes bukanlah hal yang terbilang mudah. Banyak

masalah yang bermunculan yang harus dihadapi BPJS Kesehatan terutama

oleh bidang Komunikasi dan Hubungan Antar Lembaga yang di dalamnya

terdapat divisi humas. Tugas humas BPJS Kesehatan adalah memastikan

image organisasi atau citra organisasi selalu baik dimata stakeholder maupun

publik di luar dan menjaga citra itu sendiri. Kemudian humas juga merespon

kebutuhan informasi layanan publik yang bisa disampaikan dan

dokumentasikan.

Mengenai citra BPJS Kesehatan, lembaga ini kerap mendapat citra

negatif di awal masa berdirinya. Menurut humas BPJS Kesehatan, hal terberat

yang dialami oleh mereka yaitu pada saat terjadinya mis komunikasi tentang

informasi yang beredar di masyarakat pada awal 2014. Karena banyak yang

belum mengetahui prosedur-prosedur dari program kerja BPJS Kesehatan

yang berubah konteks dengan prosedur yang lama.

Tetapi seiring berjalannya waktu dan BPJS Kesehatan selalu

melakukan sosialisasi dengan berlandaskan edukasi, hasilnya dari tahun ke

tahun terutama pada tahun 2015 sampai dengan 2016 isu ataupun pemberitaan

Page 100: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BADAN PENYELENGGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40242/1/MUTIARA... · Public relations atau humas berfungsi untuk menghubungkan

89

negatif yang silih bergantin menghampiri lembaga tersebut mulai berkurang

terutama dalam hal pelayanan. Awareness dari masyarakat meningkat sekitar

80%, karena masyarakat sudah aware akan keberadaan BPJS Kesehatan dan

memahami prosedur dari program jaminan kesehatan nasional tersebut.

Memang saat di awal berdirinya BPJS Kesehatan ini banyak

pemberitaan miring dan fasilitas kesehatan pun masih bingung untuk melayani

peserta, tetapi itu sangat di maklumi karena masa transformasi tersebut

tidaklah mudah. Setelah tiga tahun berjalan memang pemberitaan negatif

tersebut menurun, namun jika ada kebijakan-kebijakan baru humas BPJS

Kesehatan akan tetap mensosialisasikannya dengan mengundang wartawan

untuk melakukan diskusi media dan konferensi pers. Diskusi media dilakukan

untuk membentuk pemahaman. Humas menginginkan wartawan agar dapat

meluruskan dan memberi informasi terkait hal-hal yang belum diketahui oleh

masyarakat tentang kebijakan BPJS Kesehatan dan itu adalah sesuatu yang

menjadi sebuah pengetahuan baru untuk wartawan dan juga masyarakat.

Untuk membangun citra dari pemberitaan negatif BPJS Kesehatan

melakukan pemantauan terhadap sumber-sumber media, baik itu media cetak,

media elektronik maupun media online. Pemantauan tersebut dilakukan

dengan menggunakan pihak ketiga, yaitu tim khusus yang memonitori semua

pemberitaan se-Indonesia dengan skala nasional maupun lokal tentang BPJS

Kesehatan. Tim ini memiliki alat, aplikasi dan sistem yang setiap hari dapat

dipantau kemudian di serahkan ke humas BPJS kesehatan sebelum berita

tersebut menyebar ke media massa dan media online. Hal tersebut dilakukan

Page 101: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BADAN PENYELENGGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40242/1/MUTIARA... · Public relations atau humas berfungsi untuk menghubungkan

90

untuk mengantisipasi jika ada pemberitaan negatif tentang BPJS Kesehatan

yang dengan cepat humas harus tindak lanjuti atau ditanggapi dengan serius

dan secara langsung. Humas BPJS Kesehatan lebih terfokus kepada citra yang

bisa membuat orang tertarik untuk menjadi peserta dari adanya peningkatan

citra tersebut. Peningkatan citra organisasi menjadi pendorong perluasan

kepesertaan yang progresnya semakin meningkat dari 125 juta peserta di tahun

2014 sampai dengan 178 juta peserta per Juli 2017.

Humas BPJS Kesehatan sudah menggunakan dan menjalankan strategi

pemberian informasi langsung (Below The Line) dan pemberian informasi

tidak langsung (Above The Line) sejak tahun 2014 atau sejak awal mula

berdirinya organisasi tersebut dan sampai dengan saat ini humas masih

menggunakan strategi yang sama.

Menurut pihak BPJS Kesehatan, agar citra positif yang telah dimiliki

oleh organisasi ini perlu mendapatkan dukungan atau dorongan dari hubungan

antar lembaga yang terjalin dengan para stakeholder untuk membantu humas

menyebarkan informasi positif dari BPJS Kesehatan. Dan ini menjadi salah

satu strategi humas untuk membangun citra perusahaan. Sebagai lembaga

milik pemerintah, BPJS Kesehatan juga mendapat feedback dari berbagai

pihak organisasi, masyarakat dan stakeholder baik dari pemerintah maupun

non-pemerintah melalui media maupun perorangan. Bentuk feedback

bermacam-macam ada yang di tingkat kebijakan ada yang di tingkat

operasional, tetapi feedback yang berdampak kurang baik kepada stakeholder

atau peserta akan selalu di perbaiki oleh humas. Jika feedback dari masyarakat

Page 102: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BADAN PENYELENGGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40242/1/MUTIARA... · Public relations atau humas berfungsi untuk menghubungkan

91

yang datang dari berbagai sumber atau kanal seperti media atau surat. Dan

untuk menanggulangi hal-hal tersebut humas BPJS Kesehatan berupaya untuk

aktif menyebarluaskan berbagai informasi positif tentang organisasinya

melalui channel resmi BPJS Kesehatan seperti website, media sosial, jejaring

sosial, siaran pers lepas, dan sebagainya. Humas juga meminta dukungan dari

mahasiswa dan berbagai pihak untuk membantu menyebarkan hal-hal positif

dari BPJS Kesehatan agar sistem Jaminan Kesehatan Nasional berjalan dengan

baik dan dinamis.

Kemudian yang menjadi kekuatan humas BPJS Kesehatan agar tetap

bertahan dan menjaga eksistensi organisasinya adalah proses bisnis yang solid

dan juga SDM yang handal. Lalu memiliki tools atau fasilitas yang bisa men-

support, misalnya dari website, teknologi aplikasi, media-media connection,

tentu juga dari stakeholder untuk membangun kemitraan dengan sistemnya

dan sumber daya manusia yang kompetensinya sesuai dengan yang

dibutuhkan dalam hal kehumasan. Yang terakhir adalah tools hubungan antar

lembaganya.

Secara keseluruhan, citra yang ingin diperoleh oleh BPJS Kesehatan

adalah citra positif yang dapat memberikan keuntungan dari kedua belah

pihak, baik dengan peserta JKN maupun dengan stakeholder. Hasil dari

respon baik dari publiknya ini lah yang mampu membuat BPJS Kesehatan

meraih beberapa penghargaan.

Di tahun 2014, meraih Gold Champion WOW Brand 2014 Kategori

Health Insurance dalam acara Indonesia WOW Brand 2014 Government

Page 103: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BADAN PENYELENGGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40242/1/MUTIARA... · Public relations atau humas berfungsi untuk menghubungkan

92

&Public Service Industry yang diselenggarakan oleh Markplus Insight dan

majalah Marketeers di Hotel Luwansa Jakarta. Di tahun 2015, meraih Gold

Champion WOW Brand 2015 Kategori Health Insurance untuk yang kedua

kalinya dari Markplus Insight dan majalah Marketeers di Hotel Ritz Carlton

Jakarta, serta meraih Indonesia’s Most Favorite Women Brand 2015 for

Health Insurance Category. Lalu di tahun 2016 berturut-turut meraih beberapa

penghargaan yaitu pertama, meraih The Best Insurance – Government

Company 2016 (kategori For Health Insurance), The Best Insurance Company

2016 (Top 10 for CSR), The Best Insurance Company 2016 (Top 10 for Risk

Management), Best Insurance Company 2016 (Top 10 for IT) pada acara

Indonesia Insurance Award V yang di adakan oleh Economic Review dan

Perbanas Institute. Kedua, Penghargaan Unit Kearsipan Terbaik pada acara

ANRI Award pada acara Arsip Nasional Republik Indonesia. Ketiga, meraih

Best Financial Performance, Special Mention for the Highest Next Premium

Growth Sosial Insurance Company Category pada acara Indonesia Insurance

Costumer Choice Award yang diadakan Warta Ekonomi. Keempat, meraih

Top IT Implementation in Insurance Sector pada acara Digital Information

Top IT and Telco yang diadakan oleh Telco. Kelima, meraih Top Health

Insurance pada acara Top Insurance yang diadakan oleh Business News

Indonesia. Keenam, meraih GCG Terbaik 25 Besar Perusahaan Asuransi

(Pemerintah) di Indonesia, Sektor Keuangan Asuransi pada acara Good

Corporate Governance Award dari Economic Review. Ketujuh, meraih

Page 104: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BADAN PENYELENGGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40242/1/MUTIARA... · Public relations atau humas berfungsi untuk menghubungkan

93

ASEAN Risk Award 2016 Kategori Public Risk pada acara ASEAN Risk

Award yang diadakan oleh Enterprise Risk Management/ERMA.

Citra positif memang sangat dibutuhkan dalam sebuah organisasi.

Karena citra itu sendiri dianggap sebagai jati diri organisasi yang paling

menonjol dimata masyarakat. Citra juga sebagai tolak ukur keberlangsungan

sebuah organisasi di masa mendatang, akankah bertahan atau tidak

tergantung dari citra yang didapatkan dari penilaian masyarakat yang

menjadi sasarannya.

BPJS Kesehatan telah melakukan strateginya secara maksimal baik

dalam lingkup internal maupun eksternal. Terbukti dari beberapa

penghargaan yang telah mereka raih sejak awal tahun berdirinya sampai di

tahun 2016, hal ini tidak hanya usaha dari humas BPJS Kesehatan saja tetapi

juga seluruh elemen yang masuk ke dalam BPJS Kesehatan termasuk peserta

dan stakeholder.

Jika dilihat dari jenisnya, BPJS Kesehatan memiliki jenis citra yang

berlaku (current image) dan citra yang diharapkan (wish image). Pertama

kali BPJS Kesehatan berdiri citra yang berlaku atau current image yang

mendominasi karena citra ini menyangkut pandangan-pandangan yang

dianut oleh pihak luar terhadap sebuah organisasi tetapi tidak berlaku

selamanya. Dan pada tahun 2014 BPJS Kesehatan kerap mendapat

pemberitaan negatif berdasarkan pengalaman dan pengetahuan yang ditemui

oleh pihak luar terutama dalam hal pelayanan, sehingga hal tersebut

Page 105: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BADAN PENYELENGGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40242/1/MUTIARA... · Public relations atau humas berfungsi untuk menghubungkan

94

menimbulkan kesalahpahaman dan membuat citra BPJS Kesehatan menjadi

negatif.

Namun seiring berjalannya waktu, pada tahun 2015 sampai dengan

tahun 2016 citra sebelumya berubah menjadi citra yang diharapkan atau

disebut dengan wish image. Citra yang sangat diinginkan oleh pihak

internal. Citra ini dimiliki BPJS Kesehatan dan diinginkan oleh pihak

humas, karena kini organisasinya sudah lebih dikenal oleh masyarakat,

masyarakat lebih terkesan positif terhadap BPJS Kesehatan dibanding

dengan tahun 2014. Tingkat perhatian masyarakat akan lembaga

pemerintah ini juga sudah semakin meningkat karena pengetahuan dan

awareness mereka akan pelayanan dan prosedur program sudah lebih baik.

Page 106: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BADAN PENYELENGGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40242/1/MUTIARA... · Public relations atau humas berfungsi untuk menghubungkan

95

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah di lakukan oleh peneliti, dapat

disimpulkan bahwa peran humas sangat dibutuhkan oleh BPJS Kesehatan

dalam hal membangun dan membangun citra organisasinya. Terutama humas

BPJS Kesehatan perlu mengadakan sosialisasi terkait dengan perubahan-

perubahan yang terjadi dari nama yang sebelumnya sudah dikenal oleh

masyarakat. Untuk menjalankan hal tersebut, maka perlu adanya strategi

public relations yang harus dilakukan oleh Badan Penyelenggara Jaminan

(BPJS) Kesehatan dalam membangun citra perusahaannya.

Melalui konsep Public Relations Wahidin Saputra, pendekatan strategi

Rosady Ruslan serta Teori Citra menurut Frank Jefkins, maka kesimpulan

yang di dapat dari rumusan masalah penelitian mengenai strategi apa yang

digunakan oleh humas BPJS Kesehatan dalam membangun citra

perusahaannya adalah sebagai berikut:

1. Strategi yang digunakan oleh humas BPJS Kesehatan, yaitu:

a. Pemberian Informasi Langsung (Below The Line)

Strategi ini dilakukan bertujuan untuk meningkatkan

pemahaman peserta BPJS Kesehatan dengan produk atau program

milik badan tersebut. Cara seperti ini biasanya tidak disampaikan

ataupun disiarkan di media massa dan media online, tetapi dengan

Page 107: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BADAN PENYELENGGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40242/1/MUTIARA... · Public relations atau humas berfungsi untuk menghubungkan

96

berkomunikasi secara langsung dan bertemu bertatap muka antara

peserta atau stakeholder dengan pihak BPJS Kesehatan. Terdapat

beberapa jenis pemberian informasi langsung yang digunakan BPJS

Kesehatan untuk menjalankan strateginya yakni, 1) Forum Kemitraan;

2) Forum Kemitraan Rumah Sakit; 3) Focus Group Discussion (FGD);

4) Seminar/Workshop/Training to Trainer (ToT) dengan Tokoh

Masyarakat dan Agama; 5) Kunjungan Kerja DPRD; 6) Sosalisasi

Langsung Kepeserta; 7) Pemasangan Banner dan Poster; 8)

Penyebaran Leaflet Saat Pameran; 9) Media Sosial (Facebook, Twitter,

Instagram, Forum KasKus, Kompasiana); 10) Jejaring Sosial (Grup

Whatsapp, Telegram, BBM, dll)

b. Pemberian Informasi Tidak Langsung (Above The Line).

1. Iklan BPJS Kesehatan melalui televisi dan radio nasional atau

lokal.

2. Media Luar Ruang : Billboard

3. Talkshow atau dialog interaktif di televisi dan radio nasional atau

lokal.

4. Rubrik dan iklan surat kabar, majalah, dan media online.

5. Konferensi pers atau diskusi media.

6. Wawancara dengan wartawan.

2. Langkah-langkah yang digunakan humas BPJS Kesehatan dalam

menjalankan strategi, yaitu sebagai berikut:

a. Pendekatan dengan Media Massa dan Media Online

Page 108: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BADAN PENYELENGGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40242/1/MUTIARA... · Public relations atau humas berfungsi untuk menghubungkan

97

Strategi ini digunakan BPJS Kesehatan untuk menjalin

kerjasama dengan media, agar mempermudah pihak BPJS Kesehatan

dalam menyebarkan informasi mengenai organisasinya serta informasi

yang sampai kepada publik merata, baik dalam hal sosialisasi atau

edukasi, persuasi, maupun klarifikasi mengenai pemberitaan yang

negatif dan perlu diluruskan.

Bentuk kerjasama tidak hanya dalam hal publikasi, tetapi juga

mengajak media untuk menghadiri pertemuan dan melakukan sharing

melalui diskusi media, media gathering, media visit, event, dan lain

sebagainya yang dijadikan sebagai sarana untuk membangun serta

menguatkan hubungan dengan media.

b. Pendekatan Tanggung Jawab Sosial Humas

BPJS Kesehatan adalah lembaga pemerintah yang menaungi

masyarakat seluruh Indonesia yang harus mendapatkan hak yang sama.

Oleh karena itu, Organization Social Responsibility (OSR) BPJS

Kesehatan yang sadar akan hal tersebut berusaha sebaik mungkin

untuk menjalankan tugasnya sebagai penanggungjawab sosial yang

memiliki kepedulian lebih terhadap kebutuhan masyarakat, baik itu

masalah sosial ataupun lingkungan dalam jangka pendek atau jangka

panjang. Dan juga agar tercapainya tujuan OSR yang menginginkan

pencapaian sasaran yang berujung pada keuntungan untuk kedua belah

pihak.

c. Pendekatan Kerjasama

Page 109: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BADAN PENYELENGGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40242/1/MUTIARA... · Public relations atau humas berfungsi untuk menghubungkan

98

Humas BPJS Kesehatan melakukan pendekatan kerjasama

dengan mengadakan forum-forum kemitraan dan Focus Group

Discussion. Hal ini dilaksanakan untuk memaksimalkan pelayanan dan

penyatuan persepsi dengan stakeholder. Hal tersebut dilangsungkan

BPJS Kesehatan dalam upaya melakukan perluasan kegiatan kerjasama

dengan pihak-pihak terkait agar program yang telah dicanangkan akan

berjalan dengan baik dan hambatan pun terminimalisir. Humas juga

mengharapkan dari kegiatan tersebut dapat menjadi sebuah sarana

mengevaluasi program-program kerja yang akan dan sudah dilakukan

BPJS Kesehatan.

3. Citra yang ingin dibangun oleh BPJS Kesehatan

Citra yang ingin dipertahankan oleh BPJS Kesehatan adalah citra

positif sebagai bagian dari lembaga pemerintah yang mengedepankan

profesionalisme dalam memberikan pelayanan terbaik untuk publiknya

yang merupakan hak dari publiknya itu sendiri, juga untuk

memaksimalkan hubungan yang telah terjalin dengan pihak internal dan

eksternal. BPJS Kesehatan mengutamakan citra sebagai tujuan utama,

untuk mencapai reputasi yang baik dan prestasi yang diharapkan dalam

keberlangsungan organisasi di masa yang akan mendatang.

Pencapaian citra positif memang tidak dapat diukur secara

matematis tetapi wujudnya bisa dirasakan dari hasil penilaian baik atau

buruk, seperti penerimaan tanggapan positif maupun negatif yang

Page 110: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BADAN PENYELENGGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40242/1/MUTIARA... · Public relations atau humas berfungsi untuk menghubungkan

99

khususnya datang dari publik (khalayak sasaran) dan masyarakat luas pada

umumnya.

Hasil berbagai upaya yang telah dilakukan sejak awal masa

berdirinya organisasi ini terbukti dari beberapa penghargaan yang telah

mereka raih sejak awal tahun berdirinya 2014 sampai tahun 2016. Hal

tersebut tidak hanya usaha dari humas BPJS Kesehatan saja tetapi juga

seluruh elemen yang masuk didalamnya termasuk peserta dan stakeholder.

Usaha tersebut bukan hanya untuk kebutuhan BPJS Kesehatan

pribadi, tetapi lebih kepada maksud dan keinginan BPJS Kesehatan dalam

mencapai tujuan, visi dan misi yang sudah di buat sejak awal, dan

bagaimana mengimplementasikannya dengan menggunakan strategi-

strategi agar publik sasarannya memiliki kepercayaan dan keyakinan

penuh terhadap kinerja BPJS Kesehatan dalam melayani kebutuhan dan

memfasilitasi peserta Jaminan Kesehatan Nasional.

B. Saran

Dari hasil pemaparan peneliti, maka saran yang ingin disampaikan

kepada pihak BPJS Kesehatan khususnya pada bidang humas, universitas dan

pembaca, yaitu:

1. Untuk humas BPJS Kesehatan, sebaiknya diadakan sosialisasi campus to

campus, perkantoran, dan kalangan lain yang menjadi sasaran kepesertaan

agar setiap kalangan memahami tujuan, visi dan misi BPJS Kesehatan. Hal

tersebut juga bermaksud agar informasi dan edukasi menyebar lebih

merata kesemua kalangan dan setiap lapisan masyarakat. Mengenai media

Page 111: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BADAN PENYELENGGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40242/1/MUTIARA... · Public relations atau humas berfungsi untuk menghubungkan

100

sosial sebagai alat publikasi dan sosialisasi, tetap dipertahankan karena

satu-satunya cara tercepat untuk menjangkau sasaran publik adalah dengan

media sosial yang memang sedang digandrungi saat ini, serta informasi

yang mudah menyebar dan mudah diserap oleh penggunanya dapat

memviralkan apa saja informasi yang ingin disampaikan oleh pihak

manapun termasuk lembaga pemerintah seperti BPJS Kesehatan.

2. Untuk UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang memiliki Rumah Sakit

tersendiri, ada baiknya mengadakan sosialisasi mengenai hal-hal yang

berhubungan dengan kesehatan dan jaminan kesehatan, agar para

mahasiswa/I UIN Syarif Hidayatullah memahami makna terpenting dari

kesehatan dan jaminan kesehatan yang dimiliki pemerintah utuk

memelihara kesehatan. Dan secara tidak langsung pihak kampus pun ikut

menyebarkan kesan-kesan baik terhadap BJPS Kesehatan sebagai lembaga

pemerintah.

3. Untuk para pembaca, khususnya mahasiswa/i UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta diharapkan untuk mengenal BPJS Kesehatan, karena suatu saat

kalian pasti membutuhkannya. Manfaatkan media-media yang sangat

berkembang pesat di zaman modern ini untuk mencari tahu manfaat

menjadi peserta JKN-KIS serta bantu BPJS Kesehatan untuk memviralkan

manfaat tersebut dalam memyukseskan pelayanan kesehatan nasional yang

lebih baik untuk seluruh masyarakat di Indonesia.

Page 112: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BADAN PENYELENGGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40242/1/MUTIARA... · Public relations atau humas berfungsi untuk menghubungkan

101

DAFTAR PUSTAKA

Ardianto, Elvinaro. Handbook of Public Relations. Bandung: Simbiosa Rekatama

Media, 2011.

-----------------------. Metode Penelitian untuk Public Relations Kuantitatif dan

Kualitatif. Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2010.

-----------------------. Public Relations: Suatu Pendekatan Praktis. Bandung:

Pustaka Bani Quraisy, 2004.

-----------------------, Lukiati Komala & Siti Karlinah. Komunikasi Massa: Suatu

Pengantar (Edisi Revisi). Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2007.

----------------------- & Soleh Soemirat. Dasar-Dasar Public Relation. Bandung:

Remaja Rosdakarya, 2007.

Bungin, Burhan. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Prenada Media Group,

2005.

--------------------. Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma dan Diskursus

Teknologi Komunikasi di Masyarakat . Jakarta: Kencana, 2007.

Darmastuti, Rini. Media Relations: Konsep, Strategi & Aplikasi. Yogyakarta:

Penerbit ANDI, 2012.

Effendy, Onong Uchjana. Dinamika Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.

1986.

------------------------------. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: Remaja

Rosdakarya, 1990.

Eriyanto. Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media. Yogyakarta: LKis,

2001.

Gunawan, Imam. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Bumi Aksara, 2013.

Iriantara, Yosal & A. Yani Surachman. Public Relations Writing: Pendekatan

Teoritis dan Praktis. Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2006.

Jefkins, Frank. Public Relations. Jakarta: Penerbit Erlangga, 2003.

Page 113: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BADAN PENYELENGGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40242/1/MUTIARA... · Public relations atau humas berfungsi untuk menghubungkan

102

Kasali, Rhenald. Manajemen Public Relations. Jakarta: Grafiti, 2003.

Kusumastuti, Frida. Dasar-Dasar Humas. Bogor: Ghalia Indonesia, 2004.

Laksamana, Agung. 7 Kunci Efektif Menjadi Ahli Strategi Public Relations.

Yogyakarta: B-first, 2014.

Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif (Edisi Revisi). Bandung:

Remaja Rosdakarya, 2007

----------------------. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2009.

Nasrullah, Rulli. Cybermedia. Yogyakarta: CV. Idea Sejahtera, 2013.

Nasuki, Hamid. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Jakarta: CEQDA, 2007.

Nawawi, Hadari. Manajemen Strategi Organisasi Non Profit Bidang

Pemerintahan. Yogyakarta: Gajah Mada Press, 2000.

Nova, Firsan. Crisis Public Relations. Jakarta: PT RajaGrafindo, 2011.

Oliver, Sandra. Strategi Public Relations. Jakarta: PT Gelora Aksara Pratama,

2006.

Rahmat, Jalaludin. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: Rosdakarya, 2007.

Roudhonah. Ilmu Komunikasi. Jakarta: Atma Kencana, 2013.

Rumanti, Maria Assumpta. Dasar-Dasar Public Relations. Jakarta: PT. Grasindo,

2002.

Ruslan, Rosady. Manajemen Humas dan Komunikasi: Konsepsi dan Aplikasi.

Jakarta: PT Raja Grafindo, 2002.

Saputra, Wahidin & Rulli Nashrullah. Public Relations 2.0. Depok: Gramata

Publishing, 2011.

Solihin, Ismail. Manajemen Strategik. Bandung: Penerbit Erlangga, 2012.

Page 114: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BADAN PENYELENGGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40242/1/MUTIARA... · Public relations atau humas berfungsi untuk menghubungkan

103

Yulianita, Neni. Dasar-Dasar Public Relations. Bandung: Pusat Penerbit

Universitas, 2007.

Internet

www.bpjs-kesehatan.go.id

www.elshinta.com

www.bisniskeuangan.kompas.com

www.fiskal.kemenkeu.go.id

Referensi Lain

Buku Panduan Seputar BPJS Kesehatan.

Wawancara Pribadi dengan Ranggi Larissa. Jumat, 09 Juni 2017.

Wawancara Pribadi dengan Bapak Nopi Hidayat. Kamis, 13 Juli 2017.

Page 115: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BADAN PENYELENGGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40242/1/MUTIARA... · Public relations atau humas berfungsi untuk menghubungkan

LAMPIRAN – LAMPIRAN

Lampiran 1

Transkip Wawancara

Tanggal Wawancara : Kamis, 13 Juli 2017 pukul 07.54 WIB

Tempat Wawancara : Kantor BPJS Kesehatan Pusat, Cempaka Putih

Narasumber : Bapak Nopi Hidayat

Jabatan : Asisten Sekretaris Utama Bidang Komunikasi

Publik dan Humas

Pewawancara : Mutiara Lestari Putri

1. Apa tugas humas di BPJS Kesehatan?

Humas memastikan image organisasi atau citra organisasi itu baik dimata

stakeholder maupun publik di luar dan menjaga citra itu. Kemudian kita juga

merespon kebutuhan informasi layanan publik yang bisa kami berikan dan

dokumentasikan.

2. Adakah langkah persuasif yang dilakukan BPJS Kesehatan agar

masyarakat mau menggunakan/bergabung dengan BPJS Kesehatan?

Sebenarnya ada dua prinsip tapi kami lebih fokus kepada citra yang bisa men-

drive orang untuk tertarik menjadi peserta BPJS Kesehatan dan juga muncul

dari peningkatan citra BPJS tetapi ada juga unit khusus yang memang

menangani perluasan kepesertaan. Jadi kami lebih dari secondary driven

perluasan kepesertaan unit perluasan, departemen, asisten deputi bidang

Page 116: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BADAN PENYELENGGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40242/1/MUTIARA... · Public relations atau humas berfungsi untuk menghubungkan

promosi yang driving atau primary langsung memastikan pesertanya itu

bertambah.

3. Setelah setahun berdiri ditahun berikutnya yaitu tahun 2015-2016,

bagaimana perkembangan yang terjadi di BPJS Kesehatan?

Perkembangan kepesertaan saat ini 178 juta peserta progress peningkatannya

itu hasil dari berbagai upaya, tidak cuma dari kegiatan perluasan kepesertaan

tapi juga peningkatan image organisasi pun menjadi pendorong perluasan dan

itu bisa semakin tinggi. Target kita 250 juta peserta dicapai di 2019. Di

seluruh fungsi-fungsi ini secara bersinergi mendorong perluasan kepesertaan

itu bisa tercapai di tahun 2019. Kalau di tahun 2015-2016 image organisasi

juga meningkat. Kita mengukur KPA kita salah satunya OIS (Organization

Indeks Score).

4. Apakah ada feedback maupun kritikan dari pihak luar mengenai kinerja

humas BPJS Kesehatan yang berhubungan dengan masyarakat?

Feedback banyak dari berbagai pihak organisasi sebagai badan hukum publik

diakses oleh berbagai stakeholder baik dari pemerintah maupun non-

pemerintah, dari media maupun perorangan. Feedback bermacam-macam ada

yang di tingkat kebijakan ada yang di tingkat operasional. Kalo di operasional

banyak respon tentang kepuasan layanan kalo di tingkat kebijakan seperti

bagaimana kebijakan-kebijakan organisasi yang terkena langsung dampaknya

kepeserta itu juga banyak menjadi feedback tapi terus kita perbaiki. Kalo dari

masyarakat feedback dari berbagai sumber atau kanal (media, surat). Kita juga

Page 117: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BADAN PENYELENGGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40242/1/MUTIARA... · Public relations atau humas berfungsi untuk menghubungkan

aktif membuat produk – produk untuk sharing informasi, mbak bisa lihat di

Instagram, Twitter, Facebook, dll.

Kami butuh dukungan dari mahasiswa juga untuk membantu memviralkan

hal-hal positif dari BPJS Kesehatan dan juga dari berbagai pihak. Karena

tanpa mereka melihat ini sebagai sesuatu yang positif tentunya kita akan

kesulitan untuk berjalan sendiri, jadi semua stakeholder harus bekerjasama

untuk memastikan JKN sistem berjalan.

5. Apa yang memjadi kekuatan BPJS Kesehatan hingga dapat bertahan

sampai saat ini walaupun pernah mendapat pemberitaan yang negatif

dari masyarakat?

Kekuatan humas sebenarnya dari proses bisnis yang solid dan juga SDM yang

handal kemudian kita juga memiliki tools atau fasilitas yang bisa men-support

itu, misalnya dari website, teknologi aplikasi, media-media connection tentu

juga dari stakeholder tadi kita membangun kemitraan atau dengan sistemnya,

people-nya yang kompetensinya sesuai dengan yang dibutuhkan dalam hal

kehumasannya. Lalu tools hubungan antar lembaganya.

6. Dalam membangun citra BPJS Kesehatan, adakah faktor yang paling

berperan atau media apa yang sangat berperan bagi BPJS Kesehatan

dalam membangun citra perusahaan?

Dengan kekinian sekarang kan informasi sangat cepat ya, kita dulu berbicara

koran baru dibaca pagi , tapi kalo dibaca materi ini setiap saat saya harus

sudah melihat dan merespon setiap media yang memberikan feedback positif

atau negatif. Kalo positif kita berusaha untuk semakin memviralkan, kalo

Page 118: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BADAN PENYELENGGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40242/1/MUTIARA... · Public relations atau humas berfungsi untuk menghubungkan

negatif kita berusaha untuk mengcounter opini atu memberikan opini lain

yang berimbang karena kita tidak mungkin berkkata “tidak, ga bener” kalo

memang terjadi. Tapi kita melakukan positif opini lain yang bersifat aktifnya

bjps untuk melakukan perbaikan dalam hal feedback-feedback negatif.

- Jadi yang paling berperan dalam media pemberitaan itu media sosial

ya pak?

Paling cepat, sebenarnya mereka itu terintegrasi seperti kompas yang

memberitakan sesuatu di pagi ini dalam hitungan second (detik) itu bisa

menjadi viral. Jadi sebenarnya ini suatu konsep komunikasi kekinian yang

yang harus kami respon dengan kekinian juga. Nah itu yang sangat critical

sebenarnya kalo tidak segera dilakukan antisipasi-antisipasi atau strategi yang

pas untuk menanganinya. Jadi temen-temen media baik itu media cetak

maupun media elektronik ini bersumber dari media-media yang real time tadi,

mereka segera bergerak dan mereka biasanya terintegrasi seperti liputan 6

yang punya liputan6.com, karena kecepatan informasi sekarang itu yang

pertama (media online) dan ini harus di antisipasi.

7. Bagaimana strategi BPJS Kesehatan untuk merangkul calon peserta?

Banyak sebenarnya tapi itu lebih tepat tidak dalam konteks kehumasan karena

itu masuk dalam ranahnya perluasan kepersertaan, tapi prinsipnya bisa saya

infokan kita membuka kanal-kanal pendapatan lebih banyak untuk point of

service, seperti membuka pendaftaran di mall, di kantor pos, di bank, dll.

semua bentuk kami untuk perluasan akses. untuk iuaran pun kita bekerjasama

dengan lebih banyak bank, lebih banyak point of online banking itu juga

Page 119: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BADAN PENYELENGGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40242/1/MUTIARA... · Public relations atau humas berfungsi untuk menghubungkan

bentuk-bentuk yang mempercepat orang atau mempermudah orang untuk

mengakses BPJS Kesehatan.

8. Untuk membangun image baik di masyarakat khususnya pada tahun

2015-2016 seperti apa?

Strategi kita kan ada below the line dan above the line (data yang sudah di

lampirkan)

Saya agak sulit kilas baliknya karena saat itu saya belum bertugas, tetapi

prinsipnya sebenarnya strategi ini sudah kita laksanakan dari tahun 2014 sejak

di bentuknya grup itu, bahkan sebelumnya kami sudah membangun citra

positif bagi bpjs dengan berbagai prinsipnya pasti referensinya akademik ya,

tapi kekuatannya itu tadi pada kesisteman dan pada people-nya pada hubungan

antar lembaga tentunya yang harus kami bangun citra positifnya dan ini harus

didukung. Karena kalau bicara stakeholder-stakeholder, mereka melihat itu

sebagai hal yang posisitf kita dorong untuk semakin membantu kita menjadi

corong-corong memviralkan ini bahasanya, itu yang sebenarnya menjadi

critical point juga bagi strategi kita.

9. Organization Social Responsibility (OSR) lebih bergerak di bagian apa

saja dan tugasnya seperti apa?

OSR lebih responsif ketika misalnya banyak yang membutuhkan barulah kita

turunkan ke daerah, strateginya adalah kita sudah membagi dan

mengalokasikan keseluruh daerah membuat kriteria-kriteria apa yang menjadi

standar dari pemilihan atau penunjukan seseorang yang mendapatkan bagian

OSR. Prinsipnya tetap pada hal dasar social responsibility. Bagaimana

Page 120: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BADAN PENYELENGGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40242/1/MUTIARA... · Public relations atau humas berfungsi untuk menghubungkan

organisasi kami mendukung pertumbuhan social dinasty yang ada di sekitar

organisasi untuk bertumbuh secara financial atau support dari kami dan itu

strateginya based on kondisi daerah masing-masing kita kan hanya bisa

membuatkan kriteria customize-nya di masing-masing daerah itu berbeda, ada

yang fokus pada mesjid atau pada gereja atau ada yang social responsibility-

nya terkait dengan hal-hal lain. Nah itu strategic decision-nya ada di case

cage ke bawah dan itu alokasi sudah terintegrasi. Lalu prinsipnya kriteria-

kriteria dan strateginya sudah disampaikan kemasing-masing daerah custom

sesuai dengan list them masing-masing.

10. Apa saja hal terberat yang pernah dialami dan ditangani oleh humas

BPJS Kesehatan?

Yang terberatnya saat misscomm di awal-awal 2014, karena banyak yang

belum tahu prosedur-prosedur atau kendala di awal saat bertransformasi dari

askes ke bpjs kesehatan itu kan berat ya karena berubah konteks.

Foto Bersama Bapak Nopi Hidayat

Asisten Sekretaris Utama

Bidang Komunikasi Publik dan Humas

Page 121: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BADAN PENYELENGGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40242/1/MUTIARA... · Public relations atau humas berfungsi untuk menghubungkan

Lampiran 2

Transkip Wawancara

Tanggal Wawancara : Jumat, 09 Juni 2017 pukul 10.56 WIB

Tempat Wawancara : Kantor BPJS Kesehatan Pusat, Cempaka Putih

Narasumber : Ibu Ranggi Larissa

Jabatan : Staf Humas

Pewawancara : Mutiara Lestari Putri

1. Mbak kalo humas disini mengurus hal yang berhubungan dengan

periklanan juga gak sih?

Itu bukan kita, kita lebih fokus ke media jika ada pemberitaan yang negatif

maupun positif tapi iklan bukan di kita. Kalo di kita (humas) mungkin lebih ke

advertorial ya subselling (media cetak, online, radio, talkshow), kalo yang

hard selling lebih ke pemasaran (iklan).

2. Kalo ada masalah diluar gimana humas mengatasinya langsung?

Tergantung, pertama dilihat dari skalanya, kedua media mana yang

memberitakan. Kalo misalnya, medianya masih bersifat lokal “tidak

mainstream atau tidak terkenal” kita tidak menindak tetapi hanya di pantau

saja. Tapi kalau sudah skala nasional seperti dulu ada pemberitaan bahwa

BPJS haram dari MUI, kita adakan konfrensi pers, yang pasti di lihat dari

skalanya dulu.

3. Berarti kalo website tidak terkenal diabaikan aja ya?

Page 122: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BADAN PENYELENGGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40242/1/MUTIARA... · Public relations atau humas berfungsi untuk menghubungkan

Iya diabaikan saja karna itu biasalah dan banyak juga. Tapi kalo skalanya

media lokal atau masih di ruang lingkup lokal yang menangani langsung

kantor cabang, tapi kalo skalanya sudah skala nasional dan yang

memberitakan media mainstream biasanya kita yang menangani. Gak harus

melakukan konferensi pers tapi kita juga bisaanya siapkan siaran pers lepas

atau membacakan holding statement saat di wawancara, tergantung

kebutuhannya.

4. Kalo dari masa berdirinya sampai sekarang ini, masalah terberat yang

dialami dan ditangani sama humas disini apa saja Mbak?

Inikan baru ya, baru banget transisi dari PT. Askes banyak hal yang harus di

upgrade, termasuk diantaranya mengenai media sering banget, karena baru

sebagian besar masyarakat belum tahu bagaimana prosedurnya. Terjadi

kesalahpahaman karena faktor ketidaktahuan peserta akan prosedurnya jadi

tidak bisa dijamin itu dalam hal pelayanannya. Cuma dari tahun ke tahun

memang pemberitaan tentang pelayanan yang negatif sudah mulai berkurang,

karena awareness-nya udah ada nih lumayan tinggi sih sekitar 80%. Jadi

pemberitaan yang negatif itu turun mengenai prosedur pelayanan yang belum

diketahui sebelumnya oleh peserta karena masyarakat kan udah aware dan

udah paham juga karena sosialisasinya udah 3 tahun.

Pas awal-awal emang sempet banyak pemberitaan miring, fasilitas kesehatan

pun masih bingung untuk melayani karena itu masa transisi dan sangat di

maklumi, terus sekarang udah 3 tahun berjalan sih it’s okay paling kalo ada

Page 123: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BADAN PENYELENGGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40242/1/MUTIARA... · Public relations atau humas berfungsi untuk menghubungkan

kebijakan kebijakan baru kita sosialisasikan biasanya kita undang wartawan

untuk diskusi media dan itu bukan konfrensi pers.

Diskusi media itu untuk membentuk pemahaman. Kita ingin wartawan untuk

meluruskan dan menginformasikan hal-hal yang belum diketahui oleh

masyarakat dalam membentuk opini mereka sendiri tentang kebijakan BPJS

Kesehatan, itukan bukan sesuatu yang perlu diklarifikasi ya, justru itu

pengetahuan baru lewat diskusi media itu.

5. Berarti dari tahun 2014 itu pemberitaan negatif tentang BPJS Kesehatan

ini menurun ya Mbak?

Iya turun secara bertahap, pemberitaan itukan ga selamanya tentang pelayanan

tapi bisa juga yang lain dan itu ga bisa kita prediksi tapi selalu kita antisipasi

kita pantau sebelum dia jadi besar misalnya kita pantau sumbernya dulu kira-

kira ada apa sih.

Kita juga ada media monitoring jadi kita gunakan pihak ketiga untuk

memonitor semua pemberitaan di Indonesia tentang BPJS Kesehatan skala

nasional maupun lokal. Jadi ada alatnya, ada aplikasi, sistemnya dan tiap hari

kita dapat itu sehari tiga kali. Sebelum berita itu tersebar di media cetak atau

elektronik kita udah memantau duluan.

Itu rewarning alert ya buat antisipasi jika ada pemberitaan negatif yang paling

diantisipasi adalah surat pembaca itu terutama yang harus di jawab segera kalo

misalnya masih melingkupi divisi regional atau kantor cabang harus langsung

di jawab oleh mereka 1x 24 jam ditayangkan juga di media yang sama tapi itu

Page 124: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BADAN PENYELENGGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40242/1/MUTIARA... · Public relations atau humas berfungsi untuk menghubungkan

kan juga kebijakan media bisa di tayangkan atau enggak tapi kita usahakan

biar informasinya berimbang.

6. Kalo website yang ngelolanya dari tim humas ya Mbak?

Ya, yang ngelola website adalah tim humas.

7. Apa saja sih Mbak bagian-bagian yang ada di tim humas?

Jadi di tim humas itu lumayan banyak orangnya sekitar 13 orang termasuk

Kadep. Jadi ada info grafis yang mengelola desain grafis, poster, dll. Juga ada

pengelola website yang mengupdate informasi di web dan juga maintenance

keluar masuknya informasi dari dia juga.

Terus ada yang berhubungan dengan media, dokumentasi (foto, video) ada

juga yang melakukan kerjasama dengan pihak-pihak eksternal misalnya LSM.

8. Yang mengelola masuknya pemberitaan ke web itu siapa Mbak?

Kita setiap bulan ada siaran pers atau pasti ada acara itu siaran pers, misalnya

ada holding statement, informasi. Kalo siaran pers dari kita ya, yang

mengelola media persnya itu. Tapi kalo misalnya ada pengumuman rekrutmen

bisa dari unit kerja lain. Jadi kita itu sebagai jembatan atau pemegang

medianya, media internal, jadi kalo dari unit kerja lain ingin menginfokan

sesuatu tinggal ke kita aja, lewat kita dan nanti tinggal kita publikasikan di

website.

Foto Bersama Ibu Ranggi Larissa

Staf Humas

Page 125: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BADAN PENYELENGGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40242/1/MUTIARA... · Public relations atau humas berfungsi untuk menghubungkan

Lampiran 3

Sarana dan Prasarana BPJS Kesehatan

Kantor Komunikasi Publik dan

Hubungan Antar Lembaga

BPJS Kesehatan

Facebook BPJS Kesehatan

Instagram BPJS Kesehatan

Youtube Channel BPJS Kesehatan

Page 126: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BADAN PENYELENGGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40242/1/MUTIARA... · Public relations atau humas berfungsi untuk menghubungkan

Slideshare BPJS Kesehatan

Soundcloud BPJS Kesehatan

Website Resmi BPJS Kesehatan

Page 127: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BADAN PENYELENGGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40242/1/MUTIARA... · Public relations atau humas berfungsi untuk menghubungkan

Lampiran 4

Acara / Kegiatan yang Diadakan Oleh Humas BPJS Kesehatan

Konferensi Pers Bersama DJSN, BPJS Kesehatan, Kementerian Sosial Dan

Kementerian Kesehatan

12 Januari 2016

Peninjauan Pembayaran Iuran BPJS Kesehatan Melalui Agen PT Pos (Persero) Di

Rangkas Bitung

12 Januari 2016

Penandatanganan Nota Kesepahaman Antara BPJS Kesehatan Dengan 4 Bank

BUMN Tentang Pembiayaan Tagihan Fasilitas Kesehatan Mitra BPJS Kesehatan.

22 Januari 2016

Page 128: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BADAN PENYELENGGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40242/1/MUTIARA... · Public relations atau humas berfungsi untuk menghubungkan

Direktur Perencanaan Dan Pengembangan BPJS Kesehatan Melaksanakan

Kunjungan Kerja Komisi IX DPR RI Ke Palembang

19 Febuari 2016

Penandatanganan Mou Optimalisasi Pelayanan Jaminan Kesehatan Melalui

Integrasi Sistem Pelayanan Satu Pintu di DKI Jakarta

24 Februari 2016

Diretur Hukum, Komunikasi dan HAL BPJS Kesehatan Menjawab Pertanyaan

dari Wartawan

17 Maret 2016

Page 129: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BADAN PENYELENGGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40242/1/MUTIARA... · Public relations atau humas berfungsi untuk menghubungkan

Bincang JKN-KIS dengan Andy F Noya

03 Agustus 2014

Sosialisasi Program Pembiayaan Tagihan Rumah Sakit Vertikal Oleh Bank

04 Agustus 2016

Penjelasan Atas Kasus Penolakan Peserta JKN-KIS An. Muhammad Rizky Akbar

Di Sejumlah RS

30 Agustus 2016

Page 130: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BADAN PENYELENGGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40242/1/MUTIARA... · Public relations atau humas berfungsi untuk menghubungkan

Pertemuan Nasional Manajemen Rumah Sakit Tahun 2016

03 Oktober 2016

Penghargaan Lomba Karya Jurlanistik BPJS Kesehatan Tahun 2016

11 Oktober 2016

Seminar Nasional Hasil Kajian Program Jaminan Kesehatan

17 November 2016

Page 131: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BADAN PENYELENGGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40242/1/MUTIARA... · Public relations atau humas berfungsi untuk menghubungkan

BPJS Kesehatan Meraih TOP IT Implementation On Insurance Sector 2016 Pada

Acara Digital Transformation TOP IT & TELCO 2016

24 November 2016

Gathering Tenaga Ahli DPR RI Komisi IX

05 Desember 2016

Perjanjian Kerjasama Antara BPJS Kesehatan dengan PT. ASABRI (Persero)

07 Desember 2016

Page 132: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BADAN PENYELENGGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40242/1/MUTIARA... · Public relations atau humas berfungsi untuk menghubungkan

Lampiran 5

Poster dan Banner BPJS Kesehatan

Page 133: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BADAN PENYELENGGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40242/1/MUTIARA... · Public relations atau humas berfungsi untuk menghubungkan

Lampiran 6

Konten Berita dan Edukasi Media Sosial

Page 134: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BADAN PENYELENGGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40242/1/MUTIARA... · Public relations atau humas berfungsi untuk menghubungkan
Page 135: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BADAN PENYELENGGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40242/1/MUTIARA... · Public relations atau humas berfungsi untuk menghubungkan

Lampiran 7

Pengambilan Data

Page 136: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BADAN PENYELENGGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40242/1/MUTIARA... · Public relations atau humas berfungsi untuk menghubungkan
Page 137: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BADAN PENYELENGGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40242/1/MUTIARA... · Public relations atau humas berfungsi untuk menghubungkan
Page 138: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BADAN PENYELENGGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40242/1/MUTIARA... · Public relations atau humas berfungsi untuk menghubungkan
Page 139: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BADAN PENYELENGGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40242/1/MUTIARA... · Public relations atau humas berfungsi untuk menghubungkan
Page 140: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BADAN PENYELENGGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40242/1/MUTIARA... · Public relations atau humas berfungsi untuk menghubungkan
Page 141: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BADAN PENYELENGGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40242/1/MUTIARA... · Public relations atau humas berfungsi untuk menghubungkan