Competition Public Relations 2013 , Winner

16
Universitas Gadjah Mada A Proposal BOLD PR for Ajisaka Universitas Gadjah Mada Dari Rakyat, Kembali ke Rakyat

Transcript of Competition Public Relations 2013 , Winner

Universitas Gadjah Mada

A Proposal

BOLD PR for Ajisaka

Universitas Gadjah Mada

Dari Rakyat, Kembali ke Rakyat

What We Say

Program pengembangan citra positif di mata publik, yang dirangcang dengan

berbagai strategi dan taktik yang tepat, membutuhkan komunikasi strategis, baik

secara langsung ataupun melalui media. Perkembangan teknologi saat ini

menyuguhkan berbagai fasilitas penunjang untuk melakukan promosi dengan

budget yang lebih sedikit. Persebaran informasi mengenai universitas dapat diakses

dengan mudah melalui berbagai saluran media. Hal ini menjadi keuntungan

sekaligus tantangan bagi pelaksanaan program pengembangan citra positif.

Menjalankan program diiringi dengan analisis situasi sampai kondisi lingkungan,

agar semakin banyak masyarakat yang terlibat di dalamnya.

Kemudahan yang didapatkan jelas menunjang semakin luasnya program

dapat dijalankan, sehingga semakin banyak masyarakat yang menyadari kualitas

dari universitas yang diunggulkan. Lepas dari kemudahan yang ada, tantangan

mencuat dari pentingnya menjaga citra positif universitas karena sedikit saja

kesalahan, dapat dengan luas tersebar dalam masyarakat. Ini menjadi tantangan

bagi kami untuk mengusung program pengembangan citra yang tepat bagi

universitas kami, yaitu Universitas Gadjah Mada. Citra baik sangat perlu

dipertahankan sekaligus ditingkatkan. Berbagai program yang efisien telah kami

susun agar setiap tujuannya mampu didapatkan dengan cara yang baik tanpa perlu

merusak citra.

ANALISIS SITUASI

Universitas Gadjah Mada (UGM) meruapakan sebuah universitas (perguruan tinggi)

yang sudah berdiri lama yakni sejak tahun 1949. UGM adalah universitas tertua di Indonesia

yang didirikan oleh tokoh-tokoh Indonesia. Universitas ini berdiri awalnya di dasari

keinginan dari para pendiri negara, ini untuk melahirkan peimpin-pemimpin baru yang luar

biasa dan terlahir dari hasil pendidikan dalam negeri bukan dari luar negri.

Universitas Gadjah Mada dicitrakan sebagai kampus kerakyatan merupakan predikat

yang lahir dari proses panjang sejarah bangsa, sehingga tak lepas dari sejarah Republik

Indonesia. Predikat tersebut didapatkan karena saat berdiri pertama kalinya, Universitas

Gadjah Mada mendedikasikan setiap ilmunya untuk masyarakat, sebagai universitas pertama

yang didirikan tokoh Indonesia. Saat itu, UGM bukanlah kampus eksklusif dan sangat

menyadari realitas kerakyatan yang ada. Indonesia masih dalam masa perjuangan, pendidikan

untuk rakyat benar-benar diutamakan. Berbagai program juga dijalankan sebagai bentuk

pengabdian kepada masyarakat, seperti program pembangunan rumah sakit rakyat, penemuan

vaksin dan distribusi gratis, serta menggagas Kuliah Kerja Nyata (KKN), dan berbagai peran

kerakyatan lainnya.

Seiring dengan perkembangan jaman dan perubahan yang terjadi di masyarakat,

Universitas Gadjah Mada kini menjadi pilihan utama bagi seluruh siswa dan siswi di negara

ini sebagai tujuan mereka untuk melanjutkan pendidikan. UGM semakin diminati dan mampu

menampung ribuan mahasiswa dari seluruh pelosok negeri. Disampin kondisi ini, mulai

banyak simpang siur permberitaan dan perbincangan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan

biaya pendidikan dan lain sebagainya, yang menyurutkan citra positif UGM sebagai

universitas kerakyatan. Hal ini sangat perlu diluruskan karena sangat banyak isu yang jauh

dari kenyataan.

Universitas Gadjah Mada dicitrakan sebagai kampus kerakyatan merupakan

predikat yang lahir dari proses panjang sejarah bangsa, sehingga tak lepas dari

sejarah Republik Indonesia. Predikat tersebut didapatkan karena saat berdiri

pertama kalinya, Universitas Gadjah Mada mendedikasikan setiap ilmunya untuk

masyarakat, sebagai universitas pertama yang didirikan tokoh Indonesia.

Harapan akan terus munculnya calon penerus bangsa dari berbagai daerah di seluruh

Indonesia, mendorong kebutuhan untuk menyadarkan masyarakat Indonesia agar mau

mengenyam pendidikan yang lebih tinggi dan berkualitas, salah satunya di universitas yang

berlatarkan kerakyatan. Dorongan lebih kepada setiap lapisan masyarakat sangat diperlukan

untuk tetap menjaga citra Universitas Gadjah Mada sebagai universitas kerakyatan dan

dipercaya masyarakat luas serta pengabdiannya dapat dirasakan oleh seluruh rakyat

Indonesia.

TUJUAN

Membangunkan kembali citra UGM sebagai

perguruan tinggi yang berbasikan rakyat dan

selalu fokus dalam menjaga kualitas

pendidikannya.

KEY MESSAGE

Dari Rakyat, Kembali ke Rakyat

TARGET SASARAN

Masyarakat Indonesia yang ingin dan sedang

mengenyam pendidikan di Universitas Gadjah

Mada dari seluruh lapisan dan daerah.

Menjangkau komunikasi dengan masyarakat

Indonesia seluas mungkin dengan

memanfaatkan media secara maksimal.

Melakukan kegiatan sosialisasi yang paling

efisien untuk memperluas jaringan

kepercayaan masyarakat kepada Universitas

Gadjah Mada.

Memberikan wadah aspirasi masyarakat

melalui program yang dijalankan baik

komunikasi secara langsung maupun melalui

media. Dengan mengetahui aspirasi

masyarakat, maka dapat terus dilakukan

program yang lebih baik dari waktu ke

waktu.

Pemanfaatan media dilakukan secara tepat

dan efisien, sehingga setiap media yang

digunakan bisa memberikan hasil yang

maksimal.

Menggunakan unsur-unsur kreatif dalam

menjalankan program kerja. Sehingga kelak

program tersebut mampu dijalankan dengan

menarik dan tepat sasaran.

STRATEGI

1. UGM dalam Kotak Kaca (Forum Kebangsaaan)

Seperti yang telah diketahui, Universitas Gadjah Mada memiliki website yang

beralamatkan www.ugm.ac.id. Beragam informasi seputar UGM dapat diakses melalui

website tersebut. Disini kami ingin mewujudkan sebuah jendela baru, yang memberikan

informasi lebih dari yang dibutuhkan masyarakat mengenai universitas. Jendela tersebut

akan menampilkan ruang virtual yang menunjukkan isi UGM yang sebenarnya, mulai

dari kegiatan UKM hingga proses administrasi mahasiswa baru. Selain itu, juga diberikan

profil mahasiswa terbaik yang tentunya harus membawa nama daerahnya di tiap wilayah

seluruh Indonesia.

Calon mahasiswa ataupun masyarakat, dapat berkomunikasi secara langsung mengenai

ke-UGM-an pada pewakilan mahasiswa setiap daerah dengan kontak yang disediakan.

Komunikasi tersebut dapat dilakukan melalui telepon maupun email. Dengan begitu

masyarakat dapat menyalurkan pandangan mereka mengenai Universitas Gadjah Mada

kepada perwakilan yang ditunjuk, untuk selanjutnya menjadi bahan evaluasi kemajuan

universitas.

Selama ini, hambatan yang ditemui para calon mahasiswa atau calon wali adalah

keterbukaan informasi. Intinya mereka harus pergi jauh dari kampung mereka kemudian

menuju jogja, dan berakhir dengen berwisata dengan “kedok” study tour. Sialnya, tur

perjalanan itu hanya menyentuh UGM pada sisi permukaan yang sebetulnya kurang

esensial. Sebut saja, tur mengelilingi bangunan di tiap fakultas, screening film UGM yang

notabene dibuat beberapa tahun yang lalu (basi), dan kegiatan semu lain seperti pidato

dari perwakilan kampus yang isinya sangat menjemukan.

PROGRAM

Beberapa program disusun untuk

menjalankan misi penyebaran informasi

mengenai identitas Universitas Gadjah

Mada. Berikut program yang diusung:

Disinilah kita perlu meng-kaya-kan konten pada website yang katanya sering menjadi

nomor 1 di Indonesia ini. Perkaya isi dengan informasi yang mendetil, hal ini bisa

ditempuh dengan beragam cara. Pertama, mengunggah video profil lengkap tiap fakultas

dengan waktu sepadat mungkin. Format video juga diusahakan berbentuk HD dengen

resolusi minimal 1280x720 pixel. Tentu kurang menjual kan, bila video yang masyarakat

tonton bergerak lamban, patah-patah, bahkan pikselnya rusak. Nah itulah yang sering

kami temui bila mengkases video resmi ataupun tidak resmi yang bernapaskan ke-UGM-

an.

Kedua, adalah memberikan infromasi setransparan mungkin berkaitan dengan isu

sensitive bagi masyarakat, yakni biaya hidup dan kuliah. Selama ini, masyarakat dibuat

segan bila melihat kondisi gedung kedokteran berlantai tujuh dengan investasi yang

secara rasioanal pasti milyaran. Implikasinya, masyarakat berpikir bahwa menjadi dokter

harus bisa patungan untuk mengembalikan invetasi tersebut. Mungkin kasarnya seperti

itu. Padahal kenyataanya, membayar biaya SPP dokter sama persis dengan biaya jurusan

lainnya di UGM. Hal-hal sepele itulah yang selama ini kurang disosialisasikan di pintu

gerbang maya UGM.

Lalu perlukah punya forum yang terintegrasi dengan website resmi ? Jawabannya iya,

bahkan harus secepatnya. Sepengetahuan kami, forum terjadi bila ada kesamaan hobi,

kepentingan, atau bahkan golongan. Sudah banyak sekali forum yang berlatar nama

UGM, namun isinya hanya sekadar haha hihi, kumpul bocah, bahasan kurang jelas, atau

bahkan forum untuk komunitas bawah tanah yang sifatnya sangat rahasia. Disini, kami

menawarkan jendela khusus di website resmi yang bernamakan forum kebangsaan. Pada

forum ini, tercantum daftar TIGA PULUH EMPAT provinsi yang ada di Indonesia.

Isinya berisi perwakilan mahasiswa tiap daerah (ambassador) yang menjelaskan

segalanya bila ditanyakan oleh masyarakat berkaitan dengan apapun itu yang berkaitan

dengan UGM. Sebelum forum ini dibentuk, calon mahasiswa atau orang tua wali

seringkali susah mendapatkan akses “penolong” untuk kesiapan si calon mahasiswa

menjangkau UGM. Dengan itu, semakin mudah saja bagi calon mahasiswa untuk

mendapatkan informasi yang sesuai keinginan mereka, dan tentu saja berbiaya murah.

Karena mereka tidak perlu melakukan perjalanan jauh ke jogja, yang tentunya akan sia-

sia bila informasi yang disediakan hanya permukaan saja seperti yang selama ini

“dilakukan”.

2. Lintas Tanah Air

Luasnya tanah air Indonesia dengan beragam kondisi daerah menuntut keberagaman

akses informasi untuk sampai ke masyarakat. Masih banyak bibit unggul di daerah yang

tidak memiliki akses pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Sebagai universitas

kerakyatan, seluruh rakyat Indonesia berhak untuk masuk di dalamnya, tentu setelah

melalui berbagai seleksi yang ditawarkan.

Dengan memberikan informasi hingga ke daerah-daerah yang sulit dijangkau di seluruh

tanah air, maka UGM tidak hanya sekedar menyosialisasikan universitas namun juga

memberikan sumbangsih semangat kepada seluruh masyarakat di setiap wilayah NKRI,.

Penyebaran informasi dapat dilakukan dengan mengunjungi secara langsung ataupun

dengan menyampaikan informasi tersebut melalui film, postcard, newsletter, iklan, dan

berbagai media lainnya.

Melihat program yang pertama kali kami usulkan lewat pemaksimalan website resmi.

Tentu akses untuk berselancar di website perlu jaringan yang bernama internet. Padahal

jaringan tersebut masih menjadi barang mewah di negeri yang katanya masuk 20

perekonomian terbesar dunia ini. Masyarakat luar jawa, luar ibu kota, luar kekuasaan,

atau luar pandangan mata si penguasa, akan merasa kesulitan bila dihadapkan pada

masalah internet. Akses yang ditawarkan provider tanah air tentu akan memiliki nilai

yang tidak wajar bila dibandingkan hanya untuk makan sehari-hari. Tentu mereka akan

memilih mengenyangkan perut, daripada berkomunikasi lewat dunia yang kami semua

anggap maya. Untuk itu, kiranya tidak mungkin kita harus menunggu aksi nyata dari

pemerintah untuk menyelesaikan program-program ICT yang sampai sekarang belum

juga merata.

Untuk itu kami harus terjun langsung ke daerah yang memiliki keterbatasan akses ke

website resmi UGM. Pertama yang dilakukan adalah studi permulaan. Studi ini mencakup

penelitian lewat literature tentang kondisi tiap daerah, kemudian mendengarkan cerita

orang asli sana tentang kesulitan akan aktivitas pendidikan mereka, dan terakhir

menyiapkan perncanaan matang untuk program-program yang dilakukan bila sampai

disana.

Tentu kita semua ingat bahwa UGM mewajibkan anak didiknya untuk melakukan kuliah

kerja nyata di berbagai daerah di Indonesia. KKN diselenggarakan hampir dua bulan

penuh dengan pendamping dosen ahli untuk memaksimalkan program yang sebelumnya

direncanakan oleh tim. Dengan kondisi tersebut, kita bisa menyelipkan program-program

memperkenalkan UGM sebagai kampus yang berbasis rakyat dan juga memiliki tingkat

diversitas tinggi syarat dengan istilah toleransi. Ya, KKN tidak hanya sekadar

menggunakan jas almamater berkekiling desa untuk penyuluhan berbasis masyarakat.

Tentu bisa juga ditambahkan promosi kebanggaan bahwa universitas yang mereka geluti

saat ini sangat berorientasi pada rakyat. Entah itu komposisi mahasiswanya yang berasal

dari berabgai daerah di Indonesi, tapi juga biaya hidup dan kuliah yang sangat murah

sehingga pas untuk setiap kantong keluarga Indonesia. Tahu kah anda bahwa PDP per

kapita Indonesia saat ini sudah berkisar $4,000. Artinya, rata-rata rakyat Indonesia sangat

mungkin menyekolahkan anaka-anaknya pada tingkat sarjana. Dan kalaupun ada yang

kurang beruntung, UGM selalu siap sedia untuk memberikan beasiswa unggulan yang

tentunya bebas biaya hingga terima jas wisuda.

Tentu kami sebagai pengusul program sangat senang bila UGM memiliki kebijakan baru

bahwa tiap daerah provinsi harus setidaknya memiliki 10 tim KKN yang teresebar di

seluruh Indonesia. Selama ini, Yogyakarta bisa diisi lebih dari 10 tim KKN yang

notabene sangat jauh lebih maju daripada daerah gorontalo atau nusa tenggara timur.

Memang hal tersebut merupakan hak masing-masing mahasiswa. Namun apabila pihak

rektorat mau menggelontorkan dana yang cukup besar untuk kompensasi tim KKN di luar

jawa, pasti mereka mau melakukannya. Dengan syarat, mereka juga harus mau membawa

program yang kami usulkan ini, karena efek yang ditimbulkan untuk mengenalkan UGM

sangat nyata adanya.

Berkaitan dengan waktu, periode KKN terbesar yakni pada liburan semester genap.

Dengan kata lain, penyelenggaraan KKN hanya bisa dijangkau setahun sekali. Artinya

lagi, masyarakat pedalaman hanya tahu UGM setahun sekali juga. Bilamana periode

KKN bisa dilakukan enam kali dalam setahun, maka semboyan “witing tersno jalaran

seko kulina” bisa menempel di masyarakat sasaran terhadap Universitas Gadjah Mada.

Apakah hal itu dimungkinkah ? Iya jelas. Banyak mahasiswa semester 7 yang sudah lulus

semua mata kuliah ditawarkan, kemudian hanya berkutat pada skripsi mereka, yang

bilamana bersunguh-sungguh hanya perlu waktu 3 bulan. Tentu, mereka masih punya

waktu banyak untuk diikutsertakan dalam proyek-proyek seperti ini. Dengan honor

berkisar 1 juta per mahasiswa selam 2 bulan mengabdikan diri ke masyarakat. Pastinya

secara hitung-hitungan sederhana, manfaat yang akan diberikan lebih besar daripada

pengorbanan yang dilakukan.

3. Postcard from UGM

Pesan yang baik dapat disampaikan melalui media apapun, tidak terkecuali postcard.

Setiap bulannya kami mengusulkan program bahwa UGM akan mengirimkan postcard

sebanyak 100.000 lembar kepada masyarakat yang berminat menerimanya dengan

mengisi data diri pada ruang yang diberikan, baik melalui internet maupun secara

langsung saat pelaksanaan program Lintas Tanah Air.

Melalui postcard tersebut pesan-pesan positif disampaikan, informasi yang sekiranya

dibutuhkan masyarakat dipaparkan secara ringkas, ajakan untuk tergabung dalam

keluarga besar UGM juga disampaikan. Pendekatan secara personal ini diharapkan

mampu memberikan semangat tersendiri bagi penerima postcard dan meningkatkan citra

positif Universitas Gadjah Mada sebagai kampus yang dekat dengan masyarakat.

Secara teknis, pembuatan postcard akan menggandeng pihak KOPMA UGM. Dengan

kerjasama koperasi, maka sekaligus kita sebagai mahasiswa mampu meningkatkan peran

sistem ekonomi kerakyatan, ditengah invasi liberalisme sistem kapitalis bermodal besar.

4. Perpustakaan Bersama

Untuk pelayanan kemasyarakat khususnya mahasiswa yang ada di Yogyakarta selain

yang berada di universitas gadjah mada, kami menyediakan layanan khusus untuk

peminjaman buku-buku yang ada di perpustakaan universitas kami. Proses peminjaman

hanya dengan cara meninggalkan tanda pengenal seperti ktp dan ktm nya saja, Selain itu

lama peminjaman buku hanya boleh dipinjam selama 3 hari dan untuk satu buah buku

tidak bisa untuk di perpanjang oleh peminjam awal tadi. Program ini kami maksudkan

untuk membantu penyedian informasi dan ilmu kepada seluruh masyrakat Indonesia

terkhusus Yogyakarta dan agar mereka juga berantusias untuk belajar dan berkunjung ke

universitas kerakyatan ini. Selain itu program yang kami rencanakan ini akan bekerja

sama dengan beberapa instansi terkait sebut saja seperti dinas pendidikan dan

kebudayaan. Bukan hanya jogjakarta tapi masyarakat indonesia bisa ikut serta jika ingin

memberi sumbangan untuk pengadaan buku-buku baru ataupun ingin menyumbangkan

buku-buku yang tentunya dibutuhkan mahasiswa. Dan diharapkan dari program ini

nantinya akan menyentuh seluruh lapisan masyarakat bahwa kami universitas gadjah

mada adalah universitas yang peduli akan pendidikan seluruh lapisan masyarakat.

5. Pesta Rakyat UGM

Program yang akan dilaksanakan pada ahir tahun ini, akan menyentuh seluruh lapisan

publik yang ada di universitas ini. Program ini bertujuan untuk memberikan semacam

pesta sederhana namun bisa menyatukan seluruh lapisan untuk saling mengenal satu

dengan lain nya. Program ini juga akan memberi aspirasi kepada seluruh pihak yang telah

berjasa selama satu tahun periode program untuk membuat harum nama universitas dan

juga nama negara. Di dalam program ini nantinya akan ada 34 stand daerah yang akan

diisi oleh mahasiwa dari daerah nya masing-masing dan mereka bertugas untuk

mengenalkan daerahnya kepada tamu undangan yang datang. Selain itu juga nantinya

akan ada penampilan kesenian khas dari beberapa daerah di nusantara ini. Program

terakhir yang kami rancang ini memang khusus untuk menyatukan seluruh publik yang

ada di universitas gadjah mada agar mereka bisa sama-sama bangga karena telah ada di

universitas ini dan juga agar mereka tambah cinta terhadap keanekaragaman yang ada di

nusantara ini.

TIMELINE

UGM dalam Kotak Kaca

1 Januari 2014 – 31 Desember 2014

(sepanjang tahun)

Lintas Tanah Air

1 Januari 2014 – 31 Desember 2014

(sepanjang tahun)

Postcard from UGM

1 Januari 2014 – 31 Desember 2014

(sepanjang tahun)

Perpustakaan Bersama

1 Januari 2014 – 31 Desember 2014

(sepanjang tahun)

Pesta Rakyat UGM

29 - 31 Desember 2014

BUDGETING

No Jenis Banyak/

keterangan

Harga / @ (Rp) Jumlah (Rp)

1 Gaji pengelola website

(Pengelola dan editor

disamakan.)

3 orang dibayar

perbulan

5.600.000 201.600.000

2 Gaji tenaga ahli editing

kontent website

2 orang dibayar

perbulan

2.500.000 60.000.000

3 Gajis tenaga ahli

penyebaran lintas nusantara

(KKN)

100 orang

dibayar 2 bulan

sekali

1.000.000 600.000.000

4 Gaji mahasiswa yang

menjadi admin forum web

1 x 34 provinsi

dibayar per 3

bulan

300.000 40.800.000

5 Gaji tenaga dosen

pembimbing KKN lintas

nusantara

10 orang dibayar

per 2 bulan

2.500.000 100.000.000

6 Transportasi KKN lintas

nusantara

10 kali Dibayar

per 2 bulan

5.000.000 300.000.000

7 Gaji tenaga ahli editing

konten postcard ugm

3 orang 1.800.000 5.400.000

8 Biaya percetakan dibayar ke

KOPMA

Dibayarkan ke

kopma

15.000.000 15.000.000

9 Gaji tenaga ahli pelayanan

masyarakat di univ

20 orang dibayar

perbulan

1.800.000 756.000.000

10 Penambahan buku untuk

perpustakaan

Dibayarkan 2

kali dalam

250.000.000 500.000.000

setahun

11 Gaji penitia pesta rakyat 20 orang dibayar

sekali

4.500.000 90.000.000

12 Gaji mahasiswa penitia pesta

rakyat

80 orang dibayar

sekali

300.000 24.000.000

13 Biaya kosumsi pesta rakyat Dibayar sekali 20.000.000 20.000.000

14 Sewa tempat pesta rakyat Dibayar sekali 30.000.000 30.000.000

15 Pengisi acara pesta rakyat 5 grup kesenian 7.500.000 37.500.000

16 Penginapan tamu undangan

pesta rakyat

5 orang dibayar

selama 2 hari

450.000 4.500.0000

17 Tiket pesawat pp tamu pesta

rakyat

5 orang 1.000.000 5.000.000

18 Dokumentasi dan percetakan Dibayar selama

3 hari

3.000.000 18.000.000

19 Penyewaan tenda untuk

stand

35 tenda

dibayarkan

sekali

1.000.000 35.000.000

20 Tenaga kesehatan untuk

pesta rakyat

10 tim medis 10.000.000 10.000.000

21 Biaya lain-lain / tidak

terduga

Porsi 10% nampaknya

terlalu besar.

Selama seluruh

program

berjalan

± 10 % dari total

anggaran

287.000.000

TOTAL UNTUK 1 TAHUN PROGRAM 3.155.800.000

INDIKATOR KEBERHASILAN

Program-program yang dicanangkan minimal 80% terlaksana.

Universitas Gadjah Mada lebih dikenal masyarakat sebagai universitas kerakyatan

dan mendukung kemajuan bersama, yang dapat diukur dari survey.

Semakin banyak masyarakat daerah yang berminat untuk melanjutkan pendidikan di

UGM, dilihat dari angka statistik pendaftar.

Kesadaran masyarakat akan pendidikan yang lebih tinggi semakin meningkat.

Citra baik universitas tetap terjaga dan bahkan semakin meningkat. Diukur dari

pandangan dan opini masyarakat, perlu survey atau wawancara. Bisa juga dengan

testimoni para alumnus, wali mahasiswa, pejabat kenegaraan, atau pemimpin sebuah

perusahaan ternama.

EVALUASI

Evaluasi pada tahap perencanaan dilakukan sepenuhnya pada hasil dari setiap

program yang sudah dijalankan sebagai tolak ukur untuk perbaikan pada program

yang akan dijalankan. Evaluasi pada tahap perencanaan dilakukan dengan kroscek

antar anggota tim dengan bantuan para ahli. Sehingga program yang hendak

diluncurkan, benar-benar tepat guna dan berjalan secara efektif efisien.

Evaluasi pada setiap program yang dilaksanakan. Setiap program memiliki cara

evaluasi yang berbeda-beda. Karena setiap program memiliki efek yang berbeda-

beda. Sehingga perlu adanya evaluasi khusus yang mampu membaca secara tepat

keberhasilan dari suatu program. Evaluasi disesuaikan dengan program.

Program evaluasi pasca periode program. Dengan kata lain, apakah program tersebut

masih dimungkinkan untuk berlanjut bila masanya sudah selesai atau tidak. Sehingga

dapat ditentukan follow up apa yang akan dilakukan generasi berikutnya untuk tetap

mempertahankan citra UGM sebagai kampus kerakyatan.

from Bold, we build