STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ( Studi Kasus Pada...
Transcript of STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ( Studi Kasus Pada...
STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA
( Studi Kasus Pada Diana Bakery Kota Bekasi, Ja.wa Barat )
Oleh:
MIRA NURMAGRIBAH 101092123363
JURUSAN SOSIAL EI(ONOMI PERTANIAN/AGRIBISNIS
FAl(ULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
10/lf. M/1.117 Tl
STRA TEGI PENGEMBANGAN U:SAHA
( Studi Kasus Pada Diana Bakery I(ota Bekasi Jawa Barat )
Oleh:
MIRA NURMAGRIBAH
101092123363
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pertanian
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta
FAKULTAS SAINS DAN TEI(NOI,OGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2006 M/1427 H
JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN I AGRIBISNIS
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOl,OGI
UIN SY ARIF HIDA YATULLAH JAKARTA
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang ditulis :
Nama : Mira Nunnagribah
NIM : 101092123363
Program Studi : Sosial Ekonomi Pertanian I Agribisnis
Judul : Strategi Pengembangan Urnha (Studi Kasus pada Diana
Bakery Kota Bekasi Jawa Barat)
Dapat diterima sebagi syarat kelulusan memperoleh gelar sarjana pada Jurusan
Sosial Ekonomi Pertanian I Agribisnis Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sayrif
Hidayatullah Jakarta
Pembimbing I
r
Jakarta, Juli 2006
Menyetujui,
Dosen Pembimbing
Ir.~~n,MMA NIP. 150 317 958
Mengetahui,
Pembimbing II
Ketua Jurusan
Pengesahan Ujian
Skripsi yang berjudul "Strategi Pengembangan Usaha (Studi Kasus pada
Diana Bakery Kota Bekasi Jawa Barat)" telah diuji dan dinyatakan lulus dalam
sidang munaqosah Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta pa<la tanggal 14 Juli 2006, Skripsi ini telah diterima sebagi
salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (SI) pada Jurusan
Sosial Ekonomi Pertanian I Agribisnis.
Jakarta, Juli 2006
Tim Penguji,
Ir. Nunuk Adiarni, lv
---------Mengetahui,
Dekan Ketua Jurusan
Ir.~~MMA NIP.150317958
PERNYATAAN
DENGAN INI SAYA MENYATAK.AN BAHWA SK.RIPS! INI BENAR
BENAR HASIL KARYA SAYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH
DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA
PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN.
Bekasi, Juli 2006
MIRA NURMAGRIBAH 101092123363
RINGKASAN
MIRA NURMAGRIBAH. Strategi Pengembangan Usaha (Studi Kasus pada Diana Bakery Kota Bekasi, Jawa Barat) (Dibawah bimbingan MUDATSIR NAJAMUDDIN dan RIZK.I ADI PUSPITA SARI).
Secara umum peran usaha mikro dan kecil dalam PDB mengalami kenaikan dibanding sebelum krisis. Hal ini terlihat pada tahun 1997 sebesar 171.048 menjadi 183.125 di tahun 2003. Begitu pula dengan usaha besar yang mengalami kenaikan dari 183.673 tahun 1997 menjadi 185.352 di tahun 2003. Sedangkan usaha menengah mengalami penurunan, yaitu tahun 1997 sebesar 78.524 menjadi 75.975 di tahun 2003. Meningkatnya jumlah unit usaha di tahun 2003 juga berdampak pada modernisasi di banyak bidang. Modernisasi yang diikuti oleh peningkatan pendapatan, salah satunya berdampak pada pola konsumsi masyarakat. Pengembangan usaha kecil dan menengah dalam menghadapi pasar regional dan global hams didasari pada upaya yang keras dan terns menerus dalam menjadikan UKM sebagai usaha yang tangguh.
Perubahan pola konsumsi masyarakat saat ini dipicu dengan adanya perubahan gaya hidup mengakibatkan perubahan perilaku masyarakat menuntut adanya pemenuhan kebutuhan pangan yang berkualitas, terjangkau daya belinya dan praktis dari sisi penyajian. Hal tersebut menjadi daya tarik bagi para pemilik modal untuk mengembangkan usaha pengolahan antara lain usaha roti.
Diana Bakery Tityan Indah Kota Bekasi, merupakan salah satu perusahaan yang memenuhi kebutuhan roti dan kue di wilayah Kota Bekasi dengan konsumennya adalah semua lapisan masyarakat, dan sudah berjalan sejak tahun 1997. Diana Bakery pada awal berdirinya dalam keadaan baik-baik saja. Namun pada awal tahun 2000, Diana Bakery mengalami krisis keuangan dan produksi sehingga pemilik pertama menjual perusahaan Diana Bakery kepada pihak pengelola saat ini.
Tujuan Penelitian dari penyusunan skripsi ini ada empat~ Antara lain yaitu : ( 1) Mengidentifikasi faktor-faktor perusahaan yang dapat menjadi peluang maupun ancaman bagi perusahan, (2) Mengidentifikasi faktor-faktor perusahaan yang dapat menjadi kekuatan maupun kelemahan bagi perusahan, (3) Merumuskan strategi alternatif agar perusahaan dapat mengembangkan usahanya.
Metode pengolahan data dilakukan secara deskriftif dengan pertimbangan adanya kesediaan dari pemilik perusahaan untuk menganalisis kondisi perusahaan, selanjutnya merumuskan strategi pengembangan perusahaan dengan menggunakan matriks EFE dan IFE, strategi generik, matriks SWOT untuk mendapatkan beberapa alternatif strategi.
Diana Bakery bergerak dalam usaha roti dan kue. Marakuya industri yang bergerak di bidang usaha tersebut menambah intensitas persaingan yang di hadapi oleh Diana Bakery. Oleh karena itu dilakukanlah analisis strategi generik untuk memberikan saran strategi persaingan bagi perusahaan, dengan memperhatikan
Dari enam faktor peluang, faktor yang mendapat skor tertinggi adalah meningkatnya konsumsi masyarakat terhadap makanan jadi dengan skor 0,249. Kemudian disusul faktor hubungan baik dengan pemasok dengan skor 0,219 dan pertumbuhan ekonomi dengan skor 0,216. Perusahaan menghadapi lima ancaman. Diantara ancaman tersebut, faktor yang mendapat skor ternndah adalah ancaman pendatang baru (0, 168). kemudian disusul oleh faktor banyaknya usaha sejenis (0,174) dan adanya produk subtitusi (0,180).
Diantara faktor-faktor kekuatan yang mendapat skor tertinggi adalah kualitas produk baik dengan skor 0,300. Kemudian disusul hubungan yang baik antara pimpinan clan karyawan dengan skor 0,292 dan aktivitas penjualan optimal dengan skor 0,276. Perusahaan memiliki delapan kelemahan. Faktor kelemahan yang mendapat skor terendah adalah kurangnya pelatihan bagi pimpinan dan karyawan (0,063), kemudian disusul kapasitas produksi balum optimal (0,070) dan distribusi pemasaran kurang luas (0,097).
Produk yang ditawarkan Diana Bakery berkualitas baik, harga jual bersaing dan lebih rendah dibandingkan pesaing, produk roti dan kue Diana Bakery memiliki pilihan rasa yang beragam. Segmentasi pasar Diana Bakery adalah masyarakat kelas menengah maka diperoleh strategi generik yang terbaik untuk Diana Bakery. Strategi yang dimiliki Diana Bakery adalah A fokus or market niche strategy based on lower cost Strategi ini memfokuskan pada penyediaan procluk clan jasa untuk memenuhi pasar yang sempit dengan harga yang lebih rendah daripada pesaing, merupakan pendekatan yang ampuh untuk penjualan produk dengan target pasar konsumen hanya dari lapisan masyarakat menengah. Analisis matriks EFE menghasilkan skor peluang sebesar 1,202 dan ancaman 0,984 mengambarkan bahwa kemampuan perusahaan dalam merespon peluang tergolong baik. Sedangkan dari total skor !FE didapatkan skor kekuatan sebesar l ,966 dan kelemahan sebesar 0,690 mengambarkan perusahaan mampu memanfaatkan kekuatan dan mengatasi kelemahan. Dengan menggunakan matriks SWOT, perusahaan berac'a dalam posisi progresif, yang menandai perusahaan sebagai kuat dan berpeluang. Rekomendasi yang diberikan adalah progresif artinya perusahaan dalam kondisi prima dan mantap sehingga dapat dimungkinkan untuk terus melakukan ekspansi, memperbesar•pertumbuhan dan memaksimalkan keuntungan. Berdasarkan uraian tersebut mengambarkan bahwa prioritas strategi Diana Bakery adalah strategi SO, yaitu : penetrasi pasar, mempe1tahankan dan meningkatkan pelayanan untuk menjaga loyalitas pelanggan, memanfaatkan bantuan pemerintah. Hasil :formulasi strategi dari matriks SWOT diperoleh sembilan alternatif strategi untuk dijalankan oleh Diana Bakery dalam mengembangkan usaha antara lain, yaitu : penetrasi pasar, mempertahankan dan meningkatkan pelayanan untuk me1\jaga loyalitas pelanggan, memanfaatkan bantuan pemerintah, meningkatkan kegiatan promosi secara optimal, meningkatkan kapasitas produksi, mengadakan dan mengikuti pelatihan bagi pimpinan dan karyawan, mempertahankan dan meningkatkan kualitas produk, meningkatkan kemampuan manajernen perusahaan untuk menambah daya saing, memperbaiki kemasan
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur slalu kita panjatkan hanya kepada Allah SWT
Tuhan semesta alam yang senantiasa melimpahkan rahmat dan karunia kepada
makhluk-Nya. Sholawat serta salam kepada junjungan kita Nabi Besar
Muhammad SAW yang menjadi tauladan bagi umat-Nya.
Berkat limpahan rahmat dan karunia Allah SWT dan berbekal ilmu yang
diperoleh dari bangku perkuliahan akhirnya penulis dapat mcnyelesaikan skripsi
dengan judul "Strategi Pengembangan Usaha (Studi Kasus pada Diana Bakery
Kota Bekasi, Jawa Barat)". Semoga skripsi ini senantiasa dapat memberikan
manfaat bagi instarisi dimana penulis melakukan penelitian serta dapat dijadikan
sebagai suatu sumbangan baik untuk dunia pendidikan umumnya dan untuk
Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta khususnya.
Penulis haturkan ucapan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah
banyak membantu penulis, baik secara langsung maupun tidak Jangsung.
Terutama kepada :
I. Ir. Mudatsir Najamuddin, MM sebagai ketua Jurusan Sosial Ekonomi
Pertanian/ Agribisnis dan selaku dosen pembimbing.
2. Rizki Adi Puspita S, SP, MM selaku dosen pembimbing skripsi.
3. Dr. Kusharyono, SE, MM dan Ir. Nunuk Adiami, MM sebagai dosen
penguji skripsi.
4. Dr. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis sebagai Dekan Jl'akultas Sains dan
Teknologi.
5. Pimpinan dan para karyawan Diana Bakery, terima kasih atas bantuan
dan kesediaan waktu serta tempatnya.
6. Ibu Opah, Pak Gun, Pak Mukhsin, nicky serta para stafFakultas Sains
dan Teknologi, terima ksaih atas bantuan dalam pembuatan surat
keterangan dan penyediaan fasilitas akademis.
7. Bapakku Djahri Permana dan Ibuku Ihat Sholihat, kasih sayang serta
do'amu adalah harta yang berharga sehingga pt~nulis tegar dan mampu
8. Teh Ria Nurfajriah dan K' Jamaludin Daeng Lallo terima kasih atas
do'a dan dukungannya.
9. Secara khusus, kuucapkan terima kasih kepada Abang lam (Ilham
Nurochman) atas cinta, dukungan dan waktunya ... you're my
inspiration.. my lovely prince 0
10. Almarhurnah Windy Oktariyanti (19 Februari 2006), skripsi ini adalah
pernghormatan terakhir dariku dan terima kasih entuk anak-anakmu
peri kecilku sammy dan altof.
11. Annisa Islamiyah dan Nurma Yulianti, terima kasih atas dukungan dan
do'anya.
12. Dian Tri Wahyuningsih, Rahmayantie Adie, Siti Zenab, Andari
Nurochmani, dan Lili Rusmawati; terima kasih telah menjadikanku
manusia yang paling berharga "keindahan persahabatan adalah
bahwa kamu tahu kepada siapa kamu dapat mempercayakan rahasia
(Alessandro Manzoni) ".
13. KKN bulet-bulet: riko, aji dan kiki, isra, accu, odink, TL, shin chan,
ochita, topan terima kasih sudah berbagi pengalaman di Cilacap "bikin
hidup lebih hidup".
14. Agibisnis 2001: adel, k' tia dan agung, nia, dwi, ros, ela dan asep,
mova, epoy, gbenk, anja, safar, acan, didin, khotib, anwar.
15. Terima kasih untnk Anggana dan keluarga Besar Pasar Minggu
16. Teman-temanku semua yang tidak bisa disebutkim satu per satu.
Akhir kata, penulis mengharapkan surnbang saran d.an kritik dari berbagai
pihak terhadap skripsi ini. Karena dengan adanya saran dan kritik anda akan
semakin memperkaya diri penulis dalam ilmu pengetahuan.
Bekasi, Juli 2006 Hormat Penulis,
DAFTARISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... .
PERSETUJUAN PEMBIMBING......................................................................... 11
PENGESAHAN UJIAN .............................................................................. :........ m
PERNYATAAN................................................................................................... IV
RINGKASAN............................................ .......................................................... v
KATA PENGANTAR................................................................................... ...... Vil
DAFT AR IS!........................................................................................................ x
DAFTAR T ABEL................................................................................................ Xlll
DAFT AR GAMBAR:.......................................................................................... xiv
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang...... ...... .. .. ...... .. .. ........... ..... .. .. .. ... .. .. ... .. ..... . 1
1.2. Perumusan Masalah ......................................................... 5
1.3. Tujuan Penelitian ............................................................. 6
1.4. Manfaat Penelitian...................................................... ...... 6
BAB IL TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Definisi Usaha Kecil............................. ............................ 7
2.2. Karakteristik Usaha Kecil..................... ............................ 8
2 .3. Definisi Strategi............................................................. .. 10
2.4. Definisi Manajemen Strategi ............ ,. ... .,......................... 11
2.5. Proses Manajemen Strategi
2.5. 1 Perumusan strategi..... .... .. .... .. . .. ...... .. .. ..... .... ... .... 12
2.5.2 Implementasi Strategi.................................... .... 12
2.5.3 Evaluasi Strategi................................................. 13
2.6. Pengertian Visi, Misi, dan Tujuan Perusahaan
2.6.1 Visi Perusahaan.................................................... 15
2.6.2 Misi Perusahaan................................................... 16
2.6.3 Tujuan Perusahaan............................................... 17
2. 7. Analisis Lingkungan Ekstemal
? 7 1 T :incrlcnncr:::in T~nh
BAB III.
BAB IV.
BABV.
2. 8. Analisis Lingkungan Internal
2.8.l SumberDayaManusia......................................... 21
2.8.2 Keuangan dan Akuntansi..................................... 21
2.8.3 Proses Produksi/Operasi...................................... 21
2.8.4 Pemasaran............................................................ 22
2.8.5 Penelitian dan pengembangan............................. 22
2.9. Strategi Generik........ ...................................................... 22
2. 10. Strategi Intensif
2.10.1 Penetrasi Pasar............... ....................... .............. 24
. 2.10.2 Pengembangan Pasar............... ............................ 25
2.10.3 Pengembangan Produk............ ............................ 25
2.11. Matriks SWOT............................................................... 26
2.12. Gambaran Umum Produk Roti........................................ 26
2.13. Penelitian Terdahulu........................................................ 29
2.14. Kerangka Pemikiran Konseptual........ ............................. 29
METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian........................................... 31
3.2. Jenis dan Sumber Data.................................................... 31
3.3. Metode Pengumpulan Data............................................. 31
3.4. Metode Analisis Data...................................................... 32
3.5. Definisi Operasional........................................................ 38
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
4 .1. Sejarah Perusahaan........ .. . .. . . ... . . . . . .. ... . . ........... ... . . .. .. .. . .. . . 41
4.2. Lokasi Perusahaan.......................................................... 43
4.3. Visi, Misi, Dan Tujuan Perusahaan................................ 43
4.4. Struktur Organisasi......................................................... 45
4.5. Proses Produksi.............................................................. 45
4.6. Produk yang dihasilkan................................................... 47
ANALISIS LINGKUNGAN EKSTERNA.L DAN INTERNAL
DIANA BAKERY
BABVL
BAB VIL
5.2. Analisis Lingkungan Eksternal
5 .2.1. Peluang...... ... . . .. . .. .. ..... .. ..... .. .... . .. .. . .. .. . . . .. .. . . . .. ... .. .. . 50
5 .2.2. Ancaman...... ... .. ... .. . . . .. . . . . . .... ... . . ... .. . . . .. .. ..... .. .. ... .. . .. 57
5.3. Identifikasi Lingkungan Internal Diana Bakery................ 62
5.4. Analisis Lingkungan Internal
5 .3.1. Kekuatan.. ... . . .. .. . . . . . . .. .. . .. . . ..... .. . . ... .. .. . .. .. . .. . . .. .. . .. .. . .. 64
5 .3. 2. Kelemahan............................................. ... .... . . .. . ... . 73
PERUMUSAN ALTERNATIF STRATEGI PENGEMBANGAN
USAHA DIANA BAKERY
6.1. Kondisi Perusahaan....... ...... ..... . .......... ..... ...... ...... .. .... ........ 76
6.2. Analisis Strategi Generik...... ...... ... . ... .. .......... ... .. ... ... . ...... ... 78
6.3. Matriks EFE (External Factor Evaluation)....................... 80
6.4. Matriks IFE (Internal Factor Evaluation)......................... 81
6.5. Matriks SWOT.................................................................. 83
KESIMPULAN DAN SARAN
7. 1. Kesimpulan............... ... .. ... .. .. . . . . . . . .. . .. ... . . .. . .. .. .. ... .. . .... ..... . .. . 88
7.2. Saran.................................................................................. 90
DAFT AR PUST AKA . . . . . .. .. . .. . . .. . .. .. . . . .. . . . .. . . . ... .. .. . .. .. . . . .. . . . .. . . . .. .. .. ... .. . . . .... . . . ........... 92
LAMP IRAN
DAFT ART AREI,
Tabel 1. Perbandingan Komposisi PDB M~nurut Kelompok Usaha Pada Tahun
1997 Dan 2003 Atas Dasar HargaKonstan 1993 (Miliar Rupiah).... 1
Tabel 2. Perkembangan Jumlah lJnit Usaha Tahun 1997, 2000 dan 2003....... 2
Tabe\ 3. Laju Konsumsi Makanan Ja<li Meµurnt Pendapatan Perbulan (satuan
Kg)................. ........................ ....... .......... .. . ..................... 3
Tabel 4. F:ksternal Factor F:valution Matriks ( Matr.il<s E:FE) dan}nternal Factor
Evaluation Matriks (Matriks JFE).................................................... 33
Tahel 5. Penilaian Bobot Faktor Eksternal Pernsabrum dan Penilaian Bobot Faktor
Internal Perusahaan........ .. . ................. .. .. . .............. ............ .......... ....... 34
Tabel 6. Sarana Produksi Tetap Diana Bakery................................................. 42
Tabel 7. Sarruia Produksi Tidak Tetap Diruia Bakery........................................ 42
Tabel 8. Golongan Pengeluaran Konsumsi Roti Rata-rata per Kapita per Talmn
2002 dan 2003 (Kg)........................................................................... 50
Tabel 9. Persentase Pengeluaran Rata-rata per Kapita per bulan Menumt
K.elompok Makanan dan Mim1man Jadi Talmn 2002-2004.............. 51
Tabel 10. Perkembangan Jumlah PendudukKotaBekasi Ta.lmn 2000-2004..... 52
Tabel 11. Jumlal1 Kepala Keluarga Kota Bekasi 2005....................... ................ 53
Tabel 12. Laju Inflasi di Indonesia Talmn 2000-2004....................................... 55
Tabel 13. Fluktuasi Nilai Tukar Rupial1 Terhadap Dollar Amerika............ ....... 60
Tabel 14. lndeks Harga Ballan Baku Sektor Industri (persenltal1un).................. 61
Tabel 15. Jumlah Produksi Diana Bakery tahun 2001-2005... .......................... 71
Tabel 16. Pilihan Rasa Roti dan Kue Diana Bakery 2006................................... 72
Tabel 17. JumlabProduks1 Diana Bakery tahun 2001-2005.............................. 77
Tabel 18. Matriks EFE Diana Bakery............................................................ .... 80
Tabel 19. Matriks !FE Diruia Bakery.................................................................. 82
DAFTAR GAMBAR
Gambar I. Proses Manajemen Strategi................................................................. 14
Gambar 2. Lima Strategi Bersaing Generik......................................................... 23
Gambar 3 Bagan Alur Kerangka Pemikiran ....................................................... 30
Gambar 4. Diagram Analisis SWOT Versi Pearce dan Robinson....................... 37
Gambar 5. Matriks SWOT................................................................................... 38
Gambar 6. Alur Proses Produksi Diana Bakery................................................... 46
Gambar 7. Strategi Generik Diana Bakery.......................................................... 79
Gambar 8. Posisi Diana Bakery pada Diagram Analisis SWOT......................... 84
Gambar 9. Matriks SWOT Diana Bakery............................................................ 85
/la! Dt'/llfj""Dl'l/lrf !fM/ biW'iMWf, Pfabifa rfifatalaJr 4Mrftl,f(,~· 7JM"io;tll(?""f'fl/lrfflJ/.
rlo.l'aw w~b'.i>: waia +u1.&rla~ .;-1.i>ellJHI lffftiJ, ak ;re;riu•.f .lefo;Mfar a.r
t;,/.;,ra. OM o;ai1fa rliiatak:
'1let'fili-ila!. ia....a, Maia ie!'rili-ifaJ,, .\'t.i>e«J'a If !!a!. afax hrett1itjf1'.&r P~l'l/lrf
!l/lr/ bet'tMM rli a,yta/'tl,f(a rfM D~l'l/lrf JIM/ rftiel'i ilt.ra f'&HFtalwM bebet'o;a
rlet<lffat. OM Ill/a!. ;ff oM. ;ff,~t.aJ.,ii o/'« !l/lr/ ,£,,;,,,, f,<;iJa~.
( {(, g lft.lf 'fia«rltfa!. : 11)
· "~U "21:rr r- ' r-r r' r C r , •C-. . . . . . . . . . ~ t9 WJ1z11~ tU11JUR:J..Ja11 DN.U untUF<.. 1ne11sylU{un :11zr..:..-
(memlieri. /ieliaikan) k'!J'acfa anak cucuku. Eliesw!'fyullnya afi:u
liertauliat fieyadir '£.:ns£au dint .sesun:lYur.'nya a£u tenna.su£
J5'fl'a£. ku :l5jaliri tPennana aan !fiiu & !filut '81.l'oli!iut <S.J1&
Zakakku :/J;i,a 'IJKuj''ffriali°J. °Jos/ft.[amaluaain :f5ue'!7 L!lo
?&im',J /{u !/J!iam 'i;l(urocliman "<SfP
BABI
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Indonesia perlu mengembangkan aspek perekonomian agar mampu
bertahan dalam segala kondisi, ha! ini untuk menganti3ipasi apabila terjadi
fluktuasi perekonomian makro. Salah satu aspek pen~konomian yang bisa
dipertimbangkan pengembangannya adalah usaha kecil. Perbandingan komposisi
tersebut disajikan pada Tabel 1.
Tabel 1. Perbandingan Komposisi PDB Menurut Kelompok Usaha Pada Tahun 1997 dan 2003 Atas Dasar Harga Konstan 1993 (Miliar Rupiah)
No Skala Usaha 1997 2003 Pertumbuhan I. Usaha Mikro clan Kecil 171.048 183.125 +7,06%
(40,45) (41,11) 2. Usaha Menengah 78.524 75.9'75 -3,25%
(17,41) (15,61) 3. UsahaBesar 183.673 185.352 +0,91%
(42,17) (43,28) JumlahPDB 433.245 444.453 +2,59%
(100) (100) Sumber : Statistik Indonesia, BPS 2004
Berdasarkan Tabel 1, secara umum peran usaha mikro dan kecil dalam
Produk Domestik Bruto (PDB) mengalami kenaikan dibanding sebelum krisis.
Hal ini terlihat pada tahun 1997 sebesar 171.048 menjadi 183.125 di tahun 2003.
Begitu pula dengan usaha besar yang mengalami kenaikan dari 183.673 tahun
1997 menjadi 185.352 di tahun 2003. Sedangkan usaha menengah mengalami
penurunan, yaitu tahun 1997 sebesar 78.524 menjadi 75.975 di tahun 2003. Enam
tahun setelah krisis, keadaan usaha menengah belum pulih. Sedangkan usaha kecil
dan besar mulai pulih pada tahun 2003. Untuk perkcmbangan jumlah unit usaha
disajikan pada Tabet 2.
Tabel 2. Perkembangan Jumlah Unit Usaha Tahun 1997, 2000 dan 2003
No Skala Usaha Th. 1997 Th. 2000 Th.2003 Pertumbuhan 1 Usaha Kecil 39,704,661 38,669,335 42,326,519 9.46% 2 Usaha Menengah 60,449 54,632 61,986 13.46% 3 Usaha Besar 2,097 1,973 2 243 13.68%
Jumlah 39.767,207 38 725,940 42.390,748 9.46% Swnber : Statistik Indonesia, BPS 2004
Kris is ekonomi telah mengakibatkan j un1lah unit usaha menyusut, dari
39,77 juta unit usaha t&hun 1997 menjadi 38,73 juta u:nit usaha tahun 2000.
Sedangkan tahun 2003 jumlah unit usaha mengalami kenaikan sebesar •t2,39 juta
unit usaha. Meningkatnya jumlah unit usaha di tahun 2003 juga berdampak pada
sektor ekonomi dan peningkatan pendapatan masyarakat, salah satunya
berdampak pada pola konsumsi masyarakat. Perubahan pola konsumsi masyarakat
saat ini dipicu dengan adanya perubahan gaya hidup. Semakin bertambahnya
waktu kerja dan dorongan akan kebutuhan pangan yang serba praktis
menyebabkan masyarakat memilih pangan dengan penyajian yang lebih praktis
tetapi beragam. Selain itu, bagi masyarakat yang terpenling adalah aman bagi
kesehatan dan harganya terjangkau.
Seiring adanya perubahan pola konsumsi makanan pokok yang terjadi
secara alamiah dan peningkatan konsumsi makanan yang diolah dari tepung terigu
seperti roti, biskuit, mie instan, dan lain-lain mengakibatkan perkembangan
konsumsi roti, biskuit, mie instan sangat cepat menjalar ke masyarakat kelas
menengah-bawah. Hal ini mendorong para pengelola industri makanan jadi
membuat produk berkualitas dan harga yang terjangkau. Laju konsumsi makanan
jadi disajikan pada Tabel 3.
Tabel 3. Laju Konsumsi Makanan Jadi Menumt Pendapatan per Bulan (kg)
Tahun Ro ti
1993 2,627 1996 5,022 1999 3,053 2002 2,884 2003 2,955
Jumlah 19,348 Sumber : BPS, 2004
Jenis makanan iadi Mie
0,390 5,894 4,284 4,352 4,061
22,742
Kue: 1,76
10,99 7,99
7 4 6 5 8 8
7,93 8,16
45,08
Jumlah -.
3,017 21.,910 15,333 15,171 15,184
Berdasarkan Tabel 3, tahun 1999 laju konsumsi makanan jadi menumt
pendapatan per bulan sempat mengalami penumnan akibat clampak krisis ekonomi
menjadi 15,333 dari 21,910 pada tahun 1996. Tetapi pada tahun selanjutnya
konsumsi masyarakat terhadap makanan jadi mulai relatif stabil. laju konsumsi
makanan jadi menumt pendapatan per bulan tahun 2002 rneningkat dari 15,171
menjadi 15,184 di tahun 2003.
Diana Bakery Tityan Indah Kota Bekasi, mempakan salah satu pemsahaan
yang memenuhi kebutuhan roti dan kue di wilayah Kota Bekasi dengan
konsumennya adalah masyarakat kalangan menengah dan suclah berjalan sejak
tahun 1997. Namun pada awal tahl.!Il 2000 Diana Bak.ery mengalami krisis
keuangan dan produksi, sehingga pemilik pertama menjual pemsahaan Diana
Bakery kepada pihak pengelola saat ini.
Seiring dengan waktu, pemsahaan Diana Bakery yang telah di kelola oleh
pemilik barn ini memperlihatkan perkembangan yang cukup pesat. Hal tersebut
Tiap tahunnya permintaan terhadap produk roti Diana Bakery mengalami
peningkatan. Pada tahun 200 I Diana Bakery hanya memproduksi roti sebanyak
200 buah per harinya, tahun 2002 hingga 2003 meningkat menjadi 600 buah per
hari, pada tahun 2004 per harinya meproduksi 900 buah, dan pada tahun 2005
terus meningkat hingga 2000 buah per hari. Awa! tahw1 2005 Diana Bakery
mengembangkan usahanya dengan memproduksi kue. Respon masyarakat
terhadap produk kue yang dihasilkan Diana Bakery sangat baik. Hal ini dapat
dilihat dari permintaan konsumen yang meningkat dari tahun ke tahun.
Perusahaan mengalami perkembangan berupa perubahan lingkungan
eksternal yang tidak dapat dikontrol oleh perusahaan maupun lingkungan internal
dapat dikontrol oleh perusahaan. Sehingga perusahaan harus mampu bersaing
dengan perusahaan laim1ya sehingga diperlukan alternatif strategi pengembangan
usaha agar dapat mengembangkan usahanya.
Pengembangan usaha kecil dan menengah dalam menghadapi pasar
regional dan global harus didasari pada upaya yang keras dan terus menerus
dalam menjadikan UKM sebagai usaha yang tangguh. Oleh karena itu produk
yang diusahakan UKM sekurang-kurangnya mempunyai k'eunggulan komparatif,
bahkan sangat diharapkan mempunyai keunggulan kompetitif. Pendekatan klaster
bisnis merupakan upaya pengembangan usaha UKM secara sistemik, sehingga
UKM yang ada di dalamnya mempunyai peluang untuk melliadi usaha yang
handal dan kompetitif. Strategi pengembangan usaha UKM harus atas dasar
kekuatan dan tantangallilya, oleh karena itu harus ditopang secara kuat terutama
oleh adanya akses ke swnber dana, pasar, swnber bahan baku, teknologi dan
Informasi serta manajemer (Sulaeman, 2004).
1.2. Perumusan Masalah
Keadaan sosial masyarakat modern yang semakin hari semakin sibuk
mempengaruhi perubahan pola konswnsi masyarakat. Masyarakat saat ini
menyukai makanan siap saji karena kepraktisannya. Hal ini juga menyebabkan
konswnsi makanan yang diolah dari tepung terigu seperh roti, biskuit dan mie
instan meningkat. Sehingga diharapkan Diana Bakery perusahaan yang bergerak
pada usaha roti dan kue dapat menyediakan produk dengan kualitas yang baik.
Diana Bakery menghadapi berbagai permasalahan utama dalam
menjalankan usahanya yang berasal dari lingkungan perusahaan. Pengaruh
lingkungan eksternal berupa munculnya pendatang baru dan pesaing usaha sejenis
menjadi ancaman bagi perusahaan. Adanya fluktuasi nilai tukar rupiah.
Sedangkan untuk lingkungan internal, manajemen dan sistem akuntansi Diana
Bakery masih sederhana serta kurangnya pelatihan terhadap pimpinan dan
karyawan.
Berdasarkan hal tersebut, perusahaan perlu memilik: alternatif strategi
pengembangan usaha dalam mengembangkan perusahaan. Maka dapat
diidentifikasikan beberapa masalah yang dihadaj)i yaitu:
1. Faktor-faktor eksternal apa yang menjadi peluang dan ancaman bagi
perusahaan ?
2. Faktor-faktor internal apa yang menjadi kekuatan dan kelemahan bagi
3. Apa altematif strategi yang diterapkan perusahaan agar dapat berkembang?
1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalaban yang ada maka tujuan dari penelitian ini adalah :
I. Mengidentifikasi faktor-faktor perusahaan yang dapat menjadi peluang
maupun ancaman bagi perusahan.
2. Mengidentifikasi faktor-faktor perusahaan yang dapat menjadi kekuatan
maupun kelemahan bagi perusahan.
3. Merumuskan strategi altematif agar perusahaan dapat mengembangkan
usahanya.
1.4. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat :
I. Menjadi suatu pengalaman berharga bat:i peneliti dalam rangka meningkatkan
ilmu pengetahuan yang diperoleh selama mengikuti perkuliahan.
2. Berguna sebagai baban masukan bagi pemilik perusahaan roti Diana Bakery
Kota Bekasi, Jawa Barnt.
3. Berguna bagi orang lain yang berminat melakukan penelitian lebih luas lagi
dalam mengembangkan penelitian tentang strategi pengembangan usaha.
2.1. Definisi Usaha Kecil
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Sebelum pemerintah menerbitkan undang-undang tentang usaha kecil,
pengertian dan batasan usaha kecil sering kali berbeda-beda antara lembaga yang
satu dengan yang lain. Batasan aset yang digunakan merupakan salah satu kriteria
industri kecil menurut beberapa lembaga. Usaha kecil menurut Badan Pusat
Statistik (BPS) adafah perusahan yang memiliki jumlah tenaga kerja 5-19 orang
termasuk pekerja yang dibayar.
Secara umum menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 9 Tahun
1995 tentang usaha kecil, yang dimaksud dengan usaha kecil adalah kegiatan
ekonomi rakyat yang berskala kecil dan memenuhi kriteria kekayaan bersih atau
hasil penjualan tahunan serta kepemilikan sebagaimana diatur dalam Undang
Undang. Sedangkan usaha kecil informal menurut UU tersebut adalah berbagai
usaha yang belum terdaftar, belum tercatat, dan belum berbadan hukum. Kriteria
usaha kecil dalam undang-Undang No. 9 Tahun 1995 pada pasal 5 ayat 1, yaitu
sebagai berikut :
a. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 200.000.000,- (dua ratus juta),
tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha atau
b. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp 1.000.000.000 (satu milyar
rupiah)
c. Milik Warga Negara Indonesia
d. Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan
yang dimilki, dikuasai, atau berafiliasi baik langstmg maupun tidak langsung
dengan usaha menengah atau usaha besar
e. Berbentuk usaha perseorangan, badan usaha yang tidak berbadan hukum, at-iu
badan usaha yang berbadan hukum, termasuk koperasi.
Sedangkan untukjumlah nilai nominal yang terdapat dalam ayat (1) huruf a
dan b, dapat berubah sesuai dengan perkembangan perekonomian yang diatur
dengan peraturan pemerintah.
2.2. Karakteristik Usaha Kecil
Selain menjadi wahana usaha dalam penyerapan tenaga kerja, usaha kecil
juga berperan sebagai penggerak roda ekonomi serta pelayanan masyarakat. Hal
ini dimungkinkan karena karakteristik usaha kecil yang d\jalankan rendah akan
ketergantungan terhadap pendanaan sektor moneter. Selain itu keberadaanya
tersebar di seluruh pelosok negeri sehingga merupakan jalur distribusi yang
efektif untuk menjangkau sebagian besar rakyat.
Pengembangan usaha industri roti dengan skala usaha kecil-rnenengah
memiliki prospek yang cukup baik dengan potensi pasar yang sangat mendukung.
Pengembangan industri roti, baik secara berkelompok yang tergabung dalam
wadah koperasi maupun secara individual, masih sangat dimungkinkan. Potensi
bisnis roti terns berkembang dan banyak usaha skala UKM yang berhasil
memanfaatkan. Pengembangan usaha indt·stri roti dengan skala usaha kecil-
menengah memiliki keun!!!mlan dan lrnliemahan n.Arni;o;ontn ')flfltl\ .,.;+,, ·
a. Keunggulan
Industri roti skala usaha kecil memiliki keunggulan diantaranya :
(1 ). Manajemennya mandiri dan fleksibel serta pengambilan keputusan singkat
sehingga mudah beradaptasi dengan kondisi lingkungam yang berubah-ubah.
(2). Adanya hubungan yang baik dengan pelanggan.
(3 ). Pensertaan modal relatif kecil dan biaya overhead yang rendah.
(4). Hubungan personal dengan pekerja intensif.
(5). Pembuatan roti bisa dilakukan dengan teknologi sederhana.
(6). Tidak membutuhkan persyaratan tenaga kerja yang ketat.
(7). Industri ini sering merupakan prioritas bantuan pemerintah.
b. Kelemahan
Kelemahan industri roti skala usaha kecil adalah sebagai berikut:
( l ). Manajerr..en kurang profesional dan kurang berorientasi ke depan.
(2). Perencanaan secara tertulis tidak ada atau jarang.
(3). Struktur permodalan lemah dan memiliki keterbatasan dalam memperoleh
tambahan modal.
(4). Tidak adajaminan kepastian begi pekerja.
(5). Lemahnya peluang besar dan memperbesar pengsa pasar.
(6). Lemahnya pembukuan dan catatan usaha.
(7). Lemahnya daya saing usaha.
(8). Cepat puas dan pembaharuan usaha (inovasi ) jarang dilakukan.
(9). Pengkaderanjarang dilakukan.
(10). Pendidikan re!atif rendah dan kurang percaya pada ilmu teknologi
modern.
( 11 ). Kurang pengetahuan tentang hukum dan peraturan.
Keunggulan dan kelemahan skala usaha kecil yang telah diketahui atau
teridentifikasi tersebut berguna untuk mengambil menfaatnya agar kemampuan
yang dimiliki dapat dikembangkan dan kenali kelemahan diri untuk sukses dalam
usaha.
2.3. Definisi Strategi
Setiap perusahaan memerlukan strategi agar lebih mudah dalam mencapai
tujuannya. Pengertian strategi yang luas mengandung berbagai macam definisi
dan interpretasi. Berikut adalah pengertian strategi menumt beberapa sumber yang
diperoleh, antara lain :
a. David (2004) : Strategi merupakan cara untuk mencapai sasaran jangka
panjang, strategi termasuk perluasan geografis, diversifikasi, akuisisi,
pengembangan produk, penetrasi pasar, pengurangan, divestasi, likuiditasi, dan
usaha patungan.
b. Hamel dan Prahalad dalam Umar (2003) : Strategi merupakan tindakan yang
bersifat incremental (senantiasa meningkat) dan terus-menerus dan dilakukan
berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan untuk para pe!anggan
di masa mendatang.
c. Jauch dan Glueck (1991) : Strategi adalah rencana yang disatukan, menyeluruh
dan terpadu yang mengaitkan keunggulan strategi perusahaan dengan tantangan
lingkungan dan dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama perusahaan
dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh perusahaan.
d. Umar (2003) : Strategi dapat didefinisikw. sebagai alat imtuk mencapai tujuan
karena suatu strategi pada dasamya merupakan suatu skema untuk mencapai
sasaran yang dituju.
2.4. Definisi Manajemen Strategi
Perencanaan kinerja keseluruban fungsional perusahaan tercakup dalam
suatu keputusan manajemen strategi perusahaan. Strategi manajemen meliputi
strategi yang dapat dilakukan oleh manajemen dengan orientasi pengembangan
strategi secara makro misalnya : strategi pengembangan produk, strategi
penerapan harga, strategi akuisisi, strategi pengembangan pasar, strategi mengenai
keuangan, dan sebagainya (Rangkuti, 2005). Manajc:men strategi dapat
didefinisikan sebagai seni dan ilmu untuk pembuatan (fonnulat ing), penerapan
(implementing), dan evaluasi (evaluating) keputusan-keputusan strategi antar
fungsi yang memungkinkan sebuah organisasi mencapai ti.yuan di masa datang.
Jadi perencanaan strategi lebih terfokus pada bagaimana manajemen puncak
menentukan visi, misi, falsafah, dan strategi perusahaan untuk mencapai tujuan
perusahaan dalamjangka panjang (Umar, 2003).
Kotler (2000), menyatakan bahwa manajemen stratef~ adalah suatu proses
manajerial untuk mengembangkan dan mempertahankan kesesuaian yang layak
antara sasaran dan sumberdaya perusahaan dengan peluang-peluang pasar yang
selalu berubah. Manajemen strategi akan membantu perusahaan dalam melihat
peluang dan ancaman di masa yang akan datang sehingga memungkinkan
organisasi untuk dapat mengantisipasi kondisi yang selalu berubah.
2.5. Proses Manajemen Strategi
Proses manajemen strategi adalah alur dimana penyusunan strategi
menentukan sasaran dan menyusun strategi. Didalamnyajuga tersedia dasar untuk
mengenali dan rasinalisasi keperluan akan perubahan bagi seluruh anggota sebuah
perusahaan. Proses manajemen strategi terdiri dari tiga tahap (David, 2004), yaitu
perumusan strategi, implementasi dan evaluasi strategi.
2.5.1. Perumusan Strategi
Perumusan strategi didalamnya termasuk mengembangkan visi dan misi
perusahaan, mengenali peluang dan ancaman, menetapkan kekuatan dan
kelemahan perusahaan, menganalisa pilihan perusahaan dengan menyeimbangkan
antara faktor internal dan eksternal, serta menghasilkan strategi alternatif dan
memilih strategi tertentu untuk dilaksanakan. Masalah-masalah strategi adalah
tugas yang harus dilakukan oleh manajemen puncak suatu organisai bukan hanya
dengan mempertimbangkan lingkungan internal, melailikan juga lingkungan
eksternal karena mempunyai konsekuensi yang multi fungsional (Umar, 2003 ).
2.5.2. Implementasi Strategi
Implementasi strategi adalah mengimplementasikan pilihan strategi dengan
maksud mengalokasikan sumber daya dan mengorganisasikan sesuai dengan
strategi. Selain itu, strategi ini juga menuntut perusahaan untuk menetapkan
Implementasi strategi terrnasuk mengembangkan budaya yang mendukung
strategi, menciptakan struktur organisasi yang efektif, mengubah arah usaha
pemasaran, serta memenfaatkan dan mengembangkan sistem informasi.
2.5.3. Evaluasi Strategi
Evaluasi strategi adalah tahap akhir dalam manajem1~n strategi. Pada tahap
ini hasil dari implementasi akan dievaluasi untuk memastikan strategi yang telah
disesuaikan dapat mencapai tujuan perusahaan (Jauch dan Glueck, 1991 ). Dalam
mengevaluasi strategi ada tiga macam aktivitas yang rnendasar, yaitu : (1)
meninjau faktor-faktor ekstemal dan internal yang menjadi dasar strategi
sekarang, (2) mengukur prestasi kerja, (3) mengambil tindakan korektif. Evaluasi
strategi diperlukan karena yang dilihat adalah keberhasilan hari ini dan bukan
merupakan jaminan masa depan. Proses manajemen strategi disajikan pada
Gambar I.
Mengembangkan Pemyataan Misi
H Melakukan Melakukan
i.. Audit Internal Audit Ekstemal
Menetapkan Tujuan Jangka Panjang
i I
Membuat, Mengevaluasi, dan Memilih Strategi
i Menetapkan Kebijakan
dan Tujuan Tahunan I i
Alokasi Sumberdaya
l Mengukur dan Mengevaluasi
Gambar 1. Proses manajemen Strategi (David, 2004)
Manfaat dari manajemen strategi yaitu membantu organisasi membuat
strategi yang lebih baik dengan menggunakan pendekatan yang lebih sistematis,
logis, dan rasional pada pilihan strategi dalam pengambilan keputusan. Dengan
manajemen strategi memungkinkan perusahaan untnk lebih proaktif dalam
membangun masa depan dengan demikian perusahaan dapat berusaha
mengendalikan tujuan sendiri.
2.6. Pengertian Visi, Misi, dan Tujuan Perusahaan
Pada tahap pertama sebelum merumuskan strategi p(:rlu dilakukan analisis
terhadap pernyataan visi, misi, dan tujuan perusahaan karena ketiga komponen
tersebut merupakan langkah awal dalam proses perencanaan. Hal ini clilakukan
agar didapatkan kesesuaian antara strategi dengan ketiga komponen tersebut.
Adapun definisi dari visi, misi dan tujuan itu sendiri dari berbagai sumber akan
dijelaskan di bawah ini.
2.6.1. Visi Perusahaan
Umar (2003)mengemukakan bahwa visi merupakan cita-cita masa depan
yang ada dalam benak pendiri yang kira-kira mewakili seluruh anggota
perusahaan, mulai darijenjang yang paling atas sampai yang paling bawah bahkan
pesuruh sekalipun. Visi juga dapat diartikan sebagai pernyataan tersirat dari "what
do we want to become". Ketika para karyawan dan manajer secara bersama-sama
menghasilkan suatu visi perusahaan, maka dokumen yang dihasilkan dapat
mencerminkan visi secara pribadi sehingga mereka dapat menanamkan visi
tersebut dalan1 hati dan pikiran untuk mewujudkan masa depan dengan arah yang
jelas (David, 2004).
Visi merupakan ungkapan manajer puncak terhadap "What the organization
is string to become" dan bersifat semi permanen seperti menghasilkan beberapa
perencanaan strategi yang akan disiapkan tetapi tidak bersifat tidak untuk
selamanya. Visi perusahaan merupakan V.alimat yang un1umnya disusun oleh
manajer puncak. Visi berguna untuk : kepeminpinan yang kompetitif serta dapat
tujuan perusahaan dan cakupan bisnisnya, menyediakan suatu kerangka yang
mengatur hubungan antara perusahaan dan pihak-pihak yang berkepentingan,
serta menyatakan sasaran perusahaan secara luas pada tahap pertumbuhan dan
meningkatkan keuntungan.
2.6.2. Misi Perusahaau
Misi Perusahaan merupakan penjabaran secara tertulis mengenai visi agar
visi tersebut mudah dimengerti atau jelas bagi seluruh staf perusahaar1 (Umar,
2003). Menurut Jauch dan Glueck (1991), misi dapat dipandang sebagai mata
rantai antara melaksanakan beberapa fungsi sosial dan tuju:m yang lebih khas dari
pernsahaan/organisasi. Pernyataan misi pada umumnya digunakan untuk
menetapkan landasan bagi keberadaannya.
Pearce dan Robinson (1997), menyatakan bahwa misi suatu perusahaan
adalah tujuan yang unik yang membedakannya dari perusahaan-perusahaan lain
yang sejenis dan mengidentifikasi cakupan operasinya. Misi menguraikan produk,
pasar, dan bidang teknologi yang dilakukan oleh perusaha<m yang mencerminkan
nilai dan prioritas dari para pengambil keputusan strateginya. Oleh sebab itu maka
kalimat misi merupakan jawaban atas pertanyaan "what is our business?".
Misi merupakan suatu pernyataan yang mengidentifikasi ruang lingkup
operasi perusahaan dalam batasan produk dan pasar. Pernyataan misi yang efektif
memiliki komponen-komponen sebagai berikut : (I) siapa konsumen pemakai
produk, (2) apa produk/jasa yang dihasilkan, (3) pasar yang dimasuki, (4)
teknologi apa yang dipakai, ( 5) perhatian terhadap survival, pertumbuhan dan
keuntungan, (6) filsafat organisasi, (7) konsep diri, (8) perhatian terhadap citra
perusahaan, dan (9) perhatian terhadap pekerja (David, 2004).
2.6.3. Tujuan Perusahaan
Menurut Jauch dan Glueck (1991), perusahaan urnumnya memiliki tujuan
yang bennacam-macam, antara lain : (1) keuntungan, (2) efisiensi, (3) kepuasan
dan pembinaan karyawan, (4) produk dan jasa untuk konsurnen, (5) menjadi
anggota perusahaan yang memilki tanggung jawab sosial dan hubungan yang baik
dengan masyarakat, ( 6) pemimpin pasar, (7) maksimisasi deviden, ( 8)
kelangsungan hidup, (9) kemampuan beradaptasi, dan (I 0) pelayanan masyarakat.
2.8. Analisis Lingkungan E.kstemal
Analisis lingkw1gan eksternal bertujuan membuat daftar terbatas mengenai
beberapa peluang yang dapat menguntungkan perusahaan dan berbagai ancaman
yang harus dihindari (David, 2004). Analisis lingkungan eksternal tidak ditujukan
untuk membuat daftar panjang mengenai setiap faktor yang mungkin dapat
mempengaruhi bisnis melainkan ditujukan untuk mengid.entifikasikan variabel
variabel kunci yang dapat memberikan respon yang dapat dilaksanakan.
Perusahaan harus mampu merespon terhadap faktor-faktor tersebut dengan
merumuskan strategi yang dapat memanfaatkan peluang atau untuk
meminimalkan dampak dari ancaman (David, 2004).
2.8.1. Lingkungan Janh
Lingkunganjauh perusahaan terdiri dari faktor-faklor yang pada dasamya di
luar dan terlepas dari perusahaan. Faktor-faktor utama yang diperhatikan adalah
faktor politik, ekonomi, sosial dan teknologi atau disingka.t PEST (Umar, 2003 ).
a. Politik
Politik meliputi undang-undang tentang lingkungan dan perburuhan,
peraturan-peraturan tentang perdagangan, dan kebijakan pemerintah baik tingkat
nasional maupun daerah tempat beroperasinya perusahaan ..
b. Ekonomi
Kondisi ekonomi suatu daerah atau negara dapat mempengaruhi ik!im
berbisnis atau perusahaan (Umar, 2003). Beberapa faktor kunci yang perlu
diperhatikan dalam menganalisis ekonomi suatu daerah a.tau negara adalah :
pertumbuhan ekonomi, suku bunga, inflasi, nilai tukar ma.ta uang, harga-harga
produk danjasa, produktivitas, dan tenaga kerja.
c. Sosial
Kondisi sosial mencakup beberapa aspek antara lain : sikap, gaya hidup,
adat-istiadat, dan kebiasaan dari orang-orang di luar lingkungan eksternal
perusahaan yang berkembang dari kondisi kultural, ekologis, demografis, religius,
pendidikan, dan etnis.
d. Teknologi
Perkembangan teknologi mengalami kemajuan yang pesat, baik di bidang
bisnis maupun teknologi pendukung kegiltan bisnis. Hal tersebut tidak hanya
mencakup penemuan-penemuan baru saia. tetani melinnti mPtn'1"-~~+n..t~ i..~-··
dalam mengerjakan suatu pekerjaan. Metode tersebut memberikan gambaran yang
luas, yang meliputi mendesain, menghasilkan, dan mendistribusikan.
2.8.2. Lingkungan Industri
Aspek lingkungan industri lebih mengarnh pada aspek persaingan bisnis
pernsahaan berada. Faktor-faktor yang mempengarnhi kondisi persaingan.
Menurut Porter dalam David (2004 ), sifat persaingan dalam suatu industri dapat
dilihat sebagai gabungan dari lima kekuatan yaitu :
a. Persaingan Antar Industri
Strategi yang dijalankan oleh pernsahaan dapat berhasil jika strategi
tersebut memiliki keunggulan kompetitif (competitive advantage) dibandingkan
dengan strategi yang dijalankan oleh pernsahaan pesaing. Pernbahan strategi dapat
diimbangi serangan balasan seperti menurunkan harga, meningkatkan mutu,
menambah fitur, menyediakan pelayanan, memperpanjang garansi, dan
meningkatkan iklan.
b. Masuknya Pendatang Baru
Masuknya perusahaan sebagai pendatang barn akan menimbulkan sejwnlah
implikasi bagi perusahaan yang sudah ada, diantaranya kapasitas menjadi
bertambah, terjadinya perebutan pangsa pasar, serta p1:rebutan swnber daya
produksi terbatas. Hal ini menimbulkan ancaman bagi pemsahaan yang telah ada.
Ada beberapa faktor penghambat pendatang barn menurut Porter untuk masuk ke
dalam suatu industri yang sering disebut dengan Hambatan Masuk, yaitu : ( 1)
skala ekonomi, (2) diferensiasi produk, (3) kecukupan modal, (4) biaya peralihan,
/;;:_\ -1---- --1------ _,~-~ .,
c. Kekuatau Tawar Pemasok
Pemasok dapat mempengaruhi industri melalui kemampuan menaikkan
harga atau pengurangan kualitas produk atau servis (Umar, 2003). Kekuatan tawar
pemasok mempengaruhi intensitas persaingan dalam suatu industri, terutama
ketika jumlah pemasok banyak, terbatasnya bahan baku penganti yang baik, atau
biaya menganti bahan baku sangat tinggi (David, 2004).
d. Kekuatau Tawar Konsumen
Ketika pelanggan jumlahnya besar atau memebeli dalam jumlah banyak,
maka kekuatan tawarnya merupakan kekuatan utama yanga mempengaruhi
intensitas persaingan dalam suatu industri.
e. Potensi Pengembangan Produk Penggauti
Perusahaan-perusahaan yang berada dalam suatu industri tertentu akan
bersaing dengan produk pengganti. Walaupun karakte:rnya berbeda, barang
subsitusi dapat memberikan fungsi atau jasa yang sama. Ancaman produk
subsitusi kuat bilamana konsumen dihadapkan pada kurang daya beli konsumen
dan jika produk subsitusi mempunyai harga yang lebih murah atau knalitas sama
atau lebih tinggi.
2.8. Aualisis Lingkungan Inte1·nal
Analisis lingkungan internal meliputi kekuatan dan kelemahan dalam
berbagai bidang fungsional bisnis (David, 2004). Analisis lingkungan internal
merupakan proses di mana perencana strategi mengkaji pema.S'aran, penelitian dan
pengembangan, produksi dan operasi, sumberdaya manusia, serta keuangan dan
akuntansi. Analisis ini digunakan untuk menentukan dimana letak kekuatan dan
kelemahan perusahaan (Jauch dan Glueck, 1991).
2.8.1 Sumber Daya Manusia
Manusia men:pakan sumber daya terpenting bagi perusahaan. Adapun
factor-faktor yang perlu diperhatikan antara lain, langkah-langkah yang jelas
mengenai manajemen SDM, keterampilan dan motivasi k1~rja, produktivitas, dan
system imbalan. Sedang kualitas,sikap dan perilaku SDM sangat dipengaruhi oleh
perkembangan sosial, politik, kebudayaan, dan lain-lain.
2.8.2 Keuangan dan Akuntansi
Menentukan kekuatan dan kelemahan keuangan organisasi sangat penting
agar dapat merumuskan strategi seara efektif. Karena kondisi keuangan sering
dianggap satu-satuya barometer terbaik dalam melihat posisi bersaing dan daya
tarik keseluruhan perusahaan bagi investor (David,2004). Faktor-faktor yang
diperhitungkan adalah : kemampuan perusahaan memupuk modal jangka pendek
dan jangka panjang, beban yang arus ditanggung npaya memperoleh modal
tambahan.
2.8.3 Proses Produksi/Operasi
Fungsi produksi/operasi usaha terdiri dari semua aktivitas yang mengubah
masukan menjadi barang danjasa. Manajemen produksi/operasi berkaitan dengan
input, transformasi, dan output yang berbeda antar industli dan pasar. Operasi
manuaktur mentransformasi atau mengubah masukan seperli bahan baku, tenaga
2.8.4 Pemasaran
Pemasaran mengambarkan proses sosial dan manajerial dimana individu
dan kelompok memperol<lh apa yng mereka butuhkan dan inginkan melalui
penciptaan dan pertukaran produk serta nilai dengan pihak lain (Kotler, 2004).
Aspek permasaran yang dianalisis berhubungan dengan bauran pemasaran yang
merupakan konsep pemasaran terpadu dalam sistem pemasaran modern, di mana
didalamnya terdapat 4 aspek yaitu: (a) produk, yang berarti kombinasi barang dan
jasa yang ditawarkan perusahaan kepada pasar sasaran, (b) harga adalah jumlah
uang yang harus dibayar oleh pelanggan dan keputusan penetapan harga
dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal perusa.haan, ( c) Distribusi,
mencakup aktivitas perusahaan untuk menyediakan produk, dan ( d) promosi,
aktivitas yang mengkomunikasikan keunggulan produk dan membujuk pelanggan.
2.8.5 Penelitian dan pengembangan
Perusahaan yang menjalankan strategi pengembangan produk harus
mempunyai orientasi litbang yang kuat. Perusahaan berinvestasi dalam kegiatan
litbang karena invetasi tersebut akan menghasilkan produk atau jasa yang unggul
dan dapat memiliki keunggulan kompetitif. Anggaran Jitbang diarahkan pada
pengembangan produk baru sebelum pesaing melakukannya, memperbaiki mutu
produk, atau memperbaiki proses manufaktur untuk mengurangi biaya.
2.9. Strategi Generik
Menurut Hariadi (2002), strategi bersaing merupakan langkah-langkah
strategis yang terencana maupun tidak terencana untuk dapat memiliki
keunggulan bersaing sehingga dapat menarik perhatian konsumen, memperkuat
posisi dalam pasar dan bertahan terhadap tekanan persaingan. Strategi ini juga
merupakan cara untuk menarik perhatian konsumen dan dalam pelaksanaanya,
perusahaan dihadapkan pada situasi dan lingkungan pasar spesifik yang
memerlukan berbagai variasi. Strategi bersaing dapat dikelompokkan menjadi
seperti beri kut :
Pasar Umum
Pasar Khusus
TIPE KEUNGGULAN BERSAING
Biaya lebih Rendah Diferensiasi
Low-cost Leadership ___ _,__..__ ___ Broad Differentiation
Strategy Best-Coat Strategy
Provider
Fokus Low-Cost Strategy
Strategy Focused Differentiation Strategy
Gambar 2. Lima Strategi Bersaing Generik (Hariadi, 2002)
I. A low-cost leadership strategy, suatu strategi dalam penyediaan produk dan
jasa untuk memenuhi kebutuhan konsmnen secara luas, dengan harga serendah
mungkin.]
2. A broad differentiation strategy, suatu strategi dalam penyediaan produk dan
jasa untuk memenuhi kebutuhan konsumen secara luas dengan cara dan
spesifikasi produk yang ditampilkan beda dibandingkan pesaing.
3. A best-cost provider strategy, suatu strategi dalam penyediaan produk dan jasa
yang nilainya lebih besar daripada uang yang dikeluarkan konsurnen. Strategi
tersebut merupakan kombinasi antara tampilan produk yang beda dan lebih
baik dibanding pesaing dan dengan harga yang rendah.
4. A fokus or market niche strategy based on lower cost, strategi yang
memfokuskan pada penyediaan produk dan jasa untuk memenuhi pasar yang
sempit dengan harga yang lebih rendah daripada pesaing.
5. A focused or market niche strategy based on ifif[erentition, strategi untuk
melayani pasar yang sempit dan spesifik dengan cara yang betul-betul beda.
2.10. Strategi Intensif
Strategi intensif merupakan salah satu dari 13 tindakan yang dapat diambil
oleh perusahaan. Penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan pengembangan
produk merupakan tindakan-tindakan yang disebut strategi intensif karena semua
memerlukan usaha-usaha intensif jika posisi persaingan perusahaan dengan
produk yang ada hendak ditingkatkan (David, 2004).
2.10.1. Penetrasi Pasar
Strategi penetrasi pasar (market development) berusaha meningkatkan
pangsa pasar untuk produk atau jasa yang sudah ada di pasar melalui usaha
pemasaran yang gencar. Lima ha! yang d.jadikan landasan kapan penetrasi pasar
sebaiknya dilaksanakan, yaitu ketika pasar saat ini tidak jenuh dengan produk atau
jasa tertentu, ketika angka penggunaan oleh para pelanggan saat ini dapat
ditingkatkan secara signifikan, ketika pangsa pasar para pesaing utama sedang
merosot sedangkan total penjualan industri sedang meningkat, ketika korelasi
2.10.2. Pengembangan Pasar
Pengembangan pasar (market development) terdiri dari upaya
memperkenalkan produk ataujasa yang ada ke wilayah geografis baru. Enam hal
yang dijadikan patokan kapan strategi pengembangan pasar dapat diterapkan
secara efektif, yaitu ketil:a ada saluran-saluran distribusi baru yang dapat
diandalkan, murah, dan bermutu baik, ketika organisasi sangat berhasil dalam ha!
yang dikerjakannya, ketika ada pasar baru yang belum · dimanfaatkan dan belum
jenuh, ketika organisa.si mempeunyai modal maupun sumber daya manusia yang
diperlukan untuk mengelola operasi yang semakin besar, ketika organissasi
mempunyai kapasitas produksi yang berlebihan, ketika lingkup industri dasar
organisasi menjadi global dengan cepat.
2.10.3. Pengembangan Produk
Pengembanagan produk (product development) adalah strategi yang
berupaya meningkatkan penjualan dengan memeperbaiki atau memodifikasi
produk atau jasa yang sudah ada. Pengembangan produk memerlukan biaya yang
besar untuk penelitian dan pengembangan. Lima hal yang diajadikan pedoman
kapan menerapkan strategi pengembangan produk secara ·~fektif, yaitu ketika
organisasi mempunyai produk sukses yang mencapai tahap kematangan dalam
daur hidupnya, ketika organisasi bersaing dalam industri di mana perkembangan
teknologi terjadi sangat cepat, ketika pesaing utama menawarkan produk dengan
mutu lebih baik dan harga yang sebanding, ketika organisasi bersaing dalam
industri yang tumbuh cepat, ketika organisasi mempunyai k(:mampuan penelitian
- - ---"~ ----- -~-"'"'"' 1,... .........
2.11. l\fatriks SWOT
Matriks SWOT mengambarkan secara jelas bagaimana peluang dan
ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat sisesuaika'l dengan kekuatan
clan kelemahan yang dimilikinya (Rangkuti, 2005). Matriks ini menghasilkan
empat set kemungkinan alternatif strategi, yaitu stratt:gi SO (Strengths
Oppurtunities ), strategi WO ( Weaknesses-Oppurtunities ), strategi ST (Strengths
Threats ), strategi WT (Weaknesses-Threats)
Adapun maksud dari strategi-strategi tersebut adalah Strategi SO
memanfaatkan seloruh kekuatan untuk merebnt dan memanfaatkan peluang
sebesar-besarnya, strategi WO, diterapkan berdasarkan pemanfaatkan peluang
yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada, strategi ST
menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman, dan
strategi WT meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.
2.12. Gambaran Umum Produk Roti
Roti adalah produk makanan yang terbuat dari fermentasi tepung terigu
dengan ragi atau bahan pengembang lainnya, yang kemudian dipanggang
(Mudjajanto, 2004 ). Roti banyak dikonsumsi di berbagai m:gara sejak beberapa
ratus tahun yang lalu, seperti Cina, India, Pakistan, Mesir, dan beberapa negara
Eropa. Roti sudah lama dikenal masyarakat, bahkan sudah sampai ke pelosok
pelosok. Hal ini disebabkan karena rasanya relatif enak, bervariasi dan nilai
gizinya lebih tinggi dari makanan karbohidrat lainnya serta penyajiannya relatif
mudah. Bahan baku utama adalah tepung terigu, gula pasir dan telur di beli
melalui pasar umum, distributor/agen atau asosiasi yang berada di sekitar lokasi
pabrik atau dari koperasi yang mewadahi para produsen roti.
Dengan berkembangnya teknologi, roti jadi lebih bervariasi dari segi
ukuran, penampilan, bentuk, tekstur, rasa, dan bahan pengisinya. Hal ini
disebabkan karena danya pengaruh terhadap perkembangan pembuatan roti yang
meliputi aspek bahan baku, proses pencampuran, dan m1,tode pengembangan
adonan. Roti beraneka ragam jenisnya. Adapun penggolongannya berdasarkan
rasa, wama, nama daerah/negara asal, nama bahan penyusun, dan cara
pengembangan.
1. Roti berdasarkan rasa
Roti manis adalah roti yang mempunyai cita rasa m:mis yang menonjol,
bertekstur empuk, dan diberi bermacam-macam isi. Selain rasa, daya tarik roti
manis terletak pada bentuk yang menarik. Pada umumnya roti manis disantap
sebagai kudapan (snack), hidangan sarapan yang istimewa pada hari raya
tertentu, atau teman minum teh. Roti manis juga dapat disajikan sebagai
makanan penutup (dessert). Sedangkan roti tawar adalah roti yang d;buat dari
adonan dengan sedikit gula atau tidak sama sekali.
2. Roti berdasarkan wama
Berdasrkan wama, roti dibedakan menjadi roti putih (white bread) dan roti
cokelat (brown bread). Pada umunya roti putih dibuat dengan tepung terigu.
Sedangkan roti cokelat pada dasamya terbuat dali tepung gandum hitam sedang
clan gelap. Jenis roti cokelat lebih kaya gizi dan rasa dibandingkan dengan roti
putih.
3. Ro ti berdasarkan asal daerah/negara
Roti berdasarkan asal daerah/negara dibedakan menjadi roti perancis, roti italia,
roti wina, dan roti belanda. Rori perancis terbuat dari formula yang tidak
mengandung lemak dari adonan asam, roti italia terbuat dari adonan dengan
formula yang tidak mengandung lemak sama sekali, roti wina adalah roti yang
butirannya terbuka dan berlubang-lubang remahnya kering dan susunannya
kasar, sedangkan roti belanda berupa roti sup (dinner roll).
4. Roti berdasarkan bahan penyusun
Penggolongan roti berdasarkan bahan penyusunnya dibedakan menjadi roti
kismis, eye bread, egg twist, gandum pecah, dan lain-Iain.
5. Roti berdasarkan cara pengembangan adonan
Berdasarkan cara pengembangannya roti dibedakan menjadi roti tanpa
pengasaman (unleavened bread), roti dengan pengasaman ragi atau
mikroorganisme, roti cepat, dan roti pengasaman udara atau uap. Roti tanpa
pengasaman adalah roti yang terbuat dari adonan tanpa menggunakan bahan
pengembang sehingga tidak terjadi fermentasi sama sekali. Roti yang
dikembangkan dengan ragi dihasilkan berupa produk yang seragam, rasa, dan
aroma yang khas serta tekstur yang lembut. Roti cepat adalah roti yang dibuat
dalam waktu singkat dengan cara meniadakan proses fermentasi dan
menambahkan bahan pengembangan kimia.
Berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pengawasan Obat dan
Makanan Nomor 02240/B/SK/VII/91 tentang "Pedoman Persyaratan Mutu serta
Label dan Periklanan Makanan " disebutkan roti adalah produk yang diperoleh
dari tepung terigu yang diragikan dengan ragi roti atau campuran dari terigu air
dan ragi dengan atau penambahan makanan lain atau ditambahkan soda kue dan
dipanggang. Adonan boleh ditambahkan garam, gula, susu, lemak, dan bahan
pelezat seperti coklat, kismis, sukade, dan sebagainya dengan kadar air biasanya
tidak lebih dari 40 persen.
2.13. Penelitian Terdahnlu
Salah satu penelitian yang menggunakan metode SWOT sebagai alat analisis
untuk menganalisa faktor-faktor ekstenal clan internal suatu perusahaan antara lain
adalah "Kajian Strategi Pengembangan Usaha Kecil Moci Lampion di Kota
Sukabumi" oleh Anggraeni (2004). Strategi yang direkomendasikan Anggraeni
(2004) untuk mengembangkan usaha kecil moci lampion di Kota Sukabumi
berdasarkan analisis SWOT, yaitu (1) melakukan penetrasi pasar, (2)
meningkatkan kualitas produk, (3) memanfaatkan bantuan modal dari peme1intah,
( 4) meningkatkan pelayanan konsumen, ( 5) memperbaiki sistem manajemen, ( 6)
menjaga hubungan baik dengan pemasok.
2.14. Kerangka Pemikiran Konseptual
Alur strategi pemikiran diawali dengan visi, misi, dau tujuan. Kemudian
lingkungan yang dianalisis meliputi lingkungan eksternal dan lingkungan internal.
Adapun faktor-faktor eksternal terdiri dari ekonomi, demografi, teknologi, politik,
sosial dan lain-lain. Lingkungan internal terdiri dari faktor SDM, faktor keuangan,
faktor produksi serta faktor penelitian dan pengembangan.
Peluang dan ancaman perusahaan teridentifikasi dari lingkungan eksternal
perusahaan tersebut melalui analisis matriks faktor eksternal. Begitupula dengan
kekuatan dan kelemahan dapat teridentifikasi melalui lingkungan internal
perusahaan dengan menggunakan analisis matriks faktor internal. Tahap
selanjutnya menuangkan hasil EFE dan IFE ke dalam matriks SWOT. Alur
pemikiran konseptual disajikan pada Gambar 3.
[ Visi dan Misi Perusahaan I i
[ Tujuan Perusahan l Analisis
Situasi/Lingkungan
i I I
Analisis Lingkungan ~;Lingkungan Internal ksternal
I I
Matriks Faktor G·iks Faktor Internal rnternal
I I
Strategi Generik
L Matriks SWOT
i Alternatif Strategi
BAB ID
METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitiau
Penelitian dilakukan di Perusahaan Diana Bakery yang berlokasi di Tityan
Indah Kota Bekasi, Jawa Barat. Pemilihan tempat dilakukan secara sengaja
dengan pertimbimgan bahwa umur perusahaan ini tergolong muda karena
perusahaan roti ters~but baru berdiri kurang lebih 4 tahun sehingga memerlukan
strategi pengembangan usaha. Penelitian ini dilaksanakan selama Bulan Juli 2005-
Januari 2006.
3.2. Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang didapat
dari Diana Bakery. Selain itu data sekunder dapat diperoleh dari Badan Pusat
Statistik, hasil riset dan tulisan-tulisan yang berkaitan dengan topik penelitian
yang dibahas.
3.3. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang dilak.ukan adalah metode wawancara, riset
pustaka, pengisian k:uesioner dan survey lapang. Wawancara dilak:ukan k:epada
pimpinan perusahaan, bagian produksi. Responden sebanyak 5 orang yang terdiri
dari 2 responden berasal dari internal perusahaan yaitu pimpinan perusahaan dan
bagian produksi sedangk:an 3 responden berasal dari eksternal perusahaan, yaitu
Kabid UKM Kota Bekasi, Ka UPTD Klinik Konsultasi Usaha Kota Bekasi, dan
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bekasi. Data s1ekunder diperoleh dari
Dinas Perekonomian Rakyat dan Koperasi Kota Bekasi, Badan Pusat Statistik
(BPS), dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bekasi, situs internet.
kemudian diolah secara manual berdasarkan kerangka pemikiran yang digunakan.
Data kuantitatif diolah dengan menggunakan alat analisis matriks berpasangan,
yang kemudian pembobotannya dihitung.
3.4. Metode Analisis Data
Metode pengolahan data dilakukan secara deskriftif dengan pertimbangan
adanya kesediaan dari pemilik perusahaan untuk menganalisis kondisi perusahaan,
selanjutnya merumuskan strategi pengembangan perusahaan dengan
menggunakan matriks EFE dan IFE, strategi generik, rnatriks SWOT untuk
mendapatkan beberapa altematif strategi. Perangkat analisis yang digunakan
untuk menganalisis data adalah sebagai berikut :
1. Ekstema/ Factor Evalut/011 Matriks ( Matriks EFE) dan llltemai Factor
Evaluation Matriks (Matriks IFE)
Matriks EFE digunakan untuk menganalisis lingkungan ekstemal sehingga
menghasilkan faktor-faktor yang menjadi peluang dan ancaman bagi perusahaan.
Begitu juga dengan Matriks IFE digunakan untuk menganalisis lingkungan
internal sehingga menghasilkan faktor-faktor yang menjadi kekuatan dan
kelemahan bagi perusahaan.
Tabet 4. Eksternal Factor Evalution Matriks ( Matriks EFE) dan Internal Factor Evaluation Matriks (Matriks IFE)
Faktor Eksternal Bo bot Rating Robot X Ratio!! Peluang 1. 2 . ..... 10. An ca man 1. 2 . ..... 10.
Total
Faktor Internal Bo bot Ratio!! Robot X Ratimz Kekua tan I. 2 . ..... 10. Kelemahan I. 2 . . . ". 10.
Total Sumber : David, 2004
Tahap-tahap pembobotan faktor-faktor untuk mengembangkan matriks EFE
dan IFE akan dijelaskan di bawah ini.
1. Pada kolom 1, tentukan faktor-faktor eksternal yang menjadi peluang dan
ancaman serta faktor-faktor internal yang menjadi kekuatan dan kelemahan
bagi perusahaan.
2. Pada kolom 2, beri hobot pada setiap faktor dengan skala mulai dari 1,0
(penting) sampai 0 (tidak penting) sesuai dengan pengaruhnya terhadap
posisi strategi perusahaan. Jumlah semua bobot tidak melebihi 1,00.
Penentuan bobot setiap variabel dilakukan dengan cara mengajukan
identifikasi faktor internal dan eksternal kepad.a pihak manajemen
perusahaan yang menentukan kebijakan perusahaan dengan menggunakan
metode Paired Comparison (Kinnear, 1996). Metode tersebut digunakan
untuk memberikan penilaian terhadap bobot setiap faktor eksternal dan
internal, dengan cara membandingkan variabel horisontal terhadap variabel
vertikal. Bobot setiap variabel diberi nilai 1, 2, 3 dimana nilai tersebut
adalah sebaga) berikut :
Nilai I= Jika indikator horizontal kurang penting daripada indikator vertikal
Nilai 2 = Jika indikator horizontal sama penting daripada indikator vertikal
Nilai 3 = Jika indikator horizontal lebih penting daripada indikator vertikal
Bentuk penilaian pembobotan disajikan pada Tabel 6.
Tabel 5. Penilaian Bobot Faktor Eksternal Perusahaan dan Penilaian Bobot Faktor Internal Perusahaan (Metode Paired Comparison)
Faktor Eksternal Total A B c D
Total
Faktor Internal Total A B c D
Total Sumber: Kinnear, 1996
Bobot setiap variabel diperoleh dengan menentukan nilai setiap variabel
terhadap jumlah nilai keseluruhan variabel dengan menggunakan rumus :
a= Xi 11
L:;Xi i=l
Sumber: Kinnear, 1996
' Keterangan :
a = Bobot variabel ke-i
Xi = Nilai variabel ke-i
= 1, 2, 3, ...... n
n = J umlah variabel
3. Pada kolom 3 :matriks EFE, diberi rating mulai dari I sampai 4 pada setiap
faktor eksternal untuk menunj ukkan seberapa efektif strategi perusahaan
saat ini menjawab faktor-faktor tersebut, dimana :
Nilai I = rendah, respon kurang
Nilai 2 = sedang, respon sama dengan rata-rata
Nilai 3 = tinggi, respon diatas rata-rata
Nilai 4 = sangat tinggi, respon superior
Sedangkan denfjtltl kolom 3 matriks !FE, juga diberi rating mulai dari I
sampai 4 untuk menunjukkan seberapa besar pengaruhnya sebagai kekuatan
maupun kelemalmn, dimana :
Nilai l = femii!h, re~pon kurang
Nilai :! = Mfig, respon san1a dengan rata-rata
Nilai 3 = UB~i. respon diatas rata-rata
Nilai 4 = s~ttttlmJji.mswmi.s.v1,zpl11ii11r
5. Pada kolom 5, jumfahkan bobot skor pada kolom 4 umtuk memperoleh total
skor pembobotan bagi perusahaan. Nilai total ini m•~nunjukkan bagaimana
organisasi bereaksi terhadap faktor-faktor strategi eksternal dan internalnya.
2. Matriks SWOT
Sebelum merumuskan alternatif strategi melalui matriks SVIOT maka
dilakukan analisis terhadap posisi perusahaan dengan menggunakan diagram
analisis SWOT (SWOT Analysis Diagram) yang terdiri atas empat kuadran.
Pertama, posisi pada kuadran I(+,+). Yang menandai perusahaan sebagai kuat
dan berpeluang. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah pro&resif, artinya
organisasi dalam kondisi prima dan mantap sehingga sangat dimungkinkan untuk
terus melakukan ekspansi, memperbesar pertumbuhan dan memaksimalkan
keuntungan.
Kedua, posisi pada kuadran II(+,-) yang menandakan bahwa organisasi
kuat namun memiliki tantangan yang besar. Rekomtmdasi strategis yang
ditawarkan adalah difersifikasi strategi, artinya organisasi dalan1 kondisi mantap
namun memiliki sejumlah tantangan berat sehingga diperkirakan organisasi akan
sulit berkembang bila hanya bertumpu pada strategi sebelumnya. Oleh karenanya,
organisasi disarankan untuk memperbanyak ragam strategi 1taktisnya.
Keliga, posisi pada kuadran III (-,+) yang menandakan posisi perusahaan
lemah namun sangat berpeluang. Rekomendasi strategis yang ditawarkan adalah
ubah strategi. Artinya perusahaan disarankan untuk mengubah strategi
sebelumnya.
Keempat, posisi pada kuadran IV (-,-) yang menandakan perusahaan
lemah dan memiliki tantangan yang banyak. Rekomendasi strategi yang
ditawarkan adalah strategi bertahan.artinya kondisi perusahaan yang Iemah dan
dihadapkan pada kondisi ekstemal yang sulit menyebabkan organisasi mengalami
dilematisasi. Oleh karena itu organisasi disarankan untuk memakai strategi
bertahan untuk mencegah terperosok lebih jauli.
0
Ubah Strategi Progresif (Il) (I)
w ----------~ s Strategi Bertahan Diversifikasi Strategi
(IV) (ill)
T
Gambar 4. Diagram Analisis SWOT versi Pearce dan Robinson (Yusanto, 2004)
Setelah posisi perusahaan diketahui kemudian dilakukan formulasi alternatif
strategi dengan menggunakan matriks SWOT. Matriks ini mengambarkan
bagaimana peluang dan ancaman disesuaikan dengan kekua.tan dan kelemahan
yang dimiliki perusahaan. Matriks SWOT akan menghasilkan empatjenis strategi,
seperti seperti disajikan pada Gambar 5.
~ STRENGTH (S) WEAKNESSES (W) Tentukan 5-10 faktor-faktor Tentukan 5-10 faktor-kekuatan internal faktor kelemahan internal
OPPORTUNITIES STRATEGISO STRATEG!WO (0) Ciptakan strategi yang Ciptakan strategi yang Tentukan 5-10 faktor- menggnnakan kekuatan nntuk meminimalkan kelemahan faktor peluang eksternal memanfaatkan peluang nntuk memanfaatkan
oeluang THREATS(T) STRATEGIST STRATEGIWT Tentukan 5-10 faktor- Ciptakan strategi yang Ciptakm1 strategi yang faktor ancaman menggnnakan kekuatan nntuk meminimalkan kelemahan ekstemal mengatasi ancaman nntuk menghindari
ancamllll
Gambar 5. Matriks SWOT (Rangkuti, 2005)
Proses analisis SWOT dilakukan melalui wawancara dan pengamatan
langsung di lapangan. Proses pengidentifikasian kekuatan, kelemahan, peluang,
dan ancaman merupakan hasil penggabungan antara hasil wawancara dan
pengamatan langsung di lapangan.
3.5. Definisi Operasional
1. Usaha kecil adalah kegiatan ekonomi rakyat berskala kecil yang memiliki
hasil penjualan tahunan paling banyak Rp 1.000.000.000 (satu milyar
rupiah).
2. Strategi merupakan alat untulc mencapai tujuan, karena suatu strategi pada
dasarnya merupakan suatu skema untuk mencapai sasaran yang dituju.
3. Manejemen strategi dapat didefinisikan sebagai seni dan ilmu untulc
pembuatan (formulating), penerapan (implementing), dan evaluasi
(evaluating) keputusan-keputusan strategi antar fungsi yang memungkinkan
sebuah organisasi mencaoai tuiuan di masa datanll:.
4. Visi merupakan cita-cita masa depan yang ada dalam benak pendiri yang
kira-kira mewakili seluruh anggota perusahaan, mulai dari jenjang yang
paling atas sampai yang paling bawah bahkan pesuru11 sekalipun.
5. Misi merupakan suatu pernyataan yang mengidentifikasi ruang lingkup
operasi perusahaan dalam batasan produk dan pasar.
6. Tujuan merupakan titik central semua kegitan penusahaan yang dapat
dipakai sebagai alat untuk penilaian prestasi, pengendalian, koordinasi, dan
juga keputusan strategi.
7. Matriks EFE (External Factor Evaluation) digunakan untuk menganalisis
lingkungan eksternal sehingga menghasilkan faktor-faktor yang meajadi
peluang dan ancaman bagi perusahaan.
8. Matriks IFE (Internal Factor Evaluation) digunakan untuk menganalisis
lingkungan internal sehingga menghasilkan faktor-faktor yang menjadi
kekuatan dan kelemahan bagi perusahaan.
9. Matriks SWOT digunakan untul< menetapkan strategi berdasarkan
kekuatan, kelemahan, ancaman, dan peluang.
10. Strategi bersaing merupakan langkah-langkah strategis yang terencana
maupun tidak terencana untulc dapat memiliki keunggulan bersaing
sehingga dapat menarik perhatian konsumen, mcmperkuat posisi dalam
pasar dan bertahan terhadap tekanan persaingan.
11. Strategi penetrasi pasar (market development) berusaha. meningkatkan
pangsa pasar untuk produk atau jasa yang sudah ada di pasar melalui usaha
pemasaran yang gencar
12. Pengembangan pasar (market development) terdiri dari upaya
memperkenalkan produk atau jasa yang ada ke wilayah geografis baru
13. Pengembanagan produk (product development) adalab strategi yang
berupaya meningkatkan penjualan dengan memeperbaiki atau memodifikasi
produk atau jasa yang sudah ada.
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
4.1. Sejarah Perusahaan
Diana Bakery merupakan salah satu industri rumah tangga yang
menghasilkan produk roti dan kue di Kota Bekasi. Sejarah perusahaan berawal
pada tahun 1997. Pada saat dikelola oleh pemilik pertama, Diana Bakery tidak
mengalami perkembangan yang signifikan bahkan bampir gulung tikar. Tetapi,
pada tahun 2001 Diana Bakery dibeli oleh Bapak Setiadi Kusuma.
Awalnya usaha ini <lidirikan hanya untuk usaha sampingan bagi pemilik
perusahaan tersebut. Bapak Setiadi sebelum memulai usahanya, mengikuti kursus
pembuatan roti di Bogasari. Pengetalruan tentang roti yang dimilikinya dan
prospek usaha roti yang menguntungkan, membuat Bapak Setiadi sebagai pernilik
berkeyakinan dapat memproduksi produk roti dengan harga yang dapat bersaing
dan berkualitas tinggi.
Modal awal yang dipakai pemilik ad;1lah Rp 80.000.000,00. Dengan modal
sebesar itu pemilik merubah semua sarana yang ada dimulai dari teknologi yang
digunakan hingga bahan-bahan pendukung produksi. Hal ini sangat
dipertimbangkan oleh pemilik dan pimpinan perusahaa.11. Karena melihat
pengalaman terdahulu, penggunaan teknoloi,,ri produksi yang tidak tepat
menyebabkan hasil roti kurang baik. Selain itu penggunaan teknologi produksi
tepat guna memiliki beberapa keuntungan diantaranya yaitu dapat meningkatkan
efesiensi waktu produksi. Sarana produksi tetap yang digunakan oleh Diana
Tabel 6. Sarana Pro duk. s1 Tetao Diana B ak erv No Jenis Jwnlah 1. Gerobak 36 2. Mixerroti 3 3. Mixerkue 1 4. Oven besar 2 5. Oven kecil 3 6. Mesin pembagi I 7. Mesin pres 4 8. Mesin wraping 2 9. Komprewr I 10. Utansil 1 set
Sumber : Diana Bakery, 2006
Berdasarkan Tabel 6, dapat dilihat bahwa Diana Bakery memiliki 36
gerobak untuk distribusi penjualan, 4 mixer roti dan kue untuk mengaduk adonan,
5 oven untuk membakar adonan, mesin pembagi roti, 4 mesin pres, 2 mesin
wraping, kompresor, dan I set utansil. Selain itu Diana Bakery sarana produksi
tidak tetap. Adapun sarana tersebut disajikan pada Tabel 7.
Tab 17 S e . arana P duks. T'dak T ro I I etap D. Bake Jana ~rv
No Jenis I. Boks bola 2. Tutupmika 3. Plastik pembnngkus 4. Kardus kemasan
Sumber : Diana Bake1y, 2006
Tabel 7 menjelaskan bahwa Diana Bakery memiliki sarana produksi tidak
tetap yaitu : boks bola, tutup mika, plastik pembungkus, dan kardus kemasan.
Sarana-sarana tersebut digunakan untuk menunjang kegiatan produksi.
Produksi Diana Bakery mengalami peningkatan. Tahun 2001 Diana Bakery
memproduksi sebanyak 200 buah per hari, tahun 2002 sebesar 400 buah, tahun
2003 meningkat menjadi 600 buah, tahun 2004 sebesar 900 buah, dan tahun 2005
meningkat hingga 2000 buah per hari. Melihat ha! tersebut pemilik perusahaan
Kegiatan pemasaran roti dilakukan dengan cara menjual secara langsung ke
konsumen. Penjualan langsung tersebut menggunakan gerobak dan memakai
pengeras suara. Penjualan roti dan kue Diana Bakery di wilayah Harapan Jaya,
Kali Abang Tengah, Perwira, Harapan Baru, Teluk Pucung, Marga Mulya,
Pejuang, Medan Satria, Kali Baru, Harapan Mulya mengalami peningka.tan_
Peningkatan tersebut disebabkan oleb adanya kebutuhan masyarakat terhadap
makanan jadi. Sehingga Diana Bakey hams meningkatkan produksi roti dan kue
serta menambah agen di wilayah tersebut. Hal ini dilakukan mengingai roti dan
kue memiliki daya tahan yang terbatas yakni 2-3 hari. Ap~bila selama 2 hari rot1
tidak laku, maka roti tersebut ditarik dan tidak dijual kembali.
4.2. Lokasi Perusahaan
Diana Bakery berlokasi di Perumahan Tityan Indah Blok S6 no 1 Kelurahan
Rawa Bambu Kecamatan Bekasi Barat. Pemilihan lokasi ini dipertimbangkan
karena memperhatikan lingkungan sekitar dan lokasi tersebut sangat
memungkinkan untuk dibangun pabrik daripada lokasi awal. Lokasi awal masih di
perumahan yang sama hanya saja terdapat di tengah perumahan dan hal ini agak
mengganggu penduduk sekitar sedangkan lokasi sekarang berada di ujung jalan
yang tidak mengganggu transportasi penduduk sekitar. Perusahaan memiliki luas
tanab 168 m2, yang terdiri Ja.ri satu bangunan.
4.3. Visi, Misi dan Tujnan Pernsahaan
Awai berdirinya Diana Bakery belnm mempunyai visi, misi dan tujuan
visi, misi, serta tujuan agar aktivitas perusahaan lebih terarah dan fokus pada
tujuan. Oleh karena itu diharapkan pada masa yang akan datang perusahaan
mampu menyusun secara tertulis pernyataan visi, misi, dan tuguan. Karena seperti
yang dikatakan oleh Umar (2004) bahwa, pada tahap pertama ~ebelum
merumuskan strategi perlu dilakukan analisis terhadap pernyataan visi, misi, dan
tujuan perusahaan karena ketiga komponen tersebut merupakan langkah awal
dalam proses perencanaan. Hal ini dilakukan agar didapatkan kesesuaian antara
strategi dengan ketiga komponen tersebut.
Secara umwn visi, misi dan tujuan mulai tersirat oleh pemilik sekaligus
pimpinan perusahaan yang dipaparkan saat wawancara. Berdasarkan hasil
wawancara dengan pimpinan perusahaan dapat digambarkan bahwa visi
perusahaan Diana Bakery adalah " menjadi perusahaan roti dan kue yang terkenal
dan unggul dalam kualitas produk". Misi dari berdirinya perusahaan ini adalah
menciptakan lapangan pekerjaan bagi penduduk sekitar, meningkatkan kualitas
produk sesuai dengan harga jual, memberikan pelayanan terbaik, cepat, sopan dan
ramah kepada pelanggan, serta membuka agen-agen setiap perumahan di Kota
Bekasi, dan membuka outlet di pusat pertokoan.
Selain visi dan misi, Diana Bakery juga memiliki tujuan perusahaan. Tujuan
perusahaan adalah untuk meningkatkan nilai penjualan roti dan meningkatkan
pelayanan terhadap konsumen serta mulai melebarkan sayapnya dengan membuka
agen-agen di setiap perumahan di Kota Bekasi serta mengembangkan kreatifitas
pemilik dan karyawan dalam menciptakan produk-produk roti :iesuai dengan trend
tP:rh~rn
4.4. Struktur Orgauisasi
Struktur organisasi yang dimiliki oleh Diana Bakery masih tergolong
sederhana. Struktur organisasi ini menggambarkan hubungan tanggung jawab dan
weweuang yang terdapat dalam perusahaan. Struktur o:rganisald seperti ini
' memang lazim dan pada umumnya digunakan pada perusahaan yang tergolong
pada skala kecil. Karena dengan bentuk struktur organi:msi seperti ini
memudahkan dalam mengelola manajemen perusahaan.
Perusahaan ini dipimpin oleh pemilik yang bertanggung jawab atas semua
resiko dan aktivitas perusahaan. Pemilik dibantu oleh bagian produksi, pedagang
keliling dan satu orang koordinator agen. Sedangkan untuk bendahara dan bagian
lainnya dipegang langsung oleh pemilik perusahaan.
Aspek pemasaran perusahaan belum dikembangkan secara maksimal.
Perusahaan belum memiliki bagian yang secara khusus menangani kegiatan
pemasaran, misalnya bagian promosi · .. dan bagian distribusi. Melihat adanya
peningkatan pemintaan konsumen, perusahaan sudah sepantasnya melebarkan
sayap organisasi dengan membentuk bagian promosi dan distribusi.
4.5. Proses Produksi
Secara wnum pembuatan roti dan kue yang dilakukan terdiri dari peracikan
bahan, pengolahan adonan, pencetakan dan pemasakan dengan oven. Proses
peracikan bahal', dilakukan dengan komposisi bahan yang tepat sesuiti dengan
jenis roti dan kue yang dihasilkan. Adapw1 pembuatan adonan dilakukan dengan
menggunakan mixer. Waktu yang digunakan untuk pengolahan dilakukan secara
selama 20 rnenit untuk roti manis dan 30 menit untuk roti tawar. Hal ini dilakukan
agar produk yang dihasilkan baik. Suhu ruangan cukup tinggi sekitar 31-33° C,
dan suhu adonan juga tinggi 30° C.
Semua proses produksi dilaksanakan oleh karyawan atau bagian produksi
dengan pengawasan Jangsung oleh pemilik perusahaan. Proses produksi
pembuatan roti secara umum dipaparkan pada Gambar 6.
Bahan baku dan bahan penolong
Peracikan bahan
Pengolahan bahan
Pencetakan adonan
Pembakaran dengan oven
Barangjadi
Pengemasan
Siap kirim
Gambar 6. Alur Proses Produksi Roti Diana Bakery
Setiap jenis roti memiliki daya tahan yang berbeda. Roti tawar dapat
I
selama 3 hari kecuali roti sosis dan daging hanya bertahan selama 2 hari.
Sedangkan untuk kue akan lebih tahan lama jika disimpan dengan menggunakan
alat pendingin, yakni hingga IO hari.
Setelah produk roti dihasilkan, penanganan selanjutnya adalah pengemasan.
Selain itu penanganan yang perlu diperhatikan yaitu cara penyimpanan. Karena
tidak selamanya produk yang dihasilkan langsung habis terjual. Produk yang
belum laku terjual disimpan dalam gerobak yang tertutup rapat untuk dijual esok
harinya. Tetapi jika·masih belum terjual produk langsung ditarik dan tidak dijual
kembali. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi adanya produk yang sudah tidak
layakjual.
Untuk pengemasan Diana Bakery harnpir seluruhnya menggunakan plastik
walaupun sebagian ada yang menggunakan plastik, kardus, dan plastik mika.
Sedangkan untuk kue pengemasannya cukup beragam seperti : box bola, plastik
mika, kardus, dan steyrofom. Hal ini dikarenakan tiap roti dan kue yang dihasilkan
memiliki bentuk-bentuk yang berbeda. Adapun de~ian grafis kemasan
menggunakan logo perusahaan. Selain itu pada kemasan dic:antumkan label yang
berisi nama jeni s roti, identitas produk serta ada beberapa yang dic:antumkan
komposisi dan berat bersihnya. Kelemahan pada Diana Bakery tidak ada
pencantuman tanggal kadaluarsa dan kehalalan.
4.6. Produk yang Dihasilkan
Produk yang dihasilkan oleh Diana Balrnry adalah roti dan kue (cake).
Untuk produk roti, Diana Bakery memiliki 26 pilihan rasa antara lain : coklat,
(cake), Diana Bakery memiliki 16 jenis dalam berbagai ukuran dan rasa. Hal ini
dilakukan untuk memenuhi pt:rmintaan konsumen saat ini. Untukjenis produk roti
dan kue dapat dilihat dalam Lampiran I.
Diana Bakery memiliki produk unggulan roti yaitu, rasa coklat. Hal ini
dikarenakan pennintaaan konsumen yang mengakibatkan volwne produksi roti
rasa coklat lebih banyak dihandingkan dengan rasa lainnya yakni dari setiap
jumlah produksi roti yang dihasilkan setiap harinya sekitar 60 persen adala'i roti
rasa coklat.
BABV
ANALISIS LINGKUNGAN EKSTERNAL DAN INTERNAL
DIANA BAKERY
5.1. Identifikasi Lingkungan Eksternal Diana Bakery
Identifikasi faktor ekstemal dilakukan untuk mengetahui peluang dan
ancanmn yang dihadapi perusahaan. Aspek-aspek yang ditinjau untuk
mengidentifikasi peluang dan ancaman bagi perusahaan, antara lain : politik,
ekonomi, sosial, teknologi, pesaing, dan pemasok. Berdasarkan ha! tersebut maka
peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan secara 1ingkas, yaitu :
1. Lingkungan Jauh
a. Konsumsi masyanikat terhadap makananjadi
b. Pertumbuhan penduduk
c. Pertumbuhan ekonomi
d. Bantuan dari pemerintah
e. Perkembangan teknologi
f. Nilai tukar rupiah
g. Situasi politik dan keamanan
2. Lingkungan Indnstri
a. Hubungan baik dengan pemasok
b. Ancaman pendatang baru
c. Produk substiusi
d. Banyaknya usaha sejenis
5.2. Analisis Lingkungan Eksternal Diana Bakery
5.2.1. Peluang
I. Konsumsi masyarakat terhadap makanan jadi
Kondisi perubahan konsumsi dipengaruhi dari berbagai aspek seperti sikap,
gaya hidup, adat istiadat, dan kebiasaan. Seiring dengan kemajuan zaman,
masyarakat lebih menyukai sesuatu yang serba instan. Hal ini dapat dilihat dari
semakin maraknya masyarakat diberbagai kalangan yang mengkonsumsi
pengganti makanan pokok seperti : roti, mi instan, kue, dan lain-lain yang dikenal
dengan kepraktisannya. Perubahan konsumsi masyarakat terhadap makanan jadi
juga dipengaruhi oleh kecenderungan penyediaan kebutuhan pangan yang
berkualitas dan kepraktisan dari sisi penyajiannya. Hal ini dikarenakan keadaan
sosial masyarakat modem yang semakin hari semakin sibuk.
Tabel 8. Golongan Pengeluaran Konsumsi Roti Rata-rata pier Kapita per Tahun 2002 dan 2003 (Kg)
Golongan Pengeluaran Konsumsi Roti Tahrm Rata -rata per Kapita per tahun (Rp) 2002 2003
< 30000 - -30000 - 39999 5,876 -40000 - 49999 4,056 4,628 60000 - 69999 5,512 7,2&o 80000 - 89999 7.800 10.400
100000 - 149999 11,492 10,608 150000- 199999 15,652 17;368 200000 - 299999 21,788 23,816 300000 - 499999 31,616 33,540
> 500000 46,176 46,020 Sumber : Statistik !.Jdonesia, BPS 2004
Tabel 8 di atas menjelaskan golongan pengeluaran roti rata-rata per kapita
per tahun. Secara umum pengeluaran konsumsi masyarakat terhadap roti per
r
kapita pada tahun 2002 dan 2003 meningkat. Peningkatan b:rsebut terlihat pada
golongan pengeluaran masyarakat antara Rp 150.000 - Rp 199.999 yaitu seb~sar
15,652 kilogram pada tahun 2002 meningkat menjadi 17,368 kilogram pada tahw1
2003. Meningkatnya konsumsi roti pada tahun tersebut disebabkan perubahan
pola konsumsi masyarakat. Peningkatan konsumsi masya.rakat terhadap roti
didukung oleh kondisi ekonomi yang mulai stabil da:n masyarakat ya:ng
mengkonsumsi roti saat ini tidak hanya menjadikan roti sebagai makanan
selingan, tapi j uga :dapat untuk penganti makanan pokok. Kondisi ini dapat
menjadi peluang bagi Diana Bakery dalam mengembangkan usahanya.
Kondisi ini juga didukung dengan adanya peningkatan pengeluaran
kelompok makanan dan minuman jadi. Peningkatan pengeluaran tersebut antara
lain disebabkan kelompok makanan dan minuman jadi merupakan kelompok
kebutuhan utama untuk keperluan konsumsi masyarakat . Hal ini disajikan pada
Tabel 9.
Tabel 9. Persentase Pengeluaran Rata-rata Per Kapita Sebulan Penduduk Indonesia Menurut Kelompok Makanan dan M:inuman Jadi Tahun 2002-2004
Tahun Persentase P·:ngelnaran Rata-rata Laju Pertumbuhan Pengeluaran Rata- I per Kapita per Bulan Menurut rata per Kapita per bulan Menurut
Kelompok Makanan dan Minuman I Kelompok Makanan dan Minnman Jadi Jadi
2002 16,58 -I 2003 17,25 0,67
2004 18,84 1,59 ~ Rata-rata 1756 1,B Sumber: Statistik Indonesia BPS, 2005
Berdasarkan Tabel 9 dapat dilihat adanya peningkatm pada pengeluaran
rata-rata per kapita sebulan penduduk Indonesia untuk kelompok m.akanan dan
presentase pengeluaran rata-rata per kapita per bulan untuk kelompok makanan
dan minuman jadi secara nasiona1 tercatat 16,58 persen. Begitu pula ha111ya terjadi
peningkata11 pada tahun 2003 sebesar 17,25 dan pada tahun 2004 tercatat 18,84
persen. Hal ini menjadi peluang bagi Diana Bakery untuk mengembangkan
usahanya yang merupakan salah satu produsen roti dan kue untuk meningkatkan
kapasitas produksi untuk memenuhi permintaan konsumen di Kota Bekasi.
2. Pertumbuhan penduduk
Laju pertmnbuhan penduduk Kota Bekasi dalam lima tahun terakhir ( tahun
2000-2004) meningkat sebesar 6,13 persen. Data perk•embangan dan laju
pertumbuhan jumlah penduduk Kota Belwsi selengkapnya disajikan pada Tabel
10.
Tabel 10. Perkembangan dan Laju pertumbuhan Jumlah Penduduk Kota Bekasi Tahun 2000-20C4
-· Tahun Perkembangan Jumlah Penduduk Lljju Pertumbuhan Penduduk (%)
-·~ _,_ -•• "-·-~- •<-O~• ' . -,. -.-•~·---~~~----·"'"" - ""J!.!llli ji~.?)_"""" -" . . ~- ,- ~-·~··· o<~"'~'""°'-="~'°=~--ll•'•'"~~--~ -~~ .. ~H••~·--.. ~~·u" "" ,
2000 1.663.802 -2001 1.708.337 2,72 2002 1.809.306 5,91 2003 1.019.476 - 10,49 2004 2.047.146 26,40
Rata-rata 6,13 Smnber : Dmas Kependudukan Kota Bekas1, 2005
Jumlah penduduk Kota Bekasi meningkat dari 1.663.802 jiwa pada tahun
2000 menjadi 2.047.146 jiwa pada tabun 2004. Menurut Dinas Kependudukan
Kota Bekasi, adanya Pertumbuhan penduduk disebabkan adanya peningkatan
angka kelahiran dan urbanisasi. Jurnlah penduduk yang be:sar akan be:rdan1pak
pada meningkatnya permintaan masyarakat terhadap konsumsi makanan.
bagi Diana Bakery untuk memperluas pasar, karena masih banyak perumahan
diberbagai kecamatan di Kota Bekasi yang belum dijadikan pasar oleh Diana
Bakery. Adapun jumlah kepala keluarga di Kota Bekasi disajikan pada Tabel 11.
Tabel 11. J umlah Kepala Keluarga Kota Bekasi Tahun 2005
NO KECAMATAN/ JUMLAH NO KECAMATAN/ JUMLAH KELURAHAN KK KELURAB!AN KK
1. Pondok Gede 7. Bekasi Selatan Jati Waringin 689 Kayuringin Jaya 1.023 Jati Cemoaka 967 Marga Java 538 Jati Bening 384 Jaka Setia 519 Jati Bening Baru 532 Pekavon Java 665 Jati Makmur 991 Jaka Mulva 479
Ju ml ah 3.563 Jumlah 3.224 2. Jati Samnurna 8. Bckasi Barnt
Jati Sampurna 339 Kranii 254 Jati Karva 65 Bintara 471 -Jati Rangaon 327 Bintara Java 517 Jati Ranoaa 163 KotaBaru 222 Jati Raden 179 Jaka Sampurna 1.475
Ju ml ah 1.073 Ju ml ah 2.939 -3. Jati Asih 9. Medan Satria
Jati Asih 773 Peiuam! 579 Jati Rasa 536 Medan Satria 420 Jati Kramat 548 Kali Baru 1.042 Jati Mekar 568 Hara2an Mulya: 1.248 Jati Luhur 467 Jumlah 3.289 Jati Sari 512 10. M ustika Java
Jumlah 3.404 Pendurenan 1.210 4. Bantar GebatU! Cimuning 546
Bantar Gebana 156 MustikaJ~ 876 Cikiwul 407 Mustika Sari 500 Ciketing Udik 374 Jati Rahayu 573 SumurBatu 780 Jumlah 3.132
Jumlah 1.717 11. Pondok Melat:i 5. Bekasi Timur Jati Warna 247
Bekasi Java 988 Jati Melati 179 Duren Java 2.264 Jati Murni 463 Marg aha vu 3.246 Jumlah 1.462 Aren Java 2.527 12. Bekasi Utara
Jumlah 9.025 Harapan Java 1.334 6. RawaLumbu Kali Abang Te1!8!!!!_ 1.461
Bi Rawa Lumbu 1.226 Perwira 620 Seoaniang Java 935 Haranan Baru 564 Pemzasinan 1.157 Teluk Pucung 990 Boiong Menteng 1.004 MargaMulva 759
Jumlah 4.322 Jumlah 5.728
Berdasarkan Tabel 11 diketahui bahwa jumlah kepala keluarga di Kota
Bekasi adalah : Pondok Gede 3.563 jiwa, Jati Sampuma l.073 jiwa, Jati Asih
3.404 jiwa, Bantar Gebang 1.717 jiwa, Bekasi Timur 9.025 jiwa, Rawa Lumbu
4.322 jiwa, Bekasi Selatan 3.224 jiwa, Bekasi Barat 2.939 jiwa, Medan Satria
3.289 jiwa, Mustika Jaya 3.132 jiwa, Pondok Melati 1.462 jiwa clan Bekasi Utara
5.728 jiwa. Aclapun lokasi Diana Bakery terdapat di Kecamatan Bekasi Utara.
Aclapun pasar Diana Bakery yang terletak di sekitar lokasi usa.ha aclalah Harapan
Jaya, Kali Abang T~ngah, Perwira, Harapan Baru, Teluk Pucung, Marga Mulya,
Pejuang, Medan Satria, Kali Baru, Harapan Mulya. Lokasi tersebut merupakan
peluang bagi Diana Bakery untuk melakukan penetrasi pasar karena belum semua
dari masyrakat di perumahan tersebut mengkonsumsi produk Diana Bakery.
3. Pertumbuhan ekonomi
Masyarakat menuntut aclanya pemenuhan kebutuhan pangan yang
berkualitas clengan harga yang terjangkau dan praktis dari sisi penyajian. Hal ini
menjadi daya tarik bagi para pemilik modal untuk mengembangkan usaha
pengolahan antara lain usaha roti. Akan tetapi yang perlu di ingat oleh pihak
perusahaan aclalah adanya faktor lain yang mempengaruhi konsumsi dan
permintaan pangan rumah tangga, yaitu faktor harga pangan dan tingkat
pendapatan rumah tangga. Namun, tinggi rendahnya tingkat pendapatan rumah
tangga salah satunya dipengaruhi oleh laju inflasi. Adapun keterangan laju inflasi
disajikan pada Tabd 12.
Tabel 12. Laju Inflasi di Indonesia Tahun 2000-2004.
Tahun Inflasi (%) 2000 4,3 2001 12,06 2002 11,41 2003 6,25 2004 6,15
Rata-rata 8,03 Surnber : Bank Indonesia ( diolah), 2005
Berdasarkan Tabel 12 dijelaskan bahwa meskipun laju inflasi yang terjadi
sangat tinggi pada tahun 2001 dan 2002, namun selama tahun 2003 sampai tahun
2004 menunjukkan pertumbuhan positif. Hal ini dikarenakan dampak positif dari
pertumbuhan ekonomi dan dampak ini juga mempengaruhi terjadinya peningkatan
pendapatan masyarakat yang mengakibatkan meningkatnya daya beli masyarakat.
Hal ini menjadi peluang bagi Diana Bakery. untuk meningkatkan lrnpasitas
produksinya.
4. Bantuan dari pemerintah
Dinas Perekonomian Rakyat dan Koperasi Kota Bekasi Sub bidang UKM
Kota Bekasi merupakan instansi pemerintah yang menaingani perkembangan
usaha kecil dan menengah. Salah satu upaya pemerintah da:tam mengembangkan
usaha di Ko ta Bekasi antara lain adalah ( 1) Program Kredit Peduli Kota Bekasi
yang bertujuan memberik:m kemudahan bagi pengusaha kecil dan menengah
dalam memperoleh pinjaman modal guna mengembangkan usahanya, (2)
pelatihan-pelatihan yang ditujukan untuk para pengusaha kec:il dan menengah, (3)
program pemberdayaan yang bertujuan mengkoordinasi usaha kecil dan
menengah dalam bentuk paguyuban. Hal ini tentunya dapat menjadi peluang yang
memanfaatkan pinjaman modal dalam mengenbangkan usahanya selain itu
dengan mengikuti pelatihan yang diadakan diharapkan dapat memberikan
masukan terhadap kinerja perusahaan. Saat ini Diana Bakery belwn
memanfaatkan fasilitas yang diberikan pemerintah, karena pihak perusahaan
kurang memperoleh informasi tentang pelatihan atau pinjaman modal.
5. Perkembangan teknologi
Setiap kegiatan usaha agar terus berkembang harus selalu mengikuti
perkembangan tekn:ologi. Teknologi saat ini berkembang dengan cepat seiring
dengan kemajuan zaman yang memberikan revolusi terhadap proses produksi clan
clistribusi procluk.
Faktor teknologi dapat menjacli peluang clan ancarnan bagi perusahaan
karena akan mempergaruhi procluk, pelayanan, pasar, pesaing dan pelanggan.
Diana Bakery saat ini telah menggunakan teknologi produksi tepat guna. Hal ini
sangat dipertimbangkan oleh pemilik clan pimpinan perusahaan. Karena melihat
pengalaman terdahulu, penggunaan teknologi produksi yang tidak tepat
menyebabkan hasil roti kurang baik. Selain itu penggunazm teknologi produksi
tepat guna memiliki beberapa keuntungan cliantaranya yaitu dapat meningkatkan
efesiensi waktu produksi. Secara teknis pengolahan Diana Bakery dilakukan
dengan menggunakan mesin walaupun sebagian masih menggunakan tenaga
manusia seperti membuat bentuk roti dan kue.
6. Hubungan dengan pemasok
Pemasok merupakan faktor penting dalam penyecliaan bahan baku yang
diperlukan oleh perusahaan. Adapun bahan baku yang digunakan perusahaan roti
ini adalah tepung dan untuk isian atau rasa seperti : coklat, strawberry, srikaya,
keju, kismis, dan lain-lain. Bahan baku dan bahan untuk isian banyak dijual secara
luas. Diana Bakery telah bekerja sama dengan toko terdekat untuk pengadaan
bahan baku. Agar lebih efektif pembelian dilakukan dengan memesan terlebih
dahulu yang kemudian diantar ke pabrik untuk menghindlari hambatan dalam
memperoleh bahan baku. Waktu pembelian bahan baku dilakukan setiap dua hari
sekali.
Diana Bakery:memperoleh bahan untuk isian dari beberapa toko langganan
di daerah Senen Jakarta Pusat. Pembayaran untuk membeli bahan baku dilakukan
dengan kredit selama satu bulan. Bahan penolong seperti plastik kemasan,
kardus, box bola, dan tutup mika kemasan dipesan langsimg pada perusahaan
yang memproduksi bahan penolong tersebut.
Hubungan antara perusahaan Diana Bakery dengan pemasok sangat baik.
Hal ini ditunjukkan dengan adanya upaya dari pihak perusahaan untuk membayar
kredit yang diberikan pemasok tepat waktu. Kerjasama antara pihak perusahaan
sangat diperlukan, karena membantu perusahaan dalam memperoleh bahan baku
dan bahan pendukung. Pemasok dapat mempengamhi industri melalui
kemampuan menaikkan harga atau pengurangan kualitas produk atau servis
(Umar, 2003).
5.2.2. Ancaman
1. Produk substitusi
Roti merupakan salah satu produk makanan jadi pengganti makanan pokok.
uduk, gorengan, lontong sayur, bubur ayam dan lain-lain. Hal ini dikare!'akan
produk-produk tersebut Jebih murah. Namun, jika dilihat dari kepraktisannya roti
dan kue tetap memiliki keunggulan dibandingkan produk substitusi.
2. Ancaman pendatang baru
Jumlah penduduk yang besar merupakan salah satu modal bagi
pembangunan jika sebagian besar memiliki tingkat produktivitas yang tinggi.
Pertumbuhan penduduk akan mempengaruhi terhadap penambahan jumlah
angkatan kerja. Meningkatnya angkatan kerja akan mengakibatkan minimnya
jumlah angkatan kerja yang diserap oleh perusahaan swasta. maupun pemerintah,
jika tidak diimbangi dengan peningkatan lapangan kerja. Hal seperti ini juga akan
manyebabkan meningkatnya masyarakat yang membuka lapangan usaha sendiri
atau berwirausaha denganjenis usaha yang tergolong ke dalam skala kecil.
Menurut Porter dalam David (2004) masuknya pendatang baru akan
menimbulkan sejumlah implikasi bagi perusahaan yang ada, seperti perebutan
pangsa pasar, pertambahan kapasitas, serta perekrutan sumber daya yang terbatas.
Adanya pendatang baru, mengakibatkan Diana Bakery harus lebih meningkatkan
kualitas produk. Ada beberapa faktor penghambat pendatang baru menurut Porter
untuk masuk ke dalam suatu industri yang sering disebut dengan Hambatan
Masuk, yaitu :
a. Skala Ekonomi,
Skala ekonomi menghalangi masuknya pendatang baru dengan memaksa
mereka untuk masuk pada skala usaha yang .besar dan mengambil resiko
berproduksi pada tingkat yang tidak menguntungkan. Sedangkan perusahaan
yang telah lama ada akan terus mengembangkan usahanya.
b. Diferensiasi Produk
Produk yang dihasilkan oleh Diana Bakery saat ini berupa roti dan kue. Hal ini
yang membedakan Diana Bakery dengan usaha roti lainnya.
c. Kecukupan Modal
Pendatang baru untuk dapat bersaing dengan pernsahaan lama harus
beroperasi dala!Jl skala besar. Hal ini dapat menjadi hambatan masuk bagi
pendatang baru, karena j ika perusahaan beroperasi dalam skala besar
memerlukan modal yang besar untuk investasi dan operasional.
d. Bia ya Peralihan
Adanya pendatang baru yang berusaha untuk mempengaruhi pemasok yang
ada saat ini, maka biaya yang dikeluarkan perusahaan relatif besar. Hal ini
disebabkan j um I ah penawaran pasokan lebih besar dari permintaan yang ada.
e. Akses saluran Distribusi
Akses distribusi pendatang baru masih rendah. Karena saluran distribusi yang
ada sebagian besar dikuasi oleh perusahaan lama. Saat ini Diana Bakery
memiliki saluran distribusi di beberapa perumahaan di Daerah Bekasi Utara,
Bekasi Barat, dan Bekasi Timur. Walaupun begitu, salurnn distribusi masih
perlu dikembangkan karena sesuai dengan visi, misi serta tujuan perusahaan
membuka agen-agen setiap perumahan di Kota Bekasi.
f. Peranan Pemerintah.
Saat ini pemerintah belum dapat membatasi masuknya pendatang baru karena
pendatang baru dapat membantu pemerintah dali:>m menanggulangi
pengangguran. Pemerintah hanya dapat mengarahkan kepada pengusaha untuk
dapat mendaftarkan usahanya agar mendapatkan izin usaha, standar produk
menurut departemen kesehatan.
Berdasarkan uraian faktor penghambat pendatang baru dapat disimpulkan
bahwa ancaman masuknya pendatang barn pada industri roti tidak begitu besar.
3. Situasi politik dan keamanan
Pada tahun 1999 rangkaian kegiatan politik yang berkaitan dengan
penyelenggaraan pemilihan umum dan sidang umun1 MPR b1~rjalan lancar sangat
berdampak positif. Hal ini dapat dilihat dari menguatnya nilai tukar rupiah.
Tetapi, nilai tukar rupiah dan kepercayaan masyarakat terhadap prospek
pemulihan ekonomi kembali menurun disebabkan adanya pemberitaaan kasus
Born Bali. Kondisi seperti ini menjadi ancaman bagi pertun1bullan ekonomi
maupun lainnya. Hal ini juga akan mempengaruhi pengembangan usaha Diana
Bakery terutama pada biaya produksi. Walaupun situasi politik dan keamanan
Indonesia maupun luar negeri kurang stabil. Namun, situasi politik dan keamanan
sekitar perusahaan atau wilayah Kota Bekasi aman terkendali. Hal ini dapat dilihat
dari suksesnya pilkada Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2005.
4. Nilai tukar rupiah
Terjadinya fluktuasi nilai tukar rupiah, salah satunya disebabkan kondisi
biaya produksi sehingga harga yang ditawarkan Diana Bakery meningkat. Data
tersebut selengkapnya disaj ikan pada Tabd 13.
Tabel 13. Fluktuasi Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dollar Amelika
Tahun Nilai ruoiah Triwulan II Tliwulan IV
2000 8.400 9.675 2001 10.940 9.900 2002 8.230 8.440 2003 7.785 7.965 2004 8.915 3.790
Sumber: Bank Indonesia, 2006
Berdasarkan tabel tersebut, nilai tukar rupiah tetap mengalami fluktuasi. Hal
ini dapat dilihat pada tahun 2000 nilai tukar rupiah rata-rata mencapai Rp 8.400
per dolar. Pada akhir desember 2000 nilai tukar rupiah mencapai titik terendah
yaitu Rp 9.675 per dolar. Sepanjang tahun 2001, nilai tukar rupiah melemah pada
pertengahan yaitu Rp 10.940 pada triwulan IV menguat menjadi Rp 9.900 per
dolar. Hal ini sangat mempengaruhi pada biaya produksi bagi Diana Bakery.
Fluktuasi nilai tukar rupiah telah memberikan dampak ke berbagai sektor
perekonomian, salah satunya sektor industri. Hal ini dapat dilihat dari
meningkatnya beberapa indeks harga bahan baku sektor industli. Data tersebut
disajikan pada Tabel 14.
Tabel 14. Indeks Harga Bahan Baku Sektor Industri (persen/tahun)
Bahan baku Indeks harga bahan baku s".lctor industli 2000 2004
Tepung terigu 103.65 134.06 Gula 116.26 136.22 Susu 125.66 119.70 Co kl at 102.61 163.23
Sumber : Statistik Indonesia BPS, 2005
Tahun 2000 tercatat indeks harga tepung terigu mencapai I 03.65 persen dan
tahun ke tahun terus mengalami kenaikan hingga pada tahun 2004 mencapai
134.06 persen. Untuk gula juga mengalami kenaikan. Tahun 2000 mencapai
116.26 persen dan pada akhir tahun 2004 mencapai 136.22 persen. Sedangkan
pada bahan baku susu mengalami penurunm, yaitu dari 125.66 persen pada tahun
2003 menjadi 119.70 persen pada tahun 2004. Begitu pula pada bahan baku coklat
mengalami peningkatan dari 102.61 persen pada tahun 2000 meajadi 163.23
persen pada tahuri 2004. Terjadinya fluktuasi indeks harga bahan baku
mepengaruhi bahan baku roti dan kue sehingga mengakibatkan terjadinya
peningkatan harga jual roti dan kue pada Diana Bakery.
5. Banyaknya usaha sejenis
Banyaknya produsen roti yang memberikan produk dengan harga murah
dan kualitas sedang dapat menjadi ancaman bagi perusahaan Diana Bakery. Diana
Bakery memiliki pesaing utama yaitu Sari Roti dan Sara lee yang telah memiliki
brand, ha! ini meajadi ancaman bagi Diana Bakery karena produk tersebut telah
lebih dulu dikenal masyarakat luas. Untuk pesaing lainnya seperti Domind
Bakery, Salira Bakery, Raja Bakery dan lain-lain juga mempengaruhi pennintaan
konsumen. Namun pengaruhnya tidak sebesar pesaing utama.
5.3. ldentifikasi Lingkungan Internal Perusahaan
Identifikasi faktor internal diperlukan untuk mengetahui kekuatan dan
kelemahan yang dimiliki perusahaan. Aspek yang ditinjau dalam mengidentifikasi
kekuatan dan kelemahan bagi perusahaan antara lain : sumber daya manusia,
pengembangan. Berdasarkan ha! tersebut maka kekuatan dan kelemahan yang
dimiliki perusahaan secara ringkas adalah :
1. Produksi
a. Harga produk
b. Kualitas produk
c. Pilihan rasa
d. Teknologi produksi
e. Hak paten
f. Kapasitas produksi
g. Pencantuman tanggal kadal uarsa
2. Sumber Daya Manusia
a. Hubungan yng baik antara pimpinan dengan karyawan dan adanya
loyalitas SDM
b. Tingkat pendidikan SDM
3. Pemasaran
a. Pelayanan terhadap konsumen baik dan adanya pelayanan delivery on time
b. Lokasi pabrik
c. Aktivitas penjualan
d. Distribusi pemasaran
4 .. Kenangan
a. Kondisi keuangan perusahaan
b. Sistem akuntansi
5. Penelitian dan Pengembangan
a. Pelatihan bagi pimpinan dan karyawan
5.4. Analisis Lingkungan Internal
5.4.1. Kekuatan
1. Knalitas produk
Produk Diana Bakery termasuk jenis barang konsumsi yang dapat
dikonsumsi kapan saja. Kekuatan utama Diana Bakery terletak pada kualitas
produknya yang lembut dan keterjagaan mutu. Nilai tambah lain yaitu tanpa
bahan pengawet dari bahan kimiawi tapi mempunyai daya tahan yang cukup yaitu
2 sampai 3 hari tergantung rasa. Sedangkan untuk kue akan kbih tahan lama jika
disimpan dengan menggunakan alat pendingin, yakni lebih kurang 10 hari.
Pengemasan produk roti dilakukan secara sederhana yaitu hampir
seluruhnya menggunakan plastik walaupun sebagian ada yang menggunakan
kardus, dan plastik mika. Sedangkan untuk kue pengemasannya cukup beragam
seperti : box bola, plastik mika, kardus, dan steyrojom. Hal ini dikarenakan tiap
roti dan kue yang dihasilkan memiliki bentuk-bentuk yang berbeda. Kemasan
Diana Bakery berfungsi untuk memberikan daya tahan yang dapat menjaga
kualitas roti itu sendiri 2-3 hari.
Dalam memproduksi roti dan kue, Diana Bakery menggunakan bahan baku
utama seperti tepung terigu dengan protien tinggi, Begitu pula ciengan bahan baku
pendukung atau isian seperti : coklat, strawberry, srikaya, keju, kismis, dan lain
lain. Produksi melalui pengawasan langsung oleh pimpinan dan koordinator
produksi untuk menghindari basil produksi yang gaga! sehingga produk yang
dihasilkan berkualitas baik.
2. Harga produk
Keputusan penetapan harga dipengaruhi baik oleh faktor internal maupun
faktor eksternal perusahaan. Faktor-faktor internal yang mempengaruhi penetapan
harga mencakup tujuan pemasaran, strategi bauran pemasaran, biaya, dan
pertimbangan keorganisasian suatu perusahaan. Sedangkan faktor-faktor eksternal
meliputi sifat pasar dan pemintaan, persaingan, dan unsur-unsur lingkungan lain
(Kotler, 2004). Diana Bakery menetapkan harga dipengamhi faktor internal yaitu
biaya produksi. Sedangkan faktor eksternal dipengaruhi oleh harga roti yang
sudah ada dipasaran. Hal ini dapat dilihat dari produk rmi Diana Bakery yang
memiliki berat 80 gram memliki harga yang relatif lebih murah dibandingkan
dengan produk pcsaing yang memiliki berat 72 gram. Harga ntsa coklat Diana
Bakery adalah Rp 2.200, sedangkan harga Sari Roti dengan rasa yang sama adalah
Rp 2.400. Harga yang ditawarkan pada jenis black forest spesial Diana Bakery
ukuran 20 cm adalah Rp 85.000 dan jenis lapis surabaya spesial ukuran 20 cm
adalah Rp 95.000. Sedangkan Domine Bakery denganjenis yang sama harga yang
ditawarkan adalah Rp 140.000. Perbandingan harga roti dan kue secara
kesel uruhan dapat dilihat pada lampiran 2 dan 3. Berikut adalah contoh gambar
roti dan kue Diana Bakery, Sari Roti, dan Domine Bakery.
0 )> z )>
OJ )> A m 3!
0 0 s:: z m
~ ~ ::0 -<
' ' ' ' ' *
_J
3. Hubungan yaug baik antara pimpinau dengan karyawan
Hubungan pimpinan dan karyawan te1jalin dengan suasana kekeluargaan
yang harmonis. Sehingga kerjasama dalam melakukan pek1~rjaan dapat berjalan
baik dan kondusif. Pimpinan perusahaan senantiasa memberi . motivasi kerja
kepada seluruh karyawan dan sebaliknya para karyawan dapat berkomunilasi baik
krtik, saran dan infonnasi mengenai proses produksi hingga penjualan produk
dengan leluasa tanpa sungkan. Karena kondisi seperti ini akan meningkatkan
kinerja serta Ioyalitas karyawan.
Keragaan sumber daya manusia meliputi jumlah karyawan, tingkat
pendidikan dan spesialisasi tugas. Pengelolaan Diana Bakery dilakukan oleh
pemilik perusahaan dengan dibantu 40 orang. Sebagian besar karyawan adalah
pria, dengan tingkat pendidikan mulai dari sekolah dasar (SD) sampai dengan
sekolah menengah umum (SMU). Jumlah karyawan yang dimiliki Diana Bakery
dinilai sudah cukup, sedangkan dari segi kualitas karyawan yang dimiliki Diana
Bakery masih perlu diadakan karena bagaimanapun tingginya suatu teknologi
yang dipergunakan dalam operasional proses pengolahrui, faktor manusia
merupakan unsur penting dalam pengoperasian teknologi te:rsebut. peningkatan
keterampilan sesuai dengan bidang masing-masing.
Perekrutan karyawan dilakukan melalui proses seleksi terlebih dahulu
seperti pendidikan, kemauan dan mental. Sedangkan untuk penempatan karyawan
berdasarkan kemampuan masing-masing karyawan. Jumlah karyawan 40 orang
dibagi untuk bagian produksi sebanyak 15 orang dan 25 orang untuk pedagang
dalam seminggu, sedang untuk pedagang keliling dua sampai tiga kali putaran
setiap harinya. Pedagan g keliling Diana Bakery memilild ciri khas dengan
menggunakan seragam yaitu berupa rompi yang dapat membedakan dengan
pedagang roti lainnya.
4. Pelayanan terhadap konsumen baik dan pelayanan delivery on time
Tujuan akhir dari aktivitas pemasaran adalah kepuasan pelanggitn, karena
akan memicu peningkatan penjualan. Ketika pelanggan jumlahnya .besar atau
membeli dalam jumlah banyak, maka kekuatan tawarnya merupakan kekuatan
utama yang mempengaruhi intensitas persaingan dalam suatu industri (Umar,
2003). Diana Bakery selalu memberikan peleyanan terbaik untuk para
pelanggannya seperti memberikan kenyamann dan kepuasan kepada konsumen
dengan pedagang keliling yang sopan, dapat menjelaskan tentang roti yang dijual,
mengantar pesanan tepat waktu (delivery on time), menerima keluhan dari
konsumen dan tidak berdebat, menghormati konsumen. Sela.in itu Diana Bakery
memberikan kebijakan kepada konsumen dengan menganti produk yang sama
apabila terjadi kerusakan produk yang dijual.
Banyaknya jumlah perusahaan roti, mengakibatkan konsumen semakin
leluasa memilih produk dan konswnenpun semakin kritis terhadap produk yang
dibelinya dengan mencari infonnasi sebanyak-banyaknya tentang produk dan
membandingkan dengan produk lainnya. Sehingga perusahaan harus selalu
menjaga kualitas produk dengan cara melakukan pengawasan yang ketat terhadap
proses produksi serta memberikan pelayanan terbaik terhadap pelanggan.
5. Lokasi pabrik
Lokasi pabrik sangat mendukung dalam pendistribusian produk kepada
konsumen dan pengadaan bahan baku dari pemasok. Lokasi pabrik Diana Bakery
cukup strategis, karena mudah dijangkau oleh para pemasok dan tidak menganggu
transportasi masyarakat sekitar serta tersedianya jaringan tefopon serta sumber air
yang memadai. Selain itu lokasi pabrik terdapat di pe:mukiman penduduk
sehingga memudahkan para pedagang Diana Bakery memasarkan dagangannya.
Lokasi inipun bebas polus1 dan bebas banjir. Hal ini seperti yang dikemukakan
Mudjajanto (2004) bahwa dalam menentukan lokasi pabrik ada beberapa ha! yang
hams dipertimbangkan agar kelangsungan usaha industri roti lebih terjamin, yaitu:
(a) tersedia infrastruktur jalan, listrik, telepon, serta sumber air memadai, (b)
bebas polusi, baik polusi bau maupun debu, dan bebas banjir, (c) tidak terlalujauh
dari pemukiman panduduk atau tempat pemasaran, ( d) tidak terlalu jauh dari pasar
tempat pembelian bahan baku pembuatan roti, ( e) tidak tt~rlalu jauh diri asal
pekerja yang akan dipekerjakan di pabrik roti tersebut, (f) lingkungan pabrik tidak
banyak hewan pegganggu, seperti tikus rumah, tikus got, dan serangga yang
merugikan, dan (g) lokasi pabrik tidak terlalu lembab dan terlalu panas karena
akan mempengaruhi daya tahan roti.
6. Kondisi keuangan perusahaan
Kondisi keuangan Diana Bakery dikatakan dalam ke:adaan baik. Hal ini
dapat dilihat dari salah satunya adanya peningkatan aktivitas produksi. Modal
yang digunakan hanya berasal dari modal pribadi. Nilai investasi Diana Bakery
Se lama lima tahun masa operasinya, secara jlnansial kondisi penj ualan
perusahan relatif sehat. Hal ini ditunjukkan oleh tingkat penjualan yang meningkat
Jari luhun kc lahun. Tuhun 200 I pt:rusuhunn 1rn:ncupui ungku pcnjuulun scbesur
Rp 115 juta, nilai tersebut meningkat menjadi Rp 245 juta di tahun 2002.
Kemudian meningkat menjadi Rp 389 juta tahun 2003 dan Rp 616 juta di tahun
2004. Adapun analisis keuangan Diana Bakery disajikan pada lampiran 4. Selain
itujumlah produksi roti Diana Bakery mengalami peningkatan Data selengkapnya
disajikan pada Tabel 15.
Tabel 15. Jumlah Produksi Diana Bakery tahun 2001-2005
No Tahun Jumlah Prod11ksi per hari I 1 2001 200huah I 2 ,.... 2002 400buah 3 2003 600huah 4 2004 900buah 5 2005 2000buah
Sumber : Diana Bakery, 2006
Tabel 15 menjelaskan bahwa pada tahun 2001 produksi roti Diana bakery
mencapai 200 buah setiap harinya hingga 2005 terjadi peningkatan produksi.
Sedangkan produksi kue dimulai dari tahun 2005. Jumlah produksi kue mencapai
kurang lebih 400 buah setiap harinya.
7. Pilihan rasa
Diana Bakery memiliki beragam pilihan rasa untuk roti memiliki 26 rasa
dan kue memiliki beragam rasa, jenis dan ukuran. Pilihan rasa dan jenis yang
ditawarkan akan terus berkembang mengikuti trend dan permintaan pasar. Hal ini
dilakukan untuk memenuhi permintaan konswnen.
Tabel 16. Pilihan Rasa Roti dan Kue Diana Bakery 2006
Ro ti Kue Eeg bread spesial Cream coklat vanila Roll cake coklat Balck forest spesial Spesial rasa Kacang coklat Roll cake pandan Ukuran JO cm Roti tawar pandan Srikaya Brownies panggang Ukuran20 cm Roti tawar reguler Coklat Brownies kukus Ukuran 26 cm Sobek coklat-keju Donat unyil Bolu keju Uk 24x24 cm persegi I hati Sobek komninasi Donat reguler Bolu coklat Uk 30x30 cm persegi I hati Sosis keju Mocca Cake blueberry Lapis surabaya standard Sis is Kelapa Rhum nail Ukuran 10 cm Daging Susu Roll cake potongan Ukuran20 cm Keju Strwberry Bolu keju potongan Ukuran 26 cm Coklat keju Roti bakar Bolu coklat potongan Uk 24x24 cm persegi I hati Pisang colat Roti kosong Black forest standard Uk 30x30 cm persegi I hati Roti kasur Ukuran 10 cm Lapis surabaya spesial
Ukuran 20 cm Ukuran 10 cm Ukuran 26 cm Ukuran 20 cm Uk 24x24 cm persegi I hati Ukuran 26 cm Uk 30x30 cm persegi I hati Uk 24x24 cm persegi I hati
Uk 30x30 cm persegi I hati
Sumber: Diana Bakery, 2006
8. Aktivitas penjualan
Aktivitas penjualan dilakukan dengan cara m<~njajakan Jangsung
menggunakan gerobak dengan pengeras suara keliling komplek perumahan.
Adapun waktu penjualan pada pagi, sore, dan malam hari untuk memudahkan
konsumen dalam memperoleh produk Diana Bakery. Diana Bakery menekan
biaya operasional dengan mempercayakan produknya untuk dipasarkan melalui
agen. Aktivitas penjualan Diana Bakery dapat dikatakan cukup optimal karena
dari 2000 roti dan 400 kue yang produksi tiap haiinya dan dipasarkan ke
konsumen rata-rata hampir semua terjual habis tiap harinya
9. Telmologi prnduksi
Teknologi yang digunakan Diana Bakery adalah semi modem. Hal ini
disesuaikan dengan keperluan dan kebutuhan Proses pengolahan sebagian
secara manual menggunakan tenaga manusia. Adapun peralatan usahanya adalah
timbangan, baki, mixer, cutter, roller, loyang, oven, pisau, dan lain-lain.
5.4.2. Kelemahan
1. Hakpaten
Roti dan kue Diana Bakery memiliki kualitas produk yang baik dan pilihan
rasanya beragam serta harga yang bersaing. Namun karena Diana Bakery tidak
memiliki hak paten, roti dan kue Diana Bakery dapat ditiru oleh pesaing. Hal ini
akan mempengaruhi kepercayaan pelanggan terhadap produk Diana Bakery.
2. Distribusi pemasaran
Distribusi merupakan proses pemasaran dari produsen ke konsumen.
Saluran distribusi yang dipergunakan perusahaan saat ini yaitu penjualan langsung
dan melalui agen. Pelanggan Diana Bakery adalah konsumen yang berdomisili di
sekitar Kota Bekasi antara lain : Titiyan Indah, Harapan Jaya,, Seroja, SBS, Panca
Motor, jati ungggul. Untuk mempennudah pendistribusian pada perumahan yang
jauh dari pabrik, Diana Bakery membuka agen penyalur untuk Perumahan
harapan Indah dan sekitamya. Segmen pasar Diana Bakery a.dalah rumah tangga
dan agen putus. Diana Bakery melakukan kerja sama sistem putus. Manajemen
perusahaan hanya bertanggung jawab sebatas pembelian. Pendistribusian dan
keuntungan menjadi hak agen tersebut. Sedangkan untuk per\jualan melalui agen
putus memiliki pangsa pasar sendiri yaitu di beberapa Kantor Pemerintahan
Daerah Kota Bekasi dan perumahan.
Pemasaran produk yang dilakukan oleh para pedagang Diana Bakery hanya
memiliki outlet sehingga masih banyak daerah perumahan yang belum dilalui para
pedagang. Oleh karena itu hendaknya Diana Bakery memperluas pasarnya agar
visi, misi dan tujuan Diana Bakery dapat tercapai.
3. Kapasitas produksi
Kegiatan produksi Diana Bakery dilakukan secara kontinu, dimulai dari jam
05.00 sampai jam 15.00 sehingga setiap harinya menghasilkan 2000 roti dan 400
kue. Tetapi kapasitas produksi belum optimal karena perusahaan memproduksi
berdasarkan permintaan konsumen melalui informasi pedagang Diana Bakery
sehingga produk yang dihasilkan terbatas. Untuk saat ini volume penjualan
perusahaan dalan1 setiap harinya mencapai sekitar 1500-2000 buah. Hal ini akan
berubah sesuai dengan permintaan konsumen yang berfluktuatif.
4. Sistem akuntansi
Selama ini perusahaan melakukan pencatatan keuangau yang sederhana.
Akan tetapi perusahaan saat ini telah menggunakan komputer walaupun belum
menggunakan pencatatan akuntansi yang lazim. Untuk memudahkan pendataan
transaksi penjualan dan pembelian, hendaknya menggunakan perangkat lunak
(software). Sehingga pada akhir periode, laporan keuangan pernsahaan dengan
mudah disajikan dalam bentuk laporan neraca, laporan laba-rngi dan Iaporan
perubahan modal.
5. Pencantuman tanggal kadaluarsa
Pada kemasan roti dan kue Diana Bakery belum ada p~ncantuman Umggal
kadaluarsa. Hal ini dikarenakan proses pengemasan masih se,derhana. Walaupun
Akan tetapi, sebailmya pada kemasan diberikan tanggal ka<laluarsa dan kehalalan
karena masyarakat semakin kritis mengenai kehalalan clan kualitas produk
makanan.
6. Promosi
Promosi yang dijalankan Diana Bakery hanya melalui para pedagang
keliling. Promosi yang dijalankan perusahaan masih perlu d;tambah, karena jika
ingin mengembangkan usahanya Diana Bakery harus melaknkan promosi yang
gencar. Hal ini dilaknkan untuk memperkenalkan produk Diana Bakery pada
masyarakat luas atau perumahan yang belum pernah dikunjungi oleh pedagang
keliling Diana Bakery.
7. Pelatihan bagi pimpinan dan karyawan
Perusahaan yang menjalankan strategi pengembangan harus mempunyai
orientasi litbang yang kuat. Perusahaan berinvestasi dalam kegiatan litbang karena
inveasi tersebut akan menghasilkan produk atau jasa yang unggul dan dapat
memiliki keunggulan kompetitif Diana Bakery sampai saat ini belum memiliki
divisi khusus untuk peneltian dan pengemba 1gan.
Pengetahuan pengelola dalan1 menjalankan usaha ini didapatkan dari
mengikuti kursus di Bogasari serta pengalaman langsung di Japangan. Namun,
sebailmya pengelola juga mengikutsertakan karyawan dalam pelatihan yang
diadakan oleh pemerintah setempat atau lembaga lainnya yang berorientasi
pengembangan usaha roti baik pelatihan leadership, akuntansi maupun invovasi
bentuk dan rasa roti serta kue.
6.1. Kondisi Perusahaan
BAB VI
PEMBAHASAAN
Diana Bakery memiliki kegiatan usaha di bidang industri pengolahan,
khususnya produk roti dan kue. Diana Bakery merupakan usaha berskala kecil
karena memiliki hasil penjualan tahunan kurang dari satu miliyar rupiah dan
bukan satu-satunya usaha yang bergerak dalam bidang usaha tersebut. Semakin
bertambahnya jumlah usaha sejenis, menjadikan intensitas persaingan antara
Diana Bakery dengan perusahaan lain semakin tinggi. Sehingga hanya perusahaan
dengan strategi terbaiklah yang akan bertahan. Berkaitan dengan ha! tersebut
peneliti melakukan analisis strategi generik, analisis diagram SWOT dan matriks
SWOT yang akan menghasilkan altematif strategi bagi Diana Bakery.
Selarna lima tahun masa operasinya, secara finansia.l kondisi penjualan
perusahan relatif sehat. Hal ini ditunjukkan oleh tingkat penjualan yang meningkat
dari tahun ke tahun. Tahun 2001 perusahaan mencapai angka penjualan sebesar
Rp 115 juta. Nilai tersebut meningkat menjadi Rp 245 juta pada tahun 2002.
Kemudian meningkat menjadi Rp 389 juta tahun 2003 dan Rp 616 juta pada tahun
2004. Hal ini dikarenakan adanya peningkatan permintaan masyarakat terhadap
roti Diana Bakery yang mempengaruhi jumlah produksi dari tahw1 ke tahun. Data
selengkapnya disajikan pada Tabel 17.
'label 17. Jumlah Produksi Diana Bakery Tahun 2001-2005
No Tahon Jnmlah Produksi ~er hari 1 2001 200buah 2 2002 400buah 3 2003 600buah 4 2004 900 buah 5 2005 2000buah
Sumber: Diana Bakery, 2006
Berdasarkan Tabet 17 dapat dilihat adanya peningkatan jumlah produksi
Diana Bakery. Tahun 2001 jumlah produksi sebesar 200 buah per hari. Pada tahun
2002 meningkat menjadi 400 buah per hari. Begitupula pada tahun 2003
meningkat sebesar 600 buah per hari, tahun 2003 meningkat sebesar 900 buah per
hari dan pada tahun 2004 tercatat 2000 buah per hari. Hal ini menjadi peluang
bagi Diana Bakery untuk mengembangkan usahanya yang merupakan salah satu
produsen roti dan kue untuk meningkatkan kapasitas produksi untuk memenuhi
permintaan konsumen di Kota Bekasi. Pangsa pasar Diana Bakery masih
memungkinkan tumbuh karena masih adanya pasar potensial yang belum digarap
yaitu Kecamatan Pondok Gede, Jati Sampurna, Jati Asih, Bantar Gebang, Bekasi
Timur, dan Bekasi Selatan serta beberapa perumahan di Bekasi seperti Kaii
Abang Tengah, Perwira, Harapan Baru, Teluk Pucung, Marga Mulya, Pejuang,
Medan Satria, Kali Baru, Harapan Mulya.
Produk roti merupakan kelompok makanan jadi dan produk konsumsi yang
digunakan secara terus menerus. Sehingga kemungkinan pasar mengalami
kejenuhan sangat kecil karena masih adanya masyarakat yallg b1:rlokasi di tempat
Diana Bakery memasarkan produknya belum mengkonsUinsi roti dan kue Diana
Ungggul. Usaha roti ini juga menjadi menarik dikarenakan usaha ini butuh inovasi
baru secara terns menerus untuk memenuhi kepuasan dan pe1mintaan pasar.
Diana Bakery menetapkan harga produk berdasarkan biaya produksi dan
harga produk pesaing-pesaing Diana Bakery. Hal ini dapat dilihat dari produk roti
Diana Bakery yang memiliki berat 80 gram memiliki harga yang relat1f lebih
murah dibandingkan dengan produk pesaing yang memiliki !berat 72 gram. Harga
rasa coklat Diana Bakery adalah Rp 2.200, sedangkan harga Sari Roti dengan rasa
yang sama adalah Rp 2.400. Harga yang ditawarkan pada jenis black forest spesial
Diana Bakery ukuran 20 cm adalah Rp 85.000 dan jenis lapis surabaya spesial
ukuran 20 cm adalah Rp 95.000. Sedangkan Domine Bakery dengan jenis yang
sama harga yang ditawarkan adalah Rp 140.000.
Produk yang ditawarkan Diana Bakery berkualitas baik, harga jual
bersaing dan Jebih rendah dibandingkan pesaing serta memiliki pilihan rasa yang
beragam. Segmentasi pasar Diana Bakery adalah masyarakat kelas menengah.
6.2. Analisis Strategi Generik
Diana Bakery bergerak dalam usaha roti dan kue. Maraknya industri yang
bergerak di bidang usaha tersebut menambah intensitas persaingan yang di ha<lapi
oleh Diana Bakery. Oleh karena itu dilakukanlah analisis strategi generik untuk
memberikan saran strategi persaingan bagi perusahaan, dengan memperhatikan
kondisi perusahaan.
Strategi generik yang terbaik Diana Bakery adalah A fokus or market
niche strategy based on lower cost. Hal ini dikarenakan segman pasar Diana
memfokuskan pada penyediaan produk dan jasa untuk memenuhi pasar yang
sempit dengan harga yang Jebih rendah daripada pesaing, merupakan pendekatan
yang ampuh untuk penjualan produk dengan target pasar konsumen hanya dari
lapisan masyarakat menengah. Strategi ini dapat disajikan pada gambar 7.
~ Cl'.l <i: p.. t-< Ul
~
Pasar Um um
Pasar Khusus
TIPE KEUNGGULAN BERSAING
Biaya lebih Rendah Diferensiasi
Low-cost Leadership _ _,__..._~Broad Differentiation
Strategy Best-Coat Strategy
Provider Strategv Focused
Differentiation Strategy
Gambar 7. Strategi Generik Diana Bakery
A fokus or market niche strategy based on lower cost dapat berjalan dengan
efektif apabila perusahaan melakukan langkah-langkah seperti berikut :
I. Diana Bakery harus dapat melakukan inovasi baru seperti panambahan variasi
rasa dan perubahan roti untuk mempertahankan keunikan
2. Diana Bakery harus dapat memanfaatkan peluang untuk menguasai pasar yang
terbatas dengan cara menambah frekuansi promosi dan menambah aktifitas
penjualan.
Afokus or market niche strategy based on lower cost o1apat menjadi strategi
bersaing terbaik bagi Diana Bakery dalam mengatasi persaingan antara
perusahaan sejenis, apabila langkah-langkah tersebut dilakukan dengan benar.
6.3. Matriks EFE {Extenud Fact<>r Ew>luti<>n}
Matriks ini menggambarkan besarnya pengaruh fakror-fukror eksrema!
terhadap pembuatan strategi perusahaan. Faktor-faktor tersebut terbagi menjadi
dua kategori, yaitu : faktor-fal..'1or yang menjadi peluang dan yang menjadi
ancaman. Peluang dibedakan menjadi empat rating, yaitu : rating 1,2,3, dan 4.
Rating l menunjukkan bahwa perusahaan memiliki peluang sangat kecil, rating 4
menunjukkan bahwa perusahaan memiliki peluang sangat besar (Lampiran 5).
Ancaman dibedakan meiyadi empat rating, yaitu: rating 1,2,3, dan 4. rating 1
menunjukkan bahwa perusahaan menghadapi ancaman sangat be:sar dar. rating 4
menunjukkan bahwa pemsabaan menghadapi ancaman sangat kedl (Lampiran 6 ).
Pembobotan terhadap peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan diperoleh
dengan menggunakan metode paired comparison (Lampiran 1 I).
Tabel 18. Matriks EFE Diana Bakery
Faktor-faktor Eksternal Bo bot Ratin2 Bobot X Ratin2 Pelllllllg 1. Meningka1nya konsumsi masyarakat 0,089 2,8 0,249
rorhadap makanan jadi .. 2. Pertumbuhan penduduk 0,084 2,2 0,185 I 3. Pertmnbuhan ek<Jtt61'11i 0,090 2,4 0,21{) 4. Adanya bantuan dari pemerintah 0,074 2,2 0,163 5. Perkembangan teknologi 0,085 2,"0 0,170 6. Hubungan baik dengan oemasok 0,091 3,2 0,219
Total Faktor Peluang 1,202 Ancarnan 1. Produk subsitusi 0,100 1,8 0,180 2. Ancaman pendaiang ham 0,084 2,0 0,168 3. Situasi politik dan keamanan yang 0,095 2,8 0,266
kurang stabil 4. Fluktuasi nilai rupiah 0,098 2,0 0,196 5. Bauyaknya usaha sejenis 0,109 l,6 0,174
·-Total Faktnr Anl"_aman 0.91l4
Perusahaan memiliki enam peluang yang bisa dimanfaatkan untuk
mengembangkan usaha (Tabel 18} Faktor pel\1fillg dapat dimanfuatkan oleh Diana
Bakery dengan skor tertinggi adalah meningkatuya konsumsi masyarakat terhadap
makanan jadi dengan skor 0,249. Hal dikarenakan masyarakat cendernng
mengkonsumsi makanan yang prnktis. Selanjutnya .hubungan baik dengan
pemasok dengan skor 0,,219, Hnbungan dengan pemasok sangat penting karena
agar kegiatan produksi berjalan lancar. Kemudian disusul faktor pertumbuhan
ekonomi dengan sli.or 0,216. jika perekonomian haik akan mempengaruhi ildirn
perdagangan yang baik pula, begitu juga sebaliknya jika p.:irekomian bnruk maka
ildimi pedagangan akan buntk.
Selaajutny1 pada tabel tersebut terlihat bahwa perusahaan menghadapi !ima
ancamiuL Ancaman terbesar yang dihadapi Diana Bakery yaitu ancaman
pendatang barn (0,168). Karena pendatang barn akan mempengarnhi pasar.
Kemudian disus.ul faktor banyaknya usaha sejenis (0,174) dan adanya produk
subtitusi (0, 180). Hal ini akan mempengaruhi permintaan· konsumen.
6.4. Matriks IFE (Internal Factor Evalutaio1t}
Matriks 1FE menggambarkan bagaimana faktor-faktor .internal
dipertimbangkan oleh pernsahaan dalam membuat strategi perusahaan. Faktor
faktor internal dibedakan menjadi dua kategori, yaitu: Faktor kekuatan dan faktor
kelemahan. Untuk faktor kekuatan dibedakan meajadi empat rating, yaitu: r£1ling
1, 2 ,3, d~n 4. rating l menunjulli.n oohw'.1 p?.n1SJ.1hwn memiliki keh.mtan sangat
lr..ecil, seAmighm rating 4 memm.ju\r.kan bahw.a perusahaaJJt memiliki lr&kuatan
menjadi empat rating, yaitu: rating 1, 2, 3, dan 4. Rating 4 menunjukan bahwa
perusahaan memiliki kelemahan sangat kecil dan rating 1 menunjukkan bal1wa
perusahaan memiliki kelemahan sangat besar (Lampiran 9). Pembobotan terhadap
kekuatan dan kelemaban yang dimiliki perusahaan diperoleh dengan
menggunakan metode paired comparison (Lampi ran 12).
Tabel 19. Matriks IFE Diana Bakery
Faktro-fakt01· Internal Bo bot Ra till!! Bobot X Rating Kekuatan 1. Kualitas produk baik 0,075 4,0 0,300 2. Harga produk bersaing 0,071 3,0 0,213 3. Hubungan yang baik antara pimpinan 0,073 4,0 0,292
dengan karyawan 4. Pelayanan terhadap konsumen baik dan 0,133 2,0 0,266
pelayanan delivery on time 5. Lokasi pabrik strategis 0,036 1,5 . 0,054 6. Kondisi keuangan perusahaan baik 0,069 2,0 0;138 7. Pilihan rasa yang beragam 0,055 4,0 0,220 8. Akti vitas penjualan optimal 0,069 4,0 0,276 9. Teknologi produksi tepat filll1a 0,069 3,0 0,207
Total Faktor Kekuatan 1.966 Kelemahan 1. Tidak memiliki hak paten 0,069 1,5 0,103 2. Distribusi pemasaran kurang luas 0,039 2,5 0,097 3. Kapasitas produksi belum optimal 0,070 1,0 0,070 4. Sistem akuntansi masih sederhana 0,067 2,0 0,134 5. Tidak ada pencantuman tanggal 0,060 2,0 0,120
kadaluarsa 6. Promosi masih kurang 0,069 1,5 0,103 7. Kurangnya pelatihan bagi pimpinan dan 0,042 1,5 0,063
karyawan Total Faktor Kelemahan 0,690
TOTAL 2.656
Perusahaan Diana Bakery memiliki sembilan kekuatan yang bisa
dimanfaatkan (Tabel 19). Faktor kekuatan terbesar yang dimiliki oleh Diana
yang baik dapat meningkatkan permitaan terhadap produk. Selanjutnya faktor
hubungan yang baik antara pimpinan dan karyawan dengan skor 0,292. Adanya
hubungan yang baik antara pimpinan dan karyawan akan mempengaruhi kinerja
yang baik. Kemudian disusul faktor aktivitas penjualan optimal dengan slcor
0,276. Hal ini mempengaruhi penjualan yang cepat mengingat adanya
keterbatasan daya tahan produk. Pada tabel tersebut juga menunjukkan bahwa
perusahaan memiliki delapan kelemahan. Faktor kelemahan terbesar yang dimiliki
oleh Diana Bakery · adalah faktor kurangnya pelatihan bagi pimpinan dan
karyawan (0,063). Hal ini akan mempengaruhi kegiatan usaha yang
mengakibatlcan usaha tidak stabil. Selanjutnya faktor kapas'itas produksi balum
optimal (0,070) dikarenakan mesin produksi hanya memproduksi produk sesuai
dengan permintaan. Kemudiau disusul faktor distribusi pemasaran kurang luas
(0,097). Adanya keterbatasan biaya.
Total skor IFE Diana Bakery sebesar 2,656 mengambarkan bahwa posist
internal perusahaan berada di atas nilai rata-rata 2,50. Oleh sebab itu perusahaan
hams mampu memanfaatkan kelmatan-kekuatan utama dan mengatasi kelemahan
kelemahan utama yang ada sehingga perusahaan dapat terus bt:rkernbang.
6.5. Matriks SWOT
Setelah mendapat hasil dari perkalian antara bobot dengan rating (proses
EFE dan IFB diatas) maka diperoleh skor peluang sebesar 1,202 dan ancaman
0,984 mengambarkan bahwa kemampuan perusahaan dalarn merespou peluang
tergolong baik. Sedangkan dari total skor IFE didapatkan skor kekuatan sebesar
memanfaatkan kekuatan dan mengatasi kelemahan. De:ngan menggunakan
diagram analisis SWOT, perusahaan berada dalam posisi progresif. Hal ini
menandai perusahaan kuat dan berpeluang atau perusahaan dalam kondisi prima
dan mantap sehingga dapat dimungkinkan untuk terus melakukan ekspansi,
memperbesar pertumbuhan dan memaksimalkan keuntungan.
Berdasarkan uraian tersebut mengambarkan bahwa prioritas strategi Diana
Bakery adalah strategi SO, yaitu : penetrasi pasar, rnempertahankan dan
meningkatkan pelayanan untuk menjaga loyalitas pelanggan, memanfaatkan
bantuan pemerintah
0
• w
T
Gambar 8. Posisi Diana Bakery pada Diagram Analisis SWOT
Setelah posisi perusahaan diketahui kemudian dilakukan furmulasi alternatif
strategi dengan menggunakan matriks SWOT. Matriks ini menghasilkan beberapa
strategi ST, strategi WO, dan strategi WT dapat dijalankan oleh perusahaan dapat
dilihat pada Gambar 9.
Gambar 9 Matriks SWOT ,)iana Bakery Kekuatan (S)
I. Kualitas produk baik 2. Harga produk bersaing 3. Hubungan yang baik antara
pimpinan dengan karyawan IFE 4. Pelayanan terhadap
konsumen baik dan pelayanan delivery on time
S. Lokasi pabrik strategis 6. Kondisi keuangan
perusahaan bai k 7. Pilihan rasa yang beragam
EFE 8. Aktivitas penjualan optimal
Peluang (0) I. Meningkatnya konsumsi
masyarakat terhadap makanan jadi
2. Pertumbuhan penduduk 3. Pertumbuhan ekonomi 4. Adanya bantuan dari
pemerintah S. Perkembangan teknologi 6. Hubungan baik dengan
pemasok
Ancaman (T) I. Produk subsitusi 2. Ancaman pendatang baru 3. Situasi politik dan
keamanan yang kurang stabil
4. Fluktuasi nilai rupiah 5. Banyaknya usaha sejenis
9. Teknologi produksi tepat gun a
Strategi SO I. Penetrasi pas~r (S l, S2, SS,
S6, 02, 03, OS). 2. Mempertahankan dan
meningkatkan pelayanan untuk menjaga loyalitas pelanggan (S4, 0 I, 02).
3. Memanfaatkan ban tu an pemerintah dalam pertambahan modal usaha (SI, S8, 03).
Strategi ST I. Mempertahankan dan
meningkatkan kualitas produk dengan cara malakukan inovasi produk (SI, S7. S9, Tl, T2. TS)·
Kelemahan (W) ]. Tidak memiliki hak paten 2. Distribusi pemasaran
kurang luas 3. Kapasitas produksi be I um
optimal 4. Sistem akuntansi masih
sederhana s. Tidak ada pencantuman
tanggal kadaluarsa 6. Promosi masih kurang 7. Kurangnya pelatihan bagi
pimpinan dan karyawan
Stratcgi WO I. Meningkatkan kegiatan
promosi secara optimal (W2, W6, 01, 02, 04)
2. Meningkatkan kapasitas produksi untuk memenuhi pennintaan pasar (W3, 01, 03, OS, 06).
1 3. Mengadakan dan
mengikuti pelatihan bagi pimpinan dan karyawan (WI, WS, W7, OS)
Stratcgi WT I. Meningkatkan kemampuan
manajemen perusahaan untuk menambah daya saing (W4, W7, T2, TS)
2. Memperbaiki kemasan produk (WS, TS)
Berdasarkan matriks SWOT, maka alternatif strategi yang diperoleh adalah
sebagai berikut :
A. Strategi SO
I. Melakukan penetrasi pasar dengan cara perbanyak promosi yaitu menyebarkan
leaflet di perumahan yang masyarakatnya belum mengenal produk Diana
Bakery (SI, S2, SS, S6, 02, 03, 05).
2. Mempertahankan dan meningkatkan pelayanan untuk menjaga loyalitas
pelanggan (S4. 01. 02), dcngan membcri diskon pada moment-moment tcrtcntu
seperti hari perayaan atau hari besar lainnya.
3. Memanfaatkan bantuan pemerintah dalam pertambahan modal usaha. Adanya
pelatihan dan bantuan dari pemerintah selama ini harus dimanfaatkan oleh
perusahaan dalam pengcmbangan usahanya dengan earn mengikuti program
pemberdayaan UKM (SI, S8, 03).
B. Strategi WO
I. Meningkatkan kegiatan promosi secara optimal. Dengan cara memberikan
brosur ragam roti dan kue, rnemajang ragam serta harga roti dan kue pada
gerobak roti, memberikan diskon pada hari-hari besar (W2, W6, 01, 02, 04 ).
2. Meningkatkan kapasitas produksi untuk memenuhi permintaan pasar (W3, 01,
03, 05, 06) dengan cara menambah mesin prciduksi.
3. Mengadakan dan mengikuti pelatihan bagi pimpinan dan karyawan guna
penambahan wawasan dalam rnengembangkan usaha yang diadakan
pemerintah maupun lembaga Jainnya (WI, WS, W7, 05)
C. Strategi ST
Mempertahankan dan meningkatkan kualitas produk dengan cara malakukan
inovasi produk atau menambahjenis roti dan kue (SI, S7, S9, Tl,T2, TS).
D. Strategi WT
I. Meningkatkan kemampuan manaJemen perusahaan untuk menambah daya
saing (W4, W7, T2, TS) dengan cara mengikuti pelatihan-pelatihan tentang
manajemn perusahaan.
2. Me::nperbaiki kemasan produk (WS, TS) dengan cara mencantumkan tanggal
kadal uarsa.
7.1. Kesimpulan
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Pada lingkungan ekstemal Diana Bakery diidentifikasikan tujuh ha! yang
menjadi peluang usaha antara lain, yaitu : meningkatnya konsumsi masyarakat
terhadap makanan jadi, pertumbuhan · penduduk, pe:rtumbuhan ekonomi,
adanya bantuan· dari pemerintah, perkembangan teknologi, hubungan baik
dengan pemasok. Disamping itu pada Diana Bakery diidentifikasi lima hal
yang menja<li ancaman antara lain, yaitu : prodtlli: subsitusi, ancaman
pendatang barn, situasi politik dan keamanan yang kurang stabil, fluktuasi
nilai rupiah, banyaknya usaha sejenis.
2. Pada lingkungan internal Diana Bakery diidentifikasi sembilan ha! yang
menjadi kekuatan perusahaan antara lain, yaitu kualitas produk baik, harga
produk bersaing, hubungan yang baik antara pimpimm dengan karyawan,
pelayanan terhadap konsumen baik dan pelayanan delivery on time, lokasi
pabrik strategis, kondisi keuangan perusahaan baik, pilihan rasa yang
beragam, aktivitas penjualan optimal, teknologi prnduksi tepat guna.
Disamping itu teridentifikasi delapan ha! yang menja.di kelemahan Diana
Bakery diantaranya adalah : tidak memiliki hak paten, distribusi pemasara..1
kurang luas, kapasitas produksi belum optimal, sistem akuntansi masih
sederhana, tidak ada pencantuman tanggal kadaluarsa, promosi masih kurang,
kurangnya pelatihan bagi pimpinan dan karyawan.
3. Strategi yang dimiliki Diana Bakery adalah A fokus or market niche strategy
based on loiver cost Strategi ini memfokuskan pada penyediaan produk dan
jasa untuk memenuhi pasar yang sempit dengan harga yang lebih rendah
daripada pesaing, merupakan pendekatan yang ampuh untuk penjualan produk
dengan target pasar konsumen hanya dari lapisan masyarakat menengah.
Analisis matriks EFE menghasilkan skor peluang sebesar 1,202 dan ancaman
0,984 mengambarkan bahwa kemampuan perusahaan dalam merespon
peluang tergolong baik. Sedangkan dari total skor lFE didapatkan skor
kekuatan sebesar 1,966 dan kelemahan sebesar 0,690 mengambarkan
perusahaan mampu memanfaatkan kekuatan dan mengatasi kelemahan.
Dengan menggunakan matriks SWOT, perusahaan berada dalam posisi
progresif, yang menandai perusahaan sebagai kuat dan berpeluang.
Rekomendasi yang diberikan adalah progresif artinya perusahaan dalam
kondisi prima dan mantap sehingga dapat dimungkinkan untuk terus
melakukan ekspansi, memperbesar pertumbuhan dan memaksimalkan
keuntungan. Berdasarkan uraian tersebut mengambarkan bahwa prioritas
strategi Diana Bakery adalah strategi SO, yaitu : penetrasi pasar,
rnempertahankan dan meningkatkan pelayanan untuk menjaga loyalitas
pelanggan, memanfaatkan bantuan pemerintah. Hasil formulasi strategi dari
matriks SWOT diperoleh sembilan alternatif strategi untuk dijalankan oleh
Diana Bakery dalam mengembangkan usaha antara lain, yaitu : penetrasi
pasar, mempertahankan dan meningkatkan pelayanan untuk menjaga loyalitas
promosi secara optimal, meningkatkan kapasitas produksi, mengadakan dan
mengikuti pelatihan bagi pimpinan dan karyawan, mempertahankan dan
meningkatkan kualitas produk, meningkatkan kemampuan manajemen
perusahaan untuk menambah daya saing, memperbaiki kemasan produk.
7.2. Saran
, Dilihat dari hasil analisis strategi intensif, sebaiknya saat ini Diana Bakery
melakukan strategi .penetrasi pasar karena pasar saat ini belum jenuh dengan
produk atau jasa yang diberikan Diana Bakery. Angka permintaan konsumen saat
ini dapat ditingkatkan secara signifikan karena total penjualan sedang meningkat.
Sehingga Diana Bakery belum tepat melakukan pengembangan pasar karena
masih ada yang perlu dibenahi untuk memenuhi kriteria dalam mengembangkan
pasar. antara lain :
I. Manajemen Diana Bakery perlu mengarahkan segala kegiatan usahanya baik
produksi maupun kegiatan pemasaran kepada kepuasan konsumen agar tetap
dapat bertahan ditengah persaingan yang semakin ketat.
2. Produk dan kemasan roti maupun kue, perlu dikembangkan dengan
melakukan menambah jenis produk baru dan kemasan sebaiknya dicantumkan
tanggal kadaluarsa dm kehalalan. Hal ini untuk menjaga kenyamanan serta
keamanan konsumen dalam mengkonsumsi produk.
3. Perlu adanya peningkatan keterampilan SOM maupun manajemen agar dapat
mendukung pelaksanaan strategi dalam pengembangan usaha Diana Bakery
dengan cara mengikuti pelatihan yang diadakan oleh Dinas Perekonomian
DAFT AR PUST AKA '
Anggraeni, S. Kajian Strategi Pengembangan Usaha Kecil M'oci Lampion di Kota Sukabumi. Departemen Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Pertanian. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. 2004.
Badan Kependudukan Catalan Sipil dan KB Kota Bekasi. Perkembangan Jumlah Penduduk Kota Bekasi Tahun 1993-2004. Badan Ke:pendudukan Catatan Sipil dan KB Kota Bekasi. 2005.
BPS. Golongan Pengeluaran Konsumsi Roti Rata-rata Per Kapita Pertahun pada Tahun 2002. dan 2003. Biro Pusat Statistik. Jakarta. 2003.
BPS. Pro.fil Usaha· Kecil Dan Menengah Tidak Berbadan Hukum Indonesia Tahun 2003. Biro Pusat Statistik. Jakarta. 2003.
BPS. Laju Konsumsi Makanan Jadi Menurut Pendapatan Perbulan (satuan Kg/unit). Biro Pusat Statistik. Jakarta. 2004.
BPS. Perbandingan Komposisi PDB Menurut kelompok Usaha Pada Tahun 1997 dan 2003 Alas dasar Harga Konslan 1993 (Milyar Rupiah). Biro Pusat Statistik. 2004.
BPS. Perkembangan Jumlah Unit Usaha Tahun 1997, 2000 dan 2003. Biro Pusat Statistik. Jakarta. 2004.
BPS. S1a1islik Kola Bekasi 2005. Biro Pusat Statistik. Bekasi. 2005.
David, F. Manajemen Stralegis : Konsep-Konsep, Versi bahasa Indonesia, Edisi kesembilan. PT.Indeks. Jakarta. 2004.
Dinas Perekonomian Rakyat dan Koperasi Kota Bekasi. Pro.fl/ Usaha Kecil menengah dan Seklor Informal Kota Bekasi Tahun 2003. Dinas Perekonomian Rakyat dan Koperasi Kota Bekasi. 2005.
Hariadi, Bambang. Strategi Manajemen-; strdtegi memenangkan perang bisnis. Pusat Pengembangan akutansi UNIBRA W. Malang 2002
.Jauch. L. R. dan Glueck, W. F. Mancy"emen S1rategis dan Kebijakan Perusahaan, lerjemahan, Edisi kedua. Erlangga. Jakaiia. 1991.
Kotler, P. Manajemen Pemasaran, Ji/id 1. PT. Prehallindo. Jakarta. 2000.
Mudjajanto, E. S. dan Yulianti, L. N. Membuat Aneka Roti, cet-2. Penebar Swadaya. Jakarta. 2004.
Pearce, J. A. dan Robinson, R. B. Manajemen Strategik, Jilid Satu. Binarupa Aksara. Jakarta. 1997.
Rangkuti, F. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. 2005.
Suhendar, S. Pengembangan Usaha Kecil dan Menengah dalam Menghadapi Pasar Regional dan Global. Infokop Nomor 25 Tahun XX, 2004
Suryabrata, S. Metodelogi Penelitian. PT. Raja Grafindo persada. Jakaiia. 2005. - , Umar. H. Strategic Management in Action, Cetakan ketiga. PT Gramedia Pustaka
Utama. Jakarta. 2003
Undang Undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 1995 Te:ntang Usaha Kecil
www.bi.go.id/sipuk/lm/ind/roti.htm. 8 Februari 2006. Pukul 21:21 WIB.
www.depkop.go.id, 11 Agtstus 2005. Pukul 13: 19 WIB.
www.jabamrov.go.id, I 0 Juni 2006. Pukul 17: 37 WIB.
Yusanto, M.I. dan M.K. Widjajakusuma. Manajemen Strategi Prespektif Syariah. Khairul bayaan. Jakarta. 2003
Lampiran l. Jenis roti dan kue Diana Bakery 2006
Ro ti Kue
Eeg bread spesial Roll cake coklat Black forest spesial
S pesial rasa Roll cake pandan Ukuran 10 cm
Roti tawar pandan Brownies panggang Ukuran20 cm
Roti tawar reguler Brownies kukus Ukuran26cm
Sobek coklat-keju Bolukeju Uk 24x24 cm persegi I ha ti
Sobek komninasi Bolu coklat Uk 30x30 cm persegi I hati
Sosis keju Cake blueberry
Sosis Rhum nail Lapis surabaya standard
Daging , Roll cake potongan Ukuran 10 cm
Keju Bolu keju potongan l:Jkuran 20 cm
Coklat keju Bolu coklat potongan Ukuran26 cm
Pisang colat Uk 24x24 cm persegi I hati
Roti kasur 131ack lorest standard Uk 30x30 cm persegi I hati
Cream coklat vanila Ukuran 10 cm
Kacang coklat Ukuran 20 cm Lapis surabaya spesial
Srikaya Ukuran 26 cm Ukuran 10 cm
Coklat Uk 24x24 cm persegi I hati Ukuran 20 cm
Donat unyil Uk 30x30 cm persegi I hati Ukuran26 cm
Donat reguler Uk 24x24 cm persegi I hati
Mocca Uk 30x30 cm persegi I hati
Kclapa
Susu
Strwberry I Roti bakar I
I Roti kosong _J
Lampiran Z. Perbandingan harga roti Diana Bakery deugan Sari Roti dan Domine Bakery tahun 2006
Diana Bakerv Sari Roti Jenis Har1m Jenis Har1m
Keju Rp 2.800 Ke ju Rp2.800 Coklat keju Rp2.800 Coklat keju Rp 2.800 Pisang keju Rp 2.800 Pisang coklat Rp2.800 Co kl at Rp2.200 Coklat Kacang coklat Rp 2.200 Coklat kacang Rp 2.400 Crean1 coklat vanila Rp2.200 Krim coklat vanila Rp2.400
Krim vanila Rp 1.900 Krim coklat Rp 1.900
Srikaya Kiimmocca Rp 1.900 Donat unyil Rp 2.200 Srikaya Rp 1.900 Donat regul er Rp 2.200 Rp 2.400 Strawberry Rp2.000 Kelapa Rp2.000 Strawberry Mocca Rp2.000 Kelapa Rp2.400 Susu Rp 2.000 Rp 2.400 Roti bakar Rp2.000 Egg bread spesial Rp2.000 Spesial rasa Rp 7.000 Roti tawar pandan Rp 5.000 Ro1i tawar regulcr Rp4.800 Tawar premiun
Rp 4.500 Tawar gandum Rp6.800 Tawar raisin Rp6.800 Tawar coklat chip Rp6.800 Tawarkupas Rp 6.400
Sobek coklat keju Tawar spesial Rp 5.500 Sobek kombinasi Rp4.500 Sobek coklat keju Rp4.700
Rp 4.500 Sobek coklat srikaya Rp 7.300 Sobek coklat coklat Rp5.800
Roti kasur Rp 5.800 Sosis keju Rp 2.500 Kasur susu So sis Rp 3.500 Rp4.000
. Daging Rp 3.200 Roti kosong Rp 3.200
Rp 1.000 Burger bun Hot dog Rp4.800 Sisir meutega Rp 4.800
Rp 4.000 *Jems dan harga dapat berubah sewaktu-\>{aktu
Lampiran 3. Perbandingan harga kue Diana Bakery den1~an Domine Bakery 2006
Diana Baker" Jenis
Roll cake coklat
I Roii cake pandan
I Brownies panggang I Brownies kukus
Bolu keju Boiu coklat Cake blue berry Rhum ball Roll cake potongan
1
Lapis liker .
~~~u5~~u/coklat potongan
I Black forest standar
1
Uk JO cm bulat
I Uk 20 cm bulat Uk 26 cm bulat Uk 24x24 cm persegi I hati Uk 30x30 cm persegi I hati Black forest spcsial Uk l 0 c1n bulat
I Uk 20 cm bulat Uk 26 cm bulat
I Uk 24x24 cm persegi I hati l 1k 1.0v'lO "'m per"e0 1 / bati I , vv-.vv v. " ,, ...
Lapis surabaya standard
I G~ ;~ ~:~ ~~::: Uk 26 cm bulat
I Uk 24x24 cm persegi l hati Uk 30x30 cm persegi I hati
J Lapis surabaya spesial . Uk 10 cm bulat J Uk 20 cm bulat . Uk 26 cm bulat
Uk 24x24 cm persegi I hati " Uk 30x.,o cm pe.rseg1 I hat!
Domine: Bake!}' I
Harn.a Jenis Rp 12.500 Black forest slice Rp 12.500 Flower cake slice Rp 12.500 Fruit pie Rp 12.500 Canache Rp 7.000 Chesst slice Rp 7.000 Mouse slice Rp 7.000 Pelangi Rp 7.000 Badut Rp 3.500 Sebek Rp 3.500 Sebek african Rp 3.000 Apple pie Rp 3.000 Sacher
Sweet cherry Rp 15.000 Soes buah Rp 60.000 Sal ju 0- 85.000 Opera cake •~p
Rp 90.000 Tiramisu Rp 140.000 Puding karamcl
Puding mouse Rp 20.000 Black fOrcst mini Rp 85.000 Ouse mini Rp 130.000 'fart inini Rp 130.000 Tiramisu Rp 200.000 Pudir1g long
Sn up Rp 15.000 )1.viss roll th!?t Rp 65.000 Swiss roll keju Rp 90.000 Swiss roll meissie Rp 100.000 Swiss roll mocca Rp 150.000 Swiss roll gatul
Roll cake Rp 25.000 Tiger roll Rp 95.000 Rumball pack Rp 140.000 Cake ktmna Rp 140.000 Black forest Rp 220.000 14 cm
'
. 16 cm
18 cm 20cm 22cm
I I
I
Harn.a Rp 2.500 Rp 2.500 Rp 2.500 Rp 2.500 Rp 2.500 Rp 2.500 Rp 2.500 Rp 2.500 Rp 2.500 Rp 2.500 Rp 2.500 Rp 2.500 Rp 2.500 Rp 2.500 Rp 2.500 Rp 2.500 Rp 2.500 Rp 4.500 Rp 5.500 Rp 8.ooo Rp 9.000 Rp 7.000 Rp 35.000 Rp 25.000 Rp 2.500 Rn 23.000 .. ,, Rp 23.000 Rp 28.000 Rp 23.000 Rp 28.000 Rp 7.500 Rp 15.000 Rp 17.000 Rp 15.000
Rp 54,000 Rp 70.000 Rp 89.000 Rp 110.000 R . 133.000
* Jenis dan Harga Dapat Berubah Sewaktu-waktu
I
I
I
I
I I I
I
I
Lampiran 4. Analisis Biaya Diana Bakery
1. Biaya penyusutan alat
Barang Satuan Harga (Rp)
Gerobak 36 54.000.000 Mixer roti 3 7.500.000 Mixerkue 1 2.500.000 Oven besar 2 20.000.000 Oven kecil 3 22.500.000 Mes in 1 2.000.000
. .... 'I
Mesin ores 4 2.000.000 Mes1n 2 1:006:000 wraninl! Komnresor 1 /50.000 Utans ii 1 500.000 Total biava oenvusutan
2. Biaya bahan makanan .a. [email protected] 100,000/bal b. ra!:,>i 400 bungkus@Rp 5.000/bungkus c. -air30-hari@Rp-3:000/hari d. garam 30 kg @Rp 4.000/k.g e. gula 90 kg @Rp 6.000/kg f. -susu [email protected]/kg
..g. telur 100 kg@ Rp 8.000/kg h. mentega putih 80 kg@Rp 45.000/k.g
3. Biaya lain-lain ..a. listrik J.gas b. upah tenaga kerja 25 orang/hari @Rp 30.000 ;::. ~ttin-lain
Total biaya produksi selama sebulan adalah
Lama Pemakaian
1 tahun · 2 tahun
2 tahun 3 tahu:n 2 tahun 3 tahun
3 tahun 2talmn
"'2 tabun 2 tahun
Rp 6.614.750 + Rp 25.150.000 + Rp 25.300.000 = Rp 57.064.750
Bia ya Penvusutan
4.500.000 312.500 104.000 555.000 937.000
56.000
56.000 42:600
31:250 21.000
6.614.750
-Rp -0,000.000 Rp 2.000.000 Rp -90:060 Rp 120.000 Rp 540.000
-Rp -4c&OO,OOO . Rp lL000.000 Rp 3.600.000 Rp 25.150.000
Rp .800.000 Rp 22.500.000 Rp 2~-000.000
Rp 25.300.000
Pendapatan selama sebulan adalah 2000 blok x Rp 2.000 = Rp 120.000.000
Keuntungan yang diperoleh dalam satu bulan merupakan selisih antara pendapatan dengan biaya (pendapatan-biaya) adalah Ro 120.000.000 - Rp 57.064. 750 = Rp 62. 935.250
-
Lampiran 5. Penentuan Faktor Eksternal
STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA
STUD I I<ASUS DIANA BAKERY TITYAN INDAH KOTA BEKASI JA WA BARAT
PENENTUANFAKTOREKSTERNAL
Nama Responden
Jabatan
.
..... u .............................. .
Faktor eksternal penelitian ini adalah faktor-faktor yang berpengaruh terhadap perkembangan
usaha Studi Kasus Diana Bakery Tityan Indah Kota Bekasi yang berasal dari luar kawasan
sendiri.
Petunjuk Pengisian :
1. Pemberian nilai positif ( +) didasarkan apakah faktor-faktor tersebut dapat menjadi
peluang dalam mengembangkan usaha Diana Bakery Tityan Indah Kota Bekasi, berikan
tanda (v) dibawah tanda (+) pada tabel berikut ini, apabila faktor-faktor tersebut
menjadi peluang dalam pengembangan usaha Diana Bakery Tityan Indah Kota Bekasi.
2. Pemberian nilai negative (-) didasarkan apakah faktor-faktor tersebut dapat menjadi
ancaman dalam mengembangkan usaha Diana Bakery Tityan Indah Kota Bekasi,
berikan tanda (v) dibawah tanda (-) pada tabel berikut ini, apabila faktor-faktor tersebut
menjadi ancaman dalam pengembangan usaha Diana Bake1y Tityan Indah Kota Bekasi.
No Faktor Eksternal Peluang An ca man Keterangan {+) (-)
I Meningkatnya konsumsi masyarakat terhadap makananjadi
2 Pertumbuhan penduduk 3 Pertumbuhan ekonomi 4 Adanya bantuan pemerintah 5 Perkembangan teknoloi:ri 6 Hubungan baik dengan pemasok 7 Produk subsitusi 8 Ancaman oendatang barn 9 Situasi politik dan keamanan yang kurang
stabil 10 Fluktuasi nilai ruoiah 11. Banvaknva usaha seienis I
Lampiran 6. Penentuan Faktor Internal
STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA
STUD I KASUS DIANA BAKERY TITYAN INDAH KOTA BEKASI JA WA BARAT
PENENTUANFAKTORINTERNAL
Nama Responden
Jabatan
.
...... u .............................. .
. ' ••••Un•o•u••••••••••un•••U•••n••
Faktor internal penelitian ini adalah faktor-faktor yang berpengaruh terhadap perkembangan
usaha Studi Kasus Diana Bakery Tityan Indah Kota Bekasi yang berasal dari dalam kawasan
sendiri.
Petunjuk Pengisian :
I. Pemberian nilai positif ( +) didasarkan apakah faktor-faktor tersebut dapat menjadi
kekuatan dalam mengembangkan usaha Diana Bakery Tityan Indah Kota Bekasi,
berikan tanda (v) dibawah tanda (+) pada tabel berikut ini, apabila faktor-faktor tersebut
rnenjadi kekuatan dalarn pengernbangan usaha Diana Bakery Tityan Indah Kota Bekasi.
2. Pemberian nilai negative (-) didasarkan apakah faktor-faktor tersebut dapat menjadi
kelemahan dalam mengembangkan usaha Diana Bakery Tityan Indah Kota Bekasi,
berikan tanda (v) dibawah tanda (-) pada tabel berikut ini, apabila faktor-faktor tersebut
menjadi kelemahan dalam pengembangan usaha Diana Bakery Tityan Indah Kota
Bekasi.
No Faktor Internal Kekua tan Kelemahan Keterangan (+) (-)
I Kualitas produk baik 2 Harga oroduk bersaing 3 Hubungan yng baik antara pimpinan dengan
karyawan dan adanya loyalitas SDM 4 Pelayanan terhadap konsumen baik dan
pelavanan deliverv on time 5 Lokasi industri strategis -6 Kondisi keuangan perusahaan baik 7 Pilihan rasa yang beragam 8 Aktivitas peniualan optimal 9 Teknologi produksi tepat mma IO Tidak memiliki hak paten 11. Distribusi pemasaran kmang luas 12. Kapasitas produksi belum optimal 13. Sistem akuntansi masih sederhana 14. Tidak ada pencantuman tanirn:al kadaluarsa
''
Lampiran 7. Penentuan Rating Peluang Dalam Faktor Ellllternal
PENENTUAN RATING
Faktor Eksternal
Penentuan peringkat (rating) bertujuan untuk mengetahui pengaruh masing-masing faktor
ekstemal baik itu peluang atau ancaman terhadap kondisi lingkungan, serta untuk mengukur
variabel-variabel pada faktor-faktor eksternal terhadap kondisi pengembangan usaha Diana
Bakery Ti1yan Indah Kota Bekasi digunakan nilai peringkat dengan menggunakan skala 1
sampai 4, dimana :
No
L
2.
3.
4.
5_
6.
= perusahaan memiliki kemampuan yang tidak baik dalam memanfaatkan
peluang
2 = perusahaan memiliki kemampuan yang sedang dalam memanfaatkan
peluang
3 = perusahaan memiliki kemampuan yang baik dalam memanfaatkan peluang
4 = perusahaan memiliki kemampuan yang sangat baik dalam memanfuatkan
peluang
--Peluang 1 2 3 4
--Meningkatnya konsumsi masyarakat terhadap makanan iadi Pertumbuhan penduduk
Pertumbuhan ekonomi
Adanya bantuan pemerintah
Perkembangan teknologi
Hubungan baik dengan pemasok
Lampiran 8. Penentuang Rating Ancaman Dalam Faktor Ekstfffnal
PENENTUAN RATING
Faktor Ek.sternal
Penentuan peringkat (rating) bertujuan untuk mengetahui pengaruh masing-masing faktor
ekstemal baik itu peluang atau ancaman terhadap kondisi lingkungan, serta untuk mengukur
· variabel-variabel pada faktor-faktor eksternal terhadap kondisi pengembangan usaha Diana
Bakery Tityan Indah Kota Bekasi diJ,'llnakan nilai peringkat dengan menggunakan skala
sampai 4, dimana:
No
I.
2.
3.
4.
5.
4 = faktor ancaman tidak berpengaruh terhadap perusahaan
3 = faktor ancaman memberikan pengaruh biasa terhadap perusahaan
2 = faktor ancaman kuat mempengaruhi perusahaan
I = faktor ancaman sangat kuat mempengaruhi perusahaan
Ancamau l 2
Produk subsitusi
Ancaman pendatang baru
Situasi politik dan keamanan yang kurang stabil -
Fluktuasi nilai rupiah
Banyaknya usaha sejenis -
3 4
1entuan Rating Ekaternal
Setiadi Kusuma Pemilik Dan Pimpinan Diana
Nama Responden: Marsih Jabatlm : Bagian Produksi Diana Bakery
Nama Responden : Asep Kadarisman Jabatan : Kabid Ukm Kota Bekasi
--~-~- -' O!! 1 2 3 4 No Peluanl! l 2 3 4· No Pelllllnl! 1 2 3 4 a v asyarakat ananiadi
L Meningkatnya v konsumsi masyarakat terhadao makanan iadi
L Meningkatnya v konsumsi masy;;rakat terhadao makananjadi
v 2_ Pertumbuhan v 2. Pertumbuhan v penduduk oenduduk
1 ekonomi v 3. Pertumbuhan ekonomi v 3. Pertumbuhan ekonomi v bantuan v 4. Adan ya bantuan v 4. Adan ya bantuan v
oemerintah pemerintah in v 5. Perkembangan v 5. Perkembangan v
teknologi teknolool baik y
tsok 6. Hubungan baik v
denaan pemasok 6. Hubungan baik v
- denttfill oemasok
nan r11 2 I 3 I 4 I l v T------1--i--· 1 itusi
... :at: ! --- T .;;-- ! I- 1 --o
I litik dan v
yang I
No Ancaman l 2 3- 4 l. Produk subsitusi v 2. ii.nee.man pendirtang v
barn 3. Situasi politik dan v
keamanan yang kur""" stabil
No Ancaman 1 2 3
~ L Produk subsitusi v 2. , Ancaman pendatang v
[barn 3. I Situasi politik dan I v --1
1 keamanan yang ' kurang stabil
lai rupiah v 4. Fluktuasi nilai ruoiah v 4. , Fluktuasi nilai ruoiah v usaha v
' 5. Banyaknya usaha v
seienis 5. ! B~ny:ooiya usaha v
. se1erns
Josel'in lrawati Ka UPTD Klinik Konsultasi Usaha Kota Beksi - - -- --- --- - ----lg l 2 3 1 1syarakat anan iadi
v
ekonomi v bantuan v
. n v
baik sok
1an l 2 3 rusi v >endatang v
itik dan v yang
ti ruoiah v usaha v
4 v
v
4
·-
Nama Responden: Yayah Rukiyah Jabalan : Kasubag Umum Disperindag
No Peluan2 1 2 3 1. Meningkatnya v
konsumsi masyarakat terbadao makanan iadi
2. Pertumbuhan v penduduk
3. Pertumbuhan ekonomi v 4. Adan ya bantuan v
pemerintah 5 . Perkembangan v
tekno!ogi 6. Hubungan baik v
denllan riemasok
No Ancaman 1 2 3 L Produk subsitusi v 2. An cam an pendatang v
barn 3. I Situasi politik dan I
keamanan yang I kura:ruz stabil
4. Fluktuasi nilai ruoiah v 5. Banyaknya usaha v
seienis
TOTAL RATING EKSTERNAL
4
No PA.KAR Rn ta-Peluang
I n m IV v mta
,___l_ 2 2 3 4 3 2.,8 2. 2 4 2 2 I 2,2 - FAKTOR-._L_ 2 2 2 3 3 2,4 4. FAKTOR 2 2 3 2 2 2.,2 - PELUANG ,.2- 2 I 2 2 3 2.0 6. 4 3 3 4 2 3,2
4 No PAl'.AR Rn ta-
Ancaman I n m IV v mta
I. I 2 2 2 2 1,8
v I I
2. FAKTOR- 2 2 3 I 2 2,0 ffi !'AKTOR 2 3 2 3 4 2,8 ANCAMAN I 2 2 ' 2 2,0 ,
. 2 I I 2 2 1,6 ~
Lampiran 10. Penentuan Rating-"f(ekuatan Dalam Faktor Internal
PENENTUA "I RATING
Fa ktor Internal
Penentuan peringkat (rating) bertujuan untuk mengetahui pengaruh masing-masing faktor
internal baik itu kekuatan atau kelemahan terhadap kondisi lingkLmgan, serta untuk mengukur
variabel-variabel pada faktor-faktor internal terhadap kondisi pengembangan usaha Diana
Bakery Tityan Indah Kota Bekasi digunakan nilai peringkat de:ngan menggunakan skala I
sampai 4, dimana :
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
l = faktor tersebut tidak Jebih kuat bila dibandingkan dengan pesaing
2 = faktor tersebut cukup kuat bila dibandingkan dengan pesaing
3 = faktor tersebut kuat bi la dibandingkan dengan pesaing
4 = faktor tersebut lebih kuat bila dibandingkan dengan pesaing
Kekua tan 1 2 3
Kualitas produk baik
Barga produk bersaing
Hubungan yang baik antara pimpinan dengan karvawan Pelayanan terhadap konsumen baik dan pe\ayanan deliverv on time Lokasi industri strategis
Kondisi keuangan perusahaan baik
Pilihan rasa yang beragam
Aktivitas penjualan optimal
Teknologi produksi tepat guna
4
Lampiran 11. Penentuan Rating Kelemahan Dalam Faktor lnb!rnal
PENENTUAN RATING
Faktor Internal
Penentuan peringkat (rating) bertujuan untuk mengetahui pengar..ih masing-masing faktor
internal baik itu kekuatan atau kelemahan terhadap kondisi lingkungan, serta untuk mengukur
variabel-variabel pada faktor-faktor internal terhadap kondisi pengembangan usaha Diana
Bakery Tityan Indah Kota Bekasi digunakan nilai peringkat dengan menggunakan skala I
sampai 4, dimana :
No
I.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
4 = faktor tersebut tidak lebih lemah bila dibandingkan dc:ngan pesaing
3 = faktor tersebut cukup lemah bila dibandingkan dengan pesaing
2 = faktor tersebut lemah bila dibandingkan dengan pesaing
1 = faktor tersebut lebih Jemah bila dibandingkan dengar1 pesaing
Kelemahan 1 2 3 .
Tidak memiliki hak paten
Distribusi pemasaran kurang luas
Kapasitas produksi belum optimal
Sistem akuntansi masih sederhana
Tidak ada pencantuman tanggal kadaluarsa
Promosi masih kurang
Pelatihan bagi pimpinan dan karyawan
4
~enentuan Rating Internal
: Setiadi Kusuma : Pemilik Dan Pimpinan Diana
Nama Responden : Marsih Jahatan : Bagian Produksi Diana Bakery TOTAL RATING INTERNAL
,... ... A~ .... A •
'kuatan l 2 3 4 No Kekua tan 1 2 3 4
duk baik v 1. Kualitas nroduk baik v No PAKAR Rata-rata
k bersaimt v yng baik antara v ngan karvawan
terhadap v Jaik dan adanya eliverv on time ;tri strate<ris v
2. Haroa nroduk bersaino v 3. Hubungan yng baik antara v
nimninan den1>an karvawan 4. Pelayanan terhadap v
konsumen baik dan adanya nelavanan delive,.,, on time
5. Lokasi industri straten-is v
Kek'1atan I ll
1. 4 4 4,0 ,__ 3,0 2. 2 4 - FAKTOR- 4 4 4,0 c...L
4. FAKTOR 2 2 2,0 ,__ KEKUA TAN ,2,_ 1 2 1,5
angan perusahaan v
yang beragam v
6. Kondisi keuangan perusahaan v baik
7. Pilihan rasa vanu berao•m v
6. 2 2 2,0 ,__ 4 4,0 7. 4 ,__ 4 4 4,0 8. ,__
niualan ootimal v 8. Aktivitas -niualan ontimal v 9. I 3 3 3,0
produksi tepat v 9. Teknologi produksi tepat v m•na
,Jemahan 1 2 3 4· No Kelemaban l 2 3 4 No PAKAR Rata-rata
liki hak paten v iemasaran kt"ang v
I. Tida-1< memiliki hak paten v
I 2. Distribusi pemasaran kurang v I !uas
Kelemaban I Il
1 1 2 1,5 >-"'-produksi belum v
kuntansi masih v
3. Kapasitas produksi belum v optimal
4. Sistem akuntansi masih v
2. FAKTOR- 3 2 2,5 - FAKTOR ,.__L 1 1 1,0 4. KELE MAHAN 2 2 2,0 -
sederhana 5. - 2 2 2,0
la pencantuman v ;luarsa
5. Tidak ada pencantuman v tan""al kadaluarsa
1,5 6. I 2 -1,5 7. 2 1
sih kurang v 6. Promosi masih kurang v
agi pimpinan dan v 7. Pelatihan bagi pimpinan dan v karvawan
Lampiran 13. Penentuan Bobot Faktor Eksternal
PENENTUAN BOBOT FAKTOR EKST'ERNAL
Tujuan:
Mendapatkan penilaian para responden terhadap fak:tor ·~kstemal mengenai tingkat
kepentingan faki:or-faktor strategi eksternal dalam pengembangan usaha Diana Bakery Tityan
Indah Kota Bekasi. Tingkat kepentingan yang dimaksud adalah berupa pamberian bobot
terhadap seberapa besar fak:tor eksternal tersebut menentukan keberhasilan pengembangan
usaha Diana Bakery Tityan Indah Kota Bekasi.
PETUNJUK KHUSUS·
Untuk menentukan bobot setiap variabel digunakan skala 1, 2, dan 3. Skala yang digunakan
untuk pengisian kolom adalah :
I = Jika indikator horizontal kurang penting daripada indikator vertikal
2 = J ika indikator horizontal sama penting daripada indikator vertikal
3 = Jika indikator horizontal lebih penting daripada indikator vertikal
Contoh:
1. Meningkatnya konsumsi masyarakat terhadap makanan jadi (point A pada baris) kurang
penting daripada Pertumbuhan penduduk (point B pada kolom), maka nilai pada kolom B
adalab 1
2. Meningkatnya konsumsi masyarakat terhadap makanan jadi (point A pada baris) sama
penting daripada Pertumbuhan penduduk (point B pada kolom), maka nilai pada kolom B
adalah 2
3. Meningkatnya konsumsi masyarakat terhadap makanan jac!li (point A pada baris) lebih
penting daripada Pertumbuhan penduduk (point B pada kolom), maka nilai pada kolom B
adalah 3
Faktor Eksternal
.eningkatnya konsumsi masyarakat
rhadap makananjadi (A)
:rtumbuhan penduduk (B)
)rtumbuhan ekonomi (C)
danya bantuan pemerintah (D)
:rkembangan teknologi (E)
ubungan baik dengan pemasok (F)
:oduk subsitusi (G)
ncaman pendatang baru (H)
ituasi politik dan keamanan yang kurang
abil (I)
luktuasi nilai rupiah (J)
anyaknya usaha sejenis(K)
'otal
Total Bo bot
PENENTUAN BOBOT FAKTOR EKSTERNAL
•a : SETIADI KUSUMA atan: PEMILIK DAN PIMPINAN DIANA BEKERY
'aktor Eksternal A B c D E F G H I J K Total Bo bot {A} 2 1 I I 2 2 3 3 2 1 18 0.082 (B) 2 3 3 3 3 3 1 3 3 2 26 0.118 {C) 3 I 3 3 2 2 3 2 2 1 22 0.100 f0) 3 I I 3 2 1 I 2 1 1 16 0.073 (El 3 I 1 I 2 1 3 2 I I 16 0.073 (F) 2 I 2 2 2 2 3 2 2 2 20 0.091 IGl 2 I 2 3 3 2 3 3 3 2 24 0.109 <ID 1 3 I 3 I 1 1 . 1 I 1 14 0.064 'I\ 1 1 2 2 2 2 I 3 2 I 17 0.077 J) 2 1 2 3 3 2 1 3 2 2 21 0.095 I<\ 3 2 3 3 3 2 2 3 3 2 26 0.118
Total 22 14 18 24 24 20 16 26 23 19 14 220 I ·-
ma : MARSIH iatan: BAGIAN PRODUKSI DIANA BAKERY
A c D E F G H I J K Tola! Bob"t 2 3 3 2 2 2 2 2 2 23 0.104 2 3 2 1 I 2 1 I 16 0.073
3 I 2 3 2 2 19 0.086 1 I 2 2 2 13 0.059
2 2 2 I 19 0.086 2 1 2 2 20 0.091
2 3 3 2 2 22 0.100 2 3 3 3 3 25 0.113 2 2 I 2 2 18 0.082
(J) 2 3 2 2 2 21 0.095 2 3 2 2 3 24 0.109
Total 17 24 21 27 21 20 18 IS 220
1ma : ASEP KADARISMAN batan: KABID UKM KOTA BEKASI
Faktor Eksternal A B c D E F G H I J K Total Bobot I Al I 2 3 2 2 2 3 2 2 2 21 0.095 {B) 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 22 0.100 (C) 2 2 3 2 2 I 2 2 2 2 20 0.091 (])) I I I 3 I 2 2 2 2 2 17 0.077 IEl 2 2 2 I 2 2 2 2 2 2 19 0.086 llf) 2 2 2 3 2 2 2 .2 2 2 21 0.095 {G) 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 21 0.095 {Hl I 2 2 2 2 2 2 2 2 2 19 0.086 (l) 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20 0.091 (J) 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20 0.091 (Kl 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20 0.091
Total 19 18 20 23 21 19 19 21 20 20 20 220 1
na : JOSEFIN IRAWATI atan: KA UPTD KLINIK KONSULTASI USAHA KOTA BEKASI
1aktor Eksternal A B c D E F G H I J K Total Bo bot (A) 3 2 2 2 2 2 3 2 2 1 21 0.095 (B) I 2 2 1 I 1 2 I I 1 13 0.059 -· 2 Cl 2 2 2 3
,, 3 2 2 2 22 Q.100 ;.
(D) 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20 0.091_ El 2 3 2 2 3 3 3 1 l 1 21 0.095 ~·1 2 3 i 2 l 2 2 2 2 2 19 0.086 G) 2 3 2 2 l 2 2 3 2 2 21 0.095
Bl 1 2 1 2 l 2 2 l 1 l 14 0.064_ In 2 3 2 2 3 2 l 3 2 2 22 0.100 1.n 2 3 2 2 3 2 2 3 2 2 23 0.104 (K) 3 3 2 2 3 2 2 3 2 2 24 0.109
Total 19 27 18 20 19 21 19 26 18 17 16 220 1
1ma :YAYAHRUKIYAH batan: KASUBAG UMUM DISPERINDAG
E F G H I J K Total Bo bot 2 1 1 1 1 3 l 15 0.068
1 2 I 1 I 15 0.068 1 1 2 I 2 16 0.072
I 2 2 15 0.068 2 2 1 19 0.086
3 I 1 21 0.095 3 2 3 2 1 22 0.100 3 3 2 3 2 1 21 0.095 3 3 3 2 2 3 27 0.123 l 3 2 2 3 2 23 0.104 3 3 3 3 3 2 26 0.113
25 25 24 25 21 18 220 1
TABULASI JAWABAN PAKAR UNTUK PENENTUAN BOBOT
FAKTOR EKSTE'RNAL PAKAR RATA-I II m IV v RATA
A. Meningkatnya konsumsi masyarakat terhadae makanan jadi 0.082 0.104 0.095 0.095 0.068 0.089 B. Pertumbuhan Eenduduk 0.118 0.073 0.100 0.059 0.068 0.084 C. Pertumbuhan ekonomi 0.100 . 0.086 0.091 0.100 0.072 0.090 D. Adanva bantuan pemerintah 0.073 0.059 0.077 0.091 0.068 0.074 E. Perkemban1wn teknologi 0.073 0.086 0.086 0.095 0.086 0.085 F. Hubungan baik dengan pemasok 0.091 0.09•1 0.095 0.086 0.095 0.091 G. Produk subsitusi 0.109 0.100 0.095 0.095 0.100 0.100 H. Ancaman eendatang baru 0.064 0.113 0.086 0.064 0.095 0.084 !. Situasi EOlitik dan keamaran vang kurang stabil 0.077 0.0&2 0.091 0.100 0.123 0.095 J. Fluktuasi nilai nmiah ~ 0.095 0.095 . ·0.091 0.104 0.104 0.098 K Banyaknya usaha sejenis 0.118 0.109 0.091 0.109 0.118 0.109
Lampiran 14. Penentuan bobot Faktor Internal
PENENTUANBOBOTFAKTORINTERNAL
Tujuan:
Mendapatkan penilaian para responden terhadap faktor internal mengenai tingkat kepentingan
faktor-faktor strategi internal dalam pengembangan usaha Diana Bakery Tityan Indah Kota
Bekasi. Tingkat kepentingan yang dimaksud adalah berupa pmnberian bobot terhadap
seberapa besar faktor internal tersebut menentukan keberhasilan pengembangan usaha Diana
Bakery Tityan Indah Kota Bekasi.
PETUNJUK KHUSUS
Untuk menentukan bobot setiap variabel digunakan skala 1, 2, da.n 3. Skala yang digunakan
untuk pengisian kolom adalah :
= Jika indikator horizontal kurang penting daripada indikator vertikal
2 = Jika indikator horizontal sama penting daripada indikator vertikal
3 = Jika indikator horizontal lebih penting daripada indikator vertikal
Contoh:
4. Kualitas produk baik (point A pada baris) kurang penting daripada Harga produk bersaing
(point B pada kolom), maka nilai nilai pada kolom B adalah 1
5. Kualitas produk baik (point A pada baris) sama penting daripada Harga produk bersaing
(point B pada kolom), maka nilai nilai pada kolom B adalah 2
6. Kualitas produk baik (point A pada baris) lebib penting daripada Harga produk bersaing
(point B pada kolom), maka nilai nilai pada kolom B adalah 3
ernal A B c DIE F G H I J KJL M N 0 p Total Bo bot
)duk baik (A) ' I I
uk bersaing (B)
yng baik antara pimpinan dengan karyawan loyalitas SDM (C) terhadap konsumen baik dan pelayanan tim" (D)
1stri strategis (E)
~angan perusahaan baik (F) I
t yang beragam (G) I enjualan optimal (H)
produksi tepat guna (I) I I I
1iliki hak paten (J)
lemasaran kurang luas (K) i
>roduksi belum optimal (L) ....
ntansi masih sederilana (M) .
)encantuman tanggal kadaluarsa (N)
asih kurang (0)
agi pimpinan dan karyawan (P)
I i
PENENTUAN ROBOT FAKTOR INTERNAL
lama : SETIADI KUSUMA abatan: PEMIUK DAN PIMPINAN DIANA BEKERY
ttor A B c I) E F G H ( J K L M N 0 p Total Bo bot rnal
' 2 2 2 3 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2 3 35 0.073
JI 2 2 2 3 2 2 3 2 I 3 2 2 2 3 3 34 0.1171 :) 2 2 2 3 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 3 34 0.071 --)) 2 2 2 3 2 2 2 2 I 2 I I I I 3 27 0.056 ~) I 1 I I I I 2 I I 2 1 1 I 1 2 18 0.037
Fl 2 2 2 2 3 3 2 3 2 3 2 2 2 3 3 ?6 0.075 ~) 1 2 I 2 3 I 2 2 1 3 1 2 I 2 3 27 0.056 fl 2 I 2 2 2 2 2 2 I 3 ·2 2 1 2 3 29 0.060 I) 2 2. 2 2 3 I 2 2 I 3 2 2 3 2· 3 32 0.066 J) I 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 ·3 3 41 0.085 K I I I 2 2 I I I I I I I I I 2 18 0.037 L 2 2 2 3 . 3 2 3 2 2 I 3 2 2 1 3 33 0.068 \1 2 2 2 3 3 2 2 2 2 I 3 2 2 2 3 33 0.068 N 2 2 2 3 3 2 3 3 I I 3 2 2 2 3 34 0.071
QL_ 2 l 2 3 3 I 2 2 2 1 3 3 2 2 3 32 0.066 P\ I I I I 2 1 1 1 I 1 2 1 I 1 I 17 0.035 >ta I 25 26 26 33 42 24 33 31 28 19 42 27 27 26 28 43 480 I
Nama :MARSffi Jabatan: BAGIAN PRODUKSI DIANA BAKERY
ktor A II c D E F G H I J K L M N 0 I' Total Bobo! ernal A 2 2 2 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 2 2 37 0.077 B) 2 I 2 3 2 3 2 I 3 3 2 2 3 2 3 34 0.071 C\ 2 3 2 3 2 3 2 2 3 2 2 2. 3 2 3 36 0.075 DI 2 2 2 3 3 3 2 2 3 3 2 O• 3 2 3 37 0.077 .. E\ 1 l I 1 I I 1 1 1 2 2 2: 2, 1 1 19 0.040 F\ 2 2 2 1 3 2 1 2 1 3 J 2 2 3 3 30 0.062 QL__ 1 1 1 1 3 2 J 2 1 3 1 3 3 2 1 26 0.054
!!L 2 2 2 2 3 3 3 2 3 3 2 ,, ,, 3 2 3 37 0.077
~11. 1 3 2 2 3 2 2 2 3 3 2 ,, ,, 2 2 3 34 0.071
'11 1 1 1 1 3 3 3 1 I 3 1 l 2 I 2 25 0.052 Kl 1 I 2 J 2 I I I I I J 1 2 1 2 19 0.040 LI 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 3
,, ,, J 2 3 34 0.071 Ml 1 2 2 2 2 2 I 2 2 3 3 2 3 2 3 32 0.066 N) 1 I I 1 2 2 J 1 2 2 2 3 I I 2 23 0.048 0) 2 2 2 2 3 I 2 2 2 3 3 2
,, .. 3 3 34 0.071 'Pl 2 1 1 1 3 1 3 1 I 2 2 I Ii 2 I 23 0.048 otal 23 26 24 23 41 30 34 23 26 35 41 26 38 37 26 37 480 1
TABULASI JA WABAN PAK.AR UNTUK PENENTl)AN BOBOT
I Faktor Internal PA!<~R RATA-RATA I D
~ Kualitas produk baik 0.073 0.077 0,075 B. Harna oroduk bersaing 0.071 0.071 0,071 C. Hubunnan vng baik antar~impinan dengan karvawan 0.071 0.075 0,073 D. Pelayanan terhadap konsumen baik dan adanya pelayanan 0.056 0.077 0,133
delivery 011 tin1e
E. Lokasi industri stratesis 0.037 0.040 0,036 F. Kondisi keuangan oerusahaan baik 0.075 0.062 0,069 G. Pilihan rasa yang beraMm 0.056 0.054 0,055 -H. Aktivitas oeniualan ootimal 0.060 0.077 0,069 -!. Teknologi Eroduksi teEat guna 0.066 0.071 0,069 J. Tidak memiliki hak Eaten 0.085 0.052 0,069
R.Distribusi oemasaran kurang Juas 0.037 0.040 0,039 L.KaQasitas Qroduksi belum ootimal 0.068 0.071 0,070
.. "'1,_§!~tef1!_~n!ansi masih sederhana 0.068 0.066 0.067 N. Tidak ada oencantuman tanggal kadaluarsa 0.071 0.048 0,060 0. Promosi masih kurann 0.066 0.071 0069 P. Pelatihan bagi QimQinan dan karvawan 0.035 0.048 0,042