PENGARUH MODAL USAHA, LAMA USAHA, DAN
Transcript of PENGARUH MODAL USAHA, LAMA USAHA, DAN
PENGARUH MODAL USAHA, LAMA USAHA, DAN KEWIRAUSAHAAN ISLAMI TERHADAP PENDAPATAN DAN KESEJAHTERAAN KELUARGA WANITA PENGRAJIN BATIK
DANAU TELUK KOTA JAMBI
RAFIDAH
Penerbit:
AHLIMEDIA PRESS
ii | Pengaruh Modal Usaha
PENGARUH MODAL USAHA, LAMA USAHA, DAN
KEWIRAUSAHAAN ISLAMI TERHADAP PENDAPATAN DAN
KESEJAHTERAAN KELUARGA WANITA PENGRAJIN BATIK
DANAU TELUK KOTA JAMBI
Penulis: Rafidah Editor: A. A. Miftah Ambok Pangiuk Yayuk Umaya Penyunting: Masyrifatul Khairiyyah Desain Cover: Riyan Rahmat Ilham Aditya Rendy T. Tata Letak: Yevina Maha Reni Penerbit: Ahlimedia Press Jl. Ki Ageng Gribig, Gang Kaserin MU No. 36 Kota Malang 65138 Telp: +6285232777747 www.ahlimediapress.com
ISBN: 978-623-6749-43-2
Cetakan Pertama, November 2020
Hak cipta oleh Penulis dan Dilindungi Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta, Pasal 72. Dilarang keras menerjemahkan, memfotokopi, atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari Penerbit.
Pengaruh Modal Usaha | iii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil’alamin, puji syukur penulis panjatkan
kepada Allah SWT atas segala karunia-Nya sehingga buku referensi dengan judul Pengaruh Modal Usaha, Lama Usaha, dan Sikap Kewirausahaan Islami terhadap Pendapatan dan Kesejahteraan Keluarga Wanita Pengrajin Batik di Danau Teluk Kota Jambi dapat diselesaikan.
Dalam buku ini dijabarkan faktor-faktor yang memengaruhi pendapatan dan kesejahteraan keluarga pada pengrajin batik di Danau Teluk Kota Jambi seperti modal usaha, lama usaha, dan sikap kewirausaaan islami pengrajin.
Kondisi sosial ekonomi yang dihadapi dalam keluarga menjadi salah satu motivasi perempuan untuk bekerja. Keikutsertaan perempuan dalam bekerja dapat menciptakan kemandirian bagi perempuan serta untuk meningkatkan penghasilan dan kesejahteraan keluarga.
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu dan berpartisipasi dalam penyusunan buku referensi ini. Penulis berharap buku ini dapat bermanfaat bagi semua orang khususnya bagi pengembangan ilmu pengetahuan.
Jambi, Oktober 2020 Rafidah
iv | Pengaruh Modal Usaha
ABSTRAK
Faktor yang memengaruhi pendapatan pelakau usaha kecil dan menengah adalah modal usaha. Semakin lama menjalankan sebuah usaha, maka akan memberikan pengalaman yang lebih mendalam tentang pekerjaan yang dijalankan. Semakin lama usaha dijalankan maka akan memengaruhi pendapatan seseorang dalam berusaha karena sudah memiliki pelanggan yang banyak.
Sikap kewirausahaan islami tecermin dalam jiwa seseorang untuk merespons apa yang harus dimiliki oleh seorang pelaku usaha, yaitu percaya diri, fokus pada memberikan hasil yang terbaik, berani menghadapi risiko dan semua tantangan, tepat mengambil keputusan dan kebijakan, membuat sesuatu yang bermanfaat dan berkualitas, dan berpikiran tentang kemajuan. Selain itu, menyampaikan sesuatu secara transparan dan benar, mampu menjaga komunikasi yang baik dengan konsumen, dan cerdas dalam menjalankan usaha. Penelitian ini menguji pengaruh modal usaha, lama usaha, dan sikap kewirausahaan islami terhadap pendapatan dan kesejahteraan keluarga wanita pengrajin batik di Danau Teluk Kota Jambi.
Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling serta teknik analisis data menggunakan regresi berganda dan path analysis. Uji instrumen penelitian antara lain uji validitas, reliabilitas, uji normalitas, uji multikolinearitas, dan heteroskedastisitas. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini ialah lama usaha memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan. Modal usaha sikap dan kewirausahaan islami memberikan pengaruh positif, tetapi tidak signifikan terhadap pendapatan.
Akan tetapi, modal usaha dan sikap kewirausahaan memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap kesejahteraan berbeda dengan lama usaha dan pendapatan terhadap kesejahteraan memberikan pengaruh yang tidak signifikan terhadap kesejahteraan. Selanjutnya, modal usaha, lama usaha, dan sikap kewirausahaan dan pendapatan
Pengaruh Modal Usaha | v
terhadap kesejahteraan melalui pendapatan tidak memberikan pengaruh yang kuat. Artinya, pendapatan bukanlah merupakan variabel intervening dalam model penelitian. Disarankan untuk diberikan kemudahan modal usaha, pelatihan, dan workshop kewirausahaan. Kata Kunci: Modal Usaha, Lama Usaha, Sikap Kewirausahaan
Islami, Pendapatan dan Kesejahteraan
vi | Pengaruh Modal Usaha
UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu terbitnya buku ini. 1) Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis
memiliki kekuatan untuk menyelesaikan buku ini. 2) Rektor Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifudin Jambi
yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk menyelesaikan buku ini.
3) Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sulthan Thaha Saifudin Jambi, Bapak Dr. A. A. Miftah, M.A.
4) Rekan–rekan sekerja, dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sulthan Thaha Saifudin Jambi.
5) Staf karyawan dan karyawati Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sulthan Thaha Saifudin Jambi.
6) Terima kasih yang tak terhingga pada anak-anakku semua yang selalu menjadi penyemangat, memotivasi untuk terus berkarya. Semoga kalian menjadi anak shalih dan shalihan serta berguna bagi orang lain, agama, dan bangsa.
7) Teman–temanku yang selalu mendampingi dan men-support untuk selalu semangat dalam menjalani kehidupan dan terus berkarya untuk kemaslahatan dunia dan akhirat. Aamiin.
Pengaruh Modal Usaha | vii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ................................................................................ iii
Abstrak ............................................................................................... iv
Ucapan Terima kasih ....................................................................... vi
Daftar Isi ............................................................................................ vii
Daftar Tabel...................................................................................... ix
Daftar Gambar ................................................................................ x
BAGIAN PERTAMA PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .................................................. 1
B. Rumusan Masalah .............................................................. 8
C. Tujuan Penelitian ................................................................ 9
D. Manfaat Penelitian ............................................................ 9
BAGIAN KEDUA KONSEP DAN TEORI
A. Penelitian Terdahulu ........................................................... 11
B. Definisi Kesejahteraan Keluarga ..................................... 13
C. Definisi Pendapatan ........................................................... 15
D. Definisi Modal Usaha ......................................................... 17
E. Definisi Lama Usaha ........................................................... 18
F. Definisi Sikap Kewirausahaan Islami ............................... 18
G. Hubungan Antar Variabel Penelitian .............................. 22
viii | Pengaruh Modal Usaha
BAGIAN KETIGA METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Sumber Data ..................................................... 30
B. Populasi dan Sampel Penelitian ...................................... 31
C. Variabel Penelitian............................................................. 32
D. Instrumen Pengumpulan Data ........................................... 34
E. Uji Instrumen Penelitian ...................................................... 37
F. Teknik Analisa Data ........................................................... 37
G. Uji Hipotesis ......................................................................... 38
BAGIAN KEEMPAT HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Karakteristik Responden .................................................... 42
B. Uji Instrumen Penelitian ...................................................... 45
C. Hasil Uji Klasik ..................................................................... 51
D. Hasil Uji Hipotesis ............................................................... 55
E. Uji Asumsi Klasik .................................................................. 59
F. Uji Hipotesis Penelitian....................................................... 63
G. Analisis Jalur (Path Analysis) ............................................ 68
H. Analisis Hasil ....................................................................... 72
BAGIAN KELIMA KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan ........................................................................... 83
B. Rekomendasi ........................................................................ 85
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 86
LAMPIRAN ......................................................................................... 94
Pengaruh Modal Usaha | ix
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1. Jumlah Keluarga Pra-Sejahtera dan Sejahtera di Kecamatan Danau Teluk Kota Jambi Tahun 2013-2016 ........................................................................ 2 Tabel 1.2. Industri Kerajinan Batik di Kecamatan Danau Teluk Tahun 2016 ......................................................................... 4 Tabel 3.1. Proporsi Pengambilan Sampel ...................................... 31 Tabel 3.2. Indikator Variabel Penelitian ........................................ 34 Tabel 4.1. Karakteristik Responden Dilihat dari Jenis Kelamin .. 42 Tabel 4.2. Karakteristik Responden Dilihat dari Usia Responden ........................................................................ 43 Tabel 4.3. Karakteristik Responden Dilihat dari Tingkat Pendidikan ....................................................................... 44 Tabel 4.4. Hasil Uji Validitas untuk Variabel Modal ................... 45 Tabel 4.5. Hasil Uji Validitas Variabel Modal .............................. 46 Tabel 4.6. Hasil Uji Validitas Variabel Lamanya Usaha ............. 46 Tabel 4.7. Hasil Uji Validitas Variabel Sikap Kewirausahaan .. 47 Tabel 4.8. Uji Validitas Variabel Pendapatan ............................. 48 Tabel 4.9. Hasil Uji Validitas Variabel Kesejahteraan Keluarga ........................................................................... 48 Tabel 4.10. Hasil Uji Validitas Variabel Kesejahteraan Keluarga ........................................................................... 50 Tabel 4.11. Hasil Uji Reliablitas Variabel Penelitian bates sini . 51 Tabel 4.12. Hasil Uji Multikolinearitas ............................................ 53 Tabel 4.13. Hasil Pengujian Secara Parsial (Uji t) ........................ 56 Tabel 4.14. Hasil Pengujian Hipotesis Secara Simultan (Uji F) ... 58 Tabel 4.15. Uji Koefisien Determinasi (R2) .................................... 59 Tabel 4.16. Hasil Pengujian Multikolinearitas .............................. 61 Tabel 4.17. Hasil Pengujian secara parsial (uji t) ........................ 64 Tabel 4.18. Hasil Uji secara simultan ............................................. 67 Tabel 4.19. Hasil Uji Determinasi (R2) ............................................ 68 Tabel 4.20 Koefisien Jalur .............................................................. 70
x | Pengaruh Modal Usaha
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1. Diagram Jalur Berdasarkan Hubungan Antarvariabel .............................................................. 40
Gambar 3.2. Diagram Jalur Struktural .......................................... 41 Gambar 4.1. Pengujian Normalitas dengan Grafik Plot ............ 52 Gambar 4.2. Hasil Pengujian Heteroskedasitisitas ...................... 54 Gambar 4.3.Pengujian Normalitas dengan Grafik Plot ............. 60 Gambar 4.4 Pengujian Heteroskedasitisitas ................................. 62 Gambar 4.5 Hasil Path Analysis ....................................................... 69
Pengaruh Modal Usaha | 1
BAGIAN PERTAMA
PENDAHULUAN
Buku referensi ini merupakan hasil penelitian yang
dilakukan di Kecamatan Danau Teluk, Kota Jambi. Buku ini
menjelakan tentang bagaimana variabel modal usaha, durasi
(lama) usaha, dan sikap kewirausahaan memengaruhi tingkat
pendapatan dan kesejahteraan wanita berkeluarga yang bekerja
sebagai pengrajin batik di lokasi tersebut. Alat uji variabel yang
dilakukan adalah uji regresi.
A. Latar Belakang Masalah
Kecamatan Danau Teluk merupakan salah satu wilayah
administratif Kota Jambi. Kecamatan Danau Teluk terbagi atas 5
(lima) kelurahan, yaitu Kelurahan Pasir Panjang, Keluarahan
Tanjung Raden, Kelurahan Olak Kemang, Kelurahan Tanjung
Pasir, dan Kelurahan Ulu Gedong. Menurut BPS dan Dinas
Sosial Kota Jambi, hingga 2017, jumlah keluarga di Kecamatan
Danau Teluk mencapai 3.638 keluarga. Jumlah keluarga tersebut
terbagi atas 2 (dua), yaitu keluarga prasejahtera dan keluarga
sejahtera. Untuk lebih rincinya, berikut ditunjukkan jumlah
2 | Pengaruh Modal Usaha
keluarga prasejahtera dan keluarga sejahtera di Kecamatan
Danau Teluk tahun 2013—2017.
Tabel 1.1
Jumlah Keluarga Prasejahtera dan Sejahtera di Kecamatan
Danau Teluk Kota Jambi Tahun 2013—2016
Tahun
Keluarga
Prasejahtera Keluarga Sejahtera
Jumlah
(Keluarga) %
Jumlah
(Keluarga) %
2013 9 - 2.517 -
2014 8 (1,1) 2.482 (1,4)
2015 25 21,3 3.155 27,1
2016 2.013 795,2 203 (93,6)
2017 1.641 (18,45) 1.997 89,83
Sumber: Badan Pusat Statistik dan Dinas Sosial Kota Jambi (2013-2017).
Berdasarkan tabel di atas, pada tahun 2013 keluarga
sejahtera berjumlah 2.517 keluarga dan keluarga prasejahtera
(sangat miskin) berjumlah 9 keluarga. Kemudian pada tahun
2014, keluarga sejahtera berjumlah 2.482 keluarga atau
mengalami penurunan 1,4% dari tahun sebelumnya dan keluarga
prasejahtera juga mengalami penurunan 1,1%. Pada tahun 2015,
Pengaruh Modal Usaha | 3
keluarga sejahtera berjumlah 3.155 keluarga atau mengalami
peningkatan sebanyak 27,1%, tetapi keluarga prasejahtera juga
mengalami peningkatan sebanyak 21,3%.
Tahun 2016 terjadi penurunan yang cukup signifikan pada
keluarga sejahtera sebesar 93,6% dibandingkan tahun
sebelumnya, sedangkan keluarga prasejahtera mengalami
peningkatan yang sangat signifikan, yaitu 795,2%. Selanjutnya
pada tahun 2017 jumlah keluarga sejahtera kembali meningkat
sebesar 89,83%, sedangkan jumlah keluarga prasejahtera
menurun sebesar 18,45%.
Menurut Todaro dan Smith (2003) dalam (Rini and
Sugiharti 2017), pembangunan di sektor industri dapat
membantu meningkatkan mutu dan kesejahteraan hidup
masyarakat banyak. Kegiatan di sektor ini tidak terlepas dari
peningkatan positif pada produktivitas tenaga kerja. Industri
kerajinan yang dikenal dan masih kuat keberadaannya di
Kecamatan Danau Teluk adalah industri kerajinan batik.
Terdapat 96 unit usaha kerajinan batik yang tersebar di wilayah
Jambi. Dari 96 unit usaha tersebut, 54,16% terdapat di
Kecamatan Danau Teluk. Berikut ditunjukkan data mengenai
banyaknya industri kerajinan batik di Kecamatan Danau Teluk.
4 | Pengaruh Modal Usaha
Tabel 1.2
Industri Kerajinan Batik di Kecamatan Danau Teluk
Tahun 2016
No Kelurahan Unit Usaha
(Unit)
Tenaga Kerja
(Orang)
1 Ulu Gedong 36 63
2 Olak Kemang 12 30
3 Tanjung Raden 4 8
Jumlah 52 101
Sumber: Kecamatan 2017.
Tabel di atas menunjukkan terdapat 52 industri kerajinan
batik di Kecamatan Danau Teluk dengan total tenaga kerja
sebanyak 281 orang. Sebagian besar tenaga kerja didominasi
oleh ibu rumah tangga yang mayoritas sebelumnya tidak
memiliki pekerjaan dan pendapatan yang tetap. Oleh karena itu,
dengan bekerja sebagai pengrajin batik diharapkan dapat
memiliki pekerjaan dan pendapatan yang lebih baik sehingga
dapat meningkatkan kesejahteraan keluarganya. Pendapatan ibu
rumah tangga setelah bekerja sebagai pengrajin batik, yaitu
mulai dari Rp200.000 hingga Rp1.800.000.
Keikutsertaan perempuan dalam bekerja dapat
menciptakan kemandirian bagi perempuan serta untuk
Pengaruh Modal Usaha | 5
meningkatkan penghasilan dan kesejahteraan keluarga. Kondisi
sosial ekonomi yang dihadapi dalam keluarga yang memiliki
pendapatan rendah menjadi motivasi perempuan untuk bekerja.
Kadang kala, faktor usia yang dianggap kurang produktif dan
tingkat pendidikan yang rendah merupakan alasan utama
mengapa banyak perempuan memilih bekerja di sektor informal
(Angin and Sukamto 2014). Selain itu, tingkat kesejahteraan
dipengaruhi langsung oleh pendapatan. Pendapatan digunakan
sebagai indikator penting karena merupakan sumber utama
dalam mencukupi kebutuhan sehari-hari (Rosni 2017).
Terdapat beberapa faktor internal yang menjadi alasan ibu
rumah tangga ingin bekerja, yaitu seperti kebutuhan fisiologi,
pengembangan diri (self development) dan tanggung jawab.
Pemenuhan kebutuhan keluarga menjadi salah satu alasan paling
besar perempuan ingin bekerja. Perkembangan peran perempuan
di keluarga tidak hanya sebagai seorang Ibu, tetapi juga
mendorong perempuan untuk menjadi pendukung finansial
keluarga.
Alasan sosial ekonomi tersebut kemudian memunculkan
faktor eksternal yang menjadi pertimbangan keputusan ibu
rumah tangga bekerja. Faktor eksternal tersebut, seperti gaji
(income), lingkungan kerja (working environment), gaya
kepemimpinan (leadership factors), hubungan antarrekan kerja
6 | Pengaruh Modal Usaha
(colleague relationship) dan keselamatan kerja (occupational
safety) (Telaumbanua and Nugraheni 2018). Oleh karena itu,
bekerja sebagai pengrajin batik menjadi pilihan banyak
perempuan terutama ibu rumah tangga karena dapat membantu
meningkatkan kesejahteraan mereka.
Sektor industri kreatif di Kota Jambi khususnya di
Kecamatan Danau Teluk telah banyak menghasilkan beragam
produk. Produk batik salah satu warisan budaya dan berhasil
dipertahakan dengan cara diproduksi masal oleh masyarakat
lokal di Kecamatan Danau Teluk. Menjalankan usaha di bidang
ini membutuhkan modal yang tidak sedikit karena alat dan bahan
yang dibutuhkan untuk membatik tidak murah dan agak sulit
didapatkan di Jambi.
Modal merupakan salah satu input atau faktor produksi
yang dapat memengaruhi pendapatan, tetapi bukan satu-satunya
faktor yang dapat meningkatkan pendapatan (Firdausa 2013),
(Suartawang komang I 2017); (Ariputra and Sudiana
2019);(Rani 2019), tetapi bisa menjadi faktor yang memberikan
kontribusi yang sangat besar memengaruhi pendapatan (Kurniati
2013). Permodalan merupakan faktor esensial untuk membangun
suatu usaha, tetapi sering menjadi kendala.
Pengetahuan akan minat, selera dan perilaku konsumen
tidak bisa didapat secara instan. Diperlukan durasi yang lama
Pengaruh Modal Usaha | 7
bagi pemilik usaha (business owner) untuk mengetahui hal-hal
yang berkaitan dengan konsumen tagetnya wicaksono dalam
(Kumbasari, Wayan, and Yasa n.d.). Semakin lama menjalankan
sebuah usaha maka akan memberikan pengalaman yang lebih
mendalam tentang pekerjaan yang dijalankan. Semakin lama
usaha dijalankan juga akan memengaruhi pendapatan seseorang
dalam berusaha dikarenakan sudah memiliki pelanggan yang
banyak (Sudirman n.d.); (Hanum and Safuridar 2018); (Furqon
2017); serta (Setiaji and Fatuniah 2018).
Seorang wirausaha biasanya memiliki sikap kewirausahaan
yang cakap dan mumpuni. Sikap tersebut tergambar dari
bagaimana dia memiliki percaya diri atas apa yang akan
dilakukan, berorientasi pada tugas dan hasil, berani memutuskan
setelah menghitung risiko yang akan dihadapi, menjaga
keorisinilan, dan berorientasi ke masa depan (Masykuri and
Soesatyo 2014). Sikap kewirausahaan juga memberikan
pengaruh positif dan signifikan terhadap kemampuan seseorang
dalam mengelola usahanya (Dewi 2016) dan tentu saja
selanjutnya memengaruhi keberhasilan usahanya dan juga
mampu meningkatkan kemampuan kemandirian usaha
(Hendarwan 2019). Selain itu, sikap kewirausahaan juga
meningkatkan kinerja (Fadholi and Gunadi 2013) serta
8 | Pengaruh Modal Usaha
memengaruhi perilaku kewirausahaan (Novita 2015) dan sangat
memengaruhi pendapatan (Furqon 2017).
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, penulis
merasa perlu melakukan penelitian untuk membahas masalah
―Pengaruh modal usaha, lama usaha, dan sikap kewirausahaan
terhadap pendapatan dan kesejahteraan keluarga wanita
pengrajin batik Danau Teluk kota Jambi‖.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakangnya, maka rumusan masalah
yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1) Apakah modal usaha, lama usaha, dan sikap kewirausahaan
berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap
pendapatan secara parsial dan simultan pada wanita pengrajin
batik di Kecamatan Danau Teluk?
2) Apakah modal usaha, lama usaha, dan sikap kewirausahaan
dan pendapatan berpengaruh terhadap kesejahteraan secara
positif dan signifikan terhadap pendapatan secara parsial dan
simultan pada wanita pengrajin batik di Kecamatan Danau
Teluk?
3) Apakah pendapatan merupakan variabel intervening antara
modal usaha, lama usaha dan sikap kewirausahaan terhadap
kesejahteraan?
Pengaruh Modal Usaha | 9
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah penelitian, maka tujuan
yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1) Ingin mengetahui pengaruh modal usaha, lama usaha, dan
sikap kewirausahaan terhadap pendapatan secara parsial dan
simultan pada wanita pengrajin batik di Kecamatan Danau
Teluk.
2) Ingin mengetahui pengaruh modal usaha, lama usaha, dan
sikap kewirausahaan dan pendapatan terhadap kesejahteraan
secara parsial dan simultan pada wanita pengrajin batik di
Kecamatan Danau Teluk.
3) Ingin mengetahui pengaruh pendapatan terhadap
kesejahteraan keluarga wanita pengrajin batik di Kecamatan
Danau Teluk.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang ingin dicapai dari penelitian ini,
yaitu:
1) Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan kajian untuk
menambah pengetahuan tentang pentingnya modal, lama
usaha, dan sikap kewirausahaan untuk meningkatkan
pendapatan sehingga bisa memengaruhi kesejahteraan bagi
pelaku usaha.
10 | Pengaruh Modal Usaha
2) Hasil penelitian ini bisa menjadi pertimbangan dalam
mengambil kebijakan dalam upaya meningkatan kinerja
pelaku usaha mikro kecil dan menengah agar tercapai
kesejahteraan untuk keluarga.
3) Hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi referensi bagi
penelitian yang relevan.
Pengaruh Modal Usaha | 11
BAGIAN KEDUA
KONSEP DAN TEORI
Untuk dapat menganalisis hasil penelitian sesuai dengan
tujuan dan manfaat dari penelitian, maka perlu peneliti
sampaikan konsep-konsep dari teori dan empirik yang berkaitan
dengan variabel-variabel yang diteliti.
A. Penelitian Terdahulu
1. I Gusti Ngurah Ariputra dan I Ketut Sudiana (2019)
Penelitian ini menguji pengaruh modal, tenaga kerja, dan
bahan baku terhadap peningkatan produksi dan pendapatan
pengrajin ukir kayu di Desa Sukawati, Kabupaten Gianyar.
Adapun sampel yang berpartisipasi dalam penelitian ini adalah
100 orang pengrajin ukir kayu. Metode yang dipilih, yaitu
metode regresi berganda dan path analysis yang menganalisis
pengaruh langsung modal, tenaga kerja, dan bahan baku
terhadap tingkat produksi dan menganalisis pengaruhnya
terhadap pendapatan melalui tingkat produksi. Penelitian ini
menyimpulkan bahwa secara langsung maupun tidak langsung
ketiga variabel memberikan pengaruh yang signifikan terhadap
produksi dan pendapatan (Ariputra and Sudiana 2019).
12 | Pengaruh Modal Usaha
2. Danang Faizal Furqon (2018)
Jurnal ini meneliti pengaruh modal usaha, lama usaha, dan
sikap kewirausahan secara bersama-sama terhadap pendapatan
69 orang pengusaha usaha lanting. Hasil dari penelitian Furqon
ini menyimpulkan bahwa ketiga variabel tersebut mempunyai
pengaruh yang positif dan signifikan terhadap pendapatan
dengan alat analisisnya, yaitu regresi berganda (Furqon 2017).
3. Rani (2019)
Penelitian Rani bertujuan melihat pengaruh modal dan
pengalaman kerja terhadap pendapatan usaha penjual makanan
tradisional sebanyak 50 orang di daerah Pasar Minggu. Dengan
menggunakan regresi berganda, kedua variabel ini memberikan
pengaruh 51,1% terhadap pendapatan (Rani 2019).
4. Sukirman (2017)
Jiwa kewirausahaan bisa dijelaskan sebagai suatu sikap
dan perilaku kewirausahaan dengan melihat melalui sifat yang
dimiliki, karakter yang dimiliki, dan watak seseorang yang
mempunyai kemauan yang kuat dalam menggapai gagasan-
gagasan baru yang inovatif ke dalam dunia nyata secara kreatif
menurut Hartanti dalam (Sukirman 2017). Jiwa kewirausahaan
disini berupa, percaya diri/ kenyakinan, optimisme, disiplin,
komitmen, berinisiatif, motivasi, memiliki jiwa kepemimpinan,
suka tantangan, memiliki tanggung jawab, dan human
Pengaruh Modal Usaha | 13
relationship. Hasil penelitian ini menunjukkan dengan memiliki
jiwa kewirausahaan akan meningkatkan kemandirian dalam
berusaha dan keberhasilan usaha (Sukirman 2017).
Adapun perbedaan penelitian yang akan dilakukan ini
dengan penelitian-penelitian sebelumnya, yaitu apabila
sebelumnya banyak penelitian menguji pengaruh variabel modal
usaha, lama usaha, dan sikap kewirausahaan terhadap
pendapatan, maka dalam penelitian ini diteruskan dengan
menguji pengaruh variabel pendapatan terhadap kesejahteraan.
Metode yang peneliti pilih adalah analisis regresi berganda dan
path analysis.
B. Definisi Kesejahteraan Keluarga
Kondisi sejahtera adalah kondisi yang tidak tetap dan
mengalami perubahan baik dalam waktu yang singkat maupun
lama. Upaya untuk mencapai tingkat kesejahteraan maka harus
bekerja dalam masa yang tidak bisa ditetapkan, dan akan
berlanjut sesuai dengan tuntutan kebutuhan hidup (Kuswardinah
2016). Keluarga yang sah ditandai dangan adanya pernikahan
yang sah dan mampu mencari dan memenuhi kebutuhan spiritual
dan materil, meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT
dengan tetap menjalin hubungan yang harmonos, bahagia dan
nyaman antaranggota dengan masyarakat dan lingkungan,
14 | Pengaruh Modal Usaha
menurut Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009, merupakan
definisi keluarga sejahtera.
Dalam agama Islam, kesejahteraan adalah tujuan ajaran
Islam di bidang ekonomi. Hal tersebut adalah syarat mutlak
untuk mendapatkan kesejahteraan yang tertuang dalam Al-
Qur’an. Indikator dari kesejahteraan keluarga adalah dengan
terpenuhinya kebutuhan keluarga, di mana kebutuhan itu
dikategorikan menjadi (1) kebutuhan jasmani, yaitu kebutuhan
kebutuhan dalam bentuk alat, barang serta uang untuk
menunjang kegiatan; (2) kebutuhan rohani adalah terpenuhinya
kebutuhan keilmuan dalam agama dan pendidikan keluarga; (3)
kebutuhan sosial psikologis adalah kebutuhan umat manusia
sebagai hamba Allah Swt yang memiliki sifat sosial, perasaan
seperti bahagia dan sedih; serta (4) kebutuhan kesehatan, yaitu
kebutuhan akan kesehatan jasmani dan rohani.
Menurut kriteria yang ditetapkan oleh BKKBN (Badan
Koordinasi Keluarga Berencana Nasional) terdapat 5 tahap,
yaitu:
1) Keluarga Prasejahtera, yaitu keluarga tidak mampu
memenuhi berbagai kebutuhan dasar minimal, seperti
sandang, pangan, papan, kesehatan, dan pendidikan.
2) Keluarga Sejahtera I, yaitu keluarga yang diberikan
kemampuan untuk bisa memenuhi kebutuhan dasar secara
Pengaruh Modal Usaha | 15
minimal, tetapi belum diberikan kemampuan memenuhi
kebutuhan sosial psikologisnya, seperti kebutuhan ibadah,
rumah yang nyaman, pakaian yang layak, atau memiliki
penghasilan yang lebih baik.
3) Keluarga Sejahtera II, yaitu keluarga yang telah mampu
memenuhi kebutuhan dasar dan sosial psikologisnya, tetapi
belum bisa memenuhi kebutuhan pengembangannya, seperti
menabung, ikut melaksanakan kegiatan di masyarakat, dan
peningkatan keagamaan.
4) Keluarga Sejahtera III, yaitu keluarga yang telah mampu
memenuhi kebutuhan dasar, sosial psikologi, dan kebutuhan
pengembangannya, tetapi belum bisa secara rutin
memberikan bantuan untuk kegiatan kemasyarakatan serta
aktif dalam kegiatan keagamaan, kesenian, olahraga,
pendidikan, dan sebagainya.
5) Keluarga Sejahtera III Plus, yaitu keluarga yang diberikan
kemampuan membeli kebutuahan dasar, sosial psikologis,
maupun kebutuhan pengembangan, serta berkemampuan
untuk memberikan sumbangan kepada yang membutuhkan.
C. Definisi Pendapatan
Pendapatan adalah sejumlah penghasilan yang didapat
untuk dapat mengukur tingkat kemakmuran dan kesejahteraan
16 | Pengaruh Modal Usaha
seseorang maupun sekelompok orang dalam masyarakat. Para
ahli ekonomi umumnya melakukan kegiatan pengukuran tingkat
kesejahteraan seseorang dengan melihat variabel pendapatan
yang diperoleh.
Menurut Nitisemito dalam (S.W., Hermawati, and
Saranani 2020) tingkat pendapatan yang diterima seorang
pekerja berpengaruh terhadap tingkat produktivitas kerja.
Semakin besar pendapatan (gaji) yang diterima pekerja tersebut,
semakin maksimal kerja yang dilakukan olehnya. Hal itu
dikarenakan hasil dari apa yang mereka dapatkan sesuai dengan
ekspektasi yang mereka miliki. Pendapatan didefinisikan sebagai
imbal hasil dalam bentuk uang yang diberikan kepada seseorang
atau rumah tangga seseorang dalam waktu tertentu. Faktor-faktor
yang selalu dipertimbangkan dalam mengukur pendapatan
menurut Dharmmesta dan Handoko (2008) adalah sebagai
berikut.
1) Kesempatan kerja yang tersedia.
2) Kecakapan dan keahlian.
3) Motivasi.
4) Keuletan berkerja.
5) Banyak sedikitnya modal yang digunakan.
Pengaruh Modal Usaha | 17
Dalam (Mangoting 2001) membagi pendapatan atau
penghasilan menjadi beberapa bagian, yaitu gaji/upah, komisi,
bonus, uang pensiun, honorarium, hadiah undian, dan
penghargaan. Menurut (Iryani 2011), pembagian pendapatan
meliputi gaji pokok, tunjangan gaji, tunjangan fungsional,
tunjangan profesi, tunjangan khsusus, dan maslahat tambahan
yang berkaitan dalam tugas pekerjaannya. Di lain sisi, ada juga
yang mengatakan bahwa ada pendapatan ekstrinsik, yaitu
penerimaan berupa imbalan dari sebuah pekerjaan yang telah
terselesaikan, seperti upah, gaji, status, promosi, dan rasa
hormat. Ada juga pendapatan intrinsik, yaitu ada rasa
penyelesaian, ada prestasi, dan pertumbuhan pribadi.
D. Definisi Modal Usaha
Modal usaha adalah sejumlah uang yang digunakan untuk
kegiatan operasional sebuah usaha atau bisnis. Lama Usaha
merupakan jumlah waktu yang digunakan pelaku usaha bekerja
pada usaha mereka selama ini menuurt Poniwati dalam
(Sudarsani 2019).
Pembagian modal menurut Mardiyatmo dalam (Budiarti
and Seosatyo 2011) terbagi atas 3 (tiga), yaitu adanya modal dari
pemiliki usaha, modal pinjaman, dan modal patungan. Modal
dari pemilik usaha merupakan modal yang diperoleh dari
18 | Pengaruh Modal Usaha
pemilik usaha itu sendiri, bersumber dari tabungan, sumbangan,
hibah, dan dari kerabat. Modal pinjaman adalah modal yang
berasal dari pihak luar unit usaha, bisa dari perbankan, bisa juga
dari nonperbankan.
E. Definisi Lama Usaha
Lama usaha diinterpretasikan sebagai durasi waktu dari
kegiatan bisnis yang telah berjalan hingga saat ini menurut
Poniwati dalam (Artaman 2015). Lama pembukaan usaha
biasanya bisa memengaruhi tingkat pendapatan. Sebuah usaha
biasanya akan meningkatkan produktivitasnya untuk
meningkatkan pendapatan usaha. Hal ini melalui proses yang
panjang dan mengikuti perkembangan tingkat permintaan
konsumen akan produk usaha tersebut. Di sisi lain, durasi atau
lama usaha juga memengaruhi tingkat pengetahuan pemilik
usaha tentang target konsumennya. Jangka waktu yang
digunakan pelaku dalam menjalani usaha tentunya memberikan
peningkatan keilmuan dan inovasi, selera dan perilaku konsumen
(Suhendra and Wicaksono 2020).
F. Definisi Sikap Kewirausahaan Islami
Hantoro dalam (Setyowati et al. 2020) mendefinisikan
bahwa seorang wirausaha harus memenuhi beberapa kriteria
Pengaruh Modal Usaha | 19
seperti memiliki sikap kemauan keras, pantang menyerah,
pribadi apa adanya (jujur), serta memahami apa yang dikerjakan
dan diamanahkan. Selain itu, seorang wirausaha juga harus
memiliki jiwa yang sehat dan mental yang kuat, rajin gigih dan
tekun, serta pemikiran yang tertata dan kreatif.
Esensi dari kewirausahaan adalah kerja keras. Islam
mengajarkan umatnya untuk berkomitmen dengan apa yang
ingin dicapai, fokus dan capaian cita-cita, dan bekerja keras.
Dalam Islam sangat dianjurkan memiliki usaha. Mereka disebut
dengan berwirausaha. Terdapat hadis yang mengatakan bahwa
―Amal yang paling baik adalah pekerjaan yang dilakukan dengan
cucuran keringatnya sendiri, „amalurrajuli biyadihi.‖ (HR. Abu
Dawud). Hadis tersebut merupakan salah satu hadis yang
menyampaikan pesan mengenai kerja keras. Kerja keras akan
menghasilkan sebuah kesuksesan apabila telah melalui berbagai
tantangan atau risiko.
Menurut Rasulullah SAW, usaha yang paling baik adalah
melakukan sesuatu menggunakan tangan dan upayanya dengan
syarat ditentukan dengan tertib dan jelas, baik, dan jujur.
Anjuran kepada umat manusia untuk berwirausaha bertujuan
agar manusia memiliki keinginan untuk meningkatkan
kemampuannya, melakukan inovasi baru, serta menacri peluang
yang ada agar mencapai keuntungan yang optimal. Allah SWT
20 | Pengaruh Modal Usaha
sangat menyukai umat-Nya yang selalu gigih serta ulet dalam
berusaha.
Seorang wirausaha haruslah memiliki kemampuan untuk
memprediksi peluang di masa depan, disertai pula kemampuan
untuk berpikir dengan cerdas, mencari solusi dalam
memecahkan masalah dengan berbagai alternatif. Hantoro
(2005) mengatakan bahwa wirausahawan harus memiliki pribadi
yang optimis dan memiliki ketentuan sebagai berikut.
1. Memiliki Etika dan Moral yang Shalih
Seorang wirausahawan memiliki kepercayaan dan
ketakwaan kepada Sang Maha Pencipta Tuhan Yang Maha Esa,
kasih sayang pada sesama, menghormati hukum yang berlaku,
dan menegakkan keadilan.
2. Sikap Mental yang Tinggi
Seorang wirausaha memiliki kemauan yang keras, kuat
fisik dan mental, pantang menyerah, yakin atas kemampuan
pribadi, tekun, dan ulet.
3. Peka terhadap Sekeliling Kehidupannya
Seorang wirausahawan harus memiliki respons cepat
dengan semua kejadian di dekatnya. Cepat tanggap dengan
kondisi yang tidak sesuai di masyarakat, bahkan mempunyai
kemampuan untuk merencanakan kegiatan untuk mencapai
Pengaruh Modal Usaha | 21
tujuan yang akan terjadi dengan melihat fenomena-fenomena
yang terjadi di sekitarnya.
4. Keterampilan yang Memadai dalam Berwirausaha
Kemampuan dalam berpikir, mampu mengambil
keputusan, jiwa kepemimpinan yang tegas, me-manage usaha
dengan baik, kemampuan bersosialisasi bergaul dengan baik
adalah merupakan beberapa kemampuan keterampilan yang
dikelola oleh seorang pebisnis.
Untuk menjadi seorang wirausaha yang memiliki kualitas,
maka ada beberapa sikap dan perilaku yang memengaruhi
seorang wirausaha (Mardiningsih, 2003), yaitu:
a. Kemauan, keuletan, dan ketekunan dalam menjalankan
sesuatu yang pada dasarnya sikap ini merupakan proses yang
panjang yang harus dilalui dari pendidikan tingkat dasar
sampai ke jenjang tingkat pendidikan yang lebih tinggi lagi.
Nilai-nilai yang didapat selama dalam pendidikan akan
menjadi modal dalam bersikap.
b. Kemampuan dan keahlian didapat melalui pengajaran dan
pendidikan serta pelatihan dalam mengasah keahlian, baik
formal maupun nonformal.
c. Kesempatan dengan mendapatkan kesempatan maka
hendaklah langsung membuat ide, prakarsa untuk melakukan
sesuatu yang produktif tanpa menunggu bantuan orang lain,
22 | Pengaruh Modal Usaha
yakin terhadap apa yang dimiliki dalam diri yang merupakan
satu kekuatan dalam berusaha.
d. Keteraturan, kecepatan kerja dan ketaatan, membuat seorang
wirausaha bekerja lebih efisien dan produktivitas bisa lebih
baik lagi dengan manajemen pengelolaan yang baik.
e. Keberanian menghadapi risiko dan ketidakpastian. Hal ini
akan memberikan suatu pengalaman yang menarik dan ketika
mendapatkan hasil yang baik menjadi sesuatu yang sangat
berarti karena penuh dengan risiko.
f. Memiliki rasa sosial yang baik dan ramah pada sesama karena
menyadari bahwa dalam masyarakat yang heterogen dan
majemuk harus mampu menyesuaikan dengan
lingkungannya.
g. Adanya dana yang memadai dalam menjalankan usaha dan
perluasan suatu usaha.
G. Pengaruh Antarvariabel Penelitian
1. Pengaruh Pendapatan terhadap Kesejahteraan
Kenaikan pendapatan bisa menyebabkan naiknya
kesejahteraan yang diperoleh pelaku usaha. Pendapatan
merupakan kompensasi yang diterima dan dialokasikan pada
pembelian kebutuhan pokok. Dalam menerima sebuah
pekerjaan, besarnya pendapatan atau kompensisi merupakan hal
Pengaruh Modal Usaha | 23
yang penting bagi seseorang dalam bekerja. Hal ini diungkapkan
oleh Reksohadiprojo dalam (Hanum and Safuridar 2018) tentang
keterkaitan pendapatan dengan kesejahteraan, di mana orang
yang bekerja akan menilai suatu pekerjaan itu berdasarkan
berapa besaran kompensasi atau gaji yang diterima.
Banyak penelitian yang menyimpulkan bahwa pendapatan
memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kesejahteraan
keluarga, seperti penelitian yang dilakukan oleh (Qoyyimah and
Wahini 2017) dan (Elmanora et al. 2015) serta juga didukung
oleh hasil penelitian oleh BKKBN yang menyatakan bahwa
kesejahteraan keluarga itu dipengaruhi oleh pendapatan,
pekerjaan, kepemilikan aset, dan tabungan. Meningkatnya
tingkat pendapatan memengaruhi indikator kesejahteraan hidup,
seperti meningkatnya jumlah pengeluaran rumah tangga untuk
kebutuhan pokoknya. Semakin tinggi tingkat pendapatan yang
diterima oleh seseorang biasanya akan terjadi peningkatan pola
pengeluaran uang untuk konsumsi selain makanan, seperti
kebutuhan sandang, perbaikan rumah (kebutuhan papan), dan
lain-lain.
Meningkatnya pendapatan yang diperoleh seseorang juga
berbanding lurus dengan meningkatnya ekspektasi hidup (life
expectancy) orang tersebut. Peningkatan pendapatan tersebut
kemudian dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan
24 | Pengaruh Modal Usaha
pendukung selain kebutuhan pokok atau sehari-hari, seperti
kebutuhan akan pendidikan dan gizi yang layak. Ketika
kebutuhan pendukung terpenuhi, maka mencerminkan bahwa
seseorang telah memiliki kesejahteraan hidup yang baik dan
layak (BPS 2015).
2. Pengaruh Modal terhadap Pendapatan
Modal adalah bisa diartikan sebagai sejumlah uang yang
didistribusikan untuk melakukan investasi atau peluang yang
memberikan keuntungan atau pendapatan. Semakin bertambah
modal yang diberikan maka diharapkan semakin besar pula
pendapatan yang akan diterima karena semakin luas usaha yang
dikelola maka akan meningkatkan produktivitas yang dihasilkan,
semakin tinggi pula tingkat penjualan dan akhirnya
meningkatkan pendapatan (Ukkas 2017). Hal ini sesuai dengan
temuan dari penelitian (Setiaji and Fatuniah 2018) yang
menyimpulkan bahwa modal yang dimilik memberikan
pengaruh positif, berbanding lurus, dan signifikan terhadap
pendapatan seseorang atau perusahaan.
Aktivitas operasional tidak akan bisa berjalan dengan baik
jika sebuah usaha tidak memiliki modal yang memadai.
Penggunaan modal usaha dalam jumlah tertentu diharapkan juga
dapat meningkatkan kapasitas produksi usaha pada level tertentu
pula. Kuantitas produksi tersebut nantinya akan memengaruhi
Pengaruh Modal Usaha | 25
taksiran pendapatan usaha yang akan diterima. Pendapatan
tersebut kemudian akan digunakan kembali untuk membiayai
kegiatan operasional usaha dan kewajiban usaha. Salah satu
kewajiban usaha adalah pembayaran upah tenaga kerja.
Dalam bisnis UMKM atau Usaha Mikro Kecil dan
Menengah, besaran pembayaran upah tenaga kerja biasanya
ditentukan berdasarkan beban kerja atau kuantitas produk yang
dihasilkan dalam satuan hari atau minggu. Oleh karena itu,
produktivitas tenaga kerja sangat penting bagi usaha kecil dan
menengah untuk meningkatkan kuantitas produksi. Semakin
tinggi kuantitas produksi biasanya semakin tinggi modal yang
dibutuhkan untuk proses produksi tersebut akibat peningkatan
pembelian bahan baku. Sehingga juga diharapkan terjadi
peningkatan pendapatan usaha dan besaran pembayaran upah
tenaga kerjanya.
3. Pengaruh Lama Usaha terhadap Pendapatan
Lamanya usaha ini akan memengaruhi pendapatan yang
diterima karena lamanya usaha yang ditekuni akan memberikan
keahlian kemampuan profesional di bidang usahanya sehingga
memberikan kemampuan untuk melakukan usaha lebih efisien
dan efektif yang pada akhirnya dapat menekan biaya
operasional. Durasi atau lama usaha biasanya akan membentuk
pengalaman pemilik usaha dalam menjalani usaha sehingga
26 | Pengaruh Modal Usaha
pengalaman tersebut akan berguna dalam penyelesaian hambatan
yang berkaitan dengan kegiatan operasional usaha.
Di sisi lain, lama usaha juga dapat membantu pemilik
usaha untuk mengenal hingga memahami karakter target
pasarnya. Ketika seorang pemilik usaha berhasil memahami
karakter atau perilaku target pasarnya (consumer behavior) maka
pemilik akan lebih mudah menilai selera konsumennya
(Suantara, Artana, and Suwena 2014). Pemahaman tersebut
dapat membantu pemilik dalam membeli output yang akan dijual
yang cocok dengan permintaan pasar. Ketika produk yang dijual
adalah produk yang dibutuhkan oleh orang banyak, nilai
permintaan produk akan terus meningkat sehingga pendapatan
usaha dari hasil penjualan juga meningkat. Pernyataam ini sesuai
dengan temuan dari penelitian (Setiaji and Fatuniah 2018) serta
(Rani 2019) yang menyimpulkan jangka waktu lamanya suatu
usaha akan memengaruhi pendapatan seseorang atau perusahaan.
4. Pengaruh Sikap Kewirausahaan terhadap Pendapatan
Dalam mengelola suatu usaha tentunya harus diiringi
dengan kemampuan dalam mengelola usaha itu dan memiliki
kemampuan mengelola asetnya. Hal ini diperlukan oleh seorang
wirausaha adalah kemampuan mencari peluang dengan rasa
confident/percaya diri, punya orientasi pada kewajiban dan
memperoleh hasil, berani mengambil keputusan atas risiko yang
Pengaruh Modal Usaha | 27
bakal terjadi, dan suka pada suatu hal yang memerlukan
tantangan yang membuat perhatian menurut Suryana dalam (N.
L. W. W. Putri 2017); (Dewi 2016). Dengan sikap
kewirausahaan ini maka akan memberikan hasil yang baik
menuju keberhasilan usaha yang lebih berinovasi (Suharti and
Sirine 2012). Keberhasilan usaha ini tentunya akan memberikan
pendapatan yang lebih besar lagi sehingga memberikan
kemampuan dalam memenuhi kebutuhan hidup sehingga
mencapai tingkat kesejahteraan (M. Handayani, S, and B,
Mulyanto 2005).
5. Pengaruh Modal Usaha terhadap Kesejahteraan
Modal merupakan suatu yang absolut dalam sebuah usaha
karena begitu banyaknya biaya-biaya yang harus dikeluarkan.
Tidak tepatnya dalam perhitungan biaya dalam sebuah usaha
akan memberikan dampak kerugian bagi usaha karena itu biaya
produksi adalah sesuatu yang sangat penting dan memberikan
dampak bagi produktivitas dan pendapatan usaha menurut
Dharmasiri dalam (Hartati, Budhi, and Yuliarmi 2017). Suatu
usaha, hal pertama yang diperlukan adalah modal.
Modal dapat diartikan sebagai barang atau uang, ditambah
dengan tanah dan tenaga kerja dalam sebuah usaha. Modal yang
besar bisa diperuntukkan membeli fasilitas yang memadai dalam
menunjang kelancaran proses produksi dalam mencapai tujuan
28 | Pengaruh Modal Usaha
secara efisien dan efektif sehingga meningkatkan pendapatan
sekaligus kesejahteraan. Hal ini didukung dengan hasil
penelitian dalam penelitian (Hartati, Budhi, and Yuliarmi 2017)
menyimpulkan bahwa modal kerja memberikan pengaruh yang
positif dan signifikan terhadap kesejahteraan pada para petani di
Kota Denpasar.
6. Pengaruh Lama Usaha terhadap Kesejahteraan
Lamanya sebuah usaha banyak membawa manfaat, seperti
pengalaman kerja semakin banyak sehingga bila ada
permasalahan bisa dicarikan solusi dengan tepat sehingga
mampu menyusun strategi dalam melaksanakan usaha. Strategi
bidang pemasaran semakin jitu dalam pengembangan usaha,
dapat mengambil kebijakan keputusan dengan baik sehingga
bisa memberikan kepercayaan dari relasi dan pelanggan (Setiaji
and Fatuniah 2018). Hal ini sesuai dengan hasil penelitian (Muda
and Arfan 2016) yang menyimpulkan bahwa lama usaha
memberikan pengaruh positif terhadap kesejahteraan para
penerima zakat di Lembaga Laznas di Surabaya.
7. Pengaruh Sikap Kewirausahaan Islami terhadap
Kesejahteraan
Sikap kewirausahaan islami adalah suatu sikap yang harus
dimiliki oleh pelaku usaha yang harus memiliki sifat
berkemampuan berjuang keras, pantang mundur memiliki
Pengaruh Modal Usaha | 29
ketahanan mental yang kuat, tekun, ulet, serta memiliki
pemikiran orientasi maju ke depan. Sirod Hantoro dalam (Abdus
et al. 2020) menyebutkan bahwa sikap pelaku usaha itu
memiliki karakter salah satunya kesiapan mental agar tangguh
dalam menghadapi berbagai risiko di kemudian hari. Ketahanan
mental ini tentunya melalui pengalaman panjang sehingga sudah
terbiasa menghadapi segala permasalahan dalam melakukan
usaha.
Sikap kewirausahaan akan memberikan kemampuan pada
seseorang untuk dapat mengatur ekonomi dengan efisien dan
efektif. Memiliki suatu usaha maka kita akan dapat mengetahui
bagaimana caranya untuk mendapatkan pendapatan yang efisien
sesuai dengan kebutuhan. Tentunya hal ini juga mendukung
dengan apa yang dilakukan oleh (Abdus et al. 2020) di mana
sikap kewirausahaan memberika pengaruh postif dan signifikan
terhadap peningkatan kesejahteraan dalam keluarga.
30 | Pengaruh Modal Usaha
BAGIAN KETIGA
METODE PENELITIAN
Pendekatan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif-
kuantitatif. Metode penelitian deskriptif-kuantitatif merupakan
metode penelitian yang proses menganalisis data adalah bersifat
kuantitatif-statistik untuk mencari jawaban atas hipotesis yang
akan diuji menurut Sugiyono dalam (Ismail and Sudarmadi
2019).
Penelitian survei adalah suatu penelitian dengan cara
menggunakan sampel dengan mempersiapkan kuesioner untuk
dilanjutkan sebagai data yang akan diolah. Penelitian survei
merupakan penelitian yang bisa dilakukan pada populasi besar
maupun kecil, tetapi tetap menggunakan data sampel.
A. Jenis dan Sumber Data
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field study
research), yaitu penelitian dengan melakukan observasi secara
langsung ke obyek penelitian. Penelitian ini merupakan
penelitian kuantitatif dengan menentukan variable-variabel yang
diteliti dan dengan membuat instrumen pengukurannya. Data
diperoleh dari responden penelitian, yakni para perempuan
Pengaruh Modal Usaha | 31
pengrajin batik di Kecamatan Danau Teluk Kota Jambi. Sumber
data diperoleh dari 2 (dua) hal, yaitu:
1) Data primer, yaitu berupa hasil dari jawaban kuesioner dari
wanita pengrajin batik menggunakan skala likert dari 1
sampai 5.
2) Data Sekunder diperoleh dari literatur, jurnal, laporan
tahunan, majalah, brosur, dan data-data lain yang berkaitan
dengan penelitian.
B. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasinya adalah pengrajin batik di Kecamatan Danau
Teluk. Untuk pengambilan sampelnya, pengukuran dilakukan
menggunakan rumus slovin dan penyaringannya menggunakan
purposive sampling. Ketentuan sampel yang diambil adalah:
1) Perempuan yang bekerja aktif di industri batik Kecamatan
Danau Teluk.
2) Lama kerja lebih dari 1 tahun.
Selanjutnya dilakukan pengukuran dengan rumus slovin untuk
pengambilan sampel. Rumus slovin:
( )
32 | Pengaruh Modal Usaha
Bisa juga dibulatkan menjadi 100 responden.
Adapun perhitungan sampel dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3.1
Perhitungan Sampel
No. Kelurahan Tenaga
Kerja
Proporsi
Sampel
Sampel
(Responden) %
1 Ulu
Gedong 63
(63/101)
x 100 62 62,37
2 Olak
Kemang 30
(30/101)
x 100 30 29,70
3 Tanjung
Raden 8
(8/101) x
100 8 7,92
Jumlah 101 100 100
Sumber: Data di Olah (2019).
C. Variabel Penelitian
1. Variabel Dependen
Kesejahteraan Keluarga (Y2), yaitu keluarga yang mampu
membeli keperluan anggota keluarganya baik kebutuhan
sandang, pangan, perumahan, sosial, dan agama.
Pengaruh Modal Usaha | 33
2. Variabel Independen
Ada 3 (tiga) variabel independen, yaitu:
a. Modal usaha ( ), yaitu sejumlah uang yang
diperuntukkan untuk mengembangkan usaha.
b. Lama usaha ( ), yaitu lama seseorang dalam berkarya
atau menjalankan usahanya.
c. Sikap kewirausahaan islami ( ), yaitu respons pengrajin
batik terhadap perilaku kewirausahaan yang sesuai Al-
Qur’an dan Hadis Nabi.
3. Variabel Intervening
Pendapatan (Y1), yaitu penghasilan yang diterima
didapatkan oleh wirausaha/pedagang dalam menjalankan
usahanya.
4. Definisi Operasional Variabel Penelitian
a. Kesejahteraan Keluarga (Y2), yaitu pemenuhan kebutuhan
sandang, pangan, papan, sosial, dan agama pada keluarga
pengrajin batik Jambi.
b. Pendapatan (Y1), yaitu penghasilan usaha berupa uang
yang didapatkan oleh pengrajin batik Jambi dalam satu
hari kerja.
c. Modal Usaha (X1), yaitu sejumlah uang yang digunakan
untuk mengembangkan usaha batik Jambi.
34 | Pengaruh Modal Usaha
d. Lama usaha (X2), yaitu lama seseorang pengrajin batik
dalam mengembangkan usaha batik Jambi.
e. Sikap Kewirausahaan islami X3), yaitu respons pengrajin
batik terhadap perilaku kewirausahaan yang ditandai oleh
ciri-ciri utama kewirausahaaan yang sesuai dengan Al-
Qur’an dan Hadis Nabi.
D. Instrumen Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data, teknik pengumpulan, data
kuesioner atau angket. Hasil dari jawaban pernyataan diukur
menggunakan skala likert dengan skor 1 sampai 5. Kisi-kisi dari
instrumen penelitian ini bisa dilihat di tabel 3.2.
Tabel 3.2
Indikator Variabel Penelitian
Variabel Indikator Nomor
Item
Modal Usaha 1. Modal dimiliki pelaku usaha.
2. Modal dari pihak lain.
3. Modal bersama.
X1. 1,2
X1. 3
X1. 4,5
Lama Usaha 1. Semakin lama usaha menciptakan
pengalaman yang semakin banyak.
X2. 2
Pengaruh Modal Usaha | 35
2. Semakin lama usaha maka semakin
tahu akan selera konsumen.
3. Jangka waktu pembukaan usaha
memengaruhi pendapatan.
4. Semakin lama usaha semakin
menambah pendapatan.
X2. 1
X2. 3
X2. 4
Sikap
Kewirausahaan
Islami
1. Adanya kepercayaan pada diri
sendiri semakin gigih dalam
bekerja.
2. Bekerja dengan tekun dan teliti
sehingga hasilnya maksimal.
3. Dapat memahami risiko yang
akan dihadapi.
4. Memberi arahan dan mengambil
kebijakan dengan tepat.
5. Jujur, amanah, komunikatif, dan
cerdas.
6. Membuat perencanaan dengan
tepat sesuai kondisi yang akan
datang.
X3. 1
X3. 2
X3 3
X3. 4
X3. 5
X3. 6
Pendapatan 1. Kebutuhan dasar terpenuhi.
2. Usaha terus bertahan dengan baik
Y1. 1
36 | Pengaruh Modal Usaha
dan punya potensi berkembang.
3. Kebutuhan keluarga inti bisa
terpenuhi dengan baik.
4. Kebutuhan karyawan dapat
terpenuhi berdasarkan keadilan
dan kinerja mereka.
5. Penghasilan semakin meningkat
dalam jangka pendek dan panjang
(Dewi, 2012).
Y1. 2
Y1. 3
Y1. 4
Y1. 5
Kesejahteraan
Keluarga
1. Kebutuhan pokok: sandang,
pangan, papan, dan kesehatan.
2. Kebutuhan sosial: interaksi
internal dan eksternal,
keagamaan, pendidikan, dan
transportasi.
3. Kebutuhan meningkatkan
kompetensi diri, tabungan,
pendidikan yang berbasis
tenologi, informasi terbaru
langsung diperoleh (BKKBN).
Y2. 1-5
Y2. 6-11
Y2.12-15
Pengaruh Modal Usaha | 37
E. Uji Intrumen Penelitian
1. Uji Validitas
Uji validitas adalah suatu uji yang digunakan untuk
melihat kevalidan suatu data. Instrumen dikatakan valid jika alat
ukur yang digunakan sudah tepat dalam mengukur apa yang
diteliti.
2. Uji Reliabilitas
Reliabel jika instrumen yang digunakan maka akan
menghasilkan data yang sama. Dalam penelitian ini, pengujian
reliabilitas diuji dengan cronbach alpha > 0,60. Jika nilai r >
0,60 maka pernyataan itu dinyatakan reliable, di mana 0,60
termasuk dalam kategori tinggi menurut (Yusup et al. 2018).
F. Teknik Analisis Data
1. Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif bertujuan untuk memberikan paparan
tentang statistik responden dalam hal ini pengrajin batik.
2. Uji Asumsi Klasik
Dalam penelitian kuantitatif dengan model regresi
berganda, harus memenuhi uji klasik untuk melihat apakah
variabel-varibel yang diuji memenuhi ketentuan untuk dianalisis.
Adapun uji klasik yang dilakukan adalah uji normalitas, uji
multikolinearitas, dan uji heteroskedastisitas. Pengujian ini
38 | Pengaruh Modal Usaha
dilakukan untuk persamaan Y1 = α + bX1 + bX2 + bX3 + Ɛ dan
Y2 = α + bX1 + bX2 + bX3 + bY1 + Ɛ.
3. Uji Normalitas
Variabel dikatakan normal jika distribusi titik-titik data
menyebar di sekitar garis diagonal dan penyebarannya searah
dan mengikuti garis diagonal tersebut. Jika kondisi titik-titik data
terlihat seperti itu, maka model regresi memenuhi asumsi
normalitas.
4. Uji Multikolinearitas
Multikolinearitas melihat adanya korelasi yang sangat
tinggi atau sangat rendah yang terjadi di antara variabel bebas
(Basuki 2017). Cara mengujinya dengan menggunakan Variance
Inflating Factor (VIF) di mana jika nilai VIF < 10 maka tingkat
korelasi dapat ditoleransi.
5. Uji Heteroskedastisitas
Jika tidak terdapat pola yang jelas terhadap data data yang
digunakan serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0
pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisistas.
G. Uji Hipotesis
1. Analisis Regresi Berganda
Penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda
untuk melihat pengaruh antara dua variabel atau lebih dan
Pengaruh Modal Usaha | 39
menunjukkan besarnya pengaruh serta arah pengaruh antara
variabel dependen dan variabel independen. Langkah-langkah
yang dilakukan dalam analisis regresi berganda, yaitu membuat
persamaan garis regresi 3 (tiga) variabel sebagai berikut.
Y1 = α + β1X1 +β2X2 + β3X3 + Ɛ (persamaan 1)
Y2 = α + β1X1 +β2X2 + β3X3 +β1Y1 + Ɛ (persamaan 2)
2. Uji F
Uji F dilakukan untuk menguji apakah variabel independen
berpengaruh secara keseluruhan terhadap variabel dependen.
Tingkat signifikansi adalah 5% di mana ketika hasil F hitung
harus lebih kecil dari 0.05 maka dapat disimpulkan terdapat
pengaruh signifikan antara variabel bebas dengan variabel
terikat.
3. Uji t
Berbeda dengan Uji F, Uji t dilakukan dengan tujuan untuk
menguji apakah variabel independen secara terpisah (parsial)
berpengaruh terhadap variabel dependen. Jika t hitung ≥ t tabel
pada taraf signifikansi 0,05 maka disimpulkan terdapat pengaruh
yang signifikan antara variabel bebas terhadap variabel terikat.
Sedangkan jika t hitung ≤ t tabel maka tidak terdapat pengaruh
yang signifikan antara variabel bebas terhadap variabel terikat.
40 | Pengaruh Modal Usaha
4. Koefisien Determinasi (R2)
Untuk melihat kemampuan model penelitian dalam
menjelaskan variabel bebas. Nilai koefisien determinan antara 0-
1, jika mendekati angka 1 maka kemampuan variabel
independen dalam menjelaskan variabel dependen sangat besar.
Sebaliknya jika semakin jauh dari angka 1 maka semakin kecil
kemampuan variabel bebas bisa menjelaskan variabel terikat.
5. Analisis Jalur
Untuk menganalisis hubungan sebab akibat yang terjadi
pada regresi berganda, jika variabel bebasnya memengaruhi
variabel secara langsung, maupun secara tidak langsung (Munir
2017). Adapun langkah-langkah dalam analisis jalur adalah:
a. Membuat alur diagram jalurnya berdasarkan hubungan
antarvariabel sebagai berikut.
Gambar 3.1
Diagram Jalur Berdasarkan Hubungan Antarvariabel
Pengaruh Modal Usaha | 41
b. Membuat jalur strukturnya sebagai berikut.
Gambar 3.2
Diagram Jalur Struktural
Diagram jalur pada gambar di atas terdiri dari tiga
persamaan struktural, maka persamaan substruktur 1 dan 2
berturut-turut adalah:
Y1 = P Y1 X1 + P Y1 X2 + P Y1 X3 + Ɛ1 (sebagai persamaan
substruktur 1).
Y2 = P Y2 X1 + P Y2 X2 + P Y2 X3 + P Y2 Y1 + Ɛ2 (sebagai
persamaan substruktur 2).
42 | Pengaruh Modal Usaha
BAGIAN KEEMPAT
HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
A. Karakteristik Responden
Jumlah responden yang diamati berjumlah 100 orang
dengan mengambil data karakter jenis kelamin, usia, dan tingkat
pendidikan. Deskripsi karakteristik responden diuraikan sebagai
berikut.
1. Jenis kelamin
Deskripsi jenis kelamin responden terlihat pada tabel 4.1.
Tabel 4.1
Karakteristik Responden Dilihat dari Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Frekuensi Persentase
(%)
Laki-laki 24 orang 24%
Perempuan 76 orang 76%
Jumlah 100 orang 100%
Sumber: Data Primer (2019).
Data di atas menunjukkan bahwa jenis kelamin laki-laki
sebanyak 24 orang atau 24% dari seluruh responden, sedangkan
jenis kelamin perempuan sebanyak 76 orang atau 76%. Ini
Pengaruh Modal Usaha | 43
menunjukkan bahwa responden pengrajin batin didominasi oleh
kaum perempuan.
2. Usia
Deskripsi tentang usia responden bisa dilihat pada tabel
berikut.
Tabel 4.2
Karakteristik Responden Dilihat dari Usia Responden
Usia Frekuensi Persentase
21 – 30 tahun 24 24%
31 – 40 tahun 38 38%
41 – 50 tahun 20 20%
> 50 tahun 16 16%
Jumlah 100 100%
Sumber: Data Primer (2019).
Dari data yang diolah pada data primer yang berjumlah
100 orang, yang berusia 21-30 tahun berjumlah 24 orang atau
24%, yang berjumlah 31–40 tahun berjumlah 38 orang atau
38%. Selanjutnya yang berusia 41–50 tahun respondennya
berjumlah 20 orang atau 20%, sedangkan di atas 50 tahun ada
berjumlah 16 orang atau 16%. Dari data yang ada ini terlihat
mayoritas pengrajin batik yang jadi responden adalah dikategori
44 | Pengaruh Modal Usaha
31—40 tahun, yaitu berjumlah 38 orang atau 38% dari seluruh
jumlah data dan merupakau kelompok usia produktif.
3. Tingkat Pendidikan
Deskripsi tentang usia responden bisa dilihat pada tabel di
berikut.
Tabel 4.3
Karakteristik Responden Dilihat dari
Tingkat Pendidikan
Tingkat
Pendidikan Frekuensi Persentase
SD 14 orang 14%
SMP 17 orang 17%
SMA 62 orang 62%
SARJANA 7 orang 7%
Jumlah 100 orang 100%
Sumber: Data Primer (2019).
Dari data yang terlihat di atas dapat diketahui bahwa
responden terdiri dari berbagai latar belakang tingkat pendidikan
dari SD, SMP, SMA dan Sarjana. Adapun tingkat pendidikan
sekolah dasar berjumlah 14 orang atau 14%, yang tingkat
sekolah menengah pertama berjumlah 17 orang atau 17%, yang
tingkat pendidikan sekolah menengah atas berjumlah 67 orang
Pengaruh Modal Usaha | 45
atau 67%, sedangkan yang tingkat sarjana hanya berjumlah 7
orang atau 7%. Dari data di atas tingkat pendidikan dominan
adalah sekolah menengah atas yang berjumlah 62 orang atau
62% dari seluruh responden yang diamati.
B. Uji Instrumen Penelitian
1. Uji Validitas
Hasil uji validitas terhadap item-item pertanyaan pada
variabel yang diuji terlihat pada masing-masing tabel 4.4.
Tabel 4.4
Hasil Uji Validitas untuk Variabel Modal (X1)
Item Corrected Item-
Total Correlation R tabel Keterangan
P1 0,552 0.1966 Valid
P2 0,625 0.1966 Valid
P3 0,578 0.1966 Valid
P4 0,531 0.1966 Valid
P5 0,110 0.1966 Tidak Valid
Sumber: Data diolah (2019).
Hasil uji validitas untuk variabel modal (X1), berdasarkan
tabel di atas dapat disimpulkan bahwa pernyataan nomor 1–4
dinyatakan valid dikarenakan r hitung > r tabel, sedangkan
46 | Pengaruh Modal Usaha
pernyataan nomor 5 dari variabel modal dinyatakan tidak valid
dan tidak dipakai dalam pengujian hipotesis pada penelitian ini
kemudian diuji kembali validitas variabel modal (X1) sehingga
uji validitas terhadap pernyataan yang ada terlihat pada tabel 4.5.
Tabel 4.5
Hasil Uji Validitas Variabel Modal (X1)
Item Corrected Item-
Total Correlation R tabel Keterangan
P1 0,536 0.1966 Valid
P2 0,649 0.1966 Valid
P3 0,631 0.1966 Valid
P4 0,555 0.1966 Valid
Sumber: Data diolah (2019).
Selanjutnya untuk uji validitas variabel lamanya usaha
(X2) dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.6
Hasil Uji Validitas Variabel Lamanya Usaha (X2)
Item Corrected Item-
Total Correlation R tabel Keterangan
P1 0,467 0.1966 Valid
P2 0,442 0.1966 Valid
P3 0,776 0.1966 Valid
P4 0,653 0.1966 Valid
P5 0,668 0.1966 Valid
Sumber: Data diolah (2019).
Pengaruh Modal Usaha | 47
Berdasarkan hasil olah data uji validitas terhadap variabel
lamanya usaha (X2) terlihat semua butir pernyataan valid
dikarenakan r hitung > r tabel dan seterusnya diikutsertakan
dalam penelitian. Untuk uji validitas variabel sikap
kewirausahaan (X3) dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.7
Hasil Uji Validitas Variabel Sikap Kewirausahaan Islami
(X3)
Item Corrected Item-
Total Correlation R tabel Keterangan
P1 0,600 0.1966 Valid
P2 0,545 0.1966 Valid
P3 0,786 0.1966 Valid
P4 0,714 0.1966 Valid
P5 0,777 0.1966 Valid
P6 0,623 0.1966 Valid
Sumber: Data diolah (2019).
Berdasarkan hasil olah data uji validitas terhadap variabel
sikap kewirausahaan islami (X3) terlihat bahwa semua butir
pernyataan valid dan seterusnya diikutsertakan dalam penelitian.
Untuk uji validitas variabel Pendapatan (Y1) dapat dilihat pada
tabel berikut.
48 | Pengaruh Modal Usaha
Tabel 4.8
Hasil Uji Validitas Variabel Pendapatan (Y1)
Item Corrected Item-
Total Correlation R tabel Keterangan
P1 0,617 0.1966 Valid
P2 0,692 0.1966 Valid
P3 0,611 0.1966 Valid
P4 0,600 0.1966 Valid
P5 0,633 0.1966 Valid
P6 0,623 0.1966 Valid
Sumber: Data diolah (2019).
Berdasarkan hasil olah data uji validitas terhadap variabel
Pendapatan (Y1) terlihat bahwa semua butir pernyataan valid dan
seterusnya diikutsertakan dalam penelitian. Untuk Uji validitas
variabel Kesejahteraan Keluarga (Y2) dapat dilihat pada tabel
berikut.
Tabel 4.9
Hasil Uji Validitas Variabel Kesejahteraan Keluarga (Y2)
Item Corrected Item-
Total Correlation R tabel Keterangan
P1 0,544 0.1966 Valid
P2 0,607 0.1966 Valid
P3 0,523 0.1966 Valid
Pengaruh Modal Usaha | 49
P4 0,435 0.1966 Valid
P5 0,120 0.1966 Tidak Valid
P6 0,493 0.1966 Valid
P7 0,527 0.1966 Valid
P8 0,334 0.1966 Valid
P9 0,438 0.1966 Valid
P10 0,337 0.1966 Valid
P11 0,220 0.1966 Valid
P12 0,176 0.1966 Tidak Valid
P13 0,107 0.1966 Tidak Valid
P14 0,091 0.1966 Tidak Valid
P15 0,556 0.1966 Valid
Sumber: Data diolah (2019).
Berdasarkan hasil uji validitas untuk Variabel
Kesejahteraan keluarga (Y2) dapat dilihat bahwa pernyataan 5,
12, 13, 14 dinyatakan tidak valid dikarenakan r hitung < r tabel,
sedangkan pernyataan yang lainnya dinyatakan valid dan
diikutsertakan dalam pengujian hipotesis pada penelitian ini
kemudian diuji kembali validitas variabel kesejahteraan
Keluarga (Y2) sehingga uji validitas terhadap pernyataan yang
ada terlihat pada tabel berikut.
50 | Pengaruh Modal Usaha
Tabel 4.10
Hasil Uji Validitas Variabel Kesejahteraan
Keluarga (Y2)
Item Corrected Item-
Total Correlation R tabel Keterangan
P1 0,469 0.1966 Valid
P2 0,646 0.1966 Valid
P3 0,531 0.1966 Valid
P4 0,431 0.1966 Valid
P6 0,600 0.1966 Valid
P7 0,541 0.1966 Valid
P8 0,441 0.1966 Valid
P9 0,458 0.1966 Valid
P10 0,240 0.1966 Valid
P11 0,198 0.1966 Valid
P15 0,573 0.1966 Valid
Sumber: Data diolah (2019).
2. Uji Reliabilitas
Hasil dari uji reliabilitas semua variabel penelitian bisa
dilihat pada tabel 4.11.
Pengaruh Modal Usaha | 51
Tabel 4.11
Hasil Uji Reliablitas Variabel Penelitian
Variabel Cronbach Alpha
Modal (X1) 0,754
Lama Usaha (X2) 0,809
Sikap Kewirausahaan islami
(X3)
0,868
Pendapatan (Y1) 0,832
Kesejahteraan Keluarga (Y2) 0,802
Sumber: Data diolah (2019).
Dari hasil pada tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa
variabel yang diuji dinyatakan reliabel.
C. Hasil Uji Klasik
Uji klasik dilakukan untuk memenuhi semua persyaratan
agar dapat dilanjutkan ke proses pengujian dengan metoda
regresi berganda. Adapun untuk model persamaan substruktur 1
yaitu Y1 = α = bX1 + bX2 + bX3 + Ɛ, maka hasil p uji klasiknya
terlihat seperti berikut.
1. Uji Normalitas
Data berditribusi normal dapat dilihat dari uji dengan
menggunakan garfik normal P-P Plot dengan melihat pola
52 | Pengaruh Modal Usaha
sebaran data. Jika sebaran data mengikuti pola garis lurus maka
dikatakan grafiknya normal. Ini bisa dilihat pada gambar berikut.
Gambar 4.1
Grafik Normal P-P Plot
Sumber: Data Primer (2019).
Dari gambar di atas terlihat sebaran data mengikuti arah
garis diagonal. Artinya, model regresi memenuhi uji normalitas.
2. Uji Multikolinearitas
Pengujian ini untuk melihat model penelitian ditemukan
korelasi yang kuat atau tidak di antara variabel-variabel yang
diteliti. Dalam suatu penelitian, sebaiknya tidak boleh adanya
korelasi antarvariabel yang diteliti. Pengujian ini dilihat dari
Pengaruh Modal Usaha | 53
hasil Variance Inflation Factor (VIF) di mana jika VIF ≤10 dan
nilai tolerance ≥ 0,10 maka tidak terdapat multikolinearitas di
antara variabel yang diteliti. Hal ini bisa dilihat pada tabel 4.12.
Tabel 4.12
Hasil Uji Multikolinearitas
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 (Constant)
modal usaha ,922 1,085
lama usaha ,983 1,018
sikap kewirausahaan Islami ,914 1,094
Sumber: Data Primer (2019).
Dari data di atas, terlihat bahwa nilai VIF < 10 dan nilai
tolerance-nya > 0,01. Artinya, tidak terjadi multikolinearitas
pada variabel dalam model ini.
3. Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas digunakan untuk melihat apakah model
regresi ada terjadi kesamaan variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Dikatakan tidak ada
heteroskedastisitas jika:
54 | Pengaruh Modal Usaha
a) Adanya sebaran data di atas dan di bawah atau sekitar
angka 0.
b) Sebaran data tidak mengumpul hanya di atas dan di bawah
saja.
c) Sebaran data tidak boleh membentuk pola bergelombang
melebar kemudian menyempit dan melebar kembali.
d) Sebaran data sebaiknya tidak berpola.
Berikut diberikan grafik scatterplot.
Gambar 4.2
Hasil Pengujian Heteroskedasitisitas
Sumber: Data Primer (2019).
Hasil pengujian sebaran data berada di atas dan di bawah
angka 0 sehingga model ini layak untuk memprediksi
pendapatan berdasarkan pengaruh modal, lama usaha, dan sikap
kewirausahaan.
Pengaruh Modal Usaha | 55
D. Hasil Uji Hipotesis
1. Variabel Modal, Lama Usaha, dan Sikap Kewirausahaan
Islami terhadap Pendapatan
Untuk tahap pertama akan diuji model regresi pertama di
mana variabel independen dalam hal ini modal, lama usaha, dan
sikap kewirausahaan islami terhadap pendapatan, dapat
dipaparkan berikut.
a. Pengujian Hipotesis secara Parsial (Uji t)
Pengaruh variabel independen yang dalam hal ini variabel
modal, lama usaha, dan sikap kewirausahaan secara individu
terhadap pendapatan, maka dilakukan uji t. Untuk menentukan
berpengaruh atau tidaknya dapat dilihat dari probabilitas
signifikansi < 0,05 yang artinya hipotesis alternatif diterima,
yang dalam artian ada pengaruh antara variabel independen
secara individu terhadap variabel dependen. Sebaliknya jika
probabilitas signifikansi > 0, 05 maka H0 diterima, yang dalam
artian tidak terdapat pengaruh antara variabel independen secara
parsial terhadap variabel dependen. Hasil pengujian parsial
dalam dilihat dari tabel berikut.
56 | Pengaruh Modal Usaha
Tabel 4.13
Hasil Regresi Modal Usaha, Lama Usaha. dan Sikap
Kewirausahaan Islami terhadap Pendapatan
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients t Sig.
B
Std.
Error Beta
1 (Constant) 14,694 2,476 5,935 ,000
modal usaha ,024 ,066 ,037 ,369 ,713
lama usaha ,269 ,073 ,353 3,672 ,000
sikap
kewirausahaan
Islami
,027 ,067 ,040 ,400 ,690
Sumber: Data Primer (2019).
Dari tabel di atas maka persamaan regresinya adalah Y =
14,694 + 0,024 X1 + 0,269 X2 + 0,027X3 + . Dari hasil
pengujian data yang terlihat pada tabel di atas, maka dapat
dijelaskan sebgaia berikut.
1) Pengaruh Modal terhadap Pendapatan
Hasil uji t untuk variabel modal usaha terhadap pendapatan
dengan tingkat signifikansi 0,713 yang berarti 0,713 > 0,05,
maka ada pengaruh yang tidak signifikan antara modal usaha
terhadap pendapatan dengan koefisien regresi yang positif, yaitu
sebesar 0,024. Artinya, hipotesis yang menyatakan bahwa ada
Pengaruh Modal Usaha | 57
pengaruh yang signifikan antara modal usaha terhadap
pendapatan tidak terbukti. Oleh karena itu, Ho diterima.
2) Pengaruh Lama Usaha terhadap Pendapatan
Hasil uji t untuk variabel lama usaha terhadap pendapatan
dengan tingkat signifikansi 0,000 yang berarti 0,000 < 0,05
maka terdapat pengaruh yang signifikan antara lama usaha
terhadap pendapatan dengan koefisien regresi yang positif, yaitu
sebesar 0,269. Artinya, hipotesis yang menyatakan bahwa ada
pengaruh yang positif dan signifikan antara lama usaha terhadap
pengaruh terbukti. Oleh karena itu, Ha diterima.
3) Pengaruh Sikap Kewirausahaan terhadap Pendapatan
Hasil uji t untuk variabel sikap kewirausahaan terhadap
pendapatan dengan tingkat signifikansi 0, 690 yang berarti 0,690
> 0,05 maka tidak ada pengaruh yang signifikan antara sikap
kewirausahaan islami terhadap pendapatan dengan koefisien
regresi yang positif, yaitu sebesar 0,027. Berarti hipotesis yang
menyatakan bahwa ada pengaruh yang positif dan signifikan
antara lama usaha terhadap pengaruh terbukti. Oleh karena itu,
Ha diterima.
b. Pengujian Hipotesis Penelitian secara Simultan (Uji F)
Pengaruh semua variabel independen dalam hal ini
variabel modal, lama usaha, dan sikap kewirausahaan terhadap
variabel independen dalam hal ini adalah variabel pendapatan,
58 | Pengaruh Modal Usaha
maka dilakukan uji distribusi F, di mana bila probabilitas
signifikansi < 0,05, maka Ha diterima. Dalam artian semua
variabel independen memengaruhi secara simultan terhadap
pendapatan. Hasil pengujian distribusi F terlihat pada tabel
berikut.
Tabel 4.14
Hasil Pengujian Hipotesis Secara Simultan (Uji F)
ANOVAa
Model
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
1 Regression 18,805 3 6,268 4,772 ,004b
Residual 126,105 96 1,314
Total 144,910 99
Sumber: Data diolah 2019.
Hasil yang terlihat pada tabel 4.14 membuktikan bahwa
secara bersama-sama variabel independen dalam hal ini modal,
lama usaha, dan sikap kewirausahaan secara bersama-sama
memengaruhi pendapatan karena probabilitas signifikansi 0,004
< 0,05 sehingga Ha diterima. Dalam artian, terdapat pengaruh
variabel modal, lama usaha, dan sikap kewirausahaan islami
secara bersama-sama terhadap pendapatan.
Pengaruh Modal Usaha | 59
c. Pengujian Koefisien Determinasi (R2)
Besarnya pengaruh variabel modal, lama usaha, dan sikap
kewirausahaan islami secara bersama-sama terhadap pendapatan
dapat dilihat dalam tabel berikut.
Tabel 4.15
Uji Koefisien Determinasi (R2)
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,360a ,130 ,103 1,14612
Sumber: Data Primer (2019).
Besarnya pengaruh modal, lama usaha, dan sikap
kewirausahaan secara bersama-sama terhadap pendapatan
terlihat pada nilai R square, yaitu 0,130, maka besarnya modal,
lama usaha, dan sikap kewirausahaan islami dalam memengaruhi
pendapatan adalah sebesar 13%, sedangkan 87% dipengaruhi
oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Artinya, ketiga variabel ini sangat kuat memengaruhi variabel
dependen.
E. Uji Asumsi Klasik
Ini dilakukan untuk mengetahui model penelitian
memenuhi persyaratan untuk dilanjutkan ke proses pengujian
dengan metoda regresi berganda. Adapun untuk model
60 | Pengaruh Modal Usaha
persamaan substruktur II yaitu Y2 = α = bX1 + bX2 + bX3 + bY1 +
Ɛ, maka hasil pengujian uji klasiknya dapat dilihat seperti
berikut.
1. Uji Normalitas
Data penelitian berditribusi normal diuji dengan
menggunakan garfik normal P-P Plot dengan melihat bentuk
sebaran datanya. Jika terlihat sebaran datanya mengikuti pola
garis lurus, maka dikatakan grafiknya normal. Ini bisa dilihat
pada gambar berikut.
Gambar 4.3
Pengujian Normalitas dengan Grafik
Normal P-P Plot
Sumber: Data Primer (2019).
Dari gambar di atas terlihat data menyebar mengikuti arah
garis diagonal. Artinya, model regresi memenuhi asumsi normal.
Pengaruh Modal Usaha | 61
2. Uji Multikolinearitas
Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui model penelitian
ditemukan korelasi yang kuat di antara variabel-variabel yang
diteliti. Dalam suatu penelitian sebaiknya tidak boleh adanya
korelasi antarvariabel yang diteliti. Pengujian ini dilihat dari
hasil Variance Inflation Factor (VIF) di mana jika VIF ≤ 10 dan
nilai tolerance ≥ 0,10, maka tidak terdapat multikolinearitas di
antara variabel yang diteliti. Hal ini bisa dilihat pada tabel
berikut.
Tabel 4.16
Hasil Uji Multikolinearitas
Sumber: Data Primer (2019)
Terlihat bahwa nilai VIF < 10 dan nilai tolerance-nya >
0,01. Artinya, tidak terjadi multikolinearitas pada variabel yang
digunakan dalam penelitian ini.
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 (Constant)
modal usaha ,921 1,086
lama usaha ,862 1,161
sikap kewirausahaan Islami ,913 1,096
Pendapatan ,870 1,149
62 | Pengaruh Modal Usaha
3. Uji Heteroskedastisitas
Pengujian ini digunakan untuk melihat model regresi yang
terjadi kesamaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Dikatakan tidak ada heteroskedastisitas
jika:
a. Sebaran data di atas dan di bawah atau sekitar angka 0.
b. Sebaran data tidak mengumpul hanya di atas dan di bawah
saja.
c. Sebaran data tidak boleh membentuk pola bergelombang
melebar kemudian menyempit dan melebar kembali.
d. Sebaran data sebaiknya tidak berpola.
Berikut diberikan grafik scatterplot hasil uji
heteroskedasitisitasnya.
Gambar 4.4
Hasil Pengujian Heteroskedasitisitas
Sumber: Data Primer (2019).
Pengaruh Modal Usaha | 63
Hasil pengujian menyimpulkan tidak ditemukan adanya
heteroskedastisitas karena sebaran data berada di atas dan di
bawah angka 0 sehingga model ini mampu untuk memprediksi
pengaruh modal, lama usaha, dan sikap kewirausahaan islami
terhadap pendapatan.
F. Uji Hipotesis Penelitian
Variabel Modal Usaha, Lama Usaha, dan Sikap
Kewirausahaan Islami dan Pendapatan terhadap
Kesejahteraan
Untuk tahap kedua akan diuji model regresi kedua di mana
variabel independen dalam hal ini modal, lama usaha, dan sikap
kewirausahaan islami dan pendapatan terhadap kesejahteraan,
dapat dipaparkan berikut.
Pengujian Hipotesis secara Parsial (Uji t)
Proses pengujian adanya pengaruh variabel modal, lama
usaha, dan sikap kewirausahaan islami dan pendapatanan secara
parsial terhadap kesejahteraan, maka dilakukan uji t. Untuk
menentukan berpengaruh atau tidaknya dapat dilihat dari
probabilitas signifikansi < 0,05 yang artinya ada pengaruh antara
variabel X secara parsial terhadap variabel Y. Sebaliknya, jika
probabilitas signifikansi > 0, 05, maka tidak terdapat pengaruh
64 | Pengaruh Modal Usaha
antara variabel X secara parsial terhadap variabel Y. Hasil
pengujian parsial dalam dilihat dari tabel 4.17.
Tabel 4.17
Hasil Pengujian Secara Parsial (Uji t)
Sumber: Data Primer (2019).
Dari hasil data maka persamaan regresinya adalah:
Y2= 29.270+0,576X1+0,235X2 + 0,883X3 – 0,326Y1 + . Dari
hasil pengujian data yang terlihat pada tabel di atas, maka dapat
dijelaskan:
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardiz
ed
Coefficient
s
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 29,270 7,400 3,956 ,000
modal usaha ,576 ,168 ,293 3,423 ,001
lama usaha ,235 ,200 ,104 1,173 ,244
sikap
kewirausahaan ,883 ,172 ,441 5,127 ,000
Pendapatan -,326 ,261 -,110 -1,250 ,214
Pengaruh Modal Usaha | 65
1) Pengaruh Modal Usaha terhadap Kesejahteraan
Hasil uji t untuk variabel modal usaha terhadap
kesejahteraan dengan tingkat signifikansi 0,001 yang berarti
0,001 < 0,05 maka terdapat pengaruh yang signifikan antara
modal usaha terhadap kesejahteraan dengan koefisien positif
yaitu sebesar 0,576. Artinya, ada pengaruh yang signifikan
antara modal usaha terhadap kesejahteraan terbukti. Oleh karena
itu, Ho ditolak dan Ha diterima.
2) Pengaruh Lama Usaha terhadap Kesejahteraan
Hasil uji t untuk variabel lama usaha terhadap
kesejahteraan dengan tingkat signifikansi 0,244 yang berarti
0,244 > 0,05, maka terdapat pengaruh yang signifikan antara
lama usaha terhadap kesejahteraan dengan koefisien positif,
yaitu sebesar 0,235. Artinya, ada pengaruh signifikan antara
lama usaha terhadap kesejahteraan tidak terbukti. Oleh karena
itu, H0 diterima dan Ha ditolak.
3) Pengaruh Sikap Kewirausahaan Islami terhadap
Kesejahteraan
Hasil uji t untuk variabel sikap kewirausahaan islami
terhadap kesejahteraan dengan tingkat signifikansi 0,000 yang
berarti 0,000 < 0,05, maka ada pengaruh yang signifikan antara
66 | Pengaruh Modal Usaha
sikap kewirausahaan islam terhadap kesejahteraan dengan
koefisien positif, yaitu sebesar 0,883. Artinya, ada pengaruh
signifikan antara lama usaha terhadap ksejahteraan tidak
terbukti. Oleh karena itu, Ha diterima.
4) Pengaruh Pendapatan terhadap Kesejahteraan
Hasil uji t untuk variabel pendapatan terhadap
kesejahteraan dengan tingkat signifikansi 0,214 yang berarti
0,214 > 0,05, maka ada pengaruh yang tidak signifikan antara
pendapatan terhadap kesejahteraan dengan koefisien negatif,
yaitu sebesar -0,326. Artinya, adanya pengaruh signifikan antara
pendapatan terhadap kesejahteraan tidak terbukti. Oleh karena
itu, H0 diterima dan Ha ditolak.
5) Pengujian Hipotesis Penelitian secara Simultan (Uji F)
Pengaruh variabel modal, lama usaha, dan sikap
kewirausahaan islami terhadap variabel pendapatan, maka
dilakukan uji distribusi F di mana bila probabilitas signifikansi <
0,05, maka Ha diterima. Dalam artian, semua variabel
memengaruhi secara bersama sama terhadap pendapatan. Hasil
pengujian distribusi F terlihat pada tabel 4.18.
Pengaruh Modal Usaha | 67
Tabel 4.18
Hasil Pengujian Hipotesis Secara Simultan (Uji F)
ANOVAa
Model
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
1 Regressio
n 458,726 4 114,681 13,360 ,000b
Residual 815,464 95 8,584
Total 1274,190 99
Sumber: Data Primer (2019).
Hasil yang terlihat membuktikan bahwa secara bersama-
sama variabel modal usaha, lama usaha, dan sikap
kewirausahaan islami dan pendapatan memengaruhi
kesejahteran karena probabilitas signifikansi 0,000 < 0,05
sehingga Ha diterima. Dalam artian terdapat pengaruh variabel
modal, lama usaha, sikap kewirausahaan islami dan pendapatan
terhadap kesejahteraan.
6) Pengujian Koefisien Determinasi (R2)
Besarnya pengaruh semua variabel terhadap kesejahteraan
dapat dilihat dalam tabel 4.19.
68 | Pengaruh Modal Usaha
Tabel 4.19
Uji Koefisien Determinasi (R2)
Sumber: Data Primer (2019).
Besaran semua variabel terhadap kesejahteraan terlihat
pada nilai R square, yaitu 0,360, maka besarnya semua variabel
memengaruhi kesejahteraan adalah sebesar 36% sedangkan
sisanya 64% disebabkan oleh variabel lain. Artinya, variabel ini
tergolong tidak terlalu kuat dalam memengaruhi variabel
dependen.
G. Analisis Jalur (Path Analysis)
Analisis jalur terdapat dua bentuk. Yang pertama adanya
pengaruh yang dilihat secara langsung dan juga adanya pengaruh
secara tidak langsung. Selanjutnya, prosesnya adalah membuat
gambar jalur untuk menjelaskan hipotesis yang dibangun.
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,600a ,360 ,333 2,92982
Pengaruh Modal Usaha | 69
Gambar 4.5
Hasil Path Analysis
0,293
0,037
0,353 -0,110
0,040
0,441
0,104
1. Pengaruh Langsung
Pengaruh langsung adalah besaran pengaruh dari variabel
independen terhadap variabel dependen tanpa adanya moderator
oleh variable lain:
a. Pengaruh Modal Usaha terhadap Pendapatan
X1 Y1 = 0,375
b. Pengaruh Lama Usaha terhadap Pendapatan
X2 Y1 = 0,353
c. Pengaruh Sikap Kewirausahaan Islami terhadap Pendapatan
X3 Y1 = 0,040
d. Pengaruh Pendapatan terhadap Kesejahteraan Keluarga
Y1 Y2 = -0,110
Modal usaha(X1)
Lama usaha(X2)
Sikap kewirausah Islami(X3)
Ke kesejahteraan (Y2)
Pendapatan(Y1)
70 | Pengaruh Modal Usaha
2. Pengaruh Tidak Langsung
a. Pengaruh Modal Usaha terhadap Kesejahteraan Keluarga
melalui Pendapatan
X1 Y1 Y2 = 0,375 x - 0,110 = -0,04125
b. Pengaruh Lama Usaha terhadap Kesejahteraan Keluarga
melalui Pendapatan
X2 Y1 Y2 = 0,353 x -0,110 = -0,0388
c. Pengaruh Sikap Kewirausahaan Islami terhadap
Kesejahteraan Keluarga melalui Pendapatan
d. X3 Y1 Y2 = 0,040 x -0,110 = -0,0044
Jika dilihat dari perhitungan di atas, maka dapat
disimpulkan dalam tabel berikut.
Tabel 4.20
Koefisen Jalur
Pengaruh Variabel Pengaruh
Langsung
Pengaruh
Tidak
Langsung
Pengaruh
Total
(X1) ( Y1 ) 0,037
(X2 (Y1 ) 0,353
(X3) (Y1) 0,040
(X1) (Y2) 0,293
(X2) (Y2) 0,104
(X3) (Y2) 0,441
(Y1) (Y2) - 0,110
Pengaruh Modal Usaha | 71
Dapat dilihat bahwa ada pengaruh langsung variabel modal
usaha terhadap kesejahteraan sebesar 0,293, sedangkan pengaruh
tidak langsung variabel modal usaha terhadap kesejahteraan
keluarga melalui pendapatan adalah sebesar -0,041 lebih kecil
dari pengaruh langsung. Jadi, variabel pendapatan tidak punya
peranan untuk meningkatkan pengaruh variabel modal usaha
terhadap kesejahteraan keluarga. Dapat disimpulkan, variabel
pendapatan tidak bisa menjadi variabel intervening bagi modal
usaha terhadap kesejahteraan keluarga. Pengaruh modal usaha
semakin besar bila terdapat variabel pendapatan sebagai variabel
intervening tidak terbukti.
Variabel lama usaha yang memiliki pengaruh langsung
sebesar 0,104 terhadap kesejahteraan. Apabila dilihat
pengaruhnya terhadap kesejahteraan keluarga dengan
pendapatan menjadi variabel intervening, maka pengaruhnya
sebesar -0,039. Angka -0,039 < 0,104. Jadi, dapat diketahui
bahwa pengaruh langsung > pengaruh tidak langsung di mana
pendapatan sebagai variabel intervening. Maka variabel lama
usaha tidak memerlukan variabel pendapatan untuk
(X1) (Y1 ) (Y2 ) 0,037 -0,041 -0,004
(X2) (Y1) (Y2) 0,353 -0,039 0,314
(X3) (Y1) (Y2) 0,040 -0,0044 0,0356
72 | Pengaruh Modal Usaha
meningkatkan kesejahteraan keluarga. Peranan variabel
pendapatan sebagai variabel intervening tidak terbukti.
Untuk variabel sikap kewirausahaan islami, pengaruh
langsungnya terhadap kesejahteraan keluarga sebesar 0,441
terhadap kesejahteraan. Jika dilihat pengaruh tidak langsung
variabel sikap kewirausahaan terhadap kesejahteraan keluarga
dengan variabel pendapatan sebagai variabel intervening, maka
pengaruhnya sebesar -0,0044. Artinya, pengaruh langsung >
pengaruh tidak langsung dengan variabel pendapatan sebagai
variabel intervening. Dapat disimpulkan, variabel sikap
kewirausahaan islami tidak memerlukan variabel pendapatan
untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga sehingga variabel
pendapatan sebagai variabel intervening tidak terbukti.
H. Analisis Hasil Penelitian
1. Pengaruh Modal Usaha (X1) terhadap Pendapatan (Y1)
Jika dilihat dari pengaruh variabel modal usaha terhadap
pendapatan secara parsial, yakni positif dan signifikan karena
tingkat signifikansinya 0,713 > 0,05 dengan koefisien regresi
sebesar 0,024. Notasi koefisien regresi tersebut diartikulasikan
bahwa setiap penambahan modal usaha sebanyak satu kali dari
jumlah modal sebelumnya dapat menghasilkan pendapatan
Pengaruh Modal Usaha | 73
sebesar 0,024 dari pendapatan sebelumnya dengan variabel lain
dianggap konstan.
Menurut Tambunan (2002) dalam (Hanifati and Waluyo
2018), modal berperan penting terhadap kelangsungan sebuah
usaha. Hal ini dikarenakan besaran modal menentukan
keputusan pemilik usaha yang diambil dan berkaitan kegiatan
operasional usahanya. Besaran alokasi modal untuk proses
produksi sebuah produk atau jasa yang dihasilkan menentukan
tingkat pendapatan yang diterima usaha tersebut.
Modal juga faktor pendukung pengembangan suatu usaha.
Ketersediaan modal dapat membatu usaha dalam penambahan
jumlah kebutuhan produksi. Kebutuhan akan modal akan sangat
diperlukan terus-menerus dan digunakan dalam proses produksi
dalam memperoleh hasil penjualan menurut Meisthya Pratiwi
dalam (N. Putri and Jember 2016). Peningkatan jumlah produksi
nantinya akan menghasilkan peningkatan pendapatan usaha dari
hasil penjualan. Peningkatan hasil penjualan kemudian akan
memengaruhi besaran pendapatan yang diterima oleh tenaga
kerja. Modal usaha juga memengaruhi perkembangan UMKM
sesuai dengan hasil penelitian dari (K. Putri, Pradhanawati, and
Prabawani 2014).
74 | Pengaruh Modal Usaha
2. Pengaruh Lama Usaha (X2) terhadap Pendapatan (Y1)
Pengaruh lama usaha terhadap pendapatan juga
memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap
pendapatan dengan koefisien regresi sebesar 0,269 dan tingkat
signifikansi 0,000 ≤ 0,05. Koefisien regresi tersebut dapat
diartikulasikan bahwa setiap peningkatan lama usaha sebanyak
satu tahun maka pendapatan tenaga kerja juga bertambah
sebanyak 0,269 kali dari jumlah pendapatan sebelumnya dengan
variabel lain dianggap konstan.
Ini juga mendukung penelitian (Setiaji and Fatuniah 2018)
yang menguji pengaruh modal, lama usaha, dan lokasi terhadap
pendapatan. Di mana lama usaha memberikan pengaruh positif
dan signifikan terhadap pendapatan. Hal ini sesuai juga dengan
(Kumbasari, Wayan, and Yasa n.d.) bahwa semakin lama waktu
menekuni bidang usaha yang dilakukannya maka akan sangat
memengaruhi peningkatan kemampuan bisnis.
Seseorang itu menguasai usahanya maka semakin
meningkat keterampilan dalam pengelolaan bisnis yang efisien
dan pengalaman serta ilmu pengetahuannya tentang produknya
dan semakin tahu akan selera dari pelanggannya sehingga
semakin banyak pelanggan yang datang dan membeli produk
sehingga memengaruhi jumlah pendapatan yang diterimanya.
Pengaruh Modal Usaha | 75
Penelitian ini didukung oleh (Firdausa 2013) di mana meneliti
pedagang di kota Demak yang menghasilkan kesimpulan bahwa
lamanya usaha yang memberikan pengalaman kerja yang
profesional memberikan pengaruh yang signifikan dan positif
terhadap peningkatan pendapatan.
3. Pengaruh Sikap Kewirausahaan Islami (X3) terhadap
Pendapatan (Y1)
Pengaruh sikap kewirausahaan islami terhadap pendapatan
dalam penelitian ini juga memberikan pengaruh positif dan
signifikan terhadap pendapatan. Hal ini terlihat dari koefisien
regresinya sebesar 0,027 dengan tingkat signifikansinya 0,690 ≤
0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa sikap kewirausahaan islami
memiliki koefisien sebesar 0,027 yang berarti jika terjadi
peningkatan kemandirian sikap kewirausahaan akan
meningkatkan pendapatan.
Sikap kewirausahaan islami ini ditandai oleh keyakinan
yang ada dalam diri seorang pengusaha bahwa adanya
kepercayaan diri, memiliki orientasi pada outcome, berani dalam
me-manage risiko dan tantangan yang benar, memiliki jiwa
kepemimpinan, menjaga nama baik, dan selalu berpikir ke
depan. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian (Rimiyati and
Munawaroh 2016) di mana sikap kewirausahaan islami
memengaruhi keberhasilan usaha yang tertentu saja juga akan
76 | Pengaruh Modal Usaha
memengaruhi pendapatan dari pelaku usaha. Kemampuan dalam
mengelola usaha harus dimiliki oleh seorang wirausaha seperti
mampu mengembangkan ide baru, inovasi produk, pemasaran
yang baik, kemampuan berkomunikasi dengan pelanggan, dan
keterampilan serta keahlian juga harus terus ditingkatkan agar
bekerja lebih efisien dan efektif serta profeisonal sehingga
memberikan hasil yang maksimal.
Sikap kewirausahaan yang meliputi percaya diri, orientasi
maju, berpikir pada outcome yang dihasilkan juga menjadi
indikator yang harus dimiliki seseorang untuk menuju
keberhasilan usaha. (T. Handayani and Tanjung 2017).
Kejujuran, amanah, mampu berkomunikasi dengan orang lain,
serta cerdas dalam mengambil keputusan juga harus ditingkatkan
dan diterapkan dalam berwirausaha untuk mendapatkan
kepercayaan konsumen sehingga memunculkan kepuasan dan
meningkatkan penjualan dan pendapatan (Bahri 2018).
4. Pengaruh Modal Usaha (X1), Lama Usaha (X2), dan Sikap
Kewirausahaan Islami (X3) terhadap Pendapatan (Y1) secara
Simultan
Berdasarkan hasil penelitian, pengaruh tiga (3) variabel di
atas terhadap pendapatan secara simultan memberikan pengaruh
yang signifikan karena probabilitas signifikansinya 0,004 ≤ 0,05.
Hal ini terlihat dari R2
sebesar 13% di mana ketiga variabel ini
Pengaruh Modal Usaha | 77
memiliki pengaruh yang lemah terhadap pendapatan dan ada
87% disebabkan oleh variabel lain yang tidak diteliti. Hasil ini
mendukung penelitian dari (Rani 2019) yang meneliti faktor
modal usaha dan lama usaha terhadap pendapatan. Selain itu,
juga mendukung penelitian dari (Firdausa 2013) di mana
pengaruh modal usaha, lama usaha, dan jam kerja secara
simultan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap
pendapatan dan bahkan faktor modal usaha adalah faktor yang
paling besar koefisien regresinya.
5. Pengaruh Modal Usaha terhadap Kesejahteraan
Jika dilihat dari pengaruh variabel modal usaha terhadap
kesejahteraan secara parsial, yakni positif dan signifikan karena
tingkat signifikansinya 0,001 < 0,05 dengan koefisien regresi
sebesar 0,576. Notasi koefisien regresi tersebut diartikulasikan
bahwa setiap penambahan modal usaha sebanyak satu kali dapat
menghasilkan kesejahteraan sebesar 0,576 dengan variabel lain
dianggap konstan.
Hasil penelitian dari (Manado et al. 2018) mendukung
hasil penelitian ini yang menyimpulkan bahwa modal usaha
mampu memengaruhi peningkatan kesejahteraan karena dari
modal usaha yang dimiliki dan juga modal dari luar.
78 | Pengaruh Modal Usaha
6. Pengaruh Lama Usaha terhadap Kesejahteraan
Jika dilihat dari pengaruh variabel modal usaha terhadap
kesejahteraan secara parsial, yakni positif dan tidak signifikan
karena tingkat signifikansinya 0,244 > 0,05 dengan koefisien
regresi sebesar 0,235. Notasi koefisien regresi tersebut
diartikulasikan bahwa setiap penambahan modal usaha sebanyak
satu kali dapat menghasilkan peningkatan kesejahteraan sebesar
0,235 dengan variabel lain dianggap konstan.
Hal ini sesuai dengan hasil penelitian dari (Setiaji and
Fatuniah 2018) yang menyebutkan bahwa lamanya sebuah usaha
tidak memengaruhi dalam peningkatan kesejahteraan. Lamanya
usaha itu dilaksanakan tidak akan menjamin kesejahteraan
seseorang dalam usaha yang dijalankan. Banyak faktor lain yang
lebih mendukung tercapainya kesejahteraan.
7. Pengaruh Sikap Kewirausahaan Islami terhadap
Kesejahteraan.
Jika dilihat dari pengaruh variable, sikap kewirausahaan
terhadap kesejahteraan secara parsial, yakni positif dan
signifikan karena tingkat signifikansinya 0,000 > 0,05 dengan
koefisien regresi sebesar 0,883. Notasi koefisien regresi tersebut
diartikulasikan bahwa setiap peningkatan sikap kewirausahaan
mampu memengaruhi peningkatan kesejahteraan sebesar 0,883
dengan variabel lain dianggap konstan.
Pengaruh Modal Usaha | 79
Dalam penelitian ini pengaruh yang terbesar memengaruhi
kesejahteraan dalam kehidupan para pengrajin batik adalah sikap
kewirausahaan. Kesejahteraan dalam Islam bukan hanya dilihat
dari materi yang dimiliki, tetapi kesejahteraan bahagia lahir
batin. Untuk mencapai kebahagian ini, seorang wirausahaan
harus memiliki sikap (1) berani membuat sebuah keputusan
sehingga menjadi pribadi yang kuat, berani, tangguh, dan tidak
mudah digoyahkan; (2) Kreatifitas. Munculnya ide-ide baru atau
gagasan–gagasan baru; dan (3) Kemandirian. Sikap di mana
segala sesuatu diupayakan dan dilakukan sendiri. Dalam konsep
Islam, jiwa wirausaha merupakan aspek kehidupan yang
berkaitan dengan jual beli atau muamalah.
Muamalah dalam Islam adalah hubungan yang bersifat
horisontal, yaitu adanya hubungan yang harmonis di antara
manusia yang akhirnya akan dipertanggungjawabkan kepada
Allah SWT. Kewirausahaan juga termasuk dalam kegiatan
ibadah yang Allah balas dengan pahala. Ajaran dari Nabi
Muhammad SAW dalam melakukan transaksi harus dilakukan
secara jujur dalam menyampaikan informasi, menjaga
kepercayaan, memiliki kemampuan berkomunikasi aktif, cerdas
dalam mengambil keputusan dan kebijakan, adil dalam bersikap,
dan jangan membuat konsumen kecewa.
80 | Pengaruh Modal Usaha
Berwirausaha dalam Islam memiliki konsep vertikal dan
horizontal secara vertikal secara spiritual berwirausaha bagi
umat muslim mengikuti ajaran Allah SWT, yaitu berwirausaha
karena Allah SWT. Semua itu termasuk ibadah, takwa, tawakal,
zikir, syukur serta jujur. Konsep horizontal adalah menjaga
hubungan yang harmonis dengan sesama manusia, pelanggan,
dan membangun jaringan dengan masyarakat (Bahri 2018).
8. Pengaruh Pendapatan (Y1) terhadap Kesejahteraan (Y2)
Pengaruh pendapatan (Y1) terhadap kesejahteraan (Y2)
dengan hasil uji t menunjukkan tingkat signifikansi 0,214 yang
berarti 0,214 > 0,05. Artinya, tidak ada pengaruh yang signifikan
antara pendapatan terhadap kesejahteraan dengan koefisien
negative, yaitu sebesar -0,326 sehingga adanya pengaruh yang
positif dan signifikan antara pendapatan terhadap kesejahteraan
tidak terbukti. Oleh karena itu, H0 diterima. Artinya, tidak
terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara pendapatan
terhadap kesejahteraan.
Hasil penelitian yang dilakukan adalah pendapatan
mempunyai pengaruh positif dan juga menunjukkan hasil yang
signifikan terhadap kesejahteraan keluarga. Hal ini bisa saja
terjadi ketika pendapatan yang diterima sangat kecil sekali dan
tidak rutin diterima pengrajin batik setiap hari atau setiap
bulannya untuk memenuhi kebutuhan yang harus tercukupi
Pengaruh Modal Usaha | 81
dengan baik. Hal ini tentu harus menjadi perhatian agar tingkat
pendidikan pengrajin batik ini lebih ditingkatkan lagi untuk
meningkatkan pendapatan.
Peningkatan pendapatan tentunya harus berbanding lurus
dengan meningkatnya produktivitas yang dihasilkan. Penjualan
batik Jambi harus lebih ditingkatkan lagi melalui promosi
diberbagai event acara dan inovasi produk. Misalnya membuat
tas, aksesoris jilbab, selendang, atau inovasi motif batik Jambi
dari segi pewarnaan yang lebih cerah dan alami.
9. Pengaruh Modal Usaha, Lama Usaha, Sikap Kewirausahaan
Islami terhadap Kesejahteraan dengan Pendapatan sebagai
Variabel Intervening.
Pengaruh langsung dari variabel modal usaha, lama usaha,
dan sikap kewirausahaan islami terhadap kesejahteraan adalah
lebih besar daripada pengaruh tidak langsung melalui
pendapatan. Variabel pendapatan tidak mampu menambah
kekuatan untuk meningkatkan kesejahteraan pengrajin batik.
Oleh karena itu, variabel pendapatan bukanlah merupakan
variabel intervening dalam hubungan ini.
Pendapatan dalam hal ini memberikan pengaruh negatif
terhadap kesejahteraan. Artinya, ada hubungan terbalik antara
pendapatan dan kesejahteraan sehingga pendapatan tidak mampu
menambah pengaruh untuk meningkatkan kesejahteraan
82 | Pengaruh Modal Usaha
pengrajin batik. Pendapatan yang diterima oleh pengrajin batik
belum mampu meningkatkan kesejahteraan karena penghasilan
yang diterima oleh para pengrajin batik masih rendah, belum
mampu memenuhi kebutuhan dasar secara maksimal. Oleh
karena itu, perlu untuk menambah pelatihan-pelatihan kepada
mereka dengan pengetahuan-pengetahuan, teknik-teknik
pembuatan yang terbaru dan berkualitas, ide ide baru, dan
gagasan-gagasan baru sangat diperlukan karena dalam hal ini
lama usaha tidak menjamin mampu meningkatkan kesejahteraan
jika tidak disertai hal-hal tersebut.
Pengaruh Modal Usaha | 83
BAGIAN KELIMA
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
1. Pengaruh lama usaha terhadap pendapatan adalah positif dan
signifikan terhadap pendapatan. Hal ini terlihat dari nilai
probabilitas signifikasi, yakni 0,000 ≤ 0,05, lebih kecil dari
0,05, dan memiliki nilai positif terhadap pendapatan dengan
koefisien sebesar 0,269. Modal usaha dan sikap
kewirausahaan islami tidak memberikan pengaruh yang
signifikan terhadap pendapatan. Ini terlihat dari nilai
probabilitas signifikannya 0,713 > 0,05 dan 0,690 > 0,05 dan
memiliki nilai positif terhadap pendapatan dengan koefisien
modal usaha sebesar 0,240 dan 0,027 untuk koefisien sikap
kewirausahaan islami. Modal usaha, lamanya usaha, dan
sikap kewirausahaan islami secara simultan memberikan
pengaruh yang signifikan terhadap pendapatan. Ini terlihat
dari nilai probabilitas signifikannya 0,004 < 0,05 dan
memiliki pengaruh sebesar 13% terhadap pendapatan.
2. Pengaruh modal usaha dan sikap kewirausahaan islami
terhadap kesejahteran memberikan pengaruh yang signifikan
terhadap pendapatan. Ini terlihat dari nilai probabilitas
signifikan 0,001 ≤ 0,05 lebih kecil daripada 0,05 untuk
84 | Pengaruh Modal Usaha
variabel modal usaha dan 0,000 < 0,005 untuk variabel sikap
kewirausahaan dalam Islam dengan pengaruhnya positif
terhadap kesejahteraan dengan koefisien sebesar 0,576 dan
koefisen sikap kewirausahaan islami sebesar 0,883,
sedangkan lama usaha dan pendapatan tidak memberikan
pengaruh yang signifikan terhadap kesejahteraan karena taraf
signifikansinya lebih besar dari 0,005, yaitu 0,244 untuk lama
usaha dan 0,214 untuk pendapatan. Secara bersama-sama,
semua variabel ini signifikan memengaruhi kesejahteraan
karena memiliki taraf signifikan sebesar 0,000 < 0,005 dan
sebesar 36%. Variabel-variabel ini memengaruhi
kesejahteraan sementara sisanya 64% dipengaruhi oleh
variabel lain.
3. Variabel pendapatan tidak mampu memberikan pengaruh
untuk meningkatkan kesejahteraan pengrajin batik. Hal ini
disebabkan pengaruh langsung dari variabel modal usaha,
lama usaha, dan sikap kewirausahaan islami terhadap
kesejahteraan lebih besar pengaruhnya daripada melalui
variabel pendapatan ke kesajahteraan. Dalam hal ini variabel
pendapatan bukanlah variabel intervening dalam penelitian
ini.
Pengaruh Modal Usaha | 85
B. Rekomendasi
1. Diharapkan para pengrajin batik mendapatkan perhatian
dengan memberikan kemudahan mendapatkan modal kerja
dari lembaga keuangan syariah dengan persyaratan yang tidak
menyulitkan para pengrajin batik dalam proses pengajuan
pembiayaan untuk modal.
2. Diharapkan para pengrajin batik mendapatkan pelatihan
pelatihan agar mendapatkan pengetahuan tentang pengolahan
batik yang lebih berkualitas dari pihak pemerintah terkait,
misalnya dinas perdagangan, dinas koperasi, dan UMKM.
3. Diharapkan pihak pemerintah memberikan workshop dan
pendampingan untuk meningkatkan semangat kewirausahaan
pengrajin batik.
86 | Pengaruh Modal Usaha
DAFTAR PUSTAKA
Abdus, Deyanti et al. 2020. ―Inklusif : Jurnal Pengkajian
Penelitian Pengaruh Pemberian Modal Produktif Dan Sikap
Kewirausahaan Kesejahteraan Masyarakat Gabuswetan
Indramayu.‖ (1): 50–61.
Angin, Normina Br Perangin, and Andreas Sukamto. 2014.
―Kontribusi Pekerja Perempuan Terhadap Pembentukan
Pendapatan Keluarga (Studi Kasus: Pekerja Perempuan
Industri Kerajinan Gerabah Di Pedukuhan Kajen, Desa
Bangun Jiwo, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, DIY
Tahun 2014.‖ Program Studi Ekonomi Pembangunan
Fakultas Ekonomi Universitas Atma Jaya Yogyakarta: 1–
14.
Ariputra, I Gusti Ngurah Bagus, and I Ketut Sudiana. 2019.
―Effect of Capital, Manpower and Raw Materials on
Production and Income of Ukir Kayu Crafts Industry.‖
International research journal of management, IT and
sosial sciences 6(5): 261–66.
Artaman, Dewa Made Aris. 2015. ―Analisis Faktor-Faktor Yang
Memengaruhi Pendapatan Pedagang Pasar Seni Sukawati
Gianyar.‖ E-Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas
Udayana 02: 87–105.
Bahri. 2018. ―Kewirausahaan Islam : Penerapan Konsep
Berwirausaha Dan Bertransaksi Syariah Dengan Metode
Dimensi Vertikal ( Hablumminallah ) Dan Dimensi
Horizontal ( Hablumminannas ) Islamic Entrepreneurship :
Implementation of The Concept of Entrepreneurship And
Shari.‖ Moro, Jurnal Ekonomi Syariah dan Bisnis 1(2): 67–
Pengaruh Modal Usaha | 87
87. http://jurnal.unma.ac.id/index.php/Mr/index.
Basuki, Agus Tri. 2017. ―Uji Multikolinearitas Dan Perbaikan
Multikolinearitas.‖ Bahan Ajar Ekonometrika: 1–10.
BPS. 2015. ―Indikator Kesejahteraan Rakyat 2015.‖
Cerebrovascular Diseases: 170–75.
Budiarti, Devi, and Yoyok Seosatyo. 2011. ―7189-9791-1-Pb.‖
Pengaruh Tingkat Pendidikan Terhadap Pertumbuhan
Ekonomi Di Kabupaten Mojokerto Tahun 2000-2011: 1–19.
Dewi, Ni Luh Anggita. 2016. ―Pengaruh Sikap Kewirausahaan
Terhadap Kemampuan Mengelola Usaha Pada Peserta
Program Mahasiswa.‖ Jurnal Program Studi Pendidikan
Ekonomi (JPPE) 7(2): 1–11.
Elmanora, Dwi Hastuti, Istiqlaliyah Muflikhati, and Family
Welfare. 2015. ―Family Welfare and Home Environment
Quality on Preschool Aged Children Abstract.‖ Jurnal IPB
8(2): 96–105.
Fadholi, M R, and M A Gunadi. 2013. ―Pengaruh Karakteristik
Pribadi Wirausahawan Pada Kinerja Usaha Dengan
Orientasi Pasar Sebagai Variabel Pemediasi: Studi Pada
Ukm Fotokopi, Rental Komputer ….‖ Fokus Manajerial: 1–
11.https://jurnal.uns.ac.id/fokusmanajerial/article/view/194
6.
Firdausa, Rosetyadi Artistyan. 2013. ―Pengaruh Modal Awal,
Lama Usaha Dan Jam Kerja Terhadap Pendapatan
Pedagang Kios Di Pasar Bintoro Demak.‖ Diponegoro
Journal Of Economics 2(1): 1–6.
Furqon, Danang Faizal. 2017. ―Pengaruh Modal Usaha, Lama
Usaha, Dan Sikap Kewirausahaan Terhadap Pendapatan
Pengusaha Lanting Di Lemah Duwur Kecamatan
KUwarasan Kabupaten Kebumen.‖ Universitas Negeri
88 | Pengaruh Modal Usaha
Yogyakarta 01(4): 1–7. http://www.albayan.ae.
Handayani, M, Gayatri S, and S B, Mulyanto. 2005.
―Pendapatan Tenaga Kerja Keluarga Pada Usaha Ternak
Sapi Potong Di Kecamatan Toroh Kabupaten Grobongan.‖
Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian 1(2): 38–44.
Handayani, Trustorini, and Yusuf Tanjung. 2017. ―Pengaruh
Sikap Kewirausahaan Dan Proses Inovasi Terhadap
Keberhasilan Usaha Pada Rumah Batik Komar Di Kota
Bandung.‖ JURISMA : Jurnal Riset Bisnis & Manajemen
7(1).
Hanifati, Fildzah, and Handoyo Djoko Waluyo. 2018.
―Pengaruh Kompetensi Wirausaha, Pembinaan Usaha Dan
Inovasi Produk Terhadap Perkembangan Usaha.‖
Diponegoro Journal Of Sosial And Politic: 1–7.
Hanum, Nurlaila, and Safuridar Safuridar. 2018. ―Analisis
Kondisi Sosial Ekonomi Keluarga Terhadap Kesejahteraan
Keluarga Di Gampong Karang Anyar Kota Langsa.‖
Jurnal Samudra Ekonomi dan Bisnis 9(1): 42–49.
Hartati, Gusti Ayu Radi, Made Kembar Sri Budhi, and Ni
Nyoman Yuliarmi. 2017. ―Analisis Faktor-Faktor Yang
Memengaruhi Kesejahteraan Petani Di Kota Denpasar.‖ E-
Jurnal Ekonomi dan Bisnis 6(4): 1513–46.
Hendarwan, Deddy. 2019. ―Menumbuhkan Jiwa, Perilaku Dan
Nilai Kewirausahaan Dalam Meningkatkan Kemandirian
Bisnis.‖ Mbia 17(2): 59–68.
Iryani, Lia Dahlia. 2011. ―Perlakuan Akuntansi Atas Pendapatan
Dan Pengaruhnya Terhadap Perhitungan Pajak
Penghasilan Badan Studi Kasus Pada Pt.X.‖ : 44–67.
Ismail, Fitriani Farida, and Dedy Sudarmadi. 2019. ―Pengaruh
Sistem Informasi Akuntansi Dan Pengendalian Internal
Pengaruh Modal Usaha | 89
Terhadap Kinerja Karyawan PT. Beton Elemen Persada.‖
Jurnal Akuntansi, Audit dan Sistem Informasi Akuntansi
3(1): 1–13.
Kumbasari, D I Pasar, I Gusti Wayan, and Murjana Yasa.
―PENGARUH LAMA USAHA DAN MODAL TERHADAP
PENDAPATAN Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas
Ekonomi Dan BisnisUnversitas Udayana ( Unud ), Bali ,
Indonesia PENDAHULUAN Sektor Perdagangan
Merupakan Salah Satu Sektor Dalam Bidang Ekonomi
Yang Mendapat Perhatian .‖ : 1539–66.
Kurniati, Annisa. 2013. ―Pengaruh Modal Kerja Terhadap
Pendapatan Pengrajin Industri Kecil Tempe Di Desa
Sambak Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang.‖
Oikonomia: Jurnal Pendidikan Ekonomi 2(3): 163–68.
Kuswardinah, Asih. 2016. ―Determinan Pembentuk Keluarga
Sejahtera Bagi Keluarga Miskin Pedesaan Di Kabupaten
Wonosobo Yang Berbasis Industri Kreatif Pangan.‖ Jurnal
Pendidikan Vokasi 6(3): 247.
Manado, Jarod, Muhammad Reza Latif, Daisy S M Engka, and
Jacline I Sumual. 2018. ―Pengaruh Persepsi Tentang
Modal Usaha, Lokasi, Dan Jenis Dagangan Terhadap
Kesejahteraan Pedagang Di Jalan Roda (Jarod) Manado.‖
Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi 18(5): 174–85.
Mangoting, Yenni. 2001. ―Pajak Penghasilan Dalam Sebuah
Kebijaksanaan.‖ Jurnal Akuntansi dan Keuangan 3(2):
142–56.
Masykuri, Ahmad Ali, and Yoyok Soesatyo. 2014. ―Analisis
Perilaku Kewirausahaan Terhadap Keberhasilan Usaha
Pada Usaha Kecil Menengah (UKM) Pengrajin Songkok Di
Kecamatan Bungah Kabupaten Gresik.‖ Jurnal Pendidikan
90 | Pengaruh Modal Usaha
Ekonomi (JUPE) 2(3): 1–19.
http://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/jupe/article/vie
w/9403.
Muda, Iskandar, and Muhammad Arfan. 2016. ―(Studi Pada
Baitul Mal Kota Banda Aceh).‖ Jurnal Ilmiah Mahasiswa
Ekonomi Akuntansi (JIMEKA) 1(1).
Munir, Abdul Razak. 2017. ―Aplikasi Analisis Jalur (Path
analysis) Dengan Menggunakan SPSS Versi 12 Oleh.‖
(August): 1–19.
Novita, islami Nurul. 2015. ―Pengaruh Sikap Kewirausahaan,
Norma Subyektif, Dan Efikasi Diri Terhadap Perilaku
Berwirausaha Melalui Intensi Berwirausaha Mahasiswa.‖
Jurnal Ekonomi Pendidikan dan Kewirausahaan 3(1): 5–
21.
https://journal.unesa.ac.id/index.php/jepk/article/view/741.
Putri, K., A. Pradhanawati, and B. Prabawani. 2014. ―Pengaruh
Karakteristik Kewirausahaan, Modal Usaha Dan Peran
Business Development Service Terhadap Pengembangan
Usaha (Studi Pada Sentra Industri Kerupuk Desa
Kedungrejo Sidoarjo Jawa Timur).‖ Jurnal Ilmu
Administrasi Bisnis S1 Undip 3(4): 313–22.
Putri, Ni, and I Jember. 2016. ―Pengaruh Modal Sendiri Dan
Lokasi Usaha Terhadap Pendapatan Usaha Mikro Kecil
Menengah (UMKM) Di Kabupaten Tabanan (Modal
Pinjaman Sebagai Variabel Intervening).‖ Jurnal Ekonomi
Kuantitatif Terapan 9(2): 142–50.
Putri, Ni Luh Wahyuni Widya. 2017. ―Pengaruh Pendidikan
Kewirausahaan Terhadap Minat Mahasiswa Untuk
Berwirausaha Pada Mahasiswa Pendidikan Ekonomi
Universitas Pendidikan Ganesha.‖ Jurnal Pendidikan
Pengaruh Modal Usaha | 91
Ekonomi Undiksha 9(1): 137.
Qoyyimah, Q, and M M Wahini. 2017. ―Faktor-Faktor Yang
Memengaruhi Kesejahteraan Keluarga Di Desa
Pucanglaban Kecamatan Pucanglaban Kabupaten
Tulungagung.‖ e-Jurnal Tata Boga 5(3): 63–72.
Rani, Rani. 2019. ―PENGARUH MODAL DAN LAMA USAHA
TERHADAP PENDAPATAN PEDAGANG DI PASAR
TRADISIONAL PASAR MINGGU.‖ Widya Cipta - Jurnal
Sekretari dan Manajemen.
Rimiyati, H., and M. Munawaroh. 2016. ―Pengaruh Penerapan
Nilai-Nilai Kewirausahaan islami Terhadap Keberhasilan
Usaha (Studi Pada Pengusaha UMKM Muslim Di Kota
Yogyakarta).‖ Jurnal Manajemen Bisnis 7(2): 130–57.
Rini, Ayu Setyo, and Lilik Sugiharti. 2017. ―Faktor-Faktor
Penentu Kemiskinan Di Indonesia: Analisis Rumah
Tangga.‖ Jurnal Ilmu Ekonomi Terapan 1(2): 17–33.
Rosni, Rosni. 2017. ―Analisis Tingkat Kesejahteraan
Masyarakat Nelayan Di Desa Dahari Selebar Kecamatan
Talawi Kabupaten Batubara.‖ Jurnal Geografi 9(1): 53.
S.W., Syaripah Mulyah, Adya Hermawati, and Fajar Saranani.
2020. ―Pengaruh Kompensasi Dan Lingkungan Kerja
Terhadap Kepuasan Kerja Pada Pt Kendari Ekspres.‖
Journal of Chemical Information and Modeling 6: 61–72.
http://download.garuda.ristekdikti.go.id/article.php?article=
1709961&val=18580&title=PENGARUH KOMPENSASI
DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KEPUASAN
KERJA PADA PT KENDARI EKSPRES.
Setiaji, Khasan, and Ana Listia Fatuniah. 2018. ―Pengaruh
Modal, Lama Usaha Dan Lokasi Terhadap Pendapatan
Pedagang Pasar Pasca Relokasi.‖ Jurnal Pendidikan
92 | Pengaruh Modal Usaha
Ekonomi Dan Bisnis (JPEB) 6(1): 1–14.
Setyowati, Sri, Eka Cahya Maulidiyah, Nurul Khotimah, and
Universitas Negeri Surabaya. 2020. ―PENGEMBANGAN
POTENSI LEMBAGA.‖ 1(1): 1–16.
Suantara, I Gusti Putu Endra, Made Artana, and Kadek Rai
Suwena. 2014. ―PENGARUH SELERA DAN HARGA
TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM
PEMBELIAN SEPEDA MOTOR HONDA DI KABUPATEN
BULELENG.‖ Jurnal Pendidikan Ekonomi UNDIKSHA.
Suartawang komang I, Purbadharmaja B I. 2017. ―PENGARUH
MODAL DAN BAHAN BAKU TERHADAP Fakultas
Ekonomi Dan Bisnis Universitas Udayana , Bali ,
Indonesia PENDAHULUAN Provinsi Bali Merupakan
Daerah Wisata Dunia Yang Kaya Akan Potensi Pada
Bidang Seni Dan Budaya Yang Dapat Memberikan
Dampak Positif Terha.‖ EP Unud 6: 1628–57.
SUDARSANI, NI PUTU. 2019. ―Pengaruh Modal Kerja Dan
Lama Usaha Terhadap Pendapatan Usaha Tanaman Hias
Di Desa Petiga Kecamatan Marga Kabupaten Tabanan.‖
Ganec Swara 13(2): 280.
Sudirman, I Wayan. ―PENGARUH MODAL DAN TENAGA
KERJA TERHADAP PENDAPATAN DENGAN LAMA
USAHA SEBAGAI VARIABEL MODERATING Fakultas
Ekonomi Dan Bisnis Universitas Udayana ( Unud ), Bali ,
Indonesia PENDAHULUAN Sektor Informal Merupakan
Suatu Jenis Kesempatan Kerja Yang Tidak Berb.‖
Suharti, Lieli, and Hani Sirine. 2012. ―Faktor-Faktor Yang
Berpengaruh Terhadap Niat Kewirausahaan
(Entrepreneurial Intention).‖ Jurnal Manajemen dan
Kewirausahaan.
Pengaruh Modal Usaha | 93
Suhendra, Indra, and Bayu Hadi Wicaksono. 2020. ―Tingkat
Pendidikan, Upah, Inflasi, Dan Pertumbuhan Ekonomi
Terhadap Pengangguran Di Indonesia.‖ Jurnal Ekonomi-
Qu 6(1): 1–17.
Sukirman. 2017. “Jiwa Kewirausahaan.” Jiwa kewirausahaan
dan nilai kewirausahaan meningkatkan kemandirian usaha
melalui perilaku kewirausahaan 20(1): 113–32.
Telaumbanua, Marietta Marlina, and Mutiara Nugraheni. 2018.
―Faktor Yang Memengaruhi Upaya Ibu Rumah Tangga
Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Sosial.‖ Jurnal PKS
17(3): 217–26.
Ukkas, Imran. 2017. ―Faktor-Faktor Yang Memengaruhi
Produktivitas Tenaga Kerja Industri Kecil Kota Palopo.‖
Kelola: Journal of Islamic Education Management 2(2).
Yusup, Febrianawati et al. 2018. ―Uji Validitas Dan
Reliabilitas.‖ Jurnal Tarbiyah: Jurnal Ilmiah Kependidikan
7(1): 17–23.
94 | Pengaruh Modal Usaha
KUESIONER PENELITIAN
Kepada Yth.
Bapak/Ibu Pengusaha Batik
di Kecamatan Danau Teluk
Kota Jambi
Dengan hormat,
Saya adalah Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Saat
ini saya sedang mengadakan penelitian. Sehubungan dengan hal
tersebut, saya memohon kesediaan Bapak/Ibu untuk meluangkan
waktu guna mengisi kuesioner yang saya lampirkan. Pengisian
kuesioner ini bertujuan untuk mengembangkan ilmu
pengetahuan. Tidak ada jawaban yang salah. Semua jawaban
adalah benar jika sesuai petunjuk pengisian. Oleh karena itu,
saya berharap seluruh pertanyaan dijawab dengan sejujur-
jujurnya.
Atas kesediaan dan waktu yang telah diluangkan, saya
ucapkan terima kasih.
Hormat Saya,
Dr. Rafidah, S.E., M.EI.
NIP.197105151991032001
Pengaruh Modal Usaha | 95
A. Identitas Responden
Nama :
Jenis Kelamin :
Umur :
Pendidikan Terakhir :
Lama Usaha :
Pendapatan/Bulan :
Alamat :
B. Petunjuk Pengisian Kuesioner
Istilah kuesoner ini sesuai dengan penilaian Anda dengan
memberikan tanda centang () pada kolom yang tersedia.
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
KS : Kurang Setuju
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
96 | Pengaruh Modal Usaha
C. Daftar Pernyataan
Modal (X1)
No Pernyataan Kategori
SS S KS TS STS
1
Modal yang digunakan dari
modal sendiri dapat
menambahkan hasil pendapatan
yang sangat menguntungkan dan
memuaskan bagi keluarga.
2
Dengan adanya modal sendiri
pendapatan yang didapat bisa
menjadikan cabang usaha (anak
usaha).
3
Modal yang diperoleh dari
pinjaman dapat menambah
modal usaha dan pendapatan
serta mensejahterakan
kehidupan.
4
Modal yang digunakan dari hasil
patungan dapat menambah
pendapatan yang diterima dan
bisa menguntungkan kedua
belah pihak.
5
Dengan adanya modal sendiri
pendapatan yang diperoleh bisa
menghidupkan keluarga.
Pengaruh Modal Usaha | 97
Lama Usaha (X2)
N
o Pernyataan
Kategori
SS S KS TS STS
1
Semakin lama usaha saya,
saya mengetahui selera
konsumen.
2
Jangka waktu usaha saya
yang lama memengaruhi
pendapatan saya.
3
Semakin lama usaha yang
saya geluti semakin
meningkatkan pendapatan
saya.
4
Semakin lama usaha
dijalankan maka pelanggan
yang dimiliki semakin
bertambah.
5
Semakin lama usaha
dijalankan maka keterampilan
yang saya miliki semakin
membaik.
98 | Pengaruh Modal Usaha
Sikap Kewirausahaan (X3)
No Pernyataan Kategori
SS S KS TS STS
1
Saya yakin berhasil dan berani
bersaing dengan wirausaha
batik lainnya.
2
Saya akan senantiasa
meningkatkan keterampilan
dengan disiplin untuk
mendapatkan respons positif
dari konsumen.
3
Saya mengambil pinjaman
untuk meningkatkan usaha
batik dan berani mengmbil
risiko yang tinggi untuk
pengembangan usaha batik.
4
Saya bersedia menerima
saran, kritik, dan ide orang
lain dan bekerja sama dengan
karyawan untuk kemajuan
usaha batik saya.
5
Saya memiliki inisiatif dan
mencari ide baru yang kreatif
agar dapat diterima konsumen
di pasar.
6
Saya banyak membaca dan
menambah ilmu agar usaha
batik ini meraih kesuksesan di
kemudian hari, dan mencapai
target yang diharapkan.
Pengaruh Modal Usaha | 99
Pendapatan (Y1)
No Pernyataan Kategori
SS S KS TS STS
1
Pendapatan dari hasil usaha
saya dapat memenuhi
kebutuhan keluarga.
2
Usaha yang saya jalankan
dapat menjamin kesejahteraan
keluarga.
3 Usaha dapat bertahan dengan
kredibilitas yang dimiliki.
4
Usaha yang dijalankan dapat
memenuhi kesejahteraan
karyawan.
5 Usaha saya dapat berkembang
sesuai yang diharapkan.
100 | Pengaruh Modal Usaha
Kesejahteraan Keluarga (Y2)
1. Kesejahteraan Kebutuhan Pokok
No Pernyataan Kategori
SS S KS TS STS
1 Keluarga dapat makan
minimal 2 kali dalam sehari.
2
Makanan yang dikonsumsi
memenuhi ukuran gizi dan
protein yang sesuai (4 sehat 5
sempurna).
3
Memiliki beberapa pakaian
untuk kegiatan yang berbeda-
beda.
4 Membeli minimal satu pasang
pakaian dalam waktu setahun.
5 Kondisi rumah tidak perlu
perbaikan.
2. Kesejahteraan Kebutuhan Sosial
No Pernyataan Kategori
SS S KS TS STS
1 Keluarga dalam keadaan
damai dan saling menyayangi.
2
Salah satu anggota keluarga
memiliki peran dalam
kelembagaan masyarakat.
3 Dapat beribadah dengan aman
dan nyaman.
4 Pendidikan anggota keluarga
mencapai 12 tahun wajib
Pengaruh Modal Usaha | 101
belajar.
5 Mendapatkan pelayanan
transportasi.
6 Keluarga berekreasi dalam
kesempatan yang dimiliki.
3. Kesejahteraan Kebutuhan Pengembangan
No Pernyataan Kategori
SS S KS TS STS
1
Memiliki tabungan yang
digunakan untuk jaminan
dimasa yang akan dating.
2
Mendapatkan informasi dari
berbagai sumber (tv, koran,
internet dan lain-lain).
3
Anggota keluarga memiliki
kepastian masa depan yang
terjamin.
4 Hobi yang dimiliki anggota
keluarga dapat tersalurkan.
102 | Pengaruh Modal Usaha