TUGAS DEWAN PENGAWAS BLU DAN EVALUASI LAPORAN DEWAN PENGAWAS BLU KEMENTERIAN KEUANGAN
Strategi Pengadaan Barang Dan Jasa Blu 9 Juni 2008 538644f4cce9ff14(2) (1)
-
Upload
pujiantoslamet -
Category
Documents
-
view
17 -
download
2
description
Transcript of Strategi Pengadaan Barang Dan Jasa Blu 9 Juni 2008 538644f4cce9ff14(2) (1)
BADAN LAYANAN UMUMBADAN LAYANAN UMUM
Mengapa BLU – alasan utama – meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelayanan publik
Paradigma baru : Let the Managers Manage – dengan membiarkan manajer
pengelola jasa-jasa pemerintah untuk menggunakan anggaran dengan cara yang paling efisien
Make the Manager Manage – memastikan bahwa manajer menghasilkan kinerja
Pengaturan BLU – Merupakan wadah implementasi enterprising the government dan penganggaran berbasis kinerja
Tujuan BLU Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka
memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa
Fleksibilitas dalam pengelolaan keuangan berdasarkan prinsip ekonomi dan produktivitas
Penerapan praktek bisnis yang sehat
2
FLEKSIBILITAS PENGELOLAAN KEUANGAN BLU
Pendapatan dan Belanja Pengelolaan Kas Pengelolaan Piutang dan Utang InvestasiPengelolaan Barang Akuntansi Remunerasi Status Kepegawaian PNS dan non PNS Nomenklatur kelembagaan dan
pimpinan 3
PEDOMAN PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG/JASA
PP NO 23 TH 2005 PMK 08/PMK.02/2006 PERMENDAGRI 61 TAHUN 2007 (Khusus BLUD) KEPPRES NO 80 TH 2003
(BERLAKU MULAI 1 JANUARI 2004)Keppres 61 th 2004 : Perubahan Pertama.Perpres 32 th 2005 : Perubahan Kedua.Perpres 70 th 2005 : Perubahan Ketiga. Perpres 8 th 2006 : Perubahan Keempat.Perpres 79 th 2006 : Perubahan Kelima.Perpres 85 th 2006 : Perubahan Keenam.
PERPRES NO 8 TH 2006(BERLAKU MULAI 1 JANUARI 2006)
4
Pengadaan barang/jasa BLU dilakukan berdasarkan prinsip efisiensi dan ekonomis, sesuai dengan praktek bisnis yang sehat;
Kewenangan pengadaan barang/jasa diselenggarakan berdasarkan jenjang nilai yang diatur dalam Peraturam Menteri Keuangan/gubernur/bupati/walikota.
BLU dapat dibebaskan sebagian atau seluruhnya dari kententuan yang berlaku umum bagi pengadaan barang/jasa pemerintah bila terdapat alasan efektivitas dan/atau efisiensi.Pengadaan barang/jasa BLUD diselenggarakan berdasarkan jenjang nilai yang diatur dalam peraturan kepala daerah
5Pasal 20 PP
23/2005
PENGADAAN BARANG BLU/BLUD (1/4)
PERMENDAGRI 61 TAHUN 2007
Pengadaan barang/jasa BLU/BLUD dilaksanakan berdasarkan ketentuan yang berlaku bagi pengadaan barang/jasa Pemerintah
BLU PENUH BLU PENUH dapat dibebaskan sebagian atau seluruhnya dari ketentuan yang berlaku umum bagi pengadaan barang/jasa apabila terdapat alasan efektivitas dan/atau efisiensi
BLU BERTAHAP BLU BERTAHAP harus mengikuti ketentuan umum yang berlaku bagi pengadaan barang/jasa
6PMK 08/2006
PENGADAAN BARANG BLU/BLUD (2/4)
PERMENDAGRI 61 TAHUN 2007
Pengadaan barang/jasa BLU/BLUD menganut prinsip transparansi, efisien, efektif, bersaing, adil/tidak diskriminatif, akuntabel dan praktek bisnis yang sehat. Pengadaan barang/jasa BLU berdasarkan ketentuan yang ditetapkan oleh Pemimpin BLU Pengadaan barang/jasa BLUD berdasarkan ketentuan yang ditetapkan oleh Pemimpin BLUD dan disetujui kepada daerah Pengadaaan barang/jasa oleh pelaksana pengadaan yang dibentuk oleh Pemimpin BLU Pelaksana pengadaan dapat berbentuk Tim/Unit tersendiri yang personilnya memahami tata cara pangadaan dan substansi pekerjaan/kegiatan.
7PMK 08/2006
PENGADAAN BARANG BLU/BLUD (3/4)
PERMENDAGRI 61 TAHUN 2007
Fleksibilitas pengadaan barang/jasa BLU/BLUD Penuh untuk: Pendapatan dari hasil Layanan; Hibah tidak terikat; Hasil kerjasama BLU dengan pihak lain; Hasil usaha lainnya.
Pengadaan Barang/jasa sumber dana dari hibah terikat berdasarkan ketentuan pemberi hibah atau ketentuan yang berlaku di BLU/BLUD yang disetujui oleh pemberi hibah.
8PMK 08/2006
PENGADAAN BARANG BLU/BLUD (4/4)
PERMENDAGRI 61 TAHUN 2007
JENJANG KEWENANGAN PENGADAAN BARANG/JASA
Dalam penetapan Penyedia barang/jasa, Panitia harus memperoleh persetujuan tertulis dari:
Pemimpin BLU yang bernilai diatas Rp 50 milyar
Pejabat lain yg ditunjuk Pemimpin BLU yg bernilai sd Rp 50 milyar
9PMK 08/2006
PERMENDAGRI 61 TAHUN 2007
PRINSIP-PRINSIP PENUNJUKAN PEJABAT PENGADAAN BARANG/JASA
Obyektifitas Integritas moral, kecakapan pengetahuan, tanggung jawab
Independensi menghindari dan mencegah terjadinya pertentangan kepentingan
Saling uji (cross check) berusaha memperoleh informasi dari sumber yang kompeten, dapat dipercaya dan dipertanggungjawabkan
10PMK 08/2006
PERMENDAGRI 61 TAHUN 2007
IMPLEMENTASI PENGADAAN BARANG/JASA BLU (1/2)
BLU DI DEPARTEMEN KESEHATAN Diatur dengan Kepmenkes 703/Menkes/SK/IX/2006 Pelaksanaan pengadaan yang bersumber dari jasa
layanan dilakukan : Sampai dengan Rp 50.000.000 dengan Swakelola Sampai dengan Rp 200.000.000 dengan Pembelian Langsung Sampai dengan Rp 500.000.000 dengan Penunjukan Langsung Antara Rp 500.000.000 – Rp 1.000.000.000 dengan Pemilihan
Langsung Diatas Rp. 1.000.000.000 dengan Pelelangan/Tender
Untuk pelaksanaannya BLU membuat SOP
11
IMPLEMENTASI PENGADAAN BARANG/JASA BLU (2/2)
BLU DI DEPARTEMEN AGAMA (UIN) Diatur dengan Peraturan Rektor Pengadaan didasarkan pada Standar Operasi
Prosedur Pengadaan Mekanisme pengadaan atas dasar jenjang nilai
yang ditetapkan pemimpin BLU- sd Rp 50 juta : ?- Rp 50 juta sd 200 juta : pembelian langsung- Rp 200 juta sd 500 juta : penunjukan langsung- diatas Rp 500 juta : pemilihan langsung
12