Dasar Pemikiran BLU

48
Dasar Pemikiran Restrukturisasi Pelayanan Publik

Transcript of Dasar Pemikiran BLU

Page 1: Dasar Pemikiran BLU

Dasar Pemikiran Restrukturisasi Pelayanan Publik

Page 2: Dasar Pemikiran BLU

3 Kategori Pembiayaan Pelayanan kepada masyarakat

• Pelayanan Dasar (Basic Services)

• Pelayanan Administratif (Administrative Services)

• Layanan Publik (Public Services)

Page 3: Dasar Pemikiran BLU

EMPAT STRATEGI RESTRUKTURISASI SEKTOR PELAYANAN PUBLIK

1. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas manajemen sektor publik.

2. Meningkatkan PNBP sebagai sumber APBN/APBD.

3. Mengurangi beban subsidi Pemerintah.

Page 4: Dasar Pemikiran BLU

4. Mencapai Nilai Terbaik dari Pelayanan Publik

• Kualitas pelayanan yang lebih baik.• Melibatkan lebih banyak pihak di dalam mengambil

keputusan dalam pelayanan publik.• Meningkatkan efisiensi.• Meningkatkan kemampuan.• Perbaikan kualitas yang berkelanjutan.• Inovatif dan dapat menyesuaikan diri.• Meningkatkan kerjasama dalam pemberian pelayanan

publik.• Memperbaiki akses pelayanan publik untuk semua

golongan pengguna, khususnya golongan yang kurang mampu.

• Tanggap terhadap kebutuhan pengguna .

Page 5: Dasar Pemikiran BLU

Proses RestrukturisasiKomersialisasi unit bisnis yang beroperasi secara otonom

Korporatisasi perusahaan bisnis pemerintah

Privatisasi BUMN (termasuk yang sebagian dimiliki oleh Pemerintah)

Mendelegasikan wewenang pengelolaan keuangan

Sistem pelaporan keuangan dan manajemen secara reguler

Pengukuran standar kinerja dan evaluasi

Memfokuskan pada proses perbaikan dan target efisiensi

Menekankan pada peningkatan keahlian

Perubahan status pelayanan publik

Peralihan signifikan untuk pengembalian biaya secara penuh

Sistem pelaporan keuangan dan manajemen terpisah dari pelaporan Pemerintah

Melaporkan kepada Menteri

Memfokuskan pada persiapan untuk privatisasi secara penuh atau sebagian

Pemulihan biaya secara penuh dan memfokuskan pada profit perusahaan dan return on equity

Regulasi Pemerintah Privatisasi dilakukan

hanya bila laba operasi dan pendapatan berpotensi untuk dimaksimalkan

Page 6: Dasar Pemikiran BLU

Penerapan kerangka kerja Penerapan kerangka kerja restrukturisasi pada UPTrestrukturisasi pada UPT

1.1. DihapuskanDihapuskan2.2. PrivatisasiPrivatisasi3.3. Restrukturisasi internalRestrukturisasi internal4.4. Dikontrakkan kepada pihak lainDikontrakkan kepada pihak lain

• Strategi kerangka kerja restrukturisasi mencakup empat opsi:

Page 7: Dasar Pemikiran BLU

Alternatif Keputusan RestrukturisasiAlternatif Keputusan RestrukturisasiAlternatif Keputusan RestrukturisasiAlternatif Keputusan Restrukturisasi

Target Pelayanan Publik

Adakah justifikasi untuk keterlibatan publik

Adakah kepentingan

sektor swasta

Adakah penawaran nilai terbaik

terhadap pembayar

pajak

Dihapuskan

Diprivatisasi

Dikontrakkan kepada pihak ketiga (contract out)

Restrukturisasi internal

Dijual Management Buyout Kerjasama dengan

pihak ketiga Sewa Beli (Leasing) Kontrak manajemen Equal Acces

Vouchers Diserahkan kepada

pihak lain

Korporatisasi Komersialisasi

NNoo

NNoo

NNoo

Yes

Yes

Page 8: Dasar Pemikiran BLU

1. Pasal 5 ayat (2) UUD RI Tahun 19452. UU No. 1 Tahun 2004 tentang

Perbendaharaan Negara (Pasal 68 & 69)3. PP Nomor 23 Tahun 2005 tentang

Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum.

DASAR HUKUM

Page 9: Dasar Pemikiran BLU

UU No. 1 Tahun 2004(sbg Dasar Hukum BLU)

Pasal 68:

• BLU dibentuk untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

• Kekayaan BLU tidak dipisahkan, dikelola dan dimanfaatkan untuk menyelenggarakan kegiatan BLU ybs.

• Pembinaan keuangan BLU pusat dilakukan oleh Menkeu dan pembinaan teknis dilakukan oleh Menteri Teknis ybs.

• Pembinaan keuangan BLU daerah oleh PPKD, pembinaan teknis oleh Kepala SKPD ybs.

Page 10: Dasar Pemikiran BLU

UU No. 1 Tahun 2004 (sbg Dasar Hukum BLU)

Pasal 69:

• Setiap BLU wajib menyusun rencana kerja dan anggaran (RKA) tahunan.

• RKA serta laporan keuangan dan kinerja BLU disusun & disajikan sbg bagian dari RKA serta laporan keuangan dan kinerja KN/L/Pemda.

• Pendapatan dan belanja BLU dlm RKA dikonsolidasikan dlm RKA KN/L/ Pemda ybs.

• Pendapatan yang diperoleh BLU sehubungan dengan jasa layanan yang diberikan merupakan Pendapatan Negara/Daerah

Page 11: Dasar Pemikiran BLU

UU No. 1 Tahun 2004 (sbg Dasar Hukum BLU)

Pasal 69: (lanjutan)

• BLU dapat memperoleh hibah atau sumbangan dari masyarakat atau badan lain

• Pendapatan BLU dan hibah dapat digunakan langsung untuk membiayai belanja BLU ybs

• lebih lanjut mengenai pengelolaan keuangan BLU diatur dalam Peraturan Pemerintah.

Page 12: Dasar Pemikiran BLU

PENGERTIAN BLU

Badan Layanan Umum (BLU) :adl, Instansi di lingkungan Pemerintah yang dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari keuntungan dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas.

Page 13: Dasar Pemikiran BLU

PPK - BLU

• Adalah pola pengelolaan keuangan yang memberikan flexibilitas sebagaimana diatur dalam PP 23/2005 ini sbg pengecualian dari ketentuan pengelolaan keuangan negara pada umumnya.

Page 14: Dasar Pemikiran BLU

TUJUAN BLUBLU bertujuan :untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa dengan memberikan fleksibilitas dalam pengelolaan keuangan berdasarkan prinsip ekonomi dan produktivitas, dan penerapan praktek bisnis yang sehat.

(Pasal 2)(Pasal 2)

Page 15: Dasar Pemikiran BLU

ASAS/KARAKTERISTIK BLUBLU berkedudukan sebagai unit kerja KL/ pemda dan beroperasi berdasarkan kewenangan yang didelegasikan oleh instansi induk yang bersangkutan.BLU menyelenggarakan kegiatannya tanpa mengutamakan pencarian keuntungan.status hukum BLU tidak terpisah dari KL/Pemda (bukan kekayaan negara yg dipisahkan).Bukan sebagai subyek Pajak.Dikelola secara otonom dengan prisip efisiensi dan produktifitas a la korporasi.Pendapatan & sumbangan dapat digunakan langsung untuk kegiatan operasional BLU.Pegawai BLU dapat terdiri dari PNS dan Non PNS.

(Pasal 3)(Pasal 3)

Page 16: Dasar Pemikiran BLU

PERSYARATAN BLU

1. Persyaratan Substanstif (fungsi dasar pelayanan Publik)

2. Persyaratan Teknis (diatur oleh Kementerian/Lembaga teknis)

3. Persyaratan Administratif (diatur oleh Menteri Keuangan)

Page 17: Dasar Pemikiran BLU

1.1. Menyelenggarakan tugas pokok dan fungsi utama yang Menyelenggarakan tugas pokok dan fungsi utama yang berhubungan dengan :berhubungan dengan :

a. Menyediakan barang dan/ atau jasa layanan umum;a. Menyediakan barang dan/ atau jasa layanan umum;

contohcontoh: pelayanan bidang kesehatan, penyelenggaraan : pelayanan bidang kesehatan, penyelenggaraan pendidikan, dan pendidikan, dan jasa litbang. jasa litbang.

b. b. Mengelola wilayah/ kawasan tertentu untuk tujuan Mengelola wilayah/ kawasan tertentu untuk tujuan meningkatkan meningkatkan

perekonomian masyarakat atau layanan umum;perekonomian masyarakat atau layanan umum;

contohcontoh: badan otorita dan Kapet.: badan otorita dan Kapet.

c. Mengelola dana khusus dalam rangka meningkatkan c. Mengelola dana khusus dalam rangka meningkatkan

ekonomi dan/ atau pelayanan kepada masyarakat.ekonomi dan/ atau pelayanan kepada masyarakat.

contohcontoh: pengelola dana bergulir untuk UKM, pengelola : pengelola dana bergulir untuk UKM, pengelola penerusan penerusan

pinjaman dan pengelola tabungan perumahan.pinjaman dan pengelola tabungan perumahan.

2. 2. Bidang layanan umum yang diselengarakan bersifat operasional Bidang layanan umum yang diselengarakan bersifat operasional dalam menyelenggarakan pelayanan umum yang menghasilkan dalam menyelenggarakan pelayanan umum yang menghasilkan semi barang/jasa publik semi barang/jasa publik (quasi public goods).(quasi public goods).

1. Persyaratan Subtantif

(Pasal 4)(Pasal 4)

Page 18: Dasar Pemikiran BLU

a. Kinerja pelayanan di bidang tupoksinya layak dikelola dan ditingkatkan pencapaiannya melalui BLU sebagaimana direkomendasikan oleh Menteri/ Kepala SKPD

b. Kinerja keuangan Satker ybs sehat sebagaimana ditunjukkan dalam dokumen usulan penetapan BLU.

2. Persyaratan Teknis

(Pasal 4)(Pasal 4)

Page 19: Dasar Pemikiran BLU

3. Persyaratan Administratif

a. Persyaratan Administratif digunakan oleh kementerian Keuangan untuk menetukan suatu Satker/IP dapat ditetapkan status BLU penuh/ BLU bertahap.

b. BLU menyajikan 6 (enam ) jenis dokumen, yaitu: 1. pernyataan kesanggupan untuk meningkatkan pelayanan,

keuangan & manfaat bagi masyarakat, 2. pola tata kelola, 3. rencana strategis bisnis, 4. laporan keuangan pokok, 5. standar pelayanan minimum, dan 6. laporan audit terakhir atau pernyataan bersedia untuk diaudit

secara independen

Page 20: Dasar Pemikiran BLU

PENETAPAN BLU

Instansi / Calon BLU

Menteri Teknis/ Pimpinan Lembaga

Menteri Keuangan

Usulan

Penelitian Persyaratan Subtantif

Memenuhi

Tidak diusulka n

Usulan Usulan Tim Penilai

Penelitian Persyaratan

T eknis

Penelitian Persyaratan Administratif

Memenuhi

Memenuhi

Tidak diusulkan

Tidak disetujui

Penetapan BLU Penuh

Penetapan BLU Bertahap

Diusulkan oleh calon

BL U

Diusulkan oleh Menteri/

PL ybs

ya

tidak

ya

tidak

ya

tidak

Page 21: Dasar Pemikiran BLU

PENETAPAN BLU

Diusulkan oleh Menteri/PL/Kepala SKPDDitetapkan oleh Menkeu/ Kepala DaerahInstansi memenuhi persyaratan untuk dapat diberikan status BLU Penuh atau BLU Bertahap sesuai dengan kemampuan memenuhi persyaratan (administratif)Cat : - pada status BLU Bertahap, fleksibelitas terbatas pada hal-hal

pokok yang diperlukan dalam pemberian pelayanan.sep: jumlah dana yang dapat dikelola langsung, pengelolaan barang/jasa dengan batas tertentu dll.- BLU Bertahap harus sdh memenuhi seluruh persyaratan (administratif) paling lambat 3 tahun sejak ditetapkan sebagai BLU Bertahap. Bila tidak mampu memenuhi dapat

dikembalikan ke status Satker biasa.

Page 22: Dasar Pemikiran BLU

PENCABUTAN BLU

Status BLU berakhir apabila :

a. Dicabut oleh Menteri Keuangan/ Kepala Daerah.b. Dicabut oleh Menteri Keuangan/ Kepala Daerah

atas usulan oleh Menteri/PL/Ka SKPD.c. Berubah status menjadi badan hukum yang

kekayaannya dipisahkan (Perum / Persero).

Catatan : Pencabutan pd huruf a & b dilakukan apabila BLU ybs sudah tidak lagi memenuhi persyaratan (substantif, teknis & administratif).

Page 23: Dasar Pemikiran BLU

Berakhirnya

PP BLU

Diusulkan Dicabut oleh

Menteri/PL/SKPD

Sudah tidak

Memenuhi syarat

Berubah Status

Hukum

Dicabut

Oleh Menkeu

PENCABUTAN BLUPENCABUTAN BLU

Page 24: Dasar Pemikiran BLU

STANDAR LAYANAN

Standar layanan Minimum ditetapkan oleh Menteri/PL/Kepala DaerahStandar layanan minimum harus mempertimbangkan:a.a. kualitas layanankualitas layananb.b. pemerataan dan kesetaraan layananpemerataan dan kesetaraan layananc.c. BiayaBiayad.d. Kemudahan mendapat layananKemudahan mendapat layanan

Page 25: Dasar Pemikiran BLU

TARIF LAYANAN

BLU dapat memungut biaya dari masyarakat sebagai imbalan atas layanan yg diberikan.

Imbalan dapat berupa pola tarif atau besaran tarif . Tarif berdasarkan perhitungan biaya per unit layanan

atau hasil per investasi dana. Tarif diusulkan oleh BLU kpd Kementerian/ Lembaga/

Kepala SKPD untuk ditetapkan oleh Menteri Keuangan/Ka Daerah.

• Harus Mempertimbangkan:a. Kontinuitas dan pengembangan layanan;b. Daya beli masyarakat;c. Asas keadilan dan kepatutan;d. Kompetisi yang sehat.

Page 26: Dasar Pemikiran BLU

PENGELOLAAN KEUANGAN BLU

Pengelolaan Keuangan BLU Pengelolaan Keuangan BLU meliputi :meliputi :1. Perencanaan & Penganggaran

2. Dokumen Pelaksanaan Anggaran3. Pendapatan dan Belanja4. Pengelolaan Kas5. Pengelolaan Piutang & Utang6. Investasi7. Pengelolaan Barang8. Penyelesaian Kerugian9. Akuntansi, Pelaporan & Pertanggungjawaban10. Akuntabilitas Kinerja11. Surplus dan Defisit

(Pasal 10 s/d 30)(Pasal 10 s/d 30)

Page 27: Dasar Pemikiran BLU

1. PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN

BLU menyusun Renstra bisnis lima BLU menyusun Renstra bisnis lima tahunan (mengacu pada Renstra KL/RPJMD)tahunan (mengacu pada Renstra KL/RPJMD)

Menyusun RBA tahunan (berbasis Menyusun RBA tahunan (berbasis kinerja dan akuntansi biaya, serta mengacu kinerja dan akuntansi biaya, serta mengacu pd standar layanan & tarif)pd standar layanan & tarif)RBA diintegrasikan dalam RKA/KLRBA diintegrasikan dalam RKA/KL

RBA disusun berdasarkan kebutuhan RBA disusun berdasarkan kebutuhan dan kemampuan pendapatan disertai dengan dan kemampuan pendapatan disertai dengan standar pelayanan minimum dan biaya dari standar pelayanan minimum dan biaya dari output yg dihasilkan.output yg dihasilkan.BLU menggunakan APBN/D yang telah BLU menggunakan APBN/D yang telah ditetapkan sebagai dasar penyesuaian ditetapkan sebagai dasar penyesuaian terhadap RBA menjadi RBA definitif.terhadap RBA menjadi RBA definitif.(Pasal 10-11)(Pasal 10-11)

Page 28: Dasar Pemikiran BLU

2. DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN

RBA definitif sebagai acuan bagi usulan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA)Usulan DPA minimal mencakup: pendapatan, belanja, proyeksi arus kas, kuantitas & kualitas jasa/barang yg akan dihasilkanMenkeu/PPKD mengesahkan DPA paling lambat 31 Desember menjelang awal tahun anggaranDPA yang telah disahkan menjadi lampiran perjanjian kinerja antara pimpinan BLU dengan Menteri/ PL/Ka. Daerah DPA yg telah disahkan Menkeu/PPKD menjadi dasar bagi penarikan dana dari APBN/D oleh BLU

(Pasal 12 - 13)(Pasal 12 - 13)

Page 29: Dasar Pemikiran BLU

Pendapatan BLU terdiri atas:Pendapatan BLU terdiri atas: 1. Penerimaan dari APBN/D, 1. Penerimaan dari APBN/D,

2. Imbalan dari layanan, 2. Imbalan dari layanan,

3. Hibah, dan 3. Hibah, dan

4. Hasil usaha lainnya.4. Hasil usaha lainnya.

Kecuali hibah terikat, semua pendapatan BLU Kecuali hibah terikat, semua pendapatan BLU dapat digunakan langsung untuk membiayai dapat digunakan langsung untuk membiayai kegiatan menurut RBA.kegiatan menurut RBA.

Semua pendapatan, kecuali yang bersumber Semua pendapatan, kecuali yang bersumber dari APBN, dilaporkan sebagai PNBP dari APBN, dilaporkan sebagai PNBP Kementerian/ Lembaga/Pemda.Kementerian/ Lembaga/Pemda.

3a. PENDAPATAN BLU3a. PENDAPATAN BLU

(Pasal 14)(Pasal 14)

Page 30: Dasar Pemikiran BLU

Skema : Sumber Pendapatan BLU

Dapat dikelola langsung sesuai RBA

Alokasi APBN

Imbalan Jasa BLU

Hibah Terikat

Hasil KerjasamaDgn Pihak Lain

PNBPK/L

Sesuai persyaratan pemberi hibah

(Pasal 14)(Pasal 14)

-Block fund/belanja barang/jasa di APBN-Penarikan dana dgn SPM

Page 31: Dasar Pemikiran BLU

3b. BELANJA BLU

Pengelolaan belanja BLU fleksibel sesuai dengan sesuai dengan ambang batas yg ditetapkan dalam RBA.Jika melampaui ambang batas, harus mendapat persetujuan Menkeu/ Kepala Daerah (usulan Menteri/PL/Kepala SKPD).Jika terjadi kekurangan anggaran dapat diusulkan kepada Menkeu/Kepala Daerah (melalui Menteri/PL/ Kepala SKPD).Belanja BLU dilaporkan sebagai belanja barang/ jasa KN/Lembaga/SKPD/Pemda.

(Pasal 15)(Pasal 15)

Page 32: Dasar Pemikiran BLU

4. PENGELOLAAN KAS Pengelolaan kas BLU dilaksanakan berdasarkan praktek bisnis yang sehat dgn menyelenggarakan :

a. perencanaan penerimaan dan pengeluaran kas,b. melakukan pemungutan pendapatan atau tagihan, c. menyimpan kas & mengelola rekening bank, d. melakukan pembayaran, e. mendapatkan sumber dana untuk menutup defisit jangka pendek , dan f. pemanfaatan surplus kas jangka pendek.

Penarikan dana APBN/APBD dilakukan dengan menerbitkan SPM sesuai ketentuan.Rek. Bank BLU dibuka di Bank Umum oleh pimpinan BLU.Pemanfaatan Surplus kas diinvestasikan hanya pada instrumen keuangan dengan risiko rendah.

(Pasal 16)(Pasal 16)

Page 33: Dasar Pemikiran BLU

5a. PENGELOLAAN PIUTANG BLU

BLU dapat memberikan Piutang (terkait dengan kegiatan bisnisnya dg pihak lain).Piutang BLU dikelola sesuai prinsip bisnis yang sehat Peminjaman jangka panjang hanya untuk belanja modal .Penghapusan piutang dan peminjaman jangka panjang dapat dilakukan berdasarkan kewenangan berjenjang.Kewenangan berjenjang atas penghapusan piutang diatur oleh Menkeu/Kepala daerah

(Pasal 17)(Pasal 17)

Page 34: Dasar Pemikiran BLU

5b. PENGELOLAAN UTANG BLU

BLU dapat memberikan Utang (terkait dengan perikatan peminjaman dg pihak lain).Utang BLU dikelola sesuai prinsip bisnis yang sehat .Utang jangka pendek hanya untuk belanja operasional.Utang jangka panjang hanya untuk belanja modal.Penghapusan Utang jangka panjang dapat dilakukan berdasarkan kewenangan berjenjang yang ditetapkan Menkeu/Kepala Daerah.Pembayaran utang merupakan tanggung jawab BLU ybs. (Pasal 18)(Pasal 18)

Page 35: Dasar Pemikiran BLU

6. INVESTASI BLU

BLU tidak dapat melakukan investasi jangka panjang (penyertaan modal, pendirian perusahaan, pemilikan obligasi untuk tujuan jangka panjang), kecuali atas ijin Menkeu/ Kepala Daerah.Keuntungan yang diperoleh dari investasi menjadi pendapatan BLU.Semua kepemilikan investasi BLU dinyatakan atas nama Menkeu/ Kepala Daerah.

(Pasal 19)(Pasal 19)

Page 36: Dasar Pemikiran BLU

7. PENGELOLAAN BARANGPengadaan barang berdasarkan prinsip efisien dan ekonomis sesuai dgn praktek bisnis yg sehat (dapat dibebaskan sebagian atau seluruhnya dari ketentuan pengadaan pemerintah bila terdapat alasan efektivitas dan/atau efisiensi).

Kewenangan pengadaan ditetapkan menurut jenjang nilai diatur oleh Permenkeu/Kepala Daerah.Barang inventaris BLU dapat dihapus atau dialihkan (dijual, ditukar, dihibah) dan dilaporkan secara berkala kepada Menteri /PL/Kepala SKPD.

(Pasal 20 – 21)(Pasal 20 – 21)

Page 37: Dasar Pemikiran BLU

7. PENGELOLAAN BARANG (lanjutan)

BLU tidak dapat menghapuskan atau mengalihkan Aset tetap kecuali ijin pejabat yang berwenang.Pengalihan/penghapusan Aset tetap dilakukan secara berjenjang berdasarkan nilai dan jenis barang sesuai peraturan per-UU-an mengenai pengelolaan barang milik negara/daerah.Pengalihan/penghapusan Aset tetap dilaporkan kepada Menteri /PL/Kepala SKPDTanah & bangunan disertifikatkan a.n. Pemerintah RI.Tanah & bangunan yg tidak digunakan untuk menunjang pelaksanaan Tupoksi BLU dapat dialihgunakan oleh Menteri/PL/Ka SKPD dengan persetujuan Menteri Keuangan/Ka Daerah.

(Pasal 22 – 23)(Pasal 22 – 23)

Page 38: Dasar Pemikiran BLU

8. PENYELESAIAN KERUGIAN BLU

Setiap kerugian negara/ daerah pada BLU yang disebabkan oleh tindakan melanggar hukum atau kelalaian seseorang diselesaikan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai penyelesaian kerugian negara/ daerah.

(Pasal 24)(Pasal 24)

Page 39: Dasar Pemikiran BLU

9. AKUNTANSI, PELAPORAN & PERTANGGUNGJAWABAN

BLU menerapkan sistem informasi manajemen keuangan sesuai dengan kebutuhan dan praktek bisnis yang sehat.Setiap transaksi harus diakuntansikan.Akuntansi dan laporan keuangan sesuai dengan PSAK IAI (standar akuntansi lain dapat digunakan bila tidak tersedia, setelah disetujui Menkeu).Laporan Keuangan BLU meliputi: Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Arus Kas, dan Catatan Atas Laporan Keuangan, disertai laporan mengenai kinerja, secara berkala dalam tempo 1 bulan.Laporan Keuangan BLU dikonsolidasikan pada Laporan Keuangan KL/Pemda berdasarkan SAP. Lembar muka Laporan Keuangan BLU dilampirkan.

(Pasal 25-27)(Pasal 25-27)

Page 40: Dasar Pemikiran BLU

10. AKUNTABILITAS KINERJA BLU

Pimpinan BLU bertanggung jawab terhadap kinerja operasional BLU sesuai dengan tolok ukur yang ditetapkan dalam RBA.

Pimpinan BLU mengikhtisarkan dan melaporkan kinerja operasional BLU secara terintegrasi dengan laporan keuangan BLU.

(Pasal 28)(Pasal 28)

Page 41: Dasar Pemikiran BLU

11. SURPLUS & DEFISIT

Surplus atau defisit anggaran BLU adalah selisih lebih atau kurang antara pendapatan dengan belanja BLU tahunan secara kumulatif.Surplus anggaran dapat digunakan dalam tahun anggaran berikutnya.Surplus dapat disetor sebagian atau seluruhnya ke Kas Umum Negara/ Daerah atas perintah Menkeu/Ka Daerah dengan mempertimbangkan posisi likuiditas BLU.Defisit anggaran BLU dapat diajukan pembiayaannya dalam TA berikutnya kepada Menkeu/Ka Daerah melalui Menteri/PL/Ka SKPD.

(Pasal 29 & 30)(Pasal 29 & 30)

Page 42: Dasar Pemikiran BLU

TATA KELOLA BLU

Pejabat pengelola BLU terdiri atas : - Pemimpin, - Pejabat Keuangan, dan - Pejabat Teknis

Nomenklatur pejabat pengelola BLU disesuaikan dengan nomenklatur yang berlaku pada BLU ybs.Pejabat dan pegawai BLU dapat terdiri dari PNS dan/atau tenaga profesional non-PNSKelembagaan tunduk pada peraturan per-UU-an sektoral.Jika terjadi perubahan kelembagaan, harus berpedoman pada ketentuan Menteri PAN.

(Pasal 31-33)(Pasal 31-33)

Page 43: Dasar Pemikiran BLU

Pembinaan dan Pengawasan

• Pembinaan Teknis BLU oleh Menteri/Pl/Ka. SKPD.• Pembinaan Keuangan oleh Menkeu/ PPKD• Dapat dibentuk suatu Dewan Pengawas dalam

melaksanakan pembinaan untuk BLU yg memenuhi kriteria yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan.

• Pemeriksaan intern dilakukan oleh satuan pemeriksaan intern BLU.

• Pemeriksaan ekstern BLU sesuai peraturan per-UU-an.

(Pasal 34-36)(Pasal 34-36)

Page 44: Dasar Pemikiran BLU

Remunerasi

Pengelola, dewan pengawas dan pegawai BLU dapat diberikan remunerasi berdasarkan tingkat tanggung jawab dan tuntutan profesionalismeRemunerasi ditetapkan berdasarkan Peraturan Menkeu/ Gubernur/ Bupati/ Walikota atas usulan Menteri/PL/Kepala SKPD.

(Pasal 36)(Pasal 36)

Page 45: Dasar Pemikiran BLU

Aturan Peralihan

• PTN yg dengan status BHMN, belum memiliki status kekayaan negara yg dipisahkan dapat menerapkan pola penglolaan keuangan BLU.

• Seluruh Perjan otomatis dialihkan untuk menerapkan PPK-BLU.

• Perjan yg telah beralih menjadi PPK-BLU menyesuaikan dengan PP BLU paling lambat 31 Desember 2005.

Page 46: Dasar Pemikiran BLU

SIMPULANBLU merupakan wadah implementasi konsep penerapan manajemen keuangan berbasis kinerja di lingkungan instansi pemerintah.BLU diberikan fleksibilitas dalam pengelolaannya, namun, in balance, BLU diperketat dalam perencanaan dan penganggaran serta akuntabilitasnya (RBA dan cost accounting).Menjadi BLU harus melalui seleksi, dapat diijinkan secara bertahap/penuh, dan dicabut bila sudah tidak layak.BLU diharapkan menjadi prototype dari konsep “enterprising the government”.

Page 47: Dasar Pemikiran BLU

Lain-lain :

Peraturan/Keputusan

Menteri Keuangan yang perlu diatur :

1. PMK tentang persyaratan administratif (pasal 4 ayat (6)).2. PMK tentang penyusunan, pengajuan, penetapan, perubahan

RBA dan dokumen pelaksanaan anggaran BLU (pasal 13).3. PMK tentang penghapusan piutang secara berjenjang (pasal

17 ayat (4)).4. PMK tentang kewenangan peminjaman (pasal 18 ayat (5)).5. PMK tentang kewenangan pengadaan barang/jasa

berdasarkan jenjang nilai (pasal 20 ayat 2)).6. PMK tentang syarat minimum nilai omzet tahunan menurut

laporan realisasi anggaran atau nilai aset menurut neraca dalam rangka pembentukan dewan pengawas (pasal 34 ayat (4)).

7. PMK tentang remunerasi (pasal 36 ayat (2)).8. KMK tentang penunjukan tim penilai (pasal 7).9. KMK tentang penetapan tarif layanan (pasal 9 ayat (4)).10. KMK tentang dewan pengawas (pasal 34 ayat (5)).

Page 48: Dasar Pemikiran BLU