STRATEGI PEMERINTAH DALAM PENINGKATAN DESTINASI MANAJEMEN …

110
i STRATEGI PEMERINTAH DALAM PENINGKATAN DESTINASI MANAJEMEN ORGANISASI (DMO) PARIWISATA DI KABUPATEN TANA TORAJA Disusun dan Disusulkan Oleh: ROSITA Nomor Stambuk: 105610443412 JURUSAN ILMU ADMINISTRASI NEGARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2016

Transcript of STRATEGI PEMERINTAH DALAM PENINGKATAN DESTINASI MANAJEMEN …

Page 1: STRATEGI PEMERINTAH DALAM PENINGKATAN DESTINASI MANAJEMEN …

i

STRATEGI PEMERINTAH DALAM PENINGKATAN DESTINASI

MANAJEMEN ORGANISASI (DMO) PARIWISATA

DI KABUPATEN TANA TORAJA

Disusun dan Disusulkan Oleh

ROSITA

Nomor Stambuk 105610443412

JURUSAN ILMU ADMINISTRASI NEGARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2016

ii

PENGAJUAN SKRIPSI

STRATEGI PEMERINTAH DALAM PENINGKATAN DESTINASI

MANAJEMEN ORGANISASI (DMO) PARIWISATA

DI KABUPATEN TANA TORAJA

SKRIPSI

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Administrasi Negara

Disusun dan Diajukan Oleh

ROSITA

Nomor Stambuk 105610443412

Kepada

JURUSAN ILMU ADMINISTRASI NEGARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2016

iii

Persetujuan

Judul Skripsi Penelitian Strategi Pemerintah Dalam Peningkatan Destinasi

Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata Di Kabupaten Tana Toraja

Nama Mahasiswa Rosita

Nomor Stambuk 105610443412

Program Studi Ilmu Administrasi Negara

Menyetujui

Pembimbing I Pembimbing II

Dra Hj Musliha Karim MSi Nasrul Haq SSos MPA

Mengetahui

Dekan Ketua Jurusan

Fisipol Unismuh Makassar Ilmu Administrasi Negara

Dr H Muhlis Madani M Si Dr Burhanuddin S Sos M Si

iv

PENERIMAAN TIM

Telah diterima oleh TIM Penguji Skripsi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Muhammadiyah Makassar berdasrkan Surat Keputusanundangan menguji ujian skripsi Dekan

Fisipol Universitas Muhammadiyah Makassar Nomor 1237FSPA 1-VIIIVI372016 sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana (S1) dalam program studi Ilmu Administrasi

Negara Di Makassar pada hari Rabu tanggal 22 bulan Juni tahun 2016

TIM PENILAI

Ketua Sekertaris

Dr H Muhlis Madani M Si Drs H Muhammad Idris M Si

Penguji

1 Ketua Drs Parakkasi Tjaija M Si ( )

2 Anggota Dra Hj Budi Setiawan M Si ( )

3Anggota Dra Hj Musliha Karim M Si ( )

4 Anggota Nasrul Haq S Sos M PA ( )

v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Saya yang bertanda tanga di bawah ini

Nama Mahasisawa Rosita

Nomor Stambuk 105610443412

Program Studi Ilmu Administrasi Negara

Menyatakan bahwa benar karya ilmiah ini adalah penelitian saya sendiri tanpa bantuan dari

pihak lain atau ditulisdipublikasikan orang lain atau melakukan plagiat Pernyataan ini saya buat

dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian hari pernyataan ini tidak benar maka saya

bersedia menerima sanksi akademik sesuai aturan yang berlaku sekalipun itu pencabutan gelar

akademik

Makassar 08 Februari 2016

Yang Menyatakan

Rosita

vi

ABSTRAK

ROSITA 2016 Strategi Pemerintah dalam Peningkatan Destinasi Manajemen Organisasi

(DMO) Pariwisata Di Kabupaten Tana Toraja (Dibimbing oleh Musliha Karim dan Nasrul

Haq)

Destiniasi Manajemen Organisasi Pariwisata di Kabupaten Tana Toraja merupakan

struktur tata kelolah destinasi pariwisata yang mencakup perencanaan koordinasi implementasi

dan pengendalian Dari sekian banyak pengelolaan yang seharusnya dilakukan salah satunya

adalah infrastruktur jalan dan kebersihan disetiap obyek wisata tapi pengelolaan tersebut belum

terlaksana dengan baik karena masih banyak jalan yang tidak memadai serta kebersihan di

lokasi obyek wisata tidak terjaga Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui strategi pemerintah

dalam peningkatan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) pariwisata di Kabupaten Tana

Toraja

Jenis penelitian adalah kualitatif dengan menggambarkan bentuk startegi pemerintah

dalam peningkatan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata di Kabupaten Tana

Toraja Tipe penelitian adalah fenomena logis Dalam pengumpulan data digunakan teknik

wawancara observasi dan dokumentasi Sedangkan teknik untuk menganalisis data digunakan

reduksi data sajian data dan penerikan kesimpulan Keabsahan data digunakan tiga trianggulasi

yaitu waktu sumber dan teknik

Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi pemerintah dalam peningkatan Destinasi

Manajemen Organisasi (DMO) pariwisata 1) Strengths dari obyek wisata terdapat keindahan

alam yang begitu menarik serta kearifan lokal dari segi budaya sangat orisinil serta beragam

budaya yang dimiliki yang diminati para pelancong baik lokal maupun mancanegara 2)

Weaknesses ditemukan berbagai kendala dalam meningkatkan DMO yaitu infarstruktur jalan

yang belum optinmal serta kebersihan dilokasi obyek wisata tidak terjaga 3) Opportunities

salah satu keuntungan masyarakat dengan adanya obyek wisata di Tana Toraja adalah dapat

meningkatkan pereokonomian karena ada berbagai macam usahabisnis yang dibuka 4)

Threats dengan adanya penetrasi budaya luar menjadi kendala dalam meningkatkan destinasi

dan akan berdampak pada peningkatan perekonomian masyarakat karena sebagian besar

masyarakat Tana Toraja ekonominya tergantung pada kunjungan wisatawan kapan wisatatawan

menurun maka pendapatan masyarakat dan PAD pun akan menurun begitu pun sebaliknya

Kata kunci Strategi Pemerintah Peningkatan DMO Pariwisata

vi

vii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat

dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ldquoStrategi

Pemerintah dalam Peningkatan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata Di

Kabupaten Tana Torajardquo

Skripsi ini merupakan tugas akhir yang diajukan untuk memenuhi syarat dalam

memperoleh gelar sarjana Ilmu Administrasi Publik pada Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik

Universitas Muhammadiyah Makassar

Dalam penulisan skripsi ini penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak akan

terwujud tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak Oleh sebab itu pada

kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih dengan segala hormat kepada

1 Kedua orang tua terkasih Zeth Pasei Rombeallo dan Syamsuriati Tonang atas kasih

sayangnya untuk penulis terus mendoakan dan mendukung dalam kehidupan penulis

khususnya dalam pendidikan Kakak dan adik tercinta Nirwan Randa Masjohan Agus

Paonganan Intan Arrang Bulawan Restiana Embong Bulan Jumadil Pearsquo Nurlina

Ewang juga menjadi penyemangat untuk penulis dan mendoakan penulis dalam

menyelesaikan studinya

viii

2 Ibu Dra Hj Musliha Karim M Si selaku pembimbing I dan Bapak Nasrul Haq

SSos MPA selaku pembimbing II yang senantiasa

meluangkan waktunya membmbing dan mengarahkan penulis sehingga skripsi

ini dapat diselesaikan

3 Bapak Dr H Muhlis Madani MSi selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Muhammadiyah Makassar

4 Bapak Dr Burhanuddin S Sos M Si selaku Ketua Jurusan lmu Administrasi

Publik

5 Bapak dan Ibu dosen Serta Staf Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Muhammadiyah Makassar

6 Pemerintah Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata di Kabupaten Tana Toraja

yang telah menerima saya dan memberi kesempatan kepada penulis untuk melakukan

penelitian

7 Teman-teman seperjuangan angkatan 2012 di Jurusan Ilmu Administrasi Publik

terkhusus kelas B yang telah bersama-sama berusaha keras dan penuh semangat dalam

menjalani studi baik suka maupun duka Kebersamaan ini akan menjadi sebuah kenangan

yang indah yang tidak akan terlupakan

8 Sahabat-sahabat penulis yang tak sempat disebutkan satu-persatu berjuang serta

tidak hent-hentinya memberikan semangat untuk selesai karya tulis ini

ix

Demi kesempurnaan skripsi ini saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat

penulis harapkan Semoga karya skripsi ini bermanfaat dan dapat memberikan

sumbangan yang berarti bagi pihak yang membutuhkan

Makassar 2016

Rosita

x

DAFTAR ISI

Halaman Pengajuan Skripsi ii

Halaman Persetujuan iii

Penerimaan Tim iv

Halaman Pernyataan Keaslian Karya Ilmiah v

Abstrak vi

Kata Pengantar vii

Daftar Isi x

Daftar Gambar xii

Daftar Tabel xiii

BAB I PENDAHULUAN

A Latar Belakang 1

B Rumusan Masalah 5

C Tujuan Penelitian 6

D Kegunaan Penelitian 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A Pengertian Konsep dan Teori 7

B Pemerintah Daerah 16

C Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) 18

D Pariwisata 21

E Kerangka Pikir 25

F Deskripsi Fokus 26

G Deskripsi Fokus Penelitian 26

BAB III METODE PENELITIAN

A Waktu dan Lokasi Penelitian 29

xi

B Jenis dan Tipe Penelitian 29

C Sumber Data 29

D Informan Penelitian 30

E Teknik Pengumpulan Data 31

F Teknik Analisis Data 32

G Pengabsahan Data 33

BAB IV HAIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Deskripsi atau Karakteristik Obyek Penelitian 36

B Karakteristik Informan 52

C Strategi Pemerintah Dalam Peningkatan Destinasi Manajemen Organisasi

Pariwisata Di Kabupaten Tana Toraja 55

D Analisis SWOT 81

BAB VI PENUTUP

A Kesimpulan 87

B Saran 89

DAFTAR PUSTAKA 91

LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

xii

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah

Program Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) merupakan struktur tata

kelola destinasi pariwisata yang mencakup perencanaan koordinasi

implementasi dan pengendalian organisasi destinasi secara inovatif dan

sistematik melalui pemanfaatan jejaring informasi dan teknologi yang terpimpin

secara terpadu dengan peran serta masyarakat Pelaku asosiasi industri

akademisi dan pemerintah yang memiliki tujuan Proses dan kepentingan bersama

dalam rangka meningkatkan kualitas pengelolaan volume kunjungan wisata lama

tinggal dan besaran pengeluaran wisatawan serta manfaat bagi masyarakat lokal

Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) berupaya untuk

terus fokus memaksimalkan 15 Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) di tahun

2012 Hal itu sesuai dengan peraturan pemerintah (PP) No 50 Tahun 2011

tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional 2010 hingga

2025 Terdapat 15 lokasi DMO yang ditetapkan oleh pemerintah Indonesia dalam

rencana strategis industri pariwisata untuk dikembangkan menjadi destinasi wisata

yang dikelola secara profesional dengan melibatkan partisipasi masyarakat lokal

yaitu Sabang Danau Toba Kawasan Kota Tua Jakarta Tanjung Puting

Pangandaran Borobudur Bromo dan Semerau serta kawasan Tengger Danau

batur Rinjanji Pulau komodo Wakatobi Derawan Tana Toraja Bunaken dan

Raja Ampat

2

Menurut Bruen dan Anderson (dalam Wardhono 2014) Destinasi

Manajemen Organisasi (DMO) sebagai sistem pengelolaan terpadu memiliki

fungsi sebagai economic driver communitymarketer industry coordinator quasi

publicrepresentative and builder of communicaty pride Secara ringkas

pemahaman tentang DMO dikategorikan sebagai kegiatan pembenahan dan

penataan pengembangan destinasi secara internal dan pengembangan pemasaran

secara eksternal

Angelo Presenza (dalam Wardhono 2014) menjelaskan bahwa ada tiga

komponen penting dalam Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) yaitu (a)

coordination tourism stakeholder merupakan inti sistem DMO komponen ini

menjadi kunci sukses karena menitik beratkan pada hubungan jejaring yang

membentuk sistem DMO (b) destination crisis management memberikan

pengawasan dari sistem dengan pelaksanaan dan pengelolaan mulai perencanaan

hingga implementasi program (c) destination marketing menjadi ujung tombak

dalam komponen DMO Dengan konsep diatas dapat ditegaskan bahwa DMO

merupakan salah satu konsep pengelolaan dalam sistem pengelolaan kawasan

berbasis kewilayahandaerah yang memiliki kemampuan untuk mengintegrasikan

berbagai komponen secara internal dan eksternal koalisi dan kerjasama

(stakeholder) serta sistem pengelolaan pariwisata DMO secara esensi bertugas

dan bekerja di dalam entitas fabrikasi destinasi pariwisata dan bertanggung jawab

untuk mencapai pengembalian nilai investasi yang unggul pertumbuhan pasar

produk yang berkualitas merek yang berbeda serta manfaat bagi seluruh

(shareholders) DMO tidak memiliki pabrik tersebut tidak memperkerjakan

3

orang-orang di dalamnya dan bukan pula mengontrol proses pelaksanannya di

lapangan

Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) memiliki satu tujuan dan arahan

untuk mencapai pengelolaan dari sebuah destiniasi yaitu adanya sebuah

kelembagaan yang mengelola destinasi Hal ini ditentukan oleh kapasitas

pengembangan pertumbuhan aktivitas wisata saat ini yang merujuk pada tatanan

daur hidup destinasi dengan menyediakan informasi menyediakan sarana dan

prasarana yang baik dan arahan kepada wisatawan sehingga wisatawan

mendapatkan pengelaman yang terbaik saat berkunjung memberikan jaminan

kualitas berwisata kepada wisatawan dan dukungan regulasi terhadap pelaku

industri pariwisata lokal dan pada akhirnya mewujudkan sinergi antara kebutuhan

wisatawan pelaku industri pariwisata dan pemerintah

Penerapan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) harus diterjemahkan

secara konstektual sesuai kaidah yang berlaku berbasis lokalitas agar tidak

menimbulkan friksi perang kepentingan egosektoral serta tidak kontraproduktif

terhadap eksistensi fungsi kelembagaan yang sudah ada Sebagai konsep DMO

berperan menjadi katalisatormotivator dan (spirit) untuk menggerakkan seluruh

kontruksi dan entitas destinasi Prasyaratnya adalah komitmen dan tanggung

jawab Instrumen yang digunakan adalah melalui perencanaan sinergis koordinasi

konsistensi dalam implementasi dan audit dampak manfaat bagi masyarakat lokal

dan destinasi Baik-buruknya pengelolaan ini akan menentukan seberapa kuat

daya tarik suatu destinasi bagi pasar wisatawan pertumbuhan kerja lama kerja

4

besaran pengeluaran kunjungan berulang dan seberapa lama manfaat dan

keberlanjutannya (sustainability)

Pendekatan quality control quality assurance dan quality management

berfokus kepada pengendalian kualitas destinasi manajemen produk dan

pelayanan pada destinasi pariwisata serta peningkatan secara berkelanjutan

produk dan jasa kepariwisataan Fakta membuktikan bahwa destinasi pariwisata

yang dikelola dengan prinsip-prinsip keberlanjutan sangat efektif memberikan

keuntungan jangka panjang baik secara ekonomi sosial maupun ekologi Di

tingkat yang lebih praksis tata kelola destinasi pariwisata berbasis nilai

merupakan faktor determin dan strategis terhadap peningkatan daya saing

pariwisata Untuk itu diperlukan pola dan kiat berbagai perangkat manajemen

dalam pembangunan pariwisata termasuk tata kelola destinasi pariwisata

Kabupaten Tana Toraja ditetapkan oleh pemerintah Indonesia sebagai

salah satu dari 15 lokasi yang mendapatkan program Destinasi Manajemen

Organisasi (DMO) Hal ini menjadi salah satu kebanggan terbesar Tana Toraja

karena dengan adanya DMO dapat dilakukan program pengembangan dan

pengelolaan destinasi pariwisata berkelanjutan berbasiskan proses dimulai dari

perencanaan hingga oprasional dan pemantauan Program DMO akan terlaksana

dengan baik jika di tunjang dengan partisipasi aktif dari seleruh elemen

masyarakat dan Pemerintah Daerah dalam maningkatkan kunjungan

wisatawan Kerja sama yang baik antara Pemerintah Daerah masyarakat dan

dinasinstansi terkait sangatlah perlu dibina secara terus menerus dan

berkesinambungan Agar kebersihan tempat wisata dan infrastruktur jalan tetap di

5

perhatikan dari itu perlu dukungan dan kesadaran masyarakat untuk berpartisipasi

agar kebersihan dan infrastruktur jalan dapat di atasi dan destinasi parawisata

dapat berjalan dengan baik Peran serta masyarakat sangatlah penting untuk

menjaga kebersihan lingkunga parawisata dan infrastruktur jalan Program

Destinasi Manajemen Organisasi tidak hanya menjadi tanggung jawab Pemerintah

Daerah dan DinasInstansi terkait saja melainkan juga seluruh elemen masyarakat

Keberhasilan suatu Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) bukan hanya

mengandalkan daya tarik yang bagus budaya yang menarik tetapi mampu

mengorganisir dari segi infrastruktur jalan dan kebersihan di obyek wisata Hal ini

berdasarkan pada pengamatan penulis bahwa DMO pariwisata di Tana Toraja

belum berjalan secara optimal karena masih banyaknya jalan yang rusak menuju

lokasi pariwisata serta kebersihan yang tidak terjaga di obyek wisata tentu hal ini

memberikan dampak yang negatif bagi wisatawan yang datang berkunjung

Sehubungan dengan pembahasan di latar belakang di atas penulis

mengangkat sebuah judul penelitian yakni strategi pemerintah dalam

implementasi programDestinasi Manajemen Organisasi (DMO) parawisata

di Kabupaten Tana Toraja

B Rumusan Masalah

Terkait dengan pembahasan yang ada di latar belakang penulis

merumuskan masalahnya yaitu bagaimana strategi pemerintah dalam

peningkatan Destinasi ManajemenOrganisasi (DMO) pariwisata di Kabupaten

Tana Toraja

6

C Tujuan Penelitian

Terkait dengan masalah yang ada di latar belakang penulis tertarik untuk

untuk mengetahui strategi pemerintah dalam peningkatan Destinasi Manajemen

Organisasi (DMO) pariwisata di Kabupaten Tana Toraja

D Kegunaan Penelitian

1 Manfaat Teoritis

Penelitian ini di harapakan dapat memberikan manfaat secara teoritis

dalam mengetagui strategi pemerintah dalam implementasi program

Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) parawisata di Kabupaten Tana Toraja

sekurang-kurangnya dapat berguna sebagai sumbangan pemikiran

2 Manfaat praktis

Menambah wawasan penulis mengenai strategi pemerintah dalam

peningkatan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) parawisata di Kabupaten

Tana Toraja untuk selanjutnya di jadikan sebagai acuan dalam bersikap dan

berperilaku juga dapat di jadikan sebagai bahan pertimbangan atau di

kembangkan lebih lanjut serta referensi terhadap penelitian yang sejenis

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A Pengertian Strategi

Strategi adalah rencana jangka panjang diikuti tindakan yang ditujukan

untuk mencapai tujuan tertentu yang umumnya adalah kemenangan Asal kata

strategi turunan dari kata dalam bahasa Yunani strategos Strategi secara umum

adalah proses penentuan rencana pemimpin puncak berfokus pada tujuan jangka

panjang organisasi disertai penyusunan cara atau upaya bagaiamana agar dapat di

capai Sementara pengertian strategi secara khusus adalah tindakan yang bersifat

senangtiasa meningkat terus menerus di lakukan berdasarkan sudut pandang

tentang apa yang di harapkan pelanggan dimasa depan Strategi hampir sealalu

dimulai dari apa yang dapat terjadi bukan dimulai dari apa yang terjadi

Strategi pertama di kemukakan oleh Chandler (dalam Sedarmayanti 2014)

menyebutkan bahwa strategi adalah tujuan jangka panjang dari suatu perusahaan

serta pendayagunaan dan alokasi semua sumber daya yang penting untuk

mencapai tujuan tersebuat Menurut David (2004) Defenisi strategi adalah cara

untuk mencapai tujuan jangka panjang Strategi bisnis bisa berupa perluasan

geografis diversifikasi akusisi pengmbangan produk penetrasi pasar

rasionalisasi karyawan divestasi likuidasi dan joint venture Dalam hal ini

terdapat dua karakteristik strategi yang sangat penting yakni pertama strategi

di rencanakan terlebih dahulu secara sadar dan sengaja mendahului berbagai

tindakan yang akan dilakukan berdasarkan strategi yang dibuat tersebut Kedua

strataegi kemudian dikembangkan dan diimplementasikan agar mencapai tujuan

8

Sedangkan menurut Hamel dan Prahalad (dalam Freddy Rangkuti 1995) strategi

merupakan tindakan yang bersifat incremental (senantiasa meningkat) dan terus

menerus dan dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan

oleh para pelanggan dimasa depan

Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan dalam perkembangannya

konsep mengenai strategi terus berkembang hal ini dapat ditunjukkan oleh

adanya perbedaan konsep mengenai strategi selama 30 tahun terakhir

Pemahaman yang baik mengenai konsep strategi dan konsep lain yang berkaitan

sangat menentukan suksesnya strategi dan konsep lain yang berkaitan sangat

menentukan suksesnya strategi yang disusun

1 Perumusan Strategi

Perumusan strategi merupakan proses penyusunan langkah-langkah ke

depan yang dimaksudkan untuk membangun visi dan misi organisasi menetapkan

tujuan strategis dan keuangan perusahaan serta merancang strategi untuk

mencapai tujuan tersebut dalam langkah menyediakan costumer value terbaik

Menurut Sondang P Siagian (2011) salah satu langkah yang perlu digunakan

dalam merumuskan strategi adalah analisis ldquoSWOTrdquo dimana analisis SWOT

merupakan salah satu instrumen analisis yang ampuh apabila digunakan dengan

tepat Telah diketahui pula secara luas bahwa ldquoSWOTrdquo merupakan akronim

untuk kata kata ldquoStrengths rdquo (Kekuatan) ldquoWeaknesses (Kelemahan)

ldquoOportunities rdquo(Peluang) dan ldquoThreatsrdquo (Ancaman) Faktor kekuatan dan

kelemahan terdapat dalam tubuh suatu organisasi termasuk satuan bisnis tertentu

sedangkan peluang dan ancaman merupakan faktor-faktor lingkungan yang

9

dihadapi oleh organisasi atau perusahaan atau satuan bisnis yang bersangkutan

Jika dikatakan bahwa analisis SWOT dapat merupakan instrumen yang ampuh

dalam melakukan analisis stratejik keampuhan tersebut terletak pada kemampuan

para penentu strategi perusahaan untuk memaksimalkan peranan faktor kekuatan

dan pemanfaatan peluang sehingga sekaligus perperan sebagai alat untuk

minimalisasi kelemahan yang terdapat dalam tubuh organisasi dan menekan

dampak ancaman yang timbul dan harus dihadapi Jika para penentu strategi

perusahaan mampu melakukan kedua hal tersebut dengan tepat biasanya upaya

untuk memilih dan menentukan strategi yang efektif membuahkan hasil yang

diharapkan Analisis SWOT dapat membantu merumuskan segaligus memetakan

persoalan secara internal dapat diidentifikasi apa saja yang menjadi kekuatan dan

kelemahan dalam waktu bersamaan secara eksternal dapat dirumuskan secara

seksama peluang dan ancaman apa saja yang dihadapi

a) Faktor-faktor berupa kekuatan yang dimaksud dengan faktor-faktor kekuatan

yang dimiliki oleh suatu perusahaan-termasuk satuan-satuan bisnis

didalamnya adalah antara lain kompetensi khusus yang terdapat dalam

organisasi yang berakibat pada pemikiran keunggulan komparatif oleh unit

usaha dipasaran

b) Faktor-faktor kelemahan jika orang berbicara tentang kelemahan yang

terdapat dalam tubuh suatu satuan bisnis yang dimaksud ialah keterbatasan

atau kekurangan dalam hal sumber keterampilan dan kemampuan yang

menjadi penghalang serius bagi penampilan kinerja organisasi yang

memuaskan

10

c) Faktor peluang defenisi sederhana tentang peluang ialah ldquoberbagai situasi

lingkungan yang menguntungkan bagi suatu satuan bisnisrdquo

d) Faktor ancaman pengertian ancaman merupakan kebalikan pengertian

peluang Dengan demikian dapat dikatakan bahwa ancaman ldquoadalah faktor-

faktor lingkungan yang tidak menguntungkan suatu satuan bisnisrdquo Jika tdak

diatasi ancaman akan menjadi ldquoganjalanrdquo bagi satuan bisnis yang

bersangkutan baik untuk masa sekarang maupun dimasa depan

Salah satu model analisis SWOT yang merupakan rangkuman dari

beberapa model adalah yang diperkenalkan oleh Kearns (dalam J Salusu 2000)

seperti pada diagram berikut ini

Faktor

Eksternal

Faktor

Internal

Opportunities

Threats

Strengths

Comparative Advantage

Mobilization

Weaknesses

InvesmentDivtesment

Damage Control

Gambar 1 Analisis SWOT

Diagram diatas menampilkan matriks enam kotak dua yang paling diatas

adalah kotak faktor eksternal yaitu peluang dan ancamantantangan sedangkan

dua kotak sebelah kiri adalah kotak faktor internal yaitu kekuatan-kekuatan dan

kelemahan-kelemahan organisasi Empat kotak lainnya A B C dan D

merupakan kotak isu-isu stratejik yang timbul sebagai hasil kontak antara faktor-

faktor eksternal dan faktor-faktor intrnal Keempat isu stratejik itu di beri nama

11

(a) comporative advantage (b) mobilization (c) investmentdivtesment dan (d)

damage control Apabila para pengambil keputusan telah melihat peluang yang

tersedia dan ternyata juga memiliki posisi internal yang kuat maka organisasi itu

menghadapi isu stratejik yang dapat disebut comporative advantage (keunggulan

komporatif) Dua elemen stratejik yang paling baik bertemu sehingga para

eksekutif tidak boleh membiarkannya hilang tetapi sebaliknya harus

memperkuatnya dengan berbagai perencanaan yang mampu mendukungnya

Sel A ini memberi kemungkinan bagi organisasi untuk berkembung lebih

cepat namun harus senantiasa waspada terhadap perubahan yang tidak menentu

dalam lingkungan Pertanyaannya adalah bagaiamana memanfaatkan kekuatan

yang ada untuk meningkatkan posisi kompetitifnya

Sel B yaitu isu stratejik mobilization adalah kotak interaksi dan pertemuan

antara ancamantantangan dari luar yang diidentifikasi oleh para pengambil

keputusan dengan kekuatan organisasi Di sini para eksekutif hendaknya berusaha

memobilisasi sumber daya yang merupakan kekuatan organisasi untuk

memperlunak ancaman dari luar tersebut bahkan kalau mungkin dapat

mengubahnya sebagai peluang

Sel C tampil isu stratejik investmentdivestment yang memberi pilihan

bagi para eksekutif karena situasinya kabur Peluang yang tersedia sangat

meyakinkan tetapi tidak ada kemampuan organisasi untuk menggarapnya dan

memberikan reaksi positif Kalau dipaksakan bisa memakan biaya terlalu besar

sehingga merugikan organisasi Lebih baik tinggalkan dan serahkan kepada

organisasi lain yang mungkin memiliki posisi yang lebih baik Bisa juga para

12

eksekutif tidak berbuat apa-apa Haruskah organisasi menanam investasi untuk

memperkuat titik lemahnya sehingga mampuu mengubah dan memperbaiki posisi

kompetitifnya

Sel D adalah kotak paling lemah dari semua sel karena dapat membawa

bencana bagi organisasi paling tidak merugikan program-programnya Sudah

terancam dari luar lalu di hadapakan pada sumber daya yang sangat lemah

Strategi yang ditempuh ialah mengendalikan kerugian yang diderita sehingga

tidak separah dengan yang diperkirakan Hal itu dapat dilakukan dengan sedikit

membenahi sumber daya dengan harapan mampu memperkecil ancaman dari luar

tersebut Usaha itu diarahkan pada upaya mengalihkan kelemahan menjadi

kekuatan sungguh pun memakan waktu yang lama

2 Tujuan Strategi

Tujuan Stratejik adalah kunci dari arah perubahan masa depan Ia

mengarahkan apa yang hendak dikejar diwaktu yang akan datang yaitu dalam

jangka waktu sekian sekitar tiga sampai lima tahun Arahan itu harus jelas dan

tegas bagi keseluruhan organisasi oleh sebab itu sering juga dikatakan bahwa

tujuan stratejik merupakan planning umbrella (payung perencanaan) dalam

mengintegrasikan usaha dari semua unit kerja dan personil kedalam suatu

kegiatan menyeluruh dan menyatu dari suatu organisasi Untuk dapat melakukan

itu tujuan stratejik harus lebih tajam daripada misi tetapi masih cukup luas untuk

dapat mendorong lahirnya kreatifitas dan inofasi bagi semua unit kerja (Koteen

1991) Dengan tegas Koteen (dalam J Salusu 2000) mengatakan bahwa apabila

tujuan stratejik berjalan dengan baik maka kenyataan itu sudah merupakan ldquokunci

13

keunggulan dan kesuksesanrdquo sebab arahannya jelas yaitu untuk mendapatkan

manfaat terbesar dengan menggunakan sumberdaya yang tersedia Juga membantu

menciptakan kondisi yang mendorong pertumbuhan dan kemajuan organization

secara prakmatis tujuan stratejik adalah kinci menuju kelangsungan hidup

organisasi ini berarti pada saat-saat yang kritis ia harus memusatkan perhatian

segera jelas dan bahkan agresif terhadapa hal-hal yang memerlukan perubahan

hal ini dimaksudkan menanggulangi situasi yang bisa mengancam organisasi yang

dapat mempengaruhi stabilitas keuangan dan kelanjutan hidup organisasi

3 Inisiatif Strategi

Inisiatif strategi pada dasarnya menjelaskan maksud dan rangkuman dari

tindakan-tindakan yang akan dilancarkan untuk mencapai tujuan strategi

Didalamnya sudah tercakup strategi yang akan dipakai untuk mencapai hasilakhir

yang diinginkan Inisiatif strategi biasanya lahir setelah ditemukan implikasi-

implikasi strategi dari kekuatan dan kelemahan organisasi serta peluang dan

ancaman dari lingkungan eksternal Biasanya juga inisiatif strategi itu muncul

dengan cara informal dari eksekutif kepala atau bahkan dari anggota staf

organisasi

Setiap inisiatif strategi dari mana pun sumbernya perlu digarap secara

sistematis Tetapi perlu diketahui bahwa inisiatif strategi yang harus dijelaskan di

depan publik walaupun publik itu terbatas Para pengambil keputusan startegi

termasuk para pelaksana perlu mengetahui mengapa inisiatif itu ditampilkan dan

hasil apa serta keuntungan-keuntungan apa yang akan dinikmati andaikata inisiatif

itu dilaksanakan Tegasnya inisiatif strategi mengungkapkan langkah-langkah

14

penting yang perlu ditempuh untuk menghindari diri dari malapetaka eksternal

atau untuk mengejar peluang yang tersedia

4 Tingkat-Tingkat Strategi

Merujuk pada pandangan Dan Schendel dan Charles Hofer Higgins (dalam

JSalusu 1996) menjelaskan adanya empat tingkatan

strategi keseluruhannya disebut Master Strategi yaitu

a) Enterprise strategy (Strategi perusahaan)

Strategi ini berkaitan dengan respons masyarakat setiap organisasi

mempunyai hubungan dengan masyarakat Masyarakat adalah kelompok

yang berada diluar organisasi yang tidak dapat dikontrol Didalam masyarakat

yang tidak terkendali itu ada pemerintah dan berbagai kelompok lain seperti

kelompok penekan kelompok politik dan kelompok sosial lainnya Jadi

dalam strategi interprise terlihar relasi antara organisasi dan masyarakat luar

sejauh interaksi itu akan dilakukan sehingga dapat menguntungkan

organisasi Strategi itu juga menampakkan bahwa organisasi sungguh-

sungguh bekerja dan berusaha untuk memberi pelayanan yang baik terhadap

tuntutan dan kebutuhan masyarakat

b) Corporate strategy (Strategi perusahaan)

Strategi ini berkaitan dengan misi organisasi sehingga sering disebut Grand

Strategi yang meliputi bidang yang digeluti oleh suatu organisasiPertanyaan

apa yang menjadi bisnis atau urusan kita dan bagaimana kita mengendalikan

bisnis itu tidak semata-mata untuk dijawab oleh organisasi bisnis tetapi juga

oleh setiap organisasi pemerintahan dan organisasi nonprofit

15

c) Business strategy (Strategi bisnis)

Strategi pada tingkat ini menjabarkan bagaiamana merebut pasaran di tengah

masyarakat Bagaimana menempatkan organisasi dihati para pengusaha para

pengusaha para donor dan sebagainya Semuanya ini dimaksudkan untuk

dapat memperoleh keuntungan-keuntungan stratejik yang sekaligus mampu

menunjang berkembangnya organisasi ke tingkat yang lebih baik

d) Functional strategy (Strategi fungsional)

Strategi ini merupakan strategi pendukung dan untuk menunjang suksesnya

strategi lain Ada tiga jenis strategi functional yaitu

(1) Strategi functional ekonomi yaitu mencakup fungsi-fungsi yang

memungkinkan organisasi hidup sebagai satu kesatuan ekonomi yang

sehat antara lain yang berkaitan dengan keuangan pemasaran sumber

daya penelitian dan pengembangan

(2) Strategi functional manajemen mencakup fungsi-fungsi manajemen

fungsi manajemen terbagi 11 yaitu planning organizing implementing

conrolling staffing leading motivating communicating decision

making representing dan integrating

(3) Strategi isu stratejik fungsi utamanya adalah mengontrol lingkungan

baik situasi lingkungan yang sudah diketahui maupun situasi yang belum

diketahui atau yang selalu berubah

B Pemerintah Daerah

Pemerintah sebagai sebuah organisasi ditinjau dari sudut biological adalah

sebuah organisme yang hidup dan setiap organisme yang hidup mempunyai

16

bagian yang disebut Kepala (head) Sebuah tubuh manusia atau hewan yang

dikendalikan oleh kepalanya sebuah rumah tangga dikendalikan oleh kepala

keluarga Kepala dapat dianggap identik dengan pemerintah baik itu pemerintah

pusat pemerintah daerah maupun pemerintahan daerah dimana pemerintah pusat

adalah Presiden Republik Indonesia yang memegang kekuasaan pemerintahan

Negara Republik Indonesia yang di bantu oleh Wakil Presiden dan Menteri-

Menteri Negara sedangkan Pemerintah Daerah adalah Kepala Daerah sebagai

unsur penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan

pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom dan Pemerintahan

Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh Pemerintah Daerah

KabupatenKota adalah BupatiWalikota dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

(DPRD) KabupatenKota menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan

prinsip otonomi selaus-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan

Republik Indonesia Sedangkan wewenang Pemerintahan Daerah yaitu (1)

mengajukan rancangan Pemerintah Daerah (PERDA) (2) menetapkan Peraturan

Daerah (PERDA) yang telah mendapat persetujuan bersama Dewan Perwakilan

Rakyat Daerah (DPRD) (3) menetapkan peraturan Kepala Daerah dan keputusan

Kepala Daerah (4) mengambil tindakan tertentu dalam keadaan mendesak yang

sangat dibutuhkan oleh Daerah danatau masyarakat (5) melaksanakan wewenang

lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan (Undang-Undang

Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah)

Urusan-urusan Pemerintahan Daerah yaitu (a) urusan pemerintahan wajib

yang berkaitan dengan pelayanan dasar seperti pendidikan kesehatan pekerjaan

17

umum dan penataan ruang perumahan rakyat dan kawasan pemukiman

ketentraman ketertiban umum dan pelindungan masyarakat (b) urusan

pemerintahan yang wajib yang tidak berkaitan dengan pelayanan dasar seperti

tenaga kerja pemberdayaan perempuan perlindungan anak pangan pertahanan

lingkungan hidup perhubungan komunikasi informatika pemberdayaan

masyarakat desa koperasi usaha kecil menengah administrasi kependudukan

dan pencatatan sipil (c) urusan pemerintahan pilihan seperti kelautan perikanan

pariwisata pertanian kehutanan energi sumber daya mineral perdagangan

perindustrian dan transmigrasi (Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah)

Pemerintah adalah proses penetapan janji dan legitimasi seorang pejabat

Negara Publik diukur dengan fakta sejauh mana ia menebar janji demikian

menurut Ndraha (2003) yang baik bersifat internal maupun kepada masyarakat

umum Sedangkan menurut Delly Mustafa (2013) mengemukakan bahwa

pemerintah adalah keseluruhan struktur lembaga dan unit-unit dalam Negara

yang bertugas untuk mengatur pelaksanaannya tugas-tugas pemerintahan Uraian

ringkas di atas menunjukkan bahwa (1) pemerintah dapat dianggap sebagai

suatu yang given ditakdirkan hadir dimana-mana dan merupakan bagian yang

integral sebuah sistem (2) pemerintah terbentuk secara evolusioner sebagai

produk penyesuaian diri manusia dengan perubahan lingkungan hidupnya agar ia

tetap survive (3) pemerintah terbentuk melalui revolusi penakluk atau

pernyataan (4) dapat juga dianggap sebagai produk manajemen pemerintahan

18

yang sengaja dibentuk berdasarkan kesepakatan warga masyarakat sebagai alat

(input) untuk mencapai tujuan dan misi tertentu

C Destinasi Manajemen Organisasi (DMO)

Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) adalah suatu bentuk strategis

dalam membangun pariwisata baik di Tingkat Lokal Regional maupun Nasional

DMO dapat pula merupakan struktur tata kelola destinasi pariwisata dimana

melibatkan bukan hanya stakeholder bahkan shareholder yang mampu

memberikan sharing pendapat bahkan sharing anggaran untuk memulai kegiatan-

kegiatan pariwisata Pengelolaan pariwisata di destinasi tertentu di Indonesia

masih jauh ketinggalan dibanding negara-negara lainnya di Asia sehingga

pariwisata di Negara kita masih jauh ketinggalan dari sistem pengelolaannya

Adapun visi dan misi Toraja DMO didirikan pada tanggal 3 Mei 2012 dengan

dua fokus utama yaitu

1) Peningkatan kapasitas untuk masyarakat dan pelaku bisnis pariwisata

lokal

2) Pengorganisasian pencarian dan pengembangan objek pariwisata fasilitas

serta peningkatan aksebilitas ke Toraja

Di bawah koordinas pemerintah setempat (Bupati Tana Toraja) struktur

organisasi Toraja Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) terdiri Ketua Wakil

Ketua dan Komisi Komisi sarana dan prasarana Komisi sumber daya manusia

Komisi daya tarik wisata Komisi pemasaran dan promosi dan komisi

lingkungan Sedangkan anggota dari Toraja DMO terdiri dari perwakilan

pemerintah setempat (SKPD-BAPPEDA Dinas pariwisata Dinas Koperasi dan

19

Perdagangan dan sebagainya) asosiasi pariwisata (PHRI dan ASITA) dan ketua

Komunitas setempat (kelompok adat kelompok agama dan kelompok pemuda)

Saat ini Toraja Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) mensinergikan

upaya untuk menata kembali perannya diantara pemangku kepentingan pariwisata

di Toraja Anggota internal Toraja DMO mengemukakan ide untuk mengusulkan

Toraja DMO sebagai organisasi legal yang nantnya akan berfungsi sebagai

organisasi yang berkelanjutan sekaligus sebagai perwakilan resmi destinasi

pariwisata Toraja Melalui partisipasi aktif Toraja DMO menciptakan kembali

pencitraan untuk destinasi Toraja mempromosikan Toraja melalui partisipasi di

pameran travel di kancah Nasional maupun Internasional berkolaborasi dengan

pelaku usaha pariwisata lokal untuk mengorganisasi dan mengatur perjalanan

eduksi (untuk media dan operatortur) serta menetapkan standar kualitas untuk

pelaku usaha pariwisata lokal (akomodasi restaurant dan operatortur) dalam

rangka memenuhi layanan berstandar Internasional Tanggung jawab utama

berikutnya dari Toraja DMO adalah untuk meningkatkan kepercayaan diantara

pelaku usaha pariwisata dan pemangku kepentingan lokal Harapannya semoga

keberadaan Toraja DMO akan menambah manfaat untuk perekonomiani

masyarakat setempat Saat ini industri pariwisata hanya menduduki peringkat

sebagai pendapatan terbesar ketiga di Toraja Pemerintah Daerah Toraja dan

Toraja DMO bekerja bahu-membahu dan saling mendukung bagi

keberlangsungan industri pariwisata di Toraja

Pendekatan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) akan lebih

memudahkan bagi pemerintah daerah untuk mengembangkan pariwisata karena

20

akan dilakukan melalui tata kelola yang terpadu DMO akan melakukan tugas

koordinasi perencanaan pengendalian organisasi destinasi keberlanjutan dan

implementasi yang dilakukan secara inovatif dan sistemik dengan memanfaatkan

tehnologi informasi yang melibatkan tiga pilar penggerak pembangunan

pemerintah industri pariwisata dan masyarakat dengan tujuan untuk

meningkatkan tata kelola destinasi yang dikelola dengan pendekatan lokal namun

berskala internasinal

Alastair Morrison dalam Konferensi Nasional Destinasi Manajemen

Organisasi (DMO) di Jakarta Agustus (dalam wardhono 2014) menjelaskan

bahwa panduan DMO dimulai dari product development marketing riset

komunication community relations pengembangan sumber daya hingga

kemudian tahapan pengelolaan (governance) Adapun salah satu faktor

pendukung dalam meningkatkan DMO adalah rambu solo dimana rambu solo

adalah upacara adat kematian masyarakat Toraja yang bertujuan unttuk

menghormati dan menghantarkan arwah orang yang meninggal dunia menuju

alam roh yaitu kembali kepada keabadian bersama para leluhur mereka kesebuah

tempat peristirahatan Upacara ini sering juga disebut upacara penyempurnaan

kematian karena orang yang meninggal baru dianggap benar-benar meninggal

setelah seluruh proses upacara ini digenapi Jika belum maka orang yang

meninggal tersebut hanya dianggap sebagai orang yang sakit atau lemah sehingga

ia tetap diperlakukan seperti halnya orang hidup yaitu dibaringkan di tempat tidur

dan disediakan makanan dam minuman bahkan selalu di ajak bicara

21

D Pariwisata

Pengertian pariwisata secara Etomoogi pariwista berasal dari dua kata

yaitu ldquoparirdquo yang berarti banyakberkeliling sedangkan pengertian wisata berarti

ldquopergirdquo Di dalam kamus besar Indonesia pariwisata adalah suatu kegiatan yang

berhubungan dengan perjalanan rekreasi sedangkan pengertian secara umum

pariwisata merupakan suatu perjalanan yang dilakukan seseorang untuk sementara

waktu yang diselenggarakan dari suatu tempat ke tempat lain dengan

meninggalkan tempat semula dan dengan suatu perencanaan atau bukan maksud

mencari nafkah di tempat yang dikunjunginya tetapi semata-mata untuk

menikmati kegiatan pertamasyaan atau rekreasi untuk memenuhi keinginan yang

beraneka ragam

Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai

fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat pengusaha Pemerintah

dan Pemerintah Daerah (Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang

Kepariwisataan) Sedangkan menurut Muljadi 2012 pariwisata adalah suatu

aktivitas perubahan tempat tinggal sementara dari seseorang diluar tempat tinggal

sehari-hari dengan suatu alasan apapun selain melakukan kegiatan yang biasa

menghasilkan upah atau gaji

Istilah pariwisata ini mulai dipakai setelah tahun 1960 untuk mengganti

istilah bertamasya melancong atau piknik dan memberi pengertian yang

sederhana dan sempit yaitu bepergian ke suatu tempat yang tidak jauh untuk

sekedar bersantai Sedangkan dalam era saat ini alasan dan sifat perjalanan yang

dilakukan dalam kaitannya dengan mobilitas pergerakan manusia ini jauh lebih

22

luas Sehingga digunakan istilah pariwisata dimana pengertian pariwisata lebih

luas menyangkut persoalan-persoalan mobilitas pergerakan manusia dari suatu

tempat ke tempat lain dengan tujuan memperoleh nilai kegunaan bagi

pemanfaatan jasa pariwisata Dan bagi yang memanfaatkannya menerima suatu

nilai berupa pendapatan dari jasa pariwisata tersebut Oleh karena itu pariwisata

mengandung nilai ekonomi ynag tinggi bagi pemanfaatan jasa tersebut sebagai

komoditas ekonomi Suatu perjalan dianggap sebagai perjalanan wisata bila

memenuhi persyaratan yang diperlukan yaitu 1) bersifat sementara 2) bersifat

sukarela (voluntary) dalam arti tidak terjadi paksaan 3) tidak bekerja yang

bersifat menghasilkan upah ataupun bayaran Adapun penegrtian kepariwisatan

menurut Bahar dan Marpaung 2002 kepariwisataan adalah sebuah kegiatan yang

dilakukan untuk orang yang melakukan kegiatan perjalanan

Menurut Pendit (2002) terdapat beberapa jenis pariwisata yaitu

1) Wisata budaya ini dimaksudkan dengan perjalanan yang dilakukan atas dasar

keinginan unutk mempluas pandangan hidup seseorang dengan jalan

mengadakan kunjungan atau peninjauan ke tempat lain atau ke luar negeri

mempelajari keadaan rakyat kebiasaan dan adat istiadat mereka cara hidup

mereka budaya dan seni mereka Sering perjalanan seperti ini disatukan

dengan kesempatan mengambil bagian dalam kegiatan budaya seperti

eksposisi seni (seni tari drama musik dan seni suara) atau kegiatan yang

bermotif kesejarahan dan sebagainya

2) Wisata kesehatan hal ini dimaksudkan dengan perjalanan seorang wisatawan

dengan tujuan untuk meninggalkan keadaan lingkungan tempat sehari-hari

23

dimana ia tinggal demi kepentingan beristirahat dalam arti jasmani dan rohani

dengan mengunjungi tempat peristirahatan seperti mata air panas yang

mengandung mineral yang dapat menyembuhkan tempat yang mempunyai

iklim udara menyehatkan atau tempat-tempat yang menyediakan fasilitas

kesehatan lainnya

3) Wisata olahraga Ini dimaksudkan dengan wisatawan yang melakukan

perjalanan dengan tujuan berolah raga atau menghadiri pesta olahraga di

suatu tempat atau suatu negara seperti Asian Games Olympiade Thomas

Cup Uber Cup dan lain-lain Olah raga lain yang tidak termasuk dalam pesta

olahraga atau games misalnya berburu memancing berenang dan berbagai

cabang olehraga di dalam air atau di pegunungan

4) Wisata komersial yang termasuk dalam wisata komersial ini adalah

mengunjungi pameran-pameran dan pekan raya yang bersifat komersial

seperti pameran industri pameran dagang dan sebagainya Pada mulanya

banyak orang berpendapat bahwa hal ini tidak dapat digolongkan dalam dunia

kepariwisataan dengan alasan bahwa kegiatan perjalanan untuk pameran atau

pekan raya ini hanya dilakukan oleh orang-orang yang khusus mempunyai

urusan bisnisTetapi dalam kenyataannya pada dewasa ini dimana pameran

atau pekan raya banyak dikunjungi oleh masyarakat kebanyakan dengan

tujuan ingin melihat yang membutuhkan fasilitas akomodasi dan transportasi

Disamping itu dalam pekan raya atau pameran biasanya dimeriahkan dengan

berbagai atraksi atau pertunjukan kesenian Itulah sebabnya wisata komersial

ini menjadi kenyataan yang sangat menarik dan menyebabkan kaum

24

pengusaha angkutan dan akomodasi membuat rancanganndashrancangan istimewa

untuk keperluan tersebut

5) Wisata politik jenis wisata ini meliputi perjalanan yang dilakuka untuk

mengunjungi atau mengambil bagian dalam peristiwa kegiatan politik

misalnya perayaan 17 Agustus di Jakarta Biasanya fasilitas akomodasi dan

transportasi serta berbagai atraksi diadakan secara meriah bagi para

pengunjung Disamping itu yang termasuk dalam kegiatan wisata politik

adalah peristiwa-peristiwa penting seperti konfrensi musyawarah kongres

yang selalu disertai dengan kegiatan darmawisata

6) Wisata sosial yang dimaksud dengan wisata ini adalah pengorganisasian suatu

perjalanan yang murah dan mudah untuk memberi kesempatan kepada

masyarakat ekonomi lemah untuk mengadakan perjalanan seperti misalnya

kaum buruh pemuda pelajar mahasiswa petani dan sebagainya Organisasi

ini berusaha untuk membantu mereka yang mempunyai kemampuan terbatas

dari segi finansial untuk dapat memanfaatkan waktu libur atau cuti sehingga

dapat menambah pengalaman dan memeperbaiki kesehatan jasmaniah dan

mental mereka

7) Wisata pertanian wisata pertanian ini adalah pengorganisasian perjalanan yang

dilakukan ke proyek- proyek pertanian perkebunan ladang pembibitan dan

sebagainya dimana wisatawan dapat mengadakan kunjungan dan peninjauan

untuk tujuan studi maupun untuk sekedar menikmati aneka macam tanaman

8) Wisata maritim (bahari) jenis wisata ini biasanya dikaitkan dengan kegiatan

oleh raga di air danau pantai teluk dan laut Misalnya memancing

25

berlayar menyelem sambil melakukan pemotretaan kompetisi berselancar

mendayung berkeliling melihat ndash lihat taman laut dengan pemandangan yang

indah

9) Wisata cagar alam untuk jenis wisata ini biasanya diselenggarakan oleh agen

atau biro perjalanan yang mengkhususkan usaha-usaha dengan jalan

mengatur wisata ke tempat atau daerh cagar alam taman lindung hutan

daerah pegunungan dan sebagainya yang kelestariannya dilindungi oleh

undang-undang Wisata ini banyak dikaitkan dengan kegemaran akan

keindahan alam kesegaran hawa udara pegunungan keajaiban hidup

binatang dan marga satwa yang langka serta tumbuhndashtumbuhan yang jarang

ditemukan di tempat lain

Dari beberapa pengertian yang telah dikemukakan di atas dapat diambil

suatu pengertian pariwisata adalah suatu kegiatan yang melibatkan orang-orang

yang melakukan perjalanan dengan tujuan untuk mendapatkan kenikmatan dan

memenuhi hasrat ingin mengetahui sesuatu dalam kurun waktu tertentu dan bukan

mencari nafkah

E Kerangka Pikir

Program Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) adalah program yang

diprakarsai oleh kementerian pariwisata dan Ekonomi kreatif Republik Indonesia

pada tahun 2010 Adapun indikator strategi dalam peningkatan DMO ada dua

yaitu (1) faktor internal yang meliputi kekuatan dan kelemahan (2) faktor

eksternal yang meliputi peluang dan ancaman Jika indikator-indikator diatas

26

berjalan dengan baik maka keberhasilan DMO dapat tercapai Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada bagan sebagai berikut

Gambar 2 Kerangka Pikir

F Deskripsi Fokus

Penelitian ini di fokuskan pada strategi pemerintah dalam peningkatan

destinasi manajemen organisasi pariwisata di Kabupaten Tana Toraja Dengan

melalui indikator yaitu (1) faktor internal yang meliputi kekuatan dan kelemahan

(2) faktor eksternal yang meliputi peluang dan ancaman

G Deskripsi Fokus Penelitian

1 Strengths

Kekuatan atau (strengths) adalah kompotensi khusus yang terdapat dalam

organisasi yang berakibat pada pemilikan keunggulan komparatif oleh unit usaha

di pasaran dan setelah penulis melakukan observasi di lokasi obyek wisata Tana

Toraja penulis melihat ada berbagai macam kekuatan yang dimiliki obyek wisata

Tana Toraja seperti a) keindahan alam b) kearifan lokal c) ragam budaya

Strategi Dalam Peningkatan DMO

Faktor Internal

1 (Strengths) Kekuatan

2 (Weaknesses) Kelemahan

Faktor Eksternal

1 (Opportunities) Peluang

2 (Trheats) Aancaman

DMO tercapai

tercapai

27

2 Weaknesses

Kelemahan atau (weaknesses) adalah keterbatasan atau kekurangan yang

menjadi penghalang serius bagi penampilan kinerja organisasi yang memuaskan

hal ini yang sekarang yang terjadi di Tana Toraja dimana dalam meningkatkan

Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) terkendala dengan berbagai macam

kekurangan seperti a) infrastuktur jalan yang belum optimal b) Kebersihan

kurang terjaga di lokasi obyek wisata

3 Oportunities

Peluang atau (opportunities) adalah berbagai situasi lingkungan yang

menguntungkan bagi suatu satuan bisnis dengan berbagai kekuatan yang dimiliki

obyek wisata Tana Toraja tentu memberikan dampak positif dalam meningkatkan

Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata Tana Toraja seperti a)

agrowisata b) berbagai bisnis lainnya

4 Threats

Ancaman (threats) adalah lingkungan yang tidak menguntungkan suatu

satuan bisnis dengan berbagai kelemahan yang ada tentu akan berdampak negatif

dalam meningkatkan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata Tana

Toraja seperti a) penetrasi budaya luar b) ketergantungan ekonomi

5 Destinasi Manajemen Organisasi (DMO)

DMO adalah suatu bentuk strategis dalam membangun pariwisata baik

ditingkat lokal Regional maupun Nasional Keberhasilan suatu DMO bukan

hanya mengandalkan daya tarik yang bagus budaya yang menarik tetapi mampu

28

mengorganisir baik dari segi internal maupun eksternal sehingga DMO dapat

tercapai

29

BAB III

METODE PENELITIAN

A Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan dua bulan di Kabupaten Tana Toraja setelah

seminar proposal dengan tujuan untuk mengetahui strategi pemerintah dalam

peningkatan destinasi manajemen organisasi pariwisata di Kabupaten Tana

Toraja

B Jenis dan Tipe Penelitian

1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah jenis deskriptif kualitatif yaitu metode

penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objektif tentang strategi

pemerintah dalam peningkatan destinasi manajemen organisasi pariwisata di

Kabupaten Tana Toraja

2 Tipe Penelitian

Tipe penelitian adalah penelitian fenomena logis yang suatu bentuk

penelitian yang bertujuan untuk memberikan gambaran umum tentang strategi

pemerintah dalam peningkatan destinasi manajemen organisasi pariwisata di

Kabupaten Tana Toraja

C Sumber Data

1 Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari lapangan atau

tempat penelitian sedangkan menurut Lofland bahwa sumber data utama dalam

penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan Kata-kata dan tindakan

30

merupakan sumber data yang diperoleh dari lapangan dengan mengamati atau

mewawancarai oleh karena itu penulis menggunakan sumber dari informasi yang

terpilih

2 Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh tidak secara langsung tetapi ada

penelitian sebelumnya seperti dokumen buku-buku laporan peraturan-peraturan

pemerintah dan data yang bersifat informasi tertulis yang digunakan dalam

penelitian

D Informan Penelitian

Obyek utama penelitian ini ialah Strategi Pemerintah Dalam peningkatan

Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Parawisata Di Kabupaten Tana Toraja

Dimana yang dimaksud disini adalah orang yang diharapakan dapat memberikan

data secara obyektif netral dan dapat dipertanggung jawabkan Adapaun

informan dalam penelitian ini yakni sebagai berikut

Tabel 1 Target Informan Penelitian

No Informan Jumlah

1 Kepala Dinas Kebudayaan dan Priwisata Di Kabupaten Tana

Toraja

1 Orang

2 Sekertaris Kebudayaan dan Pariwisata Di Kabupaten Tana

Toraja

1 Orang

3 Ketua Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata

Tana Toraja

1 Orang

4 Trevel Agent 1 Orang

5 Wisatawan 2 Orang

6 Masyarakat 3 Orang

Jumlah 9 Orang

31

E Teknik Pengumpulan Data

1 Wawancara

Dalam penelitian ini peneliti melakukan kegiatan wawancara terhadap

orang-orang yang terlibat langsung dalam proses implementasi program destinasi

manajemen organisasi Dalam melakukan wawancara yang pertama peneliti

wawancarai adalah Ketua Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata

Tana Toraja yang kedua Kepala Dinas Kebudayaan dan Priwisata Di Kabupaten

Tana Toraja yang ketiga Sekertaris Kebudayaan dan Pariwisata Di Kabupaten

Tana Toraja yang keempat travel agent yang kelima wisatawan dan yang

terakhir adalah masyarakat Dalam melakukan wawancara dengan informan yang

terkait peneliti sedikit mengalami kesulitan karena wisatawan dan masyarakat

jarang sekali ada yang mau di wawancarai sehingga peneliti banyak memakan

waktu dalam melakukan wawancara dengan masyarakat dan wisatawan

2 Observasi

Obyek dari pengamatan ini adalah tindakan dari pemerintah dalam proses

implementasi program destinasi manajemen organisasi Sebelum peneliti

mengangkat judul strategi pemerintah dalam peningkatan Destinasi Manajemen

Organisasi (DMO) pariwisata di Kabupaten Tana Toraja peneliti terlebih dulu

melakukan observasi dengan mendatangi beberapa obyek wisata yang ada di

Kabupaten Tana Toraja seperti wisata Buntu Burake Pango-pango dan lain-lain

sebagainya setelah peneliti menemukan masalah baru mengangkat judul tersebut

diatas dan setelah ujian seminar proposal peneliti turun lagi kelapangan untuk

melakukan penelitian peneliti melakukan observasi kedua dan masalahnya pun

32

masih sama yaitu infrastruktur jalan yang belum optimal dan kebersihan di obyek

wisata yang tidak terjaga

3 Dokumentasi

Studi dokumentasi dalam penelitian ini dilakukan melalui rekaman

kegiatan yaitu dengan cara melihat hal-hal penting selama penelitian berlangsung

Rekaman kegiatan tersebut antara lain berupa foto untuk memperoleh gambaran

visual kegiatan pemerintah dalam implementasi program destinasi manajemen

organisasi di kabupaten Tana Toraja Dalam melakukan penelitian peneliti

melakukan dokumentasi berupa foto-foto atau gambar dan melakukan rekaman

pada saat wawancara dengan informan berlangsung dengan menggunakan HP

Samsung serta arsip-arsip atau data yang di dapatkan dari Kantor Dinas

Kebudayaan dan Pariwisata Tana Toraja dan Kantor Badan Pusat Statistik (BPS)

Tana Toraja

F Teknik Analisis Data

Analisis data ialah langkah selanjutnya untuk mengelola data dimana data

yang diperoleh dikerjakan dan dimanfaatkan sedemikian rupa untuk

menyimpulkan persoalan yang diajukan dalam menyusun hasil penelitian Dalam

model ini terdapat 3 (tiga) komponen pokok Menurut Miles dan Huberman

(dalam Sugiyono 2008) ketiga komponen tersebut yaitu

1) Data reduction (Reduksi data)

Data yang diperoleh dilapanagan jumlahnya cukup banyak untuk itu perlu di

catat secara teliti dan rinci Seperti telah dikemukakan makan lama peneliti

dilapangan maka jumlah data akan makin banyak kompleks dan rumit Untuk

33

itu perlu segera dilakukan analisis data melalui reduksi data Mereduksi data

berarti merangkum memilih hal-hal yang pokok memfokuskan pada hal-hal

yang penting dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu

2) Data display (Penyajian data)

Dalam penelitian kualitatif penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk

uraian singkat bagan hubungan antar kategori dan sejenisnya

3) Conclusion drawingverification (Penarikan kesimpulan dan verifikasi)

Langkah ke tiga dalam penelitian kualitatif adalah penarikan kesimpulan dan

verifikasi Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan

berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada

tahap pengumpulan data berikutnya Tetapi apabila data kesimpulan data yang

dikemukakan pada tahap awal didukung oleh kembali bukti-bukti yang valid

dan konsisten saat penelitian kembali kelapangan mengumpulkan data maka

kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel

G Pengabsahan Data

Keabsahan data sebagai usaha untuk memenuhi nilai kebenaran penelitian

yang berkaitan dengan fenomena judul tersebut maka paling tidak ada 3 (tiga)

teknik yang penulis gunakan yaitu

1) Teknik perpanjangan kehadiran penelitian dalam hal ini penulis

memperpanjang waktu di dalam mencari data di lapangan mengadakan

wawancara tidak hanya dilakukan satu kali tetapi peneliti dilakukan berulang

kaliberhari-hari berminggu-minggu bahkan berbulan- bulan Hal ini penulis

lakukan dengan tujuan untuk memperoleh data yang benar disamping itu

34

penulis juga mengadakan ceking data samapi mendapat data yang benar dan

dipertanggung jawabkan secara ilmiah Melakukan pengamatan secara terus-

menerus termasuk kegiatan pengecekan data melalui informan lain untuk

menanyakan kebenaran informasi tersebut dan data lain yang penting

2) Teknik triangulasi Menurut Sugiyono (2008) triangulasi diartikan sebagai

pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai

waktu Lebih lanjut Sugiyono (2008) membagi tringulasi kedalam 3 macam

yaitu

(a) Triangulasi sumber

Triangulasi sumber dilakukan dengan cara mengecek data yang telah di

peroleh melalui beberapa sumber Dalam hal ini peneliti melakukan

pengumpulan dan pengujian data yang telah diperoleh melalui hasil

pengamatanwawancara dan dokumen-dokumen yang ada Kemudian

peneliti membandingkan hasil pengamatan dengan wawancara dan

membandingkan hasil wawancara dengan dokumen yang ada

(b) Triangulasi teknik

Triangulasi teknik dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber

yang sama dengan teknik yang berbeda Dalam hal ini data yang diperoleh

dengan wawancara lalu dicek dengan observasi dan dokumen Apabila

denga tiga teknik pengujian kredibilitas data tersebut Menghasilkan data

yang berbeda-beda maka peneliti melakukan diskusi lebih lanjut kepada

sumber data yang bersangkutan atau yang lain untuk memastikan data

35

mana yang dianggap benar atau mungkin semuanya benar karena sudut

pandangnya berbeda-beda

(c) Triangulasi waktu

Waktu yang sering mempengaruhi kredibilitas data Data yang

dikumpulkan dengan teknik wawancara di pagi hari pada saat narasumber

masih segar belum banyak masalah akan memberikan data yang lebih

valid sehingga lebih kredibel Untuk itu dalam rangka pengujian

kredibilitas data dapat dilakukan dengan cara melakukan pengecekan

dengan wawancara observasi atau teknik lain dalam waktu atau situasi

yang berbeda Bila hasil uji menghasilkan data yang berbeda maka

dilakukan secara berulang-ulang sehingga sampai ditemukan kepastian

datanya Triangulasi dapat juga dilakukan dengan cara mengecek hasil

penelitian dari tim peneliti lain yang diberi tugas melakukan pengumpulan

data

3) Teknik ketekunan pengamatan keabsahan data melalui ketekunan

pengamatan dalam peneletian ini di lakukan pada saat penelitian melakukan

observasi dilapangan Peneliti selalu berusaha untuk melakukan

pengamatan seteliti dan setekun mungkin berbagai informasi atau data

yang ada baik dianggap penting maupun kurang penting selalu dianalisis

secermat mungkin

36

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A Deskripsi atau Karakteristik Obyek Penelitian

1 Letak Geografis

Kabupaten Tana Toraja adalah sebuah Kabupaten di Provensi Sulawesi

Selatan Indonesia Ibu kotanya adalah Makale Kabupaten Tana Toraja di bentuk

berdasarkan Undang-undan Nomor 28 Tahun 2008 tentang kabupaten Toraja di

mekarkanan menjadi 2 Kabupaten pada tanggal 26 November 2008 Kabupaten

Tana Toraja resmi di bagi menjadi Kabupaten Tana Toraja (dengan Ibu kota

Makale) dan Toraja Utara (dengan Ibu kota Rantepao) dengan Bupati bernama Ir

Nicodemus Biringkanae dan Wakilnya bernama Victor Datuan Batara SH yang

dilantik pada tanggal 17022016 di Kantor Gubernur Sulsel Jl Urip Sumoharjo

Kota Makassar

Kabupaten Tana Toraja terdapat hulu sungai yang merupakan salah satu

sungai terpanjang di Sulawesi Selatan yaitu sungai Sarsquodan membelah kota

Rantepao dan Kabupaten Tana Toraja Jarak Ibukota Kabupaten Tana Toraja

dengan Ibukota Propinsi Sulawesi Selatan sekitar 331 km yang dapat ditempuh

lewat darat dan udara Lewat darat melewati Kabupaten Enrekang Kabupaten

Sidrap Kotamadya Pare-pare Kabupaten Barru Kabupaten Pangkep serta

Kabupaten Maros Dan lewat udara melalui Bandar udara Pongtiku yang berada di

Kecamatan Rantetayo Kabupaten Tana Toraja merupakan salah satu dari 23

kabupaten yang ada di Propinsi Sulawesi Selatan yang terletak diantara

37

2ordm20acutesampai 3ordm30acute Lintang Selatan dan 119ordm30acute sampai 120ordm10acute Bujur Timur

Batas-batas Kabupaten Tana Toraja adalah

1) Sebelah Utara Kabupaten Luwu dan Kabupaten Mamuju

2) Sebelah Timur Kabupaten Luwu

3) Sebelah Selatan Kabupaten Enrekang dan Kabupaten Pinrang

4) Sebelah Barat Kabupaten Polma

Luas wilayah Kabupaten Tana Toraja tercatat 320577 km2 atau sekitar

5 dari luas Propinsi Sulawesi Selatan yang meliputi 19 sembilan belas

kecamatan Jumlah penduduk pada tahun 2014 berjumlah 289193 jiwa yang

terdiri dari 174604 jiwa laki-laki dan 114589 jiwa perempuan

2 Visi dan Misi Kabupaten Tana Toraja

a) Visi

Terwujudnya Pemerintahan yang kompeten mengelola pembangunan

menuju terciptanya masyarakat religius sejahtera berkeadilan sesuai karakteristik

ekologis sosial ekonomi dan budaya Tana Toraja

b) Misi

(1) Revitalisasi fungsi birokrasi dan meningkatkan kinerja tata kelola

pemerintahan dalam rangka efektifitas pelaksanaan pembangunan serta

distribusi layanan publik yang bersih transparan dan akuntabel

(2) Meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui peningkatan mutu

pendidikan dan layanan kesehatan Penguatan kapasitas peran institusi

keagamaan sosial kemasyarakatan kepemudaan dan perempuan melalui

pengendalian pertumbuhan penduduk serta pengendalian pertumbuhan

38

penduduk dalam rangka terciptanya ketahanan serta kesetiakawanan sosial

(3) Peningkatan ekonomi kerakyatan melalui pendayagunaan dan pengembangan

potensi sumber daya pertanian perkebunan peternakan dan perikanan serta

pengembangan usaha kecil menengah dengan mengandalkan partisipasi

seluruh elemen masyarakat dan dunia usaha dalam rangka peningkatan

kesejahteraan masyarakat yang berkelanjutan

(4) Mengoptimalkan pembangunan infrastruktur desa-kota untuk membuka

isolasi wilayah khususnya daerah terpencil guna mendukung kelancaran akses

layanan publik arus barang dan jasa pengembangan dan diversifikasi potensi

pariwisata serta berbagai potensi usaha produktif masyarakat

5) Menjadikan Tana Toraja sebagai kabupaten terdepan dalam pengembangan

program Gerakan Hijau (Go Green) serta pariwisata berbasis Budaya dan

Lingkungan (Eco-Culture Tourism) di Sulawesi Selatan

3 Keadaan Sosial

Keadaan sosial budaya masing-masing daerah tidaklah sama setiap daerah

memiliki corak adat-istiadat sendiri-sendiri begitu pula dengan kabupaten Tana

Toraja Berikut adalah keadaan sosial budaya kabupaten Tana Toraja

a) Kesehatan

Sampai tahun 2014 di Kabupaten Tana Toraja terdapat 2 rumah sakit

Sedangkan fasilitas kesehatanlain di Tana Toraja terdapat 21 puskesmas Dalam

pelaksanaan program Keluarga Berencana (KB) jumlah akseptor baru yang

terjaring pada tahun 2014 sebanyak 12799 orang Pada umumnya akseptor baru

tersebut memilihmenggunakan kontrasepsi Pil dan suntikan yakni masing-masing

39

5769orang dan 32864 orang Pada tahun 2009 akseptor aktif berjumlah

24536 orang

b) Pendidikan

Pembangunan bidang pendidikan bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan

bangsa Pembangunan sumber daya manusia (SDM) suatu negara akan

menentukan karakter dari pembangunan ekonomi dan social karena manusia

adalah pelaku aktif dari seluruh kegiatan tersebutDari tahun ke tahun partisipasi

seluruh masyarakat dalam dunia pendidikan di Tana Toraja semakin meningkat

hal ini berkaitan dengan berbagai program pendidikan yang dicanangkan

pemerintah untuk lebih meningkatkan kesempatan masyarakat untuk mengenyam

bangku pendidikan

Peningkatan partisipasi pendidikan untuk mencapai bangku pendidikan

tertentu harus diikuti dengan berbagai peningkatan penyediaan sarana fisik

pendidikan dan tenaga pendidik yang baik untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada

tabel berikut

40

Tabel 2 Jumlah Tingkat Pendidikan di Tana Toraja Tahun 20142015

No Tingkat pendidikan Jumlah Sekolah Jumlah Murid

1 TK 94 Buah 2547 Jiwa

2 SD 231 Buah 20773 Jiwa

3 SLTP 72 Buah 20139 Jwa

4 SMA 18 Buah 9 567 Jiwa

5 SMK 23 Buah 4896 Jiwa

6 Perguruan Tinggi 4 Buah 9527

Sumber Kabupaten Tana Toraja Dalam Angka 2014

c) Agama

Perkembangan pembangunan dibidang spiritual dapat dilihat dari besarnya

sarana peribadatan masing-masing agama Penduduk kabupaten Tana Toraja

mayoritas beragama Kristen baik protestan maupun Katolik tapi yang paling

banyak adalah Kristen Protestan Jadi kegiatan yang berhubungan dengan

kebudayaan setempat diwarnai oleh ajaran kekristenan Tempat peribadatan

agama Kristen yang terdiri dari Kristen Protestan dan Katolik pada tahun 2014

masing-masing berjumlah 695 dan 110 unit

Tabel 3 Jumlah Pemeluk Agama Di Kabupaten Tana Toraja

No Agama Jumlah

1 Kristen protestan 171138

2 Katolik 55020

3 Islam 34020

4 Hindhu 10015

5 Buddha 19

Sumber Kantor BPS Tana Toraja Tahun 2015

41

4 Keadaan Budaya dan Pariwisata

Kabupaten Tana Toraja merupakan salah satu Daerah Tujuan Wisata

(DTW) di Sulawesi Selatan memiliki daya tarik yang cukup besar baik yang

bersifat budaya alam sejarah maupun buatan Berikut beberapa potensi wisata

yang dimiliki oleh Kabupaten Tana Toraja

a) Budaya

Kabupaten Tana Toraja memiliki kebudayaan yang dikenal dengan

kebudayaan ldquoaluktardquo merupakan salah satu kepercayaan yang diakui di dalam

masyarakat Tana Toraja seperti

(1) Upacara Rambu Solorsquo (acara kematian)

Rambu Solorsquo adalah upacara pemakaman secara adat yang mewajibkan

keluarga dari almarhum membuat sebuah upacara sebagai tanda penghormatan

terakhir dan menghantarkan arwah orang yang meninggal menuju nirwana

Menurut kepercayaan masyarakat Toraja orang yang meninggal baru dianggap

benar-benar meninggal jika upacara adat rambu solorsquo dilaksanakan Oleh sebab

itu jasad orang yang belum diupacarakan masih tetap diperlakukan seperti halnya

orang hidup yaitu dibaringkan di tempat tidur dan diberi hidangan makanan dan

minuman bahkan selalu diajak berbicara Upacara adat Rambu Solorsquo terdiri dari

beberapa rangkaian ritual diantaranya pembungkusan jenazah menghias peti

jenazah menurunkan jenazah ke lumbung untuk disemayamkan dan proses

pengusungan jenazah ke tempat peristirahatan terakhir Selain itu dalam upacara

adat ini terdapat berbagai kegiatan budaya yang menarik yang dipertontonkan

antara lain 1) Marsquopasilaga tedong (Adu kerbau) upacara inilah yang menyedot

42

perhatian turis asing dan wisatawan lokal Kerbau adalah hewan yang dianggap

suci bagi suku Toraja dan Sisembarsquo atau Adu kaki 2) Tari-tarian yang berkaitan

dengan situs rambu solorsquo antara lain ParsquoBadong ParsquoDondi ParsquoRanding

ParsquoKatia Parsquopapanggan dan Passailo Sementara itu untuk seni musik antara lain

Parsquopompang Parsquodali-dali dan Unnosong Marsquotinggoro tedong (Pemotongan

kerbau dengan ciri khas masyarkat Toraja yaitu dengan menebas leher kerbau

dengan parang dilakukan dengan sekali tebas) Kerbau yang akan disembelih

biasanya akan ditempatkan pada sebuah batu yang disebut Simbuang Batu Jenis

kerbau yang terkenal dari Toraja adalah Tedong Bonga tedong bonga harganya

sangat tinggi hingga ratusan juta rupiah Rambu Solorsquo mencerminkan kehidupan

masyarakat Tana Toraja yang suka gotong royong memiliki strata sosial dan

menghormati orang tua

Gambar 3 Marsquorombongan (Penyambutan Tamu)

43

(2) Upacara Syukuran (Rambu Tukarsquo)

Upacara Rambu tukarsquo adalah upacara adat yang berhubungan dengan acara

syukuran di dalam upacara ini tak ada kesedihan yang ada hanya kegembiraan

Misalnya acara pernikahan syukuran panen dan peresmian rumah adattongkonan

yang baru atau yang selesai direnovasi menghadirkan semua rumpun keluarga

dari acara ini membuat ikatan kekeluargaan di Tana Toraja sangat kuat semua

upacara tersebut dikenal dengan nama MaBua Meroek atau Mangrara Banua

Sura Upacara ini menarik karena berbagai atraksi tarian dan nyanyian dari

kebudayaan Toraja yang unik Upacara Rambu Tukarsquo dilaksanakan sebelum

tengah hari di sebelah timur tongkonan Ini berbeda dengan Rambu solorsquo yang di

gelar tengah atau petang hari serta di adakan di sebelah barat tongkonan Sebagai

upacara kegembiraan Rambu Tukarsquo digelar mengiringi meningginya matahari

sedangkan Rambu Solorsquo untuk mengiringi terbenamnya matahari Untuk upacara

adat Rambu Tuka diikuti oleh seni tari seperti Pa Gellu Pa Boneballa Gellu

Tungga Ondo Samalele PaDao Bulan PaBurake Memanna Maluya PaTirra

Panimbong dan lain-lain Untuk seni musik yaitu Papompang PaBarrung

Papelle Musik dan seni tari yang ditampilkan pada upacara Rambu Solo tidak

boleh ditampilkan pada upacara Rambu tukarsquo

44

Gambar 4 Marsquogellursquo (Tari-tarian)

(3) Rumah Tongkonan

Tongkonan adalah rumah tradisional Toraja yang berdiri diatas tumpukan

kayu dan dishiasi dengan ukiran berwarnah merah hitam dan kuning Kata

tongkonan berasal dari bahasa Toraja tongkon (duduk) Tongkonan merupakan

pusat kehidupan sosial suku Toraja ritual yang berhubungan dengan tongkonan

sangatlah penting dalam kehidupan spiritual suku Toraja oleh karena itu semua

anggota keluarga diharuskan ikut serta karena tongkonan melambangkan

hubungan mereka dengan leluhur mereka Pembangunan tongkonan adalah

pekerjaan yang melelahkan dan biasanya dilakukan dengan bantuan keluarga

besar ada 3 jenis tongkonan yaitu 1) Tongkonan layuk adalah tempat menyusun

aturan aturan sosial keagamaan 2) Tongkoan pekaindoran (pekamberan atau

kaparengngesan) adalah berfungsi sebagai temapt pengurus atau pengatur

pemrintahan adat 3) Tongkonan batu arsquoriri adalah berfungsi sebagai tongkonan

penunjang yang mengatur dan membina persatuan keluarga serta membina

warisan

45

Gambar 5 Rumah Tongkonan Tana Toraja

b) Pariwisata

Tana Toraja terkenal akan obyek wisatanya yang sangat indah dan

menarik sehingga diminati para wisatawan Pada tahun 2012 Tana Toraja

mendapatkan program Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) pada saat itu

juga kunjungan wisatwan semakin tahun semakin meningkat untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 4 Jumlah Kunjungan Wiatawan Tahun Tana Toraja 2012 SD 2016

No

Tahun

Jumlah Wisatawan

Wisnus Wisman

Total

1 2012 20836 13532 34368

2 2013 42319 19324 61643

3 2014 60096 20167 80236

4 2015 82767 15731 98498

5 2016 55037 19491 74528

Sumber Kantor Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Tana Toraja

Tana Toraja memiliki berbagai tempat obyek wisata berikut nama-nama

obyek wisata Tana Toraja

46

(1) Obyek Wisata Lemo

Merupakan sebuah kuburan yang dibuat di bukit batu Bukit ini dinamakan

Lemo karena bentuknya bulat menyerupai buah jeruk (limau) Untuk membuat

lubang ini diperlukan waktu 6 bulan hingga 1 tahun dengan biaya sekitar Rp 30

juta Di pemakaman Lemo terdapat mayat yang disimpan di udara terbuka di

tengah bebatuan yang curam Kompleks pemakaman ini merupakan perpaduan

antara kematian seni dan ritual

Gambar 6 Obyek Wisata Lemo

(2) Obyek Wisata Kambira Atau Baby Grave (Kuburan Bayi Di Dalam Pohon)

Obyek wisata satu ini sangat unik karena jenazah bayi yang sudah

meninggal dimasukkan ke batang pohon Mayat bayi lalu diletakkan ke dalam

dan ditutupi dengan serat pohon dari bahan pelepas enau (kulimbang ijuk) Usia

pohon sekitar 300 ada juga yang 10 tahun dan tersimpan puluhan jenazah bayi

berusia 0-7 tahun di dalamnya Saat ini pohon tempat menyimpan mayat bayi

tersebut sudah tidak digunakan lagi Namun pohon tersebut masih terlihat tegak

berdiri sehingga menjadi daya tarik yang banyak dikunjungi wisatawan lokal mau

pun mancanegara

47

Gambar 7 Obyek wisata Baby Grave

(Penguburan Bayi Dalam Pohon)

(3) Obyek Wisata Makularsquo

Makula terletak di Sangalla sekitar 24 kilometer sebelah selatan kota

Rantepao atau lima enam kilometer di sebelah barat kota Makale Tana Toraja

Terdapat tiga sumber air panas di Makularsquo yang letaknya saling berdekatan Di

sekitar mata air itu berdiri beberapa rumah peristirahatan Pengelolanya sengaja

menyediakan kolam-kolam untuk menampung air panas yang dialirkan dari

sumbernya

Gambar 8 Obyek Wisata Makularsquo (Tempat Permandian)

48

(4) Obyek Wisata Sirope

Obyek wisata Sirope terletak plusmn 6 km di Kecamatan Makale Utara dan 1

km dari jalan poros tempat ini merupakan pemakaman batu pahat di tebing-tebing

batu kapur erong (tempat pemakaman purba dari kayu) dengan beberapa patung-

patung Kompleks pemakaman ini merupakan milik dari kaum bangsawan di

sekitar wilayah Lion dan Tondok Iring

Gambar 9 Obyek Wisata Sirope (Tempat Penguburan)

(5) Obyek Wisata Tumbang Datu Beborsquo

Obyek wisata Tumbang Datu Beborsquo adalah salah satu perkampungan adat

terletak di Kecamatan Sangallarsquo Utara plusmn 7 km dari Makale di sini terdapat

banyak rumah adat tongkonan lokasi upacara adat mata air pemakaman purba

kuburan bayi di pohon benteng pertahanan purba dan lain-lain Masyarakat

masih sangat memegang teguh tradisi

49

Gambar 10 Obyek Wisata Tumbang Datu Bebo

(Rumah Adat Tana Toraja)

(6) Obyek Wisata Tilanga

Obyek wisata Tilanga merupakan kolam alami yang jauh dari hingar

bingar kota terbentuk pada batuan cadas yang dikelilingi pepohonan rimbun

lengkap dengan bunyi-bunyian alam Permandian alam Tilanga terletak di Desa

Sarira Kecamatan Makale Tana Toraja Sulsel jaraknya sekitar 15 kilometer

sebelah selatan Kota Rantepao atau 12 kilometer sebelah utara Kota Makale

Yang menarik dari obyek wisata ini belut berukuran selengan bagian bawah

orang dewasa berenang dengan bebasnya tapi belut-belut tersebut tidak boleh di

tangkap dan di bawah pulang karena penduduk yang tinggal disana

menganggapnya sebagai binatang yang sakral

50

Gambar 11 Obyek Wisata Tilanga (Tempat Permandian)

(7) Obyek Wisata Pango-pango

Obyek wisata Pango-pango merupakan obyek wisata alam yang berada di

atas puncak gunung dengan ketinggian 1600-1700 Mdpl serta terdapat rimbunan

pohon pinus obyek wisata Pango-pango menggabungkan 2 unsur tempat wisata

yaitu wisata alam dan agro wisata Wisata alam Pango-pango terletak sekitar 7

Km dari Kota Makale Kabupaten Tana Toraja

Gambar 12 Obyek Wisata Pango-pango (Wisata Alam)

51

(8) Obyek Wisata Buntu Burake

Obyek wisata Buntu Burake merupakan obyek wisata religi yang

diresmikan pada tanggal 31 agustus 2015 bertepatan hari ulang tahun Kabupaten

Tana Toraja Di atas puncak Buntu Burake terdapat patung Yesus setinggi 40

Meter dan merupakan patung Tuhan Yesus tetringgi kedua di dunia setelah

Christ the king di Polandia setinggi 525 Meter dan di urutan ketiga yaitu patung

Yesus di Rio de janeiro Brasil setinggi 32 Meter

Gambar 13 Obyek Wisata Buntu Burake (Wisata Religi)

4 Keadaan Penduduk

Salah satu modal dasar dalam melaksanakan pembangunan di suatu

daerah adalah sumber daya manusianya dalam hal ini adalah penduduk Apabila

penduduk tersebut diarahkan atau di bina sebagai tenaga kerja yang efektif maka

hal ini merupakan potensi yang sangat besar nilainya Sebaliknya apabila

penduduk tidak di bina atau diarahkan dengan baik sedangkan laju pertumbuhan

penduduk tidak terkendali maka peningkatan kesejahteraan penduduk tidak

52

merata maka hal ini akan mengganggu keamanan stabilitas nasional Penduduk

Kabupaten Tana Toraja berdasarkan hasil akhir tahun 2015 berjumlah 226160

jiwa yang tersebar di 19 Kecamatan yang berjenis kelamin laki-laki lebih

banyak dari penduduk yang berjenis kelamin perempuan lebih jelasnya dapat

dilihat pada tabel berikut

Tabel 5 Jumlah Penduduk Tana Toraja

No Jenis Keleamin Jumlah

1 Laki-laki 114589

3 Perempuan 111623

Total 226160

Sumber Kantor BPS Tana Toraja Tahun 2015

B Karakterisitik Informan

Berikut ini dipaparkan Karakterisitik Informan umum meliputi jenis

kelamin umur pendidikan pekerjaan dan pendapatan

1) Karakterisitik Informan berdasarkan jenis kelamin

Karakterisitik informan yang menjadi subjek penelitian ini menurut jenis

kelamin ditunjukkan pada tabel dibawah ini

Tabel 6 Karakterisitik Informan Berdasarkan Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Frekuensi Presentase ()

1 Laki-laki 6 665

2 Perempuan 3 335

Jumlah 9 100

Sumber Olahan Data Primer Maret 2016

Data tabel diatas menunjukkan 6 orang informan berjenis laki-laki dengan

persentase (665) sedangkan yang berjenis perempuan 3 orang dengan

persentase (335) Hal ini menunjukkan dalam penelitian ini informan yang

berjenis laki-laki lebih banyak di banding informan yang berjenis kelamin

perempuan

53

2) Umur

Karakterisitik informan yang menjadi subjek penelitian ini menurut umur

ditunjukkan pada tabel dibawah ini

Tabel 7 Karakteristik Informan Berdasarkan Umur

No Klasifikasi Umur Frekuensi Presentase ()

1 30-49 5 66

2 40-49 2 22

3 50-59 2 22

Jumlah 9 100

Sumber Olahan Data Primer Maret Tahun 2016

Pada tabel 7 diatas dapat di lihat dari 9 informan berdasarkan umur

menunjukkan bahwa umur yang mendominasi informan berada pada kisaran 30-

49 tahun dengan persentase (66) sedangkan pada kisaran umur 40-49 tahun

(22) dan umur 50-59 tahun (22) adalah merupakan kisaran yang paling kecil

3) Tingkat pendidikan

Karakteristik informan yang menjadi subjek penelitian ini menurut tingkat

pendidikan dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 8 Karakterisitik Informan Berdasarkan Pendidikan

No Klasifikasi Pendidikan Frekuensi Presentase ()

1 SD 0 0

2 SMP 0 0

3 SMA 2 222

4 DIII 2 222

5 SI 3 333

6 S2 2 222

Jumlah 9 100

Sumber olahan Data Primer Maret Tahun 2016

54

Pada tabel 8 diatas dapat dilihat dari 9 informan berdasarkan pendidikan

menunjukkan bahwa pendidikan yang mendominasi informan berada pada jenjang

S1 dengan persentase (333) selanjutnya pada jenjang SMAD111 dan S2

persentasenya sama yaitu (222)

4) Pekerjaan

Karakteristik informan yang menjadi subjek penelitian ini menurut

pekerjaan dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 9 Karakteristik Informan Berdasarkan Pekerjaan

No Pekerjaan Frekuensi Persentase

1 PNS 4 44

2 Swasta 2 22

3 Honorer 2 22

4 IRT 1 12

Jumlah 9 100

Sumber Olahan Data Primer Maret Tahun 2016

Tabel 9 apat dilihar diatas dari 9 informan berdasrkan pekerjaan

menunjukkan bahwa pekerjaan dari informan lebih banyak yang PNS yaitu 4

orang dengan persentase (44) yang sedang adalah honorer dan swasta yaitu

dengan persentase (22) yang paling sedikit adalah IRT dengan persentase

hanya (12)

5) Pendapatan

Karakteristik informan yang menjadi subjek penelitian ini menurut

pendapatan dapat dilihat pada tabel berikut

55

Tabel 10 Karakteristik Informan Berdasarkan Pendapatan

No Pendapatan Frekuensi Persentase

1 500-700 ribu 2 25

2 1 ndash 2 juta 2 25

4 4-10 juta 5 50

Jumlah 9 100

Sumber Olahan Data Primer Maret Tahun 2016

Tabel diatas menunjukkan bahwa informan yang mempunyai pendapatan

paling banyak ada 5 orang yaitu dengan persentase (50) informan yang

berpendapatan menengah sebanyak 2 orang dengan persentase (25) sedangkan

informan yang berpendapatan paling sedikit ada 2 orang dengan persentase (25)

C Strategi Pemerintah dalam Peningkatan Destinasi Manajemen Organisasi

(DMO) Di Kabupaten Pariwisata Tana Toraja

Strategi yang dilakukan pemerintah dalam meningkatkan Destinasi

Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata Tana Toraja adalah analisis SWOT

karena analisi SWOT merupakan salah satu metode untuk menggambarkan suatu

masalah proyek atau konsep bisnis yang berdasarkan faktor internal dan faktor

eksternal Untuk mengetahui apakah DMO pariwisata Tana Toraja sudah tercapai

atau belum dapat dilihat dari hasil wawancara di bawah ini

1 Faktor internal

Faktor internal terbagi atas dua yaitu faktor kekuatan yang meliputi

keindahan alam kearifan lokal dan ragam budaya sedangkan faktor kelemahan

meliputi infrastruktur jalan yang belum optimal dan kebersihan kurang terjaga

56

a) Kekuatan

Indikator pertama Kekuatan terdiri dari tiga sub variabel yaitu 1)

keindahan alam 2) kearifan lokal 3) ragam budaya Ketiga sub variabel akan

dijelaskan di bawah ini

(1) Keindahan alam

Sebuah keindahan alam sangat dibutuhkan dalam meningkatkan destinasi

pariwisata karena dengan adanya keindahan alam yang menarik dan sejuk akan

menjadi magnet tersendiri bagi wisatawan Ketika ditanyakan tentang keindahan

alam berikut tanggapan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata di Kabupaten

Tana Toraja

ldquoDari segi keindahan alam obyek wisata Tana Toraja memiliki panorama

alam yang sangat menarik dan sejuk pada saat kita memasuki kawasan

obyek wisata yang ada di Pango-pango kita dapat rasakan kesejukan di

alam bebas Sekitar wilayah Pango-pango ini banyak ditanami berbagai

macam tanaman salah satunya produk unggulan seperti kopi coklat

markisa kacang tana dan jagung dan beragam sayuran selain itu juga di

penuhi rimbunan pohon pinus tak salah kalau obyek wisata yang satu ini

menjadi kunjungan favoritrdquo

(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)

Hasil wawancara lainnya dengan Sekertaris Dinas Kebudayaan dan

Pariwisata mengatakan bahwa

ldquoSalah satu yang menjadikan obyek wisata Tana Toraja diminati para

pelancong dunia baik wisata lokal maupun mancanegara adalah panorama

alamnya yang sangat bagus dan indah karena letak obyek wisata terletak

diatas gunung diatas kita dapat melihat kota Makale Rantepao dan

sekitarnyardquo

(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)

Berdasarkan tanggapan dari informan diatas dapat dianalisa bahwa dari

segi keindahan alam obyek wisata Tana Toraja memiliki beragam keindahan

misalnya panorama alam yang indah sejuk dan menarik serta dilokasi obyek

57

wisata banyak ditemui berbagai macam tanaman seperti kopi markisa jagung

kacang tanah dan rimbunan pohon pinus diatas juga kita dapat melihat kota

Makale Rantepao dan sekitarnya Terkait dengan keindahan alam obyek wisata

Tana Toraja lebih lanjut Ketua Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Cluster

Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoObyek wisata yang ada di Tana Toraja dari segi keindahan memang

sangat menarik salah satunya di Buntu Burake disana kita dapat melihat

keindahan alamnya seperti gunung-gunung yang indah dipandang serta

batu-batu yang ada diokasi obyek wisata yang tak kalah uniknya batunya

yang tinggi dan lonjong serta terdapat patung yesus yang tertinggi kedua

di dunia pembangunan wisata religi ini tak lain untuk meningkatkan

destinasi wisatawan serta meminimalisir kelemahan dan ancaman yang

adardquo (Wawancara LB 58 Tahun 15032016)

Sementara penjelasan yang diberikan oleh Travel agent Tana Toraja

mengatakan bahwa

ldquoMemang Tana Toraja Memiliki keindahan alam yang luar biasa tapi

keindahan alam yang ada di obyek wisata di Buntu Burake pada saat

musim hujan tidak dapat kita rasakan karena gelap ditutupi oleh awan

serta dilokasi obyek wisata sangat licin jadi lebih bagusnya datang

berkunjung pada saat musim kemaraurdquo

(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)

Berdasarkan tanggapan dari informan diatas dapat dikatakan bahwa

keindahan yang dimiliki obyek wisata Tana Toraja memang sangat luar biasa

contohnya obyek wisata di Buntu Burake diatas kita dapat merasakan keindahan

alam seperti gunung-gunung yang indah batu-batunya yang unik karena tajam

panjang dan lonjong serta patung yesus yang tertinggi kedua di dunia tetapi

keindahan alamnya tidak dapat dirasakan pada saat hujan turun karena gelap

ditutupi oleh awan Terkait hal tersebut informan selaku wisatawan yang datang

berkunjung ke Toraja mengatakan bahwa

58

ldquoKeindahan alam obyek wisata yang ada di Toraja ini memang luar biasa

contohnya obyek wisata yang ada di Pango-pango kalau ingin berkunjung

bagusnya bermalam di pagi hari kita terasa diatas awan karena pada saat

sang matahari terbit di ufuk timur pemandangan menakjubkan lainnya

dapat kita saksikan Arak-arakan awan putih indah berada tepat di bawah

kita yang menyelimuti seluruh kota Makale dan sekitarnya dari atas

puncaknyardquo

(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)

Sementara tanggapan informan selaku masyarakat kabupaten Tana Toraja

mengatakan bahwa

ldquoKalau ingin melihat keindahan obyek wisata Tana Toraja yang ada di

Buntu Burake itu pada saat sore hari diatas kita akan merasakan kesejukan

serta keindahannya pada saat matahari akan terbenam cahayanya yang

kuning keemasan dihiasi dengan baluran putih awan yang berarak tak

beraturan pernak-pernik mutiara yang sedang menggantung di tengah

warna kuning sang mentarirdquo

(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas dapat di katakan bahwa

keindahan obyek wisata Tana Toraja memang luar biasa apalagi pada pagi hari

dan sore hari pada saat matahari terbit di ufuk timur dan sore hari pada saat

matahari mau terbenam

Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa informan diatas dapat

dikatakan sejalan dengan teori Sondang P Siagian pada indikator Strengths

(kekuatan) bahwa suatu satuan bisnis atau perusahaan harus memiliki keunggulan

komparatif oleh unit usaha di pasaran salah satunya seperti keindahan alam

dimana keindahan alam yang dimimiliki merupakan keunggulan dari obyek

wisata Tana Toraja dengan begitu pemerintah Tana Toraja dapat memanfaatkan

kekuatan dan peluang dalam meningkatkan destinasi serta dapat meminimalisir

berbagai kelemahan dan ancaman yang ada

59

(2) Kearifan lokal

Kearifan lokal adalah kepandaian dan strategi-strategi pengelolaan alam

semesta dalam menjaga keseimbangan ekologis yang sudah berabad-abad teruji

oleh berbagai bencana dan kendala serta keteledoran manusia Kearifan lokal

tidak hanya berhenti pada etika tetapi sampai pada norma dan tindakan dan

tingkah laku sehingga kearifan lokal dapat menjadi seperti religi yang

memedomani manusia dalam bersikap dan bertindak baik dalam konteks

kehidupan sehari-hari maupun menentukan peradaban manusia yang lebih jauh

Ketika ditanyakan tentang kearifan lokal berikut tanggapan informan selaku

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Tana Toraja

ldquoKearifan lokal Tana Toraja dari segi adat sudah banyak mengalami

perubahan contohnya perbudakan dulunya budak di suruh-suruh misalnya

menumbuh padi kasi makan babi cuci piring dan lain lain-lain

sebagainya tapi sekarang itu sudah tidak berlaku tapi identitasnya sebagai

budak tidak akan hilang rdquo

(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)

Sementara tanggapan dari informan selaku Sekertaris Dinas Kebudayaan

dan Pariwisata mengatakan bahwa

ldquoSaat ini beberapa dari kebudayaan di Tana Toraja sudah tidak orisinil

lagi misalnya saja rumah adat toraja yaitu tongkonan dulu atap rumah

tongkonan itu terbuat dari kayu sehingga terlihat sangat unik namun

sekarang sudah ada yang menggunakan atap seng begitu juga dengan

lantainya yang dulunya masih menggunakan kayu sekarang sudah di cor

dan memakai keramik sehingga keindahan dan keunikannya berkurang rdquo

(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)

Berdasarkan tanggapan informan di atas dapat di katakan bahwa kearifan

lokal Tana Toraja sudah mulai berkurang keasliannya dan keorisinalitasnya

karena beberapa adat Toraja sudah banyak mengalami perubahan misalnya

perbudakan yang tak lagi di suruh-suruh serta rumah adat tongkonan yang

60

dulunya menggunakan kayu sebagai lantainya tapi sekarang sudah banyak yang

cor dan menggunakan keramik sehingg keunikannya berkurang Sehubungan

dengan kearifan lokal Ketua Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Cluster

Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoKearifan lokal dari segi budaya sudah mulai memudar contohnya dalam

pesta rambu solorsquo (acara kematian) dimana seharusnya tamu atau keluarga

yang datang memakai baju bolong (baju hitam) naum sekarang sudah ada

yang tidak memakai baju hitam menurut saya ada baiknya pemerintah

membuat PERDA Tentang Kearifan Lokal agar budaya yang dimiliki tdak

mudah berubah dan memudarrdquo

(Wawancara LB 58 Tahun 15032016)

Berdasarkan tanggapan informan di atas maka dapat di analisa bahwa

dalam pelaksanaan upacara rambu solorsquo (acara kematian) dimana seharusnya

semua memakai baju hitam baik tamu maupun keluarga tapi kenyataannya sudah

ada yang tidak memakai baju bolong (baju hitam) maka dari itu Ketua DMO

Pariwisata Tana Toraja menyarankan agar pemerintah Tana Toraja mengeluarkan

Peraturan Daerah (PERDA) Tentang Kearifan Lokal agar kearifan lokal Tana

Toraja tetap terjaga dan tidak mudah memudar maupun berubah Sehubungan

dengan kearifan lokal Travel agent Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoKearifan lokal dari segi baju sudah sangat bagus di mana dalam

melaksanakan upacara rambu tukarsquo (acara syukuran) misalnya acara

pernikahan dimana dalam pelaksaanaannya penerima tamu menggunkan

baju adat Toraja yaitu kandaura dan baju bodoh (baju indorsquo) dilengkapi

dengan aksesoris Tana Torajardquo

(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)

Sementara tanggapan dari wisatawan yang datang berkunjung ke Tana

Toraja mengatakan bahwa

ldquoberbicara mengenai kearifan lokal Tana Toraja dari segi budaya baik

budaya rambu solorsquo (acara kematian) dan budaya rambu tukarsquo (acara

syukuran) sangat orisinil karena budaya ini ada sejak dari dulu sampai

61

sekarang dan tidak mudah di pengaruhi oleh budaya luar karena

masyarakat Toraja sangat mengharagai budaya mereka dengan tetap

menjaga eksistensi kearifan lokal inilah sehingga Toraja dikenal baik

lokal maupun mancanegara serta budaya ini dijadikan budaya wisatardquo

(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)

Sementara tanggapan dari masyarakat dikabupaten Tana Toraja

mengatakan bahwa

ldquoMengenai kearifan lokal sudah banyak yang tidak orisinil lagi karena

upacara-upacara yang digelar di Toraja khususnya di Tana Toraja sudah

mulai berkurang atau sudah jarang di laksanakan seperti dalam syukuran

rumah tongkonan yang baru dan acara pesta panen biasanya digelar acara

sisembarsquo (adu kaki) sebagai ungkapan syukur Tapi saat ini kebanyakan

upacara yang digelar hanya rambu solorsquo (pesta kematian) dan rambu tukarsquo

( pesta pernikahan)rdquo

(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)

Berdasarkan tanggapan beberapa informan diatas maka dapat

disimpulkan bahwa dari segi budaya rambu solorsquo dan rambu tukarsquo sangat orisinil

karena budaya itu masih dilestarikan sampai sekarangserta dalam pelaksanaan

rambu tukarsquo semua penerima tamu menggunakan baju adat Toraja dilengkapi

dengan aksesoris Toraja dan disisi lain ada juga yang sudah tidak orisinil lagi

karena berbagai upacara syukuran sudah mulai jarang dilaksanakan seperti

mangrara tongkonan dan acara pesta panen yang biasanya dilakukan acara

sisembarsquo

(3) Ragam budaya

Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama

oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi Budaya

terbentuk dari banyak unsur yang rumit termasuk sistem agama dan politik adat

istiadat bahasa perkakas pakaian bangunan dan karya seni Sehubungan dengan

62

budaya berikut tanggapan informan selaku Kepala Dinas Kebudayaan dan

Pariwisata di Kabupaten Tana Toraja

ldquoBudaya Tana Toraja merupakan warisan dunia dan dijadikan wisata

budaya dari berbagai budaya yang ada yang paling menarik adalah

upacara rambu solorsquo (acara kematian) dimana upacara rambu solorsquo

dulunya hanya dilakukan oleh bangsawan akan tetapi sekarang sudah

mulai bergeser siapa yang kaya itulah pestanya yang paling meriah meski

demikian dalam pelaksanaannya dilakukan berdasarkan stratifikasi sosial

ada tingkatan-tingkatannya seperti tanarsquo bulaan (kasta tertinggi) tanarsquo

bassi (kasta menengah) tanarsquo karurung ( kasta rendah) dan tanarsquo kua-kua

(sangat rendah)rdquo

(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas dapat dikatakan bahwa dalam

pelaksanaan upacara rambu solorsquo yang dulunya hanya bisa dilakukan oleh orang

bangsawan tapi sekarang sudah mengalami pergeseran dimana orang yang kaya

itulah yang pestahnya lebih meriah tapi meski demikian tetap diukur berdasarkan

status sosialnya Sehubungan dengan budaya ini lebih lanjut Sekertaris Dinas

Kebudayaan dan Pariwisata mengatakan

ldquoSelain budaya rambu solorsquo Tana Toraja juga memiliki berbagai macam

budaya lainnya yang juga menarik salah satunya adalah penguburan bayi

yang ada di baby grave yang dikubur dalam pohon dimana 1 pohon

terdapat 10 mayat bayi di dalam maka tak heran kalau Tana Toraja

diminati oleh para pelancong baik wisatawan lokal nusantara maupun

mancanegarardquo

(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)

Sementara tanggapan dari informan selaku Ketua Destinasi Manajemen

Organisasi (DMO) Cluster Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoSelain budaya rambu solorsquo (acara kematian) ada juga budaya rambu tukarsquo

(acara syukuran) seperti acara pernikahan dimana dalam pelaksanaannya

diiringi dengan parsquogellu (tari-tarian) parsquopenawai (memaparkan asal usul

calon pengantin) dan dilaksanakan pada saat matahari mulai naik berbeda

dengan rambu tukarsquo yang dilakukan pada saat matahari mulai turun begitu

menariknya budaya Torajardquo

(Wawancara LB 58 Tahun 15032016)

63

Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa

budaya Tana Toraja bukan hanya rambu solorsquo ada juga budaya penguburan bayi

dalam pohon dimana dalam 1 pohon terdapat 10 mayat bayi serta budaya lainnya

adalah budaya rambu tukarsquo seperti acara pernikahan yang dilksanakan pada saat

matahri mulai naik serta di iringi dengan parsquogellu dan marsquopenawai Terkait

dengan budaya tersebut travel agent Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoTana Toraja terkenal karena budayanya yang begitu menarik salah

satunya adalah ketika seorang bangsawan meninggal atau seorang yang

tak murni bangsawan biasanya tak langsung dikubur melainkan disimpan

di rumah berminggu-minggu berbulan-bulan bahkan puluhan tahun

tergantung kesiapan keluarga dan mereka memperlakukan mayat seperti

orang yang hidup dimana mayat disiapkan makanan dan minuman mayat

tersebut baru dianggap mati setelah selesai melakukan upacara rambu

solorsquo (acara kematian)rdquo

(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)

Sementara tanggapan dari informan selaku wisatawan yang datang

berkunjung ke Tana Toraja mengatakan

ldquoTidak salah kalau Tana Toraja diminati para wisatawan mancanegara

karena memang budaya Tana Toraja luar biasa seperti dalam pelaksanaan

upacara rambu solorsquo (acara kematian) dimana pemotongan kerbau dan

babi banyaknya hewan yang di potong tergantung kemampuan ekonomi

keluarga serta berbagai kegiatan budaya dipertontonkan seperti parsquosilaga

tedong (adu kerbau) adu kaki (sisembarsquo) tari-tarian seperti parsquobadong

passailorsquo serta pemotongan kerbau dengan cara marsquotinggoro tedong

(pemotongan kerbau dengan ciri khas masyarakat Toraja yaitu dengan

menebas kerbau dengan parang dan dengan hanya sekali tebas budaya

inilah yang menjadikan Tana Toraja dikenal baik nusantara maupun

mancanegarardquo

(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa

ketika masyarakat Toraja meninggal biasanya tidak langsung dikubur melainkan

disimpan di atas rumah dan diperlakukan seperti orang yang hidup serta dalam

64

pelaksanaan rambu solorsquo dilakukan pemotongan kerbau dan babi banyaknya

pemotongan hewan tergantung dari keamampuan keluarga semakin banyak

hewan yang dipotong maka semakin tinggi pula status sosial seseorang

Sehubungan dengan budaya berikut tanggapan informan selaku masyarakat di

kabupaten Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoBudaya masyarakat Toraja banyak orang menganggap tradisi yang

pemborosan karena besar biaya yang harus dikeluarkan untuk

penyelenggaraannya bahkan ada yang tertunda berbulan-bulan bahkan

bertahun-tahun karena harus mengumpulkan biaya bahkan ada yang

mengatakan orang Toraja mencari kekayaan untuk di pakai pada pesta

rambu solorsquo tapi bagi masyarakat Toraja berbicara pemakaman bukan

hanya tentang upacara status jumlah kerbau dan babi yang dipotong

tetapi juga soal malu (sirirsquo) dan hal inilah yang meneyebabkan upacara

rambu solorsquo terkait dengan tingkat stratifikasi sosialrdquo

(Wawancara AA 44 tahun 18032016)

Berdasarkan tanggapan dari informan diatas dapat dianalisa bahwa bukan

soal pemborosan atau dengan kata orang Toraja mencari kekayaan hanya untuk

pesta rambu solorsquo tapi karena faktor malu karena upacara rambu solo terkait

dengan stratifikasi sosial Terkait dengan budaya berikut tanggapan masyarakat

Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoBudaya Tana Toraja memang terkenal akan keunikannya salah satu

budaya Toraja yang unik salah satunya yaitu pada saat orang yang murni

bangsawan maupun yang tidak murni bangsawan meninggal dunia pada

saat selesai dimandikan akan di make up dan apabila yang meninggal

adalah gadis akan dipakaikan baju seloyor kalau orang tua dipakaikan

baju bodoh (baju indorsquo) sedangkan kalau yang meninggal laki-laki baik

orang tua maupun remaja akan dipakakan jas dan dasi dan setelah itu

barulah dikasih masuk peti lalu disimpan dalam kamar dimana kamarnya

dihiasi begitu indah pada saat mau di pestakan akan dibuatkan peti baru

yang dihias sesuai stratifikasi sosialnyardquo

(Wawancara MT 38 Tahun 19032016)

Berdasarkan tanggapan dari informan diatas maka dapat dikatakan bahawa

pada saat orang Toraja meninggal tidak langsung dimakamkan melainkan

65

disimpan dirumah dalam kamar yang sudah dihiasi begitu indah dan petinya tidak

sembarang dihiasi melainkan sesuai stratifikasi sosialnya

Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa informan diatas dapat

dikatakan dari segi budaya Tana Toraja memang begitu menarik sehingga

dijadikan wisata budaya dimana pada saat orang Toraja meninggal tidak langsung

dimakamkan melainkan disimpan dirumah pelaksanaannya tergantung pada

kesiapan keluarga dalam pelaksanaannya banyak macam kegiatan budaya

dipertontonkan seperti parsquosilaga tedong (adu kerbau) adu kaki (sisembarsquo) tari-

tarian seperti parsquobadong passailorsquo serta pemotongan kerbau dengan cara

marsquotinggoro tedong (pemotongan kerbau dengan ciri khas masyarakat Toraja

yaitu dengan menebas kerbau dengan parang dan dengan hanya sekali tebas

selain itu ada penguburan bayi dalam pohon dimana satu pohon terdapat sepuluh

mayat bayi didalam maka tak heran kalau Tana Toraja banyak diminati para

pelancong baik wisatawan lokal nusantara maupun mancanegara

b) Kelemahan

Indikator kedua kelemahan terdiri dari dua sub variabel yaitu 1)

infrastruktur jalan yang belum optimal dan 2) kebersihan yang kurang tergaja di

lokasi obyek wisata

(1) Infrastruktur jalan yang belum optimal

Infrastruktur jalan yang belum optimal menuju obyek wisata tentu sangat

mengganggu dan membahyakan bagi wisatawan yang datang berkunjung Ketika

ditanyakan tentang infrastruktur jalan yang belum optimal Kepala Dinas

Kebudayaan dan Pariwisata di Kabupaten Tana Toraja

66

ldquoObyek wisata yang ada di Tilanaga (tempat permandian) dari segi

infrastruktur jalannya sangat kecil berlubang disana sini jalanan naik

turun dan menanjak hal ini menjadi salah satu kendala dalam

meningkatkan destinasi kami selaku pihak terkait akan berusaha

mengatasi hal inirdquo

(wawancara JS 56 Tahun 12032016)

Sementara hasil wawancara dengan informan selaku Sekertaris Dinas

Kebudayaan dan Pariwisata Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoBerbicara tentang infrastruktur jalan menuju obyek wisata yang ada di

Tana Toraja memang sebagian sangat jelek misalnya jalan menuju obyek

wisata yang ada di Sirope (tempat penguburan) sangat jelek berlubang

dan lebar jalan sekitar 1 meter lebih hal tersebut menjadi salah satu

kendala dalam peningkatan destinasirdquo

(Wawanacar LS 53 Tahun 14032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa

jalan menuju beberapa obyek wisata banyak yang rusak seperti jalan menuju

obyek wisata di Tilanga dan Sirope jalannya yang menanjak berlubang serta lebar

jalannya hanya 1 meter lebih Terkait dengan infrastruktur jalan yang belum

optimal berikut tanggapan informan selaku Ketua Destinasi Manajamen

Organisasi (DMO) Cluster Pariwisata Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoKeberhasilan DMO dapat dilihat salah satunya dengan infrastruktur jalan

kalau masih ada jalan yang rusak menuju obyek wisata maka DMO belum

tercapai seperti program DMO Tana Toraja belum optimal karena masih

banyak jalan menuju obyek wisata yang jelek contohnya jalan menuju

obyek wisata di Buntu burake pada saat kita memasuki gerbang jalannya

yang berbatu dan pendakian yang cukup jauh hal ini sanagat mengganggu

dan membahayakan bagi wisatawan kami selaku pihak terkait menyadari

hal ini serta berkeinginan besar untuk memperbaiki tapi kami terkendala

dengan dana yang masih minimrdquo

(Wawancara LB 58 Tahun 15032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa

keberhasilan suatu DMO dapat dilihat dari infrastruktur jalan dan DMO Tana

Toraja belum tercapai karena masih ada jalan yang rusak menuju obyek wisata

67

salah satunya jalan menuju obyek wisata di Buntu burake jalannya yang berbatu

dan pendiakian yang cukup jauh Terkait dengan infrastruktur jalan yang belum

optimal berikut tanggapan informan selaku travel agent Tana Toraja mengatakan

bahwa

ldquojalan menuju obyek wisata tidak semuanya rusak sebagian sudah ada

yang bagus seperti jalan menuju obyek wisata yang ada di baby grave

jalannya sudah di aspal dan juga lebar sekitar 4 meterrdquo

(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)

Berdasrkan tanggapan dari informan diatas dapat dikatakan bahwa dari

segi infrastruktur jalan menuju obyek wisata yang ada di Sirope sudah bagus

karena jalannya sudah di aspal dan juga lebar Terkait dengan infrastruktur jalan

yang belum optimal berikut tanggapan informan selaku wisatawan yang datang

berkunjung ke Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoJalan menuju obyek wisata Buntu burake sangat menakutkan dan

membahayakan bagi wisatawan dimana terdapat jurang dipinggir jalan

apalagi jalan menuju obyek wisata ini pada saat musim hujan sangat licin

saya berharap agar pemerintah membuatkan pagar jalanan dan melakukan

perbaikan jalan agar wisatawan sering datang berkunjungrdquo

(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)

Sementara hasil wawancara dengan informan selaku masyarakat Tana

Toraja mengatakan bahwa

ldquoMengenai infrastruktur jalan memang belum optimal karena masih

banyak jalan menuju obyek wisatai yang kurang bagus seperti jalan

menuju obyek wisata di Sangngallarsquo jalanya yang berlubang becek karena

digenangi air tapi dari segi lebarnya sudah lumayan sekitar 3 meterrdquo

(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas dapat dikatakan bahwa dari segi

infrastruktur jalan menuju obyek wisata di Tana Toraja belum optimal karena

68

masih banyak jalan menuju obyek wisata yang becek dan digenangi air pada saat

musim hujan serta terdapat jurang tidak dipasangkan pagar jalanan

Berdasarkan hasil wawancara dari berbagai informan diatas maka dapat

disimpulkan bahwa dari segi infrastruktur jalan di obyek wisata Tana Toraja

belum optimal karena masih banyak obyek wisata yang infrastruktur jalan rusak

dan belum memadai seperti berlubang berbatu licinterdapat jurang yang tidak di

pasangkan pagar jalan serta lebar jalan yang masih kecil sekitar 1 meter lebih

Dengan melihat kelemahan yang ada dapat dikatakan dalam meningkatkan DMO

Pariwisata Tana Toraja belum tercapai

(2) Kebersihan yang kurang terjaga di obyek wisata

Kebersihan adalah keadaan bebas dari kotoran termasuk diantaranya

debu sampah dan bau dalam hal ini wisatawan lokal maupun wisatawan

mancanegara perlu menjaga kebersihan lingkunagan obyek wisata agar keindahan

obyek wista terlihat indah dan menarik Seperti wawancara yang dilakukan

dengan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata mengatakan bahwa

ldquoDari segi kebersihan saya rasa belum optimal karena masih banyak

obyek wisata yang ada di Tana Toraja yang kotor dan baursquo seperti yang

ada di Pango-pango di lokasi obyek wisata sangat baursquo karena banyak

wisatawan buang air kecil sembarangan termasuk wisatawan laki-laki hal

ini terjadi karena memang tidak ada wc di lokasi obyek wisata kami

selaku pihak terkait akan membuat wc di setiap obyek wisata yang ada di

Tana Toraja

(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)

Bedasarkan tanggapan dari informan diatas dapat dianalisa bahwa dari

segi kebersihan obyek wisata Tana Toraja belum optimal karena masih banyak

obyek wisata Tana Toraja yang kotor dan baursquo seprti obyek wisata di Pango-

pango dimana wisatawan buang air kecil sembarangan hal ini terjadi karena

69

belum adanya wc yang disediakan oleh pihak terkait Terkait dengan kebersihan

yang tidak terjaga di obyek wisata Tana Toraja lebih lanjut Sekertaris Dinas

Kebudayaan dan Pariwisata mengatakan bahwa

ldquoKeindahan obyek wisata tergantung dari kebersihannya dan menurut

saya dari segi kebersihan sampah di lokasi obyek wisata saya rasa sudah

lumayan bagus seperti obyek wisata yang ada di baby grave dan obyek

wisata di Pango-pango itu sangat bersih karena memang ada tim khusus

untuk menjaga kebersihan lokasi wisata tersebutrdquo

(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa dari

segi kebersihan sampah di lokasi obyek wisata sudah bagus seperti obyek wisata

yang ada di baby grave dan obyek wisata di Pango-pango Terkait dengan

kebersihan yang kurang terjaga berikut tanggapan informan selaku Ketua

Destinasi Manajemen Organisasi Pariwisata (DMO) Cluster Tana Toriaja

mengatakan bahwa

ldquoKebersihan suatu DMO dapat dilihat salah satunya dengan

kebersihannya apabila obyek wisata masih ada yang kotor berarti dalam

pengelolaan DMO belum tercapai dan saya menyadari bahwa DMO Tana

Toraja belum tercapai karena masih ada obyek wisata di Tana Toraja yang

masih kotor seperti obyek wisata yang ada di Sirope (tempat penguburan)

kebersihannya kurang terjaga daun-daun yang jatuh dibiarkan

bertumpukan di lokasi obyek wisata sampah ada dimana-mana karena

wisatawan yang datang berkunjung membuang sampah sembarangan

(Wawancara LB 58 Tahun 15052016)

Sementara tanggapan lain dari salah satu informan selaku travel agent

Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoMasih banyak obyek wisata di Tana Toraja yang masih kotor salah

satunya di obyek wisata yang ada di Tilanga (tempat permandian) yang

terletak dalam hutan dimana kolamnya banyak daun-daun yang terapung

di bawah karena di sekeliling kolam banyak pohon besar serta pohon-

pohon bambu yang menaungi air di permandian tapi dari segi airnya

sangat jernihrdquo

(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)

70

Berdasarkan tanggapan dari informan diatas dapat dikatakan bahwa dari

segi kebersihan belum optimal karena masih banyak obyek wisata Tana Toraja

tidak terjaga kebersihannya seperti obyek wisata di sirope (tempat penguburan)

dimana dilokasi obyek wisata ini banyak sampah dan daun-daun yang jatuh

dibiarkan begitu saja dan obyek wisata yang ada di Tilanga (tempat permandian)

banyak daun-daun yang terapung di kolam karena banyak pohon-pohon besar dan

pohon bambu yang mengelilingi kolam tersebut Terkait dengan kebersihan yang

kurang terjaga berikut tanggapan informan selaku wisatawan yang datang

berkunjung ke Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoDari segi kebersihan tangga di lokasi obyek wisata yang ada di Buntu

burake (wisata religi) Tana Toraja belum optimal karena tangganya

dipenuhi dengan tanahlumpur apalagi kalau musim hujan karena obyek

wisata ini ada 770 tangga yang di lewati baru sampai di patung Yesus

tertinggi di duniardquo

(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)

Berdasarkan penjelasan dari informan diatas dapat dikatakan kebersihan

dari segi tangga yang ada di obyek wisata Buntu burake belum optimal karena

tangganya banyak di penuhi dengan tanah apa lagi kalau musim hujan Terkait

dengan kebersihan yang kurang terjaga berikut tanggapan informan selaku

masyarakat Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoBerbicara mengenai kebersihan dari segi WC di obyek wisata yang ada di

Tilanga itu sudah bagus dan bersih karena bak dan lantainya menggunakan

keramik airnya juga sangat jernihrdquo

(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)

Berdasarkan hasil wawancara dengan informan diatas maka dapat

dikatakan bahwa dari segi kebersihan WC di obyek wisata yang ada di Tilanga

71

sudah bagus dan bersih airnya juga yang sangat jernih serta kebersihan bak

airnya sudah sangat bersih dan lantai baknya juga menggunakan keramik

Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa informan diatas maka

dapat disimpulkan bahwa keberhasilan suatu DMO dapat dilihat salah satunya

dengan kebersihan apabila masih ada obyek wisata yang masih kotor maka dapat

dikatakan dalam pengelolaan DMO Pariwisata Tana Toraja belum tercapai karena

masih banyak obyek wisata yang masih kotor meski demikian sudah ada juga

yang sudah bersih

2 Faktor eksternal

Faktor eksternal terbagi atas dua yaitu a) peluang meliputi agrowisata dan

berbagai bisnis b) ancaman meliputi penetrasi budaya luar dan ketergantungan

ekonomi

a) Peluang

Indikator ketiga Peluang yang terdiri dari dua sub variabel yaitu 1)

agrowisata 2) berbagai bisnis Kedua sub variabel akan di jelaskan di bawah ini

(1) Agrowisata

Agrowisata merupakan peluang besar bagi masyarakat Tana Toraja

Ketika ditanyakan tentang peluang agrowisata berikut tanggapan dari Kepala

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoKeunikan lokasi agrowisata adalah hamparan kebun kopi dan tanaman

sayuran mengelilingi kota mungil Pango-pango di lembah yang indah dan

mempesona serta mengelilingi perkampungan tradisional yang didukung

bentukan geologibenteng alam dan perbukitan dan pegunungan yang

mempesona keunikan inilah yang menjadikan obyek agrowisata ini

banyak diminati para wisatawanrdquo (Wawancara JS 56 Tahun 12032016)

72

Berdasarkan tanggapan informan diatas dapat dikatakan bahwa keunikan

aggrowisata di tana Toraja adalah hamparan kebun kopi serta perbukitan dan

pegunungan yang mempesona Sehubungan dengan hal tersebut berikut

tanggapan informan selaku Sekertaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

mengatakan bahwa

ldquoAgrowisata Tana Toraja memang menarik dan sejuk keindahan dapat

kita rasakan pada saat kita memasuki kebun kopi jagung serta sayur-

sayuran yang begitu subur indah dipandang apalagi pada pagi harirdquo

(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)

Sementara hasil wawancara dengan Ketua Destinasi Manajemen

Organisasi (DMO) Cluster Pariwisata Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoSebelumnya Tana Toraja hanya mengandalkan wisata budaya dan wisata

alam tapi sekarang sudah ada agrowisata yang ada di Pango-pango yang

banyak menarik wisatawan dan kami selaku pihak terkait merencanakan

penambahan lokasi obyek agrowisata agar kunjungan wisatawan semakin

meningkat hal ini dilakukan untuk meminimalisir kelemahan dan

ancaman yang adardquo

(Wawancara LB 58 Tahun 15032016)

Berdasarkan keterangan informan diatas dapat dikatakan bahwa

keindahan agrowisata di Tana Toraja dapat kita rasakan pada saat kita memasuki

kebun kopi dan sayur-sayuran di dalam kita merasakan kesejukan yang luar biasa

apalagi pada pagi hari serta pihak terkait akan berusaha mengembangkan obyek

agrowisata agar wisatawan semakin tertarik Terkait dengan hal tersebut berikut

tanggapan informan selaku travel agent Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoPemerintah Tana Toraja selalu mengingatkan masyarakat yang ada di

daerah Pango-pango agar selalu menjaga kelestarian lingkungan agar

wisata agro selalu diminati para wisatawan karena kedatangan wisatawan

membawa keuntungan ekonomi bagi masyarakat setempat maupun

masyarakat sekitarnyardquo

(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)

73

Berdasarkan tanggapan informan diatas dapat dikatakan bahwa masyarakat

selalu diingatkan agar tetap menjaga kelestarian lingkungan disekitar obyek

agrowisata agar wisatawan semakin tertarik karena kunjungan wisatawan

membawa keuntungan ekonomi bagi masyarakat setempat serta masyarakat

sekitarnya Sehubungan dengan agrowisata tersebut berikut tanggapan informan

selaku wisatawan yang datang berkunjung ke Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoAgrowisata Tana Toraja memang memberikan peluang yang luar biasa

baik untuk masyarakat sendiri maupun untuk peningkatan destinasi obyek

wisata karena beberapa produk tanaman unggulan seperti kopi dan

markisa dimana wisatawan yang datang bisa memetik sendiri buah kopi

tentu dengan hal tersebut bisa memberikan kepuasan tersendiri bagi

wisatawan yang datangrdquo

(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)

Sementara penjelasan lain dari salah satu informan selaku masyarakat

Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoAgrowisata memang menjadi peluang dalam meningkatkan obyek wisata

dan meningkatkan perekonomian masyarakat saya harap agar pemerintah

menambah obyek agrowisata serta menambah tamanaman buah seperti

starawberry dan apel di obyek wisata di Pango-pango agar wisatawan

semakin tertarik untuk datang berkunjung ke Tana Toraja karena

agrowisata Tana Toraja baru ada satu dan perlu penambahan

pembangunan wisata agrordquo

(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)

Berdasarkan keterangana informan diatas dapat dikatakan bahwa

agrowisata menjadi salah satu peluang bagi masyarakat Tana Toraja dalam

meningkatkan perekonomian dan diharpakan agar pemerintah menambah obyek

agrowisata serta menambah tanamanan buah strawberry dan apel di obyek wisata

Pango-pango agar wisatawan semakin tertarik untuk datang berkunjung

Berdasarkan tanggapan dari beberapa informan diatas dapat disimpulkan

bahwa agrowisata Tana Toraja menjadi peluang yang luar biasa bagi msyarakat

74

dalam meningkatkan ekonomi serta dalam peningkatan destinasi obyek wisata

keindahan serta kesejukan yang dimiliki menjadikan wisata agro ini diminati para

wisatawan

(2) Berbagai bisnis

Bisnis adalah suatu organisasi yang menjual yang menjual jasa atau barang

kepada pembeli atau konsumen ataupun bisnis lainnya untuk memperoleh laba

Ada tiga hal penting dalam bisnis yaitu menghasilkan barang dan jasa mencari

profit dan memaksimalkan kebutuhan konsumen Seperti wawancara yang

dilakukan dengan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Tana Toraja

mengatkan bahwa

ldquoBerbicara tentang obyek wisata Tana Toraja yang diminati para

wisatawan baik wisatawan lokal maupun mancanegara tentu muncul

berbagai peluang salah satunya adalah berbisnis seperti pembangunan

hotel dengan membangun hotel tentu membuka lowongan kerja bagi

masyarakat Toraja serta memberikan keuntungan yang besar bagi pemilik

hotelrdquo

(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)

Berdasarkan keterangan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa

salah satu peluang yang dibuka msyarakat Tana Toraja adalah pembangunan hotel

selain membuka lowongan kerja tentu juga memberikan keuntungan besar bagi

pemilik hotel Sehubungan dengan hal tersebut berikut tanggapan informan

selaku Sekertaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata mengatakan bahwa

ldquoBisnis merupakan salah satu peluang besar bagi masyarakat Tana Toraja

dengan adanya obyek wisata masyarakat dapat berbisnis misalnya

penjualan aksesoris Tana Toraja seperti kalung gantungan kunci gelang

dan lain-lain sebagainyardquo

(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)

75

Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa

dengan adanya obyek wisata yang ada di Tana Toraja membuka peluang salah

satunya adalah bisnis seperti menjual berbgai aksesoris Tana Toraja Terkait

dengan hal tersebut berikut tanggapan informan selaku Ketua Destinasi

Manajemen Organisasi (DMO) Cluster Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoMasyarakat Tana Toraja dalam memanfaatkan peluang mereka membuka

berbagai macam bisnis salah satunya adalah membuka restaurant dan

menyediakan berbagai macam makanan dan minuman khas Tana Toraja

seperti parsquopeong (daging yang dimasak dalam bambu) sorsquokorsquo (beras ketan

yang dicampur dengan santan) sarabba dan lain-lain sebagainyardquo

(Wawancara LB 58 Tahun 15032016)

Sementara penjelasan yang diberikan oleh informan selaku travel agent

Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoAda banyak bisnis yang di buka msyarakat Tana Toraja misalnya

penjualan kue khas Tana Toraja seperti deppa tori bajersquo serta bisnis

rental mobil dan sebagainya bisnis ini memberikan dampak positif selain

keuntungan yang didapatkan juga berbuat untuk bangsa dengan cara

membantu mengembangkan obyek wisatardquo

(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa

masyarakat Tana Toraja membuka berbagai macam bisnis dan memanfaatkan

betul peluang yang ada dengan mengharapkan keuntungan Terkait dengan hal

tersebut tanggapan informan selaku wisatawan yang datang berkunjung ke Tana

Toraja mengatakan bahwa

ldquoAdanya obyek wisata Tana Toraja yang begitu menarik dan diminati para

pelancong memberikan dampak positif bagi masyarakat dalam

meningkatkan perekonomian dengan memanfaatkan peluang yang ada

misalnya berbisnis masyarakat membuka berbagai bisnis yang ada salah

satunya adalah bisnis rental mobilrdquo

(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)

76

Sementara penjelasan yang diberikan oleh informan selaku masyarakat

Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoBisnis memang menjadi peluang besar untuk masyarakat Tana Toraja

dalam meningkatkan perekonomian dalam memenuhi kebutuhan sehari-

hari misalnya bisnis kecil-kecilan seperti yang menjual makanan di lokasi

obyek wisata dengan hal itu wisatawan tidak usah repot-repot membawah

makanan karena banyak yang menjual makanan di lokasi obyek wisata

yang ada di Tana Torajardquo

(Wawancara AA 44 tahun 18032016)

Berdasarkan hasil wawancara dari beberapa informan diatas dapat

dikatakan sejalan dengan teori Sondang P Siagian (2011) bahwa dengan adanya

peluang yang dimiliki sebuah organisasi atau perusahaan dapat dimanfaatkan

untuk meningkatkan pendapatan serta dapat dimanfaatkan untuk meminimalisir

kelemahan dan ancaman yang ada dalam sebuah organisasi atau perusahaan

b) Ancaman

Indikator keempat ancaman terdiri dari dua sub variabel yaitu 1)

penetrasi budaya luar 2) ketergantungan ekonomi Kedua sub variabel akan di

jelaskan di bawah ini

(1) Penetrasi budaya luar

Penetrasi budaya luar merupakan ancaman karena adanya berbgai budaya

luar yang lebih menarik Ketika ditanyakan tentang penetrasi budaya luar berikut

tanggapan dari Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Tana Toraja

mengatakan bahwa

ldquoPenetrasi budaya luar ini salah satu ancaman dalam peningkatan destinasi

pariwisata karena berbagai budaya yang menarik seperti budaya yang ada

di Wakatobi yang juga menarik kami selaku pihak terkait mengatasi

ancaman penetrasi budaya luar tersebut dengan memanfaatkan kekuatan

dan peluangrdquo

(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)

77

Sementara wawancara yang dilakukan dengan Sekertaris Dinas

Kebudayaan dan Pariwisata Tana Toraja mengatakan bahwaa

ldquoPenetrasi budaya luar memang jadi ancaman dalam meningkatkan

destinasi obyek wisata Tana Toraja karena berbagai budaya luar juga yang

menarik tapi saat ini puji syukur kunjungan wisatawan tidak menurun

karena kami selaku pihak terkait selalu mempromosikan keindahan dan

keunikan wisata alam wisata budaya dan agro wisata Tana Toraja baik

dalam negeri maupun luar negeri agar ancaman tidak berpengaruh pada

peningkatan destinasirdquo

(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa

penetrasi budaya luar memang menjadi salah satu ancaman karena banyak budaya

luar juga yang lebih menarik misalnya budaya bahari wakatobi tapi meski

muculnya budaya yang lebih menarik tidak mempangaruhi kunjungan wisatawan

karena pemerintah terkait selalu membangun obyek wisata yang baru dan selalu

melakukan promosi baik dalam negeri maupun luar negeri Terkait dengan hal

tersebut berikut tanggapan informan selaku Ketua Destinasi Manajemen

Organisasi (DMO) Cluster Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoPenetrasi buadaya luar memang menjadi ancaman bagi Tana Toraja

karena berbagai budaya luar yang juga yang tak kalah uniknya seperti

budaya Bali serta berbagai budaya Tana Toraja tidak orisinil lagi

contohnya pembuatan rumah tongkonan yang dulunya lantainya

menggunakan kayu serta tiangnya juga menggunakan kayu sehingga

terlihat sangat unik dan menarik tapi sekarang sudah ada yang

menggunakan keramik dan tiangnya sudah ada yang di cor sehingga

keunikan dan keindahannya berkurang hal seperti inilah yang ditakutkan

jangan sampai menjadi penghambat dalam peningkatan destinasi

wisatawan rdquo

(Wawancara LB 58 Tahun 15032016)

Berdasarkan penjelasan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa

penetrasi budaya luar menjadi ancaman bagi peningkatan destinasi wisatawan

78

karena banyaknya budaya luar yang juga menarik seperti Bali serta budaya Tana

Toraja sudah tidak orisinil lagi sudah banyak yang mengalami perubahan

sehingga keindahan dan keunikannya sudah berkurang Terkait dengan penetrasi

budaya luat berikut tanggapan informan selaku travel agent Tana Toraja

mengatakan bahwa

ldquoPenetrasi budaya luar memang menjadi ancaman dari luar karena

berbagai budaya luar yang juga menarik tapi saat ini pemerintah Tana

Toraja menambah lokasi obyek wisata baru yang ada di Buntu burake

diatas terdapat patung yesus tertinggi di dunia obyek wisata yang satu ini

akan menambah kunjungan wisatawan ini juga merupakan strategi

pemerintah dalam meningkatkan destinasi wisatawan agar ancaman yang

ada dapat diatasi ldquo

( Wawancara MU 42 Tahun 16032016)

Sementara hasil wawancara dengan wisiatawan yang datang berkunjung

ke Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoMenurut saya menegenai ancaman penetrasi budaya luar saya rasa

sampai sekarang tidak ada yang kalah menarik budaya Toraja seperti

upacara rambu solorsquo (acara kematian) serta dalam pelaksanaannya pun

diiringi berbagai kegiatan budaya misalnya parsquosilaga tedong (adu kerbau)

parsquobadong (tarian-tarian) dan lain-lain sebagainyardquo

(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa

sampai saat ini tidak ada yang kalah unik dan menarik budaya Toraja seperti

upacara rambu solorsquo serta kegiatan budaya yang dipertontonkan yang juga sangat

menarik serta pemerintah Tana Toraja membangun lokasi obyek wisata yang

baru hal ini dilakukan agar berbagai ancaman dapat diatasi dengan memanfaatkan

peluang yang ada Terkait dengan penetrasi budaya luar berikut tanggapan

informan selaku masyarakat Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoPenetrasi budaya luar memang menjadi salah satu ancaman karena

berbagai budaya Tana Toraja tidak orisinil lagi banyak yang sudah

79

mengalami perubahan misalnya acara rambu tukarsquo (acara syukuran) salah

satunya adalah upacara pesta panen upacara ini jarang sekali dilakukan

bahkan beberapa daerah di Toraja tidak melakukan lagi upacara tersebut rdquo

(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)

Berdasarkan hasil wawancara dari beberapa informan diatas maka dapat

disimpulkan bahwa penetrasi budaya luar memang menjadi ancaman karena

beberapa budaya Tana Toraja tidak orisisnil lagi tapi meski demikian kunjungan

wisatawan ke Tana Toraja tidak mengalami penurunan karena pemerintah Tana

Toraja mengatasi hal tersebut dengan memanfaatkan kekuatan dan peluang

(2) Ketergantungan ekonomi

Ketergantungan ekonomi adalah keadaan dimana kehidupan ekonomi

negara-negara tertentu dipengaruhi oleh perkembangan dan ekspansi dari

kehidupan ekonomi seperti wawancara yang dilakukan dengan Kepala Dinas

Kebudayaan Dan Pariwisata Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoKetergantungan ekonomi ini menjadi ancaman karena kapan kunjungan

wisatawan berkurang maka pendapatan masyarakat pun berkurang karena

sebagian besar masyarakat Toraja mendapatkan keuntungan dari

kunjungan wisatawanrdquo

(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dianalisa bahwa

sebagian besar masyarakat Tana Toraja ekonominya tergantung pada kunjungan

wisatawan karena kapan kunjungan wisatawan menurun maka pendapatan

masyarakat pun menurun Terkait dengan ketergantungan ekonomi tersebut

berikut tanggapan informan selaku Sekertaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoTidak semua masyarakat Tana Toraja ekonominya tergantung pada

kunjungan wisatawan karena kebanyakan profesi masyarakat Toraja

sekarang adalah pelautrdquo

80

(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dianalisa bahwa tidak

semua masyarakat Tana Toraja ekonominya tergantung pada kunjungan

wisatawan karena kebanyakan masyarakat Tana Toraja sekarang berprofesi

sebagai pelaut Sehubungan dengan hal ketergantungan ekonomi berikut

tanggapan informan selaku Ketua Destinasi Manajemen Organisasi (DMO)

Cluster Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoBerbicara mengenai masalah ketergantungan ekonomi sebagian memang

masyarakat Tana Toraja ekonominya tergantung pada kunjungan

wisatawan seperti masyarakat yang bekerja di hotel karena 80 yang

menginap di hotel adalah wisatawan kapan wisatawan menurun maka

akan berpengaruh pada pendapatan masyarakat serta Pendapatan Asli

Daerah (PAD) Tana Torajardquo (Wawancara LB 58 Tahun 15032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dianalisa bahwa

sebagian masyarakat Tana Toraja ekonominya tergantung pada kunjungan

wisatawan seprti yang bekerja di hotel kapan wisatawan menurun maka

pendapatan masyarakat pun menurun begitupun Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Tana Toraja Terkait dengan hal ketergantungan ekonomi berikut tanggapan

informan selaku travel agent Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoSaya akui memang sebagian masyarakat Toraja ekonominya tergantung

pada wisatawan contohnya saya sebagai travel agent kapan wisatawan

kurang maka akan berpengaruh pada pendapatan kamirdquo

(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)

Sementara penjelasan lain yang diberikan oleh Wisatawan yang datang

berkunjung ke Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoKalau saya lihat sebagian kecilnya saja yang ekonominya tergantung

pada kunjungan wisatawan karena kebanyakan profesi Tana Toraja adalah

petani serta banyak masyarakat Toraja yang bekerja di luar kota

(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)

81

Sementara penjelasan lain yang diberikan oleh masyarakat Tana Toraja

mengatakan bahwa

ldquoMenurut saya sebagai masyarakat Toraja sekaligus sebagai pemilik rental

mobil bergantung pada kunjungan wisatawan karena kapan wisatawan

kurang maka pendapatan kami pun berkurangrdquo

(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)

Berdasarkan penjelasan diatas dapat dikatakan bahwa yang bekerja di

travel agent dan yang memiliki rental mobil ekonominya tergantung pda

kunjungan wisatwan karena kapan wisatwan menurun maka pendapatan mereka

pun akan menurun

Berdasarkan tanggapan dari beberapa informan diatas maka dapat

disimpulkan bahwa sebagian kecilnya saja yang ekonominya tergantung pada

kunjungan wisatwan dan sebagian besar ekonominya tidak tergantung pada

kunjungan wisatwan karena banyak masyarakat Tana Toraja yang berprofesi

sebagai pelaut petani dan bekerja di luar kota kecuali Pendapatan Asli Daerah

(PAD) Tana Toraja memang sebagian besar di dapatkan dari obyek wisata

D Analisis SWOT

Analisis SWOT adalah analisis kondisi internal maupun eksternal suatu

organisasi yang selanjutnya akan digunakan sebagai dasar untuk merancang

strategi dan program kerja Analisis internal meliputi penilaian terhadap faktor

kekuatan (Sterngths) merupakan situasi atau kondis yang merupakan kekuatan

dari organisasi atau program pada saat ini dan kelemahan (Weaknesses)

merupakan situasi atau kondisi yang merupakan kelemahan dari organisasi atau

program pada saat ini Sementara analisis eksternal mencakup faktor peluang

82

(Opportunities) merupakan situasi atau kondisi yang merupakan peluang di luar

organisasi dan memberikan peluang berkembang bagi organisasi di masa

depandan tantangan (Threaths) merupakan situasi yang merupakan ancaman

bagi organisasi yang datang dari luar organisasi dan dapat mengancam eksistensi

organisasi di masa depan

Analisis SWOT merupakan suatu pekerjaan yang cukup berat karena

hanya dengan hal itu alternati-alternatif strategi dapat disusun Kegagalan

menganalisanya berarti gagal dalam mencari relasi dan titik temu antara

faktor-faktor strategi dalam lingkungan internal dan yang terdapat dalam

lingkungan eksternal sambil mencari hubungannya dengan misi tujuan dan

sasaran organisasi juga merupakan kegagalan dalam mempersiapkan suatu

keputusan strategi yang baik Pekerjaan ini tetap menjadi tugas pokok dari

kelompok koalisi eselon atas dan belum bisa didelegasikan kepada eselon bawah

Namun eselon bawah berperan dalam menyediakan data yang diperlukan untuk

mempertajam analisis SWOT Hanya dengan analisis SWOT keputusan

-keputusan strategi yang baik dapat dihasilkan seperti pertemuan antara

strengthsopportunities (SO) strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran suatu

perusahaan yaitu dengan menggunakan seluruh kekuatan dan memanfaatkan

peluang pertemuan antara strengthsthreats (ST) ini adalah strategi untuk

menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan dengan cara menghindari

ancaman pertemuan antara weaknessesopportunities (WO) strategi ini

diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara mengatasi

kelemahan-kelemahan yang dimiliki dan pertemuan antara weaknessestheats

83

(WT) strategi ini didasarkan pada kegiatan yang besrsifat defensif dan ditujukan

untuk meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman

Analisis SWOT digunakan untuk merumuskan strategi melalui situasi

dengan mengidentifikasi kekuatan kelemahan peluang dan ancaman Dengan

analisis SWOT kita dapat memahamai apa dan bagaimana organisasi kita serta

bagaimana cara menggerakannya Penentuan strategi secara garis besar dalah

dengan memperhatikan kelemahan-kelmahan yang dimiliki organisasi kemudian

membuat konsolidasi internal agar dapat menghadapi tantangan dan meraih

peluang yang ada jika organisasi memiliki kekuatan yang besar maka dapat

merumuskan strategi dengan perencanaan matang SWOT dapat digunakan oleh

organisasi apa saja termasuk organisasi pemerintah seperti Dinas Pariwisata dan

Kebudayaan di Kabupaten Tana Toraja

Kegiatan yang paling penting dalam proses analisis adalah memahami

seluruh informasi yang terdapat pada suatu kasus menganalisis situasi untuk

mengetahui isu apa yang sedang terjadi dan memututuskan tindakan apa yang

harus segera dilakukan untuk memecahkan masalah Menurut Boulton (dalam

Freddy Rangkuti 1997) proses untuk melaksanakan analisis suatu kasus Untuk

memahami secara keseluruhan informasi yang ada yaitu dengan cara memahami

secara detail semua informasi dan melakukan analisis secara numerik Setelah

mengetahui dan memahami berbagai informasi terkait faktor internal dan faktor

eksternal obyek wisata Tana Toraja berikut hasil analisis penulis

84

1) Comporative Advantage (strengthsopportunities ldquoSOrdquo )

Keunggulan komporatif obyek wisata Tana Toraja ada berbagai macam

seperti keindahan alam yang dapat kita rasakan di obyek wisata Pango-pango

yang begitu sejuk indah dan menarik selain itu banyak di temui berbagai macam

tanaman unggul seperti kopi coklat markisa kacang tana jagung dan berbagai

macam sayuran serta dipenuhi rimbunan pohon pinus yang tak kalah indah yaitu

obyek wisata Buntu burake yang terletak diatas gunung diatas dapat kita rasakan

keindahannya seperti gunung-gunung yang indah dipandang batu-batu yang

tinggi dan lonjong dan terdapat patung yesus setinggi 40 meter dan merupakan

patung yesus tertinggi kedua di dunia serta berbagai budaya yang juga tak kalah

uniknya seperti upacara rambu solorsquo (upacara kematian) dimana dalam upacara

tersebut di pertontonkan berbagai antraksi budaya seperti marsquobadong

(mengelilingi mayat) marsquopasonglorsquo (menurunkan mayat dari rumah) dan masih

banyak lagi upacara rambu tukarsquo (upacar syukuran) dan penguburan bayi dalam

pohon yang terdapat di obyek wisata baby grave sedangkan dari segi keunggulan

peluang yaitu agrowisata keunikan lokasi agrowisata adalah hamparan kebun kopi

tanaman sayuran mengelilingi kota mungil Pango-pango dilembah yang indah dan

perbukitan pegunungan yang mempesona selain itu juga terdapat berbagai

macam bisnis contohnya pembangunan hotel restaurant menjual aksesoris

Toraja menjual makanan minuman khas Toraja dan lain-lain sebagainya Itulah

beberapa macam keunggulan komporatif obyek wisata Tana Toraja yang

menjadikan Tana Toraja di kenal baik lokal maupun mancanegara

85

2) Mobilization (strengthsthreats ldquoSTrdquo )

Tana Toraja memiliki berbagai macam kekuatan seperti yang saya jelaskan

diatas namun berbagai ancaman pun dari luar seperti penetrasi budaya luar dan

ketergantungan ekonomi Namun pihak terkait Tana Toraja mengatasi ancaman

dari dengan cara melakukan penambahan obyek wisata baru seperti

pembangunan wisata religi Buntu burake yang terletak diatas gunung dimana

diatas gunung tersebut di bangun patung yesus tertinggi kedua di dunia dengan

ketinggian 40 meter dan pihak terkait juga merencanakan menambah wisata agro

dan membangun kunjungan khusus seperti panjat tebing Hal ini dilakukan untuk

memperluanak ancaman dari luar dan kalau mungkin ancaman yang ada dapat di

jadikan peluang Inilah salah satu strategi pihak terkait Tana Toraja dalam

memanimalisir anccaman yang ada dengan memanfaatkan kekuatan yang ada

3) Investmentdivestment (weaknessesopportunities ldquoWOrdquo )

Obyek wisata Tana Toraja memiliki berbagai kekuatan namun juga

memiliki berbagai kelemahan contohnya dari segi infrastruktur jalan yang belum

optimal masih banyak jalan menuju obyek wisata yang masih rusak pihak terkait

berkeinginan besar untuk melakukan perbaikan kesemua jalan menuju obyek

wisata namun terkendala dengan dana yang masih minim Kelemahan yang ada

tentu berdampak negatif terhadap peluang yang ada karena kapan wisatawan

menurun maka pendapatan sebagian masyarakat dan Pendapatan Asli Daerah

(PAD) otomatis akan menurun pihak terkait berencana akan membuat

penambahan wisata agro dan berusaha melakukan perbaikan jalan dan

menyediakan tim khusus pada semua obyek wisata Tana Toraja

86

4) Damage control (weaknessesthreats ldquoWTrdquo )

Damage control atau kerusakan pengendalian dimana obyek wisata Tana

Toraja dihadapkan pada hal tersebut kekuatan dan ancaman ketemu pihak terkait

Tana Toraja mengatasi hal ini dengan sedikit demi sedikit membenahi kelemahan

yang ada seperti kebersihan di obyek wisata dimana sebagian obyek wisata sudah

disiapkan tim khusus kebersihan dan sebagian sudah disediakan tempat sampah

serta jalan menuju obyek wisata sebagian sudah bagus Tana Toraja dihadapkan

pada hal itu tapi tidak berpengaruh pada kunjungan wisatawan karena obyek

wisata Tana Toraja memiliki kekuatan yang luar biasa sehingga wisatwan sangat

tertarik Tapi meski demikian kunjungan wisatwan tidak menurun tapi hal itu

berpengaruh pada pencapaian DMO dimana Tana Toraja tahun ini tidak termasuk

10 besar DMO karena pengelolaan dari segi infrastruktur jalan yang belum

optimal dan kebersihan kurang terjaga dilokasi obyek wisata karena penilaian

pencapaian DMO diukur salah satunya adalah infrastruktur dan kebersihan

87

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai Strategi Pemerintah dalam

Peningkatan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata di Kabupaten

Tana Toraja maka dapat disimpulkan bahwa

1) Strengths atau kekuatan dapat dikatakan bahwa kekuatan yang dimiliki obyek

wisata masyarakat Tana Toraja dapat dikatakan sangat baik karena berbagai

kekuatan yang dimiliki budaya yang indah dan menarik dimana orang yang

meninggal tidak langsung dimakamkan melainkan disimpan dirumah dalam

kamar yang sudah dihiasi dengan indah penyimpanan mayat dirumah ada yang

berminggu berbulan bertahun bahkan sampai puluhan tahun tergantung

kesiapan keluarga panorama alam yang sejuk dapat dirasakan di Buntu burake

dan di Pango-pango diatas dapat kita dapat melihat keindahan gunung dan

pada pagi hari kita terasa diatas awan serta kearifan lokal Tana Toraja yang

terus dilestarikan seperti acara rambu solorsquo (acara kematian) dan acara rambu

tukarsquo (acara sykururan) budaya ini ada sejak dulu sampai sekarang Hal

tersebutlah yang membuat Tana Toraja terkenal serta diminati wisatawan baik

lokal maupun mancanegara Sedangkan

2) Weaknesses atau kelemahan dapat disimpulkan bahwa dari segi infrastruktur

jalan belum optimal karena masih ada beberapa jalan menuju obyek wisata

yang rusak berlubang berbatu-batu menanjak licin becek serta pendakian

yang cukup jauh dan jalannya tidak di cor juga terdapat jurang dipinggir jalan

88

yang tidak dipasangkan pagar jalan seprti obyek wisata yang ada di Buntu

burake Sangngallarsquo Sirope dan Tilanga Selain itu tentang kebersihan di

obyek wisata yang kurang terjaga banyak sampah yang berhamburan

karena tidak ada tempat sampah yang disediakan baursquo serta pondok-pondok

yang terdapat di obyek wisata penuh lumpur apalagi kalau musim hujan karena

wisatawan naik ke pondok memakai sandal tapi dari segi air yang ada di

Tilanga sangat jernih dengan adanya berbagai kelemahan ini dapat pula

disimpulkan bahwa dalam peningkatan destinasi pariwisata Tana Toraja

belum tecapai karena terdapat berbagai kelemahan yang ada

3) Opportumities atau peluang dari segi peluang dapat disimpulkan bahwa ada

beberapa peluang yang dimiliki obyek wisata Tana Toraja seperti agrowisata

yang terdapat di Pango-pango dimana wisatawan bisa memetik sendiri buah

kopi selain itu juga dapat merasakan keindahan dan kesejukan dilokasi

tersebut dan berbagai bisnis lainnya dapat dikatakan sudah bagus karena

banyak masyarakat membuka usaha mulai dari menjual minuman makanan

dan aksesoris Toraja ditempat wisata membuka restaurant menjual kue khas

Toraja seperti deppa torirsquo dan baje membangun hotel membuka rental mobil

dan lain-lain sebagainya Dengan adanya peluang yang dimiliki dapat

dimanfaatkan dalam meningkatkan destinasi wisata selain itu peluang juga

dapat dimanfaatkan untuk memanimalisasi kelemahan dan ancaman yang ada

4) Threats atau ancaman dapat disimpulkan bahwa ada beberapa ancaman yang

ada seperti pnetrasi budaya luar seperti munculnya budaya yang lebih menarik

seperti di Wakatobi tapi dengan adanya budaya luar yang menarik tidak

89

berpengaruh pada kunjungan wisatawan karena di dunia ini tidak akan ditemui

budaya seperti budaya Tana Toraja seperti upacara rambu solorsquo (acara

kematian) dan upacara rambu tukarsquo) acara syukuran Selain itu ketergantungan

ekonomi dimana sebagian masyarakat Tana Toraja perekonomiannya

tergantung pada kunjungan wisatawan misalnya yang membuka usaha rental

mobil hotel kapan wisatawan berkurang maka pendapatan mereka pun kurang

selain itu Pendapatan Asli Daerah (PAD) pun akan menurun begitupun

sebaliknya Dengan adanya berbagai ancaman ini membahayakan dalam

peningkatan destinasi pariwisata Tana Toraja contohnya saja sudah banyak

budaya yang bagus seperti Wakatobi

B Saran

1 Diharapkan pemerintah dapat menjaga dan mengelolah dengan baik berbagai

kekuatan yang dimiliki agar kunjungan wisatawan semakin meningkat dari

tahun ke tahun

2 Diharapkan kepada pemerintah agar melakukan perbaikan jalan kesemua jalan

menuju obyek wisata yang masih rusak agar wisatawan yang datang tidak

merasa terganggu

3 Diharapkan dengan adanya berbagai peluang yang ada dapat dikelola

dengan baik oleh pihak terkait agar ancaman yang ada dapat dimanimalisasi

4 Pemerintah diharapkan dapat mengatasi berbagai ancaman yang ada dengan

cara salah satunya membuat Peraturan Daerah tentang Kearifan Lokal agar

Tana Toraja tetap jadi obyek wisata yang diminati berbagai wisatawan baik

wisatawan lokal maupun mancanegara

90

5 Diharapkan agar pemerintah membuat pagar jalan dipinggir jalan yang ada

jurangnya

6 Hendaknya pemerintah membuat tim khusus menjaga kebersihan di setiap

obyek wisata

7 Pemerintah perlu melakukan pelebaran jalan kesemua obyek wisata yang

lebarnya masih 1 lebih meter

91

DAFTAR PUSTAKA

AJ Muljadi 2012 Kepariwisataan dan Perjalanan Jakarta PT Raja Grafindo

Persada

AM Sardiman 2007 Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Jakarta Raja

Grafindo Persada

Bonggasilomba Desy Bulawan 2011 Peran Pemerintah Daerah Dalam

Pengelolaan Sektor Pariwisata Di Kabupaten Toraja Utara

Skripsi Makassar Universitas Hasanuddin Makassar

Cangara Hafied 2004 Pengantar Ilmu Komunikasi Jakarta PT Raja

Grafindo Persada

Jones Charles O 1996 Pengantar Kebijakan Publik Jakarta PT Raja

Grafindo Persada

Labiran Malisa 2013 Analisis Penerimaan Daerah Dari Sektor Pariwisata Di

Kabupaten Tana Toraja Skripsi Makassar Univesrsitas Hasanuddin

Makassar

Marpaung Bahar 2002 Pengantar Pariwisata Bandung Alfabeta

Mustafa Delly 2013 Birokrasi Pemerintahan Bandung Alfabeta

Ndraha Taliziduhu 2003 Kybernlogi Jakarta Rineke Cipta

Norton P David 2004 Strategi Maps Converting Intangible Assets Into Tangible

Outcome Harvard Harvard Business School Publication Corporation

Pendit Nyoman S 2002 Ilmu Pariwisata Jakarta Pradnya Paramita

Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2011 Tentang Rencana Induk Nasional

2010 hingga 2025

Rangkuti Freddy 1997 Analisis SWOT Jakarta PT Gramedia Pusataka Utama

Republik Indonesia Undang-Undang No 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan

Daerah

------------------------- Undang-Undang No 10 Tahun 2009 tentang

Kepariwisataan

92

Rewansyah Asnawi 2011 Reformasi Birokrasi Dalam Rangka Good

Governance Jakarta Yusaiantanas Prima

Salusu J 2000 Pengambilan Keputusan Strategi Jakarta Gramedia

Widisaran

----------- 1996 Pengambilan Strategi Jakarta Gramedia Widisaran

Sedarmayanti 2014 Manajemen Strategi Bandung Refika Aditama

Siagian Sondang P 1994 Manajemen Sumber Daya Manusia Jakarta Bumi

Aksara

------------------------ 2011 Manajemen Stratejik Jakarta Bumi Aksara

Sugiyono 2008 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung

Alfabeta

Usman Nurdin 2002 Konteks Implementasi Berbatas Kurikulum Jakarta PT

Raja Grafindo Persada

Wardhono Fitri Indra 2014 Kumpulan Artikel Terkait Destination Management

Organization diakses pada tanggal 8 januari 2016

(httpslidesharenetfitriwardhonokumpulan-artikel-terkait-dmo)

Zulfikar 2015 Strategi Pemerintah Dalam Penerimaan Adipura Di Kabupaten

Maros Skripsi Makassar Universitas Muhammadiyah Makassar

LAMPIRAN

Page 2: STRATEGI PEMERINTAH DALAM PENINGKATAN DESTINASI MANAJEMEN …

ii

PENGAJUAN SKRIPSI

STRATEGI PEMERINTAH DALAM PENINGKATAN DESTINASI

MANAJEMEN ORGANISASI (DMO) PARIWISATA

DI KABUPATEN TANA TORAJA

SKRIPSI

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Administrasi Negara

Disusun dan Diajukan Oleh

ROSITA

Nomor Stambuk 105610443412

Kepada

JURUSAN ILMU ADMINISTRASI NEGARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2016

iii

Persetujuan

Judul Skripsi Penelitian Strategi Pemerintah Dalam Peningkatan Destinasi

Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata Di Kabupaten Tana Toraja

Nama Mahasiswa Rosita

Nomor Stambuk 105610443412

Program Studi Ilmu Administrasi Negara

Menyetujui

Pembimbing I Pembimbing II

Dra Hj Musliha Karim MSi Nasrul Haq SSos MPA

Mengetahui

Dekan Ketua Jurusan

Fisipol Unismuh Makassar Ilmu Administrasi Negara

Dr H Muhlis Madani M Si Dr Burhanuddin S Sos M Si

iv

PENERIMAAN TIM

Telah diterima oleh TIM Penguji Skripsi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Muhammadiyah Makassar berdasrkan Surat Keputusanundangan menguji ujian skripsi Dekan

Fisipol Universitas Muhammadiyah Makassar Nomor 1237FSPA 1-VIIIVI372016 sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana (S1) dalam program studi Ilmu Administrasi

Negara Di Makassar pada hari Rabu tanggal 22 bulan Juni tahun 2016

TIM PENILAI

Ketua Sekertaris

Dr H Muhlis Madani M Si Drs H Muhammad Idris M Si

Penguji

1 Ketua Drs Parakkasi Tjaija M Si ( )

2 Anggota Dra Hj Budi Setiawan M Si ( )

3Anggota Dra Hj Musliha Karim M Si ( )

4 Anggota Nasrul Haq S Sos M PA ( )

v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Saya yang bertanda tanga di bawah ini

Nama Mahasisawa Rosita

Nomor Stambuk 105610443412

Program Studi Ilmu Administrasi Negara

Menyatakan bahwa benar karya ilmiah ini adalah penelitian saya sendiri tanpa bantuan dari

pihak lain atau ditulisdipublikasikan orang lain atau melakukan plagiat Pernyataan ini saya buat

dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian hari pernyataan ini tidak benar maka saya

bersedia menerima sanksi akademik sesuai aturan yang berlaku sekalipun itu pencabutan gelar

akademik

Makassar 08 Februari 2016

Yang Menyatakan

Rosita

vi

ABSTRAK

ROSITA 2016 Strategi Pemerintah dalam Peningkatan Destinasi Manajemen Organisasi

(DMO) Pariwisata Di Kabupaten Tana Toraja (Dibimbing oleh Musliha Karim dan Nasrul

Haq)

Destiniasi Manajemen Organisasi Pariwisata di Kabupaten Tana Toraja merupakan

struktur tata kelolah destinasi pariwisata yang mencakup perencanaan koordinasi implementasi

dan pengendalian Dari sekian banyak pengelolaan yang seharusnya dilakukan salah satunya

adalah infrastruktur jalan dan kebersihan disetiap obyek wisata tapi pengelolaan tersebut belum

terlaksana dengan baik karena masih banyak jalan yang tidak memadai serta kebersihan di

lokasi obyek wisata tidak terjaga Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui strategi pemerintah

dalam peningkatan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) pariwisata di Kabupaten Tana

Toraja

Jenis penelitian adalah kualitatif dengan menggambarkan bentuk startegi pemerintah

dalam peningkatan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata di Kabupaten Tana

Toraja Tipe penelitian adalah fenomena logis Dalam pengumpulan data digunakan teknik

wawancara observasi dan dokumentasi Sedangkan teknik untuk menganalisis data digunakan

reduksi data sajian data dan penerikan kesimpulan Keabsahan data digunakan tiga trianggulasi

yaitu waktu sumber dan teknik

Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi pemerintah dalam peningkatan Destinasi

Manajemen Organisasi (DMO) pariwisata 1) Strengths dari obyek wisata terdapat keindahan

alam yang begitu menarik serta kearifan lokal dari segi budaya sangat orisinil serta beragam

budaya yang dimiliki yang diminati para pelancong baik lokal maupun mancanegara 2)

Weaknesses ditemukan berbagai kendala dalam meningkatkan DMO yaitu infarstruktur jalan

yang belum optinmal serta kebersihan dilokasi obyek wisata tidak terjaga 3) Opportunities

salah satu keuntungan masyarakat dengan adanya obyek wisata di Tana Toraja adalah dapat

meningkatkan pereokonomian karena ada berbagai macam usahabisnis yang dibuka 4)

Threats dengan adanya penetrasi budaya luar menjadi kendala dalam meningkatkan destinasi

dan akan berdampak pada peningkatan perekonomian masyarakat karena sebagian besar

masyarakat Tana Toraja ekonominya tergantung pada kunjungan wisatawan kapan wisatatawan

menurun maka pendapatan masyarakat dan PAD pun akan menurun begitu pun sebaliknya

Kata kunci Strategi Pemerintah Peningkatan DMO Pariwisata

vi

vii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat

dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ldquoStrategi

Pemerintah dalam Peningkatan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata Di

Kabupaten Tana Torajardquo

Skripsi ini merupakan tugas akhir yang diajukan untuk memenuhi syarat dalam

memperoleh gelar sarjana Ilmu Administrasi Publik pada Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik

Universitas Muhammadiyah Makassar

Dalam penulisan skripsi ini penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak akan

terwujud tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak Oleh sebab itu pada

kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih dengan segala hormat kepada

1 Kedua orang tua terkasih Zeth Pasei Rombeallo dan Syamsuriati Tonang atas kasih

sayangnya untuk penulis terus mendoakan dan mendukung dalam kehidupan penulis

khususnya dalam pendidikan Kakak dan adik tercinta Nirwan Randa Masjohan Agus

Paonganan Intan Arrang Bulawan Restiana Embong Bulan Jumadil Pearsquo Nurlina

Ewang juga menjadi penyemangat untuk penulis dan mendoakan penulis dalam

menyelesaikan studinya

viii

2 Ibu Dra Hj Musliha Karim M Si selaku pembimbing I dan Bapak Nasrul Haq

SSos MPA selaku pembimbing II yang senantiasa

meluangkan waktunya membmbing dan mengarahkan penulis sehingga skripsi

ini dapat diselesaikan

3 Bapak Dr H Muhlis Madani MSi selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Muhammadiyah Makassar

4 Bapak Dr Burhanuddin S Sos M Si selaku Ketua Jurusan lmu Administrasi

Publik

5 Bapak dan Ibu dosen Serta Staf Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Muhammadiyah Makassar

6 Pemerintah Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata di Kabupaten Tana Toraja

yang telah menerima saya dan memberi kesempatan kepada penulis untuk melakukan

penelitian

7 Teman-teman seperjuangan angkatan 2012 di Jurusan Ilmu Administrasi Publik

terkhusus kelas B yang telah bersama-sama berusaha keras dan penuh semangat dalam

menjalani studi baik suka maupun duka Kebersamaan ini akan menjadi sebuah kenangan

yang indah yang tidak akan terlupakan

8 Sahabat-sahabat penulis yang tak sempat disebutkan satu-persatu berjuang serta

tidak hent-hentinya memberikan semangat untuk selesai karya tulis ini

ix

Demi kesempurnaan skripsi ini saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat

penulis harapkan Semoga karya skripsi ini bermanfaat dan dapat memberikan

sumbangan yang berarti bagi pihak yang membutuhkan

Makassar 2016

Rosita

x

DAFTAR ISI

Halaman Pengajuan Skripsi ii

Halaman Persetujuan iii

Penerimaan Tim iv

Halaman Pernyataan Keaslian Karya Ilmiah v

Abstrak vi

Kata Pengantar vii

Daftar Isi x

Daftar Gambar xii

Daftar Tabel xiii

BAB I PENDAHULUAN

A Latar Belakang 1

B Rumusan Masalah 5

C Tujuan Penelitian 6

D Kegunaan Penelitian 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A Pengertian Konsep dan Teori 7

B Pemerintah Daerah 16

C Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) 18

D Pariwisata 21

E Kerangka Pikir 25

F Deskripsi Fokus 26

G Deskripsi Fokus Penelitian 26

BAB III METODE PENELITIAN

A Waktu dan Lokasi Penelitian 29

xi

B Jenis dan Tipe Penelitian 29

C Sumber Data 29

D Informan Penelitian 30

E Teknik Pengumpulan Data 31

F Teknik Analisis Data 32

G Pengabsahan Data 33

BAB IV HAIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Deskripsi atau Karakteristik Obyek Penelitian 36

B Karakteristik Informan 52

C Strategi Pemerintah Dalam Peningkatan Destinasi Manajemen Organisasi

Pariwisata Di Kabupaten Tana Toraja 55

D Analisis SWOT 81

BAB VI PENUTUP

A Kesimpulan 87

B Saran 89

DAFTAR PUSTAKA 91

LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

xii

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah

Program Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) merupakan struktur tata

kelola destinasi pariwisata yang mencakup perencanaan koordinasi

implementasi dan pengendalian organisasi destinasi secara inovatif dan

sistematik melalui pemanfaatan jejaring informasi dan teknologi yang terpimpin

secara terpadu dengan peran serta masyarakat Pelaku asosiasi industri

akademisi dan pemerintah yang memiliki tujuan Proses dan kepentingan bersama

dalam rangka meningkatkan kualitas pengelolaan volume kunjungan wisata lama

tinggal dan besaran pengeluaran wisatawan serta manfaat bagi masyarakat lokal

Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) berupaya untuk

terus fokus memaksimalkan 15 Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) di tahun

2012 Hal itu sesuai dengan peraturan pemerintah (PP) No 50 Tahun 2011

tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional 2010 hingga

2025 Terdapat 15 lokasi DMO yang ditetapkan oleh pemerintah Indonesia dalam

rencana strategis industri pariwisata untuk dikembangkan menjadi destinasi wisata

yang dikelola secara profesional dengan melibatkan partisipasi masyarakat lokal

yaitu Sabang Danau Toba Kawasan Kota Tua Jakarta Tanjung Puting

Pangandaran Borobudur Bromo dan Semerau serta kawasan Tengger Danau

batur Rinjanji Pulau komodo Wakatobi Derawan Tana Toraja Bunaken dan

Raja Ampat

2

Menurut Bruen dan Anderson (dalam Wardhono 2014) Destinasi

Manajemen Organisasi (DMO) sebagai sistem pengelolaan terpadu memiliki

fungsi sebagai economic driver communitymarketer industry coordinator quasi

publicrepresentative and builder of communicaty pride Secara ringkas

pemahaman tentang DMO dikategorikan sebagai kegiatan pembenahan dan

penataan pengembangan destinasi secara internal dan pengembangan pemasaran

secara eksternal

Angelo Presenza (dalam Wardhono 2014) menjelaskan bahwa ada tiga

komponen penting dalam Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) yaitu (a)

coordination tourism stakeholder merupakan inti sistem DMO komponen ini

menjadi kunci sukses karena menitik beratkan pada hubungan jejaring yang

membentuk sistem DMO (b) destination crisis management memberikan

pengawasan dari sistem dengan pelaksanaan dan pengelolaan mulai perencanaan

hingga implementasi program (c) destination marketing menjadi ujung tombak

dalam komponen DMO Dengan konsep diatas dapat ditegaskan bahwa DMO

merupakan salah satu konsep pengelolaan dalam sistem pengelolaan kawasan

berbasis kewilayahandaerah yang memiliki kemampuan untuk mengintegrasikan

berbagai komponen secara internal dan eksternal koalisi dan kerjasama

(stakeholder) serta sistem pengelolaan pariwisata DMO secara esensi bertugas

dan bekerja di dalam entitas fabrikasi destinasi pariwisata dan bertanggung jawab

untuk mencapai pengembalian nilai investasi yang unggul pertumbuhan pasar

produk yang berkualitas merek yang berbeda serta manfaat bagi seluruh

(shareholders) DMO tidak memiliki pabrik tersebut tidak memperkerjakan

3

orang-orang di dalamnya dan bukan pula mengontrol proses pelaksanannya di

lapangan

Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) memiliki satu tujuan dan arahan

untuk mencapai pengelolaan dari sebuah destiniasi yaitu adanya sebuah

kelembagaan yang mengelola destinasi Hal ini ditentukan oleh kapasitas

pengembangan pertumbuhan aktivitas wisata saat ini yang merujuk pada tatanan

daur hidup destinasi dengan menyediakan informasi menyediakan sarana dan

prasarana yang baik dan arahan kepada wisatawan sehingga wisatawan

mendapatkan pengelaman yang terbaik saat berkunjung memberikan jaminan

kualitas berwisata kepada wisatawan dan dukungan regulasi terhadap pelaku

industri pariwisata lokal dan pada akhirnya mewujudkan sinergi antara kebutuhan

wisatawan pelaku industri pariwisata dan pemerintah

Penerapan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) harus diterjemahkan

secara konstektual sesuai kaidah yang berlaku berbasis lokalitas agar tidak

menimbulkan friksi perang kepentingan egosektoral serta tidak kontraproduktif

terhadap eksistensi fungsi kelembagaan yang sudah ada Sebagai konsep DMO

berperan menjadi katalisatormotivator dan (spirit) untuk menggerakkan seluruh

kontruksi dan entitas destinasi Prasyaratnya adalah komitmen dan tanggung

jawab Instrumen yang digunakan adalah melalui perencanaan sinergis koordinasi

konsistensi dalam implementasi dan audit dampak manfaat bagi masyarakat lokal

dan destinasi Baik-buruknya pengelolaan ini akan menentukan seberapa kuat

daya tarik suatu destinasi bagi pasar wisatawan pertumbuhan kerja lama kerja

4

besaran pengeluaran kunjungan berulang dan seberapa lama manfaat dan

keberlanjutannya (sustainability)

Pendekatan quality control quality assurance dan quality management

berfokus kepada pengendalian kualitas destinasi manajemen produk dan

pelayanan pada destinasi pariwisata serta peningkatan secara berkelanjutan

produk dan jasa kepariwisataan Fakta membuktikan bahwa destinasi pariwisata

yang dikelola dengan prinsip-prinsip keberlanjutan sangat efektif memberikan

keuntungan jangka panjang baik secara ekonomi sosial maupun ekologi Di

tingkat yang lebih praksis tata kelola destinasi pariwisata berbasis nilai

merupakan faktor determin dan strategis terhadap peningkatan daya saing

pariwisata Untuk itu diperlukan pola dan kiat berbagai perangkat manajemen

dalam pembangunan pariwisata termasuk tata kelola destinasi pariwisata

Kabupaten Tana Toraja ditetapkan oleh pemerintah Indonesia sebagai

salah satu dari 15 lokasi yang mendapatkan program Destinasi Manajemen

Organisasi (DMO) Hal ini menjadi salah satu kebanggan terbesar Tana Toraja

karena dengan adanya DMO dapat dilakukan program pengembangan dan

pengelolaan destinasi pariwisata berkelanjutan berbasiskan proses dimulai dari

perencanaan hingga oprasional dan pemantauan Program DMO akan terlaksana

dengan baik jika di tunjang dengan partisipasi aktif dari seleruh elemen

masyarakat dan Pemerintah Daerah dalam maningkatkan kunjungan

wisatawan Kerja sama yang baik antara Pemerintah Daerah masyarakat dan

dinasinstansi terkait sangatlah perlu dibina secara terus menerus dan

berkesinambungan Agar kebersihan tempat wisata dan infrastruktur jalan tetap di

5

perhatikan dari itu perlu dukungan dan kesadaran masyarakat untuk berpartisipasi

agar kebersihan dan infrastruktur jalan dapat di atasi dan destinasi parawisata

dapat berjalan dengan baik Peran serta masyarakat sangatlah penting untuk

menjaga kebersihan lingkunga parawisata dan infrastruktur jalan Program

Destinasi Manajemen Organisasi tidak hanya menjadi tanggung jawab Pemerintah

Daerah dan DinasInstansi terkait saja melainkan juga seluruh elemen masyarakat

Keberhasilan suatu Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) bukan hanya

mengandalkan daya tarik yang bagus budaya yang menarik tetapi mampu

mengorganisir dari segi infrastruktur jalan dan kebersihan di obyek wisata Hal ini

berdasarkan pada pengamatan penulis bahwa DMO pariwisata di Tana Toraja

belum berjalan secara optimal karena masih banyaknya jalan yang rusak menuju

lokasi pariwisata serta kebersihan yang tidak terjaga di obyek wisata tentu hal ini

memberikan dampak yang negatif bagi wisatawan yang datang berkunjung

Sehubungan dengan pembahasan di latar belakang di atas penulis

mengangkat sebuah judul penelitian yakni strategi pemerintah dalam

implementasi programDestinasi Manajemen Organisasi (DMO) parawisata

di Kabupaten Tana Toraja

B Rumusan Masalah

Terkait dengan pembahasan yang ada di latar belakang penulis

merumuskan masalahnya yaitu bagaimana strategi pemerintah dalam

peningkatan Destinasi ManajemenOrganisasi (DMO) pariwisata di Kabupaten

Tana Toraja

6

C Tujuan Penelitian

Terkait dengan masalah yang ada di latar belakang penulis tertarik untuk

untuk mengetahui strategi pemerintah dalam peningkatan Destinasi Manajemen

Organisasi (DMO) pariwisata di Kabupaten Tana Toraja

D Kegunaan Penelitian

1 Manfaat Teoritis

Penelitian ini di harapakan dapat memberikan manfaat secara teoritis

dalam mengetagui strategi pemerintah dalam implementasi program

Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) parawisata di Kabupaten Tana Toraja

sekurang-kurangnya dapat berguna sebagai sumbangan pemikiran

2 Manfaat praktis

Menambah wawasan penulis mengenai strategi pemerintah dalam

peningkatan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) parawisata di Kabupaten

Tana Toraja untuk selanjutnya di jadikan sebagai acuan dalam bersikap dan

berperilaku juga dapat di jadikan sebagai bahan pertimbangan atau di

kembangkan lebih lanjut serta referensi terhadap penelitian yang sejenis

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A Pengertian Strategi

Strategi adalah rencana jangka panjang diikuti tindakan yang ditujukan

untuk mencapai tujuan tertentu yang umumnya adalah kemenangan Asal kata

strategi turunan dari kata dalam bahasa Yunani strategos Strategi secara umum

adalah proses penentuan rencana pemimpin puncak berfokus pada tujuan jangka

panjang organisasi disertai penyusunan cara atau upaya bagaiamana agar dapat di

capai Sementara pengertian strategi secara khusus adalah tindakan yang bersifat

senangtiasa meningkat terus menerus di lakukan berdasarkan sudut pandang

tentang apa yang di harapkan pelanggan dimasa depan Strategi hampir sealalu

dimulai dari apa yang dapat terjadi bukan dimulai dari apa yang terjadi

Strategi pertama di kemukakan oleh Chandler (dalam Sedarmayanti 2014)

menyebutkan bahwa strategi adalah tujuan jangka panjang dari suatu perusahaan

serta pendayagunaan dan alokasi semua sumber daya yang penting untuk

mencapai tujuan tersebuat Menurut David (2004) Defenisi strategi adalah cara

untuk mencapai tujuan jangka panjang Strategi bisnis bisa berupa perluasan

geografis diversifikasi akusisi pengmbangan produk penetrasi pasar

rasionalisasi karyawan divestasi likuidasi dan joint venture Dalam hal ini

terdapat dua karakteristik strategi yang sangat penting yakni pertama strategi

di rencanakan terlebih dahulu secara sadar dan sengaja mendahului berbagai

tindakan yang akan dilakukan berdasarkan strategi yang dibuat tersebut Kedua

strataegi kemudian dikembangkan dan diimplementasikan agar mencapai tujuan

8

Sedangkan menurut Hamel dan Prahalad (dalam Freddy Rangkuti 1995) strategi

merupakan tindakan yang bersifat incremental (senantiasa meningkat) dan terus

menerus dan dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan

oleh para pelanggan dimasa depan

Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan dalam perkembangannya

konsep mengenai strategi terus berkembang hal ini dapat ditunjukkan oleh

adanya perbedaan konsep mengenai strategi selama 30 tahun terakhir

Pemahaman yang baik mengenai konsep strategi dan konsep lain yang berkaitan

sangat menentukan suksesnya strategi dan konsep lain yang berkaitan sangat

menentukan suksesnya strategi yang disusun

1 Perumusan Strategi

Perumusan strategi merupakan proses penyusunan langkah-langkah ke

depan yang dimaksudkan untuk membangun visi dan misi organisasi menetapkan

tujuan strategis dan keuangan perusahaan serta merancang strategi untuk

mencapai tujuan tersebut dalam langkah menyediakan costumer value terbaik

Menurut Sondang P Siagian (2011) salah satu langkah yang perlu digunakan

dalam merumuskan strategi adalah analisis ldquoSWOTrdquo dimana analisis SWOT

merupakan salah satu instrumen analisis yang ampuh apabila digunakan dengan

tepat Telah diketahui pula secara luas bahwa ldquoSWOTrdquo merupakan akronim

untuk kata kata ldquoStrengths rdquo (Kekuatan) ldquoWeaknesses (Kelemahan)

ldquoOportunities rdquo(Peluang) dan ldquoThreatsrdquo (Ancaman) Faktor kekuatan dan

kelemahan terdapat dalam tubuh suatu organisasi termasuk satuan bisnis tertentu

sedangkan peluang dan ancaman merupakan faktor-faktor lingkungan yang

9

dihadapi oleh organisasi atau perusahaan atau satuan bisnis yang bersangkutan

Jika dikatakan bahwa analisis SWOT dapat merupakan instrumen yang ampuh

dalam melakukan analisis stratejik keampuhan tersebut terletak pada kemampuan

para penentu strategi perusahaan untuk memaksimalkan peranan faktor kekuatan

dan pemanfaatan peluang sehingga sekaligus perperan sebagai alat untuk

minimalisasi kelemahan yang terdapat dalam tubuh organisasi dan menekan

dampak ancaman yang timbul dan harus dihadapi Jika para penentu strategi

perusahaan mampu melakukan kedua hal tersebut dengan tepat biasanya upaya

untuk memilih dan menentukan strategi yang efektif membuahkan hasil yang

diharapkan Analisis SWOT dapat membantu merumuskan segaligus memetakan

persoalan secara internal dapat diidentifikasi apa saja yang menjadi kekuatan dan

kelemahan dalam waktu bersamaan secara eksternal dapat dirumuskan secara

seksama peluang dan ancaman apa saja yang dihadapi

a) Faktor-faktor berupa kekuatan yang dimaksud dengan faktor-faktor kekuatan

yang dimiliki oleh suatu perusahaan-termasuk satuan-satuan bisnis

didalamnya adalah antara lain kompetensi khusus yang terdapat dalam

organisasi yang berakibat pada pemikiran keunggulan komparatif oleh unit

usaha dipasaran

b) Faktor-faktor kelemahan jika orang berbicara tentang kelemahan yang

terdapat dalam tubuh suatu satuan bisnis yang dimaksud ialah keterbatasan

atau kekurangan dalam hal sumber keterampilan dan kemampuan yang

menjadi penghalang serius bagi penampilan kinerja organisasi yang

memuaskan

10

c) Faktor peluang defenisi sederhana tentang peluang ialah ldquoberbagai situasi

lingkungan yang menguntungkan bagi suatu satuan bisnisrdquo

d) Faktor ancaman pengertian ancaman merupakan kebalikan pengertian

peluang Dengan demikian dapat dikatakan bahwa ancaman ldquoadalah faktor-

faktor lingkungan yang tidak menguntungkan suatu satuan bisnisrdquo Jika tdak

diatasi ancaman akan menjadi ldquoganjalanrdquo bagi satuan bisnis yang

bersangkutan baik untuk masa sekarang maupun dimasa depan

Salah satu model analisis SWOT yang merupakan rangkuman dari

beberapa model adalah yang diperkenalkan oleh Kearns (dalam J Salusu 2000)

seperti pada diagram berikut ini

Faktor

Eksternal

Faktor

Internal

Opportunities

Threats

Strengths

Comparative Advantage

Mobilization

Weaknesses

InvesmentDivtesment

Damage Control

Gambar 1 Analisis SWOT

Diagram diatas menampilkan matriks enam kotak dua yang paling diatas

adalah kotak faktor eksternal yaitu peluang dan ancamantantangan sedangkan

dua kotak sebelah kiri adalah kotak faktor internal yaitu kekuatan-kekuatan dan

kelemahan-kelemahan organisasi Empat kotak lainnya A B C dan D

merupakan kotak isu-isu stratejik yang timbul sebagai hasil kontak antara faktor-

faktor eksternal dan faktor-faktor intrnal Keempat isu stratejik itu di beri nama

11

(a) comporative advantage (b) mobilization (c) investmentdivtesment dan (d)

damage control Apabila para pengambil keputusan telah melihat peluang yang

tersedia dan ternyata juga memiliki posisi internal yang kuat maka organisasi itu

menghadapi isu stratejik yang dapat disebut comporative advantage (keunggulan

komporatif) Dua elemen stratejik yang paling baik bertemu sehingga para

eksekutif tidak boleh membiarkannya hilang tetapi sebaliknya harus

memperkuatnya dengan berbagai perencanaan yang mampu mendukungnya

Sel A ini memberi kemungkinan bagi organisasi untuk berkembung lebih

cepat namun harus senantiasa waspada terhadap perubahan yang tidak menentu

dalam lingkungan Pertanyaannya adalah bagaiamana memanfaatkan kekuatan

yang ada untuk meningkatkan posisi kompetitifnya

Sel B yaitu isu stratejik mobilization adalah kotak interaksi dan pertemuan

antara ancamantantangan dari luar yang diidentifikasi oleh para pengambil

keputusan dengan kekuatan organisasi Di sini para eksekutif hendaknya berusaha

memobilisasi sumber daya yang merupakan kekuatan organisasi untuk

memperlunak ancaman dari luar tersebut bahkan kalau mungkin dapat

mengubahnya sebagai peluang

Sel C tampil isu stratejik investmentdivestment yang memberi pilihan

bagi para eksekutif karena situasinya kabur Peluang yang tersedia sangat

meyakinkan tetapi tidak ada kemampuan organisasi untuk menggarapnya dan

memberikan reaksi positif Kalau dipaksakan bisa memakan biaya terlalu besar

sehingga merugikan organisasi Lebih baik tinggalkan dan serahkan kepada

organisasi lain yang mungkin memiliki posisi yang lebih baik Bisa juga para

12

eksekutif tidak berbuat apa-apa Haruskah organisasi menanam investasi untuk

memperkuat titik lemahnya sehingga mampuu mengubah dan memperbaiki posisi

kompetitifnya

Sel D adalah kotak paling lemah dari semua sel karena dapat membawa

bencana bagi organisasi paling tidak merugikan program-programnya Sudah

terancam dari luar lalu di hadapakan pada sumber daya yang sangat lemah

Strategi yang ditempuh ialah mengendalikan kerugian yang diderita sehingga

tidak separah dengan yang diperkirakan Hal itu dapat dilakukan dengan sedikit

membenahi sumber daya dengan harapan mampu memperkecil ancaman dari luar

tersebut Usaha itu diarahkan pada upaya mengalihkan kelemahan menjadi

kekuatan sungguh pun memakan waktu yang lama

2 Tujuan Strategi

Tujuan Stratejik adalah kunci dari arah perubahan masa depan Ia

mengarahkan apa yang hendak dikejar diwaktu yang akan datang yaitu dalam

jangka waktu sekian sekitar tiga sampai lima tahun Arahan itu harus jelas dan

tegas bagi keseluruhan organisasi oleh sebab itu sering juga dikatakan bahwa

tujuan stratejik merupakan planning umbrella (payung perencanaan) dalam

mengintegrasikan usaha dari semua unit kerja dan personil kedalam suatu

kegiatan menyeluruh dan menyatu dari suatu organisasi Untuk dapat melakukan

itu tujuan stratejik harus lebih tajam daripada misi tetapi masih cukup luas untuk

dapat mendorong lahirnya kreatifitas dan inofasi bagi semua unit kerja (Koteen

1991) Dengan tegas Koteen (dalam J Salusu 2000) mengatakan bahwa apabila

tujuan stratejik berjalan dengan baik maka kenyataan itu sudah merupakan ldquokunci

13

keunggulan dan kesuksesanrdquo sebab arahannya jelas yaitu untuk mendapatkan

manfaat terbesar dengan menggunakan sumberdaya yang tersedia Juga membantu

menciptakan kondisi yang mendorong pertumbuhan dan kemajuan organization

secara prakmatis tujuan stratejik adalah kinci menuju kelangsungan hidup

organisasi ini berarti pada saat-saat yang kritis ia harus memusatkan perhatian

segera jelas dan bahkan agresif terhadapa hal-hal yang memerlukan perubahan

hal ini dimaksudkan menanggulangi situasi yang bisa mengancam organisasi yang

dapat mempengaruhi stabilitas keuangan dan kelanjutan hidup organisasi

3 Inisiatif Strategi

Inisiatif strategi pada dasarnya menjelaskan maksud dan rangkuman dari

tindakan-tindakan yang akan dilancarkan untuk mencapai tujuan strategi

Didalamnya sudah tercakup strategi yang akan dipakai untuk mencapai hasilakhir

yang diinginkan Inisiatif strategi biasanya lahir setelah ditemukan implikasi-

implikasi strategi dari kekuatan dan kelemahan organisasi serta peluang dan

ancaman dari lingkungan eksternal Biasanya juga inisiatif strategi itu muncul

dengan cara informal dari eksekutif kepala atau bahkan dari anggota staf

organisasi

Setiap inisiatif strategi dari mana pun sumbernya perlu digarap secara

sistematis Tetapi perlu diketahui bahwa inisiatif strategi yang harus dijelaskan di

depan publik walaupun publik itu terbatas Para pengambil keputusan startegi

termasuk para pelaksana perlu mengetahui mengapa inisiatif itu ditampilkan dan

hasil apa serta keuntungan-keuntungan apa yang akan dinikmati andaikata inisiatif

itu dilaksanakan Tegasnya inisiatif strategi mengungkapkan langkah-langkah

14

penting yang perlu ditempuh untuk menghindari diri dari malapetaka eksternal

atau untuk mengejar peluang yang tersedia

4 Tingkat-Tingkat Strategi

Merujuk pada pandangan Dan Schendel dan Charles Hofer Higgins (dalam

JSalusu 1996) menjelaskan adanya empat tingkatan

strategi keseluruhannya disebut Master Strategi yaitu

a) Enterprise strategy (Strategi perusahaan)

Strategi ini berkaitan dengan respons masyarakat setiap organisasi

mempunyai hubungan dengan masyarakat Masyarakat adalah kelompok

yang berada diluar organisasi yang tidak dapat dikontrol Didalam masyarakat

yang tidak terkendali itu ada pemerintah dan berbagai kelompok lain seperti

kelompok penekan kelompok politik dan kelompok sosial lainnya Jadi

dalam strategi interprise terlihar relasi antara organisasi dan masyarakat luar

sejauh interaksi itu akan dilakukan sehingga dapat menguntungkan

organisasi Strategi itu juga menampakkan bahwa organisasi sungguh-

sungguh bekerja dan berusaha untuk memberi pelayanan yang baik terhadap

tuntutan dan kebutuhan masyarakat

b) Corporate strategy (Strategi perusahaan)

Strategi ini berkaitan dengan misi organisasi sehingga sering disebut Grand

Strategi yang meliputi bidang yang digeluti oleh suatu organisasiPertanyaan

apa yang menjadi bisnis atau urusan kita dan bagaimana kita mengendalikan

bisnis itu tidak semata-mata untuk dijawab oleh organisasi bisnis tetapi juga

oleh setiap organisasi pemerintahan dan organisasi nonprofit

15

c) Business strategy (Strategi bisnis)

Strategi pada tingkat ini menjabarkan bagaiamana merebut pasaran di tengah

masyarakat Bagaimana menempatkan organisasi dihati para pengusaha para

pengusaha para donor dan sebagainya Semuanya ini dimaksudkan untuk

dapat memperoleh keuntungan-keuntungan stratejik yang sekaligus mampu

menunjang berkembangnya organisasi ke tingkat yang lebih baik

d) Functional strategy (Strategi fungsional)

Strategi ini merupakan strategi pendukung dan untuk menunjang suksesnya

strategi lain Ada tiga jenis strategi functional yaitu

(1) Strategi functional ekonomi yaitu mencakup fungsi-fungsi yang

memungkinkan organisasi hidup sebagai satu kesatuan ekonomi yang

sehat antara lain yang berkaitan dengan keuangan pemasaran sumber

daya penelitian dan pengembangan

(2) Strategi functional manajemen mencakup fungsi-fungsi manajemen

fungsi manajemen terbagi 11 yaitu planning organizing implementing

conrolling staffing leading motivating communicating decision

making representing dan integrating

(3) Strategi isu stratejik fungsi utamanya adalah mengontrol lingkungan

baik situasi lingkungan yang sudah diketahui maupun situasi yang belum

diketahui atau yang selalu berubah

B Pemerintah Daerah

Pemerintah sebagai sebuah organisasi ditinjau dari sudut biological adalah

sebuah organisme yang hidup dan setiap organisme yang hidup mempunyai

16

bagian yang disebut Kepala (head) Sebuah tubuh manusia atau hewan yang

dikendalikan oleh kepalanya sebuah rumah tangga dikendalikan oleh kepala

keluarga Kepala dapat dianggap identik dengan pemerintah baik itu pemerintah

pusat pemerintah daerah maupun pemerintahan daerah dimana pemerintah pusat

adalah Presiden Republik Indonesia yang memegang kekuasaan pemerintahan

Negara Republik Indonesia yang di bantu oleh Wakil Presiden dan Menteri-

Menteri Negara sedangkan Pemerintah Daerah adalah Kepala Daerah sebagai

unsur penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan

pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom dan Pemerintahan

Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh Pemerintah Daerah

KabupatenKota adalah BupatiWalikota dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

(DPRD) KabupatenKota menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan

prinsip otonomi selaus-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan

Republik Indonesia Sedangkan wewenang Pemerintahan Daerah yaitu (1)

mengajukan rancangan Pemerintah Daerah (PERDA) (2) menetapkan Peraturan

Daerah (PERDA) yang telah mendapat persetujuan bersama Dewan Perwakilan

Rakyat Daerah (DPRD) (3) menetapkan peraturan Kepala Daerah dan keputusan

Kepala Daerah (4) mengambil tindakan tertentu dalam keadaan mendesak yang

sangat dibutuhkan oleh Daerah danatau masyarakat (5) melaksanakan wewenang

lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan (Undang-Undang

Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah)

Urusan-urusan Pemerintahan Daerah yaitu (a) urusan pemerintahan wajib

yang berkaitan dengan pelayanan dasar seperti pendidikan kesehatan pekerjaan

17

umum dan penataan ruang perumahan rakyat dan kawasan pemukiman

ketentraman ketertiban umum dan pelindungan masyarakat (b) urusan

pemerintahan yang wajib yang tidak berkaitan dengan pelayanan dasar seperti

tenaga kerja pemberdayaan perempuan perlindungan anak pangan pertahanan

lingkungan hidup perhubungan komunikasi informatika pemberdayaan

masyarakat desa koperasi usaha kecil menengah administrasi kependudukan

dan pencatatan sipil (c) urusan pemerintahan pilihan seperti kelautan perikanan

pariwisata pertanian kehutanan energi sumber daya mineral perdagangan

perindustrian dan transmigrasi (Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah)

Pemerintah adalah proses penetapan janji dan legitimasi seorang pejabat

Negara Publik diukur dengan fakta sejauh mana ia menebar janji demikian

menurut Ndraha (2003) yang baik bersifat internal maupun kepada masyarakat

umum Sedangkan menurut Delly Mustafa (2013) mengemukakan bahwa

pemerintah adalah keseluruhan struktur lembaga dan unit-unit dalam Negara

yang bertugas untuk mengatur pelaksanaannya tugas-tugas pemerintahan Uraian

ringkas di atas menunjukkan bahwa (1) pemerintah dapat dianggap sebagai

suatu yang given ditakdirkan hadir dimana-mana dan merupakan bagian yang

integral sebuah sistem (2) pemerintah terbentuk secara evolusioner sebagai

produk penyesuaian diri manusia dengan perubahan lingkungan hidupnya agar ia

tetap survive (3) pemerintah terbentuk melalui revolusi penakluk atau

pernyataan (4) dapat juga dianggap sebagai produk manajemen pemerintahan

18

yang sengaja dibentuk berdasarkan kesepakatan warga masyarakat sebagai alat

(input) untuk mencapai tujuan dan misi tertentu

C Destinasi Manajemen Organisasi (DMO)

Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) adalah suatu bentuk strategis

dalam membangun pariwisata baik di Tingkat Lokal Regional maupun Nasional

DMO dapat pula merupakan struktur tata kelola destinasi pariwisata dimana

melibatkan bukan hanya stakeholder bahkan shareholder yang mampu

memberikan sharing pendapat bahkan sharing anggaran untuk memulai kegiatan-

kegiatan pariwisata Pengelolaan pariwisata di destinasi tertentu di Indonesia

masih jauh ketinggalan dibanding negara-negara lainnya di Asia sehingga

pariwisata di Negara kita masih jauh ketinggalan dari sistem pengelolaannya

Adapun visi dan misi Toraja DMO didirikan pada tanggal 3 Mei 2012 dengan

dua fokus utama yaitu

1) Peningkatan kapasitas untuk masyarakat dan pelaku bisnis pariwisata

lokal

2) Pengorganisasian pencarian dan pengembangan objek pariwisata fasilitas

serta peningkatan aksebilitas ke Toraja

Di bawah koordinas pemerintah setempat (Bupati Tana Toraja) struktur

organisasi Toraja Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) terdiri Ketua Wakil

Ketua dan Komisi Komisi sarana dan prasarana Komisi sumber daya manusia

Komisi daya tarik wisata Komisi pemasaran dan promosi dan komisi

lingkungan Sedangkan anggota dari Toraja DMO terdiri dari perwakilan

pemerintah setempat (SKPD-BAPPEDA Dinas pariwisata Dinas Koperasi dan

19

Perdagangan dan sebagainya) asosiasi pariwisata (PHRI dan ASITA) dan ketua

Komunitas setempat (kelompok adat kelompok agama dan kelompok pemuda)

Saat ini Toraja Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) mensinergikan

upaya untuk menata kembali perannya diantara pemangku kepentingan pariwisata

di Toraja Anggota internal Toraja DMO mengemukakan ide untuk mengusulkan

Toraja DMO sebagai organisasi legal yang nantnya akan berfungsi sebagai

organisasi yang berkelanjutan sekaligus sebagai perwakilan resmi destinasi

pariwisata Toraja Melalui partisipasi aktif Toraja DMO menciptakan kembali

pencitraan untuk destinasi Toraja mempromosikan Toraja melalui partisipasi di

pameran travel di kancah Nasional maupun Internasional berkolaborasi dengan

pelaku usaha pariwisata lokal untuk mengorganisasi dan mengatur perjalanan

eduksi (untuk media dan operatortur) serta menetapkan standar kualitas untuk

pelaku usaha pariwisata lokal (akomodasi restaurant dan operatortur) dalam

rangka memenuhi layanan berstandar Internasional Tanggung jawab utama

berikutnya dari Toraja DMO adalah untuk meningkatkan kepercayaan diantara

pelaku usaha pariwisata dan pemangku kepentingan lokal Harapannya semoga

keberadaan Toraja DMO akan menambah manfaat untuk perekonomiani

masyarakat setempat Saat ini industri pariwisata hanya menduduki peringkat

sebagai pendapatan terbesar ketiga di Toraja Pemerintah Daerah Toraja dan

Toraja DMO bekerja bahu-membahu dan saling mendukung bagi

keberlangsungan industri pariwisata di Toraja

Pendekatan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) akan lebih

memudahkan bagi pemerintah daerah untuk mengembangkan pariwisata karena

20

akan dilakukan melalui tata kelola yang terpadu DMO akan melakukan tugas

koordinasi perencanaan pengendalian organisasi destinasi keberlanjutan dan

implementasi yang dilakukan secara inovatif dan sistemik dengan memanfaatkan

tehnologi informasi yang melibatkan tiga pilar penggerak pembangunan

pemerintah industri pariwisata dan masyarakat dengan tujuan untuk

meningkatkan tata kelola destinasi yang dikelola dengan pendekatan lokal namun

berskala internasinal

Alastair Morrison dalam Konferensi Nasional Destinasi Manajemen

Organisasi (DMO) di Jakarta Agustus (dalam wardhono 2014) menjelaskan

bahwa panduan DMO dimulai dari product development marketing riset

komunication community relations pengembangan sumber daya hingga

kemudian tahapan pengelolaan (governance) Adapun salah satu faktor

pendukung dalam meningkatkan DMO adalah rambu solo dimana rambu solo

adalah upacara adat kematian masyarakat Toraja yang bertujuan unttuk

menghormati dan menghantarkan arwah orang yang meninggal dunia menuju

alam roh yaitu kembali kepada keabadian bersama para leluhur mereka kesebuah

tempat peristirahatan Upacara ini sering juga disebut upacara penyempurnaan

kematian karena orang yang meninggal baru dianggap benar-benar meninggal

setelah seluruh proses upacara ini digenapi Jika belum maka orang yang

meninggal tersebut hanya dianggap sebagai orang yang sakit atau lemah sehingga

ia tetap diperlakukan seperti halnya orang hidup yaitu dibaringkan di tempat tidur

dan disediakan makanan dam minuman bahkan selalu di ajak bicara

21

D Pariwisata

Pengertian pariwisata secara Etomoogi pariwista berasal dari dua kata

yaitu ldquoparirdquo yang berarti banyakberkeliling sedangkan pengertian wisata berarti

ldquopergirdquo Di dalam kamus besar Indonesia pariwisata adalah suatu kegiatan yang

berhubungan dengan perjalanan rekreasi sedangkan pengertian secara umum

pariwisata merupakan suatu perjalanan yang dilakukan seseorang untuk sementara

waktu yang diselenggarakan dari suatu tempat ke tempat lain dengan

meninggalkan tempat semula dan dengan suatu perencanaan atau bukan maksud

mencari nafkah di tempat yang dikunjunginya tetapi semata-mata untuk

menikmati kegiatan pertamasyaan atau rekreasi untuk memenuhi keinginan yang

beraneka ragam

Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai

fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat pengusaha Pemerintah

dan Pemerintah Daerah (Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang

Kepariwisataan) Sedangkan menurut Muljadi 2012 pariwisata adalah suatu

aktivitas perubahan tempat tinggal sementara dari seseorang diluar tempat tinggal

sehari-hari dengan suatu alasan apapun selain melakukan kegiatan yang biasa

menghasilkan upah atau gaji

Istilah pariwisata ini mulai dipakai setelah tahun 1960 untuk mengganti

istilah bertamasya melancong atau piknik dan memberi pengertian yang

sederhana dan sempit yaitu bepergian ke suatu tempat yang tidak jauh untuk

sekedar bersantai Sedangkan dalam era saat ini alasan dan sifat perjalanan yang

dilakukan dalam kaitannya dengan mobilitas pergerakan manusia ini jauh lebih

22

luas Sehingga digunakan istilah pariwisata dimana pengertian pariwisata lebih

luas menyangkut persoalan-persoalan mobilitas pergerakan manusia dari suatu

tempat ke tempat lain dengan tujuan memperoleh nilai kegunaan bagi

pemanfaatan jasa pariwisata Dan bagi yang memanfaatkannya menerima suatu

nilai berupa pendapatan dari jasa pariwisata tersebut Oleh karena itu pariwisata

mengandung nilai ekonomi ynag tinggi bagi pemanfaatan jasa tersebut sebagai

komoditas ekonomi Suatu perjalan dianggap sebagai perjalanan wisata bila

memenuhi persyaratan yang diperlukan yaitu 1) bersifat sementara 2) bersifat

sukarela (voluntary) dalam arti tidak terjadi paksaan 3) tidak bekerja yang

bersifat menghasilkan upah ataupun bayaran Adapun penegrtian kepariwisatan

menurut Bahar dan Marpaung 2002 kepariwisataan adalah sebuah kegiatan yang

dilakukan untuk orang yang melakukan kegiatan perjalanan

Menurut Pendit (2002) terdapat beberapa jenis pariwisata yaitu

1) Wisata budaya ini dimaksudkan dengan perjalanan yang dilakukan atas dasar

keinginan unutk mempluas pandangan hidup seseorang dengan jalan

mengadakan kunjungan atau peninjauan ke tempat lain atau ke luar negeri

mempelajari keadaan rakyat kebiasaan dan adat istiadat mereka cara hidup

mereka budaya dan seni mereka Sering perjalanan seperti ini disatukan

dengan kesempatan mengambil bagian dalam kegiatan budaya seperti

eksposisi seni (seni tari drama musik dan seni suara) atau kegiatan yang

bermotif kesejarahan dan sebagainya

2) Wisata kesehatan hal ini dimaksudkan dengan perjalanan seorang wisatawan

dengan tujuan untuk meninggalkan keadaan lingkungan tempat sehari-hari

23

dimana ia tinggal demi kepentingan beristirahat dalam arti jasmani dan rohani

dengan mengunjungi tempat peristirahatan seperti mata air panas yang

mengandung mineral yang dapat menyembuhkan tempat yang mempunyai

iklim udara menyehatkan atau tempat-tempat yang menyediakan fasilitas

kesehatan lainnya

3) Wisata olahraga Ini dimaksudkan dengan wisatawan yang melakukan

perjalanan dengan tujuan berolah raga atau menghadiri pesta olahraga di

suatu tempat atau suatu negara seperti Asian Games Olympiade Thomas

Cup Uber Cup dan lain-lain Olah raga lain yang tidak termasuk dalam pesta

olahraga atau games misalnya berburu memancing berenang dan berbagai

cabang olehraga di dalam air atau di pegunungan

4) Wisata komersial yang termasuk dalam wisata komersial ini adalah

mengunjungi pameran-pameran dan pekan raya yang bersifat komersial

seperti pameran industri pameran dagang dan sebagainya Pada mulanya

banyak orang berpendapat bahwa hal ini tidak dapat digolongkan dalam dunia

kepariwisataan dengan alasan bahwa kegiatan perjalanan untuk pameran atau

pekan raya ini hanya dilakukan oleh orang-orang yang khusus mempunyai

urusan bisnisTetapi dalam kenyataannya pada dewasa ini dimana pameran

atau pekan raya banyak dikunjungi oleh masyarakat kebanyakan dengan

tujuan ingin melihat yang membutuhkan fasilitas akomodasi dan transportasi

Disamping itu dalam pekan raya atau pameran biasanya dimeriahkan dengan

berbagai atraksi atau pertunjukan kesenian Itulah sebabnya wisata komersial

ini menjadi kenyataan yang sangat menarik dan menyebabkan kaum

24

pengusaha angkutan dan akomodasi membuat rancanganndashrancangan istimewa

untuk keperluan tersebut

5) Wisata politik jenis wisata ini meliputi perjalanan yang dilakuka untuk

mengunjungi atau mengambil bagian dalam peristiwa kegiatan politik

misalnya perayaan 17 Agustus di Jakarta Biasanya fasilitas akomodasi dan

transportasi serta berbagai atraksi diadakan secara meriah bagi para

pengunjung Disamping itu yang termasuk dalam kegiatan wisata politik

adalah peristiwa-peristiwa penting seperti konfrensi musyawarah kongres

yang selalu disertai dengan kegiatan darmawisata

6) Wisata sosial yang dimaksud dengan wisata ini adalah pengorganisasian suatu

perjalanan yang murah dan mudah untuk memberi kesempatan kepada

masyarakat ekonomi lemah untuk mengadakan perjalanan seperti misalnya

kaum buruh pemuda pelajar mahasiswa petani dan sebagainya Organisasi

ini berusaha untuk membantu mereka yang mempunyai kemampuan terbatas

dari segi finansial untuk dapat memanfaatkan waktu libur atau cuti sehingga

dapat menambah pengalaman dan memeperbaiki kesehatan jasmaniah dan

mental mereka

7) Wisata pertanian wisata pertanian ini adalah pengorganisasian perjalanan yang

dilakukan ke proyek- proyek pertanian perkebunan ladang pembibitan dan

sebagainya dimana wisatawan dapat mengadakan kunjungan dan peninjauan

untuk tujuan studi maupun untuk sekedar menikmati aneka macam tanaman

8) Wisata maritim (bahari) jenis wisata ini biasanya dikaitkan dengan kegiatan

oleh raga di air danau pantai teluk dan laut Misalnya memancing

25

berlayar menyelem sambil melakukan pemotretaan kompetisi berselancar

mendayung berkeliling melihat ndash lihat taman laut dengan pemandangan yang

indah

9) Wisata cagar alam untuk jenis wisata ini biasanya diselenggarakan oleh agen

atau biro perjalanan yang mengkhususkan usaha-usaha dengan jalan

mengatur wisata ke tempat atau daerh cagar alam taman lindung hutan

daerah pegunungan dan sebagainya yang kelestariannya dilindungi oleh

undang-undang Wisata ini banyak dikaitkan dengan kegemaran akan

keindahan alam kesegaran hawa udara pegunungan keajaiban hidup

binatang dan marga satwa yang langka serta tumbuhndashtumbuhan yang jarang

ditemukan di tempat lain

Dari beberapa pengertian yang telah dikemukakan di atas dapat diambil

suatu pengertian pariwisata adalah suatu kegiatan yang melibatkan orang-orang

yang melakukan perjalanan dengan tujuan untuk mendapatkan kenikmatan dan

memenuhi hasrat ingin mengetahui sesuatu dalam kurun waktu tertentu dan bukan

mencari nafkah

E Kerangka Pikir

Program Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) adalah program yang

diprakarsai oleh kementerian pariwisata dan Ekonomi kreatif Republik Indonesia

pada tahun 2010 Adapun indikator strategi dalam peningkatan DMO ada dua

yaitu (1) faktor internal yang meliputi kekuatan dan kelemahan (2) faktor

eksternal yang meliputi peluang dan ancaman Jika indikator-indikator diatas

26

berjalan dengan baik maka keberhasilan DMO dapat tercapai Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada bagan sebagai berikut

Gambar 2 Kerangka Pikir

F Deskripsi Fokus

Penelitian ini di fokuskan pada strategi pemerintah dalam peningkatan

destinasi manajemen organisasi pariwisata di Kabupaten Tana Toraja Dengan

melalui indikator yaitu (1) faktor internal yang meliputi kekuatan dan kelemahan

(2) faktor eksternal yang meliputi peluang dan ancaman

G Deskripsi Fokus Penelitian

1 Strengths

Kekuatan atau (strengths) adalah kompotensi khusus yang terdapat dalam

organisasi yang berakibat pada pemilikan keunggulan komparatif oleh unit usaha

di pasaran dan setelah penulis melakukan observasi di lokasi obyek wisata Tana

Toraja penulis melihat ada berbagai macam kekuatan yang dimiliki obyek wisata

Tana Toraja seperti a) keindahan alam b) kearifan lokal c) ragam budaya

Strategi Dalam Peningkatan DMO

Faktor Internal

1 (Strengths) Kekuatan

2 (Weaknesses) Kelemahan

Faktor Eksternal

1 (Opportunities) Peluang

2 (Trheats) Aancaman

DMO tercapai

tercapai

27

2 Weaknesses

Kelemahan atau (weaknesses) adalah keterbatasan atau kekurangan yang

menjadi penghalang serius bagi penampilan kinerja organisasi yang memuaskan

hal ini yang sekarang yang terjadi di Tana Toraja dimana dalam meningkatkan

Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) terkendala dengan berbagai macam

kekurangan seperti a) infrastuktur jalan yang belum optimal b) Kebersihan

kurang terjaga di lokasi obyek wisata

3 Oportunities

Peluang atau (opportunities) adalah berbagai situasi lingkungan yang

menguntungkan bagi suatu satuan bisnis dengan berbagai kekuatan yang dimiliki

obyek wisata Tana Toraja tentu memberikan dampak positif dalam meningkatkan

Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata Tana Toraja seperti a)

agrowisata b) berbagai bisnis lainnya

4 Threats

Ancaman (threats) adalah lingkungan yang tidak menguntungkan suatu

satuan bisnis dengan berbagai kelemahan yang ada tentu akan berdampak negatif

dalam meningkatkan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata Tana

Toraja seperti a) penetrasi budaya luar b) ketergantungan ekonomi

5 Destinasi Manajemen Organisasi (DMO)

DMO adalah suatu bentuk strategis dalam membangun pariwisata baik

ditingkat lokal Regional maupun Nasional Keberhasilan suatu DMO bukan

hanya mengandalkan daya tarik yang bagus budaya yang menarik tetapi mampu

28

mengorganisir baik dari segi internal maupun eksternal sehingga DMO dapat

tercapai

29

BAB III

METODE PENELITIAN

A Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan dua bulan di Kabupaten Tana Toraja setelah

seminar proposal dengan tujuan untuk mengetahui strategi pemerintah dalam

peningkatan destinasi manajemen organisasi pariwisata di Kabupaten Tana

Toraja

B Jenis dan Tipe Penelitian

1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah jenis deskriptif kualitatif yaitu metode

penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objektif tentang strategi

pemerintah dalam peningkatan destinasi manajemen organisasi pariwisata di

Kabupaten Tana Toraja

2 Tipe Penelitian

Tipe penelitian adalah penelitian fenomena logis yang suatu bentuk

penelitian yang bertujuan untuk memberikan gambaran umum tentang strategi

pemerintah dalam peningkatan destinasi manajemen organisasi pariwisata di

Kabupaten Tana Toraja

C Sumber Data

1 Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari lapangan atau

tempat penelitian sedangkan menurut Lofland bahwa sumber data utama dalam

penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan Kata-kata dan tindakan

30

merupakan sumber data yang diperoleh dari lapangan dengan mengamati atau

mewawancarai oleh karena itu penulis menggunakan sumber dari informasi yang

terpilih

2 Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh tidak secara langsung tetapi ada

penelitian sebelumnya seperti dokumen buku-buku laporan peraturan-peraturan

pemerintah dan data yang bersifat informasi tertulis yang digunakan dalam

penelitian

D Informan Penelitian

Obyek utama penelitian ini ialah Strategi Pemerintah Dalam peningkatan

Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Parawisata Di Kabupaten Tana Toraja

Dimana yang dimaksud disini adalah orang yang diharapakan dapat memberikan

data secara obyektif netral dan dapat dipertanggung jawabkan Adapaun

informan dalam penelitian ini yakni sebagai berikut

Tabel 1 Target Informan Penelitian

No Informan Jumlah

1 Kepala Dinas Kebudayaan dan Priwisata Di Kabupaten Tana

Toraja

1 Orang

2 Sekertaris Kebudayaan dan Pariwisata Di Kabupaten Tana

Toraja

1 Orang

3 Ketua Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata

Tana Toraja

1 Orang

4 Trevel Agent 1 Orang

5 Wisatawan 2 Orang

6 Masyarakat 3 Orang

Jumlah 9 Orang

31

E Teknik Pengumpulan Data

1 Wawancara

Dalam penelitian ini peneliti melakukan kegiatan wawancara terhadap

orang-orang yang terlibat langsung dalam proses implementasi program destinasi

manajemen organisasi Dalam melakukan wawancara yang pertama peneliti

wawancarai adalah Ketua Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata

Tana Toraja yang kedua Kepala Dinas Kebudayaan dan Priwisata Di Kabupaten

Tana Toraja yang ketiga Sekertaris Kebudayaan dan Pariwisata Di Kabupaten

Tana Toraja yang keempat travel agent yang kelima wisatawan dan yang

terakhir adalah masyarakat Dalam melakukan wawancara dengan informan yang

terkait peneliti sedikit mengalami kesulitan karena wisatawan dan masyarakat

jarang sekali ada yang mau di wawancarai sehingga peneliti banyak memakan

waktu dalam melakukan wawancara dengan masyarakat dan wisatawan

2 Observasi

Obyek dari pengamatan ini adalah tindakan dari pemerintah dalam proses

implementasi program destinasi manajemen organisasi Sebelum peneliti

mengangkat judul strategi pemerintah dalam peningkatan Destinasi Manajemen

Organisasi (DMO) pariwisata di Kabupaten Tana Toraja peneliti terlebih dulu

melakukan observasi dengan mendatangi beberapa obyek wisata yang ada di

Kabupaten Tana Toraja seperti wisata Buntu Burake Pango-pango dan lain-lain

sebagainya setelah peneliti menemukan masalah baru mengangkat judul tersebut

diatas dan setelah ujian seminar proposal peneliti turun lagi kelapangan untuk

melakukan penelitian peneliti melakukan observasi kedua dan masalahnya pun

32

masih sama yaitu infrastruktur jalan yang belum optimal dan kebersihan di obyek

wisata yang tidak terjaga

3 Dokumentasi

Studi dokumentasi dalam penelitian ini dilakukan melalui rekaman

kegiatan yaitu dengan cara melihat hal-hal penting selama penelitian berlangsung

Rekaman kegiatan tersebut antara lain berupa foto untuk memperoleh gambaran

visual kegiatan pemerintah dalam implementasi program destinasi manajemen

organisasi di kabupaten Tana Toraja Dalam melakukan penelitian peneliti

melakukan dokumentasi berupa foto-foto atau gambar dan melakukan rekaman

pada saat wawancara dengan informan berlangsung dengan menggunakan HP

Samsung serta arsip-arsip atau data yang di dapatkan dari Kantor Dinas

Kebudayaan dan Pariwisata Tana Toraja dan Kantor Badan Pusat Statistik (BPS)

Tana Toraja

F Teknik Analisis Data

Analisis data ialah langkah selanjutnya untuk mengelola data dimana data

yang diperoleh dikerjakan dan dimanfaatkan sedemikian rupa untuk

menyimpulkan persoalan yang diajukan dalam menyusun hasil penelitian Dalam

model ini terdapat 3 (tiga) komponen pokok Menurut Miles dan Huberman

(dalam Sugiyono 2008) ketiga komponen tersebut yaitu

1) Data reduction (Reduksi data)

Data yang diperoleh dilapanagan jumlahnya cukup banyak untuk itu perlu di

catat secara teliti dan rinci Seperti telah dikemukakan makan lama peneliti

dilapangan maka jumlah data akan makin banyak kompleks dan rumit Untuk

33

itu perlu segera dilakukan analisis data melalui reduksi data Mereduksi data

berarti merangkum memilih hal-hal yang pokok memfokuskan pada hal-hal

yang penting dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu

2) Data display (Penyajian data)

Dalam penelitian kualitatif penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk

uraian singkat bagan hubungan antar kategori dan sejenisnya

3) Conclusion drawingverification (Penarikan kesimpulan dan verifikasi)

Langkah ke tiga dalam penelitian kualitatif adalah penarikan kesimpulan dan

verifikasi Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan

berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada

tahap pengumpulan data berikutnya Tetapi apabila data kesimpulan data yang

dikemukakan pada tahap awal didukung oleh kembali bukti-bukti yang valid

dan konsisten saat penelitian kembali kelapangan mengumpulkan data maka

kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel

G Pengabsahan Data

Keabsahan data sebagai usaha untuk memenuhi nilai kebenaran penelitian

yang berkaitan dengan fenomena judul tersebut maka paling tidak ada 3 (tiga)

teknik yang penulis gunakan yaitu

1) Teknik perpanjangan kehadiran penelitian dalam hal ini penulis

memperpanjang waktu di dalam mencari data di lapangan mengadakan

wawancara tidak hanya dilakukan satu kali tetapi peneliti dilakukan berulang

kaliberhari-hari berminggu-minggu bahkan berbulan- bulan Hal ini penulis

lakukan dengan tujuan untuk memperoleh data yang benar disamping itu

34

penulis juga mengadakan ceking data samapi mendapat data yang benar dan

dipertanggung jawabkan secara ilmiah Melakukan pengamatan secara terus-

menerus termasuk kegiatan pengecekan data melalui informan lain untuk

menanyakan kebenaran informasi tersebut dan data lain yang penting

2) Teknik triangulasi Menurut Sugiyono (2008) triangulasi diartikan sebagai

pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai

waktu Lebih lanjut Sugiyono (2008) membagi tringulasi kedalam 3 macam

yaitu

(a) Triangulasi sumber

Triangulasi sumber dilakukan dengan cara mengecek data yang telah di

peroleh melalui beberapa sumber Dalam hal ini peneliti melakukan

pengumpulan dan pengujian data yang telah diperoleh melalui hasil

pengamatanwawancara dan dokumen-dokumen yang ada Kemudian

peneliti membandingkan hasil pengamatan dengan wawancara dan

membandingkan hasil wawancara dengan dokumen yang ada

(b) Triangulasi teknik

Triangulasi teknik dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber

yang sama dengan teknik yang berbeda Dalam hal ini data yang diperoleh

dengan wawancara lalu dicek dengan observasi dan dokumen Apabila

denga tiga teknik pengujian kredibilitas data tersebut Menghasilkan data

yang berbeda-beda maka peneliti melakukan diskusi lebih lanjut kepada

sumber data yang bersangkutan atau yang lain untuk memastikan data

35

mana yang dianggap benar atau mungkin semuanya benar karena sudut

pandangnya berbeda-beda

(c) Triangulasi waktu

Waktu yang sering mempengaruhi kredibilitas data Data yang

dikumpulkan dengan teknik wawancara di pagi hari pada saat narasumber

masih segar belum banyak masalah akan memberikan data yang lebih

valid sehingga lebih kredibel Untuk itu dalam rangka pengujian

kredibilitas data dapat dilakukan dengan cara melakukan pengecekan

dengan wawancara observasi atau teknik lain dalam waktu atau situasi

yang berbeda Bila hasil uji menghasilkan data yang berbeda maka

dilakukan secara berulang-ulang sehingga sampai ditemukan kepastian

datanya Triangulasi dapat juga dilakukan dengan cara mengecek hasil

penelitian dari tim peneliti lain yang diberi tugas melakukan pengumpulan

data

3) Teknik ketekunan pengamatan keabsahan data melalui ketekunan

pengamatan dalam peneletian ini di lakukan pada saat penelitian melakukan

observasi dilapangan Peneliti selalu berusaha untuk melakukan

pengamatan seteliti dan setekun mungkin berbagai informasi atau data

yang ada baik dianggap penting maupun kurang penting selalu dianalisis

secermat mungkin

36

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A Deskripsi atau Karakteristik Obyek Penelitian

1 Letak Geografis

Kabupaten Tana Toraja adalah sebuah Kabupaten di Provensi Sulawesi

Selatan Indonesia Ibu kotanya adalah Makale Kabupaten Tana Toraja di bentuk

berdasarkan Undang-undan Nomor 28 Tahun 2008 tentang kabupaten Toraja di

mekarkanan menjadi 2 Kabupaten pada tanggal 26 November 2008 Kabupaten

Tana Toraja resmi di bagi menjadi Kabupaten Tana Toraja (dengan Ibu kota

Makale) dan Toraja Utara (dengan Ibu kota Rantepao) dengan Bupati bernama Ir

Nicodemus Biringkanae dan Wakilnya bernama Victor Datuan Batara SH yang

dilantik pada tanggal 17022016 di Kantor Gubernur Sulsel Jl Urip Sumoharjo

Kota Makassar

Kabupaten Tana Toraja terdapat hulu sungai yang merupakan salah satu

sungai terpanjang di Sulawesi Selatan yaitu sungai Sarsquodan membelah kota

Rantepao dan Kabupaten Tana Toraja Jarak Ibukota Kabupaten Tana Toraja

dengan Ibukota Propinsi Sulawesi Selatan sekitar 331 km yang dapat ditempuh

lewat darat dan udara Lewat darat melewati Kabupaten Enrekang Kabupaten

Sidrap Kotamadya Pare-pare Kabupaten Barru Kabupaten Pangkep serta

Kabupaten Maros Dan lewat udara melalui Bandar udara Pongtiku yang berada di

Kecamatan Rantetayo Kabupaten Tana Toraja merupakan salah satu dari 23

kabupaten yang ada di Propinsi Sulawesi Selatan yang terletak diantara

37

2ordm20acutesampai 3ordm30acute Lintang Selatan dan 119ordm30acute sampai 120ordm10acute Bujur Timur

Batas-batas Kabupaten Tana Toraja adalah

1) Sebelah Utara Kabupaten Luwu dan Kabupaten Mamuju

2) Sebelah Timur Kabupaten Luwu

3) Sebelah Selatan Kabupaten Enrekang dan Kabupaten Pinrang

4) Sebelah Barat Kabupaten Polma

Luas wilayah Kabupaten Tana Toraja tercatat 320577 km2 atau sekitar

5 dari luas Propinsi Sulawesi Selatan yang meliputi 19 sembilan belas

kecamatan Jumlah penduduk pada tahun 2014 berjumlah 289193 jiwa yang

terdiri dari 174604 jiwa laki-laki dan 114589 jiwa perempuan

2 Visi dan Misi Kabupaten Tana Toraja

a) Visi

Terwujudnya Pemerintahan yang kompeten mengelola pembangunan

menuju terciptanya masyarakat religius sejahtera berkeadilan sesuai karakteristik

ekologis sosial ekonomi dan budaya Tana Toraja

b) Misi

(1) Revitalisasi fungsi birokrasi dan meningkatkan kinerja tata kelola

pemerintahan dalam rangka efektifitas pelaksanaan pembangunan serta

distribusi layanan publik yang bersih transparan dan akuntabel

(2) Meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui peningkatan mutu

pendidikan dan layanan kesehatan Penguatan kapasitas peran institusi

keagamaan sosial kemasyarakatan kepemudaan dan perempuan melalui

pengendalian pertumbuhan penduduk serta pengendalian pertumbuhan

38

penduduk dalam rangka terciptanya ketahanan serta kesetiakawanan sosial

(3) Peningkatan ekonomi kerakyatan melalui pendayagunaan dan pengembangan

potensi sumber daya pertanian perkebunan peternakan dan perikanan serta

pengembangan usaha kecil menengah dengan mengandalkan partisipasi

seluruh elemen masyarakat dan dunia usaha dalam rangka peningkatan

kesejahteraan masyarakat yang berkelanjutan

(4) Mengoptimalkan pembangunan infrastruktur desa-kota untuk membuka

isolasi wilayah khususnya daerah terpencil guna mendukung kelancaran akses

layanan publik arus barang dan jasa pengembangan dan diversifikasi potensi

pariwisata serta berbagai potensi usaha produktif masyarakat

5) Menjadikan Tana Toraja sebagai kabupaten terdepan dalam pengembangan

program Gerakan Hijau (Go Green) serta pariwisata berbasis Budaya dan

Lingkungan (Eco-Culture Tourism) di Sulawesi Selatan

3 Keadaan Sosial

Keadaan sosial budaya masing-masing daerah tidaklah sama setiap daerah

memiliki corak adat-istiadat sendiri-sendiri begitu pula dengan kabupaten Tana

Toraja Berikut adalah keadaan sosial budaya kabupaten Tana Toraja

a) Kesehatan

Sampai tahun 2014 di Kabupaten Tana Toraja terdapat 2 rumah sakit

Sedangkan fasilitas kesehatanlain di Tana Toraja terdapat 21 puskesmas Dalam

pelaksanaan program Keluarga Berencana (KB) jumlah akseptor baru yang

terjaring pada tahun 2014 sebanyak 12799 orang Pada umumnya akseptor baru

tersebut memilihmenggunakan kontrasepsi Pil dan suntikan yakni masing-masing

39

5769orang dan 32864 orang Pada tahun 2009 akseptor aktif berjumlah

24536 orang

b) Pendidikan

Pembangunan bidang pendidikan bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan

bangsa Pembangunan sumber daya manusia (SDM) suatu negara akan

menentukan karakter dari pembangunan ekonomi dan social karena manusia

adalah pelaku aktif dari seluruh kegiatan tersebutDari tahun ke tahun partisipasi

seluruh masyarakat dalam dunia pendidikan di Tana Toraja semakin meningkat

hal ini berkaitan dengan berbagai program pendidikan yang dicanangkan

pemerintah untuk lebih meningkatkan kesempatan masyarakat untuk mengenyam

bangku pendidikan

Peningkatan partisipasi pendidikan untuk mencapai bangku pendidikan

tertentu harus diikuti dengan berbagai peningkatan penyediaan sarana fisik

pendidikan dan tenaga pendidik yang baik untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada

tabel berikut

40

Tabel 2 Jumlah Tingkat Pendidikan di Tana Toraja Tahun 20142015

No Tingkat pendidikan Jumlah Sekolah Jumlah Murid

1 TK 94 Buah 2547 Jiwa

2 SD 231 Buah 20773 Jiwa

3 SLTP 72 Buah 20139 Jwa

4 SMA 18 Buah 9 567 Jiwa

5 SMK 23 Buah 4896 Jiwa

6 Perguruan Tinggi 4 Buah 9527

Sumber Kabupaten Tana Toraja Dalam Angka 2014

c) Agama

Perkembangan pembangunan dibidang spiritual dapat dilihat dari besarnya

sarana peribadatan masing-masing agama Penduduk kabupaten Tana Toraja

mayoritas beragama Kristen baik protestan maupun Katolik tapi yang paling

banyak adalah Kristen Protestan Jadi kegiatan yang berhubungan dengan

kebudayaan setempat diwarnai oleh ajaran kekristenan Tempat peribadatan

agama Kristen yang terdiri dari Kristen Protestan dan Katolik pada tahun 2014

masing-masing berjumlah 695 dan 110 unit

Tabel 3 Jumlah Pemeluk Agama Di Kabupaten Tana Toraja

No Agama Jumlah

1 Kristen protestan 171138

2 Katolik 55020

3 Islam 34020

4 Hindhu 10015

5 Buddha 19

Sumber Kantor BPS Tana Toraja Tahun 2015

41

4 Keadaan Budaya dan Pariwisata

Kabupaten Tana Toraja merupakan salah satu Daerah Tujuan Wisata

(DTW) di Sulawesi Selatan memiliki daya tarik yang cukup besar baik yang

bersifat budaya alam sejarah maupun buatan Berikut beberapa potensi wisata

yang dimiliki oleh Kabupaten Tana Toraja

a) Budaya

Kabupaten Tana Toraja memiliki kebudayaan yang dikenal dengan

kebudayaan ldquoaluktardquo merupakan salah satu kepercayaan yang diakui di dalam

masyarakat Tana Toraja seperti

(1) Upacara Rambu Solorsquo (acara kematian)

Rambu Solorsquo adalah upacara pemakaman secara adat yang mewajibkan

keluarga dari almarhum membuat sebuah upacara sebagai tanda penghormatan

terakhir dan menghantarkan arwah orang yang meninggal menuju nirwana

Menurut kepercayaan masyarakat Toraja orang yang meninggal baru dianggap

benar-benar meninggal jika upacara adat rambu solorsquo dilaksanakan Oleh sebab

itu jasad orang yang belum diupacarakan masih tetap diperlakukan seperti halnya

orang hidup yaitu dibaringkan di tempat tidur dan diberi hidangan makanan dan

minuman bahkan selalu diajak berbicara Upacara adat Rambu Solorsquo terdiri dari

beberapa rangkaian ritual diantaranya pembungkusan jenazah menghias peti

jenazah menurunkan jenazah ke lumbung untuk disemayamkan dan proses

pengusungan jenazah ke tempat peristirahatan terakhir Selain itu dalam upacara

adat ini terdapat berbagai kegiatan budaya yang menarik yang dipertontonkan

antara lain 1) Marsquopasilaga tedong (Adu kerbau) upacara inilah yang menyedot

42

perhatian turis asing dan wisatawan lokal Kerbau adalah hewan yang dianggap

suci bagi suku Toraja dan Sisembarsquo atau Adu kaki 2) Tari-tarian yang berkaitan

dengan situs rambu solorsquo antara lain ParsquoBadong ParsquoDondi ParsquoRanding

ParsquoKatia Parsquopapanggan dan Passailo Sementara itu untuk seni musik antara lain

Parsquopompang Parsquodali-dali dan Unnosong Marsquotinggoro tedong (Pemotongan

kerbau dengan ciri khas masyarkat Toraja yaitu dengan menebas leher kerbau

dengan parang dilakukan dengan sekali tebas) Kerbau yang akan disembelih

biasanya akan ditempatkan pada sebuah batu yang disebut Simbuang Batu Jenis

kerbau yang terkenal dari Toraja adalah Tedong Bonga tedong bonga harganya

sangat tinggi hingga ratusan juta rupiah Rambu Solorsquo mencerminkan kehidupan

masyarakat Tana Toraja yang suka gotong royong memiliki strata sosial dan

menghormati orang tua

Gambar 3 Marsquorombongan (Penyambutan Tamu)

43

(2) Upacara Syukuran (Rambu Tukarsquo)

Upacara Rambu tukarsquo adalah upacara adat yang berhubungan dengan acara

syukuran di dalam upacara ini tak ada kesedihan yang ada hanya kegembiraan

Misalnya acara pernikahan syukuran panen dan peresmian rumah adattongkonan

yang baru atau yang selesai direnovasi menghadirkan semua rumpun keluarga

dari acara ini membuat ikatan kekeluargaan di Tana Toraja sangat kuat semua

upacara tersebut dikenal dengan nama MaBua Meroek atau Mangrara Banua

Sura Upacara ini menarik karena berbagai atraksi tarian dan nyanyian dari

kebudayaan Toraja yang unik Upacara Rambu Tukarsquo dilaksanakan sebelum

tengah hari di sebelah timur tongkonan Ini berbeda dengan Rambu solorsquo yang di

gelar tengah atau petang hari serta di adakan di sebelah barat tongkonan Sebagai

upacara kegembiraan Rambu Tukarsquo digelar mengiringi meningginya matahari

sedangkan Rambu Solorsquo untuk mengiringi terbenamnya matahari Untuk upacara

adat Rambu Tuka diikuti oleh seni tari seperti Pa Gellu Pa Boneballa Gellu

Tungga Ondo Samalele PaDao Bulan PaBurake Memanna Maluya PaTirra

Panimbong dan lain-lain Untuk seni musik yaitu Papompang PaBarrung

Papelle Musik dan seni tari yang ditampilkan pada upacara Rambu Solo tidak

boleh ditampilkan pada upacara Rambu tukarsquo

44

Gambar 4 Marsquogellursquo (Tari-tarian)

(3) Rumah Tongkonan

Tongkonan adalah rumah tradisional Toraja yang berdiri diatas tumpukan

kayu dan dishiasi dengan ukiran berwarnah merah hitam dan kuning Kata

tongkonan berasal dari bahasa Toraja tongkon (duduk) Tongkonan merupakan

pusat kehidupan sosial suku Toraja ritual yang berhubungan dengan tongkonan

sangatlah penting dalam kehidupan spiritual suku Toraja oleh karena itu semua

anggota keluarga diharuskan ikut serta karena tongkonan melambangkan

hubungan mereka dengan leluhur mereka Pembangunan tongkonan adalah

pekerjaan yang melelahkan dan biasanya dilakukan dengan bantuan keluarga

besar ada 3 jenis tongkonan yaitu 1) Tongkonan layuk adalah tempat menyusun

aturan aturan sosial keagamaan 2) Tongkoan pekaindoran (pekamberan atau

kaparengngesan) adalah berfungsi sebagai temapt pengurus atau pengatur

pemrintahan adat 3) Tongkonan batu arsquoriri adalah berfungsi sebagai tongkonan

penunjang yang mengatur dan membina persatuan keluarga serta membina

warisan

45

Gambar 5 Rumah Tongkonan Tana Toraja

b) Pariwisata

Tana Toraja terkenal akan obyek wisatanya yang sangat indah dan

menarik sehingga diminati para wisatawan Pada tahun 2012 Tana Toraja

mendapatkan program Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) pada saat itu

juga kunjungan wisatwan semakin tahun semakin meningkat untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 4 Jumlah Kunjungan Wiatawan Tahun Tana Toraja 2012 SD 2016

No

Tahun

Jumlah Wisatawan

Wisnus Wisman

Total

1 2012 20836 13532 34368

2 2013 42319 19324 61643

3 2014 60096 20167 80236

4 2015 82767 15731 98498

5 2016 55037 19491 74528

Sumber Kantor Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Tana Toraja

Tana Toraja memiliki berbagai tempat obyek wisata berikut nama-nama

obyek wisata Tana Toraja

46

(1) Obyek Wisata Lemo

Merupakan sebuah kuburan yang dibuat di bukit batu Bukit ini dinamakan

Lemo karena bentuknya bulat menyerupai buah jeruk (limau) Untuk membuat

lubang ini diperlukan waktu 6 bulan hingga 1 tahun dengan biaya sekitar Rp 30

juta Di pemakaman Lemo terdapat mayat yang disimpan di udara terbuka di

tengah bebatuan yang curam Kompleks pemakaman ini merupakan perpaduan

antara kematian seni dan ritual

Gambar 6 Obyek Wisata Lemo

(2) Obyek Wisata Kambira Atau Baby Grave (Kuburan Bayi Di Dalam Pohon)

Obyek wisata satu ini sangat unik karena jenazah bayi yang sudah

meninggal dimasukkan ke batang pohon Mayat bayi lalu diletakkan ke dalam

dan ditutupi dengan serat pohon dari bahan pelepas enau (kulimbang ijuk) Usia

pohon sekitar 300 ada juga yang 10 tahun dan tersimpan puluhan jenazah bayi

berusia 0-7 tahun di dalamnya Saat ini pohon tempat menyimpan mayat bayi

tersebut sudah tidak digunakan lagi Namun pohon tersebut masih terlihat tegak

berdiri sehingga menjadi daya tarik yang banyak dikunjungi wisatawan lokal mau

pun mancanegara

47

Gambar 7 Obyek wisata Baby Grave

(Penguburan Bayi Dalam Pohon)

(3) Obyek Wisata Makularsquo

Makula terletak di Sangalla sekitar 24 kilometer sebelah selatan kota

Rantepao atau lima enam kilometer di sebelah barat kota Makale Tana Toraja

Terdapat tiga sumber air panas di Makularsquo yang letaknya saling berdekatan Di

sekitar mata air itu berdiri beberapa rumah peristirahatan Pengelolanya sengaja

menyediakan kolam-kolam untuk menampung air panas yang dialirkan dari

sumbernya

Gambar 8 Obyek Wisata Makularsquo (Tempat Permandian)

48

(4) Obyek Wisata Sirope

Obyek wisata Sirope terletak plusmn 6 km di Kecamatan Makale Utara dan 1

km dari jalan poros tempat ini merupakan pemakaman batu pahat di tebing-tebing

batu kapur erong (tempat pemakaman purba dari kayu) dengan beberapa patung-

patung Kompleks pemakaman ini merupakan milik dari kaum bangsawan di

sekitar wilayah Lion dan Tondok Iring

Gambar 9 Obyek Wisata Sirope (Tempat Penguburan)

(5) Obyek Wisata Tumbang Datu Beborsquo

Obyek wisata Tumbang Datu Beborsquo adalah salah satu perkampungan adat

terletak di Kecamatan Sangallarsquo Utara plusmn 7 km dari Makale di sini terdapat

banyak rumah adat tongkonan lokasi upacara adat mata air pemakaman purba

kuburan bayi di pohon benteng pertahanan purba dan lain-lain Masyarakat

masih sangat memegang teguh tradisi

49

Gambar 10 Obyek Wisata Tumbang Datu Bebo

(Rumah Adat Tana Toraja)

(6) Obyek Wisata Tilanga

Obyek wisata Tilanga merupakan kolam alami yang jauh dari hingar

bingar kota terbentuk pada batuan cadas yang dikelilingi pepohonan rimbun

lengkap dengan bunyi-bunyian alam Permandian alam Tilanga terletak di Desa

Sarira Kecamatan Makale Tana Toraja Sulsel jaraknya sekitar 15 kilometer

sebelah selatan Kota Rantepao atau 12 kilometer sebelah utara Kota Makale

Yang menarik dari obyek wisata ini belut berukuran selengan bagian bawah

orang dewasa berenang dengan bebasnya tapi belut-belut tersebut tidak boleh di

tangkap dan di bawah pulang karena penduduk yang tinggal disana

menganggapnya sebagai binatang yang sakral

50

Gambar 11 Obyek Wisata Tilanga (Tempat Permandian)

(7) Obyek Wisata Pango-pango

Obyek wisata Pango-pango merupakan obyek wisata alam yang berada di

atas puncak gunung dengan ketinggian 1600-1700 Mdpl serta terdapat rimbunan

pohon pinus obyek wisata Pango-pango menggabungkan 2 unsur tempat wisata

yaitu wisata alam dan agro wisata Wisata alam Pango-pango terletak sekitar 7

Km dari Kota Makale Kabupaten Tana Toraja

Gambar 12 Obyek Wisata Pango-pango (Wisata Alam)

51

(8) Obyek Wisata Buntu Burake

Obyek wisata Buntu Burake merupakan obyek wisata religi yang

diresmikan pada tanggal 31 agustus 2015 bertepatan hari ulang tahun Kabupaten

Tana Toraja Di atas puncak Buntu Burake terdapat patung Yesus setinggi 40

Meter dan merupakan patung Tuhan Yesus tetringgi kedua di dunia setelah

Christ the king di Polandia setinggi 525 Meter dan di urutan ketiga yaitu patung

Yesus di Rio de janeiro Brasil setinggi 32 Meter

Gambar 13 Obyek Wisata Buntu Burake (Wisata Religi)

4 Keadaan Penduduk

Salah satu modal dasar dalam melaksanakan pembangunan di suatu

daerah adalah sumber daya manusianya dalam hal ini adalah penduduk Apabila

penduduk tersebut diarahkan atau di bina sebagai tenaga kerja yang efektif maka

hal ini merupakan potensi yang sangat besar nilainya Sebaliknya apabila

penduduk tidak di bina atau diarahkan dengan baik sedangkan laju pertumbuhan

penduduk tidak terkendali maka peningkatan kesejahteraan penduduk tidak

52

merata maka hal ini akan mengganggu keamanan stabilitas nasional Penduduk

Kabupaten Tana Toraja berdasarkan hasil akhir tahun 2015 berjumlah 226160

jiwa yang tersebar di 19 Kecamatan yang berjenis kelamin laki-laki lebih

banyak dari penduduk yang berjenis kelamin perempuan lebih jelasnya dapat

dilihat pada tabel berikut

Tabel 5 Jumlah Penduduk Tana Toraja

No Jenis Keleamin Jumlah

1 Laki-laki 114589

3 Perempuan 111623

Total 226160

Sumber Kantor BPS Tana Toraja Tahun 2015

B Karakterisitik Informan

Berikut ini dipaparkan Karakterisitik Informan umum meliputi jenis

kelamin umur pendidikan pekerjaan dan pendapatan

1) Karakterisitik Informan berdasarkan jenis kelamin

Karakterisitik informan yang menjadi subjek penelitian ini menurut jenis

kelamin ditunjukkan pada tabel dibawah ini

Tabel 6 Karakterisitik Informan Berdasarkan Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Frekuensi Presentase ()

1 Laki-laki 6 665

2 Perempuan 3 335

Jumlah 9 100

Sumber Olahan Data Primer Maret 2016

Data tabel diatas menunjukkan 6 orang informan berjenis laki-laki dengan

persentase (665) sedangkan yang berjenis perempuan 3 orang dengan

persentase (335) Hal ini menunjukkan dalam penelitian ini informan yang

berjenis laki-laki lebih banyak di banding informan yang berjenis kelamin

perempuan

53

2) Umur

Karakterisitik informan yang menjadi subjek penelitian ini menurut umur

ditunjukkan pada tabel dibawah ini

Tabel 7 Karakteristik Informan Berdasarkan Umur

No Klasifikasi Umur Frekuensi Presentase ()

1 30-49 5 66

2 40-49 2 22

3 50-59 2 22

Jumlah 9 100

Sumber Olahan Data Primer Maret Tahun 2016

Pada tabel 7 diatas dapat di lihat dari 9 informan berdasarkan umur

menunjukkan bahwa umur yang mendominasi informan berada pada kisaran 30-

49 tahun dengan persentase (66) sedangkan pada kisaran umur 40-49 tahun

(22) dan umur 50-59 tahun (22) adalah merupakan kisaran yang paling kecil

3) Tingkat pendidikan

Karakteristik informan yang menjadi subjek penelitian ini menurut tingkat

pendidikan dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 8 Karakterisitik Informan Berdasarkan Pendidikan

No Klasifikasi Pendidikan Frekuensi Presentase ()

1 SD 0 0

2 SMP 0 0

3 SMA 2 222

4 DIII 2 222

5 SI 3 333

6 S2 2 222

Jumlah 9 100

Sumber olahan Data Primer Maret Tahun 2016

54

Pada tabel 8 diatas dapat dilihat dari 9 informan berdasarkan pendidikan

menunjukkan bahwa pendidikan yang mendominasi informan berada pada jenjang

S1 dengan persentase (333) selanjutnya pada jenjang SMAD111 dan S2

persentasenya sama yaitu (222)

4) Pekerjaan

Karakteristik informan yang menjadi subjek penelitian ini menurut

pekerjaan dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 9 Karakteristik Informan Berdasarkan Pekerjaan

No Pekerjaan Frekuensi Persentase

1 PNS 4 44

2 Swasta 2 22

3 Honorer 2 22

4 IRT 1 12

Jumlah 9 100

Sumber Olahan Data Primer Maret Tahun 2016

Tabel 9 apat dilihar diatas dari 9 informan berdasrkan pekerjaan

menunjukkan bahwa pekerjaan dari informan lebih banyak yang PNS yaitu 4

orang dengan persentase (44) yang sedang adalah honorer dan swasta yaitu

dengan persentase (22) yang paling sedikit adalah IRT dengan persentase

hanya (12)

5) Pendapatan

Karakteristik informan yang menjadi subjek penelitian ini menurut

pendapatan dapat dilihat pada tabel berikut

55

Tabel 10 Karakteristik Informan Berdasarkan Pendapatan

No Pendapatan Frekuensi Persentase

1 500-700 ribu 2 25

2 1 ndash 2 juta 2 25

4 4-10 juta 5 50

Jumlah 9 100

Sumber Olahan Data Primer Maret Tahun 2016

Tabel diatas menunjukkan bahwa informan yang mempunyai pendapatan

paling banyak ada 5 orang yaitu dengan persentase (50) informan yang

berpendapatan menengah sebanyak 2 orang dengan persentase (25) sedangkan

informan yang berpendapatan paling sedikit ada 2 orang dengan persentase (25)

C Strategi Pemerintah dalam Peningkatan Destinasi Manajemen Organisasi

(DMO) Di Kabupaten Pariwisata Tana Toraja

Strategi yang dilakukan pemerintah dalam meningkatkan Destinasi

Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata Tana Toraja adalah analisis SWOT

karena analisi SWOT merupakan salah satu metode untuk menggambarkan suatu

masalah proyek atau konsep bisnis yang berdasarkan faktor internal dan faktor

eksternal Untuk mengetahui apakah DMO pariwisata Tana Toraja sudah tercapai

atau belum dapat dilihat dari hasil wawancara di bawah ini

1 Faktor internal

Faktor internal terbagi atas dua yaitu faktor kekuatan yang meliputi

keindahan alam kearifan lokal dan ragam budaya sedangkan faktor kelemahan

meliputi infrastruktur jalan yang belum optimal dan kebersihan kurang terjaga

56

a) Kekuatan

Indikator pertama Kekuatan terdiri dari tiga sub variabel yaitu 1)

keindahan alam 2) kearifan lokal 3) ragam budaya Ketiga sub variabel akan

dijelaskan di bawah ini

(1) Keindahan alam

Sebuah keindahan alam sangat dibutuhkan dalam meningkatkan destinasi

pariwisata karena dengan adanya keindahan alam yang menarik dan sejuk akan

menjadi magnet tersendiri bagi wisatawan Ketika ditanyakan tentang keindahan

alam berikut tanggapan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata di Kabupaten

Tana Toraja

ldquoDari segi keindahan alam obyek wisata Tana Toraja memiliki panorama

alam yang sangat menarik dan sejuk pada saat kita memasuki kawasan

obyek wisata yang ada di Pango-pango kita dapat rasakan kesejukan di

alam bebas Sekitar wilayah Pango-pango ini banyak ditanami berbagai

macam tanaman salah satunya produk unggulan seperti kopi coklat

markisa kacang tana dan jagung dan beragam sayuran selain itu juga di

penuhi rimbunan pohon pinus tak salah kalau obyek wisata yang satu ini

menjadi kunjungan favoritrdquo

(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)

Hasil wawancara lainnya dengan Sekertaris Dinas Kebudayaan dan

Pariwisata mengatakan bahwa

ldquoSalah satu yang menjadikan obyek wisata Tana Toraja diminati para

pelancong dunia baik wisata lokal maupun mancanegara adalah panorama

alamnya yang sangat bagus dan indah karena letak obyek wisata terletak

diatas gunung diatas kita dapat melihat kota Makale Rantepao dan

sekitarnyardquo

(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)

Berdasarkan tanggapan dari informan diatas dapat dianalisa bahwa dari

segi keindahan alam obyek wisata Tana Toraja memiliki beragam keindahan

misalnya panorama alam yang indah sejuk dan menarik serta dilokasi obyek

57

wisata banyak ditemui berbagai macam tanaman seperti kopi markisa jagung

kacang tanah dan rimbunan pohon pinus diatas juga kita dapat melihat kota

Makale Rantepao dan sekitarnya Terkait dengan keindahan alam obyek wisata

Tana Toraja lebih lanjut Ketua Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Cluster

Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoObyek wisata yang ada di Tana Toraja dari segi keindahan memang

sangat menarik salah satunya di Buntu Burake disana kita dapat melihat

keindahan alamnya seperti gunung-gunung yang indah dipandang serta

batu-batu yang ada diokasi obyek wisata yang tak kalah uniknya batunya

yang tinggi dan lonjong serta terdapat patung yesus yang tertinggi kedua

di dunia pembangunan wisata religi ini tak lain untuk meningkatkan

destinasi wisatawan serta meminimalisir kelemahan dan ancaman yang

adardquo (Wawancara LB 58 Tahun 15032016)

Sementara penjelasan yang diberikan oleh Travel agent Tana Toraja

mengatakan bahwa

ldquoMemang Tana Toraja Memiliki keindahan alam yang luar biasa tapi

keindahan alam yang ada di obyek wisata di Buntu Burake pada saat

musim hujan tidak dapat kita rasakan karena gelap ditutupi oleh awan

serta dilokasi obyek wisata sangat licin jadi lebih bagusnya datang

berkunjung pada saat musim kemaraurdquo

(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)

Berdasarkan tanggapan dari informan diatas dapat dikatakan bahwa

keindahan yang dimiliki obyek wisata Tana Toraja memang sangat luar biasa

contohnya obyek wisata di Buntu Burake diatas kita dapat merasakan keindahan

alam seperti gunung-gunung yang indah batu-batunya yang unik karena tajam

panjang dan lonjong serta patung yesus yang tertinggi kedua di dunia tetapi

keindahan alamnya tidak dapat dirasakan pada saat hujan turun karena gelap

ditutupi oleh awan Terkait hal tersebut informan selaku wisatawan yang datang

berkunjung ke Toraja mengatakan bahwa

58

ldquoKeindahan alam obyek wisata yang ada di Toraja ini memang luar biasa

contohnya obyek wisata yang ada di Pango-pango kalau ingin berkunjung

bagusnya bermalam di pagi hari kita terasa diatas awan karena pada saat

sang matahari terbit di ufuk timur pemandangan menakjubkan lainnya

dapat kita saksikan Arak-arakan awan putih indah berada tepat di bawah

kita yang menyelimuti seluruh kota Makale dan sekitarnya dari atas

puncaknyardquo

(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)

Sementara tanggapan informan selaku masyarakat kabupaten Tana Toraja

mengatakan bahwa

ldquoKalau ingin melihat keindahan obyek wisata Tana Toraja yang ada di

Buntu Burake itu pada saat sore hari diatas kita akan merasakan kesejukan

serta keindahannya pada saat matahari akan terbenam cahayanya yang

kuning keemasan dihiasi dengan baluran putih awan yang berarak tak

beraturan pernak-pernik mutiara yang sedang menggantung di tengah

warna kuning sang mentarirdquo

(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas dapat di katakan bahwa

keindahan obyek wisata Tana Toraja memang luar biasa apalagi pada pagi hari

dan sore hari pada saat matahari terbit di ufuk timur dan sore hari pada saat

matahari mau terbenam

Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa informan diatas dapat

dikatakan sejalan dengan teori Sondang P Siagian pada indikator Strengths

(kekuatan) bahwa suatu satuan bisnis atau perusahaan harus memiliki keunggulan

komparatif oleh unit usaha di pasaran salah satunya seperti keindahan alam

dimana keindahan alam yang dimimiliki merupakan keunggulan dari obyek

wisata Tana Toraja dengan begitu pemerintah Tana Toraja dapat memanfaatkan

kekuatan dan peluang dalam meningkatkan destinasi serta dapat meminimalisir

berbagai kelemahan dan ancaman yang ada

59

(2) Kearifan lokal

Kearifan lokal adalah kepandaian dan strategi-strategi pengelolaan alam

semesta dalam menjaga keseimbangan ekologis yang sudah berabad-abad teruji

oleh berbagai bencana dan kendala serta keteledoran manusia Kearifan lokal

tidak hanya berhenti pada etika tetapi sampai pada norma dan tindakan dan

tingkah laku sehingga kearifan lokal dapat menjadi seperti religi yang

memedomani manusia dalam bersikap dan bertindak baik dalam konteks

kehidupan sehari-hari maupun menentukan peradaban manusia yang lebih jauh

Ketika ditanyakan tentang kearifan lokal berikut tanggapan informan selaku

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Tana Toraja

ldquoKearifan lokal Tana Toraja dari segi adat sudah banyak mengalami

perubahan contohnya perbudakan dulunya budak di suruh-suruh misalnya

menumbuh padi kasi makan babi cuci piring dan lain lain-lain

sebagainya tapi sekarang itu sudah tidak berlaku tapi identitasnya sebagai

budak tidak akan hilang rdquo

(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)

Sementara tanggapan dari informan selaku Sekertaris Dinas Kebudayaan

dan Pariwisata mengatakan bahwa

ldquoSaat ini beberapa dari kebudayaan di Tana Toraja sudah tidak orisinil

lagi misalnya saja rumah adat toraja yaitu tongkonan dulu atap rumah

tongkonan itu terbuat dari kayu sehingga terlihat sangat unik namun

sekarang sudah ada yang menggunakan atap seng begitu juga dengan

lantainya yang dulunya masih menggunakan kayu sekarang sudah di cor

dan memakai keramik sehingga keindahan dan keunikannya berkurang rdquo

(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)

Berdasarkan tanggapan informan di atas dapat di katakan bahwa kearifan

lokal Tana Toraja sudah mulai berkurang keasliannya dan keorisinalitasnya

karena beberapa adat Toraja sudah banyak mengalami perubahan misalnya

perbudakan yang tak lagi di suruh-suruh serta rumah adat tongkonan yang

60

dulunya menggunakan kayu sebagai lantainya tapi sekarang sudah banyak yang

cor dan menggunakan keramik sehingg keunikannya berkurang Sehubungan

dengan kearifan lokal Ketua Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Cluster

Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoKearifan lokal dari segi budaya sudah mulai memudar contohnya dalam

pesta rambu solorsquo (acara kematian) dimana seharusnya tamu atau keluarga

yang datang memakai baju bolong (baju hitam) naum sekarang sudah ada

yang tidak memakai baju hitam menurut saya ada baiknya pemerintah

membuat PERDA Tentang Kearifan Lokal agar budaya yang dimiliki tdak

mudah berubah dan memudarrdquo

(Wawancara LB 58 Tahun 15032016)

Berdasarkan tanggapan informan di atas maka dapat di analisa bahwa

dalam pelaksanaan upacara rambu solorsquo (acara kematian) dimana seharusnya

semua memakai baju hitam baik tamu maupun keluarga tapi kenyataannya sudah

ada yang tidak memakai baju bolong (baju hitam) maka dari itu Ketua DMO

Pariwisata Tana Toraja menyarankan agar pemerintah Tana Toraja mengeluarkan

Peraturan Daerah (PERDA) Tentang Kearifan Lokal agar kearifan lokal Tana

Toraja tetap terjaga dan tidak mudah memudar maupun berubah Sehubungan

dengan kearifan lokal Travel agent Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoKearifan lokal dari segi baju sudah sangat bagus di mana dalam

melaksanakan upacara rambu tukarsquo (acara syukuran) misalnya acara

pernikahan dimana dalam pelaksaanaannya penerima tamu menggunkan

baju adat Toraja yaitu kandaura dan baju bodoh (baju indorsquo) dilengkapi

dengan aksesoris Tana Torajardquo

(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)

Sementara tanggapan dari wisatawan yang datang berkunjung ke Tana

Toraja mengatakan bahwa

ldquoberbicara mengenai kearifan lokal Tana Toraja dari segi budaya baik

budaya rambu solorsquo (acara kematian) dan budaya rambu tukarsquo (acara

syukuran) sangat orisinil karena budaya ini ada sejak dari dulu sampai

61

sekarang dan tidak mudah di pengaruhi oleh budaya luar karena

masyarakat Toraja sangat mengharagai budaya mereka dengan tetap

menjaga eksistensi kearifan lokal inilah sehingga Toraja dikenal baik

lokal maupun mancanegara serta budaya ini dijadikan budaya wisatardquo

(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)

Sementara tanggapan dari masyarakat dikabupaten Tana Toraja

mengatakan bahwa

ldquoMengenai kearifan lokal sudah banyak yang tidak orisinil lagi karena

upacara-upacara yang digelar di Toraja khususnya di Tana Toraja sudah

mulai berkurang atau sudah jarang di laksanakan seperti dalam syukuran

rumah tongkonan yang baru dan acara pesta panen biasanya digelar acara

sisembarsquo (adu kaki) sebagai ungkapan syukur Tapi saat ini kebanyakan

upacara yang digelar hanya rambu solorsquo (pesta kematian) dan rambu tukarsquo

( pesta pernikahan)rdquo

(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)

Berdasarkan tanggapan beberapa informan diatas maka dapat

disimpulkan bahwa dari segi budaya rambu solorsquo dan rambu tukarsquo sangat orisinil

karena budaya itu masih dilestarikan sampai sekarangserta dalam pelaksanaan

rambu tukarsquo semua penerima tamu menggunakan baju adat Toraja dilengkapi

dengan aksesoris Toraja dan disisi lain ada juga yang sudah tidak orisinil lagi

karena berbagai upacara syukuran sudah mulai jarang dilaksanakan seperti

mangrara tongkonan dan acara pesta panen yang biasanya dilakukan acara

sisembarsquo

(3) Ragam budaya

Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama

oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi Budaya

terbentuk dari banyak unsur yang rumit termasuk sistem agama dan politik adat

istiadat bahasa perkakas pakaian bangunan dan karya seni Sehubungan dengan

62

budaya berikut tanggapan informan selaku Kepala Dinas Kebudayaan dan

Pariwisata di Kabupaten Tana Toraja

ldquoBudaya Tana Toraja merupakan warisan dunia dan dijadikan wisata

budaya dari berbagai budaya yang ada yang paling menarik adalah

upacara rambu solorsquo (acara kematian) dimana upacara rambu solorsquo

dulunya hanya dilakukan oleh bangsawan akan tetapi sekarang sudah

mulai bergeser siapa yang kaya itulah pestanya yang paling meriah meski

demikian dalam pelaksanaannya dilakukan berdasarkan stratifikasi sosial

ada tingkatan-tingkatannya seperti tanarsquo bulaan (kasta tertinggi) tanarsquo

bassi (kasta menengah) tanarsquo karurung ( kasta rendah) dan tanarsquo kua-kua

(sangat rendah)rdquo

(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas dapat dikatakan bahwa dalam

pelaksanaan upacara rambu solorsquo yang dulunya hanya bisa dilakukan oleh orang

bangsawan tapi sekarang sudah mengalami pergeseran dimana orang yang kaya

itulah yang pestahnya lebih meriah tapi meski demikian tetap diukur berdasarkan

status sosialnya Sehubungan dengan budaya ini lebih lanjut Sekertaris Dinas

Kebudayaan dan Pariwisata mengatakan

ldquoSelain budaya rambu solorsquo Tana Toraja juga memiliki berbagai macam

budaya lainnya yang juga menarik salah satunya adalah penguburan bayi

yang ada di baby grave yang dikubur dalam pohon dimana 1 pohon

terdapat 10 mayat bayi di dalam maka tak heran kalau Tana Toraja

diminati oleh para pelancong baik wisatawan lokal nusantara maupun

mancanegarardquo

(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)

Sementara tanggapan dari informan selaku Ketua Destinasi Manajemen

Organisasi (DMO) Cluster Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoSelain budaya rambu solorsquo (acara kematian) ada juga budaya rambu tukarsquo

(acara syukuran) seperti acara pernikahan dimana dalam pelaksanaannya

diiringi dengan parsquogellu (tari-tarian) parsquopenawai (memaparkan asal usul

calon pengantin) dan dilaksanakan pada saat matahari mulai naik berbeda

dengan rambu tukarsquo yang dilakukan pada saat matahari mulai turun begitu

menariknya budaya Torajardquo

(Wawancara LB 58 Tahun 15032016)

63

Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa

budaya Tana Toraja bukan hanya rambu solorsquo ada juga budaya penguburan bayi

dalam pohon dimana dalam 1 pohon terdapat 10 mayat bayi serta budaya lainnya

adalah budaya rambu tukarsquo seperti acara pernikahan yang dilksanakan pada saat

matahri mulai naik serta di iringi dengan parsquogellu dan marsquopenawai Terkait

dengan budaya tersebut travel agent Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoTana Toraja terkenal karena budayanya yang begitu menarik salah

satunya adalah ketika seorang bangsawan meninggal atau seorang yang

tak murni bangsawan biasanya tak langsung dikubur melainkan disimpan

di rumah berminggu-minggu berbulan-bulan bahkan puluhan tahun

tergantung kesiapan keluarga dan mereka memperlakukan mayat seperti

orang yang hidup dimana mayat disiapkan makanan dan minuman mayat

tersebut baru dianggap mati setelah selesai melakukan upacara rambu

solorsquo (acara kematian)rdquo

(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)

Sementara tanggapan dari informan selaku wisatawan yang datang

berkunjung ke Tana Toraja mengatakan

ldquoTidak salah kalau Tana Toraja diminati para wisatawan mancanegara

karena memang budaya Tana Toraja luar biasa seperti dalam pelaksanaan

upacara rambu solorsquo (acara kematian) dimana pemotongan kerbau dan

babi banyaknya hewan yang di potong tergantung kemampuan ekonomi

keluarga serta berbagai kegiatan budaya dipertontonkan seperti parsquosilaga

tedong (adu kerbau) adu kaki (sisembarsquo) tari-tarian seperti parsquobadong

passailorsquo serta pemotongan kerbau dengan cara marsquotinggoro tedong

(pemotongan kerbau dengan ciri khas masyarakat Toraja yaitu dengan

menebas kerbau dengan parang dan dengan hanya sekali tebas budaya

inilah yang menjadikan Tana Toraja dikenal baik nusantara maupun

mancanegarardquo

(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa

ketika masyarakat Toraja meninggal biasanya tidak langsung dikubur melainkan

disimpan di atas rumah dan diperlakukan seperti orang yang hidup serta dalam

64

pelaksanaan rambu solorsquo dilakukan pemotongan kerbau dan babi banyaknya

pemotongan hewan tergantung dari keamampuan keluarga semakin banyak

hewan yang dipotong maka semakin tinggi pula status sosial seseorang

Sehubungan dengan budaya berikut tanggapan informan selaku masyarakat di

kabupaten Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoBudaya masyarakat Toraja banyak orang menganggap tradisi yang

pemborosan karena besar biaya yang harus dikeluarkan untuk

penyelenggaraannya bahkan ada yang tertunda berbulan-bulan bahkan

bertahun-tahun karena harus mengumpulkan biaya bahkan ada yang

mengatakan orang Toraja mencari kekayaan untuk di pakai pada pesta

rambu solorsquo tapi bagi masyarakat Toraja berbicara pemakaman bukan

hanya tentang upacara status jumlah kerbau dan babi yang dipotong

tetapi juga soal malu (sirirsquo) dan hal inilah yang meneyebabkan upacara

rambu solorsquo terkait dengan tingkat stratifikasi sosialrdquo

(Wawancara AA 44 tahun 18032016)

Berdasarkan tanggapan dari informan diatas dapat dianalisa bahwa bukan

soal pemborosan atau dengan kata orang Toraja mencari kekayaan hanya untuk

pesta rambu solorsquo tapi karena faktor malu karena upacara rambu solo terkait

dengan stratifikasi sosial Terkait dengan budaya berikut tanggapan masyarakat

Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoBudaya Tana Toraja memang terkenal akan keunikannya salah satu

budaya Toraja yang unik salah satunya yaitu pada saat orang yang murni

bangsawan maupun yang tidak murni bangsawan meninggal dunia pada

saat selesai dimandikan akan di make up dan apabila yang meninggal

adalah gadis akan dipakaikan baju seloyor kalau orang tua dipakaikan

baju bodoh (baju indorsquo) sedangkan kalau yang meninggal laki-laki baik

orang tua maupun remaja akan dipakakan jas dan dasi dan setelah itu

barulah dikasih masuk peti lalu disimpan dalam kamar dimana kamarnya

dihiasi begitu indah pada saat mau di pestakan akan dibuatkan peti baru

yang dihias sesuai stratifikasi sosialnyardquo

(Wawancara MT 38 Tahun 19032016)

Berdasarkan tanggapan dari informan diatas maka dapat dikatakan bahawa

pada saat orang Toraja meninggal tidak langsung dimakamkan melainkan

65

disimpan dirumah dalam kamar yang sudah dihiasi begitu indah dan petinya tidak

sembarang dihiasi melainkan sesuai stratifikasi sosialnya

Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa informan diatas dapat

dikatakan dari segi budaya Tana Toraja memang begitu menarik sehingga

dijadikan wisata budaya dimana pada saat orang Toraja meninggal tidak langsung

dimakamkan melainkan disimpan dirumah pelaksanaannya tergantung pada

kesiapan keluarga dalam pelaksanaannya banyak macam kegiatan budaya

dipertontonkan seperti parsquosilaga tedong (adu kerbau) adu kaki (sisembarsquo) tari-

tarian seperti parsquobadong passailorsquo serta pemotongan kerbau dengan cara

marsquotinggoro tedong (pemotongan kerbau dengan ciri khas masyarakat Toraja

yaitu dengan menebas kerbau dengan parang dan dengan hanya sekali tebas

selain itu ada penguburan bayi dalam pohon dimana satu pohon terdapat sepuluh

mayat bayi didalam maka tak heran kalau Tana Toraja banyak diminati para

pelancong baik wisatawan lokal nusantara maupun mancanegara

b) Kelemahan

Indikator kedua kelemahan terdiri dari dua sub variabel yaitu 1)

infrastruktur jalan yang belum optimal dan 2) kebersihan yang kurang tergaja di

lokasi obyek wisata

(1) Infrastruktur jalan yang belum optimal

Infrastruktur jalan yang belum optimal menuju obyek wisata tentu sangat

mengganggu dan membahyakan bagi wisatawan yang datang berkunjung Ketika

ditanyakan tentang infrastruktur jalan yang belum optimal Kepala Dinas

Kebudayaan dan Pariwisata di Kabupaten Tana Toraja

66

ldquoObyek wisata yang ada di Tilanaga (tempat permandian) dari segi

infrastruktur jalannya sangat kecil berlubang disana sini jalanan naik

turun dan menanjak hal ini menjadi salah satu kendala dalam

meningkatkan destinasi kami selaku pihak terkait akan berusaha

mengatasi hal inirdquo

(wawancara JS 56 Tahun 12032016)

Sementara hasil wawancara dengan informan selaku Sekertaris Dinas

Kebudayaan dan Pariwisata Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoBerbicara tentang infrastruktur jalan menuju obyek wisata yang ada di

Tana Toraja memang sebagian sangat jelek misalnya jalan menuju obyek

wisata yang ada di Sirope (tempat penguburan) sangat jelek berlubang

dan lebar jalan sekitar 1 meter lebih hal tersebut menjadi salah satu

kendala dalam peningkatan destinasirdquo

(Wawanacar LS 53 Tahun 14032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa

jalan menuju beberapa obyek wisata banyak yang rusak seperti jalan menuju

obyek wisata di Tilanga dan Sirope jalannya yang menanjak berlubang serta lebar

jalannya hanya 1 meter lebih Terkait dengan infrastruktur jalan yang belum

optimal berikut tanggapan informan selaku Ketua Destinasi Manajamen

Organisasi (DMO) Cluster Pariwisata Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoKeberhasilan DMO dapat dilihat salah satunya dengan infrastruktur jalan

kalau masih ada jalan yang rusak menuju obyek wisata maka DMO belum

tercapai seperti program DMO Tana Toraja belum optimal karena masih

banyak jalan menuju obyek wisata yang jelek contohnya jalan menuju

obyek wisata di Buntu burake pada saat kita memasuki gerbang jalannya

yang berbatu dan pendakian yang cukup jauh hal ini sanagat mengganggu

dan membahayakan bagi wisatawan kami selaku pihak terkait menyadari

hal ini serta berkeinginan besar untuk memperbaiki tapi kami terkendala

dengan dana yang masih minimrdquo

(Wawancara LB 58 Tahun 15032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa

keberhasilan suatu DMO dapat dilihat dari infrastruktur jalan dan DMO Tana

Toraja belum tercapai karena masih ada jalan yang rusak menuju obyek wisata

67

salah satunya jalan menuju obyek wisata di Buntu burake jalannya yang berbatu

dan pendiakian yang cukup jauh Terkait dengan infrastruktur jalan yang belum

optimal berikut tanggapan informan selaku travel agent Tana Toraja mengatakan

bahwa

ldquojalan menuju obyek wisata tidak semuanya rusak sebagian sudah ada

yang bagus seperti jalan menuju obyek wisata yang ada di baby grave

jalannya sudah di aspal dan juga lebar sekitar 4 meterrdquo

(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)

Berdasrkan tanggapan dari informan diatas dapat dikatakan bahwa dari

segi infrastruktur jalan menuju obyek wisata yang ada di Sirope sudah bagus

karena jalannya sudah di aspal dan juga lebar Terkait dengan infrastruktur jalan

yang belum optimal berikut tanggapan informan selaku wisatawan yang datang

berkunjung ke Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoJalan menuju obyek wisata Buntu burake sangat menakutkan dan

membahayakan bagi wisatawan dimana terdapat jurang dipinggir jalan

apalagi jalan menuju obyek wisata ini pada saat musim hujan sangat licin

saya berharap agar pemerintah membuatkan pagar jalanan dan melakukan

perbaikan jalan agar wisatawan sering datang berkunjungrdquo

(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)

Sementara hasil wawancara dengan informan selaku masyarakat Tana

Toraja mengatakan bahwa

ldquoMengenai infrastruktur jalan memang belum optimal karena masih

banyak jalan menuju obyek wisatai yang kurang bagus seperti jalan

menuju obyek wisata di Sangngallarsquo jalanya yang berlubang becek karena

digenangi air tapi dari segi lebarnya sudah lumayan sekitar 3 meterrdquo

(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas dapat dikatakan bahwa dari segi

infrastruktur jalan menuju obyek wisata di Tana Toraja belum optimal karena

68

masih banyak jalan menuju obyek wisata yang becek dan digenangi air pada saat

musim hujan serta terdapat jurang tidak dipasangkan pagar jalanan

Berdasarkan hasil wawancara dari berbagai informan diatas maka dapat

disimpulkan bahwa dari segi infrastruktur jalan di obyek wisata Tana Toraja

belum optimal karena masih banyak obyek wisata yang infrastruktur jalan rusak

dan belum memadai seperti berlubang berbatu licinterdapat jurang yang tidak di

pasangkan pagar jalan serta lebar jalan yang masih kecil sekitar 1 meter lebih

Dengan melihat kelemahan yang ada dapat dikatakan dalam meningkatkan DMO

Pariwisata Tana Toraja belum tercapai

(2) Kebersihan yang kurang terjaga di obyek wisata

Kebersihan adalah keadaan bebas dari kotoran termasuk diantaranya

debu sampah dan bau dalam hal ini wisatawan lokal maupun wisatawan

mancanegara perlu menjaga kebersihan lingkunagan obyek wisata agar keindahan

obyek wista terlihat indah dan menarik Seperti wawancara yang dilakukan

dengan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata mengatakan bahwa

ldquoDari segi kebersihan saya rasa belum optimal karena masih banyak

obyek wisata yang ada di Tana Toraja yang kotor dan baursquo seperti yang

ada di Pango-pango di lokasi obyek wisata sangat baursquo karena banyak

wisatawan buang air kecil sembarangan termasuk wisatawan laki-laki hal

ini terjadi karena memang tidak ada wc di lokasi obyek wisata kami

selaku pihak terkait akan membuat wc di setiap obyek wisata yang ada di

Tana Toraja

(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)

Bedasarkan tanggapan dari informan diatas dapat dianalisa bahwa dari

segi kebersihan obyek wisata Tana Toraja belum optimal karena masih banyak

obyek wisata Tana Toraja yang kotor dan baursquo seprti obyek wisata di Pango-

pango dimana wisatawan buang air kecil sembarangan hal ini terjadi karena

69

belum adanya wc yang disediakan oleh pihak terkait Terkait dengan kebersihan

yang tidak terjaga di obyek wisata Tana Toraja lebih lanjut Sekertaris Dinas

Kebudayaan dan Pariwisata mengatakan bahwa

ldquoKeindahan obyek wisata tergantung dari kebersihannya dan menurut

saya dari segi kebersihan sampah di lokasi obyek wisata saya rasa sudah

lumayan bagus seperti obyek wisata yang ada di baby grave dan obyek

wisata di Pango-pango itu sangat bersih karena memang ada tim khusus

untuk menjaga kebersihan lokasi wisata tersebutrdquo

(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa dari

segi kebersihan sampah di lokasi obyek wisata sudah bagus seperti obyek wisata

yang ada di baby grave dan obyek wisata di Pango-pango Terkait dengan

kebersihan yang kurang terjaga berikut tanggapan informan selaku Ketua

Destinasi Manajemen Organisasi Pariwisata (DMO) Cluster Tana Toriaja

mengatakan bahwa

ldquoKebersihan suatu DMO dapat dilihat salah satunya dengan

kebersihannya apabila obyek wisata masih ada yang kotor berarti dalam

pengelolaan DMO belum tercapai dan saya menyadari bahwa DMO Tana

Toraja belum tercapai karena masih ada obyek wisata di Tana Toraja yang

masih kotor seperti obyek wisata yang ada di Sirope (tempat penguburan)

kebersihannya kurang terjaga daun-daun yang jatuh dibiarkan

bertumpukan di lokasi obyek wisata sampah ada dimana-mana karena

wisatawan yang datang berkunjung membuang sampah sembarangan

(Wawancara LB 58 Tahun 15052016)

Sementara tanggapan lain dari salah satu informan selaku travel agent

Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoMasih banyak obyek wisata di Tana Toraja yang masih kotor salah

satunya di obyek wisata yang ada di Tilanga (tempat permandian) yang

terletak dalam hutan dimana kolamnya banyak daun-daun yang terapung

di bawah karena di sekeliling kolam banyak pohon besar serta pohon-

pohon bambu yang menaungi air di permandian tapi dari segi airnya

sangat jernihrdquo

(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)

70

Berdasarkan tanggapan dari informan diatas dapat dikatakan bahwa dari

segi kebersihan belum optimal karena masih banyak obyek wisata Tana Toraja

tidak terjaga kebersihannya seperti obyek wisata di sirope (tempat penguburan)

dimana dilokasi obyek wisata ini banyak sampah dan daun-daun yang jatuh

dibiarkan begitu saja dan obyek wisata yang ada di Tilanga (tempat permandian)

banyak daun-daun yang terapung di kolam karena banyak pohon-pohon besar dan

pohon bambu yang mengelilingi kolam tersebut Terkait dengan kebersihan yang

kurang terjaga berikut tanggapan informan selaku wisatawan yang datang

berkunjung ke Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoDari segi kebersihan tangga di lokasi obyek wisata yang ada di Buntu

burake (wisata religi) Tana Toraja belum optimal karena tangganya

dipenuhi dengan tanahlumpur apalagi kalau musim hujan karena obyek

wisata ini ada 770 tangga yang di lewati baru sampai di patung Yesus

tertinggi di duniardquo

(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)

Berdasarkan penjelasan dari informan diatas dapat dikatakan kebersihan

dari segi tangga yang ada di obyek wisata Buntu burake belum optimal karena

tangganya banyak di penuhi dengan tanah apa lagi kalau musim hujan Terkait

dengan kebersihan yang kurang terjaga berikut tanggapan informan selaku

masyarakat Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoBerbicara mengenai kebersihan dari segi WC di obyek wisata yang ada di

Tilanga itu sudah bagus dan bersih karena bak dan lantainya menggunakan

keramik airnya juga sangat jernihrdquo

(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)

Berdasarkan hasil wawancara dengan informan diatas maka dapat

dikatakan bahwa dari segi kebersihan WC di obyek wisata yang ada di Tilanga

71

sudah bagus dan bersih airnya juga yang sangat jernih serta kebersihan bak

airnya sudah sangat bersih dan lantai baknya juga menggunakan keramik

Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa informan diatas maka

dapat disimpulkan bahwa keberhasilan suatu DMO dapat dilihat salah satunya

dengan kebersihan apabila masih ada obyek wisata yang masih kotor maka dapat

dikatakan dalam pengelolaan DMO Pariwisata Tana Toraja belum tercapai karena

masih banyak obyek wisata yang masih kotor meski demikian sudah ada juga

yang sudah bersih

2 Faktor eksternal

Faktor eksternal terbagi atas dua yaitu a) peluang meliputi agrowisata dan

berbagai bisnis b) ancaman meliputi penetrasi budaya luar dan ketergantungan

ekonomi

a) Peluang

Indikator ketiga Peluang yang terdiri dari dua sub variabel yaitu 1)

agrowisata 2) berbagai bisnis Kedua sub variabel akan di jelaskan di bawah ini

(1) Agrowisata

Agrowisata merupakan peluang besar bagi masyarakat Tana Toraja

Ketika ditanyakan tentang peluang agrowisata berikut tanggapan dari Kepala

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoKeunikan lokasi agrowisata adalah hamparan kebun kopi dan tanaman

sayuran mengelilingi kota mungil Pango-pango di lembah yang indah dan

mempesona serta mengelilingi perkampungan tradisional yang didukung

bentukan geologibenteng alam dan perbukitan dan pegunungan yang

mempesona keunikan inilah yang menjadikan obyek agrowisata ini

banyak diminati para wisatawanrdquo (Wawancara JS 56 Tahun 12032016)

72

Berdasarkan tanggapan informan diatas dapat dikatakan bahwa keunikan

aggrowisata di tana Toraja adalah hamparan kebun kopi serta perbukitan dan

pegunungan yang mempesona Sehubungan dengan hal tersebut berikut

tanggapan informan selaku Sekertaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

mengatakan bahwa

ldquoAgrowisata Tana Toraja memang menarik dan sejuk keindahan dapat

kita rasakan pada saat kita memasuki kebun kopi jagung serta sayur-

sayuran yang begitu subur indah dipandang apalagi pada pagi harirdquo

(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)

Sementara hasil wawancara dengan Ketua Destinasi Manajemen

Organisasi (DMO) Cluster Pariwisata Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoSebelumnya Tana Toraja hanya mengandalkan wisata budaya dan wisata

alam tapi sekarang sudah ada agrowisata yang ada di Pango-pango yang

banyak menarik wisatawan dan kami selaku pihak terkait merencanakan

penambahan lokasi obyek agrowisata agar kunjungan wisatawan semakin

meningkat hal ini dilakukan untuk meminimalisir kelemahan dan

ancaman yang adardquo

(Wawancara LB 58 Tahun 15032016)

Berdasarkan keterangan informan diatas dapat dikatakan bahwa

keindahan agrowisata di Tana Toraja dapat kita rasakan pada saat kita memasuki

kebun kopi dan sayur-sayuran di dalam kita merasakan kesejukan yang luar biasa

apalagi pada pagi hari serta pihak terkait akan berusaha mengembangkan obyek

agrowisata agar wisatawan semakin tertarik Terkait dengan hal tersebut berikut

tanggapan informan selaku travel agent Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoPemerintah Tana Toraja selalu mengingatkan masyarakat yang ada di

daerah Pango-pango agar selalu menjaga kelestarian lingkungan agar

wisata agro selalu diminati para wisatawan karena kedatangan wisatawan

membawa keuntungan ekonomi bagi masyarakat setempat maupun

masyarakat sekitarnyardquo

(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)

73

Berdasarkan tanggapan informan diatas dapat dikatakan bahwa masyarakat

selalu diingatkan agar tetap menjaga kelestarian lingkungan disekitar obyek

agrowisata agar wisatawan semakin tertarik karena kunjungan wisatawan

membawa keuntungan ekonomi bagi masyarakat setempat serta masyarakat

sekitarnya Sehubungan dengan agrowisata tersebut berikut tanggapan informan

selaku wisatawan yang datang berkunjung ke Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoAgrowisata Tana Toraja memang memberikan peluang yang luar biasa

baik untuk masyarakat sendiri maupun untuk peningkatan destinasi obyek

wisata karena beberapa produk tanaman unggulan seperti kopi dan

markisa dimana wisatawan yang datang bisa memetik sendiri buah kopi

tentu dengan hal tersebut bisa memberikan kepuasan tersendiri bagi

wisatawan yang datangrdquo

(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)

Sementara penjelasan lain dari salah satu informan selaku masyarakat

Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoAgrowisata memang menjadi peluang dalam meningkatkan obyek wisata

dan meningkatkan perekonomian masyarakat saya harap agar pemerintah

menambah obyek agrowisata serta menambah tamanaman buah seperti

starawberry dan apel di obyek wisata di Pango-pango agar wisatawan

semakin tertarik untuk datang berkunjung ke Tana Toraja karena

agrowisata Tana Toraja baru ada satu dan perlu penambahan

pembangunan wisata agrordquo

(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)

Berdasarkan keterangana informan diatas dapat dikatakan bahwa

agrowisata menjadi salah satu peluang bagi masyarakat Tana Toraja dalam

meningkatkan perekonomian dan diharpakan agar pemerintah menambah obyek

agrowisata serta menambah tanamanan buah strawberry dan apel di obyek wisata

Pango-pango agar wisatawan semakin tertarik untuk datang berkunjung

Berdasarkan tanggapan dari beberapa informan diatas dapat disimpulkan

bahwa agrowisata Tana Toraja menjadi peluang yang luar biasa bagi msyarakat

74

dalam meningkatkan ekonomi serta dalam peningkatan destinasi obyek wisata

keindahan serta kesejukan yang dimiliki menjadikan wisata agro ini diminati para

wisatawan

(2) Berbagai bisnis

Bisnis adalah suatu organisasi yang menjual yang menjual jasa atau barang

kepada pembeli atau konsumen ataupun bisnis lainnya untuk memperoleh laba

Ada tiga hal penting dalam bisnis yaitu menghasilkan barang dan jasa mencari

profit dan memaksimalkan kebutuhan konsumen Seperti wawancara yang

dilakukan dengan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Tana Toraja

mengatkan bahwa

ldquoBerbicara tentang obyek wisata Tana Toraja yang diminati para

wisatawan baik wisatawan lokal maupun mancanegara tentu muncul

berbagai peluang salah satunya adalah berbisnis seperti pembangunan

hotel dengan membangun hotel tentu membuka lowongan kerja bagi

masyarakat Toraja serta memberikan keuntungan yang besar bagi pemilik

hotelrdquo

(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)

Berdasarkan keterangan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa

salah satu peluang yang dibuka msyarakat Tana Toraja adalah pembangunan hotel

selain membuka lowongan kerja tentu juga memberikan keuntungan besar bagi

pemilik hotel Sehubungan dengan hal tersebut berikut tanggapan informan

selaku Sekertaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata mengatakan bahwa

ldquoBisnis merupakan salah satu peluang besar bagi masyarakat Tana Toraja

dengan adanya obyek wisata masyarakat dapat berbisnis misalnya

penjualan aksesoris Tana Toraja seperti kalung gantungan kunci gelang

dan lain-lain sebagainyardquo

(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)

75

Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa

dengan adanya obyek wisata yang ada di Tana Toraja membuka peluang salah

satunya adalah bisnis seperti menjual berbgai aksesoris Tana Toraja Terkait

dengan hal tersebut berikut tanggapan informan selaku Ketua Destinasi

Manajemen Organisasi (DMO) Cluster Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoMasyarakat Tana Toraja dalam memanfaatkan peluang mereka membuka

berbagai macam bisnis salah satunya adalah membuka restaurant dan

menyediakan berbagai macam makanan dan minuman khas Tana Toraja

seperti parsquopeong (daging yang dimasak dalam bambu) sorsquokorsquo (beras ketan

yang dicampur dengan santan) sarabba dan lain-lain sebagainyardquo

(Wawancara LB 58 Tahun 15032016)

Sementara penjelasan yang diberikan oleh informan selaku travel agent

Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoAda banyak bisnis yang di buka msyarakat Tana Toraja misalnya

penjualan kue khas Tana Toraja seperti deppa tori bajersquo serta bisnis

rental mobil dan sebagainya bisnis ini memberikan dampak positif selain

keuntungan yang didapatkan juga berbuat untuk bangsa dengan cara

membantu mengembangkan obyek wisatardquo

(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa

masyarakat Tana Toraja membuka berbagai macam bisnis dan memanfaatkan

betul peluang yang ada dengan mengharapkan keuntungan Terkait dengan hal

tersebut tanggapan informan selaku wisatawan yang datang berkunjung ke Tana

Toraja mengatakan bahwa

ldquoAdanya obyek wisata Tana Toraja yang begitu menarik dan diminati para

pelancong memberikan dampak positif bagi masyarakat dalam

meningkatkan perekonomian dengan memanfaatkan peluang yang ada

misalnya berbisnis masyarakat membuka berbagai bisnis yang ada salah

satunya adalah bisnis rental mobilrdquo

(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)

76

Sementara penjelasan yang diberikan oleh informan selaku masyarakat

Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoBisnis memang menjadi peluang besar untuk masyarakat Tana Toraja

dalam meningkatkan perekonomian dalam memenuhi kebutuhan sehari-

hari misalnya bisnis kecil-kecilan seperti yang menjual makanan di lokasi

obyek wisata dengan hal itu wisatawan tidak usah repot-repot membawah

makanan karena banyak yang menjual makanan di lokasi obyek wisata

yang ada di Tana Torajardquo

(Wawancara AA 44 tahun 18032016)

Berdasarkan hasil wawancara dari beberapa informan diatas dapat

dikatakan sejalan dengan teori Sondang P Siagian (2011) bahwa dengan adanya

peluang yang dimiliki sebuah organisasi atau perusahaan dapat dimanfaatkan

untuk meningkatkan pendapatan serta dapat dimanfaatkan untuk meminimalisir

kelemahan dan ancaman yang ada dalam sebuah organisasi atau perusahaan

b) Ancaman

Indikator keempat ancaman terdiri dari dua sub variabel yaitu 1)

penetrasi budaya luar 2) ketergantungan ekonomi Kedua sub variabel akan di

jelaskan di bawah ini

(1) Penetrasi budaya luar

Penetrasi budaya luar merupakan ancaman karena adanya berbgai budaya

luar yang lebih menarik Ketika ditanyakan tentang penetrasi budaya luar berikut

tanggapan dari Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Tana Toraja

mengatakan bahwa

ldquoPenetrasi budaya luar ini salah satu ancaman dalam peningkatan destinasi

pariwisata karena berbagai budaya yang menarik seperti budaya yang ada

di Wakatobi yang juga menarik kami selaku pihak terkait mengatasi

ancaman penetrasi budaya luar tersebut dengan memanfaatkan kekuatan

dan peluangrdquo

(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)

77

Sementara wawancara yang dilakukan dengan Sekertaris Dinas

Kebudayaan dan Pariwisata Tana Toraja mengatakan bahwaa

ldquoPenetrasi budaya luar memang jadi ancaman dalam meningkatkan

destinasi obyek wisata Tana Toraja karena berbagai budaya luar juga yang

menarik tapi saat ini puji syukur kunjungan wisatawan tidak menurun

karena kami selaku pihak terkait selalu mempromosikan keindahan dan

keunikan wisata alam wisata budaya dan agro wisata Tana Toraja baik

dalam negeri maupun luar negeri agar ancaman tidak berpengaruh pada

peningkatan destinasirdquo

(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa

penetrasi budaya luar memang menjadi salah satu ancaman karena banyak budaya

luar juga yang lebih menarik misalnya budaya bahari wakatobi tapi meski

muculnya budaya yang lebih menarik tidak mempangaruhi kunjungan wisatawan

karena pemerintah terkait selalu membangun obyek wisata yang baru dan selalu

melakukan promosi baik dalam negeri maupun luar negeri Terkait dengan hal

tersebut berikut tanggapan informan selaku Ketua Destinasi Manajemen

Organisasi (DMO) Cluster Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoPenetrasi buadaya luar memang menjadi ancaman bagi Tana Toraja

karena berbagai budaya luar yang juga yang tak kalah uniknya seperti

budaya Bali serta berbagai budaya Tana Toraja tidak orisinil lagi

contohnya pembuatan rumah tongkonan yang dulunya lantainya

menggunakan kayu serta tiangnya juga menggunakan kayu sehingga

terlihat sangat unik dan menarik tapi sekarang sudah ada yang

menggunakan keramik dan tiangnya sudah ada yang di cor sehingga

keunikan dan keindahannya berkurang hal seperti inilah yang ditakutkan

jangan sampai menjadi penghambat dalam peningkatan destinasi

wisatawan rdquo

(Wawancara LB 58 Tahun 15032016)

Berdasarkan penjelasan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa

penetrasi budaya luar menjadi ancaman bagi peningkatan destinasi wisatawan

78

karena banyaknya budaya luar yang juga menarik seperti Bali serta budaya Tana

Toraja sudah tidak orisinil lagi sudah banyak yang mengalami perubahan

sehingga keindahan dan keunikannya sudah berkurang Terkait dengan penetrasi

budaya luat berikut tanggapan informan selaku travel agent Tana Toraja

mengatakan bahwa

ldquoPenetrasi budaya luar memang menjadi ancaman dari luar karena

berbagai budaya luar yang juga menarik tapi saat ini pemerintah Tana

Toraja menambah lokasi obyek wisata baru yang ada di Buntu burake

diatas terdapat patung yesus tertinggi di dunia obyek wisata yang satu ini

akan menambah kunjungan wisatawan ini juga merupakan strategi

pemerintah dalam meningkatkan destinasi wisatawan agar ancaman yang

ada dapat diatasi ldquo

( Wawancara MU 42 Tahun 16032016)

Sementara hasil wawancara dengan wisiatawan yang datang berkunjung

ke Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoMenurut saya menegenai ancaman penetrasi budaya luar saya rasa

sampai sekarang tidak ada yang kalah menarik budaya Toraja seperti

upacara rambu solorsquo (acara kematian) serta dalam pelaksanaannya pun

diiringi berbagai kegiatan budaya misalnya parsquosilaga tedong (adu kerbau)

parsquobadong (tarian-tarian) dan lain-lain sebagainyardquo

(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa

sampai saat ini tidak ada yang kalah unik dan menarik budaya Toraja seperti

upacara rambu solorsquo serta kegiatan budaya yang dipertontonkan yang juga sangat

menarik serta pemerintah Tana Toraja membangun lokasi obyek wisata yang

baru hal ini dilakukan agar berbagai ancaman dapat diatasi dengan memanfaatkan

peluang yang ada Terkait dengan penetrasi budaya luar berikut tanggapan

informan selaku masyarakat Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoPenetrasi budaya luar memang menjadi salah satu ancaman karena

berbagai budaya Tana Toraja tidak orisinil lagi banyak yang sudah

79

mengalami perubahan misalnya acara rambu tukarsquo (acara syukuran) salah

satunya adalah upacara pesta panen upacara ini jarang sekali dilakukan

bahkan beberapa daerah di Toraja tidak melakukan lagi upacara tersebut rdquo

(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)

Berdasarkan hasil wawancara dari beberapa informan diatas maka dapat

disimpulkan bahwa penetrasi budaya luar memang menjadi ancaman karena

beberapa budaya Tana Toraja tidak orisisnil lagi tapi meski demikian kunjungan

wisatawan ke Tana Toraja tidak mengalami penurunan karena pemerintah Tana

Toraja mengatasi hal tersebut dengan memanfaatkan kekuatan dan peluang

(2) Ketergantungan ekonomi

Ketergantungan ekonomi adalah keadaan dimana kehidupan ekonomi

negara-negara tertentu dipengaruhi oleh perkembangan dan ekspansi dari

kehidupan ekonomi seperti wawancara yang dilakukan dengan Kepala Dinas

Kebudayaan Dan Pariwisata Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoKetergantungan ekonomi ini menjadi ancaman karena kapan kunjungan

wisatawan berkurang maka pendapatan masyarakat pun berkurang karena

sebagian besar masyarakat Toraja mendapatkan keuntungan dari

kunjungan wisatawanrdquo

(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dianalisa bahwa

sebagian besar masyarakat Tana Toraja ekonominya tergantung pada kunjungan

wisatawan karena kapan kunjungan wisatawan menurun maka pendapatan

masyarakat pun menurun Terkait dengan ketergantungan ekonomi tersebut

berikut tanggapan informan selaku Sekertaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoTidak semua masyarakat Tana Toraja ekonominya tergantung pada

kunjungan wisatawan karena kebanyakan profesi masyarakat Toraja

sekarang adalah pelautrdquo

80

(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dianalisa bahwa tidak

semua masyarakat Tana Toraja ekonominya tergantung pada kunjungan

wisatawan karena kebanyakan masyarakat Tana Toraja sekarang berprofesi

sebagai pelaut Sehubungan dengan hal ketergantungan ekonomi berikut

tanggapan informan selaku Ketua Destinasi Manajemen Organisasi (DMO)

Cluster Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoBerbicara mengenai masalah ketergantungan ekonomi sebagian memang

masyarakat Tana Toraja ekonominya tergantung pada kunjungan

wisatawan seperti masyarakat yang bekerja di hotel karena 80 yang

menginap di hotel adalah wisatawan kapan wisatawan menurun maka

akan berpengaruh pada pendapatan masyarakat serta Pendapatan Asli

Daerah (PAD) Tana Torajardquo (Wawancara LB 58 Tahun 15032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dianalisa bahwa

sebagian masyarakat Tana Toraja ekonominya tergantung pada kunjungan

wisatawan seprti yang bekerja di hotel kapan wisatawan menurun maka

pendapatan masyarakat pun menurun begitupun Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Tana Toraja Terkait dengan hal ketergantungan ekonomi berikut tanggapan

informan selaku travel agent Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoSaya akui memang sebagian masyarakat Toraja ekonominya tergantung

pada wisatawan contohnya saya sebagai travel agent kapan wisatawan

kurang maka akan berpengaruh pada pendapatan kamirdquo

(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)

Sementara penjelasan lain yang diberikan oleh Wisatawan yang datang

berkunjung ke Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoKalau saya lihat sebagian kecilnya saja yang ekonominya tergantung

pada kunjungan wisatawan karena kebanyakan profesi Tana Toraja adalah

petani serta banyak masyarakat Toraja yang bekerja di luar kota

(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)

81

Sementara penjelasan lain yang diberikan oleh masyarakat Tana Toraja

mengatakan bahwa

ldquoMenurut saya sebagai masyarakat Toraja sekaligus sebagai pemilik rental

mobil bergantung pada kunjungan wisatawan karena kapan wisatawan

kurang maka pendapatan kami pun berkurangrdquo

(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)

Berdasarkan penjelasan diatas dapat dikatakan bahwa yang bekerja di

travel agent dan yang memiliki rental mobil ekonominya tergantung pda

kunjungan wisatwan karena kapan wisatwan menurun maka pendapatan mereka

pun akan menurun

Berdasarkan tanggapan dari beberapa informan diatas maka dapat

disimpulkan bahwa sebagian kecilnya saja yang ekonominya tergantung pada

kunjungan wisatwan dan sebagian besar ekonominya tidak tergantung pada

kunjungan wisatwan karena banyak masyarakat Tana Toraja yang berprofesi

sebagai pelaut petani dan bekerja di luar kota kecuali Pendapatan Asli Daerah

(PAD) Tana Toraja memang sebagian besar di dapatkan dari obyek wisata

D Analisis SWOT

Analisis SWOT adalah analisis kondisi internal maupun eksternal suatu

organisasi yang selanjutnya akan digunakan sebagai dasar untuk merancang

strategi dan program kerja Analisis internal meliputi penilaian terhadap faktor

kekuatan (Sterngths) merupakan situasi atau kondis yang merupakan kekuatan

dari organisasi atau program pada saat ini dan kelemahan (Weaknesses)

merupakan situasi atau kondisi yang merupakan kelemahan dari organisasi atau

program pada saat ini Sementara analisis eksternal mencakup faktor peluang

82

(Opportunities) merupakan situasi atau kondisi yang merupakan peluang di luar

organisasi dan memberikan peluang berkembang bagi organisasi di masa

depandan tantangan (Threaths) merupakan situasi yang merupakan ancaman

bagi organisasi yang datang dari luar organisasi dan dapat mengancam eksistensi

organisasi di masa depan

Analisis SWOT merupakan suatu pekerjaan yang cukup berat karena

hanya dengan hal itu alternati-alternatif strategi dapat disusun Kegagalan

menganalisanya berarti gagal dalam mencari relasi dan titik temu antara

faktor-faktor strategi dalam lingkungan internal dan yang terdapat dalam

lingkungan eksternal sambil mencari hubungannya dengan misi tujuan dan

sasaran organisasi juga merupakan kegagalan dalam mempersiapkan suatu

keputusan strategi yang baik Pekerjaan ini tetap menjadi tugas pokok dari

kelompok koalisi eselon atas dan belum bisa didelegasikan kepada eselon bawah

Namun eselon bawah berperan dalam menyediakan data yang diperlukan untuk

mempertajam analisis SWOT Hanya dengan analisis SWOT keputusan

-keputusan strategi yang baik dapat dihasilkan seperti pertemuan antara

strengthsopportunities (SO) strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran suatu

perusahaan yaitu dengan menggunakan seluruh kekuatan dan memanfaatkan

peluang pertemuan antara strengthsthreats (ST) ini adalah strategi untuk

menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan dengan cara menghindari

ancaman pertemuan antara weaknessesopportunities (WO) strategi ini

diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara mengatasi

kelemahan-kelemahan yang dimiliki dan pertemuan antara weaknessestheats

83

(WT) strategi ini didasarkan pada kegiatan yang besrsifat defensif dan ditujukan

untuk meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman

Analisis SWOT digunakan untuk merumuskan strategi melalui situasi

dengan mengidentifikasi kekuatan kelemahan peluang dan ancaman Dengan

analisis SWOT kita dapat memahamai apa dan bagaimana organisasi kita serta

bagaimana cara menggerakannya Penentuan strategi secara garis besar dalah

dengan memperhatikan kelemahan-kelmahan yang dimiliki organisasi kemudian

membuat konsolidasi internal agar dapat menghadapi tantangan dan meraih

peluang yang ada jika organisasi memiliki kekuatan yang besar maka dapat

merumuskan strategi dengan perencanaan matang SWOT dapat digunakan oleh

organisasi apa saja termasuk organisasi pemerintah seperti Dinas Pariwisata dan

Kebudayaan di Kabupaten Tana Toraja

Kegiatan yang paling penting dalam proses analisis adalah memahami

seluruh informasi yang terdapat pada suatu kasus menganalisis situasi untuk

mengetahui isu apa yang sedang terjadi dan memututuskan tindakan apa yang

harus segera dilakukan untuk memecahkan masalah Menurut Boulton (dalam

Freddy Rangkuti 1997) proses untuk melaksanakan analisis suatu kasus Untuk

memahami secara keseluruhan informasi yang ada yaitu dengan cara memahami

secara detail semua informasi dan melakukan analisis secara numerik Setelah

mengetahui dan memahami berbagai informasi terkait faktor internal dan faktor

eksternal obyek wisata Tana Toraja berikut hasil analisis penulis

84

1) Comporative Advantage (strengthsopportunities ldquoSOrdquo )

Keunggulan komporatif obyek wisata Tana Toraja ada berbagai macam

seperti keindahan alam yang dapat kita rasakan di obyek wisata Pango-pango

yang begitu sejuk indah dan menarik selain itu banyak di temui berbagai macam

tanaman unggul seperti kopi coklat markisa kacang tana jagung dan berbagai

macam sayuran serta dipenuhi rimbunan pohon pinus yang tak kalah indah yaitu

obyek wisata Buntu burake yang terletak diatas gunung diatas dapat kita rasakan

keindahannya seperti gunung-gunung yang indah dipandang batu-batu yang

tinggi dan lonjong dan terdapat patung yesus setinggi 40 meter dan merupakan

patung yesus tertinggi kedua di dunia serta berbagai budaya yang juga tak kalah

uniknya seperti upacara rambu solorsquo (upacara kematian) dimana dalam upacara

tersebut di pertontonkan berbagai antraksi budaya seperti marsquobadong

(mengelilingi mayat) marsquopasonglorsquo (menurunkan mayat dari rumah) dan masih

banyak lagi upacara rambu tukarsquo (upacar syukuran) dan penguburan bayi dalam

pohon yang terdapat di obyek wisata baby grave sedangkan dari segi keunggulan

peluang yaitu agrowisata keunikan lokasi agrowisata adalah hamparan kebun kopi

tanaman sayuran mengelilingi kota mungil Pango-pango dilembah yang indah dan

perbukitan pegunungan yang mempesona selain itu juga terdapat berbagai

macam bisnis contohnya pembangunan hotel restaurant menjual aksesoris

Toraja menjual makanan minuman khas Toraja dan lain-lain sebagainya Itulah

beberapa macam keunggulan komporatif obyek wisata Tana Toraja yang

menjadikan Tana Toraja di kenal baik lokal maupun mancanegara

85

2) Mobilization (strengthsthreats ldquoSTrdquo )

Tana Toraja memiliki berbagai macam kekuatan seperti yang saya jelaskan

diatas namun berbagai ancaman pun dari luar seperti penetrasi budaya luar dan

ketergantungan ekonomi Namun pihak terkait Tana Toraja mengatasi ancaman

dari dengan cara melakukan penambahan obyek wisata baru seperti

pembangunan wisata religi Buntu burake yang terletak diatas gunung dimana

diatas gunung tersebut di bangun patung yesus tertinggi kedua di dunia dengan

ketinggian 40 meter dan pihak terkait juga merencanakan menambah wisata agro

dan membangun kunjungan khusus seperti panjat tebing Hal ini dilakukan untuk

memperluanak ancaman dari luar dan kalau mungkin ancaman yang ada dapat di

jadikan peluang Inilah salah satu strategi pihak terkait Tana Toraja dalam

memanimalisir anccaman yang ada dengan memanfaatkan kekuatan yang ada

3) Investmentdivestment (weaknessesopportunities ldquoWOrdquo )

Obyek wisata Tana Toraja memiliki berbagai kekuatan namun juga

memiliki berbagai kelemahan contohnya dari segi infrastruktur jalan yang belum

optimal masih banyak jalan menuju obyek wisata yang masih rusak pihak terkait

berkeinginan besar untuk melakukan perbaikan kesemua jalan menuju obyek

wisata namun terkendala dengan dana yang masih minim Kelemahan yang ada

tentu berdampak negatif terhadap peluang yang ada karena kapan wisatawan

menurun maka pendapatan sebagian masyarakat dan Pendapatan Asli Daerah

(PAD) otomatis akan menurun pihak terkait berencana akan membuat

penambahan wisata agro dan berusaha melakukan perbaikan jalan dan

menyediakan tim khusus pada semua obyek wisata Tana Toraja

86

4) Damage control (weaknessesthreats ldquoWTrdquo )

Damage control atau kerusakan pengendalian dimana obyek wisata Tana

Toraja dihadapkan pada hal tersebut kekuatan dan ancaman ketemu pihak terkait

Tana Toraja mengatasi hal ini dengan sedikit demi sedikit membenahi kelemahan

yang ada seperti kebersihan di obyek wisata dimana sebagian obyek wisata sudah

disiapkan tim khusus kebersihan dan sebagian sudah disediakan tempat sampah

serta jalan menuju obyek wisata sebagian sudah bagus Tana Toraja dihadapkan

pada hal itu tapi tidak berpengaruh pada kunjungan wisatawan karena obyek

wisata Tana Toraja memiliki kekuatan yang luar biasa sehingga wisatwan sangat

tertarik Tapi meski demikian kunjungan wisatwan tidak menurun tapi hal itu

berpengaruh pada pencapaian DMO dimana Tana Toraja tahun ini tidak termasuk

10 besar DMO karena pengelolaan dari segi infrastruktur jalan yang belum

optimal dan kebersihan kurang terjaga dilokasi obyek wisata karena penilaian

pencapaian DMO diukur salah satunya adalah infrastruktur dan kebersihan

87

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai Strategi Pemerintah dalam

Peningkatan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata di Kabupaten

Tana Toraja maka dapat disimpulkan bahwa

1) Strengths atau kekuatan dapat dikatakan bahwa kekuatan yang dimiliki obyek

wisata masyarakat Tana Toraja dapat dikatakan sangat baik karena berbagai

kekuatan yang dimiliki budaya yang indah dan menarik dimana orang yang

meninggal tidak langsung dimakamkan melainkan disimpan dirumah dalam

kamar yang sudah dihiasi dengan indah penyimpanan mayat dirumah ada yang

berminggu berbulan bertahun bahkan sampai puluhan tahun tergantung

kesiapan keluarga panorama alam yang sejuk dapat dirasakan di Buntu burake

dan di Pango-pango diatas dapat kita dapat melihat keindahan gunung dan

pada pagi hari kita terasa diatas awan serta kearifan lokal Tana Toraja yang

terus dilestarikan seperti acara rambu solorsquo (acara kematian) dan acara rambu

tukarsquo (acara sykururan) budaya ini ada sejak dulu sampai sekarang Hal

tersebutlah yang membuat Tana Toraja terkenal serta diminati wisatawan baik

lokal maupun mancanegara Sedangkan

2) Weaknesses atau kelemahan dapat disimpulkan bahwa dari segi infrastruktur

jalan belum optimal karena masih ada beberapa jalan menuju obyek wisata

yang rusak berlubang berbatu-batu menanjak licin becek serta pendakian

yang cukup jauh dan jalannya tidak di cor juga terdapat jurang dipinggir jalan

88

yang tidak dipasangkan pagar jalan seprti obyek wisata yang ada di Buntu

burake Sangngallarsquo Sirope dan Tilanga Selain itu tentang kebersihan di

obyek wisata yang kurang terjaga banyak sampah yang berhamburan

karena tidak ada tempat sampah yang disediakan baursquo serta pondok-pondok

yang terdapat di obyek wisata penuh lumpur apalagi kalau musim hujan karena

wisatawan naik ke pondok memakai sandal tapi dari segi air yang ada di

Tilanga sangat jernih dengan adanya berbagai kelemahan ini dapat pula

disimpulkan bahwa dalam peningkatan destinasi pariwisata Tana Toraja

belum tecapai karena terdapat berbagai kelemahan yang ada

3) Opportumities atau peluang dari segi peluang dapat disimpulkan bahwa ada

beberapa peluang yang dimiliki obyek wisata Tana Toraja seperti agrowisata

yang terdapat di Pango-pango dimana wisatawan bisa memetik sendiri buah

kopi selain itu juga dapat merasakan keindahan dan kesejukan dilokasi

tersebut dan berbagai bisnis lainnya dapat dikatakan sudah bagus karena

banyak masyarakat membuka usaha mulai dari menjual minuman makanan

dan aksesoris Toraja ditempat wisata membuka restaurant menjual kue khas

Toraja seperti deppa torirsquo dan baje membangun hotel membuka rental mobil

dan lain-lain sebagainya Dengan adanya peluang yang dimiliki dapat

dimanfaatkan dalam meningkatkan destinasi wisata selain itu peluang juga

dapat dimanfaatkan untuk memanimalisasi kelemahan dan ancaman yang ada

4) Threats atau ancaman dapat disimpulkan bahwa ada beberapa ancaman yang

ada seperti pnetrasi budaya luar seperti munculnya budaya yang lebih menarik

seperti di Wakatobi tapi dengan adanya budaya luar yang menarik tidak

89

berpengaruh pada kunjungan wisatawan karena di dunia ini tidak akan ditemui

budaya seperti budaya Tana Toraja seperti upacara rambu solorsquo (acara

kematian) dan upacara rambu tukarsquo) acara syukuran Selain itu ketergantungan

ekonomi dimana sebagian masyarakat Tana Toraja perekonomiannya

tergantung pada kunjungan wisatawan misalnya yang membuka usaha rental

mobil hotel kapan wisatawan berkurang maka pendapatan mereka pun kurang

selain itu Pendapatan Asli Daerah (PAD) pun akan menurun begitupun

sebaliknya Dengan adanya berbagai ancaman ini membahayakan dalam

peningkatan destinasi pariwisata Tana Toraja contohnya saja sudah banyak

budaya yang bagus seperti Wakatobi

B Saran

1 Diharapkan pemerintah dapat menjaga dan mengelolah dengan baik berbagai

kekuatan yang dimiliki agar kunjungan wisatawan semakin meningkat dari

tahun ke tahun

2 Diharapkan kepada pemerintah agar melakukan perbaikan jalan kesemua jalan

menuju obyek wisata yang masih rusak agar wisatawan yang datang tidak

merasa terganggu

3 Diharapkan dengan adanya berbagai peluang yang ada dapat dikelola

dengan baik oleh pihak terkait agar ancaman yang ada dapat dimanimalisasi

4 Pemerintah diharapkan dapat mengatasi berbagai ancaman yang ada dengan

cara salah satunya membuat Peraturan Daerah tentang Kearifan Lokal agar

Tana Toraja tetap jadi obyek wisata yang diminati berbagai wisatawan baik

wisatawan lokal maupun mancanegara

90

5 Diharapkan agar pemerintah membuat pagar jalan dipinggir jalan yang ada

jurangnya

6 Hendaknya pemerintah membuat tim khusus menjaga kebersihan di setiap

obyek wisata

7 Pemerintah perlu melakukan pelebaran jalan kesemua obyek wisata yang

lebarnya masih 1 lebih meter

91

DAFTAR PUSTAKA

AJ Muljadi 2012 Kepariwisataan dan Perjalanan Jakarta PT Raja Grafindo

Persada

AM Sardiman 2007 Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Jakarta Raja

Grafindo Persada

Bonggasilomba Desy Bulawan 2011 Peran Pemerintah Daerah Dalam

Pengelolaan Sektor Pariwisata Di Kabupaten Toraja Utara

Skripsi Makassar Universitas Hasanuddin Makassar

Cangara Hafied 2004 Pengantar Ilmu Komunikasi Jakarta PT Raja

Grafindo Persada

Jones Charles O 1996 Pengantar Kebijakan Publik Jakarta PT Raja

Grafindo Persada

Labiran Malisa 2013 Analisis Penerimaan Daerah Dari Sektor Pariwisata Di

Kabupaten Tana Toraja Skripsi Makassar Univesrsitas Hasanuddin

Makassar

Marpaung Bahar 2002 Pengantar Pariwisata Bandung Alfabeta

Mustafa Delly 2013 Birokrasi Pemerintahan Bandung Alfabeta

Ndraha Taliziduhu 2003 Kybernlogi Jakarta Rineke Cipta

Norton P David 2004 Strategi Maps Converting Intangible Assets Into Tangible

Outcome Harvard Harvard Business School Publication Corporation

Pendit Nyoman S 2002 Ilmu Pariwisata Jakarta Pradnya Paramita

Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2011 Tentang Rencana Induk Nasional

2010 hingga 2025

Rangkuti Freddy 1997 Analisis SWOT Jakarta PT Gramedia Pusataka Utama

Republik Indonesia Undang-Undang No 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan

Daerah

------------------------- Undang-Undang No 10 Tahun 2009 tentang

Kepariwisataan

92

Rewansyah Asnawi 2011 Reformasi Birokrasi Dalam Rangka Good

Governance Jakarta Yusaiantanas Prima

Salusu J 2000 Pengambilan Keputusan Strategi Jakarta Gramedia

Widisaran

----------- 1996 Pengambilan Strategi Jakarta Gramedia Widisaran

Sedarmayanti 2014 Manajemen Strategi Bandung Refika Aditama

Siagian Sondang P 1994 Manajemen Sumber Daya Manusia Jakarta Bumi

Aksara

------------------------ 2011 Manajemen Stratejik Jakarta Bumi Aksara

Sugiyono 2008 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung

Alfabeta

Usman Nurdin 2002 Konteks Implementasi Berbatas Kurikulum Jakarta PT

Raja Grafindo Persada

Wardhono Fitri Indra 2014 Kumpulan Artikel Terkait Destination Management

Organization diakses pada tanggal 8 januari 2016

(httpslidesharenetfitriwardhonokumpulan-artikel-terkait-dmo)

Zulfikar 2015 Strategi Pemerintah Dalam Penerimaan Adipura Di Kabupaten

Maros Skripsi Makassar Universitas Muhammadiyah Makassar

LAMPIRAN

Page 3: STRATEGI PEMERINTAH DALAM PENINGKATAN DESTINASI MANAJEMEN …

iii

Persetujuan

Judul Skripsi Penelitian Strategi Pemerintah Dalam Peningkatan Destinasi

Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata Di Kabupaten Tana Toraja

Nama Mahasiswa Rosita

Nomor Stambuk 105610443412

Program Studi Ilmu Administrasi Negara

Menyetujui

Pembimbing I Pembimbing II

Dra Hj Musliha Karim MSi Nasrul Haq SSos MPA

Mengetahui

Dekan Ketua Jurusan

Fisipol Unismuh Makassar Ilmu Administrasi Negara

Dr H Muhlis Madani M Si Dr Burhanuddin S Sos M Si

iv

PENERIMAAN TIM

Telah diterima oleh TIM Penguji Skripsi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Muhammadiyah Makassar berdasrkan Surat Keputusanundangan menguji ujian skripsi Dekan

Fisipol Universitas Muhammadiyah Makassar Nomor 1237FSPA 1-VIIIVI372016 sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana (S1) dalam program studi Ilmu Administrasi

Negara Di Makassar pada hari Rabu tanggal 22 bulan Juni tahun 2016

TIM PENILAI

Ketua Sekertaris

Dr H Muhlis Madani M Si Drs H Muhammad Idris M Si

Penguji

1 Ketua Drs Parakkasi Tjaija M Si ( )

2 Anggota Dra Hj Budi Setiawan M Si ( )

3Anggota Dra Hj Musliha Karim M Si ( )

4 Anggota Nasrul Haq S Sos M PA ( )

v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Saya yang bertanda tanga di bawah ini

Nama Mahasisawa Rosita

Nomor Stambuk 105610443412

Program Studi Ilmu Administrasi Negara

Menyatakan bahwa benar karya ilmiah ini adalah penelitian saya sendiri tanpa bantuan dari

pihak lain atau ditulisdipublikasikan orang lain atau melakukan plagiat Pernyataan ini saya buat

dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian hari pernyataan ini tidak benar maka saya

bersedia menerima sanksi akademik sesuai aturan yang berlaku sekalipun itu pencabutan gelar

akademik

Makassar 08 Februari 2016

Yang Menyatakan

Rosita

vi

ABSTRAK

ROSITA 2016 Strategi Pemerintah dalam Peningkatan Destinasi Manajemen Organisasi

(DMO) Pariwisata Di Kabupaten Tana Toraja (Dibimbing oleh Musliha Karim dan Nasrul

Haq)

Destiniasi Manajemen Organisasi Pariwisata di Kabupaten Tana Toraja merupakan

struktur tata kelolah destinasi pariwisata yang mencakup perencanaan koordinasi implementasi

dan pengendalian Dari sekian banyak pengelolaan yang seharusnya dilakukan salah satunya

adalah infrastruktur jalan dan kebersihan disetiap obyek wisata tapi pengelolaan tersebut belum

terlaksana dengan baik karena masih banyak jalan yang tidak memadai serta kebersihan di

lokasi obyek wisata tidak terjaga Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui strategi pemerintah

dalam peningkatan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) pariwisata di Kabupaten Tana

Toraja

Jenis penelitian adalah kualitatif dengan menggambarkan bentuk startegi pemerintah

dalam peningkatan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata di Kabupaten Tana

Toraja Tipe penelitian adalah fenomena logis Dalam pengumpulan data digunakan teknik

wawancara observasi dan dokumentasi Sedangkan teknik untuk menganalisis data digunakan

reduksi data sajian data dan penerikan kesimpulan Keabsahan data digunakan tiga trianggulasi

yaitu waktu sumber dan teknik

Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi pemerintah dalam peningkatan Destinasi

Manajemen Organisasi (DMO) pariwisata 1) Strengths dari obyek wisata terdapat keindahan

alam yang begitu menarik serta kearifan lokal dari segi budaya sangat orisinil serta beragam

budaya yang dimiliki yang diminati para pelancong baik lokal maupun mancanegara 2)

Weaknesses ditemukan berbagai kendala dalam meningkatkan DMO yaitu infarstruktur jalan

yang belum optinmal serta kebersihan dilokasi obyek wisata tidak terjaga 3) Opportunities

salah satu keuntungan masyarakat dengan adanya obyek wisata di Tana Toraja adalah dapat

meningkatkan pereokonomian karena ada berbagai macam usahabisnis yang dibuka 4)

Threats dengan adanya penetrasi budaya luar menjadi kendala dalam meningkatkan destinasi

dan akan berdampak pada peningkatan perekonomian masyarakat karena sebagian besar

masyarakat Tana Toraja ekonominya tergantung pada kunjungan wisatawan kapan wisatatawan

menurun maka pendapatan masyarakat dan PAD pun akan menurun begitu pun sebaliknya

Kata kunci Strategi Pemerintah Peningkatan DMO Pariwisata

vi

vii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat

dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ldquoStrategi

Pemerintah dalam Peningkatan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata Di

Kabupaten Tana Torajardquo

Skripsi ini merupakan tugas akhir yang diajukan untuk memenuhi syarat dalam

memperoleh gelar sarjana Ilmu Administrasi Publik pada Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik

Universitas Muhammadiyah Makassar

Dalam penulisan skripsi ini penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak akan

terwujud tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak Oleh sebab itu pada

kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih dengan segala hormat kepada

1 Kedua orang tua terkasih Zeth Pasei Rombeallo dan Syamsuriati Tonang atas kasih

sayangnya untuk penulis terus mendoakan dan mendukung dalam kehidupan penulis

khususnya dalam pendidikan Kakak dan adik tercinta Nirwan Randa Masjohan Agus

Paonganan Intan Arrang Bulawan Restiana Embong Bulan Jumadil Pearsquo Nurlina

Ewang juga menjadi penyemangat untuk penulis dan mendoakan penulis dalam

menyelesaikan studinya

viii

2 Ibu Dra Hj Musliha Karim M Si selaku pembimbing I dan Bapak Nasrul Haq

SSos MPA selaku pembimbing II yang senantiasa

meluangkan waktunya membmbing dan mengarahkan penulis sehingga skripsi

ini dapat diselesaikan

3 Bapak Dr H Muhlis Madani MSi selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Muhammadiyah Makassar

4 Bapak Dr Burhanuddin S Sos M Si selaku Ketua Jurusan lmu Administrasi

Publik

5 Bapak dan Ibu dosen Serta Staf Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Muhammadiyah Makassar

6 Pemerintah Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata di Kabupaten Tana Toraja

yang telah menerima saya dan memberi kesempatan kepada penulis untuk melakukan

penelitian

7 Teman-teman seperjuangan angkatan 2012 di Jurusan Ilmu Administrasi Publik

terkhusus kelas B yang telah bersama-sama berusaha keras dan penuh semangat dalam

menjalani studi baik suka maupun duka Kebersamaan ini akan menjadi sebuah kenangan

yang indah yang tidak akan terlupakan

8 Sahabat-sahabat penulis yang tak sempat disebutkan satu-persatu berjuang serta

tidak hent-hentinya memberikan semangat untuk selesai karya tulis ini

ix

Demi kesempurnaan skripsi ini saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat

penulis harapkan Semoga karya skripsi ini bermanfaat dan dapat memberikan

sumbangan yang berarti bagi pihak yang membutuhkan

Makassar 2016

Rosita

x

DAFTAR ISI

Halaman Pengajuan Skripsi ii

Halaman Persetujuan iii

Penerimaan Tim iv

Halaman Pernyataan Keaslian Karya Ilmiah v

Abstrak vi

Kata Pengantar vii

Daftar Isi x

Daftar Gambar xii

Daftar Tabel xiii

BAB I PENDAHULUAN

A Latar Belakang 1

B Rumusan Masalah 5

C Tujuan Penelitian 6

D Kegunaan Penelitian 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A Pengertian Konsep dan Teori 7

B Pemerintah Daerah 16

C Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) 18

D Pariwisata 21

E Kerangka Pikir 25

F Deskripsi Fokus 26

G Deskripsi Fokus Penelitian 26

BAB III METODE PENELITIAN

A Waktu dan Lokasi Penelitian 29

xi

B Jenis dan Tipe Penelitian 29

C Sumber Data 29

D Informan Penelitian 30

E Teknik Pengumpulan Data 31

F Teknik Analisis Data 32

G Pengabsahan Data 33

BAB IV HAIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Deskripsi atau Karakteristik Obyek Penelitian 36

B Karakteristik Informan 52

C Strategi Pemerintah Dalam Peningkatan Destinasi Manajemen Organisasi

Pariwisata Di Kabupaten Tana Toraja 55

D Analisis SWOT 81

BAB VI PENUTUP

A Kesimpulan 87

B Saran 89

DAFTAR PUSTAKA 91

LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

xii

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah

Program Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) merupakan struktur tata

kelola destinasi pariwisata yang mencakup perencanaan koordinasi

implementasi dan pengendalian organisasi destinasi secara inovatif dan

sistematik melalui pemanfaatan jejaring informasi dan teknologi yang terpimpin

secara terpadu dengan peran serta masyarakat Pelaku asosiasi industri

akademisi dan pemerintah yang memiliki tujuan Proses dan kepentingan bersama

dalam rangka meningkatkan kualitas pengelolaan volume kunjungan wisata lama

tinggal dan besaran pengeluaran wisatawan serta manfaat bagi masyarakat lokal

Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) berupaya untuk

terus fokus memaksimalkan 15 Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) di tahun

2012 Hal itu sesuai dengan peraturan pemerintah (PP) No 50 Tahun 2011

tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional 2010 hingga

2025 Terdapat 15 lokasi DMO yang ditetapkan oleh pemerintah Indonesia dalam

rencana strategis industri pariwisata untuk dikembangkan menjadi destinasi wisata

yang dikelola secara profesional dengan melibatkan partisipasi masyarakat lokal

yaitu Sabang Danau Toba Kawasan Kota Tua Jakarta Tanjung Puting

Pangandaran Borobudur Bromo dan Semerau serta kawasan Tengger Danau

batur Rinjanji Pulau komodo Wakatobi Derawan Tana Toraja Bunaken dan

Raja Ampat

2

Menurut Bruen dan Anderson (dalam Wardhono 2014) Destinasi

Manajemen Organisasi (DMO) sebagai sistem pengelolaan terpadu memiliki

fungsi sebagai economic driver communitymarketer industry coordinator quasi

publicrepresentative and builder of communicaty pride Secara ringkas

pemahaman tentang DMO dikategorikan sebagai kegiatan pembenahan dan

penataan pengembangan destinasi secara internal dan pengembangan pemasaran

secara eksternal

Angelo Presenza (dalam Wardhono 2014) menjelaskan bahwa ada tiga

komponen penting dalam Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) yaitu (a)

coordination tourism stakeholder merupakan inti sistem DMO komponen ini

menjadi kunci sukses karena menitik beratkan pada hubungan jejaring yang

membentuk sistem DMO (b) destination crisis management memberikan

pengawasan dari sistem dengan pelaksanaan dan pengelolaan mulai perencanaan

hingga implementasi program (c) destination marketing menjadi ujung tombak

dalam komponen DMO Dengan konsep diatas dapat ditegaskan bahwa DMO

merupakan salah satu konsep pengelolaan dalam sistem pengelolaan kawasan

berbasis kewilayahandaerah yang memiliki kemampuan untuk mengintegrasikan

berbagai komponen secara internal dan eksternal koalisi dan kerjasama

(stakeholder) serta sistem pengelolaan pariwisata DMO secara esensi bertugas

dan bekerja di dalam entitas fabrikasi destinasi pariwisata dan bertanggung jawab

untuk mencapai pengembalian nilai investasi yang unggul pertumbuhan pasar

produk yang berkualitas merek yang berbeda serta manfaat bagi seluruh

(shareholders) DMO tidak memiliki pabrik tersebut tidak memperkerjakan

3

orang-orang di dalamnya dan bukan pula mengontrol proses pelaksanannya di

lapangan

Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) memiliki satu tujuan dan arahan

untuk mencapai pengelolaan dari sebuah destiniasi yaitu adanya sebuah

kelembagaan yang mengelola destinasi Hal ini ditentukan oleh kapasitas

pengembangan pertumbuhan aktivitas wisata saat ini yang merujuk pada tatanan

daur hidup destinasi dengan menyediakan informasi menyediakan sarana dan

prasarana yang baik dan arahan kepada wisatawan sehingga wisatawan

mendapatkan pengelaman yang terbaik saat berkunjung memberikan jaminan

kualitas berwisata kepada wisatawan dan dukungan regulasi terhadap pelaku

industri pariwisata lokal dan pada akhirnya mewujudkan sinergi antara kebutuhan

wisatawan pelaku industri pariwisata dan pemerintah

Penerapan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) harus diterjemahkan

secara konstektual sesuai kaidah yang berlaku berbasis lokalitas agar tidak

menimbulkan friksi perang kepentingan egosektoral serta tidak kontraproduktif

terhadap eksistensi fungsi kelembagaan yang sudah ada Sebagai konsep DMO

berperan menjadi katalisatormotivator dan (spirit) untuk menggerakkan seluruh

kontruksi dan entitas destinasi Prasyaratnya adalah komitmen dan tanggung

jawab Instrumen yang digunakan adalah melalui perencanaan sinergis koordinasi

konsistensi dalam implementasi dan audit dampak manfaat bagi masyarakat lokal

dan destinasi Baik-buruknya pengelolaan ini akan menentukan seberapa kuat

daya tarik suatu destinasi bagi pasar wisatawan pertumbuhan kerja lama kerja

4

besaran pengeluaran kunjungan berulang dan seberapa lama manfaat dan

keberlanjutannya (sustainability)

Pendekatan quality control quality assurance dan quality management

berfokus kepada pengendalian kualitas destinasi manajemen produk dan

pelayanan pada destinasi pariwisata serta peningkatan secara berkelanjutan

produk dan jasa kepariwisataan Fakta membuktikan bahwa destinasi pariwisata

yang dikelola dengan prinsip-prinsip keberlanjutan sangat efektif memberikan

keuntungan jangka panjang baik secara ekonomi sosial maupun ekologi Di

tingkat yang lebih praksis tata kelola destinasi pariwisata berbasis nilai

merupakan faktor determin dan strategis terhadap peningkatan daya saing

pariwisata Untuk itu diperlukan pola dan kiat berbagai perangkat manajemen

dalam pembangunan pariwisata termasuk tata kelola destinasi pariwisata

Kabupaten Tana Toraja ditetapkan oleh pemerintah Indonesia sebagai

salah satu dari 15 lokasi yang mendapatkan program Destinasi Manajemen

Organisasi (DMO) Hal ini menjadi salah satu kebanggan terbesar Tana Toraja

karena dengan adanya DMO dapat dilakukan program pengembangan dan

pengelolaan destinasi pariwisata berkelanjutan berbasiskan proses dimulai dari

perencanaan hingga oprasional dan pemantauan Program DMO akan terlaksana

dengan baik jika di tunjang dengan partisipasi aktif dari seleruh elemen

masyarakat dan Pemerintah Daerah dalam maningkatkan kunjungan

wisatawan Kerja sama yang baik antara Pemerintah Daerah masyarakat dan

dinasinstansi terkait sangatlah perlu dibina secara terus menerus dan

berkesinambungan Agar kebersihan tempat wisata dan infrastruktur jalan tetap di

5

perhatikan dari itu perlu dukungan dan kesadaran masyarakat untuk berpartisipasi

agar kebersihan dan infrastruktur jalan dapat di atasi dan destinasi parawisata

dapat berjalan dengan baik Peran serta masyarakat sangatlah penting untuk

menjaga kebersihan lingkunga parawisata dan infrastruktur jalan Program

Destinasi Manajemen Organisasi tidak hanya menjadi tanggung jawab Pemerintah

Daerah dan DinasInstansi terkait saja melainkan juga seluruh elemen masyarakat

Keberhasilan suatu Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) bukan hanya

mengandalkan daya tarik yang bagus budaya yang menarik tetapi mampu

mengorganisir dari segi infrastruktur jalan dan kebersihan di obyek wisata Hal ini

berdasarkan pada pengamatan penulis bahwa DMO pariwisata di Tana Toraja

belum berjalan secara optimal karena masih banyaknya jalan yang rusak menuju

lokasi pariwisata serta kebersihan yang tidak terjaga di obyek wisata tentu hal ini

memberikan dampak yang negatif bagi wisatawan yang datang berkunjung

Sehubungan dengan pembahasan di latar belakang di atas penulis

mengangkat sebuah judul penelitian yakni strategi pemerintah dalam

implementasi programDestinasi Manajemen Organisasi (DMO) parawisata

di Kabupaten Tana Toraja

B Rumusan Masalah

Terkait dengan pembahasan yang ada di latar belakang penulis

merumuskan masalahnya yaitu bagaimana strategi pemerintah dalam

peningkatan Destinasi ManajemenOrganisasi (DMO) pariwisata di Kabupaten

Tana Toraja

6

C Tujuan Penelitian

Terkait dengan masalah yang ada di latar belakang penulis tertarik untuk

untuk mengetahui strategi pemerintah dalam peningkatan Destinasi Manajemen

Organisasi (DMO) pariwisata di Kabupaten Tana Toraja

D Kegunaan Penelitian

1 Manfaat Teoritis

Penelitian ini di harapakan dapat memberikan manfaat secara teoritis

dalam mengetagui strategi pemerintah dalam implementasi program

Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) parawisata di Kabupaten Tana Toraja

sekurang-kurangnya dapat berguna sebagai sumbangan pemikiran

2 Manfaat praktis

Menambah wawasan penulis mengenai strategi pemerintah dalam

peningkatan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) parawisata di Kabupaten

Tana Toraja untuk selanjutnya di jadikan sebagai acuan dalam bersikap dan

berperilaku juga dapat di jadikan sebagai bahan pertimbangan atau di

kembangkan lebih lanjut serta referensi terhadap penelitian yang sejenis

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A Pengertian Strategi

Strategi adalah rencana jangka panjang diikuti tindakan yang ditujukan

untuk mencapai tujuan tertentu yang umumnya adalah kemenangan Asal kata

strategi turunan dari kata dalam bahasa Yunani strategos Strategi secara umum

adalah proses penentuan rencana pemimpin puncak berfokus pada tujuan jangka

panjang organisasi disertai penyusunan cara atau upaya bagaiamana agar dapat di

capai Sementara pengertian strategi secara khusus adalah tindakan yang bersifat

senangtiasa meningkat terus menerus di lakukan berdasarkan sudut pandang

tentang apa yang di harapkan pelanggan dimasa depan Strategi hampir sealalu

dimulai dari apa yang dapat terjadi bukan dimulai dari apa yang terjadi

Strategi pertama di kemukakan oleh Chandler (dalam Sedarmayanti 2014)

menyebutkan bahwa strategi adalah tujuan jangka panjang dari suatu perusahaan

serta pendayagunaan dan alokasi semua sumber daya yang penting untuk

mencapai tujuan tersebuat Menurut David (2004) Defenisi strategi adalah cara

untuk mencapai tujuan jangka panjang Strategi bisnis bisa berupa perluasan

geografis diversifikasi akusisi pengmbangan produk penetrasi pasar

rasionalisasi karyawan divestasi likuidasi dan joint venture Dalam hal ini

terdapat dua karakteristik strategi yang sangat penting yakni pertama strategi

di rencanakan terlebih dahulu secara sadar dan sengaja mendahului berbagai

tindakan yang akan dilakukan berdasarkan strategi yang dibuat tersebut Kedua

strataegi kemudian dikembangkan dan diimplementasikan agar mencapai tujuan

8

Sedangkan menurut Hamel dan Prahalad (dalam Freddy Rangkuti 1995) strategi

merupakan tindakan yang bersifat incremental (senantiasa meningkat) dan terus

menerus dan dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan

oleh para pelanggan dimasa depan

Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan dalam perkembangannya

konsep mengenai strategi terus berkembang hal ini dapat ditunjukkan oleh

adanya perbedaan konsep mengenai strategi selama 30 tahun terakhir

Pemahaman yang baik mengenai konsep strategi dan konsep lain yang berkaitan

sangat menentukan suksesnya strategi dan konsep lain yang berkaitan sangat

menentukan suksesnya strategi yang disusun

1 Perumusan Strategi

Perumusan strategi merupakan proses penyusunan langkah-langkah ke

depan yang dimaksudkan untuk membangun visi dan misi organisasi menetapkan

tujuan strategis dan keuangan perusahaan serta merancang strategi untuk

mencapai tujuan tersebut dalam langkah menyediakan costumer value terbaik

Menurut Sondang P Siagian (2011) salah satu langkah yang perlu digunakan

dalam merumuskan strategi adalah analisis ldquoSWOTrdquo dimana analisis SWOT

merupakan salah satu instrumen analisis yang ampuh apabila digunakan dengan

tepat Telah diketahui pula secara luas bahwa ldquoSWOTrdquo merupakan akronim

untuk kata kata ldquoStrengths rdquo (Kekuatan) ldquoWeaknesses (Kelemahan)

ldquoOportunities rdquo(Peluang) dan ldquoThreatsrdquo (Ancaman) Faktor kekuatan dan

kelemahan terdapat dalam tubuh suatu organisasi termasuk satuan bisnis tertentu

sedangkan peluang dan ancaman merupakan faktor-faktor lingkungan yang

9

dihadapi oleh organisasi atau perusahaan atau satuan bisnis yang bersangkutan

Jika dikatakan bahwa analisis SWOT dapat merupakan instrumen yang ampuh

dalam melakukan analisis stratejik keampuhan tersebut terletak pada kemampuan

para penentu strategi perusahaan untuk memaksimalkan peranan faktor kekuatan

dan pemanfaatan peluang sehingga sekaligus perperan sebagai alat untuk

minimalisasi kelemahan yang terdapat dalam tubuh organisasi dan menekan

dampak ancaman yang timbul dan harus dihadapi Jika para penentu strategi

perusahaan mampu melakukan kedua hal tersebut dengan tepat biasanya upaya

untuk memilih dan menentukan strategi yang efektif membuahkan hasil yang

diharapkan Analisis SWOT dapat membantu merumuskan segaligus memetakan

persoalan secara internal dapat diidentifikasi apa saja yang menjadi kekuatan dan

kelemahan dalam waktu bersamaan secara eksternal dapat dirumuskan secara

seksama peluang dan ancaman apa saja yang dihadapi

a) Faktor-faktor berupa kekuatan yang dimaksud dengan faktor-faktor kekuatan

yang dimiliki oleh suatu perusahaan-termasuk satuan-satuan bisnis

didalamnya adalah antara lain kompetensi khusus yang terdapat dalam

organisasi yang berakibat pada pemikiran keunggulan komparatif oleh unit

usaha dipasaran

b) Faktor-faktor kelemahan jika orang berbicara tentang kelemahan yang

terdapat dalam tubuh suatu satuan bisnis yang dimaksud ialah keterbatasan

atau kekurangan dalam hal sumber keterampilan dan kemampuan yang

menjadi penghalang serius bagi penampilan kinerja organisasi yang

memuaskan

10

c) Faktor peluang defenisi sederhana tentang peluang ialah ldquoberbagai situasi

lingkungan yang menguntungkan bagi suatu satuan bisnisrdquo

d) Faktor ancaman pengertian ancaman merupakan kebalikan pengertian

peluang Dengan demikian dapat dikatakan bahwa ancaman ldquoadalah faktor-

faktor lingkungan yang tidak menguntungkan suatu satuan bisnisrdquo Jika tdak

diatasi ancaman akan menjadi ldquoganjalanrdquo bagi satuan bisnis yang

bersangkutan baik untuk masa sekarang maupun dimasa depan

Salah satu model analisis SWOT yang merupakan rangkuman dari

beberapa model adalah yang diperkenalkan oleh Kearns (dalam J Salusu 2000)

seperti pada diagram berikut ini

Faktor

Eksternal

Faktor

Internal

Opportunities

Threats

Strengths

Comparative Advantage

Mobilization

Weaknesses

InvesmentDivtesment

Damage Control

Gambar 1 Analisis SWOT

Diagram diatas menampilkan matriks enam kotak dua yang paling diatas

adalah kotak faktor eksternal yaitu peluang dan ancamantantangan sedangkan

dua kotak sebelah kiri adalah kotak faktor internal yaitu kekuatan-kekuatan dan

kelemahan-kelemahan organisasi Empat kotak lainnya A B C dan D

merupakan kotak isu-isu stratejik yang timbul sebagai hasil kontak antara faktor-

faktor eksternal dan faktor-faktor intrnal Keempat isu stratejik itu di beri nama

11

(a) comporative advantage (b) mobilization (c) investmentdivtesment dan (d)

damage control Apabila para pengambil keputusan telah melihat peluang yang

tersedia dan ternyata juga memiliki posisi internal yang kuat maka organisasi itu

menghadapi isu stratejik yang dapat disebut comporative advantage (keunggulan

komporatif) Dua elemen stratejik yang paling baik bertemu sehingga para

eksekutif tidak boleh membiarkannya hilang tetapi sebaliknya harus

memperkuatnya dengan berbagai perencanaan yang mampu mendukungnya

Sel A ini memberi kemungkinan bagi organisasi untuk berkembung lebih

cepat namun harus senantiasa waspada terhadap perubahan yang tidak menentu

dalam lingkungan Pertanyaannya adalah bagaiamana memanfaatkan kekuatan

yang ada untuk meningkatkan posisi kompetitifnya

Sel B yaitu isu stratejik mobilization adalah kotak interaksi dan pertemuan

antara ancamantantangan dari luar yang diidentifikasi oleh para pengambil

keputusan dengan kekuatan organisasi Di sini para eksekutif hendaknya berusaha

memobilisasi sumber daya yang merupakan kekuatan organisasi untuk

memperlunak ancaman dari luar tersebut bahkan kalau mungkin dapat

mengubahnya sebagai peluang

Sel C tampil isu stratejik investmentdivestment yang memberi pilihan

bagi para eksekutif karena situasinya kabur Peluang yang tersedia sangat

meyakinkan tetapi tidak ada kemampuan organisasi untuk menggarapnya dan

memberikan reaksi positif Kalau dipaksakan bisa memakan biaya terlalu besar

sehingga merugikan organisasi Lebih baik tinggalkan dan serahkan kepada

organisasi lain yang mungkin memiliki posisi yang lebih baik Bisa juga para

12

eksekutif tidak berbuat apa-apa Haruskah organisasi menanam investasi untuk

memperkuat titik lemahnya sehingga mampuu mengubah dan memperbaiki posisi

kompetitifnya

Sel D adalah kotak paling lemah dari semua sel karena dapat membawa

bencana bagi organisasi paling tidak merugikan program-programnya Sudah

terancam dari luar lalu di hadapakan pada sumber daya yang sangat lemah

Strategi yang ditempuh ialah mengendalikan kerugian yang diderita sehingga

tidak separah dengan yang diperkirakan Hal itu dapat dilakukan dengan sedikit

membenahi sumber daya dengan harapan mampu memperkecil ancaman dari luar

tersebut Usaha itu diarahkan pada upaya mengalihkan kelemahan menjadi

kekuatan sungguh pun memakan waktu yang lama

2 Tujuan Strategi

Tujuan Stratejik adalah kunci dari arah perubahan masa depan Ia

mengarahkan apa yang hendak dikejar diwaktu yang akan datang yaitu dalam

jangka waktu sekian sekitar tiga sampai lima tahun Arahan itu harus jelas dan

tegas bagi keseluruhan organisasi oleh sebab itu sering juga dikatakan bahwa

tujuan stratejik merupakan planning umbrella (payung perencanaan) dalam

mengintegrasikan usaha dari semua unit kerja dan personil kedalam suatu

kegiatan menyeluruh dan menyatu dari suatu organisasi Untuk dapat melakukan

itu tujuan stratejik harus lebih tajam daripada misi tetapi masih cukup luas untuk

dapat mendorong lahirnya kreatifitas dan inofasi bagi semua unit kerja (Koteen

1991) Dengan tegas Koteen (dalam J Salusu 2000) mengatakan bahwa apabila

tujuan stratejik berjalan dengan baik maka kenyataan itu sudah merupakan ldquokunci

13

keunggulan dan kesuksesanrdquo sebab arahannya jelas yaitu untuk mendapatkan

manfaat terbesar dengan menggunakan sumberdaya yang tersedia Juga membantu

menciptakan kondisi yang mendorong pertumbuhan dan kemajuan organization

secara prakmatis tujuan stratejik adalah kinci menuju kelangsungan hidup

organisasi ini berarti pada saat-saat yang kritis ia harus memusatkan perhatian

segera jelas dan bahkan agresif terhadapa hal-hal yang memerlukan perubahan

hal ini dimaksudkan menanggulangi situasi yang bisa mengancam organisasi yang

dapat mempengaruhi stabilitas keuangan dan kelanjutan hidup organisasi

3 Inisiatif Strategi

Inisiatif strategi pada dasarnya menjelaskan maksud dan rangkuman dari

tindakan-tindakan yang akan dilancarkan untuk mencapai tujuan strategi

Didalamnya sudah tercakup strategi yang akan dipakai untuk mencapai hasilakhir

yang diinginkan Inisiatif strategi biasanya lahir setelah ditemukan implikasi-

implikasi strategi dari kekuatan dan kelemahan organisasi serta peluang dan

ancaman dari lingkungan eksternal Biasanya juga inisiatif strategi itu muncul

dengan cara informal dari eksekutif kepala atau bahkan dari anggota staf

organisasi

Setiap inisiatif strategi dari mana pun sumbernya perlu digarap secara

sistematis Tetapi perlu diketahui bahwa inisiatif strategi yang harus dijelaskan di

depan publik walaupun publik itu terbatas Para pengambil keputusan startegi

termasuk para pelaksana perlu mengetahui mengapa inisiatif itu ditampilkan dan

hasil apa serta keuntungan-keuntungan apa yang akan dinikmati andaikata inisiatif

itu dilaksanakan Tegasnya inisiatif strategi mengungkapkan langkah-langkah

14

penting yang perlu ditempuh untuk menghindari diri dari malapetaka eksternal

atau untuk mengejar peluang yang tersedia

4 Tingkat-Tingkat Strategi

Merujuk pada pandangan Dan Schendel dan Charles Hofer Higgins (dalam

JSalusu 1996) menjelaskan adanya empat tingkatan

strategi keseluruhannya disebut Master Strategi yaitu

a) Enterprise strategy (Strategi perusahaan)

Strategi ini berkaitan dengan respons masyarakat setiap organisasi

mempunyai hubungan dengan masyarakat Masyarakat adalah kelompok

yang berada diluar organisasi yang tidak dapat dikontrol Didalam masyarakat

yang tidak terkendali itu ada pemerintah dan berbagai kelompok lain seperti

kelompok penekan kelompok politik dan kelompok sosial lainnya Jadi

dalam strategi interprise terlihar relasi antara organisasi dan masyarakat luar

sejauh interaksi itu akan dilakukan sehingga dapat menguntungkan

organisasi Strategi itu juga menampakkan bahwa organisasi sungguh-

sungguh bekerja dan berusaha untuk memberi pelayanan yang baik terhadap

tuntutan dan kebutuhan masyarakat

b) Corporate strategy (Strategi perusahaan)

Strategi ini berkaitan dengan misi organisasi sehingga sering disebut Grand

Strategi yang meliputi bidang yang digeluti oleh suatu organisasiPertanyaan

apa yang menjadi bisnis atau urusan kita dan bagaimana kita mengendalikan

bisnis itu tidak semata-mata untuk dijawab oleh organisasi bisnis tetapi juga

oleh setiap organisasi pemerintahan dan organisasi nonprofit

15

c) Business strategy (Strategi bisnis)

Strategi pada tingkat ini menjabarkan bagaiamana merebut pasaran di tengah

masyarakat Bagaimana menempatkan organisasi dihati para pengusaha para

pengusaha para donor dan sebagainya Semuanya ini dimaksudkan untuk

dapat memperoleh keuntungan-keuntungan stratejik yang sekaligus mampu

menunjang berkembangnya organisasi ke tingkat yang lebih baik

d) Functional strategy (Strategi fungsional)

Strategi ini merupakan strategi pendukung dan untuk menunjang suksesnya

strategi lain Ada tiga jenis strategi functional yaitu

(1) Strategi functional ekonomi yaitu mencakup fungsi-fungsi yang

memungkinkan organisasi hidup sebagai satu kesatuan ekonomi yang

sehat antara lain yang berkaitan dengan keuangan pemasaran sumber

daya penelitian dan pengembangan

(2) Strategi functional manajemen mencakup fungsi-fungsi manajemen

fungsi manajemen terbagi 11 yaitu planning organizing implementing

conrolling staffing leading motivating communicating decision

making representing dan integrating

(3) Strategi isu stratejik fungsi utamanya adalah mengontrol lingkungan

baik situasi lingkungan yang sudah diketahui maupun situasi yang belum

diketahui atau yang selalu berubah

B Pemerintah Daerah

Pemerintah sebagai sebuah organisasi ditinjau dari sudut biological adalah

sebuah organisme yang hidup dan setiap organisme yang hidup mempunyai

16

bagian yang disebut Kepala (head) Sebuah tubuh manusia atau hewan yang

dikendalikan oleh kepalanya sebuah rumah tangga dikendalikan oleh kepala

keluarga Kepala dapat dianggap identik dengan pemerintah baik itu pemerintah

pusat pemerintah daerah maupun pemerintahan daerah dimana pemerintah pusat

adalah Presiden Republik Indonesia yang memegang kekuasaan pemerintahan

Negara Republik Indonesia yang di bantu oleh Wakil Presiden dan Menteri-

Menteri Negara sedangkan Pemerintah Daerah adalah Kepala Daerah sebagai

unsur penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan

pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom dan Pemerintahan

Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh Pemerintah Daerah

KabupatenKota adalah BupatiWalikota dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

(DPRD) KabupatenKota menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan

prinsip otonomi selaus-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan

Republik Indonesia Sedangkan wewenang Pemerintahan Daerah yaitu (1)

mengajukan rancangan Pemerintah Daerah (PERDA) (2) menetapkan Peraturan

Daerah (PERDA) yang telah mendapat persetujuan bersama Dewan Perwakilan

Rakyat Daerah (DPRD) (3) menetapkan peraturan Kepala Daerah dan keputusan

Kepala Daerah (4) mengambil tindakan tertentu dalam keadaan mendesak yang

sangat dibutuhkan oleh Daerah danatau masyarakat (5) melaksanakan wewenang

lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan (Undang-Undang

Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah)

Urusan-urusan Pemerintahan Daerah yaitu (a) urusan pemerintahan wajib

yang berkaitan dengan pelayanan dasar seperti pendidikan kesehatan pekerjaan

17

umum dan penataan ruang perumahan rakyat dan kawasan pemukiman

ketentraman ketertiban umum dan pelindungan masyarakat (b) urusan

pemerintahan yang wajib yang tidak berkaitan dengan pelayanan dasar seperti

tenaga kerja pemberdayaan perempuan perlindungan anak pangan pertahanan

lingkungan hidup perhubungan komunikasi informatika pemberdayaan

masyarakat desa koperasi usaha kecil menengah administrasi kependudukan

dan pencatatan sipil (c) urusan pemerintahan pilihan seperti kelautan perikanan

pariwisata pertanian kehutanan energi sumber daya mineral perdagangan

perindustrian dan transmigrasi (Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah)

Pemerintah adalah proses penetapan janji dan legitimasi seorang pejabat

Negara Publik diukur dengan fakta sejauh mana ia menebar janji demikian

menurut Ndraha (2003) yang baik bersifat internal maupun kepada masyarakat

umum Sedangkan menurut Delly Mustafa (2013) mengemukakan bahwa

pemerintah adalah keseluruhan struktur lembaga dan unit-unit dalam Negara

yang bertugas untuk mengatur pelaksanaannya tugas-tugas pemerintahan Uraian

ringkas di atas menunjukkan bahwa (1) pemerintah dapat dianggap sebagai

suatu yang given ditakdirkan hadir dimana-mana dan merupakan bagian yang

integral sebuah sistem (2) pemerintah terbentuk secara evolusioner sebagai

produk penyesuaian diri manusia dengan perubahan lingkungan hidupnya agar ia

tetap survive (3) pemerintah terbentuk melalui revolusi penakluk atau

pernyataan (4) dapat juga dianggap sebagai produk manajemen pemerintahan

18

yang sengaja dibentuk berdasarkan kesepakatan warga masyarakat sebagai alat

(input) untuk mencapai tujuan dan misi tertentu

C Destinasi Manajemen Organisasi (DMO)

Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) adalah suatu bentuk strategis

dalam membangun pariwisata baik di Tingkat Lokal Regional maupun Nasional

DMO dapat pula merupakan struktur tata kelola destinasi pariwisata dimana

melibatkan bukan hanya stakeholder bahkan shareholder yang mampu

memberikan sharing pendapat bahkan sharing anggaran untuk memulai kegiatan-

kegiatan pariwisata Pengelolaan pariwisata di destinasi tertentu di Indonesia

masih jauh ketinggalan dibanding negara-negara lainnya di Asia sehingga

pariwisata di Negara kita masih jauh ketinggalan dari sistem pengelolaannya

Adapun visi dan misi Toraja DMO didirikan pada tanggal 3 Mei 2012 dengan

dua fokus utama yaitu

1) Peningkatan kapasitas untuk masyarakat dan pelaku bisnis pariwisata

lokal

2) Pengorganisasian pencarian dan pengembangan objek pariwisata fasilitas

serta peningkatan aksebilitas ke Toraja

Di bawah koordinas pemerintah setempat (Bupati Tana Toraja) struktur

organisasi Toraja Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) terdiri Ketua Wakil

Ketua dan Komisi Komisi sarana dan prasarana Komisi sumber daya manusia

Komisi daya tarik wisata Komisi pemasaran dan promosi dan komisi

lingkungan Sedangkan anggota dari Toraja DMO terdiri dari perwakilan

pemerintah setempat (SKPD-BAPPEDA Dinas pariwisata Dinas Koperasi dan

19

Perdagangan dan sebagainya) asosiasi pariwisata (PHRI dan ASITA) dan ketua

Komunitas setempat (kelompok adat kelompok agama dan kelompok pemuda)

Saat ini Toraja Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) mensinergikan

upaya untuk menata kembali perannya diantara pemangku kepentingan pariwisata

di Toraja Anggota internal Toraja DMO mengemukakan ide untuk mengusulkan

Toraja DMO sebagai organisasi legal yang nantnya akan berfungsi sebagai

organisasi yang berkelanjutan sekaligus sebagai perwakilan resmi destinasi

pariwisata Toraja Melalui partisipasi aktif Toraja DMO menciptakan kembali

pencitraan untuk destinasi Toraja mempromosikan Toraja melalui partisipasi di

pameran travel di kancah Nasional maupun Internasional berkolaborasi dengan

pelaku usaha pariwisata lokal untuk mengorganisasi dan mengatur perjalanan

eduksi (untuk media dan operatortur) serta menetapkan standar kualitas untuk

pelaku usaha pariwisata lokal (akomodasi restaurant dan operatortur) dalam

rangka memenuhi layanan berstandar Internasional Tanggung jawab utama

berikutnya dari Toraja DMO adalah untuk meningkatkan kepercayaan diantara

pelaku usaha pariwisata dan pemangku kepentingan lokal Harapannya semoga

keberadaan Toraja DMO akan menambah manfaat untuk perekonomiani

masyarakat setempat Saat ini industri pariwisata hanya menduduki peringkat

sebagai pendapatan terbesar ketiga di Toraja Pemerintah Daerah Toraja dan

Toraja DMO bekerja bahu-membahu dan saling mendukung bagi

keberlangsungan industri pariwisata di Toraja

Pendekatan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) akan lebih

memudahkan bagi pemerintah daerah untuk mengembangkan pariwisata karena

20

akan dilakukan melalui tata kelola yang terpadu DMO akan melakukan tugas

koordinasi perencanaan pengendalian organisasi destinasi keberlanjutan dan

implementasi yang dilakukan secara inovatif dan sistemik dengan memanfaatkan

tehnologi informasi yang melibatkan tiga pilar penggerak pembangunan

pemerintah industri pariwisata dan masyarakat dengan tujuan untuk

meningkatkan tata kelola destinasi yang dikelola dengan pendekatan lokal namun

berskala internasinal

Alastair Morrison dalam Konferensi Nasional Destinasi Manajemen

Organisasi (DMO) di Jakarta Agustus (dalam wardhono 2014) menjelaskan

bahwa panduan DMO dimulai dari product development marketing riset

komunication community relations pengembangan sumber daya hingga

kemudian tahapan pengelolaan (governance) Adapun salah satu faktor

pendukung dalam meningkatkan DMO adalah rambu solo dimana rambu solo

adalah upacara adat kematian masyarakat Toraja yang bertujuan unttuk

menghormati dan menghantarkan arwah orang yang meninggal dunia menuju

alam roh yaitu kembali kepada keabadian bersama para leluhur mereka kesebuah

tempat peristirahatan Upacara ini sering juga disebut upacara penyempurnaan

kematian karena orang yang meninggal baru dianggap benar-benar meninggal

setelah seluruh proses upacara ini digenapi Jika belum maka orang yang

meninggal tersebut hanya dianggap sebagai orang yang sakit atau lemah sehingga

ia tetap diperlakukan seperti halnya orang hidup yaitu dibaringkan di tempat tidur

dan disediakan makanan dam minuman bahkan selalu di ajak bicara

21

D Pariwisata

Pengertian pariwisata secara Etomoogi pariwista berasal dari dua kata

yaitu ldquoparirdquo yang berarti banyakberkeliling sedangkan pengertian wisata berarti

ldquopergirdquo Di dalam kamus besar Indonesia pariwisata adalah suatu kegiatan yang

berhubungan dengan perjalanan rekreasi sedangkan pengertian secara umum

pariwisata merupakan suatu perjalanan yang dilakukan seseorang untuk sementara

waktu yang diselenggarakan dari suatu tempat ke tempat lain dengan

meninggalkan tempat semula dan dengan suatu perencanaan atau bukan maksud

mencari nafkah di tempat yang dikunjunginya tetapi semata-mata untuk

menikmati kegiatan pertamasyaan atau rekreasi untuk memenuhi keinginan yang

beraneka ragam

Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai

fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat pengusaha Pemerintah

dan Pemerintah Daerah (Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang

Kepariwisataan) Sedangkan menurut Muljadi 2012 pariwisata adalah suatu

aktivitas perubahan tempat tinggal sementara dari seseorang diluar tempat tinggal

sehari-hari dengan suatu alasan apapun selain melakukan kegiatan yang biasa

menghasilkan upah atau gaji

Istilah pariwisata ini mulai dipakai setelah tahun 1960 untuk mengganti

istilah bertamasya melancong atau piknik dan memberi pengertian yang

sederhana dan sempit yaitu bepergian ke suatu tempat yang tidak jauh untuk

sekedar bersantai Sedangkan dalam era saat ini alasan dan sifat perjalanan yang

dilakukan dalam kaitannya dengan mobilitas pergerakan manusia ini jauh lebih

22

luas Sehingga digunakan istilah pariwisata dimana pengertian pariwisata lebih

luas menyangkut persoalan-persoalan mobilitas pergerakan manusia dari suatu

tempat ke tempat lain dengan tujuan memperoleh nilai kegunaan bagi

pemanfaatan jasa pariwisata Dan bagi yang memanfaatkannya menerima suatu

nilai berupa pendapatan dari jasa pariwisata tersebut Oleh karena itu pariwisata

mengandung nilai ekonomi ynag tinggi bagi pemanfaatan jasa tersebut sebagai

komoditas ekonomi Suatu perjalan dianggap sebagai perjalanan wisata bila

memenuhi persyaratan yang diperlukan yaitu 1) bersifat sementara 2) bersifat

sukarela (voluntary) dalam arti tidak terjadi paksaan 3) tidak bekerja yang

bersifat menghasilkan upah ataupun bayaran Adapun penegrtian kepariwisatan

menurut Bahar dan Marpaung 2002 kepariwisataan adalah sebuah kegiatan yang

dilakukan untuk orang yang melakukan kegiatan perjalanan

Menurut Pendit (2002) terdapat beberapa jenis pariwisata yaitu

1) Wisata budaya ini dimaksudkan dengan perjalanan yang dilakukan atas dasar

keinginan unutk mempluas pandangan hidup seseorang dengan jalan

mengadakan kunjungan atau peninjauan ke tempat lain atau ke luar negeri

mempelajari keadaan rakyat kebiasaan dan adat istiadat mereka cara hidup

mereka budaya dan seni mereka Sering perjalanan seperti ini disatukan

dengan kesempatan mengambil bagian dalam kegiatan budaya seperti

eksposisi seni (seni tari drama musik dan seni suara) atau kegiatan yang

bermotif kesejarahan dan sebagainya

2) Wisata kesehatan hal ini dimaksudkan dengan perjalanan seorang wisatawan

dengan tujuan untuk meninggalkan keadaan lingkungan tempat sehari-hari

23

dimana ia tinggal demi kepentingan beristirahat dalam arti jasmani dan rohani

dengan mengunjungi tempat peristirahatan seperti mata air panas yang

mengandung mineral yang dapat menyembuhkan tempat yang mempunyai

iklim udara menyehatkan atau tempat-tempat yang menyediakan fasilitas

kesehatan lainnya

3) Wisata olahraga Ini dimaksudkan dengan wisatawan yang melakukan

perjalanan dengan tujuan berolah raga atau menghadiri pesta olahraga di

suatu tempat atau suatu negara seperti Asian Games Olympiade Thomas

Cup Uber Cup dan lain-lain Olah raga lain yang tidak termasuk dalam pesta

olahraga atau games misalnya berburu memancing berenang dan berbagai

cabang olehraga di dalam air atau di pegunungan

4) Wisata komersial yang termasuk dalam wisata komersial ini adalah

mengunjungi pameran-pameran dan pekan raya yang bersifat komersial

seperti pameran industri pameran dagang dan sebagainya Pada mulanya

banyak orang berpendapat bahwa hal ini tidak dapat digolongkan dalam dunia

kepariwisataan dengan alasan bahwa kegiatan perjalanan untuk pameran atau

pekan raya ini hanya dilakukan oleh orang-orang yang khusus mempunyai

urusan bisnisTetapi dalam kenyataannya pada dewasa ini dimana pameran

atau pekan raya banyak dikunjungi oleh masyarakat kebanyakan dengan

tujuan ingin melihat yang membutuhkan fasilitas akomodasi dan transportasi

Disamping itu dalam pekan raya atau pameran biasanya dimeriahkan dengan

berbagai atraksi atau pertunjukan kesenian Itulah sebabnya wisata komersial

ini menjadi kenyataan yang sangat menarik dan menyebabkan kaum

24

pengusaha angkutan dan akomodasi membuat rancanganndashrancangan istimewa

untuk keperluan tersebut

5) Wisata politik jenis wisata ini meliputi perjalanan yang dilakuka untuk

mengunjungi atau mengambil bagian dalam peristiwa kegiatan politik

misalnya perayaan 17 Agustus di Jakarta Biasanya fasilitas akomodasi dan

transportasi serta berbagai atraksi diadakan secara meriah bagi para

pengunjung Disamping itu yang termasuk dalam kegiatan wisata politik

adalah peristiwa-peristiwa penting seperti konfrensi musyawarah kongres

yang selalu disertai dengan kegiatan darmawisata

6) Wisata sosial yang dimaksud dengan wisata ini adalah pengorganisasian suatu

perjalanan yang murah dan mudah untuk memberi kesempatan kepada

masyarakat ekonomi lemah untuk mengadakan perjalanan seperti misalnya

kaum buruh pemuda pelajar mahasiswa petani dan sebagainya Organisasi

ini berusaha untuk membantu mereka yang mempunyai kemampuan terbatas

dari segi finansial untuk dapat memanfaatkan waktu libur atau cuti sehingga

dapat menambah pengalaman dan memeperbaiki kesehatan jasmaniah dan

mental mereka

7) Wisata pertanian wisata pertanian ini adalah pengorganisasian perjalanan yang

dilakukan ke proyek- proyek pertanian perkebunan ladang pembibitan dan

sebagainya dimana wisatawan dapat mengadakan kunjungan dan peninjauan

untuk tujuan studi maupun untuk sekedar menikmati aneka macam tanaman

8) Wisata maritim (bahari) jenis wisata ini biasanya dikaitkan dengan kegiatan

oleh raga di air danau pantai teluk dan laut Misalnya memancing

25

berlayar menyelem sambil melakukan pemotretaan kompetisi berselancar

mendayung berkeliling melihat ndash lihat taman laut dengan pemandangan yang

indah

9) Wisata cagar alam untuk jenis wisata ini biasanya diselenggarakan oleh agen

atau biro perjalanan yang mengkhususkan usaha-usaha dengan jalan

mengatur wisata ke tempat atau daerh cagar alam taman lindung hutan

daerah pegunungan dan sebagainya yang kelestariannya dilindungi oleh

undang-undang Wisata ini banyak dikaitkan dengan kegemaran akan

keindahan alam kesegaran hawa udara pegunungan keajaiban hidup

binatang dan marga satwa yang langka serta tumbuhndashtumbuhan yang jarang

ditemukan di tempat lain

Dari beberapa pengertian yang telah dikemukakan di atas dapat diambil

suatu pengertian pariwisata adalah suatu kegiatan yang melibatkan orang-orang

yang melakukan perjalanan dengan tujuan untuk mendapatkan kenikmatan dan

memenuhi hasrat ingin mengetahui sesuatu dalam kurun waktu tertentu dan bukan

mencari nafkah

E Kerangka Pikir

Program Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) adalah program yang

diprakarsai oleh kementerian pariwisata dan Ekonomi kreatif Republik Indonesia

pada tahun 2010 Adapun indikator strategi dalam peningkatan DMO ada dua

yaitu (1) faktor internal yang meliputi kekuatan dan kelemahan (2) faktor

eksternal yang meliputi peluang dan ancaman Jika indikator-indikator diatas

26

berjalan dengan baik maka keberhasilan DMO dapat tercapai Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada bagan sebagai berikut

Gambar 2 Kerangka Pikir

F Deskripsi Fokus

Penelitian ini di fokuskan pada strategi pemerintah dalam peningkatan

destinasi manajemen organisasi pariwisata di Kabupaten Tana Toraja Dengan

melalui indikator yaitu (1) faktor internal yang meliputi kekuatan dan kelemahan

(2) faktor eksternal yang meliputi peluang dan ancaman

G Deskripsi Fokus Penelitian

1 Strengths

Kekuatan atau (strengths) adalah kompotensi khusus yang terdapat dalam

organisasi yang berakibat pada pemilikan keunggulan komparatif oleh unit usaha

di pasaran dan setelah penulis melakukan observasi di lokasi obyek wisata Tana

Toraja penulis melihat ada berbagai macam kekuatan yang dimiliki obyek wisata

Tana Toraja seperti a) keindahan alam b) kearifan lokal c) ragam budaya

Strategi Dalam Peningkatan DMO

Faktor Internal

1 (Strengths) Kekuatan

2 (Weaknesses) Kelemahan

Faktor Eksternal

1 (Opportunities) Peluang

2 (Trheats) Aancaman

DMO tercapai

tercapai

27

2 Weaknesses

Kelemahan atau (weaknesses) adalah keterbatasan atau kekurangan yang

menjadi penghalang serius bagi penampilan kinerja organisasi yang memuaskan

hal ini yang sekarang yang terjadi di Tana Toraja dimana dalam meningkatkan

Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) terkendala dengan berbagai macam

kekurangan seperti a) infrastuktur jalan yang belum optimal b) Kebersihan

kurang terjaga di lokasi obyek wisata

3 Oportunities

Peluang atau (opportunities) adalah berbagai situasi lingkungan yang

menguntungkan bagi suatu satuan bisnis dengan berbagai kekuatan yang dimiliki

obyek wisata Tana Toraja tentu memberikan dampak positif dalam meningkatkan

Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata Tana Toraja seperti a)

agrowisata b) berbagai bisnis lainnya

4 Threats

Ancaman (threats) adalah lingkungan yang tidak menguntungkan suatu

satuan bisnis dengan berbagai kelemahan yang ada tentu akan berdampak negatif

dalam meningkatkan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata Tana

Toraja seperti a) penetrasi budaya luar b) ketergantungan ekonomi

5 Destinasi Manajemen Organisasi (DMO)

DMO adalah suatu bentuk strategis dalam membangun pariwisata baik

ditingkat lokal Regional maupun Nasional Keberhasilan suatu DMO bukan

hanya mengandalkan daya tarik yang bagus budaya yang menarik tetapi mampu

28

mengorganisir baik dari segi internal maupun eksternal sehingga DMO dapat

tercapai

29

BAB III

METODE PENELITIAN

A Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan dua bulan di Kabupaten Tana Toraja setelah

seminar proposal dengan tujuan untuk mengetahui strategi pemerintah dalam

peningkatan destinasi manajemen organisasi pariwisata di Kabupaten Tana

Toraja

B Jenis dan Tipe Penelitian

1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah jenis deskriptif kualitatif yaitu metode

penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objektif tentang strategi

pemerintah dalam peningkatan destinasi manajemen organisasi pariwisata di

Kabupaten Tana Toraja

2 Tipe Penelitian

Tipe penelitian adalah penelitian fenomena logis yang suatu bentuk

penelitian yang bertujuan untuk memberikan gambaran umum tentang strategi

pemerintah dalam peningkatan destinasi manajemen organisasi pariwisata di

Kabupaten Tana Toraja

C Sumber Data

1 Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari lapangan atau

tempat penelitian sedangkan menurut Lofland bahwa sumber data utama dalam

penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan Kata-kata dan tindakan

30

merupakan sumber data yang diperoleh dari lapangan dengan mengamati atau

mewawancarai oleh karena itu penulis menggunakan sumber dari informasi yang

terpilih

2 Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh tidak secara langsung tetapi ada

penelitian sebelumnya seperti dokumen buku-buku laporan peraturan-peraturan

pemerintah dan data yang bersifat informasi tertulis yang digunakan dalam

penelitian

D Informan Penelitian

Obyek utama penelitian ini ialah Strategi Pemerintah Dalam peningkatan

Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Parawisata Di Kabupaten Tana Toraja

Dimana yang dimaksud disini adalah orang yang diharapakan dapat memberikan

data secara obyektif netral dan dapat dipertanggung jawabkan Adapaun

informan dalam penelitian ini yakni sebagai berikut

Tabel 1 Target Informan Penelitian

No Informan Jumlah

1 Kepala Dinas Kebudayaan dan Priwisata Di Kabupaten Tana

Toraja

1 Orang

2 Sekertaris Kebudayaan dan Pariwisata Di Kabupaten Tana

Toraja

1 Orang

3 Ketua Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata

Tana Toraja

1 Orang

4 Trevel Agent 1 Orang

5 Wisatawan 2 Orang

6 Masyarakat 3 Orang

Jumlah 9 Orang

31

E Teknik Pengumpulan Data

1 Wawancara

Dalam penelitian ini peneliti melakukan kegiatan wawancara terhadap

orang-orang yang terlibat langsung dalam proses implementasi program destinasi

manajemen organisasi Dalam melakukan wawancara yang pertama peneliti

wawancarai adalah Ketua Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata

Tana Toraja yang kedua Kepala Dinas Kebudayaan dan Priwisata Di Kabupaten

Tana Toraja yang ketiga Sekertaris Kebudayaan dan Pariwisata Di Kabupaten

Tana Toraja yang keempat travel agent yang kelima wisatawan dan yang

terakhir adalah masyarakat Dalam melakukan wawancara dengan informan yang

terkait peneliti sedikit mengalami kesulitan karena wisatawan dan masyarakat

jarang sekali ada yang mau di wawancarai sehingga peneliti banyak memakan

waktu dalam melakukan wawancara dengan masyarakat dan wisatawan

2 Observasi

Obyek dari pengamatan ini adalah tindakan dari pemerintah dalam proses

implementasi program destinasi manajemen organisasi Sebelum peneliti

mengangkat judul strategi pemerintah dalam peningkatan Destinasi Manajemen

Organisasi (DMO) pariwisata di Kabupaten Tana Toraja peneliti terlebih dulu

melakukan observasi dengan mendatangi beberapa obyek wisata yang ada di

Kabupaten Tana Toraja seperti wisata Buntu Burake Pango-pango dan lain-lain

sebagainya setelah peneliti menemukan masalah baru mengangkat judul tersebut

diatas dan setelah ujian seminar proposal peneliti turun lagi kelapangan untuk

melakukan penelitian peneliti melakukan observasi kedua dan masalahnya pun

32

masih sama yaitu infrastruktur jalan yang belum optimal dan kebersihan di obyek

wisata yang tidak terjaga

3 Dokumentasi

Studi dokumentasi dalam penelitian ini dilakukan melalui rekaman

kegiatan yaitu dengan cara melihat hal-hal penting selama penelitian berlangsung

Rekaman kegiatan tersebut antara lain berupa foto untuk memperoleh gambaran

visual kegiatan pemerintah dalam implementasi program destinasi manajemen

organisasi di kabupaten Tana Toraja Dalam melakukan penelitian peneliti

melakukan dokumentasi berupa foto-foto atau gambar dan melakukan rekaman

pada saat wawancara dengan informan berlangsung dengan menggunakan HP

Samsung serta arsip-arsip atau data yang di dapatkan dari Kantor Dinas

Kebudayaan dan Pariwisata Tana Toraja dan Kantor Badan Pusat Statistik (BPS)

Tana Toraja

F Teknik Analisis Data

Analisis data ialah langkah selanjutnya untuk mengelola data dimana data

yang diperoleh dikerjakan dan dimanfaatkan sedemikian rupa untuk

menyimpulkan persoalan yang diajukan dalam menyusun hasil penelitian Dalam

model ini terdapat 3 (tiga) komponen pokok Menurut Miles dan Huberman

(dalam Sugiyono 2008) ketiga komponen tersebut yaitu

1) Data reduction (Reduksi data)

Data yang diperoleh dilapanagan jumlahnya cukup banyak untuk itu perlu di

catat secara teliti dan rinci Seperti telah dikemukakan makan lama peneliti

dilapangan maka jumlah data akan makin banyak kompleks dan rumit Untuk

33

itu perlu segera dilakukan analisis data melalui reduksi data Mereduksi data

berarti merangkum memilih hal-hal yang pokok memfokuskan pada hal-hal

yang penting dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu

2) Data display (Penyajian data)

Dalam penelitian kualitatif penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk

uraian singkat bagan hubungan antar kategori dan sejenisnya

3) Conclusion drawingverification (Penarikan kesimpulan dan verifikasi)

Langkah ke tiga dalam penelitian kualitatif adalah penarikan kesimpulan dan

verifikasi Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan

berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada

tahap pengumpulan data berikutnya Tetapi apabila data kesimpulan data yang

dikemukakan pada tahap awal didukung oleh kembali bukti-bukti yang valid

dan konsisten saat penelitian kembali kelapangan mengumpulkan data maka

kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel

G Pengabsahan Data

Keabsahan data sebagai usaha untuk memenuhi nilai kebenaran penelitian

yang berkaitan dengan fenomena judul tersebut maka paling tidak ada 3 (tiga)

teknik yang penulis gunakan yaitu

1) Teknik perpanjangan kehadiran penelitian dalam hal ini penulis

memperpanjang waktu di dalam mencari data di lapangan mengadakan

wawancara tidak hanya dilakukan satu kali tetapi peneliti dilakukan berulang

kaliberhari-hari berminggu-minggu bahkan berbulan- bulan Hal ini penulis

lakukan dengan tujuan untuk memperoleh data yang benar disamping itu

34

penulis juga mengadakan ceking data samapi mendapat data yang benar dan

dipertanggung jawabkan secara ilmiah Melakukan pengamatan secara terus-

menerus termasuk kegiatan pengecekan data melalui informan lain untuk

menanyakan kebenaran informasi tersebut dan data lain yang penting

2) Teknik triangulasi Menurut Sugiyono (2008) triangulasi diartikan sebagai

pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai

waktu Lebih lanjut Sugiyono (2008) membagi tringulasi kedalam 3 macam

yaitu

(a) Triangulasi sumber

Triangulasi sumber dilakukan dengan cara mengecek data yang telah di

peroleh melalui beberapa sumber Dalam hal ini peneliti melakukan

pengumpulan dan pengujian data yang telah diperoleh melalui hasil

pengamatanwawancara dan dokumen-dokumen yang ada Kemudian

peneliti membandingkan hasil pengamatan dengan wawancara dan

membandingkan hasil wawancara dengan dokumen yang ada

(b) Triangulasi teknik

Triangulasi teknik dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber

yang sama dengan teknik yang berbeda Dalam hal ini data yang diperoleh

dengan wawancara lalu dicek dengan observasi dan dokumen Apabila

denga tiga teknik pengujian kredibilitas data tersebut Menghasilkan data

yang berbeda-beda maka peneliti melakukan diskusi lebih lanjut kepada

sumber data yang bersangkutan atau yang lain untuk memastikan data

35

mana yang dianggap benar atau mungkin semuanya benar karena sudut

pandangnya berbeda-beda

(c) Triangulasi waktu

Waktu yang sering mempengaruhi kredibilitas data Data yang

dikumpulkan dengan teknik wawancara di pagi hari pada saat narasumber

masih segar belum banyak masalah akan memberikan data yang lebih

valid sehingga lebih kredibel Untuk itu dalam rangka pengujian

kredibilitas data dapat dilakukan dengan cara melakukan pengecekan

dengan wawancara observasi atau teknik lain dalam waktu atau situasi

yang berbeda Bila hasil uji menghasilkan data yang berbeda maka

dilakukan secara berulang-ulang sehingga sampai ditemukan kepastian

datanya Triangulasi dapat juga dilakukan dengan cara mengecek hasil

penelitian dari tim peneliti lain yang diberi tugas melakukan pengumpulan

data

3) Teknik ketekunan pengamatan keabsahan data melalui ketekunan

pengamatan dalam peneletian ini di lakukan pada saat penelitian melakukan

observasi dilapangan Peneliti selalu berusaha untuk melakukan

pengamatan seteliti dan setekun mungkin berbagai informasi atau data

yang ada baik dianggap penting maupun kurang penting selalu dianalisis

secermat mungkin

36

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A Deskripsi atau Karakteristik Obyek Penelitian

1 Letak Geografis

Kabupaten Tana Toraja adalah sebuah Kabupaten di Provensi Sulawesi

Selatan Indonesia Ibu kotanya adalah Makale Kabupaten Tana Toraja di bentuk

berdasarkan Undang-undan Nomor 28 Tahun 2008 tentang kabupaten Toraja di

mekarkanan menjadi 2 Kabupaten pada tanggal 26 November 2008 Kabupaten

Tana Toraja resmi di bagi menjadi Kabupaten Tana Toraja (dengan Ibu kota

Makale) dan Toraja Utara (dengan Ibu kota Rantepao) dengan Bupati bernama Ir

Nicodemus Biringkanae dan Wakilnya bernama Victor Datuan Batara SH yang

dilantik pada tanggal 17022016 di Kantor Gubernur Sulsel Jl Urip Sumoharjo

Kota Makassar

Kabupaten Tana Toraja terdapat hulu sungai yang merupakan salah satu

sungai terpanjang di Sulawesi Selatan yaitu sungai Sarsquodan membelah kota

Rantepao dan Kabupaten Tana Toraja Jarak Ibukota Kabupaten Tana Toraja

dengan Ibukota Propinsi Sulawesi Selatan sekitar 331 km yang dapat ditempuh

lewat darat dan udara Lewat darat melewati Kabupaten Enrekang Kabupaten

Sidrap Kotamadya Pare-pare Kabupaten Barru Kabupaten Pangkep serta

Kabupaten Maros Dan lewat udara melalui Bandar udara Pongtiku yang berada di

Kecamatan Rantetayo Kabupaten Tana Toraja merupakan salah satu dari 23

kabupaten yang ada di Propinsi Sulawesi Selatan yang terletak diantara

37

2ordm20acutesampai 3ordm30acute Lintang Selatan dan 119ordm30acute sampai 120ordm10acute Bujur Timur

Batas-batas Kabupaten Tana Toraja adalah

1) Sebelah Utara Kabupaten Luwu dan Kabupaten Mamuju

2) Sebelah Timur Kabupaten Luwu

3) Sebelah Selatan Kabupaten Enrekang dan Kabupaten Pinrang

4) Sebelah Barat Kabupaten Polma

Luas wilayah Kabupaten Tana Toraja tercatat 320577 km2 atau sekitar

5 dari luas Propinsi Sulawesi Selatan yang meliputi 19 sembilan belas

kecamatan Jumlah penduduk pada tahun 2014 berjumlah 289193 jiwa yang

terdiri dari 174604 jiwa laki-laki dan 114589 jiwa perempuan

2 Visi dan Misi Kabupaten Tana Toraja

a) Visi

Terwujudnya Pemerintahan yang kompeten mengelola pembangunan

menuju terciptanya masyarakat religius sejahtera berkeadilan sesuai karakteristik

ekologis sosial ekonomi dan budaya Tana Toraja

b) Misi

(1) Revitalisasi fungsi birokrasi dan meningkatkan kinerja tata kelola

pemerintahan dalam rangka efektifitas pelaksanaan pembangunan serta

distribusi layanan publik yang bersih transparan dan akuntabel

(2) Meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui peningkatan mutu

pendidikan dan layanan kesehatan Penguatan kapasitas peran institusi

keagamaan sosial kemasyarakatan kepemudaan dan perempuan melalui

pengendalian pertumbuhan penduduk serta pengendalian pertumbuhan

38

penduduk dalam rangka terciptanya ketahanan serta kesetiakawanan sosial

(3) Peningkatan ekonomi kerakyatan melalui pendayagunaan dan pengembangan

potensi sumber daya pertanian perkebunan peternakan dan perikanan serta

pengembangan usaha kecil menengah dengan mengandalkan partisipasi

seluruh elemen masyarakat dan dunia usaha dalam rangka peningkatan

kesejahteraan masyarakat yang berkelanjutan

(4) Mengoptimalkan pembangunan infrastruktur desa-kota untuk membuka

isolasi wilayah khususnya daerah terpencil guna mendukung kelancaran akses

layanan publik arus barang dan jasa pengembangan dan diversifikasi potensi

pariwisata serta berbagai potensi usaha produktif masyarakat

5) Menjadikan Tana Toraja sebagai kabupaten terdepan dalam pengembangan

program Gerakan Hijau (Go Green) serta pariwisata berbasis Budaya dan

Lingkungan (Eco-Culture Tourism) di Sulawesi Selatan

3 Keadaan Sosial

Keadaan sosial budaya masing-masing daerah tidaklah sama setiap daerah

memiliki corak adat-istiadat sendiri-sendiri begitu pula dengan kabupaten Tana

Toraja Berikut adalah keadaan sosial budaya kabupaten Tana Toraja

a) Kesehatan

Sampai tahun 2014 di Kabupaten Tana Toraja terdapat 2 rumah sakit

Sedangkan fasilitas kesehatanlain di Tana Toraja terdapat 21 puskesmas Dalam

pelaksanaan program Keluarga Berencana (KB) jumlah akseptor baru yang

terjaring pada tahun 2014 sebanyak 12799 orang Pada umumnya akseptor baru

tersebut memilihmenggunakan kontrasepsi Pil dan suntikan yakni masing-masing

39

5769orang dan 32864 orang Pada tahun 2009 akseptor aktif berjumlah

24536 orang

b) Pendidikan

Pembangunan bidang pendidikan bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan

bangsa Pembangunan sumber daya manusia (SDM) suatu negara akan

menentukan karakter dari pembangunan ekonomi dan social karena manusia

adalah pelaku aktif dari seluruh kegiatan tersebutDari tahun ke tahun partisipasi

seluruh masyarakat dalam dunia pendidikan di Tana Toraja semakin meningkat

hal ini berkaitan dengan berbagai program pendidikan yang dicanangkan

pemerintah untuk lebih meningkatkan kesempatan masyarakat untuk mengenyam

bangku pendidikan

Peningkatan partisipasi pendidikan untuk mencapai bangku pendidikan

tertentu harus diikuti dengan berbagai peningkatan penyediaan sarana fisik

pendidikan dan tenaga pendidik yang baik untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada

tabel berikut

40

Tabel 2 Jumlah Tingkat Pendidikan di Tana Toraja Tahun 20142015

No Tingkat pendidikan Jumlah Sekolah Jumlah Murid

1 TK 94 Buah 2547 Jiwa

2 SD 231 Buah 20773 Jiwa

3 SLTP 72 Buah 20139 Jwa

4 SMA 18 Buah 9 567 Jiwa

5 SMK 23 Buah 4896 Jiwa

6 Perguruan Tinggi 4 Buah 9527

Sumber Kabupaten Tana Toraja Dalam Angka 2014

c) Agama

Perkembangan pembangunan dibidang spiritual dapat dilihat dari besarnya

sarana peribadatan masing-masing agama Penduduk kabupaten Tana Toraja

mayoritas beragama Kristen baik protestan maupun Katolik tapi yang paling

banyak adalah Kristen Protestan Jadi kegiatan yang berhubungan dengan

kebudayaan setempat diwarnai oleh ajaran kekristenan Tempat peribadatan

agama Kristen yang terdiri dari Kristen Protestan dan Katolik pada tahun 2014

masing-masing berjumlah 695 dan 110 unit

Tabel 3 Jumlah Pemeluk Agama Di Kabupaten Tana Toraja

No Agama Jumlah

1 Kristen protestan 171138

2 Katolik 55020

3 Islam 34020

4 Hindhu 10015

5 Buddha 19

Sumber Kantor BPS Tana Toraja Tahun 2015

41

4 Keadaan Budaya dan Pariwisata

Kabupaten Tana Toraja merupakan salah satu Daerah Tujuan Wisata

(DTW) di Sulawesi Selatan memiliki daya tarik yang cukup besar baik yang

bersifat budaya alam sejarah maupun buatan Berikut beberapa potensi wisata

yang dimiliki oleh Kabupaten Tana Toraja

a) Budaya

Kabupaten Tana Toraja memiliki kebudayaan yang dikenal dengan

kebudayaan ldquoaluktardquo merupakan salah satu kepercayaan yang diakui di dalam

masyarakat Tana Toraja seperti

(1) Upacara Rambu Solorsquo (acara kematian)

Rambu Solorsquo adalah upacara pemakaman secara adat yang mewajibkan

keluarga dari almarhum membuat sebuah upacara sebagai tanda penghormatan

terakhir dan menghantarkan arwah orang yang meninggal menuju nirwana

Menurut kepercayaan masyarakat Toraja orang yang meninggal baru dianggap

benar-benar meninggal jika upacara adat rambu solorsquo dilaksanakan Oleh sebab

itu jasad orang yang belum diupacarakan masih tetap diperlakukan seperti halnya

orang hidup yaitu dibaringkan di tempat tidur dan diberi hidangan makanan dan

minuman bahkan selalu diajak berbicara Upacara adat Rambu Solorsquo terdiri dari

beberapa rangkaian ritual diantaranya pembungkusan jenazah menghias peti

jenazah menurunkan jenazah ke lumbung untuk disemayamkan dan proses

pengusungan jenazah ke tempat peristirahatan terakhir Selain itu dalam upacara

adat ini terdapat berbagai kegiatan budaya yang menarik yang dipertontonkan

antara lain 1) Marsquopasilaga tedong (Adu kerbau) upacara inilah yang menyedot

42

perhatian turis asing dan wisatawan lokal Kerbau adalah hewan yang dianggap

suci bagi suku Toraja dan Sisembarsquo atau Adu kaki 2) Tari-tarian yang berkaitan

dengan situs rambu solorsquo antara lain ParsquoBadong ParsquoDondi ParsquoRanding

ParsquoKatia Parsquopapanggan dan Passailo Sementara itu untuk seni musik antara lain

Parsquopompang Parsquodali-dali dan Unnosong Marsquotinggoro tedong (Pemotongan

kerbau dengan ciri khas masyarkat Toraja yaitu dengan menebas leher kerbau

dengan parang dilakukan dengan sekali tebas) Kerbau yang akan disembelih

biasanya akan ditempatkan pada sebuah batu yang disebut Simbuang Batu Jenis

kerbau yang terkenal dari Toraja adalah Tedong Bonga tedong bonga harganya

sangat tinggi hingga ratusan juta rupiah Rambu Solorsquo mencerminkan kehidupan

masyarakat Tana Toraja yang suka gotong royong memiliki strata sosial dan

menghormati orang tua

Gambar 3 Marsquorombongan (Penyambutan Tamu)

43

(2) Upacara Syukuran (Rambu Tukarsquo)

Upacara Rambu tukarsquo adalah upacara adat yang berhubungan dengan acara

syukuran di dalam upacara ini tak ada kesedihan yang ada hanya kegembiraan

Misalnya acara pernikahan syukuran panen dan peresmian rumah adattongkonan

yang baru atau yang selesai direnovasi menghadirkan semua rumpun keluarga

dari acara ini membuat ikatan kekeluargaan di Tana Toraja sangat kuat semua

upacara tersebut dikenal dengan nama MaBua Meroek atau Mangrara Banua

Sura Upacara ini menarik karena berbagai atraksi tarian dan nyanyian dari

kebudayaan Toraja yang unik Upacara Rambu Tukarsquo dilaksanakan sebelum

tengah hari di sebelah timur tongkonan Ini berbeda dengan Rambu solorsquo yang di

gelar tengah atau petang hari serta di adakan di sebelah barat tongkonan Sebagai

upacara kegembiraan Rambu Tukarsquo digelar mengiringi meningginya matahari

sedangkan Rambu Solorsquo untuk mengiringi terbenamnya matahari Untuk upacara

adat Rambu Tuka diikuti oleh seni tari seperti Pa Gellu Pa Boneballa Gellu

Tungga Ondo Samalele PaDao Bulan PaBurake Memanna Maluya PaTirra

Panimbong dan lain-lain Untuk seni musik yaitu Papompang PaBarrung

Papelle Musik dan seni tari yang ditampilkan pada upacara Rambu Solo tidak

boleh ditampilkan pada upacara Rambu tukarsquo

44

Gambar 4 Marsquogellursquo (Tari-tarian)

(3) Rumah Tongkonan

Tongkonan adalah rumah tradisional Toraja yang berdiri diatas tumpukan

kayu dan dishiasi dengan ukiran berwarnah merah hitam dan kuning Kata

tongkonan berasal dari bahasa Toraja tongkon (duduk) Tongkonan merupakan

pusat kehidupan sosial suku Toraja ritual yang berhubungan dengan tongkonan

sangatlah penting dalam kehidupan spiritual suku Toraja oleh karena itu semua

anggota keluarga diharuskan ikut serta karena tongkonan melambangkan

hubungan mereka dengan leluhur mereka Pembangunan tongkonan adalah

pekerjaan yang melelahkan dan biasanya dilakukan dengan bantuan keluarga

besar ada 3 jenis tongkonan yaitu 1) Tongkonan layuk adalah tempat menyusun

aturan aturan sosial keagamaan 2) Tongkoan pekaindoran (pekamberan atau

kaparengngesan) adalah berfungsi sebagai temapt pengurus atau pengatur

pemrintahan adat 3) Tongkonan batu arsquoriri adalah berfungsi sebagai tongkonan

penunjang yang mengatur dan membina persatuan keluarga serta membina

warisan

45

Gambar 5 Rumah Tongkonan Tana Toraja

b) Pariwisata

Tana Toraja terkenal akan obyek wisatanya yang sangat indah dan

menarik sehingga diminati para wisatawan Pada tahun 2012 Tana Toraja

mendapatkan program Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) pada saat itu

juga kunjungan wisatwan semakin tahun semakin meningkat untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 4 Jumlah Kunjungan Wiatawan Tahun Tana Toraja 2012 SD 2016

No

Tahun

Jumlah Wisatawan

Wisnus Wisman

Total

1 2012 20836 13532 34368

2 2013 42319 19324 61643

3 2014 60096 20167 80236

4 2015 82767 15731 98498

5 2016 55037 19491 74528

Sumber Kantor Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Tana Toraja

Tana Toraja memiliki berbagai tempat obyek wisata berikut nama-nama

obyek wisata Tana Toraja

46

(1) Obyek Wisata Lemo

Merupakan sebuah kuburan yang dibuat di bukit batu Bukit ini dinamakan

Lemo karena bentuknya bulat menyerupai buah jeruk (limau) Untuk membuat

lubang ini diperlukan waktu 6 bulan hingga 1 tahun dengan biaya sekitar Rp 30

juta Di pemakaman Lemo terdapat mayat yang disimpan di udara terbuka di

tengah bebatuan yang curam Kompleks pemakaman ini merupakan perpaduan

antara kematian seni dan ritual

Gambar 6 Obyek Wisata Lemo

(2) Obyek Wisata Kambira Atau Baby Grave (Kuburan Bayi Di Dalam Pohon)

Obyek wisata satu ini sangat unik karena jenazah bayi yang sudah

meninggal dimasukkan ke batang pohon Mayat bayi lalu diletakkan ke dalam

dan ditutupi dengan serat pohon dari bahan pelepas enau (kulimbang ijuk) Usia

pohon sekitar 300 ada juga yang 10 tahun dan tersimpan puluhan jenazah bayi

berusia 0-7 tahun di dalamnya Saat ini pohon tempat menyimpan mayat bayi

tersebut sudah tidak digunakan lagi Namun pohon tersebut masih terlihat tegak

berdiri sehingga menjadi daya tarik yang banyak dikunjungi wisatawan lokal mau

pun mancanegara

47

Gambar 7 Obyek wisata Baby Grave

(Penguburan Bayi Dalam Pohon)

(3) Obyek Wisata Makularsquo

Makula terletak di Sangalla sekitar 24 kilometer sebelah selatan kota

Rantepao atau lima enam kilometer di sebelah barat kota Makale Tana Toraja

Terdapat tiga sumber air panas di Makularsquo yang letaknya saling berdekatan Di

sekitar mata air itu berdiri beberapa rumah peristirahatan Pengelolanya sengaja

menyediakan kolam-kolam untuk menampung air panas yang dialirkan dari

sumbernya

Gambar 8 Obyek Wisata Makularsquo (Tempat Permandian)

48

(4) Obyek Wisata Sirope

Obyek wisata Sirope terletak plusmn 6 km di Kecamatan Makale Utara dan 1

km dari jalan poros tempat ini merupakan pemakaman batu pahat di tebing-tebing

batu kapur erong (tempat pemakaman purba dari kayu) dengan beberapa patung-

patung Kompleks pemakaman ini merupakan milik dari kaum bangsawan di

sekitar wilayah Lion dan Tondok Iring

Gambar 9 Obyek Wisata Sirope (Tempat Penguburan)

(5) Obyek Wisata Tumbang Datu Beborsquo

Obyek wisata Tumbang Datu Beborsquo adalah salah satu perkampungan adat

terletak di Kecamatan Sangallarsquo Utara plusmn 7 km dari Makale di sini terdapat

banyak rumah adat tongkonan lokasi upacara adat mata air pemakaman purba

kuburan bayi di pohon benteng pertahanan purba dan lain-lain Masyarakat

masih sangat memegang teguh tradisi

49

Gambar 10 Obyek Wisata Tumbang Datu Bebo

(Rumah Adat Tana Toraja)

(6) Obyek Wisata Tilanga

Obyek wisata Tilanga merupakan kolam alami yang jauh dari hingar

bingar kota terbentuk pada batuan cadas yang dikelilingi pepohonan rimbun

lengkap dengan bunyi-bunyian alam Permandian alam Tilanga terletak di Desa

Sarira Kecamatan Makale Tana Toraja Sulsel jaraknya sekitar 15 kilometer

sebelah selatan Kota Rantepao atau 12 kilometer sebelah utara Kota Makale

Yang menarik dari obyek wisata ini belut berukuran selengan bagian bawah

orang dewasa berenang dengan bebasnya tapi belut-belut tersebut tidak boleh di

tangkap dan di bawah pulang karena penduduk yang tinggal disana

menganggapnya sebagai binatang yang sakral

50

Gambar 11 Obyek Wisata Tilanga (Tempat Permandian)

(7) Obyek Wisata Pango-pango

Obyek wisata Pango-pango merupakan obyek wisata alam yang berada di

atas puncak gunung dengan ketinggian 1600-1700 Mdpl serta terdapat rimbunan

pohon pinus obyek wisata Pango-pango menggabungkan 2 unsur tempat wisata

yaitu wisata alam dan agro wisata Wisata alam Pango-pango terletak sekitar 7

Km dari Kota Makale Kabupaten Tana Toraja

Gambar 12 Obyek Wisata Pango-pango (Wisata Alam)

51

(8) Obyek Wisata Buntu Burake

Obyek wisata Buntu Burake merupakan obyek wisata religi yang

diresmikan pada tanggal 31 agustus 2015 bertepatan hari ulang tahun Kabupaten

Tana Toraja Di atas puncak Buntu Burake terdapat patung Yesus setinggi 40

Meter dan merupakan patung Tuhan Yesus tetringgi kedua di dunia setelah

Christ the king di Polandia setinggi 525 Meter dan di urutan ketiga yaitu patung

Yesus di Rio de janeiro Brasil setinggi 32 Meter

Gambar 13 Obyek Wisata Buntu Burake (Wisata Religi)

4 Keadaan Penduduk

Salah satu modal dasar dalam melaksanakan pembangunan di suatu

daerah adalah sumber daya manusianya dalam hal ini adalah penduduk Apabila

penduduk tersebut diarahkan atau di bina sebagai tenaga kerja yang efektif maka

hal ini merupakan potensi yang sangat besar nilainya Sebaliknya apabila

penduduk tidak di bina atau diarahkan dengan baik sedangkan laju pertumbuhan

penduduk tidak terkendali maka peningkatan kesejahteraan penduduk tidak

52

merata maka hal ini akan mengganggu keamanan stabilitas nasional Penduduk

Kabupaten Tana Toraja berdasarkan hasil akhir tahun 2015 berjumlah 226160

jiwa yang tersebar di 19 Kecamatan yang berjenis kelamin laki-laki lebih

banyak dari penduduk yang berjenis kelamin perempuan lebih jelasnya dapat

dilihat pada tabel berikut

Tabel 5 Jumlah Penduduk Tana Toraja

No Jenis Keleamin Jumlah

1 Laki-laki 114589

3 Perempuan 111623

Total 226160

Sumber Kantor BPS Tana Toraja Tahun 2015

B Karakterisitik Informan

Berikut ini dipaparkan Karakterisitik Informan umum meliputi jenis

kelamin umur pendidikan pekerjaan dan pendapatan

1) Karakterisitik Informan berdasarkan jenis kelamin

Karakterisitik informan yang menjadi subjek penelitian ini menurut jenis

kelamin ditunjukkan pada tabel dibawah ini

Tabel 6 Karakterisitik Informan Berdasarkan Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Frekuensi Presentase ()

1 Laki-laki 6 665

2 Perempuan 3 335

Jumlah 9 100

Sumber Olahan Data Primer Maret 2016

Data tabel diatas menunjukkan 6 orang informan berjenis laki-laki dengan

persentase (665) sedangkan yang berjenis perempuan 3 orang dengan

persentase (335) Hal ini menunjukkan dalam penelitian ini informan yang

berjenis laki-laki lebih banyak di banding informan yang berjenis kelamin

perempuan

53

2) Umur

Karakterisitik informan yang menjadi subjek penelitian ini menurut umur

ditunjukkan pada tabel dibawah ini

Tabel 7 Karakteristik Informan Berdasarkan Umur

No Klasifikasi Umur Frekuensi Presentase ()

1 30-49 5 66

2 40-49 2 22

3 50-59 2 22

Jumlah 9 100

Sumber Olahan Data Primer Maret Tahun 2016

Pada tabel 7 diatas dapat di lihat dari 9 informan berdasarkan umur

menunjukkan bahwa umur yang mendominasi informan berada pada kisaran 30-

49 tahun dengan persentase (66) sedangkan pada kisaran umur 40-49 tahun

(22) dan umur 50-59 tahun (22) adalah merupakan kisaran yang paling kecil

3) Tingkat pendidikan

Karakteristik informan yang menjadi subjek penelitian ini menurut tingkat

pendidikan dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 8 Karakterisitik Informan Berdasarkan Pendidikan

No Klasifikasi Pendidikan Frekuensi Presentase ()

1 SD 0 0

2 SMP 0 0

3 SMA 2 222

4 DIII 2 222

5 SI 3 333

6 S2 2 222

Jumlah 9 100

Sumber olahan Data Primer Maret Tahun 2016

54

Pada tabel 8 diatas dapat dilihat dari 9 informan berdasarkan pendidikan

menunjukkan bahwa pendidikan yang mendominasi informan berada pada jenjang

S1 dengan persentase (333) selanjutnya pada jenjang SMAD111 dan S2

persentasenya sama yaitu (222)

4) Pekerjaan

Karakteristik informan yang menjadi subjek penelitian ini menurut

pekerjaan dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 9 Karakteristik Informan Berdasarkan Pekerjaan

No Pekerjaan Frekuensi Persentase

1 PNS 4 44

2 Swasta 2 22

3 Honorer 2 22

4 IRT 1 12

Jumlah 9 100

Sumber Olahan Data Primer Maret Tahun 2016

Tabel 9 apat dilihar diatas dari 9 informan berdasrkan pekerjaan

menunjukkan bahwa pekerjaan dari informan lebih banyak yang PNS yaitu 4

orang dengan persentase (44) yang sedang adalah honorer dan swasta yaitu

dengan persentase (22) yang paling sedikit adalah IRT dengan persentase

hanya (12)

5) Pendapatan

Karakteristik informan yang menjadi subjek penelitian ini menurut

pendapatan dapat dilihat pada tabel berikut

55

Tabel 10 Karakteristik Informan Berdasarkan Pendapatan

No Pendapatan Frekuensi Persentase

1 500-700 ribu 2 25

2 1 ndash 2 juta 2 25

4 4-10 juta 5 50

Jumlah 9 100

Sumber Olahan Data Primer Maret Tahun 2016

Tabel diatas menunjukkan bahwa informan yang mempunyai pendapatan

paling banyak ada 5 orang yaitu dengan persentase (50) informan yang

berpendapatan menengah sebanyak 2 orang dengan persentase (25) sedangkan

informan yang berpendapatan paling sedikit ada 2 orang dengan persentase (25)

C Strategi Pemerintah dalam Peningkatan Destinasi Manajemen Organisasi

(DMO) Di Kabupaten Pariwisata Tana Toraja

Strategi yang dilakukan pemerintah dalam meningkatkan Destinasi

Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata Tana Toraja adalah analisis SWOT

karena analisi SWOT merupakan salah satu metode untuk menggambarkan suatu

masalah proyek atau konsep bisnis yang berdasarkan faktor internal dan faktor

eksternal Untuk mengetahui apakah DMO pariwisata Tana Toraja sudah tercapai

atau belum dapat dilihat dari hasil wawancara di bawah ini

1 Faktor internal

Faktor internal terbagi atas dua yaitu faktor kekuatan yang meliputi

keindahan alam kearifan lokal dan ragam budaya sedangkan faktor kelemahan

meliputi infrastruktur jalan yang belum optimal dan kebersihan kurang terjaga

56

a) Kekuatan

Indikator pertama Kekuatan terdiri dari tiga sub variabel yaitu 1)

keindahan alam 2) kearifan lokal 3) ragam budaya Ketiga sub variabel akan

dijelaskan di bawah ini

(1) Keindahan alam

Sebuah keindahan alam sangat dibutuhkan dalam meningkatkan destinasi

pariwisata karena dengan adanya keindahan alam yang menarik dan sejuk akan

menjadi magnet tersendiri bagi wisatawan Ketika ditanyakan tentang keindahan

alam berikut tanggapan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata di Kabupaten

Tana Toraja

ldquoDari segi keindahan alam obyek wisata Tana Toraja memiliki panorama

alam yang sangat menarik dan sejuk pada saat kita memasuki kawasan

obyek wisata yang ada di Pango-pango kita dapat rasakan kesejukan di

alam bebas Sekitar wilayah Pango-pango ini banyak ditanami berbagai

macam tanaman salah satunya produk unggulan seperti kopi coklat

markisa kacang tana dan jagung dan beragam sayuran selain itu juga di

penuhi rimbunan pohon pinus tak salah kalau obyek wisata yang satu ini

menjadi kunjungan favoritrdquo

(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)

Hasil wawancara lainnya dengan Sekertaris Dinas Kebudayaan dan

Pariwisata mengatakan bahwa

ldquoSalah satu yang menjadikan obyek wisata Tana Toraja diminati para

pelancong dunia baik wisata lokal maupun mancanegara adalah panorama

alamnya yang sangat bagus dan indah karena letak obyek wisata terletak

diatas gunung diatas kita dapat melihat kota Makale Rantepao dan

sekitarnyardquo

(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)

Berdasarkan tanggapan dari informan diatas dapat dianalisa bahwa dari

segi keindahan alam obyek wisata Tana Toraja memiliki beragam keindahan

misalnya panorama alam yang indah sejuk dan menarik serta dilokasi obyek

57

wisata banyak ditemui berbagai macam tanaman seperti kopi markisa jagung

kacang tanah dan rimbunan pohon pinus diatas juga kita dapat melihat kota

Makale Rantepao dan sekitarnya Terkait dengan keindahan alam obyek wisata

Tana Toraja lebih lanjut Ketua Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Cluster

Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoObyek wisata yang ada di Tana Toraja dari segi keindahan memang

sangat menarik salah satunya di Buntu Burake disana kita dapat melihat

keindahan alamnya seperti gunung-gunung yang indah dipandang serta

batu-batu yang ada diokasi obyek wisata yang tak kalah uniknya batunya

yang tinggi dan lonjong serta terdapat patung yesus yang tertinggi kedua

di dunia pembangunan wisata religi ini tak lain untuk meningkatkan

destinasi wisatawan serta meminimalisir kelemahan dan ancaman yang

adardquo (Wawancara LB 58 Tahun 15032016)

Sementara penjelasan yang diberikan oleh Travel agent Tana Toraja

mengatakan bahwa

ldquoMemang Tana Toraja Memiliki keindahan alam yang luar biasa tapi

keindahan alam yang ada di obyek wisata di Buntu Burake pada saat

musim hujan tidak dapat kita rasakan karena gelap ditutupi oleh awan

serta dilokasi obyek wisata sangat licin jadi lebih bagusnya datang

berkunjung pada saat musim kemaraurdquo

(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)

Berdasarkan tanggapan dari informan diatas dapat dikatakan bahwa

keindahan yang dimiliki obyek wisata Tana Toraja memang sangat luar biasa

contohnya obyek wisata di Buntu Burake diatas kita dapat merasakan keindahan

alam seperti gunung-gunung yang indah batu-batunya yang unik karena tajam

panjang dan lonjong serta patung yesus yang tertinggi kedua di dunia tetapi

keindahan alamnya tidak dapat dirasakan pada saat hujan turun karena gelap

ditutupi oleh awan Terkait hal tersebut informan selaku wisatawan yang datang

berkunjung ke Toraja mengatakan bahwa

58

ldquoKeindahan alam obyek wisata yang ada di Toraja ini memang luar biasa

contohnya obyek wisata yang ada di Pango-pango kalau ingin berkunjung

bagusnya bermalam di pagi hari kita terasa diatas awan karena pada saat

sang matahari terbit di ufuk timur pemandangan menakjubkan lainnya

dapat kita saksikan Arak-arakan awan putih indah berada tepat di bawah

kita yang menyelimuti seluruh kota Makale dan sekitarnya dari atas

puncaknyardquo

(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)

Sementara tanggapan informan selaku masyarakat kabupaten Tana Toraja

mengatakan bahwa

ldquoKalau ingin melihat keindahan obyek wisata Tana Toraja yang ada di

Buntu Burake itu pada saat sore hari diatas kita akan merasakan kesejukan

serta keindahannya pada saat matahari akan terbenam cahayanya yang

kuning keemasan dihiasi dengan baluran putih awan yang berarak tak

beraturan pernak-pernik mutiara yang sedang menggantung di tengah

warna kuning sang mentarirdquo

(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas dapat di katakan bahwa

keindahan obyek wisata Tana Toraja memang luar biasa apalagi pada pagi hari

dan sore hari pada saat matahari terbit di ufuk timur dan sore hari pada saat

matahari mau terbenam

Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa informan diatas dapat

dikatakan sejalan dengan teori Sondang P Siagian pada indikator Strengths

(kekuatan) bahwa suatu satuan bisnis atau perusahaan harus memiliki keunggulan

komparatif oleh unit usaha di pasaran salah satunya seperti keindahan alam

dimana keindahan alam yang dimimiliki merupakan keunggulan dari obyek

wisata Tana Toraja dengan begitu pemerintah Tana Toraja dapat memanfaatkan

kekuatan dan peluang dalam meningkatkan destinasi serta dapat meminimalisir

berbagai kelemahan dan ancaman yang ada

59

(2) Kearifan lokal

Kearifan lokal adalah kepandaian dan strategi-strategi pengelolaan alam

semesta dalam menjaga keseimbangan ekologis yang sudah berabad-abad teruji

oleh berbagai bencana dan kendala serta keteledoran manusia Kearifan lokal

tidak hanya berhenti pada etika tetapi sampai pada norma dan tindakan dan

tingkah laku sehingga kearifan lokal dapat menjadi seperti religi yang

memedomani manusia dalam bersikap dan bertindak baik dalam konteks

kehidupan sehari-hari maupun menentukan peradaban manusia yang lebih jauh

Ketika ditanyakan tentang kearifan lokal berikut tanggapan informan selaku

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Tana Toraja

ldquoKearifan lokal Tana Toraja dari segi adat sudah banyak mengalami

perubahan contohnya perbudakan dulunya budak di suruh-suruh misalnya

menumbuh padi kasi makan babi cuci piring dan lain lain-lain

sebagainya tapi sekarang itu sudah tidak berlaku tapi identitasnya sebagai

budak tidak akan hilang rdquo

(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)

Sementara tanggapan dari informan selaku Sekertaris Dinas Kebudayaan

dan Pariwisata mengatakan bahwa

ldquoSaat ini beberapa dari kebudayaan di Tana Toraja sudah tidak orisinil

lagi misalnya saja rumah adat toraja yaitu tongkonan dulu atap rumah

tongkonan itu terbuat dari kayu sehingga terlihat sangat unik namun

sekarang sudah ada yang menggunakan atap seng begitu juga dengan

lantainya yang dulunya masih menggunakan kayu sekarang sudah di cor

dan memakai keramik sehingga keindahan dan keunikannya berkurang rdquo

(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)

Berdasarkan tanggapan informan di atas dapat di katakan bahwa kearifan

lokal Tana Toraja sudah mulai berkurang keasliannya dan keorisinalitasnya

karena beberapa adat Toraja sudah banyak mengalami perubahan misalnya

perbudakan yang tak lagi di suruh-suruh serta rumah adat tongkonan yang

60

dulunya menggunakan kayu sebagai lantainya tapi sekarang sudah banyak yang

cor dan menggunakan keramik sehingg keunikannya berkurang Sehubungan

dengan kearifan lokal Ketua Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Cluster

Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoKearifan lokal dari segi budaya sudah mulai memudar contohnya dalam

pesta rambu solorsquo (acara kematian) dimana seharusnya tamu atau keluarga

yang datang memakai baju bolong (baju hitam) naum sekarang sudah ada

yang tidak memakai baju hitam menurut saya ada baiknya pemerintah

membuat PERDA Tentang Kearifan Lokal agar budaya yang dimiliki tdak

mudah berubah dan memudarrdquo

(Wawancara LB 58 Tahun 15032016)

Berdasarkan tanggapan informan di atas maka dapat di analisa bahwa

dalam pelaksanaan upacara rambu solorsquo (acara kematian) dimana seharusnya

semua memakai baju hitam baik tamu maupun keluarga tapi kenyataannya sudah

ada yang tidak memakai baju bolong (baju hitam) maka dari itu Ketua DMO

Pariwisata Tana Toraja menyarankan agar pemerintah Tana Toraja mengeluarkan

Peraturan Daerah (PERDA) Tentang Kearifan Lokal agar kearifan lokal Tana

Toraja tetap terjaga dan tidak mudah memudar maupun berubah Sehubungan

dengan kearifan lokal Travel agent Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoKearifan lokal dari segi baju sudah sangat bagus di mana dalam

melaksanakan upacara rambu tukarsquo (acara syukuran) misalnya acara

pernikahan dimana dalam pelaksaanaannya penerima tamu menggunkan

baju adat Toraja yaitu kandaura dan baju bodoh (baju indorsquo) dilengkapi

dengan aksesoris Tana Torajardquo

(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)

Sementara tanggapan dari wisatawan yang datang berkunjung ke Tana

Toraja mengatakan bahwa

ldquoberbicara mengenai kearifan lokal Tana Toraja dari segi budaya baik

budaya rambu solorsquo (acara kematian) dan budaya rambu tukarsquo (acara

syukuran) sangat orisinil karena budaya ini ada sejak dari dulu sampai

61

sekarang dan tidak mudah di pengaruhi oleh budaya luar karena

masyarakat Toraja sangat mengharagai budaya mereka dengan tetap

menjaga eksistensi kearifan lokal inilah sehingga Toraja dikenal baik

lokal maupun mancanegara serta budaya ini dijadikan budaya wisatardquo

(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)

Sementara tanggapan dari masyarakat dikabupaten Tana Toraja

mengatakan bahwa

ldquoMengenai kearifan lokal sudah banyak yang tidak orisinil lagi karena

upacara-upacara yang digelar di Toraja khususnya di Tana Toraja sudah

mulai berkurang atau sudah jarang di laksanakan seperti dalam syukuran

rumah tongkonan yang baru dan acara pesta panen biasanya digelar acara

sisembarsquo (adu kaki) sebagai ungkapan syukur Tapi saat ini kebanyakan

upacara yang digelar hanya rambu solorsquo (pesta kematian) dan rambu tukarsquo

( pesta pernikahan)rdquo

(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)

Berdasarkan tanggapan beberapa informan diatas maka dapat

disimpulkan bahwa dari segi budaya rambu solorsquo dan rambu tukarsquo sangat orisinil

karena budaya itu masih dilestarikan sampai sekarangserta dalam pelaksanaan

rambu tukarsquo semua penerima tamu menggunakan baju adat Toraja dilengkapi

dengan aksesoris Toraja dan disisi lain ada juga yang sudah tidak orisinil lagi

karena berbagai upacara syukuran sudah mulai jarang dilaksanakan seperti

mangrara tongkonan dan acara pesta panen yang biasanya dilakukan acara

sisembarsquo

(3) Ragam budaya

Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama

oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi Budaya

terbentuk dari banyak unsur yang rumit termasuk sistem agama dan politik adat

istiadat bahasa perkakas pakaian bangunan dan karya seni Sehubungan dengan

62

budaya berikut tanggapan informan selaku Kepala Dinas Kebudayaan dan

Pariwisata di Kabupaten Tana Toraja

ldquoBudaya Tana Toraja merupakan warisan dunia dan dijadikan wisata

budaya dari berbagai budaya yang ada yang paling menarik adalah

upacara rambu solorsquo (acara kematian) dimana upacara rambu solorsquo

dulunya hanya dilakukan oleh bangsawan akan tetapi sekarang sudah

mulai bergeser siapa yang kaya itulah pestanya yang paling meriah meski

demikian dalam pelaksanaannya dilakukan berdasarkan stratifikasi sosial

ada tingkatan-tingkatannya seperti tanarsquo bulaan (kasta tertinggi) tanarsquo

bassi (kasta menengah) tanarsquo karurung ( kasta rendah) dan tanarsquo kua-kua

(sangat rendah)rdquo

(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas dapat dikatakan bahwa dalam

pelaksanaan upacara rambu solorsquo yang dulunya hanya bisa dilakukan oleh orang

bangsawan tapi sekarang sudah mengalami pergeseran dimana orang yang kaya

itulah yang pestahnya lebih meriah tapi meski demikian tetap diukur berdasarkan

status sosialnya Sehubungan dengan budaya ini lebih lanjut Sekertaris Dinas

Kebudayaan dan Pariwisata mengatakan

ldquoSelain budaya rambu solorsquo Tana Toraja juga memiliki berbagai macam

budaya lainnya yang juga menarik salah satunya adalah penguburan bayi

yang ada di baby grave yang dikubur dalam pohon dimana 1 pohon

terdapat 10 mayat bayi di dalam maka tak heran kalau Tana Toraja

diminati oleh para pelancong baik wisatawan lokal nusantara maupun

mancanegarardquo

(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)

Sementara tanggapan dari informan selaku Ketua Destinasi Manajemen

Organisasi (DMO) Cluster Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoSelain budaya rambu solorsquo (acara kematian) ada juga budaya rambu tukarsquo

(acara syukuran) seperti acara pernikahan dimana dalam pelaksanaannya

diiringi dengan parsquogellu (tari-tarian) parsquopenawai (memaparkan asal usul

calon pengantin) dan dilaksanakan pada saat matahari mulai naik berbeda

dengan rambu tukarsquo yang dilakukan pada saat matahari mulai turun begitu

menariknya budaya Torajardquo

(Wawancara LB 58 Tahun 15032016)

63

Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa

budaya Tana Toraja bukan hanya rambu solorsquo ada juga budaya penguburan bayi

dalam pohon dimana dalam 1 pohon terdapat 10 mayat bayi serta budaya lainnya

adalah budaya rambu tukarsquo seperti acara pernikahan yang dilksanakan pada saat

matahri mulai naik serta di iringi dengan parsquogellu dan marsquopenawai Terkait

dengan budaya tersebut travel agent Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoTana Toraja terkenal karena budayanya yang begitu menarik salah

satunya adalah ketika seorang bangsawan meninggal atau seorang yang

tak murni bangsawan biasanya tak langsung dikubur melainkan disimpan

di rumah berminggu-minggu berbulan-bulan bahkan puluhan tahun

tergantung kesiapan keluarga dan mereka memperlakukan mayat seperti

orang yang hidup dimana mayat disiapkan makanan dan minuman mayat

tersebut baru dianggap mati setelah selesai melakukan upacara rambu

solorsquo (acara kematian)rdquo

(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)

Sementara tanggapan dari informan selaku wisatawan yang datang

berkunjung ke Tana Toraja mengatakan

ldquoTidak salah kalau Tana Toraja diminati para wisatawan mancanegara

karena memang budaya Tana Toraja luar biasa seperti dalam pelaksanaan

upacara rambu solorsquo (acara kematian) dimana pemotongan kerbau dan

babi banyaknya hewan yang di potong tergantung kemampuan ekonomi

keluarga serta berbagai kegiatan budaya dipertontonkan seperti parsquosilaga

tedong (adu kerbau) adu kaki (sisembarsquo) tari-tarian seperti parsquobadong

passailorsquo serta pemotongan kerbau dengan cara marsquotinggoro tedong

(pemotongan kerbau dengan ciri khas masyarakat Toraja yaitu dengan

menebas kerbau dengan parang dan dengan hanya sekali tebas budaya

inilah yang menjadikan Tana Toraja dikenal baik nusantara maupun

mancanegarardquo

(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa

ketika masyarakat Toraja meninggal biasanya tidak langsung dikubur melainkan

disimpan di atas rumah dan diperlakukan seperti orang yang hidup serta dalam

64

pelaksanaan rambu solorsquo dilakukan pemotongan kerbau dan babi banyaknya

pemotongan hewan tergantung dari keamampuan keluarga semakin banyak

hewan yang dipotong maka semakin tinggi pula status sosial seseorang

Sehubungan dengan budaya berikut tanggapan informan selaku masyarakat di

kabupaten Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoBudaya masyarakat Toraja banyak orang menganggap tradisi yang

pemborosan karena besar biaya yang harus dikeluarkan untuk

penyelenggaraannya bahkan ada yang tertunda berbulan-bulan bahkan

bertahun-tahun karena harus mengumpulkan biaya bahkan ada yang

mengatakan orang Toraja mencari kekayaan untuk di pakai pada pesta

rambu solorsquo tapi bagi masyarakat Toraja berbicara pemakaman bukan

hanya tentang upacara status jumlah kerbau dan babi yang dipotong

tetapi juga soal malu (sirirsquo) dan hal inilah yang meneyebabkan upacara

rambu solorsquo terkait dengan tingkat stratifikasi sosialrdquo

(Wawancara AA 44 tahun 18032016)

Berdasarkan tanggapan dari informan diatas dapat dianalisa bahwa bukan

soal pemborosan atau dengan kata orang Toraja mencari kekayaan hanya untuk

pesta rambu solorsquo tapi karena faktor malu karena upacara rambu solo terkait

dengan stratifikasi sosial Terkait dengan budaya berikut tanggapan masyarakat

Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoBudaya Tana Toraja memang terkenal akan keunikannya salah satu

budaya Toraja yang unik salah satunya yaitu pada saat orang yang murni

bangsawan maupun yang tidak murni bangsawan meninggal dunia pada

saat selesai dimandikan akan di make up dan apabila yang meninggal

adalah gadis akan dipakaikan baju seloyor kalau orang tua dipakaikan

baju bodoh (baju indorsquo) sedangkan kalau yang meninggal laki-laki baik

orang tua maupun remaja akan dipakakan jas dan dasi dan setelah itu

barulah dikasih masuk peti lalu disimpan dalam kamar dimana kamarnya

dihiasi begitu indah pada saat mau di pestakan akan dibuatkan peti baru

yang dihias sesuai stratifikasi sosialnyardquo

(Wawancara MT 38 Tahun 19032016)

Berdasarkan tanggapan dari informan diatas maka dapat dikatakan bahawa

pada saat orang Toraja meninggal tidak langsung dimakamkan melainkan

65

disimpan dirumah dalam kamar yang sudah dihiasi begitu indah dan petinya tidak

sembarang dihiasi melainkan sesuai stratifikasi sosialnya

Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa informan diatas dapat

dikatakan dari segi budaya Tana Toraja memang begitu menarik sehingga

dijadikan wisata budaya dimana pada saat orang Toraja meninggal tidak langsung

dimakamkan melainkan disimpan dirumah pelaksanaannya tergantung pada

kesiapan keluarga dalam pelaksanaannya banyak macam kegiatan budaya

dipertontonkan seperti parsquosilaga tedong (adu kerbau) adu kaki (sisembarsquo) tari-

tarian seperti parsquobadong passailorsquo serta pemotongan kerbau dengan cara

marsquotinggoro tedong (pemotongan kerbau dengan ciri khas masyarakat Toraja

yaitu dengan menebas kerbau dengan parang dan dengan hanya sekali tebas

selain itu ada penguburan bayi dalam pohon dimana satu pohon terdapat sepuluh

mayat bayi didalam maka tak heran kalau Tana Toraja banyak diminati para

pelancong baik wisatawan lokal nusantara maupun mancanegara

b) Kelemahan

Indikator kedua kelemahan terdiri dari dua sub variabel yaitu 1)

infrastruktur jalan yang belum optimal dan 2) kebersihan yang kurang tergaja di

lokasi obyek wisata

(1) Infrastruktur jalan yang belum optimal

Infrastruktur jalan yang belum optimal menuju obyek wisata tentu sangat

mengganggu dan membahyakan bagi wisatawan yang datang berkunjung Ketika

ditanyakan tentang infrastruktur jalan yang belum optimal Kepala Dinas

Kebudayaan dan Pariwisata di Kabupaten Tana Toraja

66

ldquoObyek wisata yang ada di Tilanaga (tempat permandian) dari segi

infrastruktur jalannya sangat kecil berlubang disana sini jalanan naik

turun dan menanjak hal ini menjadi salah satu kendala dalam

meningkatkan destinasi kami selaku pihak terkait akan berusaha

mengatasi hal inirdquo

(wawancara JS 56 Tahun 12032016)

Sementara hasil wawancara dengan informan selaku Sekertaris Dinas

Kebudayaan dan Pariwisata Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoBerbicara tentang infrastruktur jalan menuju obyek wisata yang ada di

Tana Toraja memang sebagian sangat jelek misalnya jalan menuju obyek

wisata yang ada di Sirope (tempat penguburan) sangat jelek berlubang

dan lebar jalan sekitar 1 meter lebih hal tersebut menjadi salah satu

kendala dalam peningkatan destinasirdquo

(Wawanacar LS 53 Tahun 14032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa

jalan menuju beberapa obyek wisata banyak yang rusak seperti jalan menuju

obyek wisata di Tilanga dan Sirope jalannya yang menanjak berlubang serta lebar

jalannya hanya 1 meter lebih Terkait dengan infrastruktur jalan yang belum

optimal berikut tanggapan informan selaku Ketua Destinasi Manajamen

Organisasi (DMO) Cluster Pariwisata Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoKeberhasilan DMO dapat dilihat salah satunya dengan infrastruktur jalan

kalau masih ada jalan yang rusak menuju obyek wisata maka DMO belum

tercapai seperti program DMO Tana Toraja belum optimal karena masih

banyak jalan menuju obyek wisata yang jelek contohnya jalan menuju

obyek wisata di Buntu burake pada saat kita memasuki gerbang jalannya

yang berbatu dan pendakian yang cukup jauh hal ini sanagat mengganggu

dan membahayakan bagi wisatawan kami selaku pihak terkait menyadari

hal ini serta berkeinginan besar untuk memperbaiki tapi kami terkendala

dengan dana yang masih minimrdquo

(Wawancara LB 58 Tahun 15032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa

keberhasilan suatu DMO dapat dilihat dari infrastruktur jalan dan DMO Tana

Toraja belum tercapai karena masih ada jalan yang rusak menuju obyek wisata

67

salah satunya jalan menuju obyek wisata di Buntu burake jalannya yang berbatu

dan pendiakian yang cukup jauh Terkait dengan infrastruktur jalan yang belum

optimal berikut tanggapan informan selaku travel agent Tana Toraja mengatakan

bahwa

ldquojalan menuju obyek wisata tidak semuanya rusak sebagian sudah ada

yang bagus seperti jalan menuju obyek wisata yang ada di baby grave

jalannya sudah di aspal dan juga lebar sekitar 4 meterrdquo

(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)

Berdasrkan tanggapan dari informan diatas dapat dikatakan bahwa dari

segi infrastruktur jalan menuju obyek wisata yang ada di Sirope sudah bagus

karena jalannya sudah di aspal dan juga lebar Terkait dengan infrastruktur jalan

yang belum optimal berikut tanggapan informan selaku wisatawan yang datang

berkunjung ke Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoJalan menuju obyek wisata Buntu burake sangat menakutkan dan

membahayakan bagi wisatawan dimana terdapat jurang dipinggir jalan

apalagi jalan menuju obyek wisata ini pada saat musim hujan sangat licin

saya berharap agar pemerintah membuatkan pagar jalanan dan melakukan

perbaikan jalan agar wisatawan sering datang berkunjungrdquo

(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)

Sementara hasil wawancara dengan informan selaku masyarakat Tana

Toraja mengatakan bahwa

ldquoMengenai infrastruktur jalan memang belum optimal karena masih

banyak jalan menuju obyek wisatai yang kurang bagus seperti jalan

menuju obyek wisata di Sangngallarsquo jalanya yang berlubang becek karena

digenangi air tapi dari segi lebarnya sudah lumayan sekitar 3 meterrdquo

(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas dapat dikatakan bahwa dari segi

infrastruktur jalan menuju obyek wisata di Tana Toraja belum optimal karena

68

masih banyak jalan menuju obyek wisata yang becek dan digenangi air pada saat

musim hujan serta terdapat jurang tidak dipasangkan pagar jalanan

Berdasarkan hasil wawancara dari berbagai informan diatas maka dapat

disimpulkan bahwa dari segi infrastruktur jalan di obyek wisata Tana Toraja

belum optimal karena masih banyak obyek wisata yang infrastruktur jalan rusak

dan belum memadai seperti berlubang berbatu licinterdapat jurang yang tidak di

pasangkan pagar jalan serta lebar jalan yang masih kecil sekitar 1 meter lebih

Dengan melihat kelemahan yang ada dapat dikatakan dalam meningkatkan DMO

Pariwisata Tana Toraja belum tercapai

(2) Kebersihan yang kurang terjaga di obyek wisata

Kebersihan adalah keadaan bebas dari kotoran termasuk diantaranya

debu sampah dan bau dalam hal ini wisatawan lokal maupun wisatawan

mancanegara perlu menjaga kebersihan lingkunagan obyek wisata agar keindahan

obyek wista terlihat indah dan menarik Seperti wawancara yang dilakukan

dengan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata mengatakan bahwa

ldquoDari segi kebersihan saya rasa belum optimal karena masih banyak

obyek wisata yang ada di Tana Toraja yang kotor dan baursquo seperti yang

ada di Pango-pango di lokasi obyek wisata sangat baursquo karena banyak

wisatawan buang air kecil sembarangan termasuk wisatawan laki-laki hal

ini terjadi karena memang tidak ada wc di lokasi obyek wisata kami

selaku pihak terkait akan membuat wc di setiap obyek wisata yang ada di

Tana Toraja

(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)

Bedasarkan tanggapan dari informan diatas dapat dianalisa bahwa dari

segi kebersihan obyek wisata Tana Toraja belum optimal karena masih banyak

obyek wisata Tana Toraja yang kotor dan baursquo seprti obyek wisata di Pango-

pango dimana wisatawan buang air kecil sembarangan hal ini terjadi karena

69

belum adanya wc yang disediakan oleh pihak terkait Terkait dengan kebersihan

yang tidak terjaga di obyek wisata Tana Toraja lebih lanjut Sekertaris Dinas

Kebudayaan dan Pariwisata mengatakan bahwa

ldquoKeindahan obyek wisata tergantung dari kebersihannya dan menurut

saya dari segi kebersihan sampah di lokasi obyek wisata saya rasa sudah

lumayan bagus seperti obyek wisata yang ada di baby grave dan obyek

wisata di Pango-pango itu sangat bersih karena memang ada tim khusus

untuk menjaga kebersihan lokasi wisata tersebutrdquo

(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa dari

segi kebersihan sampah di lokasi obyek wisata sudah bagus seperti obyek wisata

yang ada di baby grave dan obyek wisata di Pango-pango Terkait dengan

kebersihan yang kurang terjaga berikut tanggapan informan selaku Ketua

Destinasi Manajemen Organisasi Pariwisata (DMO) Cluster Tana Toriaja

mengatakan bahwa

ldquoKebersihan suatu DMO dapat dilihat salah satunya dengan

kebersihannya apabila obyek wisata masih ada yang kotor berarti dalam

pengelolaan DMO belum tercapai dan saya menyadari bahwa DMO Tana

Toraja belum tercapai karena masih ada obyek wisata di Tana Toraja yang

masih kotor seperti obyek wisata yang ada di Sirope (tempat penguburan)

kebersihannya kurang terjaga daun-daun yang jatuh dibiarkan

bertumpukan di lokasi obyek wisata sampah ada dimana-mana karena

wisatawan yang datang berkunjung membuang sampah sembarangan

(Wawancara LB 58 Tahun 15052016)

Sementara tanggapan lain dari salah satu informan selaku travel agent

Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoMasih banyak obyek wisata di Tana Toraja yang masih kotor salah

satunya di obyek wisata yang ada di Tilanga (tempat permandian) yang

terletak dalam hutan dimana kolamnya banyak daun-daun yang terapung

di bawah karena di sekeliling kolam banyak pohon besar serta pohon-

pohon bambu yang menaungi air di permandian tapi dari segi airnya

sangat jernihrdquo

(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)

70

Berdasarkan tanggapan dari informan diatas dapat dikatakan bahwa dari

segi kebersihan belum optimal karena masih banyak obyek wisata Tana Toraja

tidak terjaga kebersihannya seperti obyek wisata di sirope (tempat penguburan)

dimana dilokasi obyek wisata ini banyak sampah dan daun-daun yang jatuh

dibiarkan begitu saja dan obyek wisata yang ada di Tilanga (tempat permandian)

banyak daun-daun yang terapung di kolam karena banyak pohon-pohon besar dan

pohon bambu yang mengelilingi kolam tersebut Terkait dengan kebersihan yang

kurang terjaga berikut tanggapan informan selaku wisatawan yang datang

berkunjung ke Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoDari segi kebersihan tangga di lokasi obyek wisata yang ada di Buntu

burake (wisata religi) Tana Toraja belum optimal karena tangganya

dipenuhi dengan tanahlumpur apalagi kalau musim hujan karena obyek

wisata ini ada 770 tangga yang di lewati baru sampai di patung Yesus

tertinggi di duniardquo

(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)

Berdasarkan penjelasan dari informan diatas dapat dikatakan kebersihan

dari segi tangga yang ada di obyek wisata Buntu burake belum optimal karena

tangganya banyak di penuhi dengan tanah apa lagi kalau musim hujan Terkait

dengan kebersihan yang kurang terjaga berikut tanggapan informan selaku

masyarakat Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoBerbicara mengenai kebersihan dari segi WC di obyek wisata yang ada di

Tilanga itu sudah bagus dan bersih karena bak dan lantainya menggunakan

keramik airnya juga sangat jernihrdquo

(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)

Berdasarkan hasil wawancara dengan informan diatas maka dapat

dikatakan bahwa dari segi kebersihan WC di obyek wisata yang ada di Tilanga

71

sudah bagus dan bersih airnya juga yang sangat jernih serta kebersihan bak

airnya sudah sangat bersih dan lantai baknya juga menggunakan keramik

Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa informan diatas maka

dapat disimpulkan bahwa keberhasilan suatu DMO dapat dilihat salah satunya

dengan kebersihan apabila masih ada obyek wisata yang masih kotor maka dapat

dikatakan dalam pengelolaan DMO Pariwisata Tana Toraja belum tercapai karena

masih banyak obyek wisata yang masih kotor meski demikian sudah ada juga

yang sudah bersih

2 Faktor eksternal

Faktor eksternal terbagi atas dua yaitu a) peluang meliputi agrowisata dan

berbagai bisnis b) ancaman meliputi penetrasi budaya luar dan ketergantungan

ekonomi

a) Peluang

Indikator ketiga Peluang yang terdiri dari dua sub variabel yaitu 1)

agrowisata 2) berbagai bisnis Kedua sub variabel akan di jelaskan di bawah ini

(1) Agrowisata

Agrowisata merupakan peluang besar bagi masyarakat Tana Toraja

Ketika ditanyakan tentang peluang agrowisata berikut tanggapan dari Kepala

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoKeunikan lokasi agrowisata adalah hamparan kebun kopi dan tanaman

sayuran mengelilingi kota mungil Pango-pango di lembah yang indah dan

mempesona serta mengelilingi perkampungan tradisional yang didukung

bentukan geologibenteng alam dan perbukitan dan pegunungan yang

mempesona keunikan inilah yang menjadikan obyek agrowisata ini

banyak diminati para wisatawanrdquo (Wawancara JS 56 Tahun 12032016)

72

Berdasarkan tanggapan informan diatas dapat dikatakan bahwa keunikan

aggrowisata di tana Toraja adalah hamparan kebun kopi serta perbukitan dan

pegunungan yang mempesona Sehubungan dengan hal tersebut berikut

tanggapan informan selaku Sekertaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

mengatakan bahwa

ldquoAgrowisata Tana Toraja memang menarik dan sejuk keindahan dapat

kita rasakan pada saat kita memasuki kebun kopi jagung serta sayur-

sayuran yang begitu subur indah dipandang apalagi pada pagi harirdquo

(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)

Sementara hasil wawancara dengan Ketua Destinasi Manajemen

Organisasi (DMO) Cluster Pariwisata Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoSebelumnya Tana Toraja hanya mengandalkan wisata budaya dan wisata

alam tapi sekarang sudah ada agrowisata yang ada di Pango-pango yang

banyak menarik wisatawan dan kami selaku pihak terkait merencanakan

penambahan lokasi obyek agrowisata agar kunjungan wisatawan semakin

meningkat hal ini dilakukan untuk meminimalisir kelemahan dan

ancaman yang adardquo

(Wawancara LB 58 Tahun 15032016)

Berdasarkan keterangan informan diatas dapat dikatakan bahwa

keindahan agrowisata di Tana Toraja dapat kita rasakan pada saat kita memasuki

kebun kopi dan sayur-sayuran di dalam kita merasakan kesejukan yang luar biasa

apalagi pada pagi hari serta pihak terkait akan berusaha mengembangkan obyek

agrowisata agar wisatawan semakin tertarik Terkait dengan hal tersebut berikut

tanggapan informan selaku travel agent Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoPemerintah Tana Toraja selalu mengingatkan masyarakat yang ada di

daerah Pango-pango agar selalu menjaga kelestarian lingkungan agar

wisata agro selalu diminati para wisatawan karena kedatangan wisatawan

membawa keuntungan ekonomi bagi masyarakat setempat maupun

masyarakat sekitarnyardquo

(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)

73

Berdasarkan tanggapan informan diatas dapat dikatakan bahwa masyarakat

selalu diingatkan agar tetap menjaga kelestarian lingkungan disekitar obyek

agrowisata agar wisatawan semakin tertarik karena kunjungan wisatawan

membawa keuntungan ekonomi bagi masyarakat setempat serta masyarakat

sekitarnya Sehubungan dengan agrowisata tersebut berikut tanggapan informan

selaku wisatawan yang datang berkunjung ke Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoAgrowisata Tana Toraja memang memberikan peluang yang luar biasa

baik untuk masyarakat sendiri maupun untuk peningkatan destinasi obyek

wisata karena beberapa produk tanaman unggulan seperti kopi dan

markisa dimana wisatawan yang datang bisa memetik sendiri buah kopi

tentu dengan hal tersebut bisa memberikan kepuasan tersendiri bagi

wisatawan yang datangrdquo

(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)

Sementara penjelasan lain dari salah satu informan selaku masyarakat

Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoAgrowisata memang menjadi peluang dalam meningkatkan obyek wisata

dan meningkatkan perekonomian masyarakat saya harap agar pemerintah

menambah obyek agrowisata serta menambah tamanaman buah seperti

starawberry dan apel di obyek wisata di Pango-pango agar wisatawan

semakin tertarik untuk datang berkunjung ke Tana Toraja karena

agrowisata Tana Toraja baru ada satu dan perlu penambahan

pembangunan wisata agrordquo

(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)

Berdasarkan keterangana informan diatas dapat dikatakan bahwa

agrowisata menjadi salah satu peluang bagi masyarakat Tana Toraja dalam

meningkatkan perekonomian dan diharpakan agar pemerintah menambah obyek

agrowisata serta menambah tanamanan buah strawberry dan apel di obyek wisata

Pango-pango agar wisatawan semakin tertarik untuk datang berkunjung

Berdasarkan tanggapan dari beberapa informan diatas dapat disimpulkan

bahwa agrowisata Tana Toraja menjadi peluang yang luar biasa bagi msyarakat

74

dalam meningkatkan ekonomi serta dalam peningkatan destinasi obyek wisata

keindahan serta kesejukan yang dimiliki menjadikan wisata agro ini diminati para

wisatawan

(2) Berbagai bisnis

Bisnis adalah suatu organisasi yang menjual yang menjual jasa atau barang

kepada pembeli atau konsumen ataupun bisnis lainnya untuk memperoleh laba

Ada tiga hal penting dalam bisnis yaitu menghasilkan barang dan jasa mencari

profit dan memaksimalkan kebutuhan konsumen Seperti wawancara yang

dilakukan dengan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Tana Toraja

mengatkan bahwa

ldquoBerbicara tentang obyek wisata Tana Toraja yang diminati para

wisatawan baik wisatawan lokal maupun mancanegara tentu muncul

berbagai peluang salah satunya adalah berbisnis seperti pembangunan

hotel dengan membangun hotel tentu membuka lowongan kerja bagi

masyarakat Toraja serta memberikan keuntungan yang besar bagi pemilik

hotelrdquo

(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)

Berdasarkan keterangan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa

salah satu peluang yang dibuka msyarakat Tana Toraja adalah pembangunan hotel

selain membuka lowongan kerja tentu juga memberikan keuntungan besar bagi

pemilik hotel Sehubungan dengan hal tersebut berikut tanggapan informan

selaku Sekertaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata mengatakan bahwa

ldquoBisnis merupakan salah satu peluang besar bagi masyarakat Tana Toraja

dengan adanya obyek wisata masyarakat dapat berbisnis misalnya

penjualan aksesoris Tana Toraja seperti kalung gantungan kunci gelang

dan lain-lain sebagainyardquo

(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)

75

Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa

dengan adanya obyek wisata yang ada di Tana Toraja membuka peluang salah

satunya adalah bisnis seperti menjual berbgai aksesoris Tana Toraja Terkait

dengan hal tersebut berikut tanggapan informan selaku Ketua Destinasi

Manajemen Organisasi (DMO) Cluster Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoMasyarakat Tana Toraja dalam memanfaatkan peluang mereka membuka

berbagai macam bisnis salah satunya adalah membuka restaurant dan

menyediakan berbagai macam makanan dan minuman khas Tana Toraja

seperti parsquopeong (daging yang dimasak dalam bambu) sorsquokorsquo (beras ketan

yang dicampur dengan santan) sarabba dan lain-lain sebagainyardquo

(Wawancara LB 58 Tahun 15032016)

Sementara penjelasan yang diberikan oleh informan selaku travel agent

Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoAda banyak bisnis yang di buka msyarakat Tana Toraja misalnya

penjualan kue khas Tana Toraja seperti deppa tori bajersquo serta bisnis

rental mobil dan sebagainya bisnis ini memberikan dampak positif selain

keuntungan yang didapatkan juga berbuat untuk bangsa dengan cara

membantu mengembangkan obyek wisatardquo

(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa

masyarakat Tana Toraja membuka berbagai macam bisnis dan memanfaatkan

betul peluang yang ada dengan mengharapkan keuntungan Terkait dengan hal

tersebut tanggapan informan selaku wisatawan yang datang berkunjung ke Tana

Toraja mengatakan bahwa

ldquoAdanya obyek wisata Tana Toraja yang begitu menarik dan diminati para

pelancong memberikan dampak positif bagi masyarakat dalam

meningkatkan perekonomian dengan memanfaatkan peluang yang ada

misalnya berbisnis masyarakat membuka berbagai bisnis yang ada salah

satunya adalah bisnis rental mobilrdquo

(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)

76

Sementara penjelasan yang diberikan oleh informan selaku masyarakat

Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoBisnis memang menjadi peluang besar untuk masyarakat Tana Toraja

dalam meningkatkan perekonomian dalam memenuhi kebutuhan sehari-

hari misalnya bisnis kecil-kecilan seperti yang menjual makanan di lokasi

obyek wisata dengan hal itu wisatawan tidak usah repot-repot membawah

makanan karena banyak yang menjual makanan di lokasi obyek wisata

yang ada di Tana Torajardquo

(Wawancara AA 44 tahun 18032016)

Berdasarkan hasil wawancara dari beberapa informan diatas dapat

dikatakan sejalan dengan teori Sondang P Siagian (2011) bahwa dengan adanya

peluang yang dimiliki sebuah organisasi atau perusahaan dapat dimanfaatkan

untuk meningkatkan pendapatan serta dapat dimanfaatkan untuk meminimalisir

kelemahan dan ancaman yang ada dalam sebuah organisasi atau perusahaan

b) Ancaman

Indikator keempat ancaman terdiri dari dua sub variabel yaitu 1)

penetrasi budaya luar 2) ketergantungan ekonomi Kedua sub variabel akan di

jelaskan di bawah ini

(1) Penetrasi budaya luar

Penetrasi budaya luar merupakan ancaman karena adanya berbgai budaya

luar yang lebih menarik Ketika ditanyakan tentang penetrasi budaya luar berikut

tanggapan dari Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Tana Toraja

mengatakan bahwa

ldquoPenetrasi budaya luar ini salah satu ancaman dalam peningkatan destinasi

pariwisata karena berbagai budaya yang menarik seperti budaya yang ada

di Wakatobi yang juga menarik kami selaku pihak terkait mengatasi

ancaman penetrasi budaya luar tersebut dengan memanfaatkan kekuatan

dan peluangrdquo

(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)

77

Sementara wawancara yang dilakukan dengan Sekertaris Dinas

Kebudayaan dan Pariwisata Tana Toraja mengatakan bahwaa

ldquoPenetrasi budaya luar memang jadi ancaman dalam meningkatkan

destinasi obyek wisata Tana Toraja karena berbagai budaya luar juga yang

menarik tapi saat ini puji syukur kunjungan wisatawan tidak menurun

karena kami selaku pihak terkait selalu mempromosikan keindahan dan

keunikan wisata alam wisata budaya dan agro wisata Tana Toraja baik

dalam negeri maupun luar negeri agar ancaman tidak berpengaruh pada

peningkatan destinasirdquo

(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa

penetrasi budaya luar memang menjadi salah satu ancaman karena banyak budaya

luar juga yang lebih menarik misalnya budaya bahari wakatobi tapi meski

muculnya budaya yang lebih menarik tidak mempangaruhi kunjungan wisatawan

karena pemerintah terkait selalu membangun obyek wisata yang baru dan selalu

melakukan promosi baik dalam negeri maupun luar negeri Terkait dengan hal

tersebut berikut tanggapan informan selaku Ketua Destinasi Manajemen

Organisasi (DMO) Cluster Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoPenetrasi buadaya luar memang menjadi ancaman bagi Tana Toraja

karena berbagai budaya luar yang juga yang tak kalah uniknya seperti

budaya Bali serta berbagai budaya Tana Toraja tidak orisinil lagi

contohnya pembuatan rumah tongkonan yang dulunya lantainya

menggunakan kayu serta tiangnya juga menggunakan kayu sehingga

terlihat sangat unik dan menarik tapi sekarang sudah ada yang

menggunakan keramik dan tiangnya sudah ada yang di cor sehingga

keunikan dan keindahannya berkurang hal seperti inilah yang ditakutkan

jangan sampai menjadi penghambat dalam peningkatan destinasi

wisatawan rdquo

(Wawancara LB 58 Tahun 15032016)

Berdasarkan penjelasan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa

penetrasi budaya luar menjadi ancaman bagi peningkatan destinasi wisatawan

78

karena banyaknya budaya luar yang juga menarik seperti Bali serta budaya Tana

Toraja sudah tidak orisinil lagi sudah banyak yang mengalami perubahan

sehingga keindahan dan keunikannya sudah berkurang Terkait dengan penetrasi

budaya luat berikut tanggapan informan selaku travel agent Tana Toraja

mengatakan bahwa

ldquoPenetrasi budaya luar memang menjadi ancaman dari luar karena

berbagai budaya luar yang juga menarik tapi saat ini pemerintah Tana

Toraja menambah lokasi obyek wisata baru yang ada di Buntu burake

diatas terdapat patung yesus tertinggi di dunia obyek wisata yang satu ini

akan menambah kunjungan wisatawan ini juga merupakan strategi

pemerintah dalam meningkatkan destinasi wisatawan agar ancaman yang

ada dapat diatasi ldquo

( Wawancara MU 42 Tahun 16032016)

Sementara hasil wawancara dengan wisiatawan yang datang berkunjung

ke Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoMenurut saya menegenai ancaman penetrasi budaya luar saya rasa

sampai sekarang tidak ada yang kalah menarik budaya Toraja seperti

upacara rambu solorsquo (acara kematian) serta dalam pelaksanaannya pun

diiringi berbagai kegiatan budaya misalnya parsquosilaga tedong (adu kerbau)

parsquobadong (tarian-tarian) dan lain-lain sebagainyardquo

(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa

sampai saat ini tidak ada yang kalah unik dan menarik budaya Toraja seperti

upacara rambu solorsquo serta kegiatan budaya yang dipertontonkan yang juga sangat

menarik serta pemerintah Tana Toraja membangun lokasi obyek wisata yang

baru hal ini dilakukan agar berbagai ancaman dapat diatasi dengan memanfaatkan

peluang yang ada Terkait dengan penetrasi budaya luar berikut tanggapan

informan selaku masyarakat Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoPenetrasi budaya luar memang menjadi salah satu ancaman karena

berbagai budaya Tana Toraja tidak orisinil lagi banyak yang sudah

79

mengalami perubahan misalnya acara rambu tukarsquo (acara syukuran) salah

satunya adalah upacara pesta panen upacara ini jarang sekali dilakukan

bahkan beberapa daerah di Toraja tidak melakukan lagi upacara tersebut rdquo

(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)

Berdasarkan hasil wawancara dari beberapa informan diatas maka dapat

disimpulkan bahwa penetrasi budaya luar memang menjadi ancaman karena

beberapa budaya Tana Toraja tidak orisisnil lagi tapi meski demikian kunjungan

wisatawan ke Tana Toraja tidak mengalami penurunan karena pemerintah Tana

Toraja mengatasi hal tersebut dengan memanfaatkan kekuatan dan peluang

(2) Ketergantungan ekonomi

Ketergantungan ekonomi adalah keadaan dimana kehidupan ekonomi

negara-negara tertentu dipengaruhi oleh perkembangan dan ekspansi dari

kehidupan ekonomi seperti wawancara yang dilakukan dengan Kepala Dinas

Kebudayaan Dan Pariwisata Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoKetergantungan ekonomi ini menjadi ancaman karena kapan kunjungan

wisatawan berkurang maka pendapatan masyarakat pun berkurang karena

sebagian besar masyarakat Toraja mendapatkan keuntungan dari

kunjungan wisatawanrdquo

(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dianalisa bahwa

sebagian besar masyarakat Tana Toraja ekonominya tergantung pada kunjungan

wisatawan karena kapan kunjungan wisatawan menurun maka pendapatan

masyarakat pun menurun Terkait dengan ketergantungan ekonomi tersebut

berikut tanggapan informan selaku Sekertaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoTidak semua masyarakat Tana Toraja ekonominya tergantung pada

kunjungan wisatawan karena kebanyakan profesi masyarakat Toraja

sekarang adalah pelautrdquo

80

(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dianalisa bahwa tidak

semua masyarakat Tana Toraja ekonominya tergantung pada kunjungan

wisatawan karena kebanyakan masyarakat Tana Toraja sekarang berprofesi

sebagai pelaut Sehubungan dengan hal ketergantungan ekonomi berikut

tanggapan informan selaku Ketua Destinasi Manajemen Organisasi (DMO)

Cluster Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoBerbicara mengenai masalah ketergantungan ekonomi sebagian memang

masyarakat Tana Toraja ekonominya tergantung pada kunjungan

wisatawan seperti masyarakat yang bekerja di hotel karena 80 yang

menginap di hotel adalah wisatawan kapan wisatawan menurun maka

akan berpengaruh pada pendapatan masyarakat serta Pendapatan Asli

Daerah (PAD) Tana Torajardquo (Wawancara LB 58 Tahun 15032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dianalisa bahwa

sebagian masyarakat Tana Toraja ekonominya tergantung pada kunjungan

wisatawan seprti yang bekerja di hotel kapan wisatawan menurun maka

pendapatan masyarakat pun menurun begitupun Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Tana Toraja Terkait dengan hal ketergantungan ekonomi berikut tanggapan

informan selaku travel agent Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoSaya akui memang sebagian masyarakat Toraja ekonominya tergantung

pada wisatawan contohnya saya sebagai travel agent kapan wisatawan

kurang maka akan berpengaruh pada pendapatan kamirdquo

(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)

Sementara penjelasan lain yang diberikan oleh Wisatawan yang datang

berkunjung ke Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoKalau saya lihat sebagian kecilnya saja yang ekonominya tergantung

pada kunjungan wisatawan karena kebanyakan profesi Tana Toraja adalah

petani serta banyak masyarakat Toraja yang bekerja di luar kota

(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)

81

Sementara penjelasan lain yang diberikan oleh masyarakat Tana Toraja

mengatakan bahwa

ldquoMenurut saya sebagai masyarakat Toraja sekaligus sebagai pemilik rental

mobil bergantung pada kunjungan wisatawan karena kapan wisatawan

kurang maka pendapatan kami pun berkurangrdquo

(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)

Berdasarkan penjelasan diatas dapat dikatakan bahwa yang bekerja di

travel agent dan yang memiliki rental mobil ekonominya tergantung pda

kunjungan wisatwan karena kapan wisatwan menurun maka pendapatan mereka

pun akan menurun

Berdasarkan tanggapan dari beberapa informan diatas maka dapat

disimpulkan bahwa sebagian kecilnya saja yang ekonominya tergantung pada

kunjungan wisatwan dan sebagian besar ekonominya tidak tergantung pada

kunjungan wisatwan karena banyak masyarakat Tana Toraja yang berprofesi

sebagai pelaut petani dan bekerja di luar kota kecuali Pendapatan Asli Daerah

(PAD) Tana Toraja memang sebagian besar di dapatkan dari obyek wisata

D Analisis SWOT

Analisis SWOT adalah analisis kondisi internal maupun eksternal suatu

organisasi yang selanjutnya akan digunakan sebagai dasar untuk merancang

strategi dan program kerja Analisis internal meliputi penilaian terhadap faktor

kekuatan (Sterngths) merupakan situasi atau kondis yang merupakan kekuatan

dari organisasi atau program pada saat ini dan kelemahan (Weaknesses)

merupakan situasi atau kondisi yang merupakan kelemahan dari organisasi atau

program pada saat ini Sementara analisis eksternal mencakup faktor peluang

82

(Opportunities) merupakan situasi atau kondisi yang merupakan peluang di luar

organisasi dan memberikan peluang berkembang bagi organisasi di masa

depandan tantangan (Threaths) merupakan situasi yang merupakan ancaman

bagi organisasi yang datang dari luar organisasi dan dapat mengancam eksistensi

organisasi di masa depan

Analisis SWOT merupakan suatu pekerjaan yang cukup berat karena

hanya dengan hal itu alternati-alternatif strategi dapat disusun Kegagalan

menganalisanya berarti gagal dalam mencari relasi dan titik temu antara

faktor-faktor strategi dalam lingkungan internal dan yang terdapat dalam

lingkungan eksternal sambil mencari hubungannya dengan misi tujuan dan

sasaran organisasi juga merupakan kegagalan dalam mempersiapkan suatu

keputusan strategi yang baik Pekerjaan ini tetap menjadi tugas pokok dari

kelompok koalisi eselon atas dan belum bisa didelegasikan kepada eselon bawah

Namun eselon bawah berperan dalam menyediakan data yang diperlukan untuk

mempertajam analisis SWOT Hanya dengan analisis SWOT keputusan

-keputusan strategi yang baik dapat dihasilkan seperti pertemuan antara

strengthsopportunities (SO) strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran suatu

perusahaan yaitu dengan menggunakan seluruh kekuatan dan memanfaatkan

peluang pertemuan antara strengthsthreats (ST) ini adalah strategi untuk

menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan dengan cara menghindari

ancaman pertemuan antara weaknessesopportunities (WO) strategi ini

diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara mengatasi

kelemahan-kelemahan yang dimiliki dan pertemuan antara weaknessestheats

83

(WT) strategi ini didasarkan pada kegiatan yang besrsifat defensif dan ditujukan

untuk meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman

Analisis SWOT digunakan untuk merumuskan strategi melalui situasi

dengan mengidentifikasi kekuatan kelemahan peluang dan ancaman Dengan

analisis SWOT kita dapat memahamai apa dan bagaimana organisasi kita serta

bagaimana cara menggerakannya Penentuan strategi secara garis besar dalah

dengan memperhatikan kelemahan-kelmahan yang dimiliki organisasi kemudian

membuat konsolidasi internal agar dapat menghadapi tantangan dan meraih

peluang yang ada jika organisasi memiliki kekuatan yang besar maka dapat

merumuskan strategi dengan perencanaan matang SWOT dapat digunakan oleh

organisasi apa saja termasuk organisasi pemerintah seperti Dinas Pariwisata dan

Kebudayaan di Kabupaten Tana Toraja

Kegiatan yang paling penting dalam proses analisis adalah memahami

seluruh informasi yang terdapat pada suatu kasus menganalisis situasi untuk

mengetahui isu apa yang sedang terjadi dan memututuskan tindakan apa yang

harus segera dilakukan untuk memecahkan masalah Menurut Boulton (dalam

Freddy Rangkuti 1997) proses untuk melaksanakan analisis suatu kasus Untuk

memahami secara keseluruhan informasi yang ada yaitu dengan cara memahami

secara detail semua informasi dan melakukan analisis secara numerik Setelah

mengetahui dan memahami berbagai informasi terkait faktor internal dan faktor

eksternal obyek wisata Tana Toraja berikut hasil analisis penulis

84

1) Comporative Advantage (strengthsopportunities ldquoSOrdquo )

Keunggulan komporatif obyek wisata Tana Toraja ada berbagai macam

seperti keindahan alam yang dapat kita rasakan di obyek wisata Pango-pango

yang begitu sejuk indah dan menarik selain itu banyak di temui berbagai macam

tanaman unggul seperti kopi coklat markisa kacang tana jagung dan berbagai

macam sayuran serta dipenuhi rimbunan pohon pinus yang tak kalah indah yaitu

obyek wisata Buntu burake yang terletak diatas gunung diatas dapat kita rasakan

keindahannya seperti gunung-gunung yang indah dipandang batu-batu yang

tinggi dan lonjong dan terdapat patung yesus setinggi 40 meter dan merupakan

patung yesus tertinggi kedua di dunia serta berbagai budaya yang juga tak kalah

uniknya seperti upacara rambu solorsquo (upacara kematian) dimana dalam upacara

tersebut di pertontonkan berbagai antraksi budaya seperti marsquobadong

(mengelilingi mayat) marsquopasonglorsquo (menurunkan mayat dari rumah) dan masih

banyak lagi upacara rambu tukarsquo (upacar syukuran) dan penguburan bayi dalam

pohon yang terdapat di obyek wisata baby grave sedangkan dari segi keunggulan

peluang yaitu agrowisata keunikan lokasi agrowisata adalah hamparan kebun kopi

tanaman sayuran mengelilingi kota mungil Pango-pango dilembah yang indah dan

perbukitan pegunungan yang mempesona selain itu juga terdapat berbagai

macam bisnis contohnya pembangunan hotel restaurant menjual aksesoris

Toraja menjual makanan minuman khas Toraja dan lain-lain sebagainya Itulah

beberapa macam keunggulan komporatif obyek wisata Tana Toraja yang

menjadikan Tana Toraja di kenal baik lokal maupun mancanegara

85

2) Mobilization (strengthsthreats ldquoSTrdquo )

Tana Toraja memiliki berbagai macam kekuatan seperti yang saya jelaskan

diatas namun berbagai ancaman pun dari luar seperti penetrasi budaya luar dan

ketergantungan ekonomi Namun pihak terkait Tana Toraja mengatasi ancaman

dari dengan cara melakukan penambahan obyek wisata baru seperti

pembangunan wisata religi Buntu burake yang terletak diatas gunung dimana

diatas gunung tersebut di bangun patung yesus tertinggi kedua di dunia dengan

ketinggian 40 meter dan pihak terkait juga merencanakan menambah wisata agro

dan membangun kunjungan khusus seperti panjat tebing Hal ini dilakukan untuk

memperluanak ancaman dari luar dan kalau mungkin ancaman yang ada dapat di

jadikan peluang Inilah salah satu strategi pihak terkait Tana Toraja dalam

memanimalisir anccaman yang ada dengan memanfaatkan kekuatan yang ada

3) Investmentdivestment (weaknessesopportunities ldquoWOrdquo )

Obyek wisata Tana Toraja memiliki berbagai kekuatan namun juga

memiliki berbagai kelemahan contohnya dari segi infrastruktur jalan yang belum

optimal masih banyak jalan menuju obyek wisata yang masih rusak pihak terkait

berkeinginan besar untuk melakukan perbaikan kesemua jalan menuju obyek

wisata namun terkendala dengan dana yang masih minim Kelemahan yang ada

tentu berdampak negatif terhadap peluang yang ada karena kapan wisatawan

menurun maka pendapatan sebagian masyarakat dan Pendapatan Asli Daerah

(PAD) otomatis akan menurun pihak terkait berencana akan membuat

penambahan wisata agro dan berusaha melakukan perbaikan jalan dan

menyediakan tim khusus pada semua obyek wisata Tana Toraja

86

4) Damage control (weaknessesthreats ldquoWTrdquo )

Damage control atau kerusakan pengendalian dimana obyek wisata Tana

Toraja dihadapkan pada hal tersebut kekuatan dan ancaman ketemu pihak terkait

Tana Toraja mengatasi hal ini dengan sedikit demi sedikit membenahi kelemahan

yang ada seperti kebersihan di obyek wisata dimana sebagian obyek wisata sudah

disiapkan tim khusus kebersihan dan sebagian sudah disediakan tempat sampah

serta jalan menuju obyek wisata sebagian sudah bagus Tana Toraja dihadapkan

pada hal itu tapi tidak berpengaruh pada kunjungan wisatawan karena obyek

wisata Tana Toraja memiliki kekuatan yang luar biasa sehingga wisatwan sangat

tertarik Tapi meski demikian kunjungan wisatwan tidak menurun tapi hal itu

berpengaruh pada pencapaian DMO dimana Tana Toraja tahun ini tidak termasuk

10 besar DMO karena pengelolaan dari segi infrastruktur jalan yang belum

optimal dan kebersihan kurang terjaga dilokasi obyek wisata karena penilaian

pencapaian DMO diukur salah satunya adalah infrastruktur dan kebersihan

87

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai Strategi Pemerintah dalam

Peningkatan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata di Kabupaten

Tana Toraja maka dapat disimpulkan bahwa

1) Strengths atau kekuatan dapat dikatakan bahwa kekuatan yang dimiliki obyek

wisata masyarakat Tana Toraja dapat dikatakan sangat baik karena berbagai

kekuatan yang dimiliki budaya yang indah dan menarik dimana orang yang

meninggal tidak langsung dimakamkan melainkan disimpan dirumah dalam

kamar yang sudah dihiasi dengan indah penyimpanan mayat dirumah ada yang

berminggu berbulan bertahun bahkan sampai puluhan tahun tergantung

kesiapan keluarga panorama alam yang sejuk dapat dirasakan di Buntu burake

dan di Pango-pango diatas dapat kita dapat melihat keindahan gunung dan

pada pagi hari kita terasa diatas awan serta kearifan lokal Tana Toraja yang

terus dilestarikan seperti acara rambu solorsquo (acara kematian) dan acara rambu

tukarsquo (acara sykururan) budaya ini ada sejak dulu sampai sekarang Hal

tersebutlah yang membuat Tana Toraja terkenal serta diminati wisatawan baik

lokal maupun mancanegara Sedangkan

2) Weaknesses atau kelemahan dapat disimpulkan bahwa dari segi infrastruktur

jalan belum optimal karena masih ada beberapa jalan menuju obyek wisata

yang rusak berlubang berbatu-batu menanjak licin becek serta pendakian

yang cukup jauh dan jalannya tidak di cor juga terdapat jurang dipinggir jalan

88

yang tidak dipasangkan pagar jalan seprti obyek wisata yang ada di Buntu

burake Sangngallarsquo Sirope dan Tilanga Selain itu tentang kebersihan di

obyek wisata yang kurang terjaga banyak sampah yang berhamburan

karena tidak ada tempat sampah yang disediakan baursquo serta pondok-pondok

yang terdapat di obyek wisata penuh lumpur apalagi kalau musim hujan karena

wisatawan naik ke pondok memakai sandal tapi dari segi air yang ada di

Tilanga sangat jernih dengan adanya berbagai kelemahan ini dapat pula

disimpulkan bahwa dalam peningkatan destinasi pariwisata Tana Toraja

belum tecapai karena terdapat berbagai kelemahan yang ada

3) Opportumities atau peluang dari segi peluang dapat disimpulkan bahwa ada

beberapa peluang yang dimiliki obyek wisata Tana Toraja seperti agrowisata

yang terdapat di Pango-pango dimana wisatawan bisa memetik sendiri buah

kopi selain itu juga dapat merasakan keindahan dan kesejukan dilokasi

tersebut dan berbagai bisnis lainnya dapat dikatakan sudah bagus karena

banyak masyarakat membuka usaha mulai dari menjual minuman makanan

dan aksesoris Toraja ditempat wisata membuka restaurant menjual kue khas

Toraja seperti deppa torirsquo dan baje membangun hotel membuka rental mobil

dan lain-lain sebagainya Dengan adanya peluang yang dimiliki dapat

dimanfaatkan dalam meningkatkan destinasi wisata selain itu peluang juga

dapat dimanfaatkan untuk memanimalisasi kelemahan dan ancaman yang ada

4) Threats atau ancaman dapat disimpulkan bahwa ada beberapa ancaman yang

ada seperti pnetrasi budaya luar seperti munculnya budaya yang lebih menarik

seperti di Wakatobi tapi dengan adanya budaya luar yang menarik tidak

89

berpengaruh pada kunjungan wisatawan karena di dunia ini tidak akan ditemui

budaya seperti budaya Tana Toraja seperti upacara rambu solorsquo (acara

kematian) dan upacara rambu tukarsquo) acara syukuran Selain itu ketergantungan

ekonomi dimana sebagian masyarakat Tana Toraja perekonomiannya

tergantung pada kunjungan wisatawan misalnya yang membuka usaha rental

mobil hotel kapan wisatawan berkurang maka pendapatan mereka pun kurang

selain itu Pendapatan Asli Daerah (PAD) pun akan menurun begitupun

sebaliknya Dengan adanya berbagai ancaman ini membahayakan dalam

peningkatan destinasi pariwisata Tana Toraja contohnya saja sudah banyak

budaya yang bagus seperti Wakatobi

B Saran

1 Diharapkan pemerintah dapat menjaga dan mengelolah dengan baik berbagai

kekuatan yang dimiliki agar kunjungan wisatawan semakin meningkat dari

tahun ke tahun

2 Diharapkan kepada pemerintah agar melakukan perbaikan jalan kesemua jalan

menuju obyek wisata yang masih rusak agar wisatawan yang datang tidak

merasa terganggu

3 Diharapkan dengan adanya berbagai peluang yang ada dapat dikelola

dengan baik oleh pihak terkait agar ancaman yang ada dapat dimanimalisasi

4 Pemerintah diharapkan dapat mengatasi berbagai ancaman yang ada dengan

cara salah satunya membuat Peraturan Daerah tentang Kearifan Lokal agar

Tana Toraja tetap jadi obyek wisata yang diminati berbagai wisatawan baik

wisatawan lokal maupun mancanegara

90

5 Diharapkan agar pemerintah membuat pagar jalan dipinggir jalan yang ada

jurangnya

6 Hendaknya pemerintah membuat tim khusus menjaga kebersihan di setiap

obyek wisata

7 Pemerintah perlu melakukan pelebaran jalan kesemua obyek wisata yang

lebarnya masih 1 lebih meter

91

DAFTAR PUSTAKA

AJ Muljadi 2012 Kepariwisataan dan Perjalanan Jakarta PT Raja Grafindo

Persada

AM Sardiman 2007 Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Jakarta Raja

Grafindo Persada

Bonggasilomba Desy Bulawan 2011 Peran Pemerintah Daerah Dalam

Pengelolaan Sektor Pariwisata Di Kabupaten Toraja Utara

Skripsi Makassar Universitas Hasanuddin Makassar

Cangara Hafied 2004 Pengantar Ilmu Komunikasi Jakarta PT Raja

Grafindo Persada

Jones Charles O 1996 Pengantar Kebijakan Publik Jakarta PT Raja

Grafindo Persada

Labiran Malisa 2013 Analisis Penerimaan Daerah Dari Sektor Pariwisata Di

Kabupaten Tana Toraja Skripsi Makassar Univesrsitas Hasanuddin

Makassar

Marpaung Bahar 2002 Pengantar Pariwisata Bandung Alfabeta

Mustafa Delly 2013 Birokrasi Pemerintahan Bandung Alfabeta

Ndraha Taliziduhu 2003 Kybernlogi Jakarta Rineke Cipta

Norton P David 2004 Strategi Maps Converting Intangible Assets Into Tangible

Outcome Harvard Harvard Business School Publication Corporation

Pendit Nyoman S 2002 Ilmu Pariwisata Jakarta Pradnya Paramita

Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2011 Tentang Rencana Induk Nasional

2010 hingga 2025

Rangkuti Freddy 1997 Analisis SWOT Jakarta PT Gramedia Pusataka Utama

Republik Indonesia Undang-Undang No 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan

Daerah

------------------------- Undang-Undang No 10 Tahun 2009 tentang

Kepariwisataan

92

Rewansyah Asnawi 2011 Reformasi Birokrasi Dalam Rangka Good

Governance Jakarta Yusaiantanas Prima

Salusu J 2000 Pengambilan Keputusan Strategi Jakarta Gramedia

Widisaran

----------- 1996 Pengambilan Strategi Jakarta Gramedia Widisaran

Sedarmayanti 2014 Manajemen Strategi Bandung Refika Aditama

Siagian Sondang P 1994 Manajemen Sumber Daya Manusia Jakarta Bumi

Aksara

------------------------ 2011 Manajemen Stratejik Jakarta Bumi Aksara

Sugiyono 2008 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung

Alfabeta

Usman Nurdin 2002 Konteks Implementasi Berbatas Kurikulum Jakarta PT

Raja Grafindo Persada

Wardhono Fitri Indra 2014 Kumpulan Artikel Terkait Destination Management

Organization diakses pada tanggal 8 januari 2016

(httpslidesharenetfitriwardhonokumpulan-artikel-terkait-dmo)

Zulfikar 2015 Strategi Pemerintah Dalam Penerimaan Adipura Di Kabupaten

Maros Skripsi Makassar Universitas Muhammadiyah Makassar

LAMPIRAN

Page 4: STRATEGI PEMERINTAH DALAM PENINGKATAN DESTINASI MANAJEMEN …

iv

PENERIMAAN TIM

Telah diterima oleh TIM Penguji Skripsi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Muhammadiyah Makassar berdasrkan Surat Keputusanundangan menguji ujian skripsi Dekan

Fisipol Universitas Muhammadiyah Makassar Nomor 1237FSPA 1-VIIIVI372016 sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana (S1) dalam program studi Ilmu Administrasi

Negara Di Makassar pada hari Rabu tanggal 22 bulan Juni tahun 2016

TIM PENILAI

Ketua Sekertaris

Dr H Muhlis Madani M Si Drs H Muhammad Idris M Si

Penguji

1 Ketua Drs Parakkasi Tjaija M Si ( )

2 Anggota Dra Hj Budi Setiawan M Si ( )

3Anggota Dra Hj Musliha Karim M Si ( )

4 Anggota Nasrul Haq S Sos M PA ( )

v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Saya yang bertanda tanga di bawah ini

Nama Mahasisawa Rosita

Nomor Stambuk 105610443412

Program Studi Ilmu Administrasi Negara

Menyatakan bahwa benar karya ilmiah ini adalah penelitian saya sendiri tanpa bantuan dari

pihak lain atau ditulisdipublikasikan orang lain atau melakukan plagiat Pernyataan ini saya buat

dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian hari pernyataan ini tidak benar maka saya

bersedia menerima sanksi akademik sesuai aturan yang berlaku sekalipun itu pencabutan gelar

akademik

Makassar 08 Februari 2016

Yang Menyatakan

Rosita

vi

ABSTRAK

ROSITA 2016 Strategi Pemerintah dalam Peningkatan Destinasi Manajemen Organisasi

(DMO) Pariwisata Di Kabupaten Tana Toraja (Dibimbing oleh Musliha Karim dan Nasrul

Haq)

Destiniasi Manajemen Organisasi Pariwisata di Kabupaten Tana Toraja merupakan

struktur tata kelolah destinasi pariwisata yang mencakup perencanaan koordinasi implementasi

dan pengendalian Dari sekian banyak pengelolaan yang seharusnya dilakukan salah satunya

adalah infrastruktur jalan dan kebersihan disetiap obyek wisata tapi pengelolaan tersebut belum

terlaksana dengan baik karena masih banyak jalan yang tidak memadai serta kebersihan di

lokasi obyek wisata tidak terjaga Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui strategi pemerintah

dalam peningkatan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) pariwisata di Kabupaten Tana

Toraja

Jenis penelitian adalah kualitatif dengan menggambarkan bentuk startegi pemerintah

dalam peningkatan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata di Kabupaten Tana

Toraja Tipe penelitian adalah fenomena logis Dalam pengumpulan data digunakan teknik

wawancara observasi dan dokumentasi Sedangkan teknik untuk menganalisis data digunakan

reduksi data sajian data dan penerikan kesimpulan Keabsahan data digunakan tiga trianggulasi

yaitu waktu sumber dan teknik

Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi pemerintah dalam peningkatan Destinasi

Manajemen Organisasi (DMO) pariwisata 1) Strengths dari obyek wisata terdapat keindahan

alam yang begitu menarik serta kearifan lokal dari segi budaya sangat orisinil serta beragam

budaya yang dimiliki yang diminati para pelancong baik lokal maupun mancanegara 2)

Weaknesses ditemukan berbagai kendala dalam meningkatkan DMO yaitu infarstruktur jalan

yang belum optinmal serta kebersihan dilokasi obyek wisata tidak terjaga 3) Opportunities

salah satu keuntungan masyarakat dengan adanya obyek wisata di Tana Toraja adalah dapat

meningkatkan pereokonomian karena ada berbagai macam usahabisnis yang dibuka 4)

Threats dengan adanya penetrasi budaya luar menjadi kendala dalam meningkatkan destinasi

dan akan berdampak pada peningkatan perekonomian masyarakat karena sebagian besar

masyarakat Tana Toraja ekonominya tergantung pada kunjungan wisatawan kapan wisatatawan

menurun maka pendapatan masyarakat dan PAD pun akan menurun begitu pun sebaliknya

Kata kunci Strategi Pemerintah Peningkatan DMO Pariwisata

vi

vii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat

dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ldquoStrategi

Pemerintah dalam Peningkatan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata Di

Kabupaten Tana Torajardquo

Skripsi ini merupakan tugas akhir yang diajukan untuk memenuhi syarat dalam

memperoleh gelar sarjana Ilmu Administrasi Publik pada Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik

Universitas Muhammadiyah Makassar

Dalam penulisan skripsi ini penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak akan

terwujud tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak Oleh sebab itu pada

kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih dengan segala hormat kepada

1 Kedua orang tua terkasih Zeth Pasei Rombeallo dan Syamsuriati Tonang atas kasih

sayangnya untuk penulis terus mendoakan dan mendukung dalam kehidupan penulis

khususnya dalam pendidikan Kakak dan adik tercinta Nirwan Randa Masjohan Agus

Paonganan Intan Arrang Bulawan Restiana Embong Bulan Jumadil Pearsquo Nurlina

Ewang juga menjadi penyemangat untuk penulis dan mendoakan penulis dalam

menyelesaikan studinya

viii

2 Ibu Dra Hj Musliha Karim M Si selaku pembimbing I dan Bapak Nasrul Haq

SSos MPA selaku pembimbing II yang senantiasa

meluangkan waktunya membmbing dan mengarahkan penulis sehingga skripsi

ini dapat diselesaikan

3 Bapak Dr H Muhlis Madani MSi selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Muhammadiyah Makassar

4 Bapak Dr Burhanuddin S Sos M Si selaku Ketua Jurusan lmu Administrasi

Publik

5 Bapak dan Ibu dosen Serta Staf Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Muhammadiyah Makassar

6 Pemerintah Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata di Kabupaten Tana Toraja

yang telah menerima saya dan memberi kesempatan kepada penulis untuk melakukan

penelitian

7 Teman-teman seperjuangan angkatan 2012 di Jurusan Ilmu Administrasi Publik

terkhusus kelas B yang telah bersama-sama berusaha keras dan penuh semangat dalam

menjalani studi baik suka maupun duka Kebersamaan ini akan menjadi sebuah kenangan

yang indah yang tidak akan terlupakan

8 Sahabat-sahabat penulis yang tak sempat disebutkan satu-persatu berjuang serta

tidak hent-hentinya memberikan semangat untuk selesai karya tulis ini

ix

Demi kesempurnaan skripsi ini saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat

penulis harapkan Semoga karya skripsi ini bermanfaat dan dapat memberikan

sumbangan yang berarti bagi pihak yang membutuhkan

Makassar 2016

Rosita

x

DAFTAR ISI

Halaman Pengajuan Skripsi ii

Halaman Persetujuan iii

Penerimaan Tim iv

Halaman Pernyataan Keaslian Karya Ilmiah v

Abstrak vi

Kata Pengantar vii

Daftar Isi x

Daftar Gambar xii

Daftar Tabel xiii

BAB I PENDAHULUAN

A Latar Belakang 1

B Rumusan Masalah 5

C Tujuan Penelitian 6

D Kegunaan Penelitian 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A Pengertian Konsep dan Teori 7

B Pemerintah Daerah 16

C Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) 18

D Pariwisata 21

E Kerangka Pikir 25

F Deskripsi Fokus 26

G Deskripsi Fokus Penelitian 26

BAB III METODE PENELITIAN

A Waktu dan Lokasi Penelitian 29

xi

B Jenis dan Tipe Penelitian 29

C Sumber Data 29

D Informan Penelitian 30

E Teknik Pengumpulan Data 31

F Teknik Analisis Data 32

G Pengabsahan Data 33

BAB IV HAIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Deskripsi atau Karakteristik Obyek Penelitian 36

B Karakteristik Informan 52

C Strategi Pemerintah Dalam Peningkatan Destinasi Manajemen Organisasi

Pariwisata Di Kabupaten Tana Toraja 55

D Analisis SWOT 81

BAB VI PENUTUP

A Kesimpulan 87

B Saran 89

DAFTAR PUSTAKA 91

LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

xii

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah

Program Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) merupakan struktur tata

kelola destinasi pariwisata yang mencakup perencanaan koordinasi

implementasi dan pengendalian organisasi destinasi secara inovatif dan

sistematik melalui pemanfaatan jejaring informasi dan teknologi yang terpimpin

secara terpadu dengan peran serta masyarakat Pelaku asosiasi industri

akademisi dan pemerintah yang memiliki tujuan Proses dan kepentingan bersama

dalam rangka meningkatkan kualitas pengelolaan volume kunjungan wisata lama

tinggal dan besaran pengeluaran wisatawan serta manfaat bagi masyarakat lokal

Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) berupaya untuk

terus fokus memaksimalkan 15 Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) di tahun

2012 Hal itu sesuai dengan peraturan pemerintah (PP) No 50 Tahun 2011

tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional 2010 hingga

2025 Terdapat 15 lokasi DMO yang ditetapkan oleh pemerintah Indonesia dalam

rencana strategis industri pariwisata untuk dikembangkan menjadi destinasi wisata

yang dikelola secara profesional dengan melibatkan partisipasi masyarakat lokal

yaitu Sabang Danau Toba Kawasan Kota Tua Jakarta Tanjung Puting

Pangandaran Borobudur Bromo dan Semerau serta kawasan Tengger Danau

batur Rinjanji Pulau komodo Wakatobi Derawan Tana Toraja Bunaken dan

Raja Ampat

2

Menurut Bruen dan Anderson (dalam Wardhono 2014) Destinasi

Manajemen Organisasi (DMO) sebagai sistem pengelolaan terpadu memiliki

fungsi sebagai economic driver communitymarketer industry coordinator quasi

publicrepresentative and builder of communicaty pride Secara ringkas

pemahaman tentang DMO dikategorikan sebagai kegiatan pembenahan dan

penataan pengembangan destinasi secara internal dan pengembangan pemasaran

secara eksternal

Angelo Presenza (dalam Wardhono 2014) menjelaskan bahwa ada tiga

komponen penting dalam Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) yaitu (a)

coordination tourism stakeholder merupakan inti sistem DMO komponen ini

menjadi kunci sukses karena menitik beratkan pada hubungan jejaring yang

membentuk sistem DMO (b) destination crisis management memberikan

pengawasan dari sistem dengan pelaksanaan dan pengelolaan mulai perencanaan

hingga implementasi program (c) destination marketing menjadi ujung tombak

dalam komponen DMO Dengan konsep diatas dapat ditegaskan bahwa DMO

merupakan salah satu konsep pengelolaan dalam sistem pengelolaan kawasan

berbasis kewilayahandaerah yang memiliki kemampuan untuk mengintegrasikan

berbagai komponen secara internal dan eksternal koalisi dan kerjasama

(stakeholder) serta sistem pengelolaan pariwisata DMO secara esensi bertugas

dan bekerja di dalam entitas fabrikasi destinasi pariwisata dan bertanggung jawab

untuk mencapai pengembalian nilai investasi yang unggul pertumbuhan pasar

produk yang berkualitas merek yang berbeda serta manfaat bagi seluruh

(shareholders) DMO tidak memiliki pabrik tersebut tidak memperkerjakan

3

orang-orang di dalamnya dan bukan pula mengontrol proses pelaksanannya di

lapangan

Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) memiliki satu tujuan dan arahan

untuk mencapai pengelolaan dari sebuah destiniasi yaitu adanya sebuah

kelembagaan yang mengelola destinasi Hal ini ditentukan oleh kapasitas

pengembangan pertumbuhan aktivitas wisata saat ini yang merujuk pada tatanan

daur hidup destinasi dengan menyediakan informasi menyediakan sarana dan

prasarana yang baik dan arahan kepada wisatawan sehingga wisatawan

mendapatkan pengelaman yang terbaik saat berkunjung memberikan jaminan

kualitas berwisata kepada wisatawan dan dukungan regulasi terhadap pelaku

industri pariwisata lokal dan pada akhirnya mewujudkan sinergi antara kebutuhan

wisatawan pelaku industri pariwisata dan pemerintah

Penerapan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) harus diterjemahkan

secara konstektual sesuai kaidah yang berlaku berbasis lokalitas agar tidak

menimbulkan friksi perang kepentingan egosektoral serta tidak kontraproduktif

terhadap eksistensi fungsi kelembagaan yang sudah ada Sebagai konsep DMO

berperan menjadi katalisatormotivator dan (spirit) untuk menggerakkan seluruh

kontruksi dan entitas destinasi Prasyaratnya adalah komitmen dan tanggung

jawab Instrumen yang digunakan adalah melalui perencanaan sinergis koordinasi

konsistensi dalam implementasi dan audit dampak manfaat bagi masyarakat lokal

dan destinasi Baik-buruknya pengelolaan ini akan menentukan seberapa kuat

daya tarik suatu destinasi bagi pasar wisatawan pertumbuhan kerja lama kerja

4

besaran pengeluaran kunjungan berulang dan seberapa lama manfaat dan

keberlanjutannya (sustainability)

Pendekatan quality control quality assurance dan quality management

berfokus kepada pengendalian kualitas destinasi manajemen produk dan

pelayanan pada destinasi pariwisata serta peningkatan secara berkelanjutan

produk dan jasa kepariwisataan Fakta membuktikan bahwa destinasi pariwisata

yang dikelola dengan prinsip-prinsip keberlanjutan sangat efektif memberikan

keuntungan jangka panjang baik secara ekonomi sosial maupun ekologi Di

tingkat yang lebih praksis tata kelola destinasi pariwisata berbasis nilai

merupakan faktor determin dan strategis terhadap peningkatan daya saing

pariwisata Untuk itu diperlukan pola dan kiat berbagai perangkat manajemen

dalam pembangunan pariwisata termasuk tata kelola destinasi pariwisata

Kabupaten Tana Toraja ditetapkan oleh pemerintah Indonesia sebagai

salah satu dari 15 lokasi yang mendapatkan program Destinasi Manajemen

Organisasi (DMO) Hal ini menjadi salah satu kebanggan terbesar Tana Toraja

karena dengan adanya DMO dapat dilakukan program pengembangan dan

pengelolaan destinasi pariwisata berkelanjutan berbasiskan proses dimulai dari

perencanaan hingga oprasional dan pemantauan Program DMO akan terlaksana

dengan baik jika di tunjang dengan partisipasi aktif dari seleruh elemen

masyarakat dan Pemerintah Daerah dalam maningkatkan kunjungan

wisatawan Kerja sama yang baik antara Pemerintah Daerah masyarakat dan

dinasinstansi terkait sangatlah perlu dibina secara terus menerus dan

berkesinambungan Agar kebersihan tempat wisata dan infrastruktur jalan tetap di

5

perhatikan dari itu perlu dukungan dan kesadaran masyarakat untuk berpartisipasi

agar kebersihan dan infrastruktur jalan dapat di atasi dan destinasi parawisata

dapat berjalan dengan baik Peran serta masyarakat sangatlah penting untuk

menjaga kebersihan lingkunga parawisata dan infrastruktur jalan Program

Destinasi Manajemen Organisasi tidak hanya menjadi tanggung jawab Pemerintah

Daerah dan DinasInstansi terkait saja melainkan juga seluruh elemen masyarakat

Keberhasilan suatu Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) bukan hanya

mengandalkan daya tarik yang bagus budaya yang menarik tetapi mampu

mengorganisir dari segi infrastruktur jalan dan kebersihan di obyek wisata Hal ini

berdasarkan pada pengamatan penulis bahwa DMO pariwisata di Tana Toraja

belum berjalan secara optimal karena masih banyaknya jalan yang rusak menuju

lokasi pariwisata serta kebersihan yang tidak terjaga di obyek wisata tentu hal ini

memberikan dampak yang negatif bagi wisatawan yang datang berkunjung

Sehubungan dengan pembahasan di latar belakang di atas penulis

mengangkat sebuah judul penelitian yakni strategi pemerintah dalam

implementasi programDestinasi Manajemen Organisasi (DMO) parawisata

di Kabupaten Tana Toraja

B Rumusan Masalah

Terkait dengan pembahasan yang ada di latar belakang penulis

merumuskan masalahnya yaitu bagaimana strategi pemerintah dalam

peningkatan Destinasi ManajemenOrganisasi (DMO) pariwisata di Kabupaten

Tana Toraja

6

C Tujuan Penelitian

Terkait dengan masalah yang ada di latar belakang penulis tertarik untuk

untuk mengetahui strategi pemerintah dalam peningkatan Destinasi Manajemen

Organisasi (DMO) pariwisata di Kabupaten Tana Toraja

D Kegunaan Penelitian

1 Manfaat Teoritis

Penelitian ini di harapakan dapat memberikan manfaat secara teoritis

dalam mengetagui strategi pemerintah dalam implementasi program

Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) parawisata di Kabupaten Tana Toraja

sekurang-kurangnya dapat berguna sebagai sumbangan pemikiran

2 Manfaat praktis

Menambah wawasan penulis mengenai strategi pemerintah dalam

peningkatan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) parawisata di Kabupaten

Tana Toraja untuk selanjutnya di jadikan sebagai acuan dalam bersikap dan

berperilaku juga dapat di jadikan sebagai bahan pertimbangan atau di

kembangkan lebih lanjut serta referensi terhadap penelitian yang sejenis

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A Pengertian Strategi

Strategi adalah rencana jangka panjang diikuti tindakan yang ditujukan

untuk mencapai tujuan tertentu yang umumnya adalah kemenangan Asal kata

strategi turunan dari kata dalam bahasa Yunani strategos Strategi secara umum

adalah proses penentuan rencana pemimpin puncak berfokus pada tujuan jangka

panjang organisasi disertai penyusunan cara atau upaya bagaiamana agar dapat di

capai Sementara pengertian strategi secara khusus adalah tindakan yang bersifat

senangtiasa meningkat terus menerus di lakukan berdasarkan sudut pandang

tentang apa yang di harapkan pelanggan dimasa depan Strategi hampir sealalu

dimulai dari apa yang dapat terjadi bukan dimulai dari apa yang terjadi

Strategi pertama di kemukakan oleh Chandler (dalam Sedarmayanti 2014)

menyebutkan bahwa strategi adalah tujuan jangka panjang dari suatu perusahaan

serta pendayagunaan dan alokasi semua sumber daya yang penting untuk

mencapai tujuan tersebuat Menurut David (2004) Defenisi strategi adalah cara

untuk mencapai tujuan jangka panjang Strategi bisnis bisa berupa perluasan

geografis diversifikasi akusisi pengmbangan produk penetrasi pasar

rasionalisasi karyawan divestasi likuidasi dan joint venture Dalam hal ini

terdapat dua karakteristik strategi yang sangat penting yakni pertama strategi

di rencanakan terlebih dahulu secara sadar dan sengaja mendahului berbagai

tindakan yang akan dilakukan berdasarkan strategi yang dibuat tersebut Kedua

strataegi kemudian dikembangkan dan diimplementasikan agar mencapai tujuan

8

Sedangkan menurut Hamel dan Prahalad (dalam Freddy Rangkuti 1995) strategi

merupakan tindakan yang bersifat incremental (senantiasa meningkat) dan terus

menerus dan dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan

oleh para pelanggan dimasa depan

Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan dalam perkembangannya

konsep mengenai strategi terus berkembang hal ini dapat ditunjukkan oleh

adanya perbedaan konsep mengenai strategi selama 30 tahun terakhir

Pemahaman yang baik mengenai konsep strategi dan konsep lain yang berkaitan

sangat menentukan suksesnya strategi dan konsep lain yang berkaitan sangat

menentukan suksesnya strategi yang disusun

1 Perumusan Strategi

Perumusan strategi merupakan proses penyusunan langkah-langkah ke

depan yang dimaksudkan untuk membangun visi dan misi organisasi menetapkan

tujuan strategis dan keuangan perusahaan serta merancang strategi untuk

mencapai tujuan tersebut dalam langkah menyediakan costumer value terbaik

Menurut Sondang P Siagian (2011) salah satu langkah yang perlu digunakan

dalam merumuskan strategi adalah analisis ldquoSWOTrdquo dimana analisis SWOT

merupakan salah satu instrumen analisis yang ampuh apabila digunakan dengan

tepat Telah diketahui pula secara luas bahwa ldquoSWOTrdquo merupakan akronim

untuk kata kata ldquoStrengths rdquo (Kekuatan) ldquoWeaknesses (Kelemahan)

ldquoOportunities rdquo(Peluang) dan ldquoThreatsrdquo (Ancaman) Faktor kekuatan dan

kelemahan terdapat dalam tubuh suatu organisasi termasuk satuan bisnis tertentu

sedangkan peluang dan ancaman merupakan faktor-faktor lingkungan yang

9

dihadapi oleh organisasi atau perusahaan atau satuan bisnis yang bersangkutan

Jika dikatakan bahwa analisis SWOT dapat merupakan instrumen yang ampuh

dalam melakukan analisis stratejik keampuhan tersebut terletak pada kemampuan

para penentu strategi perusahaan untuk memaksimalkan peranan faktor kekuatan

dan pemanfaatan peluang sehingga sekaligus perperan sebagai alat untuk

minimalisasi kelemahan yang terdapat dalam tubuh organisasi dan menekan

dampak ancaman yang timbul dan harus dihadapi Jika para penentu strategi

perusahaan mampu melakukan kedua hal tersebut dengan tepat biasanya upaya

untuk memilih dan menentukan strategi yang efektif membuahkan hasil yang

diharapkan Analisis SWOT dapat membantu merumuskan segaligus memetakan

persoalan secara internal dapat diidentifikasi apa saja yang menjadi kekuatan dan

kelemahan dalam waktu bersamaan secara eksternal dapat dirumuskan secara

seksama peluang dan ancaman apa saja yang dihadapi

a) Faktor-faktor berupa kekuatan yang dimaksud dengan faktor-faktor kekuatan

yang dimiliki oleh suatu perusahaan-termasuk satuan-satuan bisnis

didalamnya adalah antara lain kompetensi khusus yang terdapat dalam

organisasi yang berakibat pada pemikiran keunggulan komparatif oleh unit

usaha dipasaran

b) Faktor-faktor kelemahan jika orang berbicara tentang kelemahan yang

terdapat dalam tubuh suatu satuan bisnis yang dimaksud ialah keterbatasan

atau kekurangan dalam hal sumber keterampilan dan kemampuan yang

menjadi penghalang serius bagi penampilan kinerja organisasi yang

memuaskan

10

c) Faktor peluang defenisi sederhana tentang peluang ialah ldquoberbagai situasi

lingkungan yang menguntungkan bagi suatu satuan bisnisrdquo

d) Faktor ancaman pengertian ancaman merupakan kebalikan pengertian

peluang Dengan demikian dapat dikatakan bahwa ancaman ldquoadalah faktor-

faktor lingkungan yang tidak menguntungkan suatu satuan bisnisrdquo Jika tdak

diatasi ancaman akan menjadi ldquoganjalanrdquo bagi satuan bisnis yang

bersangkutan baik untuk masa sekarang maupun dimasa depan

Salah satu model analisis SWOT yang merupakan rangkuman dari

beberapa model adalah yang diperkenalkan oleh Kearns (dalam J Salusu 2000)

seperti pada diagram berikut ini

Faktor

Eksternal

Faktor

Internal

Opportunities

Threats

Strengths

Comparative Advantage

Mobilization

Weaknesses

InvesmentDivtesment

Damage Control

Gambar 1 Analisis SWOT

Diagram diatas menampilkan matriks enam kotak dua yang paling diatas

adalah kotak faktor eksternal yaitu peluang dan ancamantantangan sedangkan

dua kotak sebelah kiri adalah kotak faktor internal yaitu kekuatan-kekuatan dan

kelemahan-kelemahan organisasi Empat kotak lainnya A B C dan D

merupakan kotak isu-isu stratejik yang timbul sebagai hasil kontak antara faktor-

faktor eksternal dan faktor-faktor intrnal Keempat isu stratejik itu di beri nama

11

(a) comporative advantage (b) mobilization (c) investmentdivtesment dan (d)

damage control Apabila para pengambil keputusan telah melihat peluang yang

tersedia dan ternyata juga memiliki posisi internal yang kuat maka organisasi itu

menghadapi isu stratejik yang dapat disebut comporative advantage (keunggulan

komporatif) Dua elemen stratejik yang paling baik bertemu sehingga para

eksekutif tidak boleh membiarkannya hilang tetapi sebaliknya harus

memperkuatnya dengan berbagai perencanaan yang mampu mendukungnya

Sel A ini memberi kemungkinan bagi organisasi untuk berkembung lebih

cepat namun harus senantiasa waspada terhadap perubahan yang tidak menentu

dalam lingkungan Pertanyaannya adalah bagaiamana memanfaatkan kekuatan

yang ada untuk meningkatkan posisi kompetitifnya

Sel B yaitu isu stratejik mobilization adalah kotak interaksi dan pertemuan

antara ancamantantangan dari luar yang diidentifikasi oleh para pengambil

keputusan dengan kekuatan organisasi Di sini para eksekutif hendaknya berusaha

memobilisasi sumber daya yang merupakan kekuatan organisasi untuk

memperlunak ancaman dari luar tersebut bahkan kalau mungkin dapat

mengubahnya sebagai peluang

Sel C tampil isu stratejik investmentdivestment yang memberi pilihan

bagi para eksekutif karena situasinya kabur Peluang yang tersedia sangat

meyakinkan tetapi tidak ada kemampuan organisasi untuk menggarapnya dan

memberikan reaksi positif Kalau dipaksakan bisa memakan biaya terlalu besar

sehingga merugikan organisasi Lebih baik tinggalkan dan serahkan kepada

organisasi lain yang mungkin memiliki posisi yang lebih baik Bisa juga para

12

eksekutif tidak berbuat apa-apa Haruskah organisasi menanam investasi untuk

memperkuat titik lemahnya sehingga mampuu mengubah dan memperbaiki posisi

kompetitifnya

Sel D adalah kotak paling lemah dari semua sel karena dapat membawa

bencana bagi organisasi paling tidak merugikan program-programnya Sudah

terancam dari luar lalu di hadapakan pada sumber daya yang sangat lemah

Strategi yang ditempuh ialah mengendalikan kerugian yang diderita sehingga

tidak separah dengan yang diperkirakan Hal itu dapat dilakukan dengan sedikit

membenahi sumber daya dengan harapan mampu memperkecil ancaman dari luar

tersebut Usaha itu diarahkan pada upaya mengalihkan kelemahan menjadi

kekuatan sungguh pun memakan waktu yang lama

2 Tujuan Strategi

Tujuan Stratejik adalah kunci dari arah perubahan masa depan Ia

mengarahkan apa yang hendak dikejar diwaktu yang akan datang yaitu dalam

jangka waktu sekian sekitar tiga sampai lima tahun Arahan itu harus jelas dan

tegas bagi keseluruhan organisasi oleh sebab itu sering juga dikatakan bahwa

tujuan stratejik merupakan planning umbrella (payung perencanaan) dalam

mengintegrasikan usaha dari semua unit kerja dan personil kedalam suatu

kegiatan menyeluruh dan menyatu dari suatu organisasi Untuk dapat melakukan

itu tujuan stratejik harus lebih tajam daripada misi tetapi masih cukup luas untuk

dapat mendorong lahirnya kreatifitas dan inofasi bagi semua unit kerja (Koteen

1991) Dengan tegas Koteen (dalam J Salusu 2000) mengatakan bahwa apabila

tujuan stratejik berjalan dengan baik maka kenyataan itu sudah merupakan ldquokunci

13

keunggulan dan kesuksesanrdquo sebab arahannya jelas yaitu untuk mendapatkan

manfaat terbesar dengan menggunakan sumberdaya yang tersedia Juga membantu

menciptakan kondisi yang mendorong pertumbuhan dan kemajuan organization

secara prakmatis tujuan stratejik adalah kinci menuju kelangsungan hidup

organisasi ini berarti pada saat-saat yang kritis ia harus memusatkan perhatian

segera jelas dan bahkan agresif terhadapa hal-hal yang memerlukan perubahan

hal ini dimaksudkan menanggulangi situasi yang bisa mengancam organisasi yang

dapat mempengaruhi stabilitas keuangan dan kelanjutan hidup organisasi

3 Inisiatif Strategi

Inisiatif strategi pada dasarnya menjelaskan maksud dan rangkuman dari

tindakan-tindakan yang akan dilancarkan untuk mencapai tujuan strategi

Didalamnya sudah tercakup strategi yang akan dipakai untuk mencapai hasilakhir

yang diinginkan Inisiatif strategi biasanya lahir setelah ditemukan implikasi-

implikasi strategi dari kekuatan dan kelemahan organisasi serta peluang dan

ancaman dari lingkungan eksternal Biasanya juga inisiatif strategi itu muncul

dengan cara informal dari eksekutif kepala atau bahkan dari anggota staf

organisasi

Setiap inisiatif strategi dari mana pun sumbernya perlu digarap secara

sistematis Tetapi perlu diketahui bahwa inisiatif strategi yang harus dijelaskan di

depan publik walaupun publik itu terbatas Para pengambil keputusan startegi

termasuk para pelaksana perlu mengetahui mengapa inisiatif itu ditampilkan dan

hasil apa serta keuntungan-keuntungan apa yang akan dinikmati andaikata inisiatif

itu dilaksanakan Tegasnya inisiatif strategi mengungkapkan langkah-langkah

14

penting yang perlu ditempuh untuk menghindari diri dari malapetaka eksternal

atau untuk mengejar peluang yang tersedia

4 Tingkat-Tingkat Strategi

Merujuk pada pandangan Dan Schendel dan Charles Hofer Higgins (dalam

JSalusu 1996) menjelaskan adanya empat tingkatan

strategi keseluruhannya disebut Master Strategi yaitu

a) Enterprise strategy (Strategi perusahaan)

Strategi ini berkaitan dengan respons masyarakat setiap organisasi

mempunyai hubungan dengan masyarakat Masyarakat adalah kelompok

yang berada diluar organisasi yang tidak dapat dikontrol Didalam masyarakat

yang tidak terkendali itu ada pemerintah dan berbagai kelompok lain seperti

kelompok penekan kelompok politik dan kelompok sosial lainnya Jadi

dalam strategi interprise terlihar relasi antara organisasi dan masyarakat luar

sejauh interaksi itu akan dilakukan sehingga dapat menguntungkan

organisasi Strategi itu juga menampakkan bahwa organisasi sungguh-

sungguh bekerja dan berusaha untuk memberi pelayanan yang baik terhadap

tuntutan dan kebutuhan masyarakat

b) Corporate strategy (Strategi perusahaan)

Strategi ini berkaitan dengan misi organisasi sehingga sering disebut Grand

Strategi yang meliputi bidang yang digeluti oleh suatu organisasiPertanyaan

apa yang menjadi bisnis atau urusan kita dan bagaimana kita mengendalikan

bisnis itu tidak semata-mata untuk dijawab oleh organisasi bisnis tetapi juga

oleh setiap organisasi pemerintahan dan organisasi nonprofit

15

c) Business strategy (Strategi bisnis)

Strategi pada tingkat ini menjabarkan bagaiamana merebut pasaran di tengah

masyarakat Bagaimana menempatkan organisasi dihati para pengusaha para

pengusaha para donor dan sebagainya Semuanya ini dimaksudkan untuk

dapat memperoleh keuntungan-keuntungan stratejik yang sekaligus mampu

menunjang berkembangnya organisasi ke tingkat yang lebih baik

d) Functional strategy (Strategi fungsional)

Strategi ini merupakan strategi pendukung dan untuk menunjang suksesnya

strategi lain Ada tiga jenis strategi functional yaitu

(1) Strategi functional ekonomi yaitu mencakup fungsi-fungsi yang

memungkinkan organisasi hidup sebagai satu kesatuan ekonomi yang

sehat antara lain yang berkaitan dengan keuangan pemasaran sumber

daya penelitian dan pengembangan

(2) Strategi functional manajemen mencakup fungsi-fungsi manajemen

fungsi manajemen terbagi 11 yaitu planning organizing implementing

conrolling staffing leading motivating communicating decision

making representing dan integrating

(3) Strategi isu stratejik fungsi utamanya adalah mengontrol lingkungan

baik situasi lingkungan yang sudah diketahui maupun situasi yang belum

diketahui atau yang selalu berubah

B Pemerintah Daerah

Pemerintah sebagai sebuah organisasi ditinjau dari sudut biological adalah

sebuah organisme yang hidup dan setiap organisme yang hidup mempunyai

16

bagian yang disebut Kepala (head) Sebuah tubuh manusia atau hewan yang

dikendalikan oleh kepalanya sebuah rumah tangga dikendalikan oleh kepala

keluarga Kepala dapat dianggap identik dengan pemerintah baik itu pemerintah

pusat pemerintah daerah maupun pemerintahan daerah dimana pemerintah pusat

adalah Presiden Republik Indonesia yang memegang kekuasaan pemerintahan

Negara Republik Indonesia yang di bantu oleh Wakil Presiden dan Menteri-

Menteri Negara sedangkan Pemerintah Daerah adalah Kepala Daerah sebagai

unsur penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan

pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom dan Pemerintahan

Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh Pemerintah Daerah

KabupatenKota adalah BupatiWalikota dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

(DPRD) KabupatenKota menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan

prinsip otonomi selaus-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan

Republik Indonesia Sedangkan wewenang Pemerintahan Daerah yaitu (1)

mengajukan rancangan Pemerintah Daerah (PERDA) (2) menetapkan Peraturan

Daerah (PERDA) yang telah mendapat persetujuan bersama Dewan Perwakilan

Rakyat Daerah (DPRD) (3) menetapkan peraturan Kepala Daerah dan keputusan

Kepala Daerah (4) mengambil tindakan tertentu dalam keadaan mendesak yang

sangat dibutuhkan oleh Daerah danatau masyarakat (5) melaksanakan wewenang

lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan (Undang-Undang

Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah)

Urusan-urusan Pemerintahan Daerah yaitu (a) urusan pemerintahan wajib

yang berkaitan dengan pelayanan dasar seperti pendidikan kesehatan pekerjaan

17

umum dan penataan ruang perumahan rakyat dan kawasan pemukiman

ketentraman ketertiban umum dan pelindungan masyarakat (b) urusan

pemerintahan yang wajib yang tidak berkaitan dengan pelayanan dasar seperti

tenaga kerja pemberdayaan perempuan perlindungan anak pangan pertahanan

lingkungan hidup perhubungan komunikasi informatika pemberdayaan

masyarakat desa koperasi usaha kecil menengah administrasi kependudukan

dan pencatatan sipil (c) urusan pemerintahan pilihan seperti kelautan perikanan

pariwisata pertanian kehutanan energi sumber daya mineral perdagangan

perindustrian dan transmigrasi (Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah)

Pemerintah adalah proses penetapan janji dan legitimasi seorang pejabat

Negara Publik diukur dengan fakta sejauh mana ia menebar janji demikian

menurut Ndraha (2003) yang baik bersifat internal maupun kepada masyarakat

umum Sedangkan menurut Delly Mustafa (2013) mengemukakan bahwa

pemerintah adalah keseluruhan struktur lembaga dan unit-unit dalam Negara

yang bertugas untuk mengatur pelaksanaannya tugas-tugas pemerintahan Uraian

ringkas di atas menunjukkan bahwa (1) pemerintah dapat dianggap sebagai

suatu yang given ditakdirkan hadir dimana-mana dan merupakan bagian yang

integral sebuah sistem (2) pemerintah terbentuk secara evolusioner sebagai

produk penyesuaian diri manusia dengan perubahan lingkungan hidupnya agar ia

tetap survive (3) pemerintah terbentuk melalui revolusi penakluk atau

pernyataan (4) dapat juga dianggap sebagai produk manajemen pemerintahan

18

yang sengaja dibentuk berdasarkan kesepakatan warga masyarakat sebagai alat

(input) untuk mencapai tujuan dan misi tertentu

C Destinasi Manajemen Organisasi (DMO)

Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) adalah suatu bentuk strategis

dalam membangun pariwisata baik di Tingkat Lokal Regional maupun Nasional

DMO dapat pula merupakan struktur tata kelola destinasi pariwisata dimana

melibatkan bukan hanya stakeholder bahkan shareholder yang mampu

memberikan sharing pendapat bahkan sharing anggaran untuk memulai kegiatan-

kegiatan pariwisata Pengelolaan pariwisata di destinasi tertentu di Indonesia

masih jauh ketinggalan dibanding negara-negara lainnya di Asia sehingga

pariwisata di Negara kita masih jauh ketinggalan dari sistem pengelolaannya

Adapun visi dan misi Toraja DMO didirikan pada tanggal 3 Mei 2012 dengan

dua fokus utama yaitu

1) Peningkatan kapasitas untuk masyarakat dan pelaku bisnis pariwisata

lokal

2) Pengorganisasian pencarian dan pengembangan objek pariwisata fasilitas

serta peningkatan aksebilitas ke Toraja

Di bawah koordinas pemerintah setempat (Bupati Tana Toraja) struktur

organisasi Toraja Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) terdiri Ketua Wakil

Ketua dan Komisi Komisi sarana dan prasarana Komisi sumber daya manusia

Komisi daya tarik wisata Komisi pemasaran dan promosi dan komisi

lingkungan Sedangkan anggota dari Toraja DMO terdiri dari perwakilan

pemerintah setempat (SKPD-BAPPEDA Dinas pariwisata Dinas Koperasi dan

19

Perdagangan dan sebagainya) asosiasi pariwisata (PHRI dan ASITA) dan ketua

Komunitas setempat (kelompok adat kelompok agama dan kelompok pemuda)

Saat ini Toraja Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) mensinergikan

upaya untuk menata kembali perannya diantara pemangku kepentingan pariwisata

di Toraja Anggota internal Toraja DMO mengemukakan ide untuk mengusulkan

Toraja DMO sebagai organisasi legal yang nantnya akan berfungsi sebagai

organisasi yang berkelanjutan sekaligus sebagai perwakilan resmi destinasi

pariwisata Toraja Melalui partisipasi aktif Toraja DMO menciptakan kembali

pencitraan untuk destinasi Toraja mempromosikan Toraja melalui partisipasi di

pameran travel di kancah Nasional maupun Internasional berkolaborasi dengan

pelaku usaha pariwisata lokal untuk mengorganisasi dan mengatur perjalanan

eduksi (untuk media dan operatortur) serta menetapkan standar kualitas untuk

pelaku usaha pariwisata lokal (akomodasi restaurant dan operatortur) dalam

rangka memenuhi layanan berstandar Internasional Tanggung jawab utama

berikutnya dari Toraja DMO adalah untuk meningkatkan kepercayaan diantara

pelaku usaha pariwisata dan pemangku kepentingan lokal Harapannya semoga

keberadaan Toraja DMO akan menambah manfaat untuk perekonomiani

masyarakat setempat Saat ini industri pariwisata hanya menduduki peringkat

sebagai pendapatan terbesar ketiga di Toraja Pemerintah Daerah Toraja dan

Toraja DMO bekerja bahu-membahu dan saling mendukung bagi

keberlangsungan industri pariwisata di Toraja

Pendekatan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) akan lebih

memudahkan bagi pemerintah daerah untuk mengembangkan pariwisata karena

20

akan dilakukan melalui tata kelola yang terpadu DMO akan melakukan tugas

koordinasi perencanaan pengendalian organisasi destinasi keberlanjutan dan

implementasi yang dilakukan secara inovatif dan sistemik dengan memanfaatkan

tehnologi informasi yang melibatkan tiga pilar penggerak pembangunan

pemerintah industri pariwisata dan masyarakat dengan tujuan untuk

meningkatkan tata kelola destinasi yang dikelola dengan pendekatan lokal namun

berskala internasinal

Alastair Morrison dalam Konferensi Nasional Destinasi Manajemen

Organisasi (DMO) di Jakarta Agustus (dalam wardhono 2014) menjelaskan

bahwa panduan DMO dimulai dari product development marketing riset

komunication community relations pengembangan sumber daya hingga

kemudian tahapan pengelolaan (governance) Adapun salah satu faktor

pendukung dalam meningkatkan DMO adalah rambu solo dimana rambu solo

adalah upacara adat kematian masyarakat Toraja yang bertujuan unttuk

menghormati dan menghantarkan arwah orang yang meninggal dunia menuju

alam roh yaitu kembali kepada keabadian bersama para leluhur mereka kesebuah

tempat peristirahatan Upacara ini sering juga disebut upacara penyempurnaan

kematian karena orang yang meninggal baru dianggap benar-benar meninggal

setelah seluruh proses upacara ini digenapi Jika belum maka orang yang

meninggal tersebut hanya dianggap sebagai orang yang sakit atau lemah sehingga

ia tetap diperlakukan seperti halnya orang hidup yaitu dibaringkan di tempat tidur

dan disediakan makanan dam minuman bahkan selalu di ajak bicara

21

D Pariwisata

Pengertian pariwisata secara Etomoogi pariwista berasal dari dua kata

yaitu ldquoparirdquo yang berarti banyakberkeliling sedangkan pengertian wisata berarti

ldquopergirdquo Di dalam kamus besar Indonesia pariwisata adalah suatu kegiatan yang

berhubungan dengan perjalanan rekreasi sedangkan pengertian secara umum

pariwisata merupakan suatu perjalanan yang dilakukan seseorang untuk sementara

waktu yang diselenggarakan dari suatu tempat ke tempat lain dengan

meninggalkan tempat semula dan dengan suatu perencanaan atau bukan maksud

mencari nafkah di tempat yang dikunjunginya tetapi semata-mata untuk

menikmati kegiatan pertamasyaan atau rekreasi untuk memenuhi keinginan yang

beraneka ragam

Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai

fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat pengusaha Pemerintah

dan Pemerintah Daerah (Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang

Kepariwisataan) Sedangkan menurut Muljadi 2012 pariwisata adalah suatu

aktivitas perubahan tempat tinggal sementara dari seseorang diluar tempat tinggal

sehari-hari dengan suatu alasan apapun selain melakukan kegiatan yang biasa

menghasilkan upah atau gaji

Istilah pariwisata ini mulai dipakai setelah tahun 1960 untuk mengganti

istilah bertamasya melancong atau piknik dan memberi pengertian yang

sederhana dan sempit yaitu bepergian ke suatu tempat yang tidak jauh untuk

sekedar bersantai Sedangkan dalam era saat ini alasan dan sifat perjalanan yang

dilakukan dalam kaitannya dengan mobilitas pergerakan manusia ini jauh lebih

22

luas Sehingga digunakan istilah pariwisata dimana pengertian pariwisata lebih

luas menyangkut persoalan-persoalan mobilitas pergerakan manusia dari suatu

tempat ke tempat lain dengan tujuan memperoleh nilai kegunaan bagi

pemanfaatan jasa pariwisata Dan bagi yang memanfaatkannya menerima suatu

nilai berupa pendapatan dari jasa pariwisata tersebut Oleh karena itu pariwisata

mengandung nilai ekonomi ynag tinggi bagi pemanfaatan jasa tersebut sebagai

komoditas ekonomi Suatu perjalan dianggap sebagai perjalanan wisata bila

memenuhi persyaratan yang diperlukan yaitu 1) bersifat sementara 2) bersifat

sukarela (voluntary) dalam arti tidak terjadi paksaan 3) tidak bekerja yang

bersifat menghasilkan upah ataupun bayaran Adapun penegrtian kepariwisatan

menurut Bahar dan Marpaung 2002 kepariwisataan adalah sebuah kegiatan yang

dilakukan untuk orang yang melakukan kegiatan perjalanan

Menurut Pendit (2002) terdapat beberapa jenis pariwisata yaitu

1) Wisata budaya ini dimaksudkan dengan perjalanan yang dilakukan atas dasar

keinginan unutk mempluas pandangan hidup seseorang dengan jalan

mengadakan kunjungan atau peninjauan ke tempat lain atau ke luar negeri

mempelajari keadaan rakyat kebiasaan dan adat istiadat mereka cara hidup

mereka budaya dan seni mereka Sering perjalanan seperti ini disatukan

dengan kesempatan mengambil bagian dalam kegiatan budaya seperti

eksposisi seni (seni tari drama musik dan seni suara) atau kegiatan yang

bermotif kesejarahan dan sebagainya

2) Wisata kesehatan hal ini dimaksudkan dengan perjalanan seorang wisatawan

dengan tujuan untuk meninggalkan keadaan lingkungan tempat sehari-hari

23

dimana ia tinggal demi kepentingan beristirahat dalam arti jasmani dan rohani

dengan mengunjungi tempat peristirahatan seperti mata air panas yang

mengandung mineral yang dapat menyembuhkan tempat yang mempunyai

iklim udara menyehatkan atau tempat-tempat yang menyediakan fasilitas

kesehatan lainnya

3) Wisata olahraga Ini dimaksudkan dengan wisatawan yang melakukan

perjalanan dengan tujuan berolah raga atau menghadiri pesta olahraga di

suatu tempat atau suatu negara seperti Asian Games Olympiade Thomas

Cup Uber Cup dan lain-lain Olah raga lain yang tidak termasuk dalam pesta

olahraga atau games misalnya berburu memancing berenang dan berbagai

cabang olehraga di dalam air atau di pegunungan

4) Wisata komersial yang termasuk dalam wisata komersial ini adalah

mengunjungi pameran-pameran dan pekan raya yang bersifat komersial

seperti pameran industri pameran dagang dan sebagainya Pada mulanya

banyak orang berpendapat bahwa hal ini tidak dapat digolongkan dalam dunia

kepariwisataan dengan alasan bahwa kegiatan perjalanan untuk pameran atau

pekan raya ini hanya dilakukan oleh orang-orang yang khusus mempunyai

urusan bisnisTetapi dalam kenyataannya pada dewasa ini dimana pameran

atau pekan raya banyak dikunjungi oleh masyarakat kebanyakan dengan

tujuan ingin melihat yang membutuhkan fasilitas akomodasi dan transportasi

Disamping itu dalam pekan raya atau pameran biasanya dimeriahkan dengan

berbagai atraksi atau pertunjukan kesenian Itulah sebabnya wisata komersial

ini menjadi kenyataan yang sangat menarik dan menyebabkan kaum

24

pengusaha angkutan dan akomodasi membuat rancanganndashrancangan istimewa

untuk keperluan tersebut

5) Wisata politik jenis wisata ini meliputi perjalanan yang dilakuka untuk

mengunjungi atau mengambil bagian dalam peristiwa kegiatan politik

misalnya perayaan 17 Agustus di Jakarta Biasanya fasilitas akomodasi dan

transportasi serta berbagai atraksi diadakan secara meriah bagi para

pengunjung Disamping itu yang termasuk dalam kegiatan wisata politik

adalah peristiwa-peristiwa penting seperti konfrensi musyawarah kongres

yang selalu disertai dengan kegiatan darmawisata

6) Wisata sosial yang dimaksud dengan wisata ini adalah pengorganisasian suatu

perjalanan yang murah dan mudah untuk memberi kesempatan kepada

masyarakat ekonomi lemah untuk mengadakan perjalanan seperti misalnya

kaum buruh pemuda pelajar mahasiswa petani dan sebagainya Organisasi

ini berusaha untuk membantu mereka yang mempunyai kemampuan terbatas

dari segi finansial untuk dapat memanfaatkan waktu libur atau cuti sehingga

dapat menambah pengalaman dan memeperbaiki kesehatan jasmaniah dan

mental mereka

7) Wisata pertanian wisata pertanian ini adalah pengorganisasian perjalanan yang

dilakukan ke proyek- proyek pertanian perkebunan ladang pembibitan dan

sebagainya dimana wisatawan dapat mengadakan kunjungan dan peninjauan

untuk tujuan studi maupun untuk sekedar menikmati aneka macam tanaman

8) Wisata maritim (bahari) jenis wisata ini biasanya dikaitkan dengan kegiatan

oleh raga di air danau pantai teluk dan laut Misalnya memancing

25

berlayar menyelem sambil melakukan pemotretaan kompetisi berselancar

mendayung berkeliling melihat ndash lihat taman laut dengan pemandangan yang

indah

9) Wisata cagar alam untuk jenis wisata ini biasanya diselenggarakan oleh agen

atau biro perjalanan yang mengkhususkan usaha-usaha dengan jalan

mengatur wisata ke tempat atau daerh cagar alam taman lindung hutan

daerah pegunungan dan sebagainya yang kelestariannya dilindungi oleh

undang-undang Wisata ini banyak dikaitkan dengan kegemaran akan

keindahan alam kesegaran hawa udara pegunungan keajaiban hidup

binatang dan marga satwa yang langka serta tumbuhndashtumbuhan yang jarang

ditemukan di tempat lain

Dari beberapa pengertian yang telah dikemukakan di atas dapat diambil

suatu pengertian pariwisata adalah suatu kegiatan yang melibatkan orang-orang

yang melakukan perjalanan dengan tujuan untuk mendapatkan kenikmatan dan

memenuhi hasrat ingin mengetahui sesuatu dalam kurun waktu tertentu dan bukan

mencari nafkah

E Kerangka Pikir

Program Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) adalah program yang

diprakarsai oleh kementerian pariwisata dan Ekonomi kreatif Republik Indonesia

pada tahun 2010 Adapun indikator strategi dalam peningkatan DMO ada dua

yaitu (1) faktor internal yang meliputi kekuatan dan kelemahan (2) faktor

eksternal yang meliputi peluang dan ancaman Jika indikator-indikator diatas

26

berjalan dengan baik maka keberhasilan DMO dapat tercapai Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada bagan sebagai berikut

Gambar 2 Kerangka Pikir

F Deskripsi Fokus

Penelitian ini di fokuskan pada strategi pemerintah dalam peningkatan

destinasi manajemen organisasi pariwisata di Kabupaten Tana Toraja Dengan

melalui indikator yaitu (1) faktor internal yang meliputi kekuatan dan kelemahan

(2) faktor eksternal yang meliputi peluang dan ancaman

G Deskripsi Fokus Penelitian

1 Strengths

Kekuatan atau (strengths) adalah kompotensi khusus yang terdapat dalam

organisasi yang berakibat pada pemilikan keunggulan komparatif oleh unit usaha

di pasaran dan setelah penulis melakukan observasi di lokasi obyek wisata Tana

Toraja penulis melihat ada berbagai macam kekuatan yang dimiliki obyek wisata

Tana Toraja seperti a) keindahan alam b) kearifan lokal c) ragam budaya

Strategi Dalam Peningkatan DMO

Faktor Internal

1 (Strengths) Kekuatan

2 (Weaknesses) Kelemahan

Faktor Eksternal

1 (Opportunities) Peluang

2 (Trheats) Aancaman

DMO tercapai

tercapai

27

2 Weaknesses

Kelemahan atau (weaknesses) adalah keterbatasan atau kekurangan yang

menjadi penghalang serius bagi penampilan kinerja organisasi yang memuaskan

hal ini yang sekarang yang terjadi di Tana Toraja dimana dalam meningkatkan

Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) terkendala dengan berbagai macam

kekurangan seperti a) infrastuktur jalan yang belum optimal b) Kebersihan

kurang terjaga di lokasi obyek wisata

3 Oportunities

Peluang atau (opportunities) adalah berbagai situasi lingkungan yang

menguntungkan bagi suatu satuan bisnis dengan berbagai kekuatan yang dimiliki

obyek wisata Tana Toraja tentu memberikan dampak positif dalam meningkatkan

Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata Tana Toraja seperti a)

agrowisata b) berbagai bisnis lainnya

4 Threats

Ancaman (threats) adalah lingkungan yang tidak menguntungkan suatu

satuan bisnis dengan berbagai kelemahan yang ada tentu akan berdampak negatif

dalam meningkatkan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata Tana

Toraja seperti a) penetrasi budaya luar b) ketergantungan ekonomi

5 Destinasi Manajemen Organisasi (DMO)

DMO adalah suatu bentuk strategis dalam membangun pariwisata baik

ditingkat lokal Regional maupun Nasional Keberhasilan suatu DMO bukan

hanya mengandalkan daya tarik yang bagus budaya yang menarik tetapi mampu

28

mengorganisir baik dari segi internal maupun eksternal sehingga DMO dapat

tercapai

29

BAB III

METODE PENELITIAN

A Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan dua bulan di Kabupaten Tana Toraja setelah

seminar proposal dengan tujuan untuk mengetahui strategi pemerintah dalam

peningkatan destinasi manajemen organisasi pariwisata di Kabupaten Tana

Toraja

B Jenis dan Tipe Penelitian

1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah jenis deskriptif kualitatif yaitu metode

penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objektif tentang strategi

pemerintah dalam peningkatan destinasi manajemen organisasi pariwisata di

Kabupaten Tana Toraja

2 Tipe Penelitian

Tipe penelitian adalah penelitian fenomena logis yang suatu bentuk

penelitian yang bertujuan untuk memberikan gambaran umum tentang strategi

pemerintah dalam peningkatan destinasi manajemen organisasi pariwisata di

Kabupaten Tana Toraja

C Sumber Data

1 Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari lapangan atau

tempat penelitian sedangkan menurut Lofland bahwa sumber data utama dalam

penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan Kata-kata dan tindakan

30

merupakan sumber data yang diperoleh dari lapangan dengan mengamati atau

mewawancarai oleh karena itu penulis menggunakan sumber dari informasi yang

terpilih

2 Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh tidak secara langsung tetapi ada

penelitian sebelumnya seperti dokumen buku-buku laporan peraturan-peraturan

pemerintah dan data yang bersifat informasi tertulis yang digunakan dalam

penelitian

D Informan Penelitian

Obyek utama penelitian ini ialah Strategi Pemerintah Dalam peningkatan

Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Parawisata Di Kabupaten Tana Toraja

Dimana yang dimaksud disini adalah orang yang diharapakan dapat memberikan

data secara obyektif netral dan dapat dipertanggung jawabkan Adapaun

informan dalam penelitian ini yakni sebagai berikut

Tabel 1 Target Informan Penelitian

No Informan Jumlah

1 Kepala Dinas Kebudayaan dan Priwisata Di Kabupaten Tana

Toraja

1 Orang

2 Sekertaris Kebudayaan dan Pariwisata Di Kabupaten Tana

Toraja

1 Orang

3 Ketua Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata

Tana Toraja

1 Orang

4 Trevel Agent 1 Orang

5 Wisatawan 2 Orang

6 Masyarakat 3 Orang

Jumlah 9 Orang

31

E Teknik Pengumpulan Data

1 Wawancara

Dalam penelitian ini peneliti melakukan kegiatan wawancara terhadap

orang-orang yang terlibat langsung dalam proses implementasi program destinasi

manajemen organisasi Dalam melakukan wawancara yang pertama peneliti

wawancarai adalah Ketua Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata

Tana Toraja yang kedua Kepala Dinas Kebudayaan dan Priwisata Di Kabupaten

Tana Toraja yang ketiga Sekertaris Kebudayaan dan Pariwisata Di Kabupaten

Tana Toraja yang keempat travel agent yang kelima wisatawan dan yang

terakhir adalah masyarakat Dalam melakukan wawancara dengan informan yang

terkait peneliti sedikit mengalami kesulitan karena wisatawan dan masyarakat

jarang sekali ada yang mau di wawancarai sehingga peneliti banyak memakan

waktu dalam melakukan wawancara dengan masyarakat dan wisatawan

2 Observasi

Obyek dari pengamatan ini adalah tindakan dari pemerintah dalam proses

implementasi program destinasi manajemen organisasi Sebelum peneliti

mengangkat judul strategi pemerintah dalam peningkatan Destinasi Manajemen

Organisasi (DMO) pariwisata di Kabupaten Tana Toraja peneliti terlebih dulu

melakukan observasi dengan mendatangi beberapa obyek wisata yang ada di

Kabupaten Tana Toraja seperti wisata Buntu Burake Pango-pango dan lain-lain

sebagainya setelah peneliti menemukan masalah baru mengangkat judul tersebut

diatas dan setelah ujian seminar proposal peneliti turun lagi kelapangan untuk

melakukan penelitian peneliti melakukan observasi kedua dan masalahnya pun

32

masih sama yaitu infrastruktur jalan yang belum optimal dan kebersihan di obyek

wisata yang tidak terjaga

3 Dokumentasi

Studi dokumentasi dalam penelitian ini dilakukan melalui rekaman

kegiatan yaitu dengan cara melihat hal-hal penting selama penelitian berlangsung

Rekaman kegiatan tersebut antara lain berupa foto untuk memperoleh gambaran

visual kegiatan pemerintah dalam implementasi program destinasi manajemen

organisasi di kabupaten Tana Toraja Dalam melakukan penelitian peneliti

melakukan dokumentasi berupa foto-foto atau gambar dan melakukan rekaman

pada saat wawancara dengan informan berlangsung dengan menggunakan HP

Samsung serta arsip-arsip atau data yang di dapatkan dari Kantor Dinas

Kebudayaan dan Pariwisata Tana Toraja dan Kantor Badan Pusat Statistik (BPS)

Tana Toraja

F Teknik Analisis Data

Analisis data ialah langkah selanjutnya untuk mengelola data dimana data

yang diperoleh dikerjakan dan dimanfaatkan sedemikian rupa untuk

menyimpulkan persoalan yang diajukan dalam menyusun hasil penelitian Dalam

model ini terdapat 3 (tiga) komponen pokok Menurut Miles dan Huberman

(dalam Sugiyono 2008) ketiga komponen tersebut yaitu

1) Data reduction (Reduksi data)

Data yang diperoleh dilapanagan jumlahnya cukup banyak untuk itu perlu di

catat secara teliti dan rinci Seperti telah dikemukakan makan lama peneliti

dilapangan maka jumlah data akan makin banyak kompleks dan rumit Untuk

33

itu perlu segera dilakukan analisis data melalui reduksi data Mereduksi data

berarti merangkum memilih hal-hal yang pokok memfokuskan pada hal-hal

yang penting dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu

2) Data display (Penyajian data)

Dalam penelitian kualitatif penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk

uraian singkat bagan hubungan antar kategori dan sejenisnya

3) Conclusion drawingverification (Penarikan kesimpulan dan verifikasi)

Langkah ke tiga dalam penelitian kualitatif adalah penarikan kesimpulan dan

verifikasi Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan

berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada

tahap pengumpulan data berikutnya Tetapi apabila data kesimpulan data yang

dikemukakan pada tahap awal didukung oleh kembali bukti-bukti yang valid

dan konsisten saat penelitian kembali kelapangan mengumpulkan data maka

kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel

G Pengabsahan Data

Keabsahan data sebagai usaha untuk memenuhi nilai kebenaran penelitian

yang berkaitan dengan fenomena judul tersebut maka paling tidak ada 3 (tiga)

teknik yang penulis gunakan yaitu

1) Teknik perpanjangan kehadiran penelitian dalam hal ini penulis

memperpanjang waktu di dalam mencari data di lapangan mengadakan

wawancara tidak hanya dilakukan satu kali tetapi peneliti dilakukan berulang

kaliberhari-hari berminggu-minggu bahkan berbulan- bulan Hal ini penulis

lakukan dengan tujuan untuk memperoleh data yang benar disamping itu

34

penulis juga mengadakan ceking data samapi mendapat data yang benar dan

dipertanggung jawabkan secara ilmiah Melakukan pengamatan secara terus-

menerus termasuk kegiatan pengecekan data melalui informan lain untuk

menanyakan kebenaran informasi tersebut dan data lain yang penting

2) Teknik triangulasi Menurut Sugiyono (2008) triangulasi diartikan sebagai

pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai

waktu Lebih lanjut Sugiyono (2008) membagi tringulasi kedalam 3 macam

yaitu

(a) Triangulasi sumber

Triangulasi sumber dilakukan dengan cara mengecek data yang telah di

peroleh melalui beberapa sumber Dalam hal ini peneliti melakukan

pengumpulan dan pengujian data yang telah diperoleh melalui hasil

pengamatanwawancara dan dokumen-dokumen yang ada Kemudian

peneliti membandingkan hasil pengamatan dengan wawancara dan

membandingkan hasil wawancara dengan dokumen yang ada

(b) Triangulasi teknik

Triangulasi teknik dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber

yang sama dengan teknik yang berbeda Dalam hal ini data yang diperoleh

dengan wawancara lalu dicek dengan observasi dan dokumen Apabila

denga tiga teknik pengujian kredibilitas data tersebut Menghasilkan data

yang berbeda-beda maka peneliti melakukan diskusi lebih lanjut kepada

sumber data yang bersangkutan atau yang lain untuk memastikan data

35

mana yang dianggap benar atau mungkin semuanya benar karena sudut

pandangnya berbeda-beda

(c) Triangulasi waktu

Waktu yang sering mempengaruhi kredibilitas data Data yang

dikumpulkan dengan teknik wawancara di pagi hari pada saat narasumber

masih segar belum banyak masalah akan memberikan data yang lebih

valid sehingga lebih kredibel Untuk itu dalam rangka pengujian

kredibilitas data dapat dilakukan dengan cara melakukan pengecekan

dengan wawancara observasi atau teknik lain dalam waktu atau situasi

yang berbeda Bila hasil uji menghasilkan data yang berbeda maka

dilakukan secara berulang-ulang sehingga sampai ditemukan kepastian

datanya Triangulasi dapat juga dilakukan dengan cara mengecek hasil

penelitian dari tim peneliti lain yang diberi tugas melakukan pengumpulan

data

3) Teknik ketekunan pengamatan keabsahan data melalui ketekunan

pengamatan dalam peneletian ini di lakukan pada saat penelitian melakukan

observasi dilapangan Peneliti selalu berusaha untuk melakukan

pengamatan seteliti dan setekun mungkin berbagai informasi atau data

yang ada baik dianggap penting maupun kurang penting selalu dianalisis

secermat mungkin

36

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A Deskripsi atau Karakteristik Obyek Penelitian

1 Letak Geografis

Kabupaten Tana Toraja adalah sebuah Kabupaten di Provensi Sulawesi

Selatan Indonesia Ibu kotanya adalah Makale Kabupaten Tana Toraja di bentuk

berdasarkan Undang-undan Nomor 28 Tahun 2008 tentang kabupaten Toraja di

mekarkanan menjadi 2 Kabupaten pada tanggal 26 November 2008 Kabupaten

Tana Toraja resmi di bagi menjadi Kabupaten Tana Toraja (dengan Ibu kota

Makale) dan Toraja Utara (dengan Ibu kota Rantepao) dengan Bupati bernama Ir

Nicodemus Biringkanae dan Wakilnya bernama Victor Datuan Batara SH yang

dilantik pada tanggal 17022016 di Kantor Gubernur Sulsel Jl Urip Sumoharjo

Kota Makassar

Kabupaten Tana Toraja terdapat hulu sungai yang merupakan salah satu

sungai terpanjang di Sulawesi Selatan yaitu sungai Sarsquodan membelah kota

Rantepao dan Kabupaten Tana Toraja Jarak Ibukota Kabupaten Tana Toraja

dengan Ibukota Propinsi Sulawesi Selatan sekitar 331 km yang dapat ditempuh

lewat darat dan udara Lewat darat melewati Kabupaten Enrekang Kabupaten

Sidrap Kotamadya Pare-pare Kabupaten Barru Kabupaten Pangkep serta

Kabupaten Maros Dan lewat udara melalui Bandar udara Pongtiku yang berada di

Kecamatan Rantetayo Kabupaten Tana Toraja merupakan salah satu dari 23

kabupaten yang ada di Propinsi Sulawesi Selatan yang terletak diantara

37

2ordm20acutesampai 3ordm30acute Lintang Selatan dan 119ordm30acute sampai 120ordm10acute Bujur Timur

Batas-batas Kabupaten Tana Toraja adalah

1) Sebelah Utara Kabupaten Luwu dan Kabupaten Mamuju

2) Sebelah Timur Kabupaten Luwu

3) Sebelah Selatan Kabupaten Enrekang dan Kabupaten Pinrang

4) Sebelah Barat Kabupaten Polma

Luas wilayah Kabupaten Tana Toraja tercatat 320577 km2 atau sekitar

5 dari luas Propinsi Sulawesi Selatan yang meliputi 19 sembilan belas

kecamatan Jumlah penduduk pada tahun 2014 berjumlah 289193 jiwa yang

terdiri dari 174604 jiwa laki-laki dan 114589 jiwa perempuan

2 Visi dan Misi Kabupaten Tana Toraja

a) Visi

Terwujudnya Pemerintahan yang kompeten mengelola pembangunan

menuju terciptanya masyarakat religius sejahtera berkeadilan sesuai karakteristik

ekologis sosial ekonomi dan budaya Tana Toraja

b) Misi

(1) Revitalisasi fungsi birokrasi dan meningkatkan kinerja tata kelola

pemerintahan dalam rangka efektifitas pelaksanaan pembangunan serta

distribusi layanan publik yang bersih transparan dan akuntabel

(2) Meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui peningkatan mutu

pendidikan dan layanan kesehatan Penguatan kapasitas peran institusi

keagamaan sosial kemasyarakatan kepemudaan dan perempuan melalui

pengendalian pertumbuhan penduduk serta pengendalian pertumbuhan

38

penduduk dalam rangka terciptanya ketahanan serta kesetiakawanan sosial

(3) Peningkatan ekonomi kerakyatan melalui pendayagunaan dan pengembangan

potensi sumber daya pertanian perkebunan peternakan dan perikanan serta

pengembangan usaha kecil menengah dengan mengandalkan partisipasi

seluruh elemen masyarakat dan dunia usaha dalam rangka peningkatan

kesejahteraan masyarakat yang berkelanjutan

(4) Mengoptimalkan pembangunan infrastruktur desa-kota untuk membuka

isolasi wilayah khususnya daerah terpencil guna mendukung kelancaran akses

layanan publik arus barang dan jasa pengembangan dan diversifikasi potensi

pariwisata serta berbagai potensi usaha produktif masyarakat

5) Menjadikan Tana Toraja sebagai kabupaten terdepan dalam pengembangan

program Gerakan Hijau (Go Green) serta pariwisata berbasis Budaya dan

Lingkungan (Eco-Culture Tourism) di Sulawesi Selatan

3 Keadaan Sosial

Keadaan sosial budaya masing-masing daerah tidaklah sama setiap daerah

memiliki corak adat-istiadat sendiri-sendiri begitu pula dengan kabupaten Tana

Toraja Berikut adalah keadaan sosial budaya kabupaten Tana Toraja

a) Kesehatan

Sampai tahun 2014 di Kabupaten Tana Toraja terdapat 2 rumah sakit

Sedangkan fasilitas kesehatanlain di Tana Toraja terdapat 21 puskesmas Dalam

pelaksanaan program Keluarga Berencana (KB) jumlah akseptor baru yang

terjaring pada tahun 2014 sebanyak 12799 orang Pada umumnya akseptor baru

tersebut memilihmenggunakan kontrasepsi Pil dan suntikan yakni masing-masing

39

5769orang dan 32864 orang Pada tahun 2009 akseptor aktif berjumlah

24536 orang

b) Pendidikan

Pembangunan bidang pendidikan bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan

bangsa Pembangunan sumber daya manusia (SDM) suatu negara akan

menentukan karakter dari pembangunan ekonomi dan social karena manusia

adalah pelaku aktif dari seluruh kegiatan tersebutDari tahun ke tahun partisipasi

seluruh masyarakat dalam dunia pendidikan di Tana Toraja semakin meningkat

hal ini berkaitan dengan berbagai program pendidikan yang dicanangkan

pemerintah untuk lebih meningkatkan kesempatan masyarakat untuk mengenyam

bangku pendidikan

Peningkatan partisipasi pendidikan untuk mencapai bangku pendidikan

tertentu harus diikuti dengan berbagai peningkatan penyediaan sarana fisik

pendidikan dan tenaga pendidik yang baik untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada

tabel berikut

40

Tabel 2 Jumlah Tingkat Pendidikan di Tana Toraja Tahun 20142015

No Tingkat pendidikan Jumlah Sekolah Jumlah Murid

1 TK 94 Buah 2547 Jiwa

2 SD 231 Buah 20773 Jiwa

3 SLTP 72 Buah 20139 Jwa

4 SMA 18 Buah 9 567 Jiwa

5 SMK 23 Buah 4896 Jiwa

6 Perguruan Tinggi 4 Buah 9527

Sumber Kabupaten Tana Toraja Dalam Angka 2014

c) Agama

Perkembangan pembangunan dibidang spiritual dapat dilihat dari besarnya

sarana peribadatan masing-masing agama Penduduk kabupaten Tana Toraja

mayoritas beragama Kristen baik protestan maupun Katolik tapi yang paling

banyak adalah Kristen Protestan Jadi kegiatan yang berhubungan dengan

kebudayaan setempat diwarnai oleh ajaran kekristenan Tempat peribadatan

agama Kristen yang terdiri dari Kristen Protestan dan Katolik pada tahun 2014

masing-masing berjumlah 695 dan 110 unit

Tabel 3 Jumlah Pemeluk Agama Di Kabupaten Tana Toraja

No Agama Jumlah

1 Kristen protestan 171138

2 Katolik 55020

3 Islam 34020

4 Hindhu 10015

5 Buddha 19

Sumber Kantor BPS Tana Toraja Tahun 2015

41

4 Keadaan Budaya dan Pariwisata

Kabupaten Tana Toraja merupakan salah satu Daerah Tujuan Wisata

(DTW) di Sulawesi Selatan memiliki daya tarik yang cukup besar baik yang

bersifat budaya alam sejarah maupun buatan Berikut beberapa potensi wisata

yang dimiliki oleh Kabupaten Tana Toraja

a) Budaya

Kabupaten Tana Toraja memiliki kebudayaan yang dikenal dengan

kebudayaan ldquoaluktardquo merupakan salah satu kepercayaan yang diakui di dalam

masyarakat Tana Toraja seperti

(1) Upacara Rambu Solorsquo (acara kematian)

Rambu Solorsquo adalah upacara pemakaman secara adat yang mewajibkan

keluarga dari almarhum membuat sebuah upacara sebagai tanda penghormatan

terakhir dan menghantarkan arwah orang yang meninggal menuju nirwana

Menurut kepercayaan masyarakat Toraja orang yang meninggal baru dianggap

benar-benar meninggal jika upacara adat rambu solorsquo dilaksanakan Oleh sebab

itu jasad orang yang belum diupacarakan masih tetap diperlakukan seperti halnya

orang hidup yaitu dibaringkan di tempat tidur dan diberi hidangan makanan dan

minuman bahkan selalu diajak berbicara Upacara adat Rambu Solorsquo terdiri dari

beberapa rangkaian ritual diantaranya pembungkusan jenazah menghias peti

jenazah menurunkan jenazah ke lumbung untuk disemayamkan dan proses

pengusungan jenazah ke tempat peristirahatan terakhir Selain itu dalam upacara

adat ini terdapat berbagai kegiatan budaya yang menarik yang dipertontonkan

antara lain 1) Marsquopasilaga tedong (Adu kerbau) upacara inilah yang menyedot

42

perhatian turis asing dan wisatawan lokal Kerbau adalah hewan yang dianggap

suci bagi suku Toraja dan Sisembarsquo atau Adu kaki 2) Tari-tarian yang berkaitan

dengan situs rambu solorsquo antara lain ParsquoBadong ParsquoDondi ParsquoRanding

ParsquoKatia Parsquopapanggan dan Passailo Sementara itu untuk seni musik antara lain

Parsquopompang Parsquodali-dali dan Unnosong Marsquotinggoro tedong (Pemotongan

kerbau dengan ciri khas masyarkat Toraja yaitu dengan menebas leher kerbau

dengan parang dilakukan dengan sekali tebas) Kerbau yang akan disembelih

biasanya akan ditempatkan pada sebuah batu yang disebut Simbuang Batu Jenis

kerbau yang terkenal dari Toraja adalah Tedong Bonga tedong bonga harganya

sangat tinggi hingga ratusan juta rupiah Rambu Solorsquo mencerminkan kehidupan

masyarakat Tana Toraja yang suka gotong royong memiliki strata sosial dan

menghormati orang tua

Gambar 3 Marsquorombongan (Penyambutan Tamu)

43

(2) Upacara Syukuran (Rambu Tukarsquo)

Upacara Rambu tukarsquo adalah upacara adat yang berhubungan dengan acara

syukuran di dalam upacara ini tak ada kesedihan yang ada hanya kegembiraan

Misalnya acara pernikahan syukuran panen dan peresmian rumah adattongkonan

yang baru atau yang selesai direnovasi menghadirkan semua rumpun keluarga

dari acara ini membuat ikatan kekeluargaan di Tana Toraja sangat kuat semua

upacara tersebut dikenal dengan nama MaBua Meroek atau Mangrara Banua

Sura Upacara ini menarik karena berbagai atraksi tarian dan nyanyian dari

kebudayaan Toraja yang unik Upacara Rambu Tukarsquo dilaksanakan sebelum

tengah hari di sebelah timur tongkonan Ini berbeda dengan Rambu solorsquo yang di

gelar tengah atau petang hari serta di adakan di sebelah barat tongkonan Sebagai

upacara kegembiraan Rambu Tukarsquo digelar mengiringi meningginya matahari

sedangkan Rambu Solorsquo untuk mengiringi terbenamnya matahari Untuk upacara

adat Rambu Tuka diikuti oleh seni tari seperti Pa Gellu Pa Boneballa Gellu

Tungga Ondo Samalele PaDao Bulan PaBurake Memanna Maluya PaTirra

Panimbong dan lain-lain Untuk seni musik yaitu Papompang PaBarrung

Papelle Musik dan seni tari yang ditampilkan pada upacara Rambu Solo tidak

boleh ditampilkan pada upacara Rambu tukarsquo

44

Gambar 4 Marsquogellursquo (Tari-tarian)

(3) Rumah Tongkonan

Tongkonan adalah rumah tradisional Toraja yang berdiri diatas tumpukan

kayu dan dishiasi dengan ukiran berwarnah merah hitam dan kuning Kata

tongkonan berasal dari bahasa Toraja tongkon (duduk) Tongkonan merupakan

pusat kehidupan sosial suku Toraja ritual yang berhubungan dengan tongkonan

sangatlah penting dalam kehidupan spiritual suku Toraja oleh karena itu semua

anggota keluarga diharuskan ikut serta karena tongkonan melambangkan

hubungan mereka dengan leluhur mereka Pembangunan tongkonan adalah

pekerjaan yang melelahkan dan biasanya dilakukan dengan bantuan keluarga

besar ada 3 jenis tongkonan yaitu 1) Tongkonan layuk adalah tempat menyusun

aturan aturan sosial keagamaan 2) Tongkoan pekaindoran (pekamberan atau

kaparengngesan) adalah berfungsi sebagai temapt pengurus atau pengatur

pemrintahan adat 3) Tongkonan batu arsquoriri adalah berfungsi sebagai tongkonan

penunjang yang mengatur dan membina persatuan keluarga serta membina

warisan

45

Gambar 5 Rumah Tongkonan Tana Toraja

b) Pariwisata

Tana Toraja terkenal akan obyek wisatanya yang sangat indah dan

menarik sehingga diminati para wisatawan Pada tahun 2012 Tana Toraja

mendapatkan program Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) pada saat itu

juga kunjungan wisatwan semakin tahun semakin meningkat untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 4 Jumlah Kunjungan Wiatawan Tahun Tana Toraja 2012 SD 2016

No

Tahun

Jumlah Wisatawan

Wisnus Wisman

Total

1 2012 20836 13532 34368

2 2013 42319 19324 61643

3 2014 60096 20167 80236

4 2015 82767 15731 98498

5 2016 55037 19491 74528

Sumber Kantor Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Tana Toraja

Tana Toraja memiliki berbagai tempat obyek wisata berikut nama-nama

obyek wisata Tana Toraja

46

(1) Obyek Wisata Lemo

Merupakan sebuah kuburan yang dibuat di bukit batu Bukit ini dinamakan

Lemo karena bentuknya bulat menyerupai buah jeruk (limau) Untuk membuat

lubang ini diperlukan waktu 6 bulan hingga 1 tahun dengan biaya sekitar Rp 30

juta Di pemakaman Lemo terdapat mayat yang disimpan di udara terbuka di

tengah bebatuan yang curam Kompleks pemakaman ini merupakan perpaduan

antara kematian seni dan ritual

Gambar 6 Obyek Wisata Lemo

(2) Obyek Wisata Kambira Atau Baby Grave (Kuburan Bayi Di Dalam Pohon)

Obyek wisata satu ini sangat unik karena jenazah bayi yang sudah

meninggal dimasukkan ke batang pohon Mayat bayi lalu diletakkan ke dalam

dan ditutupi dengan serat pohon dari bahan pelepas enau (kulimbang ijuk) Usia

pohon sekitar 300 ada juga yang 10 tahun dan tersimpan puluhan jenazah bayi

berusia 0-7 tahun di dalamnya Saat ini pohon tempat menyimpan mayat bayi

tersebut sudah tidak digunakan lagi Namun pohon tersebut masih terlihat tegak

berdiri sehingga menjadi daya tarik yang banyak dikunjungi wisatawan lokal mau

pun mancanegara

47

Gambar 7 Obyek wisata Baby Grave

(Penguburan Bayi Dalam Pohon)

(3) Obyek Wisata Makularsquo

Makula terletak di Sangalla sekitar 24 kilometer sebelah selatan kota

Rantepao atau lima enam kilometer di sebelah barat kota Makale Tana Toraja

Terdapat tiga sumber air panas di Makularsquo yang letaknya saling berdekatan Di

sekitar mata air itu berdiri beberapa rumah peristirahatan Pengelolanya sengaja

menyediakan kolam-kolam untuk menampung air panas yang dialirkan dari

sumbernya

Gambar 8 Obyek Wisata Makularsquo (Tempat Permandian)

48

(4) Obyek Wisata Sirope

Obyek wisata Sirope terletak plusmn 6 km di Kecamatan Makale Utara dan 1

km dari jalan poros tempat ini merupakan pemakaman batu pahat di tebing-tebing

batu kapur erong (tempat pemakaman purba dari kayu) dengan beberapa patung-

patung Kompleks pemakaman ini merupakan milik dari kaum bangsawan di

sekitar wilayah Lion dan Tondok Iring

Gambar 9 Obyek Wisata Sirope (Tempat Penguburan)

(5) Obyek Wisata Tumbang Datu Beborsquo

Obyek wisata Tumbang Datu Beborsquo adalah salah satu perkampungan adat

terletak di Kecamatan Sangallarsquo Utara plusmn 7 km dari Makale di sini terdapat

banyak rumah adat tongkonan lokasi upacara adat mata air pemakaman purba

kuburan bayi di pohon benteng pertahanan purba dan lain-lain Masyarakat

masih sangat memegang teguh tradisi

49

Gambar 10 Obyek Wisata Tumbang Datu Bebo

(Rumah Adat Tana Toraja)

(6) Obyek Wisata Tilanga

Obyek wisata Tilanga merupakan kolam alami yang jauh dari hingar

bingar kota terbentuk pada batuan cadas yang dikelilingi pepohonan rimbun

lengkap dengan bunyi-bunyian alam Permandian alam Tilanga terletak di Desa

Sarira Kecamatan Makale Tana Toraja Sulsel jaraknya sekitar 15 kilometer

sebelah selatan Kota Rantepao atau 12 kilometer sebelah utara Kota Makale

Yang menarik dari obyek wisata ini belut berukuran selengan bagian bawah

orang dewasa berenang dengan bebasnya tapi belut-belut tersebut tidak boleh di

tangkap dan di bawah pulang karena penduduk yang tinggal disana

menganggapnya sebagai binatang yang sakral

50

Gambar 11 Obyek Wisata Tilanga (Tempat Permandian)

(7) Obyek Wisata Pango-pango

Obyek wisata Pango-pango merupakan obyek wisata alam yang berada di

atas puncak gunung dengan ketinggian 1600-1700 Mdpl serta terdapat rimbunan

pohon pinus obyek wisata Pango-pango menggabungkan 2 unsur tempat wisata

yaitu wisata alam dan agro wisata Wisata alam Pango-pango terletak sekitar 7

Km dari Kota Makale Kabupaten Tana Toraja

Gambar 12 Obyek Wisata Pango-pango (Wisata Alam)

51

(8) Obyek Wisata Buntu Burake

Obyek wisata Buntu Burake merupakan obyek wisata religi yang

diresmikan pada tanggal 31 agustus 2015 bertepatan hari ulang tahun Kabupaten

Tana Toraja Di atas puncak Buntu Burake terdapat patung Yesus setinggi 40

Meter dan merupakan patung Tuhan Yesus tetringgi kedua di dunia setelah

Christ the king di Polandia setinggi 525 Meter dan di urutan ketiga yaitu patung

Yesus di Rio de janeiro Brasil setinggi 32 Meter

Gambar 13 Obyek Wisata Buntu Burake (Wisata Religi)

4 Keadaan Penduduk

Salah satu modal dasar dalam melaksanakan pembangunan di suatu

daerah adalah sumber daya manusianya dalam hal ini adalah penduduk Apabila

penduduk tersebut diarahkan atau di bina sebagai tenaga kerja yang efektif maka

hal ini merupakan potensi yang sangat besar nilainya Sebaliknya apabila

penduduk tidak di bina atau diarahkan dengan baik sedangkan laju pertumbuhan

penduduk tidak terkendali maka peningkatan kesejahteraan penduduk tidak

52

merata maka hal ini akan mengganggu keamanan stabilitas nasional Penduduk

Kabupaten Tana Toraja berdasarkan hasil akhir tahun 2015 berjumlah 226160

jiwa yang tersebar di 19 Kecamatan yang berjenis kelamin laki-laki lebih

banyak dari penduduk yang berjenis kelamin perempuan lebih jelasnya dapat

dilihat pada tabel berikut

Tabel 5 Jumlah Penduduk Tana Toraja

No Jenis Keleamin Jumlah

1 Laki-laki 114589

3 Perempuan 111623

Total 226160

Sumber Kantor BPS Tana Toraja Tahun 2015

B Karakterisitik Informan

Berikut ini dipaparkan Karakterisitik Informan umum meliputi jenis

kelamin umur pendidikan pekerjaan dan pendapatan

1) Karakterisitik Informan berdasarkan jenis kelamin

Karakterisitik informan yang menjadi subjek penelitian ini menurut jenis

kelamin ditunjukkan pada tabel dibawah ini

Tabel 6 Karakterisitik Informan Berdasarkan Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Frekuensi Presentase ()

1 Laki-laki 6 665

2 Perempuan 3 335

Jumlah 9 100

Sumber Olahan Data Primer Maret 2016

Data tabel diatas menunjukkan 6 orang informan berjenis laki-laki dengan

persentase (665) sedangkan yang berjenis perempuan 3 orang dengan

persentase (335) Hal ini menunjukkan dalam penelitian ini informan yang

berjenis laki-laki lebih banyak di banding informan yang berjenis kelamin

perempuan

53

2) Umur

Karakterisitik informan yang menjadi subjek penelitian ini menurut umur

ditunjukkan pada tabel dibawah ini

Tabel 7 Karakteristik Informan Berdasarkan Umur

No Klasifikasi Umur Frekuensi Presentase ()

1 30-49 5 66

2 40-49 2 22

3 50-59 2 22

Jumlah 9 100

Sumber Olahan Data Primer Maret Tahun 2016

Pada tabel 7 diatas dapat di lihat dari 9 informan berdasarkan umur

menunjukkan bahwa umur yang mendominasi informan berada pada kisaran 30-

49 tahun dengan persentase (66) sedangkan pada kisaran umur 40-49 tahun

(22) dan umur 50-59 tahun (22) adalah merupakan kisaran yang paling kecil

3) Tingkat pendidikan

Karakteristik informan yang menjadi subjek penelitian ini menurut tingkat

pendidikan dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 8 Karakterisitik Informan Berdasarkan Pendidikan

No Klasifikasi Pendidikan Frekuensi Presentase ()

1 SD 0 0

2 SMP 0 0

3 SMA 2 222

4 DIII 2 222

5 SI 3 333

6 S2 2 222

Jumlah 9 100

Sumber olahan Data Primer Maret Tahun 2016

54

Pada tabel 8 diatas dapat dilihat dari 9 informan berdasarkan pendidikan

menunjukkan bahwa pendidikan yang mendominasi informan berada pada jenjang

S1 dengan persentase (333) selanjutnya pada jenjang SMAD111 dan S2

persentasenya sama yaitu (222)

4) Pekerjaan

Karakteristik informan yang menjadi subjek penelitian ini menurut

pekerjaan dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 9 Karakteristik Informan Berdasarkan Pekerjaan

No Pekerjaan Frekuensi Persentase

1 PNS 4 44

2 Swasta 2 22

3 Honorer 2 22

4 IRT 1 12

Jumlah 9 100

Sumber Olahan Data Primer Maret Tahun 2016

Tabel 9 apat dilihar diatas dari 9 informan berdasrkan pekerjaan

menunjukkan bahwa pekerjaan dari informan lebih banyak yang PNS yaitu 4

orang dengan persentase (44) yang sedang adalah honorer dan swasta yaitu

dengan persentase (22) yang paling sedikit adalah IRT dengan persentase

hanya (12)

5) Pendapatan

Karakteristik informan yang menjadi subjek penelitian ini menurut

pendapatan dapat dilihat pada tabel berikut

55

Tabel 10 Karakteristik Informan Berdasarkan Pendapatan

No Pendapatan Frekuensi Persentase

1 500-700 ribu 2 25

2 1 ndash 2 juta 2 25

4 4-10 juta 5 50

Jumlah 9 100

Sumber Olahan Data Primer Maret Tahun 2016

Tabel diatas menunjukkan bahwa informan yang mempunyai pendapatan

paling banyak ada 5 orang yaitu dengan persentase (50) informan yang

berpendapatan menengah sebanyak 2 orang dengan persentase (25) sedangkan

informan yang berpendapatan paling sedikit ada 2 orang dengan persentase (25)

C Strategi Pemerintah dalam Peningkatan Destinasi Manajemen Organisasi

(DMO) Di Kabupaten Pariwisata Tana Toraja

Strategi yang dilakukan pemerintah dalam meningkatkan Destinasi

Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata Tana Toraja adalah analisis SWOT

karena analisi SWOT merupakan salah satu metode untuk menggambarkan suatu

masalah proyek atau konsep bisnis yang berdasarkan faktor internal dan faktor

eksternal Untuk mengetahui apakah DMO pariwisata Tana Toraja sudah tercapai

atau belum dapat dilihat dari hasil wawancara di bawah ini

1 Faktor internal

Faktor internal terbagi atas dua yaitu faktor kekuatan yang meliputi

keindahan alam kearifan lokal dan ragam budaya sedangkan faktor kelemahan

meliputi infrastruktur jalan yang belum optimal dan kebersihan kurang terjaga

56

a) Kekuatan

Indikator pertama Kekuatan terdiri dari tiga sub variabel yaitu 1)

keindahan alam 2) kearifan lokal 3) ragam budaya Ketiga sub variabel akan

dijelaskan di bawah ini

(1) Keindahan alam

Sebuah keindahan alam sangat dibutuhkan dalam meningkatkan destinasi

pariwisata karena dengan adanya keindahan alam yang menarik dan sejuk akan

menjadi magnet tersendiri bagi wisatawan Ketika ditanyakan tentang keindahan

alam berikut tanggapan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata di Kabupaten

Tana Toraja

ldquoDari segi keindahan alam obyek wisata Tana Toraja memiliki panorama

alam yang sangat menarik dan sejuk pada saat kita memasuki kawasan

obyek wisata yang ada di Pango-pango kita dapat rasakan kesejukan di

alam bebas Sekitar wilayah Pango-pango ini banyak ditanami berbagai

macam tanaman salah satunya produk unggulan seperti kopi coklat

markisa kacang tana dan jagung dan beragam sayuran selain itu juga di

penuhi rimbunan pohon pinus tak salah kalau obyek wisata yang satu ini

menjadi kunjungan favoritrdquo

(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)

Hasil wawancara lainnya dengan Sekertaris Dinas Kebudayaan dan

Pariwisata mengatakan bahwa

ldquoSalah satu yang menjadikan obyek wisata Tana Toraja diminati para

pelancong dunia baik wisata lokal maupun mancanegara adalah panorama

alamnya yang sangat bagus dan indah karena letak obyek wisata terletak

diatas gunung diatas kita dapat melihat kota Makale Rantepao dan

sekitarnyardquo

(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)

Berdasarkan tanggapan dari informan diatas dapat dianalisa bahwa dari

segi keindahan alam obyek wisata Tana Toraja memiliki beragam keindahan

misalnya panorama alam yang indah sejuk dan menarik serta dilokasi obyek

57

wisata banyak ditemui berbagai macam tanaman seperti kopi markisa jagung

kacang tanah dan rimbunan pohon pinus diatas juga kita dapat melihat kota

Makale Rantepao dan sekitarnya Terkait dengan keindahan alam obyek wisata

Tana Toraja lebih lanjut Ketua Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Cluster

Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoObyek wisata yang ada di Tana Toraja dari segi keindahan memang

sangat menarik salah satunya di Buntu Burake disana kita dapat melihat

keindahan alamnya seperti gunung-gunung yang indah dipandang serta

batu-batu yang ada diokasi obyek wisata yang tak kalah uniknya batunya

yang tinggi dan lonjong serta terdapat patung yesus yang tertinggi kedua

di dunia pembangunan wisata religi ini tak lain untuk meningkatkan

destinasi wisatawan serta meminimalisir kelemahan dan ancaman yang

adardquo (Wawancara LB 58 Tahun 15032016)

Sementara penjelasan yang diberikan oleh Travel agent Tana Toraja

mengatakan bahwa

ldquoMemang Tana Toraja Memiliki keindahan alam yang luar biasa tapi

keindahan alam yang ada di obyek wisata di Buntu Burake pada saat

musim hujan tidak dapat kita rasakan karena gelap ditutupi oleh awan

serta dilokasi obyek wisata sangat licin jadi lebih bagusnya datang

berkunjung pada saat musim kemaraurdquo

(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)

Berdasarkan tanggapan dari informan diatas dapat dikatakan bahwa

keindahan yang dimiliki obyek wisata Tana Toraja memang sangat luar biasa

contohnya obyek wisata di Buntu Burake diatas kita dapat merasakan keindahan

alam seperti gunung-gunung yang indah batu-batunya yang unik karena tajam

panjang dan lonjong serta patung yesus yang tertinggi kedua di dunia tetapi

keindahan alamnya tidak dapat dirasakan pada saat hujan turun karena gelap

ditutupi oleh awan Terkait hal tersebut informan selaku wisatawan yang datang

berkunjung ke Toraja mengatakan bahwa

58

ldquoKeindahan alam obyek wisata yang ada di Toraja ini memang luar biasa

contohnya obyek wisata yang ada di Pango-pango kalau ingin berkunjung

bagusnya bermalam di pagi hari kita terasa diatas awan karena pada saat

sang matahari terbit di ufuk timur pemandangan menakjubkan lainnya

dapat kita saksikan Arak-arakan awan putih indah berada tepat di bawah

kita yang menyelimuti seluruh kota Makale dan sekitarnya dari atas

puncaknyardquo

(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)

Sementara tanggapan informan selaku masyarakat kabupaten Tana Toraja

mengatakan bahwa

ldquoKalau ingin melihat keindahan obyek wisata Tana Toraja yang ada di

Buntu Burake itu pada saat sore hari diatas kita akan merasakan kesejukan

serta keindahannya pada saat matahari akan terbenam cahayanya yang

kuning keemasan dihiasi dengan baluran putih awan yang berarak tak

beraturan pernak-pernik mutiara yang sedang menggantung di tengah

warna kuning sang mentarirdquo

(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas dapat di katakan bahwa

keindahan obyek wisata Tana Toraja memang luar biasa apalagi pada pagi hari

dan sore hari pada saat matahari terbit di ufuk timur dan sore hari pada saat

matahari mau terbenam

Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa informan diatas dapat

dikatakan sejalan dengan teori Sondang P Siagian pada indikator Strengths

(kekuatan) bahwa suatu satuan bisnis atau perusahaan harus memiliki keunggulan

komparatif oleh unit usaha di pasaran salah satunya seperti keindahan alam

dimana keindahan alam yang dimimiliki merupakan keunggulan dari obyek

wisata Tana Toraja dengan begitu pemerintah Tana Toraja dapat memanfaatkan

kekuatan dan peluang dalam meningkatkan destinasi serta dapat meminimalisir

berbagai kelemahan dan ancaman yang ada

59

(2) Kearifan lokal

Kearifan lokal adalah kepandaian dan strategi-strategi pengelolaan alam

semesta dalam menjaga keseimbangan ekologis yang sudah berabad-abad teruji

oleh berbagai bencana dan kendala serta keteledoran manusia Kearifan lokal

tidak hanya berhenti pada etika tetapi sampai pada norma dan tindakan dan

tingkah laku sehingga kearifan lokal dapat menjadi seperti religi yang

memedomani manusia dalam bersikap dan bertindak baik dalam konteks

kehidupan sehari-hari maupun menentukan peradaban manusia yang lebih jauh

Ketika ditanyakan tentang kearifan lokal berikut tanggapan informan selaku

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Tana Toraja

ldquoKearifan lokal Tana Toraja dari segi adat sudah banyak mengalami

perubahan contohnya perbudakan dulunya budak di suruh-suruh misalnya

menumbuh padi kasi makan babi cuci piring dan lain lain-lain

sebagainya tapi sekarang itu sudah tidak berlaku tapi identitasnya sebagai

budak tidak akan hilang rdquo

(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)

Sementara tanggapan dari informan selaku Sekertaris Dinas Kebudayaan

dan Pariwisata mengatakan bahwa

ldquoSaat ini beberapa dari kebudayaan di Tana Toraja sudah tidak orisinil

lagi misalnya saja rumah adat toraja yaitu tongkonan dulu atap rumah

tongkonan itu terbuat dari kayu sehingga terlihat sangat unik namun

sekarang sudah ada yang menggunakan atap seng begitu juga dengan

lantainya yang dulunya masih menggunakan kayu sekarang sudah di cor

dan memakai keramik sehingga keindahan dan keunikannya berkurang rdquo

(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)

Berdasarkan tanggapan informan di atas dapat di katakan bahwa kearifan

lokal Tana Toraja sudah mulai berkurang keasliannya dan keorisinalitasnya

karena beberapa adat Toraja sudah banyak mengalami perubahan misalnya

perbudakan yang tak lagi di suruh-suruh serta rumah adat tongkonan yang

60

dulunya menggunakan kayu sebagai lantainya tapi sekarang sudah banyak yang

cor dan menggunakan keramik sehingg keunikannya berkurang Sehubungan

dengan kearifan lokal Ketua Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Cluster

Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoKearifan lokal dari segi budaya sudah mulai memudar contohnya dalam

pesta rambu solorsquo (acara kematian) dimana seharusnya tamu atau keluarga

yang datang memakai baju bolong (baju hitam) naum sekarang sudah ada

yang tidak memakai baju hitam menurut saya ada baiknya pemerintah

membuat PERDA Tentang Kearifan Lokal agar budaya yang dimiliki tdak

mudah berubah dan memudarrdquo

(Wawancara LB 58 Tahun 15032016)

Berdasarkan tanggapan informan di atas maka dapat di analisa bahwa

dalam pelaksanaan upacara rambu solorsquo (acara kematian) dimana seharusnya

semua memakai baju hitam baik tamu maupun keluarga tapi kenyataannya sudah

ada yang tidak memakai baju bolong (baju hitam) maka dari itu Ketua DMO

Pariwisata Tana Toraja menyarankan agar pemerintah Tana Toraja mengeluarkan

Peraturan Daerah (PERDA) Tentang Kearifan Lokal agar kearifan lokal Tana

Toraja tetap terjaga dan tidak mudah memudar maupun berubah Sehubungan

dengan kearifan lokal Travel agent Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoKearifan lokal dari segi baju sudah sangat bagus di mana dalam

melaksanakan upacara rambu tukarsquo (acara syukuran) misalnya acara

pernikahan dimana dalam pelaksaanaannya penerima tamu menggunkan

baju adat Toraja yaitu kandaura dan baju bodoh (baju indorsquo) dilengkapi

dengan aksesoris Tana Torajardquo

(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)

Sementara tanggapan dari wisatawan yang datang berkunjung ke Tana

Toraja mengatakan bahwa

ldquoberbicara mengenai kearifan lokal Tana Toraja dari segi budaya baik

budaya rambu solorsquo (acara kematian) dan budaya rambu tukarsquo (acara

syukuran) sangat orisinil karena budaya ini ada sejak dari dulu sampai

61

sekarang dan tidak mudah di pengaruhi oleh budaya luar karena

masyarakat Toraja sangat mengharagai budaya mereka dengan tetap

menjaga eksistensi kearifan lokal inilah sehingga Toraja dikenal baik

lokal maupun mancanegara serta budaya ini dijadikan budaya wisatardquo

(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)

Sementara tanggapan dari masyarakat dikabupaten Tana Toraja

mengatakan bahwa

ldquoMengenai kearifan lokal sudah banyak yang tidak orisinil lagi karena

upacara-upacara yang digelar di Toraja khususnya di Tana Toraja sudah

mulai berkurang atau sudah jarang di laksanakan seperti dalam syukuran

rumah tongkonan yang baru dan acara pesta panen biasanya digelar acara

sisembarsquo (adu kaki) sebagai ungkapan syukur Tapi saat ini kebanyakan

upacara yang digelar hanya rambu solorsquo (pesta kematian) dan rambu tukarsquo

( pesta pernikahan)rdquo

(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)

Berdasarkan tanggapan beberapa informan diatas maka dapat

disimpulkan bahwa dari segi budaya rambu solorsquo dan rambu tukarsquo sangat orisinil

karena budaya itu masih dilestarikan sampai sekarangserta dalam pelaksanaan

rambu tukarsquo semua penerima tamu menggunakan baju adat Toraja dilengkapi

dengan aksesoris Toraja dan disisi lain ada juga yang sudah tidak orisinil lagi

karena berbagai upacara syukuran sudah mulai jarang dilaksanakan seperti

mangrara tongkonan dan acara pesta panen yang biasanya dilakukan acara

sisembarsquo

(3) Ragam budaya

Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama

oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi Budaya

terbentuk dari banyak unsur yang rumit termasuk sistem agama dan politik adat

istiadat bahasa perkakas pakaian bangunan dan karya seni Sehubungan dengan

62

budaya berikut tanggapan informan selaku Kepala Dinas Kebudayaan dan

Pariwisata di Kabupaten Tana Toraja

ldquoBudaya Tana Toraja merupakan warisan dunia dan dijadikan wisata

budaya dari berbagai budaya yang ada yang paling menarik adalah

upacara rambu solorsquo (acara kematian) dimana upacara rambu solorsquo

dulunya hanya dilakukan oleh bangsawan akan tetapi sekarang sudah

mulai bergeser siapa yang kaya itulah pestanya yang paling meriah meski

demikian dalam pelaksanaannya dilakukan berdasarkan stratifikasi sosial

ada tingkatan-tingkatannya seperti tanarsquo bulaan (kasta tertinggi) tanarsquo

bassi (kasta menengah) tanarsquo karurung ( kasta rendah) dan tanarsquo kua-kua

(sangat rendah)rdquo

(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas dapat dikatakan bahwa dalam

pelaksanaan upacara rambu solorsquo yang dulunya hanya bisa dilakukan oleh orang

bangsawan tapi sekarang sudah mengalami pergeseran dimana orang yang kaya

itulah yang pestahnya lebih meriah tapi meski demikian tetap diukur berdasarkan

status sosialnya Sehubungan dengan budaya ini lebih lanjut Sekertaris Dinas

Kebudayaan dan Pariwisata mengatakan

ldquoSelain budaya rambu solorsquo Tana Toraja juga memiliki berbagai macam

budaya lainnya yang juga menarik salah satunya adalah penguburan bayi

yang ada di baby grave yang dikubur dalam pohon dimana 1 pohon

terdapat 10 mayat bayi di dalam maka tak heran kalau Tana Toraja

diminati oleh para pelancong baik wisatawan lokal nusantara maupun

mancanegarardquo

(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)

Sementara tanggapan dari informan selaku Ketua Destinasi Manajemen

Organisasi (DMO) Cluster Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoSelain budaya rambu solorsquo (acara kematian) ada juga budaya rambu tukarsquo

(acara syukuran) seperti acara pernikahan dimana dalam pelaksanaannya

diiringi dengan parsquogellu (tari-tarian) parsquopenawai (memaparkan asal usul

calon pengantin) dan dilaksanakan pada saat matahari mulai naik berbeda

dengan rambu tukarsquo yang dilakukan pada saat matahari mulai turun begitu

menariknya budaya Torajardquo

(Wawancara LB 58 Tahun 15032016)

63

Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa

budaya Tana Toraja bukan hanya rambu solorsquo ada juga budaya penguburan bayi

dalam pohon dimana dalam 1 pohon terdapat 10 mayat bayi serta budaya lainnya

adalah budaya rambu tukarsquo seperti acara pernikahan yang dilksanakan pada saat

matahri mulai naik serta di iringi dengan parsquogellu dan marsquopenawai Terkait

dengan budaya tersebut travel agent Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoTana Toraja terkenal karena budayanya yang begitu menarik salah

satunya adalah ketika seorang bangsawan meninggal atau seorang yang

tak murni bangsawan biasanya tak langsung dikubur melainkan disimpan

di rumah berminggu-minggu berbulan-bulan bahkan puluhan tahun

tergantung kesiapan keluarga dan mereka memperlakukan mayat seperti

orang yang hidup dimana mayat disiapkan makanan dan minuman mayat

tersebut baru dianggap mati setelah selesai melakukan upacara rambu

solorsquo (acara kematian)rdquo

(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)

Sementara tanggapan dari informan selaku wisatawan yang datang

berkunjung ke Tana Toraja mengatakan

ldquoTidak salah kalau Tana Toraja diminati para wisatawan mancanegara

karena memang budaya Tana Toraja luar biasa seperti dalam pelaksanaan

upacara rambu solorsquo (acara kematian) dimana pemotongan kerbau dan

babi banyaknya hewan yang di potong tergantung kemampuan ekonomi

keluarga serta berbagai kegiatan budaya dipertontonkan seperti parsquosilaga

tedong (adu kerbau) adu kaki (sisembarsquo) tari-tarian seperti parsquobadong

passailorsquo serta pemotongan kerbau dengan cara marsquotinggoro tedong

(pemotongan kerbau dengan ciri khas masyarakat Toraja yaitu dengan

menebas kerbau dengan parang dan dengan hanya sekali tebas budaya

inilah yang menjadikan Tana Toraja dikenal baik nusantara maupun

mancanegarardquo

(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa

ketika masyarakat Toraja meninggal biasanya tidak langsung dikubur melainkan

disimpan di atas rumah dan diperlakukan seperti orang yang hidup serta dalam

64

pelaksanaan rambu solorsquo dilakukan pemotongan kerbau dan babi banyaknya

pemotongan hewan tergantung dari keamampuan keluarga semakin banyak

hewan yang dipotong maka semakin tinggi pula status sosial seseorang

Sehubungan dengan budaya berikut tanggapan informan selaku masyarakat di

kabupaten Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoBudaya masyarakat Toraja banyak orang menganggap tradisi yang

pemborosan karena besar biaya yang harus dikeluarkan untuk

penyelenggaraannya bahkan ada yang tertunda berbulan-bulan bahkan

bertahun-tahun karena harus mengumpulkan biaya bahkan ada yang

mengatakan orang Toraja mencari kekayaan untuk di pakai pada pesta

rambu solorsquo tapi bagi masyarakat Toraja berbicara pemakaman bukan

hanya tentang upacara status jumlah kerbau dan babi yang dipotong

tetapi juga soal malu (sirirsquo) dan hal inilah yang meneyebabkan upacara

rambu solorsquo terkait dengan tingkat stratifikasi sosialrdquo

(Wawancara AA 44 tahun 18032016)

Berdasarkan tanggapan dari informan diatas dapat dianalisa bahwa bukan

soal pemborosan atau dengan kata orang Toraja mencari kekayaan hanya untuk

pesta rambu solorsquo tapi karena faktor malu karena upacara rambu solo terkait

dengan stratifikasi sosial Terkait dengan budaya berikut tanggapan masyarakat

Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoBudaya Tana Toraja memang terkenal akan keunikannya salah satu

budaya Toraja yang unik salah satunya yaitu pada saat orang yang murni

bangsawan maupun yang tidak murni bangsawan meninggal dunia pada

saat selesai dimandikan akan di make up dan apabila yang meninggal

adalah gadis akan dipakaikan baju seloyor kalau orang tua dipakaikan

baju bodoh (baju indorsquo) sedangkan kalau yang meninggal laki-laki baik

orang tua maupun remaja akan dipakakan jas dan dasi dan setelah itu

barulah dikasih masuk peti lalu disimpan dalam kamar dimana kamarnya

dihiasi begitu indah pada saat mau di pestakan akan dibuatkan peti baru

yang dihias sesuai stratifikasi sosialnyardquo

(Wawancara MT 38 Tahun 19032016)

Berdasarkan tanggapan dari informan diatas maka dapat dikatakan bahawa

pada saat orang Toraja meninggal tidak langsung dimakamkan melainkan

65

disimpan dirumah dalam kamar yang sudah dihiasi begitu indah dan petinya tidak

sembarang dihiasi melainkan sesuai stratifikasi sosialnya

Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa informan diatas dapat

dikatakan dari segi budaya Tana Toraja memang begitu menarik sehingga

dijadikan wisata budaya dimana pada saat orang Toraja meninggal tidak langsung

dimakamkan melainkan disimpan dirumah pelaksanaannya tergantung pada

kesiapan keluarga dalam pelaksanaannya banyak macam kegiatan budaya

dipertontonkan seperti parsquosilaga tedong (adu kerbau) adu kaki (sisembarsquo) tari-

tarian seperti parsquobadong passailorsquo serta pemotongan kerbau dengan cara

marsquotinggoro tedong (pemotongan kerbau dengan ciri khas masyarakat Toraja

yaitu dengan menebas kerbau dengan parang dan dengan hanya sekali tebas

selain itu ada penguburan bayi dalam pohon dimana satu pohon terdapat sepuluh

mayat bayi didalam maka tak heran kalau Tana Toraja banyak diminati para

pelancong baik wisatawan lokal nusantara maupun mancanegara

b) Kelemahan

Indikator kedua kelemahan terdiri dari dua sub variabel yaitu 1)

infrastruktur jalan yang belum optimal dan 2) kebersihan yang kurang tergaja di

lokasi obyek wisata

(1) Infrastruktur jalan yang belum optimal

Infrastruktur jalan yang belum optimal menuju obyek wisata tentu sangat

mengganggu dan membahyakan bagi wisatawan yang datang berkunjung Ketika

ditanyakan tentang infrastruktur jalan yang belum optimal Kepala Dinas

Kebudayaan dan Pariwisata di Kabupaten Tana Toraja

66

ldquoObyek wisata yang ada di Tilanaga (tempat permandian) dari segi

infrastruktur jalannya sangat kecil berlubang disana sini jalanan naik

turun dan menanjak hal ini menjadi salah satu kendala dalam

meningkatkan destinasi kami selaku pihak terkait akan berusaha

mengatasi hal inirdquo

(wawancara JS 56 Tahun 12032016)

Sementara hasil wawancara dengan informan selaku Sekertaris Dinas

Kebudayaan dan Pariwisata Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoBerbicara tentang infrastruktur jalan menuju obyek wisata yang ada di

Tana Toraja memang sebagian sangat jelek misalnya jalan menuju obyek

wisata yang ada di Sirope (tempat penguburan) sangat jelek berlubang

dan lebar jalan sekitar 1 meter lebih hal tersebut menjadi salah satu

kendala dalam peningkatan destinasirdquo

(Wawanacar LS 53 Tahun 14032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa

jalan menuju beberapa obyek wisata banyak yang rusak seperti jalan menuju

obyek wisata di Tilanga dan Sirope jalannya yang menanjak berlubang serta lebar

jalannya hanya 1 meter lebih Terkait dengan infrastruktur jalan yang belum

optimal berikut tanggapan informan selaku Ketua Destinasi Manajamen

Organisasi (DMO) Cluster Pariwisata Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoKeberhasilan DMO dapat dilihat salah satunya dengan infrastruktur jalan

kalau masih ada jalan yang rusak menuju obyek wisata maka DMO belum

tercapai seperti program DMO Tana Toraja belum optimal karena masih

banyak jalan menuju obyek wisata yang jelek contohnya jalan menuju

obyek wisata di Buntu burake pada saat kita memasuki gerbang jalannya

yang berbatu dan pendakian yang cukup jauh hal ini sanagat mengganggu

dan membahayakan bagi wisatawan kami selaku pihak terkait menyadari

hal ini serta berkeinginan besar untuk memperbaiki tapi kami terkendala

dengan dana yang masih minimrdquo

(Wawancara LB 58 Tahun 15032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa

keberhasilan suatu DMO dapat dilihat dari infrastruktur jalan dan DMO Tana

Toraja belum tercapai karena masih ada jalan yang rusak menuju obyek wisata

67

salah satunya jalan menuju obyek wisata di Buntu burake jalannya yang berbatu

dan pendiakian yang cukup jauh Terkait dengan infrastruktur jalan yang belum

optimal berikut tanggapan informan selaku travel agent Tana Toraja mengatakan

bahwa

ldquojalan menuju obyek wisata tidak semuanya rusak sebagian sudah ada

yang bagus seperti jalan menuju obyek wisata yang ada di baby grave

jalannya sudah di aspal dan juga lebar sekitar 4 meterrdquo

(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)

Berdasrkan tanggapan dari informan diatas dapat dikatakan bahwa dari

segi infrastruktur jalan menuju obyek wisata yang ada di Sirope sudah bagus

karena jalannya sudah di aspal dan juga lebar Terkait dengan infrastruktur jalan

yang belum optimal berikut tanggapan informan selaku wisatawan yang datang

berkunjung ke Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoJalan menuju obyek wisata Buntu burake sangat menakutkan dan

membahayakan bagi wisatawan dimana terdapat jurang dipinggir jalan

apalagi jalan menuju obyek wisata ini pada saat musim hujan sangat licin

saya berharap agar pemerintah membuatkan pagar jalanan dan melakukan

perbaikan jalan agar wisatawan sering datang berkunjungrdquo

(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)

Sementara hasil wawancara dengan informan selaku masyarakat Tana

Toraja mengatakan bahwa

ldquoMengenai infrastruktur jalan memang belum optimal karena masih

banyak jalan menuju obyek wisatai yang kurang bagus seperti jalan

menuju obyek wisata di Sangngallarsquo jalanya yang berlubang becek karena

digenangi air tapi dari segi lebarnya sudah lumayan sekitar 3 meterrdquo

(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas dapat dikatakan bahwa dari segi

infrastruktur jalan menuju obyek wisata di Tana Toraja belum optimal karena

68

masih banyak jalan menuju obyek wisata yang becek dan digenangi air pada saat

musim hujan serta terdapat jurang tidak dipasangkan pagar jalanan

Berdasarkan hasil wawancara dari berbagai informan diatas maka dapat

disimpulkan bahwa dari segi infrastruktur jalan di obyek wisata Tana Toraja

belum optimal karena masih banyak obyek wisata yang infrastruktur jalan rusak

dan belum memadai seperti berlubang berbatu licinterdapat jurang yang tidak di

pasangkan pagar jalan serta lebar jalan yang masih kecil sekitar 1 meter lebih

Dengan melihat kelemahan yang ada dapat dikatakan dalam meningkatkan DMO

Pariwisata Tana Toraja belum tercapai

(2) Kebersihan yang kurang terjaga di obyek wisata

Kebersihan adalah keadaan bebas dari kotoran termasuk diantaranya

debu sampah dan bau dalam hal ini wisatawan lokal maupun wisatawan

mancanegara perlu menjaga kebersihan lingkunagan obyek wisata agar keindahan

obyek wista terlihat indah dan menarik Seperti wawancara yang dilakukan

dengan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata mengatakan bahwa

ldquoDari segi kebersihan saya rasa belum optimal karena masih banyak

obyek wisata yang ada di Tana Toraja yang kotor dan baursquo seperti yang

ada di Pango-pango di lokasi obyek wisata sangat baursquo karena banyak

wisatawan buang air kecil sembarangan termasuk wisatawan laki-laki hal

ini terjadi karena memang tidak ada wc di lokasi obyek wisata kami

selaku pihak terkait akan membuat wc di setiap obyek wisata yang ada di

Tana Toraja

(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)

Bedasarkan tanggapan dari informan diatas dapat dianalisa bahwa dari

segi kebersihan obyek wisata Tana Toraja belum optimal karena masih banyak

obyek wisata Tana Toraja yang kotor dan baursquo seprti obyek wisata di Pango-

pango dimana wisatawan buang air kecil sembarangan hal ini terjadi karena

69

belum adanya wc yang disediakan oleh pihak terkait Terkait dengan kebersihan

yang tidak terjaga di obyek wisata Tana Toraja lebih lanjut Sekertaris Dinas

Kebudayaan dan Pariwisata mengatakan bahwa

ldquoKeindahan obyek wisata tergantung dari kebersihannya dan menurut

saya dari segi kebersihan sampah di lokasi obyek wisata saya rasa sudah

lumayan bagus seperti obyek wisata yang ada di baby grave dan obyek

wisata di Pango-pango itu sangat bersih karena memang ada tim khusus

untuk menjaga kebersihan lokasi wisata tersebutrdquo

(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa dari

segi kebersihan sampah di lokasi obyek wisata sudah bagus seperti obyek wisata

yang ada di baby grave dan obyek wisata di Pango-pango Terkait dengan

kebersihan yang kurang terjaga berikut tanggapan informan selaku Ketua

Destinasi Manajemen Organisasi Pariwisata (DMO) Cluster Tana Toriaja

mengatakan bahwa

ldquoKebersihan suatu DMO dapat dilihat salah satunya dengan

kebersihannya apabila obyek wisata masih ada yang kotor berarti dalam

pengelolaan DMO belum tercapai dan saya menyadari bahwa DMO Tana

Toraja belum tercapai karena masih ada obyek wisata di Tana Toraja yang

masih kotor seperti obyek wisata yang ada di Sirope (tempat penguburan)

kebersihannya kurang terjaga daun-daun yang jatuh dibiarkan

bertumpukan di lokasi obyek wisata sampah ada dimana-mana karena

wisatawan yang datang berkunjung membuang sampah sembarangan

(Wawancara LB 58 Tahun 15052016)

Sementara tanggapan lain dari salah satu informan selaku travel agent

Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoMasih banyak obyek wisata di Tana Toraja yang masih kotor salah

satunya di obyek wisata yang ada di Tilanga (tempat permandian) yang

terletak dalam hutan dimana kolamnya banyak daun-daun yang terapung

di bawah karena di sekeliling kolam banyak pohon besar serta pohon-

pohon bambu yang menaungi air di permandian tapi dari segi airnya

sangat jernihrdquo

(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)

70

Berdasarkan tanggapan dari informan diatas dapat dikatakan bahwa dari

segi kebersihan belum optimal karena masih banyak obyek wisata Tana Toraja

tidak terjaga kebersihannya seperti obyek wisata di sirope (tempat penguburan)

dimana dilokasi obyek wisata ini banyak sampah dan daun-daun yang jatuh

dibiarkan begitu saja dan obyek wisata yang ada di Tilanga (tempat permandian)

banyak daun-daun yang terapung di kolam karena banyak pohon-pohon besar dan

pohon bambu yang mengelilingi kolam tersebut Terkait dengan kebersihan yang

kurang terjaga berikut tanggapan informan selaku wisatawan yang datang

berkunjung ke Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoDari segi kebersihan tangga di lokasi obyek wisata yang ada di Buntu

burake (wisata religi) Tana Toraja belum optimal karena tangganya

dipenuhi dengan tanahlumpur apalagi kalau musim hujan karena obyek

wisata ini ada 770 tangga yang di lewati baru sampai di patung Yesus

tertinggi di duniardquo

(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)

Berdasarkan penjelasan dari informan diatas dapat dikatakan kebersihan

dari segi tangga yang ada di obyek wisata Buntu burake belum optimal karena

tangganya banyak di penuhi dengan tanah apa lagi kalau musim hujan Terkait

dengan kebersihan yang kurang terjaga berikut tanggapan informan selaku

masyarakat Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoBerbicara mengenai kebersihan dari segi WC di obyek wisata yang ada di

Tilanga itu sudah bagus dan bersih karena bak dan lantainya menggunakan

keramik airnya juga sangat jernihrdquo

(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)

Berdasarkan hasil wawancara dengan informan diatas maka dapat

dikatakan bahwa dari segi kebersihan WC di obyek wisata yang ada di Tilanga

71

sudah bagus dan bersih airnya juga yang sangat jernih serta kebersihan bak

airnya sudah sangat bersih dan lantai baknya juga menggunakan keramik

Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa informan diatas maka

dapat disimpulkan bahwa keberhasilan suatu DMO dapat dilihat salah satunya

dengan kebersihan apabila masih ada obyek wisata yang masih kotor maka dapat

dikatakan dalam pengelolaan DMO Pariwisata Tana Toraja belum tercapai karena

masih banyak obyek wisata yang masih kotor meski demikian sudah ada juga

yang sudah bersih

2 Faktor eksternal

Faktor eksternal terbagi atas dua yaitu a) peluang meliputi agrowisata dan

berbagai bisnis b) ancaman meliputi penetrasi budaya luar dan ketergantungan

ekonomi

a) Peluang

Indikator ketiga Peluang yang terdiri dari dua sub variabel yaitu 1)

agrowisata 2) berbagai bisnis Kedua sub variabel akan di jelaskan di bawah ini

(1) Agrowisata

Agrowisata merupakan peluang besar bagi masyarakat Tana Toraja

Ketika ditanyakan tentang peluang agrowisata berikut tanggapan dari Kepala

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoKeunikan lokasi agrowisata adalah hamparan kebun kopi dan tanaman

sayuran mengelilingi kota mungil Pango-pango di lembah yang indah dan

mempesona serta mengelilingi perkampungan tradisional yang didukung

bentukan geologibenteng alam dan perbukitan dan pegunungan yang

mempesona keunikan inilah yang menjadikan obyek agrowisata ini

banyak diminati para wisatawanrdquo (Wawancara JS 56 Tahun 12032016)

72

Berdasarkan tanggapan informan diatas dapat dikatakan bahwa keunikan

aggrowisata di tana Toraja adalah hamparan kebun kopi serta perbukitan dan

pegunungan yang mempesona Sehubungan dengan hal tersebut berikut

tanggapan informan selaku Sekertaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

mengatakan bahwa

ldquoAgrowisata Tana Toraja memang menarik dan sejuk keindahan dapat

kita rasakan pada saat kita memasuki kebun kopi jagung serta sayur-

sayuran yang begitu subur indah dipandang apalagi pada pagi harirdquo

(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)

Sementara hasil wawancara dengan Ketua Destinasi Manajemen

Organisasi (DMO) Cluster Pariwisata Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoSebelumnya Tana Toraja hanya mengandalkan wisata budaya dan wisata

alam tapi sekarang sudah ada agrowisata yang ada di Pango-pango yang

banyak menarik wisatawan dan kami selaku pihak terkait merencanakan

penambahan lokasi obyek agrowisata agar kunjungan wisatawan semakin

meningkat hal ini dilakukan untuk meminimalisir kelemahan dan

ancaman yang adardquo

(Wawancara LB 58 Tahun 15032016)

Berdasarkan keterangan informan diatas dapat dikatakan bahwa

keindahan agrowisata di Tana Toraja dapat kita rasakan pada saat kita memasuki

kebun kopi dan sayur-sayuran di dalam kita merasakan kesejukan yang luar biasa

apalagi pada pagi hari serta pihak terkait akan berusaha mengembangkan obyek

agrowisata agar wisatawan semakin tertarik Terkait dengan hal tersebut berikut

tanggapan informan selaku travel agent Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoPemerintah Tana Toraja selalu mengingatkan masyarakat yang ada di

daerah Pango-pango agar selalu menjaga kelestarian lingkungan agar

wisata agro selalu diminati para wisatawan karena kedatangan wisatawan

membawa keuntungan ekonomi bagi masyarakat setempat maupun

masyarakat sekitarnyardquo

(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)

73

Berdasarkan tanggapan informan diatas dapat dikatakan bahwa masyarakat

selalu diingatkan agar tetap menjaga kelestarian lingkungan disekitar obyek

agrowisata agar wisatawan semakin tertarik karena kunjungan wisatawan

membawa keuntungan ekonomi bagi masyarakat setempat serta masyarakat

sekitarnya Sehubungan dengan agrowisata tersebut berikut tanggapan informan

selaku wisatawan yang datang berkunjung ke Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoAgrowisata Tana Toraja memang memberikan peluang yang luar biasa

baik untuk masyarakat sendiri maupun untuk peningkatan destinasi obyek

wisata karena beberapa produk tanaman unggulan seperti kopi dan

markisa dimana wisatawan yang datang bisa memetik sendiri buah kopi

tentu dengan hal tersebut bisa memberikan kepuasan tersendiri bagi

wisatawan yang datangrdquo

(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)

Sementara penjelasan lain dari salah satu informan selaku masyarakat

Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoAgrowisata memang menjadi peluang dalam meningkatkan obyek wisata

dan meningkatkan perekonomian masyarakat saya harap agar pemerintah

menambah obyek agrowisata serta menambah tamanaman buah seperti

starawberry dan apel di obyek wisata di Pango-pango agar wisatawan

semakin tertarik untuk datang berkunjung ke Tana Toraja karena

agrowisata Tana Toraja baru ada satu dan perlu penambahan

pembangunan wisata agrordquo

(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)

Berdasarkan keterangana informan diatas dapat dikatakan bahwa

agrowisata menjadi salah satu peluang bagi masyarakat Tana Toraja dalam

meningkatkan perekonomian dan diharpakan agar pemerintah menambah obyek

agrowisata serta menambah tanamanan buah strawberry dan apel di obyek wisata

Pango-pango agar wisatawan semakin tertarik untuk datang berkunjung

Berdasarkan tanggapan dari beberapa informan diatas dapat disimpulkan

bahwa agrowisata Tana Toraja menjadi peluang yang luar biasa bagi msyarakat

74

dalam meningkatkan ekonomi serta dalam peningkatan destinasi obyek wisata

keindahan serta kesejukan yang dimiliki menjadikan wisata agro ini diminati para

wisatawan

(2) Berbagai bisnis

Bisnis adalah suatu organisasi yang menjual yang menjual jasa atau barang

kepada pembeli atau konsumen ataupun bisnis lainnya untuk memperoleh laba

Ada tiga hal penting dalam bisnis yaitu menghasilkan barang dan jasa mencari

profit dan memaksimalkan kebutuhan konsumen Seperti wawancara yang

dilakukan dengan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Tana Toraja

mengatkan bahwa

ldquoBerbicara tentang obyek wisata Tana Toraja yang diminati para

wisatawan baik wisatawan lokal maupun mancanegara tentu muncul

berbagai peluang salah satunya adalah berbisnis seperti pembangunan

hotel dengan membangun hotel tentu membuka lowongan kerja bagi

masyarakat Toraja serta memberikan keuntungan yang besar bagi pemilik

hotelrdquo

(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)

Berdasarkan keterangan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa

salah satu peluang yang dibuka msyarakat Tana Toraja adalah pembangunan hotel

selain membuka lowongan kerja tentu juga memberikan keuntungan besar bagi

pemilik hotel Sehubungan dengan hal tersebut berikut tanggapan informan

selaku Sekertaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata mengatakan bahwa

ldquoBisnis merupakan salah satu peluang besar bagi masyarakat Tana Toraja

dengan adanya obyek wisata masyarakat dapat berbisnis misalnya

penjualan aksesoris Tana Toraja seperti kalung gantungan kunci gelang

dan lain-lain sebagainyardquo

(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)

75

Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa

dengan adanya obyek wisata yang ada di Tana Toraja membuka peluang salah

satunya adalah bisnis seperti menjual berbgai aksesoris Tana Toraja Terkait

dengan hal tersebut berikut tanggapan informan selaku Ketua Destinasi

Manajemen Organisasi (DMO) Cluster Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoMasyarakat Tana Toraja dalam memanfaatkan peluang mereka membuka

berbagai macam bisnis salah satunya adalah membuka restaurant dan

menyediakan berbagai macam makanan dan minuman khas Tana Toraja

seperti parsquopeong (daging yang dimasak dalam bambu) sorsquokorsquo (beras ketan

yang dicampur dengan santan) sarabba dan lain-lain sebagainyardquo

(Wawancara LB 58 Tahun 15032016)

Sementara penjelasan yang diberikan oleh informan selaku travel agent

Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoAda banyak bisnis yang di buka msyarakat Tana Toraja misalnya

penjualan kue khas Tana Toraja seperti deppa tori bajersquo serta bisnis

rental mobil dan sebagainya bisnis ini memberikan dampak positif selain

keuntungan yang didapatkan juga berbuat untuk bangsa dengan cara

membantu mengembangkan obyek wisatardquo

(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa

masyarakat Tana Toraja membuka berbagai macam bisnis dan memanfaatkan

betul peluang yang ada dengan mengharapkan keuntungan Terkait dengan hal

tersebut tanggapan informan selaku wisatawan yang datang berkunjung ke Tana

Toraja mengatakan bahwa

ldquoAdanya obyek wisata Tana Toraja yang begitu menarik dan diminati para

pelancong memberikan dampak positif bagi masyarakat dalam

meningkatkan perekonomian dengan memanfaatkan peluang yang ada

misalnya berbisnis masyarakat membuka berbagai bisnis yang ada salah

satunya adalah bisnis rental mobilrdquo

(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)

76

Sementara penjelasan yang diberikan oleh informan selaku masyarakat

Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoBisnis memang menjadi peluang besar untuk masyarakat Tana Toraja

dalam meningkatkan perekonomian dalam memenuhi kebutuhan sehari-

hari misalnya bisnis kecil-kecilan seperti yang menjual makanan di lokasi

obyek wisata dengan hal itu wisatawan tidak usah repot-repot membawah

makanan karena banyak yang menjual makanan di lokasi obyek wisata

yang ada di Tana Torajardquo

(Wawancara AA 44 tahun 18032016)

Berdasarkan hasil wawancara dari beberapa informan diatas dapat

dikatakan sejalan dengan teori Sondang P Siagian (2011) bahwa dengan adanya

peluang yang dimiliki sebuah organisasi atau perusahaan dapat dimanfaatkan

untuk meningkatkan pendapatan serta dapat dimanfaatkan untuk meminimalisir

kelemahan dan ancaman yang ada dalam sebuah organisasi atau perusahaan

b) Ancaman

Indikator keempat ancaman terdiri dari dua sub variabel yaitu 1)

penetrasi budaya luar 2) ketergantungan ekonomi Kedua sub variabel akan di

jelaskan di bawah ini

(1) Penetrasi budaya luar

Penetrasi budaya luar merupakan ancaman karena adanya berbgai budaya

luar yang lebih menarik Ketika ditanyakan tentang penetrasi budaya luar berikut

tanggapan dari Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Tana Toraja

mengatakan bahwa

ldquoPenetrasi budaya luar ini salah satu ancaman dalam peningkatan destinasi

pariwisata karena berbagai budaya yang menarik seperti budaya yang ada

di Wakatobi yang juga menarik kami selaku pihak terkait mengatasi

ancaman penetrasi budaya luar tersebut dengan memanfaatkan kekuatan

dan peluangrdquo

(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)

77

Sementara wawancara yang dilakukan dengan Sekertaris Dinas

Kebudayaan dan Pariwisata Tana Toraja mengatakan bahwaa

ldquoPenetrasi budaya luar memang jadi ancaman dalam meningkatkan

destinasi obyek wisata Tana Toraja karena berbagai budaya luar juga yang

menarik tapi saat ini puji syukur kunjungan wisatawan tidak menurun

karena kami selaku pihak terkait selalu mempromosikan keindahan dan

keunikan wisata alam wisata budaya dan agro wisata Tana Toraja baik

dalam negeri maupun luar negeri agar ancaman tidak berpengaruh pada

peningkatan destinasirdquo

(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa

penetrasi budaya luar memang menjadi salah satu ancaman karena banyak budaya

luar juga yang lebih menarik misalnya budaya bahari wakatobi tapi meski

muculnya budaya yang lebih menarik tidak mempangaruhi kunjungan wisatawan

karena pemerintah terkait selalu membangun obyek wisata yang baru dan selalu

melakukan promosi baik dalam negeri maupun luar negeri Terkait dengan hal

tersebut berikut tanggapan informan selaku Ketua Destinasi Manajemen

Organisasi (DMO) Cluster Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoPenetrasi buadaya luar memang menjadi ancaman bagi Tana Toraja

karena berbagai budaya luar yang juga yang tak kalah uniknya seperti

budaya Bali serta berbagai budaya Tana Toraja tidak orisinil lagi

contohnya pembuatan rumah tongkonan yang dulunya lantainya

menggunakan kayu serta tiangnya juga menggunakan kayu sehingga

terlihat sangat unik dan menarik tapi sekarang sudah ada yang

menggunakan keramik dan tiangnya sudah ada yang di cor sehingga

keunikan dan keindahannya berkurang hal seperti inilah yang ditakutkan

jangan sampai menjadi penghambat dalam peningkatan destinasi

wisatawan rdquo

(Wawancara LB 58 Tahun 15032016)

Berdasarkan penjelasan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa

penetrasi budaya luar menjadi ancaman bagi peningkatan destinasi wisatawan

78

karena banyaknya budaya luar yang juga menarik seperti Bali serta budaya Tana

Toraja sudah tidak orisinil lagi sudah banyak yang mengalami perubahan

sehingga keindahan dan keunikannya sudah berkurang Terkait dengan penetrasi

budaya luat berikut tanggapan informan selaku travel agent Tana Toraja

mengatakan bahwa

ldquoPenetrasi budaya luar memang menjadi ancaman dari luar karena

berbagai budaya luar yang juga menarik tapi saat ini pemerintah Tana

Toraja menambah lokasi obyek wisata baru yang ada di Buntu burake

diatas terdapat patung yesus tertinggi di dunia obyek wisata yang satu ini

akan menambah kunjungan wisatawan ini juga merupakan strategi

pemerintah dalam meningkatkan destinasi wisatawan agar ancaman yang

ada dapat diatasi ldquo

( Wawancara MU 42 Tahun 16032016)

Sementara hasil wawancara dengan wisiatawan yang datang berkunjung

ke Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoMenurut saya menegenai ancaman penetrasi budaya luar saya rasa

sampai sekarang tidak ada yang kalah menarik budaya Toraja seperti

upacara rambu solorsquo (acara kematian) serta dalam pelaksanaannya pun

diiringi berbagai kegiatan budaya misalnya parsquosilaga tedong (adu kerbau)

parsquobadong (tarian-tarian) dan lain-lain sebagainyardquo

(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa

sampai saat ini tidak ada yang kalah unik dan menarik budaya Toraja seperti

upacara rambu solorsquo serta kegiatan budaya yang dipertontonkan yang juga sangat

menarik serta pemerintah Tana Toraja membangun lokasi obyek wisata yang

baru hal ini dilakukan agar berbagai ancaman dapat diatasi dengan memanfaatkan

peluang yang ada Terkait dengan penetrasi budaya luar berikut tanggapan

informan selaku masyarakat Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoPenetrasi budaya luar memang menjadi salah satu ancaman karena

berbagai budaya Tana Toraja tidak orisinil lagi banyak yang sudah

79

mengalami perubahan misalnya acara rambu tukarsquo (acara syukuran) salah

satunya adalah upacara pesta panen upacara ini jarang sekali dilakukan

bahkan beberapa daerah di Toraja tidak melakukan lagi upacara tersebut rdquo

(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)

Berdasarkan hasil wawancara dari beberapa informan diatas maka dapat

disimpulkan bahwa penetrasi budaya luar memang menjadi ancaman karena

beberapa budaya Tana Toraja tidak orisisnil lagi tapi meski demikian kunjungan

wisatawan ke Tana Toraja tidak mengalami penurunan karena pemerintah Tana

Toraja mengatasi hal tersebut dengan memanfaatkan kekuatan dan peluang

(2) Ketergantungan ekonomi

Ketergantungan ekonomi adalah keadaan dimana kehidupan ekonomi

negara-negara tertentu dipengaruhi oleh perkembangan dan ekspansi dari

kehidupan ekonomi seperti wawancara yang dilakukan dengan Kepala Dinas

Kebudayaan Dan Pariwisata Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoKetergantungan ekonomi ini menjadi ancaman karena kapan kunjungan

wisatawan berkurang maka pendapatan masyarakat pun berkurang karena

sebagian besar masyarakat Toraja mendapatkan keuntungan dari

kunjungan wisatawanrdquo

(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dianalisa bahwa

sebagian besar masyarakat Tana Toraja ekonominya tergantung pada kunjungan

wisatawan karena kapan kunjungan wisatawan menurun maka pendapatan

masyarakat pun menurun Terkait dengan ketergantungan ekonomi tersebut

berikut tanggapan informan selaku Sekertaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoTidak semua masyarakat Tana Toraja ekonominya tergantung pada

kunjungan wisatawan karena kebanyakan profesi masyarakat Toraja

sekarang adalah pelautrdquo

80

(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dianalisa bahwa tidak

semua masyarakat Tana Toraja ekonominya tergantung pada kunjungan

wisatawan karena kebanyakan masyarakat Tana Toraja sekarang berprofesi

sebagai pelaut Sehubungan dengan hal ketergantungan ekonomi berikut

tanggapan informan selaku Ketua Destinasi Manajemen Organisasi (DMO)

Cluster Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoBerbicara mengenai masalah ketergantungan ekonomi sebagian memang

masyarakat Tana Toraja ekonominya tergantung pada kunjungan

wisatawan seperti masyarakat yang bekerja di hotel karena 80 yang

menginap di hotel adalah wisatawan kapan wisatawan menurun maka

akan berpengaruh pada pendapatan masyarakat serta Pendapatan Asli

Daerah (PAD) Tana Torajardquo (Wawancara LB 58 Tahun 15032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dianalisa bahwa

sebagian masyarakat Tana Toraja ekonominya tergantung pada kunjungan

wisatawan seprti yang bekerja di hotel kapan wisatawan menurun maka

pendapatan masyarakat pun menurun begitupun Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Tana Toraja Terkait dengan hal ketergantungan ekonomi berikut tanggapan

informan selaku travel agent Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoSaya akui memang sebagian masyarakat Toraja ekonominya tergantung

pada wisatawan contohnya saya sebagai travel agent kapan wisatawan

kurang maka akan berpengaruh pada pendapatan kamirdquo

(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)

Sementara penjelasan lain yang diberikan oleh Wisatawan yang datang

berkunjung ke Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoKalau saya lihat sebagian kecilnya saja yang ekonominya tergantung

pada kunjungan wisatawan karena kebanyakan profesi Tana Toraja adalah

petani serta banyak masyarakat Toraja yang bekerja di luar kota

(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)

81

Sementara penjelasan lain yang diberikan oleh masyarakat Tana Toraja

mengatakan bahwa

ldquoMenurut saya sebagai masyarakat Toraja sekaligus sebagai pemilik rental

mobil bergantung pada kunjungan wisatawan karena kapan wisatawan

kurang maka pendapatan kami pun berkurangrdquo

(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)

Berdasarkan penjelasan diatas dapat dikatakan bahwa yang bekerja di

travel agent dan yang memiliki rental mobil ekonominya tergantung pda

kunjungan wisatwan karena kapan wisatwan menurun maka pendapatan mereka

pun akan menurun

Berdasarkan tanggapan dari beberapa informan diatas maka dapat

disimpulkan bahwa sebagian kecilnya saja yang ekonominya tergantung pada

kunjungan wisatwan dan sebagian besar ekonominya tidak tergantung pada

kunjungan wisatwan karena banyak masyarakat Tana Toraja yang berprofesi

sebagai pelaut petani dan bekerja di luar kota kecuali Pendapatan Asli Daerah

(PAD) Tana Toraja memang sebagian besar di dapatkan dari obyek wisata

D Analisis SWOT

Analisis SWOT adalah analisis kondisi internal maupun eksternal suatu

organisasi yang selanjutnya akan digunakan sebagai dasar untuk merancang

strategi dan program kerja Analisis internal meliputi penilaian terhadap faktor

kekuatan (Sterngths) merupakan situasi atau kondis yang merupakan kekuatan

dari organisasi atau program pada saat ini dan kelemahan (Weaknesses)

merupakan situasi atau kondisi yang merupakan kelemahan dari organisasi atau

program pada saat ini Sementara analisis eksternal mencakup faktor peluang

82

(Opportunities) merupakan situasi atau kondisi yang merupakan peluang di luar

organisasi dan memberikan peluang berkembang bagi organisasi di masa

depandan tantangan (Threaths) merupakan situasi yang merupakan ancaman

bagi organisasi yang datang dari luar organisasi dan dapat mengancam eksistensi

organisasi di masa depan

Analisis SWOT merupakan suatu pekerjaan yang cukup berat karena

hanya dengan hal itu alternati-alternatif strategi dapat disusun Kegagalan

menganalisanya berarti gagal dalam mencari relasi dan titik temu antara

faktor-faktor strategi dalam lingkungan internal dan yang terdapat dalam

lingkungan eksternal sambil mencari hubungannya dengan misi tujuan dan

sasaran organisasi juga merupakan kegagalan dalam mempersiapkan suatu

keputusan strategi yang baik Pekerjaan ini tetap menjadi tugas pokok dari

kelompok koalisi eselon atas dan belum bisa didelegasikan kepada eselon bawah

Namun eselon bawah berperan dalam menyediakan data yang diperlukan untuk

mempertajam analisis SWOT Hanya dengan analisis SWOT keputusan

-keputusan strategi yang baik dapat dihasilkan seperti pertemuan antara

strengthsopportunities (SO) strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran suatu

perusahaan yaitu dengan menggunakan seluruh kekuatan dan memanfaatkan

peluang pertemuan antara strengthsthreats (ST) ini adalah strategi untuk

menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan dengan cara menghindari

ancaman pertemuan antara weaknessesopportunities (WO) strategi ini

diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara mengatasi

kelemahan-kelemahan yang dimiliki dan pertemuan antara weaknessestheats

83

(WT) strategi ini didasarkan pada kegiatan yang besrsifat defensif dan ditujukan

untuk meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman

Analisis SWOT digunakan untuk merumuskan strategi melalui situasi

dengan mengidentifikasi kekuatan kelemahan peluang dan ancaman Dengan

analisis SWOT kita dapat memahamai apa dan bagaimana organisasi kita serta

bagaimana cara menggerakannya Penentuan strategi secara garis besar dalah

dengan memperhatikan kelemahan-kelmahan yang dimiliki organisasi kemudian

membuat konsolidasi internal agar dapat menghadapi tantangan dan meraih

peluang yang ada jika organisasi memiliki kekuatan yang besar maka dapat

merumuskan strategi dengan perencanaan matang SWOT dapat digunakan oleh

organisasi apa saja termasuk organisasi pemerintah seperti Dinas Pariwisata dan

Kebudayaan di Kabupaten Tana Toraja

Kegiatan yang paling penting dalam proses analisis adalah memahami

seluruh informasi yang terdapat pada suatu kasus menganalisis situasi untuk

mengetahui isu apa yang sedang terjadi dan memututuskan tindakan apa yang

harus segera dilakukan untuk memecahkan masalah Menurut Boulton (dalam

Freddy Rangkuti 1997) proses untuk melaksanakan analisis suatu kasus Untuk

memahami secara keseluruhan informasi yang ada yaitu dengan cara memahami

secara detail semua informasi dan melakukan analisis secara numerik Setelah

mengetahui dan memahami berbagai informasi terkait faktor internal dan faktor

eksternal obyek wisata Tana Toraja berikut hasil analisis penulis

84

1) Comporative Advantage (strengthsopportunities ldquoSOrdquo )

Keunggulan komporatif obyek wisata Tana Toraja ada berbagai macam

seperti keindahan alam yang dapat kita rasakan di obyek wisata Pango-pango

yang begitu sejuk indah dan menarik selain itu banyak di temui berbagai macam

tanaman unggul seperti kopi coklat markisa kacang tana jagung dan berbagai

macam sayuran serta dipenuhi rimbunan pohon pinus yang tak kalah indah yaitu

obyek wisata Buntu burake yang terletak diatas gunung diatas dapat kita rasakan

keindahannya seperti gunung-gunung yang indah dipandang batu-batu yang

tinggi dan lonjong dan terdapat patung yesus setinggi 40 meter dan merupakan

patung yesus tertinggi kedua di dunia serta berbagai budaya yang juga tak kalah

uniknya seperti upacara rambu solorsquo (upacara kematian) dimana dalam upacara

tersebut di pertontonkan berbagai antraksi budaya seperti marsquobadong

(mengelilingi mayat) marsquopasonglorsquo (menurunkan mayat dari rumah) dan masih

banyak lagi upacara rambu tukarsquo (upacar syukuran) dan penguburan bayi dalam

pohon yang terdapat di obyek wisata baby grave sedangkan dari segi keunggulan

peluang yaitu agrowisata keunikan lokasi agrowisata adalah hamparan kebun kopi

tanaman sayuran mengelilingi kota mungil Pango-pango dilembah yang indah dan

perbukitan pegunungan yang mempesona selain itu juga terdapat berbagai

macam bisnis contohnya pembangunan hotel restaurant menjual aksesoris

Toraja menjual makanan minuman khas Toraja dan lain-lain sebagainya Itulah

beberapa macam keunggulan komporatif obyek wisata Tana Toraja yang

menjadikan Tana Toraja di kenal baik lokal maupun mancanegara

85

2) Mobilization (strengthsthreats ldquoSTrdquo )

Tana Toraja memiliki berbagai macam kekuatan seperti yang saya jelaskan

diatas namun berbagai ancaman pun dari luar seperti penetrasi budaya luar dan

ketergantungan ekonomi Namun pihak terkait Tana Toraja mengatasi ancaman

dari dengan cara melakukan penambahan obyek wisata baru seperti

pembangunan wisata religi Buntu burake yang terletak diatas gunung dimana

diatas gunung tersebut di bangun patung yesus tertinggi kedua di dunia dengan

ketinggian 40 meter dan pihak terkait juga merencanakan menambah wisata agro

dan membangun kunjungan khusus seperti panjat tebing Hal ini dilakukan untuk

memperluanak ancaman dari luar dan kalau mungkin ancaman yang ada dapat di

jadikan peluang Inilah salah satu strategi pihak terkait Tana Toraja dalam

memanimalisir anccaman yang ada dengan memanfaatkan kekuatan yang ada

3) Investmentdivestment (weaknessesopportunities ldquoWOrdquo )

Obyek wisata Tana Toraja memiliki berbagai kekuatan namun juga

memiliki berbagai kelemahan contohnya dari segi infrastruktur jalan yang belum

optimal masih banyak jalan menuju obyek wisata yang masih rusak pihak terkait

berkeinginan besar untuk melakukan perbaikan kesemua jalan menuju obyek

wisata namun terkendala dengan dana yang masih minim Kelemahan yang ada

tentu berdampak negatif terhadap peluang yang ada karena kapan wisatawan

menurun maka pendapatan sebagian masyarakat dan Pendapatan Asli Daerah

(PAD) otomatis akan menurun pihak terkait berencana akan membuat

penambahan wisata agro dan berusaha melakukan perbaikan jalan dan

menyediakan tim khusus pada semua obyek wisata Tana Toraja

86

4) Damage control (weaknessesthreats ldquoWTrdquo )

Damage control atau kerusakan pengendalian dimana obyek wisata Tana

Toraja dihadapkan pada hal tersebut kekuatan dan ancaman ketemu pihak terkait

Tana Toraja mengatasi hal ini dengan sedikit demi sedikit membenahi kelemahan

yang ada seperti kebersihan di obyek wisata dimana sebagian obyek wisata sudah

disiapkan tim khusus kebersihan dan sebagian sudah disediakan tempat sampah

serta jalan menuju obyek wisata sebagian sudah bagus Tana Toraja dihadapkan

pada hal itu tapi tidak berpengaruh pada kunjungan wisatawan karena obyek

wisata Tana Toraja memiliki kekuatan yang luar biasa sehingga wisatwan sangat

tertarik Tapi meski demikian kunjungan wisatwan tidak menurun tapi hal itu

berpengaruh pada pencapaian DMO dimana Tana Toraja tahun ini tidak termasuk

10 besar DMO karena pengelolaan dari segi infrastruktur jalan yang belum

optimal dan kebersihan kurang terjaga dilokasi obyek wisata karena penilaian

pencapaian DMO diukur salah satunya adalah infrastruktur dan kebersihan

87

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai Strategi Pemerintah dalam

Peningkatan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata di Kabupaten

Tana Toraja maka dapat disimpulkan bahwa

1) Strengths atau kekuatan dapat dikatakan bahwa kekuatan yang dimiliki obyek

wisata masyarakat Tana Toraja dapat dikatakan sangat baik karena berbagai

kekuatan yang dimiliki budaya yang indah dan menarik dimana orang yang

meninggal tidak langsung dimakamkan melainkan disimpan dirumah dalam

kamar yang sudah dihiasi dengan indah penyimpanan mayat dirumah ada yang

berminggu berbulan bertahun bahkan sampai puluhan tahun tergantung

kesiapan keluarga panorama alam yang sejuk dapat dirasakan di Buntu burake

dan di Pango-pango diatas dapat kita dapat melihat keindahan gunung dan

pada pagi hari kita terasa diatas awan serta kearifan lokal Tana Toraja yang

terus dilestarikan seperti acara rambu solorsquo (acara kematian) dan acara rambu

tukarsquo (acara sykururan) budaya ini ada sejak dulu sampai sekarang Hal

tersebutlah yang membuat Tana Toraja terkenal serta diminati wisatawan baik

lokal maupun mancanegara Sedangkan

2) Weaknesses atau kelemahan dapat disimpulkan bahwa dari segi infrastruktur

jalan belum optimal karena masih ada beberapa jalan menuju obyek wisata

yang rusak berlubang berbatu-batu menanjak licin becek serta pendakian

yang cukup jauh dan jalannya tidak di cor juga terdapat jurang dipinggir jalan

88

yang tidak dipasangkan pagar jalan seprti obyek wisata yang ada di Buntu

burake Sangngallarsquo Sirope dan Tilanga Selain itu tentang kebersihan di

obyek wisata yang kurang terjaga banyak sampah yang berhamburan

karena tidak ada tempat sampah yang disediakan baursquo serta pondok-pondok

yang terdapat di obyek wisata penuh lumpur apalagi kalau musim hujan karena

wisatawan naik ke pondok memakai sandal tapi dari segi air yang ada di

Tilanga sangat jernih dengan adanya berbagai kelemahan ini dapat pula

disimpulkan bahwa dalam peningkatan destinasi pariwisata Tana Toraja

belum tecapai karena terdapat berbagai kelemahan yang ada

3) Opportumities atau peluang dari segi peluang dapat disimpulkan bahwa ada

beberapa peluang yang dimiliki obyek wisata Tana Toraja seperti agrowisata

yang terdapat di Pango-pango dimana wisatawan bisa memetik sendiri buah

kopi selain itu juga dapat merasakan keindahan dan kesejukan dilokasi

tersebut dan berbagai bisnis lainnya dapat dikatakan sudah bagus karena

banyak masyarakat membuka usaha mulai dari menjual minuman makanan

dan aksesoris Toraja ditempat wisata membuka restaurant menjual kue khas

Toraja seperti deppa torirsquo dan baje membangun hotel membuka rental mobil

dan lain-lain sebagainya Dengan adanya peluang yang dimiliki dapat

dimanfaatkan dalam meningkatkan destinasi wisata selain itu peluang juga

dapat dimanfaatkan untuk memanimalisasi kelemahan dan ancaman yang ada

4) Threats atau ancaman dapat disimpulkan bahwa ada beberapa ancaman yang

ada seperti pnetrasi budaya luar seperti munculnya budaya yang lebih menarik

seperti di Wakatobi tapi dengan adanya budaya luar yang menarik tidak

89

berpengaruh pada kunjungan wisatawan karena di dunia ini tidak akan ditemui

budaya seperti budaya Tana Toraja seperti upacara rambu solorsquo (acara

kematian) dan upacara rambu tukarsquo) acara syukuran Selain itu ketergantungan

ekonomi dimana sebagian masyarakat Tana Toraja perekonomiannya

tergantung pada kunjungan wisatawan misalnya yang membuka usaha rental

mobil hotel kapan wisatawan berkurang maka pendapatan mereka pun kurang

selain itu Pendapatan Asli Daerah (PAD) pun akan menurun begitupun

sebaliknya Dengan adanya berbagai ancaman ini membahayakan dalam

peningkatan destinasi pariwisata Tana Toraja contohnya saja sudah banyak

budaya yang bagus seperti Wakatobi

B Saran

1 Diharapkan pemerintah dapat menjaga dan mengelolah dengan baik berbagai

kekuatan yang dimiliki agar kunjungan wisatawan semakin meningkat dari

tahun ke tahun

2 Diharapkan kepada pemerintah agar melakukan perbaikan jalan kesemua jalan

menuju obyek wisata yang masih rusak agar wisatawan yang datang tidak

merasa terganggu

3 Diharapkan dengan adanya berbagai peluang yang ada dapat dikelola

dengan baik oleh pihak terkait agar ancaman yang ada dapat dimanimalisasi

4 Pemerintah diharapkan dapat mengatasi berbagai ancaman yang ada dengan

cara salah satunya membuat Peraturan Daerah tentang Kearifan Lokal agar

Tana Toraja tetap jadi obyek wisata yang diminati berbagai wisatawan baik

wisatawan lokal maupun mancanegara

90

5 Diharapkan agar pemerintah membuat pagar jalan dipinggir jalan yang ada

jurangnya

6 Hendaknya pemerintah membuat tim khusus menjaga kebersihan di setiap

obyek wisata

7 Pemerintah perlu melakukan pelebaran jalan kesemua obyek wisata yang

lebarnya masih 1 lebih meter

91

DAFTAR PUSTAKA

AJ Muljadi 2012 Kepariwisataan dan Perjalanan Jakarta PT Raja Grafindo

Persada

AM Sardiman 2007 Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Jakarta Raja

Grafindo Persada

Bonggasilomba Desy Bulawan 2011 Peran Pemerintah Daerah Dalam

Pengelolaan Sektor Pariwisata Di Kabupaten Toraja Utara

Skripsi Makassar Universitas Hasanuddin Makassar

Cangara Hafied 2004 Pengantar Ilmu Komunikasi Jakarta PT Raja

Grafindo Persada

Jones Charles O 1996 Pengantar Kebijakan Publik Jakarta PT Raja

Grafindo Persada

Labiran Malisa 2013 Analisis Penerimaan Daerah Dari Sektor Pariwisata Di

Kabupaten Tana Toraja Skripsi Makassar Univesrsitas Hasanuddin

Makassar

Marpaung Bahar 2002 Pengantar Pariwisata Bandung Alfabeta

Mustafa Delly 2013 Birokrasi Pemerintahan Bandung Alfabeta

Ndraha Taliziduhu 2003 Kybernlogi Jakarta Rineke Cipta

Norton P David 2004 Strategi Maps Converting Intangible Assets Into Tangible

Outcome Harvard Harvard Business School Publication Corporation

Pendit Nyoman S 2002 Ilmu Pariwisata Jakarta Pradnya Paramita

Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2011 Tentang Rencana Induk Nasional

2010 hingga 2025

Rangkuti Freddy 1997 Analisis SWOT Jakarta PT Gramedia Pusataka Utama

Republik Indonesia Undang-Undang No 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan

Daerah

------------------------- Undang-Undang No 10 Tahun 2009 tentang

Kepariwisataan

92

Rewansyah Asnawi 2011 Reformasi Birokrasi Dalam Rangka Good

Governance Jakarta Yusaiantanas Prima

Salusu J 2000 Pengambilan Keputusan Strategi Jakarta Gramedia

Widisaran

----------- 1996 Pengambilan Strategi Jakarta Gramedia Widisaran

Sedarmayanti 2014 Manajemen Strategi Bandung Refika Aditama

Siagian Sondang P 1994 Manajemen Sumber Daya Manusia Jakarta Bumi

Aksara

------------------------ 2011 Manajemen Stratejik Jakarta Bumi Aksara

Sugiyono 2008 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung

Alfabeta

Usman Nurdin 2002 Konteks Implementasi Berbatas Kurikulum Jakarta PT

Raja Grafindo Persada

Wardhono Fitri Indra 2014 Kumpulan Artikel Terkait Destination Management

Organization diakses pada tanggal 8 januari 2016

(httpslidesharenetfitriwardhonokumpulan-artikel-terkait-dmo)

Zulfikar 2015 Strategi Pemerintah Dalam Penerimaan Adipura Di Kabupaten

Maros Skripsi Makassar Universitas Muhammadiyah Makassar

LAMPIRAN

Page 5: STRATEGI PEMERINTAH DALAM PENINGKATAN DESTINASI MANAJEMEN …

v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Saya yang bertanda tanga di bawah ini

Nama Mahasisawa Rosita

Nomor Stambuk 105610443412

Program Studi Ilmu Administrasi Negara

Menyatakan bahwa benar karya ilmiah ini adalah penelitian saya sendiri tanpa bantuan dari

pihak lain atau ditulisdipublikasikan orang lain atau melakukan plagiat Pernyataan ini saya buat

dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian hari pernyataan ini tidak benar maka saya

bersedia menerima sanksi akademik sesuai aturan yang berlaku sekalipun itu pencabutan gelar

akademik

Makassar 08 Februari 2016

Yang Menyatakan

Rosita

vi

ABSTRAK

ROSITA 2016 Strategi Pemerintah dalam Peningkatan Destinasi Manajemen Organisasi

(DMO) Pariwisata Di Kabupaten Tana Toraja (Dibimbing oleh Musliha Karim dan Nasrul

Haq)

Destiniasi Manajemen Organisasi Pariwisata di Kabupaten Tana Toraja merupakan

struktur tata kelolah destinasi pariwisata yang mencakup perencanaan koordinasi implementasi

dan pengendalian Dari sekian banyak pengelolaan yang seharusnya dilakukan salah satunya

adalah infrastruktur jalan dan kebersihan disetiap obyek wisata tapi pengelolaan tersebut belum

terlaksana dengan baik karena masih banyak jalan yang tidak memadai serta kebersihan di

lokasi obyek wisata tidak terjaga Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui strategi pemerintah

dalam peningkatan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) pariwisata di Kabupaten Tana

Toraja

Jenis penelitian adalah kualitatif dengan menggambarkan bentuk startegi pemerintah

dalam peningkatan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata di Kabupaten Tana

Toraja Tipe penelitian adalah fenomena logis Dalam pengumpulan data digunakan teknik

wawancara observasi dan dokumentasi Sedangkan teknik untuk menganalisis data digunakan

reduksi data sajian data dan penerikan kesimpulan Keabsahan data digunakan tiga trianggulasi

yaitu waktu sumber dan teknik

Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi pemerintah dalam peningkatan Destinasi

Manajemen Organisasi (DMO) pariwisata 1) Strengths dari obyek wisata terdapat keindahan

alam yang begitu menarik serta kearifan lokal dari segi budaya sangat orisinil serta beragam

budaya yang dimiliki yang diminati para pelancong baik lokal maupun mancanegara 2)

Weaknesses ditemukan berbagai kendala dalam meningkatkan DMO yaitu infarstruktur jalan

yang belum optinmal serta kebersihan dilokasi obyek wisata tidak terjaga 3) Opportunities

salah satu keuntungan masyarakat dengan adanya obyek wisata di Tana Toraja adalah dapat

meningkatkan pereokonomian karena ada berbagai macam usahabisnis yang dibuka 4)

Threats dengan adanya penetrasi budaya luar menjadi kendala dalam meningkatkan destinasi

dan akan berdampak pada peningkatan perekonomian masyarakat karena sebagian besar

masyarakat Tana Toraja ekonominya tergantung pada kunjungan wisatawan kapan wisatatawan

menurun maka pendapatan masyarakat dan PAD pun akan menurun begitu pun sebaliknya

Kata kunci Strategi Pemerintah Peningkatan DMO Pariwisata

vi

vii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat

dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ldquoStrategi

Pemerintah dalam Peningkatan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata Di

Kabupaten Tana Torajardquo

Skripsi ini merupakan tugas akhir yang diajukan untuk memenuhi syarat dalam

memperoleh gelar sarjana Ilmu Administrasi Publik pada Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik

Universitas Muhammadiyah Makassar

Dalam penulisan skripsi ini penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak akan

terwujud tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak Oleh sebab itu pada

kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih dengan segala hormat kepada

1 Kedua orang tua terkasih Zeth Pasei Rombeallo dan Syamsuriati Tonang atas kasih

sayangnya untuk penulis terus mendoakan dan mendukung dalam kehidupan penulis

khususnya dalam pendidikan Kakak dan adik tercinta Nirwan Randa Masjohan Agus

Paonganan Intan Arrang Bulawan Restiana Embong Bulan Jumadil Pearsquo Nurlina

Ewang juga menjadi penyemangat untuk penulis dan mendoakan penulis dalam

menyelesaikan studinya

viii

2 Ibu Dra Hj Musliha Karim M Si selaku pembimbing I dan Bapak Nasrul Haq

SSos MPA selaku pembimbing II yang senantiasa

meluangkan waktunya membmbing dan mengarahkan penulis sehingga skripsi

ini dapat diselesaikan

3 Bapak Dr H Muhlis Madani MSi selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Muhammadiyah Makassar

4 Bapak Dr Burhanuddin S Sos M Si selaku Ketua Jurusan lmu Administrasi

Publik

5 Bapak dan Ibu dosen Serta Staf Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Muhammadiyah Makassar

6 Pemerintah Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata di Kabupaten Tana Toraja

yang telah menerima saya dan memberi kesempatan kepada penulis untuk melakukan

penelitian

7 Teman-teman seperjuangan angkatan 2012 di Jurusan Ilmu Administrasi Publik

terkhusus kelas B yang telah bersama-sama berusaha keras dan penuh semangat dalam

menjalani studi baik suka maupun duka Kebersamaan ini akan menjadi sebuah kenangan

yang indah yang tidak akan terlupakan

8 Sahabat-sahabat penulis yang tak sempat disebutkan satu-persatu berjuang serta

tidak hent-hentinya memberikan semangat untuk selesai karya tulis ini

ix

Demi kesempurnaan skripsi ini saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat

penulis harapkan Semoga karya skripsi ini bermanfaat dan dapat memberikan

sumbangan yang berarti bagi pihak yang membutuhkan

Makassar 2016

Rosita

x

DAFTAR ISI

Halaman Pengajuan Skripsi ii

Halaman Persetujuan iii

Penerimaan Tim iv

Halaman Pernyataan Keaslian Karya Ilmiah v

Abstrak vi

Kata Pengantar vii

Daftar Isi x

Daftar Gambar xii

Daftar Tabel xiii

BAB I PENDAHULUAN

A Latar Belakang 1

B Rumusan Masalah 5

C Tujuan Penelitian 6

D Kegunaan Penelitian 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A Pengertian Konsep dan Teori 7

B Pemerintah Daerah 16

C Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) 18

D Pariwisata 21

E Kerangka Pikir 25

F Deskripsi Fokus 26

G Deskripsi Fokus Penelitian 26

BAB III METODE PENELITIAN

A Waktu dan Lokasi Penelitian 29

xi

B Jenis dan Tipe Penelitian 29

C Sumber Data 29

D Informan Penelitian 30

E Teknik Pengumpulan Data 31

F Teknik Analisis Data 32

G Pengabsahan Data 33

BAB IV HAIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Deskripsi atau Karakteristik Obyek Penelitian 36

B Karakteristik Informan 52

C Strategi Pemerintah Dalam Peningkatan Destinasi Manajemen Organisasi

Pariwisata Di Kabupaten Tana Toraja 55

D Analisis SWOT 81

BAB VI PENUTUP

A Kesimpulan 87

B Saran 89

DAFTAR PUSTAKA 91

LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

xii

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah

Program Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) merupakan struktur tata

kelola destinasi pariwisata yang mencakup perencanaan koordinasi

implementasi dan pengendalian organisasi destinasi secara inovatif dan

sistematik melalui pemanfaatan jejaring informasi dan teknologi yang terpimpin

secara terpadu dengan peran serta masyarakat Pelaku asosiasi industri

akademisi dan pemerintah yang memiliki tujuan Proses dan kepentingan bersama

dalam rangka meningkatkan kualitas pengelolaan volume kunjungan wisata lama

tinggal dan besaran pengeluaran wisatawan serta manfaat bagi masyarakat lokal

Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) berupaya untuk

terus fokus memaksimalkan 15 Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) di tahun

2012 Hal itu sesuai dengan peraturan pemerintah (PP) No 50 Tahun 2011

tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional 2010 hingga

2025 Terdapat 15 lokasi DMO yang ditetapkan oleh pemerintah Indonesia dalam

rencana strategis industri pariwisata untuk dikembangkan menjadi destinasi wisata

yang dikelola secara profesional dengan melibatkan partisipasi masyarakat lokal

yaitu Sabang Danau Toba Kawasan Kota Tua Jakarta Tanjung Puting

Pangandaran Borobudur Bromo dan Semerau serta kawasan Tengger Danau

batur Rinjanji Pulau komodo Wakatobi Derawan Tana Toraja Bunaken dan

Raja Ampat

2

Menurut Bruen dan Anderson (dalam Wardhono 2014) Destinasi

Manajemen Organisasi (DMO) sebagai sistem pengelolaan terpadu memiliki

fungsi sebagai economic driver communitymarketer industry coordinator quasi

publicrepresentative and builder of communicaty pride Secara ringkas

pemahaman tentang DMO dikategorikan sebagai kegiatan pembenahan dan

penataan pengembangan destinasi secara internal dan pengembangan pemasaran

secara eksternal

Angelo Presenza (dalam Wardhono 2014) menjelaskan bahwa ada tiga

komponen penting dalam Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) yaitu (a)

coordination tourism stakeholder merupakan inti sistem DMO komponen ini

menjadi kunci sukses karena menitik beratkan pada hubungan jejaring yang

membentuk sistem DMO (b) destination crisis management memberikan

pengawasan dari sistem dengan pelaksanaan dan pengelolaan mulai perencanaan

hingga implementasi program (c) destination marketing menjadi ujung tombak

dalam komponen DMO Dengan konsep diatas dapat ditegaskan bahwa DMO

merupakan salah satu konsep pengelolaan dalam sistem pengelolaan kawasan

berbasis kewilayahandaerah yang memiliki kemampuan untuk mengintegrasikan

berbagai komponen secara internal dan eksternal koalisi dan kerjasama

(stakeholder) serta sistem pengelolaan pariwisata DMO secara esensi bertugas

dan bekerja di dalam entitas fabrikasi destinasi pariwisata dan bertanggung jawab

untuk mencapai pengembalian nilai investasi yang unggul pertumbuhan pasar

produk yang berkualitas merek yang berbeda serta manfaat bagi seluruh

(shareholders) DMO tidak memiliki pabrik tersebut tidak memperkerjakan

3

orang-orang di dalamnya dan bukan pula mengontrol proses pelaksanannya di

lapangan

Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) memiliki satu tujuan dan arahan

untuk mencapai pengelolaan dari sebuah destiniasi yaitu adanya sebuah

kelembagaan yang mengelola destinasi Hal ini ditentukan oleh kapasitas

pengembangan pertumbuhan aktivitas wisata saat ini yang merujuk pada tatanan

daur hidup destinasi dengan menyediakan informasi menyediakan sarana dan

prasarana yang baik dan arahan kepada wisatawan sehingga wisatawan

mendapatkan pengelaman yang terbaik saat berkunjung memberikan jaminan

kualitas berwisata kepada wisatawan dan dukungan regulasi terhadap pelaku

industri pariwisata lokal dan pada akhirnya mewujudkan sinergi antara kebutuhan

wisatawan pelaku industri pariwisata dan pemerintah

Penerapan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) harus diterjemahkan

secara konstektual sesuai kaidah yang berlaku berbasis lokalitas agar tidak

menimbulkan friksi perang kepentingan egosektoral serta tidak kontraproduktif

terhadap eksistensi fungsi kelembagaan yang sudah ada Sebagai konsep DMO

berperan menjadi katalisatormotivator dan (spirit) untuk menggerakkan seluruh

kontruksi dan entitas destinasi Prasyaratnya adalah komitmen dan tanggung

jawab Instrumen yang digunakan adalah melalui perencanaan sinergis koordinasi

konsistensi dalam implementasi dan audit dampak manfaat bagi masyarakat lokal

dan destinasi Baik-buruknya pengelolaan ini akan menentukan seberapa kuat

daya tarik suatu destinasi bagi pasar wisatawan pertumbuhan kerja lama kerja

4

besaran pengeluaran kunjungan berulang dan seberapa lama manfaat dan

keberlanjutannya (sustainability)

Pendekatan quality control quality assurance dan quality management

berfokus kepada pengendalian kualitas destinasi manajemen produk dan

pelayanan pada destinasi pariwisata serta peningkatan secara berkelanjutan

produk dan jasa kepariwisataan Fakta membuktikan bahwa destinasi pariwisata

yang dikelola dengan prinsip-prinsip keberlanjutan sangat efektif memberikan

keuntungan jangka panjang baik secara ekonomi sosial maupun ekologi Di

tingkat yang lebih praksis tata kelola destinasi pariwisata berbasis nilai

merupakan faktor determin dan strategis terhadap peningkatan daya saing

pariwisata Untuk itu diperlukan pola dan kiat berbagai perangkat manajemen

dalam pembangunan pariwisata termasuk tata kelola destinasi pariwisata

Kabupaten Tana Toraja ditetapkan oleh pemerintah Indonesia sebagai

salah satu dari 15 lokasi yang mendapatkan program Destinasi Manajemen

Organisasi (DMO) Hal ini menjadi salah satu kebanggan terbesar Tana Toraja

karena dengan adanya DMO dapat dilakukan program pengembangan dan

pengelolaan destinasi pariwisata berkelanjutan berbasiskan proses dimulai dari

perencanaan hingga oprasional dan pemantauan Program DMO akan terlaksana

dengan baik jika di tunjang dengan partisipasi aktif dari seleruh elemen

masyarakat dan Pemerintah Daerah dalam maningkatkan kunjungan

wisatawan Kerja sama yang baik antara Pemerintah Daerah masyarakat dan

dinasinstansi terkait sangatlah perlu dibina secara terus menerus dan

berkesinambungan Agar kebersihan tempat wisata dan infrastruktur jalan tetap di

5

perhatikan dari itu perlu dukungan dan kesadaran masyarakat untuk berpartisipasi

agar kebersihan dan infrastruktur jalan dapat di atasi dan destinasi parawisata

dapat berjalan dengan baik Peran serta masyarakat sangatlah penting untuk

menjaga kebersihan lingkunga parawisata dan infrastruktur jalan Program

Destinasi Manajemen Organisasi tidak hanya menjadi tanggung jawab Pemerintah

Daerah dan DinasInstansi terkait saja melainkan juga seluruh elemen masyarakat

Keberhasilan suatu Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) bukan hanya

mengandalkan daya tarik yang bagus budaya yang menarik tetapi mampu

mengorganisir dari segi infrastruktur jalan dan kebersihan di obyek wisata Hal ini

berdasarkan pada pengamatan penulis bahwa DMO pariwisata di Tana Toraja

belum berjalan secara optimal karena masih banyaknya jalan yang rusak menuju

lokasi pariwisata serta kebersihan yang tidak terjaga di obyek wisata tentu hal ini

memberikan dampak yang negatif bagi wisatawan yang datang berkunjung

Sehubungan dengan pembahasan di latar belakang di atas penulis

mengangkat sebuah judul penelitian yakni strategi pemerintah dalam

implementasi programDestinasi Manajemen Organisasi (DMO) parawisata

di Kabupaten Tana Toraja

B Rumusan Masalah

Terkait dengan pembahasan yang ada di latar belakang penulis

merumuskan masalahnya yaitu bagaimana strategi pemerintah dalam

peningkatan Destinasi ManajemenOrganisasi (DMO) pariwisata di Kabupaten

Tana Toraja

6

C Tujuan Penelitian

Terkait dengan masalah yang ada di latar belakang penulis tertarik untuk

untuk mengetahui strategi pemerintah dalam peningkatan Destinasi Manajemen

Organisasi (DMO) pariwisata di Kabupaten Tana Toraja

D Kegunaan Penelitian

1 Manfaat Teoritis

Penelitian ini di harapakan dapat memberikan manfaat secara teoritis

dalam mengetagui strategi pemerintah dalam implementasi program

Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) parawisata di Kabupaten Tana Toraja

sekurang-kurangnya dapat berguna sebagai sumbangan pemikiran

2 Manfaat praktis

Menambah wawasan penulis mengenai strategi pemerintah dalam

peningkatan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) parawisata di Kabupaten

Tana Toraja untuk selanjutnya di jadikan sebagai acuan dalam bersikap dan

berperilaku juga dapat di jadikan sebagai bahan pertimbangan atau di

kembangkan lebih lanjut serta referensi terhadap penelitian yang sejenis

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A Pengertian Strategi

Strategi adalah rencana jangka panjang diikuti tindakan yang ditujukan

untuk mencapai tujuan tertentu yang umumnya adalah kemenangan Asal kata

strategi turunan dari kata dalam bahasa Yunani strategos Strategi secara umum

adalah proses penentuan rencana pemimpin puncak berfokus pada tujuan jangka

panjang organisasi disertai penyusunan cara atau upaya bagaiamana agar dapat di

capai Sementara pengertian strategi secara khusus adalah tindakan yang bersifat

senangtiasa meningkat terus menerus di lakukan berdasarkan sudut pandang

tentang apa yang di harapkan pelanggan dimasa depan Strategi hampir sealalu

dimulai dari apa yang dapat terjadi bukan dimulai dari apa yang terjadi

Strategi pertama di kemukakan oleh Chandler (dalam Sedarmayanti 2014)

menyebutkan bahwa strategi adalah tujuan jangka panjang dari suatu perusahaan

serta pendayagunaan dan alokasi semua sumber daya yang penting untuk

mencapai tujuan tersebuat Menurut David (2004) Defenisi strategi adalah cara

untuk mencapai tujuan jangka panjang Strategi bisnis bisa berupa perluasan

geografis diversifikasi akusisi pengmbangan produk penetrasi pasar

rasionalisasi karyawan divestasi likuidasi dan joint venture Dalam hal ini

terdapat dua karakteristik strategi yang sangat penting yakni pertama strategi

di rencanakan terlebih dahulu secara sadar dan sengaja mendahului berbagai

tindakan yang akan dilakukan berdasarkan strategi yang dibuat tersebut Kedua

strataegi kemudian dikembangkan dan diimplementasikan agar mencapai tujuan

8

Sedangkan menurut Hamel dan Prahalad (dalam Freddy Rangkuti 1995) strategi

merupakan tindakan yang bersifat incremental (senantiasa meningkat) dan terus

menerus dan dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan

oleh para pelanggan dimasa depan

Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan dalam perkembangannya

konsep mengenai strategi terus berkembang hal ini dapat ditunjukkan oleh

adanya perbedaan konsep mengenai strategi selama 30 tahun terakhir

Pemahaman yang baik mengenai konsep strategi dan konsep lain yang berkaitan

sangat menentukan suksesnya strategi dan konsep lain yang berkaitan sangat

menentukan suksesnya strategi yang disusun

1 Perumusan Strategi

Perumusan strategi merupakan proses penyusunan langkah-langkah ke

depan yang dimaksudkan untuk membangun visi dan misi organisasi menetapkan

tujuan strategis dan keuangan perusahaan serta merancang strategi untuk

mencapai tujuan tersebut dalam langkah menyediakan costumer value terbaik

Menurut Sondang P Siagian (2011) salah satu langkah yang perlu digunakan

dalam merumuskan strategi adalah analisis ldquoSWOTrdquo dimana analisis SWOT

merupakan salah satu instrumen analisis yang ampuh apabila digunakan dengan

tepat Telah diketahui pula secara luas bahwa ldquoSWOTrdquo merupakan akronim

untuk kata kata ldquoStrengths rdquo (Kekuatan) ldquoWeaknesses (Kelemahan)

ldquoOportunities rdquo(Peluang) dan ldquoThreatsrdquo (Ancaman) Faktor kekuatan dan

kelemahan terdapat dalam tubuh suatu organisasi termasuk satuan bisnis tertentu

sedangkan peluang dan ancaman merupakan faktor-faktor lingkungan yang

9

dihadapi oleh organisasi atau perusahaan atau satuan bisnis yang bersangkutan

Jika dikatakan bahwa analisis SWOT dapat merupakan instrumen yang ampuh

dalam melakukan analisis stratejik keampuhan tersebut terletak pada kemampuan

para penentu strategi perusahaan untuk memaksimalkan peranan faktor kekuatan

dan pemanfaatan peluang sehingga sekaligus perperan sebagai alat untuk

minimalisasi kelemahan yang terdapat dalam tubuh organisasi dan menekan

dampak ancaman yang timbul dan harus dihadapi Jika para penentu strategi

perusahaan mampu melakukan kedua hal tersebut dengan tepat biasanya upaya

untuk memilih dan menentukan strategi yang efektif membuahkan hasil yang

diharapkan Analisis SWOT dapat membantu merumuskan segaligus memetakan

persoalan secara internal dapat diidentifikasi apa saja yang menjadi kekuatan dan

kelemahan dalam waktu bersamaan secara eksternal dapat dirumuskan secara

seksama peluang dan ancaman apa saja yang dihadapi

a) Faktor-faktor berupa kekuatan yang dimaksud dengan faktor-faktor kekuatan

yang dimiliki oleh suatu perusahaan-termasuk satuan-satuan bisnis

didalamnya adalah antara lain kompetensi khusus yang terdapat dalam

organisasi yang berakibat pada pemikiran keunggulan komparatif oleh unit

usaha dipasaran

b) Faktor-faktor kelemahan jika orang berbicara tentang kelemahan yang

terdapat dalam tubuh suatu satuan bisnis yang dimaksud ialah keterbatasan

atau kekurangan dalam hal sumber keterampilan dan kemampuan yang

menjadi penghalang serius bagi penampilan kinerja organisasi yang

memuaskan

10

c) Faktor peluang defenisi sederhana tentang peluang ialah ldquoberbagai situasi

lingkungan yang menguntungkan bagi suatu satuan bisnisrdquo

d) Faktor ancaman pengertian ancaman merupakan kebalikan pengertian

peluang Dengan demikian dapat dikatakan bahwa ancaman ldquoadalah faktor-

faktor lingkungan yang tidak menguntungkan suatu satuan bisnisrdquo Jika tdak

diatasi ancaman akan menjadi ldquoganjalanrdquo bagi satuan bisnis yang

bersangkutan baik untuk masa sekarang maupun dimasa depan

Salah satu model analisis SWOT yang merupakan rangkuman dari

beberapa model adalah yang diperkenalkan oleh Kearns (dalam J Salusu 2000)

seperti pada diagram berikut ini

Faktor

Eksternal

Faktor

Internal

Opportunities

Threats

Strengths

Comparative Advantage

Mobilization

Weaknesses

InvesmentDivtesment

Damage Control

Gambar 1 Analisis SWOT

Diagram diatas menampilkan matriks enam kotak dua yang paling diatas

adalah kotak faktor eksternal yaitu peluang dan ancamantantangan sedangkan

dua kotak sebelah kiri adalah kotak faktor internal yaitu kekuatan-kekuatan dan

kelemahan-kelemahan organisasi Empat kotak lainnya A B C dan D

merupakan kotak isu-isu stratejik yang timbul sebagai hasil kontak antara faktor-

faktor eksternal dan faktor-faktor intrnal Keempat isu stratejik itu di beri nama

11

(a) comporative advantage (b) mobilization (c) investmentdivtesment dan (d)

damage control Apabila para pengambil keputusan telah melihat peluang yang

tersedia dan ternyata juga memiliki posisi internal yang kuat maka organisasi itu

menghadapi isu stratejik yang dapat disebut comporative advantage (keunggulan

komporatif) Dua elemen stratejik yang paling baik bertemu sehingga para

eksekutif tidak boleh membiarkannya hilang tetapi sebaliknya harus

memperkuatnya dengan berbagai perencanaan yang mampu mendukungnya

Sel A ini memberi kemungkinan bagi organisasi untuk berkembung lebih

cepat namun harus senantiasa waspada terhadap perubahan yang tidak menentu

dalam lingkungan Pertanyaannya adalah bagaiamana memanfaatkan kekuatan

yang ada untuk meningkatkan posisi kompetitifnya

Sel B yaitu isu stratejik mobilization adalah kotak interaksi dan pertemuan

antara ancamantantangan dari luar yang diidentifikasi oleh para pengambil

keputusan dengan kekuatan organisasi Di sini para eksekutif hendaknya berusaha

memobilisasi sumber daya yang merupakan kekuatan organisasi untuk

memperlunak ancaman dari luar tersebut bahkan kalau mungkin dapat

mengubahnya sebagai peluang

Sel C tampil isu stratejik investmentdivestment yang memberi pilihan

bagi para eksekutif karena situasinya kabur Peluang yang tersedia sangat

meyakinkan tetapi tidak ada kemampuan organisasi untuk menggarapnya dan

memberikan reaksi positif Kalau dipaksakan bisa memakan biaya terlalu besar

sehingga merugikan organisasi Lebih baik tinggalkan dan serahkan kepada

organisasi lain yang mungkin memiliki posisi yang lebih baik Bisa juga para

12

eksekutif tidak berbuat apa-apa Haruskah organisasi menanam investasi untuk

memperkuat titik lemahnya sehingga mampuu mengubah dan memperbaiki posisi

kompetitifnya

Sel D adalah kotak paling lemah dari semua sel karena dapat membawa

bencana bagi organisasi paling tidak merugikan program-programnya Sudah

terancam dari luar lalu di hadapakan pada sumber daya yang sangat lemah

Strategi yang ditempuh ialah mengendalikan kerugian yang diderita sehingga

tidak separah dengan yang diperkirakan Hal itu dapat dilakukan dengan sedikit

membenahi sumber daya dengan harapan mampu memperkecil ancaman dari luar

tersebut Usaha itu diarahkan pada upaya mengalihkan kelemahan menjadi

kekuatan sungguh pun memakan waktu yang lama

2 Tujuan Strategi

Tujuan Stratejik adalah kunci dari arah perubahan masa depan Ia

mengarahkan apa yang hendak dikejar diwaktu yang akan datang yaitu dalam

jangka waktu sekian sekitar tiga sampai lima tahun Arahan itu harus jelas dan

tegas bagi keseluruhan organisasi oleh sebab itu sering juga dikatakan bahwa

tujuan stratejik merupakan planning umbrella (payung perencanaan) dalam

mengintegrasikan usaha dari semua unit kerja dan personil kedalam suatu

kegiatan menyeluruh dan menyatu dari suatu organisasi Untuk dapat melakukan

itu tujuan stratejik harus lebih tajam daripada misi tetapi masih cukup luas untuk

dapat mendorong lahirnya kreatifitas dan inofasi bagi semua unit kerja (Koteen

1991) Dengan tegas Koteen (dalam J Salusu 2000) mengatakan bahwa apabila

tujuan stratejik berjalan dengan baik maka kenyataan itu sudah merupakan ldquokunci

13

keunggulan dan kesuksesanrdquo sebab arahannya jelas yaitu untuk mendapatkan

manfaat terbesar dengan menggunakan sumberdaya yang tersedia Juga membantu

menciptakan kondisi yang mendorong pertumbuhan dan kemajuan organization

secara prakmatis tujuan stratejik adalah kinci menuju kelangsungan hidup

organisasi ini berarti pada saat-saat yang kritis ia harus memusatkan perhatian

segera jelas dan bahkan agresif terhadapa hal-hal yang memerlukan perubahan

hal ini dimaksudkan menanggulangi situasi yang bisa mengancam organisasi yang

dapat mempengaruhi stabilitas keuangan dan kelanjutan hidup organisasi

3 Inisiatif Strategi

Inisiatif strategi pada dasarnya menjelaskan maksud dan rangkuman dari

tindakan-tindakan yang akan dilancarkan untuk mencapai tujuan strategi

Didalamnya sudah tercakup strategi yang akan dipakai untuk mencapai hasilakhir

yang diinginkan Inisiatif strategi biasanya lahir setelah ditemukan implikasi-

implikasi strategi dari kekuatan dan kelemahan organisasi serta peluang dan

ancaman dari lingkungan eksternal Biasanya juga inisiatif strategi itu muncul

dengan cara informal dari eksekutif kepala atau bahkan dari anggota staf

organisasi

Setiap inisiatif strategi dari mana pun sumbernya perlu digarap secara

sistematis Tetapi perlu diketahui bahwa inisiatif strategi yang harus dijelaskan di

depan publik walaupun publik itu terbatas Para pengambil keputusan startegi

termasuk para pelaksana perlu mengetahui mengapa inisiatif itu ditampilkan dan

hasil apa serta keuntungan-keuntungan apa yang akan dinikmati andaikata inisiatif

itu dilaksanakan Tegasnya inisiatif strategi mengungkapkan langkah-langkah

14

penting yang perlu ditempuh untuk menghindari diri dari malapetaka eksternal

atau untuk mengejar peluang yang tersedia

4 Tingkat-Tingkat Strategi

Merujuk pada pandangan Dan Schendel dan Charles Hofer Higgins (dalam

JSalusu 1996) menjelaskan adanya empat tingkatan

strategi keseluruhannya disebut Master Strategi yaitu

a) Enterprise strategy (Strategi perusahaan)

Strategi ini berkaitan dengan respons masyarakat setiap organisasi

mempunyai hubungan dengan masyarakat Masyarakat adalah kelompok

yang berada diluar organisasi yang tidak dapat dikontrol Didalam masyarakat

yang tidak terkendali itu ada pemerintah dan berbagai kelompok lain seperti

kelompok penekan kelompok politik dan kelompok sosial lainnya Jadi

dalam strategi interprise terlihar relasi antara organisasi dan masyarakat luar

sejauh interaksi itu akan dilakukan sehingga dapat menguntungkan

organisasi Strategi itu juga menampakkan bahwa organisasi sungguh-

sungguh bekerja dan berusaha untuk memberi pelayanan yang baik terhadap

tuntutan dan kebutuhan masyarakat

b) Corporate strategy (Strategi perusahaan)

Strategi ini berkaitan dengan misi organisasi sehingga sering disebut Grand

Strategi yang meliputi bidang yang digeluti oleh suatu organisasiPertanyaan

apa yang menjadi bisnis atau urusan kita dan bagaimana kita mengendalikan

bisnis itu tidak semata-mata untuk dijawab oleh organisasi bisnis tetapi juga

oleh setiap organisasi pemerintahan dan organisasi nonprofit

15

c) Business strategy (Strategi bisnis)

Strategi pada tingkat ini menjabarkan bagaiamana merebut pasaran di tengah

masyarakat Bagaimana menempatkan organisasi dihati para pengusaha para

pengusaha para donor dan sebagainya Semuanya ini dimaksudkan untuk

dapat memperoleh keuntungan-keuntungan stratejik yang sekaligus mampu

menunjang berkembangnya organisasi ke tingkat yang lebih baik

d) Functional strategy (Strategi fungsional)

Strategi ini merupakan strategi pendukung dan untuk menunjang suksesnya

strategi lain Ada tiga jenis strategi functional yaitu

(1) Strategi functional ekonomi yaitu mencakup fungsi-fungsi yang

memungkinkan organisasi hidup sebagai satu kesatuan ekonomi yang

sehat antara lain yang berkaitan dengan keuangan pemasaran sumber

daya penelitian dan pengembangan

(2) Strategi functional manajemen mencakup fungsi-fungsi manajemen

fungsi manajemen terbagi 11 yaitu planning organizing implementing

conrolling staffing leading motivating communicating decision

making representing dan integrating

(3) Strategi isu stratejik fungsi utamanya adalah mengontrol lingkungan

baik situasi lingkungan yang sudah diketahui maupun situasi yang belum

diketahui atau yang selalu berubah

B Pemerintah Daerah

Pemerintah sebagai sebuah organisasi ditinjau dari sudut biological adalah

sebuah organisme yang hidup dan setiap organisme yang hidup mempunyai

16

bagian yang disebut Kepala (head) Sebuah tubuh manusia atau hewan yang

dikendalikan oleh kepalanya sebuah rumah tangga dikendalikan oleh kepala

keluarga Kepala dapat dianggap identik dengan pemerintah baik itu pemerintah

pusat pemerintah daerah maupun pemerintahan daerah dimana pemerintah pusat

adalah Presiden Republik Indonesia yang memegang kekuasaan pemerintahan

Negara Republik Indonesia yang di bantu oleh Wakil Presiden dan Menteri-

Menteri Negara sedangkan Pemerintah Daerah adalah Kepala Daerah sebagai

unsur penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan

pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom dan Pemerintahan

Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh Pemerintah Daerah

KabupatenKota adalah BupatiWalikota dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

(DPRD) KabupatenKota menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan

prinsip otonomi selaus-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan

Republik Indonesia Sedangkan wewenang Pemerintahan Daerah yaitu (1)

mengajukan rancangan Pemerintah Daerah (PERDA) (2) menetapkan Peraturan

Daerah (PERDA) yang telah mendapat persetujuan bersama Dewan Perwakilan

Rakyat Daerah (DPRD) (3) menetapkan peraturan Kepala Daerah dan keputusan

Kepala Daerah (4) mengambil tindakan tertentu dalam keadaan mendesak yang

sangat dibutuhkan oleh Daerah danatau masyarakat (5) melaksanakan wewenang

lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan (Undang-Undang

Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah)

Urusan-urusan Pemerintahan Daerah yaitu (a) urusan pemerintahan wajib

yang berkaitan dengan pelayanan dasar seperti pendidikan kesehatan pekerjaan

17

umum dan penataan ruang perumahan rakyat dan kawasan pemukiman

ketentraman ketertiban umum dan pelindungan masyarakat (b) urusan

pemerintahan yang wajib yang tidak berkaitan dengan pelayanan dasar seperti

tenaga kerja pemberdayaan perempuan perlindungan anak pangan pertahanan

lingkungan hidup perhubungan komunikasi informatika pemberdayaan

masyarakat desa koperasi usaha kecil menengah administrasi kependudukan

dan pencatatan sipil (c) urusan pemerintahan pilihan seperti kelautan perikanan

pariwisata pertanian kehutanan energi sumber daya mineral perdagangan

perindustrian dan transmigrasi (Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah)

Pemerintah adalah proses penetapan janji dan legitimasi seorang pejabat

Negara Publik diukur dengan fakta sejauh mana ia menebar janji demikian

menurut Ndraha (2003) yang baik bersifat internal maupun kepada masyarakat

umum Sedangkan menurut Delly Mustafa (2013) mengemukakan bahwa

pemerintah adalah keseluruhan struktur lembaga dan unit-unit dalam Negara

yang bertugas untuk mengatur pelaksanaannya tugas-tugas pemerintahan Uraian

ringkas di atas menunjukkan bahwa (1) pemerintah dapat dianggap sebagai

suatu yang given ditakdirkan hadir dimana-mana dan merupakan bagian yang

integral sebuah sistem (2) pemerintah terbentuk secara evolusioner sebagai

produk penyesuaian diri manusia dengan perubahan lingkungan hidupnya agar ia

tetap survive (3) pemerintah terbentuk melalui revolusi penakluk atau

pernyataan (4) dapat juga dianggap sebagai produk manajemen pemerintahan

18

yang sengaja dibentuk berdasarkan kesepakatan warga masyarakat sebagai alat

(input) untuk mencapai tujuan dan misi tertentu

C Destinasi Manajemen Organisasi (DMO)

Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) adalah suatu bentuk strategis

dalam membangun pariwisata baik di Tingkat Lokal Regional maupun Nasional

DMO dapat pula merupakan struktur tata kelola destinasi pariwisata dimana

melibatkan bukan hanya stakeholder bahkan shareholder yang mampu

memberikan sharing pendapat bahkan sharing anggaran untuk memulai kegiatan-

kegiatan pariwisata Pengelolaan pariwisata di destinasi tertentu di Indonesia

masih jauh ketinggalan dibanding negara-negara lainnya di Asia sehingga

pariwisata di Negara kita masih jauh ketinggalan dari sistem pengelolaannya

Adapun visi dan misi Toraja DMO didirikan pada tanggal 3 Mei 2012 dengan

dua fokus utama yaitu

1) Peningkatan kapasitas untuk masyarakat dan pelaku bisnis pariwisata

lokal

2) Pengorganisasian pencarian dan pengembangan objek pariwisata fasilitas

serta peningkatan aksebilitas ke Toraja

Di bawah koordinas pemerintah setempat (Bupati Tana Toraja) struktur

organisasi Toraja Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) terdiri Ketua Wakil

Ketua dan Komisi Komisi sarana dan prasarana Komisi sumber daya manusia

Komisi daya tarik wisata Komisi pemasaran dan promosi dan komisi

lingkungan Sedangkan anggota dari Toraja DMO terdiri dari perwakilan

pemerintah setempat (SKPD-BAPPEDA Dinas pariwisata Dinas Koperasi dan

19

Perdagangan dan sebagainya) asosiasi pariwisata (PHRI dan ASITA) dan ketua

Komunitas setempat (kelompok adat kelompok agama dan kelompok pemuda)

Saat ini Toraja Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) mensinergikan

upaya untuk menata kembali perannya diantara pemangku kepentingan pariwisata

di Toraja Anggota internal Toraja DMO mengemukakan ide untuk mengusulkan

Toraja DMO sebagai organisasi legal yang nantnya akan berfungsi sebagai

organisasi yang berkelanjutan sekaligus sebagai perwakilan resmi destinasi

pariwisata Toraja Melalui partisipasi aktif Toraja DMO menciptakan kembali

pencitraan untuk destinasi Toraja mempromosikan Toraja melalui partisipasi di

pameran travel di kancah Nasional maupun Internasional berkolaborasi dengan

pelaku usaha pariwisata lokal untuk mengorganisasi dan mengatur perjalanan

eduksi (untuk media dan operatortur) serta menetapkan standar kualitas untuk

pelaku usaha pariwisata lokal (akomodasi restaurant dan operatortur) dalam

rangka memenuhi layanan berstandar Internasional Tanggung jawab utama

berikutnya dari Toraja DMO adalah untuk meningkatkan kepercayaan diantara

pelaku usaha pariwisata dan pemangku kepentingan lokal Harapannya semoga

keberadaan Toraja DMO akan menambah manfaat untuk perekonomiani

masyarakat setempat Saat ini industri pariwisata hanya menduduki peringkat

sebagai pendapatan terbesar ketiga di Toraja Pemerintah Daerah Toraja dan

Toraja DMO bekerja bahu-membahu dan saling mendukung bagi

keberlangsungan industri pariwisata di Toraja

Pendekatan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) akan lebih

memudahkan bagi pemerintah daerah untuk mengembangkan pariwisata karena

20

akan dilakukan melalui tata kelola yang terpadu DMO akan melakukan tugas

koordinasi perencanaan pengendalian organisasi destinasi keberlanjutan dan

implementasi yang dilakukan secara inovatif dan sistemik dengan memanfaatkan

tehnologi informasi yang melibatkan tiga pilar penggerak pembangunan

pemerintah industri pariwisata dan masyarakat dengan tujuan untuk

meningkatkan tata kelola destinasi yang dikelola dengan pendekatan lokal namun

berskala internasinal

Alastair Morrison dalam Konferensi Nasional Destinasi Manajemen

Organisasi (DMO) di Jakarta Agustus (dalam wardhono 2014) menjelaskan

bahwa panduan DMO dimulai dari product development marketing riset

komunication community relations pengembangan sumber daya hingga

kemudian tahapan pengelolaan (governance) Adapun salah satu faktor

pendukung dalam meningkatkan DMO adalah rambu solo dimana rambu solo

adalah upacara adat kematian masyarakat Toraja yang bertujuan unttuk

menghormati dan menghantarkan arwah orang yang meninggal dunia menuju

alam roh yaitu kembali kepada keabadian bersama para leluhur mereka kesebuah

tempat peristirahatan Upacara ini sering juga disebut upacara penyempurnaan

kematian karena orang yang meninggal baru dianggap benar-benar meninggal

setelah seluruh proses upacara ini digenapi Jika belum maka orang yang

meninggal tersebut hanya dianggap sebagai orang yang sakit atau lemah sehingga

ia tetap diperlakukan seperti halnya orang hidup yaitu dibaringkan di tempat tidur

dan disediakan makanan dam minuman bahkan selalu di ajak bicara

21

D Pariwisata

Pengertian pariwisata secara Etomoogi pariwista berasal dari dua kata

yaitu ldquoparirdquo yang berarti banyakberkeliling sedangkan pengertian wisata berarti

ldquopergirdquo Di dalam kamus besar Indonesia pariwisata adalah suatu kegiatan yang

berhubungan dengan perjalanan rekreasi sedangkan pengertian secara umum

pariwisata merupakan suatu perjalanan yang dilakukan seseorang untuk sementara

waktu yang diselenggarakan dari suatu tempat ke tempat lain dengan

meninggalkan tempat semula dan dengan suatu perencanaan atau bukan maksud

mencari nafkah di tempat yang dikunjunginya tetapi semata-mata untuk

menikmati kegiatan pertamasyaan atau rekreasi untuk memenuhi keinginan yang

beraneka ragam

Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai

fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat pengusaha Pemerintah

dan Pemerintah Daerah (Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang

Kepariwisataan) Sedangkan menurut Muljadi 2012 pariwisata adalah suatu

aktivitas perubahan tempat tinggal sementara dari seseorang diluar tempat tinggal

sehari-hari dengan suatu alasan apapun selain melakukan kegiatan yang biasa

menghasilkan upah atau gaji

Istilah pariwisata ini mulai dipakai setelah tahun 1960 untuk mengganti

istilah bertamasya melancong atau piknik dan memberi pengertian yang

sederhana dan sempit yaitu bepergian ke suatu tempat yang tidak jauh untuk

sekedar bersantai Sedangkan dalam era saat ini alasan dan sifat perjalanan yang

dilakukan dalam kaitannya dengan mobilitas pergerakan manusia ini jauh lebih

22

luas Sehingga digunakan istilah pariwisata dimana pengertian pariwisata lebih

luas menyangkut persoalan-persoalan mobilitas pergerakan manusia dari suatu

tempat ke tempat lain dengan tujuan memperoleh nilai kegunaan bagi

pemanfaatan jasa pariwisata Dan bagi yang memanfaatkannya menerima suatu

nilai berupa pendapatan dari jasa pariwisata tersebut Oleh karena itu pariwisata

mengandung nilai ekonomi ynag tinggi bagi pemanfaatan jasa tersebut sebagai

komoditas ekonomi Suatu perjalan dianggap sebagai perjalanan wisata bila

memenuhi persyaratan yang diperlukan yaitu 1) bersifat sementara 2) bersifat

sukarela (voluntary) dalam arti tidak terjadi paksaan 3) tidak bekerja yang

bersifat menghasilkan upah ataupun bayaran Adapun penegrtian kepariwisatan

menurut Bahar dan Marpaung 2002 kepariwisataan adalah sebuah kegiatan yang

dilakukan untuk orang yang melakukan kegiatan perjalanan

Menurut Pendit (2002) terdapat beberapa jenis pariwisata yaitu

1) Wisata budaya ini dimaksudkan dengan perjalanan yang dilakukan atas dasar

keinginan unutk mempluas pandangan hidup seseorang dengan jalan

mengadakan kunjungan atau peninjauan ke tempat lain atau ke luar negeri

mempelajari keadaan rakyat kebiasaan dan adat istiadat mereka cara hidup

mereka budaya dan seni mereka Sering perjalanan seperti ini disatukan

dengan kesempatan mengambil bagian dalam kegiatan budaya seperti

eksposisi seni (seni tari drama musik dan seni suara) atau kegiatan yang

bermotif kesejarahan dan sebagainya

2) Wisata kesehatan hal ini dimaksudkan dengan perjalanan seorang wisatawan

dengan tujuan untuk meninggalkan keadaan lingkungan tempat sehari-hari

23

dimana ia tinggal demi kepentingan beristirahat dalam arti jasmani dan rohani

dengan mengunjungi tempat peristirahatan seperti mata air panas yang

mengandung mineral yang dapat menyembuhkan tempat yang mempunyai

iklim udara menyehatkan atau tempat-tempat yang menyediakan fasilitas

kesehatan lainnya

3) Wisata olahraga Ini dimaksudkan dengan wisatawan yang melakukan

perjalanan dengan tujuan berolah raga atau menghadiri pesta olahraga di

suatu tempat atau suatu negara seperti Asian Games Olympiade Thomas

Cup Uber Cup dan lain-lain Olah raga lain yang tidak termasuk dalam pesta

olahraga atau games misalnya berburu memancing berenang dan berbagai

cabang olehraga di dalam air atau di pegunungan

4) Wisata komersial yang termasuk dalam wisata komersial ini adalah

mengunjungi pameran-pameran dan pekan raya yang bersifat komersial

seperti pameran industri pameran dagang dan sebagainya Pada mulanya

banyak orang berpendapat bahwa hal ini tidak dapat digolongkan dalam dunia

kepariwisataan dengan alasan bahwa kegiatan perjalanan untuk pameran atau

pekan raya ini hanya dilakukan oleh orang-orang yang khusus mempunyai

urusan bisnisTetapi dalam kenyataannya pada dewasa ini dimana pameran

atau pekan raya banyak dikunjungi oleh masyarakat kebanyakan dengan

tujuan ingin melihat yang membutuhkan fasilitas akomodasi dan transportasi

Disamping itu dalam pekan raya atau pameran biasanya dimeriahkan dengan

berbagai atraksi atau pertunjukan kesenian Itulah sebabnya wisata komersial

ini menjadi kenyataan yang sangat menarik dan menyebabkan kaum

24

pengusaha angkutan dan akomodasi membuat rancanganndashrancangan istimewa

untuk keperluan tersebut

5) Wisata politik jenis wisata ini meliputi perjalanan yang dilakuka untuk

mengunjungi atau mengambil bagian dalam peristiwa kegiatan politik

misalnya perayaan 17 Agustus di Jakarta Biasanya fasilitas akomodasi dan

transportasi serta berbagai atraksi diadakan secara meriah bagi para

pengunjung Disamping itu yang termasuk dalam kegiatan wisata politik

adalah peristiwa-peristiwa penting seperti konfrensi musyawarah kongres

yang selalu disertai dengan kegiatan darmawisata

6) Wisata sosial yang dimaksud dengan wisata ini adalah pengorganisasian suatu

perjalanan yang murah dan mudah untuk memberi kesempatan kepada

masyarakat ekonomi lemah untuk mengadakan perjalanan seperti misalnya

kaum buruh pemuda pelajar mahasiswa petani dan sebagainya Organisasi

ini berusaha untuk membantu mereka yang mempunyai kemampuan terbatas

dari segi finansial untuk dapat memanfaatkan waktu libur atau cuti sehingga

dapat menambah pengalaman dan memeperbaiki kesehatan jasmaniah dan

mental mereka

7) Wisata pertanian wisata pertanian ini adalah pengorganisasian perjalanan yang

dilakukan ke proyek- proyek pertanian perkebunan ladang pembibitan dan

sebagainya dimana wisatawan dapat mengadakan kunjungan dan peninjauan

untuk tujuan studi maupun untuk sekedar menikmati aneka macam tanaman

8) Wisata maritim (bahari) jenis wisata ini biasanya dikaitkan dengan kegiatan

oleh raga di air danau pantai teluk dan laut Misalnya memancing

25

berlayar menyelem sambil melakukan pemotretaan kompetisi berselancar

mendayung berkeliling melihat ndash lihat taman laut dengan pemandangan yang

indah

9) Wisata cagar alam untuk jenis wisata ini biasanya diselenggarakan oleh agen

atau biro perjalanan yang mengkhususkan usaha-usaha dengan jalan

mengatur wisata ke tempat atau daerh cagar alam taman lindung hutan

daerah pegunungan dan sebagainya yang kelestariannya dilindungi oleh

undang-undang Wisata ini banyak dikaitkan dengan kegemaran akan

keindahan alam kesegaran hawa udara pegunungan keajaiban hidup

binatang dan marga satwa yang langka serta tumbuhndashtumbuhan yang jarang

ditemukan di tempat lain

Dari beberapa pengertian yang telah dikemukakan di atas dapat diambil

suatu pengertian pariwisata adalah suatu kegiatan yang melibatkan orang-orang

yang melakukan perjalanan dengan tujuan untuk mendapatkan kenikmatan dan

memenuhi hasrat ingin mengetahui sesuatu dalam kurun waktu tertentu dan bukan

mencari nafkah

E Kerangka Pikir

Program Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) adalah program yang

diprakarsai oleh kementerian pariwisata dan Ekonomi kreatif Republik Indonesia

pada tahun 2010 Adapun indikator strategi dalam peningkatan DMO ada dua

yaitu (1) faktor internal yang meliputi kekuatan dan kelemahan (2) faktor

eksternal yang meliputi peluang dan ancaman Jika indikator-indikator diatas

26

berjalan dengan baik maka keberhasilan DMO dapat tercapai Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada bagan sebagai berikut

Gambar 2 Kerangka Pikir

F Deskripsi Fokus

Penelitian ini di fokuskan pada strategi pemerintah dalam peningkatan

destinasi manajemen organisasi pariwisata di Kabupaten Tana Toraja Dengan

melalui indikator yaitu (1) faktor internal yang meliputi kekuatan dan kelemahan

(2) faktor eksternal yang meliputi peluang dan ancaman

G Deskripsi Fokus Penelitian

1 Strengths

Kekuatan atau (strengths) adalah kompotensi khusus yang terdapat dalam

organisasi yang berakibat pada pemilikan keunggulan komparatif oleh unit usaha

di pasaran dan setelah penulis melakukan observasi di lokasi obyek wisata Tana

Toraja penulis melihat ada berbagai macam kekuatan yang dimiliki obyek wisata

Tana Toraja seperti a) keindahan alam b) kearifan lokal c) ragam budaya

Strategi Dalam Peningkatan DMO

Faktor Internal

1 (Strengths) Kekuatan

2 (Weaknesses) Kelemahan

Faktor Eksternal

1 (Opportunities) Peluang

2 (Trheats) Aancaman

DMO tercapai

tercapai

27

2 Weaknesses

Kelemahan atau (weaknesses) adalah keterbatasan atau kekurangan yang

menjadi penghalang serius bagi penampilan kinerja organisasi yang memuaskan

hal ini yang sekarang yang terjadi di Tana Toraja dimana dalam meningkatkan

Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) terkendala dengan berbagai macam

kekurangan seperti a) infrastuktur jalan yang belum optimal b) Kebersihan

kurang terjaga di lokasi obyek wisata

3 Oportunities

Peluang atau (opportunities) adalah berbagai situasi lingkungan yang

menguntungkan bagi suatu satuan bisnis dengan berbagai kekuatan yang dimiliki

obyek wisata Tana Toraja tentu memberikan dampak positif dalam meningkatkan

Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata Tana Toraja seperti a)

agrowisata b) berbagai bisnis lainnya

4 Threats

Ancaman (threats) adalah lingkungan yang tidak menguntungkan suatu

satuan bisnis dengan berbagai kelemahan yang ada tentu akan berdampak negatif

dalam meningkatkan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata Tana

Toraja seperti a) penetrasi budaya luar b) ketergantungan ekonomi

5 Destinasi Manajemen Organisasi (DMO)

DMO adalah suatu bentuk strategis dalam membangun pariwisata baik

ditingkat lokal Regional maupun Nasional Keberhasilan suatu DMO bukan

hanya mengandalkan daya tarik yang bagus budaya yang menarik tetapi mampu

28

mengorganisir baik dari segi internal maupun eksternal sehingga DMO dapat

tercapai

29

BAB III

METODE PENELITIAN

A Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan dua bulan di Kabupaten Tana Toraja setelah

seminar proposal dengan tujuan untuk mengetahui strategi pemerintah dalam

peningkatan destinasi manajemen organisasi pariwisata di Kabupaten Tana

Toraja

B Jenis dan Tipe Penelitian

1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah jenis deskriptif kualitatif yaitu metode

penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objektif tentang strategi

pemerintah dalam peningkatan destinasi manajemen organisasi pariwisata di

Kabupaten Tana Toraja

2 Tipe Penelitian

Tipe penelitian adalah penelitian fenomena logis yang suatu bentuk

penelitian yang bertujuan untuk memberikan gambaran umum tentang strategi

pemerintah dalam peningkatan destinasi manajemen organisasi pariwisata di

Kabupaten Tana Toraja

C Sumber Data

1 Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari lapangan atau

tempat penelitian sedangkan menurut Lofland bahwa sumber data utama dalam

penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan Kata-kata dan tindakan

30

merupakan sumber data yang diperoleh dari lapangan dengan mengamati atau

mewawancarai oleh karena itu penulis menggunakan sumber dari informasi yang

terpilih

2 Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh tidak secara langsung tetapi ada

penelitian sebelumnya seperti dokumen buku-buku laporan peraturan-peraturan

pemerintah dan data yang bersifat informasi tertulis yang digunakan dalam

penelitian

D Informan Penelitian

Obyek utama penelitian ini ialah Strategi Pemerintah Dalam peningkatan

Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Parawisata Di Kabupaten Tana Toraja

Dimana yang dimaksud disini adalah orang yang diharapakan dapat memberikan

data secara obyektif netral dan dapat dipertanggung jawabkan Adapaun

informan dalam penelitian ini yakni sebagai berikut

Tabel 1 Target Informan Penelitian

No Informan Jumlah

1 Kepala Dinas Kebudayaan dan Priwisata Di Kabupaten Tana

Toraja

1 Orang

2 Sekertaris Kebudayaan dan Pariwisata Di Kabupaten Tana

Toraja

1 Orang

3 Ketua Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata

Tana Toraja

1 Orang

4 Trevel Agent 1 Orang

5 Wisatawan 2 Orang

6 Masyarakat 3 Orang

Jumlah 9 Orang

31

E Teknik Pengumpulan Data

1 Wawancara

Dalam penelitian ini peneliti melakukan kegiatan wawancara terhadap

orang-orang yang terlibat langsung dalam proses implementasi program destinasi

manajemen organisasi Dalam melakukan wawancara yang pertama peneliti

wawancarai adalah Ketua Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata

Tana Toraja yang kedua Kepala Dinas Kebudayaan dan Priwisata Di Kabupaten

Tana Toraja yang ketiga Sekertaris Kebudayaan dan Pariwisata Di Kabupaten

Tana Toraja yang keempat travel agent yang kelima wisatawan dan yang

terakhir adalah masyarakat Dalam melakukan wawancara dengan informan yang

terkait peneliti sedikit mengalami kesulitan karena wisatawan dan masyarakat

jarang sekali ada yang mau di wawancarai sehingga peneliti banyak memakan

waktu dalam melakukan wawancara dengan masyarakat dan wisatawan

2 Observasi

Obyek dari pengamatan ini adalah tindakan dari pemerintah dalam proses

implementasi program destinasi manajemen organisasi Sebelum peneliti

mengangkat judul strategi pemerintah dalam peningkatan Destinasi Manajemen

Organisasi (DMO) pariwisata di Kabupaten Tana Toraja peneliti terlebih dulu

melakukan observasi dengan mendatangi beberapa obyek wisata yang ada di

Kabupaten Tana Toraja seperti wisata Buntu Burake Pango-pango dan lain-lain

sebagainya setelah peneliti menemukan masalah baru mengangkat judul tersebut

diatas dan setelah ujian seminar proposal peneliti turun lagi kelapangan untuk

melakukan penelitian peneliti melakukan observasi kedua dan masalahnya pun

32

masih sama yaitu infrastruktur jalan yang belum optimal dan kebersihan di obyek

wisata yang tidak terjaga

3 Dokumentasi

Studi dokumentasi dalam penelitian ini dilakukan melalui rekaman

kegiatan yaitu dengan cara melihat hal-hal penting selama penelitian berlangsung

Rekaman kegiatan tersebut antara lain berupa foto untuk memperoleh gambaran

visual kegiatan pemerintah dalam implementasi program destinasi manajemen

organisasi di kabupaten Tana Toraja Dalam melakukan penelitian peneliti

melakukan dokumentasi berupa foto-foto atau gambar dan melakukan rekaman

pada saat wawancara dengan informan berlangsung dengan menggunakan HP

Samsung serta arsip-arsip atau data yang di dapatkan dari Kantor Dinas

Kebudayaan dan Pariwisata Tana Toraja dan Kantor Badan Pusat Statistik (BPS)

Tana Toraja

F Teknik Analisis Data

Analisis data ialah langkah selanjutnya untuk mengelola data dimana data

yang diperoleh dikerjakan dan dimanfaatkan sedemikian rupa untuk

menyimpulkan persoalan yang diajukan dalam menyusun hasil penelitian Dalam

model ini terdapat 3 (tiga) komponen pokok Menurut Miles dan Huberman

(dalam Sugiyono 2008) ketiga komponen tersebut yaitu

1) Data reduction (Reduksi data)

Data yang diperoleh dilapanagan jumlahnya cukup banyak untuk itu perlu di

catat secara teliti dan rinci Seperti telah dikemukakan makan lama peneliti

dilapangan maka jumlah data akan makin banyak kompleks dan rumit Untuk

33

itu perlu segera dilakukan analisis data melalui reduksi data Mereduksi data

berarti merangkum memilih hal-hal yang pokok memfokuskan pada hal-hal

yang penting dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu

2) Data display (Penyajian data)

Dalam penelitian kualitatif penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk

uraian singkat bagan hubungan antar kategori dan sejenisnya

3) Conclusion drawingverification (Penarikan kesimpulan dan verifikasi)

Langkah ke tiga dalam penelitian kualitatif adalah penarikan kesimpulan dan

verifikasi Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan

berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada

tahap pengumpulan data berikutnya Tetapi apabila data kesimpulan data yang

dikemukakan pada tahap awal didukung oleh kembali bukti-bukti yang valid

dan konsisten saat penelitian kembali kelapangan mengumpulkan data maka

kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel

G Pengabsahan Data

Keabsahan data sebagai usaha untuk memenuhi nilai kebenaran penelitian

yang berkaitan dengan fenomena judul tersebut maka paling tidak ada 3 (tiga)

teknik yang penulis gunakan yaitu

1) Teknik perpanjangan kehadiran penelitian dalam hal ini penulis

memperpanjang waktu di dalam mencari data di lapangan mengadakan

wawancara tidak hanya dilakukan satu kali tetapi peneliti dilakukan berulang

kaliberhari-hari berminggu-minggu bahkan berbulan- bulan Hal ini penulis

lakukan dengan tujuan untuk memperoleh data yang benar disamping itu

34

penulis juga mengadakan ceking data samapi mendapat data yang benar dan

dipertanggung jawabkan secara ilmiah Melakukan pengamatan secara terus-

menerus termasuk kegiatan pengecekan data melalui informan lain untuk

menanyakan kebenaran informasi tersebut dan data lain yang penting

2) Teknik triangulasi Menurut Sugiyono (2008) triangulasi diartikan sebagai

pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai

waktu Lebih lanjut Sugiyono (2008) membagi tringulasi kedalam 3 macam

yaitu

(a) Triangulasi sumber

Triangulasi sumber dilakukan dengan cara mengecek data yang telah di

peroleh melalui beberapa sumber Dalam hal ini peneliti melakukan

pengumpulan dan pengujian data yang telah diperoleh melalui hasil

pengamatanwawancara dan dokumen-dokumen yang ada Kemudian

peneliti membandingkan hasil pengamatan dengan wawancara dan

membandingkan hasil wawancara dengan dokumen yang ada

(b) Triangulasi teknik

Triangulasi teknik dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber

yang sama dengan teknik yang berbeda Dalam hal ini data yang diperoleh

dengan wawancara lalu dicek dengan observasi dan dokumen Apabila

denga tiga teknik pengujian kredibilitas data tersebut Menghasilkan data

yang berbeda-beda maka peneliti melakukan diskusi lebih lanjut kepada

sumber data yang bersangkutan atau yang lain untuk memastikan data

35

mana yang dianggap benar atau mungkin semuanya benar karena sudut

pandangnya berbeda-beda

(c) Triangulasi waktu

Waktu yang sering mempengaruhi kredibilitas data Data yang

dikumpulkan dengan teknik wawancara di pagi hari pada saat narasumber

masih segar belum banyak masalah akan memberikan data yang lebih

valid sehingga lebih kredibel Untuk itu dalam rangka pengujian

kredibilitas data dapat dilakukan dengan cara melakukan pengecekan

dengan wawancara observasi atau teknik lain dalam waktu atau situasi

yang berbeda Bila hasil uji menghasilkan data yang berbeda maka

dilakukan secara berulang-ulang sehingga sampai ditemukan kepastian

datanya Triangulasi dapat juga dilakukan dengan cara mengecek hasil

penelitian dari tim peneliti lain yang diberi tugas melakukan pengumpulan

data

3) Teknik ketekunan pengamatan keabsahan data melalui ketekunan

pengamatan dalam peneletian ini di lakukan pada saat penelitian melakukan

observasi dilapangan Peneliti selalu berusaha untuk melakukan

pengamatan seteliti dan setekun mungkin berbagai informasi atau data

yang ada baik dianggap penting maupun kurang penting selalu dianalisis

secermat mungkin

36

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A Deskripsi atau Karakteristik Obyek Penelitian

1 Letak Geografis

Kabupaten Tana Toraja adalah sebuah Kabupaten di Provensi Sulawesi

Selatan Indonesia Ibu kotanya adalah Makale Kabupaten Tana Toraja di bentuk

berdasarkan Undang-undan Nomor 28 Tahun 2008 tentang kabupaten Toraja di

mekarkanan menjadi 2 Kabupaten pada tanggal 26 November 2008 Kabupaten

Tana Toraja resmi di bagi menjadi Kabupaten Tana Toraja (dengan Ibu kota

Makale) dan Toraja Utara (dengan Ibu kota Rantepao) dengan Bupati bernama Ir

Nicodemus Biringkanae dan Wakilnya bernama Victor Datuan Batara SH yang

dilantik pada tanggal 17022016 di Kantor Gubernur Sulsel Jl Urip Sumoharjo

Kota Makassar

Kabupaten Tana Toraja terdapat hulu sungai yang merupakan salah satu

sungai terpanjang di Sulawesi Selatan yaitu sungai Sarsquodan membelah kota

Rantepao dan Kabupaten Tana Toraja Jarak Ibukota Kabupaten Tana Toraja

dengan Ibukota Propinsi Sulawesi Selatan sekitar 331 km yang dapat ditempuh

lewat darat dan udara Lewat darat melewati Kabupaten Enrekang Kabupaten

Sidrap Kotamadya Pare-pare Kabupaten Barru Kabupaten Pangkep serta

Kabupaten Maros Dan lewat udara melalui Bandar udara Pongtiku yang berada di

Kecamatan Rantetayo Kabupaten Tana Toraja merupakan salah satu dari 23

kabupaten yang ada di Propinsi Sulawesi Selatan yang terletak diantara

37

2ordm20acutesampai 3ordm30acute Lintang Selatan dan 119ordm30acute sampai 120ordm10acute Bujur Timur

Batas-batas Kabupaten Tana Toraja adalah

1) Sebelah Utara Kabupaten Luwu dan Kabupaten Mamuju

2) Sebelah Timur Kabupaten Luwu

3) Sebelah Selatan Kabupaten Enrekang dan Kabupaten Pinrang

4) Sebelah Barat Kabupaten Polma

Luas wilayah Kabupaten Tana Toraja tercatat 320577 km2 atau sekitar

5 dari luas Propinsi Sulawesi Selatan yang meliputi 19 sembilan belas

kecamatan Jumlah penduduk pada tahun 2014 berjumlah 289193 jiwa yang

terdiri dari 174604 jiwa laki-laki dan 114589 jiwa perempuan

2 Visi dan Misi Kabupaten Tana Toraja

a) Visi

Terwujudnya Pemerintahan yang kompeten mengelola pembangunan

menuju terciptanya masyarakat religius sejahtera berkeadilan sesuai karakteristik

ekologis sosial ekonomi dan budaya Tana Toraja

b) Misi

(1) Revitalisasi fungsi birokrasi dan meningkatkan kinerja tata kelola

pemerintahan dalam rangka efektifitas pelaksanaan pembangunan serta

distribusi layanan publik yang bersih transparan dan akuntabel

(2) Meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui peningkatan mutu

pendidikan dan layanan kesehatan Penguatan kapasitas peran institusi

keagamaan sosial kemasyarakatan kepemudaan dan perempuan melalui

pengendalian pertumbuhan penduduk serta pengendalian pertumbuhan

38

penduduk dalam rangka terciptanya ketahanan serta kesetiakawanan sosial

(3) Peningkatan ekonomi kerakyatan melalui pendayagunaan dan pengembangan

potensi sumber daya pertanian perkebunan peternakan dan perikanan serta

pengembangan usaha kecil menengah dengan mengandalkan partisipasi

seluruh elemen masyarakat dan dunia usaha dalam rangka peningkatan

kesejahteraan masyarakat yang berkelanjutan

(4) Mengoptimalkan pembangunan infrastruktur desa-kota untuk membuka

isolasi wilayah khususnya daerah terpencil guna mendukung kelancaran akses

layanan publik arus barang dan jasa pengembangan dan diversifikasi potensi

pariwisata serta berbagai potensi usaha produktif masyarakat

5) Menjadikan Tana Toraja sebagai kabupaten terdepan dalam pengembangan

program Gerakan Hijau (Go Green) serta pariwisata berbasis Budaya dan

Lingkungan (Eco-Culture Tourism) di Sulawesi Selatan

3 Keadaan Sosial

Keadaan sosial budaya masing-masing daerah tidaklah sama setiap daerah

memiliki corak adat-istiadat sendiri-sendiri begitu pula dengan kabupaten Tana

Toraja Berikut adalah keadaan sosial budaya kabupaten Tana Toraja

a) Kesehatan

Sampai tahun 2014 di Kabupaten Tana Toraja terdapat 2 rumah sakit

Sedangkan fasilitas kesehatanlain di Tana Toraja terdapat 21 puskesmas Dalam

pelaksanaan program Keluarga Berencana (KB) jumlah akseptor baru yang

terjaring pada tahun 2014 sebanyak 12799 orang Pada umumnya akseptor baru

tersebut memilihmenggunakan kontrasepsi Pil dan suntikan yakni masing-masing

39

5769orang dan 32864 orang Pada tahun 2009 akseptor aktif berjumlah

24536 orang

b) Pendidikan

Pembangunan bidang pendidikan bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan

bangsa Pembangunan sumber daya manusia (SDM) suatu negara akan

menentukan karakter dari pembangunan ekonomi dan social karena manusia

adalah pelaku aktif dari seluruh kegiatan tersebutDari tahun ke tahun partisipasi

seluruh masyarakat dalam dunia pendidikan di Tana Toraja semakin meningkat

hal ini berkaitan dengan berbagai program pendidikan yang dicanangkan

pemerintah untuk lebih meningkatkan kesempatan masyarakat untuk mengenyam

bangku pendidikan

Peningkatan partisipasi pendidikan untuk mencapai bangku pendidikan

tertentu harus diikuti dengan berbagai peningkatan penyediaan sarana fisik

pendidikan dan tenaga pendidik yang baik untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada

tabel berikut

40

Tabel 2 Jumlah Tingkat Pendidikan di Tana Toraja Tahun 20142015

No Tingkat pendidikan Jumlah Sekolah Jumlah Murid

1 TK 94 Buah 2547 Jiwa

2 SD 231 Buah 20773 Jiwa

3 SLTP 72 Buah 20139 Jwa

4 SMA 18 Buah 9 567 Jiwa

5 SMK 23 Buah 4896 Jiwa

6 Perguruan Tinggi 4 Buah 9527

Sumber Kabupaten Tana Toraja Dalam Angka 2014

c) Agama

Perkembangan pembangunan dibidang spiritual dapat dilihat dari besarnya

sarana peribadatan masing-masing agama Penduduk kabupaten Tana Toraja

mayoritas beragama Kristen baik protestan maupun Katolik tapi yang paling

banyak adalah Kristen Protestan Jadi kegiatan yang berhubungan dengan

kebudayaan setempat diwarnai oleh ajaran kekristenan Tempat peribadatan

agama Kristen yang terdiri dari Kristen Protestan dan Katolik pada tahun 2014

masing-masing berjumlah 695 dan 110 unit

Tabel 3 Jumlah Pemeluk Agama Di Kabupaten Tana Toraja

No Agama Jumlah

1 Kristen protestan 171138

2 Katolik 55020

3 Islam 34020

4 Hindhu 10015

5 Buddha 19

Sumber Kantor BPS Tana Toraja Tahun 2015

41

4 Keadaan Budaya dan Pariwisata

Kabupaten Tana Toraja merupakan salah satu Daerah Tujuan Wisata

(DTW) di Sulawesi Selatan memiliki daya tarik yang cukup besar baik yang

bersifat budaya alam sejarah maupun buatan Berikut beberapa potensi wisata

yang dimiliki oleh Kabupaten Tana Toraja

a) Budaya

Kabupaten Tana Toraja memiliki kebudayaan yang dikenal dengan

kebudayaan ldquoaluktardquo merupakan salah satu kepercayaan yang diakui di dalam

masyarakat Tana Toraja seperti

(1) Upacara Rambu Solorsquo (acara kematian)

Rambu Solorsquo adalah upacara pemakaman secara adat yang mewajibkan

keluarga dari almarhum membuat sebuah upacara sebagai tanda penghormatan

terakhir dan menghantarkan arwah orang yang meninggal menuju nirwana

Menurut kepercayaan masyarakat Toraja orang yang meninggal baru dianggap

benar-benar meninggal jika upacara adat rambu solorsquo dilaksanakan Oleh sebab

itu jasad orang yang belum diupacarakan masih tetap diperlakukan seperti halnya

orang hidup yaitu dibaringkan di tempat tidur dan diberi hidangan makanan dan

minuman bahkan selalu diajak berbicara Upacara adat Rambu Solorsquo terdiri dari

beberapa rangkaian ritual diantaranya pembungkusan jenazah menghias peti

jenazah menurunkan jenazah ke lumbung untuk disemayamkan dan proses

pengusungan jenazah ke tempat peristirahatan terakhir Selain itu dalam upacara

adat ini terdapat berbagai kegiatan budaya yang menarik yang dipertontonkan

antara lain 1) Marsquopasilaga tedong (Adu kerbau) upacara inilah yang menyedot

42

perhatian turis asing dan wisatawan lokal Kerbau adalah hewan yang dianggap

suci bagi suku Toraja dan Sisembarsquo atau Adu kaki 2) Tari-tarian yang berkaitan

dengan situs rambu solorsquo antara lain ParsquoBadong ParsquoDondi ParsquoRanding

ParsquoKatia Parsquopapanggan dan Passailo Sementara itu untuk seni musik antara lain

Parsquopompang Parsquodali-dali dan Unnosong Marsquotinggoro tedong (Pemotongan

kerbau dengan ciri khas masyarkat Toraja yaitu dengan menebas leher kerbau

dengan parang dilakukan dengan sekali tebas) Kerbau yang akan disembelih

biasanya akan ditempatkan pada sebuah batu yang disebut Simbuang Batu Jenis

kerbau yang terkenal dari Toraja adalah Tedong Bonga tedong bonga harganya

sangat tinggi hingga ratusan juta rupiah Rambu Solorsquo mencerminkan kehidupan

masyarakat Tana Toraja yang suka gotong royong memiliki strata sosial dan

menghormati orang tua

Gambar 3 Marsquorombongan (Penyambutan Tamu)

43

(2) Upacara Syukuran (Rambu Tukarsquo)

Upacara Rambu tukarsquo adalah upacara adat yang berhubungan dengan acara

syukuran di dalam upacara ini tak ada kesedihan yang ada hanya kegembiraan

Misalnya acara pernikahan syukuran panen dan peresmian rumah adattongkonan

yang baru atau yang selesai direnovasi menghadirkan semua rumpun keluarga

dari acara ini membuat ikatan kekeluargaan di Tana Toraja sangat kuat semua

upacara tersebut dikenal dengan nama MaBua Meroek atau Mangrara Banua

Sura Upacara ini menarik karena berbagai atraksi tarian dan nyanyian dari

kebudayaan Toraja yang unik Upacara Rambu Tukarsquo dilaksanakan sebelum

tengah hari di sebelah timur tongkonan Ini berbeda dengan Rambu solorsquo yang di

gelar tengah atau petang hari serta di adakan di sebelah barat tongkonan Sebagai

upacara kegembiraan Rambu Tukarsquo digelar mengiringi meningginya matahari

sedangkan Rambu Solorsquo untuk mengiringi terbenamnya matahari Untuk upacara

adat Rambu Tuka diikuti oleh seni tari seperti Pa Gellu Pa Boneballa Gellu

Tungga Ondo Samalele PaDao Bulan PaBurake Memanna Maluya PaTirra

Panimbong dan lain-lain Untuk seni musik yaitu Papompang PaBarrung

Papelle Musik dan seni tari yang ditampilkan pada upacara Rambu Solo tidak

boleh ditampilkan pada upacara Rambu tukarsquo

44

Gambar 4 Marsquogellursquo (Tari-tarian)

(3) Rumah Tongkonan

Tongkonan adalah rumah tradisional Toraja yang berdiri diatas tumpukan

kayu dan dishiasi dengan ukiran berwarnah merah hitam dan kuning Kata

tongkonan berasal dari bahasa Toraja tongkon (duduk) Tongkonan merupakan

pusat kehidupan sosial suku Toraja ritual yang berhubungan dengan tongkonan

sangatlah penting dalam kehidupan spiritual suku Toraja oleh karena itu semua

anggota keluarga diharuskan ikut serta karena tongkonan melambangkan

hubungan mereka dengan leluhur mereka Pembangunan tongkonan adalah

pekerjaan yang melelahkan dan biasanya dilakukan dengan bantuan keluarga

besar ada 3 jenis tongkonan yaitu 1) Tongkonan layuk adalah tempat menyusun

aturan aturan sosial keagamaan 2) Tongkoan pekaindoran (pekamberan atau

kaparengngesan) adalah berfungsi sebagai temapt pengurus atau pengatur

pemrintahan adat 3) Tongkonan batu arsquoriri adalah berfungsi sebagai tongkonan

penunjang yang mengatur dan membina persatuan keluarga serta membina

warisan

45

Gambar 5 Rumah Tongkonan Tana Toraja

b) Pariwisata

Tana Toraja terkenal akan obyek wisatanya yang sangat indah dan

menarik sehingga diminati para wisatawan Pada tahun 2012 Tana Toraja

mendapatkan program Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) pada saat itu

juga kunjungan wisatwan semakin tahun semakin meningkat untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 4 Jumlah Kunjungan Wiatawan Tahun Tana Toraja 2012 SD 2016

No

Tahun

Jumlah Wisatawan

Wisnus Wisman

Total

1 2012 20836 13532 34368

2 2013 42319 19324 61643

3 2014 60096 20167 80236

4 2015 82767 15731 98498

5 2016 55037 19491 74528

Sumber Kantor Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Tana Toraja

Tana Toraja memiliki berbagai tempat obyek wisata berikut nama-nama

obyek wisata Tana Toraja

46

(1) Obyek Wisata Lemo

Merupakan sebuah kuburan yang dibuat di bukit batu Bukit ini dinamakan

Lemo karena bentuknya bulat menyerupai buah jeruk (limau) Untuk membuat

lubang ini diperlukan waktu 6 bulan hingga 1 tahun dengan biaya sekitar Rp 30

juta Di pemakaman Lemo terdapat mayat yang disimpan di udara terbuka di

tengah bebatuan yang curam Kompleks pemakaman ini merupakan perpaduan

antara kematian seni dan ritual

Gambar 6 Obyek Wisata Lemo

(2) Obyek Wisata Kambira Atau Baby Grave (Kuburan Bayi Di Dalam Pohon)

Obyek wisata satu ini sangat unik karena jenazah bayi yang sudah

meninggal dimasukkan ke batang pohon Mayat bayi lalu diletakkan ke dalam

dan ditutupi dengan serat pohon dari bahan pelepas enau (kulimbang ijuk) Usia

pohon sekitar 300 ada juga yang 10 tahun dan tersimpan puluhan jenazah bayi

berusia 0-7 tahun di dalamnya Saat ini pohon tempat menyimpan mayat bayi

tersebut sudah tidak digunakan lagi Namun pohon tersebut masih terlihat tegak

berdiri sehingga menjadi daya tarik yang banyak dikunjungi wisatawan lokal mau

pun mancanegara

47

Gambar 7 Obyek wisata Baby Grave

(Penguburan Bayi Dalam Pohon)

(3) Obyek Wisata Makularsquo

Makula terletak di Sangalla sekitar 24 kilometer sebelah selatan kota

Rantepao atau lima enam kilometer di sebelah barat kota Makale Tana Toraja

Terdapat tiga sumber air panas di Makularsquo yang letaknya saling berdekatan Di

sekitar mata air itu berdiri beberapa rumah peristirahatan Pengelolanya sengaja

menyediakan kolam-kolam untuk menampung air panas yang dialirkan dari

sumbernya

Gambar 8 Obyek Wisata Makularsquo (Tempat Permandian)

48

(4) Obyek Wisata Sirope

Obyek wisata Sirope terletak plusmn 6 km di Kecamatan Makale Utara dan 1

km dari jalan poros tempat ini merupakan pemakaman batu pahat di tebing-tebing

batu kapur erong (tempat pemakaman purba dari kayu) dengan beberapa patung-

patung Kompleks pemakaman ini merupakan milik dari kaum bangsawan di

sekitar wilayah Lion dan Tondok Iring

Gambar 9 Obyek Wisata Sirope (Tempat Penguburan)

(5) Obyek Wisata Tumbang Datu Beborsquo

Obyek wisata Tumbang Datu Beborsquo adalah salah satu perkampungan adat

terletak di Kecamatan Sangallarsquo Utara plusmn 7 km dari Makale di sini terdapat

banyak rumah adat tongkonan lokasi upacara adat mata air pemakaman purba

kuburan bayi di pohon benteng pertahanan purba dan lain-lain Masyarakat

masih sangat memegang teguh tradisi

49

Gambar 10 Obyek Wisata Tumbang Datu Bebo

(Rumah Adat Tana Toraja)

(6) Obyek Wisata Tilanga

Obyek wisata Tilanga merupakan kolam alami yang jauh dari hingar

bingar kota terbentuk pada batuan cadas yang dikelilingi pepohonan rimbun

lengkap dengan bunyi-bunyian alam Permandian alam Tilanga terletak di Desa

Sarira Kecamatan Makale Tana Toraja Sulsel jaraknya sekitar 15 kilometer

sebelah selatan Kota Rantepao atau 12 kilometer sebelah utara Kota Makale

Yang menarik dari obyek wisata ini belut berukuran selengan bagian bawah

orang dewasa berenang dengan bebasnya tapi belut-belut tersebut tidak boleh di

tangkap dan di bawah pulang karena penduduk yang tinggal disana

menganggapnya sebagai binatang yang sakral

50

Gambar 11 Obyek Wisata Tilanga (Tempat Permandian)

(7) Obyek Wisata Pango-pango

Obyek wisata Pango-pango merupakan obyek wisata alam yang berada di

atas puncak gunung dengan ketinggian 1600-1700 Mdpl serta terdapat rimbunan

pohon pinus obyek wisata Pango-pango menggabungkan 2 unsur tempat wisata

yaitu wisata alam dan agro wisata Wisata alam Pango-pango terletak sekitar 7

Km dari Kota Makale Kabupaten Tana Toraja

Gambar 12 Obyek Wisata Pango-pango (Wisata Alam)

51

(8) Obyek Wisata Buntu Burake

Obyek wisata Buntu Burake merupakan obyek wisata religi yang

diresmikan pada tanggal 31 agustus 2015 bertepatan hari ulang tahun Kabupaten

Tana Toraja Di atas puncak Buntu Burake terdapat patung Yesus setinggi 40

Meter dan merupakan patung Tuhan Yesus tetringgi kedua di dunia setelah

Christ the king di Polandia setinggi 525 Meter dan di urutan ketiga yaitu patung

Yesus di Rio de janeiro Brasil setinggi 32 Meter

Gambar 13 Obyek Wisata Buntu Burake (Wisata Religi)

4 Keadaan Penduduk

Salah satu modal dasar dalam melaksanakan pembangunan di suatu

daerah adalah sumber daya manusianya dalam hal ini adalah penduduk Apabila

penduduk tersebut diarahkan atau di bina sebagai tenaga kerja yang efektif maka

hal ini merupakan potensi yang sangat besar nilainya Sebaliknya apabila

penduduk tidak di bina atau diarahkan dengan baik sedangkan laju pertumbuhan

penduduk tidak terkendali maka peningkatan kesejahteraan penduduk tidak

52

merata maka hal ini akan mengganggu keamanan stabilitas nasional Penduduk

Kabupaten Tana Toraja berdasarkan hasil akhir tahun 2015 berjumlah 226160

jiwa yang tersebar di 19 Kecamatan yang berjenis kelamin laki-laki lebih

banyak dari penduduk yang berjenis kelamin perempuan lebih jelasnya dapat

dilihat pada tabel berikut

Tabel 5 Jumlah Penduduk Tana Toraja

No Jenis Keleamin Jumlah

1 Laki-laki 114589

3 Perempuan 111623

Total 226160

Sumber Kantor BPS Tana Toraja Tahun 2015

B Karakterisitik Informan

Berikut ini dipaparkan Karakterisitik Informan umum meliputi jenis

kelamin umur pendidikan pekerjaan dan pendapatan

1) Karakterisitik Informan berdasarkan jenis kelamin

Karakterisitik informan yang menjadi subjek penelitian ini menurut jenis

kelamin ditunjukkan pada tabel dibawah ini

Tabel 6 Karakterisitik Informan Berdasarkan Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Frekuensi Presentase ()

1 Laki-laki 6 665

2 Perempuan 3 335

Jumlah 9 100

Sumber Olahan Data Primer Maret 2016

Data tabel diatas menunjukkan 6 orang informan berjenis laki-laki dengan

persentase (665) sedangkan yang berjenis perempuan 3 orang dengan

persentase (335) Hal ini menunjukkan dalam penelitian ini informan yang

berjenis laki-laki lebih banyak di banding informan yang berjenis kelamin

perempuan

53

2) Umur

Karakterisitik informan yang menjadi subjek penelitian ini menurut umur

ditunjukkan pada tabel dibawah ini

Tabel 7 Karakteristik Informan Berdasarkan Umur

No Klasifikasi Umur Frekuensi Presentase ()

1 30-49 5 66

2 40-49 2 22

3 50-59 2 22

Jumlah 9 100

Sumber Olahan Data Primer Maret Tahun 2016

Pada tabel 7 diatas dapat di lihat dari 9 informan berdasarkan umur

menunjukkan bahwa umur yang mendominasi informan berada pada kisaran 30-

49 tahun dengan persentase (66) sedangkan pada kisaran umur 40-49 tahun

(22) dan umur 50-59 tahun (22) adalah merupakan kisaran yang paling kecil

3) Tingkat pendidikan

Karakteristik informan yang menjadi subjek penelitian ini menurut tingkat

pendidikan dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 8 Karakterisitik Informan Berdasarkan Pendidikan

No Klasifikasi Pendidikan Frekuensi Presentase ()

1 SD 0 0

2 SMP 0 0

3 SMA 2 222

4 DIII 2 222

5 SI 3 333

6 S2 2 222

Jumlah 9 100

Sumber olahan Data Primer Maret Tahun 2016

54

Pada tabel 8 diatas dapat dilihat dari 9 informan berdasarkan pendidikan

menunjukkan bahwa pendidikan yang mendominasi informan berada pada jenjang

S1 dengan persentase (333) selanjutnya pada jenjang SMAD111 dan S2

persentasenya sama yaitu (222)

4) Pekerjaan

Karakteristik informan yang menjadi subjek penelitian ini menurut

pekerjaan dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 9 Karakteristik Informan Berdasarkan Pekerjaan

No Pekerjaan Frekuensi Persentase

1 PNS 4 44

2 Swasta 2 22

3 Honorer 2 22

4 IRT 1 12

Jumlah 9 100

Sumber Olahan Data Primer Maret Tahun 2016

Tabel 9 apat dilihar diatas dari 9 informan berdasrkan pekerjaan

menunjukkan bahwa pekerjaan dari informan lebih banyak yang PNS yaitu 4

orang dengan persentase (44) yang sedang adalah honorer dan swasta yaitu

dengan persentase (22) yang paling sedikit adalah IRT dengan persentase

hanya (12)

5) Pendapatan

Karakteristik informan yang menjadi subjek penelitian ini menurut

pendapatan dapat dilihat pada tabel berikut

55

Tabel 10 Karakteristik Informan Berdasarkan Pendapatan

No Pendapatan Frekuensi Persentase

1 500-700 ribu 2 25

2 1 ndash 2 juta 2 25

4 4-10 juta 5 50

Jumlah 9 100

Sumber Olahan Data Primer Maret Tahun 2016

Tabel diatas menunjukkan bahwa informan yang mempunyai pendapatan

paling banyak ada 5 orang yaitu dengan persentase (50) informan yang

berpendapatan menengah sebanyak 2 orang dengan persentase (25) sedangkan

informan yang berpendapatan paling sedikit ada 2 orang dengan persentase (25)

C Strategi Pemerintah dalam Peningkatan Destinasi Manajemen Organisasi

(DMO) Di Kabupaten Pariwisata Tana Toraja

Strategi yang dilakukan pemerintah dalam meningkatkan Destinasi

Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata Tana Toraja adalah analisis SWOT

karena analisi SWOT merupakan salah satu metode untuk menggambarkan suatu

masalah proyek atau konsep bisnis yang berdasarkan faktor internal dan faktor

eksternal Untuk mengetahui apakah DMO pariwisata Tana Toraja sudah tercapai

atau belum dapat dilihat dari hasil wawancara di bawah ini

1 Faktor internal

Faktor internal terbagi atas dua yaitu faktor kekuatan yang meliputi

keindahan alam kearifan lokal dan ragam budaya sedangkan faktor kelemahan

meliputi infrastruktur jalan yang belum optimal dan kebersihan kurang terjaga

56

a) Kekuatan

Indikator pertama Kekuatan terdiri dari tiga sub variabel yaitu 1)

keindahan alam 2) kearifan lokal 3) ragam budaya Ketiga sub variabel akan

dijelaskan di bawah ini

(1) Keindahan alam

Sebuah keindahan alam sangat dibutuhkan dalam meningkatkan destinasi

pariwisata karena dengan adanya keindahan alam yang menarik dan sejuk akan

menjadi magnet tersendiri bagi wisatawan Ketika ditanyakan tentang keindahan

alam berikut tanggapan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata di Kabupaten

Tana Toraja

ldquoDari segi keindahan alam obyek wisata Tana Toraja memiliki panorama

alam yang sangat menarik dan sejuk pada saat kita memasuki kawasan

obyek wisata yang ada di Pango-pango kita dapat rasakan kesejukan di

alam bebas Sekitar wilayah Pango-pango ini banyak ditanami berbagai

macam tanaman salah satunya produk unggulan seperti kopi coklat

markisa kacang tana dan jagung dan beragam sayuran selain itu juga di

penuhi rimbunan pohon pinus tak salah kalau obyek wisata yang satu ini

menjadi kunjungan favoritrdquo

(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)

Hasil wawancara lainnya dengan Sekertaris Dinas Kebudayaan dan

Pariwisata mengatakan bahwa

ldquoSalah satu yang menjadikan obyek wisata Tana Toraja diminati para

pelancong dunia baik wisata lokal maupun mancanegara adalah panorama

alamnya yang sangat bagus dan indah karena letak obyek wisata terletak

diatas gunung diatas kita dapat melihat kota Makale Rantepao dan

sekitarnyardquo

(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)

Berdasarkan tanggapan dari informan diatas dapat dianalisa bahwa dari

segi keindahan alam obyek wisata Tana Toraja memiliki beragam keindahan

misalnya panorama alam yang indah sejuk dan menarik serta dilokasi obyek

57

wisata banyak ditemui berbagai macam tanaman seperti kopi markisa jagung

kacang tanah dan rimbunan pohon pinus diatas juga kita dapat melihat kota

Makale Rantepao dan sekitarnya Terkait dengan keindahan alam obyek wisata

Tana Toraja lebih lanjut Ketua Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Cluster

Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoObyek wisata yang ada di Tana Toraja dari segi keindahan memang

sangat menarik salah satunya di Buntu Burake disana kita dapat melihat

keindahan alamnya seperti gunung-gunung yang indah dipandang serta

batu-batu yang ada diokasi obyek wisata yang tak kalah uniknya batunya

yang tinggi dan lonjong serta terdapat patung yesus yang tertinggi kedua

di dunia pembangunan wisata religi ini tak lain untuk meningkatkan

destinasi wisatawan serta meminimalisir kelemahan dan ancaman yang

adardquo (Wawancara LB 58 Tahun 15032016)

Sementara penjelasan yang diberikan oleh Travel agent Tana Toraja

mengatakan bahwa

ldquoMemang Tana Toraja Memiliki keindahan alam yang luar biasa tapi

keindahan alam yang ada di obyek wisata di Buntu Burake pada saat

musim hujan tidak dapat kita rasakan karena gelap ditutupi oleh awan

serta dilokasi obyek wisata sangat licin jadi lebih bagusnya datang

berkunjung pada saat musim kemaraurdquo

(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)

Berdasarkan tanggapan dari informan diatas dapat dikatakan bahwa

keindahan yang dimiliki obyek wisata Tana Toraja memang sangat luar biasa

contohnya obyek wisata di Buntu Burake diatas kita dapat merasakan keindahan

alam seperti gunung-gunung yang indah batu-batunya yang unik karena tajam

panjang dan lonjong serta patung yesus yang tertinggi kedua di dunia tetapi

keindahan alamnya tidak dapat dirasakan pada saat hujan turun karena gelap

ditutupi oleh awan Terkait hal tersebut informan selaku wisatawan yang datang

berkunjung ke Toraja mengatakan bahwa

58

ldquoKeindahan alam obyek wisata yang ada di Toraja ini memang luar biasa

contohnya obyek wisata yang ada di Pango-pango kalau ingin berkunjung

bagusnya bermalam di pagi hari kita terasa diatas awan karena pada saat

sang matahari terbit di ufuk timur pemandangan menakjubkan lainnya

dapat kita saksikan Arak-arakan awan putih indah berada tepat di bawah

kita yang menyelimuti seluruh kota Makale dan sekitarnya dari atas

puncaknyardquo

(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)

Sementara tanggapan informan selaku masyarakat kabupaten Tana Toraja

mengatakan bahwa

ldquoKalau ingin melihat keindahan obyek wisata Tana Toraja yang ada di

Buntu Burake itu pada saat sore hari diatas kita akan merasakan kesejukan

serta keindahannya pada saat matahari akan terbenam cahayanya yang

kuning keemasan dihiasi dengan baluran putih awan yang berarak tak

beraturan pernak-pernik mutiara yang sedang menggantung di tengah

warna kuning sang mentarirdquo

(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas dapat di katakan bahwa

keindahan obyek wisata Tana Toraja memang luar biasa apalagi pada pagi hari

dan sore hari pada saat matahari terbit di ufuk timur dan sore hari pada saat

matahari mau terbenam

Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa informan diatas dapat

dikatakan sejalan dengan teori Sondang P Siagian pada indikator Strengths

(kekuatan) bahwa suatu satuan bisnis atau perusahaan harus memiliki keunggulan

komparatif oleh unit usaha di pasaran salah satunya seperti keindahan alam

dimana keindahan alam yang dimimiliki merupakan keunggulan dari obyek

wisata Tana Toraja dengan begitu pemerintah Tana Toraja dapat memanfaatkan

kekuatan dan peluang dalam meningkatkan destinasi serta dapat meminimalisir

berbagai kelemahan dan ancaman yang ada

59

(2) Kearifan lokal

Kearifan lokal adalah kepandaian dan strategi-strategi pengelolaan alam

semesta dalam menjaga keseimbangan ekologis yang sudah berabad-abad teruji

oleh berbagai bencana dan kendala serta keteledoran manusia Kearifan lokal

tidak hanya berhenti pada etika tetapi sampai pada norma dan tindakan dan

tingkah laku sehingga kearifan lokal dapat menjadi seperti religi yang

memedomani manusia dalam bersikap dan bertindak baik dalam konteks

kehidupan sehari-hari maupun menentukan peradaban manusia yang lebih jauh

Ketika ditanyakan tentang kearifan lokal berikut tanggapan informan selaku

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Tana Toraja

ldquoKearifan lokal Tana Toraja dari segi adat sudah banyak mengalami

perubahan contohnya perbudakan dulunya budak di suruh-suruh misalnya

menumbuh padi kasi makan babi cuci piring dan lain lain-lain

sebagainya tapi sekarang itu sudah tidak berlaku tapi identitasnya sebagai

budak tidak akan hilang rdquo

(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)

Sementara tanggapan dari informan selaku Sekertaris Dinas Kebudayaan

dan Pariwisata mengatakan bahwa

ldquoSaat ini beberapa dari kebudayaan di Tana Toraja sudah tidak orisinil

lagi misalnya saja rumah adat toraja yaitu tongkonan dulu atap rumah

tongkonan itu terbuat dari kayu sehingga terlihat sangat unik namun

sekarang sudah ada yang menggunakan atap seng begitu juga dengan

lantainya yang dulunya masih menggunakan kayu sekarang sudah di cor

dan memakai keramik sehingga keindahan dan keunikannya berkurang rdquo

(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)

Berdasarkan tanggapan informan di atas dapat di katakan bahwa kearifan

lokal Tana Toraja sudah mulai berkurang keasliannya dan keorisinalitasnya

karena beberapa adat Toraja sudah banyak mengalami perubahan misalnya

perbudakan yang tak lagi di suruh-suruh serta rumah adat tongkonan yang

60

dulunya menggunakan kayu sebagai lantainya tapi sekarang sudah banyak yang

cor dan menggunakan keramik sehingg keunikannya berkurang Sehubungan

dengan kearifan lokal Ketua Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Cluster

Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoKearifan lokal dari segi budaya sudah mulai memudar contohnya dalam

pesta rambu solorsquo (acara kematian) dimana seharusnya tamu atau keluarga

yang datang memakai baju bolong (baju hitam) naum sekarang sudah ada

yang tidak memakai baju hitam menurut saya ada baiknya pemerintah

membuat PERDA Tentang Kearifan Lokal agar budaya yang dimiliki tdak

mudah berubah dan memudarrdquo

(Wawancara LB 58 Tahun 15032016)

Berdasarkan tanggapan informan di atas maka dapat di analisa bahwa

dalam pelaksanaan upacara rambu solorsquo (acara kematian) dimana seharusnya

semua memakai baju hitam baik tamu maupun keluarga tapi kenyataannya sudah

ada yang tidak memakai baju bolong (baju hitam) maka dari itu Ketua DMO

Pariwisata Tana Toraja menyarankan agar pemerintah Tana Toraja mengeluarkan

Peraturan Daerah (PERDA) Tentang Kearifan Lokal agar kearifan lokal Tana

Toraja tetap terjaga dan tidak mudah memudar maupun berubah Sehubungan

dengan kearifan lokal Travel agent Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoKearifan lokal dari segi baju sudah sangat bagus di mana dalam

melaksanakan upacara rambu tukarsquo (acara syukuran) misalnya acara

pernikahan dimana dalam pelaksaanaannya penerima tamu menggunkan

baju adat Toraja yaitu kandaura dan baju bodoh (baju indorsquo) dilengkapi

dengan aksesoris Tana Torajardquo

(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)

Sementara tanggapan dari wisatawan yang datang berkunjung ke Tana

Toraja mengatakan bahwa

ldquoberbicara mengenai kearifan lokal Tana Toraja dari segi budaya baik

budaya rambu solorsquo (acara kematian) dan budaya rambu tukarsquo (acara

syukuran) sangat orisinil karena budaya ini ada sejak dari dulu sampai

61

sekarang dan tidak mudah di pengaruhi oleh budaya luar karena

masyarakat Toraja sangat mengharagai budaya mereka dengan tetap

menjaga eksistensi kearifan lokal inilah sehingga Toraja dikenal baik

lokal maupun mancanegara serta budaya ini dijadikan budaya wisatardquo

(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)

Sementara tanggapan dari masyarakat dikabupaten Tana Toraja

mengatakan bahwa

ldquoMengenai kearifan lokal sudah banyak yang tidak orisinil lagi karena

upacara-upacara yang digelar di Toraja khususnya di Tana Toraja sudah

mulai berkurang atau sudah jarang di laksanakan seperti dalam syukuran

rumah tongkonan yang baru dan acara pesta panen biasanya digelar acara

sisembarsquo (adu kaki) sebagai ungkapan syukur Tapi saat ini kebanyakan

upacara yang digelar hanya rambu solorsquo (pesta kematian) dan rambu tukarsquo

( pesta pernikahan)rdquo

(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)

Berdasarkan tanggapan beberapa informan diatas maka dapat

disimpulkan bahwa dari segi budaya rambu solorsquo dan rambu tukarsquo sangat orisinil

karena budaya itu masih dilestarikan sampai sekarangserta dalam pelaksanaan

rambu tukarsquo semua penerima tamu menggunakan baju adat Toraja dilengkapi

dengan aksesoris Toraja dan disisi lain ada juga yang sudah tidak orisinil lagi

karena berbagai upacara syukuran sudah mulai jarang dilaksanakan seperti

mangrara tongkonan dan acara pesta panen yang biasanya dilakukan acara

sisembarsquo

(3) Ragam budaya

Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama

oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi Budaya

terbentuk dari banyak unsur yang rumit termasuk sistem agama dan politik adat

istiadat bahasa perkakas pakaian bangunan dan karya seni Sehubungan dengan

62

budaya berikut tanggapan informan selaku Kepala Dinas Kebudayaan dan

Pariwisata di Kabupaten Tana Toraja

ldquoBudaya Tana Toraja merupakan warisan dunia dan dijadikan wisata

budaya dari berbagai budaya yang ada yang paling menarik adalah

upacara rambu solorsquo (acara kematian) dimana upacara rambu solorsquo

dulunya hanya dilakukan oleh bangsawan akan tetapi sekarang sudah

mulai bergeser siapa yang kaya itulah pestanya yang paling meriah meski

demikian dalam pelaksanaannya dilakukan berdasarkan stratifikasi sosial

ada tingkatan-tingkatannya seperti tanarsquo bulaan (kasta tertinggi) tanarsquo

bassi (kasta menengah) tanarsquo karurung ( kasta rendah) dan tanarsquo kua-kua

(sangat rendah)rdquo

(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas dapat dikatakan bahwa dalam

pelaksanaan upacara rambu solorsquo yang dulunya hanya bisa dilakukan oleh orang

bangsawan tapi sekarang sudah mengalami pergeseran dimana orang yang kaya

itulah yang pestahnya lebih meriah tapi meski demikian tetap diukur berdasarkan

status sosialnya Sehubungan dengan budaya ini lebih lanjut Sekertaris Dinas

Kebudayaan dan Pariwisata mengatakan

ldquoSelain budaya rambu solorsquo Tana Toraja juga memiliki berbagai macam

budaya lainnya yang juga menarik salah satunya adalah penguburan bayi

yang ada di baby grave yang dikubur dalam pohon dimana 1 pohon

terdapat 10 mayat bayi di dalam maka tak heran kalau Tana Toraja

diminati oleh para pelancong baik wisatawan lokal nusantara maupun

mancanegarardquo

(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)

Sementara tanggapan dari informan selaku Ketua Destinasi Manajemen

Organisasi (DMO) Cluster Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoSelain budaya rambu solorsquo (acara kematian) ada juga budaya rambu tukarsquo

(acara syukuran) seperti acara pernikahan dimana dalam pelaksanaannya

diiringi dengan parsquogellu (tari-tarian) parsquopenawai (memaparkan asal usul

calon pengantin) dan dilaksanakan pada saat matahari mulai naik berbeda

dengan rambu tukarsquo yang dilakukan pada saat matahari mulai turun begitu

menariknya budaya Torajardquo

(Wawancara LB 58 Tahun 15032016)

63

Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa

budaya Tana Toraja bukan hanya rambu solorsquo ada juga budaya penguburan bayi

dalam pohon dimana dalam 1 pohon terdapat 10 mayat bayi serta budaya lainnya

adalah budaya rambu tukarsquo seperti acara pernikahan yang dilksanakan pada saat

matahri mulai naik serta di iringi dengan parsquogellu dan marsquopenawai Terkait

dengan budaya tersebut travel agent Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoTana Toraja terkenal karena budayanya yang begitu menarik salah

satunya adalah ketika seorang bangsawan meninggal atau seorang yang

tak murni bangsawan biasanya tak langsung dikubur melainkan disimpan

di rumah berminggu-minggu berbulan-bulan bahkan puluhan tahun

tergantung kesiapan keluarga dan mereka memperlakukan mayat seperti

orang yang hidup dimana mayat disiapkan makanan dan minuman mayat

tersebut baru dianggap mati setelah selesai melakukan upacara rambu

solorsquo (acara kematian)rdquo

(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)

Sementara tanggapan dari informan selaku wisatawan yang datang

berkunjung ke Tana Toraja mengatakan

ldquoTidak salah kalau Tana Toraja diminati para wisatawan mancanegara

karena memang budaya Tana Toraja luar biasa seperti dalam pelaksanaan

upacara rambu solorsquo (acara kematian) dimana pemotongan kerbau dan

babi banyaknya hewan yang di potong tergantung kemampuan ekonomi

keluarga serta berbagai kegiatan budaya dipertontonkan seperti parsquosilaga

tedong (adu kerbau) adu kaki (sisembarsquo) tari-tarian seperti parsquobadong

passailorsquo serta pemotongan kerbau dengan cara marsquotinggoro tedong

(pemotongan kerbau dengan ciri khas masyarakat Toraja yaitu dengan

menebas kerbau dengan parang dan dengan hanya sekali tebas budaya

inilah yang menjadikan Tana Toraja dikenal baik nusantara maupun

mancanegarardquo

(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa

ketika masyarakat Toraja meninggal biasanya tidak langsung dikubur melainkan

disimpan di atas rumah dan diperlakukan seperti orang yang hidup serta dalam

64

pelaksanaan rambu solorsquo dilakukan pemotongan kerbau dan babi banyaknya

pemotongan hewan tergantung dari keamampuan keluarga semakin banyak

hewan yang dipotong maka semakin tinggi pula status sosial seseorang

Sehubungan dengan budaya berikut tanggapan informan selaku masyarakat di

kabupaten Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoBudaya masyarakat Toraja banyak orang menganggap tradisi yang

pemborosan karena besar biaya yang harus dikeluarkan untuk

penyelenggaraannya bahkan ada yang tertunda berbulan-bulan bahkan

bertahun-tahun karena harus mengumpulkan biaya bahkan ada yang

mengatakan orang Toraja mencari kekayaan untuk di pakai pada pesta

rambu solorsquo tapi bagi masyarakat Toraja berbicara pemakaman bukan

hanya tentang upacara status jumlah kerbau dan babi yang dipotong

tetapi juga soal malu (sirirsquo) dan hal inilah yang meneyebabkan upacara

rambu solorsquo terkait dengan tingkat stratifikasi sosialrdquo

(Wawancara AA 44 tahun 18032016)

Berdasarkan tanggapan dari informan diatas dapat dianalisa bahwa bukan

soal pemborosan atau dengan kata orang Toraja mencari kekayaan hanya untuk

pesta rambu solorsquo tapi karena faktor malu karena upacara rambu solo terkait

dengan stratifikasi sosial Terkait dengan budaya berikut tanggapan masyarakat

Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoBudaya Tana Toraja memang terkenal akan keunikannya salah satu

budaya Toraja yang unik salah satunya yaitu pada saat orang yang murni

bangsawan maupun yang tidak murni bangsawan meninggal dunia pada

saat selesai dimandikan akan di make up dan apabila yang meninggal

adalah gadis akan dipakaikan baju seloyor kalau orang tua dipakaikan

baju bodoh (baju indorsquo) sedangkan kalau yang meninggal laki-laki baik

orang tua maupun remaja akan dipakakan jas dan dasi dan setelah itu

barulah dikasih masuk peti lalu disimpan dalam kamar dimana kamarnya

dihiasi begitu indah pada saat mau di pestakan akan dibuatkan peti baru

yang dihias sesuai stratifikasi sosialnyardquo

(Wawancara MT 38 Tahun 19032016)

Berdasarkan tanggapan dari informan diatas maka dapat dikatakan bahawa

pada saat orang Toraja meninggal tidak langsung dimakamkan melainkan

65

disimpan dirumah dalam kamar yang sudah dihiasi begitu indah dan petinya tidak

sembarang dihiasi melainkan sesuai stratifikasi sosialnya

Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa informan diatas dapat

dikatakan dari segi budaya Tana Toraja memang begitu menarik sehingga

dijadikan wisata budaya dimana pada saat orang Toraja meninggal tidak langsung

dimakamkan melainkan disimpan dirumah pelaksanaannya tergantung pada

kesiapan keluarga dalam pelaksanaannya banyak macam kegiatan budaya

dipertontonkan seperti parsquosilaga tedong (adu kerbau) adu kaki (sisembarsquo) tari-

tarian seperti parsquobadong passailorsquo serta pemotongan kerbau dengan cara

marsquotinggoro tedong (pemotongan kerbau dengan ciri khas masyarakat Toraja

yaitu dengan menebas kerbau dengan parang dan dengan hanya sekali tebas

selain itu ada penguburan bayi dalam pohon dimana satu pohon terdapat sepuluh

mayat bayi didalam maka tak heran kalau Tana Toraja banyak diminati para

pelancong baik wisatawan lokal nusantara maupun mancanegara

b) Kelemahan

Indikator kedua kelemahan terdiri dari dua sub variabel yaitu 1)

infrastruktur jalan yang belum optimal dan 2) kebersihan yang kurang tergaja di

lokasi obyek wisata

(1) Infrastruktur jalan yang belum optimal

Infrastruktur jalan yang belum optimal menuju obyek wisata tentu sangat

mengganggu dan membahyakan bagi wisatawan yang datang berkunjung Ketika

ditanyakan tentang infrastruktur jalan yang belum optimal Kepala Dinas

Kebudayaan dan Pariwisata di Kabupaten Tana Toraja

66

ldquoObyek wisata yang ada di Tilanaga (tempat permandian) dari segi

infrastruktur jalannya sangat kecil berlubang disana sini jalanan naik

turun dan menanjak hal ini menjadi salah satu kendala dalam

meningkatkan destinasi kami selaku pihak terkait akan berusaha

mengatasi hal inirdquo

(wawancara JS 56 Tahun 12032016)

Sementara hasil wawancara dengan informan selaku Sekertaris Dinas

Kebudayaan dan Pariwisata Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoBerbicara tentang infrastruktur jalan menuju obyek wisata yang ada di

Tana Toraja memang sebagian sangat jelek misalnya jalan menuju obyek

wisata yang ada di Sirope (tempat penguburan) sangat jelek berlubang

dan lebar jalan sekitar 1 meter lebih hal tersebut menjadi salah satu

kendala dalam peningkatan destinasirdquo

(Wawanacar LS 53 Tahun 14032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa

jalan menuju beberapa obyek wisata banyak yang rusak seperti jalan menuju

obyek wisata di Tilanga dan Sirope jalannya yang menanjak berlubang serta lebar

jalannya hanya 1 meter lebih Terkait dengan infrastruktur jalan yang belum

optimal berikut tanggapan informan selaku Ketua Destinasi Manajamen

Organisasi (DMO) Cluster Pariwisata Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoKeberhasilan DMO dapat dilihat salah satunya dengan infrastruktur jalan

kalau masih ada jalan yang rusak menuju obyek wisata maka DMO belum

tercapai seperti program DMO Tana Toraja belum optimal karena masih

banyak jalan menuju obyek wisata yang jelek contohnya jalan menuju

obyek wisata di Buntu burake pada saat kita memasuki gerbang jalannya

yang berbatu dan pendakian yang cukup jauh hal ini sanagat mengganggu

dan membahayakan bagi wisatawan kami selaku pihak terkait menyadari

hal ini serta berkeinginan besar untuk memperbaiki tapi kami terkendala

dengan dana yang masih minimrdquo

(Wawancara LB 58 Tahun 15032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa

keberhasilan suatu DMO dapat dilihat dari infrastruktur jalan dan DMO Tana

Toraja belum tercapai karena masih ada jalan yang rusak menuju obyek wisata

67

salah satunya jalan menuju obyek wisata di Buntu burake jalannya yang berbatu

dan pendiakian yang cukup jauh Terkait dengan infrastruktur jalan yang belum

optimal berikut tanggapan informan selaku travel agent Tana Toraja mengatakan

bahwa

ldquojalan menuju obyek wisata tidak semuanya rusak sebagian sudah ada

yang bagus seperti jalan menuju obyek wisata yang ada di baby grave

jalannya sudah di aspal dan juga lebar sekitar 4 meterrdquo

(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)

Berdasrkan tanggapan dari informan diatas dapat dikatakan bahwa dari

segi infrastruktur jalan menuju obyek wisata yang ada di Sirope sudah bagus

karena jalannya sudah di aspal dan juga lebar Terkait dengan infrastruktur jalan

yang belum optimal berikut tanggapan informan selaku wisatawan yang datang

berkunjung ke Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoJalan menuju obyek wisata Buntu burake sangat menakutkan dan

membahayakan bagi wisatawan dimana terdapat jurang dipinggir jalan

apalagi jalan menuju obyek wisata ini pada saat musim hujan sangat licin

saya berharap agar pemerintah membuatkan pagar jalanan dan melakukan

perbaikan jalan agar wisatawan sering datang berkunjungrdquo

(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)

Sementara hasil wawancara dengan informan selaku masyarakat Tana

Toraja mengatakan bahwa

ldquoMengenai infrastruktur jalan memang belum optimal karena masih

banyak jalan menuju obyek wisatai yang kurang bagus seperti jalan

menuju obyek wisata di Sangngallarsquo jalanya yang berlubang becek karena

digenangi air tapi dari segi lebarnya sudah lumayan sekitar 3 meterrdquo

(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas dapat dikatakan bahwa dari segi

infrastruktur jalan menuju obyek wisata di Tana Toraja belum optimal karena

68

masih banyak jalan menuju obyek wisata yang becek dan digenangi air pada saat

musim hujan serta terdapat jurang tidak dipasangkan pagar jalanan

Berdasarkan hasil wawancara dari berbagai informan diatas maka dapat

disimpulkan bahwa dari segi infrastruktur jalan di obyek wisata Tana Toraja

belum optimal karena masih banyak obyek wisata yang infrastruktur jalan rusak

dan belum memadai seperti berlubang berbatu licinterdapat jurang yang tidak di

pasangkan pagar jalan serta lebar jalan yang masih kecil sekitar 1 meter lebih

Dengan melihat kelemahan yang ada dapat dikatakan dalam meningkatkan DMO

Pariwisata Tana Toraja belum tercapai

(2) Kebersihan yang kurang terjaga di obyek wisata

Kebersihan adalah keadaan bebas dari kotoran termasuk diantaranya

debu sampah dan bau dalam hal ini wisatawan lokal maupun wisatawan

mancanegara perlu menjaga kebersihan lingkunagan obyek wisata agar keindahan

obyek wista terlihat indah dan menarik Seperti wawancara yang dilakukan

dengan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata mengatakan bahwa

ldquoDari segi kebersihan saya rasa belum optimal karena masih banyak

obyek wisata yang ada di Tana Toraja yang kotor dan baursquo seperti yang

ada di Pango-pango di lokasi obyek wisata sangat baursquo karena banyak

wisatawan buang air kecil sembarangan termasuk wisatawan laki-laki hal

ini terjadi karena memang tidak ada wc di lokasi obyek wisata kami

selaku pihak terkait akan membuat wc di setiap obyek wisata yang ada di

Tana Toraja

(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)

Bedasarkan tanggapan dari informan diatas dapat dianalisa bahwa dari

segi kebersihan obyek wisata Tana Toraja belum optimal karena masih banyak

obyek wisata Tana Toraja yang kotor dan baursquo seprti obyek wisata di Pango-

pango dimana wisatawan buang air kecil sembarangan hal ini terjadi karena

69

belum adanya wc yang disediakan oleh pihak terkait Terkait dengan kebersihan

yang tidak terjaga di obyek wisata Tana Toraja lebih lanjut Sekertaris Dinas

Kebudayaan dan Pariwisata mengatakan bahwa

ldquoKeindahan obyek wisata tergantung dari kebersihannya dan menurut

saya dari segi kebersihan sampah di lokasi obyek wisata saya rasa sudah

lumayan bagus seperti obyek wisata yang ada di baby grave dan obyek

wisata di Pango-pango itu sangat bersih karena memang ada tim khusus

untuk menjaga kebersihan lokasi wisata tersebutrdquo

(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa dari

segi kebersihan sampah di lokasi obyek wisata sudah bagus seperti obyek wisata

yang ada di baby grave dan obyek wisata di Pango-pango Terkait dengan

kebersihan yang kurang terjaga berikut tanggapan informan selaku Ketua

Destinasi Manajemen Organisasi Pariwisata (DMO) Cluster Tana Toriaja

mengatakan bahwa

ldquoKebersihan suatu DMO dapat dilihat salah satunya dengan

kebersihannya apabila obyek wisata masih ada yang kotor berarti dalam

pengelolaan DMO belum tercapai dan saya menyadari bahwa DMO Tana

Toraja belum tercapai karena masih ada obyek wisata di Tana Toraja yang

masih kotor seperti obyek wisata yang ada di Sirope (tempat penguburan)

kebersihannya kurang terjaga daun-daun yang jatuh dibiarkan

bertumpukan di lokasi obyek wisata sampah ada dimana-mana karena

wisatawan yang datang berkunjung membuang sampah sembarangan

(Wawancara LB 58 Tahun 15052016)

Sementara tanggapan lain dari salah satu informan selaku travel agent

Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoMasih banyak obyek wisata di Tana Toraja yang masih kotor salah

satunya di obyek wisata yang ada di Tilanga (tempat permandian) yang

terletak dalam hutan dimana kolamnya banyak daun-daun yang terapung

di bawah karena di sekeliling kolam banyak pohon besar serta pohon-

pohon bambu yang menaungi air di permandian tapi dari segi airnya

sangat jernihrdquo

(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)

70

Berdasarkan tanggapan dari informan diatas dapat dikatakan bahwa dari

segi kebersihan belum optimal karena masih banyak obyek wisata Tana Toraja

tidak terjaga kebersihannya seperti obyek wisata di sirope (tempat penguburan)

dimana dilokasi obyek wisata ini banyak sampah dan daun-daun yang jatuh

dibiarkan begitu saja dan obyek wisata yang ada di Tilanga (tempat permandian)

banyak daun-daun yang terapung di kolam karena banyak pohon-pohon besar dan

pohon bambu yang mengelilingi kolam tersebut Terkait dengan kebersihan yang

kurang terjaga berikut tanggapan informan selaku wisatawan yang datang

berkunjung ke Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoDari segi kebersihan tangga di lokasi obyek wisata yang ada di Buntu

burake (wisata religi) Tana Toraja belum optimal karena tangganya

dipenuhi dengan tanahlumpur apalagi kalau musim hujan karena obyek

wisata ini ada 770 tangga yang di lewati baru sampai di patung Yesus

tertinggi di duniardquo

(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)

Berdasarkan penjelasan dari informan diatas dapat dikatakan kebersihan

dari segi tangga yang ada di obyek wisata Buntu burake belum optimal karena

tangganya banyak di penuhi dengan tanah apa lagi kalau musim hujan Terkait

dengan kebersihan yang kurang terjaga berikut tanggapan informan selaku

masyarakat Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoBerbicara mengenai kebersihan dari segi WC di obyek wisata yang ada di

Tilanga itu sudah bagus dan bersih karena bak dan lantainya menggunakan

keramik airnya juga sangat jernihrdquo

(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)

Berdasarkan hasil wawancara dengan informan diatas maka dapat

dikatakan bahwa dari segi kebersihan WC di obyek wisata yang ada di Tilanga

71

sudah bagus dan bersih airnya juga yang sangat jernih serta kebersihan bak

airnya sudah sangat bersih dan lantai baknya juga menggunakan keramik

Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa informan diatas maka

dapat disimpulkan bahwa keberhasilan suatu DMO dapat dilihat salah satunya

dengan kebersihan apabila masih ada obyek wisata yang masih kotor maka dapat

dikatakan dalam pengelolaan DMO Pariwisata Tana Toraja belum tercapai karena

masih banyak obyek wisata yang masih kotor meski demikian sudah ada juga

yang sudah bersih

2 Faktor eksternal

Faktor eksternal terbagi atas dua yaitu a) peluang meliputi agrowisata dan

berbagai bisnis b) ancaman meliputi penetrasi budaya luar dan ketergantungan

ekonomi

a) Peluang

Indikator ketiga Peluang yang terdiri dari dua sub variabel yaitu 1)

agrowisata 2) berbagai bisnis Kedua sub variabel akan di jelaskan di bawah ini

(1) Agrowisata

Agrowisata merupakan peluang besar bagi masyarakat Tana Toraja

Ketika ditanyakan tentang peluang agrowisata berikut tanggapan dari Kepala

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoKeunikan lokasi agrowisata adalah hamparan kebun kopi dan tanaman

sayuran mengelilingi kota mungil Pango-pango di lembah yang indah dan

mempesona serta mengelilingi perkampungan tradisional yang didukung

bentukan geologibenteng alam dan perbukitan dan pegunungan yang

mempesona keunikan inilah yang menjadikan obyek agrowisata ini

banyak diminati para wisatawanrdquo (Wawancara JS 56 Tahun 12032016)

72

Berdasarkan tanggapan informan diatas dapat dikatakan bahwa keunikan

aggrowisata di tana Toraja adalah hamparan kebun kopi serta perbukitan dan

pegunungan yang mempesona Sehubungan dengan hal tersebut berikut

tanggapan informan selaku Sekertaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

mengatakan bahwa

ldquoAgrowisata Tana Toraja memang menarik dan sejuk keindahan dapat

kita rasakan pada saat kita memasuki kebun kopi jagung serta sayur-

sayuran yang begitu subur indah dipandang apalagi pada pagi harirdquo

(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)

Sementara hasil wawancara dengan Ketua Destinasi Manajemen

Organisasi (DMO) Cluster Pariwisata Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoSebelumnya Tana Toraja hanya mengandalkan wisata budaya dan wisata

alam tapi sekarang sudah ada agrowisata yang ada di Pango-pango yang

banyak menarik wisatawan dan kami selaku pihak terkait merencanakan

penambahan lokasi obyek agrowisata agar kunjungan wisatawan semakin

meningkat hal ini dilakukan untuk meminimalisir kelemahan dan

ancaman yang adardquo

(Wawancara LB 58 Tahun 15032016)

Berdasarkan keterangan informan diatas dapat dikatakan bahwa

keindahan agrowisata di Tana Toraja dapat kita rasakan pada saat kita memasuki

kebun kopi dan sayur-sayuran di dalam kita merasakan kesejukan yang luar biasa

apalagi pada pagi hari serta pihak terkait akan berusaha mengembangkan obyek

agrowisata agar wisatawan semakin tertarik Terkait dengan hal tersebut berikut

tanggapan informan selaku travel agent Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoPemerintah Tana Toraja selalu mengingatkan masyarakat yang ada di

daerah Pango-pango agar selalu menjaga kelestarian lingkungan agar

wisata agro selalu diminati para wisatawan karena kedatangan wisatawan

membawa keuntungan ekonomi bagi masyarakat setempat maupun

masyarakat sekitarnyardquo

(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)

73

Berdasarkan tanggapan informan diatas dapat dikatakan bahwa masyarakat

selalu diingatkan agar tetap menjaga kelestarian lingkungan disekitar obyek

agrowisata agar wisatawan semakin tertarik karena kunjungan wisatawan

membawa keuntungan ekonomi bagi masyarakat setempat serta masyarakat

sekitarnya Sehubungan dengan agrowisata tersebut berikut tanggapan informan

selaku wisatawan yang datang berkunjung ke Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoAgrowisata Tana Toraja memang memberikan peluang yang luar biasa

baik untuk masyarakat sendiri maupun untuk peningkatan destinasi obyek

wisata karena beberapa produk tanaman unggulan seperti kopi dan

markisa dimana wisatawan yang datang bisa memetik sendiri buah kopi

tentu dengan hal tersebut bisa memberikan kepuasan tersendiri bagi

wisatawan yang datangrdquo

(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)

Sementara penjelasan lain dari salah satu informan selaku masyarakat

Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoAgrowisata memang menjadi peluang dalam meningkatkan obyek wisata

dan meningkatkan perekonomian masyarakat saya harap agar pemerintah

menambah obyek agrowisata serta menambah tamanaman buah seperti

starawberry dan apel di obyek wisata di Pango-pango agar wisatawan

semakin tertarik untuk datang berkunjung ke Tana Toraja karena

agrowisata Tana Toraja baru ada satu dan perlu penambahan

pembangunan wisata agrordquo

(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)

Berdasarkan keterangana informan diatas dapat dikatakan bahwa

agrowisata menjadi salah satu peluang bagi masyarakat Tana Toraja dalam

meningkatkan perekonomian dan diharpakan agar pemerintah menambah obyek

agrowisata serta menambah tanamanan buah strawberry dan apel di obyek wisata

Pango-pango agar wisatawan semakin tertarik untuk datang berkunjung

Berdasarkan tanggapan dari beberapa informan diatas dapat disimpulkan

bahwa agrowisata Tana Toraja menjadi peluang yang luar biasa bagi msyarakat

74

dalam meningkatkan ekonomi serta dalam peningkatan destinasi obyek wisata

keindahan serta kesejukan yang dimiliki menjadikan wisata agro ini diminati para

wisatawan

(2) Berbagai bisnis

Bisnis adalah suatu organisasi yang menjual yang menjual jasa atau barang

kepada pembeli atau konsumen ataupun bisnis lainnya untuk memperoleh laba

Ada tiga hal penting dalam bisnis yaitu menghasilkan barang dan jasa mencari

profit dan memaksimalkan kebutuhan konsumen Seperti wawancara yang

dilakukan dengan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Tana Toraja

mengatkan bahwa

ldquoBerbicara tentang obyek wisata Tana Toraja yang diminati para

wisatawan baik wisatawan lokal maupun mancanegara tentu muncul

berbagai peluang salah satunya adalah berbisnis seperti pembangunan

hotel dengan membangun hotel tentu membuka lowongan kerja bagi

masyarakat Toraja serta memberikan keuntungan yang besar bagi pemilik

hotelrdquo

(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)

Berdasarkan keterangan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa

salah satu peluang yang dibuka msyarakat Tana Toraja adalah pembangunan hotel

selain membuka lowongan kerja tentu juga memberikan keuntungan besar bagi

pemilik hotel Sehubungan dengan hal tersebut berikut tanggapan informan

selaku Sekertaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata mengatakan bahwa

ldquoBisnis merupakan salah satu peluang besar bagi masyarakat Tana Toraja

dengan adanya obyek wisata masyarakat dapat berbisnis misalnya

penjualan aksesoris Tana Toraja seperti kalung gantungan kunci gelang

dan lain-lain sebagainyardquo

(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)

75

Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa

dengan adanya obyek wisata yang ada di Tana Toraja membuka peluang salah

satunya adalah bisnis seperti menjual berbgai aksesoris Tana Toraja Terkait

dengan hal tersebut berikut tanggapan informan selaku Ketua Destinasi

Manajemen Organisasi (DMO) Cluster Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoMasyarakat Tana Toraja dalam memanfaatkan peluang mereka membuka

berbagai macam bisnis salah satunya adalah membuka restaurant dan

menyediakan berbagai macam makanan dan minuman khas Tana Toraja

seperti parsquopeong (daging yang dimasak dalam bambu) sorsquokorsquo (beras ketan

yang dicampur dengan santan) sarabba dan lain-lain sebagainyardquo

(Wawancara LB 58 Tahun 15032016)

Sementara penjelasan yang diberikan oleh informan selaku travel agent

Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoAda banyak bisnis yang di buka msyarakat Tana Toraja misalnya

penjualan kue khas Tana Toraja seperti deppa tori bajersquo serta bisnis

rental mobil dan sebagainya bisnis ini memberikan dampak positif selain

keuntungan yang didapatkan juga berbuat untuk bangsa dengan cara

membantu mengembangkan obyek wisatardquo

(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa

masyarakat Tana Toraja membuka berbagai macam bisnis dan memanfaatkan

betul peluang yang ada dengan mengharapkan keuntungan Terkait dengan hal

tersebut tanggapan informan selaku wisatawan yang datang berkunjung ke Tana

Toraja mengatakan bahwa

ldquoAdanya obyek wisata Tana Toraja yang begitu menarik dan diminati para

pelancong memberikan dampak positif bagi masyarakat dalam

meningkatkan perekonomian dengan memanfaatkan peluang yang ada

misalnya berbisnis masyarakat membuka berbagai bisnis yang ada salah

satunya adalah bisnis rental mobilrdquo

(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)

76

Sementara penjelasan yang diberikan oleh informan selaku masyarakat

Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoBisnis memang menjadi peluang besar untuk masyarakat Tana Toraja

dalam meningkatkan perekonomian dalam memenuhi kebutuhan sehari-

hari misalnya bisnis kecil-kecilan seperti yang menjual makanan di lokasi

obyek wisata dengan hal itu wisatawan tidak usah repot-repot membawah

makanan karena banyak yang menjual makanan di lokasi obyek wisata

yang ada di Tana Torajardquo

(Wawancara AA 44 tahun 18032016)

Berdasarkan hasil wawancara dari beberapa informan diatas dapat

dikatakan sejalan dengan teori Sondang P Siagian (2011) bahwa dengan adanya

peluang yang dimiliki sebuah organisasi atau perusahaan dapat dimanfaatkan

untuk meningkatkan pendapatan serta dapat dimanfaatkan untuk meminimalisir

kelemahan dan ancaman yang ada dalam sebuah organisasi atau perusahaan

b) Ancaman

Indikator keempat ancaman terdiri dari dua sub variabel yaitu 1)

penetrasi budaya luar 2) ketergantungan ekonomi Kedua sub variabel akan di

jelaskan di bawah ini

(1) Penetrasi budaya luar

Penetrasi budaya luar merupakan ancaman karena adanya berbgai budaya

luar yang lebih menarik Ketika ditanyakan tentang penetrasi budaya luar berikut

tanggapan dari Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Tana Toraja

mengatakan bahwa

ldquoPenetrasi budaya luar ini salah satu ancaman dalam peningkatan destinasi

pariwisata karena berbagai budaya yang menarik seperti budaya yang ada

di Wakatobi yang juga menarik kami selaku pihak terkait mengatasi

ancaman penetrasi budaya luar tersebut dengan memanfaatkan kekuatan

dan peluangrdquo

(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)

77

Sementara wawancara yang dilakukan dengan Sekertaris Dinas

Kebudayaan dan Pariwisata Tana Toraja mengatakan bahwaa

ldquoPenetrasi budaya luar memang jadi ancaman dalam meningkatkan

destinasi obyek wisata Tana Toraja karena berbagai budaya luar juga yang

menarik tapi saat ini puji syukur kunjungan wisatawan tidak menurun

karena kami selaku pihak terkait selalu mempromosikan keindahan dan

keunikan wisata alam wisata budaya dan agro wisata Tana Toraja baik

dalam negeri maupun luar negeri agar ancaman tidak berpengaruh pada

peningkatan destinasirdquo

(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa

penetrasi budaya luar memang menjadi salah satu ancaman karena banyak budaya

luar juga yang lebih menarik misalnya budaya bahari wakatobi tapi meski

muculnya budaya yang lebih menarik tidak mempangaruhi kunjungan wisatawan

karena pemerintah terkait selalu membangun obyek wisata yang baru dan selalu

melakukan promosi baik dalam negeri maupun luar negeri Terkait dengan hal

tersebut berikut tanggapan informan selaku Ketua Destinasi Manajemen

Organisasi (DMO) Cluster Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoPenetrasi buadaya luar memang menjadi ancaman bagi Tana Toraja

karena berbagai budaya luar yang juga yang tak kalah uniknya seperti

budaya Bali serta berbagai budaya Tana Toraja tidak orisinil lagi

contohnya pembuatan rumah tongkonan yang dulunya lantainya

menggunakan kayu serta tiangnya juga menggunakan kayu sehingga

terlihat sangat unik dan menarik tapi sekarang sudah ada yang

menggunakan keramik dan tiangnya sudah ada yang di cor sehingga

keunikan dan keindahannya berkurang hal seperti inilah yang ditakutkan

jangan sampai menjadi penghambat dalam peningkatan destinasi

wisatawan rdquo

(Wawancara LB 58 Tahun 15032016)

Berdasarkan penjelasan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa

penetrasi budaya luar menjadi ancaman bagi peningkatan destinasi wisatawan

78

karena banyaknya budaya luar yang juga menarik seperti Bali serta budaya Tana

Toraja sudah tidak orisinil lagi sudah banyak yang mengalami perubahan

sehingga keindahan dan keunikannya sudah berkurang Terkait dengan penetrasi

budaya luat berikut tanggapan informan selaku travel agent Tana Toraja

mengatakan bahwa

ldquoPenetrasi budaya luar memang menjadi ancaman dari luar karena

berbagai budaya luar yang juga menarik tapi saat ini pemerintah Tana

Toraja menambah lokasi obyek wisata baru yang ada di Buntu burake

diatas terdapat patung yesus tertinggi di dunia obyek wisata yang satu ini

akan menambah kunjungan wisatawan ini juga merupakan strategi

pemerintah dalam meningkatkan destinasi wisatawan agar ancaman yang

ada dapat diatasi ldquo

( Wawancara MU 42 Tahun 16032016)

Sementara hasil wawancara dengan wisiatawan yang datang berkunjung

ke Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoMenurut saya menegenai ancaman penetrasi budaya luar saya rasa

sampai sekarang tidak ada yang kalah menarik budaya Toraja seperti

upacara rambu solorsquo (acara kematian) serta dalam pelaksanaannya pun

diiringi berbagai kegiatan budaya misalnya parsquosilaga tedong (adu kerbau)

parsquobadong (tarian-tarian) dan lain-lain sebagainyardquo

(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa

sampai saat ini tidak ada yang kalah unik dan menarik budaya Toraja seperti

upacara rambu solorsquo serta kegiatan budaya yang dipertontonkan yang juga sangat

menarik serta pemerintah Tana Toraja membangun lokasi obyek wisata yang

baru hal ini dilakukan agar berbagai ancaman dapat diatasi dengan memanfaatkan

peluang yang ada Terkait dengan penetrasi budaya luar berikut tanggapan

informan selaku masyarakat Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoPenetrasi budaya luar memang menjadi salah satu ancaman karena

berbagai budaya Tana Toraja tidak orisinil lagi banyak yang sudah

79

mengalami perubahan misalnya acara rambu tukarsquo (acara syukuran) salah

satunya adalah upacara pesta panen upacara ini jarang sekali dilakukan

bahkan beberapa daerah di Toraja tidak melakukan lagi upacara tersebut rdquo

(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)

Berdasarkan hasil wawancara dari beberapa informan diatas maka dapat

disimpulkan bahwa penetrasi budaya luar memang menjadi ancaman karena

beberapa budaya Tana Toraja tidak orisisnil lagi tapi meski demikian kunjungan

wisatawan ke Tana Toraja tidak mengalami penurunan karena pemerintah Tana

Toraja mengatasi hal tersebut dengan memanfaatkan kekuatan dan peluang

(2) Ketergantungan ekonomi

Ketergantungan ekonomi adalah keadaan dimana kehidupan ekonomi

negara-negara tertentu dipengaruhi oleh perkembangan dan ekspansi dari

kehidupan ekonomi seperti wawancara yang dilakukan dengan Kepala Dinas

Kebudayaan Dan Pariwisata Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoKetergantungan ekonomi ini menjadi ancaman karena kapan kunjungan

wisatawan berkurang maka pendapatan masyarakat pun berkurang karena

sebagian besar masyarakat Toraja mendapatkan keuntungan dari

kunjungan wisatawanrdquo

(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dianalisa bahwa

sebagian besar masyarakat Tana Toraja ekonominya tergantung pada kunjungan

wisatawan karena kapan kunjungan wisatawan menurun maka pendapatan

masyarakat pun menurun Terkait dengan ketergantungan ekonomi tersebut

berikut tanggapan informan selaku Sekertaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoTidak semua masyarakat Tana Toraja ekonominya tergantung pada

kunjungan wisatawan karena kebanyakan profesi masyarakat Toraja

sekarang adalah pelautrdquo

80

(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dianalisa bahwa tidak

semua masyarakat Tana Toraja ekonominya tergantung pada kunjungan

wisatawan karena kebanyakan masyarakat Tana Toraja sekarang berprofesi

sebagai pelaut Sehubungan dengan hal ketergantungan ekonomi berikut

tanggapan informan selaku Ketua Destinasi Manajemen Organisasi (DMO)

Cluster Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoBerbicara mengenai masalah ketergantungan ekonomi sebagian memang

masyarakat Tana Toraja ekonominya tergantung pada kunjungan

wisatawan seperti masyarakat yang bekerja di hotel karena 80 yang

menginap di hotel adalah wisatawan kapan wisatawan menurun maka

akan berpengaruh pada pendapatan masyarakat serta Pendapatan Asli

Daerah (PAD) Tana Torajardquo (Wawancara LB 58 Tahun 15032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dianalisa bahwa

sebagian masyarakat Tana Toraja ekonominya tergantung pada kunjungan

wisatawan seprti yang bekerja di hotel kapan wisatawan menurun maka

pendapatan masyarakat pun menurun begitupun Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Tana Toraja Terkait dengan hal ketergantungan ekonomi berikut tanggapan

informan selaku travel agent Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoSaya akui memang sebagian masyarakat Toraja ekonominya tergantung

pada wisatawan contohnya saya sebagai travel agent kapan wisatawan

kurang maka akan berpengaruh pada pendapatan kamirdquo

(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)

Sementara penjelasan lain yang diberikan oleh Wisatawan yang datang

berkunjung ke Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoKalau saya lihat sebagian kecilnya saja yang ekonominya tergantung

pada kunjungan wisatawan karena kebanyakan profesi Tana Toraja adalah

petani serta banyak masyarakat Toraja yang bekerja di luar kota

(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)

81

Sementara penjelasan lain yang diberikan oleh masyarakat Tana Toraja

mengatakan bahwa

ldquoMenurut saya sebagai masyarakat Toraja sekaligus sebagai pemilik rental

mobil bergantung pada kunjungan wisatawan karena kapan wisatawan

kurang maka pendapatan kami pun berkurangrdquo

(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)

Berdasarkan penjelasan diatas dapat dikatakan bahwa yang bekerja di

travel agent dan yang memiliki rental mobil ekonominya tergantung pda

kunjungan wisatwan karena kapan wisatwan menurun maka pendapatan mereka

pun akan menurun

Berdasarkan tanggapan dari beberapa informan diatas maka dapat

disimpulkan bahwa sebagian kecilnya saja yang ekonominya tergantung pada

kunjungan wisatwan dan sebagian besar ekonominya tidak tergantung pada

kunjungan wisatwan karena banyak masyarakat Tana Toraja yang berprofesi

sebagai pelaut petani dan bekerja di luar kota kecuali Pendapatan Asli Daerah

(PAD) Tana Toraja memang sebagian besar di dapatkan dari obyek wisata

D Analisis SWOT

Analisis SWOT adalah analisis kondisi internal maupun eksternal suatu

organisasi yang selanjutnya akan digunakan sebagai dasar untuk merancang

strategi dan program kerja Analisis internal meliputi penilaian terhadap faktor

kekuatan (Sterngths) merupakan situasi atau kondis yang merupakan kekuatan

dari organisasi atau program pada saat ini dan kelemahan (Weaknesses)

merupakan situasi atau kondisi yang merupakan kelemahan dari organisasi atau

program pada saat ini Sementara analisis eksternal mencakup faktor peluang

82

(Opportunities) merupakan situasi atau kondisi yang merupakan peluang di luar

organisasi dan memberikan peluang berkembang bagi organisasi di masa

depandan tantangan (Threaths) merupakan situasi yang merupakan ancaman

bagi organisasi yang datang dari luar organisasi dan dapat mengancam eksistensi

organisasi di masa depan

Analisis SWOT merupakan suatu pekerjaan yang cukup berat karena

hanya dengan hal itu alternati-alternatif strategi dapat disusun Kegagalan

menganalisanya berarti gagal dalam mencari relasi dan titik temu antara

faktor-faktor strategi dalam lingkungan internal dan yang terdapat dalam

lingkungan eksternal sambil mencari hubungannya dengan misi tujuan dan

sasaran organisasi juga merupakan kegagalan dalam mempersiapkan suatu

keputusan strategi yang baik Pekerjaan ini tetap menjadi tugas pokok dari

kelompok koalisi eselon atas dan belum bisa didelegasikan kepada eselon bawah

Namun eselon bawah berperan dalam menyediakan data yang diperlukan untuk

mempertajam analisis SWOT Hanya dengan analisis SWOT keputusan

-keputusan strategi yang baik dapat dihasilkan seperti pertemuan antara

strengthsopportunities (SO) strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran suatu

perusahaan yaitu dengan menggunakan seluruh kekuatan dan memanfaatkan

peluang pertemuan antara strengthsthreats (ST) ini adalah strategi untuk

menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan dengan cara menghindari

ancaman pertemuan antara weaknessesopportunities (WO) strategi ini

diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara mengatasi

kelemahan-kelemahan yang dimiliki dan pertemuan antara weaknessestheats

83

(WT) strategi ini didasarkan pada kegiatan yang besrsifat defensif dan ditujukan

untuk meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman

Analisis SWOT digunakan untuk merumuskan strategi melalui situasi

dengan mengidentifikasi kekuatan kelemahan peluang dan ancaman Dengan

analisis SWOT kita dapat memahamai apa dan bagaimana organisasi kita serta

bagaimana cara menggerakannya Penentuan strategi secara garis besar dalah

dengan memperhatikan kelemahan-kelmahan yang dimiliki organisasi kemudian

membuat konsolidasi internal agar dapat menghadapi tantangan dan meraih

peluang yang ada jika organisasi memiliki kekuatan yang besar maka dapat

merumuskan strategi dengan perencanaan matang SWOT dapat digunakan oleh

organisasi apa saja termasuk organisasi pemerintah seperti Dinas Pariwisata dan

Kebudayaan di Kabupaten Tana Toraja

Kegiatan yang paling penting dalam proses analisis adalah memahami

seluruh informasi yang terdapat pada suatu kasus menganalisis situasi untuk

mengetahui isu apa yang sedang terjadi dan memututuskan tindakan apa yang

harus segera dilakukan untuk memecahkan masalah Menurut Boulton (dalam

Freddy Rangkuti 1997) proses untuk melaksanakan analisis suatu kasus Untuk

memahami secara keseluruhan informasi yang ada yaitu dengan cara memahami

secara detail semua informasi dan melakukan analisis secara numerik Setelah

mengetahui dan memahami berbagai informasi terkait faktor internal dan faktor

eksternal obyek wisata Tana Toraja berikut hasil analisis penulis

84

1) Comporative Advantage (strengthsopportunities ldquoSOrdquo )

Keunggulan komporatif obyek wisata Tana Toraja ada berbagai macam

seperti keindahan alam yang dapat kita rasakan di obyek wisata Pango-pango

yang begitu sejuk indah dan menarik selain itu banyak di temui berbagai macam

tanaman unggul seperti kopi coklat markisa kacang tana jagung dan berbagai

macam sayuran serta dipenuhi rimbunan pohon pinus yang tak kalah indah yaitu

obyek wisata Buntu burake yang terletak diatas gunung diatas dapat kita rasakan

keindahannya seperti gunung-gunung yang indah dipandang batu-batu yang

tinggi dan lonjong dan terdapat patung yesus setinggi 40 meter dan merupakan

patung yesus tertinggi kedua di dunia serta berbagai budaya yang juga tak kalah

uniknya seperti upacara rambu solorsquo (upacara kematian) dimana dalam upacara

tersebut di pertontonkan berbagai antraksi budaya seperti marsquobadong

(mengelilingi mayat) marsquopasonglorsquo (menurunkan mayat dari rumah) dan masih

banyak lagi upacara rambu tukarsquo (upacar syukuran) dan penguburan bayi dalam

pohon yang terdapat di obyek wisata baby grave sedangkan dari segi keunggulan

peluang yaitu agrowisata keunikan lokasi agrowisata adalah hamparan kebun kopi

tanaman sayuran mengelilingi kota mungil Pango-pango dilembah yang indah dan

perbukitan pegunungan yang mempesona selain itu juga terdapat berbagai

macam bisnis contohnya pembangunan hotel restaurant menjual aksesoris

Toraja menjual makanan minuman khas Toraja dan lain-lain sebagainya Itulah

beberapa macam keunggulan komporatif obyek wisata Tana Toraja yang

menjadikan Tana Toraja di kenal baik lokal maupun mancanegara

85

2) Mobilization (strengthsthreats ldquoSTrdquo )

Tana Toraja memiliki berbagai macam kekuatan seperti yang saya jelaskan

diatas namun berbagai ancaman pun dari luar seperti penetrasi budaya luar dan

ketergantungan ekonomi Namun pihak terkait Tana Toraja mengatasi ancaman

dari dengan cara melakukan penambahan obyek wisata baru seperti

pembangunan wisata religi Buntu burake yang terletak diatas gunung dimana

diatas gunung tersebut di bangun patung yesus tertinggi kedua di dunia dengan

ketinggian 40 meter dan pihak terkait juga merencanakan menambah wisata agro

dan membangun kunjungan khusus seperti panjat tebing Hal ini dilakukan untuk

memperluanak ancaman dari luar dan kalau mungkin ancaman yang ada dapat di

jadikan peluang Inilah salah satu strategi pihak terkait Tana Toraja dalam

memanimalisir anccaman yang ada dengan memanfaatkan kekuatan yang ada

3) Investmentdivestment (weaknessesopportunities ldquoWOrdquo )

Obyek wisata Tana Toraja memiliki berbagai kekuatan namun juga

memiliki berbagai kelemahan contohnya dari segi infrastruktur jalan yang belum

optimal masih banyak jalan menuju obyek wisata yang masih rusak pihak terkait

berkeinginan besar untuk melakukan perbaikan kesemua jalan menuju obyek

wisata namun terkendala dengan dana yang masih minim Kelemahan yang ada

tentu berdampak negatif terhadap peluang yang ada karena kapan wisatawan

menurun maka pendapatan sebagian masyarakat dan Pendapatan Asli Daerah

(PAD) otomatis akan menurun pihak terkait berencana akan membuat

penambahan wisata agro dan berusaha melakukan perbaikan jalan dan

menyediakan tim khusus pada semua obyek wisata Tana Toraja

86

4) Damage control (weaknessesthreats ldquoWTrdquo )

Damage control atau kerusakan pengendalian dimana obyek wisata Tana

Toraja dihadapkan pada hal tersebut kekuatan dan ancaman ketemu pihak terkait

Tana Toraja mengatasi hal ini dengan sedikit demi sedikit membenahi kelemahan

yang ada seperti kebersihan di obyek wisata dimana sebagian obyek wisata sudah

disiapkan tim khusus kebersihan dan sebagian sudah disediakan tempat sampah

serta jalan menuju obyek wisata sebagian sudah bagus Tana Toraja dihadapkan

pada hal itu tapi tidak berpengaruh pada kunjungan wisatawan karena obyek

wisata Tana Toraja memiliki kekuatan yang luar biasa sehingga wisatwan sangat

tertarik Tapi meski demikian kunjungan wisatwan tidak menurun tapi hal itu

berpengaruh pada pencapaian DMO dimana Tana Toraja tahun ini tidak termasuk

10 besar DMO karena pengelolaan dari segi infrastruktur jalan yang belum

optimal dan kebersihan kurang terjaga dilokasi obyek wisata karena penilaian

pencapaian DMO diukur salah satunya adalah infrastruktur dan kebersihan

87

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai Strategi Pemerintah dalam

Peningkatan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata di Kabupaten

Tana Toraja maka dapat disimpulkan bahwa

1) Strengths atau kekuatan dapat dikatakan bahwa kekuatan yang dimiliki obyek

wisata masyarakat Tana Toraja dapat dikatakan sangat baik karena berbagai

kekuatan yang dimiliki budaya yang indah dan menarik dimana orang yang

meninggal tidak langsung dimakamkan melainkan disimpan dirumah dalam

kamar yang sudah dihiasi dengan indah penyimpanan mayat dirumah ada yang

berminggu berbulan bertahun bahkan sampai puluhan tahun tergantung

kesiapan keluarga panorama alam yang sejuk dapat dirasakan di Buntu burake

dan di Pango-pango diatas dapat kita dapat melihat keindahan gunung dan

pada pagi hari kita terasa diatas awan serta kearifan lokal Tana Toraja yang

terus dilestarikan seperti acara rambu solorsquo (acara kematian) dan acara rambu

tukarsquo (acara sykururan) budaya ini ada sejak dulu sampai sekarang Hal

tersebutlah yang membuat Tana Toraja terkenal serta diminati wisatawan baik

lokal maupun mancanegara Sedangkan

2) Weaknesses atau kelemahan dapat disimpulkan bahwa dari segi infrastruktur

jalan belum optimal karena masih ada beberapa jalan menuju obyek wisata

yang rusak berlubang berbatu-batu menanjak licin becek serta pendakian

yang cukup jauh dan jalannya tidak di cor juga terdapat jurang dipinggir jalan

88

yang tidak dipasangkan pagar jalan seprti obyek wisata yang ada di Buntu

burake Sangngallarsquo Sirope dan Tilanga Selain itu tentang kebersihan di

obyek wisata yang kurang terjaga banyak sampah yang berhamburan

karena tidak ada tempat sampah yang disediakan baursquo serta pondok-pondok

yang terdapat di obyek wisata penuh lumpur apalagi kalau musim hujan karena

wisatawan naik ke pondok memakai sandal tapi dari segi air yang ada di

Tilanga sangat jernih dengan adanya berbagai kelemahan ini dapat pula

disimpulkan bahwa dalam peningkatan destinasi pariwisata Tana Toraja

belum tecapai karena terdapat berbagai kelemahan yang ada

3) Opportumities atau peluang dari segi peluang dapat disimpulkan bahwa ada

beberapa peluang yang dimiliki obyek wisata Tana Toraja seperti agrowisata

yang terdapat di Pango-pango dimana wisatawan bisa memetik sendiri buah

kopi selain itu juga dapat merasakan keindahan dan kesejukan dilokasi

tersebut dan berbagai bisnis lainnya dapat dikatakan sudah bagus karena

banyak masyarakat membuka usaha mulai dari menjual minuman makanan

dan aksesoris Toraja ditempat wisata membuka restaurant menjual kue khas

Toraja seperti deppa torirsquo dan baje membangun hotel membuka rental mobil

dan lain-lain sebagainya Dengan adanya peluang yang dimiliki dapat

dimanfaatkan dalam meningkatkan destinasi wisata selain itu peluang juga

dapat dimanfaatkan untuk memanimalisasi kelemahan dan ancaman yang ada

4) Threats atau ancaman dapat disimpulkan bahwa ada beberapa ancaman yang

ada seperti pnetrasi budaya luar seperti munculnya budaya yang lebih menarik

seperti di Wakatobi tapi dengan adanya budaya luar yang menarik tidak

89

berpengaruh pada kunjungan wisatawan karena di dunia ini tidak akan ditemui

budaya seperti budaya Tana Toraja seperti upacara rambu solorsquo (acara

kematian) dan upacara rambu tukarsquo) acara syukuran Selain itu ketergantungan

ekonomi dimana sebagian masyarakat Tana Toraja perekonomiannya

tergantung pada kunjungan wisatawan misalnya yang membuka usaha rental

mobil hotel kapan wisatawan berkurang maka pendapatan mereka pun kurang

selain itu Pendapatan Asli Daerah (PAD) pun akan menurun begitupun

sebaliknya Dengan adanya berbagai ancaman ini membahayakan dalam

peningkatan destinasi pariwisata Tana Toraja contohnya saja sudah banyak

budaya yang bagus seperti Wakatobi

B Saran

1 Diharapkan pemerintah dapat menjaga dan mengelolah dengan baik berbagai

kekuatan yang dimiliki agar kunjungan wisatawan semakin meningkat dari

tahun ke tahun

2 Diharapkan kepada pemerintah agar melakukan perbaikan jalan kesemua jalan

menuju obyek wisata yang masih rusak agar wisatawan yang datang tidak

merasa terganggu

3 Diharapkan dengan adanya berbagai peluang yang ada dapat dikelola

dengan baik oleh pihak terkait agar ancaman yang ada dapat dimanimalisasi

4 Pemerintah diharapkan dapat mengatasi berbagai ancaman yang ada dengan

cara salah satunya membuat Peraturan Daerah tentang Kearifan Lokal agar

Tana Toraja tetap jadi obyek wisata yang diminati berbagai wisatawan baik

wisatawan lokal maupun mancanegara

90

5 Diharapkan agar pemerintah membuat pagar jalan dipinggir jalan yang ada

jurangnya

6 Hendaknya pemerintah membuat tim khusus menjaga kebersihan di setiap

obyek wisata

7 Pemerintah perlu melakukan pelebaran jalan kesemua obyek wisata yang

lebarnya masih 1 lebih meter

91

DAFTAR PUSTAKA

AJ Muljadi 2012 Kepariwisataan dan Perjalanan Jakarta PT Raja Grafindo

Persada

AM Sardiman 2007 Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Jakarta Raja

Grafindo Persada

Bonggasilomba Desy Bulawan 2011 Peran Pemerintah Daerah Dalam

Pengelolaan Sektor Pariwisata Di Kabupaten Toraja Utara

Skripsi Makassar Universitas Hasanuddin Makassar

Cangara Hafied 2004 Pengantar Ilmu Komunikasi Jakarta PT Raja

Grafindo Persada

Jones Charles O 1996 Pengantar Kebijakan Publik Jakarta PT Raja

Grafindo Persada

Labiran Malisa 2013 Analisis Penerimaan Daerah Dari Sektor Pariwisata Di

Kabupaten Tana Toraja Skripsi Makassar Univesrsitas Hasanuddin

Makassar

Marpaung Bahar 2002 Pengantar Pariwisata Bandung Alfabeta

Mustafa Delly 2013 Birokrasi Pemerintahan Bandung Alfabeta

Ndraha Taliziduhu 2003 Kybernlogi Jakarta Rineke Cipta

Norton P David 2004 Strategi Maps Converting Intangible Assets Into Tangible

Outcome Harvard Harvard Business School Publication Corporation

Pendit Nyoman S 2002 Ilmu Pariwisata Jakarta Pradnya Paramita

Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2011 Tentang Rencana Induk Nasional

2010 hingga 2025

Rangkuti Freddy 1997 Analisis SWOT Jakarta PT Gramedia Pusataka Utama

Republik Indonesia Undang-Undang No 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan

Daerah

------------------------- Undang-Undang No 10 Tahun 2009 tentang

Kepariwisataan

92

Rewansyah Asnawi 2011 Reformasi Birokrasi Dalam Rangka Good

Governance Jakarta Yusaiantanas Prima

Salusu J 2000 Pengambilan Keputusan Strategi Jakarta Gramedia

Widisaran

----------- 1996 Pengambilan Strategi Jakarta Gramedia Widisaran

Sedarmayanti 2014 Manajemen Strategi Bandung Refika Aditama

Siagian Sondang P 1994 Manajemen Sumber Daya Manusia Jakarta Bumi

Aksara

------------------------ 2011 Manajemen Stratejik Jakarta Bumi Aksara

Sugiyono 2008 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung

Alfabeta

Usman Nurdin 2002 Konteks Implementasi Berbatas Kurikulum Jakarta PT

Raja Grafindo Persada

Wardhono Fitri Indra 2014 Kumpulan Artikel Terkait Destination Management

Organization diakses pada tanggal 8 januari 2016

(httpslidesharenetfitriwardhonokumpulan-artikel-terkait-dmo)

Zulfikar 2015 Strategi Pemerintah Dalam Penerimaan Adipura Di Kabupaten

Maros Skripsi Makassar Universitas Muhammadiyah Makassar

LAMPIRAN

Page 6: STRATEGI PEMERINTAH DALAM PENINGKATAN DESTINASI MANAJEMEN …

vi

ABSTRAK

ROSITA 2016 Strategi Pemerintah dalam Peningkatan Destinasi Manajemen Organisasi

(DMO) Pariwisata Di Kabupaten Tana Toraja (Dibimbing oleh Musliha Karim dan Nasrul

Haq)

Destiniasi Manajemen Organisasi Pariwisata di Kabupaten Tana Toraja merupakan

struktur tata kelolah destinasi pariwisata yang mencakup perencanaan koordinasi implementasi

dan pengendalian Dari sekian banyak pengelolaan yang seharusnya dilakukan salah satunya

adalah infrastruktur jalan dan kebersihan disetiap obyek wisata tapi pengelolaan tersebut belum

terlaksana dengan baik karena masih banyak jalan yang tidak memadai serta kebersihan di

lokasi obyek wisata tidak terjaga Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui strategi pemerintah

dalam peningkatan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) pariwisata di Kabupaten Tana

Toraja

Jenis penelitian adalah kualitatif dengan menggambarkan bentuk startegi pemerintah

dalam peningkatan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata di Kabupaten Tana

Toraja Tipe penelitian adalah fenomena logis Dalam pengumpulan data digunakan teknik

wawancara observasi dan dokumentasi Sedangkan teknik untuk menganalisis data digunakan

reduksi data sajian data dan penerikan kesimpulan Keabsahan data digunakan tiga trianggulasi

yaitu waktu sumber dan teknik

Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi pemerintah dalam peningkatan Destinasi

Manajemen Organisasi (DMO) pariwisata 1) Strengths dari obyek wisata terdapat keindahan

alam yang begitu menarik serta kearifan lokal dari segi budaya sangat orisinil serta beragam

budaya yang dimiliki yang diminati para pelancong baik lokal maupun mancanegara 2)

Weaknesses ditemukan berbagai kendala dalam meningkatkan DMO yaitu infarstruktur jalan

yang belum optinmal serta kebersihan dilokasi obyek wisata tidak terjaga 3) Opportunities

salah satu keuntungan masyarakat dengan adanya obyek wisata di Tana Toraja adalah dapat

meningkatkan pereokonomian karena ada berbagai macam usahabisnis yang dibuka 4)

Threats dengan adanya penetrasi budaya luar menjadi kendala dalam meningkatkan destinasi

dan akan berdampak pada peningkatan perekonomian masyarakat karena sebagian besar

masyarakat Tana Toraja ekonominya tergantung pada kunjungan wisatawan kapan wisatatawan

menurun maka pendapatan masyarakat dan PAD pun akan menurun begitu pun sebaliknya

Kata kunci Strategi Pemerintah Peningkatan DMO Pariwisata

vi

vii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat

dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ldquoStrategi

Pemerintah dalam Peningkatan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata Di

Kabupaten Tana Torajardquo

Skripsi ini merupakan tugas akhir yang diajukan untuk memenuhi syarat dalam

memperoleh gelar sarjana Ilmu Administrasi Publik pada Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik

Universitas Muhammadiyah Makassar

Dalam penulisan skripsi ini penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak akan

terwujud tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak Oleh sebab itu pada

kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih dengan segala hormat kepada

1 Kedua orang tua terkasih Zeth Pasei Rombeallo dan Syamsuriati Tonang atas kasih

sayangnya untuk penulis terus mendoakan dan mendukung dalam kehidupan penulis

khususnya dalam pendidikan Kakak dan adik tercinta Nirwan Randa Masjohan Agus

Paonganan Intan Arrang Bulawan Restiana Embong Bulan Jumadil Pearsquo Nurlina

Ewang juga menjadi penyemangat untuk penulis dan mendoakan penulis dalam

menyelesaikan studinya

viii

2 Ibu Dra Hj Musliha Karim M Si selaku pembimbing I dan Bapak Nasrul Haq

SSos MPA selaku pembimbing II yang senantiasa

meluangkan waktunya membmbing dan mengarahkan penulis sehingga skripsi

ini dapat diselesaikan

3 Bapak Dr H Muhlis Madani MSi selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Muhammadiyah Makassar

4 Bapak Dr Burhanuddin S Sos M Si selaku Ketua Jurusan lmu Administrasi

Publik

5 Bapak dan Ibu dosen Serta Staf Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Muhammadiyah Makassar

6 Pemerintah Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata di Kabupaten Tana Toraja

yang telah menerima saya dan memberi kesempatan kepada penulis untuk melakukan

penelitian

7 Teman-teman seperjuangan angkatan 2012 di Jurusan Ilmu Administrasi Publik

terkhusus kelas B yang telah bersama-sama berusaha keras dan penuh semangat dalam

menjalani studi baik suka maupun duka Kebersamaan ini akan menjadi sebuah kenangan

yang indah yang tidak akan terlupakan

8 Sahabat-sahabat penulis yang tak sempat disebutkan satu-persatu berjuang serta

tidak hent-hentinya memberikan semangat untuk selesai karya tulis ini

ix

Demi kesempurnaan skripsi ini saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat

penulis harapkan Semoga karya skripsi ini bermanfaat dan dapat memberikan

sumbangan yang berarti bagi pihak yang membutuhkan

Makassar 2016

Rosita

x

DAFTAR ISI

Halaman Pengajuan Skripsi ii

Halaman Persetujuan iii

Penerimaan Tim iv

Halaman Pernyataan Keaslian Karya Ilmiah v

Abstrak vi

Kata Pengantar vii

Daftar Isi x

Daftar Gambar xii

Daftar Tabel xiii

BAB I PENDAHULUAN

A Latar Belakang 1

B Rumusan Masalah 5

C Tujuan Penelitian 6

D Kegunaan Penelitian 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A Pengertian Konsep dan Teori 7

B Pemerintah Daerah 16

C Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) 18

D Pariwisata 21

E Kerangka Pikir 25

F Deskripsi Fokus 26

G Deskripsi Fokus Penelitian 26

BAB III METODE PENELITIAN

A Waktu dan Lokasi Penelitian 29

xi

B Jenis dan Tipe Penelitian 29

C Sumber Data 29

D Informan Penelitian 30

E Teknik Pengumpulan Data 31

F Teknik Analisis Data 32

G Pengabsahan Data 33

BAB IV HAIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Deskripsi atau Karakteristik Obyek Penelitian 36

B Karakteristik Informan 52

C Strategi Pemerintah Dalam Peningkatan Destinasi Manajemen Organisasi

Pariwisata Di Kabupaten Tana Toraja 55

D Analisis SWOT 81

BAB VI PENUTUP

A Kesimpulan 87

B Saran 89

DAFTAR PUSTAKA 91

LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

xii

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah

Program Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) merupakan struktur tata

kelola destinasi pariwisata yang mencakup perencanaan koordinasi

implementasi dan pengendalian organisasi destinasi secara inovatif dan

sistematik melalui pemanfaatan jejaring informasi dan teknologi yang terpimpin

secara terpadu dengan peran serta masyarakat Pelaku asosiasi industri

akademisi dan pemerintah yang memiliki tujuan Proses dan kepentingan bersama

dalam rangka meningkatkan kualitas pengelolaan volume kunjungan wisata lama

tinggal dan besaran pengeluaran wisatawan serta manfaat bagi masyarakat lokal

Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) berupaya untuk

terus fokus memaksimalkan 15 Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) di tahun

2012 Hal itu sesuai dengan peraturan pemerintah (PP) No 50 Tahun 2011

tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional 2010 hingga

2025 Terdapat 15 lokasi DMO yang ditetapkan oleh pemerintah Indonesia dalam

rencana strategis industri pariwisata untuk dikembangkan menjadi destinasi wisata

yang dikelola secara profesional dengan melibatkan partisipasi masyarakat lokal

yaitu Sabang Danau Toba Kawasan Kota Tua Jakarta Tanjung Puting

Pangandaran Borobudur Bromo dan Semerau serta kawasan Tengger Danau

batur Rinjanji Pulau komodo Wakatobi Derawan Tana Toraja Bunaken dan

Raja Ampat

2

Menurut Bruen dan Anderson (dalam Wardhono 2014) Destinasi

Manajemen Organisasi (DMO) sebagai sistem pengelolaan terpadu memiliki

fungsi sebagai economic driver communitymarketer industry coordinator quasi

publicrepresentative and builder of communicaty pride Secara ringkas

pemahaman tentang DMO dikategorikan sebagai kegiatan pembenahan dan

penataan pengembangan destinasi secara internal dan pengembangan pemasaran

secara eksternal

Angelo Presenza (dalam Wardhono 2014) menjelaskan bahwa ada tiga

komponen penting dalam Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) yaitu (a)

coordination tourism stakeholder merupakan inti sistem DMO komponen ini

menjadi kunci sukses karena menitik beratkan pada hubungan jejaring yang

membentuk sistem DMO (b) destination crisis management memberikan

pengawasan dari sistem dengan pelaksanaan dan pengelolaan mulai perencanaan

hingga implementasi program (c) destination marketing menjadi ujung tombak

dalam komponen DMO Dengan konsep diatas dapat ditegaskan bahwa DMO

merupakan salah satu konsep pengelolaan dalam sistem pengelolaan kawasan

berbasis kewilayahandaerah yang memiliki kemampuan untuk mengintegrasikan

berbagai komponen secara internal dan eksternal koalisi dan kerjasama

(stakeholder) serta sistem pengelolaan pariwisata DMO secara esensi bertugas

dan bekerja di dalam entitas fabrikasi destinasi pariwisata dan bertanggung jawab

untuk mencapai pengembalian nilai investasi yang unggul pertumbuhan pasar

produk yang berkualitas merek yang berbeda serta manfaat bagi seluruh

(shareholders) DMO tidak memiliki pabrik tersebut tidak memperkerjakan

3

orang-orang di dalamnya dan bukan pula mengontrol proses pelaksanannya di

lapangan

Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) memiliki satu tujuan dan arahan

untuk mencapai pengelolaan dari sebuah destiniasi yaitu adanya sebuah

kelembagaan yang mengelola destinasi Hal ini ditentukan oleh kapasitas

pengembangan pertumbuhan aktivitas wisata saat ini yang merujuk pada tatanan

daur hidup destinasi dengan menyediakan informasi menyediakan sarana dan

prasarana yang baik dan arahan kepada wisatawan sehingga wisatawan

mendapatkan pengelaman yang terbaik saat berkunjung memberikan jaminan

kualitas berwisata kepada wisatawan dan dukungan regulasi terhadap pelaku

industri pariwisata lokal dan pada akhirnya mewujudkan sinergi antara kebutuhan

wisatawan pelaku industri pariwisata dan pemerintah

Penerapan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) harus diterjemahkan

secara konstektual sesuai kaidah yang berlaku berbasis lokalitas agar tidak

menimbulkan friksi perang kepentingan egosektoral serta tidak kontraproduktif

terhadap eksistensi fungsi kelembagaan yang sudah ada Sebagai konsep DMO

berperan menjadi katalisatormotivator dan (spirit) untuk menggerakkan seluruh

kontruksi dan entitas destinasi Prasyaratnya adalah komitmen dan tanggung

jawab Instrumen yang digunakan adalah melalui perencanaan sinergis koordinasi

konsistensi dalam implementasi dan audit dampak manfaat bagi masyarakat lokal

dan destinasi Baik-buruknya pengelolaan ini akan menentukan seberapa kuat

daya tarik suatu destinasi bagi pasar wisatawan pertumbuhan kerja lama kerja

4

besaran pengeluaran kunjungan berulang dan seberapa lama manfaat dan

keberlanjutannya (sustainability)

Pendekatan quality control quality assurance dan quality management

berfokus kepada pengendalian kualitas destinasi manajemen produk dan

pelayanan pada destinasi pariwisata serta peningkatan secara berkelanjutan

produk dan jasa kepariwisataan Fakta membuktikan bahwa destinasi pariwisata

yang dikelola dengan prinsip-prinsip keberlanjutan sangat efektif memberikan

keuntungan jangka panjang baik secara ekonomi sosial maupun ekologi Di

tingkat yang lebih praksis tata kelola destinasi pariwisata berbasis nilai

merupakan faktor determin dan strategis terhadap peningkatan daya saing

pariwisata Untuk itu diperlukan pola dan kiat berbagai perangkat manajemen

dalam pembangunan pariwisata termasuk tata kelola destinasi pariwisata

Kabupaten Tana Toraja ditetapkan oleh pemerintah Indonesia sebagai

salah satu dari 15 lokasi yang mendapatkan program Destinasi Manajemen

Organisasi (DMO) Hal ini menjadi salah satu kebanggan terbesar Tana Toraja

karena dengan adanya DMO dapat dilakukan program pengembangan dan

pengelolaan destinasi pariwisata berkelanjutan berbasiskan proses dimulai dari

perencanaan hingga oprasional dan pemantauan Program DMO akan terlaksana

dengan baik jika di tunjang dengan partisipasi aktif dari seleruh elemen

masyarakat dan Pemerintah Daerah dalam maningkatkan kunjungan

wisatawan Kerja sama yang baik antara Pemerintah Daerah masyarakat dan

dinasinstansi terkait sangatlah perlu dibina secara terus menerus dan

berkesinambungan Agar kebersihan tempat wisata dan infrastruktur jalan tetap di

5

perhatikan dari itu perlu dukungan dan kesadaran masyarakat untuk berpartisipasi

agar kebersihan dan infrastruktur jalan dapat di atasi dan destinasi parawisata

dapat berjalan dengan baik Peran serta masyarakat sangatlah penting untuk

menjaga kebersihan lingkunga parawisata dan infrastruktur jalan Program

Destinasi Manajemen Organisasi tidak hanya menjadi tanggung jawab Pemerintah

Daerah dan DinasInstansi terkait saja melainkan juga seluruh elemen masyarakat

Keberhasilan suatu Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) bukan hanya

mengandalkan daya tarik yang bagus budaya yang menarik tetapi mampu

mengorganisir dari segi infrastruktur jalan dan kebersihan di obyek wisata Hal ini

berdasarkan pada pengamatan penulis bahwa DMO pariwisata di Tana Toraja

belum berjalan secara optimal karena masih banyaknya jalan yang rusak menuju

lokasi pariwisata serta kebersihan yang tidak terjaga di obyek wisata tentu hal ini

memberikan dampak yang negatif bagi wisatawan yang datang berkunjung

Sehubungan dengan pembahasan di latar belakang di atas penulis

mengangkat sebuah judul penelitian yakni strategi pemerintah dalam

implementasi programDestinasi Manajemen Organisasi (DMO) parawisata

di Kabupaten Tana Toraja

B Rumusan Masalah

Terkait dengan pembahasan yang ada di latar belakang penulis

merumuskan masalahnya yaitu bagaimana strategi pemerintah dalam

peningkatan Destinasi ManajemenOrganisasi (DMO) pariwisata di Kabupaten

Tana Toraja

6

C Tujuan Penelitian

Terkait dengan masalah yang ada di latar belakang penulis tertarik untuk

untuk mengetahui strategi pemerintah dalam peningkatan Destinasi Manajemen

Organisasi (DMO) pariwisata di Kabupaten Tana Toraja

D Kegunaan Penelitian

1 Manfaat Teoritis

Penelitian ini di harapakan dapat memberikan manfaat secara teoritis

dalam mengetagui strategi pemerintah dalam implementasi program

Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) parawisata di Kabupaten Tana Toraja

sekurang-kurangnya dapat berguna sebagai sumbangan pemikiran

2 Manfaat praktis

Menambah wawasan penulis mengenai strategi pemerintah dalam

peningkatan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) parawisata di Kabupaten

Tana Toraja untuk selanjutnya di jadikan sebagai acuan dalam bersikap dan

berperilaku juga dapat di jadikan sebagai bahan pertimbangan atau di

kembangkan lebih lanjut serta referensi terhadap penelitian yang sejenis

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A Pengertian Strategi

Strategi adalah rencana jangka panjang diikuti tindakan yang ditujukan

untuk mencapai tujuan tertentu yang umumnya adalah kemenangan Asal kata

strategi turunan dari kata dalam bahasa Yunani strategos Strategi secara umum

adalah proses penentuan rencana pemimpin puncak berfokus pada tujuan jangka

panjang organisasi disertai penyusunan cara atau upaya bagaiamana agar dapat di

capai Sementara pengertian strategi secara khusus adalah tindakan yang bersifat

senangtiasa meningkat terus menerus di lakukan berdasarkan sudut pandang

tentang apa yang di harapkan pelanggan dimasa depan Strategi hampir sealalu

dimulai dari apa yang dapat terjadi bukan dimulai dari apa yang terjadi

Strategi pertama di kemukakan oleh Chandler (dalam Sedarmayanti 2014)

menyebutkan bahwa strategi adalah tujuan jangka panjang dari suatu perusahaan

serta pendayagunaan dan alokasi semua sumber daya yang penting untuk

mencapai tujuan tersebuat Menurut David (2004) Defenisi strategi adalah cara

untuk mencapai tujuan jangka panjang Strategi bisnis bisa berupa perluasan

geografis diversifikasi akusisi pengmbangan produk penetrasi pasar

rasionalisasi karyawan divestasi likuidasi dan joint venture Dalam hal ini

terdapat dua karakteristik strategi yang sangat penting yakni pertama strategi

di rencanakan terlebih dahulu secara sadar dan sengaja mendahului berbagai

tindakan yang akan dilakukan berdasarkan strategi yang dibuat tersebut Kedua

strataegi kemudian dikembangkan dan diimplementasikan agar mencapai tujuan

8

Sedangkan menurut Hamel dan Prahalad (dalam Freddy Rangkuti 1995) strategi

merupakan tindakan yang bersifat incremental (senantiasa meningkat) dan terus

menerus dan dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan

oleh para pelanggan dimasa depan

Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan dalam perkembangannya

konsep mengenai strategi terus berkembang hal ini dapat ditunjukkan oleh

adanya perbedaan konsep mengenai strategi selama 30 tahun terakhir

Pemahaman yang baik mengenai konsep strategi dan konsep lain yang berkaitan

sangat menentukan suksesnya strategi dan konsep lain yang berkaitan sangat

menentukan suksesnya strategi yang disusun

1 Perumusan Strategi

Perumusan strategi merupakan proses penyusunan langkah-langkah ke

depan yang dimaksudkan untuk membangun visi dan misi organisasi menetapkan

tujuan strategis dan keuangan perusahaan serta merancang strategi untuk

mencapai tujuan tersebut dalam langkah menyediakan costumer value terbaik

Menurut Sondang P Siagian (2011) salah satu langkah yang perlu digunakan

dalam merumuskan strategi adalah analisis ldquoSWOTrdquo dimana analisis SWOT

merupakan salah satu instrumen analisis yang ampuh apabila digunakan dengan

tepat Telah diketahui pula secara luas bahwa ldquoSWOTrdquo merupakan akronim

untuk kata kata ldquoStrengths rdquo (Kekuatan) ldquoWeaknesses (Kelemahan)

ldquoOportunities rdquo(Peluang) dan ldquoThreatsrdquo (Ancaman) Faktor kekuatan dan

kelemahan terdapat dalam tubuh suatu organisasi termasuk satuan bisnis tertentu

sedangkan peluang dan ancaman merupakan faktor-faktor lingkungan yang

9

dihadapi oleh organisasi atau perusahaan atau satuan bisnis yang bersangkutan

Jika dikatakan bahwa analisis SWOT dapat merupakan instrumen yang ampuh

dalam melakukan analisis stratejik keampuhan tersebut terletak pada kemampuan

para penentu strategi perusahaan untuk memaksimalkan peranan faktor kekuatan

dan pemanfaatan peluang sehingga sekaligus perperan sebagai alat untuk

minimalisasi kelemahan yang terdapat dalam tubuh organisasi dan menekan

dampak ancaman yang timbul dan harus dihadapi Jika para penentu strategi

perusahaan mampu melakukan kedua hal tersebut dengan tepat biasanya upaya

untuk memilih dan menentukan strategi yang efektif membuahkan hasil yang

diharapkan Analisis SWOT dapat membantu merumuskan segaligus memetakan

persoalan secara internal dapat diidentifikasi apa saja yang menjadi kekuatan dan

kelemahan dalam waktu bersamaan secara eksternal dapat dirumuskan secara

seksama peluang dan ancaman apa saja yang dihadapi

a) Faktor-faktor berupa kekuatan yang dimaksud dengan faktor-faktor kekuatan

yang dimiliki oleh suatu perusahaan-termasuk satuan-satuan bisnis

didalamnya adalah antara lain kompetensi khusus yang terdapat dalam

organisasi yang berakibat pada pemikiran keunggulan komparatif oleh unit

usaha dipasaran

b) Faktor-faktor kelemahan jika orang berbicara tentang kelemahan yang

terdapat dalam tubuh suatu satuan bisnis yang dimaksud ialah keterbatasan

atau kekurangan dalam hal sumber keterampilan dan kemampuan yang

menjadi penghalang serius bagi penampilan kinerja organisasi yang

memuaskan

10

c) Faktor peluang defenisi sederhana tentang peluang ialah ldquoberbagai situasi

lingkungan yang menguntungkan bagi suatu satuan bisnisrdquo

d) Faktor ancaman pengertian ancaman merupakan kebalikan pengertian

peluang Dengan demikian dapat dikatakan bahwa ancaman ldquoadalah faktor-

faktor lingkungan yang tidak menguntungkan suatu satuan bisnisrdquo Jika tdak

diatasi ancaman akan menjadi ldquoganjalanrdquo bagi satuan bisnis yang

bersangkutan baik untuk masa sekarang maupun dimasa depan

Salah satu model analisis SWOT yang merupakan rangkuman dari

beberapa model adalah yang diperkenalkan oleh Kearns (dalam J Salusu 2000)

seperti pada diagram berikut ini

Faktor

Eksternal

Faktor

Internal

Opportunities

Threats

Strengths

Comparative Advantage

Mobilization

Weaknesses

InvesmentDivtesment

Damage Control

Gambar 1 Analisis SWOT

Diagram diatas menampilkan matriks enam kotak dua yang paling diatas

adalah kotak faktor eksternal yaitu peluang dan ancamantantangan sedangkan

dua kotak sebelah kiri adalah kotak faktor internal yaitu kekuatan-kekuatan dan

kelemahan-kelemahan organisasi Empat kotak lainnya A B C dan D

merupakan kotak isu-isu stratejik yang timbul sebagai hasil kontak antara faktor-

faktor eksternal dan faktor-faktor intrnal Keempat isu stratejik itu di beri nama

11

(a) comporative advantage (b) mobilization (c) investmentdivtesment dan (d)

damage control Apabila para pengambil keputusan telah melihat peluang yang

tersedia dan ternyata juga memiliki posisi internal yang kuat maka organisasi itu

menghadapi isu stratejik yang dapat disebut comporative advantage (keunggulan

komporatif) Dua elemen stratejik yang paling baik bertemu sehingga para

eksekutif tidak boleh membiarkannya hilang tetapi sebaliknya harus

memperkuatnya dengan berbagai perencanaan yang mampu mendukungnya

Sel A ini memberi kemungkinan bagi organisasi untuk berkembung lebih

cepat namun harus senantiasa waspada terhadap perubahan yang tidak menentu

dalam lingkungan Pertanyaannya adalah bagaiamana memanfaatkan kekuatan

yang ada untuk meningkatkan posisi kompetitifnya

Sel B yaitu isu stratejik mobilization adalah kotak interaksi dan pertemuan

antara ancamantantangan dari luar yang diidentifikasi oleh para pengambil

keputusan dengan kekuatan organisasi Di sini para eksekutif hendaknya berusaha

memobilisasi sumber daya yang merupakan kekuatan organisasi untuk

memperlunak ancaman dari luar tersebut bahkan kalau mungkin dapat

mengubahnya sebagai peluang

Sel C tampil isu stratejik investmentdivestment yang memberi pilihan

bagi para eksekutif karena situasinya kabur Peluang yang tersedia sangat

meyakinkan tetapi tidak ada kemampuan organisasi untuk menggarapnya dan

memberikan reaksi positif Kalau dipaksakan bisa memakan biaya terlalu besar

sehingga merugikan organisasi Lebih baik tinggalkan dan serahkan kepada

organisasi lain yang mungkin memiliki posisi yang lebih baik Bisa juga para

12

eksekutif tidak berbuat apa-apa Haruskah organisasi menanam investasi untuk

memperkuat titik lemahnya sehingga mampuu mengubah dan memperbaiki posisi

kompetitifnya

Sel D adalah kotak paling lemah dari semua sel karena dapat membawa

bencana bagi organisasi paling tidak merugikan program-programnya Sudah

terancam dari luar lalu di hadapakan pada sumber daya yang sangat lemah

Strategi yang ditempuh ialah mengendalikan kerugian yang diderita sehingga

tidak separah dengan yang diperkirakan Hal itu dapat dilakukan dengan sedikit

membenahi sumber daya dengan harapan mampu memperkecil ancaman dari luar

tersebut Usaha itu diarahkan pada upaya mengalihkan kelemahan menjadi

kekuatan sungguh pun memakan waktu yang lama

2 Tujuan Strategi

Tujuan Stratejik adalah kunci dari arah perubahan masa depan Ia

mengarahkan apa yang hendak dikejar diwaktu yang akan datang yaitu dalam

jangka waktu sekian sekitar tiga sampai lima tahun Arahan itu harus jelas dan

tegas bagi keseluruhan organisasi oleh sebab itu sering juga dikatakan bahwa

tujuan stratejik merupakan planning umbrella (payung perencanaan) dalam

mengintegrasikan usaha dari semua unit kerja dan personil kedalam suatu

kegiatan menyeluruh dan menyatu dari suatu organisasi Untuk dapat melakukan

itu tujuan stratejik harus lebih tajam daripada misi tetapi masih cukup luas untuk

dapat mendorong lahirnya kreatifitas dan inofasi bagi semua unit kerja (Koteen

1991) Dengan tegas Koteen (dalam J Salusu 2000) mengatakan bahwa apabila

tujuan stratejik berjalan dengan baik maka kenyataan itu sudah merupakan ldquokunci

13

keunggulan dan kesuksesanrdquo sebab arahannya jelas yaitu untuk mendapatkan

manfaat terbesar dengan menggunakan sumberdaya yang tersedia Juga membantu

menciptakan kondisi yang mendorong pertumbuhan dan kemajuan organization

secara prakmatis tujuan stratejik adalah kinci menuju kelangsungan hidup

organisasi ini berarti pada saat-saat yang kritis ia harus memusatkan perhatian

segera jelas dan bahkan agresif terhadapa hal-hal yang memerlukan perubahan

hal ini dimaksudkan menanggulangi situasi yang bisa mengancam organisasi yang

dapat mempengaruhi stabilitas keuangan dan kelanjutan hidup organisasi

3 Inisiatif Strategi

Inisiatif strategi pada dasarnya menjelaskan maksud dan rangkuman dari

tindakan-tindakan yang akan dilancarkan untuk mencapai tujuan strategi

Didalamnya sudah tercakup strategi yang akan dipakai untuk mencapai hasilakhir

yang diinginkan Inisiatif strategi biasanya lahir setelah ditemukan implikasi-

implikasi strategi dari kekuatan dan kelemahan organisasi serta peluang dan

ancaman dari lingkungan eksternal Biasanya juga inisiatif strategi itu muncul

dengan cara informal dari eksekutif kepala atau bahkan dari anggota staf

organisasi

Setiap inisiatif strategi dari mana pun sumbernya perlu digarap secara

sistematis Tetapi perlu diketahui bahwa inisiatif strategi yang harus dijelaskan di

depan publik walaupun publik itu terbatas Para pengambil keputusan startegi

termasuk para pelaksana perlu mengetahui mengapa inisiatif itu ditampilkan dan

hasil apa serta keuntungan-keuntungan apa yang akan dinikmati andaikata inisiatif

itu dilaksanakan Tegasnya inisiatif strategi mengungkapkan langkah-langkah

14

penting yang perlu ditempuh untuk menghindari diri dari malapetaka eksternal

atau untuk mengejar peluang yang tersedia

4 Tingkat-Tingkat Strategi

Merujuk pada pandangan Dan Schendel dan Charles Hofer Higgins (dalam

JSalusu 1996) menjelaskan adanya empat tingkatan

strategi keseluruhannya disebut Master Strategi yaitu

a) Enterprise strategy (Strategi perusahaan)

Strategi ini berkaitan dengan respons masyarakat setiap organisasi

mempunyai hubungan dengan masyarakat Masyarakat adalah kelompok

yang berada diluar organisasi yang tidak dapat dikontrol Didalam masyarakat

yang tidak terkendali itu ada pemerintah dan berbagai kelompok lain seperti

kelompok penekan kelompok politik dan kelompok sosial lainnya Jadi

dalam strategi interprise terlihar relasi antara organisasi dan masyarakat luar

sejauh interaksi itu akan dilakukan sehingga dapat menguntungkan

organisasi Strategi itu juga menampakkan bahwa organisasi sungguh-

sungguh bekerja dan berusaha untuk memberi pelayanan yang baik terhadap

tuntutan dan kebutuhan masyarakat

b) Corporate strategy (Strategi perusahaan)

Strategi ini berkaitan dengan misi organisasi sehingga sering disebut Grand

Strategi yang meliputi bidang yang digeluti oleh suatu organisasiPertanyaan

apa yang menjadi bisnis atau urusan kita dan bagaimana kita mengendalikan

bisnis itu tidak semata-mata untuk dijawab oleh organisasi bisnis tetapi juga

oleh setiap organisasi pemerintahan dan organisasi nonprofit

15

c) Business strategy (Strategi bisnis)

Strategi pada tingkat ini menjabarkan bagaiamana merebut pasaran di tengah

masyarakat Bagaimana menempatkan organisasi dihati para pengusaha para

pengusaha para donor dan sebagainya Semuanya ini dimaksudkan untuk

dapat memperoleh keuntungan-keuntungan stratejik yang sekaligus mampu

menunjang berkembangnya organisasi ke tingkat yang lebih baik

d) Functional strategy (Strategi fungsional)

Strategi ini merupakan strategi pendukung dan untuk menunjang suksesnya

strategi lain Ada tiga jenis strategi functional yaitu

(1) Strategi functional ekonomi yaitu mencakup fungsi-fungsi yang

memungkinkan organisasi hidup sebagai satu kesatuan ekonomi yang

sehat antara lain yang berkaitan dengan keuangan pemasaran sumber

daya penelitian dan pengembangan

(2) Strategi functional manajemen mencakup fungsi-fungsi manajemen

fungsi manajemen terbagi 11 yaitu planning organizing implementing

conrolling staffing leading motivating communicating decision

making representing dan integrating

(3) Strategi isu stratejik fungsi utamanya adalah mengontrol lingkungan

baik situasi lingkungan yang sudah diketahui maupun situasi yang belum

diketahui atau yang selalu berubah

B Pemerintah Daerah

Pemerintah sebagai sebuah organisasi ditinjau dari sudut biological adalah

sebuah organisme yang hidup dan setiap organisme yang hidup mempunyai

16

bagian yang disebut Kepala (head) Sebuah tubuh manusia atau hewan yang

dikendalikan oleh kepalanya sebuah rumah tangga dikendalikan oleh kepala

keluarga Kepala dapat dianggap identik dengan pemerintah baik itu pemerintah

pusat pemerintah daerah maupun pemerintahan daerah dimana pemerintah pusat

adalah Presiden Republik Indonesia yang memegang kekuasaan pemerintahan

Negara Republik Indonesia yang di bantu oleh Wakil Presiden dan Menteri-

Menteri Negara sedangkan Pemerintah Daerah adalah Kepala Daerah sebagai

unsur penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan

pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom dan Pemerintahan

Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh Pemerintah Daerah

KabupatenKota adalah BupatiWalikota dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

(DPRD) KabupatenKota menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan

prinsip otonomi selaus-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan

Republik Indonesia Sedangkan wewenang Pemerintahan Daerah yaitu (1)

mengajukan rancangan Pemerintah Daerah (PERDA) (2) menetapkan Peraturan

Daerah (PERDA) yang telah mendapat persetujuan bersama Dewan Perwakilan

Rakyat Daerah (DPRD) (3) menetapkan peraturan Kepala Daerah dan keputusan

Kepala Daerah (4) mengambil tindakan tertentu dalam keadaan mendesak yang

sangat dibutuhkan oleh Daerah danatau masyarakat (5) melaksanakan wewenang

lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan (Undang-Undang

Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah)

Urusan-urusan Pemerintahan Daerah yaitu (a) urusan pemerintahan wajib

yang berkaitan dengan pelayanan dasar seperti pendidikan kesehatan pekerjaan

17

umum dan penataan ruang perumahan rakyat dan kawasan pemukiman

ketentraman ketertiban umum dan pelindungan masyarakat (b) urusan

pemerintahan yang wajib yang tidak berkaitan dengan pelayanan dasar seperti

tenaga kerja pemberdayaan perempuan perlindungan anak pangan pertahanan

lingkungan hidup perhubungan komunikasi informatika pemberdayaan

masyarakat desa koperasi usaha kecil menengah administrasi kependudukan

dan pencatatan sipil (c) urusan pemerintahan pilihan seperti kelautan perikanan

pariwisata pertanian kehutanan energi sumber daya mineral perdagangan

perindustrian dan transmigrasi (Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah)

Pemerintah adalah proses penetapan janji dan legitimasi seorang pejabat

Negara Publik diukur dengan fakta sejauh mana ia menebar janji demikian

menurut Ndraha (2003) yang baik bersifat internal maupun kepada masyarakat

umum Sedangkan menurut Delly Mustafa (2013) mengemukakan bahwa

pemerintah adalah keseluruhan struktur lembaga dan unit-unit dalam Negara

yang bertugas untuk mengatur pelaksanaannya tugas-tugas pemerintahan Uraian

ringkas di atas menunjukkan bahwa (1) pemerintah dapat dianggap sebagai

suatu yang given ditakdirkan hadir dimana-mana dan merupakan bagian yang

integral sebuah sistem (2) pemerintah terbentuk secara evolusioner sebagai

produk penyesuaian diri manusia dengan perubahan lingkungan hidupnya agar ia

tetap survive (3) pemerintah terbentuk melalui revolusi penakluk atau

pernyataan (4) dapat juga dianggap sebagai produk manajemen pemerintahan

18

yang sengaja dibentuk berdasarkan kesepakatan warga masyarakat sebagai alat

(input) untuk mencapai tujuan dan misi tertentu

C Destinasi Manajemen Organisasi (DMO)

Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) adalah suatu bentuk strategis

dalam membangun pariwisata baik di Tingkat Lokal Regional maupun Nasional

DMO dapat pula merupakan struktur tata kelola destinasi pariwisata dimana

melibatkan bukan hanya stakeholder bahkan shareholder yang mampu

memberikan sharing pendapat bahkan sharing anggaran untuk memulai kegiatan-

kegiatan pariwisata Pengelolaan pariwisata di destinasi tertentu di Indonesia

masih jauh ketinggalan dibanding negara-negara lainnya di Asia sehingga

pariwisata di Negara kita masih jauh ketinggalan dari sistem pengelolaannya

Adapun visi dan misi Toraja DMO didirikan pada tanggal 3 Mei 2012 dengan

dua fokus utama yaitu

1) Peningkatan kapasitas untuk masyarakat dan pelaku bisnis pariwisata

lokal

2) Pengorganisasian pencarian dan pengembangan objek pariwisata fasilitas

serta peningkatan aksebilitas ke Toraja

Di bawah koordinas pemerintah setempat (Bupati Tana Toraja) struktur

organisasi Toraja Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) terdiri Ketua Wakil

Ketua dan Komisi Komisi sarana dan prasarana Komisi sumber daya manusia

Komisi daya tarik wisata Komisi pemasaran dan promosi dan komisi

lingkungan Sedangkan anggota dari Toraja DMO terdiri dari perwakilan

pemerintah setempat (SKPD-BAPPEDA Dinas pariwisata Dinas Koperasi dan

19

Perdagangan dan sebagainya) asosiasi pariwisata (PHRI dan ASITA) dan ketua

Komunitas setempat (kelompok adat kelompok agama dan kelompok pemuda)

Saat ini Toraja Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) mensinergikan

upaya untuk menata kembali perannya diantara pemangku kepentingan pariwisata

di Toraja Anggota internal Toraja DMO mengemukakan ide untuk mengusulkan

Toraja DMO sebagai organisasi legal yang nantnya akan berfungsi sebagai

organisasi yang berkelanjutan sekaligus sebagai perwakilan resmi destinasi

pariwisata Toraja Melalui partisipasi aktif Toraja DMO menciptakan kembali

pencitraan untuk destinasi Toraja mempromosikan Toraja melalui partisipasi di

pameran travel di kancah Nasional maupun Internasional berkolaborasi dengan

pelaku usaha pariwisata lokal untuk mengorganisasi dan mengatur perjalanan

eduksi (untuk media dan operatortur) serta menetapkan standar kualitas untuk

pelaku usaha pariwisata lokal (akomodasi restaurant dan operatortur) dalam

rangka memenuhi layanan berstandar Internasional Tanggung jawab utama

berikutnya dari Toraja DMO adalah untuk meningkatkan kepercayaan diantara

pelaku usaha pariwisata dan pemangku kepentingan lokal Harapannya semoga

keberadaan Toraja DMO akan menambah manfaat untuk perekonomiani

masyarakat setempat Saat ini industri pariwisata hanya menduduki peringkat

sebagai pendapatan terbesar ketiga di Toraja Pemerintah Daerah Toraja dan

Toraja DMO bekerja bahu-membahu dan saling mendukung bagi

keberlangsungan industri pariwisata di Toraja

Pendekatan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) akan lebih

memudahkan bagi pemerintah daerah untuk mengembangkan pariwisata karena

20

akan dilakukan melalui tata kelola yang terpadu DMO akan melakukan tugas

koordinasi perencanaan pengendalian organisasi destinasi keberlanjutan dan

implementasi yang dilakukan secara inovatif dan sistemik dengan memanfaatkan

tehnologi informasi yang melibatkan tiga pilar penggerak pembangunan

pemerintah industri pariwisata dan masyarakat dengan tujuan untuk

meningkatkan tata kelola destinasi yang dikelola dengan pendekatan lokal namun

berskala internasinal

Alastair Morrison dalam Konferensi Nasional Destinasi Manajemen

Organisasi (DMO) di Jakarta Agustus (dalam wardhono 2014) menjelaskan

bahwa panduan DMO dimulai dari product development marketing riset

komunication community relations pengembangan sumber daya hingga

kemudian tahapan pengelolaan (governance) Adapun salah satu faktor

pendukung dalam meningkatkan DMO adalah rambu solo dimana rambu solo

adalah upacara adat kematian masyarakat Toraja yang bertujuan unttuk

menghormati dan menghantarkan arwah orang yang meninggal dunia menuju

alam roh yaitu kembali kepada keabadian bersama para leluhur mereka kesebuah

tempat peristirahatan Upacara ini sering juga disebut upacara penyempurnaan

kematian karena orang yang meninggal baru dianggap benar-benar meninggal

setelah seluruh proses upacara ini digenapi Jika belum maka orang yang

meninggal tersebut hanya dianggap sebagai orang yang sakit atau lemah sehingga

ia tetap diperlakukan seperti halnya orang hidup yaitu dibaringkan di tempat tidur

dan disediakan makanan dam minuman bahkan selalu di ajak bicara

21

D Pariwisata

Pengertian pariwisata secara Etomoogi pariwista berasal dari dua kata

yaitu ldquoparirdquo yang berarti banyakberkeliling sedangkan pengertian wisata berarti

ldquopergirdquo Di dalam kamus besar Indonesia pariwisata adalah suatu kegiatan yang

berhubungan dengan perjalanan rekreasi sedangkan pengertian secara umum

pariwisata merupakan suatu perjalanan yang dilakukan seseorang untuk sementara

waktu yang diselenggarakan dari suatu tempat ke tempat lain dengan

meninggalkan tempat semula dan dengan suatu perencanaan atau bukan maksud

mencari nafkah di tempat yang dikunjunginya tetapi semata-mata untuk

menikmati kegiatan pertamasyaan atau rekreasi untuk memenuhi keinginan yang

beraneka ragam

Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai

fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat pengusaha Pemerintah

dan Pemerintah Daerah (Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang

Kepariwisataan) Sedangkan menurut Muljadi 2012 pariwisata adalah suatu

aktivitas perubahan tempat tinggal sementara dari seseorang diluar tempat tinggal

sehari-hari dengan suatu alasan apapun selain melakukan kegiatan yang biasa

menghasilkan upah atau gaji

Istilah pariwisata ini mulai dipakai setelah tahun 1960 untuk mengganti

istilah bertamasya melancong atau piknik dan memberi pengertian yang

sederhana dan sempit yaitu bepergian ke suatu tempat yang tidak jauh untuk

sekedar bersantai Sedangkan dalam era saat ini alasan dan sifat perjalanan yang

dilakukan dalam kaitannya dengan mobilitas pergerakan manusia ini jauh lebih

22

luas Sehingga digunakan istilah pariwisata dimana pengertian pariwisata lebih

luas menyangkut persoalan-persoalan mobilitas pergerakan manusia dari suatu

tempat ke tempat lain dengan tujuan memperoleh nilai kegunaan bagi

pemanfaatan jasa pariwisata Dan bagi yang memanfaatkannya menerima suatu

nilai berupa pendapatan dari jasa pariwisata tersebut Oleh karena itu pariwisata

mengandung nilai ekonomi ynag tinggi bagi pemanfaatan jasa tersebut sebagai

komoditas ekonomi Suatu perjalan dianggap sebagai perjalanan wisata bila

memenuhi persyaratan yang diperlukan yaitu 1) bersifat sementara 2) bersifat

sukarela (voluntary) dalam arti tidak terjadi paksaan 3) tidak bekerja yang

bersifat menghasilkan upah ataupun bayaran Adapun penegrtian kepariwisatan

menurut Bahar dan Marpaung 2002 kepariwisataan adalah sebuah kegiatan yang

dilakukan untuk orang yang melakukan kegiatan perjalanan

Menurut Pendit (2002) terdapat beberapa jenis pariwisata yaitu

1) Wisata budaya ini dimaksudkan dengan perjalanan yang dilakukan atas dasar

keinginan unutk mempluas pandangan hidup seseorang dengan jalan

mengadakan kunjungan atau peninjauan ke tempat lain atau ke luar negeri

mempelajari keadaan rakyat kebiasaan dan adat istiadat mereka cara hidup

mereka budaya dan seni mereka Sering perjalanan seperti ini disatukan

dengan kesempatan mengambil bagian dalam kegiatan budaya seperti

eksposisi seni (seni tari drama musik dan seni suara) atau kegiatan yang

bermotif kesejarahan dan sebagainya

2) Wisata kesehatan hal ini dimaksudkan dengan perjalanan seorang wisatawan

dengan tujuan untuk meninggalkan keadaan lingkungan tempat sehari-hari

23

dimana ia tinggal demi kepentingan beristirahat dalam arti jasmani dan rohani

dengan mengunjungi tempat peristirahatan seperti mata air panas yang

mengandung mineral yang dapat menyembuhkan tempat yang mempunyai

iklim udara menyehatkan atau tempat-tempat yang menyediakan fasilitas

kesehatan lainnya

3) Wisata olahraga Ini dimaksudkan dengan wisatawan yang melakukan

perjalanan dengan tujuan berolah raga atau menghadiri pesta olahraga di

suatu tempat atau suatu negara seperti Asian Games Olympiade Thomas

Cup Uber Cup dan lain-lain Olah raga lain yang tidak termasuk dalam pesta

olahraga atau games misalnya berburu memancing berenang dan berbagai

cabang olehraga di dalam air atau di pegunungan

4) Wisata komersial yang termasuk dalam wisata komersial ini adalah

mengunjungi pameran-pameran dan pekan raya yang bersifat komersial

seperti pameran industri pameran dagang dan sebagainya Pada mulanya

banyak orang berpendapat bahwa hal ini tidak dapat digolongkan dalam dunia

kepariwisataan dengan alasan bahwa kegiatan perjalanan untuk pameran atau

pekan raya ini hanya dilakukan oleh orang-orang yang khusus mempunyai

urusan bisnisTetapi dalam kenyataannya pada dewasa ini dimana pameran

atau pekan raya banyak dikunjungi oleh masyarakat kebanyakan dengan

tujuan ingin melihat yang membutuhkan fasilitas akomodasi dan transportasi

Disamping itu dalam pekan raya atau pameran biasanya dimeriahkan dengan

berbagai atraksi atau pertunjukan kesenian Itulah sebabnya wisata komersial

ini menjadi kenyataan yang sangat menarik dan menyebabkan kaum

24

pengusaha angkutan dan akomodasi membuat rancanganndashrancangan istimewa

untuk keperluan tersebut

5) Wisata politik jenis wisata ini meliputi perjalanan yang dilakuka untuk

mengunjungi atau mengambil bagian dalam peristiwa kegiatan politik

misalnya perayaan 17 Agustus di Jakarta Biasanya fasilitas akomodasi dan

transportasi serta berbagai atraksi diadakan secara meriah bagi para

pengunjung Disamping itu yang termasuk dalam kegiatan wisata politik

adalah peristiwa-peristiwa penting seperti konfrensi musyawarah kongres

yang selalu disertai dengan kegiatan darmawisata

6) Wisata sosial yang dimaksud dengan wisata ini adalah pengorganisasian suatu

perjalanan yang murah dan mudah untuk memberi kesempatan kepada

masyarakat ekonomi lemah untuk mengadakan perjalanan seperti misalnya

kaum buruh pemuda pelajar mahasiswa petani dan sebagainya Organisasi

ini berusaha untuk membantu mereka yang mempunyai kemampuan terbatas

dari segi finansial untuk dapat memanfaatkan waktu libur atau cuti sehingga

dapat menambah pengalaman dan memeperbaiki kesehatan jasmaniah dan

mental mereka

7) Wisata pertanian wisata pertanian ini adalah pengorganisasian perjalanan yang

dilakukan ke proyek- proyek pertanian perkebunan ladang pembibitan dan

sebagainya dimana wisatawan dapat mengadakan kunjungan dan peninjauan

untuk tujuan studi maupun untuk sekedar menikmati aneka macam tanaman

8) Wisata maritim (bahari) jenis wisata ini biasanya dikaitkan dengan kegiatan

oleh raga di air danau pantai teluk dan laut Misalnya memancing

25

berlayar menyelem sambil melakukan pemotretaan kompetisi berselancar

mendayung berkeliling melihat ndash lihat taman laut dengan pemandangan yang

indah

9) Wisata cagar alam untuk jenis wisata ini biasanya diselenggarakan oleh agen

atau biro perjalanan yang mengkhususkan usaha-usaha dengan jalan

mengatur wisata ke tempat atau daerh cagar alam taman lindung hutan

daerah pegunungan dan sebagainya yang kelestariannya dilindungi oleh

undang-undang Wisata ini banyak dikaitkan dengan kegemaran akan

keindahan alam kesegaran hawa udara pegunungan keajaiban hidup

binatang dan marga satwa yang langka serta tumbuhndashtumbuhan yang jarang

ditemukan di tempat lain

Dari beberapa pengertian yang telah dikemukakan di atas dapat diambil

suatu pengertian pariwisata adalah suatu kegiatan yang melibatkan orang-orang

yang melakukan perjalanan dengan tujuan untuk mendapatkan kenikmatan dan

memenuhi hasrat ingin mengetahui sesuatu dalam kurun waktu tertentu dan bukan

mencari nafkah

E Kerangka Pikir

Program Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) adalah program yang

diprakarsai oleh kementerian pariwisata dan Ekonomi kreatif Republik Indonesia

pada tahun 2010 Adapun indikator strategi dalam peningkatan DMO ada dua

yaitu (1) faktor internal yang meliputi kekuatan dan kelemahan (2) faktor

eksternal yang meliputi peluang dan ancaman Jika indikator-indikator diatas

26

berjalan dengan baik maka keberhasilan DMO dapat tercapai Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada bagan sebagai berikut

Gambar 2 Kerangka Pikir

F Deskripsi Fokus

Penelitian ini di fokuskan pada strategi pemerintah dalam peningkatan

destinasi manajemen organisasi pariwisata di Kabupaten Tana Toraja Dengan

melalui indikator yaitu (1) faktor internal yang meliputi kekuatan dan kelemahan

(2) faktor eksternal yang meliputi peluang dan ancaman

G Deskripsi Fokus Penelitian

1 Strengths

Kekuatan atau (strengths) adalah kompotensi khusus yang terdapat dalam

organisasi yang berakibat pada pemilikan keunggulan komparatif oleh unit usaha

di pasaran dan setelah penulis melakukan observasi di lokasi obyek wisata Tana

Toraja penulis melihat ada berbagai macam kekuatan yang dimiliki obyek wisata

Tana Toraja seperti a) keindahan alam b) kearifan lokal c) ragam budaya

Strategi Dalam Peningkatan DMO

Faktor Internal

1 (Strengths) Kekuatan

2 (Weaknesses) Kelemahan

Faktor Eksternal

1 (Opportunities) Peluang

2 (Trheats) Aancaman

DMO tercapai

tercapai

27

2 Weaknesses

Kelemahan atau (weaknesses) adalah keterbatasan atau kekurangan yang

menjadi penghalang serius bagi penampilan kinerja organisasi yang memuaskan

hal ini yang sekarang yang terjadi di Tana Toraja dimana dalam meningkatkan

Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) terkendala dengan berbagai macam

kekurangan seperti a) infrastuktur jalan yang belum optimal b) Kebersihan

kurang terjaga di lokasi obyek wisata

3 Oportunities

Peluang atau (opportunities) adalah berbagai situasi lingkungan yang

menguntungkan bagi suatu satuan bisnis dengan berbagai kekuatan yang dimiliki

obyek wisata Tana Toraja tentu memberikan dampak positif dalam meningkatkan

Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata Tana Toraja seperti a)

agrowisata b) berbagai bisnis lainnya

4 Threats

Ancaman (threats) adalah lingkungan yang tidak menguntungkan suatu

satuan bisnis dengan berbagai kelemahan yang ada tentu akan berdampak negatif

dalam meningkatkan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata Tana

Toraja seperti a) penetrasi budaya luar b) ketergantungan ekonomi

5 Destinasi Manajemen Organisasi (DMO)

DMO adalah suatu bentuk strategis dalam membangun pariwisata baik

ditingkat lokal Regional maupun Nasional Keberhasilan suatu DMO bukan

hanya mengandalkan daya tarik yang bagus budaya yang menarik tetapi mampu

28

mengorganisir baik dari segi internal maupun eksternal sehingga DMO dapat

tercapai

29

BAB III

METODE PENELITIAN

A Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan dua bulan di Kabupaten Tana Toraja setelah

seminar proposal dengan tujuan untuk mengetahui strategi pemerintah dalam

peningkatan destinasi manajemen organisasi pariwisata di Kabupaten Tana

Toraja

B Jenis dan Tipe Penelitian

1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah jenis deskriptif kualitatif yaitu metode

penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objektif tentang strategi

pemerintah dalam peningkatan destinasi manajemen organisasi pariwisata di

Kabupaten Tana Toraja

2 Tipe Penelitian

Tipe penelitian adalah penelitian fenomena logis yang suatu bentuk

penelitian yang bertujuan untuk memberikan gambaran umum tentang strategi

pemerintah dalam peningkatan destinasi manajemen organisasi pariwisata di

Kabupaten Tana Toraja

C Sumber Data

1 Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari lapangan atau

tempat penelitian sedangkan menurut Lofland bahwa sumber data utama dalam

penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan Kata-kata dan tindakan

30

merupakan sumber data yang diperoleh dari lapangan dengan mengamati atau

mewawancarai oleh karena itu penulis menggunakan sumber dari informasi yang

terpilih

2 Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh tidak secara langsung tetapi ada

penelitian sebelumnya seperti dokumen buku-buku laporan peraturan-peraturan

pemerintah dan data yang bersifat informasi tertulis yang digunakan dalam

penelitian

D Informan Penelitian

Obyek utama penelitian ini ialah Strategi Pemerintah Dalam peningkatan

Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Parawisata Di Kabupaten Tana Toraja

Dimana yang dimaksud disini adalah orang yang diharapakan dapat memberikan

data secara obyektif netral dan dapat dipertanggung jawabkan Adapaun

informan dalam penelitian ini yakni sebagai berikut

Tabel 1 Target Informan Penelitian

No Informan Jumlah

1 Kepala Dinas Kebudayaan dan Priwisata Di Kabupaten Tana

Toraja

1 Orang

2 Sekertaris Kebudayaan dan Pariwisata Di Kabupaten Tana

Toraja

1 Orang

3 Ketua Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata

Tana Toraja

1 Orang

4 Trevel Agent 1 Orang

5 Wisatawan 2 Orang

6 Masyarakat 3 Orang

Jumlah 9 Orang

31

E Teknik Pengumpulan Data

1 Wawancara

Dalam penelitian ini peneliti melakukan kegiatan wawancara terhadap

orang-orang yang terlibat langsung dalam proses implementasi program destinasi

manajemen organisasi Dalam melakukan wawancara yang pertama peneliti

wawancarai adalah Ketua Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata

Tana Toraja yang kedua Kepala Dinas Kebudayaan dan Priwisata Di Kabupaten

Tana Toraja yang ketiga Sekertaris Kebudayaan dan Pariwisata Di Kabupaten

Tana Toraja yang keempat travel agent yang kelima wisatawan dan yang

terakhir adalah masyarakat Dalam melakukan wawancara dengan informan yang

terkait peneliti sedikit mengalami kesulitan karena wisatawan dan masyarakat

jarang sekali ada yang mau di wawancarai sehingga peneliti banyak memakan

waktu dalam melakukan wawancara dengan masyarakat dan wisatawan

2 Observasi

Obyek dari pengamatan ini adalah tindakan dari pemerintah dalam proses

implementasi program destinasi manajemen organisasi Sebelum peneliti

mengangkat judul strategi pemerintah dalam peningkatan Destinasi Manajemen

Organisasi (DMO) pariwisata di Kabupaten Tana Toraja peneliti terlebih dulu

melakukan observasi dengan mendatangi beberapa obyek wisata yang ada di

Kabupaten Tana Toraja seperti wisata Buntu Burake Pango-pango dan lain-lain

sebagainya setelah peneliti menemukan masalah baru mengangkat judul tersebut

diatas dan setelah ujian seminar proposal peneliti turun lagi kelapangan untuk

melakukan penelitian peneliti melakukan observasi kedua dan masalahnya pun

32

masih sama yaitu infrastruktur jalan yang belum optimal dan kebersihan di obyek

wisata yang tidak terjaga

3 Dokumentasi

Studi dokumentasi dalam penelitian ini dilakukan melalui rekaman

kegiatan yaitu dengan cara melihat hal-hal penting selama penelitian berlangsung

Rekaman kegiatan tersebut antara lain berupa foto untuk memperoleh gambaran

visual kegiatan pemerintah dalam implementasi program destinasi manajemen

organisasi di kabupaten Tana Toraja Dalam melakukan penelitian peneliti

melakukan dokumentasi berupa foto-foto atau gambar dan melakukan rekaman

pada saat wawancara dengan informan berlangsung dengan menggunakan HP

Samsung serta arsip-arsip atau data yang di dapatkan dari Kantor Dinas

Kebudayaan dan Pariwisata Tana Toraja dan Kantor Badan Pusat Statistik (BPS)

Tana Toraja

F Teknik Analisis Data

Analisis data ialah langkah selanjutnya untuk mengelola data dimana data

yang diperoleh dikerjakan dan dimanfaatkan sedemikian rupa untuk

menyimpulkan persoalan yang diajukan dalam menyusun hasil penelitian Dalam

model ini terdapat 3 (tiga) komponen pokok Menurut Miles dan Huberman

(dalam Sugiyono 2008) ketiga komponen tersebut yaitu

1) Data reduction (Reduksi data)

Data yang diperoleh dilapanagan jumlahnya cukup banyak untuk itu perlu di

catat secara teliti dan rinci Seperti telah dikemukakan makan lama peneliti

dilapangan maka jumlah data akan makin banyak kompleks dan rumit Untuk

33

itu perlu segera dilakukan analisis data melalui reduksi data Mereduksi data

berarti merangkum memilih hal-hal yang pokok memfokuskan pada hal-hal

yang penting dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu

2) Data display (Penyajian data)

Dalam penelitian kualitatif penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk

uraian singkat bagan hubungan antar kategori dan sejenisnya

3) Conclusion drawingverification (Penarikan kesimpulan dan verifikasi)

Langkah ke tiga dalam penelitian kualitatif adalah penarikan kesimpulan dan

verifikasi Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan

berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada

tahap pengumpulan data berikutnya Tetapi apabila data kesimpulan data yang

dikemukakan pada tahap awal didukung oleh kembali bukti-bukti yang valid

dan konsisten saat penelitian kembali kelapangan mengumpulkan data maka

kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel

G Pengabsahan Data

Keabsahan data sebagai usaha untuk memenuhi nilai kebenaran penelitian

yang berkaitan dengan fenomena judul tersebut maka paling tidak ada 3 (tiga)

teknik yang penulis gunakan yaitu

1) Teknik perpanjangan kehadiran penelitian dalam hal ini penulis

memperpanjang waktu di dalam mencari data di lapangan mengadakan

wawancara tidak hanya dilakukan satu kali tetapi peneliti dilakukan berulang

kaliberhari-hari berminggu-minggu bahkan berbulan- bulan Hal ini penulis

lakukan dengan tujuan untuk memperoleh data yang benar disamping itu

34

penulis juga mengadakan ceking data samapi mendapat data yang benar dan

dipertanggung jawabkan secara ilmiah Melakukan pengamatan secara terus-

menerus termasuk kegiatan pengecekan data melalui informan lain untuk

menanyakan kebenaran informasi tersebut dan data lain yang penting

2) Teknik triangulasi Menurut Sugiyono (2008) triangulasi diartikan sebagai

pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai

waktu Lebih lanjut Sugiyono (2008) membagi tringulasi kedalam 3 macam

yaitu

(a) Triangulasi sumber

Triangulasi sumber dilakukan dengan cara mengecek data yang telah di

peroleh melalui beberapa sumber Dalam hal ini peneliti melakukan

pengumpulan dan pengujian data yang telah diperoleh melalui hasil

pengamatanwawancara dan dokumen-dokumen yang ada Kemudian

peneliti membandingkan hasil pengamatan dengan wawancara dan

membandingkan hasil wawancara dengan dokumen yang ada

(b) Triangulasi teknik

Triangulasi teknik dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber

yang sama dengan teknik yang berbeda Dalam hal ini data yang diperoleh

dengan wawancara lalu dicek dengan observasi dan dokumen Apabila

denga tiga teknik pengujian kredibilitas data tersebut Menghasilkan data

yang berbeda-beda maka peneliti melakukan diskusi lebih lanjut kepada

sumber data yang bersangkutan atau yang lain untuk memastikan data

35

mana yang dianggap benar atau mungkin semuanya benar karena sudut

pandangnya berbeda-beda

(c) Triangulasi waktu

Waktu yang sering mempengaruhi kredibilitas data Data yang

dikumpulkan dengan teknik wawancara di pagi hari pada saat narasumber

masih segar belum banyak masalah akan memberikan data yang lebih

valid sehingga lebih kredibel Untuk itu dalam rangka pengujian

kredibilitas data dapat dilakukan dengan cara melakukan pengecekan

dengan wawancara observasi atau teknik lain dalam waktu atau situasi

yang berbeda Bila hasil uji menghasilkan data yang berbeda maka

dilakukan secara berulang-ulang sehingga sampai ditemukan kepastian

datanya Triangulasi dapat juga dilakukan dengan cara mengecek hasil

penelitian dari tim peneliti lain yang diberi tugas melakukan pengumpulan

data

3) Teknik ketekunan pengamatan keabsahan data melalui ketekunan

pengamatan dalam peneletian ini di lakukan pada saat penelitian melakukan

observasi dilapangan Peneliti selalu berusaha untuk melakukan

pengamatan seteliti dan setekun mungkin berbagai informasi atau data

yang ada baik dianggap penting maupun kurang penting selalu dianalisis

secermat mungkin

36

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A Deskripsi atau Karakteristik Obyek Penelitian

1 Letak Geografis

Kabupaten Tana Toraja adalah sebuah Kabupaten di Provensi Sulawesi

Selatan Indonesia Ibu kotanya adalah Makale Kabupaten Tana Toraja di bentuk

berdasarkan Undang-undan Nomor 28 Tahun 2008 tentang kabupaten Toraja di

mekarkanan menjadi 2 Kabupaten pada tanggal 26 November 2008 Kabupaten

Tana Toraja resmi di bagi menjadi Kabupaten Tana Toraja (dengan Ibu kota

Makale) dan Toraja Utara (dengan Ibu kota Rantepao) dengan Bupati bernama Ir

Nicodemus Biringkanae dan Wakilnya bernama Victor Datuan Batara SH yang

dilantik pada tanggal 17022016 di Kantor Gubernur Sulsel Jl Urip Sumoharjo

Kota Makassar

Kabupaten Tana Toraja terdapat hulu sungai yang merupakan salah satu

sungai terpanjang di Sulawesi Selatan yaitu sungai Sarsquodan membelah kota

Rantepao dan Kabupaten Tana Toraja Jarak Ibukota Kabupaten Tana Toraja

dengan Ibukota Propinsi Sulawesi Selatan sekitar 331 km yang dapat ditempuh

lewat darat dan udara Lewat darat melewati Kabupaten Enrekang Kabupaten

Sidrap Kotamadya Pare-pare Kabupaten Barru Kabupaten Pangkep serta

Kabupaten Maros Dan lewat udara melalui Bandar udara Pongtiku yang berada di

Kecamatan Rantetayo Kabupaten Tana Toraja merupakan salah satu dari 23

kabupaten yang ada di Propinsi Sulawesi Selatan yang terletak diantara

37

2ordm20acutesampai 3ordm30acute Lintang Selatan dan 119ordm30acute sampai 120ordm10acute Bujur Timur

Batas-batas Kabupaten Tana Toraja adalah

1) Sebelah Utara Kabupaten Luwu dan Kabupaten Mamuju

2) Sebelah Timur Kabupaten Luwu

3) Sebelah Selatan Kabupaten Enrekang dan Kabupaten Pinrang

4) Sebelah Barat Kabupaten Polma

Luas wilayah Kabupaten Tana Toraja tercatat 320577 km2 atau sekitar

5 dari luas Propinsi Sulawesi Selatan yang meliputi 19 sembilan belas

kecamatan Jumlah penduduk pada tahun 2014 berjumlah 289193 jiwa yang

terdiri dari 174604 jiwa laki-laki dan 114589 jiwa perempuan

2 Visi dan Misi Kabupaten Tana Toraja

a) Visi

Terwujudnya Pemerintahan yang kompeten mengelola pembangunan

menuju terciptanya masyarakat religius sejahtera berkeadilan sesuai karakteristik

ekologis sosial ekonomi dan budaya Tana Toraja

b) Misi

(1) Revitalisasi fungsi birokrasi dan meningkatkan kinerja tata kelola

pemerintahan dalam rangka efektifitas pelaksanaan pembangunan serta

distribusi layanan publik yang bersih transparan dan akuntabel

(2) Meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui peningkatan mutu

pendidikan dan layanan kesehatan Penguatan kapasitas peran institusi

keagamaan sosial kemasyarakatan kepemudaan dan perempuan melalui

pengendalian pertumbuhan penduduk serta pengendalian pertumbuhan

38

penduduk dalam rangka terciptanya ketahanan serta kesetiakawanan sosial

(3) Peningkatan ekonomi kerakyatan melalui pendayagunaan dan pengembangan

potensi sumber daya pertanian perkebunan peternakan dan perikanan serta

pengembangan usaha kecil menengah dengan mengandalkan partisipasi

seluruh elemen masyarakat dan dunia usaha dalam rangka peningkatan

kesejahteraan masyarakat yang berkelanjutan

(4) Mengoptimalkan pembangunan infrastruktur desa-kota untuk membuka

isolasi wilayah khususnya daerah terpencil guna mendukung kelancaran akses

layanan publik arus barang dan jasa pengembangan dan diversifikasi potensi

pariwisata serta berbagai potensi usaha produktif masyarakat

5) Menjadikan Tana Toraja sebagai kabupaten terdepan dalam pengembangan

program Gerakan Hijau (Go Green) serta pariwisata berbasis Budaya dan

Lingkungan (Eco-Culture Tourism) di Sulawesi Selatan

3 Keadaan Sosial

Keadaan sosial budaya masing-masing daerah tidaklah sama setiap daerah

memiliki corak adat-istiadat sendiri-sendiri begitu pula dengan kabupaten Tana

Toraja Berikut adalah keadaan sosial budaya kabupaten Tana Toraja

a) Kesehatan

Sampai tahun 2014 di Kabupaten Tana Toraja terdapat 2 rumah sakit

Sedangkan fasilitas kesehatanlain di Tana Toraja terdapat 21 puskesmas Dalam

pelaksanaan program Keluarga Berencana (KB) jumlah akseptor baru yang

terjaring pada tahun 2014 sebanyak 12799 orang Pada umumnya akseptor baru

tersebut memilihmenggunakan kontrasepsi Pil dan suntikan yakni masing-masing

39

5769orang dan 32864 orang Pada tahun 2009 akseptor aktif berjumlah

24536 orang

b) Pendidikan

Pembangunan bidang pendidikan bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan

bangsa Pembangunan sumber daya manusia (SDM) suatu negara akan

menentukan karakter dari pembangunan ekonomi dan social karena manusia

adalah pelaku aktif dari seluruh kegiatan tersebutDari tahun ke tahun partisipasi

seluruh masyarakat dalam dunia pendidikan di Tana Toraja semakin meningkat

hal ini berkaitan dengan berbagai program pendidikan yang dicanangkan

pemerintah untuk lebih meningkatkan kesempatan masyarakat untuk mengenyam

bangku pendidikan

Peningkatan partisipasi pendidikan untuk mencapai bangku pendidikan

tertentu harus diikuti dengan berbagai peningkatan penyediaan sarana fisik

pendidikan dan tenaga pendidik yang baik untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada

tabel berikut

40

Tabel 2 Jumlah Tingkat Pendidikan di Tana Toraja Tahun 20142015

No Tingkat pendidikan Jumlah Sekolah Jumlah Murid

1 TK 94 Buah 2547 Jiwa

2 SD 231 Buah 20773 Jiwa

3 SLTP 72 Buah 20139 Jwa

4 SMA 18 Buah 9 567 Jiwa

5 SMK 23 Buah 4896 Jiwa

6 Perguruan Tinggi 4 Buah 9527

Sumber Kabupaten Tana Toraja Dalam Angka 2014

c) Agama

Perkembangan pembangunan dibidang spiritual dapat dilihat dari besarnya

sarana peribadatan masing-masing agama Penduduk kabupaten Tana Toraja

mayoritas beragama Kristen baik protestan maupun Katolik tapi yang paling

banyak adalah Kristen Protestan Jadi kegiatan yang berhubungan dengan

kebudayaan setempat diwarnai oleh ajaran kekristenan Tempat peribadatan

agama Kristen yang terdiri dari Kristen Protestan dan Katolik pada tahun 2014

masing-masing berjumlah 695 dan 110 unit

Tabel 3 Jumlah Pemeluk Agama Di Kabupaten Tana Toraja

No Agama Jumlah

1 Kristen protestan 171138

2 Katolik 55020

3 Islam 34020

4 Hindhu 10015

5 Buddha 19

Sumber Kantor BPS Tana Toraja Tahun 2015

41

4 Keadaan Budaya dan Pariwisata

Kabupaten Tana Toraja merupakan salah satu Daerah Tujuan Wisata

(DTW) di Sulawesi Selatan memiliki daya tarik yang cukup besar baik yang

bersifat budaya alam sejarah maupun buatan Berikut beberapa potensi wisata

yang dimiliki oleh Kabupaten Tana Toraja

a) Budaya

Kabupaten Tana Toraja memiliki kebudayaan yang dikenal dengan

kebudayaan ldquoaluktardquo merupakan salah satu kepercayaan yang diakui di dalam

masyarakat Tana Toraja seperti

(1) Upacara Rambu Solorsquo (acara kematian)

Rambu Solorsquo adalah upacara pemakaman secara adat yang mewajibkan

keluarga dari almarhum membuat sebuah upacara sebagai tanda penghormatan

terakhir dan menghantarkan arwah orang yang meninggal menuju nirwana

Menurut kepercayaan masyarakat Toraja orang yang meninggal baru dianggap

benar-benar meninggal jika upacara adat rambu solorsquo dilaksanakan Oleh sebab

itu jasad orang yang belum diupacarakan masih tetap diperlakukan seperti halnya

orang hidup yaitu dibaringkan di tempat tidur dan diberi hidangan makanan dan

minuman bahkan selalu diajak berbicara Upacara adat Rambu Solorsquo terdiri dari

beberapa rangkaian ritual diantaranya pembungkusan jenazah menghias peti

jenazah menurunkan jenazah ke lumbung untuk disemayamkan dan proses

pengusungan jenazah ke tempat peristirahatan terakhir Selain itu dalam upacara

adat ini terdapat berbagai kegiatan budaya yang menarik yang dipertontonkan

antara lain 1) Marsquopasilaga tedong (Adu kerbau) upacara inilah yang menyedot

42

perhatian turis asing dan wisatawan lokal Kerbau adalah hewan yang dianggap

suci bagi suku Toraja dan Sisembarsquo atau Adu kaki 2) Tari-tarian yang berkaitan

dengan situs rambu solorsquo antara lain ParsquoBadong ParsquoDondi ParsquoRanding

ParsquoKatia Parsquopapanggan dan Passailo Sementara itu untuk seni musik antara lain

Parsquopompang Parsquodali-dali dan Unnosong Marsquotinggoro tedong (Pemotongan

kerbau dengan ciri khas masyarkat Toraja yaitu dengan menebas leher kerbau

dengan parang dilakukan dengan sekali tebas) Kerbau yang akan disembelih

biasanya akan ditempatkan pada sebuah batu yang disebut Simbuang Batu Jenis

kerbau yang terkenal dari Toraja adalah Tedong Bonga tedong bonga harganya

sangat tinggi hingga ratusan juta rupiah Rambu Solorsquo mencerminkan kehidupan

masyarakat Tana Toraja yang suka gotong royong memiliki strata sosial dan

menghormati orang tua

Gambar 3 Marsquorombongan (Penyambutan Tamu)

43

(2) Upacara Syukuran (Rambu Tukarsquo)

Upacara Rambu tukarsquo adalah upacara adat yang berhubungan dengan acara

syukuran di dalam upacara ini tak ada kesedihan yang ada hanya kegembiraan

Misalnya acara pernikahan syukuran panen dan peresmian rumah adattongkonan

yang baru atau yang selesai direnovasi menghadirkan semua rumpun keluarga

dari acara ini membuat ikatan kekeluargaan di Tana Toraja sangat kuat semua

upacara tersebut dikenal dengan nama MaBua Meroek atau Mangrara Banua

Sura Upacara ini menarik karena berbagai atraksi tarian dan nyanyian dari

kebudayaan Toraja yang unik Upacara Rambu Tukarsquo dilaksanakan sebelum

tengah hari di sebelah timur tongkonan Ini berbeda dengan Rambu solorsquo yang di

gelar tengah atau petang hari serta di adakan di sebelah barat tongkonan Sebagai

upacara kegembiraan Rambu Tukarsquo digelar mengiringi meningginya matahari

sedangkan Rambu Solorsquo untuk mengiringi terbenamnya matahari Untuk upacara

adat Rambu Tuka diikuti oleh seni tari seperti Pa Gellu Pa Boneballa Gellu

Tungga Ondo Samalele PaDao Bulan PaBurake Memanna Maluya PaTirra

Panimbong dan lain-lain Untuk seni musik yaitu Papompang PaBarrung

Papelle Musik dan seni tari yang ditampilkan pada upacara Rambu Solo tidak

boleh ditampilkan pada upacara Rambu tukarsquo

44

Gambar 4 Marsquogellursquo (Tari-tarian)

(3) Rumah Tongkonan

Tongkonan adalah rumah tradisional Toraja yang berdiri diatas tumpukan

kayu dan dishiasi dengan ukiran berwarnah merah hitam dan kuning Kata

tongkonan berasal dari bahasa Toraja tongkon (duduk) Tongkonan merupakan

pusat kehidupan sosial suku Toraja ritual yang berhubungan dengan tongkonan

sangatlah penting dalam kehidupan spiritual suku Toraja oleh karena itu semua

anggota keluarga diharuskan ikut serta karena tongkonan melambangkan

hubungan mereka dengan leluhur mereka Pembangunan tongkonan adalah

pekerjaan yang melelahkan dan biasanya dilakukan dengan bantuan keluarga

besar ada 3 jenis tongkonan yaitu 1) Tongkonan layuk adalah tempat menyusun

aturan aturan sosial keagamaan 2) Tongkoan pekaindoran (pekamberan atau

kaparengngesan) adalah berfungsi sebagai temapt pengurus atau pengatur

pemrintahan adat 3) Tongkonan batu arsquoriri adalah berfungsi sebagai tongkonan

penunjang yang mengatur dan membina persatuan keluarga serta membina

warisan

45

Gambar 5 Rumah Tongkonan Tana Toraja

b) Pariwisata

Tana Toraja terkenal akan obyek wisatanya yang sangat indah dan

menarik sehingga diminati para wisatawan Pada tahun 2012 Tana Toraja

mendapatkan program Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) pada saat itu

juga kunjungan wisatwan semakin tahun semakin meningkat untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 4 Jumlah Kunjungan Wiatawan Tahun Tana Toraja 2012 SD 2016

No

Tahun

Jumlah Wisatawan

Wisnus Wisman

Total

1 2012 20836 13532 34368

2 2013 42319 19324 61643

3 2014 60096 20167 80236

4 2015 82767 15731 98498

5 2016 55037 19491 74528

Sumber Kantor Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Tana Toraja

Tana Toraja memiliki berbagai tempat obyek wisata berikut nama-nama

obyek wisata Tana Toraja

46

(1) Obyek Wisata Lemo

Merupakan sebuah kuburan yang dibuat di bukit batu Bukit ini dinamakan

Lemo karena bentuknya bulat menyerupai buah jeruk (limau) Untuk membuat

lubang ini diperlukan waktu 6 bulan hingga 1 tahun dengan biaya sekitar Rp 30

juta Di pemakaman Lemo terdapat mayat yang disimpan di udara terbuka di

tengah bebatuan yang curam Kompleks pemakaman ini merupakan perpaduan

antara kematian seni dan ritual

Gambar 6 Obyek Wisata Lemo

(2) Obyek Wisata Kambira Atau Baby Grave (Kuburan Bayi Di Dalam Pohon)

Obyek wisata satu ini sangat unik karena jenazah bayi yang sudah

meninggal dimasukkan ke batang pohon Mayat bayi lalu diletakkan ke dalam

dan ditutupi dengan serat pohon dari bahan pelepas enau (kulimbang ijuk) Usia

pohon sekitar 300 ada juga yang 10 tahun dan tersimpan puluhan jenazah bayi

berusia 0-7 tahun di dalamnya Saat ini pohon tempat menyimpan mayat bayi

tersebut sudah tidak digunakan lagi Namun pohon tersebut masih terlihat tegak

berdiri sehingga menjadi daya tarik yang banyak dikunjungi wisatawan lokal mau

pun mancanegara

47

Gambar 7 Obyek wisata Baby Grave

(Penguburan Bayi Dalam Pohon)

(3) Obyek Wisata Makularsquo

Makula terletak di Sangalla sekitar 24 kilometer sebelah selatan kota

Rantepao atau lima enam kilometer di sebelah barat kota Makale Tana Toraja

Terdapat tiga sumber air panas di Makularsquo yang letaknya saling berdekatan Di

sekitar mata air itu berdiri beberapa rumah peristirahatan Pengelolanya sengaja

menyediakan kolam-kolam untuk menampung air panas yang dialirkan dari

sumbernya

Gambar 8 Obyek Wisata Makularsquo (Tempat Permandian)

48

(4) Obyek Wisata Sirope

Obyek wisata Sirope terletak plusmn 6 km di Kecamatan Makale Utara dan 1

km dari jalan poros tempat ini merupakan pemakaman batu pahat di tebing-tebing

batu kapur erong (tempat pemakaman purba dari kayu) dengan beberapa patung-

patung Kompleks pemakaman ini merupakan milik dari kaum bangsawan di

sekitar wilayah Lion dan Tondok Iring

Gambar 9 Obyek Wisata Sirope (Tempat Penguburan)

(5) Obyek Wisata Tumbang Datu Beborsquo

Obyek wisata Tumbang Datu Beborsquo adalah salah satu perkampungan adat

terletak di Kecamatan Sangallarsquo Utara plusmn 7 km dari Makale di sini terdapat

banyak rumah adat tongkonan lokasi upacara adat mata air pemakaman purba

kuburan bayi di pohon benteng pertahanan purba dan lain-lain Masyarakat

masih sangat memegang teguh tradisi

49

Gambar 10 Obyek Wisata Tumbang Datu Bebo

(Rumah Adat Tana Toraja)

(6) Obyek Wisata Tilanga

Obyek wisata Tilanga merupakan kolam alami yang jauh dari hingar

bingar kota terbentuk pada batuan cadas yang dikelilingi pepohonan rimbun

lengkap dengan bunyi-bunyian alam Permandian alam Tilanga terletak di Desa

Sarira Kecamatan Makale Tana Toraja Sulsel jaraknya sekitar 15 kilometer

sebelah selatan Kota Rantepao atau 12 kilometer sebelah utara Kota Makale

Yang menarik dari obyek wisata ini belut berukuran selengan bagian bawah

orang dewasa berenang dengan bebasnya tapi belut-belut tersebut tidak boleh di

tangkap dan di bawah pulang karena penduduk yang tinggal disana

menganggapnya sebagai binatang yang sakral

50

Gambar 11 Obyek Wisata Tilanga (Tempat Permandian)

(7) Obyek Wisata Pango-pango

Obyek wisata Pango-pango merupakan obyek wisata alam yang berada di

atas puncak gunung dengan ketinggian 1600-1700 Mdpl serta terdapat rimbunan

pohon pinus obyek wisata Pango-pango menggabungkan 2 unsur tempat wisata

yaitu wisata alam dan agro wisata Wisata alam Pango-pango terletak sekitar 7

Km dari Kota Makale Kabupaten Tana Toraja

Gambar 12 Obyek Wisata Pango-pango (Wisata Alam)

51

(8) Obyek Wisata Buntu Burake

Obyek wisata Buntu Burake merupakan obyek wisata religi yang

diresmikan pada tanggal 31 agustus 2015 bertepatan hari ulang tahun Kabupaten

Tana Toraja Di atas puncak Buntu Burake terdapat patung Yesus setinggi 40

Meter dan merupakan patung Tuhan Yesus tetringgi kedua di dunia setelah

Christ the king di Polandia setinggi 525 Meter dan di urutan ketiga yaitu patung

Yesus di Rio de janeiro Brasil setinggi 32 Meter

Gambar 13 Obyek Wisata Buntu Burake (Wisata Religi)

4 Keadaan Penduduk

Salah satu modal dasar dalam melaksanakan pembangunan di suatu

daerah adalah sumber daya manusianya dalam hal ini adalah penduduk Apabila

penduduk tersebut diarahkan atau di bina sebagai tenaga kerja yang efektif maka

hal ini merupakan potensi yang sangat besar nilainya Sebaliknya apabila

penduduk tidak di bina atau diarahkan dengan baik sedangkan laju pertumbuhan

penduduk tidak terkendali maka peningkatan kesejahteraan penduduk tidak

52

merata maka hal ini akan mengganggu keamanan stabilitas nasional Penduduk

Kabupaten Tana Toraja berdasarkan hasil akhir tahun 2015 berjumlah 226160

jiwa yang tersebar di 19 Kecamatan yang berjenis kelamin laki-laki lebih

banyak dari penduduk yang berjenis kelamin perempuan lebih jelasnya dapat

dilihat pada tabel berikut

Tabel 5 Jumlah Penduduk Tana Toraja

No Jenis Keleamin Jumlah

1 Laki-laki 114589

3 Perempuan 111623

Total 226160

Sumber Kantor BPS Tana Toraja Tahun 2015

B Karakterisitik Informan

Berikut ini dipaparkan Karakterisitik Informan umum meliputi jenis

kelamin umur pendidikan pekerjaan dan pendapatan

1) Karakterisitik Informan berdasarkan jenis kelamin

Karakterisitik informan yang menjadi subjek penelitian ini menurut jenis

kelamin ditunjukkan pada tabel dibawah ini

Tabel 6 Karakterisitik Informan Berdasarkan Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Frekuensi Presentase ()

1 Laki-laki 6 665

2 Perempuan 3 335

Jumlah 9 100

Sumber Olahan Data Primer Maret 2016

Data tabel diatas menunjukkan 6 orang informan berjenis laki-laki dengan

persentase (665) sedangkan yang berjenis perempuan 3 orang dengan

persentase (335) Hal ini menunjukkan dalam penelitian ini informan yang

berjenis laki-laki lebih banyak di banding informan yang berjenis kelamin

perempuan

53

2) Umur

Karakterisitik informan yang menjadi subjek penelitian ini menurut umur

ditunjukkan pada tabel dibawah ini

Tabel 7 Karakteristik Informan Berdasarkan Umur

No Klasifikasi Umur Frekuensi Presentase ()

1 30-49 5 66

2 40-49 2 22

3 50-59 2 22

Jumlah 9 100

Sumber Olahan Data Primer Maret Tahun 2016

Pada tabel 7 diatas dapat di lihat dari 9 informan berdasarkan umur

menunjukkan bahwa umur yang mendominasi informan berada pada kisaran 30-

49 tahun dengan persentase (66) sedangkan pada kisaran umur 40-49 tahun

(22) dan umur 50-59 tahun (22) adalah merupakan kisaran yang paling kecil

3) Tingkat pendidikan

Karakteristik informan yang menjadi subjek penelitian ini menurut tingkat

pendidikan dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 8 Karakterisitik Informan Berdasarkan Pendidikan

No Klasifikasi Pendidikan Frekuensi Presentase ()

1 SD 0 0

2 SMP 0 0

3 SMA 2 222

4 DIII 2 222

5 SI 3 333

6 S2 2 222

Jumlah 9 100

Sumber olahan Data Primer Maret Tahun 2016

54

Pada tabel 8 diatas dapat dilihat dari 9 informan berdasarkan pendidikan

menunjukkan bahwa pendidikan yang mendominasi informan berada pada jenjang

S1 dengan persentase (333) selanjutnya pada jenjang SMAD111 dan S2

persentasenya sama yaitu (222)

4) Pekerjaan

Karakteristik informan yang menjadi subjek penelitian ini menurut

pekerjaan dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 9 Karakteristik Informan Berdasarkan Pekerjaan

No Pekerjaan Frekuensi Persentase

1 PNS 4 44

2 Swasta 2 22

3 Honorer 2 22

4 IRT 1 12

Jumlah 9 100

Sumber Olahan Data Primer Maret Tahun 2016

Tabel 9 apat dilihar diatas dari 9 informan berdasrkan pekerjaan

menunjukkan bahwa pekerjaan dari informan lebih banyak yang PNS yaitu 4

orang dengan persentase (44) yang sedang adalah honorer dan swasta yaitu

dengan persentase (22) yang paling sedikit adalah IRT dengan persentase

hanya (12)

5) Pendapatan

Karakteristik informan yang menjadi subjek penelitian ini menurut

pendapatan dapat dilihat pada tabel berikut

55

Tabel 10 Karakteristik Informan Berdasarkan Pendapatan

No Pendapatan Frekuensi Persentase

1 500-700 ribu 2 25

2 1 ndash 2 juta 2 25

4 4-10 juta 5 50

Jumlah 9 100

Sumber Olahan Data Primer Maret Tahun 2016

Tabel diatas menunjukkan bahwa informan yang mempunyai pendapatan

paling banyak ada 5 orang yaitu dengan persentase (50) informan yang

berpendapatan menengah sebanyak 2 orang dengan persentase (25) sedangkan

informan yang berpendapatan paling sedikit ada 2 orang dengan persentase (25)

C Strategi Pemerintah dalam Peningkatan Destinasi Manajemen Organisasi

(DMO) Di Kabupaten Pariwisata Tana Toraja

Strategi yang dilakukan pemerintah dalam meningkatkan Destinasi

Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata Tana Toraja adalah analisis SWOT

karena analisi SWOT merupakan salah satu metode untuk menggambarkan suatu

masalah proyek atau konsep bisnis yang berdasarkan faktor internal dan faktor

eksternal Untuk mengetahui apakah DMO pariwisata Tana Toraja sudah tercapai

atau belum dapat dilihat dari hasil wawancara di bawah ini

1 Faktor internal

Faktor internal terbagi atas dua yaitu faktor kekuatan yang meliputi

keindahan alam kearifan lokal dan ragam budaya sedangkan faktor kelemahan

meliputi infrastruktur jalan yang belum optimal dan kebersihan kurang terjaga

56

a) Kekuatan

Indikator pertama Kekuatan terdiri dari tiga sub variabel yaitu 1)

keindahan alam 2) kearifan lokal 3) ragam budaya Ketiga sub variabel akan

dijelaskan di bawah ini

(1) Keindahan alam

Sebuah keindahan alam sangat dibutuhkan dalam meningkatkan destinasi

pariwisata karena dengan adanya keindahan alam yang menarik dan sejuk akan

menjadi magnet tersendiri bagi wisatawan Ketika ditanyakan tentang keindahan

alam berikut tanggapan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata di Kabupaten

Tana Toraja

ldquoDari segi keindahan alam obyek wisata Tana Toraja memiliki panorama

alam yang sangat menarik dan sejuk pada saat kita memasuki kawasan

obyek wisata yang ada di Pango-pango kita dapat rasakan kesejukan di

alam bebas Sekitar wilayah Pango-pango ini banyak ditanami berbagai

macam tanaman salah satunya produk unggulan seperti kopi coklat

markisa kacang tana dan jagung dan beragam sayuran selain itu juga di

penuhi rimbunan pohon pinus tak salah kalau obyek wisata yang satu ini

menjadi kunjungan favoritrdquo

(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)

Hasil wawancara lainnya dengan Sekertaris Dinas Kebudayaan dan

Pariwisata mengatakan bahwa

ldquoSalah satu yang menjadikan obyek wisata Tana Toraja diminati para

pelancong dunia baik wisata lokal maupun mancanegara adalah panorama

alamnya yang sangat bagus dan indah karena letak obyek wisata terletak

diatas gunung diatas kita dapat melihat kota Makale Rantepao dan

sekitarnyardquo

(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)

Berdasarkan tanggapan dari informan diatas dapat dianalisa bahwa dari

segi keindahan alam obyek wisata Tana Toraja memiliki beragam keindahan

misalnya panorama alam yang indah sejuk dan menarik serta dilokasi obyek

57

wisata banyak ditemui berbagai macam tanaman seperti kopi markisa jagung

kacang tanah dan rimbunan pohon pinus diatas juga kita dapat melihat kota

Makale Rantepao dan sekitarnya Terkait dengan keindahan alam obyek wisata

Tana Toraja lebih lanjut Ketua Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Cluster

Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoObyek wisata yang ada di Tana Toraja dari segi keindahan memang

sangat menarik salah satunya di Buntu Burake disana kita dapat melihat

keindahan alamnya seperti gunung-gunung yang indah dipandang serta

batu-batu yang ada diokasi obyek wisata yang tak kalah uniknya batunya

yang tinggi dan lonjong serta terdapat patung yesus yang tertinggi kedua

di dunia pembangunan wisata religi ini tak lain untuk meningkatkan

destinasi wisatawan serta meminimalisir kelemahan dan ancaman yang

adardquo (Wawancara LB 58 Tahun 15032016)

Sementara penjelasan yang diberikan oleh Travel agent Tana Toraja

mengatakan bahwa

ldquoMemang Tana Toraja Memiliki keindahan alam yang luar biasa tapi

keindahan alam yang ada di obyek wisata di Buntu Burake pada saat

musim hujan tidak dapat kita rasakan karena gelap ditutupi oleh awan

serta dilokasi obyek wisata sangat licin jadi lebih bagusnya datang

berkunjung pada saat musim kemaraurdquo

(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)

Berdasarkan tanggapan dari informan diatas dapat dikatakan bahwa

keindahan yang dimiliki obyek wisata Tana Toraja memang sangat luar biasa

contohnya obyek wisata di Buntu Burake diatas kita dapat merasakan keindahan

alam seperti gunung-gunung yang indah batu-batunya yang unik karena tajam

panjang dan lonjong serta patung yesus yang tertinggi kedua di dunia tetapi

keindahan alamnya tidak dapat dirasakan pada saat hujan turun karena gelap

ditutupi oleh awan Terkait hal tersebut informan selaku wisatawan yang datang

berkunjung ke Toraja mengatakan bahwa

58

ldquoKeindahan alam obyek wisata yang ada di Toraja ini memang luar biasa

contohnya obyek wisata yang ada di Pango-pango kalau ingin berkunjung

bagusnya bermalam di pagi hari kita terasa diatas awan karena pada saat

sang matahari terbit di ufuk timur pemandangan menakjubkan lainnya

dapat kita saksikan Arak-arakan awan putih indah berada tepat di bawah

kita yang menyelimuti seluruh kota Makale dan sekitarnya dari atas

puncaknyardquo

(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)

Sementara tanggapan informan selaku masyarakat kabupaten Tana Toraja

mengatakan bahwa

ldquoKalau ingin melihat keindahan obyek wisata Tana Toraja yang ada di

Buntu Burake itu pada saat sore hari diatas kita akan merasakan kesejukan

serta keindahannya pada saat matahari akan terbenam cahayanya yang

kuning keemasan dihiasi dengan baluran putih awan yang berarak tak

beraturan pernak-pernik mutiara yang sedang menggantung di tengah

warna kuning sang mentarirdquo

(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas dapat di katakan bahwa

keindahan obyek wisata Tana Toraja memang luar biasa apalagi pada pagi hari

dan sore hari pada saat matahari terbit di ufuk timur dan sore hari pada saat

matahari mau terbenam

Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa informan diatas dapat

dikatakan sejalan dengan teori Sondang P Siagian pada indikator Strengths

(kekuatan) bahwa suatu satuan bisnis atau perusahaan harus memiliki keunggulan

komparatif oleh unit usaha di pasaran salah satunya seperti keindahan alam

dimana keindahan alam yang dimimiliki merupakan keunggulan dari obyek

wisata Tana Toraja dengan begitu pemerintah Tana Toraja dapat memanfaatkan

kekuatan dan peluang dalam meningkatkan destinasi serta dapat meminimalisir

berbagai kelemahan dan ancaman yang ada

59

(2) Kearifan lokal

Kearifan lokal adalah kepandaian dan strategi-strategi pengelolaan alam

semesta dalam menjaga keseimbangan ekologis yang sudah berabad-abad teruji

oleh berbagai bencana dan kendala serta keteledoran manusia Kearifan lokal

tidak hanya berhenti pada etika tetapi sampai pada norma dan tindakan dan

tingkah laku sehingga kearifan lokal dapat menjadi seperti religi yang

memedomani manusia dalam bersikap dan bertindak baik dalam konteks

kehidupan sehari-hari maupun menentukan peradaban manusia yang lebih jauh

Ketika ditanyakan tentang kearifan lokal berikut tanggapan informan selaku

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Tana Toraja

ldquoKearifan lokal Tana Toraja dari segi adat sudah banyak mengalami

perubahan contohnya perbudakan dulunya budak di suruh-suruh misalnya

menumbuh padi kasi makan babi cuci piring dan lain lain-lain

sebagainya tapi sekarang itu sudah tidak berlaku tapi identitasnya sebagai

budak tidak akan hilang rdquo

(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)

Sementara tanggapan dari informan selaku Sekertaris Dinas Kebudayaan

dan Pariwisata mengatakan bahwa

ldquoSaat ini beberapa dari kebudayaan di Tana Toraja sudah tidak orisinil

lagi misalnya saja rumah adat toraja yaitu tongkonan dulu atap rumah

tongkonan itu terbuat dari kayu sehingga terlihat sangat unik namun

sekarang sudah ada yang menggunakan atap seng begitu juga dengan

lantainya yang dulunya masih menggunakan kayu sekarang sudah di cor

dan memakai keramik sehingga keindahan dan keunikannya berkurang rdquo

(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)

Berdasarkan tanggapan informan di atas dapat di katakan bahwa kearifan

lokal Tana Toraja sudah mulai berkurang keasliannya dan keorisinalitasnya

karena beberapa adat Toraja sudah banyak mengalami perubahan misalnya

perbudakan yang tak lagi di suruh-suruh serta rumah adat tongkonan yang

60

dulunya menggunakan kayu sebagai lantainya tapi sekarang sudah banyak yang

cor dan menggunakan keramik sehingg keunikannya berkurang Sehubungan

dengan kearifan lokal Ketua Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Cluster

Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoKearifan lokal dari segi budaya sudah mulai memudar contohnya dalam

pesta rambu solorsquo (acara kematian) dimana seharusnya tamu atau keluarga

yang datang memakai baju bolong (baju hitam) naum sekarang sudah ada

yang tidak memakai baju hitam menurut saya ada baiknya pemerintah

membuat PERDA Tentang Kearifan Lokal agar budaya yang dimiliki tdak

mudah berubah dan memudarrdquo

(Wawancara LB 58 Tahun 15032016)

Berdasarkan tanggapan informan di atas maka dapat di analisa bahwa

dalam pelaksanaan upacara rambu solorsquo (acara kematian) dimana seharusnya

semua memakai baju hitam baik tamu maupun keluarga tapi kenyataannya sudah

ada yang tidak memakai baju bolong (baju hitam) maka dari itu Ketua DMO

Pariwisata Tana Toraja menyarankan agar pemerintah Tana Toraja mengeluarkan

Peraturan Daerah (PERDA) Tentang Kearifan Lokal agar kearifan lokal Tana

Toraja tetap terjaga dan tidak mudah memudar maupun berubah Sehubungan

dengan kearifan lokal Travel agent Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoKearifan lokal dari segi baju sudah sangat bagus di mana dalam

melaksanakan upacara rambu tukarsquo (acara syukuran) misalnya acara

pernikahan dimana dalam pelaksaanaannya penerima tamu menggunkan

baju adat Toraja yaitu kandaura dan baju bodoh (baju indorsquo) dilengkapi

dengan aksesoris Tana Torajardquo

(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)

Sementara tanggapan dari wisatawan yang datang berkunjung ke Tana

Toraja mengatakan bahwa

ldquoberbicara mengenai kearifan lokal Tana Toraja dari segi budaya baik

budaya rambu solorsquo (acara kematian) dan budaya rambu tukarsquo (acara

syukuran) sangat orisinil karena budaya ini ada sejak dari dulu sampai

61

sekarang dan tidak mudah di pengaruhi oleh budaya luar karena

masyarakat Toraja sangat mengharagai budaya mereka dengan tetap

menjaga eksistensi kearifan lokal inilah sehingga Toraja dikenal baik

lokal maupun mancanegara serta budaya ini dijadikan budaya wisatardquo

(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)

Sementara tanggapan dari masyarakat dikabupaten Tana Toraja

mengatakan bahwa

ldquoMengenai kearifan lokal sudah banyak yang tidak orisinil lagi karena

upacara-upacara yang digelar di Toraja khususnya di Tana Toraja sudah

mulai berkurang atau sudah jarang di laksanakan seperti dalam syukuran

rumah tongkonan yang baru dan acara pesta panen biasanya digelar acara

sisembarsquo (adu kaki) sebagai ungkapan syukur Tapi saat ini kebanyakan

upacara yang digelar hanya rambu solorsquo (pesta kematian) dan rambu tukarsquo

( pesta pernikahan)rdquo

(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)

Berdasarkan tanggapan beberapa informan diatas maka dapat

disimpulkan bahwa dari segi budaya rambu solorsquo dan rambu tukarsquo sangat orisinil

karena budaya itu masih dilestarikan sampai sekarangserta dalam pelaksanaan

rambu tukarsquo semua penerima tamu menggunakan baju adat Toraja dilengkapi

dengan aksesoris Toraja dan disisi lain ada juga yang sudah tidak orisinil lagi

karena berbagai upacara syukuran sudah mulai jarang dilaksanakan seperti

mangrara tongkonan dan acara pesta panen yang biasanya dilakukan acara

sisembarsquo

(3) Ragam budaya

Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama

oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi Budaya

terbentuk dari banyak unsur yang rumit termasuk sistem agama dan politik adat

istiadat bahasa perkakas pakaian bangunan dan karya seni Sehubungan dengan

62

budaya berikut tanggapan informan selaku Kepala Dinas Kebudayaan dan

Pariwisata di Kabupaten Tana Toraja

ldquoBudaya Tana Toraja merupakan warisan dunia dan dijadikan wisata

budaya dari berbagai budaya yang ada yang paling menarik adalah

upacara rambu solorsquo (acara kematian) dimana upacara rambu solorsquo

dulunya hanya dilakukan oleh bangsawan akan tetapi sekarang sudah

mulai bergeser siapa yang kaya itulah pestanya yang paling meriah meski

demikian dalam pelaksanaannya dilakukan berdasarkan stratifikasi sosial

ada tingkatan-tingkatannya seperti tanarsquo bulaan (kasta tertinggi) tanarsquo

bassi (kasta menengah) tanarsquo karurung ( kasta rendah) dan tanarsquo kua-kua

(sangat rendah)rdquo

(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas dapat dikatakan bahwa dalam

pelaksanaan upacara rambu solorsquo yang dulunya hanya bisa dilakukan oleh orang

bangsawan tapi sekarang sudah mengalami pergeseran dimana orang yang kaya

itulah yang pestahnya lebih meriah tapi meski demikian tetap diukur berdasarkan

status sosialnya Sehubungan dengan budaya ini lebih lanjut Sekertaris Dinas

Kebudayaan dan Pariwisata mengatakan

ldquoSelain budaya rambu solorsquo Tana Toraja juga memiliki berbagai macam

budaya lainnya yang juga menarik salah satunya adalah penguburan bayi

yang ada di baby grave yang dikubur dalam pohon dimana 1 pohon

terdapat 10 mayat bayi di dalam maka tak heran kalau Tana Toraja

diminati oleh para pelancong baik wisatawan lokal nusantara maupun

mancanegarardquo

(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)

Sementara tanggapan dari informan selaku Ketua Destinasi Manajemen

Organisasi (DMO) Cluster Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoSelain budaya rambu solorsquo (acara kematian) ada juga budaya rambu tukarsquo

(acara syukuran) seperti acara pernikahan dimana dalam pelaksanaannya

diiringi dengan parsquogellu (tari-tarian) parsquopenawai (memaparkan asal usul

calon pengantin) dan dilaksanakan pada saat matahari mulai naik berbeda

dengan rambu tukarsquo yang dilakukan pada saat matahari mulai turun begitu

menariknya budaya Torajardquo

(Wawancara LB 58 Tahun 15032016)

63

Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa

budaya Tana Toraja bukan hanya rambu solorsquo ada juga budaya penguburan bayi

dalam pohon dimana dalam 1 pohon terdapat 10 mayat bayi serta budaya lainnya

adalah budaya rambu tukarsquo seperti acara pernikahan yang dilksanakan pada saat

matahri mulai naik serta di iringi dengan parsquogellu dan marsquopenawai Terkait

dengan budaya tersebut travel agent Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoTana Toraja terkenal karena budayanya yang begitu menarik salah

satunya adalah ketika seorang bangsawan meninggal atau seorang yang

tak murni bangsawan biasanya tak langsung dikubur melainkan disimpan

di rumah berminggu-minggu berbulan-bulan bahkan puluhan tahun

tergantung kesiapan keluarga dan mereka memperlakukan mayat seperti

orang yang hidup dimana mayat disiapkan makanan dan minuman mayat

tersebut baru dianggap mati setelah selesai melakukan upacara rambu

solorsquo (acara kematian)rdquo

(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)

Sementara tanggapan dari informan selaku wisatawan yang datang

berkunjung ke Tana Toraja mengatakan

ldquoTidak salah kalau Tana Toraja diminati para wisatawan mancanegara

karena memang budaya Tana Toraja luar biasa seperti dalam pelaksanaan

upacara rambu solorsquo (acara kematian) dimana pemotongan kerbau dan

babi banyaknya hewan yang di potong tergantung kemampuan ekonomi

keluarga serta berbagai kegiatan budaya dipertontonkan seperti parsquosilaga

tedong (adu kerbau) adu kaki (sisembarsquo) tari-tarian seperti parsquobadong

passailorsquo serta pemotongan kerbau dengan cara marsquotinggoro tedong

(pemotongan kerbau dengan ciri khas masyarakat Toraja yaitu dengan

menebas kerbau dengan parang dan dengan hanya sekali tebas budaya

inilah yang menjadikan Tana Toraja dikenal baik nusantara maupun

mancanegarardquo

(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa

ketika masyarakat Toraja meninggal biasanya tidak langsung dikubur melainkan

disimpan di atas rumah dan diperlakukan seperti orang yang hidup serta dalam

64

pelaksanaan rambu solorsquo dilakukan pemotongan kerbau dan babi banyaknya

pemotongan hewan tergantung dari keamampuan keluarga semakin banyak

hewan yang dipotong maka semakin tinggi pula status sosial seseorang

Sehubungan dengan budaya berikut tanggapan informan selaku masyarakat di

kabupaten Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoBudaya masyarakat Toraja banyak orang menganggap tradisi yang

pemborosan karena besar biaya yang harus dikeluarkan untuk

penyelenggaraannya bahkan ada yang tertunda berbulan-bulan bahkan

bertahun-tahun karena harus mengumpulkan biaya bahkan ada yang

mengatakan orang Toraja mencari kekayaan untuk di pakai pada pesta

rambu solorsquo tapi bagi masyarakat Toraja berbicara pemakaman bukan

hanya tentang upacara status jumlah kerbau dan babi yang dipotong

tetapi juga soal malu (sirirsquo) dan hal inilah yang meneyebabkan upacara

rambu solorsquo terkait dengan tingkat stratifikasi sosialrdquo

(Wawancara AA 44 tahun 18032016)

Berdasarkan tanggapan dari informan diatas dapat dianalisa bahwa bukan

soal pemborosan atau dengan kata orang Toraja mencari kekayaan hanya untuk

pesta rambu solorsquo tapi karena faktor malu karena upacara rambu solo terkait

dengan stratifikasi sosial Terkait dengan budaya berikut tanggapan masyarakat

Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoBudaya Tana Toraja memang terkenal akan keunikannya salah satu

budaya Toraja yang unik salah satunya yaitu pada saat orang yang murni

bangsawan maupun yang tidak murni bangsawan meninggal dunia pada

saat selesai dimandikan akan di make up dan apabila yang meninggal

adalah gadis akan dipakaikan baju seloyor kalau orang tua dipakaikan

baju bodoh (baju indorsquo) sedangkan kalau yang meninggal laki-laki baik

orang tua maupun remaja akan dipakakan jas dan dasi dan setelah itu

barulah dikasih masuk peti lalu disimpan dalam kamar dimana kamarnya

dihiasi begitu indah pada saat mau di pestakan akan dibuatkan peti baru

yang dihias sesuai stratifikasi sosialnyardquo

(Wawancara MT 38 Tahun 19032016)

Berdasarkan tanggapan dari informan diatas maka dapat dikatakan bahawa

pada saat orang Toraja meninggal tidak langsung dimakamkan melainkan

65

disimpan dirumah dalam kamar yang sudah dihiasi begitu indah dan petinya tidak

sembarang dihiasi melainkan sesuai stratifikasi sosialnya

Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa informan diatas dapat

dikatakan dari segi budaya Tana Toraja memang begitu menarik sehingga

dijadikan wisata budaya dimana pada saat orang Toraja meninggal tidak langsung

dimakamkan melainkan disimpan dirumah pelaksanaannya tergantung pada

kesiapan keluarga dalam pelaksanaannya banyak macam kegiatan budaya

dipertontonkan seperti parsquosilaga tedong (adu kerbau) adu kaki (sisembarsquo) tari-

tarian seperti parsquobadong passailorsquo serta pemotongan kerbau dengan cara

marsquotinggoro tedong (pemotongan kerbau dengan ciri khas masyarakat Toraja

yaitu dengan menebas kerbau dengan parang dan dengan hanya sekali tebas

selain itu ada penguburan bayi dalam pohon dimana satu pohon terdapat sepuluh

mayat bayi didalam maka tak heran kalau Tana Toraja banyak diminati para

pelancong baik wisatawan lokal nusantara maupun mancanegara

b) Kelemahan

Indikator kedua kelemahan terdiri dari dua sub variabel yaitu 1)

infrastruktur jalan yang belum optimal dan 2) kebersihan yang kurang tergaja di

lokasi obyek wisata

(1) Infrastruktur jalan yang belum optimal

Infrastruktur jalan yang belum optimal menuju obyek wisata tentu sangat

mengganggu dan membahyakan bagi wisatawan yang datang berkunjung Ketika

ditanyakan tentang infrastruktur jalan yang belum optimal Kepala Dinas

Kebudayaan dan Pariwisata di Kabupaten Tana Toraja

66

ldquoObyek wisata yang ada di Tilanaga (tempat permandian) dari segi

infrastruktur jalannya sangat kecil berlubang disana sini jalanan naik

turun dan menanjak hal ini menjadi salah satu kendala dalam

meningkatkan destinasi kami selaku pihak terkait akan berusaha

mengatasi hal inirdquo

(wawancara JS 56 Tahun 12032016)

Sementara hasil wawancara dengan informan selaku Sekertaris Dinas

Kebudayaan dan Pariwisata Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoBerbicara tentang infrastruktur jalan menuju obyek wisata yang ada di

Tana Toraja memang sebagian sangat jelek misalnya jalan menuju obyek

wisata yang ada di Sirope (tempat penguburan) sangat jelek berlubang

dan lebar jalan sekitar 1 meter lebih hal tersebut menjadi salah satu

kendala dalam peningkatan destinasirdquo

(Wawanacar LS 53 Tahun 14032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa

jalan menuju beberapa obyek wisata banyak yang rusak seperti jalan menuju

obyek wisata di Tilanga dan Sirope jalannya yang menanjak berlubang serta lebar

jalannya hanya 1 meter lebih Terkait dengan infrastruktur jalan yang belum

optimal berikut tanggapan informan selaku Ketua Destinasi Manajamen

Organisasi (DMO) Cluster Pariwisata Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoKeberhasilan DMO dapat dilihat salah satunya dengan infrastruktur jalan

kalau masih ada jalan yang rusak menuju obyek wisata maka DMO belum

tercapai seperti program DMO Tana Toraja belum optimal karena masih

banyak jalan menuju obyek wisata yang jelek contohnya jalan menuju

obyek wisata di Buntu burake pada saat kita memasuki gerbang jalannya

yang berbatu dan pendakian yang cukup jauh hal ini sanagat mengganggu

dan membahayakan bagi wisatawan kami selaku pihak terkait menyadari

hal ini serta berkeinginan besar untuk memperbaiki tapi kami terkendala

dengan dana yang masih minimrdquo

(Wawancara LB 58 Tahun 15032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa

keberhasilan suatu DMO dapat dilihat dari infrastruktur jalan dan DMO Tana

Toraja belum tercapai karena masih ada jalan yang rusak menuju obyek wisata

67

salah satunya jalan menuju obyek wisata di Buntu burake jalannya yang berbatu

dan pendiakian yang cukup jauh Terkait dengan infrastruktur jalan yang belum

optimal berikut tanggapan informan selaku travel agent Tana Toraja mengatakan

bahwa

ldquojalan menuju obyek wisata tidak semuanya rusak sebagian sudah ada

yang bagus seperti jalan menuju obyek wisata yang ada di baby grave

jalannya sudah di aspal dan juga lebar sekitar 4 meterrdquo

(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)

Berdasrkan tanggapan dari informan diatas dapat dikatakan bahwa dari

segi infrastruktur jalan menuju obyek wisata yang ada di Sirope sudah bagus

karena jalannya sudah di aspal dan juga lebar Terkait dengan infrastruktur jalan

yang belum optimal berikut tanggapan informan selaku wisatawan yang datang

berkunjung ke Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoJalan menuju obyek wisata Buntu burake sangat menakutkan dan

membahayakan bagi wisatawan dimana terdapat jurang dipinggir jalan

apalagi jalan menuju obyek wisata ini pada saat musim hujan sangat licin

saya berharap agar pemerintah membuatkan pagar jalanan dan melakukan

perbaikan jalan agar wisatawan sering datang berkunjungrdquo

(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)

Sementara hasil wawancara dengan informan selaku masyarakat Tana

Toraja mengatakan bahwa

ldquoMengenai infrastruktur jalan memang belum optimal karena masih

banyak jalan menuju obyek wisatai yang kurang bagus seperti jalan

menuju obyek wisata di Sangngallarsquo jalanya yang berlubang becek karena

digenangi air tapi dari segi lebarnya sudah lumayan sekitar 3 meterrdquo

(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas dapat dikatakan bahwa dari segi

infrastruktur jalan menuju obyek wisata di Tana Toraja belum optimal karena

68

masih banyak jalan menuju obyek wisata yang becek dan digenangi air pada saat

musim hujan serta terdapat jurang tidak dipasangkan pagar jalanan

Berdasarkan hasil wawancara dari berbagai informan diatas maka dapat

disimpulkan bahwa dari segi infrastruktur jalan di obyek wisata Tana Toraja

belum optimal karena masih banyak obyek wisata yang infrastruktur jalan rusak

dan belum memadai seperti berlubang berbatu licinterdapat jurang yang tidak di

pasangkan pagar jalan serta lebar jalan yang masih kecil sekitar 1 meter lebih

Dengan melihat kelemahan yang ada dapat dikatakan dalam meningkatkan DMO

Pariwisata Tana Toraja belum tercapai

(2) Kebersihan yang kurang terjaga di obyek wisata

Kebersihan adalah keadaan bebas dari kotoran termasuk diantaranya

debu sampah dan bau dalam hal ini wisatawan lokal maupun wisatawan

mancanegara perlu menjaga kebersihan lingkunagan obyek wisata agar keindahan

obyek wista terlihat indah dan menarik Seperti wawancara yang dilakukan

dengan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata mengatakan bahwa

ldquoDari segi kebersihan saya rasa belum optimal karena masih banyak

obyek wisata yang ada di Tana Toraja yang kotor dan baursquo seperti yang

ada di Pango-pango di lokasi obyek wisata sangat baursquo karena banyak

wisatawan buang air kecil sembarangan termasuk wisatawan laki-laki hal

ini terjadi karena memang tidak ada wc di lokasi obyek wisata kami

selaku pihak terkait akan membuat wc di setiap obyek wisata yang ada di

Tana Toraja

(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)

Bedasarkan tanggapan dari informan diatas dapat dianalisa bahwa dari

segi kebersihan obyek wisata Tana Toraja belum optimal karena masih banyak

obyek wisata Tana Toraja yang kotor dan baursquo seprti obyek wisata di Pango-

pango dimana wisatawan buang air kecil sembarangan hal ini terjadi karena

69

belum adanya wc yang disediakan oleh pihak terkait Terkait dengan kebersihan

yang tidak terjaga di obyek wisata Tana Toraja lebih lanjut Sekertaris Dinas

Kebudayaan dan Pariwisata mengatakan bahwa

ldquoKeindahan obyek wisata tergantung dari kebersihannya dan menurut

saya dari segi kebersihan sampah di lokasi obyek wisata saya rasa sudah

lumayan bagus seperti obyek wisata yang ada di baby grave dan obyek

wisata di Pango-pango itu sangat bersih karena memang ada tim khusus

untuk menjaga kebersihan lokasi wisata tersebutrdquo

(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa dari

segi kebersihan sampah di lokasi obyek wisata sudah bagus seperti obyek wisata

yang ada di baby grave dan obyek wisata di Pango-pango Terkait dengan

kebersihan yang kurang terjaga berikut tanggapan informan selaku Ketua

Destinasi Manajemen Organisasi Pariwisata (DMO) Cluster Tana Toriaja

mengatakan bahwa

ldquoKebersihan suatu DMO dapat dilihat salah satunya dengan

kebersihannya apabila obyek wisata masih ada yang kotor berarti dalam

pengelolaan DMO belum tercapai dan saya menyadari bahwa DMO Tana

Toraja belum tercapai karena masih ada obyek wisata di Tana Toraja yang

masih kotor seperti obyek wisata yang ada di Sirope (tempat penguburan)

kebersihannya kurang terjaga daun-daun yang jatuh dibiarkan

bertumpukan di lokasi obyek wisata sampah ada dimana-mana karena

wisatawan yang datang berkunjung membuang sampah sembarangan

(Wawancara LB 58 Tahun 15052016)

Sementara tanggapan lain dari salah satu informan selaku travel agent

Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoMasih banyak obyek wisata di Tana Toraja yang masih kotor salah

satunya di obyek wisata yang ada di Tilanga (tempat permandian) yang

terletak dalam hutan dimana kolamnya banyak daun-daun yang terapung

di bawah karena di sekeliling kolam banyak pohon besar serta pohon-

pohon bambu yang menaungi air di permandian tapi dari segi airnya

sangat jernihrdquo

(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)

70

Berdasarkan tanggapan dari informan diatas dapat dikatakan bahwa dari

segi kebersihan belum optimal karena masih banyak obyek wisata Tana Toraja

tidak terjaga kebersihannya seperti obyek wisata di sirope (tempat penguburan)

dimana dilokasi obyek wisata ini banyak sampah dan daun-daun yang jatuh

dibiarkan begitu saja dan obyek wisata yang ada di Tilanga (tempat permandian)

banyak daun-daun yang terapung di kolam karena banyak pohon-pohon besar dan

pohon bambu yang mengelilingi kolam tersebut Terkait dengan kebersihan yang

kurang terjaga berikut tanggapan informan selaku wisatawan yang datang

berkunjung ke Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoDari segi kebersihan tangga di lokasi obyek wisata yang ada di Buntu

burake (wisata religi) Tana Toraja belum optimal karena tangganya

dipenuhi dengan tanahlumpur apalagi kalau musim hujan karena obyek

wisata ini ada 770 tangga yang di lewati baru sampai di patung Yesus

tertinggi di duniardquo

(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)

Berdasarkan penjelasan dari informan diatas dapat dikatakan kebersihan

dari segi tangga yang ada di obyek wisata Buntu burake belum optimal karena

tangganya banyak di penuhi dengan tanah apa lagi kalau musim hujan Terkait

dengan kebersihan yang kurang terjaga berikut tanggapan informan selaku

masyarakat Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoBerbicara mengenai kebersihan dari segi WC di obyek wisata yang ada di

Tilanga itu sudah bagus dan bersih karena bak dan lantainya menggunakan

keramik airnya juga sangat jernihrdquo

(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)

Berdasarkan hasil wawancara dengan informan diatas maka dapat

dikatakan bahwa dari segi kebersihan WC di obyek wisata yang ada di Tilanga

71

sudah bagus dan bersih airnya juga yang sangat jernih serta kebersihan bak

airnya sudah sangat bersih dan lantai baknya juga menggunakan keramik

Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa informan diatas maka

dapat disimpulkan bahwa keberhasilan suatu DMO dapat dilihat salah satunya

dengan kebersihan apabila masih ada obyek wisata yang masih kotor maka dapat

dikatakan dalam pengelolaan DMO Pariwisata Tana Toraja belum tercapai karena

masih banyak obyek wisata yang masih kotor meski demikian sudah ada juga

yang sudah bersih

2 Faktor eksternal

Faktor eksternal terbagi atas dua yaitu a) peluang meliputi agrowisata dan

berbagai bisnis b) ancaman meliputi penetrasi budaya luar dan ketergantungan

ekonomi

a) Peluang

Indikator ketiga Peluang yang terdiri dari dua sub variabel yaitu 1)

agrowisata 2) berbagai bisnis Kedua sub variabel akan di jelaskan di bawah ini

(1) Agrowisata

Agrowisata merupakan peluang besar bagi masyarakat Tana Toraja

Ketika ditanyakan tentang peluang agrowisata berikut tanggapan dari Kepala

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoKeunikan lokasi agrowisata adalah hamparan kebun kopi dan tanaman

sayuran mengelilingi kota mungil Pango-pango di lembah yang indah dan

mempesona serta mengelilingi perkampungan tradisional yang didukung

bentukan geologibenteng alam dan perbukitan dan pegunungan yang

mempesona keunikan inilah yang menjadikan obyek agrowisata ini

banyak diminati para wisatawanrdquo (Wawancara JS 56 Tahun 12032016)

72

Berdasarkan tanggapan informan diatas dapat dikatakan bahwa keunikan

aggrowisata di tana Toraja adalah hamparan kebun kopi serta perbukitan dan

pegunungan yang mempesona Sehubungan dengan hal tersebut berikut

tanggapan informan selaku Sekertaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

mengatakan bahwa

ldquoAgrowisata Tana Toraja memang menarik dan sejuk keindahan dapat

kita rasakan pada saat kita memasuki kebun kopi jagung serta sayur-

sayuran yang begitu subur indah dipandang apalagi pada pagi harirdquo

(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)

Sementara hasil wawancara dengan Ketua Destinasi Manajemen

Organisasi (DMO) Cluster Pariwisata Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoSebelumnya Tana Toraja hanya mengandalkan wisata budaya dan wisata

alam tapi sekarang sudah ada agrowisata yang ada di Pango-pango yang

banyak menarik wisatawan dan kami selaku pihak terkait merencanakan

penambahan lokasi obyek agrowisata agar kunjungan wisatawan semakin

meningkat hal ini dilakukan untuk meminimalisir kelemahan dan

ancaman yang adardquo

(Wawancara LB 58 Tahun 15032016)

Berdasarkan keterangan informan diatas dapat dikatakan bahwa

keindahan agrowisata di Tana Toraja dapat kita rasakan pada saat kita memasuki

kebun kopi dan sayur-sayuran di dalam kita merasakan kesejukan yang luar biasa

apalagi pada pagi hari serta pihak terkait akan berusaha mengembangkan obyek

agrowisata agar wisatawan semakin tertarik Terkait dengan hal tersebut berikut

tanggapan informan selaku travel agent Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoPemerintah Tana Toraja selalu mengingatkan masyarakat yang ada di

daerah Pango-pango agar selalu menjaga kelestarian lingkungan agar

wisata agro selalu diminati para wisatawan karena kedatangan wisatawan

membawa keuntungan ekonomi bagi masyarakat setempat maupun

masyarakat sekitarnyardquo

(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)

73

Berdasarkan tanggapan informan diatas dapat dikatakan bahwa masyarakat

selalu diingatkan agar tetap menjaga kelestarian lingkungan disekitar obyek

agrowisata agar wisatawan semakin tertarik karena kunjungan wisatawan

membawa keuntungan ekonomi bagi masyarakat setempat serta masyarakat

sekitarnya Sehubungan dengan agrowisata tersebut berikut tanggapan informan

selaku wisatawan yang datang berkunjung ke Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoAgrowisata Tana Toraja memang memberikan peluang yang luar biasa

baik untuk masyarakat sendiri maupun untuk peningkatan destinasi obyek

wisata karena beberapa produk tanaman unggulan seperti kopi dan

markisa dimana wisatawan yang datang bisa memetik sendiri buah kopi

tentu dengan hal tersebut bisa memberikan kepuasan tersendiri bagi

wisatawan yang datangrdquo

(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)

Sementara penjelasan lain dari salah satu informan selaku masyarakat

Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoAgrowisata memang menjadi peluang dalam meningkatkan obyek wisata

dan meningkatkan perekonomian masyarakat saya harap agar pemerintah

menambah obyek agrowisata serta menambah tamanaman buah seperti

starawberry dan apel di obyek wisata di Pango-pango agar wisatawan

semakin tertarik untuk datang berkunjung ke Tana Toraja karena

agrowisata Tana Toraja baru ada satu dan perlu penambahan

pembangunan wisata agrordquo

(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)

Berdasarkan keterangana informan diatas dapat dikatakan bahwa

agrowisata menjadi salah satu peluang bagi masyarakat Tana Toraja dalam

meningkatkan perekonomian dan diharpakan agar pemerintah menambah obyek

agrowisata serta menambah tanamanan buah strawberry dan apel di obyek wisata

Pango-pango agar wisatawan semakin tertarik untuk datang berkunjung

Berdasarkan tanggapan dari beberapa informan diatas dapat disimpulkan

bahwa agrowisata Tana Toraja menjadi peluang yang luar biasa bagi msyarakat

74

dalam meningkatkan ekonomi serta dalam peningkatan destinasi obyek wisata

keindahan serta kesejukan yang dimiliki menjadikan wisata agro ini diminati para

wisatawan

(2) Berbagai bisnis

Bisnis adalah suatu organisasi yang menjual yang menjual jasa atau barang

kepada pembeli atau konsumen ataupun bisnis lainnya untuk memperoleh laba

Ada tiga hal penting dalam bisnis yaitu menghasilkan barang dan jasa mencari

profit dan memaksimalkan kebutuhan konsumen Seperti wawancara yang

dilakukan dengan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Tana Toraja

mengatkan bahwa

ldquoBerbicara tentang obyek wisata Tana Toraja yang diminati para

wisatawan baik wisatawan lokal maupun mancanegara tentu muncul

berbagai peluang salah satunya adalah berbisnis seperti pembangunan

hotel dengan membangun hotel tentu membuka lowongan kerja bagi

masyarakat Toraja serta memberikan keuntungan yang besar bagi pemilik

hotelrdquo

(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)

Berdasarkan keterangan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa

salah satu peluang yang dibuka msyarakat Tana Toraja adalah pembangunan hotel

selain membuka lowongan kerja tentu juga memberikan keuntungan besar bagi

pemilik hotel Sehubungan dengan hal tersebut berikut tanggapan informan

selaku Sekertaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata mengatakan bahwa

ldquoBisnis merupakan salah satu peluang besar bagi masyarakat Tana Toraja

dengan adanya obyek wisata masyarakat dapat berbisnis misalnya

penjualan aksesoris Tana Toraja seperti kalung gantungan kunci gelang

dan lain-lain sebagainyardquo

(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)

75

Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa

dengan adanya obyek wisata yang ada di Tana Toraja membuka peluang salah

satunya adalah bisnis seperti menjual berbgai aksesoris Tana Toraja Terkait

dengan hal tersebut berikut tanggapan informan selaku Ketua Destinasi

Manajemen Organisasi (DMO) Cluster Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoMasyarakat Tana Toraja dalam memanfaatkan peluang mereka membuka

berbagai macam bisnis salah satunya adalah membuka restaurant dan

menyediakan berbagai macam makanan dan minuman khas Tana Toraja

seperti parsquopeong (daging yang dimasak dalam bambu) sorsquokorsquo (beras ketan

yang dicampur dengan santan) sarabba dan lain-lain sebagainyardquo

(Wawancara LB 58 Tahun 15032016)

Sementara penjelasan yang diberikan oleh informan selaku travel agent

Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoAda banyak bisnis yang di buka msyarakat Tana Toraja misalnya

penjualan kue khas Tana Toraja seperti deppa tori bajersquo serta bisnis

rental mobil dan sebagainya bisnis ini memberikan dampak positif selain

keuntungan yang didapatkan juga berbuat untuk bangsa dengan cara

membantu mengembangkan obyek wisatardquo

(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa

masyarakat Tana Toraja membuka berbagai macam bisnis dan memanfaatkan

betul peluang yang ada dengan mengharapkan keuntungan Terkait dengan hal

tersebut tanggapan informan selaku wisatawan yang datang berkunjung ke Tana

Toraja mengatakan bahwa

ldquoAdanya obyek wisata Tana Toraja yang begitu menarik dan diminati para

pelancong memberikan dampak positif bagi masyarakat dalam

meningkatkan perekonomian dengan memanfaatkan peluang yang ada

misalnya berbisnis masyarakat membuka berbagai bisnis yang ada salah

satunya adalah bisnis rental mobilrdquo

(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)

76

Sementara penjelasan yang diberikan oleh informan selaku masyarakat

Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoBisnis memang menjadi peluang besar untuk masyarakat Tana Toraja

dalam meningkatkan perekonomian dalam memenuhi kebutuhan sehari-

hari misalnya bisnis kecil-kecilan seperti yang menjual makanan di lokasi

obyek wisata dengan hal itu wisatawan tidak usah repot-repot membawah

makanan karena banyak yang menjual makanan di lokasi obyek wisata

yang ada di Tana Torajardquo

(Wawancara AA 44 tahun 18032016)

Berdasarkan hasil wawancara dari beberapa informan diatas dapat

dikatakan sejalan dengan teori Sondang P Siagian (2011) bahwa dengan adanya

peluang yang dimiliki sebuah organisasi atau perusahaan dapat dimanfaatkan

untuk meningkatkan pendapatan serta dapat dimanfaatkan untuk meminimalisir

kelemahan dan ancaman yang ada dalam sebuah organisasi atau perusahaan

b) Ancaman

Indikator keempat ancaman terdiri dari dua sub variabel yaitu 1)

penetrasi budaya luar 2) ketergantungan ekonomi Kedua sub variabel akan di

jelaskan di bawah ini

(1) Penetrasi budaya luar

Penetrasi budaya luar merupakan ancaman karena adanya berbgai budaya

luar yang lebih menarik Ketika ditanyakan tentang penetrasi budaya luar berikut

tanggapan dari Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Tana Toraja

mengatakan bahwa

ldquoPenetrasi budaya luar ini salah satu ancaman dalam peningkatan destinasi

pariwisata karena berbagai budaya yang menarik seperti budaya yang ada

di Wakatobi yang juga menarik kami selaku pihak terkait mengatasi

ancaman penetrasi budaya luar tersebut dengan memanfaatkan kekuatan

dan peluangrdquo

(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)

77

Sementara wawancara yang dilakukan dengan Sekertaris Dinas

Kebudayaan dan Pariwisata Tana Toraja mengatakan bahwaa

ldquoPenetrasi budaya luar memang jadi ancaman dalam meningkatkan

destinasi obyek wisata Tana Toraja karena berbagai budaya luar juga yang

menarik tapi saat ini puji syukur kunjungan wisatawan tidak menurun

karena kami selaku pihak terkait selalu mempromosikan keindahan dan

keunikan wisata alam wisata budaya dan agro wisata Tana Toraja baik

dalam negeri maupun luar negeri agar ancaman tidak berpengaruh pada

peningkatan destinasirdquo

(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa

penetrasi budaya luar memang menjadi salah satu ancaman karena banyak budaya

luar juga yang lebih menarik misalnya budaya bahari wakatobi tapi meski

muculnya budaya yang lebih menarik tidak mempangaruhi kunjungan wisatawan

karena pemerintah terkait selalu membangun obyek wisata yang baru dan selalu

melakukan promosi baik dalam negeri maupun luar negeri Terkait dengan hal

tersebut berikut tanggapan informan selaku Ketua Destinasi Manajemen

Organisasi (DMO) Cluster Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoPenetrasi buadaya luar memang menjadi ancaman bagi Tana Toraja

karena berbagai budaya luar yang juga yang tak kalah uniknya seperti

budaya Bali serta berbagai budaya Tana Toraja tidak orisinil lagi

contohnya pembuatan rumah tongkonan yang dulunya lantainya

menggunakan kayu serta tiangnya juga menggunakan kayu sehingga

terlihat sangat unik dan menarik tapi sekarang sudah ada yang

menggunakan keramik dan tiangnya sudah ada yang di cor sehingga

keunikan dan keindahannya berkurang hal seperti inilah yang ditakutkan

jangan sampai menjadi penghambat dalam peningkatan destinasi

wisatawan rdquo

(Wawancara LB 58 Tahun 15032016)

Berdasarkan penjelasan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa

penetrasi budaya luar menjadi ancaman bagi peningkatan destinasi wisatawan

78

karena banyaknya budaya luar yang juga menarik seperti Bali serta budaya Tana

Toraja sudah tidak orisinil lagi sudah banyak yang mengalami perubahan

sehingga keindahan dan keunikannya sudah berkurang Terkait dengan penetrasi

budaya luat berikut tanggapan informan selaku travel agent Tana Toraja

mengatakan bahwa

ldquoPenetrasi budaya luar memang menjadi ancaman dari luar karena

berbagai budaya luar yang juga menarik tapi saat ini pemerintah Tana

Toraja menambah lokasi obyek wisata baru yang ada di Buntu burake

diatas terdapat patung yesus tertinggi di dunia obyek wisata yang satu ini

akan menambah kunjungan wisatawan ini juga merupakan strategi

pemerintah dalam meningkatkan destinasi wisatawan agar ancaman yang

ada dapat diatasi ldquo

( Wawancara MU 42 Tahun 16032016)

Sementara hasil wawancara dengan wisiatawan yang datang berkunjung

ke Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoMenurut saya menegenai ancaman penetrasi budaya luar saya rasa

sampai sekarang tidak ada yang kalah menarik budaya Toraja seperti

upacara rambu solorsquo (acara kematian) serta dalam pelaksanaannya pun

diiringi berbagai kegiatan budaya misalnya parsquosilaga tedong (adu kerbau)

parsquobadong (tarian-tarian) dan lain-lain sebagainyardquo

(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa

sampai saat ini tidak ada yang kalah unik dan menarik budaya Toraja seperti

upacara rambu solorsquo serta kegiatan budaya yang dipertontonkan yang juga sangat

menarik serta pemerintah Tana Toraja membangun lokasi obyek wisata yang

baru hal ini dilakukan agar berbagai ancaman dapat diatasi dengan memanfaatkan

peluang yang ada Terkait dengan penetrasi budaya luar berikut tanggapan

informan selaku masyarakat Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoPenetrasi budaya luar memang menjadi salah satu ancaman karena

berbagai budaya Tana Toraja tidak orisinil lagi banyak yang sudah

79

mengalami perubahan misalnya acara rambu tukarsquo (acara syukuran) salah

satunya adalah upacara pesta panen upacara ini jarang sekali dilakukan

bahkan beberapa daerah di Toraja tidak melakukan lagi upacara tersebut rdquo

(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)

Berdasarkan hasil wawancara dari beberapa informan diatas maka dapat

disimpulkan bahwa penetrasi budaya luar memang menjadi ancaman karena

beberapa budaya Tana Toraja tidak orisisnil lagi tapi meski demikian kunjungan

wisatawan ke Tana Toraja tidak mengalami penurunan karena pemerintah Tana

Toraja mengatasi hal tersebut dengan memanfaatkan kekuatan dan peluang

(2) Ketergantungan ekonomi

Ketergantungan ekonomi adalah keadaan dimana kehidupan ekonomi

negara-negara tertentu dipengaruhi oleh perkembangan dan ekspansi dari

kehidupan ekonomi seperti wawancara yang dilakukan dengan Kepala Dinas

Kebudayaan Dan Pariwisata Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoKetergantungan ekonomi ini menjadi ancaman karena kapan kunjungan

wisatawan berkurang maka pendapatan masyarakat pun berkurang karena

sebagian besar masyarakat Toraja mendapatkan keuntungan dari

kunjungan wisatawanrdquo

(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dianalisa bahwa

sebagian besar masyarakat Tana Toraja ekonominya tergantung pada kunjungan

wisatawan karena kapan kunjungan wisatawan menurun maka pendapatan

masyarakat pun menurun Terkait dengan ketergantungan ekonomi tersebut

berikut tanggapan informan selaku Sekertaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoTidak semua masyarakat Tana Toraja ekonominya tergantung pada

kunjungan wisatawan karena kebanyakan profesi masyarakat Toraja

sekarang adalah pelautrdquo

80

(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dianalisa bahwa tidak

semua masyarakat Tana Toraja ekonominya tergantung pada kunjungan

wisatawan karena kebanyakan masyarakat Tana Toraja sekarang berprofesi

sebagai pelaut Sehubungan dengan hal ketergantungan ekonomi berikut

tanggapan informan selaku Ketua Destinasi Manajemen Organisasi (DMO)

Cluster Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoBerbicara mengenai masalah ketergantungan ekonomi sebagian memang

masyarakat Tana Toraja ekonominya tergantung pada kunjungan

wisatawan seperti masyarakat yang bekerja di hotel karena 80 yang

menginap di hotel adalah wisatawan kapan wisatawan menurun maka

akan berpengaruh pada pendapatan masyarakat serta Pendapatan Asli

Daerah (PAD) Tana Torajardquo (Wawancara LB 58 Tahun 15032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dianalisa bahwa

sebagian masyarakat Tana Toraja ekonominya tergantung pada kunjungan

wisatawan seprti yang bekerja di hotel kapan wisatawan menurun maka

pendapatan masyarakat pun menurun begitupun Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Tana Toraja Terkait dengan hal ketergantungan ekonomi berikut tanggapan

informan selaku travel agent Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoSaya akui memang sebagian masyarakat Toraja ekonominya tergantung

pada wisatawan contohnya saya sebagai travel agent kapan wisatawan

kurang maka akan berpengaruh pada pendapatan kamirdquo

(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)

Sementara penjelasan lain yang diberikan oleh Wisatawan yang datang

berkunjung ke Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoKalau saya lihat sebagian kecilnya saja yang ekonominya tergantung

pada kunjungan wisatawan karena kebanyakan profesi Tana Toraja adalah

petani serta banyak masyarakat Toraja yang bekerja di luar kota

(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)

81

Sementara penjelasan lain yang diberikan oleh masyarakat Tana Toraja

mengatakan bahwa

ldquoMenurut saya sebagai masyarakat Toraja sekaligus sebagai pemilik rental

mobil bergantung pada kunjungan wisatawan karena kapan wisatawan

kurang maka pendapatan kami pun berkurangrdquo

(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)

Berdasarkan penjelasan diatas dapat dikatakan bahwa yang bekerja di

travel agent dan yang memiliki rental mobil ekonominya tergantung pda

kunjungan wisatwan karena kapan wisatwan menurun maka pendapatan mereka

pun akan menurun

Berdasarkan tanggapan dari beberapa informan diatas maka dapat

disimpulkan bahwa sebagian kecilnya saja yang ekonominya tergantung pada

kunjungan wisatwan dan sebagian besar ekonominya tidak tergantung pada

kunjungan wisatwan karena banyak masyarakat Tana Toraja yang berprofesi

sebagai pelaut petani dan bekerja di luar kota kecuali Pendapatan Asli Daerah

(PAD) Tana Toraja memang sebagian besar di dapatkan dari obyek wisata

D Analisis SWOT

Analisis SWOT adalah analisis kondisi internal maupun eksternal suatu

organisasi yang selanjutnya akan digunakan sebagai dasar untuk merancang

strategi dan program kerja Analisis internal meliputi penilaian terhadap faktor

kekuatan (Sterngths) merupakan situasi atau kondis yang merupakan kekuatan

dari organisasi atau program pada saat ini dan kelemahan (Weaknesses)

merupakan situasi atau kondisi yang merupakan kelemahan dari organisasi atau

program pada saat ini Sementara analisis eksternal mencakup faktor peluang

82

(Opportunities) merupakan situasi atau kondisi yang merupakan peluang di luar

organisasi dan memberikan peluang berkembang bagi organisasi di masa

depandan tantangan (Threaths) merupakan situasi yang merupakan ancaman

bagi organisasi yang datang dari luar organisasi dan dapat mengancam eksistensi

organisasi di masa depan

Analisis SWOT merupakan suatu pekerjaan yang cukup berat karena

hanya dengan hal itu alternati-alternatif strategi dapat disusun Kegagalan

menganalisanya berarti gagal dalam mencari relasi dan titik temu antara

faktor-faktor strategi dalam lingkungan internal dan yang terdapat dalam

lingkungan eksternal sambil mencari hubungannya dengan misi tujuan dan

sasaran organisasi juga merupakan kegagalan dalam mempersiapkan suatu

keputusan strategi yang baik Pekerjaan ini tetap menjadi tugas pokok dari

kelompok koalisi eselon atas dan belum bisa didelegasikan kepada eselon bawah

Namun eselon bawah berperan dalam menyediakan data yang diperlukan untuk

mempertajam analisis SWOT Hanya dengan analisis SWOT keputusan

-keputusan strategi yang baik dapat dihasilkan seperti pertemuan antara

strengthsopportunities (SO) strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran suatu

perusahaan yaitu dengan menggunakan seluruh kekuatan dan memanfaatkan

peluang pertemuan antara strengthsthreats (ST) ini adalah strategi untuk

menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan dengan cara menghindari

ancaman pertemuan antara weaknessesopportunities (WO) strategi ini

diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara mengatasi

kelemahan-kelemahan yang dimiliki dan pertemuan antara weaknessestheats

83

(WT) strategi ini didasarkan pada kegiatan yang besrsifat defensif dan ditujukan

untuk meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman

Analisis SWOT digunakan untuk merumuskan strategi melalui situasi

dengan mengidentifikasi kekuatan kelemahan peluang dan ancaman Dengan

analisis SWOT kita dapat memahamai apa dan bagaimana organisasi kita serta

bagaimana cara menggerakannya Penentuan strategi secara garis besar dalah

dengan memperhatikan kelemahan-kelmahan yang dimiliki organisasi kemudian

membuat konsolidasi internal agar dapat menghadapi tantangan dan meraih

peluang yang ada jika organisasi memiliki kekuatan yang besar maka dapat

merumuskan strategi dengan perencanaan matang SWOT dapat digunakan oleh

organisasi apa saja termasuk organisasi pemerintah seperti Dinas Pariwisata dan

Kebudayaan di Kabupaten Tana Toraja

Kegiatan yang paling penting dalam proses analisis adalah memahami

seluruh informasi yang terdapat pada suatu kasus menganalisis situasi untuk

mengetahui isu apa yang sedang terjadi dan memututuskan tindakan apa yang

harus segera dilakukan untuk memecahkan masalah Menurut Boulton (dalam

Freddy Rangkuti 1997) proses untuk melaksanakan analisis suatu kasus Untuk

memahami secara keseluruhan informasi yang ada yaitu dengan cara memahami

secara detail semua informasi dan melakukan analisis secara numerik Setelah

mengetahui dan memahami berbagai informasi terkait faktor internal dan faktor

eksternal obyek wisata Tana Toraja berikut hasil analisis penulis

84

1) Comporative Advantage (strengthsopportunities ldquoSOrdquo )

Keunggulan komporatif obyek wisata Tana Toraja ada berbagai macam

seperti keindahan alam yang dapat kita rasakan di obyek wisata Pango-pango

yang begitu sejuk indah dan menarik selain itu banyak di temui berbagai macam

tanaman unggul seperti kopi coklat markisa kacang tana jagung dan berbagai

macam sayuran serta dipenuhi rimbunan pohon pinus yang tak kalah indah yaitu

obyek wisata Buntu burake yang terletak diatas gunung diatas dapat kita rasakan

keindahannya seperti gunung-gunung yang indah dipandang batu-batu yang

tinggi dan lonjong dan terdapat patung yesus setinggi 40 meter dan merupakan

patung yesus tertinggi kedua di dunia serta berbagai budaya yang juga tak kalah

uniknya seperti upacara rambu solorsquo (upacara kematian) dimana dalam upacara

tersebut di pertontonkan berbagai antraksi budaya seperti marsquobadong

(mengelilingi mayat) marsquopasonglorsquo (menurunkan mayat dari rumah) dan masih

banyak lagi upacara rambu tukarsquo (upacar syukuran) dan penguburan bayi dalam

pohon yang terdapat di obyek wisata baby grave sedangkan dari segi keunggulan

peluang yaitu agrowisata keunikan lokasi agrowisata adalah hamparan kebun kopi

tanaman sayuran mengelilingi kota mungil Pango-pango dilembah yang indah dan

perbukitan pegunungan yang mempesona selain itu juga terdapat berbagai

macam bisnis contohnya pembangunan hotel restaurant menjual aksesoris

Toraja menjual makanan minuman khas Toraja dan lain-lain sebagainya Itulah

beberapa macam keunggulan komporatif obyek wisata Tana Toraja yang

menjadikan Tana Toraja di kenal baik lokal maupun mancanegara

85

2) Mobilization (strengthsthreats ldquoSTrdquo )

Tana Toraja memiliki berbagai macam kekuatan seperti yang saya jelaskan

diatas namun berbagai ancaman pun dari luar seperti penetrasi budaya luar dan

ketergantungan ekonomi Namun pihak terkait Tana Toraja mengatasi ancaman

dari dengan cara melakukan penambahan obyek wisata baru seperti

pembangunan wisata religi Buntu burake yang terletak diatas gunung dimana

diatas gunung tersebut di bangun patung yesus tertinggi kedua di dunia dengan

ketinggian 40 meter dan pihak terkait juga merencanakan menambah wisata agro

dan membangun kunjungan khusus seperti panjat tebing Hal ini dilakukan untuk

memperluanak ancaman dari luar dan kalau mungkin ancaman yang ada dapat di

jadikan peluang Inilah salah satu strategi pihak terkait Tana Toraja dalam

memanimalisir anccaman yang ada dengan memanfaatkan kekuatan yang ada

3) Investmentdivestment (weaknessesopportunities ldquoWOrdquo )

Obyek wisata Tana Toraja memiliki berbagai kekuatan namun juga

memiliki berbagai kelemahan contohnya dari segi infrastruktur jalan yang belum

optimal masih banyak jalan menuju obyek wisata yang masih rusak pihak terkait

berkeinginan besar untuk melakukan perbaikan kesemua jalan menuju obyek

wisata namun terkendala dengan dana yang masih minim Kelemahan yang ada

tentu berdampak negatif terhadap peluang yang ada karena kapan wisatawan

menurun maka pendapatan sebagian masyarakat dan Pendapatan Asli Daerah

(PAD) otomatis akan menurun pihak terkait berencana akan membuat

penambahan wisata agro dan berusaha melakukan perbaikan jalan dan

menyediakan tim khusus pada semua obyek wisata Tana Toraja

86

4) Damage control (weaknessesthreats ldquoWTrdquo )

Damage control atau kerusakan pengendalian dimana obyek wisata Tana

Toraja dihadapkan pada hal tersebut kekuatan dan ancaman ketemu pihak terkait

Tana Toraja mengatasi hal ini dengan sedikit demi sedikit membenahi kelemahan

yang ada seperti kebersihan di obyek wisata dimana sebagian obyek wisata sudah

disiapkan tim khusus kebersihan dan sebagian sudah disediakan tempat sampah

serta jalan menuju obyek wisata sebagian sudah bagus Tana Toraja dihadapkan

pada hal itu tapi tidak berpengaruh pada kunjungan wisatawan karena obyek

wisata Tana Toraja memiliki kekuatan yang luar biasa sehingga wisatwan sangat

tertarik Tapi meski demikian kunjungan wisatwan tidak menurun tapi hal itu

berpengaruh pada pencapaian DMO dimana Tana Toraja tahun ini tidak termasuk

10 besar DMO karena pengelolaan dari segi infrastruktur jalan yang belum

optimal dan kebersihan kurang terjaga dilokasi obyek wisata karena penilaian

pencapaian DMO diukur salah satunya adalah infrastruktur dan kebersihan

87

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai Strategi Pemerintah dalam

Peningkatan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata di Kabupaten

Tana Toraja maka dapat disimpulkan bahwa

1) Strengths atau kekuatan dapat dikatakan bahwa kekuatan yang dimiliki obyek

wisata masyarakat Tana Toraja dapat dikatakan sangat baik karena berbagai

kekuatan yang dimiliki budaya yang indah dan menarik dimana orang yang

meninggal tidak langsung dimakamkan melainkan disimpan dirumah dalam

kamar yang sudah dihiasi dengan indah penyimpanan mayat dirumah ada yang

berminggu berbulan bertahun bahkan sampai puluhan tahun tergantung

kesiapan keluarga panorama alam yang sejuk dapat dirasakan di Buntu burake

dan di Pango-pango diatas dapat kita dapat melihat keindahan gunung dan

pada pagi hari kita terasa diatas awan serta kearifan lokal Tana Toraja yang

terus dilestarikan seperti acara rambu solorsquo (acara kematian) dan acara rambu

tukarsquo (acara sykururan) budaya ini ada sejak dulu sampai sekarang Hal

tersebutlah yang membuat Tana Toraja terkenal serta diminati wisatawan baik

lokal maupun mancanegara Sedangkan

2) Weaknesses atau kelemahan dapat disimpulkan bahwa dari segi infrastruktur

jalan belum optimal karena masih ada beberapa jalan menuju obyek wisata

yang rusak berlubang berbatu-batu menanjak licin becek serta pendakian

yang cukup jauh dan jalannya tidak di cor juga terdapat jurang dipinggir jalan

88

yang tidak dipasangkan pagar jalan seprti obyek wisata yang ada di Buntu

burake Sangngallarsquo Sirope dan Tilanga Selain itu tentang kebersihan di

obyek wisata yang kurang terjaga banyak sampah yang berhamburan

karena tidak ada tempat sampah yang disediakan baursquo serta pondok-pondok

yang terdapat di obyek wisata penuh lumpur apalagi kalau musim hujan karena

wisatawan naik ke pondok memakai sandal tapi dari segi air yang ada di

Tilanga sangat jernih dengan adanya berbagai kelemahan ini dapat pula

disimpulkan bahwa dalam peningkatan destinasi pariwisata Tana Toraja

belum tecapai karena terdapat berbagai kelemahan yang ada

3) Opportumities atau peluang dari segi peluang dapat disimpulkan bahwa ada

beberapa peluang yang dimiliki obyek wisata Tana Toraja seperti agrowisata

yang terdapat di Pango-pango dimana wisatawan bisa memetik sendiri buah

kopi selain itu juga dapat merasakan keindahan dan kesejukan dilokasi

tersebut dan berbagai bisnis lainnya dapat dikatakan sudah bagus karena

banyak masyarakat membuka usaha mulai dari menjual minuman makanan

dan aksesoris Toraja ditempat wisata membuka restaurant menjual kue khas

Toraja seperti deppa torirsquo dan baje membangun hotel membuka rental mobil

dan lain-lain sebagainya Dengan adanya peluang yang dimiliki dapat

dimanfaatkan dalam meningkatkan destinasi wisata selain itu peluang juga

dapat dimanfaatkan untuk memanimalisasi kelemahan dan ancaman yang ada

4) Threats atau ancaman dapat disimpulkan bahwa ada beberapa ancaman yang

ada seperti pnetrasi budaya luar seperti munculnya budaya yang lebih menarik

seperti di Wakatobi tapi dengan adanya budaya luar yang menarik tidak

89

berpengaruh pada kunjungan wisatawan karena di dunia ini tidak akan ditemui

budaya seperti budaya Tana Toraja seperti upacara rambu solorsquo (acara

kematian) dan upacara rambu tukarsquo) acara syukuran Selain itu ketergantungan

ekonomi dimana sebagian masyarakat Tana Toraja perekonomiannya

tergantung pada kunjungan wisatawan misalnya yang membuka usaha rental

mobil hotel kapan wisatawan berkurang maka pendapatan mereka pun kurang

selain itu Pendapatan Asli Daerah (PAD) pun akan menurun begitupun

sebaliknya Dengan adanya berbagai ancaman ini membahayakan dalam

peningkatan destinasi pariwisata Tana Toraja contohnya saja sudah banyak

budaya yang bagus seperti Wakatobi

B Saran

1 Diharapkan pemerintah dapat menjaga dan mengelolah dengan baik berbagai

kekuatan yang dimiliki agar kunjungan wisatawan semakin meningkat dari

tahun ke tahun

2 Diharapkan kepada pemerintah agar melakukan perbaikan jalan kesemua jalan

menuju obyek wisata yang masih rusak agar wisatawan yang datang tidak

merasa terganggu

3 Diharapkan dengan adanya berbagai peluang yang ada dapat dikelola

dengan baik oleh pihak terkait agar ancaman yang ada dapat dimanimalisasi

4 Pemerintah diharapkan dapat mengatasi berbagai ancaman yang ada dengan

cara salah satunya membuat Peraturan Daerah tentang Kearifan Lokal agar

Tana Toraja tetap jadi obyek wisata yang diminati berbagai wisatawan baik

wisatawan lokal maupun mancanegara

90

5 Diharapkan agar pemerintah membuat pagar jalan dipinggir jalan yang ada

jurangnya

6 Hendaknya pemerintah membuat tim khusus menjaga kebersihan di setiap

obyek wisata

7 Pemerintah perlu melakukan pelebaran jalan kesemua obyek wisata yang

lebarnya masih 1 lebih meter

91

DAFTAR PUSTAKA

AJ Muljadi 2012 Kepariwisataan dan Perjalanan Jakarta PT Raja Grafindo

Persada

AM Sardiman 2007 Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Jakarta Raja

Grafindo Persada

Bonggasilomba Desy Bulawan 2011 Peran Pemerintah Daerah Dalam

Pengelolaan Sektor Pariwisata Di Kabupaten Toraja Utara

Skripsi Makassar Universitas Hasanuddin Makassar

Cangara Hafied 2004 Pengantar Ilmu Komunikasi Jakarta PT Raja

Grafindo Persada

Jones Charles O 1996 Pengantar Kebijakan Publik Jakarta PT Raja

Grafindo Persada

Labiran Malisa 2013 Analisis Penerimaan Daerah Dari Sektor Pariwisata Di

Kabupaten Tana Toraja Skripsi Makassar Univesrsitas Hasanuddin

Makassar

Marpaung Bahar 2002 Pengantar Pariwisata Bandung Alfabeta

Mustafa Delly 2013 Birokrasi Pemerintahan Bandung Alfabeta

Ndraha Taliziduhu 2003 Kybernlogi Jakarta Rineke Cipta

Norton P David 2004 Strategi Maps Converting Intangible Assets Into Tangible

Outcome Harvard Harvard Business School Publication Corporation

Pendit Nyoman S 2002 Ilmu Pariwisata Jakarta Pradnya Paramita

Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2011 Tentang Rencana Induk Nasional

2010 hingga 2025

Rangkuti Freddy 1997 Analisis SWOT Jakarta PT Gramedia Pusataka Utama

Republik Indonesia Undang-Undang No 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan

Daerah

------------------------- Undang-Undang No 10 Tahun 2009 tentang

Kepariwisataan

92

Rewansyah Asnawi 2011 Reformasi Birokrasi Dalam Rangka Good

Governance Jakarta Yusaiantanas Prima

Salusu J 2000 Pengambilan Keputusan Strategi Jakarta Gramedia

Widisaran

----------- 1996 Pengambilan Strategi Jakarta Gramedia Widisaran

Sedarmayanti 2014 Manajemen Strategi Bandung Refika Aditama

Siagian Sondang P 1994 Manajemen Sumber Daya Manusia Jakarta Bumi

Aksara

------------------------ 2011 Manajemen Stratejik Jakarta Bumi Aksara

Sugiyono 2008 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung

Alfabeta

Usman Nurdin 2002 Konteks Implementasi Berbatas Kurikulum Jakarta PT

Raja Grafindo Persada

Wardhono Fitri Indra 2014 Kumpulan Artikel Terkait Destination Management

Organization diakses pada tanggal 8 januari 2016

(httpslidesharenetfitriwardhonokumpulan-artikel-terkait-dmo)

Zulfikar 2015 Strategi Pemerintah Dalam Penerimaan Adipura Di Kabupaten

Maros Skripsi Makassar Universitas Muhammadiyah Makassar

LAMPIRAN

Page 7: STRATEGI PEMERINTAH DALAM PENINGKATAN DESTINASI MANAJEMEN …

vii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat

dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ldquoStrategi

Pemerintah dalam Peningkatan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata Di

Kabupaten Tana Torajardquo

Skripsi ini merupakan tugas akhir yang diajukan untuk memenuhi syarat dalam

memperoleh gelar sarjana Ilmu Administrasi Publik pada Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik

Universitas Muhammadiyah Makassar

Dalam penulisan skripsi ini penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak akan

terwujud tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak Oleh sebab itu pada

kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih dengan segala hormat kepada

1 Kedua orang tua terkasih Zeth Pasei Rombeallo dan Syamsuriati Tonang atas kasih

sayangnya untuk penulis terus mendoakan dan mendukung dalam kehidupan penulis

khususnya dalam pendidikan Kakak dan adik tercinta Nirwan Randa Masjohan Agus

Paonganan Intan Arrang Bulawan Restiana Embong Bulan Jumadil Pearsquo Nurlina

Ewang juga menjadi penyemangat untuk penulis dan mendoakan penulis dalam

menyelesaikan studinya

viii

2 Ibu Dra Hj Musliha Karim M Si selaku pembimbing I dan Bapak Nasrul Haq

SSos MPA selaku pembimbing II yang senantiasa

meluangkan waktunya membmbing dan mengarahkan penulis sehingga skripsi

ini dapat diselesaikan

3 Bapak Dr H Muhlis Madani MSi selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Muhammadiyah Makassar

4 Bapak Dr Burhanuddin S Sos M Si selaku Ketua Jurusan lmu Administrasi

Publik

5 Bapak dan Ibu dosen Serta Staf Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Muhammadiyah Makassar

6 Pemerintah Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata di Kabupaten Tana Toraja

yang telah menerima saya dan memberi kesempatan kepada penulis untuk melakukan

penelitian

7 Teman-teman seperjuangan angkatan 2012 di Jurusan Ilmu Administrasi Publik

terkhusus kelas B yang telah bersama-sama berusaha keras dan penuh semangat dalam

menjalani studi baik suka maupun duka Kebersamaan ini akan menjadi sebuah kenangan

yang indah yang tidak akan terlupakan

8 Sahabat-sahabat penulis yang tak sempat disebutkan satu-persatu berjuang serta

tidak hent-hentinya memberikan semangat untuk selesai karya tulis ini

ix

Demi kesempurnaan skripsi ini saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat

penulis harapkan Semoga karya skripsi ini bermanfaat dan dapat memberikan

sumbangan yang berarti bagi pihak yang membutuhkan

Makassar 2016

Rosita

x

DAFTAR ISI

Halaman Pengajuan Skripsi ii

Halaman Persetujuan iii

Penerimaan Tim iv

Halaman Pernyataan Keaslian Karya Ilmiah v

Abstrak vi

Kata Pengantar vii

Daftar Isi x

Daftar Gambar xii

Daftar Tabel xiii

BAB I PENDAHULUAN

A Latar Belakang 1

B Rumusan Masalah 5

C Tujuan Penelitian 6

D Kegunaan Penelitian 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A Pengertian Konsep dan Teori 7

B Pemerintah Daerah 16

C Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) 18

D Pariwisata 21

E Kerangka Pikir 25

F Deskripsi Fokus 26

G Deskripsi Fokus Penelitian 26

BAB III METODE PENELITIAN

A Waktu dan Lokasi Penelitian 29

xi

B Jenis dan Tipe Penelitian 29

C Sumber Data 29

D Informan Penelitian 30

E Teknik Pengumpulan Data 31

F Teknik Analisis Data 32

G Pengabsahan Data 33

BAB IV HAIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Deskripsi atau Karakteristik Obyek Penelitian 36

B Karakteristik Informan 52

C Strategi Pemerintah Dalam Peningkatan Destinasi Manajemen Organisasi

Pariwisata Di Kabupaten Tana Toraja 55

D Analisis SWOT 81

BAB VI PENUTUP

A Kesimpulan 87

B Saran 89

DAFTAR PUSTAKA 91

LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

xii

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah

Program Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) merupakan struktur tata

kelola destinasi pariwisata yang mencakup perencanaan koordinasi

implementasi dan pengendalian organisasi destinasi secara inovatif dan

sistematik melalui pemanfaatan jejaring informasi dan teknologi yang terpimpin

secara terpadu dengan peran serta masyarakat Pelaku asosiasi industri

akademisi dan pemerintah yang memiliki tujuan Proses dan kepentingan bersama

dalam rangka meningkatkan kualitas pengelolaan volume kunjungan wisata lama

tinggal dan besaran pengeluaran wisatawan serta manfaat bagi masyarakat lokal

Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) berupaya untuk

terus fokus memaksimalkan 15 Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) di tahun

2012 Hal itu sesuai dengan peraturan pemerintah (PP) No 50 Tahun 2011

tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional 2010 hingga

2025 Terdapat 15 lokasi DMO yang ditetapkan oleh pemerintah Indonesia dalam

rencana strategis industri pariwisata untuk dikembangkan menjadi destinasi wisata

yang dikelola secara profesional dengan melibatkan partisipasi masyarakat lokal

yaitu Sabang Danau Toba Kawasan Kota Tua Jakarta Tanjung Puting

Pangandaran Borobudur Bromo dan Semerau serta kawasan Tengger Danau

batur Rinjanji Pulau komodo Wakatobi Derawan Tana Toraja Bunaken dan

Raja Ampat

2

Menurut Bruen dan Anderson (dalam Wardhono 2014) Destinasi

Manajemen Organisasi (DMO) sebagai sistem pengelolaan terpadu memiliki

fungsi sebagai economic driver communitymarketer industry coordinator quasi

publicrepresentative and builder of communicaty pride Secara ringkas

pemahaman tentang DMO dikategorikan sebagai kegiatan pembenahan dan

penataan pengembangan destinasi secara internal dan pengembangan pemasaran

secara eksternal

Angelo Presenza (dalam Wardhono 2014) menjelaskan bahwa ada tiga

komponen penting dalam Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) yaitu (a)

coordination tourism stakeholder merupakan inti sistem DMO komponen ini

menjadi kunci sukses karena menitik beratkan pada hubungan jejaring yang

membentuk sistem DMO (b) destination crisis management memberikan

pengawasan dari sistem dengan pelaksanaan dan pengelolaan mulai perencanaan

hingga implementasi program (c) destination marketing menjadi ujung tombak

dalam komponen DMO Dengan konsep diatas dapat ditegaskan bahwa DMO

merupakan salah satu konsep pengelolaan dalam sistem pengelolaan kawasan

berbasis kewilayahandaerah yang memiliki kemampuan untuk mengintegrasikan

berbagai komponen secara internal dan eksternal koalisi dan kerjasama

(stakeholder) serta sistem pengelolaan pariwisata DMO secara esensi bertugas

dan bekerja di dalam entitas fabrikasi destinasi pariwisata dan bertanggung jawab

untuk mencapai pengembalian nilai investasi yang unggul pertumbuhan pasar

produk yang berkualitas merek yang berbeda serta manfaat bagi seluruh

(shareholders) DMO tidak memiliki pabrik tersebut tidak memperkerjakan

3

orang-orang di dalamnya dan bukan pula mengontrol proses pelaksanannya di

lapangan

Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) memiliki satu tujuan dan arahan

untuk mencapai pengelolaan dari sebuah destiniasi yaitu adanya sebuah

kelembagaan yang mengelola destinasi Hal ini ditentukan oleh kapasitas

pengembangan pertumbuhan aktivitas wisata saat ini yang merujuk pada tatanan

daur hidup destinasi dengan menyediakan informasi menyediakan sarana dan

prasarana yang baik dan arahan kepada wisatawan sehingga wisatawan

mendapatkan pengelaman yang terbaik saat berkunjung memberikan jaminan

kualitas berwisata kepada wisatawan dan dukungan regulasi terhadap pelaku

industri pariwisata lokal dan pada akhirnya mewujudkan sinergi antara kebutuhan

wisatawan pelaku industri pariwisata dan pemerintah

Penerapan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) harus diterjemahkan

secara konstektual sesuai kaidah yang berlaku berbasis lokalitas agar tidak

menimbulkan friksi perang kepentingan egosektoral serta tidak kontraproduktif

terhadap eksistensi fungsi kelembagaan yang sudah ada Sebagai konsep DMO

berperan menjadi katalisatormotivator dan (spirit) untuk menggerakkan seluruh

kontruksi dan entitas destinasi Prasyaratnya adalah komitmen dan tanggung

jawab Instrumen yang digunakan adalah melalui perencanaan sinergis koordinasi

konsistensi dalam implementasi dan audit dampak manfaat bagi masyarakat lokal

dan destinasi Baik-buruknya pengelolaan ini akan menentukan seberapa kuat

daya tarik suatu destinasi bagi pasar wisatawan pertumbuhan kerja lama kerja

4

besaran pengeluaran kunjungan berulang dan seberapa lama manfaat dan

keberlanjutannya (sustainability)

Pendekatan quality control quality assurance dan quality management

berfokus kepada pengendalian kualitas destinasi manajemen produk dan

pelayanan pada destinasi pariwisata serta peningkatan secara berkelanjutan

produk dan jasa kepariwisataan Fakta membuktikan bahwa destinasi pariwisata

yang dikelola dengan prinsip-prinsip keberlanjutan sangat efektif memberikan

keuntungan jangka panjang baik secara ekonomi sosial maupun ekologi Di

tingkat yang lebih praksis tata kelola destinasi pariwisata berbasis nilai

merupakan faktor determin dan strategis terhadap peningkatan daya saing

pariwisata Untuk itu diperlukan pola dan kiat berbagai perangkat manajemen

dalam pembangunan pariwisata termasuk tata kelola destinasi pariwisata

Kabupaten Tana Toraja ditetapkan oleh pemerintah Indonesia sebagai

salah satu dari 15 lokasi yang mendapatkan program Destinasi Manajemen

Organisasi (DMO) Hal ini menjadi salah satu kebanggan terbesar Tana Toraja

karena dengan adanya DMO dapat dilakukan program pengembangan dan

pengelolaan destinasi pariwisata berkelanjutan berbasiskan proses dimulai dari

perencanaan hingga oprasional dan pemantauan Program DMO akan terlaksana

dengan baik jika di tunjang dengan partisipasi aktif dari seleruh elemen

masyarakat dan Pemerintah Daerah dalam maningkatkan kunjungan

wisatawan Kerja sama yang baik antara Pemerintah Daerah masyarakat dan

dinasinstansi terkait sangatlah perlu dibina secara terus menerus dan

berkesinambungan Agar kebersihan tempat wisata dan infrastruktur jalan tetap di

5

perhatikan dari itu perlu dukungan dan kesadaran masyarakat untuk berpartisipasi

agar kebersihan dan infrastruktur jalan dapat di atasi dan destinasi parawisata

dapat berjalan dengan baik Peran serta masyarakat sangatlah penting untuk

menjaga kebersihan lingkunga parawisata dan infrastruktur jalan Program

Destinasi Manajemen Organisasi tidak hanya menjadi tanggung jawab Pemerintah

Daerah dan DinasInstansi terkait saja melainkan juga seluruh elemen masyarakat

Keberhasilan suatu Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) bukan hanya

mengandalkan daya tarik yang bagus budaya yang menarik tetapi mampu

mengorganisir dari segi infrastruktur jalan dan kebersihan di obyek wisata Hal ini

berdasarkan pada pengamatan penulis bahwa DMO pariwisata di Tana Toraja

belum berjalan secara optimal karena masih banyaknya jalan yang rusak menuju

lokasi pariwisata serta kebersihan yang tidak terjaga di obyek wisata tentu hal ini

memberikan dampak yang negatif bagi wisatawan yang datang berkunjung

Sehubungan dengan pembahasan di latar belakang di atas penulis

mengangkat sebuah judul penelitian yakni strategi pemerintah dalam

implementasi programDestinasi Manajemen Organisasi (DMO) parawisata

di Kabupaten Tana Toraja

B Rumusan Masalah

Terkait dengan pembahasan yang ada di latar belakang penulis

merumuskan masalahnya yaitu bagaimana strategi pemerintah dalam

peningkatan Destinasi ManajemenOrganisasi (DMO) pariwisata di Kabupaten

Tana Toraja

6

C Tujuan Penelitian

Terkait dengan masalah yang ada di latar belakang penulis tertarik untuk

untuk mengetahui strategi pemerintah dalam peningkatan Destinasi Manajemen

Organisasi (DMO) pariwisata di Kabupaten Tana Toraja

D Kegunaan Penelitian

1 Manfaat Teoritis

Penelitian ini di harapakan dapat memberikan manfaat secara teoritis

dalam mengetagui strategi pemerintah dalam implementasi program

Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) parawisata di Kabupaten Tana Toraja

sekurang-kurangnya dapat berguna sebagai sumbangan pemikiran

2 Manfaat praktis

Menambah wawasan penulis mengenai strategi pemerintah dalam

peningkatan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) parawisata di Kabupaten

Tana Toraja untuk selanjutnya di jadikan sebagai acuan dalam bersikap dan

berperilaku juga dapat di jadikan sebagai bahan pertimbangan atau di

kembangkan lebih lanjut serta referensi terhadap penelitian yang sejenis

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A Pengertian Strategi

Strategi adalah rencana jangka panjang diikuti tindakan yang ditujukan

untuk mencapai tujuan tertentu yang umumnya adalah kemenangan Asal kata

strategi turunan dari kata dalam bahasa Yunani strategos Strategi secara umum

adalah proses penentuan rencana pemimpin puncak berfokus pada tujuan jangka

panjang organisasi disertai penyusunan cara atau upaya bagaiamana agar dapat di

capai Sementara pengertian strategi secara khusus adalah tindakan yang bersifat

senangtiasa meningkat terus menerus di lakukan berdasarkan sudut pandang

tentang apa yang di harapkan pelanggan dimasa depan Strategi hampir sealalu

dimulai dari apa yang dapat terjadi bukan dimulai dari apa yang terjadi

Strategi pertama di kemukakan oleh Chandler (dalam Sedarmayanti 2014)

menyebutkan bahwa strategi adalah tujuan jangka panjang dari suatu perusahaan

serta pendayagunaan dan alokasi semua sumber daya yang penting untuk

mencapai tujuan tersebuat Menurut David (2004) Defenisi strategi adalah cara

untuk mencapai tujuan jangka panjang Strategi bisnis bisa berupa perluasan

geografis diversifikasi akusisi pengmbangan produk penetrasi pasar

rasionalisasi karyawan divestasi likuidasi dan joint venture Dalam hal ini

terdapat dua karakteristik strategi yang sangat penting yakni pertama strategi

di rencanakan terlebih dahulu secara sadar dan sengaja mendahului berbagai

tindakan yang akan dilakukan berdasarkan strategi yang dibuat tersebut Kedua

strataegi kemudian dikembangkan dan diimplementasikan agar mencapai tujuan

8

Sedangkan menurut Hamel dan Prahalad (dalam Freddy Rangkuti 1995) strategi

merupakan tindakan yang bersifat incremental (senantiasa meningkat) dan terus

menerus dan dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan

oleh para pelanggan dimasa depan

Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan dalam perkembangannya

konsep mengenai strategi terus berkembang hal ini dapat ditunjukkan oleh

adanya perbedaan konsep mengenai strategi selama 30 tahun terakhir

Pemahaman yang baik mengenai konsep strategi dan konsep lain yang berkaitan

sangat menentukan suksesnya strategi dan konsep lain yang berkaitan sangat

menentukan suksesnya strategi yang disusun

1 Perumusan Strategi

Perumusan strategi merupakan proses penyusunan langkah-langkah ke

depan yang dimaksudkan untuk membangun visi dan misi organisasi menetapkan

tujuan strategis dan keuangan perusahaan serta merancang strategi untuk

mencapai tujuan tersebut dalam langkah menyediakan costumer value terbaik

Menurut Sondang P Siagian (2011) salah satu langkah yang perlu digunakan

dalam merumuskan strategi adalah analisis ldquoSWOTrdquo dimana analisis SWOT

merupakan salah satu instrumen analisis yang ampuh apabila digunakan dengan

tepat Telah diketahui pula secara luas bahwa ldquoSWOTrdquo merupakan akronim

untuk kata kata ldquoStrengths rdquo (Kekuatan) ldquoWeaknesses (Kelemahan)

ldquoOportunities rdquo(Peluang) dan ldquoThreatsrdquo (Ancaman) Faktor kekuatan dan

kelemahan terdapat dalam tubuh suatu organisasi termasuk satuan bisnis tertentu

sedangkan peluang dan ancaman merupakan faktor-faktor lingkungan yang

9

dihadapi oleh organisasi atau perusahaan atau satuan bisnis yang bersangkutan

Jika dikatakan bahwa analisis SWOT dapat merupakan instrumen yang ampuh

dalam melakukan analisis stratejik keampuhan tersebut terletak pada kemampuan

para penentu strategi perusahaan untuk memaksimalkan peranan faktor kekuatan

dan pemanfaatan peluang sehingga sekaligus perperan sebagai alat untuk

minimalisasi kelemahan yang terdapat dalam tubuh organisasi dan menekan

dampak ancaman yang timbul dan harus dihadapi Jika para penentu strategi

perusahaan mampu melakukan kedua hal tersebut dengan tepat biasanya upaya

untuk memilih dan menentukan strategi yang efektif membuahkan hasil yang

diharapkan Analisis SWOT dapat membantu merumuskan segaligus memetakan

persoalan secara internal dapat diidentifikasi apa saja yang menjadi kekuatan dan

kelemahan dalam waktu bersamaan secara eksternal dapat dirumuskan secara

seksama peluang dan ancaman apa saja yang dihadapi

a) Faktor-faktor berupa kekuatan yang dimaksud dengan faktor-faktor kekuatan

yang dimiliki oleh suatu perusahaan-termasuk satuan-satuan bisnis

didalamnya adalah antara lain kompetensi khusus yang terdapat dalam

organisasi yang berakibat pada pemikiran keunggulan komparatif oleh unit

usaha dipasaran

b) Faktor-faktor kelemahan jika orang berbicara tentang kelemahan yang

terdapat dalam tubuh suatu satuan bisnis yang dimaksud ialah keterbatasan

atau kekurangan dalam hal sumber keterampilan dan kemampuan yang

menjadi penghalang serius bagi penampilan kinerja organisasi yang

memuaskan

10

c) Faktor peluang defenisi sederhana tentang peluang ialah ldquoberbagai situasi

lingkungan yang menguntungkan bagi suatu satuan bisnisrdquo

d) Faktor ancaman pengertian ancaman merupakan kebalikan pengertian

peluang Dengan demikian dapat dikatakan bahwa ancaman ldquoadalah faktor-

faktor lingkungan yang tidak menguntungkan suatu satuan bisnisrdquo Jika tdak

diatasi ancaman akan menjadi ldquoganjalanrdquo bagi satuan bisnis yang

bersangkutan baik untuk masa sekarang maupun dimasa depan

Salah satu model analisis SWOT yang merupakan rangkuman dari

beberapa model adalah yang diperkenalkan oleh Kearns (dalam J Salusu 2000)

seperti pada diagram berikut ini

Faktor

Eksternal

Faktor

Internal

Opportunities

Threats

Strengths

Comparative Advantage

Mobilization

Weaknesses

InvesmentDivtesment

Damage Control

Gambar 1 Analisis SWOT

Diagram diatas menampilkan matriks enam kotak dua yang paling diatas

adalah kotak faktor eksternal yaitu peluang dan ancamantantangan sedangkan

dua kotak sebelah kiri adalah kotak faktor internal yaitu kekuatan-kekuatan dan

kelemahan-kelemahan organisasi Empat kotak lainnya A B C dan D

merupakan kotak isu-isu stratejik yang timbul sebagai hasil kontak antara faktor-

faktor eksternal dan faktor-faktor intrnal Keempat isu stratejik itu di beri nama

11

(a) comporative advantage (b) mobilization (c) investmentdivtesment dan (d)

damage control Apabila para pengambil keputusan telah melihat peluang yang

tersedia dan ternyata juga memiliki posisi internal yang kuat maka organisasi itu

menghadapi isu stratejik yang dapat disebut comporative advantage (keunggulan

komporatif) Dua elemen stratejik yang paling baik bertemu sehingga para

eksekutif tidak boleh membiarkannya hilang tetapi sebaliknya harus

memperkuatnya dengan berbagai perencanaan yang mampu mendukungnya

Sel A ini memberi kemungkinan bagi organisasi untuk berkembung lebih

cepat namun harus senantiasa waspada terhadap perubahan yang tidak menentu

dalam lingkungan Pertanyaannya adalah bagaiamana memanfaatkan kekuatan

yang ada untuk meningkatkan posisi kompetitifnya

Sel B yaitu isu stratejik mobilization adalah kotak interaksi dan pertemuan

antara ancamantantangan dari luar yang diidentifikasi oleh para pengambil

keputusan dengan kekuatan organisasi Di sini para eksekutif hendaknya berusaha

memobilisasi sumber daya yang merupakan kekuatan organisasi untuk

memperlunak ancaman dari luar tersebut bahkan kalau mungkin dapat

mengubahnya sebagai peluang

Sel C tampil isu stratejik investmentdivestment yang memberi pilihan

bagi para eksekutif karena situasinya kabur Peluang yang tersedia sangat

meyakinkan tetapi tidak ada kemampuan organisasi untuk menggarapnya dan

memberikan reaksi positif Kalau dipaksakan bisa memakan biaya terlalu besar

sehingga merugikan organisasi Lebih baik tinggalkan dan serahkan kepada

organisasi lain yang mungkin memiliki posisi yang lebih baik Bisa juga para

12

eksekutif tidak berbuat apa-apa Haruskah organisasi menanam investasi untuk

memperkuat titik lemahnya sehingga mampuu mengubah dan memperbaiki posisi

kompetitifnya

Sel D adalah kotak paling lemah dari semua sel karena dapat membawa

bencana bagi organisasi paling tidak merugikan program-programnya Sudah

terancam dari luar lalu di hadapakan pada sumber daya yang sangat lemah

Strategi yang ditempuh ialah mengendalikan kerugian yang diderita sehingga

tidak separah dengan yang diperkirakan Hal itu dapat dilakukan dengan sedikit

membenahi sumber daya dengan harapan mampu memperkecil ancaman dari luar

tersebut Usaha itu diarahkan pada upaya mengalihkan kelemahan menjadi

kekuatan sungguh pun memakan waktu yang lama

2 Tujuan Strategi

Tujuan Stratejik adalah kunci dari arah perubahan masa depan Ia

mengarahkan apa yang hendak dikejar diwaktu yang akan datang yaitu dalam

jangka waktu sekian sekitar tiga sampai lima tahun Arahan itu harus jelas dan

tegas bagi keseluruhan organisasi oleh sebab itu sering juga dikatakan bahwa

tujuan stratejik merupakan planning umbrella (payung perencanaan) dalam

mengintegrasikan usaha dari semua unit kerja dan personil kedalam suatu

kegiatan menyeluruh dan menyatu dari suatu organisasi Untuk dapat melakukan

itu tujuan stratejik harus lebih tajam daripada misi tetapi masih cukup luas untuk

dapat mendorong lahirnya kreatifitas dan inofasi bagi semua unit kerja (Koteen

1991) Dengan tegas Koteen (dalam J Salusu 2000) mengatakan bahwa apabila

tujuan stratejik berjalan dengan baik maka kenyataan itu sudah merupakan ldquokunci

13

keunggulan dan kesuksesanrdquo sebab arahannya jelas yaitu untuk mendapatkan

manfaat terbesar dengan menggunakan sumberdaya yang tersedia Juga membantu

menciptakan kondisi yang mendorong pertumbuhan dan kemajuan organization

secara prakmatis tujuan stratejik adalah kinci menuju kelangsungan hidup

organisasi ini berarti pada saat-saat yang kritis ia harus memusatkan perhatian

segera jelas dan bahkan agresif terhadapa hal-hal yang memerlukan perubahan

hal ini dimaksudkan menanggulangi situasi yang bisa mengancam organisasi yang

dapat mempengaruhi stabilitas keuangan dan kelanjutan hidup organisasi

3 Inisiatif Strategi

Inisiatif strategi pada dasarnya menjelaskan maksud dan rangkuman dari

tindakan-tindakan yang akan dilancarkan untuk mencapai tujuan strategi

Didalamnya sudah tercakup strategi yang akan dipakai untuk mencapai hasilakhir

yang diinginkan Inisiatif strategi biasanya lahir setelah ditemukan implikasi-

implikasi strategi dari kekuatan dan kelemahan organisasi serta peluang dan

ancaman dari lingkungan eksternal Biasanya juga inisiatif strategi itu muncul

dengan cara informal dari eksekutif kepala atau bahkan dari anggota staf

organisasi

Setiap inisiatif strategi dari mana pun sumbernya perlu digarap secara

sistematis Tetapi perlu diketahui bahwa inisiatif strategi yang harus dijelaskan di

depan publik walaupun publik itu terbatas Para pengambil keputusan startegi

termasuk para pelaksana perlu mengetahui mengapa inisiatif itu ditampilkan dan

hasil apa serta keuntungan-keuntungan apa yang akan dinikmati andaikata inisiatif

itu dilaksanakan Tegasnya inisiatif strategi mengungkapkan langkah-langkah

14

penting yang perlu ditempuh untuk menghindari diri dari malapetaka eksternal

atau untuk mengejar peluang yang tersedia

4 Tingkat-Tingkat Strategi

Merujuk pada pandangan Dan Schendel dan Charles Hofer Higgins (dalam

JSalusu 1996) menjelaskan adanya empat tingkatan

strategi keseluruhannya disebut Master Strategi yaitu

a) Enterprise strategy (Strategi perusahaan)

Strategi ini berkaitan dengan respons masyarakat setiap organisasi

mempunyai hubungan dengan masyarakat Masyarakat adalah kelompok

yang berada diluar organisasi yang tidak dapat dikontrol Didalam masyarakat

yang tidak terkendali itu ada pemerintah dan berbagai kelompok lain seperti

kelompok penekan kelompok politik dan kelompok sosial lainnya Jadi

dalam strategi interprise terlihar relasi antara organisasi dan masyarakat luar

sejauh interaksi itu akan dilakukan sehingga dapat menguntungkan

organisasi Strategi itu juga menampakkan bahwa organisasi sungguh-

sungguh bekerja dan berusaha untuk memberi pelayanan yang baik terhadap

tuntutan dan kebutuhan masyarakat

b) Corporate strategy (Strategi perusahaan)

Strategi ini berkaitan dengan misi organisasi sehingga sering disebut Grand

Strategi yang meliputi bidang yang digeluti oleh suatu organisasiPertanyaan

apa yang menjadi bisnis atau urusan kita dan bagaimana kita mengendalikan

bisnis itu tidak semata-mata untuk dijawab oleh organisasi bisnis tetapi juga

oleh setiap organisasi pemerintahan dan organisasi nonprofit

15

c) Business strategy (Strategi bisnis)

Strategi pada tingkat ini menjabarkan bagaiamana merebut pasaran di tengah

masyarakat Bagaimana menempatkan organisasi dihati para pengusaha para

pengusaha para donor dan sebagainya Semuanya ini dimaksudkan untuk

dapat memperoleh keuntungan-keuntungan stratejik yang sekaligus mampu

menunjang berkembangnya organisasi ke tingkat yang lebih baik

d) Functional strategy (Strategi fungsional)

Strategi ini merupakan strategi pendukung dan untuk menunjang suksesnya

strategi lain Ada tiga jenis strategi functional yaitu

(1) Strategi functional ekonomi yaitu mencakup fungsi-fungsi yang

memungkinkan organisasi hidup sebagai satu kesatuan ekonomi yang

sehat antara lain yang berkaitan dengan keuangan pemasaran sumber

daya penelitian dan pengembangan

(2) Strategi functional manajemen mencakup fungsi-fungsi manajemen

fungsi manajemen terbagi 11 yaitu planning organizing implementing

conrolling staffing leading motivating communicating decision

making representing dan integrating

(3) Strategi isu stratejik fungsi utamanya adalah mengontrol lingkungan

baik situasi lingkungan yang sudah diketahui maupun situasi yang belum

diketahui atau yang selalu berubah

B Pemerintah Daerah

Pemerintah sebagai sebuah organisasi ditinjau dari sudut biological adalah

sebuah organisme yang hidup dan setiap organisme yang hidup mempunyai

16

bagian yang disebut Kepala (head) Sebuah tubuh manusia atau hewan yang

dikendalikan oleh kepalanya sebuah rumah tangga dikendalikan oleh kepala

keluarga Kepala dapat dianggap identik dengan pemerintah baik itu pemerintah

pusat pemerintah daerah maupun pemerintahan daerah dimana pemerintah pusat

adalah Presiden Republik Indonesia yang memegang kekuasaan pemerintahan

Negara Republik Indonesia yang di bantu oleh Wakil Presiden dan Menteri-

Menteri Negara sedangkan Pemerintah Daerah adalah Kepala Daerah sebagai

unsur penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan

pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom dan Pemerintahan

Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh Pemerintah Daerah

KabupatenKota adalah BupatiWalikota dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

(DPRD) KabupatenKota menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan

prinsip otonomi selaus-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan

Republik Indonesia Sedangkan wewenang Pemerintahan Daerah yaitu (1)

mengajukan rancangan Pemerintah Daerah (PERDA) (2) menetapkan Peraturan

Daerah (PERDA) yang telah mendapat persetujuan bersama Dewan Perwakilan

Rakyat Daerah (DPRD) (3) menetapkan peraturan Kepala Daerah dan keputusan

Kepala Daerah (4) mengambil tindakan tertentu dalam keadaan mendesak yang

sangat dibutuhkan oleh Daerah danatau masyarakat (5) melaksanakan wewenang

lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan (Undang-Undang

Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah)

Urusan-urusan Pemerintahan Daerah yaitu (a) urusan pemerintahan wajib

yang berkaitan dengan pelayanan dasar seperti pendidikan kesehatan pekerjaan

17

umum dan penataan ruang perumahan rakyat dan kawasan pemukiman

ketentraman ketertiban umum dan pelindungan masyarakat (b) urusan

pemerintahan yang wajib yang tidak berkaitan dengan pelayanan dasar seperti

tenaga kerja pemberdayaan perempuan perlindungan anak pangan pertahanan

lingkungan hidup perhubungan komunikasi informatika pemberdayaan

masyarakat desa koperasi usaha kecil menengah administrasi kependudukan

dan pencatatan sipil (c) urusan pemerintahan pilihan seperti kelautan perikanan

pariwisata pertanian kehutanan energi sumber daya mineral perdagangan

perindustrian dan transmigrasi (Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah)

Pemerintah adalah proses penetapan janji dan legitimasi seorang pejabat

Negara Publik diukur dengan fakta sejauh mana ia menebar janji demikian

menurut Ndraha (2003) yang baik bersifat internal maupun kepada masyarakat

umum Sedangkan menurut Delly Mustafa (2013) mengemukakan bahwa

pemerintah adalah keseluruhan struktur lembaga dan unit-unit dalam Negara

yang bertugas untuk mengatur pelaksanaannya tugas-tugas pemerintahan Uraian

ringkas di atas menunjukkan bahwa (1) pemerintah dapat dianggap sebagai

suatu yang given ditakdirkan hadir dimana-mana dan merupakan bagian yang

integral sebuah sistem (2) pemerintah terbentuk secara evolusioner sebagai

produk penyesuaian diri manusia dengan perubahan lingkungan hidupnya agar ia

tetap survive (3) pemerintah terbentuk melalui revolusi penakluk atau

pernyataan (4) dapat juga dianggap sebagai produk manajemen pemerintahan

18

yang sengaja dibentuk berdasarkan kesepakatan warga masyarakat sebagai alat

(input) untuk mencapai tujuan dan misi tertentu

C Destinasi Manajemen Organisasi (DMO)

Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) adalah suatu bentuk strategis

dalam membangun pariwisata baik di Tingkat Lokal Regional maupun Nasional

DMO dapat pula merupakan struktur tata kelola destinasi pariwisata dimana

melibatkan bukan hanya stakeholder bahkan shareholder yang mampu

memberikan sharing pendapat bahkan sharing anggaran untuk memulai kegiatan-

kegiatan pariwisata Pengelolaan pariwisata di destinasi tertentu di Indonesia

masih jauh ketinggalan dibanding negara-negara lainnya di Asia sehingga

pariwisata di Negara kita masih jauh ketinggalan dari sistem pengelolaannya

Adapun visi dan misi Toraja DMO didirikan pada tanggal 3 Mei 2012 dengan

dua fokus utama yaitu

1) Peningkatan kapasitas untuk masyarakat dan pelaku bisnis pariwisata

lokal

2) Pengorganisasian pencarian dan pengembangan objek pariwisata fasilitas

serta peningkatan aksebilitas ke Toraja

Di bawah koordinas pemerintah setempat (Bupati Tana Toraja) struktur

organisasi Toraja Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) terdiri Ketua Wakil

Ketua dan Komisi Komisi sarana dan prasarana Komisi sumber daya manusia

Komisi daya tarik wisata Komisi pemasaran dan promosi dan komisi

lingkungan Sedangkan anggota dari Toraja DMO terdiri dari perwakilan

pemerintah setempat (SKPD-BAPPEDA Dinas pariwisata Dinas Koperasi dan

19

Perdagangan dan sebagainya) asosiasi pariwisata (PHRI dan ASITA) dan ketua

Komunitas setempat (kelompok adat kelompok agama dan kelompok pemuda)

Saat ini Toraja Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) mensinergikan

upaya untuk menata kembali perannya diantara pemangku kepentingan pariwisata

di Toraja Anggota internal Toraja DMO mengemukakan ide untuk mengusulkan

Toraja DMO sebagai organisasi legal yang nantnya akan berfungsi sebagai

organisasi yang berkelanjutan sekaligus sebagai perwakilan resmi destinasi

pariwisata Toraja Melalui partisipasi aktif Toraja DMO menciptakan kembali

pencitraan untuk destinasi Toraja mempromosikan Toraja melalui partisipasi di

pameran travel di kancah Nasional maupun Internasional berkolaborasi dengan

pelaku usaha pariwisata lokal untuk mengorganisasi dan mengatur perjalanan

eduksi (untuk media dan operatortur) serta menetapkan standar kualitas untuk

pelaku usaha pariwisata lokal (akomodasi restaurant dan operatortur) dalam

rangka memenuhi layanan berstandar Internasional Tanggung jawab utama

berikutnya dari Toraja DMO adalah untuk meningkatkan kepercayaan diantara

pelaku usaha pariwisata dan pemangku kepentingan lokal Harapannya semoga

keberadaan Toraja DMO akan menambah manfaat untuk perekonomiani

masyarakat setempat Saat ini industri pariwisata hanya menduduki peringkat

sebagai pendapatan terbesar ketiga di Toraja Pemerintah Daerah Toraja dan

Toraja DMO bekerja bahu-membahu dan saling mendukung bagi

keberlangsungan industri pariwisata di Toraja

Pendekatan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) akan lebih

memudahkan bagi pemerintah daerah untuk mengembangkan pariwisata karena

20

akan dilakukan melalui tata kelola yang terpadu DMO akan melakukan tugas

koordinasi perencanaan pengendalian organisasi destinasi keberlanjutan dan

implementasi yang dilakukan secara inovatif dan sistemik dengan memanfaatkan

tehnologi informasi yang melibatkan tiga pilar penggerak pembangunan

pemerintah industri pariwisata dan masyarakat dengan tujuan untuk

meningkatkan tata kelola destinasi yang dikelola dengan pendekatan lokal namun

berskala internasinal

Alastair Morrison dalam Konferensi Nasional Destinasi Manajemen

Organisasi (DMO) di Jakarta Agustus (dalam wardhono 2014) menjelaskan

bahwa panduan DMO dimulai dari product development marketing riset

komunication community relations pengembangan sumber daya hingga

kemudian tahapan pengelolaan (governance) Adapun salah satu faktor

pendukung dalam meningkatkan DMO adalah rambu solo dimana rambu solo

adalah upacara adat kematian masyarakat Toraja yang bertujuan unttuk

menghormati dan menghantarkan arwah orang yang meninggal dunia menuju

alam roh yaitu kembali kepada keabadian bersama para leluhur mereka kesebuah

tempat peristirahatan Upacara ini sering juga disebut upacara penyempurnaan

kematian karena orang yang meninggal baru dianggap benar-benar meninggal

setelah seluruh proses upacara ini digenapi Jika belum maka orang yang

meninggal tersebut hanya dianggap sebagai orang yang sakit atau lemah sehingga

ia tetap diperlakukan seperti halnya orang hidup yaitu dibaringkan di tempat tidur

dan disediakan makanan dam minuman bahkan selalu di ajak bicara

21

D Pariwisata

Pengertian pariwisata secara Etomoogi pariwista berasal dari dua kata

yaitu ldquoparirdquo yang berarti banyakberkeliling sedangkan pengertian wisata berarti

ldquopergirdquo Di dalam kamus besar Indonesia pariwisata adalah suatu kegiatan yang

berhubungan dengan perjalanan rekreasi sedangkan pengertian secara umum

pariwisata merupakan suatu perjalanan yang dilakukan seseorang untuk sementara

waktu yang diselenggarakan dari suatu tempat ke tempat lain dengan

meninggalkan tempat semula dan dengan suatu perencanaan atau bukan maksud

mencari nafkah di tempat yang dikunjunginya tetapi semata-mata untuk

menikmati kegiatan pertamasyaan atau rekreasi untuk memenuhi keinginan yang

beraneka ragam

Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai

fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat pengusaha Pemerintah

dan Pemerintah Daerah (Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang

Kepariwisataan) Sedangkan menurut Muljadi 2012 pariwisata adalah suatu

aktivitas perubahan tempat tinggal sementara dari seseorang diluar tempat tinggal

sehari-hari dengan suatu alasan apapun selain melakukan kegiatan yang biasa

menghasilkan upah atau gaji

Istilah pariwisata ini mulai dipakai setelah tahun 1960 untuk mengganti

istilah bertamasya melancong atau piknik dan memberi pengertian yang

sederhana dan sempit yaitu bepergian ke suatu tempat yang tidak jauh untuk

sekedar bersantai Sedangkan dalam era saat ini alasan dan sifat perjalanan yang

dilakukan dalam kaitannya dengan mobilitas pergerakan manusia ini jauh lebih

22

luas Sehingga digunakan istilah pariwisata dimana pengertian pariwisata lebih

luas menyangkut persoalan-persoalan mobilitas pergerakan manusia dari suatu

tempat ke tempat lain dengan tujuan memperoleh nilai kegunaan bagi

pemanfaatan jasa pariwisata Dan bagi yang memanfaatkannya menerima suatu

nilai berupa pendapatan dari jasa pariwisata tersebut Oleh karena itu pariwisata

mengandung nilai ekonomi ynag tinggi bagi pemanfaatan jasa tersebut sebagai

komoditas ekonomi Suatu perjalan dianggap sebagai perjalanan wisata bila

memenuhi persyaratan yang diperlukan yaitu 1) bersifat sementara 2) bersifat

sukarela (voluntary) dalam arti tidak terjadi paksaan 3) tidak bekerja yang

bersifat menghasilkan upah ataupun bayaran Adapun penegrtian kepariwisatan

menurut Bahar dan Marpaung 2002 kepariwisataan adalah sebuah kegiatan yang

dilakukan untuk orang yang melakukan kegiatan perjalanan

Menurut Pendit (2002) terdapat beberapa jenis pariwisata yaitu

1) Wisata budaya ini dimaksudkan dengan perjalanan yang dilakukan atas dasar

keinginan unutk mempluas pandangan hidup seseorang dengan jalan

mengadakan kunjungan atau peninjauan ke tempat lain atau ke luar negeri

mempelajari keadaan rakyat kebiasaan dan adat istiadat mereka cara hidup

mereka budaya dan seni mereka Sering perjalanan seperti ini disatukan

dengan kesempatan mengambil bagian dalam kegiatan budaya seperti

eksposisi seni (seni tari drama musik dan seni suara) atau kegiatan yang

bermotif kesejarahan dan sebagainya

2) Wisata kesehatan hal ini dimaksudkan dengan perjalanan seorang wisatawan

dengan tujuan untuk meninggalkan keadaan lingkungan tempat sehari-hari

23

dimana ia tinggal demi kepentingan beristirahat dalam arti jasmani dan rohani

dengan mengunjungi tempat peristirahatan seperti mata air panas yang

mengandung mineral yang dapat menyembuhkan tempat yang mempunyai

iklim udara menyehatkan atau tempat-tempat yang menyediakan fasilitas

kesehatan lainnya

3) Wisata olahraga Ini dimaksudkan dengan wisatawan yang melakukan

perjalanan dengan tujuan berolah raga atau menghadiri pesta olahraga di

suatu tempat atau suatu negara seperti Asian Games Olympiade Thomas

Cup Uber Cup dan lain-lain Olah raga lain yang tidak termasuk dalam pesta

olahraga atau games misalnya berburu memancing berenang dan berbagai

cabang olehraga di dalam air atau di pegunungan

4) Wisata komersial yang termasuk dalam wisata komersial ini adalah

mengunjungi pameran-pameran dan pekan raya yang bersifat komersial

seperti pameran industri pameran dagang dan sebagainya Pada mulanya

banyak orang berpendapat bahwa hal ini tidak dapat digolongkan dalam dunia

kepariwisataan dengan alasan bahwa kegiatan perjalanan untuk pameran atau

pekan raya ini hanya dilakukan oleh orang-orang yang khusus mempunyai

urusan bisnisTetapi dalam kenyataannya pada dewasa ini dimana pameran

atau pekan raya banyak dikunjungi oleh masyarakat kebanyakan dengan

tujuan ingin melihat yang membutuhkan fasilitas akomodasi dan transportasi

Disamping itu dalam pekan raya atau pameran biasanya dimeriahkan dengan

berbagai atraksi atau pertunjukan kesenian Itulah sebabnya wisata komersial

ini menjadi kenyataan yang sangat menarik dan menyebabkan kaum

24

pengusaha angkutan dan akomodasi membuat rancanganndashrancangan istimewa

untuk keperluan tersebut

5) Wisata politik jenis wisata ini meliputi perjalanan yang dilakuka untuk

mengunjungi atau mengambil bagian dalam peristiwa kegiatan politik

misalnya perayaan 17 Agustus di Jakarta Biasanya fasilitas akomodasi dan

transportasi serta berbagai atraksi diadakan secara meriah bagi para

pengunjung Disamping itu yang termasuk dalam kegiatan wisata politik

adalah peristiwa-peristiwa penting seperti konfrensi musyawarah kongres

yang selalu disertai dengan kegiatan darmawisata

6) Wisata sosial yang dimaksud dengan wisata ini adalah pengorganisasian suatu

perjalanan yang murah dan mudah untuk memberi kesempatan kepada

masyarakat ekonomi lemah untuk mengadakan perjalanan seperti misalnya

kaum buruh pemuda pelajar mahasiswa petani dan sebagainya Organisasi

ini berusaha untuk membantu mereka yang mempunyai kemampuan terbatas

dari segi finansial untuk dapat memanfaatkan waktu libur atau cuti sehingga

dapat menambah pengalaman dan memeperbaiki kesehatan jasmaniah dan

mental mereka

7) Wisata pertanian wisata pertanian ini adalah pengorganisasian perjalanan yang

dilakukan ke proyek- proyek pertanian perkebunan ladang pembibitan dan

sebagainya dimana wisatawan dapat mengadakan kunjungan dan peninjauan

untuk tujuan studi maupun untuk sekedar menikmati aneka macam tanaman

8) Wisata maritim (bahari) jenis wisata ini biasanya dikaitkan dengan kegiatan

oleh raga di air danau pantai teluk dan laut Misalnya memancing

25

berlayar menyelem sambil melakukan pemotretaan kompetisi berselancar

mendayung berkeliling melihat ndash lihat taman laut dengan pemandangan yang

indah

9) Wisata cagar alam untuk jenis wisata ini biasanya diselenggarakan oleh agen

atau biro perjalanan yang mengkhususkan usaha-usaha dengan jalan

mengatur wisata ke tempat atau daerh cagar alam taman lindung hutan

daerah pegunungan dan sebagainya yang kelestariannya dilindungi oleh

undang-undang Wisata ini banyak dikaitkan dengan kegemaran akan

keindahan alam kesegaran hawa udara pegunungan keajaiban hidup

binatang dan marga satwa yang langka serta tumbuhndashtumbuhan yang jarang

ditemukan di tempat lain

Dari beberapa pengertian yang telah dikemukakan di atas dapat diambil

suatu pengertian pariwisata adalah suatu kegiatan yang melibatkan orang-orang

yang melakukan perjalanan dengan tujuan untuk mendapatkan kenikmatan dan

memenuhi hasrat ingin mengetahui sesuatu dalam kurun waktu tertentu dan bukan

mencari nafkah

E Kerangka Pikir

Program Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) adalah program yang

diprakarsai oleh kementerian pariwisata dan Ekonomi kreatif Republik Indonesia

pada tahun 2010 Adapun indikator strategi dalam peningkatan DMO ada dua

yaitu (1) faktor internal yang meliputi kekuatan dan kelemahan (2) faktor

eksternal yang meliputi peluang dan ancaman Jika indikator-indikator diatas

26

berjalan dengan baik maka keberhasilan DMO dapat tercapai Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada bagan sebagai berikut

Gambar 2 Kerangka Pikir

F Deskripsi Fokus

Penelitian ini di fokuskan pada strategi pemerintah dalam peningkatan

destinasi manajemen organisasi pariwisata di Kabupaten Tana Toraja Dengan

melalui indikator yaitu (1) faktor internal yang meliputi kekuatan dan kelemahan

(2) faktor eksternal yang meliputi peluang dan ancaman

G Deskripsi Fokus Penelitian

1 Strengths

Kekuatan atau (strengths) adalah kompotensi khusus yang terdapat dalam

organisasi yang berakibat pada pemilikan keunggulan komparatif oleh unit usaha

di pasaran dan setelah penulis melakukan observasi di lokasi obyek wisata Tana

Toraja penulis melihat ada berbagai macam kekuatan yang dimiliki obyek wisata

Tana Toraja seperti a) keindahan alam b) kearifan lokal c) ragam budaya

Strategi Dalam Peningkatan DMO

Faktor Internal

1 (Strengths) Kekuatan

2 (Weaknesses) Kelemahan

Faktor Eksternal

1 (Opportunities) Peluang

2 (Trheats) Aancaman

DMO tercapai

tercapai

27

2 Weaknesses

Kelemahan atau (weaknesses) adalah keterbatasan atau kekurangan yang

menjadi penghalang serius bagi penampilan kinerja organisasi yang memuaskan

hal ini yang sekarang yang terjadi di Tana Toraja dimana dalam meningkatkan

Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) terkendala dengan berbagai macam

kekurangan seperti a) infrastuktur jalan yang belum optimal b) Kebersihan

kurang terjaga di lokasi obyek wisata

3 Oportunities

Peluang atau (opportunities) adalah berbagai situasi lingkungan yang

menguntungkan bagi suatu satuan bisnis dengan berbagai kekuatan yang dimiliki

obyek wisata Tana Toraja tentu memberikan dampak positif dalam meningkatkan

Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata Tana Toraja seperti a)

agrowisata b) berbagai bisnis lainnya

4 Threats

Ancaman (threats) adalah lingkungan yang tidak menguntungkan suatu

satuan bisnis dengan berbagai kelemahan yang ada tentu akan berdampak negatif

dalam meningkatkan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata Tana

Toraja seperti a) penetrasi budaya luar b) ketergantungan ekonomi

5 Destinasi Manajemen Organisasi (DMO)

DMO adalah suatu bentuk strategis dalam membangun pariwisata baik

ditingkat lokal Regional maupun Nasional Keberhasilan suatu DMO bukan

hanya mengandalkan daya tarik yang bagus budaya yang menarik tetapi mampu

28

mengorganisir baik dari segi internal maupun eksternal sehingga DMO dapat

tercapai

29

BAB III

METODE PENELITIAN

A Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan dua bulan di Kabupaten Tana Toraja setelah

seminar proposal dengan tujuan untuk mengetahui strategi pemerintah dalam

peningkatan destinasi manajemen organisasi pariwisata di Kabupaten Tana

Toraja

B Jenis dan Tipe Penelitian

1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah jenis deskriptif kualitatif yaitu metode

penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objektif tentang strategi

pemerintah dalam peningkatan destinasi manajemen organisasi pariwisata di

Kabupaten Tana Toraja

2 Tipe Penelitian

Tipe penelitian adalah penelitian fenomena logis yang suatu bentuk

penelitian yang bertujuan untuk memberikan gambaran umum tentang strategi

pemerintah dalam peningkatan destinasi manajemen organisasi pariwisata di

Kabupaten Tana Toraja

C Sumber Data

1 Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari lapangan atau

tempat penelitian sedangkan menurut Lofland bahwa sumber data utama dalam

penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan Kata-kata dan tindakan

30

merupakan sumber data yang diperoleh dari lapangan dengan mengamati atau

mewawancarai oleh karena itu penulis menggunakan sumber dari informasi yang

terpilih

2 Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh tidak secara langsung tetapi ada

penelitian sebelumnya seperti dokumen buku-buku laporan peraturan-peraturan

pemerintah dan data yang bersifat informasi tertulis yang digunakan dalam

penelitian

D Informan Penelitian

Obyek utama penelitian ini ialah Strategi Pemerintah Dalam peningkatan

Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Parawisata Di Kabupaten Tana Toraja

Dimana yang dimaksud disini adalah orang yang diharapakan dapat memberikan

data secara obyektif netral dan dapat dipertanggung jawabkan Adapaun

informan dalam penelitian ini yakni sebagai berikut

Tabel 1 Target Informan Penelitian

No Informan Jumlah

1 Kepala Dinas Kebudayaan dan Priwisata Di Kabupaten Tana

Toraja

1 Orang

2 Sekertaris Kebudayaan dan Pariwisata Di Kabupaten Tana

Toraja

1 Orang

3 Ketua Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata

Tana Toraja

1 Orang

4 Trevel Agent 1 Orang

5 Wisatawan 2 Orang

6 Masyarakat 3 Orang

Jumlah 9 Orang

31

E Teknik Pengumpulan Data

1 Wawancara

Dalam penelitian ini peneliti melakukan kegiatan wawancara terhadap

orang-orang yang terlibat langsung dalam proses implementasi program destinasi

manajemen organisasi Dalam melakukan wawancara yang pertama peneliti

wawancarai adalah Ketua Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata

Tana Toraja yang kedua Kepala Dinas Kebudayaan dan Priwisata Di Kabupaten

Tana Toraja yang ketiga Sekertaris Kebudayaan dan Pariwisata Di Kabupaten

Tana Toraja yang keempat travel agent yang kelima wisatawan dan yang

terakhir adalah masyarakat Dalam melakukan wawancara dengan informan yang

terkait peneliti sedikit mengalami kesulitan karena wisatawan dan masyarakat

jarang sekali ada yang mau di wawancarai sehingga peneliti banyak memakan

waktu dalam melakukan wawancara dengan masyarakat dan wisatawan

2 Observasi

Obyek dari pengamatan ini adalah tindakan dari pemerintah dalam proses

implementasi program destinasi manajemen organisasi Sebelum peneliti

mengangkat judul strategi pemerintah dalam peningkatan Destinasi Manajemen

Organisasi (DMO) pariwisata di Kabupaten Tana Toraja peneliti terlebih dulu

melakukan observasi dengan mendatangi beberapa obyek wisata yang ada di

Kabupaten Tana Toraja seperti wisata Buntu Burake Pango-pango dan lain-lain

sebagainya setelah peneliti menemukan masalah baru mengangkat judul tersebut

diatas dan setelah ujian seminar proposal peneliti turun lagi kelapangan untuk

melakukan penelitian peneliti melakukan observasi kedua dan masalahnya pun

32

masih sama yaitu infrastruktur jalan yang belum optimal dan kebersihan di obyek

wisata yang tidak terjaga

3 Dokumentasi

Studi dokumentasi dalam penelitian ini dilakukan melalui rekaman

kegiatan yaitu dengan cara melihat hal-hal penting selama penelitian berlangsung

Rekaman kegiatan tersebut antara lain berupa foto untuk memperoleh gambaran

visual kegiatan pemerintah dalam implementasi program destinasi manajemen

organisasi di kabupaten Tana Toraja Dalam melakukan penelitian peneliti

melakukan dokumentasi berupa foto-foto atau gambar dan melakukan rekaman

pada saat wawancara dengan informan berlangsung dengan menggunakan HP

Samsung serta arsip-arsip atau data yang di dapatkan dari Kantor Dinas

Kebudayaan dan Pariwisata Tana Toraja dan Kantor Badan Pusat Statistik (BPS)

Tana Toraja

F Teknik Analisis Data

Analisis data ialah langkah selanjutnya untuk mengelola data dimana data

yang diperoleh dikerjakan dan dimanfaatkan sedemikian rupa untuk

menyimpulkan persoalan yang diajukan dalam menyusun hasil penelitian Dalam

model ini terdapat 3 (tiga) komponen pokok Menurut Miles dan Huberman

(dalam Sugiyono 2008) ketiga komponen tersebut yaitu

1) Data reduction (Reduksi data)

Data yang diperoleh dilapanagan jumlahnya cukup banyak untuk itu perlu di

catat secara teliti dan rinci Seperti telah dikemukakan makan lama peneliti

dilapangan maka jumlah data akan makin banyak kompleks dan rumit Untuk

33

itu perlu segera dilakukan analisis data melalui reduksi data Mereduksi data

berarti merangkum memilih hal-hal yang pokok memfokuskan pada hal-hal

yang penting dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu

2) Data display (Penyajian data)

Dalam penelitian kualitatif penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk

uraian singkat bagan hubungan antar kategori dan sejenisnya

3) Conclusion drawingverification (Penarikan kesimpulan dan verifikasi)

Langkah ke tiga dalam penelitian kualitatif adalah penarikan kesimpulan dan

verifikasi Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan

berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada

tahap pengumpulan data berikutnya Tetapi apabila data kesimpulan data yang

dikemukakan pada tahap awal didukung oleh kembali bukti-bukti yang valid

dan konsisten saat penelitian kembali kelapangan mengumpulkan data maka

kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel

G Pengabsahan Data

Keabsahan data sebagai usaha untuk memenuhi nilai kebenaran penelitian

yang berkaitan dengan fenomena judul tersebut maka paling tidak ada 3 (tiga)

teknik yang penulis gunakan yaitu

1) Teknik perpanjangan kehadiran penelitian dalam hal ini penulis

memperpanjang waktu di dalam mencari data di lapangan mengadakan

wawancara tidak hanya dilakukan satu kali tetapi peneliti dilakukan berulang

kaliberhari-hari berminggu-minggu bahkan berbulan- bulan Hal ini penulis

lakukan dengan tujuan untuk memperoleh data yang benar disamping itu

34

penulis juga mengadakan ceking data samapi mendapat data yang benar dan

dipertanggung jawabkan secara ilmiah Melakukan pengamatan secara terus-

menerus termasuk kegiatan pengecekan data melalui informan lain untuk

menanyakan kebenaran informasi tersebut dan data lain yang penting

2) Teknik triangulasi Menurut Sugiyono (2008) triangulasi diartikan sebagai

pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai

waktu Lebih lanjut Sugiyono (2008) membagi tringulasi kedalam 3 macam

yaitu

(a) Triangulasi sumber

Triangulasi sumber dilakukan dengan cara mengecek data yang telah di

peroleh melalui beberapa sumber Dalam hal ini peneliti melakukan

pengumpulan dan pengujian data yang telah diperoleh melalui hasil

pengamatanwawancara dan dokumen-dokumen yang ada Kemudian

peneliti membandingkan hasil pengamatan dengan wawancara dan

membandingkan hasil wawancara dengan dokumen yang ada

(b) Triangulasi teknik

Triangulasi teknik dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber

yang sama dengan teknik yang berbeda Dalam hal ini data yang diperoleh

dengan wawancara lalu dicek dengan observasi dan dokumen Apabila

denga tiga teknik pengujian kredibilitas data tersebut Menghasilkan data

yang berbeda-beda maka peneliti melakukan diskusi lebih lanjut kepada

sumber data yang bersangkutan atau yang lain untuk memastikan data

35

mana yang dianggap benar atau mungkin semuanya benar karena sudut

pandangnya berbeda-beda

(c) Triangulasi waktu

Waktu yang sering mempengaruhi kredibilitas data Data yang

dikumpulkan dengan teknik wawancara di pagi hari pada saat narasumber

masih segar belum banyak masalah akan memberikan data yang lebih

valid sehingga lebih kredibel Untuk itu dalam rangka pengujian

kredibilitas data dapat dilakukan dengan cara melakukan pengecekan

dengan wawancara observasi atau teknik lain dalam waktu atau situasi

yang berbeda Bila hasil uji menghasilkan data yang berbeda maka

dilakukan secara berulang-ulang sehingga sampai ditemukan kepastian

datanya Triangulasi dapat juga dilakukan dengan cara mengecek hasil

penelitian dari tim peneliti lain yang diberi tugas melakukan pengumpulan

data

3) Teknik ketekunan pengamatan keabsahan data melalui ketekunan

pengamatan dalam peneletian ini di lakukan pada saat penelitian melakukan

observasi dilapangan Peneliti selalu berusaha untuk melakukan

pengamatan seteliti dan setekun mungkin berbagai informasi atau data

yang ada baik dianggap penting maupun kurang penting selalu dianalisis

secermat mungkin

36

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A Deskripsi atau Karakteristik Obyek Penelitian

1 Letak Geografis

Kabupaten Tana Toraja adalah sebuah Kabupaten di Provensi Sulawesi

Selatan Indonesia Ibu kotanya adalah Makale Kabupaten Tana Toraja di bentuk

berdasarkan Undang-undan Nomor 28 Tahun 2008 tentang kabupaten Toraja di

mekarkanan menjadi 2 Kabupaten pada tanggal 26 November 2008 Kabupaten

Tana Toraja resmi di bagi menjadi Kabupaten Tana Toraja (dengan Ibu kota

Makale) dan Toraja Utara (dengan Ibu kota Rantepao) dengan Bupati bernama Ir

Nicodemus Biringkanae dan Wakilnya bernama Victor Datuan Batara SH yang

dilantik pada tanggal 17022016 di Kantor Gubernur Sulsel Jl Urip Sumoharjo

Kota Makassar

Kabupaten Tana Toraja terdapat hulu sungai yang merupakan salah satu

sungai terpanjang di Sulawesi Selatan yaitu sungai Sarsquodan membelah kota

Rantepao dan Kabupaten Tana Toraja Jarak Ibukota Kabupaten Tana Toraja

dengan Ibukota Propinsi Sulawesi Selatan sekitar 331 km yang dapat ditempuh

lewat darat dan udara Lewat darat melewati Kabupaten Enrekang Kabupaten

Sidrap Kotamadya Pare-pare Kabupaten Barru Kabupaten Pangkep serta

Kabupaten Maros Dan lewat udara melalui Bandar udara Pongtiku yang berada di

Kecamatan Rantetayo Kabupaten Tana Toraja merupakan salah satu dari 23

kabupaten yang ada di Propinsi Sulawesi Selatan yang terletak diantara

37

2ordm20acutesampai 3ordm30acute Lintang Selatan dan 119ordm30acute sampai 120ordm10acute Bujur Timur

Batas-batas Kabupaten Tana Toraja adalah

1) Sebelah Utara Kabupaten Luwu dan Kabupaten Mamuju

2) Sebelah Timur Kabupaten Luwu

3) Sebelah Selatan Kabupaten Enrekang dan Kabupaten Pinrang

4) Sebelah Barat Kabupaten Polma

Luas wilayah Kabupaten Tana Toraja tercatat 320577 km2 atau sekitar

5 dari luas Propinsi Sulawesi Selatan yang meliputi 19 sembilan belas

kecamatan Jumlah penduduk pada tahun 2014 berjumlah 289193 jiwa yang

terdiri dari 174604 jiwa laki-laki dan 114589 jiwa perempuan

2 Visi dan Misi Kabupaten Tana Toraja

a) Visi

Terwujudnya Pemerintahan yang kompeten mengelola pembangunan

menuju terciptanya masyarakat religius sejahtera berkeadilan sesuai karakteristik

ekologis sosial ekonomi dan budaya Tana Toraja

b) Misi

(1) Revitalisasi fungsi birokrasi dan meningkatkan kinerja tata kelola

pemerintahan dalam rangka efektifitas pelaksanaan pembangunan serta

distribusi layanan publik yang bersih transparan dan akuntabel

(2) Meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui peningkatan mutu

pendidikan dan layanan kesehatan Penguatan kapasitas peran institusi

keagamaan sosial kemasyarakatan kepemudaan dan perempuan melalui

pengendalian pertumbuhan penduduk serta pengendalian pertumbuhan

38

penduduk dalam rangka terciptanya ketahanan serta kesetiakawanan sosial

(3) Peningkatan ekonomi kerakyatan melalui pendayagunaan dan pengembangan

potensi sumber daya pertanian perkebunan peternakan dan perikanan serta

pengembangan usaha kecil menengah dengan mengandalkan partisipasi

seluruh elemen masyarakat dan dunia usaha dalam rangka peningkatan

kesejahteraan masyarakat yang berkelanjutan

(4) Mengoptimalkan pembangunan infrastruktur desa-kota untuk membuka

isolasi wilayah khususnya daerah terpencil guna mendukung kelancaran akses

layanan publik arus barang dan jasa pengembangan dan diversifikasi potensi

pariwisata serta berbagai potensi usaha produktif masyarakat

5) Menjadikan Tana Toraja sebagai kabupaten terdepan dalam pengembangan

program Gerakan Hijau (Go Green) serta pariwisata berbasis Budaya dan

Lingkungan (Eco-Culture Tourism) di Sulawesi Selatan

3 Keadaan Sosial

Keadaan sosial budaya masing-masing daerah tidaklah sama setiap daerah

memiliki corak adat-istiadat sendiri-sendiri begitu pula dengan kabupaten Tana

Toraja Berikut adalah keadaan sosial budaya kabupaten Tana Toraja

a) Kesehatan

Sampai tahun 2014 di Kabupaten Tana Toraja terdapat 2 rumah sakit

Sedangkan fasilitas kesehatanlain di Tana Toraja terdapat 21 puskesmas Dalam

pelaksanaan program Keluarga Berencana (KB) jumlah akseptor baru yang

terjaring pada tahun 2014 sebanyak 12799 orang Pada umumnya akseptor baru

tersebut memilihmenggunakan kontrasepsi Pil dan suntikan yakni masing-masing

39

5769orang dan 32864 orang Pada tahun 2009 akseptor aktif berjumlah

24536 orang

b) Pendidikan

Pembangunan bidang pendidikan bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan

bangsa Pembangunan sumber daya manusia (SDM) suatu negara akan

menentukan karakter dari pembangunan ekonomi dan social karena manusia

adalah pelaku aktif dari seluruh kegiatan tersebutDari tahun ke tahun partisipasi

seluruh masyarakat dalam dunia pendidikan di Tana Toraja semakin meningkat

hal ini berkaitan dengan berbagai program pendidikan yang dicanangkan

pemerintah untuk lebih meningkatkan kesempatan masyarakat untuk mengenyam

bangku pendidikan

Peningkatan partisipasi pendidikan untuk mencapai bangku pendidikan

tertentu harus diikuti dengan berbagai peningkatan penyediaan sarana fisik

pendidikan dan tenaga pendidik yang baik untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada

tabel berikut

40

Tabel 2 Jumlah Tingkat Pendidikan di Tana Toraja Tahun 20142015

No Tingkat pendidikan Jumlah Sekolah Jumlah Murid

1 TK 94 Buah 2547 Jiwa

2 SD 231 Buah 20773 Jiwa

3 SLTP 72 Buah 20139 Jwa

4 SMA 18 Buah 9 567 Jiwa

5 SMK 23 Buah 4896 Jiwa

6 Perguruan Tinggi 4 Buah 9527

Sumber Kabupaten Tana Toraja Dalam Angka 2014

c) Agama

Perkembangan pembangunan dibidang spiritual dapat dilihat dari besarnya

sarana peribadatan masing-masing agama Penduduk kabupaten Tana Toraja

mayoritas beragama Kristen baik protestan maupun Katolik tapi yang paling

banyak adalah Kristen Protestan Jadi kegiatan yang berhubungan dengan

kebudayaan setempat diwarnai oleh ajaran kekristenan Tempat peribadatan

agama Kristen yang terdiri dari Kristen Protestan dan Katolik pada tahun 2014

masing-masing berjumlah 695 dan 110 unit

Tabel 3 Jumlah Pemeluk Agama Di Kabupaten Tana Toraja

No Agama Jumlah

1 Kristen protestan 171138

2 Katolik 55020

3 Islam 34020

4 Hindhu 10015

5 Buddha 19

Sumber Kantor BPS Tana Toraja Tahun 2015

41

4 Keadaan Budaya dan Pariwisata

Kabupaten Tana Toraja merupakan salah satu Daerah Tujuan Wisata

(DTW) di Sulawesi Selatan memiliki daya tarik yang cukup besar baik yang

bersifat budaya alam sejarah maupun buatan Berikut beberapa potensi wisata

yang dimiliki oleh Kabupaten Tana Toraja

a) Budaya

Kabupaten Tana Toraja memiliki kebudayaan yang dikenal dengan

kebudayaan ldquoaluktardquo merupakan salah satu kepercayaan yang diakui di dalam

masyarakat Tana Toraja seperti

(1) Upacara Rambu Solorsquo (acara kematian)

Rambu Solorsquo adalah upacara pemakaman secara adat yang mewajibkan

keluarga dari almarhum membuat sebuah upacara sebagai tanda penghormatan

terakhir dan menghantarkan arwah orang yang meninggal menuju nirwana

Menurut kepercayaan masyarakat Toraja orang yang meninggal baru dianggap

benar-benar meninggal jika upacara adat rambu solorsquo dilaksanakan Oleh sebab

itu jasad orang yang belum diupacarakan masih tetap diperlakukan seperti halnya

orang hidup yaitu dibaringkan di tempat tidur dan diberi hidangan makanan dan

minuman bahkan selalu diajak berbicara Upacara adat Rambu Solorsquo terdiri dari

beberapa rangkaian ritual diantaranya pembungkusan jenazah menghias peti

jenazah menurunkan jenazah ke lumbung untuk disemayamkan dan proses

pengusungan jenazah ke tempat peristirahatan terakhir Selain itu dalam upacara

adat ini terdapat berbagai kegiatan budaya yang menarik yang dipertontonkan

antara lain 1) Marsquopasilaga tedong (Adu kerbau) upacara inilah yang menyedot

42

perhatian turis asing dan wisatawan lokal Kerbau adalah hewan yang dianggap

suci bagi suku Toraja dan Sisembarsquo atau Adu kaki 2) Tari-tarian yang berkaitan

dengan situs rambu solorsquo antara lain ParsquoBadong ParsquoDondi ParsquoRanding

ParsquoKatia Parsquopapanggan dan Passailo Sementara itu untuk seni musik antara lain

Parsquopompang Parsquodali-dali dan Unnosong Marsquotinggoro tedong (Pemotongan

kerbau dengan ciri khas masyarkat Toraja yaitu dengan menebas leher kerbau

dengan parang dilakukan dengan sekali tebas) Kerbau yang akan disembelih

biasanya akan ditempatkan pada sebuah batu yang disebut Simbuang Batu Jenis

kerbau yang terkenal dari Toraja adalah Tedong Bonga tedong bonga harganya

sangat tinggi hingga ratusan juta rupiah Rambu Solorsquo mencerminkan kehidupan

masyarakat Tana Toraja yang suka gotong royong memiliki strata sosial dan

menghormati orang tua

Gambar 3 Marsquorombongan (Penyambutan Tamu)

43

(2) Upacara Syukuran (Rambu Tukarsquo)

Upacara Rambu tukarsquo adalah upacara adat yang berhubungan dengan acara

syukuran di dalam upacara ini tak ada kesedihan yang ada hanya kegembiraan

Misalnya acara pernikahan syukuran panen dan peresmian rumah adattongkonan

yang baru atau yang selesai direnovasi menghadirkan semua rumpun keluarga

dari acara ini membuat ikatan kekeluargaan di Tana Toraja sangat kuat semua

upacara tersebut dikenal dengan nama MaBua Meroek atau Mangrara Banua

Sura Upacara ini menarik karena berbagai atraksi tarian dan nyanyian dari

kebudayaan Toraja yang unik Upacara Rambu Tukarsquo dilaksanakan sebelum

tengah hari di sebelah timur tongkonan Ini berbeda dengan Rambu solorsquo yang di

gelar tengah atau petang hari serta di adakan di sebelah barat tongkonan Sebagai

upacara kegembiraan Rambu Tukarsquo digelar mengiringi meningginya matahari

sedangkan Rambu Solorsquo untuk mengiringi terbenamnya matahari Untuk upacara

adat Rambu Tuka diikuti oleh seni tari seperti Pa Gellu Pa Boneballa Gellu

Tungga Ondo Samalele PaDao Bulan PaBurake Memanna Maluya PaTirra

Panimbong dan lain-lain Untuk seni musik yaitu Papompang PaBarrung

Papelle Musik dan seni tari yang ditampilkan pada upacara Rambu Solo tidak

boleh ditampilkan pada upacara Rambu tukarsquo

44

Gambar 4 Marsquogellursquo (Tari-tarian)

(3) Rumah Tongkonan

Tongkonan adalah rumah tradisional Toraja yang berdiri diatas tumpukan

kayu dan dishiasi dengan ukiran berwarnah merah hitam dan kuning Kata

tongkonan berasal dari bahasa Toraja tongkon (duduk) Tongkonan merupakan

pusat kehidupan sosial suku Toraja ritual yang berhubungan dengan tongkonan

sangatlah penting dalam kehidupan spiritual suku Toraja oleh karena itu semua

anggota keluarga diharuskan ikut serta karena tongkonan melambangkan

hubungan mereka dengan leluhur mereka Pembangunan tongkonan adalah

pekerjaan yang melelahkan dan biasanya dilakukan dengan bantuan keluarga

besar ada 3 jenis tongkonan yaitu 1) Tongkonan layuk adalah tempat menyusun

aturan aturan sosial keagamaan 2) Tongkoan pekaindoran (pekamberan atau

kaparengngesan) adalah berfungsi sebagai temapt pengurus atau pengatur

pemrintahan adat 3) Tongkonan batu arsquoriri adalah berfungsi sebagai tongkonan

penunjang yang mengatur dan membina persatuan keluarga serta membina

warisan

45

Gambar 5 Rumah Tongkonan Tana Toraja

b) Pariwisata

Tana Toraja terkenal akan obyek wisatanya yang sangat indah dan

menarik sehingga diminati para wisatawan Pada tahun 2012 Tana Toraja

mendapatkan program Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) pada saat itu

juga kunjungan wisatwan semakin tahun semakin meningkat untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 4 Jumlah Kunjungan Wiatawan Tahun Tana Toraja 2012 SD 2016

No

Tahun

Jumlah Wisatawan

Wisnus Wisman

Total

1 2012 20836 13532 34368

2 2013 42319 19324 61643

3 2014 60096 20167 80236

4 2015 82767 15731 98498

5 2016 55037 19491 74528

Sumber Kantor Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Tana Toraja

Tana Toraja memiliki berbagai tempat obyek wisata berikut nama-nama

obyek wisata Tana Toraja

46

(1) Obyek Wisata Lemo

Merupakan sebuah kuburan yang dibuat di bukit batu Bukit ini dinamakan

Lemo karena bentuknya bulat menyerupai buah jeruk (limau) Untuk membuat

lubang ini diperlukan waktu 6 bulan hingga 1 tahun dengan biaya sekitar Rp 30

juta Di pemakaman Lemo terdapat mayat yang disimpan di udara terbuka di

tengah bebatuan yang curam Kompleks pemakaman ini merupakan perpaduan

antara kematian seni dan ritual

Gambar 6 Obyek Wisata Lemo

(2) Obyek Wisata Kambira Atau Baby Grave (Kuburan Bayi Di Dalam Pohon)

Obyek wisata satu ini sangat unik karena jenazah bayi yang sudah

meninggal dimasukkan ke batang pohon Mayat bayi lalu diletakkan ke dalam

dan ditutupi dengan serat pohon dari bahan pelepas enau (kulimbang ijuk) Usia

pohon sekitar 300 ada juga yang 10 tahun dan tersimpan puluhan jenazah bayi

berusia 0-7 tahun di dalamnya Saat ini pohon tempat menyimpan mayat bayi

tersebut sudah tidak digunakan lagi Namun pohon tersebut masih terlihat tegak

berdiri sehingga menjadi daya tarik yang banyak dikunjungi wisatawan lokal mau

pun mancanegara

47

Gambar 7 Obyek wisata Baby Grave

(Penguburan Bayi Dalam Pohon)

(3) Obyek Wisata Makularsquo

Makula terletak di Sangalla sekitar 24 kilometer sebelah selatan kota

Rantepao atau lima enam kilometer di sebelah barat kota Makale Tana Toraja

Terdapat tiga sumber air panas di Makularsquo yang letaknya saling berdekatan Di

sekitar mata air itu berdiri beberapa rumah peristirahatan Pengelolanya sengaja

menyediakan kolam-kolam untuk menampung air panas yang dialirkan dari

sumbernya

Gambar 8 Obyek Wisata Makularsquo (Tempat Permandian)

48

(4) Obyek Wisata Sirope

Obyek wisata Sirope terletak plusmn 6 km di Kecamatan Makale Utara dan 1

km dari jalan poros tempat ini merupakan pemakaman batu pahat di tebing-tebing

batu kapur erong (tempat pemakaman purba dari kayu) dengan beberapa patung-

patung Kompleks pemakaman ini merupakan milik dari kaum bangsawan di

sekitar wilayah Lion dan Tondok Iring

Gambar 9 Obyek Wisata Sirope (Tempat Penguburan)

(5) Obyek Wisata Tumbang Datu Beborsquo

Obyek wisata Tumbang Datu Beborsquo adalah salah satu perkampungan adat

terletak di Kecamatan Sangallarsquo Utara plusmn 7 km dari Makale di sini terdapat

banyak rumah adat tongkonan lokasi upacara adat mata air pemakaman purba

kuburan bayi di pohon benteng pertahanan purba dan lain-lain Masyarakat

masih sangat memegang teguh tradisi

49

Gambar 10 Obyek Wisata Tumbang Datu Bebo

(Rumah Adat Tana Toraja)

(6) Obyek Wisata Tilanga

Obyek wisata Tilanga merupakan kolam alami yang jauh dari hingar

bingar kota terbentuk pada batuan cadas yang dikelilingi pepohonan rimbun

lengkap dengan bunyi-bunyian alam Permandian alam Tilanga terletak di Desa

Sarira Kecamatan Makale Tana Toraja Sulsel jaraknya sekitar 15 kilometer

sebelah selatan Kota Rantepao atau 12 kilometer sebelah utara Kota Makale

Yang menarik dari obyek wisata ini belut berukuran selengan bagian bawah

orang dewasa berenang dengan bebasnya tapi belut-belut tersebut tidak boleh di

tangkap dan di bawah pulang karena penduduk yang tinggal disana

menganggapnya sebagai binatang yang sakral

50

Gambar 11 Obyek Wisata Tilanga (Tempat Permandian)

(7) Obyek Wisata Pango-pango

Obyek wisata Pango-pango merupakan obyek wisata alam yang berada di

atas puncak gunung dengan ketinggian 1600-1700 Mdpl serta terdapat rimbunan

pohon pinus obyek wisata Pango-pango menggabungkan 2 unsur tempat wisata

yaitu wisata alam dan agro wisata Wisata alam Pango-pango terletak sekitar 7

Km dari Kota Makale Kabupaten Tana Toraja

Gambar 12 Obyek Wisata Pango-pango (Wisata Alam)

51

(8) Obyek Wisata Buntu Burake

Obyek wisata Buntu Burake merupakan obyek wisata religi yang

diresmikan pada tanggal 31 agustus 2015 bertepatan hari ulang tahun Kabupaten

Tana Toraja Di atas puncak Buntu Burake terdapat patung Yesus setinggi 40

Meter dan merupakan patung Tuhan Yesus tetringgi kedua di dunia setelah

Christ the king di Polandia setinggi 525 Meter dan di urutan ketiga yaitu patung

Yesus di Rio de janeiro Brasil setinggi 32 Meter

Gambar 13 Obyek Wisata Buntu Burake (Wisata Religi)

4 Keadaan Penduduk

Salah satu modal dasar dalam melaksanakan pembangunan di suatu

daerah adalah sumber daya manusianya dalam hal ini adalah penduduk Apabila

penduduk tersebut diarahkan atau di bina sebagai tenaga kerja yang efektif maka

hal ini merupakan potensi yang sangat besar nilainya Sebaliknya apabila

penduduk tidak di bina atau diarahkan dengan baik sedangkan laju pertumbuhan

penduduk tidak terkendali maka peningkatan kesejahteraan penduduk tidak

52

merata maka hal ini akan mengganggu keamanan stabilitas nasional Penduduk

Kabupaten Tana Toraja berdasarkan hasil akhir tahun 2015 berjumlah 226160

jiwa yang tersebar di 19 Kecamatan yang berjenis kelamin laki-laki lebih

banyak dari penduduk yang berjenis kelamin perempuan lebih jelasnya dapat

dilihat pada tabel berikut

Tabel 5 Jumlah Penduduk Tana Toraja

No Jenis Keleamin Jumlah

1 Laki-laki 114589

3 Perempuan 111623

Total 226160

Sumber Kantor BPS Tana Toraja Tahun 2015

B Karakterisitik Informan

Berikut ini dipaparkan Karakterisitik Informan umum meliputi jenis

kelamin umur pendidikan pekerjaan dan pendapatan

1) Karakterisitik Informan berdasarkan jenis kelamin

Karakterisitik informan yang menjadi subjek penelitian ini menurut jenis

kelamin ditunjukkan pada tabel dibawah ini

Tabel 6 Karakterisitik Informan Berdasarkan Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Frekuensi Presentase ()

1 Laki-laki 6 665

2 Perempuan 3 335

Jumlah 9 100

Sumber Olahan Data Primer Maret 2016

Data tabel diatas menunjukkan 6 orang informan berjenis laki-laki dengan

persentase (665) sedangkan yang berjenis perempuan 3 orang dengan

persentase (335) Hal ini menunjukkan dalam penelitian ini informan yang

berjenis laki-laki lebih banyak di banding informan yang berjenis kelamin

perempuan

53

2) Umur

Karakterisitik informan yang menjadi subjek penelitian ini menurut umur

ditunjukkan pada tabel dibawah ini

Tabel 7 Karakteristik Informan Berdasarkan Umur

No Klasifikasi Umur Frekuensi Presentase ()

1 30-49 5 66

2 40-49 2 22

3 50-59 2 22

Jumlah 9 100

Sumber Olahan Data Primer Maret Tahun 2016

Pada tabel 7 diatas dapat di lihat dari 9 informan berdasarkan umur

menunjukkan bahwa umur yang mendominasi informan berada pada kisaran 30-

49 tahun dengan persentase (66) sedangkan pada kisaran umur 40-49 tahun

(22) dan umur 50-59 tahun (22) adalah merupakan kisaran yang paling kecil

3) Tingkat pendidikan

Karakteristik informan yang menjadi subjek penelitian ini menurut tingkat

pendidikan dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 8 Karakterisitik Informan Berdasarkan Pendidikan

No Klasifikasi Pendidikan Frekuensi Presentase ()

1 SD 0 0

2 SMP 0 0

3 SMA 2 222

4 DIII 2 222

5 SI 3 333

6 S2 2 222

Jumlah 9 100

Sumber olahan Data Primer Maret Tahun 2016

54

Pada tabel 8 diatas dapat dilihat dari 9 informan berdasarkan pendidikan

menunjukkan bahwa pendidikan yang mendominasi informan berada pada jenjang

S1 dengan persentase (333) selanjutnya pada jenjang SMAD111 dan S2

persentasenya sama yaitu (222)

4) Pekerjaan

Karakteristik informan yang menjadi subjek penelitian ini menurut

pekerjaan dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 9 Karakteristik Informan Berdasarkan Pekerjaan

No Pekerjaan Frekuensi Persentase

1 PNS 4 44

2 Swasta 2 22

3 Honorer 2 22

4 IRT 1 12

Jumlah 9 100

Sumber Olahan Data Primer Maret Tahun 2016

Tabel 9 apat dilihar diatas dari 9 informan berdasrkan pekerjaan

menunjukkan bahwa pekerjaan dari informan lebih banyak yang PNS yaitu 4

orang dengan persentase (44) yang sedang adalah honorer dan swasta yaitu

dengan persentase (22) yang paling sedikit adalah IRT dengan persentase

hanya (12)

5) Pendapatan

Karakteristik informan yang menjadi subjek penelitian ini menurut

pendapatan dapat dilihat pada tabel berikut

55

Tabel 10 Karakteristik Informan Berdasarkan Pendapatan

No Pendapatan Frekuensi Persentase

1 500-700 ribu 2 25

2 1 ndash 2 juta 2 25

4 4-10 juta 5 50

Jumlah 9 100

Sumber Olahan Data Primer Maret Tahun 2016

Tabel diatas menunjukkan bahwa informan yang mempunyai pendapatan

paling banyak ada 5 orang yaitu dengan persentase (50) informan yang

berpendapatan menengah sebanyak 2 orang dengan persentase (25) sedangkan

informan yang berpendapatan paling sedikit ada 2 orang dengan persentase (25)

C Strategi Pemerintah dalam Peningkatan Destinasi Manajemen Organisasi

(DMO) Di Kabupaten Pariwisata Tana Toraja

Strategi yang dilakukan pemerintah dalam meningkatkan Destinasi

Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata Tana Toraja adalah analisis SWOT

karena analisi SWOT merupakan salah satu metode untuk menggambarkan suatu

masalah proyek atau konsep bisnis yang berdasarkan faktor internal dan faktor

eksternal Untuk mengetahui apakah DMO pariwisata Tana Toraja sudah tercapai

atau belum dapat dilihat dari hasil wawancara di bawah ini

1 Faktor internal

Faktor internal terbagi atas dua yaitu faktor kekuatan yang meliputi

keindahan alam kearifan lokal dan ragam budaya sedangkan faktor kelemahan

meliputi infrastruktur jalan yang belum optimal dan kebersihan kurang terjaga

56

a) Kekuatan

Indikator pertama Kekuatan terdiri dari tiga sub variabel yaitu 1)

keindahan alam 2) kearifan lokal 3) ragam budaya Ketiga sub variabel akan

dijelaskan di bawah ini

(1) Keindahan alam

Sebuah keindahan alam sangat dibutuhkan dalam meningkatkan destinasi

pariwisata karena dengan adanya keindahan alam yang menarik dan sejuk akan

menjadi magnet tersendiri bagi wisatawan Ketika ditanyakan tentang keindahan

alam berikut tanggapan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata di Kabupaten

Tana Toraja

ldquoDari segi keindahan alam obyek wisata Tana Toraja memiliki panorama

alam yang sangat menarik dan sejuk pada saat kita memasuki kawasan

obyek wisata yang ada di Pango-pango kita dapat rasakan kesejukan di

alam bebas Sekitar wilayah Pango-pango ini banyak ditanami berbagai

macam tanaman salah satunya produk unggulan seperti kopi coklat

markisa kacang tana dan jagung dan beragam sayuran selain itu juga di

penuhi rimbunan pohon pinus tak salah kalau obyek wisata yang satu ini

menjadi kunjungan favoritrdquo

(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)

Hasil wawancara lainnya dengan Sekertaris Dinas Kebudayaan dan

Pariwisata mengatakan bahwa

ldquoSalah satu yang menjadikan obyek wisata Tana Toraja diminati para

pelancong dunia baik wisata lokal maupun mancanegara adalah panorama

alamnya yang sangat bagus dan indah karena letak obyek wisata terletak

diatas gunung diatas kita dapat melihat kota Makale Rantepao dan

sekitarnyardquo

(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)

Berdasarkan tanggapan dari informan diatas dapat dianalisa bahwa dari

segi keindahan alam obyek wisata Tana Toraja memiliki beragam keindahan

misalnya panorama alam yang indah sejuk dan menarik serta dilokasi obyek

57

wisata banyak ditemui berbagai macam tanaman seperti kopi markisa jagung

kacang tanah dan rimbunan pohon pinus diatas juga kita dapat melihat kota

Makale Rantepao dan sekitarnya Terkait dengan keindahan alam obyek wisata

Tana Toraja lebih lanjut Ketua Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Cluster

Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoObyek wisata yang ada di Tana Toraja dari segi keindahan memang

sangat menarik salah satunya di Buntu Burake disana kita dapat melihat

keindahan alamnya seperti gunung-gunung yang indah dipandang serta

batu-batu yang ada diokasi obyek wisata yang tak kalah uniknya batunya

yang tinggi dan lonjong serta terdapat patung yesus yang tertinggi kedua

di dunia pembangunan wisata religi ini tak lain untuk meningkatkan

destinasi wisatawan serta meminimalisir kelemahan dan ancaman yang

adardquo (Wawancara LB 58 Tahun 15032016)

Sementara penjelasan yang diberikan oleh Travel agent Tana Toraja

mengatakan bahwa

ldquoMemang Tana Toraja Memiliki keindahan alam yang luar biasa tapi

keindahan alam yang ada di obyek wisata di Buntu Burake pada saat

musim hujan tidak dapat kita rasakan karena gelap ditutupi oleh awan

serta dilokasi obyek wisata sangat licin jadi lebih bagusnya datang

berkunjung pada saat musim kemaraurdquo

(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)

Berdasarkan tanggapan dari informan diatas dapat dikatakan bahwa

keindahan yang dimiliki obyek wisata Tana Toraja memang sangat luar biasa

contohnya obyek wisata di Buntu Burake diatas kita dapat merasakan keindahan

alam seperti gunung-gunung yang indah batu-batunya yang unik karena tajam

panjang dan lonjong serta patung yesus yang tertinggi kedua di dunia tetapi

keindahan alamnya tidak dapat dirasakan pada saat hujan turun karena gelap

ditutupi oleh awan Terkait hal tersebut informan selaku wisatawan yang datang

berkunjung ke Toraja mengatakan bahwa

58

ldquoKeindahan alam obyek wisata yang ada di Toraja ini memang luar biasa

contohnya obyek wisata yang ada di Pango-pango kalau ingin berkunjung

bagusnya bermalam di pagi hari kita terasa diatas awan karena pada saat

sang matahari terbit di ufuk timur pemandangan menakjubkan lainnya

dapat kita saksikan Arak-arakan awan putih indah berada tepat di bawah

kita yang menyelimuti seluruh kota Makale dan sekitarnya dari atas

puncaknyardquo

(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)

Sementara tanggapan informan selaku masyarakat kabupaten Tana Toraja

mengatakan bahwa

ldquoKalau ingin melihat keindahan obyek wisata Tana Toraja yang ada di

Buntu Burake itu pada saat sore hari diatas kita akan merasakan kesejukan

serta keindahannya pada saat matahari akan terbenam cahayanya yang

kuning keemasan dihiasi dengan baluran putih awan yang berarak tak

beraturan pernak-pernik mutiara yang sedang menggantung di tengah

warna kuning sang mentarirdquo

(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas dapat di katakan bahwa

keindahan obyek wisata Tana Toraja memang luar biasa apalagi pada pagi hari

dan sore hari pada saat matahari terbit di ufuk timur dan sore hari pada saat

matahari mau terbenam

Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa informan diatas dapat

dikatakan sejalan dengan teori Sondang P Siagian pada indikator Strengths

(kekuatan) bahwa suatu satuan bisnis atau perusahaan harus memiliki keunggulan

komparatif oleh unit usaha di pasaran salah satunya seperti keindahan alam

dimana keindahan alam yang dimimiliki merupakan keunggulan dari obyek

wisata Tana Toraja dengan begitu pemerintah Tana Toraja dapat memanfaatkan

kekuatan dan peluang dalam meningkatkan destinasi serta dapat meminimalisir

berbagai kelemahan dan ancaman yang ada

59

(2) Kearifan lokal

Kearifan lokal adalah kepandaian dan strategi-strategi pengelolaan alam

semesta dalam menjaga keseimbangan ekologis yang sudah berabad-abad teruji

oleh berbagai bencana dan kendala serta keteledoran manusia Kearifan lokal

tidak hanya berhenti pada etika tetapi sampai pada norma dan tindakan dan

tingkah laku sehingga kearifan lokal dapat menjadi seperti religi yang

memedomani manusia dalam bersikap dan bertindak baik dalam konteks

kehidupan sehari-hari maupun menentukan peradaban manusia yang lebih jauh

Ketika ditanyakan tentang kearifan lokal berikut tanggapan informan selaku

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Tana Toraja

ldquoKearifan lokal Tana Toraja dari segi adat sudah banyak mengalami

perubahan contohnya perbudakan dulunya budak di suruh-suruh misalnya

menumbuh padi kasi makan babi cuci piring dan lain lain-lain

sebagainya tapi sekarang itu sudah tidak berlaku tapi identitasnya sebagai

budak tidak akan hilang rdquo

(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)

Sementara tanggapan dari informan selaku Sekertaris Dinas Kebudayaan

dan Pariwisata mengatakan bahwa

ldquoSaat ini beberapa dari kebudayaan di Tana Toraja sudah tidak orisinil

lagi misalnya saja rumah adat toraja yaitu tongkonan dulu atap rumah

tongkonan itu terbuat dari kayu sehingga terlihat sangat unik namun

sekarang sudah ada yang menggunakan atap seng begitu juga dengan

lantainya yang dulunya masih menggunakan kayu sekarang sudah di cor

dan memakai keramik sehingga keindahan dan keunikannya berkurang rdquo

(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)

Berdasarkan tanggapan informan di atas dapat di katakan bahwa kearifan

lokal Tana Toraja sudah mulai berkurang keasliannya dan keorisinalitasnya

karena beberapa adat Toraja sudah banyak mengalami perubahan misalnya

perbudakan yang tak lagi di suruh-suruh serta rumah adat tongkonan yang

60

dulunya menggunakan kayu sebagai lantainya tapi sekarang sudah banyak yang

cor dan menggunakan keramik sehingg keunikannya berkurang Sehubungan

dengan kearifan lokal Ketua Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Cluster

Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoKearifan lokal dari segi budaya sudah mulai memudar contohnya dalam

pesta rambu solorsquo (acara kematian) dimana seharusnya tamu atau keluarga

yang datang memakai baju bolong (baju hitam) naum sekarang sudah ada

yang tidak memakai baju hitam menurut saya ada baiknya pemerintah

membuat PERDA Tentang Kearifan Lokal agar budaya yang dimiliki tdak

mudah berubah dan memudarrdquo

(Wawancara LB 58 Tahun 15032016)

Berdasarkan tanggapan informan di atas maka dapat di analisa bahwa

dalam pelaksanaan upacara rambu solorsquo (acara kematian) dimana seharusnya

semua memakai baju hitam baik tamu maupun keluarga tapi kenyataannya sudah

ada yang tidak memakai baju bolong (baju hitam) maka dari itu Ketua DMO

Pariwisata Tana Toraja menyarankan agar pemerintah Tana Toraja mengeluarkan

Peraturan Daerah (PERDA) Tentang Kearifan Lokal agar kearifan lokal Tana

Toraja tetap terjaga dan tidak mudah memudar maupun berubah Sehubungan

dengan kearifan lokal Travel agent Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoKearifan lokal dari segi baju sudah sangat bagus di mana dalam

melaksanakan upacara rambu tukarsquo (acara syukuran) misalnya acara

pernikahan dimana dalam pelaksaanaannya penerima tamu menggunkan

baju adat Toraja yaitu kandaura dan baju bodoh (baju indorsquo) dilengkapi

dengan aksesoris Tana Torajardquo

(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)

Sementara tanggapan dari wisatawan yang datang berkunjung ke Tana

Toraja mengatakan bahwa

ldquoberbicara mengenai kearifan lokal Tana Toraja dari segi budaya baik

budaya rambu solorsquo (acara kematian) dan budaya rambu tukarsquo (acara

syukuran) sangat orisinil karena budaya ini ada sejak dari dulu sampai

61

sekarang dan tidak mudah di pengaruhi oleh budaya luar karena

masyarakat Toraja sangat mengharagai budaya mereka dengan tetap

menjaga eksistensi kearifan lokal inilah sehingga Toraja dikenal baik

lokal maupun mancanegara serta budaya ini dijadikan budaya wisatardquo

(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)

Sementara tanggapan dari masyarakat dikabupaten Tana Toraja

mengatakan bahwa

ldquoMengenai kearifan lokal sudah banyak yang tidak orisinil lagi karena

upacara-upacara yang digelar di Toraja khususnya di Tana Toraja sudah

mulai berkurang atau sudah jarang di laksanakan seperti dalam syukuran

rumah tongkonan yang baru dan acara pesta panen biasanya digelar acara

sisembarsquo (adu kaki) sebagai ungkapan syukur Tapi saat ini kebanyakan

upacara yang digelar hanya rambu solorsquo (pesta kematian) dan rambu tukarsquo

( pesta pernikahan)rdquo

(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)

Berdasarkan tanggapan beberapa informan diatas maka dapat

disimpulkan bahwa dari segi budaya rambu solorsquo dan rambu tukarsquo sangat orisinil

karena budaya itu masih dilestarikan sampai sekarangserta dalam pelaksanaan

rambu tukarsquo semua penerima tamu menggunakan baju adat Toraja dilengkapi

dengan aksesoris Toraja dan disisi lain ada juga yang sudah tidak orisinil lagi

karena berbagai upacara syukuran sudah mulai jarang dilaksanakan seperti

mangrara tongkonan dan acara pesta panen yang biasanya dilakukan acara

sisembarsquo

(3) Ragam budaya

Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama

oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi Budaya

terbentuk dari banyak unsur yang rumit termasuk sistem agama dan politik adat

istiadat bahasa perkakas pakaian bangunan dan karya seni Sehubungan dengan

62

budaya berikut tanggapan informan selaku Kepala Dinas Kebudayaan dan

Pariwisata di Kabupaten Tana Toraja

ldquoBudaya Tana Toraja merupakan warisan dunia dan dijadikan wisata

budaya dari berbagai budaya yang ada yang paling menarik adalah

upacara rambu solorsquo (acara kematian) dimana upacara rambu solorsquo

dulunya hanya dilakukan oleh bangsawan akan tetapi sekarang sudah

mulai bergeser siapa yang kaya itulah pestanya yang paling meriah meski

demikian dalam pelaksanaannya dilakukan berdasarkan stratifikasi sosial

ada tingkatan-tingkatannya seperti tanarsquo bulaan (kasta tertinggi) tanarsquo

bassi (kasta menengah) tanarsquo karurung ( kasta rendah) dan tanarsquo kua-kua

(sangat rendah)rdquo

(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas dapat dikatakan bahwa dalam

pelaksanaan upacara rambu solorsquo yang dulunya hanya bisa dilakukan oleh orang

bangsawan tapi sekarang sudah mengalami pergeseran dimana orang yang kaya

itulah yang pestahnya lebih meriah tapi meski demikian tetap diukur berdasarkan

status sosialnya Sehubungan dengan budaya ini lebih lanjut Sekertaris Dinas

Kebudayaan dan Pariwisata mengatakan

ldquoSelain budaya rambu solorsquo Tana Toraja juga memiliki berbagai macam

budaya lainnya yang juga menarik salah satunya adalah penguburan bayi

yang ada di baby grave yang dikubur dalam pohon dimana 1 pohon

terdapat 10 mayat bayi di dalam maka tak heran kalau Tana Toraja

diminati oleh para pelancong baik wisatawan lokal nusantara maupun

mancanegarardquo

(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)

Sementara tanggapan dari informan selaku Ketua Destinasi Manajemen

Organisasi (DMO) Cluster Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoSelain budaya rambu solorsquo (acara kematian) ada juga budaya rambu tukarsquo

(acara syukuran) seperti acara pernikahan dimana dalam pelaksanaannya

diiringi dengan parsquogellu (tari-tarian) parsquopenawai (memaparkan asal usul

calon pengantin) dan dilaksanakan pada saat matahari mulai naik berbeda

dengan rambu tukarsquo yang dilakukan pada saat matahari mulai turun begitu

menariknya budaya Torajardquo

(Wawancara LB 58 Tahun 15032016)

63

Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa

budaya Tana Toraja bukan hanya rambu solorsquo ada juga budaya penguburan bayi

dalam pohon dimana dalam 1 pohon terdapat 10 mayat bayi serta budaya lainnya

adalah budaya rambu tukarsquo seperti acara pernikahan yang dilksanakan pada saat

matahri mulai naik serta di iringi dengan parsquogellu dan marsquopenawai Terkait

dengan budaya tersebut travel agent Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoTana Toraja terkenal karena budayanya yang begitu menarik salah

satunya adalah ketika seorang bangsawan meninggal atau seorang yang

tak murni bangsawan biasanya tak langsung dikubur melainkan disimpan

di rumah berminggu-minggu berbulan-bulan bahkan puluhan tahun

tergantung kesiapan keluarga dan mereka memperlakukan mayat seperti

orang yang hidup dimana mayat disiapkan makanan dan minuman mayat

tersebut baru dianggap mati setelah selesai melakukan upacara rambu

solorsquo (acara kematian)rdquo

(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)

Sementara tanggapan dari informan selaku wisatawan yang datang

berkunjung ke Tana Toraja mengatakan

ldquoTidak salah kalau Tana Toraja diminati para wisatawan mancanegara

karena memang budaya Tana Toraja luar biasa seperti dalam pelaksanaan

upacara rambu solorsquo (acara kematian) dimana pemotongan kerbau dan

babi banyaknya hewan yang di potong tergantung kemampuan ekonomi

keluarga serta berbagai kegiatan budaya dipertontonkan seperti parsquosilaga

tedong (adu kerbau) adu kaki (sisembarsquo) tari-tarian seperti parsquobadong

passailorsquo serta pemotongan kerbau dengan cara marsquotinggoro tedong

(pemotongan kerbau dengan ciri khas masyarakat Toraja yaitu dengan

menebas kerbau dengan parang dan dengan hanya sekali tebas budaya

inilah yang menjadikan Tana Toraja dikenal baik nusantara maupun

mancanegarardquo

(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa

ketika masyarakat Toraja meninggal biasanya tidak langsung dikubur melainkan

disimpan di atas rumah dan diperlakukan seperti orang yang hidup serta dalam

64

pelaksanaan rambu solorsquo dilakukan pemotongan kerbau dan babi banyaknya

pemotongan hewan tergantung dari keamampuan keluarga semakin banyak

hewan yang dipotong maka semakin tinggi pula status sosial seseorang

Sehubungan dengan budaya berikut tanggapan informan selaku masyarakat di

kabupaten Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoBudaya masyarakat Toraja banyak orang menganggap tradisi yang

pemborosan karena besar biaya yang harus dikeluarkan untuk

penyelenggaraannya bahkan ada yang tertunda berbulan-bulan bahkan

bertahun-tahun karena harus mengumpulkan biaya bahkan ada yang

mengatakan orang Toraja mencari kekayaan untuk di pakai pada pesta

rambu solorsquo tapi bagi masyarakat Toraja berbicara pemakaman bukan

hanya tentang upacara status jumlah kerbau dan babi yang dipotong

tetapi juga soal malu (sirirsquo) dan hal inilah yang meneyebabkan upacara

rambu solorsquo terkait dengan tingkat stratifikasi sosialrdquo

(Wawancara AA 44 tahun 18032016)

Berdasarkan tanggapan dari informan diatas dapat dianalisa bahwa bukan

soal pemborosan atau dengan kata orang Toraja mencari kekayaan hanya untuk

pesta rambu solorsquo tapi karena faktor malu karena upacara rambu solo terkait

dengan stratifikasi sosial Terkait dengan budaya berikut tanggapan masyarakat

Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoBudaya Tana Toraja memang terkenal akan keunikannya salah satu

budaya Toraja yang unik salah satunya yaitu pada saat orang yang murni

bangsawan maupun yang tidak murni bangsawan meninggal dunia pada

saat selesai dimandikan akan di make up dan apabila yang meninggal

adalah gadis akan dipakaikan baju seloyor kalau orang tua dipakaikan

baju bodoh (baju indorsquo) sedangkan kalau yang meninggal laki-laki baik

orang tua maupun remaja akan dipakakan jas dan dasi dan setelah itu

barulah dikasih masuk peti lalu disimpan dalam kamar dimana kamarnya

dihiasi begitu indah pada saat mau di pestakan akan dibuatkan peti baru

yang dihias sesuai stratifikasi sosialnyardquo

(Wawancara MT 38 Tahun 19032016)

Berdasarkan tanggapan dari informan diatas maka dapat dikatakan bahawa

pada saat orang Toraja meninggal tidak langsung dimakamkan melainkan

65

disimpan dirumah dalam kamar yang sudah dihiasi begitu indah dan petinya tidak

sembarang dihiasi melainkan sesuai stratifikasi sosialnya

Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa informan diatas dapat

dikatakan dari segi budaya Tana Toraja memang begitu menarik sehingga

dijadikan wisata budaya dimana pada saat orang Toraja meninggal tidak langsung

dimakamkan melainkan disimpan dirumah pelaksanaannya tergantung pada

kesiapan keluarga dalam pelaksanaannya banyak macam kegiatan budaya

dipertontonkan seperti parsquosilaga tedong (adu kerbau) adu kaki (sisembarsquo) tari-

tarian seperti parsquobadong passailorsquo serta pemotongan kerbau dengan cara

marsquotinggoro tedong (pemotongan kerbau dengan ciri khas masyarakat Toraja

yaitu dengan menebas kerbau dengan parang dan dengan hanya sekali tebas

selain itu ada penguburan bayi dalam pohon dimana satu pohon terdapat sepuluh

mayat bayi didalam maka tak heran kalau Tana Toraja banyak diminati para

pelancong baik wisatawan lokal nusantara maupun mancanegara

b) Kelemahan

Indikator kedua kelemahan terdiri dari dua sub variabel yaitu 1)

infrastruktur jalan yang belum optimal dan 2) kebersihan yang kurang tergaja di

lokasi obyek wisata

(1) Infrastruktur jalan yang belum optimal

Infrastruktur jalan yang belum optimal menuju obyek wisata tentu sangat

mengganggu dan membahyakan bagi wisatawan yang datang berkunjung Ketika

ditanyakan tentang infrastruktur jalan yang belum optimal Kepala Dinas

Kebudayaan dan Pariwisata di Kabupaten Tana Toraja

66

ldquoObyek wisata yang ada di Tilanaga (tempat permandian) dari segi

infrastruktur jalannya sangat kecil berlubang disana sini jalanan naik

turun dan menanjak hal ini menjadi salah satu kendala dalam

meningkatkan destinasi kami selaku pihak terkait akan berusaha

mengatasi hal inirdquo

(wawancara JS 56 Tahun 12032016)

Sementara hasil wawancara dengan informan selaku Sekertaris Dinas

Kebudayaan dan Pariwisata Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoBerbicara tentang infrastruktur jalan menuju obyek wisata yang ada di

Tana Toraja memang sebagian sangat jelek misalnya jalan menuju obyek

wisata yang ada di Sirope (tempat penguburan) sangat jelek berlubang

dan lebar jalan sekitar 1 meter lebih hal tersebut menjadi salah satu

kendala dalam peningkatan destinasirdquo

(Wawanacar LS 53 Tahun 14032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa

jalan menuju beberapa obyek wisata banyak yang rusak seperti jalan menuju

obyek wisata di Tilanga dan Sirope jalannya yang menanjak berlubang serta lebar

jalannya hanya 1 meter lebih Terkait dengan infrastruktur jalan yang belum

optimal berikut tanggapan informan selaku Ketua Destinasi Manajamen

Organisasi (DMO) Cluster Pariwisata Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoKeberhasilan DMO dapat dilihat salah satunya dengan infrastruktur jalan

kalau masih ada jalan yang rusak menuju obyek wisata maka DMO belum

tercapai seperti program DMO Tana Toraja belum optimal karena masih

banyak jalan menuju obyek wisata yang jelek contohnya jalan menuju

obyek wisata di Buntu burake pada saat kita memasuki gerbang jalannya

yang berbatu dan pendakian yang cukup jauh hal ini sanagat mengganggu

dan membahayakan bagi wisatawan kami selaku pihak terkait menyadari

hal ini serta berkeinginan besar untuk memperbaiki tapi kami terkendala

dengan dana yang masih minimrdquo

(Wawancara LB 58 Tahun 15032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa

keberhasilan suatu DMO dapat dilihat dari infrastruktur jalan dan DMO Tana

Toraja belum tercapai karena masih ada jalan yang rusak menuju obyek wisata

67

salah satunya jalan menuju obyek wisata di Buntu burake jalannya yang berbatu

dan pendiakian yang cukup jauh Terkait dengan infrastruktur jalan yang belum

optimal berikut tanggapan informan selaku travel agent Tana Toraja mengatakan

bahwa

ldquojalan menuju obyek wisata tidak semuanya rusak sebagian sudah ada

yang bagus seperti jalan menuju obyek wisata yang ada di baby grave

jalannya sudah di aspal dan juga lebar sekitar 4 meterrdquo

(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)

Berdasrkan tanggapan dari informan diatas dapat dikatakan bahwa dari

segi infrastruktur jalan menuju obyek wisata yang ada di Sirope sudah bagus

karena jalannya sudah di aspal dan juga lebar Terkait dengan infrastruktur jalan

yang belum optimal berikut tanggapan informan selaku wisatawan yang datang

berkunjung ke Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoJalan menuju obyek wisata Buntu burake sangat menakutkan dan

membahayakan bagi wisatawan dimana terdapat jurang dipinggir jalan

apalagi jalan menuju obyek wisata ini pada saat musim hujan sangat licin

saya berharap agar pemerintah membuatkan pagar jalanan dan melakukan

perbaikan jalan agar wisatawan sering datang berkunjungrdquo

(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)

Sementara hasil wawancara dengan informan selaku masyarakat Tana

Toraja mengatakan bahwa

ldquoMengenai infrastruktur jalan memang belum optimal karena masih

banyak jalan menuju obyek wisatai yang kurang bagus seperti jalan

menuju obyek wisata di Sangngallarsquo jalanya yang berlubang becek karena

digenangi air tapi dari segi lebarnya sudah lumayan sekitar 3 meterrdquo

(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas dapat dikatakan bahwa dari segi

infrastruktur jalan menuju obyek wisata di Tana Toraja belum optimal karena

68

masih banyak jalan menuju obyek wisata yang becek dan digenangi air pada saat

musim hujan serta terdapat jurang tidak dipasangkan pagar jalanan

Berdasarkan hasil wawancara dari berbagai informan diatas maka dapat

disimpulkan bahwa dari segi infrastruktur jalan di obyek wisata Tana Toraja

belum optimal karena masih banyak obyek wisata yang infrastruktur jalan rusak

dan belum memadai seperti berlubang berbatu licinterdapat jurang yang tidak di

pasangkan pagar jalan serta lebar jalan yang masih kecil sekitar 1 meter lebih

Dengan melihat kelemahan yang ada dapat dikatakan dalam meningkatkan DMO

Pariwisata Tana Toraja belum tercapai

(2) Kebersihan yang kurang terjaga di obyek wisata

Kebersihan adalah keadaan bebas dari kotoran termasuk diantaranya

debu sampah dan bau dalam hal ini wisatawan lokal maupun wisatawan

mancanegara perlu menjaga kebersihan lingkunagan obyek wisata agar keindahan

obyek wista terlihat indah dan menarik Seperti wawancara yang dilakukan

dengan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata mengatakan bahwa

ldquoDari segi kebersihan saya rasa belum optimal karena masih banyak

obyek wisata yang ada di Tana Toraja yang kotor dan baursquo seperti yang

ada di Pango-pango di lokasi obyek wisata sangat baursquo karena banyak

wisatawan buang air kecil sembarangan termasuk wisatawan laki-laki hal

ini terjadi karena memang tidak ada wc di lokasi obyek wisata kami

selaku pihak terkait akan membuat wc di setiap obyek wisata yang ada di

Tana Toraja

(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)

Bedasarkan tanggapan dari informan diatas dapat dianalisa bahwa dari

segi kebersihan obyek wisata Tana Toraja belum optimal karena masih banyak

obyek wisata Tana Toraja yang kotor dan baursquo seprti obyek wisata di Pango-

pango dimana wisatawan buang air kecil sembarangan hal ini terjadi karena

69

belum adanya wc yang disediakan oleh pihak terkait Terkait dengan kebersihan

yang tidak terjaga di obyek wisata Tana Toraja lebih lanjut Sekertaris Dinas

Kebudayaan dan Pariwisata mengatakan bahwa

ldquoKeindahan obyek wisata tergantung dari kebersihannya dan menurut

saya dari segi kebersihan sampah di lokasi obyek wisata saya rasa sudah

lumayan bagus seperti obyek wisata yang ada di baby grave dan obyek

wisata di Pango-pango itu sangat bersih karena memang ada tim khusus

untuk menjaga kebersihan lokasi wisata tersebutrdquo

(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa dari

segi kebersihan sampah di lokasi obyek wisata sudah bagus seperti obyek wisata

yang ada di baby grave dan obyek wisata di Pango-pango Terkait dengan

kebersihan yang kurang terjaga berikut tanggapan informan selaku Ketua

Destinasi Manajemen Organisasi Pariwisata (DMO) Cluster Tana Toriaja

mengatakan bahwa

ldquoKebersihan suatu DMO dapat dilihat salah satunya dengan

kebersihannya apabila obyek wisata masih ada yang kotor berarti dalam

pengelolaan DMO belum tercapai dan saya menyadari bahwa DMO Tana

Toraja belum tercapai karena masih ada obyek wisata di Tana Toraja yang

masih kotor seperti obyek wisata yang ada di Sirope (tempat penguburan)

kebersihannya kurang terjaga daun-daun yang jatuh dibiarkan

bertumpukan di lokasi obyek wisata sampah ada dimana-mana karena

wisatawan yang datang berkunjung membuang sampah sembarangan

(Wawancara LB 58 Tahun 15052016)

Sementara tanggapan lain dari salah satu informan selaku travel agent

Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoMasih banyak obyek wisata di Tana Toraja yang masih kotor salah

satunya di obyek wisata yang ada di Tilanga (tempat permandian) yang

terletak dalam hutan dimana kolamnya banyak daun-daun yang terapung

di bawah karena di sekeliling kolam banyak pohon besar serta pohon-

pohon bambu yang menaungi air di permandian tapi dari segi airnya

sangat jernihrdquo

(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)

70

Berdasarkan tanggapan dari informan diatas dapat dikatakan bahwa dari

segi kebersihan belum optimal karena masih banyak obyek wisata Tana Toraja

tidak terjaga kebersihannya seperti obyek wisata di sirope (tempat penguburan)

dimana dilokasi obyek wisata ini banyak sampah dan daun-daun yang jatuh

dibiarkan begitu saja dan obyek wisata yang ada di Tilanga (tempat permandian)

banyak daun-daun yang terapung di kolam karena banyak pohon-pohon besar dan

pohon bambu yang mengelilingi kolam tersebut Terkait dengan kebersihan yang

kurang terjaga berikut tanggapan informan selaku wisatawan yang datang

berkunjung ke Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoDari segi kebersihan tangga di lokasi obyek wisata yang ada di Buntu

burake (wisata religi) Tana Toraja belum optimal karena tangganya

dipenuhi dengan tanahlumpur apalagi kalau musim hujan karena obyek

wisata ini ada 770 tangga yang di lewati baru sampai di patung Yesus

tertinggi di duniardquo

(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)

Berdasarkan penjelasan dari informan diatas dapat dikatakan kebersihan

dari segi tangga yang ada di obyek wisata Buntu burake belum optimal karena

tangganya banyak di penuhi dengan tanah apa lagi kalau musim hujan Terkait

dengan kebersihan yang kurang terjaga berikut tanggapan informan selaku

masyarakat Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoBerbicara mengenai kebersihan dari segi WC di obyek wisata yang ada di

Tilanga itu sudah bagus dan bersih karena bak dan lantainya menggunakan

keramik airnya juga sangat jernihrdquo

(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)

Berdasarkan hasil wawancara dengan informan diatas maka dapat

dikatakan bahwa dari segi kebersihan WC di obyek wisata yang ada di Tilanga

71

sudah bagus dan bersih airnya juga yang sangat jernih serta kebersihan bak

airnya sudah sangat bersih dan lantai baknya juga menggunakan keramik

Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa informan diatas maka

dapat disimpulkan bahwa keberhasilan suatu DMO dapat dilihat salah satunya

dengan kebersihan apabila masih ada obyek wisata yang masih kotor maka dapat

dikatakan dalam pengelolaan DMO Pariwisata Tana Toraja belum tercapai karena

masih banyak obyek wisata yang masih kotor meski demikian sudah ada juga

yang sudah bersih

2 Faktor eksternal

Faktor eksternal terbagi atas dua yaitu a) peluang meliputi agrowisata dan

berbagai bisnis b) ancaman meliputi penetrasi budaya luar dan ketergantungan

ekonomi

a) Peluang

Indikator ketiga Peluang yang terdiri dari dua sub variabel yaitu 1)

agrowisata 2) berbagai bisnis Kedua sub variabel akan di jelaskan di bawah ini

(1) Agrowisata

Agrowisata merupakan peluang besar bagi masyarakat Tana Toraja

Ketika ditanyakan tentang peluang agrowisata berikut tanggapan dari Kepala

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoKeunikan lokasi agrowisata adalah hamparan kebun kopi dan tanaman

sayuran mengelilingi kota mungil Pango-pango di lembah yang indah dan

mempesona serta mengelilingi perkampungan tradisional yang didukung

bentukan geologibenteng alam dan perbukitan dan pegunungan yang

mempesona keunikan inilah yang menjadikan obyek agrowisata ini

banyak diminati para wisatawanrdquo (Wawancara JS 56 Tahun 12032016)

72

Berdasarkan tanggapan informan diatas dapat dikatakan bahwa keunikan

aggrowisata di tana Toraja adalah hamparan kebun kopi serta perbukitan dan

pegunungan yang mempesona Sehubungan dengan hal tersebut berikut

tanggapan informan selaku Sekertaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

mengatakan bahwa

ldquoAgrowisata Tana Toraja memang menarik dan sejuk keindahan dapat

kita rasakan pada saat kita memasuki kebun kopi jagung serta sayur-

sayuran yang begitu subur indah dipandang apalagi pada pagi harirdquo

(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)

Sementara hasil wawancara dengan Ketua Destinasi Manajemen

Organisasi (DMO) Cluster Pariwisata Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoSebelumnya Tana Toraja hanya mengandalkan wisata budaya dan wisata

alam tapi sekarang sudah ada agrowisata yang ada di Pango-pango yang

banyak menarik wisatawan dan kami selaku pihak terkait merencanakan

penambahan lokasi obyek agrowisata agar kunjungan wisatawan semakin

meningkat hal ini dilakukan untuk meminimalisir kelemahan dan

ancaman yang adardquo

(Wawancara LB 58 Tahun 15032016)

Berdasarkan keterangan informan diatas dapat dikatakan bahwa

keindahan agrowisata di Tana Toraja dapat kita rasakan pada saat kita memasuki

kebun kopi dan sayur-sayuran di dalam kita merasakan kesejukan yang luar biasa

apalagi pada pagi hari serta pihak terkait akan berusaha mengembangkan obyek

agrowisata agar wisatawan semakin tertarik Terkait dengan hal tersebut berikut

tanggapan informan selaku travel agent Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoPemerintah Tana Toraja selalu mengingatkan masyarakat yang ada di

daerah Pango-pango agar selalu menjaga kelestarian lingkungan agar

wisata agro selalu diminati para wisatawan karena kedatangan wisatawan

membawa keuntungan ekonomi bagi masyarakat setempat maupun

masyarakat sekitarnyardquo

(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)

73

Berdasarkan tanggapan informan diatas dapat dikatakan bahwa masyarakat

selalu diingatkan agar tetap menjaga kelestarian lingkungan disekitar obyek

agrowisata agar wisatawan semakin tertarik karena kunjungan wisatawan

membawa keuntungan ekonomi bagi masyarakat setempat serta masyarakat

sekitarnya Sehubungan dengan agrowisata tersebut berikut tanggapan informan

selaku wisatawan yang datang berkunjung ke Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoAgrowisata Tana Toraja memang memberikan peluang yang luar biasa

baik untuk masyarakat sendiri maupun untuk peningkatan destinasi obyek

wisata karena beberapa produk tanaman unggulan seperti kopi dan

markisa dimana wisatawan yang datang bisa memetik sendiri buah kopi

tentu dengan hal tersebut bisa memberikan kepuasan tersendiri bagi

wisatawan yang datangrdquo

(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)

Sementara penjelasan lain dari salah satu informan selaku masyarakat

Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoAgrowisata memang menjadi peluang dalam meningkatkan obyek wisata

dan meningkatkan perekonomian masyarakat saya harap agar pemerintah

menambah obyek agrowisata serta menambah tamanaman buah seperti

starawberry dan apel di obyek wisata di Pango-pango agar wisatawan

semakin tertarik untuk datang berkunjung ke Tana Toraja karena

agrowisata Tana Toraja baru ada satu dan perlu penambahan

pembangunan wisata agrordquo

(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)

Berdasarkan keterangana informan diatas dapat dikatakan bahwa

agrowisata menjadi salah satu peluang bagi masyarakat Tana Toraja dalam

meningkatkan perekonomian dan diharpakan agar pemerintah menambah obyek

agrowisata serta menambah tanamanan buah strawberry dan apel di obyek wisata

Pango-pango agar wisatawan semakin tertarik untuk datang berkunjung

Berdasarkan tanggapan dari beberapa informan diatas dapat disimpulkan

bahwa agrowisata Tana Toraja menjadi peluang yang luar biasa bagi msyarakat

74

dalam meningkatkan ekonomi serta dalam peningkatan destinasi obyek wisata

keindahan serta kesejukan yang dimiliki menjadikan wisata agro ini diminati para

wisatawan

(2) Berbagai bisnis

Bisnis adalah suatu organisasi yang menjual yang menjual jasa atau barang

kepada pembeli atau konsumen ataupun bisnis lainnya untuk memperoleh laba

Ada tiga hal penting dalam bisnis yaitu menghasilkan barang dan jasa mencari

profit dan memaksimalkan kebutuhan konsumen Seperti wawancara yang

dilakukan dengan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Tana Toraja

mengatkan bahwa

ldquoBerbicara tentang obyek wisata Tana Toraja yang diminati para

wisatawan baik wisatawan lokal maupun mancanegara tentu muncul

berbagai peluang salah satunya adalah berbisnis seperti pembangunan

hotel dengan membangun hotel tentu membuka lowongan kerja bagi

masyarakat Toraja serta memberikan keuntungan yang besar bagi pemilik

hotelrdquo

(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)

Berdasarkan keterangan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa

salah satu peluang yang dibuka msyarakat Tana Toraja adalah pembangunan hotel

selain membuka lowongan kerja tentu juga memberikan keuntungan besar bagi

pemilik hotel Sehubungan dengan hal tersebut berikut tanggapan informan

selaku Sekertaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata mengatakan bahwa

ldquoBisnis merupakan salah satu peluang besar bagi masyarakat Tana Toraja

dengan adanya obyek wisata masyarakat dapat berbisnis misalnya

penjualan aksesoris Tana Toraja seperti kalung gantungan kunci gelang

dan lain-lain sebagainyardquo

(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)

75

Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa

dengan adanya obyek wisata yang ada di Tana Toraja membuka peluang salah

satunya adalah bisnis seperti menjual berbgai aksesoris Tana Toraja Terkait

dengan hal tersebut berikut tanggapan informan selaku Ketua Destinasi

Manajemen Organisasi (DMO) Cluster Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoMasyarakat Tana Toraja dalam memanfaatkan peluang mereka membuka

berbagai macam bisnis salah satunya adalah membuka restaurant dan

menyediakan berbagai macam makanan dan minuman khas Tana Toraja

seperti parsquopeong (daging yang dimasak dalam bambu) sorsquokorsquo (beras ketan

yang dicampur dengan santan) sarabba dan lain-lain sebagainyardquo

(Wawancara LB 58 Tahun 15032016)

Sementara penjelasan yang diberikan oleh informan selaku travel agent

Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoAda banyak bisnis yang di buka msyarakat Tana Toraja misalnya

penjualan kue khas Tana Toraja seperti deppa tori bajersquo serta bisnis

rental mobil dan sebagainya bisnis ini memberikan dampak positif selain

keuntungan yang didapatkan juga berbuat untuk bangsa dengan cara

membantu mengembangkan obyek wisatardquo

(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa

masyarakat Tana Toraja membuka berbagai macam bisnis dan memanfaatkan

betul peluang yang ada dengan mengharapkan keuntungan Terkait dengan hal

tersebut tanggapan informan selaku wisatawan yang datang berkunjung ke Tana

Toraja mengatakan bahwa

ldquoAdanya obyek wisata Tana Toraja yang begitu menarik dan diminati para

pelancong memberikan dampak positif bagi masyarakat dalam

meningkatkan perekonomian dengan memanfaatkan peluang yang ada

misalnya berbisnis masyarakat membuka berbagai bisnis yang ada salah

satunya adalah bisnis rental mobilrdquo

(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)

76

Sementara penjelasan yang diberikan oleh informan selaku masyarakat

Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoBisnis memang menjadi peluang besar untuk masyarakat Tana Toraja

dalam meningkatkan perekonomian dalam memenuhi kebutuhan sehari-

hari misalnya bisnis kecil-kecilan seperti yang menjual makanan di lokasi

obyek wisata dengan hal itu wisatawan tidak usah repot-repot membawah

makanan karena banyak yang menjual makanan di lokasi obyek wisata

yang ada di Tana Torajardquo

(Wawancara AA 44 tahun 18032016)

Berdasarkan hasil wawancara dari beberapa informan diatas dapat

dikatakan sejalan dengan teori Sondang P Siagian (2011) bahwa dengan adanya

peluang yang dimiliki sebuah organisasi atau perusahaan dapat dimanfaatkan

untuk meningkatkan pendapatan serta dapat dimanfaatkan untuk meminimalisir

kelemahan dan ancaman yang ada dalam sebuah organisasi atau perusahaan

b) Ancaman

Indikator keempat ancaman terdiri dari dua sub variabel yaitu 1)

penetrasi budaya luar 2) ketergantungan ekonomi Kedua sub variabel akan di

jelaskan di bawah ini

(1) Penetrasi budaya luar

Penetrasi budaya luar merupakan ancaman karena adanya berbgai budaya

luar yang lebih menarik Ketika ditanyakan tentang penetrasi budaya luar berikut

tanggapan dari Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Tana Toraja

mengatakan bahwa

ldquoPenetrasi budaya luar ini salah satu ancaman dalam peningkatan destinasi

pariwisata karena berbagai budaya yang menarik seperti budaya yang ada

di Wakatobi yang juga menarik kami selaku pihak terkait mengatasi

ancaman penetrasi budaya luar tersebut dengan memanfaatkan kekuatan

dan peluangrdquo

(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)

77

Sementara wawancara yang dilakukan dengan Sekertaris Dinas

Kebudayaan dan Pariwisata Tana Toraja mengatakan bahwaa

ldquoPenetrasi budaya luar memang jadi ancaman dalam meningkatkan

destinasi obyek wisata Tana Toraja karena berbagai budaya luar juga yang

menarik tapi saat ini puji syukur kunjungan wisatawan tidak menurun

karena kami selaku pihak terkait selalu mempromosikan keindahan dan

keunikan wisata alam wisata budaya dan agro wisata Tana Toraja baik

dalam negeri maupun luar negeri agar ancaman tidak berpengaruh pada

peningkatan destinasirdquo

(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa

penetrasi budaya luar memang menjadi salah satu ancaman karena banyak budaya

luar juga yang lebih menarik misalnya budaya bahari wakatobi tapi meski

muculnya budaya yang lebih menarik tidak mempangaruhi kunjungan wisatawan

karena pemerintah terkait selalu membangun obyek wisata yang baru dan selalu

melakukan promosi baik dalam negeri maupun luar negeri Terkait dengan hal

tersebut berikut tanggapan informan selaku Ketua Destinasi Manajemen

Organisasi (DMO) Cluster Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoPenetrasi buadaya luar memang menjadi ancaman bagi Tana Toraja

karena berbagai budaya luar yang juga yang tak kalah uniknya seperti

budaya Bali serta berbagai budaya Tana Toraja tidak orisinil lagi

contohnya pembuatan rumah tongkonan yang dulunya lantainya

menggunakan kayu serta tiangnya juga menggunakan kayu sehingga

terlihat sangat unik dan menarik tapi sekarang sudah ada yang

menggunakan keramik dan tiangnya sudah ada yang di cor sehingga

keunikan dan keindahannya berkurang hal seperti inilah yang ditakutkan

jangan sampai menjadi penghambat dalam peningkatan destinasi

wisatawan rdquo

(Wawancara LB 58 Tahun 15032016)

Berdasarkan penjelasan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa

penetrasi budaya luar menjadi ancaman bagi peningkatan destinasi wisatawan

78

karena banyaknya budaya luar yang juga menarik seperti Bali serta budaya Tana

Toraja sudah tidak orisinil lagi sudah banyak yang mengalami perubahan

sehingga keindahan dan keunikannya sudah berkurang Terkait dengan penetrasi

budaya luat berikut tanggapan informan selaku travel agent Tana Toraja

mengatakan bahwa

ldquoPenetrasi budaya luar memang menjadi ancaman dari luar karena

berbagai budaya luar yang juga menarik tapi saat ini pemerintah Tana

Toraja menambah lokasi obyek wisata baru yang ada di Buntu burake

diatas terdapat patung yesus tertinggi di dunia obyek wisata yang satu ini

akan menambah kunjungan wisatawan ini juga merupakan strategi

pemerintah dalam meningkatkan destinasi wisatawan agar ancaman yang

ada dapat diatasi ldquo

( Wawancara MU 42 Tahun 16032016)

Sementara hasil wawancara dengan wisiatawan yang datang berkunjung

ke Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoMenurut saya menegenai ancaman penetrasi budaya luar saya rasa

sampai sekarang tidak ada yang kalah menarik budaya Toraja seperti

upacara rambu solorsquo (acara kematian) serta dalam pelaksanaannya pun

diiringi berbagai kegiatan budaya misalnya parsquosilaga tedong (adu kerbau)

parsquobadong (tarian-tarian) dan lain-lain sebagainyardquo

(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa

sampai saat ini tidak ada yang kalah unik dan menarik budaya Toraja seperti

upacara rambu solorsquo serta kegiatan budaya yang dipertontonkan yang juga sangat

menarik serta pemerintah Tana Toraja membangun lokasi obyek wisata yang

baru hal ini dilakukan agar berbagai ancaman dapat diatasi dengan memanfaatkan

peluang yang ada Terkait dengan penetrasi budaya luar berikut tanggapan

informan selaku masyarakat Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoPenetrasi budaya luar memang menjadi salah satu ancaman karena

berbagai budaya Tana Toraja tidak orisinil lagi banyak yang sudah

79

mengalami perubahan misalnya acara rambu tukarsquo (acara syukuran) salah

satunya adalah upacara pesta panen upacara ini jarang sekali dilakukan

bahkan beberapa daerah di Toraja tidak melakukan lagi upacara tersebut rdquo

(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)

Berdasarkan hasil wawancara dari beberapa informan diatas maka dapat

disimpulkan bahwa penetrasi budaya luar memang menjadi ancaman karena

beberapa budaya Tana Toraja tidak orisisnil lagi tapi meski demikian kunjungan

wisatawan ke Tana Toraja tidak mengalami penurunan karena pemerintah Tana

Toraja mengatasi hal tersebut dengan memanfaatkan kekuatan dan peluang

(2) Ketergantungan ekonomi

Ketergantungan ekonomi adalah keadaan dimana kehidupan ekonomi

negara-negara tertentu dipengaruhi oleh perkembangan dan ekspansi dari

kehidupan ekonomi seperti wawancara yang dilakukan dengan Kepala Dinas

Kebudayaan Dan Pariwisata Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoKetergantungan ekonomi ini menjadi ancaman karena kapan kunjungan

wisatawan berkurang maka pendapatan masyarakat pun berkurang karena

sebagian besar masyarakat Toraja mendapatkan keuntungan dari

kunjungan wisatawanrdquo

(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dianalisa bahwa

sebagian besar masyarakat Tana Toraja ekonominya tergantung pada kunjungan

wisatawan karena kapan kunjungan wisatawan menurun maka pendapatan

masyarakat pun menurun Terkait dengan ketergantungan ekonomi tersebut

berikut tanggapan informan selaku Sekertaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoTidak semua masyarakat Tana Toraja ekonominya tergantung pada

kunjungan wisatawan karena kebanyakan profesi masyarakat Toraja

sekarang adalah pelautrdquo

80

(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dianalisa bahwa tidak

semua masyarakat Tana Toraja ekonominya tergantung pada kunjungan

wisatawan karena kebanyakan masyarakat Tana Toraja sekarang berprofesi

sebagai pelaut Sehubungan dengan hal ketergantungan ekonomi berikut

tanggapan informan selaku Ketua Destinasi Manajemen Organisasi (DMO)

Cluster Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoBerbicara mengenai masalah ketergantungan ekonomi sebagian memang

masyarakat Tana Toraja ekonominya tergantung pada kunjungan

wisatawan seperti masyarakat yang bekerja di hotel karena 80 yang

menginap di hotel adalah wisatawan kapan wisatawan menurun maka

akan berpengaruh pada pendapatan masyarakat serta Pendapatan Asli

Daerah (PAD) Tana Torajardquo (Wawancara LB 58 Tahun 15032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dianalisa bahwa

sebagian masyarakat Tana Toraja ekonominya tergantung pada kunjungan

wisatawan seprti yang bekerja di hotel kapan wisatawan menurun maka

pendapatan masyarakat pun menurun begitupun Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Tana Toraja Terkait dengan hal ketergantungan ekonomi berikut tanggapan

informan selaku travel agent Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoSaya akui memang sebagian masyarakat Toraja ekonominya tergantung

pada wisatawan contohnya saya sebagai travel agent kapan wisatawan

kurang maka akan berpengaruh pada pendapatan kamirdquo

(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)

Sementara penjelasan lain yang diberikan oleh Wisatawan yang datang

berkunjung ke Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoKalau saya lihat sebagian kecilnya saja yang ekonominya tergantung

pada kunjungan wisatawan karena kebanyakan profesi Tana Toraja adalah

petani serta banyak masyarakat Toraja yang bekerja di luar kota

(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)

81

Sementara penjelasan lain yang diberikan oleh masyarakat Tana Toraja

mengatakan bahwa

ldquoMenurut saya sebagai masyarakat Toraja sekaligus sebagai pemilik rental

mobil bergantung pada kunjungan wisatawan karena kapan wisatawan

kurang maka pendapatan kami pun berkurangrdquo

(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)

Berdasarkan penjelasan diatas dapat dikatakan bahwa yang bekerja di

travel agent dan yang memiliki rental mobil ekonominya tergantung pda

kunjungan wisatwan karena kapan wisatwan menurun maka pendapatan mereka

pun akan menurun

Berdasarkan tanggapan dari beberapa informan diatas maka dapat

disimpulkan bahwa sebagian kecilnya saja yang ekonominya tergantung pada

kunjungan wisatwan dan sebagian besar ekonominya tidak tergantung pada

kunjungan wisatwan karena banyak masyarakat Tana Toraja yang berprofesi

sebagai pelaut petani dan bekerja di luar kota kecuali Pendapatan Asli Daerah

(PAD) Tana Toraja memang sebagian besar di dapatkan dari obyek wisata

D Analisis SWOT

Analisis SWOT adalah analisis kondisi internal maupun eksternal suatu

organisasi yang selanjutnya akan digunakan sebagai dasar untuk merancang

strategi dan program kerja Analisis internal meliputi penilaian terhadap faktor

kekuatan (Sterngths) merupakan situasi atau kondis yang merupakan kekuatan

dari organisasi atau program pada saat ini dan kelemahan (Weaknesses)

merupakan situasi atau kondisi yang merupakan kelemahan dari organisasi atau

program pada saat ini Sementara analisis eksternal mencakup faktor peluang

82

(Opportunities) merupakan situasi atau kondisi yang merupakan peluang di luar

organisasi dan memberikan peluang berkembang bagi organisasi di masa

depandan tantangan (Threaths) merupakan situasi yang merupakan ancaman

bagi organisasi yang datang dari luar organisasi dan dapat mengancam eksistensi

organisasi di masa depan

Analisis SWOT merupakan suatu pekerjaan yang cukup berat karena

hanya dengan hal itu alternati-alternatif strategi dapat disusun Kegagalan

menganalisanya berarti gagal dalam mencari relasi dan titik temu antara

faktor-faktor strategi dalam lingkungan internal dan yang terdapat dalam

lingkungan eksternal sambil mencari hubungannya dengan misi tujuan dan

sasaran organisasi juga merupakan kegagalan dalam mempersiapkan suatu

keputusan strategi yang baik Pekerjaan ini tetap menjadi tugas pokok dari

kelompok koalisi eselon atas dan belum bisa didelegasikan kepada eselon bawah

Namun eselon bawah berperan dalam menyediakan data yang diperlukan untuk

mempertajam analisis SWOT Hanya dengan analisis SWOT keputusan

-keputusan strategi yang baik dapat dihasilkan seperti pertemuan antara

strengthsopportunities (SO) strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran suatu

perusahaan yaitu dengan menggunakan seluruh kekuatan dan memanfaatkan

peluang pertemuan antara strengthsthreats (ST) ini adalah strategi untuk

menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan dengan cara menghindari

ancaman pertemuan antara weaknessesopportunities (WO) strategi ini

diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara mengatasi

kelemahan-kelemahan yang dimiliki dan pertemuan antara weaknessestheats

83

(WT) strategi ini didasarkan pada kegiatan yang besrsifat defensif dan ditujukan

untuk meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman

Analisis SWOT digunakan untuk merumuskan strategi melalui situasi

dengan mengidentifikasi kekuatan kelemahan peluang dan ancaman Dengan

analisis SWOT kita dapat memahamai apa dan bagaimana organisasi kita serta

bagaimana cara menggerakannya Penentuan strategi secara garis besar dalah

dengan memperhatikan kelemahan-kelmahan yang dimiliki organisasi kemudian

membuat konsolidasi internal agar dapat menghadapi tantangan dan meraih

peluang yang ada jika organisasi memiliki kekuatan yang besar maka dapat

merumuskan strategi dengan perencanaan matang SWOT dapat digunakan oleh

organisasi apa saja termasuk organisasi pemerintah seperti Dinas Pariwisata dan

Kebudayaan di Kabupaten Tana Toraja

Kegiatan yang paling penting dalam proses analisis adalah memahami

seluruh informasi yang terdapat pada suatu kasus menganalisis situasi untuk

mengetahui isu apa yang sedang terjadi dan memututuskan tindakan apa yang

harus segera dilakukan untuk memecahkan masalah Menurut Boulton (dalam

Freddy Rangkuti 1997) proses untuk melaksanakan analisis suatu kasus Untuk

memahami secara keseluruhan informasi yang ada yaitu dengan cara memahami

secara detail semua informasi dan melakukan analisis secara numerik Setelah

mengetahui dan memahami berbagai informasi terkait faktor internal dan faktor

eksternal obyek wisata Tana Toraja berikut hasil analisis penulis

84

1) Comporative Advantage (strengthsopportunities ldquoSOrdquo )

Keunggulan komporatif obyek wisata Tana Toraja ada berbagai macam

seperti keindahan alam yang dapat kita rasakan di obyek wisata Pango-pango

yang begitu sejuk indah dan menarik selain itu banyak di temui berbagai macam

tanaman unggul seperti kopi coklat markisa kacang tana jagung dan berbagai

macam sayuran serta dipenuhi rimbunan pohon pinus yang tak kalah indah yaitu

obyek wisata Buntu burake yang terletak diatas gunung diatas dapat kita rasakan

keindahannya seperti gunung-gunung yang indah dipandang batu-batu yang

tinggi dan lonjong dan terdapat patung yesus setinggi 40 meter dan merupakan

patung yesus tertinggi kedua di dunia serta berbagai budaya yang juga tak kalah

uniknya seperti upacara rambu solorsquo (upacara kematian) dimana dalam upacara

tersebut di pertontonkan berbagai antraksi budaya seperti marsquobadong

(mengelilingi mayat) marsquopasonglorsquo (menurunkan mayat dari rumah) dan masih

banyak lagi upacara rambu tukarsquo (upacar syukuran) dan penguburan bayi dalam

pohon yang terdapat di obyek wisata baby grave sedangkan dari segi keunggulan

peluang yaitu agrowisata keunikan lokasi agrowisata adalah hamparan kebun kopi

tanaman sayuran mengelilingi kota mungil Pango-pango dilembah yang indah dan

perbukitan pegunungan yang mempesona selain itu juga terdapat berbagai

macam bisnis contohnya pembangunan hotel restaurant menjual aksesoris

Toraja menjual makanan minuman khas Toraja dan lain-lain sebagainya Itulah

beberapa macam keunggulan komporatif obyek wisata Tana Toraja yang

menjadikan Tana Toraja di kenal baik lokal maupun mancanegara

85

2) Mobilization (strengthsthreats ldquoSTrdquo )

Tana Toraja memiliki berbagai macam kekuatan seperti yang saya jelaskan

diatas namun berbagai ancaman pun dari luar seperti penetrasi budaya luar dan

ketergantungan ekonomi Namun pihak terkait Tana Toraja mengatasi ancaman

dari dengan cara melakukan penambahan obyek wisata baru seperti

pembangunan wisata religi Buntu burake yang terletak diatas gunung dimana

diatas gunung tersebut di bangun patung yesus tertinggi kedua di dunia dengan

ketinggian 40 meter dan pihak terkait juga merencanakan menambah wisata agro

dan membangun kunjungan khusus seperti panjat tebing Hal ini dilakukan untuk

memperluanak ancaman dari luar dan kalau mungkin ancaman yang ada dapat di

jadikan peluang Inilah salah satu strategi pihak terkait Tana Toraja dalam

memanimalisir anccaman yang ada dengan memanfaatkan kekuatan yang ada

3) Investmentdivestment (weaknessesopportunities ldquoWOrdquo )

Obyek wisata Tana Toraja memiliki berbagai kekuatan namun juga

memiliki berbagai kelemahan contohnya dari segi infrastruktur jalan yang belum

optimal masih banyak jalan menuju obyek wisata yang masih rusak pihak terkait

berkeinginan besar untuk melakukan perbaikan kesemua jalan menuju obyek

wisata namun terkendala dengan dana yang masih minim Kelemahan yang ada

tentu berdampak negatif terhadap peluang yang ada karena kapan wisatawan

menurun maka pendapatan sebagian masyarakat dan Pendapatan Asli Daerah

(PAD) otomatis akan menurun pihak terkait berencana akan membuat

penambahan wisata agro dan berusaha melakukan perbaikan jalan dan

menyediakan tim khusus pada semua obyek wisata Tana Toraja

86

4) Damage control (weaknessesthreats ldquoWTrdquo )

Damage control atau kerusakan pengendalian dimana obyek wisata Tana

Toraja dihadapkan pada hal tersebut kekuatan dan ancaman ketemu pihak terkait

Tana Toraja mengatasi hal ini dengan sedikit demi sedikit membenahi kelemahan

yang ada seperti kebersihan di obyek wisata dimana sebagian obyek wisata sudah

disiapkan tim khusus kebersihan dan sebagian sudah disediakan tempat sampah

serta jalan menuju obyek wisata sebagian sudah bagus Tana Toraja dihadapkan

pada hal itu tapi tidak berpengaruh pada kunjungan wisatawan karena obyek

wisata Tana Toraja memiliki kekuatan yang luar biasa sehingga wisatwan sangat

tertarik Tapi meski demikian kunjungan wisatwan tidak menurun tapi hal itu

berpengaruh pada pencapaian DMO dimana Tana Toraja tahun ini tidak termasuk

10 besar DMO karena pengelolaan dari segi infrastruktur jalan yang belum

optimal dan kebersihan kurang terjaga dilokasi obyek wisata karena penilaian

pencapaian DMO diukur salah satunya adalah infrastruktur dan kebersihan

87

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai Strategi Pemerintah dalam

Peningkatan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata di Kabupaten

Tana Toraja maka dapat disimpulkan bahwa

1) Strengths atau kekuatan dapat dikatakan bahwa kekuatan yang dimiliki obyek

wisata masyarakat Tana Toraja dapat dikatakan sangat baik karena berbagai

kekuatan yang dimiliki budaya yang indah dan menarik dimana orang yang

meninggal tidak langsung dimakamkan melainkan disimpan dirumah dalam

kamar yang sudah dihiasi dengan indah penyimpanan mayat dirumah ada yang

berminggu berbulan bertahun bahkan sampai puluhan tahun tergantung

kesiapan keluarga panorama alam yang sejuk dapat dirasakan di Buntu burake

dan di Pango-pango diatas dapat kita dapat melihat keindahan gunung dan

pada pagi hari kita terasa diatas awan serta kearifan lokal Tana Toraja yang

terus dilestarikan seperti acara rambu solorsquo (acara kematian) dan acara rambu

tukarsquo (acara sykururan) budaya ini ada sejak dulu sampai sekarang Hal

tersebutlah yang membuat Tana Toraja terkenal serta diminati wisatawan baik

lokal maupun mancanegara Sedangkan

2) Weaknesses atau kelemahan dapat disimpulkan bahwa dari segi infrastruktur

jalan belum optimal karena masih ada beberapa jalan menuju obyek wisata

yang rusak berlubang berbatu-batu menanjak licin becek serta pendakian

yang cukup jauh dan jalannya tidak di cor juga terdapat jurang dipinggir jalan

88

yang tidak dipasangkan pagar jalan seprti obyek wisata yang ada di Buntu

burake Sangngallarsquo Sirope dan Tilanga Selain itu tentang kebersihan di

obyek wisata yang kurang terjaga banyak sampah yang berhamburan

karena tidak ada tempat sampah yang disediakan baursquo serta pondok-pondok

yang terdapat di obyek wisata penuh lumpur apalagi kalau musim hujan karena

wisatawan naik ke pondok memakai sandal tapi dari segi air yang ada di

Tilanga sangat jernih dengan adanya berbagai kelemahan ini dapat pula

disimpulkan bahwa dalam peningkatan destinasi pariwisata Tana Toraja

belum tecapai karena terdapat berbagai kelemahan yang ada

3) Opportumities atau peluang dari segi peluang dapat disimpulkan bahwa ada

beberapa peluang yang dimiliki obyek wisata Tana Toraja seperti agrowisata

yang terdapat di Pango-pango dimana wisatawan bisa memetik sendiri buah

kopi selain itu juga dapat merasakan keindahan dan kesejukan dilokasi

tersebut dan berbagai bisnis lainnya dapat dikatakan sudah bagus karena

banyak masyarakat membuka usaha mulai dari menjual minuman makanan

dan aksesoris Toraja ditempat wisata membuka restaurant menjual kue khas

Toraja seperti deppa torirsquo dan baje membangun hotel membuka rental mobil

dan lain-lain sebagainya Dengan adanya peluang yang dimiliki dapat

dimanfaatkan dalam meningkatkan destinasi wisata selain itu peluang juga

dapat dimanfaatkan untuk memanimalisasi kelemahan dan ancaman yang ada

4) Threats atau ancaman dapat disimpulkan bahwa ada beberapa ancaman yang

ada seperti pnetrasi budaya luar seperti munculnya budaya yang lebih menarik

seperti di Wakatobi tapi dengan adanya budaya luar yang menarik tidak

89

berpengaruh pada kunjungan wisatawan karena di dunia ini tidak akan ditemui

budaya seperti budaya Tana Toraja seperti upacara rambu solorsquo (acara

kematian) dan upacara rambu tukarsquo) acara syukuran Selain itu ketergantungan

ekonomi dimana sebagian masyarakat Tana Toraja perekonomiannya

tergantung pada kunjungan wisatawan misalnya yang membuka usaha rental

mobil hotel kapan wisatawan berkurang maka pendapatan mereka pun kurang

selain itu Pendapatan Asli Daerah (PAD) pun akan menurun begitupun

sebaliknya Dengan adanya berbagai ancaman ini membahayakan dalam

peningkatan destinasi pariwisata Tana Toraja contohnya saja sudah banyak

budaya yang bagus seperti Wakatobi

B Saran

1 Diharapkan pemerintah dapat menjaga dan mengelolah dengan baik berbagai

kekuatan yang dimiliki agar kunjungan wisatawan semakin meningkat dari

tahun ke tahun

2 Diharapkan kepada pemerintah agar melakukan perbaikan jalan kesemua jalan

menuju obyek wisata yang masih rusak agar wisatawan yang datang tidak

merasa terganggu

3 Diharapkan dengan adanya berbagai peluang yang ada dapat dikelola

dengan baik oleh pihak terkait agar ancaman yang ada dapat dimanimalisasi

4 Pemerintah diharapkan dapat mengatasi berbagai ancaman yang ada dengan

cara salah satunya membuat Peraturan Daerah tentang Kearifan Lokal agar

Tana Toraja tetap jadi obyek wisata yang diminati berbagai wisatawan baik

wisatawan lokal maupun mancanegara

90

5 Diharapkan agar pemerintah membuat pagar jalan dipinggir jalan yang ada

jurangnya

6 Hendaknya pemerintah membuat tim khusus menjaga kebersihan di setiap

obyek wisata

7 Pemerintah perlu melakukan pelebaran jalan kesemua obyek wisata yang

lebarnya masih 1 lebih meter

91

DAFTAR PUSTAKA

AJ Muljadi 2012 Kepariwisataan dan Perjalanan Jakarta PT Raja Grafindo

Persada

AM Sardiman 2007 Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Jakarta Raja

Grafindo Persada

Bonggasilomba Desy Bulawan 2011 Peran Pemerintah Daerah Dalam

Pengelolaan Sektor Pariwisata Di Kabupaten Toraja Utara

Skripsi Makassar Universitas Hasanuddin Makassar

Cangara Hafied 2004 Pengantar Ilmu Komunikasi Jakarta PT Raja

Grafindo Persada

Jones Charles O 1996 Pengantar Kebijakan Publik Jakarta PT Raja

Grafindo Persada

Labiran Malisa 2013 Analisis Penerimaan Daerah Dari Sektor Pariwisata Di

Kabupaten Tana Toraja Skripsi Makassar Univesrsitas Hasanuddin

Makassar

Marpaung Bahar 2002 Pengantar Pariwisata Bandung Alfabeta

Mustafa Delly 2013 Birokrasi Pemerintahan Bandung Alfabeta

Ndraha Taliziduhu 2003 Kybernlogi Jakarta Rineke Cipta

Norton P David 2004 Strategi Maps Converting Intangible Assets Into Tangible

Outcome Harvard Harvard Business School Publication Corporation

Pendit Nyoman S 2002 Ilmu Pariwisata Jakarta Pradnya Paramita

Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2011 Tentang Rencana Induk Nasional

2010 hingga 2025

Rangkuti Freddy 1997 Analisis SWOT Jakarta PT Gramedia Pusataka Utama

Republik Indonesia Undang-Undang No 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan

Daerah

------------------------- Undang-Undang No 10 Tahun 2009 tentang

Kepariwisataan

92

Rewansyah Asnawi 2011 Reformasi Birokrasi Dalam Rangka Good

Governance Jakarta Yusaiantanas Prima

Salusu J 2000 Pengambilan Keputusan Strategi Jakarta Gramedia

Widisaran

----------- 1996 Pengambilan Strategi Jakarta Gramedia Widisaran

Sedarmayanti 2014 Manajemen Strategi Bandung Refika Aditama

Siagian Sondang P 1994 Manajemen Sumber Daya Manusia Jakarta Bumi

Aksara

------------------------ 2011 Manajemen Stratejik Jakarta Bumi Aksara

Sugiyono 2008 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung

Alfabeta

Usman Nurdin 2002 Konteks Implementasi Berbatas Kurikulum Jakarta PT

Raja Grafindo Persada

Wardhono Fitri Indra 2014 Kumpulan Artikel Terkait Destination Management

Organization diakses pada tanggal 8 januari 2016

(httpslidesharenetfitriwardhonokumpulan-artikel-terkait-dmo)

Zulfikar 2015 Strategi Pemerintah Dalam Penerimaan Adipura Di Kabupaten

Maros Skripsi Makassar Universitas Muhammadiyah Makassar

LAMPIRAN

Page 8: STRATEGI PEMERINTAH DALAM PENINGKATAN DESTINASI MANAJEMEN …

viii

2 Ibu Dra Hj Musliha Karim M Si selaku pembimbing I dan Bapak Nasrul Haq

SSos MPA selaku pembimbing II yang senantiasa

meluangkan waktunya membmbing dan mengarahkan penulis sehingga skripsi

ini dapat diselesaikan

3 Bapak Dr H Muhlis Madani MSi selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Muhammadiyah Makassar

4 Bapak Dr Burhanuddin S Sos M Si selaku Ketua Jurusan lmu Administrasi

Publik

5 Bapak dan Ibu dosen Serta Staf Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Muhammadiyah Makassar

6 Pemerintah Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata di Kabupaten Tana Toraja

yang telah menerima saya dan memberi kesempatan kepada penulis untuk melakukan

penelitian

7 Teman-teman seperjuangan angkatan 2012 di Jurusan Ilmu Administrasi Publik

terkhusus kelas B yang telah bersama-sama berusaha keras dan penuh semangat dalam

menjalani studi baik suka maupun duka Kebersamaan ini akan menjadi sebuah kenangan

yang indah yang tidak akan terlupakan

8 Sahabat-sahabat penulis yang tak sempat disebutkan satu-persatu berjuang serta

tidak hent-hentinya memberikan semangat untuk selesai karya tulis ini

ix

Demi kesempurnaan skripsi ini saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat

penulis harapkan Semoga karya skripsi ini bermanfaat dan dapat memberikan

sumbangan yang berarti bagi pihak yang membutuhkan

Makassar 2016

Rosita

x

DAFTAR ISI

Halaman Pengajuan Skripsi ii

Halaman Persetujuan iii

Penerimaan Tim iv

Halaman Pernyataan Keaslian Karya Ilmiah v

Abstrak vi

Kata Pengantar vii

Daftar Isi x

Daftar Gambar xii

Daftar Tabel xiii

BAB I PENDAHULUAN

A Latar Belakang 1

B Rumusan Masalah 5

C Tujuan Penelitian 6

D Kegunaan Penelitian 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A Pengertian Konsep dan Teori 7

B Pemerintah Daerah 16

C Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) 18

D Pariwisata 21

E Kerangka Pikir 25

F Deskripsi Fokus 26

G Deskripsi Fokus Penelitian 26

BAB III METODE PENELITIAN

A Waktu dan Lokasi Penelitian 29

xi

B Jenis dan Tipe Penelitian 29

C Sumber Data 29

D Informan Penelitian 30

E Teknik Pengumpulan Data 31

F Teknik Analisis Data 32

G Pengabsahan Data 33

BAB IV HAIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Deskripsi atau Karakteristik Obyek Penelitian 36

B Karakteristik Informan 52

C Strategi Pemerintah Dalam Peningkatan Destinasi Manajemen Organisasi

Pariwisata Di Kabupaten Tana Toraja 55

D Analisis SWOT 81

BAB VI PENUTUP

A Kesimpulan 87

B Saran 89

DAFTAR PUSTAKA 91

LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

xii

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah

Program Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) merupakan struktur tata

kelola destinasi pariwisata yang mencakup perencanaan koordinasi

implementasi dan pengendalian organisasi destinasi secara inovatif dan

sistematik melalui pemanfaatan jejaring informasi dan teknologi yang terpimpin

secara terpadu dengan peran serta masyarakat Pelaku asosiasi industri

akademisi dan pemerintah yang memiliki tujuan Proses dan kepentingan bersama

dalam rangka meningkatkan kualitas pengelolaan volume kunjungan wisata lama

tinggal dan besaran pengeluaran wisatawan serta manfaat bagi masyarakat lokal

Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) berupaya untuk

terus fokus memaksimalkan 15 Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) di tahun

2012 Hal itu sesuai dengan peraturan pemerintah (PP) No 50 Tahun 2011

tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional 2010 hingga

2025 Terdapat 15 lokasi DMO yang ditetapkan oleh pemerintah Indonesia dalam

rencana strategis industri pariwisata untuk dikembangkan menjadi destinasi wisata

yang dikelola secara profesional dengan melibatkan partisipasi masyarakat lokal

yaitu Sabang Danau Toba Kawasan Kota Tua Jakarta Tanjung Puting

Pangandaran Borobudur Bromo dan Semerau serta kawasan Tengger Danau

batur Rinjanji Pulau komodo Wakatobi Derawan Tana Toraja Bunaken dan

Raja Ampat

2

Menurut Bruen dan Anderson (dalam Wardhono 2014) Destinasi

Manajemen Organisasi (DMO) sebagai sistem pengelolaan terpadu memiliki

fungsi sebagai economic driver communitymarketer industry coordinator quasi

publicrepresentative and builder of communicaty pride Secara ringkas

pemahaman tentang DMO dikategorikan sebagai kegiatan pembenahan dan

penataan pengembangan destinasi secara internal dan pengembangan pemasaran

secara eksternal

Angelo Presenza (dalam Wardhono 2014) menjelaskan bahwa ada tiga

komponen penting dalam Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) yaitu (a)

coordination tourism stakeholder merupakan inti sistem DMO komponen ini

menjadi kunci sukses karena menitik beratkan pada hubungan jejaring yang

membentuk sistem DMO (b) destination crisis management memberikan

pengawasan dari sistem dengan pelaksanaan dan pengelolaan mulai perencanaan

hingga implementasi program (c) destination marketing menjadi ujung tombak

dalam komponen DMO Dengan konsep diatas dapat ditegaskan bahwa DMO

merupakan salah satu konsep pengelolaan dalam sistem pengelolaan kawasan

berbasis kewilayahandaerah yang memiliki kemampuan untuk mengintegrasikan

berbagai komponen secara internal dan eksternal koalisi dan kerjasama

(stakeholder) serta sistem pengelolaan pariwisata DMO secara esensi bertugas

dan bekerja di dalam entitas fabrikasi destinasi pariwisata dan bertanggung jawab

untuk mencapai pengembalian nilai investasi yang unggul pertumbuhan pasar

produk yang berkualitas merek yang berbeda serta manfaat bagi seluruh

(shareholders) DMO tidak memiliki pabrik tersebut tidak memperkerjakan

3

orang-orang di dalamnya dan bukan pula mengontrol proses pelaksanannya di

lapangan

Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) memiliki satu tujuan dan arahan

untuk mencapai pengelolaan dari sebuah destiniasi yaitu adanya sebuah

kelembagaan yang mengelola destinasi Hal ini ditentukan oleh kapasitas

pengembangan pertumbuhan aktivitas wisata saat ini yang merujuk pada tatanan

daur hidup destinasi dengan menyediakan informasi menyediakan sarana dan

prasarana yang baik dan arahan kepada wisatawan sehingga wisatawan

mendapatkan pengelaman yang terbaik saat berkunjung memberikan jaminan

kualitas berwisata kepada wisatawan dan dukungan regulasi terhadap pelaku

industri pariwisata lokal dan pada akhirnya mewujudkan sinergi antara kebutuhan

wisatawan pelaku industri pariwisata dan pemerintah

Penerapan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) harus diterjemahkan

secara konstektual sesuai kaidah yang berlaku berbasis lokalitas agar tidak

menimbulkan friksi perang kepentingan egosektoral serta tidak kontraproduktif

terhadap eksistensi fungsi kelembagaan yang sudah ada Sebagai konsep DMO

berperan menjadi katalisatormotivator dan (spirit) untuk menggerakkan seluruh

kontruksi dan entitas destinasi Prasyaratnya adalah komitmen dan tanggung

jawab Instrumen yang digunakan adalah melalui perencanaan sinergis koordinasi

konsistensi dalam implementasi dan audit dampak manfaat bagi masyarakat lokal

dan destinasi Baik-buruknya pengelolaan ini akan menentukan seberapa kuat

daya tarik suatu destinasi bagi pasar wisatawan pertumbuhan kerja lama kerja

4

besaran pengeluaran kunjungan berulang dan seberapa lama manfaat dan

keberlanjutannya (sustainability)

Pendekatan quality control quality assurance dan quality management

berfokus kepada pengendalian kualitas destinasi manajemen produk dan

pelayanan pada destinasi pariwisata serta peningkatan secara berkelanjutan

produk dan jasa kepariwisataan Fakta membuktikan bahwa destinasi pariwisata

yang dikelola dengan prinsip-prinsip keberlanjutan sangat efektif memberikan

keuntungan jangka panjang baik secara ekonomi sosial maupun ekologi Di

tingkat yang lebih praksis tata kelola destinasi pariwisata berbasis nilai

merupakan faktor determin dan strategis terhadap peningkatan daya saing

pariwisata Untuk itu diperlukan pola dan kiat berbagai perangkat manajemen

dalam pembangunan pariwisata termasuk tata kelola destinasi pariwisata

Kabupaten Tana Toraja ditetapkan oleh pemerintah Indonesia sebagai

salah satu dari 15 lokasi yang mendapatkan program Destinasi Manajemen

Organisasi (DMO) Hal ini menjadi salah satu kebanggan terbesar Tana Toraja

karena dengan adanya DMO dapat dilakukan program pengembangan dan

pengelolaan destinasi pariwisata berkelanjutan berbasiskan proses dimulai dari

perencanaan hingga oprasional dan pemantauan Program DMO akan terlaksana

dengan baik jika di tunjang dengan partisipasi aktif dari seleruh elemen

masyarakat dan Pemerintah Daerah dalam maningkatkan kunjungan

wisatawan Kerja sama yang baik antara Pemerintah Daerah masyarakat dan

dinasinstansi terkait sangatlah perlu dibina secara terus menerus dan

berkesinambungan Agar kebersihan tempat wisata dan infrastruktur jalan tetap di

5

perhatikan dari itu perlu dukungan dan kesadaran masyarakat untuk berpartisipasi

agar kebersihan dan infrastruktur jalan dapat di atasi dan destinasi parawisata

dapat berjalan dengan baik Peran serta masyarakat sangatlah penting untuk

menjaga kebersihan lingkunga parawisata dan infrastruktur jalan Program

Destinasi Manajemen Organisasi tidak hanya menjadi tanggung jawab Pemerintah

Daerah dan DinasInstansi terkait saja melainkan juga seluruh elemen masyarakat

Keberhasilan suatu Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) bukan hanya

mengandalkan daya tarik yang bagus budaya yang menarik tetapi mampu

mengorganisir dari segi infrastruktur jalan dan kebersihan di obyek wisata Hal ini

berdasarkan pada pengamatan penulis bahwa DMO pariwisata di Tana Toraja

belum berjalan secara optimal karena masih banyaknya jalan yang rusak menuju

lokasi pariwisata serta kebersihan yang tidak terjaga di obyek wisata tentu hal ini

memberikan dampak yang negatif bagi wisatawan yang datang berkunjung

Sehubungan dengan pembahasan di latar belakang di atas penulis

mengangkat sebuah judul penelitian yakni strategi pemerintah dalam

implementasi programDestinasi Manajemen Organisasi (DMO) parawisata

di Kabupaten Tana Toraja

B Rumusan Masalah

Terkait dengan pembahasan yang ada di latar belakang penulis

merumuskan masalahnya yaitu bagaimana strategi pemerintah dalam

peningkatan Destinasi ManajemenOrganisasi (DMO) pariwisata di Kabupaten

Tana Toraja

6

C Tujuan Penelitian

Terkait dengan masalah yang ada di latar belakang penulis tertarik untuk

untuk mengetahui strategi pemerintah dalam peningkatan Destinasi Manajemen

Organisasi (DMO) pariwisata di Kabupaten Tana Toraja

D Kegunaan Penelitian

1 Manfaat Teoritis

Penelitian ini di harapakan dapat memberikan manfaat secara teoritis

dalam mengetagui strategi pemerintah dalam implementasi program

Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) parawisata di Kabupaten Tana Toraja

sekurang-kurangnya dapat berguna sebagai sumbangan pemikiran

2 Manfaat praktis

Menambah wawasan penulis mengenai strategi pemerintah dalam

peningkatan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) parawisata di Kabupaten

Tana Toraja untuk selanjutnya di jadikan sebagai acuan dalam bersikap dan

berperilaku juga dapat di jadikan sebagai bahan pertimbangan atau di

kembangkan lebih lanjut serta referensi terhadap penelitian yang sejenis

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A Pengertian Strategi

Strategi adalah rencana jangka panjang diikuti tindakan yang ditujukan

untuk mencapai tujuan tertentu yang umumnya adalah kemenangan Asal kata

strategi turunan dari kata dalam bahasa Yunani strategos Strategi secara umum

adalah proses penentuan rencana pemimpin puncak berfokus pada tujuan jangka

panjang organisasi disertai penyusunan cara atau upaya bagaiamana agar dapat di

capai Sementara pengertian strategi secara khusus adalah tindakan yang bersifat

senangtiasa meningkat terus menerus di lakukan berdasarkan sudut pandang

tentang apa yang di harapkan pelanggan dimasa depan Strategi hampir sealalu

dimulai dari apa yang dapat terjadi bukan dimulai dari apa yang terjadi

Strategi pertama di kemukakan oleh Chandler (dalam Sedarmayanti 2014)

menyebutkan bahwa strategi adalah tujuan jangka panjang dari suatu perusahaan

serta pendayagunaan dan alokasi semua sumber daya yang penting untuk

mencapai tujuan tersebuat Menurut David (2004) Defenisi strategi adalah cara

untuk mencapai tujuan jangka panjang Strategi bisnis bisa berupa perluasan

geografis diversifikasi akusisi pengmbangan produk penetrasi pasar

rasionalisasi karyawan divestasi likuidasi dan joint venture Dalam hal ini

terdapat dua karakteristik strategi yang sangat penting yakni pertama strategi

di rencanakan terlebih dahulu secara sadar dan sengaja mendahului berbagai

tindakan yang akan dilakukan berdasarkan strategi yang dibuat tersebut Kedua

strataegi kemudian dikembangkan dan diimplementasikan agar mencapai tujuan

8

Sedangkan menurut Hamel dan Prahalad (dalam Freddy Rangkuti 1995) strategi

merupakan tindakan yang bersifat incremental (senantiasa meningkat) dan terus

menerus dan dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan

oleh para pelanggan dimasa depan

Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan dalam perkembangannya

konsep mengenai strategi terus berkembang hal ini dapat ditunjukkan oleh

adanya perbedaan konsep mengenai strategi selama 30 tahun terakhir

Pemahaman yang baik mengenai konsep strategi dan konsep lain yang berkaitan

sangat menentukan suksesnya strategi dan konsep lain yang berkaitan sangat

menentukan suksesnya strategi yang disusun

1 Perumusan Strategi

Perumusan strategi merupakan proses penyusunan langkah-langkah ke

depan yang dimaksudkan untuk membangun visi dan misi organisasi menetapkan

tujuan strategis dan keuangan perusahaan serta merancang strategi untuk

mencapai tujuan tersebut dalam langkah menyediakan costumer value terbaik

Menurut Sondang P Siagian (2011) salah satu langkah yang perlu digunakan

dalam merumuskan strategi adalah analisis ldquoSWOTrdquo dimana analisis SWOT

merupakan salah satu instrumen analisis yang ampuh apabila digunakan dengan

tepat Telah diketahui pula secara luas bahwa ldquoSWOTrdquo merupakan akronim

untuk kata kata ldquoStrengths rdquo (Kekuatan) ldquoWeaknesses (Kelemahan)

ldquoOportunities rdquo(Peluang) dan ldquoThreatsrdquo (Ancaman) Faktor kekuatan dan

kelemahan terdapat dalam tubuh suatu organisasi termasuk satuan bisnis tertentu

sedangkan peluang dan ancaman merupakan faktor-faktor lingkungan yang

9

dihadapi oleh organisasi atau perusahaan atau satuan bisnis yang bersangkutan

Jika dikatakan bahwa analisis SWOT dapat merupakan instrumen yang ampuh

dalam melakukan analisis stratejik keampuhan tersebut terletak pada kemampuan

para penentu strategi perusahaan untuk memaksimalkan peranan faktor kekuatan

dan pemanfaatan peluang sehingga sekaligus perperan sebagai alat untuk

minimalisasi kelemahan yang terdapat dalam tubuh organisasi dan menekan

dampak ancaman yang timbul dan harus dihadapi Jika para penentu strategi

perusahaan mampu melakukan kedua hal tersebut dengan tepat biasanya upaya

untuk memilih dan menentukan strategi yang efektif membuahkan hasil yang

diharapkan Analisis SWOT dapat membantu merumuskan segaligus memetakan

persoalan secara internal dapat diidentifikasi apa saja yang menjadi kekuatan dan

kelemahan dalam waktu bersamaan secara eksternal dapat dirumuskan secara

seksama peluang dan ancaman apa saja yang dihadapi

a) Faktor-faktor berupa kekuatan yang dimaksud dengan faktor-faktor kekuatan

yang dimiliki oleh suatu perusahaan-termasuk satuan-satuan bisnis

didalamnya adalah antara lain kompetensi khusus yang terdapat dalam

organisasi yang berakibat pada pemikiran keunggulan komparatif oleh unit

usaha dipasaran

b) Faktor-faktor kelemahan jika orang berbicara tentang kelemahan yang

terdapat dalam tubuh suatu satuan bisnis yang dimaksud ialah keterbatasan

atau kekurangan dalam hal sumber keterampilan dan kemampuan yang

menjadi penghalang serius bagi penampilan kinerja organisasi yang

memuaskan

10

c) Faktor peluang defenisi sederhana tentang peluang ialah ldquoberbagai situasi

lingkungan yang menguntungkan bagi suatu satuan bisnisrdquo

d) Faktor ancaman pengertian ancaman merupakan kebalikan pengertian

peluang Dengan demikian dapat dikatakan bahwa ancaman ldquoadalah faktor-

faktor lingkungan yang tidak menguntungkan suatu satuan bisnisrdquo Jika tdak

diatasi ancaman akan menjadi ldquoganjalanrdquo bagi satuan bisnis yang

bersangkutan baik untuk masa sekarang maupun dimasa depan

Salah satu model analisis SWOT yang merupakan rangkuman dari

beberapa model adalah yang diperkenalkan oleh Kearns (dalam J Salusu 2000)

seperti pada diagram berikut ini

Faktor

Eksternal

Faktor

Internal

Opportunities

Threats

Strengths

Comparative Advantage

Mobilization

Weaknesses

InvesmentDivtesment

Damage Control

Gambar 1 Analisis SWOT

Diagram diatas menampilkan matriks enam kotak dua yang paling diatas

adalah kotak faktor eksternal yaitu peluang dan ancamantantangan sedangkan

dua kotak sebelah kiri adalah kotak faktor internal yaitu kekuatan-kekuatan dan

kelemahan-kelemahan organisasi Empat kotak lainnya A B C dan D

merupakan kotak isu-isu stratejik yang timbul sebagai hasil kontak antara faktor-

faktor eksternal dan faktor-faktor intrnal Keempat isu stratejik itu di beri nama

11

(a) comporative advantage (b) mobilization (c) investmentdivtesment dan (d)

damage control Apabila para pengambil keputusan telah melihat peluang yang

tersedia dan ternyata juga memiliki posisi internal yang kuat maka organisasi itu

menghadapi isu stratejik yang dapat disebut comporative advantage (keunggulan

komporatif) Dua elemen stratejik yang paling baik bertemu sehingga para

eksekutif tidak boleh membiarkannya hilang tetapi sebaliknya harus

memperkuatnya dengan berbagai perencanaan yang mampu mendukungnya

Sel A ini memberi kemungkinan bagi organisasi untuk berkembung lebih

cepat namun harus senantiasa waspada terhadap perubahan yang tidak menentu

dalam lingkungan Pertanyaannya adalah bagaiamana memanfaatkan kekuatan

yang ada untuk meningkatkan posisi kompetitifnya

Sel B yaitu isu stratejik mobilization adalah kotak interaksi dan pertemuan

antara ancamantantangan dari luar yang diidentifikasi oleh para pengambil

keputusan dengan kekuatan organisasi Di sini para eksekutif hendaknya berusaha

memobilisasi sumber daya yang merupakan kekuatan organisasi untuk

memperlunak ancaman dari luar tersebut bahkan kalau mungkin dapat

mengubahnya sebagai peluang

Sel C tampil isu stratejik investmentdivestment yang memberi pilihan

bagi para eksekutif karena situasinya kabur Peluang yang tersedia sangat

meyakinkan tetapi tidak ada kemampuan organisasi untuk menggarapnya dan

memberikan reaksi positif Kalau dipaksakan bisa memakan biaya terlalu besar

sehingga merugikan organisasi Lebih baik tinggalkan dan serahkan kepada

organisasi lain yang mungkin memiliki posisi yang lebih baik Bisa juga para

12

eksekutif tidak berbuat apa-apa Haruskah organisasi menanam investasi untuk

memperkuat titik lemahnya sehingga mampuu mengubah dan memperbaiki posisi

kompetitifnya

Sel D adalah kotak paling lemah dari semua sel karena dapat membawa

bencana bagi organisasi paling tidak merugikan program-programnya Sudah

terancam dari luar lalu di hadapakan pada sumber daya yang sangat lemah

Strategi yang ditempuh ialah mengendalikan kerugian yang diderita sehingga

tidak separah dengan yang diperkirakan Hal itu dapat dilakukan dengan sedikit

membenahi sumber daya dengan harapan mampu memperkecil ancaman dari luar

tersebut Usaha itu diarahkan pada upaya mengalihkan kelemahan menjadi

kekuatan sungguh pun memakan waktu yang lama

2 Tujuan Strategi

Tujuan Stratejik adalah kunci dari arah perubahan masa depan Ia

mengarahkan apa yang hendak dikejar diwaktu yang akan datang yaitu dalam

jangka waktu sekian sekitar tiga sampai lima tahun Arahan itu harus jelas dan

tegas bagi keseluruhan organisasi oleh sebab itu sering juga dikatakan bahwa

tujuan stratejik merupakan planning umbrella (payung perencanaan) dalam

mengintegrasikan usaha dari semua unit kerja dan personil kedalam suatu

kegiatan menyeluruh dan menyatu dari suatu organisasi Untuk dapat melakukan

itu tujuan stratejik harus lebih tajam daripada misi tetapi masih cukup luas untuk

dapat mendorong lahirnya kreatifitas dan inofasi bagi semua unit kerja (Koteen

1991) Dengan tegas Koteen (dalam J Salusu 2000) mengatakan bahwa apabila

tujuan stratejik berjalan dengan baik maka kenyataan itu sudah merupakan ldquokunci

13

keunggulan dan kesuksesanrdquo sebab arahannya jelas yaitu untuk mendapatkan

manfaat terbesar dengan menggunakan sumberdaya yang tersedia Juga membantu

menciptakan kondisi yang mendorong pertumbuhan dan kemajuan organization

secara prakmatis tujuan stratejik adalah kinci menuju kelangsungan hidup

organisasi ini berarti pada saat-saat yang kritis ia harus memusatkan perhatian

segera jelas dan bahkan agresif terhadapa hal-hal yang memerlukan perubahan

hal ini dimaksudkan menanggulangi situasi yang bisa mengancam organisasi yang

dapat mempengaruhi stabilitas keuangan dan kelanjutan hidup organisasi

3 Inisiatif Strategi

Inisiatif strategi pada dasarnya menjelaskan maksud dan rangkuman dari

tindakan-tindakan yang akan dilancarkan untuk mencapai tujuan strategi

Didalamnya sudah tercakup strategi yang akan dipakai untuk mencapai hasilakhir

yang diinginkan Inisiatif strategi biasanya lahir setelah ditemukan implikasi-

implikasi strategi dari kekuatan dan kelemahan organisasi serta peluang dan

ancaman dari lingkungan eksternal Biasanya juga inisiatif strategi itu muncul

dengan cara informal dari eksekutif kepala atau bahkan dari anggota staf

organisasi

Setiap inisiatif strategi dari mana pun sumbernya perlu digarap secara

sistematis Tetapi perlu diketahui bahwa inisiatif strategi yang harus dijelaskan di

depan publik walaupun publik itu terbatas Para pengambil keputusan startegi

termasuk para pelaksana perlu mengetahui mengapa inisiatif itu ditampilkan dan

hasil apa serta keuntungan-keuntungan apa yang akan dinikmati andaikata inisiatif

itu dilaksanakan Tegasnya inisiatif strategi mengungkapkan langkah-langkah

14

penting yang perlu ditempuh untuk menghindari diri dari malapetaka eksternal

atau untuk mengejar peluang yang tersedia

4 Tingkat-Tingkat Strategi

Merujuk pada pandangan Dan Schendel dan Charles Hofer Higgins (dalam

JSalusu 1996) menjelaskan adanya empat tingkatan

strategi keseluruhannya disebut Master Strategi yaitu

a) Enterprise strategy (Strategi perusahaan)

Strategi ini berkaitan dengan respons masyarakat setiap organisasi

mempunyai hubungan dengan masyarakat Masyarakat adalah kelompok

yang berada diluar organisasi yang tidak dapat dikontrol Didalam masyarakat

yang tidak terkendali itu ada pemerintah dan berbagai kelompok lain seperti

kelompok penekan kelompok politik dan kelompok sosial lainnya Jadi

dalam strategi interprise terlihar relasi antara organisasi dan masyarakat luar

sejauh interaksi itu akan dilakukan sehingga dapat menguntungkan

organisasi Strategi itu juga menampakkan bahwa organisasi sungguh-

sungguh bekerja dan berusaha untuk memberi pelayanan yang baik terhadap

tuntutan dan kebutuhan masyarakat

b) Corporate strategy (Strategi perusahaan)

Strategi ini berkaitan dengan misi organisasi sehingga sering disebut Grand

Strategi yang meliputi bidang yang digeluti oleh suatu organisasiPertanyaan

apa yang menjadi bisnis atau urusan kita dan bagaimana kita mengendalikan

bisnis itu tidak semata-mata untuk dijawab oleh organisasi bisnis tetapi juga

oleh setiap organisasi pemerintahan dan organisasi nonprofit

15

c) Business strategy (Strategi bisnis)

Strategi pada tingkat ini menjabarkan bagaiamana merebut pasaran di tengah

masyarakat Bagaimana menempatkan organisasi dihati para pengusaha para

pengusaha para donor dan sebagainya Semuanya ini dimaksudkan untuk

dapat memperoleh keuntungan-keuntungan stratejik yang sekaligus mampu

menunjang berkembangnya organisasi ke tingkat yang lebih baik

d) Functional strategy (Strategi fungsional)

Strategi ini merupakan strategi pendukung dan untuk menunjang suksesnya

strategi lain Ada tiga jenis strategi functional yaitu

(1) Strategi functional ekonomi yaitu mencakup fungsi-fungsi yang

memungkinkan organisasi hidup sebagai satu kesatuan ekonomi yang

sehat antara lain yang berkaitan dengan keuangan pemasaran sumber

daya penelitian dan pengembangan

(2) Strategi functional manajemen mencakup fungsi-fungsi manajemen

fungsi manajemen terbagi 11 yaitu planning organizing implementing

conrolling staffing leading motivating communicating decision

making representing dan integrating

(3) Strategi isu stratejik fungsi utamanya adalah mengontrol lingkungan

baik situasi lingkungan yang sudah diketahui maupun situasi yang belum

diketahui atau yang selalu berubah

B Pemerintah Daerah

Pemerintah sebagai sebuah organisasi ditinjau dari sudut biological adalah

sebuah organisme yang hidup dan setiap organisme yang hidup mempunyai

16

bagian yang disebut Kepala (head) Sebuah tubuh manusia atau hewan yang

dikendalikan oleh kepalanya sebuah rumah tangga dikendalikan oleh kepala

keluarga Kepala dapat dianggap identik dengan pemerintah baik itu pemerintah

pusat pemerintah daerah maupun pemerintahan daerah dimana pemerintah pusat

adalah Presiden Republik Indonesia yang memegang kekuasaan pemerintahan

Negara Republik Indonesia yang di bantu oleh Wakil Presiden dan Menteri-

Menteri Negara sedangkan Pemerintah Daerah adalah Kepala Daerah sebagai

unsur penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan

pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom dan Pemerintahan

Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh Pemerintah Daerah

KabupatenKota adalah BupatiWalikota dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

(DPRD) KabupatenKota menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan

prinsip otonomi selaus-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan

Republik Indonesia Sedangkan wewenang Pemerintahan Daerah yaitu (1)

mengajukan rancangan Pemerintah Daerah (PERDA) (2) menetapkan Peraturan

Daerah (PERDA) yang telah mendapat persetujuan bersama Dewan Perwakilan

Rakyat Daerah (DPRD) (3) menetapkan peraturan Kepala Daerah dan keputusan

Kepala Daerah (4) mengambil tindakan tertentu dalam keadaan mendesak yang

sangat dibutuhkan oleh Daerah danatau masyarakat (5) melaksanakan wewenang

lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan (Undang-Undang

Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah)

Urusan-urusan Pemerintahan Daerah yaitu (a) urusan pemerintahan wajib

yang berkaitan dengan pelayanan dasar seperti pendidikan kesehatan pekerjaan

17

umum dan penataan ruang perumahan rakyat dan kawasan pemukiman

ketentraman ketertiban umum dan pelindungan masyarakat (b) urusan

pemerintahan yang wajib yang tidak berkaitan dengan pelayanan dasar seperti

tenaga kerja pemberdayaan perempuan perlindungan anak pangan pertahanan

lingkungan hidup perhubungan komunikasi informatika pemberdayaan

masyarakat desa koperasi usaha kecil menengah administrasi kependudukan

dan pencatatan sipil (c) urusan pemerintahan pilihan seperti kelautan perikanan

pariwisata pertanian kehutanan energi sumber daya mineral perdagangan

perindustrian dan transmigrasi (Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah)

Pemerintah adalah proses penetapan janji dan legitimasi seorang pejabat

Negara Publik diukur dengan fakta sejauh mana ia menebar janji demikian

menurut Ndraha (2003) yang baik bersifat internal maupun kepada masyarakat

umum Sedangkan menurut Delly Mustafa (2013) mengemukakan bahwa

pemerintah adalah keseluruhan struktur lembaga dan unit-unit dalam Negara

yang bertugas untuk mengatur pelaksanaannya tugas-tugas pemerintahan Uraian

ringkas di atas menunjukkan bahwa (1) pemerintah dapat dianggap sebagai

suatu yang given ditakdirkan hadir dimana-mana dan merupakan bagian yang

integral sebuah sistem (2) pemerintah terbentuk secara evolusioner sebagai

produk penyesuaian diri manusia dengan perubahan lingkungan hidupnya agar ia

tetap survive (3) pemerintah terbentuk melalui revolusi penakluk atau

pernyataan (4) dapat juga dianggap sebagai produk manajemen pemerintahan

18

yang sengaja dibentuk berdasarkan kesepakatan warga masyarakat sebagai alat

(input) untuk mencapai tujuan dan misi tertentu

C Destinasi Manajemen Organisasi (DMO)

Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) adalah suatu bentuk strategis

dalam membangun pariwisata baik di Tingkat Lokal Regional maupun Nasional

DMO dapat pula merupakan struktur tata kelola destinasi pariwisata dimana

melibatkan bukan hanya stakeholder bahkan shareholder yang mampu

memberikan sharing pendapat bahkan sharing anggaran untuk memulai kegiatan-

kegiatan pariwisata Pengelolaan pariwisata di destinasi tertentu di Indonesia

masih jauh ketinggalan dibanding negara-negara lainnya di Asia sehingga

pariwisata di Negara kita masih jauh ketinggalan dari sistem pengelolaannya

Adapun visi dan misi Toraja DMO didirikan pada tanggal 3 Mei 2012 dengan

dua fokus utama yaitu

1) Peningkatan kapasitas untuk masyarakat dan pelaku bisnis pariwisata

lokal

2) Pengorganisasian pencarian dan pengembangan objek pariwisata fasilitas

serta peningkatan aksebilitas ke Toraja

Di bawah koordinas pemerintah setempat (Bupati Tana Toraja) struktur

organisasi Toraja Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) terdiri Ketua Wakil

Ketua dan Komisi Komisi sarana dan prasarana Komisi sumber daya manusia

Komisi daya tarik wisata Komisi pemasaran dan promosi dan komisi

lingkungan Sedangkan anggota dari Toraja DMO terdiri dari perwakilan

pemerintah setempat (SKPD-BAPPEDA Dinas pariwisata Dinas Koperasi dan

19

Perdagangan dan sebagainya) asosiasi pariwisata (PHRI dan ASITA) dan ketua

Komunitas setempat (kelompok adat kelompok agama dan kelompok pemuda)

Saat ini Toraja Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) mensinergikan

upaya untuk menata kembali perannya diantara pemangku kepentingan pariwisata

di Toraja Anggota internal Toraja DMO mengemukakan ide untuk mengusulkan

Toraja DMO sebagai organisasi legal yang nantnya akan berfungsi sebagai

organisasi yang berkelanjutan sekaligus sebagai perwakilan resmi destinasi

pariwisata Toraja Melalui partisipasi aktif Toraja DMO menciptakan kembali

pencitraan untuk destinasi Toraja mempromosikan Toraja melalui partisipasi di

pameran travel di kancah Nasional maupun Internasional berkolaborasi dengan

pelaku usaha pariwisata lokal untuk mengorganisasi dan mengatur perjalanan

eduksi (untuk media dan operatortur) serta menetapkan standar kualitas untuk

pelaku usaha pariwisata lokal (akomodasi restaurant dan operatortur) dalam

rangka memenuhi layanan berstandar Internasional Tanggung jawab utama

berikutnya dari Toraja DMO adalah untuk meningkatkan kepercayaan diantara

pelaku usaha pariwisata dan pemangku kepentingan lokal Harapannya semoga

keberadaan Toraja DMO akan menambah manfaat untuk perekonomiani

masyarakat setempat Saat ini industri pariwisata hanya menduduki peringkat

sebagai pendapatan terbesar ketiga di Toraja Pemerintah Daerah Toraja dan

Toraja DMO bekerja bahu-membahu dan saling mendukung bagi

keberlangsungan industri pariwisata di Toraja

Pendekatan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) akan lebih

memudahkan bagi pemerintah daerah untuk mengembangkan pariwisata karena

20

akan dilakukan melalui tata kelola yang terpadu DMO akan melakukan tugas

koordinasi perencanaan pengendalian organisasi destinasi keberlanjutan dan

implementasi yang dilakukan secara inovatif dan sistemik dengan memanfaatkan

tehnologi informasi yang melibatkan tiga pilar penggerak pembangunan

pemerintah industri pariwisata dan masyarakat dengan tujuan untuk

meningkatkan tata kelola destinasi yang dikelola dengan pendekatan lokal namun

berskala internasinal

Alastair Morrison dalam Konferensi Nasional Destinasi Manajemen

Organisasi (DMO) di Jakarta Agustus (dalam wardhono 2014) menjelaskan

bahwa panduan DMO dimulai dari product development marketing riset

komunication community relations pengembangan sumber daya hingga

kemudian tahapan pengelolaan (governance) Adapun salah satu faktor

pendukung dalam meningkatkan DMO adalah rambu solo dimana rambu solo

adalah upacara adat kematian masyarakat Toraja yang bertujuan unttuk

menghormati dan menghantarkan arwah orang yang meninggal dunia menuju

alam roh yaitu kembali kepada keabadian bersama para leluhur mereka kesebuah

tempat peristirahatan Upacara ini sering juga disebut upacara penyempurnaan

kematian karena orang yang meninggal baru dianggap benar-benar meninggal

setelah seluruh proses upacara ini digenapi Jika belum maka orang yang

meninggal tersebut hanya dianggap sebagai orang yang sakit atau lemah sehingga

ia tetap diperlakukan seperti halnya orang hidup yaitu dibaringkan di tempat tidur

dan disediakan makanan dam minuman bahkan selalu di ajak bicara

21

D Pariwisata

Pengertian pariwisata secara Etomoogi pariwista berasal dari dua kata

yaitu ldquoparirdquo yang berarti banyakberkeliling sedangkan pengertian wisata berarti

ldquopergirdquo Di dalam kamus besar Indonesia pariwisata adalah suatu kegiatan yang

berhubungan dengan perjalanan rekreasi sedangkan pengertian secara umum

pariwisata merupakan suatu perjalanan yang dilakukan seseorang untuk sementara

waktu yang diselenggarakan dari suatu tempat ke tempat lain dengan

meninggalkan tempat semula dan dengan suatu perencanaan atau bukan maksud

mencari nafkah di tempat yang dikunjunginya tetapi semata-mata untuk

menikmati kegiatan pertamasyaan atau rekreasi untuk memenuhi keinginan yang

beraneka ragam

Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai

fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat pengusaha Pemerintah

dan Pemerintah Daerah (Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang

Kepariwisataan) Sedangkan menurut Muljadi 2012 pariwisata adalah suatu

aktivitas perubahan tempat tinggal sementara dari seseorang diluar tempat tinggal

sehari-hari dengan suatu alasan apapun selain melakukan kegiatan yang biasa

menghasilkan upah atau gaji

Istilah pariwisata ini mulai dipakai setelah tahun 1960 untuk mengganti

istilah bertamasya melancong atau piknik dan memberi pengertian yang

sederhana dan sempit yaitu bepergian ke suatu tempat yang tidak jauh untuk

sekedar bersantai Sedangkan dalam era saat ini alasan dan sifat perjalanan yang

dilakukan dalam kaitannya dengan mobilitas pergerakan manusia ini jauh lebih

22

luas Sehingga digunakan istilah pariwisata dimana pengertian pariwisata lebih

luas menyangkut persoalan-persoalan mobilitas pergerakan manusia dari suatu

tempat ke tempat lain dengan tujuan memperoleh nilai kegunaan bagi

pemanfaatan jasa pariwisata Dan bagi yang memanfaatkannya menerima suatu

nilai berupa pendapatan dari jasa pariwisata tersebut Oleh karena itu pariwisata

mengandung nilai ekonomi ynag tinggi bagi pemanfaatan jasa tersebut sebagai

komoditas ekonomi Suatu perjalan dianggap sebagai perjalanan wisata bila

memenuhi persyaratan yang diperlukan yaitu 1) bersifat sementara 2) bersifat

sukarela (voluntary) dalam arti tidak terjadi paksaan 3) tidak bekerja yang

bersifat menghasilkan upah ataupun bayaran Adapun penegrtian kepariwisatan

menurut Bahar dan Marpaung 2002 kepariwisataan adalah sebuah kegiatan yang

dilakukan untuk orang yang melakukan kegiatan perjalanan

Menurut Pendit (2002) terdapat beberapa jenis pariwisata yaitu

1) Wisata budaya ini dimaksudkan dengan perjalanan yang dilakukan atas dasar

keinginan unutk mempluas pandangan hidup seseorang dengan jalan

mengadakan kunjungan atau peninjauan ke tempat lain atau ke luar negeri

mempelajari keadaan rakyat kebiasaan dan adat istiadat mereka cara hidup

mereka budaya dan seni mereka Sering perjalanan seperti ini disatukan

dengan kesempatan mengambil bagian dalam kegiatan budaya seperti

eksposisi seni (seni tari drama musik dan seni suara) atau kegiatan yang

bermotif kesejarahan dan sebagainya

2) Wisata kesehatan hal ini dimaksudkan dengan perjalanan seorang wisatawan

dengan tujuan untuk meninggalkan keadaan lingkungan tempat sehari-hari

23

dimana ia tinggal demi kepentingan beristirahat dalam arti jasmani dan rohani

dengan mengunjungi tempat peristirahatan seperti mata air panas yang

mengandung mineral yang dapat menyembuhkan tempat yang mempunyai

iklim udara menyehatkan atau tempat-tempat yang menyediakan fasilitas

kesehatan lainnya

3) Wisata olahraga Ini dimaksudkan dengan wisatawan yang melakukan

perjalanan dengan tujuan berolah raga atau menghadiri pesta olahraga di

suatu tempat atau suatu negara seperti Asian Games Olympiade Thomas

Cup Uber Cup dan lain-lain Olah raga lain yang tidak termasuk dalam pesta

olahraga atau games misalnya berburu memancing berenang dan berbagai

cabang olehraga di dalam air atau di pegunungan

4) Wisata komersial yang termasuk dalam wisata komersial ini adalah

mengunjungi pameran-pameran dan pekan raya yang bersifat komersial

seperti pameran industri pameran dagang dan sebagainya Pada mulanya

banyak orang berpendapat bahwa hal ini tidak dapat digolongkan dalam dunia

kepariwisataan dengan alasan bahwa kegiatan perjalanan untuk pameran atau

pekan raya ini hanya dilakukan oleh orang-orang yang khusus mempunyai

urusan bisnisTetapi dalam kenyataannya pada dewasa ini dimana pameran

atau pekan raya banyak dikunjungi oleh masyarakat kebanyakan dengan

tujuan ingin melihat yang membutuhkan fasilitas akomodasi dan transportasi

Disamping itu dalam pekan raya atau pameran biasanya dimeriahkan dengan

berbagai atraksi atau pertunjukan kesenian Itulah sebabnya wisata komersial

ini menjadi kenyataan yang sangat menarik dan menyebabkan kaum

24

pengusaha angkutan dan akomodasi membuat rancanganndashrancangan istimewa

untuk keperluan tersebut

5) Wisata politik jenis wisata ini meliputi perjalanan yang dilakuka untuk

mengunjungi atau mengambil bagian dalam peristiwa kegiatan politik

misalnya perayaan 17 Agustus di Jakarta Biasanya fasilitas akomodasi dan

transportasi serta berbagai atraksi diadakan secara meriah bagi para

pengunjung Disamping itu yang termasuk dalam kegiatan wisata politik

adalah peristiwa-peristiwa penting seperti konfrensi musyawarah kongres

yang selalu disertai dengan kegiatan darmawisata

6) Wisata sosial yang dimaksud dengan wisata ini adalah pengorganisasian suatu

perjalanan yang murah dan mudah untuk memberi kesempatan kepada

masyarakat ekonomi lemah untuk mengadakan perjalanan seperti misalnya

kaum buruh pemuda pelajar mahasiswa petani dan sebagainya Organisasi

ini berusaha untuk membantu mereka yang mempunyai kemampuan terbatas

dari segi finansial untuk dapat memanfaatkan waktu libur atau cuti sehingga

dapat menambah pengalaman dan memeperbaiki kesehatan jasmaniah dan

mental mereka

7) Wisata pertanian wisata pertanian ini adalah pengorganisasian perjalanan yang

dilakukan ke proyek- proyek pertanian perkebunan ladang pembibitan dan

sebagainya dimana wisatawan dapat mengadakan kunjungan dan peninjauan

untuk tujuan studi maupun untuk sekedar menikmati aneka macam tanaman

8) Wisata maritim (bahari) jenis wisata ini biasanya dikaitkan dengan kegiatan

oleh raga di air danau pantai teluk dan laut Misalnya memancing

25

berlayar menyelem sambil melakukan pemotretaan kompetisi berselancar

mendayung berkeliling melihat ndash lihat taman laut dengan pemandangan yang

indah

9) Wisata cagar alam untuk jenis wisata ini biasanya diselenggarakan oleh agen

atau biro perjalanan yang mengkhususkan usaha-usaha dengan jalan

mengatur wisata ke tempat atau daerh cagar alam taman lindung hutan

daerah pegunungan dan sebagainya yang kelestariannya dilindungi oleh

undang-undang Wisata ini banyak dikaitkan dengan kegemaran akan

keindahan alam kesegaran hawa udara pegunungan keajaiban hidup

binatang dan marga satwa yang langka serta tumbuhndashtumbuhan yang jarang

ditemukan di tempat lain

Dari beberapa pengertian yang telah dikemukakan di atas dapat diambil

suatu pengertian pariwisata adalah suatu kegiatan yang melibatkan orang-orang

yang melakukan perjalanan dengan tujuan untuk mendapatkan kenikmatan dan

memenuhi hasrat ingin mengetahui sesuatu dalam kurun waktu tertentu dan bukan

mencari nafkah

E Kerangka Pikir

Program Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) adalah program yang

diprakarsai oleh kementerian pariwisata dan Ekonomi kreatif Republik Indonesia

pada tahun 2010 Adapun indikator strategi dalam peningkatan DMO ada dua

yaitu (1) faktor internal yang meliputi kekuatan dan kelemahan (2) faktor

eksternal yang meliputi peluang dan ancaman Jika indikator-indikator diatas

26

berjalan dengan baik maka keberhasilan DMO dapat tercapai Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada bagan sebagai berikut

Gambar 2 Kerangka Pikir

F Deskripsi Fokus

Penelitian ini di fokuskan pada strategi pemerintah dalam peningkatan

destinasi manajemen organisasi pariwisata di Kabupaten Tana Toraja Dengan

melalui indikator yaitu (1) faktor internal yang meliputi kekuatan dan kelemahan

(2) faktor eksternal yang meliputi peluang dan ancaman

G Deskripsi Fokus Penelitian

1 Strengths

Kekuatan atau (strengths) adalah kompotensi khusus yang terdapat dalam

organisasi yang berakibat pada pemilikan keunggulan komparatif oleh unit usaha

di pasaran dan setelah penulis melakukan observasi di lokasi obyek wisata Tana

Toraja penulis melihat ada berbagai macam kekuatan yang dimiliki obyek wisata

Tana Toraja seperti a) keindahan alam b) kearifan lokal c) ragam budaya

Strategi Dalam Peningkatan DMO

Faktor Internal

1 (Strengths) Kekuatan

2 (Weaknesses) Kelemahan

Faktor Eksternal

1 (Opportunities) Peluang

2 (Trheats) Aancaman

DMO tercapai

tercapai

27

2 Weaknesses

Kelemahan atau (weaknesses) adalah keterbatasan atau kekurangan yang

menjadi penghalang serius bagi penampilan kinerja organisasi yang memuaskan

hal ini yang sekarang yang terjadi di Tana Toraja dimana dalam meningkatkan

Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) terkendala dengan berbagai macam

kekurangan seperti a) infrastuktur jalan yang belum optimal b) Kebersihan

kurang terjaga di lokasi obyek wisata

3 Oportunities

Peluang atau (opportunities) adalah berbagai situasi lingkungan yang

menguntungkan bagi suatu satuan bisnis dengan berbagai kekuatan yang dimiliki

obyek wisata Tana Toraja tentu memberikan dampak positif dalam meningkatkan

Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata Tana Toraja seperti a)

agrowisata b) berbagai bisnis lainnya

4 Threats

Ancaman (threats) adalah lingkungan yang tidak menguntungkan suatu

satuan bisnis dengan berbagai kelemahan yang ada tentu akan berdampak negatif

dalam meningkatkan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata Tana

Toraja seperti a) penetrasi budaya luar b) ketergantungan ekonomi

5 Destinasi Manajemen Organisasi (DMO)

DMO adalah suatu bentuk strategis dalam membangun pariwisata baik

ditingkat lokal Regional maupun Nasional Keberhasilan suatu DMO bukan

hanya mengandalkan daya tarik yang bagus budaya yang menarik tetapi mampu

28

mengorganisir baik dari segi internal maupun eksternal sehingga DMO dapat

tercapai

29

BAB III

METODE PENELITIAN

A Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan dua bulan di Kabupaten Tana Toraja setelah

seminar proposal dengan tujuan untuk mengetahui strategi pemerintah dalam

peningkatan destinasi manajemen organisasi pariwisata di Kabupaten Tana

Toraja

B Jenis dan Tipe Penelitian

1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah jenis deskriptif kualitatif yaitu metode

penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objektif tentang strategi

pemerintah dalam peningkatan destinasi manajemen organisasi pariwisata di

Kabupaten Tana Toraja

2 Tipe Penelitian

Tipe penelitian adalah penelitian fenomena logis yang suatu bentuk

penelitian yang bertujuan untuk memberikan gambaran umum tentang strategi

pemerintah dalam peningkatan destinasi manajemen organisasi pariwisata di

Kabupaten Tana Toraja

C Sumber Data

1 Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari lapangan atau

tempat penelitian sedangkan menurut Lofland bahwa sumber data utama dalam

penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan Kata-kata dan tindakan

30

merupakan sumber data yang diperoleh dari lapangan dengan mengamati atau

mewawancarai oleh karena itu penulis menggunakan sumber dari informasi yang

terpilih

2 Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh tidak secara langsung tetapi ada

penelitian sebelumnya seperti dokumen buku-buku laporan peraturan-peraturan

pemerintah dan data yang bersifat informasi tertulis yang digunakan dalam

penelitian

D Informan Penelitian

Obyek utama penelitian ini ialah Strategi Pemerintah Dalam peningkatan

Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Parawisata Di Kabupaten Tana Toraja

Dimana yang dimaksud disini adalah orang yang diharapakan dapat memberikan

data secara obyektif netral dan dapat dipertanggung jawabkan Adapaun

informan dalam penelitian ini yakni sebagai berikut

Tabel 1 Target Informan Penelitian

No Informan Jumlah

1 Kepala Dinas Kebudayaan dan Priwisata Di Kabupaten Tana

Toraja

1 Orang

2 Sekertaris Kebudayaan dan Pariwisata Di Kabupaten Tana

Toraja

1 Orang

3 Ketua Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata

Tana Toraja

1 Orang

4 Trevel Agent 1 Orang

5 Wisatawan 2 Orang

6 Masyarakat 3 Orang

Jumlah 9 Orang

31

E Teknik Pengumpulan Data

1 Wawancara

Dalam penelitian ini peneliti melakukan kegiatan wawancara terhadap

orang-orang yang terlibat langsung dalam proses implementasi program destinasi

manajemen organisasi Dalam melakukan wawancara yang pertama peneliti

wawancarai adalah Ketua Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata

Tana Toraja yang kedua Kepala Dinas Kebudayaan dan Priwisata Di Kabupaten

Tana Toraja yang ketiga Sekertaris Kebudayaan dan Pariwisata Di Kabupaten

Tana Toraja yang keempat travel agent yang kelima wisatawan dan yang

terakhir adalah masyarakat Dalam melakukan wawancara dengan informan yang

terkait peneliti sedikit mengalami kesulitan karena wisatawan dan masyarakat

jarang sekali ada yang mau di wawancarai sehingga peneliti banyak memakan

waktu dalam melakukan wawancara dengan masyarakat dan wisatawan

2 Observasi

Obyek dari pengamatan ini adalah tindakan dari pemerintah dalam proses

implementasi program destinasi manajemen organisasi Sebelum peneliti

mengangkat judul strategi pemerintah dalam peningkatan Destinasi Manajemen

Organisasi (DMO) pariwisata di Kabupaten Tana Toraja peneliti terlebih dulu

melakukan observasi dengan mendatangi beberapa obyek wisata yang ada di

Kabupaten Tana Toraja seperti wisata Buntu Burake Pango-pango dan lain-lain

sebagainya setelah peneliti menemukan masalah baru mengangkat judul tersebut

diatas dan setelah ujian seminar proposal peneliti turun lagi kelapangan untuk

melakukan penelitian peneliti melakukan observasi kedua dan masalahnya pun

32

masih sama yaitu infrastruktur jalan yang belum optimal dan kebersihan di obyek

wisata yang tidak terjaga

3 Dokumentasi

Studi dokumentasi dalam penelitian ini dilakukan melalui rekaman

kegiatan yaitu dengan cara melihat hal-hal penting selama penelitian berlangsung

Rekaman kegiatan tersebut antara lain berupa foto untuk memperoleh gambaran

visual kegiatan pemerintah dalam implementasi program destinasi manajemen

organisasi di kabupaten Tana Toraja Dalam melakukan penelitian peneliti

melakukan dokumentasi berupa foto-foto atau gambar dan melakukan rekaman

pada saat wawancara dengan informan berlangsung dengan menggunakan HP

Samsung serta arsip-arsip atau data yang di dapatkan dari Kantor Dinas

Kebudayaan dan Pariwisata Tana Toraja dan Kantor Badan Pusat Statistik (BPS)

Tana Toraja

F Teknik Analisis Data

Analisis data ialah langkah selanjutnya untuk mengelola data dimana data

yang diperoleh dikerjakan dan dimanfaatkan sedemikian rupa untuk

menyimpulkan persoalan yang diajukan dalam menyusun hasil penelitian Dalam

model ini terdapat 3 (tiga) komponen pokok Menurut Miles dan Huberman

(dalam Sugiyono 2008) ketiga komponen tersebut yaitu

1) Data reduction (Reduksi data)

Data yang diperoleh dilapanagan jumlahnya cukup banyak untuk itu perlu di

catat secara teliti dan rinci Seperti telah dikemukakan makan lama peneliti

dilapangan maka jumlah data akan makin banyak kompleks dan rumit Untuk

33

itu perlu segera dilakukan analisis data melalui reduksi data Mereduksi data

berarti merangkum memilih hal-hal yang pokok memfokuskan pada hal-hal

yang penting dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu

2) Data display (Penyajian data)

Dalam penelitian kualitatif penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk

uraian singkat bagan hubungan antar kategori dan sejenisnya

3) Conclusion drawingverification (Penarikan kesimpulan dan verifikasi)

Langkah ke tiga dalam penelitian kualitatif adalah penarikan kesimpulan dan

verifikasi Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan

berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada

tahap pengumpulan data berikutnya Tetapi apabila data kesimpulan data yang

dikemukakan pada tahap awal didukung oleh kembali bukti-bukti yang valid

dan konsisten saat penelitian kembali kelapangan mengumpulkan data maka

kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel

G Pengabsahan Data

Keabsahan data sebagai usaha untuk memenuhi nilai kebenaran penelitian

yang berkaitan dengan fenomena judul tersebut maka paling tidak ada 3 (tiga)

teknik yang penulis gunakan yaitu

1) Teknik perpanjangan kehadiran penelitian dalam hal ini penulis

memperpanjang waktu di dalam mencari data di lapangan mengadakan

wawancara tidak hanya dilakukan satu kali tetapi peneliti dilakukan berulang

kaliberhari-hari berminggu-minggu bahkan berbulan- bulan Hal ini penulis

lakukan dengan tujuan untuk memperoleh data yang benar disamping itu

34

penulis juga mengadakan ceking data samapi mendapat data yang benar dan

dipertanggung jawabkan secara ilmiah Melakukan pengamatan secara terus-

menerus termasuk kegiatan pengecekan data melalui informan lain untuk

menanyakan kebenaran informasi tersebut dan data lain yang penting

2) Teknik triangulasi Menurut Sugiyono (2008) triangulasi diartikan sebagai

pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai

waktu Lebih lanjut Sugiyono (2008) membagi tringulasi kedalam 3 macam

yaitu

(a) Triangulasi sumber

Triangulasi sumber dilakukan dengan cara mengecek data yang telah di

peroleh melalui beberapa sumber Dalam hal ini peneliti melakukan

pengumpulan dan pengujian data yang telah diperoleh melalui hasil

pengamatanwawancara dan dokumen-dokumen yang ada Kemudian

peneliti membandingkan hasil pengamatan dengan wawancara dan

membandingkan hasil wawancara dengan dokumen yang ada

(b) Triangulasi teknik

Triangulasi teknik dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber

yang sama dengan teknik yang berbeda Dalam hal ini data yang diperoleh

dengan wawancara lalu dicek dengan observasi dan dokumen Apabila

denga tiga teknik pengujian kredibilitas data tersebut Menghasilkan data

yang berbeda-beda maka peneliti melakukan diskusi lebih lanjut kepada

sumber data yang bersangkutan atau yang lain untuk memastikan data

35

mana yang dianggap benar atau mungkin semuanya benar karena sudut

pandangnya berbeda-beda

(c) Triangulasi waktu

Waktu yang sering mempengaruhi kredibilitas data Data yang

dikumpulkan dengan teknik wawancara di pagi hari pada saat narasumber

masih segar belum banyak masalah akan memberikan data yang lebih

valid sehingga lebih kredibel Untuk itu dalam rangka pengujian

kredibilitas data dapat dilakukan dengan cara melakukan pengecekan

dengan wawancara observasi atau teknik lain dalam waktu atau situasi

yang berbeda Bila hasil uji menghasilkan data yang berbeda maka

dilakukan secara berulang-ulang sehingga sampai ditemukan kepastian

datanya Triangulasi dapat juga dilakukan dengan cara mengecek hasil

penelitian dari tim peneliti lain yang diberi tugas melakukan pengumpulan

data

3) Teknik ketekunan pengamatan keabsahan data melalui ketekunan

pengamatan dalam peneletian ini di lakukan pada saat penelitian melakukan

observasi dilapangan Peneliti selalu berusaha untuk melakukan

pengamatan seteliti dan setekun mungkin berbagai informasi atau data

yang ada baik dianggap penting maupun kurang penting selalu dianalisis

secermat mungkin

36

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A Deskripsi atau Karakteristik Obyek Penelitian

1 Letak Geografis

Kabupaten Tana Toraja adalah sebuah Kabupaten di Provensi Sulawesi

Selatan Indonesia Ibu kotanya adalah Makale Kabupaten Tana Toraja di bentuk

berdasarkan Undang-undan Nomor 28 Tahun 2008 tentang kabupaten Toraja di

mekarkanan menjadi 2 Kabupaten pada tanggal 26 November 2008 Kabupaten

Tana Toraja resmi di bagi menjadi Kabupaten Tana Toraja (dengan Ibu kota

Makale) dan Toraja Utara (dengan Ibu kota Rantepao) dengan Bupati bernama Ir

Nicodemus Biringkanae dan Wakilnya bernama Victor Datuan Batara SH yang

dilantik pada tanggal 17022016 di Kantor Gubernur Sulsel Jl Urip Sumoharjo

Kota Makassar

Kabupaten Tana Toraja terdapat hulu sungai yang merupakan salah satu

sungai terpanjang di Sulawesi Selatan yaitu sungai Sarsquodan membelah kota

Rantepao dan Kabupaten Tana Toraja Jarak Ibukota Kabupaten Tana Toraja

dengan Ibukota Propinsi Sulawesi Selatan sekitar 331 km yang dapat ditempuh

lewat darat dan udara Lewat darat melewati Kabupaten Enrekang Kabupaten

Sidrap Kotamadya Pare-pare Kabupaten Barru Kabupaten Pangkep serta

Kabupaten Maros Dan lewat udara melalui Bandar udara Pongtiku yang berada di

Kecamatan Rantetayo Kabupaten Tana Toraja merupakan salah satu dari 23

kabupaten yang ada di Propinsi Sulawesi Selatan yang terletak diantara

37

2ordm20acutesampai 3ordm30acute Lintang Selatan dan 119ordm30acute sampai 120ordm10acute Bujur Timur

Batas-batas Kabupaten Tana Toraja adalah

1) Sebelah Utara Kabupaten Luwu dan Kabupaten Mamuju

2) Sebelah Timur Kabupaten Luwu

3) Sebelah Selatan Kabupaten Enrekang dan Kabupaten Pinrang

4) Sebelah Barat Kabupaten Polma

Luas wilayah Kabupaten Tana Toraja tercatat 320577 km2 atau sekitar

5 dari luas Propinsi Sulawesi Selatan yang meliputi 19 sembilan belas

kecamatan Jumlah penduduk pada tahun 2014 berjumlah 289193 jiwa yang

terdiri dari 174604 jiwa laki-laki dan 114589 jiwa perempuan

2 Visi dan Misi Kabupaten Tana Toraja

a) Visi

Terwujudnya Pemerintahan yang kompeten mengelola pembangunan

menuju terciptanya masyarakat religius sejahtera berkeadilan sesuai karakteristik

ekologis sosial ekonomi dan budaya Tana Toraja

b) Misi

(1) Revitalisasi fungsi birokrasi dan meningkatkan kinerja tata kelola

pemerintahan dalam rangka efektifitas pelaksanaan pembangunan serta

distribusi layanan publik yang bersih transparan dan akuntabel

(2) Meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui peningkatan mutu

pendidikan dan layanan kesehatan Penguatan kapasitas peran institusi

keagamaan sosial kemasyarakatan kepemudaan dan perempuan melalui

pengendalian pertumbuhan penduduk serta pengendalian pertumbuhan

38

penduduk dalam rangka terciptanya ketahanan serta kesetiakawanan sosial

(3) Peningkatan ekonomi kerakyatan melalui pendayagunaan dan pengembangan

potensi sumber daya pertanian perkebunan peternakan dan perikanan serta

pengembangan usaha kecil menengah dengan mengandalkan partisipasi

seluruh elemen masyarakat dan dunia usaha dalam rangka peningkatan

kesejahteraan masyarakat yang berkelanjutan

(4) Mengoptimalkan pembangunan infrastruktur desa-kota untuk membuka

isolasi wilayah khususnya daerah terpencil guna mendukung kelancaran akses

layanan publik arus barang dan jasa pengembangan dan diversifikasi potensi

pariwisata serta berbagai potensi usaha produktif masyarakat

5) Menjadikan Tana Toraja sebagai kabupaten terdepan dalam pengembangan

program Gerakan Hijau (Go Green) serta pariwisata berbasis Budaya dan

Lingkungan (Eco-Culture Tourism) di Sulawesi Selatan

3 Keadaan Sosial

Keadaan sosial budaya masing-masing daerah tidaklah sama setiap daerah

memiliki corak adat-istiadat sendiri-sendiri begitu pula dengan kabupaten Tana

Toraja Berikut adalah keadaan sosial budaya kabupaten Tana Toraja

a) Kesehatan

Sampai tahun 2014 di Kabupaten Tana Toraja terdapat 2 rumah sakit

Sedangkan fasilitas kesehatanlain di Tana Toraja terdapat 21 puskesmas Dalam

pelaksanaan program Keluarga Berencana (KB) jumlah akseptor baru yang

terjaring pada tahun 2014 sebanyak 12799 orang Pada umumnya akseptor baru

tersebut memilihmenggunakan kontrasepsi Pil dan suntikan yakni masing-masing

39

5769orang dan 32864 orang Pada tahun 2009 akseptor aktif berjumlah

24536 orang

b) Pendidikan

Pembangunan bidang pendidikan bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan

bangsa Pembangunan sumber daya manusia (SDM) suatu negara akan

menentukan karakter dari pembangunan ekonomi dan social karena manusia

adalah pelaku aktif dari seluruh kegiatan tersebutDari tahun ke tahun partisipasi

seluruh masyarakat dalam dunia pendidikan di Tana Toraja semakin meningkat

hal ini berkaitan dengan berbagai program pendidikan yang dicanangkan

pemerintah untuk lebih meningkatkan kesempatan masyarakat untuk mengenyam

bangku pendidikan

Peningkatan partisipasi pendidikan untuk mencapai bangku pendidikan

tertentu harus diikuti dengan berbagai peningkatan penyediaan sarana fisik

pendidikan dan tenaga pendidik yang baik untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada

tabel berikut

40

Tabel 2 Jumlah Tingkat Pendidikan di Tana Toraja Tahun 20142015

No Tingkat pendidikan Jumlah Sekolah Jumlah Murid

1 TK 94 Buah 2547 Jiwa

2 SD 231 Buah 20773 Jiwa

3 SLTP 72 Buah 20139 Jwa

4 SMA 18 Buah 9 567 Jiwa

5 SMK 23 Buah 4896 Jiwa

6 Perguruan Tinggi 4 Buah 9527

Sumber Kabupaten Tana Toraja Dalam Angka 2014

c) Agama

Perkembangan pembangunan dibidang spiritual dapat dilihat dari besarnya

sarana peribadatan masing-masing agama Penduduk kabupaten Tana Toraja

mayoritas beragama Kristen baik protestan maupun Katolik tapi yang paling

banyak adalah Kristen Protestan Jadi kegiatan yang berhubungan dengan

kebudayaan setempat diwarnai oleh ajaran kekristenan Tempat peribadatan

agama Kristen yang terdiri dari Kristen Protestan dan Katolik pada tahun 2014

masing-masing berjumlah 695 dan 110 unit

Tabel 3 Jumlah Pemeluk Agama Di Kabupaten Tana Toraja

No Agama Jumlah

1 Kristen protestan 171138

2 Katolik 55020

3 Islam 34020

4 Hindhu 10015

5 Buddha 19

Sumber Kantor BPS Tana Toraja Tahun 2015

41

4 Keadaan Budaya dan Pariwisata

Kabupaten Tana Toraja merupakan salah satu Daerah Tujuan Wisata

(DTW) di Sulawesi Selatan memiliki daya tarik yang cukup besar baik yang

bersifat budaya alam sejarah maupun buatan Berikut beberapa potensi wisata

yang dimiliki oleh Kabupaten Tana Toraja

a) Budaya

Kabupaten Tana Toraja memiliki kebudayaan yang dikenal dengan

kebudayaan ldquoaluktardquo merupakan salah satu kepercayaan yang diakui di dalam

masyarakat Tana Toraja seperti

(1) Upacara Rambu Solorsquo (acara kematian)

Rambu Solorsquo adalah upacara pemakaman secara adat yang mewajibkan

keluarga dari almarhum membuat sebuah upacara sebagai tanda penghormatan

terakhir dan menghantarkan arwah orang yang meninggal menuju nirwana

Menurut kepercayaan masyarakat Toraja orang yang meninggal baru dianggap

benar-benar meninggal jika upacara adat rambu solorsquo dilaksanakan Oleh sebab

itu jasad orang yang belum diupacarakan masih tetap diperlakukan seperti halnya

orang hidup yaitu dibaringkan di tempat tidur dan diberi hidangan makanan dan

minuman bahkan selalu diajak berbicara Upacara adat Rambu Solorsquo terdiri dari

beberapa rangkaian ritual diantaranya pembungkusan jenazah menghias peti

jenazah menurunkan jenazah ke lumbung untuk disemayamkan dan proses

pengusungan jenazah ke tempat peristirahatan terakhir Selain itu dalam upacara

adat ini terdapat berbagai kegiatan budaya yang menarik yang dipertontonkan

antara lain 1) Marsquopasilaga tedong (Adu kerbau) upacara inilah yang menyedot

42

perhatian turis asing dan wisatawan lokal Kerbau adalah hewan yang dianggap

suci bagi suku Toraja dan Sisembarsquo atau Adu kaki 2) Tari-tarian yang berkaitan

dengan situs rambu solorsquo antara lain ParsquoBadong ParsquoDondi ParsquoRanding

ParsquoKatia Parsquopapanggan dan Passailo Sementara itu untuk seni musik antara lain

Parsquopompang Parsquodali-dali dan Unnosong Marsquotinggoro tedong (Pemotongan

kerbau dengan ciri khas masyarkat Toraja yaitu dengan menebas leher kerbau

dengan parang dilakukan dengan sekali tebas) Kerbau yang akan disembelih

biasanya akan ditempatkan pada sebuah batu yang disebut Simbuang Batu Jenis

kerbau yang terkenal dari Toraja adalah Tedong Bonga tedong bonga harganya

sangat tinggi hingga ratusan juta rupiah Rambu Solorsquo mencerminkan kehidupan

masyarakat Tana Toraja yang suka gotong royong memiliki strata sosial dan

menghormati orang tua

Gambar 3 Marsquorombongan (Penyambutan Tamu)

43

(2) Upacara Syukuran (Rambu Tukarsquo)

Upacara Rambu tukarsquo adalah upacara adat yang berhubungan dengan acara

syukuran di dalam upacara ini tak ada kesedihan yang ada hanya kegembiraan

Misalnya acara pernikahan syukuran panen dan peresmian rumah adattongkonan

yang baru atau yang selesai direnovasi menghadirkan semua rumpun keluarga

dari acara ini membuat ikatan kekeluargaan di Tana Toraja sangat kuat semua

upacara tersebut dikenal dengan nama MaBua Meroek atau Mangrara Banua

Sura Upacara ini menarik karena berbagai atraksi tarian dan nyanyian dari

kebudayaan Toraja yang unik Upacara Rambu Tukarsquo dilaksanakan sebelum

tengah hari di sebelah timur tongkonan Ini berbeda dengan Rambu solorsquo yang di

gelar tengah atau petang hari serta di adakan di sebelah barat tongkonan Sebagai

upacara kegembiraan Rambu Tukarsquo digelar mengiringi meningginya matahari

sedangkan Rambu Solorsquo untuk mengiringi terbenamnya matahari Untuk upacara

adat Rambu Tuka diikuti oleh seni tari seperti Pa Gellu Pa Boneballa Gellu

Tungga Ondo Samalele PaDao Bulan PaBurake Memanna Maluya PaTirra

Panimbong dan lain-lain Untuk seni musik yaitu Papompang PaBarrung

Papelle Musik dan seni tari yang ditampilkan pada upacara Rambu Solo tidak

boleh ditampilkan pada upacara Rambu tukarsquo

44

Gambar 4 Marsquogellursquo (Tari-tarian)

(3) Rumah Tongkonan

Tongkonan adalah rumah tradisional Toraja yang berdiri diatas tumpukan

kayu dan dishiasi dengan ukiran berwarnah merah hitam dan kuning Kata

tongkonan berasal dari bahasa Toraja tongkon (duduk) Tongkonan merupakan

pusat kehidupan sosial suku Toraja ritual yang berhubungan dengan tongkonan

sangatlah penting dalam kehidupan spiritual suku Toraja oleh karena itu semua

anggota keluarga diharuskan ikut serta karena tongkonan melambangkan

hubungan mereka dengan leluhur mereka Pembangunan tongkonan adalah

pekerjaan yang melelahkan dan biasanya dilakukan dengan bantuan keluarga

besar ada 3 jenis tongkonan yaitu 1) Tongkonan layuk adalah tempat menyusun

aturan aturan sosial keagamaan 2) Tongkoan pekaindoran (pekamberan atau

kaparengngesan) adalah berfungsi sebagai temapt pengurus atau pengatur

pemrintahan adat 3) Tongkonan batu arsquoriri adalah berfungsi sebagai tongkonan

penunjang yang mengatur dan membina persatuan keluarga serta membina

warisan

45

Gambar 5 Rumah Tongkonan Tana Toraja

b) Pariwisata

Tana Toraja terkenal akan obyek wisatanya yang sangat indah dan

menarik sehingga diminati para wisatawan Pada tahun 2012 Tana Toraja

mendapatkan program Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) pada saat itu

juga kunjungan wisatwan semakin tahun semakin meningkat untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 4 Jumlah Kunjungan Wiatawan Tahun Tana Toraja 2012 SD 2016

No

Tahun

Jumlah Wisatawan

Wisnus Wisman

Total

1 2012 20836 13532 34368

2 2013 42319 19324 61643

3 2014 60096 20167 80236

4 2015 82767 15731 98498

5 2016 55037 19491 74528

Sumber Kantor Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Tana Toraja

Tana Toraja memiliki berbagai tempat obyek wisata berikut nama-nama

obyek wisata Tana Toraja

46

(1) Obyek Wisata Lemo

Merupakan sebuah kuburan yang dibuat di bukit batu Bukit ini dinamakan

Lemo karena bentuknya bulat menyerupai buah jeruk (limau) Untuk membuat

lubang ini diperlukan waktu 6 bulan hingga 1 tahun dengan biaya sekitar Rp 30

juta Di pemakaman Lemo terdapat mayat yang disimpan di udara terbuka di

tengah bebatuan yang curam Kompleks pemakaman ini merupakan perpaduan

antara kematian seni dan ritual

Gambar 6 Obyek Wisata Lemo

(2) Obyek Wisata Kambira Atau Baby Grave (Kuburan Bayi Di Dalam Pohon)

Obyek wisata satu ini sangat unik karena jenazah bayi yang sudah

meninggal dimasukkan ke batang pohon Mayat bayi lalu diletakkan ke dalam

dan ditutupi dengan serat pohon dari bahan pelepas enau (kulimbang ijuk) Usia

pohon sekitar 300 ada juga yang 10 tahun dan tersimpan puluhan jenazah bayi

berusia 0-7 tahun di dalamnya Saat ini pohon tempat menyimpan mayat bayi

tersebut sudah tidak digunakan lagi Namun pohon tersebut masih terlihat tegak

berdiri sehingga menjadi daya tarik yang banyak dikunjungi wisatawan lokal mau

pun mancanegara

47

Gambar 7 Obyek wisata Baby Grave

(Penguburan Bayi Dalam Pohon)

(3) Obyek Wisata Makularsquo

Makula terletak di Sangalla sekitar 24 kilometer sebelah selatan kota

Rantepao atau lima enam kilometer di sebelah barat kota Makale Tana Toraja

Terdapat tiga sumber air panas di Makularsquo yang letaknya saling berdekatan Di

sekitar mata air itu berdiri beberapa rumah peristirahatan Pengelolanya sengaja

menyediakan kolam-kolam untuk menampung air panas yang dialirkan dari

sumbernya

Gambar 8 Obyek Wisata Makularsquo (Tempat Permandian)

48

(4) Obyek Wisata Sirope

Obyek wisata Sirope terletak plusmn 6 km di Kecamatan Makale Utara dan 1

km dari jalan poros tempat ini merupakan pemakaman batu pahat di tebing-tebing

batu kapur erong (tempat pemakaman purba dari kayu) dengan beberapa patung-

patung Kompleks pemakaman ini merupakan milik dari kaum bangsawan di

sekitar wilayah Lion dan Tondok Iring

Gambar 9 Obyek Wisata Sirope (Tempat Penguburan)

(5) Obyek Wisata Tumbang Datu Beborsquo

Obyek wisata Tumbang Datu Beborsquo adalah salah satu perkampungan adat

terletak di Kecamatan Sangallarsquo Utara plusmn 7 km dari Makale di sini terdapat

banyak rumah adat tongkonan lokasi upacara adat mata air pemakaman purba

kuburan bayi di pohon benteng pertahanan purba dan lain-lain Masyarakat

masih sangat memegang teguh tradisi

49

Gambar 10 Obyek Wisata Tumbang Datu Bebo

(Rumah Adat Tana Toraja)

(6) Obyek Wisata Tilanga

Obyek wisata Tilanga merupakan kolam alami yang jauh dari hingar

bingar kota terbentuk pada batuan cadas yang dikelilingi pepohonan rimbun

lengkap dengan bunyi-bunyian alam Permandian alam Tilanga terletak di Desa

Sarira Kecamatan Makale Tana Toraja Sulsel jaraknya sekitar 15 kilometer

sebelah selatan Kota Rantepao atau 12 kilometer sebelah utara Kota Makale

Yang menarik dari obyek wisata ini belut berukuran selengan bagian bawah

orang dewasa berenang dengan bebasnya tapi belut-belut tersebut tidak boleh di

tangkap dan di bawah pulang karena penduduk yang tinggal disana

menganggapnya sebagai binatang yang sakral

50

Gambar 11 Obyek Wisata Tilanga (Tempat Permandian)

(7) Obyek Wisata Pango-pango

Obyek wisata Pango-pango merupakan obyek wisata alam yang berada di

atas puncak gunung dengan ketinggian 1600-1700 Mdpl serta terdapat rimbunan

pohon pinus obyek wisata Pango-pango menggabungkan 2 unsur tempat wisata

yaitu wisata alam dan agro wisata Wisata alam Pango-pango terletak sekitar 7

Km dari Kota Makale Kabupaten Tana Toraja

Gambar 12 Obyek Wisata Pango-pango (Wisata Alam)

51

(8) Obyek Wisata Buntu Burake

Obyek wisata Buntu Burake merupakan obyek wisata religi yang

diresmikan pada tanggal 31 agustus 2015 bertepatan hari ulang tahun Kabupaten

Tana Toraja Di atas puncak Buntu Burake terdapat patung Yesus setinggi 40

Meter dan merupakan patung Tuhan Yesus tetringgi kedua di dunia setelah

Christ the king di Polandia setinggi 525 Meter dan di urutan ketiga yaitu patung

Yesus di Rio de janeiro Brasil setinggi 32 Meter

Gambar 13 Obyek Wisata Buntu Burake (Wisata Religi)

4 Keadaan Penduduk

Salah satu modal dasar dalam melaksanakan pembangunan di suatu

daerah adalah sumber daya manusianya dalam hal ini adalah penduduk Apabila

penduduk tersebut diarahkan atau di bina sebagai tenaga kerja yang efektif maka

hal ini merupakan potensi yang sangat besar nilainya Sebaliknya apabila

penduduk tidak di bina atau diarahkan dengan baik sedangkan laju pertumbuhan

penduduk tidak terkendali maka peningkatan kesejahteraan penduduk tidak

52

merata maka hal ini akan mengganggu keamanan stabilitas nasional Penduduk

Kabupaten Tana Toraja berdasarkan hasil akhir tahun 2015 berjumlah 226160

jiwa yang tersebar di 19 Kecamatan yang berjenis kelamin laki-laki lebih

banyak dari penduduk yang berjenis kelamin perempuan lebih jelasnya dapat

dilihat pada tabel berikut

Tabel 5 Jumlah Penduduk Tana Toraja

No Jenis Keleamin Jumlah

1 Laki-laki 114589

3 Perempuan 111623

Total 226160

Sumber Kantor BPS Tana Toraja Tahun 2015

B Karakterisitik Informan

Berikut ini dipaparkan Karakterisitik Informan umum meliputi jenis

kelamin umur pendidikan pekerjaan dan pendapatan

1) Karakterisitik Informan berdasarkan jenis kelamin

Karakterisitik informan yang menjadi subjek penelitian ini menurut jenis

kelamin ditunjukkan pada tabel dibawah ini

Tabel 6 Karakterisitik Informan Berdasarkan Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Frekuensi Presentase ()

1 Laki-laki 6 665

2 Perempuan 3 335

Jumlah 9 100

Sumber Olahan Data Primer Maret 2016

Data tabel diatas menunjukkan 6 orang informan berjenis laki-laki dengan

persentase (665) sedangkan yang berjenis perempuan 3 orang dengan

persentase (335) Hal ini menunjukkan dalam penelitian ini informan yang

berjenis laki-laki lebih banyak di banding informan yang berjenis kelamin

perempuan

53

2) Umur

Karakterisitik informan yang menjadi subjek penelitian ini menurut umur

ditunjukkan pada tabel dibawah ini

Tabel 7 Karakteristik Informan Berdasarkan Umur

No Klasifikasi Umur Frekuensi Presentase ()

1 30-49 5 66

2 40-49 2 22

3 50-59 2 22

Jumlah 9 100

Sumber Olahan Data Primer Maret Tahun 2016

Pada tabel 7 diatas dapat di lihat dari 9 informan berdasarkan umur

menunjukkan bahwa umur yang mendominasi informan berada pada kisaran 30-

49 tahun dengan persentase (66) sedangkan pada kisaran umur 40-49 tahun

(22) dan umur 50-59 tahun (22) adalah merupakan kisaran yang paling kecil

3) Tingkat pendidikan

Karakteristik informan yang menjadi subjek penelitian ini menurut tingkat

pendidikan dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 8 Karakterisitik Informan Berdasarkan Pendidikan

No Klasifikasi Pendidikan Frekuensi Presentase ()

1 SD 0 0

2 SMP 0 0

3 SMA 2 222

4 DIII 2 222

5 SI 3 333

6 S2 2 222

Jumlah 9 100

Sumber olahan Data Primer Maret Tahun 2016

54

Pada tabel 8 diatas dapat dilihat dari 9 informan berdasarkan pendidikan

menunjukkan bahwa pendidikan yang mendominasi informan berada pada jenjang

S1 dengan persentase (333) selanjutnya pada jenjang SMAD111 dan S2

persentasenya sama yaitu (222)

4) Pekerjaan

Karakteristik informan yang menjadi subjek penelitian ini menurut

pekerjaan dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 9 Karakteristik Informan Berdasarkan Pekerjaan

No Pekerjaan Frekuensi Persentase

1 PNS 4 44

2 Swasta 2 22

3 Honorer 2 22

4 IRT 1 12

Jumlah 9 100

Sumber Olahan Data Primer Maret Tahun 2016

Tabel 9 apat dilihar diatas dari 9 informan berdasrkan pekerjaan

menunjukkan bahwa pekerjaan dari informan lebih banyak yang PNS yaitu 4

orang dengan persentase (44) yang sedang adalah honorer dan swasta yaitu

dengan persentase (22) yang paling sedikit adalah IRT dengan persentase

hanya (12)

5) Pendapatan

Karakteristik informan yang menjadi subjek penelitian ini menurut

pendapatan dapat dilihat pada tabel berikut

55

Tabel 10 Karakteristik Informan Berdasarkan Pendapatan

No Pendapatan Frekuensi Persentase

1 500-700 ribu 2 25

2 1 ndash 2 juta 2 25

4 4-10 juta 5 50

Jumlah 9 100

Sumber Olahan Data Primer Maret Tahun 2016

Tabel diatas menunjukkan bahwa informan yang mempunyai pendapatan

paling banyak ada 5 orang yaitu dengan persentase (50) informan yang

berpendapatan menengah sebanyak 2 orang dengan persentase (25) sedangkan

informan yang berpendapatan paling sedikit ada 2 orang dengan persentase (25)

C Strategi Pemerintah dalam Peningkatan Destinasi Manajemen Organisasi

(DMO) Di Kabupaten Pariwisata Tana Toraja

Strategi yang dilakukan pemerintah dalam meningkatkan Destinasi

Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata Tana Toraja adalah analisis SWOT

karena analisi SWOT merupakan salah satu metode untuk menggambarkan suatu

masalah proyek atau konsep bisnis yang berdasarkan faktor internal dan faktor

eksternal Untuk mengetahui apakah DMO pariwisata Tana Toraja sudah tercapai

atau belum dapat dilihat dari hasil wawancara di bawah ini

1 Faktor internal

Faktor internal terbagi atas dua yaitu faktor kekuatan yang meliputi

keindahan alam kearifan lokal dan ragam budaya sedangkan faktor kelemahan

meliputi infrastruktur jalan yang belum optimal dan kebersihan kurang terjaga

56

a) Kekuatan

Indikator pertama Kekuatan terdiri dari tiga sub variabel yaitu 1)

keindahan alam 2) kearifan lokal 3) ragam budaya Ketiga sub variabel akan

dijelaskan di bawah ini

(1) Keindahan alam

Sebuah keindahan alam sangat dibutuhkan dalam meningkatkan destinasi

pariwisata karena dengan adanya keindahan alam yang menarik dan sejuk akan

menjadi magnet tersendiri bagi wisatawan Ketika ditanyakan tentang keindahan

alam berikut tanggapan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata di Kabupaten

Tana Toraja

ldquoDari segi keindahan alam obyek wisata Tana Toraja memiliki panorama

alam yang sangat menarik dan sejuk pada saat kita memasuki kawasan

obyek wisata yang ada di Pango-pango kita dapat rasakan kesejukan di

alam bebas Sekitar wilayah Pango-pango ini banyak ditanami berbagai

macam tanaman salah satunya produk unggulan seperti kopi coklat

markisa kacang tana dan jagung dan beragam sayuran selain itu juga di

penuhi rimbunan pohon pinus tak salah kalau obyek wisata yang satu ini

menjadi kunjungan favoritrdquo

(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)

Hasil wawancara lainnya dengan Sekertaris Dinas Kebudayaan dan

Pariwisata mengatakan bahwa

ldquoSalah satu yang menjadikan obyek wisata Tana Toraja diminati para

pelancong dunia baik wisata lokal maupun mancanegara adalah panorama

alamnya yang sangat bagus dan indah karena letak obyek wisata terletak

diatas gunung diatas kita dapat melihat kota Makale Rantepao dan

sekitarnyardquo

(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)

Berdasarkan tanggapan dari informan diatas dapat dianalisa bahwa dari

segi keindahan alam obyek wisata Tana Toraja memiliki beragam keindahan

misalnya panorama alam yang indah sejuk dan menarik serta dilokasi obyek

57

wisata banyak ditemui berbagai macam tanaman seperti kopi markisa jagung

kacang tanah dan rimbunan pohon pinus diatas juga kita dapat melihat kota

Makale Rantepao dan sekitarnya Terkait dengan keindahan alam obyek wisata

Tana Toraja lebih lanjut Ketua Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Cluster

Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoObyek wisata yang ada di Tana Toraja dari segi keindahan memang

sangat menarik salah satunya di Buntu Burake disana kita dapat melihat

keindahan alamnya seperti gunung-gunung yang indah dipandang serta

batu-batu yang ada diokasi obyek wisata yang tak kalah uniknya batunya

yang tinggi dan lonjong serta terdapat patung yesus yang tertinggi kedua

di dunia pembangunan wisata religi ini tak lain untuk meningkatkan

destinasi wisatawan serta meminimalisir kelemahan dan ancaman yang

adardquo (Wawancara LB 58 Tahun 15032016)

Sementara penjelasan yang diberikan oleh Travel agent Tana Toraja

mengatakan bahwa

ldquoMemang Tana Toraja Memiliki keindahan alam yang luar biasa tapi

keindahan alam yang ada di obyek wisata di Buntu Burake pada saat

musim hujan tidak dapat kita rasakan karena gelap ditutupi oleh awan

serta dilokasi obyek wisata sangat licin jadi lebih bagusnya datang

berkunjung pada saat musim kemaraurdquo

(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)

Berdasarkan tanggapan dari informan diatas dapat dikatakan bahwa

keindahan yang dimiliki obyek wisata Tana Toraja memang sangat luar biasa

contohnya obyek wisata di Buntu Burake diatas kita dapat merasakan keindahan

alam seperti gunung-gunung yang indah batu-batunya yang unik karena tajam

panjang dan lonjong serta patung yesus yang tertinggi kedua di dunia tetapi

keindahan alamnya tidak dapat dirasakan pada saat hujan turun karena gelap

ditutupi oleh awan Terkait hal tersebut informan selaku wisatawan yang datang

berkunjung ke Toraja mengatakan bahwa

58

ldquoKeindahan alam obyek wisata yang ada di Toraja ini memang luar biasa

contohnya obyek wisata yang ada di Pango-pango kalau ingin berkunjung

bagusnya bermalam di pagi hari kita terasa diatas awan karena pada saat

sang matahari terbit di ufuk timur pemandangan menakjubkan lainnya

dapat kita saksikan Arak-arakan awan putih indah berada tepat di bawah

kita yang menyelimuti seluruh kota Makale dan sekitarnya dari atas

puncaknyardquo

(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)

Sementara tanggapan informan selaku masyarakat kabupaten Tana Toraja

mengatakan bahwa

ldquoKalau ingin melihat keindahan obyek wisata Tana Toraja yang ada di

Buntu Burake itu pada saat sore hari diatas kita akan merasakan kesejukan

serta keindahannya pada saat matahari akan terbenam cahayanya yang

kuning keemasan dihiasi dengan baluran putih awan yang berarak tak

beraturan pernak-pernik mutiara yang sedang menggantung di tengah

warna kuning sang mentarirdquo

(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas dapat di katakan bahwa

keindahan obyek wisata Tana Toraja memang luar biasa apalagi pada pagi hari

dan sore hari pada saat matahari terbit di ufuk timur dan sore hari pada saat

matahari mau terbenam

Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa informan diatas dapat

dikatakan sejalan dengan teori Sondang P Siagian pada indikator Strengths

(kekuatan) bahwa suatu satuan bisnis atau perusahaan harus memiliki keunggulan

komparatif oleh unit usaha di pasaran salah satunya seperti keindahan alam

dimana keindahan alam yang dimimiliki merupakan keunggulan dari obyek

wisata Tana Toraja dengan begitu pemerintah Tana Toraja dapat memanfaatkan

kekuatan dan peluang dalam meningkatkan destinasi serta dapat meminimalisir

berbagai kelemahan dan ancaman yang ada

59

(2) Kearifan lokal

Kearifan lokal adalah kepandaian dan strategi-strategi pengelolaan alam

semesta dalam menjaga keseimbangan ekologis yang sudah berabad-abad teruji

oleh berbagai bencana dan kendala serta keteledoran manusia Kearifan lokal

tidak hanya berhenti pada etika tetapi sampai pada norma dan tindakan dan

tingkah laku sehingga kearifan lokal dapat menjadi seperti religi yang

memedomani manusia dalam bersikap dan bertindak baik dalam konteks

kehidupan sehari-hari maupun menentukan peradaban manusia yang lebih jauh

Ketika ditanyakan tentang kearifan lokal berikut tanggapan informan selaku

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Tana Toraja

ldquoKearifan lokal Tana Toraja dari segi adat sudah banyak mengalami

perubahan contohnya perbudakan dulunya budak di suruh-suruh misalnya

menumbuh padi kasi makan babi cuci piring dan lain lain-lain

sebagainya tapi sekarang itu sudah tidak berlaku tapi identitasnya sebagai

budak tidak akan hilang rdquo

(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)

Sementara tanggapan dari informan selaku Sekertaris Dinas Kebudayaan

dan Pariwisata mengatakan bahwa

ldquoSaat ini beberapa dari kebudayaan di Tana Toraja sudah tidak orisinil

lagi misalnya saja rumah adat toraja yaitu tongkonan dulu atap rumah

tongkonan itu terbuat dari kayu sehingga terlihat sangat unik namun

sekarang sudah ada yang menggunakan atap seng begitu juga dengan

lantainya yang dulunya masih menggunakan kayu sekarang sudah di cor

dan memakai keramik sehingga keindahan dan keunikannya berkurang rdquo

(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)

Berdasarkan tanggapan informan di atas dapat di katakan bahwa kearifan

lokal Tana Toraja sudah mulai berkurang keasliannya dan keorisinalitasnya

karena beberapa adat Toraja sudah banyak mengalami perubahan misalnya

perbudakan yang tak lagi di suruh-suruh serta rumah adat tongkonan yang

60

dulunya menggunakan kayu sebagai lantainya tapi sekarang sudah banyak yang

cor dan menggunakan keramik sehingg keunikannya berkurang Sehubungan

dengan kearifan lokal Ketua Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Cluster

Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoKearifan lokal dari segi budaya sudah mulai memudar contohnya dalam

pesta rambu solorsquo (acara kematian) dimana seharusnya tamu atau keluarga

yang datang memakai baju bolong (baju hitam) naum sekarang sudah ada

yang tidak memakai baju hitam menurut saya ada baiknya pemerintah

membuat PERDA Tentang Kearifan Lokal agar budaya yang dimiliki tdak

mudah berubah dan memudarrdquo

(Wawancara LB 58 Tahun 15032016)

Berdasarkan tanggapan informan di atas maka dapat di analisa bahwa

dalam pelaksanaan upacara rambu solorsquo (acara kematian) dimana seharusnya

semua memakai baju hitam baik tamu maupun keluarga tapi kenyataannya sudah

ada yang tidak memakai baju bolong (baju hitam) maka dari itu Ketua DMO

Pariwisata Tana Toraja menyarankan agar pemerintah Tana Toraja mengeluarkan

Peraturan Daerah (PERDA) Tentang Kearifan Lokal agar kearifan lokal Tana

Toraja tetap terjaga dan tidak mudah memudar maupun berubah Sehubungan

dengan kearifan lokal Travel agent Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoKearifan lokal dari segi baju sudah sangat bagus di mana dalam

melaksanakan upacara rambu tukarsquo (acara syukuran) misalnya acara

pernikahan dimana dalam pelaksaanaannya penerima tamu menggunkan

baju adat Toraja yaitu kandaura dan baju bodoh (baju indorsquo) dilengkapi

dengan aksesoris Tana Torajardquo

(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)

Sementara tanggapan dari wisatawan yang datang berkunjung ke Tana

Toraja mengatakan bahwa

ldquoberbicara mengenai kearifan lokal Tana Toraja dari segi budaya baik

budaya rambu solorsquo (acara kematian) dan budaya rambu tukarsquo (acara

syukuran) sangat orisinil karena budaya ini ada sejak dari dulu sampai

61

sekarang dan tidak mudah di pengaruhi oleh budaya luar karena

masyarakat Toraja sangat mengharagai budaya mereka dengan tetap

menjaga eksistensi kearifan lokal inilah sehingga Toraja dikenal baik

lokal maupun mancanegara serta budaya ini dijadikan budaya wisatardquo

(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)

Sementara tanggapan dari masyarakat dikabupaten Tana Toraja

mengatakan bahwa

ldquoMengenai kearifan lokal sudah banyak yang tidak orisinil lagi karena

upacara-upacara yang digelar di Toraja khususnya di Tana Toraja sudah

mulai berkurang atau sudah jarang di laksanakan seperti dalam syukuran

rumah tongkonan yang baru dan acara pesta panen biasanya digelar acara

sisembarsquo (adu kaki) sebagai ungkapan syukur Tapi saat ini kebanyakan

upacara yang digelar hanya rambu solorsquo (pesta kematian) dan rambu tukarsquo

( pesta pernikahan)rdquo

(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)

Berdasarkan tanggapan beberapa informan diatas maka dapat

disimpulkan bahwa dari segi budaya rambu solorsquo dan rambu tukarsquo sangat orisinil

karena budaya itu masih dilestarikan sampai sekarangserta dalam pelaksanaan

rambu tukarsquo semua penerima tamu menggunakan baju adat Toraja dilengkapi

dengan aksesoris Toraja dan disisi lain ada juga yang sudah tidak orisinil lagi

karena berbagai upacara syukuran sudah mulai jarang dilaksanakan seperti

mangrara tongkonan dan acara pesta panen yang biasanya dilakukan acara

sisembarsquo

(3) Ragam budaya

Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama

oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi Budaya

terbentuk dari banyak unsur yang rumit termasuk sistem agama dan politik adat

istiadat bahasa perkakas pakaian bangunan dan karya seni Sehubungan dengan

62

budaya berikut tanggapan informan selaku Kepala Dinas Kebudayaan dan

Pariwisata di Kabupaten Tana Toraja

ldquoBudaya Tana Toraja merupakan warisan dunia dan dijadikan wisata

budaya dari berbagai budaya yang ada yang paling menarik adalah

upacara rambu solorsquo (acara kematian) dimana upacara rambu solorsquo

dulunya hanya dilakukan oleh bangsawan akan tetapi sekarang sudah

mulai bergeser siapa yang kaya itulah pestanya yang paling meriah meski

demikian dalam pelaksanaannya dilakukan berdasarkan stratifikasi sosial

ada tingkatan-tingkatannya seperti tanarsquo bulaan (kasta tertinggi) tanarsquo

bassi (kasta menengah) tanarsquo karurung ( kasta rendah) dan tanarsquo kua-kua

(sangat rendah)rdquo

(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas dapat dikatakan bahwa dalam

pelaksanaan upacara rambu solorsquo yang dulunya hanya bisa dilakukan oleh orang

bangsawan tapi sekarang sudah mengalami pergeseran dimana orang yang kaya

itulah yang pestahnya lebih meriah tapi meski demikian tetap diukur berdasarkan

status sosialnya Sehubungan dengan budaya ini lebih lanjut Sekertaris Dinas

Kebudayaan dan Pariwisata mengatakan

ldquoSelain budaya rambu solorsquo Tana Toraja juga memiliki berbagai macam

budaya lainnya yang juga menarik salah satunya adalah penguburan bayi

yang ada di baby grave yang dikubur dalam pohon dimana 1 pohon

terdapat 10 mayat bayi di dalam maka tak heran kalau Tana Toraja

diminati oleh para pelancong baik wisatawan lokal nusantara maupun

mancanegarardquo

(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)

Sementara tanggapan dari informan selaku Ketua Destinasi Manajemen

Organisasi (DMO) Cluster Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoSelain budaya rambu solorsquo (acara kematian) ada juga budaya rambu tukarsquo

(acara syukuran) seperti acara pernikahan dimana dalam pelaksanaannya

diiringi dengan parsquogellu (tari-tarian) parsquopenawai (memaparkan asal usul

calon pengantin) dan dilaksanakan pada saat matahari mulai naik berbeda

dengan rambu tukarsquo yang dilakukan pada saat matahari mulai turun begitu

menariknya budaya Torajardquo

(Wawancara LB 58 Tahun 15032016)

63

Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa

budaya Tana Toraja bukan hanya rambu solorsquo ada juga budaya penguburan bayi

dalam pohon dimana dalam 1 pohon terdapat 10 mayat bayi serta budaya lainnya

adalah budaya rambu tukarsquo seperti acara pernikahan yang dilksanakan pada saat

matahri mulai naik serta di iringi dengan parsquogellu dan marsquopenawai Terkait

dengan budaya tersebut travel agent Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoTana Toraja terkenal karena budayanya yang begitu menarik salah

satunya adalah ketika seorang bangsawan meninggal atau seorang yang

tak murni bangsawan biasanya tak langsung dikubur melainkan disimpan

di rumah berminggu-minggu berbulan-bulan bahkan puluhan tahun

tergantung kesiapan keluarga dan mereka memperlakukan mayat seperti

orang yang hidup dimana mayat disiapkan makanan dan minuman mayat

tersebut baru dianggap mati setelah selesai melakukan upacara rambu

solorsquo (acara kematian)rdquo

(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)

Sementara tanggapan dari informan selaku wisatawan yang datang

berkunjung ke Tana Toraja mengatakan

ldquoTidak salah kalau Tana Toraja diminati para wisatawan mancanegara

karena memang budaya Tana Toraja luar biasa seperti dalam pelaksanaan

upacara rambu solorsquo (acara kematian) dimana pemotongan kerbau dan

babi banyaknya hewan yang di potong tergantung kemampuan ekonomi

keluarga serta berbagai kegiatan budaya dipertontonkan seperti parsquosilaga

tedong (adu kerbau) adu kaki (sisembarsquo) tari-tarian seperti parsquobadong

passailorsquo serta pemotongan kerbau dengan cara marsquotinggoro tedong

(pemotongan kerbau dengan ciri khas masyarakat Toraja yaitu dengan

menebas kerbau dengan parang dan dengan hanya sekali tebas budaya

inilah yang menjadikan Tana Toraja dikenal baik nusantara maupun

mancanegarardquo

(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa

ketika masyarakat Toraja meninggal biasanya tidak langsung dikubur melainkan

disimpan di atas rumah dan diperlakukan seperti orang yang hidup serta dalam

64

pelaksanaan rambu solorsquo dilakukan pemotongan kerbau dan babi banyaknya

pemotongan hewan tergantung dari keamampuan keluarga semakin banyak

hewan yang dipotong maka semakin tinggi pula status sosial seseorang

Sehubungan dengan budaya berikut tanggapan informan selaku masyarakat di

kabupaten Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoBudaya masyarakat Toraja banyak orang menganggap tradisi yang

pemborosan karena besar biaya yang harus dikeluarkan untuk

penyelenggaraannya bahkan ada yang tertunda berbulan-bulan bahkan

bertahun-tahun karena harus mengumpulkan biaya bahkan ada yang

mengatakan orang Toraja mencari kekayaan untuk di pakai pada pesta

rambu solorsquo tapi bagi masyarakat Toraja berbicara pemakaman bukan

hanya tentang upacara status jumlah kerbau dan babi yang dipotong

tetapi juga soal malu (sirirsquo) dan hal inilah yang meneyebabkan upacara

rambu solorsquo terkait dengan tingkat stratifikasi sosialrdquo

(Wawancara AA 44 tahun 18032016)

Berdasarkan tanggapan dari informan diatas dapat dianalisa bahwa bukan

soal pemborosan atau dengan kata orang Toraja mencari kekayaan hanya untuk

pesta rambu solorsquo tapi karena faktor malu karena upacara rambu solo terkait

dengan stratifikasi sosial Terkait dengan budaya berikut tanggapan masyarakat

Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoBudaya Tana Toraja memang terkenal akan keunikannya salah satu

budaya Toraja yang unik salah satunya yaitu pada saat orang yang murni

bangsawan maupun yang tidak murni bangsawan meninggal dunia pada

saat selesai dimandikan akan di make up dan apabila yang meninggal

adalah gadis akan dipakaikan baju seloyor kalau orang tua dipakaikan

baju bodoh (baju indorsquo) sedangkan kalau yang meninggal laki-laki baik

orang tua maupun remaja akan dipakakan jas dan dasi dan setelah itu

barulah dikasih masuk peti lalu disimpan dalam kamar dimana kamarnya

dihiasi begitu indah pada saat mau di pestakan akan dibuatkan peti baru

yang dihias sesuai stratifikasi sosialnyardquo

(Wawancara MT 38 Tahun 19032016)

Berdasarkan tanggapan dari informan diatas maka dapat dikatakan bahawa

pada saat orang Toraja meninggal tidak langsung dimakamkan melainkan

65

disimpan dirumah dalam kamar yang sudah dihiasi begitu indah dan petinya tidak

sembarang dihiasi melainkan sesuai stratifikasi sosialnya

Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa informan diatas dapat

dikatakan dari segi budaya Tana Toraja memang begitu menarik sehingga

dijadikan wisata budaya dimana pada saat orang Toraja meninggal tidak langsung

dimakamkan melainkan disimpan dirumah pelaksanaannya tergantung pada

kesiapan keluarga dalam pelaksanaannya banyak macam kegiatan budaya

dipertontonkan seperti parsquosilaga tedong (adu kerbau) adu kaki (sisembarsquo) tari-

tarian seperti parsquobadong passailorsquo serta pemotongan kerbau dengan cara

marsquotinggoro tedong (pemotongan kerbau dengan ciri khas masyarakat Toraja

yaitu dengan menebas kerbau dengan parang dan dengan hanya sekali tebas

selain itu ada penguburan bayi dalam pohon dimana satu pohon terdapat sepuluh

mayat bayi didalam maka tak heran kalau Tana Toraja banyak diminati para

pelancong baik wisatawan lokal nusantara maupun mancanegara

b) Kelemahan

Indikator kedua kelemahan terdiri dari dua sub variabel yaitu 1)

infrastruktur jalan yang belum optimal dan 2) kebersihan yang kurang tergaja di

lokasi obyek wisata

(1) Infrastruktur jalan yang belum optimal

Infrastruktur jalan yang belum optimal menuju obyek wisata tentu sangat

mengganggu dan membahyakan bagi wisatawan yang datang berkunjung Ketika

ditanyakan tentang infrastruktur jalan yang belum optimal Kepala Dinas

Kebudayaan dan Pariwisata di Kabupaten Tana Toraja

66

ldquoObyek wisata yang ada di Tilanaga (tempat permandian) dari segi

infrastruktur jalannya sangat kecil berlubang disana sini jalanan naik

turun dan menanjak hal ini menjadi salah satu kendala dalam

meningkatkan destinasi kami selaku pihak terkait akan berusaha

mengatasi hal inirdquo

(wawancara JS 56 Tahun 12032016)

Sementara hasil wawancara dengan informan selaku Sekertaris Dinas

Kebudayaan dan Pariwisata Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoBerbicara tentang infrastruktur jalan menuju obyek wisata yang ada di

Tana Toraja memang sebagian sangat jelek misalnya jalan menuju obyek

wisata yang ada di Sirope (tempat penguburan) sangat jelek berlubang

dan lebar jalan sekitar 1 meter lebih hal tersebut menjadi salah satu

kendala dalam peningkatan destinasirdquo

(Wawanacar LS 53 Tahun 14032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa

jalan menuju beberapa obyek wisata banyak yang rusak seperti jalan menuju

obyek wisata di Tilanga dan Sirope jalannya yang menanjak berlubang serta lebar

jalannya hanya 1 meter lebih Terkait dengan infrastruktur jalan yang belum

optimal berikut tanggapan informan selaku Ketua Destinasi Manajamen

Organisasi (DMO) Cluster Pariwisata Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoKeberhasilan DMO dapat dilihat salah satunya dengan infrastruktur jalan

kalau masih ada jalan yang rusak menuju obyek wisata maka DMO belum

tercapai seperti program DMO Tana Toraja belum optimal karena masih

banyak jalan menuju obyek wisata yang jelek contohnya jalan menuju

obyek wisata di Buntu burake pada saat kita memasuki gerbang jalannya

yang berbatu dan pendakian yang cukup jauh hal ini sanagat mengganggu

dan membahayakan bagi wisatawan kami selaku pihak terkait menyadari

hal ini serta berkeinginan besar untuk memperbaiki tapi kami terkendala

dengan dana yang masih minimrdquo

(Wawancara LB 58 Tahun 15032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa

keberhasilan suatu DMO dapat dilihat dari infrastruktur jalan dan DMO Tana

Toraja belum tercapai karena masih ada jalan yang rusak menuju obyek wisata

67

salah satunya jalan menuju obyek wisata di Buntu burake jalannya yang berbatu

dan pendiakian yang cukup jauh Terkait dengan infrastruktur jalan yang belum

optimal berikut tanggapan informan selaku travel agent Tana Toraja mengatakan

bahwa

ldquojalan menuju obyek wisata tidak semuanya rusak sebagian sudah ada

yang bagus seperti jalan menuju obyek wisata yang ada di baby grave

jalannya sudah di aspal dan juga lebar sekitar 4 meterrdquo

(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)

Berdasrkan tanggapan dari informan diatas dapat dikatakan bahwa dari

segi infrastruktur jalan menuju obyek wisata yang ada di Sirope sudah bagus

karena jalannya sudah di aspal dan juga lebar Terkait dengan infrastruktur jalan

yang belum optimal berikut tanggapan informan selaku wisatawan yang datang

berkunjung ke Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoJalan menuju obyek wisata Buntu burake sangat menakutkan dan

membahayakan bagi wisatawan dimana terdapat jurang dipinggir jalan

apalagi jalan menuju obyek wisata ini pada saat musim hujan sangat licin

saya berharap agar pemerintah membuatkan pagar jalanan dan melakukan

perbaikan jalan agar wisatawan sering datang berkunjungrdquo

(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)

Sementara hasil wawancara dengan informan selaku masyarakat Tana

Toraja mengatakan bahwa

ldquoMengenai infrastruktur jalan memang belum optimal karena masih

banyak jalan menuju obyek wisatai yang kurang bagus seperti jalan

menuju obyek wisata di Sangngallarsquo jalanya yang berlubang becek karena

digenangi air tapi dari segi lebarnya sudah lumayan sekitar 3 meterrdquo

(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas dapat dikatakan bahwa dari segi

infrastruktur jalan menuju obyek wisata di Tana Toraja belum optimal karena

68

masih banyak jalan menuju obyek wisata yang becek dan digenangi air pada saat

musim hujan serta terdapat jurang tidak dipasangkan pagar jalanan

Berdasarkan hasil wawancara dari berbagai informan diatas maka dapat

disimpulkan bahwa dari segi infrastruktur jalan di obyek wisata Tana Toraja

belum optimal karena masih banyak obyek wisata yang infrastruktur jalan rusak

dan belum memadai seperti berlubang berbatu licinterdapat jurang yang tidak di

pasangkan pagar jalan serta lebar jalan yang masih kecil sekitar 1 meter lebih

Dengan melihat kelemahan yang ada dapat dikatakan dalam meningkatkan DMO

Pariwisata Tana Toraja belum tercapai

(2) Kebersihan yang kurang terjaga di obyek wisata

Kebersihan adalah keadaan bebas dari kotoran termasuk diantaranya

debu sampah dan bau dalam hal ini wisatawan lokal maupun wisatawan

mancanegara perlu menjaga kebersihan lingkunagan obyek wisata agar keindahan

obyek wista terlihat indah dan menarik Seperti wawancara yang dilakukan

dengan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata mengatakan bahwa

ldquoDari segi kebersihan saya rasa belum optimal karena masih banyak

obyek wisata yang ada di Tana Toraja yang kotor dan baursquo seperti yang

ada di Pango-pango di lokasi obyek wisata sangat baursquo karena banyak

wisatawan buang air kecil sembarangan termasuk wisatawan laki-laki hal

ini terjadi karena memang tidak ada wc di lokasi obyek wisata kami

selaku pihak terkait akan membuat wc di setiap obyek wisata yang ada di

Tana Toraja

(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)

Bedasarkan tanggapan dari informan diatas dapat dianalisa bahwa dari

segi kebersihan obyek wisata Tana Toraja belum optimal karena masih banyak

obyek wisata Tana Toraja yang kotor dan baursquo seprti obyek wisata di Pango-

pango dimana wisatawan buang air kecil sembarangan hal ini terjadi karena

69

belum adanya wc yang disediakan oleh pihak terkait Terkait dengan kebersihan

yang tidak terjaga di obyek wisata Tana Toraja lebih lanjut Sekertaris Dinas

Kebudayaan dan Pariwisata mengatakan bahwa

ldquoKeindahan obyek wisata tergantung dari kebersihannya dan menurut

saya dari segi kebersihan sampah di lokasi obyek wisata saya rasa sudah

lumayan bagus seperti obyek wisata yang ada di baby grave dan obyek

wisata di Pango-pango itu sangat bersih karena memang ada tim khusus

untuk menjaga kebersihan lokasi wisata tersebutrdquo

(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa dari

segi kebersihan sampah di lokasi obyek wisata sudah bagus seperti obyek wisata

yang ada di baby grave dan obyek wisata di Pango-pango Terkait dengan

kebersihan yang kurang terjaga berikut tanggapan informan selaku Ketua

Destinasi Manajemen Organisasi Pariwisata (DMO) Cluster Tana Toriaja

mengatakan bahwa

ldquoKebersihan suatu DMO dapat dilihat salah satunya dengan

kebersihannya apabila obyek wisata masih ada yang kotor berarti dalam

pengelolaan DMO belum tercapai dan saya menyadari bahwa DMO Tana

Toraja belum tercapai karena masih ada obyek wisata di Tana Toraja yang

masih kotor seperti obyek wisata yang ada di Sirope (tempat penguburan)

kebersihannya kurang terjaga daun-daun yang jatuh dibiarkan

bertumpukan di lokasi obyek wisata sampah ada dimana-mana karena

wisatawan yang datang berkunjung membuang sampah sembarangan

(Wawancara LB 58 Tahun 15052016)

Sementara tanggapan lain dari salah satu informan selaku travel agent

Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoMasih banyak obyek wisata di Tana Toraja yang masih kotor salah

satunya di obyek wisata yang ada di Tilanga (tempat permandian) yang

terletak dalam hutan dimana kolamnya banyak daun-daun yang terapung

di bawah karena di sekeliling kolam banyak pohon besar serta pohon-

pohon bambu yang menaungi air di permandian tapi dari segi airnya

sangat jernihrdquo

(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)

70

Berdasarkan tanggapan dari informan diatas dapat dikatakan bahwa dari

segi kebersihan belum optimal karena masih banyak obyek wisata Tana Toraja

tidak terjaga kebersihannya seperti obyek wisata di sirope (tempat penguburan)

dimana dilokasi obyek wisata ini banyak sampah dan daun-daun yang jatuh

dibiarkan begitu saja dan obyek wisata yang ada di Tilanga (tempat permandian)

banyak daun-daun yang terapung di kolam karena banyak pohon-pohon besar dan

pohon bambu yang mengelilingi kolam tersebut Terkait dengan kebersihan yang

kurang terjaga berikut tanggapan informan selaku wisatawan yang datang

berkunjung ke Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoDari segi kebersihan tangga di lokasi obyek wisata yang ada di Buntu

burake (wisata religi) Tana Toraja belum optimal karena tangganya

dipenuhi dengan tanahlumpur apalagi kalau musim hujan karena obyek

wisata ini ada 770 tangga yang di lewati baru sampai di patung Yesus

tertinggi di duniardquo

(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)

Berdasarkan penjelasan dari informan diatas dapat dikatakan kebersihan

dari segi tangga yang ada di obyek wisata Buntu burake belum optimal karena

tangganya banyak di penuhi dengan tanah apa lagi kalau musim hujan Terkait

dengan kebersihan yang kurang terjaga berikut tanggapan informan selaku

masyarakat Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoBerbicara mengenai kebersihan dari segi WC di obyek wisata yang ada di

Tilanga itu sudah bagus dan bersih karena bak dan lantainya menggunakan

keramik airnya juga sangat jernihrdquo

(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)

Berdasarkan hasil wawancara dengan informan diatas maka dapat

dikatakan bahwa dari segi kebersihan WC di obyek wisata yang ada di Tilanga

71

sudah bagus dan bersih airnya juga yang sangat jernih serta kebersihan bak

airnya sudah sangat bersih dan lantai baknya juga menggunakan keramik

Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa informan diatas maka

dapat disimpulkan bahwa keberhasilan suatu DMO dapat dilihat salah satunya

dengan kebersihan apabila masih ada obyek wisata yang masih kotor maka dapat

dikatakan dalam pengelolaan DMO Pariwisata Tana Toraja belum tercapai karena

masih banyak obyek wisata yang masih kotor meski demikian sudah ada juga

yang sudah bersih

2 Faktor eksternal

Faktor eksternal terbagi atas dua yaitu a) peluang meliputi agrowisata dan

berbagai bisnis b) ancaman meliputi penetrasi budaya luar dan ketergantungan

ekonomi

a) Peluang

Indikator ketiga Peluang yang terdiri dari dua sub variabel yaitu 1)

agrowisata 2) berbagai bisnis Kedua sub variabel akan di jelaskan di bawah ini

(1) Agrowisata

Agrowisata merupakan peluang besar bagi masyarakat Tana Toraja

Ketika ditanyakan tentang peluang agrowisata berikut tanggapan dari Kepala

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoKeunikan lokasi agrowisata adalah hamparan kebun kopi dan tanaman

sayuran mengelilingi kota mungil Pango-pango di lembah yang indah dan

mempesona serta mengelilingi perkampungan tradisional yang didukung

bentukan geologibenteng alam dan perbukitan dan pegunungan yang

mempesona keunikan inilah yang menjadikan obyek agrowisata ini

banyak diminati para wisatawanrdquo (Wawancara JS 56 Tahun 12032016)

72

Berdasarkan tanggapan informan diatas dapat dikatakan bahwa keunikan

aggrowisata di tana Toraja adalah hamparan kebun kopi serta perbukitan dan

pegunungan yang mempesona Sehubungan dengan hal tersebut berikut

tanggapan informan selaku Sekertaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

mengatakan bahwa

ldquoAgrowisata Tana Toraja memang menarik dan sejuk keindahan dapat

kita rasakan pada saat kita memasuki kebun kopi jagung serta sayur-

sayuran yang begitu subur indah dipandang apalagi pada pagi harirdquo

(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)

Sementara hasil wawancara dengan Ketua Destinasi Manajemen

Organisasi (DMO) Cluster Pariwisata Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoSebelumnya Tana Toraja hanya mengandalkan wisata budaya dan wisata

alam tapi sekarang sudah ada agrowisata yang ada di Pango-pango yang

banyak menarik wisatawan dan kami selaku pihak terkait merencanakan

penambahan lokasi obyek agrowisata agar kunjungan wisatawan semakin

meningkat hal ini dilakukan untuk meminimalisir kelemahan dan

ancaman yang adardquo

(Wawancara LB 58 Tahun 15032016)

Berdasarkan keterangan informan diatas dapat dikatakan bahwa

keindahan agrowisata di Tana Toraja dapat kita rasakan pada saat kita memasuki

kebun kopi dan sayur-sayuran di dalam kita merasakan kesejukan yang luar biasa

apalagi pada pagi hari serta pihak terkait akan berusaha mengembangkan obyek

agrowisata agar wisatawan semakin tertarik Terkait dengan hal tersebut berikut

tanggapan informan selaku travel agent Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoPemerintah Tana Toraja selalu mengingatkan masyarakat yang ada di

daerah Pango-pango agar selalu menjaga kelestarian lingkungan agar

wisata agro selalu diminati para wisatawan karena kedatangan wisatawan

membawa keuntungan ekonomi bagi masyarakat setempat maupun

masyarakat sekitarnyardquo

(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)

73

Berdasarkan tanggapan informan diatas dapat dikatakan bahwa masyarakat

selalu diingatkan agar tetap menjaga kelestarian lingkungan disekitar obyek

agrowisata agar wisatawan semakin tertarik karena kunjungan wisatawan

membawa keuntungan ekonomi bagi masyarakat setempat serta masyarakat

sekitarnya Sehubungan dengan agrowisata tersebut berikut tanggapan informan

selaku wisatawan yang datang berkunjung ke Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoAgrowisata Tana Toraja memang memberikan peluang yang luar biasa

baik untuk masyarakat sendiri maupun untuk peningkatan destinasi obyek

wisata karena beberapa produk tanaman unggulan seperti kopi dan

markisa dimana wisatawan yang datang bisa memetik sendiri buah kopi

tentu dengan hal tersebut bisa memberikan kepuasan tersendiri bagi

wisatawan yang datangrdquo

(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)

Sementara penjelasan lain dari salah satu informan selaku masyarakat

Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoAgrowisata memang menjadi peluang dalam meningkatkan obyek wisata

dan meningkatkan perekonomian masyarakat saya harap agar pemerintah

menambah obyek agrowisata serta menambah tamanaman buah seperti

starawberry dan apel di obyek wisata di Pango-pango agar wisatawan

semakin tertarik untuk datang berkunjung ke Tana Toraja karena

agrowisata Tana Toraja baru ada satu dan perlu penambahan

pembangunan wisata agrordquo

(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)

Berdasarkan keterangana informan diatas dapat dikatakan bahwa

agrowisata menjadi salah satu peluang bagi masyarakat Tana Toraja dalam

meningkatkan perekonomian dan diharpakan agar pemerintah menambah obyek

agrowisata serta menambah tanamanan buah strawberry dan apel di obyek wisata

Pango-pango agar wisatawan semakin tertarik untuk datang berkunjung

Berdasarkan tanggapan dari beberapa informan diatas dapat disimpulkan

bahwa agrowisata Tana Toraja menjadi peluang yang luar biasa bagi msyarakat

74

dalam meningkatkan ekonomi serta dalam peningkatan destinasi obyek wisata

keindahan serta kesejukan yang dimiliki menjadikan wisata agro ini diminati para

wisatawan

(2) Berbagai bisnis

Bisnis adalah suatu organisasi yang menjual yang menjual jasa atau barang

kepada pembeli atau konsumen ataupun bisnis lainnya untuk memperoleh laba

Ada tiga hal penting dalam bisnis yaitu menghasilkan barang dan jasa mencari

profit dan memaksimalkan kebutuhan konsumen Seperti wawancara yang

dilakukan dengan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Tana Toraja

mengatkan bahwa

ldquoBerbicara tentang obyek wisata Tana Toraja yang diminati para

wisatawan baik wisatawan lokal maupun mancanegara tentu muncul

berbagai peluang salah satunya adalah berbisnis seperti pembangunan

hotel dengan membangun hotel tentu membuka lowongan kerja bagi

masyarakat Toraja serta memberikan keuntungan yang besar bagi pemilik

hotelrdquo

(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)

Berdasarkan keterangan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa

salah satu peluang yang dibuka msyarakat Tana Toraja adalah pembangunan hotel

selain membuka lowongan kerja tentu juga memberikan keuntungan besar bagi

pemilik hotel Sehubungan dengan hal tersebut berikut tanggapan informan

selaku Sekertaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata mengatakan bahwa

ldquoBisnis merupakan salah satu peluang besar bagi masyarakat Tana Toraja

dengan adanya obyek wisata masyarakat dapat berbisnis misalnya

penjualan aksesoris Tana Toraja seperti kalung gantungan kunci gelang

dan lain-lain sebagainyardquo

(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)

75

Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa

dengan adanya obyek wisata yang ada di Tana Toraja membuka peluang salah

satunya adalah bisnis seperti menjual berbgai aksesoris Tana Toraja Terkait

dengan hal tersebut berikut tanggapan informan selaku Ketua Destinasi

Manajemen Organisasi (DMO) Cluster Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoMasyarakat Tana Toraja dalam memanfaatkan peluang mereka membuka

berbagai macam bisnis salah satunya adalah membuka restaurant dan

menyediakan berbagai macam makanan dan minuman khas Tana Toraja

seperti parsquopeong (daging yang dimasak dalam bambu) sorsquokorsquo (beras ketan

yang dicampur dengan santan) sarabba dan lain-lain sebagainyardquo

(Wawancara LB 58 Tahun 15032016)

Sementara penjelasan yang diberikan oleh informan selaku travel agent

Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoAda banyak bisnis yang di buka msyarakat Tana Toraja misalnya

penjualan kue khas Tana Toraja seperti deppa tori bajersquo serta bisnis

rental mobil dan sebagainya bisnis ini memberikan dampak positif selain

keuntungan yang didapatkan juga berbuat untuk bangsa dengan cara

membantu mengembangkan obyek wisatardquo

(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa

masyarakat Tana Toraja membuka berbagai macam bisnis dan memanfaatkan

betul peluang yang ada dengan mengharapkan keuntungan Terkait dengan hal

tersebut tanggapan informan selaku wisatawan yang datang berkunjung ke Tana

Toraja mengatakan bahwa

ldquoAdanya obyek wisata Tana Toraja yang begitu menarik dan diminati para

pelancong memberikan dampak positif bagi masyarakat dalam

meningkatkan perekonomian dengan memanfaatkan peluang yang ada

misalnya berbisnis masyarakat membuka berbagai bisnis yang ada salah

satunya adalah bisnis rental mobilrdquo

(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)

76

Sementara penjelasan yang diberikan oleh informan selaku masyarakat

Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoBisnis memang menjadi peluang besar untuk masyarakat Tana Toraja

dalam meningkatkan perekonomian dalam memenuhi kebutuhan sehari-

hari misalnya bisnis kecil-kecilan seperti yang menjual makanan di lokasi

obyek wisata dengan hal itu wisatawan tidak usah repot-repot membawah

makanan karena banyak yang menjual makanan di lokasi obyek wisata

yang ada di Tana Torajardquo

(Wawancara AA 44 tahun 18032016)

Berdasarkan hasil wawancara dari beberapa informan diatas dapat

dikatakan sejalan dengan teori Sondang P Siagian (2011) bahwa dengan adanya

peluang yang dimiliki sebuah organisasi atau perusahaan dapat dimanfaatkan

untuk meningkatkan pendapatan serta dapat dimanfaatkan untuk meminimalisir

kelemahan dan ancaman yang ada dalam sebuah organisasi atau perusahaan

b) Ancaman

Indikator keempat ancaman terdiri dari dua sub variabel yaitu 1)

penetrasi budaya luar 2) ketergantungan ekonomi Kedua sub variabel akan di

jelaskan di bawah ini

(1) Penetrasi budaya luar

Penetrasi budaya luar merupakan ancaman karena adanya berbgai budaya

luar yang lebih menarik Ketika ditanyakan tentang penetrasi budaya luar berikut

tanggapan dari Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Tana Toraja

mengatakan bahwa

ldquoPenetrasi budaya luar ini salah satu ancaman dalam peningkatan destinasi

pariwisata karena berbagai budaya yang menarik seperti budaya yang ada

di Wakatobi yang juga menarik kami selaku pihak terkait mengatasi

ancaman penetrasi budaya luar tersebut dengan memanfaatkan kekuatan

dan peluangrdquo

(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)

77

Sementara wawancara yang dilakukan dengan Sekertaris Dinas

Kebudayaan dan Pariwisata Tana Toraja mengatakan bahwaa

ldquoPenetrasi budaya luar memang jadi ancaman dalam meningkatkan

destinasi obyek wisata Tana Toraja karena berbagai budaya luar juga yang

menarik tapi saat ini puji syukur kunjungan wisatawan tidak menurun

karena kami selaku pihak terkait selalu mempromosikan keindahan dan

keunikan wisata alam wisata budaya dan agro wisata Tana Toraja baik

dalam negeri maupun luar negeri agar ancaman tidak berpengaruh pada

peningkatan destinasirdquo

(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa

penetrasi budaya luar memang menjadi salah satu ancaman karena banyak budaya

luar juga yang lebih menarik misalnya budaya bahari wakatobi tapi meski

muculnya budaya yang lebih menarik tidak mempangaruhi kunjungan wisatawan

karena pemerintah terkait selalu membangun obyek wisata yang baru dan selalu

melakukan promosi baik dalam negeri maupun luar negeri Terkait dengan hal

tersebut berikut tanggapan informan selaku Ketua Destinasi Manajemen

Organisasi (DMO) Cluster Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoPenetrasi buadaya luar memang menjadi ancaman bagi Tana Toraja

karena berbagai budaya luar yang juga yang tak kalah uniknya seperti

budaya Bali serta berbagai budaya Tana Toraja tidak orisinil lagi

contohnya pembuatan rumah tongkonan yang dulunya lantainya

menggunakan kayu serta tiangnya juga menggunakan kayu sehingga

terlihat sangat unik dan menarik tapi sekarang sudah ada yang

menggunakan keramik dan tiangnya sudah ada yang di cor sehingga

keunikan dan keindahannya berkurang hal seperti inilah yang ditakutkan

jangan sampai menjadi penghambat dalam peningkatan destinasi

wisatawan rdquo

(Wawancara LB 58 Tahun 15032016)

Berdasarkan penjelasan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa

penetrasi budaya luar menjadi ancaman bagi peningkatan destinasi wisatawan

78

karena banyaknya budaya luar yang juga menarik seperti Bali serta budaya Tana

Toraja sudah tidak orisinil lagi sudah banyak yang mengalami perubahan

sehingga keindahan dan keunikannya sudah berkurang Terkait dengan penetrasi

budaya luat berikut tanggapan informan selaku travel agent Tana Toraja

mengatakan bahwa

ldquoPenetrasi budaya luar memang menjadi ancaman dari luar karena

berbagai budaya luar yang juga menarik tapi saat ini pemerintah Tana

Toraja menambah lokasi obyek wisata baru yang ada di Buntu burake

diatas terdapat patung yesus tertinggi di dunia obyek wisata yang satu ini

akan menambah kunjungan wisatawan ini juga merupakan strategi

pemerintah dalam meningkatkan destinasi wisatawan agar ancaman yang

ada dapat diatasi ldquo

( Wawancara MU 42 Tahun 16032016)

Sementara hasil wawancara dengan wisiatawan yang datang berkunjung

ke Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoMenurut saya menegenai ancaman penetrasi budaya luar saya rasa

sampai sekarang tidak ada yang kalah menarik budaya Toraja seperti

upacara rambu solorsquo (acara kematian) serta dalam pelaksanaannya pun

diiringi berbagai kegiatan budaya misalnya parsquosilaga tedong (adu kerbau)

parsquobadong (tarian-tarian) dan lain-lain sebagainyardquo

(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa

sampai saat ini tidak ada yang kalah unik dan menarik budaya Toraja seperti

upacara rambu solorsquo serta kegiatan budaya yang dipertontonkan yang juga sangat

menarik serta pemerintah Tana Toraja membangun lokasi obyek wisata yang

baru hal ini dilakukan agar berbagai ancaman dapat diatasi dengan memanfaatkan

peluang yang ada Terkait dengan penetrasi budaya luar berikut tanggapan

informan selaku masyarakat Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoPenetrasi budaya luar memang menjadi salah satu ancaman karena

berbagai budaya Tana Toraja tidak orisinil lagi banyak yang sudah

79

mengalami perubahan misalnya acara rambu tukarsquo (acara syukuran) salah

satunya adalah upacara pesta panen upacara ini jarang sekali dilakukan

bahkan beberapa daerah di Toraja tidak melakukan lagi upacara tersebut rdquo

(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)

Berdasarkan hasil wawancara dari beberapa informan diatas maka dapat

disimpulkan bahwa penetrasi budaya luar memang menjadi ancaman karena

beberapa budaya Tana Toraja tidak orisisnil lagi tapi meski demikian kunjungan

wisatawan ke Tana Toraja tidak mengalami penurunan karena pemerintah Tana

Toraja mengatasi hal tersebut dengan memanfaatkan kekuatan dan peluang

(2) Ketergantungan ekonomi

Ketergantungan ekonomi adalah keadaan dimana kehidupan ekonomi

negara-negara tertentu dipengaruhi oleh perkembangan dan ekspansi dari

kehidupan ekonomi seperti wawancara yang dilakukan dengan Kepala Dinas

Kebudayaan Dan Pariwisata Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoKetergantungan ekonomi ini menjadi ancaman karena kapan kunjungan

wisatawan berkurang maka pendapatan masyarakat pun berkurang karena

sebagian besar masyarakat Toraja mendapatkan keuntungan dari

kunjungan wisatawanrdquo

(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dianalisa bahwa

sebagian besar masyarakat Tana Toraja ekonominya tergantung pada kunjungan

wisatawan karena kapan kunjungan wisatawan menurun maka pendapatan

masyarakat pun menurun Terkait dengan ketergantungan ekonomi tersebut

berikut tanggapan informan selaku Sekertaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoTidak semua masyarakat Tana Toraja ekonominya tergantung pada

kunjungan wisatawan karena kebanyakan profesi masyarakat Toraja

sekarang adalah pelautrdquo

80

(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dianalisa bahwa tidak

semua masyarakat Tana Toraja ekonominya tergantung pada kunjungan

wisatawan karena kebanyakan masyarakat Tana Toraja sekarang berprofesi

sebagai pelaut Sehubungan dengan hal ketergantungan ekonomi berikut

tanggapan informan selaku Ketua Destinasi Manajemen Organisasi (DMO)

Cluster Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoBerbicara mengenai masalah ketergantungan ekonomi sebagian memang

masyarakat Tana Toraja ekonominya tergantung pada kunjungan

wisatawan seperti masyarakat yang bekerja di hotel karena 80 yang

menginap di hotel adalah wisatawan kapan wisatawan menurun maka

akan berpengaruh pada pendapatan masyarakat serta Pendapatan Asli

Daerah (PAD) Tana Torajardquo (Wawancara LB 58 Tahun 15032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dianalisa bahwa

sebagian masyarakat Tana Toraja ekonominya tergantung pada kunjungan

wisatawan seprti yang bekerja di hotel kapan wisatawan menurun maka

pendapatan masyarakat pun menurun begitupun Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Tana Toraja Terkait dengan hal ketergantungan ekonomi berikut tanggapan

informan selaku travel agent Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoSaya akui memang sebagian masyarakat Toraja ekonominya tergantung

pada wisatawan contohnya saya sebagai travel agent kapan wisatawan

kurang maka akan berpengaruh pada pendapatan kamirdquo

(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)

Sementara penjelasan lain yang diberikan oleh Wisatawan yang datang

berkunjung ke Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoKalau saya lihat sebagian kecilnya saja yang ekonominya tergantung

pada kunjungan wisatawan karena kebanyakan profesi Tana Toraja adalah

petani serta banyak masyarakat Toraja yang bekerja di luar kota

(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)

81

Sementara penjelasan lain yang diberikan oleh masyarakat Tana Toraja

mengatakan bahwa

ldquoMenurut saya sebagai masyarakat Toraja sekaligus sebagai pemilik rental

mobil bergantung pada kunjungan wisatawan karena kapan wisatawan

kurang maka pendapatan kami pun berkurangrdquo

(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)

Berdasarkan penjelasan diatas dapat dikatakan bahwa yang bekerja di

travel agent dan yang memiliki rental mobil ekonominya tergantung pda

kunjungan wisatwan karena kapan wisatwan menurun maka pendapatan mereka

pun akan menurun

Berdasarkan tanggapan dari beberapa informan diatas maka dapat

disimpulkan bahwa sebagian kecilnya saja yang ekonominya tergantung pada

kunjungan wisatwan dan sebagian besar ekonominya tidak tergantung pada

kunjungan wisatwan karena banyak masyarakat Tana Toraja yang berprofesi

sebagai pelaut petani dan bekerja di luar kota kecuali Pendapatan Asli Daerah

(PAD) Tana Toraja memang sebagian besar di dapatkan dari obyek wisata

D Analisis SWOT

Analisis SWOT adalah analisis kondisi internal maupun eksternal suatu

organisasi yang selanjutnya akan digunakan sebagai dasar untuk merancang

strategi dan program kerja Analisis internal meliputi penilaian terhadap faktor

kekuatan (Sterngths) merupakan situasi atau kondis yang merupakan kekuatan

dari organisasi atau program pada saat ini dan kelemahan (Weaknesses)

merupakan situasi atau kondisi yang merupakan kelemahan dari organisasi atau

program pada saat ini Sementara analisis eksternal mencakup faktor peluang

82

(Opportunities) merupakan situasi atau kondisi yang merupakan peluang di luar

organisasi dan memberikan peluang berkembang bagi organisasi di masa

depandan tantangan (Threaths) merupakan situasi yang merupakan ancaman

bagi organisasi yang datang dari luar organisasi dan dapat mengancam eksistensi

organisasi di masa depan

Analisis SWOT merupakan suatu pekerjaan yang cukup berat karena

hanya dengan hal itu alternati-alternatif strategi dapat disusun Kegagalan

menganalisanya berarti gagal dalam mencari relasi dan titik temu antara

faktor-faktor strategi dalam lingkungan internal dan yang terdapat dalam

lingkungan eksternal sambil mencari hubungannya dengan misi tujuan dan

sasaran organisasi juga merupakan kegagalan dalam mempersiapkan suatu

keputusan strategi yang baik Pekerjaan ini tetap menjadi tugas pokok dari

kelompok koalisi eselon atas dan belum bisa didelegasikan kepada eselon bawah

Namun eselon bawah berperan dalam menyediakan data yang diperlukan untuk

mempertajam analisis SWOT Hanya dengan analisis SWOT keputusan

-keputusan strategi yang baik dapat dihasilkan seperti pertemuan antara

strengthsopportunities (SO) strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran suatu

perusahaan yaitu dengan menggunakan seluruh kekuatan dan memanfaatkan

peluang pertemuan antara strengthsthreats (ST) ini adalah strategi untuk

menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan dengan cara menghindari

ancaman pertemuan antara weaknessesopportunities (WO) strategi ini

diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara mengatasi

kelemahan-kelemahan yang dimiliki dan pertemuan antara weaknessestheats

83

(WT) strategi ini didasarkan pada kegiatan yang besrsifat defensif dan ditujukan

untuk meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman

Analisis SWOT digunakan untuk merumuskan strategi melalui situasi

dengan mengidentifikasi kekuatan kelemahan peluang dan ancaman Dengan

analisis SWOT kita dapat memahamai apa dan bagaimana organisasi kita serta

bagaimana cara menggerakannya Penentuan strategi secara garis besar dalah

dengan memperhatikan kelemahan-kelmahan yang dimiliki organisasi kemudian

membuat konsolidasi internal agar dapat menghadapi tantangan dan meraih

peluang yang ada jika organisasi memiliki kekuatan yang besar maka dapat

merumuskan strategi dengan perencanaan matang SWOT dapat digunakan oleh

organisasi apa saja termasuk organisasi pemerintah seperti Dinas Pariwisata dan

Kebudayaan di Kabupaten Tana Toraja

Kegiatan yang paling penting dalam proses analisis adalah memahami

seluruh informasi yang terdapat pada suatu kasus menganalisis situasi untuk

mengetahui isu apa yang sedang terjadi dan memututuskan tindakan apa yang

harus segera dilakukan untuk memecahkan masalah Menurut Boulton (dalam

Freddy Rangkuti 1997) proses untuk melaksanakan analisis suatu kasus Untuk

memahami secara keseluruhan informasi yang ada yaitu dengan cara memahami

secara detail semua informasi dan melakukan analisis secara numerik Setelah

mengetahui dan memahami berbagai informasi terkait faktor internal dan faktor

eksternal obyek wisata Tana Toraja berikut hasil analisis penulis

84

1) Comporative Advantage (strengthsopportunities ldquoSOrdquo )

Keunggulan komporatif obyek wisata Tana Toraja ada berbagai macam

seperti keindahan alam yang dapat kita rasakan di obyek wisata Pango-pango

yang begitu sejuk indah dan menarik selain itu banyak di temui berbagai macam

tanaman unggul seperti kopi coklat markisa kacang tana jagung dan berbagai

macam sayuran serta dipenuhi rimbunan pohon pinus yang tak kalah indah yaitu

obyek wisata Buntu burake yang terletak diatas gunung diatas dapat kita rasakan

keindahannya seperti gunung-gunung yang indah dipandang batu-batu yang

tinggi dan lonjong dan terdapat patung yesus setinggi 40 meter dan merupakan

patung yesus tertinggi kedua di dunia serta berbagai budaya yang juga tak kalah

uniknya seperti upacara rambu solorsquo (upacara kematian) dimana dalam upacara

tersebut di pertontonkan berbagai antraksi budaya seperti marsquobadong

(mengelilingi mayat) marsquopasonglorsquo (menurunkan mayat dari rumah) dan masih

banyak lagi upacara rambu tukarsquo (upacar syukuran) dan penguburan bayi dalam

pohon yang terdapat di obyek wisata baby grave sedangkan dari segi keunggulan

peluang yaitu agrowisata keunikan lokasi agrowisata adalah hamparan kebun kopi

tanaman sayuran mengelilingi kota mungil Pango-pango dilembah yang indah dan

perbukitan pegunungan yang mempesona selain itu juga terdapat berbagai

macam bisnis contohnya pembangunan hotel restaurant menjual aksesoris

Toraja menjual makanan minuman khas Toraja dan lain-lain sebagainya Itulah

beberapa macam keunggulan komporatif obyek wisata Tana Toraja yang

menjadikan Tana Toraja di kenal baik lokal maupun mancanegara

85

2) Mobilization (strengthsthreats ldquoSTrdquo )

Tana Toraja memiliki berbagai macam kekuatan seperti yang saya jelaskan

diatas namun berbagai ancaman pun dari luar seperti penetrasi budaya luar dan

ketergantungan ekonomi Namun pihak terkait Tana Toraja mengatasi ancaman

dari dengan cara melakukan penambahan obyek wisata baru seperti

pembangunan wisata religi Buntu burake yang terletak diatas gunung dimana

diatas gunung tersebut di bangun patung yesus tertinggi kedua di dunia dengan

ketinggian 40 meter dan pihak terkait juga merencanakan menambah wisata agro

dan membangun kunjungan khusus seperti panjat tebing Hal ini dilakukan untuk

memperluanak ancaman dari luar dan kalau mungkin ancaman yang ada dapat di

jadikan peluang Inilah salah satu strategi pihak terkait Tana Toraja dalam

memanimalisir anccaman yang ada dengan memanfaatkan kekuatan yang ada

3) Investmentdivestment (weaknessesopportunities ldquoWOrdquo )

Obyek wisata Tana Toraja memiliki berbagai kekuatan namun juga

memiliki berbagai kelemahan contohnya dari segi infrastruktur jalan yang belum

optimal masih banyak jalan menuju obyek wisata yang masih rusak pihak terkait

berkeinginan besar untuk melakukan perbaikan kesemua jalan menuju obyek

wisata namun terkendala dengan dana yang masih minim Kelemahan yang ada

tentu berdampak negatif terhadap peluang yang ada karena kapan wisatawan

menurun maka pendapatan sebagian masyarakat dan Pendapatan Asli Daerah

(PAD) otomatis akan menurun pihak terkait berencana akan membuat

penambahan wisata agro dan berusaha melakukan perbaikan jalan dan

menyediakan tim khusus pada semua obyek wisata Tana Toraja

86

4) Damage control (weaknessesthreats ldquoWTrdquo )

Damage control atau kerusakan pengendalian dimana obyek wisata Tana

Toraja dihadapkan pada hal tersebut kekuatan dan ancaman ketemu pihak terkait

Tana Toraja mengatasi hal ini dengan sedikit demi sedikit membenahi kelemahan

yang ada seperti kebersihan di obyek wisata dimana sebagian obyek wisata sudah

disiapkan tim khusus kebersihan dan sebagian sudah disediakan tempat sampah

serta jalan menuju obyek wisata sebagian sudah bagus Tana Toraja dihadapkan

pada hal itu tapi tidak berpengaruh pada kunjungan wisatawan karena obyek

wisata Tana Toraja memiliki kekuatan yang luar biasa sehingga wisatwan sangat

tertarik Tapi meski demikian kunjungan wisatwan tidak menurun tapi hal itu

berpengaruh pada pencapaian DMO dimana Tana Toraja tahun ini tidak termasuk

10 besar DMO karena pengelolaan dari segi infrastruktur jalan yang belum

optimal dan kebersihan kurang terjaga dilokasi obyek wisata karena penilaian

pencapaian DMO diukur salah satunya adalah infrastruktur dan kebersihan

87

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai Strategi Pemerintah dalam

Peningkatan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata di Kabupaten

Tana Toraja maka dapat disimpulkan bahwa

1) Strengths atau kekuatan dapat dikatakan bahwa kekuatan yang dimiliki obyek

wisata masyarakat Tana Toraja dapat dikatakan sangat baik karena berbagai

kekuatan yang dimiliki budaya yang indah dan menarik dimana orang yang

meninggal tidak langsung dimakamkan melainkan disimpan dirumah dalam

kamar yang sudah dihiasi dengan indah penyimpanan mayat dirumah ada yang

berminggu berbulan bertahun bahkan sampai puluhan tahun tergantung

kesiapan keluarga panorama alam yang sejuk dapat dirasakan di Buntu burake

dan di Pango-pango diatas dapat kita dapat melihat keindahan gunung dan

pada pagi hari kita terasa diatas awan serta kearifan lokal Tana Toraja yang

terus dilestarikan seperti acara rambu solorsquo (acara kematian) dan acara rambu

tukarsquo (acara sykururan) budaya ini ada sejak dulu sampai sekarang Hal

tersebutlah yang membuat Tana Toraja terkenal serta diminati wisatawan baik

lokal maupun mancanegara Sedangkan

2) Weaknesses atau kelemahan dapat disimpulkan bahwa dari segi infrastruktur

jalan belum optimal karena masih ada beberapa jalan menuju obyek wisata

yang rusak berlubang berbatu-batu menanjak licin becek serta pendakian

yang cukup jauh dan jalannya tidak di cor juga terdapat jurang dipinggir jalan

88

yang tidak dipasangkan pagar jalan seprti obyek wisata yang ada di Buntu

burake Sangngallarsquo Sirope dan Tilanga Selain itu tentang kebersihan di

obyek wisata yang kurang terjaga banyak sampah yang berhamburan

karena tidak ada tempat sampah yang disediakan baursquo serta pondok-pondok

yang terdapat di obyek wisata penuh lumpur apalagi kalau musim hujan karena

wisatawan naik ke pondok memakai sandal tapi dari segi air yang ada di

Tilanga sangat jernih dengan adanya berbagai kelemahan ini dapat pula

disimpulkan bahwa dalam peningkatan destinasi pariwisata Tana Toraja

belum tecapai karena terdapat berbagai kelemahan yang ada

3) Opportumities atau peluang dari segi peluang dapat disimpulkan bahwa ada

beberapa peluang yang dimiliki obyek wisata Tana Toraja seperti agrowisata

yang terdapat di Pango-pango dimana wisatawan bisa memetik sendiri buah

kopi selain itu juga dapat merasakan keindahan dan kesejukan dilokasi

tersebut dan berbagai bisnis lainnya dapat dikatakan sudah bagus karena

banyak masyarakat membuka usaha mulai dari menjual minuman makanan

dan aksesoris Toraja ditempat wisata membuka restaurant menjual kue khas

Toraja seperti deppa torirsquo dan baje membangun hotel membuka rental mobil

dan lain-lain sebagainya Dengan adanya peluang yang dimiliki dapat

dimanfaatkan dalam meningkatkan destinasi wisata selain itu peluang juga

dapat dimanfaatkan untuk memanimalisasi kelemahan dan ancaman yang ada

4) Threats atau ancaman dapat disimpulkan bahwa ada beberapa ancaman yang

ada seperti pnetrasi budaya luar seperti munculnya budaya yang lebih menarik

seperti di Wakatobi tapi dengan adanya budaya luar yang menarik tidak

89

berpengaruh pada kunjungan wisatawan karena di dunia ini tidak akan ditemui

budaya seperti budaya Tana Toraja seperti upacara rambu solorsquo (acara

kematian) dan upacara rambu tukarsquo) acara syukuran Selain itu ketergantungan

ekonomi dimana sebagian masyarakat Tana Toraja perekonomiannya

tergantung pada kunjungan wisatawan misalnya yang membuka usaha rental

mobil hotel kapan wisatawan berkurang maka pendapatan mereka pun kurang

selain itu Pendapatan Asli Daerah (PAD) pun akan menurun begitupun

sebaliknya Dengan adanya berbagai ancaman ini membahayakan dalam

peningkatan destinasi pariwisata Tana Toraja contohnya saja sudah banyak

budaya yang bagus seperti Wakatobi

B Saran

1 Diharapkan pemerintah dapat menjaga dan mengelolah dengan baik berbagai

kekuatan yang dimiliki agar kunjungan wisatawan semakin meningkat dari

tahun ke tahun

2 Diharapkan kepada pemerintah agar melakukan perbaikan jalan kesemua jalan

menuju obyek wisata yang masih rusak agar wisatawan yang datang tidak

merasa terganggu

3 Diharapkan dengan adanya berbagai peluang yang ada dapat dikelola

dengan baik oleh pihak terkait agar ancaman yang ada dapat dimanimalisasi

4 Pemerintah diharapkan dapat mengatasi berbagai ancaman yang ada dengan

cara salah satunya membuat Peraturan Daerah tentang Kearifan Lokal agar

Tana Toraja tetap jadi obyek wisata yang diminati berbagai wisatawan baik

wisatawan lokal maupun mancanegara

90

5 Diharapkan agar pemerintah membuat pagar jalan dipinggir jalan yang ada

jurangnya

6 Hendaknya pemerintah membuat tim khusus menjaga kebersihan di setiap

obyek wisata

7 Pemerintah perlu melakukan pelebaran jalan kesemua obyek wisata yang

lebarnya masih 1 lebih meter

91

DAFTAR PUSTAKA

AJ Muljadi 2012 Kepariwisataan dan Perjalanan Jakarta PT Raja Grafindo

Persada

AM Sardiman 2007 Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Jakarta Raja

Grafindo Persada

Bonggasilomba Desy Bulawan 2011 Peran Pemerintah Daerah Dalam

Pengelolaan Sektor Pariwisata Di Kabupaten Toraja Utara

Skripsi Makassar Universitas Hasanuddin Makassar

Cangara Hafied 2004 Pengantar Ilmu Komunikasi Jakarta PT Raja

Grafindo Persada

Jones Charles O 1996 Pengantar Kebijakan Publik Jakarta PT Raja

Grafindo Persada

Labiran Malisa 2013 Analisis Penerimaan Daerah Dari Sektor Pariwisata Di

Kabupaten Tana Toraja Skripsi Makassar Univesrsitas Hasanuddin

Makassar

Marpaung Bahar 2002 Pengantar Pariwisata Bandung Alfabeta

Mustafa Delly 2013 Birokrasi Pemerintahan Bandung Alfabeta

Ndraha Taliziduhu 2003 Kybernlogi Jakarta Rineke Cipta

Norton P David 2004 Strategi Maps Converting Intangible Assets Into Tangible

Outcome Harvard Harvard Business School Publication Corporation

Pendit Nyoman S 2002 Ilmu Pariwisata Jakarta Pradnya Paramita

Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2011 Tentang Rencana Induk Nasional

2010 hingga 2025

Rangkuti Freddy 1997 Analisis SWOT Jakarta PT Gramedia Pusataka Utama

Republik Indonesia Undang-Undang No 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan

Daerah

------------------------- Undang-Undang No 10 Tahun 2009 tentang

Kepariwisataan

92

Rewansyah Asnawi 2011 Reformasi Birokrasi Dalam Rangka Good

Governance Jakarta Yusaiantanas Prima

Salusu J 2000 Pengambilan Keputusan Strategi Jakarta Gramedia

Widisaran

----------- 1996 Pengambilan Strategi Jakarta Gramedia Widisaran

Sedarmayanti 2014 Manajemen Strategi Bandung Refika Aditama

Siagian Sondang P 1994 Manajemen Sumber Daya Manusia Jakarta Bumi

Aksara

------------------------ 2011 Manajemen Stratejik Jakarta Bumi Aksara

Sugiyono 2008 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung

Alfabeta

Usman Nurdin 2002 Konteks Implementasi Berbatas Kurikulum Jakarta PT

Raja Grafindo Persada

Wardhono Fitri Indra 2014 Kumpulan Artikel Terkait Destination Management

Organization diakses pada tanggal 8 januari 2016

(httpslidesharenetfitriwardhonokumpulan-artikel-terkait-dmo)

Zulfikar 2015 Strategi Pemerintah Dalam Penerimaan Adipura Di Kabupaten

Maros Skripsi Makassar Universitas Muhammadiyah Makassar

LAMPIRAN

Page 9: STRATEGI PEMERINTAH DALAM PENINGKATAN DESTINASI MANAJEMEN …

ix

Demi kesempurnaan skripsi ini saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat

penulis harapkan Semoga karya skripsi ini bermanfaat dan dapat memberikan

sumbangan yang berarti bagi pihak yang membutuhkan

Makassar 2016

Rosita

x

DAFTAR ISI

Halaman Pengajuan Skripsi ii

Halaman Persetujuan iii

Penerimaan Tim iv

Halaman Pernyataan Keaslian Karya Ilmiah v

Abstrak vi

Kata Pengantar vii

Daftar Isi x

Daftar Gambar xii

Daftar Tabel xiii

BAB I PENDAHULUAN

A Latar Belakang 1

B Rumusan Masalah 5

C Tujuan Penelitian 6

D Kegunaan Penelitian 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A Pengertian Konsep dan Teori 7

B Pemerintah Daerah 16

C Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) 18

D Pariwisata 21

E Kerangka Pikir 25

F Deskripsi Fokus 26

G Deskripsi Fokus Penelitian 26

BAB III METODE PENELITIAN

A Waktu dan Lokasi Penelitian 29

xi

B Jenis dan Tipe Penelitian 29

C Sumber Data 29

D Informan Penelitian 30

E Teknik Pengumpulan Data 31

F Teknik Analisis Data 32

G Pengabsahan Data 33

BAB IV HAIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Deskripsi atau Karakteristik Obyek Penelitian 36

B Karakteristik Informan 52

C Strategi Pemerintah Dalam Peningkatan Destinasi Manajemen Organisasi

Pariwisata Di Kabupaten Tana Toraja 55

D Analisis SWOT 81

BAB VI PENUTUP

A Kesimpulan 87

B Saran 89

DAFTAR PUSTAKA 91

LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

xii

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah

Program Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) merupakan struktur tata

kelola destinasi pariwisata yang mencakup perencanaan koordinasi

implementasi dan pengendalian organisasi destinasi secara inovatif dan

sistematik melalui pemanfaatan jejaring informasi dan teknologi yang terpimpin

secara terpadu dengan peran serta masyarakat Pelaku asosiasi industri

akademisi dan pemerintah yang memiliki tujuan Proses dan kepentingan bersama

dalam rangka meningkatkan kualitas pengelolaan volume kunjungan wisata lama

tinggal dan besaran pengeluaran wisatawan serta manfaat bagi masyarakat lokal

Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) berupaya untuk

terus fokus memaksimalkan 15 Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) di tahun

2012 Hal itu sesuai dengan peraturan pemerintah (PP) No 50 Tahun 2011

tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional 2010 hingga

2025 Terdapat 15 lokasi DMO yang ditetapkan oleh pemerintah Indonesia dalam

rencana strategis industri pariwisata untuk dikembangkan menjadi destinasi wisata

yang dikelola secara profesional dengan melibatkan partisipasi masyarakat lokal

yaitu Sabang Danau Toba Kawasan Kota Tua Jakarta Tanjung Puting

Pangandaran Borobudur Bromo dan Semerau serta kawasan Tengger Danau

batur Rinjanji Pulau komodo Wakatobi Derawan Tana Toraja Bunaken dan

Raja Ampat

2

Menurut Bruen dan Anderson (dalam Wardhono 2014) Destinasi

Manajemen Organisasi (DMO) sebagai sistem pengelolaan terpadu memiliki

fungsi sebagai economic driver communitymarketer industry coordinator quasi

publicrepresentative and builder of communicaty pride Secara ringkas

pemahaman tentang DMO dikategorikan sebagai kegiatan pembenahan dan

penataan pengembangan destinasi secara internal dan pengembangan pemasaran

secara eksternal

Angelo Presenza (dalam Wardhono 2014) menjelaskan bahwa ada tiga

komponen penting dalam Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) yaitu (a)

coordination tourism stakeholder merupakan inti sistem DMO komponen ini

menjadi kunci sukses karena menitik beratkan pada hubungan jejaring yang

membentuk sistem DMO (b) destination crisis management memberikan

pengawasan dari sistem dengan pelaksanaan dan pengelolaan mulai perencanaan

hingga implementasi program (c) destination marketing menjadi ujung tombak

dalam komponen DMO Dengan konsep diatas dapat ditegaskan bahwa DMO

merupakan salah satu konsep pengelolaan dalam sistem pengelolaan kawasan

berbasis kewilayahandaerah yang memiliki kemampuan untuk mengintegrasikan

berbagai komponen secara internal dan eksternal koalisi dan kerjasama

(stakeholder) serta sistem pengelolaan pariwisata DMO secara esensi bertugas

dan bekerja di dalam entitas fabrikasi destinasi pariwisata dan bertanggung jawab

untuk mencapai pengembalian nilai investasi yang unggul pertumbuhan pasar

produk yang berkualitas merek yang berbeda serta manfaat bagi seluruh

(shareholders) DMO tidak memiliki pabrik tersebut tidak memperkerjakan

3

orang-orang di dalamnya dan bukan pula mengontrol proses pelaksanannya di

lapangan

Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) memiliki satu tujuan dan arahan

untuk mencapai pengelolaan dari sebuah destiniasi yaitu adanya sebuah

kelembagaan yang mengelola destinasi Hal ini ditentukan oleh kapasitas

pengembangan pertumbuhan aktivitas wisata saat ini yang merujuk pada tatanan

daur hidup destinasi dengan menyediakan informasi menyediakan sarana dan

prasarana yang baik dan arahan kepada wisatawan sehingga wisatawan

mendapatkan pengelaman yang terbaik saat berkunjung memberikan jaminan

kualitas berwisata kepada wisatawan dan dukungan regulasi terhadap pelaku

industri pariwisata lokal dan pada akhirnya mewujudkan sinergi antara kebutuhan

wisatawan pelaku industri pariwisata dan pemerintah

Penerapan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) harus diterjemahkan

secara konstektual sesuai kaidah yang berlaku berbasis lokalitas agar tidak

menimbulkan friksi perang kepentingan egosektoral serta tidak kontraproduktif

terhadap eksistensi fungsi kelembagaan yang sudah ada Sebagai konsep DMO

berperan menjadi katalisatormotivator dan (spirit) untuk menggerakkan seluruh

kontruksi dan entitas destinasi Prasyaratnya adalah komitmen dan tanggung

jawab Instrumen yang digunakan adalah melalui perencanaan sinergis koordinasi

konsistensi dalam implementasi dan audit dampak manfaat bagi masyarakat lokal

dan destinasi Baik-buruknya pengelolaan ini akan menentukan seberapa kuat

daya tarik suatu destinasi bagi pasar wisatawan pertumbuhan kerja lama kerja

4

besaran pengeluaran kunjungan berulang dan seberapa lama manfaat dan

keberlanjutannya (sustainability)

Pendekatan quality control quality assurance dan quality management

berfokus kepada pengendalian kualitas destinasi manajemen produk dan

pelayanan pada destinasi pariwisata serta peningkatan secara berkelanjutan

produk dan jasa kepariwisataan Fakta membuktikan bahwa destinasi pariwisata

yang dikelola dengan prinsip-prinsip keberlanjutan sangat efektif memberikan

keuntungan jangka panjang baik secara ekonomi sosial maupun ekologi Di

tingkat yang lebih praksis tata kelola destinasi pariwisata berbasis nilai

merupakan faktor determin dan strategis terhadap peningkatan daya saing

pariwisata Untuk itu diperlukan pola dan kiat berbagai perangkat manajemen

dalam pembangunan pariwisata termasuk tata kelola destinasi pariwisata

Kabupaten Tana Toraja ditetapkan oleh pemerintah Indonesia sebagai

salah satu dari 15 lokasi yang mendapatkan program Destinasi Manajemen

Organisasi (DMO) Hal ini menjadi salah satu kebanggan terbesar Tana Toraja

karena dengan adanya DMO dapat dilakukan program pengembangan dan

pengelolaan destinasi pariwisata berkelanjutan berbasiskan proses dimulai dari

perencanaan hingga oprasional dan pemantauan Program DMO akan terlaksana

dengan baik jika di tunjang dengan partisipasi aktif dari seleruh elemen

masyarakat dan Pemerintah Daerah dalam maningkatkan kunjungan

wisatawan Kerja sama yang baik antara Pemerintah Daerah masyarakat dan

dinasinstansi terkait sangatlah perlu dibina secara terus menerus dan

berkesinambungan Agar kebersihan tempat wisata dan infrastruktur jalan tetap di

5

perhatikan dari itu perlu dukungan dan kesadaran masyarakat untuk berpartisipasi

agar kebersihan dan infrastruktur jalan dapat di atasi dan destinasi parawisata

dapat berjalan dengan baik Peran serta masyarakat sangatlah penting untuk

menjaga kebersihan lingkunga parawisata dan infrastruktur jalan Program

Destinasi Manajemen Organisasi tidak hanya menjadi tanggung jawab Pemerintah

Daerah dan DinasInstansi terkait saja melainkan juga seluruh elemen masyarakat

Keberhasilan suatu Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) bukan hanya

mengandalkan daya tarik yang bagus budaya yang menarik tetapi mampu

mengorganisir dari segi infrastruktur jalan dan kebersihan di obyek wisata Hal ini

berdasarkan pada pengamatan penulis bahwa DMO pariwisata di Tana Toraja

belum berjalan secara optimal karena masih banyaknya jalan yang rusak menuju

lokasi pariwisata serta kebersihan yang tidak terjaga di obyek wisata tentu hal ini

memberikan dampak yang negatif bagi wisatawan yang datang berkunjung

Sehubungan dengan pembahasan di latar belakang di atas penulis

mengangkat sebuah judul penelitian yakni strategi pemerintah dalam

implementasi programDestinasi Manajemen Organisasi (DMO) parawisata

di Kabupaten Tana Toraja

B Rumusan Masalah

Terkait dengan pembahasan yang ada di latar belakang penulis

merumuskan masalahnya yaitu bagaimana strategi pemerintah dalam

peningkatan Destinasi ManajemenOrganisasi (DMO) pariwisata di Kabupaten

Tana Toraja

6

C Tujuan Penelitian

Terkait dengan masalah yang ada di latar belakang penulis tertarik untuk

untuk mengetahui strategi pemerintah dalam peningkatan Destinasi Manajemen

Organisasi (DMO) pariwisata di Kabupaten Tana Toraja

D Kegunaan Penelitian

1 Manfaat Teoritis

Penelitian ini di harapakan dapat memberikan manfaat secara teoritis

dalam mengetagui strategi pemerintah dalam implementasi program

Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) parawisata di Kabupaten Tana Toraja

sekurang-kurangnya dapat berguna sebagai sumbangan pemikiran

2 Manfaat praktis

Menambah wawasan penulis mengenai strategi pemerintah dalam

peningkatan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) parawisata di Kabupaten

Tana Toraja untuk selanjutnya di jadikan sebagai acuan dalam bersikap dan

berperilaku juga dapat di jadikan sebagai bahan pertimbangan atau di

kembangkan lebih lanjut serta referensi terhadap penelitian yang sejenis

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A Pengertian Strategi

Strategi adalah rencana jangka panjang diikuti tindakan yang ditujukan

untuk mencapai tujuan tertentu yang umumnya adalah kemenangan Asal kata

strategi turunan dari kata dalam bahasa Yunani strategos Strategi secara umum

adalah proses penentuan rencana pemimpin puncak berfokus pada tujuan jangka

panjang organisasi disertai penyusunan cara atau upaya bagaiamana agar dapat di

capai Sementara pengertian strategi secara khusus adalah tindakan yang bersifat

senangtiasa meningkat terus menerus di lakukan berdasarkan sudut pandang

tentang apa yang di harapkan pelanggan dimasa depan Strategi hampir sealalu

dimulai dari apa yang dapat terjadi bukan dimulai dari apa yang terjadi

Strategi pertama di kemukakan oleh Chandler (dalam Sedarmayanti 2014)

menyebutkan bahwa strategi adalah tujuan jangka panjang dari suatu perusahaan

serta pendayagunaan dan alokasi semua sumber daya yang penting untuk

mencapai tujuan tersebuat Menurut David (2004) Defenisi strategi adalah cara

untuk mencapai tujuan jangka panjang Strategi bisnis bisa berupa perluasan

geografis diversifikasi akusisi pengmbangan produk penetrasi pasar

rasionalisasi karyawan divestasi likuidasi dan joint venture Dalam hal ini

terdapat dua karakteristik strategi yang sangat penting yakni pertama strategi

di rencanakan terlebih dahulu secara sadar dan sengaja mendahului berbagai

tindakan yang akan dilakukan berdasarkan strategi yang dibuat tersebut Kedua

strataegi kemudian dikembangkan dan diimplementasikan agar mencapai tujuan

8

Sedangkan menurut Hamel dan Prahalad (dalam Freddy Rangkuti 1995) strategi

merupakan tindakan yang bersifat incremental (senantiasa meningkat) dan terus

menerus dan dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan

oleh para pelanggan dimasa depan

Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan dalam perkembangannya

konsep mengenai strategi terus berkembang hal ini dapat ditunjukkan oleh

adanya perbedaan konsep mengenai strategi selama 30 tahun terakhir

Pemahaman yang baik mengenai konsep strategi dan konsep lain yang berkaitan

sangat menentukan suksesnya strategi dan konsep lain yang berkaitan sangat

menentukan suksesnya strategi yang disusun

1 Perumusan Strategi

Perumusan strategi merupakan proses penyusunan langkah-langkah ke

depan yang dimaksudkan untuk membangun visi dan misi organisasi menetapkan

tujuan strategis dan keuangan perusahaan serta merancang strategi untuk

mencapai tujuan tersebut dalam langkah menyediakan costumer value terbaik

Menurut Sondang P Siagian (2011) salah satu langkah yang perlu digunakan

dalam merumuskan strategi adalah analisis ldquoSWOTrdquo dimana analisis SWOT

merupakan salah satu instrumen analisis yang ampuh apabila digunakan dengan

tepat Telah diketahui pula secara luas bahwa ldquoSWOTrdquo merupakan akronim

untuk kata kata ldquoStrengths rdquo (Kekuatan) ldquoWeaknesses (Kelemahan)

ldquoOportunities rdquo(Peluang) dan ldquoThreatsrdquo (Ancaman) Faktor kekuatan dan

kelemahan terdapat dalam tubuh suatu organisasi termasuk satuan bisnis tertentu

sedangkan peluang dan ancaman merupakan faktor-faktor lingkungan yang

9

dihadapi oleh organisasi atau perusahaan atau satuan bisnis yang bersangkutan

Jika dikatakan bahwa analisis SWOT dapat merupakan instrumen yang ampuh

dalam melakukan analisis stratejik keampuhan tersebut terletak pada kemampuan

para penentu strategi perusahaan untuk memaksimalkan peranan faktor kekuatan

dan pemanfaatan peluang sehingga sekaligus perperan sebagai alat untuk

minimalisasi kelemahan yang terdapat dalam tubuh organisasi dan menekan

dampak ancaman yang timbul dan harus dihadapi Jika para penentu strategi

perusahaan mampu melakukan kedua hal tersebut dengan tepat biasanya upaya

untuk memilih dan menentukan strategi yang efektif membuahkan hasil yang

diharapkan Analisis SWOT dapat membantu merumuskan segaligus memetakan

persoalan secara internal dapat diidentifikasi apa saja yang menjadi kekuatan dan

kelemahan dalam waktu bersamaan secara eksternal dapat dirumuskan secara

seksama peluang dan ancaman apa saja yang dihadapi

a) Faktor-faktor berupa kekuatan yang dimaksud dengan faktor-faktor kekuatan

yang dimiliki oleh suatu perusahaan-termasuk satuan-satuan bisnis

didalamnya adalah antara lain kompetensi khusus yang terdapat dalam

organisasi yang berakibat pada pemikiran keunggulan komparatif oleh unit

usaha dipasaran

b) Faktor-faktor kelemahan jika orang berbicara tentang kelemahan yang

terdapat dalam tubuh suatu satuan bisnis yang dimaksud ialah keterbatasan

atau kekurangan dalam hal sumber keterampilan dan kemampuan yang

menjadi penghalang serius bagi penampilan kinerja organisasi yang

memuaskan

10

c) Faktor peluang defenisi sederhana tentang peluang ialah ldquoberbagai situasi

lingkungan yang menguntungkan bagi suatu satuan bisnisrdquo

d) Faktor ancaman pengertian ancaman merupakan kebalikan pengertian

peluang Dengan demikian dapat dikatakan bahwa ancaman ldquoadalah faktor-

faktor lingkungan yang tidak menguntungkan suatu satuan bisnisrdquo Jika tdak

diatasi ancaman akan menjadi ldquoganjalanrdquo bagi satuan bisnis yang

bersangkutan baik untuk masa sekarang maupun dimasa depan

Salah satu model analisis SWOT yang merupakan rangkuman dari

beberapa model adalah yang diperkenalkan oleh Kearns (dalam J Salusu 2000)

seperti pada diagram berikut ini

Faktor

Eksternal

Faktor

Internal

Opportunities

Threats

Strengths

Comparative Advantage

Mobilization

Weaknesses

InvesmentDivtesment

Damage Control

Gambar 1 Analisis SWOT

Diagram diatas menampilkan matriks enam kotak dua yang paling diatas

adalah kotak faktor eksternal yaitu peluang dan ancamantantangan sedangkan

dua kotak sebelah kiri adalah kotak faktor internal yaitu kekuatan-kekuatan dan

kelemahan-kelemahan organisasi Empat kotak lainnya A B C dan D

merupakan kotak isu-isu stratejik yang timbul sebagai hasil kontak antara faktor-

faktor eksternal dan faktor-faktor intrnal Keempat isu stratejik itu di beri nama

11

(a) comporative advantage (b) mobilization (c) investmentdivtesment dan (d)

damage control Apabila para pengambil keputusan telah melihat peluang yang

tersedia dan ternyata juga memiliki posisi internal yang kuat maka organisasi itu

menghadapi isu stratejik yang dapat disebut comporative advantage (keunggulan

komporatif) Dua elemen stratejik yang paling baik bertemu sehingga para

eksekutif tidak boleh membiarkannya hilang tetapi sebaliknya harus

memperkuatnya dengan berbagai perencanaan yang mampu mendukungnya

Sel A ini memberi kemungkinan bagi organisasi untuk berkembung lebih

cepat namun harus senantiasa waspada terhadap perubahan yang tidak menentu

dalam lingkungan Pertanyaannya adalah bagaiamana memanfaatkan kekuatan

yang ada untuk meningkatkan posisi kompetitifnya

Sel B yaitu isu stratejik mobilization adalah kotak interaksi dan pertemuan

antara ancamantantangan dari luar yang diidentifikasi oleh para pengambil

keputusan dengan kekuatan organisasi Di sini para eksekutif hendaknya berusaha

memobilisasi sumber daya yang merupakan kekuatan organisasi untuk

memperlunak ancaman dari luar tersebut bahkan kalau mungkin dapat

mengubahnya sebagai peluang

Sel C tampil isu stratejik investmentdivestment yang memberi pilihan

bagi para eksekutif karena situasinya kabur Peluang yang tersedia sangat

meyakinkan tetapi tidak ada kemampuan organisasi untuk menggarapnya dan

memberikan reaksi positif Kalau dipaksakan bisa memakan biaya terlalu besar

sehingga merugikan organisasi Lebih baik tinggalkan dan serahkan kepada

organisasi lain yang mungkin memiliki posisi yang lebih baik Bisa juga para

12

eksekutif tidak berbuat apa-apa Haruskah organisasi menanam investasi untuk

memperkuat titik lemahnya sehingga mampuu mengubah dan memperbaiki posisi

kompetitifnya

Sel D adalah kotak paling lemah dari semua sel karena dapat membawa

bencana bagi organisasi paling tidak merugikan program-programnya Sudah

terancam dari luar lalu di hadapakan pada sumber daya yang sangat lemah

Strategi yang ditempuh ialah mengendalikan kerugian yang diderita sehingga

tidak separah dengan yang diperkirakan Hal itu dapat dilakukan dengan sedikit

membenahi sumber daya dengan harapan mampu memperkecil ancaman dari luar

tersebut Usaha itu diarahkan pada upaya mengalihkan kelemahan menjadi

kekuatan sungguh pun memakan waktu yang lama

2 Tujuan Strategi

Tujuan Stratejik adalah kunci dari arah perubahan masa depan Ia

mengarahkan apa yang hendak dikejar diwaktu yang akan datang yaitu dalam

jangka waktu sekian sekitar tiga sampai lima tahun Arahan itu harus jelas dan

tegas bagi keseluruhan organisasi oleh sebab itu sering juga dikatakan bahwa

tujuan stratejik merupakan planning umbrella (payung perencanaan) dalam

mengintegrasikan usaha dari semua unit kerja dan personil kedalam suatu

kegiatan menyeluruh dan menyatu dari suatu organisasi Untuk dapat melakukan

itu tujuan stratejik harus lebih tajam daripada misi tetapi masih cukup luas untuk

dapat mendorong lahirnya kreatifitas dan inofasi bagi semua unit kerja (Koteen

1991) Dengan tegas Koteen (dalam J Salusu 2000) mengatakan bahwa apabila

tujuan stratejik berjalan dengan baik maka kenyataan itu sudah merupakan ldquokunci

13

keunggulan dan kesuksesanrdquo sebab arahannya jelas yaitu untuk mendapatkan

manfaat terbesar dengan menggunakan sumberdaya yang tersedia Juga membantu

menciptakan kondisi yang mendorong pertumbuhan dan kemajuan organization

secara prakmatis tujuan stratejik adalah kinci menuju kelangsungan hidup

organisasi ini berarti pada saat-saat yang kritis ia harus memusatkan perhatian

segera jelas dan bahkan agresif terhadapa hal-hal yang memerlukan perubahan

hal ini dimaksudkan menanggulangi situasi yang bisa mengancam organisasi yang

dapat mempengaruhi stabilitas keuangan dan kelanjutan hidup organisasi

3 Inisiatif Strategi

Inisiatif strategi pada dasarnya menjelaskan maksud dan rangkuman dari

tindakan-tindakan yang akan dilancarkan untuk mencapai tujuan strategi

Didalamnya sudah tercakup strategi yang akan dipakai untuk mencapai hasilakhir

yang diinginkan Inisiatif strategi biasanya lahir setelah ditemukan implikasi-

implikasi strategi dari kekuatan dan kelemahan organisasi serta peluang dan

ancaman dari lingkungan eksternal Biasanya juga inisiatif strategi itu muncul

dengan cara informal dari eksekutif kepala atau bahkan dari anggota staf

organisasi

Setiap inisiatif strategi dari mana pun sumbernya perlu digarap secara

sistematis Tetapi perlu diketahui bahwa inisiatif strategi yang harus dijelaskan di

depan publik walaupun publik itu terbatas Para pengambil keputusan startegi

termasuk para pelaksana perlu mengetahui mengapa inisiatif itu ditampilkan dan

hasil apa serta keuntungan-keuntungan apa yang akan dinikmati andaikata inisiatif

itu dilaksanakan Tegasnya inisiatif strategi mengungkapkan langkah-langkah

14

penting yang perlu ditempuh untuk menghindari diri dari malapetaka eksternal

atau untuk mengejar peluang yang tersedia

4 Tingkat-Tingkat Strategi

Merujuk pada pandangan Dan Schendel dan Charles Hofer Higgins (dalam

JSalusu 1996) menjelaskan adanya empat tingkatan

strategi keseluruhannya disebut Master Strategi yaitu

a) Enterprise strategy (Strategi perusahaan)

Strategi ini berkaitan dengan respons masyarakat setiap organisasi

mempunyai hubungan dengan masyarakat Masyarakat adalah kelompok

yang berada diluar organisasi yang tidak dapat dikontrol Didalam masyarakat

yang tidak terkendali itu ada pemerintah dan berbagai kelompok lain seperti

kelompok penekan kelompok politik dan kelompok sosial lainnya Jadi

dalam strategi interprise terlihar relasi antara organisasi dan masyarakat luar

sejauh interaksi itu akan dilakukan sehingga dapat menguntungkan

organisasi Strategi itu juga menampakkan bahwa organisasi sungguh-

sungguh bekerja dan berusaha untuk memberi pelayanan yang baik terhadap

tuntutan dan kebutuhan masyarakat

b) Corporate strategy (Strategi perusahaan)

Strategi ini berkaitan dengan misi organisasi sehingga sering disebut Grand

Strategi yang meliputi bidang yang digeluti oleh suatu organisasiPertanyaan

apa yang menjadi bisnis atau urusan kita dan bagaimana kita mengendalikan

bisnis itu tidak semata-mata untuk dijawab oleh organisasi bisnis tetapi juga

oleh setiap organisasi pemerintahan dan organisasi nonprofit

15

c) Business strategy (Strategi bisnis)

Strategi pada tingkat ini menjabarkan bagaiamana merebut pasaran di tengah

masyarakat Bagaimana menempatkan organisasi dihati para pengusaha para

pengusaha para donor dan sebagainya Semuanya ini dimaksudkan untuk

dapat memperoleh keuntungan-keuntungan stratejik yang sekaligus mampu

menunjang berkembangnya organisasi ke tingkat yang lebih baik

d) Functional strategy (Strategi fungsional)

Strategi ini merupakan strategi pendukung dan untuk menunjang suksesnya

strategi lain Ada tiga jenis strategi functional yaitu

(1) Strategi functional ekonomi yaitu mencakup fungsi-fungsi yang

memungkinkan organisasi hidup sebagai satu kesatuan ekonomi yang

sehat antara lain yang berkaitan dengan keuangan pemasaran sumber

daya penelitian dan pengembangan

(2) Strategi functional manajemen mencakup fungsi-fungsi manajemen

fungsi manajemen terbagi 11 yaitu planning organizing implementing

conrolling staffing leading motivating communicating decision

making representing dan integrating

(3) Strategi isu stratejik fungsi utamanya adalah mengontrol lingkungan

baik situasi lingkungan yang sudah diketahui maupun situasi yang belum

diketahui atau yang selalu berubah

B Pemerintah Daerah

Pemerintah sebagai sebuah organisasi ditinjau dari sudut biological adalah

sebuah organisme yang hidup dan setiap organisme yang hidup mempunyai

16

bagian yang disebut Kepala (head) Sebuah tubuh manusia atau hewan yang

dikendalikan oleh kepalanya sebuah rumah tangga dikendalikan oleh kepala

keluarga Kepala dapat dianggap identik dengan pemerintah baik itu pemerintah

pusat pemerintah daerah maupun pemerintahan daerah dimana pemerintah pusat

adalah Presiden Republik Indonesia yang memegang kekuasaan pemerintahan

Negara Republik Indonesia yang di bantu oleh Wakil Presiden dan Menteri-

Menteri Negara sedangkan Pemerintah Daerah adalah Kepala Daerah sebagai

unsur penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan

pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom dan Pemerintahan

Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh Pemerintah Daerah

KabupatenKota adalah BupatiWalikota dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

(DPRD) KabupatenKota menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan

prinsip otonomi selaus-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan

Republik Indonesia Sedangkan wewenang Pemerintahan Daerah yaitu (1)

mengajukan rancangan Pemerintah Daerah (PERDA) (2) menetapkan Peraturan

Daerah (PERDA) yang telah mendapat persetujuan bersama Dewan Perwakilan

Rakyat Daerah (DPRD) (3) menetapkan peraturan Kepala Daerah dan keputusan

Kepala Daerah (4) mengambil tindakan tertentu dalam keadaan mendesak yang

sangat dibutuhkan oleh Daerah danatau masyarakat (5) melaksanakan wewenang

lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan (Undang-Undang

Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah)

Urusan-urusan Pemerintahan Daerah yaitu (a) urusan pemerintahan wajib

yang berkaitan dengan pelayanan dasar seperti pendidikan kesehatan pekerjaan

17

umum dan penataan ruang perumahan rakyat dan kawasan pemukiman

ketentraman ketertiban umum dan pelindungan masyarakat (b) urusan

pemerintahan yang wajib yang tidak berkaitan dengan pelayanan dasar seperti

tenaga kerja pemberdayaan perempuan perlindungan anak pangan pertahanan

lingkungan hidup perhubungan komunikasi informatika pemberdayaan

masyarakat desa koperasi usaha kecil menengah administrasi kependudukan

dan pencatatan sipil (c) urusan pemerintahan pilihan seperti kelautan perikanan

pariwisata pertanian kehutanan energi sumber daya mineral perdagangan

perindustrian dan transmigrasi (Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah)

Pemerintah adalah proses penetapan janji dan legitimasi seorang pejabat

Negara Publik diukur dengan fakta sejauh mana ia menebar janji demikian

menurut Ndraha (2003) yang baik bersifat internal maupun kepada masyarakat

umum Sedangkan menurut Delly Mustafa (2013) mengemukakan bahwa

pemerintah adalah keseluruhan struktur lembaga dan unit-unit dalam Negara

yang bertugas untuk mengatur pelaksanaannya tugas-tugas pemerintahan Uraian

ringkas di atas menunjukkan bahwa (1) pemerintah dapat dianggap sebagai

suatu yang given ditakdirkan hadir dimana-mana dan merupakan bagian yang

integral sebuah sistem (2) pemerintah terbentuk secara evolusioner sebagai

produk penyesuaian diri manusia dengan perubahan lingkungan hidupnya agar ia

tetap survive (3) pemerintah terbentuk melalui revolusi penakluk atau

pernyataan (4) dapat juga dianggap sebagai produk manajemen pemerintahan

18

yang sengaja dibentuk berdasarkan kesepakatan warga masyarakat sebagai alat

(input) untuk mencapai tujuan dan misi tertentu

C Destinasi Manajemen Organisasi (DMO)

Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) adalah suatu bentuk strategis

dalam membangun pariwisata baik di Tingkat Lokal Regional maupun Nasional

DMO dapat pula merupakan struktur tata kelola destinasi pariwisata dimana

melibatkan bukan hanya stakeholder bahkan shareholder yang mampu

memberikan sharing pendapat bahkan sharing anggaran untuk memulai kegiatan-

kegiatan pariwisata Pengelolaan pariwisata di destinasi tertentu di Indonesia

masih jauh ketinggalan dibanding negara-negara lainnya di Asia sehingga

pariwisata di Negara kita masih jauh ketinggalan dari sistem pengelolaannya

Adapun visi dan misi Toraja DMO didirikan pada tanggal 3 Mei 2012 dengan

dua fokus utama yaitu

1) Peningkatan kapasitas untuk masyarakat dan pelaku bisnis pariwisata

lokal

2) Pengorganisasian pencarian dan pengembangan objek pariwisata fasilitas

serta peningkatan aksebilitas ke Toraja

Di bawah koordinas pemerintah setempat (Bupati Tana Toraja) struktur

organisasi Toraja Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) terdiri Ketua Wakil

Ketua dan Komisi Komisi sarana dan prasarana Komisi sumber daya manusia

Komisi daya tarik wisata Komisi pemasaran dan promosi dan komisi

lingkungan Sedangkan anggota dari Toraja DMO terdiri dari perwakilan

pemerintah setempat (SKPD-BAPPEDA Dinas pariwisata Dinas Koperasi dan

19

Perdagangan dan sebagainya) asosiasi pariwisata (PHRI dan ASITA) dan ketua

Komunitas setempat (kelompok adat kelompok agama dan kelompok pemuda)

Saat ini Toraja Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) mensinergikan

upaya untuk menata kembali perannya diantara pemangku kepentingan pariwisata

di Toraja Anggota internal Toraja DMO mengemukakan ide untuk mengusulkan

Toraja DMO sebagai organisasi legal yang nantnya akan berfungsi sebagai

organisasi yang berkelanjutan sekaligus sebagai perwakilan resmi destinasi

pariwisata Toraja Melalui partisipasi aktif Toraja DMO menciptakan kembali

pencitraan untuk destinasi Toraja mempromosikan Toraja melalui partisipasi di

pameran travel di kancah Nasional maupun Internasional berkolaborasi dengan

pelaku usaha pariwisata lokal untuk mengorganisasi dan mengatur perjalanan

eduksi (untuk media dan operatortur) serta menetapkan standar kualitas untuk

pelaku usaha pariwisata lokal (akomodasi restaurant dan operatortur) dalam

rangka memenuhi layanan berstandar Internasional Tanggung jawab utama

berikutnya dari Toraja DMO adalah untuk meningkatkan kepercayaan diantara

pelaku usaha pariwisata dan pemangku kepentingan lokal Harapannya semoga

keberadaan Toraja DMO akan menambah manfaat untuk perekonomiani

masyarakat setempat Saat ini industri pariwisata hanya menduduki peringkat

sebagai pendapatan terbesar ketiga di Toraja Pemerintah Daerah Toraja dan

Toraja DMO bekerja bahu-membahu dan saling mendukung bagi

keberlangsungan industri pariwisata di Toraja

Pendekatan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) akan lebih

memudahkan bagi pemerintah daerah untuk mengembangkan pariwisata karena

20

akan dilakukan melalui tata kelola yang terpadu DMO akan melakukan tugas

koordinasi perencanaan pengendalian organisasi destinasi keberlanjutan dan

implementasi yang dilakukan secara inovatif dan sistemik dengan memanfaatkan

tehnologi informasi yang melibatkan tiga pilar penggerak pembangunan

pemerintah industri pariwisata dan masyarakat dengan tujuan untuk

meningkatkan tata kelola destinasi yang dikelola dengan pendekatan lokal namun

berskala internasinal

Alastair Morrison dalam Konferensi Nasional Destinasi Manajemen

Organisasi (DMO) di Jakarta Agustus (dalam wardhono 2014) menjelaskan

bahwa panduan DMO dimulai dari product development marketing riset

komunication community relations pengembangan sumber daya hingga

kemudian tahapan pengelolaan (governance) Adapun salah satu faktor

pendukung dalam meningkatkan DMO adalah rambu solo dimana rambu solo

adalah upacara adat kematian masyarakat Toraja yang bertujuan unttuk

menghormati dan menghantarkan arwah orang yang meninggal dunia menuju

alam roh yaitu kembali kepada keabadian bersama para leluhur mereka kesebuah

tempat peristirahatan Upacara ini sering juga disebut upacara penyempurnaan

kematian karena orang yang meninggal baru dianggap benar-benar meninggal

setelah seluruh proses upacara ini digenapi Jika belum maka orang yang

meninggal tersebut hanya dianggap sebagai orang yang sakit atau lemah sehingga

ia tetap diperlakukan seperti halnya orang hidup yaitu dibaringkan di tempat tidur

dan disediakan makanan dam minuman bahkan selalu di ajak bicara

21

D Pariwisata

Pengertian pariwisata secara Etomoogi pariwista berasal dari dua kata

yaitu ldquoparirdquo yang berarti banyakberkeliling sedangkan pengertian wisata berarti

ldquopergirdquo Di dalam kamus besar Indonesia pariwisata adalah suatu kegiatan yang

berhubungan dengan perjalanan rekreasi sedangkan pengertian secara umum

pariwisata merupakan suatu perjalanan yang dilakukan seseorang untuk sementara

waktu yang diselenggarakan dari suatu tempat ke tempat lain dengan

meninggalkan tempat semula dan dengan suatu perencanaan atau bukan maksud

mencari nafkah di tempat yang dikunjunginya tetapi semata-mata untuk

menikmati kegiatan pertamasyaan atau rekreasi untuk memenuhi keinginan yang

beraneka ragam

Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai

fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat pengusaha Pemerintah

dan Pemerintah Daerah (Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang

Kepariwisataan) Sedangkan menurut Muljadi 2012 pariwisata adalah suatu

aktivitas perubahan tempat tinggal sementara dari seseorang diluar tempat tinggal

sehari-hari dengan suatu alasan apapun selain melakukan kegiatan yang biasa

menghasilkan upah atau gaji

Istilah pariwisata ini mulai dipakai setelah tahun 1960 untuk mengganti

istilah bertamasya melancong atau piknik dan memberi pengertian yang

sederhana dan sempit yaitu bepergian ke suatu tempat yang tidak jauh untuk

sekedar bersantai Sedangkan dalam era saat ini alasan dan sifat perjalanan yang

dilakukan dalam kaitannya dengan mobilitas pergerakan manusia ini jauh lebih

22

luas Sehingga digunakan istilah pariwisata dimana pengertian pariwisata lebih

luas menyangkut persoalan-persoalan mobilitas pergerakan manusia dari suatu

tempat ke tempat lain dengan tujuan memperoleh nilai kegunaan bagi

pemanfaatan jasa pariwisata Dan bagi yang memanfaatkannya menerima suatu

nilai berupa pendapatan dari jasa pariwisata tersebut Oleh karena itu pariwisata

mengandung nilai ekonomi ynag tinggi bagi pemanfaatan jasa tersebut sebagai

komoditas ekonomi Suatu perjalan dianggap sebagai perjalanan wisata bila

memenuhi persyaratan yang diperlukan yaitu 1) bersifat sementara 2) bersifat

sukarela (voluntary) dalam arti tidak terjadi paksaan 3) tidak bekerja yang

bersifat menghasilkan upah ataupun bayaran Adapun penegrtian kepariwisatan

menurut Bahar dan Marpaung 2002 kepariwisataan adalah sebuah kegiatan yang

dilakukan untuk orang yang melakukan kegiatan perjalanan

Menurut Pendit (2002) terdapat beberapa jenis pariwisata yaitu

1) Wisata budaya ini dimaksudkan dengan perjalanan yang dilakukan atas dasar

keinginan unutk mempluas pandangan hidup seseorang dengan jalan

mengadakan kunjungan atau peninjauan ke tempat lain atau ke luar negeri

mempelajari keadaan rakyat kebiasaan dan adat istiadat mereka cara hidup

mereka budaya dan seni mereka Sering perjalanan seperti ini disatukan

dengan kesempatan mengambil bagian dalam kegiatan budaya seperti

eksposisi seni (seni tari drama musik dan seni suara) atau kegiatan yang

bermotif kesejarahan dan sebagainya

2) Wisata kesehatan hal ini dimaksudkan dengan perjalanan seorang wisatawan

dengan tujuan untuk meninggalkan keadaan lingkungan tempat sehari-hari

23

dimana ia tinggal demi kepentingan beristirahat dalam arti jasmani dan rohani

dengan mengunjungi tempat peristirahatan seperti mata air panas yang

mengandung mineral yang dapat menyembuhkan tempat yang mempunyai

iklim udara menyehatkan atau tempat-tempat yang menyediakan fasilitas

kesehatan lainnya

3) Wisata olahraga Ini dimaksudkan dengan wisatawan yang melakukan

perjalanan dengan tujuan berolah raga atau menghadiri pesta olahraga di

suatu tempat atau suatu negara seperti Asian Games Olympiade Thomas

Cup Uber Cup dan lain-lain Olah raga lain yang tidak termasuk dalam pesta

olahraga atau games misalnya berburu memancing berenang dan berbagai

cabang olehraga di dalam air atau di pegunungan

4) Wisata komersial yang termasuk dalam wisata komersial ini adalah

mengunjungi pameran-pameran dan pekan raya yang bersifat komersial

seperti pameran industri pameran dagang dan sebagainya Pada mulanya

banyak orang berpendapat bahwa hal ini tidak dapat digolongkan dalam dunia

kepariwisataan dengan alasan bahwa kegiatan perjalanan untuk pameran atau

pekan raya ini hanya dilakukan oleh orang-orang yang khusus mempunyai

urusan bisnisTetapi dalam kenyataannya pada dewasa ini dimana pameran

atau pekan raya banyak dikunjungi oleh masyarakat kebanyakan dengan

tujuan ingin melihat yang membutuhkan fasilitas akomodasi dan transportasi

Disamping itu dalam pekan raya atau pameran biasanya dimeriahkan dengan

berbagai atraksi atau pertunjukan kesenian Itulah sebabnya wisata komersial

ini menjadi kenyataan yang sangat menarik dan menyebabkan kaum

24

pengusaha angkutan dan akomodasi membuat rancanganndashrancangan istimewa

untuk keperluan tersebut

5) Wisata politik jenis wisata ini meliputi perjalanan yang dilakuka untuk

mengunjungi atau mengambil bagian dalam peristiwa kegiatan politik

misalnya perayaan 17 Agustus di Jakarta Biasanya fasilitas akomodasi dan

transportasi serta berbagai atraksi diadakan secara meriah bagi para

pengunjung Disamping itu yang termasuk dalam kegiatan wisata politik

adalah peristiwa-peristiwa penting seperti konfrensi musyawarah kongres

yang selalu disertai dengan kegiatan darmawisata

6) Wisata sosial yang dimaksud dengan wisata ini adalah pengorganisasian suatu

perjalanan yang murah dan mudah untuk memberi kesempatan kepada

masyarakat ekonomi lemah untuk mengadakan perjalanan seperti misalnya

kaum buruh pemuda pelajar mahasiswa petani dan sebagainya Organisasi

ini berusaha untuk membantu mereka yang mempunyai kemampuan terbatas

dari segi finansial untuk dapat memanfaatkan waktu libur atau cuti sehingga

dapat menambah pengalaman dan memeperbaiki kesehatan jasmaniah dan

mental mereka

7) Wisata pertanian wisata pertanian ini adalah pengorganisasian perjalanan yang

dilakukan ke proyek- proyek pertanian perkebunan ladang pembibitan dan

sebagainya dimana wisatawan dapat mengadakan kunjungan dan peninjauan

untuk tujuan studi maupun untuk sekedar menikmati aneka macam tanaman

8) Wisata maritim (bahari) jenis wisata ini biasanya dikaitkan dengan kegiatan

oleh raga di air danau pantai teluk dan laut Misalnya memancing

25

berlayar menyelem sambil melakukan pemotretaan kompetisi berselancar

mendayung berkeliling melihat ndash lihat taman laut dengan pemandangan yang

indah

9) Wisata cagar alam untuk jenis wisata ini biasanya diselenggarakan oleh agen

atau biro perjalanan yang mengkhususkan usaha-usaha dengan jalan

mengatur wisata ke tempat atau daerh cagar alam taman lindung hutan

daerah pegunungan dan sebagainya yang kelestariannya dilindungi oleh

undang-undang Wisata ini banyak dikaitkan dengan kegemaran akan

keindahan alam kesegaran hawa udara pegunungan keajaiban hidup

binatang dan marga satwa yang langka serta tumbuhndashtumbuhan yang jarang

ditemukan di tempat lain

Dari beberapa pengertian yang telah dikemukakan di atas dapat diambil

suatu pengertian pariwisata adalah suatu kegiatan yang melibatkan orang-orang

yang melakukan perjalanan dengan tujuan untuk mendapatkan kenikmatan dan

memenuhi hasrat ingin mengetahui sesuatu dalam kurun waktu tertentu dan bukan

mencari nafkah

E Kerangka Pikir

Program Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) adalah program yang

diprakarsai oleh kementerian pariwisata dan Ekonomi kreatif Republik Indonesia

pada tahun 2010 Adapun indikator strategi dalam peningkatan DMO ada dua

yaitu (1) faktor internal yang meliputi kekuatan dan kelemahan (2) faktor

eksternal yang meliputi peluang dan ancaman Jika indikator-indikator diatas

26

berjalan dengan baik maka keberhasilan DMO dapat tercapai Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada bagan sebagai berikut

Gambar 2 Kerangka Pikir

F Deskripsi Fokus

Penelitian ini di fokuskan pada strategi pemerintah dalam peningkatan

destinasi manajemen organisasi pariwisata di Kabupaten Tana Toraja Dengan

melalui indikator yaitu (1) faktor internal yang meliputi kekuatan dan kelemahan

(2) faktor eksternal yang meliputi peluang dan ancaman

G Deskripsi Fokus Penelitian

1 Strengths

Kekuatan atau (strengths) adalah kompotensi khusus yang terdapat dalam

organisasi yang berakibat pada pemilikan keunggulan komparatif oleh unit usaha

di pasaran dan setelah penulis melakukan observasi di lokasi obyek wisata Tana

Toraja penulis melihat ada berbagai macam kekuatan yang dimiliki obyek wisata

Tana Toraja seperti a) keindahan alam b) kearifan lokal c) ragam budaya

Strategi Dalam Peningkatan DMO

Faktor Internal

1 (Strengths) Kekuatan

2 (Weaknesses) Kelemahan

Faktor Eksternal

1 (Opportunities) Peluang

2 (Trheats) Aancaman

DMO tercapai

tercapai

27

2 Weaknesses

Kelemahan atau (weaknesses) adalah keterbatasan atau kekurangan yang

menjadi penghalang serius bagi penampilan kinerja organisasi yang memuaskan

hal ini yang sekarang yang terjadi di Tana Toraja dimana dalam meningkatkan

Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) terkendala dengan berbagai macam

kekurangan seperti a) infrastuktur jalan yang belum optimal b) Kebersihan

kurang terjaga di lokasi obyek wisata

3 Oportunities

Peluang atau (opportunities) adalah berbagai situasi lingkungan yang

menguntungkan bagi suatu satuan bisnis dengan berbagai kekuatan yang dimiliki

obyek wisata Tana Toraja tentu memberikan dampak positif dalam meningkatkan

Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata Tana Toraja seperti a)

agrowisata b) berbagai bisnis lainnya

4 Threats

Ancaman (threats) adalah lingkungan yang tidak menguntungkan suatu

satuan bisnis dengan berbagai kelemahan yang ada tentu akan berdampak negatif

dalam meningkatkan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata Tana

Toraja seperti a) penetrasi budaya luar b) ketergantungan ekonomi

5 Destinasi Manajemen Organisasi (DMO)

DMO adalah suatu bentuk strategis dalam membangun pariwisata baik

ditingkat lokal Regional maupun Nasional Keberhasilan suatu DMO bukan

hanya mengandalkan daya tarik yang bagus budaya yang menarik tetapi mampu

28

mengorganisir baik dari segi internal maupun eksternal sehingga DMO dapat

tercapai

29

BAB III

METODE PENELITIAN

A Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan dua bulan di Kabupaten Tana Toraja setelah

seminar proposal dengan tujuan untuk mengetahui strategi pemerintah dalam

peningkatan destinasi manajemen organisasi pariwisata di Kabupaten Tana

Toraja

B Jenis dan Tipe Penelitian

1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah jenis deskriptif kualitatif yaitu metode

penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objektif tentang strategi

pemerintah dalam peningkatan destinasi manajemen organisasi pariwisata di

Kabupaten Tana Toraja

2 Tipe Penelitian

Tipe penelitian adalah penelitian fenomena logis yang suatu bentuk

penelitian yang bertujuan untuk memberikan gambaran umum tentang strategi

pemerintah dalam peningkatan destinasi manajemen organisasi pariwisata di

Kabupaten Tana Toraja

C Sumber Data

1 Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari lapangan atau

tempat penelitian sedangkan menurut Lofland bahwa sumber data utama dalam

penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan Kata-kata dan tindakan

30

merupakan sumber data yang diperoleh dari lapangan dengan mengamati atau

mewawancarai oleh karena itu penulis menggunakan sumber dari informasi yang

terpilih

2 Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh tidak secara langsung tetapi ada

penelitian sebelumnya seperti dokumen buku-buku laporan peraturan-peraturan

pemerintah dan data yang bersifat informasi tertulis yang digunakan dalam

penelitian

D Informan Penelitian

Obyek utama penelitian ini ialah Strategi Pemerintah Dalam peningkatan

Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Parawisata Di Kabupaten Tana Toraja

Dimana yang dimaksud disini adalah orang yang diharapakan dapat memberikan

data secara obyektif netral dan dapat dipertanggung jawabkan Adapaun

informan dalam penelitian ini yakni sebagai berikut

Tabel 1 Target Informan Penelitian

No Informan Jumlah

1 Kepala Dinas Kebudayaan dan Priwisata Di Kabupaten Tana

Toraja

1 Orang

2 Sekertaris Kebudayaan dan Pariwisata Di Kabupaten Tana

Toraja

1 Orang

3 Ketua Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata

Tana Toraja

1 Orang

4 Trevel Agent 1 Orang

5 Wisatawan 2 Orang

6 Masyarakat 3 Orang

Jumlah 9 Orang

31

E Teknik Pengumpulan Data

1 Wawancara

Dalam penelitian ini peneliti melakukan kegiatan wawancara terhadap

orang-orang yang terlibat langsung dalam proses implementasi program destinasi

manajemen organisasi Dalam melakukan wawancara yang pertama peneliti

wawancarai adalah Ketua Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata

Tana Toraja yang kedua Kepala Dinas Kebudayaan dan Priwisata Di Kabupaten

Tana Toraja yang ketiga Sekertaris Kebudayaan dan Pariwisata Di Kabupaten

Tana Toraja yang keempat travel agent yang kelima wisatawan dan yang

terakhir adalah masyarakat Dalam melakukan wawancara dengan informan yang

terkait peneliti sedikit mengalami kesulitan karena wisatawan dan masyarakat

jarang sekali ada yang mau di wawancarai sehingga peneliti banyak memakan

waktu dalam melakukan wawancara dengan masyarakat dan wisatawan

2 Observasi

Obyek dari pengamatan ini adalah tindakan dari pemerintah dalam proses

implementasi program destinasi manajemen organisasi Sebelum peneliti

mengangkat judul strategi pemerintah dalam peningkatan Destinasi Manajemen

Organisasi (DMO) pariwisata di Kabupaten Tana Toraja peneliti terlebih dulu

melakukan observasi dengan mendatangi beberapa obyek wisata yang ada di

Kabupaten Tana Toraja seperti wisata Buntu Burake Pango-pango dan lain-lain

sebagainya setelah peneliti menemukan masalah baru mengangkat judul tersebut

diatas dan setelah ujian seminar proposal peneliti turun lagi kelapangan untuk

melakukan penelitian peneliti melakukan observasi kedua dan masalahnya pun

32

masih sama yaitu infrastruktur jalan yang belum optimal dan kebersihan di obyek

wisata yang tidak terjaga

3 Dokumentasi

Studi dokumentasi dalam penelitian ini dilakukan melalui rekaman

kegiatan yaitu dengan cara melihat hal-hal penting selama penelitian berlangsung

Rekaman kegiatan tersebut antara lain berupa foto untuk memperoleh gambaran

visual kegiatan pemerintah dalam implementasi program destinasi manajemen

organisasi di kabupaten Tana Toraja Dalam melakukan penelitian peneliti

melakukan dokumentasi berupa foto-foto atau gambar dan melakukan rekaman

pada saat wawancara dengan informan berlangsung dengan menggunakan HP

Samsung serta arsip-arsip atau data yang di dapatkan dari Kantor Dinas

Kebudayaan dan Pariwisata Tana Toraja dan Kantor Badan Pusat Statistik (BPS)

Tana Toraja

F Teknik Analisis Data

Analisis data ialah langkah selanjutnya untuk mengelola data dimana data

yang diperoleh dikerjakan dan dimanfaatkan sedemikian rupa untuk

menyimpulkan persoalan yang diajukan dalam menyusun hasil penelitian Dalam

model ini terdapat 3 (tiga) komponen pokok Menurut Miles dan Huberman

(dalam Sugiyono 2008) ketiga komponen tersebut yaitu

1) Data reduction (Reduksi data)

Data yang diperoleh dilapanagan jumlahnya cukup banyak untuk itu perlu di

catat secara teliti dan rinci Seperti telah dikemukakan makan lama peneliti

dilapangan maka jumlah data akan makin banyak kompleks dan rumit Untuk

33

itu perlu segera dilakukan analisis data melalui reduksi data Mereduksi data

berarti merangkum memilih hal-hal yang pokok memfokuskan pada hal-hal

yang penting dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu

2) Data display (Penyajian data)

Dalam penelitian kualitatif penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk

uraian singkat bagan hubungan antar kategori dan sejenisnya

3) Conclusion drawingverification (Penarikan kesimpulan dan verifikasi)

Langkah ke tiga dalam penelitian kualitatif adalah penarikan kesimpulan dan

verifikasi Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan

berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada

tahap pengumpulan data berikutnya Tetapi apabila data kesimpulan data yang

dikemukakan pada tahap awal didukung oleh kembali bukti-bukti yang valid

dan konsisten saat penelitian kembali kelapangan mengumpulkan data maka

kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel

G Pengabsahan Data

Keabsahan data sebagai usaha untuk memenuhi nilai kebenaran penelitian

yang berkaitan dengan fenomena judul tersebut maka paling tidak ada 3 (tiga)

teknik yang penulis gunakan yaitu

1) Teknik perpanjangan kehadiran penelitian dalam hal ini penulis

memperpanjang waktu di dalam mencari data di lapangan mengadakan

wawancara tidak hanya dilakukan satu kali tetapi peneliti dilakukan berulang

kaliberhari-hari berminggu-minggu bahkan berbulan- bulan Hal ini penulis

lakukan dengan tujuan untuk memperoleh data yang benar disamping itu

34

penulis juga mengadakan ceking data samapi mendapat data yang benar dan

dipertanggung jawabkan secara ilmiah Melakukan pengamatan secara terus-

menerus termasuk kegiatan pengecekan data melalui informan lain untuk

menanyakan kebenaran informasi tersebut dan data lain yang penting

2) Teknik triangulasi Menurut Sugiyono (2008) triangulasi diartikan sebagai

pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai

waktu Lebih lanjut Sugiyono (2008) membagi tringulasi kedalam 3 macam

yaitu

(a) Triangulasi sumber

Triangulasi sumber dilakukan dengan cara mengecek data yang telah di

peroleh melalui beberapa sumber Dalam hal ini peneliti melakukan

pengumpulan dan pengujian data yang telah diperoleh melalui hasil

pengamatanwawancara dan dokumen-dokumen yang ada Kemudian

peneliti membandingkan hasil pengamatan dengan wawancara dan

membandingkan hasil wawancara dengan dokumen yang ada

(b) Triangulasi teknik

Triangulasi teknik dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber

yang sama dengan teknik yang berbeda Dalam hal ini data yang diperoleh

dengan wawancara lalu dicek dengan observasi dan dokumen Apabila

denga tiga teknik pengujian kredibilitas data tersebut Menghasilkan data

yang berbeda-beda maka peneliti melakukan diskusi lebih lanjut kepada

sumber data yang bersangkutan atau yang lain untuk memastikan data

35

mana yang dianggap benar atau mungkin semuanya benar karena sudut

pandangnya berbeda-beda

(c) Triangulasi waktu

Waktu yang sering mempengaruhi kredibilitas data Data yang

dikumpulkan dengan teknik wawancara di pagi hari pada saat narasumber

masih segar belum banyak masalah akan memberikan data yang lebih

valid sehingga lebih kredibel Untuk itu dalam rangka pengujian

kredibilitas data dapat dilakukan dengan cara melakukan pengecekan

dengan wawancara observasi atau teknik lain dalam waktu atau situasi

yang berbeda Bila hasil uji menghasilkan data yang berbeda maka

dilakukan secara berulang-ulang sehingga sampai ditemukan kepastian

datanya Triangulasi dapat juga dilakukan dengan cara mengecek hasil

penelitian dari tim peneliti lain yang diberi tugas melakukan pengumpulan

data

3) Teknik ketekunan pengamatan keabsahan data melalui ketekunan

pengamatan dalam peneletian ini di lakukan pada saat penelitian melakukan

observasi dilapangan Peneliti selalu berusaha untuk melakukan

pengamatan seteliti dan setekun mungkin berbagai informasi atau data

yang ada baik dianggap penting maupun kurang penting selalu dianalisis

secermat mungkin

36

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A Deskripsi atau Karakteristik Obyek Penelitian

1 Letak Geografis

Kabupaten Tana Toraja adalah sebuah Kabupaten di Provensi Sulawesi

Selatan Indonesia Ibu kotanya adalah Makale Kabupaten Tana Toraja di bentuk

berdasarkan Undang-undan Nomor 28 Tahun 2008 tentang kabupaten Toraja di

mekarkanan menjadi 2 Kabupaten pada tanggal 26 November 2008 Kabupaten

Tana Toraja resmi di bagi menjadi Kabupaten Tana Toraja (dengan Ibu kota

Makale) dan Toraja Utara (dengan Ibu kota Rantepao) dengan Bupati bernama Ir

Nicodemus Biringkanae dan Wakilnya bernama Victor Datuan Batara SH yang

dilantik pada tanggal 17022016 di Kantor Gubernur Sulsel Jl Urip Sumoharjo

Kota Makassar

Kabupaten Tana Toraja terdapat hulu sungai yang merupakan salah satu

sungai terpanjang di Sulawesi Selatan yaitu sungai Sarsquodan membelah kota

Rantepao dan Kabupaten Tana Toraja Jarak Ibukota Kabupaten Tana Toraja

dengan Ibukota Propinsi Sulawesi Selatan sekitar 331 km yang dapat ditempuh

lewat darat dan udara Lewat darat melewati Kabupaten Enrekang Kabupaten

Sidrap Kotamadya Pare-pare Kabupaten Barru Kabupaten Pangkep serta

Kabupaten Maros Dan lewat udara melalui Bandar udara Pongtiku yang berada di

Kecamatan Rantetayo Kabupaten Tana Toraja merupakan salah satu dari 23

kabupaten yang ada di Propinsi Sulawesi Selatan yang terletak diantara

37

2ordm20acutesampai 3ordm30acute Lintang Selatan dan 119ordm30acute sampai 120ordm10acute Bujur Timur

Batas-batas Kabupaten Tana Toraja adalah

1) Sebelah Utara Kabupaten Luwu dan Kabupaten Mamuju

2) Sebelah Timur Kabupaten Luwu

3) Sebelah Selatan Kabupaten Enrekang dan Kabupaten Pinrang

4) Sebelah Barat Kabupaten Polma

Luas wilayah Kabupaten Tana Toraja tercatat 320577 km2 atau sekitar

5 dari luas Propinsi Sulawesi Selatan yang meliputi 19 sembilan belas

kecamatan Jumlah penduduk pada tahun 2014 berjumlah 289193 jiwa yang

terdiri dari 174604 jiwa laki-laki dan 114589 jiwa perempuan

2 Visi dan Misi Kabupaten Tana Toraja

a) Visi

Terwujudnya Pemerintahan yang kompeten mengelola pembangunan

menuju terciptanya masyarakat religius sejahtera berkeadilan sesuai karakteristik

ekologis sosial ekonomi dan budaya Tana Toraja

b) Misi

(1) Revitalisasi fungsi birokrasi dan meningkatkan kinerja tata kelola

pemerintahan dalam rangka efektifitas pelaksanaan pembangunan serta

distribusi layanan publik yang bersih transparan dan akuntabel

(2) Meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui peningkatan mutu

pendidikan dan layanan kesehatan Penguatan kapasitas peran institusi

keagamaan sosial kemasyarakatan kepemudaan dan perempuan melalui

pengendalian pertumbuhan penduduk serta pengendalian pertumbuhan

38

penduduk dalam rangka terciptanya ketahanan serta kesetiakawanan sosial

(3) Peningkatan ekonomi kerakyatan melalui pendayagunaan dan pengembangan

potensi sumber daya pertanian perkebunan peternakan dan perikanan serta

pengembangan usaha kecil menengah dengan mengandalkan partisipasi

seluruh elemen masyarakat dan dunia usaha dalam rangka peningkatan

kesejahteraan masyarakat yang berkelanjutan

(4) Mengoptimalkan pembangunan infrastruktur desa-kota untuk membuka

isolasi wilayah khususnya daerah terpencil guna mendukung kelancaran akses

layanan publik arus barang dan jasa pengembangan dan diversifikasi potensi

pariwisata serta berbagai potensi usaha produktif masyarakat

5) Menjadikan Tana Toraja sebagai kabupaten terdepan dalam pengembangan

program Gerakan Hijau (Go Green) serta pariwisata berbasis Budaya dan

Lingkungan (Eco-Culture Tourism) di Sulawesi Selatan

3 Keadaan Sosial

Keadaan sosial budaya masing-masing daerah tidaklah sama setiap daerah

memiliki corak adat-istiadat sendiri-sendiri begitu pula dengan kabupaten Tana

Toraja Berikut adalah keadaan sosial budaya kabupaten Tana Toraja

a) Kesehatan

Sampai tahun 2014 di Kabupaten Tana Toraja terdapat 2 rumah sakit

Sedangkan fasilitas kesehatanlain di Tana Toraja terdapat 21 puskesmas Dalam

pelaksanaan program Keluarga Berencana (KB) jumlah akseptor baru yang

terjaring pada tahun 2014 sebanyak 12799 orang Pada umumnya akseptor baru

tersebut memilihmenggunakan kontrasepsi Pil dan suntikan yakni masing-masing

39

5769orang dan 32864 orang Pada tahun 2009 akseptor aktif berjumlah

24536 orang

b) Pendidikan

Pembangunan bidang pendidikan bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan

bangsa Pembangunan sumber daya manusia (SDM) suatu negara akan

menentukan karakter dari pembangunan ekonomi dan social karena manusia

adalah pelaku aktif dari seluruh kegiatan tersebutDari tahun ke tahun partisipasi

seluruh masyarakat dalam dunia pendidikan di Tana Toraja semakin meningkat

hal ini berkaitan dengan berbagai program pendidikan yang dicanangkan

pemerintah untuk lebih meningkatkan kesempatan masyarakat untuk mengenyam

bangku pendidikan

Peningkatan partisipasi pendidikan untuk mencapai bangku pendidikan

tertentu harus diikuti dengan berbagai peningkatan penyediaan sarana fisik

pendidikan dan tenaga pendidik yang baik untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada

tabel berikut

40

Tabel 2 Jumlah Tingkat Pendidikan di Tana Toraja Tahun 20142015

No Tingkat pendidikan Jumlah Sekolah Jumlah Murid

1 TK 94 Buah 2547 Jiwa

2 SD 231 Buah 20773 Jiwa

3 SLTP 72 Buah 20139 Jwa

4 SMA 18 Buah 9 567 Jiwa

5 SMK 23 Buah 4896 Jiwa

6 Perguruan Tinggi 4 Buah 9527

Sumber Kabupaten Tana Toraja Dalam Angka 2014

c) Agama

Perkembangan pembangunan dibidang spiritual dapat dilihat dari besarnya

sarana peribadatan masing-masing agama Penduduk kabupaten Tana Toraja

mayoritas beragama Kristen baik protestan maupun Katolik tapi yang paling

banyak adalah Kristen Protestan Jadi kegiatan yang berhubungan dengan

kebudayaan setempat diwarnai oleh ajaran kekristenan Tempat peribadatan

agama Kristen yang terdiri dari Kristen Protestan dan Katolik pada tahun 2014

masing-masing berjumlah 695 dan 110 unit

Tabel 3 Jumlah Pemeluk Agama Di Kabupaten Tana Toraja

No Agama Jumlah

1 Kristen protestan 171138

2 Katolik 55020

3 Islam 34020

4 Hindhu 10015

5 Buddha 19

Sumber Kantor BPS Tana Toraja Tahun 2015

41

4 Keadaan Budaya dan Pariwisata

Kabupaten Tana Toraja merupakan salah satu Daerah Tujuan Wisata

(DTW) di Sulawesi Selatan memiliki daya tarik yang cukup besar baik yang

bersifat budaya alam sejarah maupun buatan Berikut beberapa potensi wisata

yang dimiliki oleh Kabupaten Tana Toraja

a) Budaya

Kabupaten Tana Toraja memiliki kebudayaan yang dikenal dengan

kebudayaan ldquoaluktardquo merupakan salah satu kepercayaan yang diakui di dalam

masyarakat Tana Toraja seperti

(1) Upacara Rambu Solorsquo (acara kematian)

Rambu Solorsquo adalah upacara pemakaman secara adat yang mewajibkan

keluarga dari almarhum membuat sebuah upacara sebagai tanda penghormatan

terakhir dan menghantarkan arwah orang yang meninggal menuju nirwana

Menurut kepercayaan masyarakat Toraja orang yang meninggal baru dianggap

benar-benar meninggal jika upacara adat rambu solorsquo dilaksanakan Oleh sebab

itu jasad orang yang belum diupacarakan masih tetap diperlakukan seperti halnya

orang hidup yaitu dibaringkan di tempat tidur dan diberi hidangan makanan dan

minuman bahkan selalu diajak berbicara Upacara adat Rambu Solorsquo terdiri dari

beberapa rangkaian ritual diantaranya pembungkusan jenazah menghias peti

jenazah menurunkan jenazah ke lumbung untuk disemayamkan dan proses

pengusungan jenazah ke tempat peristirahatan terakhir Selain itu dalam upacara

adat ini terdapat berbagai kegiatan budaya yang menarik yang dipertontonkan

antara lain 1) Marsquopasilaga tedong (Adu kerbau) upacara inilah yang menyedot

42

perhatian turis asing dan wisatawan lokal Kerbau adalah hewan yang dianggap

suci bagi suku Toraja dan Sisembarsquo atau Adu kaki 2) Tari-tarian yang berkaitan

dengan situs rambu solorsquo antara lain ParsquoBadong ParsquoDondi ParsquoRanding

ParsquoKatia Parsquopapanggan dan Passailo Sementara itu untuk seni musik antara lain

Parsquopompang Parsquodali-dali dan Unnosong Marsquotinggoro tedong (Pemotongan

kerbau dengan ciri khas masyarkat Toraja yaitu dengan menebas leher kerbau

dengan parang dilakukan dengan sekali tebas) Kerbau yang akan disembelih

biasanya akan ditempatkan pada sebuah batu yang disebut Simbuang Batu Jenis

kerbau yang terkenal dari Toraja adalah Tedong Bonga tedong bonga harganya

sangat tinggi hingga ratusan juta rupiah Rambu Solorsquo mencerminkan kehidupan

masyarakat Tana Toraja yang suka gotong royong memiliki strata sosial dan

menghormati orang tua

Gambar 3 Marsquorombongan (Penyambutan Tamu)

43

(2) Upacara Syukuran (Rambu Tukarsquo)

Upacara Rambu tukarsquo adalah upacara adat yang berhubungan dengan acara

syukuran di dalam upacara ini tak ada kesedihan yang ada hanya kegembiraan

Misalnya acara pernikahan syukuran panen dan peresmian rumah adattongkonan

yang baru atau yang selesai direnovasi menghadirkan semua rumpun keluarga

dari acara ini membuat ikatan kekeluargaan di Tana Toraja sangat kuat semua

upacara tersebut dikenal dengan nama MaBua Meroek atau Mangrara Banua

Sura Upacara ini menarik karena berbagai atraksi tarian dan nyanyian dari

kebudayaan Toraja yang unik Upacara Rambu Tukarsquo dilaksanakan sebelum

tengah hari di sebelah timur tongkonan Ini berbeda dengan Rambu solorsquo yang di

gelar tengah atau petang hari serta di adakan di sebelah barat tongkonan Sebagai

upacara kegembiraan Rambu Tukarsquo digelar mengiringi meningginya matahari

sedangkan Rambu Solorsquo untuk mengiringi terbenamnya matahari Untuk upacara

adat Rambu Tuka diikuti oleh seni tari seperti Pa Gellu Pa Boneballa Gellu

Tungga Ondo Samalele PaDao Bulan PaBurake Memanna Maluya PaTirra

Panimbong dan lain-lain Untuk seni musik yaitu Papompang PaBarrung

Papelle Musik dan seni tari yang ditampilkan pada upacara Rambu Solo tidak

boleh ditampilkan pada upacara Rambu tukarsquo

44

Gambar 4 Marsquogellursquo (Tari-tarian)

(3) Rumah Tongkonan

Tongkonan adalah rumah tradisional Toraja yang berdiri diatas tumpukan

kayu dan dishiasi dengan ukiran berwarnah merah hitam dan kuning Kata

tongkonan berasal dari bahasa Toraja tongkon (duduk) Tongkonan merupakan

pusat kehidupan sosial suku Toraja ritual yang berhubungan dengan tongkonan

sangatlah penting dalam kehidupan spiritual suku Toraja oleh karena itu semua

anggota keluarga diharuskan ikut serta karena tongkonan melambangkan

hubungan mereka dengan leluhur mereka Pembangunan tongkonan adalah

pekerjaan yang melelahkan dan biasanya dilakukan dengan bantuan keluarga

besar ada 3 jenis tongkonan yaitu 1) Tongkonan layuk adalah tempat menyusun

aturan aturan sosial keagamaan 2) Tongkoan pekaindoran (pekamberan atau

kaparengngesan) adalah berfungsi sebagai temapt pengurus atau pengatur

pemrintahan adat 3) Tongkonan batu arsquoriri adalah berfungsi sebagai tongkonan

penunjang yang mengatur dan membina persatuan keluarga serta membina

warisan

45

Gambar 5 Rumah Tongkonan Tana Toraja

b) Pariwisata

Tana Toraja terkenal akan obyek wisatanya yang sangat indah dan

menarik sehingga diminati para wisatawan Pada tahun 2012 Tana Toraja

mendapatkan program Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) pada saat itu

juga kunjungan wisatwan semakin tahun semakin meningkat untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 4 Jumlah Kunjungan Wiatawan Tahun Tana Toraja 2012 SD 2016

No

Tahun

Jumlah Wisatawan

Wisnus Wisman

Total

1 2012 20836 13532 34368

2 2013 42319 19324 61643

3 2014 60096 20167 80236

4 2015 82767 15731 98498

5 2016 55037 19491 74528

Sumber Kantor Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Tana Toraja

Tana Toraja memiliki berbagai tempat obyek wisata berikut nama-nama

obyek wisata Tana Toraja

46

(1) Obyek Wisata Lemo

Merupakan sebuah kuburan yang dibuat di bukit batu Bukit ini dinamakan

Lemo karena bentuknya bulat menyerupai buah jeruk (limau) Untuk membuat

lubang ini diperlukan waktu 6 bulan hingga 1 tahun dengan biaya sekitar Rp 30

juta Di pemakaman Lemo terdapat mayat yang disimpan di udara terbuka di

tengah bebatuan yang curam Kompleks pemakaman ini merupakan perpaduan

antara kematian seni dan ritual

Gambar 6 Obyek Wisata Lemo

(2) Obyek Wisata Kambira Atau Baby Grave (Kuburan Bayi Di Dalam Pohon)

Obyek wisata satu ini sangat unik karena jenazah bayi yang sudah

meninggal dimasukkan ke batang pohon Mayat bayi lalu diletakkan ke dalam

dan ditutupi dengan serat pohon dari bahan pelepas enau (kulimbang ijuk) Usia

pohon sekitar 300 ada juga yang 10 tahun dan tersimpan puluhan jenazah bayi

berusia 0-7 tahun di dalamnya Saat ini pohon tempat menyimpan mayat bayi

tersebut sudah tidak digunakan lagi Namun pohon tersebut masih terlihat tegak

berdiri sehingga menjadi daya tarik yang banyak dikunjungi wisatawan lokal mau

pun mancanegara

47

Gambar 7 Obyek wisata Baby Grave

(Penguburan Bayi Dalam Pohon)

(3) Obyek Wisata Makularsquo

Makula terletak di Sangalla sekitar 24 kilometer sebelah selatan kota

Rantepao atau lima enam kilometer di sebelah barat kota Makale Tana Toraja

Terdapat tiga sumber air panas di Makularsquo yang letaknya saling berdekatan Di

sekitar mata air itu berdiri beberapa rumah peristirahatan Pengelolanya sengaja

menyediakan kolam-kolam untuk menampung air panas yang dialirkan dari

sumbernya

Gambar 8 Obyek Wisata Makularsquo (Tempat Permandian)

48

(4) Obyek Wisata Sirope

Obyek wisata Sirope terletak plusmn 6 km di Kecamatan Makale Utara dan 1

km dari jalan poros tempat ini merupakan pemakaman batu pahat di tebing-tebing

batu kapur erong (tempat pemakaman purba dari kayu) dengan beberapa patung-

patung Kompleks pemakaman ini merupakan milik dari kaum bangsawan di

sekitar wilayah Lion dan Tondok Iring

Gambar 9 Obyek Wisata Sirope (Tempat Penguburan)

(5) Obyek Wisata Tumbang Datu Beborsquo

Obyek wisata Tumbang Datu Beborsquo adalah salah satu perkampungan adat

terletak di Kecamatan Sangallarsquo Utara plusmn 7 km dari Makale di sini terdapat

banyak rumah adat tongkonan lokasi upacara adat mata air pemakaman purba

kuburan bayi di pohon benteng pertahanan purba dan lain-lain Masyarakat

masih sangat memegang teguh tradisi

49

Gambar 10 Obyek Wisata Tumbang Datu Bebo

(Rumah Adat Tana Toraja)

(6) Obyek Wisata Tilanga

Obyek wisata Tilanga merupakan kolam alami yang jauh dari hingar

bingar kota terbentuk pada batuan cadas yang dikelilingi pepohonan rimbun

lengkap dengan bunyi-bunyian alam Permandian alam Tilanga terletak di Desa

Sarira Kecamatan Makale Tana Toraja Sulsel jaraknya sekitar 15 kilometer

sebelah selatan Kota Rantepao atau 12 kilometer sebelah utara Kota Makale

Yang menarik dari obyek wisata ini belut berukuran selengan bagian bawah

orang dewasa berenang dengan bebasnya tapi belut-belut tersebut tidak boleh di

tangkap dan di bawah pulang karena penduduk yang tinggal disana

menganggapnya sebagai binatang yang sakral

50

Gambar 11 Obyek Wisata Tilanga (Tempat Permandian)

(7) Obyek Wisata Pango-pango

Obyek wisata Pango-pango merupakan obyek wisata alam yang berada di

atas puncak gunung dengan ketinggian 1600-1700 Mdpl serta terdapat rimbunan

pohon pinus obyek wisata Pango-pango menggabungkan 2 unsur tempat wisata

yaitu wisata alam dan agro wisata Wisata alam Pango-pango terletak sekitar 7

Km dari Kota Makale Kabupaten Tana Toraja

Gambar 12 Obyek Wisata Pango-pango (Wisata Alam)

51

(8) Obyek Wisata Buntu Burake

Obyek wisata Buntu Burake merupakan obyek wisata religi yang

diresmikan pada tanggal 31 agustus 2015 bertepatan hari ulang tahun Kabupaten

Tana Toraja Di atas puncak Buntu Burake terdapat patung Yesus setinggi 40

Meter dan merupakan patung Tuhan Yesus tetringgi kedua di dunia setelah

Christ the king di Polandia setinggi 525 Meter dan di urutan ketiga yaitu patung

Yesus di Rio de janeiro Brasil setinggi 32 Meter

Gambar 13 Obyek Wisata Buntu Burake (Wisata Religi)

4 Keadaan Penduduk

Salah satu modal dasar dalam melaksanakan pembangunan di suatu

daerah adalah sumber daya manusianya dalam hal ini adalah penduduk Apabila

penduduk tersebut diarahkan atau di bina sebagai tenaga kerja yang efektif maka

hal ini merupakan potensi yang sangat besar nilainya Sebaliknya apabila

penduduk tidak di bina atau diarahkan dengan baik sedangkan laju pertumbuhan

penduduk tidak terkendali maka peningkatan kesejahteraan penduduk tidak

52

merata maka hal ini akan mengganggu keamanan stabilitas nasional Penduduk

Kabupaten Tana Toraja berdasarkan hasil akhir tahun 2015 berjumlah 226160

jiwa yang tersebar di 19 Kecamatan yang berjenis kelamin laki-laki lebih

banyak dari penduduk yang berjenis kelamin perempuan lebih jelasnya dapat

dilihat pada tabel berikut

Tabel 5 Jumlah Penduduk Tana Toraja

No Jenis Keleamin Jumlah

1 Laki-laki 114589

3 Perempuan 111623

Total 226160

Sumber Kantor BPS Tana Toraja Tahun 2015

B Karakterisitik Informan

Berikut ini dipaparkan Karakterisitik Informan umum meliputi jenis

kelamin umur pendidikan pekerjaan dan pendapatan

1) Karakterisitik Informan berdasarkan jenis kelamin

Karakterisitik informan yang menjadi subjek penelitian ini menurut jenis

kelamin ditunjukkan pada tabel dibawah ini

Tabel 6 Karakterisitik Informan Berdasarkan Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Frekuensi Presentase ()

1 Laki-laki 6 665

2 Perempuan 3 335

Jumlah 9 100

Sumber Olahan Data Primer Maret 2016

Data tabel diatas menunjukkan 6 orang informan berjenis laki-laki dengan

persentase (665) sedangkan yang berjenis perempuan 3 orang dengan

persentase (335) Hal ini menunjukkan dalam penelitian ini informan yang

berjenis laki-laki lebih banyak di banding informan yang berjenis kelamin

perempuan

53

2) Umur

Karakterisitik informan yang menjadi subjek penelitian ini menurut umur

ditunjukkan pada tabel dibawah ini

Tabel 7 Karakteristik Informan Berdasarkan Umur

No Klasifikasi Umur Frekuensi Presentase ()

1 30-49 5 66

2 40-49 2 22

3 50-59 2 22

Jumlah 9 100

Sumber Olahan Data Primer Maret Tahun 2016

Pada tabel 7 diatas dapat di lihat dari 9 informan berdasarkan umur

menunjukkan bahwa umur yang mendominasi informan berada pada kisaran 30-

49 tahun dengan persentase (66) sedangkan pada kisaran umur 40-49 tahun

(22) dan umur 50-59 tahun (22) adalah merupakan kisaran yang paling kecil

3) Tingkat pendidikan

Karakteristik informan yang menjadi subjek penelitian ini menurut tingkat

pendidikan dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 8 Karakterisitik Informan Berdasarkan Pendidikan

No Klasifikasi Pendidikan Frekuensi Presentase ()

1 SD 0 0

2 SMP 0 0

3 SMA 2 222

4 DIII 2 222

5 SI 3 333

6 S2 2 222

Jumlah 9 100

Sumber olahan Data Primer Maret Tahun 2016

54

Pada tabel 8 diatas dapat dilihat dari 9 informan berdasarkan pendidikan

menunjukkan bahwa pendidikan yang mendominasi informan berada pada jenjang

S1 dengan persentase (333) selanjutnya pada jenjang SMAD111 dan S2

persentasenya sama yaitu (222)

4) Pekerjaan

Karakteristik informan yang menjadi subjek penelitian ini menurut

pekerjaan dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 9 Karakteristik Informan Berdasarkan Pekerjaan

No Pekerjaan Frekuensi Persentase

1 PNS 4 44

2 Swasta 2 22

3 Honorer 2 22

4 IRT 1 12

Jumlah 9 100

Sumber Olahan Data Primer Maret Tahun 2016

Tabel 9 apat dilihar diatas dari 9 informan berdasrkan pekerjaan

menunjukkan bahwa pekerjaan dari informan lebih banyak yang PNS yaitu 4

orang dengan persentase (44) yang sedang adalah honorer dan swasta yaitu

dengan persentase (22) yang paling sedikit adalah IRT dengan persentase

hanya (12)

5) Pendapatan

Karakteristik informan yang menjadi subjek penelitian ini menurut

pendapatan dapat dilihat pada tabel berikut

55

Tabel 10 Karakteristik Informan Berdasarkan Pendapatan

No Pendapatan Frekuensi Persentase

1 500-700 ribu 2 25

2 1 ndash 2 juta 2 25

4 4-10 juta 5 50

Jumlah 9 100

Sumber Olahan Data Primer Maret Tahun 2016

Tabel diatas menunjukkan bahwa informan yang mempunyai pendapatan

paling banyak ada 5 orang yaitu dengan persentase (50) informan yang

berpendapatan menengah sebanyak 2 orang dengan persentase (25) sedangkan

informan yang berpendapatan paling sedikit ada 2 orang dengan persentase (25)

C Strategi Pemerintah dalam Peningkatan Destinasi Manajemen Organisasi

(DMO) Di Kabupaten Pariwisata Tana Toraja

Strategi yang dilakukan pemerintah dalam meningkatkan Destinasi

Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata Tana Toraja adalah analisis SWOT

karena analisi SWOT merupakan salah satu metode untuk menggambarkan suatu

masalah proyek atau konsep bisnis yang berdasarkan faktor internal dan faktor

eksternal Untuk mengetahui apakah DMO pariwisata Tana Toraja sudah tercapai

atau belum dapat dilihat dari hasil wawancara di bawah ini

1 Faktor internal

Faktor internal terbagi atas dua yaitu faktor kekuatan yang meliputi

keindahan alam kearifan lokal dan ragam budaya sedangkan faktor kelemahan

meliputi infrastruktur jalan yang belum optimal dan kebersihan kurang terjaga

56

a) Kekuatan

Indikator pertama Kekuatan terdiri dari tiga sub variabel yaitu 1)

keindahan alam 2) kearifan lokal 3) ragam budaya Ketiga sub variabel akan

dijelaskan di bawah ini

(1) Keindahan alam

Sebuah keindahan alam sangat dibutuhkan dalam meningkatkan destinasi

pariwisata karena dengan adanya keindahan alam yang menarik dan sejuk akan

menjadi magnet tersendiri bagi wisatawan Ketika ditanyakan tentang keindahan

alam berikut tanggapan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata di Kabupaten

Tana Toraja

ldquoDari segi keindahan alam obyek wisata Tana Toraja memiliki panorama

alam yang sangat menarik dan sejuk pada saat kita memasuki kawasan

obyek wisata yang ada di Pango-pango kita dapat rasakan kesejukan di

alam bebas Sekitar wilayah Pango-pango ini banyak ditanami berbagai

macam tanaman salah satunya produk unggulan seperti kopi coklat

markisa kacang tana dan jagung dan beragam sayuran selain itu juga di

penuhi rimbunan pohon pinus tak salah kalau obyek wisata yang satu ini

menjadi kunjungan favoritrdquo

(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)

Hasil wawancara lainnya dengan Sekertaris Dinas Kebudayaan dan

Pariwisata mengatakan bahwa

ldquoSalah satu yang menjadikan obyek wisata Tana Toraja diminati para

pelancong dunia baik wisata lokal maupun mancanegara adalah panorama

alamnya yang sangat bagus dan indah karena letak obyek wisata terletak

diatas gunung diatas kita dapat melihat kota Makale Rantepao dan

sekitarnyardquo

(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)

Berdasarkan tanggapan dari informan diatas dapat dianalisa bahwa dari

segi keindahan alam obyek wisata Tana Toraja memiliki beragam keindahan

misalnya panorama alam yang indah sejuk dan menarik serta dilokasi obyek

57

wisata banyak ditemui berbagai macam tanaman seperti kopi markisa jagung

kacang tanah dan rimbunan pohon pinus diatas juga kita dapat melihat kota

Makale Rantepao dan sekitarnya Terkait dengan keindahan alam obyek wisata

Tana Toraja lebih lanjut Ketua Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Cluster

Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoObyek wisata yang ada di Tana Toraja dari segi keindahan memang

sangat menarik salah satunya di Buntu Burake disana kita dapat melihat

keindahan alamnya seperti gunung-gunung yang indah dipandang serta

batu-batu yang ada diokasi obyek wisata yang tak kalah uniknya batunya

yang tinggi dan lonjong serta terdapat patung yesus yang tertinggi kedua

di dunia pembangunan wisata religi ini tak lain untuk meningkatkan

destinasi wisatawan serta meminimalisir kelemahan dan ancaman yang

adardquo (Wawancara LB 58 Tahun 15032016)

Sementara penjelasan yang diberikan oleh Travel agent Tana Toraja

mengatakan bahwa

ldquoMemang Tana Toraja Memiliki keindahan alam yang luar biasa tapi

keindahan alam yang ada di obyek wisata di Buntu Burake pada saat

musim hujan tidak dapat kita rasakan karena gelap ditutupi oleh awan

serta dilokasi obyek wisata sangat licin jadi lebih bagusnya datang

berkunjung pada saat musim kemaraurdquo

(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)

Berdasarkan tanggapan dari informan diatas dapat dikatakan bahwa

keindahan yang dimiliki obyek wisata Tana Toraja memang sangat luar biasa

contohnya obyek wisata di Buntu Burake diatas kita dapat merasakan keindahan

alam seperti gunung-gunung yang indah batu-batunya yang unik karena tajam

panjang dan lonjong serta patung yesus yang tertinggi kedua di dunia tetapi

keindahan alamnya tidak dapat dirasakan pada saat hujan turun karena gelap

ditutupi oleh awan Terkait hal tersebut informan selaku wisatawan yang datang

berkunjung ke Toraja mengatakan bahwa

58

ldquoKeindahan alam obyek wisata yang ada di Toraja ini memang luar biasa

contohnya obyek wisata yang ada di Pango-pango kalau ingin berkunjung

bagusnya bermalam di pagi hari kita terasa diatas awan karena pada saat

sang matahari terbit di ufuk timur pemandangan menakjubkan lainnya

dapat kita saksikan Arak-arakan awan putih indah berada tepat di bawah

kita yang menyelimuti seluruh kota Makale dan sekitarnya dari atas

puncaknyardquo

(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)

Sementara tanggapan informan selaku masyarakat kabupaten Tana Toraja

mengatakan bahwa

ldquoKalau ingin melihat keindahan obyek wisata Tana Toraja yang ada di

Buntu Burake itu pada saat sore hari diatas kita akan merasakan kesejukan

serta keindahannya pada saat matahari akan terbenam cahayanya yang

kuning keemasan dihiasi dengan baluran putih awan yang berarak tak

beraturan pernak-pernik mutiara yang sedang menggantung di tengah

warna kuning sang mentarirdquo

(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas dapat di katakan bahwa

keindahan obyek wisata Tana Toraja memang luar biasa apalagi pada pagi hari

dan sore hari pada saat matahari terbit di ufuk timur dan sore hari pada saat

matahari mau terbenam

Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa informan diatas dapat

dikatakan sejalan dengan teori Sondang P Siagian pada indikator Strengths

(kekuatan) bahwa suatu satuan bisnis atau perusahaan harus memiliki keunggulan

komparatif oleh unit usaha di pasaran salah satunya seperti keindahan alam

dimana keindahan alam yang dimimiliki merupakan keunggulan dari obyek

wisata Tana Toraja dengan begitu pemerintah Tana Toraja dapat memanfaatkan

kekuatan dan peluang dalam meningkatkan destinasi serta dapat meminimalisir

berbagai kelemahan dan ancaman yang ada

59

(2) Kearifan lokal

Kearifan lokal adalah kepandaian dan strategi-strategi pengelolaan alam

semesta dalam menjaga keseimbangan ekologis yang sudah berabad-abad teruji

oleh berbagai bencana dan kendala serta keteledoran manusia Kearifan lokal

tidak hanya berhenti pada etika tetapi sampai pada norma dan tindakan dan

tingkah laku sehingga kearifan lokal dapat menjadi seperti religi yang

memedomani manusia dalam bersikap dan bertindak baik dalam konteks

kehidupan sehari-hari maupun menentukan peradaban manusia yang lebih jauh

Ketika ditanyakan tentang kearifan lokal berikut tanggapan informan selaku

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Tana Toraja

ldquoKearifan lokal Tana Toraja dari segi adat sudah banyak mengalami

perubahan contohnya perbudakan dulunya budak di suruh-suruh misalnya

menumbuh padi kasi makan babi cuci piring dan lain lain-lain

sebagainya tapi sekarang itu sudah tidak berlaku tapi identitasnya sebagai

budak tidak akan hilang rdquo

(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)

Sementara tanggapan dari informan selaku Sekertaris Dinas Kebudayaan

dan Pariwisata mengatakan bahwa

ldquoSaat ini beberapa dari kebudayaan di Tana Toraja sudah tidak orisinil

lagi misalnya saja rumah adat toraja yaitu tongkonan dulu atap rumah

tongkonan itu terbuat dari kayu sehingga terlihat sangat unik namun

sekarang sudah ada yang menggunakan atap seng begitu juga dengan

lantainya yang dulunya masih menggunakan kayu sekarang sudah di cor

dan memakai keramik sehingga keindahan dan keunikannya berkurang rdquo

(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)

Berdasarkan tanggapan informan di atas dapat di katakan bahwa kearifan

lokal Tana Toraja sudah mulai berkurang keasliannya dan keorisinalitasnya

karena beberapa adat Toraja sudah banyak mengalami perubahan misalnya

perbudakan yang tak lagi di suruh-suruh serta rumah adat tongkonan yang

60

dulunya menggunakan kayu sebagai lantainya tapi sekarang sudah banyak yang

cor dan menggunakan keramik sehingg keunikannya berkurang Sehubungan

dengan kearifan lokal Ketua Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Cluster

Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoKearifan lokal dari segi budaya sudah mulai memudar contohnya dalam

pesta rambu solorsquo (acara kematian) dimana seharusnya tamu atau keluarga

yang datang memakai baju bolong (baju hitam) naum sekarang sudah ada

yang tidak memakai baju hitam menurut saya ada baiknya pemerintah

membuat PERDA Tentang Kearifan Lokal agar budaya yang dimiliki tdak

mudah berubah dan memudarrdquo

(Wawancara LB 58 Tahun 15032016)

Berdasarkan tanggapan informan di atas maka dapat di analisa bahwa

dalam pelaksanaan upacara rambu solorsquo (acara kematian) dimana seharusnya

semua memakai baju hitam baik tamu maupun keluarga tapi kenyataannya sudah

ada yang tidak memakai baju bolong (baju hitam) maka dari itu Ketua DMO

Pariwisata Tana Toraja menyarankan agar pemerintah Tana Toraja mengeluarkan

Peraturan Daerah (PERDA) Tentang Kearifan Lokal agar kearifan lokal Tana

Toraja tetap terjaga dan tidak mudah memudar maupun berubah Sehubungan

dengan kearifan lokal Travel agent Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoKearifan lokal dari segi baju sudah sangat bagus di mana dalam

melaksanakan upacara rambu tukarsquo (acara syukuran) misalnya acara

pernikahan dimana dalam pelaksaanaannya penerima tamu menggunkan

baju adat Toraja yaitu kandaura dan baju bodoh (baju indorsquo) dilengkapi

dengan aksesoris Tana Torajardquo

(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)

Sementara tanggapan dari wisatawan yang datang berkunjung ke Tana

Toraja mengatakan bahwa

ldquoberbicara mengenai kearifan lokal Tana Toraja dari segi budaya baik

budaya rambu solorsquo (acara kematian) dan budaya rambu tukarsquo (acara

syukuran) sangat orisinil karena budaya ini ada sejak dari dulu sampai

61

sekarang dan tidak mudah di pengaruhi oleh budaya luar karena

masyarakat Toraja sangat mengharagai budaya mereka dengan tetap

menjaga eksistensi kearifan lokal inilah sehingga Toraja dikenal baik

lokal maupun mancanegara serta budaya ini dijadikan budaya wisatardquo

(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)

Sementara tanggapan dari masyarakat dikabupaten Tana Toraja

mengatakan bahwa

ldquoMengenai kearifan lokal sudah banyak yang tidak orisinil lagi karena

upacara-upacara yang digelar di Toraja khususnya di Tana Toraja sudah

mulai berkurang atau sudah jarang di laksanakan seperti dalam syukuran

rumah tongkonan yang baru dan acara pesta panen biasanya digelar acara

sisembarsquo (adu kaki) sebagai ungkapan syukur Tapi saat ini kebanyakan

upacara yang digelar hanya rambu solorsquo (pesta kematian) dan rambu tukarsquo

( pesta pernikahan)rdquo

(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)

Berdasarkan tanggapan beberapa informan diatas maka dapat

disimpulkan bahwa dari segi budaya rambu solorsquo dan rambu tukarsquo sangat orisinil

karena budaya itu masih dilestarikan sampai sekarangserta dalam pelaksanaan

rambu tukarsquo semua penerima tamu menggunakan baju adat Toraja dilengkapi

dengan aksesoris Toraja dan disisi lain ada juga yang sudah tidak orisinil lagi

karena berbagai upacara syukuran sudah mulai jarang dilaksanakan seperti

mangrara tongkonan dan acara pesta panen yang biasanya dilakukan acara

sisembarsquo

(3) Ragam budaya

Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama

oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi Budaya

terbentuk dari banyak unsur yang rumit termasuk sistem agama dan politik adat

istiadat bahasa perkakas pakaian bangunan dan karya seni Sehubungan dengan

62

budaya berikut tanggapan informan selaku Kepala Dinas Kebudayaan dan

Pariwisata di Kabupaten Tana Toraja

ldquoBudaya Tana Toraja merupakan warisan dunia dan dijadikan wisata

budaya dari berbagai budaya yang ada yang paling menarik adalah

upacara rambu solorsquo (acara kematian) dimana upacara rambu solorsquo

dulunya hanya dilakukan oleh bangsawan akan tetapi sekarang sudah

mulai bergeser siapa yang kaya itulah pestanya yang paling meriah meski

demikian dalam pelaksanaannya dilakukan berdasarkan stratifikasi sosial

ada tingkatan-tingkatannya seperti tanarsquo bulaan (kasta tertinggi) tanarsquo

bassi (kasta menengah) tanarsquo karurung ( kasta rendah) dan tanarsquo kua-kua

(sangat rendah)rdquo

(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas dapat dikatakan bahwa dalam

pelaksanaan upacara rambu solorsquo yang dulunya hanya bisa dilakukan oleh orang

bangsawan tapi sekarang sudah mengalami pergeseran dimana orang yang kaya

itulah yang pestahnya lebih meriah tapi meski demikian tetap diukur berdasarkan

status sosialnya Sehubungan dengan budaya ini lebih lanjut Sekertaris Dinas

Kebudayaan dan Pariwisata mengatakan

ldquoSelain budaya rambu solorsquo Tana Toraja juga memiliki berbagai macam

budaya lainnya yang juga menarik salah satunya adalah penguburan bayi

yang ada di baby grave yang dikubur dalam pohon dimana 1 pohon

terdapat 10 mayat bayi di dalam maka tak heran kalau Tana Toraja

diminati oleh para pelancong baik wisatawan lokal nusantara maupun

mancanegarardquo

(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)

Sementara tanggapan dari informan selaku Ketua Destinasi Manajemen

Organisasi (DMO) Cluster Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoSelain budaya rambu solorsquo (acara kematian) ada juga budaya rambu tukarsquo

(acara syukuran) seperti acara pernikahan dimana dalam pelaksanaannya

diiringi dengan parsquogellu (tari-tarian) parsquopenawai (memaparkan asal usul

calon pengantin) dan dilaksanakan pada saat matahari mulai naik berbeda

dengan rambu tukarsquo yang dilakukan pada saat matahari mulai turun begitu

menariknya budaya Torajardquo

(Wawancara LB 58 Tahun 15032016)

63

Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa

budaya Tana Toraja bukan hanya rambu solorsquo ada juga budaya penguburan bayi

dalam pohon dimana dalam 1 pohon terdapat 10 mayat bayi serta budaya lainnya

adalah budaya rambu tukarsquo seperti acara pernikahan yang dilksanakan pada saat

matahri mulai naik serta di iringi dengan parsquogellu dan marsquopenawai Terkait

dengan budaya tersebut travel agent Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoTana Toraja terkenal karena budayanya yang begitu menarik salah

satunya adalah ketika seorang bangsawan meninggal atau seorang yang

tak murni bangsawan biasanya tak langsung dikubur melainkan disimpan

di rumah berminggu-minggu berbulan-bulan bahkan puluhan tahun

tergantung kesiapan keluarga dan mereka memperlakukan mayat seperti

orang yang hidup dimana mayat disiapkan makanan dan minuman mayat

tersebut baru dianggap mati setelah selesai melakukan upacara rambu

solorsquo (acara kematian)rdquo

(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)

Sementara tanggapan dari informan selaku wisatawan yang datang

berkunjung ke Tana Toraja mengatakan

ldquoTidak salah kalau Tana Toraja diminati para wisatawan mancanegara

karena memang budaya Tana Toraja luar biasa seperti dalam pelaksanaan

upacara rambu solorsquo (acara kematian) dimana pemotongan kerbau dan

babi banyaknya hewan yang di potong tergantung kemampuan ekonomi

keluarga serta berbagai kegiatan budaya dipertontonkan seperti parsquosilaga

tedong (adu kerbau) adu kaki (sisembarsquo) tari-tarian seperti parsquobadong

passailorsquo serta pemotongan kerbau dengan cara marsquotinggoro tedong

(pemotongan kerbau dengan ciri khas masyarakat Toraja yaitu dengan

menebas kerbau dengan parang dan dengan hanya sekali tebas budaya

inilah yang menjadikan Tana Toraja dikenal baik nusantara maupun

mancanegarardquo

(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa

ketika masyarakat Toraja meninggal biasanya tidak langsung dikubur melainkan

disimpan di atas rumah dan diperlakukan seperti orang yang hidup serta dalam

64

pelaksanaan rambu solorsquo dilakukan pemotongan kerbau dan babi banyaknya

pemotongan hewan tergantung dari keamampuan keluarga semakin banyak

hewan yang dipotong maka semakin tinggi pula status sosial seseorang

Sehubungan dengan budaya berikut tanggapan informan selaku masyarakat di

kabupaten Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoBudaya masyarakat Toraja banyak orang menganggap tradisi yang

pemborosan karena besar biaya yang harus dikeluarkan untuk

penyelenggaraannya bahkan ada yang tertunda berbulan-bulan bahkan

bertahun-tahun karena harus mengumpulkan biaya bahkan ada yang

mengatakan orang Toraja mencari kekayaan untuk di pakai pada pesta

rambu solorsquo tapi bagi masyarakat Toraja berbicara pemakaman bukan

hanya tentang upacara status jumlah kerbau dan babi yang dipotong

tetapi juga soal malu (sirirsquo) dan hal inilah yang meneyebabkan upacara

rambu solorsquo terkait dengan tingkat stratifikasi sosialrdquo

(Wawancara AA 44 tahun 18032016)

Berdasarkan tanggapan dari informan diatas dapat dianalisa bahwa bukan

soal pemborosan atau dengan kata orang Toraja mencari kekayaan hanya untuk

pesta rambu solorsquo tapi karena faktor malu karena upacara rambu solo terkait

dengan stratifikasi sosial Terkait dengan budaya berikut tanggapan masyarakat

Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoBudaya Tana Toraja memang terkenal akan keunikannya salah satu

budaya Toraja yang unik salah satunya yaitu pada saat orang yang murni

bangsawan maupun yang tidak murni bangsawan meninggal dunia pada

saat selesai dimandikan akan di make up dan apabila yang meninggal

adalah gadis akan dipakaikan baju seloyor kalau orang tua dipakaikan

baju bodoh (baju indorsquo) sedangkan kalau yang meninggal laki-laki baik

orang tua maupun remaja akan dipakakan jas dan dasi dan setelah itu

barulah dikasih masuk peti lalu disimpan dalam kamar dimana kamarnya

dihiasi begitu indah pada saat mau di pestakan akan dibuatkan peti baru

yang dihias sesuai stratifikasi sosialnyardquo

(Wawancara MT 38 Tahun 19032016)

Berdasarkan tanggapan dari informan diatas maka dapat dikatakan bahawa

pada saat orang Toraja meninggal tidak langsung dimakamkan melainkan

65

disimpan dirumah dalam kamar yang sudah dihiasi begitu indah dan petinya tidak

sembarang dihiasi melainkan sesuai stratifikasi sosialnya

Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa informan diatas dapat

dikatakan dari segi budaya Tana Toraja memang begitu menarik sehingga

dijadikan wisata budaya dimana pada saat orang Toraja meninggal tidak langsung

dimakamkan melainkan disimpan dirumah pelaksanaannya tergantung pada

kesiapan keluarga dalam pelaksanaannya banyak macam kegiatan budaya

dipertontonkan seperti parsquosilaga tedong (adu kerbau) adu kaki (sisembarsquo) tari-

tarian seperti parsquobadong passailorsquo serta pemotongan kerbau dengan cara

marsquotinggoro tedong (pemotongan kerbau dengan ciri khas masyarakat Toraja

yaitu dengan menebas kerbau dengan parang dan dengan hanya sekali tebas

selain itu ada penguburan bayi dalam pohon dimana satu pohon terdapat sepuluh

mayat bayi didalam maka tak heran kalau Tana Toraja banyak diminati para

pelancong baik wisatawan lokal nusantara maupun mancanegara

b) Kelemahan

Indikator kedua kelemahan terdiri dari dua sub variabel yaitu 1)

infrastruktur jalan yang belum optimal dan 2) kebersihan yang kurang tergaja di

lokasi obyek wisata

(1) Infrastruktur jalan yang belum optimal

Infrastruktur jalan yang belum optimal menuju obyek wisata tentu sangat

mengganggu dan membahyakan bagi wisatawan yang datang berkunjung Ketika

ditanyakan tentang infrastruktur jalan yang belum optimal Kepala Dinas

Kebudayaan dan Pariwisata di Kabupaten Tana Toraja

66

ldquoObyek wisata yang ada di Tilanaga (tempat permandian) dari segi

infrastruktur jalannya sangat kecil berlubang disana sini jalanan naik

turun dan menanjak hal ini menjadi salah satu kendala dalam

meningkatkan destinasi kami selaku pihak terkait akan berusaha

mengatasi hal inirdquo

(wawancara JS 56 Tahun 12032016)

Sementara hasil wawancara dengan informan selaku Sekertaris Dinas

Kebudayaan dan Pariwisata Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoBerbicara tentang infrastruktur jalan menuju obyek wisata yang ada di

Tana Toraja memang sebagian sangat jelek misalnya jalan menuju obyek

wisata yang ada di Sirope (tempat penguburan) sangat jelek berlubang

dan lebar jalan sekitar 1 meter lebih hal tersebut menjadi salah satu

kendala dalam peningkatan destinasirdquo

(Wawanacar LS 53 Tahun 14032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa

jalan menuju beberapa obyek wisata banyak yang rusak seperti jalan menuju

obyek wisata di Tilanga dan Sirope jalannya yang menanjak berlubang serta lebar

jalannya hanya 1 meter lebih Terkait dengan infrastruktur jalan yang belum

optimal berikut tanggapan informan selaku Ketua Destinasi Manajamen

Organisasi (DMO) Cluster Pariwisata Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoKeberhasilan DMO dapat dilihat salah satunya dengan infrastruktur jalan

kalau masih ada jalan yang rusak menuju obyek wisata maka DMO belum

tercapai seperti program DMO Tana Toraja belum optimal karena masih

banyak jalan menuju obyek wisata yang jelek contohnya jalan menuju

obyek wisata di Buntu burake pada saat kita memasuki gerbang jalannya

yang berbatu dan pendakian yang cukup jauh hal ini sanagat mengganggu

dan membahayakan bagi wisatawan kami selaku pihak terkait menyadari

hal ini serta berkeinginan besar untuk memperbaiki tapi kami terkendala

dengan dana yang masih minimrdquo

(Wawancara LB 58 Tahun 15032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa

keberhasilan suatu DMO dapat dilihat dari infrastruktur jalan dan DMO Tana

Toraja belum tercapai karena masih ada jalan yang rusak menuju obyek wisata

67

salah satunya jalan menuju obyek wisata di Buntu burake jalannya yang berbatu

dan pendiakian yang cukup jauh Terkait dengan infrastruktur jalan yang belum

optimal berikut tanggapan informan selaku travel agent Tana Toraja mengatakan

bahwa

ldquojalan menuju obyek wisata tidak semuanya rusak sebagian sudah ada

yang bagus seperti jalan menuju obyek wisata yang ada di baby grave

jalannya sudah di aspal dan juga lebar sekitar 4 meterrdquo

(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)

Berdasrkan tanggapan dari informan diatas dapat dikatakan bahwa dari

segi infrastruktur jalan menuju obyek wisata yang ada di Sirope sudah bagus

karena jalannya sudah di aspal dan juga lebar Terkait dengan infrastruktur jalan

yang belum optimal berikut tanggapan informan selaku wisatawan yang datang

berkunjung ke Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoJalan menuju obyek wisata Buntu burake sangat menakutkan dan

membahayakan bagi wisatawan dimana terdapat jurang dipinggir jalan

apalagi jalan menuju obyek wisata ini pada saat musim hujan sangat licin

saya berharap agar pemerintah membuatkan pagar jalanan dan melakukan

perbaikan jalan agar wisatawan sering datang berkunjungrdquo

(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)

Sementara hasil wawancara dengan informan selaku masyarakat Tana

Toraja mengatakan bahwa

ldquoMengenai infrastruktur jalan memang belum optimal karena masih

banyak jalan menuju obyek wisatai yang kurang bagus seperti jalan

menuju obyek wisata di Sangngallarsquo jalanya yang berlubang becek karena

digenangi air tapi dari segi lebarnya sudah lumayan sekitar 3 meterrdquo

(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas dapat dikatakan bahwa dari segi

infrastruktur jalan menuju obyek wisata di Tana Toraja belum optimal karena

68

masih banyak jalan menuju obyek wisata yang becek dan digenangi air pada saat

musim hujan serta terdapat jurang tidak dipasangkan pagar jalanan

Berdasarkan hasil wawancara dari berbagai informan diatas maka dapat

disimpulkan bahwa dari segi infrastruktur jalan di obyek wisata Tana Toraja

belum optimal karena masih banyak obyek wisata yang infrastruktur jalan rusak

dan belum memadai seperti berlubang berbatu licinterdapat jurang yang tidak di

pasangkan pagar jalan serta lebar jalan yang masih kecil sekitar 1 meter lebih

Dengan melihat kelemahan yang ada dapat dikatakan dalam meningkatkan DMO

Pariwisata Tana Toraja belum tercapai

(2) Kebersihan yang kurang terjaga di obyek wisata

Kebersihan adalah keadaan bebas dari kotoran termasuk diantaranya

debu sampah dan bau dalam hal ini wisatawan lokal maupun wisatawan

mancanegara perlu menjaga kebersihan lingkunagan obyek wisata agar keindahan

obyek wista terlihat indah dan menarik Seperti wawancara yang dilakukan

dengan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata mengatakan bahwa

ldquoDari segi kebersihan saya rasa belum optimal karena masih banyak

obyek wisata yang ada di Tana Toraja yang kotor dan baursquo seperti yang

ada di Pango-pango di lokasi obyek wisata sangat baursquo karena banyak

wisatawan buang air kecil sembarangan termasuk wisatawan laki-laki hal

ini terjadi karena memang tidak ada wc di lokasi obyek wisata kami

selaku pihak terkait akan membuat wc di setiap obyek wisata yang ada di

Tana Toraja

(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)

Bedasarkan tanggapan dari informan diatas dapat dianalisa bahwa dari

segi kebersihan obyek wisata Tana Toraja belum optimal karena masih banyak

obyek wisata Tana Toraja yang kotor dan baursquo seprti obyek wisata di Pango-

pango dimana wisatawan buang air kecil sembarangan hal ini terjadi karena

69

belum adanya wc yang disediakan oleh pihak terkait Terkait dengan kebersihan

yang tidak terjaga di obyek wisata Tana Toraja lebih lanjut Sekertaris Dinas

Kebudayaan dan Pariwisata mengatakan bahwa

ldquoKeindahan obyek wisata tergantung dari kebersihannya dan menurut

saya dari segi kebersihan sampah di lokasi obyek wisata saya rasa sudah

lumayan bagus seperti obyek wisata yang ada di baby grave dan obyek

wisata di Pango-pango itu sangat bersih karena memang ada tim khusus

untuk menjaga kebersihan lokasi wisata tersebutrdquo

(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa dari

segi kebersihan sampah di lokasi obyek wisata sudah bagus seperti obyek wisata

yang ada di baby grave dan obyek wisata di Pango-pango Terkait dengan

kebersihan yang kurang terjaga berikut tanggapan informan selaku Ketua

Destinasi Manajemen Organisasi Pariwisata (DMO) Cluster Tana Toriaja

mengatakan bahwa

ldquoKebersihan suatu DMO dapat dilihat salah satunya dengan

kebersihannya apabila obyek wisata masih ada yang kotor berarti dalam

pengelolaan DMO belum tercapai dan saya menyadari bahwa DMO Tana

Toraja belum tercapai karena masih ada obyek wisata di Tana Toraja yang

masih kotor seperti obyek wisata yang ada di Sirope (tempat penguburan)

kebersihannya kurang terjaga daun-daun yang jatuh dibiarkan

bertumpukan di lokasi obyek wisata sampah ada dimana-mana karena

wisatawan yang datang berkunjung membuang sampah sembarangan

(Wawancara LB 58 Tahun 15052016)

Sementara tanggapan lain dari salah satu informan selaku travel agent

Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoMasih banyak obyek wisata di Tana Toraja yang masih kotor salah

satunya di obyek wisata yang ada di Tilanga (tempat permandian) yang

terletak dalam hutan dimana kolamnya banyak daun-daun yang terapung

di bawah karena di sekeliling kolam banyak pohon besar serta pohon-

pohon bambu yang menaungi air di permandian tapi dari segi airnya

sangat jernihrdquo

(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)

70

Berdasarkan tanggapan dari informan diatas dapat dikatakan bahwa dari

segi kebersihan belum optimal karena masih banyak obyek wisata Tana Toraja

tidak terjaga kebersihannya seperti obyek wisata di sirope (tempat penguburan)

dimana dilokasi obyek wisata ini banyak sampah dan daun-daun yang jatuh

dibiarkan begitu saja dan obyek wisata yang ada di Tilanga (tempat permandian)

banyak daun-daun yang terapung di kolam karena banyak pohon-pohon besar dan

pohon bambu yang mengelilingi kolam tersebut Terkait dengan kebersihan yang

kurang terjaga berikut tanggapan informan selaku wisatawan yang datang

berkunjung ke Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoDari segi kebersihan tangga di lokasi obyek wisata yang ada di Buntu

burake (wisata religi) Tana Toraja belum optimal karena tangganya

dipenuhi dengan tanahlumpur apalagi kalau musim hujan karena obyek

wisata ini ada 770 tangga yang di lewati baru sampai di patung Yesus

tertinggi di duniardquo

(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)

Berdasarkan penjelasan dari informan diatas dapat dikatakan kebersihan

dari segi tangga yang ada di obyek wisata Buntu burake belum optimal karena

tangganya banyak di penuhi dengan tanah apa lagi kalau musim hujan Terkait

dengan kebersihan yang kurang terjaga berikut tanggapan informan selaku

masyarakat Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoBerbicara mengenai kebersihan dari segi WC di obyek wisata yang ada di

Tilanga itu sudah bagus dan bersih karena bak dan lantainya menggunakan

keramik airnya juga sangat jernihrdquo

(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)

Berdasarkan hasil wawancara dengan informan diatas maka dapat

dikatakan bahwa dari segi kebersihan WC di obyek wisata yang ada di Tilanga

71

sudah bagus dan bersih airnya juga yang sangat jernih serta kebersihan bak

airnya sudah sangat bersih dan lantai baknya juga menggunakan keramik

Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa informan diatas maka

dapat disimpulkan bahwa keberhasilan suatu DMO dapat dilihat salah satunya

dengan kebersihan apabila masih ada obyek wisata yang masih kotor maka dapat

dikatakan dalam pengelolaan DMO Pariwisata Tana Toraja belum tercapai karena

masih banyak obyek wisata yang masih kotor meski demikian sudah ada juga

yang sudah bersih

2 Faktor eksternal

Faktor eksternal terbagi atas dua yaitu a) peluang meliputi agrowisata dan

berbagai bisnis b) ancaman meliputi penetrasi budaya luar dan ketergantungan

ekonomi

a) Peluang

Indikator ketiga Peluang yang terdiri dari dua sub variabel yaitu 1)

agrowisata 2) berbagai bisnis Kedua sub variabel akan di jelaskan di bawah ini

(1) Agrowisata

Agrowisata merupakan peluang besar bagi masyarakat Tana Toraja

Ketika ditanyakan tentang peluang agrowisata berikut tanggapan dari Kepala

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoKeunikan lokasi agrowisata adalah hamparan kebun kopi dan tanaman

sayuran mengelilingi kota mungil Pango-pango di lembah yang indah dan

mempesona serta mengelilingi perkampungan tradisional yang didukung

bentukan geologibenteng alam dan perbukitan dan pegunungan yang

mempesona keunikan inilah yang menjadikan obyek agrowisata ini

banyak diminati para wisatawanrdquo (Wawancara JS 56 Tahun 12032016)

72

Berdasarkan tanggapan informan diatas dapat dikatakan bahwa keunikan

aggrowisata di tana Toraja adalah hamparan kebun kopi serta perbukitan dan

pegunungan yang mempesona Sehubungan dengan hal tersebut berikut

tanggapan informan selaku Sekertaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

mengatakan bahwa

ldquoAgrowisata Tana Toraja memang menarik dan sejuk keindahan dapat

kita rasakan pada saat kita memasuki kebun kopi jagung serta sayur-

sayuran yang begitu subur indah dipandang apalagi pada pagi harirdquo

(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)

Sementara hasil wawancara dengan Ketua Destinasi Manajemen

Organisasi (DMO) Cluster Pariwisata Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoSebelumnya Tana Toraja hanya mengandalkan wisata budaya dan wisata

alam tapi sekarang sudah ada agrowisata yang ada di Pango-pango yang

banyak menarik wisatawan dan kami selaku pihak terkait merencanakan

penambahan lokasi obyek agrowisata agar kunjungan wisatawan semakin

meningkat hal ini dilakukan untuk meminimalisir kelemahan dan

ancaman yang adardquo

(Wawancara LB 58 Tahun 15032016)

Berdasarkan keterangan informan diatas dapat dikatakan bahwa

keindahan agrowisata di Tana Toraja dapat kita rasakan pada saat kita memasuki

kebun kopi dan sayur-sayuran di dalam kita merasakan kesejukan yang luar biasa

apalagi pada pagi hari serta pihak terkait akan berusaha mengembangkan obyek

agrowisata agar wisatawan semakin tertarik Terkait dengan hal tersebut berikut

tanggapan informan selaku travel agent Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoPemerintah Tana Toraja selalu mengingatkan masyarakat yang ada di

daerah Pango-pango agar selalu menjaga kelestarian lingkungan agar

wisata agro selalu diminati para wisatawan karena kedatangan wisatawan

membawa keuntungan ekonomi bagi masyarakat setempat maupun

masyarakat sekitarnyardquo

(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)

73

Berdasarkan tanggapan informan diatas dapat dikatakan bahwa masyarakat

selalu diingatkan agar tetap menjaga kelestarian lingkungan disekitar obyek

agrowisata agar wisatawan semakin tertarik karena kunjungan wisatawan

membawa keuntungan ekonomi bagi masyarakat setempat serta masyarakat

sekitarnya Sehubungan dengan agrowisata tersebut berikut tanggapan informan

selaku wisatawan yang datang berkunjung ke Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoAgrowisata Tana Toraja memang memberikan peluang yang luar biasa

baik untuk masyarakat sendiri maupun untuk peningkatan destinasi obyek

wisata karena beberapa produk tanaman unggulan seperti kopi dan

markisa dimana wisatawan yang datang bisa memetik sendiri buah kopi

tentu dengan hal tersebut bisa memberikan kepuasan tersendiri bagi

wisatawan yang datangrdquo

(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)

Sementara penjelasan lain dari salah satu informan selaku masyarakat

Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoAgrowisata memang menjadi peluang dalam meningkatkan obyek wisata

dan meningkatkan perekonomian masyarakat saya harap agar pemerintah

menambah obyek agrowisata serta menambah tamanaman buah seperti

starawberry dan apel di obyek wisata di Pango-pango agar wisatawan

semakin tertarik untuk datang berkunjung ke Tana Toraja karena

agrowisata Tana Toraja baru ada satu dan perlu penambahan

pembangunan wisata agrordquo

(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)

Berdasarkan keterangana informan diatas dapat dikatakan bahwa

agrowisata menjadi salah satu peluang bagi masyarakat Tana Toraja dalam

meningkatkan perekonomian dan diharpakan agar pemerintah menambah obyek

agrowisata serta menambah tanamanan buah strawberry dan apel di obyek wisata

Pango-pango agar wisatawan semakin tertarik untuk datang berkunjung

Berdasarkan tanggapan dari beberapa informan diatas dapat disimpulkan

bahwa agrowisata Tana Toraja menjadi peluang yang luar biasa bagi msyarakat

74

dalam meningkatkan ekonomi serta dalam peningkatan destinasi obyek wisata

keindahan serta kesejukan yang dimiliki menjadikan wisata agro ini diminati para

wisatawan

(2) Berbagai bisnis

Bisnis adalah suatu organisasi yang menjual yang menjual jasa atau barang

kepada pembeli atau konsumen ataupun bisnis lainnya untuk memperoleh laba

Ada tiga hal penting dalam bisnis yaitu menghasilkan barang dan jasa mencari

profit dan memaksimalkan kebutuhan konsumen Seperti wawancara yang

dilakukan dengan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Tana Toraja

mengatkan bahwa

ldquoBerbicara tentang obyek wisata Tana Toraja yang diminati para

wisatawan baik wisatawan lokal maupun mancanegara tentu muncul

berbagai peluang salah satunya adalah berbisnis seperti pembangunan

hotel dengan membangun hotel tentu membuka lowongan kerja bagi

masyarakat Toraja serta memberikan keuntungan yang besar bagi pemilik

hotelrdquo

(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)

Berdasarkan keterangan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa

salah satu peluang yang dibuka msyarakat Tana Toraja adalah pembangunan hotel

selain membuka lowongan kerja tentu juga memberikan keuntungan besar bagi

pemilik hotel Sehubungan dengan hal tersebut berikut tanggapan informan

selaku Sekertaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata mengatakan bahwa

ldquoBisnis merupakan salah satu peluang besar bagi masyarakat Tana Toraja

dengan adanya obyek wisata masyarakat dapat berbisnis misalnya

penjualan aksesoris Tana Toraja seperti kalung gantungan kunci gelang

dan lain-lain sebagainyardquo

(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)

75

Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa

dengan adanya obyek wisata yang ada di Tana Toraja membuka peluang salah

satunya adalah bisnis seperti menjual berbgai aksesoris Tana Toraja Terkait

dengan hal tersebut berikut tanggapan informan selaku Ketua Destinasi

Manajemen Organisasi (DMO) Cluster Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoMasyarakat Tana Toraja dalam memanfaatkan peluang mereka membuka

berbagai macam bisnis salah satunya adalah membuka restaurant dan

menyediakan berbagai macam makanan dan minuman khas Tana Toraja

seperti parsquopeong (daging yang dimasak dalam bambu) sorsquokorsquo (beras ketan

yang dicampur dengan santan) sarabba dan lain-lain sebagainyardquo

(Wawancara LB 58 Tahun 15032016)

Sementara penjelasan yang diberikan oleh informan selaku travel agent

Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoAda banyak bisnis yang di buka msyarakat Tana Toraja misalnya

penjualan kue khas Tana Toraja seperti deppa tori bajersquo serta bisnis

rental mobil dan sebagainya bisnis ini memberikan dampak positif selain

keuntungan yang didapatkan juga berbuat untuk bangsa dengan cara

membantu mengembangkan obyek wisatardquo

(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa

masyarakat Tana Toraja membuka berbagai macam bisnis dan memanfaatkan

betul peluang yang ada dengan mengharapkan keuntungan Terkait dengan hal

tersebut tanggapan informan selaku wisatawan yang datang berkunjung ke Tana

Toraja mengatakan bahwa

ldquoAdanya obyek wisata Tana Toraja yang begitu menarik dan diminati para

pelancong memberikan dampak positif bagi masyarakat dalam

meningkatkan perekonomian dengan memanfaatkan peluang yang ada

misalnya berbisnis masyarakat membuka berbagai bisnis yang ada salah

satunya adalah bisnis rental mobilrdquo

(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)

76

Sementara penjelasan yang diberikan oleh informan selaku masyarakat

Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoBisnis memang menjadi peluang besar untuk masyarakat Tana Toraja

dalam meningkatkan perekonomian dalam memenuhi kebutuhan sehari-

hari misalnya bisnis kecil-kecilan seperti yang menjual makanan di lokasi

obyek wisata dengan hal itu wisatawan tidak usah repot-repot membawah

makanan karena banyak yang menjual makanan di lokasi obyek wisata

yang ada di Tana Torajardquo

(Wawancara AA 44 tahun 18032016)

Berdasarkan hasil wawancara dari beberapa informan diatas dapat

dikatakan sejalan dengan teori Sondang P Siagian (2011) bahwa dengan adanya

peluang yang dimiliki sebuah organisasi atau perusahaan dapat dimanfaatkan

untuk meningkatkan pendapatan serta dapat dimanfaatkan untuk meminimalisir

kelemahan dan ancaman yang ada dalam sebuah organisasi atau perusahaan

b) Ancaman

Indikator keempat ancaman terdiri dari dua sub variabel yaitu 1)

penetrasi budaya luar 2) ketergantungan ekonomi Kedua sub variabel akan di

jelaskan di bawah ini

(1) Penetrasi budaya luar

Penetrasi budaya luar merupakan ancaman karena adanya berbgai budaya

luar yang lebih menarik Ketika ditanyakan tentang penetrasi budaya luar berikut

tanggapan dari Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Tana Toraja

mengatakan bahwa

ldquoPenetrasi budaya luar ini salah satu ancaman dalam peningkatan destinasi

pariwisata karena berbagai budaya yang menarik seperti budaya yang ada

di Wakatobi yang juga menarik kami selaku pihak terkait mengatasi

ancaman penetrasi budaya luar tersebut dengan memanfaatkan kekuatan

dan peluangrdquo

(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)

77

Sementara wawancara yang dilakukan dengan Sekertaris Dinas

Kebudayaan dan Pariwisata Tana Toraja mengatakan bahwaa

ldquoPenetrasi budaya luar memang jadi ancaman dalam meningkatkan

destinasi obyek wisata Tana Toraja karena berbagai budaya luar juga yang

menarik tapi saat ini puji syukur kunjungan wisatawan tidak menurun

karena kami selaku pihak terkait selalu mempromosikan keindahan dan

keunikan wisata alam wisata budaya dan agro wisata Tana Toraja baik

dalam negeri maupun luar negeri agar ancaman tidak berpengaruh pada

peningkatan destinasirdquo

(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa

penetrasi budaya luar memang menjadi salah satu ancaman karena banyak budaya

luar juga yang lebih menarik misalnya budaya bahari wakatobi tapi meski

muculnya budaya yang lebih menarik tidak mempangaruhi kunjungan wisatawan

karena pemerintah terkait selalu membangun obyek wisata yang baru dan selalu

melakukan promosi baik dalam negeri maupun luar negeri Terkait dengan hal

tersebut berikut tanggapan informan selaku Ketua Destinasi Manajemen

Organisasi (DMO) Cluster Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoPenetrasi buadaya luar memang menjadi ancaman bagi Tana Toraja

karena berbagai budaya luar yang juga yang tak kalah uniknya seperti

budaya Bali serta berbagai budaya Tana Toraja tidak orisinil lagi

contohnya pembuatan rumah tongkonan yang dulunya lantainya

menggunakan kayu serta tiangnya juga menggunakan kayu sehingga

terlihat sangat unik dan menarik tapi sekarang sudah ada yang

menggunakan keramik dan tiangnya sudah ada yang di cor sehingga

keunikan dan keindahannya berkurang hal seperti inilah yang ditakutkan

jangan sampai menjadi penghambat dalam peningkatan destinasi

wisatawan rdquo

(Wawancara LB 58 Tahun 15032016)

Berdasarkan penjelasan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa

penetrasi budaya luar menjadi ancaman bagi peningkatan destinasi wisatawan

78

karena banyaknya budaya luar yang juga menarik seperti Bali serta budaya Tana

Toraja sudah tidak orisinil lagi sudah banyak yang mengalami perubahan

sehingga keindahan dan keunikannya sudah berkurang Terkait dengan penetrasi

budaya luat berikut tanggapan informan selaku travel agent Tana Toraja

mengatakan bahwa

ldquoPenetrasi budaya luar memang menjadi ancaman dari luar karena

berbagai budaya luar yang juga menarik tapi saat ini pemerintah Tana

Toraja menambah lokasi obyek wisata baru yang ada di Buntu burake

diatas terdapat patung yesus tertinggi di dunia obyek wisata yang satu ini

akan menambah kunjungan wisatawan ini juga merupakan strategi

pemerintah dalam meningkatkan destinasi wisatawan agar ancaman yang

ada dapat diatasi ldquo

( Wawancara MU 42 Tahun 16032016)

Sementara hasil wawancara dengan wisiatawan yang datang berkunjung

ke Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoMenurut saya menegenai ancaman penetrasi budaya luar saya rasa

sampai sekarang tidak ada yang kalah menarik budaya Toraja seperti

upacara rambu solorsquo (acara kematian) serta dalam pelaksanaannya pun

diiringi berbagai kegiatan budaya misalnya parsquosilaga tedong (adu kerbau)

parsquobadong (tarian-tarian) dan lain-lain sebagainyardquo

(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa

sampai saat ini tidak ada yang kalah unik dan menarik budaya Toraja seperti

upacara rambu solorsquo serta kegiatan budaya yang dipertontonkan yang juga sangat

menarik serta pemerintah Tana Toraja membangun lokasi obyek wisata yang

baru hal ini dilakukan agar berbagai ancaman dapat diatasi dengan memanfaatkan

peluang yang ada Terkait dengan penetrasi budaya luar berikut tanggapan

informan selaku masyarakat Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoPenetrasi budaya luar memang menjadi salah satu ancaman karena

berbagai budaya Tana Toraja tidak orisinil lagi banyak yang sudah

79

mengalami perubahan misalnya acara rambu tukarsquo (acara syukuran) salah

satunya adalah upacara pesta panen upacara ini jarang sekali dilakukan

bahkan beberapa daerah di Toraja tidak melakukan lagi upacara tersebut rdquo

(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)

Berdasarkan hasil wawancara dari beberapa informan diatas maka dapat

disimpulkan bahwa penetrasi budaya luar memang menjadi ancaman karena

beberapa budaya Tana Toraja tidak orisisnil lagi tapi meski demikian kunjungan

wisatawan ke Tana Toraja tidak mengalami penurunan karena pemerintah Tana

Toraja mengatasi hal tersebut dengan memanfaatkan kekuatan dan peluang

(2) Ketergantungan ekonomi

Ketergantungan ekonomi adalah keadaan dimana kehidupan ekonomi

negara-negara tertentu dipengaruhi oleh perkembangan dan ekspansi dari

kehidupan ekonomi seperti wawancara yang dilakukan dengan Kepala Dinas

Kebudayaan Dan Pariwisata Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoKetergantungan ekonomi ini menjadi ancaman karena kapan kunjungan

wisatawan berkurang maka pendapatan masyarakat pun berkurang karena

sebagian besar masyarakat Toraja mendapatkan keuntungan dari

kunjungan wisatawanrdquo

(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dianalisa bahwa

sebagian besar masyarakat Tana Toraja ekonominya tergantung pada kunjungan

wisatawan karena kapan kunjungan wisatawan menurun maka pendapatan

masyarakat pun menurun Terkait dengan ketergantungan ekonomi tersebut

berikut tanggapan informan selaku Sekertaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoTidak semua masyarakat Tana Toraja ekonominya tergantung pada

kunjungan wisatawan karena kebanyakan profesi masyarakat Toraja

sekarang adalah pelautrdquo

80

(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dianalisa bahwa tidak

semua masyarakat Tana Toraja ekonominya tergantung pada kunjungan

wisatawan karena kebanyakan masyarakat Tana Toraja sekarang berprofesi

sebagai pelaut Sehubungan dengan hal ketergantungan ekonomi berikut

tanggapan informan selaku Ketua Destinasi Manajemen Organisasi (DMO)

Cluster Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoBerbicara mengenai masalah ketergantungan ekonomi sebagian memang

masyarakat Tana Toraja ekonominya tergantung pada kunjungan

wisatawan seperti masyarakat yang bekerja di hotel karena 80 yang

menginap di hotel adalah wisatawan kapan wisatawan menurun maka

akan berpengaruh pada pendapatan masyarakat serta Pendapatan Asli

Daerah (PAD) Tana Torajardquo (Wawancara LB 58 Tahun 15032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dianalisa bahwa

sebagian masyarakat Tana Toraja ekonominya tergantung pada kunjungan

wisatawan seprti yang bekerja di hotel kapan wisatawan menurun maka

pendapatan masyarakat pun menurun begitupun Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Tana Toraja Terkait dengan hal ketergantungan ekonomi berikut tanggapan

informan selaku travel agent Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoSaya akui memang sebagian masyarakat Toraja ekonominya tergantung

pada wisatawan contohnya saya sebagai travel agent kapan wisatawan

kurang maka akan berpengaruh pada pendapatan kamirdquo

(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)

Sementara penjelasan lain yang diberikan oleh Wisatawan yang datang

berkunjung ke Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoKalau saya lihat sebagian kecilnya saja yang ekonominya tergantung

pada kunjungan wisatawan karena kebanyakan profesi Tana Toraja adalah

petani serta banyak masyarakat Toraja yang bekerja di luar kota

(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)

81

Sementara penjelasan lain yang diberikan oleh masyarakat Tana Toraja

mengatakan bahwa

ldquoMenurut saya sebagai masyarakat Toraja sekaligus sebagai pemilik rental

mobil bergantung pada kunjungan wisatawan karena kapan wisatawan

kurang maka pendapatan kami pun berkurangrdquo

(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)

Berdasarkan penjelasan diatas dapat dikatakan bahwa yang bekerja di

travel agent dan yang memiliki rental mobil ekonominya tergantung pda

kunjungan wisatwan karena kapan wisatwan menurun maka pendapatan mereka

pun akan menurun

Berdasarkan tanggapan dari beberapa informan diatas maka dapat

disimpulkan bahwa sebagian kecilnya saja yang ekonominya tergantung pada

kunjungan wisatwan dan sebagian besar ekonominya tidak tergantung pada

kunjungan wisatwan karena banyak masyarakat Tana Toraja yang berprofesi

sebagai pelaut petani dan bekerja di luar kota kecuali Pendapatan Asli Daerah

(PAD) Tana Toraja memang sebagian besar di dapatkan dari obyek wisata

D Analisis SWOT

Analisis SWOT adalah analisis kondisi internal maupun eksternal suatu

organisasi yang selanjutnya akan digunakan sebagai dasar untuk merancang

strategi dan program kerja Analisis internal meliputi penilaian terhadap faktor

kekuatan (Sterngths) merupakan situasi atau kondis yang merupakan kekuatan

dari organisasi atau program pada saat ini dan kelemahan (Weaknesses)

merupakan situasi atau kondisi yang merupakan kelemahan dari organisasi atau

program pada saat ini Sementara analisis eksternal mencakup faktor peluang

82

(Opportunities) merupakan situasi atau kondisi yang merupakan peluang di luar

organisasi dan memberikan peluang berkembang bagi organisasi di masa

depandan tantangan (Threaths) merupakan situasi yang merupakan ancaman

bagi organisasi yang datang dari luar organisasi dan dapat mengancam eksistensi

organisasi di masa depan

Analisis SWOT merupakan suatu pekerjaan yang cukup berat karena

hanya dengan hal itu alternati-alternatif strategi dapat disusun Kegagalan

menganalisanya berarti gagal dalam mencari relasi dan titik temu antara

faktor-faktor strategi dalam lingkungan internal dan yang terdapat dalam

lingkungan eksternal sambil mencari hubungannya dengan misi tujuan dan

sasaran organisasi juga merupakan kegagalan dalam mempersiapkan suatu

keputusan strategi yang baik Pekerjaan ini tetap menjadi tugas pokok dari

kelompok koalisi eselon atas dan belum bisa didelegasikan kepada eselon bawah

Namun eselon bawah berperan dalam menyediakan data yang diperlukan untuk

mempertajam analisis SWOT Hanya dengan analisis SWOT keputusan

-keputusan strategi yang baik dapat dihasilkan seperti pertemuan antara

strengthsopportunities (SO) strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran suatu

perusahaan yaitu dengan menggunakan seluruh kekuatan dan memanfaatkan

peluang pertemuan antara strengthsthreats (ST) ini adalah strategi untuk

menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan dengan cara menghindari

ancaman pertemuan antara weaknessesopportunities (WO) strategi ini

diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara mengatasi

kelemahan-kelemahan yang dimiliki dan pertemuan antara weaknessestheats

83

(WT) strategi ini didasarkan pada kegiatan yang besrsifat defensif dan ditujukan

untuk meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman

Analisis SWOT digunakan untuk merumuskan strategi melalui situasi

dengan mengidentifikasi kekuatan kelemahan peluang dan ancaman Dengan

analisis SWOT kita dapat memahamai apa dan bagaimana organisasi kita serta

bagaimana cara menggerakannya Penentuan strategi secara garis besar dalah

dengan memperhatikan kelemahan-kelmahan yang dimiliki organisasi kemudian

membuat konsolidasi internal agar dapat menghadapi tantangan dan meraih

peluang yang ada jika organisasi memiliki kekuatan yang besar maka dapat

merumuskan strategi dengan perencanaan matang SWOT dapat digunakan oleh

organisasi apa saja termasuk organisasi pemerintah seperti Dinas Pariwisata dan

Kebudayaan di Kabupaten Tana Toraja

Kegiatan yang paling penting dalam proses analisis adalah memahami

seluruh informasi yang terdapat pada suatu kasus menganalisis situasi untuk

mengetahui isu apa yang sedang terjadi dan memututuskan tindakan apa yang

harus segera dilakukan untuk memecahkan masalah Menurut Boulton (dalam

Freddy Rangkuti 1997) proses untuk melaksanakan analisis suatu kasus Untuk

memahami secara keseluruhan informasi yang ada yaitu dengan cara memahami

secara detail semua informasi dan melakukan analisis secara numerik Setelah

mengetahui dan memahami berbagai informasi terkait faktor internal dan faktor

eksternal obyek wisata Tana Toraja berikut hasil analisis penulis

84

1) Comporative Advantage (strengthsopportunities ldquoSOrdquo )

Keunggulan komporatif obyek wisata Tana Toraja ada berbagai macam

seperti keindahan alam yang dapat kita rasakan di obyek wisata Pango-pango

yang begitu sejuk indah dan menarik selain itu banyak di temui berbagai macam

tanaman unggul seperti kopi coklat markisa kacang tana jagung dan berbagai

macam sayuran serta dipenuhi rimbunan pohon pinus yang tak kalah indah yaitu

obyek wisata Buntu burake yang terletak diatas gunung diatas dapat kita rasakan

keindahannya seperti gunung-gunung yang indah dipandang batu-batu yang

tinggi dan lonjong dan terdapat patung yesus setinggi 40 meter dan merupakan

patung yesus tertinggi kedua di dunia serta berbagai budaya yang juga tak kalah

uniknya seperti upacara rambu solorsquo (upacara kematian) dimana dalam upacara

tersebut di pertontonkan berbagai antraksi budaya seperti marsquobadong

(mengelilingi mayat) marsquopasonglorsquo (menurunkan mayat dari rumah) dan masih

banyak lagi upacara rambu tukarsquo (upacar syukuran) dan penguburan bayi dalam

pohon yang terdapat di obyek wisata baby grave sedangkan dari segi keunggulan

peluang yaitu agrowisata keunikan lokasi agrowisata adalah hamparan kebun kopi

tanaman sayuran mengelilingi kota mungil Pango-pango dilembah yang indah dan

perbukitan pegunungan yang mempesona selain itu juga terdapat berbagai

macam bisnis contohnya pembangunan hotel restaurant menjual aksesoris

Toraja menjual makanan minuman khas Toraja dan lain-lain sebagainya Itulah

beberapa macam keunggulan komporatif obyek wisata Tana Toraja yang

menjadikan Tana Toraja di kenal baik lokal maupun mancanegara

85

2) Mobilization (strengthsthreats ldquoSTrdquo )

Tana Toraja memiliki berbagai macam kekuatan seperti yang saya jelaskan

diatas namun berbagai ancaman pun dari luar seperti penetrasi budaya luar dan

ketergantungan ekonomi Namun pihak terkait Tana Toraja mengatasi ancaman

dari dengan cara melakukan penambahan obyek wisata baru seperti

pembangunan wisata religi Buntu burake yang terletak diatas gunung dimana

diatas gunung tersebut di bangun patung yesus tertinggi kedua di dunia dengan

ketinggian 40 meter dan pihak terkait juga merencanakan menambah wisata agro

dan membangun kunjungan khusus seperti panjat tebing Hal ini dilakukan untuk

memperluanak ancaman dari luar dan kalau mungkin ancaman yang ada dapat di

jadikan peluang Inilah salah satu strategi pihak terkait Tana Toraja dalam

memanimalisir anccaman yang ada dengan memanfaatkan kekuatan yang ada

3) Investmentdivestment (weaknessesopportunities ldquoWOrdquo )

Obyek wisata Tana Toraja memiliki berbagai kekuatan namun juga

memiliki berbagai kelemahan contohnya dari segi infrastruktur jalan yang belum

optimal masih banyak jalan menuju obyek wisata yang masih rusak pihak terkait

berkeinginan besar untuk melakukan perbaikan kesemua jalan menuju obyek

wisata namun terkendala dengan dana yang masih minim Kelemahan yang ada

tentu berdampak negatif terhadap peluang yang ada karena kapan wisatawan

menurun maka pendapatan sebagian masyarakat dan Pendapatan Asli Daerah

(PAD) otomatis akan menurun pihak terkait berencana akan membuat

penambahan wisata agro dan berusaha melakukan perbaikan jalan dan

menyediakan tim khusus pada semua obyek wisata Tana Toraja

86

4) Damage control (weaknessesthreats ldquoWTrdquo )

Damage control atau kerusakan pengendalian dimana obyek wisata Tana

Toraja dihadapkan pada hal tersebut kekuatan dan ancaman ketemu pihak terkait

Tana Toraja mengatasi hal ini dengan sedikit demi sedikit membenahi kelemahan

yang ada seperti kebersihan di obyek wisata dimana sebagian obyek wisata sudah

disiapkan tim khusus kebersihan dan sebagian sudah disediakan tempat sampah

serta jalan menuju obyek wisata sebagian sudah bagus Tana Toraja dihadapkan

pada hal itu tapi tidak berpengaruh pada kunjungan wisatawan karena obyek

wisata Tana Toraja memiliki kekuatan yang luar biasa sehingga wisatwan sangat

tertarik Tapi meski demikian kunjungan wisatwan tidak menurun tapi hal itu

berpengaruh pada pencapaian DMO dimana Tana Toraja tahun ini tidak termasuk

10 besar DMO karena pengelolaan dari segi infrastruktur jalan yang belum

optimal dan kebersihan kurang terjaga dilokasi obyek wisata karena penilaian

pencapaian DMO diukur salah satunya adalah infrastruktur dan kebersihan

87

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai Strategi Pemerintah dalam

Peningkatan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata di Kabupaten

Tana Toraja maka dapat disimpulkan bahwa

1) Strengths atau kekuatan dapat dikatakan bahwa kekuatan yang dimiliki obyek

wisata masyarakat Tana Toraja dapat dikatakan sangat baik karena berbagai

kekuatan yang dimiliki budaya yang indah dan menarik dimana orang yang

meninggal tidak langsung dimakamkan melainkan disimpan dirumah dalam

kamar yang sudah dihiasi dengan indah penyimpanan mayat dirumah ada yang

berminggu berbulan bertahun bahkan sampai puluhan tahun tergantung

kesiapan keluarga panorama alam yang sejuk dapat dirasakan di Buntu burake

dan di Pango-pango diatas dapat kita dapat melihat keindahan gunung dan

pada pagi hari kita terasa diatas awan serta kearifan lokal Tana Toraja yang

terus dilestarikan seperti acara rambu solorsquo (acara kematian) dan acara rambu

tukarsquo (acara sykururan) budaya ini ada sejak dulu sampai sekarang Hal

tersebutlah yang membuat Tana Toraja terkenal serta diminati wisatawan baik

lokal maupun mancanegara Sedangkan

2) Weaknesses atau kelemahan dapat disimpulkan bahwa dari segi infrastruktur

jalan belum optimal karena masih ada beberapa jalan menuju obyek wisata

yang rusak berlubang berbatu-batu menanjak licin becek serta pendakian

yang cukup jauh dan jalannya tidak di cor juga terdapat jurang dipinggir jalan

88

yang tidak dipasangkan pagar jalan seprti obyek wisata yang ada di Buntu

burake Sangngallarsquo Sirope dan Tilanga Selain itu tentang kebersihan di

obyek wisata yang kurang terjaga banyak sampah yang berhamburan

karena tidak ada tempat sampah yang disediakan baursquo serta pondok-pondok

yang terdapat di obyek wisata penuh lumpur apalagi kalau musim hujan karena

wisatawan naik ke pondok memakai sandal tapi dari segi air yang ada di

Tilanga sangat jernih dengan adanya berbagai kelemahan ini dapat pula

disimpulkan bahwa dalam peningkatan destinasi pariwisata Tana Toraja

belum tecapai karena terdapat berbagai kelemahan yang ada

3) Opportumities atau peluang dari segi peluang dapat disimpulkan bahwa ada

beberapa peluang yang dimiliki obyek wisata Tana Toraja seperti agrowisata

yang terdapat di Pango-pango dimana wisatawan bisa memetik sendiri buah

kopi selain itu juga dapat merasakan keindahan dan kesejukan dilokasi

tersebut dan berbagai bisnis lainnya dapat dikatakan sudah bagus karena

banyak masyarakat membuka usaha mulai dari menjual minuman makanan

dan aksesoris Toraja ditempat wisata membuka restaurant menjual kue khas

Toraja seperti deppa torirsquo dan baje membangun hotel membuka rental mobil

dan lain-lain sebagainya Dengan adanya peluang yang dimiliki dapat

dimanfaatkan dalam meningkatkan destinasi wisata selain itu peluang juga

dapat dimanfaatkan untuk memanimalisasi kelemahan dan ancaman yang ada

4) Threats atau ancaman dapat disimpulkan bahwa ada beberapa ancaman yang

ada seperti pnetrasi budaya luar seperti munculnya budaya yang lebih menarik

seperti di Wakatobi tapi dengan adanya budaya luar yang menarik tidak

89

berpengaruh pada kunjungan wisatawan karena di dunia ini tidak akan ditemui

budaya seperti budaya Tana Toraja seperti upacara rambu solorsquo (acara

kematian) dan upacara rambu tukarsquo) acara syukuran Selain itu ketergantungan

ekonomi dimana sebagian masyarakat Tana Toraja perekonomiannya

tergantung pada kunjungan wisatawan misalnya yang membuka usaha rental

mobil hotel kapan wisatawan berkurang maka pendapatan mereka pun kurang

selain itu Pendapatan Asli Daerah (PAD) pun akan menurun begitupun

sebaliknya Dengan adanya berbagai ancaman ini membahayakan dalam

peningkatan destinasi pariwisata Tana Toraja contohnya saja sudah banyak

budaya yang bagus seperti Wakatobi

B Saran

1 Diharapkan pemerintah dapat menjaga dan mengelolah dengan baik berbagai

kekuatan yang dimiliki agar kunjungan wisatawan semakin meningkat dari

tahun ke tahun

2 Diharapkan kepada pemerintah agar melakukan perbaikan jalan kesemua jalan

menuju obyek wisata yang masih rusak agar wisatawan yang datang tidak

merasa terganggu

3 Diharapkan dengan adanya berbagai peluang yang ada dapat dikelola

dengan baik oleh pihak terkait agar ancaman yang ada dapat dimanimalisasi

4 Pemerintah diharapkan dapat mengatasi berbagai ancaman yang ada dengan

cara salah satunya membuat Peraturan Daerah tentang Kearifan Lokal agar

Tana Toraja tetap jadi obyek wisata yang diminati berbagai wisatawan baik

wisatawan lokal maupun mancanegara

90

5 Diharapkan agar pemerintah membuat pagar jalan dipinggir jalan yang ada

jurangnya

6 Hendaknya pemerintah membuat tim khusus menjaga kebersihan di setiap

obyek wisata

7 Pemerintah perlu melakukan pelebaran jalan kesemua obyek wisata yang

lebarnya masih 1 lebih meter

91

DAFTAR PUSTAKA

AJ Muljadi 2012 Kepariwisataan dan Perjalanan Jakarta PT Raja Grafindo

Persada

AM Sardiman 2007 Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Jakarta Raja

Grafindo Persada

Bonggasilomba Desy Bulawan 2011 Peran Pemerintah Daerah Dalam

Pengelolaan Sektor Pariwisata Di Kabupaten Toraja Utara

Skripsi Makassar Universitas Hasanuddin Makassar

Cangara Hafied 2004 Pengantar Ilmu Komunikasi Jakarta PT Raja

Grafindo Persada

Jones Charles O 1996 Pengantar Kebijakan Publik Jakarta PT Raja

Grafindo Persada

Labiran Malisa 2013 Analisis Penerimaan Daerah Dari Sektor Pariwisata Di

Kabupaten Tana Toraja Skripsi Makassar Univesrsitas Hasanuddin

Makassar

Marpaung Bahar 2002 Pengantar Pariwisata Bandung Alfabeta

Mustafa Delly 2013 Birokrasi Pemerintahan Bandung Alfabeta

Ndraha Taliziduhu 2003 Kybernlogi Jakarta Rineke Cipta

Norton P David 2004 Strategi Maps Converting Intangible Assets Into Tangible

Outcome Harvard Harvard Business School Publication Corporation

Pendit Nyoman S 2002 Ilmu Pariwisata Jakarta Pradnya Paramita

Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2011 Tentang Rencana Induk Nasional

2010 hingga 2025

Rangkuti Freddy 1997 Analisis SWOT Jakarta PT Gramedia Pusataka Utama

Republik Indonesia Undang-Undang No 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan

Daerah

------------------------- Undang-Undang No 10 Tahun 2009 tentang

Kepariwisataan

92

Rewansyah Asnawi 2011 Reformasi Birokrasi Dalam Rangka Good

Governance Jakarta Yusaiantanas Prima

Salusu J 2000 Pengambilan Keputusan Strategi Jakarta Gramedia

Widisaran

----------- 1996 Pengambilan Strategi Jakarta Gramedia Widisaran

Sedarmayanti 2014 Manajemen Strategi Bandung Refika Aditama

Siagian Sondang P 1994 Manajemen Sumber Daya Manusia Jakarta Bumi

Aksara

------------------------ 2011 Manajemen Stratejik Jakarta Bumi Aksara

Sugiyono 2008 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung

Alfabeta

Usman Nurdin 2002 Konteks Implementasi Berbatas Kurikulum Jakarta PT

Raja Grafindo Persada

Wardhono Fitri Indra 2014 Kumpulan Artikel Terkait Destination Management

Organization diakses pada tanggal 8 januari 2016

(httpslidesharenetfitriwardhonokumpulan-artikel-terkait-dmo)

Zulfikar 2015 Strategi Pemerintah Dalam Penerimaan Adipura Di Kabupaten

Maros Skripsi Makassar Universitas Muhammadiyah Makassar

LAMPIRAN

Page 10: STRATEGI PEMERINTAH DALAM PENINGKATAN DESTINASI MANAJEMEN …

x

DAFTAR ISI

Halaman Pengajuan Skripsi ii

Halaman Persetujuan iii

Penerimaan Tim iv

Halaman Pernyataan Keaslian Karya Ilmiah v

Abstrak vi

Kata Pengantar vii

Daftar Isi x

Daftar Gambar xii

Daftar Tabel xiii

BAB I PENDAHULUAN

A Latar Belakang 1

B Rumusan Masalah 5

C Tujuan Penelitian 6

D Kegunaan Penelitian 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A Pengertian Konsep dan Teori 7

B Pemerintah Daerah 16

C Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) 18

D Pariwisata 21

E Kerangka Pikir 25

F Deskripsi Fokus 26

G Deskripsi Fokus Penelitian 26

BAB III METODE PENELITIAN

A Waktu dan Lokasi Penelitian 29

xi

B Jenis dan Tipe Penelitian 29

C Sumber Data 29

D Informan Penelitian 30

E Teknik Pengumpulan Data 31

F Teknik Analisis Data 32

G Pengabsahan Data 33

BAB IV HAIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Deskripsi atau Karakteristik Obyek Penelitian 36

B Karakteristik Informan 52

C Strategi Pemerintah Dalam Peningkatan Destinasi Manajemen Organisasi

Pariwisata Di Kabupaten Tana Toraja 55

D Analisis SWOT 81

BAB VI PENUTUP

A Kesimpulan 87

B Saran 89

DAFTAR PUSTAKA 91

LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

xii

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah

Program Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) merupakan struktur tata

kelola destinasi pariwisata yang mencakup perencanaan koordinasi

implementasi dan pengendalian organisasi destinasi secara inovatif dan

sistematik melalui pemanfaatan jejaring informasi dan teknologi yang terpimpin

secara terpadu dengan peran serta masyarakat Pelaku asosiasi industri

akademisi dan pemerintah yang memiliki tujuan Proses dan kepentingan bersama

dalam rangka meningkatkan kualitas pengelolaan volume kunjungan wisata lama

tinggal dan besaran pengeluaran wisatawan serta manfaat bagi masyarakat lokal

Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) berupaya untuk

terus fokus memaksimalkan 15 Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) di tahun

2012 Hal itu sesuai dengan peraturan pemerintah (PP) No 50 Tahun 2011

tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional 2010 hingga

2025 Terdapat 15 lokasi DMO yang ditetapkan oleh pemerintah Indonesia dalam

rencana strategis industri pariwisata untuk dikembangkan menjadi destinasi wisata

yang dikelola secara profesional dengan melibatkan partisipasi masyarakat lokal

yaitu Sabang Danau Toba Kawasan Kota Tua Jakarta Tanjung Puting

Pangandaran Borobudur Bromo dan Semerau serta kawasan Tengger Danau

batur Rinjanji Pulau komodo Wakatobi Derawan Tana Toraja Bunaken dan

Raja Ampat

2

Menurut Bruen dan Anderson (dalam Wardhono 2014) Destinasi

Manajemen Organisasi (DMO) sebagai sistem pengelolaan terpadu memiliki

fungsi sebagai economic driver communitymarketer industry coordinator quasi

publicrepresentative and builder of communicaty pride Secara ringkas

pemahaman tentang DMO dikategorikan sebagai kegiatan pembenahan dan

penataan pengembangan destinasi secara internal dan pengembangan pemasaran

secara eksternal

Angelo Presenza (dalam Wardhono 2014) menjelaskan bahwa ada tiga

komponen penting dalam Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) yaitu (a)

coordination tourism stakeholder merupakan inti sistem DMO komponen ini

menjadi kunci sukses karena menitik beratkan pada hubungan jejaring yang

membentuk sistem DMO (b) destination crisis management memberikan

pengawasan dari sistem dengan pelaksanaan dan pengelolaan mulai perencanaan

hingga implementasi program (c) destination marketing menjadi ujung tombak

dalam komponen DMO Dengan konsep diatas dapat ditegaskan bahwa DMO

merupakan salah satu konsep pengelolaan dalam sistem pengelolaan kawasan

berbasis kewilayahandaerah yang memiliki kemampuan untuk mengintegrasikan

berbagai komponen secara internal dan eksternal koalisi dan kerjasama

(stakeholder) serta sistem pengelolaan pariwisata DMO secara esensi bertugas

dan bekerja di dalam entitas fabrikasi destinasi pariwisata dan bertanggung jawab

untuk mencapai pengembalian nilai investasi yang unggul pertumbuhan pasar

produk yang berkualitas merek yang berbeda serta manfaat bagi seluruh

(shareholders) DMO tidak memiliki pabrik tersebut tidak memperkerjakan

3

orang-orang di dalamnya dan bukan pula mengontrol proses pelaksanannya di

lapangan

Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) memiliki satu tujuan dan arahan

untuk mencapai pengelolaan dari sebuah destiniasi yaitu adanya sebuah

kelembagaan yang mengelola destinasi Hal ini ditentukan oleh kapasitas

pengembangan pertumbuhan aktivitas wisata saat ini yang merujuk pada tatanan

daur hidup destinasi dengan menyediakan informasi menyediakan sarana dan

prasarana yang baik dan arahan kepada wisatawan sehingga wisatawan

mendapatkan pengelaman yang terbaik saat berkunjung memberikan jaminan

kualitas berwisata kepada wisatawan dan dukungan regulasi terhadap pelaku

industri pariwisata lokal dan pada akhirnya mewujudkan sinergi antara kebutuhan

wisatawan pelaku industri pariwisata dan pemerintah

Penerapan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) harus diterjemahkan

secara konstektual sesuai kaidah yang berlaku berbasis lokalitas agar tidak

menimbulkan friksi perang kepentingan egosektoral serta tidak kontraproduktif

terhadap eksistensi fungsi kelembagaan yang sudah ada Sebagai konsep DMO

berperan menjadi katalisatormotivator dan (spirit) untuk menggerakkan seluruh

kontruksi dan entitas destinasi Prasyaratnya adalah komitmen dan tanggung

jawab Instrumen yang digunakan adalah melalui perencanaan sinergis koordinasi

konsistensi dalam implementasi dan audit dampak manfaat bagi masyarakat lokal

dan destinasi Baik-buruknya pengelolaan ini akan menentukan seberapa kuat

daya tarik suatu destinasi bagi pasar wisatawan pertumbuhan kerja lama kerja

4

besaran pengeluaran kunjungan berulang dan seberapa lama manfaat dan

keberlanjutannya (sustainability)

Pendekatan quality control quality assurance dan quality management

berfokus kepada pengendalian kualitas destinasi manajemen produk dan

pelayanan pada destinasi pariwisata serta peningkatan secara berkelanjutan

produk dan jasa kepariwisataan Fakta membuktikan bahwa destinasi pariwisata

yang dikelola dengan prinsip-prinsip keberlanjutan sangat efektif memberikan

keuntungan jangka panjang baik secara ekonomi sosial maupun ekologi Di

tingkat yang lebih praksis tata kelola destinasi pariwisata berbasis nilai

merupakan faktor determin dan strategis terhadap peningkatan daya saing

pariwisata Untuk itu diperlukan pola dan kiat berbagai perangkat manajemen

dalam pembangunan pariwisata termasuk tata kelola destinasi pariwisata

Kabupaten Tana Toraja ditetapkan oleh pemerintah Indonesia sebagai

salah satu dari 15 lokasi yang mendapatkan program Destinasi Manajemen

Organisasi (DMO) Hal ini menjadi salah satu kebanggan terbesar Tana Toraja

karena dengan adanya DMO dapat dilakukan program pengembangan dan

pengelolaan destinasi pariwisata berkelanjutan berbasiskan proses dimulai dari

perencanaan hingga oprasional dan pemantauan Program DMO akan terlaksana

dengan baik jika di tunjang dengan partisipasi aktif dari seleruh elemen

masyarakat dan Pemerintah Daerah dalam maningkatkan kunjungan

wisatawan Kerja sama yang baik antara Pemerintah Daerah masyarakat dan

dinasinstansi terkait sangatlah perlu dibina secara terus menerus dan

berkesinambungan Agar kebersihan tempat wisata dan infrastruktur jalan tetap di

5

perhatikan dari itu perlu dukungan dan kesadaran masyarakat untuk berpartisipasi

agar kebersihan dan infrastruktur jalan dapat di atasi dan destinasi parawisata

dapat berjalan dengan baik Peran serta masyarakat sangatlah penting untuk

menjaga kebersihan lingkunga parawisata dan infrastruktur jalan Program

Destinasi Manajemen Organisasi tidak hanya menjadi tanggung jawab Pemerintah

Daerah dan DinasInstansi terkait saja melainkan juga seluruh elemen masyarakat

Keberhasilan suatu Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) bukan hanya

mengandalkan daya tarik yang bagus budaya yang menarik tetapi mampu

mengorganisir dari segi infrastruktur jalan dan kebersihan di obyek wisata Hal ini

berdasarkan pada pengamatan penulis bahwa DMO pariwisata di Tana Toraja

belum berjalan secara optimal karena masih banyaknya jalan yang rusak menuju

lokasi pariwisata serta kebersihan yang tidak terjaga di obyek wisata tentu hal ini

memberikan dampak yang negatif bagi wisatawan yang datang berkunjung

Sehubungan dengan pembahasan di latar belakang di atas penulis

mengangkat sebuah judul penelitian yakni strategi pemerintah dalam

implementasi programDestinasi Manajemen Organisasi (DMO) parawisata

di Kabupaten Tana Toraja

B Rumusan Masalah

Terkait dengan pembahasan yang ada di latar belakang penulis

merumuskan masalahnya yaitu bagaimana strategi pemerintah dalam

peningkatan Destinasi ManajemenOrganisasi (DMO) pariwisata di Kabupaten

Tana Toraja

6

C Tujuan Penelitian

Terkait dengan masalah yang ada di latar belakang penulis tertarik untuk

untuk mengetahui strategi pemerintah dalam peningkatan Destinasi Manajemen

Organisasi (DMO) pariwisata di Kabupaten Tana Toraja

D Kegunaan Penelitian

1 Manfaat Teoritis

Penelitian ini di harapakan dapat memberikan manfaat secara teoritis

dalam mengetagui strategi pemerintah dalam implementasi program

Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) parawisata di Kabupaten Tana Toraja

sekurang-kurangnya dapat berguna sebagai sumbangan pemikiran

2 Manfaat praktis

Menambah wawasan penulis mengenai strategi pemerintah dalam

peningkatan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) parawisata di Kabupaten

Tana Toraja untuk selanjutnya di jadikan sebagai acuan dalam bersikap dan

berperilaku juga dapat di jadikan sebagai bahan pertimbangan atau di

kembangkan lebih lanjut serta referensi terhadap penelitian yang sejenis

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A Pengertian Strategi

Strategi adalah rencana jangka panjang diikuti tindakan yang ditujukan

untuk mencapai tujuan tertentu yang umumnya adalah kemenangan Asal kata

strategi turunan dari kata dalam bahasa Yunani strategos Strategi secara umum

adalah proses penentuan rencana pemimpin puncak berfokus pada tujuan jangka

panjang organisasi disertai penyusunan cara atau upaya bagaiamana agar dapat di

capai Sementara pengertian strategi secara khusus adalah tindakan yang bersifat

senangtiasa meningkat terus menerus di lakukan berdasarkan sudut pandang

tentang apa yang di harapkan pelanggan dimasa depan Strategi hampir sealalu

dimulai dari apa yang dapat terjadi bukan dimulai dari apa yang terjadi

Strategi pertama di kemukakan oleh Chandler (dalam Sedarmayanti 2014)

menyebutkan bahwa strategi adalah tujuan jangka panjang dari suatu perusahaan

serta pendayagunaan dan alokasi semua sumber daya yang penting untuk

mencapai tujuan tersebuat Menurut David (2004) Defenisi strategi adalah cara

untuk mencapai tujuan jangka panjang Strategi bisnis bisa berupa perluasan

geografis diversifikasi akusisi pengmbangan produk penetrasi pasar

rasionalisasi karyawan divestasi likuidasi dan joint venture Dalam hal ini

terdapat dua karakteristik strategi yang sangat penting yakni pertama strategi

di rencanakan terlebih dahulu secara sadar dan sengaja mendahului berbagai

tindakan yang akan dilakukan berdasarkan strategi yang dibuat tersebut Kedua

strataegi kemudian dikembangkan dan diimplementasikan agar mencapai tujuan

8

Sedangkan menurut Hamel dan Prahalad (dalam Freddy Rangkuti 1995) strategi

merupakan tindakan yang bersifat incremental (senantiasa meningkat) dan terus

menerus dan dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan

oleh para pelanggan dimasa depan

Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan dalam perkembangannya

konsep mengenai strategi terus berkembang hal ini dapat ditunjukkan oleh

adanya perbedaan konsep mengenai strategi selama 30 tahun terakhir

Pemahaman yang baik mengenai konsep strategi dan konsep lain yang berkaitan

sangat menentukan suksesnya strategi dan konsep lain yang berkaitan sangat

menentukan suksesnya strategi yang disusun

1 Perumusan Strategi

Perumusan strategi merupakan proses penyusunan langkah-langkah ke

depan yang dimaksudkan untuk membangun visi dan misi organisasi menetapkan

tujuan strategis dan keuangan perusahaan serta merancang strategi untuk

mencapai tujuan tersebut dalam langkah menyediakan costumer value terbaik

Menurut Sondang P Siagian (2011) salah satu langkah yang perlu digunakan

dalam merumuskan strategi adalah analisis ldquoSWOTrdquo dimana analisis SWOT

merupakan salah satu instrumen analisis yang ampuh apabila digunakan dengan

tepat Telah diketahui pula secara luas bahwa ldquoSWOTrdquo merupakan akronim

untuk kata kata ldquoStrengths rdquo (Kekuatan) ldquoWeaknesses (Kelemahan)

ldquoOportunities rdquo(Peluang) dan ldquoThreatsrdquo (Ancaman) Faktor kekuatan dan

kelemahan terdapat dalam tubuh suatu organisasi termasuk satuan bisnis tertentu

sedangkan peluang dan ancaman merupakan faktor-faktor lingkungan yang

9

dihadapi oleh organisasi atau perusahaan atau satuan bisnis yang bersangkutan

Jika dikatakan bahwa analisis SWOT dapat merupakan instrumen yang ampuh

dalam melakukan analisis stratejik keampuhan tersebut terletak pada kemampuan

para penentu strategi perusahaan untuk memaksimalkan peranan faktor kekuatan

dan pemanfaatan peluang sehingga sekaligus perperan sebagai alat untuk

minimalisasi kelemahan yang terdapat dalam tubuh organisasi dan menekan

dampak ancaman yang timbul dan harus dihadapi Jika para penentu strategi

perusahaan mampu melakukan kedua hal tersebut dengan tepat biasanya upaya

untuk memilih dan menentukan strategi yang efektif membuahkan hasil yang

diharapkan Analisis SWOT dapat membantu merumuskan segaligus memetakan

persoalan secara internal dapat diidentifikasi apa saja yang menjadi kekuatan dan

kelemahan dalam waktu bersamaan secara eksternal dapat dirumuskan secara

seksama peluang dan ancaman apa saja yang dihadapi

a) Faktor-faktor berupa kekuatan yang dimaksud dengan faktor-faktor kekuatan

yang dimiliki oleh suatu perusahaan-termasuk satuan-satuan bisnis

didalamnya adalah antara lain kompetensi khusus yang terdapat dalam

organisasi yang berakibat pada pemikiran keunggulan komparatif oleh unit

usaha dipasaran

b) Faktor-faktor kelemahan jika orang berbicara tentang kelemahan yang

terdapat dalam tubuh suatu satuan bisnis yang dimaksud ialah keterbatasan

atau kekurangan dalam hal sumber keterampilan dan kemampuan yang

menjadi penghalang serius bagi penampilan kinerja organisasi yang

memuaskan

10

c) Faktor peluang defenisi sederhana tentang peluang ialah ldquoberbagai situasi

lingkungan yang menguntungkan bagi suatu satuan bisnisrdquo

d) Faktor ancaman pengertian ancaman merupakan kebalikan pengertian

peluang Dengan demikian dapat dikatakan bahwa ancaman ldquoadalah faktor-

faktor lingkungan yang tidak menguntungkan suatu satuan bisnisrdquo Jika tdak

diatasi ancaman akan menjadi ldquoganjalanrdquo bagi satuan bisnis yang

bersangkutan baik untuk masa sekarang maupun dimasa depan

Salah satu model analisis SWOT yang merupakan rangkuman dari

beberapa model adalah yang diperkenalkan oleh Kearns (dalam J Salusu 2000)

seperti pada diagram berikut ini

Faktor

Eksternal

Faktor

Internal

Opportunities

Threats

Strengths

Comparative Advantage

Mobilization

Weaknesses

InvesmentDivtesment

Damage Control

Gambar 1 Analisis SWOT

Diagram diatas menampilkan matriks enam kotak dua yang paling diatas

adalah kotak faktor eksternal yaitu peluang dan ancamantantangan sedangkan

dua kotak sebelah kiri adalah kotak faktor internal yaitu kekuatan-kekuatan dan

kelemahan-kelemahan organisasi Empat kotak lainnya A B C dan D

merupakan kotak isu-isu stratejik yang timbul sebagai hasil kontak antara faktor-

faktor eksternal dan faktor-faktor intrnal Keempat isu stratejik itu di beri nama

11

(a) comporative advantage (b) mobilization (c) investmentdivtesment dan (d)

damage control Apabila para pengambil keputusan telah melihat peluang yang

tersedia dan ternyata juga memiliki posisi internal yang kuat maka organisasi itu

menghadapi isu stratejik yang dapat disebut comporative advantage (keunggulan

komporatif) Dua elemen stratejik yang paling baik bertemu sehingga para

eksekutif tidak boleh membiarkannya hilang tetapi sebaliknya harus

memperkuatnya dengan berbagai perencanaan yang mampu mendukungnya

Sel A ini memberi kemungkinan bagi organisasi untuk berkembung lebih

cepat namun harus senantiasa waspada terhadap perubahan yang tidak menentu

dalam lingkungan Pertanyaannya adalah bagaiamana memanfaatkan kekuatan

yang ada untuk meningkatkan posisi kompetitifnya

Sel B yaitu isu stratejik mobilization adalah kotak interaksi dan pertemuan

antara ancamantantangan dari luar yang diidentifikasi oleh para pengambil

keputusan dengan kekuatan organisasi Di sini para eksekutif hendaknya berusaha

memobilisasi sumber daya yang merupakan kekuatan organisasi untuk

memperlunak ancaman dari luar tersebut bahkan kalau mungkin dapat

mengubahnya sebagai peluang

Sel C tampil isu stratejik investmentdivestment yang memberi pilihan

bagi para eksekutif karena situasinya kabur Peluang yang tersedia sangat

meyakinkan tetapi tidak ada kemampuan organisasi untuk menggarapnya dan

memberikan reaksi positif Kalau dipaksakan bisa memakan biaya terlalu besar

sehingga merugikan organisasi Lebih baik tinggalkan dan serahkan kepada

organisasi lain yang mungkin memiliki posisi yang lebih baik Bisa juga para

12

eksekutif tidak berbuat apa-apa Haruskah organisasi menanam investasi untuk

memperkuat titik lemahnya sehingga mampuu mengubah dan memperbaiki posisi

kompetitifnya

Sel D adalah kotak paling lemah dari semua sel karena dapat membawa

bencana bagi organisasi paling tidak merugikan program-programnya Sudah

terancam dari luar lalu di hadapakan pada sumber daya yang sangat lemah

Strategi yang ditempuh ialah mengendalikan kerugian yang diderita sehingga

tidak separah dengan yang diperkirakan Hal itu dapat dilakukan dengan sedikit

membenahi sumber daya dengan harapan mampu memperkecil ancaman dari luar

tersebut Usaha itu diarahkan pada upaya mengalihkan kelemahan menjadi

kekuatan sungguh pun memakan waktu yang lama

2 Tujuan Strategi

Tujuan Stratejik adalah kunci dari arah perubahan masa depan Ia

mengarahkan apa yang hendak dikejar diwaktu yang akan datang yaitu dalam

jangka waktu sekian sekitar tiga sampai lima tahun Arahan itu harus jelas dan

tegas bagi keseluruhan organisasi oleh sebab itu sering juga dikatakan bahwa

tujuan stratejik merupakan planning umbrella (payung perencanaan) dalam

mengintegrasikan usaha dari semua unit kerja dan personil kedalam suatu

kegiatan menyeluruh dan menyatu dari suatu organisasi Untuk dapat melakukan

itu tujuan stratejik harus lebih tajam daripada misi tetapi masih cukup luas untuk

dapat mendorong lahirnya kreatifitas dan inofasi bagi semua unit kerja (Koteen

1991) Dengan tegas Koteen (dalam J Salusu 2000) mengatakan bahwa apabila

tujuan stratejik berjalan dengan baik maka kenyataan itu sudah merupakan ldquokunci

13

keunggulan dan kesuksesanrdquo sebab arahannya jelas yaitu untuk mendapatkan

manfaat terbesar dengan menggunakan sumberdaya yang tersedia Juga membantu

menciptakan kondisi yang mendorong pertumbuhan dan kemajuan organization

secara prakmatis tujuan stratejik adalah kinci menuju kelangsungan hidup

organisasi ini berarti pada saat-saat yang kritis ia harus memusatkan perhatian

segera jelas dan bahkan agresif terhadapa hal-hal yang memerlukan perubahan

hal ini dimaksudkan menanggulangi situasi yang bisa mengancam organisasi yang

dapat mempengaruhi stabilitas keuangan dan kelanjutan hidup organisasi

3 Inisiatif Strategi

Inisiatif strategi pada dasarnya menjelaskan maksud dan rangkuman dari

tindakan-tindakan yang akan dilancarkan untuk mencapai tujuan strategi

Didalamnya sudah tercakup strategi yang akan dipakai untuk mencapai hasilakhir

yang diinginkan Inisiatif strategi biasanya lahir setelah ditemukan implikasi-

implikasi strategi dari kekuatan dan kelemahan organisasi serta peluang dan

ancaman dari lingkungan eksternal Biasanya juga inisiatif strategi itu muncul

dengan cara informal dari eksekutif kepala atau bahkan dari anggota staf

organisasi

Setiap inisiatif strategi dari mana pun sumbernya perlu digarap secara

sistematis Tetapi perlu diketahui bahwa inisiatif strategi yang harus dijelaskan di

depan publik walaupun publik itu terbatas Para pengambil keputusan startegi

termasuk para pelaksana perlu mengetahui mengapa inisiatif itu ditampilkan dan

hasil apa serta keuntungan-keuntungan apa yang akan dinikmati andaikata inisiatif

itu dilaksanakan Tegasnya inisiatif strategi mengungkapkan langkah-langkah

14

penting yang perlu ditempuh untuk menghindari diri dari malapetaka eksternal

atau untuk mengejar peluang yang tersedia

4 Tingkat-Tingkat Strategi

Merujuk pada pandangan Dan Schendel dan Charles Hofer Higgins (dalam

JSalusu 1996) menjelaskan adanya empat tingkatan

strategi keseluruhannya disebut Master Strategi yaitu

a) Enterprise strategy (Strategi perusahaan)

Strategi ini berkaitan dengan respons masyarakat setiap organisasi

mempunyai hubungan dengan masyarakat Masyarakat adalah kelompok

yang berada diluar organisasi yang tidak dapat dikontrol Didalam masyarakat

yang tidak terkendali itu ada pemerintah dan berbagai kelompok lain seperti

kelompok penekan kelompok politik dan kelompok sosial lainnya Jadi

dalam strategi interprise terlihar relasi antara organisasi dan masyarakat luar

sejauh interaksi itu akan dilakukan sehingga dapat menguntungkan

organisasi Strategi itu juga menampakkan bahwa organisasi sungguh-

sungguh bekerja dan berusaha untuk memberi pelayanan yang baik terhadap

tuntutan dan kebutuhan masyarakat

b) Corporate strategy (Strategi perusahaan)

Strategi ini berkaitan dengan misi organisasi sehingga sering disebut Grand

Strategi yang meliputi bidang yang digeluti oleh suatu organisasiPertanyaan

apa yang menjadi bisnis atau urusan kita dan bagaimana kita mengendalikan

bisnis itu tidak semata-mata untuk dijawab oleh organisasi bisnis tetapi juga

oleh setiap organisasi pemerintahan dan organisasi nonprofit

15

c) Business strategy (Strategi bisnis)

Strategi pada tingkat ini menjabarkan bagaiamana merebut pasaran di tengah

masyarakat Bagaimana menempatkan organisasi dihati para pengusaha para

pengusaha para donor dan sebagainya Semuanya ini dimaksudkan untuk

dapat memperoleh keuntungan-keuntungan stratejik yang sekaligus mampu

menunjang berkembangnya organisasi ke tingkat yang lebih baik

d) Functional strategy (Strategi fungsional)

Strategi ini merupakan strategi pendukung dan untuk menunjang suksesnya

strategi lain Ada tiga jenis strategi functional yaitu

(1) Strategi functional ekonomi yaitu mencakup fungsi-fungsi yang

memungkinkan organisasi hidup sebagai satu kesatuan ekonomi yang

sehat antara lain yang berkaitan dengan keuangan pemasaran sumber

daya penelitian dan pengembangan

(2) Strategi functional manajemen mencakup fungsi-fungsi manajemen

fungsi manajemen terbagi 11 yaitu planning organizing implementing

conrolling staffing leading motivating communicating decision

making representing dan integrating

(3) Strategi isu stratejik fungsi utamanya adalah mengontrol lingkungan

baik situasi lingkungan yang sudah diketahui maupun situasi yang belum

diketahui atau yang selalu berubah

B Pemerintah Daerah

Pemerintah sebagai sebuah organisasi ditinjau dari sudut biological adalah

sebuah organisme yang hidup dan setiap organisme yang hidup mempunyai

16

bagian yang disebut Kepala (head) Sebuah tubuh manusia atau hewan yang

dikendalikan oleh kepalanya sebuah rumah tangga dikendalikan oleh kepala

keluarga Kepala dapat dianggap identik dengan pemerintah baik itu pemerintah

pusat pemerintah daerah maupun pemerintahan daerah dimana pemerintah pusat

adalah Presiden Republik Indonesia yang memegang kekuasaan pemerintahan

Negara Republik Indonesia yang di bantu oleh Wakil Presiden dan Menteri-

Menteri Negara sedangkan Pemerintah Daerah adalah Kepala Daerah sebagai

unsur penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan

pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom dan Pemerintahan

Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh Pemerintah Daerah

KabupatenKota adalah BupatiWalikota dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

(DPRD) KabupatenKota menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan

prinsip otonomi selaus-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan

Republik Indonesia Sedangkan wewenang Pemerintahan Daerah yaitu (1)

mengajukan rancangan Pemerintah Daerah (PERDA) (2) menetapkan Peraturan

Daerah (PERDA) yang telah mendapat persetujuan bersama Dewan Perwakilan

Rakyat Daerah (DPRD) (3) menetapkan peraturan Kepala Daerah dan keputusan

Kepala Daerah (4) mengambil tindakan tertentu dalam keadaan mendesak yang

sangat dibutuhkan oleh Daerah danatau masyarakat (5) melaksanakan wewenang

lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan (Undang-Undang

Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah)

Urusan-urusan Pemerintahan Daerah yaitu (a) urusan pemerintahan wajib

yang berkaitan dengan pelayanan dasar seperti pendidikan kesehatan pekerjaan

17

umum dan penataan ruang perumahan rakyat dan kawasan pemukiman

ketentraman ketertiban umum dan pelindungan masyarakat (b) urusan

pemerintahan yang wajib yang tidak berkaitan dengan pelayanan dasar seperti

tenaga kerja pemberdayaan perempuan perlindungan anak pangan pertahanan

lingkungan hidup perhubungan komunikasi informatika pemberdayaan

masyarakat desa koperasi usaha kecil menengah administrasi kependudukan

dan pencatatan sipil (c) urusan pemerintahan pilihan seperti kelautan perikanan

pariwisata pertanian kehutanan energi sumber daya mineral perdagangan

perindustrian dan transmigrasi (Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah)

Pemerintah adalah proses penetapan janji dan legitimasi seorang pejabat

Negara Publik diukur dengan fakta sejauh mana ia menebar janji demikian

menurut Ndraha (2003) yang baik bersifat internal maupun kepada masyarakat

umum Sedangkan menurut Delly Mustafa (2013) mengemukakan bahwa

pemerintah adalah keseluruhan struktur lembaga dan unit-unit dalam Negara

yang bertugas untuk mengatur pelaksanaannya tugas-tugas pemerintahan Uraian

ringkas di atas menunjukkan bahwa (1) pemerintah dapat dianggap sebagai

suatu yang given ditakdirkan hadir dimana-mana dan merupakan bagian yang

integral sebuah sistem (2) pemerintah terbentuk secara evolusioner sebagai

produk penyesuaian diri manusia dengan perubahan lingkungan hidupnya agar ia

tetap survive (3) pemerintah terbentuk melalui revolusi penakluk atau

pernyataan (4) dapat juga dianggap sebagai produk manajemen pemerintahan

18

yang sengaja dibentuk berdasarkan kesepakatan warga masyarakat sebagai alat

(input) untuk mencapai tujuan dan misi tertentu

C Destinasi Manajemen Organisasi (DMO)

Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) adalah suatu bentuk strategis

dalam membangun pariwisata baik di Tingkat Lokal Regional maupun Nasional

DMO dapat pula merupakan struktur tata kelola destinasi pariwisata dimana

melibatkan bukan hanya stakeholder bahkan shareholder yang mampu

memberikan sharing pendapat bahkan sharing anggaran untuk memulai kegiatan-

kegiatan pariwisata Pengelolaan pariwisata di destinasi tertentu di Indonesia

masih jauh ketinggalan dibanding negara-negara lainnya di Asia sehingga

pariwisata di Negara kita masih jauh ketinggalan dari sistem pengelolaannya

Adapun visi dan misi Toraja DMO didirikan pada tanggal 3 Mei 2012 dengan

dua fokus utama yaitu

1) Peningkatan kapasitas untuk masyarakat dan pelaku bisnis pariwisata

lokal

2) Pengorganisasian pencarian dan pengembangan objek pariwisata fasilitas

serta peningkatan aksebilitas ke Toraja

Di bawah koordinas pemerintah setempat (Bupati Tana Toraja) struktur

organisasi Toraja Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) terdiri Ketua Wakil

Ketua dan Komisi Komisi sarana dan prasarana Komisi sumber daya manusia

Komisi daya tarik wisata Komisi pemasaran dan promosi dan komisi

lingkungan Sedangkan anggota dari Toraja DMO terdiri dari perwakilan

pemerintah setempat (SKPD-BAPPEDA Dinas pariwisata Dinas Koperasi dan

19

Perdagangan dan sebagainya) asosiasi pariwisata (PHRI dan ASITA) dan ketua

Komunitas setempat (kelompok adat kelompok agama dan kelompok pemuda)

Saat ini Toraja Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) mensinergikan

upaya untuk menata kembali perannya diantara pemangku kepentingan pariwisata

di Toraja Anggota internal Toraja DMO mengemukakan ide untuk mengusulkan

Toraja DMO sebagai organisasi legal yang nantnya akan berfungsi sebagai

organisasi yang berkelanjutan sekaligus sebagai perwakilan resmi destinasi

pariwisata Toraja Melalui partisipasi aktif Toraja DMO menciptakan kembali

pencitraan untuk destinasi Toraja mempromosikan Toraja melalui partisipasi di

pameran travel di kancah Nasional maupun Internasional berkolaborasi dengan

pelaku usaha pariwisata lokal untuk mengorganisasi dan mengatur perjalanan

eduksi (untuk media dan operatortur) serta menetapkan standar kualitas untuk

pelaku usaha pariwisata lokal (akomodasi restaurant dan operatortur) dalam

rangka memenuhi layanan berstandar Internasional Tanggung jawab utama

berikutnya dari Toraja DMO adalah untuk meningkatkan kepercayaan diantara

pelaku usaha pariwisata dan pemangku kepentingan lokal Harapannya semoga

keberadaan Toraja DMO akan menambah manfaat untuk perekonomiani

masyarakat setempat Saat ini industri pariwisata hanya menduduki peringkat

sebagai pendapatan terbesar ketiga di Toraja Pemerintah Daerah Toraja dan

Toraja DMO bekerja bahu-membahu dan saling mendukung bagi

keberlangsungan industri pariwisata di Toraja

Pendekatan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) akan lebih

memudahkan bagi pemerintah daerah untuk mengembangkan pariwisata karena

20

akan dilakukan melalui tata kelola yang terpadu DMO akan melakukan tugas

koordinasi perencanaan pengendalian organisasi destinasi keberlanjutan dan

implementasi yang dilakukan secara inovatif dan sistemik dengan memanfaatkan

tehnologi informasi yang melibatkan tiga pilar penggerak pembangunan

pemerintah industri pariwisata dan masyarakat dengan tujuan untuk

meningkatkan tata kelola destinasi yang dikelola dengan pendekatan lokal namun

berskala internasinal

Alastair Morrison dalam Konferensi Nasional Destinasi Manajemen

Organisasi (DMO) di Jakarta Agustus (dalam wardhono 2014) menjelaskan

bahwa panduan DMO dimulai dari product development marketing riset

komunication community relations pengembangan sumber daya hingga

kemudian tahapan pengelolaan (governance) Adapun salah satu faktor

pendukung dalam meningkatkan DMO adalah rambu solo dimana rambu solo

adalah upacara adat kematian masyarakat Toraja yang bertujuan unttuk

menghormati dan menghantarkan arwah orang yang meninggal dunia menuju

alam roh yaitu kembali kepada keabadian bersama para leluhur mereka kesebuah

tempat peristirahatan Upacara ini sering juga disebut upacara penyempurnaan

kematian karena orang yang meninggal baru dianggap benar-benar meninggal

setelah seluruh proses upacara ini digenapi Jika belum maka orang yang

meninggal tersebut hanya dianggap sebagai orang yang sakit atau lemah sehingga

ia tetap diperlakukan seperti halnya orang hidup yaitu dibaringkan di tempat tidur

dan disediakan makanan dam minuman bahkan selalu di ajak bicara

21

D Pariwisata

Pengertian pariwisata secara Etomoogi pariwista berasal dari dua kata

yaitu ldquoparirdquo yang berarti banyakberkeliling sedangkan pengertian wisata berarti

ldquopergirdquo Di dalam kamus besar Indonesia pariwisata adalah suatu kegiatan yang

berhubungan dengan perjalanan rekreasi sedangkan pengertian secara umum

pariwisata merupakan suatu perjalanan yang dilakukan seseorang untuk sementara

waktu yang diselenggarakan dari suatu tempat ke tempat lain dengan

meninggalkan tempat semula dan dengan suatu perencanaan atau bukan maksud

mencari nafkah di tempat yang dikunjunginya tetapi semata-mata untuk

menikmati kegiatan pertamasyaan atau rekreasi untuk memenuhi keinginan yang

beraneka ragam

Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai

fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat pengusaha Pemerintah

dan Pemerintah Daerah (Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang

Kepariwisataan) Sedangkan menurut Muljadi 2012 pariwisata adalah suatu

aktivitas perubahan tempat tinggal sementara dari seseorang diluar tempat tinggal

sehari-hari dengan suatu alasan apapun selain melakukan kegiatan yang biasa

menghasilkan upah atau gaji

Istilah pariwisata ini mulai dipakai setelah tahun 1960 untuk mengganti

istilah bertamasya melancong atau piknik dan memberi pengertian yang

sederhana dan sempit yaitu bepergian ke suatu tempat yang tidak jauh untuk

sekedar bersantai Sedangkan dalam era saat ini alasan dan sifat perjalanan yang

dilakukan dalam kaitannya dengan mobilitas pergerakan manusia ini jauh lebih

22

luas Sehingga digunakan istilah pariwisata dimana pengertian pariwisata lebih

luas menyangkut persoalan-persoalan mobilitas pergerakan manusia dari suatu

tempat ke tempat lain dengan tujuan memperoleh nilai kegunaan bagi

pemanfaatan jasa pariwisata Dan bagi yang memanfaatkannya menerima suatu

nilai berupa pendapatan dari jasa pariwisata tersebut Oleh karena itu pariwisata

mengandung nilai ekonomi ynag tinggi bagi pemanfaatan jasa tersebut sebagai

komoditas ekonomi Suatu perjalan dianggap sebagai perjalanan wisata bila

memenuhi persyaratan yang diperlukan yaitu 1) bersifat sementara 2) bersifat

sukarela (voluntary) dalam arti tidak terjadi paksaan 3) tidak bekerja yang

bersifat menghasilkan upah ataupun bayaran Adapun penegrtian kepariwisatan

menurut Bahar dan Marpaung 2002 kepariwisataan adalah sebuah kegiatan yang

dilakukan untuk orang yang melakukan kegiatan perjalanan

Menurut Pendit (2002) terdapat beberapa jenis pariwisata yaitu

1) Wisata budaya ini dimaksudkan dengan perjalanan yang dilakukan atas dasar

keinginan unutk mempluas pandangan hidup seseorang dengan jalan

mengadakan kunjungan atau peninjauan ke tempat lain atau ke luar negeri

mempelajari keadaan rakyat kebiasaan dan adat istiadat mereka cara hidup

mereka budaya dan seni mereka Sering perjalanan seperti ini disatukan

dengan kesempatan mengambil bagian dalam kegiatan budaya seperti

eksposisi seni (seni tari drama musik dan seni suara) atau kegiatan yang

bermotif kesejarahan dan sebagainya

2) Wisata kesehatan hal ini dimaksudkan dengan perjalanan seorang wisatawan

dengan tujuan untuk meninggalkan keadaan lingkungan tempat sehari-hari

23

dimana ia tinggal demi kepentingan beristirahat dalam arti jasmani dan rohani

dengan mengunjungi tempat peristirahatan seperti mata air panas yang

mengandung mineral yang dapat menyembuhkan tempat yang mempunyai

iklim udara menyehatkan atau tempat-tempat yang menyediakan fasilitas

kesehatan lainnya

3) Wisata olahraga Ini dimaksudkan dengan wisatawan yang melakukan

perjalanan dengan tujuan berolah raga atau menghadiri pesta olahraga di

suatu tempat atau suatu negara seperti Asian Games Olympiade Thomas

Cup Uber Cup dan lain-lain Olah raga lain yang tidak termasuk dalam pesta

olahraga atau games misalnya berburu memancing berenang dan berbagai

cabang olehraga di dalam air atau di pegunungan

4) Wisata komersial yang termasuk dalam wisata komersial ini adalah

mengunjungi pameran-pameran dan pekan raya yang bersifat komersial

seperti pameran industri pameran dagang dan sebagainya Pada mulanya

banyak orang berpendapat bahwa hal ini tidak dapat digolongkan dalam dunia

kepariwisataan dengan alasan bahwa kegiatan perjalanan untuk pameran atau

pekan raya ini hanya dilakukan oleh orang-orang yang khusus mempunyai

urusan bisnisTetapi dalam kenyataannya pada dewasa ini dimana pameran

atau pekan raya banyak dikunjungi oleh masyarakat kebanyakan dengan

tujuan ingin melihat yang membutuhkan fasilitas akomodasi dan transportasi

Disamping itu dalam pekan raya atau pameran biasanya dimeriahkan dengan

berbagai atraksi atau pertunjukan kesenian Itulah sebabnya wisata komersial

ini menjadi kenyataan yang sangat menarik dan menyebabkan kaum

24

pengusaha angkutan dan akomodasi membuat rancanganndashrancangan istimewa

untuk keperluan tersebut

5) Wisata politik jenis wisata ini meliputi perjalanan yang dilakuka untuk

mengunjungi atau mengambil bagian dalam peristiwa kegiatan politik

misalnya perayaan 17 Agustus di Jakarta Biasanya fasilitas akomodasi dan

transportasi serta berbagai atraksi diadakan secara meriah bagi para

pengunjung Disamping itu yang termasuk dalam kegiatan wisata politik

adalah peristiwa-peristiwa penting seperti konfrensi musyawarah kongres

yang selalu disertai dengan kegiatan darmawisata

6) Wisata sosial yang dimaksud dengan wisata ini adalah pengorganisasian suatu

perjalanan yang murah dan mudah untuk memberi kesempatan kepada

masyarakat ekonomi lemah untuk mengadakan perjalanan seperti misalnya

kaum buruh pemuda pelajar mahasiswa petani dan sebagainya Organisasi

ini berusaha untuk membantu mereka yang mempunyai kemampuan terbatas

dari segi finansial untuk dapat memanfaatkan waktu libur atau cuti sehingga

dapat menambah pengalaman dan memeperbaiki kesehatan jasmaniah dan

mental mereka

7) Wisata pertanian wisata pertanian ini adalah pengorganisasian perjalanan yang

dilakukan ke proyek- proyek pertanian perkebunan ladang pembibitan dan

sebagainya dimana wisatawan dapat mengadakan kunjungan dan peninjauan

untuk tujuan studi maupun untuk sekedar menikmati aneka macam tanaman

8) Wisata maritim (bahari) jenis wisata ini biasanya dikaitkan dengan kegiatan

oleh raga di air danau pantai teluk dan laut Misalnya memancing

25

berlayar menyelem sambil melakukan pemotretaan kompetisi berselancar

mendayung berkeliling melihat ndash lihat taman laut dengan pemandangan yang

indah

9) Wisata cagar alam untuk jenis wisata ini biasanya diselenggarakan oleh agen

atau biro perjalanan yang mengkhususkan usaha-usaha dengan jalan

mengatur wisata ke tempat atau daerh cagar alam taman lindung hutan

daerah pegunungan dan sebagainya yang kelestariannya dilindungi oleh

undang-undang Wisata ini banyak dikaitkan dengan kegemaran akan

keindahan alam kesegaran hawa udara pegunungan keajaiban hidup

binatang dan marga satwa yang langka serta tumbuhndashtumbuhan yang jarang

ditemukan di tempat lain

Dari beberapa pengertian yang telah dikemukakan di atas dapat diambil

suatu pengertian pariwisata adalah suatu kegiatan yang melibatkan orang-orang

yang melakukan perjalanan dengan tujuan untuk mendapatkan kenikmatan dan

memenuhi hasrat ingin mengetahui sesuatu dalam kurun waktu tertentu dan bukan

mencari nafkah

E Kerangka Pikir

Program Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) adalah program yang

diprakarsai oleh kementerian pariwisata dan Ekonomi kreatif Republik Indonesia

pada tahun 2010 Adapun indikator strategi dalam peningkatan DMO ada dua

yaitu (1) faktor internal yang meliputi kekuatan dan kelemahan (2) faktor

eksternal yang meliputi peluang dan ancaman Jika indikator-indikator diatas

26

berjalan dengan baik maka keberhasilan DMO dapat tercapai Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada bagan sebagai berikut

Gambar 2 Kerangka Pikir

F Deskripsi Fokus

Penelitian ini di fokuskan pada strategi pemerintah dalam peningkatan

destinasi manajemen organisasi pariwisata di Kabupaten Tana Toraja Dengan

melalui indikator yaitu (1) faktor internal yang meliputi kekuatan dan kelemahan

(2) faktor eksternal yang meliputi peluang dan ancaman

G Deskripsi Fokus Penelitian

1 Strengths

Kekuatan atau (strengths) adalah kompotensi khusus yang terdapat dalam

organisasi yang berakibat pada pemilikan keunggulan komparatif oleh unit usaha

di pasaran dan setelah penulis melakukan observasi di lokasi obyek wisata Tana

Toraja penulis melihat ada berbagai macam kekuatan yang dimiliki obyek wisata

Tana Toraja seperti a) keindahan alam b) kearifan lokal c) ragam budaya

Strategi Dalam Peningkatan DMO

Faktor Internal

1 (Strengths) Kekuatan

2 (Weaknesses) Kelemahan

Faktor Eksternal

1 (Opportunities) Peluang

2 (Trheats) Aancaman

DMO tercapai

tercapai

27

2 Weaknesses

Kelemahan atau (weaknesses) adalah keterbatasan atau kekurangan yang

menjadi penghalang serius bagi penampilan kinerja organisasi yang memuaskan

hal ini yang sekarang yang terjadi di Tana Toraja dimana dalam meningkatkan

Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) terkendala dengan berbagai macam

kekurangan seperti a) infrastuktur jalan yang belum optimal b) Kebersihan

kurang terjaga di lokasi obyek wisata

3 Oportunities

Peluang atau (opportunities) adalah berbagai situasi lingkungan yang

menguntungkan bagi suatu satuan bisnis dengan berbagai kekuatan yang dimiliki

obyek wisata Tana Toraja tentu memberikan dampak positif dalam meningkatkan

Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata Tana Toraja seperti a)

agrowisata b) berbagai bisnis lainnya

4 Threats

Ancaman (threats) adalah lingkungan yang tidak menguntungkan suatu

satuan bisnis dengan berbagai kelemahan yang ada tentu akan berdampak negatif

dalam meningkatkan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata Tana

Toraja seperti a) penetrasi budaya luar b) ketergantungan ekonomi

5 Destinasi Manajemen Organisasi (DMO)

DMO adalah suatu bentuk strategis dalam membangun pariwisata baik

ditingkat lokal Regional maupun Nasional Keberhasilan suatu DMO bukan

hanya mengandalkan daya tarik yang bagus budaya yang menarik tetapi mampu

28

mengorganisir baik dari segi internal maupun eksternal sehingga DMO dapat

tercapai

29

BAB III

METODE PENELITIAN

A Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan dua bulan di Kabupaten Tana Toraja setelah

seminar proposal dengan tujuan untuk mengetahui strategi pemerintah dalam

peningkatan destinasi manajemen organisasi pariwisata di Kabupaten Tana

Toraja

B Jenis dan Tipe Penelitian

1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah jenis deskriptif kualitatif yaitu metode

penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objektif tentang strategi

pemerintah dalam peningkatan destinasi manajemen organisasi pariwisata di

Kabupaten Tana Toraja

2 Tipe Penelitian

Tipe penelitian adalah penelitian fenomena logis yang suatu bentuk

penelitian yang bertujuan untuk memberikan gambaran umum tentang strategi

pemerintah dalam peningkatan destinasi manajemen organisasi pariwisata di

Kabupaten Tana Toraja

C Sumber Data

1 Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari lapangan atau

tempat penelitian sedangkan menurut Lofland bahwa sumber data utama dalam

penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan Kata-kata dan tindakan

30

merupakan sumber data yang diperoleh dari lapangan dengan mengamati atau

mewawancarai oleh karena itu penulis menggunakan sumber dari informasi yang

terpilih

2 Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh tidak secara langsung tetapi ada

penelitian sebelumnya seperti dokumen buku-buku laporan peraturan-peraturan

pemerintah dan data yang bersifat informasi tertulis yang digunakan dalam

penelitian

D Informan Penelitian

Obyek utama penelitian ini ialah Strategi Pemerintah Dalam peningkatan

Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Parawisata Di Kabupaten Tana Toraja

Dimana yang dimaksud disini adalah orang yang diharapakan dapat memberikan

data secara obyektif netral dan dapat dipertanggung jawabkan Adapaun

informan dalam penelitian ini yakni sebagai berikut

Tabel 1 Target Informan Penelitian

No Informan Jumlah

1 Kepala Dinas Kebudayaan dan Priwisata Di Kabupaten Tana

Toraja

1 Orang

2 Sekertaris Kebudayaan dan Pariwisata Di Kabupaten Tana

Toraja

1 Orang

3 Ketua Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata

Tana Toraja

1 Orang

4 Trevel Agent 1 Orang

5 Wisatawan 2 Orang

6 Masyarakat 3 Orang

Jumlah 9 Orang

31

E Teknik Pengumpulan Data

1 Wawancara

Dalam penelitian ini peneliti melakukan kegiatan wawancara terhadap

orang-orang yang terlibat langsung dalam proses implementasi program destinasi

manajemen organisasi Dalam melakukan wawancara yang pertama peneliti

wawancarai adalah Ketua Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata

Tana Toraja yang kedua Kepala Dinas Kebudayaan dan Priwisata Di Kabupaten

Tana Toraja yang ketiga Sekertaris Kebudayaan dan Pariwisata Di Kabupaten

Tana Toraja yang keempat travel agent yang kelima wisatawan dan yang

terakhir adalah masyarakat Dalam melakukan wawancara dengan informan yang

terkait peneliti sedikit mengalami kesulitan karena wisatawan dan masyarakat

jarang sekali ada yang mau di wawancarai sehingga peneliti banyak memakan

waktu dalam melakukan wawancara dengan masyarakat dan wisatawan

2 Observasi

Obyek dari pengamatan ini adalah tindakan dari pemerintah dalam proses

implementasi program destinasi manajemen organisasi Sebelum peneliti

mengangkat judul strategi pemerintah dalam peningkatan Destinasi Manajemen

Organisasi (DMO) pariwisata di Kabupaten Tana Toraja peneliti terlebih dulu

melakukan observasi dengan mendatangi beberapa obyek wisata yang ada di

Kabupaten Tana Toraja seperti wisata Buntu Burake Pango-pango dan lain-lain

sebagainya setelah peneliti menemukan masalah baru mengangkat judul tersebut

diatas dan setelah ujian seminar proposal peneliti turun lagi kelapangan untuk

melakukan penelitian peneliti melakukan observasi kedua dan masalahnya pun

32

masih sama yaitu infrastruktur jalan yang belum optimal dan kebersihan di obyek

wisata yang tidak terjaga

3 Dokumentasi

Studi dokumentasi dalam penelitian ini dilakukan melalui rekaman

kegiatan yaitu dengan cara melihat hal-hal penting selama penelitian berlangsung

Rekaman kegiatan tersebut antara lain berupa foto untuk memperoleh gambaran

visual kegiatan pemerintah dalam implementasi program destinasi manajemen

organisasi di kabupaten Tana Toraja Dalam melakukan penelitian peneliti

melakukan dokumentasi berupa foto-foto atau gambar dan melakukan rekaman

pada saat wawancara dengan informan berlangsung dengan menggunakan HP

Samsung serta arsip-arsip atau data yang di dapatkan dari Kantor Dinas

Kebudayaan dan Pariwisata Tana Toraja dan Kantor Badan Pusat Statistik (BPS)

Tana Toraja

F Teknik Analisis Data

Analisis data ialah langkah selanjutnya untuk mengelola data dimana data

yang diperoleh dikerjakan dan dimanfaatkan sedemikian rupa untuk

menyimpulkan persoalan yang diajukan dalam menyusun hasil penelitian Dalam

model ini terdapat 3 (tiga) komponen pokok Menurut Miles dan Huberman

(dalam Sugiyono 2008) ketiga komponen tersebut yaitu

1) Data reduction (Reduksi data)

Data yang diperoleh dilapanagan jumlahnya cukup banyak untuk itu perlu di

catat secara teliti dan rinci Seperti telah dikemukakan makan lama peneliti

dilapangan maka jumlah data akan makin banyak kompleks dan rumit Untuk

33

itu perlu segera dilakukan analisis data melalui reduksi data Mereduksi data

berarti merangkum memilih hal-hal yang pokok memfokuskan pada hal-hal

yang penting dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu

2) Data display (Penyajian data)

Dalam penelitian kualitatif penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk

uraian singkat bagan hubungan antar kategori dan sejenisnya

3) Conclusion drawingverification (Penarikan kesimpulan dan verifikasi)

Langkah ke tiga dalam penelitian kualitatif adalah penarikan kesimpulan dan

verifikasi Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan

berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada

tahap pengumpulan data berikutnya Tetapi apabila data kesimpulan data yang

dikemukakan pada tahap awal didukung oleh kembali bukti-bukti yang valid

dan konsisten saat penelitian kembali kelapangan mengumpulkan data maka

kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel

G Pengabsahan Data

Keabsahan data sebagai usaha untuk memenuhi nilai kebenaran penelitian

yang berkaitan dengan fenomena judul tersebut maka paling tidak ada 3 (tiga)

teknik yang penulis gunakan yaitu

1) Teknik perpanjangan kehadiran penelitian dalam hal ini penulis

memperpanjang waktu di dalam mencari data di lapangan mengadakan

wawancara tidak hanya dilakukan satu kali tetapi peneliti dilakukan berulang

kaliberhari-hari berminggu-minggu bahkan berbulan- bulan Hal ini penulis

lakukan dengan tujuan untuk memperoleh data yang benar disamping itu

34

penulis juga mengadakan ceking data samapi mendapat data yang benar dan

dipertanggung jawabkan secara ilmiah Melakukan pengamatan secara terus-

menerus termasuk kegiatan pengecekan data melalui informan lain untuk

menanyakan kebenaran informasi tersebut dan data lain yang penting

2) Teknik triangulasi Menurut Sugiyono (2008) triangulasi diartikan sebagai

pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai

waktu Lebih lanjut Sugiyono (2008) membagi tringulasi kedalam 3 macam

yaitu

(a) Triangulasi sumber

Triangulasi sumber dilakukan dengan cara mengecek data yang telah di

peroleh melalui beberapa sumber Dalam hal ini peneliti melakukan

pengumpulan dan pengujian data yang telah diperoleh melalui hasil

pengamatanwawancara dan dokumen-dokumen yang ada Kemudian

peneliti membandingkan hasil pengamatan dengan wawancara dan

membandingkan hasil wawancara dengan dokumen yang ada

(b) Triangulasi teknik

Triangulasi teknik dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber

yang sama dengan teknik yang berbeda Dalam hal ini data yang diperoleh

dengan wawancara lalu dicek dengan observasi dan dokumen Apabila

denga tiga teknik pengujian kredibilitas data tersebut Menghasilkan data

yang berbeda-beda maka peneliti melakukan diskusi lebih lanjut kepada

sumber data yang bersangkutan atau yang lain untuk memastikan data

35

mana yang dianggap benar atau mungkin semuanya benar karena sudut

pandangnya berbeda-beda

(c) Triangulasi waktu

Waktu yang sering mempengaruhi kredibilitas data Data yang

dikumpulkan dengan teknik wawancara di pagi hari pada saat narasumber

masih segar belum banyak masalah akan memberikan data yang lebih

valid sehingga lebih kredibel Untuk itu dalam rangka pengujian

kredibilitas data dapat dilakukan dengan cara melakukan pengecekan

dengan wawancara observasi atau teknik lain dalam waktu atau situasi

yang berbeda Bila hasil uji menghasilkan data yang berbeda maka

dilakukan secara berulang-ulang sehingga sampai ditemukan kepastian

datanya Triangulasi dapat juga dilakukan dengan cara mengecek hasil

penelitian dari tim peneliti lain yang diberi tugas melakukan pengumpulan

data

3) Teknik ketekunan pengamatan keabsahan data melalui ketekunan

pengamatan dalam peneletian ini di lakukan pada saat penelitian melakukan

observasi dilapangan Peneliti selalu berusaha untuk melakukan

pengamatan seteliti dan setekun mungkin berbagai informasi atau data

yang ada baik dianggap penting maupun kurang penting selalu dianalisis

secermat mungkin

36

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A Deskripsi atau Karakteristik Obyek Penelitian

1 Letak Geografis

Kabupaten Tana Toraja adalah sebuah Kabupaten di Provensi Sulawesi

Selatan Indonesia Ibu kotanya adalah Makale Kabupaten Tana Toraja di bentuk

berdasarkan Undang-undan Nomor 28 Tahun 2008 tentang kabupaten Toraja di

mekarkanan menjadi 2 Kabupaten pada tanggal 26 November 2008 Kabupaten

Tana Toraja resmi di bagi menjadi Kabupaten Tana Toraja (dengan Ibu kota

Makale) dan Toraja Utara (dengan Ibu kota Rantepao) dengan Bupati bernama Ir

Nicodemus Biringkanae dan Wakilnya bernama Victor Datuan Batara SH yang

dilantik pada tanggal 17022016 di Kantor Gubernur Sulsel Jl Urip Sumoharjo

Kota Makassar

Kabupaten Tana Toraja terdapat hulu sungai yang merupakan salah satu

sungai terpanjang di Sulawesi Selatan yaitu sungai Sarsquodan membelah kota

Rantepao dan Kabupaten Tana Toraja Jarak Ibukota Kabupaten Tana Toraja

dengan Ibukota Propinsi Sulawesi Selatan sekitar 331 km yang dapat ditempuh

lewat darat dan udara Lewat darat melewati Kabupaten Enrekang Kabupaten

Sidrap Kotamadya Pare-pare Kabupaten Barru Kabupaten Pangkep serta

Kabupaten Maros Dan lewat udara melalui Bandar udara Pongtiku yang berada di

Kecamatan Rantetayo Kabupaten Tana Toraja merupakan salah satu dari 23

kabupaten yang ada di Propinsi Sulawesi Selatan yang terletak diantara

37

2ordm20acutesampai 3ordm30acute Lintang Selatan dan 119ordm30acute sampai 120ordm10acute Bujur Timur

Batas-batas Kabupaten Tana Toraja adalah

1) Sebelah Utara Kabupaten Luwu dan Kabupaten Mamuju

2) Sebelah Timur Kabupaten Luwu

3) Sebelah Selatan Kabupaten Enrekang dan Kabupaten Pinrang

4) Sebelah Barat Kabupaten Polma

Luas wilayah Kabupaten Tana Toraja tercatat 320577 km2 atau sekitar

5 dari luas Propinsi Sulawesi Selatan yang meliputi 19 sembilan belas

kecamatan Jumlah penduduk pada tahun 2014 berjumlah 289193 jiwa yang

terdiri dari 174604 jiwa laki-laki dan 114589 jiwa perempuan

2 Visi dan Misi Kabupaten Tana Toraja

a) Visi

Terwujudnya Pemerintahan yang kompeten mengelola pembangunan

menuju terciptanya masyarakat religius sejahtera berkeadilan sesuai karakteristik

ekologis sosial ekonomi dan budaya Tana Toraja

b) Misi

(1) Revitalisasi fungsi birokrasi dan meningkatkan kinerja tata kelola

pemerintahan dalam rangka efektifitas pelaksanaan pembangunan serta

distribusi layanan publik yang bersih transparan dan akuntabel

(2) Meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui peningkatan mutu

pendidikan dan layanan kesehatan Penguatan kapasitas peran institusi

keagamaan sosial kemasyarakatan kepemudaan dan perempuan melalui

pengendalian pertumbuhan penduduk serta pengendalian pertumbuhan

38

penduduk dalam rangka terciptanya ketahanan serta kesetiakawanan sosial

(3) Peningkatan ekonomi kerakyatan melalui pendayagunaan dan pengembangan

potensi sumber daya pertanian perkebunan peternakan dan perikanan serta

pengembangan usaha kecil menengah dengan mengandalkan partisipasi

seluruh elemen masyarakat dan dunia usaha dalam rangka peningkatan

kesejahteraan masyarakat yang berkelanjutan

(4) Mengoptimalkan pembangunan infrastruktur desa-kota untuk membuka

isolasi wilayah khususnya daerah terpencil guna mendukung kelancaran akses

layanan publik arus barang dan jasa pengembangan dan diversifikasi potensi

pariwisata serta berbagai potensi usaha produktif masyarakat

5) Menjadikan Tana Toraja sebagai kabupaten terdepan dalam pengembangan

program Gerakan Hijau (Go Green) serta pariwisata berbasis Budaya dan

Lingkungan (Eco-Culture Tourism) di Sulawesi Selatan

3 Keadaan Sosial

Keadaan sosial budaya masing-masing daerah tidaklah sama setiap daerah

memiliki corak adat-istiadat sendiri-sendiri begitu pula dengan kabupaten Tana

Toraja Berikut adalah keadaan sosial budaya kabupaten Tana Toraja

a) Kesehatan

Sampai tahun 2014 di Kabupaten Tana Toraja terdapat 2 rumah sakit

Sedangkan fasilitas kesehatanlain di Tana Toraja terdapat 21 puskesmas Dalam

pelaksanaan program Keluarga Berencana (KB) jumlah akseptor baru yang

terjaring pada tahun 2014 sebanyak 12799 orang Pada umumnya akseptor baru

tersebut memilihmenggunakan kontrasepsi Pil dan suntikan yakni masing-masing

39

5769orang dan 32864 orang Pada tahun 2009 akseptor aktif berjumlah

24536 orang

b) Pendidikan

Pembangunan bidang pendidikan bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan

bangsa Pembangunan sumber daya manusia (SDM) suatu negara akan

menentukan karakter dari pembangunan ekonomi dan social karena manusia

adalah pelaku aktif dari seluruh kegiatan tersebutDari tahun ke tahun partisipasi

seluruh masyarakat dalam dunia pendidikan di Tana Toraja semakin meningkat

hal ini berkaitan dengan berbagai program pendidikan yang dicanangkan

pemerintah untuk lebih meningkatkan kesempatan masyarakat untuk mengenyam

bangku pendidikan

Peningkatan partisipasi pendidikan untuk mencapai bangku pendidikan

tertentu harus diikuti dengan berbagai peningkatan penyediaan sarana fisik

pendidikan dan tenaga pendidik yang baik untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada

tabel berikut

40

Tabel 2 Jumlah Tingkat Pendidikan di Tana Toraja Tahun 20142015

No Tingkat pendidikan Jumlah Sekolah Jumlah Murid

1 TK 94 Buah 2547 Jiwa

2 SD 231 Buah 20773 Jiwa

3 SLTP 72 Buah 20139 Jwa

4 SMA 18 Buah 9 567 Jiwa

5 SMK 23 Buah 4896 Jiwa

6 Perguruan Tinggi 4 Buah 9527

Sumber Kabupaten Tana Toraja Dalam Angka 2014

c) Agama

Perkembangan pembangunan dibidang spiritual dapat dilihat dari besarnya

sarana peribadatan masing-masing agama Penduduk kabupaten Tana Toraja

mayoritas beragama Kristen baik protestan maupun Katolik tapi yang paling

banyak adalah Kristen Protestan Jadi kegiatan yang berhubungan dengan

kebudayaan setempat diwarnai oleh ajaran kekristenan Tempat peribadatan

agama Kristen yang terdiri dari Kristen Protestan dan Katolik pada tahun 2014

masing-masing berjumlah 695 dan 110 unit

Tabel 3 Jumlah Pemeluk Agama Di Kabupaten Tana Toraja

No Agama Jumlah

1 Kristen protestan 171138

2 Katolik 55020

3 Islam 34020

4 Hindhu 10015

5 Buddha 19

Sumber Kantor BPS Tana Toraja Tahun 2015

41

4 Keadaan Budaya dan Pariwisata

Kabupaten Tana Toraja merupakan salah satu Daerah Tujuan Wisata

(DTW) di Sulawesi Selatan memiliki daya tarik yang cukup besar baik yang

bersifat budaya alam sejarah maupun buatan Berikut beberapa potensi wisata

yang dimiliki oleh Kabupaten Tana Toraja

a) Budaya

Kabupaten Tana Toraja memiliki kebudayaan yang dikenal dengan

kebudayaan ldquoaluktardquo merupakan salah satu kepercayaan yang diakui di dalam

masyarakat Tana Toraja seperti

(1) Upacara Rambu Solorsquo (acara kematian)

Rambu Solorsquo adalah upacara pemakaman secara adat yang mewajibkan

keluarga dari almarhum membuat sebuah upacara sebagai tanda penghormatan

terakhir dan menghantarkan arwah orang yang meninggal menuju nirwana

Menurut kepercayaan masyarakat Toraja orang yang meninggal baru dianggap

benar-benar meninggal jika upacara adat rambu solorsquo dilaksanakan Oleh sebab

itu jasad orang yang belum diupacarakan masih tetap diperlakukan seperti halnya

orang hidup yaitu dibaringkan di tempat tidur dan diberi hidangan makanan dan

minuman bahkan selalu diajak berbicara Upacara adat Rambu Solorsquo terdiri dari

beberapa rangkaian ritual diantaranya pembungkusan jenazah menghias peti

jenazah menurunkan jenazah ke lumbung untuk disemayamkan dan proses

pengusungan jenazah ke tempat peristirahatan terakhir Selain itu dalam upacara

adat ini terdapat berbagai kegiatan budaya yang menarik yang dipertontonkan

antara lain 1) Marsquopasilaga tedong (Adu kerbau) upacara inilah yang menyedot

42

perhatian turis asing dan wisatawan lokal Kerbau adalah hewan yang dianggap

suci bagi suku Toraja dan Sisembarsquo atau Adu kaki 2) Tari-tarian yang berkaitan

dengan situs rambu solorsquo antara lain ParsquoBadong ParsquoDondi ParsquoRanding

ParsquoKatia Parsquopapanggan dan Passailo Sementara itu untuk seni musik antara lain

Parsquopompang Parsquodali-dali dan Unnosong Marsquotinggoro tedong (Pemotongan

kerbau dengan ciri khas masyarkat Toraja yaitu dengan menebas leher kerbau

dengan parang dilakukan dengan sekali tebas) Kerbau yang akan disembelih

biasanya akan ditempatkan pada sebuah batu yang disebut Simbuang Batu Jenis

kerbau yang terkenal dari Toraja adalah Tedong Bonga tedong bonga harganya

sangat tinggi hingga ratusan juta rupiah Rambu Solorsquo mencerminkan kehidupan

masyarakat Tana Toraja yang suka gotong royong memiliki strata sosial dan

menghormati orang tua

Gambar 3 Marsquorombongan (Penyambutan Tamu)

43

(2) Upacara Syukuran (Rambu Tukarsquo)

Upacara Rambu tukarsquo adalah upacara adat yang berhubungan dengan acara

syukuran di dalam upacara ini tak ada kesedihan yang ada hanya kegembiraan

Misalnya acara pernikahan syukuran panen dan peresmian rumah adattongkonan

yang baru atau yang selesai direnovasi menghadirkan semua rumpun keluarga

dari acara ini membuat ikatan kekeluargaan di Tana Toraja sangat kuat semua

upacara tersebut dikenal dengan nama MaBua Meroek atau Mangrara Banua

Sura Upacara ini menarik karena berbagai atraksi tarian dan nyanyian dari

kebudayaan Toraja yang unik Upacara Rambu Tukarsquo dilaksanakan sebelum

tengah hari di sebelah timur tongkonan Ini berbeda dengan Rambu solorsquo yang di

gelar tengah atau petang hari serta di adakan di sebelah barat tongkonan Sebagai

upacara kegembiraan Rambu Tukarsquo digelar mengiringi meningginya matahari

sedangkan Rambu Solorsquo untuk mengiringi terbenamnya matahari Untuk upacara

adat Rambu Tuka diikuti oleh seni tari seperti Pa Gellu Pa Boneballa Gellu

Tungga Ondo Samalele PaDao Bulan PaBurake Memanna Maluya PaTirra

Panimbong dan lain-lain Untuk seni musik yaitu Papompang PaBarrung

Papelle Musik dan seni tari yang ditampilkan pada upacara Rambu Solo tidak

boleh ditampilkan pada upacara Rambu tukarsquo

44

Gambar 4 Marsquogellursquo (Tari-tarian)

(3) Rumah Tongkonan

Tongkonan adalah rumah tradisional Toraja yang berdiri diatas tumpukan

kayu dan dishiasi dengan ukiran berwarnah merah hitam dan kuning Kata

tongkonan berasal dari bahasa Toraja tongkon (duduk) Tongkonan merupakan

pusat kehidupan sosial suku Toraja ritual yang berhubungan dengan tongkonan

sangatlah penting dalam kehidupan spiritual suku Toraja oleh karena itu semua

anggota keluarga diharuskan ikut serta karena tongkonan melambangkan

hubungan mereka dengan leluhur mereka Pembangunan tongkonan adalah

pekerjaan yang melelahkan dan biasanya dilakukan dengan bantuan keluarga

besar ada 3 jenis tongkonan yaitu 1) Tongkonan layuk adalah tempat menyusun

aturan aturan sosial keagamaan 2) Tongkoan pekaindoran (pekamberan atau

kaparengngesan) adalah berfungsi sebagai temapt pengurus atau pengatur

pemrintahan adat 3) Tongkonan batu arsquoriri adalah berfungsi sebagai tongkonan

penunjang yang mengatur dan membina persatuan keluarga serta membina

warisan

45

Gambar 5 Rumah Tongkonan Tana Toraja

b) Pariwisata

Tana Toraja terkenal akan obyek wisatanya yang sangat indah dan

menarik sehingga diminati para wisatawan Pada tahun 2012 Tana Toraja

mendapatkan program Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) pada saat itu

juga kunjungan wisatwan semakin tahun semakin meningkat untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 4 Jumlah Kunjungan Wiatawan Tahun Tana Toraja 2012 SD 2016

No

Tahun

Jumlah Wisatawan

Wisnus Wisman

Total

1 2012 20836 13532 34368

2 2013 42319 19324 61643

3 2014 60096 20167 80236

4 2015 82767 15731 98498

5 2016 55037 19491 74528

Sumber Kantor Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Tana Toraja

Tana Toraja memiliki berbagai tempat obyek wisata berikut nama-nama

obyek wisata Tana Toraja

46

(1) Obyek Wisata Lemo

Merupakan sebuah kuburan yang dibuat di bukit batu Bukit ini dinamakan

Lemo karena bentuknya bulat menyerupai buah jeruk (limau) Untuk membuat

lubang ini diperlukan waktu 6 bulan hingga 1 tahun dengan biaya sekitar Rp 30

juta Di pemakaman Lemo terdapat mayat yang disimpan di udara terbuka di

tengah bebatuan yang curam Kompleks pemakaman ini merupakan perpaduan

antara kematian seni dan ritual

Gambar 6 Obyek Wisata Lemo

(2) Obyek Wisata Kambira Atau Baby Grave (Kuburan Bayi Di Dalam Pohon)

Obyek wisata satu ini sangat unik karena jenazah bayi yang sudah

meninggal dimasukkan ke batang pohon Mayat bayi lalu diletakkan ke dalam

dan ditutupi dengan serat pohon dari bahan pelepas enau (kulimbang ijuk) Usia

pohon sekitar 300 ada juga yang 10 tahun dan tersimpan puluhan jenazah bayi

berusia 0-7 tahun di dalamnya Saat ini pohon tempat menyimpan mayat bayi

tersebut sudah tidak digunakan lagi Namun pohon tersebut masih terlihat tegak

berdiri sehingga menjadi daya tarik yang banyak dikunjungi wisatawan lokal mau

pun mancanegara

47

Gambar 7 Obyek wisata Baby Grave

(Penguburan Bayi Dalam Pohon)

(3) Obyek Wisata Makularsquo

Makula terletak di Sangalla sekitar 24 kilometer sebelah selatan kota

Rantepao atau lima enam kilometer di sebelah barat kota Makale Tana Toraja

Terdapat tiga sumber air panas di Makularsquo yang letaknya saling berdekatan Di

sekitar mata air itu berdiri beberapa rumah peristirahatan Pengelolanya sengaja

menyediakan kolam-kolam untuk menampung air panas yang dialirkan dari

sumbernya

Gambar 8 Obyek Wisata Makularsquo (Tempat Permandian)

48

(4) Obyek Wisata Sirope

Obyek wisata Sirope terletak plusmn 6 km di Kecamatan Makale Utara dan 1

km dari jalan poros tempat ini merupakan pemakaman batu pahat di tebing-tebing

batu kapur erong (tempat pemakaman purba dari kayu) dengan beberapa patung-

patung Kompleks pemakaman ini merupakan milik dari kaum bangsawan di

sekitar wilayah Lion dan Tondok Iring

Gambar 9 Obyek Wisata Sirope (Tempat Penguburan)

(5) Obyek Wisata Tumbang Datu Beborsquo

Obyek wisata Tumbang Datu Beborsquo adalah salah satu perkampungan adat

terletak di Kecamatan Sangallarsquo Utara plusmn 7 km dari Makale di sini terdapat

banyak rumah adat tongkonan lokasi upacara adat mata air pemakaman purba

kuburan bayi di pohon benteng pertahanan purba dan lain-lain Masyarakat

masih sangat memegang teguh tradisi

49

Gambar 10 Obyek Wisata Tumbang Datu Bebo

(Rumah Adat Tana Toraja)

(6) Obyek Wisata Tilanga

Obyek wisata Tilanga merupakan kolam alami yang jauh dari hingar

bingar kota terbentuk pada batuan cadas yang dikelilingi pepohonan rimbun

lengkap dengan bunyi-bunyian alam Permandian alam Tilanga terletak di Desa

Sarira Kecamatan Makale Tana Toraja Sulsel jaraknya sekitar 15 kilometer

sebelah selatan Kota Rantepao atau 12 kilometer sebelah utara Kota Makale

Yang menarik dari obyek wisata ini belut berukuran selengan bagian bawah

orang dewasa berenang dengan bebasnya tapi belut-belut tersebut tidak boleh di

tangkap dan di bawah pulang karena penduduk yang tinggal disana

menganggapnya sebagai binatang yang sakral

50

Gambar 11 Obyek Wisata Tilanga (Tempat Permandian)

(7) Obyek Wisata Pango-pango

Obyek wisata Pango-pango merupakan obyek wisata alam yang berada di

atas puncak gunung dengan ketinggian 1600-1700 Mdpl serta terdapat rimbunan

pohon pinus obyek wisata Pango-pango menggabungkan 2 unsur tempat wisata

yaitu wisata alam dan agro wisata Wisata alam Pango-pango terletak sekitar 7

Km dari Kota Makale Kabupaten Tana Toraja

Gambar 12 Obyek Wisata Pango-pango (Wisata Alam)

51

(8) Obyek Wisata Buntu Burake

Obyek wisata Buntu Burake merupakan obyek wisata religi yang

diresmikan pada tanggal 31 agustus 2015 bertepatan hari ulang tahun Kabupaten

Tana Toraja Di atas puncak Buntu Burake terdapat patung Yesus setinggi 40

Meter dan merupakan patung Tuhan Yesus tetringgi kedua di dunia setelah

Christ the king di Polandia setinggi 525 Meter dan di urutan ketiga yaitu patung

Yesus di Rio de janeiro Brasil setinggi 32 Meter

Gambar 13 Obyek Wisata Buntu Burake (Wisata Religi)

4 Keadaan Penduduk

Salah satu modal dasar dalam melaksanakan pembangunan di suatu

daerah adalah sumber daya manusianya dalam hal ini adalah penduduk Apabila

penduduk tersebut diarahkan atau di bina sebagai tenaga kerja yang efektif maka

hal ini merupakan potensi yang sangat besar nilainya Sebaliknya apabila

penduduk tidak di bina atau diarahkan dengan baik sedangkan laju pertumbuhan

penduduk tidak terkendali maka peningkatan kesejahteraan penduduk tidak

52

merata maka hal ini akan mengganggu keamanan stabilitas nasional Penduduk

Kabupaten Tana Toraja berdasarkan hasil akhir tahun 2015 berjumlah 226160

jiwa yang tersebar di 19 Kecamatan yang berjenis kelamin laki-laki lebih

banyak dari penduduk yang berjenis kelamin perempuan lebih jelasnya dapat

dilihat pada tabel berikut

Tabel 5 Jumlah Penduduk Tana Toraja

No Jenis Keleamin Jumlah

1 Laki-laki 114589

3 Perempuan 111623

Total 226160

Sumber Kantor BPS Tana Toraja Tahun 2015

B Karakterisitik Informan

Berikut ini dipaparkan Karakterisitik Informan umum meliputi jenis

kelamin umur pendidikan pekerjaan dan pendapatan

1) Karakterisitik Informan berdasarkan jenis kelamin

Karakterisitik informan yang menjadi subjek penelitian ini menurut jenis

kelamin ditunjukkan pada tabel dibawah ini

Tabel 6 Karakterisitik Informan Berdasarkan Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Frekuensi Presentase ()

1 Laki-laki 6 665

2 Perempuan 3 335

Jumlah 9 100

Sumber Olahan Data Primer Maret 2016

Data tabel diatas menunjukkan 6 orang informan berjenis laki-laki dengan

persentase (665) sedangkan yang berjenis perempuan 3 orang dengan

persentase (335) Hal ini menunjukkan dalam penelitian ini informan yang

berjenis laki-laki lebih banyak di banding informan yang berjenis kelamin

perempuan

53

2) Umur

Karakterisitik informan yang menjadi subjek penelitian ini menurut umur

ditunjukkan pada tabel dibawah ini

Tabel 7 Karakteristik Informan Berdasarkan Umur

No Klasifikasi Umur Frekuensi Presentase ()

1 30-49 5 66

2 40-49 2 22

3 50-59 2 22

Jumlah 9 100

Sumber Olahan Data Primer Maret Tahun 2016

Pada tabel 7 diatas dapat di lihat dari 9 informan berdasarkan umur

menunjukkan bahwa umur yang mendominasi informan berada pada kisaran 30-

49 tahun dengan persentase (66) sedangkan pada kisaran umur 40-49 tahun

(22) dan umur 50-59 tahun (22) adalah merupakan kisaran yang paling kecil

3) Tingkat pendidikan

Karakteristik informan yang menjadi subjek penelitian ini menurut tingkat

pendidikan dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 8 Karakterisitik Informan Berdasarkan Pendidikan

No Klasifikasi Pendidikan Frekuensi Presentase ()

1 SD 0 0

2 SMP 0 0

3 SMA 2 222

4 DIII 2 222

5 SI 3 333

6 S2 2 222

Jumlah 9 100

Sumber olahan Data Primer Maret Tahun 2016

54

Pada tabel 8 diatas dapat dilihat dari 9 informan berdasarkan pendidikan

menunjukkan bahwa pendidikan yang mendominasi informan berada pada jenjang

S1 dengan persentase (333) selanjutnya pada jenjang SMAD111 dan S2

persentasenya sama yaitu (222)

4) Pekerjaan

Karakteristik informan yang menjadi subjek penelitian ini menurut

pekerjaan dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 9 Karakteristik Informan Berdasarkan Pekerjaan

No Pekerjaan Frekuensi Persentase

1 PNS 4 44

2 Swasta 2 22

3 Honorer 2 22

4 IRT 1 12

Jumlah 9 100

Sumber Olahan Data Primer Maret Tahun 2016

Tabel 9 apat dilihar diatas dari 9 informan berdasrkan pekerjaan

menunjukkan bahwa pekerjaan dari informan lebih banyak yang PNS yaitu 4

orang dengan persentase (44) yang sedang adalah honorer dan swasta yaitu

dengan persentase (22) yang paling sedikit adalah IRT dengan persentase

hanya (12)

5) Pendapatan

Karakteristik informan yang menjadi subjek penelitian ini menurut

pendapatan dapat dilihat pada tabel berikut

55

Tabel 10 Karakteristik Informan Berdasarkan Pendapatan

No Pendapatan Frekuensi Persentase

1 500-700 ribu 2 25

2 1 ndash 2 juta 2 25

4 4-10 juta 5 50

Jumlah 9 100

Sumber Olahan Data Primer Maret Tahun 2016

Tabel diatas menunjukkan bahwa informan yang mempunyai pendapatan

paling banyak ada 5 orang yaitu dengan persentase (50) informan yang

berpendapatan menengah sebanyak 2 orang dengan persentase (25) sedangkan

informan yang berpendapatan paling sedikit ada 2 orang dengan persentase (25)

C Strategi Pemerintah dalam Peningkatan Destinasi Manajemen Organisasi

(DMO) Di Kabupaten Pariwisata Tana Toraja

Strategi yang dilakukan pemerintah dalam meningkatkan Destinasi

Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata Tana Toraja adalah analisis SWOT

karena analisi SWOT merupakan salah satu metode untuk menggambarkan suatu

masalah proyek atau konsep bisnis yang berdasarkan faktor internal dan faktor

eksternal Untuk mengetahui apakah DMO pariwisata Tana Toraja sudah tercapai

atau belum dapat dilihat dari hasil wawancara di bawah ini

1 Faktor internal

Faktor internal terbagi atas dua yaitu faktor kekuatan yang meliputi

keindahan alam kearifan lokal dan ragam budaya sedangkan faktor kelemahan

meliputi infrastruktur jalan yang belum optimal dan kebersihan kurang terjaga

56

a) Kekuatan

Indikator pertama Kekuatan terdiri dari tiga sub variabel yaitu 1)

keindahan alam 2) kearifan lokal 3) ragam budaya Ketiga sub variabel akan

dijelaskan di bawah ini

(1) Keindahan alam

Sebuah keindahan alam sangat dibutuhkan dalam meningkatkan destinasi

pariwisata karena dengan adanya keindahan alam yang menarik dan sejuk akan

menjadi magnet tersendiri bagi wisatawan Ketika ditanyakan tentang keindahan

alam berikut tanggapan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata di Kabupaten

Tana Toraja

ldquoDari segi keindahan alam obyek wisata Tana Toraja memiliki panorama

alam yang sangat menarik dan sejuk pada saat kita memasuki kawasan

obyek wisata yang ada di Pango-pango kita dapat rasakan kesejukan di

alam bebas Sekitar wilayah Pango-pango ini banyak ditanami berbagai

macam tanaman salah satunya produk unggulan seperti kopi coklat

markisa kacang tana dan jagung dan beragam sayuran selain itu juga di

penuhi rimbunan pohon pinus tak salah kalau obyek wisata yang satu ini

menjadi kunjungan favoritrdquo

(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)

Hasil wawancara lainnya dengan Sekertaris Dinas Kebudayaan dan

Pariwisata mengatakan bahwa

ldquoSalah satu yang menjadikan obyek wisata Tana Toraja diminati para

pelancong dunia baik wisata lokal maupun mancanegara adalah panorama

alamnya yang sangat bagus dan indah karena letak obyek wisata terletak

diatas gunung diatas kita dapat melihat kota Makale Rantepao dan

sekitarnyardquo

(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)

Berdasarkan tanggapan dari informan diatas dapat dianalisa bahwa dari

segi keindahan alam obyek wisata Tana Toraja memiliki beragam keindahan

misalnya panorama alam yang indah sejuk dan menarik serta dilokasi obyek

57

wisata banyak ditemui berbagai macam tanaman seperti kopi markisa jagung

kacang tanah dan rimbunan pohon pinus diatas juga kita dapat melihat kota

Makale Rantepao dan sekitarnya Terkait dengan keindahan alam obyek wisata

Tana Toraja lebih lanjut Ketua Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Cluster

Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoObyek wisata yang ada di Tana Toraja dari segi keindahan memang

sangat menarik salah satunya di Buntu Burake disana kita dapat melihat

keindahan alamnya seperti gunung-gunung yang indah dipandang serta

batu-batu yang ada diokasi obyek wisata yang tak kalah uniknya batunya

yang tinggi dan lonjong serta terdapat patung yesus yang tertinggi kedua

di dunia pembangunan wisata religi ini tak lain untuk meningkatkan

destinasi wisatawan serta meminimalisir kelemahan dan ancaman yang

adardquo (Wawancara LB 58 Tahun 15032016)

Sementara penjelasan yang diberikan oleh Travel agent Tana Toraja

mengatakan bahwa

ldquoMemang Tana Toraja Memiliki keindahan alam yang luar biasa tapi

keindahan alam yang ada di obyek wisata di Buntu Burake pada saat

musim hujan tidak dapat kita rasakan karena gelap ditutupi oleh awan

serta dilokasi obyek wisata sangat licin jadi lebih bagusnya datang

berkunjung pada saat musim kemaraurdquo

(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)

Berdasarkan tanggapan dari informan diatas dapat dikatakan bahwa

keindahan yang dimiliki obyek wisata Tana Toraja memang sangat luar biasa

contohnya obyek wisata di Buntu Burake diatas kita dapat merasakan keindahan

alam seperti gunung-gunung yang indah batu-batunya yang unik karena tajam

panjang dan lonjong serta patung yesus yang tertinggi kedua di dunia tetapi

keindahan alamnya tidak dapat dirasakan pada saat hujan turun karena gelap

ditutupi oleh awan Terkait hal tersebut informan selaku wisatawan yang datang

berkunjung ke Toraja mengatakan bahwa

58

ldquoKeindahan alam obyek wisata yang ada di Toraja ini memang luar biasa

contohnya obyek wisata yang ada di Pango-pango kalau ingin berkunjung

bagusnya bermalam di pagi hari kita terasa diatas awan karena pada saat

sang matahari terbit di ufuk timur pemandangan menakjubkan lainnya

dapat kita saksikan Arak-arakan awan putih indah berada tepat di bawah

kita yang menyelimuti seluruh kota Makale dan sekitarnya dari atas

puncaknyardquo

(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)

Sementara tanggapan informan selaku masyarakat kabupaten Tana Toraja

mengatakan bahwa

ldquoKalau ingin melihat keindahan obyek wisata Tana Toraja yang ada di

Buntu Burake itu pada saat sore hari diatas kita akan merasakan kesejukan

serta keindahannya pada saat matahari akan terbenam cahayanya yang

kuning keemasan dihiasi dengan baluran putih awan yang berarak tak

beraturan pernak-pernik mutiara yang sedang menggantung di tengah

warna kuning sang mentarirdquo

(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas dapat di katakan bahwa

keindahan obyek wisata Tana Toraja memang luar biasa apalagi pada pagi hari

dan sore hari pada saat matahari terbit di ufuk timur dan sore hari pada saat

matahari mau terbenam

Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa informan diatas dapat

dikatakan sejalan dengan teori Sondang P Siagian pada indikator Strengths

(kekuatan) bahwa suatu satuan bisnis atau perusahaan harus memiliki keunggulan

komparatif oleh unit usaha di pasaran salah satunya seperti keindahan alam

dimana keindahan alam yang dimimiliki merupakan keunggulan dari obyek

wisata Tana Toraja dengan begitu pemerintah Tana Toraja dapat memanfaatkan

kekuatan dan peluang dalam meningkatkan destinasi serta dapat meminimalisir

berbagai kelemahan dan ancaman yang ada

59

(2) Kearifan lokal

Kearifan lokal adalah kepandaian dan strategi-strategi pengelolaan alam

semesta dalam menjaga keseimbangan ekologis yang sudah berabad-abad teruji

oleh berbagai bencana dan kendala serta keteledoran manusia Kearifan lokal

tidak hanya berhenti pada etika tetapi sampai pada norma dan tindakan dan

tingkah laku sehingga kearifan lokal dapat menjadi seperti religi yang

memedomani manusia dalam bersikap dan bertindak baik dalam konteks

kehidupan sehari-hari maupun menentukan peradaban manusia yang lebih jauh

Ketika ditanyakan tentang kearifan lokal berikut tanggapan informan selaku

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Tana Toraja

ldquoKearifan lokal Tana Toraja dari segi adat sudah banyak mengalami

perubahan contohnya perbudakan dulunya budak di suruh-suruh misalnya

menumbuh padi kasi makan babi cuci piring dan lain lain-lain

sebagainya tapi sekarang itu sudah tidak berlaku tapi identitasnya sebagai

budak tidak akan hilang rdquo

(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)

Sementara tanggapan dari informan selaku Sekertaris Dinas Kebudayaan

dan Pariwisata mengatakan bahwa

ldquoSaat ini beberapa dari kebudayaan di Tana Toraja sudah tidak orisinil

lagi misalnya saja rumah adat toraja yaitu tongkonan dulu atap rumah

tongkonan itu terbuat dari kayu sehingga terlihat sangat unik namun

sekarang sudah ada yang menggunakan atap seng begitu juga dengan

lantainya yang dulunya masih menggunakan kayu sekarang sudah di cor

dan memakai keramik sehingga keindahan dan keunikannya berkurang rdquo

(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)

Berdasarkan tanggapan informan di atas dapat di katakan bahwa kearifan

lokal Tana Toraja sudah mulai berkurang keasliannya dan keorisinalitasnya

karena beberapa adat Toraja sudah banyak mengalami perubahan misalnya

perbudakan yang tak lagi di suruh-suruh serta rumah adat tongkonan yang

60

dulunya menggunakan kayu sebagai lantainya tapi sekarang sudah banyak yang

cor dan menggunakan keramik sehingg keunikannya berkurang Sehubungan

dengan kearifan lokal Ketua Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Cluster

Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoKearifan lokal dari segi budaya sudah mulai memudar contohnya dalam

pesta rambu solorsquo (acara kematian) dimana seharusnya tamu atau keluarga

yang datang memakai baju bolong (baju hitam) naum sekarang sudah ada

yang tidak memakai baju hitam menurut saya ada baiknya pemerintah

membuat PERDA Tentang Kearifan Lokal agar budaya yang dimiliki tdak

mudah berubah dan memudarrdquo

(Wawancara LB 58 Tahun 15032016)

Berdasarkan tanggapan informan di atas maka dapat di analisa bahwa

dalam pelaksanaan upacara rambu solorsquo (acara kematian) dimana seharusnya

semua memakai baju hitam baik tamu maupun keluarga tapi kenyataannya sudah

ada yang tidak memakai baju bolong (baju hitam) maka dari itu Ketua DMO

Pariwisata Tana Toraja menyarankan agar pemerintah Tana Toraja mengeluarkan

Peraturan Daerah (PERDA) Tentang Kearifan Lokal agar kearifan lokal Tana

Toraja tetap terjaga dan tidak mudah memudar maupun berubah Sehubungan

dengan kearifan lokal Travel agent Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoKearifan lokal dari segi baju sudah sangat bagus di mana dalam

melaksanakan upacara rambu tukarsquo (acara syukuran) misalnya acara

pernikahan dimana dalam pelaksaanaannya penerima tamu menggunkan

baju adat Toraja yaitu kandaura dan baju bodoh (baju indorsquo) dilengkapi

dengan aksesoris Tana Torajardquo

(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)

Sementara tanggapan dari wisatawan yang datang berkunjung ke Tana

Toraja mengatakan bahwa

ldquoberbicara mengenai kearifan lokal Tana Toraja dari segi budaya baik

budaya rambu solorsquo (acara kematian) dan budaya rambu tukarsquo (acara

syukuran) sangat orisinil karena budaya ini ada sejak dari dulu sampai

61

sekarang dan tidak mudah di pengaruhi oleh budaya luar karena

masyarakat Toraja sangat mengharagai budaya mereka dengan tetap

menjaga eksistensi kearifan lokal inilah sehingga Toraja dikenal baik

lokal maupun mancanegara serta budaya ini dijadikan budaya wisatardquo

(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)

Sementara tanggapan dari masyarakat dikabupaten Tana Toraja

mengatakan bahwa

ldquoMengenai kearifan lokal sudah banyak yang tidak orisinil lagi karena

upacara-upacara yang digelar di Toraja khususnya di Tana Toraja sudah

mulai berkurang atau sudah jarang di laksanakan seperti dalam syukuran

rumah tongkonan yang baru dan acara pesta panen biasanya digelar acara

sisembarsquo (adu kaki) sebagai ungkapan syukur Tapi saat ini kebanyakan

upacara yang digelar hanya rambu solorsquo (pesta kematian) dan rambu tukarsquo

( pesta pernikahan)rdquo

(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)

Berdasarkan tanggapan beberapa informan diatas maka dapat

disimpulkan bahwa dari segi budaya rambu solorsquo dan rambu tukarsquo sangat orisinil

karena budaya itu masih dilestarikan sampai sekarangserta dalam pelaksanaan

rambu tukarsquo semua penerima tamu menggunakan baju adat Toraja dilengkapi

dengan aksesoris Toraja dan disisi lain ada juga yang sudah tidak orisinil lagi

karena berbagai upacara syukuran sudah mulai jarang dilaksanakan seperti

mangrara tongkonan dan acara pesta panen yang biasanya dilakukan acara

sisembarsquo

(3) Ragam budaya

Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama

oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi Budaya

terbentuk dari banyak unsur yang rumit termasuk sistem agama dan politik adat

istiadat bahasa perkakas pakaian bangunan dan karya seni Sehubungan dengan

62

budaya berikut tanggapan informan selaku Kepala Dinas Kebudayaan dan

Pariwisata di Kabupaten Tana Toraja

ldquoBudaya Tana Toraja merupakan warisan dunia dan dijadikan wisata

budaya dari berbagai budaya yang ada yang paling menarik adalah

upacara rambu solorsquo (acara kematian) dimana upacara rambu solorsquo

dulunya hanya dilakukan oleh bangsawan akan tetapi sekarang sudah

mulai bergeser siapa yang kaya itulah pestanya yang paling meriah meski

demikian dalam pelaksanaannya dilakukan berdasarkan stratifikasi sosial

ada tingkatan-tingkatannya seperti tanarsquo bulaan (kasta tertinggi) tanarsquo

bassi (kasta menengah) tanarsquo karurung ( kasta rendah) dan tanarsquo kua-kua

(sangat rendah)rdquo

(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas dapat dikatakan bahwa dalam

pelaksanaan upacara rambu solorsquo yang dulunya hanya bisa dilakukan oleh orang

bangsawan tapi sekarang sudah mengalami pergeseran dimana orang yang kaya

itulah yang pestahnya lebih meriah tapi meski demikian tetap diukur berdasarkan

status sosialnya Sehubungan dengan budaya ini lebih lanjut Sekertaris Dinas

Kebudayaan dan Pariwisata mengatakan

ldquoSelain budaya rambu solorsquo Tana Toraja juga memiliki berbagai macam

budaya lainnya yang juga menarik salah satunya adalah penguburan bayi

yang ada di baby grave yang dikubur dalam pohon dimana 1 pohon

terdapat 10 mayat bayi di dalam maka tak heran kalau Tana Toraja

diminati oleh para pelancong baik wisatawan lokal nusantara maupun

mancanegarardquo

(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)

Sementara tanggapan dari informan selaku Ketua Destinasi Manajemen

Organisasi (DMO) Cluster Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoSelain budaya rambu solorsquo (acara kematian) ada juga budaya rambu tukarsquo

(acara syukuran) seperti acara pernikahan dimana dalam pelaksanaannya

diiringi dengan parsquogellu (tari-tarian) parsquopenawai (memaparkan asal usul

calon pengantin) dan dilaksanakan pada saat matahari mulai naik berbeda

dengan rambu tukarsquo yang dilakukan pada saat matahari mulai turun begitu

menariknya budaya Torajardquo

(Wawancara LB 58 Tahun 15032016)

63

Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa

budaya Tana Toraja bukan hanya rambu solorsquo ada juga budaya penguburan bayi

dalam pohon dimana dalam 1 pohon terdapat 10 mayat bayi serta budaya lainnya

adalah budaya rambu tukarsquo seperti acara pernikahan yang dilksanakan pada saat

matahri mulai naik serta di iringi dengan parsquogellu dan marsquopenawai Terkait

dengan budaya tersebut travel agent Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoTana Toraja terkenal karena budayanya yang begitu menarik salah

satunya adalah ketika seorang bangsawan meninggal atau seorang yang

tak murni bangsawan biasanya tak langsung dikubur melainkan disimpan

di rumah berminggu-minggu berbulan-bulan bahkan puluhan tahun

tergantung kesiapan keluarga dan mereka memperlakukan mayat seperti

orang yang hidup dimana mayat disiapkan makanan dan minuman mayat

tersebut baru dianggap mati setelah selesai melakukan upacara rambu

solorsquo (acara kematian)rdquo

(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)

Sementara tanggapan dari informan selaku wisatawan yang datang

berkunjung ke Tana Toraja mengatakan

ldquoTidak salah kalau Tana Toraja diminati para wisatawan mancanegara

karena memang budaya Tana Toraja luar biasa seperti dalam pelaksanaan

upacara rambu solorsquo (acara kematian) dimana pemotongan kerbau dan

babi banyaknya hewan yang di potong tergantung kemampuan ekonomi

keluarga serta berbagai kegiatan budaya dipertontonkan seperti parsquosilaga

tedong (adu kerbau) adu kaki (sisembarsquo) tari-tarian seperti parsquobadong

passailorsquo serta pemotongan kerbau dengan cara marsquotinggoro tedong

(pemotongan kerbau dengan ciri khas masyarakat Toraja yaitu dengan

menebas kerbau dengan parang dan dengan hanya sekali tebas budaya

inilah yang menjadikan Tana Toraja dikenal baik nusantara maupun

mancanegarardquo

(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa

ketika masyarakat Toraja meninggal biasanya tidak langsung dikubur melainkan

disimpan di atas rumah dan diperlakukan seperti orang yang hidup serta dalam

64

pelaksanaan rambu solorsquo dilakukan pemotongan kerbau dan babi banyaknya

pemotongan hewan tergantung dari keamampuan keluarga semakin banyak

hewan yang dipotong maka semakin tinggi pula status sosial seseorang

Sehubungan dengan budaya berikut tanggapan informan selaku masyarakat di

kabupaten Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoBudaya masyarakat Toraja banyak orang menganggap tradisi yang

pemborosan karena besar biaya yang harus dikeluarkan untuk

penyelenggaraannya bahkan ada yang tertunda berbulan-bulan bahkan

bertahun-tahun karena harus mengumpulkan biaya bahkan ada yang

mengatakan orang Toraja mencari kekayaan untuk di pakai pada pesta

rambu solorsquo tapi bagi masyarakat Toraja berbicara pemakaman bukan

hanya tentang upacara status jumlah kerbau dan babi yang dipotong

tetapi juga soal malu (sirirsquo) dan hal inilah yang meneyebabkan upacara

rambu solorsquo terkait dengan tingkat stratifikasi sosialrdquo

(Wawancara AA 44 tahun 18032016)

Berdasarkan tanggapan dari informan diatas dapat dianalisa bahwa bukan

soal pemborosan atau dengan kata orang Toraja mencari kekayaan hanya untuk

pesta rambu solorsquo tapi karena faktor malu karena upacara rambu solo terkait

dengan stratifikasi sosial Terkait dengan budaya berikut tanggapan masyarakat

Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoBudaya Tana Toraja memang terkenal akan keunikannya salah satu

budaya Toraja yang unik salah satunya yaitu pada saat orang yang murni

bangsawan maupun yang tidak murni bangsawan meninggal dunia pada

saat selesai dimandikan akan di make up dan apabila yang meninggal

adalah gadis akan dipakaikan baju seloyor kalau orang tua dipakaikan

baju bodoh (baju indorsquo) sedangkan kalau yang meninggal laki-laki baik

orang tua maupun remaja akan dipakakan jas dan dasi dan setelah itu

barulah dikasih masuk peti lalu disimpan dalam kamar dimana kamarnya

dihiasi begitu indah pada saat mau di pestakan akan dibuatkan peti baru

yang dihias sesuai stratifikasi sosialnyardquo

(Wawancara MT 38 Tahun 19032016)

Berdasarkan tanggapan dari informan diatas maka dapat dikatakan bahawa

pada saat orang Toraja meninggal tidak langsung dimakamkan melainkan

65

disimpan dirumah dalam kamar yang sudah dihiasi begitu indah dan petinya tidak

sembarang dihiasi melainkan sesuai stratifikasi sosialnya

Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa informan diatas dapat

dikatakan dari segi budaya Tana Toraja memang begitu menarik sehingga

dijadikan wisata budaya dimana pada saat orang Toraja meninggal tidak langsung

dimakamkan melainkan disimpan dirumah pelaksanaannya tergantung pada

kesiapan keluarga dalam pelaksanaannya banyak macam kegiatan budaya

dipertontonkan seperti parsquosilaga tedong (adu kerbau) adu kaki (sisembarsquo) tari-

tarian seperti parsquobadong passailorsquo serta pemotongan kerbau dengan cara

marsquotinggoro tedong (pemotongan kerbau dengan ciri khas masyarakat Toraja

yaitu dengan menebas kerbau dengan parang dan dengan hanya sekali tebas

selain itu ada penguburan bayi dalam pohon dimana satu pohon terdapat sepuluh

mayat bayi didalam maka tak heran kalau Tana Toraja banyak diminati para

pelancong baik wisatawan lokal nusantara maupun mancanegara

b) Kelemahan

Indikator kedua kelemahan terdiri dari dua sub variabel yaitu 1)

infrastruktur jalan yang belum optimal dan 2) kebersihan yang kurang tergaja di

lokasi obyek wisata

(1) Infrastruktur jalan yang belum optimal

Infrastruktur jalan yang belum optimal menuju obyek wisata tentu sangat

mengganggu dan membahyakan bagi wisatawan yang datang berkunjung Ketika

ditanyakan tentang infrastruktur jalan yang belum optimal Kepala Dinas

Kebudayaan dan Pariwisata di Kabupaten Tana Toraja

66

ldquoObyek wisata yang ada di Tilanaga (tempat permandian) dari segi

infrastruktur jalannya sangat kecil berlubang disana sini jalanan naik

turun dan menanjak hal ini menjadi salah satu kendala dalam

meningkatkan destinasi kami selaku pihak terkait akan berusaha

mengatasi hal inirdquo

(wawancara JS 56 Tahun 12032016)

Sementara hasil wawancara dengan informan selaku Sekertaris Dinas

Kebudayaan dan Pariwisata Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoBerbicara tentang infrastruktur jalan menuju obyek wisata yang ada di

Tana Toraja memang sebagian sangat jelek misalnya jalan menuju obyek

wisata yang ada di Sirope (tempat penguburan) sangat jelek berlubang

dan lebar jalan sekitar 1 meter lebih hal tersebut menjadi salah satu

kendala dalam peningkatan destinasirdquo

(Wawanacar LS 53 Tahun 14032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa

jalan menuju beberapa obyek wisata banyak yang rusak seperti jalan menuju

obyek wisata di Tilanga dan Sirope jalannya yang menanjak berlubang serta lebar

jalannya hanya 1 meter lebih Terkait dengan infrastruktur jalan yang belum

optimal berikut tanggapan informan selaku Ketua Destinasi Manajamen

Organisasi (DMO) Cluster Pariwisata Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoKeberhasilan DMO dapat dilihat salah satunya dengan infrastruktur jalan

kalau masih ada jalan yang rusak menuju obyek wisata maka DMO belum

tercapai seperti program DMO Tana Toraja belum optimal karena masih

banyak jalan menuju obyek wisata yang jelek contohnya jalan menuju

obyek wisata di Buntu burake pada saat kita memasuki gerbang jalannya

yang berbatu dan pendakian yang cukup jauh hal ini sanagat mengganggu

dan membahayakan bagi wisatawan kami selaku pihak terkait menyadari

hal ini serta berkeinginan besar untuk memperbaiki tapi kami terkendala

dengan dana yang masih minimrdquo

(Wawancara LB 58 Tahun 15032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa

keberhasilan suatu DMO dapat dilihat dari infrastruktur jalan dan DMO Tana

Toraja belum tercapai karena masih ada jalan yang rusak menuju obyek wisata

67

salah satunya jalan menuju obyek wisata di Buntu burake jalannya yang berbatu

dan pendiakian yang cukup jauh Terkait dengan infrastruktur jalan yang belum

optimal berikut tanggapan informan selaku travel agent Tana Toraja mengatakan

bahwa

ldquojalan menuju obyek wisata tidak semuanya rusak sebagian sudah ada

yang bagus seperti jalan menuju obyek wisata yang ada di baby grave

jalannya sudah di aspal dan juga lebar sekitar 4 meterrdquo

(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)

Berdasrkan tanggapan dari informan diatas dapat dikatakan bahwa dari

segi infrastruktur jalan menuju obyek wisata yang ada di Sirope sudah bagus

karena jalannya sudah di aspal dan juga lebar Terkait dengan infrastruktur jalan

yang belum optimal berikut tanggapan informan selaku wisatawan yang datang

berkunjung ke Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoJalan menuju obyek wisata Buntu burake sangat menakutkan dan

membahayakan bagi wisatawan dimana terdapat jurang dipinggir jalan

apalagi jalan menuju obyek wisata ini pada saat musim hujan sangat licin

saya berharap agar pemerintah membuatkan pagar jalanan dan melakukan

perbaikan jalan agar wisatawan sering datang berkunjungrdquo

(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)

Sementara hasil wawancara dengan informan selaku masyarakat Tana

Toraja mengatakan bahwa

ldquoMengenai infrastruktur jalan memang belum optimal karena masih

banyak jalan menuju obyek wisatai yang kurang bagus seperti jalan

menuju obyek wisata di Sangngallarsquo jalanya yang berlubang becek karena

digenangi air tapi dari segi lebarnya sudah lumayan sekitar 3 meterrdquo

(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas dapat dikatakan bahwa dari segi

infrastruktur jalan menuju obyek wisata di Tana Toraja belum optimal karena

68

masih banyak jalan menuju obyek wisata yang becek dan digenangi air pada saat

musim hujan serta terdapat jurang tidak dipasangkan pagar jalanan

Berdasarkan hasil wawancara dari berbagai informan diatas maka dapat

disimpulkan bahwa dari segi infrastruktur jalan di obyek wisata Tana Toraja

belum optimal karena masih banyak obyek wisata yang infrastruktur jalan rusak

dan belum memadai seperti berlubang berbatu licinterdapat jurang yang tidak di

pasangkan pagar jalan serta lebar jalan yang masih kecil sekitar 1 meter lebih

Dengan melihat kelemahan yang ada dapat dikatakan dalam meningkatkan DMO

Pariwisata Tana Toraja belum tercapai

(2) Kebersihan yang kurang terjaga di obyek wisata

Kebersihan adalah keadaan bebas dari kotoran termasuk diantaranya

debu sampah dan bau dalam hal ini wisatawan lokal maupun wisatawan

mancanegara perlu menjaga kebersihan lingkunagan obyek wisata agar keindahan

obyek wista terlihat indah dan menarik Seperti wawancara yang dilakukan

dengan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata mengatakan bahwa

ldquoDari segi kebersihan saya rasa belum optimal karena masih banyak

obyek wisata yang ada di Tana Toraja yang kotor dan baursquo seperti yang

ada di Pango-pango di lokasi obyek wisata sangat baursquo karena banyak

wisatawan buang air kecil sembarangan termasuk wisatawan laki-laki hal

ini terjadi karena memang tidak ada wc di lokasi obyek wisata kami

selaku pihak terkait akan membuat wc di setiap obyek wisata yang ada di

Tana Toraja

(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)

Bedasarkan tanggapan dari informan diatas dapat dianalisa bahwa dari

segi kebersihan obyek wisata Tana Toraja belum optimal karena masih banyak

obyek wisata Tana Toraja yang kotor dan baursquo seprti obyek wisata di Pango-

pango dimana wisatawan buang air kecil sembarangan hal ini terjadi karena

69

belum adanya wc yang disediakan oleh pihak terkait Terkait dengan kebersihan

yang tidak terjaga di obyek wisata Tana Toraja lebih lanjut Sekertaris Dinas

Kebudayaan dan Pariwisata mengatakan bahwa

ldquoKeindahan obyek wisata tergantung dari kebersihannya dan menurut

saya dari segi kebersihan sampah di lokasi obyek wisata saya rasa sudah

lumayan bagus seperti obyek wisata yang ada di baby grave dan obyek

wisata di Pango-pango itu sangat bersih karena memang ada tim khusus

untuk menjaga kebersihan lokasi wisata tersebutrdquo

(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa dari

segi kebersihan sampah di lokasi obyek wisata sudah bagus seperti obyek wisata

yang ada di baby grave dan obyek wisata di Pango-pango Terkait dengan

kebersihan yang kurang terjaga berikut tanggapan informan selaku Ketua

Destinasi Manajemen Organisasi Pariwisata (DMO) Cluster Tana Toriaja

mengatakan bahwa

ldquoKebersihan suatu DMO dapat dilihat salah satunya dengan

kebersihannya apabila obyek wisata masih ada yang kotor berarti dalam

pengelolaan DMO belum tercapai dan saya menyadari bahwa DMO Tana

Toraja belum tercapai karena masih ada obyek wisata di Tana Toraja yang

masih kotor seperti obyek wisata yang ada di Sirope (tempat penguburan)

kebersihannya kurang terjaga daun-daun yang jatuh dibiarkan

bertumpukan di lokasi obyek wisata sampah ada dimana-mana karena

wisatawan yang datang berkunjung membuang sampah sembarangan

(Wawancara LB 58 Tahun 15052016)

Sementara tanggapan lain dari salah satu informan selaku travel agent

Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoMasih banyak obyek wisata di Tana Toraja yang masih kotor salah

satunya di obyek wisata yang ada di Tilanga (tempat permandian) yang

terletak dalam hutan dimana kolamnya banyak daun-daun yang terapung

di bawah karena di sekeliling kolam banyak pohon besar serta pohon-

pohon bambu yang menaungi air di permandian tapi dari segi airnya

sangat jernihrdquo

(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)

70

Berdasarkan tanggapan dari informan diatas dapat dikatakan bahwa dari

segi kebersihan belum optimal karena masih banyak obyek wisata Tana Toraja

tidak terjaga kebersihannya seperti obyek wisata di sirope (tempat penguburan)

dimana dilokasi obyek wisata ini banyak sampah dan daun-daun yang jatuh

dibiarkan begitu saja dan obyek wisata yang ada di Tilanga (tempat permandian)

banyak daun-daun yang terapung di kolam karena banyak pohon-pohon besar dan

pohon bambu yang mengelilingi kolam tersebut Terkait dengan kebersihan yang

kurang terjaga berikut tanggapan informan selaku wisatawan yang datang

berkunjung ke Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoDari segi kebersihan tangga di lokasi obyek wisata yang ada di Buntu

burake (wisata religi) Tana Toraja belum optimal karena tangganya

dipenuhi dengan tanahlumpur apalagi kalau musim hujan karena obyek

wisata ini ada 770 tangga yang di lewati baru sampai di patung Yesus

tertinggi di duniardquo

(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)

Berdasarkan penjelasan dari informan diatas dapat dikatakan kebersihan

dari segi tangga yang ada di obyek wisata Buntu burake belum optimal karena

tangganya banyak di penuhi dengan tanah apa lagi kalau musim hujan Terkait

dengan kebersihan yang kurang terjaga berikut tanggapan informan selaku

masyarakat Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoBerbicara mengenai kebersihan dari segi WC di obyek wisata yang ada di

Tilanga itu sudah bagus dan bersih karena bak dan lantainya menggunakan

keramik airnya juga sangat jernihrdquo

(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)

Berdasarkan hasil wawancara dengan informan diatas maka dapat

dikatakan bahwa dari segi kebersihan WC di obyek wisata yang ada di Tilanga

71

sudah bagus dan bersih airnya juga yang sangat jernih serta kebersihan bak

airnya sudah sangat bersih dan lantai baknya juga menggunakan keramik

Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa informan diatas maka

dapat disimpulkan bahwa keberhasilan suatu DMO dapat dilihat salah satunya

dengan kebersihan apabila masih ada obyek wisata yang masih kotor maka dapat

dikatakan dalam pengelolaan DMO Pariwisata Tana Toraja belum tercapai karena

masih banyak obyek wisata yang masih kotor meski demikian sudah ada juga

yang sudah bersih

2 Faktor eksternal

Faktor eksternal terbagi atas dua yaitu a) peluang meliputi agrowisata dan

berbagai bisnis b) ancaman meliputi penetrasi budaya luar dan ketergantungan

ekonomi

a) Peluang

Indikator ketiga Peluang yang terdiri dari dua sub variabel yaitu 1)

agrowisata 2) berbagai bisnis Kedua sub variabel akan di jelaskan di bawah ini

(1) Agrowisata

Agrowisata merupakan peluang besar bagi masyarakat Tana Toraja

Ketika ditanyakan tentang peluang agrowisata berikut tanggapan dari Kepala

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoKeunikan lokasi agrowisata adalah hamparan kebun kopi dan tanaman

sayuran mengelilingi kota mungil Pango-pango di lembah yang indah dan

mempesona serta mengelilingi perkampungan tradisional yang didukung

bentukan geologibenteng alam dan perbukitan dan pegunungan yang

mempesona keunikan inilah yang menjadikan obyek agrowisata ini

banyak diminati para wisatawanrdquo (Wawancara JS 56 Tahun 12032016)

72

Berdasarkan tanggapan informan diatas dapat dikatakan bahwa keunikan

aggrowisata di tana Toraja adalah hamparan kebun kopi serta perbukitan dan

pegunungan yang mempesona Sehubungan dengan hal tersebut berikut

tanggapan informan selaku Sekertaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

mengatakan bahwa

ldquoAgrowisata Tana Toraja memang menarik dan sejuk keindahan dapat

kita rasakan pada saat kita memasuki kebun kopi jagung serta sayur-

sayuran yang begitu subur indah dipandang apalagi pada pagi harirdquo

(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)

Sementara hasil wawancara dengan Ketua Destinasi Manajemen

Organisasi (DMO) Cluster Pariwisata Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoSebelumnya Tana Toraja hanya mengandalkan wisata budaya dan wisata

alam tapi sekarang sudah ada agrowisata yang ada di Pango-pango yang

banyak menarik wisatawan dan kami selaku pihak terkait merencanakan

penambahan lokasi obyek agrowisata agar kunjungan wisatawan semakin

meningkat hal ini dilakukan untuk meminimalisir kelemahan dan

ancaman yang adardquo

(Wawancara LB 58 Tahun 15032016)

Berdasarkan keterangan informan diatas dapat dikatakan bahwa

keindahan agrowisata di Tana Toraja dapat kita rasakan pada saat kita memasuki

kebun kopi dan sayur-sayuran di dalam kita merasakan kesejukan yang luar biasa

apalagi pada pagi hari serta pihak terkait akan berusaha mengembangkan obyek

agrowisata agar wisatawan semakin tertarik Terkait dengan hal tersebut berikut

tanggapan informan selaku travel agent Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoPemerintah Tana Toraja selalu mengingatkan masyarakat yang ada di

daerah Pango-pango agar selalu menjaga kelestarian lingkungan agar

wisata agro selalu diminati para wisatawan karena kedatangan wisatawan

membawa keuntungan ekonomi bagi masyarakat setempat maupun

masyarakat sekitarnyardquo

(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)

73

Berdasarkan tanggapan informan diatas dapat dikatakan bahwa masyarakat

selalu diingatkan agar tetap menjaga kelestarian lingkungan disekitar obyek

agrowisata agar wisatawan semakin tertarik karena kunjungan wisatawan

membawa keuntungan ekonomi bagi masyarakat setempat serta masyarakat

sekitarnya Sehubungan dengan agrowisata tersebut berikut tanggapan informan

selaku wisatawan yang datang berkunjung ke Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoAgrowisata Tana Toraja memang memberikan peluang yang luar biasa

baik untuk masyarakat sendiri maupun untuk peningkatan destinasi obyek

wisata karena beberapa produk tanaman unggulan seperti kopi dan

markisa dimana wisatawan yang datang bisa memetik sendiri buah kopi

tentu dengan hal tersebut bisa memberikan kepuasan tersendiri bagi

wisatawan yang datangrdquo

(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)

Sementara penjelasan lain dari salah satu informan selaku masyarakat

Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoAgrowisata memang menjadi peluang dalam meningkatkan obyek wisata

dan meningkatkan perekonomian masyarakat saya harap agar pemerintah

menambah obyek agrowisata serta menambah tamanaman buah seperti

starawberry dan apel di obyek wisata di Pango-pango agar wisatawan

semakin tertarik untuk datang berkunjung ke Tana Toraja karena

agrowisata Tana Toraja baru ada satu dan perlu penambahan

pembangunan wisata agrordquo

(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)

Berdasarkan keterangana informan diatas dapat dikatakan bahwa

agrowisata menjadi salah satu peluang bagi masyarakat Tana Toraja dalam

meningkatkan perekonomian dan diharpakan agar pemerintah menambah obyek

agrowisata serta menambah tanamanan buah strawberry dan apel di obyek wisata

Pango-pango agar wisatawan semakin tertarik untuk datang berkunjung

Berdasarkan tanggapan dari beberapa informan diatas dapat disimpulkan

bahwa agrowisata Tana Toraja menjadi peluang yang luar biasa bagi msyarakat

74

dalam meningkatkan ekonomi serta dalam peningkatan destinasi obyek wisata

keindahan serta kesejukan yang dimiliki menjadikan wisata agro ini diminati para

wisatawan

(2) Berbagai bisnis

Bisnis adalah suatu organisasi yang menjual yang menjual jasa atau barang

kepada pembeli atau konsumen ataupun bisnis lainnya untuk memperoleh laba

Ada tiga hal penting dalam bisnis yaitu menghasilkan barang dan jasa mencari

profit dan memaksimalkan kebutuhan konsumen Seperti wawancara yang

dilakukan dengan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Tana Toraja

mengatkan bahwa

ldquoBerbicara tentang obyek wisata Tana Toraja yang diminati para

wisatawan baik wisatawan lokal maupun mancanegara tentu muncul

berbagai peluang salah satunya adalah berbisnis seperti pembangunan

hotel dengan membangun hotel tentu membuka lowongan kerja bagi

masyarakat Toraja serta memberikan keuntungan yang besar bagi pemilik

hotelrdquo

(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)

Berdasarkan keterangan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa

salah satu peluang yang dibuka msyarakat Tana Toraja adalah pembangunan hotel

selain membuka lowongan kerja tentu juga memberikan keuntungan besar bagi

pemilik hotel Sehubungan dengan hal tersebut berikut tanggapan informan

selaku Sekertaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata mengatakan bahwa

ldquoBisnis merupakan salah satu peluang besar bagi masyarakat Tana Toraja

dengan adanya obyek wisata masyarakat dapat berbisnis misalnya

penjualan aksesoris Tana Toraja seperti kalung gantungan kunci gelang

dan lain-lain sebagainyardquo

(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)

75

Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa

dengan adanya obyek wisata yang ada di Tana Toraja membuka peluang salah

satunya adalah bisnis seperti menjual berbgai aksesoris Tana Toraja Terkait

dengan hal tersebut berikut tanggapan informan selaku Ketua Destinasi

Manajemen Organisasi (DMO) Cluster Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoMasyarakat Tana Toraja dalam memanfaatkan peluang mereka membuka

berbagai macam bisnis salah satunya adalah membuka restaurant dan

menyediakan berbagai macam makanan dan minuman khas Tana Toraja

seperti parsquopeong (daging yang dimasak dalam bambu) sorsquokorsquo (beras ketan

yang dicampur dengan santan) sarabba dan lain-lain sebagainyardquo

(Wawancara LB 58 Tahun 15032016)

Sementara penjelasan yang diberikan oleh informan selaku travel agent

Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoAda banyak bisnis yang di buka msyarakat Tana Toraja misalnya

penjualan kue khas Tana Toraja seperti deppa tori bajersquo serta bisnis

rental mobil dan sebagainya bisnis ini memberikan dampak positif selain

keuntungan yang didapatkan juga berbuat untuk bangsa dengan cara

membantu mengembangkan obyek wisatardquo

(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa

masyarakat Tana Toraja membuka berbagai macam bisnis dan memanfaatkan

betul peluang yang ada dengan mengharapkan keuntungan Terkait dengan hal

tersebut tanggapan informan selaku wisatawan yang datang berkunjung ke Tana

Toraja mengatakan bahwa

ldquoAdanya obyek wisata Tana Toraja yang begitu menarik dan diminati para

pelancong memberikan dampak positif bagi masyarakat dalam

meningkatkan perekonomian dengan memanfaatkan peluang yang ada

misalnya berbisnis masyarakat membuka berbagai bisnis yang ada salah

satunya adalah bisnis rental mobilrdquo

(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)

76

Sementara penjelasan yang diberikan oleh informan selaku masyarakat

Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoBisnis memang menjadi peluang besar untuk masyarakat Tana Toraja

dalam meningkatkan perekonomian dalam memenuhi kebutuhan sehari-

hari misalnya bisnis kecil-kecilan seperti yang menjual makanan di lokasi

obyek wisata dengan hal itu wisatawan tidak usah repot-repot membawah

makanan karena banyak yang menjual makanan di lokasi obyek wisata

yang ada di Tana Torajardquo

(Wawancara AA 44 tahun 18032016)

Berdasarkan hasil wawancara dari beberapa informan diatas dapat

dikatakan sejalan dengan teori Sondang P Siagian (2011) bahwa dengan adanya

peluang yang dimiliki sebuah organisasi atau perusahaan dapat dimanfaatkan

untuk meningkatkan pendapatan serta dapat dimanfaatkan untuk meminimalisir

kelemahan dan ancaman yang ada dalam sebuah organisasi atau perusahaan

b) Ancaman

Indikator keempat ancaman terdiri dari dua sub variabel yaitu 1)

penetrasi budaya luar 2) ketergantungan ekonomi Kedua sub variabel akan di

jelaskan di bawah ini

(1) Penetrasi budaya luar

Penetrasi budaya luar merupakan ancaman karena adanya berbgai budaya

luar yang lebih menarik Ketika ditanyakan tentang penetrasi budaya luar berikut

tanggapan dari Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Tana Toraja

mengatakan bahwa

ldquoPenetrasi budaya luar ini salah satu ancaman dalam peningkatan destinasi

pariwisata karena berbagai budaya yang menarik seperti budaya yang ada

di Wakatobi yang juga menarik kami selaku pihak terkait mengatasi

ancaman penetrasi budaya luar tersebut dengan memanfaatkan kekuatan

dan peluangrdquo

(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)

77

Sementara wawancara yang dilakukan dengan Sekertaris Dinas

Kebudayaan dan Pariwisata Tana Toraja mengatakan bahwaa

ldquoPenetrasi budaya luar memang jadi ancaman dalam meningkatkan

destinasi obyek wisata Tana Toraja karena berbagai budaya luar juga yang

menarik tapi saat ini puji syukur kunjungan wisatawan tidak menurun

karena kami selaku pihak terkait selalu mempromosikan keindahan dan

keunikan wisata alam wisata budaya dan agro wisata Tana Toraja baik

dalam negeri maupun luar negeri agar ancaman tidak berpengaruh pada

peningkatan destinasirdquo

(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa

penetrasi budaya luar memang menjadi salah satu ancaman karena banyak budaya

luar juga yang lebih menarik misalnya budaya bahari wakatobi tapi meski

muculnya budaya yang lebih menarik tidak mempangaruhi kunjungan wisatawan

karena pemerintah terkait selalu membangun obyek wisata yang baru dan selalu

melakukan promosi baik dalam negeri maupun luar negeri Terkait dengan hal

tersebut berikut tanggapan informan selaku Ketua Destinasi Manajemen

Organisasi (DMO) Cluster Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoPenetrasi buadaya luar memang menjadi ancaman bagi Tana Toraja

karena berbagai budaya luar yang juga yang tak kalah uniknya seperti

budaya Bali serta berbagai budaya Tana Toraja tidak orisinil lagi

contohnya pembuatan rumah tongkonan yang dulunya lantainya

menggunakan kayu serta tiangnya juga menggunakan kayu sehingga

terlihat sangat unik dan menarik tapi sekarang sudah ada yang

menggunakan keramik dan tiangnya sudah ada yang di cor sehingga

keunikan dan keindahannya berkurang hal seperti inilah yang ditakutkan

jangan sampai menjadi penghambat dalam peningkatan destinasi

wisatawan rdquo

(Wawancara LB 58 Tahun 15032016)

Berdasarkan penjelasan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa

penetrasi budaya luar menjadi ancaman bagi peningkatan destinasi wisatawan

78

karena banyaknya budaya luar yang juga menarik seperti Bali serta budaya Tana

Toraja sudah tidak orisinil lagi sudah banyak yang mengalami perubahan

sehingga keindahan dan keunikannya sudah berkurang Terkait dengan penetrasi

budaya luat berikut tanggapan informan selaku travel agent Tana Toraja

mengatakan bahwa

ldquoPenetrasi budaya luar memang menjadi ancaman dari luar karena

berbagai budaya luar yang juga menarik tapi saat ini pemerintah Tana

Toraja menambah lokasi obyek wisata baru yang ada di Buntu burake

diatas terdapat patung yesus tertinggi di dunia obyek wisata yang satu ini

akan menambah kunjungan wisatawan ini juga merupakan strategi

pemerintah dalam meningkatkan destinasi wisatawan agar ancaman yang

ada dapat diatasi ldquo

( Wawancara MU 42 Tahun 16032016)

Sementara hasil wawancara dengan wisiatawan yang datang berkunjung

ke Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoMenurut saya menegenai ancaman penetrasi budaya luar saya rasa

sampai sekarang tidak ada yang kalah menarik budaya Toraja seperti

upacara rambu solorsquo (acara kematian) serta dalam pelaksanaannya pun

diiringi berbagai kegiatan budaya misalnya parsquosilaga tedong (adu kerbau)

parsquobadong (tarian-tarian) dan lain-lain sebagainyardquo

(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa

sampai saat ini tidak ada yang kalah unik dan menarik budaya Toraja seperti

upacara rambu solorsquo serta kegiatan budaya yang dipertontonkan yang juga sangat

menarik serta pemerintah Tana Toraja membangun lokasi obyek wisata yang

baru hal ini dilakukan agar berbagai ancaman dapat diatasi dengan memanfaatkan

peluang yang ada Terkait dengan penetrasi budaya luar berikut tanggapan

informan selaku masyarakat Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoPenetrasi budaya luar memang menjadi salah satu ancaman karena

berbagai budaya Tana Toraja tidak orisinil lagi banyak yang sudah

79

mengalami perubahan misalnya acara rambu tukarsquo (acara syukuran) salah

satunya adalah upacara pesta panen upacara ini jarang sekali dilakukan

bahkan beberapa daerah di Toraja tidak melakukan lagi upacara tersebut rdquo

(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)

Berdasarkan hasil wawancara dari beberapa informan diatas maka dapat

disimpulkan bahwa penetrasi budaya luar memang menjadi ancaman karena

beberapa budaya Tana Toraja tidak orisisnil lagi tapi meski demikian kunjungan

wisatawan ke Tana Toraja tidak mengalami penurunan karena pemerintah Tana

Toraja mengatasi hal tersebut dengan memanfaatkan kekuatan dan peluang

(2) Ketergantungan ekonomi

Ketergantungan ekonomi adalah keadaan dimana kehidupan ekonomi

negara-negara tertentu dipengaruhi oleh perkembangan dan ekspansi dari

kehidupan ekonomi seperti wawancara yang dilakukan dengan Kepala Dinas

Kebudayaan Dan Pariwisata Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoKetergantungan ekonomi ini menjadi ancaman karena kapan kunjungan

wisatawan berkurang maka pendapatan masyarakat pun berkurang karena

sebagian besar masyarakat Toraja mendapatkan keuntungan dari

kunjungan wisatawanrdquo

(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dianalisa bahwa

sebagian besar masyarakat Tana Toraja ekonominya tergantung pada kunjungan

wisatawan karena kapan kunjungan wisatawan menurun maka pendapatan

masyarakat pun menurun Terkait dengan ketergantungan ekonomi tersebut

berikut tanggapan informan selaku Sekertaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoTidak semua masyarakat Tana Toraja ekonominya tergantung pada

kunjungan wisatawan karena kebanyakan profesi masyarakat Toraja

sekarang adalah pelautrdquo

80

(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dianalisa bahwa tidak

semua masyarakat Tana Toraja ekonominya tergantung pada kunjungan

wisatawan karena kebanyakan masyarakat Tana Toraja sekarang berprofesi

sebagai pelaut Sehubungan dengan hal ketergantungan ekonomi berikut

tanggapan informan selaku Ketua Destinasi Manajemen Organisasi (DMO)

Cluster Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoBerbicara mengenai masalah ketergantungan ekonomi sebagian memang

masyarakat Tana Toraja ekonominya tergantung pada kunjungan

wisatawan seperti masyarakat yang bekerja di hotel karena 80 yang

menginap di hotel adalah wisatawan kapan wisatawan menurun maka

akan berpengaruh pada pendapatan masyarakat serta Pendapatan Asli

Daerah (PAD) Tana Torajardquo (Wawancara LB 58 Tahun 15032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dianalisa bahwa

sebagian masyarakat Tana Toraja ekonominya tergantung pada kunjungan

wisatawan seprti yang bekerja di hotel kapan wisatawan menurun maka

pendapatan masyarakat pun menurun begitupun Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Tana Toraja Terkait dengan hal ketergantungan ekonomi berikut tanggapan

informan selaku travel agent Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoSaya akui memang sebagian masyarakat Toraja ekonominya tergantung

pada wisatawan contohnya saya sebagai travel agent kapan wisatawan

kurang maka akan berpengaruh pada pendapatan kamirdquo

(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)

Sementara penjelasan lain yang diberikan oleh Wisatawan yang datang

berkunjung ke Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoKalau saya lihat sebagian kecilnya saja yang ekonominya tergantung

pada kunjungan wisatawan karena kebanyakan profesi Tana Toraja adalah

petani serta banyak masyarakat Toraja yang bekerja di luar kota

(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)

81

Sementara penjelasan lain yang diberikan oleh masyarakat Tana Toraja

mengatakan bahwa

ldquoMenurut saya sebagai masyarakat Toraja sekaligus sebagai pemilik rental

mobil bergantung pada kunjungan wisatawan karena kapan wisatawan

kurang maka pendapatan kami pun berkurangrdquo

(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)

Berdasarkan penjelasan diatas dapat dikatakan bahwa yang bekerja di

travel agent dan yang memiliki rental mobil ekonominya tergantung pda

kunjungan wisatwan karena kapan wisatwan menurun maka pendapatan mereka

pun akan menurun

Berdasarkan tanggapan dari beberapa informan diatas maka dapat

disimpulkan bahwa sebagian kecilnya saja yang ekonominya tergantung pada

kunjungan wisatwan dan sebagian besar ekonominya tidak tergantung pada

kunjungan wisatwan karena banyak masyarakat Tana Toraja yang berprofesi

sebagai pelaut petani dan bekerja di luar kota kecuali Pendapatan Asli Daerah

(PAD) Tana Toraja memang sebagian besar di dapatkan dari obyek wisata

D Analisis SWOT

Analisis SWOT adalah analisis kondisi internal maupun eksternal suatu

organisasi yang selanjutnya akan digunakan sebagai dasar untuk merancang

strategi dan program kerja Analisis internal meliputi penilaian terhadap faktor

kekuatan (Sterngths) merupakan situasi atau kondis yang merupakan kekuatan

dari organisasi atau program pada saat ini dan kelemahan (Weaknesses)

merupakan situasi atau kondisi yang merupakan kelemahan dari organisasi atau

program pada saat ini Sementara analisis eksternal mencakup faktor peluang

82

(Opportunities) merupakan situasi atau kondisi yang merupakan peluang di luar

organisasi dan memberikan peluang berkembang bagi organisasi di masa

depandan tantangan (Threaths) merupakan situasi yang merupakan ancaman

bagi organisasi yang datang dari luar organisasi dan dapat mengancam eksistensi

organisasi di masa depan

Analisis SWOT merupakan suatu pekerjaan yang cukup berat karena

hanya dengan hal itu alternati-alternatif strategi dapat disusun Kegagalan

menganalisanya berarti gagal dalam mencari relasi dan titik temu antara

faktor-faktor strategi dalam lingkungan internal dan yang terdapat dalam

lingkungan eksternal sambil mencari hubungannya dengan misi tujuan dan

sasaran organisasi juga merupakan kegagalan dalam mempersiapkan suatu

keputusan strategi yang baik Pekerjaan ini tetap menjadi tugas pokok dari

kelompok koalisi eselon atas dan belum bisa didelegasikan kepada eselon bawah

Namun eselon bawah berperan dalam menyediakan data yang diperlukan untuk

mempertajam analisis SWOT Hanya dengan analisis SWOT keputusan

-keputusan strategi yang baik dapat dihasilkan seperti pertemuan antara

strengthsopportunities (SO) strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran suatu

perusahaan yaitu dengan menggunakan seluruh kekuatan dan memanfaatkan

peluang pertemuan antara strengthsthreats (ST) ini adalah strategi untuk

menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan dengan cara menghindari

ancaman pertemuan antara weaknessesopportunities (WO) strategi ini

diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara mengatasi

kelemahan-kelemahan yang dimiliki dan pertemuan antara weaknessestheats

83

(WT) strategi ini didasarkan pada kegiatan yang besrsifat defensif dan ditujukan

untuk meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman

Analisis SWOT digunakan untuk merumuskan strategi melalui situasi

dengan mengidentifikasi kekuatan kelemahan peluang dan ancaman Dengan

analisis SWOT kita dapat memahamai apa dan bagaimana organisasi kita serta

bagaimana cara menggerakannya Penentuan strategi secara garis besar dalah

dengan memperhatikan kelemahan-kelmahan yang dimiliki organisasi kemudian

membuat konsolidasi internal agar dapat menghadapi tantangan dan meraih

peluang yang ada jika organisasi memiliki kekuatan yang besar maka dapat

merumuskan strategi dengan perencanaan matang SWOT dapat digunakan oleh

organisasi apa saja termasuk organisasi pemerintah seperti Dinas Pariwisata dan

Kebudayaan di Kabupaten Tana Toraja

Kegiatan yang paling penting dalam proses analisis adalah memahami

seluruh informasi yang terdapat pada suatu kasus menganalisis situasi untuk

mengetahui isu apa yang sedang terjadi dan memututuskan tindakan apa yang

harus segera dilakukan untuk memecahkan masalah Menurut Boulton (dalam

Freddy Rangkuti 1997) proses untuk melaksanakan analisis suatu kasus Untuk

memahami secara keseluruhan informasi yang ada yaitu dengan cara memahami

secara detail semua informasi dan melakukan analisis secara numerik Setelah

mengetahui dan memahami berbagai informasi terkait faktor internal dan faktor

eksternal obyek wisata Tana Toraja berikut hasil analisis penulis

84

1) Comporative Advantage (strengthsopportunities ldquoSOrdquo )

Keunggulan komporatif obyek wisata Tana Toraja ada berbagai macam

seperti keindahan alam yang dapat kita rasakan di obyek wisata Pango-pango

yang begitu sejuk indah dan menarik selain itu banyak di temui berbagai macam

tanaman unggul seperti kopi coklat markisa kacang tana jagung dan berbagai

macam sayuran serta dipenuhi rimbunan pohon pinus yang tak kalah indah yaitu

obyek wisata Buntu burake yang terletak diatas gunung diatas dapat kita rasakan

keindahannya seperti gunung-gunung yang indah dipandang batu-batu yang

tinggi dan lonjong dan terdapat patung yesus setinggi 40 meter dan merupakan

patung yesus tertinggi kedua di dunia serta berbagai budaya yang juga tak kalah

uniknya seperti upacara rambu solorsquo (upacara kematian) dimana dalam upacara

tersebut di pertontonkan berbagai antraksi budaya seperti marsquobadong

(mengelilingi mayat) marsquopasonglorsquo (menurunkan mayat dari rumah) dan masih

banyak lagi upacara rambu tukarsquo (upacar syukuran) dan penguburan bayi dalam

pohon yang terdapat di obyek wisata baby grave sedangkan dari segi keunggulan

peluang yaitu agrowisata keunikan lokasi agrowisata adalah hamparan kebun kopi

tanaman sayuran mengelilingi kota mungil Pango-pango dilembah yang indah dan

perbukitan pegunungan yang mempesona selain itu juga terdapat berbagai

macam bisnis contohnya pembangunan hotel restaurant menjual aksesoris

Toraja menjual makanan minuman khas Toraja dan lain-lain sebagainya Itulah

beberapa macam keunggulan komporatif obyek wisata Tana Toraja yang

menjadikan Tana Toraja di kenal baik lokal maupun mancanegara

85

2) Mobilization (strengthsthreats ldquoSTrdquo )

Tana Toraja memiliki berbagai macam kekuatan seperti yang saya jelaskan

diatas namun berbagai ancaman pun dari luar seperti penetrasi budaya luar dan

ketergantungan ekonomi Namun pihak terkait Tana Toraja mengatasi ancaman

dari dengan cara melakukan penambahan obyek wisata baru seperti

pembangunan wisata religi Buntu burake yang terletak diatas gunung dimana

diatas gunung tersebut di bangun patung yesus tertinggi kedua di dunia dengan

ketinggian 40 meter dan pihak terkait juga merencanakan menambah wisata agro

dan membangun kunjungan khusus seperti panjat tebing Hal ini dilakukan untuk

memperluanak ancaman dari luar dan kalau mungkin ancaman yang ada dapat di

jadikan peluang Inilah salah satu strategi pihak terkait Tana Toraja dalam

memanimalisir anccaman yang ada dengan memanfaatkan kekuatan yang ada

3) Investmentdivestment (weaknessesopportunities ldquoWOrdquo )

Obyek wisata Tana Toraja memiliki berbagai kekuatan namun juga

memiliki berbagai kelemahan contohnya dari segi infrastruktur jalan yang belum

optimal masih banyak jalan menuju obyek wisata yang masih rusak pihak terkait

berkeinginan besar untuk melakukan perbaikan kesemua jalan menuju obyek

wisata namun terkendala dengan dana yang masih minim Kelemahan yang ada

tentu berdampak negatif terhadap peluang yang ada karena kapan wisatawan

menurun maka pendapatan sebagian masyarakat dan Pendapatan Asli Daerah

(PAD) otomatis akan menurun pihak terkait berencana akan membuat

penambahan wisata agro dan berusaha melakukan perbaikan jalan dan

menyediakan tim khusus pada semua obyek wisata Tana Toraja

86

4) Damage control (weaknessesthreats ldquoWTrdquo )

Damage control atau kerusakan pengendalian dimana obyek wisata Tana

Toraja dihadapkan pada hal tersebut kekuatan dan ancaman ketemu pihak terkait

Tana Toraja mengatasi hal ini dengan sedikit demi sedikit membenahi kelemahan

yang ada seperti kebersihan di obyek wisata dimana sebagian obyek wisata sudah

disiapkan tim khusus kebersihan dan sebagian sudah disediakan tempat sampah

serta jalan menuju obyek wisata sebagian sudah bagus Tana Toraja dihadapkan

pada hal itu tapi tidak berpengaruh pada kunjungan wisatawan karena obyek

wisata Tana Toraja memiliki kekuatan yang luar biasa sehingga wisatwan sangat

tertarik Tapi meski demikian kunjungan wisatwan tidak menurun tapi hal itu

berpengaruh pada pencapaian DMO dimana Tana Toraja tahun ini tidak termasuk

10 besar DMO karena pengelolaan dari segi infrastruktur jalan yang belum

optimal dan kebersihan kurang terjaga dilokasi obyek wisata karena penilaian

pencapaian DMO diukur salah satunya adalah infrastruktur dan kebersihan

87

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai Strategi Pemerintah dalam

Peningkatan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata di Kabupaten

Tana Toraja maka dapat disimpulkan bahwa

1) Strengths atau kekuatan dapat dikatakan bahwa kekuatan yang dimiliki obyek

wisata masyarakat Tana Toraja dapat dikatakan sangat baik karena berbagai

kekuatan yang dimiliki budaya yang indah dan menarik dimana orang yang

meninggal tidak langsung dimakamkan melainkan disimpan dirumah dalam

kamar yang sudah dihiasi dengan indah penyimpanan mayat dirumah ada yang

berminggu berbulan bertahun bahkan sampai puluhan tahun tergantung

kesiapan keluarga panorama alam yang sejuk dapat dirasakan di Buntu burake

dan di Pango-pango diatas dapat kita dapat melihat keindahan gunung dan

pada pagi hari kita terasa diatas awan serta kearifan lokal Tana Toraja yang

terus dilestarikan seperti acara rambu solorsquo (acara kematian) dan acara rambu

tukarsquo (acara sykururan) budaya ini ada sejak dulu sampai sekarang Hal

tersebutlah yang membuat Tana Toraja terkenal serta diminati wisatawan baik

lokal maupun mancanegara Sedangkan

2) Weaknesses atau kelemahan dapat disimpulkan bahwa dari segi infrastruktur

jalan belum optimal karena masih ada beberapa jalan menuju obyek wisata

yang rusak berlubang berbatu-batu menanjak licin becek serta pendakian

yang cukup jauh dan jalannya tidak di cor juga terdapat jurang dipinggir jalan

88

yang tidak dipasangkan pagar jalan seprti obyek wisata yang ada di Buntu

burake Sangngallarsquo Sirope dan Tilanga Selain itu tentang kebersihan di

obyek wisata yang kurang terjaga banyak sampah yang berhamburan

karena tidak ada tempat sampah yang disediakan baursquo serta pondok-pondok

yang terdapat di obyek wisata penuh lumpur apalagi kalau musim hujan karena

wisatawan naik ke pondok memakai sandal tapi dari segi air yang ada di

Tilanga sangat jernih dengan adanya berbagai kelemahan ini dapat pula

disimpulkan bahwa dalam peningkatan destinasi pariwisata Tana Toraja

belum tecapai karena terdapat berbagai kelemahan yang ada

3) Opportumities atau peluang dari segi peluang dapat disimpulkan bahwa ada

beberapa peluang yang dimiliki obyek wisata Tana Toraja seperti agrowisata

yang terdapat di Pango-pango dimana wisatawan bisa memetik sendiri buah

kopi selain itu juga dapat merasakan keindahan dan kesejukan dilokasi

tersebut dan berbagai bisnis lainnya dapat dikatakan sudah bagus karena

banyak masyarakat membuka usaha mulai dari menjual minuman makanan

dan aksesoris Toraja ditempat wisata membuka restaurant menjual kue khas

Toraja seperti deppa torirsquo dan baje membangun hotel membuka rental mobil

dan lain-lain sebagainya Dengan adanya peluang yang dimiliki dapat

dimanfaatkan dalam meningkatkan destinasi wisata selain itu peluang juga

dapat dimanfaatkan untuk memanimalisasi kelemahan dan ancaman yang ada

4) Threats atau ancaman dapat disimpulkan bahwa ada beberapa ancaman yang

ada seperti pnetrasi budaya luar seperti munculnya budaya yang lebih menarik

seperti di Wakatobi tapi dengan adanya budaya luar yang menarik tidak

89

berpengaruh pada kunjungan wisatawan karena di dunia ini tidak akan ditemui

budaya seperti budaya Tana Toraja seperti upacara rambu solorsquo (acara

kematian) dan upacara rambu tukarsquo) acara syukuran Selain itu ketergantungan

ekonomi dimana sebagian masyarakat Tana Toraja perekonomiannya

tergantung pada kunjungan wisatawan misalnya yang membuka usaha rental

mobil hotel kapan wisatawan berkurang maka pendapatan mereka pun kurang

selain itu Pendapatan Asli Daerah (PAD) pun akan menurun begitupun

sebaliknya Dengan adanya berbagai ancaman ini membahayakan dalam

peningkatan destinasi pariwisata Tana Toraja contohnya saja sudah banyak

budaya yang bagus seperti Wakatobi

B Saran

1 Diharapkan pemerintah dapat menjaga dan mengelolah dengan baik berbagai

kekuatan yang dimiliki agar kunjungan wisatawan semakin meningkat dari

tahun ke tahun

2 Diharapkan kepada pemerintah agar melakukan perbaikan jalan kesemua jalan

menuju obyek wisata yang masih rusak agar wisatawan yang datang tidak

merasa terganggu

3 Diharapkan dengan adanya berbagai peluang yang ada dapat dikelola

dengan baik oleh pihak terkait agar ancaman yang ada dapat dimanimalisasi

4 Pemerintah diharapkan dapat mengatasi berbagai ancaman yang ada dengan

cara salah satunya membuat Peraturan Daerah tentang Kearifan Lokal agar

Tana Toraja tetap jadi obyek wisata yang diminati berbagai wisatawan baik

wisatawan lokal maupun mancanegara

90

5 Diharapkan agar pemerintah membuat pagar jalan dipinggir jalan yang ada

jurangnya

6 Hendaknya pemerintah membuat tim khusus menjaga kebersihan di setiap

obyek wisata

7 Pemerintah perlu melakukan pelebaran jalan kesemua obyek wisata yang

lebarnya masih 1 lebih meter

91

DAFTAR PUSTAKA

AJ Muljadi 2012 Kepariwisataan dan Perjalanan Jakarta PT Raja Grafindo

Persada

AM Sardiman 2007 Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Jakarta Raja

Grafindo Persada

Bonggasilomba Desy Bulawan 2011 Peran Pemerintah Daerah Dalam

Pengelolaan Sektor Pariwisata Di Kabupaten Toraja Utara

Skripsi Makassar Universitas Hasanuddin Makassar

Cangara Hafied 2004 Pengantar Ilmu Komunikasi Jakarta PT Raja

Grafindo Persada

Jones Charles O 1996 Pengantar Kebijakan Publik Jakarta PT Raja

Grafindo Persada

Labiran Malisa 2013 Analisis Penerimaan Daerah Dari Sektor Pariwisata Di

Kabupaten Tana Toraja Skripsi Makassar Univesrsitas Hasanuddin

Makassar

Marpaung Bahar 2002 Pengantar Pariwisata Bandung Alfabeta

Mustafa Delly 2013 Birokrasi Pemerintahan Bandung Alfabeta

Ndraha Taliziduhu 2003 Kybernlogi Jakarta Rineke Cipta

Norton P David 2004 Strategi Maps Converting Intangible Assets Into Tangible

Outcome Harvard Harvard Business School Publication Corporation

Pendit Nyoman S 2002 Ilmu Pariwisata Jakarta Pradnya Paramita

Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2011 Tentang Rencana Induk Nasional

2010 hingga 2025

Rangkuti Freddy 1997 Analisis SWOT Jakarta PT Gramedia Pusataka Utama

Republik Indonesia Undang-Undang No 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan

Daerah

------------------------- Undang-Undang No 10 Tahun 2009 tentang

Kepariwisataan

92

Rewansyah Asnawi 2011 Reformasi Birokrasi Dalam Rangka Good

Governance Jakarta Yusaiantanas Prima

Salusu J 2000 Pengambilan Keputusan Strategi Jakarta Gramedia

Widisaran

----------- 1996 Pengambilan Strategi Jakarta Gramedia Widisaran

Sedarmayanti 2014 Manajemen Strategi Bandung Refika Aditama

Siagian Sondang P 1994 Manajemen Sumber Daya Manusia Jakarta Bumi

Aksara

------------------------ 2011 Manajemen Stratejik Jakarta Bumi Aksara

Sugiyono 2008 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung

Alfabeta

Usman Nurdin 2002 Konteks Implementasi Berbatas Kurikulum Jakarta PT

Raja Grafindo Persada

Wardhono Fitri Indra 2014 Kumpulan Artikel Terkait Destination Management

Organization diakses pada tanggal 8 januari 2016

(httpslidesharenetfitriwardhonokumpulan-artikel-terkait-dmo)

Zulfikar 2015 Strategi Pemerintah Dalam Penerimaan Adipura Di Kabupaten

Maros Skripsi Makassar Universitas Muhammadiyah Makassar

LAMPIRAN

Page 11: STRATEGI PEMERINTAH DALAM PENINGKATAN DESTINASI MANAJEMEN …

xi

B Jenis dan Tipe Penelitian 29

C Sumber Data 29

D Informan Penelitian 30

E Teknik Pengumpulan Data 31

F Teknik Analisis Data 32

G Pengabsahan Data 33

BAB IV HAIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Deskripsi atau Karakteristik Obyek Penelitian 36

B Karakteristik Informan 52

C Strategi Pemerintah Dalam Peningkatan Destinasi Manajemen Organisasi

Pariwisata Di Kabupaten Tana Toraja 55

D Analisis SWOT 81

BAB VI PENUTUP

A Kesimpulan 87

B Saran 89

DAFTAR PUSTAKA 91

LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

xii

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah

Program Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) merupakan struktur tata

kelola destinasi pariwisata yang mencakup perencanaan koordinasi

implementasi dan pengendalian organisasi destinasi secara inovatif dan

sistematik melalui pemanfaatan jejaring informasi dan teknologi yang terpimpin

secara terpadu dengan peran serta masyarakat Pelaku asosiasi industri

akademisi dan pemerintah yang memiliki tujuan Proses dan kepentingan bersama

dalam rangka meningkatkan kualitas pengelolaan volume kunjungan wisata lama

tinggal dan besaran pengeluaran wisatawan serta manfaat bagi masyarakat lokal

Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) berupaya untuk

terus fokus memaksimalkan 15 Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) di tahun

2012 Hal itu sesuai dengan peraturan pemerintah (PP) No 50 Tahun 2011

tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional 2010 hingga

2025 Terdapat 15 lokasi DMO yang ditetapkan oleh pemerintah Indonesia dalam

rencana strategis industri pariwisata untuk dikembangkan menjadi destinasi wisata

yang dikelola secara profesional dengan melibatkan partisipasi masyarakat lokal

yaitu Sabang Danau Toba Kawasan Kota Tua Jakarta Tanjung Puting

Pangandaran Borobudur Bromo dan Semerau serta kawasan Tengger Danau

batur Rinjanji Pulau komodo Wakatobi Derawan Tana Toraja Bunaken dan

Raja Ampat

2

Menurut Bruen dan Anderson (dalam Wardhono 2014) Destinasi

Manajemen Organisasi (DMO) sebagai sistem pengelolaan terpadu memiliki

fungsi sebagai economic driver communitymarketer industry coordinator quasi

publicrepresentative and builder of communicaty pride Secara ringkas

pemahaman tentang DMO dikategorikan sebagai kegiatan pembenahan dan

penataan pengembangan destinasi secara internal dan pengembangan pemasaran

secara eksternal

Angelo Presenza (dalam Wardhono 2014) menjelaskan bahwa ada tiga

komponen penting dalam Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) yaitu (a)

coordination tourism stakeholder merupakan inti sistem DMO komponen ini

menjadi kunci sukses karena menitik beratkan pada hubungan jejaring yang

membentuk sistem DMO (b) destination crisis management memberikan

pengawasan dari sistem dengan pelaksanaan dan pengelolaan mulai perencanaan

hingga implementasi program (c) destination marketing menjadi ujung tombak

dalam komponen DMO Dengan konsep diatas dapat ditegaskan bahwa DMO

merupakan salah satu konsep pengelolaan dalam sistem pengelolaan kawasan

berbasis kewilayahandaerah yang memiliki kemampuan untuk mengintegrasikan

berbagai komponen secara internal dan eksternal koalisi dan kerjasama

(stakeholder) serta sistem pengelolaan pariwisata DMO secara esensi bertugas

dan bekerja di dalam entitas fabrikasi destinasi pariwisata dan bertanggung jawab

untuk mencapai pengembalian nilai investasi yang unggul pertumbuhan pasar

produk yang berkualitas merek yang berbeda serta manfaat bagi seluruh

(shareholders) DMO tidak memiliki pabrik tersebut tidak memperkerjakan

3

orang-orang di dalamnya dan bukan pula mengontrol proses pelaksanannya di

lapangan

Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) memiliki satu tujuan dan arahan

untuk mencapai pengelolaan dari sebuah destiniasi yaitu adanya sebuah

kelembagaan yang mengelola destinasi Hal ini ditentukan oleh kapasitas

pengembangan pertumbuhan aktivitas wisata saat ini yang merujuk pada tatanan

daur hidup destinasi dengan menyediakan informasi menyediakan sarana dan

prasarana yang baik dan arahan kepada wisatawan sehingga wisatawan

mendapatkan pengelaman yang terbaik saat berkunjung memberikan jaminan

kualitas berwisata kepada wisatawan dan dukungan regulasi terhadap pelaku

industri pariwisata lokal dan pada akhirnya mewujudkan sinergi antara kebutuhan

wisatawan pelaku industri pariwisata dan pemerintah

Penerapan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) harus diterjemahkan

secara konstektual sesuai kaidah yang berlaku berbasis lokalitas agar tidak

menimbulkan friksi perang kepentingan egosektoral serta tidak kontraproduktif

terhadap eksistensi fungsi kelembagaan yang sudah ada Sebagai konsep DMO

berperan menjadi katalisatormotivator dan (spirit) untuk menggerakkan seluruh

kontruksi dan entitas destinasi Prasyaratnya adalah komitmen dan tanggung

jawab Instrumen yang digunakan adalah melalui perencanaan sinergis koordinasi

konsistensi dalam implementasi dan audit dampak manfaat bagi masyarakat lokal

dan destinasi Baik-buruknya pengelolaan ini akan menentukan seberapa kuat

daya tarik suatu destinasi bagi pasar wisatawan pertumbuhan kerja lama kerja

4

besaran pengeluaran kunjungan berulang dan seberapa lama manfaat dan

keberlanjutannya (sustainability)

Pendekatan quality control quality assurance dan quality management

berfokus kepada pengendalian kualitas destinasi manajemen produk dan

pelayanan pada destinasi pariwisata serta peningkatan secara berkelanjutan

produk dan jasa kepariwisataan Fakta membuktikan bahwa destinasi pariwisata

yang dikelola dengan prinsip-prinsip keberlanjutan sangat efektif memberikan

keuntungan jangka panjang baik secara ekonomi sosial maupun ekologi Di

tingkat yang lebih praksis tata kelola destinasi pariwisata berbasis nilai

merupakan faktor determin dan strategis terhadap peningkatan daya saing

pariwisata Untuk itu diperlukan pola dan kiat berbagai perangkat manajemen

dalam pembangunan pariwisata termasuk tata kelola destinasi pariwisata

Kabupaten Tana Toraja ditetapkan oleh pemerintah Indonesia sebagai

salah satu dari 15 lokasi yang mendapatkan program Destinasi Manajemen

Organisasi (DMO) Hal ini menjadi salah satu kebanggan terbesar Tana Toraja

karena dengan adanya DMO dapat dilakukan program pengembangan dan

pengelolaan destinasi pariwisata berkelanjutan berbasiskan proses dimulai dari

perencanaan hingga oprasional dan pemantauan Program DMO akan terlaksana

dengan baik jika di tunjang dengan partisipasi aktif dari seleruh elemen

masyarakat dan Pemerintah Daerah dalam maningkatkan kunjungan

wisatawan Kerja sama yang baik antara Pemerintah Daerah masyarakat dan

dinasinstansi terkait sangatlah perlu dibina secara terus menerus dan

berkesinambungan Agar kebersihan tempat wisata dan infrastruktur jalan tetap di

5

perhatikan dari itu perlu dukungan dan kesadaran masyarakat untuk berpartisipasi

agar kebersihan dan infrastruktur jalan dapat di atasi dan destinasi parawisata

dapat berjalan dengan baik Peran serta masyarakat sangatlah penting untuk

menjaga kebersihan lingkunga parawisata dan infrastruktur jalan Program

Destinasi Manajemen Organisasi tidak hanya menjadi tanggung jawab Pemerintah

Daerah dan DinasInstansi terkait saja melainkan juga seluruh elemen masyarakat

Keberhasilan suatu Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) bukan hanya

mengandalkan daya tarik yang bagus budaya yang menarik tetapi mampu

mengorganisir dari segi infrastruktur jalan dan kebersihan di obyek wisata Hal ini

berdasarkan pada pengamatan penulis bahwa DMO pariwisata di Tana Toraja

belum berjalan secara optimal karena masih banyaknya jalan yang rusak menuju

lokasi pariwisata serta kebersihan yang tidak terjaga di obyek wisata tentu hal ini

memberikan dampak yang negatif bagi wisatawan yang datang berkunjung

Sehubungan dengan pembahasan di latar belakang di atas penulis

mengangkat sebuah judul penelitian yakni strategi pemerintah dalam

implementasi programDestinasi Manajemen Organisasi (DMO) parawisata

di Kabupaten Tana Toraja

B Rumusan Masalah

Terkait dengan pembahasan yang ada di latar belakang penulis

merumuskan masalahnya yaitu bagaimana strategi pemerintah dalam

peningkatan Destinasi ManajemenOrganisasi (DMO) pariwisata di Kabupaten

Tana Toraja

6

C Tujuan Penelitian

Terkait dengan masalah yang ada di latar belakang penulis tertarik untuk

untuk mengetahui strategi pemerintah dalam peningkatan Destinasi Manajemen

Organisasi (DMO) pariwisata di Kabupaten Tana Toraja

D Kegunaan Penelitian

1 Manfaat Teoritis

Penelitian ini di harapakan dapat memberikan manfaat secara teoritis

dalam mengetagui strategi pemerintah dalam implementasi program

Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) parawisata di Kabupaten Tana Toraja

sekurang-kurangnya dapat berguna sebagai sumbangan pemikiran

2 Manfaat praktis

Menambah wawasan penulis mengenai strategi pemerintah dalam

peningkatan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) parawisata di Kabupaten

Tana Toraja untuk selanjutnya di jadikan sebagai acuan dalam bersikap dan

berperilaku juga dapat di jadikan sebagai bahan pertimbangan atau di

kembangkan lebih lanjut serta referensi terhadap penelitian yang sejenis

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A Pengertian Strategi

Strategi adalah rencana jangka panjang diikuti tindakan yang ditujukan

untuk mencapai tujuan tertentu yang umumnya adalah kemenangan Asal kata

strategi turunan dari kata dalam bahasa Yunani strategos Strategi secara umum

adalah proses penentuan rencana pemimpin puncak berfokus pada tujuan jangka

panjang organisasi disertai penyusunan cara atau upaya bagaiamana agar dapat di

capai Sementara pengertian strategi secara khusus adalah tindakan yang bersifat

senangtiasa meningkat terus menerus di lakukan berdasarkan sudut pandang

tentang apa yang di harapkan pelanggan dimasa depan Strategi hampir sealalu

dimulai dari apa yang dapat terjadi bukan dimulai dari apa yang terjadi

Strategi pertama di kemukakan oleh Chandler (dalam Sedarmayanti 2014)

menyebutkan bahwa strategi adalah tujuan jangka panjang dari suatu perusahaan

serta pendayagunaan dan alokasi semua sumber daya yang penting untuk

mencapai tujuan tersebuat Menurut David (2004) Defenisi strategi adalah cara

untuk mencapai tujuan jangka panjang Strategi bisnis bisa berupa perluasan

geografis diversifikasi akusisi pengmbangan produk penetrasi pasar

rasionalisasi karyawan divestasi likuidasi dan joint venture Dalam hal ini

terdapat dua karakteristik strategi yang sangat penting yakni pertama strategi

di rencanakan terlebih dahulu secara sadar dan sengaja mendahului berbagai

tindakan yang akan dilakukan berdasarkan strategi yang dibuat tersebut Kedua

strataegi kemudian dikembangkan dan diimplementasikan agar mencapai tujuan

8

Sedangkan menurut Hamel dan Prahalad (dalam Freddy Rangkuti 1995) strategi

merupakan tindakan yang bersifat incremental (senantiasa meningkat) dan terus

menerus dan dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan

oleh para pelanggan dimasa depan

Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan dalam perkembangannya

konsep mengenai strategi terus berkembang hal ini dapat ditunjukkan oleh

adanya perbedaan konsep mengenai strategi selama 30 tahun terakhir

Pemahaman yang baik mengenai konsep strategi dan konsep lain yang berkaitan

sangat menentukan suksesnya strategi dan konsep lain yang berkaitan sangat

menentukan suksesnya strategi yang disusun

1 Perumusan Strategi

Perumusan strategi merupakan proses penyusunan langkah-langkah ke

depan yang dimaksudkan untuk membangun visi dan misi organisasi menetapkan

tujuan strategis dan keuangan perusahaan serta merancang strategi untuk

mencapai tujuan tersebut dalam langkah menyediakan costumer value terbaik

Menurut Sondang P Siagian (2011) salah satu langkah yang perlu digunakan

dalam merumuskan strategi adalah analisis ldquoSWOTrdquo dimana analisis SWOT

merupakan salah satu instrumen analisis yang ampuh apabila digunakan dengan

tepat Telah diketahui pula secara luas bahwa ldquoSWOTrdquo merupakan akronim

untuk kata kata ldquoStrengths rdquo (Kekuatan) ldquoWeaknesses (Kelemahan)

ldquoOportunities rdquo(Peluang) dan ldquoThreatsrdquo (Ancaman) Faktor kekuatan dan

kelemahan terdapat dalam tubuh suatu organisasi termasuk satuan bisnis tertentu

sedangkan peluang dan ancaman merupakan faktor-faktor lingkungan yang

9

dihadapi oleh organisasi atau perusahaan atau satuan bisnis yang bersangkutan

Jika dikatakan bahwa analisis SWOT dapat merupakan instrumen yang ampuh

dalam melakukan analisis stratejik keampuhan tersebut terletak pada kemampuan

para penentu strategi perusahaan untuk memaksimalkan peranan faktor kekuatan

dan pemanfaatan peluang sehingga sekaligus perperan sebagai alat untuk

minimalisasi kelemahan yang terdapat dalam tubuh organisasi dan menekan

dampak ancaman yang timbul dan harus dihadapi Jika para penentu strategi

perusahaan mampu melakukan kedua hal tersebut dengan tepat biasanya upaya

untuk memilih dan menentukan strategi yang efektif membuahkan hasil yang

diharapkan Analisis SWOT dapat membantu merumuskan segaligus memetakan

persoalan secara internal dapat diidentifikasi apa saja yang menjadi kekuatan dan

kelemahan dalam waktu bersamaan secara eksternal dapat dirumuskan secara

seksama peluang dan ancaman apa saja yang dihadapi

a) Faktor-faktor berupa kekuatan yang dimaksud dengan faktor-faktor kekuatan

yang dimiliki oleh suatu perusahaan-termasuk satuan-satuan bisnis

didalamnya adalah antara lain kompetensi khusus yang terdapat dalam

organisasi yang berakibat pada pemikiran keunggulan komparatif oleh unit

usaha dipasaran

b) Faktor-faktor kelemahan jika orang berbicara tentang kelemahan yang

terdapat dalam tubuh suatu satuan bisnis yang dimaksud ialah keterbatasan

atau kekurangan dalam hal sumber keterampilan dan kemampuan yang

menjadi penghalang serius bagi penampilan kinerja organisasi yang

memuaskan

10

c) Faktor peluang defenisi sederhana tentang peluang ialah ldquoberbagai situasi

lingkungan yang menguntungkan bagi suatu satuan bisnisrdquo

d) Faktor ancaman pengertian ancaman merupakan kebalikan pengertian

peluang Dengan demikian dapat dikatakan bahwa ancaman ldquoadalah faktor-

faktor lingkungan yang tidak menguntungkan suatu satuan bisnisrdquo Jika tdak

diatasi ancaman akan menjadi ldquoganjalanrdquo bagi satuan bisnis yang

bersangkutan baik untuk masa sekarang maupun dimasa depan

Salah satu model analisis SWOT yang merupakan rangkuman dari

beberapa model adalah yang diperkenalkan oleh Kearns (dalam J Salusu 2000)

seperti pada diagram berikut ini

Faktor

Eksternal

Faktor

Internal

Opportunities

Threats

Strengths

Comparative Advantage

Mobilization

Weaknesses

InvesmentDivtesment

Damage Control

Gambar 1 Analisis SWOT

Diagram diatas menampilkan matriks enam kotak dua yang paling diatas

adalah kotak faktor eksternal yaitu peluang dan ancamantantangan sedangkan

dua kotak sebelah kiri adalah kotak faktor internal yaitu kekuatan-kekuatan dan

kelemahan-kelemahan organisasi Empat kotak lainnya A B C dan D

merupakan kotak isu-isu stratejik yang timbul sebagai hasil kontak antara faktor-

faktor eksternal dan faktor-faktor intrnal Keempat isu stratejik itu di beri nama

11

(a) comporative advantage (b) mobilization (c) investmentdivtesment dan (d)

damage control Apabila para pengambil keputusan telah melihat peluang yang

tersedia dan ternyata juga memiliki posisi internal yang kuat maka organisasi itu

menghadapi isu stratejik yang dapat disebut comporative advantage (keunggulan

komporatif) Dua elemen stratejik yang paling baik bertemu sehingga para

eksekutif tidak boleh membiarkannya hilang tetapi sebaliknya harus

memperkuatnya dengan berbagai perencanaan yang mampu mendukungnya

Sel A ini memberi kemungkinan bagi organisasi untuk berkembung lebih

cepat namun harus senantiasa waspada terhadap perubahan yang tidak menentu

dalam lingkungan Pertanyaannya adalah bagaiamana memanfaatkan kekuatan

yang ada untuk meningkatkan posisi kompetitifnya

Sel B yaitu isu stratejik mobilization adalah kotak interaksi dan pertemuan

antara ancamantantangan dari luar yang diidentifikasi oleh para pengambil

keputusan dengan kekuatan organisasi Di sini para eksekutif hendaknya berusaha

memobilisasi sumber daya yang merupakan kekuatan organisasi untuk

memperlunak ancaman dari luar tersebut bahkan kalau mungkin dapat

mengubahnya sebagai peluang

Sel C tampil isu stratejik investmentdivestment yang memberi pilihan

bagi para eksekutif karena situasinya kabur Peluang yang tersedia sangat

meyakinkan tetapi tidak ada kemampuan organisasi untuk menggarapnya dan

memberikan reaksi positif Kalau dipaksakan bisa memakan biaya terlalu besar

sehingga merugikan organisasi Lebih baik tinggalkan dan serahkan kepada

organisasi lain yang mungkin memiliki posisi yang lebih baik Bisa juga para

12

eksekutif tidak berbuat apa-apa Haruskah organisasi menanam investasi untuk

memperkuat titik lemahnya sehingga mampuu mengubah dan memperbaiki posisi

kompetitifnya

Sel D adalah kotak paling lemah dari semua sel karena dapat membawa

bencana bagi organisasi paling tidak merugikan program-programnya Sudah

terancam dari luar lalu di hadapakan pada sumber daya yang sangat lemah

Strategi yang ditempuh ialah mengendalikan kerugian yang diderita sehingga

tidak separah dengan yang diperkirakan Hal itu dapat dilakukan dengan sedikit

membenahi sumber daya dengan harapan mampu memperkecil ancaman dari luar

tersebut Usaha itu diarahkan pada upaya mengalihkan kelemahan menjadi

kekuatan sungguh pun memakan waktu yang lama

2 Tujuan Strategi

Tujuan Stratejik adalah kunci dari arah perubahan masa depan Ia

mengarahkan apa yang hendak dikejar diwaktu yang akan datang yaitu dalam

jangka waktu sekian sekitar tiga sampai lima tahun Arahan itu harus jelas dan

tegas bagi keseluruhan organisasi oleh sebab itu sering juga dikatakan bahwa

tujuan stratejik merupakan planning umbrella (payung perencanaan) dalam

mengintegrasikan usaha dari semua unit kerja dan personil kedalam suatu

kegiatan menyeluruh dan menyatu dari suatu organisasi Untuk dapat melakukan

itu tujuan stratejik harus lebih tajam daripada misi tetapi masih cukup luas untuk

dapat mendorong lahirnya kreatifitas dan inofasi bagi semua unit kerja (Koteen

1991) Dengan tegas Koteen (dalam J Salusu 2000) mengatakan bahwa apabila

tujuan stratejik berjalan dengan baik maka kenyataan itu sudah merupakan ldquokunci

13

keunggulan dan kesuksesanrdquo sebab arahannya jelas yaitu untuk mendapatkan

manfaat terbesar dengan menggunakan sumberdaya yang tersedia Juga membantu

menciptakan kondisi yang mendorong pertumbuhan dan kemajuan organization

secara prakmatis tujuan stratejik adalah kinci menuju kelangsungan hidup

organisasi ini berarti pada saat-saat yang kritis ia harus memusatkan perhatian

segera jelas dan bahkan agresif terhadapa hal-hal yang memerlukan perubahan

hal ini dimaksudkan menanggulangi situasi yang bisa mengancam organisasi yang

dapat mempengaruhi stabilitas keuangan dan kelanjutan hidup organisasi

3 Inisiatif Strategi

Inisiatif strategi pada dasarnya menjelaskan maksud dan rangkuman dari

tindakan-tindakan yang akan dilancarkan untuk mencapai tujuan strategi

Didalamnya sudah tercakup strategi yang akan dipakai untuk mencapai hasilakhir

yang diinginkan Inisiatif strategi biasanya lahir setelah ditemukan implikasi-

implikasi strategi dari kekuatan dan kelemahan organisasi serta peluang dan

ancaman dari lingkungan eksternal Biasanya juga inisiatif strategi itu muncul

dengan cara informal dari eksekutif kepala atau bahkan dari anggota staf

organisasi

Setiap inisiatif strategi dari mana pun sumbernya perlu digarap secara

sistematis Tetapi perlu diketahui bahwa inisiatif strategi yang harus dijelaskan di

depan publik walaupun publik itu terbatas Para pengambil keputusan startegi

termasuk para pelaksana perlu mengetahui mengapa inisiatif itu ditampilkan dan

hasil apa serta keuntungan-keuntungan apa yang akan dinikmati andaikata inisiatif

itu dilaksanakan Tegasnya inisiatif strategi mengungkapkan langkah-langkah

14

penting yang perlu ditempuh untuk menghindari diri dari malapetaka eksternal

atau untuk mengejar peluang yang tersedia

4 Tingkat-Tingkat Strategi

Merujuk pada pandangan Dan Schendel dan Charles Hofer Higgins (dalam

JSalusu 1996) menjelaskan adanya empat tingkatan

strategi keseluruhannya disebut Master Strategi yaitu

a) Enterprise strategy (Strategi perusahaan)

Strategi ini berkaitan dengan respons masyarakat setiap organisasi

mempunyai hubungan dengan masyarakat Masyarakat adalah kelompok

yang berada diluar organisasi yang tidak dapat dikontrol Didalam masyarakat

yang tidak terkendali itu ada pemerintah dan berbagai kelompok lain seperti

kelompok penekan kelompok politik dan kelompok sosial lainnya Jadi

dalam strategi interprise terlihar relasi antara organisasi dan masyarakat luar

sejauh interaksi itu akan dilakukan sehingga dapat menguntungkan

organisasi Strategi itu juga menampakkan bahwa organisasi sungguh-

sungguh bekerja dan berusaha untuk memberi pelayanan yang baik terhadap

tuntutan dan kebutuhan masyarakat

b) Corporate strategy (Strategi perusahaan)

Strategi ini berkaitan dengan misi organisasi sehingga sering disebut Grand

Strategi yang meliputi bidang yang digeluti oleh suatu organisasiPertanyaan

apa yang menjadi bisnis atau urusan kita dan bagaimana kita mengendalikan

bisnis itu tidak semata-mata untuk dijawab oleh organisasi bisnis tetapi juga

oleh setiap organisasi pemerintahan dan organisasi nonprofit

15

c) Business strategy (Strategi bisnis)

Strategi pada tingkat ini menjabarkan bagaiamana merebut pasaran di tengah

masyarakat Bagaimana menempatkan organisasi dihati para pengusaha para

pengusaha para donor dan sebagainya Semuanya ini dimaksudkan untuk

dapat memperoleh keuntungan-keuntungan stratejik yang sekaligus mampu

menunjang berkembangnya organisasi ke tingkat yang lebih baik

d) Functional strategy (Strategi fungsional)

Strategi ini merupakan strategi pendukung dan untuk menunjang suksesnya

strategi lain Ada tiga jenis strategi functional yaitu

(1) Strategi functional ekonomi yaitu mencakup fungsi-fungsi yang

memungkinkan organisasi hidup sebagai satu kesatuan ekonomi yang

sehat antara lain yang berkaitan dengan keuangan pemasaran sumber

daya penelitian dan pengembangan

(2) Strategi functional manajemen mencakup fungsi-fungsi manajemen

fungsi manajemen terbagi 11 yaitu planning organizing implementing

conrolling staffing leading motivating communicating decision

making representing dan integrating

(3) Strategi isu stratejik fungsi utamanya adalah mengontrol lingkungan

baik situasi lingkungan yang sudah diketahui maupun situasi yang belum

diketahui atau yang selalu berubah

B Pemerintah Daerah

Pemerintah sebagai sebuah organisasi ditinjau dari sudut biological adalah

sebuah organisme yang hidup dan setiap organisme yang hidup mempunyai

16

bagian yang disebut Kepala (head) Sebuah tubuh manusia atau hewan yang

dikendalikan oleh kepalanya sebuah rumah tangga dikendalikan oleh kepala

keluarga Kepala dapat dianggap identik dengan pemerintah baik itu pemerintah

pusat pemerintah daerah maupun pemerintahan daerah dimana pemerintah pusat

adalah Presiden Republik Indonesia yang memegang kekuasaan pemerintahan

Negara Republik Indonesia yang di bantu oleh Wakil Presiden dan Menteri-

Menteri Negara sedangkan Pemerintah Daerah adalah Kepala Daerah sebagai

unsur penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan

pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom dan Pemerintahan

Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh Pemerintah Daerah

KabupatenKota adalah BupatiWalikota dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

(DPRD) KabupatenKota menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan

prinsip otonomi selaus-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan

Republik Indonesia Sedangkan wewenang Pemerintahan Daerah yaitu (1)

mengajukan rancangan Pemerintah Daerah (PERDA) (2) menetapkan Peraturan

Daerah (PERDA) yang telah mendapat persetujuan bersama Dewan Perwakilan

Rakyat Daerah (DPRD) (3) menetapkan peraturan Kepala Daerah dan keputusan

Kepala Daerah (4) mengambil tindakan tertentu dalam keadaan mendesak yang

sangat dibutuhkan oleh Daerah danatau masyarakat (5) melaksanakan wewenang

lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan (Undang-Undang

Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah)

Urusan-urusan Pemerintahan Daerah yaitu (a) urusan pemerintahan wajib

yang berkaitan dengan pelayanan dasar seperti pendidikan kesehatan pekerjaan

17

umum dan penataan ruang perumahan rakyat dan kawasan pemukiman

ketentraman ketertiban umum dan pelindungan masyarakat (b) urusan

pemerintahan yang wajib yang tidak berkaitan dengan pelayanan dasar seperti

tenaga kerja pemberdayaan perempuan perlindungan anak pangan pertahanan

lingkungan hidup perhubungan komunikasi informatika pemberdayaan

masyarakat desa koperasi usaha kecil menengah administrasi kependudukan

dan pencatatan sipil (c) urusan pemerintahan pilihan seperti kelautan perikanan

pariwisata pertanian kehutanan energi sumber daya mineral perdagangan

perindustrian dan transmigrasi (Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah)

Pemerintah adalah proses penetapan janji dan legitimasi seorang pejabat

Negara Publik diukur dengan fakta sejauh mana ia menebar janji demikian

menurut Ndraha (2003) yang baik bersifat internal maupun kepada masyarakat

umum Sedangkan menurut Delly Mustafa (2013) mengemukakan bahwa

pemerintah adalah keseluruhan struktur lembaga dan unit-unit dalam Negara

yang bertugas untuk mengatur pelaksanaannya tugas-tugas pemerintahan Uraian

ringkas di atas menunjukkan bahwa (1) pemerintah dapat dianggap sebagai

suatu yang given ditakdirkan hadir dimana-mana dan merupakan bagian yang

integral sebuah sistem (2) pemerintah terbentuk secara evolusioner sebagai

produk penyesuaian diri manusia dengan perubahan lingkungan hidupnya agar ia

tetap survive (3) pemerintah terbentuk melalui revolusi penakluk atau

pernyataan (4) dapat juga dianggap sebagai produk manajemen pemerintahan

18

yang sengaja dibentuk berdasarkan kesepakatan warga masyarakat sebagai alat

(input) untuk mencapai tujuan dan misi tertentu

C Destinasi Manajemen Organisasi (DMO)

Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) adalah suatu bentuk strategis

dalam membangun pariwisata baik di Tingkat Lokal Regional maupun Nasional

DMO dapat pula merupakan struktur tata kelola destinasi pariwisata dimana

melibatkan bukan hanya stakeholder bahkan shareholder yang mampu

memberikan sharing pendapat bahkan sharing anggaran untuk memulai kegiatan-

kegiatan pariwisata Pengelolaan pariwisata di destinasi tertentu di Indonesia

masih jauh ketinggalan dibanding negara-negara lainnya di Asia sehingga

pariwisata di Negara kita masih jauh ketinggalan dari sistem pengelolaannya

Adapun visi dan misi Toraja DMO didirikan pada tanggal 3 Mei 2012 dengan

dua fokus utama yaitu

1) Peningkatan kapasitas untuk masyarakat dan pelaku bisnis pariwisata

lokal

2) Pengorganisasian pencarian dan pengembangan objek pariwisata fasilitas

serta peningkatan aksebilitas ke Toraja

Di bawah koordinas pemerintah setempat (Bupati Tana Toraja) struktur

organisasi Toraja Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) terdiri Ketua Wakil

Ketua dan Komisi Komisi sarana dan prasarana Komisi sumber daya manusia

Komisi daya tarik wisata Komisi pemasaran dan promosi dan komisi

lingkungan Sedangkan anggota dari Toraja DMO terdiri dari perwakilan

pemerintah setempat (SKPD-BAPPEDA Dinas pariwisata Dinas Koperasi dan

19

Perdagangan dan sebagainya) asosiasi pariwisata (PHRI dan ASITA) dan ketua

Komunitas setempat (kelompok adat kelompok agama dan kelompok pemuda)

Saat ini Toraja Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) mensinergikan

upaya untuk menata kembali perannya diantara pemangku kepentingan pariwisata

di Toraja Anggota internal Toraja DMO mengemukakan ide untuk mengusulkan

Toraja DMO sebagai organisasi legal yang nantnya akan berfungsi sebagai

organisasi yang berkelanjutan sekaligus sebagai perwakilan resmi destinasi

pariwisata Toraja Melalui partisipasi aktif Toraja DMO menciptakan kembali

pencitraan untuk destinasi Toraja mempromosikan Toraja melalui partisipasi di

pameran travel di kancah Nasional maupun Internasional berkolaborasi dengan

pelaku usaha pariwisata lokal untuk mengorganisasi dan mengatur perjalanan

eduksi (untuk media dan operatortur) serta menetapkan standar kualitas untuk

pelaku usaha pariwisata lokal (akomodasi restaurant dan operatortur) dalam

rangka memenuhi layanan berstandar Internasional Tanggung jawab utama

berikutnya dari Toraja DMO adalah untuk meningkatkan kepercayaan diantara

pelaku usaha pariwisata dan pemangku kepentingan lokal Harapannya semoga

keberadaan Toraja DMO akan menambah manfaat untuk perekonomiani

masyarakat setempat Saat ini industri pariwisata hanya menduduki peringkat

sebagai pendapatan terbesar ketiga di Toraja Pemerintah Daerah Toraja dan

Toraja DMO bekerja bahu-membahu dan saling mendukung bagi

keberlangsungan industri pariwisata di Toraja

Pendekatan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) akan lebih

memudahkan bagi pemerintah daerah untuk mengembangkan pariwisata karena

20

akan dilakukan melalui tata kelola yang terpadu DMO akan melakukan tugas

koordinasi perencanaan pengendalian organisasi destinasi keberlanjutan dan

implementasi yang dilakukan secara inovatif dan sistemik dengan memanfaatkan

tehnologi informasi yang melibatkan tiga pilar penggerak pembangunan

pemerintah industri pariwisata dan masyarakat dengan tujuan untuk

meningkatkan tata kelola destinasi yang dikelola dengan pendekatan lokal namun

berskala internasinal

Alastair Morrison dalam Konferensi Nasional Destinasi Manajemen

Organisasi (DMO) di Jakarta Agustus (dalam wardhono 2014) menjelaskan

bahwa panduan DMO dimulai dari product development marketing riset

komunication community relations pengembangan sumber daya hingga

kemudian tahapan pengelolaan (governance) Adapun salah satu faktor

pendukung dalam meningkatkan DMO adalah rambu solo dimana rambu solo

adalah upacara adat kematian masyarakat Toraja yang bertujuan unttuk

menghormati dan menghantarkan arwah orang yang meninggal dunia menuju

alam roh yaitu kembali kepada keabadian bersama para leluhur mereka kesebuah

tempat peristirahatan Upacara ini sering juga disebut upacara penyempurnaan

kematian karena orang yang meninggal baru dianggap benar-benar meninggal

setelah seluruh proses upacara ini digenapi Jika belum maka orang yang

meninggal tersebut hanya dianggap sebagai orang yang sakit atau lemah sehingga

ia tetap diperlakukan seperti halnya orang hidup yaitu dibaringkan di tempat tidur

dan disediakan makanan dam minuman bahkan selalu di ajak bicara

21

D Pariwisata

Pengertian pariwisata secara Etomoogi pariwista berasal dari dua kata

yaitu ldquoparirdquo yang berarti banyakberkeliling sedangkan pengertian wisata berarti

ldquopergirdquo Di dalam kamus besar Indonesia pariwisata adalah suatu kegiatan yang

berhubungan dengan perjalanan rekreasi sedangkan pengertian secara umum

pariwisata merupakan suatu perjalanan yang dilakukan seseorang untuk sementara

waktu yang diselenggarakan dari suatu tempat ke tempat lain dengan

meninggalkan tempat semula dan dengan suatu perencanaan atau bukan maksud

mencari nafkah di tempat yang dikunjunginya tetapi semata-mata untuk

menikmati kegiatan pertamasyaan atau rekreasi untuk memenuhi keinginan yang

beraneka ragam

Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai

fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat pengusaha Pemerintah

dan Pemerintah Daerah (Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang

Kepariwisataan) Sedangkan menurut Muljadi 2012 pariwisata adalah suatu

aktivitas perubahan tempat tinggal sementara dari seseorang diluar tempat tinggal

sehari-hari dengan suatu alasan apapun selain melakukan kegiatan yang biasa

menghasilkan upah atau gaji

Istilah pariwisata ini mulai dipakai setelah tahun 1960 untuk mengganti

istilah bertamasya melancong atau piknik dan memberi pengertian yang

sederhana dan sempit yaitu bepergian ke suatu tempat yang tidak jauh untuk

sekedar bersantai Sedangkan dalam era saat ini alasan dan sifat perjalanan yang

dilakukan dalam kaitannya dengan mobilitas pergerakan manusia ini jauh lebih

22

luas Sehingga digunakan istilah pariwisata dimana pengertian pariwisata lebih

luas menyangkut persoalan-persoalan mobilitas pergerakan manusia dari suatu

tempat ke tempat lain dengan tujuan memperoleh nilai kegunaan bagi

pemanfaatan jasa pariwisata Dan bagi yang memanfaatkannya menerima suatu

nilai berupa pendapatan dari jasa pariwisata tersebut Oleh karena itu pariwisata

mengandung nilai ekonomi ynag tinggi bagi pemanfaatan jasa tersebut sebagai

komoditas ekonomi Suatu perjalan dianggap sebagai perjalanan wisata bila

memenuhi persyaratan yang diperlukan yaitu 1) bersifat sementara 2) bersifat

sukarela (voluntary) dalam arti tidak terjadi paksaan 3) tidak bekerja yang

bersifat menghasilkan upah ataupun bayaran Adapun penegrtian kepariwisatan

menurut Bahar dan Marpaung 2002 kepariwisataan adalah sebuah kegiatan yang

dilakukan untuk orang yang melakukan kegiatan perjalanan

Menurut Pendit (2002) terdapat beberapa jenis pariwisata yaitu

1) Wisata budaya ini dimaksudkan dengan perjalanan yang dilakukan atas dasar

keinginan unutk mempluas pandangan hidup seseorang dengan jalan

mengadakan kunjungan atau peninjauan ke tempat lain atau ke luar negeri

mempelajari keadaan rakyat kebiasaan dan adat istiadat mereka cara hidup

mereka budaya dan seni mereka Sering perjalanan seperti ini disatukan

dengan kesempatan mengambil bagian dalam kegiatan budaya seperti

eksposisi seni (seni tari drama musik dan seni suara) atau kegiatan yang

bermotif kesejarahan dan sebagainya

2) Wisata kesehatan hal ini dimaksudkan dengan perjalanan seorang wisatawan

dengan tujuan untuk meninggalkan keadaan lingkungan tempat sehari-hari

23

dimana ia tinggal demi kepentingan beristirahat dalam arti jasmani dan rohani

dengan mengunjungi tempat peristirahatan seperti mata air panas yang

mengandung mineral yang dapat menyembuhkan tempat yang mempunyai

iklim udara menyehatkan atau tempat-tempat yang menyediakan fasilitas

kesehatan lainnya

3) Wisata olahraga Ini dimaksudkan dengan wisatawan yang melakukan

perjalanan dengan tujuan berolah raga atau menghadiri pesta olahraga di

suatu tempat atau suatu negara seperti Asian Games Olympiade Thomas

Cup Uber Cup dan lain-lain Olah raga lain yang tidak termasuk dalam pesta

olahraga atau games misalnya berburu memancing berenang dan berbagai

cabang olehraga di dalam air atau di pegunungan

4) Wisata komersial yang termasuk dalam wisata komersial ini adalah

mengunjungi pameran-pameran dan pekan raya yang bersifat komersial

seperti pameran industri pameran dagang dan sebagainya Pada mulanya

banyak orang berpendapat bahwa hal ini tidak dapat digolongkan dalam dunia

kepariwisataan dengan alasan bahwa kegiatan perjalanan untuk pameran atau

pekan raya ini hanya dilakukan oleh orang-orang yang khusus mempunyai

urusan bisnisTetapi dalam kenyataannya pada dewasa ini dimana pameran

atau pekan raya banyak dikunjungi oleh masyarakat kebanyakan dengan

tujuan ingin melihat yang membutuhkan fasilitas akomodasi dan transportasi

Disamping itu dalam pekan raya atau pameran biasanya dimeriahkan dengan

berbagai atraksi atau pertunjukan kesenian Itulah sebabnya wisata komersial

ini menjadi kenyataan yang sangat menarik dan menyebabkan kaum

24

pengusaha angkutan dan akomodasi membuat rancanganndashrancangan istimewa

untuk keperluan tersebut

5) Wisata politik jenis wisata ini meliputi perjalanan yang dilakuka untuk

mengunjungi atau mengambil bagian dalam peristiwa kegiatan politik

misalnya perayaan 17 Agustus di Jakarta Biasanya fasilitas akomodasi dan

transportasi serta berbagai atraksi diadakan secara meriah bagi para

pengunjung Disamping itu yang termasuk dalam kegiatan wisata politik

adalah peristiwa-peristiwa penting seperti konfrensi musyawarah kongres

yang selalu disertai dengan kegiatan darmawisata

6) Wisata sosial yang dimaksud dengan wisata ini adalah pengorganisasian suatu

perjalanan yang murah dan mudah untuk memberi kesempatan kepada

masyarakat ekonomi lemah untuk mengadakan perjalanan seperti misalnya

kaum buruh pemuda pelajar mahasiswa petani dan sebagainya Organisasi

ini berusaha untuk membantu mereka yang mempunyai kemampuan terbatas

dari segi finansial untuk dapat memanfaatkan waktu libur atau cuti sehingga

dapat menambah pengalaman dan memeperbaiki kesehatan jasmaniah dan

mental mereka

7) Wisata pertanian wisata pertanian ini adalah pengorganisasian perjalanan yang

dilakukan ke proyek- proyek pertanian perkebunan ladang pembibitan dan

sebagainya dimana wisatawan dapat mengadakan kunjungan dan peninjauan

untuk tujuan studi maupun untuk sekedar menikmati aneka macam tanaman

8) Wisata maritim (bahari) jenis wisata ini biasanya dikaitkan dengan kegiatan

oleh raga di air danau pantai teluk dan laut Misalnya memancing

25

berlayar menyelem sambil melakukan pemotretaan kompetisi berselancar

mendayung berkeliling melihat ndash lihat taman laut dengan pemandangan yang

indah

9) Wisata cagar alam untuk jenis wisata ini biasanya diselenggarakan oleh agen

atau biro perjalanan yang mengkhususkan usaha-usaha dengan jalan

mengatur wisata ke tempat atau daerh cagar alam taman lindung hutan

daerah pegunungan dan sebagainya yang kelestariannya dilindungi oleh

undang-undang Wisata ini banyak dikaitkan dengan kegemaran akan

keindahan alam kesegaran hawa udara pegunungan keajaiban hidup

binatang dan marga satwa yang langka serta tumbuhndashtumbuhan yang jarang

ditemukan di tempat lain

Dari beberapa pengertian yang telah dikemukakan di atas dapat diambil

suatu pengertian pariwisata adalah suatu kegiatan yang melibatkan orang-orang

yang melakukan perjalanan dengan tujuan untuk mendapatkan kenikmatan dan

memenuhi hasrat ingin mengetahui sesuatu dalam kurun waktu tertentu dan bukan

mencari nafkah

E Kerangka Pikir

Program Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) adalah program yang

diprakarsai oleh kementerian pariwisata dan Ekonomi kreatif Republik Indonesia

pada tahun 2010 Adapun indikator strategi dalam peningkatan DMO ada dua

yaitu (1) faktor internal yang meliputi kekuatan dan kelemahan (2) faktor

eksternal yang meliputi peluang dan ancaman Jika indikator-indikator diatas

26

berjalan dengan baik maka keberhasilan DMO dapat tercapai Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada bagan sebagai berikut

Gambar 2 Kerangka Pikir

F Deskripsi Fokus

Penelitian ini di fokuskan pada strategi pemerintah dalam peningkatan

destinasi manajemen organisasi pariwisata di Kabupaten Tana Toraja Dengan

melalui indikator yaitu (1) faktor internal yang meliputi kekuatan dan kelemahan

(2) faktor eksternal yang meliputi peluang dan ancaman

G Deskripsi Fokus Penelitian

1 Strengths

Kekuatan atau (strengths) adalah kompotensi khusus yang terdapat dalam

organisasi yang berakibat pada pemilikan keunggulan komparatif oleh unit usaha

di pasaran dan setelah penulis melakukan observasi di lokasi obyek wisata Tana

Toraja penulis melihat ada berbagai macam kekuatan yang dimiliki obyek wisata

Tana Toraja seperti a) keindahan alam b) kearifan lokal c) ragam budaya

Strategi Dalam Peningkatan DMO

Faktor Internal

1 (Strengths) Kekuatan

2 (Weaknesses) Kelemahan

Faktor Eksternal

1 (Opportunities) Peluang

2 (Trheats) Aancaman

DMO tercapai

tercapai

27

2 Weaknesses

Kelemahan atau (weaknesses) adalah keterbatasan atau kekurangan yang

menjadi penghalang serius bagi penampilan kinerja organisasi yang memuaskan

hal ini yang sekarang yang terjadi di Tana Toraja dimana dalam meningkatkan

Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) terkendala dengan berbagai macam

kekurangan seperti a) infrastuktur jalan yang belum optimal b) Kebersihan

kurang terjaga di lokasi obyek wisata

3 Oportunities

Peluang atau (opportunities) adalah berbagai situasi lingkungan yang

menguntungkan bagi suatu satuan bisnis dengan berbagai kekuatan yang dimiliki

obyek wisata Tana Toraja tentu memberikan dampak positif dalam meningkatkan

Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata Tana Toraja seperti a)

agrowisata b) berbagai bisnis lainnya

4 Threats

Ancaman (threats) adalah lingkungan yang tidak menguntungkan suatu

satuan bisnis dengan berbagai kelemahan yang ada tentu akan berdampak negatif

dalam meningkatkan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata Tana

Toraja seperti a) penetrasi budaya luar b) ketergantungan ekonomi

5 Destinasi Manajemen Organisasi (DMO)

DMO adalah suatu bentuk strategis dalam membangun pariwisata baik

ditingkat lokal Regional maupun Nasional Keberhasilan suatu DMO bukan

hanya mengandalkan daya tarik yang bagus budaya yang menarik tetapi mampu

28

mengorganisir baik dari segi internal maupun eksternal sehingga DMO dapat

tercapai

29

BAB III

METODE PENELITIAN

A Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan dua bulan di Kabupaten Tana Toraja setelah

seminar proposal dengan tujuan untuk mengetahui strategi pemerintah dalam

peningkatan destinasi manajemen organisasi pariwisata di Kabupaten Tana

Toraja

B Jenis dan Tipe Penelitian

1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah jenis deskriptif kualitatif yaitu metode

penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objektif tentang strategi

pemerintah dalam peningkatan destinasi manajemen organisasi pariwisata di

Kabupaten Tana Toraja

2 Tipe Penelitian

Tipe penelitian adalah penelitian fenomena logis yang suatu bentuk

penelitian yang bertujuan untuk memberikan gambaran umum tentang strategi

pemerintah dalam peningkatan destinasi manajemen organisasi pariwisata di

Kabupaten Tana Toraja

C Sumber Data

1 Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari lapangan atau

tempat penelitian sedangkan menurut Lofland bahwa sumber data utama dalam

penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan Kata-kata dan tindakan

30

merupakan sumber data yang diperoleh dari lapangan dengan mengamati atau

mewawancarai oleh karena itu penulis menggunakan sumber dari informasi yang

terpilih

2 Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh tidak secara langsung tetapi ada

penelitian sebelumnya seperti dokumen buku-buku laporan peraturan-peraturan

pemerintah dan data yang bersifat informasi tertulis yang digunakan dalam

penelitian

D Informan Penelitian

Obyek utama penelitian ini ialah Strategi Pemerintah Dalam peningkatan

Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Parawisata Di Kabupaten Tana Toraja

Dimana yang dimaksud disini adalah orang yang diharapakan dapat memberikan

data secara obyektif netral dan dapat dipertanggung jawabkan Adapaun

informan dalam penelitian ini yakni sebagai berikut

Tabel 1 Target Informan Penelitian

No Informan Jumlah

1 Kepala Dinas Kebudayaan dan Priwisata Di Kabupaten Tana

Toraja

1 Orang

2 Sekertaris Kebudayaan dan Pariwisata Di Kabupaten Tana

Toraja

1 Orang

3 Ketua Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata

Tana Toraja

1 Orang

4 Trevel Agent 1 Orang

5 Wisatawan 2 Orang

6 Masyarakat 3 Orang

Jumlah 9 Orang

31

E Teknik Pengumpulan Data

1 Wawancara

Dalam penelitian ini peneliti melakukan kegiatan wawancara terhadap

orang-orang yang terlibat langsung dalam proses implementasi program destinasi

manajemen organisasi Dalam melakukan wawancara yang pertama peneliti

wawancarai adalah Ketua Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata

Tana Toraja yang kedua Kepala Dinas Kebudayaan dan Priwisata Di Kabupaten

Tana Toraja yang ketiga Sekertaris Kebudayaan dan Pariwisata Di Kabupaten

Tana Toraja yang keempat travel agent yang kelima wisatawan dan yang

terakhir adalah masyarakat Dalam melakukan wawancara dengan informan yang

terkait peneliti sedikit mengalami kesulitan karena wisatawan dan masyarakat

jarang sekali ada yang mau di wawancarai sehingga peneliti banyak memakan

waktu dalam melakukan wawancara dengan masyarakat dan wisatawan

2 Observasi

Obyek dari pengamatan ini adalah tindakan dari pemerintah dalam proses

implementasi program destinasi manajemen organisasi Sebelum peneliti

mengangkat judul strategi pemerintah dalam peningkatan Destinasi Manajemen

Organisasi (DMO) pariwisata di Kabupaten Tana Toraja peneliti terlebih dulu

melakukan observasi dengan mendatangi beberapa obyek wisata yang ada di

Kabupaten Tana Toraja seperti wisata Buntu Burake Pango-pango dan lain-lain

sebagainya setelah peneliti menemukan masalah baru mengangkat judul tersebut

diatas dan setelah ujian seminar proposal peneliti turun lagi kelapangan untuk

melakukan penelitian peneliti melakukan observasi kedua dan masalahnya pun

32

masih sama yaitu infrastruktur jalan yang belum optimal dan kebersihan di obyek

wisata yang tidak terjaga

3 Dokumentasi

Studi dokumentasi dalam penelitian ini dilakukan melalui rekaman

kegiatan yaitu dengan cara melihat hal-hal penting selama penelitian berlangsung

Rekaman kegiatan tersebut antara lain berupa foto untuk memperoleh gambaran

visual kegiatan pemerintah dalam implementasi program destinasi manajemen

organisasi di kabupaten Tana Toraja Dalam melakukan penelitian peneliti

melakukan dokumentasi berupa foto-foto atau gambar dan melakukan rekaman

pada saat wawancara dengan informan berlangsung dengan menggunakan HP

Samsung serta arsip-arsip atau data yang di dapatkan dari Kantor Dinas

Kebudayaan dan Pariwisata Tana Toraja dan Kantor Badan Pusat Statistik (BPS)

Tana Toraja

F Teknik Analisis Data

Analisis data ialah langkah selanjutnya untuk mengelola data dimana data

yang diperoleh dikerjakan dan dimanfaatkan sedemikian rupa untuk

menyimpulkan persoalan yang diajukan dalam menyusun hasil penelitian Dalam

model ini terdapat 3 (tiga) komponen pokok Menurut Miles dan Huberman

(dalam Sugiyono 2008) ketiga komponen tersebut yaitu

1) Data reduction (Reduksi data)

Data yang diperoleh dilapanagan jumlahnya cukup banyak untuk itu perlu di

catat secara teliti dan rinci Seperti telah dikemukakan makan lama peneliti

dilapangan maka jumlah data akan makin banyak kompleks dan rumit Untuk

33

itu perlu segera dilakukan analisis data melalui reduksi data Mereduksi data

berarti merangkum memilih hal-hal yang pokok memfokuskan pada hal-hal

yang penting dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu

2) Data display (Penyajian data)

Dalam penelitian kualitatif penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk

uraian singkat bagan hubungan antar kategori dan sejenisnya

3) Conclusion drawingverification (Penarikan kesimpulan dan verifikasi)

Langkah ke tiga dalam penelitian kualitatif adalah penarikan kesimpulan dan

verifikasi Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan

berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada

tahap pengumpulan data berikutnya Tetapi apabila data kesimpulan data yang

dikemukakan pada tahap awal didukung oleh kembali bukti-bukti yang valid

dan konsisten saat penelitian kembali kelapangan mengumpulkan data maka

kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel

G Pengabsahan Data

Keabsahan data sebagai usaha untuk memenuhi nilai kebenaran penelitian

yang berkaitan dengan fenomena judul tersebut maka paling tidak ada 3 (tiga)

teknik yang penulis gunakan yaitu

1) Teknik perpanjangan kehadiran penelitian dalam hal ini penulis

memperpanjang waktu di dalam mencari data di lapangan mengadakan

wawancara tidak hanya dilakukan satu kali tetapi peneliti dilakukan berulang

kaliberhari-hari berminggu-minggu bahkan berbulan- bulan Hal ini penulis

lakukan dengan tujuan untuk memperoleh data yang benar disamping itu

34

penulis juga mengadakan ceking data samapi mendapat data yang benar dan

dipertanggung jawabkan secara ilmiah Melakukan pengamatan secara terus-

menerus termasuk kegiatan pengecekan data melalui informan lain untuk

menanyakan kebenaran informasi tersebut dan data lain yang penting

2) Teknik triangulasi Menurut Sugiyono (2008) triangulasi diartikan sebagai

pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai

waktu Lebih lanjut Sugiyono (2008) membagi tringulasi kedalam 3 macam

yaitu

(a) Triangulasi sumber

Triangulasi sumber dilakukan dengan cara mengecek data yang telah di

peroleh melalui beberapa sumber Dalam hal ini peneliti melakukan

pengumpulan dan pengujian data yang telah diperoleh melalui hasil

pengamatanwawancara dan dokumen-dokumen yang ada Kemudian

peneliti membandingkan hasil pengamatan dengan wawancara dan

membandingkan hasil wawancara dengan dokumen yang ada

(b) Triangulasi teknik

Triangulasi teknik dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber

yang sama dengan teknik yang berbeda Dalam hal ini data yang diperoleh

dengan wawancara lalu dicek dengan observasi dan dokumen Apabila

denga tiga teknik pengujian kredibilitas data tersebut Menghasilkan data

yang berbeda-beda maka peneliti melakukan diskusi lebih lanjut kepada

sumber data yang bersangkutan atau yang lain untuk memastikan data

35

mana yang dianggap benar atau mungkin semuanya benar karena sudut

pandangnya berbeda-beda

(c) Triangulasi waktu

Waktu yang sering mempengaruhi kredibilitas data Data yang

dikumpulkan dengan teknik wawancara di pagi hari pada saat narasumber

masih segar belum banyak masalah akan memberikan data yang lebih

valid sehingga lebih kredibel Untuk itu dalam rangka pengujian

kredibilitas data dapat dilakukan dengan cara melakukan pengecekan

dengan wawancara observasi atau teknik lain dalam waktu atau situasi

yang berbeda Bila hasil uji menghasilkan data yang berbeda maka

dilakukan secara berulang-ulang sehingga sampai ditemukan kepastian

datanya Triangulasi dapat juga dilakukan dengan cara mengecek hasil

penelitian dari tim peneliti lain yang diberi tugas melakukan pengumpulan

data

3) Teknik ketekunan pengamatan keabsahan data melalui ketekunan

pengamatan dalam peneletian ini di lakukan pada saat penelitian melakukan

observasi dilapangan Peneliti selalu berusaha untuk melakukan

pengamatan seteliti dan setekun mungkin berbagai informasi atau data

yang ada baik dianggap penting maupun kurang penting selalu dianalisis

secermat mungkin

36

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A Deskripsi atau Karakteristik Obyek Penelitian

1 Letak Geografis

Kabupaten Tana Toraja adalah sebuah Kabupaten di Provensi Sulawesi

Selatan Indonesia Ibu kotanya adalah Makale Kabupaten Tana Toraja di bentuk

berdasarkan Undang-undan Nomor 28 Tahun 2008 tentang kabupaten Toraja di

mekarkanan menjadi 2 Kabupaten pada tanggal 26 November 2008 Kabupaten

Tana Toraja resmi di bagi menjadi Kabupaten Tana Toraja (dengan Ibu kota

Makale) dan Toraja Utara (dengan Ibu kota Rantepao) dengan Bupati bernama Ir

Nicodemus Biringkanae dan Wakilnya bernama Victor Datuan Batara SH yang

dilantik pada tanggal 17022016 di Kantor Gubernur Sulsel Jl Urip Sumoharjo

Kota Makassar

Kabupaten Tana Toraja terdapat hulu sungai yang merupakan salah satu

sungai terpanjang di Sulawesi Selatan yaitu sungai Sarsquodan membelah kota

Rantepao dan Kabupaten Tana Toraja Jarak Ibukota Kabupaten Tana Toraja

dengan Ibukota Propinsi Sulawesi Selatan sekitar 331 km yang dapat ditempuh

lewat darat dan udara Lewat darat melewati Kabupaten Enrekang Kabupaten

Sidrap Kotamadya Pare-pare Kabupaten Barru Kabupaten Pangkep serta

Kabupaten Maros Dan lewat udara melalui Bandar udara Pongtiku yang berada di

Kecamatan Rantetayo Kabupaten Tana Toraja merupakan salah satu dari 23

kabupaten yang ada di Propinsi Sulawesi Selatan yang terletak diantara

37

2ordm20acutesampai 3ordm30acute Lintang Selatan dan 119ordm30acute sampai 120ordm10acute Bujur Timur

Batas-batas Kabupaten Tana Toraja adalah

1) Sebelah Utara Kabupaten Luwu dan Kabupaten Mamuju

2) Sebelah Timur Kabupaten Luwu

3) Sebelah Selatan Kabupaten Enrekang dan Kabupaten Pinrang

4) Sebelah Barat Kabupaten Polma

Luas wilayah Kabupaten Tana Toraja tercatat 320577 km2 atau sekitar

5 dari luas Propinsi Sulawesi Selatan yang meliputi 19 sembilan belas

kecamatan Jumlah penduduk pada tahun 2014 berjumlah 289193 jiwa yang

terdiri dari 174604 jiwa laki-laki dan 114589 jiwa perempuan

2 Visi dan Misi Kabupaten Tana Toraja

a) Visi

Terwujudnya Pemerintahan yang kompeten mengelola pembangunan

menuju terciptanya masyarakat religius sejahtera berkeadilan sesuai karakteristik

ekologis sosial ekonomi dan budaya Tana Toraja

b) Misi

(1) Revitalisasi fungsi birokrasi dan meningkatkan kinerja tata kelola

pemerintahan dalam rangka efektifitas pelaksanaan pembangunan serta

distribusi layanan publik yang bersih transparan dan akuntabel

(2) Meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui peningkatan mutu

pendidikan dan layanan kesehatan Penguatan kapasitas peran institusi

keagamaan sosial kemasyarakatan kepemudaan dan perempuan melalui

pengendalian pertumbuhan penduduk serta pengendalian pertumbuhan

38

penduduk dalam rangka terciptanya ketahanan serta kesetiakawanan sosial

(3) Peningkatan ekonomi kerakyatan melalui pendayagunaan dan pengembangan

potensi sumber daya pertanian perkebunan peternakan dan perikanan serta

pengembangan usaha kecil menengah dengan mengandalkan partisipasi

seluruh elemen masyarakat dan dunia usaha dalam rangka peningkatan

kesejahteraan masyarakat yang berkelanjutan

(4) Mengoptimalkan pembangunan infrastruktur desa-kota untuk membuka

isolasi wilayah khususnya daerah terpencil guna mendukung kelancaran akses

layanan publik arus barang dan jasa pengembangan dan diversifikasi potensi

pariwisata serta berbagai potensi usaha produktif masyarakat

5) Menjadikan Tana Toraja sebagai kabupaten terdepan dalam pengembangan

program Gerakan Hijau (Go Green) serta pariwisata berbasis Budaya dan

Lingkungan (Eco-Culture Tourism) di Sulawesi Selatan

3 Keadaan Sosial

Keadaan sosial budaya masing-masing daerah tidaklah sama setiap daerah

memiliki corak adat-istiadat sendiri-sendiri begitu pula dengan kabupaten Tana

Toraja Berikut adalah keadaan sosial budaya kabupaten Tana Toraja

a) Kesehatan

Sampai tahun 2014 di Kabupaten Tana Toraja terdapat 2 rumah sakit

Sedangkan fasilitas kesehatanlain di Tana Toraja terdapat 21 puskesmas Dalam

pelaksanaan program Keluarga Berencana (KB) jumlah akseptor baru yang

terjaring pada tahun 2014 sebanyak 12799 orang Pada umumnya akseptor baru

tersebut memilihmenggunakan kontrasepsi Pil dan suntikan yakni masing-masing

39

5769orang dan 32864 orang Pada tahun 2009 akseptor aktif berjumlah

24536 orang

b) Pendidikan

Pembangunan bidang pendidikan bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan

bangsa Pembangunan sumber daya manusia (SDM) suatu negara akan

menentukan karakter dari pembangunan ekonomi dan social karena manusia

adalah pelaku aktif dari seluruh kegiatan tersebutDari tahun ke tahun partisipasi

seluruh masyarakat dalam dunia pendidikan di Tana Toraja semakin meningkat

hal ini berkaitan dengan berbagai program pendidikan yang dicanangkan

pemerintah untuk lebih meningkatkan kesempatan masyarakat untuk mengenyam

bangku pendidikan

Peningkatan partisipasi pendidikan untuk mencapai bangku pendidikan

tertentu harus diikuti dengan berbagai peningkatan penyediaan sarana fisik

pendidikan dan tenaga pendidik yang baik untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada

tabel berikut

40

Tabel 2 Jumlah Tingkat Pendidikan di Tana Toraja Tahun 20142015

No Tingkat pendidikan Jumlah Sekolah Jumlah Murid

1 TK 94 Buah 2547 Jiwa

2 SD 231 Buah 20773 Jiwa

3 SLTP 72 Buah 20139 Jwa

4 SMA 18 Buah 9 567 Jiwa

5 SMK 23 Buah 4896 Jiwa

6 Perguruan Tinggi 4 Buah 9527

Sumber Kabupaten Tana Toraja Dalam Angka 2014

c) Agama

Perkembangan pembangunan dibidang spiritual dapat dilihat dari besarnya

sarana peribadatan masing-masing agama Penduduk kabupaten Tana Toraja

mayoritas beragama Kristen baik protestan maupun Katolik tapi yang paling

banyak adalah Kristen Protestan Jadi kegiatan yang berhubungan dengan

kebudayaan setempat diwarnai oleh ajaran kekristenan Tempat peribadatan

agama Kristen yang terdiri dari Kristen Protestan dan Katolik pada tahun 2014

masing-masing berjumlah 695 dan 110 unit

Tabel 3 Jumlah Pemeluk Agama Di Kabupaten Tana Toraja

No Agama Jumlah

1 Kristen protestan 171138

2 Katolik 55020

3 Islam 34020

4 Hindhu 10015

5 Buddha 19

Sumber Kantor BPS Tana Toraja Tahun 2015

41

4 Keadaan Budaya dan Pariwisata

Kabupaten Tana Toraja merupakan salah satu Daerah Tujuan Wisata

(DTW) di Sulawesi Selatan memiliki daya tarik yang cukup besar baik yang

bersifat budaya alam sejarah maupun buatan Berikut beberapa potensi wisata

yang dimiliki oleh Kabupaten Tana Toraja

a) Budaya

Kabupaten Tana Toraja memiliki kebudayaan yang dikenal dengan

kebudayaan ldquoaluktardquo merupakan salah satu kepercayaan yang diakui di dalam

masyarakat Tana Toraja seperti

(1) Upacara Rambu Solorsquo (acara kematian)

Rambu Solorsquo adalah upacara pemakaman secara adat yang mewajibkan

keluarga dari almarhum membuat sebuah upacara sebagai tanda penghormatan

terakhir dan menghantarkan arwah orang yang meninggal menuju nirwana

Menurut kepercayaan masyarakat Toraja orang yang meninggal baru dianggap

benar-benar meninggal jika upacara adat rambu solorsquo dilaksanakan Oleh sebab

itu jasad orang yang belum diupacarakan masih tetap diperlakukan seperti halnya

orang hidup yaitu dibaringkan di tempat tidur dan diberi hidangan makanan dan

minuman bahkan selalu diajak berbicara Upacara adat Rambu Solorsquo terdiri dari

beberapa rangkaian ritual diantaranya pembungkusan jenazah menghias peti

jenazah menurunkan jenazah ke lumbung untuk disemayamkan dan proses

pengusungan jenazah ke tempat peristirahatan terakhir Selain itu dalam upacara

adat ini terdapat berbagai kegiatan budaya yang menarik yang dipertontonkan

antara lain 1) Marsquopasilaga tedong (Adu kerbau) upacara inilah yang menyedot

42

perhatian turis asing dan wisatawan lokal Kerbau adalah hewan yang dianggap

suci bagi suku Toraja dan Sisembarsquo atau Adu kaki 2) Tari-tarian yang berkaitan

dengan situs rambu solorsquo antara lain ParsquoBadong ParsquoDondi ParsquoRanding

ParsquoKatia Parsquopapanggan dan Passailo Sementara itu untuk seni musik antara lain

Parsquopompang Parsquodali-dali dan Unnosong Marsquotinggoro tedong (Pemotongan

kerbau dengan ciri khas masyarkat Toraja yaitu dengan menebas leher kerbau

dengan parang dilakukan dengan sekali tebas) Kerbau yang akan disembelih

biasanya akan ditempatkan pada sebuah batu yang disebut Simbuang Batu Jenis

kerbau yang terkenal dari Toraja adalah Tedong Bonga tedong bonga harganya

sangat tinggi hingga ratusan juta rupiah Rambu Solorsquo mencerminkan kehidupan

masyarakat Tana Toraja yang suka gotong royong memiliki strata sosial dan

menghormati orang tua

Gambar 3 Marsquorombongan (Penyambutan Tamu)

43

(2) Upacara Syukuran (Rambu Tukarsquo)

Upacara Rambu tukarsquo adalah upacara adat yang berhubungan dengan acara

syukuran di dalam upacara ini tak ada kesedihan yang ada hanya kegembiraan

Misalnya acara pernikahan syukuran panen dan peresmian rumah adattongkonan

yang baru atau yang selesai direnovasi menghadirkan semua rumpun keluarga

dari acara ini membuat ikatan kekeluargaan di Tana Toraja sangat kuat semua

upacara tersebut dikenal dengan nama MaBua Meroek atau Mangrara Banua

Sura Upacara ini menarik karena berbagai atraksi tarian dan nyanyian dari

kebudayaan Toraja yang unik Upacara Rambu Tukarsquo dilaksanakan sebelum

tengah hari di sebelah timur tongkonan Ini berbeda dengan Rambu solorsquo yang di

gelar tengah atau petang hari serta di adakan di sebelah barat tongkonan Sebagai

upacara kegembiraan Rambu Tukarsquo digelar mengiringi meningginya matahari

sedangkan Rambu Solorsquo untuk mengiringi terbenamnya matahari Untuk upacara

adat Rambu Tuka diikuti oleh seni tari seperti Pa Gellu Pa Boneballa Gellu

Tungga Ondo Samalele PaDao Bulan PaBurake Memanna Maluya PaTirra

Panimbong dan lain-lain Untuk seni musik yaitu Papompang PaBarrung

Papelle Musik dan seni tari yang ditampilkan pada upacara Rambu Solo tidak

boleh ditampilkan pada upacara Rambu tukarsquo

44

Gambar 4 Marsquogellursquo (Tari-tarian)

(3) Rumah Tongkonan

Tongkonan adalah rumah tradisional Toraja yang berdiri diatas tumpukan

kayu dan dishiasi dengan ukiran berwarnah merah hitam dan kuning Kata

tongkonan berasal dari bahasa Toraja tongkon (duduk) Tongkonan merupakan

pusat kehidupan sosial suku Toraja ritual yang berhubungan dengan tongkonan

sangatlah penting dalam kehidupan spiritual suku Toraja oleh karena itu semua

anggota keluarga diharuskan ikut serta karena tongkonan melambangkan

hubungan mereka dengan leluhur mereka Pembangunan tongkonan adalah

pekerjaan yang melelahkan dan biasanya dilakukan dengan bantuan keluarga

besar ada 3 jenis tongkonan yaitu 1) Tongkonan layuk adalah tempat menyusun

aturan aturan sosial keagamaan 2) Tongkoan pekaindoran (pekamberan atau

kaparengngesan) adalah berfungsi sebagai temapt pengurus atau pengatur

pemrintahan adat 3) Tongkonan batu arsquoriri adalah berfungsi sebagai tongkonan

penunjang yang mengatur dan membina persatuan keluarga serta membina

warisan

45

Gambar 5 Rumah Tongkonan Tana Toraja

b) Pariwisata

Tana Toraja terkenal akan obyek wisatanya yang sangat indah dan

menarik sehingga diminati para wisatawan Pada tahun 2012 Tana Toraja

mendapatkan program Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) pada saat itu

juga kunjungan wisatwan semakin tahun semakin meningkat untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 4 Jumlah Kunjungan Wiatawan Tahun Tana Toraja 2012 SD 2016

No

Tahun

Jumlah Wisatawan

Wisnus Wisman

Total

1 2012 20836 13532 34368

2 2013 42319 19324 61643

3 2014 60096 20167 80236

4 2015 82767 15731 98498

5 2016 55037 19491 74528

Sumber Kantor Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Tana Toraja

Tana Toraja memiliki berbagai tempat obyek wisata berikut nama-nama

obyek wisata Tana Toraja

46

(1) Obyek Wisata Lemo

Merupakan sebuah kuburan yang dibuat di bukit batu Bukit ini dinamakan

Lemo karena bentuknya bulat menyerupai buah jeruk (limau) Untuk membuat

lubang ini diperlukan waktu 6 bulan hingga 1 tahun dengan biaya sekitar Rp 30

juta Di pemakaman Lemo terdapat mayat yang disimpan di udara terbuka di

tengah bebatuan yang curam Kompleks pemakaman ini merupakan perpaduan

antara kematian seni dan ritual

Gambar 6 Obyek Wisata Lemo

(2) Obyek Wisata Kambira Atau Baby Grave (Kuburan Bayi Di Dalam Pohon)

Obyek wisata satu ini sangat unik karena jenazah bayi yang sudah

meninggal dimasukkan ke batang pohon Mayat bayi lalu diletakkan ke dalam

dan ditutupi dengan serat pohon dari bahan pelepas enau (kulimbang ijuk) Usia

pohon sekitar 300 ada juga yang 10 tahun dan tersimpan puluhan jenazah bayi

berusia 0-7 tahun di dalamnya Saat ini pohon tempat menyimpan mayat bayi

tersebut sudah tidak digunakan lagi Namun pohon tersebut masih terlihat tegak

berdiri sehingga menjadi daya tarik yang banyak dikunjungi wisatawan lokal mau

pun mancanegara

47

Gambar 7 Obyek wisata Baby Grave

(Penguburan Bayi Dalam Pohon)

(3) Obyek Wisata Makularsquo

Makula terletak di Sangalla sekitar 24 kilometer sebelah selatan kota

Rantepao atau lima enam kilometer di sebelah barat kota Makale Tana Toraja

Terdapat tiga sumber air panas di Makularsquo yang letaknya saling berdekatan Di

sekitar mata air itu berdiri beberapa rumah peristirahatan Pengelolanya sengaja

menyediakan kolam-kolam untuk menampung air panas yang dialirkan dari

sumbernya

Gambar 8 Obyek Wisata Makularsquo (Tempat Permandian)

48

(4) Obyek Wisata Sirope

Obyek wisata Sirope terletak plusmn 6 km di Kecamatan Makale Utara dan 1

km dari jalan poros tempat ini merupakan pemakaman batu pahat di tebing-tebing

batu kapur erong (tempat pemakaman purba dari kayu) dengan beberapa patung-

patung Kompleks pemakaman ini merupakan milik dari kaum bangsawan di

sekitar wilayah Lion dan Tondok Iring

Gambar 9 Obyek Wisata Sirope (Tempat Penguburan)

(5) Obyek Wisata Tumbang Datu Beborsquo

Obyek wisata Tumbang Datu Beborsquo adalah salah satu perkampungan adat

terletak di Kecamatan Sangallarsquo Utara plusmn 7 km dari Makale di sini terdapat

banyak rumah adat tongkonan lokasi upacara adat mata air pemakaman purba

kuburan bayi di pohon benteng pertahanan purba dan lain-lain Masyarakat

masih sangat memegang teguh tradisi

49

Gambar 10 Obyek Wisata Tumbang Datu Bebo

(Rumah Adat Tana Toraja)

(6) Obyek Wisata Tilanga

Obyek wisata Tilanga merupakan kolam alami yang jauh dari hingar

bingar kota terbentuk pada batuan cadas yang dikelilingi pepohonan rimbun

lengkap dengan bunyi-bunyian alam Permandian alam Tilanga terletak di Desa

Sarira Kecamatan Makale Tana Toraja Sulsel jaraknya sekitar 15 kilometer

sebelah selatan Kota Rantepao atau 12 kilometer sebelah utara Kota Makale

Yang menarik dari obyek wisata ini belut berukuran selengan bagian bawah

orang dewasa berenang dengan bebasnya tapi belut-belut tersebut tidak boleh di

tangkap dan di bawah pulang karena penduduk yang tinggal disana

menganggapnya sebagai binatang yang sakral

50

Gambar 11 Obyek Wisata Tilanga (Tempat Permandian)

(7) Obyek Wisata Pango-pango

Obyek wisata Pango-pango merupakan obyek wisata alam yang berada di

atas puncak gunung dengan ketinggian 1600-1700 Mdpl serta terdapat rimbunan

pohon pinus obyek wisata Pango-pango menggabungkan 2 unsur tempat wisata

yaitu wisata alam dan agro wisata Wisata alam Pango-pango terletak sekitar 7

Km dari Kota Makale Kabupaten Tana Toraja

Gambar 12 Obyek Wisata Pango-pango (Wisata Alam)

51

(8) Obyek Wisata Buntu Burake

Obyek wisata Buntu Burake merupakan obyek wisata religi yang

diresmikan pada tanggal 31 agustus 2015 bertepatan hari ulang tahun Kabupaten

Tana Toraja Di atas puncak Buntu Burake terdapat patung Yesus setinggi 40

Meter dan merupakan patung Tuhan Yesus tetringgi kedua di dunia setelah

Christ the king di Polandia setinggi 525 Meter dan di urutan ketiga yaitu patung

Yesus di Rio de janeiro Brasil setinggi 32 Meter

Gambar 13 Obyek Wisata Buntu Burake (Wisata Religi)

4 Keadaan Penduduk

Salah satu modal dasar dalam melaksanakan pembangunan di suatu

daerah adalah sumber daya manusianya dalam hal ini adalah penduduk Apabila

penduduk tersebut diarahkan atau di bina sebagai tenaga kerja yang efektif maka

hal ini merupakan potensi yang sangat besar nilainya Sebaliknya apabila

penduduk tidak di bina atau diarahkan dengan baik sedangkan laju pertumbuhan

penduduk tidak terkendali maka peningkatan kesejahteraan penduduk tidak

52

merata maka hal ini akan mengganggu keamanan stabilitas nasional Penduduk

Kabupaten Tana Toraja berdasarkan hasil akhir tahun 2015 berjumlah 226160

jiwa yang tersebar di 19 Kecamatan yang berjenis kelamin laki-laki lebih

banyak dari penduduk yang berjenis kelamin perempuan lebih jelasnya dapat

dilihat pada tabel berikut

Tabel 5 Jumlah Penduduk Tana Toraja

No Jenis Keleamin Jumlah

1 Laki-laki 114589

3 Perempuan 111623

Total 226160

Sumber Kantor BPS Tana Toraja Tahun 2015

B Karakterisitik Informan

Berikut ini dipaparkan Karakterisitik Informan umum meliputi jenis

kelamin umur pendidikan pekerjaan dan pendapatan

1) Karakterisitik Informan berdasarkan jenis kelamin

Karakterisitik informan yang menjadi subjek penelitian ini menurut jenis

kelamin ditunjukkan pada tabel dibawah ini

Tabel 6 Karakterisitik Informan Berdasarkan Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Frekuensi Presentase ()

1 Laki-laki 6 665

2 Perempuan 3 335

Jumlah 9 100

Sumber Olahan Data Primer Maret 2016

Data tabel diatas menunjukkan 6 orang informan berjenis laki-laki dengan

persentase (665) sedangkan yang berjenis perempuan 3 orang dengan

persentase (335) Hal ini menunjukkan dalam penelitian ini informan yang

berjenis laki-laki lebih banyak di banding informan yang berjenis kelamin

perempuan

53

2) Umur

Karakterisitik informan yang menjadi subjek penelitian ini menurut umur

ditunjukkan pada tabel dibawah ini

Tabel 7 Karakteristik Informan Berdasarkan Umur

No Klasifikasi Umur Frekuensi Presentase ()

1 30-49 5 66

2 40-49 2 22

3 50-59 2 22

Jumlah 9 100

Sumber Olahan Data Primer Maret Tahun 2016

Pada tabel 7 diatas dapat di lihat dari 9 informan berdasarkan umur

menunjukkan bahwa umur yang mendominasi informan berada pada kisaran 30-

49 tahun dengan persentase (66) sedangkan pada kisaran umur 40-49 tahun

(22) dan umur 50-59 tahun (22) adalah merupakan kisaran yang paling kecil

3) Tingkat pendidikan

Karakteristik informan yang menjadi subjek penelitian ini menurut tingkat

pendidikan dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 8 Karakterisitik Informan Berdasarkan Pendidikan

No Klasifikasi Pendidikan Frekuensi Presentase ()

1 SD 0 0

2 SMP 0 0

3 SMA 2 222

4 DIII 2 222

5 SI 3 333

6 S2 2 222

Jumlah 9 100

Sumber olahan Data Primer Maret Tahun 2016

54

Pada tabel 8 diatas dapat dilihat dari 9 informan berdasarkan pendidikan

menunjukkan bahwa pendidikan yang mendominasi informan berada pada jenjang

S1 dengan persentase (333) selanjutnya pada jenjang SMAD111 dan S2

persentasenya sama yaitu (222)

4) Pekerjaan

Karakteristik informan yang menjadi subjek penelitian ini menurut

pekerjaan dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 9 Karakteristik Informan Berdasarkan Pekerjaan

No Pekerjaan Frekuensi Persentase

1 PNS 4 44

2 Swasta 2 22

3 Honorer 2 22

4 IRT 1 12

Jumlah 9 100

Sumber Olahan Data Primer Maret Tahun 2016

Tabel 9 apat dilihar diatas dari 9 informan berdasrkan pekerjaan

menunjukkan bahwa pekerjaan dari informan lebih banyak yang PNS yaitu 4

orang dengan persentase (44) yang sedang adalah honorer dan swasta yaitu

dengan persentase (22) yang paling sedikit adalah IRT dengan persentase

hanya (12)

5) Pendapatan

Karakteristik informan yang menjadi subjek penelitian ini menurut

pendapatan dapat dilihat pada tabel berikut

55

Tabel 10 Karakteristik Informan Berdasarkan Pendapatan

No Pendapatan Frekuensi Persentase

1 500-700 ribu 2 25

2 1 ndash 2 juta 2 25

4 4-10 juta 5 50

Jumlah 9 100

Sumber Olahan Data Primer Maret Tahun 2016

Tabel diatas menunjukkan bahwa informan yang mempunyai pendapatan

paling banyak ada 5 orang yaitu dengan persentase (50) informan yang

berpendapatan menengah sebanyak 2 orang dengan persentase (25) sedangkan

informan yang berpendapatan paling sedikit ada 2 orang dengan persentase (25)

C Strategi Pemerintah dalam Peningkatan Destinasi Manajemen Organisasi

(DMO) Di Kabupaten Pariwisata Tana Toraja

Strategi yang dilakukan pemerintah dalam meningkatkan Destinasi

Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata Tana Toraja adalah analisis SWOT

karena analisi SWOT merupakan salah satu metode untuk menggambarkan suatu

masalah proyek atau konsep bisnis yang berdasarkan faktor internal dan faktor

eksternal Untuk mengetahui apakah DMO pariwisata Tana Toraja sudah tercapai

atau belum dapat dilihat dari hasil wawancara di bawah ini

1 Faktor internal

Faktor internal terbagi atas dua yaitu faktor kekuatan yang meliputi

keindahan alam kearifan lokal dan ragam budaya sedangkan faktor kelemahan

meliputi infrastruktur jalan yang belum optimal dan kebersihan kurang terjaga

56

a) Kekuatan

Indikator pertama Kekuatan terdiri dari tiga sub variabel yaitu 1)

keindahan alam 2) kearifan lokal 3) ragam budaya Ketiga sub variabel akan

dijelaskan di bawah ini

(1) Keindahan alam

Sebuah keindahan alam sangat dibutuhkan dalam meningkatkan destinasi

pariwisata karena dengan adanya keindahan alam yang menarik dan sejuk akan

menjadi magnet tersendiri bagi wisatawan Ketika ditanyakan tentang keindahan

alam berikut tanggapan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata di Kabupaten

Tana Toraja

ldquoDari segi keindahan alam obyek wisata Tana Toraja memiliki panorama

alam yang sangat menarik dan sejuk pada saat kita memasuki kawasan

obyek wisata yang ada di Pango-pango kita dapat rasakan kesejukan di

alam bebas Sekitar wilayah Pango-pango ini banyak ditanami berbagai

macam tanaman salah satunya produk unggulan seperti kopi coklat

markisa kacang tana dan jagung dan beragam sayuran selain itu juga di

penuhi rimbunan pohon pinus tak salah kalau obyek wisata yang satu ini

menjadi kunjungan favoritrdquo

(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)

Hasil wawancara lainnya dengan Sekertaris Dinas Kebudayaan dan

Pariwisata mengatakan bahwa

ldquoSalah satu yang menjadikan obyek wisata Tana Toraja diminati para

pelancong dunia baik wisata lokal maupun mancanegara adalah panorama

alamnya yang sangat bagus dan indah karena letak obyek wisata terletak

diatas gunung diatas kita dapat melihat kota Makale Rantepao dan

sekitarnyardquo

(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)

Berdasarkan tanggapan dari informan diatas dapat dianalisa bahwa dari

segi keindahan alam obyek wisata Tana Toraja memiliki beragam keindahan

misalnya panorama alam yang indah sejuk dan menarik serta dilokasi obyek

57

wisata banyak ditemui berbagai macam tanaman seperti kopi markisa jagung

kacang tanah dan rimbunan pohon pinus diatas juga kita dapat melihat kota

Makale Rantepao dan sekitarnya Terkait dengan keindahan alam obyek wisata

Tana Toraja lebih lanjut Ketua Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Cluster

Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoObyek wisata yang ada di Tana Toraja dari segi keindahan memang

sangat menarik salah satunya di Buntu Burake disana kita dapat melihat

keindahan alamnya seperti gunung-gunung yang indah dipandang serta

batu-batu yang ada diokasi obyek wisata yang tak kalah uniknya batunya

yang tinggi dan lonjong serta terdapat patung yesus yang tertinggi kedua

di dunia pembangunan wisata religi ini tak lain untuk meningkatkan

destinasi wisatawan serta meminimalisir kelemahan dan ancaman yang

adardquo (Wawancara LB 58 Tahun 15032016)

Sementara penjelasan yang diberikan oleh Travel agent Tana Toraja

mengatakan bahwa

ldquoMemang Tana Toraja Memiliki keindahan alam yang luar biasa tapi

keindahan alam yang ada di obyek wisata di Buntu Burake pada saat

musim hujan tidak dapat kita rasakan karena gelap ditutupi oleh awan

serta dilokasi obyek wisata sangat licin jadi lebih bagusnya datang

berkunjung pada saat musim kemaraurdquo

(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)

Berdasarkan tanggapan dari informan diatas dapat dikatakan bahwa

keindahan yang dimiliki obyek wisata Tana Toraja memang sangat luar biasa

contohnya obyek wisata di Buntu Burake diatas kita dapat merasakan keindahan

alam seperti gunung-gunung yang indah batu-batunya yang unik karena tajam

panjang dan lonjong serta patung yesus yang tertinggi kedua di dunia tetapi

keindahan alamnya tidak dapat dirasakan pada saat hujan turun karena gelap

ditutupi oleh awan Terkait hal tersebut informan selaku wisatawan yang datang

berkunjung ke Toraja mengatakan bahwa

58

ldquoKeindahan alam obyek wisata yang ada di Toraja ini memang luar biasa

contohnya obyek wisata yang ada di Pango-pango kalau ingin berkunjung

bagusnya bermalam di pagi hari kita terasa diatas awan karena pada saat

sang matahari terbit di ufuk timur pemandangan menakjubkan lainnya

dapat kita saksikan Arak-arakan awan putih indah berada tepat di bawah

kita yang menyelimuti seluruh kota Makale dan sekitarnya dari atas

puncaknyardquo

(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)

Sementara tanggapan informan selaku masyarakat kabupaten Tana Toraja

mengatakan bahwa

ldquoKalau ingin melihat keindahan obyek wisata Tana Toraja yang ada di

Buntu Burake itu pada saat sore hari diatas kita akan merasakan kesejukan

serta keindahannya pada saat matahari akan terbenam cahayanya yang

kuning keemasan dihiasi dengan baluran putih awan yang berarak tak

beraturan pernak-pernik mutiara yang sedang menggantung di tengah

warna kuning sang mentarirdquo

(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas dapat di katakan bahwa

keindahan obyek wisata Tana Toraja memang luar biasa apalagi pada pagi hari

dan sore hari pada saat matahari terbit di ufuk timur dan sore hari pada saat

matahari mau terbenam

Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa informan diatas dapat

dikatakan sejalan dengan teori Sondang P Siagian pada indikator Strengths

(kekuatan) bahwa suatu satuan bisnis atau perusahaan harus memiliki keunggulan

komparatif oleh unit usaha di pasaran salah satunya seperti keindahan alam

dimana keindahan alam yang dimimiliki merupakan keunggulan dari obyek

wisata Tana Toraja dengan begitu pemerintah Tana Toraja dapat memanfaatkan

kekuatan dan peluang dalam meningkatkan destinasi serta dapat meminimalisir

berbagai kelemahan dan ancaman yang ada

59

(2) Kearifan lokal

Kearifan lokal adalah kepandaian dan strategi-strategi pengelolaan alam

semesta dalam menjaga keseimbangan ekologis yang sudah berabad-abad teruji

oleh berbagai bencana dan kendala serta keteledoran manusia Kearifan lokal

tidak hanya berhenti pada etika tetapi sampai pada norma dan tindakan dan

tingkah laku sehingga kearifan lokal dapat menjadi seperti religi yang

memedomani manusia dalam bersikap dan bertindak baik dalam konteks

kehidupan sehari-hari maupun menentukan peradaban manusia yang lebih jauh

Ketika ditanyakan tentang kearifan lokal berikut tanggapan informan selaku

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Tana Toraja

ldquoKearifan lokal Tana Toraja dari segi adat sudah banyak mengalami

perubahan contohnya perbudakan dulunya budak di suruh-suruh misalnya

menumbuh padi kasi makan babi cuci piring dan lain lain-lain

sebagainya tapi sekarang itu sudah tidak berlaku tapi identitasnya sebagai

budak tidak akan hilang rdquo

(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)

Sementara tanggapan dari informan selaku Sekertaris Dinas Kebudayaan

dan Pariwisata mengatakan bahwa

ldquoSaat ini beberapa dari kebudayaan di Tana Toraja sudah tidak orisinil

lagi misalnya saja rumah adat toraja yaitu tongkonan dulu atap rumah

tongkonan itu terbuat dari kayu sehingga terlihat sangat unik namun

sekarang sudah ada yang menggunakan atap seng begitu juga dengan

lantainya yang dulunya masih menggunakan kayu sekarang sudah di cor

dan memakai keramik sehingga keindahan dan keunikannya berkurang rdquo

(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)

Berdasarkan tanggapan informan di atas dapat di katakan bahwa kearifan

lokal Tana Toraja sudah mulai berkurang keasliannya dan keorisinalitasnya

karena beberapa adat Toraja sudah banyak mengalami perubahan misalnya

perbudakan yang tak lagi di suruh-suruh serta rumah adat tongkonan yang

60

dulunya menggunakan kayu sebagai lantainya tapi sekarang sudah banyak yang

cor dan menggunakan keramik sehingg keunikannya berkurang Sehubungan

dengan kearifan lokal Ketua Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Cluster

Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoKearifan lokal dari segi budaya sudah mulai memudar contohnya dalam

pesta rambu solorsquo (acara kematian) dimana seharusnya tamu atau keluarga

yang datang memakai baju bolong (baju hitam) naum sekarang sudah ada

yang tidak memakai baju hitam menurut saya ada baiknya pemerintah

membuat PERDA Tentang Kearifan Lokal agar budaya yang dimiliki tdak

mudah berubah dan memudarrdquo

(Wawancara LB 58 Tahun 15032016)

Berdasarkan tanggapan informan di atas maka dapat di analisa bahwa

dalam pelaksanaan upacara rambu solorsquo (acara kematian) dimana seharusnya

semua memakai baju hitam baik tamu maupun keluarga tapi kenyataannya sudah

ada yang tidak memakai baju bolong (baju hitam) maka dari itu Ketua DMO

Pariwisata Tana Toraja menyarankan agar pemerintah Tana Toraja mengeluarkan

Peraturan Daerah (PERDA) Tentang Kearifan Lokal agar kearifan lokal Tana

Toraja tetap terjaga dan tidak mudah memudar maupun berubah Sehubungan

dengan kearifan lokal Travel agent Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoKearifan lokal dari segi baju sudah sangat bagus di mana dalam

melaksanakan upacara rambu tukarsquo (acara syukuran) misalnya acara

pernikahan dimana dalam pelaksaanaannya penerima tamu menggunkan

baju adat Toraja yaitu kandaura dan baju bodoh (baju indorsquo) dilengkapi

dengan aksesoris Tana Torajardquo

(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)

Sementara tanggapan dari wisatawan yang datang berkunjung ke Tana

Toraja mengatakan bahwa

ldquoberbicara mengenai kearifan lokal Tana Toraja dari segi budaya baik

budaya rambu solorsquo (acara kematian) dan budaya rambu tukarsquo (acara

syukuran) sangat orisinil karena budaya ini ada sejak dari dulu sampai

61

sekarang dan tidak mudah di pengaruhi oleh budaya luar karena

masyarakat Toraja sangat mengharagai budaya mereka dengan tetap

menjaga eksistensi kearifan lokal inilah sehingga Toraja dikenal baik

lokal maupun mancanegara serta budaya ini dijadikan budaya wisatardquo

(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)

Sementara tanggapan dari masyarakat dikabupaten Tana Toraja

mengatakan bahwa

ldquoMengenai kearifan lokal sudah banyak yang tidak orisinil lagi karena

upacara-upacara yang digelar di Toraja khususnya di Tana Toraja sudah

mulai berkurang atau sudah jarang di laksanakan seperti dalam syukuran

rumah tongkonan yang baru dan acara pesta panen biasanya digelar acara

sisembarsquo (adu kaki) sebagai ungkapan syukur Tapi saat ini kebanyakan

upacara yang digelar hanya rambu solorsquo (pesta kematian) dan rambu tukarsquo

( pesta pernikahan)rdquo

(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)

Berdasarkan tanggapan beberapa informan diatas maka dapat

disimpulkan bahwa dari segi budaya rambu solorsquo dan rambu tukarsquo sangat orisinil

karena budaya itu masih dilestarikan sampai sekarangserta dalam pelaksanaan

rambu tukarsquo semua penerima tamu menggunakan baju adat Toraja dilengkapi

dengan aksesoris Toraja dan disisi lain ada juga yang sudah tidak orisinil lagi

karena berbagai upacara syukuran sudah mulai jarang dilaksanakan seperti

mangrara tongkonan dan acara pesta panen yang biasanya dilakukan acara

sisembarsquo

(3) Ragam budaya

Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama

oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi Budaya

terbentuk dari banyak unsur yang rumit termasuk sistem agama dan politik adat

istiadat bahasa perkakas pakaian bangunan dan karya seni Sehubungan dengan

62

budaya berikut tanggapan informan selaku Kepala Dinas Kebudayaan dan

Pariwisata di Kabupaten Tana Toraja

ldquoBudaya Tana Toraja merupakan warisan dunia dan dijadikan wisata

budaya dari berbagai budaya yang ada yang paling menarik adalah

upacara rambu solorsquo (acara kematian) dimana upacara rambu solorsquo

dulunya hanya dilakukan oleh bangsawan akan tetapi sekarang sudah

mulai bergeser siapa yang kaya itulah pestanya yang paling meriah meski

demikian dalam pelaksanaannya dilakukan berdasarkan stratifikasi sosial

ada tingkatan-tingkatannya seperti tanarsquo bulaan (kasta tertinggi) tanarsquo

bassi (kasta menengah) tanarsquo karurung ( kasta rendah) dan tanarsquo kua-kua

(sangat rendah)rdquo

(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas dapat dikatakan bahwa dalam

pelaksanaan upacara rambu solorsquo yang dulunya hanya bisa dilakukan oleh orang

bangsawan tapi sekarang sudah mengalami pergeseran dimana orang yang kaya

itulah yang pestahnya lebih meriah tapi meski demikian tetap diukur berdasarkan

status sosialnya Sehubungan dengan budaya ini lebih lanjut Sekertaris Dinas

Kebudayaan dan Pariwisata mengatakan

ldquoSelain budaya rambu solorsquo Tana Toraja juga memiliki berbagai macam

budaya lainnya yang juga menarik salah satunya adalah penguburan bayi

yang ada di baby grave yang dikubur dalam pohon dimana 1 pohon

terdapat 10 mayat bayi di dalam maka tak heran kalau Tana Toraja

diminati oleh para pelancong baik wisatawan lokal nusantara maupun

mancanegarardquo

(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)

Sementara tanggapan dari informan selaku Ketua Destinasi Manajemen

Organisasi (DMO) Cluster Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoSelain budaya rambu solorsquo (acara kematian) ada juga budaya rambu tukarsquo

(acara syukuran) seperti acara pernikahan dimana dalam pelaksanaannya

diiringi dengan parsquogellu (tari-tarian) parsquopenawai (memaparkan asal usul

calon pengantin) dan dilaksanakan pada saat matahari mulai naik berbeda

dengan rambu tukarsquo yang dilakukan pada saat matahari mulai turun begitu

menariknya budaya Torajardquo

(Wawancara LB 58 Tahun 15032016)

63

Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa

budaya Tana Toraja bukan hanya rambu solorsquo ada juga budaya penguburan bayi

dalam pohon dimana dalam 1 pohon terdapat 10 mayat bayi serta budaya lainnya

adalah budaya rambu tukarsquo seperti acara pernikahan yang dilksanakan pada saat

matahri mulai naik serta di iringi dengan parsquogellu dan marsquopenawai Terkait

dengan budaya tersebut travel agent Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoTana Toraja terkenal karena budayanya yang begitu menarik salah

satunya adalah ketika seorang bangsawan meninggal atau seorang yang

tak murni bangsawan biasanya tak langsung dikubur melainkan disimpan

di rumah berminggu-minggu berbulan-bulan bahkan puluhan tahun

tergantung kesiapan keluarga dan mereka memperlakukan mayat seperti

orang yang hidup dimana mayat disiapkan makanan dan minuman mayat

tersebut baru dianggap mati setelah selesai melakukan upacara rambu

solorsquo (acara kematian)rdquo

(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)

Sementara tanggapan dari informan selaku wisatawan yang datang

berkunjung ke Tana Toraja mengatakan

ldquoTidak salah kalau Tana Toraja diminati para wisatawan mancanegara

karena memang budaya Tana Toraja luar biasa seperti dalam pelaksanaan

upacara rambu solorsquo (acara kematian) dimana pemotongan kerbau dan

babi banyaknya hewan yang di potong tergantung kemampuan ekonomi

keluarga serta berbagai kegiatan budaya dipertontonkan seperti parsquosilaga

tedong (adu kerbau) adu kaki (sisembarsquo) tari-tarian seperti parsquobadong

passailorsquo serta pemotongan kerbau dengan cara marsquotinggoro tedong

(pemotongan kerbau dengan ciri khas masyarakat Toraja yaitu dengan

menebas kerbau dengan parang dan dengan hanya sekali tebas budaya

inilah yang menjadikan Tana Toraja dikenal baik nusantara maupun

mancanegarardquo

(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa

ketika masyarakat Toraja meninggal biasanya tidak langsung dikubur melainkan

disimpan di atas rumah dan diperlakukan seperti orang yang hidup serta dalam

64

pelaksanaan rambu solorsquo dilakukan pemotongan kerbau dan babi banyaknya

pemotongan hewan tergantung dari keamampuan keluarga semakin banyak

hewan yang dipotong maka semakin tinggi pula status sosial seseorang

Sehubungan dengan budaya berikut tanggapan informan selaku masyarakat di

kabupaten Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoBudaya masyarakat Toraja banyak orang menganggap tradisi yang

pemborosan karena besar biaya yang harus dikeluarkan untuk

penyelenggaraannya bahkan ada yang tertunda berbulan-bulan bahkan

bertahun-tahun karena harus mengumpulkan biaya bahkan ada yang

mengatakan orang Toraja mencari kekayaan untuk di pakai pada pesta

rambu solorsquo tapi bagi masyarakat Toraja berbicara pemakaman bukan

hanya tentang upacara status jumlah kerbau dan babi yang dipotong

tetapi juga soal malu (sirirsquo) dan hal inilah yang meneyebabkan upacara

rambu solorsquo terkait dengan tingkat stratifikasi sosialrdquo

(Wawancara AA 44 tahun 18032016)

Berdasarkan tanggapan dari informan diatas dapat dianalisa bahwa bukan

soal pemborosan atau dengan kata orang Toraja mencari kekayaan hanya untuk

pesta rambu solorsquo tapi karena faktor malu karena upacara rambu solo terkait

dengan stratifikasi sosial Terkait dengan budaya berikut tanggapan masyarakat

Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoBudaya Tana Toraja memang terkenal akan keunikannya salah satu

budaya Toraja yang unik salah satunya yaitu pada saat orang yang murni

bangsawan maupun yang tidak murni bangsawan meninggal dunia pada

saat selesai dimandikan akan di make up dan apabila yang meninggal

adalah gadis akan dipakaikan baju seloyor kalau orang tua dipakaikan

baju bodoh (baju indorsquo) sedangkan kalau yang meninggal laki-laki baik

orang tua maupun remaja akan dipakakan jas dan dasi dan setelah itu

barulah dikasih masuk peti lalu disimpan dalam kamar dimana kamarnya

dihiasi begitu indah pada saat mau di pestakan akan dibuatkan peti baru

yang dihias sesuai stratifikasi sosialnyardquo

(Wawancara MT 38 Tahun 19032016)

Berdasarkan tanggapan dari informan diatas maka dapat dikatakan bahawa

pada saat orang Toraja meninggal tidak langsung dimakamkan melainkan

65

disimpan dirumah dalam kamar yang sudah dihiasi begitu indah dan petinya tidak

sembarang dihiasi melainkan sesuai stratifikasi sosialnya

Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa informan diatas dapat

dikatakan dari segi budaya Tana Toraja memang begitu menarik sehingga

dijadikan wisata budaya dimana pada saat orang Toraja meninggal tidak langsung

dimakamkan melainkan disimpan dirumah pelaksanaannya tergantung pada

kesiapan keluarga dalam pelaksanaannya banyak macam kegiatan budaya

dipertontonkan seperti parsquosilaga tedong (adu kerbau) adu kaki (sisembarsquo) tari-

tarian seperti parsquobadong passailorsquo serta pemotongan kerbau dengan cara

marsquotinggoro tedong (pemotongan kerbau dengan ciri khas masyarakat Toraja

yaitu dengan menebas kerbau dengan parang dan dengan hanya sekali tebas

selain itu ada penguburan bayi dalam pohon dimana satu pohon terdapat sepuluh

mayat bayi didalam maka tak heran kalau Tana Toraja banyak diminati para

pelancong baik wisatawan lokal nusantara maupun mancanegara

b) Kelemahan

Indikator kedua kelemahan terdiri dari dua sub variabel yaitu 1)

infrastruktur jalan yang belum optimal dan 2) kebersihan yang kurang tergaja di

lokasi obyek wisata

(1) Infrastruktur jalan yang belum optimal

Infrastruktur jalan yang belum optimal menuju obyek wisata tentu sangat

mengganggu dan membahyakan bagi wisatawan yang datang berkunjung Ketika

ditanyakan tentang infrastruktur jalan yang belum optimal Kepala Dinas

Kebudayaan dan Pariwisata di Kabupaten Tana Toraja

66

ldquoObyek wisata yang ada di Tilanaga (tempat permandian) dari segi

infrastruktur jalannya sangat kecil berlubang disana sini jalanan naik

turun dan menanjak hal ini menjadi salah satu kendala dalam

meningkatkan destinasi kami selaku pihak terkait akan berusaha

mengatasi hal inirdquo

(wawancara JS 56 Tahun 12032016)

Sementara hasil wawancara dengan informan selaku Sekertaris Dinas

Kebudayaan dan Pariwisata Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoBerbicara tentang infrastruktur jalan menuju obyek wisata yang ada di

Tana Toraja memang sebagian sangat jelek misalnya jalan menuju obyek

wisata yang ada di Sirope (tempat penguburan) sangat jelek berlubang

dan lebar jalan sekitar 1 meter lebih hal tersebut menjadi salah satu

kendala dalam peningkatan destinasirdquo

(Wawanacar LS 53 Tahun 14032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa

jalan menuju beberapa obyek wisata banyak yang rusak seperti jalan menuju

obyek wisata di Tilanga dan Sirope jalannya yang menanjak berlubang serta lebar

jalannya hanya 1 meter lebih Terkait dengan infrastruktur jalan yang belum

optimal berikut tanggapan informan selaku Ketua Destinasi Manajamen

Organisasi (DMO) Cluster Pariwisata Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoKeberhasilan DMO dapat dilihat salah satunya dengan infrastruktur jalan

kalau masih ada jalan yang rusak menuju obyek wisata maka DMO belum

tercapai seperti program DMO Tana Toraja belum optimal karena masih

banyak jalan menuju obyek wisata yang jelek contohnya jalan menuju

obyek wisata di Buntu burake pada saat kita memasuki gerbang jalannya

yang berbatu dan pendakian yang cukup jauh hal ini sanagat mengganggu

dan membahayakan bagi wisatawan kami selaku pihak terkait menyadari

hal ini serta berkeinginan besar untuk memperbaiki tapi kami terkendala

dengan dana yang masih minimrdquo

(Wawancara LB 58 Tahun 15032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa

keberhasilan suatu DMO dapat dilihat dari infrastruktur jalan dan DMO Tana

Toraja belum tercapai karena masih ada jalan yang rusak menuju obyek wisata

67

salah satunya jalan menuju obyek wisata di Buntu burake jalannya yang berbatu

dan pendiakian yang cukup jauh Terkait dengan infrastruktur jalan yang belum

optimal berikut tanggapan informan selaku travel agent Tana Toraja mengatakan

bahwa

ldquojalan menuju obyek wisata tidak semuanya rusak sebagian sudah ada

yang bagus seperti jalan menuju obyek wisata yang ada di baby grave

jalannya sudah di aspal dan juga lebar sekitar 4 meterrdquo

(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)

Berdasrkan tanggapan dari informan diatas dapat dikatakan bahwa dari

segi infrastruktur jalan menuju obyek wisata yang ada di Sirope sudah bagus

karena jalannya sudah di aspal dan juga lebar Terkait dengan infrastruktur jalan

yang belum optimal berikut tanggapan informan selaku wisatawan yang datang

berkunjung ke Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoJalan menuju obyek wisata Buntu burake sangat menakutkan dan

membahayakan bagi wisatawan dimana terdapat jurang dipinggir jalan

apalagi jalan menuju obyek wisata ini pada saat musim hujan sangat licin

saya berharap agar pemerintah membuatkan pagar jalanan dan melakukan

perbaikan jalan agar wisatawan sering datang berkunjungrdquo

(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)

Sementara hasil wawancara dengan informan selaku masyarakat Tana

Toraja mengatakan bahwa

ldquoMengenai infrastruktur jalan memang belum optimal karena masih

banyak jalan menuju obyek wisatai yang kurang bagus seperti jalan

menuju obyek wisata di Sangngallarsquo jalanya yang berlubang becek karena

digenangi air tapi dari segi lebarnya sudah lumayan sekitar 3 meterrdquo

(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas dapat dikatakan bahwa dari segi

infrastruktur jalan menuju obyek wisata di Tana Toraja belum optimal karena

68

masih banyak jalan menuju obyek wisata yang becek dan digenangi air pada saat

musim hujan serta terdapat jurang tidak dipasangkan pagar jalanan

Berdasarkan hasil wawancara dari berbagai informan diatas maka dapat

disimpulkan bahwa dari segi infrastruktur jalan di obyek wisata Tana Toraja

belum optimal karena masih banyak obyek wisata yang infrastruktur jalan rusak

dan belum memadai seperti berlubang berbatu licinterdapat jurang yang tidak di

pasangkan pagar jalan serta lebar jalan yang masih kecil sekitar 1 meter lebih

Dengan melihat kelemahan yang ada dapat dikatakan dalam meningkatkan DMO

Pariwisata Tana Toraja belum tercapai

(2) Kebersihan yang kurang terjaga di obyek wisata

Kebersihan adalah keadaan bebas dari kotoran termasuk diantaranya

debu sampah dan bau dalam hal ini wisatawan lokal maupun wisatawan

mancanegara perlu menjaga kebersihan lingkunagan obyek wisata agar keindahan

obyek wista terlihat indah dan menarik Seperti wawancara yang dilakukan

dengan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata mengatakan bahwa

ldquoDari segi kebersihan saya rasa belum optimal karena masih banyak

obyek wisata yang ada di Tana Toraja yang kotor dan baursquo seperti yang

ada di Pango-pango di lokasi obyek wisata sangat baursquo karena banyak

wisatawan buang air kecil sembarangan termasuk wisatawan laki-laki hal

ini terjadi karena memang tidak ada wc di lokasi obyek wisata kami

selaku pihak terkait akan membuat wc di setiap obyek wisata yang ada di

Tana Toraja

(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)

Bedasarkan tanggapan dari informan diatas dapat dianalisa bahwa dari

segi kebersihan obyek wisata Tana Toraja belum optimal karena masih banyak

obyek wisata Tana Toraja yang kotor dan baursquo seprti obyek wisata di Pango-

pango dimana wisatawan buang air kecil sembarangan hal ini terjadi karena

69

belum adanya wc yang disediakan oleh pihak terkait Terkait dengan kebersihan

yang tidak terjaga di obyek wisata Tana Toraja lebih lanjut Sekertaris Dinas

Kebudayaan dan Pariwisata mengatakan bahwa

ldquoKeindahan obyek wisata tergantung dari kebersihannya dan menurut

saya dari segi kebersihan sampah di lokasi obyek wisata saya rasa sudah

lumayan bagus seperti obyek wisata yang ada di baby grave dan obyek

wisata di Pango-pango itu sangat bersih karena memang ada tim khusus

untuk menjaga kebersihan lokasi wisata tersebutrdquo

(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa dari

segi kebersihan sampah di lokasi obyek wisata sudah bagus seperti obyek wisata

yang ada di baby grave dan obyek wisata di Pango-pango Terkait dengan

kebersihan yang kurang terjaga berikut tanggapan informan selaku Ketua

Destinasi Manajemen Organisasi Pariwisata (DMO) Cluster Tana Toriaja

mengatakan bahwa

ldquoKebersihan suatu DMO dapat dilihat salah satunya dengan

kebersihannya apabila obyek wisata masih ada yang kotor berarti dalam

pengelolaan DMO belum tercapai dan saya menyadari bahwa DMO Tana

Toraja belum tercapai karena masih ada obyek wisata di Tana Toraja yang

masih kotor seperti obyek wisata yang ada di Sirope (tempat penguburan)

kebersihannya kurang terjaga daun-daun yang jatuh dibiarkan

bertumpukan di lokasi obyek wisata sampah ada dimana-mana karena

wisatawan yang datang berkunjung membuang sampah sembarangan

(Wawancara LB 58 Tahun 15052016)

Sementara tanggapan lain dari salah satu informan selaku travel agent

Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoMasih banyak obyek wisata di Tana Toraja yang masih kotor salah

satunya di obyek wisata yang ada di Tilanga (tempat permandian) yang

terletak dalam hutan dimana kolamnya banyak daun-daun yang terapung

di bawah karena di sekeliling kolam banyak pohon besar serta pohon-

pohon bambu yang menaungi air di permandian tapi dari segi airnya

sangat jernihrdquo

(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)

70

Berdasarkan tanggapan dari informan diatas dapat dikatakan bahwa dari

segi kebersihan belum optimal karena masih banyak obyek wisata Tana Toraja

tidak terjaga kebersihannya seperti obyek wisata di sirope (tempat penguburan)

dimana dilokasi obyek wisata ini banyak sampah dan daun-daun yang jatuh

dibiarkan begitu saja dan obyek wisata yang ada di Tilanga (tempat permandian)

banyak daun-daun yang terapung di kolam karena banyak pohon-pohon besar dan

pohon bambu yang mengelilingi kolam tersebut Terkait dengan kebersihan yang

kurang terjaga berikut tanggapan informan selaku wisatawan yang datang

berkunjung ke Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoDari segi kebersihan tangga di lokasi obyek wisata yang ada di Buntu

burake (wisata religi) Tana Toraja belum optimal karena tangganya

dipenuhi dengan tanahlumpur apalagi kalau musim hujan karena obyek

wisata ini ada 770 tangga yang di lewati baru sampai di patung Yesus

tertinggi di duniardquo

(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)

Berdasarkan penjelasan dari informan diatas dapat dikatakan kebersihan

dari segi tangga yang ada di obyek wisata Buntu burake belum optimal karena

tangganya banyak di penuhi dengan tanah apa lagi kalau musim hujan Terkait

dengan kebersihan yang kurang terjaga berikut tanggapan informan selaku

masyarakat Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoBerbicara mengenai kebersihan dari segi WC di obyek wisata yang ada di

Tilanga itu sudah bagus dan bersih karena bak dan lantainya menggunakan

keramik airnya juga sangat jernihrdquo

(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)

Berdasarkan hasil wawancara dengan informan diatas maka dapat

dikatakan bahwa dari segi kebersihan WC di obyek wisata yang ada di Tilanga

71

sudah bagus dan bersih airnya juga yang sangat jernih serta kebersihan bak

airnya sudah sangat bersih dan lantai baknya juga menggunakan keramik

Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa informan diatas maka

dapat disimpulkan bahwa keberhasilan suatu DMO dapat dilihat salah satunya

dengan kebersihan apabila masih ada obyek wisata yang masih kotor maka dapat

dikatakan dalam pengelolaan DMO Pariwisata Tana Toraja belum tercapai karena

masih banyak obyek wisata yang masih kotor meski demikian sudah ada juga

yang sudah bersih

2 Faktor eksternal

Faktor eksternal terbagi atas dua yaitu a) peluang meliputi agrowisata dan

berbagai bisnis b) ancaman meliputi penetrasi budaya luar dan ketergantungan

ekonomi

a) Peluang

Indikator ketiga Peluang yang terdiri dari dua sub variabel yaitu 1)

agrowisata 2) berbagai bisnis Kedua sub variabel akan di jelaskan di bawah ini

(1) Agrowisata

Agrowisata merupakan peluang besar bagi masyarakat Tana Toraja

Ketika ditanyakan tentang peluang agrowisata berikut tanggapan dari Kepala

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoKeunikan lokasi agrowisata adalah hamparan kebun kopi dan tanaman

sayuran mengelilingi kota mungil Pango-pango di lembah yang indah dan

mempesona serta mengelilingi perkampungan tradisional yang didukung

bentukan geologibenteng alam dan perbukitan dan pegunungan yang

mempesona keunikan inilah yang menjadikan obyek agrowisata ini

banyak diminati para wisatawanrdquo (Wawancara JS 56 Tahun 12032016)

72

Berdasarkan tanggapan informan diatas dapat dikatakan bahwa keunikan

aggrowisata di tana Toraja adalah hamparan kebun kopi serta perbukitan dan

pegunungan yang mempesona Sehubungan dengan hal tersebut berikut

tanggapan informan selaku Sekertaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

mengatakan bahwa

ldquoAgrowisata Tana Toraja memang menarik dan sejuk keindahan dapat

kita rasakan pada saat kita memasuki kebun kopi jagung serta sayur-

sayuran yang begitu subur indah dipandang apalagi pada pagi harirdquo

(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)

Sementara hasil wawancara dengan Ketua Destinasi Manajemen

Organisasi (DMO) Cluster Pariwisata Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoSebelumnya Tana Toraja hanya mengandalkan wisata budaya dan wisata

alam tapi sekarang sudah ada agrowisata yang ada di Pango-pango yang

banyak menarik wisatawan dan kami selaku pihak terkait merencanakan

penambahan lokasi obyek agrowisata agar kunjungan wisatawan semakin

meningkat hal ini dilakukan untuk meminimalisir kelemahan dan

ancaman yang adardquo

(Wawancara LB 58 Tahun 15032016)

Berdasarkan keterangan informan diatas dapat dikatakan bahwa

keindahan agrowisata di Tana Toraja dapat kita rasakan pada saat kita memasuki

kebun kopi dan sayur-sayuran di dalam kita merasakan kesejukan yang luar biasa

apalagi pada pagi hari serta pihak terkait akan berusaha mengembangkan obyek

agrowisata agar wisatawan semakin tertarik Terkait dengan hal tersebut berikut

tanggapan informan selaku travel agent Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoPemerintah Tana Toraja selalu mengingatkan masyarakat yang ada di

daerah Pango-pango agar selalu menjaga kelestarian lingkungan agar

wisata agro selalu diminati para wisatawan karena kedatangan wisatawan

membawa keuntungan ekonomi bagi masyarakat setempat maupun

masyarakat sekitarnyardquo

(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)

73

Berdasarkan tanggapan informan diatas dapat dikatakan bahwa masyarakat

selalu diingatkan agar tetap menjaga kelestarian lingkungan disekitar obyek

agrowisata agar wisatawan semakin tertarik karena kunjungan wisatawan

membawa keuntungan ekonomi bagi masyarakat setempat serta masyarakat

sekitarnya Sehubungan dengan agrowisata tersebut berikut tanggapan informan

selaku wisatawan yang datang berkunjung ke Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoAgrowisata Tana Toraja memang memberikan peluang yang luar biasa

baik untuk masyarakat sendiri maupun untuk peningkatan destinasi obyek

wisata karena beberapa produk tanaman unggulan seperti kopi dan

markisa dimana wisatawan yang datang bisa memetik sendiri buah kopi

tentu dengan hal tersebut bisa memberikan kepuasan tersendiri bagi

wisatawan yang datangrdquo

(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)

Sementara penjelasan lain dari salah satu informan selaku masyarakat

Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoAgrowisata memang menjadi peluang dalam meningkatkan obyek wisata

dan meningkatkan perekonomian masyarakat saya harap agar pemerintah

menambah obyek agrowisata serta menambah tamanaman buah seperti

starawberry dan apel di obyek wisata di Pango-pango agar wisatawan

semakin tertarik untuk datang berkunjung ke Tana Toraja karena

agrowisata Tana Toraja baru ada satu dan perlu penambahan

pembangunan wisata agrordquo

(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)

Berdasarkan keterangana informan diatas dapat dikatakan bahwa

agrowisata menjadi salah satu peluang bagi masyarakat Tana Toraja dalam

meningkatkan perekonomian dan diharpakan agar pemerintah menambah obyek

agrowisata serta menambah tanamanan buah strawberry dan apel di obyek wisata

Pango-pango agar wisatawan semakin tertarik untuk datang berkunjung

Berdasarkan tanggapan dari beberapa informan diatas dapat disimpulkan

bahwa agrowisata Tana Toraja menjadi peluang yang luar biasa bagi msyarakat

74

dalam meningkatkan ekonomi serta dalam peningkatan destinasi obyek wisata

keindahan serta kesejukan yang dimiliki menjadikan wisata agro ini diminati para

wisatawan

(2) Berbagai bisnis

Bisnis adalah suatu organisasi yang menjual yang menjual jasa atau barang

kepada pembeli atau konsumen ataupun bisnis lainnya untuk memperoleh laba

Ada tiga hal penting dalam bisnis yaitu menghasilkan barang dan jasa mencari

profit dan memaksimalkan kebutuhan konsumen Seperti wawancara yang

dilakukan dengan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Tana Toraja

mengatkan bahwa

ldquoBerbicara tentang obyek wisata Tana Toraja yang diminati para

wisatawan baik wisatawan lokal maupun mancanegara tentu muncul

berbagai peluang salah satunya adalah berbisnis seperti pembangunan

hotel dengan membangun hotel tentu membuka lowongan kerja bagi

masyarakat Toraja serta memberikan keuntungan yang besar bagi pemilik

hotelrdquo

(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)

Berdasarkan keterangan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa

salah satu peluang yang dibuka msyarakat Tana Toraja adalah pembangunan hotel

selain membuka lowongan kerja tentu juga memberikan keuntungan besar bagi

pemilik hotel Sehubungan dengan hal tersebut berikut tanggapan informan

selaku Sekertaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata mengatakan bahwa

ldquoBisnis merupakan salah satu peluang besar bagi masyarakat Tana Toraja

dengan adanya obyek wisata masyarakat dapat berbisnis misalnya

penjualan aksesoris Tana Toraja seperti kalung gantungan kunci gelang

dan lain-lain sebagainyardquo

(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)

75

Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa

dengan adanya obyek wisata yang ada di Tana Toraja membuka peluang salah

satunya adalah bisnis seperti menjual berbgai aksesoris Tana Toraja Terkait

dengan hal tersebut berikut tanggapan informan selaku Ketua Destinasi

Manajemen Organisasi (DMO) Cluster Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoMasyarakat Tana Toraja dalam memanfaatkan peluang mereka membuka

berbagai macam bisnis salah satunya adalah membuka restaurant dan

menyediakan berbagai macam makanan dan minuman khas Tana Toraja

seperti parsquopeong (daging yang dimasak dalam bambu) sorsquokorsquo (beras ketan

yang dicampur dengan santan) sarabba dan lain-lain sebagainyardquo

(Wawancara LB 58 Tahun 15032016)

Sementara penjelasan yang diberikan oleh informan selaku travel agent

Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoAda banyak bisnis yang di buka msyarakat Tana Toraja misalnya

penjualan kue khas Tana Toraja seperti deppa tori bajersquo serta bisnis

rental mobil dan sebagainya bisnis ini memberikan dampak positif selain

keuntungan yang didapatkan juga berbuat untuk bangsa dengan cara

membantu mengembangkan obyek wisatardquo

(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa

masyarakat Tana Toraja membuka berbagai macam bisnis dan memanfaatkan

betul peluang yang ada dengan mengharapkan keuntungan Terkait dengan hal

tersebut tanggapan informan selaku wisatawan yang datang berkunjung ke Tana

Toraja mengatakan bahwa

ldquoAdanya obyek wisata Tana Toraja yang begitu menarik dan diminati para

pelancong memberikan dampak positif bagi masyarakat dalam

meningkatkan perekonomian dengan memanfaatkan peluang yang ada

misalnya berbisnis masyarakat membuka berbagai bisnis yang ada salah

satunya adalah bisnis rental mobilrdquo

(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)

76

Sementara penjelasan yang diberikan oleh informan selaku masyarakat

Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoBisnis memang menjadi peluang besar untuk masyarakat Tana Toraja

dalam meningkatkan perekonomian dalam memenuhi kebutuhan sehari-

hari misalnya bisnis kecil-kecilan seperti yang menjual makanan di lokasi

obyek wisata dengan hal itu wisatawan tidak usah repot-repot membawah

makanan karena banyak yang menjual makanan di lokasi obyek wisata

yang ada di Tana Torajardquo

(Wawancara AA 44 tahun 18032016)

Berdasarkan hasil wawancara dari beberapa informan diatas dapat

dikatakan sejalan dengan teori Sondang P Siagian (2011) bahwa dengan adanya

peluang yang dimiliki sebuah organisasi atau perusahaan dapat dimanfaatkan

untuk meningkatkan pendapatan serta dapat dimanfaatkan untuk meminimalisir

kelemahan dan ancaman yang ada dalam sebuah organisasi atau perusahaan

b) Ancaman

Indikator keempat ancaman terdiri dari dua sub variabel yaitu 1)

penetrasi budaya luar 2) ketergantungan ekonomi Kedua sub variabel akan di

jelaskan di bawah ini

(1) Penetrasi budaya luar

Penetrasi budaya luar merupakan ancaman karena adanya berbgai budaya

luar yang lebih menarik Ketika ditanyakan tentang penetrasi budaya luar berikut

tanggapan dari Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Tana Toraja

mengatakan bahwa

ldquoPenetrasi budaya luar ini salah satu ancaman dalam peningkatan destinasi

pariwisata karena berbagai budaya yang menarik seperti budaya yang ada

di Wakatobi yang juga menarik kami selaku pihak terkait mengatasi

ancaman penetrasi budaya luar tersebut dengan memanfaatkan kekuatan

dan peluangrdquo

(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)

77

Sementara wawancara yang dilakukan dengan Sekertaris Dinas

Kebudayaan dan Pariwisata Tana Toraja mengatakan bahwaa

ldquoPenetrasi budaya luar memang jadi ancaman dalam meningkatkan

destinasi obyek wisata Tana Toraja karena berbagai budaya luar juga yang

menarik tapi saat ini puji syukur kunjungan wisatawan tidak menurun

karena kami selaku pihak terkait selalu mempromosikan keindahan dan

keunikan wisata alam wisata budaya dan agro wisata Tana Toraja baik

dalam negeri maupun luar negeri agar ancaman tidak berpengaruh pada

peningkatan destinasirdquo

(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa

penetrasi budaya luar memang menjadi salah satu ancaman karena banyak budaya

luar juga yang lebih menarik misalnya budaya bahari wakatobi tapi meski

muculnya budaya yang lebih menarik tidak mempangaruhi kunjungan wisatawan

karena pemerintah terkait selalu membangun obyek wisata yang baru dan selalu

melakukan promosi baik dalam negeri maupun luar negeri Terkait dengan hal

tersebut berikut tanggapan informan selaku Ketua Destinasi Manajemen

Organisasi (DMO) Cluster Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoPenetrasi buadaya luar memang menjadi ancaman bagi Tana Toraja

karena berbagai budaya luar yang juga yang tak kalah uniknya seperti

budaya Bali serta berbagai budaya Tana Toraja tidak orisinil lagi

contohnya pembuatan rumah tongkonan yang dulunya lantainya

menggunakan kayu serta tiangnya juga menggunakan kayu sehingga

terlihat sangat unik dan menarik tapi sekarang sudah ada yang

menggunakan keramik dan tiangnya sudah ada yang di cor sehingga

keunikan dan keindahannya berkurang hal seperti inilah yang ditakutkan

jangan sampai menjadi penghambat dalam peningkatan destinasi

wisatawan rdquo

(Wawancara LB 58 Tahun 15032016)

Berdasarkan penjelasan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa

penetrasi budaya luar menjadi ancaman bagi peningkatan destinasi wisatawan

78

karena banyaknya budaya luar yang juga menarik seperti Bali serta budaya Tana

Toraja sudah tidak orisinil lagi sudah banyak yang mengalami perubahan

sehingga keindahan dan keunikannya sudah berkurang Terkait dengan penetrasi

budaya luat berikut tanggapan informan selaku travel agent Tana Toraja

mengatakan bahwa

ldquoPenetrasi budaya luar memang menjadi ancaman dari luar karena

berbagai budaya luar yang juga menarik tapi saat ini pemerintah Tana

Toraja menambah lokasi obyek wisata baru yang ada di Buntu burake

diatas terdapat patung yesus tertinggi di dunia obyek wisata yang satu ini

akan menambah kunjungan wisatawan ini juga merupakan strategi

pemerintah dalam meningkatkan destinasi wisatawan agar ancaman yang

ada dapat diatasi ldquo

( Wawancara MU 42 Tahun 16032016)

Sementara hasil wawancara dengan wisiatawan yang datang berkunjung

ke Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoMenurut saya menegenai ancaman penetrasi budaya luar saya rasa

sampai sekarang tidak ada yang kalah menarik budaya Toraja seperti

upacara rambu solorsquo (acara kematian) serta dalam pelaksanaannya pun

diiringi berbagai kegiatan budaya misalnya parsquosilaga tedong (adu kerbau)

parsquobadong (tarian-tarian) dan lain-lain sebagainyardquo

(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa

sampai saat ini tidak ada yang kalah unik dan menarik budaya Toraja seperti

upacara rambu solorsquo serta kegiatan budaya yang dipertontonkan yang juga sangat

menarik serta pemerintah Tana Toraja membangun lokasi obyek wisata yang

baru hal ini dilakukan agar berbagai ancaman dapat diatasi dengan memanfaatkan

peluang yang ada Terkait dengan penetrasi budaya luar berikut tanggapan

informan selaku masyarakat Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoPenetrasi budaya luar memang menjadi salah satu ancaman karena

berbagai budaya Tana Toraja tidak orisinil lagi banyak yang sudah

79

mengalami perubahan misalnya acara rambu tukarsquo (acara syukuran) salah

satunya adalah upacara pesta panen upacara ini jarang sekali dilakukan

bahkan beberapa daerah di Toraja tidak melakukan lagi upacara tersebut rdquo

(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)

Berdasarkan hasil wawancara dari beberapa informan diatas maka dapat

disimpulkan bahwa penetrasi budaya luar memang menjadi ancaman karena

beberapa budaya Tana Toraja tidak orisisnil lagi tapi meski demikian kunjungan

wisatawan ke Tana Toraja tidak mengalami penurunan karena pemerintah Tana

Toraja mengatasi hal tersebut dengan memanfaatkan kekuatan dan peluang

(2) Ketergantungan ekonomi

Ketergantungan ekonomi adalah keadaan dimana kehidupan ekonomi

negara-negara tertentu dipengaruhi oleh perkembangan dan ekspansi dari

kehidupan ekonomi seperti wawancara yang dilakukan dengan Kepala Dinas

Kebudayaan Dan Pariwisata Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoKetergantungan ekonomi ini menjadi ancaman karena kapan kunjungan

wisatawan berkurang maka pendapatan masyarakat pun berkurang karena

sebagian besar masyarakat Toraja mendapatkan keuntungan dari

kunjungan wisatawanrdquo

(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dianalisa bahwa

sebagian besar masyarakat Tana Toraja ekonominya tergantung pada kunjungan

wisatawan karena kapan kunjungan wisatawan menurun maka pendapatan

masyarakat pun menurun Terkait dengan ketergantungan ekonomi tersebut

berikut tanggapan informan selaku Sekertaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoTidak semua masyarakat Tana Toraja ekonominya tergantung pada

kunjungan wisatawan karena kebanyakan profesi masyarakat Toraja

sekarang adalah pelautrdquo

80

(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dianalisa bahwa tidak

semua masyarakat Tana Toraja ekonominya tergantung pada kunjungan

wisatawan karena kebanyakan masyarakat Tana Toraja sekarang berprofesi

sebagai pelaut Sehubungan dengan hal ketergantungan ekonomi berikut

tanggapan informan selaku Ketua Destinasi Manajemen Organisasi (DMO)

Cluster Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoBerbicara mengenai masalah ketergantungan ekonomi sebagian memang

masyarakat Tana Toraja ekonominya tergantung pada kunjungan

wisatawan seperti masyarakat yang bekerja di hotel karena 80 yang

menginap di hotel adalah wisatawan kapan wisatawan menurun maka

akan berpengaruh pada pendapatan masyarakat serta Pendapatan Asli

Daerah (PAD) Tana Torajardquo (Wawancara LB 58 Tahun 15032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dianalisa bahwa

sebagian masyarakat Tana Toraja ekonominya tergantung pada kunjungan

wisatawan seprti yang bekerja di hotel kapan wisatawan menurun maka

pendapatan masyarakat pun menurun begitupun Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Tana Toraja Terkait dengan hal ketergantungan ekonomi berikut tanggapan

informan selaku travel agent Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoSaya akui memang sebagian masyarakat Toraja ekonominya tergantung

pada wisatawan contohnya saya sebagai travel agent kapan wisatawan

kurang maka akan berpengaruh pada pendapatan kamirdquo

(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)

Sementara penjelasan lain yang diberikan oleh Wisatawan yang datang

berkunjung ke Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoKalau saya lihat sebagian kecilnya saja yang ekonominya tergantung

pada kunjungan wisatawan karena kebanyakan profesi Tana Toraja adalah

petani serta banyak masyarakat Toraja yang bekerja di luar kota

(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)

81

Sementara penjelasan lain yang diberikan oleh masyarakat Tana Toraja

mengatakan bahwa

ldquoMenurut saya sebagai masyarakat Toraja sekaligus sebagai pemilik rental

mobil bergantung pada kunjungan wisatawan karena kapan wisatawan

kurang maka pendapatan kami pun berkurangrdquo

(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)

Berdasarkan penjelasan diatas dapat dikatakan bahwa yang bekerja di

travel agent dan yang memiliki rental mobil ekonominya tergantung pda

kunjungan wisatwan karena kapan wisatwan menurun maka pendapatan mereka

pun akan menurun

Berdasarkan tanggapan dari beberapa informan diatas maka dapat

disimpulkan bahwa sebagian kecilnya saja yang ekonominya tergantung pada

kunjungan wisatwan dan sebagian besar ekonominya tidak tergantung pada

kunjungan wisatwan karena banyak masyarakat Tana Toraja yang berprofesi

sebagai pelaut petani dan bekerja di luar kota kecuali Pendapatan Asli Daerah

(PAD) Tana Toraja memang sebagian besar di dapatkan dari obyek wisata

D Analisis SWOT

Analisis SWOT adalah analisis kondisi internal maupun eksternal suatu

organisasi yang selanjutnya akan digunakan sebagai dasar untuk merancang

strategi dan program kerja Analisis internal meliputi penilaian terhadap faktor

kekuatan (Sterngths) merupakan situasi atau kondis yang merupakan kekuatan

dari organisasi atau program pada saat ini dan kelemahan (Weaknesses)

merupakan situasi atau kondisi yang merupakan kelemahan dari organisasi atau

program pada saat ini Sementara analisis eksternal mencakup faktor peluang

82

(Opportunities) merupakan situasi atau kondisi yang merupakan peluang di luar

organisasi dan memberikan peluang berkembang bagi organisasi di masa

depandan tantangan (Threaths) merupakan situasi yang merupakan ancaman

bagi organisasi yang datang dari luar organisasi dan dapat mengancam eksistensi

organisasi di masa depan

Analisis SWOT merupakan suatu pekerjaan yang cukup berat karena

hanya dengan hal itu alternati-alternatif strategi dapat disusun Kegagalan

menganalisanya berarti gagal dalam mencari relasi dan titik temu antara

faktor-faktor strategi dalam lingkungan internal dan yang terdapat dalam

lingkungan eksternal sambil mencari hubungannya dengan misi tujuan dan

sasaran organisasi juga merupakan kegagalan dalam mempersiapkan suatu

keputusan strategi yang baik Pekerjaan ini tetap menjadi tugas pokok dari

kelompok koalisi eselon atas dan belum bisa didelegasikan kepada eselon bawah

Namun eselon bawah berperan dalam menyediakan data yang diperlukan untuk

mempertajam analisis SWOT Hanya dengan analisis SWOT keputusan

-keputusan strategi yang baik dapat dihasilkan seperti pertemuan antara

strengthsopportunities (SO) strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran suatu

perusahaan yaitu dengan menggunakan seluruh kekuatan dan memanfaatkan

peluang pertemuan antara strengthsthreats (ST) ini adalah strategi untuk

menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan dengan cara menghindari

ancaman pertemuan antara weaknessesopportunities (WO) strategi ini

diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara mengatasi

kelemahan-kelemahan yang dimiliki dan pertemuan antara weaknessestheats

83

(WT) strategi ini didasarkan pada kegiatan yang besrsifat defensif dan ditujukan

untuk meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman

Analisis SWOT digunakan untuk merumuskan strategi melalui situasi

dengan mengidentifikasi kekuatan kelemahan peluang dan ancaman Dengan

analisis SWOT kita dapat memahamai apa dan bagaimana organisasi kita serta

bagaimana cara menggerakannya Penentuan strategi secara garis besar dalah

dengan memperhatikan kelemahan-kelmahan yang dimiliki organisasi kemudian

membuat konsolidasi internal agar dapat menghadapi tantangan dan meraih

peluang yang ada jika organisasi memiliki kekuatan yang besar maka dapat

merumuskan strategi dengan perencanaan matang SWOT dapat digunakan oleh

organisasi apa saja termasuk organisasi pemerintah seperti Dinas Pariwisata dan

Kebudayaan di Kabupaten Tana Toraja

Kegiatan yang paling penting dalam proses analisis adalah memahami

seluruh informasi yang terdapat pada suatu kasus menganalisis situasi untuk

mengetahui isu apa yang sedang terjadi dan memututuskan tindakan apa yang

harus segera dilakukan untuk memecahkan masalah Menurut Boulton (dalam

Freddy Rangkuti 1997) proses untuk melaksanakan analisis suatu kasus Untuk

memahami secara keseluruhan informasi yang ada yaitu dengan cara memahami

secara detail semua informasi dan melakukan analisis secara numerik Setelah

mengetahui dan memahami berbagai informasi terkait faktor internal dan faktor

eksternal obyek wisata Tana Toraja berikut hasil analisis penulis

84

1) Comporative Advantage (strengthsopportunities ldquoSOrdquo )

Keunggulan komporatif obyek wisata Tana Toraja ada berbagai macam

seperti keindahan alam yang dapat kita rasakan di obyek wisata Pango-pango

yang begitu sejuk indah dan menarik selain itu banyak di temui berbagai macam

tanaman unggul seperti kopi coklat markisa kacang tana jagung dan berbagai

macam sayuran serta dipenuhi rimbunan pohon pinus yang tak kalah indah yaitu

obyek wisata Buntu burake yang terletak diatas gunung diatas dapat kita rasakan

keindahannya seperti gunung-gunung yang indah dipandang batu-batu yang

tinggi dan lonjong dan terdapat patung yesus setinggi 40 meter dan merupakan

patung yesus tertinggi kedua di dunia serta berbagai budaya yang juga tak kalah

uniknya seperti upacara rambu solorsquo (upacara kematian) dimana dalam upacara

tersebut di pertontonkan berbagai antraksi budaya seperti marsquobadong

(mengelilingi mayat) marsquopasonglorsquo (menurunkan mayat dari rumah) dan masih

banyak lagi upacara rambu tukarsquo (upacar syukuran) dan penguburan bayi dalam

pohon yang terdapat di obyek wisata baby grave sedangkan dari segi keunggulan

peluang yaitu agrowisata keunikan lokasi agrowisata adalah hamparan kebun kopi

tanaman sayuran mengelilingi kota mungil Pango-pango dilembah yang indah dan

perbukitan pegunungan yang mempesona selain itu juga terdapat berbagai

macam bisnis contohnya pembangunan hotel restaurant menjual aksesoris

Toraja menjual makanan minuman khas Toraja dan lain-lain sebagainya Itulah

beberapa macam keunggulan komporatif obyek wisata Tana Toraja yang

menjadikan Tana Toraja di kenal baik lokal maupun mancanegara

85

2) Mobilization (strengthsthreats ldquoSTrdquo )

Tana Toraja memiliki berbagai macam kekuatan seperti yang saya jelaskan

diatas namun berbagai ancaman pun dari luar seperti penetrasi budaya luar dan

ketergantungan ekonomi Namun pihak terkait Tana Toraja mengatasi ancaman

dari dengan cara melakukan penambahan obyek wisata baru seperti

pembangunan wisata religi Buntu burake yang terletak diatas gunung dimana

diatas gunung tersebut di bangun patung yesus tertinggi kedua di dunia dengan

ketinggian 40 meter dan pihak terkait juga merencanakan menambah wisata agro

dan membangun kunjungan khusus seperti panjat tebing Hal ini dilakukan untuk

memperluanak ancaman dari luar dan kalau mungkin ancaman yang ada dapat di

jadikan peluang Inilah salah satu strategi pihak terkait Tana Toraja dalam

memanimalisir anccaman yang ada dengan memanfaatkan kekuatan yang ada

3) Investmentdivestment (weaknessesopportunities ldquoWOrdquo )

Obyek wisata Tana Toraja memiliki berbagai kekuatan namun juga

memiliki berbagai kelemahan contohnya dari segi infrastruktur jalan yang belum

optimal masih banyak jalan menuju obyek wisata yang masih rusak pihak terkait

berkeinginan besar untuk melakukan perbaikan kesemua jalan menuju obyek

wisata namun terkendala dengan dana yang masih minim Kelemahan yang ada

tentu berdampak negatif terhadap peluang yang ada karena kapan wisatawan

menurun maka pendapatan sebagian masyarakat dan Pendapatan Asli Daerah

(PAD) otomatis akan menurun pihak terkait berencana akan membuat

penambahan wisata agro dan berusaha melakukan perbaikan jalan dan

menyediakan tim khusus pada semua obyek wisata Tana Toraja

86

4) Damage control (weaknessesthreats ldquoWTrdquo )

Damage control atau kerusakan pengendalian dimana obyek wisata Tana

Toraja dihadapkan pada hal tersebut kekuatan dan ancaman ketemu pihak terkait

Tana Toraja mengatasi hal ini dengan sedikit demi sedikit membenahi kelemahan

yang ada seperti kebersihan di obyek wisata dimana sebagian obyek wisata sudah

disiapkan tim khusus kebersihan dan sebagian sudah disediakan tempat sampah

serta jalan menuju obyek wisata sebagian sudah bagus Tana Toraja dihadapkan

pada hal itu tapi tidak berpengaruh pada kunjungan wisatawan karena obyek

wisata Tana Toraja memiliki kekuatan yang luar biasa sehingga wisatwan sangat

tertarik Tapi meski demikian kunjungan wisatwan tidak menurun tapi hal itu

berpengaruh pada pencapaian DMO dimana Tana Toraja tahun ini tidak termasuk

10 besar DMO karena pengelolaan dari segi infrastruktur jalan yang belum

optimal dan kebersihan kurang terjaga dilokasi obyek wisata karena penilaian

pencapaian DMO diukur salah satunya adalah infrastruktur dan kebersihan

87

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai Strategi Pemerintah dalam

Peningkatan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata di Kabupaten

Tana Toraja maka dapat disimpulkan bahwa

1) Strengths atau kekuatan dapat dikatakan bahwa kekuatan yang dimiliki obyek

wisata masyarakat Tana Toraja dapat dikatakan sangat baik karena berbagai

kekuatan yang dimiliki budaya yang indah dan menarik dimana orang yang

meninggal tidak langsung dimakamkan melainkan disimpan dirumah dalam

kamar yang sudah dihiasi dengan indah penyimpanan mayat dirumah ada yang

berminggu berbulan bertahun bahkan sampai puluhan tahun tergantung

kesiapan keluarga panorama alam yang sejuk dapat dirasakan di Buntu burake

dan di Pango-pango diatas dapat kita dapat melihat keindahan gunung dan

pada pagi hari kita terasa diatas awan serta kearifan lokal Tana Toraja yang

terus dilestarikan seperti acara rambu solorsquo (acara kematian) dan acara rambu

tukarsquo (acara sykururan) budaya ini ada sejak dulu sampai sekarang Hal

tersebutlah yang membuat Tana Toraja terkenal serta diminati wisatawan baik

lokal maupun mancanegara Sedangkan

2) Weaknesses atau kelemahan dapat disimpulkan bahwa dari segi infrastruktur

jalan belum optimal karena masih ada beberapa jalan menuju obyek wisata

yang rusak berlubang berbatu-batu menanjak licin becek serta pendakian

yang cukup jauh dan jalannya tidak di cor juga terdapat jurang dipinggir jalan

88

yang tidak dipasangkan pagar jalan seprti obyek wisata yang ada di Buntu

burake Sangngallarsquo Sirope dan Tilanga Selain itu tentang kebersihan di

obyek wisata yang kurang terjaga banyak sampah yang berhamburan

karena tidak ada tempat sampah yang disediakan baursquo serta pondok-pondok

yang terdapat di obyek wisata penuh lumpur apalagi kalau musim hujan karena

wisatawan naik ke pondok memakai sandal tapi dari segi air yang ada di

Tilanga sangat jernih dengan adanya berbagai kelemahan ini dapat pula

disimpulkan bahwa dalam peningkatan destinasi pariwisata Tana Toraja

belum tecapai karena terdapat berbagai kelemahan yang ada

3) Opportumities atau peluang dari segi peluang dapat disimpulkan bahwa ada

beberapa peluang yang dimiliki obyek wisata Tana Toraja seperti agrowisata

yang terdapat di Pango-pango dimana wisatawan bisa memetik sendiri buah

kopi selain itu juga dapat merasakan keindahan dan kesejukan dilokasi

tersebut dan berbagai bisnis lainnya dapat dikatakan sudah bagus karena

banyak masyarakat membuka usaha mulai dari menjual minuman makanan

dan aksesoris Toraja ditempat wisata membuka restaurant menjual kue khas

Toraja seperti deppa torirsquo dan baje membangun hotel membuka rental mobil

dan lain-lain sebagainya Dengan adanya peluang yang dimiliki dapat

dimanfaatkan dalam meningkatkan destinasi wisata selain itu peluang juga

dapat dimanfaatkan untuk memanimalisasi kelemahan dan ancaman yang ada

4) Threats atau ancaman dapat disimpulkan bahwa ada beberapa ancaman yang

ada seperti pnetrasi budaya luar seperti munculnya budaya yang lebih menarik

seperti di Wakatobi tapi dengan adanya budaya luar yang menarik tidak

89

berpengaruh pada kunjungan wisatawan karena di dunia ini tidak akan ditemui

budaya seperti budaya Tana Toraja seperti upacara rambu solorsquo (acara

kematian) dan upacara rambu tukarsquo) acara syukuran Selain itu ketergantungan

ekonomi dimana sebagian masyarakat Tana Toraja perekonomiannya

tergantung pada kunjungan wisatawan misalnya yang membuka usaha rental

mobil hotel kapan wisatawan berkurang maka pendapatan mereka pun kurang

selain itu Pendapatan Asli Daerah (PAD) pun akan menurun begitupun

sebaliknya Dengan adanya berbagai ancaman ini membahayakan dalam

peningkatan destinasi pariwisata Tana Toraja contohnya saja sudah banyak

budaya yang bagus seperti Wakatobi

B Saran

1 Diharapkan pemerintah dapat menjaga dan mengelolah dengan baik berbagai

kekuatan yang dimiliki agar kunjungan wisatawan semakin meningkat dari

tahun ke tahun

2 Diharapkan kepada pemerintah agar melakukan perbaikan jalan kesemua jalan

menuju obyek wisata yang masih rusak agar wisatawan yang datang tidak

merasa terganggu

3 Diharapkan dengan adanya berbagai peluang yang ada dapat dikelola

dengan baik oleh pihak terkait agar ancaman yang ada dapat dimanimalisasi

4 Pemerintah diharapkan dapat mengatasi berbagai ancaman yang ada dengan

cara salah satunya membuat Peraturan Daerah tentang Kearifan Lokal agar

Tana Toraja tetap jadi obyek wisata yang diminati berbagai wisatawan baik

wisatawan lokal maupun mancanegara

90

5 Diharapkan agar pemerintah membuat pagar jalan dipinggir jalan yang ada

jurangnya

6 Hendaknya pemerintah membuat tim khusus menjaga kebersihan di setiap

obyek wisata

7 Pemerintah perlu melakukan pelebaran jalan kesemua obyek wisata yang

lebarnya masih 1 lebih meter

91

DAFTAR PUSTAKA

AJ Muljadi 2012 Kepariwisataan dan Perjalanan Jakarta PT Raja Grafindo

Persada

AM Sardiman 2007 Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Jakarta Raja

Grafindo Persada

Bonggasilomba Desy Bulawan 2011 Peran Pemerintah Daerah Dalam

Pengelolaan Sektor Pariwisata Di Kabupaten Toraja Utara

Skripsi Makassar Universitas Hasanuddin Makassar

Cangara Hafied 2004 Pengantar Ilmu Komunikasi Jakarta PT Raja

Grafindo Persada

Jones Charles O 1996 Pengantar Kebijakan Publik Jakarta PT Raja

Grafindo Persada

Labiran Malisa 2013 Analisis Penerimaan Daerah Dari Sektor Pariwisata Di

Kabupaten Tana Toraja Skripsi Makassar Univesrsitas Hasanuddin

Makassar

Marpaung Bahar 2002 Pengantar Pariwisata Bandung Alfabeta

Mustafa Delly 2013 Birokrasi Pemerintahan Bandung Alfabeta

Ndraha Taliziduhu 2003 Kybernlogi Jakarta Rineke Cipta

Norton P David 2004 Strategi Maps Converting Intangible Assets Into Tangible

Outcome Harvard Harvard Business School Publication Corporation

Pendit Nyoman S 2002 Ilmu Pariwisata Jakarta Pradnya Paramita

Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2011 Tentang Rencana Induk Nasional

2010 hingga 2025

Rangkuti Freddy 1997 Analisis SWOT Jakarta PT Gramedia Pusataka Utama

Republik Indonesia Undang-Undang No 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan

Daerah

------------------------- Undang-Undang No 10 Tahun 2009 tentang

Kepariwisataan

92

Rewansyah Asnawi 2011 Reformasi Birokrasi Dalam Rangka Good

Governance Jakarta Yusaiantanas Prima

Salusu J 2000 Pengambilan Keputusan Strategi Jakarta Gramedia

Widisaran

----------- 1996 Pengambilan Strategi Jakarta Gramedia Widisaran

Sedarmayanti 2014 Manajemen Strategi Bandung Refika Aditama

Siagian Sondang P 1994 Manajemen Sumber Daya Manusia Jakarta Bumi

Aksara

------------------------ 2011 Manajemen Stratejik Jakarta Bumi Aksara

Sugiyono 2008 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung

Alfabeta

Usman Nurdin 2002 Konteks Implementasi Berbatas Kurikulum Jakarta PT

Raja Grafindo Persada

Wardhono Fitri Indra 2014 Kumpulan Artikel Terkait Destination Management

Organization diakses pada tanggal 8 januari 2016

(httpslidesharenetfitriwardhonokumpulan-artikel-terkait-dmo)

Zulfikar 2015 Strategi Pemerintah Dalam Penerimaan Adipura Di Kabupaten

Maros Skripsi Makassar Universitas Muhammadiyah Makassar

LAMPIRAN

Page 12: STRATEGI PEMERINTAH DALAM PENINGKATAN DESTINASI MANAJEMEN …

xii

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah

Program Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) merupakan struktur tata

kelola destinasi pariwisata yang mencakup perencanaan koordinasi

implementasi dan pengendalian organisasi destinasi secara inovatif dan

sistematik melalui pemanfaatan jejaring informasi dan teknologi yang terpimpin

secara terpadu dengan peran serta masyarakat Pelaku asosiasi industri

akademisi dan pemerintah yang memiliki tujuan Proses dan kepentingan bersama

dalam rangka meningkatkan kualitas pengelolaan volume kunjungan wisata lama

tinggal dan besaran pengeluaran wisatawan serta manfaat bagi masyarakat lokal

Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) berupaya untuk

terus fokus memaksimalkan 15 Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) di tahun

2012 Hal itu sesuai dengan peraturan pemerintah (PP) No 50 Tahun 2011

tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional 2010 hingga

2025 Terdapat 15 lokasi DMO yang ditetapkan oleh pemerintah Indonesia dalam

rencana strategis industri pariwisata untuk dikembangkan menjadi destinasi wisata

yang dikelola secara profesional dengan melibatkan partisipasi masyarakat lokal

yaitu Sabang Danau Toba Kawasan Kota Tua Jakarta Tanjung Puting

Pangandaran Borobudur Bromo dan Semerau serta kawasan Tengger Danau

batur Rinjanji Pulau komodo Wakatobi Derawan Tana Toraja Bunaken dan

Raja Ampat

2

Menurut Bruen dan Anderson (dalam Wardhono 2014) Destinasi

Manajemen Organisasi (DMO) sebagai sistem pengelolaan terpadu memiliki

fungsi sebagai economic driver communitymarketer industry coordinator quasi

publicrepresentative and builder of communicaty pride Secara ringkas

pemahaman tentang DMO dikategorikan sebagai kegiatan pembenahan dan

penataan pengembangan destinasi secara internal dan pengembangan pemasaran

secara eksternal

Angelo Presenza (dalam Wardhono 2014) menjelaskan bahwa ada tiga

komponen penting dalam Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) yaitu (a)

coordination tourism stakeholder merupakan inti sistem DMO komponen ini

menjadi kunci sukses karena menitik beratkan pada hubungan jejaring yang

membentuk sistem DMO (b) destination crisis management memberikan

pengawasan dari sistem dengan pelaksanaan dan pengelolaan mulai perencanaan

hingga implementasi program (c) destination marketing menjadi ujung tombak

dalam komponen DMO Dengan konsep diatas dapat ditegaskan bahwa DMO

merupakan salah satu konsep pengelolaan dalam sistem pengelolaan kawasan

berbasis kewilayahandaerah yang memiliki kemampuan untuk mengintegrasikan

berbagai komponen secara internal dan eksternal koalisi dan kerjasama

(stakeholder) serta sistem pengelolaan pariwisata DMO secara esensi bertugas

dan bekerja di dalam entitas fabrikasi destinasi pariwisata dan bertanggung jawab

untuk mencapai pengembalian nilai investasi yang unggul pertumbuhan pasar

produk yang berkualitas merek yang berbeda serta manfaat bagi seluruh

(shareholders) DMO tidak memiliki pabrik tersebut tidak memperkerjakan

3

orang-orang di dalamnya dan bukan pula mengontrol proses pelaksanannya di

lapangan

Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) memiliki satu tujuan dan arahan

untuk mencapai pengelolaan dari sebuah destiniasi yaitu adanya sebuah

kelembagaan yang mengelola destinasi Hal ini ditentukan oleh kapasitas

pengembangan pertumbuhan aktivitas wisata saat ini yang merujuk pada tatanan

daur hidup destinasi dengan menyediakan informasi menyediakan sarana dan

prasarana yang baik dan arahan kepada wisatawan sehingga wisatawan

mendapatkan pengelaman yang terbaik saat berkunjung memberikan jaminan

kualitas berwisata kepada wisatawan dan dukungan regulasi terhadap pelaku

industri pariwisata lokal dan pada akhirnya mewujudkan sinergi antara kebutuhan

wisatawan pelaku industri pariwisata dan pemerintah

Penerapan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) harus diterjemahkan

secara konstektual sesuai kaidah yang berlaku berbasis lokalitas agar tidak

menimbulkan friksi perang kepentingan egosektoral serta tidak kontraproduktif

terhadap eksistensi fungsi kelembagaan yang sudah ada Sebagai konsep DMO

berperan menjadi katalisatormotivator dan (spirit) untuk menggerakkan seluruh

kontruksi dan entitas destinasi Prasyaratnya adalah komitmen dan tanggung

jawab Instrumen yang digunakan adalah melalui perencanaan sinergis koordinasi

konsistensi dalam implementasi dan audit dampak manfaat bagi masyarakat lokal

dan destinasi Baik-buruknya pengelolaan ini akan menentukan seberapa kuat

daya tarik suatu destinasi bagi pasar wisatawan pertumbuhan kerja lama kerja

4

besaran pengeluaran kunjungan berulang dan seberapa lama manfaat dan

keberlanjutannya (sustainability)

Pendekatan quality control quality assurance dan quality management

berfokus kepada pengendalian kualitas destinasi manajemen produk dan

pelayanan pada destinasi pariwisata serta peningkatan secara berkelanjutan

produk dan jasa kepariwisataan Fakta membuktikan bahwa destinasi pariwisata

yang dikelola dengan prinsip-prinsip keberlanjutan sangat efektif memberikan

keuntungan jangka panjang baik secara ekonomi sosial maupun ekologi Di

tingkat yang lebih praksis tata kelola destinasi pariwisata berbasis nilai

merupakan faktor determin dan strategis terhadap peningkatan daya saing

pariwisata Untuk itu diperlukan pola dan kiat berbagai perangkat manajemen

dalam pembangunan pariwisata termasuk tata kelola destinasi pariwisata

Kabupaten Tana Toraja ditetapkan oleh pemerintah Indonesia sebagai

salah satu dari 15 lokasi yang mendapatkan program Destinasi Manajemen

Organisasi (DMO) Hal ini menjadi salah satu kebanggan terbesar Tana Toraja

karena dengan adanya DMO dapat dilakukan program pengembangan dan

pengelolaan destinasi pariwisata berkelanjutan berbasiskan proses dimulai dari

perencanaan hingga oprasional dan pemantauan Program DMO akan terlaksana

dengan baik jika di tunjang dengan partisipasi aktif dari seleruh elemen

masyarakat dan Pemerintah Daerah dalam maningkatkan kunjungan

wisatawan Kerja sama yang baik antara Pemerintah Daerah masyarakat dan

dinasinstansi terkait sangatlah perlu dibina secara terus menerus dan

berkesinambungan Agar kebersihan tempat wisata dan infrastruktur jalan tetap di

5

perhatikan dari itu perlu dukungan dan kesadaran masyarakat untuk berpartisipasi

agar kebersihan dan infrastruktur jalan dapat di atasi dan destinasi parawisata

dapat berjalan dengan baik Peran serta masyarakat sangatlah penting untuk

menjaga kebersihan lingkunga parawisata dan infrastruktur jalan Program

Destinasi Manajemen Organisasi tidak hanya menjadi tanggung jawab Pemerintah

Daerah dan DinasInstansi terkait saja melainkan juga seluruh elemen masyarakat

Keberhasilan suatu Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) bukan hanya

mengandalkan daya tarik yang bagus budaya yang menarik tetapi mampu

mengorganisir dari segi infrastruktur jalan dan kebersihan di obyek wisata Hal ini

berdasarkan pada pengamatan penulis bahwa DMO pariwisata di Tana Toraja

belum berjalan secara optimal karena masih banyaknya jalan yang rusak menuju

lokasi pariwisata serta kebersihan yang tidak terjaga di obyek wisata tentu hal ini

memberikan dampak yang negatif bagi wisatawan yang datang berkunjung

Sehubungan dengan pembahasan di latar belakang di atas penulis

mengangkat sebuah judul penelitian yakni strategi pemerintah dalam

implementasi programDestinasi Manajemen Organisasi (DMO) parawisata

di Kabupaten Tana Toraja

B Rumusan Masalah

Terkait dengan pembahasan yang ada di latar belakang penulis

merumuskan masalahnya yaitu bagaimana strategi pemerintah dalam

peningkatan Destinasi ManajemenOrganisasi (DMO) pariwisata di Kabupaten

Tana Toraja

6

C Tujuan Penelitian

Terkait dengan masalah yang ada di latar belakang penulis tertarik untuk

untuk mengetahui strategi pemerintah dalam peningkatan Destinasi Manajemen

Organisasi (DMO) pariwisata di Kabupaten Tana Toraja

D Kegunaan Penelitian

1 Manfaat Teoritis

Penelitian ini di harapakan dapat memberikan manfaat secara teoritis

dalam mengetagui strategi pemerintah dalam implementasi program

Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) parawisata di Kabupaten Tana Toraja

sekurang-kurangnya dapat berguna sebagai sumbangan pemikiran

2 Manfaat praktis

Menambah wawasan penulis mengenai strategi pemerintah dalam

peningkatan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) parawisata di Kabupaten

Tana Toraja untuk selanjutnya di jadikan sebagai acuan dalam bersikap dan

berperilaku juga dapat di jadikan sebagai bahan pertimbangan atau di

kembangkan lebih lanjut serta referensi terhadap penelitian yang sejenis

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A Pengertian Strategi

Strategi adalah rencana jangka panjang diikuti tindakan yang ditujukan

untuk mencapai tujuan tertentu yang umumnya adalah kemenangan Asal kata

strategi turunan dari kata dalam bahasa Yunani strategos Strategi secara umum

adalah proses penentuan rencana pemimpin puncak berfokus pada tujuan jangka

panjang organisasi disertai penyusunan cara atau upaya bagaiamana agar dapat di

capai Sementara pengertian strategi secara khusus adalah tindakan yang bersifat

senangtiasa meningkat terus menerus di lakukan berdasarkan sudut pandang

tentang apa yang di harapkan pelanggan dimasa depan Strategi hampir sealalu

dimulai dari apa yang dapat terjadi bukan dimulai dari apa yang terjadi

Strategi pertama di kemukakan oleh Chandler (dalam Sedarmayanti 2014)

menyebutkan bahwa strategi adalah tujuan jangka panjang dari suatu perusahaan

serta pendayagunaan dan alokasi semua sumber daya yang penting untuk

mencapai tujuan tersebuat Menurut David (2004) Defenisi strategi adalah cara

untuk mencapai tujuan jangka panjang Strategi bisnis bisa berupa perluasan

geografis diversifikasi akusisi pengmbangan produk penetrasi pasar

rasionalisasi karyawan divestasi likuidasi dan joint venture Dalam hal ini

terdapat dua karakteristik strategi yang sangat penting yakni pertama strategi

di rencanakan terlebih dahulu secara sadar dan sengaja mendahului berbagai

tindakan yang akan dilakukan berdasarkan strategi yang dibuat tersebut Kedua

strataegi kemudian dikembangkan dan diimplementasikan agar mencapai tujuan

8

Sedangkan menurut Hamel dan Prahalad (dalam Freddy Rangkuti 1995) strategi

merupakan tindakan yang bersifat incremental (senantiasa meningkat) dan terus

menerus dan dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan

oleh para pelanggan dimasa depan

Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan dalam perkembangannya

konsep mengenai strategi terus berkembang hal ini dapat ditunjukkan oleh

adanya perbedaan konsep mengenai strategi selama 30 tahun terakhir

Pemahaman yang baik mengenai konsep strategi dan konsep lain yang berkaitan

sangat menentukan suksesnya strategi dan konsep lain yang berkaitan sangat

menentukan suksesnya strategi yang disusun

1 Perumusan Strategi

Perumusan strategi merupakan proses penyusunan langkah-langkah ke

depan yang dimaksudkan untuk membangun visi dan misi organisasi menetapkan

tujuan strategis dan keuangan perusahaan serta merancang strategi untuk

mencapai tujuan tersebut dalam langkah menyediakan costumer value terbaik

Menurut Sondang P Siagian (2011) salah satu langkah yang perlu digunakan

dalam merumuskan strategi adalah analisis ldquoSWOTrdquo dimana analisis SWOT

merupakan salah satu instrumen analisis yang ampuh apabila digunakan dengan

tepat Telah diketahui pula secara luas bahwa ldquoSWOTrdquo merupakan akronim

untuk kata kata ldquoStrengths rdquo (Kekuatan) ldquoWeaknesses (Kelemahan)

ldquoOportunities rdquo(Peluang) dan ldquoThreatsrdquo (Ancaman) Faktor kekuatan dan

kelemahan terdapat dalam tubuh suatu organisasi termasuk satuan bisnis tertentu

sedangkan peluang dan ancaman merupakan faktor-faktor lingkungan yang

9

dihadapi oleh organisasi atau perusahaan atau satuan bisnis yang bersangkutan

Jika dikatakan bahwa analisis SWOT dapat merupakan instrumen yang ampuh

dalam melakukan analisis stratejik keampuhan tersebut terletak pada kemampuan

para penentu strategi perusahaan untuk memaksimalkan peranan faktor kekuatan

dan pemanfaatan peluang sehingga sekaligus perperan sebagai alat untuk

minimalisasi kelemahan yang terdapat dalam tubuh organisasi dan menekan

dampak ancaman yang timbul dan harus dihadapi Jika para penentu strategi

perusahaan mampu melakukan kedua hal tersebut dengan tepat biasanya upaya

untuk memilih dan menentukan strategi yang efektif membuahkan hasil yang

diharapkan Analisis SWOT dapat membantu merumuskan segaligus memetakan

persoalan secara internal dapat diidentifikasi apa saja yang menjadi kekuatan dan

kelemahan dalam waktu bersamaan secara eksternal dapat dirumuskan secara

seksama peluang dan ancaman apa saja yang dihadapi

a) Faktor-faktor berupa kekuatan yang dimaksud dengan faktor-faktor kekuatan

yang dimiliki oleh suatu perusahaan-termasuk satuan-satuan bisnis

didalamnya adalah antara lain kompetensi khusus yang terdapat dalam

organisasi yang berakibat pada pemikiran keunggulan komparatif oleh unit

usaha dipasaran

b) Faktor-faktor kelemahan jika orang berbicara tentang kelemahan yang

terdapat dalam tubuh suatu satuan bisnis yang dimaksud ialah keterbatasan

atau kekurangan dalam hal sumber keterampilan dan kemampuan yang

menjadi penghalang serius bagi penampilan kinerja organisasi yang

memuaskan

10

c) Faktor peluang defenisi sederhana tentang peluang ialah ldquoberbagai situasi

lingkungan yang menguntungkan bagi suatu satuan bisnisrdquo

d) Faktor ancaman pengertian ancaman merupakan kebalikan pengertian

peluang Dengan demikian dapat dikatakan bahwa ancaman ldquoadalah faktor-

faktor lingkungan yang tidak menguntungkan suatu satuan bisnisrdquo Jika tdak

diatasi ancaman akan menjadi ldquoganjalanrdquo bagi satuan bisnis yang

bersangkutan baik untuk masa sekarang maupun dimasa depan

Salah satu model analisis SWOT yang merupakan rangkuman dari

beberapa model adalah yang diperkenalkan oleh Kearns (dalam J Salusu 2000)

seperti pada diagram berikut ini

Faktor

Eksternal

Faktor

Internal

Opportunities

Threats

Strengths

Comparative Advantage

Mobilization

Weaknesses

InvesmentDivtesment

Damage Control

Gambar 1 Analisis SWOT

Diagram diatas menampilkan matriks enam kotak dua yang paling diatas

adalah kotak faktor eksternal yaitu peluang dan ancamantantangan sedangkan

dua kotak sebelah kiri adalah kotak faktor internal yaitu kekuatan-kekuatan dan

kelemahan-kelemahan organisasi Empat kotak lainnya A B C dan D

merupakan kotak isu-isu stratejik yang timbul sebagai hasil kontak antara faktor-

faktor eksternal dan faktor-faktor intrnal Keempat isu stratejik itu di beri nama

11

(a) comporative advantage (b) mobilization (c) investmentdivtesment dan (d)

damage control Apabila para pengambil keputusan telah melihat peluang yang

tersedia dan ternyata juga memiliki posisi internal yang kuat maka organisasi itu

menghadapi isu stratejik yang dapat disebut comporative advantage (keunggulan

komporatif) Dua elemen stratejik yang paling baik bertemu sehingga para

eksekutif tidak boleh membiarkannya hilang tetapi sebaliknya harus

memperkuatnya dengan berbagai perencanaan yang mampu mendukungnya

Sel A ini memberi kemungkinan bagi organisasi untuk berkembung lebih

cepat namun harus senantiasa waspada terhadap perubahan yang tidak menentu

dalam lingkungan Pertanyaannya adalah bagaiamana memanfaatkan kekuatan

yang ada untuk meningkatkan posisi kompetitifnya

Sel B yaitu isu stratejik mobilization adalah kotak interaksi dan pertemuan

antara ancamantantangan dari luar yang diidentifikasi oleh para pengambil

keputusan dengan kekuatan organisasi Di sini para eksekutif hendaknya berusaha

memobilisasi sumber daya yang merupakan kekuatan organisasi untuk

memperlunak ancaman dari luar tersebut bahkan kalau mungkin dapat

mengubahnya sebagai peluang

Sel C tampil isu stratejik investmentdivestment yang memberi pilihan

bagi para eksekutif karena situasinya kabur Peluang yang tersedia sangat

meyakinkan tetapi tidak ada kemampuan organisasi untuk menggarapnya dan

memberikan reaksi positif Kalau dipaksakan bisa memakan biaya terlalu besar

sehingga merugikan organisasi Lebih baik tinggalkan dan serahkan kepada

organisasi lain yang mungkin memiliki posisi yang lebih baik Bisa juga para

12

eksekutif tidak berbuat apa-apa Haruskah organisasi menanam investasi untuk

memperkuat titik lemahnya sehingga mampuu mengubah dan memperbaiki posisi

kompetitifnya

Sel D adalah kotak paling lemah dari semua sel karena dapat membawa

bencana bagi organisasi paling tidak merugikan program-programnya Sudah

terancam dari luar lalu di hadapakan pada sumber daya yang sangat lemah

Strategi yang ditempuh ialah mengendalikan kerugian yang diderita sehingga

tidak separah dengan yang diperkirakan Hal itu dapat dilakukan dengan sedikit

membenahi sumber daya dengan harapan mampu memperkecil ancaman dari luar

tersebut Usaha itu diarahkan pada upaya mengalihkan kelemahan menjadi

kekuatan sungguh pun memakan waktu yang lama

2 Tujuan Strategi

Tujuan Stratejik adalah kunci dari arah perubahan masa depan Ia

mengarahkan apa yang hendak dikejar diwaktu yang akan datang yaitu dalam

jangka waktu sekian sekitar tiga sampai lima tahun Arahan itu harus jelas dan

tegas bagi keseluruhan organisasi oleh sebab itu sering juga dikatakan bahwa

tujuan stratejik merupakan planning umbrella (payung perencanaan) dalam

mengintegrasikan usaha dari semua unit kerja dan personil kedalam suatu

kegiatan menyeluruh dan menyatu dari suatu organisasi Untuk dapat melakukan

itu tujuan stratejik harus lebih tajam daripada misi tetapi masih cukup luas untuk

dapat mendorong lahirnya kreatifitas dan inofasi bagi semua unit kerja (Koteen

1991) Dengan tegas Koteen (dalam J Salusu 2000) mengatakan bahwa apabila

tujuan stratejik berjalan dengan baik maka kenyataan itu sudah merupakan ldquokunci

13

keunggulan dan kesuksesanrdquo sebab arahannya jelas yaitu untuk mendapatkan

manfaat terbesar dengan menggunakan sumberdaya yang tersedia Juga membantu

menciptakan kondisi yang mendorong pertumbuhan dan kemajuan organization

secara prakmatis tujuan stratejik adalah kinci menuju kelangsungan hidup

organisasi ini berarti pada saat-saat yang kritis ia harus memusatkan perhatian

segera jelas dan bahkan agresif terhadapa hal-hal yang memerlukan perubahan

hal ini dimaksudkan menanggulangi situasi yang bisa mengancam organisasi yang

dapat mempengaruhi stabilitas keuangan dan kelanjutan hidup organisasi

3 Inisiatif Strategi

Inisiatif strategi pada dasarnya menjelaskan maksud dan rangkuman dari

tindakan-tindakan yang akan dilancarkan untuk mencapai tujuan strategi

Didalamnya sudah tercakup strategi yang akan dipakai untuk mencapai hasilakhir

yang diinginkan Inisiatif strategi biasanya lahir setelah ditemukan implikasi-

implikasi strategi dari kekuatan dan kelemahan organisasi serta peluang dan

ancaman dari lingkungan eksternal Biasanya juga inisiatif strategi itu muncul

dengan cara informal dari eksekutif kepala atau bahkan dari anggota staf

organisasi

Setiap inisiatif strategi dari mana pun sumbernya perlu digarap secara

sistematis Tetapi perlu diketahui bahwa inisiatif strategi yang harus dijelaskan di

depan publik walaupun publik itu terbatas Para pengambil keputusan startegi

termasuk para pelaksana perlu mengetahui mengapa inisiatif itu ditampilkan dan

hasil apa serta keuntungan-keuntungan apa yang akan dinikmati andaikata inisiatif

itu dilaksanakan Tegasnya inisiatif strategi mengungkapkan langkah-langkah

14

penting yang perlu ditempuh untuk menghindari diri dari malapetaka eksternal

atau untuk mengejar peluang yang tersedia

4 Tingkat-Tingkat Strategi

Merujuk pada pandangan Dan Schendel dan Charles Hofer Higgins (dalam

JSalusu 1996) menjelaskan adanya empat tingkatan

strategi keseluruhannya disebut Master Strategi yaitu

a) Enterprise strategy (Strategi perusahaan)

Strategi ini berkaitan dengan respons masyarakat setiap organisasi

mempunyai hubungan dengan masyarakat Masyarakat adalah kelompok

yang berada diluar organisasi yang tidak dapat dikontrol Didalam masyarakat

yang tidak terkendali itu ada pemerintah dan berbagai kelompok lain seperti

kelompok penekan kelompok politik dan kelompok sosial lainnya Jadi

dalam strategi interprise terlihar relasi antara organisasi dan masyarakat luar

sejauh interaksi itu akan dilakukan sehingga dapat menguntungkan

organisasi Strategi itu juga menampakkan bahwa organisasi sungguh-

sungguh bekerja dan berusaha untuk memberi pelayanan yang baik terhadap

tuntutan dan kebutuhan masyarakat

b) Corporate strategy (Strategi perusahaan)

Strategi ini berkaitan dengan misi organisasi sehingga sering disebut Grand

Strategi yang meliputi bidang yang digeluti oleh suatu organisasiPertanyaan

apa yang menjadi bisnis atau urusan kita dan bagaimana kita mengendalikan

bisnis itu tidak semata-mata untuk dijawab oleh organisasi bisnis tetapi juga

oleh setiap organisasi pemerintahan dan organisasi nonprofit

15

c) Business strategy (Strategi bisnis)

Strategi pada tingkat ini menjabarkan bagaiamana merebut pasaran di tengah

masyarakat Bagaimana menempatkan organisasi dihati para pengusaha para

pengusaha para donor dan sebagainya Semuanya ini dimaksudkan untuk

dapat memperoleh keuntungan-keuntungan stratejik yang sekaligus mampu

menunjang berkembangnya organisasi ke tingkat yang lebih baik

d) Functional strategy (Strategi fungsional)

Strategi ini merupakan strategi pendukung dan untuk menunjang suksesnya

strategi lain Ada tiga jenis strategi functional yaitu

(1) Strategi functional ekonomi yaitu mencakup fungsi-fungsi yang

memungkinkan organisasi hidup sebagai satu kesatuan ekonomi yang

sehat antara lain yang berkaitan dengan keuangan pemasaran sumber

daya penelitian dan pengembangan

(2) Strategi functional manajemen mencakup fungsi-fungsi manajemen

fungsi manajemen terbagi 11 yaitu planning organizing implementing

conrolling staffing leading motivating communicating decision

making representing dan integrating

(3) Strategi isu stratejik fungsi utamanya adalah mengontrol lingkungan

baik situasi lingkungan yang sudah diketahui maupun situasi yang belum

diketahui atau yang selalu berubah

B Pemerintah Daerah

Pemerintah sebagai sebuah organisasi ditinjau dari sudut biological adalah

sebuah organisme yang hidup dan setiap organisme yang hidup mempunyai

16

bagian yang disebut Kepala (head) Sebuah tubuh manusia atau hewan yang

dikendalikan oleh kepalanya sebuah rumah tangga dikendalikan oleh kepala

keluarga Kepala dapat dianggap identik dengan pemerintah baik itu pemerintah

pusat pemerintah daerah maupun pemerintahan daerah dimana pemerintah pusat

adalah Presiden Republik Indonesia yang memegang kekuasaan pemerintahan

Negara Republik Indonesia yang di bantu oleh Wakil Presiden dan Menteri-

Menteri Negara sedangkan Pemerintah Daerah adalah Kepala Daerah sebagai

unsur penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan

pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom dan Pemerintahan

Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh Pemerintah Daerah

KabupatenKota adalah BupatiWalikota dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

(DPRD) KabupatenKota menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan

prinsip otonomi selaus-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan

Republik Indonesia Sedangkan wewenang Pemerintahan Daerah yaitu (1)

mengajukan rancangan Pemerintah Daerah (PERDA) (2) menetapkan Peraturan

Daerah (PERDA) yang telah mendapat persetujuan bersama Dewan Perwakilan

Rakyat Daerah (DPRD) (3) menetapkan peraturan Kepala Daerah dan keputusan

Kepala Daerah (4) mengambil tindakan tertentu dalam keadaan mendesak yang

sangat dibutuhkan oleh Daerah danatau masyarakat (5) melaksanakan wewenang

lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan (Undang-Undang

Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah)

Urusan-urusan Pemerintahan Daerah yaitu (a) urusan pemerintahan wajib

yang berkaitan dengan pelayanan dasar seperti pendidikan kesehatan pekerjaan

17

umum dan penataan ruang perumahan rakyat dan kawasan pemukiman

ketentraman ketertiban umum dan pelindungan masyarakat (b) urusan

pemerintahan yang wajib yang tidak berkaitan dengan pelayanan dasar seperti

tenaga kerja pemberdayaan perempuan perlindungan anak pangan pertahanan

lingkungan hidup perhubungan komunikasi informatika pemberdayaan

masyarakat desa koperasi usaha kecil menengah administrasi kependudukan

dan pencatatan sipil (c) urusan pemerintahan pilihan seperti kelautan perikanan

pariwisata pertanian kehutanan energi sumber daya mineral perdagangan

perindustrian dan transmigrasi (Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah)

Pemerintah adalah proses penetapan janji dan legitimasi seorang pejabat

Negara Publik diukur dengan fakta sejauh mana ia menebar janji demikian

menurut Ndraha (2003) yang baik bersifat internal maupun kepada masyarakat

umum Sedangkan menurut Delly Mustafa (2013) mengemukakan bahwa

pemerintah adalah keseluruhan struktur lembaga dan unit-unit dalam Negara

yang bertugas untuk mengatur pelaksanaannya tugas-tugas pemerintahan Uraian

ringkas di atas menunjukkan bahwa (1) pemerintah dapat dianggap sebagai

suatu yang given ditakdirkan hadir dimana-mana dan merupakan bagian yang

integral sebuah sistem (2) pemerintah terbentuk secara evolusioner sebagai

produk penyesuaian diri manusia dengan perubahan lingkungan hidupnya agar ia

tetap survive (3) pemerintah terbentuk melalui revolusi penakluk atau

pernyataan (4) dapat juga dianggap sebagai produk manajemen pemerintahan

18

yang sengaja dibentuk berdasarkan kesepakatan warga masyarakat sebagai alat

(input) untuk mencapai tujuan dan misi tertentu

C Destinasi Manajemen Organisasi (DMO)

Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) adalah suatu bentuk strategis

dalam membangun pariwisata baik di Tingkat Lokal Regional maupun Nasional

DMO dapat pula merupakan struktur tata kelola destinasi pariwisata dimana

melibatkan bukan hanya stakeholder bahkan shareholder yang mampu

memberikan sharing pendapat bahkan sharing anggaran untuk memulai kegiatan-

kegiatan pariwisata Pengelolaan pariwisata di destinasi tertentu di Indonesia

masih jauh ketinggalan dibanding negara-negara lainnya di Asia sehingga

pariwisata di Negara kita masih jauh ketinggalan dari sistem pengelolaannya

Adapun visi dan misi Toraja DMO didirikan pada tanggal 3 Mei 2012 dengan

dua fokus utama yaitu

1) Peningkatan kapasitas untuk masyarakat dan pelaku bisnis pariwisata

lokal

2) Pengorganisasian pencarian dan pengembangan objek pariwisata fasilitas

serta peningkatan aksebilitas ke Toraja

Di bawah koordinas pemerintah setempat (Bupati Tana Toraja) struktur

organisasi Toraja Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) terdiri Ketua Wakil

Ketua dan Komisi Komisi sarana dan prasarana Komisi sumber daya manusia

Komisi daya tarik wisata Komisi pemasaran dan promosi dan komisi

lingkungan Sedangkan anggota dari Toraja DMO terdiri dari perwakilan

pemerintah setempat (SKPD-BAPPEDA Dinas pariwisata Dinas Koperasi dan

19

Perdagangan dan sebagainya) asosiasi pariwisata (PHRI dan ASITA) dan ketua

Komunitas setempat (kelompok adat kelompok agama dan kelompok pemuda)

Saat ini Toraja Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) mensinergikan

upaya untuk menata kembali perannya diantara pemangku kepentingan pariwisata

di Toraja Anggota internal Toraja DMO mengemukakan ide untuk mengusulkan

Toraja DMO sebagai organisasi legal yang nantnya akan berfungsi sebagai

organisasi yang berkelanjutan sekaligus sebagai perwakilan resmi destinasi

pariwisata Toraja Melalui partisipasi aktif Toraja DMO menciptakan kembali

pencitraan untuk destinasi Toraja mempromosikan Toraja melalui partisipasi di

pameran travel di kancah Nasional maupun Internasional berkolaborasi dengan

pelaku usaha pariwisata lokal untuk mengorganisasi dan mengatur perjalanan

eduksi (untuk media dan operatortur) serta menetapkan standar kualitas untuk

pelaku usaha pariwisata lokal (akomodasi restaurant dan operatortur) dalam

rangka memenuhi layanan berstandar Internasional Tanggung jawab utama

berikutnya dari Toraja DMO adalah untuk meningkatkan kepercayaan diantara

pelaku usaha pariwisata dan pemangku kepentingan lokal Harapannya semoga

keberadaan Toraja DMO akan menambah manfaat untuk perekonomiani

masyarakat setempat Saat ini industri pariwisata hanya menduduki peringkat

sebagai pendapatan terbesar ketiga di Toraja Pemerintah Daerah Toraja dan

Toraja DMO bekerja bahu-membahu dan saling mendukung bagi

keberlangsungan industri pariwisata di Toraja

Pendekatan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) akan lebih

memudahkan bagi pemerintah daerah untuk mengembangkan pariwisata karena

20

akan dilakukan melalui tata kelola yang terpadu DMO akan melakukan tugas

koordinasi perencanaan pengendalian organisasi destinasi keberlanjutan dan

implementasi yang dilakukan secara inovatif dan sistemik dengan memanfaatkan

tehnologi informasi yang melibatkan tiga pilar penggerak pembangunan

pemerintah industri pariwisata dan masyarakat dengan tujuan untuk

meningkatkan tata kelola destinasi yang dikelola dengan pendekatan lokal namun

berskala internasinal

Alastair Morrison dalam Konferensi Nasional Destinasi Manajemen

Organisasi (DMO) di Jakarta Agustus (dalam wardhono 2014) menjelaskan

bahwa panduan DMO dimulai dari product development marketing riset

komunication community relations pengembangan sumber daya hingga

kemudian tahapan pengelolaan (governance) Adapun salah satu faktor

pendukung dalam meningkatkan DMO adalah rambu solo dimana rambu solo

adalah upacara adat kematian masyarakat Toraja yang bertujuan unttuk

menghormati dan menghantarkan arwah orang yang meninggal dunia menuju

alam roh yaitu kembali kepada keabadian bersama para leluhur mereka kesebuah

tempat peristirahatan Upacara ini sering juga disebut upacara penyempurnaan

kematian karena orang yang meninggal baru dianggap benar-benar meninggal

setelah seluruh proses upacara ini digenapi Jika belum maka orang yang

meninggal tersebut hanya dianggap sebagai orang yang sakit atau lemah sehingga

ia tetap diperlakukan seperti halnya orang hidup yaitu dibaringkan di tempat tidur

dan disediakan makanan dam minuman bahkan selalu di ajak bicara

21

D Pariwisata

Pengertian pariwisata secara Etomoogi pariwista berasal dari dua kata

yaitu ldquoparirdquo yang berarti banyakberkeliling sedangkan pengertian wisata berarti

ldquopergirdquo Di dalam kamus besar Indonesia pariwisata adalah suatu kegiatan yang

berhubungan dengan perjalanan rekreasi sedangkan pengertian secara umum

pariwisata merupakan suatu perjalanan yang dilakukan seseorang untuk sementara

waktu yang diselenggarakan dari suatu tempat ke tempat lain dengan

meninggalkan tempat semula dan dengan suatu perencanaan atau bukan maksud

mencari nafkah di tempat yang dikunjunginya tetapi semata-mata untuk

menikmati kegiatan pertamasyaan atau rekreasi untuk memenuhi keinginan yang

beraneka ragam

Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai

fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat pengusaha Pemerintah

dan Pemerintah Daerah (Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang

Kepariwisataan) Sedangkan menurut Muljadi 2012 pariwisata adalah suatu

aktivitas perubahan tempat tinggal sementara dari seseorang diluar tempat tinggal

sehari-hari dengan suatu alasan apapun selain melakukan kegiatan yang biasa

menghasilkan upah atau gaji

Istilah pariwisata ini mulai dipakai setelah tahun 1960 untuk mengganti

istilah bertamasya melancong atau piknik dan memberi pengertian yang

sederhana dan sempit yaitu bepergian ke suatu tempat yang tidak jauh untuk

sekedar bersantai Sedangkan dalam era saat ini alasan dan sifat perjalanan yang

dilakukan dalam kaitannya dengan mobilitas pergerakan manusia ini jauh lebih

22

luas Sehingga digunakan istilah pariwisata dimana pengertian pariwisata lebih

luas menyangkut persoalan-persoalan mobilitas pergerakan manusia dari suatu

tempat ke tempat lain dengan tujuan memperoleh nilai kegunaan bagi

pemanfaatan jasa pariwisata Dan bagi yang memanfaatkannya menerima suatu

nilai berupa pendapatan dari jasa pariwisata tersebut Oleh karena itu pariwisata

mengandung nilai ekonomi ynag tinggi bagi pemanfaatan jasa tersebut sebagai

komoditas ekonomi Suatu perjalan dianggap sebagai perjalanan wisata bila

memenuhi persyaratan yang diperlukan yaitu 1) bersifat sementara 2) bersifat

sukarela (voluntary) dalam arti tidak terjadi paksaan 3) tidak bekerja yang

bersifat menghasilkan upah ataupun bayaran Adapun penegrtian kepariwisatan

menurut Bahar dan Marpaung 2002 kepariwisataan adalah sebuah kegiatan yang

dilakukan untuk orang yang melakukan kegiatan perjalanan

Menurut Pendit (2002) terdapat beberapa jenis pariwisata yaitu

1) Wisata budaya ini dimaksudkan dengan perjalanan yang dilakukan atas dasar

keinginan unutk mempluas pandangan hidup seseorang dengan jalan

mengadakan kunjungan atau peninjauan ke tempat lain atau ke luar negeri

mempelajari keadaan rakyat kebiasaan dan adat istiadat mereka cara hidup

mereka budaya dan seni mereka Sering perjalanan seperti ini disatukan

dengan kesempatan mengambil bagian dalam kegiatan budaya seperti

eksposisi seni (seni tari drama musik dan seni suara) atau kegiatan yang

bermotif kesejarahan dan sebagainya

2) Wisata kesehatan hal ini dimaksudkan dengan perjalanan seorang wisatawan

dengan tujuan untuk meninggalkan keadaan lingkungan tempat sehari-hari

23

dimana ia tinggal demi kepentingan beristirahat dalam arti jasmani dan rohani

dengan mengunjungi tempat peristirahatan seperti mata air panas yang

mengandung mineral yang dapat menyembuhkan tempat yang mempunyai

iklim udara menyehatkan atau tempat-tempat yang menyediakan fasilitas

kesehatan lainnya

3) Wisata olahraga Ini dimaksudkan dengan wisatawan yang melakukan

perjalanan dengan tujuan berolah raga atau menghadiri pesta olahraga di

suatu tempat atau suatu negara seperti Asian Games Olympiade Thomas

Cup Uber Cup dan lain-lain Olah raga lain yang tidak termasuk dalam pesta

olahraga atau games misalnya berburu memancing berenang dan berbagai

cabang olehraga di dalam air atau di pegunungan

4) Wisata komersial yang termasuk dalam wisata komersial ini adalah

mengunjungi pameran-pameran dan pekan raya yang bersifat komersial

seperti pameran industri pameran dagang dan sebagainya Pada mulanya

banyak orang berpendapat bahwa hal ini tidak dapat digolongkan dalam dunia

kepariwisataan dengan alasan bahwa kegiatan perjalanan untuk pameran atau

pekan raya ini hanya dilakukan oleh orang-orang yang khusus mempunyai

urusan bisnisTetapi dalam kenyataannya pada dewasa ini dimana pameran

atau pekan raya banyak dikunjungi oleh masyarakat kebanyakan dengan

tujuan ingin melihat yang membutuhkan fasilitas akomodasi dan transportasi

Disamping itu dalam pekan raya atau pameran biasanya dimeriahkan dengan

berbagai atraksi atau pertunjukan kesenian Itulah sebabnya wisata komersial

ini menjadi kenyataan yang sangat menarik dan menyebabkan kaum

24

pengusaha angkutan dan akomodasi membuat rancanganndashrancangan istimewa

untuk keperluan tersebut

5) Wisata politik jenis wisata ini meliputi perjalanan yang dilakuka untuk

mengunjungi atau mengambil bagian dalam peristiwa kegiatan politik

misalnya perayaan 17 Agustus di Jakarta Biasanya fasilitas akomodasi dan

transportasi serta berbagai atraksi diadakan secara meriah bagi para

pengunjung Disamping itu yang termasuk dalam kegiatan wisata politik

adalah peristiwa-peristiwa penting seperti konfrensi musyawarah kongres

yang selalu disertai dengan kegiatan darmawisata

6) Wisata sosial yang dimaksud dengan wisata ini adalah pengorganisasian suatu

perjalanan yang murah dan mudah untuk memberi kesempatan kepada

masyarakat ekonomi lemah untuk mengadakan perjalanan seperti misalnya

kaum buruh pemuda pelajar mahasiswa petani dan sebagainya Organisasi

ini berusaha untuk membantu mereka yang mempunyai kemampuan terbatas

dari segi finansial untuk dapat memanfaatkan waktu libur atau cuti sehingga

dapat menambah pengalaman dan memeperbaiki kesehatan jasmaniah dan

mental mereka

7) Wisata pertanian wisata pertanian ini adalah pengorganisasian perjalanan yang

dilakukan ke proyek- proyek pertanian perkebunan ladang pembibitan dan

sebagainya dimana wisatawan dapat mengadakan kunjungan dan peninjauan

untuk tujuan studi maupun untuk sekedar menikmati aneka macam tanaman

8) Wisata maritim (bahari) jenis wisata ini biasanya dikaitkan dengan kegiatan

oleh raga di air danau pantai teluk dan laut Misalnya memancing

25

berlayar menyelem sambil melakukan pemotretaan kompetisi berselancar

mendayung berkeliling melihat ndash lihat taman laut dengan pemandangan yang

indah

9) Wisata cagar alam untuk jenis wisata ini biasanya diselenggarakan oleh agen

atau biro perjalanan yang mengkhususkan usaha-usaha dengan jalan

mengatur wisata ke tempat atau daerh cagar alam taman lindung hutan

daerah pegunungan dan sebagainya yang kelestariannya dilindungi oleh

undang-undang Wisata ini banyak dikaitkan dengan kegemaran akan

keindahan alam kesegaran hawa udara pegunungan keajaiban hidup

binatang dan marga satwa yang langka serta tumbuhndashtumbuhan yang jarang

ditemukan di tempat lain

Dari beberapa pengertian yang telah dikemukakan di atas dapat diambil

suatu pengertian pariwisata adalah suatu kegiatan yang melibatkan orang-orang

yang melakukan perjalanan dengan tujuan untuk mendapatkan kenikmatan dan

memenuhi hasrat ingin mengetahui sesuatu dalam kurun waktu tertentu dan bukan

mencari nafkah

E Kerangka Pikir

Program Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) adalah program yang

diprakarsai oleh kementerian pariwisata dan Ekonomi kreatif Republik Indonesia

pada tahun 2010 Adapun indikator strategi dalam peningkatan DMO ada dua

yaitu (1) faktor internal yang meliputi kekuatan dan kelemahan (2) faktor

eksternal yang meliputi peluang dan ancaman Jika indikator-indikator diatas

26

berjalan dengan baik maka keberhasilan DMO dapat tercapai Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada bagan sebagai berikut

Gambar 2 Kerangka Pikir

F Deskripsi Fokus

Penelitian ini di fokuskan pada strategi pemerintah dalam peningkatan

destinasi manajemen organisasi pariwisata di Kabupaten Tana Toraja Dengan

melalui indikator yaitu (1) faktor internal yang meliputi kekuatan dan kelemahan

(2) faktor eksternal yang meliputi peluang dan ancaman

G Deskripsi Fokus Penelitian

1 Strengths

Kekuatan atau (strengths) adalah kompotensi khusus yang terdapat dalam

organisasi yang berakibat pada pemilikan keunggulan komparatif oleh unit usaha

di pasaran dan setelah penulis melakukan observasi di lokasi obyek wisata Tana

Toraja penulis melihat ada berbagai macam kekuatan yang dimiliki obyek wisata

Tana Toraja seperti a) keindahan alam b) kearifan lokal c) ragam budaya

Strategi Dalam Peningkatan DMO

Faktor Internal

1 (Strengths) Kekuatan

2 (Weaknesses) Kelemahan

Faktor Eksternal

1 (Opportunities) Peluang

2 (Trheats) Aancaman

DMO tercapai

tercapai

27

2 Weaknesses

Kelemahan atau (weaknesses) adalah keterbatasan atau kekurangan yang

menjadi penghalang serius bagi penampilan kinerja organisasi yang memuaskan

hal ini yang sekarang yang terjadi di Tana Toraja dimana dalam meningkatkan

Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) terkendala dengan berbagai macam

kekurangan seperti a) infrastuktur jalan yang belum optimal b) Kebersihan

kurang terjaga di lokasi obyek wisata

3 Oportunities

Peluang atau (opportunities) adalah berbagai situasi lingkungan yang

menguntungkan bagi suatu satuan bisnis dengan berbagai kekuatan yang dimiliki

obyek wisata Tana Toraja tentu memberikan dampak positif dalam meningkatkan

Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata Tana Toraja seperti a)

agrowisata b) berbagai bisnis lainnya

4 Threats

Ancaman (threats) adalah lingkungan yang tidak menguntungkan suatu

satuan bisnis dengan berbagai kelemahan yang ada tentu akan berdampak negatif

dalam meningkatkan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata Tana

Toraja seperti a) penetrasi budaya luar b) ketergantungan ekonomi

5 Destinasi Manajemen Organisasi (DMO)

DMO adalah suatu bentuk strategis dalam membangun pariwisata baik

ditingkat lokal Regional maupun Nasional Keberhasilan suatu DMO bukan

hanya mengandalkan daya tarik yang bagus budaya yang menarik tetapi mampu

28

mengorganisir baik dari segi internal maupun eksternal sehingga DMO dapat

tercapai

29

BAB III

METODE PENELITIAN

A Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan dua bulan di Kabupaten Tana Toraja setelah

seminar proposal dengan tujuan untuk mengetahui strategi pemerintah dalam

peningkatan destinasi manajemen organisasi pariwisata di Kabupaten Tana

Toraja

B Jenis dan Tipe Penelitian

1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah jenis deskriptif kualitatif yaitu metode

penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objektif tentang strategi

pemerintah dalam peningkatan destinasi manajemen organisasi pariwisata di

Kabupaten Tana Toraja

2 Tipe Penelitian

Tipe penelitian adalah penelitian fenomena logis yang suatu bentuk

penelitian yang bertujuan untuk memberikan gambaran umum tentang strategi

pemerintah dalam peningkatan destinasi manajemen organisasi pariwisata di

Kabupaten Tana Toraja

C Sumber Data

1 Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari lapangan atau

tempat penelitian sedangkan menurut Lofland bahwa sumber data utama dalam

penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan Kata-kata dan tindakan

30

merupakan sumber data yang diperoleh dari lapangan dengan mengamati atau

mewawancarai oleh karena itu penulis menggunakan sumber dari informasi yang

terpilih

2 Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh tidak secara langsung tetapi ada

penelitian sebelumnya seperti dokumen buku-buku laporan peraturan-peraturan

pemerintah dan data yang bersifat informasi tertulis yang digunakan dalam

penelitian

D Informan Penelitian

Obyek utama penelitian ini ialah Strategi Pemerintah Dalam peningkatan

Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Parawisata Di Kabupaten Tana Toraja

Dimana yang dimaksud disini adalah orang yang diharapakan dapat memberikan

data secara obyektif netral dan dapat dipertanggung jawabkan Adapaun

informan dalam penelitian ini yakni sebagai berikut

Tabel 1 Target Informan Penelitian

No Informan Jumlah

1 Kepala Dinas Kebudayaan dan Priwisata Di Kabupaten Tana

Toraja

1 Orang

2 Sekertaris Kebudayaan dan Pariwisata Di Kabupaten Tana

Toraja

1 Orang

3 Ketua Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata

Tana Toraja

1 Orang

4 Trevel Agent 1 Orang

5 Wisatawan 2 Orang

6 Masyarakat 3 Orang

Jumlah 9 Orang

31

E Teknik Pengumpulan Data

1 Wawancara

Dalam penelitian ini peneliti melakukan kegiatan wawancara terhadap

orang-orang yang terlibat langsung dalam proses implementasi program destinasi

manajemen organisasi Dalam melakukan wawancara yang pertama peneliti

wawancarai adalah Ketua Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata

Tana Toraja yang kedua Kepala Dinas Kebudayaan dan Priwisata Di Kabupaten

Tana Toraja yang ketiga Sekertaris Kebudayaan dan Pariwisata Di Kabupaten

Tana Toraja yang keempat travel agent yang kelima wisatawan dan yang

terakhir adalah masyarakat Dalam melakukan wawancara dengan informan yang

terkait peneliti sedikit mengalami kesulitan karena wisatawan dan masyarakat

jarang sekali ada yang mau di wawancarai sehingga peneliti banyak memakan

waktu dalam melakukan wawancara dengan masyarakat dan wisatawan

2 Observasi

Obyek dari pengamatan ini adalah tindakan dari pemerintah dalam proses

implementasi program destinasi manajemen organisasi Sebelum peneliti

mengangkat judul strategi pemerintah dalam peningkatan Destinasi Manajemen

Organisasi (DMO) pariwisata di Kabupaten Tana Toraja peneliti terlebih dulu

melakukan observasi dengan mendatangi beberapa obyek wisata yang ada di

Kabupaten Tana Toraja seperti wisata Buntu Burake Pango-pango dan lain-lain

sebagainya setelah peneliti menemukan masalah baru mengangkat judul tersebut

diatas dan setelah ujian seminar proposal peneliti turun lagi kelapangan untuk

melakukan penelitian peneliti melakukan observasi kedua dan masalahnya pun

32

masih sama yaitu infrastruktur jalan yang belum optimal dan kebersihan di obyek

wisata yang tidak terjaga

3 Dokumentasi

Studi dokumentasi dalam penelitian ini dilakukan melalui rekaman

kegiatan yaitu dengan cara melihat hal-hal penting selama penelitian berlangsung

Rekaman kegiatan tersebut antara lain berupa foto untuk memperoleh gambaran

visual kegiatan pemerintah dalam implementasi program destinasi manajemen

organisasi di kabupaten Tana Toraja Dalam melakukan penelitian peneliti

melakukan dokumentasi berupa foto-foto atau gambar dan melakukan rekaman

pada saat wawancara dengan informan berlangsung dengan menggunakan HP

Samsung serta arsip-arsip atau data yang di dapatkan dari Kantor Dinas

Kebudayaan dan Pariwisata Tana Toraja dan Kantor Badan Pusat Statistik (BPS)

Tana Toraja

F Teknik Analisis Data

Analisis data ialah langkah selanjutnya untuk mengelola data dimana data

yang diperoleh dikerjakan dan dimanfaatkan sedemikian rupa untuk

menyimpulkan persoalan yang diajukan dalam menyusun hasil penelitian Dalam

model ini terdapat 3 (tiga) komponen pokok Menurut Miles dan Huberman

(dalam Sugiyono 2008) ketiga komponen tersebut yaitu

1) Data reduction (Reduksi data)

Data yang diperoleh dilapanagan jumlahnya cukup banyak untuk itu perlu di

catat secara teliti dan rinci Seperti telah dikemukakan makan lama peneliti

dilapangan maka jumlah data akan makin banyak kompleks dan rumit Untuk

33

itu perlu segera dilakukan analisis data melalui reduksi data Mereduksi data

berarti merangkum memilih hal-hal yang pokok memfokuskan pada hal-hal

yang penting dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu

2) Data display (Penyajian data)

Dalam penelitian kualitatif penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk

uraian singkat bagan hubungan antar kategori dan sejenisnya

3) Conclusion drawingverification (Penarikan kesimpulan dan verifikasi)

Langkah ke tiga dalam penelitian kualitatif adalah penarikan kesimpulan dan

verifikasi Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan

berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada

tahap pengumpulan data berikutnya Tetapi apabila data kesimpulan data yang

dikemukakan pada tahap awal didukung oleh kembali bukti-bukti yang valid

dan konsisten saat penelitian kembali kelapangan mengumpulkan data maka

kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel

G Pengabsahan Data

Keabsahan data sebagai usaha untuk memenuhi nilai kebenaran penelitian

yang berkaitan dengan fenomena judul tersebut maka paling tidak ada 3 (tiga)

teknik yang penulis gunakan yaitu

1) Teknik perpanjangan kehadiran penelitian dalam hal ini penulis

memperpanjang waktu di dalam mencari data di lapangan mengadakan

wawancara tidak hanya dilakukan satu kali tetapi peneliti dilakukan berulang

kaliberhari-hari berminggu-minggu bahkan berbulan- bulan Hal ini penulis

lakukan dengan tujuan untuk memperoleh data yang benar disamping itu

34

penulis juga mengadakan ceking data samapi mendapat data yang benar dan

dipertanggung jawabkan secara ilmiah Melakukan pengamatan secara terus-

menerus termasuk kegiatan pengecekan data melalui informan lain untuk

menanyakan kebenaran informasi tersebut dan data lain yang penting

2) Teknik triangulasi Menurut Sugiyono (2008) triangulasi diartikan sebagai

pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai

waktu Lebih lanjut Sugiyono (2008) membagi tringulasi kedalam 3 macam

yaitu

(a) Triangulasi sumber

Triangulasi sumber dilakukan dengan cara mengecek data yang telah di

peroleh melalui beberapa sumber Dalam hal ini peneliti melakukan

pengumpulan dan pengujian data yang telah diperoleh melalui hasil

pengamatanwawancara dan dokumen-dokumen yang ada Kemudian

peneliti membandingkan hasil pengamatan dengan wawancara dan

membandingkan hasil wawancara dengan dokumen yang ada

(b) Triangulasi teknik

Triangulasi teknik dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber

yang sama dengan teknik yang berbeda Dalam hal ini data yang diperoleh

dengan wawancara lalu dicek dengan observasi dan dokumen Apabila

denga tiga teknik pengujian kredibilitas data tersebut Menghasilkan data

yang berbeda-beda maka peneliti melakukan diskusi lebih lanjut kepada

sumber data yang bersangkutan atau yang lain untuk memastikan data

35

mana yang dianggap benar atau mungkin semuanya benar karena sudut

pandangnya berbeda-beda

(c) Triangulasi waktu

Waktu yang sering mempengaruhi kredibilitas data Data yang

dikumpulkan dengan teknik wawancara di pagi hari pada saat narasumber

masih segar belum banyak masalah akan memberikan data yang lebih

valid sehingga lebih kredibel Untuk itu dalam rangka pengujian

kredibilitas data dapat dilakukan dengan cara melakukan pengecekan

dengan wawancara observasi atau teknik lain dalam waktu atau situasi

yang berbeda Bila hasil uji menghasilkan data yang berbeda maka

dilakukan secara berulang-ulang sehingga sampai ditemukan kepastian

datanya Triangulasi dapat juga dilakukan dengan cara mengecek hasil

penelitian dari tim peneliti lain yang diberi tugas melakukan pengumpulan

data

3) Teknik ketekunan pengamatan keabsahan data melalui ketekunan

pengamatan dalam peneletian ini di lakukan pada saat penelitian melakukan

observasi dilapangan Peneliti selalu berusaha untuk melakukan

pengamatan seteliti dan setekun mungkin berbagai informasi atau data

yang ada baik dianggap penting maupun kurang penting selalu dianalisis

secermat mungkin

36

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A Deskripsi atau Karakteristik Obyek Penelitian

1 Letak Geografis

Kabupaten Tana Toraja adalah sebuah Kabupaten di Provensi Sulawesi

Selatan Indonesia Ibu kotanya adalah Makale Kabupaten Tana Toraja di bentuk

berdasarkan Undang-undan Nomor 28 Tahun 2008 tentang kabupaten Toraja di

mekarkanan menjadi 2 Kabupaten pada tanggal 26 November 2008 Kabupaten

Tana Toraja resmi di bagi menjadi Kabupaten Tana Toraja (dengan Ibu kota

Makale) dan Toraja Utara (dengan Ibu kota Rantepao) dengan Bupati bernama Ir

Nicodemus Biringkanae dan Wakilnya bernama Victor Datuan Batara SH yang

dilantik pada tanggal 17022016 di Kantor Gubernur Sulsel Jl Urip Sumoharjo

Kota Makassar

Kabupaten Tana Toraja terdapat hulu sungai yang merupakan salah satu

sungai terpanjang di Sulawesi Selatan yaitu sungai Sarsquodan membelah kota

Rantepao dan Kabupaten Tana Toraja Jarak Ibukota Kabupaten Tana Toraja

dengan Ibukota Propinsi Sulawesi Selatan sekitar 331 km yang dapat ditempuh

lewat darat dan udara Lewat darat melewati Kabupaten Enrekang Kabupaten

Sidrap Kotamadya Pare-pare Kabupaten Barru Kabupaten Pangkep serta

Kabupaten Maros Dan lewat udara melalui Bandar udara Pongtiku yang berada di

Kecamatan Rantetayo Kabupaten Tana Toraja merupakan salah satu dari 23

kabupaten yang ada di Propinsi Sulawesi Selatan yang terletak diantara

37

2ordm20acutesampai 3ordm30acute Lintang Selatan dan 119ordm30acute sampai 120ordm10acute Bujur Timur

Batas-batas Kabupaten Tana Toraja adalah

1) Sebelah Utara Kabupaten Luwu dan Kabupaten Mamuju

2) Sebelah Timur Kabupaten Luwu

3) Sebelah Selatan Kabupaten Enrekang dan Kabupaten Pinrang

4) Sebelah Barat Kabupaten Polma

Luas wilayah Kabupaten Tana Toraja tercatat 320577 km2 atau sekitar

5 dari luas Propinsi Sulawesi Selatan yang meliputi 19 sembilan belas

kecamatan Jumlah penduduk pada tahun 2014 berjumlah 289193 jiwa yang

terdiri dari 174604 jiwa laki-laki dan 114589 jiwa perempuan

2 Visi dan Misi Kabupaten Tana Toraja

a) Visi

Terwujudnya Pemerintahan yang kompeten mengelola pembangunan

menuju terciptanya masyarakat religius sejahtera berkeadilan sesuai karakteristik

ekologis sosial ekonomi dan budaya Tana Toraja

b) Misi

(1) Revitalisasi fungsi birokrasi dan meningkatkan kinerja tata kelola

pemerintahan dalam rangka efektifitas pelaksanaan pembangunan serta

distribusi layanan publik yang bersih transparan dan akuntabel

(2) Meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui peningkatan mutu

pendidikan dan layanan kesehatan Penguatan kapasitas peran institusi

keagamaan sosial kemasyarakatan kepemudaan dan perempuan melalui

pengendalian pertumbuhan penduduk serta pengendalian pertumbuhan

38

penduduk dalam rangka terciptanya ketahanan serta kesetiakawanan sosial

(3) Peningkatan ekonomi kerakyatan melalui pendayagunaan dan pengembangan

potensi sumber daya pertanian perkebunan peternakan dan perikanan serta

pengembangan usaha kecil menengah dengan mengandalkan partisipasi

seluruh elemen masyarakat dan dunia usaha dalam rangka peningkatan

kesejahteraan masyarakat yang berkelanjutan

(4) Mengoptimalkan pembangunan infrastruktur desa-kota untuk membuka

isolasi wilayah khususnya daerah terpencil guna mendukung kelancaran akses

layanan publik arus barang dan jasa pengembangan dan diversifikasi potensi

pariwisata serta berbagai potensi usaha produktif masyarakat

5) Menjadikan Tana Toraja sebagai kabupaten terdepan dalam pengembangan

program Gerakan Hijau (Go Green) serta pariwisata berbasis Budaya dan

Lingkungan (Eco-Culture Tourism) di Sulawesi Selatan

3 Keadaan Sosial

Keadaan sosial budaya masing-masing daerah tidaklah sama setiap daerah

memiliki corak adat-istiadat sendiri-sendiri begitu pula dengan kabupaten Tana

Toraja Berikut adalah keadaan sosial budaya kabupaten Tana Toraja

a) Kesehatan

Sampai tahun 2014 di Kabupaten Tana Toraja terdapat 2 rumah sakit

Sedangkan fasilitas kesehatanlain di Tana Toraja terdapat 21 puskesmas Dalam

pelaksanaan program Keluarga Berencana (KB) jumlah akseptor baru yang

terjaring pada tahun 2014 sebanyak 12799 orang Pada umumnya akseptor baru

tersebut memilihmenggunakan kontrasepsi Pil dan suntikan yakni masing-masing

39

5769orang dan 32864 orang Pada tahun 2009 akseptor aktif berjumlah

24536 orang

b) Pendidikan

Pembangunan bidang pendidikan bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan

bangsa Pembangunan sumber daya manusia (SDM) suatu negara akan

menentukan karakter dari pembangunan ekonomi dan social karena manusia

adalah pelaku aktif dari seluruh kegiatan tersebutDari tahun ke tahun partisipasi

seluruh masyarakat dalam dunia pendidikan di Tana Toraja semakin meningkat

hal ini berkaitan dengan berbagai program pendidikan yang dicanangkan

pemerintah untuk lebih meningkatkan kesempatan masyarakat untuk mengenyam

bangku pendidikan

Peningkatan partisipasi pendidikan untuk mencapai bangku pendidikan

tertentu harus diikuti dengan berbagai peningkatan penyediaan sarana fisik

pendidikan dan tenaga pendidik yang baik untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada

tabel berikut

40

Tabel 2 Jumlah Tingkat Pendidikan di Tana Toraja Tahun 20142015

No Tingkat pendidikan Jumlah Sekolah Jumlah Murid

1 TK 94 Buah 2547 Jiwa

2 SD 231 Buah 20773 Jiwa

3 SLTP 72 Buah 20139 Jwa

4 SMA 18 Buah 9 567 Jiwa

5 SMK 23 Buah 4896 Jiwa

6 Perguruan Tinggi 4 Buah 9527

Sumber Kabupaten Tana Toraja Dalam Angka 2014

c) Agama

Perkembangan pembangunan dibidang spiritual dapat dilihat dari besarnya

sarana peribadatan masing-masing agama Penduduk kabupaten Tana Toraja

mayoritas beragama Kristen baik protestan maupun Katolik tapi yang paling

banyak adalah Kristen Protestan Jadi kegiatan yang berhubungan dengan

kebudayaan setempat diwarnai oleh ajaran kekristenan Tempat peribadatan

agama Kristen yang terdiri dari Kristen Protestan dan Katolik pada tahun 2014

masing-masing berjumlah 695 dan 110 unit

Tabel 3 Jumlah Pemeluk Agama Di Kabupaten Tana Toraja

No Agama Jumlah

1 Kristen protestan 171138

2 Katolik 55020

3 Islam 34020

4 Hindhu 10015

5 Buddha 19

Sumber Kantor BPS Tana Toraja Tahun 2015

41

4 Keadaan Budaya dan Pariwisata

Kabupaten Tana Toraja merupakan salah satu Daerah Tujuan Wisata

(DTW) di Sulawesi Selatan memiliki daya tarik yang cukup besar baik yang

bersifat budaya alam sejarah maupun buatan Berikut beberapa potensi wisata

yang dimiliki oleh Kabupaten Tana Toraja

a) Budaya

Kabupaten Tana Toraja memiliki kebudayaan yang dikenal dengan

kebudayaan ldquoaluktardquo merupakan salah satu kepercayaan yang diakui di dalam

masyarakat Tana Toraja seperti

(1) Upacara Rambu Solorsquo (acara kematian)

Rambu Solorsquo adalah upacara pemakaman secara adat yang mewajibkan

keluarga dari almarhum membuat sebuah upacara sebagai tanda penghormatan

terakhir dan menghantarkan arwah orang yang meninggal menuju nirwana

Menurut kepercayaan masyarakat Toraja orang yang meninggal baru dianggap

benar-benar meninggal jika upacara adat rambu solorsquo dilaksanakan Oleh sebab

itu jasad orang yang belum diupacarakan masih tetap diperlakukan seperti halnya

orang hidup yaitu dibaringkan di tempat tidur dan diberi hidangan makanan dan

minuman bahkan selalu diajak berbicara Upacara adat Rambu Solorsquo terdiri dari

beberapa rangkaian ritual diantaranya pembungkusan jenazah menghias peti

jenazah menurunkan jenazah ke lumbung untuk disemayamkan dan proses

pengusungan jenazah ke tempat peristirahatan terakhir Selain itu dalam upacara

adat ini terdapat berbagai kegiatan budaya yang menarik yang dipertontonkan

antara lain 1) Marsquopasilaga tedong (Adu kerbau) upacara inilah yang menyedot

42

perhatian turis asing dan wisatawan lokal Kerbau adalah hewan yang dianggap

suci bagi suku Toraja dan Sisembarsquo atau Adu kaki 2) Tari-tarian yang berkaitan

dengan situs rambu solorsquo antara lain ParsquoBadong ParsquoDondi ParsquoRanding

ParsquoKatia Parsquopapanggan dan Passailo Sementara itu untuk seni musik antara lain

Parsquopompang Parsquodali-dali dan Unnosong Marsquotinggoro tedong (Pemotongan

kerbau dengan ciri khas masyarkat Toraja yaitu dengan menebas leher kerbau

dengan parang dilakukan dengan sekali tebas) Kerbau yang akan disembelih

biasanya akan ditempatkan pada sebuah batu yang disebut Simbuang Batu Jenis

kerbau yang terkenal dari Toraja adalah Tedong Bonga tedong bonga harganya

sangat tinggi hingga ratusan juta rupiah Rambu Solorsquo mencerminkan kehidupan

masyarakat Tana Toraja yang suka gotong royong memiliki strata sosial dan

menghormati orang tua

Gambar 3 Marsquorombongan (Penyambutan Tamu)

43

(2) Upacara Syukuran (Rambu Tukarsquo)

Upacara Rambu tukarsquo adalah upacara adat yang berhubungan dengan acara

syukuran di dalam upacara ini tak ada kesedihan yang ada hanya kegembiraan

Misalnya acara pernikahan syukuran panen dan peresmian rumah adattongkonan

yang baru atau yang selesai direnovasi menghadirkan semua rumpun keluarga

dari acara ini membuat ikatan kekeluargaan di Tana Toraja sangat kuat semua

upacara tersebut dikenal dengan nama MaBua Meroek atau Mangrara Banua

Sura Upacara ini menarik karena berbagai atraksi tarian dan nyanyian dari

kebudayaan Toraja yang unik Upacara Rambu Tukarsquo dilaksanakan sebelum

tengah hari di sebelah timur tongkonan Ini berbeda dengan Rambu solorsquo yang di

gelar tengah atau petang hari serta di adakan di sebelah barat tongkonan Sebagai

upacara kegembiraan Rambu Tukarsquo digelar mengiringi meningginya matahari

sedangkan Rambu Solorsquo untuk mengiringi terbenamnya matahari Untuk upacara

adat Rambu Tuka diikuti oleh seni tari seperti Pa Gellu Pa Boneballa Gellu

Tungga Ondo Samalele PaDao Bulan PaBurake Memanna Maluya PaTirra

Panimbong dan lain-lain Untuk seni musik yaitu Papompang PaBarrung

Papelle Musik dan seni tari yang ditampilkan pada upacara Rambu Solo tidak

boleh ditampilkan pada upacara Rambu tukarsquo

44

Gambar 4 Marsquogellursquo (Tari-tarian)

(3) Rumah Tongkonan

Tongkonan adalah rumah tradisional Toraja yang berdiri diatas tumpukan

kayu dan dishiasi dengan ukiran berwarnah merah hitam dan kuning Kata

tongkonan berasal dari bahasa Toraja tongkon (duduk) Tongkonan merupakan

pusat kehidupan sosial suku Toraja ritual yang berhubungan dengan tongkonan

sangatlah penting dalam kehidupan spiritual suku Toraja oleh karena itu semua

anggota keluarga diharuskan ikut serta karena tongkonan melambangkan

hubungan mereka dengan leluhur mereka Pembangunan tongkonan adalah

pekerjaan yang melelahkan dan biasanya dilakukan dengan bantuan keluarga

besar ada 3 jenis tongkonan yaitu 1) Tongkonan layuk adalah tempat menyusun

aturan aturan sosial keagamaan 2) Tongkoan pekaindoran (pekamberan atau

kaparengngesan) adalah berfungsi sebagai temapt pengurus atau pengatur

pemrintahan adat 3) Tongkonan batu arsquoriri adalah berfungsi sebagai tongkonan

penunjang yang mengatur dan membina persatuan keluarga serta membina

warisan

45

Gambar 5 Rumah Tongkonan Tana Toraja

b) Pariwisata

Tana Toraja terkenal akan obyek wisatanya yang sangat indah dan

menarik sehingga diminati para wisatawan Pada tahun 2012 Tana Toraja

mendapatkan program Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) pada saat itu

juga kunjungan wisatwan semakin tahun semakin meningkat untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 4 Jumlah Kunjungan Wiatawan Tahun Tana Toraja 2012 SD 2016

No

Tahun

Jumlah Wisatawan

Wisnus Wisman

Total

1 2012 20836 13532 34368

2 2013 42319 19324 61643

3 2014 60096 20167 80236

4 2015 82767 15731 98498

5 2016 55037 19491 74528

Sumber Kantor Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Tana Toraja

Tana Toraja memiliki berbagai tempat obyek wisata berikut nama-nama

obyek wisata Tana Toraja

46

(1) Obyek Wisata Lemo

Merupakan sebuah kuburan yang dibuat di bukit batu Bukit ini dinamakan

Lemo karena bentuknya bulat menyerupai buah jeruk (limau) Untuk membuat

lubang ini diperlukan waktu 6 bulan hingga 1 tahun dengan biaya sekitar Rp 30

juta Di pemakaman Lemo terdapat mayat yang disimpan di udara terbuka di

tengah bebatuan yang curam Kompleks pemakaman ini merupakan perpaduan

antara kematian seni dan ritual

Gambar 6 Obyek Wisata Lemo

(2) Obyek Wisata Kambira Atau Baby Grave (Kuburan Bayi Di Dalam Pohon)

Obyek wisata satu ini sangat unik karena jenazah bayi yang sudah

meninggal dimasukkan ke batang pohon Mayat bayi lalu diletakkan ke dalam

dan ditutupi dengan serat pohon dari bahan pelepas enau (kulimbang ijuk) Usia

pohon sekitar 300 ada juga yang 10 tahun dan tersimpan puluhan jenazah bayi

berusia 0-7 tahun di dalamnya Saat ini pohon tempat menyimpan mayat bayi

tersebut sudah tidak digunakan lagi Namun pohon tersebut masih terlihat tegak

berdiri sehingga menjadi daya tarik yang banyak dikunjungi wisatawan lokal mau

pun mancanegara

47

Gambar 7 Obyek wisata Baby Grave

(Penguburan Bayi Dalam Pohon)

(3) Obyek Wisata Makularsquo

Makula terletak di Sangalla sekitar 24 kilometer sebelah selatan kota

Rantepao atau lima enam kilometer di sebelah barat kota Makale Tana Toraja

Terdapat tiga sumber air panas di Makularsquo yang letaknya saling berdekatan Di

sekitar mata air itu berdiri beberapa rumah peristirahatan Pengelolanya sengaja

menyediakan kolam-kolam untuk menampung air panas yang dialirkan dari

sumbernya

Gambar 8 Obyek Wisata Makularsquo (Tempat Permandian)

48

(4) Obyek Wisata Sirope

Obyek wisata Sirope terletak plusmn 6 km di Kecamatan Makale Utara dan 1

km dari jalan poros tempat ini merupakan pemakaman batu pahat di tebing-tebing

batu kapur erong (tempat pemakaman purba dari kayu) dengan beberapa patung-

patung Kompleks pemakaman ini merupakan milik dari kaum bangsawan di

sekitar wilayah Lion dan Tondok Iring

Gambar 9 Obyek Wisata Sirope (Tempat Penguburan)

(5) Obyek Wisata Tumbang Datu Beborsquo

Obyek wisata Tumbang Datu Beborsquo adalah salah satu perkampungan adat

terletak di Kecamatan Sangallarsquo Utara plusmn 7 km dari Makale di sini terdapat

banyak rumah adat tongkonan lokasi upacara adat mata air pemakaman purba

kuburan bayi di pohon benteng pertahanan purba dan lain-lain Masyarakat

masih sangat memegang teguh tradisi

49

Gambar 10 Obyek Wisata Tumbang Datu Bebo

(Rumah Adat Tana Toraja)

(6) Obyek Wisata Tilanga

Obyek wisata Tilanga merupakan kolam alami yang jauh dari hingar

bingar kota terbentuk pada batuan cadas yang dikelilingi pepohonan rimbun

lengkap dengan bunyi-bunyian alam Permandian alam Tilanga terletak di Desa

Sarira Kecamatan Makale Tana Toraja Sulsel jaraknya sekitar 15 kilometer

sebelah selatan Kota Rantepao atau 12 kilometer sebelah utara Kota Makale

Yang menarik dari obyek wisata ini belut berukuran selengan bagian bawah

orang dewasa berenang dengan bebasnya tapi belut-belut tersebut tidak boleh di

tangkap dan di bawah pulang karena penduduk yang tinggal disana

menganggapnya sebagai binatang yang sakral

50

Gambar 11 Obyek Wisata Tilanga (Tempat Permandian)

(7) Obyek Wisata Pango-pango

Obyek wisata Pango-pango merupakan obyek wisata alam yang berada di

atas puncak gunung dengan ketinggian 1600-1700 Mdpl serta terdapat rimbunan

pohon pinus obyek wisata Pango-pango menggabungkan 2 unsur tempat wisata

yaitu wisata alam dan agro wisata Wisata alam Pango-pango terletak sekitar 7

Km dari Kota Makale Kabupaten Tana Toraja

Gambar 12 Obyek Wisata Pango-pango (Wisata Alam)

51

(8) Obyek Wisata Buntu Burake

Obyek wisata Buntu Burake merupakan obyek wisata religi yang

diresmikan pada tanggal 31 agustus 2015 bertepatan hari ulang tahun Kabupaten

Tana Toraja Di atas puncak Buntu Burake terdapat patung Yesus setinggi 40

Meter dan merupakan patung Tuhan Yesus tetringgi kedua di dunia setelah

Christ the king di Polandia setinggi 525 Meter dan di urutan ketiga yaitu patung

Yesus di Rio de janeiro Brasil setinggi 32 Meter

Gambar 13 Obyek Wisata Buntu Burake (Wisata Religi)

4 Keadaan Penduduk

Salah satu modal dasar dalam melaksanakan pembangunan di suatu

daerah adalah sumber daya manusianya dalam hal ini adalah penduduk Apabila

penduduk tersebut diarahkan atau di bina sebagai tenaga kerja yang efektif maka

hal ini merupakan potensi yang sangat besar nilainya Sebaliknya apabila

penduduk tidak di bina atau diarahkan dengan baik sedangkan laju pertumbuhan

penduduk tidak terkendali maka peningkatan kesejahteraan penduduk tidak

52

merata maka hal ini akan mengganggu keamanan stabilitas nasional Penduduk

Kabupaten Tana Toraja berdasarkan hasil akhir tahun 2015 berjumlah 226160

jiwa yang tersebar di 19 Kecamatan yang berjenis kelamin laki-laki lebih

banyak dari penduduk yang berjenis kelamin perempuan lebih jelasnya dapat

dilihat pada tabel berikut

Tabel 5 Jumlah Penduduk Tana Toraja

No Jenis Keleamin Jumlah

1 Laki-laki 114589

3 Perempuan 111623

Total 226160

Sumber Kantor BPS Tana Toraja Tahun 2015

B Karakterisitik Informan

Berikut ini dipaparkan Karakterisitik Informan umum meliputi jenis

kelamin umur pendidikan pekerjaan dan pendapatan

1) Karakterisitik Informan berdasarkan jenis kelamin

Karakterisitik informan yang menjadi subjek penelitian ini menurut jenis

kelamin ditunjukkan pada tabel dibawah ini

Tabel 6 Karakterisitik Informan Berdasarkan Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Frekuensi Presentase ()

1 Laki-laki 6 665

2 Perempuan 3 335

Jumlah 9 100

Sumber Olahan Data Primer Maret 2016

Data tabel diatas menunjukkan 6 orang informan berjenis laki-laki dengan

persentase (665) sedangkan yang berjenis perempuan 3 orang dengan

persentase (335) Hal ini menunjukkan dalam penelitian ini informan yang

berjenis laki-laki lebih banyak di banding informan yang berjenis kelamin

perempuan

53

2) Umur

Karakterisitik informan yang menjadi subjek penelitian ini menurut umur

ditunjukkan pada tabel dibawah ini

Tabel 7 Karakteristik Informan Berdasarkan Umur

No Klasifikasi Umur Frekuensi Presentase ()

1 30-49 5 66

2 40-49 2 22

3 50-59 2 22

Jumlah 9 100

Sumber Olahan Data Primer Maret Tahun 2016

Pada tabel 7 diatas dapat di lihat dari 9 informan berdasarkan umur

menunjukkan bahwa umur yang mendominasi informan berada pada kisaran 30-

49 tahun dengan persentase (66) sedangkan pada kisaran umur 40-49 tahun

(22) dan umur 50-59 tahun (22) adalah merupakan kisaran yang paling kecil

3) Tingkat pendidikan

Karakteristik informan yang menjadi subjek penelitian ini menurut tingkat

pendidikan dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 8 Karakterisitik Informan Berdasarkan Pendidikan

No Klasifikasi Pendidikan Frekuensi Presentase ()

1 SD 0 0

2 SMP 0 0

3 SMA 2 222

4 DIII 2 222

5 SI 3 333

6 S2 2 222

Jumlah 9 100

Sumber olahan Data Primer Maret Tahun 2016

54

Pada tabel 8 diatas dapat dilihat dari 9 informan berdasarkan pendidikan

menunjukkan bahwa pendidikan yang mendominasi informan berada pada jenjang

S1 dengan persentase (333) selanjutnya pada jenjang SMAD111 dan S2

persentasenya sama yaitu (222)

4) Pekerjaan

Karakteristik informan yang menjadi subjek penelitian ini menurut

pekerjaan dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 9 Karakteristik Informan Berdasarkan Pekerjaan

No Pekerjaan Frekuensi Persentase

1 PNS 4 44

2 Swasta 2 22

3 Honorer 2 22

4 IRT 1 12

Jumlah 9 100

Sumber Olahan Data Primer Maret Tahun 2016

Tabel 9 apat dilihar diatas dari 9 informan berdasrkan pekerjaan

menunjukkan bahwa pekerjaan dari informan lebih banyak yang PNS yaitu 4

orang dengan persentase (44) yang sedang adalah honorer dan swasta yaitu

dengan persentase (22) yang paling sedikit adalah IRT dengan persentase

hanya (12)

5) Pendapatan

Karakteristik informan yang menjadi subjek penelitian ini menurut

pendapatan dapat dilihat pada tabel berikut

55

Tabel 10 Karakteristik Informan Berdasarkan Pendapatan

No Pendapatan Frekuensi Persentase

1 500-700 ribu 2 25

2 1 ndash 2 juta 2 25

4 4-10 juta 5 50

Jumlah 9 100

Sumber Olahan Data Primer Maret Tahun 2016

Tabel diatas menunjukkan bahwa informan yang mempunyai pendapatan

paling banyak ada 5 orang yaitu dengan persentase (50) informan yang

berpendapatan menengah sebanyak 2 orang dengan persentase (25) sedangkan

informan yang berpendapatan paling sedikit ada 2 orang dengan persentase (25)

C Strategi Pemerintah dalam Peningkatan Destinasi Manajemen Organisasi

(DMO) Di Kabupaten Pariwisata Tana Toraja

Strategi yang dilakukan pemerintah dalam meningkatkan Destinasi

Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata Tana Toraja adalah analisis SWOT

karena analisi SWOT merupakan salah satu metode untuk menggambarkan suatu

masalah proyek atau konsep bisnis yang berdasarkan faktor internal dan faktor

eksternal Untuk mengetahui apakah DMO pariwisata Tana Toraja sudah tercapai

atau belum dapat dilihat dari hasil wawancara di bawah ini

1 Faktor internal

Faktor internal terbagi atas dua yaitu faktor kekuatan yang meliputi

keindahan alam kearifan lokal dan ragam budaya sedangkan faktor kelemahan

meliputi infrastruktur jalan yang belum optimal dan kebersihan kurang terjaga

56

a) Kekuatan

Indikator pertama Kekuatan terdiri dari tiga sub variabel yaitu 1)

keindahan alam 2) kearifan lokal 3) ragam budaya Ketiga sub variabel akan

dijelaskan di bawah ini

(1) Keindahan alam

Sebuah keindahan alam sangat dibutuhkan dalam meningkatkan destinasi

pariwisata karena dengan adanya keindahan alam yang menarik dan sejuk akan

menjadi magnet tersendiri bagi wisatawan Ketika ditanyakan tentang keindahan

alam berikut tanggapan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata di Kabupaten

Tana Toraja

ldquoDari segi keindahan alam obyek wisata Tana Toraja memiliki panorama

alam yang sangat menarik dan sejuk pada saat kita memasuki kawasan

obyek wisata yang ada di Pango-pango kita dapat rasakan kesejukan di

alam bebas Sekitar wilayah Pango-pango ini banyak ditanami berbagai

macam tanaman salah satunya produk unggulan seperti kopi coklat

markisa kacang tana dan jagung dan beragam sayuran selain itu juga di

penuhi rimbunan pohon pinus tak salah kalau obyek wisata yang satu ini

menjadi kunjungan favoritrdquo

(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)

Hasil wawancara lainnya dengan Sekertaris Dinas Kebudayaan dan

Pariwisata mengatakan bahwa

ldquoSalah satu yang menjadikan obyek wisata Tana Toraja diminati para

pelancong dunia baik wisata lokal maupun mancanegara adalah panorama

alamnya yang sangat bagus dan indah karena letak obyek wisata terletak

diatas gunung diatas kita dapat melihat kota Makale Rantepao dan

sekitarnyardquo

(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)

Berdasarkan tanggapan dari informan diatas dapat dianalisa bahwa dari

segi keindahan alam obyek wisata Tana Toraja memiliki beragam keindahan

misalnya panorama alam yang indah sejuk dan menarik serta dilokasi obyek

57

wisata banyak ditemui berbagai macam tanaman seperti kopi markisa jagung

kacang tanah dan rimbunan pohon pinus diatas juga kita dapat melihat kota

Makale Rantepao dan sekitarnya Terkait dengan keindahan alam obyek wisata

Tana Toraja lebih lanjut Ketua Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Cluster

Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoObyek wisata yang ada di Tana Toraja dari segi keindahan memang

sangat menarik salah satunya di Buntu Burake disana kita dapat melihat

keindahan alamnya seperti gunung-gunung yang indah dipandang serta

batu-batu yang ada diokasi obyek wisata yang tak kalah uniknya batunya

yang tinggi dan lonjong serta terdapat patung yesus yang tertinggi kedua

di dunia pembangunan wisata religi ini tak lain untuk meningkatkan

destinasi wisatawan serta meminimalisir kelemahan dan ancaman yang

adardquo (Wawancara LB 58 Tahun 15032016)

Sementara penjelasan yang diberikan oleh Travel agent Tana Toraja

mengatakan bahwa

ldquoMemang Tana Toraja Memiliki keindahan alam yang luar biasa tapi

keindahan alam yang ada di obyek wisata di Buntu Burake pada saat

musim hujan tidak dapat kita rasakan karena gelap ditutupi oleh awan

serta dilokasi obyek wisata sangat licin jadi lebih bagusnya datang

berkunjung pada saat musim kemaraurdquo

(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)

Berdasarkan tanggapan dari informan diatas dapat dikatakan bahwa

keindahan yang dimiliki obyek wisata Tana Toraja memang sangat luar biasa

contohnya obyek wisata di Buntu Burake diatas kita dapat merasakan keindahan

alam seperti gunung-gunung yang indah batu-batunya yang unik karena tajam

panjang dan lonjong serta patung yesus yang tertinggi kedua di dunia tetapi

keindahan alamnya tidak dapat dirasakan pada saat hujan turun karena gelap

ditutupi oleh awan Terkait hal tersebut informan selaku wisatawan yang datang

berkunjung ke Toraja mengatakan bahwa

58

ldquoKeindahan alam obyek wisata yang ada di Toraja ini memang luar biasa

contohnya obyek wisata yang ada di Pango-pango kalau ingin berkunjung

bagusnya bermalam di pagi hari kita terasa diatas awan karena pada saat

sang matahari terbit di ufuk timur pemandangan menakjubkan lainnya

dapat kita saksikan Arak-arakan awan putih indah berada tepat di bawah

kita yang menyelimuti seluruh kota Makale dan sekitarnya dari atas

puncaknyardquo

(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)

Sementara tanggapan informan selaku masyarakat kabupaten Tana Toraja

mengatakan bahwa

ldquoKalau ingin melihat keindahan obyek wisata Tana Toraja yang ada di

Buntu Burake itu pada saat sore hari diatas kita akan merasakan kesejukan

serta keindahannya pada saat matahari akan terbenam cahayanya yang

kuning keemasan dihiasi dengan baluran putih awan yang berarak tak

beraturan pernak-pernik mutiara yang sedang menggantung di tengah

warna kuning sang mentarirdquo

(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas dapat di katakan bahwa

keindahan obyek wisata Tana Toraja memang luar biasa apalagi pada pagi hari

dan sore hari pada saat matahari terbit di ufuk timur dan sore hari pada saat

matahari mau terbenam

Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa informan diatas dapat

dikatakan sejalan dengan teori Sondang P Siagian pada indikator Strengths

(kekuatan) bahwa suatu satuan bisnis atau perusahaan harus memiliki keunggulan

komparatif oleh unit usaha di pasaran salah satunya seperti keindahan alam

dimana keindahan alam yang dimimiliki merupakan keunggulan dari obyek

wisata Tana Toraja dengan begitu pemerintah Tana Toraja dapat memanfaatkan

kekuatan dan peluang dalam meningkatkan destinasi serta dapat meminimalisir

berbagai kelemahan dan ancaman yang ada

59

(2) Kearifan lokal

Kearifan lokal adalah kepandaian dan strategi-strategi pengelolaan alam

semesta dalam menjaga keseimbangan ekologis yang sudah berabad-abad teruji

oleh berbagai bencana dan kendala serta keteledoran manusia Kearifan lokal

tidak hanya berhenti pada etika tetapi sampai pada norma dan tindakan dan

tingkah laku sehingga kearifan lokal dapat menjadi seperti religi yang

memedomani manusia dalam bersikap dan bertindak baik dalam konteks

kehidupan sehari-hari maupun menentukan peradaban manusia yang lebih jauh

Ketika ditanyakan tentang kearifan lokal berikut tanggapan informan selaku

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Tana Toraja

ldquoKearifan lokal Tana Toraja dari segi adat sudah banyak mengalami

perubahan contohnya perbudakan dulunya budak di suruh-suruh misalnya

menumbuh padi kasi makan babi cuci piring dan lain lain-lain

sebagainya tapi sekarang itu sudah tidak berlaku tapi identitasnya sebagai

budak tidak akan hilang rdquo

(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)

Sementara tanggapan dari informan selaku Sekertaris Dinas Kebudayaan

dan Pariwisata mengatakan bahwa

ldquoSaat ini beberapa dari kebudayaan di Tana Toraja sudah tidak orisinil

lagi misalnya saja rumah adat toraja yaitu tongkonan dulu atap rumah

tongkonan itu terbuat dari kayu sehingga terlihat sangat unik namun

sekarang sudah ada yang menggunakan atap seng begitu juga dengan

lantainya yang dulunya masih menggunakan kayu sekarang sudah di cor

dan memakai keramik sehingga keindahan dan keunikannya berkurang rdquo

(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)

Berdasarkan tanggapan informan di atas dapat di katakan bahwa kearifan

lokal Tana Toraja sudah mulai berkurang keasliannya dan keorisinalitasnya

karena beberapa adat Toraja sudah banyak mengalami perubahan misalnya

perbudakan yang tak lagi di suruh-suruh serta rumah adat tongkonan yang

60

dulunya menggunakan kayu sebagai lantainya tapi sekarang sudah banyak yang

cor dan menggunakan keramik sehingg keunikannya berkurang Sehubungan

dengan kearifan lokal Ketua Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Cluster

Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoKearifan lokal dari segi budaya sudah mulai memudar contohnya dalam

pesta rambu solorsquo (acara kematian) dimana seharusnya tamu atau keluarga

yang datang memakai baju bolong (baju hitam) naum sekarang sudah ada

yang tidak memakai baju hitam menurut saya ada baiknya pemerintah

membuat PERDA Tentang Kearifan Lokal agar budaya yang dimiliki tdak

mudah berubah dan memudarrdquo

(Wawancara LB 58 Tahun 15032016)

Berdasarkan tanggapan informan di atas maka dapat di analisa bahwa

dalam pelaksanaan upacara rambu solorsquo (acara kematian) dimana seharusnya

semua memakai baju hitam baik tamu maupun keluarga tapi kenyataannya sudah

ada yang tidak memakai baju bolong (baju hitam) maka dari itu Ketua DMO

Pariwisata Tana Toraja menyarankan agar pemerintah Tana Toraja mengeluarkan

Peraturan Daerah (PERDA) Tentang Kearifan Lokal agar kearifan lokal Tana

Toraja tetap terjaga dan tidak mudah memudar maupun berubah Sehubungan

dengan kearifan lokal Travel agent Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoKearifan lokal dari segi baju sudah sangat bagus di mana dalam

melaksanakan upacara rambu tukarsquo (acara syukuran) misalnya acara

pernikahan dimana dalam pelaksaanaannya penerima tamu menggunkan

baju adat Toraja yaitu kandaura dan baju bodoh (baju indorsquo) dilengkapi

dengan aksesoris Tana Torajardquo

(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)

Sementara tanggapan dari wisatawan yang datang berkunjung ke Tana

Toraja mengatakan bahwa

ldquoberbicara mengenai kearifan lokal Tana Toraja dari segi budaya baik

budaya rambu solorsquo (acara kematian) dan budaya rambu tukarsquo (acara

syukuran) sangat orisinil karena budaya ini ada sejak dari dulu sampai

61

sekarang dan tidak mudah di pengaruhi oleh budaya luar karena

masyarakat Toraja sangat mengharagai budaya mereka dengan tetap

menjaga eksistensi kearifan lokal inilah sehingga Toraja dikenal baik

lokal maupun mancanegara serta budaya ini dijadikan budaya wisatardquo

(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)

Sementara tanggapan dari masyarakat dikabupaten Tana Toraja

mengatakan bahwa

ldquoMengenai kearifan lokal sudah banyak yang tidak orisinil lagi karena

upacara-upacara yang digelar di Toraja khususnya di Tana Toraja sudah

mulai berkurang atau sudah jarang di laksanakan seperti dalam syukuran

rumah tongkonan yang baru dan acara pesta panen biasanya digelar acara

sisembarsquo (adu kaki) sebagai ungkapan syukur Tapi saat ini kebanyakan

upacara yang digelar hanya rambu solorsquo (pesta kematian) dan rambu tukarsquo

( pesta pernikahan)rdquo

(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)

Berdasarkan tanggapan beberapa informan diatas maka dapat

disimpulkan bahwa dari segi budaya rambu solorsquo dan rambu tukarsquo sangat orisinil

karena budaya itu masih dilestarikan sampai sekarangserta dalam pelaksanaan

rambu tukarsquo semua penerima tamu menggunakan baju adat Toraja dilengkapi

dengan aksesoris Toraja dan disisi lain ada juga yang sudah tidak orisinil lagi

karena berbagai upacara syukuran sudah mulai jarang dilaksanakan seperti

mangrara tongkonan dan acara pesta panen yang biasanya dilakukan acara

sisembarsquo

(3) Ragam budaya

Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama

oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi Budaya

terbentuk dari banyak unsur yang rumit termasuk sistem agama dan politik adat

istiadat bahasa perkakas pakaian bangunan dan karya seni Sehubungan dengan

62

budaya berikut tanggapan informan selaku Kepala Dinas Kebudayaan dan

Pariwisata di Kabupaten Tana Toraja

ldquoBudaya Tana Toraja merupakan warisan dunia dan dijadikan wisata

budaya dari berbagai budaya yang ada yang paling menarik adalah

upacara rambu solorsquo (acara kematian) dimana upacara rambu solorsquo

dulunya hanya dilakukan oleh bangsawan akan tetapi sekarang sudah

mulai bergeser siapa yang kaya itulah pestanya yang paling meriah meski

demikian dalam pelaksanaannya dilakukan berdasarkan stratifikasi sosial

ada tingkatan-tingkatannya seperti tanarsquo bulaan (kasta tertinggi) tanarsquo

bassi (kasta menengah) tanarsquo karurung ( kasta rendah) dan tanarsquo kua-kua

(sangat rendah)rdquo

(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas dapat dikatakan bahwa dalam

pelaksanaan upacara rambu solorsquo yang dulunya hanya bisa dilakukan oleh orang

bangsawan tapi sekarang sudah mengalami pergeseran dimana orang yang kaya

itulah yang pestahnya lebih meriah tapi meski demikian tetap diukur berdasarkan

status sosialnya Sehubungan dengan budaya ini lebih lanjut Sekertaris Dinas

Kebudayaan dan Pariwisata mengatakan

ldquoSelain budaya rambu solorsquo Tana Toraja juga memiliki berbagai macam

budaya lainnya yang juga menarik salah satunya adalah penguburan bayi

yang ada di baby grave yang dikubur dalam pohon dimana 1 pohon

terdapat 10 mayat bayi di dalam maka tak heran kalau Tana Toraja

diminati oleh para pelancong baik wisatawan lokal nusantara maupun

mancanegarardquo

(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)

Sementara tanggapan dari informan selaku Ketua Destinasi Manajemen

Organisasi (DMO) Cluster Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoSelain budaya rambu solorsquo (acara kematian) ada juga budaya rambu tukarsquo

(acara syukuran) seperti acara pernikahan dimana dalam pelaksanaannya

diiringi dengan parsquogellu (tari-tarian) parsquopenawai (memaparkan asal usul

calon pengantin) dan dilaksanakan pada saat matahari mulai naik berbeda

dengan rambu tukarsquo yang dilakukan pada saat matahari mulai turun begitu

menariknya budaya Torajardquo

(Wawancara LB 58 Tahun 15032016)

63

Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa

budaya Tana Toraja bukan hanya rambu solorsquo ada juga budaya penguburan bayi

dalam pohon dimana dalam 1 pohon terdapat 10 mayat bayi serta budaya lainnya

adalah budaya rambu tukarsquo seperti acara pernikahan yang dilksanakan pada saat

matahri mulai naik serta di iringi dengan parsquogellu dan marsquopenawai Terkait

dengan budaya tersebut travel agent Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoTana Toraja terkenal karena budayanya yang begitu menarik salah

satunya adalah ketika seorang bangsawan meninggal atau seorang yang

tak murni bangsawan biasanya tak langsung dikubur melainkan disimpan

di rumah berminggu-minggu berbulan-bulan bahkan puluhan tahun

tergantung kesiapan keluarga dan mereka memperlakukan mayat seperti

orang yang hidup dimana mayat disiapkan makanan dan minuman mayat

tersebut baru dianggap mati setelah selesai melakukan upacara rambu

solorsquo (acara kematian)rdquo

(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)

Sementara tanggapan dari informan selaku wisatawan yang datang

berkunjung ke Tana Toraja mengatakan

ldquoTidak salah kalau Tana Toraja diminati para wisatawan mancanegara

karena memang budaya Tana Toraja luar biasa seperti dalam pelaksanaan

upacara rambu solorsquo (acara kematian) dimana pemotongan kerbau dan

babi banyaknya hewan yang di potong tergantung kemampuan ekonomi

keluarga serta berbagai kegiatan budaya dipertontonkan seperti parsquosilaga

tedong (adu kerbau) adu kaki (sisembarsquo) tari-tarian seperti parsquobadong

passailorsquo serta pemotongan kerbau dengan cara marsquotinggoro tedong

(pemotongan kerbau dengan ciri khas masyarakat Toraja yaitu dengan

menebas kerbau dengan parang dan dengan hanya sekali tebas budaya

inilah yang menjadikan Tana Toraja dikenal baik nusantara maupun

mancanegarardquo

(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa

ketika masyarakat Toraja meninggal biasanya tidak langsung dikubur melainkan

disimpan di atas rumah dan diperlakukan seperti orang yang hidup serta dalam

64

pelaksanaan rambu solorsquo dilakukan pemotongan kerbau dan babi banyaknya

pemotongan hewan tergantung dari keamampuan keluarga semakin banyak

hewan yang dipotong maka semakin tinggi pula status sosial seseorang

Sehubungan dengan budaya berikut tanggapan informan selaku masyarakat di

kabupaten Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoBudaya masyarakat Toraja banyak orang menganggap tradisi yang

pemborosan karena besar biaya yang harus dikeluarkan untuk

penyelenggaraannya bahkan ada yang tertunda berbulan-bulan bahkan

bertahun-tahun karena harus mengumpulkan biaya bahkan ada yang

mengatakan orang Toraja mencari kekayaan untuk di pakai pada pesta

rambu solorsquo tapi bagi masyarakat Toraja berbicara pemakaman bukan

hanya tentang upacara status jumlah kerbau dan babi yang dipotong

tetapi juga soal malu (sirirsquo) dan hal inilah yang meneyebabkan upacara

rambu solorsquo terkait dengan tingkat stratifikasi sosialrdquo

(Wawancara AA 44 tahun 18032016)

Berdasarkan tanggapan dari informan diatas dapat dianalisa bahwa bukan

soal pemborosan atau dengan kata orang Toraja mencari kekayaan hanya untuk

pesta rambu solorsquo tapi karena faktor malu karena upacara rambu solo terkait

dengan stratifikasi sosial Terkait dengan budaya berikut tanggapan masyarakat

Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoBudaya Tana Toraja memang terkenal akan keunikannya salah satu

budaya Toraja yang unik salah satunya yaitu pada saat orang yang murni

bangsawan maupun yang tidak murni bangsawan meninggal dunia pada

saat selesai dimandikan akan di make up dan apabila yang meninggal

adalah gadis akan dipakaikan baju seloyor kalau orang tua dipakaikan

baju bodoh (baju indorsquo) sedangkan kalau yang meninggal laki-laki baik

orang tua maupun remaja akan dipakakan jas dan dasi dan setelah itu

barulah dikasih masuk peti lalu disimpan dalam kamar dimana kamarnya

dihiasi begitu indah pada saat mau di pestakan akan dibuatkan peti baru

yang dihias sesuai stratifikasi sosialnyardquo

(Wawancara MT 38 Tahun 19032016)

Berdasarkan tanggapan dari informan diatas maka dapat dikatakan bahawa

pada saat orang Toraja meninggal tidak langsung dimakamkan melainkan

65

disimpan dirumah dalam kamar yang sudah dihiasi begitu indah dan petinya tidak

sembarang dihiasi melainkan sesuai stratifikasi sosialnya

Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa informan diatas dapat

dikatakan dari segi budaya Tana Toraja memang begitu menarik sehingga

dijadikan wisata budaya dimana pada saat orang Toraja meninggal tidak langsung

dimakamkan melainkan disimpan dirumah pelaksanaannya tergantung pada

kesiapan keluarga dalam pelaksanaannya banyak macam kegiatan budaya

dipertontonkan seperti parsquosilaga tedong (adu kerbau) adu kaki (sisembarsquo) tari-

tarian seperti parsquobadong passailorsquo serta pemotongan kerbau dengan cara

marsquotinggoro tedong (pemotongan kerbau dengan ciri khas masyarakat Toraja

yaitu dengan menebas kerbau dengan parang dan dengan hanya sekali tebas

selain itu ada penguburan bayi dalam pohon dimana satu pohon terdapat sepuluh

mayat bayi didalam maka tak heran kalau Tana Toraja banyak diminati para

pelancong baik wisatawan lokal nusantara maupun mancanegara

b) Kelemahan

Indikator kedua kelemahan terdiri dari dua sub variabel yaitu 1)

infrastruktur jalan yang belum optimal dan 2) kebersihan yang kurang tergaja di

lokasi obyek wisata

(1) Infrastruktur jalan yang belum optimal

Infrastruktur jalan yang belum optimal menuju obyek wisata tentu sangat

mengganggu dan membahyakan bagi wisatawan yang datang berkunjung Ketika

ditanyakan tentang infrastruktur jalan yang belum optimal Kepala Dinas

Kebudayaan dan Pariwisata di Kabupaten Tana Toraja

66

ldquoObyek wisata yang ada di Tilanaga (tempat permandian) dari segi

infrastruktur jalannya sangat kecil berlubang disana sini jalanan naik

turun dan menanjak hal ini menjadi salah satu kendala dalam

meningkatkan destinasi kami selaku pihak terkait akan berusaha

mengatasi hal inirdquo

(wawancara JS 56 Tahun 12032016)

Sementara hasil wawancara dengan informan selaku Sekertaris Dinas

Kebudayaan dan Pariwisata Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoBerbicara tentang infrastruktur jalan menuju obyek wisata yang ada di

Tana Toraja memang sebagian sangat jelek misalnya jalan menuju obyek

wisata yang ada di Sirope (tempat penguburan) sangat jelek berlubang

dan lebar jalan sekitar 1 meter lebih hal tersebut menjadi salah satu

kendala dalam peningkatan destinasirdquo

(Wawanacar LS 53 Tahun 14032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa

jalan menuju beberapa obyek wisata banyak yang rusak seperti jalan menuju

obyek wisata di Tilanga dan Sirope jalannya yang menanjak berlubang serta lebar

jalannya hanya 1 meter lebih Terkait dengan infrastruktur jalan yang belum

optimal berikut tanggapan informan selaku Ketua Destinasi Manajamen

Organisasi (DMO) Cluster Pariwisata Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoKeberhasilan DMO dapat dilihat salah satunya dengan infrastruktur jalan

kalau masih ada jalan yang rusak menuju obyek wisata maka DMO belum

tercapai seperti program DMO Tana Toraja belum optimal karena masih

banyak jalan menuju obyek wisata yang jelek contohnya jalan menuju

obyek wisata di Buntu burake pada saat kita memasuki gerbang jalannya

yang berbatu dan pendakian yang cukup jauh hal ini sanagat mengganggu

dan membahayakan bagi wisatawan kami selaku pihak terkait menyadari

hal ini serta berkeinginan besar untuk memperbaiki tapi kami terkendala

dengan dana yang masih minimrdquo

(Wawancara LB 58 Tahun 15032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa

keberhasilan suatu DMO dapat dilihat dari infrastruktur jalan dan DMO Tana

Toraja belum tercapai karena masih ada jalan yang rusak menuju obyek wisata

67

salah satunya jalan menuju obyek wisata di Buntu burake jalannya yang berbatu

dan pendiakian yang cukup jauh Terkait dengan infrastruktur jalan yang belum

optimal berikut tanggapan informan selaku travel agent Tana Toraja mengatakan

bahwa

ldquojalan menuju obyek wisata tidak semuanya rusak sebagian sudah ada

yang bagus seperti jalan menuju obyek wisata yang ada di baby grave

jalannya sudah di aspal dan juga lebar sekitar 4 meterrdquo

(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)

Berdasrkan tanggapan dari informan diatas dapat dikatakan bahwa dari

segi infrastruktur jalan menuju obyek wisata yang ada di Sirope sudah bagus

karena jalannya sudah di aspal dan juga lebar Terkait dengan infrastruktur jalan

yang belum optimal berikut tanggapan informan selaku wisatawan yang datang

berkunjung ke Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoJalan menuju obyek wisata Buntu burake sangat menakutkan dan

membahayakan bagi wisatawan dimana terdapat jurang dipinggir jalan

apalagi jalan menuju obyek wisata ini pada saat musim hujan sangat licin

saya berharap agar pemerintah membuatkan pagar jalanan dan melakukan

perbaikan jalan agar wisatawan sering datang berkunjungrdquo

(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)

Sementara hasil wawancara dengan informan selaku masyarakat Tana

Toraja mengatakan bahwa

ldquoMengenai infrastruktur jalan memang belum optimal karena masih

banyak jalan menuju obyek wisatai yang kurang bagus seperti jalan

menuju obyek wisata di Sangngallarsquo jalanya yang berlubang becek karena

digenangi air tapi dari segi lebarnya sudah lumayan sekitar 3 meterrdquo

(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas dapat dikatakan bahwa dari segi

infrastruktur jalan menuju obyek wisata di Tana Toraja belum optimal karena

68

masih banyak jalan menuju obyek wisata yang becek dan digenangi air pada saat

musim hujan serta terdapat jurang tidak dipasangkan pagar jalanan

Berdasarkan hasil wawancara dari berbagai informan diatas maka dapat

disimpulkan bahwa dari segi infrastruktur jalan di obyek wisata Tana Toraja

belum optimal karena masih banyak obyek wisata yang infrastruktur jalan rusak

dan belum memadai seperti berlubang berbatu licinterdapat jurang yang tidak di

pasangkan pagar jalan serta lebar jalan yang masih kecil sekitar 1 meter lebih

Dengan melihat kelemahan yang ada dapat dikatakan dalam meningkatkan DMO

Pariwisata Tana Toraja belum tercapai

(2) Kebersihan yang kurang terjaga di obyek wisata

Kebersihan adalah keadaan bebas dari kotoran termasuk diantaranya

debu sampah dan bau dalam hal ini wisatawan lokal maupun wisatawan

mancanegara perlu menjaga kebersihan lingkunagan obyek wisata agar keindahan

obyek wista terlihat indah dan menarik Seperti wawancara yang dilakukan

dengan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata mengatakan bahwa

ldquoDari segi kebersihan saya rasa belum optimal karena masih banyak

obyek wisata yang ada di Tana Toraja yang kotor dan baursquo seperti yang

ada di Pango-pango di lokasi obyek wisata sangat baursquo karena banyak

wisatawan buang air kecil sembarangan termasuk wisatawan laki-laki hal

ini terjadi karena memang tidak ada wc di lokasi obyek wisata kami

selaku pihak terkait akan membuat wc di setiap obyek wisata yang ada di

Tana Toraja

(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)

Bedasarkan tanggapan dari informan diatas dapat dianalisa bahwa dari

segi kebersihan obyek wisata Tana Toraja belum optimal karena masih banyak

obyek wisata Tana Toraja yang kotor dan baursquo seprti obyek wisata di Pango-

pango dimana wisatawan buang air kecil sembarangan hal ini terjadi karena

69

belum adanya wc yang disediakan oleh pihak terkait Terkait dengan kebersihan

yang tidak terjaga di obyek wisata Tana Toraja lebih lanjut Sekertaris Dinas

Kebudayaan dan Pariwisata mengatakan bahwa

ldquoKeindahan obyek wisata tergantung dari kebersihannya dan menurut

saya dari segi kebersihan sampah di lokasi obyek wisata saya rasa sudah

lumayan bagus seperti obyek wisata yang ada di baby grave dan obyek

wisata di Pango-pango itu sangat bersih karena memang ada tim khusus

untuk menjaga kebersihan lokasi wisata tersebutrdquo

(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa dari

segi kebersihan sampah di lokasi obyek wisata sudah bagus seperti obyek wisata

yang ada di baby grave dan obyek wisata di Pango-pango Terkait dengan

kebersihan yang kurang terjaga berikut tanggapan informan selaku Ketua

Destinasi Manajemen Organisasi Pariwisata (DMO) Cluster Tana Toriaja

mengatakan bahwa

ldquoKebersihan suatu DMO dapat dilihat salah satunya dengan

kebersihannya apabila obyek wisata masih ada yang kotor berarti dalam

pengelolaan DMO belum tercapai dan saya menyadari bahwa DMO Tana

Toraja belum tercapai karena masih ada obyek wisata di Tana Toraja yang

masih kotor seperti obyek wisata yang ada di Sirope (tempat penguburan)

kebersihannya kurang terjaga daun-daun yang jatuh dibiarkan

bertumpukan di lokasi obyek wisata sampah ada dimana-mana karena

wisatawan yang datang berkunjung membuang sampah sembarangan

(Wawancara LB 58 Tahun 15052016)

Sementara tanggapan lain dari salah satu informan selaku travel agent

Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoMasih banyak obyek wisata di Tana Toraja yang masih kotor salah

satunya di obyek wisata yang ada di Tilanga (tempat permandian) yang

terletak dalam hutan dimana kolamnya banyak daun-daun yang terapung

di bawah karena di sekeliling kolam banyak pohon besar serta pohon-

pohon bambu yang menaungi air di permandian tapi dari segi airnya

sangat jernihrdquo

(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)

70

Berdasarkan tanggapan dari informan diatas dapat dikatakan bahwa dari

segi kebersihan belum optimal karena masih banyak obyek wisata Tana Toraja

tidak terjaga kebersihannya seperti obyek wisata di sirope (tempat penguburan)

dimana dilokasi obyek wisata ini banyak sampah dan daun-daun yang jatuh

dibiarkan begitu saja dan obyek wisata yang ada di Tilanga (tempat permandian)

banyak daun-daun yang terapung di kolam karena banyak pohon-pohon besar dan

pohon bambu yang mengelilingi kolam tersebut Terkait dengan kebersihan yang

kurang terjaga berikut tanggapan informan selaku wisatawan yang datang

berkunjung ke Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoDari segi kebersihan tangga di lokasi obyek wisata yang ada di Buntu

burake (wisata religi) Tana Toraja belum optimal karena tangganya

dipenuhi dengan tanahlumpur apalagi kalau musim hujan karena obyek

wisata ini ada 770 tangga yang di lewati baru sampai di patung Yesus

tertinggi di duniardquo

(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)

Berdasarkan penjelasan dari informan diatas dapat dikatakan kebersihan

dari segi tangga yang ada di obyek wisata Buntu burake belum optimal karena

tangganya banyak di penuhi dengan tanah apa lagi kalau musim hujan Terkait

dengan kebersihan yang kurang terjaga berikut tanggapan informan selaku

masyarakat Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoBerbicara mengenai kebersihan dari segi WC di obyek wisata yang ada di

Tilanga itu sudah bagus dan bersih karena bak dan lantainya menggunakan

keramik airnya juga sangat jernihrdquo

(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)

Berdasarkan hasil wawancara dengan informan diatas maka dapat

dikatakan bahwa dari segi kebersihan WC di obyek wisata yang ada di Tilanga

71

sudah bagus dan bersih airnya juga yang sangat jernih serta kebersihan bak

airnya sudah sangat bersih dan lantai baknya juga menggunakan keramik

Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa informan diatas maka

dapat disimpulkan bahwa keberhasilan suatu DMO dapat dilihat salah satunya

dengan kebersihan apabila masih ada obyek wisata yang masih kotor maka dapat

dikatakan dalam pengelolaan DMO Pariwisata Tana Toraja belum tercapai karena

masih banyak obyek wisata yang masih kotor meski demikian sudah ada juga

yang sudah bersih

2 Faktor eksternal

Faktor eksternal terbagi atas dua yaitu a) peluang meliputi agrowisata dan

berbagai bisnis b) ancaman meliputi penetrasi budaya luar dan ketergantungan

ekonomi

a) Peluang

Indikator ketiga Peluang yang terdiri dari dua sub variabel yaitu 1)

agrowisata 2) berbagai bisnis Kedua sub variabel akan di jelaskan di bawah ini

(1) Agrowisata

Agrowisata merupakan peluang besar bagi masyarakat Tana Toraja

Ketika ditanyakan tentang peluang agrowisata berikut tanggapan dari Kepala

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoKeunikan lokasi agrowisata adalah hamparan kebun kopi dan tanaman

sayuran mengelilingi kota mungil Pango-pango di lembah yang indah dan

mempesona serta mengelilingi perkampungan tradisional yang didukung

bentukan geologibenteng alam dan perbukitan dan pegunungan yang

mempesona keunikan inilah yang menjadikan obyek agrowisata ini

banyak diminati para wisatawanrdquo (Wawancara JS 56 Tahun 12032016)

72

Berdasarkan tanggapan informan diatas dapat dikatakan bahwa keunikan

aggrowisata di tana Toraja adalah hamparan kebun kopi serta perbukitan dan

pegunungan yang mempesona Sehubungan dengan hal tersebut berikut

tanggapan informan selaku Sekertaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

mengatakan bahwa

ldquoAgrowisata Tana Toraja memang menarik dan sejuk keindahan dapat

kita rasakan pada saat kita memasuki kebun kopi jagung serta sayur-

sayuran yang begitu subur indah dipandang apalagi pada pagi harirdquo

(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)

Sementara hasil wawancara dengan Ketua Destinasi Manajemen

Organisasi (DMO) Cluster Pariwisata Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoSebelumnya Tana Toraja hanya mengandalkan wisata budaya dan wisata

alam tapi sekarang sudah ada agrowisata yang ada di Pango-pango yang

banyak menarik wisatawan dan kami selaku pihak terkait merencanakan

penambahan lokasi obyek agrowisata agar kunjungan wisatawan semakin

meningkat hal ini dilakukan untuk meminimalisir kelemahan dan

ancaman yang adardquo

(Wawancara LB 58 Tahun 15032016)

Berdasarkan keterangan informan diatas dapat dikatakan bahwa

keindahan agrowisata di Tana Toraja dapat kita rasakan pada saat kita memasuki

kebun kopi dan sayur-sayuran di dalam kita merasakan kesejukan yang luar biasa

apalagi pada pagi hari serta pihak terkait akan berusaha mengembangkan obyek

agrowisata agar wisatawan semakin tertarik Terkait dengan hal tersebut berikut

tanggapan informan selaku travel agent Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoPemerintah Tana Toraja selalu mengingatkan masyarakat yang ada di

daerah Pango-pango agar selalu menjaga kelestarian lingkungan agar

wisata agro selalu diminati para wisatawan karena kedatangan wisatawan

membawa keuntungan ekonomi bagi masyarakat setempat maupun

masyarakat sekitarnyardquo

(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)

73

Berdasarkan tanggapan informan diatas dapat dikatakan bahwa masyarakat

selalu diingatkan agar tetap menjaga kelestarian lingkungan disekitar obyek

agrowisata agar wisatawan semakin tertarik karena kunjungan wisatawan

membawa keuntungan ekonomi bagi masyarakat setempat serta masyarakat

sekitarnya Sehubungan dengan agrowisata tersebut berikut tanggapan informan

selaku wisatawan yang datang berkunjung ke Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoAgrowisata Tana Toraja memang memberikan peluang yang luar biasa

baik untuk masyarakat sendiri maupun untuk peningkatan destinasi obyek

wisata karena beberapa produk tanaman unggulan seperti kopi dan

markisa dimana wisatawan yang datang bisa memetik sendiri buah kopi

tentu dengan hal tersebut bisa memberikan kepuasan tersendiri bagi

wisatawan yang datangrdquo

(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)

Sementara penjelasan lain dari salah satu informan selaku masyarakat

Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoAgrowisata memang menjadi peluang dalam meningkatkan obyek wisata

dan meningkatkan perekonomian masyarakat saya harap agar pemerintah

menambah obyek agrowisata serta menambah tamanaman buah seperti

starawberry dan apel di obyek wisata di Pango-pango agar wisatawan

semakin tertarik untuk datang berkunjung ke Tana Toraja karena

agrowisata Tana Toraja baru ada satu dan perlu penambahan

pembangunan wisata agrordquo

(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)

Berdasarkan keterangana informan diatas dapat dikatakan bahwa

agrowisata menjadi salah satu peluang bagi masyarakat Tana Toraja dalam

meningkatkan perekonomian dan diharpakan agar pemerintah menambah obyek

agrowisata serta menambah tanamanan buah strawberry dan apel di obyek wisata

Pango-pango agar wisatawan semakin tertarik untuk datang berkunjung

Berdasarkan tanggapan dari beberapa informan diatas dapat disimpulkan

bahwa agrowisata Tana Toraja menjadi peluang yang luar biasa bagi msyarakat

74

dalam meningkatkan ekonomi serta dalam peningkatan destinasi obyek wisata

keindahan serta kesejukan yang dimiliki menjadikan wisata agro ini diminati para

wisatawan

(2) Berbagai bisnis

Bisnis adalah suatu organisasi yang menjual yang menjual jasa atau barang

kepada pembeli atau konsumen ataupun bisnis lainnya untuk memperoleh laba

Ada tiga hal penting dalam bisnis yaitu menghasilkan barang dan jasa mencari

profit dan memaksimalkan kebutuhan konsumen Seperti wawancara yang

dilakukan dengan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Tana Toraja

mengatkan bahwa

ldquoBerbicara tentang obyek wisata Tana Toraja yang diminati para

wisatawan baik wisatawan lokal maupun mancanegara tentu muncul

berbagai peluang salah satunya adalah berbisnis seperti pembangunan

hotel dengan membangun hotel tentu membuka lowongan kerja bagi

masyarakat Toraja serta memberikan keuntungan yang besar bagi pemilik

hotelrdquo

(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)

Berdasarkan keterangan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa

salah satu peluang yang dibuka msyarakat Tana Toraja adalah pembangunan hotel

selain membuka lowongan kerja tentu juga memberikan keuntungan besar bagi

pemilik hotel Sehubungan dengan hal tersebut berikut tanggapan informan

selaku Sekertaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata mengatakan bahwa

ldquoBisnis merupakan salah satu peluang besar bagi masyarakat Tana Toraja

dengan adanya obyek wisata masyarakat dapat berbisnis misalnya

penjualan aksesoris Tana Toraja seperti kalung gantungan kunci gelang

dan lain-lain sebagainyardquo

(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)

75

Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa

dengan adanya obyek wisata yang ada di Tana Toraja membuka peluang salah

satunya adalah bisnis seperti menjual berbgai aksesoris Tana Toraja Terkait

dengan hal tersebut berikut tanggapan informan selaku Ketua Destinasi

Manajemen Organisasi (DMO) Cluster Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoMasyarakat Tana Toraja dalam memanfaatkan peluang mereka membuka

berbagai macam bisnis salah satunya adalah membuka restaurant dan

menyediakan berbagai macam makanan dan minuman khas Tana Toraja

seperti parsquopeong (daging yang dimasak dalam bambu) sorsquokorsquo (beras ketan

yang dicampur dengan santan) sarabba dan lain-lain sebagainyardquo

(Wawancara LB 58 Tahun 15032016)

Sementara penjelasan yang diberikan oleh informan selaku travel agent

Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoAda banyak bisnis yang di buka msyarakat Tana Toraja misalnya

penjualan kue khas Tana Toraja seperti deppa tori bajersquo serta bisnis

rental mobil dan sebagainya bisnis ini memberikan dampak positif selain

keuntungan yang didapatkan juga berbuat untuk bangsa dengan cara

membantu mengembangkan obyek wisatardquo

(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa

masyarakat Tana Toraja membuka berbagai macam bisnis dan memanfaatkan

betul peluang yang ada dengan mengharapkan keuntungan Terkait dengan hal

tersebut tanggapan informan selaku wisatawan yang datang berkunjung ke Tana

Toraja mengatakan bahwa

ldquoAdanya obyek wisata Tana Toraja yang begitu menarik dan diminati para

pelancong memberikan dampak positif bagi masyarakat dalam

meningkatkan perekonomian dengan memanfaatkan peluang yang ada

misalnya berbisnis masyarakat membuka berbagai bisnis yang ada salah

satunya adalah bisnis rental mobilrdquo

(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)

76

Sementara penjelasan yang diberikan oleh informan selaku masyarakat

Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoBisnis memang menjadi peluang besar untuk masyarakat Tana Toraja

dalam meningkatkan perekonomian dalam memenuhi kebutuhan sehari-

hari misalnya bisnis kecil-kecilan seperti yang menjual makanan di lokasi

obyek wisata dengan hal itu wisatawan tidak usah repot-repot membawah

makanan karena banyak yang menjual makanan di lokasi obyek wisata

yang ada di Tana Torajardquo

(Wawancara AA 44 tahun 18032016)

Berdasarkan hasil wawancara dari beberapa informan diatas dapat

dikatakan sejalan dengan teori Sondang P Siagian (2011) bahwa dengan adanya

peluang yang dimiliki sebuah organisasi atau perusahaan dapat dimanfaatkan

untuk meningkatkan pendapatan serta dapat dimanfaatkan untuk meminimalisir

kelemahan dan ancaman yang ada dalam sebuah organisasi atau perusahaan

b) Ancaman

Indikator keempat ancaman terdiri dari dua sub variabel yaitu 1)

penetrasi budaya luar 2) ketergantungan ekonomi Kedua sub variabel akan di

jelaskan di bawah ini

(1) Penetrasi budaya luar

Penetrasi budaya luar merupakan ancaman karena adanya berbgai budaya

luar yang lebih menarik Ketika ditanyakan tentang penetrasi budaya luar berikut

tanggapan dari Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Tana Toraja

mengatakan bahwa

ldquoPenetrasi budaya luar ini salah satu ancaman dalam peningkatan destinasi

pariwisata karena berbagai budaya yang menarik seperti budaya yang ada

di Wakatobi yang juga menarik kami selaku pihak terkait mengatasi

ancaman penetrasi budaya luar tersebut dengan memanfaatkan kekuatan

dan peluangrdquo

(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)

77

Sementara wawancara yang dilakukan dengan Sekertaris Dinas

Kebudayaan dan Pariwisata Tana Toraja mengatakan bahwaa

ldquoPenetrasi budaya luar memang jadi ancaman dalam meningkatkan

destinasi obyek wisata Tana Toraja karena berbagai budaya luar juga yang

menarik tapi saat ini puji syukur kunjungan wisatawan tidak menurun

karena kami selaku pihak terkait selalu mempromosikan keindahan dan

keunikan wisata alam wisata budaya dan agro wisata Tana Toraja baik

dalam negeri maupun luar negeri agar ancaman tidak berpengaruh pada

peningkatan destinasirdquo

(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa

penetrasi budaya luar memang menjadi salah satu ancaman karena banyak budaya

luar juga yang lebih menarik misalnya budaya bahari wakatobi tapi meski

muculnya budaya yang lebih menarik tidak mempangaruhi kunjungan wisatawan

karena pemerintah terkait selalu membangun obyek wisata yang baru dan selalu

melakukan promosi baik dalam negeri maupun luar negeri Terkait dengan hal

tersebut berikut tanggapan informan selaku Ketua Destinasi Manajemen

Organisasi (DMO) Cluster Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoPenetrasi buadaya luar memang menjadi ancaman bagi Tana Toraja

karena berbagai budaya luar yang juga yang tak kalah uniknya seperti

budaya Bali serta berbagai budaya Tana Toraja tidak orisinil lagi

contohnya pembuatan rumah tongkonan yang dulunya lantainya

menggunakan kayu serta tiangnya juga menggunakan kayu sehingga

terlihat sangat unik dan menarik tapi sekarang sudah ada yang

menggunakan keramik dan tiangnya sudah ada yang di cor sehingga

keunikan dan keindahannya berkurang hal seperti inilah yang ditakutkan

jangan sampai menjadi penghambat dalam peningkatan destinasi

wisatawan rdquo

(Wawancara LB 58 Tahun 15032016)

Berdasarkan penjelasan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa

penetrasi budaya luar menjadi ancaman bagi peningkatan destinasi wisatawan

78

karena banyaknya budaya luar yang juga menarik seperti Bali serta budaya Tana

Toraja sudah tidak orisinil lagi sudah banyak yang mengalami perubahan

sehingga keindahan dan keunikannya sudah berkurang Terkait dengan penetrasi

budaya luat berikut tanggapan informan selaku travel agent Tana Toraja

mengatakan bahwa

ldquoPenetrasi budaya luar memang menjadi ancaman dari luar karena

berbagai budaya luar yang juga menarik tapi saat ini pemerintah Tana

Toraja menambah lokasi obyek wisata baru yang ada di Buntu burake

diatas terdapat patung yesus tertinggi di dunia obyek wisata yang satu ini

akan menambah kunjungan wisatawan ini juga merupakan strategi

pemerintah dalam meningkatkan destinasi wisatawan agar ancaman yang

ada dapat diatasi ldquo

( Wawancara MU 42 Tahun 16032016)

Sementara hasil wawancara dengan wisiatawan yang datang berkunjung

ke Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoMenurut saya menegenai ancaman penetrasi budaya luar saya rasa

sampai sekarang tidak ada yang kalah menarik budaya Toraja seperti

upacara rambu solorsquo (acara kematian) serta dalam pelaksanaannya pun

diiringi berbagai kegiatan budaya misalnya parsquosilaga tedong (adu kerbau)

parsquobadong (tarian-tarian) dan lain-lain sebagainyardquo

(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa

sampai saat ini tidak ada yang kalah unik dan menarik budaya Toraja seperti

upacara rambu solorsquo serta kegiatan budaya yang dipertontonkan yang juga sangat

menarik serta pemerintah Tana Toraja membangun lokasi obyek wisata yang

baru hal ini dilakukan agar berbagai ancaman dapat diatasi dengan memanfaatkan

peluang yang ada Terkait dengan penetrasi budaya luar berikut tanggapan

informan selaku masyarakat Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoPenetrasi budaya luar memang menjadi salah satu ancaman karena

berbagai budaya Tana Toraja tidak orisinil lagi banyak yang sudah

79

mengalami perubahan misalnya acara rambu tukarsquo (acara syukuran) salah

satunya adalah upacara pesta panen upacara ini jarang sekali dilakukan

bahkan beberapa daerah di Toraja tidak melakukan lagi upacara tersebut rdquo

(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)

Berdasarkan hasil wawancara dari beberapa informan diatas maka dapat

disimpulkan bahwa penetrasi budaya luar memang menjadi ancaman karena

beberapa budaya Tana Toraja tidak orisisnil lagi tapi meski demikian kunjungan

wisatawan ke Tana Toraja tidak mengalami penurunan karena pemerintah Tana

Toraja mengatasi hal tersebut dengan memanfaatkan kekuatan dan peluang

(2) Ketergantungan ekonomi

Ketergantungan ekonomi adalah keadaan dimana kehidupan ekonomi

negara-negara tertentu dipengaruhi oleh perkembangan dan ekspansi dari

kehidupan ekonomi seperti wawancara yang dilakukan dengan Kepala Dinas

Kebudayaan Dan Pariwisata Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoKetergantungan ekonomi ini menjadi ancaman karena kapan kunjungan

wisatawan berkurang maka pendapatan masyarakat pun berkurang karena

sebagian besar masyarakat Toraja mendapatkan keuntungan dari

kunjungan wisatawanrdquo

(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dianalisa bahwa

sebagian besar masyarakat Tana Toraja ekonominya tergantung pada kunjungan

wisatawan karena kapan kunjungan wisatawan menurun maka pendapatan

masyarakat pun menurun Terkait dengan ketergantungan ekonomi tersebut

berikut tanggapan informan selaku Sekertaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoTidak semua masyarakat Tana Toraja ekonominya tergantung pada

kunjungan wisatawan karena kebanyakan profesi masyarakat Toraja

sekarang adalah pelautrdquo

80

(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dianalisa bahwa tidak

semua masyarakat Tana Toraja ekonominya tergantung pada kunjungan

wisatawan karena kebanyakan masyarakat Tana Toraja sekarang berprofesi

sebagai pelaut Sehubungan dengan hal ketergantungan ekonomi berikut

tanggapan informan selaku Ketua Destinasi Manajemen Organisasi (DMO)

Cluster Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoBerbicara mengenai masalah ketergantungan ekonomi sebagian memang

masyarakat Tana Toraja ekonominya tergantung pada kunjungan

wisatawan seperti masyarakat yang bekerja di hotel karena 80 yang

menginap di hotel adalah wisatawan kapan wisatawan menurun maka

akan berpengaruh pada pendapatan masyarakat serta Pendapatan Asli

Daerah (PAD) Tana Torajardquo (Wawancara LB 58 Tahun 15032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dianalisa bahwa

sebagian masyarakat Tana Toraja ekonominya tergantung pada kunjungan

wisatawan seprti yang bekerja di hotel kapan wisatawan menurun maka

pendapatan masyarakat pun menurun begitupun Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Tana Toraja Terkait dengan hal ketergantungan ekonomi berikut tanggapan

informan selaku travel agent Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoSaya akui memang sebagian masyarakat Toraja ekonominya tergantung

pada wisatawan contohnya saya sebagai travel agent kapan wisatawan

kurang maka akan berpengaruh pada pendapatan kamirdquo

(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)

Sementara penjelasan lain yang diberikan oleh Wisatawan yang datang

berkunjung ke Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoKalau saya lihat sebagian kecilnya saja yang ekonominya tergantung

pada kunjungan wisatawan karena kebanyakan profesi Tana Toraja adalah

petani serta banyak masyarakat Toraja yang bekerja di luar kota

(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)

81

Sementara penjelasan lain yang diberikan oleh masyarakat Tana Toraja

mengatakan bahwa

ldquoMenurut saya sebagai masyarakat Toraja sekaligus sebagai pemilik rental

mobil bergantung pada kunjungan wisatawan karena kapan wisatawan

kurang maka pendapatan kami pun berkurangrdquo

(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)

Berdasarkan penjelasan diatas dapat dikatakan bahwa yang bekerja di

travel agent dan yang memiliki rental mobil ekonominya tergantung pda

kunjungan wisatwan karena kapan wisatwan menurun maka pendapatan mereka

pun akan menurun

Berdasarkan tanggapan dari beberapa informan diatas maka dapat

disimpulkan bahwa sebagian kecilnya saja yang ekonominya tergantung pada

kunjungan wisatwan dan sebagian besar ekonominya tidak tergantung pada

kunjungan wisatwan karena banyak masyarakat Tana Toraja yang berprofesi

sebagai pelaut petani dan bekerja di luar kota kecuali Pendapatan Asli Daerah

(PAD) Tana Toraja memang sebagian besar di dapatkan dari obyek wisata

D Analisis SWOT

Analisis SWOT adalah analisis kondisi internal maupun eksternal suatu

organisasi yang selanjutnya akan digunakan sebagai dasar untuk merancang

strategi dan program kerja Analisis internal meliputi penilaian terhadap faktor

kekuatan (Sterngths) merupakan situasi atau kondis yang merupakan kekuatan

dari organisasi atau program pada saat ini dan kelemahan (Weaknesses)

merupakan situasi atau kondisi yang merupakan kelemahan dari organisasi atau

program pada saat ini Sementara analisis eksternal mencakup faktor peluang

82

(Opportunities) merupakan situasi atau kondisi yang merupakan peluang di luar

organisasi dan memberikan peluang berkembang bagi organisasi di masa

depandan tantangan (Threaths) merupakan situasi yang merupakan ancaman

bagi organisasi yang datang dari luar organisasi dan dapat mengancam eksistensi

organisasi di masa depan

Analisis SWOT merupakan suatu pekerjaan yang cukup berat karena

hanya dengan hal itu alternati-alternatif strategi dapat disusun Kegagalan

menganalisanya berarti gagal dalam mencari relasi dan titik temu antara

faktor-faktor strategi dalam lingkungan internal dan yang terdapat dalam

lingkungan eksternal sambil mencari hubungannya dengan misi tujuan dan

sasaran organisasi juga merupakan kegagalan dalam mempersiapkan suatu

keputusan strategi yang baik Pekerjaan ini tetap menjadi tugas pokok dari

kelompok koalisi eselon atas dan belum bisa didelegasikan kepada eselon bawah

Namun eselon bawah berperan dalam menyediakan data yang diperlukan untuk

mempertajam analisis SWOT Hanya dengan analisis SWOT keputusan

-keputusan strategi yang baik dapat dihasilkan seperti pertemuan antara

strengthsopportunities (SO) strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran suatu

perusahaan yaitu dengan menggunakan seluruh kekuatan dan memanfaatkan

peluang pertemuan antara strengthsthreats (ST) ini adalah strategi untuk

menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan dengan cara menghindari

ancaman pertemuan antara weaknessesopportunities (WO) strategi ini

diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara mengatasi

kelemahan-kelemahan yang dimiliki dan pertemuan antara weaknessestheats

83

(WT) strategi ini didasarkan pada kegiatan yang besrsifat defensif dan ditujukan

untuk meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman

Analisis SWOT digunakan untuk merumuskan strategi melalui situasi

dengan mengidentifikasi kekuatan kelemahan peluang dan ancaman Dengan

analisis SWOT kita dapat memahamai apa dan bagaimana organisasi kita serta

bagaimana cara menggerakannya Penentuan strategi secara garis besar dalah

dengan memperhatikan kelemahan-kelmahan yang dimiliki organisasi kemudian

membuat konsolidasi internal agar dapat menghadapi tantangan dan meraih

peluang yang ada jika organisasi memiliki kekuatan yang besar maka dapat

merumuskan strategi dengan perencanaan matang SWOT dapat digunakan oleh

organisasi apa saja termasuk organisasi pemerintah seperti Dinas Pariwisata dan

Kebudayaan di Kabupaten Tana Toraja

Kegiatan yang paling penting dalam proses analisis adalah memahami

seluruh informasi yang terdapat pada suatu kasus menganalisis situasi untuk

mengetahui isu apa yang sedang terjadi dan memututuskan tindakan apa yang

harus segera dilakukan untuk memecahkan masalah Menurut Boulton (dalam

Freddy Rangkuti 1997) proses untuk melaksanakan analisis suatu kasus Untuk

memahami secara keseluruhan informasi yang ada yaitu dengan cara memahami

secara detail semua informasi dan melakukan analisis secara numerik Setelah

mengetahui dan memahami berbagai informasi terkait faktor internal dan faktor

eksternal obyek wisata Tana Toraja berikut hasil analisis penulis

84

1) Comporative Advantage (strengthsopportunities ldquoSOrdquo )

Keunggulan komporatif obyek wisata Tana Toraja ada berbagai macam

seperti keindahan alam yang dapat kita rasakan di obyek wisata Pango-pango

yang begitu sejuk indah dan menarik selain itu banyak di temui berbagai macam

tanaman unggul seperti kopi coklat markisa kacang tana jagung dan berbagai

macam sayuran serta dipenuhi rimbunan pohon pinus yang tak kalah indah yaitu

obyek wisata Buntu burake yang terletak diatas gunung diatas dapat kita rasakan

keindahannya seperti gunung-gunung yang indah dipandang batu-batu yang

tinggi dan lonjong dan terdapat patung yesus setinggi 40 meter dan merupakan

patung yesus tertinggi kedua di dunia serta berbagai budaya yang juga tak kalah

uniknya seperti upacara rambu solorsquo (upacara kematian) dimana dalam upacara

tersebut di pertontonkan berbagai antraksi budaya seperti marsquobadong

(mengelilingi mayat) marsquopasonglorsquo (menurunkan mayat dari rumah) dan masih

banyak lagi upacara rambu tukarsquo (upacar syukuran) dan penguburan bayi dalam

pohon yang terdapat di obyek wisata baby grave sedangkan dari segi keunggulan

peluang yaitu agrowisata keunikan lokasi agrowisata adalah hamparan kebun kopi

tanaman sayuran mengelilingi kota mungil Pango-pango dilembah yang indah dan

perbukitan pegunungan yang mempesona selain itu juga terdapat berbagai

macam bisnis contohnya pembangunan hotel restaurant menjual aksesoris

Toraja menjual makanan minuman khas Toraja dan lain-lain sebagainya Itulah

beberapa macam keunggulan komporatif obyek wisata Tana Toraja yang

menjadikan Tana Toraja di kenal baik lokal maupun mancanegara

85

2) Mobilization (strengthsthreats ldquoSTrdquo )

Tana Toraja memiliki berbagai macam kekuatan seperti yang saya jelaskan

diatas namun berbagai ancaman pun dari luar seperti penetrasi budaya luar dan

ketergantungan ekonomi Namun pihak terkait Tana Toraja mengatasi ancaman

dari dengan cara melakukan penambahan obyek wisata baru seperti

pembangunan wisata religi Buntu burake yang terletak diatas gunung dimana

diatas gunung tersebut di bangun patung yesus tertinggi kedua di dunia dengan

ketinggian 40 meter dan pihak terkait juga merencanakan menambah wisata agro

dan membangun kunjungan khusus seperti panjat tebing Hal ini dilakukan untuk

memperluanak ancaman dari luar dan kalau mungkin ancaman yang ada dapat di

jadikan peluang Inilah salah satu strategi pihak terkait Tana Toraja dalam

memanimalisir anccaman yang ada dengan memanfaatkan kekuatan yang ada

3) Investmentdivestment (weaknessesopportunities ldquoWOrdquo )

Obyek wisata Tana Toraja memiliki berbagai kekuatan namun juga

memiliki berbagai kelemahan contohnya dari segi infrastruktur jalan yang belum

optimal masih banyak jalan menuju obyek wisata yang masih rusak pihak terkait

berkeinginan besar untuk melakukan perbaikan kesemua jalan menuju obyek

wisata namun terkendala dengan dana yang masih minim Kelemahan yang ada

tentu berdampak negatif terhadap peluang yang ada karena kapan wisatawan

menurun maka pendapatan sebagian masyarakat dan Pendapatan Asli Daerah

(PAD) otomatis akan menurun pihak terkait berencana akan membuat

penambahan wisata agro dan berusaha melakukan perbaikan jalan dan

menyediakan tim khusus pada semua obyek wisata Tana Toraja

86

4) Damage control (weaknessesthreats ldquoWTrdquo )

Damage control atau kerusakan pengendalian dimana obyek wisata Tana

Toraja dihadapkan pada hal tersebut kekuatan dan ancaman ketemu pihak terkait

Tana Toraja mengatasi hal ini dengan sedikit demi sedikit membenahi kelemahan

yang ada seperti kebersihan di obyek wisata dimana sebagian obyek wisata sudah

disiapkan tim khusus kebersihan dan sebagian sudah disediakan tempat sampah

serta jalan menuju obyek wisata sebagian sudah bagus Tana Toraja dihadapkan

pada hal itu tapi tidak berpengaruh pada kunjungan wisatawan karena obyek

wisata Tana Toraja memiliki kekuatan yang luar biasa sehingga wisatwan sangat

tertarik Tapi meski demikian kunjungan wisatwan tidak menurun tapi hal itu

berpengaruh pada pencapaian DMO dimana Tana Toraja tahun ini tidak termasuk

10 besar DMO karena pengelolaan dari segi infrastruktur jalan yang belum

optimal dan kebersihan kurang terjaga dilokasi obyek wisata karena penilaian

pencapaian DMO diukur salah satunya adalah infrastruktur dan kebersihan

87

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai Strategi Pemerintah dalam

Peningkatan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata di Kabupaten

Tana Toraja maka dapat disimpulkan bahwa

1) Strengths atau kekuatan dapat dikatakan bahwa kekuatan yang dimiliki obyek

wisata masyarakat Tana Toraja dapat dikatakan sangat baik karena berbagai

kekuatan yang dimiliki budaya yang indah dan menarik dimana orang yang

meninggal tidak langsung dimakamkan melainkan disimpan dirumah dalam

kamar yang sudah dihiasi dengan indah penyimpanan mayat dirumah ada yang

berminggu berbulan bertahun bahkan sampai puluhan tahun tergantung

kesiapan keluarga panorama alam yang sejuk dapat dirasakan di Buntu burake

dan di Pango-pango diatas dapat kita dapat melihat keindahan gunung dan

pada pagi hari kita terasa diatas awan serta kearifan lokal Tana Toraja yang

terus dilestarikan seperti acara rambu solorsquo (acara kematian) dan acara rambu

tukarsquo (acara sykururan) budaya ini ada sejak dulu sampai sekarang Hal

tersebutlah yang membuat Tana Toraja terkenal serta diminati wisatawan baik

lokal maupun mancanegara Sedangkan

2) Weaknesses atau kelemahan dapat disimpulkan bahwa dari segi infrastruktur

jalan belum optimal karena masih ada beberapa jalan menuju obyek wisata

yang rusak berlubang berbatu-batu menanjak licin becek serta pendakian

yang cukup jauh dan jalannya tidak di cor juga terdapat jurang dipinggir jalan

88

yang tidak dipasangkan pagar jalan seprti obyek wisata yang ada di Buntu

burake Sangngallarsquo Sirope dan Tilanga Selain itu tentang kebersihan di

obyek wisata yang kurang terjaga banyak sampah yang berhamburan

karena tidak ada tempat sampah yang disediakan baursquo serta pondok-pondok

yang terdapat di obyek wisata penuh lumpur apalagi kalau musim hujan karena

wisatawan naik ke pondok memakai sandal tapi dari segi air yang ada di

Tilanga sangat jernih dengan adanya berbagai kelemahan ini dapat pula

disimpulkan bahwa dalam peningkatan destinasi pariwisata Tana Toraja

belum tecapai karena terdapat berbagai kelemahan yang ada

3) Opportumities atau peluang dari segi peluang dapat disimpulkan bahwa ada

beberapa peluang yang dimiliki obyek wisata Tana Toraja seperti agrowisata

yang terdapat di Pango-pango dimana wisatawan bisa memetik sendiri buah

kopi selain itu juga dapat merasakan keindahan dan kesejukan dilokasi

tersebut dan berbagai bisnis lainnya dapat dikatakan sudah bagus karena

banyak masyarakat membuka usaha mulai dari menjual minuman makanan

dan aksesoris Toraja ditempat wisata membuka restaurant menjual kue khas

Toraja seperti deppa torirsquo dan baje membangun hotel membuka rental mobil

dan lain-lain sebagainya Dengan adanya peluang yang dimiliki dapat

dimanfaatkan dalam meningkatkan destinasi wisata selain itu peluang juga

dapat dimanfaatkan untuk memanimalisasi kelemahan dan ancaman yang ada

4) Threats atau ancaman dapat disimpulkan bahwa ada beberapa ancaman yang

ada seperti pnetrasi budaya luar seperti munculnya budaya yang lebih menarik

seperti di Wakatobi tapi dengan adanya budaya luar yang menarik tidak

89

berpengaruh pada kunjungan wisatawan karena di dunia ini tidak akan ditemui

budaya seperti budaya Tana Toraja seperti upacara rambu solorsquo (acara

kematian) dan upacara rambu tukarsquo) acara syukuran Selain itu ketergantungan

ekonomi dimana sebagian masyarakat Tana Toraja perekonomiannya

tergantung pada kunjungan wisatawan misalnya yang membuka usaha rental

mobil hotel kapan wisatawan berkurang maka pendapatan mereka pun kurang

selain itu Pendapatan Asli Daerah (PAD) pun akan menurun begitupun

sebaliknya Dengan adanya berbagai ancaman ini membahayakan dalam

peningkatan destinasi pariwisata Tana Toraja contohnya saja sudah banyak

budaya yang bagus seperti Wakatobi

B Saran

1 Diharapkan pemerintah dapat menjaga dan mengelolah dengan baik berbagai

kekuatan yang dimiliki agar kunjungan wisatawan semakin meningkat dari

tahun ke tahun

2 Diharapkan kepada pemerintah agar melakukan perbaikan jalan kesemua jalan

menuju obyek wisata yang masih rusak agar wisatawan yang datang tidak

merasa terganggu

3 Diharapkan dengan adanya berbagai peluang yang ada dapat dikelola

dengan baik oleh pihak terkait agar ancaman yang ada dapat dimanimalisasi

4 Pemerintah diharapkan dapat mengatasi berbagai ancaman yang ada dengan

cara salah satunya membuat Peraturan Daerah tentang Kearifan Lokal agar

Tana Toraja tetap jadi obyek wisata yang diminati berbagai wisatawan baik

wisatawan lokal maupun mancanegara

90

5 Diharapkan agar pemerintah membuat pagar jalan dipinggir jalan yang ada

jurangnya

6 Hendaknya pemerintah membuat tim khusus menjaga kebersihan di setiap

obyek wisata

7 Pemerintah perlu melakukan pelebaran jalan kesemua obyek wisata yang

lebarnya masih 1 lebih meter

91

DAFTAR PUSTAKA

AJ Muljadi 2012 Kepariwisataan dan Perjalanan Jakarta PT Raja Grafindo

Persada

AM Sardiman 2007 Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Jakarta Raja

Grafindo Persada

Bonggasilomba Desy Bulawan 2011 Peran Pemerintah Daerah Dalam

Pengelolaan Sektor Pariwisata Di Kabupaten Toraja Utara

Skripsi Makassar Universitas Hasanuddin Makassar

Cangara Hafied 2004 Pengantar Ilmu Komunikasi Jakarta PT Raja

Grafindo Persada

Jones Charles O 1996 Pengantar Kebijakan Publik Jakarta PT Raja

Grafindo Persada

Labiran Malisa 2013 Analisis Penerimaan Daerah Dari Sektor Pariwisata Di

Kabupaten Tana Toraja Skripsi Makassar Univesrsitas Hasanuddin

Makassar

Marpaung Bahar 2002 Pengantar Pariwisata Bandung Alfabeta

Mustafa Delly 2013 Birokrasi Pemerintahan Bandung Alfabeta

Ndraha Taliziduhu 2003 Kybernlogi Jakarta Rineke Cipta

Norton P David 2004 Strategi Maps Converting Intangible Assets Into Tangible

Outcome Harvard Harvard Business School Publication Corporation

Pendit Nyoman S 2002 Ilmu Pariwisata Jakarta Pradnya Paramita

Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2011 Tentang Rencana Induk Nasional

2010 hingga 2025

Rangkuti Freddy 1997 Analisis SWOT Jakarta PT Gramedia Pusataka Utama

Republik Indonesia Undang-Undang No 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan

Daerah

------------------------- Undang-Undang No 10 Tahun 2009 tentang

Kepariwisataan

92

Rewansyah Asnawi 2011 Reformasi Birokrasi Dalam Rangka Good

Governance Jakarta Yusaiantanas Prima

Salusu J 2000 Pengambilan Keputusan Strategi Jakarta Gramedia

Widisaran

----------- 1996 Pengambilan Strategi Jakarta Gramedia Widisaran

Sedarmayanti 2014 Manajemen Strategi Bandung Refika Aditama

Siagian Sondang P 1994 Manajemen Sumber Daya Manusia Jakarta Bumi

Aksara

------------------------ 2011 Manajemen Stratejik Jakarta Bumi Aksara

Sugiyono 2008 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung

Alfabeta

Usman Nurdin 2002 Konteks Implementasi Berbatas Kurikulum Jakarta PT

Raja Grafindo Persada

Wardhono Fitri Indra 2014 Kumpulan Artikel Terkait Destination Management

Organization diakses pada tanggal 8 januari 2016

(httpslidesharenetfitriwardhonokumpulan-artikel-terkait-dmo)

Zulfikar 2015 Strategi Pemerintah Dalam Penerimaan Adipura Di Kabupaten

Maros Skripsi Makassar Universitas Muhammadiyah Makassar

LAMPIRAN

Page 13: STRATEGI PEMERINTAH DALAM PENINGKATAN DESTINASI MANAJEMEN …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah

Program Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) merupakan struktur tata

kelola destinasi pariwisata yang mencakup perencanaan koordinasi

implementasi dan pengendalian organisasi destinasi secara inovatif dan

sistematik melalui pemanfaatan jejaring informasi dan teknologi yang terpimpin

secara terpadu dengan peran serta masyarakat Pelaku asosiasi industri

akademisi dan pemerintah yang memiliki tujuan Proses dan kepentingan bersama

dalam rangka meningkatkan kualitas pengelolaan volume kunjungan wisata lama

tinggal dan besaran pengeluaran wisatawan serta manfaat bagi masyarakat lokal

Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) berupaya untuk

terus fokus memaksimalkan 15 Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) di tahun

2012 Hal itu sesuai dengan peraturan pemerintah (PP) No 50 Tahun 2011

tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional 2010 hingga

2025 Terdapat 15 lokasi DMO yang ditetapkan oleh pemerintah Indonesia dalam

rencana strategis industri pariwisata untuk dikembangkan menjadi destinasi wisata

yang dikelola secara profesional dengan melibatkan partisipasi masyarakat lokal

yaitu Sabang Danau Toba Kawasan Kota Tua Jakarta Tanjung Puting

Pangandaran Borobudur Bromo dan Semerau serta kawasan Tengger Danau

batur Rinjanji Pulau komodo Wakatobi Derawan Tana Toraja Bunaken dan

Raja Ampat

2

Menurut Bruen dan Anderson (dalam Wardhono 2014) Destinasi

Manajemen Organisasi (DMO) sebagai sistem pengelolaan terpadu memiliki

fungsi sebagai economic driver communitymarketer industry coordinator quasi

publicrepresentative and builder of communicaty pride Secara ringkas

pemahaman tentang DMO dikategorikan sebagai kegiatan pembenahan dan

penataan pengembangan destinasi secara internal dan pengembangan pemasaran

secara eksternal

Angelo Presenza (dalam Wardhono 2014) menjelaskan bahwa ada tiga

komponen penting dalam Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) yaitu (a)

coordination tourism stakeholder merupakan inti sistem DMO komponen ini

menjadi kunci sukses karena menitik beratkan pada hubungan jejaring yang

membentuk sistem DMO (b) destination crisis management memberikan

pengawasan dari sistem dengan pelaksanaan dan pengelolaan mulai perencanaan

hingga implementasi program (c) destination marketing menjadi ujung tombak

dalam komponen DMO Dengan konsep diatas dapat ditegaskan bahwa DMO

merupakan salah satu konsep pengelolaan dalam sistem pengelolaan kawasan

berbasis kewilayahandaerah yang memiliki kemampuan untuk mengintegrasikan

berbagai komponen secara internal dan eksternal koalisi dan kerjasama

(stakeholder) serta sistem pengelolaan pariwisata DMO secara esensi bertugas

dan bekerja di dalam entitas fabrikasi destinasi pariwisata dan bertanggung jawab

untuk mencapai pengembalian nilai investasi yang unggul pertumbuhan pasar

produk yang berkualitas merek yang berbeda serta manfaat bagi seluruh

(shareholders) DMO tidak memiliki pabrik tersebut tidak memperkerjakan

3

orang-orang di dalamnya dan bukan pula mengontrol proses pelaksanannya di

lapangan

Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) memiliki satu tujuan dan arahan

untuk mencapai pengelolaan dari sebuah destiniasi yaitu adanya sebuah

kelembagaan yang mengelola destinasi Hal ini ditentukan oleh kapasitas

pengembangan pertumbuhan aktivitas wisata saat ini yang merujuk pada tatanan

daur hidup destinasi dengan menyediakan informasi menyediakan sarana dan

prasarana yang baik dan arahan kepada wisatawan sehingga wisatawan

mendapatkan pengelaman yang terbaik saat berkunjung memberikan jaminan

kualitas berwisata kepada wisatawan dan dukungan regulasi terhadap pelaku

industri pariwisata lokal dan pada akhirnya mewujudkan sinergi antara kebutuhan

wisatawan pelaku industri pariwisata dan pemerintah

Penerapan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) harus diterjemahkan

secara konstektual sesuai kaidah yang berlaku berbasis lokalitas agar tidak

menimbulkan friksi perang kepentingan egosektoral serta tidak kontraproduktif

terhadap eksistensi fungsi kelembagaan yang sudah ada Sebagai konsep DMO

berperan menjadi katalisatormotivator dan (spirit) untuk menggerakkan seluruh

kontruksi dan entitas destinasi Prasyaratnya adalah komitmen dan tanggung

jawab Instrumen yang digunakan adalah melalui perencanaan sinergis koordinasi

konsistensi dalam implementasi dan audit dampak manfaat bagi masyarakat lokal

dan destinasi Baik-buruknya pengelolaan ini akan menentukan seberapa kuat

daya tarik suatu destinasi bagi pasar wisatawan pertumbuhan kerja lama kerja

4

besaran pengeluaran kunjungan berulang dan seberapa lama manfaat dan

keberlanjutannya (sustainability)

Pendekatan quality control quality assurance dan quality management

berfokus kepada pengendalian kualitas destinasi manajemen produk dan

pelayanan pada destinasi pariwisata serta peningkatan secara berkelanjutan

produk dan jasa kepariwisataan Fakta membuktikan bahwa destinasi pariwisata

yang dikelola dengan prinsip-prinsip keberlanjutan sangat efektif memberikan

keuntungan jangka panjang baik secara ekonomi sosial maupun ekologi Di

tingkat yang lebih praksis tata kelola destinasi pariwisata berbasis nilai

merupakan faktor determin dan strategis terhadap peningkatan daya saing

pariwisata Untuk itu diperlukan pola dan kiat berbagai perangkat manajemen

dalam pembangunan pariwisata termasuk tata kelola destinasi pariwisata

Kabupaten Tana Toraja ditetapkan oleh pemerintah Indonesia sebagai

salah satu dari 15 lokasi yang mendapatkan program Destinasi Manajemen

Organisasi (DMO) Hal ini menjadi salah satu kebanggan terbesar Tana Toraja

karena dengan adanya DMO dapat dilakukan program pengembangan dan

pengelolaan destinasi pariwisata berkelanjutan berbasiskan proses dimulai dari

perencanaan hingga oprasional dan pemantauan Program DMO akan terlaksana

dengan baik jika di tunjang dengan partisipasi aktif dari seleruh elemen

masyarakat dan Pemerintah Daerah dalam maningkatkan kunjungan

wisatawan Kerja sama yang baik antara Pemerintah Daerah masyarakat dan

dinasinstansi terkait sangatlah perlu dibina secara terus menerus dan

berkesinambungan Agar kebersihan tempat wisata dan infrastruktur jalan tetap di

5

perhatikan dari itu perlu dukungan dan kesadaran masyarakat untuk berpartisipasi

agar kebersihan dan infrastruktur jalan dapat di atasi dan destinasi parawisata

dapat berjalan dengan baik Peran serta masyarakat sangatlah penting untuk

menjaga kebersihan lingkunga parawisata dan infrastruktur jalan Program

Destinasi Manajemen Organisasi tidak hanya menjadi tanggung jawab Pemerintah

Daerah dan DinasInstansi terkait saja melainkan juga seluruh elemen masyarakat

Keberhasilan suatu Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) bukan hanya

mengandalkan daya tarik yang bagus budaya yang menarik tetapi mampu

mengorganisir dari segi infrastruktur jalan dan kebersihan di obyek wisata Hal ini

berdasarkan pada pengamatan penulis bahwa DMO pariwisata di Tana Toraja

belum berjalan secara optimal karena masih banyaknya jalan yang rusak menuju

lokasi pariwisata serta kebersihan yang tidak terjaga di obyek wisata tentu hal ini

memberikan dampak yang negatif bagi wisatawan yang datang berkunjung

Sehubungan dengan pembahasan di latar belakang di atas penulis

mengangkat sebuah judul penelitian yakni strategi pemerintah dalam

implementasi programDestinasi Manajemen Organisasi (DMO) parawisata

di Kabupaten Tana Toraja

B Rumusan Masalah

Terkait dengan pembahasan yang ada di latar belakang penulis

merumuskan masalahnya yaitu bagaimana strategi pemerintah dalam

peningkatan Destinasi ManajemenOrganisasi (DMO) pariwisata di Kabupaten

Tana Toraja

6

C Tujuan Penelitian

Terkait dengan masalah yang ada di latar belakang penulis tertarik untuk

untuk mengetahui strategi pemerintah dalam peningkatan Destinasi Manajemen

Organisasi (DMO) pariwisata di Kabupaten Tana Toraja

D Kegunaan Penelitian

1 Manfaat Teoritis

Penelitian ini di harapakan dapat memberikan manfaat secara teoritis

dalam mengetagui strategi pemerintah dalam implementasi program

Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) parawisata di Kabupaten Tana Toraja

sekurang-kurangnya dapat berguna sebagai sumbangan pemikiran

2 Manfaat praktis

Menambah wawasan penulis mengenai strategi pemerintah dalam

peningkatan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) parawisata di Kabupaten

Tana Toraja untuk selanjutnya di jadikan sebagai acuan dalam bersikap dan

berperilaku juga dapat di jadikan sebagai bahan pertimbangan atau di

kembangkan lebih lanjut serta referensi terhadap penelitian yang sejenis

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A Pengertian Strategi

Strategi adalah rencana jangka panjang diikuti tindakan yang ditujukan

untuk mencapai tujuan tertentu yang umumnya adalah kemenangan Asal kata

strategi turunan dari kata dalam bahasa Yunani strategos Strategi secara umum

adalah proses penentuan rencana pemimpin puncak berfokus pada tujuan jangka

panjang organisasi disertai penyusunan cara atau upaya bagaiamana agar dapat di

capai Sementara pengertian strategi secara khusus adalah tindakan yang bersifat

senangtiasa meningkat terus menerus di lakukan berdasarkan sudut pandang

tentang apa yang di harapkan pelanggan dimasa depan Strategi hampir sealalu

dimulai dari apa yang dapat terjadi bukan dimulai dari apa yang terjadi

Strategi pertama di kemukakan oleh Chandler (dalam Sedarmayanti 2014)

menyebutkan bahwa strategi adalah tujuan jangka panjang dari suatu perusahaan

serta pendayagunaan dan alokasi semua sumber daya yang penting untuk

mencapai tujuan tersebuat Menurut David (2004) Defenisi strategi adalah cara

untuk mencapai tujuan jangka panjang Strategi bisnis bisa berupa perluasan

geografis diversifikasi akusisi pengmbangan produk penetrasi pasar

rasionalisasi karyawan divestasi likuidasi dan joint venture Dalam hal ini

terdapat dua karakteristik strategi yang sangat penting yakni pertama strategi

di rencanakan terlebih dahulu secara sadar dan sengaja mendahului berbagai

tindakan yang akan dilakukan berdasarkan strategi yang dibuat tersebut Kedua

strataegi kemudian dikembangkan dan diimplementasikan agar mencapai tujuan

8

Sedangkan menurut Hamel dan Prahalad (dalam Freddy Rangkuti 1995) strategi

merupakan tindakan yang bersifat incremental (senantiasa meningkat) dan terus

menerus dan dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan

oleh para pelanggan dimasa depan

Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan dalam perkembangannya

konsep mengenai strategi terus berkembang hal ini dapat ditunjukkan oleh

adanya perbedaan konsep mengenai strategi selama 30 tahun terakhir

Pemahaman yang baik mengenai konsep strategi dan konsep lain yang berkaitan

sangat menentukan suksesnya strategi dan konsep lain yang berkaitan sangat

menentukan suksesnya strategi yang disusun

1 Perumusan Strategi

Perumusan strategi merupakan proses penyusunan langkah-langkah ke

depan yang dimaksudkan untuk membangun visi dan misi organisasi menetapkan

tujuan strategis dan keuangan perusahaan serta merancang strategi untuk

mencapai tujuan tersebut dalam langkah menyediakan costumer value terbaik

Menurut Sondang P Siagian (2011) salah satu langkah yang perlu digunakan

dalam merumuskan strategi adalah analisis ldquoSWOTrdquo dimana analisis SWOT

merupakan salah satu instrumen analisis yang ampuh apabila digunakan dengan

tepat Telah diketahui pula secara luas bahwa ldquoSWOTrdquo merupakan akronim

untuk kata kata ldquoStrengths rdquo (Kekuatan) ldquoWeaknesses (Kelemahan)

ldquoOportunities rdquo(Peluang) dan ldquoThreatsrdquo (Ancaman) Faktor kekuatan dan

kelemahan terdapat dalam tubuh suatu organisasi termasuk satuan bisnis tertentu

sedangkan peluang dan ancaman merupakan faktor-faktor lingkungan yang

9

dihadapi oleh organisasi atau perusahaan atau satuan bisnis yang bersangkutan

Jika dikatakan bahwa analisis SWOT dapat merupakan instrumen yang ampuh

dalam melakukan analisis stratejik keampuhan tersebut terletak pada kemampuan

para penentu strategi perusahaan untuk memaksimalkan peranan faktor kekuatan

dan pemanfaatan peluang sehingga sekaligus perperan sebagai alat untuk

minimalisasi kelemahan yang terdapat dalam tubuh organisasi dan menekan

dampak ancaman yang timbul dan harus dihadapi Jika para penentu strategi

perusahaan mampu melakukan kedua hal tersebut dengan tepat biasanya upaya

untuk memilih dan menentukan strategi yang efektif membuahkan hasil yang

diharapkan Analisis SWOT dapat membantu merumuskan segaligus memetakan

persoalan secara internal dapat diidentifikasi apa saja yang menjadi kekuatan dan

kelemahan dalam waktu bersamaan secara eksternal dapat dirumuskan secara

seksama peluang dan ancaman apa saja yang dihadapi

a) Faktor-faktor berupa kekuatan yang dimaksud dengan faktor-faktor kekuatan

yang dimiliki oleh suatu perusahaan-termasuk satuan-satuan bisnis

didalamnya adalah antara lain kompetensi khusus yang terdapat dalam

organisasi yang berakibat pada pemikiran keunggulan komparatif oleh unit

usaha dipasaran

b) Faktor-faktor kelemahan jika orang berbicara tentang kelemahan yang

terdapat dalam tubuh suatu satuan bisnis yang dimaksud ialah keterbatasan

atau kekurangan dalam hal sumber keterampilan dan kemampuan yang

menjadi penghalang serius bagi penampilan kinerja organisasi yang

memuaskan

10

c) Faktor peluang defenisi sederhana tentang peluang ialah ldquoberbagai situasi

lingkungan yang menguntungkan bagi suatu satuan bisnisrdquo

d) Faktor ancaman pengertian ancaman merupakan kebalikan pengertian

peluang Dengan demikian dapat dikatakan bahwa ancaman ldquoadalah faktor-

faktor lingkungan yang tidak menguntungkan suatu satuan bisnisrdquo Jika tdak

diatasi ancaman akan menjadi ldquoganjalanrdquo bagi satuan bisnis yang

bersangkutan baik untuk masa sekarang maupun dimasa depan

Salah satu model analisis SWOT yang merupakan rangkuman dari

beberapa model adalah yang diperkenalkan oleh Kearns (dalam J Salusu 2000)

seperti pada diagram berikut ini

Faktor

Eksternal

Faktor

Internal

Opportunities

Threats

Strengths

Comparative Advantage

Mobilization

Weaknesses

InvesmentDivtesment

Damage Control

Gambar 1 Analisis SWOT

Diagram diatas menampilkan matriks enam kotak dua yang paling diatas

adalah kotak faktor eksternal yaitu peluang dan ancamantantangan sedangkan

dua kotak sebelah kiri adalah kotak faktor internal yaitu kekuatan-kekuatan dan

kelemahan-kelemahan organisasi Empat kotak lainnya A B C dan D

merupakan kotak isu-isu stratejik yang timbul sebagai hasil kontak antara faktor-

faktor eksternal dan faktor-faktor intrnal Keempat isu stratejik itu di beri nama

11

(a) comporative advantage (b) mobilization (c) investmentdivtesment dan (d)

damage control Apabila para pengambil keputusan telah melihat peluang yang

tersedia dan ternyata juga memiliki posisi internal yang kuat maka organisasi itu

menghadapi isu stratejik yang dapat disebut comporative advantage (keunggulan

komporatif) Dua elemen stratejik yang paling baik bertemu sehingga para

eksekutif tidak boleh membiarkannya hilang tetapi sebaliknya harus

memperkuatnya dengan berbagai perencanaan yang mampu mendukungnya

Sel A ini memberi kemungkinan bagi organisasi untuk berkembung lebih

cepat namun harus senantiasa waspada terhadap perubahan yang tidak menentu

dalam lingkungan Pertanyaannya adalah bagaiamana memanfaatkan kekuatan

yang ada untuk meningkatkan posisi kompetitifnya

Sel B yaitu isu stratejik mobilization adalah kotak interaksi dan pertemuan

antara ancamantantangan dari luar yang diidentifikasi oleh para pengambil

keputusan dengan kekuatan organisasi Di sini para eksekutif hendaknya berusaha

memobilisasi sumber daya yang merupakan kekuatan organisasi untuk

memperlunak ancaman dari luar tersebut bahkan kalau mungkin dapat

mengubahnya sebagai peluang

Sel C tampil isu stratejik investmentdivestment yang memberi pilihan

bagi para eksekutif karena situasinya kabur Peluang yang tersedia sangat

meyakinkan tetapi tidak ada kemampuan organisasi untuk menggarapnya dan

memberikan reaksi positif Kalau dipaksakan bisa memakan biaya terlalu besar

sehingga merugikan organisasi Lebih baik tinggalkan dan serahkan kepada

organisasi lain yang mungkin memiliki posisi yang lebih baik Bisa juga para

12

eksekutif tidak berbuat apa-apa Haruskah organisasi menanam investasi untuk

memperkuat titik lemahnya sehingga mampuu mengubah dan memperbaiki posisi

kompetitifnya

Sel D adalah kotak paling lemah dari semua sel karena dapat membawa

bencana bagi organisasi paling tidak merugikan program-programnya Sudah

terancam dari luar lalu di hadapakan pada sumber daya yang sangat lemah

Strategi yang ditempuh ialah mengendalikan kerugian yang diderita sehingga

tidak separah dengan yang diperkirakan Hal itu dapat dilakukan dengan sedikit

membenahi sumber daya dengan harapan mampu memperkecil ancaman dari luar

tersebut Usaha itu diarahkan pada upaya mengalihkan kelemahan menjadi

kekuatan sungguh pun memakan waktu yang lama

2 Tujuan Strategi

Tujuan Stratejik adalah kunci dari arah perubahan masa depan Ia

mengarahkan apa yang hendak dikejar diwaktu yang akan datang yaitu dalam

jangka waktu sekian sekitar tiga sampai lima tahun Arahan itu harus jelas dan

tegas bagi keseluruhan organisasi oleh sebab itu sering juga dikatakan bahwa

tujuan stratejik merupakan planning umbrella (payung perencanaan) dalam

mengintegrasikan usaha dari semua unit kerja dan personil kedalam suatu

kegiatan menyeluruh dan menyatu dari suatu organisasi Untuk dapat melakukan

itu tujuan stratejik harus lebih tajam daripada misi tetapi masih cukup luas untuk

dapat mendorong lahirnya kreatifitas dan inofasi bagi semua unit kerja (Koteen

1991) Dengan tegas Koteen (dalam J Salusu 2000) mengatakan bahwa apabila

tujuan stratejik berjalan dengan baik maka kenyataan itu sudah merupakan ldquokunci

13

keunggulan dan kesuksesanrdquo sebab arahannya jelas yaitu untuk mendapatkan

manfaat terbesar dengan menggunakan sumberdaya yang tersedia Juga membantu

menciptakan kondisi yang mendorong pertumbuhan dan kemajuan organization

secara prakmatis tujuan stratejik adalah kinci menuju kelangsungan hidup

organisasi ini berarti pada saat-saat yang kritis ia harus memusatkan perhatian

segera jelas dan bahkan agresif terhadapa hal-hal yang memerlukan perubahan

hal ini dimaksudkan menanggulangi situasi yang bisa mengancam organisasi yang

dapat mempengaruhi stabilitas keuangan dan kelanjutan hidup organisasi

3 Inisiatif Strategi

Inisiatif strategi pada dasarnya menjelaskan maksud dan rangkuman dari

tindakan-tindakan yang akan dilancarkan untuk mencapai tujuan strategi

Didalamnya sudah tercakup strategi yang akan dipakai untuk mencapai hasilakhir

yang diinginkan Inisiatif strategi biasanya lahir setelah ditemukan implikasi-

implikasi strategi dari kekuatan dan kelemahan organisasi serta peluang dan

ancaman dari lingkungan eksternal Biasanya juga inisiatif strategi itu muncul

dengan cara informal dari eksekutif kepala atau bahkan dari anggota staf

organisasi

Setiap inisiatif strategi dari mana pun sumbernya perlu digarap secara

sistematis Tetapi perlu diketahui bahwa inisiatif strategi yang harus dijelaskan di

depan publik walaupun publik itu terbatas Para pengambil keputusan startegi

termasuk para pelaksana perlu mengetahui mengapa inisiatif itu ditampilkan dan

hasil apa serta keuntungan-keuntungan apa yang akan dinikmati andaikata inisiatif

itu dilaksanakan Tegasnya inisiatif strategi mengungkapkan langkah-langkah

14

penting yang perlu ditempuh untuk menghindari diri dari malapetaka eksternal

atau untuk mengejar peluang yang tersedia

4 Tingkat-Tingkat Strategi

Merujuk pada pandangan Dan Schendel dan Charles Hofer Higgins (dalam

JSalusu 1996) menjelaskan adanya empat tingkatan

strategi keseluruhannya disebut Master Strategi yaitu

a) Enterprise strategy (Strategi perusahaan)

Strategi ini berkaitan dengan respons masyarakat setiap organisasi

mempunyai hubungan dengan masyarakat Masyarakat adalah kelompok

yang berada diluar organisasi yang tidak dapat dikontrol Didalam masyarakat

yang tidak terkendali itu ada pemerintah dan berbagai kelompok lain seperti

kelompok penekan kelompok politik dan kelompok sosial lainnya Jadi

dalam strategi interprise terlihar relasi antara organisasi dan masyarakat luar

sejauh interaksi itu akan dilakukan sehingga dapat menguntungkan

organisasi Strategi itu juga menampakkan bahwa organisasi sungguh-

sungguh bekerja dan berusaha untuk memberi pelayanan yang baik terhadap

tuntutan dan kebutuhan masyarakat

b) Corporate strategy (Strategi perusahaan)

Strategi ini berkaitan dengan misi organisasi sehingga sering disebut Grand

Strategi yang meliputi bidang yang digeluti oleh suatu organisasiPertanyaan

apa yang menjadi bisnis atau urusan kita dan bagaimana kita mengendalikan

bisnis itu tidak semata-mata untuk dijawab oleh organisasi bisnis tetapi juga

oleh setiap organisasi pemerintahan dan organisasi nonprofit

15

c) Business strategy (Strategi bisnis)

Strategi pada tingkat ini menjabarkan bagaiamana merebut pasaran di tengah

masyarakat Bagaimana menempatkan organisasi dihati para pengusaha para

pengusaha para donor dan sebagainya Semuanya ini dimaksudkan untuk

dapat memperoleh keuntungan-keuntungan stratejik yang sekaligus mampu

menunjang berkembangnya organisasi ke tingkat yang lebih baik

d) Functional strategy (Strategi fungsional)

Strategi ini merupakan strategi pendukung dan untuk menunjang suksesnya

strategi lain Ada tiga jenis strategi functional yaitu

(1) Strategi functional ekonomi yaitu mencakup fungsi-fungsi yang

memungkinkan organisasi hidup sebagai satu kesatuan ekonomi yang

sehat antara lain yang berkaitan dengan keuangan pemasaran sumber

daya penelitian dan pengembangan

(2) Strategi functional manajemen mencakup fungsi-fungsi manajemen

fungsi manajemen terbagi 11 yaitu planning organizing implementing

conrolling staffing leading motivating communicating decision

making representing dan integrating

(3) Strategi isu stratejik fungsi utamanya adalah mengontrol lingkungan

baik situasi lingkungan yang sudah diketahui maupun situasi yang belum

diketahui atau yang selalu berubah

B Pemerintah Daerah

Pemerintah sebagai sebuah organisasi ditinjau dari sudut biological adalah

sebuah organisme yang hidup dan setiap organisme yang hidup mempunyai

16

bagian yang disebut Kepala (head) Sebuah tubuh manusia atau hewan yang

dikendalikan oleh kepalanya sebuah rumah tangga dikendalikan oleh kepala

keluarga Kepala dapat dianggap identik dengan pemerintah baik itu pemerintah

pusat pemerintah daerah maupun pemerintahan daerah dimana pemerintah pusat

adalah Presiden Republik Indonesia yang memegang kekuasaan pemerintahan

Negara Republik Indonesia yang di bantu oleh Wakil Presiden dan Menteri-

Menteri Negara sedangkan Pemerintah Daerah adalah Kepala Daerah sebagai

unsur penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan

pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom dan Pemerintahan

Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh Pemerintah Daerah

KabupatenKota adalah BupatiWalikota dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

(DPRD) KabupatenKota menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan

prinsip otonomi selaus-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan

Republik Indonesia Sedangkan wewenang Pemerintahan Daerah yaitu (1)

mengajukan rancangan Pemerintah Daerah (PERDA) (2) menetapkan Peraturan

Daerah (PERDA) yang telah mendapat persetujuan bersama Dewan Perwakilan

Rakyat Daerah (DPRD) (3) menetapkan peraturan Kepala Daerah dan keputusan

Kepala Daerah (4) mengambil tindakan tertentu dalam keadaan mendesak yang

sangat dibutuhkan oleh Daerah danatau masyarakat (5) melaksanakan wewenang

lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan (Undang-Undang

Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah)

Urusan-urusan Pemerintahan Daerah yaitu (a) urusan pemerintahan wajib

yang berkaitan dengan pelayanan dasar seperti pendidikan kesehatan pekerjaan

17

umum dan penataan ruang perumahan rakyat dan kawasan pemukiman

ketentraman ketertiban umum dan pelindungan masyarakat (b) urusan

pemerintahan yang wajib yang tidak berkaitan dengan pelayanan dasar seperti

tenaga kerja pemberdayaan perempuan perlindungan anak pangan pertahanan

lingkungan hidup perhubungan komunikasi informatika pemberdayaan

masyarakat desa koperasi usaha kecil menengah administrasi kependudukan

dan pencatatan sipil (c) urusan pemerintahan pilihan seperti kelautan perikanan

pariwisata pertanian kehutanan energi sumber daya mineral perdagangan

perindustrian dan transmigrasi (Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah)

Pemerintah adalah proses penetapan janji dan legitimasi seorang pejabat

Negara Publik diukur dengan fakta sejauh mana ia menebar janji demikian

menurut Ndraha (2003) yang baik bersifat internal maupun kepada masyarakat

umum Sedangkan menurut Delly Mustafa (2013) mengemukakan bahwa

pemerintah adalah keseluruhan struktur lembaga dan unit-unit dalam Negara

yang bertugas untuk mengatur pelaksanaannya tugas-tugas pemerintahan Uraian

ringkas di atas menunjukkan bahwa (1) pemerintah dapat dianggap sebagai

suatu yang given ditakdirkan hadir dimana-mana dan merupakan bagian yang

integral sebuah sistem (2) pemerintah terbentuk secara evolusioner sebagai

produk penyesuaian diri manusia dengan perubahan lingkungan hidupnya agar ia

tetap survive (3) pemerintah terbentuk melalui revolusi penakluk atau

pernyataan (4) dapat juga dianggap sebagai produk manajemen pemerintahan

18

yang sengaja dibentuk berdasarkan kesepakatan warga masyarakat sebagai alat

(input) untuk mencapai tujuan dan misi tertentu

C Destinasi Manajemen Organisasi (DMO)

Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) adalah suatu bentuk strategis

dalam membangun pariwisata baik di Tingkat Lokal Regional maupun Nasional

DMO dapat pula merupakan struktur tata kelola destinasi pariwisata dimana

melibatkan bukan hanya stakeholder bahkan shareholder yang mampu

memberikan sharing pendapat bahkan sharing anggaran untuk memulai kegiatan-

kegiatan pariwisata Pengelolaan pariwisata di destinasi tertentu di Indonesia

masih jauh ketinggalan dibanding negara-negara lainnya di Asia sehingga

pariwisata di Negara kita masih jauh ketinggalan dari sistem pengelolaannya

Adapun visi dan misi Toraja DMO didirikan pada tanggal 3 Mei 2012 dengan

dua fokus utama yaitu

1) Peningkatan kapasitas untuk masyarakat dan pelaku bisnis pariwisata

lokal

2) Pengorganisasian pencarian dan pengembangan objek pariwisata fasilitas

serta peningkatan aksebilitas ke Toraja

Di bawah koordinas pemerintah setempat (Bupati Tana Toraja) struktur

organisasi Toraja Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) terdiri Ketua Wakil

Ketua dan Komisi Komisi sarana dan prasarana Komisi sumber daya manusia

Komisi daya tarik wisata Komisi pemasaran dan promosi dan komisi

lingkungan Sedangkan anggota dari Toraja DMO terdiri dari perwakilan

pemerintah setempat (SKPD-BAPPEDA Dinas pariwisata Dinas Koperasi dan

19

Perdagangan dan sebagainya) asosiasi pariwisata (PHRI dan ASITA) dan ketua

Komunitas setempat (kelompok adat kelompok agama dan kelompok pemuda)

Saat ini Toraja Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) mensinergikan

upaya untuk menata kembali perannya diantara pemangku kepentingan pariwisata

di Toraja Anggota internal Toraja DMO mengemukakan ide untuk mengusulkan

Toraja DMO sebagai organisasi legal yang nantnya akan berfungsi sebagai

organisasi yang berkelanjutan sekaligus sebagai perwakilan resmi destinasi

pariwisata Toraja Melalui partisipasi aktif Toraja DMO menciptakan kembali

pencitraan untuk destinasi Toraja mempromosikan Toraja melalui partisipasi di

pameran travel di kancah Nasional maupun Internasional berkolaborasi dengan

pelaku usaha pariwisata lokal untuk mengorganisasi dan mengatur perjalanan

eduksi (untuk media dan operatortur) serta menetapkan standar kualitas untuk

pelaku usaha pariwisata lokal (akomodasi restaurant dan operatortur) dalam

rangka memenuhi layanan berstandar Internasional Tanggung jawab utama

berikutnya dari Toraja DMO adalah untuk meningkatkan kepercayaan diantara

pelaku usaha pariwisata dan pemangku kepentingan lokal Harapannya semoga

keberadaan Toraja DMO akan menambah manfaat untuk perekonomiani

masyarakat setempat Saat ini industri pariwisata hanya menduduki peringkat

sebagai pendapatan terbesar ketiga di Toraja Pemerintah Daerah Toraja dan

Toraja DMO bekerja bahu-membahu dan saling mendukung bagi

keberlangsungan industri pariwisata di Toraja

Pendekatan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) akan lebih

memudahkan bagi pemerintah daerah untuk mengembangkan pariwisata karena

20

akan dilakukan melalui tata kelola yang terpadu DMO akan melakukan tugas

koordinasi perencanaan pengendalian organisasi destinasi keberlanjutan dan

implementasi yang dilakukan secara inovatif dan sistemik dengan memanfaatkan

tehnologi informasi yang melibatkan tiga pilar penggerak pembangunan

pemerintah industri pariwisata dan masyarakat dengan tujuan untuk

meningkatkan tata kelola destinasi yang dikelola dengan pendekatan lokal namun

berskala internasinal

Alastair Morrison dalam Konferensi Nasional Destinasi Manajemen

Organisasi (DMO) di Jakarta Agustus (dalam wardhono 2014) menjelaskan

bahwa panduan DMO dimulai dari product development marketing riset

komunication community relations pengembangan sumber daya hingga

kemudian tahapan pengelolaan (governance) Adapun salah satu faktor

pendukung dalam meningkatkan DMO adalah rambu solo dimana rambu solo

adalah upacara adat kematian masyarakat Toraja yang bertujuan unttuk

menghormati dan menghantarkan arwah orang yang meninggal dunia menuju

alam roh yaitu kembali kepada keabadian bersama para leluhur mereka kesebuah

tempat peristirahatan Upacara ini sering juga disebut upacara penyempurnaan

kematian karena orang yang meninggal baru dianggap benar-benar meninggal

setelah seluruh proses upacara ini digenapi Jika belum maka orang yang

meninggal tersebut hanya dianggap sebagai orang yang sakit atau lemah sehingga

ia tetap diperlakukan seperti halnya orang hidup yaitu dibaringkan di tempat tidur

dan disediakan makanan dam minuman bahkan selalu di ajak bicara

21

D Pariwisata

Pengertian pariwisata secara Etomoogi pariwista berasal dari dua kata

yaitu ldquoparirdquo yang berarti banyakberkeliling sedangkan pengertian wisata berarti

ldquopergirdquo Di dalam kamus besar Indonesia pariwisata adalah suatu kegiatan yang

berhubungan dengan perjalanan rekreasi sedangkan pengertian secara umum

pariwisata merupakan suatu perjalanan yang dilakukan seseorang untuk sementara

waktu yang diselenggarakan dari suatu tempat ke tempat lain dengan

meninggalkan tempat semula dan dengan suatu perencanaan atau bukan maksud

mencari nafkah di tempat yang dikunjunginya tetapi semata-mata untuk

menikmati kegiatan pertamasyaan atau rekreasi untuk memenuhi keinginan yang

beraneka ragam

Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai

fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat pengusaha Pemerintah

dan Pemerintah Daerah (Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang

Kepariwisataan) Sedangkan menurut Muljadi 2012 pariwisata adalah suatu

aktivitas perubahan tempat tinggal sementara dari seseorang diluar tempat tinggal

sehari-hari dengan suatu alasan apapun selain melakukan kegiatan yang biasa

menghasilkan upah atau gaji

Istilah pariwisata ini mulai dipakai setelah tahun 1960 untuk mengganti

istilah bertamasya melancong atau piknik dan memberi pengertian yang

sederhana dan sempit yaitu bepergian ke suatu tempat yang tidak jauh untuk

sekedar bersantai Sedangkan dalam era saat ini alasan dan sifat perjalanan yang

dilakukan dalam kaitannya dengan mobilitas pergerakan manusia ini jauh lebih

22

luas Sehingga digunakan istilah pariwisata dimana pengertian pariwisata lebih

luas menyangkut persoalan-persoalan mobilitas pergerakan manusia dari suatu

tempat ke tempat lain dengan tujuan memperoleh nilai kegunaan bagi

pemanfaatan jasa pariwisata Dan bagi yang memanfaatkannya menerima suatu

nilai berupa pendapatan dari jasa pariwisata tersebut Oleh karena itu pariwisata

mengandung nilai ekonomi ynag tinggi bagi pemanfaatan jasa tersebut sebagai

komoditas ekonomi Suatu perjalan dianggap sebagai perjalanan wisata bila

memenuhi persyaratan yang diperlukan yaitu 1) bersifat sementara 2) bersifat

sukarela (voluntary) dalam arti tidak terjadi paksaan 3) tidak bekerja yang

bersifat menghasilkan upah ataupun bayaran Adapun penegrtian kepariwisatan

menurut Bahar dan Marpaung 2002 kepariwisataan adalah sebuah kegiatan yang

dilakukan untuk orang yang melakukan kegiatan perjalanan

Menurut Pendit (2002) terdapat beberapa jenis pariwisata yaitu

1) Wisata budaya ini dimaksudkan dengan perjalanan yang dilakukan atas dasar

keinginan unutk mempluas pandangan hidup seseorang dengan jalan

mengadakan kunjungan atau peninjauan ke tempat lain atau ke luar negeri

mempelajari keadaan rakyat kebiasaan dan adat istiadat mereka cara hidup

mereka budaya dan seni mereka Sering perjalanan seperti ini disatukan

dengan kesempatan mengambil bagian dalam kegiatan budaya seperti

eksposisi seni (seni tari drama musik dan seni suara) atau kegiatan yang

bermotif kesejarahan dan sebagainya

2) Wisata kesehatan hal ini dimaksudkan dengan perjalanan seorang wisatawan

dengan tujuan untuk meninggalkan keadaan lingkungan tempat sehari-hari

23

dimana ia tinggal demi kepentingan beristirahat dalam arti jasmani dan rohani

dengan mengunjungi tempat peristirahatan seperti mata air panas yang

mengandung mineral yang dapat menyembuhkan tempat yang mempunyai

iklim udara menyehatkan atau tempat-tempat yang menyediakan fasilitas

kesehatan lainnya

3) Wisata olahraga Ini dimaksudkan dengan wisatawan yang melakukan

perjalanan dengan tujuan berolah raga atau menghadiri pesta olahraga di

suatu tempat atau suatu negara seperti Asian Games Olympiade Thomas

Cup Uber Cup dan lain-lain Olah raga lain yang tidak termasuk dalam pesta

olahraga atau games misalnya berburu memancing berenang dan berbagai

cabang olehraga di dalam air atau di pegunungan

4) Wisata komersial yang termasuk dalam wisata komersial ini adalah

mengunjungi pameran-pameran dan pekan raya yang bersifat komersial

seperti pameran industri pameran dagang dan sebagainya Pada mulanya

banyak orang berpendapat bahwa hal ini tidak dapat digolongkan dalam dunia

kepariwisataan dengan alasan bahwa kegiatan perjalanan untuk pameran atau

pekan raya ini hanya dilakukan oleh orang-orang yang khusus mempunyai

urusan bisnisTetapi dalam kenyataannya pada dewasa ini dimana pameran

atau pekan raya banyak dikunjungi oleh masyarakat kebanyakan dengan

tujuan ingin melihat yang membutuhkan fasilitas akomodasi dan transportasi

Disamping itu dalam pekan raya atau pameran biasanya dimeriahkan dengan

berbagai atraksi atau pertunjukan kesenian Itulah sebabnya wisata komersial

ini menjadi kenyataan yang sangat menarik dan menyebabkan kaum

24

pengusaha angkutan dan akomodasi membuat rancanganndashrancangan istimewa

untuk keperluan tersebut

5) Wisata politik jenis wisata ini meliputi perjalanan yang dilakuka untuk

mengunjungi atau mengambil bagian dalam peristiwa kegiatan politik

misalnya perayaan 17 Agustus di Jakarta Biasanya fasilitas akomodasi dan

transportasi serta berbagai atraksi diadakan secara meriah bagi para

pengunjung Disamping itu yang termasuk dalam kegiatan wisata politik

adalah peristiwa-peristiwa penting seperti konfrensi musyawarah kongres

yang selalu disertai dengan kegiatan darmawisata

6) Wisata sosial yang dimaksud dengan wisata ini adalah pengorganisasian suatu

perjalanan yang murah dan mudah untuk memberi kesempatan kepada

masyarakat ekonomi lemah untuk mengadakan perjalanan seperti misalnya

kaum buruh pemuda pelajar mahasiswa petani dan sebagainya Organisasi

ini berusaha untuk membantu mereka yang mempunyai kemampuan terbatas

dari segi finansial untuk dapat memanfaatkan waktu libur atau cuti sehingga

dapat menambah pengalaman dan memeperbaiki kesehatan jasmaniah dan

mental mereka

7) Wisata pertanian wisata pertanian ini adalah pengorganisasian perjalanan yang

dilakukan ke proyek- proyek pertanian perkebunan ladang pembibitan dan

sebagainya dimana wisatawan dapat mengadakan kunjungan dan peninjauan

untuk tujuan studi maupun untuk sekedar menikmati aneka macam tanaman

8) Wisata maritim (bahari) jenis wisata ini biasanya dikaitkan dengan kegiatan

oleh raga di air danau pantai teluk dan laut Misalnya memancing

25

berlayar menyelem sambil melakukan pemotretaan kompetisi berselancar

mendayung berkeliling melihat ndash lihat taman laut dengan pemandangan yang

indah

9) Wisata cagar alam untuk jenis wisata ini biasanya diselenggarakan oleh agen

atau biro perjalanan yang mengkhususkan usaha-usaha dengan jalan

mengatur wisata ke tempat atau daerh cagar alam taman lindung hutan

daerah pegunungan dan sebagainya yang kelestariannya dilindungi oleh

undang-undang Wisata ini banyak dikaitkan dengan kegemaran akan

keindahan alam kesegaran hawa udara pegunungan keajaiban hidup

binatang dan marga satwa yang langka serta tumbuhndashtumbuhan yang jarang

ditemukan di tempat lain

Dari beberapa pengertian yang telah dikemukakan di atas dapat diambil

suatu pengertian pariwisata adalah suatu kegiatan yang melibatkan orang-orang

yang melakukan perjalanan dengan tujuan untuk mendapatkan kenikmatan dan

memenuhi hasrat ingin mengetahui sesuatu dalam kurun waktu tertentu dan bukan

mencari nafkah

E Kerangka Pikir

Program Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) adalah program yang

diprakarsai oleh kementerian pariwisata dan Ekonomi kreatif Republik Indonesia

pada tahun 2010 Adapun indikator strategi dalam peningkatan DMO ada dua

yaitu (1) faktor internal yang meliputi kekuatan dan kelemahan (2) faktor

eksternal yang meliputi peluang dan ancaman Jika indikator-indikator diatas

26

berjalan dengan baik maka keberhasilan DMO dapat tercapai Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada bagan sebagai berikut

Gambar 2 Kerangka Pikir

F Deskripsi Fokus

Penelitian ini di fokuskan pada strategi pemerintah dalam peningkatan

destinasi manajemen organisasi pariwisata di Kabupaten Tana Toraja Dengan

melalui indikator yaitu (1) faktor internal yang meliputi kekuatan dan kelemahan

(2) faktor eksternal yang meliputi peluang dan ancaman

G Deskripsi Fokus Penelitian

1 Strengths

Kekuatan atau (strengths) adalah kompotensi khusus yang terdapat dalam

organisasi yang berakibat pada pemilikan keunggulan komparatif oleh unit usaha

di pasaran dan setelah penulis melakukan observasi di lokasi obyek wisata Tana

Toraja penulis melihat ada berbagai macam kekuatan yang dimiliki obyek wisata

Tana Toraja seperti a) keindahan alam b) kearifan lokal c) ragam budaya

Strategi Dalam Peningkatan DMO

Faktor Internal

1 (Strengths) Kekuatan

2 (Weaknesses) Kelemahan

Faktor Eksternal

1 (Opportunities) Peluang

2 (Trheats) Aancaman

DMO tercapai

tercapai

27

2 Weaknesses

Kelemahan atau (weaknesses) adalah keterbatasan atau kekurangan yang

menjadi penghalang serius bagi penampilan kinerja organisasi yang memuaskan

hal ini yang sekarang yang terjadi di Tana Toraja dimana dalam meningkatkan

Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) terkendala dengan berbagai macam

kekurangan seperti a) infrastuktur jalan yang belum optimal b) Kebersihan

kurang terjaga di lokasi obyek wisata

3 Oportunities

Peluang atau (opportunities) adalah berbagai situasi lingkungan yang

menguntungkan bagi suatu satuan bisnis dengan berbagai kekuatan yang dimiliki

obyek wisata Tana Toraja tentu memberikan dampak positif dalam meningkatkan

Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata Tana Toraja seperti a)

agrowisata b) berbagai bisnis lainnya

4 Threats

Ancaman (threats) adalah lingkungan yang tidak menguntungkan suatu

satuan bisnis dengan berbagai kelemahan yang ada tentu akan berdampak negatif

dalam meningkatkan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata Tana

Toraja seperti a) penetrasi budaya luar b) ketergantungan ekonomi

5 Destinasi Manajemen Organisasi (DMO)

DMO adalah suatu bentuk strategis dalam membangun pariwisata baik

ditingkat lokal Regional maupun Nasional Keberhasilan suatu DMO bukan

hanya mengandalkan daya tarik yang bagus budaya yang menarik tetapi mampu

28

mengorganisir baik dari segi internal maupun eksternal sehingga DMO dapat

tercapai

29

BAB III

METODE PENELITIAN

A Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan dua bulan di Kabupaten Tana Toraja setelah

seminar proposal dengan tujuan untuk mengetahui strategi pemerintah dalam

peningkatan destinasi manajemen organisasi pariwisata di Kabupaten Tana

Toraja

B Jenis dan Tipe Penelitian

1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah jenis deskriptif kualitatif yaitu metode

penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objektif tentang strategi

pemerintah dalam peningkatan destinasi manajemen organisasi pariwisata di

Kabupaten Tana Toraja

2 Tipe Penelitian

Tipe penelitian adalah penelitian fenomena logis yang suatu bentuk

penelitian yang bertujuan untuk memberikan gambaran umum tentang strategi

pemerintah dalam peningkatan destinasi manajemen organisasi pariwisata di

Kabupaten Tana Toraja

C Sumber Data

1 Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari lapangan atau

tempat penelitian sedangkan menurut Lofland bahwa sumber data utama dalam

penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan Kata-kata dan tindakan

30

merupakan sumber data yang diperoleh dari lapangan dengan mengamati atau

mewawancarai oleh karena itu penulis menggunakan sumber dari informasi yang

terpilih

2 Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh tidak secara langsung tetapi ada

penelitian sebelumnya seperti dokumen buku-buku laporan peraturan-peraturan

pemerintah dan data yang bersifat informasi tertulis yang digunakan dalam

penelitian

D Informan Penelitian

Obyek utama penelitian ini ialah Strategi Pemerintah Dalam peningkatan

Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Parawisata Di Kabupaten Tana Toraja

Dimana yang dimaksud disini adalah orang yang diharapakan dapat memberikan

data secara obyektif netral dan dapat dipertanggung jawabkan Adapaun

informan dalam penelitian ini yakni sebagai berikut

Tabel 1 Target Informan Penelitian

No Informan Jumlah

1 Kepala Dinas Kebudayaan dan Priwisata Di Kabupaten Tana

Toraja

1 Orang

2 Sekertaris Kebudayaan dan Pariwisata Di Kabupaten Tana

Toraja

1 Orang

3 Ketua Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata

Tana Toraja

1 Orang

4 Trevel Agent 1 Orang

5 Wisatawan 2 Orang

6 Masyarakat 3 Orang

Jumlah 9 Orang

31

E Teknik Pengumpulan Data

1 Wawancara

Dalam penelitian ini peneliti melakukan kegiatan wawancara terhadap

orang-orang yang terlibat langsung dalam proses implementasi program destinasi

manajemen organisasi Dalam melakukan wawancara yang pertama peneliti

wawancarai adalah Ketua Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata

Tana Toraja yang kedua Kepala Dinas Kebudayaan dan Priwisata Di Kabupaten

Tana Toraja yang ketiga Sekertaris Kebudayaan dan Pariwisata Di Kabupaten

Tana Toraja yang keempat travel agent yang kelima wisatawan dan yang

terakhir adalah masyarakat Dalam melakukan wawancara dengan informan yang

terkait peneliti sedikit mengalami kesulitan karena wisatawan dan masyarakat

jarang sekali ada yang mau di wawancarai sehingga peneliti banyak memakan

waktu dalam melakukan wawancara dengan masyarakat dan wisatawan

2 Observasi

Obyek dari pengamatan ini adalah tindakan dari pemerintah dalam proses

implementasi program destinasi manajemen organisasi Sebelum peneliti

mengangkat judul strategi pemerintah dalam peningkatan Destinasi Manajemen

Organisasi (DMO) pariwisata di Kabupaten Tana Toraja peneliti terlebih dulu

melakukan observasi dengan mendatangi beberapa obyek wisata yang ada di

Kabupaten Tana Toraja seperti wisata Buntu Burake Pango-pango dan lain-lain

sebagainya setelah peneliti menemukan masalah baru mengangkat judul tersebut

diatas dan setelah ujian seminar proposal peneliti turun lagi kelapangan untuk

melakukan penelitian peneliti melakukan observasi kedua dan masalahnya pun

32

masih sama yaitu infrastruktur jalan yang belum optimal dan kebersihan di obyek

wisata yang tidak terjaga

3 Dokumentasi

Studi dokumentasi dalam penelitian ini dilakukan melalui rekaman

kegiatan yaitu dengan cara melihat hal-hal penting selama penelitian berlangsung

Rekaman kegiatan tersebut antara lain berupa foto untuk memperoleh gambaran

visual kegiatan pemerintah dalam implementasi program destinasi manajemen

organisasi di kabupaten Tana Toraja Dalam melakukan penelitian peneliti

melakukan dokumentasi berupa foto-foto atau gambar dan melakukan rekaman

pada saat wawancara dengan informan berlangsung dengan menggunakan HP

Samsung serta arsip-arsip atau data yang di dapatkan dari Kantor Dinas

Kebudayaan dan Pariwisata Tana Toraja dan Kantor Badan Pusat Statistik (BPS)

Tana Toraja

F Teknik Analisis Data

Analisis data ialah langkah selanjutnya untuk mengelola data dimana data

yang diperoleh dikerjakan dan dimanfaatkan sedemikian rupa untuk

menyimpulkan persoalan yang diajukan dalam menyusun hasil penelitian Dalam

model ini terdapat 3 (tiga) komponen pokok Menurut Miles dan Huberman

(dalam Sugiyono 2008) ketiga komponen tersebut yaitu

1) Data reduction (Reduksi data)

Data yang diperoleh dilapanagan jumlahnya cukup banyak untuk itu perlu di

catat secara teliti dan rinci Seperti telah dikemukakan makan lama peneliti

dilapangan maka jumlah data akan makin banyak kompleks dan rumit Untuk

33

itu perlu segera dilakukan analisis data melalui reduksi data Mereduksi data

berarti merangkum memilih hal-hal yang pokok memfokuskan pada hal-hal

yang penting dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu

2) Data display (Penyajian data)

Dalam penelitian kualitatif penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk

uraian singkat bagan hubungan antar kategori dan sejenisnya

3) Conclusion drawingverification (Penarikan kesimpulan dan verifikasi)

Langkah ke tiga dalam penelitian kualitatif adalah penarikan kesimpulan dan

verifikasi Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan

berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada

tahap pengumpulan data berikutnya Tetapi apabila data kesimpulan data yang

dikemukakan pada tahap awal didukung oleh kembali bukti-bukti yang valid

dan konsisten saat penelitian kembali kelapangan mengumpulkan data maka

kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel

G Pengabsahan Data

Keabsahan data sebagai usaha untuk memenuhi nilai kebenaran penelitian

yang berkaitan dengan fenomena judul tersebut maka paling tidak ada 3 (tiga)

teknik yang penulis gunakan yaitu

1) Teknik perpanjangan kehadiran penelitian dalam hal ini penulis

memperpanjang waktu di dalam mencari data di lapangan mengadakan

wawancara tidak hanya dilakukan satu kali tetapi peneliti dilakukan berulang

kaliberhari-hari berminggu-minggu bahkan berbulan- bulan Hal ini penulis

lakukan dengan tujuan untuk memperoleh data yang benar disamping itu

34

penulis juga mengadakan ceking data samapi mendapat data yang benar dan

dipertanggung jawabkan secara ilmiah Melakukan pengamatan secara terus-

menerus termasuk kegiatan pengecekan data melalui informan lain untuk

menanyakan kebenaran informasi tersebut dan data lain yang penting

2) Teknik triangulasi Menurut Sugiyono (2008) triangulasi diartikan sebagai

pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai

waktu Lebih lanjut Sugiyono (2008) membagi tringulasi kedalam 3 macam

yaitu

(a) Triangulasi sumber

Triangulasi sumber dilakukan dengan cara mengecek data yang telah di

peroleh melalui beberapa sumber Dalam hal ini peneliti melakukan

pengumpulan dan pengujian data yang telah diperoleh melalui hasil

pengamatanwawancara dan dokumen-dokumen yang ada Kemudian

peneliti membandingkan hasil pengamatan dengan wawancara dan

membandingkan hasil wawancara dengan dokumen yang ada

(b) Triangulasi teknik

Triangulasi teknik dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber

yang sama dengan teknik yang berbeda Dalam hal ini data yang diperoleh

dengan wawancara lalu dicek dengan observasi dan dokumen Apabila

denga tiga teknik pengujian kredibilitas data tersebut Menghasilkan data

yang berbeda-beda maka peneliti melakukan diskusi lebih lanjut kepada

sumber data yang bersangkutan atau yang lain untuk memastikan data

35

mana yang dianggap benar atau mungkin semuanya benar karena sudut

pandangnya berbeda-beda

(c) Triangulasi waktu

Waktu yang sering mempengaruhi kredibilitas data Data yang

dikumpulkan dengan teknik wawancara di pagi hari pada saat narasumber

masih segar belum banyak masalah akan memberikan data yang lebih

valid sehingga lebih kredibel Untuk itu dalam rangka pengujian

kredibilitas data dapat dilakukan dengan cara melakukan pengecekan

dengan wawancara observasi atau teknik lain dalam waktu atau situasi

yang berbeda Bila hasil uji menghasilkan data yang berbeda maka

dilakukan secara berulang-ulang sehingga sampai ditemukan kepastian

datanya Triangulasi dapat juga dilakukan dengan cara mengecek hasil

penelitian dari tim peneliti lain yang diberi tugas melakukan pengumpulan

data

3) Teknik ketekunan pengamatan keabsahan data melalui ketekunan

pengamatan dalam peneletian ini di lakukan pada saat penelitian melakukan

observasi dilapangan Peneliti selalu berusaha untuk melakukan

pengamatan seteliti dan setekun mungkin berbagai informasi atau data

yang ada baik dianggap penting maupun kurang penting selalu dianalisis

secermat mungkin

36

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A Deskripsi atau Karakteristik Obyek Penelitian

1 Letak Geografis

Kabupaten Tana Toraja adalah sebuah Kabupaten di Provensi Sulawesi

Selatan Indonesia Ibu kotanya adalah Makale Kabupaten Tana Toraja di bentuk

berdasarkan Undang-undan Nomor 28 Tahun 2008 tentang kabupaten Toraja di

mekarkanan menjadi 2 Kabupaten pada tanggal 26 November 2008 Kabupaten

Tana Toraja resmi di bagi menjadi Kabupaten Tana Toraja (dengan Ibu kota

Makale) dan Toraja Utara (dengan Ibu kota Rantepao) dengan Bupati bernama Ir

Nicodemus Biringkanae dan Wakilnya bernama Victor Datuan Batara SH yang

dilantik pada tanggal 17022016 di Kantor Gubernur Sulsel Jl Urip Sumoharjo

Kota Makassar

Kabupaten Tana Toraja terdapat hulu sungai yang merupakan salah satu

sungai terpanjang di Sulawesi Selatan yaitu sungai Sarsquodan membelah kota

Rantepao dan Kabupaten Tana Toraja Jarak Ibukota Kabupaten Tana Toraja

dengan Ibukota Propinsi Sulawesi Selatan sekitar 331 km yang dapat ditempuh

lewat darat dan udara Lewat darat melewati Kabupaten Enrekang Kabupaten

Sidrap Kotamadya Pare-pare Kabupaten Barru Kabupaten Pangkep serta

Kabupaten Maros Dan lewat udara melalui Bandar udara Pongtiku yang berada di

Kecamatan Rantetayo Kabupaten Tana Toraja merupakan salah satu dari 23

kabupaten yang ada di Propinsi Sulawesi Selatan yang terletak diantara

37

2ordm20acutesampai 3ordm30acute Lintang Selatan dan 119ordm30acute sampai 120ordm10acute Bujur Timur

Batas-batas Kabupaten Tana Toraja adalah

1) Sebelah Utara Kabupaten Luwu dan Kabupaten Mamuju

2) Sebelah Timur Kabupaten Luwu

3) Sebelah Selatan Kabupaten Enrekang dan Kabupaten Pinrang

4) Sebelah Barat Kabupaten Polma

Luas wilayah Kabupaten Tana Toraja tercatat 320577 km2 atau sekitar

5 dari luas Propinsi Sulawesi Selatan yang meliputi 19 sembilan belas

kecamatan Jumlah penduduk pada tahun 2014 berjumlah 289193 jiwa yang

terdiri dari 174604 jiwa laki-laki dan 114589 jiwa perempuan

2 Visi dan Misi Kabupaten Tana Toraja

a) Visi

Terwujudnya Pemerintahan yang kompeten mengelola pembangunan

menuju terciptanya masyarakat religius sejahtera berkeadilan sesuai karakteristik

ekologis sosial ekonomi dan budaya Tana Toraja

b) Misi

(1) Revitalisasi fungsi birokrasi dan meningkatkan kinerja tata kelola

pemerintahan dalam rangka efektifitas pelaksanaan pembangunan serta

distribusi layanan publik yang bersih transparan dan akuntabel

(2) Meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui peningkatan mutu

pendidikan dan layanan kesehatan Penguatan kapasitas peran institusi

keagamaan sosial kemasyarakatan kepemudaan dan perempuan melalui

pengendalian pertumbuhan penduduk serta pengendalian pertumbuhan

38

penduduk dalam rangka terciptanya ketahanan serta kesetiakawanan sosial

(3) Peningkatan ekonomi kerakyatan melalui pendayagunaan dan pengembangan

potensi sumber daya pertanian perkebunan peternakan dan perikanan serta

pengembangan usaha kecil menengah dengan mengandalkan partisipasi

seluruh elemen masyarakat dan dunia usaha dalam rangka peningkatan

kesejahteraan masyarakat yang berkelanjutan

(4) Mengoptimalkan pembangunan infrastruktur desa-kota untuk membuka

isolasi wilayah khususnya daerah terpencil guna mendukung kelancaran akses

layanan publik arus barang dan jasa pengembangan dan diversifikasi potensi

pariwisata serta berbagai potensi usaha produktif masyarakat

5) Menjadikan Tana Toraja sebagai kabupaten terdepan dalam pengembangan

program Gerakan Hijau (Go Green) serta pariwisata berbasis Budaya dan

Lingkungan (Eco-Culture Tourism) di Sulawesi Selatan

3 Keadaan Sosial

Keadaan sosial budaya masing-masing daerah tidaklah sama setiap daerah

memiliki corak adat-istiadat sendiri-sendiri begitu pula dengan kabupaten Tana

Toraja Berikut adalah keadaan sosial budaya kabupaten Tana Toraja

a) Kesehatan

Sampai tahun 2014 di Kabupaten Tana Toraja terdapat 2 rumah sakit

Sedangkan fasilitas kesehatanlain di Tana Toraja terdapat 21 puskesmas Dalam

pelaksanaan program Keluarga Berencana (KB) jumlah akseptor baru yang

terjaring pada tahun 2014 sebanyak 12799 orang Pada umumnya akseptor baru

tersebut memilihmenggunakan kontrasepsi Pil dan suntikan yakni masing-masing

39

5769orang dan 32864 orang Pada tahun 2009 akseptor aktif berjumlah

24536 orang

b) Pendidikan

Pembangunan bidang pendidikan bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan

bangsa Pembangunan sumber daya manusia (SDM) suatu negara akan

menentukan karakter dari pembangunan ekonomi dan social karena manusia

adalah pelaku aktif dari seluruh kegiatan tersebutDari tahun ke tahun partisipasi

seluruh masyarakat dalam dunia pendidikan di Tana Toraja semakin meningkat

hal ini berkaitan dengan berbagai program pendidikan yang dicanangkan

pemerintah untuk lebih meningkatkan kesempatan masyarakat untuk mengenyam

bangku pendidikan

Peningkatan partisipasi pendidikan untuk mencapai bangku pendidikan

tertentu harus diikuti dengan berbagai peningkatan penyediaan sarana fisik

pendidikan dan tenaga pendidik yang baik untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada

tabel berikut

40

Tabel 2 Jumlah Tingkat Pendidikan di Tana Toraja Tahun 20142015

No Tingkat pendidikan Jumlah Sekolah Jumlah Murid

1 TK 94 Buah 2547 Jiwa

2 SD 231 Buah 20773 Jiwa

3 SLTP 72 Buah 20139 Jwa

4 SMA 18 Buah 9 567 Jiwa

5 SMK 23 Buah 4896 Jiwa

6 Perguruan Tinggi 4 Buah 9527

Sumber Kabupaten Tana Toraja Dalam Angka 2014

c) Agama

Perkembangan pembangunan dibidang spiritual dapat dilihat dari besarnya

sarana peribadatan masing-masing agama Penduduk kabupaten Tana Toraja

mayoritas beragama Kristen baik protestan maupun Katolik tapi yang paling

banyak adalah Kristen Protestan Jadi kegiatan yang berhubungan dengan

kebudayaan setempat diwarnai oleh ajaran kekristenan Tempat peribadatan

agama Kristen yang terdiri dari Kristen Protestan dan Katolik pada tahun 2014

masing-masing berjumlah 695 dan 110 unit

Tabel 3 Jumlah Pemeluk Agama Di Kabupaten Tana Toraja

No Agama Jumlah

1 Kristen protestan 171138

2 Katolik 55020

3 Islam 34020

4 Hindhu 10015

5 Buddha 19

Sumber Kantor BPS Tana Toraja Tahun 2015

41

4 Keadaan Budaya dan Pariwisata

Kabupaten Tana Toraja merupakan salah satu Daerah Tujuan Wisata

(DTW) di Sulawesi Selatan memiliki daya tarik yang cukup besar baik yang

bersifat budaya alam sejarah maupun buatan Berikut beberapa potensi wisata

yang dimiliki oleh Kabupaten Tana Toraja

a) Budaya

Kabupaten Tana Toraja memiliki kebudayaan yang dikenal dengan

kebudayaan ldquoaluktardquo merupakan salah satu kepercayaan yang diakui di dalam

masyarakat Tana Toraja seperti

(1) Upacara Rambu Solorsquo (acara kematian)

Rambu Solorsquo adalah upacara pemakaman secara adat yang mewajibkan

keluarga dari almarhum membuat sebuah upacara sebagai tanda penghormatan

terakhir dan menghantarkan arwah orang yang meninggal menuju nirwana

Menurut kepercayaan masyarakat Toraja orang yang meninggal baru dianggap

benar-benar meninggal jika upacara adat rambu solorsquo dilaksanakan Oleh sebab

itu jasad orang yang belum diupacarakan masih tetap diperlakukan seperti halnya

orang hidup yaitu dibaringkan di tempat tidur dan diberi hidangan makanan dan

minuman bahkan selalu diajak berbicara Upacara adat Rambu Solorsquo terdiri dari

beberapa rangkaian ritual diantaranya pembungkusan jenazah menghias peti

jenazah menurunkan jenazah ke lumbung untuk disemayamkan dan proses

pengusungan jenazah ke tempat peristirahatan terakhir Selain itu dalam upacara

adat ini terdapat berbagai kegiatan budaya yang menarik yang dipertontonkan

antara lain 1) Marsquopasilaga tedong (Adu kerbau) upacara inilah yang menyedot

42

perhatian turis asing dan wisatawan lokal Kerbau adalah hewan yang dianggap

suci bagi suku Toraja dan Sisembarsquo atau Adu kaki 2) Tari-tarian yang berkaitan

dengan situs rambu solorsquo antara lain ParsquoBadong ParsquoDondi ParsquoRanding

ParsquoKatia Parsquopapanggan dan Passailo Sementara itu untuk seni musik antara lain

Parsquopompang Parsquodali-dali dan Unnosong Marsquotinggoro tedong (Pemotongan

kerbau dengan ciri khas masyarkat Toraja yaitu dengan menebas leher kerbau

dengan parang dilakukan dengan sekali tebas) Kerbau yang akan disembelih

biasanya akan ditempatkan pada sebuah batu yang disebut Simbuang Batu Jenis

kerbau yang terkenal dari Toraja adalah Tedong Bonga tedong bonga harganya

sangat tinggi hingga ratusan juta rupiah Rambu Solorsquo mencerminkan kehidupan

masyarakat Tana Toraja yang suka gotong royong memiliki strata sosial dan

menghormati orang tua

Gambar 3 Marsquorombongan (Penyambutan Tamu)

43

(2) Upacara Syukuran (Rambu Tukarsquo)

Upacara Rambu tukarsquo adalah upacara adat yang berhubungan dengan acara

syukuran di dalam upacara ini tak ada kesedihan yang ada hanya kegembiraan

Misalnya acara pernikahan syukuran panen dan peresmian rumah adattongkonan

yang baru atau yang selesai direnovasi menghadirkan semua rumpun keluarga

dari acara ini membuat ikatan kekeluargaan di Tana Toraja sangat kuat semua

upacara tersebut dikenal dengan nama MaBua Meroek atau Mangrara Banua

Sura Upacara ini menarik karena berbagai atraksi tarian dan nyanyian dari

kebudayaan Toraja yang unik Upacara Rambu Tukarsquo dilaksanakan sebelum

tengah hari di sebelah timur tongkonan Ini berbeda dengan Rambu solorsquo yang di

gelar tengah atau petang hari serta di adakan di sebelah barat tongkonan Sebagai

upacara kegembiraan Rambu Tukarsquo digelar mengiringi meningginya matahari

sedangkan Rambu Solorsquo untuk mengiringi terbenamnya matahari Untuk upacara

adat Rambu Tuka diikuti oleh seni tari seperti Pa Gellu Pa Boneballa Gellu

Tungga Ondo Samalele PaDao Bulan PaBurake Memanna Maluya PaTirra

Panimbong dan lain-lain Untuk seni musik yaitu Papompang PaBarrung

Papelle Musik dan seni tari yang ditampilkan pada upacara Rambu Solo tidak

boleh ditampilkan pada upacara Rambu tukarsquo

44

Gambar 4 Marsquogellursquo (Tari-tarian)

(3) Rumah Tongkonan

Tongkonan adalah rumah tradisional Toraja yang berdiri diatas tumpukan

kayu dan dishiasi dengan ukiran berwarnah merah hitam dan kuning Kata

tongkonan berasal dari bahasa Toraja tongkon (duduk) Tongkonan merupakan

pusat kehidupan sosial suku Toraja ritual yang berhubungan dengan tongkonan

sangatlah penting dalam kehidupan spiritual suku Toraja oleh karena itu semua

anggota keluarga diharuskan ikut serta karena tongkonan melambangkan

hubungan mereka dengan leluhur mereka Pembangunan tongkonan adalah

pekerjaan yang melelahkan dan biasanya dilakukan dengan bantuan keluarga

besar ada 3 jenis tongkonan yaitu 1) Tongkonan layuk adalah tempat menyusun

aturan aturan sosial keagamaan 2) Tongkoan pekaindoran (pekamberan atau

kaparengngesan) adalah berfungsi sebagai temapt pengurus atau pengatur

pemrintahan adat 3) Tongkonan batu arsquoriri adalah berfungsi sebagai tongkonan

penunjang yang mengatur dan membina persatuan keluarga serta membina

warisan

45

Gambar 5 Rumah Tongkonan Tana Toraja

b) Pariwisata

Tana Toraja terkenal akan obyek wisatanya yang sangat indah dan

menarik sehingga diminati para wisatawan Pada tahun 2012 Tana Toraja

mendapatkan program Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) pada saat itu

juga kunjungan wisatwan semakin tahun semakin meningkat untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 4 Jumlah Kunjungan Wiatawan Tahun Tana Toraja 2012 SD 2016

No

Tahun

Jumlah Wisatawan

Wisnus Wisman

Total

1 2012 20836 13532 34368

2 2013 42319 19324 61643

3 2014 60096 20167 80236

4 2015 82767 15731 98498

5 2016 55037 19491 74528

Sumber Kantor Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Tana Toraja

Tana Toraja memiliki berbagai tempat obyek wisata berikut nama-nama

obyek wisata Tana Toraja

46

(1) Obyek Wisata Lemo

Merupakan sebuah kuburan yang dibuat di bukit batu Bukit ini dinamakan

Lemo karena bentuknya bulat menyerupai buah jeruk (limau) Untuk membuat

lubang ini diperlukan waktu 6 bulan hingga 1 tahun dengan biaya sekitar Rp 30

juta Di pemakaman Lemo terdapat mayat yang disimpan di udara terbuka di

tengah bebatuan yang curam Kompleks pemakaman ini merupakan perpaduan

antara kematian seni dan ritual

Gambar 6 Obyek Wisata Lemo

(2) Obyek Wisata Kambira Atau Baby Grave (Kuburan Bayi Di Dalam Pohon)

Obyek wisata satu ini sangat unik karena jenazah bayi yang sudah

meninggal dimasukkan ke batang pohon Mayat bayi lalu diletakkan ke dalam

dan ditutupi dengan serat pohon dari bahan pelepas enau (kulimbang ijuk) Usia

pohon sekitar 300 ada juga yang 10 tahun dan tersimpan puluhan jenazah bayi

berusia 0-7 tahun di dalamnya Saat ini pohon tempat menyimpan mayat bayi

tersebut sudah tidak digunakan lagi Namun pohon tersebut masih terlihat tegak

berdiri sehingga menjadi daya tarik yang banyak dikunjungi wisatawan lokal mau

pun mancanegara

47

Gambar 7 Obyek wisata Baby Grave

(Penguburan Bayi Dalam Pohon)

(3) Obyek Wisata Makularsquo

Makula terletak di Sangalla sekitar 24 kilometer sebelah selatan kota

Rantepao atau lima enam kilometer di sebelah barat kota Makale Tana Toraja

Terdapat tiga sumber air panas di Makularsquo yang letaknya saling berdekatan Di

sekitar mata air itu berdiri beberapa rumah peristirahatan Pengelolanya sengaja

menyediakan kolam-kolam untuk menampung air panas yang dialirkan dari

sumbernya

Gambar 8 Obyek Wisata Makularsquo (Tempat Permandian)

48

(4) Obyek Wisata Sirope

Obyek wisata Sirope terletak plusmn 6 km di Kecamatan Makale Utara dan 1

km dari jalan poros tempat ini merupakan pemakaman batu pahat di tebing-tebing

batu kapur erong (tempat pemakaman purba dari kayu) dengan beberapa patung-

patung Kompleks pemakaman ini merupakan milik dari kaum bangsawan di

sekitar wilayah Lion dan Tondok Iring

Gambar 9 Obyek Wisata Sirope (Tempat Penguburan)

(5) Obyek Wisata Tumbang Datu Beborsquo

Obyek wisata Tumbang Datu Beborsquo adalah salah satu perkampungan adat

terletak di Kecamatan Sangallarsquo Utara plusmn 7 km dari Makale di sini terdapat

banyak rumah adat tongkonan lokasi upacara adat mata air pemakaman purba

kuburan bayi di pohon benteng pertahanan purba dan lain-lain Masyarakat

masih sangat memegang teguh tradisi

49

Gambar 10 Obyek Wisata Tumbang Datu Bebo

(Rumah Adat Tana Toraja)

(6) Obyek Wisata Tilanga

Obyek wisata Tilanga merupakan kolam alami yang jauh dari hingar

bingar kota terbentuk pada batuan cadas yang dikelilingi pepohonan rimbun

lengkap dengan bunyi-bunyian alam Permandian alam Tilanga terletak di Desa

Sarira Kecamatan Makale Tana Toraja Sulsel jaraknya sekitar 15 kilometer

sebelah selatan Kota Rantepao atau 12 kilometer sebelah utara Kota Makale

Yang menarik dari obyek wisata ini belut berukuran selengan bagian bawah

orang dewasa berenang dengan bebasnya tapi belut-belut tersebut tidak boleh di

tangkap dan di bawah pulang karena penduduk yang tinggal disana

menganggapnya sebagai binatang yang sakral

50

Gambar 11 Obyek Wisata Tilanga (Tempat Permandian)

(7) Obyek Wisata Pango-pango

Obyek wisata Pango-pango merupakan obyek wisata alam yang berada di

atas puncak gunung dengan ketinggian 1600-1700 Mdpl serta terdapat rimbunan

pohon pinus obyek wisata Pango-pango menggabungkan 2 unsur tempat wisata

yaitu wisata alam dan agro wisata Wisata alam Pango-pango terletak sekitar 7

Km dari Kota Makale Kabupaten Tana Toraja

Gambar 12 Obyek Wisata Pango-pango (Wisata Alam)

51

(8) Obyek Wisata Buntu Burake

Obyek wisata Buntu Burake merupakan obyek wisata religi yang

diresmikan pada tanggal 31 agustus 2015 bertepatan hari ulang tahun Kabupaten

Tana Toraja Di atas puncak Buntu Burake terdapat patung Yesus setinggi 40

Meter dan merupakan patung Tuhan Yesus tetringgi kedua di dunia setelah

Christ the king di Polandia setinggi 525 Meter dan di urutan ketiga yaitu patung

Yesus di Rio de janeiro Brasil setinggi 32 Meter

Gambar 13 Obyek Wisata Buntu Burake (Wisata Religi)

4 Keadaan Penduduk

Salah satu modal dasar dalam melaksanakan pembangunan di suatu

daerah adalah sumber daya manusianya dalam hal ini adalah penduduk Apabila

penduduk tersebut diarahkan atau di bina sebagai tenaga kerja yang efektif maka

hal ini merupakan potensi yang sangat besar nilainya Sebaliknya apabila

penduduk tidak di bina atau diarahkan dengan baik sedangkan laju pertumbuhan

penduduk tidak terkendali maka peningkatan kesejahteraan penduduk tidak

52

merata maka hal ini akan mengganggu keamanan stabilitas nasional Penduduk

Kabupaten Tana Toraja berdasarkan hasil akhir tahun 2015 berjumlah 226160

jiwa yang tersebar di 19 Kecamatan yang berjenis kelamin laki-laki lebih

banyak dari penduduk yang berjenis kelamin perempuan lebih jelasnya dapat

dilihat pada tabel berikut

Tabel 5 Jumlah Penduduk Tana Toraja

No Jenis Keleamin Jumlah

1 Laki-laki 114589

3 Perempuan 111623

Total 226160

Sumber Kantor BPS Tana Toraja Tahun 2015

B Karakterisitik Informan

Berikut ini dipaparkan Karakterisitik Informan umum meliputi jenis

kelamin umur pendidikan pekerjaan dan pendapatan

1) Karakterisitik Informan berdasarkan jenis kelamin

Karakterisitik informan yang menjadi subjek penelitian ini menurut jenis

kelamin ditunjukkan pada tabel dibawah ini

Tabel 6 Karakterisitik Informan Berdasarkan Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Frekuensi Presentase ()

1 Laki-laki 6 665

2 Perempuan 3 335

Jumlah 9 100

Sumber Olahan Data Primer Maret 2016

Data tabel diatas menunjukkan 6 orang informan berjenis laki-laki dengan

persentase (665) sedangkan yang berjenis perempuan 3 orang dengan

persentase (335) Hal ini menunjukkan dalam penelitian ini informan yang

berjenis laki-laki lebih banyak di banding informan yang berjenis kelamin

perempuan

53

2) Umur

Karakterisitik informan yang menjadi subjek penelitian ini menurut umur

ditunjukkan pada tabel dibawah ini

Tabel 7 Karakteristik Informan Berdasarkan Umur

No Klasifikasi Umur Frekuensi Presentase ()

1 30-49 5 66

2 40-49 2 22

3 50-59 2 22

Jumlah 9 100

Sumber Olahan Data Primer Maret Tahun 2016

Pada tabel 7 diatas dapat di lihat dari 9 informan berdasarkan umur

menunjukkan bahwa umur yang mendominasi informan berada pada kisaran 30-

49 tahun dengan persentase (66) sedangkan pada kisaran umur 40-49 tahun

(22) dan umur 50-59 tahun (22) adalah merupakan kisaran yang paling kecil

3) Tingkat pendidikan

Karakteristik informan yang menjadi subjek penelitian ini menurut tingkat

pendidikan dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 8 Karakterisitik Informan Berdasarkan Pendidikan

No Klasifikasi Pendidikan Frekuensi Presentase ()

1 SD 0 0

2 SMP 0 0

3 SMA 2 222

4 DIII 2 222

5 SI 3 333

6 S2 2 222

Jumlah 9 100

Sumber olahan Data Primer Maret Tahun 2016

54

Pada tabel 8 diatas dapat dilihat dari 9 informan berdasarkan pendidikan

menunjukkan bahwa pendidikan yang mendominasi informan berada pada jenjang

S1 dengan persentase (333) selanjutnya pada jenjang SMAD111 dan S2

persentasenya sama yaitu (222)

4) Pekerjaan

Karakteristik informan yang menjadi subjek penelitian ini menurut

pekerjaan dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 9 Karakteristik Informan Berdasarkan Pekerjaan

No Pekerjaan Frekuensi Persentase

1 PNS 4 44

2 Swasta 2 22

3 Honorer 2 22

4 IRT 1 12

Jumlah 9 100

Sumber Olahan Data Primer Maret Tahun 2016

Tabel 9 apat dilihar diatas dari 9 informan berdasrkan pekerjaan

menunjukkan bahwa pekerjaan dari informan lebih banyak yang PNS yaitu 4

orang dengan persentase (44) yang sedang adalah honorer dan swasta yaitu

dengan persentase (22) yang paling sedikit adalah IRT dengan persentase

hanya (12)

5) Pendapatan

Karakteristik informan yang menjadi subjek penelitian ini menurut

pendapatan dapat dilihat pada tabel berikut

55

Tabel 10 Karakteristik Informan Berdasarkan Pendapatan

No Pendapatan Frekuensi Persentase

1 500-700 ribu 2 25

2 1 ndash 2 juta 2 25

4 4-10 juta 5 50

Jumlah 9 100

Sumber Olahan Data Primer Maret Tahun 2016

Tabel diatas menunjukkan bahwa informan yang mempunyai pendapatan

paling banyak ada 5 orang yaitu dengan persentase (50) informan yang

berpendapatan menengah sebanyak 2 orang dengan persentase (25) sedangkan

informan yang berpendapatan paling sedikit ada 2 orang dengan persentase (25)

C Strategi Pemerintah dalam Peningkatan Destinasi Manajemen Organisasi

(DMO) Di Kabupaten Pariwisata Tana Toraja

Strategi yang dilakukan pemerintah dalam meningkatkan Destinasi

Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata Tana Toraja adalah analisis SWOT

karena analisi SWOT merupakan salah satu metode untuk menggambarkan suatu

masalah proyek atau konsep bisnis yang berdasarkan faktor internal dan faktor

eksternal Untuk mengetahui apakah DMO pariwisata Tana Toraja sudah tercapai

atau belum dapat dilihat dari hasil wawancara di bawah ini

1 Faktor internal

Faktor internal terbagi atas dua yaitu faktor kekuatan yang meliputi

keindahan alam kearifan lokal dan ragam budaya sedangkan faktor kelemahan

meliputi infrastruktur jalan yang belum optimal dan kebersihan kurang terjaga

56

a) Kekuatan

Indikator pertama Kekuatan terdiri dari tiga sub variabel yaitu 1)

keindahan alam 2) kearifan lokal 3) ragam budaya Ketiga sub variabel akan

dijelaskan di bawah ini

(1) Keindahan alam

Sebuah keindahan alam sangat dibutuhkan dalam meningkatkan destinasi

pariwisata karena dengan adanya keindahan alam yang menarik dan sejuk akan

menjadi magnet tersendiri bagi wisatawan Ketika ditanyakan tentang keindahan

alam berikut tanggapan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata di Kabupaten

Tana Toraja

ldquoDari segi keindahan alam obyek wisata Tana Toraja memiliki panorama

alam yang sangat menarik dan sejuk pada saat kita memasuki kawasan

obyek wisata yang ada di Pango-pango kita dapat rasakan kesejukan di

alam bebas Sekitar wilayah Pango-pango ini banyak ditanami berbagai

macam tanaman salah satunya produk unggulan seperti kopi coklat

markisa kacang tana dan jagung dan beragam sayuran selain itu juga di

penuhi rimbunan pohon pinus tak salah kalau obyek wisata yang satu ini

menjadi kunjungan favoritrdquo

(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)

Hasil wawancara lainnya dengan Sekertaris Dinas Kebudayaan dan

Pariwisata mengatakan bahwa

ldquoSalah satu yang menjadikan obyek wisata Tana Toraja diminati para

pelancong dunia baik wisata lokal maupun mancanegara adalah panorama

alamnya yang sangat bagus dan indah karena letak obyek wisata terletak

diatas gunung diatas kita dapat melihat kota Makale Rantepao dan

sekitarnyardquo

(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)

Berdasarkan tanggapan dari informan diatas dapat dianalisa bahwa dari

segi keindahan alam obyek wisata Tana Toraja memiliki beragam keindahan

misalnya panorama alam yang indah sejuk dan menarik serta dilokasi obyek

57

wisata banyak ditemui berbagai macam tanaman seperti kopi markisa jagung

kacang tanah dan rimbunan pohon pinus diatas juga kita dapat melihat kota

Makale Rantepao dan sekitarnya Terkait dengan keindahan alam obyek wisata

Tana Toraja lebih lanjut Ketua Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Cluster

Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoObyek wisata yang ada di Tana Toraja dari segi keindahan memang

sangat menarik salah satunya di Buntu Burake disana kita dapat melihat

keindahan alamnya seperti gunung-gunung yang indah dipandang serta

batu-batu yang ada diokasi obyek wisata yang tak kalah uniknya batunya

yang tinggi dan lonjong serta terdapat patung yesus yang tertinggi kedua

di dunia pembangunan wisata religi ini tak lain untuk meningkatkan

destinasi wisatawan serta meminimalisir kelemahan dan ancaman yang

adardquo (Wawancara LB 58 Tahun 15032016)

Sementara penjelasan yang diberikan oleh Travel agent Tana Toraja

mengatakan bahwa

ldquoMemang Tana Toraja Memiliki keindahan alam yang luar biasa tapi

keindahan alam yang ada di obyek wisata di Buntu Burake pada saat

musim hujan tidak dapat kita rasakan karena gelap ditutupi oleh awan

serta dilokasi obyek wisata sangat licin jadi lebih bagusnya datang

berkunjung pada saat musim kemaraurdquo

(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)

Berdasarkan tanggapan dari informan diatas dapat dikatakan bahwa

keindahan yang dimiliki obyek wisata Tana Toraja memang sangat luar biasa

contohnya obyek wisata di Buntu Burake diatas kita dapat merasakan keindahan

alam seperti gunung-gunung yang indah batu-batunya yang unik karena tajam

panjang dan lonjong serta patung yesus yang tertinggi kedua di dunia tetapi

keindahan alamnya tidak dapat dirasakan pada saat hujan turun karena gelap

ditutupi oleh awan Terkait hal tersebut informan selaku wisatawan yang datang

berkunjung ke Toraja mengatakan bahwa

58

ldquoKeindahan alam obyek wisata yang ada di Toraja ini memang luar biasa

contohnya obyek wisata yang ada di Pango-pango kalau ingin berkunjung

bagusnya bermalam di pagi hari kita terasa diatas awan karena pada saat

sang matahari terbit di ufuk timur pemandangan menakjubkan lainnya

dapat kita saksikan Arak-arakan awan putih indah berada tepat di bawah

kita yang menyelimuti seluruh kota Makale dan sekitarnya dari atas

puncaknyardquo

(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)

Sementara tanggapan informan selaku masyarakat kabupaten Tana Toraja

mengatakan bahwa

ldquoKalau ingin melihat keindahan obyek wisata Tana Toraja yang ada di

Buntu Burake itu pada saat sore hari diatas kita akan merasakan kesejukan

serta keindahannya pada saat matahari akan terbenam cahayanya yang

kuning keemasan dihiasi dengan baluran putih awan yang berarak tak

beraturan pernak-pernik mutiara yang sedang menggantung di tengah

warna kuning sang mentarirdquo

(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas dapat di katakan bahwa

keindahan obyek wisata Tana Toraja memang luar biasa apalagi pada pagi hari

dan sore hari pada saat matahari terbit di ufuk timur dan sore hari pada saat

matahari mau terbenam

Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa informan diatas dapat

dikatakan sejalan dengan teori Sondang P Siagian pada indikator Strengths

(kekuatan) bahwa suatu satuan bisnis atau perusahaan harus memiliki keunggulan

komparatif oleh unit usaha di pasaran salah satunya seperti keindahan alam

dimana keindahan alam yang dimimiliki merupakan keunggulan dari obyek

wisata Tana Toraja dengan begitu pemerintah Tana Toraja dapat memanfaatkan

kekuatan dan peluang dalam meningkatkan destinasi serta dapat meminimalisir

berbagai kelemahan dan ancaman yang ada

59

(2) Kearifan lokal

Kearifan lokal adalah kepandaian dan strategi-strategi pengelolaan alam

semesta dalam menjaga keseimbangan ekologis yang sudah berabad-abad teruji

oleh berbagai bencana dan kendala serta keteledoran manusia Kearifan lokal

tidak hanya berhenti pada etika tetapi sampai pada norma dan tindakan dan

tingkah laku sehingga kearifan lokal dapat menjadi seperti religi yang

memedomani manusia dalam bersikap dan bertindak baik dalam konteks

kehidupan sehari-hari maupun menentukan peradaban manusia yang lebih jauh

Ketika ditanyakan tentang kearifan lokal berikut tanggapan informan selaku

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Tana Toraja

ldquoKearifan lokal Tana Toraja dari segi adat sudah banyak mengalami

perubahan contohnya perbudakan dulunya budak di suruh-suruh misalnya

menumbuh padi kasi makan babi cuci piring dan lain lain-lain

sebagainya tapi sekarang itu sudah tidak berlaku tapi identitasnya sebagai

budak tidak akan hilang rdquo

(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)

Sementara tanggapan dari informan selaku Sekertaris Dinas Kebudayaan

dan Pariwisata mengatakan bahwa

ldquoSaat ini beberapa dari kebudayaan di Tana Toraja sudah tidak orisinil

lagi misalnya saja rumah adat toraja yaitu tongkonan dulu atap rumah

tongkonan itu terbuat dari kayu sehingga terlihat sangat unik namun

sekarang sudah ada yang menggunakan atap seng begitu juga dengan

lantainya yang dulunya masih menggunakan kayu sekarang sudah di cor

dan memakai keramik sehingga keindahan dan keunikannya berkurang rdquo

(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)

Berdasarkan tanggapan informan di atas dapat di katakan bahwa kearifan

lokal Tana Toraja sudah mulai berkurang keasliannya dan keorisinalitasnya

karena beberapa adat Toraja sudah banyak mengalami perubahan misalnya

perbudakan yang tak lagi di suruh-suruh serta rumah adat tongkonan yang

60

dulunya menggunakan kayu sebagai lantainya tapi sekarang sudah banyak yang

cor dan menggunakan keramik sehingg keunikannya berkurang Sehubungan

dengan kearifan lokal Ketua Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Cluster

Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoKearifan lokal dari segi budaya sudah mulai memudar contohnya dalam

pesta rambu solorsquo (acara kematian) dimana seharusnya tamu atau keluarga

yang datang memakai baju bolong (baju hitam) naum sekarang sudah ada

yang tidak memakai baju hitam menurut saya ada baiknya pemerintah

membuat PERDA Tentang Kearifan Lokal agar budaya yang dimiliki tdak

mudah berubah dan memudarrdquo

(Wawancara LB 58 Tahun 15032016)

Berdasarkan tanggapan informan di atas maka dapat di analisa bahwa

dalam pelaksanaan upacara rambu solorsquo (acara kematian) dimana seharusnya

semua memakai baju hitam baik tamu maupun keluarga tapi kenyataannya sudah

ada yang tidak memakai baju bolong (baju hitam) maka dari itu Ketua DMO

Pariwisata Tana Toraja menyarankan agar pemerintah Tana Toraja mengeluarkan

Peraturan Daerah (PERDA) Tentang Kearifan Lokal agar kearifan lokal Tana

Toraja tetap terjaga dan tidak mudah memudar maupun berubah Sehubungan

dengan kearifan lokal Travel agent Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoKearifan lokal dari segi baju sudah sangat bagus di mana dalam

melaksanakan upacara rambu tukarsquo (acara syukuran) misalnya acara

pernikahan dimana dalam pelaksaanaannya penerima tamu menggunkan

baju adat Toraja yaitu kandaura dan baju bodoh (baju indorsquo) dilengkapi

dengan aksesoris Tana Torajardquo

(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)

Sementara tanggapan dari wisatawan yang datang berkunjung ke Tana

Toraja mengatakan bahwa

ldquoberbicara mengenai kearifan lokal Tana Toraja dari segi budaya baik

budaya rambu solorsquo (acara kematian) dan budaya rambu tukarsquo (acara

syukuran) sangat orisinil karena budaya ini ada sejak dari dulu sampai

61

sekarang dan tidak mudah di pengaruhi oleh budaya luar karena

masyarakat Toraja sangat mengharagai budaya mereka dengan tetap

menjaga eksistensi kearifan lokal inilah sehingga Toraja dikenal baik

lokal maupun mancanegara serta budaya ini dijadikan budaya wisatardquo

(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)

Sementara tanggapan dari masyarakat dikabupaten Tana Toraja

mengatakan bahwa

ldquoMengenai kearifan lokal sudah banyak yang tidak orisinil lagi karena

upacara-upacara yang digelar di Toraja khususnya di Tana Toraja sudah

mulai berkurang atau sudah jarang di laksanakan seperti dalam syukuran

rumah tongkonan yang baru dan acara pesta panen biasanya digelar acara

sisembarsquo (adu kaki) sebagai ungkapan syukur Tapi saat ini kebanyakan

upacara yang digelar hanya rambu solorsquo (pesta kematian) dan rambu tukarsquo

( pesta pernikahan)rdquo

(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)

Berdasarkan tanggapan beberapa informan diatas maka dapat

disimpulkan bahwa dari segi budaya rambu solorsquo dan rambu tukarsquo sangat orisinil

karena budaya itu masih dilestarikan sampai sekarangserta dalam pelaksanaan

rambu tukarsquo semua penerima tamu menggunakan baju adat Toraja dilengkapi

dengan aksesoris Toraja dan disisi lain ada juga yang sudah tidak orisinil lagi

karena berbagai upacara syukuran sudah mulai jarang dilaksanakan seperti

mangrara tongkonan dan acara pesta panen yang biasanya dilakukan acara

sisembarsquo

(3) Ragam budaya

Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama

oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi Budaya

terbentuk dari banyak unsur yang rumit termasuk sistem agama dan politik adat

istiadat bahasa perkakas pakaian bangunan dan karya seni Sehubungan dengan

62

budaya berikut tanggapan informan selaku Kepala Dinas Kebudayaan dan

Pariwisata di Kabupaten Tana Toraja

ldquoBudaya Tana Toraja merupakan warisan dunia dan dijadikan wisata

budaya dari berbagai budaya yang ada yang paling menarik adalah

upacara rambu solorsquo (acara kematian) dimana upacara rambu solorsquo

dulunya hanya dilakukan oleh bangsawan akan tetapi sekarang sudah

mulai bergeser siapa yang kaya itulah pestanya yang paling meriah meski

demikian dalam pelaksanaannya dilakukan berdasarkan stratifikasi sosial

ada tingkatan-tingkatannya seperti tanarsquo bulaan (kasta tertinggi) tanarsquo

bassi (kasta menengah) tanarsquo karurung ( kasta rendah) dan tanarsquo kua-kua

(sangat rendah)rdquo

(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas dapat dikatakan bahwa dalam

pelaksanaan upacara rambu solorsquo yang dulunya hanya bisa dilakukan oleh orang

bangsawan tapi sekarang sudah mengalami pergeseran dimana orang yang kaya

itulah yang pestahnya lebih meriah tapi meski demikian tetap diukur berdasarkan

status sosialnya Sehubungan dengan budaya ini lebih lanjut Sekertaris Dinas

Kebudayaan dan Pariwisata mengatakan

ldquoSelain budaya rambu solorsquo Tana Toraja juga memiliki berbagai macam

budaya lainnya yang juga menarik salah satunya adalah penguburan bayi

yang ada di baby grave yang dikubur dalam pohon dimana 1 pohon

terdapat 10 mayat bayi di dalam maka tak heran kalau Tana Toraja

diminati oleh para pelancong baik wisatawan lokal nusantara maupun

mancanegarardquo

(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)

Sementara tanggapan dari informan selaku Ketua Destinasi Manajemen

Organisasi (DMO) Cluster Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoSelain budaya rambu solorsquo (acara kematian) ada juga budaya rambu tukarsquo

(acara syukuran) seperti acara pernikahan dimana dalam pelaksanaannya

diiringi dengan parsquogellu (tari-tarian) parsquopenawai (memaparkan asal usul

calon pengantin) dan dilaksanakan pada saat matahari mulai naik berbeda

dengan rambu tukarsquo yang dilakukan pada saat matahari mulai turun begitu

menariknya budaya Torajardquo

(Wawancara LB 58 Tahun 15032016)

63

Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa

budaya Tana Toraja bukan hanya rambu solorsquo ada juga budaya penguburan bayi

dalam pohon dimana dalam 1 pohon terdapat 10 mayat bayi serta budaya lainnya

adalah budaya rambu tukarsquo seperti acara pernikahan yang dilksanakan pada saat

matahri mulai naik serta di iringi dengan parsquogellu dan marsquopenawai Terkait

dengan budaya tersebut travel agent Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoTana Toraja terkenal karena budayanya yang begitu menarik salah

satunya adalah ketika seorang bangsawan meninggal atau seorang yang

tak murni bangsawan biasanya tak langsung dikubur melainkan disimpan

di rumah berminggu-minggu berbulan-bulan bahkan puluhan tahun

tergantung kesiapan keluarga dan mereka memperlakukan mayat seperti

orang yang hidup dimana mayat disiapkan makanan dan minuman mayat

tersebut baru dianggap mati setelah selesai melakukan upacara rambu

solorsquo (acara kematian)rdquo

(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)

Sementara tanggapan dari informan selaku wisatawan yang datang

berkunjung ke Tana Toraja mengatakan

ldquoTidak salah kalau Tana Toraja diminati para wisatawan mancanegara

karena memang budaya Tana Toraja luar biasa seperti dalam pelaksanaan

upacara rambu solorsquo (acara kematian) dimana pemotongan kerbau dan

babi banyaknya hewan yang di potong tergantung kemampuan ekonomi

keluarga serta berbagai kegiatan budaya dipertontonkan seperti parsquosilaga

tedong (adu kerbau) adu kaki (sisembarsquo) tari-tarian seperti parsquobadong

passailorsquo serta pemotongan kerbau dengan cara marsquotinggoro tedong

(pemotongan kerbau dengan ciri khas masyarakat Toraja yaitu dengan

menebas kerbau dengan parang dan dengan hanya sekali tebas budaya

inilah yang menjadikan Tana Toraja dikenal baik nusantara maupun

mancanegarardquo

(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa

ketika masyarakat Toraja meninggal biasanya tidak langsung dikubur melainkan

disimpan di atas rumah dan diperlakukan seperti orang yang hidup serta dalam

64

pelaksanaan rambu solorsquo dilakukan pemotongan kerbau dan babi banyaknya

pemotongan hewan tergantung dari keamampuan keluarga semakin banyak

hewan yang dipotong maka semakin tinggi pula status sosial seseorang

Sehubungan dengan budaya berikut tanggapan informan selaku masyarakat di

kabupaten Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoBudaya masyarakat Toraja banyak orang menganggap tradisi yang

pemborosan karena besar biaya yang harus dikeluarkan untuk

penyelenggaraannya bahkan ada yang tertunda berbulan-bulan bahkan

bertahun-tahun karena harus mengumpulkan biaya bahkan ada yang

mengatakan orang Toraja mencari kekayaan untuk di pakai pada pesta

rambu solorsquo tapi bagi masyarakat Toraja berbicara pemakaman bukan

hanya tentang upacara status jumlah kerbau dan babi yang dipotong

tetapi juga soal malu (sirirsquo) dan hal inilah yang meneyebabkan upacara

rambu solorsquo terkait dengan tingkat stratifikasi sosialrdquo

(Wawancara AA 44 tahun 18032016)

Berdasarkan tanggapan dari informan diatas dapat dianalisa bahwa bukan

soal pemborosan atau dengan kata orang Toraja mencari kekayaan hanya untuk

pesta rambu solorsquo tapi karena faktor malu karena upacara rambu solo terkait

dengan stratifikasi sosial Terkait dengan budaya berikut tanggapan masyarakat

Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoBudaya Tana Toraja memang terkenal akan keunikannya salah satu

budaya Toraja yang unik salah satunya yaitu pada saat orang yang murni

bangsawan maupun yang tidak murni bangsawan meninggal dunia pada

saat selesai dimandikan akan di make up dan apabila yang meninggal

adalah gadis akan dipakaikan baju seloyor kalau orang tua dipakaikan

baju bodoh (baju indorsquo) sedangkan kalau yang meninggal laki-laki baik

orang tua maupun remaja akan dipakakan jas dan dasi dan setelah itu

barulah dikasih masuk peti lalu disimpan dalam kamar dimana kamarnya

dihiasi begitu indah pada saat mau di pestakan akan dibuatkan peti baru

yang dihias sesuai stratifikasi sosialnyardquo

(Wawancara MT 38 Tahun 19032016)

Berdasarkan tanggapan dari informan diatas maka dapat dikatakan bahawa

pada saat orang Toraja meninggal tidak langsung dimakamkan melainkan

65

disimpan dirumah dalam kamar yang sudah dihiasi begitu indah dan petinya tidak

sembarang dihiasi melainkan sesuai stratifikasi sosialnya

Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa informan diatas dapat

dikatakan dari segi budaya Tana Toraja memang begitu menarik sehingga

dijadikan wisata budaya dimana pada saat orang Toraja meninggal tidak langsung

dimakamkan melainkan disimpan dirumah pelaksanaannya tergantung pada

kesiapan keluarga dalam pelaksanaannya banyak macam kegiatan budaya

dipertontonkan seperti parsquosilaga tedong (adu kerbau) adu kaki (sisembarsquo) tari-

tarian seperti parsquobadong passailorsquo serta pemotongan kerbau dengan cara

marsquotinggoro tedong (pemotongan kerbau dengan ciri khas masyarakat Toraja

yaitu dengan menebas kerbau dengan parang dan dengan hanya sekali tebas

selain itu ada penguburan bayi dalam pohon dimana satu pohon terdapat sepuluh

mayat bayi didalam maka tak heran kalau Tana Toraja banyak diminati para

pelancong baik wisatawan lokal nusantara maupun mancanegara

b) Kelemahan

Indikator kedua kelemahan terdiri dari dua sub variabel yaitu 1)

infrastruktur jalan yang belum optimal dan 2) kebersihan yang kurang tergaja di

lokasi obyek wisata

(1) Infrastruktur jalan yang belum optimal

Infrastruktur jalan yang belum optimal menuju obyek wisata tentu sangat

mengganggu dan membahyakan bagi wisatawan yang datang berkunjung Ketika

ditanyakan tentang infrastruktur jalan yang belum optimal Kepala Dinas

Kebudayaan dan Pariwisata di Kabupaten Tana Toraja

66

ldquoObyek wisata yang ada di Tilanaga (tempat permandian) dari segi

infrastruktur jalannya sangat kecil berlubang disana sini jalanan naik

turun dan menanjak hal ini menjadi salah satu kendala dalam

meningkatkan destinasi kami selaku pihak terkait akan berusaha

mengatasi hal inirdquo

(wawancara JS 56 Tahun 12032016)

Sementara hasil wawancara dengan informan selaku Sekertaris Dinas

Kebudayaan dan Pariwisata Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoBerbicara tentang infrastruktur jalan menuju obyek wisata yang ada di

Tana Toraja memang sebagian sangat jelek misalnya jalan menuju obyek

wisata yang ada di Sirope (tempat penguburan) sangat jelek berlubang

dan lebar jalan sekitar 1 meter lebih hal tersebut menjadi salah satu

kendala dalam peningkatan destinasirdquo

(Wawanacar LS 53 Tahun 14032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa

jalan menuju beberapa obyek wisata banyak yang rusak seperti jalan menuju

obyek wisata di Tilanga dan Sirope jalannya yang menanjak berlubang serta lebar

jalannya hanya 1 meter lebih Terkait dengan infrastruktur jalan yang belum

optimal berikut tanggapan informan selaku Ketua Destinasi Manajamen

Organisasi (DMO) Cluster Pariwisata Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoKeberhasilan DMO dapat dilihat salah satunya dengan infrastruktur jalan

kalau masih ada jalan yang rusak menuju obyek wisata maka DMO belum

tercapai seperti program DMO Tana Toraja belum optimal karena masih

banyak jalan menuju obyek wisata yang jelek contohnya jalan menuju

obyek wisata di Buntu burake pada saat kita memasuki gerbang jalannya

yang berbatu dan pendakian yang cukup jauh hal ini sanagat mengganggu

dan membahayakan bagi wisatawan kami selaku pihak terkait menyadari

hal ini serta berkeinginan besar untuk memperbaiki tapi kami terkendala

dengan dana yang masih minimrdquo

(Wawancara LB 58 Tahun 15032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa

keberhasilan suatu DMO dapat dilihat dari infrastruktur jalan dan DMO Tana

Toraja belum tercapai karena masih ada jalan yang rusak menuju obyek wisata

67

salah satunya jalan menuju obyek wisata di Buntu burake jalannya yang berbatu

dan pendiakian yang cukup jauh Terkait dengan infrastruktur jalan yang belum

optimal berikut tanggapan informan selaku travel agent Tana Toraja mengatakan

bahwa

ldquojalan menuju obyek wisata tidak semuanya rusak sebagian sudah ada

yang bagus seperti jalan menuju obyek wisata yang ada di baby grave

jalannya sudah di aspal dan juga lebar sekitar 4 meterrdquo

(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)

Berdasrkan tanggapan dari informan diatas dapat dikatakan bahwa dari

segi infrastruktur jalan menuju obyek wisata yang ada di Sirope sudah bagus

karena jalannya sudah di aspal dan juga lebar Terkait dengan infrastruktur jalan

yang belum optimal berikut tanggapan informan selaku wisatawan yang datang

berkunjung ke Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoJalan menuju obyek wisata Buntu burake sangat menakutkan dan

membahayakan bagi wisatawan dimana terdapat jurang dipinggir jalan

apalagi jalan menuju obyek wisata ini pada saat musim hujan sangat licin

saya berharap agar pemerintah membuatkan pagar jalanan dan melakukan

perbaikan jalan agar wisatawan sering datang berkunjungrdquo

(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)

Sementara hasil wawancara dengan informan selaku masyarakat Tana

Toraja mengatakan bahwa

ldquoMengenai infrastruktur jalan memang belum optimal karena masih

banyak jalan menuju obyek wisatai yang kurang bagus seperti jalan

menuju obyek wisata di Sangngallarsquo jalanya yang berlubang becek karena

digenangi air tapi dari segi lebarnya sudah lumayan sekitar 3 meterrdquo

(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas dapat dikatakan bahwa dari segi

infrastruktur jalan menuju obyek wisata di Tana Toraja belum optimal karena

68

masih banyak jalan menuju obyek wisata yang becek dan digenangi air pada saat

musim hujan serta terdapat jurang tidak dipasangkan pagar jalanan

Berdasarkan hasil wawancara dari berbagai informan diatas maka dapat

disimpulkan bahwa dari segi infrastruktur jalan di obyek wisata Tana Toraja

belum optimal karena masih banyak obyek wisata yang infrastruktur jalan rusak

dan belum memadai seperti berlubang berbatu licinterdapat jurang yang tidak di

pasangkan pagar jalan serta lebar jalan yang masih kecil sekitar 1 meter lebih

Dengan melihat kelemahan yang ada dapat dikatakan dalam meningkatkan DMO

Pariwisata Tana Toraja belum tercapai

(2) Kebersihan yang kurang terjaga di obyek wisata

Kebersihan adalah keadaan bebas dari kotoran termasuk diantaranya

debu sampah dan bau dalam hal ini wisatawan lokal maupun wisatawan

mancanegara perlu menjaga kebersihan lingkunagan obyek wisata agar keindahan

obyek wista terlihat indah dan menarik Seperti wawancara yang dilakukan

dengan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata mengatakan bahwa

ldquoDari segi kebersihan saya rasa belum optimal karena masih banyak

obyek wisata yang ada di Tana Toraja yang kotor dan baursquo seperti yang

ada di Pango-pango di lokasi obyek wisata sangat baursquo karena banyak

wisatawan buang air kecil sembarangan termasuk wisatawan laki-laki hal

ini terjadi karena memang tidak ada wc di lokasi obyek wisata kami

selaku pihak terkait akan membuat wc di setiap obyek wisata yang ada di

Tana Toraja

(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)

Bedasarkan tanggapan dari informan diatas dapat dianalisa bahwa dari

segi kebersihan obyek wisata Tana Toraja belum optimal karena masih banyak

obyek wisata Tana Toraja yang kotor dan baursquo seprti obyek wisata di Pango-

pango dimana wisatawan buang air kecil sembarangan hal ini terjadi karena

69

belum adanya wc yang disediakan oleh pihak terkait Terkait dengan kebersihan

yang tidak terjaga di obyek wisata Tana Toraja lebih lanjut Sekertaris Dinas

Kebudayaan dan Pariwisata mengatakan bahwa

ldquoKeindahan obyek wisata tergantung dari kebersihannya dan menurut

saya dari segi kebersihan sampah di lokasi obyek wisata saya rasa sudah

lumayan bagus seperti obyek wisata yang ada di baby grave dan obyek

wisata di Pango-pango itu sangat bersih karena memang ada tim khusus

untuk menjaga kebersihan lokasi wisata tersebutrdquo

(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa dari

segi kebersihan sampah di lokasi obyek wisata sudah bagus seperti obyek wisata

yang ada di baby grave dan obyek wisata di Pango-pango Terkait dengan

kebersihan yang kurang terjaga berikut tanggapan informan selaku Ketua

Destinasi Manajemen Organisasi Pariwisata (DMO) Cluster Tana Toriaja

mengatakan bahwa

ldquoKebersihan suatu DMO dapat dilihat salah satunya dengan

kebersihannya apabila obyek wisata masih ada yang kotor berarti dalam

pengelolaan DMO belum tercapai dan saya menyadari bahwa DMO Tana

Toraja belum tercapai karena masih ada obyek wisata di Tana Toraja yang

masih kotor seperti obyek wisata yang ada di Sirope (tempat penguburan)

kebersihannya kurang terjaga daun-daun yang jatuh dibiarkan

bertumpukan di lokasi obyek wisata sampah ada dimana-mana karena

wisatawan yang datang berkunjung membuang sampah sembarangan

(Wawancara LB 58 Tahun 15052016)

Sementara tanggapan lain dari salah satu informan selaku travel agent

Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoMasih banyak obyek wisata di Tana Toraja yang masih kotor salah

satunya di obyek wisata yang ada di Tilanga (tempat permandian) yang

terletak dalam hutan dimana kolamnya banyak daun-daun yang terapung

di bawah karena di sekeliling kolam banyak pohon besar serta pohon-

pohon bambu yang menaungi air di permandian tapi dari segi airnya

sangat jernihrdquo

(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)

70

Berdasarkan tanggapan dari informan diatas dapat dikatakan bahwa dari

segi kebersihan belum optimal karena masih banyak obyek wisata Tana Toraja

tidak terjaga kebersihannya seperti obyek wisata di sirope (tempat penguburan)

dimana dilokasi obyek wisata ini banyak sampah dan daun-daun yang jatuh

dibiarkan begitu saja dan obyek wisata yang ada di Tilanga (tempat permandian)

banyak daun-daun yang terapung di kolam karena banyak pohon-pohon besar dan

pohon bambu yang mengelilingi kolam tersebut Terkait dengan kebersihan yang

kurang terjaga berikut tanggapan informan selaku wisatawan yang datang

berkunjung ke Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoDari segi kebersihan tangga di lokasi obyek wisata yang ada di Buntu

burake (wisata religi) Tana Toraja belum optimal karena tangganya

dipenuhi dengan tanahlumpur apalagi kalau musim hujan karena obyek

wisata ini ada 770 tangga yang di lewati baru sampai di patung Yesus

tertinggi di duniardquo

(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)

Berdasarkan penjelasan dari informan diatas dapat dikatakan kebersihan

dari segi tangga yang ada di obyek wisata Buntu burake belum optimal karena

tangganya banyak di penuhi dengan tanah apa lagi kalau musim hujan Terkait

dengan kebersihan yang kurang terjaga berikut tanggapan informan selaku

masyarakat Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoBerbicara mengenai kebersihan dari segi WC di obyek wisata yang ada di

Tilanga itu sudah bagus dan bersih karena bak dan lantainya menggunakan

keramik airnya juga sangat jernihrdquo

(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)

Berdasarkan hasil wawancara dengan informan diatas maka dapat

dikatakan bahwa dari segi kebersihan WC di obyek wisata yang ada di Tilanga

71

sudah bagus dan bersih airnya juga yang sangat jernih serta kebersihan bak

airnya sudah sangat bersih dan lantai baknya juga menggunakan keramik

Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa informan diatas maka

dapat disimpulkan bahwa keberhasilan suatu DMO dapat dilihat salah satunya

dengan kebersihan apabila masih ada obyek wisata yang masih kotor maka dapat

dikatakan dalam pengelolaan DMO Pariwisata Tana Toraja belum tercapai karena

masih banyak obyek wisata yang masih kotor meski demikian sudah ada juga

yang sudah bersih

2 Faktor eksternal

Faktor eksternal terbagi atas dua yaitu a) peluang meliputi agrowisata dan

berbagai bisnis b) ancaman meliputi penetrasi budaya luar dan ketergantungan

ekonomi

a) Peluang

Indikator ketiga Peluang yang terdiri dari dua sub variabel yaitu 1)

agrowisata 2) berbagai bisnis Kedua sub variabel akan di jelaskan di bawah ini

(1) Agrowisata

Agrowisata merupakan peluang besar bagi masyarakat Tana Toraja

Ketika ditanyakan tentang peluang agrowisata berikut tanggapan dari Kepala

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoKeunikan lokasi agrowisata adalah hamparan kebun kopi dan tanaman

sayuran mengelilingi kota mungil Pango-pango di lembah yang indah dan

mempesona serta mengelilingi perkampungan tradisional yang didukung

bentukan geologibenteng alam dan perbukitan dan pegunungan yang

mempesona keunikan inilah yang menjadikan obyek agrowisata ini

banyak diminati para wisatawanrdquo (Wawancara JS 56 Tahun 12032016)

72

Berdasarkan tanggapan informan diatas dapat dikatakan bahwa keunikan

aggrowisata di tana Toraja adalah hamparan kebun kopi serta perbukitan dan

pegunungan yang mempesona Sehubungan dengan hal tersebut berikut

tanggapan informan selaku Sekertaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

mengatakan bahwa

ldquoAgrowisata Tana Toraja memang menarik dan sejuk keindahan dapat

kita rasakan pada saat kita memasuki kebun kopi jagung serta sayur-

sayuran yang begitu subur indah dipandang apalagi pada pagi harirdquo

(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)

Sementara hasil wawancara dengan Ketua Destinasi Manajemen

Organisasi (DMO) Cluster Pariwisata Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoSebelumnya Tana Toraja hanya mengandalkan wisata budaya dan wisata

alam tapi sekarang sudah ada agrowisata yang ada di Pango-pango yang

banyak menarik wisatawan dan kami selaku pihak terkait merencanakan

penambahan lokasi obyek agrowisata agar kunjungan wisatawan semakin

meningkat hal ini dilakukan untuk meminimalisir kelemahan dan

ancaman yang adardquo

(Wawancara LB 58 Tahun 15032016)

Berdasarkan keterangan informan diatas dapat dikatakan bahwa

keindahan agrowisata di Tana Toraja dapat kita rasakan pada saat kita memasuki

kebun kopi dan sayur-sayuran di dalam kita merasakan kesejukan yang luar biasa

apalagi pada pagi hari serta pihak terkait akan berusaha mengembangkan obyek

agrowisata agar wisatawan semakin tertarik Terkait dengan hal tersebut berikut

tanggapan informan selaku travel agent Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoPemerintah Tana Toraja selalu mengingatkan masyarakat yang ada di

daerah Pango-pango agar selalu menjaga kelestarian lingkungan agar

wisata agro selalu diminati para wisatawan karena kedatangan wisatawan

membawa keuntungan ekonomi bagi masyarakat setempat maupun

masyarakat sekitarnyardquo

(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)

73

Berdasarkan tanggapan informan diatas dapat dikatakan bahwa masyarakat

selalu diingatkan agar tetap menjaga kelestarian lingkungan disekitar obyek

agrowisata agar wisatawan semakin tertarik karena kunjungan wisatawan

membawa keuntungan ekonomi bagi masyarakat setempat serta masyarakat

sekitarnya Sehubungan dengan agrowisata tersebut berikut tanggapan informan

selaku wisatawan yang datang berkunjung ke Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoAgrowisata Tana Toraja memang memberikan peluang yang luar biasa

baik untuk masyarakat sendiri maupun untuk peningkatan destinasi obyek

wisata karena beberapa produk tanaman unggulan seperti kopi dan

markisa dimana wisatawan yang datang bisa memetik sendiri buah kopi

tentu dengan hal tersebut bisa memberikan kepuasan tersendiri bagi

wisatawan yang datangrdquo

(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)

Sementara penjelasan lain dari salah satu informan selaku masyarakat

Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoAgrowisata memang menjadi peluang dalam meningkatkan obyek wisata

dan meningkatkan perekonomian masyarakat saya harap agar pemerintah

menambah obyek agrowisata serta menambah tamanaman buah seperti

starawberry dan apel di obyek wisata di Pango-pango agar wisatawan

semakin tertarik untuk datang berkunjung ke Tana Toraja karena

agrowisata Tana Toraja baru ada satu dan perlu penambahan

pembangunan wisata agrordquo

(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)

Berdasarkan keterangana informan diatas dapat dikatakan bahwa

agrowisata menjadi salah satu peluang bagi masyarakat Tana Toraja dalam

meningkatkan perekonomian dan diharpakan agar pemerintah menambah obyek

agrowisata serta menambah tanamanan buah strawberry dan apel di obyek wisata

Pango-pango agar wisatawan semakin tertarik untuk datang berkunjung

Berdasarkan tanggapan dari beberapa informan diatas dapat disimpulkan

bahwa agrowisata Tana Toraja menjadi peluang yang luar biasa bagi msyarakat

74

dalam meningkatkan ekonomi serta dalam peningkatan destinasi obyek wisata

keindahan serta kesejukan yang dimiliki menjadikan wisata agro ini diminati para

wisatawan

(2) Berbagai bisnis

Bisnis adalah suatu organisasi yang menjual yang menjual jasa atau barang

kepada pembeli atau konsumen ataupun bisnis lainnya untuk memperoleh laba

Ada tiga hal penting dalam bisnis yaitu menghasilkan barang dan jasa mencari

profit dan memaksimalkan kebutuhan konsumen Seperti wawancara yang

dilakukan dengan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Tana Toraja

mengatkan bahwa

ldquoBerbicara tentang obyek wisata Tana Toraja yang diminati para

wisatawan baik wisatawan lokal maupun mancanegara tentu muncul

berbagai peluang salah satunya adalah berbisnis seperti pembangunan

hotel dengan membangun hotel tentu membuka lowongan kerja bagi

masyarakat Toraja serta memberikan keuntungan yang besar bagi pemilik

hotelrdquo

(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)

Berdasarkan keterangan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa

salah satu peluang yang dibuka msyarakat Tana Toraja adalah pembangunan hotel

selain membuka lowongan kerja tentu juga memberikan keuntungan besar bagi

pemilik hotel Sehubungan dengan hal tersebut berikut tanggapan informan

selaku Sekertaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata mengatakan bahwa

ldquoBisnis merupakan salah satu peluang besar bagi masyarakat Tana Toraja

dengan adanya obyek wisata masyarakat dapat berbisnis misalnya

penjualan aksesoris Tana Toraja seperti kalung gantungan kunci gelang

dan lain-lain sebagainyardquo

(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)

75

Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa

dengan adanya obyek wisata yang ada di Tana Toraja membuka peluang salah

satunya adalah bisnis seperti menjual berbgai aksesoris Tana Toraja Terkait

dengan hal tersebut berikut tanggapan informan selaku Ketua Destinasi

Manajemen Organisasi (DMO) Cluster Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoMasyarakat Tana Toraja dalam memanfaatkan peluang mereka membuka

berbagai macam bisnis salah satunya adalah membuka restaurant dan

menyediakan berbagai macam makanan dan minuman khas Tana Toraja

seperti parsquopeong (daging yang dimasak dalam bambu) sorsquokorsquo (beras ketan

yang dicampur dengan santan) sarabba dan lain-lain sebagainyardquo

(Wawancara LB 58 Tahun 15032016)

Sementara penjelasan yang diberikan oleh informan selaku travel agent

Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoAda banyak bisnis yang di buka msyarakat Tana Toraja misalnya

penjualan kue khas Tana Toraja seperti deppa tori bajersquo serta bisnis

rental mobil dan sebagainya bisnis ini memberikan dampak positif selain

keuntungan yang didapatkan juga berbuat untuk bangsa dengan cara

membantu mengembangkan obyek wisatardquo

(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa

masyarakat Tana Toraja membuka berbagai macam bisnis dan memanfaatkan

betul peluang yang ada dengan mengharapkan keuntungan Terkait dengan hal

tersebut tanggapan informan selaku wisatawan yang datang berkunjung ke Tana

Toraja mengatakan bahwa

ldquoAdanya obyek wisata Tana Toraja yang begitu menarik dan diminati para

pelancong memberikan dampak positif bagi masyarakat dalam

meningkatkan perekonomian dengan memanfaatkan peluang yang ada

misalnya berbisnis masyarakat membuka berbagai bisnis yang ada salah

satunya adalah bisnis rental mobilrdquo

(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)

76

Sementara penjelasan yang diberikan oleh informan selaku masyarakat

Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoBisnis memang menjadi peluang besar untuk masyarakat Tana Toraja

dalam meningkatkan perekonomian dalam memenuhi kebutuhan sehari-

hari misalnya bisnis kecil-kecilan seperti yang menjual makanan di lokasi

obyek wisata dengan hal itu wisatawan tidak usah repot-repot membawah

makanan karena banyak yang menjual makanan di lokasi obyek wisata

yang ada di Tana Torajardquo

(Wawancara AA 44 tahun 18032016)

Berdasarkan hasil wawancara dari beberapa informan diatas dapat

dikatakan sejalan dengan teori Sondang P Siagian (2011) bahwa dengan adanya

peluang yang dimiliki sebuah organisasi atau perusahaan dapat dimanfaatkan

untuk meningkatkan pendapatan serta dapat dimanfaatkan untuk meminimalisir

kelemahan dan ancaman yang ada dalam sebuah organisasi atau perusahaan

b) Ancaman

Indikator keempat ancaman terdiri dari dua sub variabel yaitu 1)

penetrasi budaya luar 2) ketergantungan ekonomi Kedua sub variabel akan di

jelaskan di bawah ini

(1) Penetrasi budaya luar

Penetrasi budaya luar merupakan ancaman karena adanya berbgai budaya

luar yang lebih menarik Ketika ditanyakan tentang penetrasi budaya luar berikut

tanggapan dari Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Tana Toraja

mengatakan bahwa

ldquoPenetrasi budaya luar ini salah satu ancaman dalam peningkatan destinasi

pariwisata karena berbagai budaya yang menarik seperti budaya yang ada

di Wakatobi yang juga menarik kami selaku pihak terkait mengatasi

ancaman penetrasi budaya luar tersebut dengan memanfaatkan kekuatan

dan peluangrdquo

(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)

77

Sementara wawancara yang dilakukan dengan Sekertaris Dinas

Kebudayaan dan Pariwisata Tana Toraja mengatakan bahwaa

ldquoPenetrasi budaya luar memang jadi ancaman dalam meningkatkan

destinasi obyek wisata Tana Toraja karena berbagai budaya luar juga yang

menarik tapi saat ini puji syukur kunjungan wisatawan tidak menurun

karena kami selaku pihak terkait selalu mempromosikan keindahan dan

keunikan wisata alam wisata budaya dan agro wisata Tana Toraja baik

dalam negeri maupun luar negeri agar ancaman tidak berpengaruh pada

peningkatan destinasirdquo

(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa

penetrasi budaya luar memang menjadi salah satu ancaman karena banyak budaya

luar juga yang lebih menarik misalnya budaya bahari wakatobi tapi meski

muculnya budaya yang lebih menarik tidak mempangaruhi kunjungan wisatawan

karena pemerintah terkait selalu membangun obyek wisata yang baru dan selalu

melakukan promosi baik dalam negeri maupun luar negeri Terkait dengan hal

tersebut berikut tanggapan informan selaku Ketua Destinasi Manajemen

Organisasi (DMO) Cluster Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoPenetrasi buadaya luar memang menjadi ancaman bagi Tana Toraja

karena berbagai budaya luar yang juga yang tak kalah uniknya seperti

budaya Bali serta berbagai budaya Tana Toraja tidak orisinil lagi

contohnya pembuatan rumah tongkonan yang dulunya lantainya

menggunakan kayu serta tiangnya juga menggunakan kayu sehingga

terlihat sangat unik dan menarik tapi sekarang sudah ada yang

menggunakan keramik dan tiangnya sudah ada yang di cor sehingga

keunikan dan keindahannya berkurang hal seperti inilah yang ditakutkan

jangan sampai menjadi penghambat dalam peningkatan destinasi

wisatawan rdquo

(Wawancara LB 58 Tahun 15032016)

Berdasarkan penjelasan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa

penetrasi budaya luar menjadi ancaman bagi peningkatan destinasi wisatawan

78

karena banyaknya budaya luar yang juga menarik seperti Bali serta budaya Tana

Toraja sudah tidak orisinil lagi sudah banyak yang mengalami perubahan

sehingga keindahan dan keunikannya sudah berkurang Terkait dengan penetrasi

budaya luat berikut tanggapan informan selaku travel agent Tana Toraja

mengatakan bahwa

ldquoPenetrasi budaya luar memang menjadi ancaman dari luar karena

berbagai budaya luar yang juga menarik tapi saat ini pemerintah Tana

Toraja menambah lokasi obyek wisata baru yang ada di Buntu burake

diatas terdapat patung yesus tertinggi di dunia obyek wisata yang satu ini

akan menambah kunjungan wisatawan ini juga merupakan strategi

pemerintah dalam meningkatkan destinasi wisatawan agar ancaman yang

ada dapat diatasi ldquo

( Wawancara MU 42 Tahun 16032016)

Sementara hasil wawancara dengan wisiatawan yang datang berkunjung

ke Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoMenurut saya menegenai ancaman penetrasi budaya luar saya rasa

sampai sekarang tidak ada yang kalah menarik budaya Toraja seperti

upacara rambu solorsquo (acara kematian) serta dalam pelaksanaannya pun

diiringi berbagai kegiatan budaya misalnya parsquosilaga tedong (adu kerbau)

parsquobadong (tarian-tarian) dan lain-lain sebagainyardquo

(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa

sampai saat ini tidak ada yang kalah unik dan menarik budaya Toraja seperti

upacara rambu solorsquo serta kegiatan budaya yang dipertontonkan yang juga sangat

menarik serta pemerintah Tana Toraja membangun lokasi obyek wisata yang

baru hal ini dilakukan agar berbagai ancaman dapat diatasi dengan memanfaatkan

peluang yang ada Terkait dengan penetrasi budaya luar berikut tanggapan

informan selaku masyarakat Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoPenetrasi budaya luar memang menjadi salah satu ancaman karena

berbagai budaya Tana Toraja tidak orisinil lagi banyak yang sudah

79

mengalami perubahan misalnya acara rambu tukarsquo (acara syukuran) salah

satunya adalah upacara pesta panen upacara ini jarang sekali dilakukan

bahkan beberapa daerah di Toraja tidak melakukan lagi upacara tersebut rdquo

(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)

Berdasarkan hasil wawancara dari beberapa informan diatas maka dapat

disimpulkan bahwa penetrasi budaya luar memang menjadi ancaman karena

beberapa budaya Tana Toraja tidak orisisnil lagi tapi meski demikian kunjungan

wisatawan ke Tana Toraja tidak mengalami penurunan karena pemerintah Tana

Toraja mengatasi hal tersebut dengan memanfaatkan kekuatan dan peluang

(2) Ketergantungan ekonomi

Ketergantungan ekonomi adalah keadaan dimana kehidupan ekonomi

negara-negara tertentu dipengaruhi oleh perkembangan dan ekspansi dari

kehidupan ekonomi seperti wawancara yang dilakukan dengan Kepala Dinas

Kebudayaan Dan Pariwisata Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoKetergantungan ekonomi ini menjadi ancaman karena kapan kunjungan

wisatawan berkurang maka pendapatan masyarakat pun berkurang karena

sebagian besar masyarakat Toraja mendapatkan keuntungan dari

kunjungan wisatawanrdquo

(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dianalisa bahwa

sebagian besar masyarakat Tana Toraja ekonominya tergantung pada kunjungan

wisatawan karena kapan kunjungan wisatawan menurun maka pendapatan

masyarakat pun menurun Terkait dengan ketergantungan ekonomi tersebut

berikut tanggapan informan selaku Sekertaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoTidak semua masyarakat Tana Toraja ekonominya tergantung pada

kunjungan wisatawan karena kebanyakan profesi masyarakat Toraja

sekarang adalah pelautrdquo

80

(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dianalisa bahwa tidak

semua masyarakat Tana Toraja ekonominya tergantung pada kunjungan

wisatawan karena kebanyakan masyarakat Tana Toraja sekarang berprofesi

sebagai pelaut Sehubungan dengan hal ketergantungan ekonomi berikut

tanggapan informan selaku Ketua Destinasi Manajemen Organisasi (DMO)

Cluster Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoBerbicara mengenai masalah ketergantungan ekonomi sebagian memang

masyarakat Tana Toraja ekonominya tergantung pada kunjungan

wisatawan seperti masyarakat yang bekerja di hotel karena 80 yang

menginap di hotel adalah wisatawan kapan wisatawan menurun maka

akan berpengaruh pada pendapatan masyarakat serta Pendapatan Asli

Daerah (PAD) Tana Torajardquo (Wawancara LB 58 Tahun 15032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dianalisa bahwa

sebagian masyarakat Tana Toraja ekonominya tergantung pada kunjungan

wisatawan seprti yang bekerja di hotel kapan wisatawan menurun maka

pendapatan masyarakat pun menurun begitupun Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Tana Toraja Terkait dengan hal ketergantungan ekonomi berikut tanggapan

informan selaku travel agent Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoSaya akui memang sebagian masyarakat Toraja ekonominya tergantung

pada wisatawan contohnya saya sebagai travel agent kapan wisatawan

kurang maka akan berpengaruh pada pendapatan kamirdquo

(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)

Sementara penjelasan lain yang diberikan oleh Wisatawan yang datang

berkunjung ke Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoKalau saya lihat sebagian kecilnya saja yang ekonominya tergantung

pada kunjungan wisatawan karena kebanyakan profesi Tana Toraja adalah

petani serta banyak masyarakat Toraja yang bekerja di luar kota

(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)

81

Sementara penjelasan lain yang diberikan oleh masyarakat Tana Toraja

mengatakan bahwa

ldquoMenurut saya sebagai masyarakat Toraja sekaligus sebagai pemilik rental

mobil bergantung pada kunjungan wisatawan karena kapan wisatawan

kurang maka pendapatan kami pun berkurangrdquo

(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)

Berdasarkan penjelasan diatas dapat dikatakan bahwa yang bekerja di

travel agent dan yang memiliki rental mobil ekonominya tergantung pda

kunjungan wisatwan karena kapan wisatwan menurun maka pendapatan mereka

pun akan menurun

Berdasarkan tanggapan dari beberapa informan diatas maka dapat

disimpulkan bahwa sebagian kecilnya saja yang ekonominya tergantung pada

kunjungan wisatwan dan sebagian besar ekonominya tidak tergantung pada

kunjungan wisatwan karena banyak masyarakat Tana Toraja yang berprofesi

sebagai pelaut petani dan bekerja di luar kota kecuali Pendapatan Asli Daerah

(PAD) Tana Toraja memang sebagian besar di dapatkan dari obyek wisata

D Analisis SWOT

Analisis SWOT adalah analisis kondisi internal maupun eksternal suatu

organisasi yang selanjutnya akan digunakan sebagai dasar untuk merancang

strategi dan program kerja Analisis internal meliputi penilaian terhadap faktor

kekuatan (Sterngths) merupakan situasi atau kondis yang merupakan kekuatan

dari organisasi atau program pada saat ini dan kelemahan (Weaknesses)

merupakan situasi atau kondisi yang merupakan kelemahan dari organisasi atau

program pada saat ini Sementara analisis eksternal mencakup faktor peluang

82

(Opportunities) merupakan situasi atau kondisi yang merupakan peluang di luar

organisasi dan memberikan peluang berkembang bagi organisasi di masa

depandan tantangan (Threaths) merupakan situasi yang merupakan ancaman

bagi organisasi yang datang dari luar organisasi dan dapat mengancam eksistensi

organisasi di masa depan

Analisis SWOT merupakan suatu pekerjaan yang cukup berat karena

hanya dengan hal itu alternati-alternatif strategi dapat disusun Kegagalan

menganalisanya berarti gagal dalam mencari relasi dan titik temu antara

faktor-faktor strategi dalam lingkungan internal dan yang terdapat dalam

lingkungan eksternal sambil mencari hubungannya dengan misi tujuan dan

sasaran organisasi juga merupakan kegagalan dalam mempersiapkan suatu

keputusan strategi yang baik Pekerjaan ini tetap menjadi tugas pokok dari

kelompok koalisi eselon atas dan belum bisa didelegasikan kepada eselon bawah

Namun eselon bawah berperan dalam menyediakan data yang diperlukan untuk

mempertajam analisis SWOT Hanya dengan analisis SWOT keputusan

-keputusan strategi yang baik dapat dihasilkan seperti pertemuan antara

strengthsopportunities (SO) strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran suatu

perusahaan yaitu dengan menggunakan seluruh kekuatan dan memanfaatkan

peluang pertemuan antara strengthsthreats (ST) ini adalah strategi untuk

menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan dengan cara menghindari

ancaman pertemuan antara weaknessesopportunities (WO) strategi ini

diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara mengatasi

kelemahan-kelemahan yang dimiliki dan pertemuan antara weaknessestheats

83

(WT) strategi ini didasarkan pada kegiatan yang besrsifat defensif dan ditujukan

untuk meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman

Analisis SWOT digunakan untuk merumuskan strategi melalui situasi

dengan mengidentifikasi kekuatan kelemahan peluang dan ancaman Dengan

analisis SWOT kita dapat memahamai apa dan bagaimana organisasi kita serta

bagaimana cara menggerakannya Penentuan strategi secara garis besar dalah

dengan memperhatikan kelemahan-kelmahan yang dimiliki organisasi kemudian

membuat konsolidasi internal agar dapat menghadapi tantangan dan meraih

peluang yang ada jika organisasi memiliki kekuatan yang besar maka dapat

merumuskan strategi dengan perencanaan matang SWOT dapat digunakan oleh

organisasi apa saja termasuk organisasi pemerintah seperti Dinas Pariwisata dan

Kebudayaan di Kabupaten Tana Toraja

Kegiatan yang paling penting dalam proses analisis adalah memahami

seluruh informasi yang terdapat pada suatu kasus menganalisis situasi untuk

mengetahui isu apa yang sedang terjadi dan memututuskan tindakan apa yang

harus segera dilakukan untuk memecahkan masalah Menurut Boulton (dalam

Freddy Rangkuti 1997) proses untuk melaksanakan analisis suatu kasus Untuk

memahami secara keseluruhan informasi yang ada yaitu dengan cara memahami

secara detail semua informasi dan melakukan analisis secara numerik Setelah

mengetahui dan memahami berbagai informasi terkait faktor internal dan faktor

eksternal obyek wisata Tana Toraja berikut hasil analisis penulis

84

1) Comporative Advantage (strengthsopportunities ldquoSOrdquo )

Keunggulan komporatif obyek wisata Tana Toraja ada berbagai macam

seperti keindahan alam yang dapat kita rasakan di obyek wisata Pango-pango

yang begitu sejuk indah dan menarik selain itu banyak di temui berbagai macam

tanaman unggul seperti kopi coklat markisa kacang tana jagung dan berbagai

macam sayuran serta dipenuhi rimbunan pohon pinus yang tak kalah indah yaitu

obyek wisata Buntu burake yang terletak diatas gunung diatas dapat kita rasakan

keindahannya seperti gunung-gunung yang indah dipandang batu-batu yang

tinggi dan lonjong dan terdapat patung yesus setinggi 40 meter dan merupakan

patung yesus tertinggi kedua di dunia serta berbagai budaya yang juga tak kalah

uniknya seperti upacara rambu solorsquo (upacara kematian) dimana dalam upacara

tersebut di pertontonkan berbagai antraksi budaya seperti marsquobadong

(mengelilingi mayat) marsquopasonglorsquo (menurunkan mayat dari rumah) dan masih

banyak lagi upacara rambu tukarsquo (upacar syukuran) dan penguburan bayi dalam

pohon yang terdapat di obyek wisata baby grave sedangkan dari segi keunggulan

peluang yaitu agrowisata keunikan lokasi agrowisata adalah hamparan kebun kopi

tanaman sayuran mengelilingi kota mungil Pango-pango dilembah yang indah dan

perbukitan pegunungan yang mempesona selain itu juga terdapat berbagai

macam bisnis contohnya pembangunan hotel restaurant menjual aksesoris

Toraja menjual makanan minuman khas Toraja dan lain-lain sebagainya Itulah

beberapa macam keunggulan komporatif obyek wisata Tana Toraja yang

menjadikan Tana Toraja di kenal baik lokal maupun mancanegara

85

2) Mobilization (strengthsthreats ldquoSTrdquo )

Tana Toraja memiliki berbagai macam kekuatan seperti yang saya jelaskan

diatas namun berbagai ancaman pun dari luar seperti penetrasi budaya luar dan

ketergantungan ekonomi Namun pihak terkait Tana Toraja mengatasi ancaman

dari dengan cara melakukan penambahan obyek wisata baru seperti

pembangunan wisata religi Buntu burake yang terletak diatas gunung dimana

diatas gunung tersebut di bangun patung yesus tertinggi kedua di dunia dengan

ketinggian 40 meter dan pihak terkait juga merencanakan menambah wisata agro

dan membangun kunjungan khusus seperti panjat tebing Hal ini dilakukan untuk

memperluanak ancaman dari luar dan kalau mungkin ancaman yang ada dapat di

jadikan peluang Inilah salah satu strategi pihak terkait Tana Toraja dalam

memanimalisir anccaman yang ada dengan memanfaatkan kekuatan yang ada

3) Investmentdivestment (weaknessesopportunities ldquoWOrdquo )

Obyek wisata Tana Toraja memiliki berbagai kekuatan namun juga

memiliki berbagai kelemahan contohnya dari segi infrastruktur jalan yang belum

optimal masih banyak jalan menuju obyek wisata yang masih rusak pihak terkait

berkeinginan besar untuk melakukan perbaikan kesemua jalan menuju obyek

wisata namun terkendala dengan dana yang masih minim Kelemahan yang ada

tentu berdampak negatif terhadap peluang yang ada karena kapan wisatawan

menurun maka pendapatan sebagian masyarakat dan Pendapatan Asli Daerah

(PAD) otomatis akan menurun pihak terkait berencana akan membuat

penambahan wisata agro dan berusaha melakukan perbaikan jalan dan

menyediakan tim khusus pada semua obyek wisata Tana Toraja

86

4) Damage control (weaknessesthreats ldquoWTrdquo )

Damage control atau kerusakan pengendalian dimana obyek wisata Tana

Toraja dihadapkan pada hal tersebut kekuatan dan ancaman ketemu pihak terkait

Tana Toraja mengatasi hal ini dengan sedikit demi sedikit membenahi kelemahan

yang ada seperti kebersihan di obyek wisata dimana sebagian obyek wisata sudah

disiapkan tim khusus kebersihan dan sebagian sudah disediakan tempat sampah

serta jalan menuju obyek wisata sebagian sudah bagus Tana Toraja dihadapkan

pada hal itu tapi tidak berpengaruh pada kunjungan wisatawan karena obyek

wisata Tana Toraja memiliki kekuatan yang luar biasa sehingga wisatwan sangat

tertarik Tapi meski demikian kunjungan wisatwan tidak menurun tapi hal itu

berpengaruh pada pencapaian DMO dimana Tana Toraja tahun ini tidak termasuk

10 besar DMO karena pengelolaan dari segi infrastruktur jalan yang belum

optimal dan kebersihan kurang terjaga dilokasi obyek wisata karena penilaian

pencapaian DMO diukur salah satunya adalah infrastruktur dan kebersihan

87

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai Strategi Pemerintah dalam

Peningkatan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata di Kabupaten

Tana Toraja maka dapat disimpulkan bahwa

1) Strengths atau kekuatan dapat dikatakan bahwa kekuatan yang dimiliki obyek

wisata masyarakat Tana Toraja dapat dikatakan sangat baik karena berbagai

kekuatan yang dimiliki budaya yang indah dan menarik dimana orang yang

meninggal tidak langsung dimakamkan melainkan disimpan dirumah dalam

kamar yang sudah dihiasi dengan indah penyimpanan mayat dirumah ada yang

berminggu berbulan bertahun bahkan sampai puluhan tahun tergantung

kesiapan keluarga panorama alam yang sejuk dapat dirasakan di Buntu burake

dan di Pango-pango diatas dapat kita dapat melihat keindahan gunung dan

pada pagi hari kita terasa diatas awan serta kearifan lokal Tana Toraja yang

terus dilestarikan seperti acara rambu solorsquo (acara kematian) dan acara rambu

tukarsquo (acara sykururan) budaya ini ada sejak dulu sampai sekarang Hal

tersebutlah yang membuat Tana Toraja terkenal serta diminati wisatawan baik

lokal maupun mancanegara Sedangkan

2) Weaknesses atau kelemahan dapat disimpulkan bahwa dari segi infrastruktur

jalan belum optimal karena masih ada beberapa jalan menuju obyek wisata

yang rusak berlubang berbatu-batu menanjak licin becek serta pendakian

yang cukup jauh dan jalannya tidak di cor juga terdapat jurang dipinggir jalan

88

yang tidak dipasangkan pagar jalan seprti obyek wisata yang ada di Buntu

burake Sangngallarsquo Sirope dan Tilanga Selain itu tentang kebersihan di

obyek wisata yang kurang terjaga banyak sampah yang berhamburan

karena tidak ada tempat sampah yang disediakan baursquo serta pondok-pondok

yang terdapat di obyek wisata penuh lumpur apalagi kalau musim hujan karena

wisatawan naik ke pondok memakai sandal tapi dari segi air yang ada di

Tilanga sangat jernih dengan adanya berbagai kelemahan ini dapat pula

disimpulkan bahwa dalam peningkatan destinasi pariwisata Tana Toraja

belum tecapai karena terdapat berbagai kelemahan yang ada

3) Opportumities atau peluang dari segi peluang dapat disimpulkan bahwa ada

beberapa peluang yang dimiliki obyek wisata Tana Toraja seperti agrowisata

yang terdapat di Pango-pango dimana wisatawan bisa memetik sendiri buah

kopi selain itu juga dapat merasakan keindahan dan kesejukan dilokasi

tersebut dan berbagai bisnis lainnya dapat dikatakan sudah bagus karena

banyak masyarakat membuka usaha mulai dari menjual minuman makanan

dan aksesoris Toraja ditempat wisata membuka restaurant menjual kue khas

Toraja seperti deppa torirsquo dan baje membangun hotel membuka rental mobil

dan lain-lain sebagainya Dengan adanya peluang yang dimiliki dapat

dimanfaatkan dalam meningkatkan destinasi wisata selain itu peluang juga

dapat dimanfaatkan untuk memanimalisasi kelemahan dan ancaman yang ada

4) Threats atau ancaman dapat disimpulkan bahwa ada beberapa ancaman yang

ada seperti pnetrasi budaya luar seperti munculnya budaya yang lebih menarik

seperti di Wakatobi tapi dengan adanya budaya luar yang menarik tidak

89

berpengaruh pada kunjungan wisatawan karena di dunia ini tidak akan ditemui

budaya seperti budaya Tana Toraja seperti upacara rambu solorsquo (acara

kematian) dan upacara rambu tukarsquo) acara syukuran Selain itu ketergantungan

ekonomi dimana sebagian masyarakat Tana Toraja perekonomiannya

tergantung pada kunjungan wisatawan misalnya yang membuka usaha rental

mobil hotel kapan wisatawan berkurang maka pendapatan mereka pun kurang

selain itu Pendapatan Asli Daerah (PAD) pun akan menurun begitupun

sebaliknya Dengan adanya berbagai ancaman ini membahayakan dalam

peningkatan destinasi pariwisata Tana Toraja contohnya saja sudah banyak

budaya yang bagus seperti Wakatobi

B Saran

1 Diharapkan pemerintah dapat menjaga dan mengelolah dengan baik berbagai

kekuatan yang dimiliki agar kunjungan wisatawan semakin meningkat dari

tahun ke tahun

2 Diharapkan kepada pemerintah agar melakukan perbaikan jalan kesemua jalan

menuju obyek wisata yang masih rusak agar wisatawan yang datang tidak

merasa terganggu

3 Diharapkan dengan adanya berbagai peluang yang ada dapat dikelola

dengan baik oleh pihak terkait agar ancaman yang ada dapat dimanimalisasi

4 Pemerintah diharapkan dapat mengatasi berbagai ancaman yang ada dengan

cara salah satunya membuat Peraturan Daerah tentang Kearifan Lokal agar

Tana Toraja tetap jadi obyek wisata yang diminati berbagai wisatawan baik

wisatawan lokal maupun mancanegara

90

5 Diharapkan agar pemerintah membuat pagar jalan dipinggir jalan yang ada

jurangnya

6 Hendaknya pemerintah membuat tim khusus menjaga kebersihan di setiap

obyek wisata

7 Pemerintah perlu melakukan pelebaran jalan kesemua obyek wisata yang

lebarnya masih 1 lebih meter

91

DAFTAR PUSTAKA

AJ Muljadi 2012 Kepariwisataan dan Perjalanan Jakarta PT Raja Grafindo

Persada

AM Sardiman 2007 Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Jakarta Raja

Grafindo Persada

Bonggasilomba Desy Bulawan 2011 Peran Pemerintah Daerah Dalam

Pengelolaan Sektor Pariwisata Di Kabupaten Toraja Utara

Skripsi Makassar Universitas Hasanuddin Makassar

Cangara Hafied 2004 Pengantar Ilmu Komunikasi Jakarta PT Raja

Grafindo Persada

Jones Charles O 1996 Pengantar Kebijakan Publik Jakarta PT Raja

Grafindo Persada

Labiran Malisa 2013 Analisis Penerimaan Daerah Dari Sektor Pariwisata Di

Kabupaten Tana Toraja Skripsi Makassar Univesrsitas Hasanuddin

Makassar

Marpaung Bahar 2002 Pengantar Pariwisata Bandung Alfabeta

Mustafa Delly 2013 Birokrasi Pemerintahan Bandung Alfabeta

Ndraha Taliziduhu 2003 Kybernlogi Jakarta Rineke Cipta

Norton P David 2004 Strategi Maps Converting Intangible Assets Into Tangible

Outcome Harvard Harvard Business School Publication Corporation

Pendit Nyoman S 2002 Ilmu Pariwisata Jakarta Pradnya Paramita

Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2011 Tentang Rencana Induk Nasional

2010 hingga 2025

Rangkuti Freddy 1997 Analisis SWOT Jakarta PT Gramedia Pusataka Utama

Republik Indonesia Undang-Undang No 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan

Daerah

------------------------- Undang-Undang No 10 Tahun 2009 tentang

Kepariwisataan

92

Rewansyah Asnawi 2011 Reformasi Birokrasi Dalam Rangka Good

Governance Jakarta Yusaiantanas Prima

Salusu J 2000 Pengambilan Keputusan Strategi Jakarta Gramedia

Widisaran

----------- 1996 Pengambilan Strategi Jakarta Gramedia Widisaran

Sedarmayanti 2014 Manajemen Strategi Bandung Refika Aditama

Siagian Sondang P 1994 Manajemen Sumber Daya Manusia Jakarta Bumi

Aksara

------------------------ 2011 Manajemen Stratejik Jakarta Bumi Aksara

Sugiyono 2008 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung

Alfabeta

Usman Nurdin 2002 Konteks Implementasi Berbatas Kurikulum Jakarta PT

Raja Grafindo Persada

Wardhono Fitri Indra 2014 Kumpulan Artikel Terkait Destination Management

Organization diakses pada tanggal 8 januari 2016

(httpslidesharenetfitriwardhonokumpulan-artikel-terkait-dmo)

Zulfikar 2015 Strategi Pemerintah Dalam Penerimaan Adipura Di Kabupaten

Maros Skripsi Makassar Universitas Muhammadiyah Makassar

LAMPIRAN

Page 14: STRATEGI PEMERINTAH DALAM PENINGKATAN DESTINASI MANAJEMEN …

2

Menurut Bruen dan Anderson (dalam Wardhono 2014) Destinasi

Manajemen Organisasi (DMO) sebagai sistem pengelolaan terpadu memiliki

fungsi sebagai economic driver communitymarketer industry coordinator quasi

publicrepresentative and builder of communicaty pride Secara ringkas

pemahaman tentang DMO dikategorikan sebagai kegiatan pembenahan dan

penataan pengembangan destinasi secara internal dan pengembangan pemasaran

secara eksternal

Angelo Presenza (dalam Wardhono 2014) menjelaskan bahwa ada tiga

komponen penting dalam Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) yaitu (a)

coordination tourism stakeholder merupakan inti sistem DMO komponen ini

menjadi kunci sukses karena menitik beratkan pada hubungan jejaring yang

membentuk sistem DMO (b) destination crisis management memberikan

pengawasan dari sistem dengan pelaksanaan dan pengelolaan mulai perencanaan

hingga implementasi program (c) destination marketing menjadi ujung tombak

dalam komponen DMO Dengan konsep diatas dapat ditegaskan bahwa DMO

merupakan salah satu konsep pengelolaan dalam sistem pengelolaan kawasan

berbasis kewilayahandaerah yang memiliki kemampuan untuk mengintegrasikan

berbagai komponen secara internal dan eksternal koalisi dan kerjasama

(stakeholder) serta sistem pengelolaan pariwisata DMO secara esensi bertugas

dan bekerja di dalam entitas fabrikasi destinasi pariwisata dan bertanggung jawab

untuk mencapai pengembalian nilai investasi yang unggul pertumbuhan pasar

produk yang berkualitas merek yang berbeda serta manfaat bagi seluruh

(shareholders) DMO tidak memiliki pabrik tersebut tidak memperkerjakan

3

orang-orang di dalamnya dan bukan pula mengontrol proses pelaksanannya di

lapangan

Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) memiliki satu tujuan dan arahan

untuk mencapai pengelolaan dari sebuah destiniasi yaitu adanya sebuah

kelembagaan yang mengelola destinasi Hal ini ditentukan oleh kapasitas

pengembangan pertumbuhan aktivitas wisata saat ini yang merujuk pada tatanan

daur hidup destinasi dengan menyediakan informasi menyediakan sarana dan

prasarana yang baik dan arahan kepada wisatawan sehingga wisatawan

mendapatkan pengelaman yang terbaik saat berkunjung memberikan jaminan

kualitas berwisata kepada wisatawan dan dukungan regulasi terhadap pelaku

industri pariwisata lokal dan pada akhirnya mewujudkan sinergi antara kebutuhan

wisatawan pelaku industri pariwisata dan pemerintah

Penerapan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) harus diterjemahkan

secara konstektual sesuai kaidah yang berlaku berbasis lokalitas agar tidak

menimbulkan friksi perang kepentingan egosektoral serta tidak kontraproduktif

terhadap eksistensi fungsi kelembagaan yang sudah ada Sebagai konsep DMO

berperan menjadi katalisatormotivator dan (spirit) untuk menggerakkan seluruh

kontruksi dan entitas destinasi Prasyaratnya adalah komitmen dan tanggung

jawab Instrumen yang digunakan adalah melalui perencanaan sinergis koordinasi

konsistensi dalam implementasi dan audit dampak manfaat bagi masyarakat lokal

dan destinasi Baik-buruknya pengelolaan ini akan menentukan seberapa kuat

daya tarik suatu destinasi bagi pasar wisatawan pertumbuhan kerja lama kerja

4

besaran pengeluaran kunjungan berulang dan seberapa lama manfaat dan

keberlanjutannya (sustainability)

Pendekatan quality control quality assurance dan quality management

berfokus kepada pengendalian kualitas destinasi manajemen produk dan

pelayanan pada destinasi pariwisata serta peningkatan secara berkelanjutan

produk dan jasa kepariwisataan Fakta membuktikan bahwa destinasi pariwisata

yang dikelola dengan prinsip-prinsip keberlanjutan sangat efektif memberikan

keuntungan jangka panjang baik secara ekonomi sosial maupun ekologi Di

tingkat yang lebih praksis tata kelola destinasi pariwisata berbasis nilai

merupakan faktor determin dan strategis terhadap peningkatan daya saing

pariwisata Untuk itu diperlukan pola dan kiat berbagai perangkat manajemen

dalam pembangunan pariwisata termasuk tata kelola destinasi pariwisata

Kabupaten Tana Toraja ditetapkan oleh pemerintah Indonesia sebagai

salah satu dari 15 lokasi yang mendapatkan program Destinasi Manajemen

Organisasi (DMO) Hal ini menjadi salah satu kebanggan terbesar Tana Toraja

karena dengan adanya DMO dapat dilakukan program pengembangan dan

pengelolaan destinasi pariwisata berkelanjutan berbasiskan proses dimulai dari

perencanaan hingga oprasional dan pemantauan Program DMO akan terlaksana

dengan baik jika di tunjang dengan partisipasi aktif dari seleruh elemen

masyarakat dan Pemerintah Daerah dalam maningkatkan kunjungan

wisatawan Kerja sama yang baik antara Pemerintah Daerah masyarakat dan

dinasinstansi terkait sangatlah perlu dibina secara terus menerus dan

berkesinambungan Agar kebersihan tempat wisata dan infrastruktur jalan tetap di

5

perhatikan dari itu perlu dukungan dan kesadaran masyarakat untuk berpartisipasi

agar kebersihan dan infrastruktur jalan dapat di atasi dan destinasi parawisata

dapat berjalan dengan baik Peran serta masyarakat sangatlah penting untuk

menjaga kebersihan lingkunga parawisata dan infrastruktur jalan Program

Destinasi Manajemen Organisasi tidak hanya menjadi tanggung jawab Pemerintah

Daerah dan DinasInstansi terkait saja melainkan juga seluruh elemen masyarakat

Keberhasilan suatu Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) bukan hanya

mengandalkan daya tarik yang bagus budaya yang menarik tetapi mampu

mengorganisir dari segi infrastruktur jalan dan kebersihan di obyek wisata Hal ini

berdasarkan pada pengamatan penulis bahwa DMO pariwisata di Tana Toraja

belum berjalan secara optimal karena masih banyaknya jalan yang rusak menuju

lokasi pariwisata serta kebersihan yang tidak terjaga di obyek wisata tentu hal ini

memberikan dampak yang negatif bagi wisatawan yang datang berkunjung

Sehubungan dengan pembahasan di latar belakang di atas penulis

mengangkat sebuah judul penelitian yakni strategi pemerintah dalam

implementasi programDestinasi Manajemen Organisasi (DMO) parawisata

di Kabupaten Tana Toraja

B Rumusan Masalah

Terkait dengan pembahasan yang ada di latar belakang penulis

merumuskan masalahnya yaitu bagaimana strategi pemerintah dalam

peningkatan Destinasi ManajemenOrganisasi (DMO) pariwisata di Kabupaten

Tana Toraja

6

C Tujuan Penelitian

Terkait dengan masalah yang ada di latar belakang penulis tertarik untuk

untuk mengetahui strategi pemerintah dalam peningkatan Destinasi Manajemen

Organisasi (DMO) pariwisata di Kabupaten Tana Toraja

D Kegunaan Penelitian

1 Manfaat Teoritis

Penelitian ini di harapakan dapat memberikan manfaat secara teoritis

dalam mengetagui strategi pemerintah dalam implementasi program

Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) parawisata di Kabupaten Tana Toraja

sekurang-kurangnya dapat berguna sebagai sumbangan pemikiran

2 Manfaat praktis

Menambah wawasan penulis mengenai strategi pemerintah dalam

peningkatan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) parawisata di Kabupaten

Tana Toraja untuk selanjutnya di jadikan sebagai acuan dalam bersikap dan

berperilaku juga dapat di jadikan sebagai bahan pertimbangan atau di

kembangkan lebih lanjut serta referensi terhadap penelitian yang sejenis

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A Pengertian Strategi

Strategi adalah rencana jangka panjang diikuti tindakan yang ditujukan

untuk mencapai tujuan tertentu yang umumnya adalah kemenangan Asal kata

strategi turunan dari kata dalam bahasa Yunani strategos Strategi secara umum

adalah proses penentuan rencana pemimpin puncak berfokus pada tujuan jangka

panjang organisasi disertai penyusunan cara atau upaya bagaiamana agar dapat di

capai Sementara pengertian strategi secara khusus adalah tindakan yang bersifat

senangtiasa meningkat terus menerus di lakukan berdasarkan sudut pandang

tentang apa yang di harapkan pelanggan dimasa depan Strategi hampir sealalu

dimulai dari apa yang dapat terjadi bukan dimulai dari apa yang terjadi

Strategi pertama di kemukakan oleh Chandler (dalam Sedarmayanti 2014)

menyebutkan bahwa strategi adalah tujuan jangka panjang dari suatu perusahaan

serta pendayagunaan dan alokasi semua sumber daya yang penting untuk

mencapai tujuan tersebuat Menurut David (2004) Defenisi strategi adalah cara

untuk mencapai tujuan jangka panjang Strategi bisnis bisa berupa perluasan

geografis diversifikasi akusisi pengmbangan produk penetrasi pasar

rasionalisasi karyawan divestasi likuidasi dan joint venture Dalam hal ini

terdapat dua karakteristik strategi yang sangat penting yakni pertama strategi

di rencanakan terlebih dahulu secara sadar dan sengaja mendahului berbagai

tindakan yang akan dilakukan berdasarkan strategi yang dibuat tersebut Kedua

strataegi kemudian dikembangkan dan diimplementasikan agar mencapai tujuan

8

Sedangkan menurut Hamel dan Prahalad (dalam Freddy Rangkuti 1995) strategi

merupakan tindakan yang bersifat incremental (senantiasa meningkat) dan terus

menerus dan dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan

oleh para pelanggan dimasa depan

Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan dalam perkembangannya

konsep mengenai strategi terus berkembang hal ini dapat ditunjukkan oleh

adanya perbedaan konsep mengenai strategi selama 30 tahun terakhir

Pemahaman yang baik mengenai konsep strategi dan konsep lain yang berkaitan

sangat menentukan suksesnya strategi dan konsep lain yang berkaitan sangat

menentukan suksesnya strategi yang disusun

1 Perumusan Strategi

Perumusan strategi merupakan proses penyusunan langkah-langkah ke

depan yang dimaksudkan untuk membangun visi dan misi organisasi menetapkan

tujuan strategis dan keuangan perusahaan serta merancang strategi untuk

mencapai tujuan tersebut dalam langkah menyediakan costumer value terbaik

Menurut Sondang P Siagian (2011) salah satu langkah yang perlu digunakan

dalam merumuskan strategi adalah analisis ldquoSWOTrdquo dimana analisis SWOT

merupakan salah satu instrumen analisis yang ampuh apabila digunakan dengan

tepat Telah diketahui pula secara luas bahwa ldquoSWOTrdquo merupakan akronim

untuk kata kata ldquoStrengths rdquo (Kekuatan) ldquoWeaknesses (Kelemahan)

ldquoOportunities rdquo(Peluang) dan ldquoThreatsrdquo (Ancaman) Faktor kekuatan dan

kelemahan terdapat dalam tubuh suatu organisasi termasuk satuan bisnis tertentu

sedangkan peluang dan ancaman merupakan faktor-faktor lingkungan yang

9

dihadapi oleh organisasi atau perusahaan atau satuan bisnis yang bersangkutan

Jika dikatakan bahwa analisis SWOT dapat merupakan instrumen yang ampuh

dalam melakukan analisis stratejik keampuhan tersebut terletak pada kemampuan

para penentu strategi perusahaan untuk memaksimalkan peranan faktor kekuatan

dan pemanfaatan peluang sehingga sekaligus perperan sebagai alat untuk

minimalisasi kelemahan yang terdapat dalam tubuh organisasi dan menekan

dampak ancaman yang timbul dan harus dihadapi Jika para penentu strategi

perusahaan mampu melakukan kedua hal tersebut dengan tepat biasanya upaya

untuk memilih dan menentukan strategi yang efektif membuahkan hasil yang

diharapkan Analisis SWOT dapat membantu merumuskan segaligus memetakan

persoalan secara internal dapat diidentifikasi apa saja yang menjadi kekuatan dan

kelemahan dalam waktu bersamaan secara eksternal dapat dirumuskan secara

seksama peluang dan ancaman apa saja yang dihadapi

a) Faktor-faktor berupa kekuatan yang dimaksud dengan faktor-faktor kekuatan

yang dimiliki oleh suatu perusahaan-termasuk satuan-satuan bisnis

didalamnya adalah antara lain kompetensi khusus yang terdapat dalam

organisasi yang berakibat pada pemikiran keunggulan komparatif oleh unit

usaha dipasaran

b) Faktor-faktor kelemahan jika orang berbicara tentang kelemahan yang

terdapat dalam tubuh suatu satuan bisnis yang dimaksud ialah keterbatasan

atau kekurangan dalam hal sumber keterampilan dan kemampuan yang

menjadi penghalang serius bagi penampilan kinerja organisasi yang

memuaskan

10

c) Faktor peluang defenisi sederhana tentang peluang ialah ldquoberbagai situasi

lingkungan yang menguntungkan bagi suatu satuan bisnisrdquo

d) Faktor ancaman pengertian ancaman merupakan kebalikan pengertian

peluang Dengan demikian dapat dikatakan bahwa ancaman ldquoadalah faktor-

faktor lingkungan yang tidak menguntungkan suatu satuan bisnisrdquo Jika tdak

diatasi ancaman akan menjadi ldquoganjalanrdquo bagi satuan bisnis yang

bersangkutan baik untuk masa sekarang maupun dimasa depan

Salah satu model analisis SWOT yang merupakan rangkuman dari

beberapa model adalah yang diperkenalkan oleh Kearns (dalam J Salusu 2000)

seperti pada diagram berikut ini

Faktor

Eksternal

Faktor

Internal

Opportunities

Threats

Strengths

Comparative Advantage

Mobilization

Weaknesses

InvesmentDivtesment

Damage Control

Gambar 1 Analisis SWOT

Diagram diatas menampilkan matriks enam kotak dua yang paling diatas

adalah kotak faktor eksternal yaitu peluang dan ancamantantangan sedangkan

dua kotak sebelah kiri adalah kotak faktor internal yaitu kekuatan-kekuatan dan

kelemahan-kelemahan organisasi Empat kotak lainnya A B C dan D

merupakan kotak isu-isu stratejik yang timbul sebagai hasil kontak antara faktor-

faktor eksternal dan faktor-faktor intrnal Keempat isu stratejik itu di beri nama

11

(a) comporative advantage (b) mobilization (c) investmentdivtesment dan (d)

damage control Apabila para pengambil keputusan telah melihat peluang yang

tersedia dan ternyata juga memiliki posisi internal yang kuat maka organisasi itu

menghadapi isu stratejik yang dapat disebut comporative advantage (keunggulan

komporatif) Dua elemen stratejik yang paling baik bertemu sehingga para

eksekutif tidak boleh membiarkannya hilang tetapi sebaliknya harus

memperkuatnya dengan berbagai perencanaan yang mampu mendukungnya

Sel A ini memberi kemungkinan bagi organisasi untuk berkembung lebih

cepat namun harus senantiasa waspada terhadap perubahan yang tidak menentu

dalam lingkungan Pertanyaannya adalah bagaiamana memanfaatkan kekuatan

yang ada untuk meningkatkan posisi kompetitifnya

Sel B yaitu isu stratejik mobilization adalah kotak interaksi dan pertemuan

antara ancamantantangan dari luar yang diidentifikasi oleh para pengambil

keputusan dengan kekuatan organisasi Di sini para eksekutif hendaknya berusaha

memobilisasi sumber daya yang merupakan kekuatan organisasi untuk

memperlunak ancaman dari luar tersebut bahkan kalau mungkin dapat

mengubahnya sebagai peluang

Sel C tampil isu stratejik investmentdivestment yang memberi pilihan

bagi para eksekutif karena situasinya kabur Peluang yang tersedia sangat

meyakinkan tetapi tidak ada kemampuan organisasi untuk menggarapnya dan

memberikan reaksi positif Kalau dipaksakan bisa memakan biaya terlalu besar

sehingga merugikan organisasi Lebih baik tinggalkan dan serahkan kepada

organisasi lain yang mungkin memiliki posisi yang lebih baik Bisa juga para

12

eksekutif tidak berbuat apa-apa Haruskah organisasi menanam investasi untuk

memperkuat titik lemahnya sehingga mampuu mengubah dan memperbaiki posisi

kompetitifnya

Sel D adalah kotak paling lemah dari semua sel karena dapat membawa

bencana bagi organisasi paling tidak merugikan program-programnya Sudah

terancam dari luar lalu di hadapakan pada sumber daya yang sangat lemah

Strategi yang ditempuh ialah mengendalikan kerugian yang diderita sehingga

tidak separah dengan yang diperkirakan Hal itu dapat dilakukan dengan sedikit

membenahi sumber daya dengan harapan mampu memperkecil ancaman dari luar

tersebut Usaha itu diarahkan pada upaya mengalihkan kelemahan menjadi

kekuatan sungguh pun memakan waktu yang lama

2 Tujuan Strategi

Tujuan Stratejik adalah kunci dari arah perubahan masa depan Ia

mengarahkan apa yang hendak dikejar diwaktu yang akan datang yaitu dalam

jangka waktu sekian sekitar tiga sampai lima tahun Arahan itu harus jelas dan

tegas bagi keseluruhan organisasi oleh sebab itu sering juga dikatakan bahwa

tujuan stratejik merupakan planning umbrella (payung perencanaan) dalam

mengintegrasikan usaha dari semua unit kerja dan personil kedalam suatu

kegiatan menyeluruh dan menyatu dari suatu organisasi Untuk dapat melakukan

itu tujuan stratejik harus lebih tajam daripada misi tetapi masih cukup luas untuk

dapat mendorong lahirnya kreatifitas dan inofasi bagi semua unit kerja (Koteen

1991) Dengan tegas Koteen (dalam J Salusu 2000) mengatakan bahwa apabila

tujuan stratejik berjalan dengan baik maka kenyataan itu sudah merupakan ldquokunci

13

keunggulan dan kesuksesanrdquo sebab arahannya jelas yaitu untuk mendapatkan

manfaat terbesar dengan menggunakan sumberdaya yang tersedia Juga membantu

menciptakan kondisi yang mendorong pertumbuhan dan kemajuan organization

secara prakmatis tujuan stratejik adalah kinci menuju kelangsungan hidup

organisasi ini berarti pada saat-saat yang kritis ia harus memusatkan perhatian

segera jelas dan bahkan agresif terhadapa hal-hal yang memerlukan perubahan

hal ini dimaksudkan menanggulangi situasi yang bisa mengancam organisasi yang

dapat mempengaruhi stabilitas keuangan dan kelanjutan hidup organisasi

3 Inisiatif Strategi

Inisiatif strategi pada dasarnya menjelaskan maksud dan rangkuman dari

tindakan-tindakan yang akan dilancarkan untuk mencapai tujuan strategi

Didalamnya sudah tercakup strategi yang akan dipakai untuk mencapai hasilakhir

yang diinginkan Inisiatif strategi biasanya lahir setelah ditemukan implikasi-

implikasi strategi dari kekuatan dan kelemahan organisasi serta peluang dan

ancaman dari lingkungan eksternal Biasanya juga inisiatif strategi itu muncul

dengan cara informal dari eksekutif kepala atau bahkan dari anggota staf

organisasi

Setiap inisiatif strategi dari mana pun sumbernya perlu digarap secara

sistematis Tetapi perlu diketahui bahwa inisiatif strategi yang harus dijelaskan di

depan publik walaupun publik itu terbatas Para pengambil keputusan startegi

termasuk para pelaksana perlu mengetahui mengapa inisiatif itu ditampilkan dan

hasil apa serta keuntungan-keuntungan apa yang akan dinikmati andaikata inisiatif

itu dilaksanakan Tegasnya inisiatif strategi mengungkapkan langkah-langkah

14

penting yang perlu ditempuh untuk menghindari diri dari malapetaka eksternal

atau untuk mengejar peluang yang tersedia

4 Tingkat-Tingkat Strategi

Merujuk pada pandangan Dan Schendel dan Charles Hofer Higgins (dalam

JSalusu 1996) menjelaskan adanya empat tingkatan

strategi keseluruhannya disebut Master Strategi yaitu

a) Enterprise strategy (Strategi perusahaan)

Strategi ini berkaitan dengan respons masyarakat setiap organisasi

mempunyai hubungan dengan masyarakat Masyarakat adalah kelompok

yang berada diluar organisasi yang tidak dapat dikontrol Didalam masyarakat

yang tidak terkendali itu ada pemerintah dan berbagai kelompok lain seperti

kelompok penekan kelompok politik dan kelompok sosial lainnya Jadi

dalam strategi interprise terlihar relasi antara organisasi dan masyarakat luar

sejauh interaksi itu akan dilakukan sehingga dapat menguntungkan

organisasi Strategi itu juga menampakkan bahwa organisasi sungguh-

sungguh bekerja dan berusaha untuk memberi pelayanan yang baik terhadap

tuntutan dan kebutuhan masyarakat

b) Corporate strategy (Strategi perusahaan)

Strategi ini berkaitan dengan misi organisasi sehingga sering disebut Grand

Strategi yang meliputi bidang yang digeluti oleh suatu organisasiPertanyaan

apa yang menjadi bisnis atau urusan kita dan bagaimana kita mengendalikan

bisnis itu tidak semata-mata untuk dijawab oleh organisasi bisnis tetapi juga

oleh setiap organisasi pemerintahan dan organisasi nonprofit

15

c) Business strategy (Strategi bisnis)

Strategi pada tingkat ini menjabarkan bagaiamana merebut pasaran di tengah

masyarakat Bagaimana menempatkan organisasi dihati para pengusaha para

pengusaha para donor dan sebagainya Semuanya ini dimaksudkan untuk

dapat memperoleh keuntungan-keuntungan stratejik yang sekaligus mampu

menunjang berkembangnya organisasi ke tingkat yang lebih baik

d) Functional strategy (Strategi fungsional)

Strategi ini merupakan strategi pendukung dan untuk menunjang suksesnya

strategi lain Ada tiga jenis strategi functional yaitu

(1) Strategi functional ekonomi yaitu mencakup fungsi-fungsi yang

memungkinkan organisasi hidup sebagai satu kesatuan ekonomi yang

sehat antara lain yang berkaitan dengan keuangan pemasaran sumber

daya penelitian dan pengembangan

(2) Strategi functional manajemen mencakup fungsi-fungsi manajemen

fungsi manajemen terbagi 11 yaitu planning organizing implementing

conrolling staffing leading motivating communicating decision

making representing dan integrating

(3) Strategi isu stratejik fungsi utamanya adalah mengontrol lingkungan

baik situasi lingkungan yang sudah diketahui maupun situasi yang belum

diketahui atau yang selalu berubah

B Pemerintah Daerah

Pemerintah sebagai sebuah organisasi ditinjau dari sudut biological adalah

sebuah organisme yang hidup dan setiap organisme yang hidup mempunyai

16

bagian yang disebut Kepala (head) Sebuah tubuh manusia atau hewan yang

dikendalikan oleh kepalanya sebuah rumah tangga dikendalikan oleh kepala

keluarga Kepala dapat dianggap identik dengan pemerintah baik itu pemerintah

pusat pemerintah daerah maupun pemerintahan daerah dimana pemerintah pusat

adalah Presiden Republik Indonesia yang memegang kekuasaan pemerintahan

Negara Republik Indonesia yang di bantu oleh Wakil Presiden dan Menteri-

Menteri Negara sedangkan Pemerintah Daerah adalah Kepala Daerah sebagai

unsur penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan

pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom dan Pemerintahan

Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh Pemerintah Daerah

KabupatenKota adalah BupatiWalikota dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

(DPRD) KabupatenKota menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan

prinsip otonomi selaus-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan

Republik Indonesia Sedangkan wewenang Pemerintahan Daerah yaitu (1)

mengajukan rancangan Pemerintah Daerah (PERDA) (2) menetapkan Peraturan

Daerah (PERDA) yang telah mendapat persetujuan bersama Dewan Perwakilan

Rakyat Daerah (DPRD) (3) menetapkan peraturan Kepala Daerah dan keputusan

Kepala Daerah (4) mengambil tindakan tertentu dalam keadaan mendesak yang

sangat dibutuhkan oleh Daerah danatau masyarakat (5) melaksanakan wewenang

lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan (Undang-Undang

Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah)

Urusan-urusan Pemerintahan Daerah yaitu (a) urusan pemerintahan wajib

yang berkaitan dengan pelayanan dasar seperti pendidikan kesehatan pekerjaan

17

umum dan penataan ruang perumahan rakyat dan kawasan pemukiman

ketentraman ketertiban umum dan pelindungan masyarakat (b) urusan

pemerintahan yang wajib yang tidak berkaitan dengan pelayanan dasar seperti

tenaga kerja pemberdayaan perempuan perlindungan anak pangan pertahanan

lingkungan hidup perhubungan komunikasi informatika pemberdayaan

masyarakat desa koperasi usaha kecil menengah administrasi kependudukan

dan pencatatan sipil (c) urusan pemerintahan pilihan seperti kelautan perikanan

pariwisata pertanian kehutanan energi sumber daya mineral perdagangan

perindustrian dan transmigrasi (Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah)

Pemerintah adalah proses penetapan janji dan legitimasi seorang pejabat

Negara Publik diukur dengan fakta sejauh mana ia menebar janji demikian

menurut Ndraha (2003) yang baik bersifat internal maupun kepada masyarakat

umum Sedangkan menurut Delly Mustafa (2013) mengemukakan bahwa

pemerintah adalah keseluruhan struktur lembaga dan unit-unit dalam Negara

yang bertugas untuk mengatur pelaksanaannya tugas-tugas pemerintahan Uraian

ringkas di atas menunjukkan bahwa (1) pemerintah dapat dianggap sebagai

suatu yang given ditakdirkan hadir dimana-mana dan merupakan bagian yang

integral sebuah sistem (2) pemerintah terbentuk secara evolusioner sebagai

produk penyesuaian diri manusia dengan perubahan lingkungan hidupnya agar ia

tetap survive (3) pemerintah terbentuk melalui revolusi penakluk atau

pernyataan (4) dapat juga dianggap sebagai produk manajemen pemerintahan

18

yang sengaja dibentuk berdasarkan kesepakatan warga masyarakat sebagai alat

(input) untuk mencapai tujuan dan misi tertentu

C Destinasi Manajemen Organisasi (DMO)

Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) adalah suatu bentuk strategis

dalam membangun pariwisata baik di Tingkat Lokal Regional maupun Nasional

DMO dapat pula merupakan struktur tata kelola destinasi pariwisata dimana

melibatkan bukan hanya stakeholder bahkan shareholder yang mampu

memberikan sharing pendapat bahkan sharing anggaran untuk memulai kegiatan-

kegiatan pariwisata Pengelolaan pariwisata di destinasi tertentu di Indonesia

masih jauh ketinggalan dibanding negara-negara lainnya di Asia sehingga

pariwisata di Negara kita masih jauh ketinggalan dari sistem pengelolaannya

Adapun visi dan misi Toraja DMO didirikan pada tanggal 3 Mei 2012 dengan

dua fokus utama yaitu

1) Peningkatan kapasitas untuk masyarakat dan pelaku bisnis pariwisata

lokal

2) Pengorganisasian pencarian dan pengembangan objek pariwisata fasilitas

serta peningkatan aksebilitas ke Toraja

Di bawah koordinas pemerintah setempat (Bupati Tana Toraja) struktur

organisasi Toraja Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) terdiri Ketua Wakil

Ketua dan Komisi Komisi sarana dan prasarana Komisi sumber daya manusia

Komisi daya tarik wisata Komisi pemasaran dan promosi dan komisi

lingkungan Sedangkan anggota dari Toraja DMO terdiri dari perwakilan

pemerintah setempat (SKPD-BAPPEDA Dinas pariwisata Dinas Koperasi dan

19

Perdagangan dan sebagainya) asosiasi pariwisata (PHRI dan ASITA) dan ketua

Komunitas setempat (kelompok adat kelompok agama dan kelompok pemuda)

Saat ini Toraja Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) mensinergikan

upaya untuk menata kembali perannya diantara pemangku kepentingan pariwisata

di Toraja Anggota internal Toraja DMO mengemukakan ide untuk mengusulkan

Toraja DMO sebagai organisasi legal yang nantnya akan berfungsi sebagai

organisasi yang berkelanjutan sekaligus sebagai perwakilan resmi destinasi

pariwisata Toraja Melalui partisipasi aktif Toraja DMO menciptakan kembali

pencitraan untuk destinasi Toraja mempromosikan Toraja melalui partisipasi di

pameran travel di kancah Nasional maupun Internasional berkolaborasi dengan

pelaku usaha pariwisata lokal untuk mengorganisasi dan mengatur perjalanan

eduksi (untuk media dan operatortur) serta menetapkan standar kualitas untuk

pelaku usaha pariwisata lokal (akomodasi restaurant dan operatortur) dalam

rangka memenuhi layanan berstandar Internasional Tanggung jawab utama

berikutnya dari Toraja DMO adalah untuk meningkatkan kepercayaan diantara

pelaku usaha pariwisata dan pemangku kepentingan lokal Harapannya semoga

keberadaan Toraja DMO akan menambah manfaat untuk perekonomiani

masyarakat setempat Saat ini industri pariwisata hanya menduduki peringkat

sebagai pendapatan terbesar ketiga di Toraja Pemerintah Daerah Toraja dan

Toraja DMO bekerja bahu-membahu dan saling mendukung bagi

keberlangsungan industri pariwisata di Toraja

Pendekatan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) akan lebih

memudahkan bagi pemerintah daerah untuk mengembangkan pariwisata karena

20

akan dilakukan melalui tata kelola yang terpadu DMO akan melakukan tugas

koordinasi perencanaan pengendalian organisasi destinasi keberlanjutan dan

implementasi yang dilakukan secara inovatif dan sistemik dengan memanfaatkan

tehnologi informasi yang melibatkan tiga pilar penggerak pembangunan

pemerintah industri pariwisata dan masyarakat dengan tujuan untuk

meningkatkan tata kelola destinasi yang dikelola dengan pendekatan lokal namun

berskala internasinal

Alastair Morrison dalam Konferensi Nasional Destinasi Manajemen

Organisasi (DMO) di Jakarta Agustus (dalam wardhono 2014) menjelaskan

bahwa panduan DMO dimulai dari product development marketing riset

komunication community relations pengembangan sumber daya hingga

kemudian tahapan pengelolaan (governance) Adapun salah satu faktor

pendukung dalam meningkatkan DMO adalah rambu solo dimana rambu solo

adalah upacara adat kematian masyarakat Toraja yang bertujuan unttuk

menghormati dan menghantarkan arwah orang yang meninggal dunia menuju

alam roh yaitu kembali kepada keabadian bersama para leluhur mereka kesebuah

tempat peristirahatan Upacara ini sering juga disebut upacara penyempurnaan

kematian karena orang yang meninggal baru dianggap benar-benar meninggal

setelah seluruh proses upacara ini digenapi Jika belum maka orang yang

meninggal tersebut hanya dianggap sebagai orang yang sakit atau lemah sehingga

ia tetap diperlakukan seperti halnya orang hidup yaitu dibaringkan di tempat tidur

dan disediakan makanan dam minuman bahkan selalu di ajak bicara

21

D Pariwisata

Pengertian pariwisata secara Etomoogi pariwista berasal dari dua kata

yaitu ldquoparirdquo yang berarti banyakberkeliling sedangkan pengertian wisata berarti

ldquopergirdquo Di dalam kamus besar Indonesia pariwisata adalah suatu kegiatan yang

berhubungan dengan perjalanan rekreasi sedangkan pengertian secara umum

pariwisata merupakan suatu perjalanan yang dilakukan seseorang untuk sementara

waktu yang diselenggarakan dari suatu tempat ke tempat lain dengan

meninggalkan tempat semula dan dengan suatu perencanaan atau bukan maksud

mencari nafkah di tempat yang dikunjunginya tetapi semata-mata untuk

menikmati kegiatan pertamasyaan atau rekreasi untuk memenuhi keinginan yang

beraneka ragam

Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai

fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat pengusaha Pemerintah

dan Pemerintah Daerah (Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang

Kepariwisataan) Sedangkan menurut Muljadi 2012 pariwisata adalah suatu

aktivitas perubahan tempat tinggal sementara dari seseorang diluar tempat tinggal

sehari-hari dengan suatu alasan apapun selain melakukan kegiatan yang biasa

menghasilkan upah atau gaji

Istilah pariwisata ini mulai dipakai setelah tahun 1960 untuk mengganti

istilah bertamasya melancong atau piknik dan memberi pengertian yang

sederhana dan sempit yaitu bepergian ke suatu tempat yang tidak jauh untuk

sekedar bersantai Sedangkan dalam era saat ini alasan dan sifat perjalanan yang

dilakukan dalam kaitannya dengan mobilitas pergerakan manusia ini jauh lebih

22

luas Sehingga digunakan istilah pariwisata dimana pengertian pariwisata lebih

luas menyangkut persoalan-persoalan mobilitas pergerakan manusia dari suatu

tempat ke tempat lain dengan tujuan memperoleh nilai kegunaan bagi

pemanfaatan jasa pariwisata Dan bagi yang memanfaatkannya menerima suatu

nilai berupa pendapatan dari jasa pariwisata tersebut Oleh karena itu pariwisata

mengandung nilai ekonomi ynag tinggi bagi pemanfaatan jasa tersebut sebagai

komoditas ekonomi Suatu perjalan dianggap sebagai perjalanan wisata bila

memenuhi persyaratan yang diperlukan yaitu 1) bersifat sementara 2) bersifat

sukarela (voluntary) dalam arti tidak terjadi paksaan 3) tidak bekerja yang

bersifat menghasilkan upah ataupun bayaran Adapun penegrtian kepariwisatan

menurut Bahar dan Marpaung 2002 kepariwisataan adalah sebuah kegiatan yang

dilakukan untuk orang yang melakukan kegiatan perjalanan

Menurut Pendit (2002) terdapat beberapa jenis pariwisata yaitu

1) Wisata budaya ini dimaksudkan dengan perjalanan yang dilakukan atas dasar

keinginan unutk mempluas pandangan hidup seseorang dengan jalan

mengadakan kunjungan atau peninjauan ke tempat lain atau ke luar negeri

mempelajari keadaan rakyat kebiasaan dan adat istiadat mereka cara hidup

mereka budaya dan seni mereka Sering perjalanan seperti ini disatukan

dengan kesempatan mengambil bagian dalam kegiatan budaya seperti

eksposisi seni (seni tari drama musik dan seni suara) atau kegiatan yang

bermotif kesejarahan dan sebagainya

2) Wisata kesehatan hal ini dimaksudkan dengan perjalanan seorang wisatawan

dengan tujuan untuk meninggalkan keadaan lingkungan tempat sehari-hari

23

dimana ia tinggal demi kepentingan beristirahat dalam arti jasmani dan rohani

dengan mengunjungi tempat peristirahatan seperti mata air panas yang

mengandung mineral yang dapat menyembuhkan tempat yang mempunyai

iklim udara menyehatkan atau tempat-tempat yang menyediakan fasilitas

kesehatan lainnya

3) Wisata olahraga Ini dimaksudkan dengan wisatawan yang melakukan

perjalanan dengan tujuan berolah raga atau menghadiri pesta olahraga di

suatu tempat atau suatu negara seperti Asian Games Olympiade Thomas

Cup Uber Cup dan lain-lain Olah raga lain yang tidak termasuk dalam pesta

olahraga atau games misalnya berburu memancing berenang dan berbagai

cabang olehraga di dalam air atau di pegunungan

4) Wisata komersial yang termasuk dalam wisata komersial ini adalah

mengunjungi pameran-pameran dan pekan raya yang bersifat komersial

seperti pameran industri pameran dagang dan sebagainya Pada mulanya

banyak orang berpendapat bahwa hal ini tidak dapat digolongkan dalam dunia

kepariwisataan dengan alasan bahwa kegiatan perjalanan untuk pameran atau

pekan raya ini hanya dilakukan oleh orang-orang yang khusus mempunyai

urusan bisnisTetapi dalam kenyataannya pada dewasa ini dimana pameran

atau pekan raya banyak dikunjungi oleh masyarakat kebanyakan dengan

tujuan ingin melihat yang membutuhkan fasilitas akomodasi dan transportasi

Disamping itu dalam pekan raya atau pameran biasanya dimeriahkan dengan

berbagai atraksi atau pertunjukan kesenian Itulah sebabnya wisata komersial

ini menjadi kenyataan yang sangat menarik dan menyebabkan kaum

24

pengusaha angkutan dan akomodasi membuat rancanganndashrancangan istimewa

untuk keperluan tersebut

5) Wisata politik jenis wisata ini meliputi perjalanan yang dilakuka untuk

mengunjungi atau mengambil bagian dalam peristiwa kegiatan politik

misalnya perayaan 17 Agustus di Jakarta Biasanya fasilitas akomodasi dan

transportasi serta berbagai atraksi diadakan secara meriah bagi para

pengunjung Disamping itu yang termasuk dalam kegiatan wisata politik

adalah peristiwa-peristiwa penting seperti konfrensi musyawarah kongres

yang selalu disertai dengan kegiatan darmawisata

6) Wisata sosial yang dimaksud dengan wisata ini adalah pengorganisasian suatu

perjalanan yang murah dan mudah untuk memberi kesempatan kepada

masyarakat ekonomi lemah untuk mengadakan perjalanan seperti misalnya

kaum buruh pemuda pelajar mahasiswa petani dan sebagainya Organisasi

ini berusaha untuk membantu mereka yang mempunyai kemampuan terbatas

dari segi finansial untuk dapat memanfaatkan waktu libur atau cuti sehingga

dapat menambah pengalaman dan memeperbaiki kesehatan jasmaniah dan

mental mereka

7) Wisata pertanian wisata pertanian ini adalah pengorganisasian perjalanan yang

dilakukan ke proyek- proyek pertanian perkebunan ladang pembibitan dan

sebagainya dimana wisatawan dapat mengadakan kunjungan dan peninjauan

untuk tujuan studi maupun untuk sekedar menikmati aneka macam tanaman

8) Wisata maritim (bahari) jenis wisata ini biasanya dikaitkan dengan kegiatan

oleh raga di air danau pantai teluk dan laut Misalnya memancing

25

berlayar menyelem sambil melakukan pemotretaan kompetisi berselancar

mendayung berkeliling melihat ndash lihat taman laut dengan pemandangan yang

indah

9) Wisata cagar alam untuk jenis wisata ini biasanya diselenggarakan oleh agen

atau biro perjalanan yang mengkhususkan usaha-usaha dengan jalan

mengatur wisata ke tempat atau daerh cagar alam taman lindung hutan

daerah pegunungan dan sebagainya yang kelestariannya dilindungi oleh

undang-undang Wisata ini banyak dikaitkan dengan kegemaran akan

keindahan alam kesegaran hawa udara pegunungan keajaiban hidup

binatang dan marga satwa yang langka serta tumbuhndashtumbuhan yang jarang

ditemukan di tempat lain

Dari beberapa pengertian yang telah dikemukakan di atas dapat diambil

suatu pengertian pariwisata adalah suatu kegiatan yang melibatkan orang-orang

yang melakukan perjalanan dengan tujuan untuk mendapatkan kenikmatan dan

memenuhi hasrat ingin mengetahui sesuatu dalam kurun waktu tertentu dan bukan

mencari nafkah

E Kerangka Pikir

Program Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) adalah program yang

diprakarsai oleh kementerian pariwisata dan Ekonomi kreatif Republik Indonesia

pada tahun 2010 Adapun indikator strategi dalam peningkatan DMO ada dua

yaitu (1) faktor internal yang meliputi kekuatan dan kelemahan (2) faktor

eksternal yang meliputi peluang dan ancaman Jika indikator-indikator diatas

26

berjalan dengan baik maka keberhasilan DMO dapat tercapai Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada bagan sebagai berikut

Gambar 2 Kerangka Pikir

F Deskripsi Fokus

Penelitian ini di fokuskan pada strategi pemerintah dalam peningkatan

destinasi manajemen organisasi pariwisata di Kabupaten Tana Toraja Dengan

melalui indikator yaitu (1) faktor internal yang meliputi kekuatan dan kelemahan

(2) faktor eksternal yang meliputi peluang dan ancaman

G Deskripsi Fokus Penelitian

1 Strengths

Kekuatan atau (strengths) adalah kompotensi khusus yang terdapat dalam

organisasi yang berakibat pada pemilikan keunggulan komparatif oleh unit usaha

di pasaran dan setelah penulis melakukan observasi di lokasi obyek wisata Tana

Toraja penulis melihat ada berbagai macam kekuatan yang dimiliki obyek wisata

Tana Toraja seperti a) keindahan alam b) kearifan lokal c) ragam budaya

Strategi Dalam Peningkatan DMO

Faktor Internal

1 (Strengths) Kekuatan

2 (Weaknesses) Kelemahan

Faktor Eksternal

1 (Opportunities) Peluang

2 (Trheats) Aancaman

DMO tercapai

tercapai

27

2 Weaknesses

Kelemahan atau (weaknesses) adalah keterbatasan atau kekurangan yang

menjadi penghalang serius bagi penampilan kinerja organisasi yang memuaskan

hal ini yang sekarang yang terjadi di Tana Toraja dimana dalam meningkatkan

Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) terkendala dengan berbagai macam

kekurangan seperti a) infrastuktur jalan yang belum optimal b) Kebersihan

kurang terjaga di lokasi obyek wisata

3 Oportunities

Peluang atau (opportunities) adalah berbagai situasi lingkungan yang

menguntungkan bagi suatu satuan bisnis dengan berbagai kekuatan yang dimiliki

obyek wisata Tana Toraja tentu memberikan dampak positif dalam meningkatkan

Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata Tana Toraja seperti a)

agrowisata b) berbagai bisnis lainnya

4 Threats

Ancaman (threats) adalah lingkungan yang tidak menguntungkan suatu

satuan bisnis dengan berbagai kelemahan yang ada tentu akan berdampak negatif

dalam meningkatkan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata Tana

Toraja seperti a) penetrasi budaya luar b) ketergantungan ekonomi

5 Destinasi Manajemen Organisasi (DMO)

DMO adalah suatu bentuk strategis dalam membangun pariwisata baik

ditingkat lokal Regional maupun Nasional Keberhasilan suatu DMO bukan

hanya mengandalkan daya tarik yang bagus budaya yang menarik tetapi mampu

28

mengorganisir baik dari segi internal maupun eksternal sehingga DMO dapat

tercapai

29

BAB III

METODE PENELITIAN

A Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan dua bulan di Kabupaten Tana Toraja setelah

seminar proposal dengan tujuan untuk mengetahui strategi pemerintah dalam

peningkatan destinasi manajemen organisasi pariwisata di Kabupaten Tana

Toraja

B Jenis dan Tipe Penelitian

1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah jenis deskriptif kualitatif yaitu metode

penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objektif tentang strategi

pemerintah dalam peningkatan destinasi manajemen organisasi pariwisata di

Kabupaten Tana Toraja

2 Tipe Penelitian

Tipe penelitian adalah penelitian fenomena logis yang suatu bentuk

penelitian yang bertujuan untuk memberikan gambaran umum tentang strategi

pemerintah dalam peningkatan destinasi manajemen organisasi pariwisata di

Kabupaten Tana Toraja

C Sumber Data

1 Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari lapangan atau

tempat penelitian sedangkan menurut Lofland bahwa sumber data utama dalam

penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan Kata-kata dan tindakan

30

merupakan sumber data yang diperoleh dari lapangan dengan mengamati atau

mewawancarai oleh karena itu penulis menggunakan sumber dari informasi yang

terpilih

2 Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh tidak secara langsung tetapi ada

penelitian sebelumnya seperti dokumen buku-buku laporan peraturan-peraturan

pemerintah dan data yang bersifat informasi tertulis yang digunakan dalam

penelitian

D Informan Penelitian

Obyek utama penelitian ini ialah Strategi Pemerintah Dalam peningkatan

Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Parawisata Di Kabupaten Tana Toraja

Dimana yang dimaksud disini adalah orang yang diharapakan dapat memberikan

data secara obyektif netral dan dapat dipertanggung jawabkan Adapaun

informan dalam penelitian ini yakni sebagai berikut

Tabel 1 Target Informan Penelitian

No Informan Jumlah

1 Kepala Dinas Kebudayaan dan Priwisata Di Kabupaten Tana

Toraja

1 Orang

2 Sekertaris Kebudayaan dan Pariwisata Di Kabupaten Tana

Toraja

1 Orang

3 Ketua Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata

Tana Toraja

1 Orang

4 Trevel Agent 1 Orang

5 Wisatawan 2 Orang

6 Masyarakat 3 Orang

Jumlah 9 Orang

31

E Teknik Pengumpulan Data

1 Wawancara

Dalam penelitian ini peneliti melakukan kegiatan wawancara terhadap

orang-orang yang terlibat langsung dalam proses implementasi program destinasi

manajemen organisasi Dalam melakukan wawancara yang pertama peneliti

wawancarai adalah Ketua Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata

Tana Toraja yang kedua Kepala Dinas Kebudayaan dan Priwisata Di Kabupaten

Tana Toraja yang ketiga Sekertaris Kebudayaan dan Pariwisata Di Kabupaten

Tana Toraja yang keempat travel agent yang kelima wisatawan dan yang

terakhir adalah masyarakat Dalam melakukan wawancara dengan informan yang

terkait peneliti sedikit mengalami kesulitan karena wisatawan dan masyarakat

jarang sekali ada yang mau di wawancarai sehingga peneliti banyak memakan

waktu dalam melakukan wawancara dengan masyarakat dan wisatawan

2 Observasi

Obyek dari pengamatan ini adalah tindakan dari pemerintah dalam proses

implementasi program destinasi manajemen organisasi Sebelum peneliti

mengangkat judul strategi pemerintah dalam peningkatan Destinasi Manajemen

Organisasi (DMO) pariwisata di Kabupaten Tana Toraja peneliti terlebih dulu

melakukan observasi dengan mendatangi beberapa obyek wisata yang ada di

Kabupaten Tana Toraja seperti wisata Buntu Burake Pango-pango dan lain-lain

sebagainya setelah peneliti menemukan masalah baru mengangkat judul tersebut

diatas dan setelah ujian seminar proposal peneliti turun lagi kelapangan untuk

melakukan penelitian peneliti melakukan observasi kedua dan masalahnya pun

32

masih sama yaitu infrastruktur jalan yang belum optimal dan kebersihan di obyek

wisata yang tidak terjaga

3 Dokumentasi

Studi dokumentasi dalam penelitian ini dilakukan melalui rekaman

kegiatan yaitu dengan cara melihat hal-hal penting selama penelitian berlangsung

Rekaman kegiatan tersebut antara lain berupa foto untuk memperoleh gambaran

visual kegiatan pemerintah dalam implementasi program destinasi manajemen

organisasi di kabupaten Tana Toraja Dalam melakukan penelitian peneliti

melakukan dokumentasi berupa foto-foto atau gambar dan melakukan rekaman

pada saat wawancara dengan informan berlangsung dengan menggunakan HP

Samsung serta arsip-arsip atau data yang di dapatkan dari Kantor Dinas

Kebudayaan dan Pariwisata Tana Toraja dan Kantor Badan Pusat Statistik (BPS)

Tana Toraja

F Teknik Analisis Data

Analisis data ialah langkah selanjutnya untuk mengelola data dimana data

yang diperoleh dikerjakan dan dimanfaatkan sedemikian rupa untuk

menyimpulkan persoalan yang diajukan dalam menyusun hasil penelitian Dalam

model ini terdapat 3 (tiga) komponen pokok Menurut Miles dan Huberman

(dalam Sugiyono 2008) ketiga komponen tersebut yaitu

1) Data reduction (Reduksi data)

Data yang diperoleh dilapanagan jumlahnya cukup banyak untuk itu perlu di

catat secara teliti dan rinci Seperti telah dikemukakan makan lama peneliti

dilapangan maka jumlah data akan makin banyak kompleks dan rumit Untuk

33

itu perlu segera dilakukan analisis data melalui reduksi data Mereduksi data

berarti merangkum memilih hal-hal yang pokok memfokuskan pada hal-hal

yang penting dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu

2) Data display (Penyajian data)

Dalam penelitian kualitatif penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk

uraian singkat bagan hubungan antar kategori dan sejenisnya

3) Conclusion drawingverification (Penarikan kesimpulan dan verifikasi)

Langkah ke tiga dalam penelitian kualitatif adalah penarikan kesimpulan dan

verifikasi Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan

berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada

tahap pengumpulan data berikutnya Tetapi apabila data kesimpulan data yang

dikemukakan pada tahap awal didukung oleh kembali bukti-bukti yang valid

dan konsisten saat penelitian kembali kelapangan mengumpulkan data maka

kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel

G Pengabsahan Data

Keabsahan data sebagai usaha untuk memenuhi nilai kebenaran penelitian

yang berkaitan dengan fenomena judul tersebut maka paling tidak ada 3 (tiga)

teknik yang penulis gunakan yaitu

1) Teknik perpanjangan kehadiran penelitian dalam hal ini penulis

memperpanjang waktu di dalam mencari data di lapangan mengadakan

wawancara tidak hanya dilakukan satu kali tetapi peneliti dilakukan berulang

kaliberhari-hari berminggu-minggu bahkan berbulan- bulan Hal ini penulis

lakukan dengan tujuan untuk memperoleh data yang benar disamping itu

34

penulis juga mengadakan ceking data samapi mendapat data yang benar dan

dipertanggung jawabkan secara ilmiah Melakukan pengamatan secara terus-

menerus termasuk kegiatan pengecekan data melalui informan lain untuk

menanyakan kebenaran informasi tersebut dan data lain yang penting

2) Teknik triangulasi Menurut Sugiyono (2008) triangulasi diartikan sebagai

pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai

waktu Lebih lanjut Sugiyono (2008) membagi tringulasi kedalam 3 macam

yaitu

(a) Triangulasi sumber

Triangulasi sumber dilakukan dengan cara mengecek data yang telah di

peroleh melalui beberapa sumber Dalam hal ini peneliti melakukan

pengumpulan dan pengujian data yang telah diperoleh melalui hasil

pengamatanwawancara dan dokumen-dokumen yang ada Kemudian

peneliti membandingkan hasil pengamatan dengan wawancara dan

membandingkan hasil wawancara dengan dokumen yang ada

(b) Triangulasi teknik

Triangulasi teknik dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber

yang sama dengan teknik yang berbeda Dalam hal ini data yang diperoleh

dengan wawancara lalu dicek dengan observasi dan dokumen Apabila

denga tiga teknik pengujian kredibilitas data tersebut Menghasilkan data

yang berbeda-beda maka peneliti melakukan diskusi lebih lanjut kepada

sumber data yang bersangkutan atau yang lain untuk memastikan data

35

mana yang dianggap benar atau mungkin semuanya benar karena sudut

pandangnya berbeda-beda

(c) Triangulasi waktu

Waktu yang sering mempengaruhi kredibilitas data Data yang

dikumpulkan dengan teknik wawancara di pagi hari pada saat narasumber

masih segar belum banyak masalah akan memberikan data yang lebih

valid sehingga lebih kredibel Untuk itu dalam rangka pengujian

kredibilitas data dapat dilakukan dengan cara melakukan pengecekan

dengan wawancara observasi atau teknik lain dalam waktu atau situasi

yang berbeda Bila hasil uji menghasilkan data yang berbeda maka

dilakukan secara berulang-ulang sehingga sampai ditemukan kepastian

datanya Triangulasi dapat juga dilakukan dengan cara mengecek hasil

penelitian dari tim peneliti lain yang diberi tugas melakukan pengumpulan

data

3) Teknik ketekunan pengamatan keabsahan data melalui ketekunan

pengamatan dalam peneletian ini di lakukan pada saat penelitian melakukan

observasi dilapangan Peneliti selalu berusaha untuk melakukan

pengamatan seteliti dan setekun mungkin berbagai informasi atau data

yang ada baik dianggap penting maupun kurang penting selalu dianalisis

secermat mungkin

36

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A Deskripsi atau Karakteristik Obyek Penelitian

1 Letak Geografis

Kabupaten Tana Toraja adalah sebuah Kabupaten di Provensi Sulawesi

Selatan Indonesia Ibu kotanya adalah Makale Kabupaten Tana Toraja di bentuk

berdasarkan Undang-undan Nomor 28 Tahun 2008 tentang kabupaten Toraja di

mekarkanan menjadi 2 Kabupaten pada tanggal 26 November 2008 Kabupaten

Tana Toraja resmi di bagi menjadi Kabupaten Tana Toraja (dengan Ibu kota

Makale) dan Toraja Utara (dengan Ibu kota Rantepao) dengan Bupati bernama Ir

Nicodemus Biringkanae dan Wakilnya bernama Victor Datuan Batara SH yang

dilantik pada tanggal 17022016 di Kantor Gubernur Sulsel Jl Urip Sumoharjo

Kota Makassar

Kabupaten Tana Toraja terdapat hulu sungai yang merupakan salah satu

sungai terpanjang di Sulawesi Selatan yaitu sungai Sarsquodan membelah kota

Rantepao dan Kabupaten Tana Toraja Jarak Ibukota Kabupaten Tana Toraja

dengan Ibukota Propinsi Sulawesi Selatan sekitar 331 km yang dapat ditempuh

lewat darat dan udara Lewat darat melewati Kabupaten Enrekang Kabupaten

Sidrap Kotamadya Pare-pare Kabupaten Barru Kabupaten Pangkep serta

Kabupaten Maros Dan lewat udara melalui Bandar udara Pongtiku yang berada di

Kecamatan Rantetayo Kabupaten Tana Toraja merupakan salah satu dari 23

kabupaten yang ada di Propinsi Sulawesi Selatan yang terletak diantara

37

2ordm20acutesampai 3ordm30acute Lintang Selatan dan 119ordm30acute sampai 120ordm10acute Bujur Timur

Batas-batas Kabupaten Tana Toraja adalah

1) Sebelah Utara Kabupaten Luwu dan Kabupaten Mamuju

2) Sebelah Timur Kabupaten Luwu

3) Sebelah Selatan Kabupaten Enrekang dan Kabupaten Pinrang

4) Sebelah Barat Kabupaten Polma

Luas wilayah Kabupaten Tana Toraja tercatat 320577 km2 atau sekitar

5 dari luas Propinsi Sulawesi Selatan yang meliputi 19 sembilan belas

kecamatan Jumlah penduduk pada tahun 2014 berjumlah 289193 jiwa yang

terdiri dari 174604 jiwa laki-laki dan 114589 jiwa perempuan

2 Visi dan Misi Kabupaten Tana Toraja

a) Visi

Terwujudnya Pemerintahan yang kompeten mengelola pembangunan

menuju terciptanya masyarakat religius sejahtera berkeadilan sesuai karakteristik

ekologis sosial ekonomi dan budaya Tana Toraja

b) Misi

(1) Revitalisasi fungsi birokrasi dan meningkatkan kinerja tata kelola

pemerintahan dalam rangka efektifitas pelaksanaan pembangunan serta

distribusi layanan publik yang bersih transparan dan akuntabel

(2) Meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui peningkatan mutu

pendidikan dan layanan kesehatan Penguatan kapasitas peran institusi

keagamaan sosial kemasyarakatan kepemudaan dan perempuan melalui

pengendalian pertumbuhan penduduk serta pengendalian pertumbuhan

38

penduduk dalam rangka terciptanya ketahanan serta kesetiakawanan sosial

(3) Peningkatan ekonomi kerakyatan melalui pendayagunaan dan pengembangan

potensi sumber daya pertanian perkebunan peternakan dan perikanan serta

pengembangan usaha kecil menengah dengan mengandalkan partisipasi

seluruh elemen masyarakat dan dunia usaha dalam rangka peningkatan

kesejahteraan masyarakat yang berkelanjutan

(4) Mengoptimalkan pembangunan infrastruktur desa-kota untuk membuka

isolasi wilayah khususnya daerah terpencil guna mendukung kelancaran akses

layanan publik arus barang dan jasa pengembangan dan diversifikasi potensi

pariwisata serta berbagai potensi usaha produktif masyarakat

5) Menjadikan Tana Toraja sebagai kabupaten terdepan dalam pengembangan

program Gerakan Hijau (Go Green) serta pariwisata berbasis Budaya dan

Lingkungan (Eco-Culture Tourism) di Sulawesi Selatan

3 Keadaan Sosial

Keadaan sosial budaya masing-masing daerah tidaklah sama setiap daerah

memiliki corak adat-istiadat sendiri-sendiri begitu pula dengan kabupaten Tana

Toraja Berikut adalah keadaan sosial budaya kabupaten Tana Toraja

a) Kesehatan

Sampai tahun 2014 di Kabupaten Tana Toraja terdapat 2 rumah sakit

Sedangkan fasilitas kesehatanlain di Tana Toraja terdapat 21 puskesmas Dalam

pelaksanaan program Keluarga Berencana (KB) jumlah akseptor baru yang

terjaring pada tahun 2014 sebanyak 12799 orang Pada umumnya akseptor baru

tersebut memilihmenggunakan kontrasepsi Pil dan suntikan yakni masing-masing

39

5769orang dan 32864 orang Pada tahun 2009 akseptor aktif berjumlah

24536 orang

b) Pendidikan

Pembangunan bidang pendidikan bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan

bangsa Pembangunan sumber daya manusia (SDM) suatu negara akan

menentukan karakter dari pembangunan ekonomi dan social karena manusia

adalah pelaku aktif dari seluruh kegiatan tersebutDari tahun ke tahun partisipasi

seluruh masyarakat dalam dunia pendidikan di Tana Toraja semakin meningkat

hal ini berkaitan dengan berbagai program pendidikan yang dicanangkan

pemerintah untuk lebih meningkatkan kesempatan masyarakat untuk mengenyam

bangku pendidikan

Peningkatan partisipasi pendidikan untuk mencapai bangku pendidikan

tertentu harus diikuti dengan berbagai peningkatan penyediaan sarana fisik

pendidikan dan tenaga pendidik yang baik untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada

tabel berikut

40

Tabel 2 Jumlah Tingkat Pendidikan di Tana Toraja Tahun 20142015

No Tingkat pendidikan Jumlah Sekolah Jumlah Murid

1 TK 94 Buah 2547 Jiwa

2 SD 231 Buah 20773 Jiwa

3 SLTP 72 Buah 20139 Jwa

4 SMA 18 Buah 9 567 Jiwa

5 SMK 23 Buah 4896 Jiwa

6 Perguruan Tinggi 4 Buah 9527

Sumber Kabupaten Tana Toraja Dalam Angka 2014

c) Agama

Perkembangan pembangunan dibidang spiritual dapat dilihat dari besarnya

sarana peribadatan masing-masing agama Penduduk kabupaten Tana Toraja

mayoritas beragama Kristen baik protestan maupun Katolik tapi yang paling

banyak adalah Kristen Protestan Jadi kegiatan yang berhubungan dengan

kebudayaan setempat diwarnai oleh ajaran kekristenan Tempat peribadatan

agama Kristen yang terdiri dari Kristen Protestan dan Katolik pada tahun 2014

masing-masing berjumlah 695 dan 110 unit

Tabel 3 Jumlah Pemeluk Agama Di Kabupaten Tana Toraja

No Agama Jumlah

1 Kristen protestan 171138

2 Katolik 55020

3 Islam 34020

4 Hindhu 10015

5 Buddha 19

Sumber Kantor BPS Tana Toraja Tahun 2015

41

4 Keadaan Budaya dan Pariwisata

Kabupaten Tana Toraja merupakan salah satu Daerah Tujuan Wisata

(DTW) di Sulawesi Selatan memiliki daya tarik yang cukup besar baik yang

bersifat budaya alam sejarah maupun buatan Berikut beberapa potensi wisata

yang dimiliki oleh Kabupaten Tana Toraja

a) Budaya

Kabupaten Tana Toraja memiliki kebudayaan yang dikenal dengan

kebudayaan ldquoaluktardquo merupakan salah satu kepercayaan yang diakui di dalam

masyarakat Tana Toraja seperti

(1) Upacara Rambu Solorsquo (acara kematian)

Rambu Solorsquo adalah upacara pemakaman secara adat yang mewajibkan

keluarga dari almarhum membuat sebuah upacara sebagai tanda penghormatan

terakhir dan menghantarkan arwah orang yang meninggal menuju nirwana

Menurut kepercayaan masyarakat Toraja orang yang meninggal baru dianggap

benar-benar meninggal jika upacara adat rambu solorsquo dilaksanakan Oleh sebab

itu jasad orang yang belum diupacarakan masih tetap diperlakukan seperti halnya

orang hidup yaitu dibaringkan di tempat tidur dan diberi hidangan makanan dan

minuman bahkan selalu diajak berbicara Upacara adat Rambu Solorsquo terdiri dari

beberapa rangkaian ritual diantaranya pembungkusan jenazah menghias peti

jenazah menurunkan jenazah ke lumbung untuk disemayamkan dan proses

pengusungan jenazah ke tempat peristirahatan terakhir Selain itu dalam upacara

adat ini terdapat berbagai kegiatan budaya yang menarik yang dipertontonkan

antara lain 1) Marsquopasilaga tedong (Adu kerbau) upacara inilah yang menyedot

42

perhatian turis asing dan wisatawan lokal Kerbau adalah hewan yang dianggap

suci bagi suku Toraja dan Sisembarsquo atau Adu kaki 2) Tari-tarian yang berkaitan

dengan situs rambu solorsquo antara lain ParsquoBadong ParsquoDondi ParsquoRanding

ParsquoKatia Parsquopapanggan dan Passailo Sementara itu untuk seni musik antara lain

Parsquopompang Parsquodali-dali dan Unnosong Marsquotinggoro tedong (Pemotongan

kerbau dengan ciri khas masyarkat Toraja yaitu dengan menebas leher kerbau

dengan parang dilakukan dengan sekali tebas) Kerbau yang akan disembelih

biasanya akan ditempatkan pada sebuah batu yang disebut Simbuang Batu Jenis

kerbau yang terkenal dari Toraja adalah Tedong Bonga tedong bonga harganya

sangat tinggi hingga ratusan juta rupiah Rambu Solorsquo mencerminkan kehidupan

masyarakat Tana Toraja yang suka gotong royong memiliki strata sosial dan

menghormati orang tua

Gambar 3 Marsquorombongan (Penyambutan Tamu)

43

(2) Upacara Syukuran (Rambu Tukarsquo)

Upacara Rambu tukarsquo adalah upacara adat yang berhubungan dengan acara

syukuran di dalam upacara ini tak ada kesedihan yang ada hanya kegembiraan

Misalnya acara pernikahan syukuran panen dan peresmian rumah adattongkonan

yang baru atau yang selesai direnovasi menghadirkan semua rumpun keluarga

dari acara ini membuat ikatan kekeluargaan di Tana Toraja sangat kuat semua

upacara tersebut dikenal dengan nama MaBua Meroek atau Mangrara Banua

Sura Upacara ini menarik karena berbagai atraksi tarian dan nyanyian dari

kebudayaan Toraja yang unik Upacara Rambu Tukarsquo dilaksanakan sebelum

tengah hari di sebelah timur tongkonan Ini berbeda dengan Rambu solorsquo yang di

gelar tengah atau petang hari serta di adakan di sebelah barat tongkonan Sebagai

upacara kegembiraan Rambu Tukarsquo digelar mengiringi meningginya matahari

sedangkan Rambu Solorsquo untuk mengiringi terbenamnya matahari Untuk upacara

adat Rambu Tuka diikuti oleh seni tari seperti Pa Gellu Pa Boneballa Gellu

Tungga Ondo Samalele PaDao Bulan PaBurake Memanna Maluya PaTirra

Panimbong dan lain-lain Untuk seni musik yaitu Papompang PaBarrung

Papelle Musik dan seni tari yang ditampilkan pada upacara Rambu Solo tidak

boleh ditampilkan pada upacara Rambu tukarsquo

44

Gambar 4 Marsquogellursquo (Tari-tarian)

(3) Rumah Tongkonan

Tongkonan adalah rumah tradisional Toraja yang berdiri diatas tumpukan

kayu dan dishiasi dengan ukiran berwarnah merah hitam dan kuning Kata

tongkonan berasal dari bahasa Toraja tongkon (duduk) Tongkonan merupakan

pusat kehidupan sosial suku Toraja ritual yang berhubungan dengan tongkonan

sangatlah penting dalam kehidupan spiritual suku Toraja oleh karena itu semua

anggota keluarga diharuskan ikut serta karena tongkonan melambangkan

hubungan mereka dengan leluhur mereka Pembangunan tongkonan adalah

pekerjaan yang melelahkan dan biasanya dilakukan dengan bantuan keluarga

besar ada 3 jenis tongkonan yaitu 1) Tongkonan layuk adalah tempat menyusun

aturan aturan sosial keagamaan 2) Tongkoan pekaindoran (pekamberan atau

kaparengngesan) adalah berfungsi sebagai temapt pengurus atau pengatur

pemrintahan adat 3) Tongkonan batu arsquoriri adalah berfungsi sebagai tongkonan

penunjang yang mengatur dan membina persatuan keluarga serta membina

warisan

45

Gambar 5 Rumah Tongkonan Tana Toraja

b) Pariwisata

Tana Toraja terkenal akan obyek wisatanya yang sangat indah dan

menarik sehingga diminati para wisatawan Pada tahun 2012 Tana Toraja

mendapatkan program Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) pada saat itu

juga kunjungan wisatwan semakin tahun semakin meningkat untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 4 Jumlah Kunjungan Wiatawan Tahun Tana Toraja 2012 SD 2016

No

Tahun

Jumlah Wisatawan

Wisnus Wisman

Total

1 2012 20836 13532 34368

2 2013 42319 19324 61643

3 2014 60096 20167 80236

4 2015 82767 15731 98498

5 2016 55037 19491 74528

Sumber Kantor Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Tana Toraja

Tana Toraja memiliki berbagai tempat obyek wisata berikut nama-nama

obyek wisata Tana Toraja

46

(1) Obyek Wisata Lemo

Merupakan sebuah kuburan yang dibuat di bukit batu Bukit ini dinamakan

Lemo karena bentuknya bulat menyerupai buah jeruk (limau) Untuk membuat

lubang ini diperlukan waktu 6 bulan hingga 1 tahun dengan biaya sekitar Rp 30

juta Di pemakaman Lemo terdapat mayat yang disimpan di udara terbuka di

tengah bebatuan yang curam Kompleks pemakaman ini merupakan perpaduan

antara kematian seni dan ritual

Gambar 6 Obyek Wisata Lemo

(2) Obyek Wisata Kambira Atau Baby Grave (Kuburan Bayi Di Dalam Pohon)

Obyek wisata satu ini sangat unik karena jenazah bayi yang sudah

meninggal dimasukkan ke batang pohon Mayat bayi lalu diletakkan ke dalam

dan ditutupi dengan serat pohon dari bahan pelepas enau (kulimbang ijuk) Usia

pohon sekitar 300 ada juga yang 10 tahun dan tersimpan puluhan jenazah bayi

berusia 0-7 tahun di dalamnya Saat ini pohon tempat menyimpan mayat bayi

tersebut sudah tidak digunakan lagi Namun pohon tersebut masih terlihat tegak

berdiri sehingga menjadi daya tarik yang banyak dikunjungi wisatawan lokal mau

pun mancanegara

47

Gambar 7 Obyek wisata Baby Grave

(Penguburan Bayi Dalam Pohon)

(3) Obyek Wisata Makularsquo

Makula terletak di Sangalla sekitar 24 kilometer sebelah selatan kota

Rantepao atau lima enam kilometer di sebelah barat kota Makale Tana Toraja

Terdapat tiga sumber air panas di Makularsquo yang letaknya saling berdekatan Di

sekitar mata air itu berdiri beberapa rumah peristirahatan Pengelolanya sengaja

menyediakan kolam-kolam untuk menampung air panas yang dialirkan dari

sumbernya

Gambar 8 Obyek Wisata Makularsquo (Tempat Permandian)

48

(4) Obyek Wisata Sirope

Obyek wisata Sirope terletak plusmn 6 km di Kecamatan Makale Utara dan 1

km dari jalan poros tempat ini merupakan pemakaman batu pahat di tebing-tebing

batu kapur erong (tempat pemakaman purba dari kayu) dengan beberapa patung-

patung Kompleks pemakaman ini merupakan milik dari kaum bangsawan di

sekitar wilayah Lion dan Tondok Iring

Gambar 9 Obyek Wisata Sirope (Tempat Penguburan)

(5) Obyek Wisata Tumbang Datu Beborsquo

Obyek wisata Tumbang Datu Beborsquo adalah salah satu perkampungan adat

terletak di Kecamatan Sangallarsquo Utara plusmn 7 km dari Makale di sini terdapat

banyak rumah adat tongkonan lokasi upacara adat mata air pemakaman purba

kuburan bayi di pohon benteng pertahanan purba dan lain-lain Masyarakat

masih sangat memegang teguh tradisi

49

Gambar 10 Obyek Wisata Tumbang Datu Bebo

(Rumah Adat Tana Toraja)

(6) Obyek Wisata Tilanga

Obyek wisata Tilanga merupakan kolam alami yang jauh dari hingar

bingar kota terbentuk pada batuan cadas yang dikelilingi pepohonan rimbun

lengkap dengan bunyi-bunyian alam Permandian alam Tilanga terletak di Desa

Sarira Kecamatan Makale Tana Toraja Sulsel jaraknya sekitar 15 kilometer

sebelah selatan Kota Rantepao atau 12 kilometer sebelah utara Kota Makale

Yang menarik dari obyek wisata ini belut berukuran selengan bagian bawah

orang dewasa berenang dengan bebasnya tapi belut-belut tersebut tidak boleh di

tangkap dan di bawah pulang karena penduduk yang tinggal disana

menganggapnya sebagai binatang yang sakral

50

Gambar 11 Obyek Wisata Tilanga (Tempat Permandian)

(7) Obyek Wisata Pango-pango

Obyek wisata Pango-pango merupakan obyek wisata alam yang berada di

atas puncak gunung dengan ketinggian 1600-1700 Mdpl serta terdapat rimbunan

pohon pinus obyek wisata Pango-pango menggabungkan 2 unsur tempat wisata

yaitu wisata alam dan agro wisata Wisata alam Pango-pango terletak sekitar 7

Km dari Kota Makale Kabupaten Tana Toraja

Gambar 12 Obyek Wisata Pango-pango (Wisata Alam)

51

(8) Obyek Wisata Buntu Burake

Obyek wisata Buntu Burake merupakan obyek wisata religi yang

diresmikan pada tanggal 31 agustus 2015 bertepatan hari ulang tahun Kabupaten

Tana Toraja Di atas puncak Buntu Burake terdapat patung Yesus setinggi 40

Meter dan merupakan patung Tuhan Yesus tetringgi kedua di dunia setelah

Christ the king di Polandia setinggi 525 Meter dan di urutan ketiga yaitu patung

Yesus di Rio de janeiro Brasil setinggi 32 Meter

Gambar 13 Obyek Wisata Buntu Burake (Wisata Religi)

4 Keadaan Penduduk

Salah satu modal dasar dalam melaksanakan pembangunan di suatu

daerah adalah sumber daya manusianya dalam hal ini adalah penduduk Apabila

penduduk tersebut diarahkan atau di bina sebagai tenaga kerja yang efektif maka

hal ini merupakan potensi yang sangat besar nilainya Sebaliknya apabila

penduduk tidak di bina atau diarahkan dengan baik sedangkan laju pertumbuhan

penduduk tidak terkendali maka peningkatan kesejahteraan penduduk tidak

52

merata maka hal ini akan mengganggu keamanan stabilitas nasional Penduduk

Kabupaten Tana Toraja berdasarkan hasil akhir tahun 2015 berjumlah 226160

jiwa yang tersebar di 19 Kecamatan yang berjenis kelamin laki-laki lebih

banyak dari penduduk yang berjenis kelamin perempuan lebih jelasnya dapat

dilihat pada tabel berikut

Tabel 5 Jumlah Penduduk Tana Toraja

No Jenis Keleamin Jumlah

1 Laki-laki 114589

3 Perempuan 111623

Total 226160

Sumber Kantor BPS Tana Toraja Tahun 2015

B Karakterisitik Informan

Berikut ini dipaparkan Karakterisitik Informan umum meliputi jenis

kelamin umur pendidikan pekerjaan dan pendapatan

1) Karakterisitik Informan berdasarkan jenis kelamin

Karakterisitik informan yang menjadi subjek penelitian ini menurut jenis

kelamin ditunjukkan pada tabel dibawah ini

Tabel 6 Karakterisitik Informan Berdasarkan Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Frekuensi Presentase ()

1 Laki-laki 6 665

2 Perempuan 3 335

Jumlah 9 100

Sumber Olahan Data Primer Maret 2016

Data tabel diatas menunjukkan 6 orang informan berjenis laki-laki dengan

persentase (665) sedangkan yang berjenis perempuan 3 orang dengan

persentase (335) Hal ini menunjukkan dalam penelitian ini informan yang

berjenis laki-laki lebih banyak di banding informan yang berjenis kelamin

perempuan

53

2) Umur

Karakterisitik informan yang menjadi subjek penelitian ini menurut umur

ditunjukkan pada tabel dibawah ini

Tabel 7 Karakteristik Informan Berdasarkan Umur

No Klasifikasi Umur Frekuensi Presentase ()

1 30-49 5 66

2 40-49 2 22

3 50-59 2 22

Jumlah 9 100

Sumber Olahan Data Primer Maret Tahun 2016

Pada tabel 7 diatas dapat di lihat dari 9 informan berdasarkan umur

menunjukkan bahwa umur yang mendominasi informan berada pada kisaran 30-

49 tahun dengan persentase (66) sedangkan pada kisaran umur 40-49 tahun

(22) dan umur 50-59 tahun (22) adalah merupakan kisaran yang paling kecil

3) Tingkat pendidikan

Karakteristik informan yang menjadi subjek penelitian ini menurut tingkat

pendidikan dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 8 Karakterisitik Informan Berdasarkan Pendidikan

No Klasifikasi Pendidikan Frekuensi Presentase ()

1 SD 0 0

2 SMP 0 0

3 SMA 2 222

4 DIII 2 222

5 SI 3 333

6 S2 2 222

Jumlah 9 100

Sumber olahan Data Primer Maret Tahun 2016

54

Pada tabel 8 diatas dapat dilihat dari 9 informan berdasarkan pendidikan

menunjukkan bahwa pendidikan yang mendominasi informan berada pada jenjang

S1 dengan persentase (333) selanjutnya pada jenjang SMAD111 dan S2

persentasenya sama yaitu (222)

4) Pekerjaan

Karakteristik informan yang menjadi subjek penelitian ini menurut

pekerjaan dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 9 Karakteristik Informan Berdasarkan Pekerjaan

No Pekerjaan Frekuensi Persentase

1 PNS 4 44

2 Swasta 2 22

3 Honorer 2 22

4 IRT 1 12

Jumlah 9 100

Sumber Olahan Data Primer Maret Tahun 2016

Tabel 9 apat dilihar diatas dari 9 informan berdasrkan pekerjaan

menunjukkan bahwa pekerjaan dari informan lebih banyak yang PNS yaitu 4

orang dengan persentase (44) yang sedang adalah honorer dan swasta yaitu

dengan persentase (22) yang paling sedikit adalah IRT dengan persentase

hanya (12)

5) Pendapatan

Karakteristik informan yang menjadi subjek penelitian ini menurut

pendapatan dapat dilihat pada tabel berikut

55

Tabel 10 Karakteristik Informan Berdasarkan Pendapatan

No Pendapatan Frekuensi Persentase

1 500-700 ribu 2 25

2 1 ndash 2 juta 2 25

4 4-10 juta 5 50

Jumlah 9 100

Sumber Olahan Data Primer Maret Tahun 2016

Tabel diatas menunjukkan bahwa informan yang mempunyai pendapatan

paling banyak ada 5 orang yaitu dengan persentase (50) informan yang

berpendapatan menengah sebanyak 2 orang dengan persentase (25) sedangkan

informan yang berpendapatan paling sedikit ada 2 orang dengan persentase (25)

C Strategi Pemerintah dalam Peningkatan Destinasi Manajemen Organisasi

(DMO) Di Kabupaten Pariwisata Tana Toraja

Strategi yang dilakukan pemerintah dalam meningkatkan Destinasi

Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata Tana Toraja adalah analisis SWOT

karena analisi SWOT merupakan salah satu metode untuk menggambarkan suatu

masalah proyek atau konsep bisnis yang berdasarkan faktor internal dan faktor

eksternal Untuk mengetahui apakah DMO pariwisata Tana Toraja sudah tercapai

atau belum dapat dilihat dari hasil wawancara di bawah ini

1 Faktor internal

Faktor internal terbagi atas dua yaitu faktor kekuatan yang meliputi

keindahan alam kearifan lokal dan ragam budaya sedangkan faktor kelemahan

meliputi infrastruktur jalan yang belum optimal dan kebersihan kurang terjaga

56

a) Kekuatan

Indikator pertama Kekuatan terdiri dari tiga sub variabel yaitu 1)

keindahan alam 2) kearifan lokal 3) ragam budaya Ketiga sub variabel akan

dijelaskan di bawah ini

(1) Keindahan alam

Sebuah keindahan alam sangat dibutuhkan dalam meningkatkan destinasi

pariwisata karena dengan adanya keindahan alam yang menarik dan sejuk akan

menjadi magnet tersendiri bagi wisatawan Ketika ditanyakan tentang keindahan

alam berikut tanggapan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata di Kabupaten

Tana Toraja

ldquoDari segi keindahan alam obyek wisata Tana Toraja memiliki panorama

alam yang sangat menarik dan sejuk pada saat kita memasuki kawasan

obyek wisata yang ada di Pango-pango kita dapat rasakan kesejukan di

alam bebas Sekitar wilayah Pango-pango ini banyak ditanami berbagai

macam tanaman salah satunya produk unggulan seperti kopi coklat

markisa kacang tana dan jagung dan beragam sayuran selain itu juga di

penuhi rimbunan pohon pinus tak salah kalau obyek wisata yang satu ini

menjadi kunjungan favoritrdquo

(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)

Hasil wawancara lainnya dengan Sekertaris Dinas Kebudayaan dan

Pariwisata mengatakan bahwa

ldquoSalah satu yang menjadikan obyek wisata Tana Toraja diminati para

pelancong dunia baik wisata lokal maupun mancanegara adalah panorama

alamnya yang sangat bagus dan indah karena letak obyek wisata terletak

diatas gunung diatas kita dapat melihat kota Makale Rantepao dan

sekitarnyardquo

(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)

Berdasarkan tanggapan dari informan diatas dapat dianalisa bahwa dari

segi keindahan alam obyek wisata Tana Toraja memiliki beragam keindahan

misalnya panorama alam yang indah sejuk dan menarik serta dilokasi obyek

57

wisata banyak ditemui berbagai macam tanaman seperti kopi markisa jagung

kacang tanah dan rimbunan pohon pinus diatas juga kita dapat melihat kota

Makale Rantepao dan sekitarnya Terkait dengan keindahan alam obyek wisata

Tana Toraja lebih lanjut Ketua Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Cluster

Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoObyek wisata yang ada di Tana Toraja dari segi keindahan memang

sangat menarik salah satunya di Buntu Burake disana kita dapat melihat

keindahan alamnya seperti gunung-gunung yang indah dipandang serta

batu-batu yang ada diokasi obyek wisata yang tak kalah uniknya batunya

yang tinggi dan lonjong serta terdapat patung yesus yang tertinggi kedua

di dunia pembangunan wisata religi ini tak lain untuk meningkatkan

destinasi wisatawan serta meminimalisir kelemahan dan ancaman yang

adardquo (Wawancara LB 58 Tahun 15032016)

Sementara penjelasan yang diberikan oleh Travel agent Tana Toraja

mengatakan bahwa

ldquoMemang Tana Toraja Memiliki keindahan alam yang luar biasa tapi

keindahan alam yang ada di obyek wisata di Buntu Burake pada saat

musim hujan tidak dapat kita rasakan karena gelap ditutupi oleh awan

serta dilokasi obyek wisata sangat licin jadi lebih bagusnya datang

berkunjung pada saat musim kemaraurdquo

(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)

Berdasarkan tanggapan dari informan diatas dapat dikatakan bahwa

keindahan yang dimiliki obyek wisata Tana Toraja memang sangat luar biasa

contohnya obyek wisata di Buntu Burake diatas kita dapat merasakan keindahan

alam seperti gunung-gunung yang indah batu-batunya yang unik karena tajam

panjang dan lonjong serta patung yesus yang tertinggi kedua di dunia tetapi

keindahan alamnya tidak dapat dirasakan pada saat hujan turun karena gelap

ditutupi oleh awan Terkait hal tersebut informan selaku wisatawan yang datang

berkunjung ke Toraja mengatakan bahwa

58

ldquoKeindahan alam obyek wisata yang ada di Toraja ini memang luar biasa

contohnya obyek wisata yang ada di Pango-pango kalau ingin berkunjung

bagusnya bermalam di pagi hari kita terasa diatas awan karena pada saat

sang matahari terbit di ufuk timur pemandangan menakjubkan lainnya

dapat kita saksikan Arak-arakan awan putih indah berada tepat di bawah

kita yang menyelimuti seluruh kota Makale dan sekitarnya dari atas

puncaknyardquo

(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)

Sementara tanggapan informan selaku masyarakat kabupaten Tana Toraja

mengatakan bahwa

ldquoKalau ingin melihat keindahan obyek wisata Tana Toraja yang ada di

Buntu Burake itu pada saat sore hari diatas kita akan merasakan kesejukan

serta keindahannya pada saat matahari akan terbenam cahayanya yang

kuning keemasan dihiasi dengan baluran putih awan yang berarak tak

beraturan pernak-pernik mutiara yang sedang menggantung di tengah

warna kuning sang mentarirdquo

(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas dapat di katakan bahwa

keindahan obyek wisata Tana Toraja memang luar biasa apalagi pada pagi hari

dan sore hari pada saat matahari terbit di ufuk timur dan sore hari pada saat

matahari mau terbenam

Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa informan diatas dapat

dikatakan sejalan dengan teori Sondang P Siagian pada indikator Strengths

(kekuatan) bahwa suatu satuan bisnis atau perusahaan harus memiliki keunggulan

komparatif oleh unit usaha di pasaran salah satunya seperti keindahan alam

dimana keindahan alam yang dimimiliki merupakan keunggulan dari obyek

wisata Tana Toraja dengan begitu pemerintah Tana Toraja dapat memanfaatkan

kekuatan dan peluang dalam meningkatkan destinasi serta dapat meminimalisir

berbagai kelemahan dan ancaman yang ada

59

(2) Kearifan lokal

Kearifan lokal adalah kepandaian dan strategi-strategi pengelolaan alam

semesta dalam menjaga keseimbangan ekologis yang sudah berabad-abad teruji

oleh berbagai bencana dan kendala serta keteledoran manusia Kearifan lokal

tidak hanya berhenti pada etika tetapi sampai pada norma dan tindakan dan

tingkah laku sehingga kearifan lokal dapat menjadi seperti religi yang

memedomani manusia dalam bersikap dan bertindak baik dalam konteks

kehidupan sehari-hari maupun menentukan peradaban manusia yang lebih jauh

Ketika ditanyakan tentang kearifan lokal berikut tanggapan informan selaku

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Tana Toraja

ldquoKearifan lokal Tana Toraja dari segi adat sudah banyak mengalami

perubahan contohnya perbudakan dulunya budak di suruh-suruh misalnya

menumbuh padi kasi makan babi cuci piring dan lain lain-lain

sebagainya tapi sekarang itu sudah tidak berlaku tapi identitasnya sebagai

budak tidak akan hilang rdquo

(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)

Sementara tanggapan dari informan selaku Sekertaris Dinas Kebudayaan

dan Pariwisata mengatakan bahwa

ldquoSaat ini beberapa dari kebudayaan di Tana Toraja sudah tidak orisinil

lagi misalnya saja rumah adat toraja yaitu tongkonan dulu atap rumah

tongkonan itu terbuat dari kayu sehingga terlihat sangat unik namun

sekarang sudah ada yang menggunakan atap seng begitu juga dengan

lantainya yang dulunya masih menggunakan kayu sekarang sudah di cor

dan memakai keramik sehingga keindahan dan keunikannya berkurang rdquo

(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)

Berdasarkan tanggapan informan di atas dapat di katakan bahwa kearifan

lokal Tana Toraja sudah mulai berkurang keasliannya dan keorisinalitasnya

karena beberapa adat Toraja sudah banyak mengalami perubahan misalnya

perbudakan yang tak lagi di suruh-suruh serta rumah adat tongkonan yang

60

dulunya menggunakan kayu sebagai lantainya tapi sekarang sudah banyak yang

cor dan menggunakan keramik sehingg keunikannya berkurang Sehubungan

dengan kearifan lokal Ketua Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Cluster

Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoKearifan lokal dari segi budaya sudah mulai memudar contohnya dalam

pesta rambu solorsquo (acara kematian) dimana seharusnya tamu atau keluarga

yang datang memakai baju bolong (baju hitam) naum sekarang sudah ada

yang tidak memakai baju hitam menurut saya ada baiknya pemerintah

membuat PERDA Tentang Kearifan Lokal agar budaya yang dimiliki tdak

mudah berubah dan memudarrdquo

(Wawancara LB 58 Tahun 15032016)

Berdasarkan tanggapan informan di atas maka dapat di analisa bahwa

dalam pelaksanaan upacara rambu solorsquo (acara kematian) dimana seharusnya

semua memakai baju hitam baik tamu maupun keluarga tapi kenyataannya sudah

ada yang tidak memakai baju bolong (baju hitam) maka dari itu Ketua DMO

Pariwisata Tana Toraja menyarankan agar pemerintah Tana Toraja mengeluarkan

Peraturan Daerah (PERDA) Tentang Kearifan Lokal agar kearifan lokal Tana

Toraja tetap terjaga dan tidak mudah memudar maupun berubah Sehubungan

dengan kearifan lokal Travel agent Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoKearifan lokal dari segi baju sudah sangat bagus di mana dalam

melaksanakan upacara rambu tukarsquo (acara syukuran) misalnya acara

pernikahan dimana dalam pelaksaanaannya penerima tamu menggunkan

baju adat Toraja yaitu kandaura dan baju bodoh (baju indorsquo) dilengkapi

dengan aksesoris Tana Torajardquo

(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)

Sementara tanggapan dari wisatawan yang datang berkunjung ke Tana

Toraja mengatakan bahwa

ldquoberbicara mengenai kearifan lokal Tana Toraja dari segi budaya baik

budaya rambu solorsquo (acara kematian) dan budaya rambu tukarsquo (acara

syukuran) sangat orisinil karena budaya ini ada sejak dari dulu sampai

61

sekarang dan tidak mudah di pengaruhi oleh budaya luar karena

masyarakat Toraja sangat mengharagai budaya mereka dengan tetap

menjaga eksistensi kearifan lokal inilah sehingga Toraja dikenal baik

lokal maupun mancanegara serta budaya ini dijadikan budaya wisatardquo

(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)

Sementara tanggapan dari masyarakat dikabupaten Tana Toraja

mengatakan bahwa

ldquoMengenai kearifan lokal sudah banyak yang tidak orisinil lagi karena

upacara-upacara yang digelar di Toraja khususnya di Tana Toraja sudah

mulai berkurang atau sudah jarang di laksanakan seperti dalam syukuran

rumah tongkonan yang baru dan acara pesta panen biasanya digelar acara

sisembarsquo (adu kaki) sebagai ungkapan syukur Tapi saat ini kebanyakan

upacara yang digelar hanya rambu solorsquo (pesta kematian) dan rambu tukarsquo

( pesta pernikahan)rdquo

(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)

Berdasarkan tanggapan beberapa informan diatas maka dapat

disimpulkan bahwa dari segi budaya rambu solorsquo dan rambu tukarsquo sangat orisinil

karena budaya itu masih dilestarikan sampai sekarangserta dalam pelaksanaan

rambu tukarsquo semua penerima tamu menggunakan baju adat Toraja dilengkapi

dengan aksesoris Toraja dan disisi lain ada juga yang sudah tidak orisinil lagi

karena berbagai upacara syukuran sudah mulai jarang dilaksanakan seperti

mangrara tongkonan dan acara pesta panen yang biasanya dilakukan acara

sisembarsquo

(3) Ragam budaya

Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama

oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi Budaya

terbentuk dari banyak unsur yang rumit termasuk sistem agama dan politik adat

istiadat bahasa perkakas pakaian bangunan dan karya seni Sehubungan dengan

62

budaya berikut tanggapan informan selaku Kepala Dinas Kebudayaan dan

Pariwisata di Kabupaten Tana Toraja

ldquoBudaya Tana Toraja merupakan warisan dunia dan dijadikan wisata

budaya dari berbagai budaya yang ada yang paling menarik adalah

upacara rambu solorsquo (acara kematian) dimana upacara rambu solorsquo

dulunya hanya dilakukan oleh bangsawan akan tetapi sekarang sudah

mulai bergeser siapa yang kaya itulah pestanya yang paling meriah meski

demikian dalam pelaksanaannya dilakukan berdasarkan stratifikasi sosial

ada tingkatan-tingkatannya seperti tanarsquo bulaan (kasta tertinggi) tanarsquo

bassi (kasta menengah) tanarsquo karurung ( kasta rendah) dan tanarsquo kua-kua

(sangat rendah)rdquo

(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas dapat dikatakan bahwa dalam

pelaksanaan upacara rambu solorsquo yang dulunya hanya bisa dilakukan oleh orang

bangsawan tapi sekarang sudah mengalami pergeseran dimana orang yang kaya

itulah yang pestahnya lebih meriah tapi meski demikian tetap diukur berdasarkan

status sosialnya Sehubungan dengan budaya ini lebih lanjut Sekertaris Dinas

Kebudayaan dan Pariwisata mengatakan

ldquoSelain budaya rambu solorsquo Tana Toraja juga memiliki berbagai macam

budaya lainnya yang juga menarik salah satunya adalah penguburan bayi

yang ada di baby grave yang dikubur dalam pohon dimana 1 pohon

terdapat 10 mayat bayi di dalam maka tak heran kalau Tana Toraja

diminati oleh para pelancong baik wisatawan lokal nusantara maupun

mancanegarardquo

(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)

Sementara tanggapan dari informan selaku Ketua Destinasi Manajemen

Organisasi (DMO) Cluster Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoSelain budaya rambu solorsquo (acara kematian) ada juga budaya rambu tukarsquo

(acara syukuran) seperti acara pernikahan dimana dalam pelaksanaannya

diiringi dengan parsquogellu (tari-tarian) parsquopenawai (memaparkan asal usul

calon pengantin) dan dilaksanakan pada saat matahari mulai naik berbeda

dengan rambu tukarsquo yang dilakukan pada saat matahari mulai turun begitu

menariknya budaya Torajardquo

(Wawancara LB 58 Tahun 15032016)

63

Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa

budaya Tana Toraja bukan hanya rambu solorsquo ada juga budaya penguburan bayi

dalam pohon dimana dalam 1 pohon terdapat 10 mayat bayi serta budaya lainnya

adalah budaya rambu tukarsquo seperti acara pernikahan yang dilksanakan pada saat

matahri mulai naik serta di iringi dengan parsquogellu dan marsquopenawai Terkait

dengan budaya tersebut travel agent Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoTana Toraja terkenal karena budayanya yang begitu menarik salah

satunya adalah ketika seorang bangsawan meninggal atau seorang yang

tak murni bangsawan biasanya tak langsung dikubur melainkan disimpan

di rumah berminggu-minggu berbulan-bulan bahkan puluhan tahun

tergantung kesiapan keluarga dan mereka memperlakukan mayat seperti

orang yang hidup dimana mayat disiapkan makanan dan minuman mayat

tersebut baru dianggap mati setelah selesai melakukan upacara rambu

solorsquo (acara kematian)rdquo

(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)

Sementara tanggapan dari informan selaku wisatawan yang datang

berkunjung ke Tana Toraja mengatakan

ldquoTidak salah kalau Tana Toraja diminati para wisatawan mancanegara

karena memang budaya Tana Toraja luar biasa seperti dalam pelaksanaan

upacara rambu solorsquo (acara kematian) dimana pemotongan kerbau dan

babi banyaknya hewan yang di potong tergantung kemampuan ekonomi

keluarga serta berbagai kegiatan budaya dipertontonkan seperti parsquosilaga

tedong (adu kerbau) adu kaki (sisembarsquo) tari-tarian seperti parsquobadong

passailorsquo serta pemotongan kerbau dengan cara marsquotinggoro tedong

(pemotongan kerbau dengan ciri khas masyarakat Toraja yaitu dengan

menebas kerbau dengan parang dan dengan hanya sekali tebas budaya

inilah yang menjadikan Tana Toraja dikenal baik nusantara maupun

mancanegarardquo

(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa

ketika masyarakat Toraja meninggal biasanya tidak langsung dikubur melainkan

disimpan di atas rumah dan diperlakukan seperti orang yang hidup serta dalam

64

pelaksanaan rambu solorsquo dilakukan pemotongan kerbau dan babi banyaknya

pemotongan hewan tergantung dari keamampuan keluarga semakin banyak

hewan yang dipotong maka semakin tinggi pula status sosial seseorang

Sehubungan dengan budaya berikut tanggapan informan selaku masyarakat di

kabupaten Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoBudaya masyarakat Toraja banyak orang menganggap tradisi yang

pemborosan karena besar biaya yang harus dikeluarkan untuk

penyelenggaraannya bahkan ada yang tertunda berbulan-bulan bahkan

bertahun-tahun karena harus mengumpulkan biaya bahkan ada yang

mengatakan orang Toraja mencari kekayaan untuk di pakai pada pesta

rambu solorsquo tapi bagi masyarakat Toraja berbicara pemakaman bukan

hanya tentang upacara status jumlah kerbau dan babi yang dipotong

tetapi juga soal malu (sirirsquo) dan hal inilah yang meneyebabkan upacara

rambu solorsquo terkait dengan tingkat stratifikasi sosialrdquo

(Wawancara AA 44 tahun 18032016)

Berdasarkan tanggapan dari informan diatas dapat dianalisa bahwa bukan

soal pemborosan atau dengan kata orang Toraja mencari kekayaan hanya untuk

pesta rambu solorsquo tapi karena faktor malu karena upacara rambu solo terkait

dengan stratifikasi sosial Terkait dengan budaya berikut tanggapan masyarakat

Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoBudaya Tana Toraja memang terkenal akan keunikannya salah satu

budaya Toraja yang unik salah satunya yaitu pada saat orang yang murni

bangsawan maupun yang tidak murni bangsawan meninggal dunia pada

saat selesai dimandikan akan di make up dan apabila yang meninggal

adalah gadis akan dipakaikan baju seloyor kalau orang tua dipakaikan

baju bodoh (baju indorsquo) sedangkan kalau yang meninggal laki-laki baik

orang tua maupun remaja akan dipakakan jas dan dasi dan setelah itu

barulah dikasih masuk peti lalu disimpan dalam kamar dimana kamarnya

dihiasi begitu indah pada saat mau di pestakan akan dibuatkan peti baru

yang dihias sesuai stratifikasi sosialnyardquo

(Wawancara MT 38 Tahun 19032016)

Berdasarkan tanggapan dari informan diatas maka dapat dikatakan bahawa

pada saat orang Toraja meninggal tidak langsung dimakamkan melainkan

65

disimpan dirumah dalam kamar yang sudah dihiasi begitu indah dan petinya tidak

sembarang dihiasi melainkan sesuai stratifikasi sosialnya

Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa informan diatas dapat

dikatakan dari segi budaya Tana Toraja memang begitu menarik sehingga

dijadikan wisata budaya dimana pada saat orang Toraja meninggal tidak langsung

dimakamkan melainkan disimpan dirumah pelaksanaannya tergantung pada

kesiapan keluarga dalam pelaksanaannya banyak macam kegiatan budaya

dipertontonkan seperti parsquosilaga tedong (adu kerbau) adu kaki (sisembarsquo) tari-

tarian seperti parsquobadong passailorsquo serta pemotongan kerbau dengan cara

marsquotinggoro tedong (pemotongan kerbau dengan ciri khas masyarakat Toraja

yaitu dengan menebas kerbau dengan parang dan dengan hanya sekali tebas

selain itu ada penguburan bayi dalam pohon dimana satu pohon terdapat sepuluh

mayat bayi didalam maka tak heran kalau Tana Toraja banyak diminati para

pelancong baik wisatawan lokal nusantara maupun mancanegara

b) Kelemahan

Indikator kedua kelemahan terdiri dari dua sub variabel yaitu 1)

infrastruktur jalan yang belum optimal dan 2) kebersihan yang kurang tergaja di

lokasi obyek wisata

(1) Infrastruktur jalan yang belum optimal

Infrastruktur jalan yang belum optimal menuju obyek wisata tentu sangat

mengganggu dan membahyakan bagi wisatawan yang datang berkunjung Ketika

ditanyakan tentang infrastruktur jalan yang belum optimal Kepala Dinas

Kebudayaan dan Pariwisata di Kabupaten Tana Toraja

66

ldquoObyek wisata yang ada di Tilanaga (tempat permandian) dari segi

infrastruktur jalannya sangat kecil berlubang disana sini jalanan naik

turun dan menanjak hal ini menjadi salah satu kendala dalam

meningkatkan destinasi kami selaku pihak terkait akan berusaha

mengatasi hal inirdquo

(wawancara JS 56 Tahun 12032016)

Sementara hasil wawancara dengan informan selaku Sekertaris Dinas

Kebudayaan dan Pariwisata Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoBerbicara tentang infrastruktur jalan menuju obyek wisata yang ada di

Tana Toraja memang sebagian sangat jelek misalnya jalan menuju obyek

wisata yang ada di Sirope (tempat penguburan) sangat jelek berlubang

dan lebar jalan sekitar 1 meter lebih hal tersebut menjadi salah satu

kendala dalam peningkatan destinasirdquo

(Wawanacar LS 53 Tahun 14032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa

jalan menuju beberapa obyek wisata banyak yang rusak seperti jalan menuju

obyek wisata di Tilanga dan Sirope jalannya yang menanjak berlubang serta lebar

jalannya hanya 1 meter lebih Terkait dengan infrastruktur jalan yang belum

optimal berikut tanggapan informan selaku Ketua Destinasi Manajamen

Organisasi (DMO) Cluster Pariwisata Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoKeberhasilan DMO dapat dilihat salah satunya dengan infrastruktur jalan

kalau masih ada jalan yang rusak menuju obyek wisata maka DMO belum

tercapai seperti program DMO Tana Toraja belum optimal karena masih

banyak jalan menuju obyek wisata yang jelek contohnya jalan menuju

obyek wisata di Buntu burake pada saat kita memasuki gerbang jalannya

yang berbatu dan pendakian yang cukup jauh hal ini sanagat mengganggu

dan membahayakan bagi wisatawan kami selaku pihak terkait menyadari

hal ini serta berkeinginan besar untuk memperbaiki tapi kami terkendala

dengan dana yang masih minimrdquo

(Wawancara LB 58 Tahun 15032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa

keberhasilan suatu DMO dapat dilihat dari infrastruktur jalan dan DMO Tana

Toraja belum tercapai karena masih ada jalan yang rusak menuju obyek wisata

67

salah satunya jalan menuju obyek wisata di Buntu burake jalannya yang berbatu

dan pendiakian yang cukup jauh Terkait dengan infrastruktur jalan yang belum

optimal berikut tanggapan informan selaku travel agent Tana Toraja mengatakan

bahwa

ldquojalan menuju obyek wisata tidak semuanya rusak sebagian sudah ada

yang bagus seperti jalan menuju obyek wisata yang ada di baby grave

jalannya sudah di aspal dan juga lebar sekitar 4 meterrdquo

(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)

Berdasrkan tanggapan dari informan diatas dapat dikatakan bahwa dari

segi infrastruktur jalan menuju obyek wisata yang ada di Sirope sudah bagus

karena jalannya sudah di aspal dan juga lebar Terkait dengan infrastruktur jalan

yang belum optimal berikut tanggapan informan selaku wisatawan yang datang

berkunjung ke Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoJalan menuju obyek wisata Buntu burake sangat menakutkan dan

membahayakan bagi wisatawan dimana terdapat jurang dipinggir jalan

apalagi jalan menuju obyek wisata ini pada saat musim hujan sangat licin

saya berharap agar pemerintah membuatkan pagar jalanan dan melakukan

perbaikan jalan agar wisatawan sering datang berkunjungrdquo

(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)

Sementara hasil wawancara dengan informan selaku masyarakat Tana

Toraja mengatakan bahwa

ldquoMengenai infrastruktur jalan memang belum optimal karena masih

banyak jalan menuju obyek wisatai yang kurang bagus seperti jalan

menuju obyek wisata di Sangngallarsquo jalanya yang berlubang becek karena

digenangi air tapi dari segi lebarnya sudah lumayan sekitar 3 meterrdquo

(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas dapat dikatakan bahwa dari segi

infrastruktur jalan menuju obyek wisata di Tana Toraja belum optimal karena

68

masih banyak jalan menuju obyek wisata yang becek dan digenangi air pada saat

musim hujan serta terdapat jurang tidak dipasangkan pagar jalanan

Berdasarkan hasil wawancara dari berbagai informan diatas maka dapat

disimpulkan bahwa dari segi infrastruktur jalan di obyek wisata Tana Toraja

belum optimal karena masih banyak obyek wisata yang infrastruktur jalan rusak

dan belum memadai seperti berlubang berbatu licinterdapat jurang yang tidak di

pasangkan pagar jalan serta lebar jalan yang masih kecil sekitar 1 meter lebih

Dengan melihat kelemahan yang ada dapat dikatakan dalam meningkatkan DMO

Pariwisata Tana Toraja belum tercapai

(2) Kebersihan yang kurang terjaga di obyek wisata

Kebersihan adalah keadaan bebas dari kotoran termasuk diantaranya

debu sampah dan bau dalam hal ini wisatawan lokal maupun wisatawan

mancanegara perlu menjaga kebersihan lingkunagan obyek wisata agar keindahan

obyek wista terlihat indah dan menarik Seperti wawancara yang dilakukan

dengan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata mengatakan bahwa

ldquoDari segi kebersihan saya rasa belum optimal karena masih banyak

obyek wisata yang ada di Tana Toraja yang kotor dan baursquo seperti yang

ada di Pango-pango di lokasi obyek wisata sangat baursquo karena banyak

wisatawan buang air kecil sembarangan termasuk wisatawan laki-laki hal

ini terjadi karena memang tidak ada wc di lokasi obyek wisata kami

selaku pihak terkait akan membuat wc di setiap obyek wisata yang ada di

Tana Toraja

(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)

Bedasarkan tanggapan dari informan diatas dapat dianalisa bahwa dari

segi kebersihan obyek wisata Tana Toraja belum optimal karena masih banyak

obyek wisata Tana Toraja yang kotor dan baursquo seprti obyek wisata di Pango-

pango dimana wisatawan buang air kecil sembarangan hal ini terjadi karena

69

belum adanya wc yang disediakan oleh pihak terkait Terkait dengan kebersihan

yang tidak terjaga di obyek wisata Tana Toraja lebih lanjut Sekertaris Dinas

Kebudayaan dan Pariwisata mengatakan bahwa

ldquoKeindahan obyek wisata tergantung dari kebersihannya dan menurut

saya dari segi kebersihan sampah di lokasi obyek wisata saya rasa sudah

lumayan bagus seperti obyek wisata yang ada di baby grave dan obyek

wisata di Pango-pango itu sangat bersih karena memang ada tim khusus

untuk menjaga kebersihan lokasi wisata tersebutrdquo

(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa dari

segi kebersihan sampah di lokasi obyek wisata sudah bagus seperti obyek wisata

yang ada di baby grave dan obyek wisata di Pango-pango Terkait dengan

kebersihan yang kurang terjaga berikut tanggapan informan selaku Ketua

Destinasi Manajemen Organisasi Pariwisata (DMO) Cluster Tana Toriaja

mengatakan bahwa

ldquoKebersihan suatu DMO dapat dilihat salah satunya dengan

kebersihannya apabila obyek wisata masih ada yang kotor berarti dalam

pengelolaan DMO belum tercapai dan saya menyadari bahwa DMO Tana

Toraja belum tercapai karena masih ada obyek wisata di Tana Toraja yang

masih kotor seperti obyek wisata yang ada di Sirope (tempat penguburan)

kebersihannya kurang terjaga daun-daun yang jatuh dibiarkan

bertumpukan di lokasi obyek wisata sampah ada dimana-mana karena

wisatawan yang datang berkunjung membuang sampah sembarangan

(Wawancara LB 58 Tahun 15052016)

Sementara tanggapan lain dari salah satu informan selaku travel agent

Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoMasih banyak obyek wisata di Tana Toraja yang masih kotor salah

satunya di obyek wisata yang ada di Tilanga (tempat permandian) yang

terletak dalam hutan dimana kolamnya banyak daun-daun yang terapung

di bawah karena di sekeliling kolam banyak pohon besar serta pohon-

pohon bambu yang menaungi air di permandian tapi dari segi airnya

sangat jernihrdquo

(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)

70

Berdasarkan tanggapan dari informan diatas dapat dikatakan bahwa dari

segi kebersihan belum optimal karena masih banyak obyek wisata Tana Toraja

tidak terjaga kebersihannya seperti obyek wisata di sirope (tempat penguburan)

dimana dilokasi obyek wisata ini banyak sampah dan daun-daun yang jatuh

dibiarkan begitu saja dan obyek wisata yang ada di Tilanga (tempat permandian)

banyak daun-daun yang terapung di kolam karena banyak pohon-pohon besar dan

pohon bambu yang mengelilingi kolam tersebut Terkait dengan kebersihan yang

kurang terjaga berikut tanggapan informan selaku wisatawan yang datang

berkunjung ke Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoDari segi kebersihan tangga di lokasi obyek wisata yang ada di Buntu

burake (wisata religi) Tana Toraja belum optimal karena tangganya

dipenuhi dengan tanahlumpur apalagi kalau musim hujan karena obyek

wisata ini ada 770 tangga yang di lewati baru sampai di patung Yesus

tertinggi di duniardquo

(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)

Berdasarkan penjelasan dari informan diatas dapat dikatakan kebersihan

dari segi tangga yang ada di obyek wisata Buntu burake belum optimal karena

tangganya banyak di penuhi dengan tanah apa lagi kalau musim hujan Terkait

dengan kebersihan yang kurang terjaga berikut tanggapan informan selaku

masyarakat Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoBerbicara mengenai kebersihan dari segi WC di obyek wisata yang ada di

Tilanga itu sudah bagus dan bersih karena bak dan lantainya menggunakan

keramik airnya juga sangat jernihrdquo

(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)

Berdasarkan hasil wawancara dengan informan diatas maka dapat

dikatakan bahwa dari segi kebersihan WC di obyek wisata yang ada di Tilanga

71

sudah bagus dan bersih airnya juga yang sangat jernih serta kebersihan bak

airnya sudah sangat bersih dan lantai baknya juga menggunakan keramik

Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa informan diatas maka

dapat disimpulkan bahwa keberhasilan suatu DMO dapat dilihat salah satunya

dengan kebersihan apabila masih ada obyek wisata yang masih kotor maka dapat

dikatakan dalam pengelolaan DMO Pariwisata Tana Toraja belum tercapai karena

masih banyak obyek wisata yang masih kotor meski demikian sudah ada juga

yang sudah bersih

2 Faktor eksternal

Faktor eksternal terbagi atas dua yaitu a) peluang meliputi agrowisata dan

berbagai bisnis b) ancaman meliputi penetrasi budaya luar dan ketergantungan

ekonomi

a) Peluang

Indikator ketiga Peluang yang terdiri dari dua sub variabel yaitu 1)

agrowisata 2) berbagai bisnis Kedua sub variabel akan di jelaskan di bawah ini

(1) Agrowisata

Agrowisata merupakan peluang besar bagi masyarakat Tana Toraja

Ketika ditanyakan tentang peluang agrowisata berikut tanggapan dari Kepala

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoKeunikan lokasi agrowisata adalah hamparan kebun kopi dan tanaman

sayuran mengelilingi kota mungil Pango-pango di lembah yang indah dan

mempesona serta mengelilingi perkampungan tradisional yang didukung

bentukan geologibenteng alam dan perbukitan dan pegunungan yang

mempesona keunikan inilah yang menjadikan obyek agrowisata ini

banyak diminati para wisatawanrdquo (Wawancara JS 56 Tahun 12032016)

72

Berdasarkan tanggapan informan diatas dapat dikatakan bahwa keunikan

aggrowisata di tana Toraja adalah hamparan kebun kopi serta perbukitan dan

pegunungan yang mempesona Sehubungan dengan hal tersebut berikut

tanggapan informan selaku Sekertaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

mengatakan bahwa

ldquoAgrowisata Tana Toraja memang menarik dan sejuk keindahan dapat

kita rasakan pada saat kita memasuki kebun kopi jagung serta sayur-

sayuran yang begitu subur indah dipandang apalagi pada pagi harirdquo

(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)

Sementara hasil wawancara dengan Ketua Destinasi Manajemen

Organisasi (DMO) Cluster Pariwisata Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoSebelumnya Tana Toraja hanya mengandalkan wisata budaya dan wisata

alam tapi sekarang sudah ada agrowisata yang ada di Pango-pango yang

banyak menarik wisatawan dan kami selaku pihak terkait merencanakan

penambahan lokasi obyek agrowisata agar kunjungan wisatawan semakin

meningkat hal ini dilakukan untuk meminimalisir kelemahan dan

ancaman yang adardquo

(Wawancara LB 58 Tahun 15032016)

Berdasarkan keterangan informan diatas dapat dikatakan bahwa

keindahan agrowisata di Tana Toraja dapat kita rasakan pada saat kita memasuki

kebun kopi dan sayur-sayuran di dalam kita merasakan kesejukan yang luar biasa

apalagi pada pagi hari serta pihak terkait akan berusaha mengembangkan obyek

agrowisata agar wisatawan semakin tertarik Terkait dengan hal tersebut berikut

tanggapan informan selaku travel agent Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoPemerintah Tana Toraja selalu mengingatkan masyarakat yang ada di

daerah Pango-pango agar selalu menjaga kelestarian lingkungan agar

wisata agro selalu diminati para wisatawan karena kedatangan wisatawan

membawa keuntungan ekonomi bagi masyarakat setempat maupun

masyarakat sekitarnyardquo

(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)

73

Berdasarkan tanggapan informan diatas dapat dikatakan bahwa masyarakat

selalu diingatkan agar tetap menjaga kelestarian lingkungan disekitar obyek

agrowisata agar wisatawan semakin tertarik karena kunjungan wisatawan

membawa keuntungan ekonomi bagi masyarakat setempat serta masyarakat

sekitarnya Sehubungan dengan agrowisata tersebut berikut tanggapan informan

selaku wisatawan yang datang berkunjung ke Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoAgrowisata Tana Toraja memang memberikan peluang yang luar biasa

baik untuk masyarakat sendiri maupun untuk peningkatan destinasi obyek

wisata karena beberapa produk tanaman unggulan seperti kopi dan

markisa dimana wisatawan yang datang bisa memetik sendiri buah kopi

tentu dengan hal tersebut bisa memberikan kepuasan tersendiri bagi

wisatawan yang datangrdquo

(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)

Sementara penjelasan lain dari salah satu informan selaku masyarakat

Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoAgrowisata memang menjadi peluang dalam meningkatkan obyek wisata

dan meningkatkan perekonomian masyarakat saya harap agar pemerintah

menambah obyek agrowisata serta menambah tamanaman buah seperti

starawberry dan apel di obyek wisata di Pango-pango agar wisatawan

semakin tertarik untuk datang berkunjung ke Tana Toraja karena

agrowisata Tana Toraja baru ada satu dan perlu penambahan

pembangunan wisata agrordquo

(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)

Berdasarkan keterangana informan diatas dapat dikatakan bahwa

agrowisata menjadi salah satu peluang bagi masyarakat Tana Toraja dalam

meningkatkan perekonomian dan diharpakan agar pemerintah menambah obyek

agrowisata serta menambah tanamanan buah strawberry dan apel di obyek wisata

Pango-pango agar wisatawan semakin tertarik untuk datang berkunjung

Berdasarkan tanggapan dari beberapa informan diatas dapat disimpulkan

bahwa agrowisata Tana Toraja menjadi peluang yang luar biasa bagi msyarakat

74

dalam meningkatkan ekonomi serta dalam peningkatan destinasi obyek wisata

keindahan serta kesejukan yang dimiliki menjadikan wisata agro ini diminati para

wisatawan

(2) Berbagai bisnis

Bisnis adalah suatu organisasi yang menjual yang menjual jasa atau barang

kepada pembeli atau konsumen ataupun bisnis lainnya untuk memperoleh laba

Ada tiga hal penting dalam bisnis yaitu menghasilkan barang dan jasa mencari

profit dan memaksimalkan kebutuhan konsumen Seperti wawancara yang

dilakukan dengan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Tana Toraja

mengatkan bahwa

ldquoBerbicara tentang obyek wisata Tana Toraja yang diminati para

wisatawan baik wisatawan lokal maupun mancanegara tentu muncul

berbagai peluang salah satunya adalah berbisnis seperti pembangunan

hotel dengan membangun hotel tentu membuka lowongan kerja bagi

masyarakat Toraja serta memberikan keuntungan yang besar bagi pemilik

hotelrdquo

(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)

Berdasarkan keterangan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa

salah satu peluang yang dibuka msyarakat Tana Toraja adalah pembangunan hotel

selain membuka lowongan kerja tentu juga memberikan keuntungan besar bagi

pemilik hotel Sehubungan dengan hal tersebut berikut tanggapan informan

selaku Sekertaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata mengatakan bahwa

ldquoBisnis merupakan salah satu peluang besar bagi masyarakat Tana Toraja

dengan adanya obyek wisata masyarakat dapat berbisnis misalnya

penjualan aksesoris Tana Toraja seperti kalung gantungan kunci gelang

dan lain-lain sebagainyardquo

(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)

75

Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa

dengan adanya obyek wisata yang ada di Tana Toraja membuka peluang salah

satunya adalah bisnis seperti menjual berbgai aksesoris Tana Toraja Terkait

dengan hal tersebut berikut tanggapan informan selaku Ketua Destinasi

Manajemen Organisasi (DMO) Cluster Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoMasyarakat Tana Toraja dalam memanfaatkan peluang mereka membuka

berbagai macam bisnis salah satunya adalah membuka restaurant dan

menyediakan berbagai macam makanan dan minuman khas Tana Toraja

seperti parsquopeong (daging yang dimasak dalam bambu) sorsquokorsquo (beras ketan

yang dicampur dengan santan) sarabba dan lain-lain sebagainyardquo

(Wawancara LB 58 Tahun 15032016)

Sementara penjelasan yang diberikan oleh informan selaku travel agent

Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoAda banyak bisnis yang di buka msyarakat Tana Toraja misalnya

penjualan kue khas Tana Toraja seperti deppa tori bajersquo serta bisnis

rental mobil dan sebagainya bisnis ini memberikan dampak positif selain

keuntungan yang didapatkan juga berbuat untuk bangsa dengan cara

membantu mengembangkan obyek wisatardquo

(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa

masyarakat Tana Toraja membuka berbagai macam bisnis dan memanfaatkan

betul peluang yang ada dengan mengharapkan keuntungan Terkait dengan hal

tersebut tanggapan informan selaku wisatawan yang datang berkunjung ke Tana

Toraja mengatakan bahwa

ldquoAdanya obyek wisata Tana Toraja yang begitu menarik dan diminati para

pelancong memberikan dampak positif bagi masyarakat dalam

meningkatkan perekonomian dengan memanfaatkan peluang yang ada

misalnya berbisnis masyarakat membuka berbagai bisnis yang ada salah

satunya adalah bisnis rental mobilrdquo

(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)

76

Sementara penjelasan yang diberikan oleh informan selaku masyarakat

Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoBisnis memang menjadi peluang besar untuk masyarakat Tana Toraja

dalam meningkatkan perekonomian dalam memenuhi kebutuhan sehari-

hari misalnya bisnis kecil-kecilan seperti yang menjual makanan di lokasi

obyek wisata dengan hal itu wisatawan tidak usah repot-repot membawah

makanan karena banyak yang menjual makanan di lokasi obyek wisata

yang ada di Tana Torajardquo

(Wawancara AA 44 tahun 18032016)

Berdasarkan hasil wawancara dari beberapa informan diatas dapat

dikatakan sejalan dengan teori Sondang P Siagian (2011) bahwa dengan adanya

peluang yang dimiliki sebuah organisasi atau perusahaan dapat dimanfaatkan

untuk meningkatkan pendapatan serta dapat dimanfaatkan untuk meminimalisir

kelemahan dan ancaman yang ada dalam sebuah organisasi atau perusahaan

b) Ancaman

Indikator keempat ancaman terdiri dari dua sub variabel yaitu 1)

penetrasi budaya luar 2) ketergantungan ekonomi Kedua sub variabel akan di

jelaskan di bawah ini

(1) Penetrasi budaya luar

Penetrasi budaya luar merupakan ancaman karena adanya berbgai budaya

luar yang lebih menarik Ketika ditanyakan tentang penetrasi budaya luar berikut

tanggapan dari Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Tana Toraja

mengatakan bahwa

ldquoPenetrasi budaya luar ini salah satu ancaman dalam peningkatan destinasi

pariwisata karena berbagai budaya yang menarik seperti budaya yang ada

di Wakatobi yang juga menarik kami selaku pihak terkait mengatasi

ancaman penetrasi budaya luar tersebut dengan memanfaatkan kekuatan

dan peluangrdquo

(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)

77

Sementara wawancara yang dilakukan dengan Sekertaris Dinas

Kebudayaan dan Pariwisata Tana Toraja mengatakan bahwaa

ldquoPenetrasi budaya luar memang jadi ancaman dalam meningkatkan

destinasi obyek wisata Tana Toraja karena berbagai budaya luar juga yang

menarik tapi saat ini puji syukur kunjungan wisatawan tidak menurun

karena kami selaku pihak terkait selalu mempromosikan keindahan dan

keunikan wisata alam wisata budaya dan agro wisata Tana Toraja baik

dalam negeri maupun luar negeri agar ancaman tidak berpengaruh pada

peningkatan destinasirdquo

(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa

penetrasi budaya luar memang menjadi salah satu ancaman karena banyak budaya

luar juga yang lebih menarik misalnya budaya bahari wakatobi tapi meski

muculnya budaya yang lebih menarik tidak mempangaruhi kunjungan wisatawan

karena pemerintah terkait selalu membangun obyek wisata yang baru dan selalu

melakukan promosi baik dalam negeri maupun luar negeri Terkait dengan hal

tersebut berikut tanggapan informan selaku Ketua Destinasi Manajemen

Organisasi (DMO) Cluster Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoPenetrasi buadaya luar memang menjadi ancaman bagi Tana Toraja

karena berbagai budaya luar yang juga yang tak kalah uniknya seperti

budaya Bali serta berbagai budaya Tana Toraja tidak orisinil lagi

contohnya pembuatan rumah tongkonan yang dulunya lantainya

menggunakan kayu serta tiangnya juga menggunakan kayu sehingga

terlihat sangat unik dan menarik tapi sekarang sudah ada yang

menggunakan keramik dan tiangnya sudah ada yang di cor sehingga

keunikan dan keindahannya berkurang hal seperti inilah yang ditakutkan

jangan sampai menjadi penghambat dalam peningkatan destinasi

wisatawan rdquo

(Wawancara LB 58 Tahun 15032016)

Berdasarkan penjelasan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa

penetrasi budaya luar menjadi ancaman bagi peningkatan destinasi wisatawan

78

karena banyaknya budaya luar yang juga menarik seperti Bali serta budaya Tana

Toraja sudah tidak orisinil lagi sudah banyak yang mengalami perubahan

sehingga keindahan dan keunikannya sudah berkurang Terkait dengan penetrasi

budaya luat berikut tanggapan informan selaku travel agent Tana Toraja

mengatakan bahwa

ldquoPenetrasi budaya luar memang menjadi ancaman dari luar karena

berbagai budaya luar yang juga menarik tapi saat ini pemerintah Tana

Toraja menambah lokasi obyek wisata baru yang ada di Buntu burake

diatas terdapat patung yesus tertinggi di dunia obyek wisata yang satu ini

akan menambah kunjungan wisatawan ini juga merupakan strategi

pemerintah dalam meningkatkan destinasi wisatawan agar ancaman yang

ada dapat diatasi ldquo

( Wawancara MU 42 Tahun 16032016)

Sementara hasil wawancara dengan wisiatawan yang datang berkunjung

ke Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoMenurut saya menegenai ancaman penetrasi budaya luar saya rasa

sampai sekarang tidak ada yang kalah menarik budaya Toraja seperti

upacara rambu solorsquo (acara kematian) serta dalam pelaksanaannya pun

diiringi berbagai kegiatan budaya misalnya parsquosilaga tedong (adu kerbau)

parsquobadong (tarian-tarian) dan lain-lain sebagainyardquo

(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa

sampai saat ini tidak ada yang kalah unik dan menarik budaya Toraja seperti

upacara rambu solorsquo serta kegiatan budaya yang dipertontonkan yang juga sangat

menarik serta pemerintah Tana Toraja membangun lokasi obyek wisata yang

baru hal ini dilakukan agar berbagai ancaman dapat diatasi dengan memanfaatkan

peluang yang ada Terkait dengan penetrasi budaya luar berikut tanggapan

informan selaku masyarakat Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoPenetrasi budaya luar memang menjadi salah satu ancaman karena

berbagai budaya Tana Toraja tidak orisinil lagi banyak yang sudah

79

mengalami perubahan misalnya acara rambu tukarsquo (acara syukuran) salah

satunya adalah upacara pesta panen upacara ini jarang sekali dilakukan

bahkan beberapa daerah di Toraja tidak melakukan lagi upacara tersebut rdquo

(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)

Berdasarkan hasil wawancara dari beberapa informan diatas maka dapat

disimpulkan bahwa penetrasi budaya luar memang menjadi ancaman karena

beberapa budaya Tana Toraja tidak orisisnil lagi tapi meski demikian kunjungan

wisatawan ke Tana Toraja tidak mengalami penurunan karena pemerintah Tana

Toraja mengatasi hal tersebut dengan memanfaatkan kekuatan dan peluang

(2) Ketergantungan ekonomi

Ketergantungan ekonomi adalah keadaan dimana kehidupan ekonomi

negara-negara tertentu dipengaruhi oleh perkembangan dan ekspansi dari

kehidupan ekonomi seperti wawancara yang dilakukan dengan Kepala Dinas

Kebudayaan Dan Pariwisata Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoKetergantungan ekonomi ini menjadi ancaman karena kapan kunjungan

wisatawan berkurang maka pendapatan masyarakat pun berkurang karena

sebagian besar masyarakat Toraja mendapatkan keuntungan dari

kunjungan wisatawanrdquo

(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dianalisa bahwa

sebagian besar masyarakat Tana Toraja ekonominya tergantung pada kunjungan

wisatawan karena kapan kunjungan wisatawan menurun maka pendapatan

masyarakat pun menurun Terkait dengan ketergantungan ekonomi tersebut

berikut tanggapan informan selaku Sekertaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoTidak semua masyarakat Tana Toraja ekonominya tergantung pada

kunjungan wisatawan karena kebanyakan profesi masyarakat Toraja

sekarang adalah pelautrdquo

80

(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dianalisa bahwa tidak

semua masyarakat Tana Toraja ekonominya tergantung pada kunjungan

wisatawan karena kebanyakan masyarakat Tana Toraja sekarang berprofesi

sebagai pelaut Sehubungan dengan hal ketergantungan ekonomi berikut

tanggapan informan selaku Ketua Destinasi Manajemen Organisasi (DMO)

Cluster Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoBerbicara mengenai masalah ketergantungan ekonomi sebagian memang

masyarakat Tana Toraja ekonominya tergantung pada kunjungan

wisatawan seperti masyarakat yang bekerja di hotel karena 80 yang

menginap di hotel adalah wisatawan kapan wisatawan menurun maka

akan berpengaruh pada pendapatan masyarakat serta Pendapatan Asli

Daerah (PAD) Tana Torajardquo (Wawancara LB 58 Tahun 15032016)

Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dianalisa bahwa

sebagian masyarakat Tana Toraja ekonominya tergantung pada kunjungan

wisatawan seprti yang bekerja di hotel kapan wisatawan menurun maka

pendapatan masyarakat pun menurun begitupun Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Tana Toraja Terkait dengan hal ketergantungan ekonomi berikut tanggapan

informan selaku travel agent Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoSaya akui memang sebagian masyarakat Toraja ekonominya tergantung

pada wisatawan contohnya saya sebagai travel agent kapan wisatawan

kurang maka akan berpengaruh pada pendapatan kamirdquo

(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)

Sementara penjelasan lain yang diberikan oleh Wisatawan yang datang

berkunjung ke Tana Toraja mengatakan bahwa

ldquoKalau saya lihat sebagian kecilnya saja yang ekonominya tergantung

pada kunjungan wisatawan karena kebanyakan profesi Tana Toraja adalah

petani serta banyak masyarakat Toraja yang bekerja di luar kota

(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)

81

Sementara penjelasan lain yang diberikan oleh masyarakat Tana Toraja

mengatakan bahwa

ldquoMenurut saya sebagai masyarakat Toraja sekaligus sebagai pemilik rental

mobil bergantung pada kunjungan wisatawan karena kapan wisatawan

kurang maka pendapatan kami pun berkurangrdquo

(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)

Berdasarkan penjelasan diatas dapat dikatakan bahwa yang bekerja di

travel agent dan yang memiliki rental mobil ekonominya tergantung pda

kunjungan wisatwan karena kapan wisatwan menurun maka pendapatan mereka

pun akan menurun

Berdasarkan tanggapan dari beberapa informan diatas maka dapat

disimpulkan bahwa sebagian kecilnya saja yang ekonominya tergantung pada

kunjungan wisatwan dan sebagian besar ekonominya tidak tergantung pada

kunjungan wisatwan karena banyak masyarakat Tana Toraja yang berprofesi

sebagai pelaut petani dan bekerja di luar kota kecuali Pendapatan Asli Daerah

(PAD) Tana Toraja memang sebagian besar di dapatkan dari obyek wisata

D Analisis SWOT

Analisis SWOT adalah analisis kondisi internal maupun eksternal suatu

organisasi yang selanjutnya akan digunakan sebagai dasar untuk merancang

strategi dan program kerja Analisis internal meliputi penilaian terhadap faktor

kekuatan (Sterngths) merupakan situasi atau kondis yang merupakan kekuatan

dari organisasi atau program pada saat ini dan kelemahan (Weaknesses)

merupakan situasi atau kondisi yang merupakan kelemahan dari organisasi atau

program pada saat ini Sementara analisis eksternal mencakup faktor peluang

82

(Opportunities) merupakan situasi atau kondisi yang merupakan peluang di luar

organisasi dan memberikan peluang berkembang bagi organisasi di masa

depandan tantangan (Threaths) merupakan situasi yang merupakan ancaman

bagi organisasi yang datang dari luar organisasi dan dapat mengancam eksistensi

organisasi di masa depan

Analisis SWOT merupakan suatu pekerjaan yang cukup berat karena

hanya dengan hal itu alternati-alternatif strategi dapat disusun Kegagalan

menganalisanya berarti gagal dalam mencari relasi dan titik temu antara

faktor-faktor strategi dalam lingkungan internal dan yang terdapat dalam

lingkungan eksternal sambil mencari hubungannya dengan misi tujuan dan

sasaran organisasi juga merupakan kegagalan dalam mempersiapkan suatu

keputusan strategi yang baik Pekerjaan ini tetap menjadi tugas pokok dari

kelompok koalisi eselon atas dan belum bisa didelegasikan kepada eselon bawah

Namun eselon bawah berperan dalam menyediakan data yang diperlukan untuk

mempertajam analisis SWOT Hanya dengan analisis SWOT keputusan

-keputusan strategi yang baik dapat dihasilkan seperti pertemuan antara

strengthsopportunities (SO) strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran suatu

perusahaan yaitu dengan menggunakan seluruh kekuatan dan memanfaatkan

peluang pertemuan antara strengthsthreats (ST) ini adalah strategi untuk

menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan dengan cara menghindari

ancaman pertemuan antara weaknessesopportunities (WO) strategi ini

diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara mengatasi

kelemahan-kelemahan yang dimiliki dan pertemuan antara weaknessestheats

83

(WT) strategi ini didasarkan pada kegiatan yang besrsifat defensif dan ditujukan

untuk meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman

Analisis SWOT digunakan untuk merumuskan strategi melalui situasi

dengan mengidentifikasi kekuatan kelemahan peluang dan ancaman Dengan

analisis SWOT kita dapat memahamai apa dan bagaimana organisasi kita serta

bagaimana cara menggerakannya Penentuan strategi secara garis besar dalah

dengan memperhatikan kelemahan-kelmahan yang dimiliki organisasi kemudian

membuat konsolidasi internal agar dapat menghadapi tantangan dan meraih

peluang yang ada jika organisasi memiliki kekuatan yang besar maka dapat

merumuskan strategi dengan perencanaan matang SWOT dapat digunakan oleh

organisasi apa saja termasuk organisasi pemerintah seperti Dinas Pariwisata dan

Kebudayaan di Kabupaten Tana Toraja

Kegiatan yang paling penting dalam proses analisis adalah memahami

seluruh informasi yang terdapat pada suatu kasus menganalisis situasi untuk

mengetahui isu apa yang sedang terjadi dan memututuskan tindakan apa yang

harus segera dilakukan untuk memecahkan masalah Menurut Boulton (dalam

Freddy Rangkuti 1997) proses untuk melaksanakan analisis suatu kasus Untuk

memahami secara keseluruhan informasi yang ada yaitu dengan cara memahami

secara detail semua informasi dan melakukan analisis secara numerik Setelah

mengetahui dan memahami berbagai informasi terkait faktor internal dan faktor

eksternal obyek wisata Tana Toraja berikut hasil analisis penulis

84

1) Comporative Advantage (strengthsopportunities ldquoSOrdquo )

Keunggulan komporatif obyek wisata Tana Toraja ada berbagai macam

seperti keindahan alam yang dapat kita rasakan di obyek wisata Pango-pango

yang begitu sejuk indah dan menarik selain itu banyak di temui berbagai macam

tanaman unggul seperti kopi coklat markisa kacang tana jagung dan berbagai

macam sayuran serta dipenuhi rimbunan pohon pinus yang tak kalah indah yaitu

obyek wisata Buntu burake yang terletak diatas gunung diatas dapat kita rasakan

keindahannya seperti gunung-gunung yang indah dipandang batu-batu yang

tinggi dan lonjong dan terdapat patung yesus setinggi 40 meter dan merupakan

patung yesus tertinggi kedua di dunia serta berbagai budaya yang juga tak kalah

uniknya seperti upacara rambu solorsquo (upacara kematian) dimana dalam upacara

tersebut di pertontonkan berbagai antraksi budaya seperti marsquobadong

(mengelilingi mayat) marsquopasonglorsquo (menurunkan mayat dari rumah) dan masih

banyak lagi upacara rambu tukarsquo (upacar syukuran) dan penguburan bayi dalam

pohon yang terdapat di obyek wisata baby grave sedangkan dari segi keunggulan

peluang yaitu agrowisata keunikan lokasi agrowisata adalah hamparan kebun kopi

tanaman sayuran mengelilingi kota mungil Pango-pango dilembah yang indah dan

perbukitan pegunungan yang mempesona selain itu juga terdapat berbagai

macam bisnis contohnya pembangunan hotel restaurant menjual aksesoris

Toraja menjual makanan minuman khas Toraja dan lain-lain sebagainya Itulah

beberapa macam keunggulan komporatif obyek wisata Tana Toraja yang

menjadikan Tana Toraja di kenal baik lokal maupun mancanegara

85

2) Mobilization (strengthsthreats ldquoSTrdquo )

Tana Toraja memiliki berbagai macam kekuatan seperti yang saya jelaskan

diatas namun berbagai ancaman pun dari luar seperti penetrasi budaya luar dan

ketergantungan ekonomi Namun pihak terkait Tana Toraja mengatasi ancaman

dari dengan cara melakukan penambahan obyek wisata baru seperti

pembangunan wisata religi Buntu burake yang terletak diatas gunung dimana

diatas gunung tersebut di bangun patung yesus tertinggi kedua di dunia dengan

ketinggian 40 meter dan pihak terkait juga merencanakan menambah wisata agro

dan membangun kunjungan khusus seperti panjat tebing Hal ini dilakukan untuk

memperluanak ancaman dari luar dan kalau mungkin ancaman yang ada dapat di

jadikan peluang Inilah salah satu strategi pihak terkait Tana Toraja dalam

memanimalisir anccaman yang ada dengan memanfaatkan kekuatan yang ada

3) Investmentdivestment (weaknessesopportunities ldquoWOrdquo )

Obyek wisata Tana Toraja memiliki berbagai kekuatan namun juga

memiliki berbagai kelemahan contohnya dari segi infrastruktur jalan yang belum

optimal masih banyak jalan menuju obyek wisata yang masih rusak pihak terkait

berkeinginan besar untuk melakukan perbaikan kesemua jalan menuju obyek

wisata namun terkendala dengan dana yang masih minim Kelemahan yang ada

tentu berdampak negatif terhadap peluang yang ada karena kapan wisatawan

menurun maka pendapatan sebagian masyarakat dan Pendapatan Asli Daerah

(PAD) otomatis akan menurun pihak terkait berencana akan membuat

penambahan wisata agro dan berusaha melakukan perbaikan jalan dan

menyediakan tim khusus pada semua obyek wisata Tana Toraja

86

4) Damage control (weaknessesthreats ldquoWTrdquo )

Damage control atau kerusakan pengendalian dimana obyek wisata Tana

Toraja dihadapkan pada hal tersebut kekuatan dan ancaman ketemu pihak terkait

Tana Toraja mengatasi hal ini dengan sedikit demi sedikit membenahi kelemahan

yang ada seperti kebersihan di obyek wisata dimana sebagian obyek wisata sudah

disiapkan tim khusus kebersihan dan sebagian sudah disediakan tempat sampah

serta jalan menuju obyek wisata sebagian sudah bagus Tana Toraja dihadapkan

pada hal itu tapi tidak berpengaruh pada kunjungan wisatawan karena obyek

wisata Tana Toraja memiliki kekuatan yang luar biasa sehingga wisatwan sangat

tertarik Tapi meski demikian kunjungan wisatwan tidak menurun tapi hal itu

berpengaruh pada pencapaian DMO dimana Tana Toraja tahun ini tidak termasuk

10 besar DMO karena pengelolaan dari segi infrastruktur jalan yang belum

optimal dan kebersihan kurang terjaga dilokasi obyek wisata karena penilaian

pencapaian DMO diukur salah satunya adalah infrastruktur dan kebersihan

87

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai Strategi Pemerintah dalam

Peningkatan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata di Kabupaten

Tana Toraja maka dapat disimpulkan bahwa

1) Strengths atau kekuatan dapat dikatakan bahwa kekuatan yang dimiliki obyek

wisata masyarakat Tana Toraja dapat dikatakan sangat baik karena berbagai

kekuatan yang dimiliki budaya yang indah dan menarik dimana orang yang

meninggal tidak langsung dimakamkan melainkan disimpan dirumah dalam

kamar yang sudah dihiasi dengan indah penyimpanan mayat dirumah ada yang

berminggu berbulan bertahun bahkan sampai puluhan tahun tergantung

kesiapan keluarga panorama alam yang sejuk dapat dirasakan di Buntu burake

dan di Pango-pango diatas dapat kita dapat melihat keindahan gunung dan

pada pagi hari kita terasa diatas awan serta kearifan lokal Tana Toraja yang

terus dilestarikan seperti acara rambu solorsquo (acara kematian) dan acara rambu

tukarsquo (acara sykururan) budaya ini ada sejak dulu sampai sekarang Hal

tersebutlah yang membuat Tana Toraja terkenal serta diminati wisatawan baik

lokal maupun mancanegara Sedangkan

2) Weaknesses atau kelemahan dapat disimpulkan bahwa dari segi infrastruktur

jalan belum optimal karena masih ada beberapa jalan menuju obyek wisata

yang rusak berlubang berbatu-batu menanjak licin becek serta pendakian

yang cukup jauh dan jalannya tidak di cor juga terdapat jurang dipinggir jalan

88

yang tidak dipasangkan pagar jalan seprti obyek wisata yang ada di Buntu

burake Sangngallarsquo Sirope dan Tilanga Selain itu tentang kebersihan di

obyek wisata yang kurang terjaga banyak sampah yang berhamburan

karena tidak ada tempat sampah yang disediakan baursquo serta pondok-pondok

yang terdapat di obyek wisata penuh lumpur apalagi kalau musim hujan karena

wisatawan naik ke pondok memakai sandal tapi dari segi air yang ada di

Tilanga sangat jernih dengan adanya berbagai kelemahan ini dapat pula

disimpulkan bahwa dalam peningkatan destinasi pariwisata Tana Toraja

belum tecapai karena terdapat berbagai kelemahan yang ada

3) Opportumities atau peluang dari segi peluang dapat disimpulkan bahwa ada

beberapa peluang yang dimiliki obyek wisata Tana Toraja seperti agrowisata

yang terdapat di Pango-pango dimana wisatawan bisa memetik sendiri buah

kopi selain itu juga dapat merasakan keindahan dan kesejukan dilokasi

tersebut dan berbagai bisnis lainnya dapat dikatakan sudah bagus karena

banyak masyarakat membuka usaha mulai dari menjual minuman makanan

dan aksesoris Toraja ditempat wisata membuka restaurant menjual kue khas

Toraja seperti deppa torirsquo dan baje membangun hotel membuka rental mobil

dan lain-lain sebagainya Dengan adanya peluang yang dimiliki dapat

dimanfaatkan dalam meningkatkan destinasi wisata selain itu peluang juga

dapat dimanfaatkan untuk memanimalisasi kelemahan dan ancaman yang ada

4) Threats atau ancaman dapat disimpulkan bahwa ada beberapa ancaman yang

ada seperti pnetrasi budaya luar seperti munculnya budaya yang lebih menarik

seperti di Wakatobi tapi dengan adanya budaya luar yang menarik tidak

89

berpengaruh pada kunjungan wisatawan karena di dunia ini tidak akan ditemui

budaya seperti budaya Tana Toraja seperti upacara rambu solorsquo (acara

kematian) dan upacara rambu tukarsquo) acara syukuran Selain itu ketergantungan

ekonomi dimana sebagian masyarakat Tana Toraja perekonomiannya

tergantung pada kunjungan wisatawan misalnya yang membuka usaha rental

mobil hotel kapan wisatawan berkurang maka pendapatan mereka pun kurang

selain itu Pendapatan Asli Daerah (PAD) pun akan menurun begitupun

sebaliknya Dengan adanya berbagai ancaman ini membahayakan dalam

peningkatan destinasi pariwisata Tana Toraja contohnya saja sudah banyak

budaya yang bagus seperti Wakatobi

B Saran

1 Diharapkan pemerintah dapat menjaga dan mengelolah dengan baik berbagai

kekuatan yang dimiliki agar kunjungan wisatawan semakin meningkat dari

tahun ke tahun

2 Diharapkan kepada pemerintah agar melakukan perbaikan jalan kesemua jalan

menuju obyek wisata yang masih rusak agar wisatawan yang datang tidak

merasa terganggu

3 Diharapkan dengan adanya berbagai peluang yang ada dapat dikelola

dengan baik oleh pihak terkait agar ancaman yang ada dapat dimanimalisasi

4 Pemerintah diharapkan dapat mengatasi berbagai ancaman yang ada dengan

cara salah satunya membuat Peraturan Daerah tentang Kearifan Lokal agar

Tana Toraja tetap jadi obyek wisata yang diminati berbagai wisatawan baik

wisatawan lokal maupun mancanegara

90

5 Diharapkan agar pemerintah membuat pagar jalan dipinggir jalan yang ada

jurangnya

6 Hendaknya pemerintah membuat tim khusus menjaga kebersihan di setiap

obyek wisata

7 Pemerintah perlu melakukan pelebaran jalan kesemua obyek wisata yang

lebarnya masih 1 lebih meter

91

DAFTAR PUSTAKA

AJ Muljadi 2012 Kepariwisataan dan Perjalanan Jakarta PT Raja Grafindo

Persada

AM Sardiman 2007 Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Jakarta Raja

Grafindo Persada

Bonggasilomba Desy Bulawan 2011 Peran Pemerintah Daerah Dalam

Pengelolaan Sektor Pariwisata Di Kabupaten Toraja Utara

Skripsi Makassar Universitas Hasanuddin Makassar

Cangara Hafied 2004 Pengantar Ilmu Komunikasi Jakarta PT Raja

Grafindo Persada

Jones Charles O 1996 Pengantar Kebijakan Publik Jakarta PT Raja

Grafindo Persada

Labiran Malisa 2013 Analisis Penerimaan Daerah Dari Sektor Pariwisata Di

Kabupaten Tana Toraja Skripsi Makassar Univesrsitas Hasanuddin

Makassar

Marpaung Bahar 2002 Pengantar Pariwisata Bandung Alfabeta

Mustafa Delly 2013 Birokrasi Pemerintahan Bandung Alfabeta

Ndraha Taliziduhu 2003 Kybernlogi Jakarta Rineke Cipta

Norton P David 2004 Strategi Maps Converting Intangible Assets Into Tangible

Outcome Harvard Harvard Business School Publication Corporation

Pendit Nyoman S 2002 Ilmu Pariwisata Jakarta Pradnya Paramita

Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2011 Tentang Rencana Induk Nasional

2010 hingga 2025

Rangkuti Freddy 1997 Analisis SWOT Jakarta PT Gramedia Pusataka Utama

Republik Indonesia Undang-Undang No 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan

Daerah

------------------------- Undang-Undang No 10 Tahun 2009 tentang

Kepariwisataan

92

Rewansyah Asnawi 2011 Reformasi Birokrasi Dalam Rangka Good

Governance Jakarta Yusaiantanas Prima

Salusu J 2000 Pengambilan Keputusan Strategi Jakarta Gramedia

Widisaran

----------- 1996 Pengambilan Strategi Jakarta Gramedia Widisaran

Sedarmayanti 2014 Manajemen Strategi Bandung Refika Aditama

Siagian Sondang P 1994 Manajemen Sumber Daya Manusia Jakarta Bumi

Aksara

------------------------ 2011 Manajemen Stratejik Jakarta Bumi Aksara

Sugiyono 2008 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung

Alfabeta

Usman Nurdin 2002 Konteks Implementasi Berbatas Kurikulum Jakarta PT

Raja Grafindo Persada

Wardhono Fitri Indra 2014 Kumpulan Artikel Terkait Destination Management

Organization diakses pada tanggal 8 januari 2016

(httpslidesharenetfitriwardhonokumpulan-artikel-terkait-dmo)

Zulfikar 2015 Strategi Pemerintah Dalam Penerimaan Adipura Di Kabupaten

Maros Skripsi Makassar Universitas Muhammadiyah Makassar

LAMPIRAN

Page 15: STRATEGI PEMERINTAH DALAM PENINGKATAN DESTINASI MANAJEMEN …
Page 16: STRATEGI PEMERINTAH DALAM PENINGKATAN DESTINASI MANAJEMEN …
Page 17: STRATEGI PEMERINTAH DALAM PENINGKATAN DESTINASI MANAJEMEN …
Page 18: STRATEGI PEMERINTAH DALAM PENINGKATAN DESTINASI MANAJEMEN …
Page 19: STRATEGI PEMERINTAH DALAM PENINGKATAN DESTINASI MANAJEMEN …
Page 20: STRATEGI PEMERINTAH DALAM PENINGKATAN DESTINASI MANAJEMEN …
Page 21: STRATEGI PEMERINTAH DALAM PENINGKATAN DESTINASI MANAJEMEN …
Page 22: STRATEGI PEMERINTAH DALAM PENINGKATAN DESTINASI MANAJEMEN …
Page 23: STRATEGI PEMERINTAH DALAM PENINGKATAN DESTINASI MANAJEMEN …
Page 24: STRATEGI PEMERINTAH DALAM PENINGKATAN DESTINASI MANAJEMEN …
Page 25: STRATEGI PEMERINTAH DALAM PENINGKATAN DESTINASI MANAJEMEN …
Page 26: STRATEGI PEMERINTAH DALAM PENINGKATAN DESTINASI MANAJEMEN …
Page 27: STRATEGI PEMERINTAH DALAM PENINGKATAN DESTINASI MANAJEMEN …
Page 28: STRATEGI PEMERINTAH DALAM PENINGKATAN DESTINASI MANAJEMEN …
Page 29: STRATEGI PEMERINTAH DALAM PENINGKATAN DESTINASI MANAJEMEN …
Page 30: STRATEGI PEMERINTAH DALAM PENINGKATAN DESTINASI MANAJEMEN …
Page 31: STRATEGI PEMERINTAH DALAM PENINGKATAN DESTINASI MANAJEMEN …
Page 32: STRATEGI PEMERINTAH DALAM PENINGKATAN DESTINASI MANAJEMEN …
Page 33: STRATEGI PEMERINTAH DALAM PENINGKATAN DESTINASI MANAJEMEN …
Page 34: STRATEGI PEMERINTAH DALAM PENINGKATAN DESTINASI MANAJEMEN …
Page 35: STRATEGI PEMERINTAH DALAM PENINGKATAN DESTINASI MANAJEMEN …
Page 36: STRATEGI PEMERINTAH DALAM PENINGKATAN DESTINASI MANAJEMEN …
Page 37: STRATEGI PEMERINTAH DALAM PENINGKATAN DESTINASI MANAJEMEN …
Page 38: STRATEGI PEMERINTAH DALAM PENINGKATAN DESTINASI MANAJEMEN …
Page 39: STRATEGI PEMERINTAH DALAM PENINGKATAN DESTINASI MANAJEMEN …
Page 40: STRATEGI PEMERINTAH DALAM PENINGKATAN DESTINASI MANAJEMEN …
Page 41: STRATEGI PEMERINTAH DALAM PENINGKATAN DESTINASI MANAJEMEN …
Page 42: STRATEGI PEMERINTAH DALAM PENINGKATAN DESTINASI MANAJEMEN …
Page 43: STRATEGI PEMERINTAH DALAM PENINGKATAN DESTINASI MANAJEMEN …
Page 44: STRATEGI PEMERINTAH DALAM PENINGKATAN DESTINASI MANAJEMEN …
Page 45: STRATEGI PEMERINTAH DALAM PENINGKATAN DESTINASI MANAJEMEN …
Page 46: STRATEGI PEMERINTAH DALAM PENINGKATAN DESTINASI MANAJEMEN …
Page 47: STRATEGI PEMERINTAH DALAM PENINGKATAN DESTINASI MANAJEMEN …
Page 48: STRATEGI PEMERINTAH DALAM PENINGKATAN DESTINASI MANAJEMEN …
Page 49: STRATEGI PEMERINTAH DALAM PENINGKATAN DESTINASI MANAJEMEN …
Page 50: STRATEGI PEMERINTAH DALAM PENINGKATAN DESTINASI MANAJEMEN …
Page 51: STRATEGI PEMERINTAH DALAM PENINGKATAN DESTINASI MANAJEMEN …
Page 52: STRATEGI PEMERINTAH DALAM PENINGKATAN DESTINASI MANAJEMEN …
Page 53: STRATEGI PEMERINTAH DALAM PENINGKATAN DESTINASI MANAJEMEN …
Page 54: STRATEGI PEMERINTAH DALAM PENINGKATAN DESTINASI MANAJEMEN …
Page 55: STRATEGI PEMERINTAH DALAM PENINGKATAN DESTINASI MANAJEMEN …
Page 56: STRATEGI PEMERINTAH DALAM PENINGKATAN DESTINASI MANAJEMEN …
Page 57: STRATEGI PEMERINTAH DALAM PENINGKATAN DESTINASI MANAJEMEN …
Page 58: STRATEGI PEMERINTAH DALAM PENINGKATAN DESTINASI MANAJEMEN …
Page 59: STRATEGI PEMERINTAH DALAM PENINGKATAN DESTINASI MANAJEMEN …
Page 60: STRATEGI PEMERINTAH DALAM PENINGKATAN DESTINASI MANAJEMEN …
Page 61: STRATEGI PEMERINTAH DALAM PENINGKATAN DESTINASI MANAJEMEN …
Page 62: STRATEGI PEMERINTAH DALAM PENINGKATAN DESTINASI MANAJEMEN …
Page 63: STRATEGI PEMERINTAH DALAM PENINGKATAN DESTINASI MANAJEMEN …
Page 64: STRATEGI PEMERINTAH DALAM PENINGKATAN DESTINASI MANAJEMEN …
Page 65: STRATEGI PEMERINTAH DALAM PENINGKATAN DESTINASI MANAJEMEN …
Page 66: STRATEGI PEMERINTAH DALAM PENINGKATAN DESTINASI MANAJEMEN …
Page 67: STRATEGI PEMERINTAH DALAM PENINGKATAN DESTINASI MANAJEMEN …
Page 68: STRATEGI PEMERINTAH DALAM PENINGKATAN DESTINASI MANAJEMEN …
Page 69: STRATEGI PEMERINTAH DALAM PENINGKATAN DESTINASI MANAJEMEN …
Page 70: STRATEGI PEMERINTAH DALAM PENINGKATAN DESTINASI MANAJEMEN …
Page 71: STRATEGI PEMERINTAH DALAM PENINGKATAN DESTINASI MANAJEMEN …
Page 72: STRATEGI PEMERINTAH DALAM PENINGKATAN DESTINASI MANAJEMEN …
Page 73: STRATEGI PEMERINTAH DALAM PENINGKATAN DESTINASI MANAJEMEN …
Page 74: STRATEGI PEMERINTAH DALAM PENINGKATAN DESTINASI MANAJEMEN …
Page 75: STRATEGI PEMERINTAH DALAM PENINGKATAN DESTINASI MANAJEMEN …
Page 76: STRATEGI PEMERINTAH DALAM PENINGKATAN DESTINASI MANAJEMEN …
Page 77: STRATEGI PEMERINTAH DALAM PENINGKATAN DESTINASI MANAJEMEN …
Page 78: STRATEGI PEMERINTAH DALAM PENINGKATAN DESTINASI MANAJEMEN …
Page 79: STRATEGI PEMERINTAH DALAM PENINGKATAN DESTINASI MANAJEMEN …
Page 80: STRATEGI PEMERINTAH DALAM PENINGKATAN DESTINASI MANAJEMEN …
Page 81: STRATEGI PEMERINTAH DALAM PENINGKATAN DESTINASI MANAJEMEN …
Page 82: STRATEGI PEMERINTAH DALAM PENINGKATAN DESTINASI MANAJEMEN …
Page 83: STRATEGI PEMERINTAH DALAM PENINGKATAN DESTINASI MANAJEMEN …
Page 84: STRATEGI PEMERINTAH DALAM PENINGKATAN DESTINASI MANAJEMEN …
Page 85: STRATEGI PEMERINTAH DALAM PENINGKATAN DESTINASI MANAJEMEN …
Page 86: STRATEGI PEMERINTAH DALAM PENINGKATAN DESTINASI MANAJEMEN …
Page 87: STRATEGI PEMERINTAH DALAM PENINGKATAN DESTINASI MANAJEMEN …
Page 88: STRATEGI PEMERINTAH DALAM PENINGKATAN DESTINASI MANAJEMEN …
Page 89: STRATEGI PEMERINTAH DALAM PENINGKATAN DESTINASI MANAJEMEN …
Page 90: STRATEGI PEMERINTAH DALAM PENINGKATAN DESTINASI MANAJEMEN …
Page 91: STRATEGI PEMERINTAH DALAM PENINGKATAN DESTINASI MANAJEMEN …
Page 92: STRATEGI PEMERINTAH DALAM PENINGKATAN DESTINASI MANAJEMEN …
Page 93: STRATEGI PEMERINTAH DALAM PENINGKATAN DESTINASI MANAJEMEN …
Page 94: STRATEGI PEMERINTAH DALAM PENINGKATAN DESTINASI MANAJEMEN …
Page 95: STRATEGI PEMERINTAH DALAM PENINGKATAN DESTINASI MANAJEMEN …
Page 96: STRATEGI PEMERINTAH DALAM PENINGKATAN DESTINASI MANAJEMEN …
Page 97: STRATEGI PEMERINTAH DALAM PENINGKATAN DESTINASI MANAJEMEN …
Page 98: STRATEGI PEMERINTAH DALAM PENINGKATAN DESTINASI MANAJEMEN …
Page 99: STRATEGI PEMERINTAH DALAM PENINGKATAN DESTINASI MANAJEMEN …
Page 100: STRATEGI PEMERINTAH DALAM PENINGKATAN DESTINASI MANAJEMEN …
Page 101: STRATEGI PEMERINTAH DALAM PENINGKATAN DESTINASI MANAJEMEN …
Page 102: STRATEGI PEMERINTAH DALAM PENINGKATAN DESTINASI MANAJEMEN …
Page 103: STRATEGI PEMERINTAH DALAM PENINGKATAN DESTINASI MANAJEMEN …
Page 104: STRATEGI PEMERINTAH DALAM PENINGKATAN DESTINASI MANAJEMEN …
Page 105: STRATEGI PEMERINTAH DALAM PENINGKATAN DESTINASI MANAJEMEN …
Page 106: STRATEGI PEMERINTAH DALAM PENINGKATAN DESTINASI MANAJEMEN …