Strategi Pemenuhan Kebutuhan Pangan Rumah Tangga Pedesaan

16
 1 AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN STRATEGI PEMENUHAN KEBUTUHAN PANGAN RUMAH TANGGA PEDESAAN  Makalah ini ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Agribisnis Tanaman  Pangan” Disusun Oleh Kelompok 1: Prestilia Ningrum 150310080098 Bernida H Munthe 150310080102 Rakhmi Primadianthi 150310080103 Ratna Puspita Dewi 150310080115 Fakhrizal Maulana 150310080119 Wendi Irawan D 150310080137 Kelas: Agribisnis B PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS PADJADJARAN 2011

description

AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN STRATEGI PEMENUHAN KEBUTUHAN PANGAN RUMAH TANGGA PEDESAAN³Makalah ini ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Agribisnis Tanaman Pangan´Disusun Oleh Kelompok 1: Prestilia Ningrum Bernida H Munthe Rakhmi Primadianthi Ratna Puspita Dewi Fakhrizal Maulana Wendi Irawan D 150310080098 150310080102 150310080103 150310080115 150310080119 150310080137Kelas: Agribisnis BPROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS PADJADJARAN 20111BAB I PENDAHULUAN1.1

Transcript of Strategi Pemenuhan Kebutuhan Pangan Rumah Tangga Pedesaan

5/12/2018 Strategi Pemenuhan Kebutuhan Pangan Rumah Tangga Pedesaan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/strategi-pemenuhan-kebutuhan-pangan-rumah-tangga-pedesaan 1/16

 

1

AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN

STRATEGI PEMENUHAN KEBUTUHAN PANGAN RUMAH TANGGA

PEDESAAN

“ Makalah ini ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Agribisnis Tanaman

 Pangan” 

Disusun Oleh Kelompok 1:

Prestilia Ningrum 150310080098

Bernida H Munthe 150310080102

Rakhmi Primadianthi 150310080103

Ratna Puspita Dewi 150310080115

Fakhrizal Maulana 150310080119

Wendi Irawan D 150310080137

Kelas: Agribisnis B

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS PADJADJARAN

2011

5/12/2018 Strategi Pemenuhan Kebutuhan Pangan Rumah Tangga Pedesaan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/strategi-pemenuhan-kebutuhan-pangan-rumah-tangga-pedesaan 2/16

 

2

BAB I 

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia memiliki sumber daya yang cukup untuk menjamin ketahanan

pangan bagi penduduknya. Indikator ketahanan pangan juga menggambarkan kondisi

yang cukup baik. Akan tetapi masih banyak penduduk Indonesia yang belum

mendapatkan kebutuhan pangan yang mencukupi. Sekitar tiga puluh persen rumah

tangga mengatakan bahwa konsumsi mereka masih berada dibawah kebutuhankonsumsi yang semestinya. Lebih dari seperempat anak usia dibawah 5 tahun

memiliki berat badan dibawah standar, dimana 8 % berada dalam kondisi sangat

buruk. Bahkan sebelum krisis, sekitar 42% anak dibawah umur 5 tahun mengalami

gejala terhambatnya pertumbuhan (kerdil); suatu indikator jangka panjang yang

cukup baik untuk mengukur kekurangan gizi. Gizi yang buruk dapat menghambat

pertumbuhan anak secara normal, membahayakan kesehatan ibu dan mengurangi

produktivitas angkatan kerja. Ini juga mengurangi daya tahan tubuh terhadap

penyakit pada penduduk yang berada pada kondisi kesehatan yang buruk dan dalam

kemiskinan.

Ketersediaan pangan secara makro tidak menjamin tersedianya pangan di

tingkat mikro rumah-tangga penduduk. Produksi pertanian di lokasi tertentu pada

musim panen mengakibatkan terjadinya konsentrasi ketersediaan pangan di daerah

produksi selama musim panen. Pola konsumsi yang relatif sama di antara individu,

antar-waktu dan antar-daerah, mengakibatkan adanya masa-masa defisit (paceklik)

dan lokasi-lokasi defisit pangan. Dengan demikian, mekanisme pasar dan distribusi

pangan antar lokasi dan antar waktu dengan mengandalkan stok pangan, dapat

berpengaruh terhadap kesetimbangan antara ketersediaan dan konsumsi, serta

berdampak pada harga yang terjadi di pasar. Faktor harga juga terkait dengan daya

beli rumah tangga terhadap pangan. Meskipun bahan pangan tersedia di pasar namun

5/12/2018 Strategi Pemenuhan Kebutuhan Pangan Rumah Tangga Pedesaan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/strategi-pemenuhan-kebutuhan-pangan-rumah-tangga-pedesaan 3/16

 

3

 jika harganya tinggi (dan daya beli rumah tangga rendah) akan mengakibatkan rumah

tangga tidak dapat mengakses bahan pangan yang ada di pasar. Kondisi seperti ini

dapat memicu timbulnya kerawanan pangan.

Penduduk  rawan pangan adalah mereka yang tingkat konsumsi energinya

rata-rata 71-89 % dari kecukupan energi normal. Sementara penduduk dikatakan

sangat rawan pangan jika hanya mengkonsumsi energi kurang dari 70% dari

kecukupan energi normal. Masalah-masalah distribusi dan mekanisme pasar yang

berpengaruh pada harga, daya beli rumahtangga yang berkaitan pendapatan rumah

tangga, dan tingkat pengetahuan tentang pangan dan gizi sangat berpengaruh pada

konsumsi dan kecukupan pangan rumah tangga.

Konsumsi, jumlah dan jenis pangan dipengaruhi oleh faktor-faktor: jenis

pangan, jumlah/produksi pangan dan ketersediaan pangan. Tingkat konsumsi lebih

banyak ditentukan oleh kualitas dan kuantitas bahan pangan. Salah satu strategi

penyediaan pangan dalam rumahtangga pedesaan adalah memanfaatkan sumberdaya

yang dimiliki rumah tangga, khususnya rumah tangga miskin adalah pemanfaatan

waktu dari masing-masing anggota keluarga pada kegiatan publik dan domestik yang

dapat menghasilkan income.

1.2 Tujuan

Adapun tujuan dari dibuatnya makalah ini adalah agar mahasiswa paham dan

mengerti mengenai strategi pemenuhan kebutuhan pangan rumah tangga di tingkat

pedesaan.

1.3 Metode Penulisan

Metode penelitian yang kami gunakan adalah dengan studi literatur melalui

media elektronik yang kemudian kami bahas bersama dalam kelompok belajar.

5/12/2018 Strategi Pemenuhan Kebutuhan Pangan Rumah Tangga Pedesaan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/strategi-pemenuhan-kebutuhan-pangan-rumah-tangga-pedesaan 4/16

 

4

BAB II

PEMBAHASAN 

2.1 Ketahanan dan Kecukupan Pangan

Definisi Ketahanan-Pangan menurut Undang-Undang Pangan No.7 Tahun

1996 adalah “kondisi terpenuhinya kebutuhan pangan bagi rumah tangga yang

tercermin dari tersedianya pangan secara cukup, baik dari jumlah maupun mutunya,

aman, merata dan terjangkau”.

Konsep ketahanan pangan tersebut paling tidak melingkupi lima unsur pokok,

yaitu:

1)  Berorientasi pada kebutuhan rumah tangga dan individu.

2)  Setiap saat bahan pangan tersedia dan dapat diakses.

3)  Mengutamakan aksesibilitas pangan bagi rumah tangga dan individu; baik 

secara fisik, maupun sosial-ekonomi.

4)  Bertujuan pada pemenuhan kebutuhan gizi secara aman.

5)  Sasaran akhir adalah hidup sehat dan produktif.

Indikator terpenuhinya kebutuhan pangan rumah tangga antara lain :

1)  Tersedianya pangan secara cukup, kuantitas dan kualitasnya.

2)  Aman (dan halal).

3)  Merata (menurut ruang dan waktu), dan

4)  Terjangkau oleh individu dan/atau rumaghtangga.

Upaya mewujudkan ketahanan pangan minimal harus melingkupi empat

aspek berikut:

a. Penyediaan pangan dalam jumlah yang cukup, ketersediaan pangan dalam artiluas, meliputi bahan pangan nabati dan hewani /ikani untuk memenuhi

kebutuhan karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral beserta derivatifnya,

yang bermanfaat bagi kesehatan manusia.

5/12/2018 Strategi Pemenuhan Kebutuhan Pangan Rumah Tangga Pedesaan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/strategi-pemenuhan-kebutuhan-pangan-rumah-tangga-pedesaan 5/16

 

5

b. Pemenuhan pangan dengan kondisi yang aman, bebas dari cemaran biologis,

kimia, dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan, dan membahayakan

kesehatan manusia, serta baik dan halal.

c. Penyediaan pangan dengan kondisi yang merata, dalam arti pangan yang harus

tersedia menurut dimensi waktu dan ruang.

d. Penyediaan pangan yang dapat dijangkau, bahan pangan mudah diperoleh rumah

tangga dan / atau dengan harga yang terjangkau.

Konsep ketahanan-pangan lazimnya melingkupi lima konsep utama, yaitu:

a.  Ketersediaan Pangan ( food availability) : yaitu ketersediaan pangan dalam

 jumlah yang cukup aman dan bergizi untuk semua orang dalam suatu negara baik 

yang berasal dari produksi sendiri, impor, cadangan pangan maupun bantuan

pangan. Ketersediaan pangan ini harus mampu mencukupi pangan yang

didefinisikan sebagai jumlah kalori yang dibutuhkan untuk kehidupan yang aktif 

dan sehat.

b.  Akses pangan ( food access) : yaitu kemampuan semua rumah tangga dan

individu dengan sumberdaya yang dimilikinya untuk memperoleh pangan yang

cukup untuk kebutuhan gizinya yang dapat diperoleh dari produksi pangannyasendiri, pembelian ataupun melalui bantuan pangan. Akses rumah tangga dan

individu terdiri dari akses ekonomi, fisik dan sosial. Akses ekonomi tergantung

pada pendapatan, kesempatan kerja dan harga. Akses fisik menyangkut tingkat

isolasi daerah (sarana dan prasarana distribusi), sedangkan akses sosial

menyangkut tentang preferensi pangan.

c.  Penyerapan pangan ( food utilization) yaitu penggunaan pangan untuk kebutuhan

hidup sehat yang meliputi kebutuhan energi dan gizi, air dan kesehatan

lingkungan. Efektifitas dari penyerapan pangan tergantung pada pengetahuan

rumahtangga/individu, sanitasi dan ketersediaan air, fasilitas dan layanan

kesehatan, serta penyuluhan gisi dan pemeliharaan balita.

5/12/2018 Strategi Pemenuhan Kebutuhan Pangan Rumah Tangga Pedesaan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/strategi-pemenuhan-kebutuhan-pangan-rumah-tangga-pedesaan 6/16

 

6

d.  Stabilitas pangan ( food   stability) merupakan dimensi waktu dari ketahanan

pangan yang terbagi dalam kerawanan pangan kronis (chronic food insecurity)

dan kerawanan pangan sementara (transitory food insecurity). Kerawanan

pangan kronis adalah ketidak mampuan untuk memperoleh kebutuhan pangan

setiap saat, sedangkan kerawanan pangan sementara adalah kerawanan pangan

yang terjadi secara sementara yang diakibatkan karena masalah kekeringan

banjir, bencana, maupun konflik sosial.

e.  Status gizi ( Nutritional status ) adalah outcome ketahanan pangan yang

merupakan cerminan dari kualitas hidup seseorang. Umumnya satus gizi ini

diukur dengan angka harapan hidup, tingkat gizi balita dan kematian bayi.

Di Indonesia, kebijakan ketahanan pangan meliputi empat aspek, yaitu: (i)

ketersediaan pangan dalam jumlah dan jenis yang cukup bagi seluruh penduduk, (ii)

distribusi pangan yang lancar dan merata (menurut dimensi ruang dan waktu), (iii)

konsumsi pangan setiap individu yang memenuhi kecukupan gizi dan kesehatan, dan

(iv) status gizi dan kesehatan masyarakat.

2.2 Kebijakan untuk Menjamin Ketahanan Pangan Terdapat tiga komponen kebijakan ketahanan pangan : 

1.  Ketersediaan Pangan: Indonesia secara umum tidak memiliki masalah terhadap

ketersediaan pangan. Indonesia memproduksi sekitar 31 juta ton beras setiap

tahunnya dan mengkonsumsi sedikit diatas tingkat produksi tersebut; dimana

impor umumnya kurang dari 7% konsumsi. Lebih jauh jaringan distribusi swasta

yang berjalan secara effisien turut memperkuat ketahanan pangan di seluruh

Indonesia. Beberapa kebijakan kunci yang memiliki pengaruh terhadap

ketersediaan pangan meliputi Larangan impor beras, Upaya Kementerian

Pertanian untuk mendorong produksi pangan, dan Pengaturan BULOG mengenai

ketersediaan stok beras

5/12/2018 Strategi Pemenuhan Kebutuhan Pangan Rumah Tangga Pedesaan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/strategi-pemenuhan-kebutuhan-pangan-rumah-tangga-pedesaan 7/16

 

7

2.  Keterjangkauan Pangan: Elemen terpenting dari kebijakan ketahanan pangan

ialah adanya jaminan bagi kaum miskin untuk menjangkau sumber makanan

yang mencukupi. Cara terbaik yang harus diambil untuk mencapai tujuan ini

ialah dengan memperluas strategi pertumbuhan ekonomi, khususnya

pertumbuhan yang memberikan manfaat bagi kaum miskin. Kebijakan ini dapat

didukung melalui program bantuan langsung kepada masyarakat miskin, yang

diberikan secara seksama dengan target yang sesuai. Sejumlah kebijakan penting

yang mempengaruhi keterjangkauan pangan meliputi:

  Program Raskin yang selama ini telah memberikan subsidi beras bagi hampir

9 juta rumah tangga.

  Upaya BULOG untuk mempertahankan harga pagu beras.

  Hambatan perdagangan yang mengakibatkan harga pangan domestik lebih

tinggi dibandingkan harga dunia.

3.  Kualitas Makanan dan Nutrisi: Hal yang juga penting untuk diperhatikan,

sebagai bagian dari kebijakan untuk menjamin ketersediaan pangan yang

mencukupi bagi penduduk, ialah kualitas pangan itu sendiri. Artinya penduduk 

dapat mengkonsumsi nutrisi-nutrisi mikro (gizi dan vitamin) yang mencukupi

untuk dapat hidup sehat. Konsumsi pangan pada setiap kelompok pengeluaran

rumah tangga telah meningkat pada jenis-jenis pangan yang berkualitas lebih

baik. Namun, seperti catatan diatas, keadaan nutrisi makanan belum

menunjukkan tanda-tanda perbaikan sejak akhir krisis. Sejumlah kebijakan

penting yang berpengaruh terhadap kualitas pangan dan nutrisi meliputi:

· Upaya untuk melindungi sejumlah komoditas pangan penting

· Memperkenalkan program pangan tambahan setelah krisis

· Penyebarluasan dan pemasaran informasi mengenai nutrisi

5/12/2018 Strategi Pemenuhan Kebutuhan Pangan Rumah Tangga Pedesaan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/strategi-pemenuhan-kebutuhan-pangan-rumah-tangga-pedesaan 8/16

 

8

2.3 Food Security dan Food Adequacy 

Ketahanan pangan merupakan suatu wujud dimana masyarakat mempunyai

pangan yang cukup di tingat wilayah dan juga di masing-masing rumah tangga, serta

mampu mengakses pangan dengan cukup untuk semua anggota keluarganya,

sehingga mereka dapat hidup sehat dan bekerja secara produktif. Ada dua prinsip

yang terkandung dalam ketahanan pangan, yaitu tersedianya pangan yang cukup dan

kemampuan rumah tangga untuk mengakses pangan.

Rumah tangga dalam konteks ini adalah semua rumah tangga masyarakat baik 

rumah tangga petani dan maupun rumah tangga non-petani. Ketahanan pangan

mensyaratkan bahwa setiap rumah tangga dapat mengkonsumsi pangan secara

cukup. Standar kecukupan dalam mengkonsumsi sekitar 2000 kalori dan ketersediaan

2.500 kalori. Standar kecukupan pangan dinyatakan dalam satuan kalori dan protein

(akan terus direvisi standarnya); sedangkan pola pangan harapan merupakan

kombinasi konsumsi (kalau dinilai dengan skor 100 berarti sudah cukup beragam

dalam mengkonsumsi) bahan-bahan sumber karbohidrat, protein, vitamin, mineral,

dst.

Prinsip utama dalam membangun ketahanan pangan adalah bertumpu padakemampuan sumberdaya, budaya dan kelembagaan lokal. Pangan sedapat mungkin

dihasilkan oleh produksi sumberdaya sendiri. Pembangunan pertanian diupayakan

sedemikian rupa sehingga memenuhi persyaratan keberkelanjutannya, dengan

demikian kapabilitas sumberdaya alam harus dijaga kelestariannya. Dalam hubungan

ini upaya pemberdayaan masyarakat menjadi sangat penting. Prinsip utama dalam

pemberdayaan ini adalah memfasilitasi masyarakat untuk membangun pertanian

secara berkelanjutan dan memberikan pendapatan yang layak, memberikan

perlindungan dari persaingan yang tidak adil dengan barang-barang dari pasar bebas.

5/12/2018 Strategi Pemenuhan Kebutuhan Pangan Rumah Tangga Pedesaan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/strategi-pemenuhan-kebutuhan-pangan-rumah-tangga-pedesaan 9/16

 

9

2.4 Strategi Pemenuhan Kebutuhan Pangan

Permasalahan pangan di pedesaan, sebenarnya adalah permasalahan lokal,

yaitu bagaimana sebenarnya kemampuan masyarakat pedesaan dalam memenuhi

kebutuhan pangan rumah tangga didesanya sesuai dengan preferensi dan kemampuan

sumber daya yang dimiliki. Cara pandang administratif terhadap desentralisasi

pangan di tingkat lokal bahwa permasalahan di tingkat lokal menuntut pendekatan-

pendekatan yang fleksibel dan spesifik lokasi. Desentralisasi yang demokratik dapat

memfasilitasi pemecahan masalah pangan secara partisipatif, perencanaan pangan

yang efektif dan sekaligus implementasinya di tingkat lokal. Pengertian ini

mengandung makna pemenuhan kebutuhan pangan di pedesaan tidak semata-mata

didasarkan pada produksi tanaman pangan yang ada di wilayah tersebut namun lebih

pada bagaimana masyarakat pedesaan mampu menyediakan kebutuhan pangannya.

Ukuran normatif dalam pemenuhan kebutuhan pangan di tingkat lokal menyangkut

pada permasalahan ketersediaan, keandalan, kemudahan dan kualitasnya.

Berbagai faktor harus diperhatikan dalam merumuskan kebijakan pangan di

tingkat lokal yang berbasis pada sistem sosial budaya setempat. Faktor-faktor tersebut

adalah culture, religion, status, community, tradition, school, home & family,geography, history, economics, science, technology, agriculture, climate, medicine,

genetics. Kebijakan bercocok tanam misalnya, tidak hanya memperhatikan masalah

lahan yang cukup, iklim yang cocok, ilmu pengetahuan yang mendukung; tetapi juga

memperhatikan masalah sosial budaya masyarakat setempat mengenai jenis tanaman

yang diterima secara baik. Cara ini seharusnya merupakan bagian dari strategi

keberlanjutan (sustainability) kebijakan pangan yang harus dilaksanakan.

Pertanian merupakan sektor yang sangat penting karena terkait dengan

persediaan bahan pangan. Pangan, khususnya beras, di Indonesia menempati posisi

strategis, karena sebagian besar masyarakat Indonesia mengkonsumsi beras sebagai

makanan pokoknya. Akan tetapi petani sebagai penghasil beras ternyata basibnya

belum makmur. Tekanan sosial-ekonomi yang dialami oleh petani sangat beragam

5/12/2018 Strategi Pemenuhan Kebutuhan Pangan Rumah Tangga Pedesaan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/strategi-pemenuhan-kebutuhan-pangan-rumah-tangga-pedesaan 10/16

 

10

intensitas dan durasinya. Kemiskinan yang dialami oleh rumah tangga petani

berpangkal pada terbatasnya pemilikan dan penguasaan lahan, kegagalan panen,

mahalnya biaya produksi dan keuntungan yang kecil, serta ketersediaan cadangan

subsistesi yang terbatas. Kondisi ketidakpastian dan tekanan hidup yang dialami oleh

rumah tangga petani, telah menimbulkan berbagai reaksi dan respon yang dilakukan

oleh rumah tangga petani untuk menghadapinya. Untuk mengatasi kebutuhan hidup

yang makin kompleks, rumah tangga petani menetapkan strategi untuk 

mempertahankan kelangsungan hidup mereka, yaitu dengan cara mencari penghasilan

tambahan, menghemat pengeluaran, mencari pinjaman (hutang), serta menjalin

kehidupan gotong royong dengan tetangga dan kerabat.

Manusia (individu maupun kelompok) merupakan penggerak berbagai aset

dan sumberdaya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, termasuk kebutuhan

pangannya. Manusia dalam hal ini memiliki akses terhadap berbagai aset dan

sumberdaya produktif yang dapat dikelola untuk memenuhi kebutuhan pangan dan

kebutuhan hidup lainnya. Penghidupan berkelanjutan merupakan: “suatu

penghidupan yang meliputi kemampuan atau kecakapan, aset-aset (simpanan,

sumberdaya, claims dan akses) dan kegiatan yang dibutuhkan untuk sarana hidup”.Ada lima sumberdaya kehidupan yang dimiliki oleh setiap individu atau unit

sosial yang lebih tinggi dalam upayanya mengembangkan kehidupannya yaitu:

•  human capital, yakni modal yang dimiliki berupa keterampilan, pengetahuan,

tenaga kerja, dan kesehatan.

•  Social capital, adalah kekayaan sosial yang dimiliki masyarakat seperti jaringan,

keanggotaan dari kelompok-kelompok, hubungan berdasarkan kepercayaan,

pertukaran hak yang mendorong untuk berkoperasi dan juga mengurangi biaya-

biaya transaksi serta menjadi dasar dari sistem jaringan pengaman sosial yang

informal.

•   Natural capital adalah persediaan sumber daya alam seperti tanah, hutan, air,

kualitas udara, perlidungan terhadap erosi, keanekaragaman hayati, dan lainnya.

5/12/2018 Strategi Pemenuhan Kebutuhan Pangan Rumah Tangga Pedesaan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/strategi-pemenuhan-kebutuhan-pangan-rumah-tangga-pedesaan 11/16

 

11

•  Physical capital, adalah infrastruktur dasar jalan, saluran irigasi, sarana

komunikasi, sanitasi dan persediaan air yang memadai, akses terhadap

komunikasi, dsbnya.

•  Financial capital, adalah sumber-sumber keuangan yang digunakan oleh

masyarakat untuk mencapai tujuan-tujuan kehidupannya seperti uang tunai,

persediaan dan peredaran uang reguler.

Hubungan individu atau rumahtangga terhadap pangan didasarkan pada

konsep entitlement atau hak terhadap pangan. Dalam konsep ini, memproduksi dan

mendapatkan pangan bagi manusia adalah hak asasi. Ada beberapa cara manusia

dalam mengakses pangan yaitu:

•  direct entitlement , yakni hak atas pangan yang diperoleh melalui hubungan

hubungan di dalam kegiatan proses produksi pangan.

• exchange entitlement , yakni hak dan akses atas pangan yang diperoleh melalui

hubungan tukar menukar jasa atau keahlian.

•  trade entitlement , yakni hak atas pangan yang diperoleh melalui hubungan jual

beli komoditi yang diproduksi sendiri; dan

•  social entitlement , yakni hak dan akses terhadap pangan yang diperoleh melaluipertukaran sosial di antara anggota komunitas sosial.

Sistem pangan individu, rumahtangga atau masyarakat yang lebih luas

bukanlah sesuatu yang statis tetapi dinamis. Dinamika ini antara lain dipengaruhi oleh

tingkat kerentanan (vulnerability) dan kemampuan individu atau rumah tangga dalam

menghadapi perubahan. Penyebab kerentanan adalah shock yaitu perubahan

mendadak dan tidak terduga (karena alam, ekonomi, konflik, dan lainnya).

Seasonality atau musiman yang dapat diperkirakan dengan hampir pasti,

seperti perubahan secara musiman dari harga, produksi, dan iklim. Setiap individu dan

unit sosial yang lebih besar mengembangkan system penyesuaian diri dalam merespon

perubahan tersebut (shocks, trends, dan seasonality). Respons itu bersifat jangka

pendek yang disebut coping mechanism atau yang lebih jangka panjang yang disebut

5/12/2018 Strategi Pemenuhan Kebutuhan Pangan Rumah Tangga Pedesaan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/strategi-pemenuhan-kebutuhan-pangan-rumah-tangga-pedesaan 12/16

 

12

adaptive mechanism. Mekanisme dalam menghadapi perubahan dalam jangka pendek 

terutama bertujuan untuk mengakses pangan (entitlement ), sedangkan jangka panjang

bertujuan untuk memperkuat sumber-sumber kehidupannya (livelihood assets).

Ketidakmampuan menyesuaikan diri dalam jangka pendek akan membawa ke kondisi

rawan pangan. Penyesuaian rawan pangan yang tidak memperhitungkan aspek 

penguatan sumber-sumber kehidupan dalam jangka panjang justru tidak akan

menjamin keberlanjutan ketahanan pangan individu dan rumahtangga.

2.5 Studi Kasus

Ironis, Masyarakat Gadingsari Masih Membeli Beras

Desa Gadingsari, Kecamatan Sanden, Kabupaten Bantul, adalah desa

produsen beras. Ironisnya, meskipun sebagai salah satu daerah penghasil beras, petani

di daerah tersebut hingga kini masih harus mencukupi kebutuhan berasnya dengan

cara membeli. "Mirip dengan kondisi negara kita. Meski sebagai produsen utama

beras dunia, Indonesia hampir setiap tahun selalu menghadapi masalah pemenuhan

kebutuhan pangan," kata Diana Kusumawijaya, peneliti Pusat Studi Pedesaan dan

Kawasan UGM, Jumat (12/2).Menurut Diana, peristiwa gempa 27 Mei 2006 silam turut memberi andil

dalam perubahan dan perkembangan masyarakat desa di Kabupaten Bantul. Kondisi

ekonomi masyarakat dinilainya belum pulih sepenuhnya, terutama di sektor

perekonomian rumah tangga. Hal ini tentu saja berpengaruh pada kualitas konsumsi

pangan masyarakat.

"Meskipun gempa telah terjadi 3,5 tahun yang lalu, dampaknya masih terasa.

Lumpuhnya sektor industri menyebabkan sebagian masyarakat yang biasanya

mendapatkan penghasilan tambahan sebagai pekerja tidak tetap menjadi kehilangan

pendapatan dari sumber tersebut," jelasnya di kampus UGM saat mengupas buku

Ketahanan Pangan di Berbagai Tipologi Area Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

5/12/2018 Strategi Pemenuhan Kebutuhan Pangan Rumah Tangga Pedesaan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/strategi-pemenuhan-kebutuhan-pangan-rumah-tangga-pedesaan 13/16

 

13

Selain perubahan eksternal seperti gempa, perkembangan komunikasi modern

yang merambah desa turut berperan menggeser gaya hidup pedesaan ke gaya hidup

modern. Akibatnya, hal itu mempertipis perbedaan desa dan kota, khususnya untuk 

kebutuhan nonprimer.

Secara umum, hasil penelitian Diana memperlihatkan produksi sawah

masyarakat Gadingsari sesungguhnya telah mencukupi kebutuhan konsumsi untuk 

keluarga mereka sendiri. Hanya saja, masih didapati sebagian masyarakat yang

membeli beras. Hal ini disebabkan muncul kecenderungan masyarakat menjual hasil

panennya untuk keperluan lain, seperti menutupi kekurangan biaya rumah tangga,

biaya sosial, cicilan kredit, dan sebagainya. "Permasalahan tersebut dapat dipahami

karena memang pendapatan masyarakat dari usaha tani tanaman pangan proporsinya

38 %, sementara kontribusi terbesar berasal dari luar usaha tani yang proporsinya

mencapai 59 %," tutur Diana.

Sebagai peneliti, Diana meyakini kontribusi pendapatan yang berasal dari luar

usaha tani. Hanya saja, kontribusi tersebut saat ini masih belum optimal. Di samping

gempa yang menyebabkan sektor usaha produktif belum pulih, faktor resesi global

 juga menjadi penyebab sektor kerajinan di Bantul mengalami kesulitan.(HumasUGM/Agung)

Analisis Kasus:

Dari kasus diatas dilihat bahwa ketersedian pangan di Desa Gadingsari pada

dasarnya sudah terpenuhi. Tetapi karena ada kcenderungan mereka menjual sebagian

hasil panen mereka menyebabkan para petani harus membeli lagi beras yang lain. Hal

ini dikarenan mereka menjual beras tersebut untuk menutupi kekurangan biaya rumah

tangga, biaya sosial, cicilan kredit, dan lain sebagainya. Tidak hanya itu saja strategi

pemenuhan kebutuhan pangan yang merekan gunakan kurang tepat. Hal ini terlihat

dari penggunaan hasil pertyanian mereka. Selain itu juga adanya perubahan pola

5/12/2018 Strategi Pemenuhan Kebutuhan Pangan Rumah Tangga Pedesaan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/strategi-pemenuhan-kebutuhan-pangan-rumah-tangga-pedesaan 14/16

 

14

hidup mereka yang menyebabkan mereka masih belum bisa memenuhi kebutuhan

mereka.

Lemahnya perekonomian masyarakat desa yang bertumpu pada sektor

pertanian serta ketidakyakinan masyarakat pada sektor pertanian terlihat pada

proporsi pendapatan masyarakat Desa Gadingsari yakni pendapatan masyarakat dari

usaha tani tanaman pangan proporsinya 38 %, sementara kontribusi terbesar berasal

dari luar usaha tani yang proporsinya mencapai 59 %, dari data tersebut dapat dilihat

bahwa masyarakat Desa Gadingsari lebih memilih mata pencaharian utamanya di luar

sektor pertanian yakni pada sektor industri. Maka pada saat sektor industri tidak 

berjalan akibat gempa yang terjadi beberapa tahun lalu, maka pendapatan masyarakat

pun hilang 59 % dan hanya menggantungkan harapan pada pendapatan di sektor

pertanian sebesar 38 %. Walaupun masyarakat dapat memproduksi bahan kebutuhan

pokok misalnya beras dari hasil usaha taninya, tetapi masayrakat Desa Gadingsari

tidak serta merta mengkonsumsi seluruh hasil usaha taninya tersebut tetapi sebagian

besar dijual untuk memenuhi segala kebutuhan hidup mereka diluar kebutuhan

pangan, dan untuk memenuhi kebutuhan pangan apabila tidak mencukupi, maka

penduduk desa terpaksa membeli beras. dan untuk memenuhi kebutuhan panganapabila tidak mencukupi, maka penduduk desa terpaksa membeli beras.

Kasus di atas memang menjadi sebuah ironi karena mencerminkan lemahnya

sektor pertanian dalam mengangkat para pelaku usaha tani khususnya para petani itu

sendiri yang selalu dikorbankan dengan kebijakan-kebijakan yang selalu tidak 

menguntungkan para petani yang pada ujungnya petani tidak mampu memenuhi

ketersediaan pangan untuk kebutuhan rumah tanggaya walaupun pada kenyataannya

petani tersebut mengusahatanikan tanaman pangan. Oleh karena itu perlu ada suatu

kebijakan yang mendukung agar ketersediaan pangan di masyarakat dapat terus

terjaga dan masyarakat pun mampu untuk mengaksesnya, kebijakan tersebut

diantaranya dengan menguatkan perekonomian masyarakat lemah (petani) dan

dengan diadakannya diversifikasi pangan.

5/12/2018 Strategi Pemenuhan Kebutuhan Pangan Rumah Tangga Pedesaan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/strategi-pemenuhan-kebutuhan-pangan-rumah-tangga-pedesaan 15/16

 

15

BAB III 

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Konsumsi pangan merupakan jumlah pangan, secara tunggal maupun

beragam, yang dikonsumsi seseorang atau sekelompok orang yang bertujuan

untuk memenuhi kebutuhan fisiologis, psikologis dan sosiologis.

Setiap orang memiliki keinginan untuk sejahtera, suatu keadaan yang

serba baik, atau suatu kondisi di mana semua orang dalam keadaan makmur,

dalam keadaan sehat dan damai. Ukuran kesejahteraan secara ekonomi dapat

dilihat dari dua sisi, yaitu konsumsi dan produksi (skala usaha). Dari sisi

konsumsi , kesejahteraan dapat didekati dengan cara menghitung seberapa

besar pengeluaran yang dilakukan seseorang atau rumah tangga untuk 

kebutuhan pangan dan sandang, serta kebutuhan lainnya dalam waktu atau

periode tertentu.

Beragam cara dan strategi yang ditempuh oleh individu dan/atau

rumah tangga untuk mencapai tingkat kesejahteraan yang setinggi-tingginya,

termasuk di dalamnya untuk memenuhi kebutuhan kecukupan pangannya.

3.2 Saran

Pemerintah seharusnya tidak menumpukan kebutuhan pangan

masyarakatnya pada satu komoditas pangan saja misalnya beras, hal ini akan

mempertinggi kemungkinan kerawanan pangan di kalangan msyarakat, oleh

karena itu pemerintah seharusnya mempunyai program diversifikasi pangan

kemudian mensosialisasikan program ini dengan baik agar kerawanan pangan

dapat diminimalisir. Banyak potensi kododitas pangan selain beras yang dapat

dijadikan bahan pangan utama. Selain itu, perekonomian masyarakat pun

harus selalu ditingkatkan agar akses masyarakat terhadap pangan tidak sulit.

5/12/2018 Strategi Pemenuhan Kebutuhan Pangan Rumah Tangga Pedesaan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/strategi-pemenuhan-kebutuhan-pangan-rumah-tangga-pedesaan 16/16

 

16

DAFTAR PUSTAKA

Anonimous, 2011.   Ironis, Masyarakat Gadingsari Masih Membeli Beras.

http://www.ugm.ac.id/index.php?page=rilis&artikel=2513 . [Diakses Pada

tanggal 24 september 2011 ]