Strategi Pembelajaran Ber-team Pada Kurikulum 2013 Di SMK

11
1 STRATEGI PEMBELAJARAN BER-TEAM PADA KURIKULUM 2013 DI SMK Oleh : Sri Karyono A. PENDAHULUAN Keberhasilan Implementasi Kurikulum 2013 te rutama di SMK menuntut peran guru yang optimal. Pembelajaran dan penilaian otentik yang meliputi pengembangan sikap, pengetahuan dan ketrampilan terutama dalam kegiatan pembelajaran praktik di SMK mengharuskan kerja keras guru dalam memfasilitasi siswa untuk menuntaskan kompetensi dasar yang ditetapkan. Untuk itu seorang guru dituntut untuk selalu mengembangkan dirinya secara terus menerus agar menjadi guru yang benar-benar profesional baik dalam dimensi kompetensi kepribadian, sosial, profesional dan pedagogi. Dengan pengembangan keprofesian ini diharapkan guru akan selalu siap untuk mengemban amanat sesuai undang-undang, meskipun tidak ada undang- undangpun guru sudah seharusnya untuk selalu meningkatkan kompetensinya sebagai tanggung jawab moral seorang guru. Berkembangnya sistem pendidikan dan besarnya tuntutan terhadap peningkatan mutu pembelajaran dituntut adanya strategi pembelajaran yang bervariasi yang diharapkan mampu mendorong siswa untuk dapat mengkondisikan dirinya dapat belajar menggunakan kemampuannya dalam mendapatkan pengetahuan dan ketrampilan secara sendiri dengan atau tanpa bantuan guru. Oleh karena peran guru dari sumber belajar berubah menjadi sebagai fasilitator. Di lain pihak, kondisi siswa yang heterogen merupakan faktor yang mempengaruhi pembelajaran, ditambah lagi dengan persoalan ratio antara jumlah guru dan siswa yang tidak seimbang, mengakibatkan guru tidak mungkin bisa menangani siswa secara intensif. Apalagi guru bukanlah orang yang serba tahu tentang segala hal dan guru, sebagai manusia, tak luput dari kekurangan. Untuk itulah dibutuhkan sosok lain yang bisa diajak kerja sama dalam menghadapi berbagai persoalan yang menyangkut peningkatan mutu pembelajaran. Untuk mengatasi persoalan di atas, perlu adanya pembelajaran yang melibatkan guru lain dengan istilah Team Teaching (pengajaran ber- team). Team Teaching merupakan strategi pembelajaran yang dilakukan oleh lebih dari satu orang guru dengan pembagian peran dan tanggung jawabnya masing-masing.

description

: Strategi Pembelajaran Ber-team pada Kurikulum 2013 Di SMK .pdf

Transcript of Strategi Pembelajaran Ber-team Pada Kurikulum 2013 Di SMK

Page 1: Strategi Pembelajaran Ber-team Pada Kurikulum 2013 Di SMK

1

STRATEGI PEMBELAJARAN BER-TEAM PADA KURIKULUM 2013

DI SMK

Oleh : Sri Karyono

A. PENDAHULUAN

Keberhasilan Implementasi Kurikulum 2013 te rutama di SMK menuntut peran guru

yang optimal. Pembelajaran dan penilaian otentik yang meliputi pengembangan sikap,

pengetahuan dan ketrampilan terutama dalam kegiatan pembelajaran praktik di SMK

mengharuskan kerja keras guru dalam memfasilitasi siswa untuk menuntaskan

kompetensi dasar yang ditetapkan. Untuk itu seorang guru dituntut untuk selalu

mengembangkan dirinya secara terus menerus agar menjadi guru yang benar-benar

profesional baik dalam dimensi kompetensi kepribadian, sosial, profesional dan

pedagogi. Dengan pengembangan keprofesian ini diharapkan guru akan selalu siap

untuk mengemban amanat sesuai undang-undang, meskipun tidak ada undang-

undangpun guru sudah seharusnya untuk selalu meningkatkan kompetensinya sebagai

tanggung jawab moral seorang guru.

Berkembangnya sistem pendidikan dan besarnya tuntutan terhadap peningkatan mutu

pembelajaran dituntut adanya strategi pembelajaran yang bervariasi yang diharapkan

mampu mendorong siswa untuk dapat mengkondisikan dirinya dapat belajar

menggunakan kemampuannya dalam mendapatkan pengetahuan dan ketrampilan

secara sendiri dengan atau tanpa bantuan guru. Oleh karena peran guru dari sumber

belajar berubah menjadi sebagai fasilitator.

Di lain pihak, kondisi siswa yang heterogen merupakan faktor yang mempengaruhi

pembelajaran, ditambah lagi dengan persoalan ratio antara jumlah guru dan siswa yang

tidak seimbang, mengakibatkan guru tidak mungkin bisa menangani siswa secara

intensif. Apalagi guru bukanlah orang yang serba tahu tentang segala hal dan guru,

sebagai manusia, tak luput dari kekurangan. Untuk itulah dibutuhkan sosok lain yang

bisa diajak kerja sama dalam menghadapi berbagai persoalan yang menyangkut

peningkatan mutu pembelajaran. Untuk mengatasi persoalan di atas, perlu adanya

pembelajaran yang melibatkan guru lain dengan istilah Team Teaching (pengajaran ber-

team). Team Teaching merupakan strategi pembelajaran yang dilakukan oleh lebih dari

satu orang guru dengan pembagian peran dan tanggung jawabnya masing-masing.

Page 2: Strategi Pembelajaran Ber-team Pada Kurikulum 2013 Di SMK

2

B. DEFINISI PEMBELAJARAN BER-TEAM

Pembelajaran ber-team atau sering disebut team teaching adalah pembelajran yang

dilakukan oleh lebih dari satu guru dalam tatap muka di depan kelas. Menurut Yeni

Artiningsih (2008), team teaching merupakan strategi pembelajaran yang dilakukan

oleh lebih dari satu orang guru, dengan pembagian peran dan tanggung jawab masing-

masing. Definisi lain seperti yang dijelaskan oleh Martiningsih (2007), bahwa metode

pembelajaran team teaching adalah suatu metode mengajar dengan jumlah guru ledih

dari satu orang , dan tiap-tiap guru mempunyai tugas masing-masing. Dari definisi

tersebut dapat dinyatakan bahwa pembelajaran beregu adalah pembelajaran yang

dilaksnakan di depan kelas yang dilakukan oleh lebih dari satu guru dapat dua guru

atau tiga guru secara bersama-sama dalam merencanakan, melaksnakan dan

mengevaluasi pembelajaran dengan pembagian tugas sesuai kespakatan dari guru yang

ber-team didalamnya.

C. TUJUAN PEMBELAJARAN BER-TEAM

Tujuan pembelajaran berteam adalah untuk mengefektifkan proses belajar dan

mengajar. Dalam pembelajaran berteam ini diasumsikan apabila proses pembelajaran

dipandu oleh lebih dari satu orang guru maka siswa akan mendapatkan pelayanan dan

pendampingan yang lebih maksimal. Siswa akan mendapatkan bimbingan yang lebih

lengkap karena guru yang satu akan melengkapi kekurangan kemampuan guru yang

lain. Satu guru memberikan penjelasan teknis sedangkan guru yang lainnya akan dapat

memberikan bimbingan teknis yang lebih detail selama proses pembelajaran.

D. MANFAAT PEMBELAJARAN BER-TEAM

Sebelumnya telah disampaikan bahwa pembelajaran ber-team adalah pembelajaran

yang dilakukan oleh sekelompok guru secara bersama-sama dalam merencanakan,

melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh

sekelompok siswa. Ada beberapa manfaat pembelajaran berteam yaitu :

1. Team teaching merupakan strategi pembelajaran yang berfungsi untuk

mengorganisir guru dalam pelaksnaan pembelajaran.

Page 3: Strategi Pembelajaran Ber-team Pada Kurikulum 2013 Di SMK

3

2. Kelompok Team teaching kemungkinan mempunyai keahlian dan kompetensi yang

berbeda, dengan bergabungnya mereka dalam satu team maka akan memacu

percepatan dan peningkatan mutu pembelajaran.

3. Menghindari rasa bosan dalam pembelajaran pada siswa. Dengan adanya

pendekatan, penggunaan media pembelajaran yang bervariasi pada setiap guru

akan menjadikan suasana belajar yang lebih menyenangkan dan menantang.

sehingga diharapkan pencapaian pembelajaran lebih efektif.

4. Model kolaborasi yang saling menguntungkan dalam team teaching,

mengakibatkan semua team terkonsentrasi untuk membuat siswa belajar secara

aktif, kreatif, efektif, inovatif dan menyenangkan serta menantang.

E. JENIS-JENIS PEMBELAJARAN BER-TEAM

Menurut Soewalni S ( 2007 ) Pembelajaran ber team atau sering disebut dengan team

teaching dibagi menjadi dua yaitu semi team teaching dan team teaching secara penuh.

1. Semi team teaching

Semi team teaching adalah pembelajaran yang dilakukan tidak sepenuhnya

secara bersama, masing-masing guru melaksanakan pembelajaran di kelas yang

berbeda dalam waktu yang bersamaan dan mata pelajaran yang sama, akan tetapi

materi dan metode yang digunakan telah disepakati secara bersama-sama. Mungkin

juga Guru secara bergantian mengajar pada kelas yang sama akan tetapi materi yang

diajarkan dibagi sesuai jumlah team yang dibentuk dan masing-masing guru

mengevaluasi sendiri-sendiri sesuai materi yang disajikan.

2. Team teaching secara penuh

Team teaching secara penuh ini dilakukan dengan variasi sebagai berikut :

a. Pelaksanaan pembelajaran dilakukan secara bersama-sama, guru yang satu

sebagai penyaji, dan guru yang lainnya sebagai pembimbing dalam kelompok

atau individu

b. Secara bergantian guru menyajikan pembelajaran dan pada saat diskusi, praktik,

tanya jawab dibimbing dan dijelaskan secara bersama-sama.

Page 4: Strategi Pembelajaran Ber-team Pada Kurikulum 2013 Di SMK

4

F. TAHAPAN-TAHAPAN TEAM TEACHING

Secara garis besar tahapan pembelajaran team teaching tidak jauh berbeda dari

pembelajaran yang dilakukan pada umumnya meliputi perencanaan, pelaksanaan dan

evaluasi. Menurut Jamal Ma’mur Asmani (2010:53) setidaknya ada tiga tahap dalam

pembelajaran team teaching, yaitu tahap awal, tahap inti, dan tahap evaluasi. Berikut

merupakan penjelasan dari ketiga tahap tersebut.

1. Tahap awal

Beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh guru yang tergabung dalam team

teaching pada tahap awal adalah sebagai berikut :

a. Perencanaan pembelajaran disusun bersama

Sebelum memulai mengajar seorang guru terlebih dahulu menyiapkan

persiapan mengajar. Menurut Abdul majid (2005) persiapan mengajar

adalah memperkirakan tindakan yang akan dilakukan dalam kegiatan

pembelajaran. Salah satu bentuk yang perlu disiapkan adalah Rencana

pelaksanaan pembelajaran. Menurut permendikbud nomor 81 A tahun 2013

Rencana pelaksanaan pembelajaran adalah rencana pembelajaran yang

dikembangkan secara rinci dari suatu materi pokok atau tema tertentu yang

mengacu pada silabus. RPP mencakup: (1) data sekolah, matapelajaran, dan

kelas/semester; (2) materi pokok; (3) alokasi waktu; (4) tujuan pembelajaran,

KD dan indikator pencapaian kompetensi; (5) materi pembelajaran; metode

pembelajaran; (6) media, alat dan sumber belajar; (6) langkah-langkah

kegiatan pembelajaran; dan (7) penilaian.

Setiap guru di setiap satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP untuk

kelas di mana guru tersebut mengajar. Pengembangan RPP dapat dilakukan

pada setiap awal semester atau awal tahun pelajaran, dengan maksud agar

RPP telah tersedia terlebih dahulu dalam setiap awal pelaksanaan

pembelajaran. Pengembangan RPP dapat dilakukan secara mandiri atau

secara berkelompok.

Dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada team

teaching harus disusun secara bersama-sama oleh guru guru yang tergabung

dalam team teaching. Penyususunan RPP secara bersama-sama ini dilakukan

Page 5: Strategi Pembelajaran Ber-team Pada Kurikulum 2013 Di SMK

5

agar para guru tersebut dapat memahami dan mendalami kompetensi inti,

kompetensi dasar, dan indikator pembelajaran, dan sistem evaluasi yang

akan digunakan dalam penilaian pencapaian hasil belajar siswa.

b. Metode pembelajaran disusun bersama

Perencanaan metode yang akan digunakan dalam pembelajaran dalam

strategi team teaching ini perlu dilakukan agar setiap guru mengetahui proses

pembelajaran yang akan dilakukan, dan tidak kehilangan arah pembelajaran.

c. Partner team teaching memahami materi pembelajaran

Dalam pelaksanaan team teaching, guru sebagai partner bukan hanya harus

mengetahui tema dari materi yang akan disampaikan namun, mereka juga

harus sama-sama memahami isi dari materi pelajaran tersebut. Hal ini

dilakukan agar keduanya dapat saling melengkapi kekurangan dalam diri

masing-masing.

d. Pembagian peran dan tanggung jawab secara jelas.

Ketika merencanakan proses team teaching, peran dan tanggung jawab pada

masing-masing guru harus dibagi secara jelas, agar masing-masing guru

mengetahui pasti peran dan tugas yang harus dikerjakannya masing-masing.

2. Tahap inti

Tahap pelaksanaan pembelajaran menurut standar proses yaitu pelaksanaan

pembelajaran yang meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan

penutup.

a. Kegiatan Pendahuluan.

Dalam kegiatan pendahuluan, guru:

1) menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses

pembelajaran;

2) mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang materi yang sudah dipelajari

dan terkait dengan materi yang akan dipelajari;

3) mengantarkan peserta didik kepada suatu permasalahan atau tugas yang

akan dilakukan untuk mempelajari suatu materi dan menjelaskan tujuan

pembelajaran atau KD yang akan dicapai; dan

Page 6: Strategi Pembelajaran Ber-team Pada Kurikulum 2013 Di SMK

6

4) menyampaikan garis besar cakupan materi dan penjelasan tentang kegiatan

yang akan dilakukan peserta didik untuk menyelesaikan permasalahan atau

tugas.

b. Kegiatan Inti.

Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai tujuan, yang

dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi

peserta didik untuk secara aktif menjadi pencari informasi, serta memberikan

ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan

bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.

Kegiatan inti menggunakan metode yang disesuaikan dengan karakteristik

peserta didik dan matapelajaran, yang meliputi proses observasi, menanya,

mengumpulkan informasi, asosiasi, dan komunikasi. Untuk pembelajaran yang

berkenaan dengan KD yang bersifat prosedur untuk melakukan sesuatu, guru

memfasilitasi agar peserta didik dapat melakukan pengamatan terhadap

pemodelan/demonstrasi oleh guru atau ahli, peserta didik menirukan,

selanjutnya guru melakukan pengecekan dan pemberian umpan balik, dan

latihan lanjutan kepada peserta didik.

Dalam setiap kegiatan guru harus memperhatikan kompetensi yang terkait

dengan sikap seperti jujur, teliti, kerja sama, toleransi, disiplin, taat aturan,

menghargai pendapat orang lain yang tercantum dalam silabus dan RPP. Cara

pengumpulan data sedapat mungkin relevan dengan jenis data yang

dieksplorasi, misalnya di laboratorium, studio, lapangan, perpustakaan,

museum, dan sebagainya. Sebelum menggunakannya peserta didik harus tahu

dan terlatih dilanjutkan,

c. Kegiatan Penutup.

Dalam kegiatan penutup, guru bersama-sama dengan peserta didik dan/atau

sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran, melakukan penilaian dan/atau

refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan

terprogram, memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran,

merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi,

program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas

individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik, dan

menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

Page 7: Strategi Pembelajaran Ber-team Pada Kurikulum 2013 Di SMK

7

Perlu diingat, bahwa KD-KD diorganisasikan ke dalam empat KI. KI-1

berkaitan dengan sikap diri terhadap Tuhan Yang Maha Esa. KI-2 berkaitan

dengan karakter diri dan sikap sosial. KI-3 berisi KD tentang pengetahuan

terhadap materi ajar, sedangkan KI-4 berisi KD tentang penyajian pengetahuan.

KI-1, KI-2, dan KI-4 harus dikembangkan dan ditumbuhkan melalui proses

pembelajaran setiap materi pokok yang tercantum dalam KI-3, untuk semua

matapelajaran. KI-1 dan KI-2 tidak diajarkan langsung, tetapi indirect teaching

pada setiap kegiatan pembelajaran.

Dalam pembelajaran ber-team semua team harus bersama berada di dalam kelas

dengan posisi tugas yang telah diatur dalam perencanaan. Jangan sampai terjadi

salah satu guru tidak ada berada di kelas. Ukurlah tingkat pemahaman siswa

saat pelaksanaan pembelajaran. Pelaksnaan pembelajaran di kelas atau

laboratorium dapat dilakukan dengan cara :

a. Satu guru sebagai penyampai materi dalam awal pembelajaran kurang lebih

dua jam mata pelajaran penuh, sedangkan guru lainnya bertugas sebagai

pengawas dan pembantu team. Setiap saat, guru tersebut dapat melengkapi

penjelasan dari pemberi materi guru yang pertama.

b. Sangat mungkin dilakukan dengan cara bergantian pada penyampaian

materi dua jam pelajaran tersebut. Selanjutnya pembimbingan, diskusi atau

tanya jawab dapat dilakukan secara bersama-sama. Dalam hal ini tugas

sebagai pemateri dibagi dua dalam dua jam pelajaran yang ada.

3. Tahap Penilaian

a. Penilaian siswa

Karakteristik Penilaian dalam Kurikulum 2013 adalah :

1) Belajar Tuntas.

Untuk kompetensi pada kategori pengetahuan dan keterampilan (KI-3 dan

KI-4), peserta didik tidak diperkenankan mengerjakan pekerjaan

berikutnya, sebelum mampu menyelesaikan pekerjaan dengan prosedur

yang benar dan hasil yang baik.Asumsi yang digunakan dalam belajar

tuntas adalah peserta didik dapat belajar apapun, hanya waktu yang

dibutuhkan yang berbeda. Peserta didik yang belajar lambat perlu waktu

lebih lama untuk materi yang sama, dibandingkan peserta didik pada

umumnya.

Page 8: Strategi Pembelajaran Ber-team Pada Kurikulum 2013 Di SMK

8

2) Otentik.

Memandang penilaian dan pembelajaran secara terpadu. Penilaian otentik

harus mencerminkan masalah dunia nyata, bukan dunia sekolah.

Menggunakan berbagai cara dan kriteria holistik (kompetensi utuh

merefleksikan pengetahuan, keterampilan, dan sikap). Penilaian otentik

tidak hanya mengukur apa yang diketahui oleh peserta didik, tetapi lebih

menekankan mengukur apa yang dapat dilakukan oleh peserta didik.

3) Berkesinambungan.

Tujuannya adalah untuk mendapatkan gambaran yang utuh mengenai

perkembangan hasil belajar peserta didik, memantau proses, kemajuan, dan

perbaikan hasil terus menerus dalam bentuk penilaian proses, dan berbagai

jenis ulangan secara berkelanjutan (ulangan harian, ulangan tengah

semester, ulangan akhir semester, atau ulangan kenaikan kelas).

Penilaian pada kurikulum dengan strategi pembelajaran team teaching

sangat efektif, karena disamping tugas guru menjadi ringan, penilaian akan

lebih obyektif dan teliti, dibandingkan penilaian yang dilakukan oleh satu

orang. Cara yang dapat dilakukan dalam penilaian tersebut adalah sebagai

berikut:

a) Instrumen dan rubrik penilaian harus telah disepakati bersama.

b) Guru membagi diri untul menilai kelompok mana yang menjadi

wilayah penilaian.

c) Pada saat salah satu guru melakukan pembelajaran di depan kelas,

maka guru yang lain mempunyai kesempatan menilai siswa terutama

penilaian sikap.

d) Pada saat siswa mengerjakan tugas, guru berbagi tugas untuk menilai

kelompok yang menjadi bagiannya menggunakan instrumen dan rubrik

penilaian yang telah disepakati.

Page 9: Strategi Pembelajaran Ber-team Pada Kurikulum 2013 Di SMK

9

b. Evaluasi Guru.

Evaluasi proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru dilakukan oleh oleh

partner setelah pembelajaran selesai. Masing-masing partner memberikan saran

dan kritikan untuk perbaikan pembelajaran selanjutnya. Masing-masing guru

yang berteam harus menerima kritikan dan masukan serta saling menyadari

kekurang-kekurangan yang terjadi selama proses pembelajaran. Evaluasi ini

dilakukan di luar ruang kelas dan jangan sampai diketahui siswa yang diajar.

G. KESIMPULAN

Pembelajaran ber-team dilakukan dengan mengikuti standar proses pada permendikbud

nomor 81A tahun 2013 yaitu meliputi perancanaan, pelaksanaan dan penilaian.

Team harus selalu merancanakan pembelajaran secara bersama untuk menyepakati

materi dan proses pembelajaran yang akan dilakukan. Pelaksanaan pembelajaran

dilakukan bersama dengan pembagian tugas yang jelas, jangan sampai ada salah satu

yang tidak hadir dikelas,semua anggota team harus melakukan aktivitas pembelajaran

apakah dalam bentuk penyampaian materi, pendampingan, melengkapi materi dari

penyaji pertama. Penilaian pembelajaran dilakukan selama proses dan hasil belajar

yang dirumuskan secara bersama-sama pula.

Page 10: Strategi Pembelajaran Ber-team Pada Kurikulum 2013 Di SMK

10

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Majid : 2005, Perencanaan Pembelajaran, Bandung, PT Remaja Rosdakarya.

Oemar Hamalik : 2001, Proses Belajar Mengajar, Jakarta, Bumi Aksara.

Jamal Ma’mur Asmani : 2010, Micro teaching Team teaching, Yogyakarta, Diva press.

......................., 2013, Permendikbud nomor 81A tahun 2013, Jakarta, Kemendikbud.

......................., 2013, Materi Implementasi Kurikulum 2013, Jakarta, Kemendibud.

http: www.akhmad sudrajad,wordpress.com

Page 11: Strategi Pembelajaran Ber-team Pada Kurikulum 2013 Di SMK

11

BIODATA PENULIS Nama : Drs. Sri Karyono, M.Pd

NIP : 19600930 198503 1001

Pangkat/Golongan : Pembina Tk I/IVb

Jabatan : Widyaiswara Madya

Unit Kerja : PPPPTK Seni dan Budaya

Yogyakarta

Bidang Keahlian : Kriya Kayu

Email : [email protected]