Manusia Ber Akhlak Mulia

21
”Sesungguhnya, engkau (wahai Muhammad) adalah benar-benar menampilkan akhlak yang agung” (QS Al-Qalam : 4) empat sendi atau akhlak yang baik yang menjadi dasar bagi perbuatan-perbuatan baik, diantaranya : 1.Kekuatan ilmu yang berwujud hikmah, yaitu kebijaksanaaan yang artinya adalah keadaan jiwa yang bisa menentukan antara hal-hal yang benar dan hal- hal yang salah 2.Kekuatan amarah yang wujudnya adalah berani, yaitu keadaan kekuatan amarah yang tunduk kepada akal pada waktu dinyatakan atau dikekang. 3.Kekuatan nafsu syahwat (keinginan) yang wujudnya adalah iffah, yiatu keadaan syahwat yang terdidik oleh akal 4.Kekuatan keseimbangan diantara yang tiga diatas.Wujudnnya adalah adil, yakni kekuatan jiwa menuntun amarah dan keinginan sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh hikmah (kebaikan dan kebijaksanaan). Dari keempat sendi akhlak tersebut diatas akan melahirkan perbuatan-perbuatan baik, yaitu jujur, suka memberi dan membantu sesama, tawadu, tabah, tinggi cita-cita, pemaaf, kasih sayang

description

Ringkasan Materi

Transcript of Manusia Ber Akhlak Mulia

Page 1: Manusia Ber Akhlak Mulia

”Sesungguhnya, engkau (wahai Muhammad) adalah benar-benar menampilkan akhlak yang

agung”

(QS Al-Qalam : 4)

empat sendi atau akhlak yang baik yang menjadi dasar bagi perbuatan-perbuatan baik, diantaranya

:

1.Kekuatan ilmu yang berwujud hikmah, yaitu kebijaksanaaan yang artinya adalah keadaan jiwa

yang bisa menentukan antara hal-hal yang benar dan hal-hal yang salah

2.Kekuatan amarah yang wujudnya adalah berani, yaitu keadaan kekuatan amarah yang tunduk

kepada akal pada waktu dinyatakan atau dikekang.

3.Kekuatan nafsu syahwat (keinginan) yang wujudnya adalah iffah, yiatu keadaan syahwat yang

terdidik oleh akal

4.Kekuatan keseimbangan diantara yang tiga diatas.Wujudnnya adalah adil, yakni kekuatan jiwa

menuntun amarah dan keinginan sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh hikmah (kebaikan dan

kebijaksanaan).

Dari keempat sendi akhlak tersebut diatas akan melahirkan perbuatan-perbuatan baik, yaitu jujur,

suka memberi dan membantu sesama, tawadu, tabah, tinggi cita-cita, pemaaf, kasih sayang

terhadap sesama, menghoramati orang lain, qana’ah, sabar, malu, pemurah, berani membela

kebenaran, menjaga diri dari hal-hal yang haram.

3 bentuk akhlak.

1. akhlak terhadap Allah swt.

Page 2: Manusia Ber Akhlak Mulia

akhlak terhadap Allah swt. bertolak dario pengakuan dan kesadaran manusia bahwa tidak ada

Tuhan selain Allah swt. akhlak tersebut akan melahirkan sikap-sikap, diantaranya:

a. menyucikan dan memuji Allah swt.

b. bertawakal kepada Allah swt.

c. berbaik sangka kepada Allah swt

2. aklak terhadap sesama manusia

akhlak terhadap sesama manusia meliputi akhlak terhadap orang tua, kaum kerabat dan tetangga

a. akhlak terhadap orang tua

Akhlak terhadap oarng tua akan melahirkan sikap-sikap,diantaranya

1). Memlihara keridaan orang tua

2) Menaati, melayani dan berbakti kepada orang tua

3) Memelihara etiket pergaulan, seperti merendahkan diri dan berkata lemah lembut

kepada orang tua.

b. akhlak terhadap kaum kerabat

Akhlak yang paling utama yang paling utama terhadap kaum kerabat adalah emnjalin silaturrahmi.

c. Akhlak terhadap tetangga

Akhlak terhadap tetangga dilakukan dengan cara berbuat ihsan kepada ettanga, baik perkataan

maupun perbuatan. Contohnya, melakukan takziah ketika terkena musibah, dan menjenguk ketika

sakit.

3. Akhlak terhadap lingkungan

Page 3: Manusia Ber Akhlak Mulia

Lingkungan di sekitar mnusia meliputi binatang, tumbuh-tumbuhan, dan benda tak hidup lainnya.

Akhlak yang baik terhadap lingkungan harus dilaksanakan oleh manusia sebab manusia

mengemban amanat dari Allah swt. seabgai kahlifah di bumi.

Penjelasan bahwa akhlak busa berubah dengan latihan

Sesungguhnya ilmu didapat dengan belajar, kesabaran didapat dengan latihan bersabar barang

siapa berupaya mendapatkan kebaikan maka diberikan kepadanya dan barang siapa menjaga diri

dari keburukan maka dia dijaga

Penjelasan tentang sebab yang dengannya didapatkan akhlak yang baik

Pertama: Dengan karunia Tuhan dan kesempurnaan fitrah di mana Allah menciptakananusia

dengan kelahiran yang sempurna akalnya dan baik akhlaknya

Kedua: upaya yang diarahkan kepada akhlak dengan mujahadah dan latihan, adalah

keharusannbagi akhlak yang diinginkan.

Page 4: Manusia Ber Akhlak Mulia

Sumber : http://www.totaltren.com/2015/01/mengenal-konsep-akhlak-dalam-islam.html#axzz3syV4qoM5

PENGANTARAkhlak merupakan salah satu dari pilar ajaran Islam yang memiliki kedudukan yang sangat penting. Akhlak merupakan buah yang dihasilkan dari proses menerapkan aqidah dan syariah/ibadah. Ibarat pohon, akhlak merupakan buah kesempurnaan dari pohon tersebut setelah akar dan batangnya kuat. Jadi, tidak mungkin akhlak ini akan terwujud pada diri seseorang jika dia tidak memiliki aqidah dan syariah yang baik. Akhir-akhir ini istilah akhlak lebih didominasi istilah karakter yang sebenarnya memiliki esensi yang sama, yakni sikap dan perilaku seseorang.

Nabi Muhammad saw. dalam salah satu sabdanya mengisyaratkan bahwa kehadirannya di muka bumi ini membawa misi pokok untuk menyempurnakan akhlak mulia di tengah-tengah masyarakat. Misi Nabi ini bukan misi yang sederhana, tetapi misi yang agung yang ternyata untuk merealisasikannya membutuhkan waktu yang cukup lama, yakni lebih dari 22 tahun. Nabi melakukannya mulai dengan pembenahan aqidah masyarakat Arab, kurang lebih 13 tahun, lalu Nabi mengajak untuk menerapkan syariah setelah aqidahnya mantap. Dengan kedua sarana inilah (aqidah dan syariah), Nabi dapat merealisasikan akhlak yang mulia di kalangan umat Islam pada waktu itu.

Tujuan dari kajian tentang akhlak ini adalah agar para mahasiswa memiliki pemahaman yang baik tentang akhlak Islam (moral knowing), ruang lingkupnya, dan pada akhirnya memiliki komitmen (moral feeling) untuk dapat menerapkan akhlak yang mulia dalam kehidupan sehari-hari (moral action). Dengan kajian ini diharapkan mahasiswa dapat memiliki sikap, moral, etika, dan karakter keagamaan yang baik yang dapat dijadikan bekal untuk mengamalkan ilmu yang ditekuninya di kehidupannya kelak di tengah masyarakat.

PENGERTIAN AKHLAK Secara etimologi, istilah Akhlak berasal dari bentuk jamak khuluk yang berarti watak, tabiat, perangai dan budi pekerti. Imam al-Ghazali memberi batasan khuluk sebagai : “Khuluk adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang mendorong lahirnya perbuatan dengan mudah dan ringan tanpa pertimbangan dan pemikiran mendalam”. Dari pengertian ini, suatu perbuatan dapat disebut baik jika dalam melahirkan perbuatan-perbuatan baik itu dilakukan secara spontan dan tidak ada paksaan atau intervensi dari orang lain.

Page 5: Manusia Ber Akhlak Mulia

Ibnu Miskawaih dalam kitab Tahdzibul Akhlak menjelaskan bahwa “khuluk ialah keadaan gerak jiwa yang mendorong kearah melakukan perbuatan tanpa pertimbangan dan pemikiran”. Dalam buku tersebut dijelaskan bahwa gerak jiwa meliputi dua hal. Pertama, alamiah dan bertolak dari watak seperti adanya orang yang mudah marah hanya karena masalah sepele atau tertawa berlebihan karena mendengar berita yang tidak memprihatinkan. Kedua, keadaan jiwa yang tercipta melalui kebiasaan, atau latihan. Pada awalnya keadaan tersebut terjadi karena dipikirkan dan dipertimbangkan, namun pada tahapan selanjutnya keadaan tersebut menjadi satu karakter yang melekat tanpa dipertimbangkan dan dipikirkan masak-masak. Oleh karena itu, pendidikan akhlak sangat diperlukan untuk mengubah karakter manusia dari keburukan ke arah kebaikan.

HUBUNGAN ANTARA AKIDAH DENGAN AKHLAK Sesuai dengan pengertian di atas, akhlak merupakan manifestasi iman, Islam dan Ikhsan sebagai refleksi sifat dan jiwa yang secara spontan dan terpola pada diri seseorang sehingga melahirkan perilaku yang konsisten dan tidak tergantung pada pertimbangan berdasarkan keinginan tertentu. Semakin kuat dan mantap keimanan seseorang, semakin taat beribadah maka akan semakin baik pula akhlaknya. Dengan demikian, akhlak tidak dapat dipisahkan dengan ibadah dan tidak pula dapat dipisahkan dengan akidah karena kualitas akidah akan sangat berpengaruh pada kualitas ibadah yang kemudian juga akan sangat berpengaruh pada kualitas akhlak.Akidah dalam ajaran Islam merupakan dasar bagi segala tindakan muslim agar tidak terjerumus kedalam perilaku-perilaku syirik. Syirik disebut sebagai kezaliman karena perbuatan itu menempatkan ibadah tidak pada tempatnya dan memberikannya kepada yang tidak berhak menerimanya. Oleh karena itu muslim yang baik akan menjaga segala ryang memiliki akidah yang benar, ia akan mampu mengimplementasikan tauhid itu dalam bentuk akhlak yang mulia (akhlakul karimah). Allah berfirman dalam surat Al-An’am (06) : 82 :

Artinya : Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik), mereka Itulah yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk.

Page 6: Manusia Ber Akhlak Mulia

Orang yang mendapat petunjuk adalah mereka yang tahu bersyukur, sehingga perbuatan mereka senantiasa sesuai dengan petunjuk Allah. Inilah yang dimaksud dengan akhak mulia. Dengan demikain ada hubungan yang amat erat antara akidah dengant akhlak, bahkan keduanya tidak dapat dipisahkan.

SUMBER AKHLAK Pembicaraan tentang Akhlak berkaitan dengan persoalan nilai baik dan buruk. Oleh karena itu ukuran yang menjadi dasar penilaian tersebut harus merujuk pada nilai-nilai agama Islam. Dengan demikian, ukuran baik buruknya suatu perbuatan harus merujuk pada norma-norma agama, bukan sekedar kesepakatan budaya. Kalau tidak demikian, norma-norma akan berubah seiring dengan perubahan budaya, sehingga sesuatu yang baik dan sesuai dengan agama bisa jadi suatu saat dianggap buruk pada saat bertentangan dengan budaya yang ada.

Dalam Islam, akhlak menjadi salah satu inti ajaran. Fenomena ini telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW, sebagaimana disebutkan dalam Al Qur’an surat al–Qalam (4) : 

Artinya : “Dan Sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung.”

Keseluruhan akhlak Rasulullah ini juga diungkapkan oleh Aisyah r.a. saat ditanya tentang akhlak Nabi. Saat itu Aisyah berkata : “Akhlak Nabi adalah Al Qur’an”. Demikian juga disebutkan dalam Al Qur’an surat Al Ahzab (33) : 21.

Artinya : Sesungguhnya Telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.

Dengan demikian bagi umat Islam, untuk menunjuk siapa yang layak dicontoh tidak perlu sulit sulit, cukuplah berkiblat kepada akhlak yang ditampilkann oleh Rasulullah SAW. Dalam sebuah hadis dinyatakan : “orang-orang mukmin yang paling sempurna imannya

Page 7: Manusia Ber Akhlak Mulia

adalah yang paling baik budi pekertinya” (HR. Ahmad dari Abu Hurairah). Dalam hadis yang lain yang diriwayatkan oleh at Turmudzi dari Jabir r.a., Rasulullah menyatakan : “Sungguh di antara yang paling aku cintai, dan yang paling dekat tempat duduknya dengan aku kelak pada hari kiamat adalah orang yang paling baik akhlaknya diantara kamu”.

Merujuk pada paparan di atas, sumber akhlak bagi setiap muslim jelas termuat dalam Al Qur’an dan hadis Nabi. Selain itu, sesuai dengan hakekat kemanusiaan yang dimilikinya, manusia memiliki hati nurani (qalbu) yang berfungsi sebagai pembeda antara perbuatan baik dan buruk. Hal tersebut sesuai dengan apa yang diajarkan oleh Rasulullah SAW kepada sahabat Wabishah tatkala beliau bertanya tentang kebaikan (al-birr) dan dosa (al-itsm) dalam dialog seperti yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad sebagai berikut :

“Hai Wabishah, bertanyalah kepada hatimu sendiri, kebaikan adalah sesuatu yang jika kamu lakukan, jiwamu merasa tentram, sedang dosa adalah sesuatu yang jika kamu lakukan, jiwamu bergejolak dan hatimu pun berdebar debar meskipun orang banyak memberi tahu kepadamu (lain dari yang kamu rasakan).”

Berkaitan dengan hati nurani, muncul persoalan, dapatkah dijamin bahwa hati nurani selalu dominan dalam jiwa manusia sehingga suaranya selalu didengar, mengingat dalam diri manusia terdapat dua potensi yang selalu bertolak belakang yaitu potensi yang mengarah kepada kebaikan (taqwa) dan potensi yang mengarah pada keburukan (al-fujur), dimana kekuatan yang lebih menonjol tentunya menjadi dominan dalam mempengaruhi keputusan suatu persoalan.

Oleh karena itu, agar hati nurani seorang muslim selalu dalam kondisi kepada kebaikan, maka ia harus selalu disucikan. Seorang muslim perlu menjaga rutinitas dan kontinuitas ibadah, berusaha untuk selalu mendekatkan diri (taqarub) kepada Allah, membaca sejarah orang orang terdahulu serta selalu berusaha untuk saling menasehati dengan sesamanya.

CIRI DAN MACAM-MACAM AKHLAKUL KARIMAH Dalam Al Qur’an dan hadis banyak dijelaskan bagaimana perilaku (akhlak) yang sesuai dengan aturan Islam. Seperti misalnya di dalam Al Qur’an surat Asy-Syams (91) : 7-10 yang berbunyi :

Page 8: Manusia Ber Akhlak Mulia

Artinya : “Dan jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya), Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya, Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu, Dan Sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya.”

Ayat di atas menjelaskan bahwa barang siapa ingin mencapai kebahagiaan hidup, hendaknya dia mensucikan jiwanya dari sifat sifat tercela dan berusaha memiliki ketakwaan yang tinggi. Artinya, dia harus selalu berusaha meningkatkan ketakwaan dengan cara yang benar.

Ayat lain di dalam Al Qur’an mengajarkan kepada manusia untuk menahan hawa nafsunya, sebagaimana terdapat dalam surat an-Naazi’at (79) : 40-41 yang berbunyi :

Artinya : “Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya, Maka Sesungguhnya syurgalah tempat tinggal(nya).”

Dalam Al Qur’an surat Ali Imron (3) : 200, Allah swt berfirman

Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, Bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu beruntung.”

Ayat di atas mengajarkan kepada manusia untuk tetap tabah dan sabar dalam menghadapi berbagai ujian dan cobaan yang menimpa dirinya dalam kehidupannya.Al Qur’an surat at-Taubah (09) : 119 mengajarkan kepada manusia untuk bertakwa dan jujur dalam setiap perbuatan.

Page 9: Manusia Ber Akhlak Mulia

Artinya : “Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar.”

Jujur hendaknya tidak hanya kepada orang lain, tetapi juga terhadap diri sendiri. Salah satu perilaku jujur misalnya saat menjalani ujian semester. Sebagai seorang muslim, hendaklah mahasiswa tidak tergoda untuk berlaku curang dengan cara menyontek atau menekan dosen yang mengajar untuk memberi nilai yang diinginkannya, padahal tidak sesuai dengan kemampuan dirinya.

Dalam hal mencukupi kebutuhan hidupnya, Islam mengajarkan kepada umatnya untuk bekerja profesional sesuai dengan ilmu dan ketrampilan yang dimilikinya. Salah satu hadis yang diriwayatkan oleh imam Malik, Imam Bukhori, Imam Muslim, Imam Turmudzi dan Nasa’i dari Abu Hurairah yang menyatakan : “Sungguh, seandainya kamu mencari kayu seikat yang dibawa di atas punggung (untuk kemudian dijual) , lebih baik bagimu daripada minta minta kepada seseorang yang mungkin diberi atau ditolak.”Hadis ini dengan tegas melarang umat Islam untuk menjadi pengemis, yang bekerja dengan mengandalkan belas kasihan orang lain.

Berkaitan dengan berbagai bentuk akhlakul karimah, Ibnu Miskawaih menunjukkan berbagai macam kebajikan sebagai berikut :

1. Kearifan

Pandai (al-dzaka), kecepatan dalam mengembangkan kesimpulan yang melahirkan pemahaman

Ingat (al-dzikru), kecepatan dan kemampuan berimajinasi Berfikir (al-ta’aqqul), kemampuan untuk menyesuaikan antara ide

dengan realitas Kejernihan pikiran (shafau al-dzihni), kesiapan jiwa menyimpulkan

hal yang dikehendaki. Ketajaman dan kekuatan otak (jaudat al-dzihni), kemampuan jiwa

untuk merenungkan masa lalu atau sejarah. Kemampuan belajar dengan mudah (suhulat at-ta’allum), kekuatan

dan ketajaman jiwa dalam memahami sesuatu.

2. Kesederhanaan

Rasa malu (al-haya’) Tenang (al-da’at) Sabar (as-shabru)

Page 10: Manusia Ber Akhlak Mulia

Dermawan (al-sakha’) Integritas (al-hurriyah) Puas (al-qana’ah) Loyal (al-damatsah) Berdisiplin diri (al-intizham) Optimis atau berpengharapan baik (husn-al-huda) Kelembutan (al-musalamah) Anggun berwibawa (al-wiqar) Wara’

3.Keberanian

Kebesaran jiwa Tegar Ulet Tabah Menguasai diri Perkasa

4.Kedermawanan

Murah hati (al-karam) Mementingkan orang lain (al-itsar) Rela (al-nail) Berbakti (al-muwasah) Tangan terbuka (al-samahah)

5.Keadilan

Bersahabat Bersemangat sosial (al-ulfah) Silaturrahmi Memberi imbalan (mukafa’ah) Baik dalam bekerja sama (husn al-syarikah) Kejelian dalam memutuskan persoalan (husn al-qadha) Cinta (tawaddu) Beribadah kepada Allah Taqwa kepada Allah

Muhammad Iqbal menjelaskan bahwa untuk mencapai martabat manusia sempurna, manusia harus memiliki syarat syarat sebagai berikut :

1. Isyqo Muhabbat, artinya kecintaan yang sangat mendalam kepada Allah yang akan melahirkan rasa kasih sayang terhadap makhluk-makhluk-Nya.

2. Syaja’ah, artinya keberanian yang tertanam di dalam pribadi seseorang sehingga berani beramar ma’ruf nahi munkar.

Page 11: Manusia Ber Akhlak Mulia

3. Faqr, artinya orang yang memiliki pendirian yang teguh dan perwira sehingga mempunyai rasa kemandirian yang tinggi, tidak suka tergantung kepada orang lain.

4. Tasamuh (toleransi), artinya semangat tenggang rasa yang ditebarkan diantara sesama manusia sehingga mencegah terjadinya konflik yang berkepanjangan.

5. Kasbi halal, artinya usaha-usaha yang sesuai dengan ketentuan agama (halal).

6. Kreatif, artinya selalu mencari hal-hal barun untuk meingkatkan kualitas kehidupan.

ANCAMAN AKHLAK DALAM KEHIDUPAN MODERN Yusuf Qardhawi menyebutkan bahwa paling tidak ada tiga macam ancaman terhadap akhlak manusia dalam kehidupan modern dewasa ini, yaitu ananiyyah, madiyyah dan naf’iyyah.

Ananiyyah artinya individualisme, yaitu faham yang bertitik tolak dari sikap egoisme, mementingkan dirinya sendiri, sehingga mengorbankan orang lain demi kepentingannya sendiri. Orang orang yang berpendirian semacam ini tidak memiliki semangat ukhuwah Islamiyah, rasa persaudaraan dan toleransi (tasamuh) sehingga sulit untuk merasakan penderitaan orang lain. Padahal seseorang baru dikatakan berakhlak mulia tatkala ia memperhatikan nasib orang lain juga.

Madiyyah artinya sikap materialistik yang lahir dari kecintaan pada kehidupan duniawi yang berlebihan. Hal demikian dijelaskan oleh Allah dalam Al Qur’an surat Hud (11) : 15-16 yang berbunyi :

Artinya : “Barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan Sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan., Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat itu apa yang Telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang Telah mereka kerjakan.”

Naf’iyyah artinya pragmatis yaitu menilai sesuatu hanya berdasarkan pada aspek kegunaan semata. Ketiga ancaman terhadap akhlak mulia ini hanya akan dapat diatasi manakala

Page 12: Manusia Ber Akhlak Mulia

manusia memiliki pondasi aqidah yang kuat dan senantiasa melakukan amal ibadah untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

REFERENSI  Al-Qur’an al-Karim Marzuki, Dr. M.Ag, Buku PAI UNY. M. Junaidi Sahal, 1421 H, Seri Kumpulan Materi Aqidah Islam,

Surabaya : MPPU Madani . Nasruddin Razak, 1996, Dienul Islam, Bandung : PT. Alma’arif. Cet.

13. Tim UII, 2002, Menuju Kemantapan Tauhid dengan Ibadah dan

Akhlakul Karimah, Yogyakarta : UII Press Jogjakarta. Zaki Mubarok Latif, dkk., 2001, Akidah Islam, Yogyakarta : UII Press.

Read more: http://www.totaltren.com/2015/01/mengenal-konsep-akhlak-dalam-islam.html#ixzz3syd7EyHE TOTALTREN Under Creative Commons License: Attribution Share Alike Follow us: @totaltren on Twitter | Totaltren on Facebook

Page 13: Manusia Ber Akhlak Mulia

Sumber : http://www.apapengertianahli.com/2015/05/pengertian-akhlak-dan-beberapa-macam.html#Apa Pengertian AkhlakMari berpikir dan merenung sejenak, APAKAH anda telah mengetahui apa itu akhlak? kalau anda telah tahu, tentulah anda mengetahui apa pengertian akhlak dan apa saja macam macam akhlak itu sendiri.Pengertian akhlak secara sederhana berarti perilaku atau tingkah laku yang secara sadar dilakukan berulangkali. Artinya ada akhlak yang baik dan ada akhlak yang buruk. Ya TEPAT !. Pengertian akhlak secara sederhana diatas tidak membatasi apakah akhlak itu harus baik, intinya bila aktivitas ataupun perbuatan ataupun reaksi atas suatu perihal dilakukan berulangulang kali maka disebut akhlak.Kenapa pengertian akhlak diatas sangat sederhana? Terkesan tidak membatasi bukan!, itu karena kata akhlak sendiri adalah bentuk jamak yang berasal dari kata tunggal Khuluk (Bahasa arab) yang berarti tabiat, tingkah laku dan bahkan ada yang mengartikannya sebagai agama (Berliana Katarkusumah).

Untuk membahas akhlak lebih jauh lagi, anda harus membaca beberapa pengertian akhlak oleh beberapa ahli khususnya ahli agama dan lainnya dibawah ini.

Menurut beberapa pakar dalam bidang akhlak seperti Ahmad Ibn Muhammad Miskawaih Razi atau Ibnu Miskawaih (penulis buku Tahdzibul achlaq wa tathhirul a'raaq dan Tartib as Sa'adah tentang akhlak), Abu Hamid Muhammad bin Muhammad al Ghazali ath-Thusi asy-Syafi'i (Imam Al Gazali), dan Ahmad Amin(penulis buku Dhuhal Islam yang kontroversial) menyatakan bahwa pengertian akhlak adalah 

perangai yang melekat pada diri seseorang yang dapat memunculkan perbuatan baik

tanpa mempertimbangkan pikiran terlebih dahulu.

Menurut Nurcholish Madjid, bahwa istilah akhlak atau khuluq merupakan satu akar kata dengan khalq atau penciptaan, khaliq (pencipta) dan makhluq (ciptaan), yang semuanya mengacu pada pandangan dasar Islam mengenai penciptaan manusia, bahwasanya manusia diciptakan dalam kebaikan, kesucian dan kemulian sebagai "sebaik baiknya ciptaan" (ahsanu taqwim). Lebih lanjut dijelaskan oleh Bapak Nurcholish madjidbahwa manusia akan terbimbing ke arah akhlak yang mulia jika beriman kepada Allah dengan berbagai turunan caranya (derivasi). Selanjutnya manusia akan menerjemahkan imannya menjadi tingkah laku yang penuh tanggungjawab kepada sesama manusia, dengan jalan saling berpesan tentang kebenaran serta saling berpesan tentang ketabahan. Kecenderungan mendasar manusia terhadap kebaikan tersebut dapat ditemukan dalam QS Ar-Rum (30):30 dengan istilah Fitrah.Tentu bila anda melihat dalam KBBI, pengertian akhlak akan lebih sederhana dari pengertian akhlak sederhana diatas, yaitu 

suatu budi pekerti atau kelakuan.

Page 14: Manusia Ber Akhlak Mulia

Kemudian, Quraish menjelaskan bahwa kata akhlak biasa digunakan dalam bentuk tunggal yaitu khuluq, seperti dalam surah Al-Qalam ayat 4 

"Sesungguhnya engkau (Muhammad) berada di atas budi pekerti (khuluq) yang aqung"

Dalam hadis Nabi Muhammad SAW, penggunaan konsep akhlak dalam berbagai konteks misalnya berbunyi "Aku hanya diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia". atau "Tidak ada sesuatu yang lebih berat timbangan (amal) seorang mukmin pada hari Kiamat melebihi akhlak yang luhur". Disini Quraish ingin menjelaskan tentang pengertian akhlak di dalam Agama Islam tidak dapat disamakan dengan pengertian etika. Apabila etika hanya didefinisikan sebagai arti sopan santun antarsesama manusia, serta hanya berkaitan dengan tingkah laku lahiriah. Istilah akhlak sesungguhnya memiliki makna yang luas meliputi pelbagai aspek. Aspek aspek akhlak mulai dari akhlak terhadap Allah, hingga kepada sesama makhluk biotik dan nonbiotik.

Hal yang serupa disampaikan oleh Endang Saifuddin Anshari bahwa istilah akhlak merupakan aspek ketiga dalam agalam Islam selain akidah dan aspek syariat. Pada garis besarnya akhlak Islam terdiri atas akhlak manusia terhadap Pencipta, dan akhlak manusia terhadap sesama makhluk.

Serupa dengan pengertian akhlak diatas, menurut Ahmadi (2004) bahwa akhlak berasal dari rangkaian huruf kha-la-qa yang berarti menciptakan. Kata halaqa mengingatkan tentang kata Al Khaliq atau pencipta yaitu Allah SWT dan kata Makhluk yaitu seluruh yang diciptakan oleh  Allah SWT. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengertian akhlak adalah suatu perilaku yang menghubungkan antara Allah SWT dan makhlukNya (FIP-UPI).

-------------------------------------------------------Lebih lengkap dalam buku "Ilmu dan Aplikasi Pendidikan" tentang Pengertian Akhlak menurut Al Ghazali bahwa kata al-khalq adalah 'fisik' dan al khuluq berati akhlak. Al-khalq karena manusia tersusun atas fisik yang dapat dilihat oleh mata kepala dan ruh yang dapat ditangkap oleh mata batin. Ruh yang dapat ditangkap oleh mata batin memiliki nilai lebih tinggi dibandingkan dengan nilai fisik yang ditangkap oleh mata kepala. Kata Al khuluq merupakan satu sifat yang tertanam dalam jiwa yang dari hal tersebut lahirlah perbuatan perbuatan dengan mudah tanpa memikirnya dirinya dan merenung terlebih dahulu. Apabila sifat yang tertanam darinya terlahir perbuatan perbuatan buruk maka sifat tersebut dinamakan akhlak buruk. Al khuluq adalah suatu sifat jiwa dan gambaran batinnya. Agar terwujud keindahan akhlak atau akhlak baik, dalam batin manusia ada empat rukun yang harus terpenuhi yaitu kekuatan ilmu, kekuatan marah, kekuatan syahwat, dan kekuatan untuk adil terhadap tiga kekuatan sebelumnya (Mahmud, 2004:28). Ditambahkan pula bahwa puncak dari akhlak adalah hikmah (Al Hikmah) yaitu kepahaman terhadap Al Qur'an dan As Sunnah. Al Hikmah sendiri akan dibentuk oleh kekuatan atas tujuan dalam mencari ilmu untuk membedakan yang kebenaran dan kebatilan serta keindahan dan keburukan yang terolah dengan baik pula.

---------------------------------------

Page 15: Manusia Ber Akhlak Mulia

Sedangkan menurut Encyclopedia Brittanica, pengertian akhlak diarahkan kepada ilmu akhlak yaitu

Sebagai studi yang sistematik tentang tabiat dari pengertian nilai baik, buruk, seharusnya

benar, salah dan sebaginya tentang prinsip umum dan dapat diterapkan terhadap

sesuatu, selanjutnya dapat disebut juga sebagai filsafat moral

Jadi, sudah mengerti tentang pengertian akhlak, dalam beberapa hadis dijelaskan pula tentang akhlak seperti dibawah ini:Rasulullah saw. bersabda:

Dalam HR Imam Malik dalam al-Muwathatha', 2:212, al-Halabi, Kairo,1371 H.

 Selanjutnya, dapat diambil beberapa poin poin tentang pengertian akhlak diatas  seperti syarat syarat yang harus dimiliki oleh individu ataupun manusia untuk dapat dikatakan berakhlak (baik ataupun buruk)  serta macam macam akhlak (pembagian akhlak ) dan contoh contoh akhlak itu sendiri.

Syarat Agar disebut Berakhlak

Perbuatan yang baik atau buruk.

Kemampuan melakukan perbuatan.

Kesadaran akan perbuatan itu

Kondisi jiwa yang membuat cenderung melakukan perbuatan baik atau buruk

Macam Macam Akhlak / Pembagian Akhlak

 Sebenarnya, berdasarkan beberapa pengertian akhlak diatas, saya juga masih terbilang pusing untuk membatasinya menjadi satu atau dua macam akhlak saja, oleh karena itu, lebih membaginya menjadi beberapa macam bagian besar akhlak itu sendiri yaitu:1. Macam Macam Akhlak Berdasarkan Arahnya2. Macam Macam Akhlak Berdasarkan kualitasnya

Sebelum kita sebutkan beberapa macam akhlak diatas, sumber atau asal dari akhlak

perlu anda ketahui yaitu dalam beberapa sumber dituliskan bahwa akhlak berasal dari

Agama (Sepertinya lebih mengarah ke akhlak yang baik), ada juga yang menuliskan

berdasarkan perilaku yang diulang ulang (dapat berarti kebiasaan) artinya bersumber

dari lingkungan sosial. Ada juga yang menambahkan bahwa sumber akhlak juga dari

moral (Tetapi sepertinya, tetap sepertinya lebih banyak melahirkan akhlak baik, kecuali

Page 16: Manusia Ber Akhlak Mulia

pada beberapa bangsa, ataupun kepercayaan adat yang mistis seperti menganut

animisme ataupun satanis).

1. Macam Macam Akhlak Berdasarkan Arahnya

Seperti yang disebutkan pada beberapa pengertian akhlak diatas, bahwa terdapat dua arah dari akhlak yaitu  pertama, akhlak kepada Allah swt. dan kedua, akhlak kepada ciptaan-Nya. Akhlak kepada Allah swt artinya perilaku yang dilakukan oleh manusia atau individu kepada Allah swt. baik itu baik ataupun buruk, Adapun untuk mengetahui akhlak tersebut baik ataupun buruk, dapat ditentukan berdasarkan ketentuan dalam Al-Qur'an dan As Sunnah.Macam macam akhlak berdasarkan arahnya yang kedua adalah kepada ciptaan-Nya. Dijelaskan diatas bahwa abiotik dan biotik. Segala sesuatu yang ada adalah ciptaan-Nya. Oleh karena itu, dapat dibagi kepada sesama manusia, akhlak terhadap hewan, akhlak terhadap tumbuhan, akhlak terhadap lingkungan, akhlak terhadap negara, akhlak terhadap keluarga, dan banyak lagi macam akhlak terhadap makhluk ciptaan-Nya.

2. Macam Macam Akhlak Berdasarkan Kualitasnya

Hal ini sudah jelas, yaitu terbagi atas dua macam yaitu akhlak baik dan akhlak buruk. Akhlak baik atau Al-Hamidah secara sederhana adalah perbuatan yang memberikan anda pahala sedangkan akhlak buruk atau Adz-Dzamimah berarti perbuatan yang memberikan anda dosa. Hal ini sudah tentu diterangkan oleh kitab kitab suci Agama.Akan tetapi bagaimana apabila ada perbuatan yang tidak diterangkan dalam kitab suci tertentu. Mudah, untuk membedakan bahwa akhlak tersebut baik atau buruk maka dapat dilihat dari tujuan dari perbuatan tersebut, proses yang dilakukan dalam berbuat dan akibat yang terjadi dari perbuatan tersebut.

Sekian penjelasan tentang pengertian akhlak dan macam macam akhlak diatas, Wassalam.

Page 17: Manusia Ber Akhlak Mulia

Ilustrasi tentang akhlak. Source : Harkaman01.wordpress.com

Sumber artikel Pengertian akhlak dan macam macam akhlak diatas adalah:

Ilmu dan Aplikasi Pendidikan Bagian 4 (2007) oleh Tim  Pengembang Ilmu Pendidikan FIP-UPI diterbitkan oleh IMPERIAL BHAKTI UTAMA

Pemimpin Adiluhung: Genealogi Kepemimpinan Kontemporer (2006) oleh Berliana Kartakusumah dan diterbitkan oleh Penerbit Blantika di Jakarta Selatan.

Karakteristik Umat Terbaik: Telaah Manhaj, Akidah, dan Harakah (1996) oleh Prof. Dr. Ali Abdul Halim Mahmud diterbitkan oleh Gema Insani Press di Jakarta