Burn Your Team!

download Burn Your Team!

of 76

Transcript of Burn Your Team!

Burn Your Team Sukses Memotivasi Orang Lain Satria Hadi Lubis, MM., MBA --Sasaran : - Mengetahui pengertian dan teori-teori motivasi - Mengetahui urgensi memotivasi orang lain - Mengetahui hambatan-hambatan memotivasi orang lain - Memahami model Burn Your Team dalam memotivasi orang lain --Motivasi : Dorongan yang kuat untuk melakukan sesuatu --Teori Motivasi (salin dari modul Burn Yourself) --Manfaat memotivasi orang lain : 1. Mempengaruhi orang lain 2. Mencapai cita-cita besar 3. Menghasilkan sinergi 4. Membuat orang lain antusias 5. Populer dan sukses dalam pergaulan 6. Meningkatkan motivasi diri --Hambatan memotivasi orang lain : 1. Kurang percaya diri untuk memotivasi orang lain 2. Kurang mampu menampilkan diri sebagai orang yang antusias 3. Adanya krisis kepercayaan dari orang lain 4. Tidak tahu apa yang dibutuhkan orang lain 5. Tidak tahu cara mengkomunikasikan motivasi --8 Hukum Memotivasi Orang Lain : 1. Motivasi hanya dapat dilakukan oleh orang yang termotivasi 2. Motivasi memerlukan sasaran 3. Motivasi tidaklah abadi 4. Motivasi memerlukan penghargaan 5. Motivasi membutuhkan partisipasi 6. Motivasi membutuhkan kemenangan kecil 7. Motivasi merupakan seni menyulut sumbu motivasi 8. Motivasi memerlukan kebersamaan --Model Memotivasi Orang Lain Burn Your Team (menyusul) --Teknik Memotivasi Diri (ambil dari modul Burn Yourself) -Kalimat-kalimat Penggugah Semangat (ambil dari modul Burn Yourself)

BURN YOURSELF !Giat Beraktivitas dengan Semangat Membara

99 Kiat Memotivasi Diri dan Mengatasi Futur (Lemah Semangat)

Didedikasikan kepada yang tercinta: Ibuku, Rr. Titiek Widati; istriku, Kingkin Anida. Saudara-saudaraku: Meita Roslina, Hery Adrial, Niken Rosaprilla, Rono Soedjono dan Hendi Prasetia. Anak-anakku: Syahid, Faris, Sajjad, Fauzan, dan Sania. Juga kepada mereka yang ingin membakar semangatnya untuk kemaslahatan sekitarnya.

DAFTAR ISI

BAGIAN I : Perlunya Memotivasi Diri Bab I : Pengertian dan Teori motivasi Bab II : Urgensi Memotivasi Diri Bab III : Model Memotivasi Diri BAGIAN II : 99 Kiat Memotivasi Diri dan Mengatasi Futur (Lemah Semangat) Bab I : Kiat Mental Bab II : Kiat Spritual Bab III : Kiat Emosi Bab IV : Kiat Fisik

BAGIAN I PERLUNYA MEMOTIVASI DIRI

BAB I PENGERTIAN DAN TEORI MOTIVASI Motivasi merupakan kata ajaib. Sebab kata ini mengandung makna tiada tapi ada. Motivasi sulit dibuktikan secara kasat mata keberadaannya dalam diri manusia. Tidak pernah terlihat dalam penampilan seseorang (sebab yang Anda lihat dalam penampilan seseorang sebetulnya gejala motivasi, bukannya motivasinya itu sendiri). Tersimpan rapi dalam lubuk misteri kemanusiaan. Namun walau motivasi tak kasat mata, tapi keberadaannya diakui, baik secara ilmiah maupun awam. Bukan hanya diakui, tapi juga dianggap sebagai salah satu faktor yang paling bertangggung jawab terhadap keberadaan manusia itu sendiri. Manusia bisa dikatakan manusia karena ia (salah satunya) memiliki motivasi. Makhluk hidup lainnya tak memiliki motivasi, apalagi benda mati. Jikapun makhluk hidup lainnya, seperti binatang misalnya, dianggap memiliki motivasi, maka itu hanyalah motivasi pada tingkat yang amat sangat rendah. Istilah yang lebih tepatnya mungkin adalah insting (naluri). Namun motivasi pada makhluk hidup selain manusia berbeda dengan motivasi pada manusia. Motivasi pada manusia sangat luar biasa. Ia tak memiliki batas. Ia tak terhingga. Sampai saat ini belum ada orang yang mampu mengukur batas motivasi manusia. Bahkan motivasi mampu menembus berbagai batas yang dibuat alam dan manusia itu sendiri. Inilah ajaibnya motivasi manusia. Keajaiban motivasi membuat peradaban manusia selalu berubah setiap saat. Motivasi dituding sebagai pihak yang paling bertanggung jawab terhadap perubahan peradaban manusia. Setiap perubahan, baik dalam lingkup pribadi, organisasi, masyarakat, negara, dan dunia membutuhkan motivasi sebagai pemicu awalnya. Tanpa motivasi perubahan tak akan terjadi. Dan tanpa perubahan tak mungkin manusia bisa memiliki peradaban. Tanpa peradaban manusia tak ubahnya bagai binatang. Manusia dapat bergerak menuju peradaban yang semakin maju karena motivasi. Karena itu, motivasi merupakan faktor terpenting yang membuat manusia (dalam pengertian wujud) berubah menjadi manusia yang sesungguhnya (dalam pengertian kualitas). Tanpa motivasi, manusia tak ubahnya bagai binatang berkaki dua. Apakah Motivasi Itu? Bayangkanlah sebuah komputer yang diciptakan dan dibangun oleh otak paling jenius yang dimiliki sejumlah orang. Komputer yang diciptakan sebesar lapangan sepak bola. Harganya sangat mahal. Teknologinya sangat canggih. Semua orang akan terkagum-kagum dibuatnya. Tapi tahukah Anda bahwa setiap orang memiliki komputer semacam itu dalam dirinya? Itulah otak manusia. Namun sayangnya, otak manusia belum seluruhnya termanfaatkan. Otak manusia yang demikian dashyat tersebut masih tidur. Kalangan peneliti terus menerus mengeluarkan pernyataan bahwa sampai saat ini baru bagian amat kecil dari otak manusia yang dipahami dan dimanfaatkan. Mungkin, pada dasawarsa ini pengetahuan dan pemanfaatan otak manusia akan lebih optimal.

Lalu apa hubungannya antara otak manusia dengan motivasi? Karena motivasi muncul dari otak manusia. Motivasi merupakan salah satu kerja otak. Jika otak manusia itu ibarat komputer canggih, maka motivasi yang muncul dari otak juga canggih. Motivasi merupakan gabungan dari berbagai faktor yang menyebabkan, menyalurkan, dan mempertahankan tingkah laku. Motivasi merupakan dorongan untuk melakukan sesuatu. Ia mampu mendorong seseorang untuk berbuat atau tidak berbuat. Mampu membuat manusia semangat atau tidak semangat melakukan sesuatu. Motivasi dapat naik dan turun sesuai perintah otak. Ketika motivasi meningkat, maka dorongan untuk bertingkah laku tertentu juga meningkat. Sebaliknya, ketika motivasi menurun (lemah), maka dorongan untuk melakukan tingkah laku tertentu juga menurun. Setiap orang pasti memiliki motivasi. Motivasi setiap orang berbeda-beda tingkatannya tergantung dari stimulus (rangsangan) yang diberikan otak kepadanya. Selain berbeda tingkatannya, motivasi juga memiliki objek (sasaran) yang berbeda bagi setiap orang. Belum tentu setiap orang memiliki sasaran motivasi yang sama dengan tingkatan yang sama pula. Sebagai contoh, ada orang yang termotivasi dengan uang (terdorong melakukan sesuatu karena diberikan uang), tapi ada juga yang tidak. Yang termotivasi dengan uangpun berbeda-beda tingkatannya, ada yang tinggi tingkatan motivasinya, tapi ada juga yang biasa-biasa saja tingkatan motivasinya terhadap uang. Motivasi juga sangat berkaitan juga dengan kemampuan. Hal itu karena ada kemampuan yang terdapat pada orang yang memiliki motivasi tinggi. Sebagai misal, pernah terjadi kecelakaan mobil yang menimpa seorang ibu dan bayinya. Mobil yang dikemudikan sang ibu terbalik dan berhenti dalam posisi miring. Sang ibu sendiri terlempar ke luar tanpa cidera berarti, sementara bayinya berada di dalam mobil persis di bagian sisi mobil yang miring. Ketika regu penolong sampai di tempat kejadian, sang ibu terlihat bersimpuh sambil mendekap dan menimang bayinya, yang juga tidak cidera. Mereka langsung dilarikan ke rumah sakit. Hasil pemeriksaan rumah sakit menunjukkan bahwa tulang belakang si ibu retak. Kemudian kejadiannya menjadi jelas. Sang ibu yang berperawakan kecil itu membalikkan mobilnya ke posisi dengan empat rodanya di bawah, lalu dengan susah payah mengeluarkan bayinya dari dalam mobil dengan menggunakan kedua kakinya. Dalam upaya mengeluarkan bayinya itulah tulang belakang sang ibu retak. Dalam keadaan normal, tidaklah masuk akal bahwa seorang wanita berperawakan kecil mampu melakukan itu. Sang ibu tidak mempunyai kekuatan fisik atau otot. Tetapi ia sesungguhnya memiliki kekuatan motivasi. Dari cerita itu terlihat bahwa motivasi dapat menjadi kemampuan atau kekuatan yang dapat membuat seseorang melakukan apa yang pada awalnya tidak masuk akal atau tidak mampu dikerjakan. Dengan kekuatan motivasi, seseorang dapat mencapai apa yang diinginkannya, sebesar apapun keinganannya tersebut. Inilah keajaiban motivasi. Berbagai Teori tentang Motivasi Sejak dahulu manusia sebenarnya telah bergelut dengan motivasi. Namun baru pada dasawarsa 1950-an, konsep-konsep motivasi secara ilmiah mulai berkembang. Secara garis besar teori motivasi terbagi menjadi dua, Teori Kepuasan (Content Theory) dan Teori Proses (Process Theory). 1. Teori Kepuasan (Content Theory)

Yang termasuk teori ini adalah teori-teori yang meneliti faktor-faktor apa saja dalam diri induvidu yang menggerakkan, mengarahkan, mendukung, dan menghentikan perilaku induvidu. Diantaranya adalah: a. Teori Hirarki Kebutuhan Maslow (Maslows Hierarchy of Needs). Teori ini dikembangkan oleh Abraham Maslow. Maslow berpendapat ada lima tingkat kebutuhan manusia, mulai dari kebutuhan fisiologis yang paling mendasar sampai kebutuhan tertinggi yaitu aktualisasi diri (lihat Gambar 1). Menurut Maslow, induvidu akan termotivasi untuk memenuhi kebutuhan yang paling menonjol, atau paling kuat, bagi mereka pada waktu tertentu. Kemenonjolan dari kebutuhan ini tergantung pada situasi saat itu dan pengalaman mutakhir induvidu tersebut. Dimulai dengan kebutuhan fisik, seperti kebutuhan sandang dan pangan, yang paling mendasar, maka setiap induvidu berusaha untuk memuaskan kebutuhannya, sebelum induvidu tersebut mempunyai keinginan untuk memuaskan kebutuhannya ke tingkat yang lebih tinggi. Yang menarik, diakhir hidupnya Maslow menambahkan teorinya dengan satu kebutuhan yang berdimensi spritual. Ia menyebutnya dengan kebutuhan (..Need). Secara tidak langsung, Maslow akhirnya mengakui bahwa manusia tak akan puas hanya dengan memenuhi kebutuhan yang berdimensi material dan duniawi. Manusia akhirnya akan membutuhkan sesuatu yang bernilai spritual dan ukhrowi (ketuhanan). b. Teori X dan Y (XY Theory) Teori ini dikemukakan oleh Douglas McGregor. Ia mengatakan ada dua tipe manusia, yaitu tipe X dan tipe Y. Tipe X adalah manusia yang tidak menyukai kerja, malas, tidak menyukai tanggung jawab dan harus dipaksa agar berprestasi. Sebaliknya, manusia tipe Y adalah manusia yang menyukai kerja, kreatif, berusaha bertanggung jawab dan dapat bekerja tanpa perlu dipaksa. McGregor sendiri meyakini bahwa pengandaian manusia tipe Y lebih valid daripada tipe X. Karena itu, ia mengusulkan ide-ide seperti pengambilan keputusan partisipatif, pekerjaan yang bertanggung jawab dan menantang, dan hubungan kelompok yang baik sebagai pendekatan-pendekatan yang akan memaksimalkan motivasi seseorang. c. Teori ERG (ERG Theory) Teori yang disampaikan oleh Clayton Alderfer ini berpendapat bahwa setiap orang mempunyai kebutuhan yang tersusun dalam suatu hirarki. Pertama, yang paling dasar adalah kebutuhan eksistensi (Existence), yakni kebutuhan yang dipuaskan oleh faktor-faktor seperti makanan, minuman, udara, upah dan kondisi kerja. Kedua, kebutuhan relasi (Relatedness), yakni kebutuhan yang dipuaskan oleh hubungan sosial yang bermanfaat. Ketiga, kebutuhan pertumbuhan (Growth), yaitu kebutuhan dimana induvidu merasa puas jika dapat memberikan kontribusi yang kreatif dan produktif. Teori ERG berpendapat seperti Maslow bahwa kebutuhan tingkat lebih rendah yang terpuaskan menghantar ke hasrat kebutuhan yang lebih tinggi, tetapi halangan terhadap kebutuhan yang lebih tinggi dapat menghasilkan regresi ke tingkat kebutuhan yang lebih rendah. d. Teori Kebutuhan Mc. Clelland (Mc. Clelland Theory)

Mc. Clelland mengajukan teori motivasi yang berkaitan erat dengan konsep belajar. Ia berpendapat ada tiga kebutuhan yang dapat dipelajari, yaitu kebutuhan berprestasi (need for achievement), kebutuhan berkuasa (need for power) dan kebutuhan berafiliasi (need for affiliation). Mc. Clelland mengemukakan bahwa jika kebutuhan seseorang sangat kuat maka motivasinya akan kuat untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Sebagai misal, seseorang yang mempunyai kebutuhan berprestasi, maka akan terdorong untuk menetapkan tujuan yang penuh tantangan, dan mereka akan bekerja keras untuk mencapai tujuan tersebut serta menggunakan keahliannya untuk mencapainya. e. Teori Motivasi-Higiene (Hygiene-Motivation Theory) Frederick Herzberg mengemukakan dua faktor tentang motivasi. Faktor itu adalah faktor yang membuat orang merasa tidak puas dan faktor yang membuat orang puas. Faktor yang membuat orang tidak puas lebih disebabkan faktor higiene (ekstrinsik), yaitu kondisi di luar induvidu, seperti upah, jaminan kerja, status, pergaulan, hubungan atasan/bawahan, dan lain-lain. Sedang faktor yang membuat orang puas adalah faktor motivator (intrinsik), yaitu yang berasal dari dalam induvidu itu sendiri, seperti tantangan, rasa berprestasi, minat, rasa tanggung jawab, dan aktualisasi diri. Model Herzberg pada dasarnya mengasumsikan bahwa kepuasan bukanlah konsep berdimensi satu. Diperlukan dua variabel untuk menafsirkan kepuasan kerja secara tepat (lihat Gambar 2). Artinya, untuk mencapai motivasi optimum dibutuhkan dua kondisi intrinsik dan ekstrensik yang sama-sama memuaskan. =Gambar 3 (Ringkasan Teori Kepuasan) 2. Teori Proses (Process Theory) Teori ini menguraikan dan menganalisa bagaimana perilaku digerakkan, didukung dan dihentikan. Yang termasuk teori ini diantaranya : a. Teori Harapan (Expectancy Theory) Dalam teorinya, Victor Vroom menyatakan bahwa orang memilih cara bertingkah laku tertentu berdasarkan harapan akan apa yang akan diperoleh dari setiap tindakannya. Semakin kuat harapannya, semakin tinggi motivasi untuk bertindak. Sebaliknya, semakin kecil harapannya, semakin menurun motivasi untuk melakukan tindakan tertentu. b. Teori Penentuan Tujuan (Goal Setting Theory) Teori ini memusatkan pada proses penentuan sasaran diri mereka sendiri. Menurut Edwin Locke, penggagasnya, manusia cenderung untuk menentukan sasaran dan berjuang keras untuk mencapainya. Namun hal ini hanya akan memotivasi jika sasaran tersebut diterima olehnya, jelas, dan terdapat harapan yang cukup besar untuk dapat dicapai. Penelitian menujukkan, semakin spesifik dan menantang suatu sarasan, maka semakin efektif untuk memotivasi orang atau kelompok. c. Teori Penguatan (Reinforcement Theory) Dikemukaan oleh B.F. Skinner, yang mengatakan bahwa tingkah laku dengan konsekuensi positif (penghargaan) cenderung akan diulang. Sebaliknya, tingkah laku dengan konsekuensi negatif (hukuman) cenderung untuk tidak diulang.

d. Teori Keadilan (Equity Theory) Teori yang digagas oleh J. Stacy Adam ini mengasumsikan bahwa seseorang membandingkan usaha mereka dengan orang lainnya dalam situasi kerja yang sama. Teori ini mengatakan bahwa orang dimotivasi untuk diperlakukan secara adil. Bila ia merasa diperlakukan tidak adil, maka motivasinya akan menurun. Sebaliknya jika merasa diperlakukan adil, maka motivasinya akan bertambah. == Gambar 4 (Ringkasan Teori Proses) Sekarang ini, penerapan motivasi telah mengalami berbagai modifikasi. Para ahli motivasi praktis telah membuat berbagai kiat agar teori motivasi menjadi mudah untuk digunakan. Namun dasarnya tetap sama, yakni berdasarkan berbagai teori yang telah dikemukaan di atas. Teori amat berguna untuk diketahui dalam rangka menerapkan suatu aplikasi tertentu di lapangan. Namun teori bukanlah segalanya. Ia masih dapat diperdebatkan, dipertentangkan dan diabaikan. Ia tidak bernilai mutlak. Karena itu, penerapannya perlu disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang ada.

BAB II URGENSI MEMOTIVASI DIRI

Kesuksesan adalah impian setiap orang. Banyak orang mengejar impian ini dengan berbagai cara. Bahkan ada yang menghalalkan segala cara untuk dapat meraih apa yang ia anggap sebagai kesuksesan. Sukses memang memiliki banyak makna. Ada yang menganggap sukses itu identik dengan kekayaan, kedudukan yang tinggi dan populeritas. Tapi anggapan itu sebetulnya semu. Sukses yang sesungguhnya tidak terkait dengan materi dan status yang ada di luar kita. Sukses sesungguhnya ada di dalam hati. Sukses adalah perasaan bahagia yang muncul dari dalam hati. Perasaan bahagia karena telah meraih apa yang diyakini sebagai kebenaran dan menjalaninya dengan konsisiten. Dengan konsistensi menjalani kebenaran itu, seseorang akan meraih berbagai kenikmatan hidup di dunia dan akhirat. Inilah makna sukses sesungguhnya yang sering dilupakan orang. Namun apapun makna sukses yang dipahami orang, sukses tak datang begitu saja. Ia membutuhkan syarat, dan syarat itu mesti dilakukan dengan konsisten. Syarat sukses ada tiga, yakni semangat, visi, dan aksi. Orang yang sukses membutuhkan semangat (motivasi), karena tanpa semangat, sukses akan diraih dalam waktu yang lambat. Bahkan mungkin tak tercapai, karena keburu dijemput maut (kematian). Kalaupun sukses dapat diraih, namun jika tanpa semangat, hasilnya tak akan optimal. Kalah dibandingkan kesuksesan yang dapat diraih orang lain. Padahal tadinya mereka berangkat dari titik yang sama. Orang yang ingin sukses juga membutuhkan visi. Tanpa visi (tujuan) tak ada yang namanya sukses. Yang ada adalah surprise (kejutan) yang mungkin tak sesuai dengan harapan. Semangat tanpa visi ibarat orang yang berlari di tempat. Hanya kesibukan yang didapat, tapi bukan kesuksesan. Begitu pula dengan aksi (pelaksanaan). Orang yang ingin sukses harus beraksi. Harus mengerjakan apa yang menjadi visinya. Tanpa aksi, walau ada semangat dan visi, sukses hanyalah impian belaka. Tanpa aksi, sukses hanya sekedar rencana di atas kertas. Tak mungkin ada kesuksesan, jika tidak dilaksanakan apa yang menjadi visinya. =Gambar 5 (syarat sukses: semangat + visi + aksi)= Modal Awal Sukses : Memotivasi Diri Sendiri Sebagai salah satu syarat sukses, semangat (motivasi) mutlak diperlukan bagi setiap orang. Motivasi menjadi modal dan pemicu awal sebelum orang berpikir tentang visi dan beraksi. Tanpa motivasi, tak mungkin seseorang memiliki visi yang jelas dan jauh ke depan. Tanpa motivasi, visi seseorang akan dangkal, sehingga sebetulnya tak dapat disebut sebagai visi. Lebih tepat mungkin disebut dengan nafsu. Yakni keinginan segera untuk meraih kesenangan apa yang ada di depan mata. Tak ada keinginan untuk meraih cita-cita tinggi dengan melalui pengorbanan dan perjuangan.

Tanpa motivasi, aksi juga hanya sekedar retorika. Tak akan terwujud walau sering diucapkan dan dipikirkan. Perbedaan antara orang sukses dan gagal letaknya disini. Orang sukses berbuat untuk berpikir. Orang gagal berpikir untuk berbuat. Orang gagal sekedar berpikir untuk berbuat. Tapi tidak pernah berbuat sama sekali, hanya sekedar berpikir dan berpikir. Karena itu, motivasi mutlak diperlukan bagi setiap orang yang ingin maju. Namun tentu saja yang dimaksud motivasi disini adalah motivasi yang tinggi untuk melakukan sesuatu. Bukan motivasi yang pas-pasan dan tanggung. Dengan kata lain, untuk sukses dibutuhkan motivasi yang membakar, semangat yang membara, gairah yang menggebu-gebu untuk giat bekerja meraih apa yang dicita-citakan. Untuk selalu bersemangat dalam bekerja, kita harus mampu memotivasi diri kita sendiri. Jika kita tergantung pada orang lain atau lingkungan untuk menyemangati kita, maka semangat yang muncul tidak akan sampai pada tingkat menggebu-gebu. Kalaupun sampai pada tingkat menggebu-gebu sifatnya amat situasional dan temporer. Tergantung pada stimulus lingkungan. Tidak bisa menjadi semangat yang langgeng dan lama. Sebab seperti yang dikatakan Herzberg dalam teori HigieneMotivator. Ada dua jenis motivasi, yakni motivasi intrinsik (motivator) dan motivasi ekstrinsik (higiene). Motivasi intrinsik adalah motivasi yang berasal dari dalam diri sendiri. Sedang motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang berasal dari lingkungan. Kontinum motivasi intrinsik adalah dari kepuasan rendah kepada kepuasaan tinggi. Sedang kontinum motivasi ekstrinsik dari ketidakpuasan rendah kepada ketidakpuasan tinggi (lihat Gambar 2). Artinya, motivasi ekstrinsik tidak mampu membuat orang puas. Ia hanya mampu mengeliminir ketidakpuasan. Jadi, kepuasan hanya dapat diraih dengan motivasi intrinsik (motivasi dari dalam diri sendiri). Dengan kata lain, kepuasan hanya dapat diraih jika kita mampu memotivasi diri sendiri. Sebab dengan memotivasi diri sendiri, kita berarti memotivasi diri untuk melakukan sesuatu bagi kepuasan kita sendiri. Keinginan meraih kepuasan itu yang membuat kita lebih termotivasi untuk berbuat sesuatu. Hal ini akan membuat kita memiliki semangat yang lebih besar daripada ketika kita disemangati orang lain. Namun dalam kenyataannya, banyak orang yang mengalami kesulitan untuk memotivasi diri sendiri. Padahal kepuasannya jauh lebih besar daripada dimotivasi orang lain atau lingkungan. Hasilnyapun juga jauh lebih optimal (sebab dikerjakan dengan semangat yang tinggi). Banyak orang yang lebih mengandalkan motivasi ekstrinsik untuk menyemangati dirinya dalam beraktivitas. Mereka cenderung menunggu dimotivasi, bukan aktif memotivasi diri. Akibatnya, mereka beraktivitas tergantung cuaca. Jika ada yang memotivasi, mereka baru bekerja dan ketika tidak ada yang memotivasi mereka diam. Orang semacam ini akan beramal secara musiman. Wajar jika mereka lebih dekat kepada kegagalan daripada kesuksesan. Sebab kesuksesan membutuhan kerja yang tekun dan berkesinambungan. Mereka sulit menjadi orang yang produktif beramal. Waktu hidup mereka banyak terbuang sia-sia. Hasil karya mereka jauh lebih sedikit dari hasil menganggurnya mereka. Begitu pula, hasil pahala mereka jauh lebih sedikit dibandingkan hasil dosa mereka. Karena menunggu dimotivasi, mereka juga sulit untuk menjadi agent of change (agen perubah) dalam masyarakat. Justru mereka menjadi unsur yang diubah oleh orang lain (masyarakat). Mereka akan bekerja sesuai dengan mode (kecenderungan) yang ada di masyarakatnya. Visi mereka juga sesuai dengan mode di masyarakatnya.

Mereka tak punya visi sejati. Visi yang sesuai dengan kebenaran luhur yang bersifat abadi dan ilahiah. Akhirnya, martabat kemanusiaan mereka juga tak dapat meninggi. Mandek pada taraf yang biasa-biasa saja. Mereka menjadi manusia biasa dan tidak bisa menjadi manusia besar. Yakni, manusia yang meninggalkan warisan berharga bagi masyarakat dan generasi mendatang. Keberadaan mereka sama dengan ketidakberadaan mereka. Urgensi Memotivasi Diri Jadi jelas, memotivasi diri menjadi urgen (penting) bagi kita. Jauh lebih urgen daripada menunggu dimotivasi orang lain atau lingkungan. Dengan kata lain, kemampuan memotivasi diri sendiri (motivasi intrinsik) jauh lebih penting kita miliki daripada kemampuan memotivasi orang lain (motivasi ekstrinsik). Paling tidak ada empat belas urgensi mengapa kita perlu memotivasi diri sendiri. Yang sebetulnya, satu saja dari empat belas urgensi tersebut sudah cukup bagi kita untuk menyadari betapa pentingnya memotivasi diri sendiri. 1. Selalu bersemangat Orang yang mampu memotivasi dirinya akan selalu bersemangat. Ia akan bekerja dengan gairah yang tinggi. Hal itu karena ia merasa memperoleh kepuasan batiniah dengan bekerja. Pekerjaan baginya adalah sesuatu yang perlu dinikmati, bukan beban yang perlu dihindari. Justru ketika tidak bekerja, ia merasa kepuasannya berkurang. Ia merasa ada sesuatu yang hilang dalam dirinya. Sering orang tertipu, menyangka orang yang kalem dan pendiam sebagai orang yang tidak bersemangat. Sebaliknya, menyangka orang yang banyak omong dan terlihat sibuk sebagai orang yang bersemangat. Belum tentu orang yang banyak omong dan terlihat sibuk tekun bekerja. Mungkin saja semangatnya hanya semangat karbitan. Bersifat situasional dan temporer karena dimotivasi orang lain. 2. Tekun dalam bekerja Orang yang dapat memotivasi dirinya sendiri akan tampak dari ketekunannya dalam bekerja. Ia akan bekerja secara rutin dan berkesinambungan, bukan bekerja secara temporer dan fluktatif. Hal itu karena ketekunan membutuhkan semangat. Orang yang mampu memotivasi dirinya sendiri akan mampu menyemangati dirinya sendiri. Sumber energinya berasal dari dirinya sendiri. Ketika sumber energinya habis, ia mampu memproduksinya kembali, tanpa menunggu pasokan dari orang lain. Semakin tekun seseorang bekerja berarti semakin tinggi kemampuannya dalam memotivasi diri sendiri. Sebaliknya, semakin tidak tekun seseorang bekerja berarti semakin kurang kemampuannya dalam memotivasi diri sendiri. 3. Tidak tergantung pada motivasi dari orang lain Dengan mampu memotivasi diri sendiri, kita akan lebih mandiri. Tidak tergantung pada motivasi dari orang lain. Sebab tidak selamanya lingkungan dapat memotivasi kita. Mungkin kita malah berada pada lingkungan yang membuat kita patah semangat.

Nah..pada saat itu, kemampuan memotivasi diri sangat diperlukan. Agar kita dapat terus beraktivitas menuju cita-cita. Ketergantungan pada motivasi dari orang lain juga menyebabkan kita tak pernah mencapai kepuasan optimum dalam bekerja. Membuat kita bekerja angin-anginan karena tergantung motivator eksternal. Membuat kita sering tertimpa penyakit malas dan sering menunda-nunda pekerjaan. Akibatnya, kita tak tekun dalam bekerja. Harapan dan cita-cita kita jadi sulit tercapai karena kita tidak tekun bekerja. 4. Selalu berinisiatif dan kreatif Kemampuan memotivasi diri sendiri juga akan membuat kita selalu berinisiatif dan kreatif. Inisiatif adalah berbuat lebih dahulu sebelum orang lain melakukannya. Kreatif adalah kemampuan untuk menghadirkan ide-ide baru. Inisiatif dan kreatif menjadi karakter orang yang mampu memotivasi diri karena dua sifat itu membutuhkan semangat untuk menghadapi tantangan. Hal ini hanya dimiliki oleh orang yang mampu memotivasi diri sendiri. Dengan memiliki sifat inisiatif dan kreatif, kita akan selalu di depan. Lebih maju dan lebih cepat sukses daripada orang lain. 5. Produktif dalam bekerja Produktivitas orang yang mampu memotivasi dirinya sendiri akan lebih tinggi daripada orang yang menunggu dimotivasi orang lain. Sebab orang yang mampu memotivasi dirinya sendiri akan rajin bekerja tanpa disuruh dan tanpa tergantung pengawasan. Wajar, jika orang yang bekerja secara terus menerus lebih produktif daripada orang yang bekerja musiman karena menunggu dimotivasi orang lain lebih dahulu. 6. Tercapainya tujuan yang diinginkan Orang yang mampu memotivasi dirinya akan bersungguh-sungguh untuk mencapai tujuannya. Kesungguhan ini menyebabkan ia lebih berpeluang untuk meraih tujuannya daripada orang yang tidak bersungguh-sungguh. Sebab tak mungkin orang dapat mencapai tujuan tanpa kesungguhan. Kalaupun orang yang tidak bersungguh-sungguh dapat meraih apa yang diinginkannya, hal itu tak akan bertahan lama. Tujuan yang telah diraihnya akan cepat hilang karena tidak ada kesungguhan untuk menjaga apa yang telah diraihnya. 7. Meraih tujuan lebih cepat Bukan saja orang yang mampu memotivasi diri sendiri akan meraih tujuan, tapi juga akan meraih tujuan tersebut lebih cepat dari orang yang kurang mampu memotivasi diri sendiri. Hal ini karena kecepatan membutuhkan semangat. Semangat orang yang memotivasi dirinya sendiri tentu saja lebih menggebu-gebu, sehingga wajar jika ia lebih cepat mencapai tujuannya. Dalam arena balap lari saja, orang yang lebih semangat berlari akan lebih cepat mencapai garis finish daripada orang yang berlari dengan lesu. 8. Optimis terhadap masa depan Motivasi menumbuhkan optimisme. Sebab tidak mungkin ada motivasi jika tidak ada harapan (optimisme) terhadap sesuatu. Semakin tinggi motivasi seseorang, semakin besar rasa optimismenya. Semakin lemah motivasi seseorang, semakin kecil optimismenya. Motivasi yang tinggi hanya dapat diraih oleh orang yang mampu

memotivasi dirinya sendiri. Orang yang termotivasi karena lingkungan tak mungkin memiliki motivasi tinggi. Sebab kepuasannya dalam bekerja tidak akan optimal. Padahal kepuasanlah yang menyebabkan orang memiliki motivasi yang tinggi. 9. Menikmati hidup dan pekerjaan Suatu ketika Thomas Alva Edison, seorang penemu yang sangat produktif, ditanya. Anda begitu sibuknya bekerja. Apakah Anda tidak merasa lelah? Dengan mimik muka keheranan, Edison menjawab, Anda kira saya bekerja? Saya tidak pernah bekerja sedetikpun. Yang saya lakukan adalah keasyikan dan keasyikan. Thomas Edison tak pernah merasa bekerja. Padahal ia memang bekerja. Perasaan asyik dan nikmat yang membuat ia merasa tak pernah bekerja seumur hidupnya. Ia bekerja karena dimotivasi oleh diri sendiri, sehingga lebih tahu apa manfaat dan kepuasan yang akan didapatkan dari melakukan suatu pekerjaan. Hal ini membuatnya lebih mempunyai rasa memiliki terhadap pekerjaan itu, sehingga juga merasa lebih terlibat dengan pekerjaan itu. Rasa terlibat ini membuat Edison dapat menikmati pekerjaannya. Kita juga dapat melakukan hal itu jika mau. Yakni dengan cara memotivasi diri sendiri untuk bekerja. Dengan memotivasi diri, kita akan dapat tenggelam menikmati pekerjaan yang kita lakukan. Dan karena pada umumnya sebagian besar waktu kita digunakan untuk bekerja, maka orang yang dapat menikmati pekerjaan juga akan lebih dapat menikmati hidup. 10. Terhindar dari kesepian Kemampuan memotivasi diri juga dapat membuat kita tidak mengalami kesepian. Sebab orang yang memotivasi dirinya sendiri akan selalu semangat dan sibuk bekerja. Ada saja aktivitas yang dilakukannya. Tak ada waktu baginya untuk menganggur dan melamun, sehingga ia terhindar dari rasa sepi. Sesungguhnya rasa kesepian akan mudah kita alami jika kita banyak menganggur dan melamun. 11. Terhindar dari rasa jenuh Kalau kita mampu memotivasi diri sendiri, kita akan selalu bersemangat. Dengan semangat itu, kita akan terhindar dari rasa jenuh. Kejenuhan datang karena ketiadaan semangat. Jika semangat ada, tak mungkin rasa jenuh datang. Kalau kita tidak jenuh, kita akan tekun bekerja. Dan kalau kita tekun bekerja, keberhasilan akan datang menjelang. 12. Menunaikan kewajiban syari Kemampuan memotivasi diri sendiri juga adalah kewajiban syari. Wajib bagi kita untuk mampu memotivasi diri sendiri. Berdosa bagi kita jika tidak mampu memotivasi diri sendiri. Sebab orang yang tidak mampu memotivasi diri sendiri akan cenderung malas beramal. Ia juga cenderung menghabiskan waktu untuk bersantai dan bersenangsenang. Hidupnya tidak produktif. Semua itu berakibat pada habisnya waktu, sebagai modal hidupnya, tanpa banyak mengumpulkan pahala kebajikan. Malah mungkin dosa memperturutkan hawa nafsu yang lebih banyak dikumpulkan. Akhirnya, penyesalan yang dipetik, karena ia tak dapat mempertanggungjawabkan waktu hidupnya di hadapan Allah. Ia berhak masuk neraka karena lebih banyak mengumpulkan dosa daripada pahala. Semua itu berawal dari ketidakmampuan memotivasi diri sendiri.

Karena itu, kemampuan memotivasi diri sendiri adalah wajib. Sebab dari kemampuan memotivasi diri ini nasib kita ditentukan. Apakah kita akan masuk surga atau neraka. Masuk neraka akan potensial kita dapatkan jika kita tidak mampu memotivasi diri sendiri untuk beramal. Al Quran sendiri secara eksplisit dan implisit menyuruh kita untuk mampu memotivasi diri. Sebaliknya, melarang dan mengecam kita jika terlalu tergantung pada motivasi orang lain, sehingga kita cenderung menyalahkan orang lain akibat kemalasan kita. 13. Melaksanakan sunnah Rasul 14. Memperoleh sukses di dunia dan akhirat -Hambatan Memotivasi Diri 1. Kurang kepercayaan Diri 2. Cemas 3. Opini negatif 4. Perasaan tidak ada masa depan 5. Merasa diri tidak penting 6. Tidak tahu apa yang terjadi 7. Pengakuan semu

BAB III MODEL MEMOTIVASI DIRI a. b. c. d. Mental (visualisasi) Emosi (Nyaman/suka) Spritual (tanggung jawab) Jasmani (gerakan)

BAGIAN II

99 KIAT MEMOTIVASI DIRI DAN MENGATASI FUTUR (LEMAH SEMANGAT)

BAB I KIAT MENTAL 1. Cari manfaat perbuatan tersebut untuk Anda Bagaimana agar Anda selalu bersemangat dalam bekerja? Cari manfaat pekerjaan tersebut untuk Anda. Anda perlu bertanya kepada diri sendiri, Apa manfaat pekerjaan itu bagiku?. Luangkan waktu barang sejenak untuk merenung apa manfaat dari pekerjaan yang akan Anda lakukan. Cari manfaat pekerjaan itu sebanyak-banyaknya. Semakin banyak manfaat yang akan Anda dapatkan semakin termotivasi Anda untuk mengerjakannya. Misalnya, Anda tidak bersemangat belajar bahasa Inggeris. Anda lalu menginventarisir manfaat belajar bahasa Inggeris. Hasilnya sebagai berikut: memudahkan saya membaca teks bahasa Inggeris, membaca petunjuk di komputer, surfing (menjelajah) internet, mencari pekerjaan, melanjutkan pendidikan ke luar negeri, meningkatkan prestise, dan dapat membantu orang asing yang tersesat di jalan. Tapi ingat! Manfaat yang perlu Anda cari sebaiknya manfaat yang langsung berguna untuk diri Anda sendiri. Boleh saja Anda mencari manfaat yang berhubungan dengan orang lain atau lingkungan Anda, tapi pengaruhnya biasanya lebih kecil dalam membangkitkan motivasi Anda daripada manfaat yang langsung Anda dapatkan. Lebih baik lagi jika manfaat yang Anda cari itu manfaat jangka pendek. Artinya manfaat yang segera Anda rasakan hasilnya. Karena hal itu akan membuat Anda lebih termotivasi untuk mengerjakannya. Bukan manfaat jangka panjang yang hasilnya baru dirasakan beberapa bulan atau beberapa tahun kemudian. Jika Anda mengalami kesulitan untuk mengetahui manfaat dari suatu kegiatan, Anda bisa bertanya kepada orang lain untuk mencari tahu manfaat kegiatan itu. Anda juga bisa mengetahui manfaatnya dengan membaca buku-buku atau membuka situs internet tentang kegiatan tersebut. Di dalamnya, biasanya ada bagian yang menceritakan manfaat atau keuntungan yang akan Anda peroleh dari melakukan kegiatan tersebut. Sebaiknya manfaat pekerjaan yang telah Anda dapatkan itu Anda tulis dengan rapi (jadi tidak sekedar diingat). Kemudian tempelkan di tempat yang mudah dilihat, misalnya di dinding, cermin, pintu atau jendela kamar Anda. Dengan meletakannya di tempat yang mudah dilihat, Anda secara sadar atau tidakakan sering membacanya. Hal ini akan mengingatkan Anda terus menerus tentang manfaat pekerjaan tersebut, sehingga Anda juga akan termotivasi terus menerus untuk mengerjakannya. Bisa juga manfaat pekerjaan itu Anda tulis di kertas kecil yang mudah dibawabawa. Kemudian simpan di dalam tas atau dompet Anda. Dalam saat senggang atau ketika Anda merasa semangat Anda turun, Anda dapat dengan mudah menemukan catatan tersebut dan membacanya kembali, sehingga catatan itu dapat memotivasi Anda terus menerus. 2. Inventarisir berbagai dampak negatif, jika Anda tidak mengerjakannya Selain dengan mencatat manfaat, catat juga kerugian yang dapat Anda terima jika Anda tidak melakukan pekerjaan tersebut. Anda perlu bertanya kepada diri sendiri. Apa kerugian saya jika saya tidak mengerjakannya?. Cari dampak negatifnya secara jujur. Hindari pembelaan diri. Hindari upaya Anda untuk mengecilkan dampak negatifnya.

Kalau perlu, Anda dramatisir kerugiannya, tapi tetap jujur. Misalnya, Anda dramatisir kerugian tidak bisa berbahasa Inggeris dengan kehilangan peluang bekerja di tempat bergaji besar. Dalam mencari dampak negatif dari tidak melakukan suatu pekerjaan, Anda jangan hanya bertumpu pada kerugian jangka pendek, tapi juga kerugian jangka panjang. Misalnya, Anda merasa tak ada ruginya tidak belajar bahasa Inggeris karena merasa sudah tua dan tak ada kemungkinan ke luar negeri. Tapi coba renungkan lebih jauh, pasti ada kerugiannya dalam jangka panjang. Misalnya, Anda tak bisa menulis buku yang membutuhkan referensi bahasa Inggeris. Padahal Anda bercita-cita menulis buku di masa tua Anda. Sama seperti dalam mencari manfaat suatu kegiatan, Anda juga perlu menuliskan kerugian tersebut di kertas. Kemudian tempelkan di tempat yang mudah dilihat, misalnya di dinding, cermin, pintu atau jendela kamar Anda. Atau buat dalam kertas kecil yang bisa disimpan di dalam tas atau dompet Anda. Letakkan catatan kerugian tersebut disamping catatan manfaat melakukan pekerjaan tersebut. Dengan meletakannya berdampingan, Anda jadi bisa membandingkan apa manfaat dan kerugian dari pekerjaan tersebut, sehingga Anda lebih termotivasi untuk terus menerus melakukan pekerjaan tersebut. 3. Baca buku-buku tentang motivasi Cara lain untuk selalu bersemangat adalah dengan sesering mungkin membaca buku-buku tentang motivasi. Buku-buku tentang motivasi saat ini banyak sekali terdapat di toko-toko buku. Cari buku motivasi yang praktis dan simpel (seperti buku ini, misalnya), kemudian baca setiap hari. Baca semampu Anda, tidak perlu sampai tamat. Bahkan tidak perlu berurutan. Baca bagian-bagian tertentu yang bisa membangkitkan motivasi Anda. Mengapa perlu membaca buku motivasi setiap hari? Karena semangat sangat labil, sehingga perlu diisi setiap hari. Semakin sering Anda membaca buku motivasi, semakin mudah Anda menyemangati diri sendiri. Konon di Amerika, buku yang paling banyak ditulis dan paling laris dibeli adalah buku-buku tentang motivasi. Pantas, jika mereka produktif dalam menghasilkan karya di berbagai bidang kehidupan. Waktu yang dianjurkan untuk membaca buku motivasi adalah setiap pagi sebelum memulai aktivitas harian. Luangkan waktu 5-10 menit untuk membaca buku-buku motivasi. Dengan membaca buku motivasi di waktu pagi, Anda telah memulai hari itu dengan semangat yang tinggi, sehingga aktivitas Anda pada hari itu diharapkan akan lebih produktif. Sebaiknya, Anda memiliki beberapa buah buku tentang motivasi. Letakkan buku-buku tersebut di tempat yang mudah Anda dapatkan. Anda bisa meletakkannya di kamar tidur, di ruang keluarga, di kamar kerja, di dapur, dan di mobil. Bahkan Anda bisa meletakkannya di kamar mandi. Untuk apa diletakkan di kamar mandi? Mungkin Anda bisa membacanya ketika sedang berendam atau (maaf) buang air besar. Jadi, Anda bisa menggunakan setiap tempat untuk membaca buku-buku motivasi Anda. Jika Anda telah bosan dengan buku motivasi Anda, beli lagi buku motivasi lainnya. Sebaiknya, Anda perlu menganggarkan setiap bulan penghasilan Anda untuk membeli buku-buku motivasi, sehingga Anda selalu memiliki buku-buku motivasi terbaru yang bisa menyegarkan terus menerus semangat Anda dalam bekerja. 4. Tempel kata-kata penggugah semangat di tempat yang mudah dilihat

Agar Anda selalu bersemangat, tempelkan kata-kata penggugah semangat di tempat-tempat yang mudah Anda lihat. Tempelkan di dinding kamar tidur Anda, di ruang tamu, di meja kerja, di pintu-pintu yang sering Anda lalui atau di depan meja komputer Anda. Cara ini juga dilakukan oleh beberapa orang yang terkenal produktif, seperti Bill Gates, Stephen Covey, Andrew Matthews, Anthony Robbins, atau Billy J.S. Lim. Anda bisa membuat sendiri kata-kata penggugah semangat tersebut. Atau bisa juga mencarinya di buku-buku motivasi. Cari kata-kata penggugah semangat yang singkat, mudah dingat dan mudah dipahami. Misalnya, Sukses adalah 1% bakat, 99% ketekunan, Apa yang Anda tanam, itulah yang akan Anda hasilkan atau jangan takut gagal, tapi takutlah untuk tidak pernah mencoba. Bisa juga kata-kata penggugah semangat tersebut Anda ambil dari Al Quran atau hadits, seperti surat At Taubah (9) ayat 41, surat Ali Imran (3) ayat 139 atau hadits Barangsiapa yang hari ini lebih buruk daripada hari kemarin ia celaka, barangsiapa yang hari ini sama dengan hari kemarin ia merugi, dan barangsiapa yang hari ini lebih baik daripada hari kemarin ia beruntung. Sebaiknya, kata-kata penggugah semangat yang Anda tempelkan tersebut Anda ganti setiap kali Anda merasakan pengaruhnya sudah berkurang untuk menggugah semangat Anda. Jangan malas untuk mengubahnya setiap waktu. Luangkan waktu untuk menggantinya. Waktu Anda yang Anda sisihkan untuk mengganti kata-kata penggugah semangat tersebut tak sebanding dengan manfaat yang akan Anda rasakan, yakni termotivasinya Anda untuk selalu berkarya. 5. Visualisasikan tujuan Anda Anda pernah mengkhayal? Semua orang pasti pernah mengkhayal. Namun biasanya yang dikhayalkan oleh banyak orang adalah sesuatu yang muluk dan abstrak. Padahal jika yang dikhayalkan itu sesuatu yang produktif dan konkret hasilnya akan dapat membangkitkan motivasi. Yang dimaksud khayalan produktif dan konkret adalah khayalan berupa tujuantujuan yang akan diraih. Ia merupakan khayalan yang tidak terlalu muluk tapi juga tidak terlalu realistis. Ia ada diantara keduanya, muluk dan realistis. Sebagai misal, jika Anda seorang mahasiswa jangan berkhayal untuk menjadi presiden. Itu terlalu muluk dan kurang efektif untuk membangkitkan motivasi Anda. Tapi juga jangan membayangkan akan lulus sebagai mahasiswa. Sebab hal itu terlalu konkret dan Anda kemungkinan besar memang akan lulus. Khayalkan tujuan yang moderat (pertengahan) antara terlalu muluk dan terlalu realistis, yakni khayalkan bahwa Anda akan meraih gelar master empat tahun ke depan. Sebelum Anda mengkhayalkan tujuan, Anda terlebih harus membuat tujuan dari pekerjaan yang akan Anda lakukan. Lalu bayangkan tujuan itu senyata mungkin. Artinya, Anda membayangkannya masa depan itu seolah-olah telah terjadi pada diri Anda. Persis seperti Anda sedang menonton film tentang masa depan Anda. Bayangkan secara detail tentang tujuan yang akan Anda raih, baik suasananya, orang-orang di sekitarnya, tempatnya, sampai dengan pakaian yang Anda kenakan waktu itu. Semakin jelas bayangan Anda tentang tujuan yang akan Anda raih, semakin kuat motivasi Anda untuk mendapatkannya. Sebaliknya, semakin buram film masa depan Anda, semakin kurang termotivasi Anda untuk meraihnya. Proses untuk membayangkan sesuatu senyata mungkin ini disebut dengan visualisasi. Sebagai contoh, visualisasikan tujuan Anda untuk menjadi seoarang yang sukses di bidang bisnis senyata mungkin. Bayangkan pada waktu itu Anda telah mempunyai pabrik (bayangkan secara detail bentuk pabrik tersebut), bayangkan bahwa pabrik itu ada di

beberapa tempat, bayangkan pegawai yang bekerja di sana (pakaian apa yang mereka kenakan, seperti apa mereka sedang bekerja), bayangkan juga misalnya rumah Anda (bentuknya, perabotnya, sampai dengan letaknya di daerah mana), bayangkan juga diri Anda ketika itu (pakaian yang sering Anda kenakan, sikap yang Anda lakukan, gaya bekerja Anda waktu itu), dan lain-lain. Lakukan visualisasi ini sedetail mungkin. Pejamkan mata agar Anda lebih mudah melakukan visualisasi. Jika Anda merasa sulit melakukannya ketika pertama kali mencoba, maka itu merupakan hal yang wajar. Sebab Anda belum terbiasa. Lakukan latihan visualisasi terus menerus sampai Anda berhasil membayangkan tujuan Anda sedetail dan sejelas mungkin. Lakukan visualisasi terhadap tujuan yang akan Anda raih sesering mungkin. Minimal satu hari sekali. Luangkan waktu Anda sejenak untuk melakukan visualisasi (2-3 menit). Semakin sering Anda melakukan visualisasi dan semakin nyata visualisasi Anda, semakin termotivasi Anda untuk meraih tujuan Anda. Sebaliknya, semakin jarang dan abstrak visualisasi Anda, semakin kurang termotivasi Anda untuk meraih tujuan Anda. Itulah sebabnya, ketika Al Quranul Karim berbicara tentang sorga selalu dengan bahasa visual (menggambarkan sedetail mungkin kenikmatan isi sorga) dan selalu diulangulang di banyak tempat dalam Al Quran. Hal ini agar orang yang membacanya termotivasi untuk meraihnya. Nah..mengapa tidak Anda tiru teknik Al Quran itu untuk memotivasi Anda meraih tujuan yang Anda idamkan? 6. Pecah tujuan Anda dalam tujuan-tujuan kecil Jika Anda merasa sulit untuk meraih tujuan yang Anda inginkan, pecah tujuan itu menjadi tujuan-tujuan kecil. Misalnya, Anda bercita-cita untuk dapat menulis buku, tapi Anda merasa sulit untuk memulainya. Buat tujuan itu menjadi tujuan-tujuan kecil (tujuan antara). Tetapkan tujuan Anda menjadi hanya menulis satu bab dari buku tersebut. Jika itu pun masih sulit, pecah lagi menjadi hanya menulis 5 halaman dari buku tersebut. Jika itu pun masih sulit, pecah lagi menjadi hanya menulis satu halaman atau satu paragraf dari buku tersebut. Intinya, pecah tujuan Anda menjadi tujuan-tujuan kecil yang mudah Anda lakukan. Jangan biarkan pikiran Anda dihantui oleh tujuan besar yang mungkin sulit Anda lakukan. Buang jauh-jauh tujuan besar yang sulit itu dalam benak Anda. Sebab hal itu hanya akan membuat Anda stres dan frustasi. Juga bisa membuat motivasi Anda menjadi turun. Yakinkan diri Anda bahwa Anda hanya mengerjakan tujuan kecil. Setelah itu selesai, buat tujuan kecil selanjutnya. Setelah itu selesai, buat tujuan kecil selanjutnya lagi. Begitu seterusnya. Sampai akhirnya, secara tidak Anda sadari, Anda telah mencapai tujuan besar yang pada mulanya Anda anggap sulit dicapai itu. Cara ini perlu Anda lakukan secara konsisten. Artinya, Anda tidak hanya berhenti pada tujuan kecil tertentu saja tanpa mau melangkah ke tujuan kecil selanjutnya. Jika itu yang terjadi, Anda tidak akan mencapai tujuan yang sebenarnya (yakni tujuan besar yang Anda harapkan). Agar Anda tetap termotivasi untuk melangkah ke tujuan kecil selanjutnya, sebaiknya rayakan keberhasilan Anda meraih tujuan kecil sebelumnya. Rayakan dengan apa saja yang menurut Anda dapat menyenangkan diri Anda dan sekaligus dapat membangkitkan motivasi Anda. Bisa dengan bernyanyi, berteriak sekerasnya (Alhamdulillah, Allahu Akbar), bisa dengan mentraktir diri Anda sendiri dengan makanan, pakaian atau buku, dan lain-lain. Namun tidak perlu dirayakan dengan biaya yang mahal. Cukup sedehana saja.

Yang penting, ada perasaan berhasil dalam diri Anda. Jangan juga dirayakan dengan melakukan kemaksiatan. Sebab jika kemaksiatan yang Anda lakukan, bukan semangat yang akan didapatkan, tapi malah kemalasan untuk melangkah ke tujuan kecil selanjutnya. 7. Buat perencanaan harian Agar Anda setiap hari termotivasi, buat perencanaan harian. Rencanakan apa yang akan Anda lakukan pada hari itu. Buat agak detail, mencakup nama kegiatan, waktu, isi kegiatan, dan siapa saja orang yang terlibat. Jangan membuat rencana harian terlalu global, misalnya dengan mengatakan bahwa hari ini sibuk (tapi tak tahu apa saja kegiatan pada hari itu). Biasanya hal ini terjadi jika waktu kita diatur oleh orang lain (sekretaris, teman, atasan). Jika perencaaan harian Anda terlalu global, Anda akan terjebak pada rutinitas yang membosankan. Seharusnya, Anda tahu apa yang akan Anda lakukan pada hari itu sedetail mungkin. Niscaya, hal itu akan lebih memotivasi Anda untuk beraktivitas. Buat perencanaan harian secara tertulis, tidak hanya mengandalkan ingatan. Sebab dengan membuat perencanaan harian secara tertulis, Anda akan lebih termotivasi. Anda juga akan lebih mudah mengingat apa yang akan Anda lakukan pada hari itu ketika lupa. Selain itu juga mencegah Anda untuk tergoda melakukan kegiatan lain yang tidak sesuai dengan perencanaan harian Anda. Lakukan perencanaan harian setiap pagi sebelum Anda bekerja. Lakukan perencanaan tersebut secara konsisten, yakni yang mengarah pada pencapaian tujuan Anda. Jangan bosan dan malas untuk membuat perencanaan harian. Jika Anda malas membuatnya, paksakan diri Anda untuk membuatnya. Niscaya ketika itu Anda justru langsung termotivasi untuk mengerjakannya. 8. Jangan bandingkan diri Anda dengan keberhasilan orang lain Jika Anda ingin tetap termotivasi, jangan suka membandingkan diri Anda dengan keberhasilan orang lain. Terutama keberhasilan orang yang seprofesi dengan Anda. Sebab jika hal itu Anda lakukan, Anda akan merasa tertinggal. Anda akan merasa diri Anda tidak sukses. Hal ini dapat membuat Anda patah semangat untuk bekerja meraih tujuan Anda. Anda tidak perlu membandingkan diri Anda dengan orang lain. Fokuskan diri Anda pada apa yang Anda kerjakan dan apa yang akan Anda capai. Setiap orang memiliki perbedaan dalam mencapai cita-citanya. Jadi tak perlu menyamakan diri Anda dalam mencapai cita-cita Anda dengan orang lain. Baik dari sisi waktunya, tahapannya, atau caranya. Lagipula, Allah SWT telah mentakdirkan setiap orang sesuai dengan kehendak-Nya. Jika ada orang yang berhasil, maka hal itu semata-mata karena takdir Allah. Anda tak bisa berbuat apa-apa terhadap takdir Allah. Anda tak perlu iri dan cemburu dengan takdir Allah. Apalagi merasa bahwa orang tersebut berhasil karena merebut jatah keberhasilan Anda. Sesungguhnya setiap orang menjalankan takdirnya masing-masing. Takdir seseorang tidak akan tertukar dengan takdir orang lain. Setiap orang tak bisa merebut takdir orang lain. Karena itu, tak perlu merasa kecil hati dan patah semangat dengan keberhasilan orang lain. Anda akan melangkah sesuai dengan takdir Anda. Yang penting bagi Anda adalah berusaha dengan bersemangat untuk mencapai cita-cita Anda. Hasilnya, Anda kembalikan kepada Allah.

Tak perlu Anda membandingkan diri Anda yang belum berhasil dengan keberhasilan orang lain. Tetaplah bekerja dengan penuh semangat untuk mencapai keberhasilan Anda. Ingat! Keberhasilan akan Allah berikan kepada mereka yang serius dan bersemangat mencapai cita-citanya. Sesungguhnya Allah tidak akan merubah kondisi suatu kaum, sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.. (QS. 13 : 11). 9. Baca kisah-kisah para nabi dan ulama yang menggugah semangat Agar Anda termotivasi, belajarlah dari orang-orang yang termotivasi sepanjang hidupnya. Orang-orang tersebut diantaranya adalah para nabi (termasuk Nabi Muhammad saw), para sahabat dan ulama-ulama yang sholeh. Saat ini telah banyak buku-buku tentang kisah para nabi dan ulama yang beredar di pasaran. Ada yang berupa kumpulan dari kisah beberapa nabi atau sahabat/ulama. Ada juga yang berupa biografi khusus dari seorang nabi atau sahabat/ulama. Apapun yang Anda pilih, carilah yang dapat menggugah semangat Anda. Dari kisah para nabi dan ulama, Anda dapat mengambil kesimpulan tentang hidup mereka yang penuh vitalitas untuk beramal dan beribadah. Mereka sadar bahwa hidup ini hanya sementara, sehingga mereka tak punya waktu untuk berleha-leha dan bermalasmalasan. Produktifitas mereka sungguh luar biasa. Sebagai misal, Nabi Muhammad saw berperang selama 80 kali lebih dalam tempo kurang dari 10 tahun, Zaid bin Tsabit ra sanggup menguasai bahasa Parsi hanya dalam tempo 2 bulan, Khalifah Umar bin Abdul Aziz ra sanggup merubah kondisi negara menjadi makmur hanya dalam tempo lebih kurang 2 tahun masa pemerintahannya, dan Imam Ghazali menulis puluhan buku sepanjang masa hidupnya. Anda dapat menjadikan mereka sebagai teladan dalam semangat hidup. Anda jangan menganggap mereka sebagai manusia lain. Manusia sakti yang memiliki kelebihan khusus, sehingga tak bisa dicontoh. Mereka juga manusia biasa seperti kita. Mereka pernah gagal, pernah mengalami kesulitan dan penderitaan, bahkan di antara mereka ada yang akhir hidupnya mati dibunuh. Tapi mereka tak pernah patah semangat untuk memperjuangkan cita-cita mereka sampai akhir hayat. Jadi perbedaan mereka dengan kita hanyalah terletak pada kemauan. Mereka mau berupaya sungguh-sungguh, sedang kita mungkin tak mau berupaya dengan sungguh-sungguh. 10. Baca kisah-kisah orang sukses Selain dengan membaca kisah para nabi, sahabat dan ulama, Anda juga dapat membangkitkan motivasi dengan membaca kisah-kisah orang sukses lainnya. Misalnya, kisah hidup para pengusaha, pemimpin, ilmuawan atau olahragawan sukses. Baik yang sudah meninggal ataupun yang masih hidup. Misalnya, Anda bisa membaca kisah hidup Mahatma Gandhi (Stanley Wolpert), 100 Orang yang Paling Berpengaruh Di Dunia (Michael H. Hart), 100 Pria Pengukir Sejarah Dunia (Bill Yenne), dan lain-lain. Semangat mereka dapat Anda tiru. Terutama cara mereka membangkitkan semangat setelah gagal. Mereka juga punya kata-kata bijak yang dapat Anda gunakan untuk membangkitkan semangat Anda. Namun jika Anda membaca kisah sukses orang yang berbeda budaya dan agama dengan Anda, Anda perlu hati-hati. Sebab bisa saja cara mereka untuk berhasil tidak sesuai dengan nilai-nilai budaya dan agama kita. 11. Ikuti pelatihan motivasi

Cara lain untuk membangkitkan motivasi adalah mengikuti pelatihan motivasi (achievement motivation training). Pelatihan ini banyak diadakan oleh berbagai lembaga pelatihan. Salah satunya oleh Lembaga Manajemen LP2U (lembaga pelatihan dimana penulis berada). Acara pelatihannya ada yang berlangsung di dalam ruangan (indoor), di luar ruangan (outdoor), dan ada juga yang campuran (indoor-outdoor). Biasanya komposisi antara teori dan praktek dalam pelatihan adalah 30 : 70. Artinya, Anda akan lebih banyak mendapatkan praktek dibandingkan sekedar teori. Anda bukan hanya diberikan teori dan wawasan tentang motivasi, tapi juga mempraktekkannya dalam bentuk simulasi, games (permainan), role play (bermain peran) dan studi kasus. Hal ini merupakan kelebihan lembaga pelatihan dibandingkan sekolah-sekolah formal. Dengan mengikuti pelatiahan tentang motivasi, Anda akan diberikan kiat tentang memotivasi diri Anda sendiri. Anda juga akan diberikan kesempatan untuk mempraktekkan keefektivan kiat tersebut dalam berbagai metode belajar interaktif, sehingga Anda dapat langsung merasakan manfaatnya. Biasanya, mereka yang pernah mengikuti pelatihan motivasi akan merasa seperti terlahir kembali. Menjadi orang yang lebih termotivasi untuk mengarungi bahtera kehidupan. Namun, dampak jangka panjang pelatihan motivasi tergantung dari masing-masing orang. Ada yang merasakan dampaknya dalam jangka panjang, tapi ada juga yang hanya merasakan dampaknya dalam jangka pendek. Mereka yang merasakan dampak pelatihan dalam jangka panjang biasanya karena mereka mempraktekan kiat-kiat yang diberikan pada pelatihan tersebut. Sebaiknya Anda mengikuti pelatihan motivasi tidak hanya sekali. Minimal setahun atau dua tahun sekali Anda perlu mengikuti pelatihan motivasi. Ikuti pelatihan motivasi yang diadakan oleh berbagai lembaga pelatihan. Dengan begitu, Anda akan mendapatkan berbagai wawasan dan kiat untuk memotivasi diri Anda sendiri dalam kehidupan seharihari. Konon di Amerika, masyarakatnya sangat suka mengikuti pelatihan-pelatihan motivasi, sehingga pelatihan motivasi menjadi salah satu ladang bisnis yang menggiurkan. Dampaknya, Anda bisa saksikan sendiri. Bangsa Amerika menjadi salah satu bangsa yang paling produktif di dunia. Di Indonesia, sebagian besar masyarakatnya masih belum menyadari pentingnya pelatihan motivasi. Mereka belum menyadari manfaat pelatihan motivasi. Lebih jauh lagi, mereka belum memahami pentingnya motivasi dan hubungannya dengan produktivitas kerja. Wajar, jika bangsa ini akhirnya lebih dikenal sebagai bangsa konsumtif, bukan bangsa produktif. 12. Biasakan berpikir positif bahwa saya adalah orang yang bersemangat! Pernahkah Anda berbicara di depan umum? Cobalah agar sebelum berbicara di depan umum, Anda berpikir tentang diri Anda yang banyak kekurangannya. Pikirkan juga bahwa Anda akan berbicara di hadapan orang yang lebih pintar dari Anda. Apa hasilnya? Niscaya ketika Anda bicara, Anda akan gugup dan minder. Ucapan Anda akan tersendat-sendat, keringat dingin akan keluar, badan Anda juga akan gemetaran dan Anda tak berani menatap orang-orang di hadapan Anda. Mengapa hal itu bisa terjadi? Sebab Anda telah memasukkan pikiran negatif sebelum berbuat, sehingga pikiran tersebut mempengaruhi perilaku Anda. Coba Anda melakukan sebaliknya. Sebelum berbicara di depan umum, masukkan pikiran positif dalam diri Anda. Anda pikirkan bahwa Anda memiliki banyak

kelebihan. Orang yang dihadapan Anda tak lebih pintar dari Anda. Niscaya, Anda akan tampil lebih percaya diri. Apa yang dimaksud pikiran positif (positive thinking) ? Pikiran positif adalah melihat segala sesuatu dari sisi positif, bukan negatifnya. Sebagai misal, jika Anda gagal dalam ujian kuliah, Anda mengambil pelajaran positif dari kegagalan tersebut. Anda berpikir positif bahwa kegagalan tersebut bukan karena Anda bodoh, tapi karena kurang giat belajar. Lain kali Anda bertekad akan lebih giat lagi belajar. Berpikir posistif terkait erat dengan konsep diri seseorang. Yakni persepsi seseorang terhadap dirinya sendiri. Jika seseorang mempersepsikan dirinya memiliki banyak kekurangan dan kemalangan, maka pola berpikirnya akan negatif terus. Sebaliknya, jika seseorang mempersepsipkan dirinya sebagai orang yang beruntung dan memiliki banyak kelebihan, maka pola pikirnya akan cenderung positif terus. Jadi, perbaiki konsep diri Anda lebih dahulu sebelum Anda mampu berpikir positif. Caranya dengan banyak bersyukur, banyak mengetahui kelebihan Anda, dan tidak terlalu memikirkan kekurangan Anda. Anda juga harus meyakini bahwa apapun yang terjadi pada diri Anda semata-mata karena kehendak Allah. Dan apa pun yang dikehendaki Allah terhadap diri Anda, hal itu merupakan yang terbaik bagi Anda. Jika datang pikiran negatif dalam diri Anda segera enyahkan pikiran semacam itu. Misalnya, Anda berpikir bahwa Anda orang yang malas, buang jauh-jauh pikiran semacam itu. Jangan biarkan pikiran Anda kemasukan :virus pikiran negatif. Pikiran kita persis seperti memori dalam komputer. Apa yang diprogram, maka itulah yang akan tampak dalam layar (penampilan). Begitu juga diri kita, jika pikiran kita kemasukan virus pikiran negatif bahwa saya malas, maka penampilan (perilaku) kita akan betul-betul menjadi seorang pemalas. Karena itu, masukkan program pikiran positif dalam diri Anda, bukan program pikiran negatif. Masukan program pikiran positif bahwa Anda adalah orang yang rajin dan tekun. Bahwa Anda orang yang memiliki motivasi yang tinggi. Bahwa Anda orang yang selalu bersemangat dalam hidup. Niscaya program tersebut akan mempengaruhi perilaku Anda. Perilaku Anda akan berubah menjadi orang yang rajin, tekun dan bersemangat dalam hidup. 13. Biasakan berbahasa positif Bahasa merupakan gambaran dari pikiran Anda. Jika pikiran Anda negatif, maka cara berbahasa Anda juga akan negatif. Sebaliknya jika pikiran Anda positif, maka cara berbahasa Anda juga akan positif. Namun hubungan bahasa dengan pikiran juga bisa dibalik. Apa yang Anda bahasakan bisa mempengaruhi pikiran Anda. Jika Anda berbahasa negatif, maka pikiran Anda juga akan negatif. Jika bahasa Anda positif, maka pikiran Anda juga akan positif. Karena itu, biasakanlah berbahasa positif agar pikiran Anda juga positif. Bahasa positif adalah bahasa yang optimis (misalnya, saya berharap pekerjaan kita akan sukses). Bahasa positif juga bahasa yang mengandung makna berani mencoba, tidak takut gagal, dan tidak mengeluh (misalnya, saya akan mencobanya, saya akan berusaha melakukannya, saya bisa, mestinya kita mengambil hikmah dari kegagalan ini). Bahasa positif juga bahasa yang tidak menggunakan kata tidak(misalnya, saya tidak bisa, saya tidak mau, saya tidak optimis). Sebagai contoh, jika ada orang yang

mengatakan kepada Anda bahwa Anda terlalu berani menamakan modal dalam suatu usaha. Anda mengatakan, saya optimis usaha ini akan berhasil. Dengan membiasakan diri Anda berbahasa positif, Anda akan menjadi orang yang selalu termotivasi untuk bekerja. Sebab bahasa Anda akan mempengaruhi pikiran Anda. Pikiran Anda akan optimis. Pikiran Anda tidak pernah merasa takut gagal, sehingga Anda akan terus bekerja menuju cita-cita Anda. Sebaliknya, semakin sering Anda berbahasa negatif, semakin sering Anda merasa kurang bersemangat untuk beraktifitas. Anda akan banyak mengeluh, takut dengan kegagalan, dan akhirnya banyak memberikan alasan yang bukan-bukan untuk menunda pekerjaan Anda. 14. Miliki semboyan Hari ini harus lebih baik dari hari kemarin Semboyan Hari ini harus lebih baik dari hari kemaren, sebenarnya diambil dari penggalan hadits nabi, Barangsiapa yang hari ini lebih buruk dari hari kemarin, ia celaka. Barangsiapa yang hari ini sama dengan hari kemarin, ia merugi. Barangsiapa yang hari ini lebih baik dari hari kemarin, maka ia beruntung. Dari hadits tersebut tergambar sebuah semangat untuk selalu lebih baik dari hari kemarin. Semangat untuk senantiasa meningkatkan kuantitas dan kualitas amal di muka bumi. Semboyan Hari ini harus lebih baik dari hari kemarin perlu dijadikan prinsip hidup Anda. Bagaimana caranya? Setiap malam sebelum tidur atau setiap pagi sebelum Anda bekerja, ingatkan diri Anda bahwa hari ini aktivitas Anda harus lebih baik dari hari kemarin. Renungkan sejenak apa yang Anda lakukan kemarin. Dimana kekurangan yang harus diperbaiki. Dan bagaimana cara mengatasi kekurangan tersebut. Hal ini harus Anda lakukan setiap pagi agar Anda termotivasi berkarya lebih baik pada hari itu. Kalau perlu, Anda tuliskan kekurangan atau kesalahan yang Anda lakukan kemarin. Kemudian tulis juga solusi atau tekad Anda untuk mengatasi kekuarangan dan kesalahan tersebut. Termasuk dalam hal ini adalah kesalahan berupa kemaksiatan yang Anda lakukan. Dengan Anda menuliskannya, Anda akan termotivasi lebih kuat lagi untuk mengatasi kekurangan atau kesalahan tersebut daripada dengan hanya merenungkan di benak saja. Pada waktu Anda pertama kali menggunakan kiat ini Anda mungkin perlu menulis kiat ini besar-besar di dinding kamar tidur Anda. Hal ini untuk mengingatkan Anda, terutama ketika Anda mau tidur atau bangun tidur. Jangan sampai Anda tidak sempat untuk mengingatkan diri Anda tentang semboyan hidup ini. Hal ini penting agar Anda selalu bersemangat memperbaiki diri Anda dari hari ke hari. 15. Beri tahu rencana Anda kepada orang lain Anda punya keinginan untuk melakukan sesuatu.tapi malas untuk memulainya? Jika itu yang terjadi, propagandakan keinginan Anda tersebut kepada orang lain. Beritahukan keinginan Anda itu kepada siapa saja yang Anda kenal. Namun bukan kepada orang-orang yang suka mematahkan semangat orang lain. Sebab jika Anda katakan kepada mereka, mereka akan mencibir atau meremahkan keinginan Anda. Anda bukan malah makin bersemangat, tapi malah patah semangat. Agar Anda tidak dikatakan sok pamer atau omong besar, katakan keinginan Anda itu dengan kata-kata seperti Insya Allah, saya akan mengerjakannya, jika Allah mengizinkannya, mudah-mudahan, saya akan berusaha, dan kata-kata lain yang semacam itu.

Mengapa dengan mengatakan kepada orang lain, Anda jadi bersemangat mengerjakannya? Karena dengan mengatakannya kepada orang lain, Anda sedang mensugesti diri Anda untuk tidak malas mengerjakannya. Anda seperti sedang menegur diri Anda sendiri. Menegur diri Anda untuk bersemangat mengerjakannya. Selain itu, Anda juga seperti berjanji pada orang lain untuk melakukan pekerjaan tersebut. Karena Anda telah berjanji, Anda jadi malu untuk tidak mengerjakannya. Hal itu akan membangkitkan semangat Anda untuk mengerjakannya. Cobalah kiat ini jika Anda tidak percaya. Insya Allah, Anda akan merasakan dampaknya. Anda jadi lebih bersemangat untuk mengerjakannya. Mungkin, ketika Anda mengatakannya pertama kali kepada seseorang, Anda tetap belum bersemangat. Tapi semakin banyak orang yang Anda beritahu, maka semangat Anda akan semakin meningkat. Karena Anda merasa semakin banyak teguran dan janji kepada orang lain. Jikapun Anda tetap tidak bersemangat mengerjakannya, walau telah memberitahukannya kepada banyak orang, niscaya hal itu hanya sementara. Anda sedang pada tahap mengumpulkan energi di alam bawah sadar Anda. Suatu ketika, energi tersebut akan keluar dan Anda secara tiba-tiba menjadi bersemangat untuk mengerjakannya. 16. Beralih ke pekerjaan-pekerjaan sepele Jika Anda jenuh melakukan suatu pekerjaan. Tinggalkan pekerjaan tersebut. Jangan paksakan diri Anda untuk terus mengerjakannya. Sebab hasilnya juga tidak akan maksimal dan rasa stres juga akan bertambah. Tinggalkan pekerjaan tersebut. Lalu alihkan aktivitas Anda pada hal-hal yang sepele. Misalnya, jika Anda jenuh menulis, tinggalkan aktivitas menulis Anda. Lalu kerjakan aktivitas lain yang sepele, yang tidak terlalu menyita pikiran Anda, misalnya membuat minuman, merebahkan diri Anda, membaca buku humor, bermain-main dengan anak Anda, menonton teve, melihat pemandangan di sekitar rumah Anda, dan lain-lain. Dengan mengalihkan aktivitas Anda ke hal-hal yang sepele, Anda mengistirahatkan sejenak pikiran dan perasaan Anda. Anda mengambil waktu jeda untuk mengumpulkan kembali semangat Anda. Tapi Anda harus hati-hati dengan waktu jeda Anda. Jangan sampai Anda terlalu lama mengambil waktu jeda, sehingga pekerjaan Anda tidak selesai pada waktunya. Jadi ketika jeda pun, Anda harus mengingatkan diri Anda bahwa Anda sedang mengambil waktu jeda untuk bekerja kembali. Berapa lama waktu jeda yang terbaik? Jawabannya relatif. Tergantung dari masingmasing orang dan tergantung pula dari tingkat kejenuhannya. Semakin terbiasa Anda rajin bekerja, semakin sebentar waktu jeda Anda. Sebaliknya, semakin kurang rajin Anda bekerja, semakin lama waktu jeda yang Anda butuhkan. Begitu pula, semakin kecil tingkat kejenuhan Anda, semakin sebentar waktu jeda yang Anda butuhkan. Sebaliknya, semakin besar tingkat kejenuhan Anda, semakin lama lama waktu jeda yang Anda butuhkan. 17. Mulailah dari yang paling mudah Kiat lain untuk mengatasi rasa malas mengerjakan sesuatu adalah dengan memulainya dari hal yang paling mudah. Misalnya, jika Anda malas membuat proposal yang ditugaskan kepada Anda, mulailah dari mengumpulkan bahan-bahannya, atau mulailah dari membuat kerangka pikirannya, atau mulailah dari menuliskan bagian yang mudah dari proposal tersebut.

Dengan memulai dari yang paling mudah, Anda sebenarnya sedang bekerja sambil mengumpulkan semangat. Ibarat menyetir mobil, Anda sedang memacu gas semangat Anda untuk makin lama makin cepat. Hal ini perlu Anda lakukan jika Anda sulit untuk membangkitkan motivasi Anda untuk bekerja. Jika setelah melakukan pekerjaan yang paling mudah tersebut ternyata motivasi Anda belum bangkit juga, paksakan diri Anda untuk mengerjakannya. Lama-kelamaan niscaya akan muncul juga motivasi untuk mengerjakannya. Namun jika tidak muncul juga, cari pekerjaan mudah lainnya. Cari bagian pekerjaan mudah lainnya, walau pekerjaan itu mungkin relatif lebih sulit dari yang pertama,. Mungkin mood Anda tidak berada di bagian pekerjaan yang pertama, tapi di bagian pekerjaan yang kedua, ketiga, keempat dan seterusnya. Jadi cari terus celah untuk membangkitkan motivasi Anda sampai Anda menemuinya. Dari situlah kemudian Anda mulai menyelesaikan pekerjaan tersebut secara bertahap dan menyeluruh. Yang penting perlu dipahami, setiap orang memiliki perbedaan dalam menganggap suatu pekerjaan itu mudah atau sulit. Bagi Anda, mungkin suatu pekerjaan dianggap mudah, tapi bagi orang lain sulit. Begitupun sebaliknya. Karena itu, Anda sendiri yang lebih tahu bagian mana dari suatu pekerjaan yang mudah Anda lakukan. Biasanya bagian yang mudah itu adalah pekerjaan yang merupakan minat atau keterampilan seseorang. Jadi Anda perlu mengetahui minat atau keterampilan Anda agar Anda tahu mana bagian dari suatu pekerjaan itu yang mudah Anda lakukan. 18. Kerjakan dengan orang lain Cara lain agar termotivasi melakukan suatu pekerjaan adalah dengan mengerjakannya bersama orang lain. Tapi orang yang Anda ajak kerjasama tersebut sebaiknya orang yang memiliki motivasi tinggi, sehingga ia bisa menularkan motivasinya kepada Anda. Bukan orang yang memiliki motivasi rendah, sehingga Anda malah harus menyemangatinya untuk bekerja. Padahal Anda sendiri mungkin sedang turun motivasinya untuk mengerjakan pekerjaan tersebut. Selain memiliki motivasi tinggi, orang yang Anda ajak kerjasama sebaiknya juga orang yang memiliki persepsi sama dengan Anda tentang pekerjaan tersebut. Hal ini untuk menghindari konflik, yang malah dapat berakibat pada turunnya semangat kerja Anda. Selain itu, orang yang Anda ajak kerjasama sebaiknya bukan orang yang dibawah Anda, tetapi minimal sejajar atau malah di atas Anda. Sebagai misal, kurang tepat bagi Anda jika mengajak isteri, anak, atau anak buah Anda untuk bekerjasama mengerjakan pekerjaan yang malas Anda lakukan. Karena mereka di bawah Anda. Biasanya orang yang dibawah, tidak akan memotivasi Anda, tapi malah Anda yang memotivasi mereka untuk bekerja. Padahal Anda sendiri justru sedang menghadapi masalah motivasi. Dengan orang yang Anda ajak kerjasama sebaiknya Anda membuat pembagian dan jadwal kerja yang jelas. Termasuk di dalamnya jadwal untuk rapat evaluasi pekerjaan yang sedang dilakukan. Juga perlu dipikirkan teknik komunikasi yang mudah dilakukan antara Anda dengan orang yang Anda kerjasama. Perlu juga dipahami bahwa orang yang Anda ajak kerjasama tidak mesti hanya seorang, bisa dua orang atau lebih. Tergantung dari kebutuhan dan skala kompleksitas pekerjaan. Yang penting jangan terlalu banyak atau terlalu sedikit. Sebab hal itu dapat berdampak pada efisiensi dan efektivitas kerja.

19. Yakini bahwa Anda orang sukses Jika Anda yakin bahwa Anda orang sukses, maka Anda akan lebih termotivasi untuk beramal. Tapi jika sebaliknya, maka Anda tidak akan bersemangat untuk beramal. Hal itu karena keyakinan akan mempengaruhi perilaku, sehingga jika Anda yakin Anda orang sukses, maka perilaku Anda akan sungguh-sungguh dalam beramal. Bagaimana cara menumbuhkan keyakinan sukses? Anda perlu mengubah terlebih dahulu paradigma sukses. Sukses bukan berarti keberhasilan materi, populeritas dan pangkat yang tinggi, tapi sukses adalah keberhasilan seseorang untuk lebih baik dari masa lalunya. Barangsiapa yang hari ini lebih baik dari hari kemarin, maka ia beruntung (Al Hadits). Paradigma sukses yang berarti kekayaan, populeritas dan pangkat yang tinggi membuat orang yang tidak mendapatkannya menjadi minder. Sebab ia merasa tidak mampu untuk meraihnya. Akibatnya, semangat dalam beraktivitas juga menjadi menurun. Padahal sukses dalam pengertian tersebut belum tentu benar. Buat apa memperoleh semua itu jika akhirnya masuk neraka? Sukses yang sesungguhnya bukan hanya dalam wujud keberhasilan duniawi, tapi juga sukses untuk masuk ke dalam surga (yang penuh dengan kenikmatan). Sebab (bagi orang yang beriman) surga adalah kehidupan yang sesungguhnya dan lebih kekal. Sedang dunia adalah kehidupan yang menipu dan fana. Oleh karena itu, orang harus beramal yang semakin baik dari hari ke hari, sehingga di ujung hidupnya ia berhasil masuk surga (menjadi orang yang bertakwa kepada Allah SWT). Jika paradigma sukses adalah semakin baik dari hari ke hari, maka hal itu lebih mudah untuk diyakini. Anda akan lebih mudah yakin bahwa sukses juga milik Anda. Bukan hanya milik orang yang kaya, populer atau berpangkat tinggi. Anda juga akan lebih percaya diri untuk mengarungi kehidupan. Sebab bagi Anda sukses itu adalah (sedikit) lebih baik dari hari kemarin. Bagi Anda, sukses adalah kemenangankemenangan kecil yang Anda rasakan setiap hari (yakni ketika Anda lebih baik dari hari kemarin), bukan hanya kemenangan besar yang jarang terjadi. Sukses dalam pengertian kemenangan-kemenangan kecil inilah yang akan membuat Anda bersemangat dalam beraktivitas. Membuat Anda siap menghadapi berbagai tantangan untuk mencapai cita-cita Anda. 20. Lakukan dua pekerjaan sekaligus Jika Anda mogok menyelesaikan suatu pekerjaan karena jenuh dan lemah semangat, gandengkan pekerjaan itu dengan mengerjakan pekerjaan lainnya. Hal ini niscaya akan membangkitkan kembali semangat Anda yang mogok tadi. Mengapa? Karena dengan menggandengkannya dengan pekerjaan lain, akan terjadi transfer semangat. Namun hal ini hanya dapat terjadi jika terpenuhi dua syarat. Pertama, jika pekerjaan yang digandengkan itu adalah pekerjaan yang Anda lakukan dengan bersemangat. Kedua, jika pekerjaan tersebut mirip atau sejalan dengan pekerjaan yang mogok tadi. Sebagai misal, jika Anda mogok menulis buku, kerjakan pekerjaan itu sekaligus dengan menulis artikel (yang Anda anggap lebih mudah dilakukan). Jika Anda tidak bersemangat menghapal pelajaran Biologi, pelajari Fisika yang lebih Anda sukai. Tentu saja dalam mengerjakan dua pekerjaan sekaligus itu, Anda tetap harus terfokus pada pekerjaan pertama Anda, karena pekerjaan itu merupakan pekerjaan utama Anda. Sedang pekerjaan yang satu lagi hanyalah sebagai pemancing semangat Anda. Jika Anda sudah kembali bersemangat mengerjakan pekerjaan yang sempat mogok tadi, selesaikan

pekerjaan tersebut dan jangan terlena untuk asyik melakukan pekerjaan kedua, sehingga pekerjaan pertama Anda yang lebih utama malah tidak selesai. 21. Yakini bahwa Anda sudah terlambat Cara lain agar Anda tetap bersemangat adalah meyakini bahwa Anda sudah terlambat. Yakini bahwa Anda sudah terlambat dari segala sisi. Dari sisi usia, kesempatan dan waktu dibandingkan dengan orang lain yang setingkat dengan Anda. Misalnya, profesi Anda adalah dokter. Bandingkan karir Anda dengan dokter lain yang lebih maju karirnya dari Anda padahal usianya sama dengan Anda. Bahkan mungkin lebih muda dari Anda. Perbandingan ini bukan dalam rangka iri terhadap keberhasilannnya. Tapi dalam rangka menumbuhkan keyakinan terhadap diri Anda bahwa Anda sudah terlambat. Dari perasaan terlambat itulah diharapkan muncul tekad untuk menyusulnya, sehingga Anda termotivasi untuk berkarya. Paradigma yang dipakai dalam kiat ini adalah paradigma balap mobil. Jika pembalap bukan berada di urutan pertama, ia akan bersemangat menyusul pembalap yang ada di depannya. Upayanya akan lebih sungguh-sungguh untuk mengejar ketertinggalannya. Sebaliknya, pembalap yang berada di urutan pertama akan lebih cepat lengah, sehingga mungkin akan tersusul oleh pembalap di belakangnya. Nahkalau Anda tidak ingin lengah dan tetap bersemangat dalam beraktivitas posisikan diri Anda sebagai pembalap yang sedang menyusul pembalap pertama. Niscaya anda akan lebih bersemangat untuk berkarya. Jika Anda tidak mendapatkan pesaing yang sesuai dengan Anda, bandingkan diri Anda dengan orang-orang sukses sebelum Anda. Yakni orang-orang yang sudah meninggal. Baca biografi mereka dan yakini bahwa Anda sudah terlambat dibandingkan mereka. Anda kalah sukses dibandingkan mereka. Dari situ, munculkan tekad untuk bersemangat menyamai rekor mereka dalam memperoleh kesuksesan. 22. Buat dead line (tenggat waktu) Agar Anda bersemangat mengerjakan sesuatu, buat dead linenya. Buat dead line bukan berdasarkan dead line sesungguhnya, tapi dead line bayangan. Yakni dead line yang lebih cepat waktunya daripada dead line yang sebenarnya. Sebagai misal, jika Anda harus menyelesaikan tugas dari atasan Anda dalam jangka waktu dua minggu. Buat dead line bayangan selama 10 hari. Hal ini akan membuat Anda lebih bersemangat dan lebih bersungguh-sungguh mengerjakannya. Sebab waktunya lebih mendesak, sehingga Anda dipaksa untuk tidak malas mengerjakannya. Kegunaan dead line bayangan juga untuk berjaga-jaga jika Anda tetap mengalami lemah semangat. Jika lemah semangat tetap terjadi, sehingga dead line bayangan terlewatkan, Anda masih punya waktu untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut. Karena dead line yang terlewatkan bukan dead line sesungguhnya. Memang, cara ini dapat menimbulkan stres karena Anda merasa dikejar-kejar waktu. Karena itu, cara ini hanya dianjurkan untuk pekerjaan yang benar-benar penting untuk dilakukan. 23. Yakini aktivitas Anda penting Pernahkah Anda melihat tukang parkir yang bersemangat melakukan pekerjaannya? Ia akan dengan sabar, serius dan telaten mengatur kendaaran yang parkir. Mengapa ia bersemangat melakukan pekerjaannya? Karena ia menganggap pekerjaannya penting.

Seremeh apapun pekerjaan yang Anda lakukan, tapi jika Anda menganggapnya penting, niscaya Anda akan bersemangat untuk mengerjakannya. Anda juga akan lebih tekun mengerjakannya. Hingga akhirnya Anda dapat menjadi orang yang ahli dalam bidang tersebut. Bagaimana caranya agar Anda yakin bahwa aktivitas yang Anda lakukan penting? Caranya, jangan ukur kepentingan tersebut berdasarkan prestise (gengsi) pekerjaan itu di mata masyarakat, tapi ukurlah kepentingan pekerjaan tersebut dari sumbangsihnya terhadap orang banyak. Atau dari kesesuaiannya dengan minat dan bakat Anda. Jika Anda yakin pekerjaan itu berguna bagi masyarakat atau sesuai dengan minat Anda, maka yakini diri Anda bahwa pekerjaan itu penting, walau di mata masyarakat mungkin pekerjaan tersebut tidak prestisius. Jika Anda berkeyakinan bahwa pekerjaan Anda penting, Anda akan lebih bersemangat mengerjakannya. Seremeh apapun pekerjaan tersebut. Hal itu karena Anda menikmatinya (sebab sesuai dengan minat Anda). Atau karena Anda percaya bahwa pekerjaan itu berguna bagi banyak orang. Sebaliknya, jika Anda menganggap pekerjaan itu sebagai pekerjaan yang kurang penting (karena kurang prestisius di lingkungan Anda), Anda akan mengerjakannya tanpa semangat. Anda akan mengerjakannya dengan ogah-ogahan, sehingga hasilnya juga akan kurang maksimal. 24. Ubah pekerjaan Anda yang membosankan Agar Anda tidak bosan mengerjakan sesuatu, ubah berbagai hal yang terkait dengan pekerjaan tersebut. Perubahan tersebut tentu saja tidak merubah hasil akhir dari pekerjaan tersebut, hanya sekedar merubah proses melakukan pekerjaan itu. Jadi rubahlah suasana kerjanya, urutan kerjanya, waktu kerjanya, tempat kerjanya, teman kerjanya, dan lain-lain. Sebagai misal, untuk menghindari kebosanan rapat yang rutin diadakan, ubah suasananya (contohnya merubah dekor ruangan, fasilitas ruangan, pakaian yang dikenakan), ubah urutan kerjanya (contohnya merubah agenda rapat, merubah susunan agenda rapat), ubah tempat kerjanya (contohnya merubah tempat rapat ke ruangan lain, ke tempat terbuka, ke luar kantor), atau ubah teman kerjanya (contohnya merubah anggota rapat, mengundang anggota tidak tetap, mengundang tamu istimewa). Dengan merubah prosesnya, Anda akan mendapatkan semangat baru. Sebab salah satu cara meningkatkan semangat adalah menghindari suasana rutinitas yang membosankan. Dengan kata lain, selalu melakukan perubahan-perubahan suasana kerja. Memang, untuk selalu melakukan perubahan suasana dibutuhkan kreativitas. Yakni kemampuan untuk menghadirkan ide-ide baru. Kemampuan untuk berani mencoba, berani berimajinasi, dan berani mendobrak aturan main. Tanpa keberanian itu, kreativitas tidak akan muncul. Kreativitas juga dapat dilakukan dengan meniru apa yang telah dilakukan orang lain, menambahkan atau mengurangi apa yang sudah ada, mengkombinasi apa yang sudah ada, dan menciptakan sesuatu yang baru. 25. Hindari mencari-cari alasan Jika kita malas melakukan sesuatu, biasanya otak kita akan memprogram berbagai alasan untuk membenarkan kemalasan kita. Otak kita akan berkata, Saya tidak malas, tapi hanya sekedar jenuh, nanti saya akan mengerjakannya kembali, saya sedang mencari informasi, saya sedang menunggu kesempatan, saya tidak mempunyai peralatan

memadai untuk mengerjakannya, saya tidak punya modal, memang, kemampuan saya hanya segini, dan berbagai alasan lainnya yang serupa. Alasan-alasan tersebut tampak rasional dan benar, sehingga Anda kemudian betul-betul tidak melakukan pekerjaan itu. Padahal pekerjaan tersebut penting bagi Anda. Sesungguhnya, sebagian besar alasan untuk menunda pekerjaan adalah alasan yang dibuat-buat. Alasan yang dibesar-besarkan. Alasan untuk menutupi ketakutan kita untuk melakukan sesuatu. Ali bin Abu Tholib ra pernah berkata, Jika Anda menunda pekerjaan, bayangan ketakutan kita akan gagal dalam melakukan pekerjaan tersebut akan jauh lebih besar dari kegagalan yang sebenarnya. Cobalah Anda renungkan, sesuatu yang Anda inginkan tapi tidak Anda lakukan pada saat ini. Apa alasan Anda tidak melakukannya? Renungkan, apakah alasan tersebut dibuatbuat atau tidak. Pasti, Anda akan sampai pada kesimpulan bahwa sebagian besar alasan tersebut dibesar-besarkan oleh Anda sendiri. Bahkan alasan yang tetap Anda anggap benarpun, pasti ada solusinya. Carilah solusinya, sehingga Anda tidak punya alasan lagi untuk menunda pekerjaan tersebut. Alasan yang dibuat-buat oleh kita sendiri membuat kita urung melakukan sesuatu yang kita inginkan. Membuat kita takut akan kegagalan, sehingga akhirnya tidak bersemangat untuk mengerjakannya. Karena itu, hindari alasan. Karena sebagian besar alasan hanya dibuat-buat. Hanya untuk menutupi kepengecutan kita untuk melangkah maju. Sama sekali tidak rasional dan tidak benar. Jika pikiran Anda tergoda untuk membuat berbagai alasan yang menghambat Anda untuk bergerak maju, segera buang jauh-jauh pikiran itu. Berlindunglah kepada Allah, karena alasan itu mungkin hanya godaan setan yang memang ingin menghambat kemajuan kita. Jika Anda membiarkan alasan tersebut mendekam dalam pikiran Anda, Anda akan menjadi orang yang takut berbuat apa yang Anda inginkan. Anda akan menjadi orang yang malas berbuat. Anda akan menjadi orang yang apatis terhadap (tantangan) hidup. Dan ini adalah kepengecutan yang paling besar. 26. Pergilah ke toko buku Pergilah ke toko buku, jika Anda sedang tidak bersemangat. Disana, Anda dapat mengambil hikmah betapa produktifnya mereka yang mampu menulis buku. Menulis buku bukanlah pekerjaan mudah. Butuh kesabaran dan ketekunan. Tanpa semangat yang permanen tak mungkin sebuah buku tercipta. Anda dapat mengambil pelajaran dari para penulis buku tentang kesabaran dan ketekunana. Tentang betapa pentingnya memiliki semangat yang terus menerus dalam diri kita. Selain itu, di toko buku Anda dapat membaca (walau sepintas) berbagai buku yang dapat memotivasi hidup Anda. Apapun buku yang Anda baca sebenarnya dapat memotivasi hidup Anda. Sekalipun buku itu adalah buku fiksi, seperti komik atau novel. Caranya dengan mengambil sisi positif dari sebuah buku. Misalnya, ketika Anda membaca buku fiksi petualangan, Anda dapat mengambil hikmah tentang keberanian, kepahlawanan, dan kemampuan bertahan (survival) menghadapi berbagai cobaan. Jika Anda ke toko buku, Anda juga dapat mengevaluasi perjalanan hidup Anda. Ketika Anda membaca buku, otomatis Anda akan membandingkan diri Anda dengan apa yang ditulis dalam buku tersebut. Anda juga merangsang daya pikir Anda untuk melakukan apa yang menurut Anda baik dalam rangka meningkatkan kualitas diri Anda di masa depan. Semua itu akan membangkitkan rasa optimis dan gairah hidup Anda.

Karena itu, sering-seringlah ke toko buku jika motivasi hidup Anda ingin terus terpelihara. Anda tak perlu kuatir hanya membaca di toko buku, tanpa membeli buku. Sebab biasanya toko buku, terutama toko buku yang besar, mempunyai misi sosial yakni mencerdaskan kehidupan bangsa, sehingga mereka (sampai kadar tertentu) membolehkan pengunjungnya untuk membaca buku. Ingat! Orang sukses adalah orang yang banyak membaca. Semakin banyak membaca semakin bertambah wawasan dan semakin termotivasi kita untuk sukses. Sebaliknya, semakin jarang membaca semakin sempit wawasan dan semakin lemah semangat hidup kita untuk sukses. 27. Inventarisir kelebihan atau prestasi Anda di masa lalu Jika Anda sedang lesu dan tidak bersemangat, Anda mungkin bisa melakukan cara ini. Yakni, dengan menginventarisir kelebihan atau prestasi Anda di masa lalu. Ingat-ingat prestasi Anda di masa lalu mulai dari Anda kecil sampai sekarang. Jika Anda sulit mengingatnya, bantu ingatan Anda dengan membuka arsip lama Anda, foto-foto masa lalu Anda, atau bertanya kepada orang lain yang mengenal Anda sejak lama (orang tua, kakak, adik, kakek, nenek, dan lain-lain). Yang dimaksud prestasi masa lalu tidak mesti berupa keberhasilan yang diakui orang lain, seperti pemenang sebuah lomba misalnya, tapi juga hal-hal yang merupakan keberhasilan Anda pribadi. Misalnya, keberhasilan Anda membuat sebuah puisi, membuat proposal kegiatan, membuat kue, membantu orang lain, mengikuti acara tertentu, melakukan perjalanan ke sebuah tempat, dan lain-lain. Pokoknya, segala sesuatu yang membuat Anda bangga dan merasa berhasil pada waktu itu. Itulah prestasi masa lalu Anda. Catat prestasi masa lalu Anda secara berurutan menurut masanya. Niscaya Anda akan kaget sendiri, betapa banyak prestasi masa lalu Anda. Anda tidak menyangka bahwa Anda lebih baik dari yang Anda kira. Memang, kita seringkali melupakan prestasi masa lalu kita. Yang kita ingat justru kekurangan dan kegagalan kita, sehingga akhirnya kita under estimate (menganggap rendah) terhadap kemampuan diri kita sendiri. Dampaknya, kita merasa rendah diri terhadap diri kita sendiri. Cara ini tentu saja tidak bijak dan tidak proporsional. Hanya akan membuat hidup kita menjadi tidak bersemangat. Nahdengan mencatat prestasi masa lalu Anda. Bahkan kalau bisa, menempelkannya di tempat-tempat tertentu yang mudah Anda lihat. Anda akan tahu bahwa Anda lebih baik dari yang Anda kira. Anda akan lebih percaya diri terhadap kemampuan diri Anda sendiri. Anda akan merasa, jika saya dahulu bisa melakukan hal ini, mengapa sekarang tidak? Jika saya dulu begitu bersemangat melakukan sesuatu, mengapa sekarang malas?. Semua renungan itu akan membangkitkan kembali semangat Anda untuk berkarya. 28. Pakai timer waktu Cara lain agar Anda termotivasi bekerja adalah memakai timer (alat pencatat) waktu, berupa stopwatch atau jam biasa. Caranya, tentukan berapa lama Anda harus menyelesaikan bagian tertentu dari pekerjaan Anda. Ingat, hanya bagian tertentu dari pekerjaan Anda, bukan seluruh pekerjaan Anda. Misalnya, jika Anda ingin menulis, tentukan berapa lama Anda bisa menyelesaikan satu paragraf, bukan berapa lama Anda bisa menyelesaikan seluruh tulisan. Katakan Anda menentukannya paling lama 5 menit, maka kerjakan pekerjaan tersebut selama paling lama 5 menit. Perhatikan timer waktu

Anda. Jika telah selesai, buat paragraf berikutnya dengan waktu yang sama, begitu seterusnya. Anda harus berupaya mentaati waktu yang telah Anda tentukan. Jangan melewati waktu yang telah Anda tentukan sendiri. Upayakan begitu seterusnya seakan-akan Anda bekerja berkejaran dengan waktu. Dengan cara ini, niscaya Anda akan termotivasi untuk bekerja. Namun, jika Anda bosan dan mengalami kebuntuan inspirasi, hentikan pekerjaan Anda dan istirahatlah. Tentukan berapa lama Anda harus istirahat dengan menggunakan timer waktu juga. Lakukan istirahat sesuai dengan waktu yang telah Anda tentukan. Waktu istirahat jangan terlama panjang, tapi juga jangan terlalu pendek. Tentukan waktu istirahat secukupnya. Setelah waktu istirahat habis, kembalilah bekerja dengan menggunakan timer waktu kembali untuk menyelesaikan pekerjaan yang tersisa. Lalu ketika jenuh, istirahat kembali dengan menggunakan timer waktu lagi, lalu bekerja lagi dan begitu seterusnya, sampai pekerjaan Anda benar-benar selesai. Insya Allah, cara ini sangat efektif untuk membuat Anda termotivasi untuk menyelesaikan pekerjaan Anda. 29. Ikuti organisasi tempat berkumpulnya orang-orang yang motivasinya tinggi Jika Anda ingin termotivasi, berkumpullah bersama orang yang termotivasi hidupnya. Jika mereka berada dalam organisasi tertentu, ikuti organisasi itu dan bergaullah dengan mereka. Ikuti organisasi yang sesuai dengan profesi atau bakat Anda. Misalnya, jika Anda ingin termotivasi untuk berwirausaha, bergabunglah dengan organisasi wirausahawan. Jika Anda ingin belajar menulis, bergabunglah dengan organisasi penulis. Atau jika Anda seorang aktivis dakwah, bergabunglah dengan organisasi dakwah. Dengan mengikuti organisasi tempat berkumpulnya orang-orang yang termotivasi dalam bidang tertentu, Anda akan tertular dengan motivasi mereka, sehingga Anda juga akan bersemangat untuk berbuat sesuai dengan bidang Anda. Tentu saja yang dimaksud bergabung disini bukan sekedar bergabung, tapi juga aktif bergaul dengan mereka. Juga aktif menimba wawasan dan pengalaman mereka. Jika Anda aktif bergaul dengan mereka, Anda juga akan merasakan bagaimana suka duka mereka dalam bekerja. Bagaimana cara mereka untuk terus termotivasi dalam bekerja. Hal ini akan membuat Anda bersemangat seperti mereka. 30. Proakif (Yakini bahwa Anda bertanggung jawab terhadap diri Anda sendiri) Proaktif berarti inisiatif yang bertanggung jawab. Orang yang proaktif selalu berusaha berinisiatif melakukan sesuatu yang ia yakini dapat mengantarkannya ke arah kesuksesan. Orang proaktif melakukan inisiatif karena yakin bahwa dialah yang bertanggung jawab terhadap nasibnya sendiri. Ia yakin bahwa hidupnya seluruhnya dikendalikan oleh dirinya sendiri, bukan oleh orang lain. Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum, sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri (QS. 13 : 11). Ia bukan tipe orang yang sering menyalahkan lingkungan atau orang lain atas kegagalan yang dialaminya. agar kamu tidak mengatakan: Sesungguhnya orang-orang tua kami dahulu telah mempersekutukan Tuhan sejak dahulu, sedang kami ini adalah anak-anak keturunan yang (datang) sesudah mereka. Maka apakah Engkau akan membinasaan kami karena perbuatan orang-orang yang sesat dahulunya? (QS. 7 : 173). Menyalahkan orang lain atau lingkungan adalah cara yang pengecut. Cara lembar batu,

sembunyi tangan. Cara orang yang tidak memahami hakekat penciptaan manusia di muka bumi. Cara ini harus Anda hindari agar Anda bisa sukses dan termotivasi dalam hidup. Agar Anda termotivasi dalam hidup, jadilah orang yang yakin bahwa dirinyalah yang bertanggung jawab terhadap nasibnya sendiri, bukan lingkungan atau orang lain (proaktif). Karena keyakinan itu, ia selalu bersemangat memulai sesuatu, bahkan sebelum orang lain memulainya. Anda harus bersemangat memulai sesuatu tanpa menunggu orang lain memotivasi Anda. Sebab Andalah yang bertanggung jawab terhadap diri Anda sendiri, bukan orang lain. Anda tidak boleh menyalahkan lingkungan sebagai sebab kegagalan Anda. Sebab lingkungan diciptakan, bukan menciptakan. Ia tergantung dari diri Anda sendiri, bukan sebaliknya. Pada dasarnya, kita adalah makhluk yang datang sendiri ke dunia dan akan pulang sendirian pula ke akhirat kelak. Kita sendiri yang harus mempertanggjawabkan nasib kita di hadapan Allah kelak. Tidak ada orang lain yang dapat membantu kita di hari Hisab, walau orang tersebut sering membantu kita di dunia, seperti orang tua, anak, atasan, pengikut, keluarga, dan lain-lain. Semua itu tak dapat menolong kita untuk turut serta mempertanggungjawabkan perbuatan kita. Kita harus mempertanggungjawabkan perbuatan kita sendirian kepada Allah. (yaitu) di hari dimana harta dan anak tidak berguna, kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih (QS. 26 : 88-89). Karena itu, jadilah proaktif! Karena hal itu adalah hakekat hidup dan hakekat diri Anda sendiri. Yakini hal itu dan Anda akan termotivasi untuk berkarya. Tapi jika Anda bersikap sebaliknya. Kurang bertanggungjawab terhadap nasib Anda sendiri dan selalu menyalahkan orang lain atau lingkungan, jika gagal, maka Anda tidak akan termotiavasi dalam hidup. Sebab, Anda merasa bahwa orang lainlah yang bertanggung jawab terhadap nasib Anda, bukan diri Anda sendiri, sehingga Anda tidak akan termotivasi untuk berinisiatif melakukan sesuatu. 31. Bekerjalah sesuai dengan minat dan bakat Anda Jika seseorang melakukan sesuatu yang sesuai dengan minat dan bakatnya, niscaya ia akan termotivasi melakukannya. Sebaliknya, jika seseorang bekerja yang tidak sesuai dengan minat dan bakatnya, maka ia akan kurang termotivasi untuk mengerjakannya. Karena itu, jika Anda ingin bersemangat melakukan sesuat