strategi pemasaran kfc

48
MAKALAH STUDI KASUS TENTANG HARGA PADA KFC Ditujukan untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Manajemen Pemasaran Global Dosen: Dr. Vanessa Gaffar, SE.Ak, MBA. Disusun oleh: Azhari Rasyad (0703934) Deni Kurnia Rahmat (0707428) Fatwa Najmal Bihar (0707676) Wanda Pradika (0707718) Yuda Purwaji (0704512) Zaki Tur Wibawa (0707638)

Transcript of strategi pemasaran kfc

Page 1: strategi pemasaran kfc

MAKALAH

STUDI KASUS TENTANG HARGA PADA KFC

Ditujukan untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah

Manajemen Pemasaran Global

Dosen: Dr. Vanessa Gaffar, SE.Ak, MBA.

Disusun oleh:

Azhari Rasyad (0703934)

Deni Kurnia Rahmat (0707428)

Fatwa Najmal Bihar (0707676)

Wanda Pradika (0707718)

Yuda Purwaji (0704512)

Zaki Tur Wibawa (0707638)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

Page 2: strategi pemasaran kfc

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2009

BAB I

LATAR BELAKANG

Bauran pemasaran berlaku umum, penggunaan dan spesifikasinya menggambarkan posisi

yang strategis suatu produk di pasar. Pada awalnya bauran pemasaran dimulai tahun 1948 ketika

Yakobus Culliton berkata bahwa suatu keputusan pemasaran harus berdasarkan suatu hasil resep.

Versi ini dilanjutkan 1953 ketika Neil Borden (AMA), mengambil gagasan resep itu dengan

istilah ' Marketing-Mix'. Seorang pemasar terkemuka, E. Jerome Mccarthy, mengusulkan pada

tahun 1960 suatu penggolongan 4 P dari marketing mix.

Walaupun banyak faktor yang mempengaruhi suatu strategi pemasaran organisasi, namun

semua pengambilan keputusan pemasaran dapat digolongkan ke dalam empat unsur-unsur

strategi, yang dikenal sebagai bauran pemasaran: Produk, Harga,Tempat, dan promosi. Ketika

produk potensial dianalisa dan dikembangkan untuk target pasar , maka harus dipandang dengan

bauran pemasaran.

Dalam makalah ini kami mengambil salah satu pokok bahasan dari bauran pemasaran yaitu

pokok bahasan tentang harga. Harga adalah salah satu unsure bauran pemasaran yang

menghasilkan pendapatan, unsure-unsur lainnya mengahasilkan biaya. Harga barangkali adalah

unsur program pemasaran yang paling mudah disesuaikan; cirri-ciri produk, saluran, bahkan

promosi membutuhkan lebih banyak waktu. Harga juga mengkomunikasikan posisi nilai yang

dimaksudkan perusahaan tersebut kepada pasar tentang produk atau mereknya. Sebuah produk

yang dirancang dan dipasarkan dengan baik dapat menentukan premium harga dan mendapatkan

laba besar.dan sebaliknya produk yang kualitasnya bagus tetapi tidak ditunjang dengan strategi

harga yang tepat dapat berakibat tujuan perusahaan tersebut menjadi gagal, atau sebagus apapun

Page 3: strategi pemasaran kfc

saluran distribusi dan promosinya tanpa dibarengi dengan strategi harga yang tepat akan

mengakibatkan tujuan perusahaan tersebut menjadi gagal tercapai.

Melihat dari realita kenyataan diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa posisi harga disini

sangatlah penting dan menentukan, dan oleh karena itulah yang melatarbelakangi kami untuk

meneliti lebih dalam serta mempelajari dan menganalisis studi kasusnya tentang harga, terutama

strategi harga yang diterapkan oleh perusahaan KFC.

Page 4: strategi pemasaran kfc

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Definisi

Harga merupakan salah satu bagian yang sangat penting dalam pemasaran suatu produk karena

harga adalah satu dari empat bauran pemasaran / marketing mix (4P = product, price, place,

promotion / produk, harga, distribusi, promosi). Harga adalah suatu nilai tukar dari produk

barang maupun jasa yang dinyatakan dalam satuan moneter.

Harga merupakan salah satu penentu keberhasilan suatu perusahaan karena harga menentukan

seberapa besar keuntungan yang akan diperoleh perusahaan dari penjualan produknya baik

berupa barang maupun jasa.

Menetapkan harga terlalu tinggi akan menyebabkan penjualan akan menurun, namun jika harga

terlalu rendah akan mengurangi keuntungan yang dapat diperoleh organisasi perusahaan.

B. Fungsi

Pada Dasarnya ada empat jenis tujuan pentapan harga, yaitu:

1. Tujuan berorirntasi pada harga

Asumsi teori ekonomi klasik menyatakan bahwa setiap perusahaan selalu memilih harga

yang dapat menghasilkan laba yang tinggi. Tujuan ini dikenal dengan istilah

maksimalisasi laba. Dalam era persaingan global yang kondisinya sangat kompleks dan

Page 5: strategi pemasaran kfc

banyak variabel yang berpengaruh terhadap daya saing setiap perusahaan, maksimalisasi

laba sangat sulit dicapai, karena sukar sekali untuk memperkirakan secara akurat jumlah

penjualan yang dapat dicapai pada tingkat harga tertentu. Dengan demikian, tidak

mungkin suatu perusahaan dapat mengatahui secara pasti tingkat harga yang dapat

menghasilkan laba maksimum.

2. Tujuan berorientasi pada volume

Dikenal dengan istilah volume pricing objectives. Harga ditetapkan sedemikian rupa agar

dapat mencapai target volume penjualan, nilai penjualan atau pangsa pasar. Tujuan ini

banyak diterapkan oleh perusahaan penerbangan, lembaga pendidikan, perusahaan tour

and travel, pengusaha bioskop dan pemilik bisnis pertunjukan lainnya, serta

penyelenggaraan seminar-seminar. Bagi sebuah perusahaan penerbangan, biaya

penerbangan untuk satu pesawat yang terisi penuh maupun yang hanya terisi separuh

tidak banyak berbeda. Oleh karena itu, banyak perusahaan penerbangan yang berupaya

memberikan insentif berupa harga spesial agar dapat meminimisasi jumlah kursi yang

tidak terisi.

3. Tujuan berorientasi pada citra

Citra perusahaan dapat dibentuk melalui strategi penetapan harga. Perusahaan dapat

menetapkan harga tinggi untuk membentuk atau mempertahankan citra prestisius.

Sementara itu harga rendah dapat digunakan untuk membentuk nilai citra tertentu (image

of value), misalnya dengan memberikan jaminan bahwa harganya merupakan harga yang

terendah di suatu wilayah tertentu. Pada hakikatnya, baik penetapan harga tinggi maupun

rendah bertujuan untuk meningkatkan persepsi konsumen terhadap keseluruhan bauran

produk yang ditawarkan perusahaan.

4. Tujuan stabilisasi harga

Page 6: strategi pemasaran kfc

Dalam pasar yang konsumennya sangat sensitif terhadap harga, bila suatu perusahaan

menemukan harganya, maka para pesaingnya harus menurunkan pula harga mereka.

Kondisi seperti ini yang mendasari terbentuknya tujuan stabilisasi harga dalam industri-

industri tertentu yang produknya sangat terstandarisasi (misalnya mnyak bumi). Tujuan

stabilisasi dilakukan dengan jalan menetapkan harga untuk mempertahankan hubungan

yang stabil antara harga suatu perusahaan dan harga pemimpin industri.

5. Tujuan-tujuan lainnya

Harga dapat pula ditetapkan dengan tujuan mencegah maasuknya pesaing,

mempertahankan loyalitas pelanggan, mendukung penjualan ulang, atau menghindari

campur tangan pemerintah. Organisai non profit juga dapat menetapkan tujuan penetapan

harga yang berbeda, misalnya untuk mencapai partical cost recovery, full cost recovery,

atau untuk menetapkan social price.

C. METODE PENETAPAN HARGA

Secara garis besar metode penetapan harga dapat dikelompokkan menjadi empat kategori

utama, yaitu metode penetapan harga berbasis permintaan, berbasis biaya, berbasis laba, dan

berbasis persaingan.

Metode Penetapan Harga Berbasis Permintaan

Metode ini lebih menekankan faktor-faktor yang mempengaruhi selera dan preferensi pelanggan

daripada faktor-faktor seperti biaya, laba, dan persaingan. Permintaan pelanggan sendiri

didasarkan pada berbagai pertimbangan, di antaranya yaitu:

a. Kemampuan para pelanggan untuk membeli (daya beli),

b. Kemauan pelanggan untuk membeli,

Page 7: strategi pemasaran kfc

c. Posisi suatu produk dalam gaya hidup pelanggan, yakni menyangkut apakah produk

tersebut merupakan simbol status atau hanya produk yang digunakan sehari-hari;

d. Manfaat yang diberikan produk tersebut kepada pelanggan,

e. Harga produk-produk substitusi,

f. Pasar potensial bagi produk tersebut,

g. Sifat persaingan non-harga,

h. Perilaku konsumen secara umum,

i. Segmen-segmen dalam pasar.

Paling sedikit ada tujuh metode penetapan harga yang termasuk dalam metode penetapan

harga berbasis permintaan, yaitu skimming pricing, penetration pricing, prestige pricing, price

lining pricing, odd-even pricing, demand-backward pricing, dan bundle pricing.

1. Skimming Pricing

Strategi ini diterapkan dengan jalan menetapkan harga tinggi bagi suatu produk baru

atau inovatif selama tahap perkenalan, kemudian menurunkan harga tersebut pada saat

persaingan mulai ketat. Strategi ini baru bisa berjalan baik jika konsumen A tidak

sensitif terhadap harga, tetapi lebih menekankan pertimbangan-pertimbangan kualitas,

inovasi, dan kemampuan produk tersebut dalam memuaskan kebutuhannya.

Bila segmen pasar yang tidak sensitif terhadap harga ini telah terpuaskan (dilayani

dengan baik), maka perusahaan akan menurunkan harganya untuk menarik segmen

pasar lainnya, yakni segmen yang lebih sensitif terhadap harga. Kadangkala penurunan

harga ini diikuti pula dengan sedikit modifikasi produk. Misalnya novel 'The Chamber'

John Grisham ditawarkan pertama kali dalam edisi hardcover, kemudian beberapa

waktu kemudian diproduksi pula edisi buku saku untuk Menjangkau segmen pasar

lainnya.

2. Penetration Pricing

Dalam strategi ini perusahaan berusaha memperkenalkan suatu produk baru dengan

harga rendah dengan harapan akan dapat memperoleh volume penjualan yang besar

Page 8: strategi pemasaran kfc

dalam waktu relatif singkat. Selain itu strategi ini juga bertujuan untuk mencapai skala

ekonomis dan mengurangi biaya per unit. Pada saat yang bersamaan strategi penetrasi

juga dapat mengurangi minat dan kemampuan pesaing, karena harga yang rendah

menyebabkan marjin yang diperoleh setiap perusahaan menjadi terbatas.

3. Prestige Pricing

Harga dapat digunakan oleh pelanggan sebagai ukuran kualitas atau prestise suatu

barang/jasa. Dengan demikian bila harga diturunkan sampai tingkat tertentu, maka

permintaan terhadap barang atau jasa tersebut akan turun.

Prestige pricing merupakan strategi menetapkan tingkat harga yang tinggi

sehingga konsumen yang sangat peduli dengan statusnya akan tertarik dengan produk,

dan kemudian membelinya. Produk-produk yang sering dikaitkan dengan prestige

pricing antara lain permata, berlian, parfum, porselin, limousin, jaket kulit, dan

lain-lain. Produk-produk ini malah sulit laku bila dijual dengan harga murah.

4. Price Lining

Price Lining digunakan apabila perusahaan menjual produk lebih dari satu jenis. Harga

untuk lini produk tersebut bisa bervariasi dan ditetapkan pada tingkat harga tertentu

yang berbeda. Misalnya harga lini produk pakaian wanita ditetapkan pada tingkat

harga Rp 50.000,001- Rp 79.000,00; dan Rp 99.000,00.

Price lining bisa dilakukan dengan 2 cara, yaitu:

a. Produsen menjual setiap item barang dengan harga yang sama kepada pengecer.

Kemudian pengecer menambahkan persentase markup yang berbeda untuk

masing-masing item, sehingga tingkat harganya berbeda. Kriteria yang mendasari

pembedaan tersebut adalah warna, model, dan permintaan yang dihadapi.

b. Produsen merancang produk dengan tingkat harga yang berbeda-beda dan pengecer

menambahkan persentase markup yang relatif sama, sehingga harga jual yang ditawarkan

kepada konsumen akhir akan bervariasi.

Page 9: strategi pemasaran kfc

Biasanya variasi tingkat harga yang baik berkisar antara 3 hingga 4 macam tingkat

harga. Bila terlampau banyak, maka justru akan membingungkan konsumen.

5. Odd-Even Pricing

Bila kita masuk ke sebuah supermarket, kerapkali kita menjumpai barang-barang yang

ditawarkan dengan harga yang 'ganjil', misainya Rp 1.595,00 dan Rp 9.975,00

Pertanyaan yang bisa muncul adalah bukankah harga-harga tersebut sebenarnya sama

saja dengan Rp 1.600,00 dan Rp 10.000,00? Apalagi saat ini sulit mencari kembalian

Rp 5,00, Rp 10,00 dan Rp 25,00, bahkan seringkali malah diganti dengan permen.

Harga-harga tersebut ditetapkan dengan metode odd-even pricing, yakni harga

yang besarnya mendekati jumlah genap tertentu. Masih banyak kelompok konsumen

yang menganggap bahwa harga Rp 9.975,00 masih di bawah Rp 10.000,00, artinya

bila dibayar dengan Rp 10,000,00 maka masih ada kembaliannya. Harga sebesar Rp

9.975,00 masih berada dalam kisaran Rp 9.000,00-an, bukan Rp 10.000,00-an. Pada

praktiknya memang untuk satuan atau kuantitas yang kecil, strategi ini kurang

mengena sasaran. Tetapi bila menyangkut satuan atau kuantitas besar ataupun

dikaitkan dengan pembelian (belanjaan) berbagai macam produk lainnya, maka

hasiInya akan lebih efektif.

6. Demand-Backward Pricing

Perusahaan kadangkala memperkirakan suatu tingkat harga yang bersedia dibayar

konsumen untuk produk-produk yang relatif mahal seperti halnya shopping goods

(misalnya pakaian dan sepatu untuk anak-anak dan wanita; mainan anak-anak).

Kemudian perusahaan yang bersangkutan menentukan marjin yang harus dibayarkan

kepada wholesaler dan retailer. Setelah itu barulah harga jualnya dapat ditentukan. Jadi

proses ini berjalan ke belakang, sehingga istilahnya disebut demand backward pricing.

Berdasarkan suatu target harga tertentu, kemudian perusahaan menyesuaikan kualitas

komponen-komponen produknya. Dengan kata lain, produk didesain sedemikian rupa

sehingga dapat memenuhi target harga yang ditetapkan.

Page 10: strategi pemasaran kfc

7. Bundle Pricing

Bundle pricing merupakan strategi pemasaran dua atau lebih produk dalam satu harga

paket. Misalnya travel agency menawarkan paket liburan yang mencakup transportasi,

akomodasi, dan konsumsi. Bundle pricing didasarkan pada pandangan bahwa

konsumen lebih menghargai nilai suatu paket tertentu secara keseluruhan daripada

nilai masing-masing item secara individual. Strategi ini memberikan manfaat besar

bagi pembeli dan penjual. Pembeli dapat menghemat biaya total, sedangkan penjual

dapat menekan biaya pemasarannya.

Metode Penetapan Harga Berbasis Biaya

Dalam metode ini faktor penentu harga yang utama adalah aspek penawaran atau biaya,

bukan aspek permintaan. Harga ditentukan berdasarkan biaya produksi dan pemasaran yang

ditambah dengan jumlah tertentu sehingga dapat menutupi biaya-biaya langsung, biaya

overhead, dan laba.

1. Standard Markup Pricing

Dalam standard markup pricing, harga ditentukan dengan jalan menambahkan persentase

tertentu dari biaya pada semua item dalam suatu kelas produk. Misalnya, pakaian dikenai

tambahan 15%, sepatu 20%, arloji 25%, hem 15%, dan lain-lain.

Metode ini banyak diterapkan di supermarket dan toko-toko eceran lainnya yang

menawarkan banyak lini produk. Persentase markup bervariasi besarnya, tergantung pada

jenis toko eceran (pakaian , grosery, atau furniture) dan jenis produk yang dijual. Biasanya

produk-produk yang tingkat perputarannya tinggi dikenakan markup yang lebih kecil

daripada produk-produk yang tingkat perputarannya rendah.

2. Cost Plus Percentage of Cost Pricing

Page 11: strategi pemasaran kfc

Banyak perusahaan manufaktur, arsitektural, dan konstruksi yang menggunakan berbagai

variasi standard markup pricing. Dalam cost plus percentage-of-cost pricing, perusahaan

menambahkan persentase tertentu terhadap biaya produksi atau konstruksi. Metode ini

seringkali digunakan untuk menentukan harga satu item atau hanya beberapa item. Misalnya

suatu perusahaan arsitektur menetapkan tarif sebesar 15% dari biaya konstruksi sebuah

rumah. Jadi, bila biaya konstruksi sebuah rumah sebesar Rp 100 juta dan fee arsitek sebesar

15% dari biaya konstruksi, (Rp 15 juta), maka harga akhirnya sebesar Rp 115 juta.

3. Cost Plus Fixed Fee Pricing

Metode ini banyak diterapkan dalam produk-produk yang sifatnya sangat teknikal, seperti

mobil, pesawat, atau satelit. Dalam strategi ini pemasok atau produsen akan mendapatkan

ganti atas semua biaya yang dikeluarkan, seberapapun besarnya, tetapi produsen tersebut

hanya memperoleh fee tertentu sebagai laba yang besarnya tergantung pada biaya final

proyek tersebut yang disepakati bersama. Misalnya Singapura menyepakati untuk membayar

PT Satelit Kita seharga Rp 2 trilyun sebagai biaya peluncuran satelit SS1 dan fee sebesar Rp

200 milyar. Bila kemudian ternyata biaya peluncuran membengkak hingga mencapai Rp 3

triliun yang diterima PT Satelit Kita tetap sebesar Rp 200 milyar.

4. Experience Curve Pricing

Metode ini dikembangkan atas dasar konsep efek belajar (learning effect) yang menyatakan

bahwa unit cost barang dan jasa akan menurun antara 10 hingga 30% untuk setiap

peningkatan sebesar dua kali Jipat pada pengalaman perusahaan dalam memproduksi dan

menjual barang atau jasa tersebut. Pengalaman perusahaan tersebut dinyatakan dalam volume

produksi dan penjualan. Berdasarkan konsep ini biaya rata-rata per unit dapat diperkirakan

secara matematis. Misalnya perusahaan meramalkan biayanya akan menurun sebesar 15%

setiap kali terjadi peningkatan volume produksi sebesar 2 kali lipat. Dengan demikian biaya

produksi dan penjualan unit ke 100 akan sebesar 85% dari biaya pada unit ke 50, dan

seterusnya. Strategi ini banyak diterapkan dalam perusahaan-perusahaan elektronik, misalnya

tape recorder, kalkulator, TV, laser disc, compact disc, dan sebagainya.

Page 12: strategi pemasaran kfc

Metode Penetapan Harga- Berbasis Laba

Metode ini berusaha menyeimbangkan pendapatan dan biaya dalam penetapan harganya.

Upaya ini dapat dilakukan atas dasar target volume laba spesifik atau dinyatakan dalam bentuk

persentase terhadap penjualan atau investasi.

1. Target Profit Pricing

Target profit pricing umumnya berupa ketetapan atas besarnya target laba tahunan yang

dinyatakan secara spesifik. Contoh penerapan metode ini:

2. Target Return On Sales Pricing

Dalam metode ini, perusahaan menetapkan tingkat harga tertentu yang dapat menghasilkan

laba dalam persentase tertentu terhadap volume penjualan. Biasanya metode ini banyak

digunakan oleh jaringan-jaringan supermarket.

3. Target Return On Investment Pricing

Dalam metode ini perusahaan menetapkan besarnya suatu target ROI tahunan, yaitu rasio

antara laba dengan investasi total yang ditanamkan perusahaan pada fasilitas produksi dan

aset yang mendukung produk tertentu. Kemudian harga ditentukan agar dapat mencapai

target ROI tersebut.

Metode Penetapan Harga Berbasis Persaingan

Selain berdasarkan pada pertimbangan biaya, permintaan, atau laba, harga juga dapat

ditetapkan atas dasar persaingan, yaitu apa yang dilakukan pesaing. Metode penetapan harga

berbasis persaingan terdiri atas empat macam, yaitu customary pricing, above, at, or below

market pricing, loss leader pricing, dan sealed bid pricing.

1. Customary Pricing

Page 13: strategi pemasaran kfc

Metode ini digunakan untuk produk-produk yang harganya ditentukan oleh faktor faktor

seperti tradisi, saluran distribusi yang terstandarisasi, atau faktor persaingan lainnya.

Penetapan harga yang dilakukan berpegang teguh pada tingkat harga tradisional. Perusahaan

berusaha untuk tidak mengubah harga di luar batas-batas yang diterima. Untuk itu

perusahaan menyesuaikan ukuran dan isi produk guna mempertahankan harga. Contoh

produk yang harganya biasa ditetapkan dengan metode ini antara lain beras, gula, dan

makanan ringan.

2. Above, At, or Below Market Pricing

Umumnya sangat sulit untuk mengidentifikasi harga pasar spesifik untuk suatu produk atau

kelas produk tertentu. Oleh karena itu, seringkali ada perusahaan yang menggunakan

pendekatan subyektif dalam memperkirakan harga pesaing atau harga pasar. Berdasarkan

patokan subyektif tersebut, kemudian perusahaan secara cermat memilih strategi penetapan

hargi yang berada di atas, sama, atau di bawah harga pasar tersebut.

Above-market pricing dilaksanakan dengan jalan menetapkan harga yang lebih tinggi

daripada harga pasar. Metode ini hanya sesuai digunakan oleh perusahaan yang sudah

memiliki reputasi atau perusahaan yang menghasilkan barang ini, barang prestise. Ini

dikarenakan konsumen kurang memperhatikan aspek harga dalam pembeliannya, tetapi

mereka lebih mengutamakan kualitas atau faktor garga prestise yang terkandung dalam

produk yang dibeli. Contoh perusahaan yang menerapkan metode ini adalah perusahaan jam

tangan Rolex dan perusahaan busana rancangan Christian Dior.

Dalam at-market pricing, harga ditetapkan sebesar harga pasar, yang ini seringkali

dikaitkan dengan harga pesaing. Metode ini juga sering disebut going rate atau imitative

pricing. Contoh perusahaan yang menerapkan strategi ini adalah Sears, Revlon, dan produsen

kemeja Arrow (Duett Peabody & Company). Strategi ini banyak digunakan dalam kondisi:

Biaya sulit diukur dan dirasakan bahwa harga yang berlaku ditetapkan berdasarkan

pendapat sebagian besar perusahaan di dalam industri.

Penyesuaian dengan harga yang berlaku umum dipandang sebagai cara yang tidak akan

merusak keseimbangan dalam industri.

Page 14: strategi pemasaran kfc

Sulit mengetahui reaksi pembeli dan pesaing terhadap perbedaan antara harga jual

perusahaan dan harga rata-rata dalam industri (harga pasar).

Sementara itu below-market pricing yang harganya ditetapkan di bawah harga pasar,

banyak diterapkan oleh produsen produk-produk generik (misalnya obat-obatan) dan

pengecer yang menjual produk dengan private brand (contoh produknya antara lain gula,

makanan kecil, minuman ringan, dan sebagainya).

Harga yang ditetapkan biasanya berkisar antara 8% hingga 10% lebih rendah dari pada harga

produk pesaing merek nasional. Hero Supermarket merupakan salah satu pengecer yang

menerapkan strategi ini, terutama untuk produk-produk private brand-nya.

3. Loss Leader Pricing

Kadangkala untuk keperluan promosi khusus, ada perusahaan yang menjual harga suatu

produk di bawah biayanya. Tujuannya bukan untuk meningkatkan penjualan produk yang

bersangkutan, tetapi untuk menarik konsumen supaya datang ke toko dan membeli pula

produk-produk lainnya, khususnya produk-produk yang bermarkup cukup tinggi. Jadi, suatu

produk dijadikan semacam penglaris (pancingan) agar produk lainnya juga laku.

Produk penglaris tersebut biasanya dijual dengan dasar persediaan terbatas, misalnya

hanya berlaku 'selama persediaan masih ada' atau 'hanya untuk 100 pelanggan pertama saja.

Strategi ini banyak diterapkan di supermarket dan department store. Penetapan harga

penglaris (loss-leader pricing) merupakan alat untuk mempromosikan pengecer (retailer) dan

bukan produknya, sehingga kebanyakan produsen tidak suka bila produk-produknya

dijadikan penglaris. IN disebabkan beberapa risiko yang mungkin timbul. Pertama, produsen

produk tersebut bisa diprotes toko (pengecer) lain dan para pelanggan yang berbelanja di

tempat lain dengan harga normal. Mereka menganggap ada perbedaan perlakuan yang tidak

adil. Kedua, produsen bakalan menghadapi “perang harga”, bila para pesaing industrinya

bereaksi dengan menurunkan harga. Dan ketiga, produk yang dijadikan penglaris bisa turun

citra/prestisenya.

Page 15: strategi pemasaran kfc

Ada kalanya strategi ini diselewengkan menjadi bait-and-switch pricing, dimana

harga ditetapkan rendah untuk memikat pelanggan agar datang ke toko, tetapi ketika mereka

sampai di toko, perusahaan berusaha menawarkan model-model produk yang lebih mahal.

Pramuniaga berupaya memikat dan membujuk pelanggan untuk membeli model lain yang

marjinnya lebih besar dan lebih mahal harganya. Di Amerika Serikat praktik seperti ini

dianggap ilegal, karena seringkali mengecoh atau menipu pelanggan.

4. Sealed Bid Pricing

Metode ini menggunakan sistem penawaran harga dan biasanya melibatkan agen pembelian

(buying agency). Jadi, bila ada perusahaan atau lembaga yang ingin membeli suatu produk,

maka yang bersangkutan menggunakan jasa agen pembelian untuk menyampaikan

spesifikasi produk yang dibutuhkan kepada para calon produsen. Setiap calon produsen

diminta untuk menyampaikan harga penawarannya untuk kuantitas yang dibutuhkan. Harga

penawaran tersebut harus diajukan dalam jangka waktu tertentu, kemudian diadakan

semacam lelang untuk menentukan penawaran terendah yang memenuhi syarat untuk

melaksanakan kontrak pembelian.

D. Strategi Penetapan Harga

a. Skimming Price

Strategi ini merupakan strategi yang menetapkan harga tinggi pada suatu produk baru.

Biasanya strategi ini dilengkapi dengan aktivitas promosi yang gencar. Produk-produk

yang harganya ditetapkan dengan strategi ini, diantaranya produk-produk yang

berkaitan dengan teknologi baru (stereo set, ponsel, hardware). Tujuan strategi ini

pada dasarnya adalah:

1. Untuk melayani para pelanggan yang tidak terlalu sensitif terhadap harga, selagi

persaingan belum ada.

Page 16: strategi pemasaran kfc

2. Untuk menutup biaya-biaya promosi dan riset dan pengembangan secepat mungkin

melalui marjin yang besar.

3. Untuk berjaga-jaga terhadap kemungkinan terjjadinya kekeliruan dalam penetapan harga,

karena akan lebih jauh mudah untuk menurunkan harga awal yang disarankan konsumen

terlampau mahal daripada menaikkan harga awal yang terlalu murah agar dapat menutup

semua biaya yang dikeluarkan.

Skimming price cocok digunakan dalam situasi sebagai berikut:

1. Produk baru memiliki karakteristik unik/khas yang sangat diharapkan konsumen dan

tidak ada atau hanya sedikit tersedia produk substitusi.

2. Sifat permintaan yang dihadapi tidak pasti

3. Cukup banyak pelanggan yang bersedia untuk membeli produk pada tingkat harga awal

yang itnggi. Biasanya pelanggan yang termasuk kategori ini adalah mereka yang

berpenghasilan tinggi dan suka mengikuti trend.

4. Harga awal yang tinggi tersebut tidak akan menjadi daya tarik bagi masuknya para

pesaing. Disamping itu ada hambatan masuk bagi pesaing, misalnya berupa hak paten.

5. Pelanggan menginterpretasikan harga yang tinggi sebagai indikator kualitas yang tinggi

Penentuan jangka waktu mempertahankan harga yang tinggi sangat tergantung

pada aktivitas para pesaing. Bila tidak ada faktor hak paten, maka skimming rice

harus segera diturunkan pada saat ada pesaing yang masuk ke pasar. Sedangkan

dalam kondisi ada perlindungan hak paten, maka perusahaan inovator dapat

menurunkan harganya sedikit demi sedikit hingga menjelang akhir periode

perlindungan hak paten. Setelah masa paten berlalu barulah perusahaan menjual

produknya dengan harga rendah.

Page 17: strategi pemasaran kfc

b. Penetration Pricing

Dalam Strategi ini harga ditetapkan relatif rendah pada tahap awal Product Life Cycle.

Tujuannya adalah agar dapat meraih pangsa pasar yang bebas dan sekaligus

menghalangi masuknya para pesaing. Ada beberapa situasi yang sesuai dengan

penetapan strategi ini, diantaranya:

1. Produk yang dihasilkan memiliki daya tarik tertentu bagi pasar

2. Banyak segmen pasar yang sensitif terhadap harga

3. Harga awal yang rendah mengurangi iminat pesaing untuk memasuki pasar.

4. Biaya produksi perunit dan biaya pemasaran menurun drastis seiring dengan

meningkatnya volume produksi.

Hasil yang dapat diperoleh dari strategi ini adalah tingkat penjualan dan pangsa pasar

yang tinggi, dan skala ekonomis yang pada gilirannya menyebabkan biaya menjadi

lebih rendah dan daya saing perusahaan semakin besar. Ada empat bentuk harga yang

biasanya dipergunakan dalam penetration pricing, yaitu:

1. Restrained Price

Harga yang ditetapkan dengan tujuan untuk mempertahankan tingkat harga

tertentu selama periode inflasi. Dalam hal ini kondisi lingkungan menjadi dasar

dalam menentukan tingkat hara yang ditetapkan.

2. Elimation Price

Merupakan harga yang ditentukan pada suatu tingkat tertentu yang dapat

menyebabkan pesaing-pesaing tertentu keluar dari persaingan.

3. Promotional Price

Page 18: strategi pemasaran kfc

Harga yang ditetapkan rendah dengan kualitas yang relatif sama, dengan tujuan

untuk mempromosikan produk tertentu

4. Keep-Out price

Harga yang ditetapkan pada suatu tingkat tertentu sehingga dapat mencegah para

pesaing memasuki pasar.

c. Strategi Penetapan Harga Fleksibel

Merupakan starategi pembebanan harga yang berbeda kepada pelanggan yang berbeda

untuk kualitas produk yang sama.Tujuan strategi ini adalah untuk memaksimalkan

laba jangka panjang dan memberikan keluwesan dengan jalan memungkinan sikap

penyesuain, baik ke bawah maupun ke atas terhadap harga. Penetapan harga fleksibel

banyak diterapkan dalam kalangan saluran distribusi, penjualan langsung produk-

produk industrial, dan pada penjualan eceran produk-produk yang mahal.

Strategi ini mengandung beberapa kelemahan, yaitu:

1. Seorang pelanggan yang mengetahui bahwa ada orang lain yang menikmati harga lebih

murah dengan kualitas dan produk yang sama akan merasa tidak puas

2. Apabila konsumen mengetahui bahwa tawar-menawar dapat menguntungkan mereka,

maka mereka akan meluangkan lebih banyak waktu guna tawar-menawar harga barang.

Hal ini bisa mempengaruhi biaya penjualan.

3. Sebagian besar wiraniaga akan terbiasa melakukan penurunan harga. Ini mengurangi

peranan harga sebagai alat persaingan dan menyebabkan turunnya harga.

d. Strategi Penetapan Harga Lini Produk

Page 19: strategi pemasaran kfc

Strategi ini dilakukan dengan jalan menetapkan harga suatu lini produk berdasarkan

hubungan dan dampak setiap produk terhadap lininya, apakah kompetitif atau

komplementer. Tujuannya adalah untuk memaksimalkan laba dari keseluruhan lini

produk.

Persyaratan yang perlu dipertimbangkan:

1. Untuk produk yang ada dalam lini, strategi akan disusun berdasarkan kontribusi produk

terhadap pangsa rata-rata dari biaya over-head dan biaya langsung.

2. Untuk produk baru, analisis pasar/produk akan menentukan apakah produk tersebut akan

menguntungkan. Penetapan harga kemudian menjadi fungsi dari biaya, sasaran laba,

pengalaman dan persaingan eksternal.

Hasil yan diharapkan meliputi:

1. Skedul penetapan harga seimbang dan konsisten di antara berbagai lini produk

2. Laba jangka panjang yang semakin besar

3. Kinerja lini secara keseluruhan yang lebih baik

BAB III

ANALISIS KASUS

A. Profil Perusahaan

Page 20: strategi pemasaran kfc

PT Fastfood Indonesia Tbk. adalah pemilik tunggal waralaba KFC di Indonesia, didirikan

oleh Gelael Group pada tahun 1978 sebagai pihak pertama yang memperoleh waralaba KFC

untuk Indonesia. Perseroan mengawali operasi restoran pertamanya pada bulan Oktober

1979 di Jalan Melawai, Jakarta, dan sukses outlet ini kemudian diikuti dengan pembukaan

outlet-outlet selanjutnya di Jakarta dan perluasan area cakupan hingga ke kota-kota besar

lain di Indonesia antara lain Bandung, Semarang, Surabaya, Medan, Makassar, dan Manado.

Keberhasilan yang terus diraih dalam pengembangan merek menjadikan KFC sebagai bisnis

waralaba cepat saji yang dikenal luas dan dominan di Indonesia.

Bergabungnya Salim Group sebagai pemegang saham utama telah meningkatkan

pengembangan Perseroan pada tahun 1990, dan pada tahun 1993 terdaftar sebagai emiten di

Bursa Efek Jakarta sebagai langkah untuk semakin mendorong pertumbuhannya.

Kepemilikan saham mayoritas pada saat ini adalah 79,6% dengan pendistribusian 43,8%

kepada PT Gelael Pratama dari Gelael Group, dan 35,8% kepada PT Megah Eraraharja dari

Salim Group; sementara saham minoritas (20,4%) didistribusikan kepada Publik dan

Koperasi.

Perseroan memperoleh hak waralaba KFC dari Yum! Restaurants International (YRI),

sebuah badan usaha milik Yum! Brands Inc., yaitu sebuah perusahaan publik di Amerika

Serikat yang juga pemilik waralaba dari empat merek ternama lainnya, yakni Pizza Hut,

Taco Bell, A&W, dan Long John Silvers. Lima merek yang bernaung dibawah satu

kepemilikan yang sama ini telah memproklamirkan Yum! Group sebagai fast food chain

terbesar dan terbaik di dunia dalam memberikan berbagai pilihan restoran ternama, sehingga

memastikan kepemimpinannya dalam bisnis multi-branding. Untuk kategori produk daging

ayam cepat saji, KFC tak terkalahkan.

Memasuki 28 tahun keberhasilan Perseroan dalam membangun pertumbuhannya, posisi

KFC sebagai pemimpin pasar restoran cepat saji tidak diragukan lagi. Untuk

mempertahankan kepemimpinan, Perseroan terus memperluas area cakupan restorannya dan

hadir di berbagai kota kabupaten tanpa mengabaikan persaingan ketat di kota-kota

metropolitan. Perseroan baru saja meresmikan pembukaan outlet KFC yang ke 300 di

Cireundeu pada bulan Oktober 2007, bertepatan pada bulan yang sama ulang tahun KFC

Indonesia yang ke 28. Perseroan mengakhiri tahun 2007 dengan total 307 outlet termasuk

Page 21: strategi pemasaran kfc

mobile catering, yang tersebar di 78 kota di seluruh Indonesia, mempekerjakan total 11.835

karyawan dengan hasil penjualan tahunan di atas Rp. 1,590 triliun.

Produk unggulan Perseroan, Colonel’s Original Recipe dan Hot & Crispy, tetap merupakan

ayam goreng paling lezat berdasarkan berbagai survei konsumen di Indonesia. Sebagai

produk unggulan lainnya, dalam beberapa tahun ini Perseroan juga menawarkan Colonel

Burger, Crispy Strips, Twister, dan yang baru-baru ini diluncurkan, Colonel Yakiniku.

Selain produk-produk unggulan ini, KFC juga memenuhi selera lokal dengan menu pilihan

lain seperti Perkedel, Nasi, Salad, dan Sup KFC. Untuk memberikan produk bernilai tambah

kepada konsumen, berbagai menu kombinasi hemat dan bermutu seperti Super Panas dan

KFC Attack terus ditawarkan. Perseroan juga meluncurkan ‘Goceng’, yakni beberapa varian

menu seharga Rp. 5.000, untuk semakin menghadirkan penawaran bernilai tambah kepada

konsumen dan memberikan sesuatu yang berbeda dari merek KFC.

Perseroan senantiasa memonitor posisi pasar dan nilai KFC secara keseluruhan,

mengevaluasi berbagai masukan dari konsumen untuk meningkatkan kualitas produk,

layanan, dan fasilitas yang tersedia di KFC. Semua informasi ini diperoleh melalui survei

rutin yang disebut Brand Image Tracking Study (BITS) dan CHAMPS Management System

(CMS), yang dilakukan oleh perusahaan survei independen. BITS adalah survei untuk

mengetahui persepsi konsumen dan brand image KFC sebagai acuan dari merek utama

lainnya di bisnis restoran cepat saji. Hasil dari BITS menunjukkan bahwa KFC secara

konsisten masih menempati posisi tertinggi di benak konsumen untuk ‘Top of Mind

Awareness’, dibandingkan dengan merek utama lainnya. CMS adalah survei untuk menilai

langsung kualitas produk, layanan, dan fasilitas yang tersedia di KFC, dibandingkan dengan

yang diharapkan.

Kinerja Perseroan dalam pertumbuhan penjualan same store menjadikannya salah satu KFC

franchise market terbaik di Asia dengan pertumbuhan rata-rata 8,5% pada tahun 2007 dan

akan terus mempertahankan posisi ini. Pengembangan merek yang kontinu melalui strategi

pemasaran yang inovatif, keunggulan operasional, dan pertumbuhan dua digit yang

konsisten dalam penjualan dan pengembangan restoran, telah menganugrahi Perseroan

berbagai penghargaan dari Asia Franchise Business Unit dari Yum! Restaurants

International.

Page 22: strategi pemasaran kfc

Perseroan berkomitmen tinggi untuk mempertahankan visi kepemimpinan dalam industri

restoran cepat saji, dengan terus memberikan kepuasan ‘Yum!’ di wajah konsumen.

Dukungan dari para pemegang saham, keahlian manajemen yang terbina baik, dedikasi dan

loyalitas karyawan, dan yang terpenting adalah kontinuitas kunjungan konsumen,

memastikan Perseroan dapat mencapai visi ini. Perseroan percaya bahwa dengan

menciptakan dan mengembangkan budaya yang mendalam dan kuat dimana setiap karyawan

memberikan perbedaan, menghidupkan ‘Customer and Sales Mania’ di restoran-restoran

KFC, memberikan perbedaan merek KFC yang sangat kompetitif, menjalin kesinambungan

proses dan hubungan antar karyawan, dan meraih hasil-hasil yang konsisten, akan secara

pasti membangun KFC bukan saja menjadi merek yang paling digemari di Indonesia, juga

KFC sebagai sebuah perusahaan yang hebat.

B. Analisis KASUS

Di dalam makalah ini, kami mengambil kasus perbedaan harga antara harga KFC

dengan harga pesaingnya yaitu McDonald, dan mengambil kasus perbedaan harga antara

KFC Indonesia dengan KFC di Negara lain, yaitu Negara Malaysia dan Singapura. Semua

itu kami cantumkan dibawah ini.

1. Perbandingan Harga Produk KFC dan McDonald:

Harga Produk KFC Indonesia

Jenis Produk Harga

Kombo Double (2 wing+2 nasi)

Rp 18. 182

Page 23: strategi pemasaran kfc

Super Panas Jumbo (1 ayam+1nasi+1 softdrink med.)

Rp 16.364

Kombo Hitlist (2 ayam+1 nasi+ 1fruit tea)

Rp 26.364

O. R Burger Rp 11. 818

Harga Produk McDonald

Jenis Produk Harga

Panas Reguler (2 ayam+1 nasi+1coke)

Rp 16. 182

Panas Spesial (1 nasi+1 ayam+ 1 egg+1 coke)

Rp 21. 636

Chicken McD (2 ayam+1nasi+ 1coke)

Rp 26. 000

BigMac Rp 20 .727

Melihat kasus diatas maka kami dapat menganalisis bahwa didalam menganalisa harga

dan tawaran pesaing maka perusahaan harus mempertimbangkan kemungkinan-

kemungkinan harga yang ditentukan permintaan pasar dan reaksi harga pesaing. Perusahaan

tersebut seharusnya pertama-tama mempertimbangkan harga pesaing terdekat, jika tawaran

perusahaan tersebut mengandung ciri-ciri diferensiasi positif yang tidak ditawarkan pesaing

terdekat, maka nilainya bagi pelanggan seharusnya dievaluasi dan ditambahkan pada harga

pesaing tersebut. Sehingga perusahaan dapat menetapkan harga yang lebih mahal

dibandingkan dengan harga pesaingnya, tetapi jika tawaran pesaing tadi mengandung

beberapa ciri yang tidak ditawarkan perusahaan tersebut, maka nilainya bagi pelanggan

seharusnya dievaluasi dan dikurangkan dari harga perusahaan tersebut, sehingga harga

Page 24: strategi pemasaran kfc

perusahaan tersebut akan lebih rendah daripada harga pesaingnya. Sedangkan jikalau antara

satu perusahaan dengan perusahaan pesaing yang lain tidak terdapat beberapa ciri-ciri

perbedaan yang signifikan maka harganya akan relatife sama.

Melihat contoh data diatas kami membandingkan antara produk KFC yaitu Kombo

Hitlist dengan harga Rp 26.364 dan produk McD yaitu Chiken McD dengan harga 26.000,

jika dilihat komponen komponen yang ditawarkan dua jenis produk itu hampir sama yaitu :

2 ayam+1 nasi + 1 minuman maka harga yang ditetapkan KFC akan hampir sama dengan

harga yang ditetapkan oleh pesaingnya. Oleh karena itu sebenarnya KFC tidak mempunyai

keunikan yang sangat signifikan jika dibandingkan dengan pesaingnya dan oleh karena itu

harga keduanya hampir sama.

2. Perbandingan Harga KFC Di Berbagai Negara:

Harga Produk KFC Indonesia

Jenis Produk Harga

Kombo Double (2 wing+2 nasi)

Rp 18. 182

Super Panas Jumbo (1 ayam+1nasi+1 softdrink med.)

Rp 16.364

Page 25: strategi pemasaran kfc

Kombo Hitlist (2 ayam+1 nasi+ 1fruit tea)

Rp 26.364

O. R Burger Rp 11. 818

Paket Goceng Rp 5.000

KFC Singapore

Jenis Produk Harga

Mega Meal (For Party of 8, 16 pcs Chicken, 10 pcs Winglets, 2 Lrg

Popcorn Chicken, 2 Lrg Whipped Potato, 2 Lrg Coleslaw)

$49.95 (Rp. 260.988.75)

Oriental Chicken Salad Meal (1 Oriental Chicken Salad, 1 reg 7-

Up Revive)$6.50 (Rp. 33.962.5)

Ket: $ 1 = Rp. 5.225

KFC Malaysia

Page 26: strategi pemasaran kfc

Jenis Produk Harga

Snack Plate

• 2 pieces Chicken • 1 Butter Bun • 1 Coleslaw (R) • 1 Whipped Potato (R)

RM 7.95 (Rp. 20.002.2)

Dinner Plate

• 3 pieces Chicken • 1 Butter Bun • 1 Coleslaw (R) • 1 Whipped Potato (R)

RM 10.35 (Rp. 26.040.6)

2-Piece Chicken RM 6.05(Rp. 15.221.8)

Bucket (15 pieces of chicken)

RM43.55(Rp. 109.571.8)

3-Piece Chicken Thrift Plate (9 pieces of chicken) RM26.70

RM 9.05(Rp.22.769.8)

5-Piece Plate (5 pieces of chicken)

RM14.90(Rp. 37.488.4)

Family Plate (12 pieces of chicken)

RM35.20 (Rp. 88.563.2)

Ket: RM 1 = Rp. 2516

Melihat contoh data diatas dimana kami mencari data produk KFC dengan harga yang

paling murah di tiga Negara tersebut. Melihat data diatas kami dapat melihat bahwa KFC

Indonesia mematok harganya paling murah adalah Rp. 5000 (paket goceng), sedangkan

KFC Malaysia mematok harga yang paling murah adalah sebesar Rp. 15.221,8 (2-Piece

Chiken) dan KFC Singapore mematok harga paling murah sebesar Rp. 33.962.5 (Oriental

Chiken Salad Meal). Setelah melihat kondisi seperti ini maka kami dapat menganalisa

Page 27: strategi pemasaran kfc

bahwa dalam penetapan harganya KFC menggunakan metode penetapan harga geografis.

Yaitu penetapan harga berdasarkan kemampuan daya beli setiap geografis atau wilayah yang

berbeda-beda.

3. Menganalisa Hubungan Antara Harga KFC dengan mutunya

Banyak konsumen menggunakan harga sebagai indicator mutu, semakin harganya

mahal maka semakin bagus mutu dan kualitasnya, dan sebaliknya semakin murah harganya

maka semakin turun mutu dan kualitasnya. Hal itupun terjadi juga pada produk-produk

KFC. Ini dapat dilihat dan dibandingkan antara paket super panas jumbo yang harganya Rp

16.364 dengan paket kombo hitlist yang harganya Rp 26.364. dimana paket kombo hitlist

lebih mahal harganya karena kualitas paketnya yang lebih bagus dimana di dalam paket

panas jumbo hanya terdiri dari satu ayam sedangkan dalam paket kombo hitlist ayamnya

terdiri dari dua buah, dan karena itu maka terlihat jelas kalau semakin bagus kualitas

paketnya maka harganya akan semakin mahal.

4. Menganalisa Metode Penetapan Harga yang Ditetapkan Oleh KFC

Adapun dalam menetapkan harganya, KFC menggunakan 3methode seperti dibawah

ini, yaitu:

a. Methode Penetapan Harga Umum

Dalam penetapan harga umum (going-rate pricing), perusahaan tersebut mendasarkan

harganya terutama pada harga pesaing. Perusahaan tersebut mungkin akan menggunakan

harga yang lebih mahal, relative sama atau lebih murah daripada pesaingnya tergantung dari

keunikan diferensiasi dan kualitasnya. Ini dapat dilihat dari perbedaan harga antara KFC dan

McD hamper sama, ini dikarenakan tidak ada keunikan keunikan yang sangat signifikan

yang ditampilkan oleh kedua perusahaan tersebut. Sehingga mau tidak mau keduanya

mematok harga yang bersaing(hamper sama).

Page 28: strategi pemasaran kfc

b. Methode Penetapan Harga Geografis

Methode penetapan harga geografis adalah method dimana berkaitan dengan

bagaimana perusahaan tersebut memutuskan harga produknya untuk pelanggan yang

berbeda di lokasi dan Negara yang berbeda. Apakah Negara tersebut seharusnya menetapkan

harga yang lebih tinggi atau lebih rendah untuk satu Negara?itu tergantung daripada tingkat

daya beli di suatu Negara atau wilayah tersebut. Untuk melihat dengan gampang tingkat

kemakmuran suatu Negara itu dapat dilihat dari nilai tukar mata uang negar tersebut

terhadap dolar amerika serikat. Dan di antara tiga Negara diatas (Indonesia, Malaysia dan

Singapore) maka yang paling lemah nilai tukar mata uangnya terhadap dolar Amerika adalah

mata uang Indonesia dan itu mengindikasikan bahwa tingkat perekonomian dan daya beli

Indonesia lebih rendah daripada yang lainnya.

Oleh karena itu maka KFC menetapkan harga yang lebih murah untuk Indonesia, itu

semua bermaksud untuk menyesuaikan produk KFC dengan daya beli masyarajkat Indonesia

.

c. Methode Penetapan Harga Diskriminatif

Perusahaan-perusahaan sering menyesuaikan harga dasarnya untuk mengakomodasi

perbedaan pelanggan, atau perbedaan produk,dan inilah yang dinamakan dengan methode

penetapan harga diskriminatif.

Diskriminasi harga terjadi apabila (price discrimination) suatu perusahaan menjual dua

produk atau lebih yang berbeda. Dalam diskriminasi ini , penjual (KFC) tersebut

mengenakan harga yang terpisah dan berbeda tergantung daripada intensitas kualitasnya.

Semakin bagus kualitasnya maka harganya akan semakin mahal dibandingkan dengan

produk yang lainnya, dan sebaliknya.

Page 29: strategi pemasaran kfc

Penetapan harga diskriminatif juga dapat terjadi jikalau perusahaan akan menjual dua

produk atau lebih yang berbeda dan dalam menentukan harganya tergantung dari intensitas

permintaannya.

Tetapi dalam contoh kasus KFC ini, KFC menetapkan dan membeda-bedakan harga

tergantung daripada intensitas kualitasnya.

Page 30: strategi pemasaran kfc

Kesimpulan

KFC (Kentucky Fried Chicken) adalah salah satu perusahaan fast food global yang memiliki

anak perusahaan di Indonesia. Di dalam strategi penetapan harganya maka perusahaan KFC

haruslah menggunakan method-methode yang tepat dalam menentukan harganya karena harga

merupakan unsur penting bauran pemasaran. Harga adalah satu-satunya yang menghasilkan

pendapatan dan yang unsure yang lainnya menghasilkan biaya.

Penetapan harga yang tepat sangatlah penting untuk perusahaan global seperti KFC, ini

dikarenakan wilayah-wilayah dimana tempat KFC beropersi memiliki kemampuan daya beli

yang berbeda-beda, sehingga dalam penetapan harganya haruslah tepat supaya bisa diterima oleh

masyarakat setempat, dan mampu bersaing dengan perusahaan lainnya yang sejenis dan menjadi

pesaing di wilayah dimana KFC beroperasi dan itulah yang menyebabkan adanya perbedaan

perbedaan harga produk KFC antara satu Negara dengan Negara yang lainnya tergantung dari

kemampuan daya beli masyarakat di Negara tersebut.

Page 31: strategi pemasaran kfc

Adapun dalam menetapkan harga, KFC menggunakan tiga methode, yang pertama adalah

methode penetapan harga umum, method penetapan harga geografis dan methode penetapan

harga diskriminatif.

Methode penetapan harga umum adalah methode penetapan harga berdasarkan harga

pesaing. Selanjutnya methode penetapan harga geografis, methode penetapan harga geografis

adalah methode dimana perusahaan (KFC) menentukan harga yang berbeda-beda diantara

Negara-negara yang menjadi tempat beroperasinya tergantung daripada kemampuan daya beli

masyarakatnya. Dan selanjutnya adalah methode penetapan harga diskriminatif, method ini dapat

diartikan sebagai methode dimana perusahaan menetapkan harga yang berbeda beda untuk setiap

produknya tergantung dari intensitas permintaan ataupun intensitas kualitasnya.

Di dalam menentukan harganya, KFC juga menggunakan adaptasi bukan standarisasi, ini

berarti harga yang ditetapkan oleh KFC disesuaikan dengan kemampuan daya beli masyarakat

setempat, bukan dengan menggunakan harga standarisasi yang berarti harga di setiap Negara

pasarnya disamakan.

Adapun segmen yang dipilih oleh KFC adalah ALL SEGMEN, yaitu berlaku untuk

semua kalangan, baik kalangan ekonomi bawah, kalangan ekonomi menengah dan kalangan

ekonomi atas. Ini terbukti dengan harga KFC yang terjangkau oleh berbagai kalangan.

Daftar Pustaka

Page 32: strategi pemasaran kfc

Kotler, Philip, 2002. Manajemen Pemasaran, Jilid I, Edisi Indonesia, Jakarta,Edisi

Milenium,Edisi Kesepuluh , Penerbit PT. Prenhallindo.

Kotler, Philip, 2002. Manajemen Pemasaran, Jilid II, Edisi Indonesia, Jakarta,Edisi

Milenium,Edisi Kesepuluh, Penerbit PT. Prenhallindo.

Kotler, Philip dan Armstrong, Gary, 2001.Prinsip - prinsip Pemasaran, Jilid 2, Jakarta,Edisi

Kedelapan,Penerbit Erlangga.

www.kfc.com.my/

www.kfc.com.sg/

www.kfcindonesia.com/

www.kfc.com/

en.wikipedia.org/wiki/KFC

id.wikipedia.org/wiki/Kentucky_Fried_Chicken

Page 33: strategi pemasaran kfc

Tambahan

Daftar Harga.

Harga Produk KFC Indonesia

Jenis Produk Harga

Kombo Double (2 wing+2 nasi)

Rp 18. 182

Super Panas Jumbo (1 ayam+1nasi+1 softdrink med.)

Rp 16.364

Kombo Hitlist (2 ayam+1 nasi+ 1fruit tea)

Rp 26.364

O. R Burger Rp 11. 818

Harga Produk McDonald

Jenis Produk Harga

Panas Reguler (2 ayam+1 nasi+1coke)

Rp 16. 182

Panas Spesial (1 nasi+1 ayam+ 1 egg+1 coke)

Rp 21. 636

Chicken McD (2 ayam+1nasi+ 1coke)

Rp 26. 000

Page 34: strategi pemasaran kfc

BigMac Rp 20 .727

KFC Singapore

Jenis Produk Harga

Mega Meal (For Party of 8, 16 pcs Chicken, 10 pcs Winglets, 2 Lrg

Popcorn Chicken, 2 Lrg Whipped Potato, 2 Lrg Coleslaw)

$49.95 (Rp. 260.988.75)

Oriental Chicken Salad Meal (1 Oriental Chicken Salad, 1 reg 7-

Up Revive)$6.50 (Rp. 33.962.5)

Ket: $ 1 = Rp. 5.225

KFC Malaysia

Jenis Produk Harga

Snack Plate

• 2 pieces Chicken • 1 Butter Bun • 1 Coleslaw (R)

RM 7.95 (Rp. 20.002.2)

Page 35: strategi pemasaran kfc

• 1 Whipped Potato (R)

Dinner Plate

• 3 pieces Chicken • 1 Butter Bun • 1 Coleslaw (R) • 1 Whipped Potato (R)

RM 10.35 (Rp. 26.040.6)

2-Piece Chicken RM 6.05(Rp. 15.221.8)

Bucket (15 pieces of chicken)

RM43.55(Rp. 109.571.8)

3-Piece Chicken Thrift Plate (9 pieces of chicken) RM26.70

RM 9.05(Rp.22.769.8)

5-Piece Plate (5 pieces of chicken)

RM14.90(Rp. 37.488.4)

Family Plate (12 pieces of chicken)

RM35.20 (Rp. 88.563.2)

Ket: RM 1 = Rp. 2516