Strategi Pemasaran

download Strategi Pemasaran

of 7

Transcript of Strategi Pemasaran

Strategi Pemasaran: Strategipemasaranmerupakansuatuwujuddarirencanayangterarahdi bidang pemasaran, guna memperoleh hasil yang optimal. Dalam pemasaran, harus adaperencanaanstrategiyangmerupakanprosesmanajerialuntuk mengembangkan dan mempertahankan suatu kesesuaian strategi antara tujuan dan sumber daya organisasi khususnya rumah sakit serta peluang pasar yang berubah-ubah.Strategipemasaran10Pdirumahsakitwww./innalor-innalor90.blogspot.com: 1. Product / serviceyaitu berhubungandenganjenispelayananyangdisediakan ataudilayaniolehrumahsakitmisalnyapelayananyangdapatmemuaskan pasien, dan dapat dimengerti oleh pasien 2. Placeyaituberhubungandengantempatataulokasidimanarumahsakit berada harus strategis sehingga mudah dijangkau 3. Priceyaituberhubungandenganharga,mahalataumurahnyatariI/harga tergantung dengan pelayanan yang didapatkan 4. Promotionyaituberhubungandenganpromosiyangberkaitandengan inIormasi menarik minat dan mendorong penggunaan yang tepat 5. ProIessionalyaituberkaitandengankekuatandankeunggulanproIesiharus diarahkan agar menjamin kemudahan dan kepuasan pasien 6. Peopleyaituberhubungandengansumberdayamanusia.Karyawanatau perawatdirumahsakitharussalingsalingmendukunguntukmemberi pelayan yang bermutu 7. Public yaitu berkaitan dengan kepedukian sosial terhadap masyarakat sekitar 8. Powerberkaitandengankekuatandankekuasaanyangdimilikiolehpemilik rumah sakit. Misalnya instansi pemerintah, dan kontrak 9. Pressureberhubungandengantanggungjawabuntukmelaksanakan kewajiban secara tepat mulai mulai dari pelayanan pasien, pembayaran utang, dan kegiatan sosial 10. PerIormance berhubungan dengan kinerja rumah sakit berupa hasil kerja yang terus meningkat yang dapat memuaskan pasien, dan mutu pelayanan terjamin. Perhitungan Indikator Pelayanan Rumah sakitndikator-ndikatorPelayananRumahSakit|BOR,AVLOS,TO,BTO,GDR, NDR|ndikator-indikatorpelayananrumahsakitdapatdipakaiuntukmengetahui tingkatpemanIaatan,mutu,daneIisiensipelayananrumahsakit.ndikator-indikatorberikutbersumberdarisensusharianrawatinapPPNcilacap.2010. Perhitungan indikator pelayanan rumah sakit.www. ppnicilacap.com: : 1. BOR(BedOccupancyRatioAngkapenggunaantempattidur) BORmenurutHuIIman(1994)adalah'theratiooIpatientservicedaysto inpatient bed count days in a period under consideration. Sedangkanmenurut Depkes R (2005), BOR adalah prosentase pemakaian tempat tidur pada satuan waktutertentu.ndikatorinimemberikangambarantinggirendahnyatingkat pemanIaatan tempat tidur rumah sakit. Nilai parameter BOR yang ideal adalah antara 60-85 (Depkes R, 2005). 2. AVLOS(AverageLengthoIStayRata-ratalamanyapasiendirawat) AVLOSmenurutHuIIman(1994)adalah 'The averagehospitalization stayoI inpatientdischargedduringtheperiodunderconsideration.AVLOSmenurut DepkesR(2005)adalahrata-ratalamarawatseorangpasien.ndikatorini disampingmemberikangambarantingkateIisiensi,jugadapatmemberikan gambaranmutupelayanan,apabiladiterapkanpadadiagnosistertentudapat dijadikanhalyangperlupengamatanyanglebihlanjut.Secaraumumnilai AVLOS yang ideal antara 6-9 hari (Depkes, 2005) 3. TO(TurnOverntervalTenggangperputaran).TOmenurutDepkesR (2005) adalah rata-rata hari dimana tempat tidur tidak ditempati dari telah diisi kesaatterisiberikutnya.ndikatorinimemberikangambarantingkateIisiensi penggunaantempattidur.dealnyatempattidurkosongtidakterisipada kisaran 1-3 hari. 4. BTO(BedTurnOverAngkaperputarantempattidur) BTOmenurutHuIIman(1994)adalah'...theneteIIectoIchangedin occupancyrateandlengthoIstay.BTOmenurutDepkesR(2005)adalah Irekuensipemakaiantempattidurpadasatuperiode,berapakalitempattidur dipakaidalamsatusatuanwaktutertentu.dealnyadalamsatutahun,satu tempat tidur rata-rata dipakai 40-50 kali. 5. NDR(NetDeathRate).NDRmenurutDepkesR(2005)adalahangka kematian48jamsetelahdirawatuntuktiap-tiap1000penderitakeluar. ndikator ini memberikan gambaran mutu pelayanan di rumah sakit. 6. GDR(GrossDeathRate).GDRmenurutDepkesR(2005)adalahangka kematian umum untuk setiap 1000 penderita keluar. Penentuan tarif RS TariImerupakansuatusistemataumodelpembiayaanyangpalingutama dalampembiayaanrumahsakit.PolatariIrumahsakitdindonesiaumumnya masihsangatlemahterutamarumahsakitpemerintah.TariIyangdiberlakukan belumunitcostbaseddantanpapertimbanganyangcermatterhadapberbagai dimensiyangmempengaruhitariI,bahkanrumahsakitpemerintahbelumada penyesuaiantariIselamabertahun-tahunmeskipuntelahterjadiinIlasipelayanan kesehatan(obat,bahanhabispakai,dll).SelamainipenetapantariIrawatinap rumahsakitberdasarkanKepmenkes,No.582/1997(BNNo.6055hal.3B-7B) yangmenjadikanperawatankelassebagaisetaraUnitCost(UC)terhitung dengan metode double distribusi, maka dapatlah diketahui besarnya tariI Kelas(1/3 kali UC Kelas ), kisaran tariI Kelas(2-9 Kali UC Kelas ) dan VP/Super VP(10-20kaliUCKelas).Husani.www.business.co.id.analisisbiayarumah sakit. 2010.Denganadanyajaminanpemerintahpadapelayananrawatinapkelas yangdiasumsisesuaidenganUnitcost,makarumahsakitmemerlukanpenataan kembali pola tariI rawat inap yang ada dengan menjadikan kelassetara dengan unitcostterhitungdenganmetodedoubledistribusidanuntukkelas,Kelas, dan VP dijadikan kelas proIit rumah sakit sesuai dengan kebutuhan rumah sakit. Husani.www.business.co.id. analisis biaya rumah sakit. 2010. PolatariInasionalditetapkanberdasarkankomponenbiayasatuan pembiayaandandenganmemperhatikankondisiregional.Gubernurmenetapkan pagutariImaksimalberdasarkanpolatariInasionalyangberlakuuntukrumah sakitdiProvinsiyangbersangkutan.PenetapanbesarantariIrumahsakitharus berdasarkanpolatariInasionaldanpagutariImaksimal.BesarantariIkelas RumahSakityangdikelolaPemerintahditetapkanolehMenteri.BesarantariI kelasRumahSakityangdikelolaPemerintahDaerahditetapkandengan PeraturanDaerah.BesarantariIkelasRumahSakitselainrumahsakit ditetapkan oleh Pimpinan Rumah Sakit dengan memperhatikan besaran tariII.UNDANG-UNDANG REPUBLK NDONESA NOMOR 44 TAHUN 2009 TENTANG RUMAH SAKT I1ASANANDALAMUPAYAPNINGATANMUTU PLAYANAN Dengan akanberakhirnya RepelitaV,dimanakitamemasuki tahap tinggal landaspembangunansalahsatuprakondisiyangharusdipenuhiadalah meningkatnyamutupelayanankesehatansesuaidengankebutuhanyangnyata. Peningkatan mutu pelayanan merupakan prioritas, terutama di Rumah Sakit Kelas C.Untukmeningkatkanmutupelayanantersebut,DepartemenKesehatansemen jakPelitahinggasekarang,telahmelaksanakanupayapeningkatanmutu pelayanansecarabertahap.Upayatersebutdilaksanakanmelaluipembangunan sarana,prasarana,pengadaanperalatandanketenagaansertaperangkatlunak lainnya,sejalandenganpembangunanrumahsakitpadaumumnya.Namun demikian,disadaripulamasihadanyabeberapakendalayangdihadapi,terutama yangberkaitandenganstandarkebutuhandantuntutansistempelayananyang masihbelumselarasdenganperkembanganiptekkedokteranyangsemakinpesat dimanapelayananspesialistikdansubspesialistikcenderungsemakin berkembang.Mengingat masih adanya kendala dalam peningkatan mutu pelayanan rumah sakitdanberdasarkanKebijaksanaanRepelitaVDepartemenKesehatandan Program Upaya Kesehalan Rujukan Repelita V, maka dalam upaya meningkalkan mutupelayananrumahsakit,perludilakukanlangkah-langkahkebijaksanaan sebagai berikut : 1. Pendidikan dan pelatihan Mengadakanpendidikandanpelatihanuntuktenagamedismaupun paramedisperawatandannonperawatan.Pendidikandanpelatihantersebut meliputimanagerialskilldantechnicalskill.Misalnya:HMT,PKMRS,inIeksi nosokomial,medicalsurgical,CCU,PCU,UGD,koroner,cancerunit, perawatan ortopedi, AS , hematologi, dialisis, teknik kamar bedah, dan lainlain. 2. Peri:inan a. SesuaidenganPPno.1tahun1988danPermenkes385/1988tentang pelaksanaanmasabaktidanizinpraktekbagidokterdandoktergigi,tenaga medisdalammelaksanakantugasharusmempunyaiSuratPenugasan(SP) dan Surat zin Praktek (SP). SP ini merupakan pengganti dari SD. b. SesuaidenganPermenkes920/1986danSKDirjen098/87tentang penyelenggaraanpelayananmedikspesialistikmakauntukmendirikan rumah sakitharusmempunyaiizinmendirikandansetelahrumahsakittersebut mulaimemberikanpelayanankesehatankepadamasyarakatmakaharus mempunyai izin penyelenggaraan yang setiap 5 (lima) tahun diperbaharui. 3. Ifasah dan Sertifikat Pemberianijasahbagidokteryangbarululusdanbrevetkeahliankepada dokterspesialisyangtelahlulusmerupakansalahsatuprogrammenjagamutu. Sedangkanuntukdokterlulusanluarnegeriharusmelakukanadaptasiduludan untukdokterdariFakultasKedokteranSwastaharusikutujianNegaradulu sebelumdapatijasah.SedangkansertiIikatdiberikankepadatenagamethsdan paramedisyangtelahselesaimengikutipenataran,seminardanlatihan-latihan lainnya. 4. Standarisasi Telahditetapkanstandarpelayananrumahsakityangmerupakanintegrasi daristandarpelayananmedikdanterapi,standarketenagaan,standarsarana,-prasaranadankeperawatan.Selainitujugaakanditetapkanperaturan,pedoman dan prosedur yang belum ada dan pemutakhiran yang sudah tidak sesuai sehingga memungkinkan pelaksanaan akreditasi. 5. Akreditasi Untukmeningkatkanmutupelayanantelahdipersiapkanstandardalam rangkaakreditasirumahsakitdandipersiapkaninstrumendanujicoba. Direncanakan rumah sakit yang akan dikonversikan kedalam unit swadana harus melaluiakreditasiterlebihdahuluatausetidak-tidaknyamenggunakandasar-dasar akreditasi. 6. Ketenagaan Untukmeningkatkanmutupelayananmakadokterspesialis4dasar kelasnyamenjadiRSUkelasC.Jugadilakukanpenempatantenagadokter spesialisradiologi,patologiklinik,patologianatomidanIorensik,anestesidan tenaga apoteker. Selain itu dokter spesialismata, THT, saraI, gigi ortotik prostetik, rehabilitasimedikditempatkanuntukmelengkapiRSUkelasC,disertaidengan tenagaparamedikperawatandanparamediknonperawatansesuaidengan kebutuhan. 7. Sarana, prasarana dan peralatan Rumahsakit Pemerintahdilengkapidengan sarana, prasaranadanperalatan sesuaidengankebutuhan.Misalnya:peralatanmatadanTHTuntukRSKelasC. UntukmeningkatkancitrarumahsakitPemerintahmakarumahsakitPemerintah mendapat biaya operasional dan pemeliharaan. 8. Penilaian penampilan rumah sakit Untukmeningkatkanpenampilanrumahsakitmakasetiapmemperingati HariKesehatanNasionaldiadakanlombapenilaianpenampilanrumahsakit pemerintahmaupun rumahsakit swasta. Dalam tahun anggaran 1991/1992 lomba tersebutditambahdenganlombaGerakanRumahSakitBersihyangakan diberlakukan kepada rumah sakit kelas B, C dan D. Cermin Dunia Kedokteran , Edisi Khusus No. 71, 1991. Dr. Soemarya Aniroen, MHA. ebijaksanaanDepartemenesehatanRI dalamUpayaPeningkatan Mutu Pelayanan Rumah Sakit. DalampenyelenggaraanRumahSakitharusdilakukanaudit.Auditdapat berupaauditkinerjadanauditmedis.Auditkinerjadanauditmedisdapat dilakukansecarainternaldaneksternal.Auditkinerjaeksternaldapatdilakukan oleh tenaga pengawas. Pelaksanaan audit medis berpedoman pada ketentuan yang ditetapkan oleh Menteri. Auditdapatdilaksanakandalam3tahapdenganmaksuddantujuanyang berbeda.Auditpertama(1stPartyAudit)sebagaiinternalauditatauself-assessmentuntukpenilaianpromotiIdalamrangkadeteksidinidanmelakukan perbaikan/peningkatan standar (corrective action ). Audit pertama inidilakukan dandiselesaikanpadatingkatSMFmasingmasingdenganmelibatkanseluruh dokterSMFdanpelaksanaanaudittersebutdipimpinolehKoordinatorEtikdan MutuSMF;Bilaperludapatmengundangjajaranstruktural/manajerialdimana pelayanantersebutberlangsung.Auditkedua(2ndPartyAudit)dilakukanoleh TimEtikdanMutuPelayananKomiteMedisterhadapkasusmedisyangtidak dapat diselesaikan pada tingkat audit pertama atau kasus tersebut melibatkan antar proIesimedis(beberapaSMF),melibatkantimtimlintasIungsimaupunlintas manajerial.Auditketiga(3rdPartyAudit)merupakanexternalaudit/peer review`yangdilakukanolehpihakketigadarisatubadanindependenyang berwenangmemberikanpenilaianpendekatansistem(system-approached)dan memberikanrekomendasiterakreditasiuntukmenyelenggarakanpelayanan ataupun pendidikan suatu bidang tertentu (scope ) selama sekian tahun untuk di akreditasi kembali. Audit Medis di Rumah Sakit# Dr. Dody Firmanda, Sp.A, MA Ketua Komite Medik RS Fatmawati Jakarta. Standarpelayananminimalrumahsakitpadahakekatnyamerupakanjenis-jenis pelayanan rumah sakit yang wajib dilaksanakan oleh pemerintah/pemerintah provinsi/pemerintahkabupaten/kotadenganstandarkinerjayangditetapkan. Namundemikianmengingatkondisimasing-masingdaerahyangterkaitdengan sumberdayayangtidakmeratamakadiperlukanpentahapandalampelaksanaan SPM oleh masing-masing daerah sejak ditetapkan pada tahun 2007 sampai dengan tahun2012,sesuaidengankondisi/perkembangankapasitasdaerah.Mengingat SPMsebagaihakkonstitusionalmakaseyogyanyaSPMmenjadiprioritasdalam perencanaan dan penganggaran daerahDengandisusunnyaStandarPelayananMinimalRumahSakitdiharapkan dapatmembantupelaksanaanpenerapanStandarPelayananMinimaldirumah sakit. SPM ini dapat dijadikan acuan bagi pengelola rumah sakit dan unsur terkait dalammelaksanakanperencanaan,pembiayaandanpelaksanaansetiapjenis pelayanan. Adapun SPM Rawat nap di Rumah Sakit seperti pada tabel berikut. ndikatorStandar Pemberi pelayanan di rawat inapa. dr. spesialis b. perawat minimal pendidikan D3 Dokterpenanggungjawabpasien rawat inap 100 Ketersediaan pelayanan rawat inapa. anak b. penyakit dalam c. kebidanan d. bedah Jam Visite dokter spesialis08.00 s/d 14.00 setiap hari kerja Kejadian inIeksi pasca operasi _ 1,5 Kejadian inIeksi nosokomial_ 1,5 Tidakadanyakejadianpasienjatuh yang berakibat kecacatan/ kematian 100 Kematian pasien ~48 jam_ 0,24 Kejadian pulang paksa_ 5 Kepuasan pelanggan_ 90 Rawat inap TB a. PenegakandiagnosisTBmelalui pemeriksaan mikroskopis TB b. Terlaksananyakegiatanpencatatan dan pelaporan TB di Rumah Sakit a. _ 60 b. _ 60 Ketersediaanpelayananrawatinapdi rumahsakityangmemberikan pelayanan jiwa NAPZA, gangguan Psikotik, gangguan nerotik, dan gangguan mental organik Tidak adanyakejadiankematianpasien gangguan jiwa karena bunuh diri 100 Kejadian re-admission pasien gangguan jiwa dalam waktu _ 1 bulan 100 Lamahariperawatanpasiengangguan jiwa _ 6 minggu MNTRISHATANRPULIINDONSIANOMOR: 129/Menkes/S/II/2008TNTANGSTANDARPLAYANANMINIMAL RUMAH SAIT