STRATEGI KOMUNIKASI PENGURUS CABANG NAHDLATUL...

138
STRATEGI KOMUNIKASI PENGURUS CABANG NAHDLATUL ULAMA KOTA BEKASI DALAM MEREKRUT PESERTA MADRASAH KADER NAHDLATUL ULAMA Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Disusun oleh : Ahmad Fauzi NIM: 11140510000053 JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019

Transcript of STRATEGI KOMUNIKASI PENGURUS CABANG NAHDLATUL...

Page 1: STRATEGI KOMUNIKASI PENGURUS CABANG NAHDLATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Zainuddin Abdul Madjid di Lombok, Nusa Tenggara Timur, pada 1953. Nahdlatul Wathan

STRATEGI KOMUNIKASI PENGURUS

CABANG NAHDLATUL ULAMA KOTA BEKASI

DALAM MEREKRUT PESERTA MADRASAH

KADER NAHDLATUL ULAMA

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Disusun oleh :

Ahmad Fauzi

NIM: 11140510000053

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF

HIDAYATULLAH

JAKARTA

2019

Page 2: STRATEGI KOMUNIKASI PENGURUS CABANG NAHDLATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Zainuddin Abdul Madjid di Lombok, Nusa Tenggara Timur, pada 1953. Nahdlatul Wathan

ii

Page 3: STRATEGI KOMUNIKASI PENGURUS CABANG NAHDLATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Zainuddin Abdul Madjid di Lombok, Nusa Tenggara Timur, pada 1953. Nahdlatul Wathan
Page 4: STRATEGI KOMUNIKASI PENGURUS CABANG NAHDLATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Zainuddin Abdul Madjid di Lombok, Nusa Tenggara Timur, pada 1953. Nahdlatul Wathan
Page 5: STRATEGI KOMUNIKASI PENGURUS CABANG NAHDLATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Zainuddin Abdul Madjid di Lombok, Nusa Tenggara Timur, pada 1953. Nahdlatul Wathan

iii

ABSTRAK

Organisasi harus memiliki kemampuan untuk

menjalankan progam kerja organisasi .Untuk menjalankan

progam tersebut maka dibutuhkan orang banyak. Maka PCNU

mengadakan rekrutrmen keanggotaan melalui MKNU.

Rekrutmen juga dibutuhkan untuk keberlangsungan roda

organisasi agar tetap berjalan

Strategi perekrutan adalah serangkaian keputusan dan

tindakan mendasar yang dibuat oleh menejemen puncak.

Bertujuan untuk membantu merumuskan kebijakan dan tujuan

organisasi. Proses perekrutan peserta perlu memiliki strategi yang

tepat agar para peserta dapat memiliki jiwa militan. Mencakup

tentang perumusan strategi, implementasi strategi dan evaluasi

strategi dalam proses perekrutan peserta. Teori yang digunakan

pada skripsi ini yaitu Fred. R. David (2002).

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui strategi yang

digunakan dalam proses perekrutan peserta dalam MKNU.

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, yaitu penulis

menganalisis data berdasarkan informasi-informasi yang

diperoleh dari hasil wawancara, observasi dan sumber-sumber

lain yang terdapat di Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kota

Bekasi

Dari hasil penelitian ini tampak bahwa dalam proses

perekrutan peserta di MKNU memiliki kemampuan yang sangat

baik. PCNU Kota Bekasi dapat terus mengembangkan yang

dibutuhkan untuk program kerja. Serta tingginya antusias

masyarakat untuk ikut MKNU. Serta banyak masyarakat yang

mulai tertarik kepada NU

Hasil perekrutan peserta MKNU dilaksanakan dengan

melakukan sosialisasi. Sosialisasi dilakukan melalui Media

social, Media Massa, dan komunikasi secara langsung . Melalui

media social seperti whatsap. Instagram, youtube, dan facebook.

Media Massa menggunakan Radio Bintang 45. Berkomunikasi

langsung dengan cara menyambangi satu persatu.

Kata kunci: Strategi, Komunikasi, Organisasi, Perekrutan,

MKNU, PCNU, Kota Bekasi

Page 6: STRATEGI KOMUNIKASI PENGURUS CABANG NAHDLATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Zainuddin Abdul Madjid di Lombok, Nusa Tenggara Timur, pada 1953. Nahdlatul Wathan

iv

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur marilah kita panjatkan

kehadiran Allah SWT., yang selalu mencurahkan rahmat dan

Hidayah-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul “Strategi Komunikasi Pengurus Cabang Nahdlatul

Ulama Kota Bekasi Dalam Merekrut Peserta Madrasah Kader

Nahdlatul Ulama. Shalawat serta salam semoga selalu

tercurahkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW.,

yang telah membawa umat manusia kepada jalan kebenaran.

Alhamdulillah peneliti ucapakan tiada henti karena telah

berhasil menciptakan karya tulis yang besar dan patut

dibanggakan ini. Setelah melewati perjalanan Panjang dan

menghadapi segala rintangan. Namun, peneliti juga merasa jika

skripsi ini pun masih jauh dari kata sempurna dan banyak

kekurangannya. Skripsi ini ditulis guna memenuhi salah satu

persyaratan yang telah ditentukan dalam menempuh program

strata satu (S1)dan meperoleh gelar Sarjana Sosial (S.Sos).

Dalam perjalanannya, peneliti banyak mendapat

bimbingan, nasihat, motivasi baik secara moral maupun material.

Oleh karenanya, peneliti ingin mengucapkan banyak terima kasih

kepada:

1. Orang tua saya, Ibu Maemunah dan bapak Syarif, yang

apabila tanpa dukungan dan kasih sayang mereka saya

tidak akan mungkin bisa mencapai perjalanan hingga

sejauh ini.

Page 7: STRATEGI KOMUNIKASI PENGURUS CABANG NAHDLATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Zainuddin Abdul Madjid di Lombok, Nusa Tenggara Timur, pada 1953. Nahdlatul Wathan

v

2. Dr. Suparto,M.Ed. Ph.D., selaku Dekan Fakultas Ilmu

Dakwah dan Ilmu Komunikasi

3. Dr. Armawati Arbi,M.Si., Selaku Ketua Jurusan

Komunikasi dan Penyiaran Islam

4. Dr .Edi Amin, MA, selaku Sekretaris Jurusan Komunikasi

dan Penyiaran Islam.

5. Dr. Suhaimi, M.Si selaku dosen pembimbing akademik

6. Dr. Arif Subhan, MA, selaku dosen pembimbing yang

telah meluangkan waktunya untuk membimbing saya,

memberikan arahan serta inspirasi yang amat berharga

bagi Peneliti. Serta selalu memberikan candaan disetiap

sesi bimbingan.

7. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi yang telah memberikan berbagai ilmu,

pengalaman serta bimbingan kepada peneliti selama

dalam masa perkuliahan.

8. Zaenudin selaku abang yang selalu siap mebela adiknya

dari berbagai macam gangguan. Devi Purwati selaku

kakak ipar dan dua keponakan lucu saya Azzam dan Al

Fatih yang kadang menjadi penghibur dikala waktu yang

membosankan.

9. Maulana Umar adik saya yang mungkin jarang berbicara

dengan saya namun dibalik itu saya sangat

menyayanginya dan berharap dia menjadi orang yang bisa

mewujudkan harapan orang tua.

Page 8: STRATEGI KOMUNIKASI PENGURUS CABANG NAHDLATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Zainuddin Abdul Madjid di Lombok, Nusa Tenggara Timur, pada 1953. Nahdlatul Wathan

vi

10. Bapak Ayi Nurdin dan KH Madinah dan segenap para

kiai di PCNU Kota Bekasi diantaranya KH.Mir‟an

Syamsuri, Mbah Pulo, Ustd. Ashari, Ustadz Lukman yang

telah membantu peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.

11. Dr.KH.Zamaksyari Abdul Majid selaku narasumber yang

banyak memberikan arahan dan nasihat untuk penelitian

12. Keluarga Besar Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama dan

Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama Kota Bekasi yang

telah bersedia menjadi teman seperjuangan dan membantu

dikala kesusahan diantaranya adalah Abang Rizki

Topananda, Kak Tya, Adi prastyo, Farihah, Gus Arya,

Akbar, Gondes, Gepeng, Aru, Uwi, Viki

13. Seluruh Keluarga Besar KPI angkatan 2014 .

14. Keluarga Besar Markas Komando “MAKO” yang telah

menjadi teman susah dikala kuliah diantaranya Nabil,

Bodot, Bayu, Thoriq, Dejet, Rouf, Batok, Asa, Komeng,

Asa, Meteor, Doni, Gatra, Basid, Sururoh dan Risna

Meidina

15. Keluarga Besar HMI Komfakda Cabang Ciputat yang

telah memberikan pendidikan diluar kampus serta menjadi

kawan berdiskusi diantaranya Kobel, Fathira Najati,

Akew, Acil, Nopal , Amimatul Iklilah

16. Keluarga Besar IMQN yang menjadi tempat pulang dikala

tidak ada lagi rumah berteduh diantaranya Dayong,

Page 9: STRATEGI KOMUNIKASI PENGURUS CABANG NAHDLATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Zainuddin Abdul Madjid di Lombok, Nusa Tenggara Timur, pada 1953. Nahdlatul Wathan

vii

Kamal, Ivit, Putri, Danil, Imam, Andini, Ayas, Misna,

Shohbah, Indah, Alwi.

Peneliti berharap semoga skripsi ini mampu

memberikan manfaat bagi para pembaca khususnya

mahasiswa Program Studi Komunikasi dan Penyiaran

Islam, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

Demikianlah pengantar yang dapat disampaikan,

akhir kata peneliti mohon maaf jika terdapat kesalahan

penulisan dalam skripsi ini.

Jakarta, Oktober 2019

Peneliti

Page 10: STRATEGI KOMUNIKASI PENGURUS CABANG NAHDLATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Zainuddin Abdul Madjid di Lombok, Nusa Tenggara Timur, pada 1953. Nahdlatul Wathan

i

DAFTAR ISI

SAMPUL HALAMAN .................................................................. i

ABSTRAK ................................................................................... iii

KATA PENGANTAR ................................................................. iv

DAFTAR ISI .................................................................................. i

DAFTAR GAMBAR ................................................................... iv

DAFTAR BAGAN ....................................................................... v

BAB I ............................................................................................ 1

PENDAHULUAN ........................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah ....................................................... 1

B. Pembatasan dan Perumusan ................................................ 14

1. Pembatasan Masalah ................................................... 14

2. Perumusan Masalah .................................................. 14

C. Tujuan Penelitian .......................................................... 15

D. Manfaat Penelitian ........................................................ 15

E. Metodologi Penelitian ..................................................... 16

F. Tinjauan Pustaka ............................................................. 21

G. Sistematika Penulisan ..................................................... 22

BAB II ......................................................................................... 24

LANDASAN TEORI .................................................................. 24

A. Strategi ............................................................................. 24

1. Pengertian Strategi ....................................................... 24

Page 11: STRATEGI KOMUNIKASI PENGURUS CABANG NAHDLATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Zainuddin Abdul Madjid di Lombok, Nusa Tenggara Timur, pada 1953. Nahdlatul Wathan

ii

2. Tahapan – Tahapan Strategi ......................................... 31

3. Evaluasi Strategi ........................................................... 35

A. Komunikasi ...................................................................... 40

1. Pengertian Komunikasi ................................................ 40

2. Unsur-unsur Komunikasi ............................................. 42

C. Strategi Komunikasi ......................................................... 45

1. Pengertian Strategi Komunikasi ................................... 45

2. Fungsi Strategi Komunikasi ......................................... 46

D. Rekrutmen ........................................................................ 49

BAB III ....................................................................................... 51

GAMBARAN UMUM ............................................................... 51

A. Kota Bekasi ........................................................................ 51

B. Sejarah Berdirinya PCNU Kota Bekasi ........................... 55

C.Visi Misi PCNU Kota Bekasi .............................................. 60

1. Visi Nahdlatul Ulama ................................................... 60

2. Misi Nahdlatul Ulama .................................................. 61

D.Sruktur PCNU Kota Bekasi ................................................. 62

E.Progam Kerja PCNU Kota Bekasi ....................................... 62

F.Madrasah Kader Nahdlatul Ulama ....................................... 65

BAB IV ....................................................................................... 69

HASIL TEMUAN DAN ANALISIS .......................................... 69

A. Madrasah Kader Nahdlatul Ulama PCNU Kota Bekasi

angkatan ke-II.............................................................................. 69

B. Strategi Komunikasi PCNU Kota Bekasi dalam MKNU

72

1. Formulasi Strategi (Strategy Formulation) .................. 73

Page 12: STRATEGI KOMUNIKASI PENGURUS CABANG NAHDLATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Zainuddin Abdul Madjid di Lombok, Nusa Tenggara Timur, pada 1953. Nahdlatul Wathan

iii

2. Implementasi Strategi ................................................... 85

3. Evaluasi Strategi ........................................................... 93

BAB V ....................................................................................... 102

PENUTUP ................................................................................. 102

A. Kesimpulan .................................................................... 102

B. Saran ............................................................................... 106

DAFTAR PUSTAKA ............................................................... 107

LAMPIRAN .............................................................................. 111

Page 13: STRATEGI KOMUNIKASI PENGURUS CABANG NAHDLATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Zainuddin Abdul Madjid di Lombok, Nusa Tenggara Timur, pada 1953. Nahdlatul Wathan

iv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.4 ................................................................................................... 73

Gambar 2.4 ................................................................................................... 74

Gambar 3.4 ................................................................................................... 76

Gambar 4.4 ................................................................................................... 77

Gambar 5.4 ................................................................................................... 83

Gambar 6.4 ................................................................................................... 84

Gambar 7.4 ................................................................................................... 89

Gambar 8.4 ................................................................................................... 90

Gambar 9.4 ................................................................................................... 91

Page 14: STRATEGI KOMUNIKASI PENGURUS CABANG NAHDLATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Zainuddin Abdul Madjid di Lombok, Nusa Tenggara Timur, pada 1953. Nahdlatul Wathan

v

DAFTAR BAGAN & TABEL

Bagan1.3..................................................................................................62

Tabel 1.4………………………………………………………………..100

Page 15: STRATEGI KOMUNIKASI PENGURUS CABANG NAHDLATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Zainuddin Abdul Madjid di Lombok, Nusa Tenggara Timur, pada 1953. Nahdlatul Wathan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sepanjang sejarah Indonesia, organisasi-organisasi

kemasyarakatan bermunculan, baik yang berhaluan keagamaan

(Islam), maupun berhaluan nasionalis (politik). Kemunculan

beberapa organisasi tersebut merupakan bentuk ekspresi rakyat

Indonesia dalam melihat dan kepeduliannya terhadap situasi

bangsa yang berada di bawah kolonialisme Belanda. Berbagai

cara yang dilakukan oleh kolonialis Belanda untuk membendung

pergerakan nasionalisme rakyat Indonesia,namun justeru semakin

sadar akan pentingnya membangun kekuatan dengan organisasi -

organisasi yang mereka bentuk. Dari kesadaran tokoh -tokoh

akan pentingnya memperjuangkan rakyat Indonesia dari

keterpurukan.

Di Indonesia organisasi Islam Nahdatul Ulama (NU)

artinya kebangkitan ulama adalah Organisasi Islam terbesar di

Indonesia, Organisasi yang didirikan oleh para ulama pada

tanggal 31 Januari 1926/ 26 Rajab 1344 H di Surabaya dan

Organisasi ini dipimpin oleh K.H. Hasyim Asy'ari sebagai Rais

Akbar. Organisasi Nahdatul Ulama didirikan dengan tujuan untuk

melestarikan, mengembangkan dan mengamalkan ajaran Islam

Page 16: STRATEGI KOMUNIKASI PENGURUS CABANG NAHDLATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Zainuddin Abdul Madjid di Lombok, Nusa Tenggara Timur, pada 1953. Nahdlatul Wathan

2

Ahlussunnah Wal Jama‟ah dengan menganut salah satu dari

empat madzhab (Hanafi, Maliki, Syafi‟I dan Hambali)1.

NU adalah salah satu organisasi Islam terbesar dengan

jumlah anggota terbanyak di Indonesia, dan merupakan suatu

organisasi yang berbasis massa di bawah kepemimpinan ulama2.

Keyakinan yang mendalam terhadap pelbagai pemikiran,

gagasan, konsep di segala hal, serta metode-metode yang diusung

NU diyakini sebagai kunci utama NU untuk dapat eksis dan terus

bertahan hingga hari ini3. Untuk memahami NU sebagai

jam'iyyah diniyah (organisasi keagamaan) secara tepat, belumlah

cukup dengan melihat dari sudut formal sejak ia lahir. Sebab jauh

sebelum NU lahir dalam bentuk jam'iyyah (organisasi), ia terlebih

dahulu ada dan berwujud jama'ah (community) yang terikat kuat

oleh aktivitas sosial keagamaan yang mempunyai karakteristik

tersendiri

Sejarah hari lahir NU terjadi tanggal 31 Januari 1926.

Pendirian NU digagas para kiai ternama dari Jawa Timur,

Madura, Jawa Tengah, dan Jawa Barat, yang menggelar

pertemuan di kediaman K.H. Wahab Chasbullah di Surabaya.

Selain K.H. Wahab Chasbullah, pertemuan para kiai itu juga

merupakan prakarsa dari K.H. Hasyim Asy‟ari. Yang dibahas

1 Soeleiman Fadeli, Antologi NU Sejarah Istilah Amaliah Uswah (Surabaya :

Khalista 2007), h. 1,2 2 Abdul Halim, Sejarah perjuangan KH.Abdul Wahab (Bandung: Baru 1970),

h.12-15 3Slamet Effendi Yusuf, Mengukuhkan Tradisi Memodemisasi Organisasi (t.t.:

tp.,t.th.), h. 19.

Page 17: STRATEGI KOMUNIKASI PENGURUS CABANG NAHDLATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Zainuddin Abdul Madjid di Lombok, Nusa Tenggara Timur, pada 1953. Nahdlatul Wathan

3

pada waktu itu adalah upaya agar Islam tradisional di Indonesia

dapat dipertahankan. Maka, dirasa perlu dibentuk sebuah wadah

khusus. Sebenarnya, upaya semacam itu sudah dirintis Kiai

Wahab jauh sebelumnya. Bersama K.H. Mas Mansur, seperti

ditulis Ahmad Zahro dalam buku Tradisi Intelektual NU: Lajnah

Bahtsul Masail 1926-1999 (2004), Kiai Wahab mendirikan

Nahdlatul Wathan yang artinya “kebangkitan tanah air” pada

1914. Martin van Brulnessen dalam buku berjudul NU: Tradisi,

Relasi-relasi Kuasa, Pencarian Wacana Baru (1994) menyebut

bahwa, boleh dibilang, Nahdlatul Wathan merupakan sebuah

lembaga pendidikan agama bercorak nasionalis moderat pertama

di Nusantara. Sebagai catatan, Nahdlatul Wathan versi Kiai

Wahab dan Kiai Mas Mansur berbeda dengan lembaga bernama

serupa yang didirikan Tuan Guru Kiai Haji (TGKH) Muhammad

Zainuddin Abdul Madjid di Lombok, Nusa Tenggara Timur, pada

1953.

Nahdlatul Wathan berkembang pesat dan pada 1916

sudah memiliki madrasah dengan gedung besar serta bertingkat di

Surabaya. Cabang-cabangnya pun berdiri di mana-mana,

termasuk di Malang, Semarang, Gresik, Jombang, dan lain-lain.

Tak cukup dengan itu, Kiai Wahab kembali menggagas satu

perhimpunan lagi pada 1918. Dikutip dari buku Pertumbuhan dan

Perkembangan NU (1985) karya Choirul Anam, organisasi ini

bernama Nahdlatul Tujjar atau “kebangkitan para pedagang”.

Setahun berselang, di Ampel, Surabaya, berdiri majelis diskusi

Page 18: STRATEGI KOMUNIKASI PENGURUS CABANG NAHDLATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Zainuddin Abdul Madjid di Lombok, Nusa Tenggara Timur, pada 1953. Nahdlatul Wathan

4

dan madrasah bernama Taswirul Afkar. Madrasah ini didirikan

sebagai tempat mengaji dan belajar ilmu agama bagi anak-anak

yang diharapkan kelak dapat mempergunakan ilmunya untuk

melestarikan Islam tradisional. Kiai Wahab dan Kiai Mas Mansur

punya andil dalam pembentukan madrasah ini. Uniknya, Kiai

Haji Mas Mansur kelak dikenal sebagai ulama dari

Muhammadiyah, ia bahkan merupakan murid langsung dari

pendiri organisasi Islam-pembaharu ini, Kiai Haji Ahmad

Dahlan. Muhammadiyah nantinya berpolemik dengan golongan

Islam-tradisional yang menjadi pemantik lahirnya NU. Kiai

Wahab dan para kiai Islam-tradisional lainnya merasa sangat

perlu membentengi Islam Nusantara karena beberapa tata cara

ibadah keagamaan mereka kerap ditentang golongan Islam-

reformis yang digawangi misalnya oleh Al-Irsyad dan

Muhammadiyah, pada dekade ketiga abad ke-20

Pada awal 1926, rapat antar-organisasi Islam di Cianjur

menyatakan akan mengirim dua utusan ke Mekah untuk

menghadap Raja Ibn Sa‟ud. Kiai Wahab mengusulkan delegasi

tersebut membawa persoalan mengenai praktik keagamaan Islam

tradisional di Indonesia. Namun, usul ini ditolak dengan tegas

oleh kelompok Islam-reformis. Penolakan itulah yang kemudian

membuat golongan Islam-tradisional memutuskan bakal

mengambil jalan sendiri untuk menghadap Raja Ibn Sa‟ud guna

memperjuangkan kepentingan mereka. Maka, pada 31 Januari

1926, dikutip dari K.H. Abdul Wahab Hasbullah: Bapak dan

Page 19: STRATEGI KOMUNIKASI PENGURUS CABANG NAHDLATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Zainuddin Abdul Madjid di Lombok, Nusa Tenggara Timur, pada 1953. Nahdlatul Wathan

5

Pendiri NU (1972) karya Saifuddin Zuhri, para kiai berkumpul di

kediaman Kiai Wahab dan memutuskan membentuk suatu

organisasi kemasyarakatan Islam Ahlussunnah wal Jama‟ah yang

dinamakan Nahdlatul Ulama atau “kebangkitan para ulama”.

Tanggal 31 Januari 1926 ditetapkan sebagai hari lahir NU. NU

bergerak di bidang keagamaan dan kemasyarakatan serta

dibentuk dengan tujuan untuk memahami dan mengamalkan

ajaran Islam, baik dalam konteks komunikasi vertikal dengan

Allah SWT maupun komunikasi horizontal dengan sesama

manusia. Dalam perjalanan riwayatnya, NU berkembang pesat

dan amat terjaga secara tradisional. Kini, NU menjadi organisasi

kemasyarakatan Islam terbesar di Indonesia.

Di dalam kepengurusan organisasi Islam NU terdapat

banyak struktur Organisasi didalamnya dan tersebar keseluruh

wilayah di Indonesia, yakni :Pengurus Besar (tingkat Pusat), 34

Pengurus Wilayah (tingkat Provinsi) , 383 Pengurus Cabang4

(tingkat Kabupaten/Kota), 24 Pengurus Cabang Istimewa (luar

negri) Majelis Wakil Cabang (tingkat Kecamatan), Pengurus

Ranting (tingkat Desa/Kelurahan)5 untuk data MWC dan PR NU

tidak memiliki data terkait hal tersebut . NU menjadi organisasi

Islam terbesar di Indonesia dengan klaim 90 juta anggota pada

tahun 2015 dengan begitu luasnya struktur organisasi dan

4 https://www.beritasatu.com/nasional/296804/said-aqil-terpilih-secara-

aklamasi-sebagai-ketum-pbnu. Di kutip pada tanggal 20-Agustus-2019,pukul 07:00 WIB 5 http://www.nu.or.id/a,public-m,static-s,detail-lang,id-ids,1-id,12-t,struktur-

.phpx. Di kutip pada tanggal; 26-Maret-2019, pukul 17:25 WIB

Page 20: STRATEGI KOMUNIKASI PENGURUS CABANG NAHDLATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Zainuddin Abdul Madjid di Lombok, Nusa Tenggara Timur, pada 1953. Nahdlatul Wathan

6

banyaknya anggota NU dapat bertahan dan menjadi organisasi

Islam yang dipercayai oleh masyarakat Indonesia yang menganut

paham Ahlussunah Wal Jama‟ah6

Komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh

seseorang (Komunikator) Kepada orang lain (komunikan)7.

Dalam kondisi tertentu , komunikasi juga dapat dilakukan dengan

bahasa isyarat atau dengan kode. Maka kita dapat simpulkan

bahawa yang terpenting dari komunikasi adalah tersampaikannya

pesan dari komunikator secara utuh dan jelas

Komunikasi merupakan salah satu kebutuhan dasar

manusia , bukan hanya dalam kehidupan secara umum, namun

dalam kehidupan berkelompok. Komunikasi adalah penunjang

utama untuk mencapai mempelancar tujuan bersama dalam

kelompok.Interaksi antar manusia baik secara perorangan,

kelompok, atau organisasi tidak mungkin dapat terjadi apabila

tidak ada komunikasi. Dua orang dikatakan interaksi apabila

masing-masing melakukan aksi dan reaksi.Aksi dan reaksi yang

dilakukan manusia ini dalam komunikasi disebut sebagai

tindakan komunikasi8.

Organisasi telah dibentuk sejakmanusia berada dimuka

bumi, didorong oleh tiga motif unsur dasar yaitu : orang-orang

6 Soeleiman Fadeli, Antologi NU Sejarah Istilah Amaliah Uswah (Surabaya :

Khalista2007), h. 1,2 7Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi, Teori dan Praktek, (Jakarta:PT

Remaja Rosdakarya,2001), Cet. Ke-1,h,4. 8T.A Latief Rosyidi, Dasar-Dasar Rhetorika Komunikasi dan informasi

(Medan, 1985), Cetke-1, h.48

Page 21: STRATEGI KOMUNIKASI PENGURUS CABANG NAHDLATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Zainuddin Abdul Madjid di Lombok, Nusa Tenggara Timur, pada 1953. Nahdlatul Wathan

7

(sekumpulan orang), kerjasama dan tujuan yang akan dicapai9.

Tiga motif tersebut saling ketergantungan satu sama lain, dan

penghubung itu semua adalah komunikasi“ komunikasi yang

efektif sangat penting bagi semua organisasi. Oleh karena itu,

para pimpinan organisasi dan para komunikator dalam organisasi

perlu memahami, dan menyempurnakan kemampuan komunikasi

mereka”10

.

Menurut Schein sebagaimana yang dikutip dalam buku

Arni Muhammad mengatakan bahwa organisasi adalah suatu

koordinasi rasional kegiatan sejumlah orang untuk mencapai

beberapa tujuan umum melalui pembagian pekerjaan dan fungsi

melalui hierarki otoritas dan tanggung jawab

Komunikasi merupakan hal yang mengikat kesatuan

organisasi. Komunikasi membantu anggota-anggota organisasi

mencapai tujuan individu dan juga organisasi , merespon dan

mengimplementasikan perubahan organisasi, mengkoordinasikan

aktivitas organisasi, dan ikut memainkan peran dalam hampir

semua tindakan organisasi yang relevan. meski demikian,

berkomunikasi dengan baik tidaklah mudah. Bila sebuah

organisasi sampai pada titik dimana komunikasi dalam

9 Yayat Hayati Djatmiko, Perilaku Organisasi (Bandung ;Alfabeta, 2005) Cet

ke-14, h.2. 10

Arni Muhamad, Komunikasi Organisasi, (Jakarta : bumi Aksana, 2009), Cet

ke 10 h. 1

Page 22: STRATEGI KOMUNIKASI PENGURUS CABANG NAHDLATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Zainuddin Abdul Madjid di Lombok, Nusa Tenggara Timur, pada 1953. Nahdlatul Wathan

8

organnisasi tidak seefektif yang seharusnya, maka organisasi

tersebut tidak berfungsi secara efektif11

.

Melihat pengertian singkat mengenai komunikasi dan

organisasi, maka komunikasi organisasi adalah “komunikasi yang

terjadi antara orang-orang yang berada didalam organisasi itu

sendiri, juga antara orang-orang yang berada didalam Organisasi

dengan public luar,dengan maksud untuk mencapai suatu

tujuan.”12

Komunikasi organisasi adalah pengiriman dan

penerimaan berbagai pesan organisasi di dalam kelompok formal

maupun informal dari suatu organisasi.Komunikasi formal adalah

komunikasi yang disetujui oleh organisasi itu sendiri dan sifatnya

berorientasi kepentingan organisasi. Isinya berupa cara kerja di

dalam organisasi di dalam organisasi, produktivitas, dan berbagai

pekerjaan yang harus dilakukan dalam organisasi. Misalnya:

memo, kebijakan, pernyataan, jumpa pers, dan surat-surat resmi.

Adapun komunikasi informal adalah komunikasi yang disetujui

secara sosial. Orientasinya bukan pada organisasi, tetapi lebih

kepada anggotanya secara individual13

.

Bahwa arus komunikasi dalam organisasi meliputi

komunikasi vertikal dan komunikasi horizontal.Masing-masing

11

John M. Ivan Cevich, Perilaku dan Manajemen Organisasi (Jakarta:

PT.Gelora Aksara Pratama, 2005), Jilid II. H.115 12

Soleh Soemirat, dkk., komunikasi Orrganisasi, (Jakarta : Universitas

Terbuka, 2000), Cet.1hal 13

13 Romli. Khomsahrial, Komunikasi Organisasi Lengkap, (Jakarta: PT

Grasindo, 2011), Cet.1

Page 23: STRATEGI KOMUNIKASI PENGURUS CABANG NAHDLATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Zainuddin Abdul Madjid di Lombok, Nusa Tenggara Timur, pada 1953. Nahdlatul Wathan

9

arus komunikasi tersebut mempunyai perbedaan fungsi yang

sangat tegas. Ronald Adler dan George Roadman dalam buku

“Understanding Human Comunication”, mencoba menguraikan

masing-masing, fungsi kedua arus komunikasi dalam organisasi

tersebut.

Pertama adalah down ward communication. Komunikasi

ini berlangsung ketika orang-orang yang berada pada tataran

manajemen mengirimkan pesan kepada bawahannya. Kedua

upward communication terjadiketika bawahan mengirim pesan

kepada atasannya. Arus komunikasi berikutnya adalah Horizontal

Communication tindak komunikasi ini berlangsung di antara

karyawan ataupun bagian yang memiliki kedudukan yang setara.

Strategi merupakan rencana berskala besar yang

berorientasi jangkauan masa depan yang jauh serta ditetapkan

sedemikian rupa, sehingga memungkinkan perusahaan

berinteraksi secara efektif dengan lingkunganya dengan kondisi

persaingan yang semua diarahkan pada optimslisasi pencapaian

tujuan dan berbagai sasaran organisasi yang bersangkutan.14

Strategi pada hakikatnya adalah perpaduan antara

planning (perencanaan) dan management (manajemen) untuk

mencapai tujuan. Strategi tidak hanya berfungsi sebagai jalan yag

hanya memberikan arah saja, melainkan harus mampu

menunjukan taktik operasionalnya15

. Strategi dalam memasarkan

14

Onong Unchana Effendi, ilmu komunikasi teori dan praktek(Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya, 2007) 32.

Page 24: STRATEGI KOMUNIKASI PENGURUS CABANG NAHDLATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Zainuddin Abdul Madjid di Lombok, Nusa Tenggara Timur, pada 1953. Nahdlatul Wathan

10

strategi dikatakan sebagai petunjuk atau langkah-langkah yang

harus diambil guna mencapai tujuan perusahaan itu sendiri.

Diperlukanya strategi dalam penyampaian pesan dan informasi.

Namun tidak hanya penyampaian pesan saja, akan tetapi strategi

tersebut diperlukan untuk menarik dan mempengaruhi khalayak

sesuai dengan kehendak perusahaan.

Terdapat dua kata bantu yang terdapat dalam al-Qur‟an

untuk mempelajari pengorganisasian ini. Kata tersebut

adalah ( Shaff ) dan ( ummat 16

). kata ( shaff ) ini identik dengan

makna organisasi. Jadi organisasi menurut analisis kata ini adalah

suatu perkumpulan atau jamaah yang mempunyai sistem yang

teratur dan tertib untuk mencapai tujuan bersama. Dalam surah

al-Shaff ayat 4 dikemukakan:

هإى بيلهفييقهاتلىىهال رييهيحب الل فاسه أه هنصه يهاى كه رصىص ب هه

Artinya: Sesungguhnya Allah menyukai orang yang

berperang dijalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan

mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh.

Maksud dari shaff disitu menurut al-Qurtubi adalah

menyuruh masuk dalam sebuah barisan (organisasi) supaya

terdapat keteraturan untuk mencapai tujuan. Berorganisasi sangat

penting dan merupakan hal yang pokok untuk menjalankan

sebuah manajemen. Al-Qur‟an menjelaskan:

ييهأقيوىا الد له قىاوه …فيهتهتهفهر

16

Jawahir Tanthowi, Unsur-unsur Manajemen Menurut Ajaran Al-Qur’an, (Jakarta : Pustaka al-Husna,1983)41

Page 25: STRATEGI KOMUNIKASI PENGURUS CABANG NAHDLATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Zainuddin Abdul Madjid di Lombok, Nusa Tenggara Timur, pada 1953. Nahdlatul Wathan

11

”….Tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah belah

tentangnya…”(Q.S.Al-Syuura: 13)

Ayat di atas menjelaskan bahwa dilarang berpecah

belah dalm sebuah organisasi. Perkataan dari Sayyidina Ali

bin Abi Thalib dalam kitab Nahjul Balaghah karangan Sayid

Syarif Radhi :

ق بالظهامالبهاطليهغلبهظهام بلهاهلحه

“Kebenaran yang tidak diorganisir dapat dikalahkan oleh

kebatilan yang diorganisir.”

Perkataan ini mengingatkan kita tentang pentingnya

berorganisasi dan sebaliknya bahayanya suatu kebenaran yang

tidak diorganisir melalui langkah-langkah yang kongkrit dan

strategi-strategi yang mantap. Maka tidak ada garansi bagi

perkumpulan apa pun yang menggunakan identitas Islam meski

memenangkan pertandingan, persaingan maupun perlawanan

jika tidak dilakukan pengorganisasian yang kuat.

Sepanjang sejarah Indonesia, organisasi-organisasi

kemasyarakatan bermunculan, baik yang berhaluan keagamaan

(Islam), maupun berhaluan nasionalis (politik).Kemunculan

beberapa organisasi tersebut merupakan bentuk ekspresi rakyat

Indonesia dalam melihat dan kepeduliannya terhadap situasi

bangsa yang berada di bawah kolonialisme Belanda. Berbagai

cara yang dilakukan oleh kolonialis Belanda untuk membendung

pergerakan nasionalisme rakyat Indonesia , namun justeru

semakin sadar akan pentingnya membangun kekuatan dengan

Page 26: STRATEGI KOMUNIKASI PENGURUS CABANG NAHDLATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Zainuddin Abdul Madjid di Lombok, Nusa Tenggara Timur, pada 1953. Nahdlatul Wathan

12

organisasi -organisasi yang mereka bentuk. Dari kesadaran tokoh

-tokoh akan pentingnya memperjuangkan rakyat Indonesia dari

keterpurukan.

Dalam hasil muktamar NU ke 33 yang diadakan di

Jombang, Jawa timur dalam Anggaran Rumah Tanggga NU Bab

XIII Pasal 39 Ayat 4 yang berbunyi “Untuk menjadi Pengurus

Cabang harus sudah pernah menjadi pengurus harian atau

pengurus harian lembaga tingkat Cabang, dan/atau pengurus

harian di tingkat MWC, dan/atau pengurus harian Badan Otonom

tingkat cabang serta sudah pernah mengikuti pendidikan

kaderisasi” untuk menjadi pengurus tingkat cabang hingga keatas

harus wajib mengikuti pendidikan kaderisasi secara formal.

Dengan adanya peraturan tersebut tidak bisa sembarang orang

menjadi pengurus NU. Madrasah Kader Nahdlatul Ulama

(MKNU) menjadi persyaratan wajib untuk masuk dalam struktur

kepengurusan NU tingkat Cabang hingga ke atas.

Dengan adanya keputusan dari hasil muktamar NU ke 33

maka PCNU Kota Bekasi wajib mengadakan kaderisasi di

daerahnya. sebagai sebuah keberlanjutan dari proses Diseminasi

Islam Indonesia ala Ahlusunnah wal Jama‟ah dan sebagai sebuah

wadah kaderisasi ulama di tubuh NU. Apalagi Kota Bekasi

merupakan daerah penyanggah Ibukota yang tentunya

karakteristik masyarakat yang cenderung individualis tidak

seperti masyarakat yang jauh daripada Ibukota. Setelah

mengadakan MKNU pertama pada tanggal 23-25 November

Page 27: STRATEGI KOMUNIKASI PENGURUS CABANG NAHDLATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Zainuddin Abdul Madjid di Lombok, Nusa Tenggara Timur, pada 1953. Nahdlatul Wathan

13

2018 dengan jumlah peserta hanya 52 orang peserta dan naik

sangat drastris pada MKNU yang kedua.MKNU merupakan salah

satu gerbang awal untuk masuk ke dalam organisasi NU, selain

sebagai sebuah gerbang MKNU berguna untuk membimbing

anggota nantinya sama dalam hal fikrah, harakah dan ghrah di

organisasi, sehingga akan tercipta kader kader ideologis

Peserta MKNU PCNU Kota Bekasi angkatan ke-2

sebanyak 124 orang yang diadakan pada 22-24 Februari 2019 di

Wisma Kemnaker, Ciloto, Cianjur Jawa Barat berasal dari 12

Kecamatan yang ada di Kota Bekasi naik 2 kali lipat dari MKNU

pertama yang hanya 52 orang. Banyak dari peserta MKNU yang

sudah berkeluarga bahkan sudah ada yang memiliki cucu, dan

hampir semua yang ikut dalam MKNU Angkatan kedua adalah

tokoh masyarakat yang tersebar di 12 kecamatan Kota Bekasi.

Usia dan kedudukan pangkat ternyata tidak menjadi penghalang

bagi para peserta MKNU angkatan ke II . Dalam menjalankan

roda organisasi Islam terbesar di Indonesia tidak lah mudah.

PCNU Kota Bekasi sebagai salah satu cabang NU di Indonesia

juga berkewajiban menerapkan aturan Ad&Art organisasi, ,

Dalam Skripsi ini, melakukan penelitian di PCNU Kota Bekasi

untuk mengetahui Strategi Komunikasi PCNU Kota Bekasi

dalam Kegiatan MKNU angkatan ke 2 strategi seperti apa yang di

lakukan PCNU Kota Bekasi sehingga jumlah peserta MKNU

angkatan ke-2 bisa bertambah 2 kali lipat dari yang pertama kali

dilakukan

Page 28: STRATEGI KOMUNIKASI PENGURUS CABANG NAHDLATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Zainuddin Abdul Madjid di Lombok, Nusa Tenggara Timur, pada 1953. Nahdlatul Wathan

14

Melihat hal tersebut, maka penulis tertarik untuk meneliti

Strategi Komunikasi PCNU Kota Bekasi dalam kegiatan

Madrasah Kader Nahdlatul Ulama, sehingga regenerasi

organisasi NU tetap berjalan hingga kini. Oleh sebab itu

berdasarkan latar belakang masalah itu, proposal skripsi ini diberi

judul “Strategi Komunikasi Pengurus Cabang Nahdatul Ulama

Kota Bekasi dalam merekrut Peserta Kegiatan Madrasah Kader

Nahdlatul Ulama 2019”

B. Pembatasan dan Perumusan

1. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang, maka masalah pada penelitian

ini, difokuskan hanya pada Strategi komunikasi Pengurus

Cabang Nahdatul Ulama Kota Bekasi dalam Merekrut Peserta

Kegiatan Madrasah Kader Nahdlatul Ulama angkatan ke 2 saja.

2. Perumusan Masalah

Peneliti merumuskan masalah ke dalam pertanyaan-

pertanyaan yang akan memudahkan peneliti dalam melakukan

proses penelitian. Rumusan-rumusan pertanyaan itu adalah

sebagai berikut :

1.Bagaimana Formulasi Strategi komunikasi Pengurus Cabang

Nahdlatul Ulama dalam merekrut peserta kegiatan Madrasah

Kader Nahdlatul Ulama 2019.

Page 29: STRATEGI KOMUNIKASI PENGURUS CABANG NAHDLATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Zainuddin Abdul Madjid di Lombok, Nusa Tenggara Timur, pada 1953. Nahdlatul Wathan

15

2. Bagaimana Implementasi Strategi komunikasi Pengurus

Cabang Nahdlatul Ulama dalam merekrut peserta kegiatan

Madrasah Kader Nahdlatul Ulama 2019 .

3. Bagaimana Evaluasi Strategi komunikasi Pengurus Cabang

Nahdlatul Ulama dalam merekrut Kegiatan Madrasah Kader

Nahdlatul Ulama 2019 .

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan mengkaji bagaimana Strategi

komunikasi pada subjek penelitian, secara spesifik tujuan utama

penelitian ini adalah

1. Untuk mengetahui Strategi komunikasi yang dikembangkan di

PCNU Kota Bekasi dalam merekrut peserta kegiatan Madrasah

Kader Nahdlatul Ulama

2.Untuk mengetahui Untuk mengetahui faktor penghambat dan

pendukung PCNU Kota Bekasi dalam melakukan perekrutan

peserta MKNU

D. Manfaat Penelitian

Diharapkan dengan adanya penelitian ini, dapat

memberikan manfaat, yaitu :

Page 30: STRATEGI KOMUNIKASI PENGURUS CABANG NAHDLATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Zainuddin Abdul Madjid di Lombok, Nusa Tenggara Timur, pada 1953. Nahdlatul Wathan

16

1. Manfaat Akademis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah dan

memperluas khazanah keilmuan, khususnya dalam bidang ilmu

komunikasi organisasi.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini juga diharapkan dapat memberi masukan

bagi para pelaku dalam subjek penelitian mengenai pola

komunikasi yang ideal di dalam struktur keorganisasian subjek

penelitian. Selain itu pula penelitian ini diharapkan menjadi

masukan bagi organisasi lain yang memiliki struktur dengan pola

yang sama sehingga dapat mengidentifikasi pola komunikasi

yang berlangsung di dalam struktur organisasinya.

E. Metodologi Penelitian

1. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif,

yaitu suatu penelitian yang berupaya menghimpun data,

mengelola, dan menganalisa secara kualitatif, dan menafsirkan

secara kualitatif.Untuk itu data-data penelitian yang dikumpulkan

dalam wujud konsep-konsep.Dengan jenis penelitiannya bersifat

deskriptif, yakni berusaha memberikan gambaran selengkapnya.

Bodgan dan taylor dalam buku Metodologi Penelitian

Kualitatif mendefinisikan “ Metodologi Kualitatif sebagai

Page 31: STRATEGI KOMUNIKASI PENGURUS CABANG NAHDLATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Zainuddin Abdul Madjid di Lombok, Nusa Tenggara Timur, pada 1953. Nahdlatul Wathan

17

prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa

kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang

dapat diamati”17

.

Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu analisis

deskriptif, pada umumnya penelitian deskriptif merupakan

penelitian non hipotesis sehingga dalam langkah penelitiannya

tidak perlu merumuskan hipotesis18

.Dengan menggunakan

analisis deskriptif peneliti berusaha melukiskan secara sistematis

fakta atau karakteristik populasi tertentu atau bidang tertentu

secara faktual dan cermat.

Fungsi analisis deskriptif adalah untuk memberikan

gambaran umum tentang data yang diperoleh. Ciri lain dalam

analisis ini ialah menitik beratkan pada observasi dan suasana

alamiah (naturalist setting), peneliti bertindak sebagai pengamat.

Dalam penelitian ini peneliti berusaha mendeskriptifkan

semua temuan yang ada dilapangan dengan apa adanya dan

berusaha mengurangi pengaruh terhadap objek penelitian sehinga

data yang sudah diperoleh dapat diolahsecara memadai.

2. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan oleh peneliti pada tanggal 8 Mei

sampai 25 Agustus tahun 2019 yang bertempat di Pengurus

Cabang Nahdlatul Ulama Kota Bekasi Gedung NU Centre El-

17

Lexy J. Moleong ,Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung : PT. Remaja

Rosdakarya,1999), cet. Ke-10, h.3 18

Jalaluddin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi. (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2007), h. 24-25

Page 32: STRATEGI KOMUNIKASI PENGURUS CABANG NAHDLATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Zainuddin Abdul Madjid di Lombok, Nusa Tenggara Timur, pada 1953. Nahdlatul Wathan

18

Sa'id (28,11 km) Jl. Bambu Kuning No.29, Sepanjang Jaya,

Bekasi Selatan., Kota Bekasi, Jawa Barat 17114

3. Subjek dan Objek penelitian

Subjek penelitian ini adalah Pengurus Cabang Nahdatul

Ulama Kota Bekasi . Sedangkan objek penelitian ini adalah

Strategi komunikasi yang berlangsung atau digunakan oleh para

Pengurus Cabang Nahdatul Ulama Kota Bekasi dalam merekrut

peserta kegiatan Madrasah Kader Nahdlatul Ulama.

4. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data-data yang diperlukan peneliti

dalam penelitian ini, penulis menggunakan pengumpulan data

dan instrumen dengan cara :

a. Observasi

Observasi atau Pengamatan Langsung. Teknik observasi

atau pengamatan yang peneliti gunakan adalah bersifat langsung

dengan mengamati objek yang diteliti. Observasi dilakukan pada

tanggal 8 Mei 2019 – 25 Agustus 2019 sebanyak 8 kali , Pada

subjek penelitian dengan cara hadir pada setiap rapat-rapat yang

dilakukan pihak PCNU Kota Bekasi. Pengamatan yang dilakukan

berfokus pada pola komunikasi yang digunakan oleh PCNU Kota

Bekasi, setelah mendapatkan datanya penulis melakukan proses

pencatatan secara bertahap setiap kali melakukan observasi.

Page 33: STRATEGI KOMUNIKASI PENGURUS CABANG NAHDLATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Zainuddin Abdul Madjid di Lombok, Nusa Tenggara Timur, pada 1953. Nahdlatul Wathan

19

b. Wawancara

wawancara (interview) secara langsung dengan ketua

Tanfidziyah PCNU Kota Bekasi Bapak H.Madinah HL, M.A ,

wawancara kedua dengan Sekretaris PCNU Kota Bekasi Bapak

Ayi Nurdin ,S.H . Kemudian wawancara ketiga kepada pakar

Ilmu Komunikasi yiatu dosen Komunikasi dan Penyiaran Islam

Universitas As-Syafiiah Jakarta Bapak Dr.KH. Zamakhsyari

Abdul Majid Lc, M.A Wawancara ini dilakukan untuk

memperoleh data yang memperkuat penelitian.Dengan teknik

wawancara ini peneliti bertemu langsung dengan beberapa

informan yang berperan penting serta mengetahui tentang seluk

beluk PCNU Kota Bekasi.

c. Dokumentasi

Dalam proses pengumpulan data selanjutnya penulis

mengumpulkan data melalui catatan-catatan yang berkaitan

dengan subjek penelitian. Dokumentasi ini penulis ambil dari

buku-buku,majalah, dan foto-foto yang penulis ambil ketika

observasi serta dokumen atau arsip yang berisi data-data yang

berkaitan dengan subjek penelitian yang penulis dapat dari

Pengurus Cabang Nahdatul Ulama Kota Bekasi. Semua ini

penulis lakukan demi memperkuat dan mendukung proses

analisis data penelitian.

Page 34: STRATEGI KOMUNIKASI PENGURUS CABANG NAHDLATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Zainuddin Abdul Madjid di Lombok, Nusa Tenggara Timur, pada 1953. Nahdlatul Wathan

20

5. Teknik Analisis Data

Seluruh data yang dikumpulkan, kemudian dianalisis dan

diinterpretasikan. Adapun metode yang digunakan dalam

menganalisa data,peneliti menggunakan analisis

deskriptif.Dimana peneliti mengungkapkan data dan fakta yang

apa adanya secara alamiah tanpa sedikitpun mempengaruhi

subjek ataupun objek penelitian. Dalam pengolahan

tersebutpeneliti menggabungkan tiga proses pengumpulan data

dengan mengolah data hasil observasi, wawancara, dan

dokumentasi menjadi sebuah data yang bisa saling melengkapi

sehingga dapat dideskriptifkan.

Setelah itu penulis mencoba menafsirkan hasil

penggabungan tiga sumber data di atas menjadi sebuah narasi

deskriptif kualitatif yang diuraikan kedalam bahasa yang

sederhana hingga mudah dimengerti. Penekanan deskriptif

kualitatif lebih banyak menganalisis permukaan data, hanya

memerhatikan proses-proses kejadian suatu fenomena, bukan

kedalaman atau makna data19

definisinya bahwa analisa data

adalah poses penyederhanaan data kedalam bentuk yang lebih

mudah dibaca dan di interpretasikan.

Berhubung jenis penelitian ini menggunakan metode

analisis deskriptif maka peneliti cukup dengan menggambarkan

kenyataan atau realitas yang ada dan apa adanya,variabel demi

19

Burhan Bungin, penelitian kualitatif: komunikasi, ekonomi, kebijakan

public, dan Ilmu Sosial Lainnya. (Jakarta: Kencana, 2009). Cet Ke-3, h. 146

Page 35: STRATEGI KOMUNIKASI PENGURUS CABANG NAHDLATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Zainuddin Abdul Madjid di Lombok, Nusa Tenggara Timur, pada 1953. Nahdlatul Wathan

21

variabel. Dan dari semua data yang sudah dikumpulkan tersebut

akan dijelaskan apa adanya dengan kata-kata untuk memperoleh

suatu kesimpulan.

F. Tinjauan Pustaka

Penelitian terdahulu ini melihat buku, makalah, skripsi

orang-orang terdahulu.Judul pembahasan yang sama atau hampir

sama dengan judul yang akan saya bahas mengenai Stratagi

komunikasi. Sebelumnya memang banyak yang membahas dan

dituliskan namun mengenai Strategi Komunikasi Organisasi

PCNU Kota Bekasi belum menjadi perhatian para peneliti

sebelumnya. Sebagai contoh skripsi yang pembahasannya sama

tapi objeknya berbeda dengan saya

1.Apriza Ramdan Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam

Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatllah

Jakarta Tahun 2014,Strategi Komunikasi Relawan Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Dalam Pemberdayaan

Masyarakat Pulau Pari Melalui Progam Pengentasan Kemiskinan

DKI (P2DKI) ,

2.Aprilia Lianjani Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam

Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatllah

Jakarta Tahun 2018, Strategi Komunikasi Pemerintah Kota

Tangerang Selatan Dalam Mensosialisasikan Progam Smart City.

Page 36: STRATEGI KOMUNIKASI PENGURUS CABANG NAHDLATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Zainuddin Abdul Madjid di Lombok, Nusa Tenggara Timur, pada 1953. Nahdlatul Wathan

22

G. Sistematika Penulisan

Skripsi ini, didalamnya terbagi menjadi lima Bab, dan

setiap Bab nya diuraikan ke dalam beberapa subbab, yakni

sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN :

Bab ini menguraikan latar belakang masalah penelitian,

pembatasan dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat

penelitian, metodologi penelitian, tinjauan pustaka, dan

sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN TEORITIS :

Bab ini menguraikan tentang teori-teori yang berhubungan

dengan penelitian mengenai Strategi, Komunikasi, Strategi

Komunikasi

BAB III GAMBARAN UMUM :

Pada bab ini fokus pembahasan mengenai Profil Kota Bekasi,

PCNU Kota Bekasi dan MKNU

BAB IV HASIL TEMUAN DAN ANALISIS :

Pada bab ini merupakan inti dari pembahasan tentang penyajian

data yang berkaitan tentang objek penelitian yang meliputi :

deskripsi penelitian objek strategi komunikasi Pengurus Cabang

Nahdlatul Ulama Kota Bekasi dalam merekrut peserta Kegiatan

Madrasah Kader Nahdlatul Ulama 2019.

BAB V PENUTUP :

Page 37: STRATEGI KOMUNIKASI PENGURUS CABANG NAHDLATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Zainuddin Abdul Madjid di Lombok, Nusa Tenggara Timur, pada 1953. Nahdlatul Wathan

23

Pada bab ini, penulis memberikan kesimpulan terhadap apa yang

diteliti oleh penulis, serta memberikan saran-saran dan juga

beberapa lampiran yang didapat oleh penulis.

Page 38: STRATEGI KOMUNIKASI PENGURUS CABANG NAHDLATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Zainuddin Abdul Madjid di Lombok, Nusa Tenggara Timur, pada 1953. Nahdlatul Wathan

24

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Strategi

1. Pengertian Strategi

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),

disebutkan bahwa strategi adalah Ilmu dan seni

menggunakan semua sumber daya bangsa-bangsa untuk

melaksanakan kebijakan tertentu diperang dan damai, atau

rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai

sasaran khusus1. Kata strategi berasal dari akar kata bahasa

Yunani strategos yang secara harfiah berarti “seni umum,”

kelak ini berubah menjadi kata sifat strategia berarti

“keahlian militer” yang belakangan diadaptasikan ke dalam

lingkungan bisnis modern. Kata strategos bermakna sebagai

Keputusan untuk melakukan suatu tindakan dalam jangka

panjang dengan segala akibatnya, Penentuan tingkat

kerentanan posisi kita dengan posisi para pesaing (ilmu

perang dan bisnis), pemanfaatan sumber daya dan

penyebaran informasi yang relatif terbatas terhadap

kemungkinan penyadapan informasi oleh para pesaing,

penggunaan fasilitas komunikasi untuk penyebaran

1Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional RI, Kamus Besar

Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 2005), edisi ketiga 1092.

Page 39: STRATEGI KOMUNIKASI PENGURUS CABANG NAHDLATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Zainuddin Abdul Madjid di Lombok, Nusa Tenggara Timur, pada 1953. Nahdlatul Wathan

25

informasi yang menguntungkan berdasarkan analisis

geografi dan topografi, dan penemuan titik-titik kesamaan

dan perbedaan penggunaan sumber daya dalam pasar

informasi.2

Strategi pada hakikatnya adalah perencanaan

(planning) dan manajemen (management) untuk mencapai

suatu tujuan. Akan tetapi, untuk mencapai tujuan tersebut,

strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya

menunjukan arahsaja, melainkan harus mampu menunjukan

bagaimana taktik operasionalnya.3

Menurut Hamel dan Prahalad seperti yang dikutip

oleh Umar Husein, pengertian strategi adalah tindakan yang

bersifat incremental (senantiasa meningkat) dan terus-

menerus, serta dilakukan berdasarkan sudut pandang

tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan di masa

depan. Dengan demikian, strategi hampir dimulai dari apa

yang terjadi dan bukan dimulai dari apa yang terjadi.

Terjadinya kecepatan inovasi dan perubahan pola

konsumen memerlukan kompetensi ini (core

competencies).4

Sandra Oliver dalam bukunya strategy public

2 Alo Liliweri, Komunikasi Serba Ada Serba Makna (Jakarta: Kencana

Prenada Media Group, 2011) ,240. 3 Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktik

(Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset, 2011), 32. 4 Umar Husein, Strategic Management in Action (Jakarta: Gramedia

Pustaka Utama, 2001), 24.

Page 40: STRATEGI KOMUNIKASI PENGURUS CABANG NAHDLATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Zainuddin Abdul Madjid di Lombok, Nusa Tenggara Timur, pada 1953. Nahdlatul Wathan

26

relation mendefinisikan strategi sebagai sebuah cara untuk

mencapai sebuah hasil akhir. Hasil akhir menyangkut

tujuan dan sasaran organisasi, ada strategi yang luas untuk

keseluruhan organisasi dan strategi kompetitif untuk

masing-masing aktivitas.Dia juga menggambarkan, strategi

adalah jalan yang dipilih oleh organisasi untuk diikuti

dalam mencapai misinya.5

Adapun pengertian strategi menurut terminologi

yaitu dari beberapa pakar, Faud Amsyari mengatakan

bahwa: Dalam pengertian dasarnya, strategi dan taktik

adalah metode atau taktik untuk memenangkan suatu

persaingan. Persaingan itu berbentuk suatu pertempuran

fisik untuk merebut suatu wilayah dengan memakai senjata

dan tenaga manusia. Sedangkan dalam bidang non militer,

strategi dan taktik adalah suatu cara atau teknik untuk

memenangkan suatu persaingan antara kelompok berbeda

orientasi hidupnya.6

Menurut Alfian, “Strategi adalah adalah pemikiran

dari sikap jangka panjang yang konsisten secara

mendasar.”7 Sedangkan menurut Syarif Usman bahwa

strategi adalah sebagai “kebijaksanaan menggerakan dan

membimbingseluruh potensi kekuatan, daya, dan

5 Sandra Oliver, alih bahasa Sigit Purwanto,Strategi Public Relation

(Jakarta: Erlangga, 2007), 2. 6Fuad Amsyari, Strategi Perjuangan Umat Islam Indonesia (Bandung:

Mizan, 1990), 40. 7 Alfian, Strategi Koperasi (Jakarta: Kompas, 1984), 1.

Page 41: STRATEGI KOMUNIKASI PENGURUS CABANG NAHDLATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Zainuddin Abdul Madjid di Lombok, Nusa Tenggara Timur, pada 1953. Nahdlatul Wathan

27

kemampuan bangsa untuk mencapai kemakmuran dan

kebahagiaan.”8

Dari beberapa definisi strategi yang dikemukakan oleh beberapa

ahli komunikasi, maka penulis menarik kesimpulan bahwa

strategi merupakan proses penyelesaian sebuah masalah untuk

mencapai target atau tujuan yang di inginkan. Strategi bukan

hanya perencanaan atau planning, melainkan strategi juga

menunjukan bagaimana mengimplementasikan langkah-langkah

yang tepat secara sistematis, efektif, dan efisien sehingga

memudahkan dalam proses pelaksanaannya.

Efektif merupakan “ada efeknya baik dari segi akibat dan

pengaruh yang ditimbulkan oleh suatu hal yang di perbuat.

Maka seorang pemimpin dituntut agar mendatangkan

pengaruh yang baik untuk organisasi demi memperoleh

efek yang diharapkan oleh seorang leader dan setiap bagian

yang berkecimpung didalam organisasi, maka di dalam

Q.S. Al-Insyrah (94: 7) menjelaskan :

فهاصهب غته فهإذافهره

Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan),

kerjakanlah dengan sungguh-sungguh.

Ajaran islam menuntut ummatnya untuk

melakukan sesuatu hal itu haruslah efektif dan sungguh-

8 Syarif Usman, Strategi Pembangunan Indonesia dan Pembangunan

dalam Islam (Jakarta: Firman Jakarta,1998), 6.

Page 42: STRATEGI KOMUNIKASI PENGURUS CABANG NAHDLATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Zainuddin Abdul Madjid di Lombok, Nusa Tenggara Timur, pada 1953. Nahdlatul Wathan

28

sungguh dalam arti kata tidaklah setengah-setengah.

Apabila seseorang telah menyelesaikan pekerjaannya, maka

ia baru memfokuskan konsentrasinya kepada hal yang lain.

Efesien adalah “tepat atau sesuai untuk mengerjakan

(menghasilkan) sesuatu dengan tidak membuang-buang

waktu”. Oleh karena itu untuk mencapai tujuan utama

sebuah organisasi seorang leader dituntut untuk

memanfaatkan waktu seefisien mungkin.

Didalam Q.S. Al-„Asr (103: 1-3) Allah SWT bersumpah

demi waktu dikarenakan banyaknya hamba tidak lihai

dalam memanfaatkan waktu sehingga apa yang mereka

usahakan tidaklah mencapai hasil yang maksimal.

آهه ال رييه إل لهفيخسر . الإساىه إى العهصر. ىاوه تهىاصه وه الصالحات ولىا عه وه ىا

بر ىابالص تهىاصه وه ق بالحه

Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam

kerugian. kecuali orang-orang yang beriman dan

mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya

mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya

menetapi kesabaran.

Pada dasarnya, majemen bukanlah kegiatan yang

individual. Manajemen itu bersifat membangun

(konstruktif) dan juga memiliki langkah yang jelas.

Kegiatan membangun pada umumnya dilakukan secara

bersama-sama. Tidak berbeda dalam Islam, Allah sangat

Page 43: STRATEGI KOMUNIKASI PENGURUS CABANG NAHDLATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Zainuddin Abdul Madjid di Lombok, Nusa Tenggara Timur, pada 1953. Nahdlatul Wathan

29

mencintai hamba-hambanya yang kompak. Dan karena

kekompakan tersebut, Allah mengibaratkan orang-orang

tersebut laksana satu bangunan yang berdiri

kokoh.Sebagaimana firman Allah dalam surah Ash-Shaff

(61: 4). :

ههرصىص أه هنبياى اكهف بيلهصه فيسه يقاتلىىه ال رييه هيحب الل إى

Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang

dijalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan

mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh.

Kokoh disini berarti adanya sinergi antara bagian yang satu

dengan bagian dengan bagian yang lain.

Strategi menjadi acuan untuk mencapai hasil yang

diharapkan oleh sebuah perusahaan, organisasi, maupun

lembaga.Untuk menyusun sebuah strategi perlu

memperhatikan beberapa hal yang dapat mempengaruhi

strategi. Agar strategi yang kita susun tepat sasaran

mencapai apa yang diinginkan suatu perusahaan atau

organisasi. Hal-hal yang dapat mempengaruhi strategi

tersebut diantaranya banyak dari organisasi yang beregerak

tanpa adanya panduan dan instrumen dan akhirnya bergerak

secara serampangan. Dalam mencapai tujuan yang

diinginkan maka perlu di atur dan di canangkan sedemikian

rupa sehingga hasil yang di dapat bisa sesuai dengan

harapan

Page 44: STRATEGI KOMUNIKASI PENGURUS CABANG NAHDLATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Zainuddin Abdul Madjid di Lombok, Nusa Tenggara Timur, pada 1953. Nahdlatul Wathan

30

Disamping itu ada faktor-faktor yang mempengaruhi

strategi. Yaitu ada tujuh faktor-faktor penting yang menjadi

perhatian dan perhitungan dalam menentukan strategi yakni

antara lain:

a) Memperhitungkan keunggulan dan kelemahan yang

dimiliki pihak-pihak saingan.

b) Memanfaatkan keunggulan dan kelemahan-kelemahan

pihak saingan.

c) Memperhitungkan keadaan lingkungan intern maupun

ekstern yang dapat mempengaruhi perusahaan atau

organisasi.

d) Memperhitungkan faktor-faktor ekonomis, sosial dan

psikologis.

e) Memperhitungkan faktor-faktor sosio kultur dan hokum.

f) Memperhitungkan faktor ekologis dan geografis.

g) Menganalisis dengan cermat rencana pihak-pihak

saingan.9

Dari beberapa faktor pertimbangan penting dalam

menentukan strategi, maka penulis dapat menyimpulkan

bahwa suatu perusahaan atau organisasi harus

mempertimbangkan beberapa hal dalam menyusun rencana

seperti memperhitungkan, memanfaatkan keunggulan dan

kelemahan perusahaan lain, memperhitungkan keadaan

9 Malayu S.P. Hasibuan, Managemen: Dasar, Pengertian, dan Masalah

(Jakarta: Bumi Aksara, 2004), 02

Page 45: STRATEGI KOMUNIKASI PENGURUS CABANG NAHDLATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Zainuddin Abdul Madjid di Lombok, Nusa Tenggara Timur, pada 1953. Nahdlatul Wathan

31

organisasi kita sendiri baik intern maupun ekstern, dan

menyesuaikan keadaan ekonomi perusahaan, kemampuan

sumber daya yang ada, serta menagalisis rencana-rencana

yang telah dibuat oleh perusahaan lain.

2. Tahapan – Tahapan Strategi

Menurut Fred R. David, strategi tidak cukup hanya

perumusan konsep dan implementasi terhadap strategi

tersebut melainkan dalam strategi juga dibutuhkan evaluasi

terhadap strategi yang telah dilakukan berhasil atau tidak.

Ada tiga tahapan strategi 10

, yaitu;

a. Formulasi Strategi (Strategy Formulation)

Langkah pertama yang dilakukan adalah

merumuskan strategi yang akan dilakukan. Sudah termasuk

di dalamnya adalah pengembangan tujuan, mengidenfitikasi

peluang dan ancaman eksternal, menentukan kekuatan dan

kelemahan secara internal, menetapkan suatu objektifitas,

memulai strategi alternatif dan memilih strategi untuk

dilaksanakan. Dalam perumusan strategi juga ditentukan

suatu sikap untuk memutuskan, memperluas, menghindari

atau melakukan suatu keputusan dalam proses kegiatan .

Perencanaan (plan) adalah tindakan yang akan diambil

setelah memperoleh hasil penelitian (diagnose).

Perencanaan yang dimaksud adalah perencanaan

10

Fred R. David, alih bahasa Novita Puspasari dan Liza Nurbani

Puspitasari, Manajemen Strategi (Jakarta: Salemba Empat, 2015), 4.

Page 46: STRATEGI KOMUNIKASI PENGURUS CABANG NAHDLATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Zainuddin Abdul Madjid di Lombok, Nusa Tenggara Timur, pada 1953. Nahdlatul Wathan

32

komunikasi.Dengan demikian, diperlukan strategi tentang

pemilihan atau penentuan sumber (komunikator), pesan,

media, sasaran (segmen), dan efek yang diharapkan.

Perumusan strategi adalah proses memilih

tindakan utama (strategi) untuk mewujudkan misi

organisasi. Proses untuk mengambil keputusan untuk

menetapkan strategi seolah-olah merupakan konsekuensi

mulai dari penetapan visi-misi, sampai terealisasinya

program. Dalam rumusan strategi termasuk di dalamnya

adalah pengembangan tujuan, mengenali peluang dan

ancaman eksternal, menetapkan kekuatan dan kelemahan

secara internal, menetapkan suatu objektifitas,

menghasilkan strategi alternatif dan memilih strategi untuk

dilaksanakan.

Dalam perumusan strategi juga ditentukan suatu

sikap untuk memutuskan, memperluas, menghindari atau

melakukan suatu keputusan dalam suatu proses kegiatan.

Tahap ini ditujukan untuk menghasilkan visi, misi,

keyakinan dan nilai dasar, dan tujuan organisasi. Teknik

perumusan strategi yang penting dapat dipadukan kerangka

kerja berikut ini:

1) Tahap Input (masukan)

Dalam tahap ini proses yang dilakukan adalah

meringkas informasi sebagai masukan awal, dasar

yang diperlukan untuk merumuskan strategi.

Page 47: STRATEGI KOMUNIKASI PENGURUS CABANG NAHDLATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Zainuddin Abdul Madjid di Lombok, Nusa Tenggara Timur, pada 1953. Nahdlatul Wathan

33

2) Tahap Pencocokan

Proses yang dilakukan adalah memfokuskan

pada menghasilkan strategi alternatif yang layak

dengan memadukan faktor-faktor internal dan

eksternal.11

3) Tahap Keputusan

Menggunakan semacam teknik, diperoleh dari

input sasaran dalam mengevaluasi strategi alternatif

yang telah diidentifikasikan dalam tahap kedua.12

Perumusan strategi haruslah selalu melihat kearah

depan dengan tujuan, artinya perencanaan amatlah

penting dan mempunyai andil yang benar.

b. Implementasi Strategi (Strategy Implementation)

Setelah merumuskan dan memilih strategi yang

ditetapkan, maka langkah berikutnya melaksanakan

strategi yang ditetapkan tersebut. Dalam tahap

pelaksanaan strategi yang telah dipilih sangat

membutuhkan komitmen dan kerjasama dalam

pelaksanaan strategi, jika tidak maka proses formulasi dan

analisis strategi tidak memiliki tujuan yang berguna.

Implementasi strategi bertumpu pada alokasi dan

pengorganisasian sumber daya yang ditempatkan melalui

penetapan struktur organisasi dan mekanisme

11

Fred R. David, Manajemen Strategi Konsep (Jakarta: Prenhalindo,

2002), 183. 12

Fred R. David, Manajemen Strategi Konsep ,198.

Page 48: STRATEGI KOMUNIKASI PENGURUS CABANG NAHDLATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Zainuddin Abdul Madjid di Lombok, Nusa Tenggara Timur, pada 1953. Nahdlatul Wathan

34

kepemimpinan yang dijalankan bersama budaya

perusahaan dan organisasi. Implementasi juga merupakan

tindakan yang diambil dalam rangka implementasi

perencanaan komunikasi yang telah dibuat. Pelaksanaan

dapat dilakukan dalam bentuk tayangan di televisi,

wawancara di radio, pemasangan iklan di surat kabar,

pembagian stiker kepada target sasaran, pemasangan

baliho atau spanduk dijalanan, dan pemberangkatan tim

penyuluhan untuk bertatap muka dengan komunitas di

lokasi yang menjadi target sasaran.13

Implementasi strategi adalah jumlah semua

kegiatan dan suatu pilihan yang dibutuhkan agar dapat

menjalankan perencanaan strategis yang telah di tetapkan.

Implementasi strategi merupakan suatu proses dimana

beberapa strategi dan kebijakan-kebijakan diubah menjadi

tindakan melalui pengembangan program, anggaran dan

prosedur. Meskipun biasanya implementasi baru

dipertimbangkan setelah perumusan strategi, tetapi

implementasi merupakan kunci suksesnya dari

manajemen strategik. Perumusan strategi dan

implementasi strategi harus dilihat seperti dua sisi mata

uang.

Untuk menjamin keberhasilan strategi yang telah

berhasil dirumuskan dalam tindakan implementasi yang

13

Fred R. David, , alih bahasa Novita Puspasari dan Liza Nurbani

Puspitasari, Manajemen Strategik (Jakarta: Salemba Empat, 2015), 4.

Page 49: STRATEGI KOMUNIKASI PENGURUS CABANG NAHDLATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Zainuddin Abdul Madjid di Lombok, Nusa Tenggara Timur, pada 1953. Nahdlatul Wathan

35

cermat. Strategi dan unsur-unsur organisasi yang lain

harus sesuai, strategi harus tercermati pada rancangan

struktur budaya organisasi, kepemimpinan dan system

pengelolaan sumber daya manusia. Karena strategi

diimplementasikan dalam suatu lingkungan yang terus

berubah, maka implemantasi yang sukses menuntun

pengandalian dan evaluasi pelaksanaan. Sehingga jika

diperlukan dapet dilakukan tindakan-tindakan perbaikan

yang tepat.14

Dalam tahap pelaksanaan strategi yang telah

dipilih sebelumnya, sangat membutuhkan kemampuan

dan kerja sama dari seluruh unit dan anggota organisasi.

Tanpa adanya komitmen dan kerja sama yang kuat, maka

proses formulasi dan analisis strategi hanya akan menjadi

impian yang jauh dari kenyataan. Karena implementasi

yang sukses membutuhkan dukungan disiplin, motivasi

dan kerja keras.

3. Evaluasi Strategi

Evaluasi secara etimologi dalam kamus ilmiah

popular adalah penaksiran, penilaian, perkiraan keadaan

dan penentu nilai.15

Sedangakan secara terminology

pengertian evaluasi menurut Casley dan Kumar adalah

14

Tedjo Tri Pamo dan Udan, Manajemen Strategi (Bandung:

Rekayasa Saint, 2005), 18. 15

Pius A Partanto dan M Dahlan Al-Barr, Kamus Ilmiah Popular

(Surabaya: Aloka. 1994), 163.

Page 50: STRATEGI KOMUNIKASI PENGURUS CABANG NAHDLATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Zainuddin Abdul Madjid di Lombok, Nusa Tenggara Timur, pada 1953. Nahdlatul Wathan

36

suatu penilaian berkala terhadap relevansi, kinerja,

efisiensi dan dampak suatu proyek dikaitkan dengan

tujuan-tujuan yang telah ditetapkan, sementara Fink dan

Kosecoff memberikan devinisi evaluasi adalah merupakan

serangkaian prosedur untuk menilai mutu sebuah

program.16

Istilah evaluasi berasal dari bahasa inggris yaitu

“evaluation” dalam buku Essential of Educational

Evaluation karangan Edwin Wand dan Gerald W. Brown

dikatakan bahwa evaluasi adalah suatu tindakan atau

suatu proses untuk menentukan nilai daripada sesuatu.17

Sedangkan menurut istilah evaluasi merupakan kegiatan

yang terencana untuk mengetahui keadaan untuk suatu

objek dengan menggunakan suatu instrumen dan

pengertian hasilnya di bandingkan dengan tolak ukur

untuk memperoleh kesimpulan.18

Dalam kamus besar bahasa Indonesia kata

evaluasi diartikan dengan penilaian.19

Menurut Suharsimi

Arikunto evaluasi adalah kegiatan yang bertujuan untuk

mengukur tingkat keberhasilan suatu program. Dengan

demikian penelitian evaluasi dilakukan untuk mengetahui

16

Fredy S, Evaluasi Program (Jakarta: Nuansa Madani: 2003), 15. 17

Wayan Nurkancana dan P.P.N Sumartana, Evaluasi Pendidikan

(Surabaya: Usaha Nasional, 1986), 1. 18

Chabib Toha, Teknik Evaluasi Pendidikan (Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada, 1996), 3. 19

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa,

Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 1998), 238.

Page 51: STRATEGI KOMUNIKASI PENGURUS CABANG NAHDLATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Zainuddin Abdul Madjid di Lombok, Nusa Tenggara Timur, pada 1953. Nahdlatul Wathan

37

tingkat efektifitas pelaksaan program dengan cara

mengukur hal-hal yang berkaitan dengan keterlaksaan

program tersebut.20

Adapun yang mengartikan evaluasi sebagai suatu

proses pembuatan pertimbangan. Pertimbangan itu dapat

digunakan sebagai bahan dasar untuk membuat rencana

pertimbangan dapat berupa meningkatkan tujuan,

mengumpulkan bukti tentang pertumbuhan atau

kemunduran dalam mencapai suatu tujuan, merevisi suatu

prosedur untuk memperbaiki hasil, proses bahkan tujuan

itu sendiri.21

Menurut Viji Srinivasan, mengevaluasi berarti

menguji dan menentukan suatu nilai, kualitas, kadar

kepentingan jumlah, derajat atau keadaan. Viji juga

mengartikan evaluasi dengan proses penentuan keputusan

tentang lingkup perhatian, pemilihan informasi yang

perlu, serta pengumpulan dan analisis informasi guna

memberikan ringkasan data yang berguna bagi para

pengambil keputusan dalam memilih di antara berbagai

alternatif yang ada.” Dengan demikian, evaluasi ini

dimaksudkan untuk menyusun nilai-nilai indikator dalam

mencapai suatu sasaran. Dengan kata lain kegiatan

evaluasi adalah “suatu cara mengecek kekuatan dan

20

Suharsimi Arikunto, Penilaian Program Pendidikan (Jakarta: PT

Bumi Aksara, 1998), 8. 21

Subari, Supervisi Pendidikan( Jakarta: Bumi Aksara, 1994), 171-

172.

Page 52: STRATEGI KOMUNIKASI PENGURUS CABANG NAHDLATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Zainuddin Abdul Madjid di Lombok, Nusa Tenggara Timur, pada 1953. Nahdlatul Wathan

38

kelemahan sebuah program serta suatu cara untuk

menentukan ukuran-ukuran perbaikan bagi para

pengambil keputusan.22

Tahap terakhir dari strategi adalah evaluasi

implementasi strategi. Evaluasi strategi diperlukan karena

keberhasilan yang dapat dicapai dan dapat diukur untuk

menetapkan tujuan berikutnya. Evaluasi menjadi tolak

ukur strategi yang akan dilaksanakan kembali oleh suatu

organisasi dan evaluasi sangat diperlukan untuk

memastikan sasaran yang dinyatakan telah dicapai.

Evaluasi strategi diperlukan untuk kelangsungan

organisasi. Evaluasi strategi memiliki tiga aktivitas dasar

yaitu memriksa dasar srategi organisasi atau lembaga,

membandingan hasil yang diharpkan dengan hasil aktual,

dan mengambil tindakan koreksi untuk memastikan

kinerja sesuai rencana. Tahap ini perlu dilakukan guna

mencari kekurangan yang harus diperbaiki dan kelebihan

yang harus dipertahankan untuk jangka panjang.

Ada tiga macam-macam langkah dasar untuk

mengevaluasi strategi, yaitu:

1) Meninjau faktor-faktor eksternal dan internal yang

menjadi dasar strategi. Adanya perubahan yang

diadakan menjadi satu hambatan pencapaian tujuan.

22

Viji Srinisvan, Metode evaluasi Partisipatoris dalam Waller

Fernandes dan Rajes Tendon (editor), Reset Partisipatoris-Risset

Pembebasan (Jakarta: Gramedia Pustaka Umum, 1993), 68-71.

Page 53: STRATEGI KOMUNIKASI PENGURUS CABANG NAHDLATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Zainuddin Abdul Madjid di Lombok, Nusa Tenggara Timur, pada 1953. Nahdlatul Wathan

39

Begitupula dengan faktor internal yang diantaranya

strategi efektif atau hasil implementasi yang buruk

dapat berakibat buruk pula bagi hasil yang akan

dicapai.

2) Mengukur prestasi (membandingkan hasil yang

diharapkan dengan kenyataan. Prosesnya dapat

dilakukan dengan menyelidiki penyimpanan dari

rencana, mengevaluasi prestasi individual, dan

menyimak kemajuan yang dibuat kearah pencapaian

sasaran yang dinyatakan. Kriteria untuk

mengevaluasi strategi harus dapat diukur dan mudah

dibuktikan, kriteria yang meramalkan hasil lebih

penting dari pada kriteria yang mengungkapkan apa

yang terjadi.

3) Mengembalikan tindakan korektif untuk memastikan

bahwa prestasi sesuai dengan rencana. Dalam hal ini

tidak harus strategi yang ada yang ditinggalkan atau

harus merumuskan strategi yang baru. Tindakan

korektif diperlukan bila tindakan atau hasil tidak

sesuai dengan yang dibayangkan semula atau

pencapaian yang diharapkan.23

23

Fred R. David, , alih bahasa Novita Puspasari dan Liza

Nurbani Puspitasari, Manajemen Strategi (Jakarta: Salemba

Empat, 2015), 5.

Page 54: STRATEGI KOMUNIKASI PENGURUS CABANG NAHDLATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Zainuddin Abdul Madjid di Lombok, Nusa Tenggara Timur, pada 1953. Nahdlatul Wathan

40

B. Komunikasi

1. Pengertian Komunikasi

Dalam “bahasa” komunikasi pernyataan dinamakan

pesan (message), orang yang menyampaikan pesan disebut

komunikator (communicator), sedangkan orang yang

menerima pernyataan disebut (communicate). Untuk

tegasnya, komunikasi berarti proses penyampaian pesan oleh

komunikator kepada komunikan. Jika dianalisis, pesan

komunikasi terdiri dari dua aspek, pertama isi pesan (the

content of the message), kedua lambang

(symbol).Konkretnya isi pesan adalah pikiran atau perasaan,

lambang adalah bahasa.24

Secara historis kata komunikasi berasal dari bahasa

latin yaitu perkataan communicare mempunyai arti

“berpartisipasi” atau memberitahukan”. Pendapat lain

mengatakan istilah komunikasi berasal dari bahasa latin,

communication yang berasal dari kata communis yang

artinya “sama” dalam arti sama makna atau sama arti

mengenai suatu hal. Jadi komunikasi terjadi apabila terdapat

kesamaan makna mengenai suatu pesan yang disampaikan

oleh komunikator yang diterima oleh komunikan.25

Menurut Everett M. Rogers (1985) seperti dikutip

oleh Hafied Cangara, komunikasi adalah proses dimana suatu

24

Onong Uchjana Effendy, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi

(Bandung: PT Citra Aditya Bakti, 2003), cet. Ke-3, 28. 25

Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek,30.

Page 55: STRATEGI KOMUNIKASI PENGURUS CABANG NAHDLATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Zainuddin Abdul Madjid di Lombok, Nusa Tenggara Timur, pada 1953. Nahdlatul Wathan

41

ide dialihkan dari sumber kepada satu penerima atau lebih

dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka.26

Menurut Louis Forsdale (1981) seperti yang dikutip

oleh Arni Muhammad, komunikasi adalah “communication

is the process by which a system is established, maintained,

and altered by means of shared signals that operate

according to rules”. Komunikasi adalah suatu proses

memberikan signal menurut aturan tertentu, sehingga dengan

cara ini suatu sistem dapat didirikan, dipelihara, dan diubah.

Pada definisi ini komunikasi juga dipandang sebagai suatu

proses. Kata signal maksudnya adalah signal yang berupa

verbal dan nonverbal yang mempunyai aturan tertentu.

Dengan adanya aturan ini menjadikan orang yang menerima

signal yang diterimanya. Misalnya setiap bahasa mempunyai

aturan tertentu baik bahasa lisan, bahasa tulisan maupun

bahasa isyarat. Bila orang yang mengirim signal

menggunakan bahasa yang sama dengan orang yang

menerima, maka si penerima akan dapat memahami maksud

dari signal tersebut, tetapi kalau tidak mungkin dia tidak

dapat memahami maksudnya.27

Menurut Lauwrence D. Kincaid (1987) seperti yang

dikutip oleh Hafied Cangara, komunikasi adalah suatu proses

dimana dua orang atau lebih membentuk atau melakukan

26

Hafied Cangara, Perencanaan dan Strategi Komunikasi (Jakarta:

Rajawali Pers, 2013), 33. 27

Arni Muhammad, Komunikasi Organisasi (Jakarta: Bumi Aksara,

1995), Cet ke-2 1.

Page 56: STRATEGI KOMUNIKASI PENGURUS CABANG NAHDLATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Zainuddin Abdul Madjid di Lombok, Nusa Tenggara Timur, pada 1953. Nahdlatul Wathan

42

pertukaran informasi dengan satu sama lainnya, yang pada

gilirannya akan tiba pada saling pengertian yang

mendalam.28

Harold Laswell, seperti yang dikutip oleh Onong

Uchjana Effendi dalam bukunya dinamika komunikasi,

menyatakan bahwa cara yang terbaik untuk menerangkan

kegiatan komunikasi ialah pertanyaan “Who says what in

which channel to whom with what the effect.”29

Komunikasi adalah proses berbagai makna melalui

perilaku verbal dan nonverbal. Segala perilaku dapat disebut

komunikasi jika melibatkan dua orang atau lebih.30

2. Unsur-unsur Komunikasi

Komponen-komponen atau unsur-unsur komunikasi adalah

sebagai berikut:

a. Source (sumber)

Sumber adalah dasar yang digunakan dalam

penyampaian pesan, yang digunakan dalam rangka

memperkuat pesan itu sendiri.Sumber dapat berupa orang,

lembaga, buku dan sejenisnya.31

b. Communicator (penyampai pesan)

28

Hafied Cangara, Perencanaan dan Strategi Komunikasi, Cet.2 (Jakarta:

Rajawali Pers, 2014), 36. 29

Onong Uchjana Efendy, Dinamika Komunikasi (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 1993), 29. 30

Deddy Mulyana, Komunikasi Efektif, Suatu Pendekatan Lintas Budaya

(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008), 3. 31

Widjaja, Komunikasi dan Hubungan Masyarakat (Jakarta: Bumi

Aksara, 2002), 11.

Page 57: STRATEGI KOMUNIKASI PENGURUS CABANG NAHDLATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Zainuddin Abdul Madjid di Lombok, Nusa Tenggara Timur, pada 1953. Nahdlatul Wathan

43

Komunikator dapat berupa individu yang sedang

berbicara, menulis, kelompok orang, organisasi

komunikasi, seperti: surat kabar, radio, televisi, film dan

sebagainya. Komunikator dalam penyampaian pesannya

bisa juga menjadi komunikan begitu juga sebaliknya.

Syarat-syarat yang harus diperhatikan oleh seorang

komunikator adalah:

1) Memiliki kredibilitas yang tinggi bagi

komunikasinya

2) Memiliki keterampilan berkomunikasi

3) Mempunyai pengetahuan yang luas

4) Sikap

5) Memiliki daya tarik.32

c. Message (pesan)

Pesan keseluruhan dari apa yang disampaikan

komunikator. Pesan dapat bersifat informatif memberi

keterangan-keterangan yang kemudian komunikan dapat

mengambil kesimpulannya sendiri. Persuasive bujukan,

yakni membangkitkan kesadaran seseorang bahwa apa

yang kita sampaikan dapat memberi berupa

pendapat/sikap, sehingga ada perubahan. Coersif

memaksa dengan menggunakan sanksi-sanksi, coersif

dapat berbentuk perintah, intruksi dan sebagainya.

d. Channel (saluran)

32

Widjaja, Komunikasi dan Hubungan Masyarakat, 11.

Page 58: STRATEGI KOMUNIKASI PENGURUS CABANG NAHDLATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Zainuddin Abdul Madjid di Lombok, Nusa Tenggara Timur, pada 1953. Nahdlatul Wathan

44

Saluran komunikasi selalu menyampaikan pesan

yang dapat diterima melalui panca indera atau

menggunakan media.Pada dasarnya komunikasi yang

dilakukan dapat berlangsung melalui dua saluran yaitu

saluran formal yang bersifat resmi dam saluran informasi

yang tidak resmi.

e. Communicant (penerima pesan)

Komunikan atau penerima pesan dapat

digolongkan menjadi tiga jenis, yakni personal,

kelompok, dan massa.

f. Effect (hasil)

Effect adalah hasil dari suatu komunikasi, yakni

setiap dan tingkah laku orang, sesuai atau tidak sesuai

dengan yang diinginkan.

g. Feedback (umpan balik)

Umpan balik (Feedback) memainkan peranan

yang amat penting dalam komunikasi, sebab ia

menentukan berjalannya atau berhentinya komunikasi

yang dilancarkan. Oleh karena itu umpan balik bersifat

positif dan dapat pula bersifat negatif.33

33

Onong Uchjana Effendy, Dinamika Komunikasi (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 1996), 24.

Page 59: STRATEGI KOMUNIKASI PENGURUS CABANG NAHDLATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Zainuddin Abdul Madjid di Lombok, Nusa Tenggara Timur, pada 1953. Nahdlatul Wathan

45

C. Strategi Komunikasi

1. Pengertian Strategi Komunikasi

Strategi Komunikasi merupakan keseluruhan

perencanaan, taktik dan cara yang akan di pergunakan oleh

kelompok atau organisasi untuk melancarkan komunikasi

dengan memperlihatkan keseluruhan aspek yang ada pada

proses komunikasi untuk mencapai tujuan yang diinginkan.34

Strategi komunikasi merupakan perpaduan

perencanaan komunikasi (communication planning) dengan

manajemen komunikasi (communication management) untuk

mencapai tujuan yang telah ditetapkan.Strategi komunikasi

harus menunjukan bagaimana operasionalnya secara praktis

harus dilakukan, dalam arti kata pendekatannya berbeda-beda

tergantung pada suatu situasi dan kondisi.35

Middleton (1980) seperti dikutip oleh Hafied

Cangara, membuat definisi dengan menyatakan “Strategi

komunikasi adalah kombinasi yang terbaik dari semua

elemen komunikasi mulai dari komunikator, pesan, saluran

(media), penerima sampai pengaruh (efek) yang dirancang

untuk mencapai tujuan komunikasi yang optimal.”36

Dalam strategi komunikasi, peran komunikan

34

Arni Muhammad, Komunikasi Organisasi (Jakarta: Bumi Aksara,

2014), 65-66. 35

Onong Uchjana Efendy, Dinamika Komunikasi (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2002), cet ke-6, 28. 36

Hafied Cangara, Perencanaan dan Strategi Komunikasi, Cet.2 (Jakarta:

Rajawali Pers, 2014), 64.

Page 60: STRATEGI KOMUNIKASI PENGURUS CABANG NAHDLATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Zainuddin Abdul Madjid di Lombok, Nusa Tenggara Timur, pada 1953. Nahdlatul Wathan

46

sangatlah penting.Strategi komunikasi haruslah bersifat

dinamis, sehingga komunikator sebagai pelaksana dapat

segera mengadakan komunikasi apabila ada suatu faktor

yang mempengaruhi.Suatu pengaruh yang menghambat

komunikasi dapat datang sewaktu-waktu, terlebih jika

terdapat pada komponen media atau komponen komunikan,

sehingga efek yang diharapkan tidak kunjung tercapai.

Seorang komunikan akan mempunyai kemampuan

dan strategi untuk melakukan perubahan sikap, pendapat dan

tingkah laku komunikasi melalui mekanisme daya tarik, jika

pihak komunikan merasa bahwa seorang komunikator ikut

serta dengannya. Dengan kata lain pihak komunikan merasa

adanya kesamaan antar komunikator dengannya, sehingga

dengan demikian komunikan taat pada pesan yang

dikomunikasikan oleh komunikator. Sikap komunikator yang

berusaha menyamakan diri dengan komunikan ini akan

menimbulkan simpati komunikan kepada komunikator.

2. Fungsi Strategi Komunikasi

Strategi komunikasi sangatlah diperlukan dalam

proses komunikasi, karena berhasil tidaknya kegiatan

komunikasi secara efektif banyak ditentukan oleh strategi

komunikasi. Lebih-lebih dalam kegiatan komunikasi massa,

tanpa strategi yang semakin modern yang kini banyak

dipergunakan di Negara-negara yang sedang berkembang

karena mudahnya diperoleh dan relatif mudahnya

Page 61: STRATEGI KOMUNIKASI PENGURUS CABANG NAHDLATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Zainuddin Abdul Madjid di Lombok, Nusa Tenggara Timur, pada 1953. Nahdlatul Wathan

47

dioperasionalkan, bukan tidak mungkin akan menimbulkan

pengaruh negatif.

Dengan demikian, strategi komunikasi baik secara

makro (planed multimedia strategy) maupun secara mikro

(single communication medium strategy) yang mempunyai

fungsi pada:

a. Menyebarkan pesan komunikasi yang bersifat

informatif persuasif dan intruktif secara sistematik

kepada sasaran untuk memperoleh hasil yang optimal.

b. Menjembatani “cultural gap” akibat kemudahan

diperoleh dan dioperasionalkan media massa yang

begitu ampuh, yang jika dibiarkan akan merusak nilai-

nilai budaya.37

1. Tujuan Strategi Komunikasi

Menurut R. Wayne Pace, Brent D. Peterson dan M.

Dallas Burnett dalam bukunya: “Technique Effective

Communication”, bahwa tujuan sentral kegiatan komunikasi

atas tiga tujuan, yaitu:

a. To secure understanding

Memastikan bahwa komunikan paham mengenai

pesan yang diterima.

b. To establish acceptance

Setelah komunikan mengerti dan menerima pesan

maka harus dilakukan pembinaan

37Onong Uchjana Effendy, Dinamika Komunikasi, 32.

Page 62: STRATEGI KOMUNIKASI PENGURUS CABANG NAHDLATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Zainuddin Abdul Madjid di Lombok, Nusa Tenggara Timur, pada 1953. Nahdlatul Wathan

48

c. To motivate action

Setelah penerimaan itu dibina akhirnya kegiatan

dimotivasikan (to motivate action).38

Menurut Alo Liliweri dalam bukunya Komunikasi

Serba Ada Serba Makna, tujuan strategi komunikasi

meliputi: Announcing, motivating, educating, informing, and

supporting decision making, yaitu:39

1) Memberitahu (announcing)

Tujuan pertama dari strategi komunikasi adalah

announcing, yaitu pemberitahuan tentang kapasitas dan

kualitas informasi (one of the first goals of your

communications strategy is to announce the availability of

information on quality). Oleh karena itu informasi yang akan

dipromosikan sedapat mungkin berkaitan dengan informasi

utama dari seluruh informasi yang demikian penting.

2) Memotivasi (motivating)

Kita dapat mengusahakan agar informasi yang

disebarkan harus dapat memberikan motivasi bagi

masyarakat untuk mencari dan mendapatkan kesempatan.

3) Mendidik (educating)

Tiap informasi yang diberikan harus disampaikan

dalam kemasan educating atau yang bersifat mendidik.Ini

yang disebut dengan strategy of educating.

38

Onong Uchjana Efendy, Dinamika Komunikasi, 32. 39

Alo Liliweri, Komunikasi: Serba Ada Serba Makna (Jakarta: Kencana

Prenada Media Group, 2011), Edisi Pertama, Cet ke-1, 248-249.

Page 63: STRATEGI KOMUNIKASI PENGURUS CABANG NAHDLATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Zainuddin Abdul Madjid di Lombok, Nusa Tenggara Timur, pada 1953. Nahdlatul Wathan

49

4) Menyebarkan informasi (informing)

Menyebarluaskan informasi kepada masyarakat atau

audiens yang menjadi sasaran.Diusahakan agar informasi

yang disebarkan ini merupakan informasi yang spesifik dan

actual, sehingga dapat digunakan konsumen.Apalagi jika

informasi ini tidak saja sekedar pemberitahuan, atau motivasi

semata-mata tetapi mengandung unsur pendidikan.

5) Mendukung pembuatan keputusan (supporting decision

making)

Dalam rangka pembuatan keputusan, maka informasi

yang dikumpulkan, dikategorisasi, dianalisis sedemikian

rupa, sehingga dapat dijadikan informasi utama bagi

pembuatan keputusan.

D. Rekrutmen

Suhendra, MM dan Murdiyah Hayat, MM. Rekrutmen

adalah untuk mendapatkan orang yang tepat pula yang sesuai

dengan kondisi dan kebutuhan organisasi. Dewasa ini ketepatan

dalam memilih dan menempatkan individu-individu yang mampu

menjadi daya saing tersendiri bagi persahaan atau organisasi

dalam menjalankan aktivitasnya.40

Oleh karena itu untuk memberdayakan Sumber Daya

40

Suhendra dan Murdiyah Hayati, Management Sumber Daya Manusia

(Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006), 47.

Page 64: STRATEGI KOMUNIKASI PENGURUS CABANG NAHDLATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Zainuddin Abdul Madjid di Lombok, Nusa Tenggara Timur, pada 1953. Nahdlatul Wathan

50

Manusia (SDM) yang telah tersedia, maka ada suatu proses

berikutnya yaitu rekrutmen. Rekrutmen menurut Hadari Nawawi,

adalah proses mendapatkan sejumlah calon tenaga kerja yang

kualifais untuk jabatan atau pekerjaan utama dilingkungan

organisasi .41

Jadi kesimpulanya adalah rekrutmen adalah suatu

upaya atau tindakan untuk mendapatkan Sumber Daya Manusia

(SDM) yang tepatdan sesuai dengan kebutuhan organisasi dalam

menjalankan aktivitasnya.

Rekrutmen adalah serangkaian kegiatan yang dimulai

letika sebuah perusahaan atau organisasi memerlukan tenaga

kerja dan lowongan sampai mendapatkan calon karyawan yang

diinginkan atau kualifaid sesuai jabatan atau lowongan yang

ada.42

Oleh karena itu, tujuan rekrutmen adalah menerima

pelamar sebanyak-banyaknya sesuai dengan kualifikasi

kebutuhan perusahaan dari berbagai sumber, sehingga

memungkinkan akan terjaring karyawan dengan kualitas tinggi

dan terbaik.

41

Hadari Nawawi, Management Sumber Daya Manusia untuk Bisnis yang

Kompetitf, (Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 2003),169. 42

Vertihzal Rivai dan Ella Jauvani Sagal, Management Sumber Daya Manusia

untuk Perusahaan (Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 2007), 150.

Page 65: STRATEGI KOMUNIKASI PENGURUS CABANG NAHDLATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Zainuddin Abdul Madjid di Lombok, Nusa Tenggara Timur, pada 1953. Nahdlatul Wathan

51

BAB III

GAMBARAN UMUM

A. Kota Bekasi

Dayeuh Sundasembawa atau Jayagiri, itulah sebutan Bekasi

tempo dulu sebagai Ibukota Kerajaan Tarumanagara (358-669).

Luas Kerajaan ini mencakup wilayah Bekasi, Sunda KElapa,

Depok, Cibinong, Bogor hingga ke wilayah Sungai Cimanuk di

Indramayu. Menurut para ahli sejarah dan fisiologi, leatak

Dayeuh Sundasembawa atau Jayagiri sebagai Ibukota

Tarumanagara adalah di wilayah Bekasi sekarang1

Dayeuh Sundasembawa inilah daerah asal Maharaja

Tarusbawa (669-723 M) pendiri Kerajaan Sunda dan seterusnya

menurunkan Raja-Raja Sunda sampai generasi ke-40 yaitu Ratu

Ragumulya (1567-1579 M) Raja Kerajaan Sunda (disebut pula

Kerajaan Pajajaran) yang terakhir.Wilayah Bekasi tercatat

sebagai daerah yang banyak memberi informasi tentang

keberadaan Tatar Sunda pada masa lampau. Diantaranya dengan

ditemukannya empat prasasti yang dikenal dengan nama Prasasti

Kebantenan. Keempat prasasti ini merupakan keputusan

(piteket) dari Sri Baduga Maharaja (Prabu Siliwangi, Jayadewa

1 Ahmad Syaikhu, Bekasi Rumah Kita,(Bekasi:Kreasi Kota Publisher 2018)hal 34

Page 66: STRATEGI KOMUNIKASI PENGURUS CABANG NAHDLATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Zainuddin Abdul Madjid di Lombok, Nusa Tenggara Timur, pada 1953. Nahdlatul Wathan

52

1482-1521 M) yang ditulis dalam lima lembar lempeng

tembaga2

Sejak abad ke 5 Masehi pada masa Kerajaan Tarumanagara

abad kea 8 Kerajaan Galuh, dan Kerajaan Pajajaran pada abad

ke 14, Bekasi menjadi wilayah kekuasaan karena merupakan

salah satu daerah strategis, yakni sebagai penghubung antara

pelabuhan Sunda Kelapa (Jakarta). Sejarah Sebelum Tahun

1949 Kota Bekasi ternyata mempunyai sejarah yang sangat

panjang dan penuh dinamika. Ini dapat dibuktikan

perkembangannya dari jaman ke jaman, sejak jaman Hindia

Belanda, pundudukan militer Jepang, perang kemerdekaan dan

jaman Republik Indonesia.

Di jaman Hindia Belanda, Bekasi masih merupakan

Kewedanaan (District), termasuk Regenschap (Kabupaten)

Meester Cornelis. Saat itu kehidupan masyarakatnya masih di

kuasai oleh para tuan tanah keturunan Cina. Kondisi ini terus

berlanjut sampai pendudukan militer Jepang. Pendudukan

militer Jepang turut merubah kondisi masyarakat saat itu. Jepang

melaksanakan Japanisasi di semua sektor kehidupan. Nama

Batavia diganti dengan nama Jakarta. Regenschap Meester

Cornelis menjadi Ken Jatinegara yang wilayahnya meliputi Gun

Cikarang, Gun Kebayoran dan Gun Matraman

Setelah proklamasi kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus

1945, struktur pemerintahan kembali berubah, nama Ken

2 Andi Sopandi, Sejarah dan Budaya Kota Bekasi : Sebuah Catatan

Perkembangan Sejarah dan Budaya Masyarakat Bekasi.( Bekasi :Dispora

PemkotBekasi, 2009),hlm.24

Page 67: STRATEGI KOMUNIKASI PENGURUS CABANG NAHDLATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Zainuddin Abdul Madjid di Lombok, Nusa Tenggara Timur, pada 1953. Nahdlatul Wathan

53

menjadi Kabupaten, Gun menjadi Kewedanaan, Son menjadi

Kecamatan dan Kun menjadi Desa/Kelurahan. Saat itu Ibu Kota

Kabupaten Jatinegara selalu berubah-ubah, mula-mula di

Tambun, lalu ke Cikarang, kemudian ke Bojong (Kedung Gede),

pada waktu itu Bupati Kabupaten Jatinegara adalah Bapak

Rubaya Suryanaatamirharja.

Tidak lama setelah pendudukan Belanda, Kabupaten

Jatinegara dihapus, kedudukannya dikembalikan seperti zaman

Regenschap Meester Cornelis menjadi Kewedanaan.

Kewedanaan Bekasi masuk kedalam wilayah Batavia En

Omelanden. Batas Bulak Kapal ke Timur termasuk wilayah

negara Pasundan di bawah Kabupaten Kerawang, sedangkan

sebelah Barat Bulak Kapal termasuk wilayah negara Federal

sesuai Staatsblad Van Nederlandsch Indie 1948 No. 178 Negara

Pasundan.

Sejarah Tahun 1949 sampai terbentuknya Kota Bekasi

sejarah setelah tahun 1949, ditandai dengan aksi unjuk rasa

sekitar 40.000 rakyat Bekasi pada tanggal 17 Februari 1950 di

alum-alun Bekasi. Hadir pada acara tersebut Bapak Mu‟min

sebagai Residen Militer Daerah V3. Inti dari unjuk rasa tersebut

adalah penyampaian pernyataan sikap sebagai berikut :

1. Rakyat Bekasi tetap berdiri di belakang Pemerintah Negara

Kesatuan Republik Indonesia.

3 Ali Anwar , “Gerakan protes petani Bekasi : Studi Kasus Awal Masuknya

Sarekat Islam di Tanah Partikelir” Skripsi, Fakultas Sastra Universitas Indonesia

:1990. hlm.19

Page 68: STRATEGI KOMUNIKASI PENGURUS CABANG NAHDLATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Zainuddin Abdul Madjid di Lombok, Nusa Tenggara Timur, pada 1953. Nahdlatul Wathan

54

2. Rakyat bekasi mengajukan usul kepada Pemerintah Pusat agar

kabupaten Jatinegara diubah menjadi Kabupaten Bekasi.

Akhirnya berdasarkan UU Nomor 14 Tahun 1950 terbentuklah

Kabupaten Bekasi, dengan wilayah terdiri dari 4 kewedanaan,

13 kecamatan (termasuk Kecamatan Cibarusah) dan 95 desa.

Angka-angka tersebut secara simbolis diungkapkan dalam

lambang Kabupaten Bekasi dengan motto “SWATANTRA

WIBAWA MUKTI”. Pada tahun 1960 kantor Kabupaten Bekasi

berpindah dari Jatinegara ke kota Bekasi

(Jl.Ir H Juanda). Kemudian pada tahun 1982, saat Bupati dijabat

oleh Bapak H. Abdul Fatah Gedung Perkantoran Pemda

Kabupaten Bekasi kembali dipindahkan ke Jl. A. Yani No.1

Bekasi. Pasalnya perkembangan Kecamatan Bekasi menuntut

dimekarkannya Kecamatan Bekasi menjadi Kota Administratif

Bekasi yang terdiri atas 4 kecamatan berdasarkan Peraturan

Pemerintah Nomor 48 Tahun 1981, yaitu Kecamatan Bekasi

Timur, bekasi Selatan, Bekasi Barat dan Bekasi Utara, yang

seluruhnya menjadi 18 kelurahan dan 8 desa. Peresmian Kota

Administratif Bekasi dilakukan oleh Menteri Dalam Negeri pada

tanggal 20 April 1982, dengan walikota pertama dijabat oleh

Bapak H. Soedjono (1982 – 1988). Tahun 1988 Walikota Bekasi

dijabat oleh Bapak Drs. Andi Sukardi hingga tahun 1991 (1988 -

1991, kemudian diganti oleh Bapak Drs. H. Khailani AR hingga

tahun (1991 – 1997)

Pada Perkembangannya Kota Administratif Bekasi terus

bergerak dengan cepat. Hal ini ditandai dengan pertumbuhan

penduduk yang cukup tinggi dan roda perekonomian yang

Page 69: STRATEGI KOMUNIKASI PENGURUS CABANG NAHDLATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Zainuddin Abdul Madjid di Lombok, Nusa Tenggara Timur, pada 1953. Nahdlatul Wathan

55

semakin bergairah. Sehingga status Kotif. Bekasi pun kembali di

tingkatkan menjadi Kotamadya (sekarang “Kota”) melalui

Undang-undang Nomor 9 Tahun 1996 Menjabat Walikotamadya

Kepala Daerah Tingkat II Bekasi saat itu adalah Bapak Drs. H.

Khailani AR, selama satu tahun (1997-1998). Selanjutnya

berdasarkan hasil pemilihan terhitung mulai tanggal 23 Pebruari

1998 Walikotamadya Kepala Daerah Tingkat II Bekasi definitif

dijabat oleh Bapak Drs. H Nonon Sonthanie (1998-2003).

Setelah pemilihan umum berlangsung terpilihlah Walikota dan

Wakil Walikota Bekasi yaitu : Akhmad Zurfaih dan Moechtar

Muhammad (perode 2003 - 2008) Moechtar Muhammad dan

Rahmat Effendi (2008-2013) , Rahmat Effendi-Ahmad Syaikhu

(2013-2018) , Rahmat Effendi- Tri Adhianto (2018- Sekarang)4

B. Sejarah Berdirinya PCNU Kota Bekasi

Kota Bekasi sebagai penyangga ibukota berpenduduk

mayoritas beragama Islam, dan minoritas agama lain,

mempunyai kerukunan yang cukup baik dan kondusif karena

berkat pengertian dan toleransi dari berbagai pihak. Warga

Nahdlatul Ulama (NU) merupakan komunitas terbesar di

dalamnya, yang mempunyai kontribusi besar dalam

mewujudkan kerukunan umat beragama, karena NU selalu

mengedepankan moderasi dalam dakwah dan interaksi social

4 https://www.bekasikota.go.id/detail/83-12-Sejarah-Kota-Bekasi. Dikutip pada

tanggal 21-Agustus-2019,pukul 02:00 WIB

Page 70: STRATEGI KOMUNIKASI PENGURUS CABANG NAHDLATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Zainuddin Abdul Madjid di Lombok, Nusa Tenggara Timur, pada 1953. Nahdlatul Wathan

56

sehingga menjadi tolok ukur bagi kesejukan kehidupan umat

beragama dalam dimensi persatuan dan kesatuan umat.

Menurut salah seorang tokoh NU Bekasi, KH Asymawi,

yang tinggal di Kampung Bulak Sentul, Bekasi Utara, Kota

Bekasi dalam wawancaranya dengan pengurus PCNU Kota

Bekasi yang menyusun buku sejarah NU di Bekasi,bahwa

mayoritas masyarakat Bekasi sejak zaman pra-kemerdekaan

sekitar tahun 1938 sudah menjadi pengamal Islam Ahlussunnah

wal Jama’ah sebagai basis kultur NU, karena persamaan

ubudiyahnya yang sudah menjadi karakteristik secara turun

temurun5. Sejak itulah menjadi awal berdirinya NU di Bekasi

yang dipelopori oleh para ulama kharismatik yang peduli

terdahap keutuhan ajaran Ahlussunnah wal Jama’ah di tengah

kehidupan masyarakat.

Ketika itu, dibentuklah susunan pengurus dengan sususan

Rois Syuriah adalah KH Abdul Hamid . A‟wan adalah KH

Asymawi . Ketua Tanfidziyah adalah KH M Tanbih dengan

didampingi oleh KH Abdurrahim sebagai sekretaris. Namun

sayangnya, NU Bekasi mengalami stagnasi organisasi karena

begitu gencarnya tekanan dari pihak kolonialis Jepang.Tak

hanya itu, intimidasi pun datang dengan sangat

dahsyat.Sehingga, sedikit banyak membutuhkan konsentrasi

pada perjuangan kemerdekaan yang menjadi prioritas utama.

Sekitar tahun 1950-an, NU bangkit kembali.Saat itu,

digerakkan oleh KH Mochtar Tabrani sepulangnya dari

5 Abdul M. Zamakhsyari, Peradaban Baru Dalam Historis NU Kota Bekasi,

(Bekasi: Indie Publishing, 2018) hal 22

Page 71: STRATEGI KOMUNIKASI PENGURUS CABANG NAHDLATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Zainuddin Abdul Madjid di Lombok, Nusa Tenggara Timur, pada 1953. Nahdlatul Wathan

57

Mekkah, Arab Saudi. Bersama ulama-ulama lainnya, beliau

dapat melaksanakan kegiatan tradisi ke NU-an di Bekasi

kemudian, pada tahun 1965 kepengurusan NU terbentuk

kembali dengan susunan pengurus Rois Syuriah KH Mochtar

Tabrani , A‟wan KH Abdullah Sya‟ir , Ketua Tanfidziyah KH

Mahdi , Wakil Ketua KH M Tanbih , dan Sekretaris M Jawaz.

Sementara itu, seorang tokoh NU KH Yacub

Abdurrahman yang tinggal di Pondok Ungu, Kelurahan Medan

Satria mengatakan, jauh sebelum tahun 1955-an NU di Bekasi

sudah mulai berkiprah. Sebagian besar masyarakat Bekasi pada

saat itu sudah menjadi warga NU yang taat melaksanakan

ajaran Islam Ahlussunnah wal Jama’ah.Kemudian, KH Yacub

Abdurrahman menambahkan bahwa dirinya pada era tahun

1969-1971 telah terpilih menjadi anggota Dewan Perwakilan

Rakyat Daerah (DPRD) Bekasi dan KH Abdullah Sya‟ir

terpilih menjadi Wakil Ketua DPRD mewakili unsur partai

NU.Hal tersebut mencerminkan, bahwa NU telah mempunyai

kiprah yang cukup positif dan signifikan bagi eksistensi NU itu

sendiri di Bekasi.

Eksistensi NU di Bekasi pada saat itu tidak lepas dari

peran ulama kharismatik yang gigih menyebarluaskan dan

mempertahankan ajaran Islam Ahlussunnah wal Jama’ah. KH

Yacub Abdurrahman menyebutkan nama seperti KH Mochtar

Thabrani, KH M Tanbih, KH Nahrowi, KH Abdullah Sya‟ir,

KH Ahmad Syahri, KH Nawawi Cibogoh, KH Abdul Hamid,

KH Mahdi, KH Jahari Ceger Bekasi, KH Nawawi Ceger

Bekasi, KH Mahdi Bekasi, KH Nawawi Pulo Murub Bekasi,

Page 72: STRATEGI KOMUNIKASI PENGURUS CABANG NAHDLATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Zainuddin Abdul Madjid di Lombok, Nusa Tenggara Timur, pada 1953. Nahdlatul Wathan

58

KH Saman, KH Abdul Mu‟ti Marzuki, KH Asymawi, KH

Abdul Ghofur, KH Naim, KH Mas‟ud, dan KH Abu Bakar

(Tambun).

Para tokoh tersebut merupakan perintis awal NU di

Bekasi.Mereka berhubungan langsung dengan Ketua PBNU

saat itu, yakni KH Idham Kholid. Bahkan, KH Idham Kholid

sering datang ke Bekasi untuk memberikan ceramah maupun

konsolidasi tentang ke-NU-an.

Seiring dengan perkembangan zaman, tokoh-tokoh NU

sebagai generasi penerus ulama kharismatik di Bekasi terus

bermunculan dari berbagai latar belakang pendidikan yang

berbeda-beda. Para tokoh NU itu adalah KH Dawam Anwar, H

Sanusi Jalil, H Damanhuri, KH Nur Tanbih, KH Umairo Baqir,

KH Aminudin Mochtar, KH Aminullah Mochtar, KH

Rohimuddin Pulo Murub, KH Asy‟ari Hamim, KH Syamsul

Hadi Ihsan, KH Abu Bakar Jamal, dan sejumlah tokoh lainnya,

termasuk H Madrus yang menjadi pengurus Masjid Agung Al-

Barkah Bekasi pada era tahun 1965hingga tahun 1980-an.

Pada tahun 1985-1988, kepengurusan lengkap PCNU

Kabupaten Bekasi dengan Surat Keputusan (SK) PBNU No.

91/A.II.04.D/I/1986 telah terbentuk kembali dengan Rois

Syuriah KH Drs M Dawam Anwar, Katib Syuriah Drs H

Ahmad Syatori, Ketua Tanfidziyah KH Aminuddin Mochtar,

Sekretaris Drs H Mashuri Malik, Bendahara H Mat Ali, A‟wan

KH Asymawi, KH Abdul Hamid, KH Abu Bakar Jamal, KH

Naim, KH Abdul Mughni, dan KH Jupri AS.

Page 73: STRATEGI KOMUNIKASI PENGURUS CABANG NAHDLATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Zainuddin Abdul Madjid di Lombok, Nusa Tenggara Timur, pada 1953. Nahdlatul Wathan

59

Bekasi sebagai daerah penyangga ibukota Jakarta tentu tak

terlepas dari perkembangan kawasan Ibukota.Karena itu, untuk

meningkatkan kemajuan dan tuntutan perkembangan wilayah,

Bekasi yang sebelumnya dibawah pemerintahan Kabupaten

Bekasi dilakukan pemekaran menjadi Pemerintahan Kota

Bekasi.Maka, pada 10 Maret 1997 terbentuklah pemerintahan

Kota Bekasi.Secara otomatis, kepengurusan NU Bekasi juga

menyesuaikan.Sehingga, terbentuklah kepengurusan cabang

NU Kota Bekasi. Saat itu, yang menjadi Ketua Tanfidziyah

adalah KH Aminullah Mochtar .

Pasca turunnya HM Soeharto dari kursi kepresiden pada

1998, yang dikenal dengan dengan era reformasi, banyak

bermunculan partai politik atau multipartai termasuk Partai

Kebangkitan Bangsa (PKB). Lahirnya PKB, termasuk di Kota

Bekasi, dibidani oleh para ulama NU. KH Aminullah Mochtar,

ketika itu, menjabat sebagai Ketua PKB Kota Bekasi di periode

pertama. Sehingga yang bersangkutan itu, tidak boleh

merangkap jabatan sebagai Ketua PCNU Kota Bekasi.

Karenanya, pada tahun 2002/2003, berdasarkan rapat

pengurus PCNU Kota Bekasi, dilakukan pergantian Pengurus

Antar Waktu (PAW) dengan susunan Rois Syuriah Dr KH

Zamakhsyari Abdul Majid, Katib Syuriah Drs KH Fuad Noor

Yusuf, Ketua Tanfidziyah KH Nur Tanbih, dan Sekretaris Drs

H Jaja Jaelani dengan SK PBNU No.235a/A.II.04.d/05/2002.

Pada 2003 dilaksanakan Konferensi Cabang (Konfercab)

pertama NU Kota Bekasi, dan terpilih sebagai Ketua

Tanfidziyah Dr KH Zamakhsyari Abdul Majid.Sementara yang

Page 74: STRATEGI KOMUNIKASI PENGURUS CABANG NAHDLATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Zainuddin Abdul Madjid di Lombok, Nusa Tenggara Timur, pada 1953. Nahdlatul Wathan

60

menjabat sebagai Rois Syuriah adalah KH Nur Tanbih untuk

kepengurusan cabang NU Kota Bekasi periode 2003-2008

dengan SK PBNU No.616/A.II.04.d/11/2003.

Lima tahun berselang, diselenggarakan kembali Konfercab

NU Kota Bekasi yang kedua pada 2008.Dr KH Zamakhsyari

Abdul Majid terpilih kembali sebagai Ketua

Tanfidziyah.Sementara yang menjadi Rois Syuriah adalah KH

Mir‟an Syamsuri pada periode 2008-2013 dengan SK PBNU

No.342/A.II.04.d/12/2008.

Konfercab ketiga NU Kota Bekasi pada tahun 2013, terpilih

lagi Dr KH Zamakhsyari Abdul Majid sebagai Ketua

Tanfdziyah dan dipilih kembali Rois Syuriah KH Mir‟an

Syamsuri masa khidmat 2013-2018 dengan SK PBNU

No.358/A.II.04.d/04/2014.

C.Visi Misi PCNU Kota Bekasi

1. Visi Nahdlatul Ulama

a. Menjadi Jam‟iyah diniyah Islamiyah ijtima‟iyah yang

memperjuangkan tegaknya ajaran Islam Ahlussunnah

wal Jamaah an Nahdliyyah

b. Mewujudkan kemaslahan masyarakat, kemajuan

bangsa, kesejahteraan, keadilan, dan kemandirian

khususnya warga NU serta terciptanya rahmat bagi

semesta dalam wadah Negara kesatuan Republik

Indonesia yang berazaskan Pancasila

Page 75: STRATEGI KOMUNIKASI PENGURUS CABANG NAHDLATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Zainuddin Abdul Madjid di Lombok, Nusa Tenggara Timur, pada 1953. Nahdlatul Wathan

61

2. Misi Nahdlatul Ulama

a. Mengembangkan gerakan penyebaran Islam

Ahlussunnah wal Jamaah‟ah an Nadliyyah untuk

mewujudkan ummat yang memiliki karakter

Tawassuth (moderat), Tawazun (seimbang), I‟tidal

(tegak lurus), dan Tasamuh (toleran)

b. Mengembangkan beragam khidmah bagi jama‟ah NU

guna meningkatkan kualitas SDM NU dan

kesejahteraannya serta untuk kemandirian jam‟iyah

NU

c. Mempengaruhi para pemutus kebijakan maupun

undang-undang agar produk kebijakan maupun UU

yang dihasilkan berpihak kepada kepentingan

masyarakat dalam upaya mewujudkan kesejahteraan

dan rasa keadilan

Page 76: STRATEGI KOMUNIKASI PENGURUS CABANG NAHDLATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Zainuddin Abdul Madjid di Lombok, Nusa Tenggara Timur, pada 1953. Nahdlatul Wathan

62

D.Sruktur PCNU Kota Bekasi

STRUKTUR

PENGURUS CABANG NAHDLATUL ULAMA

(PCNU) KOTA BEKASI

MASA KHIDMAT 2018-2023

E.Progam Kerja PCNU Kota Bekasi

NU Kota Bekasi melakukan kiprahnya di tengah kehidupan

masyarakat dengan berbagai program yang dapat dirasakan warga

NU dan masyarakat. Serta mewujudkan kontribusi besar dalam

perjuangan dan perkembangan Kota Bekasi melalui kegiatan di

berbagai bidang.

Page 77: STRATEGI KOMUNIKASI PENGURUS CABANG NAHDLATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Zainuddin Abdul Madjid di Lombok, Nusa Tenggara Timur, pada 1953. Nahdlatul Wathan

63

1. Bidang Organisasi dan Kaderisasi

a. PCNU Kota Bekasi mengadakan rapat koordinasi

dengan pengurus Majelis Wakil Cabang (MWC) di 12

Kecamatan yang ada di Kota Bekasi. MWC merupakan

kepengurusan Nahdlatul Ulama di tingkat

Kecamatan/Desa

b. Tata Kelola Adminitrasi dari tata kelola yang masih

manual dirubah menjadi digital

c. Mengadakan seminar sesuai dengan isu dan masalah

yang sedang berkembang

d. Rapat Kerja Cabang ( Rakercab)

e. Madrasah Kader Nahdlatul Ulama

2. Bidang Keagamaan dan Dakwah

a. Tabligh Akbar

b. Perayaan hari besar Islam

c. Pengajian Mingguan

d. Istighosah

e. Lailatul Ijtima

f. Konseling bagi calon pemeluk agama Islam

g. Bahtsul Masail

h. Perayaan Hari Santri Nasional

3. Bidang Sosial kemasyarakatan

a. Pembentukan Lembaga Wakaf Produktif dan

pemanfaatan nya untuk umat

b. Santunan anak yatim & Dhuafa

c. Bantuan Sosial ketika bencana

d. Pendampingan Hukum

Page 78: STRATEGI KOMUNIKASI PENGURUS CABANG NAHDLATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Zainuddin Abdul Madjid di Lombok, Nusa Tenggara Timur, pada 1953. Nahdlatul Wathan

64

e. Penyelesaian konflik keagamaan

4. Bidang Pendidikan

a. Pembentukan Lembaga Pendidikan Ma’arif

b. Pendampingan Pesantren

c. Pelatihan mubaligh dan Khatib Jum‟at

d. Sema‟an Al Qur‟an

e. Progam Beasiswa Kuliah

5. Bidang Ekonomi

a. Membentuk Lembaga Perekonomian NU

b. Penyewaan Gedung NU center El Sa‟id

c. Membuat Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan

Umrah (KBIH) An-Nahdliyah

6. Bidang Politik

Sejalan dengan kembalinya NU kepada Khittah 1926 sejak

Muktamar NU pada 1984 di Situbondo Jawa Timur, maka NU

Kota Bekasi melaksanakan Khittah NU secara murni dan

konsekuen sebagai Jam’iyyah Diniyah Ijtimaiyyah(organisasi

keagamaan dan kemasyarakatan) harus menjaga jarak dengan

semua kekuatan partai politik praktis. Adapun dalam menyalurkan

hak politik, NU menyerahkan kepada pribadi masing-masing sesuai

aspirasi dan pilihannya yang berorientasi kepada asas maslahat dan

manfaat bagi NU

7. Bidang Komunikasi dan Informasi

a. Radio Bintang empat Lima 104,8 Fm

b. Media Sosial fanspage Facebook.

c. Buletin Jumat

Page 79: STRATEGI KOMUNIKASI PENGURUS CABANG NAHDLATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Zainuddin Abdul Madjid di Lombok, Nusa Tenggara Timur, pada 1953. Nahdlatul Wathan

65

d. Mengisi Kolom Jum‟at di Koran Radar Bekasi dan

Koran Bekasi

e. Website

8. Seni dan Budaya Islam

Membentuk Lembaga Seniman Budayawan Muslimin

Indonesia (LESBUMI)

Pelatihan pencak silat PAGAR NUSA

F.Madrasah Kader Nahdlatul Ulama

Istilah madrasah telah dikenal oleh masyarakat muslim

sejak masa kejayaan Islam klasik. Dilihat dari segi bahasa,

madrasah merupakan isim makan (kata tempat) berasal dari

kata darasa yang berarti tempat orang belajar (Munawir,

1997: 397). Dengan demikian madrasah dipahami sebagai

tempat atau lembaga pendidikan Islam .

Dalam kamus besar bahasa Indonesia madrasah adalah

sekolah atau perguruan yang biasanya berdasarkan agama

Islam (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1994:

611). Madrasah di Indonesia meerupakan istilah bagi

sekolah agama Islam terutama sekolah dasar, menengah dan

atas, sedangkan negara-negara Timur Tengah madrasah

merupakan sekolah secara umum atau lembaga pendidikan

pada umumnya terutama pendidikan tinggi (Poerbakawatja,

1982: 199).

Madrasah juga dikenal berasal dari istilah al-Madaris,

suatu istilah yang digunakan oleh para Fuqoha (ulama ahli

Page 80: STRATEGI KOMUNIKASI PENGURUS CABANG NAHDLATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Zainuddin Abdul Madjid di Lombok, Nusa Tenggara Timur, pada 1953. Nahdlatul Wathan

66

fiqih), sehingga pada masa ke khalifahan Abbasiyah,

madarasah dianggap sebagai tradisi sistem pendidikan

bercorak fiqih dan Hadits (Maksum, 1999 : 52). Di

Indonesia, peraturan Menteri Agama RI No.1/1946 dan

No.7/1950 memformulasikan madrasah sebagai berikut :

3. .Tempat Pendidikan yang diatur sebagai sekolah

dan membuat pendidikan dan ilmu pengetahuan

agama Islam menjadi pokok pengajaran.

4. Pondok pesantren yang memberikan pendidikan

setingkat dengan madrasah (sekolah) (Tim Dirjen

Bimbagais Depag, 2003: 22)

Sedangkan menurut SKB (Surat Keputusan Bersama )

Tiga Menteri 1975. Madrasah diartikan sebagai; Lembaga

pendidikan agama Islam sebagai mata pelajaran dasar yang

diberikan sekurang-kurangnya 30 %, disamping mata

pelajaran umum.

Akhirnya, dalam realitas di lapangan dapat kita jumpai tiga

bentu madrasah yang bermula dari uraian di atas: Madrasah

Diniyah disingkat madin, Madrasah SKB tiga Menteri dan

Madrasah Pondok Pesantren (Tim Dirjen Bimbagais Depag,

2003 : 22).

Kemudian dalam UU No.2 tahun 1989 atau Undang-

Undang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN), kedudukan

madrasah posisinya sama dengan sekolah. Hal itu dapat

dilihat dalam peraturan perundangan yang membahas

mengenai madrasah yang diterbitkan sebagai pelengkap UU

Page 81: STRATEGI KOMUNIKASI PENGURUS CABANG NAHDLATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Zainuddin Abdul Madjid di Lombok, Nusa Tenggara Timur, pada 1953. Nahdlatul Wathan

67

tersebut. Di antaranya adalah: PP.No.28 tahun 1990 , SK

Mendikbud No.0487/U/1992 dan SK No. 054/U1993 dalam

perundangan tersebut disebutkan bahwa MI sama dengan

SD dan MTs sama dengan SMP wajib memberi bahan kajian

sekurang-kurangnya sama dengan SD dan SMP selain ciri

khas agama Islam. Sedangkan dalam SK Mendikbud

No.0489/U/1992 disebutkan bahwa MA sama dengan SMA

bercirikhas agama Islam yang diselenggarakan oleh

Departemen Agama (Syukur, 2004:9). Lebih lanjut dalam

UU SISDIKNAS atau UU No.20 tahun 2003, di sana sama

sekali tidak membedakan antara madrasah dan sekolah,

dengan kata lain madrasah adalah sekolah tanpa ada embel-

embel berciri khas agama Islam.Dari penjelasan diatas, kata

madrasah mempunyai arti dan makna yaitu sebagai sebuah

tempat belajar.

Kader adalah orang atau kumpulan orang yang

dibina oleh suatu lembaga kepengurusan dalam

sebuah organisasi, baik sipil maupun militer, yang berfungsi

sebagai 'pemihak' dan atau membantu tugas dan fungsi

pokok organisasi tersebut (Nano Wijaya). Dalam hal

membantu tugas dan fungsi pokok organisasi tersebut,

seorang kader dapat berasal dari luar organisasi tersebut dan

biasanya merupakan simpatisan yang berasaz dan bertujuan

sama dengan institusi organisasi yang membinanya(Nano

Wijaya). Pada umumnya penggunaan kata 'kader' sangat

lekat pada partai politik, dengan harapan, para kader tersebut

kelak dapat meneruskan kepengurusan atau kepemimpinan

Page 82: STRATEGI KOMUNIKASI PENGURUS CABANG NAHDLATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Zainuddin Abdul Madjid di Lombok, Nusa Tenggara Timur, pada 1953. Nahdlatul Wathan

68

organisasi. Namum organisasi kemasyarakatan juga

mempunyai kader-kader yang membantu tugas ormas

tersebut, misal: kader kesehatan; yaitu mereka bukan

pegawai dinas yang melaksanakan fungsi kesehatan.

Kaderisasi merupakan usaha pembentukan seorang kader

secara terstruktur dalam organisasi yang biasanya mengikuti

suatu silabus tertentu. Kader diambil dari istilah yang

diperkenalkan Lenin pada masa pembentukan Partai

Komunis Soviet

Dari dua defini diatas tentang madrasah dan kader bisa kita

tarik garis tengah madrasah kader adalah sekolah untuk membentuk

calon anggota menjadi anggota yang memiliki loyalitas terhadap

organisasi dengan sistem pendidikan yang memiliki pola terarah.

Madrasah Kader Nahdlatul Ulama merupakan sebuah pintu awal

untuk menjadi anggota Nahdlatul Ulama yang tercatat secara

administratif di organisasi. Pada awalnya Nahdlatul Ulama tidak

memiliki sistem perkaderan untuk menyeleksi calon anggota,

beriring waktu makin banyak nya masyarakat yang berminat masuk

kedalam Nahdlatul Ulama. Tujuan dari MKNU adalah untuk

menanamkan ideologi serta Visi dan Misi dari Nahdlatul Ulama

Page 83: STRATEGI KOMUNIKASI PENGURUS CABANG NAHDLATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Zainuddin Abdul Madjid di Lombok, Nusa Tenggara Timur, pada 1953. Nahdlatul Wathan

69

BAB IV

HASIL TEMUAN DAN ANALISIS

A. Madrasah Kader Nahdlatul Ulama PCNU Kota Bekasi

angkatan ke-II

MKNU merupakan sebuah langkah awal untuk masuk ke

NU secara organisasi. Mengutip perkataan KH.DR.Said Aqil Siradj

yang menyebutkan bahwa ada 2 pembagian masyarakat NU yang

pertama adalah Jamaah yang kedua adalah Jam’iyah . Jamaah

diartikan sebagai masyarakat dan umat Islam pada umumnya yang

menjalankan ajaran agama Islam ala Ahlussunnah wal jama’ah

yang mana ciri paling menonjol adalah ajaran yang mengakomodir

budaya setempat seperti tahlil, maulid Nabi, ziarah kubur , atau

biasa disebut dengan kalangan kaum Islam Tradisional. Sedangkan

Jam’iyah adalah masyarakat dari kalangan Islam tradisional yang

mengakomodir budaya lokal dan telah masuk ke dalam Organisasi

NU secara resmi seperti mengikuti MKNU

PCNU Kota Bekasi telah melaksanakan MKNU sebanyak 2

kali yang pertama dilakukan pada tanggal 23-25 November 2018

dengan jumlah peserta 52 orang yang berasal dari 8 Kecamatan

yang ada di Kota Bekasi yaitu dengan perincian 4 dari MWC

Bantargebang, 6 MWC Jatiasih, 4 MWC Mustikajaya , 12 MWC

Rawalumbu, 6 MWC Bekasi Utara, 8 MWC Pondok Gede, 6

Page 84: STRATEGI KOMUNIKASI PENGURUS CABANG NAHDLATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Zainuddin Abdul Madjid di Lombok, Nusa Tenggara Timur, pada 1953. Nahdlatul Wathan

70

MWC Bekasi Selatan, 6 MWC Bekasi Timur. Pemateri yang hadir

pada saat MKNU Angkatan pertama KH.Asep Saepudin Abdillah,

H.Ahmad Dasuki, Heri Koswara dan KH. As‟ad Sa‟id Ali.

MKNU angkatan pertama hanya di ikuti oleh pengurus

PCNU Kota Bekasi dan pengurus MWC hal inilah salah satu

penyebab peserta yang mengikuti MKNU sebanyak 52 orang.

MKNU diadakan mengikuti hasil muktamar ke-33 di Jombang ,

Jawa Timur yang menyebutkan bahwa syarat menjadi pengurus

ialah wajib mengikuti MKNU maka dari itu MKNU pertama hanya

untuk kalangan Internal PCNU Kota Bekasi dan MWC . informasi

mengenai MKNU angkatan pertama tidak disebarkan tapi hanya

melalui pesan singkat whatsapp grup.

MKNU angkatan kedua dilaksanakan di tempat yang sama

yaitu di Wisma Kemnaker , Ciloto, Cianjur Jawa Barat. Peserta

MKNU angkatan kedua melonjak 2 kali lipat yaitu sebanyak 124

peserta dan dilaksanakan pada 22-24 Februari 2019. Berbeda

dengan angkatan pertama MKNU yang kedua ini tidak hanya di

peruntukan bagi pengurus tapi di buka untuk umum. Dari 124

peserta MKNU hanya 18 orang yang sudah menjadi pengurus , hal

ini menunjukan ada 106 orang mengikuti MKNU berasal dari non

pengurus. Jumlah peserta MKNU kali ini berasal dari 12 kecamatan

yang ada di Kota bekasi yaitu 12 peserta dari Bekasi Utara, 10 dari

Bekasi Selatan, 14 dari Bekasi barat, 10 dari Bekasi Timur, 12 dari

Jatiasih,8 dari Pondok Gede , 16 dari Mustika Jaya, 8 dari

Rawalumbu, 10ari Jatisampurna, 10 dari Pondok Melati, 11 dari

Medan Satria, dan 20 dari Bantargebang.

Page 85: STRATEGI KOMUNIKASI PENGURUS CABANG NAHDLATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Zainuddin Abdul Madjid di Lombok, Nusa Tenggara Timur, pada 1953. Nahdlatul Wathan

71

Usia peserta MKNU angkatan kedua mulai dari usia 18-72

tahun,peserta dengan usia dibawah 20 tahun ada 2orang, usia 20-30

Tahun ada 13 orang, usia 30-40 ada 34 orang, usia 40-50 ada 43,

usia 50-60 ada 21 orang, dan usia 60 tahun keatas ada 11 orang.

Materi yang disampaikan pada MKNU angkatan ke-II yaitu :

1. Pengantar MKNU oleh Dr.H.Endin AJ Soefihara, MMA

(Fasilitator MKNU)

2. Relasi NU dan Ideologi oleh KH.Mujib Qulyubi, MH

(Katib Syuriah PBNU)

3. Internet, Tantangan Ekspresi Sosial oleh Donny, B.U, S.T.,

M.Si (Staf Ahli Kemenkominfo)

4. Pola Relasi NU dan Negara oleh Dr.KH.Masdar F.Mashudi

(Rais Syuriah PBNU)

5. Arah, Cita-cita, Strategi Perjuangan NU 2015-2026 oleh

Drs.H.Sulthanul Huda, M.Si (Wasekjend PBNU)

6. Arah, Cita-cita, Progam Perjuangan NU 2015-2020 oleh

Drs.H.Kiagus Zaenal Mubarok , M.Ap (Wakil Ketua

PWNU Jawa Barat)

7. Sejarah dan Garis Perjuangan NU oleh Ir. Suwadi

D.Pranoto (Wasekjend PBNU)

8. NU dan Pemberdayaan Ekonomi oleh Drs.KH. Masduki

Baidlowi (Wasekjend PBNU

Page 86: STRATEGI KOMUNIKASI PENGURUS CABANG NAHDLATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Zainuddin Abdul Madjid di Lombok, Nusa Tenggara Timur, pada 1953. Nahdlatul Wathan

72

B. Strategi Komunikasi PCNU Kota Bekasi dalam MKNU

Sebagai sebuah organisasi kemasyarakatan tentu kaderisasi

adalah sebuah kebutuhan yang bertujuan untuk melanjutkan dan

meneruskan perjuangan cita-cita organisasi . Agar roda organisasi

terus berjalan maka PCNU Kota Bekasi MKNU yang bertujuan

untuk regenerasi. MKNU adalah salah satu pintu gerbang untuk

masuk ke dalam Nahdlatul Ulama secara ke Organisasian.

Dalam menjalankan kegiatan MKNU maka dibutuhkan

peserta yang bersedia untuk ikut karna tanpa adanya peserta yang

ikut maka MKNU tidak akan terlaksana.. Maka, untuk

mewujudkan hal itu, di perlukan strategi komunikasi untuk

merekrut peserta yang bersedia mengikuti progam. Berdasarkan

hasil penelitian, PCNU Kota Bekasi menggunakan strategi

komunikasi dari internal ke eksternal. Strategi komunikasi tersebut

bertujuan untuk merekrut peserta untuk bersedia mengikuti MKNU

sehingga roda keorganisasian PCNU Kota Bekasi dapat terlaksana.

“Menurut saya, dalam merekrut dan mengajak orang

untuk mau dan masuk dalam sebuah organisasi maka

Organisasi pasti akan melakukan Sosialiasi atau

perkenalan-perkenalan tentang Orgnisasinya kepada

masyarakat. Caranya bisa bermacam-macam”1

Seperti yang dinyatakan oleh Bapak Dr.KH.Zamakhsyari

Abdul Madjid Lc.M.A sebagai Dosen Universitas Islam As-

Syafiiyah Jakarta dalam wawancara peneliti, bahwa dalam

1 Wawancara pribadi antara penulis dan Bapak Dr.KH.Zamakhsyari Abdul

Madjid Lc, M.A sebagai dosen Komunikasi danPenyiaran Islam UIA, 8 Agustus

2019

Page 87: STRATEGI KOMUNIKASI PENGURUS CABANG NAHDLATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Zainuddin Abdul Madjid di Lombok, Nusa Tenggara Timur, pada 1953. Nahdlatul Wathan

73

memberikan informasi kepada Calon peserta terkait MKNU yang

diadakan oleh PCNU Kota Bekasi maka perlu melakukan sosialisasi

kepada calon peserta terkait progam yang dimiliki oleh PCNU Kota

Bekasi.

Strategi Komunikasi yang digunakan sesuai dengan Teori

Fred. R David yang melalui tiga tahapan2, yaitu;

1. Formulasi Strategi (Strategy Formulation)

Formulasi strategi adalah langkah pertama yang

harus dilakukan. Sudah termasuk di dalamnya adalah

pengembangan tujuan, mengidenfitikasi peluang dan

ancaman eksternal, menentukan kekuatan dan kelemahan

secara internal, menetapkan suatu objektifitas, memulai

strategi alternatif dan memilih strategi untuk dilaksanakan.

Dalam perumusan strategi juga ditentukan suatu sikap

untuk memutuskan, memperluas, menghindari atau

melakukan suatu keputusan dalam proses kegiatan3.

Dalam merumuskan strategi di perlukan penetapan

tujuan agar setiap proses strategi berjalan dengan sesuai.

Penetapan tujuan yang dilakukan PCNU Kota Bekasi

adalah dengan melakukan Sosialiasi progam. Dengan

diadakannya sosialisasi beberapa progam yang telah

dilakukan oleh PCNU Kota Bekasi maka diharapkan dapat

2 Fred R. David, Manajemen Strategik, alih bahasa Novita Puspasari

dan Liza Nurbani Puspitasari (Jakarta: Salemba Empat, 2015) 4. 3 Fred R. David, Manajemen Strategik, alih bahasa Novita Puspasari

dan Liza Nurbani Puspitasari (Jakarta: Salemba Empat, 2015) 4.

Page 88: STRATEGI KOMUNIKASI PENGURUS CABANG NAHDLATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Zainuddin Abdul Madjid di Lombok, Nusa Tenggara Timur, pada 1953. Nahdlatul Wathan

74

mampu menarik calon peserta MKNU Berikut beberapa

macam sosialisasi Progam yang dilakukan;

a. Bidang Organisasi dan Kaderisasi

Gambar 1.4

Progam yang disosialisakan dalam bidang

Organisasi dan Kaderisasi kepada calon peserta MKNU

ialah progam seminar. PCNU Kota Bekasi kerap kali

mengadakan seminar yang berkaitan dengan berbagai hal,

diantaranya adalah seminar yang bertemakan tentang

persatuan umat , baik antara sesama Islam maupun terhadap

pemeluk agama lain. Dalam acara seminar PCNU Kota

Bekasi mengandeng berbagai istansi yang ada di kota

Bekasi. Seperti seminar “menangkal bahaya Hoax

dikalangan masyarakat”, yang diadakan pada tanggal 7

Februari 2019 PCNU Kota Bekasi bekerjasama dengan

pemerintah Kota Bekasi yaitu kepada Kesatuan Bangsa dan

Politik (Kesbangpol) ada sekitar 150-200 peserta yag

datang . Kemudian pada tanggal 19 Februari 2019

bekerjasama dengan aparat penegak hukum Polres Metro

Page 89: STRATEGI KOMUNIKASI PENGURUS CABANG NAHDLATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Zainuddin Abdul Madjid di Lombok, Nusa Tenggara Timur, pada 1953. Nahdlatul Wathan

75

Bekasi Kota dalam acara “Bahaya radikalisme di

masyarakat perkotaan” ada sekitar 150 peserta dari 12

kecamatan. Bekerjasama dengan Forum Kerukunan Umat

Beragama (FKUB) pada tanggal 20 Desember 2019 dalam

seminar dengan peserta 50 orang “Dialog lintas iman untuk

upaya memupuk toleransi umat beragama di Kota Bekasi”.

Bekerjasama dengan Badan Amil Zakat Nasional Kota

Bekasi 21 Mei 2019 dalam seminar “Pentingnya zakat

untuk pemberdayaan umat”

Gambar 2.4

Seminar ataupun acara yang serupa akan terus

diadakan , dengan melihat isu yang berkembang serta

kebutuhan dari anggota PCNU Kota Bekasi. Seminar yang

diadakan PCNU Kota Bekasi menggandeng berbagai

macam instansi baik pemerintah maupun swasta. Dengan

banyaknya seminar yang diadakan oleh PCNU Kota Bekasi

menjadi daya tarik orang orang untuk bergabung ke PCNU

Kota Bekasi

Page 90: STRATEGI KOMUNIKASI PENGURUS CABANG NAHDLATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Zainuddin Abdul Madjid di Lombok, Nusa Tenggara Timur, pada 1953. Nahdlatul Wathan

76

Selain itu PCNU Kota Bekasi juga mengajak

kepada masyarakat untuk bergabung ke dalam PCNU Kota

Bekasi dengan mengikuti perkaderan yang diadakan oleh

PCNU Kota Bekasi. Dengan bergabungnya masyarakat

kedalam organisasi PCNU Kota Bekasi melalui perkaderan

MKNU bisa memperkuat PCNU Kota Bekasi, serta

masyarakat dapat mengambil manfaat dari progam dan

kegiatan yang diadakan.

.

b. Bidang Keagamaan dan Dakwah

Dalam bidang keagamaan dan dakwah PCNU Kota

Bekasi memiliki banyak progam yang ditawarkan. Bidang

keagamaan dan bidang dakwah menjadi salah satu progam

yang diutamakan karna hal ini menyangkut kepada tujuan

dari nahdlatul ulama , terutama untuk mensyiarkan dan

menanamkan ajaran ahlussunah wal Jama’ah yang

berfokus kepada aspek Tasamuh, Tawazun ,Tawasuth dan

Ta’adul. Progam dari bidang keagamaan dan dakwah

diantaranya adalah

Pengajian Mingguan yang diadakan pada setiap minggu

pagi pukul 08:00 WIB bertempat di gedung NU Center El

Sa‟id Rawalumbu Kota Bekasi. Pengajian ini menggunakan

metode bandongan/wetonan dalam metode bandongan ini

kyai menghadapi sekelompok Jama‟ah yang masing masing

memegang kitab/buku yang sama. Kiyai menerjemahkan isi

Kitab Tersebut kepada Jamaah. Untuk bidang kajian yang

Page 91: STRATEGI KOMUNIKASI PENGURUS CABANG NAHDLATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Zainuddin Abdul Madjid di Lombok, Nusa Tenggara Timur, pada 1953. Nahdlatul Wathan

77

dibahas ialah Fiqih Pengajarnya ialah KH.Umar Hadi.

Tafsir KH. Acep Basuni, Tasawuf KH.Mir‟an Syamsuri,

Aqidah dan Hadits Oleh KH. Dr. Zamakhsyari Abdul

Madjid. Lc. M.A. kitab yang digunakan dalam pengajian

diataranya ialah Fathul Qorib, Fathul Mu’in,Tijan Ad-

daruri, tafsir jalalain, Al-uum , Hadits Arba’in Nawawi,

Riyadusholihin, Aqidatul Awam, Qotrul Ghoits Serta Masih

banyak lagi Kitab Kuning (Turats) Yang diadakan.

Gambar 3.4

Bahtsul Masa’il merupakan sebuah forum diskusi antar ahli

keilmuaan Islam utamanya adalah fiqih di lingkungan

pesantren. Di forum ini , berbagai macam persoalan

keagamaan yang belum ada hukumnya atau mencari hukum

yang sesuai dengan kedaan zaman. Mengutip pendapat dari

KH.Sahal mahfudz, Bahwa Bahtsul masail tidak berbeda

dengan Istinbath (pengambiilan hukum) atau Ijtihad. Untuk

Bahtsul Masa’il sendiri diadakan sebulan sekali setiap

malam minggu ke 2 dengan berpindah pindah tempat di 12

MWC yang ada di Kota Bekasi.

Page 92: STRATEGI KOMUNIKASI PENGURUS CABANG NAHDLATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Zainuddin Abdul Madjid di Lombok, Nusa Tenggara Timur, pada 1953. Nahdlatul Wathan

78

Gambar 4.4

c. Bidang Sosial Kemasyarakatan

Gambar 1.4

Kegiatan dalam bidang sosial dan kemsyarakatan

yang diadakan oleh PCNU Kota Bekasi sebenarnya banyak

sekali namun yang di jadikan sebagai progam kerja hanya

beberapa saja. Dari kegiatan yang ada di bidang sosial dan

kemasyarakatan yang dijadikan sebagai progam kerja

kemudian di sosialisasikan kepada calon peserta MKNU

agar kedepannya calon peserta MKNU mengetahui dan

akhirnya tertarik unuk mengikuti MKNU dan terdaftar

menjadi anggota PCNU Kota Bekasi. Diantaranya adalah

progam yang disosialisaisikan sebagai berikut.

Bantuan Sosial ketika terjadi bencana baik karena

diakibatkan oleh alam maupun faktor kesalahan manusia.

PCNU Kota bekasi mengadakan donasi baik berupa uang

maupun bantuan lainnya yang sekiranya dibutuhkan oleh

korban bencana. Bantuan sosial yang diadakan melibatkan

banyak istansi terkait seperti Lembaga Amil Zakat Infaq

Page 93: STRATEGI KOMUNIKASI PENGURUS CABANG NAHDLATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Zainuddin Abdul Madjid di Lombok, Nusa Tenggara Timur, pada 1953. Nahdlatul Wathan

79

dan Sodaqoh Nahdlatul Ulama (LAZISNU) dan BAZNAS

Kota Bekasi.

Pendampingan Hukum, PCNU Kota Bekasi membentuk

Lembaga Penyuluhan dan Bantuan Hukum Nahdlatul

Ulama (LPBH-NU) lembaga ini berfungsi untuk melakukan

pendampingan hukum baik berupa pengacara maupun

konsultasi dibidang hukum. LPBH-NU secara gratis

melakukan pendampingan hukum kepada masyarakat yang

membutuhkan terutama kepada para anggota NU maupun

masyarakat pada umumnnya

Pembentukan Lembaga Wakaf Produktif Nahdlatul

Ulama, Secara etimologi, wakaf berasal dari

perkataan Arab “Waqf” yang bererti “al-Habs”. Ia

merupakan kata yang berbentuk masdar (infinitive

noun) yang pada dasarnya berarti menahan, berhenti,

atau diam. Apabila kata tersebut dihubungkan dengan

harta seperti tanah, binatang dan yang lain, ia berarti

pembekuan hak milik untuk faedah tertentu (Ibnu

Manzhur: 9/359).

PCNU Kota Bekasi memiliki beberapa harta

benda wakaf yang bisa dimanfaatkan untuk

kepentingan umum. Harta wakaf yang dimiliki oleh

PCNU Kota Bekasi diantaranya Gedung NU Center,

Masjid, dan beberapa lahan tanah kosong yang belum

difungsikan secara maksimal untuk masyarakat.

Kedepannya harta wakaf yang di miliki oleh PCNU

Kota Bekasi akan terus ditambah baik berupa benda

Page 94: STRATEGI KOMUNIKASI PENGURUS CABANG NAHDLATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Zainuddin Abdul Madjid di Lombok, Nusa Tenggara Timur, pada 1953. Nahdlatul Wathan

80

maupun merupa bangunan dan tanah sehingga

pemanfaatannya bisa didapatkan secara maksinal

d. Bidang Pendidikan

Program beasiswa kuliah diarahkan untuk membantu para

siswa setelah lulus untuk melanjutkan studi nya ke jenjang

perguruan tinggi. Beasiswa yang diadakan oleh PCNU Kota

Bekasi yaitu melakukan seleksi dan memberikan

rekomendasi ke kampus Universitas Nahdlatul Ulama yang

ada di Jakarta. Selain itu PCNU Kota Bekasi juga bersama

BAZNAS Kota Bekasi dan lembaga pendidikan untuk

membantu kepada masyarakat yang tidak mampu dan

memiliki prestasi untuk dibiayai sampai selesai kuliah

sejauh penelurusan peniliti ada sekitar 30 mahasiswa yang

sedang menerima bantuan kuliah gratis di kampus

Universitas Islam 45 (UNISMA), 15 Mahasiswa di kampus

UIN Jakarta, 2 di Universitas King Sa‟ud Makkah, 3 di

Universitas Ummul Qura Madinah

Pelatihan Muballigh dan Khatib Jum‟at, untuk menerjunkan

para Da‟i ke masyarakat maka PCNU kota Bekasi secara

rutim melakukan pendidikan kepada calon Muballigh dan

Khatib Jum‟at agar sesuai dengan nilai nilai yang tertanam

pada visi dan misi Nahdlatul Ulama. Pendidikan ini

dilakukan setiap satu minggu sekali di Gedung NU Center

El-Sa‟id Rawalumbu Kota Bekasi selama 3 bulan.

Page 95: STRATEGI KOMUNIKASI PENGURUS CABANG NAHDLATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Zainuddin Abdul Madjid di Lombok, Nusa Tenggara Timur, pada 1953. Nahdlatul Wathan

81

Bersih – bersih Masjid, agenda ini dilakukan setiap satu

minggu sekali di hari Jum‟at untuk peserta kegiatan bersih-

bersih masjid peserta yang datang berkisar 20-30 orang dan

untuk masjid yang akan di bersihkan tidak hanya di satu

lokasi melainkan berubah ubah.

e. Bidang Ekonomi

Ekonomi adalah salah satu penunjang agar roda

organisasi dapat berjalan baik perekonomian secara

organisasi maupun secara ppersonal keangggotaan dari

organisasi tersebut.

PCNU Kota Bekasi membentuk Lembaga Perekonomian

Nahdlatul Ulama (LPMNU). Lembaga tersebut memilik

berbagai macam progam untuk pemberdayaan masyarakat

maupun anggota dari PCNU Kota Bekasi di antaranya

adalah agen majalah „AULIA” peternakan lele, konveksi

minyak tawon dan pembuatan Batik khas Bekasi

f. Bidang Politik

Sejalan dengan kembalinya NU kepada Khittah 1926 sejak

Muktamar NU pada 1984 di Situbondo Jawa Timur, maka NU

Kota Bekasi melaksanakan Khittah NU secara murni dan

konsekuen sebagai Jam’iyyah Diniyah Ijtimaiyyah(organisasi

keagamaan dan kemasyarakatan) harus menjaga jarak dengan

semua kekuatan partai politik praktis. Adapun dalam menyalurkan

Page 96: STRATEGI KOMUNIKASI PENGURUS CABANG NAHDLATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Zainuddin Abdul Madjid di Lombok, Nusa Tenggara Timur, pada 1953. Nahdlatul Wathan

82

hak politik, NU menyerahkan kepada pribadi masing-masing sesuai

aspirasi dan pilihannya yang berorientasi kepada asas maslahat dan

manfaat bagi NU.

g. Bidang Seni dan Budaya

Gambar 5.4

Dalam bidang seni dan budaya PCNU Kota Bekasi

melakukan pembentukan Lembaga Seniman dan

Budayawan Muslimin Indonesia (Lesbumi) lembaga ini

menaungi para seniman dan budayawan untuk terus

berkarya ini merupakan cara PCNU Kota Bekasi untuk

mengkolaborasikan antara seni dan dakwah , hal ini jarang

dilakukan oleh organsasi keagmaan yang lain. Selain itu

dalam rangka mempertahankan kesenian yang ada di

Indonesia PCNU Kota Bekasi mengadakan latihan pencak

silat yang diadakan setiap minggu sore di gedung NU

Center El-Sa‟id Rawalumbu Kota Bekasi dan setiap kamis

sore di Jl Veteran no,22 Margajaya Bekasi Selatan.

Page 97: STRATEGI KOMUNIKASI PENGURUS CABANG NAHDLATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Zainuddin Abdul Madjid di Lombok, Nusa Tenggara Timur, pada 1953. Nahdlatul Wathan

83

h. Bidang Informasi dan komunikasi

Gambar 6.4

Mengikuti perkembangan zaman adalah sebuah

keniscayaan maka PCNU Kota Bekasi menyesuaikan

dengan keadaan zaman, terutama untuk melakukan kegiatan

dakwah melalui tekhnologi. Kegiatan dakwah yang

dilakukan melalui teknologi adalah dengan memanfaatkan

Internet dan media masa. PCNU Kota Bekasi memilik

Radio Bintang Empat Lima (R-Bama) 104,8 fm yang

mengudara setiap hari dari jam 08:00-16:00 WIB. selain

radio PCNU Kota Bekasi juga memiliki website yaitu

www.Nubekasi.id yang diperuntukan bagi siapapun yang

mengirimkan tulisannya ke web tersebut. Dengan adanya

media informasi PCNU Kota Bekasi berharap dapat menarik

calon anggota PCNU Kota Bekasi untuk ikut dalam MKNU

yang nantinya dapat mengikuti progam yang sudah dan akan

terlaksana, sehingga visi dan misi PCNU Kota Bekasi dapat

terlaksana

Page 98: STRATEGI KOMUNIKASI PENGURUS CABANG NAHDLATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Zainuddin Abdul Madjid di Lombok, Nusa Tenggara Timur, pada 1953. Nahdlatul Wathan

84

- “Tentu saja PCNU Kota Bekasi harus mempunyai program

yang bagus, berkualitas dan menarik sesuai dengan keadaan

zaman dan kebutuhan masyarakat supaya para calon anggota

MKNU bisa tertarik dengan sendirinya untuk menjadi

peserta atau menjadi simpatik kepada PCNU Kota Bekasi.

Yang lebih penting program yang berkualitas bukan untuk

pamer atau bagaimanapun tetapi untuk mewujudkan visi

misi dari PCNU Kota Bekasi ”4

-

Program kerja tersebut akan menjadi acuan dalam

menjalankan kegiatan di PCNU Kota Bekasi. Untuk

menjalankan seluruh kegiatan yang sudah ditetapkan, PCNU

Kota Bekasi memerlukan sumberdaya manusia yang banyak.

Dengan berlimpahnya angggota maka pembagian tugas

untuk menjalankan progam bisa terlaksana. Cara khusus

yang dilakukan untuk mensosialisasikan progam yang ada di

PCNU Kota Bekasi adalah dengan menjalankan komunikasi

secara intens kepada para calon anggota.

Memberikan informasi secara terbukan juga

merupakan strategi yang dijalankan PCNU Kota Bekasi

dalam merekrut calon anggota. Hal tersebut agar adanya

kepercayaan antara calon anggota dan PCNU Kota Bekasi.

Sehingga ketika calon anggota masuk ke dalam organisasi

ada sesuau yang dia dapatkan di organisasi.

4 Wawancara pribadi antara penulis dan Bapak H.Madinah sebagai

ketua PCNU Kota Bekasi, 12 Juni 2019

Page 99: STRATEGI KOMUNIKASI PENGURUS CABANG NAHDLATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Zainuddin Abdul Madjid di Lombok, Nusa Tenggara Timur, pada 1953. Nahdlatul Wathan

85

2. Implementasi Strategi

Implementasi strategi bertumpu pada alokasi dan

pengorganisasian sumber daya yang ditempatkan melalui

penetapan struktur organisasi dan mekanisme kepemimpinan

yang dijalankan bersama budaya perusahaan dan organisasi.5

Berdasarkan hasil penelitian peneliti, Pengurus Cabang

Nahdlatul Ulama Kota Bekasi merekrut Peserta

menggunakan beberapa alat bantu seperti penggunaan media

sosial. Media sosial memiliki dampak yang cukup signifikan

dalam memberikan informasi kepada para calon anggota.

“Strategi atau cara untuk berkomunikasi agar bisa

merekrut calon anggota ya di perlukan. Gimana bissa

MKNU banyak pesetanya tapi tidak memiliki strategi.

Jadi semua organisasi jika ingin mendapatkan anggota

harus punya strategi. Gimana nih cara yang baik dan

tepat, misalnya dengan menjalankan progam yang

menarik, bikin spanduk, nyebarin pamphlet, promosi di

social media seperti instagram”6

Hasil Wawancara peneliti dengan KH. Dr.

Zamaksyari Abdul Madjid Lc, MA sebagai Dosen

Komunikasi dan Penyiaran Islam Universitas Islam As-

Syafiiyah Jakarta. Seperti kutipan diatas, bahwa strategi

komunikasi yang digunakan oleh PCNU Kota Bekasi

5 Fred R. David, alih bahasa Novita Puspasari dan Liza Nurbani

Puspitasari, Manajemen Strategik, (Jakarta: Salemba Empat, 2015), 4. 6 Wawancara pribadi antara penulis dan Bapak Dr.KH.ZamakhsyariAbdul

Madjid Lc,M.A sebagai dosen Komunikasi dan Penyiaran Islam UIA

Jakarta, 8 Agustus 2019

Page 100: STRATEGI KOMUNIKASI PENGURUS CABANG NAHDLATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Zainuddin Abdul Madjid di Lombok, Nusa Tenggara Timur, pada 1953. Nahdlatul Wathan

86

menjalankan promosi dengan membuat spanduk, nyebarin

pamflet dan media sosial cara yang efektif dalam merekrut

peserta.

PCNU Kota Bekasi membagi tipe calon anggota

menjadi dua tipe, yaitu awam dan Jama‟ah. Dalam

pelaksanaannya, Strategi yang dijalankan sesuai dengan

sasaran komunikasi yang sudah ditetapkan.

a. Calon Peserta awam

Calon peserta awam merupakan orang yang belum

mengenal organisasi PCNU Kota Bekasi. Pemberian

informasi kepada orang awam, menggunakan alat bantu

seperti penggunaan media social, media massa dan media

online. Hal ini juga disampaikan oleh Bapak Ayi Nurdin

sebagai berikut:

“Langkah pertama yaitu sosialisasi dengan cara promosi

lewat sosial media seperti whatsapp Instagram dan facebook

serta mendatangi masyarakat secara langsung.”7

Melakukan sosialisasi untuk merekrut orang awam

merupakan cara yang efisien untuk di lakukan. PCNU Kota

Bekasi mengedepankan perkembangan teknologi sebagai alat

bantu penyebaran informasi. Sebagai bentuk komunikasi

kepada para calon anggota agar informasi yang akan

disampaikan terlaksana. Sosialisasi yang dilakukan

diantaranya adalah dengan menggunakan Radio Bintang

7 Wawancara pribadi antara penulis dan Bapak H. Madinah sebagai Ketua

PCNU Kota Bekasi, 12 Juni 2019

Page 101: STRATEGI KOMUNIKASI PENGURUS CABANG NAHDLATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Zainuddin Abdul Madjid di Lombok, Nusa Tenggara Timur, pada 1953. Nahdlatul Wathan

87

Empat Lima (R-Bama) 104,8 Fm milik PCNU Kota Bekasi

siaran ini menjangkau 12 Kecamatan yang ada di Kota

Bekasi. Siaran Rbama 104,8 Fm membantu memberikan

informasi kepada masyarakat akan keberadaan PCNU Kota

Bekasi, dengan itu akan memberikan keuntungan kepada

pihak PCNU Kota Bekasi. Masyarakat dapat mengetahui

tentang PCNU Kota Bekasi, baik secara ke Organisasian

maupun progam dan kegiatan. 8

Seperti yang dinyatakan Bapak KH. Zamakhsyari

Abdul Madjid sebagai Dosen Komunikasi dan Penyiaran

Islam Universitas Islam As-Syafiiah Jakarta dalam

wawancara dengan peneliti sebagai berikut:

“sosialisasi itu kan banyak macemnya, tinggal

gimana ngebuat itu makin bagus dan menarik.

Misalnya dengan mengenalkan organisasi tersebut

melalui media sosial, atau ketika melakukan

rekrutmen caranya dibuat semenarik mungkin”9

Dari kutipan diatas, dalam hal ini peneliti melihat

bahwa PCNU Kota Bekasi dalam merekrut calon anggota

yang masih awam dengan cara melalui media sosial dalam

melakukan rekrutmen.

8 Wawancara pribadi antara penulis dan pak Ayi Nurdin sebagai

Sekretaris PCNU Kota Bekasi, 10 Juli 2019 9 Wawancara pribadi antara penulis dan Bapak Ayi Nurdin sebagai

Sekretaris PCNU Kota Bekasi, 8 Agustus 2019

Page 102: STRATEGI KOMUNIKASI PENGURUS CABANG NAHDLATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Zainuddin Abdul Madjid di Lombok, Nusa Tenggara Timur, pada 1953. Nahdlatul Wathan

88

Gambar 7.4

Berikut bukti penggunaan Instagram yang dilakukan

PCNU Kota Bekasi

PCNU Kota Bekasi juga melakukan sosialisasi via

instagram untuk membantu memberikan informasi kepada

masyarakat akan keberadaan PCNU Kota Bekasi, dengan itu

akan memberikan keuntungan kepada PCNU Kota Bekasi

agar keberadaannya makin dikenal luas oleh masyarakat.

“Yang lainnya itu apa? Media cetak? Media online? Ya

kita lihat di jaman sekarang, orang-orang lebih sering

menggunakan media social ketimbang media yang

lainnya. Jadi jika suatu media banyak di gunakan berarti

banyak juga khalayaknya dan lebih mudah penyampian

informasinya”10

Seperti yang dinyatakan dalam wawancara peneliti

dengan Bapak Dr.KH.Zamakhsyari Abdul Madjid Lc, M.A

10

Wawancara pribadi antara penulis dan Bapak Dr.KH.Zamaksyari Abdul

Madjid Lc,M.A sebagai dosen Komunikasi dan Penyiaran Islam UIA

Jakarta, 8 Agustus 2019

Page 103: STRATEGI KOMUNIKASI PENGURUS CABANG NAHDLATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Zainuddin Abdul Madjid di Lombok, Nusa Tenggara Timur, pada 1953. Nahdlatul Wathan

89

sebagai Dosen Komunikasi dan Penyiaran Islam Universitas

Islam As-Syafi‟iah Jakarta, bahwa salah satu contoh media

yang digunakannya adalah instagram sebagai alat PCNU Kota

Bekasi dalam merekrut Calon Anggota Awam.

Gambar 8.4

Berikut Bukti Penggunaan Facebook Yang Dilakukan

PCNU Kota Bekasi

PCNU Kota Bekasi juga melakukan sosialisasi via

instagram untuk membantu memberikan informasi kepada

masyarakat akan keberadaan PCNU Kota Bekasi, dengan itu

akan memberikan keuntungan kepada pihak PCNU Kota

Bekasi agar keberadaannya makin dikenal luas oleh

masyarakat.

Page 104: STRATEGI KOMUNIKASI PENGURUS CABANG NAHDLATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Zainuddin Abdul Madjid di Lombok, Nusa Tenggara Timur, pada 1953. Nahdlatul Wathan

90

Gambar 9.4

Berikut Bukti Penggunaan Website PCNU Kota

Bekasi

PCNU Kota Bekasi juga melakukan sosialisasi via

instagram untuk membantu memberikan informasi kepada

masyarakat akan keberadaan PCNU Kota Bekasi, dengan itu

akan memberikan keuntungan kepada pihak PCNU Kota

Bekasi agar keberadaannya makin dikenal luas oleh

masyarakat.

b. Jama‟ah

Jama‟ah merupakan orang yang sudah mengenaldan

sering mengikuti kegiatan yang di adakan oleh PCNU Kota

Bekasi namun belum mengikuti perkaderan secara formal dan

resmi. Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti lakukan,

PCNU Kota Bekasi menjalin komunikasi tetap kepada

Jama‟ah secara berkala.

Page 105: STRATEGI KOMUNIKASI PENGURUS CABANG NAHDLATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Zainuddin Abdul Madjid di Lombok, Nusa Tenggara Timur, pada 1953. Nahdlatul Wathan

91

“ menyebarkan broadcast melalui whatsapp, semua juga ada

aturanya tidak setiap hari kami broadcast takut privasi orang-

orang terganggu, misalkan seminggu sekali kami broadcast

untuk menyebarkan informasi terbaru.”11

Pemberian informasi kepada Jama‟ah juga merupakan

salah satu strategi dalam mempertahankan jama‟ah agar

PCNU Kota Bekasi tidak kehilangan calon anggota. 12

Strategi Komunikasi dalam merekrut calon anggota

selain dengan penggunaan media sosial dan media massa

tetapi juga dengan cara face to face atau tatap muka secara

langsung.

“Untuk mengajak jama‟ah mau ikut serta pada madrasah

kader nahdlatul ulama maka kita harus menyambangi dan

silaturahmi , terutama kepada Kiai dan tokoh masyarakat

yang akan kita ajak masuk ke PCNU Kota Bekasi karena

bagaimanapun NU sangat menghargai dan meghormati para

ulama jadi saya langsung yang turun untuk mengajak

mereka.”13

Salah satu kelebihan PCNU Kota Bekasi adalah

pemberdayaan masyarakat melalui progam progam yang

11

Wawancara pribadi antara penulis dan Bapak H.Madinah sebagai ketua

PCNU Kota Bekasi, 12 Juni 2019. 12

Wawancara pribadi antara penulis dan Pak Ayi Nurdin sebagai

sekretaris PCNU Kota Bekasi , 10 Juli 13

Wawancara pribadi antara penulis dan Bapak H.Madinah sebagai ketua

PCNU Kota Bekasi, 12 Juni 2019.

Page 106: STRATEGI KOMUNIKASI PENGURUS CABANG NAHDLATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Zainuddin Abdul Madjid di Lombok, Nusa Tenggara Timur, pada 1953. Nahdlatul Wathan

92

dimiliki kepada para jama‟ah. Tujuannya agar para calon

anggota memiliki keinginan untuk masuk ke PCNU Kota

Bekasi sebagai anggota. Memberikan penjelasan kepada

Jama;ah dengan tatap muka memiliki isi pesan yang nyata apa

adanya, memberikan dampak positif kepada PCNU kota

Bekasi. Dengan begitu, calon anggota akan merasa nyaman

dan berminat masuk kedalam Organisasi

Dalam merekrut calon anggota, PCNU Kota Bekasi

memiliki kriteria khusus selain bentuk kesetiaan terhadap

NKRI peserta harus beraliran Islam Ahlussunah Wal Jama‟ah

“Tentu untuk bisa menjadi peserta MKNU harus

beragama Islam, kemudian memiliki komitmen yang

besar terhadap NKRI, selain dua hal tadi untuk

masuk kedalam NU secara struktural calon peserta

juga harus mengikuti Islam Ahlussunah Wal

Jama‟ah yang mejadi Akidah NU. Dalam hal Fiqih

wajib mengikuti imam 4 Mazhab Yaitu Imam Abu

Hanifah, Imam Malik, Imam Syafi;i dan Imam

Hambali. Dalam Aqidah/Theologi harus ikut kepada

pendapat Imam Asyari dan Imam Maturidi.

Kemudian dalam Tasawuf harus ikut kepada Imam

Ghazali dan Imam Junaidi Al-Baghdadi

.”14

14

Wawancara pribadi antara penulis dan Bapak H.Madinah sebagai Ketua

PCNU Kota Bekasi, 12 Juni 2019.

Page 107: STRATEGI KOMUNIKASI PENGURUS CABANG NAHDLATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Zainuddin Abdul Madjid di Lombok, Nusa Tenggara Timur, pada 1953. Nahdlatul Wathan

93

Melaksanakan strategi dalam merekrut calon anggota

banyak memanfaatkan media social dan media massa serta

jaringan pribadi, dikarenakan menurut PCNU Kota Bekasi hal

tersebut merupakan salah satu cara paling efektif dan efisien

yang dapat di gunakan.

3. Evaluasi Strategi

Tahap terakhir dari strategi adalah evaluasi

implementasi strategi. Evaluasi strategi diperlukan karena

keberhasilan yang dapat dicapai dan dapat diukur untuk

menetapkan tujuan berikutnya. Evaluasi menjadi tolak ukur

strategi yang akan dilaksanakan kembali oleh suatu organisasi

dan evaluasi sangat diperlukan untuk memastikan sasaran

yang dinyatakan telah dicapai.

Hasil dalam melakukan promosi untuk merekrut

calon anggota di PCNU Kota Bekasi memiliki hasil yang

positif. Dampak dari promosi menggunakan media sosial

memiliki hasil yang signifikan. Hasil pengamatan peneliti hal

tersebut dikarenakan makin banyaknya masyarakat yang

mengetahui keberadaan PCNU Kota Bekasi. Nilai tambah

dalam merekrut calon anggota pun bisa sebagi syiar PCNU

Kota Bekasi meskipun nantinya banyak yang tidak mengikuti

MKNU. Akan tetapi akhirnya adalah masyarakat mengetahui

progam kegiatan yang diadakan oleh PCNU Kota Bekasi

Page 108: STRATEGI KOMUNIKASI PENGURUS CABANG NAHDLATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Zainuddin Abdul Madjid di Lombok, Nusa Tenggara Timur, pada 1953. Nahdlatul Wathan

94

Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kota Bekasi

melakukan evaluasi dengan melihat dari tiga faktor utama,

yaitu :

a. Meninjau Faktor Internal dan Eksternal

Dalam melaksanakan strategi untuk merekrut peserta,

Pengurus saling bekerjasama dalam menjalankan sosialisasi

yang sudah ditetapkan. Hasil pengamatan peneliti, dalam

melaksanakan evaluasi, Pengurus cabang Nahdlatul Ulama

Kota Bekasi melakukan agenda evaluasi setiap seminggu

sekali bahkan bisa dalam sehari sekali ketika mendekati

pelaksanaan progam.

“Kalo pengurus pasti seminggu sekali ada evaluasi tetapi setiap

haripun pasti ada komunikasi pada divisi masing-masing untuk

saling mengingatkan pekerjaan dan laporan program-

program .”15

Laporan hasil evaluasi setiap divisi akan menjadi acuan

dalam membat strategi yang lebih efektif untuk merekrut

peserta.

b. Menyeleksi calon peserta

Peserta yang akan ikut nantinya akan diadakan

seleksi kembali agar tidak mebludak sehingga PCNU Kota

15

Wawancara pribadi antara penulis dan Bapak Ayi Nurdin sebagai

sekretaris PCNU Kota Bekasi, 10 Juli 2019.

Page 109: STRATEGI KOMUNIKASI PENGURUS CABANG NAHDLATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Zainuddin Abdul Madjid di Lombok, Nusa Tenggara Timur, pada 1953. Nahdlatul Wathan

95

Bekasi tidak dapat melakukan perkaderan secara maksimal.

Seleksi ini dilakukan dengan pembatasan kuota dimasing

masing MWC yang ada.

c. Rapat Kerja Pimpinan

Rapat kerja pimpinan merupakan rapat organisasi

yang membahas tentang masalah-masalah yang dihadapi yang

sudah di rangkum pada saat rapat kerja bagian dan berkaitan

dengan kelancaran kerja organisasi. Rapat ini diadakan oleh

seluruh tim yang terstruktur di PCNU Kota Bekasi ini

diadakan seminggu sekali menjelang MKNU

d. Rapat Kerja Bagian

Rapat kerja bagian adalah rapat yang diadakan oleh

bagian struktur organisasi untuk membahas segala sesuatu

yang bertujuan melancarakan kerja bagian. Rapat ini

diadakan ditingkat bagian kaderisasi

e. Rapat Evaluasi Progam MKNU

Rapat evaluasi program MKNU dilaksanakan setelah

progam itu telah berlangsung dan mengukur ke aktifan dari

calon anggota yang telah mengikuti MKNU , PCNU perlu

melakukan evaluasi terhadap pelaksanaanya. Langkah yang di

perlukan adalah seperti memperbaiki mekanisme kerja dan

laporan secara periodik, pada konteks ini pimpinan dapat

Page 110: STRATEGI KOMUNIKASI PENGURUS CABANG NAHDLATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Zainuddin Abdul Madjid di Lombok, Nusa Tenggara Timur, pada 1953. Nahdlatul Wathan

96

mencermati laporan serta mengambil langkah meminimalisir

kemandegan dan ketidaksesuain pelaksanaan program16.

Evaluasi yang dilakukan PCNU Kota Bekasi akan

menjadi acuan dalam melaksanakan tindakan strategi

selanjutnya. Dilakukan dalam seminggu bahkan setiap hari

akan memberikan laporan yang secara berkala dan

meminimalisir kesalahan yang dilakukan PCNU Kota Bekasi

dalam merekrut calon anggota dalam acara MKNU

selanjutnya.

Penulis menyimpulkan bahwa prosedur yang

dilakukan oleh PCNU Kota Bekasi dilakukan sesuai dengan

rumusan yang sudah dietapkan. Mengapa PCNU Kota Bekasi

dikatakan sesuai mengikuti prosedur yang sudah di rumuskan

karena PCNU Kota Bekasi mampu mencapai pencapaian-

pencapaian yang diharapkan.

Dari hasil penelitian penulis, strategi yang dilakukan

tim perekrutan MKNU yaitu memberikan informasi kepada

calon anggota dengan cara melakukan broadcast via

whatsapp, instagram, facebook, website dan melakukan siaran

di R-Bama 104,8 fm . Dengan demikian, dengan adanya hasil

penelitian ini penulis berharap adanya peningkatan

kepercayaan masyarakat kepada PCNU Kota Bekasi untuk

dapat mengikuti MKNU yang akan datang serta ikut

berpastisipasi di setiap kegiatan PCNU kota Bekasi yang

diadakan untuk masyarakat Kota Bekasi. Dan juga

16

Wawancara pribadi antara penulis dan Bapak Ayi Nurdin selaku

seketaris, 10 Juli 2019.

Page 111: STRATEGI KOMUNIKASI PENGURUS CABANG NAHDLATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Zainuddin Abdul Madjid di Lombok, Nusa Tenggara Timur, pada 1953. Nahdlatul Wathan

97

meningkatkan kedekatan PCNU Kota Bekasi kepada

masyarakat.

Dengan demikian sosialisasi program-program dari

pencapaian yang diharapkan sangatlah baik untuk menarik

calon anggota baik dari orang awam maupun Jama‟ah.

Sedangkan dikatakan berkelanjutan tentunya karena evaluasi

perekrutan calon anggota dalam kegiatan MKNU yang akan

diadakan setiap 6 bulan sekali oelh PCNU Kota Bekasi,

setiapuntuk menilai pencapaian-pencapaian dari tujuan yang

telah ditetapkan.

“Komunikasi itu bahasa, jika ingin mengungkapkan

pendapat, memperkenalkan sesuatu ya harus ada

bahasa untuk bias mengutarakan. Jadi berkomunikasi

untuk merektur ya tepat dong. Strategi atau cara untuk

berkomunikasi agar bisa merektur peserta ya di

perlukan. Gimana bisa organisasi ingin ada penerusnya

tapi tidak memiliki strategi. Jadi semua organisasi jika

ingin mendapatkan anggota harus punya strategi.

Gimana nih cara yang baik dan tepat, misalnya dengan

menjalankan sosialiasi, di social media seperti

instagram Facebook, website maupun menggunakan

media massa seperti radio maupun cetak menggunakan

website dan jangan lupa yang terpenting adalah

menjalin komunikasi dengan masyarakat secara

Page 112: STRATEGI KOMUNIKASI PENGURUS CABANG NAHDLATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Zainuddin Abdul Madjid di Lombok, Nusa Tenggara Timur, pada 1953. Nahdlatul Wathan

98

langsung sehingga masyarakat merasa dekat dan di

perhatikan oleh PCNU Kota Bekasi”17

17

Wawancara pribadi antara penulis dan Bapak Dr.KH.Zamakhsyari

abdul madjid Lc, M.A sebagai dosen Komunikasi dan Penyiaran Islam

UIA Jakarta, 8 Agustus 2019

Page 113: STRATEGI KOMUNIKASI PENGURUS CABANG NAHDLATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Zainuddin Abdul Madjid di Lombok, Nusa Tenggara Timur, pada 1953. Nahdlatul Wathan

99

Strategi

MKNU

Perencanaan

Implementasi

Evaluasi

Mengajak Ulama Aswaja di Kota Bekasi untul ikut MKNU

mengajak para ulama di kota Bekasi ke dalam PCNU harus melalui mekanisme perkaderan yaitu dengan cara mengikuti MKNU, pengurus memiliki pendekatan yang berbeda dalam merekrut peserta dari kalangan ulama. Cara yang digunakan untuk mengajak para ulama dengan cara menemui para ulama satu persatu dengan komunikasi secara personal .

Dalam implementasinya pengurus turun langsung untuk mengajak para ulama untuk mau ikut MKNU dan nantinya setelah mengikuti kaderisasi bisa ikut berkontribusi di NU. Cara menyambangi para ulama untuk ikut dan mau menjadi peserta MKNU ini di bangun

Banyak ulama yang belum bisa di datangi secara langsung oleh pengurus . di karenakan waktu yang tidak cukup. Banyaknya ulama yang mesti di datangi. Dan jadwal kunjungan yang tidak pas sehingga dari 12 kecamatan tidak semua ulama yang berpaham Aswaja berhasil di temui oleh pengurus

Page 114: STRATEGI KOMUNIKASI PENGURUS CABANG NAHDLATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Zainuddin Abdul Madjid di Lombok, Nusa Tenggara Timur, pada 1953. Nahdlatul Wathan

100

Mengajak dari kalangan umum untuk ikut lewat tabligh akbar dan Lailatul Ijtima

Perencanaan untuk merekrut peserta dari kalangan umum menggunakan mengajak masyarakat lewat lailatul ijtima, tabligh akbar, pengajian. Semua pengurus memiliki kewajiban mengajak masyarakat

Pengurus mengajak masyarakat lewat pengajian dan lailatul ijtima ke 12 MWC dan dalam acara tersebut PCNU mengajak masyarakat untuk ikut MKNU. PCNU menjelaskan progam kerja yang di adakan sehingga masyarakat berminat untuk ikut ke MKNU

Kurang efektif jika dilakukan dalam tabligh akbar dan lailatul ijtima karna terbatasnya ruang tanya jawab

Sosialisasi lewat media sosial

Pengurus melakukan sosialisasi lewat Instagram , Halaman Facebook, Website dan Whatsapp

Membuat konten yang berisikan Informasi mengenai MKNU. Dan membuat konten tentang progam kerja yang ada di PCNU Kota Bekasi

Terlalu sedikit informasi yang ada di sosmed karena pengurus kekurangan tenaga untuk yang fokus mengelola media sosial sehingga konten dan postingan yang dibuat hanya alakadar nya saja. Dan rekrutmen lewat media sosial tidak terlalu banyak mengajak mastarakat untuk ikut MKNU

Page 115: STRATEGI KOMUNIKASI PENGURUS CABANG NAHDLATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Zainuddin Abdul Madjid di Lombok, Nusa Tenggara Timur, pada 1953. Nahdlatul Wathan

101

Sosialisasi Lewat Media Massa

Pengurus memiliki Radio Bintang 45 104,8 Fm. Lewat Radio informasi mengenai MKNU di siarkan

Siaran yang dilakukan oleh radio bintang 45 tidak memiliki jadwal yang tetap. Namun ketika siaran informasi disiarkan dan di informasikan lewat radio

Nampaknya radio tidak lagi memliki banyak peminat dan pendengarnya selain itu Radio Bintang 45 tidak memilik jadwal yang begitu jelas, sehingga informasi melalui Radio kurang dapat menginformasikan ada kegiatan MKNU yang diadakan PCNU

Tabel 1.4 Strategi Komunikasi PCNU Kota Bekasi

Page 116: STRATEGI KOMUNIKASI PENGURUS CABANG NAHDLATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Zainuddin Abdul Madjid di Lombok, Nusa Tenggara Timur, pada 1953. Nahdlatul Wathan

102

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dalam penelitian penulis lakukan dengan cara

pengumpulan data melalui wawancara, studi dokumentasi, dan

observasi ke Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kota Bekasi

mengenai strategi perekrutan peserta Madrasah Kader Nahdlatul

Ulama , maka penulis dapat memahami bahwa Pengurus Cabang

Nahdlatul Ulama Kota Bekasi merupakan organisasi yang dalam

proses awal pendirianya untuk menjalankan misi dakwah ajaran

Islam Ahlusunnah wal Jama‟ah (Aswaja), akan tetapi bagaimana

bisa menjalankan ajaran Aswaja tersebut tanpa adanya penerus

organisasi yang ikhlas dan memiliki militansi yang tinggi maka

perlu ada pelatihan yang bertujuan untuk membentuk kedua hal

tersebut. Pada awalnya untuk masuk manggota Pengurus Cabang

Nahdlatul Ulama Kota Bekasi tidak melakukan kaderisasi namun

semakin banyaknya masyarakat yang ingin bergabung maka

Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kota Bekasi harus

menyesuaikan keadaan dengan zaman. Maka kedepanya Pengurus

Cabang Nahdlatul Ulama Kota Bekasu harus memperbanyak dalam

melakukan kaderisasi secara formal yaitu dengan mengadakan

Madrasah Kader Nahdlatul Ulama , adapun kesimpulan yang

penulis susun sebagai berikut:

Page 117: STRATEGI KOMUNIKASI PENGURUS CABANG NAHDLATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Zainuddin Abdul Madjid di Lombok, Nusa Tenggara Timur, pada 1953. Nahdlatul Wathan

103

1. Perumusan strategi perekrutan peserta Madrasah Kader

Nahdlatul Ulama dengan cara mengamati bagaimana

strategi yang dilakukan.

Dalam melakukan perumusan strategi perekrutan

peserta Madrasah Kader Nahdlatul Ulama penulis

mengamati bahwa Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kota

Bekasi dapat menganalisis lingkungan yang terdiri dari,

lingkungan internal maupun lingkungan eksternal. Karena

hal demikian sangat penting dalam melakukan perumusan

strategi perekrutan Peserta Madrasah Kader Nahdlatul

Ulama yang akan diimplementasikan atau strategi yang

harus dijalankan sesuai dengan teori yang ditentukan,

sehingga memungkinkan mengetahui akan permasalahan

yang akan dihadapi atau sedang dihadapi. Dengan demikian

Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kota Bekasi dapat

menetapka rumusan-rumusan strategi perekrutan peserta

Madrasah Kader Nahdlatul Ulama dalam mengambil

keputusan yang tepat.

Dari hasil observasi dan wawancara yang penulis

lakukan kegiatan perumusan strategi dalam perekrutan

peserta Madrasah Kader Nahdlatul Ulama yang dilakukan

Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kota Bekasi sudah baik,

secara tidak langsung hal ini mencerminkan kesesuaian

teori yang digunakan. Akan tetapi ada yang harus

dipertimbangkan lagi terkait skala prioritas yang ada, agar

kebutuhan yang ada disesuaikan dengan kemampuan yang

Page 118: STRATEGI KOMUNIKASI PENGURUS CABANG NAHDLATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Zainuddin Abdul Madjid di Lombok, Nusa Tenggara Timur, pada 1953. Nahdlatul Wathan

104

dimiliki oleh Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kota

Bekasi dalam melakukan perekrutan.

Setelah merumuskan strategi perekrutan peserta

Madrasah Kader Nahdlatul Ulama yang dilakukan oleh

Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kota Bekasi, kegiatan

selanjutnya yaitu mengimplementasikan strategi atau

jalanya strategi dan tentunya agar terlaksana dan memiliki

komitmen yang antar Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama

Kota Bekasi dalam mengimplementasikanya. Komitmen

dan tanggung jawab para Pengurus Cabang Nahdlatul

Ulama Kota Bekasi yang terstruktur dalam melaksanakan

perekrutan peserta Madrasah Kader Nahdlatul Ulama

sangat diperlukan untuk mencapai pada tujuan yang

dirumuskan sebelumnya. Strategi yang digunakan untuk

merekrut atau menarik peserta yaitu dengan cara sosialisasi

mengenai program-program yang ada di Pengurus Cabang

Nahdlatul Ulama Kota Bekasi. Dengan adanya informasi

mengenai progam yang terdapat di Pengurus Cabang

Nahdlatul Ulama Kota Bekasi diharapkan dapat menarik

calon peserta Madrasah Kader Nahdlatul Ulama

2. Evaluasi strategi perekrutan peserta Madrasah Kader

Nahdlatul Ulama Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kota

Bekasi.

Dalam suatu strategi antara perumusan dan

pelaksanaanya harus dapat keserasian, strategi yang baik

yaitu ketika dalam melakukan pelaksanaanya sesuai dengan

apa yang telah dirumuskan sebelumnya untuk mengetahui

Page 119: STRATEGI KOMUNIKASI PENGURUS CABANG NAHDLATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Zainuddin Abdul Madjid di Lombok, Nusa Tenggara Timur, pada 1953. Nahdlatul Wathan

105

bagaimana perumusan strategi dan pelaksanaan strateginya

berjalan dengan baik.

Oleh sebab itu pelaksanaan strategi harus selalu

dievaluasi untuk menilai apakah hasil yang diharapkan

tercapai dan sesuai dengan rencananya serta dengan

sasaranya. Manfaat dari evaluasi yaitu untuk kita

mengetahui kelebihan-kelebihan dan kekurangan-

kekurangan yang ada, selain itu juga dapat memberikan

penilaian terhadap apa yang dilakukan.

Dari hasil observasi dan wawancara yang penulis

lakukan kegiatan implementasi strategi perekrutan peserta

Madrasah Kader Nahdlatul Ulama di Pengurus Cabang

Nahdlatul Ulama Kota Bekasi yang dilakukan memang

memiliki keterbatasan, seperti waktu dan Sumber Daya

Manusia (SDM) yang masih terbatas untuk melakukan

kegiatan Sosialiasi progam, sehingga secara tidak langsung

hal ini berpengaruh pada proses strategi perekrutan peserta

Madrasah Kader Nahdlatul Ulama di Pengurus Cabang

Nahdlatul Ulama Kota Bekasi. Dan fakor pendukungnya

yaitu dengan adanya media informasi yang dimiliki

sehingga info mengenai program-program yang dibuat oleh

Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kota Bekasi bisa di

ketahui oleh calon peserta Madrasah Kader Nahdlatul

Ulama.

Page 120: STRATEGI KOMUNIKASI PENGURUS CABANG NAHDLATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Zainuddin Abdul Madjid di Lombok, Nusa Tenggara Timur, pada 1953. Nahdlatul Wathan

106

B. Saran

Berdasarkan uraian kesimpulan di atas, maka dapat

disampaikan beberapa saran yang semoga dapat memberikan

manfaat untuk Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kota Bekasi.

Saran dari penulis adalah sebagai berikut:

1. Kepada pemimpin dan seluruh anggota Pengurus Cabang

Nahdlatul Ulama Kota Bekasi, penulis berharap agar dapat

komitmen dalam memperjuangkan Islam yang moderat di

Kota Bekasi

2. Penulis berharap agar memperbanyak kegiatan sosial yang

memberi dampak positif di masyarakat

3. Memberdayakan peserta yang telah mengikuti kegiatan

Madrasah Kader Nahdlatul Ulama

4. Penulis juga berharap agar strategi perekrutan peserta

Madrasah Kader Nahdlatul Ulama yang sudah dirumuskan

dapat diimplementasikan dalam kegiatan selanjutnya .

Page 121: STRATEGI KOMUNIKASI PENGURUS CABANG NAHDLATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Zainuddin Abdul Madjid di Lombok, Nusa Tenggara Timur, pada 1953. Nahdlatul Wathan

107

DAFTAR PUSTAKA

Alfian, Strategi Koperasi . Jakarta: Kompas. 1984.

Amsyari,Fuad. Strategi Perjuangan Umat Islam Indonesia.

Bandung: Mizan. 1990.

Anwar , Ali. “Gerakan protes petani Bekasi : Studi Kasus Awal

Masuknya Sarekat Islam di Tanah Partikelir” Skripsi.

Fakultas Sastra Universitas Indonesia :1990.

Arikunto, Suharsimi Penilaian Program Pendidikan .Jakarta: PT

Bumi Aksara, 1998.

Bungin, Burhan. penelitian kualitatif: komunikasi, ekonomi,

kebijakan public, dan Ilmu Sosial Lainnya. .Jakarta:

Kencana. 2009. Cet Ke-3

Cangara, Hafied. Perencanaan dan Strategi Komunikasi. Jakarta:

Rajawali Pers. 2013.

Cevich, John M IvanPerilaku dan Manajemen Organisasi .Jakarta:

PT.Gelora Aksara Pratama. 2005. Jilid II.

David, Fred R. alih bahasa Novita Puspasari dan Liza Nurbani

Puspitasari, Manajemen Strategi .Jakarta: Salemba Empat,

2015.

David, Fred R. Manajemen Strategi Konsep . Jakarta: Prenhalindo.

2002.

Djatmiko,Yayat Hayati Perilaku Organisasi. Bandung ;Alfabeta.

2005. Cet ke-14

Effendy, Onong Uchana. Ilmu Komunikasi, Teori dan Praktek.

Jakarta:PT Remaja Rosdakarya.2001. Cet. Ke-1

Fredy S, Evaluasi Program.Jakarta: Nuansa Madani. 2003.

Page 122: STRATEGI KOMUNIKASI PENGURUS CABANG NAHDLATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Zainuddin Abdul Madjid di Lombok, Nusa Tenggara Timur, pada 1953. Nahdlatul Wathan

108

Halim, Abdul. Sejarah perjuangan KH.Abdul Wahab. Bandung:

Baru 1970.

Hasibuan, Malayu SP. Managemen: Dasar, Pengertian, dan

Masalah . Jakarta: Bumi Aksara, 2004.

Husein, Umar. Strategic Management in Action. Jakarta: Gramedia

Pustaka Utama. 2001.

Jalaluddin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya. 2007.

Khomsahrial,Romli Komunikasi Organisasi Lengkap. Jakarta: PT

Grasindo. 2011 .

Liliweri, Alo. Komunikasi Serba Ada Serba Makna . Jakarta:

Kencana Prenada Media Group, 2011.

Moleong , Lexy JMetodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT.

Remaja Rosdakarya,1999.cet. Ke-10

Muhamad, Arni.Komunikasi Organisasi.Jakarta : bumi Aksana,

2009. Cet ke 10

Mulyana, Deddy. Komunikasi Efektif, Suatu Pendekatan Lintas

Budaya .Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2008.

Nawawi, Hadari. Management Sumber Daya Manusia untuk Bisnis

yang Kompetitf. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

2003.

Nurkancana, Wayan dan P.P.N Sumartana, Evaluasi Pendidikan.

Surabaya: Usaha Nasional, 1986.

Oliver ,Sandra alih bahasa Sigit Purwanto, Strategi Public

Relation . Jakarta: Erlangga. 2007.

Pamo, Tedjo Tri dan Udan. Manajemen Strategi. Bandung:

Rekayasa Saint. 2005.

Page 123: STRATEGI KOMUNIKASI PENGURUS CABANG NAHDLATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Zainuddin Abdul Madjid di Lombok, Nusa Tenggara Timur, pada 1953. Nahdlatul Wathan

109

Partanto, Pius A dan M Dahlan Al-Barr. Kamus Ilmiah Popular.

Surabaya: Aloka. 1994.

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional RI, Kamus Besar

Bahasa Indonesia .Jakarta: Balai Pustaka. 2005. edisi

ketiga 1092.

Rosyidi, T.A Latief. Dasar-Dasar Rhetorika Komunikasi dan

informasi.Medan. 1985. Cetke-1

Soeleiman Fadeli, Antologi NU Sejarah – Istilah –Amaliah –

Uswah .Surabaya : Khalista 2007.

Soemirat,Soleh. dkk., komunikasi Orrganisasi,Jakarta : Universitas

Terbuka. 2000. Cet.1

Sopandi,Andi. Sejarah dan Budaya Kota Bekasi : Sebuah Catatan

Perkembangan Sejarah dan Budaya Masyarakat Bekasi.

Bekasi :Dispora PemkotBekasi. 2009.

Subari, Supervisi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. 1994.

Suhendra dan Murdiyah Hayati, Management Sumber Daya

Manusia .Jakarta: UIN Jakarta Press. 2006.

Syaikhu, Ahmad. Bekasi Rumah Kita.Bekasi:Kreasi Kota

Publisher 2018.

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan

Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia.Jakarta: Balai

Pustaka. 1998.

Toha, Chahib. Teknik Evaluasi Pendidikan.Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada. 1996.

Usman, Syarif. Strategi Pembangunan Indonesia dan

Pembangunan dalam Islam.Jakarta: Firman Jakarta.1998

Page 124: STRATEGI KOMUNIKASI PENGURUS CABANG NAHDLATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Zainuddin Abdul Madjid di Lombok, Nusa Tenggara Timur, pada 1953. Nahdlatul Wathan

110

Vertihzal Rivai dan Ella Jauvani Sagal, Management Sumber Daya

Manusia untuk Perusahaan.Yogyakarta: Gajah Mada

University Press. 2007.

Viji Srinisvan, Metode evaluasi Partisipatoris dalam Waller

Fernandes dan Rajes Tendon (editor). Reset

Partisipatoris-Risset Pembebasan.Jakarta: Gramedia

Pustaka Umum. 1993.

Widjaja, Komunikasi dan Hubungan Masyarakat.Jakarta: Bumi

Aksara. 2002.

Yusuf, Slamet Efendi . Mengukuhkan Tradisi Memodemisasi

Organisasi (t.t.: tp.,t.th.).

Zamakhsyari, Muhammad. Peradaban Baru Dalam Historis NU

Kota Bekasi. Bekasi: Indie Publishing. 2018.

http://www.nu.or.id/a,public-m,static-s,detail-lang,id-ids,1-id,12-

t,struktur-.phpx. Di kutip pada tanggal; 26-Maret-2019,

pukul 17:25 WIB

https://www.bekasikota.go.id/detail/83-12-Sejarah-Kota-Bekasi.

Dikutip pada tanggal 21-Agustus-2019,pukul 02:00 WIB

https://www.beritasatu.com/nasional/296804/said-aqil-terpilih-

secara-aklamasi-sebagai-ketum-pbnu. Di kutip pada

tanggal 20-Agustus-2019,pukul 07:00 WIB

Page 125: STRATEGI KOMUNIKASI PENGURUS CABANG NAHDLATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Zainuddin Abdul Madjid di Lombok, Nusa Tenggara Timur, pada 1953. Nahdlatul Wathan

111

LAMPIRAN

Wawancara Pribadi Penulis 1

Ketua PCNU Kota Bekasi :Bapak H.Madinah HL

M.M

Tempat, waktu & tanggal wawancara :Kp.Rawa Bogo, Jatimekar,

Jatiasih , Kota Bekasi

Jam 12.30-14.00

12 Juni 2019

Pertanyaan:

1. Apa langkah yang dilakukan PCNU Kota Bekasi untuk menarik

masyarakat agar mau ikut kedalam kegiatan MKNU ?

2. Apa syarat untuk menjadi peserta MKNU?

3. Sasaran untuk calon peserta itu siapa saja?

4. Apa media yang paling efektif?

5. Bagaimana bentuk komunikasi kepada calon peserta MKNU?

6. Apa tujuan dari komunikasi tersebut?

Jawaban:

1. Langkah pertama yaitu sosialisasi dengan cara sosialisasi lewat

sosial media seperti whatsapp Instagram dan facebook serta

Untuk mengajak jama‟ah mau ikut serta pada madrasah kader

nahdlatul ulama maka kita harus menyambangi dan silaturahmi ,

terutama kepada Kiai dan tokoh masyarakat yang akan kita ajak

masuk ke PCNU Kota Bekasi karena bagaimanapun NU sangat

menghargai dan meghormati para ulama jadi saya langsung yang

turun untuk mengajak mereka.

Page 126: STRATEGI KOMUNIKASI PENGURUS CABANG NAHDLATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Zainuddin Abdul Madjid di Lombok, Nusa Tenggara Timur, pada 1953. Nahdlatul Wathan

112

2. Tentu untuk bisa menjadi peserta MKNU harus beragama Islam,

kemudian memiliki komitmen yang besar terhadap NKRI, selain

dua hal tadi untuk masuk kedalam NU secara struktural calon

peserta juga harus mengikuti Islam Ahlussunah Wal Jama‟ah

yang mejadi Akidah NU. Dalam hal Fiqih wajib mengikuti imam

4 Mazhab Yaitu Imam Abu Hanifah, Imam Malik, Imam Syafi;i

dan Imam Hambali. Dalam Aqidah/Theologi harus ikut kepada

pendapat Imam Asyari dan Imam Maturidi. Kemudian dalam

Tasawuf harus ikut kepada Imam Ghazali dan Imam Junaidi Al-

Baghdadi

3. Sasaran yang paling utama adalah tokoh masyarakat baik ustadz

ataupun kiai setempat, hal ini bertujuan untuk menguatkan NU

terlebih dahulu serta mendahulukan tokoh masyarakat agar tanpa

ikut MKNU masyarakat bisa mendapatkan ilmu melalui mereka.

Sebab tokoh masyarakat tidak kita pungkiri memiliki peran yang

cukup besar di masyarakat

4. Kita tidak membatasi umur dan semua juga bisa menjadi peserta

jikalah mampu menjadi relawan.

5. Kalo sekarang eranya adalah era digital, jadi media yang paling

efektif adalah menyebarkan broadcast melalui whatsapp, semua

juga ada aturanya tidak setiap hari kami broadcast takut privasi

orang-orang terganggu, misalkan seminggu sekali kami broadcast

untuk menyebarkan informasi terbaru. Termasuk Instagram dan

facebook juga kami gunakan media yang paling efektif. Selain

menggunakan media sosial kami juga mendatangi jam‟ah yang

ada di 12 kecamatan melalui peran MWC

Page 127: STRATEGI KOMUNIKASI PENGURUS CABANG NAHDLATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Zainuddin Abdul Madjid di Lombok, Nusa Tenggara Timur, pada 1953. Nahdlatul Wathan

113

6. Tujuannya untuk mendekatkan antara pengurus dan jam‟ah

sehingga kedepannya bisa terus besirnegi tidak hanya dalam

kegiatan MKNU.

Page 128: STRATEGI KOMUNIKASI PENGURUS CABANG NAHDLATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Zainuddin Abdul Madjid di Lombok, Nusa Tenggara Timur, pada 1953. Nahdlatul Wathan

114

Wawancara Pribadi Penulis 2

Kesekretariatan PCNU Kota Bekasi : Bapak Ayi Nurdin

Tempat, waktu & tanggal wawancara : Kantor PCNU Kota Bekasi

Jam 10.00-12.00

10 Juni 2019

Pertanyaan

1. Apa tujuan dari komunikasi tersebut?

2. Bagaimana proses evaluasi strateginya?

3. Apa ada acara khusus untuk melakukan Sosialisasi?

4. Apa ada bidang khusus untuk menangani calon peserta?

5. Apakah ada kendala yang di hadapi?

Jawaban

1. Untuk mengenalkan program-program PCNU Kota Bekasi

dengan begitu masyarakat dapat mengetahui progam yang ada di

PCNU Kota Bekasi dan nantinya memiliki keinginan untuk

bergabung. Selain itu dapat membantu memberikan informasi

kepada masyarakat akan keberadaan PCNU Kota Bekasi, dengan

itu akan memberikan keuntungan kepada pihak PCNU Kota

Bekasi. Masyarakat dapat mengetahui tentang PCNU Kota

Bekasi, baik secara ke Organisasian maupun progam dan

kegiatan

2. Kalo pengurus pasti seminggu sekali ada evaluasi tetapi setiap

haripun pasti ada komunikasi pada bidang masing-masing untuk

saling mengingatkan pekerjaan dan laporan progam agar

masyarakat bisa tau Pemberian informasi kepada Jama‟ah juga

Page 129: STRATEGI KOMUNIKASI PENGURUS CABANG NAHDLATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Zainuddin Abdul Madjid di Lombok, Nusa Tenggara Timur, pada 1953. Nahdlatul Wathan

115

merupakan salah satu strategi dalam mempertahankan jama‟ah

agar PCNU Kota Bekasi tidak kehilangan calon anggota

Selain itu Rapat evaluasi program MKNU dilaksanakan setelah

progam itu telah berlangsung dan mengukur ke aktifan dari calon

anggota yang telah mengikuti MKNU , PCNU perlu melakukan

evaluasi terhadap pelaksanaanya. Langkah yang di perlukan

adalah seperti memperbaiki mekanisme kerja dan laporan secara

periodik, pada konteks ini pimpinan dapat mencermati laporan

serta mengambil langkah meminimalisir kemandegan dan

ketidaksesuain pelaksanaan program

3. sosialisasi itu kan banyak macemnya, tinggal gimana ngebuat itu

makin bagus dan menarik. Misalnya dengan mengenalkan

organisasi tersebut melalui media sosial, atau ketika melakukan

rekrutmen caranya dibuat semenarik mungkin tapi ada cara

khusus yang dilakukan adalah dengan rutin menyapa jamaah

secara langsung agar kedepannya untuk mencari peserta MKNU

dari kalangan awam bisa mudah di lakukan karna kebanyakan

yang ikut dalam MKNU adalah Jam‟ah yaitu orang orang yang

memang sudah sering ikut dan hadir dalam kegiatan PCNU Kota

Bekasi.

4. Yang menangani sosialisasi adalah semua pengurus, karna

sosialisasi merupakan sebagian dari proses mendakwahkan NU di

masyarakat baik di jama‟ah maupun di masyarakat awam

5. Kendalanya seperti eranya sudah berubah dari manual ke era

digital dan ratarata orang-orang milenial menggunakan sosial

media dan jadi PCNU Kota Bekasi pun mau tidak mau mengikuti

Page 130: STRATEGI KOMUNIKASI PENGURUS CABANG NAHDLATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Zainuddin Abdul Madjid di Lombok, Nusa Tenggara Timur, pada 1953. Nahdlatul Wathan

116

perkembangan zaman yang amat pesat ini untuk menggunakan

sosial media.

Page 131: STRATEGI KOMUNIKASI PENGURUS CABANG NAHDLATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Zainuddin Abdul Madjid di Lombok, Nusa Tenggara Timur, pada 1953. Nahdlatul Wathan

117

Wawancara Pribadi Penulis 3

Nama : Dr. KH.Zamaksyari Abdul Madjid Lc, M.A

Jabatan : Dosen Komunikasi dan Penyiaran Islam UIA

Tempat : Universitas Islam As-Syafi‟iyah Jakarta

Tanggal : 08 Agusrus 2019

Pukul : 13.00

1. Menurut Bapak, bagaimana strategi komunikasi PCNU

Kota Bekasi dalam merekrut calon peserta MKNU?

“Menurut saya, dalam merekrut dan mengajak orang

untuk mau dan masuk dalam sebuah organisasi maka

Organisasi pasti akan melakukan Sosialiasi atau

perkenalan-perkenalan tentang Orgnisasinya kepada

masyarakat. Caranya bisa bermacam-macam”

2. Strategi seperti apa yang efektif pak?

“Strategi atau cara untuk berkomunikasi agar bisa

merekrut calon anggota ya di perlukan. Gimana bissa

MKNU banyak pesetanya tapi tidak memiliki strategi.

Jadi semua organisasi jika ingin mendapatkan anggota

harus punya strategi. Gimana nih cara yang baik dan

tepat, misalnya dengan menjalankan progam yang

menarik, bikin spanduk, nyebarin pamphlet, promosi di

social media seperti instagram”

Page 132: STRATEGI KOMUNIKASI PENGURUS CABANG NAHDLATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Zainuddin Abdul Madjid di Lombok, Nusa Tenggara Timur, pada 1953. Nahdlatul Wathan

118

3. Menurut bapak, strategi komunikasi berdasarkan teori

R. David apakah sudah pas digunakan untuk merekrut

peserta?

“Jika di kondisikan dengan apa yang terjadi di lapangan,

ya pas-pas saja. Kan teorinya juga luas jika di

interpretasikan kemana saja. Tinggal bagaimana caranya

kita mengemas hal tersebut menjadi menarik”

4. Jika secara luas, apakah sebuah Organisasi sudah tepat

jika menggunakan strategi komunikasi untuk merekrut

peserta?

“Komunikasi itu bahasa, jika ingin mengungkapkan

pendapat, memperkenalkan sesuatu ya harus ada bahasa

untuk bias mengutarakan. Jadi berkomunikasi untuk

merektur ya tepat dong. Strategi atau cara untuk

berkomunikasi agar bisa merektur peserta ya di

perlukan. Gimana bisa organisasi ingin ada penerusnya

tapi tidak memiliki strategi. Jadi semua organisasi jika

ingin mendapatkan anggota harus punya strategi.

Gimana nih cara yang baik dan tepat, misalnya dengan

menjalankan sosialiasi, di social media seperti

instagram Facebook, website maupun menggunakan

media massa seperti radio maupun cetak menggunakan

website dan jangan lupa yang terpenting adalah

menjalin komunikasi dengan masyarakat secara

Page 133: STRATEGI KOMUNIKASI PENGURUS CABANG NAHDLATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Zainuddin Abdul Madjid di Lombok, Nusa Tenggara Timur, pada 1953. Nahdlatul Wathan

119

langsung sehingga masyarakat merasa dekat dan di

perhatikan oleh PCNU Kota Bekasi”

5. Melakukan promosi di media sosial apakah lebih efektif

dibandingkan dengan yang lainnya pak?

“Yang lainnya itu apa? Media cetak? Media online? Ya

kita lihat di jaman sekarang, orang-orang lebih sering

menggunakan media sosial ketimbang media yang

lainnya. Jadi jika suatu media banyak di gunakan berarti

banyak juga khalayaknya dan lebih mudah penyampian

informasinya

Page 134: STRATEGI KOMUNIKASI PENGURUS CABANG NAHDLATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Zainuddin Abdul Madjid di Lombok, Nusa Tenggara Timur, pada 1953. Nahdlatul Wathan

120

Foto bersama Dr.KH.Zamaksyari Abdul Madjid sebagai dosen

Komunikasi dan Penyiaran Islam di Universitas Islam As-Syafi’iah

Jakarta

Page 135: STRATEGI KOMUNIKASI PENGURUS CABANG NAHDLATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Zainuddin Abdul Madjid di Lombok, Nusa Tenggara Timur, pada 1953. Nahdlatul Wathan

121

Foto Bersama Bapak KH Madinah selaku ketua PCNU Kota Bekasi

Page 136: STRATEGI KOMUNIKASI PENGURUS CABANG NAHDLATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Zainuddin Abdul Madjid di Lombok, Nusa Tenggara Timur, pada 1953. Nahdlatul Wathan

122

Foto bersama Bapak Ayi Nurdin selaku sekertaris PCNU Kota Bekasi

Page 137: STRATEGI KOMUNIKASI PENGURUS CABANG NAHDLATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Zainuddin Abdul Madjid di Lombok, Nusa Tenggara Timur, pada 1953. Nahdlatul Wathan

123

Foto bersama para peserta MKNU angkatan ke 2 , Kiai Imam

Baikuni,KHR Abbas, Ust Ashari, KH. Mir’an Syamsuri

Page 138: STRATEGI KOMUNIKASI PENGURUS CABANG NAHDLATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Zainuddin Abdul Madjid di Lombok, Nusa Tenggara Timur, pada 1953. Nahdlatul Wathan

124