Strategi komunikasi pemasaran terintegrasi dalam membangun merek
-
Upload
yudi-dwi-harjo -
Category
Business
-
view
1.670 -
download
5
Transcript of Strategi komunikasi pemasaran terintegrasi dalam membangun merek
![Page 1: Strategi komunikasi pemasaran terintegrasi dalam membangun merek](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022013122/55aa36d21a28ab574c8b47d2/html5/thumbnails/1.jpg)
BELAJAR MARKETING
“STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN TERINTEGRASI
DALAM MEMBANGUN MEREK”
Era modern yang serba transparan saat ini, membuat persaingan di dunia usaha
semakin ketat dan kompetitif. Kompetitor yang juga merupakan pemain pasar,
membuat denyut persaingan semakin mengeliat. Semakin banyak pemain pasar,
semakin besar dan bertumbuh pasar tersebut. Sehingga, untuk memenangkan
persaingan tersebut, perusahaan dituntut dapat memenuhi keinginan & kebutuhan
konsumen atau biasa disebut juga dengan istilah ekspektasi konsumen melalui
sebuah strategi.
Strategi pemasaran menjadi faktor utama dalam menaklukkan dan memenangkan
persaingan. Pemasaran juga menjadi senjata ampuh serta berperan penting
dalam mengantisipasi perubahan-perubahan yang terjadi baik untuk masa
sekarang dan masa yang akan datang.
Demi membangun merek, tidak sedikit perusahaan yang melakukan aktivitas
pemasaran dan promosi dengan biaya yang relatif tinggi. Namun kenyataannya,
banyak juga yang gagal dan terhempas dari persaingan, karena ternyata aktivitas
promosi maupun komunikasi pemasarannya masih belum efektif. Agar
memperoleh hasil optimal yang efektif, maka bauran promosi sebagai alat
komunikasi pemasaran harus dioptimalkan dan diintegrasikan, untuk dapat
membidik tepat kepada pasar sasaran. Strategi komunikasi yang memadukan
alat-alat komunikasi pemasaran ini adalah Strategi Komunikasi Pemasaran
Terintegrasi (Integrated Marketing Communication).
Dalam menerapkan strategi tersebut, maka perlu pengelolaan yang didasarkan
pada fungsi manajemen yang meliputi perencanaan, pengorganisasian,
pengoordinasian, dan pengendalian. Faktor lain yang menentukan kesuksesan
keberhasilan suatu usaha adalah konsistensi perusahaan dalam implementasi
strategi komunikasi pemasaran yang telah disusun.
![Page 2: Strategi komunikasi pemasaran terintegrasi dalam membangun merek](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022013122/55aa36d21a28ab574c8b47d2/html5/thumbnails/2.jpg)
A. Pengertian Pemasaran
Pemasaran adalah suatu proses sosial, dimana individu dan kelompok
mendapatkan apa yang mereka butuhkan, dan mereka inginkan dengan
menciptakan dan mempertahankan produk dan nilai dengan individu dan
kelompok lainnya. (Philip Kotler, 1997).
Pemasaran adalah sebuah disiplin bisnis strategis yang mengarahkan proses
penciptaan, penawaran dan perubahan values dari satu inisiator kepada
stakeholdernya. (Hermawan Kartajaya, 1996).
B. Strategi Pemasaran
Strategi adalah cara agar dapat mencapai sebuah sasaran. Robbins & Coulter
(2007) mendefinisikan strategi sebagai keputusan dan tindakan yang menentukan
kinerja jangka panjang sebuah organisasi. Mereka juga menggambarkan
pentingnya strategi bagi para manager pemasaran dengan mengatakan bahwa
melalui pemasaran strategis, para manajer menetapkan rencana permainan atau
peta perjalanan yaitu strategi-strategi tentang bagaimana organisasi melakukan
bisnis, bagaimana organisasi akan bersaing dan bagaimana organisasi menarik
dan memuaskan pelanggannya agar sasaran-sasaran organisasi dapat dicapai.
Kotler dan Amstrong (2004) mendefinisikan strategi pemasaran sebagai logika
pemasaran dengan mana unit bisnis berharap untuk mencapai sasaran
pemasarannya.
1. Segmentation, Targeting dan Positioning
a. Segmentation (Segmentasi pasar)
Segmentasi pasar adalah proses mengelompokkan pasar ke dalam
segmen yang berbeda-beda. Segmen pasar adalah sekelompok
pembeli yang memberikan respon yang sama terhadap aktivitas
pemasaran tertentu. (Bilson Simamora, 2013).
b. Targeting (Penetapan pasar sasaran)
![Page 3: Strategi komunikasi pemasaran terintegrasi dalam membangun merek](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022013122/55aa36d21a28ab574c8b47d2/html5/thumbnails/3.jpg)
Penetapan pasar sasaran adalah menentukan segmen-segmen pasar
yang potensial bagi perusahaan. Targeting juga merupakan strategi
dalam mengalokasikan sumber daya secara efektif. Strategi ini perlu
dilakukan untuk mempermudah proses penyesuaian sumber daya-
sumber daya yang anda miliki (fitting) ke dalam segmen-segmen pasar
yang telah dipilih. (Hermawan Kartajaya, 2006)
c. Positioning (Penempatan produk)
Penempatan produk adalah strategi untuk memenangi dan menguasai
benak pelanggan melalui produk yang kita tawarkan. Juga merupakan
upaya mengarahkan pelanggan anda secara kredibel. Positioning juga
merupakan upaya membangun dan mendapatkan kepercayaan
pelanggan. (Hermawan Kartajaya, 2004)
2. Konsep Bauran Pemasaran
Agar implementasi strategi komunikasi pemasaran dapat berjalan dengan
sukses, maka diperlukan berbagai elemen yang dapat dikendalikan oleh
perusahaan seperti product, price, place dan promotion. Keempat elemen
tersebut dikenal dengan bauran pemasaran (marketing mix).
Menurut William J. Stanton (1993) pemasaran adalah suatu sistem total dari
kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga,
mempromosikan dan mendistribusikan barang-barang yang dapat
memuaskan keinginan dan jasa baik kepada konsumen saat ini maupun
konsumen potensial.
Kotler (2000) mendefinisikan bahwa bauran pemasaran adalah kelompok
kiat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai sasaran
pemasarannya dalam pasar sasaran. Sedangkan Jerome Mc-Carthy dalam
Fandy Tjiptono (2004) merumuskan bauran pemasaran menjadi 4 P
(Product, Price, Promotion dan Place).
a. Product (Produk).
Merupakan bentuk penawaran organisasi jasa yang ditujukan untuk
mencapai tujuan melalui pemuasan kebutuhan dan keinginan
pelanggan. Produk disini bisa berupa apa saja (baik yang berwujud fisik
![Page 4: Strategi komunikasi pemasaran terintegrasi dalam membangun merek](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022013122/55aa36d21a28ab574c8b47d2/html5/thumbnails/4.jpg)
maupun tidak) yang dapat ditawarkan kepada pelanggan potensial
untuk.memenuhi kebutuhan dan keinginan tertentu. Produk merupakan
semua yang ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan, diperoleh dan
digunakan atau dikonsumsi untuk dapat memenuhi kebutuhan dan
keinginan yang berupa fisik, jasa, orang, organisasi dan ide.
b. Price (Harga)
Bauran harga berkenaan dcngan kebijakan strategis dan taktis seperti
tingkat harga, struktur diskon, syarat pembayaran dan tingkat
diskriminasi harga diantara berbagai kelompok pelanggan. Harga
menggambarkan besarnya rupiah yang harus dikeluarkan seorang
konsumen untuk memperoleh satu buah produk dan hendaknya harga
akan dapat terjangkau oleh konsumen.
c. Promotion (Promosi)
Promosi adalah kegiatan untuk memperkenalkan suatu produk atau jasa
pada pasar sasaran, untuk membangun persepsi pelanggan mengenai
produka atau jasa yang ditawarkan. Bauran promosi meliputi berbagai
metode, yaitu Iklan, Promosi Penjualan, Penjualan Tatap Muka dan
Hubungan Masyarakat.
d. Place (Saluran Distribusi)
Merupakan keputusan distribusi menyangkut kemudahan akses
terhadap jasa bagi para pelanggan. Tempat dimana produk tersedia
dalam sejumlah saluran distribusi dan outlet yang memungkinkan
konsumen dapat dengan mudah memperoleh suatu produk.
C. Merek
Merek bukan sekedar nama, bukan pula sekedar logo atau sekedar simbol tetapi
merek adalah indikator value yang anda tawarkan kepada pelanggan. Merek
adalah aset yang menciptakan value bagi pelanggan dengan memperkuat
kepuasan dan loyalitasnya. Merek adalah resultan dari semua langkah yang
dijalankan terhadap produk. Ketika kita menentukan STP (segmentation,
targeting, positioning) dan diferensiasi, serta mendukungnya dengan bauran
pemasaran (strategi produk, harga, distribusi, promosi) dan strategi selling yang
![Page 5: Strategi komunikasi pemasaran terintegrasi dalam membangun merek](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022013122/55aa36d21a28ab574c8b47d2/html5/thumbnails/5.jpg)
solid, sebenarnya kita sedang membangun dan mengembangkan sebuah merek.
(Hermawan Kertajaya, 2004)
Kotler (2005) menambahkan merek adalah suatu simbol rumit dapat
menyampaikan hingga enam tingkat pengertian yaitu di bawah ini:
1. Atribut: Merek mengingatkan atribut-atribut tertentu.
2. Manfaat: Atribut-atribut harus diterjemahkan menjadi manfaat fungsional
dan emosional.
3. Nilai: Merek tersebut juga menyatakan sesuatu tentang nilai produsennya.
4. Budaya: Merek tersebut juga melambangkan budaya tertentu.
5. Kepribadian: Merek tersebut dapat mencerminkan kepribadian tertentu.
6. Pemakai: Merek tersebut menyiratkan jenis konsumen yang membeli atau
menggunakan produk tersebut.
Yang membedakan merek dari sesama komoditas tanpa merek adalah persepsi
dan perasaan pelanggan tentang atribut produk tersebut sesuai kinerja produk
tersebut. Akhirnya, merek tetap tinggal dalam benak konsumen. (Kevin Keller
dikutip oleh Kotler (2005).
D. Komunikasi Pemasaran
Definisi komunikasi pemasaran menurut Sutisna (2002) adalah komunikasi
pemasaran merupakan usaha untuk menyampaikan pesan kepada publik
terutama konsumen saran mengenai perbedaan produk di pasar.
Promosi adalah segala bentuk komunikasi yang digunakan untuk
menginformasikan (to inform), membujuk (to persuade), dan mengingatkan (to
remind) pasar sasaran tentang produk yang dihasilkan organisasi, individu
ataupun rumah tangga dan bertujuan untuk menstimulasi permintaan pasar
sasaran. (Bilson Simamora, 2013).
Dalam komunikasi ada dua elemen yang terlibat, yaitu pengirim pesan (sender)
dan penerima pesan (receiver). Ada dua perangkat yang digunakan yaitu Pesan
(message) dan media. Ada empat fungsi yang dilakukan, yaitu Pengkodean
(encoding), Penerjemah Kode (decoding), respon (response) dan umpan balik
![Page 6: Strategi komunikasi pemasaran terintegrasi dalam membangun merek](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022013122/55aa36d21a28ab574c8b47d2/html5/thumbnails/6.jpg)
(feedback). Elemen terakhir yang terlibat tetapi tidak diinginkan adalah gangguan
komunikasi (noises). (Bilson Simamora, 2013).
Dalam menentukan respon atau tanggapan, langkah awal yang dilakukan adalah
mengidentifikasi audien sasaran agar komunikasi pemasaran yang sudah di
desain lebih efektif.
Menurut Kotler (2005), Respon konsumen dalam melakukan pembelian akan
melalui tahapan yang terdiri dari Tahap Cognitive (tahap kesadaran), Tahap
Affective (tahap pengaruh), Tahap Conative (tahap perilaku/ tindakan pembelian).
Ada empat model untuk mengetahui respon/ tanggapan konsumen yang tertuang
dalam Model hierarki tanggapan. Dan keempat Model tersebut akan melewati
tahapan respon konsumen yaitu:
1. Model AIDA (Attention, Interest, Desire, Action)
Pada prosesnya konsumen akan mengawali dengan tahap Cognitive,
melalui Attention (menaruh perhatian), kemudian proses berlanjut ke tahap
Affective yaitu konsumen akan merasa Interest (ketertarikan) serta mulai
Desire (berniat/ berhasrat), proses ini terus berlanjut sampai akhirnya
masuk ke tahap Conative yaitu konsumen memutuskan untuk Action
(tindakan membeli).
2. Model Hierarki efek
Proses pertama, konsumen akan mengawali dengan tahap Cognitive,
melalui efek kesadaran dan pengetahuan, kemudian proses berlanjut ke
tahap Affective dengan efek kesukaan, preferensi dan keyakinan, proses
ini terus berlanjut sampai akhirnya masuk ke tahap Conative, dengan
tindakan Pembelian dari konsumen.
3. Model Inovasi Adopsi
Sama dengan proses pada kedua model diatas, model Inovasi Adopsi juga
melalui proses dimana konsumen akan mengawali dengan tahap
Cognitive, melalui kesadaran. Pada tahap selanjutnya yaitu tahap
Affective, Konsumen akan mulai menaruh minat dan melakukan evaluasi.
Proses ini terus berlanjut sampai akhirnya masuk ke tahap Conative,
dengan tindakan Percobaan dan Adopsi dengan pembelian.
![Page 7: Strategi komunikasi pemasaran terintegrasi dalam membangun merek](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022013122/55aa36d21a28ab574c8b47d2/html5/thumbnails/7.jpg)
4. Model komunikasi
Pada tahap tahap Cognitive, proses yang dilalui konsumen secara
berurutan adalah Keterbukaan, Penerimaan dan Respon Kognitif. Proses
ini akan berlanjut dengan Sikap dan Maksud dalam tahap Affective. Pada
tahap akhir yaitu tahap Conative, konsumen akan melakukan tindakan
dengan Perilaku pembelian.
E. Komunikasi Pemasaran Terintegrasi
Komunikasi pemasaran harus di integrasikan untuk menyampaikan pesan yang
konsisten dan mencapai positioning strategis. Untuk meningkatkan memori
terhadap merek, diperlukan pemrosesan yang lebih intens dan menyeluruh
sehingga hubungan merek yang lebih kuat dengan kategori produk atau
kebutuhan konsumen dapat dibangun untuk meningkatkan kinerja memori.
Komunikasi Pemasaran Terintegrasi atau IMC (Integrated Marketing
Communication) adalah sebuah konsep komunikasi pemasaran yang
mengidentifikasi nilai tambah dari sebuah rencana komprehensif yang
mengevaluasi peran-peran strategis dari beragam disiplin ilmu komunikasi,
sebagai contoh periklanan, direct response, sales promotion dan public relation
dan mengkombinasikan disiplin-disiplin tersebut untuk memberikan clarity,
konsistensi dan efek komunikasi yang maksimal. (George E. Belch & Michael E.
Belch, 2001)
Menurut (Kotler & Keller, 2009), komunikasi pemasaran terdiri dari delapan model
komunikasi utama agar dapat mendorong efektifitas dan efisiensi, antara lain:
1. Iklan, yaitu semua bentuk terbayar dari presentasi non personal dan
promosi ide, barang atau jasa melalui sponsor yang jelas.
Yang termasuk jenis Iklan yaitu Iklan cetak dan tayangan, Kemasan
luar, Sisipan kemasan, Film, Brosur dan buklet, Poster dan selebaran,
Direktori, Cetak ulang iklan, Papan iklan, Tanda panjangan, Pajangan
titik pembelian, Bahan audiovisual, Simbol dan logo, Video.
2. Promosi penjualan, berbagai insentif jangka pendek untuk mendorong
percoba an atau pembelian produk atau jasa.
![Page 8: Strategi komunikasi pemasaran terintegrasi dalam membangun merek](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022013122/55aa36d21a28ab574c8b47d2/html5/thumbnails/8.jpg)
Yang termasuk jenis Promosi penjualan yaitu Kontes, permainan,
undian, lotre, Premi dan hadiah, Sampel, Bazar dan pameran dagang,
Pameran, Demonstrasi, Kupon, Rabat, Pembiayaan berbunga rendah,
Hiburan, Tunjangan pertukaran barang bekas.
3. Acara dan pengalaman, kegiatan dan program yang diseponsori
perusahaan yang dirancang untuk menciptakan interaksi harian atau
interaksi yang berhubungan dengan merek tertentu.
Yang termasuk jenis Acara dan pengalaman yaitu Olahraga, Hiburan,
Festival, Seni, Acara amal, Tur pabrik, Museum perusahaan.
4. Hubungan masyarakat dan publisitas, beragam program yang
dirancang untuk mempromosikan atau melindungi citra perusahaan
atau produk individunya.
Yang termasuk jenis Hubungan masyarakat dan publisitas yaitu
Peralatan media, Pidato, Seminar, Laporan tahunan, Donasi amal,
Publikasi, Hubungan komunitas, Lobi, Media indentitas, Majalah
perusahaan.
5. Pemasaran langsung, penggunaan surat, telepon, facsimile, e-mail,
atau internet untuk berkomunikasi secara langsung dengan atau
memintan respons atau dialog dari pelanggan dan prospek tertentu.
6. Pemasaran interaktif, kegiatan dan program online yang dirancang
untuk melibatkan pelanggan atau prospek secara langsung atau tidak
langsung meningkatkan kesadaran, memperbaiki citra, atau
menciptakan penjualan produk dan jasa.
Yang termasuk jenis Pemasaran langsung dan interaktif yaitu Katalog
surat, Telemarketing, Belanja elektronik, Belanja TV, Surat faks, E-
mail, Surat suara, Blog, Situs web.
7. Pemasaran dari mulut ke mulut, komunikasi lisan, tertulis, dan
elektronik antar masyarakat yang berhubungan dengan keunggulan
atau pengalaman membeli atau menggunakan produk atau jasa.
Yang termasuk jenis Pemasaran dari mulut ke mulut yaitu Orang ke
orang, Chat room, Blog.
8. Penjualan personel, interaksi tatap muka dengan satu atau lebih
pembeli prospektif untuk tujuan melakukan presentasi, menjawab
pertayaan, dan pengadaan pesanan.
![Page 9: Strategi komunikasi pemasaran terintegrasi dalam membangun merek](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022013122/55aa36d21a28ab574c8b47d2/html5/thumbnails/9.jpg)
Yang termasuk jenis Penjualan personel yaitu Presentasi penjualan,
Rapat penjualan, Program insentif, Sampel, Bazar dan pameran
dagang.
F. Pengendalian Strategi Pemasaran
Pelaksanaan aktivitas pemasaran perlu dimonitor, dibandingkan dan dikoreksi
karena seringkali terjadi gap antara realisasi dengan target/ rencana semula.
Pengendalian adalah fungsi manajemen yang meliputi pemonitoran (monitoring),
pembandingan (comparing), dan pengoreksian (correcting), kinerja actual dengan
suatu standar, lalu mengambil tindakan manajerial yang sesuai (Robbins dan
Coulter 2007).
Pengendalian strategis adalah tugas untuk menjamin bahwa tujuan, strategi dan
sistem pemasaran perusahaan secara optimal diselaraskan dengan lingkungan
pemasaran yang diramalkan nanti dan yang sekarang. Suatu perangkat yang
dikenal sebagai instrumen untuk menilai efektivitas pemasaran menunjukkan profil
efektivitas pemasaran di seluruh divisi atau perusahaan dalam hal; filsafat
pelanggan, organisasi pemasaran, informasi pemasaran, perencanaan strategis
dan efisiensi operasional. Perangkat lain, yang dikenal sebagai audit pemasaran,
merupakan suatu pengamatan berkala, bebas, sistematis dan menyeluruh
terhadap lingkungan, tujuan-tujuan, strategi-strategi dan kegiatan-kegiatan
pemasaran perusahaan. Tujuan audit pemasaran adalah untuk menentukan
bidang masalah pemasaran dan merekomendasikn rencana tindakan korektif
bersifat jangka panjang maupun jangka pendek guna meningkatkan efektivitas
pemasaran secara menyeluruh dari organisasi tersebut. (M. Suyanto, 2007).
![Page 10: Strategi komunikasi pemasaran terintegrasi dalam membangun merek](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022013122/55aa36d21a28ab574c8b47d2/html5/thumbnails/10.jpg)
PENUTUP
Kompetisi yang ketat, lingkungan yang dinamis dan konsumen yang semakin
pintar, mewajibkan perusahaan untuk mampu memperkirakan arah perubahan
dan menentukan strategi yang handal untuk menghadapinya. Sekedar memenuhi
keinginan dan kebutuhan dirasa belum cukup untuk memenangi persaingan,
karena para pesaing melakukan hal yang sama. Maka untuk dapat memenangkan
persaingan dan terus menjaga kelangsungan hidup, tuntutan memberikan
kepuasan konsumen atau pasar sasaran menjadi hal wajib dan tidak bisa ditawar
lagi.
Dalam rangka memenangkan persaingan di pasar tersebut, perusahaan perlu
menciptakan dan menerapkan strategi yang berorientasi pasar. Strategi
pemasaran melalui Komunikasi Pemasaran Terintegrasi dapat menjadi pilihan
yang tepat dan efektif.
Konsistensi serta intensitas dalam penerapan strategi Komunikasi Pemasaran
Terintegrasi seperti iklan. Promosi penjualan, acara dan pengalaman, hubungan
masyarakat dan publisitas, pemasaran langsung, pemasaran interaktif,
pemasaran dari mulut ke mulut dan penjualan personel, akan mampu menciptakan
dan membangun merek. Sebuah merek yang kuat mempunyai kekuatan dalam
memberikan nilai tambah kepada pelanggan. Pada akhirnya, Pelanggan atau
konsumen yang sudah terjalin dengan merek yang memberikan nilai tambah akan
menjadi loyal.
Pentingnya upaya perbaikan terus menerus melalui feedback konsumen, perlu
dilakukan untuk memenuhi perubahan keinginan dan kebutuhan berkelanjutan
konsumen. Feedback terebut akan didapatkan dari berbagai tahapan dari proses
pengendalian yaitu tahapan monitoring dan evaluasi.