RPP Terintegrasi LH
-
Upload
tc-prijono -
Category
Documents
-
view
59 -
download
1
Transcript of RPP Terintegrasi LH
1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
TERINTEGRASI DENGAN LINGKUNGAN HIDUP
Identitassekolah : SMAN 6 MALANG
Identitas mata Pelajaran: Pendidikan Kewarganegaraan
Kelas/semester : X/1
Materi : Dinamika demokrasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
Alokasi Waktu : 3 x 45 menit
A. KompetensiInti :
1 Menghayatiperilaku yang sesuaidenganprinsipprinsipsolidaritas yang diladasiajaran agama yang di anutnya.
2 Menghayatipersamaankedudukanwarganegaratanpamembedakan agama danrasdankeprcayaangender ,golongan ,budaya,dansukudalamkehidupanbermasarakat,berbangsadanbernegara..
3 Mengamalakannilainilaipancasiladalamkehidupanbermasarakat,berbangsadanbernegara.4 Menghayatibudayademokrasidenganmengutamakanprinsipmusywarah,mufakat,dankesad
aranbernegarakesatuandalamkonteks NKRI.
B. KopeetensiDasar
1.1 Memahamipokokpikiran yang terkandungdalamPembukaanUndang-UndangDasar NegaraRepublikIndonesiaTahun 1945 DASAR
1.2 Menyajihasiltelaahpokok-pokokpikiranPembukaanUndang-UndangDasar NegaraRepublikIndonesiaTahun 1945.
1.3 Mendeskripsikan hakikat UUD 1945 sebagai konstitusi negara Indonesia1.4 Mendeskripsikan Amandemen UUD 19451.5 Menjelaskan Pokok-pokok pikiran yang terkandung dari alinea satu sampai alinea keempat
dan pasal-pasalnya
C.Indikataor Pencapaiaan Kopetensi
1.1.1 Menjelaskan Pembukaan UUD NRI Tahun 1945
1.1.2 Menjelaskan Proklamasi kemerdekaan
1.1.3 Mejelaskan proses perumusan Pembukaan UUD NRI 1945
2
1.1.4 Menjelaskan perumusan proklamasi kemerdekaan RI
1.1.5 Menghubungkan Pembukaan UUD NRI 1945 dan Proklamasi
Kemerdekaan
1.1.6 Mendeskripsikan hakikat UUD 1945 sebagai konstitusi negara
Indonesia
1.1.7 Mendeskripsikan Amandemen UUD 1945
1.1.8 Menjelaskan Pokok-pokok pikiran yang terkandung dari alinea satu
sampai alinea keempat dan pasal-pasalnya
D. Materi Pembelajaran
1. Pengertian kostitusi
Konstitusi berasal dari bahasa inggris constitution, yaitu keseluruhan dari peraturan
tertulis dan tidak tertulis yang mengatur secara mengikat tentang cara-cara bagaimana
suatu pemerintahan diselanggarakan
2. Tujuan konstitusi
Memberi pembatasan dan pengawasan pada kekuasaan politik
Menetapkan batasan kekuasaan bagi penguasa
3. Nilai-nilai konstitusi
Nilai normatif yaitu konstitusi menjadi pegangan masyarakat
Nilai nominal yaitu ada bagian yang ditaati yaitu ada bagian yang tidak ditaati
Nilai semantik yaitu secara hukum berlaku tetapi sekedar untuk melaksanakan kekuasaan
politik
4. Fungsi konstitusi
Membatasi kekuasaan pemerintah
Melindungi hak asasi
5. Periodesasi berlakunya konstitusi Indonesia
3
a. 18 Agustus 1985-14 November 1945, berlaku UUD 1945 terdiri dari Pembukaan dan
batang tubuh (16 Bab, 37 Pasal, 4 Pasal Aturan Peralihan, 2 Ayat Aturan Tambahan)
b. 27 Desember 1949-17 Agustus 1950, berlaku konstitusi RIS 1949, terdiri dari
Mukadimah dan batang tubuh (6 Bab, 197 Pasal)
c. 17 Agustus 1950-5 Juli 1959, berlaku UUDS 1950 terdiri dari Mukadimah dan
Batang Tubuh (6 Bab, 146 Pasal)
d. 5 Juli 1959-1998, berlaku UUD 1945 terdiri dari Pembukaan, batang tubuh (16 Bab,
37 Pasal, 4 Pasal Aturan Peralihan, 2 Ayat Aturan Tambahan) dan Penjelasan
e. 2004 berlaku UUD 1945 Amandemen terdiri dari Pembukaan dan pasal-pasal (6 Bab,
37 Pasal, 3 Pasal Aturan Peralihan, 2 Pasal Aturan Tambahan)
6. Fungsi perubahan konstitusi UUD 1945 (Amandemen)
a) Amandemen, menambah bagian yang sudah ada, perubahan/garis perbaikan yang
sudah ada
b) Fungsinya untuk memperkuat posisi UUD 1945 dengan mengakomodasikan aspirasi
politik yang berkembang agar tidak ketinggalan zaman
7. Kesepakatan dasar melakukan perubahan dasar konstitusi
a) Perubahan dilakukan legislatif dengan batasan-batasan tertentu
b) Perubahan dengan referandum
c) Perubahan dilakukan oleh lembaga tertentu
d) Perubahan dilakukan oleh negara bagian di negara serikat
8. Contoh perilaku positif terhadap konstitusi
a. Pemilu diselenggarakan tanpa paksaan/kekerasan
b. Mengutamakan musyawarah
c. Mendukung penyelenggaraan aksi damai
d. Menghindari main hakim sendiri
9. Makna setiap alenia UUD 1945
Alenia 1, memuat tentang bangsa Indonesia anti penjajahan
Alenia 2, memuat tentang kemerdekaan bangsa Indonesia dicapai dengan perjuangan
yang panjang
4
Alenia 3, kemerdekaan Indonesia mendapat ridho oleh Tuhan YME
Alenia 4, memuat tentang sistem pemerintahan, bentuk negara, bentuk pemerintahan,
tujuan negara, falsafah bangsa
10. Kedudukan UUD 1945
1 Sebagai norma pertama
2 Sebagai pokok faedah fundamental negara
11. Pembukaan menceritakan pokok-pokok pikiran dalam pembukaan
1. Negara melindungi segenap bangsa
2. Negara mewujudkan keadilan Indonesia
3. Negara berkedaulatan rakyat
4. Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa berdasar atas Kemanusiaan Yang Adil
dan Beradab
E Metode Pembelajaran
Kooperatif Learning, dengan model tim siswa kelompok prestasi / student teams-
achievement division (STA
Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan pertama
Rincian Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan:
Memberikan salam
Menanyakan kepada siswa kesiapan dan kenyamanan
untuk belajar
Menanyakan kehadiran siswa
Mempersilakan salah satu siswa memimpin doa
Tanya jawab materi sebelumnya mengenai pengertian
Hak Asasi Manusia
5 menit
5
Menyampaikan tujuan pembelajaran
Kegiatan Inti:
Tahap pertama : Mengeksperimenkan/mengeksplorasikan
Mengumpulkan data dari berbagai sumber (media cetak dan
elektronik) tentang Pembukaan UUD NRI Tahun 1945
45 Menit
Penutup
Refleksi, siswa dan guru membuat rangkuman bersama tentang
sikap positif terhadap konstitusi negara
Penilaian, guru memberi penilai hasil kerja siswa secara
individu dan kelompok
Penugasan, guru memberi tugas kepada siswa untuk menuliskan
beberapa sikap positif terhadap konstitusi negara
10 Menit
Pertemuan kedua
Rincian Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan
Memberikan salam
Menanyakan kepada siswa kesiapan dan kenyamanan untuk belajar
Menanyakan kehadiran siswa
Mempersilakan salah satu siswa memimpin doa
Tanya jawab materi pokok pikiran Pembukaan UUD 1945
Menyampaikan tujuan pembelajaran
10 Menit
Kegiatan Inti
Tahap ketiga : Mengomunikasikan
Mempresentasikan makna pokok-pokok pikiran Pembukaan UUD NRI
Tahun 1945 dan keterkaitan dengan pasal-pasalnya
45 menit
6
Penutup
Refleksi, siswa dan guru membuat rangkuman bersama tentang makna
alinea di dalam Pembukaan UUD 1945
Penilaian, guru memberi penilai hasil kerja siswa secara individu dan
kelompok
Penugasan, guru memberi tugas kepada siswa untuk menuliskan
hubungan makna pokok pikiran yang terkandung dari alinea satu sampai
alinea keempat dan keterkaitan pasal-pasal UUD NRI Tahun 1945
15 Menit
Penilaian :
1. Tugas:
- Mengumpulkan data dari berbagai sumber tentang Pembukaan UUD NRI Tahun 1945
- Diskusi kelompok membahas hasil pengumpulan data
- Membuat laporan hasil pengumpulan data
- Mempresentasikan hasil laporan di depan kelas (format presentasi terlampir)
2. Observasi
Menilai kegiatan pengamatan dan tanya jawab dengan nara sumber berkaitan dengan
Pembukaan UUD NRI Tahun 1945
3. Portofolio,
Penilaian ini digunakan untuk menilai hasil pekerjaan baik individu maupun kelompok tentang
Pembukaan UUD NRI Tahun 1945 (format portofolio terlampir)
4. Tes
Digunakan untuk menilai hasil belajar secara individu tentang Pembukaan UUD NRI Tahun
1945
1. Test uraian
7
Soal tes uraian :
1) Sebutkan periodesasi konstitusi Indonesia 5 Juli 1959-1998?
2) Sebutkan perbedaan sistematika UUD 1945 sebelum dan sesudah amandemen?
3) Sebut dan jelaskan makna poko-pokok pikiran yang terkandung dalam Pembukaan UUD
1945
Kunci jawaban :
1) Periodesasi berlakunya konstitusi Indonesia
o 18 Agustus 1985-14 November 1945, berlaku UUD 1945 terdiri dari Pembukaan dan
batang tubuh (16 Bab, 37 Pasal, 4 Pasal Aturan Peralihan, 2 Ayat Aturan Tambahan)
o 27 Desember 1949-17 Agustus 1950, berlaku konstitusi RIS 1949, terdiri dari
Mukadimah dan batang tubuh (6 Bab, 197 Pasal)
o 17 Agustus 1950-5 Juli 1959, berlaku UUDS 1950 terdiri dari Mukadimah dan Batang
Tubuh (6 Bab, 146 Pasal)
o 5 Juli 1959-1998, berlaku UUD 1945 terdiri dari Pembukaan, batang tubuh (16 Bab, 37
Pasal, 4 Pasal Aturan Peralihan, 2 Ayat Aturan Tambahan) dan Penjelasan
2) Perbedaan sistematika UUD 1945 sebelum dan sesudah amandemen
o 5 Juli 1959-1998, berlaku UUD 1945 terdiri dari Pembukaan, batang tubuh (16 Bab, 37
Pasal, 4 Pasal Aturan Peralihan, 2 Ayat Aturan Tambahan) dan Penjelasan
o 2004 berlaku UUD 1945 Amandemen terdiri dari Pembukaan dan pasal-pasal (6 Bab, 37
Pasal, 3 Pasal Aturan Peralihan, 2 Pasal Aturan Tambahan)
o 3) Persatuan
Pokok pikiran pertama yaitu Negara melindungi segenap bangsa Indonesia dan
seluruh tumpah darah Indonesia dengan berdasar atas persatuan (pokok pikiran
persatuan).Pokok pikiran ini menegaskan bahwa dalam pembukaan yang diterima
adalah bentuk Negara kesatuan.
o Keadilan social
Pokok pikiran kedua adalah Negara hendak mewujudkan keadilan social bagi
seluruh rakyat Indonesia (pokok pikiran keadilan social).Pokok pikiran ini
menempatkan suatu tujuan atau cita-cita yang ingin dicapai yaitu mewujudkan
masyarakat yang adil dan berkemakmuran.
8
o Kedaulatan Rakyat
Pokok pikiran ketiga yaitu Negara yang berkedaulatan rakyat, berdasarkan atas
kerakyatan dan permusyawaratan/perwakilan (pokok pikiran kedaulatan
rakyat).Pokok pikiran ini mengandung konsekuensi logis bahwa system Negara
yang dimuat dalam Undang-Undang Dasar harus berdasarkan atas kedaulatan rakyat
dan permusyawaratan/perwakilan.
o Ketuhanan
Pokok pikiran keempat adalah Negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa,
menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab (pokok pikiran ketuhanan).Pokok
pikiran ini mengandung konsekuensi logis bahwa Undang-Undang Dasar harus
mengandung isi yang mewajibkan pemerintah dan penyelenggara Negara lainnya
untuk memelihara budi pekerti manusia yang luhur.
Contoh soal pengayaan
1) Sebutkan dasar melakukan perubahan konstitusi menurut C.F. Strong?
2) Sebutkan fungsi perubahan UUD 1945?
3) Sebutkan contoh perilaku positif terhadap konstitusi?
Kunci Jawaban:
1) Kesepakatan dasar melakukan perubahan dasar konstitusi :
o Perubahan dilakukan legislatif dengan batasan-batasan tertentu
o Perubahan dengan referandum
o Perubahan dilakukan oleh lembaga tertentu
o Perubahan dilakukan oleh negara bagian di negara serikat
2) Fungsi perubahan konstitusi / UUD 1945
o Amandemen, menambah bagian yang sudah ada, perubahan/garis perbaikan yang sudah
ada
9
o Fungsinya untuk memperkuat posisi UUD 1945 dengan mengakomodasikan aspirasi
politik yang berkembang agar tidak ketinggalan zaman
3) Contoh perilaku positif terhadap konstitusi
o Pemilu diselenggarakan tanpa paksaan/kekerasan
o Mengutamakan musyawarah
o Mendukung penyelenggaraan aksi damai
o Menghindari main hakim sendiri
Penskoran.
Menjawab 2 benar, skor 4
Menjawab 2 salah, skor 3
Menjawab 1 benar, skor 2
Jawaban salah semua, skor 1
Jumlah skor: 10
Jumlah skor maksimal: 5 X 10 = 50
Jumlah skor
Nilai = X 100%
Jumlah Skor maksimal
10
1. Penilaian
Teknik dan Instrumen Penilaian
a. Sikap
No Nama
Sikap Spiritual
Nilai
Berdoa
sebelum
dan sesudah
melakukan
melakukan
aktivitas
Menguca
pkan rasa
syukur
atas
karunia
Tuhan
Memberi
salam sebelum
dan sesudah
menyampaikan
pendapat/prese
ntasi
Mengungk
apkan
kekaguma
n secara
lisan
ketika
melihat
kebesaran
Tuhan
1
2
3
4
5
dst
No Nama
Sikap SosialTotal
NilaiTanggung
Jawab
Rasa Ingin
TahuPeduli
Kejujura
n
1
2
11
3
4
5
Dst
Jurnal
No Nama Siswa Waktu Kejadian / Perilaku +/- Nilai
1
2
3
4
5
dst
Rubrik Tugas Individu
Aspek Nilai
Berdiri tegap menghadap dan dapat menjaga kontak mata dengan guru
Dapat menyampaikan pendapat dengan suara yang baik, bahasa yang santun
dan sistematis
Menyampaikan pendapat dengan intonasi dan bahasa tubuh yang
meyakinkan
Pendapat mencerminkan penerapan konsep yang dijelaskan
Nilai rata-rata
Kriteria Penilaian
Nilai Kualitatif Nilai Kuantitatif
A 4 > 80
B 3 75 – 80
12
C 2 72 - 74
D 1 < 72
Rubrik Pengamatan Sikap Diskusi Kelompok
Aspek Nilai
A. Isi Materi
Ketikan menarik dan mudah dimengerti serta sistematis
Hasil diskusi menggambarkan konsep penginderaan jauh
Terlihat hubungan antara jenis, aspek, manfaat dan keunggulan
penginderaan jauh
B. Kerjasama Kelompok
Semua anggota kelompok berpartisipasi aktif dalam diskusi
Semua anggota kelompok mengerti dan memahami mengenai materi
yang di diskusikan
C. Presentasi
Berdiri tegap menghadap dan dapat menjaga kontak mata dengan
audien
Dapat menyampaikan materi dengan suara yang baik, bahasa yang
santun dan sistematis
Menyampaikan materi dengan intonasi dan bahasa tubuh yang
menyakinkan audien
Memberikan tanggapan/jawaban yang benar dan sesuai pemecahan
masalah
Nilai rata-rata
13
Kriteria Penilaian:
Nilai Kualitatif Nilai Kuantitatif
A 4 > 80
B 3 75 – 80
C 2 72 - 74
D 1 < 72
No Aspek yang dinilai 3 2 1 Keterangan
1 Menunjukkan rasa syukur kepada Tuhan
2 memiliki rasa ingin tahu (curiosity)
3 menunjukkan ketekunan dan tanggungjawab dalam
belajar dan bekerja baik secara individu maupun
berkelompok
Rubrik Penilaian Sikap
No Aspek yang dinilai Rubrik
1 Menunjukkan rasa syukur
kepada Tuhan YME
3: menunjukkan ekspresi rasa syukur kepada Tuhan YME
pada satu atau lebih kesempatan (topik)
2: belum secara eksplisit menunjukkan ekspresi atau
ungkapan syukur, namun menaruh minat terhadap
kebesaran Tuhan saat refleksi
1: belum menunjukkan ekspresi rasa syukur, atau
menaruh minat terhadap terhadap kebesaran Tuhan saat
14
refleksi
2 Menunjukkan rasa ingin
tahu
3: menunjukkan rasa ingin tahu yang besar, antusias,
terlibat aktif dalam kegiatan kelompok
2: menunjukkan rasa ingin tahu, namun tidak terlalu
antusias, dan baru terlibat aktif dalam kegiatan
kelompok ketika disuruh
1: tidak menunjukkan antusias dalam pengamatan, sulit
terlibat aktif dalam kegiatan kelompok walaupun telah
didorong untuk terlibat
3 Menunjukkan ketekunan
dan tanggungjawab dalam
belajar dan bekerja baik
secara individu maupun
berkelompok
3: tekun dalam menyelesaikan tugas dengan hasil terbaik
yang bisa dilakukan, berupaya tepat waktu.
2: berupaya tepat waktu dalam menyelesaikan tugas,
namun belum menunjukkan upaya terbaiknya
1: tidak berupaya sungguh-sungguh dalam menyelesaikan
tugas, dan tugasnya tidak selesai
Deskripsi sikap ini digunakan untuk pertimbangan dalam menentukan profil siswa.
b. Pengetahuan
Tes Tertulis
1. Uraikan Indikator tentang pembukaan UUD 1945
2. Tuliskan nilai-nilai yang terkandung dalam pembukaan UUD 1945
c. Keterampilan
15
No Nama
Kegiatan
Pres
enta
si
Ber
argu
men
tasi
Men
jaw
ab
Peng
uas
aan
Mat
eri
Nilai
1
2
3
dst
Sumber dan Media Pembelajaran:
Sumber pelajaran :
Buku Kewarganegaraan SMA kelas X , oleh Drs. Chotib, dkk, penerbit Yudistira dan
Buku kewarganegaraan SMA Kelas X,oleh Sukadi,penrbit Sewu
Media cetak, elektronik.
Malang, 25 Januari 2015
Mengetahui
Kepala sekolah Guru Mata Pembelajaran
Drs.Hariyanto,M.pd. Sri Rhayu Windarti
NIP . 19640105 199003 1 019 NIP.19561002 198503 2 003
16
Lampiran
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, atau disingkat UUD 1945 atau
UUD '45, adalah hukum ter tulis(basic law), konstitusi pemerintahan negara RepubliIndonesia
saat ini.
UUD 1945 disahkan sebagai undang-undang dasar negara oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus
1945. Sejak tanggal 27 Desember 1949, di Indonesia berlaku Konstitusi RIS, dan sejak tanggal
17 Agustus 1950 di Indonesia berlaku UUDS 1950. Dekrit Presiden 5 Juli 1959 kembali
memberlakukan UUD 1945, dengan dikukuhkan secara aklamasi oleh DPR pada tanggal 22 Juli
1959.
Pada kurun waktu tahun 1999-2002, UUD 1945 mengalami 4 kali perubahan (amendemen), yang
mengubah susunan lembaga-lembaga dalam sistem ketatanegaraan Republik Indonesia
Naskah Undang-Undang Dasar 1945
Sebelum dilakukan amendemen, UUD 1945 terdiri atas Pembukaan, Batang Tubuh (16 bab, 37
pasal, 65 ayat (16 ayat berasal dari 16 pasal yang hanya terdiri dari 1 ayat dan 49 ayat berasal
dari 21 pasal yang terdiri dari 2 ayat atau lebih), 4 pasal Aturan Peralihan, dan 2 ayat Aturan
Tambahan), serta Penjelasan.
Setelah dilakukan 4 kali perubahan, UUD 1945 memiliki 16 bab, 37 pasal, 194 ayat, 3 pasal
Aturan Peralihan, dan 2 pasal Aturan Tambahan.
Dalam Risalah Sidang Tahunan MPR Tahun 2002, diterbitkan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 Dalam Satu Naskah, sebagai Naskah Perbantuan dan Kompilasi
Tanpa Ada Opini.
SEJARAH AWAL
Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) yang dibentuk pada
tanggal 29 April 1945 adalah badan yang menyusun rancangan UUD 1945. Pada masa sidang
pertama yang berlangsung dari tanggal 28 Mei hingga 1 Juni 1945, Ir. Soekarno menyampaikan
17
gagasan tentang "Dasar Negara" yang diberi nama Pancasila. Pada tanggal 22 Juni 1945, 38
anggota BPUPKI membentuk Panitia Sembilan yang terdiri dari 9 orang untuk merancang
Piagam Jakarta yang akan menjadi naskah Pembukaan UUD 1945. Setelah dihilangkannya anak
kalimat "dengan kewajiban menjalankan syariah Islam bagi pemeluk-pemeluknya" maka naskah
Piagam Jakarta menjadi naskah Pembukaan UUD 1945 yang disahkan pada tanggal 18 Agustus
1945 oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Pengesahan UUD 1945
dikukuhkan oleh Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) yang bersidang pada tanggal 29
Agustus 1945. Naskah rancangan UUD 1945 Indonesia disusun pada masa Sidang Kedua Badan
Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPKI). Nama Badan ini tanpa kata "Indonesia"
karena hanya diperuntukkan untuk tanah Jawa saja. Di Sumatera ada BPUPKI untuk Sumatera.
Masa Sidang Kedua tanggal 10-17 Juli 1945. Tanggal 18 Agustus 1945, PPKI mengesahkan
UUD 1945 sebagai Undang-Undang Dasar Republik Indonesia.
Periode berlakunya UUD 1945 (18 Agustus 1945 - 27 Desember 1949)
Dalam kurun waktu 1945-1950, UUD 1945 tidak dapat dilaksanakan sepenuhnya karena
Indonesia sedang disibukkan dengan perjuangan mempertahankan kemerdekaan. Maklumat
Wakil Presiden Nomor X pada tanggal 16 Oktober 1945 memutuskan bahwa kekuasaan legislatif
diserahkan kepada KNIP , karena MPR dan DPR belum terbentuk. Tanggal 14 November 1945
dibentuk Kabinet Semi-Presidensial ("Semi-Parlementer") yang pertama, sehingga peristiwa ini
merupakan perubahan pertama dari sistem pemerintahan Indonesia terhadap UUD 1945.
Periode berlakunya Konstitusi RIS 1949 (27 Desember 1949 - 17 Agustus 1950)
Pada masa ini sistem pemerintahan indonesia adalah parlementer. Bentuk pemerintahan dan
bentuk negaranya federasi yaitu negara yang di dalamnya terdiri dari negara-negara bagian yang
masing masing negara bagian memiliki kedaulatan sendiri untuk mengurus urusan dalam
negerinya. Ini merupakan perubahan dari UUD 1945 yang mengamanatkan bahwa Indonesia
adalah Negara Kesatuan.
Periode UUDS 1950 (17 Agustus 1950 - 5 Juli 1959)
Pada periode UUDS 1950 ini diberlakukan sistem Demokrasi Parlementer yang sering disebut
Demokrasi Liberal. Pada periode ini pula kabinet selalu silih berganti, akibatnya pembangunan
18
tidak berjalan lancar, masing-masing partai lebih memperhatikan kepentingan partai atau
golongannya. Setelah negara RI dengan UUDS 1950 dan sistem Demokrasi Liberal yang dialami
rakyat Indonesia selama hampir 9 tahun, maka rakyat Indonesia sadar bahwa UUDS 1950
dengan sistem Demokrasi Liberal tidak cocok, karena tidak sesuai dengan jiwa Pancasila dan
UUD 1945.
Isi Pembukaan UUD 1945
Republik Indonesia
Pembukaan UUD 1945
"Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka
penjajahan diatas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan
perikeadilan."
"Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang
berbahagia dengan selamat sentosa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang
kemerdekaan negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur."
"Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur,
supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini
kemerdekaannya."
"Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintah negara Indonesia yang melindungi
segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia
yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah
kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar negara Indonesia,
yang terbentuk dalam suatu susunan negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat
dengan berdasar kepada :
Ketuhanan Yang Maha Esa,
kemanusiaan yang adil dan beradab,
19
persatuan Indonesia, dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan,
serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia."
Karena situasi politik pada Sidang Konstituante 1959 dimana banyak saling tarik ulur
kepentingan partai politik sehingga gagal menghasilkan UUD baru, maka pada tanggal 5 Juli
1959, Presiden Sukarno mengeluarkan Dekrit Presiden yang salah satu isinya memberlakukan
kembali UUD 1945 sebagai undang-undang dasar, menggantikan Undang-Undang DasaR
Sementara 1950 yang berlaku pada waktu itu.
Pada masa ini, terdapat berbagai penyimpangan UUD 1945, di antaranya:
Presiden mengangkat Ketua dan Wakil Ketua MPR/DPR dan MA serta Wakil Ketua DPA
menjadi Menteri Negara
MPRS menetapkan Soekarno sebagai presiden seumur hidup
Periode UUD 1945 masa orde baru (11 Maret 1966 - 21 Mei 1998)
Pada masa Orde Baru (1966-1998), Pemerintah menyatakan akan menjalankan UUD 1945 dan
Pancasila secara murni dan konsekuen.
Pada masa Orde Baru, UUD 1945 juga menjadi konstitusi yang sangat "sakral", di antara melalui
sejumlah peraturan:
Ketetapan MPR Nomor I/MPR/1983 yang menyatakan bahwa MPR berketetapan untuk
mempertahankan UUD 1945, tidak berkehendak akan melakukan perubahan terhadapnya
Ketetapan MPR Nomor IV/MPR/1983 tentang Referendum yang antara lain menyatakan bahwa
bila MPR berkehendak mengubah UUD 1945, terlebih dahulu harus minta pendapat rakyat
melalui referendum.
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1985 tentang Referendum, yang merupakan pelaksanaan
Ketetapan MPR Nomor IV/MPR/1983.
20
Periode 21 Mei 1998 - 19 Oktober 1999
Pada masa ini dikenal masa transisi. Yaitu masa sejak Presiden Soeharto digantikan oleh
B.J.Habibie sampai dengan lepasnya Provinsi Timor Timur dari NKRI.
Periode Perubahan UUD 1945
Salah satu tuntutan Reformasi 1998 adalah dilakukannya perubahan (amendemen) terhadap
UUD 1945. Latar belakang tuntutan perubahan UUD 1945 antara lain karena pada masa Orde
Baru, kekuasaan tertinggi di tangan MPR (dan pada kenyataannya bukan di tangan rakyat),
kekuasaan yang sangat besar pada Presiden, adanya pasal-pasal yang terlalu "luwes" (sehingga
dapat menimbulkan multitafsir), serta kenyataan rumusan UUD 1945 tentang semangat
penyelenggara negara yang belum cukup didukung ketentuan konstitusi.
Tujuan perubahan UUD 1945 waktu itu adalah menyempurnakan aturan dasar seperti tatanan
negara, kedaulatan rakyat, HAM, pembagian kekuasaan, eksistensi negara demokrasi dan negara
hukum, serta hal-hal lain yang sesuai dengan perkembangan aspirasi dan kebutuhan bangsa.
Perubahan UUD 1945 dengan kesepakatan di antaranya tidak mengubah Pembukaan UUD 1945,
tetap mempertahankan susunan kenegaraan (staat structuur) kesatuan atau selanjutnya lebih
dikenal sebagai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), serta mempertegas sistem
pemerintahan presidensial.
Dalam kurun waktu 1999-2002, UUD 1945 mengalami 4 kali perubahan (amendemen) yang
ditetapkan dalam Sidang Umum dan Sidang Tahunan MPR:
Sidang Umum MPR 1999, tanggal 14-21 Oktober 1999 → Perubahan Pertama UUD 1945
Sidang Tahunan MPR 2000, tanggal 7-18 Agustus 2000 → Perubahan Kedua UUD 1945
Sidang Tahunan MPR 2001, tanggal 1-9 November 2001 → Perubahan Ketiga UUD 1945
Sidang Tahunan MPR 2002, tanggal 1-11 Agustus 2002 → Perubahan Keempat UUD 1945
21
Lembaran kerja siswa
Esi tes
1. Apa maksud dari kalimat “mengubah Pembukaan UUD 1945
berarti meniadakan negara RI ?
2. Apa hakikat Pembukaan UUD 1945 ?
3. Apa yang menjadi alasan Pembukaan tidak bisa dirubah?
4. Bagaimana Tujuan Negara Kesatuan RI sesuai Pembukaan UUD
1945?
5. Bagaimana bentuk kongkrit pelaksanaan kedaulatan rakyat
menurut UUD 1945
Tugas rumah
1 Negara indonesia merupkan Negara Hukum dan semua aktivitas seseorang dengan
individu laen atau dengan lingkungan Sekitak akan di atur dengan ketentuaan hukum atau
aturan yang berlaku,Namun sampai saat ini banyak orang yang melanggar hukum atau
aturan tersebut bahkan pejabat pejabat besar pun melanggarnya,
Mengapa demikian jelaskan alasanya sesuai kenyataan yang ada di lingkungan sekitar
anda?