STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME...

239
STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME GURU DI SMA NEGERI 10 TANGERANG SELATAN Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Oleh Annisa Silviani 11150182000054 JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN (FITK) UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019

Transcript of STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME...

Page 1: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN

PROFESIONALISME GURU

DI SMA NEGERI 10 TANGERANG SELATAN

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

Annisa Silviani

11150182000054

JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN (FITK)

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2019

Page 2: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang
Page 3: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang
Page 4: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang
Page 5: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang
Page 6: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang
Page 7: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

i

ABSTRAK

Annisa Silviani (NIM 1150182000054), Strategi Kepala Sekolah dalam

Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang Selatan.

Skripsi Program Strata Satu (S-1) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

Universitas Islam Syarif Hidayatullah Jakarta, 2019.

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan dan mengetahui strategi kepala

sekolah dalam meningkatkan profesionalisme guru di SMAN 10 Kota Tangerang

Selatan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Pengumpulan data dilakukan

melalui teknik observasi, wawancara dan studi dokumen. Selanjutnya di analisis

dengan 3 alur kegiatan, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan simpulan.

Hasil penelitian inimenunjukan bahwa: (1) proses kebijakan kepala sekolah

dalam meningkatkan profesionalisme guru sudah berjalan baik. berpedoman pada

Undang-undang dan peraturan pemerintah. (2) Strategi kepala sekolah dalam

meningkatkan profesionalisme guru dengan melaksanakan pelatihan-pelatihan

peningkatan profesionalisme guru, supervisi akademik, evaluasi kinerja guru,

melanjutkan pendidikan pasca sarjana, mengikutsertakan guru dalam seminar dan

workshop di luar sekolah. (3) strategi kepala sekolah dalam meningkatakan

profesionalisme guru sudah berjalan baik. dilihat dari hasil kegiatan supervisi

akademik kepala sekolah dan penilain kinerja guru. (4) hambatan kepala sekolah

dalam meningkatkan profesionalisme guru yaitu waktu kegiatan belajar mengajar

berbenturan dengan kegiatan peningkatan profesionalisme guru. (5) faktor pendukung

dalam meningkatkan profesionalisme guru yaitu semangat guru yang ingin mengikuti

kegiatan peningkatan profesionalisme guru.

Kata kunci: Strategi Kepala Sekolah, Profesionalisme Guru

Page 8: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

ii

ABSTRACT

Annisa Silviani (NIM 1150182000054), Principal's Strategy in Improving Teacher Professionalism

at SMAN 10 Kota Tangerang Selatan. Undergraduate Program Thesis (S-1) Tarbiyah and Teacher

Training Faculty, Syarif Hidayatullah Islamic University Jakarta, 2019.

This study aims to describe and find out the principal's strategy in increasing teacher

professionalism at SMAN 10 Kota Tangerang Selatan. This study uses a qualitative method. Data

collection was carried out through observation, interview and document study techniques.

Furthermore, it was analyzed with 3 activities, namely data reduction, data presentation, and drawing

conclusions.

The results of this study show that: (1) the principal's policy process in improving teacher

professionalism has gone well. based on government laws and regulations. (2) Principal's strategy in

increasing teacher professionalism by carrying out training to improve teacher professionalism,

academic supervision, evaluation of teacher performance, continuing post graduate education,

involving teachers in seminars and workshops outside of school. (3) the principal's strategy in

increasing teacher professionalism has gone well. seen from the results of the principal's academic

supervision activities and assessment of teacher performance. (4) the obstacle of school principals in

increasing teacher professionalism, namely the time of teaching and learning activities clash with the

activities of increasing teacher professionalism. (5) supporting factors in increasing teacher

professionalism, namely the enthusiasm of teachers who want to take part in increasing teacher

professionalism.

Keywords: Principal Strategy, Teacher Professionalism

Page 9: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

iii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur ke hadirat Allah SWT karena atas segala Rahmat,

Karunia dan Anugerah-Nya kepada penulis Sehingga penulis dapat menyelesaikan

penulisan skripsi ini sebagai syarat dalam mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Shalawat serta salam tak lupa kami curahkan kepada baginda Nabi Muhammad

SAW, keluarga, sahabat dan umatnya hingga akhir zaman.

Melalui segenap usaha, do’a, serta penantian yang tidak sebentar, akhirnya

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, tentu dengan bantuan, arahan, bimbingan,

serta motivasi dari berbagai pihak. Penulis sampaikan rasa terimakasih kepada semua

pihak yang telah berperan kepada penulis baik semasa perkuliahan maupun semasa

menyelesaikan skripsi ini. dengan segala kerendahan dan ketulusan hati penulis

mengucapkan terimakasih kepada:

1. Prof. Dr. Amany Lubis, MA. Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Dr. Sururin, M.Ag. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Drs. Muarif SAM, M.Pd, Ketua Jurusan Manajemen Pendidikan Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Dr. Hasyim Asy’ari, M.Pd. Dosen Pembimbing I, yang telah meluangkan

waktu, tenaga dan pikirannya dalam membantu, membimbing, mengarahkan

memotivasi penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi

ini.

5. Drs. Rusydy Zakaria, M.Ed, M.Phil Dosen Pembimbing II, yang telah

meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya dalam membantu, membimbing,

mengarahkan dengan penuh kesabaran sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini dengan baik.

Page 10: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

iv

6. Dra. Nurdelima Waruwu, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing Akademik yang

telah membimbing penulis selama menjalani perkuliahan.

7. Seluruh Dosen dan Staff Program Studi Manajemen Pendidikan yang telah

mendidik, membimbing dan memotivasi serta memberikan pelayanan yang

baik kepada penulis selama menjalani perkuliahan.

8. Kepala sekolah, wakil-wakil kepala sekolah, Guru, staff dan siswa SMA

Negeri 10 Tangerang Selatan yang telah meluangkan waktu dan tempat serta

bersedia sebagai informan selama penulis melakukan penelitian.

9. Kedua orang tua tercinta Ayahanda Ahmad Nasrullah dan Ibunda Karlin atas

segala do’a, kasih sayang, kesabaran, motivasi, nasehat, serta dukungan moral

maupun materil. Hingga tak mudah untuk menggambarkan seberapa besar

perjuangannya yang telah diberikan kepada penulis.

10. Kaka tersayang Anis Purwanti, yang sedia meluangkan waktu, pikiran dan

tenaganya. Selalu ada untuk mendengarkan, memberikan motivasi,

menghibur, dan memberikan dukungan kepada penulis, menjadi tempat paling

utama yang dituju ketika penulis sedang merasa up and down.

11. Teman-teman seperjuangan HMI MP 2015 (Denjaw, Anis, Azizah, Rere,

Selfiari, Eza, Aziz, Irfan, Riza, Satria, Fuad) yang telah memberikan do’a,

dukungan, semangat dan pengalaman berharga dalam menjalani masa

perkuliahan.

12. Seluruh keluarga besar HMI Manajemen Pendidikan, yang telah memberikan

banyak sekali pengalaman yang tidak penulis dapatkan di dalam kelas serta

selalu mendukung, memberikan semangat dan do’a kepada penulis.

13. Teman-teman KKN GEMPAR 077 2018 yang sudah menjadi rentetan

perjalan hidup penulis khususnya Meliana Pratiwi, Vedita Akbar dan

Anggraeni Abdul Rachman, Nur Fitriyah yang telah sedia menjadi keluarga

kesekian bagi penulis, tempat mencurahkan kesedihan maupun kebahagiaan,

memberikan semangat, dukungan serta do’a untuk penulis.

Page 11: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

v

14. Teman Kostan sekamar Rizkia Suci Hadiyanti yang telah menemani penulis

selama 4 tahun ini, teman seperjuangan menghadapi kehidupan perkuliahan

yang tidak mudah dan penuh perjuangan.

15. Sahabat tercinta (Vani Febri, Tyas Wulan, Sri Wahyuni, Siti Futihat,

Faddillah Oktaviani, Rima Nur, Dian Amelia, Iis Rahmawati, Latifah) yang

telah memberikan bantuan, semangat dan membuat hari-hari perkuliahan

menjadi berwarna dan penuh kenangan.

16. Teman-teman “MABEST” (Atika, Lae, Fanny, Umay, Mahe, Boim, ghufron,

Towi, Abi, Bobby, Ifa) yang bersedia jadi teman pertama penulis di jurusan

yang telah memberikan cerita selama penulis menjalani perkuliahan.

17. Sahabat “USE”, Putri Saraswati, Iqoh Shidqoh, Windia Indri dan Dhea Aulia

yang selalu menemani penulis selama 7 tahun terakhir, memberikan semangat,

menghibur serta memberikan do’a untuk penulis.

18. Teman-teman seperjuangan MP 2015, yang telah berjuang bersama, saling

membantu, saling menyemangati, saling mendoakan, dan memberikan hari-

hari yang berwarna selama perkuliahan.

19. Seluruh pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini

namun tak dapat disebutkan satu-persatu tapi tidak mengurangi rasa hormat

dan terimakasih penulis.

Penulis menyadari bahwa skripsi sederhana ini sangat jauh dari sempurna, oleh

karena itu penulis menerima setiap kritikan dan saran yang bersifat membangun.

Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang terlibat.

Aamiin ya Rabbal’alamin

Jakarta, 10 Agustus 2019

Penulis

Annisa Silviani

Page 12: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

vi

DAFTAR ISI

ABSTRAK ................................................................................................................................i

KATA PENGANTAR ..............................................................................................................iii

DAFTAR ISI ............................................................................................................................. vi

DAFTAR TABEL ..................................................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR .................................................................................................................x

DAFTAR BAGAN ................................................................................................................... xi

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................................ xii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1

A. Latar Belakang .............................................................................................................. 1

B. Identifikasi masalah ...................................................................................................... 5

C. Pembatasan Masalah ..................................................................................................... 5

D. Rumusan Masalah ......................................................................................................... 6

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ..................................................................................... 6

BAB II KAJIAN TEORI .......................................................................................................... 8

A. Strategi Kepala Sekolah ................................................................................................ 8

1. Pengertian Strategi .................................................................................................... 8

2. Unsur-unsur Strategi ................................................................................................. 9

3. Jenis-jenis Strategi .................................................................................................. 13

4. Tujuan Strategi ........................................................................................................ 17

B. Profesionalisme Guru .................................................................................................. 19

1. Pengertian Profesionalisme Guru ............................................................................ 19

2. Unsur-unsur Profesionalisme Guru ......................................................................... 20

3. Prinsip Profesionalisme Guru ................................................................................. 21

4. Tujuan Profesionalisme Guru ................................................................................. 23

C. Bentuk-bentuk Strategi Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Profesionalisme Guru24

1. Program Pelatihan ................................................................................................... 25

Page 13: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

vii

2. Supervisi Akademik ................................................................................................ 26

3. Program Pemberdayaan Guru ................................................................................. 27

4. Evaluasi Kinerja Guru ............................................................................................. 28

D. Penelitian Relevan ...................................................................................................... 30

E. Kerangka Berfikir ....................................................................................................... 32

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................................................................... 34

A. Waktu dan Tempat Penelitian ..................................................................................... 34

B. Jenis dan Pendekatan Penelitian ................................................................................. 35

C. Sumber dan Jenis Data ................................................................................................ 35

D. Teknik Pengumpulan Data .......................................................................................... 36

E. Teknik Analisis Data ................................................................................................... 38

F. Kisi-kisi Instrumen ...................................................................................................... 40

BAB IV HASIL PENELITIAN .............................................................................................. 48

A. Gambaran Umum SMA Negeri 10 Tangerang Selatan ............................................... 48

1. Profil SMA Negeri 10 Tangerang Selatan .............................................................. 48

2. Sejarah singkat berdirinya SMA Negeri 10 Kota Tangerang Selatan ..................... 49

3. Visi dan Misi SMA Negeri 10 Tangerang Selatan .................................................. 50

4. Struktur Organisasi SMA Negeri 10 Tangerang Selatan ........................................ 52

5. Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan SMA Negeri 10 Tangerang Selatan.. 53

6. Data Rombongan Belajar ........................................................................................ 54

7. Data Peserta Didik SMA Negeri 10 Tangerang Selatan ......................................... 55

8. Prestasi SMA Negeri 10 Tangerang Selatan ........................................................... 55

9. Keadaan Sarana dan Prasarana SMA Negeri 10 Tangerang Selatan ...................... 55

10. Kondisi Lingkungan SMA Negeri 10 Tangerang Selatan .................................. 57

B. Deskripsi Data dan Analisis Data ............................................................................... 57

1. Kebijakan Tentang Peningkatan Kompetensi Profesionalisme Guru ..................... 58

2. Profesionalisme guru yang telah dimiliki ............................................................... 59

3. Bentuk-bentuk Strategi Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kompetensi

Profesionalisme Guru ...................................................................................................... 64

Page 14: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

viii

4. Faktor Pendukung dan Penghambat Program Peningkatan Kompetensi

Profesionalisme Guru ...................................................................................................... 80

C. Temuan Penelitian .......................................................................................................... 82

BAB V PENUTUP ................................................................................................................. 83

A. Simpulan ..................................................................................................................... 83

B. Saran ........................................................................................................................... 84

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 85

LAMPIRAN-LAMPIRAN ..................................................................................................... 89

Page 15: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Pelaksanaan Penelitian ………………………………………………… 34

Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Observasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

……………………………………………………………………………………… 40

Tabel 3.3Kisi-kisi Instrumen Observasi KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) ……. 42

Tabel 3.4 Kisi-kisi Instrumen Wawancara Strategi Kepala Sekolah dalam

Meningkatkan Profesionalisme Guru …………………………………….... 43

Tabel 3.5 Daftar Ceklis Studi Dokumen……………………………………………. 45

Tabel 4.1 Profil SMA Negeri 10 Tangerang Selatan ………………………………. 48

Tabel 4.2 Tenaga Pendidik SMA Negeri 10 Kota Tangerang Selatan……………... 53

Tabel 4.3 Tenaga Kependidikan SMA Negeri 10 Kota Tangerang Selatan………... 54

Tabel 4.4 Data Rombongan Belajar ……………………………………………….. 55

Tabel 4.5 Data Peserta Didik ………………………………………………………. 55

Tabel 4.7 Sarana dan Prasarana ……………………………………………………. 56

Tabel 4.8 Rekapitulasi Hasil Evaluasi Kinerja guru ……………………………….. 79

Page 16: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 kerangka Berfikir ……………………………………...……………… 33

Page 17: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

xi

DAFTAR BAGAN

Bagan 4.1 Struktur Ogranisasi SMAN 10 Kota Tangerang Selatan ……………….. 52

Page 18: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran-1 Surat Bimbingan Skripsi ...................................................................... 90

Lampiran- 2 Surat Permohonan Izin Penelitian ....................................................... 91

Lampiran- 3 Surat Keterangan Penelian .................................................................. 92

Lampiran- 4 Hasil Observasi ................................................................................... 93

Lampiran-5 Hasil Wawancara Studi Pendahuluan .................................................. 103

Lampiran- 6 Hasil Wawancara Kepala Sekolah ...................................................... 105

Lampiran- 7 Hasil Wawancara Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum ............ 112

Lampiran- 8 Hasil Wawancara Kepala Tata Usaha ................................................. 119

Lampiran- 9 Hasil Wawancara Guru ....................................................................... 122

Lampiran-10 Hasil Wawancara Siswa ..................................................................... 142

Lampiran- 11 Hasil Studi Dokumen ........................................................................ 155

Lampiran-12 Prestasi Sekolah ................................................................................ 157

Lampiran- 13 Rencana Kegiatan Sekolah ............................................................... 170

Lampiran- 14 Rencana Perangkat Pembelajaran ..................................................... 172

Lampiran- 15 Data Guru dan Staff .......................................................................... 201

Lampiran- 16 Hasil Supervisi Akademik ................................................................ 207

Lampiran- 17 Undangan Workshop ........................................................................ 210

Lampiran- 18 Sertifikat Seminar ............................................................................. 211

Lampiran-19 Data Guru Yang Melanjutkan Pasca sarjana ..................................... 212

Lampiran- 20 Output Evaluasi Kinerja Guru .......................................................... 213

Lampiran- 21 Sertifikat Pelatihan ............................................................................ 215

Page 19: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

xiii

Lampiran- 22 Uji Referensi ..................................................................................... 217

Lampiran- 23 Biodata Penulis ................................................................................. 224

Page 20: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dewasa ini, dunia ditandai oleh berbagai perubahan secara cepat dan

bersifat global. Pada era globalisasi ini diperlukan adanya sumber daya manusia

yang berkualitas dan berkompeten. Sumber daya manusia tersebut dihasilkan dari

kegiatan pendidikan yang bermutu dengan kepemimpinan kepala sekolah dalam

memimpin dan mengembangkan sekolah.

Kepala sekolah merupakan pemimpin pendidikan tingkat satuan

pendidikan yang bertanggung jawab terhadap keberhasilan sekolah yang

dipimpinnya. Berhasil atau tidaknya pendidikan dan pembelajaran di sekolah,

sangat dipengaruhi oleh kemampuan kepala sekolah dalam mengelola komponen

sekolah dan meningkatkan kualitas pendidikan.1 Kemampuan kemampuan

sekolah tersebut terutama dalam pengetahuan dan pemahaman tentang

manajemen dan kepemimpinan, karena tidak jarang kegagalan pendidikan dan

pembelajaran disekolah disebabkan oleh kurangnya pemahaman tentang

manajemen dan kepemimpinan yang harus dilakukan.2

Sebagai orang yang memiliki tanggungjawab dan pengendali pendidikan di

sekolah, serta berpengaruh dalam menentukan kegiatan belajar mengajar di

sekolah, pemimpin harus mampu meningkatkan kualitas pendidik dan tenaga

1 Ahmad Susanto, Manajemen Peningkatan Kinerja Guru Konsep, Strategi dan

Implementasinya, (Jakarta: Kencana, 2016), h. 12-13. 2 Mulyasa, Manajemen dan Kepemimpinan Kepala Sekolah, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2013).

h.5.

Page 21: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

2

2

kependidikan yang berada dalam lingkup sekolah agar tercapainya tujuan yang

telah ditetapkan.3

Selain sangat pentingnya seorang kepala sekolah dalam pengembangan

kualitas pendidikan, salah satu unsur penting lainnya dalam penyelenggara

pendidikan adalah guru, karena guru adalah yang menciptakan proses

pembelajaran yang baik dan terarah kepada peserta didik.4 Tanpa adanya peran

guru maka proses kegiatan belajar mengajar (KBM) akan terganggu atau bahkan

tidak terlaksana. Oleh karena itu, peran guru sangat penting untuk menciptakan

keberhasilan pendidikan.

Di samping sangat pentingnya pendidikan pada saat ini justru kualitas

pendidikan bangsa ini sangat memprihatinkan, rendahnya kualitas SDM tenaga

kependidikan yang belum memenuhi harapan dalam Undang-undang No.14

Tahun 2005 pasal 8 tentang Guru dan Dosen “Guru wajib memiliki kualifikasi

akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta

memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional”.5

Sebagaimana yang disampaikan menurut Syarifudin Yunus:

“Dari 3,9 juta guru yang ada saat ini, masih terdapat 25% guru yang belum

memenuhi syarat kualifikasi akademik, dan 52% guru belum memiliki sertifikat

profesi. Di sisi lain, seorang guru dalam menjalankan tugasnya harus memiliki

standar kompetensi yang mencakup kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial,

dan profesional”.6

Dari data tersebut ditunjukan bahwa masih banyak guru yang belum

memenuhi kualifikasi dan tersertifikasi pendidik, dan kompetensi yang dimiliki

3 Ibid., h. 27.

4 Ahmad Susanto, Op.cit, h. 117.

5 Undang-undang No. 14 Tahun 2005 pasal 8 tentang Guru dan Dosen.

6 Syarifudin Yunus, “Mengkritisi Kompetensi Guru”, diakses dari http://m.detik.com ,pada

tanggal 18 Januari 2019 Pukul 14.00.

Page 22: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

3

belum terpenuhi yang di sebutkan dalam Undang-undang RI Nomor 14 tahun

2005 pasal 10 tentang Guru dan Dosen, “Kompetensi Guru meliputi: kompetensi

pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi

profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi”.7 Kondisi tersebut juga

terjadi di SMA Negeri 10 Tangerang Selatan, masih ada guru yang belum

memenuhi kualifikasi, tersertifikasi pendidik dan kemampuan kompetensi

profesional guru masih rendah, hal ini ditemui pada guru dalam bidang studi

muatan lokal, guru yang melakukan proses kegiatan belajar mengajar belum

sesuai dengan disiplin ilmu guru atau tidak linear dengan keahliannya.8

Guru merupakan salah satu faktor penentu kesuksesan dalam proses

pembelajaran di sekolah, oleh karena itu kepala sekolah seharusnya

memperhatikan dan mengembangkan profesionalisme guru, agar dalam

menjalankan tugasnya mempunyai produktivitas yang tinggi dan penuh tanggung

jawab.9 Pada dasarnya tenaga pendidik sudah memiliki ilmu pengetahuan,

keterampilan dan kemampuan yang di peroleh dalam pendidikan pra jabatan,

namun seiring perkembangan waktu dan zaman guru dihadapkan beberapa

permasalahan yang terjadi, untuk itu perlu adanya program kegiatan yang

dilakukan sekolah untuk mempertahankan dan meningkatkan kompetensi guru.

Kepala sekolah sebagai pemimpin sekolah mempunyai tugas yang sangat

berat dalam rangka meningkatkan kualitas sekolah, harus menyiapkan tenaga-

tenaga yang terampil dan berkualitas, untuk menjadikan tenaga pendidik yang

terampil dan berkualitas perlu adanya strategi dalam meningkatkan

profesionalisme guru. Menurut Aida dkk strategi kepala sekolah dalam

7 Undang-undang No. 14 Tahun 2005 pasal 8. Op.cit.

8 Wawancara dengan Wakil Kepala Sekolah Kurikulum, Bapak Nursalim, 21 September 2018

pukul 15.03 WIB. 9 Muhammad Nur Hidayatullah, “Peran Kepala Madrasah dalam Mengembangkan

Profesionalisme Guru di MTS Mu’allimin Rowoseneng Kandang Temanggung”, Tesis Pascasarjana

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2016. h.19

Page 23: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

4

meningkatkan profesionalisme guru adalah dengan mengadakan program kerja

seperti pelatihan, mengadakan workshop, mengadakan seminar, mengadakan

KKG (Kelompok Kerja Guru), menyediakan bahan ajar, buku referensi yang

sesuai dengan kurikulum yang berlaku, memberikan izin guru untuk melanjutkan

kuliah dan melakukan pembinaan melalui supervisi pendidikan.10

Dalam rangka meningkatkan kompetensi profesionalisme guru, kepala

sekolah di SMA Negeri 10 Tangerang Selatan memberikan pelatihan-pelatihan,

mengikutsertakan guru dalam workshop, mengikutsertakan guru dalam seminar,

melakukan supervisi pendidikan, mengajurkan melanjutkan pendidikan ke

jenjang yang lebih tinggi dan melakukan evaluasi kinerja guru. Namun, dari

program kerja yang telah dilaksanakan belum menghasilkan guru yang

profesional, pencapaian dari program peningkatan profesionalisme guru belum

sepenuhnya teraplikasikan, karena kegiatan tersebut membutuhkan waktu yang

cukup lama untuk menghasilkan perubahan dalam diri guru disebabkan dengan

keterbatasan aspek penalaran dan kesadaran dari guru tersebut sehingga

pencapaian dari kegiatan untuk meningkatkan profesionalisme guru ini belum

sepenuhnya meningkat dan masih dalam proses perbaikan.11

Sebagai pemimpin pendidikan, kepala sekolah memiliki sejumlah tugas

dan tanggung jawab yang dalam pencapaian tujuan pendidikan sekolah. Agar

dapat menjalankan fungsinya secara optimal, kepala sekolah dituntut untuk selalu

aktif dalam menjalin hubungan kerja sama yang baik antara personal sekolah

untuk mewujudkan sekolah yang efektif dan efisien.12

Kepala sekolah harus memiliki strategi yang tepat untuk menjadikan guru

sebagai tenaga kependidikan profesional dalam membenahi pendidikannya,

10

Aida Nirwana, Murniati, Yusrizal, “Strategi Kepala Sekolah dalam Meningkatkan

Kompetensi Profesional Guru pada SD Negeri Kota Banda Aceh”, Jurnal Administrasi Pendidikan

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh, Vol. 4, No.2, November 2014. h. 41. 11

Wawancara dengan Wakil Kepala Sekolah Kurikulum, Bapak Nursalim, Op.cit., 12

Nurhusna Razali, Cut Zahri Harun, Sakdiah Ibrahim, “Strategi Kepala Sekolah dalam

Meningkatkan Profesional Guru pada SMA Negeri 1 Indrapuri Kabupaten aceh besar”, Jurnal

Administrasi Pendidikan Pasca Sarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh, Vol. 4, No. 2,

November 2014. h. 51.

Page 24: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

5

melaksanakan proses belajar mengajar dan pengembangan kurikulum.

Strategi kepala sekolah memegang peranan yang sangat penting dalam

pengembangan profesional guru sehingga keberhasilan proses belajar

mengajar disekolah dapat tercapai dengan baik.13

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judul “Strategi Kepala Sekolah dalam

Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMA Negeri 10 Kota Tangerang

Selatan ”

B. Identifikasi masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan dapat diamati beberapa

masalah sebagai berikut:

1. Belum optimalnya kebijakan kepala sekolah dalam meningkatkan

profesionalisme guru

2. Rendahnya Kompetensi Profesionalisme Guru

3. Disiplin ilmu sebagian guru belum sesuai dengan bidang ajar

4. Rendahnya penguasaan materi guru dalam KBM (Kegiatan Belajar

Mengajar).

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dikemukakan di atas, luasnya

permasalahan yang ada dalam penelitian ini, maka perlu kirannya penulis

memfokuskan penelitian pada belum optimalnya program kerja kepala sekolah

dalam bentuk pelatihan peningkatkan profesionalisme guru dan rendahnya

kompetensi profesionalisme guru.

13

Aida Nirwana, Murniati, Yusrizal, Op.Cit,.h. 35.

Page 25: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

6

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang judul maka peneliti dapat rumusan masalah

sebagai berikut :

Bagaimana strategi kepala sekolah dalam meningkatkan profesionalisme guru

di SMA Negeri 10 Kota Tangerang Selatan?

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan

Untuk menjelaskan bagaimana strategi kepala sekolah dalam meningkatkan

profesionalisme guru di SMA Negeri 10 Kota Tangerang Selatan.

Manfaat

1. Manfaat Akademis

Dapat dijadikan informasi dalam pengembangan mutu pembelajaran

Meningkatkan Profesionalisme Guru di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta serta sebagai sarana bagi

penulis untuk meningkatkan kemampuan dalam melakukan penelitian dan

penulisan karya ilmiah

2. Manfaat Praktis :

a. Penelitian ini diharapkan menjadi bahan rekomendasi Bagi Kepala

Sekolah atau pengelola pendidikan dalam melaksanakan tugas serta

strategi meningkatkan profesionalisme guru dalam rangka

peningkatan kualitas pendidikan.

b. Sebagai informasi dan masukan bagi guru untuk dapat meningkatkan

kinerja supaya lebih baik lagi.

c. Untuk menambah wawasan bagi para pembaca umumnya dan bagi

penulis khususnya dan para calon kepala sekolah agar dapat

Page 26: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

7

gambaran umum tentang hal-hal yang berkaitan dengan

meningkatkan profesionalisme guru.

Page 27: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

8

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Strategi Kepala Sekolah

1. Pengertian Strategi

Dalam menjalankan sebuah program, dibutuhkan strategi yang tepat

untuk menjalankannya. Dengan strategi yang tepat, program yang sedang

dijalankan diharapkan dapat berjalan secara optimal dan sesuai dengan

harapan. Untuk lebih memahami tentang strategi, penulis akan memaparkan

definisi mengenai strategi dari beberapa ahli, sebagai berikut:

Iban Sofyan mendefinisikan strategi merupakan suatu perencanaan yang

cermat dari segala kegiatan yang akan dilaksanakan agar dapat mencapai

sasaran sesuai dengan yang diharapkan.14

Sedangkan Menurut Sedarmayanti,

strategi merupakan tindakan yang bersifat senantiasa mengikat, terus-

menerus, dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan

pelanggan dimasa depan.15

Menurut Fauzi Farchan strategi adalah suatu perencanaan yang dimiliki

skala yang luas dan terintegrasi dalam rangka pencapaian misi dan tujuan

organisasi dengan menciptakan keunggulan bersaing untuk mengatasi

perubahan-perubahan lingkungan yang terjadi di masa datang. Strategik

manajemen sumber daya manusia menjadi suatu keharusan untuk

diterapkan perusahaan/organisasi didalam mengimbangi teknikal

manajemen sumber daya manusia sehingga sumber daya manusia yang

dimiliki perusahaan/organisasi sulit untuk diimitasi oleh Pesaing.16

14

Iban Sofyan, Manajemen Strategi, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2015), h. 3. 15

Sedarmayanti, Manajemen Strategi, (Bandung; PT. Refika Aditama, 2014). h. 2. 16

Fauzi Farchan, “Strategi MSDM Sebuah Cara Menciptakan Kinerja Organisasi Dalam

Mencapai Keunggulan Bersaing”, Jurnal Pendidikan dan Studi Islam Fakultas Ekonomi Universitas

Wiralodra Indramayu, Volume. 4, Number. 1, December 2017. h. 45.

Page 28: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

Sjarifuddin Hasan mengatakan bahwa strategi sebagai “suatu alat untuk

mencapai tujuan lembaga/organisasi yang bersifat antara lain: a) menyeluruh

(comprehensive), mencangkup seluruh aspek dalam perusahaan; b) kesatuan

(unified) seluruh bagian atau unit dalam sebuah perusahaan; c) integral

(integrated)”.17

Dapat disimpulkan bahwa strategi adalah suatu rencana dan tindakan

untuk dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Strategi bisa terinspirasi lewat

kelemahan dan kekuatan lembaga/organisasi. Setiap pelaksanaan kegiatan,

sebaiknya dilakukan evaluasi agar dapat diketahui kekuatan dan kelemahan

atau permasalahan-permasalah yang timbul selama kegiatan itu berlangsung.

Sehingga dapat disusun strategi untuk mengatasi kelemahan dan masalah pada

kegiatan selanjutnya serta mempertahankan kekuatan yang sudah dimiliki

dalam lembaga/organisasi.

2. Unsur-unsur Strategi

Unsur merupakan hal yang penting dalam proses manajemen strategi

untuk menciptakan tujuan lembaga/organisasi dapat tercapai. Untuk lebih

jelas, penulis akan memaparkan unsur-unsur stategi menurut beberapa ahli

sebagai berikut:

a. Formulasi Strategi

Menurut Crown Dirgantoro formulasi strategi adalah aktivitas-

aktivitas yang berhubungan dengan pencapaian tujuan. Aktivitas-aktivitas

tersebut bisa dikelompokkan kedalam tiga kelompok, yaitu: a) Analisis

strategi; b) Perencanaan strategi; c) Pemilihan strategi.18

Dalam buku

Crown Dirgantoro tidak dijelaskan satu persatu mengenai ketiga

formulasi strategi tersebut. Oleh karena itu, penulis menganalisis

17

Sjarifuddin Hasan, Manajemen Strategik, (Jakarta, 2013), Cet. 1. h. 13. 18

Crown Dirgantoro, Manajemen Strategik, (Jakarta, PT. Grasindo, 2004), Cet. 2. h. 82.

Page 29: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

penjabaran tentang ketiga strategi tersebut menurut pandangan beberapa

ahli sebagai berikut:

Menurut Jusuf Udayana dalam bukunya, analisis strategi terdapat 2

macam yaitu;

“Analisis internal merupakan peninjauan peluang dan kelemahan

oraganisasi/perusahaan dalam melaksanakan tugasnya, khususnya

menyangkut sumber daya keuangan, fisik dan manusia. Sedangkan

yang dimaksud analisis eksternal menyangkut analisis kondisi-

kondisi yang terdapat di lingkungan eksternal yang dihadapi sebuah

organisasi atau perusahaan. Analisis eksternal menganalisis situasi

jarak jauh, situasi industry, dan lingkungan beroperasi perusahaan”. 19

Menurut Suyadi Prawirosentono dalam bukunya, menjelaskan

bahwa “perencanaan strategi merupakan menganalisis secara strategik

atas kekuatan dan kelemahan yang ada, selanjutnya dilihat peluang

(opportunity) yang ada dan harus diraih”.20

Selanjutnya, Menurut Musa

Hubeis dalam bukunya, “langkah selanjutnya adalah menilai pilihan-

pilihan strategi dan selanjutnya mempersiapkan program yang dirancang

mencapai misi, sasaran dan tujuan perusahaan yang diddukung oleh

anggran dan prosedur”.21

Dari pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa, sebelum

melakukan strategi, perlu adanya formula untuk menentukan strategi apa

yang digunakan agar tepat sasaran, kita perlu mengetahui apa saja

kelebihan dan kekurangan yang ada dalam organisasi/lembaga sehingga

kita dapat merencanakan serta merancang startegi yang tepat untuk

mencapai tujuan organisasi/lembaga secara optimal.

19

Jusuf Udaya, dkk, Manajemen Stratejik, (Yogyakarta, Graha Ilmu, 2013) cet.1. h. 12. 20

Suyadi Prawirosntono dan Dewi Primasari, Manajemen Strategik & Pengambilan Keputusan

Koorporasi, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2014). h.10. 21

Musa Hubeis dan Mukhamad Najib, Manajemen Strategik dalam Pengembangan Daya Saing

Organisasi, (Jakarta: PT. Elex Media Komputindo, 2008). h. 26.

Page 30: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

b. Implementasi Strategi

Implementasi adalah proses merealisasikan perencanaan yang sudah

direncanakan. Abd Rahman rahim berpendapat bahwa implementasi

strategi adalah proses dimana manajemen mewujudkan strategi dalam

tindakannya melalui pengembanagan program, anggaran dan prosedur.22

Dalam nada yang sama, Musa Hubeis mengatakan bahwa dalam

pengimplementasian strategi perlu dilakukannya penetapan tujuan

tahunan, perumusan kebijakan, memotivasi pekerja, alokasi sumber daya

manusia serta sumber daya keuangan dan teknologi.23

Suyadi Prawirosentono dan Dewi Primasari juga mengatakan

bahwa dalam pelaksanaan atau implementasi strategi perlu adanya

pendayagunaan dan pengalokasian sumber daya manusia, peralatan, dan

dana lembaga/organisasi dengan tepat guna dan tepat sasaran. Terkhusus

sumber daya manusia yang ditugaskan menjalankan strategic

organisasi/perusahaan tersebut, serta perlu adanya pemberian reward and

punishment untuk memotivasi para sumber daya manusia agar

melaksanakan tugasnya secara optimal.24

Dalam menjalankan strategi tentunya tidak jarang muncul

permasalahan-permasalahan yang dijumpai dalam mengimplementasikan

strategi, pemimpinlah yang memotivasi staff untuk tetap fokus melakukan

tindakan strategi yang sudah terencana agar tercapainya tujuan

lembaga/organisasi tersebut. dalam implementasi strategi hal yang paling

penting adalah kualitas dari sumber daya manusia karena mereka adalah

sebagai penggerak strategi yang sudah direncanakan dengan baik. Untuk

itu, perlu adanya suatu reward and punishment untuk menciptakan

22

H. Abd. Rahman Rahim dan Enny Radjab, Manajemen Strategi, (Makassar, Lembaga

Perpustakaan dan Penerbitan Universitas Muhammadiyah Makassar, 2016). h. 14 23

Musa Hubeis dan Mukhamad Najib, Op. Cit,. h. 27. 24

Suyadi Prawirosntono dan Dewi Primasari, Op. Cit,. h. 14.

Page 31: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

pelaksanaan manajemen strategi yang optimal sesuai dengan yang sudah

direncanakan.

c. Evaluasi Strategi

Evaluasi strategi merupakan tahap akhir dari kegiatan manajemen

strategi, evaluasi dilakukan dalam rangka menilai sejauh mana strategi

yang sudah dilakukan apakah sudah sesuai dengan yang direncanakan

atau sebaliknya. Untuk itu penulis akan mengkaji lebih dalam evaluasi

strategi menurut beberapa ahli sebagai berikut:

Menurut Musa Hubeis, evaluasi strategi merupakan proses untuk

melihat keberhasilan strategi yang telah direncanakan dan dilakukan.

Dalam proses evaluasi strategi, ada beberapa hal yang harus dilakukan

lembaga/organisasi, yaitu: meninjau kembali kelemahan dan kekuatan

yang terjadi saat ini, adanya pengukuran kemampuan kinerja apakah

sudah sesuai dengan standar yang telah ditetepkan, melakukan perbaikan-

perbaikan untuk perkembangan lembaga/organisasi.25

Suyadi Prawirosentono dan Dewi Primasari juga berpendapat

bahwa evaluasi berarti menilai hasil kerja secara keseluruhan, menilai

seluruh variabel internal dan eksternal yang mempengaruhi strategik.

Evaluasi tersebut termasuk membuat koreksi yang terjadi agar sesuai

dengan rencana strategik.26

Sedangkan menurut Mutakallin dalam jurnalnya, “Evaluasi

merupakan elemen akhir yang utama dari manajemen strategis, elemen itu

juga dapat menunjukkan secara tepat kelemahan-kelemahan dalam

implementasi strategi sebelumnya dan mendorong proses keseluruhan

untuk dimulai kembali”.27

25

Musa Hubeis dan Mukhamad Najib, Op.Cit,. h. 28. 26

Suyadi Prawirosntono dan Dewi Primasari, Op. Cit,. h. 15. 27

Mutakallim, Pengawasan, Evaluasi dan Umpan Balik Stratejik, Jurnal Filsafat Pendidikan

UIN Alauddin Makassar, Volume V, Nomor 2, Juli -Desember 2016,. h.358.

Page 32: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

Dari penjelasan para ahli diatas, Evaluasi merupakan hal yang

sangat penting untuk keberlangsungan seuatu organisasi/lembaga, karena

menyangkut perkembangan internal dan ekternal organisasi/lembaga

selama masa beroperasi, evaluasi juga bersifat perbaikan untuk

meningkatkan kualitas seluruh komponen-komponen yang menjadi

penggerak serta pendukung operasioanal suatu organisasi/lembaga

tersebut.

Dari beberapa penjelasan para ahli diatas disimpulkan bahwa unsur-

unsur strategi ada 3 yaitu: 1) formulasi strategi, 2) implementasi strategi,

3) evaluasi strategi. Unsur strategi merupakan hal yang harus dilakukan

untuk menciptakan strategi yang berpengaruh positif dan menciptakan

perubahan pada lembaga/organisasi agar terciptanya tujuan

lembaga/oraganisasi secara optimal. Dalam menentukan formulasi

dibutuhkan pengamatan yang mendalam serta menyeluruh dan

menetapkan strategi yang akan digunakan haruslah tetap sesuai dengan

kelebihan dan kekurangan serta peluang yang ada dalam

lembaga/oraganisasi tersebut. Dalam pelaksanaan impelementasi strategi

harus sesuai dengan yang telah direncakan sebelumnya dan setelah

strategi dilakukan perlu adanya evaluasi untuk memperbaiki dan

mengembangkan lembaga/oraganisasi.

3. Jenis-jenis Strategi

Jenis-jenis strategi disini diarakan kepada strategi kepemimpinan, khususnya

kepala sekolah. berikut jenis-jenis strategi dari beberapa ahli;

a. Strategi Struktural

Juliansah Noor mengatakan struktural merupakan susunan

komponen-komponen (unit kerja) dalam organisasi yang menunjukan

adanya pembagian kerja dan fungsi yang berbeda-beda tersebut

Page 33: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

diintegrasikan (koordinasi).28

Sondang P. Siagian juga mengatakan bahwa

dalam struktural tergambar hierarki kekuasaan dan kewenangan yang

berlaku; tergambar hubungan antara satu satuan kerja dengtan satuan-

satuan yang lainnya; memaparkan jaringan informasi; saluran

komunikasi; menggambarkan cara membagi tugas dan tanggungjawab

satuan-satuan kerja yang ada dalam organisasi tersebut.29

Menurut Djunawir Syafar, “Struktural dalam sebuah organisasi

merupakan kekuasaan tertinggi yang mencakup hak kelembagaan secara

keseluruhan di bawah naungan Rektor, Dharma Wanita Persatuan,

Dharma wanita bidang Pendidikan, manajer, sekretaris, bendahara,

kemudia Kepala Sekolah dan wakil Kepala Sekolah dan bidang-bidang

lainnya”.30

Dari pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa, strategi

struktural merupakan hal yang berkaitan dengan hubungan antara tugas

dan wewenang untuk mengontrol bagaimana koordinasi yang dilakukan

untuk mencapai tujuan organisasi.

b. Strategi Fungsional

Dalam strategi fungsional, organisasi/lembaga memiliki struktural

oraganisasi, yang dimana memiliki fungsi yang berbeda-beda serta tugas

dan tanggungjawab yang berbeda.

Muhammad Ismail berpendapat strategi fungsional berupa rencana-

rencana jangka pendek organisasi/lembaga. Strategi fungsional kerap

berupa kebijakan departemental. Sebagai contoh strategi fungsional

28

Juliansyah Noor, Penelitian Ilmu Manajemen Tinjauan Filosofis dan Praktis, (Jakarta: PT.

Kencana Prenada Media Group, 2013), Cet.1. h. 132. 29

Sondang P. Siagian, Manajemen Strategik, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2018). Cet. 12. h.

39. 30

Djunawir syafar, Birokrasi, Perilaku dan Budaya Organisasi dalam Lembaga Pendidikan

Islam Roudlotul Athfal UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Jurnal Manajemen Pendidikan Islam

Volume 2, Nomor 2, November 2017/1439. h. 281.

Page 34: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

bidang pemberdayaan SDM, administrasi dan keuangan, penelitian dan

pengembangan, pemasaran, operasi/produksi dan lain-lain.31

Crown Dirgantoro juga mengatakan bahwa, strategi fungsional

ditepatkan secara lebih terperinci serta memiliki lingkup yang pendek.

Pada tingkatan ini strategi yang ditetapkan memiliki tujuan, diantaranya

adalah mengkomuniasikan sasaran-sasaran jangka pendek dan melakukan

evaluasi terhadap tindakan-tindakan yang dibutuhkan untuk mencapai

sasaran jangka pendek, menciptakan lingkungan yang kondusif yang

mendorong tercapainya tujuan organisasi/lembaga.32

Strategi fungsional adalah upaya mewujudkan strategi kepala

sekolah berdasarkan fungsi-fungsi yang ada disekolah. Masing-masing

fungsi atau bidang yang ada disekolah merumuskan secara rinci apa yang

akan dilakukan bersama bidang/fungsi lain untuk mengimplementasikan

strategi.33

Dapat disimpulkan bahwa strategi fungsional merupakan strategi

jangka pendek yang bersifat lebih terperinci dari berbagai rangkaian

struktural, yang mempunyai tugas dan fungsinya yang berbeda namun

memiliki tujuan yang sama untuk menjadikan organisasi/lembaga tersebut

berkualitas dan diakuioleh masyarakat.

Strategi fungsional dalam dunia pendidikan juga memiliki peran

yang sama, mempunyai struktural organisasi sekolah yang memiliki tugas

dan tanggungjawab yang berbeda. Untuk itu, perlu dilakukannya

optimalisasi tugas dan tanggungjawab disetiap dimensi struktur organisasi

sekolah untuk menciptakan kualitas pendidikan.

31

Muhammad Ismail dan Muhammad Karebet , Manajemen Strategis Perspektif Syariah,

(Jakarta; Khairul Baayan, 2003). h. 73. 32

Crown Dirgantoro, Op.Cit,. h. 70. 33

Yosal Iriantara, Manajemen Humas Sekolah, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013). h.

78-79.

Page 35: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

c. Strategi Transformasional

Pada dasarnya, pemimpin dalam suatu organisasi/lembaga tidak

dapat menjalankan kegiatan operasional organisasi/lembaga sendiri.

Pemimpin membutuhkan staff yang membantunya dalam menjalankan

operasional organisasi/lembaga tersebut. Burns dalam buku Raihani

mengatakan bahwa, strategi transformasional memberikan motif bagi para

pengikutnya untuk meraih tujuan-tujuan pemimpin dan pengikut secara

lebih efektif.34

Donni Juni Priansa dan Rismi Somad juga mengatakan bahwa,

dalam strategi ini pemimpin ini menyebabkan pengikut melakukan lebih

dari yang diharapkan mereka lakukan dan pengikut itu mengetahui serta

percaya bahwa pemimpin tidak akan mengambil keuntungan dari

mereka.35

Sedangkan Avin Fadilla Helmi dan Iman Arisudana

mengatakan bahwa, tranformasional pemimpin berkaitan dengan

hubungan relasional yang digunakan akan menumbuhkan kepercayaan

bagi pengikut,yang merupakan modal bagi tumbuh dan berkembangnya

berbagi pengetahuan.36

Dari pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa, Strategi

Transformasional merupakan sebuah bentuk strategi pemimpin dalam

menyemangati serta memotivasi bawahan agar bekerja secara optimal

untuk terciptanya tujuan yang ingin di capai. Strategi transformasional

juga membangkitkan pengetahuan bawahan dan semangat mereka agar

turut serta secara terus menerus berfikir kedepan dan pantang menyerah.

34

Raihani, Kepemimpinan Sekolah Transformasional, (Yogyakarta: PT. LKIS Printing

Cemerlang, 2010). h. 32 35

Donni Juni Priansa dan Rismi Somad, Manajemen Supervisi dan Kpemimpinan Kepala

Sekolah, (Bandung:Alfabeta, 2014). h. 232. 36

Avin Fadilla Helmi dan Iman Arisudana, Kepemimpinan Transformasional, Kepercayaan dan

Berbagi Pengetahuan dalam Organisasi, Jurnal Psikologi Fakultas PsikologiUniversitas Gadjah Mada

Volume 36, NO. 2, Desember 2009: 95 – 105, h. 100.

Page 36: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

Kepala sekolah sebagai seseorang yang mempengaruhi tenaga pendidik

dengan memotivasi untuk menjalankan tugas dan tanggung jawabnya

untuk lebih baik lagi dari apa yang biasa dilakukan, dengan kata lain

kepala sekolah dapat meningkatakan kepercayaan diri tenaga pendidik.

Dari uraian ketiga bentuk strategi di atas dapat dipahami bahwa, strategi

kepemimpinan diatas masing-masing memiliki kekurangan dan kelebihan

masing-masing. Seorang pemimpin yang menjadi penentu berhasil tidaknya

suatu lembaga/organisasi dalam memanfaatkan sumber daya manusia,

sehingga dapat menggerakan, memberdayakan dan mengarahkan sumber daya

manusia secara sungguh-sungguh agar terciptanya kualitas pencapaian SDM

yang berkualitas. Oleh karena itu, seorang pemimpin harus mengerti benar

dan mampu dalam menjalankan tugasnya sebagai pemimpin.

4. Tujuan Strategi

Berikut ini tujuan strategi menurut para ahli antara lain:

Menurut Nanang Fattah, strategi adalah “game plan” (rencana tujuan)

manajemen untuk;

a. Menarik dan menyenangkan pelanggan

b. Menjaga posisi pasar

c. Melakukan operasional

d. Bersaing dengan sukses

e. Mencapai tujuan organisasi37

Michael A. Hitt dkk dalam bukunya juga berpendpat bahwa, tujuan

strategi adalah kekuatan-kekuatan sumber daya, kapabilitas dan kompetensi

37

Nanang Fattah, Manajemen Stratejik Berbasis Nilai, (Bandung, PT. Remaja Rosdakarya

Offset, 2016). h. 70.

Page 37: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

inti internal untuk mencapai tujuan perusahaan dalam lingkungan

persaingan.38

Sedangkan, menurut Abd. Rahman Rahim dan Enny Radjab tujuan

menajemen strategi adalah:

a. Melaksanakan dan mengevaluasi strategi yang dipilih secara efektif

dan efisien

b. Mengevaluasi kinerja, meninjau dan mengkaji ulang situasi serta

melakukan berbagai penyesuaian dan koreksi, jika terdapat

penyimpangan di dalam pelaksanaan strategi.

c. Senantiasa memperbaharui strategi yang dirumuskan agar sesuai

dengan perkembangan lingkungan eksternal

d. Senantiasa meninjau kembali kekuatan, kelemahan, peluang dan

ancaman bisnis yang ada.

e. Senantiasa melakukan inovasi atas produk agar selalu sesuai dengan

selera konsumen39

Dari pemaparan pendapat para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa

tujuan strategi yaitu: 1) mencapai tujuan organisasi/lembaga, 2)

mengevaluasi kinerja organisasi/lembaga agar pelaksanaannya optimal

sesuai dengan perkembangan lingkungan, 3) menarik dan menyenangkan

konsumen/pelanggan dengan memberikan inovasi sesaui dengan selera

konsumen/pelanggan, 4) senantiasa memperbaharui strategi yang

dirumuskan agar sesuai dengan situasi dan perkembangan lingkungan

ekternal organisasi/lembaga.

Strategi merupakan hal yang penting untuk menentukan rencana yang

dalam pencapaian tujuan organisasi secara optimal. Dengan adanya strategi

mampu menyelesaikan masalah dan mencapai tujuan masalah dan

mengembangkan serta menciptakan kualitas sumber daya manusia dan

lembaga/organisasi.

38

Michael A. Hitt, R. Duane Ireland, dan Robert E. Hoskisson, Manajemen Strategis Daya

Saing & Globalisasi, (Jakarta: Salemba Empat, 2001). h. 26. 39

H. Abd. Rahman Rahim dan Enny Radjab, Op.Cit,. h.6.

Page 38: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

B. Profesionalisme Guru

1. Pengertian Profesionalisme Guru

Profesionalisme guru merupakan kualitas dari suatu keahlian dalam

bidang pendidikan yang berkaitan dengan pekerjaan seseorang. Adapun guru

yang profesional itu sendiri adalah guru yang berkualitas.

Menurut Alben Ambarita, profesionalisme berasal dari kata profesi yang

berarti jabatan. Orang yang profesional adalah orang yang mampu

melaksanakan tugas jabatannya secara mumpuni, baik secara konseptual

maupun aplikatif. Guru yang professional adalah guru yang memiliki

kemampuan mumpuni dalam melaksanakan tugas jabatan guru.40

Menurut Supardi yang dikutip oleh Pupuh Fathurrohman, guru

professional yaitu 1) guru yang mempunyai komitmen pada siswa dan

proses pembelaran, 2) guru menguasai secara mendalam bahan ajar

dan cara mengajar kepada siswa, 3) guru bertanggungjawab memantau

hasil belajar siswa melalui berbagai cara evaluasi, 4) guru mampu

berfikir sistematis tentang apa yang dilakukan dan belajar dari

pengalamannya, 5) guru seyogyanya merupakan bagian dari

masyarakat belajar dalam lingkungan profesinya.41

Menurut Aida Nirwana dalam jurnalnya, profesionalisme guru

merupakan kemampuan guru untuk melakukan tugas pokonya sebagai

pendidik dan pengajar meliputi kemampuan merencanakan pembelajaran, dan

mengevaluasi pembelajaran. Kompetensi professional merupakan penguasaan

materi pembelajaran secara luas dan mendalam, yang mencangkup

penguasaan materi kurikulum mata pelajaran di sekolah dan substansi

keimluan yang menaungi materinya, serta penguasaan terhadap struktur dan

metodologi keilmuannya.42

40

Alben Ambarita, Kepemimpinan Kepala Sekolah, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2015),h. 158 41

Pupuh Fathurrohman dan Aa Suryana, Guru professional, (Bandung: Refika Aditama, 2012).

Cet. 1. h. 48 42

Aida Nirwana, Murniati, Yusrizal, Op.Cit,. h. 35.

Page 39: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

Berdasarkan pendapat para ahli di atas peneliti menyimpulkan bahwa,

Profesionalisme guru merupakan tugas mengajar yang merupakan profesi

moral. Di samping harus memiliki kedalaman ilmu pengetahuan dengan

metode-metode pengajaran yang dapat dipahami dan menyenangkan bagi

siswa sehingga dapat mendorong kreativitas siswa, serta melakukan evaluasi

terhadap hasil belajar siswa. Guru profesional tidak hanya mentransfer ilmu,

tetapi juga berbudi pekerti dan dapat menjadi contoh bagi siswa.

2. Unsur-unsur Profesionalisme Guru

Profesionalisme sangat dibutuhkah dalam penunjang kelancaran guru

dalam menjalankan tugasnya. Untuk mencapai guru yang profesional dalam

pelaksanakaannya dibutuhkan unsur-unsur yang menjadi penunjang

terciptanya profesionalisme guru. berikut ini unsur-unsur profesionalisme

menurut M. Dhofir adalah sebagai berikut:

a. Mengandung Unsur Pengabdian

Setiap orang yang mengaku menjadi pengemban dari suatu profesi

tertentu harus benar-benar yakin bahwa dirinya memiliki pengetahuan

dan keterampilan yang memadai untuk memberikan pelayanan kepada

masyarakat tersebut. Setiap saat ia harus siap untuk memperlihatkan atau

mendemonstrasikan pengetahuan dan keterampilannya kepada

masyarakat yang membutuhkannya.

b. Mengandung Unsur Idealisme

Dalam profesi itu tercakup pengertian pengabdian pada sesuatu

yang luhur dan idealis, seperti mengabdi untuk tegaknya keadilan,

kebenaran, meringankan beban penderitaan sesama manusia, dan

sebagainya. Dengan demikian, setiap orang yang menganggap dirinya

sebagai anggota dari suatu profesi harus benar-benar mengetahui

pengabdian apa yang akan diberikannya kepada masyarakat melalui

perangkat pengetahuan dan keterampilan khusus yang dimilikinya.

c. Mengandung Unsur Pengembangan

Setiap bidang profesi mempunyai kewajiban untuk

menyempurnakan prosedur kerja yang mendasari pengabdiannya secara

terus-menerus. Secara teknis profesi tidak boleh berhenti atau mandek 43

43

M. Dhofir, Karakter Guru Profesional, Jurnal STAI Salahuddin Pasuruan ,tanpa tahun.

Page 40: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

Dapat disimpulkan dari penjelasan diatas adalah guru merupakan sebuah

profesi yang menentukan kualitas sumber daya manusia dan masa depan

bangsa, untuk itu guru dituntut harus professional dalam menjalankan tugas

dan tanggung jawabnya. unsur-unsur profesionalisme guru merupakan hal

yang mutlak yang harus dilakukan untuk menciptakan guru yang profesional.

Seiring perkembangan waktu, zaman semakin maju guru juga dituntut untuk

terus memperbaiki kualitas dari segi ilmu maupun kepribadian, untuk itu perlu

adanya pengembangan-pengembangan yang dilakukan oleh seorang guru

untuk menciptakan kemajuan dan kualitas pendidikan agar terus lebih baik.

3. Prinsip Profesionalisme Guru

Guru merupakan pendidik yang sangat berpengaruh terhadap

keberlangsungan kegiatan belajar. Profesionalisme guru sangat dibutuhkan

dalam peningkatan kualitas pendidikan di sekolah.

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005

Tentang Guru dan Dosen, Profesi guru dan profesi dosen merupakan

bidang pekerjaan khusus yang dilaksanakan berdasarkan prinsip sebagai

berikut:

a. Memiliki bakat, minat, panggilan jiwa, dan idealisme;

b. Memiliki komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan, keimanan,

ketakwaan, dan akhlak mulia;

c. Memiliki kualifikasi akademik dan latar belakang pendidikan sesuai

dengan bidang tugas;

d. Memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas;

e. Memiliki tanggung jawab atas pelaksanaan tugas keprofesionalan;

f. Memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai dengan prestasi

kerja;

g. Memiliki kesempatan untuk mengembangkan keprofesionalan secara

berkelanjutan dengan belajarsepanjang hayat;

h. Memiliki jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas

keprofesionalan; dan

i. Memiliki organisasi profesi yang mempunyai kewenangan mengatur

hal-hal yang berkaitan dengan tugas keprofesionalan guru.44

44

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen,

Op.Cit,.

Page 41: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

Jamil Suprihatiningrum juga berpendapat dalam rumusan yang berbeda,

yaitu; a) Komitmen tinggi, b) Tanggung jawab, c) Berfikir sistematis, guru

harus berifiki sistematis atas apa yang dilakukannya dan belajar dari

pengalaman, d) Penguasaan materi, e) Menjadi bagian dari masyarakat

professional, seorang professional harus aktif bersama professional lain, yang

tergabung dalam wadah organisasi atau assosiasi, f. mandiri untuk

melaksanakan tugasnya, g) Teacher Research, guru professional dituntut

untuk melakukan penelitian, h) Publication, guru dituntut untuk menulis

karya ilmiah, i) Professional Organization, guru yang aktif dalam organisasi

profesi. 45

Sedangkan Alben Ambarita menjelaskan dalam rumusan yang berbeda

pula, yaitu: a) tingkat berfikir abstrak yang tinggi, b) Komitmen, c) Tanggung

Jawab, d) melibatkan diri secara aktif mengikuti berbagai kegiatan sekolah e)

Kemandirian guru. 46

Dapat disimpukan dari beberapa pendapat para ahli, Guru merupakan

sentral dari proses pembelajaran, berhasil atau tidaknya proses pembelajaran

dilihat dari segi kemampuan guru dalam merencanakan, melaksanakan dan

mengevaluasi pembelajaran. Guru di wajibkan memiliki komitmen,

tanggungjawab, penguasaan materi, melakukan kegiatan-kegiatan

pengembangan profesionalisme guru demi menciptakan pendidikan yang

berkualitas. mengembangkan kompetensi guru. Tanpa adanya unsur-unsur

yang telah dijelaskan diatas pada diri seorang guru, maka guru tersebut belum

memenuhi kriteria sebagai guru professional.

45

Jamil Suprihatiningrum, Guru Profesional: Pedoman Kinerja, Kualifikasi, & Kompetensi

Guru, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2016). Cet. III. h. 78-80. 46

Alben Ambarita, Op.Cit,. h. 159-160.

Page 42: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

4. Tujuan Profesionalisme Guru

Profesionalisme guru tidak lahir secara instan, perlu adanya kegiatan-

kegiatan yang dilakukan sekolah untuk meningkatkan profesionalisme guru.

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005

Tentang Guru dan Dosen, yang menerangkan bahwa tenaga pendidik

professional bertujuan untuk melaksanakan sistem pendidikan nasional

dan mewujudkan tujuan pendidikan nasional, yaitu berkembangnya

potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan

bertakwa kepada tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,

berilmu, cakap, kreatif, mandiri serta menjadi warga Negara yang

demokratis dan bertanggungjawab.47

Guru merupakan ujung tombak dari pencapaian pendidikan yang

berkualitas. Jamil Suprihatiningrum, Guru dituntut untuk ikut mereformasikan

pendidikan, memanfaatkan semaksimal mungkin sumber-sumber belajar

diluar sekolah, merombak struktur hubungan guru dan siswa, menggunakan

teknologi modern dan menguasai IPTEK serta kerjasama dengan komunitas

lingkungan.48

Guru juga sebagai media langsung transfer ilmu kepada peserta didik,

menjadi salah satu faktor utama terhadap keberhasilan kegiatan pembelajaran.

Ahmad Susanto juga berpendapat bahwa, terciptanya mutu pembelajaran di

sekolah dikarenakan kompetensi guru yang dimilikinya mampu dimanfaatkan

dan dikelola dengan baik.49

Terciptanya pembelajaran yang efektif dengan

melakukan proses perencanaan yang sistematis, pelaksanaan pembelajaran

dari perencanaan yang sudah memenuhi standar, dan mengevaluasi siswa,

sehingga terciptanya mutu di sekolah.

Guru yang bermutu niscaya mampu melaksanakan pendidikan,

pengajaran dan pelatihan yang efektif dan efisien. Guru yang professional

47

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen, Op.

Cit,. 48

Jamil Suprihatiningrum, Op.Cit,. h. 74. 49

Ahmad Susanto, Op.Cit,. h. 125.

Page 43: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

diyakini mampu memotivasi siswa untuk mengoptimalkan potensinya dalam

kerangka pencapaian standar pendidikan yang telah ditetapkan.50

Dengan

terciptanya mutu pelajaran disekolah yang diciptakan oleh guru, secara tidak

langsung berdampak kepada sasaran pendidikan. Mutu pendidikan akan

tercipta dari kualiatas sumber daya dan penyelenggaraan pendidikan yang

dilaksanakan secara efektif dan terkonsep dengan baik sesuai dengan

kebutuhan konsumen pendidikan.

Dari pendapat para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa, tujuan

profesionalisme guru yaitu: 1) melaksanakan sistem pendidikan nasional dan

mewujudkan tujuan pendidikan nasional, 2) meningkatkan sistem pendidikan,

3) terciptanya mutu pembelajaran di sekolah, 4) terciptanya mutu sekolah.

profesionalisme sangat dibutuhkan dalam terciptanya pendidikan berkualitas.

Guru memiliki tanggungjawab yang besar dalam mentransfer ilmu kepada

peserta didik. Guru di tuntut harus professional mampu merencanakan,

melaksanakan dan mengevaluasi peserta didik dengan sebaik-baiknya dengan

memperhatikan perkembangan zaman yang semakin maju. Guru merupakan

salah satu sumber daya manusia pendidikan yang berperan penting dalam

meningkatan mutu sekolah itu sendiri yang berpengaruh secara langsung

dalam proses pembelajaran.

C. Bentuk-bentuk Strategi Kepala Sekolah dalam Meningkatkan

Profesionalisme Guru

Kepala sekolah selaku pemimpin di sekolah, memiliki tanggung jawab

terhadap kemajuan sekolah dan profesionalisme guru. Usaha kepala sekolah

untuk peningkatan kompetensi profesional guru dapat menunjang pencapaian

tujuan pendidikan di sekolah. Kepala sekolah memotivasi guru dalam bentuk

50

Syaiful Sagala, Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan, (Bandung:

Alfabeta, 2013) Cet ke-4. h. 41.

Page 44: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

bimbingan, saran teguran dan dorongan dengan memberikan pemahaman kepada

guru tentang perlunya peningkatan kompetensi professionalisme guru.51

Dalam menciptakan guru yang profesional tentu diperlukan adanya

strategi untuk menjalankan program peningkatan profesionalisme guru, berikut

merupakan program peningkatan profesionalisme guru menurut beberapa ahli;

1. Program Pelatihan

Menurut Mangkuprawira dalam Mawardi, pelatihan merupakan proses

mengajarkan pengetahuan dan keterampilan dan sikap tertentu tertentu agar

pegawai semakin terampil dan mampu melaksanakan tanggung jawabnya

dengan baik.52

Pelatihan berkenaan dengan proses belajar untuk memperoleh

dan meningkatkan keterampilan di luar sistem pendidikan formal, pelalihan

juga lebih mengedepankan praktek dari pada teori.

Rusdin juga berpendapat dalam dunia pendidikan perlunya program

pelatihan berbasis kompetensi karena mengingat masih ada guru yang

masih belum memenuhi persyaratan/standar kompetensi professional

guru. program Pelatihan Berbasis Kompetensi dalam kompetensi

professional memberikan berbagai jenis pelatihan dibidang penulisan

karya ilmiah, teknik transformasi informasi ilmu pengetahuan,

penguasaan software/hardware dan teknik konseling, atas dasar

pelatihan itulah para guru dapat mengembangkan kompetensinya. 53

Sedangkan, menurut Sedarmayanti pelatihan merupakan penambahan

pengetahuan, keterampilan dan perubahan sikap bertujuan untuk

mempersipkan pegawai yang akan segera diberi tugas mengerjakan pekerjaan

sesuai dengan standar kerja yang telah ada dalam lembaga.54

51

Riza Rosita, Djailani AR, Khairuddin, “Strategi Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan

Kompetensi Profesional Guru Pada Sd Negeri Unggul Montasik”, Jurnal Administrasi Pendidikan

Pascasarjana UIN Syi’ah Kumala, Volume 4, No. 1, Februari 2016. h. 134. 52

Mawardi, “Desain Pengembangan Keprofesian Guru Berkelanjutan Berbasis E-

Learning”,Jurnal Program Studi PGSD – FKIP Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. 53

Rusdin, Pendidikan Dan Pelatihan Sebagai Sarana Peningkatan Kompetensi Guru Di Smp

Negeri 02 Linggang Bigung, Jurnal Administrative Reform, Vol. 5, No. 4, Desember 2017. h. 207. 54

Sedarmayanti Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: PT. Refika Aditama, 2016)

Cet.5,. h. 164.

Page 45: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

Dapat disimpulkan bahwa program pelatihan sangatlah penting untuk

menunjang keberhasilan pendidikan, diharapkan dengan adanya pelatihan

guru mampu melaksanakan tugas dan fungsinya secara optimal. Dalam

pelatihan tersebut lebih mengedepankan praktek dari pada teori, diharapkan

guru mampu melaksanakan program pelatihan tersebut dalam tugas dan

fungsinya sebagai guru.

2. Supervisi Akademik

Supervisi pendidikan merupakan proses pengawasan kegiatan belajar

mengajar yang dilakukan guru di kelas, dimaksudkan untuk mengamati

kegiatan belajar mengajar.

Menurut Ahmad susanto, “supervisi akademik merupakan kegiatan

pembinaan yang direncanakan dengan memberi bantuan teknis kepada guru

dalam melakukan proses pembelajaran atau mendukung proses pembelajaran

yang bertujua untuk meningkatkan kemampuan guru dalam menjalankan

tugas dan tanggung jawabnya sehingga terciptanya pembelajaran secara

efektif”.55

E.Mulyasa juga berpendapat, supervisi akademik adalah bantuan

professional kepada guru, melalui siklus perencanaan yang sistematis,

pengamatan yang cermat, dan umpan balik yang objektif dan segera. Tujuan

utama supervisi akademik adalah untuk meningkatkan kemampuan

professional guru dan meningkatkan kualitas pembelajaran yang baik.56

Sedangkan Kompri berpendapat bahwa “supervisi adalah suatu usaha

menstimulasi, mengkordinasi, membimbing secara kontinu pertumbuhan

guru-guru di sekolah baik secara individu maupun secara kolektif, agar lebih

mengerti dan lebih efektif dalam mewujudkan seluruh fungsi pengajaran”.57

55

Ahmad Susanto, Op.Cit,. h. 221. 56

E. Mulyasa, Op.Cit,. h. 249. 57

Kompri, Manajemen Sekolah orientasi Kemandirian Kepala Sekolah, (yogyakarta: Pustaka

Pelajar,2015),h. 243.

Page 46: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

Dari penjabaran para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa supervisi

merupakan bentuk kegiatan yang dilakukan kepala sekolah untuk

meningktakan profesionalisme guru. kegiatan supervisi berupa kegiatan

pembinaan dalam pelaksanaan pembelajaran yang diharapkan mampu

meningkatkan kemampuan guru dalam menjalankan tanggungjawabnya yang

berkaitan dengan kompetensi mengajarnya.

3. Program Pemberdayaan Guru

Pemberdayaan guru merupakan salah satu program kepala sekolah dalam

meningkatkan kualitas guru, sehingga diharapkan mampu menjalankan

tugasnya secara optimal. Menurut Ahmad Susanto dalam bukunya,

Pemberdayaan guru sebagai upaya yang dilakukan untuk menggerakkan

kekuatan, tenaga, dan tanggungjawabnya dengan baik. dalam rangka

mewujudkan visi misi sekolah, untuk itu perlu adanya pemberdayaan tenaga

kependidikan secara optimal.58

Berikut merupakan bentuk program pemberdayaan guru yaitu:

a. Mengadakan Workshop, dengan diadakannya workshop diharapkan dapat

menghasilkan produk yang bermanfaat bagi pembelajaran, peningkatan

kompetensi maupun kariernya. Workshop dapat dilakukan misalnya dalam

kegiatan menyusun KTSP, analisis kurikulum, pengembangan silabus,

penulisan RPP dan sebagainya.59

b. Pendidikan Pasca Sarjana, salah satu cara untuk menjadi seorang

profesional yang efektif adalah dengan masuk program pasca sarjana di

universitas terdekat, Melanjutkan pendidikan berarti upaya untuk

58

Ahmad Susanto, Op.Cit,. h. 33 59

Ali Mudlofir, Pendidik Profesional, Konsep, Strategi dan Aplikasinya, (Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada, 2012). h. 136.

Page 47: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

mempertahannkan sertifikasinya dan meningkatkan ilmu pengetahuan agar

tidak ketiggalan zaman.60

c. Seminar, pengikutsertaan guru di dalam kegiatan seminar dan pembinaan

publikasi ilmiah juga dapat menjadi bentuk pembinaan berkelanjutan bagi

peningkatan profesi guru. kegiatan ini memberikan peluang bagi guru

untuk berinteraksi secara ilmiah dengan kolega seprofesinya berkaiatan

dengan hal-hal terkini dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan. 61

Dapat disimpukan bahwa, pemberdayaan guru merupakan program yang

dilakukan kepala sekolah untuk meningkatkan kompetensi professional guru,

kepala sekolah harus berusaha mendorong dan membina setiap guru agar

berkembang secara optimal dalam menjalankan tugasnya dan kepala sekolah

harus berusaha mendorong keterlibatan guru untuk berpartisipasi dalam setiap

kegiatan disekolah. Dalam program pemberdayaan guru kepala sekolah

biasanya melakukan adanya workshop, seminar dan memotivasi guru untuk

melanjutkan pendidikan pasca sarjana.

4. Evaluasi Kinerja Guru

Evaluasi Kinerja guru merupakan suatu kegiatan untuk memperbaiki

kinerja guru yang telah dilakukan selama pelaksanaan tugasnya. Menurut

Peraturan Manteri Pendidikan Nasional Nomor 35 Tahun 2010, Tentang

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditrnya, penilaian kinerja guru adalah penilaian dari tiap butir kegiatan tugas utama

guru dalam rangka pembinaan karir kepangkatan dan jabatannya.62

Menurut Ahmad Susanto, untuk keberhasilan kinerja perlu dilakuakn

evaluasi atau penilaian kinerja dengan berpedoman pada parameterdan

indikator yang ditetapkan dan diukur secara efektif dan efisien seperti

60

Forrest W. Parkay, Menjadi Seorang Guru, (Jakarta: PT. Indeks, 2011). h. 237 61

Sudarwan Danim, Profesionalisasi dan Etika Prfesi Guru, (Bandung: Alfabeta, 2013). h. 32. 62

Peraturan Manteri Pendidikan Nasional Nomor 35 Tahun 2010, Tentang Petunjuk Teknis

Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditrnya.

Page 48: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

produktivitas, efektifitas penggunaan waktu, dana yang dipakai serta bahan

yang tidak terpakai.63

Sedangkan menurut Nurul Ulfatin dan Teguh Triwiyanto menjelaskan

evaluasi kinerja dalam pendidikan merupakan upaya sistematis untuk

mengumpulkan, menyusun, mengelola dan menafsirkan data, fakta dan

informasi yang berkaitan dengan tugas dan tanggungjawab tenaga pendidikan

dengan menyimpulkan nilai atauperingkat kompetensi pegawai dalam satu

jenis bidang keahlian keprofesian pendidikan.64

Dapat disimpulkan dari pendapat ahli diatas bahwa, evaluasi kinerja guru

dilakukan untuk meningkatkan kompetensi yang dimiliki guru serta

memperbaiki kinerja-kinerja yang belum optimal dalam pelaksanaan tugas

dan tanggungjawab guru, hal ini sangat penting untuk mengembangkan

kemampuan guru dalam menjalankan tugas dan tanggungjawabnya.

Dari beberapa bentuk-bentuk strategi kepala sekolah dalam meningkatkan

profesionalisme guru di atas, dapat disimpulkan bahwa ada 4 program yang harus

dilakukan kepala sekolah dalam meningkatkan profesionalisme guru yaitu: 1)

program pelatihan, 2) supervisi akademik, 3) program pemberdayaan guru

melalui: workshop, seminar dan melanjutkan pendidikan pasca sarjana, 4)

evaluasi kinerja guru. Dalam menjalankan tugas dan tanggungjawabnya guru

dituntut untuk bisa menciptakan pendidikan yang bermutu dengan kemampuan

yang dimilikinya, guru professional tidak tercipta secara instan, perlu adanya

program-program penunjang yang dilakukan kepala sekolah untuk meningkatkan

kompetensi professional guru, bentuk-bentuk peningkatan profesionalisme guru

bersifat secara terus-menerus, dan berkelanjutan. Seiring perkembangan zaman

dan kebutuhan konsumen pendidikan pada saat ini, guru harus terus-menerus

63

Ahmad Susanto, Op.Cit,. h. 75. 64

Nurul Ulfatin dan Teguh Triwiyanto, Manajemen Sumber Daya Manusia Bidang Pendidikan,

(PT. Raja Grafindo, 2016),. h. 148.

Page 49: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

mengembangkan diri agar lebih menguasai pengetahun, keterampilan, keahlian

dan wawasan yang sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

sehingga dapat memenuhi kebutuhan konsumen pendidik dan memenuhi standar

pendidikan nasional yang berlaku, maka dari itu diharapkan mampu terciptanya

kualitas sekolah yang mampu mewujudkan tujuan dari pendidikan.

D. Penelitian Relevan

Untuk menghindari publikasi, peneliti melakukan penelusuran terhadap

penelitian-penelitian terdahulu. Dari hasil penulusuran penelitian terdahulu,

diperoleh beberapa masalah yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti,

yaitu:

1. Penelitian yang dilakukan oleh Abdul Mu’min dari Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta pada tahun 2011 dengan judul “Peranan Kepala

Sekolah Dalam Meningkatkan Profesionalisme Guru di SDI Al-Ihsan

Bambu Apus Pamulang” Dalam penelitian ini di temukan. penelitian ini

menggunakan 2 metode, yaitu kuantitatif dan kualitatif, penelitian ini

memfokuskan pada peran kepala sekolah sebagai educator, manager,

supervisior, leader, inovator, motivator dalam meningkatkan profesionalisme

guru. Sedangkan, penelitian yanga akan penulis lakukan menggunakan

metode kualitatif dan memfokuskan penelitian pada strategi apa saja yang

dilakukan oleh kepala sekolah dalam meningkatkan profesionalisme guru.

hasil dari penelitian ini adalah secara menyeluruh peran kepala sekolah

dalam meningkatkan profesionalisme guru.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Zohanda Fahmi dari Universitas

Islam Negeri Sumatra Utara Medan pada tahun 2017 dengan judul “Upaya

Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Profesionalisme Guru Pendidikan

Agama Islam di Madrasah tsanawiyah Negeri Stabat” dalam penelitian ini

menggunakan metode kualitatif, penelitian ini memfokuskan pada upaya

Page 50: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

kepala sekolah dalam meningkatkan profesionalisme guru dan kendala-

kendala yang terjadi selama pelaksanaan program peningkatan

profesionalisme guru. Sama dengan yang akan penulis lakukan

menggunakan metode penelitian kualitatif. Peneliti akan memfokuskan

penelitian pada strategi apa saja yang dilakukan oleh kepala sekolah dalam

meningkatkan profesionalisme guru. hasil dari penelitian kepala sekolah

melakukan kegiatan-kegiatan yang mampu meningkatkan kompetensi

profesional guru.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Andi Dewi Puspita Sari, dari Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tahun 2015 dengan judul

“Pengaruh Kompetensi Profesional Guru Dalam Meningkatkan Mutu

Pembelajaran di SMPN 03 Tangerang Selatan” dalam penelitian ini

memfokuskan pada efektivitas penerapan kompetensi professional guru

dalam meningkatkan mutu pembelajaran di kelas. Penelitian ini

menggunakan metode kuantitatif, maka perhitungan menggunakan angka.

penelitian yang akan penulis lakukan menggunakan metode kualitatif dan

memfokuskan penelitian pada strategi apa saja yang dilakukan oleh kepala

sekolah dalam meningkatkan profesionalisme guru. hasil dari penelitian

kepala sekolah melakukan kegiatan-kegiatan yang mampu meningkatkan

kompetensi profesional guru seperti mengadakan pelatihan,

mengikutsertakan guru dalam seminar dan workshop, menganjurkan guru

untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi,melakukan

supervisi pendidikan, dan melakukan evaluasi kinerja guru.

Page 51: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

E. Kerangka Berfikir

Kepala sekolah adalah pimpinan pendidikan mempunyai peranan penting

dalam mengembangkan lembaga pendidikan. Disamping itu kepala sekolah juga

mempunyai peranan yang sangat besar dalam mengembangkan kualitas di

lembaga tersebut, sehingga pemimpin atau kepala sekolah bertanggung jawab

terhadap kelangsungan lembaga yang dipimpinnnya termasuk bagaimana

usahanya untuk mengembangkan profesioanl guru. namun, kondisi yang terjadi

saat ini belum optimalnya kebijakan kepala sekolah dalam meningkatkan

profesionalisme guru, rendahnya kompetensi profesionalisme guru, belum

sesuainya disiplin ilmu guru dengan bidang ajar. Adapun hasil yang diharapkan

adalah terwujudnya kemajuan serta kualitas pendidikan yang bermutu dengan

melalui guru yang professional.

Profesionalisme guru merupakan tingkat kemampuan profesional guru dalam

melaksanakan tugasnya sebagai pendidik, sebab pendidik harus memiliki

kemampuan seperti penguasaan materi, disiplin, penguasaan dalam penyampaian

materi pembelajaran, pendidik di harapakan dapat mengembangkan metode

pembelajaran. Sesuai yang diminati oleh peserta didik untuk itu dalam

menerapkan kompetensi profesioal guru, kepala sekolah sangat berperan penting

untuk memfasilitasi semua yang menunjang profesional guru. Dengan

membandingkan kondisi nyata dengan harapan yang dijelaskan, masih terlihat

kesenjangan belum optimalnya strategi yang dilakukan kepala sekolah dalam

meningkatkan profesionalisme guru, untuk itu perlu dilakukan atau perlu

dicarikan solusi dengan menjalankan program pelatihan, supervisi akademik,

program pemberdayaan guru melalui workshop, melanjutkan pendidikan pasca

sarjana dan seminar serta evaluasi kinerja guru.

Page 52: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

Gambar 2.1

Kerangka Berfikir

Kondisi nyata

1. Belum optimalnya kebijakan kepala sekolah dalam

meningkatkan profesionalisme guru

2. Rendahnya Kompetensi Profesionalisme Guru

3. Disiplin ilmu sebagian guru belum sesuai dengan bidang ajar

4. Rendahnya penguasaan materi guru dalam KBM (Kegiatan

Belajar Mengajar)

Masalah

Belum optimal strategi yang dilakukan kepala sekolah dalam

meningkatkan profesionalisme guru

Strategi

Program Pelatihan, Supervisi Akademik, Program Pemberdayaan Guru,

Mengadakan Workshop, Melanjutkan Pendidikan Pasca Sarjana,

Seminar dan Evaluasi Kinerja Guru.

1.

Hasil

Profesionalisme guru yang menciptakan peningkatan mutu pendidikan.

Input

Proses

Output

F

E

E

D

B

A

C

K

Page 53: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

34

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini berlokasi di SMA Negeri 10 Tangerang Selatan yang berada

di Jalan Tegal Rotan Raya Sektor 9, Bintaro, Sawah Baru, Ciputat, Kota

Tangerang Selatan, Banten 15413.

Tabel 3.1

Pelaksanaan Penelitian

No Kegiatan Waktu Penelitian

Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags

1 Observasi

pendahuluan

2 Pengesahan

proposal

3 Perbaikan bab 1, 2

dan 3

4

Penyusunan

instrumen

penelitian

5 Penyerahan izin

penelitian

6 Pengumpulan data

7 Pengolahan data

dan analisis data

8

Penyusunan

laporan hasil

penelitian

Page 54: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

35

B. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan

Deskriptif. Alasan pendekatan ini dipilih karena persoalan yang dimiliki

harusdijelaskan dengan kualitatif deskriptif dalam situasi, permasalahan,

fenomena-fenomena, layanan atau program yang ada, mengungkap dan

memahami bagimana strategi kepala sekolah dalam meningkatkan

profesionalisme guru. penulis dalam penelitian ini akan menjelaskan keadaan

secara apa adanya yang terjadi di sekolah. Jadi, data-data yang telah diperoleh

penulis melalui hasil observasi, wawancara dan studi dokumen akan dituliskan

secara sistematis dalam bentuk deskriptif.

C. Sumber dan Jenis Data

Sumber data pada tahap awal memasuki lapangan di pilih dari orang-orang

yang memiliki power dan otoritas pada situasi dan bidang/obyek yang diteliti,

sehingga mampu membukakan pintu kemana saja peneliti akan melakukan

pengumpulan data.65

Sesuai fokus penelitian maka yang menjadi sumber data dalam penelitian

ini adalah:

1. Kepala Sekolah

2. Wakil kepala sekolah, berfokus pada bidang akademik

3. Guru, berfokus pada 5 orang guru yang meliputi 2 dari bidang

MIPA, 2 dari bidang Ilmu Pengetahuan Sosial, dan 1 dari bidang

Agama.

4. Kepala Tata Usaha

65

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan r&d, (Bandung: Alfabeta, 2011),h.

293.

Page 55: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

36

5. Siswa, berfokus pada 6 orang siswa yang meliputi, XI IPS 2 orang,

XI IPA 1 orang, XII IPS 1 orang dan XII IPA 2 orang.

Jenis data yang digunakan data primer, yaitu data yang diperoleh dari

sumbernya, baik dari wawancara maupun observasi dan data sekunder, yaitu

data yang diperoleh dari catatan-catatan atau dokumen yang berkaitan dengan

penelitian maupun istansi yang tekait lainnya, data–data ini diperoleh dari

berbagai tulisan atau informasi lainnya yang telah ada sebelumnya.

D. Teknik Pengumpulan Data

Dalam melaksanakan penelitian, untuk memperoleh keakuratan data ada

beberapa teknik pengumpulan data yang dilakukan yaitu: observasi, wawancara

dan studi dokumen. Berikut penjelasannya:

1. Observasi

Nasution menyatakan bahwa “Observasi adalah dasar semua ilmu

pengetahuan. Para ilmuwan hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta

mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi”.66

situasi sosial,

yang terdiri atas tiga komponen yaitu :

a) Place, atau tempat di mana interaksi dalam situasi sosial sedang

berlangsung.

b) Actor, pelaku atau orang-orang yang sedang memainkan peran

tertentu.

c) Activity, atau kegiatan yang dilakukan oleh aktor dalam situasi

sosia yang sedang berlangsung.67

Dengan metode observasi ini peneliti mengamati secara langsung

berbagai aktifitas dan kegiatan yang berlangsung serta melihat kenyataan atau

hal-hal yang berkaitan dengan gambaran umum, seperti RPP (Rencana

66

Sugiono,Ibid,. h. 226.

67 Ibid., h. 228.

Page 56: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

37

Pelaksanaan Pembelajaran) dan KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) dalam

rangka untuk Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMA Negeri 10

Tangerang Selatan.

2. Wawancara

Wawancara merupakan proses interaksi dengan orang lain, dan

bagaimana mengolah pandangan yang mungkin berbeda. Secara garis besar

ada dua macam pedoman wawancara. yaitu:

a. Wawancara tidak terstruktur, yaitu pedoman yang hanya memuat garis

besar yang akan ditanyakan.

b. Wawancara terstruktur, yaitu pedoman wawancara yang disusun

secara terperinci sehingga menyerupai check-list.68

Wawancara yang dilakukan peneliti dalam penelitian adalah

wawancara terstruktur. Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik

pengumpulan data seperti perencanaan, pelaksanaan, faktor pendukung dan

penghambat, hasil yang dicapai serta evaluasi dari bentuk-bentuk strategi

kepala sekolah dalam meningkatkan profesionalisme guru di SMAN 10

Tangerang Selatan. Oleh karena itu dalam melakukan wawancara dan

pengumpulan data, penulis telah menyiapkan instrument penelitian berupa

pertanyaan-pertanyaan tertulis.

Dalam wawancara penulis melakukan tanya jawab dengan narasumber

yang berkaitan dengan penelitian ditujukan kepada sumber data peneliti yang

berkaitan dengan strategi kepala sekolah dalam meningkatkan

profesionalisme guru.

68

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT. Rineka

Cipta, 2013), h. 270.

Page 57: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

38

3. Studi Dokumentasi

Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.

Dokumen dapat berbentuk tulisan, gambar atau karya-karya seseorang.

Dokumen yang berbentuk tulisan dapat merupakan catatan harian, profil

sekolah, peraturan dan kebijakan sekolah. Studi dokumentasi digunakan

untuk memperoleh tentang visi dan misi, tujuan sekolah, data guru, data

peserta didik, data sarana prasarana, jadwal berbagai kegiatan, relevansi

program dan dukungan masyarakat serta prestasi akademik dan non

akademik sekolah dan manfaat program kegiatan operasional sekolah.

Dokumen-dokumen tersebut digunakan untuk melengkapi data penelitian

sehingga dapat ditampilkan gambaran tentang objek penelitian.

E. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data merupakan suatu cara yang digunakan untuk

menguraikan keterangan-keterangan atau data-data yang diperoleh agar data-data

tersebut dapat dipahami bukan saja oleh peneliti, akan tetapi oleh orang lain yang

ingin mengetahui hasil penelitian tersebut. Berikut merupakan teknik analisis

data menurut Sugiono:

1. Reduksi Data (Data Reduction)

Reduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,

memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan

demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih

jelas dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data.

2. Penyajian Data (Data Display)

Setelah data direduksi selanjutnya adalah penyajian data, dalam

penelitian kualitatif penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian,

bagan, hubungan antar katagori dan sejenisnya. Yang paling sering

Page 58: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

39

digunakan untuk penyajian data kualitatif adalah dengan teks yang bersifat

naratif.

3. Penarikan Kesimpulan (Verivication)

Setelah data terkumpul direduksi dan disajikan, langkah terakhir dalam

menganalisis data adalah menarik kesimpulan. Data yang terkumpul dari

hasil pengamatan, wawancara dan pemanfaatan dokumen yang berkaitan

dengan strategi kepala sekolah dalam meningkatkan profesionalisme guru. 69

Skema 3.1 Sumber Sugiyono (2011), Komponen dalam Analisis Data (Interactive model)

69

Sugiyono, Op.Cit., h. 247-252.

Conclusions:Drawing

verifying

Data Display

Data Collection

Data Reduction

Page 59: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

40

F. Kisi-kisi Instrumen

1. Kisi-kisi Observasi

a. Kisi-Kisi Observasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Tabel 3.2

Kisi-kisi Instrumen Observasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

di SMA Negeri 10 Tangerang Selatan

No.

Aspek yang

diamati

Dimensi

Status

Keterangan Sesuai Tdk

sesuai

1. Tujuan

Pembelajaran

a. Kesesuaian tujuan

dengan indikator

pencapaian

kompetensi

b. Kata kerja

operasional yang

digunakan dapat

diamati dan diukur

2. Materi

Pembelajaran

a. Kesesuaian materi

pembelajaran dengan

kurikulum yang

berlaku (K13/KTSP)

b. Kerincian materi

belajar

c. Lampiran bahan ajar

3. Strategi

Pembelajaran

a. Model, pendekatan,

dan metode

Page 60: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

41

pembelajaran

b. Langkah-langkah

dalam kegiatan

pembelajaran

4. Pemilihan

Media

Pembelajaran

Media pembelajaran

yang digunakan (alat

peraga, PPT, Video,

Audio, Visual)

5. Pemilihan

Sumber

Belajar

Sumber belajar yang

digunakan (Buku Teks,

Jurnal-jurnal, buku

referensi (kamus), UUD,

alat peraga)

6. Evaluasi

peserta didik

a. Kesesuaian penilaian

dengan

tujuan/indikator

b. Jenis penilaian

(tertulis/ tdk tertulis)

c. Bentuk penilaian

7. Pelaksanaan

pengayaan

dan remedial

a. Tugas individu

b. Tugas kelompok

c. Diskusi

Page 61: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

42

b. Kisi-kisi

Tabel 3.3

Kisi-kisi Instrumen Observasi KBM (Kegiatan Belajar Mengajar)

di SMA Negeri 10 Tangerang Selatan

No Aspek Pelaksanaan

Sesuai

Tdk

sesuai

I MEMBUKA PEMBELAJARAN

1. Mempersiapkan siswa untuk belajar

2. melakukan kegiatan apersepsi

3.

Berdoa sebelum memulai

pelajaran

II KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN

A Penguasaan Materi Pembelajaran

3. menujukan penguasaan materi pembelajaran

4. mengaitkan materi dengan pengetahuan lain

yang relevan

5. menyampaikan materi dengan jelas, sesuai

dengan hirarki belajar dan realitas kehidupan

6. mangaitkan materi dengan realitas kehidupan

B Pendekatan/Stategi Pembelajaran

7. melaksanakan pembelajaran sesuai Dengan

kompetensi (tujuan) yang akan dicapai dan

karakteristik siswa

Page 62: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

43

8. melaksanakan pembelajaran secara rutut

9. menguasai kelas

10. melaksanakan pembelajaran yang Bersifat

Kontekstual

11. melaksanakn pembelajaran Yang

memungkinkan tubuhnya kebiasaan positif

12. melaksanakan pembelajaran sesuai Dengan

alokasi waktu yang direncanakan

13.

Mengembangkan metode

pembelajaran Aktif, Kreatif, Inovatif

dan menyenangkan.

III PENUTUP

14. Merangkum dan menyimpulkan materi

pembelajaran (melibatkan siswa dan

membimbing, memberikan umpan balik)

15. Melakukan refleksi dan tindak lanjut

(meriview konsep, evaluasi diri, beri tugas,

informasi pertemuan berikutnya).

2. Kisi-kisi wawancara

Tabel 3.4

Kisi-kisi Instrumen Wawancara Strategi Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Profesionalisme

Guru di SMA Negeri 10 Tangerang Selatan

Variabel Dimensi Sub Dimensi Sumber

Data

Profesionalisme

guru

1. Konsep

profesionalisme

guru

1.1 Pengertian

1.2 Karakter

1.3 Prinsip

profesionalisme

guru

Kepala

sekolah,

Wakil

Kepala

Sekolah,

Tata Usaha,

Guru, siswa

Page 63: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

44

Strategi kepala

Sekolah dalam

meningkatkan

profesionalisme

guru

1. Program Pelatihan 1.1 Perencanaan

1.2 Pelaksanaan

1.3 Faktor

pendukung dan

penghambat

1.4 Hasil yang

dicapai

1.5 Evaluasi

Kepala

sekolah,

Wakil

Kepala

Sekolah,

Tata Usaha,

Guru

2. Supervisi

Akademik

2.1 Perencanaan

2.2 Pelaksanaan

2.3 Faktor pendukung

dan Penghambat

2.4 Hasil yang

dicapai

2.5 Evaluasi

Kepala

sekolah,

Wakil

Kepala

Sekolah,

Tata Usaha,

Guru

3. Workshop 3.1 Perencanaan

3.2 Tujuan

3.3 Format

Pelaksanaan

3.4 Materi

3.5 Faktor pendukung

dan Penghambat

3.6 Hasil yang

dicapai

3.7 Evaluasi

Kepala

sekolah,

Wakil

Kepala

Sekolah,

Tata Usaha,

Guru

4. Melanjutkan

Pendidikan Pasca

Sarjana

4.1 Kebijakan

melanjutkan

pendidikan pasca

sarjana

4.2 Tujuan

4.3 Sumber

pembiayaan

4.4 Format

pendorong

pemilihan prodi

Kepala

sekolah,

Wakil

Kepala

Sekolah,

Tata Usaha,

Guru

Page 64: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

45

5. Seminar 5.1 Perencanaan

5.2 Format

Pelaksanaan

5.3 Materi seminar

5.4 Faktor pendukung

dan Penghambat

5.5 Hasil yang

dicapai

5.6 Evaluasi

Kepala

sekolah,

Wakil

Kepala

Sekolah,

Tata Usaha,

Guru

6. Evaluasi Kinerja

guru

6.1 Mekanisme

Pelaksanaan

(terbuka/tertutup)

6.2 Waktu

pelaksanaan

6.3 Bentuk

pelaksanaan

(tertulis/ lisan/

melalui ujian

praktek)

6.4 Hasil yang

dicapai

Kepala

sekolah,

Wakil

Kepala

Sekolah,

Tata Usaha,

guru

3. Kisi-kisi Studi Dokumen

Tabel 3.5

Daftar Ceklis Studi Dokumen

No.

Jenis Dokumen

Objek

Status

Keterangan

Ada Tidak

Ada

1. Profil Sekolah a. Visi, Misi, Tujuan

b. Sejarah Sekolah

c. Struktur Organisasi

d. Prestasi sekolah

2. Program Kerja a. Rencana Kerja

Sekolah

b. Rencana Anggaran

Kerja Sekolah

c. Laporan

Page 65: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

46

Pelaksanaan

Program Sekolah

d. Program Komite

e. Laporan kegiatan

Komite

f. RPP

g. Absensi

h. Notulen Rapat

3. Data Guru dan

Staf

a. Guru PNS

b. Guru bantu

sementara

c. Kepala Tata Usaha

d. Staff Tata Usaha

e. Tenaga Kebersihan

f. Petugas Keamanan

4. Data Siswa Jumlah siswa Laki-laki dan

Perempuan

5. Data sarana dan

Prasarana

a. Investasi Tanah

b. Bangunan

c. Ruang Kelas

d. Ruang Guru

e. Ruang Kepala

sekolah

f. Ruang pertemuan/

rapat

g. Ruang TU

h. Ruang UKS

i. Masjid/ Mushalla

j. Lab. Komputer

k. Lab. Bahasa

l. Lab. Ipa

m. Aula

n. Dapur

o. Kamar Mandi Guru/

karyawan

6. Bentuk strategi

peningkatan

profesionalisme

guru

a. Pelatihan

1) Proposal

kegaiatan

2) Laporan

kegiatan

pelaksanaan

b. Supervisi akademik

Page 66: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

47

1) Laporan

pelaksanaan

kegiatan

c. Workshop

1) Proposal

kegiatan

2) Laporan

kegiatan

pelaksanaan

d. Seminar

1) Proposal

kegiatan

2) Laporan

kegiatan

pelaksanaan

e. Melanjutkan studi

pasca sarjana

1) Data guru yang

melanjutkan

pasca sarjana

f. Evaluasi kinerja

1) Laporan

pelaksanaan

kinerja guru

Page 67: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

48

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum SMA Negeri 10 Tangerang Selatan

1. Profil SMA Negeri 10 Tangerang Selatan

Tabel 4.1 Profil SMA Negeri 10 Tangerang Selatan

a. Identitas Sekolah

1) Nama Sekolah : SMAN 10 KOTA TANGERANG SELATAN

2) NPSN : 20613553

3) Jenjang Pendidikan : SMA

4) Status Sekolah : Negeri

5) Alamat Sekolah : Jl. Raya Tegalrotan No.91 Bintaro Sektor 9 Ciputat

RT / RW : 3 / 7

Kode Pos : 15413

Kelurahan : Sawah Baru

Kecamatan : Kec. Ciputat

Kabupaten/Kota : Kota Tangerang Selatan

Provinsi : Prov. Banten

Negara : Indonesia

6) Posisi Geografis : -6.2819 Lintang

106.7225 Bujur

b. Data Pelengkap

1) SK Pendirian Sekolah : 421/Kep.134-Huk/2006

2) Tanggal SK Pendirian : 2006-04-26

4) SK Izin Operasional : 421/Kep.134-Huk/2006

5) Tgl SK Izin Operasional : 2006-04-26

11) Luas Tanah Milik (m2) : 7200

c. Kontak Sekolah

1) Nomor Telepon : 74862423

2) Nomor Fax : 74862423

3) Email : [email protected]

4) Website : http://sman10kotatangsel.sch.id

Sumber: Profil SMA Negeri 10 Kota Tangerang Selatan Tahun 2019

Page 68: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

49

2. Sejarah singkat berdirinya SMA Negeri 10 Kota Tangerang Selatan

SMA Negeri 10 Ciputat didirikan pada tanggal 27 Juni 2006, dengan

Keputusan Bupati Kepala Daerah Kabupaten Tangerang mengeluarkan

Nomor:421/Kep.208-Huk/2006 yang berisi tentang pendirian sekolah negeri

baru dikecamatan Ciputat. Dengan demikian dapatlah dikatakan bahwa tanggal

27 Juni 2006 sebagai hari lahirnya SMA Negeri 10 Ciputat .Sebagai sekolah

baru , tentu saja SMA Negeri 10 Ciputat belum memiliki gedung sendiri. Untuk

sementara SMA Negeri 10 Ciputat melaksanakan kegiatan Pembelajaran di

SMP PGRI 2 Ciputat yang terletak di Jalan Cendrawasih KM.4 Desa Sawah

Lama, Ciputat Tangerang 15413.

Pada tahun pertama berdiri (2006/2007) SMA Negeri 10 Ciputat

menerima siswa baru sejumlah 75 siswa yang dibagi dalam 2 rombongan

belajar, sedangkan pada tahun kedua (2007/2008) diterima sejumlah 105 siswa

yang dibagi dalam 3 rombongan belajar. Staf pengajar pada tahun pertama

banyak didatangkan dari SMA Negeri 1 Ciputat sebagai sekolah pembinanya.

Pada tanggal 8 Pebruari 2008, SMAN 5 Ciputat pindah ke gedung baru

yang terletak di Kelurahan Sawah Baru , Kampung Tegal Rotan Ciputat. Sejak

saat itu alamat SMAN 10 Ciputat mengalami perubahan yaitu : Jl Raya

Tegalrotan Bintaro Sektor 9 15413. Pada tahun pelajaran 2008/2009 SMAN 10

Ciputat menerima 111 siswa (3 kelas).

Seiring berdirinya Kota Tangerang Selatan yang memisahkan diri dari

Kabupaten Tangerang, maka bulan Juni 2009 terjadi pula perubahan nama

SMA Negeri 5 Ciputat menjadi SMA Negeri 10 Kota Tangerang Selatan, di

Page 69: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

50

tahun pelajaran 2009/2010 SMA Negeri 10 Kota Tangerang Selatan Menerima

155 siswa (4 kelas).70

3. Visi dan Misi SMA Negeri 10 Tangerang Selatan

a. Visi

Visi tidak lain merupakan citra moral yang menggambarkan profil

sekolah yang diinginkan dimasa mendatang. Namun demikian, visi sekolah

harus tetap dalam koridor kebijakan pendidikan nasional.

“ Terwujudnya Peserta Didik Yang berwawasan Teknologi, Berahklak

Mulia, Cerdas, dan Berbudaya Lingkungan”

b. Misi

Untuk merealisasikan visi sekolah, dikembangkan misi sekolah sebagi

berikut:

1) Meningkatakan pembinaan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan

Yang Maha Esa

2) Menumbuhkan budaya 5 S (Senyum, Sapa, Salam, Sopan dan santun)

3) Menerapkan kedisiplinan dalam menegakkan peraturan dan tata tertib

4) Menumbuh kembangkan kepekaan sosial dan solidaritas

5) Menumbuh kembangkan budaya gemar membaca, belajar dan

meneliti

6) Menumbuh kembangkan budaya demokrasi dalam setiap aspek

kehidupan sekolah

7) Menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan nyaman untuk belajar

dan bekerja

8) Menyelenggarakan program pembelajaran berbasis ICT dan

Enterpreneur

70

Profil website SMA Negeri 10 Kota Tangerang Selatan, di akses dari http://sman10kotatangsel.sch.id pada tanggal 17 Juli 2019 Pukul 10.00 WIB.

Page 70: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

51

9) Meneyelenggarakan program pembelajaran pengembangan bahasa

inggris, bahasa jepang

10) Menyelenggarakan program bimbingan belajar dan pemantapan materi

pembelajaran

11) Menyelenggarakan program pengembangan bimbingan penyuluhan

dan pelayanan siswa

12) Membiasakan perilaku hidup bersih dan sehat

13) Menjalin hubungan yang baik antara warga sekolah, stakeholder dan

masyarakat dengan semangat kekeluargaan

14) Memanfaatkan lingkungan sebagai media pembelajaran

15) Mengembangkan seni budaya bangsa khususnya budaya local

(Daerah)

16) Melakukan penghematan Sumber Daya Alam (Listrik, Air dan ATK)71

71

Dokumen Buku Pedoman Tata Tertib Sekolah SMA Negeri 10 Kota Tangerang Selatan

tahun 2019.

Page 71: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

52

4. Struktur Organisasi SMA Negeri 10 Tangerang Selatan

Berikut ini bagan struktur organisasi SMA Negeri 10 Kota Tangerang Selatan.

Bagan 4.1 Struktur Ogranisasi SMAN 10 Kota Tangerang Selatan

Sumber: Dokumen SMA Negeri 10 Kota Tangerang Selatan Tahun 2019

Di atas merupakan bagan struktur organisasi yang bertanggungjawab

dalam kegiatan tahun ajaran 2019-2020 di SMA Negeri 10 Kota Tangerang

Selatan. Struktur ini terdiri dari kepala sekolah sebagai penangggungjawab

terhadap berjalannya kegiatan operasional sekolah. Kepala sekolah dibantu

Komite Sekolah Kepala Sekolah

Koordinator Pelaksana Tata

Usaha

Wakasek

Kurikulum

Wakasek

Kesiswaan

Wakasek Sarana

Prasarana

Wakasek Humas

Koor.

Perpustakaan

Koor. Lab

IPA

Koor.

Bahasa

Koor.

Komputer

Koor.

Lingkungan

Hidup

Koor.

Ekstrakulikuler

Guru Mata Pelajaran Koordinator BK

Koor.

BK X

Koor.

BK XI Koor.

BK XII

Siswa

Page 72: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

53

oleh wakil bidang kurikulum, wakil bidang kesiswaan, wakil bidang Sarana

dan prasarana dan wakil bidang humas. Kepala sekolah membawahi 7

koordinator yang terdiri dari koor perpustakaan, koor lab IPA, koor Lab.

Bahasa, koor Lab.Komputer, koor lingkungan hidup, koor ekstrakulikuler,

koor BK (Bimbingan Konseling) dan guru mata pelajaran. Khusus untuk koor

BK membawahi koor BK X, koor BK XI dan koor BK XII.

5. Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan SMA Negeri 10 Tangerang Selatan

Tenaga pendidik dan kependidikan adalah sumber daya sekolah yang

sangat berperan dalam menentukan kualitas atau mutu sekolah. Berdasarkan

hasil studi dokumen, SMA Negeri 10 Kota Tangerang Selatan memiliki tenaga

pendidik sebanyak 38 pendidik, yang memiliki kualifikasi akademik S2

sebanyak 7 orang, yang terdiri dari S1 sebanyak 31 orang. Sedangkan, tenaga

kependidikan sebanyak 20 orang, memiliki kualifikasi akademik S1 sebanyak

10 orang, SMA sebanyak 5 orang, SMP sebanyak 4 orang dan tidak lulus SD 1

orang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut ini:

Tabel 4.2 Tenaga Pendidik SMA Negeri 10 Kota Tangerang Selatan

No.

Tenaga Pendidik

Jumlah

1.

PNS

24

2.

HONORER

14

Total

38

Sumber: Diolah Dari Profil SMA Negeri 10 Kota Tangerang Selatan Tahun 2019

Page 73: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

54

Tabel 4.3 Tenaga Kependidikan SMA Negeri 10 Kota Tangerang Selatan

No.

Tenaga Kependidikan

Jumlah

1.

Tenaga Administrasi

9

2.

Tenaga Perpustakaan

1

3.

Tenaga keamanan

3

4.

Tenaga kebersihan

7

Total

20

Sumber: Diolah Dari Profil SMA Negeri 10 Kota Tangerang Selatan Tahun 2019

6. Data Rombongan Belajar

Pada SMA Negeri 10 Kota Tangerang Selatan jumlah rombel yang

terdaftar dalam dapodik 22 rombel. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel

berikut ini:

Tabel 4.4 Data Rombongan Belajar

No. Rombongan Belajar Tahun Pelajaran

2019/2020

1. Kelas X 7

2. Kelas XI 8

3. Kelas XII 7

Jumlah 22

Sumber: Profil SMA Negeri 10 Kota Tangerang Selatan Tahun 2019

Page 74: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

55

7. Data Peserta Didik SMA Negeri 10 Tangerang Selatan

Pada SMA Negeri 10 Kota Tangerang Selatan jumlah siswa yang

terdaftar dalam dapodik 798 siswa, yang terdiri dari 383 siswa laki-laki dan 415

siswa perempuan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut ini:

Tabel 4.5 Data Peserta Didik

Tingkat

Pendidikan L P Total

Tingkat 10 140 123 263

Tingkat 11 126 156 282

Tingkat 12 117 136 253

Total 383 415 798

Sumber: Profil SMA Negeri 10 Kota Tangerang Selatan Tahun 2019

8. Prestasi SMA Negeri 10 Tangerang Selatan

SMA Negeri 10Kota Tangerang Selatan memiliki prestasi yang

banyak sekali, baik dalam bidang olahraga dan kegiatan non akademik lainnya.

Prestasi yang dimiki siswa SMA Negeri 10 Kota tangerang Selatan sangat

banyak, tertuama dalam bidang olahraga sekolah ini mendapat juara di tigkat

nasional, selain itu sekolah ini juga berprestasi dalam bidang seni. Rincian

prestasi siswa SMA Negeri 10 Kota Tangerang Selatan terlampir dalam

lampiran.

9. Keadaan Sarana dan Prasarana SMA Negeri 10 Tangerang Selatan

Melihat dari hasil pengamatan saya di sekolah SMA Negeri 10 Kota

Tangerang Selatan ini sudah sangat baik dan sudah tercukupi. Sekolah ini juga

sudah dilengkapi sarana dan prasarana yang modern sesuai dengan

Page 75: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

56

perkembangan zaman. Sekolah sudah mempunyai 2 Lab.Komputer dan

tersedianya wifi untuk layanan dan internet.

Berdasarkan data profil sekolah, maka dapat dikemukakakn mengenai

sarana dan prasarana yang ada di SMA Negeri 10 Kota Tangerang Selatan,

sebagai berikut:

Tabel 4.7 Sarana dan Prasarana

No Nama Prasarana Jumlah Keterangan

1 Kantin Sekolah 1 Baik

2 Kantor Kepala Sekolah 1 Baik

3 Lab. Bahasa 1 Baik

4 Lab. Komputer 2 Baik

5 Lab. Ipa 0 -

6 Lapangan Serba Guna 1 Baik

7 Perpustakaan 1 Baik

8 Ruang BP/BK 1 Baik

9 Ruang Kantor Guru 1 Baik

10 Ruang Koperasi 1 Baik

11 Ruang TU 1 Baik

12 WC Guru Laki-laki 1 Baik

13 WC Guru Perempuan 1 Baik

14 WC Siswa Laki-laki 2 Baik

15 WC Siswa Perempuan 2 Baik

16 Ruang Kelas 22 Baik

17 Aula 0 Baik

18 Dapur 1 Baik

19 Ruang Pertemuan/rapat 1 Baik

20 Musallah 1 Baik

21 Ruang UKS 1 Baik

22 Ruang Osis 1 Baik

23 Lapangan Parkir 1 Baik

24 Gudang 1 Baik

25 Komputer 22 Baik

26 Proyektor 1 Baik

Sumber: Profil SMA Negeri 10 Kota Tangerang Selatan Tahun 2019

Page 76: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

57

Berdasarkan data di atas dan hasil pengamatan dapat diketahui bahwa

SMA Negeri 10 Kota Tangerang Selatan memiliki sarana dan prasarana yang

sudah memadai. Sekolah sangat memfasilitasi kegiatan belajar, hal ini dapat

dilihat dari ruang kelas yang berjumlah 22 ruang yang sesuai dengan jumlah

rombongan belajar (Rombel) peserta didik.

10. Kondisi Lingkungan SMA Negeri 10 Tangerang Selatan

a. Kondisi Fisik

Berdasarkan hasil pengamatan selama penelitian tergambarkan bahwa

sekolah terdiri dari bangunan 2 lantai dilengkapi dengan fasilitas yang

cukup memadai, letak daratan sekolah cukup tinggi sehingga tidak mudah

untuk terkena musibah banjir. Di dalam lingkungan sekolah terdapat

banyak pohon-pohon hijau sehingga membuat suasana sekolah sejuk,

memperindah lingkungan sekolah dan dapat dijadikan objek/ media

belajar. Lingkungan sekolah tertata dengan rapih, bersih dan nyaman.

b. Kondisi Non Fisik

Berdasarkan hasil pengamatan selama penelitian tergambarkan bahwa

letak sekolah secara geografis jauh dari kendaraan angkutan umum karena

berada didalam permukiman penduduk, berada jauh dari jalan raya dan

berada di pemukimana pendudukan yang sepi dan tidak terlalu padat

sehingga dalam proses belajar mengajar (KBM) akan mudah dilakukan

karena tidak ada kebisingan banyak kendaraan.

B. Deskripsi Data dan Analisis Data

Dari hasil penelitian dengan pengumpulan data menggunakan metode

wawancara, observasi dan studi dokumen, dan selanjutnya penulis mengolah dan

mendeskripsikan data-data yang telah didapatkan di lapangan. Adapun pihak-

pihak yang diwawancarai adalah kepala sekolah, wakil kepala sekolah bidang

Page 77: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

58

kurikulum, kepala tata usaha, guru IPA, guru IPS, guru Agama dan peserta didik

dari jurusan IPA dan IPS.

1. Kebijakan Tentang Peningkatan Kompetensi Profesionalisme Guru

Kebijakan peningkatan kompetensi profesional guru memang sesuatu hal

yang perlu dilakukan mengingat tentang Undang-Undang No.14 Tahun 2005

tentang Guru dan Dosen ini disebutkan bahwa guru adalah pendidik

professional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,

mengarahkan, mengevaluasi, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik

pada jalur pendidikan formal.72

Sebagai implikasi dari Undang-Undang No.14

Tahun 2005, guru harus menjalani berbagai macam proses program

peningkatan kompetensi profesional baik dalam ruang lingkup nasional maupun

ruang lingkup sekolah. Untuk itu, sekolah ini mengadakan program pelatihan,

supervisi akademik, evaluasi kinerja guru, mendelegasikan guru dalam kegiatan

workshop dan semnir dan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi

untuk meningkatkan profesionalisme guru agar tercapainya tujuan

pembelajaran. Sekolah memiliki kewajiban untuk memberikan hak kepada guru

untuk mendapatkan fasilitas sarana dan prasarana pembelajaran untuk

menunjang profesinya dan memperoleh pelatihan dan pengembangan

profesionalisme guru.73

Dapat disimpulkan bahwa SMA Negeri 10 Kota Tangerang Selatan

melakukan kegiatan peningkatkan profesionalisme guru didasari dengan

Undang-undang pemerintah Republik Indonesia. Dengan kata lain sekolah

melakukan kegiatan-kegiatan tersebut sesuai dengan peraturan-peraturan yang

dilegalkan oleh Negara.

72

Undang-undang No. 14 Tahun 2005 Op.Cit,. 73

Wawancara dengan Nursalim, Wakil Kepala Sekolah SMA Negeri 10 Kota Tangerang

Selatan, Op.Cit,.

Page 78: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

59

2. Profesionalisme guru yang telah dimiliki

Kompetensi guru profesional pada dasarnya mencangkup kemampuan

guru dalam menjalankan tugasnya yaitu sebagai perancang pembelajaran,

pengarah pembelajaran, pengelola pembelajaran, evaluator dan pelaksana

kurikulum. Berdasarkan hasil studi dokumen penulis, sebagian besar guru SMA

Negeri 10 Kota Tangerang Selatan berlatar belakang pendidikan, terhitung 23

orang guru berlatar belakang sarjana pendidikan (S1), 5 orang guru berlatar

belakang master pendidikan pendidikan (S2), 7 orang guru berlatar belakang

diluar pendidikan namun masih dalam ruang lingkup bidang ahlinya, dan 1

orang guru berlatar belakang diluar master pendidikan (S2). Dilihat dari segi

latar belakang pendidikan sebagian besar guru SMA Negeri 10 Kota Tangerang

Selatan mengajar dalam ruang lingkup dibidang ahlinya.

Hal ini juga dikatakan oleh Bapak Nursalim sebagai Wakil Kepala

Sekolah Bidang Kurikulum bahwa,

“Guru di sekolah ini sebagaian besar mengajar sesuai dengan bidang

keahliannya, ada beberapa guru yang tidak mengajar dibidang

keahliannya seperti mata pelajaran muatan lokal, yang mencangkup

BTQ, Prakarya dan Kewirausahaan. Selain itu, Beberapa sebagian tidak

sesuai dengan bidang keahliannya. Karena memang kekurangan tenaga

pendidik dalam bidang tersebut, untuk sementara waktu guru yang

mengajar bukan dari bidang keahliannya tersebut.meskipun demikian,

tenaga pendidik (guru) mampu untuk mengajar mata pelajaran

tersebut”.74

Sebelum mengajar, tenaga pendidik (guru) SMAN 10 Kota Tangerang

Selatan selalu membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) agar

kegiatan belajar lebih terarah. Dari 5 orang guru yang penulis wawancarai,

semua pendidik sebelum mengajar membuat RPP. Dalam pelaksanaannyanya

guru selalu beracuan dengan RPP yang sudah dibuatnya sebelum memulai

74

Wawancara dengan Nursalim, Wakil Kepala Sekolah SMA Negeri 10 Kota Tangerang

Selatan, Op.Cit,.

Page 79: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

60

pembelajaran. Seperti yang disampaikan oleh ibu Sri Pujiati selaku guru mata

pelajaran Matematika, mengatakan bahwa:

“sebelum melakukan pembelajaran saya pasti menyusun RPP, untuk

rencana pembelajaran yang akan kita ajarkan nanti, biasanya pembuatan

RPP 1 semester untuk sekali dan ketika nanti mau mengajar tinggal

dilihat saja dari RPP yang sudah 1 semester disesuaikan dengan tanggal

ngajar nya. Jadi, memang sudah menjadi tugas guru membuat RPP dan

untuk pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan RPP yang sudah saya

buat sebelumnya.”75

Hal senada juga disampaikan oleh ibu Ulfiati Rahma, selaku guru mata

pelajaran Biologi yaitu, “setiap guru disini sebelum melakukan pembelajaran

perlu adanya membuat RPP yang dibuat ada yang persemester dan ada yang

langsug dibuat 1 tahun dan pada saat proses pembelajaran kita wajib membawa

RPP penggalan (separuh RPP yang akan kita ajarkan) dan melakukan

pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah saya buat”.76

RPP di buat harus mengacu pada kurikulum yang diterapkan yaitu

kurikulum 2013. Menurut Permendikbud Nomor 81A Tahun 2013 tentang

Implementasi Kurikulum, bahwa salah satu ciri RPP yang sesuai dengan

kurikulum 2013 adalah pada proses pembelajaran terdiri atas kegiatan saintifik

(5M), yakni kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan data, mengasosiasi

data, serta mengkomunikasi.77

Berdasarkan hasil studi dokumen dapat dilihat

bahwa RPP yang di buat oleh bapak Santoso sudah sesuai dengan kurikulum

2013. Di dalam perencanaan pembelajaran tersebut terdapat kegiatan

menganalisis, menerapkan, mengolah, menalar dan menyaji pembelajaran.

Pendekatan yang digunakan yaitu pendekatan saintifik dengan tanya jawab,

wawancara, diskusi dan bermain peran.

75

Wawancara dengan Sri Pujiati, Guru Mata Pelajaran Matematika SMA Negeri 10 Kota

Tangerang Selatan, (Rabu, 17 Juli 2019) di Ruang Guru. 76

Wawancara dengan Ulfiati Rahma, Guru Mata Pelajaran Biologi SMA Negeri 10 Kota

Tangerang Selatan, (Rabu, 17 Juli 2019), di Ruang Guru. 77

Permendikbud Nomor 81 A Tahun 2013 Tentang Implementasi Kurikulum.

Page 80: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

61

Selain itu, profesionalisme guru dapat dilihat dari bagaimana

penguasaaan dan penerapan metode belajar yang berbeda-beda sesuai dengan

materi yang diajarkan. Seperti yang dijelaskan oleh ibu Siti Wardah yaitu;

“Saya menggunakan metode yang berbeda-beda dan tergantung dengan materi

yang akan dibahas, biasayanya saya menggunakan metode praktek, ceramah

plus tanya jawab dan diskusi kelas dengan membentuk kelompok”.78

Hal senada juga disampaikan oleh Ibu Hanna Susanti Guru Mata

Pelajaran Ekonomi yang mengatakan bahwa “Saya menggunakan metode

pembelajaran yang bervariasi, biasanya saya menggunakan metode diskusi,

ceramah plus tanya jawab, presentasi siswa agar lebih berani menjelaskan dan

mengeksplor pengetahuan sendiri.“79

Lalu untuk menghindari kejenuhan dalam

belajar guru juga melakukan berbagai macam cara yaitu dengan melakukan

games sederhana atau ice breaking seperti yang dijelaskan oleh bapak M. Fahry

Sugali, sebagai berikut: “Biasanya agar siswa tidak jenuh, ketika mengajar saya

diselingi dengan games kecil atau ice breaking yang masih mencangkup

tentang materi pelajaran agar anak-anak semangat”.80

Hal ini juga di perkuat dari hasil pengamatan penulis dalam kegiatan

belajar mengajar mata pelajaran Geografi dengan pengajar bapak Santoso,

dalam hal ini penulis melihat bahwa bapak Santoso selaku guru SMAN 10 Kota

Tangerang Selatan membuat RPP sebelum melakukan pembelajaran dan selalu

di bawa disaat mengajar dan melakukan kegiatan belajar sesuai dengan RPP

yang telah beliau buat. Beliau menggunakan metode yang berbeda-beda dalam

setiap melakukan pembelajaran, sebagian metode yang digunakan seperti

metode diskusi, ceramah plus tanya jawab dan mengilustrasikan pelajaran

78

Wawancara dengan Siti Wardah, Guru Mata Pelajaran Agama SMA Negeri 10 Kota

Tangerang Selatan, (Rabu, 17 Juli 2019) di Ruang Guru. 79

Wawancara dengan Hanna Susanti, Guru Mata Pelajaran Ekonomi SMA Negeri 10 Kota

Tangerang Selatan, (Rabu, 17 Juli 2019), di Ruang Guru. 80

Wawancara dengan Muhammad fahry Sugali, Guru Mata Pelajaran PPKN SMA Negeri 10

Kota Tangerang Selatan, (Rabu, 17 Juli 2019), di Ruang Guru.

Page 81: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

62

dalam bentuk gambar di papan tulis sehingga siswa dapat memahaminya

dengan mudah.

Dalam kegiatan pembelajaran di kelas guru yang paling berperan dalam

berjalannya pembelajaran yang efektif dan mampu mencapai tujuan dari

pembelajaran tersebut. Menurut Muhammad Fajar Faturrahman siswa kelas XI

IPS mengatakan bahwa,

“Dalam kegiatan belajar mengajar (KBM) guru menyampaikan materi

dengan jelas, namun terkadang ada juga guru yang penjelasannya terlalu

cepat sehingga lumayan sulit untuk dipahami oleh siswa, tetapi siswa

sering kali meminta menjelaskan ulang materi yang belum dipahami oleh

siswa. Penyampaian materi yang disampaikan juga tidak terlalu monoton,

terkadang diselingi candaan-candaan kecil yang membuat suasana kelas

tidak terlalu serius dan tegang”.81

Hal ini juga dikatakan oleh Diah Ayu Ratna Wulandari, siswi kelas XI

IPA, ia mengatakan bahwa,

“Dalam mengajar guru menyampaikan materi dengan baik dan mudah

dipahami, dalam penyampaian materi guru tidak hanya menggunakan

buku teks atau jurnal, guru juga sering menggunakan alat peraga dan

video sehingga siswa dapat secara langsung melihat, mengamati dan

memahami materi yang disampaikan. Metode pembelajaran biasanya

digunakan bervariasi misalnya, guru menjelaskan materi setelah itu

dibikin kelompok untuk berdiskusi, atau sering juga melakukan

eksperimen dengan menggunakan alat-alat lab, tidak hanya itu biasanya

juga dalam belajar kita mengamati kasus dalam bentuk video atau alat

peraga. Tidak monoton dan membuat kita senang dalam belajar”.82

Hal ini diperkuat dari hasil pengamatan penulis dalam kegiatan belajar

mengajar (KBM) mata pelajaran Fisika dengan pengajar bapak Mukhlas, dalam

hal ini penulis melihat bahwa bapak Mukhlas selaku guru SMAN 10 Kota

Tangerang Selatan, menggunakan metode diskusi dan di presentasikan oleh

perwakilan kelompok dan dilanjutkan tanya jawab dengan siswa. Sebelum

81

Wawancara dengan Muhammad Fajar Faturrahman, Siswa SMA Negeri 10 Kota Tangerang

Selatan, (Kamis, 3 Juli 2019), di Halaman Sekolah. 82

Wawancara dengan Diah Ayu Ratnawulandari, Siswi SMA Negeri 10 Kota Tangerang

Selatan, (Kamis, 3 Juli 2019) di Halaman Sekolah.

Page 82: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

63

melakukan diskusi kelompok bapak Mukhlas memberikan sedikit penjelasan

kepada siswa. Dalam waktu siswa berdiskusi, bapak Mukhlas memantau dan

mendatangi masing-masing kelompok untuk memastikan apakah mereka

mengerti terhadap apa yang didiskusikan, dan di akhir pelajaran memberikan

kesimpulan dari materi yang dibahas.

Guru SMAN 10 Kota Tangerang Selatan tidak hanya melakukan

evaluasi pembelajaran di akhir pertemuan dalam jangka waktu per minggu, per

bulan dan di akhir pembelajaran. Evaluasi dilakukan dengan tujuan agar guru

mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan.

Kemudian bagi siswa yang nilainya belum mencukupi standar KKM akan

diberikan remedial. Hal ini seperti yang disampaikan oleh ibu Sri Pujiati,

“Kalau evalausi pembelajaran siswa disetiap minggu biasanya saya

memberikan memberikan PR (Pekerjaan Rumah), latihan soal,

mengadakan ulangan harian dalam jangka waktu biasanya seminggu,

per 2 minggu, sebulan, per 3 bulan biasanya di isi dengan evaluasi

pembelajaran dengan itu, dan ketika diakhir pemebalajaran/akhir

semester dan ada nilai siswa belum mencapai target KKM diadakan

remedial.”83

Dari pemaparan tersebut dapat disimpulkan bahwa, guru SMA Negeri 10

Kota Tangerang Selatan secara garis besar dari latar belakang pendidikan S1,

mengajar sesuai dengan bidang ahlinya. Sebelum melaksanakan

pembelajaranpun di wajibkan untuk membuat RPP agar pembelajaran terstrukr

dan terarah maksud dan tujuannya. Metode yang digunakan pun dalam belajar

bervariasi dan berbeda-beda tidak monoton dan dapat mengurangi rasa jenuh

pada siswa. Guru menjelaskan materi pelajaran pun mudah dipahami dan

dimengerti oleh para siswa.

83

Wawancara dengan Sri Pujiati, Guru Mata Pelajaran Matematika SMA Negeri 10 Kota

Tangerang Selatan, Op.Cit

Page 83: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

64

3. Bentuk-bentuk Strategi Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kompetensi

Profesionalisme Guru

Profesionalisme guru tidak instan terbentuk dalam diri seorang guru,

perlu adanya kegiatan-kegiatan yang dapat meningkatkan profesionalisme guru,

untuk itu sekolah melakukan program-program dalam rangka meningkatkan

profesionalisme guru.

SMA Negeri 10 Kota Tangerang Selatan melakukan program-program

peningkatan profesionalisme guru yang dilakukan di sekolah seperti: program

pelatihan yang dilakukan sekolah dan di luar sekolah, supervisi akademik,

mengikutsertakan guru dalam kegiatan seminar dan workshop pendidikan yang

diselenggarakan pemerintah atau dari instansi lainnya, anjuran untuk

melanjutkan pendidikan pasca sarjana dan evaluasi kinerja guru.

a. Pelatihan

SMA Negeri 10 Kota Tangerang Selatan memiliki program-

program dalam peningkatan profesionalisme guru yang sudah dijalankan

oleh sekolah, salah satunya adalah pelatihan-pelatihan yang di harapakan

mampu memberikan pengetahuan dan wawasan yang lebih luas untuk para

guru. Menurut Bapak Nursalim, selaku Waka Bidang Kurikulum

mengatakan bahwa,

“Program pelatihan dalam meningkatkan profesionalisme guru

dilakukan dalam beberapa penyelenggaraan, yaitu: Dinas

Pendidikan dan tingkat sekolah dalam pelatihan yang diadakan

sekolah seperti upaya meningkatkan guru dalam pemahaman

kurikulum yang sedang dijalankan sekolah mencangkup membuat

RPP, Soal-soal latihan dan ujian siswa, Penilaian hasil belajar siswa

dan menyampaikan laporan dengan secara digital menggunakan

sistem berbasis komputer.”.84

84

Wawancara dengan Nursalim, Wakil Kepala Sekolah SMA Negeri 10 Kota Tangerang

Selatan, Op.Cit,.

Page 84: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

65

Dengan nada yang sama, hal ini juga disampaikan oleh ibu Sri

Pujiati selaku Guru Mata Pelajaran Matematika bahwa, “yang saya tahu

ada pelatihan-pelatihan seperti kurikulum 2013, pelatihan pengenalan alat

labolaturium, pelatihan penyusunan RPP 2013”85

Dalam ilmu manajemen sebelum melakukan kegiatan sekolah

tentunya ada perencanaan sebagai pedoman atau acuan dasar dalam

melaksanakan kegiatan. hal ini juga dilakukan oleh SMA Negeri 10 Kota

Tangerang Selatan sebelum melakukan perencanaan. Seperti yang dikatan

oleh bapak Ahmad Nana Mahmur sebagai Kepala Sekolah, “Sebelum

melakukan kegiatan kita perlu mengetahui apa saja yang dibutuhkan guru

untuk melakukan tugasnya, disusun panitia kecil yang dinaungi oleh saya

untuk melaksanakan kegiatan tersebut”.86

Hal ini juga diperkuat oleh bapak Nursalim yang mengatakan bahwa,

” Sebelum melakukan kegiatan pelatihan dilakukan adanya analisis

kebutuhan yang guru butuhkan, misalnya penerapan kurikum 2013

yang beberapa tahun belakangan ini baru diterapkan dan masih baru,

perlu pengetahuan yang lebih banyak untuk guru dalam beradaptasi

dan melaksanakan kurikulum 2013 untuk iu kita perlu mengadakan

pelatihan tentang kurikulum 2013. Setelah itu dibentuk sebuah panitia

untuk mengurusi atau melengkapi hal-hal yang akan dibutuhkan dalam

kegiatan tersebut dan setelah kegiatan berakhir perlu adanya evaluasi

kegiatan untuk meningkatkan kegiatan selanjutnya”.87

Untuk mewujudkan kegiatan yang sesuai dengan apa yang

diharapkan perlu adanya perencanaan yang matang dan sistematis, agar

terwujudnya hal tersebut sebelum melakukan kegiatan perencanaan

dituangkan dalam proposal kegiatan sebagai bentuk rancangan kerja dan

85

Wawancara dengan Ulfiati Rahma, Guru Mata Pelajaran Biologi SMA Negeri 10 Kota

Tangerang Selatan, Op.Cit,. 86

Wawancara dengan Ahmad Nana Mahmur, Kepala Sekolah SMA Negeri 10 Kota

Tangerang Selatan, Rabu 7 Agustus 2019, Ruang Kepala Sekolah. 87

Wawancara dengan Nursalim, Wakil Kepala Sekolah SMA Negeri 10 Kota Tangerang

Selatan, Loc.Cit,.

Page 85: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

66

membantu kegiatan agar berjalan efisien. Dalam suatu kegiatan selain

perencanaan juga perlu dibuat proposal kegiatan sebagai bentuk pedoman

kegiatan secara tertulis agar kegiatan berjalan sesuai dengan yang sudah

direncanakan. SMA Negeri 10 Kota Tangerang Selatan memang

melakukan suatu proses perencanaan dalam melakukan kegiatan tersebut,

namun yang belum terpenuhi di sekolah adalah pihak penyelenggara tidak

membuat proposal kegiatan sebagai bentuk pedoman secara tertulis untuk

dijadikan acuan dalam menjalankan kegiatan tersebut.

Setelah melakukan perencanaan rangkaian kegiatan selanjutnya

adalah pelaksanaan pelatihan, pelaksanaan dilakukan di sekolah dengan

memanfaatkan fasilitas sekolah yang ada. tingkat kefektifannya

pelaksanaan pelatihan–pelatihan guru dalam rangka meningkatkan

profesionalisme guru di SMAN 10 Tangerang Selatan sangat efektif dan

berpengaruh bagi bagi perkembangan pengetahuan guru.

Berdasarkan hasil studi dokumenyang telah dilakukan, menunjukan

bahwa salah seorang guru mengikuti kegiatan pelatihan yang

diselenggarakan di SMA Negeri 10 Kota Tangerang Selatan, dengan materi

pelatihan Implementasi Pendidikan Karakter dan Penilaian Kurikulum

2013 Revisi 2018 dan Pembutan Soal HOTS Berbasis Online yang

diselenggarakan pada tanggal 14,15, 22 September 2018 dengan waktu 33

jam. Hal ini terbukti salah seorang guru memiliki sertifikat kegiatan

tersebut, sebagaimana terbukti dengan adanya foto sertifikat kegiatan

tersebut terlampir dalam lampiran.

Pelatihan-pelatihan yang sudah dilaksanakan tentu saja agar

terwujudnya kualitas SDM yang mumpuni, baik dalam pengetahuan

maupun skill (kemampuan) dan penentuan sikap setelah melakukan

pelatihan. Pelatihan diharapkan mampu memberikan manfaat bagi guru

dalam menjalankan tugas dan tanggungjawabnya. Hal ini dikatakan oleh

Page 86: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

67

ibu Sri Pujiati sebagai guru mata pelajaran Matematika bahwa, “Menurut

saya sejauh ini sudah berjalan efektif, program-program yang

diselenggarakan sangat berguna, dengan adanya program-program tersebut

dapat meningkatkan pengetahuan serta kemampuan saya dalam mengajar

dan saya bisa mengikuti seiring perkembangan zaman tentang pendidikan

yang up to date saat ini”. 88

Hal serupa juga dikatakan oleh bapak Fahry Sugali sebagai guru mata

pelajaran PPKN, mengatakan bahwa, “sudah berjalan efektif dan sangat

berpengaruh khususnya bagi saya yang masih sebagai guru pemula sangat

membantu sekali, sehingga membuat saya tidak kesulitan dalam membuat

RPP, dan menghadapi siswa dan terbantu dari pengetahuan-pengetahuan

yang terdapat dalam pelatihan tersebut”.89

Setelah kegitan itu berlangsung perlu adanya evaluasi untuk

memperbaiki dan meningkatkan kegiatan yang akan diadakan selanjutnya

agar berjalan lebih baik dari yang telah dilaksanakan. Dalam kegiatan ini

sekolah melakukan kegiatan evaluasi dari kegiatan-kegiatan pelatihan

tersebut. hal ini dikatakan oleh Bapak Ahmad Nana Mahmur sebagai

kepala sekolah, “Sesudah melakukan kegiatan tersebut ada yang namanya

evaluasi dimana evaluasi ini memperbaiki hal yang belum baik dan

meningkatkan sesuatu yang kurang dari kegiatan yang sudah dilakukan

tersebut”.90

Dari pemaparan tersebut, dapat disimpulkan bahwa sebelum

melakukan kegiatan tersebut sekolah melakukan perencanaan sesuai

dengan kebutuhan guru saat ini, namun sekolah tidak membuat proposal

88

Wawancara dengan Sri Pujiati, Guru Mata Pelajaran Matematika SMA Negeri 10 Kota

Tangerang Selatan, Op.Cit 89

Wawancara dengan Muhammad Fahry Sugali, Guru Mata Pelajaran PPKN SMA Negeri 10

Kota Tangerang Selatan, Op.Cit,. 90

Wawancara dengan Ahmad Nana Mahmur, Kepala Sekolah SMA Negeri 10 Kota

Tangerang Selatan, Op.Cit,.

Page 87: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

68

kegiatan sebagai pedoman untuk melaksanakan kegiatan pelatihan. Dalam

pelaksanaannya menggunakan fasilitas-fasilitas sekolah yang ada. pelatihan

yang telah dilakukan sangat bermanfaat bagi guru untuk meningkatkan

pengetahuan serta wawasan yang lebih luas bagi guru agar terciptanya

tujuan pendidikan. Setelah dilakukan pelaksanannya untuk meningkatkan

dan memperbaiki pelatihan-pelatihan tersebut diadakannya evaluasi.

b. Supervisi Akademik

Supervisi akademik diselenggarakan dengan maksud membantu guru

mengembangkan kemampuan profesionalnya dalam memahami akademik,

kehidupan kelas, mengembangkan keterampilan mengajarnya dan

menggunakan kemampuannya melalui teknik-teknik tertentu.

Sebelum melakukan kegiatan supervisi perlu adanya rencana atau

jadwal supervisi yang akan dilakukan secara berkala. Dalam merencanakan

supervisi akademik, sekolah melakukan supervisi akademik 6 bulan sekali

untuk guru. seperti yang dijelaskan oleh bapak Ahmad Nana “Rencananya

dilakukan setiap 6 bulan sekali bagi 1 guru, namun pelaksanaan nya tidak

menentu, misalnya bulan ini guru siapa berapa orang yang akan di

supervisi dan kegiatannya berkala tidak 1 hari secara keseluruhan guru

karena mengingat dari banyak nya guru dan waktu yang tersedia juga tidak

banyak jadi dilakukan secara berkala”.91

Dalam melakukan supervisi akademik kepala sekolah mendorong guru

untuk kreatif dan inovatif, dibantu oleh Wakil-wakil Kepala Sekolah agar

pelaksanaannya berjalan efektif dan memberikan dampak positif terhadap

guru. Hal ini dikatakan oleh Bapak Ahmad Nana sebagai kepala sekolah

mengatakan bahwa,

91

Wawancara dengan Ahmad Nana Mahmur, Kepala Sekolah SMA Negeri 10 Kota

Tangerang Selatan, Ibid,.

Page 88: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

69

“Dalam pelaksanaannya, saya dibantu oleh wakil-wakil saya untuk

mensupervisi guru-guru di sekolah ini, saya melakukan supervisi melalui

CCTV atau langsung datang ke kelas”.92

Hal ini diperkuat oleh Bapak Nursalim sebagai wakil kepala sekolah

bidang kurikulum mengatakan,

“Dalam pelaksanaan supervisi akademik sekolah selama ini berjalan

baik, sekarang juga jauh lebih mudah dengan adanya teknologi cctv,

bisa dipantau melalui cctv lebih mudah dan praktis serta tidak

menggunakan tenaga yang banyak untuk melakukan supervis. Namun,

saya juga melakukan supervisi secara langsung karna bisa berinteraksi

langsung bersama guru dan siswa di kelas dalam kegiatan KBM”.93

Dalam pelaksanaan supervisi akademik sudah berjalan secara efektif

dan bermanfaat bagi para guru. Hal ini di katakan oleh Ibu Sri Pujiati selaku

sebagai guru mata pelajaran Matematika, “Supervisi akademik dilakukan

dalam jangka waktu per 1 semester sekali, Sejauh ini supervisi yang sudah

dilakukan berjalan efektif, supervisi yang dilakukan memberikan dampak

yang sangat positif, dapat membantu saya memperbaiki cara mengajar dan

membantu guru dalam mengajar”.94

Hal ini diperkuat dari hasil studi dokumen, dilihat dari data hasil

supervisi akademik yang dilakukan oleh kepala sekolah dan dibantu oleh

wakil-wakil kepala sekolah, ditemukan bahwa dari 37 guru yang di supervisi

yang terdiri dari 10 orang guru dinyatakan baik dan 27 guru dinyatakan amat

baik dalam kegiatan belajar mengajar. Hal ini menyatakan bahwa supervisi

yang dilakukan kepala sekolah berjalan baik.

Setelah melakukan kegiatan supervisi pendidikan dilakukan kegiatan

evaluasi yang hanya melibatkan kepala sekolah dan wakasek yang

92

Wawancara dengan Ahmad Nana Mahmur, Kepala Sekolah SMA Negeri 10 Kota

Tangerang Selatan, Loc.Cit,. 93

Wawancara dengan Nursalim, Wakil Kepala Sekolah SMA Negeri 10 Kota Tangerang

Selatan, Op.Cit,. 94

Wawancara dengan Sri Pujiati, Guru Mata Pelajaran Matematika SMA Negeri 10 Kota

Tangerang Selatan, Op.Cit

Page 89: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

70

membantunya. Hal ini dikatakan oleh bapak Ahmad Nana sebagai kepala

sekolah, “Dalam evaluasi supervisi disetiap selesai menjalankan kegiatan

tersebut, saya dan wakil-wakil saya yang membantu, mengadakan briefing

melaporkan dari apa yang supervisi, ketika ada guru yang kurang dalam

pelaksanaan KBM maka dilakukan pembimbingan atau pengarahan untuk

memperbaiki sesuatu hal yang belum tepat dalam mengajar”.95

Dapat disimpulkan bahwa supervisi yang dilakukan oleh kepala

sekolah dilakukan sekali dalam 1 semester bagi setiap guru. Kepala sekolah

dibantu oleh wakil-wakilnya untuk mensupervisi guru. kegiatan supervisi

guru dilakukan melalui memantau CCTV dan melakukan kunjungan kelas.

kegiatan supervisi tersebut berdampak positif terhadap guru-guru, hasil dari

kegiatan supervisi sangat baik dilihat dari data umpan balik kegiatan supervisi

kepala sekolah. Setelah melakukan supervisi dilakukan evaluasi atau briefing

yang dihadiri kepala sekolah dan wakil-wakil kepala sekolah yang membantu

keberlangsungan kegiatan supervisi tersebut.

c. Pemberdayaan Guru

Pemberdayaan guru merupakan suatu proses memberikan kemampuan

kemampuan agar mampu memberikan pertimbangan terkait baik atau

tidaknya cara mengajar, kemudian mampu mengambil keputusan sendiri

untuk menyelesaikan permasalahan mengajar yang dihadapinya sehingga

bisa bekerja dengan kinerja yang lebih baik lagi. Untuk itu kepala sekolah

SMAN 10 Kota Tangerang Selatan melakukan sebagai berikut;

1) Mengikutsertakan guru dalam Workshop

Inisiatif dan kreatifitas yang mengarah kepada perkembangan

dan kemajuan sekolah adalah tugas dan tanggungjawab seorang kepala

sekolah dalam meningkatkan profesionalisme guru, karena guru yang

berperan langsung dalam keberhasilan suatu pembelajaran dikelas.

95

Wawancara dengan Ahmad Nana Mahmur, Kepala Sekolah SMA Negeri 10 Kota

Tangerang Selatan, Op.Cit,.

Page 90: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

71

Oleh karena itu, dalam rangka meningkatkan profesionalisme guru,

sekolah melakukan beberapa kegiatan, salah satunya adalah

mengikutsertakan guru dalam workshop, sebagaimana di ungkapkan

oleh Ahmad Nana sebagai kepala sekolah, bahwa: “Tergantung dari

tema workshop itu apa, misalnya tema workshop tentang IPS yang

didelegasikan ya guru IPS, tema workshop tentang pendidikan

keagamaan yang didelegasikan guru agama”.96

Dari hasil wawancara tersebut, dapat diketahui bahwa sekolah

telah mengirim guru untuk mengikuti kegiatan workshop sebagai

bentuk untuk meningkatkan profesionalisme guru dan guru yang diutus

sesuai dengan tema yang diangkat dari penyelenggara workshop.

Hasil studi dokumen yang dilakukan, menunjukan salah satu

undangan workshop yang ditunjukkan salah satu guru untuk mengikuti

acara workshop yang diselenggarakan Dinas Pendidikan san

Kebudayaan Provinsi Banten dengan materi workshop Penilaian

Kinerja Guru (PKG) dan Mengisi DUPAK untuk Guru Bimbingan dan

Konseling. Hal ini terbukti dari undangan workshop terlampir dalam

lampiran.

Dalam pelaksanaan kegiatan workshop yang pernah diikuti oleh

guru-guru SMAN 10 Tangerang Selatan sudah berjalan efektif dan

sangat bermanfaat bagi pengembangan pengetahuan guru. hal ini

dijelaskan oleh Ibu Ulfiati Rahma mengatakan bahwa, “Selama yang

saya ikuti sudah berjalan sangat baik, sangat bermanfaat bagi saya

untuk meningkatkan kemampuan dalam melaksanakan kegiatan belajar

mengajar”.97

96

Wawancara dengan Ahmad Nana Mahmur, Kepala Sekolah SMA Negeri 10 Kota

Tangerang Selatan,Ibid,. 97

Wawancara dengan Ulfiati rahma, Guru Mata Pelajaran Biologi SMA Negeri 10 Kota

Tangerang Selatan, Op.Cit,.

Page 91: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

72

Hal ini juga dikatakan oleh Ibu Siti wardah, “Menurut saya

workshop yang pernah saya lakukan sudah berjalan efektif dan sangat

berguna untuk menambah ilmu pengetahuan dan bisa mengembangkan

pengetahuan yang sudah saya tahu”.98

Dari pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa, guru-guru

SMAN 10 Kota Tangerang Selatan sering mengikuti kegiatan worshop

sebagai perwakilan sekolah yang sesuai dengan bidang ahlinya dan

sudah berjalan sangat efektif untuk meningkatkan pengetahuan dan

wawasan guru. Kegiatan jadwal workshop tersendiri tidak ada jadwal

rutin dalam pelaksanaannya, kegiatan ini tidak menentu, jadi tergantung

pihak yang menyelenggarakannya.

2) Mengikutsertakan guru dalam seminar

Mengikutsertakan guru dalam seminar juga sebagai bentuk

kegiatan yang dilakukan kepala sekolah dalam meningkatkan

profesionalisme guru,. kegiatan ini memberikan peluang kepada guru

dalam berinteraksi secara ilmiah dengan kolega seprofesinya berkaitan

dengan hal-hal terkini yang ter update. Seminar biasanya diadakan

untuk membahas suatu masalah secara ilmiah, dan peserta yang

berpartisipasi adalah orang-orang yang ahli dalam bidangnya.

Dalam pelaksanaan seminar ini tidak jauh beda dengan

pelaksanaan workshop, karena memang sekolah hanya mendapatkan

undangan kegiatan seminar dan sekolah hanya bertanggugjawab untuk

mendelegasikan guru-guru dengan jumlah yang sudah ditentukan

sebagai perwakilan sekolah untuk mengikuti seminar. Sebagaimana

yang dikatakan oleh Bapak Nursalim, mengatakan bahwa: “sama saja

seperti workshop untuk pendelegasian sesuai dengan tema yang

98

Wawancara dengan Siti Wardah, Guru Mata Pelajaran Agama SMA Negeri 10 Kota

Tangerang Selatan, Op.Cit,.

Page 92: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

73

diangkat sesuai dengan bidang ahli guru”.99

Hal ini juga diperkuat oleh

bapak Ahmad Nana sebagai kepala sekolah, “Seperti halnya workshop,

sesuai dengan tema yang diangkat dari kegiatan seminar tersebut”.100

Materi yang disampaikan dalam kegiatan seminar tergantung

dari tema dalam seminar tersebut. baik sekolah atau guru tidak bisa

merekomendasikan tema yang akan dibahas. Dalam pelaksanaan

seminar tentu saja memiliki dampak positif bagi para guru, hal ini

dijelaskan oleh Ibu Hanna Susanti sebagai guru mata pelajaran

ekonomi mengatakan bahwa, “Beberapa kali saya ikut seminar

berjalan efektif dan bermanfaat bagi saya untuk memperdalam ilmu

pengetahuan yang saya miliki dan bisa menerapkannya dalam tugas

saya sebagai guru.”101

Berdasarkan hasil studi dokumen, salah satu guru memiliki

sertifikat seminar yang diselenggarakan oleh Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta dengan materi seminar Pendidik di Era

Kemajuan Teknologi. Seritifikat seminar tersebut terlampir dalam

lampiran.

Dalam nada yang sama Ibu Sri Pujiati sebagai guru mata

pelajaran Matematika mengatakan bahwa, “Saya juga beberapa kali

sering mengikuti seminar sebagai pendelegasian dari sekolah, sejauh

ini seminar yang saya ikuti sudah berjalan efektif dan sangat

berpengaruh positif dari diri saya sendiri, menambah wawasan dan

pengetahuan baru”.102

99

Wawancara dengan Nursalim, Wakil Kepala Sekolah SMA Negeri 10 Kota Tangerang

Selatan, Op.Cit,. 100

Wawancara dengan Ahmad Nana Mahmur, Kepala Sekolah SMA Negeri 10 Kota

Tangerang Selatan, Op.Cit,. 101

Wawancara dengan Hanna Susanti, Guru Mata Pelajaran Ekonomi SMA Negeri 10 Kota

Tangerang Selatan, Op.Cit,. 102

Wawancara dengan Sri Pujiati, Guru Mata Pelajaran Matematika SMA Negeri 10 Kota

Tangerang Selatan, Op.Cit,.

Page 93: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

74

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan beberapa

narasumber, dapat disimpulkan bahwa kegiatan seminar membantu

dalam meningkatkan profesionalisme guru menambah pengetahuan

guru terkait hal-hal yang sedang berkembang pada masa nya atau lebih

up to date. Pelaksanaannya tidak menentu dan tidak semua guru di

delegasikan dalam acar seminar tersebut.

3) Melanjutkan pendidikan pasca sarjana

Dorongan kepala sekolah terhadap guru sangatlah berarti, jika

diperhatikan oleh kepala sekolah, hal ini akan mendorong semangat

mereka akan bertambah dan sebaliknya jika kepala sekolah acuh tak

acuh terhadap guru, maka guru akan kurang semangat karena tidak ada

dorongan dan dukungan dari kepala sekolah.

Kepala sekolah SMAN 10 Tangerang Selatan menganjurkan

guru untuk melanjutkan pendidikan pasca sarjana atau jenjang yang

lebih tinggi lagi guna meningkatkan pengetahuandan keterampilannya

dalam belajar mengajar. Hal ini dtegaskan oleh bapak Ahmad Nana

sebagai kepala sekolah, “Sebenarnya melanjutkan pendidikan pasca

sarjana atau kejenjang yang lebih tinggi lagi, bukan lagi merupakan

anjuran yang hanya dari sekolah saja, dari pemeritah pun sudah ada

anjuran seperti itu untuk meningkatkan pengetahuan guru dalam

menjalankan tugasnya”. 103

Hal yang sama dikatakan oleh bapak Nursalim, mengatakan

bahwa:

“Disini ada himbauan untuk melanjutkan pendidikan, menurut

saya sangat bagus, untuk meningkatan kualitas guru dalam

mengajar, menambah wawasan yang lebih luas dan dapat

memperdalam materi yang akan diajarkan dalam Kegiatan

Belajar Mengajar (KBM). Di sekolah ini ada beberapa guru yang

103

Wawancara dengan Ahmad Nana Mahmur, Kepala Sekolah SMA Negeri 10 Kota

Tangerang Selatan, Op.Cit,.

Page 94: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

75

sedang melanjutkan pendidikan/ studinya dalam rangka

meningkatkan kualitas guru dan untuk kenaikan pangkat

juga”.104

Dengan nada yang sama dijelaskan oleh Muhammad Fahry Sugali,

mengatakan bahwa:

“Disini sangat dianjurkan untuk guru-guru disini melanjutkan

jenjang ke S2, untuk menambah wawasan guru. ada beberapa

guru yang sedang melanjutkan S2 disini tetapi belum banyak

karena mungkin banyak faktor yang menyebabkan guru

melanjutkan pendidikan S2 mengingat dengan situasi dan

kondisi guru tersebut, contohnya mungkin seperti biaya untuk

melanjutkan pendidikan S2”.

Hal ini juga diperkuat dari hasil studi dokumen yang telah dilakukan,

dari 38 guru SMAN 10 Kota Tangerang Selatan terdapat 7 orang guru yang

sudah selesai menempuh pendidikan S2 dan 3 orang guru sedang

menempuh pendidikan s2. Sedangkan 28 orang guru memiliki pendidikan

terakhir S1.

Dalam melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi pasti

membutuhkan biaya, untuk itu biaya melanjutkan pendidikan ke jenjang

yang lebih tinggi sepenuhnya ditanggung oleh guru itu sendiri, tidak ada

dukungan anggaran apapun dari sekolah. Seperti yang dikatakan oleh

bapak Ahmad Nana sebagai Kepala sekolah, “Kalau untuk pembiayaan itu

menggunakan biaya dari pribadi guru yang sedang melanjutkan pendidikan

tersebut, tidak anggaran untuk itu.” 105

Dalam mengambil jurusan untuk melanjurkan pendidikan ke jenjang

yang lebih tinggi lagi, dianjurkan untuk memilih jurusan yang sesuai

dengan bidang pendidikan sebelumnya. Seperti yang dikatakan oleh bapak

Ahmad Nana sebagai Kepala sekolah, “Sekolah menganjurkan untuk

104

Wawancara dengan Nursalim, Wakil Kepala Sekolah SMA Negeri 10 Kota Tangerang

Selatan, Loc.Cit,. 105

Wawancara dengan Ahmad Nana Mahmur, Kepala Sekolah SMA Negeri 10 Kota

Tangerang Selatan, Op.Cit,.

Page 95: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

76

melanjutkan pendidikan sesuai dengan bidangnya atau selinear, misalnya

guru Matematika melanjutkan pedidikannya dalam bidang Matematika.

Namun keputusannya tergantung pada guru tersebut, mau melanjutkan

pendidikan dalam bidang apa”.106

Dari pemaraparan tersebut dapat disimpulkan bahwa SMAN 10

Kota Tangerang Selatan sangat menganjurkan guru untuk melanjutkan

pedidikan yang lebih tinggi lagi untuk meningkatkan pengetahuan guru

dalam menjalankan tugasnya. Hal ini hanya berupa himbauan bagi para

guru, dan diharapkan untuk memilih jurusan yang sesuai dengan bidang

pendidikan sebelumnya. Namun, hak dan wewenang penuh seluruhnya

tergantung bagaimana guru tersebut.

d. Evaluasi Kinerja Guru

Evaluasi kinerja guru merupakan salah satu program kegiatan

dalam meningkatkan profesionalisme guru. evaluasi kinerja guru adalah

bentuk tindak lanjut yang dilakukan oleh kepala sekolah untuk

mengevaluasi kinerja yang telah dilakukan guru. Evaluasi guru dilakukan

dalam bentuk lisan dan tertulis. Evaluasi kinerja guru secara tertulis

merupakan penilaian guru yang dinilai dalam bentuk angka dan aspek

penilaiannya berupa kompetensi guru yaitu; kompetensi pedagogik,

kompetensi profesional, kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial.

Sedangkan evaluasi kinerja guru dalam bentuk lisan adalah evaluasi yang

dilakukan berkala, dalam bentuk rapat/briefing untuk mengetahaui

sejauhmana kinerja yang telah dilakukan guru apakah butuh arahan,

perbaikan atau butuh peningkatan untuk menjadikan guru yang lebih baik

lagi dalam menjalankan tugasnya.

106

Wawancara dengan Ahmad Nana Mahmur, Kepala Sekolah SMA Negeri 10 Kota

Tangerang Selatan, Ibid,.

Page 96: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

77

Evaluasi kinerja guru merupakan salah satu program yang

dilakukan SMA Negeri 10 Kota Tangerang Selatan dalam meningkatakan

profesionalisme guru. Bentuk evaluasi berupa rapat besar supervisi dan

briefieng. Dilakukan secara berkala dalam jangka waktu 2 minggu, 1 bulan,

dan per3 bulan biasanya diisi dengan briefing dan untuk rapat besar

dilakukan dalam jangka waktu 1 kali selama 1 semester. Sebagaimana yang

diungkapkan oleh Bapak Nursalim yaitu, “Dilakukan tidak hanya sekali,

Per 2 minggu, perbulan, per 3 bulan, dan per 6 bulan/ persemester”.107

Dalam pelaksanaan evaluasi kinerja guru berbentuk tulis dan

tulisan. Sebagaimana juga dikatakan oleh Bapak Ahmad Nana, sebagai

berikut:

“Bentuk evaluasi ada yang tertulis dan tidak tertulis, untuk evaluasi

tertulis dilakukan dalam jangka waktu 1 tahun berupa nilai/ angka

selama guru menjalankan tugasnya tersebut. dan untuk bentuk lisan

biasaya setiap 2 minggu, per 1 bulan, per 3 bulan diadakan briefing

untuk mengetahui perkembangan guru dan per 6 bulan diadakan

rapat besar bersama guru-guru untuk mengetahui sejauhmana

keberhasilan guru dalam menjalankan tugasnyaserta memecahkan

masalah-masalah yang dialami guru”.108

Dalam nada yang sama bapak Nursalim, menjelaskan sebagai

berikut:

“Dalam mengevaluasi kinerja guru, yang pertama kami melihat dari

bentuk tertulis dilihat dari sejauhmana guru membuat RPP dan

melaksanakan kegiatan dari RPP yang telah dibuatnya. Kami juga

mengevaluasi guru dalam mengajar dilihat dari kegiatan supervisi

akademik yang kepala sekolah lakukan apakah ada yang perlu

diperbaiki atau perlu ditingkatkan dari kegiatan tersebut dan aspek

penilaian lainnya. Yang ke 2 kami juga mengevaluasi kinerja guru

dari bentuk lisan, mendengarkan hal-hal yang menjadi penghambat

atau bahkan mendengerkan masalah yang terjadi selama proses

107

Wawancara dengan Nursalim, Wakil Kepala Sekolah SMA Negeri 10 Kota Tangerang

Selatan, Op.Cit,. 108

Wawancara dengan Ahmad Nana Mahmur, Kepala Sekolah SMA Negeri 10 Kota

Tangerang Selatan, Op.Cit,.

Page 97: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

78

mengajar dan memberikan solusi terbaik untuk memecahkan hal-hal

tersebut secara musyawarah”.109

Dalam nada yang sama Sri Pujiati menjelaskan bahwa,

“Dalam evaluasi kinerja guru tidak hanya dilakukan sekali, dalam

jangka waktu 2 minggu sekali, perbulan, per 3 bulan dan per

semester. Dalam 2 minggu, perbulan dan per 3 bulan, biasanya

diadakan briefing tentang kondisi kelas seperti apa dan bagaimana,

membicarakan perkembangan peserta didik dan kinerja guru, dan

dalam jangka waktu 1 semester diadakan rapat besar guru-guru

untuk membahas tentang masalah-masalah dan perkembangan yang

terjadi pada guru dan siswa”.110

Dari hasil studi dokumen, nilai rata-rata evaluasi kinerja guru

adalah 86.75. Nilai tertinggi ditunjukkan oleh guru nomor 01 dengan hasil

akhir 90.00 dari 9 guru lainnya. Aspek penilaian tertinggi adalah sasaran

kerja karyawan dengan nilai rata-rata 87.7 dan aspek penilaian terendah

adalah komitmen dengan nilai rata-rata 83.7. Hal ini menunjukkan bahwa

kinerja guru SMAN 10 Kota tangerang selatan sudah baik dengan

terwujudnya tujuan dan sasaran kerja guru. Untuk lebih jelas berikut adalah

hasil rekapitulasi sampel 10 guru SMAN 10 Kota Tangerang Selatan:

109

Wawancara dengan Nursalim, Wakil Kepala Sekolah SMA Negeri 10 Kota Tangerang

Selatan, Op.Cit,. 110

Wawancara dengan Sri Pujiati, Guru Mata Pelajaran Matematika SMA Negeri 10 Kota

Tangerang Selatan, Op.Cit,.

Page 98: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

79

Tabel 4.8 Rekapitulasi Hasil Evaluasi Kinerja guru

No. Aspek

penilaian

01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 Rata-

rata

1. Sasaran kerja

karyawan

94.00

x

60%

90.00

x

60%

88.00

x

60%

87.00

x

60%

85.00

x

60%

88.00

x

60%

83.00

x

60%

87.00

x

60%

89.00

x

60%

86.00

x

60%

87.7

Jumlah 56.40 54.00 52.80 52.20 51.00 52.80 49.80 52.20 53.40 51.60

1. Orientasi

pelayanan

82 80 83 85 80 88 90 81 87 89 84.5

2. Integritas 90 88 85 80 83 87 88 82 88 85 85.6

3. Komitmen 83 80 82 83 83 84 87 84 84 87 83,7

4. Disiplin 82 84 81 84 82 86 88 85 84 88 84.4

5. Kerjasama 83 87 86 86 84 88 86 88 85 86 85.9

6. Kepemimpinan - - - - - - - - - - -

Jumlah 420 419 417 418 412 433 439 420 428 435 511.8

Rata-rata 84 83.8 83.4 83.6 82.4 86.6 87.8 84 85.6 87 85.3

Nilai prilaku

kerja

84 x

40 %

83.8

x

40%

83.4

x

40%

83.6

x

40%

82.4

x 40

%

86.6

x 40

%

87.8

x 40

%

84 x

40 %

85.6

x 40

%

87 x

40 %

Jumlah 33.60 33.52 33.36 33.44 32.96 34.64 35.12 33.60 34.24 34.80

Nilai Prestasi

Kerja

90.00

87.52 86.16 85.64 83.96 87.44 84.92 87.80 87.64 86.40 86.75

Sumber: Data Guru

Dari beberapa penjelasan evaluasi kinerja guru diatas dapat

disimpulkan bahwa, evaluasi kinerja yang dilakukan oleh kepala

sekolah melalui 2 bentuk tertulis dan lisan, evauasi dalam bentuk

tertulis dengan menilai aspek seperti dalam pembuatan RPP, dalam

mengajar dan aspek penilaian lainnya. Sedangkan evaluasi yang

dilakukan oleh kepala sekolah dalam bentuk lisam adalah briefing di

per 2 minggu, per 1 bulan, per 3 bulan yang di pimpin oleh wakil-

wakil kepala sekolah dan per 6 bulan rapat dipimpin langsung oleh

kepala sekolah dalam kegiatan tersebut membicarakan terkait program

dan kinerja yang sudah terjadi serta membahas permasalahan yang

timbul dan solusi pemecahan masalah, serta mempertahankan dan

meningkatkan kinerja yang dianggap sudah baik.

Page 99: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

80

4. Faktor Pendukung dan Penghambat Program Peningkatan Kompetensi

Profesionalisme Guru

Serangkaian kegiatan yang dilakukan sekolah secara tidak langsung pasti

memiiki faktor pendukung dan penghambat yang terjadi dalam pelaksanaan

program peningkatan profesionalisme guru. Faktor pendukung merupakan

sesuatu yang bersifat menyokong, menunjang dan membantu dari kegiatan

program peningkatan profesionalisme guru. menurut bapak Nursalim sebagai

Wakil Kepala sekolah Bidang Kurikulum mengatakan bahwa, “faktor

pendukung dari pelaksanaan program peningkatan profesionalisme guru,

Pemerintah mendukung dalam kegiatan program peningkatan profesionalisme

guru dan semangat dari para peserta dan sekolah yang sangat antusias untuk

meningkatkan profesionalisme guru”.111

Hal senada juga dikatakan oleh bapak Ahmad Nana sebagai kepala sekolah,

bahwa kegiatan workshop dan seminar peserta dibiayai oleh pemeritah dengan

mengajukan SPPD sesusai selesai kegiatan tersebut dan semangat guru masih

mau untuk mengikuti acara tersebut.112

Sedangkan faktor penghambat merupakan sesuatu hal yang bisa

membuat kegiatan peningkatan profesionalisme tidak lancar. Menurut bapak

Nursalim sebagai Wakil Kepala sekolah Bidang Kurikulum mengatakan bahwa,

“faktor yang menghambat dari program peningkatan profesionalisme

yaitu, manajemen sekolah tidak memberikan bantuan finansial/

tunjangan bagi guru yang mengikuti program pelatihan, karena melihat

dari zaman sekarang apapun dan kemanapun membutuhkan biaya,

contoh: untuk mengikuti pelatihan peserta (guru) pasti membutuhkan

biaya makan dan transport, namun semua itu belum dipenuhi oleh

sekolah dan faktor penghambat lainnya yaitu masalah waktu, dimana

111

Wawancara dengan Nursalim, Wakil Kepala Sekolah SMA Negeri 10 Kota Tangerang

Selatan, Op.Cit,. 112

Wawancara dengan Ahmad Nana Mahmur, Kepala Sekolah SMA Negeri 10 Kota

Tangerang Selatan, Op.Cit,.

Page 100: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

81

terkadang dalam pelaksanaan pelatihan bertepatan dengan Kegiatan

Belajar Mengajar (KBM) yang menyebabkan terjadi KBM itu sendiri

terhambat oleh kegiatan pelatihan tersebut.113

Hal senada juga dikatan oleh bapak Ahmad Nana bahwa,

“setiap peserta membutuhkan dana finansial untuk menghadiri acara

tersebut karena mengingat untuk menempuh perjalanan ke acara

tersebut membutuhkan biaya dan sebelum kegiatan tersebut selesai guru

untuk sementara menggunakan uang nya sendiri, guru tidak selalu

memiliki perekonomian yang bagus terkadang ketika keadaan

perekonomiannya sedang tidak baik faktor ini menjadi penghambat

untuk guru dalam mengikuti kegiatan tersebut. serta sebagian guru

terkadang enggan mengikuti kegiatan-kegiatan peningkatan

profesionalisme dengan jangka waktu berhari-hari karena

mengkhawatirkan jauh dari keluarga”.114

Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa, banyak kegiatan

pelatihan, workshop dan seminar dalam rangka meningkatakan profesionalisme

guru baik dari sekolah itu sendiri dan dari pemerintah langsung. Namun, yang

jadi kendala saat ini adalah keterbatasan biaya yang menjadi penghambat

kesejahteraan guru dalam mengikuti kegiatan peningkatan profesionalisme guru

serta waktu pelaksnaan kegiatan tersebut yang bersamaan dengan kegiatan

belajar mengajar (KBM) sehingga membuar guru meninggalkan tugasnya untuk

mengajar di kelas.

113

Wawancara dengan Nursalim, Wakil Kepala Sekolah SMA Negeri 10 Kota Tangerang

Selatan, Op.Cit,. 114

Wawancara dengan Ahmad Nana Mahmur, Kepala Sekolah SMA Negeri 10 Kota

Tangerang Selatan, Op.Cit,.

Page 101: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

82

C. Temuan Penelitian

Berdasarkan hasil deskripsi dan analisis data yang telah dipaparkan, terdapat

beberapa temuan hasil penelitian terkait strategi kepala sekolah dalam

meningkatkan profesionalisme guru di SMA Negeri 10 Kota Tangerang Selatan

sebagai berikut:

1. Strategi kepala sekolah dalam meningkatkan profesionalisme guru diantaranya

program pelatihan, supervisi akademik, evaluasi kinerja guru, melanjutkan

pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi dan mengikutsertakan guru dalam

kegiatan seminar dan workshop.

2. Kelemahan dalam program pelatihan. SMA Negeri 10 Kota Tangerang Selatan

belum melakukan perencanaan secara tertulis atau dalm bentuk proposal

sebagai pedoman untuk menjalankan kegiatan pelatihan.

3. Hambatan dalam pelaksanaan peningkatan profesionalisme guru yaitu

dukungan finansial yang belum memadai untuk melaksanakan program

peningkatan profesionalisme guru. Hambatan lainnya jadwal kegiatan

peningkatan profesionalisme guru yang bentrok dengan kegiatan belajar

mengajar.

4. Faktor Pendukung dalam kegiatan peningkatan profesionalisme guru yaitu

semangat guru untuk terus belajar dan meningkatkan kualitas diri dalam

menjalankan tugasnya sebagai bentuk pendukung dari kegiatan peningkatan

profesionalisme guru.

Page 102: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

83

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa strategi kepala sekolah

dalam meningkatkan kompetensi profesionalisme guru di SMA Negeri 10 Kota

Tangerang Selatan sebagai berikut:

1. Secara umum program peningkatan profesionalisme guru dan kemampuan

profesionalisme guru sudah baik. Hal ini dapat dibuktikan dengan data hasil

supervisi akademik menunjukan rata-rata guru mempunyai nilai amat baik,

yang terdiri dari 27 orang guru dikatakan amat sangat baik dan 10 orang guru

dikatakan baik, selain itu juga dapat dibuktikan dengan hasil rekapitulasi

evaluasi kinerja 10 orang guru dengan perolehan rata-rata nilai 86.75.

2. Kegiatan pelatihan yang dilakukan SMAN 10 Kota Tangerang Selatan sudah

berjalan dengan baik, yang meliputi perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.

Kegiatan pelatihan yang dilaksanakan di sekolah dengan memanfaatkan

fasilitas yang ada di sekolah dan tidak mengeluarkan biaya sedikitpun.

Kegiatan ini berdampak positif bagi guru dapat menambah ilmu pengetahuan

dan wawasan guru dalam menjalankan tugasnya.

3. Dalam kegiatan belajar mengajar guru sangat menguasai materi dan

menyampaikan materi dengan jelas dan mudah dimengerti. Hal ini dapat

dibuktikan dari pernyataan siswa bahwa mereka paham dan mengerti terhadap

materi pembelajaran yang diajarkan guru.

Page 103: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

84

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat diberikan saran sebagai berikut;

1. Untuk Kepala Sekolah

a. Sebaiknya membuat proposal sebelum melaksanakan kegiatan

pelatihan.Untuk meningkatkan profesionalisme guru, sebaiknya kepala

sekolah perlu meningkatkan mutu pelatihan, mutu supervisi akademik dan

mutu evaluasi kinerja guru.

b. Sebaiknya kepala sekolah mengadakan seminar dan workshop di sekolah

secara rutin sesuai dengan kebutuhan guru.

2. Untuk Guru

a. Guru hendaknya dapat memanfaatkan dukungan kepala sekolah dengan

baik dalam mengikuti kegiatan peningkatan profesionalisme guru seperti,

pelatihan, workshop, seminar, melanjutkan pendidikan ke jenjang yang

lebih tinggi dan memperbaiki serta meningkatkan kinerja.

b. Guru hendaknya meningkatkan profesionalisme secara mandiri.

c. Sebaiknya guru membuat laporan kegiatan peningkatan profesionalisme

guru yang sudah diikuti sebagai bahan pertimbangan pengambilan

keputusan kepala sekolah.

3. Untuk Dinas Pendidikan

a. Sebaiknya meningkatkan volume pelaksanaan program-program

peningkatan profesionalisme guru sebagai wadah guru untuk memperluas

wawasan dan pengetahuan.

b. Sebaiknya mencairkan dana SPPD guru dengan jangka waktu yang lebih

cepat.

Page 104: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

85

DAFTAR PUSTAKA

Ambarita, Alben, Kepemimpinan Kepala Sekolah, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2015.

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: PT.

Rineka Cipta, 2013.

Danim, Sudarwan, Profesionalisasi dan Etika Prfesi Guru, Bandung: Alfabeta, 2013.

Peraturan Manteri Pendidikan Nasional Nomor 35 Tahun 2010, Tentang Petunjuk

Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditrnya, di

download dari

http://jatim.kemenag.go.id/file/file/peraturantentangPNS/vsef1413864091.pdf

pada tanggal 10 April 2019 pukul 10.00 WIB.

Dirgantoro, Crown Manajemen Strategik, Jakarta, PT. Grasindo, 2004, Cet. 2.

E. Mulyasa, Manajemen& Kepemimpinan Kepala Sekolah, Jakarta, PT. Bumi

Aksara, 2013, Cet.3,.

Fadilla Avin Helmi dan Iman Arisudana, Kepemimpinan Transformasional,

Kepercayaan dan Berbagi Pengetahuan dalam Organisasi, Jurnal Psikologi

Fakultas PsikologiUniversitas Gadjah Mada Volume 36, NO. 2, Desember

2009: 95 – 105.

Farchan, Fauzi, “Strategi MSDM Sebuah Cara Menciptakan Kinerja Organisasi

Dalam Mencapai Keunggulan Bersaing”, Jurnal Pendidikan dan Studi Islam

Fakultas Ekonomi Universitas Wiralodra Indramayu, Volume. 4, Number. 1,

December 2017.

Fattah, Nanang, Manajemen Stratejik Berbasis Nilai, Bandung, PT. Remaja

Rosdakarya Offset, 2016.

Fathurrohman Pupuh dan Aa Suryana, Guru professional, Bandung: Refika Aditama,

2012. Cet. 1.

Forrest W. Parkay, Menjadi Seorang Guru, Jakarta: PT. Indeks, 2011. Hubeis Musa

dan Mukhamad Najib, Manajemen Strategik dalam Pengembangan Daya Saing

Organisasi, Jakarta: PT. Elex Media Komputindo, 2008.

Page 105: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

86

H. Abd. Rahman Rahim dan Enny Radjab, Manajemen Strategi, Makassar, Lembaga

Perpustakaan dan Penerbitan Universitas Muhammadiyah Makassar, 2016.

Hasan, Sjarifuddin, Manajemen Strategik, Jakarta, 2013, Cet. 1.

Iriantara, Yosal, Manajemen Humas Sekolah, Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2013.

Ismail Muhammad dan Muhammad Karebet, Manajemen Strategis Perspektif

Syariah, Jakarta; Khairul Baayan, 2003.

Karwati Euis dan Donni Juni Priansa, Kinerja dan Profesionalisme Kepala Sekolah

Membangun Sekolah yang Bermutu, Bandung: Alfabeta,2013.

Mawardi, “Desain Pengembangan Keprofesian Guru Berkelanjutan Berbasis E-

Learning”,Jurnal Program Studi PGSD – FKIP Universitas Kristen Satya

Wacana Salatiga.

M. Dhofir, Karakter Guru Profesional, Jurnal STAI Salahuddin Pasuruan ,tanpa

tahun.

Michael A. Hitt, R. Duane Ireland, dan Robert E. Hoskisson, Manajemen Strategis

Daya Saing & Globalisasi, Jakarta: Salemba Empat, 2001

Mudlofir, Ali, Pendidik Profesional, Konsep, Strategi dan Aplikasinya, Jakarta: PT

Raja Grafindo Persada, 2012.

Mulyasa, Manajemen dan Kepemimpinan Kepala Sekolah, Jakarta: PT Bumi Aksara.

Mutakallim, Pengawasan, Evaluasi dan Umpan Balik Stratejik, Jurnal Filsafat

Pendidikan UIN Alauddin Makassar, Volume V, Nomor 2, Juli -Desember

2016.

Nirwana, Aida, Murniati, Yusrizal, “Strategi Kepala Sekolah dalam Meningkatkan

Kompetensi Profesional Guru pada SD Negeri Kota Banda Aceh”, Jurnal

Administrasi Pendidikan Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh,

Vol. 4, No.2, November 2014.

Noor, Juliansyah, Penelitian Ilmu Manajemen Tinjauan Filosofis dan Praktis,

Jakarta: PT. Kencana Prenada Media Group, 2013, Cet.1.

Nur Muhammad Hidayatullah, “Peran Kepala Madrasah dalam Mengembangkan

Profesionalisme Guru di MTS Mu’allimin Rowoseneng Kandang

Page 106: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

87

Temanggung”, Tesis Pascasarjana Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga

Yogyakarta, 2016.

Permendikbud Nomor 81 A Tahun 2013 Tentang Implementasi Kurikulum.

Prawirosntono Suyadi dan Dewi Primasari, Manajemen Strategik & Pengambilan

Keputusan Koorporasi, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2014.

Raihani, Kepemimpinan Sekolah Transformasional, Yogyakarta: PT. LKIS Printing

Cemerlang, 2010.

Razali Nurhusna, Cut Zahri Harun, Sakdiah Ibrahim, “Strategi Kepala Sekolah dalam

Meningkatkan Profesional Guru pada SMA Negeri 1 Indrapuri Kabupaten aceh

besar”, Jurnal Administrasi Pendidikan Pasca Sarjana Universitas Syiah Kuala

Banda Aceh, Vol. 4, No. 2, November 2014.

Riza Rosita, Djailani AR, Khairuddin, “Strategi Kepala Sekolah Dalam

Meningkatkan Kompetensi Profesional Guru Pada SDNegeri Unggul

Montasik”, Jurnal Administrasi Pendidikan Pascasarjana UIN Syi’ah Kumala,

Volume 4, No. 1, Februari 2016.

Rusdin, Pendidikan Dan Pelatihan Sebagai Sarana Peningkatan Kompetensi Guru Di

SMP Negeri 02 Linggang Bigung, Jurnal Administrative Reform, Vol. 5, No. 4,

Desember 2017.

Sagala, Syaiful Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan, Bandung:

Alfabeta, 2013. Cet ke-4.

Salimukdin, Johan, Analisis Formulasi Strategi Bisnis Dalam Mengahadapi

Persaingan Industri Doorsmeer (Kasus: Penerapan Analisis Swot Pada Ritonga

Doorsmeer Duri-Riau), Jurnal JOM FISIP Vol. 3 No. 2 –Oktober 2016.

Sedarmayanti, Manajemen Strategi, Bandung; PT. Refika Aditama, 2014.

Sofyan, Iban, Manajemen Strategi, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2015.

Sondang P. Siagian, Manajemen Strategik, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2018. Cet. 12.

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan r&d, Bandung: Alfabeta,

2011.

Suprihatiningrum, Jamil, Guru Profesional: Pedoman Kinerja, Kualifikasi, &

Kompetensi Guru, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2016). Cet. III.

Page 107: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

88

Susanto Ahmad, Manajemen Peningkatan Kinerja Guru Konsep, Strategi dan

Implementasinya, Jakarta: Kencana, 2016.

Susanto, Ahmad Konsep, strategi, dan Impelementasi manajemen Peningkatan

Kinerja Guru, Jakarata; 2016.

Syafar, Djunawir, Birokrasi, Perilaku dan Budaya Organisasi dalam Lembaga

Pendidikan Islam Roudlotul Athfal UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Jurnal

Manajemen Pendidikan Islam Volume 2, Nomor 2, November 2017/1439.

Udaya Jusuf , dkk, Manajemen Stratejik, Yogyakarta, Graha Ilmu, 2013 cet.1.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan

Dosen, di download dari http://luk.staff.ugm.ac.id/atur/UU14-

2005GuruDosen.pdf pada tanggal 8 April 2019 pukul 13.00 WIB.

Ulfatin Nurul dan Teguh Triwijayanto, Manajemen Sumber Daya Manusia Bidang

Pendidikan, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2016. Cet.1.

Yunus, Syarifudin, “Mengkritisi Kompetensi Guru”, DetikNews,Jakarta, 18 Januari

2019.

.

Page 108: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

89

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 109: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

90

Lampiran-1 Surat Bimbingan Skripsi

Page 110: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

91

Lampiran-2 surat izin penelitian

Page 111: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

92

Lampiran- 3 Surat Keterangan Penelitian

Page 112: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

93

Lampiran- 4 Hasil Observasi

LEMBAR OBSERVASI

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Hari/ Tanggal : Rabu, 24 Juli 2019

Nama Guru :Drs. Santoso

Guru Mata Pelajaran : Geografi

No.

Aspek yang

diamati

Dimensi

Status

Sesuai Tdk sesuai

1. Tujuan

Pembelajaran

c. Kesesuaian tujuan

dengan indikator

pencapaian

kompetensi

d. Kata kerja

operasional yang

digunakan dapat

diamati dan diukur

2. Materi

Pembelajaran

d. Kesesuaian materi

pembelajaran

dengan kurikulum

yang berlaku

(K13/KTSP)

e. Kerincian materi

belajar

f. Lampiran bahan

ajar

3. Strategi

Pembelajaran

c. Model, pendekatan,

dan metode

pembelajaran

d. Langkah-langkah

dalam kegiatan

pembelajaran

Page 113: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

94

4. Pemilihan

Media

Pembelajaran

Media pembelajaran

yang digunakan (alat

peraga, PPT, Video,

Audio, Visual)

5. Pemilihan

Sumber Belajar

Sumber belajar yang

digunakan (Buku Teks,

Jurnal-jurnal, buku

referensi (kamus),

UUD, alat peraga)

6. Evaluasi peserta

didik

d. Kesesuaian

penilaian dengan

tujuan/indikator

e. Jenis penilaian

(tertulis/ tdk

tertulis)

f. Bentuk penilaian √

7. Pelaksanaan

pengayaan dan

remedial

d. Tugas individu √

e. Tugas kelompok √

f. Diskusi √

Page 114: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

95

Page 115: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

96

LEMBAR OBSERVASI

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Hari/ Tanggal :Rabu, 7 Agustus 2019

Nama Guru :Drs. Mukhlas

Guru Mata Pelajaran : Fisika

No.

Aspek yang

diamati

Dimensi

Status

Sesuai Tdk

sesuai

1. Tujuan

Pembelajaran

a. Kesesuaian tujuan dengan

indikator pencapaian

kompetensi

b. Kata kerja operasional yang

digunakan dapat diamati

dan diukur

2. Materi

Pembelajaran

c. Kesesuaian materi

pembelajaran dengan

kurikulum yang berlaku

(K13/KTSP)

d. Kerincian materi belajar

e. Lampiran bahan ajar √

3. Strategi

Pembelajaran

a. Model, pendekatan, dan

metode pembelajaran

Page 116: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

97

b. Langkah-langkah dalam

kegiatan pembelajaran

4. Pemilihan Media

Pembelajaran

Media pembelajaran yang

digunakan (alat peraga, PPT,

Video, Audio, Visual)

5. Pemilihan Sumber

Belajar

Sumber belajar yang

digunakan (Buku Teks, Jurnal-

jurnal, buku referensi (kamus),

UUD, alat peraga)

6. Evaluasi peserta

didik

a. Kesesuaian penilaian

dengan tujuan/indikator

b. Jenis penilaian (tertulis/

tdk tertulis)

c. Bentuk penilaian √

7. Pelaksanaan

pengayaan dan

remedial

a. Tugas individu √

b. Tugas kelompok √

c. Diskusi √

Page 117: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

98

Page 118: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

99

LEMBAR OBSERVASI

KBM (KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR)

Hari/ Tanggal : Rabu, 24 Juli 2019

Nama Guru :Drs. Santoso

Guru Mata Pelajaran : Geografi

No Aspek Pelaksanaan

Sesuai

Tdk

sesuai

I MEMBUKA PEMBELAJARAN

1. Mempersiapkan siswa untuk belajar √

2. melakukan kegiatan apersepsi √

3.

Berdoa sebelum memulai

pelajaran √

II KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN

A Penguasaan Materi Pembelajaran

3. Menujukan penguasaan materi pembelajaran √

4. Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain √

yang relevan

5. Menyampaikan materi dengan jelas, sesuai √

dengan hirarki belajar dan realitas kehidupan

6. Mangaitkan materi dengan realitas kehidupan √

B Pendekatan/Stategi Pembelajaran

7. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan √

kompetensi (tujuan) yang akan dicapai dan

Page 119: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

100

karakteristik siswa

8. Melaksanakan pembelajaran secara rutut √

9. Menguasai kelas √

10. Melaksanakan pembelajaran yang Bersifat √

Kontekstual

11. Melaksanakn pembelajaran Yang √

memungkinkan tubuhnya kebiasaan positif

12. Melaksanakan pembelajaran sesuai Dengan √

alokasi waktu yang direncanakan

13.

Mengembangkan metode

pembelajaran Aktif, Kreatif, Inovatif

dan menyenangkan. √

III PENUTUP

14. Merangkum dan menyimpulkan materi

pembelajaran (melibatkan siswa dan

membimbing, memberikan umpan balik)

15. Melakukan refleksi dan tindak lanjut

(meriview konsep, evaluasi diri, beri tugas,

informasi pertemuan berikutnya).

Page 120: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

101

LEMBAR OBSERVASI

KBM (KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR)

Hari/ Tanggal :Rabu, 7 Agustus 2019

Nama Guru :Drs. Mukhlas

Guru Mata Pelajaran : Fisika

No Aspek Pelaksanaan

Sesuai

Tdk

sesuai

I MEMBUKA PEMBELAJARAN

1. Mempersiapkan siswa untuk belajar √

2. melakukan kegiatan apersepsi √

3.

Berdoa sebelum memulai

pelajaran √

II KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN

A Penguasaan Materi Pembelajaran

3. Menujukan penguasaan materi pembelajaran √

4. Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain √

yang relevan

5. Menyampaikan materi dengan jelas, sesuai √

dengan hirarki belajar dan realitas kehidupan

6. Mangaitkan materi dengan realitas kehidupan √

B Pendekatan/Stategi Pembelajaran

7. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan √

Page 121: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

102

kompetensi (tujuan) yang akan dicapai dan

karakteristik siswa

8. Melaksanakan pembelajaran secara rutut √

9. Menguasai kelas √

10. Melaksanakan pembelajaran yang Bersifat √

Kontekstual

11. Melaksanakn pembelajaran Yang √

memungkinkan tubuhnya kebiasaan positif

12. Melaksanakan pembelajaran sesuai Dengan √

alokasi waktu yang direncanakan

13.

Mengembangkan metode

pembelajaran Aktif, Kreatif, Inovatif

dan menyenangkan. √

III PENUTUP

14. Merangkum dan menyimpulkan materi

pembelajaran (melibatkan siswa dan

membimbing, memberikan umpan balik)

15. Melakukan refleksi dan tindak lanjut

(meriview konsep, evaluasi diri, beri tugas,

informasi pertemuan berikutnya).

Page 122: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

103

Lampiran-5 Hasil Wawancara Studi Pendahuluan

BERITA WAWANCARA STUDI PENDAHULUAN

Nama : Nursalim, S.Pd

Jenis Kelamin : Laki-laki

Jabatan : Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum

Pendidikan Terakhir : S1

Tanggal : 21 September 2018

Tempat : Ruang Wakil Kepala sekolah

1. Menurut bapak/ibu apakah di sekolah ini ada program program peningkatan

profesionalisme guru?

Jawab:

di SMA Negeri 10 Tangerang Selatan memberikan pelatihan-pelatihan,

mengikutsertakan guru dalam workshop, mengikutsertakan guru dalam

seminar, melakukan supervisi pendidikan, mengajurkan melanjutkan

pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi dan melakukan evaluasi kinerja guru.

Namun, dari program kerja yang telah dilaksanakan belum menghasilkan guru

yang profesional, pencapaian dari program peningkatan profesionalisme guru

belum sepenuhnya teraplikasikan, karena kegiatan tersebut membutuhkan

waktu yang cukup lama untuk menghasilkan perubahan dalam diri guru

disebabkan dengan keterbatasan aspek penalaran dan kesadaran dari guru

tersebut sehingga pencapaian dari kegiatan untuk meningkatkan

profesionalisme guru ini belum sepenuhnya meningkat dan masih dalam

proses perbaikan

2. Menurut bapak/ibu Apakah guru di sini sudah dikatakan professional?

Jawab:

masih ada guru yang belum memenuhi kualifikasi, tersertifikasi pendidik dan

kemampuan kompetensi profesional guru masih dalam proses menuju hal

tersebut, hal ini ditemui pada guru dalam bidang studi muatan lokal, guru

yang melakukan proses kegiatan belajar mengajar belum sesuai dengan

disiplin ilmu guru atau tidak linear dengan keahliannya.

Page 123: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

104

3. Menurut bapak/ibu apakah ada pedoman khusus untuk melaksanakan

krgiatan peningkatan profesionalisme guru?

Jawab:

Tentunya mengacu pada UU No. 14 tahun 2005. Sebagai implikasi dari

Undang-Undang No.14 Tahun 2005, guru harus menjalani berbagai macam

proses program peningkatan kompetensi profesional baik dalam ruang lingkup

nasional maupun ruang lingkup sekolah. Untuk itu, sekolah ini mengadakan

program pelatihan, supervisi akademik, evaluasi kinerja guru, mendelegasikan

guru dalam kegiatan workshop dan semnir dan melanjutkan pendidikan ke

jenjnag yang lebih tinggi untuk meningkatkan profesionalisme guru agar

tercapainya tujuan pembelajaran. Sekolah memiliki kewajiban untuk

memberikan hak kepada guru untuk mendapatkan fasilitas sarana dan

prasarana pembelajaran untuk menunjang profesinya dan memperoleh

pelatihan dan pengembangan profesionalisme guru.

Page 124: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

105

Lampiran- 6 Hasil Wawancara Kepala Sekolah

BERITA WAWANCARA

Nama : Drs. H. Ahmad Nana Mahmur M.M.Pd

Jenis Kelamin : Laki-laki

Jabatan : Kepala Sekolah

Pendidikan Terakhir : S2

Tanggal : 7 Agustus 2019

Tempat : Ruang Kepala sekolah

1. Bagaimana menurut bapak/ibu karakter guru yang profesional?

Jawab:

Guru yang professional adalah guru yang mampu melakukan tugas dan

tanggungjawabnya dengan baik, merencanakan pembelajaran sebelum

melakukan pembelajaran, melaksanakan KBM dengan baik dengan

menguasai materi pembelajaran dan menggunakan metode yang tepat

sehingga mudah di serap oleh siswa dan menghasilkan siswa yang mengerti

atas apa yang telah dipelajari serta menyikapi siswa denganbaik.

2. Bagaimana menurut bapak/ibu apakah guru di sekolah ini sudah dikatakan

professional?

Jawab:

Iya sudah, sebagaian besar guru melaksanakan tugas dan tanggung jawab nya

secara sangat baik, namun ada beberapa guru yang masih menuju ke arah

tersebut, seperti guru-guru yang baru belum memiliki pengalaman yang

banyak dan sekolah berusaha semaksimal mungkin untuk mencapai hal

tersebut.

Page 125: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

106

3. Apa saja program yang dilakukan bapak/ibu dalam meningkatkan

profesionalisme guru?

Jawab:

Banyak program yang dilakukan, misalnya Supervisi Akademik untuk

memantau sejauhmana guru mampu memberikan pembelajaran yang baik.

lalu ada program pelatihan-pelatihan seperti pelatihan kurikulum K13,

menyusun RPP, pemanfaatan teknologi, bedah SKL dan masih banyak lagi.

Selanjutnya di sini ada pendelegasian untuk mengikuti kegiatan workshop dan

seminar-seminar dari intansi yang mengadakan kegiatan tersebut. lalu ada

evaluasi kinerja guru dimana kerja guru selama melaksanakan tugas dan

tanggung jawabnya di nilai, diperbaiki dan ditingkatkan dan melanjutkan

pendidikan pasca sarjana atau ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi lagi

untuk memperdalam ilmu pengetahuan guru.

4. Bagaimana perencanaan program pelatihan peningkatan profesionalisme

guru?

Jawab:

Sebelum melakukan kegiatan kita perlu mengetahui apa saja yang dibutuhkan

guru untuk melakukan tugas nya, di susun panitia kecil yang di naungi oleh

saya untuk melaksanakan kegiatan tersebut.

5. Bagaimana pelaksanaan program pelatihan peningkatan profesionalisme

guru?

Jawab:

Pelaksanaan pelatihan di sekolah menggunakan fasilitas-fasilitas yang tersedia

di sekolah, memanfaatkan yang ada, pelaksanaan nya biasanya di ruang Lab.

Komputer agar memudahkan guru menggunakan fasilitas komputer sekolah

atau beberapa guru menggunakan laptonya masing-masing.

6. Apa saja faktor penghambat dan pendukung dari program pelatihan

peningkatan profesionalisme guru?

Jawab:

Page 126: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

107

Ada beberapa faktor penghambat misalnya, setiap kegiatan pasti

membutuhkan finansial namun dari sekolah tidak memfasilitasi hal tersebut

dan kegiatan guru dalam mengajar pun terkadang terhambat oleh acara

tersebut menjadikan waktu siswa untuk belajar dengan guru terganggu.

Lalu faktor pendudkung nya, guru-guru yang selalu semangat untuk

mengikuti kegiatan tersebut.

7. Apa saja hasil yang dicapai dari program pelatihan peningkatan

profesionalisme guru?

Jawab:

Pengetahuan guru jadi bertambah, yang sebelum nya tidak tahu atau kurang

mengerti menjadi mengerti untuk keberlangsungan guru dalam menjalankan

tugasnya dan silaturahmi sesama antar guru semakin erat.

8. Bagaimana evaluasi program pelatihan peningkatan profesionalisme guru?

Jawab:

Sesudah melakukan kegiatan tersebut ada yang namanya evaluasi dimana

evaluasi ini memperbaiki hal yang belum baik dan meningkatkan sesuatu

yang kurang dari kegiatan yang sudah dilakukan tersebut.

9. Bagaimana perencanaan supervisi akademik dalam peningkatan

profesionalisme guru?

Jawab:

Rencananya dilakukan setiap 6 bulan sekali bagi 1 guru, namun pelaksanaan

nya tidak menentu, misalnya bulan ini guru siapa berapa orang yang akan di

supervisi dan kegiatannya berkala tidak 1 hari secara keseluruhan guru karena

mengingat dari banyak nya guru dan waktu yang tersedia juga tidak banyak

jadi dilakukan secara berkala.

10. Bagaimana pelaksanaan supervisi akademik dalam peningkatan

profesionalisme guru?

Jawab:

Page 127: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

108

Dalam pelaksanaannya, saya dibantu oleh wakil-wakil saya untuk

mensupervisi guru-guru di sekolah ini, saya melakukan supervisi melalui

CCTV atau langsung datang ke kelas.

11. Apa saja faktor penghambat dan pendukung dari supervisi akademik dalam

peningkatan profesionalisme guru?

Jawab:

Masalah yang paling menghambat adalah waktu, mengingat tugas saya yang

banyak dan menjabat di 2 sekolah menjadi semakin banyak dan bertanggung

jawab di sekolah ini dan sekolah lain dan kegiatan-kegiatan yang dari luar

sekolah, terkadang bentrok dengan kegiatan yang sudah direncanakan

akhirnya bergeser hari dan penjadwalan ulang. Faktor pendukungnya

mungkin sekarang sudah zaman yang semakin canggih ada yang namanya

CCTV mempermudah tugas saya dalam mensupervisi.

12. Apa saja hasil yang dicapai dari supervisi akademik dalam peningkatan

profesionalisme guru?

Jawab:

Karena supervisi kegiatan yang bersifat memantau kegiatan guru dalam

mengajar dan memperbaiki sesuai yang tidak sesuai dengan yang seharusnya,

guru menjadi lebih baik dalam mengajar sesuai dengan yang sudah

direncanakan.

13. Bagaimana evaluasi supervisi akademik dalam peningkatan profesionalisme

guru?

Jawab:

Dalam evalausi supervisi di setiap selelsai menjalankan kegiatan tersebut,

saya dan wakil-wakil saya yang membantumengadakan briefing melaporkan

dari apa yang supervisi, ketika ada guru yang tidak sesuai maka diaalkan

pembimbingan atau pengarahan untuk memperbaiki sesuatu hal yang belum

tepat dalam mengajar.

14. Guru mata pelajaran apa yang didelegasikan dalam kegiatan workshop?

Page 128: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

109

Jawab:

Tergantung dari tema workshop itu apa, misalnya tema workshop tentang IPS

yang didelegasikan ya guru IPS, tema workshop tentang pendidikan

keagamaan yang didelegasikan guru agama.

15. Apa saja faktor penghambat dan pendukung kegiatan workshop dalam

peningkatan profesionalisme guru?

Jawab:

Faktor pendukungnya workshop dibiayai oleh pemeritah dengan mengajukan

SPPD sesusai selesai kegiatan tersebut dan semangat guru masih mau untuk

mengikuti acara tersebut. Faktor penghambat nya lagi-lagi finansial untuk

menghadiri acara tersebut karena mengingat untuk menempuh perjalanan ke

acara tersebut membutuhkan biaya dan sebelum kegiatan tersebut selesai guru

utuk sementara menggunakan uang nya sendiri, guru tidak selalu memiliki

perekonomian yang bagus terkadang ketika keadaan perekonomiannya sedang

tidak baik faktor ini menjadi penghambat untuk guru dalam mengikuti

kegiatan tersebut. kegiatan workshop biasanya tidak hanya sehari saja ada

yang beberapa hari dalam pelaksanaannya dan guru yang sudah berkeluarga,

terkadang enggan meninggalkan keluarganya untuk beberapa hari menghadiri

workshop.

16. Apa saja hasil yang dicapai dari kegiatan workshop dalam peningkatan

profesionalisme guru?

Jawab:

Tentunya dalam kegiatan ini menjadikan guru memiiki pengalaman yang

lebih, pengetahuan yang semakin meluas untuk meningkatkan kompetensinya

sebagai guru.

17. Bagaimana kebijakan melanjutkan pendidikan pasca sarjana yang diterapkan

dalam rangka peningkatan profesionalisme guru?

Jawab:

Page 129: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

110

Sebenernya melanjutkan pendidikan pasca sarjana atau kejenjang yang lebih

tinggi lagi, bukan lagi merupakan anjuran yang hanya dari sekolah saja, dari

pemeritah pun sudah ada anjuran seperti itu untuk meningkatkan pengetahuan

guru dalam menjalankan tugasnya.

18. Dari mana sumber pembiayaan dalam anjuran melanjutkan pendidikan pasca

sarjana?

Jawab:

Kalau untuk pembiayaan itu menggunakan biaya dari pribadi guru yang

sedang melanjutkan pendidikan tersebut, tidak anggaran untuk itu.

19. Bagaimana cara pemilihan program studi yang tepat dalam melanjutkan

pendidikan pasca sarjana?

Jawab:

Sekolah menganjurkan untuk melanjutkan pendidikan sesuai dengan bidang

nya atau se linear, misalnya guru Matematika yaa melanjutkan pedidikannya

dalam bidang Matematika. Namun keputusannya tergantung pada guru

tersebut, mau melanjutkan pendidikan dalam bidang apa.

20. Guru mata pelajaran apa yang didelegasikan dalam kegiatan seminar?

Jawab:

Seperti halnya workshop, sesuai dengan tema yang diangkat dari kegiatan

seminar tersebut.

21. Apa saja faktor penghambat dan pendukung kegiatan seminar dalam

peningkatan profesionalisme guru?

Jawab:

Faktor pendukung nya, semangat guru yang masih mau mengikuti kegiatan

seminar tersebut dan biaya perjalanan dalam mengikuti acara tersebut dig anti

oleh pemerintah dengan membuat SPPD. Faktor penghambatnya, yaa itu tadi

uang SPPD menggunakan waktu yang cukup lama untuk dicairkan dan

menghambat kegiatan guru dalam proses KBM.

Page 130: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

111

22. Bagaimana hasil yang dicapai dari kegiatan seminar dalam meningkatkan

profesionalisme guru?

Jawab:

Menambah wawasan dan pengetahuan guru, guru bisa bertukar pengalaman

sesama peserta yang lain.

23. Bagaimana mekanisme pelaksanaan (terbuka/ tertutup) evaluasi kinerja guru ?

Jawab:

Ada yang terbuka dan ada yang tertutup. Biasanya pelaksanaan secara tertutup

dalam bentuk tertulis yang berupa angka/nilai guru dan pelaksanan dalam

bentuk terbuka dalam pelaksanaan evaluasi secara lisan.

24. Kapan waktu pelaksanaan evaluasi kinerja guru?

Jawab:

Waktu pelasanaan evaluasi kinerja guru dilakukan secara berkala, dilakukan

per 2 minggu, per bulan, per 3 bulan, per 6 bulan dan pertahun.

25. Bagaimana bentuk (tertulis/ lisan/ melalui ujian praktek) dari evaluasi kinerja

guru ?

Jawab:

Bentuk evaluasi ada yang tertulis dan tidak tertulis, untuk evaluasi tertulis

dilakukan dalam jangka waktu 1 tahun berupa nilai/ angka selama guru

menjalankan tugasnya tersebut. dan untuk bnetuk lisan biasaya setiap 2

minggu, per 1 bulan, per 3 bulan diadakan briefing untuk mengetahui

perkembangan guru dan per 6 bulan diadakan rapat besar bersama guru-guru

untuk mengetahui sejauhmana keberhasilan guru dalam menjalankan

tugasnyaserta memecahkan masalah-masalah yang dialami guru.

Peneliti Narasumber

Annisa Silviani Drs. Ahmad Nana Mahmur M.M.Pd

Page 131: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

112

Lampiran- 7 Hasil Wawancara

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum

BERITA WAWANCARA

Nama : Nursalim, S.Pd

Jenis Kelamin : Laki-laki

Jabatan : Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum

Pendidikan Terakhir : S1

Tanggal : 15 Mei 2019

Tempat : Ruang Wakil Kepala sekolah

1. Bagaimana menurut bapak/ibu karakter guru yang profesional?

Jawab:

Guru yang professional adalah guru yang mampu menguasai materi yang akan

di ajarkan kepada siswa, menguasai kurikulum yang sedang berlaku,

menggunakan metode pelajaran yang tepat sehingga siswa dapat mudah

menyerap pelajaran, dan tentunya mempunyai pribadi yang baik.

2. Menurut bapak/ibu apakah guru-guru di sekolah ini sudah dikatakan sebagai

guru yang professional?

Jawab:

Segaian besar guru sudah mencapai hal tersebut, namun ada juga beberapa

guru sedang menuju hal tersebut terutama guru-guru baru yang belum

memiliki banyak pengalaman, karena untuk menuju hal tersebut

membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menghasilkan perubahan dalam

diri guru disebabkan dengan keterbatasan aspek penalaran dan kesadaran dari

Page 132: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

113

guru tersebut. guru di sekolah ini sebagaian besar mengajar sesuai dengan

bidang keahliannya, ada beberapa guru yang tidak mengajar dibidang

keahliannya seperti mata pelajaran muatan lokal, yang mencangkup BTQ,

Prakarya dan Kewirausahaan. Beberapa sebagian tidak sesuai dengan bidang

keahliannya. Karena memang kekurangan tenaga pendidik dalam bidang

tersebut, untuk sementara waktu guru yang mengajar bukan dari bidang

keahliannya tersebut.meskipun demikian, tenaga pendidik (guru) mampu

untuk mengajar mata pelajaran tersebut.

3. Apa saja program-program peningkatan profesionalisme guru dilakukan

sekolah?

Jawab: program pelatihan dalam meningkatkan profesionalisme guru

dilakukan dalam beberapa penyelenggaraan, yaitu: Dinas Pendidikan dan

tingkat sekolah dalam pelatihan yang diadakan sekolah seperti upaya

meningkatkan guru dalam pemahaman kurikulum yang sedang dijalankan

sekolah mencangkup membuat RPP, Soal-soal latihan dan ujian siswa,

Penilaian hasil belajar siswa dan menyampaikan laporan dengan secara digital

menggunakan sistem berbasis komputer. Selain itu kami juga melakukan

supervisi akademik untuk membantu guru mengembangkan kemampuannya

mencapai tujuan pembelajaran yang telah direncanakan, dan diharapkan

mampu meningkatkan kualitas akademik yang dilakukan oleh guru.kami juga

menganjurkan para guru untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih

tinggi lagi dengan didukung semangat dari kepala sekolah dan saling

mendukung antara guru yang satu dengan yang lainnya, kami juga

memberikan kesempatan bagi para guru untuk mengikuti kegiatan seminar

dan workshop pendidikan yang diselenggarakan pemerintah atau dari

instansi lainnya, dan kami juga melakukan evaluasi kinerja guru yang

dimana dalam pelaksanaan nya dilakukan dalam jangka waktu per 2 minggu,

perbulan, per 3 bulan, dan per 6 bulan/ persemester, hal ini dilakukan untuk

memantau perkembangan kinerja guru serta memecahkan masalah yang

Page 133: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

114

sedang dihadapi guru/sekolah secara bersama-sama dengan menjunjung tinggi

musyawarah.

4. Bagaimana perencanaan program pelatihan peningkatan profesionalisme

guru?

Jawab:

Sebelum melakukan kegiatan pelatihan dilakukan adanya analisis kebutuhan

yang guru butuhkan, misalnya penerapan kurikum 2013 yang beberapa tahun

belakangan ini baru diterapkan dan masih baru, perlu pengetahuan yang lebih

banyak untuk guru dalam beradaptasi dan melaksanakan kurikulum 2013

untuk iu kita perlu mengadakan pelatihan tentang kurikulum 2013. Setelah itu

dibentuk sebuah panitia untuk mengurusi atau melengkapi hal-hal yang akan

dibutuhkan dalam kegiatan tersebut dan setelah kegiatan berakhir perlu

adanya evaluasi kegiatan untuk meningkatkan kegiatan selanjutnya.

5. Bagaimana pelaksanaan program pelatihan peningkatan profesionalisme

guru?

Jawab:

Ada banyak sekali pelatihan yang dilakukan oleh sekolah, baik itu

menggunakan jasa pemateri dari luar atau dari internal sekolah itu sendiri. jika

menggunakan narasumber dari luar sekolah itu dalam jangka waktu 1 tahun

sekali.

6. Apa saja faktor penghambat dan pendukung dari program pelatihan

peningkatan profesionalisme guru?

Jawab:

Faktor pendukung: Pemerintah mendukung dalam kegiatan program

peningkatan profesionalisme guru dan semangat dari para peserta dan sekolah

yang sangat antusias untuk meningkatkan profesionalisme guru.

Faktor penghambat: manajemen sekolah tidak memberikan bantuan

finansial/ tunjangan bagi guru yang mengikuti program pelatihan, karena

melihat dari zaman sekarang apapun dan kemanapun membutuhkan biaya,

Page 134: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

115

contoh: untuk mengikuti pelatihan peserta (guru) pastimembutuhkan biaya

makan dan transport, namun semua itu belum dipenuhi oleh sekolah dan

faktor penghambat lainnya yaitu masalah waktu, dimana terkadang dalam

pelaksanaan pelatihan bertepatan dengan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)

yang menyebabkan terjadi KBM itu sendiri terhambat oleh kegiatan pelatihan

tersebut.

7. Bagaimana evaluasi program pelatihan peningkatan profesionalisme guru?

Jawab:

Kalau dari program pelatihan yang dilakukan sekolah tentunya diadakan

evaluasi untuk meningkatkan kegiatan pelatihan yang akan di adakan

selanjutnya dengan mengevaluasi apa saja yang harus dipertahankan dan apa

saja yang harus ditingkatkan.

8. Bagaimana menurut bapak/ibu pelaksanaan supervisi akademik sekolah yang

dilakukan oleh kepala sekolah?

Jawab:

Dalam pelaksanaan supervisi akademik sekolah selama ini berjalan baik,

sekarang juga jauh lebih mudah dengan adanya teknologi cctv, bisa dipantau

melalui cctv lebih mudah dan praktis serta tidak menggunakan tenaga yang

banyak untuk melakukan supervis. Namun, saya juga melakukan supervisi

secara langsung karna bisa berinteraksi langsung bersama guru dan siswa di

kelas dalam kegiatan KBM.

9. Menurut bapak/ibu apa hasil yang dicapai dari kegiatan supervisi akademik

dalam peningkatan profesionalisme guru?

Jawab:

Kita bisa melihat bagaimana kinerja guru dalam mengajar, apakah sudah

sesuai dengan RPP. Sejauh ini sudah berjalan baik dan berjalan efektif. Semua

guru melakukan KBM dengan sangat baik.

10. Apa tujuan kegiatan workshop dalam peningkatan profesionalisme guru?

Jawab:

Page 135: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

116

Kalau workshop si di sekolah belum pernah mengadakan, hanya undangan

saja dari luar, kalo untuk tujuannya itu tergantung dari yang mengadakan

kegiatan workshop tersebut tapi yang jelas secara global tujuannyauntuk

meningkatkan pengetahun guru.

11. Bagaimana pelaksanaan kegiatan workshop dalam peningkatan

profesionalisme guru?

Jawab:

Sejauh ini kegiatan workshop Alhamdulillah berdampak positif bagi guru-

guru, menambah wawasan dan pengetahuan untuk meningkatkan tugas dan

tanggung jawab guru.

12. Apa saja materi yang dibahas dalam kegiatan workshop peningkatan

profesionalisme guru?

Jawab:

Materi nya banyak tergatung tema nya apa, misalnya tema nya tentang Sains

dan yang dikirim atau di delegasikan itu guru-guru perwakilan bidang IPA

begitu pun dengan yang lain jika tema nya matematika yaa yang di

delegasikan guru mata pelajaran Matematika begitu pun seterusnya dengan

tema workshop yang lain. Guru-guru disini sudah banyak yang mengikuti

kegiatan workshop kecuali mungkin ada guru baru, karena belum ada

kesempatan untuk mengikuti kegiatan tersebut, tetapi sebisa mungkin kita

mendelegassikan secara adil dan sesuai dengan yang dibutuhkan.

13. Apa saja faktor pendukung dan penghambat dari kegiatan workshop dalam

peningkatan profesionalisme guru?

Jawab:

Setiap guru yang didelegasikan pati membutuhkan transportasi dan biaya

makan, namun dari pihak sekolah belum ada fasilitas untuk memenuhi hal

tersebut. namun sekarang pemerintah memfasilitasi kebutuhan tersebut

dengan membuat SPPD dan di ajukan ke Dinas Pendidikan lalu uang yang

terpakai dalam rangka kegiatan tersebut akan cair, tetapi membutuhkan waktu

Page 136: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

117

yang cukup lama. Faktor pendukung nya itu semangat guru yang masih mau

mengembangkan diri dan mencari wawasan baru dan mendapat dukungan

penuh dari sekolah sehingga guru semangat dan senang serta memotivasi diri

untuk mengikuti kegiatan tersebut.

14. Apa hasil yang dicapai dalam kegiatan workshop dalam peningkatan

profesionalisme guru?

Jawab:

Setiap kegiatan workshop pasti mempunyai tujuan yang spesifik dan dilihat

dari tema yang dibahas, yang merasakan hasilnya mungkin yang menjadi

perwakilan sekolah untuk melaksanakan kegiatan tersebut. yang saya yakini

pasti memberikan dampak yang positif bagi peserta nya.

15. Bagaimana menurut bapak/ibu tentang kebijakan melanjutkan pendidikan

pasca sarjana yang diterapkan dalam rangka peningkatan profesionalisme

guru?

Jawab:

Disini ada himbauan untuk mlanjutkan pendidikan, menurut saya sangat

bagus, untuk meningkatan kualitas guru dalam mengajar, menambah wawasan

yang lebih luas dan dapat memperdalam materi yang akan diajarkan dalam

Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Di sekolah ini ada beberapa guru yang

sedang melanjutkan pendidikan/ studinya dalam rangka meningkatkan

kualitas guru dan untuk kenaikan pangkat juga.

16. Apa saja materi yang dibahas dalam seminar peningkatan profesionalisme

guru?

Jawab:

Sama dengan kegiatan workshop tadi, sesuai dengan tema yang dibahas, dan

pendelegasian guru sesuai dengan tema nya.

17. Bagaimana hasil yang dicapai dari kegiatan seminar dalam meningkatkan

profesionalisme guru?

Jawab:

Page 137: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

118

Setiap kegiatan yang positif selalu meberikan dampak yang positif, saya juga

pernah mengikuti acara seminar itu memberikan wawasan dan pengetahuan

yang lebih luas bagi para peserta nya.

18. Bagaimana mekanisme pelaksanaan (terbuka/ tertutup) evaluasi kinerja guru ?

Jawab:

Dilakukan secara terbuka, berbentuk forum yang dihadiri oleh guru-guru dan

komponen lain nya yang bersangkutan dalam kegiatan tersebut.

19. Kapan waktu pelaksanaan evaluasi kinerja guru?

Jawab:

Dilakukan tidak hanya sekali, Per 2 minggu, perbulan, per 3 bulan, dan per 6

bulan/ persemester dan 1 tahun sekali.

20. Bagaimana bentuk (tertulis/ lisan/ melalui ujian praktek) dari evaluasi kinerja

guru ?

Jawab:

Dalam mengevaluasi kinerja guru, yang pertama kami melihat dari bentuk

tertulis dilihat dari sejauhmana guru membuat RPP dan melaksanakan

kegiatan dari RPP yang telah dibuatnya. Kami juga mengevaluasi guru dalam

mengajar dilihat dari kegiatan supervisi akademik yang kepala sekolah

lakukan apakah ada yang perlu diperbaiki atau perlu ditingkatkan dari

kegiatan tersebut dan aspek penilaian lainnya. Yang ke 2 kami juga

mengevaluasi kinerja guru dari bentuk lisan, mendengarkan hal-hal yang

menjadi penghambat atau bahkan mendengerkan masalah yang terjadi selama

proses mengajar dan memberikan solusi terbaik untuk memecahkan hal-hal

tersebut secara musyawarah.

Page 138: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

119

Lampiran- 8 Hasil Wawancara Kepala Tata Usaha

BERITA WAWANCARA

Nama : Fajriyah, S.Pd

Jenis Kelamin : Perempuan

Jabatan : Kepala Tata Usaha

Pendidikan Terakhir : S1

Tanggal : 26 April 2019

Tempat : Ruang Tata Usaha

1. Apa saja hal yang dilakukan sekolah dalam meningkatkan profesionalisme

guru?

Jawab:

Sekolah mengadakan pelatihan, pendelegasian seminar dan workshop dari

dinas atau dari luar sekolah, supervisi akademik, dan penilaian kinerja guru.

2. Menurut bapak/ibu apakah program pelatihan dalam meningkatkan

profesionalisme guru sudah berjalan efektif?

Jawab:

Sejauh ini sih menurut saya berjalan efektif yah dan Alhamdulillah selalu

lancar-lancar saja dalam pelaksanaannya dan memberikan manfaat bagi

peserta nya.

3. Apakah tata usaha memfasilitasi pembiayaan pelaksanaan program pelatihan

dalam meningkatkan profesionalisme guru?

Jawab:

Page 139: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

120

Kalau pelatihan dari sekolah yang ngadain itu pasti dibiayai oleh sekolah

dengan menggunakan anggaran BOS (Bantuan Operasional Sekolah).

4. Apakah tata usaha memberikan fasilitas sarana dan prasarana yang memadai

dalam program pelatihan meningkatkan profesionalisme guru?

Jawab:

Sarana dan prasana di sekolah ini memang sudah cukup lengkap, untuk

melengkapi hal yang dibutuhkan dalam kegiatan pelatihan yang diadakan di

sekolah kita menganggarkan semua yang dibutuhkan dalam kegiatan tersebut.

5. Menurut bapak/ibu bagaimana pelaksanaan kegiatan workshop dalam rangka

peningkatan profesionalisme guru apakah sudah efektif?

Jawab:

Saya kurang tau sih kalau untuk kegiatan di luar sekolah dan saya juga belum

pernah mengikuti kegiatan-kegiatan tersebut. tapi menurut saya setiap

kegiatan yang positif itu selalu memberikan manfaat untuk siapapun yang

terlibat di dalamnya.

6. Apakah tata usaha mendukug finansial dalam pelaksanaan kegiatan

workshop untuk meningkatkan profesionalisme guru?

Jawab:

Pendelegasian kegiatan workshop kalau dari sekolah secara pribadi sih tidak

ada, tetapi guru membuat SPPD yang diajukan ke dinas mengenai biaya

selama perjalanan dalam kegiatan tersebut dan akan di cairkan di kemudian

hari.

7. Apakah tata usaha memberikan fasilitas sarana dan prasarana yang memadai

dalam kegiatan workshop peningkatkan profesionalisme guru?

Jawab:

Karena sekolah ini tidak pernah mengadakan workshop, kita hanya

mendelegasikan guru ke luar sekolah untuk kegiatan workshop jadi tidak ada

tanggungan dari tata usaha untuk memfasilitasi dalam bentuk sarana dan

prasarana dalam kegiatan workshop.

Page 140: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

121

8. Menurut bapak/ibu bagaimana pelaksanaan seminar dalam rangka

peningkatan profesionalisme guru apakah sudah efektif?

Jawab:

Sama sih untuk seminar peningkatan profesionalisme guru saya juga belom

pernah dijadikan sebagai delegasi sekolah, jadi saya tidak tahu persis seperti

apa kegiatan tersebut.

9. Apakah tata usaha memfasilitasi pembiayaan pelaksanaan program kegiatan

seminar?

Jawab:

Sama hal nya seperti workshop, seminar pun begitu kalau dari sekolah sendiri

tidak ada anggaran khusus untuk pembiayaan mengikuti seminar tersebut.

guru mengajukan SPPD dan akan di cairkan oleh dinas pendidikan.

10. Bagaimana menurut bapak/ibu tentang anjuran melanjutkan pendidikan pasca

sarjana dalam rangka peningkatan profesionalisme guru?

Jawab:

Sangat bagus si menurut saya, dapat menambah pengetahuan guru. namun

kembali lagi kepda indivisu guru tersebut. di sekolah ini pun ada beberapa

guru yang sedah menempuh pendidikan S2

11. Menurut bapak/ibu bagaimana pelaksanaan evaluasi kinerja guru yang

dilakukan kepala sekolah dalam rangka peningkatan profesionalisme guru

apakah sudah berjalan efektif?

Jawab:

Sejauh ini si berjalan efektif, dalam evaluasi kinerja guru memberikan solusi

terhadap masalah yang dialami guru dan dapat mengembangkan hal-hal lain

yang berkenaan dengan tugas guru.

Peneliti Narasumber

Annisa Silviani Fajriyah, S.Pd

Page 141: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

122

Lampiran- 9 Hasil Wawancara Guru

TRANSKIP HASIL WAWANCARA

Nama : Sri Pujiati, M.Pd

Jenis Kelamin : Perempuan

Jabatan : Guru Mata Pelajaran Matematika

Pendidikan Terakhir : S2

Tanggal : 17 Juli 2019

Tempat : Ruang Guru

1. Apakah ibu/bapak guru menyusun RPP sebelum melakukan kegiatan belajar?

Jawab:

Iya pasti menyusun RPP, untuk rencana pembelajaran yanga akan kita ajarkan

nanti, biasanya pembuatan RPP 1 semester untuk sekali dan ketika nanti mau

mengajar tinggal di lihat saja dari RPP yang sudah 1 semester disesuaikan

dengan tanggal ngajar nya. Jadi, memang sudah menjadi tugas guru membuat

RPP dan untuk pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan RPP yang sudah saya

buat sebelumnya.

2. Apakah ibu/bapak guru mengalami kesulitan dalam menyusun RPP?

Jawab:

Tidak kesulitan, saya sudah terbiasa membuat RPP, karena saya juga

mengajar sudah lama sejak 1996 dan mengajar di sekolah ini sejak 2006.

3. Bagaimana cara bapak/ibu dalam menciptakan suasana pembelajaran yang

aktif, inovatif dan menyenangkan?

Jawab:

Sekarang penerapan kurikulum 2013, yang dimana siswa harus banyak belajar

dirumah, diberi tugas perkelompok untuk pertemuan selajutnya agar lebih bisa

Page 142: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

123

mengeksplor materi sendiri dan mempresentasikannya secara berkelompok

dengan menggunkaan power point. Sehingga siswa sudah mengerti sebelum

pembahasan materi pelajaran yang akan dipelajarkan di kelas dan saya

meluruskan serta menambahkan materi pelajaran dari apa yang didapat oleh

siswa dalam melakukan pembelajaran dirumah.

4. Dalam melaksanakan pembelajaran, metode apa yang bapak/ibu gunakan?

Jawab:

Biasanya saya menggunakan metode diskusi, untuk berbagi pengetahuan dari

siswa yang satu ke siswa yang lainnya, tidak hanya itu saya juga

menggunakan metode ceramah plus tanya jawab.

5. Bagaimana cara bapak/ibu mengevaluasi pembelajaran?

Jawab:

Kalau evalusi pembelajaran siswa disetiap minggu biasanya saya memberikan

memberikan PR (Pekerjaan Rumah), latihan soal, mengadakan ulangan harian

dalam jangka waktu biasanya seminggu, per 2 minggu, sebulan, per 3 bulanitu

biasanya di isi dengan evaluasi pembelajaran dengan itu, dan ketika diakhir

pemebalajaran/akhir semester dan ada nilai siswa belum mencapai target

KKM diadakan remedial.

6. Menurut bapak/ibu program apa saja yang dilakukan sekolah dalam

meningkatkan profesionalisme guru?

Jawab:

Mengadakan pelatihan, bimbingan teknis (Bimtek), MGMP (Musyawarah

Guru Mata Pelajaran) dalam tingkt kota/provinsi dan nasional, supervisi

akademik, mendelegasikan guru dalam kegiatan seminar dan

workshop,anjuran melanjutkan pendidikan pasca sarjana, evaluasi kinerja

guru.

7. Apakah bapak/ibu pernah mengikuti program kegiatan peningkatan

peningkatan profesionalisme guru?

Jawab:

Page 143: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

124

Jika dari sekolah saya selalu mengikuti kegiatan-kegiatan tersebut, ketika dari

instansi luar yang menyelenggarakannya itu tergantung dengan tema yang

diangkat oleh instansi tersebut sesuai dengan bidang gurunya.

8. Bagaimana menurut bapak/ibu dari program pelatihan peningkatan

profesionalisme guru apakah sudah berjalan efektif?

Jawab:

Menurut saya sejauh ini sudah berjalan efektif, program-program yang

diselenggarakan pun sangat berguna, dengan adanya program-program

tersebut dapat meningkatkan pengetahuan serta kemampuan saya dalam

mengajar dan saya bisa mengikuti seiring perkembangan zaman tentang

pendidikan yang up to date saat ini.

9. Bagaimana menurut bapak/ibu pelaksanaan supervisi akademik dalam rangka

peningkatan profesionalisme guru apakah sudah berjalan efektif?

Jawab:

Supervisi akademik dilakukan dalam jangka waktu per 1 semester sekali,

Sejauh ini supervisi yang sudah dilakukan berjalan efektif, supervisi yang

dilakukan memberikan dampak yang sangat positif, dapat membantu saya

memperbaiki cara mengajar dan membantu guru-guru dalam mengajar.

10. Bagaimana menurut bapak/ibu pelaksanaan workshop dalam rangka

peningkatan profesionalisme guru apakah sudah berjalan efektif?

Jawab:

Beberapa kali saya mengikuti workshop seperti bedah SKL, cara penggunaan

kalkulator yang baik dan benar dan lain sebagainya dalam rangka untuk

meningkatkan profesionalisme guru, menurut saya sudah berjalan efektif dan

sangat membantu dalam menjalankan tugas sebagai seorang guru, saya juga

dapat belajar hal yang belum saya ketahui dan menambah pengalaman yang

mermanfaat.

11. Bagaimana menurut bapak/ibu pelaksanaan seminar dalam rangka

peningkatan profesionalisme guru apakah sudah berjalan efektif?

Page 144: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

125

Jawab:

Saya juga beberapa kali sering mengikuti seminar sebagai pendelegasian dari

sekolah, sejauh ini seminar yang saya ikuti sudah berjalan efektif dan sangat

berpengaruh positif dari diri saya sendiri, menambah wawasan dan

pengetahuan baru.

12. Bagaimana menurut bapak/ibu anjuran kepala sekolah melanjutkan

pendidikan pasca sarjana dalam rangka peningkatan profesionalisme guru?

Jawab:

Kepala sekolah sangat menganjurkan melanjutkan pendidikan untuk

memperbaiki kualitas diri guru, dengan adanya anjuran tersebut guru-guru

termotivasi untuk belajar lagi dan lagi untuk mmperbaiki kualitas diri sebagai

guru. namun di sekolah ini hanya dianjurkan saja berkenaan dengan biaya dan

kewenangan seutuhknya dikembaikan lagi kepada guru yang akan

melanjutkan pendidikan tersebut.

13. Bagaimana menurut bapak/ibu pelaksanaan evaluasi kinerja guru yang

dilakukan kepala sekolah dalam rangka peningkatan profesionalisme guru?

Jawab:

Dalam evaluasi kinerja guru tidak hanya dilakukan sekali, dalam jangka

waktu 2 minggu sekali, perbulan, per 3 bulan dan per semester. Dalam 2

minggu, perbulan dan per 3 bulan, biasanya diadakan briefing tentang kondisi

kelas seperti apa dan bagaimana, membicarakan perkembangan peserta didik

dan kinerja guru, dan dalam jangka waktu 1 semester diadakan rapat besar

guru-guru untuk membahas tentang masalah-masalah dan perkembangan yang

terjadi pada guru dan siswa.

Page 145: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

126

TRANSKIP HASIL WAWANCARA

Nama : Dra. Ulfiati Rahma

Jenis Kelamin : Perempuan

Jabatan : Guru Mata Pelajaran Biologi

Pendidikan Terakhir : S1

Tanggal : 17 Juli 2019

Tempat : Ruang Guru

1. Apakah ibu/bapak guru menyusun RPP sebelum melakukan kegiatan belajar?

Jawab:

Iya pasti, setiap guru disini sebelum melakukan pembelajaran perlu adanya

membuat RPP yang dibuat ada yang persemester dan ada yang langsug dibuat

1 tahun dan pada saat proses pembelajaran kita wajib membawa RPP

penggalan (separuh RPP yang akan kita ajarkan) dan melakukan pembelajaran

sesuai dengan RPP yang telah saya buat.

2. Apakah ibu/bapak guru mengalami kesulitan dalam menyusun RPP?

Jawab:

Tidak merassa kesulitan, saya sejak 2006 sudah mengajar disini dan sudah

terbiasa dengan RPP, kita juga sudah menyesuaikan sesuai dengan kondisi

yang ada disekolah

3. Bagaimana cara bapak/ibu dalam menciptakan suasana pembelajaran yang

aktif, inovatif dan menyenangkan?

Jawab:

Yakinkan kepada siswa bahwa kita sudah siap belajar, jangan dibuat tegang,

dibikin santai dan meyakinkan pada siswa bahwa kita harus belajar tentang

ini.

Page 146: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

127

4. Dalam melaksanakan pembelajaran, metode apa yang bapak/ibu gunakan?

Jawab:

Disekolah ini sudah menerapkan kurikulum 2013 dimana menerapkan model

pembelajaran jigsaw (keaktifan siswa) biasanya saya menggunakan metode

diskusi dengan dibuat beberapa kelompok dalam kelas dan berdiskusi antara

siswa satu dengan siswa lainnya saling bertukar informasi yang diharapkan

mampu mendapatkan informasi yang lebih banyak dari proses diskusi

tersebut.

5. Bagaimana cara bapak/ibu mengevaluasi pembelajaran?

Jawab:

Dengan cara memberikan kuis pelajaran, latihan soal, post test, ulangan harian

lisan/ tertulis dan ketika masih ada siswa yang belum mencukupi kriteria nilai

akan dilakukan remedial.

6. Menurut bapak/ibu program apa saja yang dilakukan sekolah dalam

meningkatkan profesionalisme guru?

Jawab:

Yang saya tahu ada MGMP tingkat sekolah, kota provinsi maupun nasional,

pelatihan-pelatiahan seperti kurikulum 2013, pelatihan pengenalan alat

labolaturium, pelatihan penyusunan RPP 2013, supervisi akademik, evaluasi

kinerja guru, pendelegasian seminar dan workshop.

7. Apakah bapak/ibu pernah mengikuti program kegiatan peningkatan

peningkatan profesionalisme guru?

Jawab:

Iya pasti pernah karena saya sudah lama mengajar disini, jika situasi dan

kondisi memungkinkan saya pasti ikut.

8. Bagaimana menurut bapak/ibu dari program pelatihan peningkatan

profesionalisme guru apakah sudah berjalan efektif?

Jawab:

Page 147: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

128

Menurut saya sudah berjalan efektif dan manfaatnya yang sangat signifikan,

jadi lebih banyak pengetahuan tentang RPP, alat-alat laboraturium dan

sebegainya.

9. Bagaimana menurut bapak/ibu pelaksanaan supervisi akademik dalam rangka

peningkatan profesionalisme guru apakah sudah berjalan efektif?

Jawab:

Setau saya kepala sekolah juga mensupervisi kegiatan belajar mengajar, tetapi

secara langsung saya belum pernah di supervisi oleh kepala sekolah yang

sekarang, tetapi di supervisi langsung oleh pengawas dinas pendidikan yang

di tugaskan untuk mensupervisi di sekolah ini.

10. Bagaimana menurut bapak/ibu pelaksanaan workshop dalam rangka

peningkatan profesionalisme guru apakah sudah berjalan efektif?

Jawab:

Selama yang saya ikuti sudah berjalan sangat baik, sangat bermanfaat bagi

saya untuk meningkatkan kemampuan dalam melaksanakan kegiatan belajar

mengajar.

11. Bagaimana menurut bapak/ibu pelaksanaan seminar dalam rangka

peningkatan profesionalisme guru apakah sudah berjalan efektif?

Jawab:

Untuk mengikuti seminar saya jarang, hanya beberapa kali saja dan itu hanya

tingkat MGMP saja yang diadakan dari Dinas Pendidikan dan sejauh yang

saya ikuti belum pernah merasakan yang tidak bermanfaat, semuanya efektif

dan berjalan baik-baik saja dan sangat amat bermanfaat.

12. Bagaimana menurut bapak/ibu anjuran kepala sekolah melanjutkan

pendidikan pasca sarjana dalam rangka peningkatan profesionalisme guru?

Jawab:

Sebenernya sangat bagus, untuk meningkatkan kemampuan kita sebagi

gurutetapi saya tidak melanjutkan, karena sudah mengingat usia yang sudah

tidak lagi muda dan untuk pembiayaannya pun menggunakna biaya sendiri.

Page 148: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

129

13. Bagaimana menurut bapak/ibu pelaksanaan evaluasi kinerja guru yang

dilakukan kepala sekolah dalam rangka peningkatan profesionalisme guru?

Jawab:

Biasanya evaluasi kinerja guru dilakukan per semester dalam rapat besar yang

terdiri dari kepala sekolah, wakil kepala sekolah dan guru-guru untuk

membahas tentang permasalahan yang terjadi, cara memecahkan masalah dan

mengembangkan sekolah agar lebih baik lagi.

Page 149: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

130

TRANSKIP HASIL WAWANCARA

Nama : Muhammad Fahry Sugali, S.Pd

Jenis Kelamin : Laki-laki

Jabatan : Guru Mata Pelajaran Pendidikan

Kewarganegaraan

Pendidikan Terakhir : S1

Tanggal : 17 Juli 2019

Tempat : Ruang Guru

1. Apakah ibu/bapak guru menyusun RPP sebelum melakukan kegiatan belajar?

Jawab:

Iya bikin RPP, biasanya langsung 1 tahun biar sekalian tidak memakan waktu

banyak.

2. Apakah ibu/bapak guru mengalami kesulitan dalam menyusun RPP?

Jawab:

Selama ini tidak mengalami kesulitan kerana sudah terbiasa.

3. Bagaimana cara bapak/ibu dalam menciptakan suasana pembelajaran yang

aktif, inovatif dan menyenangkan?

Jawab:

Kita harus tau karakter dari masing-masing anak itu seperti apa, kita sebagai

guru yang menyesuaikan siswa. Biasanya agar siswa tidak jenuh, diselingi

dengan games kecil atau ice breaking yang masih mencangkup tentang materi

pelajaran agar anak-anak semangat, saya juga sering mengadakan diskusi agar

anak-anak lebih aktif dalam mencari informasi materi pelajaran.

4. Dalam melaksanakan pembelajaran, metode apa yang bapak/ibu gunakan?

Jawab:

Page 150: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

131

Menggunakan metode ceramah plus tanya jawab kepada siswa dan terkadang

diskusi perkelompok.

5. Bagaimana cara bapak/ibu mengevaluasi pembelajaran?

Jawab:

biasanya saya menanyakan ulang atau merivew sedikit tentang materi

pelajaran yang lalu, mengadakan ulangan harian dan ketika ada siswa yang

nilai nya belum mencukupi akan dilakukan remedial.

6. Menurut bapak/ibu program apa saja yang dilakukan sekolah dalam

meningkatkan profesionalisme guru?

Jawab:

Karena saya belum terlalu lama mengajar disini, yang saya tahu itu ada

pelatihan-pelatihan seperti bagaimana cara menyusun RPP yang baik dan

benar, pelatihan pendekatan terhadap siswa, workshop, seminar, supervisi

akademik

7. Apakah bapak/ibu pernah mengikuti program kegiatan peningkatan

peningkatan profesionalisme guru?

Jawab:

Pernah hanya beberapa kali saja belum terlalu banyak mengikuti acara seperti

iu karena saya masih baru mengajar disini.

8. Bagaimana menurut bapak/ibu dari program pelatihan peningkatan

profesionalisme guru apakah sudah berjalan efektif?

Jawab:

Menurut saya sudah berjalan efektif dan sangat berpengaruh khususnya bagi

saya yang masih sebagai guru pemula sangat membantu sekali, sehingga

membuat saya tidak kesulitan dalam membuat RPP, dan menghadapi siswa

dan terbantu dari pengetahuan-pengetahuan yang terdapat dalam pelatihan

tersebut.

9. Bagaimana menurut bapak/ibu pelaksanaan supervisi akademik dalam rangka

peningkatan profesionalisme guru apakah sudah berjalan efektif?

Page 151: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

132

Jawab:

Supervisi akademik dilakukan per semester sekali, tidak terlalu sering karena

mengingat tugas kepala sekolah yang banyak. Sejauh ini sudah bejalan efektif

membantu saya sebagai guru baru memperbaiki cara mengajar.

10. Bagaimana menurut bapak/ibu pelaksanaan workshop dalam rangka

peningkatan profesionalisme guru apakah sudah berjalan efektif?

Jawab:

Saya belum pernah mengikuti workshop, jadi saya tidak mengetahuinya.

11. Bagaimana menurut bapak/ibu pelaksanaan seminar dalam rangka

peningkatan profesionalisme guru apakah sudah berjalan efektif?

Jawab:

Saya belum pernah mengikuti seminar, jadi saya tidak mengetahuinya.

12. Bagaimana menurut bapak/ibu anjuran kepala sekolah melanjutkan

pendidikan pasca sarjana dalam rangka peningkatan profesionalisme guru?

Jawab:

Disini sangat dianjurkan untuk guru-guru disini melanjutkan jenjang ke S2,

untuk menambah wawasan guru. ada beberapa guru yang sedang melanjutkan

S2 disini tetapi belum banyak karena mungkin banyak faktor yang

menyebabkan guru melanjutkan pendidikan S2 mengingat dengan situasi dan

kondisi guru tersebut, contohnya mungkin seperti biaya untuk melanjutkan

pendidikan S2.

13. Bagaimana menurut bapak/ibu pelaksanaan evaluasi kinerja guru yang

dilakukan kepala sekolah dalam rangka peningkatan profesionalisme guru?

Jawab:

Evaluasi kinerja guru dilakukan di akhir semester sebelum pembagian rapot,

sekaligus evaluasi peserta didik dan kinerja guru yang dilakukan oleh kepala

sekolah beserta wakil-wakil nya. Membicarakan permasalahan-permasalahn

yang terjadi dalam mengajar, mencarikan jalan keluar/solusi, dan

mengarahkan untuk meningkatkan lagi kualitas diri sebagai seorang guru.

Page 152: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

133

Peneliti Narasumber

Annisa Silviani M. Fahry Sugali, S.Pd

Page 153: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

134

TRANSKIP HASIL WAWANCARA

Nama : Siti Wardah, S.Pd.I

Jenis Kelamin : Perempuan

Jabatan : Guru Mata Pelajaran Agama

Pendidikan Terakhir : S1

Tanggal : 17 Juli 2019

Tempat : Ruang Guru

1. Apakah ibu/bapak guru menyusun RPP sebelum melakukan kegiatan belajar?

Jawab:

Iya selalu membuat RPP pasti, dan biassanya RPP dibuat 1 semester sekali

atau 1 tahun sekali.

2. Apakah ibu/bapak guru mengalami kesulitan dalam menyusun RPP?

Jawab:

Tidak ada kesulitan, karena sudah terbiasa membuatnya saya sejak 2007

sudah terjun dalam dunia pendidikan,jadi untuk sekarang sudah hal yang

memang sudah biasa.

3. Bagaimana cara bapak/ibu dalam menciptakan suasana pembelajaran yang

aktif, inovatif dan menyenangkan?

Jawab:

Kalau saya karena guru agama sebelum memulai pelajaran saya memberikan

materi kehidupan sehari-hari berupa pengalaman hidup yang membuat siswa

termotivasi dan biasanya juga saya melakukan tanya jawab dengan siswa agar

siswa lebih aktif dalam belajar.

4. Dalam melaksanakan pembelajaran, metode apa yang bapak/ibu gunakan?

Jawab:

Page 154: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

135

Saya menggunakan metode yang berubah-ubah tidak mementu tergantung

dengan materi yang akan dibahas, biasayanya saya menggunakan metode

praktek, ceramah plus tanya jawab dan diskusi kelas dengan membentuk

kelompok.

5. Bagaimana cara bapak/ibu mengevaluasi pembelajaran?

Jawab:

Dengan mengadakan ulangan secara lisan maupun tulisan, dan jika ada siswa

yang nilai nya belum memenuhi standar akan diadakan remedial.

6. Menurut bapak/ibu program apa saja yang dilakukan sekolah dalam

meningkatkan profesionalisme guru?

Jawab:

Yang saya tahu ada sekolah mengadakan pelatihan-pelatihan, mendelegasikan

guru untuk workshop ,mendelegasikan guru untuk ikut seminar dan supervisi

akademik.

7. Apakah bapak/ibu pernah mengikuti program kegiatan peningkatan

peningkatan profesionalisme guru?

Jawab:

Iya pernah seperti mengikuti pelatihan-pelatihan, workshop dan seminar.

8. Bagaimana menurut bapak/ibu dari program pelatihan peningkatan

profesionalisme guru apakah sudah berjalan efektif?

Jawab:

Menurut saya sudah berjalan efektif, setiap pelatihan selalu berdampak baik

bagi diri saya pribadi, misalnya dalam pelatihan pembuatan RPP yang baik

dan benar dari pelatihan tersebut saya mendapatkan pengetahuan tentang cara

membuat RPP yang baik dan benar dan saya terapkan dari apa yang saya

dapatkan di kegiatan pelatihan tersebut.

9. Bagaimana menurut bapak/ibu pelaksanaan supervisi akademik dalam rangka

peningkatan profesionalisme guru apakah sudah berjalan efektif?

Jawab:

Page 155: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

136

Pelaksanaan supervisi akademik dilakukan kepala sekolah setiap 1 semester

sekali dan pengawas dari dinas pendidikan juga melakukan supervise lumayan

rajin.

10. Bagaimana menurut bapak/ibu pelaksanaan workshop dalam rangka

peningkatan profesionalisme guru apakah sudah berjalan efektif?

Jawab:

Menurut saya workshop yang pernah saya lakukan sudah berjalan efektif dan

sangat berguna untuk menambah ilmu pengetahuan dan bisa mengembangkan

pengetahuan yang sudah saya tahu.

11. Bagaimana menurut bapak/ibu pelaksanaan seminar dalam rangka

peningkatan profesionalisme guru apakah sudah berjalan efektif?

Jawab:

Saya pernah mengikuti seminat tentang keagaamaan, menurut saya sudah

berjalan efektif, membahas secara detail tentang keagamaan membuat saya

semakin menambahpengetahuan tentang keagamaan.

12. Bagaimana menurut bapak/ibu anjuran kepala sekolah melanjutkan

pendidikan pasca sarjana dalam rangka peningkatan profesionalisme guru?

Jawab:

Di sekolah ini ada anjuran untuk melanjutkan pendidikan, namun tergantung

dari individu guru-guru tersebut yang memutuskan untuk melanjutkan atau

tidak pendidikan nya.

13. Bagaimana menurut bapak/ibu pelaksanaan evaluasi kinerja guru yang

dilakukan kepala sekolah dalam rangka peningkatan profesionalisme guru?

Jawab:

Evaluasi kinerja guru dilakukan biasanya per semester, evaluasi yang

dilakukan per semester tersebut dilakukan dengan pertemuan besar kepala

sekolah, wakil-wakil kepala sekolah sertaseluruh guru-guru yang mengajar di

sekolah membicarakan tentang penilaian siswa dan kinerja guru selama 1

semester apakah ada masalah dan diselesaikan serta dicarikan solusi nya, dan

Page 156: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

137

biasanya juga per 2 minggu, perbulan dan per 3 bulan diadakan dalam bentuk

briefing membicarakan permasalahan yang terjadi selama jangka waktu

tersebut dan solusi untuk permasalahan yang ada.

Page 157: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

138

TRANSKIP HASIL WAWANCARA

Nama : Hanna Susanti, S.Pd

Jenis Kelamin : Perempuan

Jabatan : Guru Mata Pelajaran Ekonomi

Pendidikan Terakhir : S1

Tanggal : 17 Juli 2019

Tempat : Ruang Guru

1. Apakah ibu/bapak guru menyusun RPP sebelum melakukan kegiatan belajar?

Jawab:

Iya bikin RPP sebelum KBM, biasanya bikin untuk jangka waktu 1 tahun,

sekalian sekali buat untuk 1 tahun.

2. Apakah ibu/bapak guru mengalami kesulitan dalam menyusun RPP?

Jawab:

Tidak, karena sudah terbiasa membuatnya dan surah sering juga ada pelatihan

pembuatan RPP jadi sudah terbiasa.

3. Bagaimana cara bapak/ibu dalam menciptakan suasana pembelajaran yang

aktif, inovatif dan menyenangkan?

Jawab:

Biasanya si kalo untuk menyenangkan siswa agar suasana kelas tidak tegang

dan monoton, saya mengadakan games kecil yang tentunya di dasari dengan

nilai-nilai pelajaran. Saya juga mengadakan diskusi perkelompok agar siswa

aktif berkomunikasi bertukar informasi antara siswa yang satu dengan siswa

yang lainnya. Terkadang saya juga memberikan ruang untuk siswa maju

untuk menjelaskan apa yang sudah di dapat dan dimengerti.

4. Dalam melaksanakan pembelajaran, metode apa yang bapak/ibu gunakan?

Page 158: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

139

Jawab:

Saya menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi, biasanya saya

menggunakan metode diskusi, ceramah plus tanya jawab, presentasi siswa

agar lebih berani menjelaskan dan mengeksplor pengetahuan sendiri.

5. Bagaimana cara bapak/ibu mengevaluasi pembelajaran?

Jawab:

Dengan mengadakan kuis-kuis materi yang diajarkan, latihan soal, dan

melakukan ulangan harian.

6. Menurut bapak/ibu program apa saja yang dilakukan sekolah dalam

meningkatkan profesionalisme guru?

Jawab:

Yang saya tahu ada pelatihan-pelatihan, pendelegasian seminar, pendelegasian

kelompok, supervisi akademik.

7. Apakah bapak/ibu pernah mengikuti program kegiatan peningkatan

peningkatan profesionalisme guru?

Jawab:

Iya pernah lumayan sering, jika tidak ada halangan saya pasti mengikuti acara

tersebut.

8. Bagaimana menurut bapak/ibu dari program pelatihan peningkatan

profesionalisme guru apakah sudah berjalan efektif?

Jawab:

Menurut saya pelatihan yang sudah diikuti berjalan dengan efektif dan sangat

bermanfaat bagi diri saya pribadi, menambah pengetahun dan wawasan serta

pengalaman, memperbaiki dan mengembangkan sesuatu yang telah saya dapat

dari kegiatan tersebut.

9. Bagaimana menurut bapak/ibu pelaksanaan supervisi akademik dalam rangka

peningkatan profesionalisme guru apakah sudah berjalan efektif?

Jawab:

Page 159: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

140

Selama ini sudah berjalan efektif, supervisi dilakukan dalam jangka waktu

sekali dalam 1 semester.

10. Bagaimana menurut bapak/ibu pelaksanaan workshop dalam rangka

peningkatan profesionalisme guru apakah sudah berjalan efektif?

Jawab:

Workshop yang telah saya ikuti sejauh ini sudah bejalan baik dan sangat

efektif, membuat saya lebih mengembangkan kemampuan saya dan lebih

banyak mengetahui sesuatu hal yang berkaitan dengan tugas dan tanggung

jawab saya sebagai seorang guru.

11. Bagaimana menurut bapak/ibu pelaksanaan seminar dalam rangka

peningkatan profesionalisme guru apakah sudah berjalan efektif?

Jawab:

Beberapa kali saya ikut seminar berjalan efektif dan bermanfaat bagi saya

untuk memperdalam ilmu pengetahuan yang saya miliki dan bisa

menerapkannya dalam tugas saya sebagai guru

12. Bagaimana menurut bapak/ibu anjuran kepala sekolah melanjutkan

pendidikan pasca sarjana dalam rangka peningkatan profesionalisme guru?

Jawab:

Kepala sekolah menganjuran melanjutkan pendidikan S2, menurut saya

sangat bagusuntuk meningkatkan kemampuan guru itu sendiri, tetapi balik

lagi kepada guru iu sendiri yang menjalankannya.

13. Bagaimana menurut bapak/ibu pelaksanaan evaluasi kinerja guru yang

dilakukan kepala sekolah dalam rangka peningkatan profesionalisme guru?

Jawab:

Biasanya setiap 2 minggu, 1 bulan, dan 3 per bulan ada briefing dan setiap per

semester ada rapat pertemuan seluruh guru, kepala sekolah dan wakil-wakil

kepala sekolah membahas permasalahan yang sedang dihadapi guru dan

memecahkan solusinya.

Page 160: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

141

Page 161: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

142

Lampiran-10 Hasil Wawancara Siswa

TRANSKIP HASIL WAWANCARA

Nama : Muhammad Fajar Faturrahman

Jenis Kelamin : Laki-laki

Jabatan : Siswa

Kelas : XI IPS 3

Tanggal : 04 Juli 2019

Tempat : Halaman Depan Kelas

1. Apakah menurut anda penyampaian materi yang disampaikan bapak/ibu guru

jelas dan mudah dipahami?

Jawab:

Dalam kegiatan belajar mengajar (KBM) guru menyampaikan materi dengan

jelas, namun terkadang ada juga guru yang penjelasannya terlalu cepat

sehingga lumayan sulit untuk dipahami oleh siswa, tetapi siswa sering kali

meminta menjelaskan ulang materi yang belum dipahami oleh siswa

2. Dalam KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) apakah metode pembelajaran yang

digunakan bapak/ibu guru menarik dan menyenangkan?

Jawab:

Metode pembelajaran yang digunakan random dan tidak moton menggunakan

satu metode pembelajaran, biasanya menggunakan metode pembelajaran

ceramah yang diiringi dengan diskusi, tugas dan latihan, setiap pertemuan

berbeda tidak monoton.

3. Apakah bapak/ibu guru memberikan tugas (baik tugas individu/kelompok)

kepada siswa/i?

Jawab:

Page 162: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

143

Setiap pertemuan selalu diberikan tugas individu atau perkelompok, tugas

rumah atau tugas disekolah dan itu selalu diberikan, jadi siswa-siswa bisa

mempelajari lebih dalam terkait materi yang telah diajarkan dan dapat

mengulang-ngulang pelajaran sebelumnya.

4. Bagaimana sikap dan prilaku bapak/ibu guru terhadap siswa/I dalam

mengajar?

Jawab:

Baik dan tegas, ketika kita ketinggalan pelajaran yang dijelaskan guru mau

mengulang dan memberikan pengertian kembali sehingga kami dapat

mengerti dengan pelajaran yang sedang dipelajari. Namun, tegas ketika kita

tidak mengerjaan Pekerjaan Rumah (PR) diberikan peringatan agar lebih giat

belajar dan mengerjakan PR yang diberikan. atau ada juga yang dihukum

dengan ditambahkan tugas karena tidak mengumpulkan PR.

5. Apakah bapak/ibu guru selalu memberi memotivasi siswa/i agar lebih giat

dalam belajar?

Jawab:

Ada beberapa guru yang sering memberikan motivasi agar giat belajar, dan

membangkitkan semangat dalam belajar.

6. Apa yang digunakan bapak/ibu guru yang dijadikan sebagai sumber belajar

(buku paket/LKS/Jurnal dll) dalam proses KBM (Kegiatan Belajar

Mengajar)?

Jawab:

Dalam Kegiatan Belajar Mengajar sering menggunakan buku paket. Pernah

sesekali menggunakan jurnal penelitian atau browsing internet.

Peneliti Narasumber

Annisa Silviani M. Fajar Faturrahman

Page 163: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

144

TRANSKIP HASIL WAWANCARA

Nama : Diyah Ayu Ratna Wulandari

Jenis Kelamin : Perempuan

Jabatan : Siswa

Kelas : XI IPA 1

Tanggal : 04 Juli 2019

Tempat : Halaman Depan Kelas

1. Apakah menurut anda penyampaian materi yang disampaikan bapak/ibu guru

jelas dan mudah dipahami?

Jawab:

Ada beberapa guru yang yang saat menjelaskan mudah dipahami dan jelas,

dan ada di bebrapa mata pelajaran digantikan dengan guru PKL (Praktek

Kerja Lapangan), karena pengajarnya ganti-ganti jadi kurang jelas dan

lumayan susah dipahami karena beda orang beda penyampaian.

2. Dalam KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) apakah metode pembelajaran yang

digunakan bapak/ibu guru menarik dan menyenangkan?

Jawab:

Metode pembelajaran biasanya digunakan bervariasi misalnya, guru

menjelaskan materi baru dan setelah itu dibikin kelompok untuk berdiskusi,

atau sering juga melakukan eksperimen dengan menggunakan alat-alat lab

jika dibutuhkan, tidak hanya itu biasanya juga dalam belajar kita melihat suatu

studi kasus dalam bentuk video atau dalam bentuk alat peraga. Tidak monoton

dan membuat kita senang dalam belajar.

3. Apakah bapak/ibu guru memberikan tugas (baik tugas individu/kelompok)

kepada siswa/i?

Jawab:

Page 164: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

145

Beberapa guru sering memberikan tugas disetiap pertemuan baik individu

maupun kelompok, terkhusus guru mata pelajaran IPA, agar lebih mendalami

dan mengulang-ngulang materi yang sudah dipelajari.

4. Bagaimana sikap dan prilaku bapak/ibu guru terhadap siswa/I dalam

mengajar?

Jawab:

Secara keseluruhan guru-guru disini baik-baik, tetapi tergantung ketika siswa

melakukan kesalahan guru juga menindaklanjuti kesalahan siswa tersebut,

seperti tidak mengerjakan PR guru akan tegas memberikan peringatan.

Terkadang diselingi juga dengan candaan atau games kecil.

5. Apakah bapak/ibu guru selalu memberi memotivasi siswa/i agar lebih giat

dalam belajar?

Jawab:

Ada beberapa guru yang beberapa kali memberikan motivasi, namun tidak

banyak guru yang melakukannya, lebih menekankan kepada materi yang

diajarkan.

6. Apa yang digunakan bapak/ibu guru yang dijadikan sebagai sumber belajar

(buku paket/LKS/Jurnal dll) dalam proses KBM (Kegiatan Belajar

Mengajar)?

Jawab:

Yang sering digunakan adalah buku paket, power point dan media audio

visual lainnya yang berkaitan dengan materi pembahasan pelajaran.

Peneliti Narasumber

Annisa Silviani Diyah Ayu R.W

Page 165: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

146

TRANSKIP HASIL WAWANCARA

Nama : Abdul Rozak

Jenis Kelamin : Laki-laki

Jabatan : Siswa

Kelas : XI IPS

Tanggal : 17 Juli 2019

Tempat : Halaman Depan Kelas

1. Apakah menurut anda penyampaian materi yang disampaikan bapak/ibu guru

jelas dan mudah dipahami?

Jawab:

Kebanyakan guru dalam menyampaikan materi jelas dan mudah dipahami.

Terkadang ada juga yang lumayan sulit untuk dipahami, dan biasanya dibahas

ulang atau disuruh membaca ulang materi yang sedang dipelajari.

2. Dalam KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) apakah metode pembelajaran yang

digunakan bapak/ibu guru menarik dan menyenangkan?

Jawab:

Macam-macam metode yang diajarkan guru, ada yang menjelaskan materi

plus tanya jawab dengan siswa, diskusi, langsung memberikan tugas,

merangkum materi. Setiap pertemuan selalu menggunakan metode yang

berubah-ubah tidak monoton.

3. Apakah bapak/ibu guru memberikan tugas (baik tugas individu/kelompok)

kepada siswa/i?

Jawab:

Iya sering memberikan tugas, tapi tidak disetiap pertemuan, kebanyakn tugas

diisi dengan tugas kelompok.

Page 166: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

147

4. Bagaimana sikap dan prilaku bapak/ibu guru terhadap siswa/I dalam

mengajar?

Jawab:

Ada yang baik dan ada juga yang tegas, ketika siswa/i nya sulit untuk diatur

atau ketika siswa/i melakukan kesalahan.

5. Apakah bapak/ibu guru selalu memberi memotivasi siswa/i agar lebih giat

dalam belajar?

Jawab:

Ada beberapa guru yang sering memberikan motivasi yang memberikan

semangat belajar kepada siswa/i.

6. Apa yang digunakan bapak/ibu guru yang dijadikan sebagai sumber belajar

(buku paket/LKS/Jurnal dll) dalam proses KBM (Kegiatan Belajar

Mengajar)?

Jawab:

Dalam belajar biasanya menggunakan buku paket, atau menggunakan

rangkuman hasil tugas yang diberikan guru dipertemuan yang lalu dan tidak

pernah menggunakan jurnal penelitian.

Peneliti Narasumber

Annisa Silviani Abdul Rozak

Page 167: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

148

TRANSKIP HASIL WAWANCARA

Nama : Fitriana Dewi

Jenis Kelamin : Perempuan

Jabatan : Siswa

Kelas : XII IPS 3

Tanggal : 17 Juli 2019

Tempat : Halaman Depan Kelas

1. Apakah menurut anda penyampaian materi yang disampaikan bapak/ibu guru

jelas dan mudah dipahami?

Jawab:

Beberapa guru jelas kak, dan mudah dipahami. Tidak jarang juga materinya

sulit dimengerti tetapi ditanyakan lagi kepada guru dan dijelaskan kembali

materi yang tidak dimengerti.

2. Dalam KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) apakah metode pembelajaran yang

digunakan bapak/ibu guru menarik dan menyenangkan?

Jawab:

Biasanya si diskusi dengan teman kelompok, terkadang juga guru

menjelaskan plus tanya jawab dengan siswa. Metode yang digunakan

bermacam-macam tidak menentu tergantung guru yang mengajar dan materi

yang diajarkan.

3. Apakah bapak/ibu guru memberikan tugas (baik tugas individu/kelompok)

kepada siswa/i?

Jawab:

Iya memberikan tugas tetapi tidak terlalu sering, tugasnya lebih sering tugas

kelompok.

Page 168: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

149

4. Bagaimana sikap dan prilaku bapak/ibu guru terhadap siswa/I dalam

mengajar?

Jawab:

Baik dan tegas. Mengajar sewajarnya tidak ada yang berprilaku berlebihan.

5. Apakah bapak/ibu guru selalu memberi memotivasi siswa/i agar lebih giat

dalam belajar?

Jawab:

Iya beberapa guru sering memberikan arahan kepada siswa/i, untuk

mengetahui yang baik dan yang tidak baik.

6. Apa yang digunakan bapak/ibu guru yang dijadikan sebagai sumber belajar

(buku paket/LKS/Jurnal dll) dalam proses KBM (Kegiatan Belajar

Mengajar)?

Jawab:

Biasanya menggunakan buku paket dan browsing google untuk lebih

menambah pengetahuan.

Peneliti Narasumber

Annisa Silviani Fitriana Dewi

Page 169: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

150

TRANSKIP HASIL WAWANCARA

Nama : Arsyati S.V

Jenis Kelamin : Perempuan

Jabatan : Siswa

Kelas : XII IPA 1

Tanggal : 17 Juli 2019

Tempat : Halaman Depan Kelas

1. Apakah menurut anda penyampaian materi yang disampaikan bapak/ibu guru

jelas dan mudah dipahami?

Jawab:

Tergantung guru nya, ada beberapa guru yang bener-bener jelas dan dipahami

ada juga beberapa guru yang kurang jelas dalam menyampaikan materi,

misalnya terkadang ada guru yang masuk kelas menulis di papan tulis lalu

main laptop, kadang juga ada yang memberikan tugas dan langsung keluar

kelas dan merasa tertinggal dalam pelajaran tersebut.

2. Dalam KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) apakah metode pembelajaran yang

digunakan bapak/ibu guru menarik dan menyenangkan?

Jawab:

Dari setiap guru berbeda-beda, ada yang diskusi, kerja kelompok dan

presentasi mencari tahu sendiri tentang materi yang dipelajari, praktek-praktek

dilapangan atau menggunakan alat-alat peraga lainnya yang mendukung

dalam pelajaran.

3. Apakah bapak/ibu guru memberikan tugas (baik tugas individu/kelompok)

kepada siswa/i?

Page 170: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

151

Jawab:

Beberapa guru sering memberikan tugas, tapi ada juga yang jarang

memberikan tugas.

4. Bagaimana sikap dan prilaku bapak/ibu guru terhadap siswa/I dalam

mengajar?

Jawab:

Menurut saya, sikap semua guru sama aja tergantung siswanya, kalu siswanya

baik guru nyajuga baik, kalau siswanya bermasalah, sulit diatur dan tidak

hormat dengan guru, biasanya guru memperingati atau lebih tegas terhadap

siswa nya seperti itu.

5. Apakah bapak/ibu guru selalu memberi memotivasi siswa/i agar lebih giat

dalam belajar?

Jawab:

Tidak semua guru memberikan motivasi, namun dikelas saya wali kelas yang

sering memberikan motivasi agar semangat belajar dan arahan-arahan yang

memberikan pengetahuan diluar materi pelajaran.

6. Apa yang digunakan bapak/ibu guru yang dijadikan sebagai sumber belajar

(buku paket/LKS/Jurnal dll) dalam proses KBM (Kegiatan Belajar

Mengajar)?

Jawab:

Biasanya menggunakan paket dan menggunakan internet, membuka website-

website tentang pelajaran yang dimana untuk melengkapi bagian detail dari

pelajaran yang dibahas. Biasanya yang dilihat blog-blog pendidikan atau

jurnal penelitian.

Peneliti Narasumber

Annisa Silviani Arsyati S.V

Page 171: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

152

TRANSKIP HASIL WAWANCARA

Nama : Elsa Evita

Jenis Kelamin : Perempuan

Jabatan : Siswa

Kelas : XII IPA 1

Tanggal : 17 Juli 2019

Tempat : Halaman Depan Kelas

1. Apakah menurut anda penyampaian materi yang disampaikan bapak/ibu guru

jelas dan mudah dipahami?

Jawab:

Beberapa guru ada yang jelas dan mudah dipahami, ada juga yang tidak jelas

dan biasanya ditanyakan ke guru (lebih ke konsul ber2) dan dijelaskan bagian

materi yang tidak dimengerti atau bertanya ke teman yang lebih mengerti

tentang materi pelajaran tersebut.

2. Dalam KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) apakah metode pembelajaran yang

digunakan bapak/ibu guru menarik dan menyenangkan?

Jawab:

Biasanya guru mengunakan metode diskusi, menjelaskan plus tanya jawab

dengan siswa, praktek-praktek, menggunakan alat peraga, dan membuat

eksperimen. Setiap pertemuan beda-beda metode dan setiap guru juga

mempunyai metodenya masing-masing tidak selalu menggunakan metode

yang sama.

3. Apakah bapak/ibu guru memberikan tugas (baik tugas individu/kelompok)

kepada siswa/i?

Jawab:

Page 172: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

153

Iya lumayan sering memberikan tugas, lebih sering memberikan tugas

kelompok dibandingkan tugas individu.

4. Bagaimana sikap dan prilaku bapak/ibu guru terhadap siswa/I dalam

mengajar?

Jawab:

Secara keseluruhan guru-guru disini baik, dan tegas ketika ada sesuatu hal

yang salah atau ada anak murid yang bermasalah.

5. Apakah bapak/ibu guru selalu memberi memotivasi siswa/i agar lebih giat

dalam belajar?

Jawab:

Lumayan jarang, tidak terlalu menekankan pada motivasi seperti itu,

langsung ke pokok materi pembahan yang diajarkan.

6. Apa yang digunakan bapak/ibu guru yang dijadikan sebagai sumber belajar

(buku paket/LKS/Jurnal dll) dalam proses KBM (Kegiatan Belajar

Mengajar)?

Jawab:

Biasanya menggunakan buku paket, dan ketika ada materi yang tidak terlalu

detail yang ada dibuku paket dan disaat itu biasanya disuruh browsing google

untuk mencari detail materi pelajaran.

Peneliti Narasumber

Annisa Silviani Elsa Elvita

Page 173: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

154

Lampiran- 11 Hasil Studi Dokumen

LEMBAR STUDI DOKUMEN

No.

Jenis Dokumen

Objek

Status

Keterangan

Ada Tdk

Ada

1. Profil Sekolah a. Visi, Misi, Tujuan √

b. Sejarah Sekolah √

c. Struktur Organisasi √

d. Prestasi sekolah √

2. Program Kerja a. Rencana Kerja Sekolah √

b. Rencana Anggaran

Kerja Sekolah

c. Laporan Pelaksanaan

Program Sekolah

d. RPP √

3. Data Guru dan

Staf

a. Guru PNS √ 24 orang

b. Guru Honorer/ guru

bantu

√ 14 orang

c. Kepala Tata Usaha √ 1 orang

d. Staff Tata Usaha √ 8 orang

e. Tenaga Kebersihan √ 7 orang

f. Petugas Keamanan √ 3 orang

4. Data Siswa Jumlah siswa Laki-laki

dan Perempuan

√ 798 siswa/i

5. Data sarana dan

Prasarana

a. Investasi Tanah √ Tanah milik

pemerintah.

b. Bangunan √ Baik

c. Ruang Kelas √ 22 ruang

keadaan baik

d. Ruang Guru √ Baik

e. Ruang Kepala sekolah √ Baik

f. Ruang pertemuan/

rapat

√ Baik

g. Ruang TU √ Baik

h. Ruang UKS √ Baik

Page 174: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

155

i. Masjid/ Mushalla √ Baik

j. Lab. Komputer √ 2 ruang lab

keadaan baik

k. Lab. Bahasa √ Baik

l. Lab. Ipa √ Belum tersedia

m. Perpustakaan √ Baik

n. Aula √ Belum tersedia

o. Dapur √ Baik

p. Kamar Mandi Guru/

karyawan

√ Baik

6. Bentuk strategi

peningkatan

profesionalisme

guru

1) Pelatihan

a) Proposal kegaiatan

b) Laporan kegiatan

pelaksanaan

2) Supervisi akademik

a) Laporan

pelaksanaan

kegiatan

3) Workshop

a) Proposal kegiatan

b) Laporan kegiatan

pelaksanaan

4) Seminar

a) Proposal kegiatan

b) Laporan kegiatan

pelaksanaan

5)Melanjutkan studi pasca

sarjana

a) Data guru yang

melanjutkan pasca

sarjana

6) Evaluasi kinerja

a) Laporan

pelaksanaan kinerja

guru

Tidak

menggunakan

proposal

Hanya berupa

output

kegiatan

supervisi

Hanya berupa

undangan/

surat tugas

Hanya berupa

sertifikat

peserta

seminar

Hanya berupa

output

penilaian

kinerja guru

Page 175: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

156

Lampiran-12 Prestasi Sekolah

DATA PIALA, MEDALI, DAN SERTIFIKAT PENGHARGAAN SMA

NEGERI 10 KOTA TANGERANG SELATAN

A. Piala

No. Nama Kejuaraan Tingkat Tempat Tahun

1 Juara 1 Pencak Silat

Putra

O2S 2013

2. Juara 3 Pencak Silat Putri O2S 2013

3. Juara 2 Atletik Lari 100

M Putra

O2S 2013

4. Juara 3 Design Poster

Putra

O2S 2013

5. Juara 2 Tenis Meja

Tungga Putri

O2S 2013

6. Juara 1 Kriya Putri FLS2N 2013

7. Juara 1 Bulutangkis

Tunggal Putra

O2S 2013

8. Juara 2 Pencak Silat

Tunggal Putri

O2S 2012

9. Juara 3 Atletik Lari 100

M Putri

O2S 2013

10 Juara 3 Atletik Lari 100

M Putra

O2S 2012

11. Juara 2 Sains Terapan OPSI 2012

12. Juara 3 Pencak Silat

Tunggal Putra

O2S 2013

13. Juara 1 Lomba Duta

SMANIO

Sekolah SMAN 10 Tangerang

Selatan

2015

14. Juara 3 Pencak Silat

Tunggal Putri

O2S 2013

15. Juara 1 Baca Al - Qur'an

Putra

FLS2N 2013

16. Juara 2 Vokal Putri FLS2N 2013

17. Juara 3 Atletik Loncat

Tinggi Putri

O2S 2013

18. Juara 1 Vokal Putra FLS2N 2013

Page 176: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

157

19. Juara 3 Tenis Meja

Tunggal Putra

O2S 2013

20. Juara 3 Atletik Lompat

Jauh Putri

O2S 2013

21. Juara 2 Kriya Putra FLS2N 2013

22. Juara 2 Bulutangkis

Perorangan Tunggal

Putri

O2S 2013

23. Juara 3 Cipta Puisi FLS2N 2013

24. Juara 2 Karate 61 KG

Putra

O2S 2013

25. Juara Terbaik 3 Film

Pendek

Kepalangmerahan

Wira Palang Merah Bulan Sabit

Merah Internasional

26. Juara Terbaik 5 Tokoh

Jean Henry & Danent

Wira Palang Merah Bulan Sabit

Merah Internasional

27. Juara Terbaik 3

Kreativitas Madding

Wira Palang Merah Bulan Sabit

Merah Internasional

28. Juara 3 Basket Sekolah SMA Muhammadiyah 25 2013

29. Juara 3 Futsal Universitas Universitas

Muhammadiyah Jakarta

2014

30. Lomba Menata Perangko Kota DISHUB KOMINFO 2016

31. Juara 1 Lomba Cerdas

Tangkas IV

Wira UIN 2013

32. Juara 2 Basket Putra SMA/MA Madrasah Pembangunan

UIN Jakarta

2014

33. Juara 3 Kompetisi

Konselor Sebaya PKPR

SMA 2013

34. Juara 2 Lomba Nasyid Umum 2015

35. Juara 3 Lomba Melukis

LLM

Badan Lingkungan Hidup

Daerah Kota Tangsel

36. Juara 2 Lomba Science Almode Cup

37. Juara Harapan 3 Solo

Vokal

SMA

Jabodetabek

SMAN 3 Tangerang

Selatan

2015/20

16

38. Juara 2 Monolog FLS2N SMA GUGUS IV

Tangerang Selatan

2016

39. Juara 2 Lomba Marawis SMP & SMA SMAN 7 Tangerang

Selatan

2015

40. Juara 2 Koran Dinding BPK PENABUR 2013

41. Juara 2 Seni Kriya Putra FLS2N SMA GUGUS IV

Tangerang Selatan

2016

Page 177: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

158

42. Juara 2 Atletik Lari 100

M Putri

O2S 2012

43. Juara 1 Futsal Putri OSIS

CUP

SMA SMAN 10 Tangerang

Selatan

44. Juara 3 Design Poster

Putra

FLS2N SMA GUGUS IV

Tangerang Selatan

2016

45. Juara 2 Unjuk Bakat

Menyanyi Indonesia

Talent

Nasional 2015

46. Juara 1 Lomba

Menggambar/Melukis

SMA Badan Lingkungan Hidup

Daerah Kota Tangsel

2013

47. Juara 2 Lomba Futsal

Putra

SMA SMAN 10 Tangerang

Selatan

2015

48. Juara 1 Lomba Madding SMA SMAN 10 Tangerang

Selatan

2015

49. Juara 3 Futsal SMA 2015

50. Juara 3 Solo Vokal Putri FLS2N 2015

51. Juara 3 Atletik Antara

Pelajar

SMA 2014

52. Juara 3 Lomba Karate

Komite Putri

O2SN 2015

53. Juara 3 Futsal Jabodetabek SMAN 1 Tangerang

Selatan

2014

54. Juara 1 Futsal SMA SMAN 2 Pamulang 2007

55. Juara 2 Tenis Meja Putra Kelas SMAN 10 Tangerang

Selatan

2014/20

15

56. Juara Harapan 1 Tari

Saman

SMA UHAMKA

57. Juara 1 Futsal Putri Kelas SMAN 10 Tangerang

Selatan

2015

58. Juara 1 Tari Berpasangan FLS2N SMA GUGUS IV

Tangerang Selatan

2016

59. Juara 2 Atletik Lari Putra O2SN 2015

60. Juara 2 Lomba Padus Umum 2009

61. Juara 1 Lomba Atletik

Lari Putri

O2SN 2015

62. Juara 3 Lomba Cipta

Puisi

FLS2N 2015

63. Juara 3 Lomba Karate

Putri

O2SN 2015

64. Juara Harapan 1 Speech SMA SMAN 8 Tangerang 2011

Page 178: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

159

Contest Selatan

65. Juara 2 Lomba Konselor

Remaja

Umum Dinas Kesehatan Jakarta

Selatan

2013

66. Juara 2 Baca Puisi FLS2N SMA GUGUS IV

Tangerang Selatan

2016

67. Juara 1 Umum Putra

Lomba Lari 10K Putra

Umum Dispora Tangerang

Selatan

2010

68. Juara 2 Lomba Basket SMA 2015

69. Juara 2 Futsal SMA

Jabodetabek

SMAN 6 Tangerang

Selatan

2014

70. Juara 3 Lomba Penulisan

Kreatif Kependudukan

Provinsi BKKBN 2014

71. Juara 2 Festival Maulid

Marawis

SMA SMAN 1 Tangerang

Selatan

2013

72. Juara 3 Saman SMA SMAN 86 Jakarta 2015

73. Peringkat 1 Lomba

Kader Kesehatan Remaja

SMA 2010

74. Juara Harapan 3 Festival

Marawis

Umum

75. Juara 2 Atletik Putri Lari

80 M

Pelajar Dispora Tangerang

Selatan

2012

76. Juara 1 Futsal Putra Umum STIE Ahmad Dahlan

Jakarta

2016

77. Juara 3 Lomba Catur

Putra

O2SN 2015

78. Juara 2 Akustik Band Jabodetabek SMAN 1 Tangerang

Selatan

2014

79. Juara 2 Akustik Band Jabodetabek Nepal Cup 2014/20

15

80. Juara 3 Lomba Kultum Umum Studi Islam Ramadhan 2010

81. Juara 1 Tunggal Putra SMA SMAN 2 Tangerang

Selatan

82. Juara 1 Lomba Kreasi

Busana Muslim Pentas

PAI

SMA/SMK 2017

83. Juara 3 Futsal Putra SMA/SMK STIE Ahmad Dahlan

Jakarta

84. Juara 1 Kategori B Putri

Hand Ball

Sparingtaiment

GOR Adiputra Ciomas

Bogor

2018

85. Top Score Kejuaraan Kejuaraan Banten 2017

Page 179: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

160

Daerah Hand Ball Indoor

Putri

Daerah

86. Juara 3 Lomba Essay

Pekan Raya Ilmiah

HMPS

Pendidikan

Fisika

UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta

2017

87. Juara 2 Blutatra 2.0 SMA

Jabodetabek

Universitas Budiluhur 2017

88. Juara 3 Clairvoyant Ke –

2

89. Juara 3 Putri Lomba

RICE

Jabodetabek Universitas Mercubuana

Pramuka Penegak

2018

90. Juara 1 Bulutangkis

Laurensia Cup

SMA SMA Santa Leurensia 2017

91. Juara Harapan 3 Tari

Saman

STICKes Pertamedika

Jakarta

2017

92. Juara 1 Futsal HUT

Madrasah Pembangunan

UIN

SMA/MA Madrasah Pembangunan

UIN Jakarta

2017

93. OCEAN CUP Futsal

Competition

2016

94. Juara 2 Lomba Solo

Vokal NIO CUP

SMA SMAN 9 Tangerang

Selatan

2016

95. Juara 1 Bulu Tangkis

Tunggal Putra

O2SN Banten 2017

96. Juara 1 Bulu Tangkis

Tunggal Putri

O2SN

Tingkat

Provinsi

2017

97. NSC CUP 14 Juara 1

Badminton

SMA SMAN 1 Tangerang

Selatan

2018

98. Juara 2 Futsal Putra SMA SMAN 5 Tangerang

Selatan

2016

99. Champion Badminton

Labrakadabra 4

- -

100

.

Juara 1 Accoustic

Nelvitas Cup

SMA SMAN 4 Tangerang

Selatan

2016

101

.

Juara 1 Handball B Putra

Sparingtaiment

Daerah GOR Adiputra Ciomas

Bogor

2018

102

.

Juara 2 Speech Contest

English Festival

SMA

Jabodetabek

AMJ-PBI UIN

JAKARTA

2016

103

.

Juara 2 Sepak Bola Putra

Laurensia Cup

SMA SMA Santa Leurensia 2017

104 Juara 2 Futsal SMA 86 SMA SMAN 86 Tangerang

Page 180: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

161

. CUP 4 Selatan

105

.

Juara 2 Mini Soccer SMA SMA Katholik Ricci 2017

106

.

Juara 1 Bulutangkis

MOSAIC CUP

SMA SMA Kristen Penabur

Bintaro Jaya

2017

107

.

Juara 2 Lomba

Badminton Putra

Classmeeting SMAN 10 Tangerang

Selatan

2015

108

.

Juara 3 Lomba Voli

Putra

Classmeeting SMAN 10 Tangerang

Selatan

2015

109

.

Juara 1 Bulutangkis

Double Putra REVEN

CUP

SMA SMAN 87 Jakarta 2017

110

.

Juara 1 Bulutangkis

Single REVEN CUP

SMA SMAN 87 Jakarta 2017

111

.

Juara 2 Turnamen

Bulutangkis Putra 3 on 3

UMUM Se-

Jawa Barat

Purwakarta 2016

112

.

Juara 1 Futsal SMA/MA

113

.

Juara 2 Vokal Group SMA

Jabodetabek

Fakultas Kedokteran dan

Ilmu Kesehatan UIN

Jakarta

2010

114

.

Juara 3 Futsal HWFC

CUP

2018

115

.

Juara 3 Tunggal Putra

Kejukrot

Antar OPD

Tangsel

2017

116

.

Juara 2 Futsal Putra

SEMANIC CUP

SMA SMAN 3 Tangerang

Selatan

2017

117

.

Juara 3 Futsal Putra SMA SMAN 5 Tangerang

Selatan

2017

118

.

Juara Harapan Lomba

Cerdas Cermat

SMA

119

.

Juara 3 Putra Lomba

RICE

Jabodetabek Universitas Mercubuana 2018

120

.

Lomba Bulutangkis

Beregu Campuran

MOSAIC CUP

121

.

Juara 1 Badminton

Tunggal

Jabodetabek SMA Al - Azhar BSD 2017

122

.

Penghargaan Pelajar Anti

Korupsi

123

.

Juara 2 Beevolution Cup

Mini Soccer

SMA 2018

Page 181: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

162

124

.

Juara 1 Lomba

Perorangan Ganda Putra

MOSAIC CUP

SMA SMA Kristen Penabur

Bintaro Jaya

2018

125

.

Juara 1 Beregu Putra

MOSAIC CUP

SMA SMA Kristen Penabur

Bintaro Jaya

2018

126

.

Juara 3 Futsal Putra

MOSAIC CUP

SMA SMA Kristen Penabur

Bintaro Jaya

2018

127

.

Juara 2 Bulutangkis

Double Putra REVEN

CUP

SMA SMAN 87 Jakarta 2017

128

.

Juara 2 Bultangkis Single

Putra REVEN CUP

SMA SMAN 87 Jakarta 2017

129

.

Juara Umum Kartini's

Day

SMA SMAN 10 Tangerang

Selatan

2017

130

.

Juara 2 Kompetisi

Konselor Sebaya PKPR

Kota 2014

131

.

Juara 3 Lomba Vokal

Grup LLM

Kota

132

.

Juara 2 Futsal SMA Universitas

Muhammadiyah Jakarta

FISIP

2019

133

.

Juara 1 Badminton NSC

CUP XV

SMA SMAN 1 Tangerang

Selatan

134

.

Juara 1 Badminton Umum Universitas Pembangunan

Jaya

2019

135

.

Juara 2 Badminton UMUM Universitas Pembangunan

Jaya

2019

136

.

Juara 2 Futsal Putra SMA SMAN 5 Tangerang

Selatan

2019

137

.

Juara 1 Bulutangkis

Ganda Putra

SMA SMAN 5 Tangerang

Selatan

2019

138

.

Juara Harapan 2 Blitatra

3.0

SMA 2018

139

.

Juara 1 Basket 3 ON 3

SJS CUP

SMA Saint John's School

Meruya

2018

140

.

Juara 2 Badminton UMUM MAN 4

141

.

Juara 3 Turnamen Futsal

Kessos UIN CUP

UMUM UIN 2018

142

.

Juara 3 Putra Kejuaraan

Daerah Handball

Daerah 2018

143 Juara 1 Bulutangkis SMA SMAN 87 Jakarta 2018

Page 182: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

163

. Single REVEN CUP

144

.

Juara 1 Bulutangkis

Ganda Campuran

REVEN CUP

SMA SMAN 87 JAKARTA 2018

145

.

Juara 3 Sharial Expo

Futsal

Umum UIN JAKARTA 2018

146

.

Juara Duta Anak Provinsi 2018

147

.

Juara 3 Citizen Jurnalis

Putri

SMA/SMK/

MA

SMAN 90 JAKARTA 2019

148

.

Juara 2 Lomba Basket SMA Madrasah Aliyah UIN 2018

149

.

Juara Harapan 1 Saman Fakultas Ilmu Kesehatan

UIN Syarif Hidayatullah

2018

150

.

Juara 2 Student Action

Handball Championship

SMA/SMK Fakultas Ekonomi

Universitas Pakuan

151

.

Juara 3 Lomba Futsal

SEMANI CUP

SMA/MA 2018

152

.

Juara 3 Putri Festival

Olahraga Rekreasi

Masyarakat

Provinsi 2019

153

.

Juara 3 Liga Futsal SMA Fakultas Psikologi Jakarta 2018

154

.

Juara 3 Lomba

Badminton Next's Cup 2

SMA SMAN 10 Tangerang

Selatan

2018

155

.

Juara 2 Bulutangkis

Single

SMA SMAN 87 Jakarta 2018

156

.

Juara 2 Lomba

Badminton Next's Cup 2

SMA SMAN 10 Tangerang

Selatan

2018

157

.

Juara 2 Futsal AGRI

CUP

SMA

158

.

Juara 3 Bulutangkis

Ganda Campuran

SMA SMAN 87 Jakarta 2018

159

.

Juara 3 Futsal Kota

160

.

Juara Terfavorit 2

Gradasi Competition 2

SMA/SMK/

MA

SMAN 5 Tangerang

Selatan

2019

161

.

Juara 1 Lomba Gerak

Jalan

Kota 2018

162

.

Juara Harapan 3 Putra

Pramuka

SMA SMAN 90 Jakarta 2019

163 Juara Umum O2SN Provinsi 2018

Page 183: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

164

.

164

.

Juara 1 Kategori SMA

Kompetisi Konselor

PKPR

Kota 2018

165

.

Juara Umum O2SN Kota 2018

166 Juara 2 Futsal SMA STIE AHMAD

DAHLAN JAKARTA

167 Juara 1 Lomba

Bulutangkis Tunggal

Putri

O2SN 2018

168

.

Juara 1 Badmintn Elvice

Part 3

SMA/SMK/

MA

MAN 2 JAKARTA 2018

169

.

Juara 3 Lomba Senam

Kesegaran Jasmani

SMA

170

.

Juara 3 Lomba Basket

MM 25 CUP 11TH

SMA SMA Muhammadiyah 25

Pamulang

171

.

Juara 1 Lomba

Bulutangkis Tunggal

Putra

O2SN 2018

172

.

Juara 1 Futsal Sharia

Ekonomi Festival

SMA UIN Jakarta 2018

173

.

Juara 3 Futsal Putra SMA/SMK STIKes WDH MASDA

CUP

2018

174

.

Juara 2 Purwa LKBB

PION ROUND 2

SKAKMAT

SMA/SMK SDN PONDOK RANJI

03

175

.

Juara 3 Lomba Gerak

Jalan

Kota 2018

176

.

Juara Madya 3 Gradasi

Competition

SMA/SMK/

MA

SMA Negeri 5 Kota

Tangerang Selatan

2018

177

.

Juara Caraka 3 Formasi

Gerak dan Langkah

Sepulau Jawa SMAN 3 Tangerang

Selatan

178

.

Juara Bina 3 Gradasi

Comepetition

SMA

Sepulau Jawa

SMAN 5 Tangerang

Selatan

2019

179

.

Pasukan Terfavorit 2

Gradasi Competition

SMA

Sepulau Jawa

SMAN 5 Tangerang

Selatan

2018

180

.

Juara Harapan 3 Ratoeh

Jaroe

SMA SMAN 10 Tangerang

Selatan

181

.

Juara 2 Purwo Globe XI SMA Se-

Jawa Barat

SMAN 5 Depok

182 Juara Madya 1 Lomba SMA 2017

Page 184: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

165

. Ketangkasan Baris

berbaris

183

.

Juara Bina 1 Logapaksa

Purna Paskibra Wira

Purna

2019

184

.

Juara 1 Madya 2 SMA SMA ISLAM PB

Soedirman Jakarta

2018

185

.

Juara 1 Bulutangkis

Tunggal Putra O2SN

Provinsi 2019

186

.

Juara 1 Bulutangkis

Tunggal Putri O2SN

Provinsi 2019

187

.

Juara Purwa 2

GRAFILAST

SMA

Sepulau Jawa

SMAN 12 Tangerang

Selatan

2018

188

.

Juara 1 Bola SMA

IGNIGHT CUP 2019

SMA SMAN 10 Tangerang

SELATAN

2019

189 Juara 1 Bulutangkis NIO

CUP 2019

Jabodetabek 2019

B. Medali

No. Kejuaraan Medali Tingkat Tahun

1. Catur Cepat Tunggal Putra Medali

Emas

Nasional -

2. Catur Cepat Tunggal Putri Medali

Emas

Nasional -

3. POPDA Bulutangkis

Beregu Putra

Medali

Emas

Daerah 2016

4. POPDA Bulutangkis

Tunggal Putra

Medali

Emas

Daerah 2016

5. O2SN Juara 2 Lari 100 M

Putri

Medali

Perak

Nasional -

6. O2SN Juara 2 Karate

KATA Putra

Medali

Perak

Nasional -

7. O2SN Juara 2 Karate

KATA Putri

Medali

Perak

Nasional -

8. Asosiasi Bola Tangan

Indonesia

Medali

Perak

Kota -

9. Asosiasi Bola Tangan

Indonesia

Medali

Perak

Kota -

10. Asosiasi Bola Tangan

Indonesia

Medali

Perak

Kota -

11. Asosiasi Bola Tangan Medali Kota -

Page 185: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

166

Indonesia Perak

12. Asosiasi Bola Tangan

Indonesia

Medali

Perak

Kota -

13. Asosiasi Bola Tangan

Indonesia

Medali

Perak

Kota -

14. Juara 3 Silat Tunggal Putri Medali

Perunggu

Nasional -

15. Juara 1 Bulutangkis

Tunggal Putra O2SN

Medali

Emas

Nasional 2018

16. Juara 1 Bulutangkis

Tunggal Putri O2SN

Medali

Emas

Nasional 2018

Page 186: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

167

C. Sertifikat

No. Penghargaan Penerima Tingkat Tahun

1. Juara 2 Kerapihan Teknik Serang Hindar

Berpasangan Tangan Kosong Putri

Fadillah Nur

Indah Sari

Kota 2017

2. Penghargaan Sebagai Peserta Tari Saman

STIKes PERTAMEDIKA

Saman SMAN 10

Tangsel

UMUM 2017

3. Juara 2 BLUTATRA 2.0 Tari Tradisional SMAN 10

Tangerang

Selatan

Jabodetabek 2017

4. Penghargaan Sebagai Peserta Kawah

Kepemimpinan Pelajar

Lika Febriyasa Nasional 2019

5. Juara III beregu Putra cabang Olahraga

Bulutangkis

Jim Jason Kiazen

(Banten)

Nasional 2017

6. Juara 1 Beregu Putri Bulutangkis Putri Kusuma

Wardani

Nasional 2017

7. Juara 1 Beregu Putri Bulutangkis Regina Abella

Rullyanda

Nasional 2017

8. Juara 3 Beregu Putra Bulutangkis Muhammad

Farhan Ananto

Nasional 2017

9. Juara Harapan 3 Ratoeh Jaroe Competition SMAN 10

Tangerang

Selatan

UMUM 2017

10. Juara 1 Pertarungan Bebas IPSI Kelas C

Putri

Fadillah Nur

Indah Sari

Kota 2017

11. Juara 2 Putri Handball Walikota Cup Juuna Agustiani Kota 2016

12. Juara 2 Putri Handball Walikota Cup Marsha Adinda

Wardani

kota 2016

13. Juara 2 Putri Handball Walikota Cup Zalsya Arum

Tanjung

Kota 2016

14. Juara 2 Putri Handball Walikota Cup Balqis Lanisa Kota 2016

15. Juara 2 Putri Handball Walikota Cup Anisa Juliana

Lestari

Kota 2016

16. Juara 2 Putri Handball Walikota Cup Gisna Anisa

Cantika Kurnanda

Kota 2016

17. Juara 2 Putri Handball Walikota Cup Diandra Putri

Maharani

Kota 2016

18. Juara 2 Putri Handball Walikota Cup Khanza Risti

Kireinandita

Kota 2016

19. Juara 2 Putri Handball Walikota Cup Syakilla Andara

Putri

Kota 2016

20. Juara 2 Putri Handball Walikota Cup Oktavia Nabilah Kota 2016

Page 187: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

168

Akbar

21. Penghargaan sebagai Peserta Festival

Kegiatan Iklim

Nispundi

Rangraeni

Nasional 2016

22. Penghargaan Sebagai Peserta Lawatan

Sejarah Nasional XIII

Nispundi

Rangraeni

Provinsi 2016

23. Penghargaan Sebagai Peserta Dalam

Lawatan Sejarah

Nispundi

Rangraeni

Nasional 2016

24. Penghargaan Sebagai Peserta Bimbingan

Teknis Laskar Lingkungan Muda

Nispundi

Rangraeni

Kota 2016

25. Apresiasi Sebagai Peserta Workshop

Penulisan Untuk Majalah Sekolah

Nispundi

Rangraeni

Jabodetabek 2016

26. Juara 2 Lomba Dagongan Beregu Putri

(Lomba Olahraga Masyarakat dan Rekreasi

Balqis Lanisa Kota 2016

27. Juara 2 Lomba Lari 100 M Putri O2SN Balqis Lanisa Nasional 2016

28. Juara 1 Bulutangkis Ganda Putra POPDA

VIII

Muhammad

Farhan Ananto

Provinsi 2016

29. Juara 1 Bulutangkis Beregu Putra POPDA

VIII

Muhammad

Farhan Ananto

Provinsi 2016

30. Juara 2 Bulutangkis Tunggal Putra POPDA

VIII

Muhammad

Farhan Ananto

Provinsi 2016

31. Juara 1 Atletik Lari 100 M Putri O2SN Balqis Lanisa Nasional 2015

32. Juara 1 Bidang Atletik O2SN Balqis Lanisa Nasional 2015

33. Penghargaan Sebagai Peserta Pelatihan

Menulis Angkatan I

Nispundi

Rangraeni

Kota 2015

Tangerang Selatan, 25 Juli 2019

Wakil Kepala Sekolah Kesiswaan

Muklas, S.Pd

NIP : 197111062006041010

Page 188: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

169

Lampiran- 13 Rencana Kegiatan Sekolah

RENCANA KEGIATAN SEKOLAH

SMAN 10 KOTA TANGERANG SELATAN

NO. Jabatan Program

1. Kepala Sekolah a. Pelatihan Guru (pelatihan K13, pelatihan RPP,

pelatihan guru prestasi, angka kredit dan

kenaikan pangkat)

b. Supervisi akademik

c. Evaluasi kinerja guru

2. Kurikulum a. Ulangan Tengah Semester

b. Ulangan Akhir Semester

c. UNBK

d. Ujian Kenaikan Kelas

e. Remedial

3. Kesiswaan a. Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa

b. Goes To Campus

c. Perpisahan Kelas XII

d. Peringatahn Hari Besar Islam

e. Peringatan Hari Besar Nasional

f. Kepramukaan

g. Pelantikan Bantara

h. Penerimaan Siswa Baru

i. Olimpiade Olahraga Siswa Nasional

j. EDUFAIR CAMPUS

k. Pentas Seni (NEXCUP)

l. Penjaringan Kesehatan

m. Akreditasi

n. Razia Kelas

o. Razia Tata Tertib Sekolah

p. Upacara Bendera

q. Jumat Ibadah

r. Jumat Sehat dan Bersih

s. Laskar Lingkungan Muda

t. Pemilu OSIS dan MPK, Sertijab OSIS dan

Page 189: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

170

MPK

u. Pembinaan Ekskul

4. Sarpras a. Penataan lingkungan sekolah yang bersih ,

mengacu kepada sekolah adiwiyata

b. Toilet dan Westafel Ideal

c. Kelas yang bersih dan nyaman

d. Renovasi ringan

5. Humas a. Kerjasama dengan kampus atau instansi lain

dalam bidang pendidikan, kesehatan dan

keamanan.

6. Tata Usaha a. Pembagian tugas secara bergilir dilihat dari

situasi dan kondisi

b. Mengatur keuangan sekolah

7. BK (Bimbingan

Konseling

a. Penjurusan siswa

b. Mengarahan SNMPTN< SBMPTN dan

Mandiri masuk perguruan Tinggi

c. Konsultasi bagi anak-anak yang bermasalah

Page 190: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

171

Lampiran- 14 Rencana Perangkat Pembelajaran

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMA Negeri 10 Kota Tangerang Selatan

Mata Pelajaran : Geografi

Kelas/Semester : X/Ganjil

Materi Pokok : Pengetahuan Dasar Geografi

Alokasi Waktu : 6 Minggu x 3 Jam pelajaran @ 45 Menit

A. Kompetensi Inti

KI-1 dan KI-2:Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.Menghayati

dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran,

damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif dalam berinteraksi secara efektif sesuai

dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam

sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan internasional”.

KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural,

dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,

budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan

peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural

pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan

masalah

KI4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan

pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan

kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator

3.1 Memahami

pengetahuan dasar

geografi dan terapannya

dalam kehidupan sehari-

hari

Mendefinisikan tentang ruang lingkup pengetahuan geografi

Mengidentifikasikan tentang objek studi dan aspek geografi

Mengidentifikasi objek studi geografi

Mengidentifikasi prinsip-prinsip geografi

Mengidentifikasi aspek-aspek geografi

Mendeskripsikan tentang konsep esensial geografi dan contoh

terapannya

Mendeskripsikan aspek-aspek geografi

Mengklasifikasikan tentang konsep, objek, dan ruang lingkup geografi

Mencari informasi tentang konsep, objek, dan ruang lingkup geografi

melalui berbagai sumber/media

Menemukan data dan informasi tentang prinsip geografi dan contoh

terapannya

Mengeksprolasi temuan data dan informasi tentang prinsip geografi dan

contoh terapannya

Menunjukkan objek dan aspek geografi pada peta yang memperlihatkan

penerapan konsep dan prinsip geografi

Mentabulasikan hasil eksprolasi data dan informasi tentang pendekatan

Page 191: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

172

geografi dan contoh terapannya

Menganalisis tabulasi data dan informasi tentang pendekatan geografi

dan contoh terapannya

Menganalisis hubungan antara suatu objek dengan objek lainnya di

permukaan bumi

Menguraikan hasil analisa data dan informasi tentang hubungan antara

suatu objek dengan objek lainnya di permukaan bumi

Menguraikan konsep geografi

Menguraikan perkembangan ilmu geografi

Mengasosiasikan uraian data dan informasi tentang hubungan antara

suatu objek dengan objek lainnya di permukaan bumi

Merumuskan ruang lingkup kajian geografi

Menjelaskan metode/pendekatan geografi

Menjelaskan perbedaan prinsip-prinsip geografi

Menjelaskan perbedaan aspek-aspek geografi

Menyimpulkan hasil asosiasi data dan informasi tentang hubungan antara

suatu objek dengan objek lainnya di permukaan bumi

Memberikan contoh aspek-aspek geografi dalam kehidupan sehari-hari

Mengaplikasikan metode/pendekatan geografi dalam mengkaji fenomena

geosfer

Menerapkan prinsip geografi dalam kajian gejala geosfer

4.1 Menyajikan contoh

penerapan pengetahuan

dasar geografi pada

kehidupan sehari-hari

dalam bentuk tulisan

Memverifikasi kesimpulan data dan informasi tentang hubungan antara

suatu objek dengan objek lainnya di permukaan bumi

Mempresentasikan hasil verifikasi data tentang keterampilan geografi

Mempresentasikan tulisan tentang ruang lingkup pengetahuan dan

keterampilan geografi yang dilengkapi contoh dalam kehidupan sehari-

hari

Mengkomunikasikan hasil analisisnya dalam bentuk tulisan yang

dilengkapi dengan gambar, tabel, atau grafik yang mendukung gagasan

yang ditulis

Menyampaikan hasil kesimpulannya tentang ruang lingkup pengetahuan

geografi, konsep esensial geografi, obyek studi, prinsip, pendekatan, dan

aspek geografi di depan kelas

C. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:

1. Mendefinisikan ruang lingkup pengetahuan geografi

2. Mengidentifikasikan objek studi dan aspek geografi

3. Mengidentifikasi objek studi geografi

4. Mengidentifikasi prinsip-prinsip geografi

5. Mengidentifikasi aspek-aspek geografi

6. Mengklasifikasikan tentang konsep, objek, dan ruang lingkup geografi

7. Menganalisis hubungan antara suatu objek dengan objek lainnya di permukaan bumi

8. Menguraikan hasil analisa data dan informasi tentang hubungan antara suatu objek dengan

objek lainnya di permukaan bumi

9. Menguraikan konsep geografi

10. Menguraikan perkembangan ilmu geografi

11. Mengasosiasikan uraian data dan informasi tentang hubungan antara suatu objek dengan objek

lainnya di permukaan bumi

Page 192: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

173

12. Merumuskan ruang lingkup kajian geografi

13. Menjelaskan metode/pendekatan geografi

14. Menjelaskan perbedaan prinsip-prinsip geografi

15. Menjelaskan perbedaan aspek-aspek geografi

16. Memberikan contoh aspek-aspek geografi dalam kehidupan sehari-hari

17. Mengaplikasikan metode/pendekatan geografi dalam mengkaji fenomena geosfer

18. Menerapkan prinsip geografi dalam kajian gejala geosfer

19. Mempresentasikan tulisan tentang ruang lingkup pengetahuan dan keterampilan geografi yang

dilengkapi contoh dalam kehidupan sehari-hari

20. Mengkomunikasikan hasil analisisnya dalam bentuk tulisan yang dilengkapi dengan gambar,

tabel, atau grafik yang mendukung gagasan yang ditulis

21. Menyampaikan hasil kesimpulannya tentang ruang lingkup pengetahuan geografi, konsep

esensial geografi, obyek studi, prinsip, pendekatan, dan aspek geografi di depan kelas

D. Materi Pembelajaran

Pengetahuan Dasar Geografi

Ruang lingkup pengetahuan geografi.

Objek studi dan aspek geografi.

Konsep esensial geografi dan contoh terapannya.

Prinsip geografi dan contoh terapannya.

Pendekatan geografi dan contoh terapannya.

Keterampilan geografi.

Fakta : Ruang lingkup pengetahuan geografi

Konsep : Konsep esensial geografi dan contoh terapannya

Pengertian geografi

Perkembangan ilmu geografi

Konsep esensial geografi

Obyek studi Geografi

Prinsip : Prinsip geografi dan contoh terapannya

Prinsip persebaran

Prinsip timbal balik

Prinsip korologi

Prinsip penggambaran

Prosedur : Pendekatan geografi dan contoh terapannya

Metode/pendekatan keruangan

Metode/pendekatan kompleks kewilayahan

Metode/pendekatan ekologi

Aspek Geografi

Aspek fisik (alamiah): gejala-gejala alam yang timbul

Aspek sosial (kehidupan): dengan segala interaksi, penyebaran, maupun relasinya

E. Metode Pembelajaran

1) Pendekatan : Saintifik

2) Model Pembelajaran : Discovery learning, Problem Based Learning (PBL)

3) Metode : Tanya jawab, wawancara, diskusi dan bermain peran

F. Media Pembelajaran

Media :

Worksheet atau lembar kerja (siswa)

Page 193: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

174

lembar penilaian

Cetak: buku, modul, brosur, leaflet, dan gambar.

Manusia dalam lingkungan: guru, pustakawan, laboran, dan penutur nativ.

Alat/Bahan :

Penggaris, spidol, papan tulis

Laptop & infocus

Audio: kaset dan CD.

Audio-cetak: kaset atau CD audio yang dilengkapi dengan teks.

Proyeksi visual diam: OUT dan film bingkai.

Proyeksi audio visual: film dan bingkai (slide) bersuara.

Audio visual gerak: VCD, DVD, dan W.

Visual gerak: film bisu.

Objek fisik: Benda nyata, model, dan spesimen.

Komputer.

G. Sumber Belajar Buku Geografi Siswa Kelas X, Kemendikbud, tahun 2013

Pengalaman peserta didik dan guru

H. Langkah-langkah Pembelajaran

2. Pertemuan Ke-2 (3 x 45 Menit)

Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)

Guru :

Orientasi

● Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan syukur kepada Tuhan YME dan berdoa

untuk memulai pembelajaran

● Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin

● Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran.

Aperpepsi

● Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik

dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya

● Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.

● Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan dilakukan.

Motivasi

● Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari dalam kehidupan

sehari-hari.

● Apabila materitema/projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh ini dikuasai dengan baik, maka

peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang materi :

Objek studi dan aspek geografi

● Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung

● Mengajukan pertanyaan

Pemberian Acuan

● Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.

● Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan KKM pada pertemuan yang

Page 194: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

175

berlangsung

● Pembagian kelompok belajar

● Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran.

Kegiatan Inti ( 105 Menit )

Sintak Model

Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran

Stimulation

(stimullasi/

pemberian

rangsangan)

KEGIATAN LITERASI

Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatian pada topik materi

Objek studi dan aspek geografi dengan cara :

→ Melihat (tanpa atau dengan Alat)

Menayangkan gambar/foto/video yang relevan.

→ Mengamati

● Lembar kerja materi Objek studi dan aspek geografi

● Pemberian contoh-contoh materi Objek studi dan aspek geografi untuk dapat

dikembangkan peserta didik, dari media interaktif, dsb

→ Membaca.

Kegiatan literasi ini dilakukan di rumah dan di sekolah dengan membaca materi dari

buku paket atau buku-buku penunjang lain, dari internet/materi yang berhubungan

dengan Objek studi dan aspek geografi

→ Menulis

Menulis resume dari hasil pengamatan dan bacaan terkait Objek studi dan aspek geografi

→ Mendengar

Pemberian materi Objek studi dan aspek geografi oleh guru.

→ Menyimak

Penjelasan pengantar kegiatan secara garis besar/global tentang materi pelajaran

mengenai materi :

Objek studi dan aspek geografi

untuk melatih rasa syukur, kesungguhan dan kedisiplinan, ketelitian, mencari informasi.

Problem

statemen

(pertanyaan/

identifikasi

masalah)

CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)

Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin

pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan

belajar, contohnya :

→ Mengajukan pertanyaan tentang materi :

Objek studi dan aspek geografi

yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi

tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan

yang bersifat hipotetik) untuk mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan

merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan

belajar sepanjang hayat.

Page 195: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

176

Data

collection

(pengumpulan

data)

KEGIATAN LITERASI

Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab pertanyan yang telah

diidentifikasi melalui kegiatan:

→ Mengamati obyek/kejadian

Mengamati dengan seksama materi Objek studi dan aspek geografi yang sedang

dipelajari dalam bentuk gambar/video/slide presentasi yang disajikan dan mencoba

menginterprestasikannya.

→ Membaca sumber lain selain buku teks

Secara disiplin melakukan kegiatan literasi dengan mencari dan membaca berbagai

referensi dari berbagai sumber guna menambah pengetahuan dan pemahaman tentang

materi Objek studi dan aspek geografi yang sedang dipelajari.

→ Aktivitas

Menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yang belum dapat dipahami dari kegiatan

mengmati dan membaca yang akan diajukan kepada guru berkaitan dengan materi Objek

studi dan aspek geografi yang sedang dipelajari.

→ Wawancara/tanya jawab dengan nara sumber

Mengajukan pertanyaan berkaiatan dengan materi Objek studi dan aspek geografi yang

telah disusun dalam daftar pertanyaan kepada guru.

COLLABORATION (KERJASAMA)

Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk:

→ Mendiskusikan

Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas contoh dalam buku paket

mengenai materi Objek studi dan aspek geografi

→ Mengumpulkan informasi

Mencatat semua informasi tentang materi Objek studi dan aspek geografi yang telah

diperoleh pada buku catatan dengan tulisan yang rapi dan menggunakan bahasa

Indonesia yang baik dan benar.

→ Mempresentasikan ulang

Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau mempresentasikan materi dengan

rasa percaya diri Objek studi dan aspek geografi sesuai dengan pemahamannya.

→ Saling tukar informasi tentang materi :

Objek studi dan aspek geografi

dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya sehingga diperoleh sebuah

pengetahuan baru yang dapat dijadikan sebagai bahan diskusi kelompok kemudian, dengan

menggunakan metode ilmiah yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada

lembar kerja yang disediakan dengan cermat untuk mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan,

menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan

mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan

belajar dan belajar sepanjang hayat.

Data

processing COLLABORATION (KERJASAMA) dan CRITICAL THINKING (BERPIKIR

KRITIK)

Page 196: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

177

(pengolahan

Data)

Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah data hasil pengamatan dengan cara :

→ Berdiskusi tentang data dari Materi :

Objek studi dan aspek geografi

→ Mengolah informasi dari materi Objek studi dan aspek geografi yang sudah dikumpulkan

dari hasil kegiatan/pertemuan sebelumnya mau pun hasil dari kegiatan mengamati dan

kegiatan mengumpulkan informasi yang sedang berlangsung dengan bantuan pertanyaan-

pertanyaan pada lembar kerja.

→ Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai materi Objek studi dan aspek

geografi

Verification

(pembuktian) CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)

Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dan memverifikasi hasil pengamatannya

dengan data-data atau teori pada buku sumber melalui kegiatan :

→ Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat

mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda sampai

kepada yang bertentangan untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan,

kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir induktif serta

deduktif dalam membuktikan tentang materi :

Objek studi dan aspek geografi

antara lain dengan : Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas jawaban soal-

soal yang telah dikerjakan oleh peserta didik.

Generalization

(menarik

kesimpulan)

COMMUNICATION (BERKOMUNIKASI)

Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan

→ Menyampaikan hasil diskusi tentang materi Objek studi dan aspek geografi berupa

kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya untuk

mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis,

mengungkapkan pendapat dengan sopan.

→ Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal tentang materi :

Objek studi dan aspek geografi

→ Mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan tentanag materi Objek studi

dan aspek geografi dan ditanggapi oleh kelompok yang mempresentasikan.

→ Bertanya atas presentasi tentang materi Objek studi dan aspek geografi yang dilakukan

dan peserta didik lain diberi kesempatan untuk menjawabnya.

CREATIVITY (KREATIVITAS)

→ Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran

yang baru dilakukan berupa :

Laporan hasil pengamatan secara tertulis tentang materi :

Objek studi dan aspek geografi

Page 197: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

178

→ Menjawab pertanyaan tentang materi Objek studi dan aspek geografi yang terdapat pada

buku pegangan peserta didik atau lembar kerja yang telah disediakan.

→ Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru melemparkan beberapa pertanyaan

kepada siswa berkaitan dengan materi Objek studi dan aspek geografi yang akan selesai

dipelajari

→ Menyelesaikan uji kompetensi untuk materi Objek studi dan aspek geografi yang

terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar lerja yang telah disediakan

secara individu untuk mengecek penguasaan siswa terhadap materi pelajaran.

Catatan : Selama pembelajaran Objek studi dan aspek geografi berlangsung, guru mengamati sikap siswa

dalam pembelajaran yang meliputi sikap: nasionalisme, disiplin, rasa percaya diri, berperilaku jujur,

tangguh menghadapi masalah tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli lingkungan

Kegiatan Penutup (15 Menit)

Peserta didik :

● Membuat resume (CREATIVITY) dengan bimbingan guru tentang point-point penting yang muncul dalam

kegiatan pembelajaran tentang materi Objek studi dan aspek geografi yang baru dilakukan.

● Mengagendakan pekerjaan rumah untuk materi pelajaran Objek studi dan aspek geografi yang baru

diselesaikan.

● Mengagendakan materi atau tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja yang harus mempelajarai pada

pertemuan berikutnya di luar jam sekolah atau dirumah.

Guru :

● Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa untuk materi pelajaran Objek studi dan aspek

geografi

● Peserta didik yang selesai mengerjakan tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja dengan benar diberi

paraf serta diberi nomor urut peringkat, untuk penilaian tugas

● Memberikan penghargaan untuk materi pelajaran Objek studi dan aspek geografi kepada kelompok yang

memiliki kinerja dan kerjasama yang baik.

I. Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan

1. Teknik Penilaian (terlampir)

a. Sikap

- Penilaian Observasi

Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku peserta didik sehari-

hari, baik terkait dalam proses pembelajaran maupun secara umum. Pengamatan

langsung dilakukan oleh guru. Berikut contoh instrumen penilaian sikap

No Nama Siswa Aspek Perilaku yang Dinilai Jumlah

Skor

Skor

Sikap

Kode

Nilai BS JJ TJ DS

1 Soenarto 75 75 50 75 275 68,75 C

2 ... ... ... ... ... ... ...

Keterangan :

• BS : Bekerja Sama

• JJ : Jujur

• TJ : Tanggun Jawab

• DS : Disiplin

Catatan :

1. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:

Page 198: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

179

100 = Sangat Baik

75 = Baik

50 = Cukup

25 = Kurang

2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 100 x 4 =

400

3. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 275 : 4 = 68,75

4. Kode nilai / predikat :

75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)

50,01 – 75,00 = Baik (B)

25,01 – 50,00 = Cukup (C)

00,00 – 25,00 = Kurang (K)

5. Format di atas dapat diubah sesuai dengan aspek perilaku yang ingin dinilai

- Penilaian Diri

Seiring dengan bergesernya pusat pembelajaran dari guru kepada peserta didik, maka

peserta didik diberikan kesempatan untuk menilai kemampuan dirinya sendiri. Namun

agar penilaian tetap bersifat objektif, maka guru hendaknya menjelaskan terlebih

dahulu tujuan dari penilaian diri ini, menentukan kompetensi yang akan dinilai,

kemudian menentukan kriteria penilaian yang akan digunakan, dan merumuskan

format penilaiannya Jadi, singkatnya format penilaiannya disiapkan oleh guru terlebih

dahulu. Berikut Contoh format penilaian :

No Pernyataan Ya Tidak Jumlah

Skor

Skor

Sikap

Kode

Nilai

1

Selama diskusi, saya ikut

serta mengusulkan

ide/gagasan.

50

250 62,50 C 2

Ketika kami berdiskusi, setiap

anggota mendapatkan

kesempatan untuk berbicara.

50

3

Saya ikut serta dalam

membuat kesimpulan hasil

diskusi kelompok.

50

4 ... 100

Catatan :

1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50

2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 4 x 100 = 400

3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (250 : 400) x 100 =

62,50

4. Kode nilai / predikat :

75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)

50,01 – 75,00 = Baik (B)

25,01 – 50,00 = Cukup (C)

00,00 – 25,00 = Kurang (K)

Page 199: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

180

5. Format di atas dapat juga digunakan untuk menilai kompetensi pengetahuan dan

keterampilan

- Penilaian Teman Sebaya

Penilaian ini dilakukan dengan meminta peserta didik untuk menilai temannya sendiri.

Sama halnya dengan penilaian hendaknya guru telah menjelaskan maksud dan tujuan

penilaian, membuat kriteria penilaian, dan juga menentukan format penilaiannya.

Berikut Contoh format penilaian teman sebaya :

Nama yang diamati : ...

Pengamat : ...

No Pernyataan Ya Tidak Jumlah

Skor

Skor

Sikap

Kode

Nilai

1 Mau menerima pendapat

teman. 100

450 90,00 SB

2 Memberikan solusi terhadap

permasalahan. 100

3 Memaksakan pendapat sendiri

kepada anggota kelompok. 100

4 Marah saat diberi kritik. 100

5 ... 50

Catatan :

1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50 untuk pernyataan yang positif, sedangkan

untuk pernyataan yang negatif, Ya = 50 dan Tidak = 100

2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 5 x 100 = 500

3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (450 : 500) x 100 =

90,00

4. Kode nilai / predikat :

75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)

50,01 – 75,00 = Baik (B)

25,01 – 50,00 = Cukup (C)

00,00 – 25,00 = Kurang (K)

- Penilaian Jurnal (Lihat lampiran)

b. Pengetahuan

- Tertulis Uraian dan atau Pilihan Ganda (Lihat lampiran)

- Tes Lisan/Observasi Terhadap Diskusi, Tanya Jawab dan Percakapan

Praktek Monolog atau Dialog

Penilaian Aspek Percakapan

N

o Aspek yang Dinilai

Skala Jumla

h Skor

Skor

Sikap

Kode

Nilai 25 50 75 10

0

Page 200: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

181

N

o Aspek yang Dinilai

Skala Jumla

h Skor

Skor

Sikap

Kode

Nilai 25 50 75 10

0

1 Intonasi

2 Pelafalan

3 Kelancaran

4 Ekspresi

5 Penampilan

6 Gestur

- Penugasan (Lihat Lampiran)

Tugas Rumah

a. Peserta didik menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku peserta didik

b. Peserta didik memnta tanda tangan orangtua sebagai bukti bahwa mereka telah

mengerjakan tugas rumah dengan baik

c. Peserta didik mengumpulkan jawaban dari tugas rumah yang telah dikerjakan

untuk mendapatkan penilaian.

c. Keterampilan

- Penilaian Unjuk Kerja

Contoh instrumen penilaian unjuk kerja dapat dilihat pada instrumen penilaian ujian

keterampilan berbicara sebagai berikut:

Instrumen Penilaian

No Aspek yang Dinilai

Sangat

Baik

(100)

Baik

(75)

Kurang

Baik

(50)

Tidak

Baik

(25)

1 Kesesuaian respon dengan

pertanyaan

2 Keserasian pemilihan kata

3 Kesesuaian penggunaan tata

bahasa

4 Pelafalan

Kriteria penilaian (skor)

100 = Sangat Baik

75 = Baik

50 = Kurang Baik

25 = Tidak Baik

Cara mencari nilai (N) = Jumalah skor yang diperoleh siswa dibagi jumlah skor

maksimal dikali skor ideal (100)

Instrumen Penilaian Diskusi

Page 201: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

182

No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25

1 Penguasaan materi diskusi

2 Kemampuan menjawab pertanyaan

3 Kemampuan mengolah kata

4 Kemampuan menyelesaikan masalah

Keterangan :

100 = Sangat Baik

75 = Baik

50 = Kurang Baik

25 = Tidak Baik

- Penilaian Proyek (Lihat Lampiran)

- Penilaian Produk (Lihat Lampiran)

- Penilaian Portofolio

Kumpulan semua tugas yang sudah dikerjakan peserta didik, seperti catatan, PR, dll

Instrumen Penilain

No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25

1

2

3

4

2. Instrumen Penilaian (terlampir)

a. Pertemuan Pertama

b. Pertemuan Kedua

c. Pertemuan Ketiga

3. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan

a. Remedial

Bagi peserta didik yang belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM), maka guru

bisa memberikan soal tambahan misalnya sebagai berikut :

1) Jelaskan tentang Sistem Pembagian Kekuasaan Negara!

2) Jelaskan tentang Kedudukan dan Fungsi Kementerian Negara Republik

Indonesia dan Lembaga Pemerintah Non Kementerian!

3) Jelaskan tentang Nilai-nilai Pancasila dalam Penyelenggaraan pemerintahan!

CONTOH PROGRAM REMIDI

Sekolah : ……………………………………………..

Kelas/Semester : ……………………………………………..

Mata Pelajaran : ……………………………………………..

Ulangan Harian Ke : ……………………………………………..

Tanggal Ulangan Harian : ……………………………………………..

Page 202: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

183

Bentuk Ulangan Harian : ……………………………………………..

Materi Ulangan Harian : ……………………………………………..

(KD / Indikator) : ……………………………………………..

KKM : ……………………………………………..

No

Nama

Peserta

Didik

Nilai

Ulangan

Indikator

yang Belum

Dikuasai

Bentuk

Tindakan

Remedial

Nilai

Setelah

Remedial

Keterangan

1

2

3

4

5

6

dst

b. Pengayaan

Guru memberikan nasihat agar tetap rendah hati, karena telah mencapai KKM (Kriteria

Ketuntasan Minimal). Guru memberikan soal pengayaan sebagai berikut :

1) Membaca buku-buku tentang Nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik

penyelenggaraan pemerintahan Negara yang relevan.

2) Mencari informasi secara online tentang Nilai-nilai Pancasila dalam kerangka

praktik penyelenggaraan pemerintahan Negara

3) Membaca surat kabar, majalah, serta berita online tentang Nilai-nilai Pancasila

dalam kerangka praktik penyelenggaraan pemerintahan Negara

4) Mengamati langsung tentang Nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik

penyelenggaraan pemerintahan Negara yang ada di lingkungan sekitar.

Mengetahui :

Kepala SMAN 10 Kota Tangsel Guru Mata Pelajaran,

Drs. H. Ahmad Nana Mahmur M,M.Pd Drs. Santoso

NIP.19601030 198403 1 005 NIP. 19660411 200701 1 007

Catatan Kepala Sekolah

......................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................

........................................................

Page 203: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

184

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : SMA Negeri 10 Tangerang Selatan

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas/Semester : XII / Ganjil

Materi Pokok : Rangkaian arus searah

Alokasi Waktu : 8 Minggu x 4 Jam Pelajaran @45 Menit

A. Kompetensi Inti

KI-1 dan KI-2:Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. Menghayati

dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran,

damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif dalam berinteraksi secara efektif sesuai

dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan

alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan internasional”.

KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,

prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,

teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,

kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan

pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya

untuk memecahkan masalah

KI4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan

pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan

kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator

3.1 Menganalisis prinsip kerja peralatan

listrik searah (DC) berikut

keselamatannya dalam kehidupan

sehari-hari

Memahami arus listrik dan pengukurannya

Memahami Hukum Ohm

Menjelaskan arus listrik dalam rangkaian tertutup

Menganalisis hambatan sepotong kawat penghantar

Menganalisis rangkaian hambatan

Menganalisis gabungan sumber tegangan listrik

Memahami Hukum II Kirchoff

Menganalisis energi dan daya listrik

Menganalisis prinsip kerja peralatan listrik searah

(DC) dalam kehidupan sehari-hari

4.1 Melakukan percobaan prinsip kerja

rangkaian listrik searah (DC) dengan

metode ilmiah berikut presentasi hasil

percobaan

Membuat percobaan tentang rangkaian listrik

searah

Menyajikan hasil percobaan tentang rangkaian

listrik searah baik lisan maupun tulisan secara

sistematis

C. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:

Memahami arus listrik dan pengukurannya

Memahami Hukum Ohm

Menjelaskan arus listrik dalam rangkaian tertutup

Menganalisis hambatan sepotong kawat penghantar

Page 204: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

185

Menganalisis rangkaian hambatan

Menganalisis gabungan sumber tegangan listrik

Memahami Hukum II Kirchoff

Menganalisis energi dan daya listrik

Menganalisis prinsip kerja peralatan listrik searah (DC) dalam kehidupan sehari-hari

Membuat percobaan tentang rangkaian listrik searah

Menyajikan hasil percobaan tentang rangkaian listrik searah baik lisan maupun tulisan secara

sistematis

D. Materi Pembelajaran

Rangkaian arus searah

• Arus listrik dan pengukurannya

• Hukum Ohm

• Arus listrik dalam rangkaian tertutup

• Hambatan sepotong kawat penghantar

• Rangkaian hambatan

• Gabungan sumber tegangan listrik

• Hukum II Kirchoff

• Energi dan daya listrik

E. Metode Pembelajaran

Pendekatan : Scientific

Model Pembelajaran : Discovery Learning

Metode : Tanya jawab, wawancara, diskusi dan bermain peran

F. Media Pembelajaran

Media :

Worksheet atau lembar kerja (siswa)

Lembar penilaian

LCD Proyektor

Alat/Bahan :

Penggaris, spidol, papan tulis

Laptop & infocus

G. Sumber Belajar

Buku Fisika Siswa Kelas XII, Kemendikbud, Tahun 2016

Buku refensi yang relevan,

Lingkungan setempat

H. Langkah-Langkah Pembelajaran

4. Pertemuan Ke-4 (4 x 45 Menit)

Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)

Guru :

Orientasi

● Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan syukur kepada Tuhan YME dan berdoa

untuk memulai pembelajaran

● Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin

Page 205: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

186

● Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran.

Aperpepsi

● Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik

dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya

● Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.

● Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan dilakukan.

Motivasi

● Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari dalam kehidupan

sehari-hari.

● Apabila materitema/projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh ini dikuasai dengan baik,

maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang materi :

Hambatan sepotong kawat penghantar

● Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung

● Mengajukan pertanyaan

Pemberian Acuan

● Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.

● Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan KKM pada pertemuan yang

berlangsung

● Pembagian kelompok belajar

● Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan langkah-langkah

pembelajaran.

Kegiatan Inti ( 150 Menit )

Sintak Model

Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran

Stimulation

(stimullasi/

pemberian

rangsangan)

KEGIATAN LITERASI

Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatian pada topik

materi Hambatan sepotong kawat penghantar dengan cara :

→ Melihat (tanpa atau dengan Alat)

Menayangkan gambar/foto/video yang relevan.

→ Mengamati

● Lembar kerja materi Hambatan sepotong kawat penghantar

● Pemberian contoh-contoh materi Hambatan sepotong kawat penghantar untuk dapat

dikembangkan peserta didik, dari media interaktif, dsb

→ Membaca.

Kegiatan literasi ini dilakukan di rumah dan di sekolah dengan membaca materi dari

buku paket atau buku-buku penunjang lain, dari internet/materi yang berhubungan

dengan Hambatan sepotong kawat penghantar

→ Menulis

Menulis resume dari hasil pengamatan dan bacaan terkait Hambatan sepotong kawat

penghantar

→ Mendengar

Page 206: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

187

Pemberian materi Hambatan sepotong kawat penghantar oleh guru.

→ Menyimak

Penjelasan pengantar kegiatan secara garis besar/global tentang materi pelajaran

mengenai materi :

Hambatan sepotong kawat penghantar

untuk melatih rasa syukur, kesungguhan dan kedisiplinan, ketelitian, mencari

informasi.

Problem

statemen

(pertanyaan/

identifikasi

masalah)

CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)

Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak

mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang disajikan dan akan dijawab

melalui kegiatan belajar, contohnya :

→ Mengajukan pertanyaan tentang materi :

Hambatan sepotong kawat penghantar

yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi

tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan

yang bersifat hipotetik) untuk mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan

merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas

dan belajar sepanjang hayat.

Data

collection

(pengumpulan

data)

KEGIATAN LITERASI

Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab pertanyan yang

telah diidentifikasi melalui kegiatan:

→ Mengamati obyek/kejadian

Mengamati dengan seksama materi Hambatan sepotong kawat penghantar yang

sedang dipelajari dalam bentuk gambar/video/slide presentasi yang disajikan dan

mencoba menginterprestasikannya.

→ Membaca sumber lain selain buku teks

Secara disiplin melakukan kegiatan literasi dengan mencari dan membaca berbagai

referensi dari berbagai sumber guna menambah pengetahuan dan pemahaman tentang

materi Hambatan sepotong kawat penghantar yang sedang dipelajari.

→ Aktivitas

Menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yang belum dapat dipahami dari kegiatan

mengmati dan membaca yang akan diajukan kepada guru berkaitan dengan materi

Hambatan sepotong kawat penghantar yang sedang dipelajari.

→ Wawancara/tanya jawab dengan nara sumber

Mengajukan pertanyaan berkaiatan dengan materi Hambatan sepotong kawat

penghantar yang telah disusun dalam daftar pertanyaan kepada guru.

COLLABORATION (KERJASAMA)

Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk:

→ Mendiskusikan

Page 207: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

188

Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas contoh dalam buku paket

mengenai materi Hambatan sepotong kawat penghantar

→ Mengumpulkan informasi

Mencatat semua informasi tentang materi Hambatan sepotong kawat penghantar yang

telah diperoleh pada buku catatan dengan tulisan yang rapi dan menggunakan bahasa

Indonesia yang baik dan benar.

→ Mempresentasikan ulang

Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau mempresentasikan materi dengan

rasa percaya diri Hambatan sepotong kawat penghantar sesuai dengan

pemahamannya.

→ Saling tukar informasi tentang materi :

Hambatan sepotong kawat penghantar

dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya sehingga diperoleh

sebuah pengetahuan baru yang dapat dijadikan sebagai bahan diskusi kelompok kemudian,

dengan menggunakan metode ilmiah yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau

pada lembar kerja yang disediakan dengan cermat untuk mengembangkan sikap teliti,

jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan

kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari,

mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.

Data

processing

(pengolahan

Data)

COLLABORATION (KERJASAMA) dan CRITICAL THINKING (BERPIKIR

KRITIK)

Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah data hasil pengamatan dengan cara

:

→ Berdiskusi tentang data dari Materi :

Hambatan sepotong kawat penghantar

→ Mengolah informasi dari materi Hambatan sepotong kawat penghantar yang sudah

dikumpulkan dari hasil kegiatan/pertemuan sebelumnya mau pun hasil dari kegiatan

mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi yang sedang berlangsung dengan

bantuan pertanyaan-pertanyaan pada lembar kerja.

→ Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai materi Hambatan sepotong kawat

penghantar

Verification

(pembuktian) CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)

Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dan memverifikasi hasil pengamatannya

dengan data-data atau teori pada buku sumber melalui kegiatan :

→ Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang

bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda

sampai kepada yang bertentangan untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin,

taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir

induktif serta deduktif dalam membuktikan tentang materi :

Hambatan sepotong kawat penghantar

antara lain dengan : Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas jawaban

Page 208: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

189

soal-soal yang telah dikerjakan oleh peserta didik.

Generalization

(menarik

kesimpulan)

COMMUNICATION (BERKOMUNIKASI)

Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan

→ Menyampaikan hasil diskusi tentang materi Hambatan sepotong kawat penghantar

berupa kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya

untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis,

mengungkapkan pendapat dengan sopan.

→ Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal tentang materi :

Hambatan sepotong kawat penghantar

→ Mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan tentanag materi Hambatan

sepotong kawat penghantar dan ditanggapi oleh kelompok yang mempresentasikan.

→ Bertanya atas presentasi tentang materi Hambatan sepotong kawat penghantar yang

dilakukan dan peserta didik lain diberi kesempatan untuk menjawabnya.

CREATIVITY (KREATIVITAS)

→ Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan

pembelajaran yang baru dilakukan berupa :

Laporan hasil pengamatan secara tertulis tentang materi :

Hambatan sepotong kawat penghantar

→ Menjawab pertanyaan tentang materi Hambatan sepotong kawat penghantar yang

terdapat pada buku pegangan peserta didik atau lembar kerja yang telah disediakan.

→ Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru melemparkan beberapa

pertanyaan kepada siswa berkaitan dengan materi Hambatan sepotong kawat

penghantar yang akan selesai dipelajari

→ Menyelesaikan uji kompetensi untuk materi Hambatan sepotong kawat penghantar

yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar lerja yang telah

disediakan secara individu untuk mengecek penguasaan siswa terhadap materi

pelajaran.

Catatan : Selama pembelajaran Hambatan sepotong kawat penghantar berlangsung, guru mengamati

sikap siswa dalam pembelajaran yang meliputi sikap: nasionalisme, disiplin, rasa percaya diri,

berperilaku jujur, tangguh menghadapi masalah tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli lingkungan

Kegiatan Penutup (15 Menit)

Peserta didik :

● Membuat resume (CREATIVITY) dengan bimbingan guru tentang point-point penting yang muncul

dalam kegiatan pembelajaran tentang materi Hambatan sepotong kawat penghantar yang baru

dilakukan.

● Mengagendakan pekerjaan rumah untuk materi pelajaran Hambatan sepotong kawat penghantar yang

baru diselesaikan.

● Mengagendakan materi atau tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja yang harus mempelajarai pada

pertemuan berikutnya di luar jam sekolah atau dirumah.

Guru :

● Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa untuk materi pelajaran Hambatan

Page 209: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

190

sepotong kawat penghantar

● Peserta didik yang selesai mengerjakan tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja dengan benar diberi

paraf serta diberi nomor urut peringkat, untuk penilaian tugas

● Memberikan penghargaan untuk materi pelajaran Hambatan sepotong kawat penghantar kepada

kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik.

1. Pertemuan Ke-1 (4 x 45 Menit)

Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)

Guru :

Orientasi

● Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan syukur kepada Tuhan YME dan berdoa

untuk memulai pembelajaran

● Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin

● Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran.

Aperpepsi

● Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik

dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya

● Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.

● Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan dilakukan.

Motivasi

● Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari dalam kehidupan

sehari-hari.

● Apabila materitema/projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh ini dikuasai dengan baik,

maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang materi :

Arus listrik dan pengukurannya

● Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung

● Mengajukan pertanyaan

Pemberian Acuan

● Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.

● Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan KKM pada pertemuan yang

berlangsung

● Pembagian kelompok belajar

● Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan langkah-langkah

pembelajaran.

Kegiatan Inti ( 150 Menit )

Sintak Model

Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran

Stimulation

(stimullasi/

pemberian

rangsangan)

KEGIATAN LITERASI

Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatian pada topik

materi Arus listrik dan pengukurannya dengan cara :

→ Melihat (tanpa atau dengan Alat)

Menayangkan gambar/foto/video yang relevan.

→ Mengamati

Page 210: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

191

● Lembar kerja materi Arus listrik dan pengukurannya

● Pemberian contoh-contoh materi Arus listrik dan pengukurannya untuk dapat

dikembangkan peserta didik, dari media interaktif, dsb

→ Membaca.

Kegiatan literasi ini dilakukan di rumah dan di sekolah dengan membaca materi dari

buku paket atau buku-buku penunjang lain, dari internet/materi yang berhubungan

dengan Arus listrik dan pengukurannya

→ Menulis

Menulis resume dari hasil pengamatan dan bacaan terkait Arus listrik dan

pengukurannya

→ Mendengar

Pemberian materi Arus listrik dan pengukurannya oleh guru.

→ Menyimak

Penjelasan pengantar kegiatan secara garis besar/global tentang materi pelajaran

mengenai materi :

Arus listrik dan pengukurannya

untuk melatih rasa syukur, kesungguhan dan kedisiplinan, ketelitian, mencari

informasi.

Problem

statemen

(pertanyaan/

identifikasi

masalah)

CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)

Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak

mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang disajikan dan akan dijawab

melalui kegiatan belajar, contohnya :

→ Mengajukan pertanyaan tentang materi :

Arus listrik dan pengukurannya

yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi

tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan

yang bersifat hipotetik) untuk mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan

merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas

dan belajar sepanjang hayat.

Data

collection

(pengumpulan

data)

KEGIATAN LITERASI

Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab pertanyan yang

telah diidentifikasi melalui kegiatan:

→ Mengamati obyek/kejadian

Mengamati dengan seksama materi Arus listrik dan pengukurannya yang sedang

dipelajari dalam bentuk gambar/video/slide presentasi yang disajikan dan mencoba

menginterprestasikannya.

→ Membaca sumber lain selain buku teks

Secara disiplin melakukan kegiatan literasi dengan mencari dan membaca berbagai

referensi dari berbagai sumber guna menambah pengetahuan dan pemahaman tentang

materi Arus listrik dan pengukurannya yang sedang dipelajari.

→ Aktivitas

Page 211: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

192

Menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yang belum dapat dipahami dari kegiatan

mengmati dan membaca yang akan diajukan kepada guru berkaitan dengan materi

Arus listrik dan pengukurannya yang sedang dipelajari.

→ Wawancara/tanya jawab dengan nara sumber

Mengajukan pertanyaan berkaiatan dengan materi Arus listrik dan pengukurannya

yang telah disusun dalam daftar pertanyaan kepada guru.

COLLABORATION (KERJASAMA)

Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk:

→ Mendiskusikan

Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas contoh dalam buku paket

mengenai materi Arus listrik dan pengukurannya

→ Mengumpulkan informasi

Mencatat semua informasi tentang materi Arus listrik dan pengukurannya yang telah

diperoleh pada buku catatan dengan tulisan yang rapi dan menggunakan bahasa

Indonesia yang baik dan benar.

→ Mempresentasikan ulang

Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau mempresentasikan materi dengan

rasa percaya diri Arus listrik dan pengukurannya sesuai dengan pemahamannya.

→ Saling tukar informasi tentang materi :

Arus listrik dan pengukurannya

dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya sehingga diperoleh

sebuah pengetahuan baru yang dapat dijadikan sebagai bahan diskusi kelompok kemudian,

dengan menggunakan metode ilmiah yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau

pada lembar kerja yang disediakan dengan cermat untuk mengembangkan sikap teliti,

jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan

kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari,

mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.

Data

processing

(pengolahan

Data)

COLLABORATION (KERJASAMA) dan CRITICAL THINKING (BERPIKIR

KRITIK)

Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah data hasil pengamatan dengan cara

:

→ Berdiskusi tentang data dari Materi :

Arus listrik dan pengukurannya

→ Mengolah informasi dari materi Arus listrik dan pengukurannya yang sudah

dikumpulkan dari hasil kegiatan/pertemuan sebelumnya mau pun hasil dari kegiatan

mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi yang sedang berlangsung dengan

bantuan pertanyaan-pertanyaan pada lembar kerja.

→ Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai materi Arus listrik dan

pengukurannya

Verification CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)

Page 212: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

193

(pembuktian) Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dan memverifikasi hasil pengamatannya

dengan data-data atau teori pada buku sumber melalui kegiatan :

→ Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang

bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda

sampai kepada yang bertentangan untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin,

taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir

induktif serta deduktif dalam membuktikan tentang materi :

Arus listrik dan pengukurannya

antara lain dengan : Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas jawaban

soal-soal yang telah dikerjakan oleh peserta didik.

Generalization

(menarik

kesimpulan)

COMMUNICATION (BERKOMUNIKASI)

Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan

→ Menyampaikan hasil diskusi tentang materi Arus listrik dan pengukurannya berupa

kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya untuk

mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis,

mengungkapkan pendapat dengan sopan.

→ Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal tentang materi :

Arus listrik dan pengukurannya

→ Mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan tentanag materi Arus

listrik dan pengukurannya dan ditanggapi oleh kelompok yang mempresentasikan.

→ Bertanya atas presentasi tentang materi Arus listrik dan pengukurannya yang

dilakukan dan peserta didik lain diberi kesempatan untuk menjawabnya.

CREATIVITY (KREATIVITAS)

→ Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan

pembelajaran yang baru dilakukan berupa :

Laporan hasil pengamatan secara tertulis tentang materi :

Arus listrik dan pengukurannya

→ Menjawab pertanyaan tentang materi Arus listrik dan pengukurannya yang terdapat

pada buku pegangan peserta didik atau lembar kerja yang telah disediakan.

→ Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru melemparkan beberapa

pertanyaan kepada siswa berkaitan dengan materi Arus listrik dan pengukurannya

yang akan selesai dipelajari

→ Menyelesaikan uji kompetensi untuk materi Arus listrik dan pengukurannya yang

terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar lerja yang telah

disediakan secara individu untuk mengecek penguasaan siswa terhadap materi

pelajaran.

Catatan : Selama pembelajaran Arus listrik dan pengukurannya berlangsung, guru mengamati sikap

siswa dalam pembelajaran yang meliputi sikap: nasionalisme, disiplin, rasa percaya diri, berperilaku

jujur, tangguh menghadapi masalah tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli lingkungan

Kegiatan Penutup (15 Menit)

Page 213: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

194

Peserta didik :

● Membuat resume (CREATIVITY) dengan bimbingan guru tentang point-point penting yang muncul

dalam kegiatan pembelajaran tentang materi Arus listrik dan pengukurannya yang baru dilakukan.

● Mengagendakan pekerjaan rumah untuk materi pelajaran Arus listrik dan pengukurannya yang baru

diselesaikan.

● Mengagendakan materi atau tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja yang harus mempelajarai pada

pertemuan berikutnya di luar jam sekolah atau dirumah.

Guru :

● Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa untuk materi pelajaran Arus listrik dan

pengukurannya

● Peserta didik yang selesai mengerjakan tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja dengan benar diberi

paraf serta diberi nomor urut peringkat, untuk penilaian tugas

● Memberikan penghargaan untuk materi pelajaran Arus listrik dan pengukurannya kepada kelompok

yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik.

4. Teknik Penilaian (terlampir)

d. Sikap

- Penilaian Observasi

Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku peserta didik sehari-

hari, baik terkait dalam proses pembelajaran maupun secara umum. Pengamatan

langsung dilakukan oleh guru. Berikut contoh instrumen penilaian sikap

No Nama Siswa Aspek Perilaku yang Dinilai Jumlah

Skor

Skor

Sikap

Kode

Nilai BS JJ TJ DS

1 Soenarto 75 75 50 75 275 68,75 C

2 ... ... ... ... ... ... ...

Keterangan :

• BS : Bekerja Sama

• JJ : Jujur

• TJ : Tanggun Jawab

• DS : Disiplin

Catatan :

1. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:

100 = Sangat Baik

75 = Baik

50 = Cukup

25 = Kurang

2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 100 x 4 =

400

3. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 275 : 4 = 68,75

4. Kode nilai / predikat :

75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)

50,01 – 75,00 = Baik (B)

25,01 – 50,00 = Cukup (C)

00,00 – 25,00 = Kurang (K)

5. Format di atas dapat diubah sesuai dengan aspek perilaku yang ingin dinilai

- Penilaian Diri

Page 214: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

195

Seiring dengan bergesernya pusat pembelajaran dari guru kepada peserta didik, maka

peserta didik diberikan kesempatan untuk menilai kemampuan dirinya sendiri.

Namun agar penilaian tetap bersifat objektif, maka guru hendaknya menjelaskan

terlebih dahulu tujuan dari penilaian diri ini, menentukan kompetensi yang akan

dinilai, kemudian menentukan kriteria penilaian yang akan digunakan, dan

merumuskan format penilaiannya Jadi, singkatnya format penilaiannya disiapkan oleh

guru terlebih dahulu. Berikut Contoh format penilaian :

No Pernyataan Ya Tidak Jumlah

Skor

Skor

Sikap

Kode

Nilai

1

Selama diskusi, saya ikut

serta mengusulkan

ide/gagasan.

50

250 62,50 C 2

Ketika kami berdiskusi,

setiap anggota mendapatkan

kesempatan untuk berbicara.

50

3

Saya ikut serta dalam

membuat kesimpulan hasil

diskusi kelompok.

50

4 ... 100

Catatan :

1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50

2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 4 x 100 = 400

3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (250 : 400) x 100 =

62,50

4. Kode nilai / predikat :

75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)

50,01 – 75,00 = Baik (B)

25,01 – 50,00 = Cukup (C)

00,00 – 25,00 = Kurang (K)

5. Format di atas dapat juga digunakan untuk menilai kompetensi pengetahuan dan

keterampilan

- Penilaian Teman Sebaya

Penilaian ini dilakukan dengan meminta peserta didik untuk menilai temannya

sendiri. Sama halnya dengan penilaian hendaknya guru telah menjelaskan maksud

dan tujuan penilaian, membuat kriteria penilaian, dan juga menentukan format

penilaiannya. Berikut Contoh format penilaian teman sebaya :

Nama yang diamati : ...

Pengamat : ...

No Pernyataan Ya Tidak Jumlah

Skor

Skor

Sikap

Kode

Nilai

1 Mau menerima pendapat

teman. 100

450 90,00 SB 2

Memberikan solusi terhadap

permasalahan. 100

3

Memaksakan pendapat

sendiri kepada anggota

kelompok.

100

Page 215: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

196

4 Marah saat diberi kritik. 100

5 ... 50

Catatan :

1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50 untuk pernyataan yang positif, sedangkan

untuk pernyataan yang negatif, Ya = 50 dan Tidak = 100

2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 5 x 100 = 500

3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (450 : 500) x 100 =

90,00

4. Kode nilai / predikat :

75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)

50,01 – 75,00 = Baik (B)

25,01 – 50,00 = Cukup (C)

00,00 – 25,00 = Kurang (K)

- Penilaian Jurnal (Lihat lampiran)

e. Pengetahuan

- Tertulis Uraian dan atau Pilihan Ganda (Lihat lampiran)

- Tes Lisan/Observasi Terhadap Diskusi, Tanya Jawab dan Percakapan

Praktek Monolog atau Dialog

Penilaian Aspek Percakapan

No Aspek yang Dinilai Skala Jumlah

Skor

Skor

Sikap

Kode

Nilai 25 50 75 100

1 Intonasi

2 Pelafalan

3 Kelancaran

4 Ekspresi

5 Penampilan

6 Gestur

- Penugasan (Lihat Lampiran)

Tugas Rumah

a. Peserta didik menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku peserta didik

b. Peserta didik memnta tanda tangan orangtua sebagai bukti bahwa mereka telah

mengerjakan tugas rumah dengan baik

c. Peserta didik mengumpulkan jawaban dari tugas rumah yang telah dikerjakan

untuk mendapatkan penilaian.

f. Keterampilan

- Penilaian Unjuk Kerja

Contoh instrumen penilaian unjuk kerja dapat dilihat pada instrumen penilaian ujian

keterampilan berbicara sebagai berikut:

Instrumen Penilaian

No Aspek yang Dinilai

Sangat

Baik

(100)

Baik

(75)

Kurang

Baik

(50)

Tidak

Baik

(25)

1 Kesesuaian respon dengan

pertanyaan

Page 216: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

197

No Aspek yang Dinilai

Sangat

Baik

(100)

Baik

(75)

Kurang

Baik

(50)

Tidak

Baik

(25)

2 Keserasian pemilihan kata

3 Kesesuaian penggunaan tata

bahasa

4 Pelafalan

Kriteria penilaian (skor)

100 = Sangat Baik

75 = Baik

50 = Kurang Baik

25 = Tidak Baik

Cara mencari nilai (N) = Jumalah skor yang diperoleh siswa dibagi jumlah skor

maksimal dikali skor ideal (100)

Instrumen Penilaian Diskusi

No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25

1 Penguasaan materi diskusi

2 Kemampuan menjawab pertanyaan

3 Kemampuan mengolah kata

4 Kemampuan menyelesaikan masalah

Keterangan :

100 = Sangat Baik

75 = Baik

50 = Kurang Baik

25 = Tidak Baik

- Penilaian Proyek (Lihat Lampiran)

- Penilaian Produk (Lihat Lampiran)

- Penilaian Portofolio

Kumpulan semua tugas yang sudah dikerjakan peserta didik, seperti catatan, PR, dll

Instrumen Penilain

No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25

1

2

3

4

5. Instrumen Penilaian (terlampir)

d. Pertemuan Pertama

e. Pertemuan Kedua

f. Pertemuan Ketiga

6. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan

c. Remedial

Page 217: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

198

Bagi peserta didik yang belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM), maka

guru bisa memberikan soal tambahan misalnya sebagai berikut :

4) Jelaskan tentang Sistem Pembagian Kekuasaan Negara!

5) Jelaskan tentang Kedudukan dan Fungsi Kementerian Negara Republik

Indonesia dan Lembaga Pemerintah Non Kementerian!

6) Jelaskan tentang Nilai-nilai Pancasila dalam Penyelenggaraan pemerintahan!

CONTOH PROGRAM REMIDI

Sekolah : ……………………………………………..

Kelas/Semester : ……………………………………………..

Mata Pelajaran : ……………………………………………..

Ulangan Harian Ke : ……………………………………………..

Tanggal Ulangan Harian : ……………………………………………..

Bentuk Ulangan Harian : ……………………………………………..

Materi Ulangan Harian : ……………………………………………..

(KD / Indikator) : ……………………………………………..

KKM : ……………………………………………..

No

Nama

Peserta

Didik

Nilai

Ulangan

Indikator yang

Belum

Dikuasai

Bentuk

Tindakan

Remedial

Nilai Setelah

Remedial Keterangan

1

2

3

4

5

6

dst

d. Pengayaan

Guru memberikan nasihat agar tetap rendah hati, karena telah mencapai KKM (Kriteria

Ketuntasan Minimal). Guru memberikan soal pengayaan sebagai berikut :

5) Membaca buku-buku tentang Nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik

penyelenggaraan pemerintahan Negara yang relevan.

6) Mencari informasi secara online tentang Nilai-nilai Pancasila dalam kerangka

praktik penyelenggaraan pemerintahan Negara

7) Membaca surat kabar, majalah, serta berita online tentang Nilai-nilai Pancasila

dalam kerangka praktik penyelenggaraan pemerintahan Negara

8) Mengamati langsung tentang Nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik

penyelenggaraan pemerintahan Negara yang ada di lingkungan sekitar.

Mengetahui : Tangerang Selatan, 15 Juli

2019

Kepala SMA Negeri 10 Tangsel Guru Mata Pelajaran,

Drs. H. Ahmad Nana Mahmur M. M.Pd Muklas, S.Pd

NIP 19601030 198403 1 005 NIP 19711106 200604 1 010

Page 218: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

199

Catatan Kepala Sekolah

....................................................................................................................................................

....................................................................................................................................................

....................................................................................................................................................

....................................................................................................................................................

............................................................

Page 219: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

200

Lampiran- 15 Data Guru dan Staff

DAFTAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

SMA NEGERI 10 KOTA TANGERANG SELATAN Kecamatan Kec. Ciputat, Kabupaten Kota Tangerang Selatan, Provinsi Prov. Banten

N

o Nama

Status

Kepega

waian

Jenis

PTK

Keterangan

Jenj

ang

Jurusan/P

rodi Sertifikasi Mengajar

1

Aditya

Firdaus

Tenaga

Honor

Sekolah

Tenaga

Administ

rasi

Sekolah S1

Bahasa

Indonesia

2

Ahmad

Nana

Mahmur

Mulyana PNS

Kepala

Sekolah S2 lainnya

Matematik

a

3

Anita

Ekawati PNS

Guru

Mapel S1

Matematik

a

Matematik

a

Matematik

a (Umum)

4 Ardani

Tenaga

Honor

Sekolah

Petugas

Keaman

an

SMA

/

seder

ajat Umum

5

Aris

Stiadi

Tenaga

Honor

Sekolah

Tenaga

Administ

rasi

Sekolah S1 Ekonomi

6

Baihatur

Ridwan

Tenaga

Honor

Sekolah

Pesuruh/

Office

Boy

Pake

t C Umum

7

Budi

Santoso PNS

Guru

Mapel S1

Hama dan

Penyakit

Tumbuhan Biologi

Biologi

Lintas

Minat,

Biologi

8 Cahri

Tenaga

Honor

Sekolah

Pesuruh/

Office

Boy

SMP

/

seder

ajat Umum

9

Dewi

Ariani PNS

Guru

Mapel S1

Matematik

a

Matematik

a

Matematik

a

1 Dwi PNS Guru S1 Bahasa Bahasa Bahasa

Page 220: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

201

0 Antinings

ih

Mapel Indonesia Indonesia Indonesia

1

1

Dwi

Purnomo

Tenaga

Honor

Sekolah

Pesuruh/

Office

Boy

SMA

/

seder

ajat Umum

1

2

Eny

Retno

Dewi

Setyanin

gsih PNS

Guru

Mapel S1 Seni Tari Seni Tari

Seni

Budaya

1

3 Eva Dewi

Tenaga

Honor

Sekolah

Tenaga

Administ

rasi

Sekolah S1

Manajeme

n

Akuntansi

1

4 Fajriah PNS

Tenaga

Administ

rasi

Sekolah S1

Guru

Kelas

SD/MI

1

5

Fela

Lestia

Tenaga

Honor

Sekolah

Tenaga

Administ

rasi

Sekolah S1

Perbankan

Syariah

1

6

Fikri

Azhari

Tenaga

Honor

Sekolah

Tenaga

Administ

rasi

Sekolah S1

Administr

asi Negara

1

7

Hanna

Susanti PNS

Guru

Mapel S1 Ekonomi Ekonomi Ekonomi

1

8

Herman

Syukur

Waruwu

Guru

Honor

Sekolah

Guru

Kelas S2

Pendidika

n Agama

Kristen

Pendidika

n agama

Kristen

1

9

Herni

Juwita PNS

Guru

Mapel S1 Sejarah Sejarah Sejarah

2

0 Indrijanti PNS

Guru

Mapel S1 Ekonomi

Ekonomi

(umum,

koperasi,

akuntansi) Ekonomi

2

1

Jul Frikli

Kurniawa

n

Tenaga

Honor

Sekolah

Tenaga

Perpusta

kaan S2

Manajeme

n

Pendidika

Page 221: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

202

n

2

2

Koesoem

astoeti PNS Guru BK S1

Kurikulum

dan

Teknologi

Pendidika

n

Bimbingan

dan

Konseling

(Konselor)

Bimbingan

dan

Konseling

(Konselor)

2

3

Lily

Vebrina

Guru

Honor

Sekolah

Guru

Mapel S1 Fisika

Fisika,

Prakarya

kewiraush

aan

2

4

Linda

Sahara PNS Guru BK S1

Bimbingan

dan

Konseling

(Konselor)

Bimbingan

dan

Konseling

(Konselor)

Bimbingan

dan

Konseling

(Konselor)

2

5

Lini Sri

Haryani PNS

Guru

Mapel S1

Pendidika

n

Kewargan

egaraan

(PKn)

Pendidika

n

Kewargan

egaraan

(PKn)

Pendidika

n

Kewargan

egaraan

(PKn)

2

6

Mahwiya

h PNS

Guru

Mapel S1

Bahasa

Inggris

Bahasa

Inggris

Bahasa

inggris

2

7

Muhamm

ad Fahry

Sugali

Guru

Honor

Sekolah

Guru

Mapel S1

Pendidika

n

Kewargan

egaraan

(Pkn)

Pendidika

n

Kewargan

egaraan

(PKn)

2

8 Muklas PNS

Guru

Mapel S1

Pendidika

n Teknik

Pembangu

nan Fisika Fisika

2

9 Mundirin

Guru

Honor

Sekolah

Guru

Mapel S1

Pendidika

n Agama

Islam

Pendidika

n Agama

Islam

3

0

Nurhadi

Muhamm

ad

Guru

Honor

Sekolah

Guru

Mapel S2

Bahasa

Indonesia

Bahasa

indonesia

3

1 Nursalim PNS

Guru

Mapel S1

Ilmu

Pengetahu

an Sosial

(IPS) Sejarah Sejarah

3

2

Paisal

Cakrawil

Guru

Honor

Guru

Mapel S1

Pendidika

n Jasmani

Pendidika

n Jasmani

Page 222: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

203

aga Sekolah dan

Kesehatan

dan

Kesehatan

3

3

Pinasthi

Tri

Ariyani

Guru

Honor

Sekolah

Guru

Mapel S1 Sosiologi

Sosiologi,

sejarah

3

4

Pritami

Elysa

Guru

Honor

Sekolah

Guru

TIK S1

Teknologi

Informasi

dan

Komunika

si (TIK)

Teknologi

Informasi

dan

Komunika

si (TIK),

prakarya

dan

kewirausa

haan

3

5

Rifa

Kusmiati

Guru

Honor

Sekolah

Guru

Mapel S2 Kimia

Geografi,

kimia

3

6 Robi

Tenaga

Honor

Sekolah

Petugas

Keaman

an

SMA

/

seder

ajat Umum

3

7 Rohmat

Tenaga

Honor

Sekolah

Pesuruh/

Office

Boy

Putu

s SD Umum

3

8

Rostiana

Ambar

Sari

Guru

Honor

Sekolah

Guru

Mapel S1

Matematik

a

Matematik

a

3

9 Santoso PNS

Guru

Mapel S1 Geografi Geografi Geografi

4

0 Septian

Tenaga

Honor

Sekolah

Petugas

Keaman

an

SMA

/

seder

ajat Umum

4

1

Siti

Marfuah

Guru

Honor

Sekolah

Guru

Mapel S1

Muatan

Lokal

Seni

Budaya

4

2

Siti

Mariam

Guru

Honor

Sekolah

Guru

Mapel S1 Biologi

BTQ,

Biologi

4

3

Siti

Toyibah PNS

Guru

Mapel S1 Sosiologi Sosiologi Sosiologi

4 Siti Guru Guru S1 Pendidika

Pendidika

Page 223: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

204

4 Wardah Honor

Sekolah

Mapel n Agama

Islam

n Agama

Islam

4

5

Sri

Jumiatun

Guru

Honor

Sekolah

Guru

Mapel S1

Bahasa

Jepang

Bahasa

jepang

4

6

Sri

Lestari PNS

Guru

Mapel S2

Pendidika

n Ilmu

Pengetahu

an Alam

(IPA) Kimia Kimia

4

7

Sri

Pujiati PNS

Guru

Mapel S2

Teknologi

Pembelaja

ran

Matematik

a

Matematik

a

4

8

Sri

Wahyuni

Tenaga

Honor

Sekolah

Pesuruh/

Office

Boy

Putu

s SD Umum

4

9 Sriyani

Tenaga

Honor

Sekolah

Tenaga

Administ

rasi

Sekolah S1

Manajeme

n Sumber

Daya

Manusia

5

0

Susilowat

i Ariadi PNS

Guru

Mapel S1 Akuntansi

Ekonomi

(umum,

koperasi,

akuntansi)

Ekonomi,

Akuntansi

Syariah

5

1

Susrita

Yanti PNS

Guru

Mapel S1

Pendidika

n Bahasa

Indonesia

Bahasa

Indonesia

Bahasa

Indonesia

5

2

Totonafo

Ndraha

Tenaga

Honor

Sekolah

Tenaga

Administ

rasi

Sekolah S1

Pendidika

n Agama

Kristen

5

3

Ulfa Riza

Sumarlin

Tenaga

Honor

Sekolah

Tenaga

Administ

rasi

Sekolah S1

Manajeme

n Sumber

Daya

Manusia

5

4

Ulfiati

Rahmah PNS

Guru

Mapel S1 Biologi Biologi Biologi

5

5 Undang PNS

Guru

Mapel S1

Pendidika

n Jasmani

dan

Kesehatan

Pendidika

n Jasmani

(OR dan

kesehatan)

Pendidika

n Jasmani

(OR dan

kesehatan)

5 Usep Tenaga Pesuruh/ SMP Umum

Page 224: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

205

6 Suherma

n

Honor

Sekolah

Office

Boy

/

seder

ajat

5

7

Yana

Maulana

Tenaga

Honor

Sekolah

Pesuruh/

Office

Boy

SMP

/

seder

ajat Umum

5

8 Zuhairiah PNS

Guru

Mapel S1

Bahasa

Inggris

Bahasa

Inggris

Bahasa

Inggris

Page 225: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

206

Lampiran- 16 Undangan Workshop

Page 226: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

207

Lampiran-17 Sertifikat Seminar

Page 227: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

208

Lampiran- 19 Data Guru Yang Melanjutkan Pasca sarjana

Data Guru Yang Sudah Menempuh Jenjang Pendidikan S2

No. Nama Jurusan

1. Ahmad Nana Mahmur Mulyana Matematika

2. Herman Syukur Waruwu Pendidikan Agama Kristen

3. Nurhadi Muhammad Bahasa Indonesia

4. Rifa Kusmiati Kimia

5. Sri Lestari Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam

(IPA)

6. Sri Pujiati Teknologi Pembelajaran

7. Jul Frikli Kurniawan Manajemen Pendidikan

Data Guru Yang Sedang Menempuh Jenjang Pendidikan S2

No. Nama Jurusan

1. Herni Juwita Sejarah

2. Mahwiyah Bahasa inggris

3. Hanna Susanti Ekonomi

Page 228: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

209

Lampiran- 19 Output Evaluasi Kinerja Guru

Page 229: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

210

Page 230: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

211

Lampiran- 20 Sertifikat Pelatihan

Page 231: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

212

Page 232: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

213

Lampiran- 21 Uji Referensi

Page 233: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

214

Page 234: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

215

Page 235: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

216

Page 236: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

217

Page 237: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

218

Page 238: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

219

Page 239: STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 10 Kota Tangerang

220

Lampiran- 23Biodata Penulis

Annisa Silviani Rizqy, lahir di

Bekasi, 17 Desember. Putri satu-

satunya dari pasangan Bapak Ahmad

Nasrullah dan Ibu Karlin. Tempat

Tinggal di Jl. Bahagia Utama II A,

Kavling Wisma Bahagia RT 004 RW

007 Bekasi Utara. Penulis

menempuh pendidikan diantaranya di

MI Attaqwa 02 Annur Bekasi, SMP

Attaqwa Pusat Bekasi, MAN 1 Kota Bekasi dan Jurusan Manajemen Pendidikan pada

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Kegururan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2015-2019

dan lulus dengan menyandang gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd). Penulis pernah aktif

dalam organisasi intra kampus yaitu Himpunan Mahasiswa (HMJ) Manajemen

Pendidikan tahun 2016, Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan (DEMA-FITK) tahun 2017, Senat Mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan (SEMA-FITK) tahun 2018. Penulis juga mengikuti organisasi ekstra kampus

seperti Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan Ikatan Mahasiswa Manajemen

Pendidikan/Manajemen Pendidikan Islam/Administrasi Pendidikan Seluruh Indonesia

(IMMAPSI).

Email: [email protected].