STRATEGI HUMAS DALAM MEMPERTAHANKAN CITRA POSITIF...
Transcript of STRATEGI HUMAS DALAM MEMPERTAHANKAN CITRA POSITIF...
STRATEGI HUMAS DALAM MEMPERTAHANKAN CITRA POSITIF SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana
Strata Satu (S.1) dalam Ilmu Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah
Oleh: REVIANI
NIM : UK. 150164
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM KONSENTRASI PUBLIC RELATION
FAKULTAS DAKWAH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN
JAMBI 2019
MOTTO
“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.”(QS.An-Nahl:125).1
1Al-Qur’an Dan Terjemahan, (Jakarta: Darus Sunnah, 2002),125
ABSTRAK
Penelitian ini dilatar belakangi oleh permasalahan humas yang ada di SMK Negeri 4 Kota Jambi, yang mana praktisi humasnya belum berfungsi secara optimal dikarenakan juga merangkap jabatan sebagai guru pengajar dan kurikulum. Adapun tujuan dari penelitian ini diantaranya ingin mengupas bagaimana Strategi Humas SMK Negeri 4 Kota Jambi dalam Meningktkan Citra Positif dan ingin juga membahas program-program apa saja yang diterapkan Humas SMK Negeri 4 Kota Jambi dalam Meningkatkan Citra Positif.
Metode yang digunakan yaitu menggunakan pendekatan kualitatif deskriftif yaitu penelitian yang menekankan pada quality atau hal yang terpenting dari sifat suatu barang atau jasa berupa kejadian atau fenomena atau gejala sosial adalah makna dibalik kejadian tersebut yang dapat dijadikan pelajaran berharga bagi suatu pengembangan konsep dan teori. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa program yang diterapkan humas SMK Negeri 4 Kota Jambi dalam mempertahankan citra positif yaitu berupa program rutin dan non rutin. Program rutinnya meliputi, pembuatan annual report, aktif di media sosial, pembuatan press release, komunikasi internal, komunikasi eksternal, dan media visit dan media gathering. Program non rutinnya berupa pembuatan iklan layanan masyarakat dan penyediaan tenaga kerja dari alumni sekolah bagi perusahaan atau industri yang membutuhkan. Namun dalam pelaksanaannya terdapat kendala yang mengganggu jalannya program tersebut. Kendala tersebut adalah waktu, kurangnya kerja sama antar guru, serta kurangnya etika dan kedesiplinan siswa. Adapun strategi yang digunakan yakni dengan memposting setiap kegiatan-kegiatan sekolah setiap harinya lewat instagram, facebook, dan web secara tidak langsung menginformasikan kepada khalayak luas kondisi sekolah yang bisa mengangkat citra positif sekolah. Begitu juga dengan program media visit dan media gathering yang melakukan pendekatan dengan media. Apabila hubungan dengan media terjalin dengan baik, otomatis berita yang akan disampaikan akan baik pula. Misalnya melalui media gathering, pihak humas SMK Negeri 4 Kota Jambi mengundang semua wartawan media massa (cetak dan elektronik). Akhirnya penulis merekomendasikan untuk perlu dikaji lebih dalam lagi tentang strategi-strategi yang lebih relevan yang harus dilakukan oleh seorang humas di sekolah kedepannya. Khususnya pada bagian humas SMK Negeri 4 Kota Jambi yang merupakan jembatan bagi sekolah dalam berkomunikasi dengan khalayak ataupun sekolah lainnya.
PERSEMBAHAN
Alhamdulillah
karya tulis ini saya persembahkan kepada ayahanda (Helmi) dan Ibunda (Martini)
Yang tercinta, tersayang dan ku banggakan terimakasih atas semua pengorbanan dan kasih sayang
dorongan dan do’a yang selalu tercurah buatku atas semua saran dan semangat yang selalu diberikan,
Kepada Bapak/Ibu guru dan dosen yang tidak pernah lelah mencurahkan segala ilmunya untuk membimbingku
terimakasih atas pengorbanan kalian semua semoga segenggam keberhasilan ini
menjadi amal ibadah dan kesuksesan dimasa yang akan datang semoga Allah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
Aamiin.... SPESIAL BUAT ORANG-ORANG TERDEKATKU..
Adikku: Naila dan Muhammad Rayhan Azzami, Bibiku: Nursusanti Pamanku: Nasrul Ami Fikri, Public Relation Family, dan yang terakhir buat
seseorang yang masih menjadi rahasia ilahi, terimakasih untuk semuanya yang penah tercurah untukku.
Untuk seseorang di relung hati percayalah bahwa hanya ada satu namamu yang selalu kusebut-sebut dalam benih-benih do’a ku, semoga
keyakinan dan takdir ini terwujud, insyaallah jodohnya kita bertemu atas ridho dan izin Allah Swt.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayahnya skripsi
dengan judul “Strategi Humas Dalam Meningkatkan Citra Positif Sekolah Menengah Kejuruan Negeri” dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW sang suri teladan umat, yang telah membawa umat manusia kealam yang terang benderang dengan cahaya iman, taqwa dan ilmu pengetahuan.
Dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari berbagai ujian dan cobaan. Namun, semua itu patut disyukuri, karena banyak sekali pengalaman dan pelajaran yang penulis dapatkan dari penyelesaian skripsi ini. Dukungan dan motivasi dari berbagai pihak juga penulis dapatkan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Oleh karenaitu, penulis ingin mengucapakan terimakasih kepada: 1. Bapak Drs. Jamaluddin , M.Ag selaku Dosen Pembimbing I dan Ibu
Mardalina, S.Ag.,M.Ud selaku Dosen Pembimbing II, yang selalu meluangkan waktu dalam membimbing dan memotivasi demi kesempurnaan penyusunan skripsi ini.
2. Bapak Drs. Sururuddin, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing Akademik. 3. Bapak Drs. Sururudin M.PD, selaku ketua prodi Komunikasi Dan Penyiaran
Islam dan ibu Mardalena S.Ag, M.Ud selaku sekretaris prodi Komunikasi Dan Penyiaran Islam.
4. Bapak Samsu, S.Ag, M.Pd.I, Ph.DSelaku Dekan Fakultas Dakwah UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi.
5. Bapak Dr. Ruslan Abdul Gani, SH.,M.Hum selaku wakil dekan I Fakultas Dakwah UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi.
6. Bapak Dr. Hadri Hasan, M.A selaku Rektor UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi.
7. Bapak Prof. Dr. H. Su‟aidi, MA, P.hd, Bapak Dr. H.Hidayat, M.Pd, dan Ibu Dr. Fadhlillah selaku Wakil Rektor I, II, dan III UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi.
8. Seluruh Dosen Fakultas Dakwah UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi. Terimakasih banyak atas ilmu yang telah diberikan semoga dapat menjadi bekal bagi penulis untuk mengaplikasikan ilmu tersebut menjadi suatuk bermanfaatan.
9. Seluruh karyawan dan karyawati dilingkungan akademik Fakultas Dakwah UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi.
10. Kepala perpustakaan UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi beserta staFfnya serta kepala perpustakaan wilayah Jambi.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................... i
NOTA DINAS ............................................................................................ ii
PENGESAHAN ........................................................................................ iii
MOTTO .................................................................................................... iv
SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI ........................... v
PERSEMBAHAN ..................................................................................... vi
ABSTRAK ................................................................................................ vii
KATA PENGANTAR ............................................................................ viii
DAFTAR ISI .............................................................................................. x
DAFTAR GAMBAR .............................................................................. xii
DAFTAR TABEL ................................................................................... xiii
PEDOMAN TRANSLITERASI ........................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar BelakangMasalah ........................................................ 1
B. Permasalahan ....................................................................... 5
C. Batasan Masalah................................................................... 5
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ......................................... 5
E. Kerangka Teori..................................................................... 6
F. Metode Penelitian............................................................... 18
G. Pemeriksaan Keabsahan Data ............................................ 22
H. Studi Relevan ..................................................................... 24
BAB II PROFIL SMK NEGERI 4 KOTA JAMBI
A. Profil SMK Negeri 4 Kota Jambi ....................................... 27
B. Visi dan Misi ...................................................................... 27
C. Struktur Organisasi............................................................. 28
D. Sarana dan Prasarana.......................................................... 37
BAB III PROSES PERENCANAAN PROGRAM HUMAS DALAM
MEMPERTAHANKAN CITRA POSITIF SMK NEGERI 4
KOTA JAMBI
A. Proses Perencanaan Program Humas dalam Memperthankan
Citra Positif SMK Negeri 4 Kota Jambi .............. ………..44
B. Program-Program Humas SMK Negeri 4 Kota Jambi dalam
Mempertahankan Citra Positif ......................................... 51
BAB IV KENDALA DAN STRATEGI HUMAS SMK NEGERI 4
KOTA JAMBI DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF
A. Kendala Humas SMK Negeri 4 Kota Jambi dalam
Mempertahankan Citra Positif ........................................... 59
B. Strategi Humas SMK Negeri 4 Kota Jambi dalam
Mempertahankan Citra
Positif……………………………………………………62
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................ 68
B. ImplikasiPenelitian ............................................................. 69
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
CURRICULUM VITAE
Daftar Tabel
Tabel 1: Data Jumlah Siswa .................................................................... 35
Tabel 2: Luas Area dan Bangunan ........................................................... 37
Tabel 3: Data Sarana Utama Sumber Belajar .......................................... 38
Tabel 4: Data Sarana Penunjang .............................................................. 40
Tabel 5: Data Parasarana ......................................................................... 42
Daftar Gambar
Gambar 1: Pembentukan Citra ................................................................. 16
Gambar 2: Grafik penerimaan siswa baru ............................................... 63
TRANSLITERASI2
A. Alfabet
Arab Indonesia Arab Indonesia ṭ ط ا ẓ ظ B ب „ ع T ت Gh غ Th ث F ف J جḥ ح Q ق K ك Kh خ L ل D د M م Dh ذ n ن R ر h ه Z ز w و S ش , ء Sh شṣ ص y ي ḍ ض
B. Vokal dan Harakat
Arab Indonesia Arab Indonesia Arab Indonesia
ḭ اى Ā ا A ا
Aw او Á اى U ا Ay اى Ū او I ا
C. Tā’ Marbūṭ ah
Transliterasi untuk Tā’ Marbūṭ ahini ada tiga macam:
1. Tā’ Marbūṭ ahyang mati atau mendapat harakat sukun, maka transliterasinya adalah /h/.
Arab Indonesia ال ة Ṣ alāh Mir‟āh مر ا ة
2Tim Penyusun, PanduanPenulisanKaryaIlmiahMahasiswaFakultasUshuluddin IAIN STS Jambi (Jambi: Fak. Ushuluddin IAIN STS Jambi, 2014), 136-137.
2. Tā’ Marbūṭ ahhidup atau yang mendapat harakat fathah, kasrah dan dammah, maka transliterasinya adalah /t/.
Arab Indonesia Wizārat al-Tarbiyah وزارة التر بية Mir‟āt al-zaman مر اة الس من
3. Tā’ Marbūṭ ahyang berharakat tanwin maka transliterasinya adalah
/tan/tin/tun/.
Arab Indonesia فجئة
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Komunikasi merupakan proses kegiatan yang terus menerus yang tidak
mempunyai akhir dari permulaan. Dalam komunikasi, bahasa merupakan alat
komunikasi untuk melahirkan perasaan dan pikiran manusia. Komunikasi yang
terjadi diantara dua orang atau lebih dalam bentuk percakapan akan berjalan
dengan baik selama ada kesamaan makna diantara pihak yang melakukan
komunikasi. Begitu juga suatu perusahaan sangat membutuhkan komunikasi, baik
itu komunikasi internal maupun eksternal, guna menjalin hubungan baik dengan
publiknya. Publik merupakan hal terpenting dalam suatu perusahaan, karena baik
atau buruknya ditentukan oleh publik perusahaan tersebut.
“[S]uatu perusahaan dalam melakukan komunikasi dengan publiknya
merupakan suatu orang yang handal dalam bidangnya, yaitu seorang humas”.3
Humas (hubungan masyarakat) adalah aktivitas komunikasi dua arah dengan
publik (perusahaan atau organisasi), yang bertujuan untuk menumbuhkan saling
pengertian, saling percaya, dan saling membantu/kerja sama. Perkembangan ilmu
komunikasi berjalan sesuai dengan kemajuan masyarakat diberbagai bidang,
misalnya industri, perdagangan, dan bahkan politik serta pemerintah. Pada setiap
perusahaan atau instansi yang bersifat sosial maupun komersil, sangatlah
memungkinkan untuk memiliki suatu ketergantungan hubungan baik dengan
sesama perusahaan atau instansi terkait. Ketergantungan tersebut tidak lain
disebabkan karena keinginan untuk pencapaian tujuan perusahaan atau instansi
tersebut, maka dari itu dibutuhkan suatu hubungan kerja yang baik antara kedua
belah pihak dalam usaha pencapaian tujuannya. Disinilah peran humas sangat
dibutuhkan dalam upaya untuk menciptakan dan membina hubungan baik
tersebut.
3 Soemirat, et. al., Dasar-Dasar Public Relations (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2008),
9.
Dalam proses kegiatannya, humas dibagi menjadi dua bagian yaitu kedalam
(internal publik) dan keluar (eksternal publik). Hubungan keluar diantaranya
adalah hubungan dengan masyarakat sekitar perusahaan dan publik luar
perusahaan. Sedangkan hubungan kedalam yaitu, hubungan dengan karyawan
perusahaan.4
Humas dalam menjalin hubungan dengan publik haruslah mempunyai
strategi humas, khususnya dalam menjalin hubungan dengan publik eksternal
perusahaan. Menjalin hubungan dan komunikasi yang baik dengan publik
merupakan salah satu peran dan fungsi humas. Hubungan ini harus terbina dengan
baik dan harmonis guna pencapaian tujuan bersama, yaitu tujuan perusahaan atau
instansi. Humas bertindak sebagai komunikator atau mediator untuk membantu
mendengar apa yang menjadi keinginan dan harapan publik, yang mana biasanya
dilakukan melalui contact humas maupun surat dari publiknya
Dalam menjalin hubungan yang baik dengan publik eksternal perusahaan,
tentunya perusahaan harus melibatkan humas sebagai wakil dari perusahaan atau
instansi. Sebagaimana yang dikatakan oleh Onong Utjana Efendi bahwa “[S]alah
satu fungsi humas itu adalah membina serta menjalin hubungan yang harmonis dengan
publiknya”. 5 Di indonesia setiap institusi dan perusahaan sudah mempunyai humas
disalah satu divisi ataupun bidangnya, hal ini dikarenakan humas sebagai pelaku
komunikasi internal dan eksternal perusahaan sebagai jembatan untuk menjalin hubungan
baik dengan publiknya.
Komunikasi merupakan kegiatan yang penting dalam menjalin suatu
hubungan antara seorang dengan seorang yang lain. Terlebih komunikasi yang
ada didalam sebuah lembaga pendidikan seperti sekolah. Salah satu komunikasi
penting di sekolah dilakukan oleh seorang humas. Humas pada umumnya
berkomunikasi langsung dengan masyarakat dan untuk dapat mengetahui keadaan
sebenarnya di lapangan, humas memerlukan bantuan dari pihak dalam maupun
luar sekolah. Humas memiliki peran untuk menginformasikan aktifitas dan
4 Jalaluddin Rakhmat Metode Penelitian Komunikasi, dilengkapi Contoh Analisis Statistik
(Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009), 136. 5 Onong Uchjana Efendi, Ilmu Komunikasi dan Praktek (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2006), 136.
perkembangan sekolah, prestasi sekolah, program dan kegiatan sekolah harus
secara transparan kepada publik agar mendapatkan simpati dan juga citra positif
dari banyak kalangan.
Sekolah adalah sebuah lembaga pendidikan yang merupakan suatu wadah
atau tempat diamana proses pendidikan itu berlangsung. Pendidikan disemua
jenjang sangat penting, baik dari SD, SMP, maupun SMA/SMK. Sekolah
Menengah yang bersifat umum memiliki peran besar untuk menetukan nantinya
peserta didik dapat melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi maupun terjun dalam
dunia kerja. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) diselenggarakan sebagai sekolah
lanjutan dari SMP/MTs sesuai dengan bakat, minat dan kemampuan dalam rangka
memenuhi kebutuhan/kesempatan kerja yang sedang berkembang di daerah
tersebut. SMK merupkan salah satu pilihan siswa lulusan SMP untuk melanjutkan
studinya.
Kebanyakan masyarakat lebih memilih untuk menempuh jalur pendidikan
formal yang bersifat umum. Hal tersebut disebabkan kurangnya sosialisasi kepada
masyarakat mengenai potensi yang dimiliki SMK, bahwa lulusan SMK memiliki
yang lebih untuk terjun kedalam dunia kerja dibandingkan SMA. Oleh karena itu
SMK memerlukan usaha lebih keras untuk dapat menarik minat masyarakat agar
mendapatkan kepercayaan bahwa sekolah yang bersifat kejuruan lebih
menjanjikan masa depan. Untuk itu diperlukan suatu fungsi humas didalam
sekolah sebagai media sosialisasi.
Manajemen SMK didesain untuk mencapai tujuan utama SMK secara
efektif dan efesien, yaitu menyiapkan lulusan yang siap memasuki dunia kerja dan
bekerja. Merencanakan dan melakukan program sedekat mungkin dengan kondisi
di tempat kerja merupakan tugas penting SMK. Aktivitas kehumasan sangat
penting dalam mengkomunikasikan, menyebarluaskan, sebagai perantara dengan
pihak luar dalam mempromosikan keunggulan-keunggulan yang dimiliki SMK,
tidak terkecuali SMKN4 Kota Jambi. Aktivitas kehumasan tersebut antara lain
mempromosikan SMKN 4 Kota Jambi kepada masyarakat melalui media secara
langsung, maka keberadaan humas di SMKN 4 Kota Jambi sangat diperlukan
guna menerangkan daya tangkap masyarakat mengenai keunggulan sekolah.
SMKN 4 Kota Jambi merupakan sekolah menengah kejuruan yang
termasuk dalam kategori SMK kelompok seni, kerajinan, dan pariwisata yang
beralamtkan di Jl. Jendral Urip Sumoharjo, No. 31, Sungai Putri, Kec. Danau
Sipin, Kota Jambi, Provinsi Jambi. Terdiri dari 6 jurusan yakni, jurusan Jasa
Boga, jurusan Patiseri, jurusan Kecantikan Kulit, jurusan Kecantikan Rambut,
Jurusan Tata Busana dan jurusan Akomodasi Perhotelan. Sebagai sekolah Negeri,
SMKN 4 Kota Jambi menyadari akan pentingnya peran hubungan masyarakat
(humas) di sekolah untuk mempertahankan eksistensinya. Pelaksanaan aktivitas
kehumasan dimaksdukan supaya pihak internal dan eksternal khususnya
masyarakat mengenal dan bertambah pengetahuan mengenai SMKN 4.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti, diperoleh data
bahwa di SMKN 4 Kota Jambi mempunyai fungsi bagian humas meskipun belum
berfungsi secara optimal. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor,
diantaranya pengurus humas yang mempunyai fungsi ganda seperti merangkap
sebagai guru mata pelajaran dan kurikulum.
Permasalahan SMK saat ini yaitu adanya opini masyarakat yang
menyatakan bahwa SMK merupakan pilihan terakhir setelah sekolah-sekolah
SMA Negeri yang lainnya, karena sebagian para siswa lulusan SMP yang tidak
diterima di SMA Negeri pilihan berikutnya adalah SMK. Oleh karena itu, lulusan
SMK dipandang tidak sebaik para lulusan SMA Negeri, hal tersebut berdampak
negatif terhadap citra dan eksistensi sekolah-sekolah SMK termasuk salah satunya
SMKN 4 Kota Jambi.
Dengan adanya fenomena tersebut SMKN 4 Kota Jambi harus berusaha
lebih keras lagi untuk meningkatkan citra sekolah. Untuk itu fungsi seorang
humas dirasa sangat penting untuk dijadikan media dalam membangun kembali
citra positif SMKN 4 Kota Jambi. Selain itu fungsi humas juga menjadi sosialisasi
sekolah kepada masyarakat, serta menambah pengetahuan publik mengenal
SMKN 4 Kota Jambi, diharapkan dapat tercipta opini publik yang positif terhadap
sekolah, menambah keharmonisan antara sekolah dengan masyarakat dan
terdorong untuk memberikan dukungan terhadap berbagai kegiatan yang
dilaksanakan sekolah.
Beberapa upaya telah dilakukan humas sekolah ini dalam upaya
meningkatkan serta membangun kembali citra sekolah. Pelaksanaan promosi
keluar maupun kedalam melalui persentase ke beberapa Sekolah Menengah
Pertama (SMP) dan penyebaran brosur secara rutin dilaksanakan setiap tahunnya
merupakan bukti upaya sekolah untuk mensosialisasikan diri kepada publik.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, pokok masalah yang diangkat sebagai
kajian utama dalam penelitian ini adalah: bagaimana strategi humas SMKN 4
Kota Jambi dalam membangun citra positif? Dalam upaya membenarkan pokok
masalah tersebut, maka masalah yang akan diangkat dalam penelitian ini, yaitu:
1. Bagaimana program humas pada SMK Negeri 4 Kota Jambi dalam
mempertahankan citra positif?
2. Apa saja yang menjadi kendala dalam mempertahankan citra positif di SMK
Negeri 4 Kota Jambi ?
3. Bagimana strategi humas pada SMK Negeri 4 Kota Jambi dalam
mempertahankan citra positif ?
C. Batasan Masalah
Agar masalah dalam penelitian ini tidak semakin meluas dan menyimpang
dari tujuan yang semula direncanakan sehingga mempermudah untuk
mendapatkan data dan informasi yang diinginkan, penulis membatasi masalah
hanya pada bagaimana strategi humas yang digunakan SMKN 4 Kota Jambi
dalam mampertahankan citra positif.
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan yang ingin dicapai dari
penelitian ini yaitu:
1. Untuk mengetahui program humas pada SMK Negeri 4 Kota Jambi.
2. Untuk mengetahui apa saja yang menjadi kendala dan hambatan dalam
meningkatkan citra positif di SMK Negeri 4 Kota Jambi.
3. Untuk mengetahui strategi humas pada SMK Negeri 4 Kota Jambi
Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah:
1. Secara akademis, hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah khazanah
keilmuan bagi pengembangan ilmu komunikasi khususnya bidang kehumasan
mengenai peningkatan kepercayaan atau citra perusahaan atau instansi dimata
konsumen ataupun masyarakat atas suatu fenomena/peristiwa/kejadian yang
terjadi yang berkaitan dengan perusahan.
2. Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan
masukan bagi SMKN 4 Kota Jambi, terutama dalam melaksanakan tugas-
tugas kehumasan, yaitu meningkatkan citra positif dimata publik ataupun
masyarakat.
E. Kerangka Teori
Agar tulisan yang dihasilkan oleh penulis jelas, tepat sasaran dan lebih
terarah, penulis menganggap diperlukan adanya kerangka teori sebagai landasan
berfikir agar mendapatkan konsep dasar yang benar, tepat dan jelas dalam
penyusunan skripsi ini.
1. Pengertian Strategi
Kata strategi berasal dari bahasa Yunani “Strategos” yang merupakan
penggabungan dari akar kata “Stratos” yang berarti militer, dan “Agos” yang
artinya pemimpin. Strategi dalam konteks awalnya, diartikan sebagai generalship
atau suatu yang dilakukan oleh para jeneral dalam membuat rencana dalam
menaklukan musuh dan memenangkan peperangan, tidaklah mengherankan jika
pada awalnya bahkan hingga sekarang strategi ini masih populer dan digunakan
secara luas dalam duna militer.6
McNichols dalam J. Salusu mengatakan bahwa:
[S]trategi ialah suatu seni menggunakan kecakapan dan sumber daya suatu
organisasi untuk mencapai sasarannya melalui hubungannya yang efektif
dengan lingkungan dalam kondisi yang paling menguntungkan. Artinya
strategi merupakan kerangka dasar organisasi dengan menggunakan
sumberdaya yang ada dalam organisasi untuk mendapatkan hubungan yang
6 Setiawati Hari Purnomo, Manajemen Strategi Sebuah Konsep Pengantar (Jakarta:
Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Univ. Negeri Jakarta, 1 998) 8.
menguntungkan. Strategi yang dibuat harus menyesuaikan dengan lingkungan
yang berubah sehingga strategi menjadi fleksibel untuk diterapkan dalam
lingkungan.7
Pengertian strategi menurut para ahli:8
a. Istilah strategi menurut Stainer dan Miner adalah “[S]rategi mengacu pada
formulasi misi, tujuan dan objektif dasar perusahaan, strategi-strategi program
dan kebijakan untuk mencapainya, dan metode yang diperlukan untuk
memastikan bahwa strategi dimpelemntasikan untuk mencapai tujuan-tujuan
perusahaan”.9
b. Menurut Porter strategi merupakan “[F]ormula berbasis luas mengenai cara
bisnis bersaing; tujuan apa yang ingin dicapai, dan kebijakan apa yang
diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut”.10
c. Ahmad S. Adnanputra, M.A, M.S, pakar public relations dalam nasakah
workshop yang berjudul public relations strategy (1990) mengatakan bahwa:
“[S]trategi adalah bagian terpadu dari suatu rencana (plan) , sedangkan
rencana merupakan produk dari suatu perencanaan (planning) yang pada
akhirnya perencanaan adalah salah satu fungsi dasar proses manajemen”.11
d. Menurut Syamsudin: [S]trategi mengandung arti antara lain yaitu rencana dan
anggaran seksama untuk mencapai tujuan, seni dalam menyiasati pelaksanaan
rencana atau program untuk mencapai tujuan dan sebuah penyesuaian
(adaptasi) terhadap lingkungan untuk menampilkan fungsi dan peran penting
untuk mencapai keberhasilan hidup”.12
Tahapan-tahapan strategi humas itu sendiri dibentuk melalui dua komponen
yang saling berkaitan, yaitu komponen sasaran dan komponen sarana. Komponen
7 J. Salusu 2006, 101
8 Sukristono, Perencanaan Strategi Bank (Jakarta: Gahlia Indonesia, 1992) 9 Yosal Iriantara, Manajemen Strategi Public Relations (Jakarta: Ghalia Indonesia,
2004), 12. 10 Yosal Iriantara, Manajemen Strategi Public Relations, 12. 11 Rosadi Ruslan, Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi, Konsep dan
Aplikasi (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005), 123. 12 M. Din Syamsudin, Etika Agama Dalam Membangun Masyarakat Madani (Jakarta:
PT. Logos Wacan Ilmu, 2002), 127.
sasaran pada umumnya yaitu stakeholder dan publik yang memiliki kepentingan
yang sama. Sedangkan komponen sarana yaitu segala sesuatu yang dapat
digunakan untuk mencapai sasarn tersebut, baik yang berupa materi maupun non
materi. Apabila kedua komponen tersebut digunakan secara maksimal, maka akan
mendapatkan hasil yang memuaskan.13
Untuk dapat memeberikan kontribusi kepada rencana kerja jangka panjang,
paraktisi humas harus dapat melakukan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Menyampaikan fakta dan opini, baik yang beredar di dalam maupun di luar
organisasi. Bahan-bahan tersebut dapat diperoleh dari kliping media massa
dalam kurun waktu tertentu, dengan melakukan penelitian terhadap naskah
pidato pimpinan, bahan yang dipublikasikan perusahaan atau lembaga, serta
melakukan wanwancara tertentu dengan pihak-pihak yang berkepentingan
atau dipandang penting.
b. Menelusuri dokumen resmi perusahaan dan mempelajari perubahan yang
terjadi secara historis. Perubahan umumnya disertai dengan oerubahan sikap
perusahaan atau lembaga terhadap publik atau sebaliknya.
c. Melakukan analisis SWOT (strenghets/kekuatan, weaknes/kelemahan,
opportunities/peluang, dan treats/ancaman). Komponen strengths dan
weakneas dikaji dari unsur-unsur yang berasal dari dalam perusahaan.
Sedangkan kedua komponen lainnya, yaitu opportunities dan threats dikaji
dari lingkungan dimana ia berada. Peluangan dan ancaman bisa muncul dari
unsur-unsur seperti peraturan pemerintah, kecemburuan masyarakat, nilai
masyarakat, perubahan struktur kependudukan, pandangan yang telah beredar
di masyarakat, situasi ekonomi, perubahan politik, tekanan yang muncul dari
para environmentalis dan sebagainya.14
Strategi-strategi humas dalam mencapai tujuan yang ingin dicapai terdapat
dua strategi, yaitu:
13 Rosadi Ruslan, Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi, Konsep dan
Aplikasi, 125. 14 Rhenald Kasali, Manajemen Public Relaton, Konsep dan Aplikasinya di Indonesia
(Jakarta: Pustaka Utama Grafiti, 2005), 34-35.
a. Starategi Manajemen Humas
Manajemen starategi seringkali disebut sebagai rencana jangka panjang
perusahaan/lembaga. Dalam suatu rencana jangka panjang, perusahaan
menetapkan garis-garis besar tindakan strategis yang akan diambil dalam kurun
waktu tertentu.
Manajemen strategi humas merupakan suatu proses pengorganisasian
jangka panjang dari berbagai fakta, sumber informasi yang menyangkut sesuatu
“kekuatan dan kelemahan” yang dimiliki oleh lembaga bersangkutan, hingga
pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen kehumasan yang aktivitasnya untuk
menangkap “peluang yang ada” secara langsung atau tidak langsung bertujuan
menciptakan suatu persepsi atau kesan-kesan yang positif, baik diberikan secara
individual maupun penilaian opini publik yang menguntungkan lembaga,
organisasi, nama perusahaan dan produknya di masa-masa mendatang yang penuh
dengan risiko ancaman persaingan cukup tajam.15
Kegunaan dari manajemen strategis yaitu sebagai kerangka acuan kerja
(frame work) dalam rangka menyelesaikan setiap masalah strategis dalam
lembaga atau organisasi. Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penerapan
manajemen startegi menurut Ruslan yaitu:16
1) Memberikan arah dan tujuan yang jelas dalam jangka panjang.
2) Membantu lembaga atau organisasi beradaptasi pada perubahan yang akan
mungkin terjadi di masa yang akan datang.
3) Menciptakan suatu operasional dan fungsional menajemen perusahaan akan
lebih efektif dan efisien dalam menghadapi persaingan yang kian tajam.
4) Mengidentifikasi keunggulan komparatif suatu organisasi dalam lingkungan
yang semakin berisiko tinggi.
5) Aktivitas pembuatan strategi akan mempertinggi kemampuan perusahaan atau
lembaga untuk mencegah timbulnya berbagai masalah yang akan datang.
6) Ketertarikan karyawan dalam pembuatan strategi akan lebih memotivasi
dalam tahap-tahap pelaksanaannya.
15Rosady Ruslan. Manajemen Humas dan Komunikasi Konsep dan Aplikasi (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2002), 135.
16 Rosady Ruslan. Manajemen Humas dan Komunikasi Konsep dan Aplikasi, 144.
7) Aktivitas yang saling tumpang tindih antar divisi akan dapat dihindarkan.
Seorang praktisi humas tidak dibenarkan mengabaikan pelaksanaan dalam
penyusunan rencana jangka panjang, sebab rencana jangka panjang inilah yang
menjadi pegangan bagi praktisi humas untuk menyusun berbagai rencana teknis,
dan langkah komunikasi yang akan diambil sehari-hari. Kemudian untuk
bertindak secara strategis kegiatan humas harus menyatu dengan visi dan misi
perusahaan/lembaga.
Strategi manajemen juga dimaksudkan agar perusahaan dapat dikendalikan dengan baik untuk mencapai tujuannya. Oleh karena itu, hal yang paling dasar bagi setiap manajer di dalam perusahaan adalah mengetahui dengan pasti arah yang sedang dituju oleh perusahaan dan arah bagian yang dipimpinnya.17
b. Strategi Operasional Humas
Agar kinerja humas mencapai sasaran sesuai dengan yang diharapkan oleh
lembaga atau perusahaan, maka dalam melaksanakan tugasnya praktisi umas
harus senantiasa dekat dengan pimpinan puncak organisasi.
Disamping itu, humas juga berfungsi untuk menciptakan iklim yang
kondusif dalam mengembangkan tanggung jawab serta partisipasi antara
organisasi/lembaga dan masyarakat (khalayak sebagai sasaran) untuk
mewujudkan tujuan bersama. Fungsi tersebut dapat diwijudkan melalui beberapa
aspek pendekatan atau srategi humas.
a. Strategi Operasional
Melalui pelaksanaan program humas yang dilakukan dengan pendekatan
kemasyarakat melalui mekanisme sosial cultural dan nilai-nilai yang berlaku
dimasyarakat dari opini publik atau kehendak masyarakat terekam pada setiap
berita atau surat pembaca dan lain sebagainya yang dimuat diberbagai media
massa. Artinya pihak humas mutlak bersikap atau berkemampuan untuk
mendengar, bukan sekedar mendengar mengenai aspirasi yang ada di dalam
masyarakat, baik mengenai etika, moral maupun nilai-nilai kemasyarakatan yang
dianut.
17 Rhenald Kasali, Manajemen Public Relaton, Konsep dan Aplikasinya di Indonesia, 42.
b. Pendekatan Persuasif dan Edukatif
Fungsi humas adalah menciptakan komunikasi dua arah (timbal balik)
dengan menyebarkan informasi dari perusahaan/lembaga kepada publiknya yang
bersifat mendidik dan memberikan penerangan, maupun dengan melakukan
pendekatan persuasif, agar tercipta saling pengertian, menghargai, pemahaman,
toleransi dan sebagainya.
c. Pendekatan Tanggungjawab Sosial Humas
Menumbuhkan tanggung jawab sosial bahwa tujuan dan sasarn yang hendak
dicapai tersebut bukan ditujukan untuk mengambil keuntungan sepihak dari
publik sasarnnya (masyarakat), namun untuk memperoleh keuntungan bersama.
d. Pendekatan Kerja Sama
Berupaya membina hubungan yang harmonis antara organisasi dengan
bergabai kalangan, baik hubungan ke dalam (intenal relations) maupun hubungan
keluar (eksternal relations) untuk meningkatkan kerja sama, guna memperoleh
opini publik serta perubahan sikap yang positif bagi kedua belah pihak (mutual
understanding).
e. Pendekatan Koordinatif dan Introgatif
Untuk memperluas peranan humas di masyarakat, amak fungsi humas
dalam arti sempit hanya mewakili perusahaan/lembaganya. Tetapi peranan yang
lebih luas adalah berpartisipasi dalam menunjang program pembangunan
nasional, dan mewujudkan ketahanan nasional dibidang politik, ekonomi, dan
sosial budaya.
Berkaitan dengan penjelasan langkah-langkah pokok dari aspek pendekatan
dan strategi komunikasi humas dalam untuk menjalin berbagai hubungan posistif
dengan publik internal dan eksternal tersebut di atas, dapat ditarik suatu
pengertian yang mencakupi peranan humas di berbagai kegiatan dilapangan,
yaitu:
1) Menginformasikan (to inform)
2) Menerangkan (to explain)
3) Menyarankan (to suggest)
4) Membujuk (to persuade)
5) Mengundang (to invite)
6) Meyakinkan (to convince)
Dari pendekatan-pendekatan yang sudah disebutkan diatas, diaharapkan
humas dapat menjalin berbagai hubungan positif baik dengan publik internal
maupun eksternal.
Adapun manfaat keuntungan yang diperoleh sebagaimana yang diungkapan
Rosady Ruslan sebagai berikut:18
a. Humas akan lebih mengetahui secara jelas dan rinci mengenai suatu system
terpadu, baik pola perencanaan, kebijakan, keputusan yang akan diambil, visi
dan arah tujuan lembaga yang bersangkutan. Dengan demikian tidak akan
terjadi kesalahan dalam penyampaian pesan atau informasi yang bersasl dari
lembaga kepada publiknya. Berkaitan dengan tugasnya sebagai mediator dan
komunikator, humas dapat mengetahui sejauh mana batas-batas pesan atau
informasi yang dapat dipublikasikan. Selain itu, juga dapat diketahui pesan
“apa” dan “bagaimana” yang tidak boleh dipublikasikan kepada publik.
b. Dapat diketahui megenai batasan wewenang dan tanggung jawab dalam
memberikan keterangan/informasi.
c. Agar dapat berhubungan secara langsung dan segera dengan pimpinan
puncak, tanpa melalui perantara. Dengan demikian fungsi kehumasan dapat
dilakukan secara optimal, antisipatif, dan preventif.
d. Dapat mengetahui secara langsung dengan tepat latar belakang suatu
kebijakan perencanaan, kebijaksanaan, arah dan tujuan organisasi yang
hendak dicapai, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
e. Dapat menjalankan fungsi kehumasan secara proaktif dan dinamis serta
fleksibel sebagai narasumber atau pengatur saluran informasi.
f. Dapat melakukan seluruh rangkaian kegiatan dari mulai memonitor,
merekam, menganalisis, menelaah hingga menevaluasi.
g. Dapat secara langsung memberikan sumbang saran, idea atau gagasan
mengenai suatu rencana atau program kerja kepada pimpinan.
18
Rosadi Ruslan. Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi, Konsep dan Aplikasi. (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005), 131-133.
2. Humas
”[P]engertian humas secara umum adalah salah satu bagian dari organisasi
yang berfungsi melakukan interaksi, hubungan, dan kerja sama dengan
masyarakat yang terkait dengan organisasi tersebut”. 19 Humas merupakan
singkatan dari hubungan masyarakat yang bertanggung jawab dalam membangun
dan mempertahankan reputasi, citra, dan komunikasi yang baik dan bermanfaat
antara organisasi.
Dalam perkembangannya, humas memiliki berbagai macam defenisi dan
interprestasi. Menurut Majelis Humas Dunia, “[H]umas adalah seni dan ilmu
sosial dalam menganalisis kecendrungan, memperkirakan akibat-akibat,
memberikan saran kepada pimpinan perusahaan serta melaksanakan program
tindakan terencana yang melayani, baik kepentingan organisasi dan
khalayaknya”.20
Cutlip Center Broom mendefenisikan humas “[S]ebagai usaha terencana
untuk memengaruhi pandangan melalui karakter yang baik serta tindakanyang
bertanggung jawab, didasarkan atas komunikasi dua arah yang saling
memuaskan”.21 Sedangkan menurut Frank Jefkins, humas adalah [S]esuatu yang
merangkum keseluruhan komunikasi yang terencana, baik itu kedalam maupun
keluar antara sesuatu organisasi dengan semua khalayaknya dalam rangka
mencapai tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling penegrtian”.22
Menurut Dominick, humas mencakup hal-hal sebagai berikut:23
a. Humas memiliki kaitan erat dengan opini publik.
Pada satu sisi, praktisi humas berupaya untuk memengaruhi publik agar
memberikan opini yang positif bagi organisasi atau perusahaan, namun pada sisi
lain humas harus berupaya mengumpulkan informasi dari khalayak,
19 Https:/www.maxmanroe.com/vid/organisasi/pengertian-humas.html. Diakses tanggal 29
Januari, jam 20.45 WIB. 20 Morissan. Manajemen Public Relations, Strategi Menjadi Humas Profesional. (Jakarta:
Kencana Prenada Media Group), 2008, 8. 21 Morissan. Manajemen Public Relations, Strategi Menjadi Humas Profesional, 7. 22 Ibid, 8. 23 Ibid
menginterpretasikan informasi itu dan melaporkannya kepada manajemen jika
informasi itu memiliki pengaruh terhadap keputusan manajemen.
b. Humas memiliki kaitan erat dengan komunikasi.
Praktisi humas bertanggung jawab menjelaskan tindakan perusahaan kepada
khalayak yang berkepentingan dengan organisasi atau perusahaan. Khalayak yang
berkepentingan akan selalu tertarik dengan apa saja yang dilakukan perusahaan.
Praktisi humas harus memberikan perhatian terhadap pikiran dan perasaan
khalayak terhadap organisasi. Humas harus menjadi saluran bolak balik antara
organisasi dan khalayaknya.
c. Humas merupakan fungsi manajemen
Humas berfungsi membantu manajemen dalam menetapkan tujuan yang
hendak dicapai serta menyesuaikan diri terhadap lingkungan yang berubah.
Humas juga harus secara rutin memberikan saran kepada manajemen. Humas
harus memiliki kegiatan yang terencana dengan baik. Bagian humas harus mampu
mengorganisir dan mengarahkan dirinya untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Kusumastuti dalam bukunya Dasar-Dasar Humas menjelaskan bahwa tujuan
humas dibagi kedalam tiga aspek yakni:24
a. Terpelihara dan Terbentuknya Saling Pengertian (Aspek Kognisi)
Saling pengertian dimulai saling mengetahui atau mengenal. Uangkapan
“tak kenal maka tak sayang” pada banyak fenomena memberikan jalan disitulah
humas berawal. Tujuan humas pada akhirnya adalah membuat publik publik dan
organisasi/lembaga saling mengenal. Baik mengenal kebutuhan, kepentingan,
harapan, maupun budaya masing-masing. Dengan demikian, aktifitas kehumasan
haruslah menunjukkan adanya usaha komunikasi untuk mencapai saling kenal dan
mengerti tersebut.
b. Menjaga dan membentuk saling percaya (Asfek Afeksi)
Bila aspek pertama mengarah pada penguatan dan perubahan pengetahuan
(kognisi), maka tujuan berikutnya adalah lebih pada tuuan emosi, yakni pada
sikap (afeksi) saling percaya. Untuk mencapai percaya ini, prinsip-prinsip
komunikasi persuasive dapat diterapkan. Sikap saling percaya keberadaannya
24 Frida Kusumastuti, Dasar-Dasar Humas (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2002), 20.
masih bersifat laten (tersembunyi), yakni ada pada keyakinan seseorang (publik)
akan kebaikan/ketulusan orang lain (organisasi/lembaga) dan juga pada keyakinan
organisasi/lembaga akan kebaikan/ketulusan publiknya.
c. Memlihara dan menciptakan kerja sama (Aspek Psikomotoris)
Tujuan berikutnya adalah dengan komunikasi diharapkan akan terbentuknya
bantuan dan kerja sama nyata. Artinya, bantuan dan kerja sama ini sudah dalam
bentuk perilaku atau termanifestasikan dalam bentuk tindakan tertentu
3. Citra
Citra dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah “Image”, image dalam
komunikasi adalah “The Pictite In Ourhead” (gambar yang ada dalam kepala
kita). Yang dimaksud dengan gambar disini adalah “mental picture” (gambar
mental) yakni gambar mental mengandung unsur positif dan negatif.25
Pengertian citra menurut para ahli:
a. Menurut Frank Jefkins dalam bukunya Public Relations Technique,
menyimpulkan bahawa “[C]itra diartikan sebagai kesan seseorang atau
individu tentanfg sesuatu yang muncul sebagai hasil dari pengetahuan dan
pengalamannya”.26
b. Bill Canton dalam Sukatendel (1990) mengatakan bahwa “[C]itra adalah
kesan persaan, gamabaran dari publik terhadap perusahaan; kesan yang
dengan sengaja diciptakan dai suatu objek , orang atau organisasi”27.
4. Macam-macam Citra
Menurut Frank Jefkins ada beberapa macam citra, yaitu:28
a. Citra cermin (Mirror image)
Yang dimaksud citra cermin disini diyakini oleh perusahaan bersangkutan,
terutama apar pemimpinnya yang selalu merasa dalam posisi baik tanpa
mengacuhkan kesan dari masyarakat luar.
25 Neni Yulianti, Dasar-Dasar Public Relations (Bandung: Kencana Prenada Media
Group, 2005), 43. 26 Soleh Soemirat, et. al., Dasar-Dasar Public Relations (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2008), 114. 27 Soleh Soemirat, el. al., 111-112 28 Rosadi Ruslan, Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi, Konsep dan
Aplikasi (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005), 76-78.
b. Citra kini (Current image)
Citra terbentuk dari kabar yang beredar, dari cerita-cerita, dari mulut
kemulut yang pernah memiliki pengetahuan dan pengalaman atas pelayanan
perusahaan.
c. Citra keinginan (Wish image)
Citra keinginan adalah seperti apa yang diinginkan dan dicapai oleh pihak
manajemen terhadap lembaga/perusahaan, atau produk yang ditampilkannya.
d. Citra perusahaan ( Corporate image)
Citra ini adalah yang berkaitan dengan sosok perusahaan sebagai tujuan
utamanya, bagaimana menciptakan citra positif perusahaannya, lebih dikenal,
diterima oleh publiknya dan lain sebagainya.
e. Citra sebaneka (Multiple image)
Citra ini merupakan pelengkap dari citra perusahaan.
f. Citra penampilan (Performance image)
Citra penampilan lebih ditujukan kepada subjeknya, bagaimana kinerja atau
penampilan dari para professional pada perusahaan bersangkutan, misalnya dalam
memberikan berbagai jenis pelayanan, menyambut telepon dan lain sebagainya.
5. Proses Pembentukan Citra
Proseses pembentukan citra dalam struktur kognitif yang sesuai dengan
pengertian system komunikasi dijelaskan oleh John S. Nimpoeno, dalam laporan
penelitian tentang tingkah laku konsumen, seperti yang dikutip Danasaputra,
sebagai berikut:29
29 Ibid, 115.
Gambar 1
Model Pembentukan Citra
Respon Perilaku
stimulus
Ransang
Model pembentukan citra ini menunjukkan bagaimana stimulus yang
berasal dari luar diorganisasikan dan mempengaruhi respons. Stimulus (ransang)
yang diberikan pada individu dapat diterima atau ditolak. Jika rangsang ditolak,
proses selanjutnya tidak akan berjalan, hal ini menunjukkan bahwa rangsang
tersebut tidak efektif dalam mempengaruhi individu karena tidak ada perhatian
dari individu tersebut. Sebaliknya, jika rangsang itu diterima oleh individu ,
berarti terdapat komunikasi dan perhatian dari organisme, dengan demikian proses
selanjutnya akan berjalan.
Empat komponen diatas yaitu persepsi-kognisi-motivasi-sikap, merupakan
citra individu terhadap rangsang. Somirat dan Elvirano mendefenisikan proses
pembentukan citra daiatas sebagai berikut:30
a. Persepsi
Diartikan sebagai hasil pengamatan terhadap unsur lingkungan yang
dikaitkan dengan suatu proses suatu pemaknaan. Dengan kata lain, individu akan
memberikan makna terhadap rangsang beerdasarkan pengalamannya mengenai
rangsang. Kemampuan mempersepsi itulah yang dapat melanjutkan proses
pembentukan citra. Persepsi atau pandangan invididu akan posistif apabila
informasi yang diberikan oleh ransang dapat memenuhi kognisi individu. 30
Kognisi
Persepsi sikap
motivasi
b. Kognisi
Merupakan suatu keyakinan dari individu terhadap stimulasi. Keyakinan ini
akan timbul apabila individu telah mengerti rangsang tersebut, sehingga individu
harus diberikan informasi-informasi yang cukup yang dapat mempengaruhi
perkembangan kognisinya.
c. Motivasi dan sikap
Hal ini akan menggerakkan respons seperti yang diinginkan oleh pemberi
stimulus. Motif adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong
keinginan individu unruk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai
suatu tujuan.
d. Sikap
Sikap merupakan kecendrungan bertindak, berpresepsi, berpikir, dan merasa
dalam menghadapi objek, ide, situasi atau nilai. Sikap bukan perilaku, tetapi
merupakan kecendrungan untuk berprilaku dengan cara-cara tertentu.skap
mempunyai daya dorong dan motivasi. Sikap menentukan apa yang disukai,
diharapkan, dan diinginkan. Sikap mengandung aspek evaluatif, artinya
mengandung nilai menyenangkan atau tidak menyenangkan. Sikap ini juga dapat
diperteguh atau diubah.
Dengan demikian, bahwa proses pembetukan citra pada akhirnya akan
menghasilkan sikap, pendapat, tanggapan, atau perilaku tertentu. Artinya dari
keempat pembentukan citra diatas memiliki hubungan saling keterkaitan satu
sama lainnya dalam menjalankan suatu proses perencanaan. Untuk mengetahui
bagaimana citra suatu perusahaan atau lembaga dimata publiknya dibutuhkan
adanya suatu penelitian. Melalui penelitian, perusahaan/lembaga dapat
mengetahui secara pasti sikap publik terhadap perusahaan/lembanganya,
mengetahui apa yang disukai dan apa yang tidak disukai oleh publiknya.
F. Metode Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kualitatif dengan metode deskriptif. Yaitu penelitian yang ditujukan kepada
pemecahan masalah yang diselidiki dengan mengambarkan atau melukiskan objek
penelitian yang ada pada masalah sekarang berdasarkan fakta-fakta dan
sebagaimana adanya pada objek.
Pendekatan kualitatif memusatkan perhatian pada prinsip-prinsip umum
yang mendasari perwujudan sebuah makna dari gejala-gejala sosial di dalam
masyarakat. Objek analisis dalam pendekatan kualitatif adalah makna dari gejala-
gejala sosial dan budaya dengan menggunakan kebudayaan dari masyarakat
bersangkutan (mempelajari serta berbaur dengan orang-orang disekitar tempat
penelitian tersebut, dalam hal ini adalah bagan humas dan para guru SMKN 4
Kota Jambi) untuk memperoleh gambaran mengenai kategorisasi tertentu.31
Sebagaimana yang dikemukakan Jalaluddin Rahmat bahwa:
[P]enelitian deskriptip ditujukan untuk mengumpulkan informasi aktual secara rinci yang melukiskan gejala yang ada, mengidentifikasi masalah atau memeriksa kondisi dan praktek-praktek yang berlaku, membuat perbandingan atau evaluasi dan menentukan apa yang dilakukan orang lain dalam menghadapi masalah yang sama apa yang dilakukan dari pengalaman mereka, kemudian menetukan serta menetapkan rencana dan mengambil keputusan dalam memecahkan suatu masalah pada waktu yang akan datang apabila hendak melakukan penelitian pada objek dan masalah yang sama di instansi atau lembaga lainnya.32
2. Setting dan Subjek Penelitian
Setting penelitian adalah SMKN 4 Kota Jambi yang beralamatkan JL. JEND
URIP SUMOHARJONO NO. 31, Sungai Putri, Kec. Danau Sipin, Kota Jambi,
Provinsi Jambi. Pemilihan setting didasarkan karena strategi Public Relations
sangat besar peranannya dalam meningkatkan citra positif sekolah, sehingga
masyarakat lebih mengenal keunggulan SMKN 4 Kota Jambi. Selain itu
pemilihan lokasi penelitian didasarkan pada jarak yang dekat.
Subjek penelitian berpusat pada segenap tenaga humas SMK Negeri 4 Kota
Jambi, yakni ketua, anggota pokja humas/mading, anggota pokja daily worker,
anggota pokja pameran, anggota pokja web sekolah dan anggota pokja
administrasi.
31 Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi, Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi
Komunikasi di Masyarakat (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2007), 302. 32 Jalaluddin Rakhmat Metode Penelitian Komunikasi, dilengkapi Contoh Analisis
Statistik (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009),
3. Sumber dan Jenis Data
a. Sumber data
[S]umber data dalam penelitian ini terdiri dari, manusia, situasi/peristiwa dan dokumentasi. Sumber perkatan manusia berbentuk perkataan maupun tindakan orang yang bisa memberikan data melalui wawancara, sumber data suasana/peristiwa berupa suasan yang bergerak (peristiwa) ataupun diam (suasana) meliputi ruangan, suasana dan proses. Sumber data dokumenter atau berbagai referensi yang menjadi bahan rujukan dan berkaitan langsung dengan masalah yang diteliti.33
b. Jenis data
1) Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari lapangan, dan yang
menjadi sumber data primer adalah semua pihak yang berada di lingkungan
SMKN 4 Kota Jambi, yakni kepala sekolah, para pegawai dan bagian humas
SMKN 4 Kota Jambi.
2) Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh orang
yang melakukan penelitian dari sumber-sumber yang telah ada seperti dari
perpustakaan, dokumen-dokumen resmi, dan literatur-literatur yang diperoleh dari
bagian humas SMKN 4 Kota Jambi, seperti buku tentang kehumasan, kliping,
buletin, arsip-arsip, karya ilmiah berupa foto-foto atau rekaman yang dapat
mendukung peneliti mengenai penelitiannya.
4. Metode Pengumpulan Data
Prosedur pengumpulan data dalam studi ini menggunakan tiga teknik yang
dilakukan secara berulang-ulang agar keabsahan datanya dapat
dipertanggungjawabkan, yaitu:
a. Observasi
Metode observasi dapat diartikan sebagai pengamatan langsung terhadap
objek untuk mengetahui keberadaan objek, situasi, konteks dan maknanya dalam
upaya pengumpulan data penelitian. Observasi atau pengamatan langsung
33 Mohd. Arifullah, et. al., Panduan Penulisan Karya Ilmiah Mahasiswa Fakultas
Ushuluddin IAIN STS Jambi (Fak. Ushuluddin IAIN STS Jambi, 2016), 62.
merupakan kegiatan pemusatan perhatian semua onjek dengan menggunakan
seluruh indera.
Metode pengumpulan data melalui observasi, selain dilakukan dengan jalan
mengamati berbagai langkah atau strategi humas di SMK Negeri 4 Kota Jambi
dalam upaya meningkatkan citra positif pada masyarakat secara langsung. Metode
ini digunakan untuk mengetahui tentang berbagai kenyataan praktis yang terjadi
dilokasi, dan bertujuan umtuk memperoleh data yang akurat dan objektif.
b. Wawancara
Wawancara merupakan proses dialog antara peneliti dan objek peneliti,
yaitu tujuannya mendapatkan informasi langsung dari narasumber atau responden.
Wawancara dalam pengumpulan data sangat berguna untuk mendapatkan data
dari orang pertama, menjadi pelengkap terhadap data yang dikumpulkan melalui
alat lain.
Wawancara ini dilakukan untuk menghimpun data-data mengenai
berbagailangkah atau strategi yang dilakukan oleh humas SMK Negeri 4 Kota
Jambi dalam meningkatkan citra perusahaan.
c. Dokumentasi
“[D]okumentasi ialah teknik pengumpulan data dengan mempelajari
catatan-catatan mengenai data pribadi responden, seperti yang dilakukan oleh
seorang psikolog dalam meneliti perkembangan klien melalui catatan
pribadinya”.34 Dokumentasi adalah suatu metode yang digunakan untuk mencari
data dari hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar,
majalah, notulen rapat, agenda dan sebagainya.
Data dokumentasi didapatkan dari catatan-catatan, pengumuman, instruksi
dan lain sebagainya. Dalam teknik yang terakhir peneliti melakukan dengan cara
mencari dan mendokumentasikan segala informasi yang dapat mendukung fokus
penelitian, dapat berupa gambar-gambar/foto. Maupun dokumen-dokumen
tertulis.
5. Metode/Teknik Analisis Data
34
Abdurrahman Fathoni, Metedologi Penelitian dan Teknik Penyusunan Skripsi (Jakarta: Rineka Cipta, 2011), 112.
Analisis data dalam penelitian ini dilakukan sejak pengumpulan data secara
keseluruhan. Data kemudian dicek kembali, secara berulang, dan untuk
mencocokkan data yang diperoleh, data disistematiskan, diinterprestasikan secara
logis, sehingga diperoleh data yang absah dan kredibel.
Adapun langkah-langkah analisis yang dapat dilakukan agar data tersebut
dapat memebrikan makana yaitu:
a. Reduksi Data
“[R]eduksi data adalah suatu bentuk analisis yang tajam, ringkas, fokus,
membuang data yang tidak penting dan mengorganisasikan data sebagai cara
untuk menggambarkan dan memverifikasi kesimpulan akhir”. 35 Hal ini berarti
pelaku riset memilih mana yang benar-benar dan mana yang bersifat kesan
pribadi, dan kesan-kesan pribadi itu di eliminasi dari proses analisis. Selain itu,
dalam melakukan seleksi itu juga dilakukan kategorisasi antara data yang penting
dan kurang penting, meskipun tidak berarti bahwa data yang termasuk kategori
kurang penting harus dibuang. Mengkategorikan ini semata-mata dimaksudkan
untuk tujuan memperkuat tafsiran terhadap hasil analisis data tersebut.
[R]eduksi data juga merupakan proses berfikir sensitive yang memerlukan kecerdasan dn keluasan serta kedalaman wawasan yang tinggi, reduksi data adalah merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dalam penelitian.36
b. Penyajian Data (Display D ata)
Display data adalah usaha merangkai informasi yang teroganisir dalam
upaya menggamabrkan kesimpulan dan mengambil tindakan. Setelah peneliti
melakukan reduksi data, maka langkah selanjutnya adalah mendisplay daya.
Penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar
kategori flowchart dan sejenisnya.
c. Verifikasi Data
[V]erifikasi data adalah upaya membuktikan kembali benar atau tidaknya kesimpulan yang dibuat, sesuai atau tidaknya kesimpulan dengan kenyataan. Verifikasi dapat dilakukan dengan jalan melakukan pengecekan ulang, atau
35 Mukhtar, Metode Praktisi Penelitian Deskriptif Kualitatif (Jakarta: GP Presa Group,
2013), 135. 36 Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, dan R S D (Bandung: Alfabeta, 2012), 247
dengan melakukan trianggulasi. Cara lain yang dapat dilakukan dengan merekomendasikan kepada pelaku riset lain untuk mengulangi riset yng telah dilakukan itu terhadap masalah yang sama. Apabila terbukti temuan-temuan yang dihasilkan tidak berbeda secara signifikan berarti kesimpulan itu terverifikasi.37
Kesimpulan dalam penelitian kualitatif adalah temuan baru yang
sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskriptif atau gambaran
suatu objek yang sebelumnya masih remang-remang atau gelap sehingga setelah
diteliti menjadi jelas, dapat berupa hubungan kausalitas interaktif, hipotesis atau
teori.
G. Pemeriksaan Keabsahan Data
Untuk memperoleh data yang terpecaya dan dapat dipercayai, maka peneliti
melakukan teknik pemeriksaan keabsahan data dapat dilakukan dengan empat
cara, yaitu:
1. Perpanjangan Keikutsertaan
Pelaksanaan perpanjangan keikutsertaan dilakukan lewat keikutsertaan
peneliti di lokasi secara langsung dan cukup lama, dalam upaya mendeteksi dan
memperhitungkan penyimpangan yang mungkin mengurangi kebasahan data,
karena kesalahan penilaian data (data distortion) oleh peneliti atau responden,
disengaja atau tidak disengaja.
2. Ketekunan Pengamatan
Ketekunan pengamatan dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan
secara seksama dan berkesinambungan terhadap faktor-faktor yang diutamakan
dalam penelitian. Faktor-faktor tersebut selanjutnya ditelaah, sehingga peneliti
dapat memahami ketekunana pengamatan dilakukan dalam upaya mendapatkan
karakteristik data yang sangat relevan dengan persoalan atau isu yang sedang
dicari kemudian memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara rinci. Hal ini
diharapkan pula agar dapat mengurangi kesalahan data yang mungkin timbul
akibat keterburuan peneliti untuk menilai suatu persolan, ataupun kesalahan data
yang timbul dari kesalahan responden yang memberikan data secara tidak tepat.
3. Trianggulasi
37 Muhammad Ali, Metedologi Dan Aplikasi Riset Pendidikan (Jakarta: Bumi Akasara 2014), 288-290.
Trianggulasi merupakan teknik pemeriksaan keabsahan data yang
memanfaatkan sesuatu di luar data pokok, untuk keperluan pengecekan reabilitas
data melalui pemeriksaan silang, yaitu lewat perbandingan berbagai data yang
diperoleh dari berbagai informan. Terdapat empat mavam teknik trianggulasi yang
akan dignakan dalam penelitian ini, yaitu teknik pemeriksaan menggunakan
sumber, metode, penyidik, dan teori.
a. Trianggulasi sumber merupakan teknik yang dilaksanakan dengan
membandingkan dan mengecek kembali derajat kepercayaan suatu informasi
yang didapatkan tersebut.
b. Trianggulasi metode merupakan teknik yang dilaksanakan mengecek
informasi yang didapatkan bersamaan dengan metode yang dilakukan.
c. Trianggulasi penyidik merupakan teknik yang dilaksanakan dengan jalan
memanfaatkan peneliti dan pengamat lainnya dalam mengecek kepercayaan
data.
d. Trianggulasi teori merupakan teknik yang dilaksanakan dengan melakukan
perbandingan terhadap data yang didapatkan.
4. Diskusi dengan Teman Sejawat
Diskusi dengan teman sejawat merupakan langkah akhir untuk menjamin
keabsahan data, peneliti akan melakukan diskusi dengan teman sejawat, guna
memastikan bahwa data yang diterima benar-benar nyata dan bukan persepsi
sepihak dari peneliti atau informan. Melalui cara tersebut peneliti mengharapkan
mendapatkan sumbangan, masukan, dan sara yang berharga dan konstruktif dalam
meninjau orisinilitas data yang telah didapatkan.
H. Studi Relevan
Untuk menghindari adanya kesan pengulangan atau tindakan plagian dalam
penelitian ini, maka penulis memaparkan penelitian yang pernah ada dengan
penelitian yang penulis lakukan. Penulis menemukan atau mendapatkan beberapa
judul karya ilmiah yang berkaitan dengan judul skripsi yang penulis lakukan,
anatar lain:
1. Skripsi Elvita Rahmi mahasiswa Universitas Islam Negeri Sultan Sarif Kasim
Riau pada tahun 2014 dengan judul: Strategi Humas dalam Meningkatkan
Citra Perusahaan di PT. ASKES (PERSERO0 Cabang Utama Pekanbaru.38
2. Skripsi Anggi Herlangga mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta pada tahun 2014 dengan judul: Strategi Public Relations
Radio 96.7 FM dalam Membangun Citra Positif.39
3. Skripsi Rozanah Ahlam Fadiyah mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta
pada tahun 2016 dengan judul: Peran Humas dalam Membangun Citra Positif
Sekolah di SD N Sosrowijayan Yogyakarta.40
Sebagaimana terlihat dari studi relevan ini bahwa belum ada diantara kajian
ini yang mambahas tentang SMKN 4 Kota Jambi. Karya-karya diatas adalah
berbeda dengan karya yang sedang penulis rampungkan, karya-karya diatas fokus
pada meningkatkan citra perusahaan dan radio, serta pada SD, dan juga telah
dilakukan beberapa tahun lalu. Sehingga akan banyak perbedaan. Melihat
banyaknya perbedaan setting dan lain sebagainya, tentu saja penelitian yang
dihasilkan akan jauh berbeda.
38 Elvita Rahmi, Strategi Humas dalam Meningkatkan Citra Perusahaan di PT.
ASKES (PERSERO Cabang Utama Pekanbaru, Skripsi (Riau: Universutas Islam Negeri Sultan Sarif Kasim Riau pada tahun 2014).
39 Anggi Herlangga, Strategi Public Relations Radio 96.7 FM dalam Membangun Citra Positif, skripsi (Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tahun 2014).
40 Rozanah Ahlam Fadiyah, Peran Humas dalam Mmbangun Citra Positif Sekolah di SD N Sosrowijayan Yogyakarta, Skripsi (Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta pada tahun 2016 dengan judul).
BAB II
PROFIL SMK NEGERI 4 KOTA JAMBI
A. Profil SMK Negeri 4 Kota Jambi
SMK Negeri 4 Kota Jambi pertama berdiri pada tahun 1960 dengan nama
SGKP (Sekolah Guru Kepandaian Puteri) dibawah naungan Yayasan Sepucuk
Jambi Sembulan Lurah yang dipimpin oleh Ibu Suharmi Insriyanti dengan jurusan
yang dibuka pada saat itu ialah:
1. Jurusan Rumah Tangga
2. Jurusan makanan
3. Jurusan Menjahit
Pada tahun 1967 statusnya berubah menjadi negeri berdasarkan Surat
Keputusan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan, Nomor 146/B-3/Kedj tanggal
29 Juni 1967, dan nama SGKP diganti dengan SKKA (Sekolah Kesejahteraan
Keluarga Atas) dengan kepala sekolah pada saat itu ialah Ibu Siti Djuwairiyah,
dan menempati gedung baru yang dibangun oleh pemerintah Daerah Jambi pada
tahun 1970.
Kemudia pada tahun 1976 nama SKKA diganti dengan SMKK (Sekolah
Menengah Kesejahteraan Keluarga). Ketika itu SMKK dipimpin oleh Ibu Dra.
Misnah Harmawati, dan jurusan yang ada sama seperti semula.
Tahun 1978 hingga 1999, SMKK dipimpin oleh Ibu Sri Redjeki, BA dan
seiring perjalanan waktu, pada tahun 1992 pengembangan jurusan yang ada
semula menjadi Jurusan Tata Boga, Jurusan Tata Busana, dan Jurusan Tata
Kecantikan, serta selanjutnya pada tahun 1996 dibuka jurusan baru yaitu Jurusan
Akomodasi Perhotelan.
Pada tahun 1999 hingga 2002, SMKK dipimpin oleh Bapak Drs. Toto
Subianto, dan nama SMKK kemdian berubah menjadi SMK Negeri 4 Kota Jambi
pada tahun 1999 sesuai dengan peraturan pemerintah ketika itu.
Selanjutnya pada tahun 2002 hingga 2011, SMK Negeri 4 Kota Jambi
dipimpin oleh Ibu Dra. Hj. Suhita Sulastri mengalami banyak perubahan
mendasar terhadap pengembangan pendidikan di SMK Negeri 4 Kota Jambi
khususnya dikukuhkannya SMK Negeri 4 Kota Jambi sebagai SMK Rintisan
Bertaraf Internasional (RSBI) pada tahun 2006 yang dituangkan dalam Surat
Keputusan Direktur Pembinaan SMK, Direktorat Jendral Manajemen Pendidikan
Dasar Dan Menengah, Depdiknas, Nomor: 0004/C5.2/Kep/MN/2006 tentang
Penetapan Sekolah Bertaraf Internasional.
Pada Tahun 2008, Bidang Keahlian pada SMK Negeri 4 Kota Jambi mask
dalam kategori SMK Kelompok Seni, Kerajinan dan Pariwisata. Pengembangan
Spektrum Kurikulum menuntut SMK Negeri 4 Kota Jambi melakukan
diversifikasi kurikulum sekolah dengan menyelenggarakan 6 (enam) kompetensi
keahlian, yaitu:
1. Busana Butik
2. Jasa Boga
3. Patiseri
4. Kecantikan Rambut
5. Kecantikan Kulit
6. Akomodasi Perhotelan
Kemudian pada tahun 2011 sampai dengan 22 juni 2014 dipimpin oleh
Bapak Amirudin, S.Pd, M.Pd, dan mulai tanggal 23 Juni 2014 sampai saat ini
amanah Wali Kota Jambi melanjutkan berbagai program-program strategis dan
pengembangan sekolah di masa mendatang.
B. Visi dan Misi
1. Visi SMK Negeri 4 Kota Jambi
“[U]nggul dalam prestasi Nasional dan Internasional berdasarkan iman
dan takwa, cerdas, terampil, serta peduli dan berwawasan lingkungan
hidup dalam mengimplementasikan diri pada Era Globalisasi.”1
1 Dokumen SMK Negeri 4 Kota Jambi, 2017.
2. Misi SMKN Negeri 4 Kota Jambi
Untuk mewujudkan visi tersebut diatas, maka dirumuskan misi sekolah
sebagai berikut:
a. Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran agama.
b. Melaksanakan pengembangan dan diversifikasi kurikulum pendidikan serta
kurikulum muatan lokal berbasis kemitraan internasional dan lingkungan
hidup.
c. Melaksanakan pengembangan kegiatan belajar mengajar secara optimal.
d. Melaksanakan pengembangan sistem penilaian hasil belajar siswa,
melaksanakan pengembangan SDM pendidik dan tenaga kependidikan di
bidang pendidikan dan lingkungan hidup.
e. Melaksanakan pengembangan sistem manajemen mutu bidang layanan
pendidikan (ISO 9001:2008) dan sistem manajemen mutu bidang lingkungan
hidup (ISO 14000).
f. Melaksanakan pengembangan fasilitas, sarana dan prasarana pendidikan dan
pengelolaan lingkungan hidup di sekolah.
g. Melaksanakan pengembangan jalinan kemitraan nasional dan internasional
dalam bidang pendidikan dan lingkungan hidup.
h. Melaksanakan pengembangan unit produksi dan unit usaha sekolah.
i. Melaksanakan pengembangan pengetahuan dan kesadaran warga sekolah
melalui implementasi pendidikan lingkungan hidup.
j. Melaksanakan pengembangan pelestarian dan perlindungan terhadap
lingkungan hidup di sekolah dan masyarakat.
k. Meningkatakn efisiendi penggunaan sumber daya alam di sejkolah.
l. Menumbuhkan semangat peduli dan berwawasan lingkungan hidup.
m. Menumbuhkan semangat keunggulan yang kompetitif dan sportif.412
2 Dokumen SMK Negeri 4 Kota Jambi, 2017.
C. Struktur Organisasi
Tugas Tertetentu yang Relevan dengan Fungsi Sekolah
(Sub unsur dan kegiatan guru yang diperhitungkan angka kreditnya)
Kepala sekolah : Sujono, M.Pd
Wakil Kepala Sekolah
1. Wakil Kepala Sekolah Bidang Manajemen Mutu : Agus Sambodo,
M.Pd
2. Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum dan Tendik : Marlini, M.Pd
3. Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan : Drs. Idris Kamar,
M.Pd.I
4. Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarpras : Drs. Najmi, M.Pd.I
5. Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas dan Hubind : Nani Anisa, S.Pd
6. Wakil Kepala Sekolah Bidang Lingkungan : Yaniarti, S.Pt,. M.Pd
Ketua Program Keahilan/Program Studi Atau yang Sejenisnya
1. Ketua Program Keahlian Tata Boga (Kompetensi Keahlian Jasa Boga dan
Patiseri
2. Ketua Program Keahlian Perhotelan dan Jasa Pariwisata (Kompetensi
Keahlian Perhotelan dan Akomodasi Perhotelan)
3. Ketua Program Keahlian Tata Kecantikan (Kompetensi Keahlian Tata
Kecantikan Kulit dan Tata Kecantikan Rambut)
4. Ketua Program Keahlian Tata Busana (Kompetensi Keahlian Tata Busana)
5. Koordinator Mata Pelajaran Muatan Nasional dan Kewilayahan
Kepala Laboratorium, Bengkel, Unit Produksi, Atau yang Sejenisnya
1. Kepala Bengkel Tata Boga : Eka Suprapti S.Pd
2. Kepala Bengkel Praktik Hotel : Riana Rahmawati, M.Pd
3. Kepala Bengkel Praktik Tata Kecantikan : Desi Susilawati, SS
4. Kepala Bengkel Praktik Tata Busana : Upik Sulaysih, M.Pd
5. Kepala Laboratorium Komputer : Nurmilu, A.Md
6. Kepala Laboratorium IPA : Ilhamdani, M.Pd
7. Kepala Pustaka : Dra. Hilma
Kepala Unit Produksi : Dra. Syofniarti, M.Pd
Tugas Tertentu Lainnya Penunjang Kegiatan Sekolah (Kegiatan Guru yang
Tidak Diperhitungkan Angka Kreditnya)3
1. Kelompok Kerja (Pokja) Manajemen Mutu
a. Ketua : Agus Sambodo, M.Pd
b. Sekretaris Pokja : RTS Masita Octavia, SE
c. Anggota Pokja Urusan Kurikulum dan Tendik : Marlini M.Pd
d. Anggota Pokja Urusan Kesisiwaan : Drs. Idris Kamar M.Pd.I
e. Anggota Pokja Urusa Sarpras : Drs. Najmi, M.Pd.I
f. Anggota Pokja Urusan Humas dan Hubind : Nani Annisa, M.Pd
g. Anggota Pokja Urusan Lingkungan :Yaniarti, S.Pt, M.Pd
h. Anggota Pokja Urusan Pembiayaan : Rini Triana, A.Md
2. Kelompok Kerja (Pokja) Bidang Kurikulum dan Tendik
a. Ketua : Marlini, M.Pd
b. Anggota Pokja Kurikulum dan KBM : Dwi Sari Juniwati S.Pd
c. Anggota Pokja DAPODIK : Adriansyah, S.Kom
d. Anggota Pokja Tenaga Pendidik : Ade Novarianti, S,Pd
e. Anggota Pokja Administrasi : Prazolia Saputri, S.Pd
3. Kelompok Kerja (Pokja) Bidang Kesiswaan
a. Ketua : Drs. Idris Kamar, M.Pd.I
b. Pembina Osis : Mhd. Kadafi, S.Pd
c. Koordinator BK : Efiyandi, S.Pd
d. Sekretaris Pokja : Ilhamdani, M.Pd
e. Penelusuran Minat dan Bakat : Muznibin, S.Pd
f. Pembina Karakter Kebangsaan dan Bela Negara: Marinsan LB, S.Pd
g. Anggota Pokja : Riska Ahmad, S.IP
3 Dokumen SMK Negeri 4 Kota Jambi, 2019.
4. Kelompok Kerja (Pokja) Bidang Sarana dan Prasarana dan Lingkungan
i. Ketua : Drs. Najmi, M.Pd
j. Sekretaris Pokja Urusan Sarana Prasarana : I Dewa Putu Deni B, S.Pd
k. Anggota Pokja : Tri Rahma Wati, SE
l. Anggota Pokja : Sodim
m. Anggota Pokja : Novez Yuwanda, S.Pd
n. Anggota Pokja : Elfian Wardana
5. Kelompok Kerja (Pokja) Bidang Hubungan Masyarakat dan Hubungan
Industri
a. Ketua : Nani Annisa, S.Pd
b. Anggota Pokja Hubungan Masyarakat/Mading : Riana Rahmawati, M.Pd
c. Anggota Pokja Daily Worker : Ihsan Muhadi, S.ST
d. Anggota Pokja Pameran : Dwi Herawati, S.Pd
e. Anggota Pokja WEB Sekolah : Kukuh Sila Utama, M.Pd
f. Anggota Pokja Administrasi : Ira Rahmawati, S.IP
6. Kelompok Kerja (Pokja) Bidang Langkungan
a. Ketua : Yaniarti, S.Pt, M.Pd
b. Sekretaris Pokja Bidang Lingkungan : Dra. Salfitri
c. Anggota Pokja : Puji Astuti, S.Pt
7. Kelompok Kerja (Pokja) Bidang Sosial
a. Ketua : Sulbani, S.Ag, M.Pd
b. Anggota : Atia
c. Anggota : Jamiatun, S.Pd
d. Anggota : Dwi Herwati, S.Pd
e. Anggota : Eka Suprapti, S.Pd
f. Anggota : Sri Hartati, S.Pd
g. Anggota : Ulva Rizki, S.Pd
7. Klasifikasi Tugas
a. Kepala Sekolah
SMK Negeri 4 Kota Jambi dipegang oleh kepala sekolah sebagai tugas
administrator dan supervisor yang dipimpinnya yang bertanggung jawab atas
kelancaran dan keberhasilan semua urusan pengaturan dan pengelolaan informasi
kepada masyarakat. Kepala Sekolah bertugas sebagai berikut:
1) Menyusun planning
Menetapkan rencana jangka panjang dan rencana jangka pendek, misalnya
dalam program tahunan dan program semesteran.
2) Mengatur organizing
Kepala sekolah merupakan seorang pelaksana dari kegiatan, baik itu
program jangka panjang maupun jangka pendek. Contohnya apabila siswa
mempunyai prestasi baik, maka Kepala sekolah memberikan beasiswa kepasa
siswa tersebut untuk meringankan beban orang tuanya.4
b. Tenaga Administrasi (TU)
Tenaga Administrasi pada SMK Negeri 4 Kota Jambi mempunyai andil
besar dalam rangka lancarnya pendidikan disekolah. Contohnya dalam rangka
penerimaan siswa baru. Kepala tata usaha sekolah bertanggung jawab kepada
kepala sekolah dan mempunyai tugas melaksanakan ketatausahaan sekolah, yang
meliputi kegiatan sebagai berikut:
1) Mengelola keuangan sekolah
2) Mengurus administrasi ketenagaan dan siswa
3) Membina dan mengembangkan karir pegawai tata usaha sekolah
4) Menyususn dan mengajukan data statistik sekolah
5) Mengkoordinir dan melaksanakan 6K
6) Menyusun laporan pelaksanaan laporan kegiatan kepengurusan ketatusahaan
secara baik.5
4 Dokumen SMK Negeri 4 Kota Jambi, 2018. 5 Dokumen SMK Negeri 4 Kota Jambi, 2018.
c. Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum
Mempunyai tugas-tugas sebagai berikut:
1) Menyusun program pengajaran
2) Menyusun pembagian tugas furu dan jadwal pelajaran
3) Menyususn jadwal dan pelkasanaan ulangan umum dan ujian akhir
4) Menerapkan kriteria persyaratan baik atau tidak baik kriteria kelulusan
5) Mengatur jadwal penerimaan hasil laporan penilaian hasil belajar dan STTB
6) Mengkoordinasi dan mengarahkan penyusunan suatu pelajaran
7) Menyususn laporan pelaksanaan pelajaran
8) Membina kegiatan MGMP
9) Membina sanggar PKG/MGMP/media
10) Menyusun laporan pendayagunaan sanggar PKG/MGMP/media
11) Membina kegiatan lomba-lomba bidang akademik
12) Melaksanakan guru tauladan.6
d. Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan
Memiliki tugas dan tanggung jawab antara lain sebagai berikut:
1) Menyusun program pembinaan kesiswaan atau OSIS
2) Melaksanakan pembimbingan pengarahan dan pengendalian kegiatn siswa
atau osis dalam rangka menegakkan tata tertib sekolah serta pemilihan
pengurus OSIS.
3) Membina pengurus OSIS dalam berorganisasi
4) Menyusun program dan jadwal pembinaan siswa secara berkala dan
incidental
5) Membina dan melaksanakan koordinas keamana, kebersihan, ketertiban,
keindahan, dan kekeluargaan
6) Melaksanakan pemilihan calon siswa teladan dan siswa penerima beasiswa
7) Mengatur mutasi siswa
8) Mengadakan pemilihan siswa untuk mewakili sekolah dalam rangka kegiatan
diluar sekolah.
9) Menyusun pelaksanaan kegiatan kesiswaan secara berkala
6 Dokumen SMK Negeri 4 Kota Jambi, 2018
10) Menyusun program kegiatan sktrakulikuler.7
e. Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana dan Prasarana
Mempunyai tugas antara lain sebagai berikut:
1) Mengatur dan menyelenggrakan hubungan sekolah dengan orang tua atau
wali murid.
2) Membina hubungan antara sekolah dengan lembaga penyantun dunia usaha
dan lembaga sosial lainnya.
3) Mennyusun laporan pelaksanaan hubungan secara berkala.8
f. Wakil Kepala Sekolah Bidang Hubungan Industri
Mempunyai tugas antara lain sebagai berikut:
1) Melakukan evaluasi diri sekolah
2) Menyusun dan merevisi dokumen ISO
3) Melaksanakan kegiatan penjaminan mutu sekolah
g. Wakil Kepala Sekolah Bidang Hubungan Industri
Tugas dari Wakil Kepala Sekolah Bidang Hubungan Industri yaitu
melakukan perencanaan, penelitian, dan pengembangan terhadap kinerja sekolah.9
8. Keadaan Tenaga Kerjan dan Siswa
a. Keadaan Tenaga Kerja
Keadaan guru dan tenaga kerja di SMK Negeri 4 Kota Jambi dapat
digolongkan cukup berkualitas, dikarenakan guru-guru yang mengajar dan
pegawai cukup senior dan tingkat pendidikan guru yang mengajar tersebut adalah
sarjana.
Guru mempunyai tanggung jawab atas kelancaran proses belajar mengajar
di sekolah. Pentingnya peranan guru dalam upaya mengikat sumber daya manusia,
untuk itu keberhasilan proses belajar mengajar tergantung sejauh mana peran dan
tugas guru dalam melaksanakan tanggung jawabnya.
7 Dokumen SMK Negeri 4 Kota Jambi, 2018. 8 Dokumen SMK Negeri 4 Kota Jambi, 2018. 9 Dokumen SMK Negeri 4 Kota Jambi, 2018.
Selain guru bidang studi ada juga guru BK yang mempunyai tugas
membrikan bantuan kepada siswa-siswa yang bermasalah didalam pendidikan di
sekolah. Secara rutin mengadakan hubungan dengan orang tua siswa dalam
rangka mengontrol tingkah laku siswa di sekolah maupun di rumah.
Selain itu BK juga membantu siswa kelas 1 untuk memilih dan menetukan
jurusan yang akan dipilihnya di kelas 2 dan membantu mengarahkan siswa kelas 3
dalam memilih pendidikan selanjutnya. Adapun tugas guru di SMK Negeri 4 Kota
Jambi adalah sebagai berikut:
1) Memberikan informasi tentang sistem sekolah dan kegiatan sekolah secara
langsung kepada orang tua siswa melalui kontak sehari-hari
2) Mengembangkan kerja sama dengan orang tua siswa dan masyarakat
3) Mendidik siswa dan melakukan proses belajar mengajar dengan baik
4) Menerima informasi atau keluhan dari masyarakat untuk disampaikan kepada
wakasek urusan humas.
b. Keadaan Siswa
DATA JUMLAH SISWA SMK NEGERI 4 KOTA JAMBI
TAHUN PELAJARAN 201910
Tabel 1
NO PROGRAM STUDI
KEAHLIAN
KELAS JUMLAH SISWA KETERA
NGAN LK PR JUMLAH
1 Kepariwisataan X PH 1 19 11 30
X PH 2 17 13 30
X PH 3 19 12 31
X PH 4 14 14 28
69 50 119
2 Tata Boga X TBG 1 8 27 35
X TBG 2 9 27 36
X TBG 3 10 26 36
10 Dokumen SMK Negeri 4 Kota Jambi, 2019.
X TBG 4 6 30 36
33 110 143
3 Tata Kecantikan X TKC 1 0 32 32
X TKC 2 0 33 33
65 65
4 Tata Busana X TBS 1 0 34 34
X TBS 2 0 34 34
X TBS 3 0 32 32
X TBS 4 0 34 34
134 134
SUB TOTAL 102 359 461
1 Akomodasi Perhotelan XI PH 1 9 20 29
XI PH 2 21 5 26
XI PH 3 20 5 25
50 30 80
2 Tata Boga X TBG 1 2 28 30
X TBG 2 1 27 28
X TBG 3 4 24 28
X TBG 4 3 25 28
10 104 114
3 Tata Kecantikan XI TKC 1 0 30 30
XI TKC 2 0 29 29
59 59
4 Tata Busana XI TBS 1 0 23 23
X TBS 2 0 23 23
X TBS 3 0 27 27
X TBS 4 0 28 28
0 101 101
SUB TOTAL 60 294 354
1 Akomodasi Perhotelan XII AP 1 17 16 33
XII AP 2 16 18 34
XII AP 3 17 15 32
50 49 99
2 Jasa Boga XII JB 1 9 28 37
XII JB 2 11 27 38
3 Patiseri XII PS 1 3 34 37
XII PS 2 2 31 33
25 120 145
4 Kecantikan Kuliat XII KK 0 35 35
5 Kecantikan Rambut XII KR 0 26 26
0 61 61
6 Tata Busana XII TBS 1 0 29 29
XII TBS 2 1 27 28
XII TBS 3 0 30 30
XII TBS 4 1 26 27
2 112 114
SUB TOTAL 77 342 419
TOTAL 239 995 1234
D. Sarana dan Prasarana
1. Lingkungan Fisik
a. Gedung Sekolah
Bangunan sekolah di sekolah SMK Negeri 4 Kota Jambi pada umunya
dalam kondisi yang baik. Jumlah ruangkelas untuk menunjang kegiatan belajar
mengajar memadai.
b. Kondisi Sekolah
Data Luas Area dan Bangunan11
11 Dokumen SMK Negeri 4 Kota Jambi, 2019.
Tabel 2
Area/Lahan Sekolah Luas (m2) Status Kepemilikan
Luas Lahan Seluruhnya 8.689,50 Pemerintah
Luas Lahan Bangunan 4.297,00 Pemerintah
Luas Lahan Tanpa
Bangunan
4.392,50 Pemerintah
Data Sarana Utama Sumber Belajar12
Tabel 3
No Jenis Sumber Belajar Jumla
h
Luas
Ruangan
(m2)
Kon disi Tidak
Ada Baik Kurang Baik
1 Ruang Belajar
a. Ruang Teori 10 63.00 - -
b. Ruang Sanggar
Busana
2 45.00 - -
c. Ruang Praktek
Busana
1 120.00 - -
d. Ruang Praktek Boga 1 120.00 - -
e. Ruang Praktek
Patiseri
1 120.00 - -
f. Ruang Tata Hidang 1 143.00 - -
g. Ruang Praktek Kec.
Rambut
1 120.00 - -
h. Ruang Praktek Kec.
Kulit
1 120.00 - -
12 Dokumen SMK Negeri 4 Kota Jambi, 2019.
i. Ruang Praktek
Kecantikan
1 120.00 - -
j. Ruang Praktek
Perhotelan 1
2 47.50 - -
k. Ruang Praktek
Perhotelan 2
4 47.50 - -
l. Ruang Praktek
Perhotelan 3
4 47.50 - -
m. Laboratorium
Bahasa
1 120.00 - -
n. Laboratorium IPA 1 48.00 - -
o. Self Acces English
Room
1 14.30 - -
p. Ruang Praktek
Komputer
1 120.00 - -
q. Ruang ICT 1 14.30 - -
r. Perpustakaan 1 120.00 - -
2 Ruang Media/Pusat
Sumber Belajar/Ruang
Audio Visual
- - -
3 Rumah Kaca )Green
House)
- - - -
4 Ruang Olahraga (in
Door)
- - - -
5 Lapangan Olahraga
(Out Door)
- - - -
6 Buku Perpustakaan
a. Fiksi 502 - - -
b. Non-Fiksi 10.21
7
- - -
c. Referensi 310 - - -
7 Alat peraga/Alat Bantu Pembelajaran
a. Matematika 1 set - - -
b. IPA 1 set - - -
c. IPS - - - -
d. Bahasa - - - -
8 Alat Praktik
a. Kesenian 1 set - - -
b. Keterampilan T.
Busana
1 set - - -
c. Keterampilan T.
Boga
1 set - - -
d. Keterampilan T.
Kec.
1 set - - -
e. Keterampilan Hotel 1 set - - -
f. Pendidikan Jasmani 1 set - - -
9 Media Pendidikan
a. OHP 2 - - -
b. Audio Player/Radio 4 - - -
c. Vidio Player 2 - - -
d. Televisi 13 - - -
e. Slide Projector 3 - - -
f. Komputer
Pembelajaran
13 - - -
g. LCD Projector 6 - - -
h. Kamera CCTV 16 - - -
i. Papan Display 3 - - -
10 Software
a. Kaset Pembelajaran 1 set - - -
b. VCD Pembelajaran 1 set - - -
c. Sarana Penunjang
Data Sarana Penunjang13
Tabel 4
No Jenis Sarana Jumlah Luas
Ruangan
(m2)
Kondisi Tidak
Ada Baik Kurang
Baik
1 Ruang Tata Usaha 1 48.00 - -
2 Ruang Kepala Sekolah 1 48.00 - -
3 Ruang SIM/UPS 1 12.00 - -
4 Ruang Guru 1 96.00 - -
5 Ruang Wakil Kepala
Sekolah
1 21.00 - -
6 Ruang Instruktur
Program Keahlian
3 13.00 - -
7 Ruang UKS/BP 1 21.00 - -
8 Ruang Mushola 1 21.00 - -
9 Ruang Pertemuan
1/Peragaan
1 180.00 - -
10 Ruang Pertemuan 2 1 120.00 - -
11 Ruang OSIS/Olahraga 1 21.00 - -
12 Ruang PSG 1 21.00 - -
13 Ruang Dapur Unit
Produksi
1 120.00 - -
14 Ruang Front Office
Lobby
1 117.50 - -
15 Hotel Training 10 18.72 - -
16 Hotel Training 6 38.60 - -
17 Hotel Training 11 18.72 - -
13 Dokumen SMK Negeri 4 Kota Jambi, 2019
18 Hotel Training 10 18.72 - -
19 Kafetaria 1 143.00 - -
20 R. Teras 3 11.82 - -
21 Selasar & Penghubung 9 41.22 - -
22 Selasar & Penghubung 9 46.48 - -
23 R. Gudang 3 16.00 - -
24 R. KM/WC 4 14.30 - -
25 R. KM/WC 4 14.30 - -
26 Toko Sekolah 1 21.00 - -
2. Prasarana
Data Prasarana (Infrastruktur)14
Tabel 5
No Jenis Prasarana Keberadaan Fungsi
Ada Tidak Ada Baik Tidak Baik
1 Intalasi Air Bersih - -
2 Jaringan Listrik - -
3 Jaringan Telepon - -
4 Jaringan PABX 16 Saluran - -
5 Internet Akses Kabel
(fasilitas speedy)
- -
6 Internet Akses Nir-kabel
(Hot Spot)
- -
7 Website Sekolah - -
14 Dokumen SMK Negeri 4 Kota Jambi, 2019.
a. Lingkungan Sosial Sekolah
Hubungan Sosial yang terjadi antara sekolah dan masyarakat luar adalah
kegiatan-kegiatan sosial yang dilakukan oleh sekolah-sekolah seperti kunjungan
untuk studi banding ke sekolah-sekolah.
Hubungan sosal didalam lingkungan sekolah antara personil sekolah terjalin
baik. Hubungan antara kepala sekolah, guru, pegawai TU dan siswa belajar
dengan baik, sehingga saling mendukung dengan baik, sehingga saling
mendukung dengan tidak mencampuri urusan masing-masing.
BAB III
PROGRAM HUMAS DALAM MEMPERTAHANKAN CITRA
POSITIF SMK NEGERI 4 KOTA JAMBI
A. Proses Prencanaan Program Humas SMK Negeri 4 Kota Jambi
Dalam proses perencanaan humas, ada beberapa hal yang sangat penting
untuk diketahui dan dipahami oleh seorang humas antara lain yaitu, manajemen
strategis, pernyataan misi, teori kerja, target khalayak, dan menuliskan tujuan
program.
Menurut Cutlip Center Broom, mengatakan bahwa perencanaan strategis
(strategis planning) bidang humas meliputi:1
1. Membuat keputusan mengenai sasaran dan tujuan program.
2. Melakukan identifikasi khalayak penentu.
3. Menetapkan kebijakan atau aturan untuk menetukan strategi yang akan
dipilih.
4. Memutuskan strategi yang akan digunakan.
Dalam proses perencanaan program di suatu organisasi/lembaga, yang
terlibat biasanya hanya beberapa orang saja namun juga ada semua pihak
dilibatkan. Begitu pun yang terjadi di SMK Negeri 4 Kota Jambi, jika berbicara
perencaan program humas, yang terlibat hanya bagan humasnya. Sedamgkan jika
berbicara meningkatkan citra sekolah secara keseluruhan semua majelis guru, dan
staff sekolah terlibat. Hal ini tentu saja sesuai dengan hasil wawancara peneliti,
seperti yang disampaikan Nani Annisa ketua humas SMK Negeri 4 Kota Jambi,
“[S]emua warga sekolah itu terlibat kedalam perencanaan, terutama manajemen
guru dan staff-staff, apa lagi ini menyangkut citra sekolah”.2
Hal serupa juga disampaikan oleh Riana Rahmawati selaku anggota pokja
humas dan mading kepada peneliti, yakni:
1 Morissan, Manajemen Public Relations, Strategi Humas Profesional, (Jakarta: Kencana
Prenada Media Group), 153. 2 Nani Annisa, Ketua Humas, Wawancara dengan Penulis, 15 April 2019, Kota Jambi,
Rekaman Audio
[U]ntuk menjaga citra sekolah bukan hanya kita sebagai humas dan anggota-anggotanya, tapi juga semua guru disekolah ini pastinya membawa dan menjaga image, menjaga kehormatan dan etika sebagai guru. Ketika salah satu guru dinas atau bertugas diluar sekolah kita, karakter dan setiap gerak-gerik guru tersebut sudah mewakili sekolah, jadi setiap guru dituntut memberikan citra yang baik untuk publik.3
Hal ini dipertegas kembali oleh Kukuh Sila Utama, anggota pokja Web
Sekolah, yang mengatakan, “[S]emua majelis guru, staff karyawan terlibat untuk
bagian perencaan, namun mereka diwakilkan oleh guru-guru tertentu di bagian
pokjanya masing-masing. Dari masing-masing pokjanya nanti mengirimkan input-
input data sesuai pokjanya, pada rapat umum itu akan kita bahas bersama”.4
Artinya setiap proses perencanaan program yang meningkatkan citra postif
di SMK Negeri 4 Kota Jambi, semua perangkat guru terlibat didalamnya, bukan
hanya humas saja.
Dalam hal ini proses perencanaan yang telah direncanakan, harus terdapat
hubungan yang erat atas seluruh tujuan program yang sudah diterapkan, khalayak
yang ingin dituju dan juga strategi yang dipilih. Hal terpenting adalah bahwa
strategi dipilih untuk mencapai suatu hasil tertentu sebagaimana dinyatakan dalam
tujuan dan sasarn yang sudah ditetapkan. Dalam menetapkan perencanaan humas,
praktisi humas mengacu kepada pernyataan misi (mission statements) organisasi
atau perusahaan, begitupun untuk sekolah-sekolah.
Selain itu, suatu rencana kerja harus memiliki petunjuk mengenai apa yang
harus dikerjakan untuk mencapai hasil yang diharapkan. Menurut Cutlip Center
Broom:
[P]etunjuk mengenai apa yang harus dikerjakan ini disebut dengan teori kerja atau working theory. Teori kerja berfungsi untuk membimbing para prlaksana bagaimana, misalnya, suatu program dipersipakan, bagiaman suatu laporan (newsletter) ditulis serta bagimana fungsi hubungan komunitas dilaksanakan.
3 Riana Rahmawati, Anggota Pokja Humas/Mading, Wawancara dengan Penulis, 22
Februari 2019, Kota Jambi, Rekaman Audio 4 Kukuh Sila Utama, Anggota Pokja Pameran Wawancara dengan Penulis, 15 April 2019,
Kota Jambi, Rekaman Audio
Dengan demikian, teori kerja menetukan bagaimana pemilihan taktik dalam melaksanakan pekerjaan.5
Dalam proses perencanaan, praktisis humas juga harus menetukan khalayak
atau publik mana yang akan menjadi sasaran program kerja humas. Khalayak
sasaran harus jelas agar tujuan, strategi dan taktik yang dilaksanakan dapat
mencapai hasil secara optimal. Praktisi humas tidak dapat menetapkan rencana
kerja kehumasan yang ditujukan untuk masayarakat umum (general public)
karena mencakup begitu banyak orang. Berdasarkan hasil wawancara peneliti
dengan ketua humas SMK Negeri 4 Kota Jambi Nani Annisa yang mengatakan,
“[S]etiap proses prencanaan yang kita lakukan, kita menentukan terdahulu siapa
sasaran yang akan dituju, karena itu sangat diperlukan ya”.6
Menurut James Gruning, “[P]ara pihak yang berkepentingan dengan
organisasi atau perusahaan (stakeholder) seperti, karyawan, pemegang saham,
alumni, konsumen, masyarakat sekitar, organisasi pemerintah dan sebagainya”.7
Masing-masing dapat dikategorikan kedalam:
1. Bukan khalayak (nonpublic), yaitu orang-orang yang tidak berhadapan
dengan masalah atau situasi yang dihadapi organisasi atau perusahaan.
2. Khalayak tersembunyi (latent public), yaitu orang-orang yang tidak
menyadari hubungan atau keterkaitan yang mereka miliki dengan perusahaan.
3. Khalayak sadar (aware public), yaitu orang-orang yang mengetahui bahwa
mereka bersama-sama dengan pihak lainnya memiliki hubungan atau
keterkaitan dengan perusahaan.
4. Khalayak aktif (aktive public), yaitu orang-orang mengetahui bahwa mereka
memiliki hubungan atau keterkaitan dengan organisasi atau perusahaan.
Yang terakhir adalah menuliskan tujuan program. Pada dasarnya tujuan
program (program objectives) menjelaskan hasil-hasil apa saja yang harus dicapai
pada setiap khalayak sasaran. Pada praktiknya tujuan program harus memiliki
fungsi yaitu:
5 Morissan, Manajemen Public Relations, Strategi Humas Profesional, 159. 6 Nani Annisa, Ketua Humas, Wawancara dengan Penulis. 7 Morissan, 161-162.
1. Memberikan fokus dan arah bagi mereka yang sedang mengembangkan
strategi dan taktik program.
2. Memberikan arahan dan motivasi bagi mereka yang ditugaskan melaksanakan
program.
3. Mengemukakan hasil yang harus dicapai untuk memberikan arahan dalam hal
pengawasan dan evaluasi program.8
Perumusan perencanaan yang dibuat oleh praktisi humas SMK Negeri 4
Kota Jambi sudah terbilang mumpuni apabila melihat langkah-langkah yang
ditulis McNamara dalam buku Yosal Iriantara dalam bukunya yang berjudul
Manajemen Strategis Public Relations, yang mengatakan bahwa “[D]alam
penyusan rencana public relations/humas telah memenuhi beberapa kriteria, yaitu
penetuan khalayak utama dan sasaran yang ingin dicapai”.9
Dalam menetapkan sebuah program tentunya perlu dibutuhkan waktu
perencanaan yang matang sebelum program tersebut dapat disosialisasikan.
Begitupun dibagian humas SMK Negeri 4 Kota Jambi, segala sesuatu yang akan
diprogramkan terlebih dahulu mengalami proses perencanaan yang matang agar
ketika program tersebut dijalankan tidak ada lagi kendala-kendala yang
menghambat. Dari hasil wawancara peneliti, diketahui bahwa setiap perencanaan
program di SMK Negeri 4 Kota Jambi membutuhkan waktu enam bulan sampai
setahun. Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan anggota pokja daily
worker, Ihsan Muhadi, yaitu:
[W]aktu yang digunakan untuk proses perencanaan tersebut bisa memakan waktu enam bulan, karna sebelum kami melakukan tahap daily worker itu ada namanya MOU. Disana tahap pembuatan MOU itu tidak sebentar, harus ada persetujuan dari hotel jika untuk jurusan perhotelan. Setiap kerja sama yang kita jalin dengan industri, kita harus melalui tahapan-tahapan terdahulu”.10
8 Ibid, 167. 9 Yosal Iriantara, Manajemen Strategi Public Relations (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2004)
91. 10 Ihsan Muhadi, Anggota Pokja Daily Worker, Wawancara dengan Penulis, 15 April
2019, Kota Jambi, Rekaman Audio
Pernyataan di atas diperkuat kembali oleh Kukuh Sila Utama selaku anggota
pokja Web sekolah, “[W[aktu yang dibutuhkan ada tempo beberapa waktu,
setidak-tidaknya enam bulan sampai setahun untuk proses perencanaannya. Proses
perencanaan ini berguna untuk apa beberapa tahun kedepan”.11
Namun ada beberapa kegiatan dadakan seperti mengambil gambar anak-
anak sekolah yang lagi latihan silat, teater dan lain sebagainya. Sebagaimana hasil
wawamcara penulis dengan Riana Rahmawati SMK Negeri 4 Kota Jambi.
[U]ntuk waktu dalam proses perencanaan program tidak dibatasi atau kondisional saja. Biasanya untuk kematangan sebuah program dibutuhkan waktu berhari-hari. Namun juga tergantung momennya, kalau momennya mendadak kita tidak punya cukup waktu. humas itukan kita harus siap sedia kala kapan waktu dibutuhkan, dan kita lebih kepada hasil dari kegiatannya, dan alahamdulillah sampai sekarang saya selalu stanbay tidak pernah ketinggalan.12
Proses perencanaan tentunya tidak terlepas dari tahap komunikasi yang
isinya tentang bagimana mengkomunikasikan dan apa yang akan
dikomunikasikan. Beriku ini merupakan proses komunikasi yang dilakukan oleh
humas SMK Negeri 4 Kota Jambi berdasrakan hasil wawancara peneliti dengan
Riana Rahmawati, diantaranya:13
1. Menghimpun serta menelaah/mengkaji informasi internal dan eksternal yang
berkaitan dengan pencitraan.
2. Mensosialisasikan program-program humas kepada guru dan staff SMK
Negeri 4 Kota Jambi.
3. Menginformasikan kepada masyarakat tentang keunggulan sekolah lewat
media sosial.
4. Mengkoordinasikan pembuatan press realess untuk kemudian di suguhkan
kepada tamu-tamu.
5. Mengkoordinasikan kegiatan pemasangan iklan.
11 Kukuh Sila Utama, Anggota Pokja Web Sekolah, Wawancara dengan Penulis, 15 April
2019, Kota Jambi, Rekaman Audio 12 Riana Rahmawati, Anggota Pokja Humas/Mading, Wawancara dengan Penulis, 22
Februari 2019, Kota Jambi, Rekaman Audio. 13 Riana Rahmawati, Anggota Pokja Humas/Mading.
6. Mengkoordinasikan penyiapan sarana promosi seperti brosur, kalender, buku
agenda kerja, press confrence, dan annual report.
Rumanti menjelaskan bahwa, “[D]alam program kerja public relations atau
humas, ia harus mengetahui secara optimal situasi dan perkembangan yang ada,
serta kemajuan yang diharapkan organisasi”.14 Kegiatan perencanaan humas yang
terencana sangat menentukan tercapainya tidaknya tujuan organisasi. Untuk itu
perlu pertimbangan pendapat, persetujuan organisasi dan orang-orang kunci
organisasi, serta sesuai dengan arah/tujuan organisasi dan aspek-aspek humas.
Perencanan humas meliputi berbagai unsur dan analisis mengenai:
1. Tujuan organisasi
2. Situasi
3. Kondisi
4. Harapan
5. Finansial (keuangan)
Semuan unsur dan analisis tersebut diperlukan untuk:
1. Mengintegrasikan unsur-unsur/tujuan humas bagi perkembangan organisasi.
2. Perencanaan humas harus sesuai dengan kebutuhan saat itu.
3. Memberpsersentasi mengenai;
a. Situasi/kondisi yang ada saat itu
b. Pengembangan yang ada
c. Sumber daya manusia dengan seluruh perencanaan
d. Keinginan/harapan
e. Masalah yang dihadapi
f. Evaluasi/hasil
Secara ideal dalam banyak literatur yang peneliti temukan bahwa program
kerja dan tugas humas yang harus diselesaikan dalam sebuah sekolah sudah bisa
dikatakan banyak. Oleh karena itu, banyaknya tugas dan program yang harus
diselesaikan humas baik menyangkut program rutin amupun program darurat
14
Maria Assumpta Rumanti, Dasar-Dasar Public Relations Teori dan Praktek, (Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia, 2005), 279
tidak mungkin apabila program-program tersebut hanya dilakukan oleh kepala
humas nya saja atau kelompok kerja humas lainnya secara individual dalam
sebuah sekolah. Karena program humas yang harus diselesaikan secara tim,
sehingga luasnya ruang lingkup kerja humas menuntut humas yang ada dalam
sebuah sekolah memiliki struktur organisasi humas tersendiri yang didalamnya
terdapat kelompok kerja-kelompok kerja yang mengurusi bagiannya masing-
masing.
Intinya, kerjasama yang baik dan solidaritas yang tinggi diantara sesama
kelompok kerja humas akan mempermudah dijalankannya suatu program yang
telah direncanakan, dan hasil yang akan didapat pun pastinya akan baik bagi
sekolah maupun bagi individu diantara humasnya. Dengan demikian, maka dapat
disimpulkan bahwa tujuan pokok yang hendak dicapai dalam aktivitas humas
SMK Negeri 4 Kota Jambi, yaitu meningkatkan citra sekolah dapat diciptakan.
[P]ada saat kita membuat suatu kegiatan perencanaan tidak bisa kita lepaskan berbagai hal yang ikut mempengaruhi proses pencapaian keberhasilan yang telah diciptakan. Hal ini juga berlaku pada saat kita membicarakan perencanaan komunikasi. Hal ini dikarenakan ketika berbicara mengenai perencanaan komunikasi berkaitan dengan proses pemikiran mengenain perencanaan, baik yang menyangkut tujuan, orientasi aksi, maupun operasionalisasi yang disesuaikan dengan tuntunan proses perencanaan komunikasi.15
Tujuan dari proses perencanaan program kerja untuk mengelola berbagai
aktivitas humas dapat diwujudkan jika terorganisasi dengan baik melalui
manajemen humas yang dikelola secara profesional dan dapat
dipertanggungjawabkan hasil atau sasarannya, kemudian adanya pertukaran
pendapat, pesa, dan informasi yang jelas, serta mudah dimengerti oleh kedua
belah pihak yakni komunikator dan komunikan.
Menurut Scott M. Cutlip & Allen H. Center dalam buku Rosadi Ruslan,
“[U]paya untuk pemecahan permasalahan program kerja tersebut melaui proses
15
Dadan Anugrah dan Winny Kresnowiati, Komunikasi AntarBudaya Konsep dan Aplikasinya (Jakarta: Jala Permata, 2008),83
empat tahapan atau langkah-langkah pokok sebagai landasan acuan untuk
pelaksanaan program kerja kehumasan selanjutnya”.16Yaitu sebagai berikut:
1. Penelitian dan Mendengarkan (Research-Listening)
Dalam tahapan ini, penelitian yang berkaitan dengan opini, sikap dan reaksi
dari mereka yang berkepentingan dengan aksi dan kebijaksanaan-
kebijaksanaansuatu organisasi. Kemudia melakukan pengevaluasian dari fakta-
fakta, dan informasi yang masuk untuk menentukan keputusan berikutnya. Pada
tahap ini akan menetapkan suatu fakta dan informasi yang berkaitan langsung
dengan kepentingan organisasi.
2. Perencanaan dan Mengambil Keputusan (Planning-Decision)
Tahap ini memberikan sikap, opini, ide-ide dan reaksi yang berkaitan
dengan kebijaksanaan serta termasuk menetapkan program kerja organisasi yang
sejalan dengan kepentingan atau keinginan-keinginan pihak yang berkepentingan.
3. Mengkomunikasikan dan Mengambil Keputusan (Communication-Action)
Tahap ini adalah menjelaskan dan sekaligus mendramalisirkan informasi
mengenai langkah-langkah yang akan dilakukan, sehingga mampu menimbulakn
kesan-kesan yang secara efektif untuk dapat mempengaruhi bagi pihak-pihak yang
dianggap penting dan berpotensi dalam upaya memberikan dukungan
ssepenuhnya.
4. Mengevaluasi (Evaluation)
Pada tahap ini, pihak humas mengadakan penilaian terhadap hasil-hasil dari
program-program kerja atau aktifitas humas lainnya yang telah dilaksanakan, serta
keefektivitasan dari teknik-teknik manajemen, dan komunikasi yang telah
digunakan.
Kaitan setiap empat tahapan dalam program kerja humas diatas, artinya
tahapan satu dengan tahapan lainnya adalah saling berhubungan erat dan tidak
dapat dipisahkan.
16 Rosadi Ruslan, Manajemen Humas dan Komunikasi Konsep dan Aplikasi, 149.
B. Program Humas Pada SMK Negeri 4 Kota Jambi
Dalam sebuah organisasi/perusahaan, prencanaan program kerja
memerlukan pemikiran yang matang, tanpa adanya program kerja yang jelas,
maka organisasi/perusahaan tersebut tidak akan berjalan dengan lancar sesuai
dengan yang diharapkan.
Berbicara secara formal, masalah program kerja atau rencana kerja humas
tidak terlepas dari struktur humas itu sendiri. Adanya struktur organisasi humas
dalam sekolah akan sangat membantu terhadap keberhasilan arah dan tujuan
pencapaian program humas, karena di dalam struktur organisasi humas tersebut
terdapat pembagian tugas, wewenang dan tangung jawab yang dapat membantu
terhadap tujuan sebuah sekolah, dan secara struktural organisasi bahwa tujuan
humas tentu saja tidak terlepas dari tujuan organisasi itu sendiri, sehingga adanya
pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab tersebut dapat membantu dan
meringankan tugas kepala humas.
Seperti halnya dengan humas di SMK Negeri 4 Kota Jambi, Di bawah
Ketua terdapat anggota-anggota pokja yang bekerja dibidangnya masing-masing
yang sangat membantu kinerja kepala humasnya. Berdasarkan hasil wawancara
peneliti dengan ketua humas SMK Negeri 4 Kota Jambi yang menyatakan.
[D]ibawah kendali saya selaku ketua, itu ada anggota pokja humas dan mading yang berfungsi menjalankan kegiatan publikasi sekolah lewat mading dan media sosial, kedua anggota pokja daily worker yang bertanggungjawab di kerja paruh waktu untuk satu hari, contohnya penarikan siswa dari hotel-hotel, ketiga anggota pokja pameran yang bertanggung jawab di pameran, seperti mendirikan stand pada saat ultah porvrop dan sebagainya, keempat anggota pokja Web sekolah yang bertanggungjawab mengelola Web sekolah dengan menyalurkan informasi dari sekolah, dan yang terakhir anggota pokja adminstrasi yang memegang peranan di Bidang ini yang bertanggung jawab di praktek kerja bidang industri, surat menyurat, laporan ke industri, laporan ke sekolah.17
17 Nani Annisa, Ketua Humas, Wawancara dengan Penulis, 15 April 2019, Kota Jambi,
Rekaman Audio
Sebelum melakukan kegiatan, seorang humas diwajibkan mengetahui
langkah-langkah yang harus dipersiapkan, adapun langkah-langkah tersebut
adalah:
1. Pengumpulan Data
Sebelum melakukan kegiatan, seorang humas harus melakukan tahap ini
dengan cara membuat berbagai macam catatan kornologis, sistematis, dan
terkategorisasi. Data ini bisa berasal dari peristiwa yang terjadi, dokumen, sejarah,
informasi lisan/tertulis, majalah, berbagai macam koran, sangat penting data yang
aktual, objektif, dan seterusnya. Semuanya harus bisa secara cepat dan akurat
dibaca humas untuk seleksi dan diolah.
2. Analisis Data
Semua data dipertimbangkan kekuatan dan kelemahannya sehingga
menghasilkan diagnosa.. disini perlu diperhatikan munculnya interpretasi yang
bersifat subjektif.
3. Strategi dan Penetuan Media/Sarana
Sebelumnya, kita harus mengetahui terlebih dahulu sasaran publiknya,
kemudia mengetahui relasi yang bisa memberatikan dan menghambat. Apa dan
siapa yang diprioritaskan sesuai dengan tujuan. Pekerjaan ini memang tampaknya
biasa-biasa, tetapi dalam kenyataannya sangat rumit, dan yang menetukan berhasil
atau tidaknya nanti. Oleh karena itu, seorang humas memerlukan berbagai macam
penegtahuan dan pengalaman.
4. Pelaksanan
Tidak semua orang bisa begitu saja melakukan kegiatanhumas. Kadang-
kadang dalam hal cukup besar diperlukan penasihat sehingga setiap kegiatan
dapat dilaksanakan orang yang tepat. Untuk itu pakailah jembatan jurnalistik
dengan bertanya seperti: apa? Bagaimana? Siapa itu? Mengapa itu? Kapan?.
5. Evaluasi
Evaluasi ini sering masih kurang mendapat perhatian. Padahal, evaluasi
tersebut sangat penting. Evaluasi disini maksudnya adalah, pada setiap kegiatan
dan secara keseluruhan.. mengapa hal tersebut baik? Atau kebalikannya, kenapa
tidak baik?, pengalaman ini akan sangat berharga untuk kegiatan yang dilakukan
dimasa mendatang.
Humas SMK Negeri 4 Kota Jambi tidak hanya menjalankan fungsionalnya
sesuai dengan bidang pokjanya masing-masing dan kegiatan protokoler,
mempromosikan, dan mengambil gambar untuk dipublikasikan, akan tetapi humas
SMK Negeri 4 Kota Jambi juga menjalankan tugas sebagai guru tenaga pengajar.
Sesuai dengan yang dijelaskan Riana Rahmawati dengan peneliti, “[W]alaupun
saya selain humas juga sebagai guru mengajar, bendahara koperasi, pembimbing
rohis di sini, tugas saya sebagai seorang humas disini tetap fokus, intinya jika
sedang mengajar kita fokus ngajar, jika sedang menjalankan tugas sebagai humas
kita juga fokus.18
[P]eran ganda yang dilakukan oleh humas yang digambarkan Iriantara, dimana dalam konteks strategi manajemen humas sebagai salah satu unit dalam organisasi yang menjalankan strategi organisasi/perusahaan pada tingkat operasional/fungsional juga menjalankan peran sebagai agen komunikasi dalam rganisasi/perusahaan.19
Pada dasarnya, program humas harus memberikan gambaran lebih jauh
sebelum melakukan kegiatan kehumasan, pejabat humas harus memperhitungkan
sasaran dan strategi, perencanaan dan anggaran, serta penelitian dan evaluasi.
Susunan humas SMK Negeri 4 Kota Jambi, sesuai dengan struktur
organisasi humas SMK Negeri 4 Kota Jambi yang terdiri dari, ketua, anggota
pokja hubungan masyarakat dan mading, anggota pokja Daily Worker, anggota
pokja pameran, anggota pokja WEB sekolah, anggota pokja administrasi.
Begitupun dengan program humas SMK Negeri 4 Kota Jambi, program-program
tersebut dibagi kedalam dua bagian yaitu program rutin dan program non rutin.
Berikut ini beberapa program humas SMK Negeri 4 Kota Jambi dalam
meningkatkan citra:
18 Riana Rahmawati, Anggota Pokja Humas/Mading, Wawancara dengan Penulis, 26
Februari 2019, Kota Jambi, Rekaman Audio 19
Yosal Iriantara, Manajemen Strategi Public Relations (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2004) 137.
1. Program Rutin
menurut Yulianita menyatakan “[P]rogram rutin adalah program yang
dilakukan humas, yang tersusun menurut situasi dan dilaksanakan secara teratur
sesuai dengan perkembangan dari perusahaan/organisasi”20 Program rutin tersebut
meliputi, pertama program harian yang mana melayani tamu-tamu pengunjung,
kedua program yang direncanakan perbulan, sebagai gambarannya program
tersebut dapat dilihat dari program yang telah dilaksanakan humas.
Berikut program-program rutin humas SMK Negeri 4 Kota Jambi:
a. Pembuatan Annual Report 2018
Annual report adalah laporan tahunan SMK Negeri 4 Kota Jambi yang
dalam hala ini pihak yang bertanggung jawab adalah bagian humas. Annual report
dibuat sekali dalam setahun dan dicetak, isi dari annual report adalah segala
macam yang terjadi dan telah dilakukan oleh SMK Negeri 4 Kota Jambi, seperti
laporan program-program yang telah dilaksanakan dalam satu tahun. Pembuatan
annual report ini ditujukan agar semua karyawan bisa melihat apa saja yang
dikerjakan oleh divisi atau bagian dari seluruh jajaran yang ada di SMK Negeri 4
Kota Jambi, dan saling keterbukaan supaya tidak adanya muncul spekulasi negati
dari staff guru lainnya. Pembuatan annual report merupakan salah satu program
dari humas eksternal SMK Negeri 4 Kota Jambi, dan yang bertanggung jawab
adalah anggota pokja administrasi dan ketua humas.
b. Aktif di Media Sosial
Salah satu program yang sangat intens dilakukan humas SMK Negeri 4
Kota Jambi yaitu media sosial, seperti Instagram, Facebook, dan Web. Kegiatan
apa saja yang terjadi di ruang lingkup sekolah setiap harinya akan di share di
Instagram, Facebook dengan caption yang semenarik mungkin. Kegiatan ini
dilakukan rutin setiap harinya, tak terkecuali di Web. Di bidang media sosial yang
bertanggung jawab adalah anggota pokja humas dan mading, dan anggota pokja
Web sekolah.
20 Neni Yulianita, Manajemen Strategi Public Relation (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2004)
135.
Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan Riana Rahmawati yang
mneyatakan bahwa:
[P]rogram dibidang kita adalah aktif di media sosial. Karena dengan media sosial itu kita tahu bisa menjangkau banyak hal, tempat yang jauh sekalipun. jadi medsos kita aktif baik Facebook, Instagram, dan Web. semua kegiatan sekolah ada di Facebook dan Instagram, kita melakukannya sesuai dengan perkembangan laju zaman.21
c. Pembuatan Press Release
Pembuatan press release dilakukan satu kali dalam satu semester. Kegiatan-
kegiatan yang sudah di share di Instagram dan Facebook di cetak dan dikasih
cover. File yang dalam bentuk jadi akan diletakkan diruangan Kepala Sekolah dan
rungan Hubind, yang nantinya disuguhkan kepada tamu-tamu yang datang
termasuk juga media. Yang bertanggung jawab penuh dengan program ini adalah
anggota pokja humas dan mading.
Seperti yang dijelaskan Riana Rahmawati.
[S]elain medsos kami juga punya dokumen yang berisi tentang kegiatan sekolah, semua kegiatan sekolah kami dokumentasikan dalam bentuk file jadi dan diletakkan di ruangan kepala sekolah, jadi ketika tamu datang sambil menunggu kepala sekolah dan sambil ngobrol mereka bisa buka dan baca kegiatan sekola tadi.22
d. Komunikasi Internal
Bidang komunikasi internal bertanggung jawab di Praktek Kerja Bidang
Industri, surat menyurat, membuat laporan ke Industri dan laporan ke sekolah,
yang bertanggung jawab adalah anggota pokja administrasi.
e. Komunikasi Eksternal
Penerimaan tamu kunjungan dan pameran. Penerimaan tamu kunjungan
dilakukan setiap ada tamu yang berkunjung ke SMK Negeri 4 Kota Jambi.
21 Riana Rahmawati, Anggota Pokja Humas/Mading, Wawancara dengan Penulis, 22
Februari 2019, Kota Jambi, Rekaman Audio.
22 Riana Rahmawati, Anggota Pokja Humas/Mading, Wawancara dengan Penulis, 26 Februari 2019, Kota Jambi, Rekaman Audio.
Biasanya tamu kunjungan datang dari kalangan pendidikan (mahasiswa),
pemerintahan, sekolah-sekolah lain, media massa dan tamu umum.
Sementara untuk pameran dilaksanakan setiap ada kegiatan rutin
pemerintahan, seperti ulang tahun kota Jambi dalam bentuk Jambi Expo. Sekolah
akan mendirikan stand dengan memamerkan karya-karya siswa dan keunggulan-
keunggulan sekolah. Untuk pameran yang bertanggung jawab adalah anggota
pokja pameran, dan penerimaan tamu bersifat kondisional.
f. Media Visit dan Media Gathering
Kegiatan media visit dan media gathering dilaksanakan setiap ada
kegiatan/event besar di SMK Negeri 4 Kota jambi. Selain bertujuan untuk
menginformasikan mengenai suatu kegiatan, tentunya juga bertujuan untuk
menjalin serta membina hubungan yang baik dengan media massa, karena media
massa merupaka alat terampuh dalam komunikasi. Melalui program ini,
diharapakan hubungan yang terjalin dengan media massa tersebut akan senantiasa
terjalin dengan baik dan harmonis, dan informasi SMK Negeri 4 Kota Jambi akan
tersampaikan kepada masyarakat. Yang bertanggung adalah seluruh bagan humas
SMK Negeri 4 Kota Jambi.
Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan Nani Annisa, “[K]alau untuk
media visit dan media gathering seluruh bagan humas ikut serta bertanggung
jawab, karena biasanya event nya besar”.23
2. Program Non Rutin
Program non rutin humas SMK Negeri 4 Kota Jambi yaitu, membuat iklan
layanan masyarakat dan menyediakan tenaga kerja dari alumni sekolah bagi
perusahaan atau industri yang membutukan. Iklan layanan masyarakat yang
dimaksud berupa memberikan ucapan selamat atau menyampaikan berita duka.
Contohnya membrikan ucapan selamat terhadap pelantikan wali kota Jambi.
Sedangkan untuk perusahaan/industri yang meminta alumni untuk dijadikan
tenaga kerja biasanya dadakan, dan yang bertanggungjawab mencarikan adalah
23 Nani Annisa, Ketua Humas, Wawancara dengan Penulis.
humas. Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan humas SMK Negeri 4 Kota
Jambi;
[U]ntuk perusahaan/industri yang datang kesekolah meminta tenaga kerja ke alumni kita, mereka mau sosialisasi disini kita bagian humas yang menetukan tanggalnya,kita pinjamkan aula kita. Seperti kemarin Transmart datang mendadak ke sekolah minta alumni kita, tidak memungkinkan kalau kita nyari alumni kita satu-satu, kita selaku humas memasang iklan di Instagram dan Facebook, dan juga di WA. Jadi yang mendadak itu tadi, perusahaan meminta tenaga kerja ke sekolah, kita yang bertanggung jawab.24
Mengkaji program-program yang ada dibagian humas SMK Negeri 4 Kota
Jambi diatas, sebagian besar sudah mencakupi tugas-tugas praktisi humas di
lembaga sekolah. Artinya, fungsi humas di SMK Negeri 4 Kota Jambi sudah
berjalan dengan baik walaupun tidak mencakupi semua tugas-tugas humas secara
sfesifik. Program-program yang dibuat pun sudah sejalan dengan tujuan humas
pada umumnya di sebuah sekolah.
24 Riana Rahmawati, Anggota Pokja Humas/Mading, Wawancara dengan Penulis, 26
Maret 2019, Kota Jambi, Rekaman Audio.
BAB IV
KENDALA DAN STRATEGI HUMAS SMK NEGERI 4 KOTA
JAMBI DALAM MEMPERTAHANKAN CITRA POSITIF
A. Kendala Humas Dalam Meningkatkan Citra Positif
Berbicara faktor penghambat, bagian humas SMK Negeri 4 Kota Jambi
seringkali mengalami hambatan dalam merencanakan, membuat, serta
menjalankan suatu program. Faktor penghambat kinerja humas SMK Negeri 4
Kota Jambi yaitu:
1. Waktu
Waktu memiliki peranan penting, karena waktu didalam sebuah
kelembagaan diperlukan. Jika tidak ada pengaturan waktu, maka yang akan terjadi
kinerja-kinerja humas yang semula sudah tersusun rapi akan menjadi berantakan,
dan juga kerja sama antara sekolah ataupun media akan terkendala dan dianggap
tidak profesional. Sehingga sebuah kerja sama antara guru dan kepala sekolah
diperlukan.
Hal ini dikarenakan humasnya tidak hanya sebagai humas sekolah, tetapi
juga merangkap jabatan sebagai guru mengajar, bendahara sekolah dan lain
sebagainya, sehingga waktu yg dipeergunakan tidak hanya untuk dibidang humas
saja. Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan Riana R ahmawati humas
SMK Negeri 4 Kota Jambi,
[S]aya selain humas juga sebagai guru mengajar, bendahara koperasi, pembimbing rohis di sini, tugas saya sebagai seorang humas disini tetap fokus. selama kita bisa membagi waktu tidak menduakan pekerjaan bagai saya itu tidak apa-apa. untuk promosi lewat sosmed kan pakai HP jadi bisa dimana aja. Sekolah juga memfasilitasi seperti laptop, printer, kamera. Cuma faktor penghambat yang utama itu waktu, jadi saya harus memanajemen waktu sebaik mungkin. Jika tidak bisa di selesaikan disekolah, konsekuensinya harus saya kerjakan dirumah karena harus cepat.1
Hal ini disampaikan juga oleh Kukuh Sila Utama selaku anggota Pokja Web
sekolah pada saat wawancara bersama peneliti, “[D]alam hal pelaksanaan
1 Riana Rahmawati, Anggota Pokja Humas/Mading, Wawancara dengan Penulis, 22 Februari 2019, Kota Jambi, Rekaman Audio.
progran-program untuk menciptakan citra yang baik sekolah kita terkendala oleh
waktu. Normalnya kita membutuhkan waktu banyak untuk mendapatkan hasil
yang maksimal, namun disisi lain kita juga harus mengajar dikelas”.2
Dari hasil wawancara diatas, dapat disimpulkan bahwa waktu adalah suatu
kebutuhan yang utama bagi seorang humas dalam menjalankan tugasnya. Karena
untuk mendapatkan hasil kinerja yang memuaskan membutuhkan perencanaan
yang matang, yang otomatis membutuhkan waktu yang banyak pula.
2. Kurangnya Kerja Sama Antar Guru
Hal yang paling mendasar terlaksananya suatu program berjalan dengan
lancar adalah kerja sama yang baik antar anggota organisasi. Namun terkadang
kerja sama tersebut terkendala oleh pendapat/ide-ide yang berbeda dari anggota
yang terlibat didalamnya. Hal ini pula yang terjadi di SMK Negeri 4 Kota Jambi.
Berdasarkan hasil wawancara peniliti dengan anggota pokja Web sekolah, Kukuh
Sila Utama, “[M]asalah kerja sama itu yang mendasar, karena menyatukan ide itu
tidaklah mudah. Dalam suatu organisasi jika tidak satu suara itukan susah. Tidak
bisa dipungkiri dalam hal ini masalah kurangnya kerja sama akan menjadi kendala
dalam pelaksanaan program-program”.3
Hal serupa juga disampaikan oleh Dwi Herawati selaku anggota pokja
pameran, yang mengatakan bahwa:
[K]adang koordinasi antar guru Tidak berjalan dengan baik, biasanya perintah dari ketua ke anggota kurang cepat dilaksanakan, sedangkan waktu yang tersedia kadang tidak seberapa. Contohnya pada saat akan mendirikan stan dan konsep yang akan ditampilkan sudang matang, namun pelaksanaannya lamban, otomatis hasil yang didapatkan tidak akan sesuai dengan perencanaan.4
Intinya apapun yang bentuk kegiatannya, sebuah kerja sama sangatlah penting. Visi dan misi yang sama sangatlah penting diterapkan dalam suatu
2 Kukuh Sila Utama, Anggota Pokja Web Sekolah, Wawancara dengan Penulis, 15 April
2019, Kota Jambi, Rekaman Audio. 3 Kukuh Sila Utama, Anggota Pokja Web Sekolah. 4 Dwi Herawati, Anggota Pokja Pameran. Wawancara dengan Penulis, 15 April 2019,
Kota Jambi, Rekaman Audio.
kelompok/organisasi. Menghargai perbedaan pendapat namun tetap mencari solusi terbaik yang akan menjadi pilihan terakhir.
3. Siswa yang Tidak Displin di Tempat Magang
Kendala ketiga adalah etika siswa di tempat magang yang tidak mengikuti
peraturan yang diterapkan ditempat magang, seperti datang terlambat. Tentu saja
hal ini bukan semua siswa, tapi beberapa siswa. Namun hal ini tentu saja sangat
berpengaruh terhadap nama baik sekolah/citra yang dilihat oleh pihak lain. Hal ini
sesuai dengan pernyataan yang disampaikan Ihsan Muhadi, anggota pokja daily
worker pada saat wawancara bersama peneliti:
[Y]ang menjadi kendala, contohnya dibidang perhotelaan, hotel meminta standarisasi yang tinggi, contohnya siswa harus tampil gagah, rapi, mempunyai etitut yang bagus, cakap dalam berbahasa, kendalanya itu disana, ada beberapa siswa kami yang etitutnya kurang baik, tidak disipilin, lalai dalam melaksanakan tugas-tugas. Melihat dari sebelum-sebelumnya itu menjadi penyakit akut yang susah dihilangkan sampai sekarang.5
Pernyataan diatas diperkuat lagi oleh pernyataan Kukuh Sila Utama yang
disampaikan kepada peneliti, yakni:
[D]ari pihak siswa ini sendiri yang menjadi kendalanya adalahnya tidak disiplin. Pada saat kita mengantarkan anak didik ketempat magang, itukan otomatis mereka harus mengikuti aturan-aturan yang ditetapkan oleh pihak tempat magangnya. Namun kenyataannya masih ada laporan yang kita dapat bahwa masih ada beberapa siswa yang tidak mentaati aturan-aturan dari sana.6
Disiplin dalam manajemen waktu menjadi tuntutan anak-anak yang sedang
magang. Berangkat lebih awal, pulang tepat waktu dan menggunakan waktu
seefisien mungkin akan mempengaruhi pandangan atasan/bos di tempat magang
sehingga memberikan kepercayaan lebih kepada siswa, otomatis image positif
akan mudah didapatkan sekolah.
Pihak humas memang selalu berusaha dan aktif dalam melaksanakan
kegiatan sesuai dengan program yang memang harus dilaksanakan. Walaupun
5 Ihsan Muhadi, Anggota Pokja Daily Worker, Wawancara dengan Penulis, 15 April 2019, Kota Jambi, Rekaman Audio
6 Kukuh Sila Utama, Anggota Pokja Web Sekolah, Wawancara dengan Penulis, 15 April 2019, Kota Jambi, Rekaman Audio.
dalam melaksanakan program tentunya ada sebuah hambatan yang terjadi.
Hambatan-hambatan dapat diselesaikan dengan proses dan waktu serta
disesuaikan dengan keadaan sekolah.
Ada beberapa upaya yang dilakukan Humas SMK Negeri 4 Kota Jambi
dalam mengatasi kendala yang ada, berdasarkan hasil wawancara dengan Nani
Annisa, yaitu:7
1. Melakukan kerja sama dengan kepala sekolah tentang pembagian waktu, agar
kinerja humas lebih efektif dari sebelumnya.
2. Saling menghargai perbedaan pendapat, namun tetap mengambil satu
keputusan di akhir voting, serta meningkatkan komunikasi yang intensif dan
efektif sesama anggota guru.
3. Memberikan penyuluhan dan pemahaman yang mendalam kepada para siswa
tentang etika dan kedisiplinan.
Ihsan Muhadi selaku anggota pokja daily worker mengatakan bahwa,
“[S]ebelumnya saya menyampaikan bahwa ada beberapa siswa kami yang
berprilaku tidak semestinya ditempat magang, dan itu menjadi kinerja saya untuk
memperbaiki di bagian daily worker ini”.8
B. Strategi Humas Pada SMK Negeri 4 Kota Jambi
Dalam melaksanakan program-program yang telah direncanakan, tentunya
humas juga telah menyiapkan strategi apa yang akan ditempuh dalam
melaksanakan program-program tersebut sehingga akan dicapai hasil yang
diingnkan dan sesuai dengan telah direncanakan sebelumnya yakni meningkatkan
citra sekolah dimata khalayak. Tanpa adanya strategi yang baik, dan kerjasama
sama yang baik pula diantara praktisi humas maka suatu program tidak akan
berhasil dilaksanakan. Kerjasama yang baik akan menghasilkan hasil yang baik
pula.
Melihat program-program yang dibuat oleh humas SMK Negeri 4 Kota
Jambi diatas, tentunya sudah sangat baik terlebih apabila program-program
7 Nani Annisa, Ketua Humas, Wawancara dengan Penulis, 15 April 2019, Kota Jambi, Rekaman Audio
8 Ihsan Muhadi, Anggota Pokja Daily Worker
tersebut juga ditargetkan untuk mempertahankan citra SMK Negeri 4 Kota Jambi.
Program-program humas khusunya bagian eksternal seperti penggunaan media
sosial aktif, penerimaan tamu kunjungan, pameran, media visit, media gathering,
press release dan iklan layanan masyarakat secara keseluruhan sudah mewakili
untuk meningkatkan citra dimata khalayak baik itu melalui media massa maupun
secara langsung. Hal ini terlihat dengan jumlah penerimaan siswa baru dari tahun
2016 sampai tahun 2018 mengalami peningkatan. Yakni pada tahun 2016 384
siswa, tahun 2017 456 siswa, tahun 2018 masih stabil dengan 432 siswa. Namun
pada tahun 2019 mengalami penurunan yakni 384 siswa.
Gambar 29
Turunnya jumlah siswa baru di SMK Negeri 4 Kota jambi menjadi bukti
bahwa kinerja humasnya harus ditingkatkan lagi, baik itu menjalin hubungan baik
dengan media-media massa jambi dan memanfaatkan media sosial untuk sarana
promosi keunggulan sekolah.
Untuk menjalin kerja sama yang baik serta memelihara hubungan yang baik
dengan media massa (press relations), humas SMK Negeri 4 Kota Jambi
membuat program dengan beberapa media seperti media visit dan media
9 Dokumen SMK Negeri 4 Kota Jambi, 2019.
340
360
380
400
420
440
460
480
2016 2017 2018 2019
Grafik Penerimaan Siswa Baru tahun 2016-2019 SMK Negeri 4 Kota Jambi
Grafik Penerimaan SiswaBaru tahun 2016-2019SMK Negeri 4 Kota Jambi
gathering. Melalui program-program tersebut hubungan yang baik akan tetap
selalu terjaga sehingga citra perusahaan pun akan baik dan bahkan lebih
meningkat. Melalui program media gathering misalnya, pihak humas SMK 4
Negeri Kota Jambi mengundang wartawan media massa (cetak dan elektronik),
umtuk meliput perihal yang disampaikan dalam acara media gatehring tersebut.
Ini merupakan salah satu strategi yang cukup ampuh dalam membina hubungan
baik dengan media massa, sehingga berita yang disampaikan media massa akan
tersampaikan dengan baik pula ke masyarakat.
Seperti yang dijelaskan Riana Rahmawati dengan peneliti yang mengatakan
bahwa.
[S]alah satu strategi kita adalah bekerja sama dengan media massa yang ada di Kota Jambi, seperti Jambi Tv, Jambi Independen, Tribun Jambi, Metro Jambi, dan Jambi Express, karena media merupakan wadah yang tepat untuk mempublikasikan suatu berita. Selain itu tidak semua masyarakat selalu menggunakan HP. Dalam hal ini di beberapa kesempatan kita mengundang media ke sekolah kita.4210
Begitupun dengan program media visit, strategi yang digunakan adalah
tidak membedakan antara wartawan yang satu dengan yang lainnya, hanya saja
untuk media visit yang boleh hadir hanyalah satu media massa saja, hal ini
dipertimbangkan akan keefektifan waktu dan informasi yang akan disampaikan.
Humas SMK Negeri 4 Kota Jambi mengatakan dalam wawancara dengan peneliti;
“[D]engan strategi hanya menerima satu media massa pada program media visit,
diharapkan kerja sama akan menjadi lebih baik (akrab), sehingga tidak ada
pemberitaan miring di kemudian hari tentang SMK Negeri 4 Kota Jambi yang
diberitakan oleh media tersebut”.11
Menjalin hubungan dengan media massa baik itu media cetak atau
elektronik, tentunya dibutuhkan komunikasi yang efektif dan sesuai dengan etika
komunikasi massa yang berlaku di Indonesia. Dibutuhkannya etika komunikasi
10 42 Riana Rahmawati, Anggota Pokja Humas/Mading, Wawancara dengan Penulis, 22
Februari 2019, Kota Jambi, Rekaman Audio. 11 Riana Rahmawati, Anggota Pokja Humas/Mading, Wawancara dengan Penulis.
massa agar tercipta saling percaya di antara kedua belah pihak, dalam hal ini
adalah SMK Negeri 4 Kota Jambi dengan media massa.
Seseorang yang berkomunikasi melalui media massa, baik pinjaman
redaksi, wartawan, penulis, pengisi kolom, mereka tidak atas nama diri mereka
sendiri (tv, radio, koran, atau majalah), tetapi mengatasnamakan lembaga. Oleh
karena itu, mereka perlu memahami norma-norma yang berlaku dalam
komunikasi massa. Namun masalahnya tidak ada standar etika khusus dalam
komunikasi massa yang dikemukakan para ahli.
Paling tidak ada beberapa rumusan sederhana yang dirangkum dari beberapa
pendapat pakar komunikasi mengenai etika dalam komunikasi massa, yaitu:
1. Berkatitan dengan informasi yang benar dan jujur sesuai fakta sesungguhnya.
2. Berlaku adil dalam menyajikan informasi, tidak memihak salah satu
golongan.
3. Gunakan bahasa yang bijak, sopan dan hindari kata-kata provokatif.
4. Hindari gambaran-gambar yang tidak pantas.
Dalam konteks ini, tentunya semua standar tersebut lebih relevan diterapkan
bagi pers yang menganut pers bebas dan bertanggung jawab seperti di Indonesia
dan di negara-negara Timur lainnya.
Selain strategi-strategi diatas, humas SMK Negeri 4 Kota Jambi juga
mempunyai satu strategi yang digunakan untuk mempublikasi kegiatan-kegiatan
sekolah dan menepis pemberitaan buruk yang ditulis oleh orang-orang diinternet.
Strateginya adalah dengan cara memanfaatkan dunia maya atau media sosial.
[M]edia sosial adalah media online yang dimanfaatkan sebagai sarana pergaulan sosial secara online di internet. Media sosial menggunakan teknologi berbasis website atau aplikasi yang dapat mengubah suatu komunikasi ke dalam bentuk dialog interaktif. Bebrapa contoh media sosial yang banyak digunakan adalah Youtube, Facebook, Ingstagram, Twitter, Blog dan lain sebagainya.12
12 Maxmanroe, “Pengertian Media Sosial Secara Umum, Fungsi, Tujuan, Jenis Sosmed,
diakses melalui alamat https://www.maxmanroe.com/vid/teknologi/internet/pengertian-media-sosial.html, tanggal 22 Maret 2019.
Dengan membuat akun-akun khusus seperti Instagram, Facebook, dan Web
untuk mempublikasikan kegiatan-kegiatan sekolah, hal ini dikarenakan media
sosial dapat menjangkau banyak hal, tempat yang jauh sekalipun.
Seperti yang dijelaskan humas SMK Negeri 4 Kota Jambi pada wawancara
22 Februari 2019.
[S]trategi humas di SMK Negeri 4 kota Jambi itu salah satunya dengan mengandalkan media sosial, karena media sosial itu kita tahu bisa menjangkau banyak hal, tempat yang jauh sekalipun. jadi medsos kita aktif baik Facebook, Instagram, dan Web. semua kegiatan sekolah ada di Facebook dan Instagram. Sebenarnya muara pertama yang saya lakukan adalah Instagram, setiap kegiatan yang saya share di Instagram, saya kasih Hastage biar orang-orang mudah nyari, seperti #SMKN4 #smkhebat #smkbisa atau ketika saya posting kegiatan anak kecantikan saya kasih hastage #MUAHistJambi, jadi kalau ada yang Searching akan keluar Smk 4.13
Kukuh Sila Utama Selaku anggota pokja Web sekolah menambahkan bahwa.
[S]trategi utama yang kita lakukan adalah melalui media sosial. Karena dengan media ini setiap hari kita bisa mempublikasikan aktivitas sekolah, dan masyarakat sudah pasti akan membaca. Seperti yang kita ketahui bahwa tingkat penggunaan media sosial di tengah-tengah masyarakat sekarang sangat tinggi, jadi kita memanfaatkan situasi tersebut. Selain itu cara tercepat untuk mengklarifikasi sebuah masalah sebelum tersebar luas adalah melalui media sosial.14
Dengan akun-akun inilah dibagikan berita-bertia tentang sekolah maupun
kegiatan-kegiatan sekolah sehari-hari. Berita-berita yang dibagikan dibuat dengan
sesungguhnya bukan kebohongan semata, akun media sosial sekolah ini dibuat
dengan tujuan membuat orang-orang mengetahui kelebihan-kelebihan SMK
Negeri 4 Kota Jambi, serta menepis kemungkinan adanya berita buruk yang
beredar di masyarakat.
13 Riana Rahmawati, Anggota Pokja Humas/Mading, Wawancara dengan Penulis, 26
Maret 2019, Kota Jambi, Rekaman Audio. 14 Kukuh Sila Utama, Anggota Pokja Web Sekolah. Wawancara dengan Penulis, 15 April
2019, Kota Jambi, Rekaman Audio.
Kegiatan-kegiatan tersebut diatas, memang sangat perlu dilakukan oleh
lembaga sekolah. Karena melalui kegiatan-kegiatan tersebutlah citra sebuah
sekolah akan sangat terlihat oleh masyarakat, dan secara tidak langsung juga akan
meningkatkan citra positif dimata masyarakat.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah menyusun data yang berhubungan dengan penelitian ini, dari hasil
penelitian dan pembahasan serta analisis terhadap strategi humas dalam
mempertahankan citra positif SMK Negeri 4 Kota Jambi, maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:
1. Program humas SMK Negeri 4 Kota Jambi, meliputi berbagai kegiatan
yang terbagi kedalam dua aspek, yaitu program rutin dan non rutin. Program-
program tersebut terbagi kedalam dua bagian yaitu, program humas internal dan
program humas eksternal. Program humas internal seperti, pembuatan annual
report, Komunikasi Internal (bertanggung jawab di Praktek Kerja Bidang Industri,
surat menyurat, membuat laporan ke Industri dan laporan ke sekolah). Program
eksternal seperti, penggunaan media sosial, press release, media visit, media
gathering, komunikasi eksternal (penerimaan tamu kunjungan, pameran, dan iklan
layanan masyarakat.
2. Kendala yang dihadapi humas SMK Negeri 4 Kota jambi yakni waktu,
kurangnya kerja sama antar guru, serta kurangnya etika dan kedisiplinan siswa.
Upaya yang dilakukan yaitu, dengan melakukan kerja sama dengan kepala
sekolah tentang pembagian waktu, agar kinerja humas lebih efektif dari
sebelumnya, saling menghargai perbedaan pendapat, namun tetap mengambil satu
keputusan di akhir voting, serta meningkatkan komunikasi yang intensif dan
efektif sesama anggota guru, dan memberikan penyuluhan dan pemahaman yang
mendalam kepada para siswa tentang etika dan kedisiplinan.
3. Strategi humas SMK Negeri 4 Kota Jambi meliputi berbagai macam
strategi yang tentunya sesuai dengan program yang dibuat. Melalui program
penggunaan media sosial merupakan strategi yang tepat, melihat perkembangan
laju zaman yang kian pesat membuat msayarakat sangat bergantung dengan media
sosial. Dengan memposting setiap kegiatan-kegiatan sekolah setiap harinya lewat
Instagram, Facebook, dan Web secara tidak langsung meninformasikan kepada
khalayak luas kondisi sekolah yang bisa mengangkat citra positif sekolah. Begitu
juga dengan program media visit dan media gathering yang melakukan
pendekatan dengan media. Apabila hubungan dengan media terjalin dengn baik
otomatis berita yang akan disampaikan akan baik pula. Misalnya melalui media
gatehring, pihak humas SMK Negeri 4 Jota Jambi mengundang semua wartawan
media massa (cetak dan elektronik) untuk meliput perihal yang disampaikan
dalam acara media gatehring tersebut, ini merupakan salah satu strategi yang
cukup ampuh dalam membina hubungan baik dengan media massa untuk
mencapai citra positif. Begitu juga melalui strategi lainnya yang dilakukan untuk
meningkatkan citra positif sudah terbilang pilihan yang baik.
B. Implikasi Penelitian
Berdasarkan kegunaan penelitian, bahwa penelitian diharapkan berguana
secara teoritis dan praktis. Rekomendasi yang dibuat peneliti ini diharapakn
menjadi masukan dan manfaat secara teoritis, yiatu untuk keilmuan humas dalam
kajian strategi humas, dan secara praktis diharapkan bermanfaat bagi SMK Negeri
4 Kota Jambi, serta bagi peneliti lain yang tertarik pada masalah yang sama yaitu
tentang strategi humas.
Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan khanzanah
keilmuan khususnya dibidang humas, dan menjadi referensi untuk mahasiswa
public relations dalam penyusunan skripsi kedepannya.
Pentingya strategi humas dalam sebuah lembaga sekolah tentunya menjadi
yugas yang inti bagi seorang humas. Untuk itu perlu dikaji lebih dalam lagi
tentang strategi-strategi yang lebih relevan yang harus dilakukan oleh seorang
humas di sekolah kedepannya. Khususnya pada bagian humas SMK Negeri 4
Kota Jambi yang merupakan jembatan bagi sekolah dalam berkomunikasi dengan
khalayak ataupun sekolah lainnya.
Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan
pertimbangan bagi pihak humas SMK Negeri 4 Kota Jambi dalam rangka
menjalankan tugas dan fungsinya.
Setelah peneliti melakukan penelitian di SMK Negeri 4 Kota Jambi, bagian
humas khususnya bagian humas mading, kelompok kerja daily worker, kelompok
kerja pameran, kelompok kerja web sekolah, dan kelompok kerja administrasi
sudah melakukan langkah-langkah yang cukup baik dalam memberikan
pelayanan, namun alangkah baiknya lebih ditingkatkan lagi pelayanan yang
diberikan kepada tamu atau pengunjung, baik itu publik internal sekolah maupun
publik eksternal sekolah, karena kepuasan dan kepercayaan yang diterima publik
merupakan citra dan reputasi bagi SMK Negeri Kota Jambi.
Untuk para peneliti selanjutnya, diharapakan dapat melanjutkan penelitian
ini. Karena hasil dari penelitian ini hanya menjabarkan beberapa persen saja dari
aspek deksriptip, diharapak peneliti berikutnya dapat mengukur hasil dari
implementasi strategi humas. Semoga dengan adanya skripsi ini dapat membrikan
sedikit membantu dan memberikan gambaran kepada teman-teman, apabila nanti
ingin melanjutkan penelitian dengan masalah yang sama ataupun permasalahan
yang tidak jauh berbeda. Karena penelitian mengenai humas ini memang cukup
menarik untuk dilakukan, dan diharapkan melalui skripsi ini dapat menjadi
sumber ataupun refernsi bagi peneliti selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Bungin, Burhan. Sosiologi Komunikasi, Teori, Paradigma, dan Diskursus
Teknologi Komunikasi di Masyarakat, Jakarta: Kencana Prenada Media
Group, 2007.
Efendi, Onong Uchjana. Ilmu Komunikasi dan Praktek (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2006
Fathoni, Abdurrahman. Metedologi Penelitian dan Teknik Penyusunan Skripsi.
Jakarta: Rineka Cipta, 2011.
Iriantara, Yosal, Manajemen Strategi Public Relation, Jakarta: Ghalia Indonesia,
2004.
Jefkins, Frank, Public Relation, Jakarta: Erlangga, 1992.
Kusumastuti, Frida, Dasar-Dasar Humas, Jakarta: Ghalia Indonesia, 2002.
Kasali, Rhenald, Manajemen Public Relaton, Konsep dan Aplikasinya di
Indonesia, Jakarta: Pustaka Utama Grafiti, 2005.
Mohd. Arifullah, et. al., Panduan Penulisan Karya Ilmiah Mahasiswa Fakultas
Ushuluddin IAIN STS Jambi, Fak. Ushuluddin IAIN STS Jambi, 2016.
Morissan. Manajemen Public Relations, Strategi Menjadi Humas Profesional.
Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008.
Mukhtar. Metode Praktisi Penelitian Deskriptif Kualitatif. Jakarta: GP Presa
Group, 2013.
Rakhmat, Jalaluddin. Metode Penelitian Komunikasi, dilengkapi Contoh Analisis
Statistik. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009.
Ruslan, Rosadi. Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi, Konsep dan
Aplikasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005 .
Ruslan, Rosadi. Manajemen Humas dan Komunikasi Konsep dan Aplikasi.
Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2002.
Rumanti, Maria Assumpta, Dasar-Dasar Public Relation Teori dan Praktiek.
Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia, 2005.
Syamsudin, M. Din. Etika Agama Dalam Membangun Masyarakat Madani.
Jakarta: PT. Logos Wacan Ilmu, 2002.
Soemirat, Soleh et. al., Dasar-Dasar Public Relations. Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2008.
. Yulianti, Neni. Dasar-Dasar Public Relations. Bandung: Kencana Prenada
Media Group, 2005.
Wawancara
Annisa, Nani, Ketua Humas, Wawancara dengan Penulis, 15 April 2019, Kota
Jambi, Rekaman Audio.
Muhadi, Ihsan, Anggota Pokja Daily Worker, Wawancara dengan Penulis, 15
April 2019, Kota Jambi, Rekaman Audio.
Herawati, Dewi, Anggota Pokja Pameran, Wawancara dengan Penulis, 15 April
2019, Kota Jambi, Rekaman Audio.
Rahmawati, Riana, Anggota Pokja Humas/Mading, Wawancara dengan Penulis,
22 Februari 2019, Kota Jambi, Rekaman Audio.
Rahmawati, Riana, Anggota Pokja Humas/Mading, Wawancara dengan Penulis,
26 Maret 2019, Kota Jambi, Rekaman Audio.
Sila Utama, Kukuh, Anggota Pokja Web Sekolah, Wawancara dengan Penulis, 15
April 2019, Kota Jambi, Rekaman Audio.
Skripsi
Rahmi, Elvita. Strategi Humas dalam Meningkatkan Citra Perusahaan di PT.
ASKES (PERSERO Cabang Utama Pekanbaru, Skripsi. Riau: Universutas
Islam Negeri Sultan Sarif Kasim Riau, 2014.
Herlangga, Anggi. Strategi Public Relations Radio 96.7 FM dalam Membangun
Citra Positif, Skripsi. Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta, 2014
Ahlam Fadiyah, Rozanah. Peran Humas dalam Mmbangun Citra Positif Sekolah
di SD N Sosrowijayan Yogyakarta, Skripsi. Yogyakarta: Universitas Negeri
Yogyakarta, 2016.
Website
Maxmanroe, “Pengertian Media Sosial Secara Umum, Fungsi, Tujuan, Jenis
Sosmed, diakses melalui alamat
https://www.maxmanroe.com/vid/teknologi/internet/pengertian-media-
sosial.html, tanggal 22 Maret 2019.
Wawncara peneliti dengan Ketua Humas SMK Negeri 4 Kota jambi Nani Annisa
Wawncara peneliti dengan Anggota Pokja Humas dan Mading Riana Rahmawati
Wawncara peneliti dengan Anggota Pokja Web Sekolah Kukuh Sila Utama
Wawancara peneliti dengan Anggota Pokja Pameran Dwi Herawati
Wawancara peneliti dengan Anggota Pokja Daily Worker Ihsan Muhadi
Kegiatan Pentas Seni yang bekerja sama dengan bebrapa Media dalam sekaligus melakukan program media visit dan media gathering yang
merupakan salah satu strategi humas SMK Negeri 4 Kota Jambi
Pemotong kue oleh Kepala Sekolah Sujono, M.Pd
Penampilan Tari Daerah Jambi Oleh siswi SMK Negeri 4 Kota Jambi
CURICULUM VITAE
A. Informasi Diri
Nama : Reviani
Tempat & Tgl. Lahir : Pelayang/24 April 1997
Pekerjaan : Mahasiswa
Alamat : Perumahan Vienna Residence
No HP : 082283458624
B. Riwayat Pendidikan
1. S1 UIN STS Jambi : S1 UIN STS Jambi
2. MAS : SMK Negeri 7 Sarolangun
3. MTS : SMP Negeri 10 Sarolangun
4. SD : SD Negeri 124 Pelayang/Pelawan
5.
C. PenghargaanAkademis
D. RiwayatOrganisasi
LDK Al-Uswah UIN STS Jambi