Sterilisasi Alat-Alat

download Sterilisasi Alat-Alat

of 4

description

Sterilisasi Alat-Alat

Transcript of Sterilisasi Alat-Alat

Sterilisasi alat-alat bedah

Sterilisasi adalah pemusnahan semua mikroorgnaisme beserta sporanya. Sedangkan desinfeksi adalah pengurangan populasi mikroorganisme patogen tanpa mencapai sterilisasi, dan biasanya dilakukan pada pakaian, alat-alat linen, dan sebagainya.

Terdapat 5 metode sterilisasi atau desinfeksi peralatan bedah :

1. Larutan antiseptik

2. Merebus dalam air mendidih

3. Oven udara panas

4. Otoklaf

5. Menggunakan fasilitas CSSD

Larutan antiseptik

1. Alkohol

2. Halogen dan senyawanya

a. Yodium

b. Povidon yodium (betadine)

c. Yodoform (obat kuning)

d. klorheksidin

3. Oksidansia

a. Kalium permangat

b. Perhidrol (peroksida air H2O2)

4. Logam berat dan garamnya

a. Merkuri klorida (sublimat)

b. Merkurokrom (obat merah)

5. Asam (asam borat)

6. Turunan / derivat fenol

a. Trinitrofenol (asam pikrat)

b. Heksaklorofen (phisohex)

7. Basa ammonium kuartener (quats)

a. Etakridin (rivanol)

Merebus dalam air mendidih

Merupakan metode yang paling banyak digunakan untuk desinfeksi peralatan, karena lebih sederhana, cepat, dan cukup efektif, tetapi tidak dapat menghancurkan spora bakteri dan virus tertentu.

Dilakukan menggunakan alat desinfektor air mendidih elektrik dengan termostat dan baki yang dapat dipindahkan. Sebelumnya peralatan dibersihkan kenudian direbus dalam air mendidih (100 (C atau 212 (F) selama minimal 30 menit untuk mencapai sterilisasi. Teknik yang dianjurkan adalah merebus dalam larutan soda 20% ditambah natrium nitrit % (untuk pencegahan karat) dan dilakukan perebusan selama 20 menit.

Oven udara panas

Merupakan sterilisator kering berupa oven yang dikontrol secara termostat dengan elemen pemanas elektrik yang mirip dengan oven elektrik yang digunakan dirumah. Digunakan untuk peralatan yang tidak dapat disterilkan dengan perebusan atau otoklaf (misal : minyak, vaselin, talk). Peralatan disterilisasi dengan pemanasan 160 (C selama satu jam atau pada suhu 120 (C selama 4 jam. Sterilisasi cukup baik tetapi tidak bisa digunakan untuk peralatan dari bahan karet, plastik atau kertas.

Otoklaf

Merupakan sterilisasi dengan uap bertekanan tinggi, menggunakan bejana yang dapat ditutup mati, yang diisi dengan uap panas bertekanan tinggi. Suhu didalamnya dapat mencapai 115-125 (C dan tekanan uap dapat mencapai 2-4 atm. Suhu dan tekanan yang tinggi dapat membunuh mikroorganisme beserta sporanya. Lama pemanasan berkisar 30-60 menit.

Kerugian otoklaf kecil adalah tidak mempnyai siklus vakum, sehingga peralatan tidak dapat disterilkan seperti keadaan vakum yang dapat menghilangkan udara maupun air. Namun dapat digunakan untuk peralatan jenis karet, plastik atau logam.

Menggunakan fasilitas CSSD

Biasanya alat ini digunakan di rumah sakit besar. Mesin ini mempunyai 2 siklus vakum, yaitu siklus pre-vakum yang akan membuang udara yang terdapat didalamnya, sehingga penetrasi uap panas lebih efisien, siklus selanjutnya adalah post-vakum yang akan mengeringkan muatan pada akhir dari stadium ini. Peralatan berupa pembalut, kain, baju operasi, dan kumpulan peralatan bedah dapat disterilisasi dan dikeringkan pada saat yang bersamaan. Dalam prakteknya peralatn dibungkus dengan plastik atau kertas timah bersama dengan pembalut dan kasa, kemudian dimasukkan ke pembungkus berperekat yang akan menempel sendiri bila terkena panas dari otoklaf. Dibagian luar pembungkus tersebut terdapat warna tertentu yang akan berubah bila tahap sterilisasi telah tercapat. CSSD merupakan cara sterilisasi yang terbaik.

MENSTERILKAN SARUNG TANGAN

Sarung tangan dapat disterilkan dengan menggunakan uap formalin atau menggunakan otoklaf.

1. Sarung tangan dibersihkan dengan air sabun

2. Sarung tangan yang kotor (misal terkena nanah) setelah dicuci bersih, dibersihkan lagi dengan Lysol 0,5% atau larutan betadine

3. Bilas dengan air bersih dan dikeringkan luar dalam

4. Setelah kering bagian luar diberi talk, dilipat dan dimasukkan ke dalam kantong sarung tangan

Bila hendak memakai uap formalin, sarung tangan yang telah siap dimasukkan ke dalam tromol atau toples yang diberi beberapa tablet formalin, lama sterilisasi minimal 24 jam. Sarung tangan yang disterilkan dengan otoklaf, talknya menjadi basah sehingga memerlukan waktu untuk mengeringkannya.

STERILISASI RUANG OPERASI

Setiap ruangan yang dipakai untuk keperluan pembedahan harus selalu disiapkan dalam keadaan aseptic/suci-hama. Hal ini dapat dicapai dengan :

1. Melakukan pembersihan ruangan dengan obat-obat germicide dan desinfektan, termasuk semua komponen yang ada dalam ruangan tersebut

2. Menjaga ventilasi ruangan dengan filter sehingga pertukaran udara dengan pencemaran dapat dicegah

3. Mengatur penggunaan ruangan, sehingga ada jam-jam tertentu dimana ruangan tersebut diistirahatkan dalam beberapa jam tiap hari, dalam keadaan steril / suci hama

Membersihkan kamar operasi dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain :

1. Cairan desinfeksi, yang digunakan adalah Lysol, karbol atau menyemprot dengan cairan formalin. Yang dibersihkan termasuk dinding dan lantai

2. Tablet formalin, tablet ini dibungkus dengan kain kasa dan diletakkan di sudut-sudut kamar operasi

3. Sinar Ultraviolet, dilakukan dengan alat khusus berupa lampu mirip lampu neon yang diletakkan ditengah kamar operasi dan dihidupkan dalam waktu yang lama (akhir hari sampai besok paginya). Sinar UV tidak dapat menembus butir air karena akan dipantulkan, sehingga ruangan operasi harus di pel sampai kering. Penyinaran sinar UV dilakukan bila tidak ada orang, karena bila dilakukan terus-menerus dapat merusak kulit dan mata. Besarnya kekuatan lampu UV ditentukan dengan patokan 1-5 watt/m2.

Harjuna Duta N.

201010330311027