3. Sterilisasi Alat dan Media.ppt

41
1 Sterilisasi salah satu prosedur yg digunakan utk menghilangkan mikroorganisme/ usaha utk membebaskan lingkungan dari kontaminasi mikroorganisme Kondisi steril sangat esensial untuk keberhasilan dalam prosedur kultur jaringan Keadaan aseptis ini diperlukan untuk semua botol kultur, media kultur, peralatan tanam, dan eksplan

Transcript of 3. Sterilisasi Alat dan Media.ppt

Page 1: 3. Sterilisasi Alat dan Media.ppt

1

Sterilisasi salah satu prosedur yg digunakan utk menghilangkan mikroorganisme/ usaha utk membebaskan lingkungan dari kontaminasi mikroorganisme

Kondisi steril sangat esensial untuk keberhasilan dalam prosedur kultur jaringan

Keadaan aseptis ini diperlukan untuk semua botol kultur, media kultur, peralatan tanam, dan eksplan

Page 2: 3. Sterilisasi Alat dan Media.ppt

1. Eksplan2. Organisme kecil yang masuk ke dalam media.

Dengan keadaan di Indonesia, yang paling sering menyebabkan kontaminasi adalah semut.

3. Botol kultur atau alat-alat tanam yang kurang steril.

4. Lingkungan kerja dan ruang kultur yang kotor (spora di udara).

5. Kecerobohan dalam pelaksanaan.

• Salah satu faktor pembatas dalam keberhasilan kultur jaringan adalah kontaminasi yang dapat terjadi pada setiap saat dalam masa kultur.

• Kontaminasi dapat berasal dari :

Page 3: 3. Sterilisasi Alat dan Media.ppt

Macam bentuk sterilisasi dibedakan:

a. Sterilisasi dengan pemanasan (kering dan basah)

b. Sterilisasi dengan ultrafiltrasi c. Sterilisasi dengan bahan kimia

Berdasarkan perbedaan benda yang disterilkan, sterilisasi dapat dikelompokkan dalam tiga kategori, yakni :1. Sterilisasi lingkungan kerja.2. Sterilisasi alat-alat dan media.3. Sterilisasi bahan tanaman (eksplan).

Page 4: 3. Sterilisasi Alat dan Media.ppt

4

Sterilisasi dgn pemanasan basah: - Menggunakan uap panas

autoclave - Hampir semua mikroba mati pada

suhu 121 0C - Waktu tergantung volume Sterilisasi dgn pemanasan kering: - Menggunakan oven - alat yang tidak mudah terbakar

(bahan gelas) lama pemanasan 45 menit,

suhu 160 0C) Sterilisasi memakai nyala: - Alat dicelupkan dalam alkohol kmd

di bakar - Digunakan selama kegiatan

inokulasi, penanaman eksplan, dll

Page 5: 3. Sterilisasi Alat dan Media.ppt

5

Sterilisasi dengan bahan kimia: - Dipakai untuk mensterilkan

permukaan saja misal: material tanaman,

instrumen, tangan pekerja, ruang atau LAF - Bahan kimia yang sering

digunakan: alkohol kalsium hypochlorida, natrium

hypochlorida, sublimat dan chlorox

Sterilisasi memakai cahaya: - digunakan pada ruang dan kotak

transfer (LAF) - Menggunakan sinar ultra violet

Page 6: 3. Sterilisasi Alat dan Media.ppt

Penanaman eksplan dan prosedur lain seperti isolasi protoplasma, sering kali dilakukan dalam kotak pindah steril atau dikenal dengan Laminar Air Flow cabinet.

Sterilisasi Lingkungan Kerja

Laminar Air Flow (LAF) yang digunakan untuk keperluan kultur jaringan harus tetap terjaga kebersihannya dan mempunyai blower dengan arah hembusan udara dari belakang ke depan atau horizontal airflow model.

Page 7: 3. Sterilisasi Alat dan Media.ppt

7

Kotak pindah ini sudah disempurnakan dengan adanya aliran udara halus yang dihembuskan dari blower kira-kira 100 hembusan per menit, melalui suatu filter yang sangat halus sehingga mikrobia dapat

tersaring oleh adanya filter tersebut.

Dengan demikian udara yang mengalir atau hembusan udara tersebut adalah udara steril yang dapat mencegah kontaminan yang berasal dari airborne selama kegiatan penanaman

Page 8: 3. Sterilisasi Alat dan Media.ppt

Kotak pindah dengan aliran udara melalui suatu filter HEPA (High Efficiency Particulate Air) dengan pori-pori < 0.3 um.

Dulu, kotak pindah ini tertutup bidang mukanya selama masa pelaksanaan dengan pembukaan seminimum mungkin, hanya tempat memasukkan tangan, kotak pindah semacam ini disebut entkas.

Page 9: 3. Sterilisasi Alat dan Media.ppt

• Entkas ini dapat dibuat dari kaca semua atau kayu dan bagian mukanya saja yang terbuat dari kaca.

• Di dalam kotak ini terdapat lampu germisida yang memancarkan radiasi ultraviolet utk mensterilkan permukaan tempat kerja dalam kotak pindah ini.

• Disamping lampu ultra violet, kotak ini dapat juga disterilkan dengan penyemprotan alkohol 70% atau larutan formalin.

Page 10: 3. Sterilisasi Alat dan Media.ppt

• Sebelum mulai bekerja, permukaan tempat kerja dari laminar air flow cabinet dilap dengan kapas yang telah dicelup dalam alkohol 70%, dalam larutan kaporit, formalin atau dapat juga disemprot menggunakan spiritus (untuk menghemat biaya).

• Ada juga tipe laminar air flow cabinet yang dilengkapi dengan lampu ultra violet. Sebelum kerja, lampu ultra violet dinyalakan selama beberapa waktu antara ½-1 jam untuk mematikan kontaminan di permukaan tempat kerja.

Page 11: 3. Sterilisasi Alat dan Media.ppt

11

Alat-alat gelas, peralatan dari logam atau bahan-bahan lain yg tidak mudah rusak oleh temperatur tinggi umumnya sterilisasi dengan pemanasan kering, atau dpt dgn pemanasan basah

Dissecting set & glass ware autoclave 121 0C sekitar 20 – 30 menit, kmd simpan dlm oven pada suhu 106 0C selama beberapa menit

Dissecting set dicelupkan dalam alkohol 96% lalu dibakar dulu sebelum digunakan

Sterilisasi Media & Alat

Page 12: 3. Sterilisasi Alat dan Media.ppt

12

Pada prinsipnya, sterilisasi autoclave menggunakan panas dan tekanan dari uap air. Temperature sterilisasi biasanya 121o C, tekanan yang biasa digunakan antara 15-17,5 psi (pound per square inci) atau 1 atm.

Lamanya sterilisasi tergantung dari volume dan jenis. Alat-alat dan air disterilkan selama 1 jam, tetapi media antara 20-40 menit tergantung dari volume bahan yang disterilkan.

AUTOCLAVE

Page 13: 3. Sterilisasi Alat dan Media.ppt

Macam-macam Autoclave

Page 14: 3. Sterilisasi Alat dan Media.ppt

14

Sterilisasi media tidak boleh terlalu lama krn dapat menyebabkan:

a. Penguraian gula. b. Degradasi vitamin dan asam-asam

amino. c. Inaktivasi sitokinin zeatin riboside. d. Perubahan pH yg berakibat

depolimerisasi agar. Anjuran minimal waktu utk sterilisasi

mediaVolume Media (ml)

Waktu yg diperlukan (121 0C)

20 – 50 15 menit

75 20 menit

250 – 500 25 menit

1000 30 menit

1500 35 menit

2000 40 menit

Page 15: 3. Sterilisasi Alat dan Media.ppt

15

Sterilisasi Media Menggunakan Autoklaf Portable (Pemanasan

menggunakan api)1.Isi panci luar dengan air, kalau dapat

dengan aquadest untuk menghindarkan pengendapan Ca yang biasa terdapat pada air ledeng, sebanyak 1 liter untuk autoklaf kecil, dan 1.5 liter untuk autoklaf besar.

2.Botol-botol media yang akan disterilkan, dimasukkan ke dalam panel-dalam. Susun botol-botol tersebut hingga mencapai permukaan panel.

Page 16: 3. Sterilisasi Alat dan Media.ppt

3. Atur posisi panci dengan memperhatikan alur tempat saluran uap yang terdapat pada tutup dan lingkaran permukaan panci-luar .

4. Tutup dengan erat. (kencangkan pengunci tanpa menggunakan alat)

5. Biarkan katup pengeluaran uap dalam keadaan terbuka.

6. Letakkan autoklaf di atas kompor gas atau pembakar Bunsen.

7. Panaskan sampai air dalam autoklaf mendidih dan uap mulai keluar dari katup pengeluaran uap.

Page 17: 3. Sterilisasi Alat dan Media.ppt

8. Biarkan uap keluar selama 5 menit (minimum), untuk mengeluarkan udara mengeluarkan udara yang terperangkap dalam autoclave.

9. Tutup katup pengeluaran uap.

10. Amati kenaikan temperature dan tekanan.

11. Setelah tekanan mencapai 15 psi, api kompor dikecilkan.

Page 18: 3. Sterilisasi Alat dan Media.ppt

12. Jaga keadaan tekanan 15 psi ini dengan mengatur besar kecilnya api kompor secara manual. Selama sterilisasi, jangan meninggalkan autoklaf dan mengerjakan hal lain diruang lain, karena tekanan dapat meningkat sampai melewati batas. Keadaan ini berbahaya dan dapat menyebabkan kerusakan alat.

13. Setelah waktu sterilisasi tercapai, matikan api kompor.

Page 19: 3. Sterilisasi Alat dan Media.ppt

14. Uap dikeluarkan sedikit-sedikit dengan mengatur katup pengeluaran uap (buka sedikit-sedikit). Jangan sekali-kali membuka katup dan membiarkan uap keluar sekaligus. Keadaan ini menyebabkan media atau air bubble up

15. Setelah tekanan turun sampai 0, buka pengunci dan keluarkan panci yang berisi media.

Page 20: 3. Sterilisasi Alat dan Media.ppt

Sterilisasi Peralatan Kultur

1. Botol bersih diberi beberapa tetes aquadest dan tutup dengan kertas atau aluminium foil (jangan terlalu kencang bila menggunakan Al-foil). Untuk botol-botol yang mempunyai tutup yang autoclaveable, jangan tutup terlalu kencang, karena selama pemanasan terjadi pemuaian.

2. Alat-alat yang perlu disterilkan sebelum penanaman adalah: pinset, gunting, gagang skalpel, kertas saring, petri-dish, botol-botol kosong, jarum dan pipet.

Page 21: 3. Sterilisasi Alat dan Media.ppt

3. Alat-alat dan kertas saring dibungkus rapi dengan kertas tebal atau ditaruh dalam baki stainless steel dan bakinya dibungkus dengan kain tebal sebelum dimasukkan dalam autoklaf. Alumunium foil tidak direkomendasikan sebagai pembungkus, karena uap tidak dapat masuk ke dalam bungkusan. Alat-alat sektio seperti pinset, gunting, gagang skalpel, dan jarum, dibungkus dengan kertas kopi atau kertas merang. Hindarkan penggunaan Al-foil karena uap sukar masuk kedalam bungkusan sehingga sterilisasi kurang efektif.

4. Petri-dish akan disterilkan, juga dibungkus dengan kertas kopi atau kertas merang.

Page 22: 3. Sterilisasi Alat dan Media.ppt

5. Temperatur yang digunakan untuk sterilisasi botol kultur kosong dan alat-alat yang akan digunakan untuk menanam eksplan, adalah 121o C pada tekanan 15 psi (pound per square inch) atau 1 atm selama 30-60 menit. Penghitungan waktu sterilisasi dimulai setelah tekanan dan temperatur yang diinginkan tercapaiAlat-alat yang dipakai ketika penanaman, harus dalam keadaan steril. Alat-alat logam dan gelas dapat disterilkan dalam autoklaf. Alat tanam seperti: pinset dan gunting dapat juga disterilkan dengan pembakaran atau dengan pemanasan dalam bacticinerator. Khusus untuk skalpel, gagangnya dapat disterilkan dengan pemanasan, namun mata pisaunya (blade) dapat menjadi tumpul bila dipanaskan dalam temperature tinggi. Oleh karena itu untuk mata pisaunya dianjurkan cara sterilisasi dengan pencelupan dalam alkohol atau larutan kaporit.

Page 23: 3. Sterilisasi Alat dan Media.ppt

Sterilisasi menggunakan oven

Botol-botol/tabung reaksi/erlenmeyer yang dipergunakan sebagai wadah, biasanya disterilkan dalam oven. Botol-botol yang sudah dicuci bersih, dimasukkan ke dalam oven dan dipanaskan selama 4 jam pada temperatur 160o C. Setelah disterilkan dapat langsung digunakan. Bila botol akan disimpan untuk beberapa lama, maka sewaktu sterilisasi, mulut botol harus ditutup dengan alumunium foil.

Page 24: 3. Sterilisasi Alat dan Media.ppt

Sterilisasi Bahan Tanam/ Eksplan

Kultur jaringan/kultur in vitro meliputi:

penanaman sel/ agregat sel, jaringan, dan organ tanaman di media.

Media tumbuh sangat menguntungkan bagi pertumb. cendawan dan bakteri sehingga dalam inisiasi suatu kultur harus diusahakan kultur yang aksenik (kultur hanya terdiri dari satu macam organisme yang diinginkan dalam hal ini jaringan tanaman)

Page 25: 3. Sterilisasi Alat dan Media.ppt

Penyebab terjadinya kontaminasi: a. Sterilisasi media yang kurang

sempurna b. Lingkungan kerja dan pelaksanaan c. Eksplan & serangga atau hewan kecil

yg masuk dlm botol kultur setelah diletakkan di ruang kultur.

Kontaminan yang paling sulit diatasi yang berasal dari eksplan.

Cara sterilisasi untuk masing-masing eksplan sangat spesifik

Page 26: 3. Sterilisasi Alat dan Media.ppt

Faktor-Faktor yang mempengaruhi tingkat kontaminan permukaan bahan tanam: 1.Jenis tanamannya.

2.Bagian tanaman yang dipergunakan.3.Morfologi permukaan (misal: berbulu

atau tidak).4.Lingkungan tumbuhnya (green

house/lapangan)5.Musim waktu mengambil (musim

hujan/kemarau).6.Umur tanaman (seedling atau

tanaman dewasa).7. Kondisi tanamannya (sakit atau

dalam keadaan sehat).

Page 27: 3. Sterilisasi Alat dan Media.ppt

Sulit untuk menentukan metode sterilisasi standar untuk suatu jenis tanaman di tempat yang berbeda perlu percobaan pendahuluanDi negara-negara tropis, kontaminasi permukaan ini biasanya merupakan hal yang cukup serius sehingga beberapa tahap sterilisasi harus dilakukan.

Page 28: 3. Sterilisasi Alat dan Media.ppt

Beberapa bahan utk sterilisasi permukaan eksplan:No Bahan Konsentras

iLama

Perendaman

1 Kalsium hipoklorid 1 – 10 % 5 – 30 menit

2 Natrium hipklorid 1 – 2 % 7 – 15 menit

3 Hidrogen peroksida 3 – 10 % 5 – 15 menit

4 Gas klorin - 1 – 4 jam

5 Perak nitrat 1 % 5,30 menit

6 Merkuri klorid 0,1 – 0,2 % 10 – 20 menit

7 Betadine 2,5 – 10 % 5 – 10 menit

8 Benlate 2 gram/lt 20 – 30 menit

9 Antibiotik 50 mg/lt 0,5 – 1 jam

10 Alkohol 70 % 0,5 – 1 menit

Teknik Sterilisasi Eksplan

Page 29: 3. Sterilisasi Alat dan Media.ppt

Bahan-bahan sterilisasi, pada umumnya bersifat toxic terhadap jaringan tanaman perlu pembilasan berkali-kali sesudah perendaman didalam larutan sterilisasi untuk menghilangkan sisa-sisa bahan aktif yang menempel di permukaan bahan tanaman.

Dalam sterilisasi, kadang-kadang digunakan dua atau lebih bahan sterilisasi misalnya: perendaman dalam alkohol dulu, kemudian dalam natrium hipoklorid dan dibilas. Dapat juga perendaman dimulai dengan larutan fungisida atau antibiotik, kemudian baru merkuri klorid, dan dibilas dengan air steril.

Page 30: 3. Sterilisasi Alat dan Media.ppt

Pelaksanaan Sterilisasi Eksplan

1) Persiapan Sterilisasi

Bahan dan peralatan yang digunakan utk sterilisasi:

deterjen, bahan pemutih (clorox atau bayclin), antiseptic, air steril, fungisida dan bakterisida (benlate, dithane M-45, agrimycin/agrept): 2g/liter, larutan HgCl2: 0,5 – 1 liter),

cawan petri, alat tanam yang sudah disterilkan.

Page 31: 3. Sterilisasi Alat dan Media.ppt

2) Persiapan Bahan Tanam

a. Bagian-bagian tanaman (pucuk, bagian-bagian bunga, umbi, akar/ eksplan) dicuci bersih di bawah air mengalir dan bagian-bagian yang tidak diperlukan (misal daun-daun tua atau robek, pelepah) dibuang.

b. Bagian tanaman yang telah bersih direndam di dalam larutan fungisida yang telah diberi deterjen selama 30-60 menit (tergantung jenis eksplan)

Page 32: 3. Sterilisasi Alat dan Media.ppt

c. Eksplan dibilas dengan air bersih dan dipotong menjadi bagian yang lebih kecil.

Untuk bahan yang licin, berlilin atau berbulu dibersihkan dengan cara diberi bahan setipe sabun dan bersifat mengurangi tegangan permukaan

d. Setelah itu, bahan tanaman direndam dalam larutan anti biotic 50 – 100 mg/liter selama 1 jam dan pekerjaan selanjutnya dilakukan di dalam laminar air flow atau enkast

Page 33: 3. Sterilisasi Alat dan Media.ppt

Alternatif 1a. Bahan tanaman dimasukkan ke dalam

cawan petri steril, kmd dituangkan Clorox 20% sampai bahan tanam terendam & didiamkan beberapa menit (tergantung bagian tanaman yg diambil sbg eksplan)

3) Sterilisasi

b. Eksplan dibilas dalam air steril di cawan petri kedua selama ± 5 menit, kmd bahan tanaman dimasukkan Clorox 10% selama ± 10 menit (tergantung eksplan), kmd bilas dgn air steril selama ± 5 menit.

Page 34: 3. Sterilisasi Alat dan Media.ppt

c. Setelah itu, bahan tanaman direndam dalam larutan betadine 0,25% selama 3-5 menit dan dibilas dua kali dalam air steril.

Masing-masing pembilasan ± 5 menit agar sisa-sisa betadine pada eksplan dapat larut

Eksplan siap ditanam dalam media dengan menggunakan alat-alat yang telah steril.

Page 35: 3. Sterilisasi Alat dan Media.ppt

Alternatif 2

a. Bahan tanaman dimasukkan ke dalam Clorox selama 7 menit (tergantung bagian tanaman yang diambil sebagai eksplan), kemudian bilas dengan air steril selama 5 menit

b. Bahan tanaman direndam dalam HgCl2 (0,5 g/liter) antara 3 – 10 menit

(tergantung bahan tanaman: bagian tanaman agak keras membutuhkan waktu perendaman lebih lama ), kmd dibilas tiga kali dgn air steril, masing-masing selama 5 menit eksplan siap ditanam dalam media dgn alat-alat yang steril

Page 36: 3. Sterilisasi Alat dan Media.ppt

1. Fungisida/antibiotik – merkuri klorid – bilas dengan aquadest steril

2. Alkohol – sodium hipoklorid – merkuri klorid – aquadest steril.

3. Alkohol – sodium hipoklorid – betadine – aquadest steril.

4. dan sebagainya, tergantung dari bahan yang digunakan.

Modifikasi dalam pelaksanaan sterilisasi dapat dilakukan dengan menggunakan:

Page 37: 3. Sterilisasi Alat dan Media.ppt

Sterilisasi pada daun africa violet ( Saintpaulia ionantha), sterilisasi dimulai dengan mencelupkan daun pada alkohol 70%, dipindah ke larutan bleach 0,5%, dipindah ke larutan bleach 1 %, dipindah ke alkohol 70%, selanjutnya di bilas

menggunakan aquades steril 4 kali (sumber: JA Negrón, UIPR Barranquitas, 2006)

Page 38: 3. Sterilisasi Alat dan Media.ppt

SISTEM KULTUR JARINGAN

Berdasarkan macam media tanam, sistem kultur jaringan dibedakan mjd:

a.Metode Padat (Solid Method) dilakukan dgn tujuan mendapatkan kalus

dan kmd dgn medium diferensiasi yg berguna untuk menumbuhkan akar dan tunas shg kalus dapat membentuk planlet.

Media Padat media yang mengandung semua

komponen kimia yang dibutuhkan tan. & kmd dipadatkan dgn menambahkan zat pemadat (misalnya: agar-agar)

Page 39: 3. Sterilisasi Alat dan Media.ppt

• Media yang terlalu padat mengakibatkan akar sukar tumbuh, sebab akar sulit menembus ke dalam media

• Media yang terlalu lembek menyebabkan kegagalan dlm pekerjaan (misal: karena eksplan tenggelam dalam media eksplan tdk dapat tumbuh menjadi kalus karena tempat area kalus pada irisan (jaringan yg luka) tertutup mediaMetode padat dapat digunakan untuk:• Kloning• Menumbuhkan protoplas setelah diisolasi• Menumbuhkan planlet dari protokormus stlh

dipindahkan dari suspensi sel• Menumbuhkan planlet dari protoplas yg

sudah didifusikan (digabungkan)

Page 40: 3. Sterilisasi Alat dan Media.ppt

b. Metode Cair (Liquid Method) dianggap kurang praktis karena untuk

menumbuhkan kalus langsung dr eksplan sangat sulit

shg keberhasilannya sangat kecil.

Penggunaan media cair lebih ditekankan untuk suspensi sel yaitu menumbuhkan plb (protocorm like bodies).

Plb dapat tumbuh menjadi planlet jika dipindahkan ke dalam media padat yang sesuai.

Media Cair pembuatannya lebih cepat dan tidak

memerlukan zat pemadat sehingga keadaannya tetap berupa larutan nutrien

Suspensi sel mrpkan hasil kultur kalus, dmana kalus didefinisikan utk kumpulan sel yg blm berdiferensiasi, jika dipisahkan dlam kultur cair disebut kultur suspensi

Page 41: 3. Sterilisasi Alat dan Media.ppt

c. Metode Semi Padat (Semi Solid) biasanya untuk mikropropagasi menumbuhkan bagian tanman dalam

media aseptis dan kemudian bagian tanaman tersebut diperbanyak sehingga dihasilkan tanaman sempurna dalam jumlah banyakMedia semi padat digunakan dgn

beberapa alasan:- eksplan yg kecil mudah terlihat dalam media padat

- eksplan berada di permukaan media sehingga tdk

memerlukan teknik aerasi tambahan pada kultur

- Orientasi pertumbuhan tunas dan akar tetap

- kalus tidak pecah jika ditempatkan di media cair