Status Konvulsif Ppt

57
Ronni Untung 406117035 Pembimbing : dr.Abdul Hakam,Sp.A Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Anak RSUD Kabupaten Kudus 2012

Transcript of Status Konvulsif Ppt

Page 1: Status Konvulsif Ppt

Ronni Untung406117035

Pembimbing : dr.Abdul Hakam,Sp.A

Kepaniteraan Ilmu Kesehatan AnakRSUD Kabupaten Kudus

2012

Page 2: Status Konvulsif Ppt

Data Pasien

Nama : Mutia KhafidUmur : 13 bulanAlamat : Kedung sari 5/9No.Rekam Medis : 633684Nomor/Kelas : I5/3/PribadiDokter : dr.Abdul Hakam Sp.ATanggal Masuk : 11 april 2012Orang Tua : Mariyam

Page 3: Status Konvulsif Ppt

Anamnesis

Alloanamnesis dengan ibu penderita dilakukan pada tanggal 11 Mei 2012 pukul 13.30 WIB di ICUdidukung dengan Rekam Medis Pasien.

Keluhan utama : Kejang Keluhan tambahan : Diare,panas

Page 4: Status Konvulsif Ppt

Riwayat Penyakit SekarangSebelum masuk rumah sakit

Semenjak pagi hari sebelum masuk rumah sakit menurut pengakuan ibu pasien, pasien mengalami diare encer 2x darah (-), lendir (+) disertai demam,oleh ibunya pasien belum diobati apapun, hanya masih diberi ASI, bayi tampak lemas dan malas menyusu .Pada tanggal 11 Mei 2012 ibu pasien mengatakan bahwa pada pukul 07.30 tubuh pasien mengalami kejang karena tubuh pasien panas tinggi.Ibu pasien mengatakan bahwa pasien kejang dengan posisi tangan dan kaki kaku dan bola mata pasien bergerak tidak teratur ke kanan dan kiri, dan disertai beberapa kedipan mata, mulut terbuka dan tidak berbusa lebih dari 15 menit dan terjadi lebih dari 2x .Lalu Pasien dibawa IGD RSUD Kudus pukul 09.00WIB

Page 5: Status Konvulsif Ppt

Di IGD RS Kudus Pasien langsung diberikan terapi:•Infus RL 12 tetes/mnt•O2 nasal 2 literflow•Cefotaxim 3x150mg•Paracetamol supp •Sterolid 5ml supositoria diulang 2 x di IGDDiberi kompres untuk menurunkan panas dan dipasangkan NGT. Pada pukul 10.00 keadaan pasien masih belum membaik sehingga diputuskan untuk memasukkan pasien ke ICUPada pukul 09.30 konsul ke Sp.Anak diberikan tambahan midazolam syringe pump 0,2mg kg bb, dan injeksi fenobarbital 75 mgPada pukul 10.30WIB pasien dipindahkan ICU

Page 6: Status Konvulsif Ppt

Riwayat Penyakit Dahulu Pasien belum pernah mengalami penyakit seperti ini sebelumnya

Riwayat Penyakit KeluargaKakak kandung pasien pernah mengalami kasus seperti ini sebelumnya. Orangtua pasien tidak ada riwayat epilepsi

Page 7: Status Konvulsif Ppt

Riwayat Persalinan dan KehamilanAnak laki-laki lahir dari ibu G1 P1 A0 hamil aterm, lahir secara

spontan ditolong oleh bidan, langsung menangis, berat badan lahir

3600 gram, panjang badan saat lahir 50 cm, lingkar kepala saat lahir

ibu lupa, lingkar dada saat lahir ibu lupa, tidak ada kelainan bawaan.

Riwayat Pemeliharaan Antenatal Ibu pasien biasa memeriksakan kandungannya secara teratur ke Puskesmas terdekat. Tidak pernah menderita penyakit selama kehamilan. Riwayat perdarahan saat hamil disangkal. Riwayat trauma saat hamil disangkal.

Riwayat Pemeliharaan Postnatal Pemeliharaan postnatal dilakukan di bidan dan pada saat usia penderita kurang dari 1 bulan, tidak ada kelainan pada anak.

Page 8: Status Konvulsif Ppt

Riwayat Perkembangan dan Pertumbuhan Anak :

Pertumbuhan :Berat badan lahir 3600 gram, panjang badan lahir 50cm, berat badan sekarang 9 kg, tinggi badan pasien ibu lupa.

Perkembangan :Merangkak : 10 bulan

Anak sekarang sedang menginjak usia 10 dapat merangkak Tidak ada gangguan perkembangan mental dan emosi.

Kesan :Pertumbuhan cukup pada panjang dan berat badan dan Perkembangan anak sesuai dengan umur.

Page 9: Status Konvulsif Ppt

Riwayat ImunisasiMenurut pengakuan ibu pasien mengatakan bahwa anaknya telah diimunisasi lengkap dipuskesmas terdekat rumahnya sesuai usia pasien.

Riwayat Makan dan Minum Anak ASI diberikan sejak lahir sampai usia 6 bulan. Sejak usia 6 bulan diberikan ASI + susu formula Laktona 2 dan juga diberi makanan pendamping berupa bubur saring beras merah, bubur nasi saring dengan tahu atau daging & hati ayamkadang-kadang diberi bubur instan Promina, dan buah pisang yang dilumatkan

Kesan: kualitas dan kuantitas makan cukup.

Page 10: Status Konvulsif Ppt

Riwayat Sosial Ekonomi Ayah penderita bekerja sebagai buruh bangunanBiaya pengobatan ditanggung Jamkesmas, ibu pasien bekerja sebagai pedagang warung

Riwayat LingkunganPasien tinggal serumah dengan 5 orang (orang tua, kakek dan nenek), lingkungan sanitasi cukup baik, binatang (-), satu sumur di belakang rumah, jarak kakus dengan sumber minum 15 m

Page 11: Status Konvulsif Ppt

STATUS PRESENTS

Pemeriksaan dilakukan tanggal 11 Mei 2012, pukul 14.00 WIB di ICU

Kesan umum : LemahKesadaran : Sopor

Tanda Vital Denyut nadi : 140×/ menit, reguler, isi dan tegangan cukupLaju pernapasan :152×/ menitSuhu : 39,1°C (rektal)BB : 9 kg

Page 12: Status Konvulsif Ppt

PEMERIKSAAN FISIK• Kepala : Mesocephal, UUB tidak cekung,

rambut & kulit kepala normal rambut hitam dan

terdistribusi merata.• Mata :conjungtiva anemis (-/-), ikterik (-/-)• Hidung : bentuk normal, secret (-/-)• Telinga : bentuk normal, secret (-/-)• Mulut : sianosis (-/-)• Tenggorokan : mukosa faring tidak hiperemis,T1-T1• Leher : tidak ada pembesaran KGB di leher• Thorax : normothorax, simetris

Page 13: Status Konvulsif Ppt

Paru• Inspeksi : retraksi (-), pergerakan hemithorax kanan dan kiri simetris• Perkusi : sonor pada seluruh lapang paru• Auskultasi : suara dasar : vesikuler, suara tambahan (+)/ronkhi basah(+)Jantung• Inspeksi : ictus cordis tidak tampak• Palpasi : ictus cordis teraba, tidak kuat angkat• Perkusi : redup, batas jantung normal• Auskultasi : BJ I-II murni, murmur (-), gallop (-)Abdomen• Inspeksi : tampak membuncit, gerakan peristaltik tidak

terlihat• Auskultasi : Bising usus (+) peristaltik usus meningkat 38x • Genitalia : perempuan, tidak ada kelainan• Ekstremitas: Akral hangat, turgor kulit baik, tonus otot baik

Page 14: Status Konvulsif Ppt

11 Mei 2012Hari ke-1

12 Mei 2012Hari ke-2

13 Mei 2012Hari ke-3

14 Mei 2012Hari ke-4

S:Kejang: +Panas +BAB + cair 2xBAK +KU:CM-apatisNadi 140x/mntSuhu : 38,5°C- 39,1, terendah 38,3Pf Mata CA -/-,ikterik -/-Paru:SD vesikuler ,RH basah -/-Jantung BJI&BJII normalAbd BU(+)peristaltik meningkatExt :dbN

S: Pasien sudah sadarKejang: -Panas +BAB + cair 2xBAK +KU:CM-apatisNadi 140x/mntSuhu :38,1 °CPf Mata CA -/-,ikterik -/-Paru:SD vesikuler ,RH basah -/-Jantung BJI&BJII normalAbd BU(+)peristaltik meningkatExt :dbN

S: pindah ke bangsalKejang: -Panas (+) 37,4BAB + cair 1xBAK +KU:CM-apatisNadi Suhu :37,4 °CPf Mata CA -/-,ikterik -/-Paru:SD vesikuler ,RH basah -/-Jantung BJI&BJII normalAbd BU(+)peristaltik meningkatExt :dbN

S:Kejang: -Panas +Batuk +BAB + cairBAK +KU:CMNadi 120x/mntSuhu :37 °CPf Mata CA -/-,ikterik -/-Paru:SD vesikuler ,RH basah -/-Jantung BJI&BJII normalAbd BU(+)peristaltik meningkatExt :dbN

Lab darah:leukositosis

Page 15: Status Konvulsif Ppt

15 Mei 2012Hari ke-5

16 Mei 2012Hari ke-7

17 Mei 2012Hari 8

S:Kejang: -Panas +Batuk +BAB +cair 2xBAK +KU:CMNadi 120x/mntSuhu : 36,7°CPf Mata CA -/-,ikterik -/-Paru:SD vesikuler ,RH basah -/-Jantung BJI&BJII normalAbd BU(+)peristaltik meningkatExt :dbN

S:Kejang: -Panas -Batuk +BAB -BAK +KU:CM-aktifNadi Suhu : 36,5Pf Mata CA -/-,ikterik -/-Paru:SD vesikuler ,RH basah -/-Jantung BJI&BJII normalAbd BU(+) 12 x, perut distensi, kembungExt :dbN

S: Pasien pulangKejang: -Panas -Batuk +BAB +BAK +KU:CM-aktifNadi Suhu : 36,6Pf Mata CA -/-,ikterik -/-Paru:SD vesikuler ,RH basah -/-Jantung BJI&BJII normalAbd BU(+ )26x, kembung -Ext :dbN

Page 16: Status Konvulsif Ppt

Diagnosa

Diagnosa Banding:-Epilepsi dengan demam-Meningitis-Enchepalitis-Kejang Demam sederhana-Kejang Demam kompleks

Diagnosa Kerja:•Kejang Demam kompleks (Status Konvulsif)

Page 17: Status Konvulsif Ppt

PENATALAKSANAAN• Non Medikamentosa :

– Tirah baring– Diet gizi tinggi– Susu formula

• Medikamentosa : Mengatasi serangan kejang dan mengobati penyakit penyebab demamTerapi:• Infus RL 12 tetes/mnt• O2• Paracetamol 3x1Cth• Fuzide 3x ½ Cth• Sterolid 5ml supositoria• Dulcolax supp• Dexametason• Ceftriaxone Untuk terapi lanjutan dirumah• Cefadroxil

Page 18: Status Konvulsif Ppt

• EEG

• Pungsi Lumbal (atas indikasi)

• Kultur tinja (atas indikasi)

• Tes Tuberkulin (atas indikasi)

• Rőntgen thorax (atas indikasi)

USULANUSULAN

Page 19: Status Konvulsif Ppt

Kejang Demam& Status Konvulsif

Tinjauan Pustaka

Page 20: Status Konvulsif Ppt

Definisi

Bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh (>38°C,suhu rektal) biasanya terjadi pada bayi dan anak umur 6 bulan-5 tahun yang disebabkan oleh suatu proses ekstrakranium dan tidak terbukti adanya penyebab tertentu.

Page 21: Status Konvulsif Ppt

• Kejang demam adalah kejang yang terjadi pada suhu badan yang tinggi yang disebabkan oleh kelainan ekstrakranial.

• Kejang terjadi akibat loncatan listrik abnormal dari sekelompok neuron otak yang mendadak dan lebih dari biasanya, yang meluas ke neuron sekitarnya atau dari substansia grasia ke substansia alba yang disebabkan oleh demam dari luar otak (Freeman, 1980)

Page 22: Status Konvulsif Ppt

KRITERIA KEJANG DEMAM

• Kejang disertai demam pada bayi < 1 bulan tidak termasuk kejang demam.

• Jika anak berusia < 6 bulan atau > 5 tahun mengalami kejang didahului demam, pikirkan kemungkinan lain seperti infeksi SSP, atau epilepsi yang kebetulan terjadi bersama demam.

• Anak yang pernah mengalami kejang tanpa demam, kemudian kejang saat demam, tidak termasuk dalam kejang demam.

Page 23: Status Konvulsif Ppt

Epidemiologi

Umumnya kejang demam timbul pada tahun kedua kehidupan (17-23 bulan).

Page 24: Status Konvulsif Ppt

Faktor Pencetus

Faktor Pencetus terjadinya kejang adalah demam maka pencegahan kenaikan suhu tubuh adalah pendekatan utama.

Page 25: Status Konvulsif Ppt

Etiologi Demam Pada KD

• Tonsilitis• Infeksi Traktus Respiratorius(38-40% kasus)• Otitis Media(15-23%)• Gastroenteritis(7-9%)

Page 26: Status Konvulsif Ppt

Etiologi Demam

Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) Gangguan metabolik Penyakit infeksi diluar susunan saraf misalnya tonsilitis,

otitis media, bronchitis. Keracunan obat Faktor herediter Idiopatik.Seorang anak yang mengalami kejang demam, tidak

berarti dia menderita epilepsi karena epilepsi ditandai dengan kejang berulang yang tidak dipicu oleh adanya demam.

Page 27: Status Konvulsif Ppt

Patofisiologi Kejang Demam

Page 28: Status Konvulsif Ppt
Page 29: Status Konvulsif Ppt

Patofisiologi

• Tetapi kejang yang berlangsung lama >15 menit biasanya disertai apnea, kebutuhan O2 ↑ dan energi untuk kontraksi otot skeletal hipoksemia, hiperkapnia, asidosis laktat metabolisme anaerobik, hipotensi arterial disertai denyut jantung yang tidak teratur dan suhu tubuh makin ↑ aktifitas otot ↑ metabolisme otak ↑

Faktor penyebab hingga terjadinya kerusakan neuron otak selama berlangsungnya kejang lama

• Faktor terpenting gangguan peredaran darah hipoksia permeabilitas kapiler ↑ edema otak kerusakan sel neuron otak

Page 30: Status Konvulsif Ppt

Faktor-faktor yang mempengaruhi berulangnya kejang demam

• Umur• Riwayat kejang pada generasi pertama• Suhu tubuh pada kejang • Awitan demam dengan kejang

Page 31: Status Konvulsif Ppt

Klasifikasi Kejang demam

• Kejang demam sederhana

• Kejang demam kompleks

Page 32: Status Konvulsif Ppt

Klasifikasi Kejang demam

• Kejang demam sederhana yaitu kejang demam yang berlangsung kurang dari 15 menit umum dan tunggal.

• Kejang demam kompleks yang berlangsung lebih lama dari 15 menit atau fokal atau multiple (terjadi 2x kejang atau lebih dalam 24 jam)

Page 33: Status Konvulsif Ppt

MANIFESTASI KLINIS• Umumnya berlangsung singkat• Berupa kejang klonik atau tonik klonik bilateral.• Bentuk kejang yang lain dapat juga terjadi seperti:

– Mata terbalik ke atas dengan disertai kekakuan atau kelemahan

– Gerakan sentakan berulang tanpa didahului kekakuan atau

– Hanya sentakan atau kekakuan fokal• Setelah kejang berhenti anak tidak memberi reaksi

apapun untuk sejenak, tetapi setelah beberapa detik atau menit, anak terbangun dan sadar kembali tanpa defisit neurologis.

Page 34: Status Konvulsif Ppt

Faktor risiko kejang demam pertama

• Riwayat Keluarga dengan kejang demam• Pemulangan neonatus>28 hari• Perkembangan terlambat• Anak dengan pengawasan • Kadar natrium rendah• Temperatur tinggi

Page 35: Status Konvulsif Ppt

Faktor risiko kejang demam berulang

• Usia muda <12bulan • Riwayat keluarga dengan kejang• Cepatnya timbul kejang setelah demam• Temperatur yang rendah saat kejang (<38°C)• Riwayat keluarga epilepsi

Page 36: Status Konvulsif Ppt

Faktor risiko menjadi epilepsi

• Perkembangan abnormal sebelum kejang demam pertama

• Riwayat keluarga dengan epilepsi• Kejang demam kompleks

Page 37: Status Konvulsif Ppt

KRITERIA DIAGNOSA

• Kriteria diagnosis kejang demam:– Kejang didahului oleh demam.– Pasca-kejang anak sadar kecuali kejang lebih dari

15 menit.– Pemeriksaan cairan serebrospinalis dalam batas

normal.

Page 38: Status Konvulsif Ppt

• Anamnesis– Adanya kejang, jenis kejang, kesadaran, lama kejang, suhu

sebelum/saat kejang, frekuensi, interval, pasca kejang, penyebab kejang di luar SSP.

– Tidak ada riwayat kejang tanpa demam sebelumnya.– Riwayat kelahiran, perkembangan, kejang demam dalam

keluarga, epilepsi dalam keluarga (kakak-adik, orangtua).– Singkirkan dengan anamnesis penyebab kejang yang lain.

DIAGNOSIS

Page 39: Status Konvulsif Ppt

DIAGNOSIS

• Pemeriksaan fisik dan neurologis – Kesadaran, suhu tubuh, tanda rangsang

meningeal, tanda peningkatan tekanan intrakranial, dan tanda infeksi di luar SSP.

– Pada umumnya tidak dijumpai adanya kelainan neurologis, termasuk tidak ada kelumpuhan nervi kranialis.

Page 40: Status Konvulsif Ppt

DIAGNOSIS

• Pemeriksaan penunjang– Darah tepi lengkap penyebab demam– Elektrolit, glukosa darah diare, muntah, hal lain yg

dpt mengganggu kesimbangan elektrolit atau gula darah.

– L P curiga meningitis, umur <12 bulan sangat dianjurkan, 12-18 bulan dianjurkan.

– EEG tdk dpt memprediksi berulangnya kejang/ menjadi epilepsi tidak perlu.

Page 41: Status Konvulsif Ppt

DIAGNOSIS

• Pemeriksaan penunjang– PCR HHV-6, HHV-7 dan virus influenza– Kadar TNF alfa, IL-1 alfa & IL-6 pada CSS

meningkat Ensefalitis akut / Ensefalopati.– CTscan atau MRI tidak dilakukan pd KDS– Vaksinasi bukan merupakan kontra indikasi

Page 42: Status Konvulsif Ppt

PEMERIKSAAN PENUNJANG• Pemeriksaan laboratorium rutin

• Foto X-ray kepala & neuropencitraan seperti CT atau MRI

• EEG

Pungsi lumbal Bayi kurang dari 12 bulan sangat dianjurkan dilakukan Bayi antara 12-18 bulan : dianjurkan Bayi > 18 bulan tidak rutin

Page 43: Status Konvulsif Ppt

ALGORITMA TATALAKSANA

Page 44: Status Konvulsif Ppt

Diagnosa Banding

• Kejang dengan et causa:• Meningitis • Encephalitis• Gangguan elektrolit & Hipoglikemia disertai

infeksi ( Diare & DM tipe 1)

Page 45: Status Konvulsif Ppt

Diagnosis Banding Kejang Demamklinis Ensefalitis herpes

simpleksMeningitis

bakterial/purulentaMeningitis serosa

tuberkulosaMeningitis serosa

virusKejang demam

lama

Awitan

Demam

Tipe kejang

Singkat / lama

Kesadaran

Pemulihan

Tanda rangsang meningeal

Tekanan intrakranial

Paresis

Pungi lumbal

Etiologi

terapi

Akut

< 7 hari

Fokal/umum

Singkat

Sopor-koma

Lama

--

+++/--

Jernih

Virus HS

antivirus

Akut

< 7 hari

Umum

Singkat

Apatis-som

Cepat

++/--

+/-

Keruh

Bakteri

antibiotik

Kronik

7 hari

Umum

Singkat

Som-sopor

Lama

++/--

+++

Jernih

M.tuberkulosis

Anti TBC

Akut

< 7 hari

Umum

Lama > 15 menit

Sadar-apatis

Cepat

+/--

N

---

Jernih

Virus

simptomatik

Akut

< 7 hari

Umum/fokal

Somnolen

Cepat

--

N

---

Jernih

Di luar SSP

Penyakit dasar

Page 46: Status Konvulsif Ppt

Status Konvulsif

• Definisi:

Kejang yang berlangsung selama lebih dari 30 menit

atau episode kejang yang berselang tanpa

kesadaran.

Page 47: Status Konvulsif Ppt

Diagnosis

• Anamnesis dan pemeriksaan fisis yang baik diperlukan untuk memilihpemeriksaan penunjang yang terarah dan tatalaksana selanjutnya.

• AnamnesisDimulai dari riwayat perjalanan penyakit sampai terjadinya kejang, kemudian mencari kemungkinan adanya faktor pencetus atau penyebab kejang.

• Pemeriksaan fisis Dimulai dengan tanda-tanda vital, mencari tanda-tanda trauma akut kepala dan adanya kelainan sistemik, 2 terpapar zat toksik, infeksi, atau adanya kelainan neurologis fokal.

Page 48: Status Konvulsif Ppt

Pemeriksaan Penunjang

• Laboratorium• Pungsi lumbal• Elektroensefalografi, dan • Neuroradiologi

Pemilihan jenis pemeriksaan penunjang disesuaikan dengan kebutuhan.

Pemeriksaan yang dianjurkan pada pasien dengan kejang pertama adalah kadar glukosa darah, elektrolit, dan hitung jenis.

Page 49: Status Konvulsif Ppt

Penatalaksanaan

• Status epileptikus pada anak merupakan suatu kegawatan yang mengancam jiwa dengan resiko terjadinya gejala sisa neurologis.

• Makin lama kejang berlangsung makin sulit menghentikannya, oleh karena itu tatalaksana kejang umum yang lebih dari 5 menit adalah menghentikan kejang dan mencegah terjadinya status epileptikus.

Page 50: Status Konvulsif Ppt

Penghentian Kejang

• 0 - 5 menit:– Yakinkan bahwa aliran udara pernafasan baik– Monitoring tanda vital, pertahankan perfusi oksigen ke

jaringan, berikan oksigen– Bila keadaan pasien stabil, lakukan anamnesis terarah,

pemeriksaan umum dan neurologi secara cepat– Cari tanda-tanda trauma, kelumpuhan fokal dan tanda-

tanda infeksi

Page 51: Status Konvulsif Ppt

• 5 – 10 menit:– Pemasangan akses intarvena– Pengambilan darah untuk pemeriksaan: darah rutin,

glukosa, elektrolit– Pemberian diazepam 0,2 – 0,5 mg/kgbb secara intravena,

atau diazepam rektal 0,5 mg/kgbb (berat badan < 10 kg = 5 mg; berat badan > 10 kg = 10 mg). Dosis diazepam intravena atau rektal dapat diulang satu – dua kali setelah 5 – 10 menit.

– Jika didapatkan hipoglikemia, berikan glukosa 25% 2ml/kgbb + tiamin.

Page 52: Status Konvulsif Ppt

• 10 – 15 menit– Cenderung menjadi status konvulsivus– Berikan fenitoin 15 – 20 mg/kgbb intravena diencerkan dengan NaCl

0,9%– Dapat diberikan dosis ulangan fenitoin 5 – 10 mg/kgbb sampai

maksimum dosis 30 mg/kgbb.• 30 menit

– Berikan fenobarbital 10 mg/kgbb, dapat diberikan dosis tambahan 5-10 mg/kg dengan interval 10 – 15 menit.

– Pemeriksaan laboratorium sesuai kebutuhan, seperti analisis gas darah, elektrolit, gula darah. Lakukan koreksi sesuai kelainan yang ada. Awasi tanda – tanda depresi pernafasan.

– Bila kejang masih berlangsung siapkan intubasi dan kirim ke unit perawatan intensif.

Page 53: Status Konvulsif Ppt
Page 54: Status Konvulsif Ppt
Page 55: Status Konvulsif Ppt

KomplikasiFase Kejang Keterangan

FASE 1 ( 0 – 30 menit ) mekanisme terkompensasi

• Kegagalan mekanisme hambatan intrinsik (GABA)• Pelepasan adrenalin dan noradrenalin• Peningkatan metabolisme dan aliran darah otak• Hipertensi, hiperpireksia• Hiperventilasi, takikardi, asidosis laktat

FASE 2 ( > 30 menit ) mekanisme tak terkompensasi

• Kegagalan autoregulasi cerebral• Edema otak, depresi napas, aritmia, hipotensi• Hipoglikemia, hiponatremia, hipertermia, DIC

Page 56: Status Konvulsif Ppt

Komplikasi

• Komplikasi Jangka Panjang– Pnemonia aspirasi– Asfiksia– Retardasi mental

• Komplikasi Jangka Pendek– Hipertensi, hiperpireksia– Hiperventilasi, takikardi, asidosis laktat– Edema otak, depresi napas, aritmia, hipotensi– Hipoglikemia, hiponatremia, hipertermia, DIC

Page 57: Status Konvulsif Ppt

PROGNOSIS

• Dengan penangulangan yang tepat dan cepat, prognosis kejang demam baik dan tidak menyebabkan kematian.

• Frekuensi terulangnya kejang berkisar antara 25% - 50%, yang umumnya terjadi pada 6 bulan pertama