Status Gizi Pada Anak

35
Status gizi pada anak 1.Metode penilaian status gizi a. Penilaian secara langsung Penilaian status gizi secara langsung dibagi menjadi empat penilaian yaitu antropometri, klinis, biokimia, dan biofisik. Adapun penilaian dari masing-masing adalah sebagai berikut (Supariasa, dkk, 2001): a.1. Antropometri Secara umum bermakna ukuran tubuh manusia. Antropometri gizi berhubungan dengan berbagai macam pengukuran dimensi tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi. a.2. Klinis Metode ini, didasarkan atas perubahan- perubahan yang terjadi yang dihubungkan dengan ketidakcukupan zat gizi. Hal tersebut dapat dilihat pada jaringan epitel seperti kulit, mata, rambut, dan mukosa oral atau pada organ-organ yang dekat dengan permukaan tubuh seperti kelenjar tiroid. a.3. Biokimia Adalah suatu pemeriksaan spesimen yang diuji secara laboratoris yang dilakukan pada berbagai macam jaringan tubuh. Jaringan tubuh yang digunakan antara lain: urine, tinja, darah, beberapa jaringan tubuh lain seperti hati dan otot. a.4. Biofisik Penentuan gizi secara biofisik adalah suatu metode penentuan status gizi dengan melihat kemampuan fungsi, khususnya jaringan, dan melihat perubahan struktur jaringan. b. Penilaian secara tidak langsung Penilaian status gizi secara tidak langsung dibagi menjadi 3 yaitu: survey konsumsi makanan, statistik vital, dan faktor ekologi (Supariasa, 2001). Adapun uraian dari ketiga hal tersebut adalah: b.1. Survey konsumsi makanan

Transcript of Status Gizi Pada Anak

Page 1: Status Gizi Pada Anak

Status gizi pada anak1.Metode penilaian status gizia. Penilaian secara langsung

Penilaian status gizi secara langsung dibagi menjadi empat penilaian yaitu antropometri, klinis, biokimia, dan biofisik. Adapun penilaian dari masing-masing adalah sebagai berikut (Supariasa, dkk, 2001):a.1. Antropometri

Secara umum bermakna ukuran tubuh manusia. Antropometri gizi berhubungan dengan berbagai macam pengukuran dimensi tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi.a.2. Klinis

Metode ini, didasarkan atas perubahan-perubahan yang terjadi yang dihubungkan dengan ketidakcukupan zat gizi. Hal tersebut dapat dilihat pada jaringan epitel seperti kulit, mata, rambut, dan mukosa oral atau pada organ-organ yang dekat dengan permukaan tubuh seperti kelenjar tiroid.a.3. Biokimia

Adalah suatu pemeriksaan spesimen yang diuji secara laboratoris yang dilakukan pada berbagai macam jaringan tubuh. Jaringan tubuh yang digunakan antara lain: urine, tinja, darah, beberapa jaringan tubuh lain seperti hati dan otot.a.4. Biofisik

Penentuan gizi secara biofisik adalah suatu metode penentuan status gizi dengan melihat kemampuan fungsi, khususnya jaringan, dan melihat perubahan struktur jaringan.

b. Penilaian secara tidak langsungPenilaian status gizi secara tidak langsung dibagi menjadi 3 yaitu: survey konsumsi makanan, statistik vital, dan faktor ekologi (Supariasa, 2001). Adapun uraian dari ketiga hal tersebut adalah: b.1. Survey konsumsi makanan

Adalah suatu metode penentuan status gizi secara tidak langsung dengan melihat jumlah dan jenis zat gizi yang dikonsumsi.b.2. Statistik vital

Adalah dengan cara menganalisis data beberapa statistik kesehatan seperti angka kematian berdasarkan umur, angka kesakitan dan kematian akibat penyebab tertentu dan data lainnya yang berhubungan dengan gizi. b.3. Ekologi

Berdasarkan ungkapan dari Bengoa dikatakan bahwa malnutrisi merupakan masalah ekologi sebagai hasil interaksi beberapa faktor fisik, biologis, dan lingkungan budaya. Jumlah makanan yang tersedia sangat tergantung dari keadaan ekologi seperti iklim, tanah, irigasi dll.Faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi

Pertama, penyebab langsung yaitu makanan anak dan penyakit infeksi yang mungkin diderita anak. Penyebab gizi kurang tidak hanya disebabkan makanan yang kurang tetapi juga karena penyakit. Anak yang mendapat makanan yang baik tetapi karena sering sakit diare atau demam  dapat menderita kurang gizi. Demikian pada anak yang makannya tidak cukup baik maka daya tahan tubuh akan melemah dan mudah terserang penyakit.

Page 2: Status Gizi Pada Anak

Kenyataannya baik makanan maupun penyakit secara bersama-sama merupakan penyebab kurang gizi.

Kedua, penyebab tidak langsung yaitu ketahanan pangan di keluarga, pola pengasuhan anak, serta pelayanan kesehatan dan kesehatan lingkungan. Ketahanan pangan adalah kemampuan keluarga untuk memenuhi kebutuhan pangan seluruh anggota keluarga dalam jumlah yang cukup dan baik mutunya. Pola pengasuhan adalah kemampuan keluarga untuk menyediakan waktunya, perhatian dan dukungan terhadap anak agar dapat tumbuh dan berkembang secara optimal baik fisik, mental, dan sosial. Pelayanan kesehatan dan sanitasi lingkungan adalah tersedianya air bersih dan sarana pelayanan kesehatan dasar yang terjangkau oleh seluruh keluarga.

Faktor-faktor tersebut sangat terkait dengan tingkat pendidikan, pengetahuan, dan ketrampilan keluarga. Makin tinggi pendidikan, pengetahuan dan ketrampilan terdapat kemungkinan makin baik tingkat ketahanan pangan keluarga, makin baik pola pengasuhan anak dan keluarga makin banyak memanfaatkan pelayanan yang ada. Ketahanan pangan keluarga juga terkait dengan ketersediaan pangan, harga pangan, dan daya beli keluarga, serta pengetahuan tentang gizi dan kesehatan. 

2. Klasifikasi status gizi anak berdasarkan antropometriPengukuran Antropometri meliputi:

1. Mid-upper-arm fat areRasio berat/tinggi 2. Lebar siku3. Rasio lingkar pinggang panggul(waist-hip circumference ratio)4. Tinggi lutut5. Perubahan berat badan Suprailiac skinfold6. Berat badan7. Lingkar kepala Lingkar lengan atas (LILA) Triceps skinfold

3.1 Jenis Parameter Antropometri1) Umur

Faktor umur sangat penting dalam penentuan status gizi. Kesalahan penentuan umur dapat mengakibatkan interpretasi status gizi salah. Batasan umur yang digunakan (Puslitbang Gizi Bogor, 1980):a. Tahun umur penuh (completed year)

Contoh: 6 tahun 2 bulan, dihitung 6 tahun5 tahun 11 bulan, dihitung 5 tahun

b. Bulan usia penuh (completed month) untuk anak umur 0-2 tahun Contoh: 3 bulan 7 hari, dihitung 3 bulan

2 bulan 26 hari, dihitung 2 bulan

2) Berat Badan (BB)Merupakan ukuran antropometri terpenting dan paling

seringdigunakan pada bayi baru lahir (neonatus). Selain itu dapat digunakan sebagai indikasi:

a. Digunakan untuk mendiagnosa bayi normal atau BBLR.b. Pada masa bayi-balita berat badan dapat dipergunakan

untukmelihat laju pertumbuhan fisik maupun status gizi, kecuali

Page 3: Status Gizi Pada Anak

terdapat kelainan klinis (dehidrasi, asites, edema, atau adanya tumor).

c. Dapat digunakan sebagai dasar perhitungan dosis obat dan makanan.

d. Menggambarkan jumlah protein, lemak, air dan mineral pada tulang.

e. Pada remaja, lemak cenderung meningkat dan protein ototmenurun.f. Pada klien edema dan asites, terjadi penambahan cairan dalam

tubuh.g. Adanya tumor dapat menurunkan jaringan lemak dan otot,

khususnya terjadi pada orang kekurangan gizi.

Alasan mengapa pengukuran berat badan merupakan pilihan utama:a. Parameter yang paling baik, mudah terlihat perubahan dalam waktu

singkat karena perubahan konsumsi makanan dan kesehatan.b. Memberikan gambaran status gizi sekarang, jika dilakukan periodik

memberikan gambaran pertumbuhan.c. Umum dan luas dipakai di Indonesia.d. Ketelitian pengukuran tidak banyak dipengaruhi oleh keterampilan

pengukur.e. Digunakan dalam KMS.f. BB/TB merupakan indeks yang tidak tergantung umurg. Alat ukur dapat diperoleh di pedesaan dengan ketelitian tinggi:

dacin.3) Tinggi Badan(TB)

Tinggi Badan merupakan antropometri yang menggambarkan keadaan pertumbuhan skeletal. Pada keadaa normal, TB tumbuh seiring dengan pertambahan umur. Pertumbuhan TB tidak seperti BB, relatif kurang sensitif pada masalah kekurangan gizi dalam waktu singkat. Pengaruh defisiensi zat gizi terhadap TB akan nampak dalam waktu yang relatif lama.

Tinggi Badan merupakan parameter paling penting bagi keadaan yang telah lalu dan keadaan sekarang, jika umur tidak diketahui dengan tepat, serta dapat digunakan sebagai ukuran kedua yang penting, karena dengan menghubungkan BB terhadap TB (quac stick) faktor umur dapat dikesampingkan.Alat ukur Tinggi Badan meliputi:

a. Alat pengukur panjang badan bayi: untuk bayi ata uanak yang belum dapat berdiri.

b. Microtoise: untuk anak yang sudah dapat berdiri.4) Lingkar Lengan Atas

Merupakan salah satu pilihan untuk penentuan status gizi, karena mudah, murah dan cepat. tidak memerlukan data umur yang terkadang susah diperoleh, dapat memberikan gambaran tentang keadaan jaringanotot dan lapisan lemak bawah kulit.

Lingkar lengan atas mencerminkan cadangan energi, sehingga dapat mencerminkan:

a. Status KEP pada balita

Page 4: Status Gizi Pada Anak

b. KEK pada ibu hamil: risiko bayi BBLRLingkar lengan atas menggunakan alat: pita pengukur dari fiber

glass atau sejenis kertas tertentu berlapis plastik.Ambang batas (Cut of Points):

a. LLA WUS dengan risiko KEK di Indonesia < 23.5 cmb. Pada bayi 0-30 hari : ≥9.5 cmc. Balita dengan KEP <12.5 cm

Kelemahan menggunakan LLA:a. Baku LLA yang sekarang digunakan belum mendapat pengujian

yang memadai untuk digunakan di Indonesia.b. Kesalahan pengukuran relatif lebih besar dibandingkan pada TB.c. Sensitif untuk suatu golongan tertentu, misalnya pada anak

prasekolah tetapi kurang sensitif untuk golongan dewasa.

5) Lingkar Kepala

Lingkar kepala adalah standar prosedur dalam ilmu kedokteran anak. Secarapraktis, biasanya untuk memeriksa keadaan patologi dari besarnya kepalaatau peningkatan ukuran kepala. Contoh: hidrosefalus dan mikrosefalus.

Lingkar kepala dihubungkan dengan ukuran otak dan tulang tengkorak. Ukuran otak meningkat secara cepat selama tahun pertama, tetapi besar lingkar kepala tidak menggambarkan keadaan kesehatan dan gizi. Bagaimanapun ukuran otak dan lapisantulang kepala dan tengkorak dapat bervariasi sesuai dengan keadaan gizi. Dalam antropometri gizi rasio Lingkar kepala dan Lingkar dada cukup berarti dan menentukan KEP pada anak. Lingkar kepala juga digunakan sebagaiinformasi tambahan dalam pengukuran umur.

6) Lingkar DadaBiasa digunakan pada anak umur 2-3 tahun, karena pertumbuhan

lingkar dada pesat sampai anak berumur 3 tahun. Rasio lingkar dada dan kepala dapat digunakan sebagai indikator KEP pada balita. Pada umur 6 bulan lingkar dada dan kepala sama. Setelah umur ini lingkar kepala tumbuh lebih lambat daripada lingkar dada. Pada anak yang KEP terjadi pertumbuhan lingkar dada yang lambat sehingga perbandingan rasio lingkar dada dan kepala adalah kurang dari 1.

7) Tinggi LututTinggi lutut erat kaitannya dengan tinggi badan, sehingga data

tinggi badan didapatkan dari tinggi lutut bagi orang tidak dapat berdiri atau lansia. Pada lansia digunakan tinggi lutut karena pada lansia terjadi penurunan masa tulang, bungkuk, sukar untuk mendapatkan data tinggi badan akurat. Data tinggi badan lansia dapat menggunakan formula atau nomogram bagi orang yang berusia >59 tahun.Formula (Gibson, RS; 1993)

Page 5: Status Gizi Pada Anak

Pria : (2.02 x tinggi lutut (cm)) – (0.04 x umur (tahun)) + 64.19Wanita : (1.83 x tinggi lutut (cm)) – (0.24 x umur (tahun)) + 84.88

8) Jaringan Lunak Otot dan lemak merupakan jaringan lunak yang bervariasi.

Antropometri dapat dilakukan pada jaringan tersebut untuk menilai status gizi di masyarakat. Lemak subkutan (subcutaneous fat), Penilaian komposisi tubuh termasuk untuk mendapatkan informasi mengenai jumlah dan distribusi lemak dapat dilakukan dengan beberapa metode, dari yang paling sulit hingga yang paling mudah. Metode yang digunakan untuk menilai komposisi tubuh (jumlah dan distribusi lemak sub-kutan):a. Ultrasonikb. Densitometri (melalui penempatan air padadensitometer atau

underwater weighting)c. Teknik Isotop Dilutiond. Metoda Radiologicale. Total Electrical Body Conduction (TOBEC)f. Antropometri (pengukuran berbagai tebal lemakmenggunakan kaliper:

skin-fold calipers)Metode yang paling sering dan praktis digunakan dilapangan:

Antropometri fisik Standar atau jangkauan jepitan 20-40 mm2, ketelitian 0.1 mm, tekanan konstan 10 g/ mm2. Jenis alat yang sering digunakan Harpenden Calipers, alat ini memungkinkan jarum diputar ke titik nol apabila terlihat penyimpangan. Beberapa pengukuran tebal lemak dengan menggunakan kaliper:a. Pengukuran tricepsb. Pengukuran bisepc. Pengukuran suprailiakd. Pengukuran subscapular

3.2 Indeks AntropometriPengukuran dari beberapa parameter. Indeks antropometri merupakan

rasio dari suatu pengukuran terhadap satu ataulebih pengukuran atau yang dihubungkan dengan umur. Beberapa indeks antropometri:

1) BB/U (Berat Badan terhadap Umur) Kelebihan

a. Lebih mudah dan cepat dimengerti oleh masyarakatb. Baik untuk mengukur status gizi akut dan kronisc. Indikator status gizi kurang saat sekarangd. Sensitif terhadap perubahan kecile. Growth monitoringf. Pengukuran yang berulang dapat mendeteksi growthg. Failure karena infeksi atau KEPh. Dapat mendeteksi kegemukan (overweight)

Kekurangana. Kadang umur secara akurat sulit didapatb. Dapat menimbulkan interpretasi keliru bila terdapat edema

maupun asitesc. Memerlukan data umur yang akurat terutama untuk usia balita

Page 6: Status Gizi Pada Anak

d. Sering terjadi kesalahan dalam pengukruan, seperti pengaruh pakaian atau gerakan anak saat ditimbang

e. Secara operasional: hambatan sosial budaya misalnya tidak mau menimbang anak karena dianggap seperti barang dagangan

2) TB/ U (Tinggi Badan terhadap Umur)Menurut Beaton dan Bengoa (1973) indeks TB/U dapat

memberikan status gizi masa lampau dan status sosial ekonomi. Kelebihan

a. Baik untuk menilai status gizi masa lampaub. Alat dapat dibuat sendiri, murah dan mudah dibawac. Indikator kesejahteraan dan kemakmuran suatu bangsa

Kekurangana. TB tidak cepat naik, bahkan tidak mungkin turunb. Diperlukan 2 orang untuk melakukan pengukuran, karena

biasanya anak relatif sulit berdiri tegakc. Ketepatan umur sulit didapat

3) BB/ TB (Berat Badan terhadap Tinggi Badan)BB memiliki hubungan linear dengan TB. Dalam keadaan normal

perkembangan BB searah dengan pertumbuhan TB dengan kecepatan tertentu. Kelebihan

a. Tidak memerlukan data umurb. Dapat membedakan proporsi badan (gemuk, normal, kurus)c. Dapat menjadi indikator status gizi saat ini (current nutrition

status) Kekurangan

a. Karena faktor umur tidak dipertimbangkan, maka tidak dapat memberikan gambaran apakah anak pendek atau cukup TB atau kelebihan TB menurut umur

b. Operasional: sulit melakukan pengukuran TB pada balitac. Pengukuran relatif lebih lamad. Memerlukan 2 orang untuk melakukannyae. Sering terjadi kesalahan dalam pembacaan hasil pengukuran,

terutama bila dilakukan oleh kelompok nonprofessional.4) LILA/ U (Lingkar Lengan Atas terhadap Umur)

LLA berkorelasi dengan indeks BB/U maupun BB/TB. Seperti BB, LLA merupakan parameter yang labil karena dapat berubah-ubah cepat, karenanya baik untuk menilai status gizi masa kini. Penggunaan LLA sebagai indikator status gizi, disamping digunakan secara tunggal, juga dalam bentuk kombinasi dengan parameter lainnya seperti LLA/U dan LLA/TB(Quack Stick).Perkembangan LLA (Jellife`1996)

- Pada tahun pertama kehidupan : 5.4 cm- Pada umur 2-5 tahun : <1.5 cm- Kurang sensitif untuk tahun berikutnya

Kelebihana. Indikator yang baik untuk menilai KEP berat

Page 7: Status Gizi Pada Anak

b. Alat ukur murah, sederhana, sangat ringan, dapat dibuat sendiri, kader posyandu dapat melakukannya

c. Dapat digunakan oleh orang yang tidak membaca tulis, dengan memberi kode warna untuk menentukan tingkat keadaan gizi

Kekurangana. Hanya dapat mengidentifikasi anak dengan KEP beratb. Sulit menemukan ambang batasc. Sulit untuk melihat pertumbuhan anak 2-5 tahun

5) Indeks Massa Tubuh (IMT)IMT digunakan berdasarkan rekomendasi FAO/WHO/UNO tahun

1985: batasan BB normal orang dewasa ditentukan berdasarkan Body Mass Index (BMI/IMT).

IMT merupakan alat yang sederhana untuk memantau status gizi orang dewasa (usia 18 tahun ke atas), khususnya yang berkaitan dengan kekurangan dan kelebihan BB.

IMT tidak dapat diterapkan pada bayi, anak, remaja, ibu hamil dan olahragawan. Juga tidak dapat diterapkan pada keadaan khsusus (penyakit) seperti edema, asites dan hepatomegali.

6) Tebal Lemak Bawah Kulit menurut Umur Pengukuran lemak tubuh melalui pengukuran ketebalan lemak

bawah kulit (skinfold) dilakukan pada beberapa bagian tubuh, misal : lengan atas (tricep dan bicep), lengan bawah (forearm), tulang belikat (subscapular), di tengah garis ketiak (midaxillary), sisi dada (pectoral), perut (abdominal), suprailiaka, paha, tempurung lutut (suprapatellar), pertengahan tungkai bawah (medial calv).

Lemak dapat diukur secara absolut (dalam kg) dan secara relatif (%) terhadap berat tubuh total. Jumlah lemak tubuh sangat bervariasi ditentukan oleh jenis kelamin dan umur. Lemak bawah kulit pria 3.1 kg, wanita 5.1 kg.

7) Rasio Lingkar Pinggang dan Panggul Banyaknya lemak dalam perut menunjukkan ada beberapa

perubahan metabolisme, termasuk terhadap insulin dan meningkatnya produksi asam lemak bebas, disbanding dengan banyaknya lemak bawah kulit pada kaki dan tangan.

Perubahan metabolisme memberikan gambaran tentang pemeriksaan penyakit yang berhubungan dengan perbedaan distribusi lemak tubuh. Ukuran yang umur digunakan adalah rasio lingkar pinggang-pinggul.

Pengukuran lingkar pinggang dan pinggul harus dilakukan oleh tenaga terlatih dan posisi pengukuran harus tepat, karena perbedaan posisi pengukuran memberikan hasil yang berbeda.

3.3 Beberapa Indeks Antropometri Serta Cara PerhitunganIndeks Antropometri adalah pengukuran dari beberapa parameter.

Indeks antropometri merupakan rasio dari suatu pengukuran terhadap satu atau lebih pengukuran.

Untuk mengkaji status gizi secara akurat, beberapa pengukuran secara spesifik juga diperlukan dan pengukuran ini mencakup Umur, BB (berat Badan), TB (tinggi badan), Lingkar Kepala, BMI atau IMT (index masa

Page 8: Status Gizi Pada Anak

tubuh), Berat Badan Relatif (BBR), dan Rasio Pinggang Panggul (LPP), Lingkaran Perut, Lipatan Trisep, LLA dan LOLA.1. Umur

Untuk melengkapi data umur dapat dilakukan dengan cara-cara berikut:a. Meminta surat kelahiran, kartu keluarga atau catatan lain yang dibuat

oleh orang tuanya. Jika tidak ada, bila memungkinkan catatan pamong desa.

b. Jika diketahui kalender lokal seperti bulan Arab atau bulan lokal (Sunda, Jawa dll), cocokan dengan kalender nasional.

c. Jika tetap tidak ingat, dapat berdasarkan daya ingat ortu, atau berdasar kejadian penting (lebaran, tahun baru, puasa, pemilihan kades, pemilu, banjir, gunung meletus dll).

d. Membandingkan anak yang belum diketahui umurnya dengan anak kerabat/ tetangga yang diketahui pasti tanggal lahirnya.

e. Jika hanya bulan dan tahunnya yang diketahui, tanggal tidak diketahui, maka ditentukan tanggal 15 bulan.

2. BB (Berat Badan)Pengukuran BB dapat dilakukan dengan menggunakan alat yaitu timbangan Berat Badan, namun ada kekhususan dalam mengukur BB bayi, yaitu dapat dilakukan seperti pada gambar dibawah ini;

3. TB (Tinggi Badan)Dalam mengukur tinggi badan dapat dilakukan dengan menggunakan Alat ukur, seperti;

a. Microtoise: untuk anak yang sudah dapat berdiri

Page 9: Status Gizi Pada Anak

b. Alat Pengukur Panjang Badan Bayi : untuk bayi atau anak yang belum dapat berdiri.

4. Lingkar KepalaPengukuran lingkar kepala dapat dilakukan seperti pada gambar dibawah ini;

5. BMI (Body Mass Index)Body Mass Index (BMI) atau dalam bahasa Indonesia disebut Index

Masa Tubuh (IMT) adalah sebuah ukuran “berat terhadap tinggi” badan yang umum digunakan untuk menggolongkan orang dewasa ke dalam kategori Underweight (kekurangan berat badan), Overweight (kelebihan berat badan) dan Obesitas (kegemukan). Rumus atau cara menghitung BMI yaitu dengan membagi berat badan dalam kilogram dengan kuadrat dari tinggi badan dalam meter (kg/m²). (Andaka, Deddy. 2008.)

Page 10: Status Gizi Pada Anak

Nilai BMI yang didapat tidak tergantung pada umur dan jenis kelamin. Keterbatasan BMI adalah tidak dapat digunakan bagi:

a. Anak-anak yang dalam masa pertumbuhanb. Wanita hamilc. Orang yang sangat berotot, contohnya atlet

BMI dapat digunakan untuk menentukan seberapa besar seseorang dapat terkena resiko penyakit tertentu yang disebabkan karena berat badannya.

Klasifikasi BMI menurut WHO 1995, WHO 2000, dan WHO 2004

P

Para ahli sedang memikirkan untuk membuat klasifikasi BMI tersendiri untuk penduduk Asia. Hasil studi di Singapura memperlihatkan

Page 11: Status Gizi Pada Anak

bahwa orang Singapura dengan BMI 27 – 28 mempunyai lemak tubuh yang sama dengan orang-orang kulit putih dengan BMI 30. Pada orang India, peningkatan BMI dari 22  menjadi 24 dapat meningkatkan prevalensi DM menjadi 2 kali lipat,  dan prevalensi ini naik  menjadi 3 kali lipat pada orang dengan BMI 28 (Division Xenical. 2007). Grafik di bawah ini menunjukkan bagaimana nilai-nilai ambang batas

ini berbeda dengan Usia dan Jenis Kelamin (Halls, B.Steven. 2008 )

6. BBR (Berat Badan Relatif)Berat badan relative merupakan alternative lain untuk menentukan

satus gizi seseorang. Berat badan relative adalah persentase berat badan dalam kilogram terhadap berat badan normal (tinggi badan dikurangi dengan 100). Namun, pengukuran BBR kini jarang dilakukan di rumah saakit karena peranannya untuk menentukan status gizi seseorang sudah banyak diganti oleh IMT.

Rumus BBR adalah sebagai berikut:

Penilaian berdasarkan

berat badan relatif : kurus (underweight) bila < 90% normal (ideal) bila 90 - 110% gemuk (overweight) bila > 110% obesitas bila > 120%

- obesitas ringan bila 120 - 130%- obesitas sedang bila 130 - 140%- obesitas berat bila 140 - 200%- obesitas Morbid bila > 200%

7. Rasio Pinggang PanggulRasio pi-pa diukur mula-mula mengukur lingkaran pinggang

(perut) pada lingkaran terkecil diatas umbilikus. Kemudian, lingkaran panggul diukur lewat tonjolan gluteus yang paling maksimal. Hasil kedua pengukuran kemudian digambar pada nomogram dan dengan meletakkan hasil pengukuran lingkaran pinggang pada sklala di sebelah kiri, sementara hasil pengukuran lingkaran panggul pada skala di sebelah kanan. Hubungkan kedua hasil pada skala tersebut dengan garis lurus yg akan memotong garis AGR/WHR

BBR = BB (kg) x 100 % =……. % (TB (cm) – 100)

Page 12: Status Gizi Pada Anak

(abdominal-gluteal ratio atau waist hip-ratio) yg terletak antara kedua skala. Rasio pi-pa (WHR) sebesar 1,0 atau kurang bagi laki-laki dan 0,8 atau kurang bagi wanita merupakan nilai yang normal. (Hartono, Andry. 2006)

Perlu ditekankan bahwa resiko penyakit  yang berhubungan dengan lingkar pinggang adalah bervariasi pada populasi dan kelompok etnik yang berbeda. Sebagai contoh, lemak di sekitar perut pada wanita kulit hitam kurang menunjukan hubungan yang kuat dengan resiko penyakit jantung dan diabetes dibandingkan  dengan

wanita kulit putih. Oleh karena itu, diperlukan nilai maksimum (cut-off points) yang lebih spesifik berdasarkan seks dan populasi.

Pengukuran

PRIA WANITA

Resiko Meningkat

Resiko sangat

meningkat

Resiko Meningkat

Resiko sangat

meningkatLingkar pinggang > 94cm > 102cm > 80cm > 88cmPerbandingan lingkar pinggang/lingkar pinggul

0.9 1.0 0.8 0.9

Normogram AGR/WHR

8. Lingkaran PerutPengukuran lingkaran perut (waist circumference) kini menjadi

metode paling populer kedua (sesudah IMT) untuk menentukan status gizi. Cara pengukuran lingkaran perut ini dapat membedakan obesitas menjadi jenis perifer

Page 13: Status Gizi Pada Anak

(obesitas tipe gynoid), abdominal (obesitas tipe android), dan obesitas tipe ovid (Division Xenical, 2007).Berikut adalah penjelasannya: a. Gynoid (Bentuk Peer) 

Lemak disimpan di sekitar pinggul dan bokong Tipe ini cenderung dimiliki wanita. Resiko terhadap penyakit pada tipe gynoid umumnya kecil, kecuali resiko terhadap penyakit arthritis dan varises vena (varicose veins).

b. Apple Shape (Android) Biasanya terdapat pada pria. dimana

lemak tertumpuk di sekitar perut. Resiko kesehatan pada tipe ini lebih tinggi dibandingkan dengan tipe Gynoid, karena sel-sel lemak di sekitar perut lebih siap melepaskan lemaknya ke dalam pembuluh darah dibandingkan dengan sel-sel lemak di tempat lain. Lemak yang masuk ke dalam pembuluh darah dapat menyebabkan penyempitan arteri (hipertensi), diabetes, penyakit gallbladder, stroke, dan jenis kanker tertentu (payudara dan endometrium).

Melihat hal tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa seorang pria kurus dengan perut gendut lebih beresiko dibandingkan dengan pria yang lebih gemuk dengan perut lebih kecil.

Untuk diagnosis obesitas abdominal (tipe Android), lingkaran perut bagi wanita Asia adalah ≥ 80 cm dan bagi pria Asia adalah ≥ 90 cm (bagi wanita Kaukasian ≥ 35 inci dan pria Kaukasian ≥ 40 inci).

c. Ovid (Bentuk Kotak Buah) Ciri dari tipe ini adalah "besar di

seluruh bagian badan". Tipe Ovid umumnya terdapat pada orang-orang yang gemuk secara genetic.

9. Lipatan Triseps, LLA, dan LOLA1) Lipatan Triseps

Pengukuran lipatan triseps dimaksudkan untuk menentukan status lemak tubuh, sementara LLA dan LOLA untuk mengetahui status protein otot. Kurang lebih separuh jaringan adipose tubuh terdapat dalam jaringan bawah kulit (subkutan) sehingga pengukuran status lemak tubuh dapat dilakukan pada lipatan kulit triseps, subskapuler, abdominal, panggul, serta paha. Namun, untuk kemudahannya, pengukuran ini biasanya dilakukan pada bagian triseps. Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa penilaian lemak subkutan lewat pengukuran lipatan kulit merupakan cara yang cukup akurat. Pengukuran lipatan triseps dilakukan dengna menggunakan caliper.

Cara pengukurannya adalah lengan yang lipatan triseps akan diukur dibiarkan digantung bebas disisi tubuh. Peganglah lipatan kulit tersebut seperti menjepitnya dengan ibu jari dan telunjuk tangan

Page 14: Status Gizi Pada Anak

sedikit di atas titik tengah lengan atas yang sudah ditandai. Gunakan kaliper untuk mengukur tebalnya, tunggu 2 hingga 3 detik, kemudian bacalah hasil pengukuran tersebut pada 1,0 mm yang terdekat. Ulangi prosedur pengukuran hingga 3 kali hitung rata-rata dari hasil pengukuran.

Nilai Normal bagi penduduk Indonesia belum ada sampai saat ini. Bagi orang Kaukasian (kulit putih), nilai normalnya: 90% standar = 11,3 mm untuk laki-laki, 14,9 mm untuk wanita.

Cara mengukur tebal lipatan kulit trisep dengan kapiler

2) Lingkaran Lengan Atas (LLA)Ukuran lingkaran lengan atas (LLA) menentukan massa otot

dan jaringan subkutan. Biasanya cara ini digunakan pada anak-anak kendati dapat pula dipakai untuk mengukur Lingkaran Oktot Lengan Atas (LOLA) pada orang dewasa.

Cara pengukuran adalah dengan menggunakan pita pengukur yang tidak mulur (sebaiknya pita pengukur produksi Ross Laboratories, Columbus, OH untuk memudahkan pembacaannya) dan lingkarkan pita tersebut pada titik tengah lengan atas yang non-dominan (lengan kiri) di antara puncak prosesus akromialis scapula dan prosesus olekranon os ulna, sementara lengan bawah difleksikan 90o. dengan lengan dalam posisi bergantung bebas, kencangkan pita pengukur yang telah dipasang melingkari titik tengah lengan atas tanpa menimbulkan penekanan pada jaringan lunak. Lakukan pembacaan pada sentimeter terdekat. (Hartono, Andry. 2006)

Nilai Normal bagi penduduk Indonesia belum ada sampai saat ini. Bagi orang Kaukasian (kulit putih), nilai normalnya: 90% standar = 26,3 cm untuk laki-laki, 25,7 cm untuk wanita.

Cara mengukur Lingkaran Lengan Atas (LLA) dengan menggunakan pita pengukur

Page 15: Status Gizi Pada Anak

3) Lingkaran Otot Lengan Atas (LOLA)Ukuran lingkaran otot lengan atas (LOLA) yang dihitung

berdasarkan tebal triseps dan ukuran LLA akan menghasilkan indeks massa otot (simpanan protein tubuh). Pengukurannya dilakukan dalam sentimeter dengan rumus:

Nnilai Normal bagi penduduk Indonesia belum ada sampai saat ini. Bagi orang Kaukasian (kulit putih), nilai normalnya: 90% standar = 22,8 cm untuk laki-laki, 20,9 cm untuk wanita. (Hartono, Andry. 2006)

Gizi Buruk1. Definisi

Gizi buruk adalah keadaan kurang gizi yang disebabkan karena kekurangan asupan energi dan protein juga mikronutrien dalam jangka waktu lama. Anak disebut gizi buruk apabila berat badan dibanding umur tidak sesuai (selama 3 bulan berturut-turut tidak naik) dan tidak disertai tanda-tanda bahaya.Indikasi Gizi BurukUntuk KEP ringan dan sedang, gejala klinis yang bisa dijumpai pada anak adalah berupa kondisi badan yang tampak kurus. Sedangkan gejala klinis KEP berat/gizi buruk secara garis besar bisa dibedakan menjadi tiga tipe: marasmus, kwashiorkor dan marasmic-kwashiorkor.Kwashiorkor memiliki ciri:1) edema (pembengkakan), umumnya seluruh tubuh (terutama punggung kaki dan wajah) membulat dan lembab2) pandangan mata sayu3) rambut tipis kemerahan seperti warna rambut jagung dan mudah dicabut tanpa rasa sakit dan mudah rontok4) terjadi perubahan status mental menjadi apatis dan rewel5) terjadi pembesaran hati6) otot mengecil (hipotrofi), lebih nyata bila diperiksa pada posisi berdiri atau duduk7) terdapat kelainan kulit berupa bercak merah muda yang meluas dan berubah warna menjadi coklat kehitaman lalu terkelupas (crazy pavement dermatosis)8 ) sering disertai penyakit infeksi yang umumnya akut9) anemia dan diareSedangkan ciri-ciri marasmus adalah sebagai berikut:1) badan nampak sangat kurus seolah-olah tulang hanya terbungkus kulit2) wajah seperti orang tua3) mudah menangis/cengeng dan rewel

LOLA (cm) = LLA (cm) – [0,314 x tebal kulit triseps (mm)]

Page 16: Status Gizi Pada Anak

4) kulit menjadi keriput5) jaringan lemak subkutis sangat sedikit sampai tidak ada (baggy pant/pakai celana longgar)6) perut cekung, dan iga gambang7) seringdisertai penyakit infeksi (umumnya kronis berulang)8 ) diare kronik atau konstipasi (susah buang air)Adapun marasmic-kwashiorkor memiliki ciri gabungan dari beberapa gejala klinis kwashiorkor dan marasmus disertai edema yang tidak mencolok.

2. Penyebab gizi burukPenyebab terjadinya gizi buruk secara langsung antara lain:1. Penyapihan yang terlalu dini2. Kurangnya sumber energi dan protein dalam makanan TBC3. Anak yang asupan gizinya terganggu karena penyakit bawaan seperti jantung

atau metabolisme lainnya.Penyebab tidak langsung:1. Daya beli keluarga rendah/ ekonomi lemah2. Lingkungan rumah yang kurang baik3. Pengetahuan gizi kurang4. Perilaku kesehatan dan gizi keluarga kurangDampak gizi buruk pada anak terutama balita1. Pertumbuhan badan dan perkembangan mental anak sampai dewasaterhambat.2. Mudah terkena penyakit ispa, diare, dan yang lebih sering terjadi.3. Bisa menyebabkan kematian bila tidak dirawat secara intensif.Ada tiga tipe gizi buruk, antara lain:1. Marasmus:Anak sangat kurus, wajah seperti orang tua, cengeng dan rewel, rambuttipis, jarang, kusam, berubah warna, kulit keriput karena lemak di bawahkulit berkurang, iga gambang, bokong baggy pant, perut cekung, wajahbulat sembab.2. Kwarsiorkor:rewel, apatis, rambut tipis, warna jagung, mudah dicabut tanpa rasa sakit,kedua punggung kaki bengkak, bercak merah kehitaman, di tungkai ataubokong. 3. Gabungan dari marasmus dan kwarsiorkor

3. Pencegahan gizi burukBerikut adalah beberapa cara untuk mencegah terjadinya gizi buruk pada anak: Memberikan ASI eksklusif (hanya ASI) sampai anak berumur 6 bulan. Setelah itu, anak mulai dikenalkan dengan makanan tambahan sebagai pendamping ASI yang sesuai dengan tingkatan umur, lalu disapih setelah berumur 2 tahun.Anak diberikan makanan yang bervariasi, seimbang antara kandungan protein, lemak, vitamin dan mineralnya. Perbandingan komposisinya: untuk lemak minimal 10% dari total kalori yang dibutuhkan, sementara protein 12% dan sisanya karbohidrat.Rajin menimbang dan mengukur tinggi anak dengan mengikuti program Posyandu. Cermati apakah pertumbuhan anak sesuai dengan standar di atas. Jika tidak sesuai, segera konsultasikan hal itu ke dokter.

Page 17: Status Gizi Pada Anak

Jika anak dirawat di rumah sakit karena gizinya buruk, bisa ditanyakan kepada petugas pola dan jenis makanan yang harus diberikan setelah pulang dari rumah sakit.5) Jika anak telah menderita karena kekurangan gizi, maka segera berikan kalori yang tinggi dalam bentuk karbohidrat, lemak, dan gula. Sedangkan untuk proteinnya bisa diberikan setelah sumber-sumber kalori lainnya sudah terlihat mampu meningkatkan energi anak. Berikan pula suplemen mineral dan vitamin penting lainnya. Penanganan dini sering kali membuahkan hasil yang baik. Pada kondisi yang sudah berat, terapi bisa dilakukan dengan meningkatkan kondisi kesehatan secara umum. Namun, biasanya akan meninggalkan sisa gejala kelainan fisik yang permanen dan akan muncul masalah intelegensia di kemudian hari.4. Penatalaksanaan gizi buruk

10 langkah penatalaksanaan gizi buruk1. Atasi hipoglikemik,

Bolus glukosa10% 50ml atau sukrosa 10% secara oral/NGT. Dilanjutkan setiap 30 menit selama 2 jam pemberian cairan glukosa/ASI sebanyak 12,5 ml secara oral/NGT

2. Cegah hipotermiHangatkan anak dengan pakaian/selimut, letakkan dekat lampu, peluk anak di dada ibu dan selimuti

3. Atasi dehidrasiCairan pengganti sebanyak 5 ml/kgBB : 25 ml tiap 30 menit selama 2 Jam oral.NGT Selanjutnya 5 – 10 ml/kg/jam selama 4 – 10 jam. Pada jam ke-6 dan 10 cairan pengganti diganti dengan formula khusus

4. Koreksi gangguan keseimbangan cairan dan elektrolitMakanan rendah garam Cairan rendah Na resomal/pengganti Kalium 2 – 4 mEq/kgbb/hr,Magnesium 0,3 – 0,6 mEq/kgbb/hr

5. Pengobatan dan pencegahan infeksi6. Mulai pemberian makanan

Fase StabilisasiE : 80 – 100 kkal/kgbb/hrP : 1 – 1,5 gr/kgbb/hrC : 130 ml/kgbb/hrFase transisiFase rehabilitasiCara pemberian oral atau NGT, porsi makanan kecil dan sering,makanan fase stabilisasi hipo/isoosmolar, rendah laktosa, dan rendah serat, teruskan ASI, jika BB<7 kg berikan makanan bayi. Fasilitasi tumbuh kembang, BB naik >50gr/mgg lanjutkan pemberian makanan, jika <50gr/mgg cek asupan makanan atau adanya infeksi.

8. Koreksi defisiensi mikronutrienSuplementasi vitamin / hari, Fe 3mg/kgbb/hrVit A oral 200.000 IU

9. Stimulasi sensorik dan dukungan emosionalKasih sayangLingkungan yang ceria

10.Tindakan lanjut di rumah jika gejala klinis tidak ada dan berat badan 80% BB/U.

Page 18: Status Gizi Pada Anak

Posyandu1. Definisi,sasaran dan tujuan posyanduDefinisi

Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) adalah kegiatan yang dilaksanakan oleh, dari dan untuk masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat pada umumnya serta kesehatan ibu dan anak pada khususnya.Posyandu merupakan bagian dari pembangunan untuk mencapai keluarga kecil, bahagia dan sejahtera, dilaksanakan oleh keluarga bersama dengan masyarakat di bawah bimbingan petugas kesehatan dari Puskesmas setempat.

Sasaran a. Balita dan orangtuanyab. Ibu hamilc. Ibu menyusui dan bayinyad. Perempuan usia subur

Tujuan Tujuan umumMenunjang percepatan penurunan angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia melalui upaya pemberdayaan masyarakat.Tujuan Khususa. Meningkatnya peran serta masyarakt dalam penyelenggaraan upaya kesehatan dasar, terutama yang berkaitan dengan penurunan AKI dan AKB.b. Meningkatnya peran lintas sektor dalam Penyelenggaraan Posyandu, terutama berkaitan dengan penurunan AKI dan AKB.c. Meningkatnya cakupan dan jangkauan pelayanan kesehatan dasar, terutama yang berkaitan dengan penurunan AKI dan AKB.Stratifikasi PosyanduSemua Posyandu didata tingkat pencapaiannya, baik dari segi pengorganisasian maupun pencapaian programnya. Tujuannya adalah melakukan kategorisasi atau stratifikasi Posyandu yang bias dikelompokkan menjadi 4 tingkat, yaitu berturut-turut dari terendah sampai tertinggi sebagai berikut:1) Posyandu Pratama (warna merah)Posyandu tingkat pratama adalah posyandu yang belum masih mantap, kegiatannya belum bisa rutin tiap bulan dan kader aktifnya terbatas. Keadaan ini dinilai gawat, sehingga intervensinya adalah pelatihan kader ulang. Artinya kader yang ada perlu ditambah dan dilakukanpelatihan dasar lagi.2) Posyandu Madya (warna kuning)Posyandu pada tingkat madya sudah dapat melaksanakan kegiatan lebih dari 8 kali per tahun, dengan rata-rata jumlah kader tugas 5 orang atau lebih. Akan tetapi cakupan program utamanya (KB, KIA, Gizi dan Imunisasi) masih rendah, yaitu kurang dari 50%. Ini berarti, kelestarian kegiatan posyandu sudah baik tetapi masih rendah cakupannya.3) Posyandu Purnama (warna hijau)Posyandu pada tingkat purnama adalah posyandu yang frekuensinya lebih dari 8 kali per tahun, rata-rata jumlah kader tugas 5 orang atau lebih,15 dan cakupan 5 program utamanya (KB,KIA, Gizi dan Imunisasi) lebih dari 50%. Sudah ada program tambahan, bahkan mungkin sudah ada dana sehat yang masih sederhana.4) Posyandu Mandiri (warna biru)

Page 19: Status Gizi Pada Anak

Posyandu ini berarti sudah dapat melakukan kegiatan secara teratur, cakupan 5 program utama sudah bagus, ada program tambahan dan dana sehat telah menjangkau lebih dari 50% KK. Kegiatan posyandu dan system pelayanan 5 mejaPelaksanaan Kegiatan Posyandu terdiri dari 5 program utama yaitu KIA, KB, Imunisasi, Gizi dan Penanggulangan Diare yang dilakukan dengan “Sistem Lima Meja” antara lain:Meja I : PendaftaranMeja II : Penimbangan bayi dan balitaMeja III : Pengisian KMS (Kartu Menuju Sehat)Meja IV : Penyuluhan perorangan meliputi:1. Mengenai balita berdasar hasil penimbanganberat badannya naik atau tidak naik, diikuti dengan pemberian makanan tambahan, oralit dan vitamin A.2. Terhadap Ibu hamil dengan resiko tinggi, diikuti dengan pemberian tablet besi.3. Terhadap PUS agar menjadi peserta KB lestari, diikuti dengan pemberian kondom.Meja V : Pelayanan oleh tenaga profesional meliputi pelayanan KIA, Imunisasi, dan pengobatan serta pelayanan lain sesuai dengan kebutuhan setempat (DEPKES RI, 1986:12).PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS)1. Indikator PHBSINDIKATOR PHBS1. Indikator PHBS Tatanan Rumah TanggaIndikator PHBS adalah suatu alat ukur untuk menilai keadaan atau permasalahan kesehatan di rumah tangga. Indikator mengacu pada Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan. Ada 10 indikator PHBS yang terdiri dari 6 indikator perilaku dan 4 indikator lingkungan. Dengan rincian sebagai berikut :a. Ibu bersalin ditolong oleh tenaga kesehatanb. Ibu hanya memberikan ASI kepada bayinyac. Keluarga mempunyai Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPKM)d. Anggota keluarga tidak merokoke. Olah raga atau melakukan aktifitas fisik secara teraturf. Makan dengan menu gizi seimbang (makan sayur dan buah setiap hari)g. Tersedia air bersihh. Tersedia Jambani. Kesesuaian luas lantai dengan jumlah penghunij. Lantai rumah bukan dari tanah2. Indikator PHBS Tatanan Institusi PendidikanIndikator PHBS adalah suatu alat ukur untuk menilai keadaan atau permasalahan kesehatan di institusi pendidikan. Indikator institusi pendidikan adalah Sekolah Dasar negeri maupun swasta (SD/MI). Sasaran PHBS tatanan institusi pendidikan adalah sekolah dan siswa dengan indikator :a. Tersedia jamban yang bersih dan sesuai dengan jumlah siswab. Tersedia air bersih atau air keran yang mengalir di setiap kelasc. Tidak ada sampah yang berserakan dan lingkungan sekolah yang bersih dan serasid. Ketersediaan UKS yang berfungsi dengan baik

Page 20: Status Gizi Pada Anak

e. Siswa menjadi anggota dana sehat (JPKM)f. Siswa pada umumnya (60 %) kukunya pendek dan bersihg. Siswa tidak merokokh. Siswa ada yang menjadi dokter kecil atau promosi kesehatan sekolah(minimal 10 orang)2. Pentingnya dan manfaat PHBSA. PENTINGNYA PHBS1. Sehat adalah karunia Tuhan yang perlu disyukuri, karena sehat merupakan hak asasi manusia yang harus dihargai. Sehat juga investasi untuk meningkatkan produktivitas kerja guna meningkatkan kesejahteraan keluarga. Orang bijak mengatakan bahwa “Sehat memang bukan segalanya tetapi tanpa kesehatan segalanya menjadi tidak berarti”. Karena itu kesehatan perlu dijaga, dipelihara dan ditingkatkan oleh setiap anggota rumah tangga serta diperjuangkan oleh semua pihak.2. Oleh karena itu pada tanggal 1 Maret 1999 Presiden RI mencanangkan pembangunan nasional berwawasan kesehatan yang artinya setiap sektor harus mempertimbangkan dampak pembangunan terhadap kesehatan3. Kondisi sehat dapat dicapai dengan mengubah perilaku dari yang tidak sehat menjadi perilaku sehat dan menciptakan lingkungan sehat di rumah tangga4. Cakupan rumah tangga berperilaku hidup bersih dan sehat sesuai profil PHBS Propinsi Sulawesi Selatan tahun 2004 hanya kurang lebih 14 %5. Rumah tangga berperilaku hidup bersih dan sehat dapat terwujud apabila ada keinginan, kemauan dan kemampuan para pengambil keputusan dan lintas sektor terkait agar PHBS menjadi program prioritas dan menjadi salah satu agenda pembangunan di Kabupaten/Kota, serta didukung oleh masyarakat.B. MANFAAT PHBS1. Setiap rumah tangga meningkat kesehatannya dan tidak mudah sakit.2. Rumah tangga sehat dapat meningkat produktivitas kerja anggota keluarga3. Dengan meningkatnya kesehatan anggota rumah tangga maka biaya yang tadinya dialokasikan untuk kesehatan dapat dialihkan untuk biaya investasi seperti biaya pendidikan dan usaha lain yang dapat meningkatkan kesejahteraan anggota rumah tangga4. Salah satu indikator menilai keberhasilan Pemerintah Daerah Kabupaten /Kota dibidang kesehatan5. Meningkatnya citra pemerintah daerah dalam bidang kesehatan Dapat menjadi percontohan rumah tangga sehat bagi daerah lain.3. Lingkungan perumahan dan rumah yang memenuhi syarat kesehatansebuah rumah sehat meliputi beberapa persyaratan sebagai berikut :

1. Sistem pengadaan air baik 2. Fasilitas untuk mandi baik 3. Sistem pembuangan limbah baik 4. Sistem pembuangan tinja baik 5. Tidak over crowded 6. Ventilasi 7. Pencahayaan 8. Kebisingan 9. Kekuatan bangunan

10. Letak rumah

Page 21: Status Gizi Pada Anak

Berbicara tentang letak sebuah rumah yang sehat, maka harus termsuk di dalamnya beberapa persyaratan dibawah ini :a.   Permukaan tanah

Tanah rendah Tanah ideal adalah tanah yang kering Tanah timbun yang kurang padat juga tidak baik Letak rumah harus ideal dengan permukaan bangunan lainnya

b.   Arah Rumah Matahari terbit Sebaiknya daerah terbuka Jangan menghadap daerah dengan hempasan angin yang kuat

Dalam membuat sebuah rumah pasti dibutuhkan adanya sebuah design, Adapun manfaat adanya design adalah :

1. Pemilik tahu pasti bentuk rumah yang akan dibangun 2. Kontraktor tahu pasti sesuai dengan persetujuan pemilik 3. Penguasa dapat mencek apakah tidak melanggar peraturan

Adapun Persyaratan Kesehatan Perumahan dan Lingkungan Pemukiman menurut Kepmenkes No 829/Menkes/SK/VII/1999 adalah :1.  Lokasi

Tidak terletak pada daerah rawan bencana alam seperti bantaran sungai,aliran lahar, tanah longsor, gel tsunami, daerah gempa, dll

Tidak terletak pada daerah bekas TPA sampah atau bekas tambang Tidak terletak pada daerah rawan kecelakaan dan daerah kebakaran seperti

jalur pendaratan penerbangan 2.   Kualitas udara

Gas H2S dan NH3 secara biologis tidak terdeteksi Debu dengan diameter kurang dari 10 ug maks 150 ug/m3 Debu mak 350 mm3/m2 perhari

3.   Kebisingan dan Getaran Kebisingan dianjurkan 45 dB A, mak 55 dB. A Tingkat getaran mak 10 mm/ detik

Kualitas Tanah di daerah Perumahan dan Pemukiman harus memenuhi persyaratan berikut:

Kandungan Timah hitam (Pb) mak 300 mg/kg Kandungan Arsenik (As) total mak 100 mg/kg Kandungan Cadmium ( Cd) mak 20 mg/kg Kandungan Benzoa pyrene mak 1 mg/kg

Prasarana dan Sarana Lingkungan Pemukiman:1. Memiliki taman bermain untuk anak, sarana rekreasi kel dengan konstruksi

yang aman dari kecelakaan 2. Memiliki sarana drainase yang tidak menjadi tempat perindukan vektor

penyakit 3. Memiliki sarana jln lingk dengan ketentuan konstruksi jln tidak menganggu

kes, konstruksi trotoar tidak membahayakan pejalan kaki dan penyadang cacat, jembatan harus memiliki pagar pengaman, lampu penerangan jalan tidak menyilaukan mata

4. Tersedia cukup air bersih sepanjang waktu dengan kualitas air yang memenuhi persyaratan kesehatan

Page 22: Status Gizi Pada Anak

5. Pengelolaan pembuangan sampah rumah tangga harus memenuhi syarat kesehatan

6. Pengelolaan pembuangan tinja dan limbah RT harus memenuhi syarat kesehatan

7. Memiliki akses terhadap sarana pelayanan kes, kom, t4 kerja, t4 hiburan, t4 pendidikan, kesenian, dll

8. Pengaturan instalasi listrik harus menjamin keamanan penghuninya 9. Tempat pengelolaan makanan harus menjamin tidak terjadi kontaminasi

makanan yg dapat menimbulkan keracunan Adapun Persyaratan Rumah Tinggal Menurut Kepmenkes No. 829/Menkes/SK/VII/1999 adalah:1.   Bahan bangunan

Tidak terbuat dari bahan yang dapat melepapaskan bahan yang dapat membahayakan kes, antara lain: debu total kurang dari 150 ug/m2, asbestos kurang dari 0,5 serat/m3 per 24 jam, plumbum (Pb) kurang dari 300 mg/kg

Tidak terbuat dari bahan yang dapat menjadi tumbuh dan bekembangnya mikroorganisme patogen

2.   Komponen dan Penataan Ruang Lantai kedap air dan mudah dibersihkan Dinding rumah memiliki ventilasi, dikamar mandi dan kamar cuci kedap

air dan mudah dibersihkan Langit2 rumah mudah dibersihkan dan tidak rawan kecelakaan Ada penangkal petir Ruang ditata sesuai dengan fungsi dan peruntukannya Dapur harus memiliki sarana pembuangan asap

3.    Pencahayaan Pencahayaan alam dan/ atau buatan langsung maupun tidak langsung dapat

menerangi seluruh ruangan dengan intensitas penerangan 60 lux dan tidak menyilaukan mata

4.   Kualitas udara Suhu udara nyamannya 18-30 0 c Kelembaban udara 40-70 % Gas SO2 kurang dari 0,10 ppm/24 jam Pertukaran udara

KEPEDULIAN SOSIAL SESUAI SYARIAH ISLAM1. Surat al-Balad [90] ayat 10 -18"Dan Kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan Maka tidakkah sebaiknya (dengan hartanya itu) ia menempuh jalan yang mendaki lagi sukar?Tahukah kamu apakah jalan yang mendaki lagi sukar itu? (yaitu) melepaskan budak dari perbudakan, atau memberi MAKAN pada hari kelaparan(kepada) anak YATIM yang ada hubungan kerabat, atau orang MISKIN yang sangat fakir. Dan dia termasuk orang-orang beriman dan saling berpesanuntuk bersabar dan saling berpesan untuk berkasih sayangMereka (orang-orang yang beriman dan saling berpesan itu) adalah golongan kanan"Ayat-ayat di atas menjelaskan bahwa ada dua jalan yang bisa kita pakai dalam memanfaatkan harta kita. Al-Qur'an menyarankan kita untuk mengambil jalan yang sukar dan mendaki, yaitu memerdekakan budak atau memberi makan pada anak yatim atau orang miskin. Allah tidak menjelaskan tentang jalan yang mudah,

Page 23: Status Gizi Pada Anak

melainkan memberi contoh jalan yang sukar.Mengapa disebut jalan yang sukar? karena kebanyakan manusia enggan atau merasa berat atau merasa sukar untuk melakukannya. Bila kita mampu mengalahkan rasa berat dan rasa sukar pada diri kita dalam beramal, maka Allah menjanjikan kita termasuk golongan yang kanan; ahli surga. Bukalah cermin hati kita sekali lagi. Apakah kita merasa sukar untuk beramal pada orang miskin dan anak yatim? Hanya cermin hati yang teramat dalam yang mampu menjawabnya dengan jujur.2. Surat al-Ma'arij [70] ayat 19-25"Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi KIKIR, Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah, dan apabila ia mendapatkebaikan ia amat kikir, kecuali orang-orang yang mengerjakan SHALAT, yang mereka itu tetap mengerjakan shalatnya, dan orang-orang yang dalamHARTAnya tersedia bagian tertentu, bagi orang (miskin) yang meminta dan orang yang tidak mempunyai apa-apa (yang tidak mau meminta)"Secara tegas Allah menyebutkan bahwa keluh kesah dan kikir itu telah menjadi sifat bawaan manusia sejak ia diciptakan. Allah melukiskan sifat manusia dengan sangat baik. Bagi saya pribadi, ayat di atas telah menelanjangi sifat kita. Bukankah kalau kita tidak memiliki harta kita sering berkeluh kesah, sebaliknya, kalau memiliki banyak harta kita cenderung untuk kikir. Lalu bagaimana caranya agar sifat bawaan (keluh kesah & kikir) kita tersebut tidak menjelma atau dapat kita padamkan.Allah menyebutkan, paling tidak, dua jalan. Pertama, mengerjakan sembahyang secara kontinu. Kedua, menyadari bahwa dalam harta yang kita miliki terkandung bagian tertentu untuk fakir miskin. Dua resep ini insya Allah akan mampu memadamkan sifat keluh kesah dan sifat kikir yang kita miliki.Sekali lagi, bukalah cermin hati kita. Tahanlah nafas kita untuk sejenak. Tidakkah kita rasakan bagaimana Allah menyinggung perilaku buruk kita dalam ayat-ayat-Nya yang suci. Subhanallah....3. Surat al-Qalam [68] ayat 17-33"Sesungguhnya Kami telah menguji mereka (musyrikin Mekkah) sebagaimana Kami telah menguji pemilik-pemilik kebun, ketika mereka bersumpahbahwa mereka sungguh-sungguh akan memetik (hasil) nya di pagi hari, dan mereka tidak mengucapkan : insya AllahLalu kebun itu diliputi malapetaka (yang datang) dari Tuhanmu ketika mereka sedang tidur, maka jadilah kebun itu hitam seperti malam yang gelapgulita, lalu mereka panggil memanggil di pagi hari"Pergilah di waktu pagi (ini) ke kebunmu jika kamu hendak memetik buahnya."Maka pergilah mereka saling berbisik-bisikan. "Pada hari ini janganlah ada seorang MISKINpun masuk ke dalam kebunmu." Dan berangkatlahmereka di pagi hari dengan niat menghalangi (orang-orang miskin) padahal mereka mampu (meonolongnya),Tatkala mereka melihat kebun itu, mereka berkata: "Sesungguhnya kita benar-benar oarng-orang yang sesat (jalan), bahkan kita dihalangi (darimemperoleh hasilnya)"Berkatalah seorang yang paling baik pikirannya di antara mereka: "Bukankah aku telah mengatakan kepadamu, hendaklah kamu bertasbih (kepadaTuhanmu)?"Mereka mengucapkan: "Maha Suci Tuhan kami, sesungguhnya kami adalah

Page 24: Status Gizi Pada Anak

orang-orang yang zalim."Lalu sebagian mereka menghadapi sebagian yang lain seraya cela mencela Mereka berkata: "Aduhai celakalah kita; sesungguhnya kita ini adalahorang-orang yang melampaui batas.Mudah-mudahan Tuhan kita memberikan ganti kepada kita dengan (kebun) yang lebih baik daripada itu;sesungguhnya kita mengharapkan ampunan dari Tuhan kita" Seperti itulah azab (dunia). Dan sesungguhnya azab akhirat lebih besar jika mereka mengetahui"