KONSUMSI PANGAN, STATUS GIZI DAN STATUS YODIUM … · konsumsi pangan, status gizi dan status...

70
KONSUMSI PANGAN, STATUS GIZI DAN STATUS YODIUM ANAK SEKOLAH DASAR DI WILAYAH PEGUNUNGAN KABUPATEN CIANJUR FANNISA FITRIDINA DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2013

Transcript of KONSUMSI PANGAN, STATUS GIZI DAN STATUS YODIUM … · konsumsi pangan, status gizi dan status...

Page 1: KONSUMSI PANGAN, STATUS GIZI DAN STATUS YODIUM … · konsumsi pangan, status gizi dan status yodium anak sekolah dasar di wilayah pegunungan kabupaten cianjur . fannisa fitridina

KONSUMSI PANGAN, STATUS GIZI DAN STATUS YODIUM ANAK SEKOLAH DASAR DI WILAYAH PEGUNUNGAN

KABUPATEN CIANJUR

FANNISA FITRIDINA

DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR 2013

Page 2: KONSUMSI PANGAN, STATUS GIZI DAN STATUS YODIUM … · konsumsi pangan, status gizi dan status yodium anak sekolah dasar di wilayah pegunungan kabupaten cianjur . fannisa fitridina

ABSTRACT

FANNISA FITRIDINA. Food Consumption, Nutritional Status, and Iodine Status of Elementary School Children in The Mountainous Areas of Cianjur District. Under direction of LEILY AMALIA

People in the mountainous region generally less consume food source of

iodine and highly consume goitrogenic food. The pattern of the food consumption

can reduce iodine status of people and further cause IDD (Iodine Defficiency

Disorders). The general objective of this research was to analyze correlation

between consumption habits of iodine source and goitrogenic and iodine status

among elementary school children in mountainous areas in Cianjur district.

Samples are elementary school children grade 5th or 4th aged 9 to 14 years; and

the mothers of the children. This research was conducted in May to October 2012

used cross sectional design in 3 sub-districts of Cianjur District, West Java.

Primary data consisted of food consumption, anthropometry, and iodine urine,

whereas secondary data consisted of characteristics of Cianjur. The study

showed that there was significant correlation between iodine total intake and the

level of UIE (p<0.05, r=0.179), but there were no correlation between the

frequency of goitrogenic food consumption and the level of UIE, and between the

total intake of cyanide and the level of UIE (p>0.05).

Keywords: food consumption, nutritional status, and iodine status

Page 3: KONSUMSI PANGAN, STATUS GIZI DAN STATUS YODIUM … · konsumsi pangan, status gizi dan status yodium anak sekolah dasar di wilayah pegunungan kabupaten cianjur . fannisa fitridina

RINGKASAN

FANNISA FITRIDINA. Konsumsi Pangan, Status Gizi dan Status Yodium Anak

Sekolah Dasar di Wilayah Pegunungan Kabupaten Cianjur. Di bawah bimbingan

LEILY AMALIA.

Masyarakat di wilayah pegunungan umumnya kurang mengkonsumsi

pangan sumber yodium dan tinggi akan konsumsi pangan goitrogenik. Pola

konsumsi tersebut dapat menurunkan status yodium yang dalam jangka waktu

lama akan menyebabkan GAKY. Penelitian ini secara umum bertujuan

menganalisis hubungan antara kebiasaan konsumsi pangan sumber yodium dan

goitrogenik dengan kadar yodium urin pada anak sekolah dasar di wilayah

pegunungan Kabupaten Cianjur.

Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian besar yang berjudul

“Gangguan Akibat Kurang Yodium (GAKY) pada Anak Sekolah Dasar: Studi

tentang Konsumsi Pangan, Aspek Sosio Budaya dan Prestasi Belajar di Wilayah

dengan Agroekologi Berbeda”. Desain penelitian adalah cross sectional study.

Lokasi penelitian adalah Kecamatan Pagelaran, Kecamatan Pasirkuda, dan

Kecamatan Kadupandak yang berada di Kabupaten Cianjur. Pemilihan lokasi

penelitian dibantu oleh Pusat Pembinaan dan Pendidikan (Pusbindik) atau Unit

Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Kabupaten Cianjur dengan pertimbangan

kemudahan akses untuk melaksanakan penelitian. Satu kecamatan terdiri dari

dua sekolah dasar dimana satu sekolah dasar berada dekat dengan akses jalan

utama dan satu sekolah dasar lainnya berada cukup jauh dari akses jalan.

Pengambilan data primer dilakukan pada bulan Mei 2012. Sampel penelitian

adalah siswa sekolah dasar kelas 5 atau 4 yang berusia antara 9 sampai 14

tahun serta ibu dari tersebut, masing-masing berjumlah 155 sampel.

Data primer diperoleh dengan melakukan wawancara dan observasi oleh

peneliti kepada responden, dengan menggunakan kuesioner yang telah

disiapkan peneliti sesuai tujuan penelitian. Data primer pada penelitian ini

meliputi data karateristik sosial ekonomi keluarga, data konsumsi pangan sehari,

data konsumsi pangan sumber yodium dan goitrogenik, kadar yodium urin dan

data antropometri anak. Data sekunder diperoleh dari dinas Kabupaten Cianjur.

Data sekunder terdiri dari profil wilayah Kabupaten Cianjur.

Besar keluarga contoh yang termasuk dalam kategori kecil (≤4 orang)

sebanyak 46.5 %. Sebagian besar usia ayah berada dalam rentang dewasa

Page 4: KONSUMSI PANGAN, STATUS GIZI DAN STATUS YODIUM … · konsumsi pangan, status gizi dan status yodium anak sekolah dasar di wilayah pegunungan kabupaten cianjur . fannisa fitridina

iii

muda (20-40) sebanyak 47.4%, begitu juga dengan mayoritas usia ibu termasuk

pada kategori dewasa muda (20-40) dengan persentase sebesar 69.9%.

Sebagian besar tingkat pendidikan ayah maupun ibu adalah SD, yaitu masing-

masing sebesar 52.3% dan 60.6%. Sebagian besar ayah contoh bekerja sebagai

buruh (52.9%) meliputi buruh tani, buruh bangunan dan buruh pabrik. Ibu atau

pengasuh contoh sebagian besar (71.6%) adalah IRT dan terdapat 16.8% contoh

bekerja sebagai buruh. Sebagian besar contoh, yaitu sebesar 69.9% termasuk

dalam kategori miskin.

Berdasarkan indeks massa tubuh menurut umur (IMT/U) sebagian besar

(86.5%) status gizi contoh adalah normal. Kelompok pangan yang paling banyak

dikonsumsi adalah serealia, yaitu beras sebesar 211 g/kap/hari, mie sebesar 34

g/kap/hari, dan lainnya sebesar 15 g/kap/hari. Kelompok pangan hewani yang

paling banyak dikonsumsi adalah telur sebanyak 38.5 g/kap/hari. Rata-rata

konsumsi pangan contoh untuk semua kelompok pangan (serealia, umbi-umbian,

pangan hewani, kacang-kacangan, dan sayur serta buah) masih di bawah

anjuran PPH. Skor PPH sebesar 46.5 yang menunjukkan bahwa secara kualitas,

konsumsi pangan contoh masih belum beragam. Pangan sumber yodium yang

paling sering dikonsumsi contoh adalah ikan asin sebanyak 68.4% dan telur

sebanyak 67.1%. Pangan goitrogenik yang paling banyak dikonsumsi contoh

dalam frekuensi yang sering adalah daun singkong, yaitu sebanyak 25.8 % dan

kol sebanyak 23.9%. Asupan gizi contoh masih di bawah AKG, hanya vitamin A

saja yang rata-rata asupannya telah melebihi AKG. Sebagian besar contoh, baik

pria maupun wanita termasuk dalam kategori defisit berat pada tingkat

kecukupan energi begitu juga dengan tingkat kecukupan protein. Rata-rata status

yodium contoh berada pada defisiensi tingkat ringan (median yodium urin 60.0

μg/L). Lebih dari separuh contoh masih tergolong defisiensi, sebesar 32.9%

diantaranya mengalami defisiensi yodium tingkat ringan. Berdasarkan perbedaan

jenis kelamin, median yodium urin contoh laki-laki (67.0 μg/L) lebih tinggi

dibandingkan median yodium urin perempuan (52.5 μg/L).

Hasil uji korelasi Pearson menunjukkan adanya hubungan yang signifikan

antara asupan yodium total dengan kadar yodium urin (p<0.05, r=0.179). Hasil uji

korelasi Spearman menunjukkan tidak adanya hubungan yang signifikan antara

frekuensi konsumsi makanan goitrogenik dengan kadar yodium urin (p>0.05).

Hasil uji korelasi Pearson menunjukkan tidak adanya hubungan yang signifikan

antara asupan sianida dengan kadar yodium urin (p>0.05).

Page 5: KONSUMSI PANGAN, STATUS GIZI DAN STATUS YODIUM … · konsumsi pangan, status gizi dan status yodium anak sekolah dasar di wilayah pegunungan kabupaten cianjur . fannisa fitridina

KONSUMSI PANGAN, STATUS GIZI DAN STATUS YODIUM ANAK SEKOLAH DASAR DI WILAYAH PEGUNUNGAN

KABUPATEN CIANJUR

FANNISA FITRIDINA

Skripsi Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Gizi pada Departemen Gizi Masyarakat

DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR 2013

Page 6: KONSUMSI PANGAN, STATUS GIZI DAN STATUS YODIUM … · konsumsi pangan, status gizi dan status yodium anak sekolah dasar di wilayah pegunungan kabupaten cianjur . fannisa fitridina

v

Judul Skripsi : Konsumsi Pangan, Status Gizi, dan Status Yodium Anak Sekolah

Dasar di Wilayah Pegunungan Kabupaten Cianjur

Nama : Fannisa Fitridina

NIM : I14080076

Menyetujui:

Dosen Pembimbing

Leily Amalia, STP,MSi

NIP.19721209 200501 2 004

Mengetahui:

Ketua

Departemen Gizi Masyarakat

Dr. Ir. Budi Setiawan, MS.

NIP. 19621218 198703 1 001

Tanggal Lulus:

Page 7: KONSUMSI PANGAN, STATUS GIZI DAN STATUS YODIUM … · konsumsi pangan, status gizi dan status yodium anak sekolah dasar di wilayah pegunungan kabupaten cianjur . fannisa fitridina

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan nikmat dan karunia-Nya sehingga dapat menyelesaikan skripsi

yang berjudul ”Konsumsi Pangan, Status Gizi, dan Status Yodium Anak

Sekolah Dasar di Wilayah Pegunungan Kabupaten Cianjur” sebagai salah satu

syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Gizi pada Program Mayor Ilmu Gizi

Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian

Bogor. Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad

serta keluarganya, para sahabatnya, dan para pengikutnya hingga akhir

zaman. Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada Ibu dan Ayah yang

selalu mendoakan dan memberikan kasih sayang yang tulus serta adikku

Rangga Ramadhan.

Penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan bimbingan dari

berbagai pihak. Maka penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Leily Amalia,S.TP,M.Si selaku dosen pembimbing skripsi yang dengan

penuh kesabaran meluangkan waktu dan pikirannya, memberikan arahan,

saran, kritikan, semangat dan dorongan selama penulis melakukan

penelitian dan penulisan skripsi.

2. dr.Vera Uripi selaku dosen pembimbing akademik.

3. Prof.Dr.Ir.Ali Khomsan,MS selaku pemandu dan penguji yang telah

memberikan masukan dan saran bagi perbaikan skripsi ini.

4. Tim peneliti : Leily Amalia,S.TP,M.Si , Prof.Dr.Ir.Ali Khomsan,MS, Dr.Ir.Hadi

Riyadi MS, Dr.Tin Herawati SP.M.Si, dan Reisi Nurdiani SP,M.Si untuk

segala bimbingan dan arahannya selama kegiatan lapang.

5. Yayasan Karya Salemba Empat yang telah memberikan bantuan beasiswa

kepada penulis, khususnya dalam hal biaya perkuliahan selama semester 3

hingga semester 9.

6. Neys-van Hoogstraten Foundation yang telah memberikan bantuan biaya

penelitian kepada tim peneliti.

7. Para dosen dan staf Departemen Gizi Masyarakat.

8. Gilang Hamzah Fansury, terima kasih atas kasih sayang, semangat, waktu,

dukungan, dan ketulusan dalam membantu penulis.

9. Bapak/Ibu guru dan anak-anak sekolah dasar di SDN Pasirpari, SDN

Kertaharja, SDN Sukajaya, SDN Gunung Kembang, SDN Gandasari, dan

SDN Jembar yang telah bersedia ikut berpartisipasi dalam penelitian ini.

Page 8: KONSUMSI PANGAN, STATUS GIZI DAN STATUS YODIUM … · konsumsi pangan, status gizi dan status yodium anak sekolah dasar di wilayah pegunungan kabupaten cianjur . fannisa fitridina

vii

10. Sahabat-sahabat penulis: “Genk Ukhty” : Azni, Unie, Alna, Gita dan “Genk

Cumi” : Yulianti, dan Liska. Terima kasih atas canda tawa dan keceriaan

yang diberikan kepada penulis selama masa perkuliahan, tanpa kalian

sahabat-sahabatku, masa-masa kuliah yang singkat ini pasti tidak akan

sempurna dan menyenangkan.

11. Teman-temanku : Inke, Puspita, Anisah, Ka Asro dan Ka Setya, Terima

kasih untuk semua yang telah kita lewati bersama di Cianjur. Sebuah

pengalaman yang berharga dan tak terlupakan bersama kalian.

12. Para pembahas seminar : Yustiani, Dyan Fajar Ch, Yulianti Maratun, dan

Suci Latifah yang telah mengkritisi makalah seminar penulis.

13. Teman-temanku yang teristimewa Gizi Masyarakat angkatan 45. Terima

kasih atas kebersamaannya selama ini.

14. Semua teman dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per

satu atas segala kebersamaan, dorongan, semangat, serta bantuan yang

diberikan selama ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak

kekurangan. Akhirkata, besar harapan penulis semoga skripsi ini bermanfaat

bagi yang membacanya, khususnya penulis pribadi dan semua pihak pada

umumnya. Amin.

Bogor, November 2012

Fannisa Fitridina

Page 9: KONSUMSI PANGAN, STATUS GIZI DAN STATUS YODIUM … · konsumsi pangan, status gizi dan status yodium anak sekolah dasar di wilayah pegunungan kabupaten cianjur . fannisa fitridina

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Kota Bogor, Jawa Barat pada tanggal 23 Mei 1990.

Penulis merupakan anak pertama dari dua bersaudara pasangan Rudhy Yusuf

dan Erlin Marlina. Pendidikan formal yang ditempuh penulis yaitu TK Pertiwi

tahun 1994 hingga 1996, kemudian melanjutkan ke SDN Panaragan I Bogor dari

tahun 1996 hingga tahun 2002, tahun 2002 hingga 2005 melanjutkan studi ke

SMP Negeri 4 Bogor, dan tahun 2005 melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 5

Bogor hingga tahun 2008. Penulis diterima sebagai Mahasisiwa Gizi Masyarakat

angkatan 45, Institut Pertanian Bogor pada tahun 2008 melalui jalur Undangan

Seleksi Masuk IPB (USMI).

Selama menjadi mahasiswa, penulis aktif dalam organisasi BEM FEMA

sebagai staf Komiforel 2009/2010, Staff PSDM 2010/2011. Penulis pernah

menjadi peserta PIMNAS bidang kewirausahaan pada tahun 2011 di UNHAS

Makasar dengan judul proposal “Mo Mie : Mie Instant Berbahan Baku Mocaf

(modified cassava flour) yang Tinggi Protein dan Aman Dikonsumsi”. Selama

masa kuliah, penulis memperoleh beasiswa Karya Salemba Empat (KSE). Pada

bulan Juli-Agustus 2011 penulis melaksanakan Kuliah Kerja Profesi di Desa

Sukaratu, Kabupaten Garut dan pada Februari 2012 penulis mengikuti Internship

Dietetik (ID) di RSUD Ciawi Bogor.

Page 10: KONSUMSI PANGAN, STATUS GIZI DAN STATUS YODIUM … · konsumsi pangan, status gizi dan status yodium anak sekolah dasar di wilayah pegunungan kabupaten cianjur . fannisa fitridina

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ................................................................................................. xi

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xii

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................... 1

PENDAHULUAN.................................................................................................. 1

Latar Belakang ................................................................................................. 1 Tujuan .............................................................................................................. 3 Hipotesis .......................................................................................................... 3 Manfaat ............................................................................................................ 4

TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................................... 5

Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) ............................................... 5 Yodium ............................................................................................................. 6 Proses Metabolisme Yodium ............................................................................ 7 Kekurangan dan Kelebihan Yodium ................................................................. 8 Determinan Kejadian GAKY ............................................................................. 9

Lokasi .................................................................................................... 9 Asupan Energi dan Protein .................................................................... 9 Status Gizi ............................................................................................. 9 Pangan Sumber Yodium ...................................................................... 10 Proses Pengolahan Pangan ................................................................ 10 Zat Goitrogenik .................................................................................... 11

Parameter pengukuran status GAKY ............................................................. 12 Yodium pada Urin ................................................................................ 12 Thyroid Stimulating Hormone (TSH) .................................................... 13

Dampak GAKY pada Anak Usia Sekolah ....................................................... 14

KERANGKA PEMIKIRAN .................................................................................. 15

METODE ........................................................................................................... 17

Disain, Waktu, dan Tempat ............................................................................ 17 Populasi dan Sampel ..................................................................................... 17 Teknik Penarikan Sampel .............................................................................. 17 Jenis dan Cara Pengumpulan Data ................................................................ 18

Jenis Data .................................................................................................. 18 Cara Pengumpulan Data ............................................................................ 19

Pengolahan dan Analisis Data ....................................................................... 19 Definisi Operasional ....................................................................................... 22

HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................................. 25

Karakteristik Wilayah ...................................................................................... 25 Karakteristik Keluarga Contoh ........................................................................ 26

Besar Keluarga .................................................................................... 26 Usia Orang Tua ................................................................................... 27 Pendidikan Orang Tua ......................................................................... 27 Pekerjaan Orang Tua .......................................................................... 28 Pendapatan Keluarga .......................................................................... 29

Karakteristik Contoh ....................................................................................... 30

Page 11: KONSUMSI PANGAN, STATUS GIZI DAN STATUS YODIUM … · konsumsi pangan, status gizi dan status yodium anak sekolah dasar di wilayah pegunungan kabupaten cianjur . fannisa fitridina

x

Status Gizi Contoh ......................................................................................... 31 Konsumsi Pangan dan Asupan Gizi ............................................................... 32 Konsumsi Pangan .......................................................................................... 32 Asupan Gizi dan Tingkat Kecukupan Gizi....................................................... 35 Tingkat Kecukupan Energi ............................................................................. 36 Tingkat Kecukupan Protein ............................................................................ 37 Konsumsi Pangan Sumber Yodium dan Goitrogenik ...................................... 38

Frekuensi Konsumsi Pangan Sumber Yodium ............................................ 38 Konsumsi Garam ........................................................................................ 39 Frekuensi Konsumsi Pangan Goitrogenik ................................................... 42

Asupan Sianida dalam Bahan Pangan Goitrogenik ........................................ 43 Asupan Yodium .............................................................................................. 43

Tingkat Kecukupan Yodium ........................................................................ 44 Status Yodium Urin ........................................................................................ 45 Hubungan antar Variabel ............................................................................... 47

Hubungan Asupan Yodium Total dengan Kadar Yodium Urin ..................... 47 Hubungan Frekuensi Konsumsi Goitrogenik dengan Kadar Yodium Urin ... 47 Hubungan Asupan Sianida dengan Kadar Yodium Urin .............................. 48 Analisis Uji Silang antara Kategori TKY dengan Status Yodium.................. 48

KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................................. 50

Kesimpulan .................................................................................................... 50 Saran ............................................................................................................. 51

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 52

LAMPIRAN ........................................................................................................ 55

Page 12: KONSUMSI PANGAN, STATUS GIZI DAN STATUS YODIUM … · konsumsi pangan, status gizi dan status yodium anak sekolah dasar di wilayah pegunungan kabupaten cianjur . fannisa fitridina

DAFTAR TABEL

Halaman

1. Spektrum GAKY .............................................................................................. 5

2. Angka Kecukupan Gizi Yodium yang Dianjurkan (µg/hari) ............................... 7

3. Sumber yodium dalam Bahan Makanan ........................................................ 10

4. Kajian peneliti tentang pengaruh pengolahan terhadap kandungan yodium dalam makanan ............................................................................................. 11

5. Kriteria Kadar Yodium Urin pada Anak Sekolah dasar ................................... 13

6. Sampel, jenis variabel, dan metode pengumpulan data ................................. 19

7. Kategori variabel penelitian ............................................................................ 20

8. Sebaran contoh berdasarkan besar keluarga ................................................ 27

9. Sebaran contoh berdasarkan usia orang tua ................................................. 27

10. Sebaran contoh berdasarkan tingkat pendidikan orang tua.......................... 28

11. Sebaran contoh berdasarkan pekerjaan orang tua ...................................... 29

12. Sebaran contoh berdasarkan pendapatan keluarga ..................................... 29

13. Sebaran contoh berdasarkan umur, kelas dan jenis kelamin ....................... 30

14. Sebaran contoh berdasarkan status gizi ...................................................... 31

15. Rata-rata konsumsi contoh tiap kelompok pangan per hari .......................... 33

16. Kualitas Konsumsi Contoh ........................................................................... 35

17. Rata-rata asupan gizi contoh dan tingkat kecukupan gizi ............................. 36

18. Sebaran contoh berdasarkan tingkat kecukupan energi ............................... 37

19. Sebaran contoh berdasarkan tingkat kecukupan protein .............................. 37

20. Sebaran contoh berdasarkan frekuensi konsumsi pangan sumber yodium .. 38

21. Sebaran contoh berdasarkan merk dan jenis garam yang dikonsumsi ......... 40

22. Kadar yodium berbagai merk garam ............................................................ 41

23. Sebaran contoh berdasarkan kadar yodium garam yang dikonsumsi .......... 42

24. Sebaran contoh berdasarkan frekuensi konsumsi pangan goitrogenik ......... 42

25. Rata-rata asupan sianida (mg/100g) bahan pangan .................................... 43

26. Rata-rata asupan yodium/hari dari makanan dan garam .............................. 44

27. Sebaran contoh berdasarkan tingkat kecukupan yodium ............................. 45

28. Sebaran contoh berdasarkan status yodium urin. ........................................ 46

29. Uji silang antara kategori TKY dengan status yodium .................................. 48

Page 13: KONSUMSI PANGAN, STATUS GIZI DAN STATUS YODIUM … · konsumsi pangan, status gizi dan status yodium anak sekolah dasar di wilayah pegunungan kabupaten cianjur . fannisa fitridina

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1. Kerangka Pemikiran....................................................................................... 16

2. Teknik pengambilan sampel .......................................................................... 18

Page 14: KONSUMSI PANGAN, STATUS GIZI DAN STATUS YODIUM … · konsumsi pangan, status gizi dan status yodium anak sekolah dasar di wilayah pegunungan kabupaten cianjur . fannisa fitridina

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1. Uji korelasi Pearson antara asupan yodium total dan kadar yodium urin ....... 56

2. Uji korelasi Spearman antara frekuensi konsumsi pangan goitrogenik dan kadar yodium urin .......................................................................................... 56

3. Uji korelasi Pearson antara asupan yodium total dan kadar yodium urin ....... 56

Page 15: KONSUMSI PANGAN, STATUS GIZI DAN STATUS YODIUM … · konsumsi pangan, status gizi dan status yodium anak sekolah dasar di wilayah pegunungan kabupaten cianjur . fannisa fitridina

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Indonesia masih mengalami empat masalah gizi utama, yaitu kurang

energi dan protein (KEP), kurang vitamin A (KVA), anemia gizi besi (AGB), dan

gangguan akibat kekurangan yodium (GAKY). Di Indonesia masalah GAKY

masih menjadi persoalan kesehatan masyarakat yang serius mengingat

dampaknya sangat besar terhadap kelangsungan hidup dan kualitas sumber

daya manusia. Besaran masalah kurang yodium di Indonesia dipantau

berdasarkan survai nasional. Prevalensi Gangguan Akibat Kurang Yodium

(GAKY) pada anak usia sekolah adalah pada tahun 1990 sebesar 27.9%,

selanjutnya menjadi 9,8% pada tahun 1996/1998, dan meningkat lagi menjadi

11.1% pada tahun 2003. GAKY masih dianggap masalah kesehatan masyarakat,

karena secara umum prevalensinya masih di atas 5% (Tim Penanggulangan

GAKY Pusat 2005).

Dampak dari GAKY bukan hanya pembesaran kelenjar gondok namun

dapat berakibat lebih buruk yaitu penurunan tingkat kecerdasan yang dimulai

pada masa janin hingga dewasa. Semakin muda usia seseorang saat terkena

GAKY maka akan semakin berat akibatnya, terutama pada susunan saraf pusat

yang disebut kretin endemik tipe neurologik yang terbentuk sejak dalam

kandungan dan keadaan ini tidak dapat dikoreksi (Syahbudin 2002). Efek yang

paling serius dari defisiensi yodium adalah retardasi mental. Kekurangan yodium

menimbulkan hipotiroidisme selama periode perkembangan otak, sehingga janin

dan anak pada tahun pertama dapat mengalami kerusakan struktur dan fungsi

otak yang irreversible. Kelompok masyarakat yang sangat rawan terhadap

masalah dampak defisiensi yodium adalah wanita usia subur (WUS), hamil, anak

balita dan anak usia sekolah.

Pada usia sekolah kekurangan gizi merupakan hambatan yang serius

bagi upaya mencerdaskan kehidupan bangsa karena mengakibatkan anak

menjadi lemah, cepat lelah dan sakit-sakitan. Menurut Mutalazimah & Asyanti

(2009) kejadian GAKY pada anak usia sekolah menyebabkan hasil belajar yang

lebih rendah. Anak-anak di daerah kekurangan yodium rata-rata mempunyai IQ

13.5 poin lebih rendah dari anak normal. Keadaan ini amat berpengaruh

terhadap upaya-upaya peningkatan kualitas sumberdaya manusia. Anak dengan

GAKY memiliki daya tahan tubuh terhadap infeksi dan status gizi yang lebih

rendah.

Page 16: KONSUMSI PANGAN, STATUS GIZI DAN STATUS YODIUM … · konsumsi pangan, status gizi dan status yodium anak sekolah dasar di wilayah pegunungan kabupaten cianjur . fannisa fitridina

2

Cara untuk mengetahui tingkat kerawanan GAKY di suatu daerah ada

bermacam-macam di antaranya adalah dengan mengukur kadar ekskresi yodium

dalam urin. Menurut WHO (2001), tingkat kepercayaan indikator ini sangat tinggi,

dan spesimen urin mudah diperoleh. Suatu individu dikatakan normal apabila

nilai YODIUM URIN ≥ 100-199 µg/L urin. Pengukuran kadar ekskresi yodium

dalam urin merupakan indikator yang sangat penting untuk mengetahui

kecenderungan suatu daerah mengalami endemik GAKY atau tidak.

Masalah GAKY tidak hanya disebabkan oleh rendahnya konsumsi yodium

saja. Namun, terdapat beberapa faktor lain yang menjadi penyebab terjadinya

GAKY, yaitu konsumsi pangan sumber yodium yang berlebih, proses pengolahan

pangan, tingginya konsumsi pangan goitrogenik, faktor sosial ekonomi, kondisi

geografis dan adanya interaksi yodium dengan zat gizi lain. Menurut Picauly

(2004), penyebab lain dari GAKY adalah tingginya konsumsi makanan yang

mengandung senyawa goitrogenik. Senyawa goitrogenik ini bisa menghambat

penyerapan yodium oleh kelenjar tiroid. Zat goitrogenik tersebut banyak terdapat

dalam bahan-bahan makanan yang relatif murah dan mudah didapat, antara lain

kubis (kol), sawi, singkong, dan kacang kedelai.

Status gizi diduga berpengaruh terhadap kejadian GAKY karena secara

teoritis cadangan lemak merupakan tempat penyimpanan yodium. Jumlah

simpanan yodium di dalam tubuh setiap individu akan berbeda sesuai dengan

kondisi status gizinya. Status gizi kurang atau buruk akan berisiko pada

biosintesis hormon tiroid karena kurangnya TBP (Thyroxin binding Protein)

sehingga sintesis hormon tiroid akan berkurang (Djokomoeljanto 1987). Kadar

yodium urin anak dengan status gizi baik lebih tinggi dibandingkan dengan anak

dengan status gizi kurang setelah diberikan kapsul yodium selama 3 hari

berturut-turut (Prihartini 2001).

Penderita GAKY umumnya berada di daerah pegunungan dengan tanah,

air, dan tumbuhan yang mengandung sedikit yodium. Kandungan yodium tanah

yang rendah disebabkan oleh sungai yang meluap atau curah hujan yang tinggi.

Defisiensi yodium pada tanah akan menyebabkan defisiensi yodium pula pada

seluruh tanaman, termasuk padi-padian, sayuran dan buah yang tumbuh di

daerah tersebut (Hetzel 1989; Djokomoeljanto 1994; Kodyat 1996). Kandungan

yodium di alam yang telah hilang tidak dapat diganti lagi. Selain karena tingginya

curah hujan, daerah pegunungan juga terbatas dalam hal akses, sehingga

ketersediaan pangan sumber yodium cenderung rendah, termasuk garam

Page 17: KONSUMSI PANGAN, STATUS GIZI DAN STATUS YODIUM … · konsumsi pangan, status gizi dan status yodium anak sekolah dasar di wilayah pegunungan kabupaten cianjur . fannisa fitridina

3

beryodium. Selain itu daerah pegunungan merupakan daerah dengan tingkat

ketersediaan pangan goitrogenik yang tinggi, sehingga kemungkinan konsumsi

pangan goitrogenik cenderung tinggi. Sebagai hasilnya, orang-orang yang tinggal

di daerah tersebut banyak yang menderita defisiensi yodium.

Oleh karena itu, diperlukan penelitian yang mengidentifikasi GAKY pada

anak-anak sekolah dasar di wilayah pegunungan. Perhatian untuk anak-anak

sangat diperlukan karena anak-anak ini berada dalam tahap pertumbuhan dan

sangat memerlukan kecerdasan yang baik. Selain itu, kelompok anak pun sangat

mudah terpengaruh oleh status yodium dalam tubuh mereka. Berdasarkan uraian

di atas, dapat dilihat begitu kompleksnya masalah kekurangan yodium yang ada

di Indonesia khususnya pada daerah pegunungan. Berdasarkan permasalahan

yang ada, peneliti akan melakukan sebuah kajian penelitian yang dilakukan

secara langsung sehingga diharapkan dapat menekan angka kejadian GAKY.

Tujuan

Tujuan Umum

Menganalisis hubungan antara kebiasaan konsumsi pangan sumber yodium dan

goitrogenik dengan kadar yodium urin pada anak sekolah dasar di Kabupaten

Cianjur.

Tujuan Khusus

1. Mengidentifikasi karakteristik sosial ekonomi keluarga contoh

2. Mengidentifikasi status gizi contoh

3. Mengidentifikasi konsumsi pangan dan asupan gizi contoh

4. Menganalisis tingkat kecukupan gizi contoh

5. Mengidentifikasi konsumsi pangan sumber yodium dan goitrogenik contoh

6. Mengidentifikasi status yodium contoh

7. Menganalisis hubungan antara asupan yodium dengan kadar yodium urin

contoh

8. Menganalisis hubungan antara kebiasaan konsumsi pangan goitrogenik,

khususnya sianida, dengan kadar yodium urin contoh

Hipotesis

1. Terdapat hubungan positif antara konsumsi pangan sumber yodium

dengan kadar yodium urin contoh

2. Terdapat hubungan negatif antara konsumsi pangan goitrogenik dengan

kadar yodium urin contoh.

Page 18: KONSUMSI PANGAN, STATUS GIZI DAN STATUS YODIUM … · konsumsi pangan, status gizi dan status yodium anak sekolah dasar di wilayah pegunungan kabupaten cianjur . fannisa fitridina

4

Manfaat

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :

1. Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur

Bahan informasi untuk mengidentifikasi kejadian GAKY pada anak sekolah

dasar di wilayah pegunungan Cianjur

Sebagai masukan untuk bahan referensi dalam pengambilan keputusan

program pencegahan dan pengendalian GAKY

2. Masyarakat

Sebagai informasi pentingnya konsumsi pangan sumber yodium dan perlunya

membatasi konsumsi pangan goitrogenik dalam jumlah yang cukup sehingga

tidak menimbulkan gangguan kesehatan.

3. Ilmu Pengetahuan

Menambah perbendaharaan referensi mengenai hubungan konsumsi pangan

sumber yodium dan goitrogenik dengan kejadian GAKY pada anak sekolah

dasar di wilayah pegunungan Cianjur.

4. Peneliti Lain

Sebagai bahan kajian pustaka, terutama karena pertimbangan tertentu ingin

melakukan penelitian lanjutan atau penelitian yang sejenis.

Page 19: KONSUMSI PANGAN, STATUS GIZI DAN STATUS YODIUM … · konsumsi pangan, status gizi dan status yodium anak sekolah dasar di wilayah pegunungan kabupaten cianjur . fannisa fitridina

TINJAUAN PUSTAKA

Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY)

Menurut Hetzel 2000 dikutip dalam Gibson 2005, akibat dari kekurangan

yodium pada masa pertumbuhan dan perkembangan dikenal sebagai Gangguan

Akibat Kekurangan Yodium (GAKY). GAKY termasuk di antaranya adalah

retardasi mental, hipotiroidisme, goiter, kretinisme, dan beberapa derajat lainnya

pada tahap pertumbuhan dan perkembangan yang abnormal. Pada semua tahap

usia, GAKY yang paling umum adalah goiter, yaitu pembesaran kelenjar tiroid.

Hormon tiroid penting untuk perkembangan sistem saraf pusat yang paling

banyak aktif pada masa janin dan bayi. Oleh karena itu ketidakcukupan dari

ketersediaan asupan yodium pada masa ini akan mengakibatkan pertumbuhan

otak yang terganggu yang pada akhirnya akan menurunkan tingkat intelektual

pada bayi tersebut.

Gangguan akibat kurang yodium (GAKY) disebabkan kekurangan yodium

pada saat tumbuh kembang manusia. Spektrum seluruhnya terdiri dari gondok

dalam berbagai stadium, kretin endemik yang ditandai terutama oleh gangguan

mental, gangguan pendengaran, gangguan pertumbuhan pada anak dan orang

dewasa. Ibu hamil dengan kadar tiroksin rendah mempunyai resiko abortus dan

kematian bayi (Supariasa & Dewa, 2002). Rangkaian gangguan spektrum

kekurangan yodium dapat dilihat dalam Tabel 1.

Tabel 1 Spektrum GAKY

Tahap perkembangan Bentuk gangguan

Fetus Aborsi, lahir mati, gangguan kongenital,

kretin neurologic, defisiensi mental, bisu,

tuli, diplegia spartika, mata juling, kretin

hipotiroidisme, kerdil, gangguan

psikomotorik

Neonates Goiter neonatus, neonates hipotiroidisme

Anak dan remaja Goiter, hipotiroidisme juvenile, fungsi

mental terganggu, perkembangan fisik

terganggu

Dewasa Goiter dengan komplikasi, hipotiroidsme,

fungsi mental terganggu

Sumber : Gibson 2005

Kasus pada defisiensi yodium tingkat ringan dan sedang dicirikan dengan

gangguan fungsi tiroid. Kretin endemik merupakan akibat defisiensi yodium berat

Page 20: KONSUMSI PANGAN, STATUS GIZI DAN STATUS YODIUM … · konsumsi pangan, status gizi dan status yodium anak sekolah dasar di wilayah pegunungan kabupaten cianjur . fannisa fitridina

6

pada masa fetal, dan merupakan indikator klinis penting bagi GAKY. Prevalensi

GAKY di daerah defisiensi yodium tingkat berat berkisar antara 1-15 %. Kretin

endemik umumnya lahir pada daerah defisiensi yodium sangat berat dengan

median yodium urin kurang dari 20 ug/l (Hetzel & Chandrakant 1996).

Yodium

Yodium adalah unsur kimia pada tabel periodik yang memiliki simbol I dan

nomor atom 53. Yodium yang tergolong unsur halogen ini tidak pernah

ditemukan dalam keadaan bebas di alam karena tingkat reaktifitasnya yang

tinggi. Oleh karena itu, halogen hanya ditemukan sebagai anion dalam bentuk

garam dan mineral. Berdasarkan konfigurasi elektronnya, yodium menempati

golongan VIIA dalam tabel periodik. Dari unsur golongan VII A, fluorlah yang

paling erat mengikat elektron-elektronnya, sedangkan yodium yang paling lemah.

Semua unsur halogen terdapat sebagai molekul diatom, yaitu F2, Cl2, Br2, dan I2.

Yodium berupa zat padat berwarna hitam mengkilap yang dapat menyublim

menghasilkan uap berwarna ungu.

Yodium ditemukan dalam bentuk iodida (I2) dalam jaringan tubuh.

Yodium menyusun tubuh kurang lebih 15-20 mg, sangat bervariasi antar individu,

tergantung wilayah tempat tinggal, tanah, air, dan tanaman (sumber yodium yang

dikonsumsi). Penyerapan yodium sangat cepat dan mudah. Yodium di dalam

tubuh terkonsentrasi dalam kelenjar tiroid sekitar 70-80%. Jumlah yodium dalam

kelenjar bisa jadi lebih kecil dari 1 mg, jika seseorang mengalami goiter dan

memiliki asupan yodium yang rendah. Yodium terjadi dalam jaringan sebagian

besar sebagai yodium yang terikat secara organik dan yodium anorganik ada

dalam konsentrasi yang sangat rendah. Fungsi yodium sebagian besar sebagai

komponen dari hormon tiroid, thyroxin, dan 3,5,3-triidothyronin (T3). Hormon ini

dibutuhkan untuk pertumbuhan normal dan perkembangan jaringan seperti

sistem saraf pusat dan pendewasaan seluruh tubuh (Gibson 2005 ).

Hormon-hormon tersebut juga berfungsi mengatur tingkat metabolisme

basal dan metabolisme makronutrient. Selain itu, hormon tersebut diperlukan

untuk pengaturan suhu tubuh, sintesis protein, dan reproduksi. Bersama yodium,

hormon tiroid berfungsi dalam laju penggunaan oksigen oleh sel, pertumbuhan

linier, dan pembentukan panas tubuh.

Faktor yang mempengaruhi kebutuhan yodium adalah bioavailabilitas, zat

goitrogenik, dan faktor lainnya. Bioavailabilitas yodium lebih dari 90%, tetapi jika

tiroksin diberikan secara oral bioavailabilitasnya mencapai 75%. Pada

Page 21: KONSUMSI PANGAN, STATUS GIZI DAN STATUS YODIUM … · konsumsi pangan, status gizi dan status yodium anak sekolah dasar di wilayah pegunungan kabupaten cianjur . fannisa fitridina

7

masyarakat yang mengkonsumsi bahan makanan yang mengandung goitrogenik

seperti singkong, jagung, rebung, ubi jalar, kebutuhan yodium menjadi lebih

tinggi dibandingkan dengan masyarakat yang tidak mengkonsumsi bahan

makanan tersebut. Kecukupan yodium meningkat menjadi 200-300 µg/hari

(Syafiq 2007). Menurut WNPG (2004), kecukupan yodium untuk masing-masing

kelompok umur adalah sebagai berikut.

Tabel 2 Angka Kecukupan Gizi Yodium yang Dianjurkan (µg/hari)

Kelompok Usia Yodium (µg/hari)

Anak

0-6 bln 90

7-11 bln 120

1-3 th 120

4-6 th 120

7-9 th 120

Pria

10-12 th 120

13-15 th 150

16-18 th 150

19-29 th 150

30-49 th 150

Pria 50-64 th 150

64+ th 150

Wanita

10-12 th 120

13-15 th 150

16-18 th 150

19-29 th 150

30-49 th 150

50-64 th 150

64+ th 150

Hamil

Trimester 1 +50

Trimester 2 +50

Trimester 3 +50

Menyusui 0-6 bln +50

7-12 bln +50

Sumber : WNPG 2004

Proses Metabolisme Yodium

Yodium yang masuk dalam tubuh akan melewati tahap pencernaan

sampai tahap ekskresi. Yodium dalam bahan makanan setelah dicerna akan

diubah menjadi iodide, selanjutnya proses penyerapan akan terjadi dengan cepat

dalam waktu 3-6 menit. Sebagian besar yodium yang telah diubah menjadi iodide

diserap melalui usus kecil, kemudian langsung dibawa menuju kelenjar tiroid,

tetapi beberapa diantaranya langsung masuk ke dalam saluran darah melalui

dinding lambung. Yodium yang dibawa ke kelenjar tiroid sekitar 25 kali lebih

besar dari yodium yang ada dalam darah (Picauly 2004).

Dalam kelenjar tiroid, yodium bergabung dengan molekul tirosin dan

membentuk thyroxine (T4) dan triiodothyronine (T3). Hormon tersebut dikeluarkan

Page 22: KONSUMSI PANGAN, STATUS GIZI DAN STATUS YODIUM … · konsumsi pangan, status gizi dan status yodium anak sekolah dasar di wilayah pegunungan kabupaten cianjur . fannisa fitridina

8

ke dalam saluran darah sesuai dengan kebutuhan dan permintaan tubuh.

Komposisi T4 sekitar 95% dari hormon tiroid dalam darah atau lebih besar dari T3 .

Dalam kelenjar gondok T4 dan T3 bergabung dengan sebuah molekul protein

menjadi tiroglobulin dan merupakan bentuk yodium yang siap untuk disimpan.

Selanjutnya, T4 dan T3 mengalami metabolisme dalam hati dan dalam kelenjar

lainnya, sehingga dari sini dikeluarkan sekitar 60 µg ke dalam cairan ekstra sel.

Beberapa turunan hormon tiroid diekskresikan ke dalam empedu,

kemudian dikeluarkan ke dalam lumen usus. Dari sini sebagian mengalami

sirkulasi enterohepatik yang lepas dari reabsorpsi akan diekskresikan bersama

feses hampir mencapai 20 µg per hari. Ekskresi yodium sebagian besar

dilakukan melalui ginjal, sedangkan dalam jumlah yang lebih kecil dikeluarkan

juga melalui usus dan keringat. Khususnya bagi yodium yang tidak dapat diserap

atau berasal dari empedu akan dikeluarkan bersama feses (Picauly 2004).

Kekurangan dan Kelebihan Yodium

Efek dari kekurangan yodium pada masa pertumbuhan dan

perkembangan disebut dengan Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY).

Hal-hal yang termasuk ke dalam kategori GAKY adalah retardasi mental,

hypotiroidisme, goiter, kretinisme, dan bermacam-macam derajat pertumbuhan

dan perkembangan abnormal yang lainnya. Pada semua usia, hal yang paling

umum dalam GAKY adalah pembesaran kelenjar tiroid. Hormon tiroid sangat

penting untuk sistem, yang mana paling aktif di masa kehamilan dan

perkembangan janin dan bayi yang baru dilahirkan. Oleh karena itu, tidak

mengejutkan bahwa ketidakcukupan asupan yodium selama masa kritis

pertumbuhan dan perkembangan otak memiliki efek yang besar pada

perkembangan intelektual bayi dan anak-anak. Goiter adalah konsekuensi kronis

dari defisiensi yodium. Hal ini biasanya terjadi ketika asupan yodium sehari-hari <

50 µg/d (Hetzel 2000 dikutip dalam Gibson 2005).

Selain itu, kekurangan yodium dapat menyebabkan tekanan darah rendah

dan gerakan menjadi lamban, gangguan pendengaran dan bisu. Stimulasi TSH

menjadi berlebihan karena tidak direspon oleh kelenjar tiroid akibat defisiensi

yodium. Gondok bisa juga terjadi akibat konsumsi pangan goitrogenik yang

berlebihan, seperti kubis, brokoli, toge, dan singkong. Kelebihan yodium dapat

menyebabkan resiko terjadinya iodine induce hyperthyroidism. Selain itu, dapat

menyebabkan tirotoksikosis terutama pada orang yang kekurangan yodium,

kemudian mendapatkan asupan yodium tinggi (Nasoetion & Damayanthi 2008).

Page 23: KONSUMSI PANGAN, STATUS GIZI DAN STATUS YODIUM … · konsumsi pangan, status gizi dan status yodium anak sekolah dasar di wilayah pegunungan kabupaten cianjur . fannisa fitridina

9

Faktor kelebihan yodium terjadi apabila yodium yang dikonsumsi cukup

besar secara terus menerus. Yodium yang dikonsumsi dalam dosis tinggi akan

terjadi hambatan dalam pembentukan hormon tiroid, khususnya iodinasi tirosin

sehingga dapat berefek antitiroid. Selain itu penerimaan yodium sebanyak

2mg/hari atau 2000 µg/hari dapat merusak sintesis hormon tiroid yang

menyebabkan tingkat plasma T4 dan T3 menjadi rendah.

Determinan Kejadian GAKY

Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) adalah sekumpulan gejala

atau kelainan yang ditimbulkan karena tubuh menderita kekurangan yodium

secara terus menerus dalam waktu yang lama yang berdampak pada

pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup. Pada umumnya masalah ini

lebih banyak tejadi di daerah pegunungan dimana makanan yang dikonsumsi

sangat tergantung dari produksi makanan yang berasal dari tanaman setempat

yang tumbuh pada kondisi tanah dengan kadar yodium yang rendah.

Lokasi

Faktor lokasi dapat berpengaruh terhadap kejadian GAKY, hal ini

disebabkan kandungan yodium yang berbeda di setiap daerah. Penderita GAKY

secara umum banyak ditemukan di daerah perbukitan atau dataran tinggi, karena

yodium yang berada dilapisan tanah paling atas terkikis oleh banjir atau hujan

dan berakibat tumbuh-tumbuhan, hewan dan air di wilayah ini mengandung

yodium rendah bahkan tidak ada (Rusnelly 2006). Menurut data Departemen

Kesehatan Tahun 1990 daerah pantai atau dataran rendah bebas dari penderita

GAKY. Daerah pantai atau dataran rendah secara teoritis mengandung cukup

yodium, dengan demikian maka tanaman sumber air minum dan hewan

mengandung yodium lebih banyak (Adriani dkk 2002).

Asupan Energi dan Protein

Gangguan akibat kekurangan yodium secara tidak langsung dapat

disebabkan oleh asupan energi yang rendah, karena kebutuhan energi akan

diambil dari asupan protein. Protein (albumin, globulin, prealbumin) merupakan

alat transport hormon tiroid. Protein transport berfungsi mencegah hormon tiroid

keluar dari sirkulasi dan sebagai cadangan hormon (Picauly 2004)

Status Gizi

Pengaruh status gizi terhadap kejadian GAKY masih belum banyak diteliti,

namun secara teoritis cadangan lemak merupakan tempat penyimpanan yodium.

Jumlah simpanan yodium di dalam tubuh setiap individu akan berbeda sesuai

Page 24: KONSUMSI PANGAN, STATUS GIZI DAN STATUS YODIUM … · konsumsi pangan, status gizi dan status yodium anak sekolah dasar di wilayah pegunungan kabupaten cianjur . fannisa fitridina

10

dengan kondisi status gizinya. Kadar yodium urin anak dengan status gizi baik

lebih tinggi dibandingkan dengan anak dengan status gizi kurang setelah

diberikan kapsul yodium selama 3 hari berturut-turut (Prihartini 2001). Status gizi

kurang atau buruk akan berisiko pada biosintesis hormon tiroid karena kurangnya

TBP (Thyroxin binding Protein),sehingga sintesis hormon tiroid akan berkurang

(Djokomoeljanto 1987).

Pangan Sumber Yodium

Defisiensi yodium dapat terjadi pada saat penerimaan yodium kurang dari

50 µg per hari. Asupan yodium pada manusia berasal dari makanan dan

minuman yang berasal dari alam sekitarnya. Oleh karena itu, masalah GAKY

sering dihubungkan dengan rendahnya konsumsi yodium dari makanan dan

minuman pada masyarakat daerah dataran tinggi atau pegunungan. Jika lahan di

sekitar kurang yodium di permukaan tanah maka semua tumbuhan dan air yang

hidup di daerah tersebut mempunyai kandungan yodium yang rendah.

Pangan sumber yodium umumnya adalah bahan makanan sumber

hewani, seperti ikan, kerang dan sumber nabati yang tinggi yodium adalah

rumput laut. Garam beryodium sebanyak 2 gram atau setara dengan ½ sdt dapat

memenuhi anjuran konsumsi yodium orang dewasa, pangan laut (ikan laut

mengandung 300-3000 µg I/kg) sedangkan ikan darat hanya mengandung 20-40

µg I/kg. Adonan roti, produk unggas dan tanaman yang ditanam di tanah kaya

yodium (Nasoetion & Damayanthi 2008). Berikut adalah kandungan yodium

dalam bahan makanan dapat dilihat pada tabel 3.

Tabel 3 Sumber yodium dalam Bahan Makanan

Bahan makanan Berat (gram) Kandungan yodium (µg)

Remis, kerang, salmon 100 200-250

Udang, ikan cod 100 120-130

Makarel, tuna, herring 100 50-75

Garam beryodium 19 15-40

Sumber : Zimmermann 2001

Proses Pengolahan Pangan

Pengolahahan pangan bertujuan untuk menambah macam atau jenis

makanan olahan dengan meningkatkan cita rasa dan daya cerna. Cara

pengolahan atau pemasakan yang biasa dilakukan di rumah tangga berupa

ditumis, direbus, dibakar dan digoreng.

Page 25: KONSUMSI PANGAN, STATUS GIZI DAN STATUS YODIUM … · konsumsi pangan, status gizi dan status yodium anak sekolah dasar di wilayah pegunungan kabupaten cianjur . fannisa fitridina

11

Tabel 4 Kajian peneliti tentang pengaruh pengolahan terhadap kandungan

yodium dalam makanan*

Cara Pengolahan Hetzel 1987 (% kehilangan pada

ikan)

Getardjali et al. 1995 (%kehilangan pada semua jenis

pangan)

Picauly 2004 (%kehilangan pada

semua jenis pangan)

Goreng 29-35 20 ** Bakar, rebus (terbuka)

23-25 37 20-50

Rebus + goreng 58-70 ** >50

Kukus ** 20 **

Panggang ** 6 <20 Tumis ** 27 20-50

Keterangan :

(*) Picauly (2004)

(**) tidak diamati oleh peneliti

Yodium akan mudah teroksidasi dalam media yang bersifat asam, KIO3

akan terurai dan membebaskan I2 yang berupa gas ke udara bebas, sehingga

dianjurkan untuk menambahkan garam beroyodium setelah makanan selesai

dimasak, sedangkan pada media yang bersifat panas (> 20 ºC) yodium akan

mudah terhidrolisis. Jadi apabila bahan pangan sumber yodium diperlakukan

dengan dua media tersebut dalam waktu yang lama maka kandungan yodium

akan berkurang atau bahkan habis selama proses pengolahan. Oleh karena itu,

untuk menghindari kerusakan yodium pada waktu pemasakan sebaiknya

dilakukan sesingkat mungkin dan wadah masak harus tertutup, terutama untuk

pengolahan sayur (Picauly 2004).

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Saksono dkk (2000) yang dikutip

dalam Picauly (2004), pada proses penyimpanan saja (tanpa proses pemasakan)

kandungan KIO3 dapat mengalami perubahan, hal ini disebabkan dalam jenis

garam yang digunakan secara umum tidak saja mengandung KIO3 tetapi juga

terdapat senyawa pengotor lainnya, yang bersifat oksidator sehingga cara titrasi

iodometri kurang sesuai untuk menganalisa kestabilan KIO3 itu sendiri.

Zat Goitrogenik

Kekurangan yodium merupakan penyebab terjadinyab gondok, namun

tidak dapat dipungkiri bahwa faktor lain juga ikut berperan. Salah satunya adalah

bahan pangan yang bersifat goitrogenik. Zat goitrogenik dalam bahan makanan

yang dimakan setiap hari akan menyebabkan zat yodium dalam tubuh tidak

berguna karena zat goitrogenik tersebut menghambat absorbsi dan metabolisme

mineral yodium yang telah masuk ke dalam tubuh.

Page 26: KONSUMSI PANGAN, STATUS GIZI DAN STATUS YODIUM … · konsumsi pangan, status gizi dan status yodium anak sekolah dasar di wilayah pegunungan kabupaten cianjur . fannisa fitridina

12

Goitrogenik adalah zat yang dapat menghambat pengambilan zat yodium

oleh kelenjar gondok sehingga konsentrasi yodium dalam kelenjar tidak dapat

meningkat. Selain itu, zat goitrogenik dapat menghambat perubahan yodium dari

bentuk anorganik menjadi organik sehingga pembentukan hormon tiroksin

terhambat. Goitrogenik alami ada dalam jenis pangan seperti kelompok sianida,

yaitu daun singkong, umbi singkong, gaplek, gadung, rebung, daun ketela,

kecipir, dan terong; kelompok mimosin, seperti petai china dan lamtoro;

kelompok isothiosianat, seperti daun papaya dan kelompok asam, seperti jeruk

nipis, belimbing wuluh dan cuka.

Bahan makanan yang goitrogen yang banyak dikonsumsi di negara

berkembang adalah singkong. Brody (1999) yang dikutip dalam Picauly (2004)

mengatakan bahwa singkong mengandung cyanogenik-glyceaside yang

merupakan sumber sianida. Kadar sianida dalam singkong bervariasi sekitar 70

mg-400 mg/kg, bila kadar sianida singkong sekitar 400 mg/kg singkong, singkong

tersebut akan terasa pahit. Menurut WHO (2001) batas aman sianida adalah 10

mg/kg berat kering. Singkong yang akan dikonsumsi sebaiknya direbus terlebih

dahulu untuk mengurangi sianida yang ada pada singkong. Jika tidak dihilangkan

dengan baik, sianida akan terlepas dan dalam tubuh akan berubah menjadi

thiosianat, zat inilah yang akan menghambat penyerapan yodium dan akan

mengakibatkan gondok.

Parameter pengukuran status GAKY

Yodium pada Urin

Ginjal tidak mempunyai mekanisme penyimpanan yodium oleh karena itu

ginjal merupakan jalur utama (80-90%) dalam pembuangan yodium. Saluran

ekskresi utama yodium adalah melalui saluran urin dan cara ini merupakan

indikator utama pengukuran jumlah pemasukan dan status yodium, sedangkan

pengeluaran yodium melalui feses hanya sekitar 20% dari total pengeluaran.

Sebagian besar yodium yang diserap tubuh dapat dilihat pada urin karena

eksresi yodium urin menggambarkan asupan yodium harian. Secara individu

ekskresi yodium dapat berubah tergantung konsumsi makanan setiap hari.

Penelitian telah membuktikan bahwa besar kandungan yodium dalam urin yang

dikumpulkan selama 12 jam per hari mempunyai nilai yang cukup berbeda

dengan yang dikumpulkan selama 24 jam per hari. Namun dalam skala besar

pengumpulan urin 24 jam menjadi tidak praktis (Picauly 2004).

Page 27: KONSUMSI PANGAN, STATUS GIZI DAN STATUS YODIUM … · konsumsi pangan, status gizi dan status yodium anak sekolah dasar di wilayah pegunungan kabupaten cianjur . fannisa fitridina

13

Studi menunjukkan secara meyakinkan profil konsentrasi yodium pagi

hari atau sewaktu pada anak atau orang dewasa cukup untuk menilai status

yodium pada populasi. Menurut WHO (2001), dalam menggunakan metode ini

sampel urin selama 24 jam sulit diperoleh dan tidak perlu. Tingkat kepercayaan

indikator ini sangat tinggi, dan spesimen urine mudah diperoleh. Metode

pemeriksaan yodium urin tidak sulit untuk digunakan tapi membutuhkan ketelitian

untuk menghindari kontaminasi yodium pada semua tahap pemeriksaan,

khususnya di wilayah laboratorium, peralatan laboratorium terutama gelas dan

reagen dikhususkan untuk pemeriksaan ini.

Secara umum jumlah urin 0,5-1 ml sudah cukup sebagai bahan

pemeriksaan meskipun ini tergantung dari metode yang digunakan. Sampel

dapat disimpan di laboratorium satu bulan atau lebih tanpa perlu refrigator, suhu

dingin lebih diutamakan untuk menghindari bau urin (WHO 2001). Kriteria

epidemiologi yodium urin pada anak sekolah dasar selengkapnya pada Tabel 5.

Tabel 5 Kriteria Kadar Yodium Urin pada Anak Sekolah dasar

Median Urinary Iodine (µg/L)

Asupan Yodium Dampak

< 20 Tidak cukup Defisiensi berat 20-49 Tidak cukup Defisiensi sedang 50-99 Tidak cukup Defisiensi ringan 100-199 Cukup Optimal 200-299 Lebih dari cukup Berisiko hipertiroid >300 Kelebihan Berisiko merugikan

kesehatan (hipertiroid, autoimun tiroid disease)

Sumber : WHO 2001

Thyroid Stimulating Hormone (TSH)

Kelenjar Pituitary mengeluarkan TSH sebagai respon konsentrasi dari

kadar T4 di sirkulasi darah. TSH meningkat ketika T4 rendah, menurun bila T4

meningkat. Defisiensi yodium ditandai dengan rendahnya kadar T4 dalam darah

dan meningkatnya TSH. Jadi penderita defisiensi yodium pada populasi

umumnya mempunyai serum TSH lebih tinggi. Meskipun pemeriksaan nilai TSH

cukup akurat pada orang dewasa namun tidak dianjurkan untuk digunakan

secara rutin sebagai data survey (WHO 2001)

TSH pada bayi adalah indikator yang baik untuk kondisi defisiensi yodium.

Kadar homon tiroid pada bayi mengandung yodium lebih rendah dibandingkan

dengan orang dewasa ini karena pertukaran yodium yang tinggi. Pertukaran

tinggi bukanlah hal yang berlebihan pada keadaan defisiensi yodium, sebab

terjadi peningkatan stimulasi tiroid oleh TSH. Penyebab TSH meningkat pada

Page 28: KONSUMSI PANGAN, STATUS GIZI DAN STATUS YODIUM … · konsumsi pangan, status gizi dan status yodium anak sekolah dasar di wilayah pegunungan kabupaten cianjur . fannisa fitridina

14

bayi dengan keadaan defisiensi yodium adalah fenomena yang disebut Transient

Hypertyrotopinemia. Prevalensi bayi dengan serum TSH meningkat merupakan

indikator akut defisiensi yodium pada populasi, juga sebagai bukti bahwa

defisiensi yodium berefek langsung pada pertumbuhan otak (WHO 2001)

Dampak GAKY pada Anak Usia Sekolah

Pada anak-anak sekolah yang tinggal di wilayah kekurangan yodium

pada sejumlah negara ditandai dengan nilai absensi sekolah yang tinggi dan IQ

yang rendah dibandingkan dengan kelompok serupa pada wilayah yang cukup

yodium. Studi terbaru di beberapa Negara sudah menunjukkan bahwa

perkembangan mental anak-anak di wilayah kekurangan yodium akan tertinggal

dari mereka yang hidup di wilayah cukup yodium. Selain itu, pada penelitian meta

analisis yang baru saja dilakukan pada 18 buah hasil peneliitian juga

menyimpulkan bahwa defisiensi yodium dapat menurunkan score IQ anak-anak

sebesar 13.5 point (Picauly 2004).

Semua penelitian yang dilakukan dalam bidang ini melaporkan bahwa

faktor yang penting dalam pembentukan otak dapat dipengaruhi pada saat

kekurangan yodium. Studi menunjukkan bahwa tingkat keberhasilan anak-anak

sekolah dapat digunakan dalam penentuan kekurangan yodium. Konsentrasi T3

yang rendah dalam otak menunjukkan kekurangan yodium, bersama-sama

dengan berkurangnya tingkat serum T4. Hal ini dapat dikembalikan normal

apabila kekurangan yodium ditanggulangi.

Bagi kelompok ini gangguan lain yang akan dialami antara lain hypotiroid,

gangguan fungsi mental, gangguan pertumbuhan fisik, kretinisme myxedematosa

dan neurology. Anak yang mengalami kekerdilan umumnya lebih kecil dari anak

seusianya, mengalami keterlambatan secara mental dan tidak aktif, dengan

hidung pesek dan wajah pucat tidak berekspresi dan terjadi pembengkakan pada

lidah (Picauly 2004).

Page 29: KONSUMSI PANGAN, STATUS GIZI DAN STATUS YODIUM … · konsumsi pangan, status gizi dan status yodium anak sekolah dasar di wilayah pegunungan kabupaten cianjur . fannisa fitridina

KERANGKA PEMIKIRAN

Konsumsi pangan bukan masalah yang dapat berdiri sendiri, tapi hal ini

adalah bagian dari sistem yang ditentukan oleh beberapa faktor. Selain

dipengaruhi oleh ekologi dan lingkungan budaya, konsumsi pangan juga

berhubungan dengan karakteristik sosial ekonomi rumah tangga, seperti tingkat

pendidikan, pendapatan, dan jumlah anggota keluarga. Pola konsumsi pangan

menunjukkan bagaimana individu memilih dan mengkonsumsi makanan untuk

memenuhi kebutuhan zat gizi tubuhnya. Konsumsi pangan masyarakat tidak

terlepas dari ketersediaan pangan di tempatnya yang selanjutnya akan

mempengaruhi tingkat kecukupan energi dan zat gizi individu. Konsumsi zat gizi

makro dan mikro yaitu yodium akan berdampak secara langsung terhadap status

gizi dan status yodium seseorang. Selain faktor konsumsi pangan, status gizi

juga dipengaruhi secara langsung oleh status kesehatan (Riyadi 2001).

Status yodium dalam tubuh dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah

satunya adalah konsumsi pangan. Konsumsi pangan yang menentukan status

yodium dalam tubuh meliputi konsumsi pangan sumber yodium, konsumsi

pangan goitrogenik, dan konsumsi garam beryodium (Picauly 2004). Asupan

yodium yang rendah pada seseorang atau suatu populasi dipengaruhi oleh

kondisi geografik. Penderita GAKY lebih banyak ditemukan di daerah dataran

tinggi dibandingkan di daerah dataran rendah. Air dan tanah pada dataran tinggi

mengandung yodium yang lebih rendah dibandingkan dataran rendah. Konsumsi

yodium yang kurang akan menyebabkan GAKY.

Cara untuk mengetahui tingkat kerawanan GAKY di suatu daerah ada

bermacam-macam diantaranya adalah dengan mengukur kadar ekskresi yodium

dalam urin. Menurut WHO (2001), tingkat kepercayaan indikator ini sangat tinggi,

dan spesimen urine mudah diperoleh. Suatu individu dikatakan normal apabila

nilai YODIUM URIN ≥ 100-199 µg/L urin. Pengukuran kadar ekskresi yodium

dalam urin merupakan indikator yang sangat penting untuk mengetahui

kecenderungan suatu daerah mengalami endemik GAKY atau tidak.

Page 30: KONSUMSI PANGAN, STATUS GIZI DAN STATUS YODIUM … · konsumsi pangan, status gizi dan status yodium anak sekolah dasar di wilayah pegunungan kabupaten cianjur . fannisa fitridina

16

Diagram 1 Kerangka Pemikiran

Keterangan :

= Variabel yang diteliti

= Variabel yang tidak diteliti

= Hubungan yang diteliti

= Hubungan yang tidak diteliti

*EYU : Ekskresi Yodium Urin

Konsumsi pangan :

Karakteristik sosial ekonomi :

Pendidikan orang tua

Pekerjaan orang tua

Pendapatan rumah tangga

Jumlah anggota keluarga

Lokasi : ketersediaan pangan

Status yodium :

EYU* : < 20 µg/L : def.berat

EYU : 20-49 µg/L : def.sedang

EYU : 50-99 µg/L : def.ringan

EYU : 100-199 µg/L : optimal

EYU : 200-299 µg/L : resiko hipertiroid

EYU : > 300 µg/L : resiko merugikan kesehatan

Pangan sehari Pangan sumber yodium

Garam beryodium

Pangan goitrogenik Tingkat kecukupan

E, P, vitamin Tingkat kecukupan

yodium

Status gizi Kadar yodium urin

TSH

Status kesehatan

Page 31: KONSUMSI PANGAN, STATUS GIZI DAN STATUS YODIUM … · konsumsi pangan, status gizi dan status yodium anak sekolah dasar di wilayah pegunungan kabupaten cianjur . fannisa fitridina

METODE

Disain, Waktu, dan Tempat

Penelitian ini merupakan penelitian bagian dari penelitian inti dengan

judul “Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) pada Anak Sekolah Dasar :

Studi tentang Konsumsi Pangan, Aspek Sosio-Budaya dan Prestasi Belajar di

Wilayah dengan Agroekologi yang Berbeda”. Penelitian ini menggunakan cross-

sectional design. Pengambilan data dilaksanakan pada bulan Mei 2012.

Penelitian dilakukan di 6 SD yang berada di 3 kecamatan di Kabupaten Cianjur,

yaitu Pagelaran, Kecamatan Pasir Kuda, dan Kecamatan Kadupandak. Keenam

sekolah terpilih adalah SDN Pasirpari dan SDN Kertaharja yang terletak di

Kecamatan Pagelaran, SDN Sukajaya dan SDN Gunung Kembang yang terletak

di Kecamatan Pasir Kuda serta SDN Jember dan SDN Gandasari yang terletak di

Kecamatan Kadupandak. Pemilihan lokasi dipilih secara purposive berdasarkan

pada prevalensi GAKY tertinggi menurut Dinas Kesehatan Cianjur. Pemilihan SD

penelitian dibantu oleh Pusat Pembinaan dan Pendidikan (Pusbindik) atau Unit

Pelaksana Teknik Dinas (UPTD) Kabupaten Cianjur dengan pertimbangan

kemudahan akses untuk melaksanakan penelitian.

Populasi dan Sampel

Dalam pengambilan data terdapat dua kelompok populasi, yaitu :

1. Anak SD sebagai objek pokok penelitian, untuk melihat status gizi,

konsumsi pangan dan status yodium urin

2. Ibu dari anak SD sebagai objek pendukung penelitian, untuk melihat

karakteristik sosial ekonomi keluarga dan sebagai responden untuk

mengetahui pola konsumsi anak terhadap pangan sumber yodium dan

goitrogenik.

Sampel penelitian dibatasi pada anak SD kelas 5 atau 4 yang berusia

antara 9 sampai 14 tahun serta ibu dari anak tersebut.

Teknik Penarikan Sampel

Contoh diseleksi berdasarkan prevalensi kejadian GAKY di Cianjur

menurut rumus Lameshow et al (1997) :

Page 32: KONSUMSI PANGAN, STATUS GIZI DAN STATUS YODIUM … · konsumsi pangan, status gizi dan status yodium anak sekolah dasar di wilayah pegunungan kabupaten cianjur . fannisa fitridina

18

Keterangan :

= level yang signifikan pada 95 % (α=0.05) = 1.96

P = Prevalensi pada konsumsi garam beryodium yang rendah pada area Cianjur 47.2 % (Riskesdas 2007)

d = Keinginan presisi yang absolut (0.08)

Jika digunakan tingkat signifikansi pada 95% dan prevalensi konsumsi

garam beryodium pada daerah kabupaten Cianjur sebesar 47%, maka

dibutuhkan sampel minimum sebesar 150 orang. Pada setiap sub-daerah diambil

dua sekolah dasar, dan setiap sekolah akan diambil 25 anak secara acak (lihat

pada diagram 2).

Diagram 2 Teknik pengambilan sampel

Jenis dan Cara Pengumpulan Data

Jenis Data

Jenis data pada penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data

primer diperoleh dengan melakukan wawancara dan observasi oleh peneliti

kepada responden, dengan menggunakan kuesioner yang telah disiapkan

peneliti sesuai tujuan penelitian. Data primer pada penelitian ini meliputi :

1. Data karakteristik sosial ekonomi keluarga

2. Data konsumsi pangan sehari

3. Data konsumsi pangan sumber yodium dan goitrogenik

4. Kadar yodium urin

5. Data antropometri anak

Daerah Pegunungan Cianjur

Kecamatan Pagelaran Kecamatan Pasir Kuda Kecamatan Kadupandak

SDN

Pasirpari

@ 25 anak, total 150 anak

SDN

Kertaharja

SDN

Sukajaya

SDN

Gn.Kembang

SDN

Jember

SDN

Gandasari

Page 33: KONSUMSI PANGAN, STATUS GIZI DAN STATUS YODIUM … · konsumsi pangan, status gizi dan status yodium anak sekolah dasar di wilayah pegunungan kabupaten cianjur . fannisa fitridina

19

Data sekunder adalah profil wilayah kabupaten Cianjur yang diperoleh dari Dinas

Kabupaten Cianjur.

Cara Pengumpulan Data

Instrumen untuk mengumpulkan data dari responden adalah dengan

menggunakan kuesioner terstruktur. Pada anak-anak, dimintai data usia dan

jenis kelamin dan juga data antropometri, yaitu berat badan dan tinggi badan.

Untuk melihat konsumsi pangan, anak diwawancara dengan menggunakan

metode food recall 2x24 jam. Selain itu, dilakukan pula pengambilan sampel urin

pada anak sekolah dasar di kabupaten Cianjur yang selanjutnya dianalisis di

laboratorium untuk mengidentifikasi kadar yodium urin pada anak. Wawancara

pun akan dilakukan terhadap ibu dari siswa yang diteliti untuk mengetahui

karakteristik sosial ekonomi keluarga yang meliputi pekerjaan ayah, pekerjaan

ibu, pendapatan keluarga, pendidikan ayah, pendidikan ibu, dan jumlah anggota

keluarga. Selain itu, ibu dari contoh pun diwawancarai mengenai kebiasaan

konsumsi anak dengan menggunakan metode food frequency. Garam yang

biasa digunakan pada setiap keluarga contoh pun diuji untuk mengetahui ada

atau tidaknya yodium pada garam.

Tabel 6 Sampel, jenis variabel, dan metode pengumpulan data

Sampel Variabel Data Metode pengumpulan Data

Ibu

Karakteristik sosial ekonomi keluarga

Wawancara dengan kuesioner

Konsumsi pangan sumber yodium dan goitrogenik anak

Wawancara dengan kuesioner menggunakan metode food frequency

Anak sekolah dasar

Antropometri

Usia

Jenis kelamin

Berat badan

Tinggi badan

Wawancara

Pengukuran

Konsumsi pangan sehari Wawancara dengan kuesioner menggunakan metode food recall 2x24 jam

Kualitas garam Uji iodine

Kadar yodium urin

Pengumpulan sampel urin

Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan data dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu pengeditan

(editing), pengkodean (coding), pemasukan data (entry), pengecekan ulang

(cleaning), pengkategorian dan analisis data. Tahapan pengeditan dilakukan

dengan cara pengecekan kelengkapan data, sedangkan pengkodean (coding)

Page 34: KONSUMSI PANGAN, STATUS GIZI DAN STATUS YODIUM … · konsumsi pangan, status gizi dan status yodium anak sekolah dasar di wilayah pegunungan kabupaten cianjur . fannisa fitridina

20

dilakukan dengan cara menyusun code-book sebagai panduan entri dan

pengolahan data. Data kemudian dimasukan ke dalam tabel yang sudah ada

(entry). Setelah itu dilakukan pengecekan ulang (cleaning) untuk memastikan

tidak ada kesalahan dalam memasukan data. Data yang telah dientri kemudian

dianalisis secara deskripstif statistik. Analisis deskriptif dibuat dengan

pengkategorian berdasarkan rujukan tertentu sesuai variabel data (tabel 7).

Untuk menganalisis hubungan antar variabel, data dianalisis dengan uji korelasi

Pearson atau Spearman.

Tabel 7 Kategori variabel penelitian

No Data Kategori Acuan

1 Pendapatan rumah tangga

Miskin ≤ Rp.210.000/kap/bulan Hampir miskin Rp.210.000-420.000/kap/bulan Menengah ke atas > 420.000/kap/bulan

Puspitawati (2010)

2 Besar keluarga Kecil : ≤ 4 orang Sedang : 5-7 orang Besar : ≥ 8 orang

Hurlock (1998)

3

Frekuensi konsumsi pangan sumber yodium dan goitrogenik

Sering : 9-30x/bulan Jarang :1-8x/bulan Sangat jarang : <1x/bulan Tidak pernah : 0x/bulan

Sutomo (2007)

4 Garam beryodium ≥ 30 ppm : cukup < 30 ppm : kurang

Depkes (2000)

5 Status Gizi

· Sangat Kurus : z score < -3 SD · Kurus : -3 SD ≤ z score < -2 SD · Normal : -2 SD ≤ z score ≤ +1 SD · Gemuk : +1 SD < z score ≤ +2 SD · Obes : z score > +2 SD

WHO (2007)

6 TKE dan TKP

Defisit berat : < 70%

Defisit sedang : 70-79%

Defisit ringan : 80-89% Depkes (1997)

Normal : 90-119

Lebih : 120%

7 TKY Cukup : ≥77%

Gibson (2005)

Kurang <77%

8 Status yodium urin < 20 µg/L : def.berat WHO (2001) 20-49 µg/L : def. Sedang 50-99 µg/L : def. Ringan 100-199 µg/L : normal 200-299 µg/L : resiko hipertiroid >300 µg/L : merugikan kesehatan

Data hasil pengukuran berat badan (BB) dan tinggi badan (TB) diolah

untuk menentukan nilai Z-skor. Penetuan Z-skor dilakukan menggunakan

software WHO Antrophlus 2007. Hasil penentuan Z-Skor terhadap masing-

masing individu kemudian dibandingkan dengan distribusi baku rujukan

WHO/NCHS. Hubungan antara asupan yodium total dengan kadar yodium urin

Page 35: KONSUMSI PANGAN, STATUS GIZI DAN STATUS YODIUM … · konsumsi pangan, status gizi dan status yodium anak sekolah dasar di wilayah pegunungan kabupaten cianjur . fannisa fitridina

21

serta hubungan antara asupan sianida dengan kadar yodium urin diuji dengan

menggunakan uji korelasi Pearson. Hubungan antara frekuensi konsumsi

pangan goitrogenik dengan kadar yodium urin diuji dengan menggunakan uji

korelasi Spearman. Dilakukan pula analisis uji silang antara kategori TKY dengan

status yodium.

Page 36: KONSUMSI PANGAN, STATUS GIZI DAN STATUS YODIUM … · konsumsi pangan, status gizi dan status yodium anak sekolah dasar di wilayah pegunungan kabupaten cianjur . fannisa fitridina

Definisi Operasional

Besar keluarga adalah jumlah anggota keluarga yang tinggal satu rumah

Contoh adalah pelajar SD kelas 4 - 5 (umur 9-14 tahun) yang masing-masing

terdiri dari 25 anak dari enam sekolah dasar yang berada di Kecamatan

Pagelaran, Kecamatan Pasir Kuda, dan Kecamatan Kadupandak,

Kabupaten Cianjur

Frekuensi konsumsi jenis pangan adalah tingkat keseringan contoh dalam

mengkonsumsi suatu jenis makanan dalam sehari, seminggu, sebulan

atau setahun.

GAKY adalah sekumpulan gejala yang timbul karena tubuh seseorang kurang

unsur yodium secara terus menerus dalam jangka waktu yang lama.

Gejala yang timbul misalnya gondok dalam berbagai stadium, kretin

endemik yang ditandai terutama oleh gangguan mental, gangguan

pendengaran, gangguan pertumbuhan pada anak dan orang dewasa

Garam beryodium adalah garam yang telah diyodisasi sesuai dengan SNI dan

mengandung yodium ≥ 30 ppm untuk konsumsi manusia atau ternak dan

industri pangan.

Karakteristik keluarga adalah keragaan keluarga yang ditunjukan oleh tingkat

pendapatan, tingkat pendidikan, jenis pekerjaan orang tua dan jumlah

anggota keluarga.

Ketersediaan garam beryodium adalah ketersediaan garam di tingkat rumah

tangga responden. Ada bila di rumah tangga tersedia garam beryodium,

tidak ada bila rumah tangga tidak tersedia garam beryodium.

Konsumsi pangan adalah jumlah dan jenis pangan yang dikonsumsi contoh

didapatkan dengan metode recall 2x24 jam

Kualitas garam beryodium adalah kadar yodium di dalam garam yang

dikonsumsi keluarga di tes dengan iodine tes. Cukup bila warna garam

berwarna ungu tua, kurang bila garam berwarna ungu muda.

Pangan sumber yodium adalah pangan yang kandungan yodiumnya memenuhi

10% AKG yodium dalam tubuh

Pangan sumber goitrogenik adalah pangan yang mengandung zat goitrogenik,

yaitu zat yang dapat mengahambat absorbsi yodium serta menghambat

penggunaan yodium oleh kelenjar tiroid. Misal : kubis, kembang kol, sawi,

rebung, ketela rambat, dan singkong.

Page 37: KONSUMSI PANGAN, STATUS GIZI DAN STATUS YODIUM … · konsumsi pangan, status gizi dan status yodium anak sekolah dasar di wilayah pegunungan kabupaten cianjur . fannisa fitridina

23

Pekerjaan orang tua adalah pekerjaan utama dan sampingan yang memberikan

kontribusi penghasilan bagi keluarga.

Pendapatan keluarga adalah jumlah pendapatan anggota keluarga, yang

dinyatakan dalam rupiah per bulan.

Pendidikan orangtua adalah jenjang pendidikan formal terakhir yang pernah

ditempuh oleh orang tua, dikelompokkan tidak sekolah, tidak tamat SD,

tamat SD, tidak tamat SMP, tamat SMP,tidak tamat SMA, tamat SMA,

Diploma/ Perguruan Tinggi.

Responden adalah ibu atau pengasuh contoh yang mengetahui seluk-beluk

keluarga dan pola konsumsi pangan contoh dan anak SD kelas 4 sampai

5 (umur 10-12 tahun) yang berjumlah 25 anak.

Status gizi adalah keadaan gizi contoh berdasarkan indeks massa tubuh

menurut umur. Diklasifikasikan sebagai berikut :

Sangat Kurus : z score < -3 SD

Kurus : -3 SD ≤ z score < -2 SD

Normal : -2 SD ≤ z score ≤ +1 SD

Gemuk : +1 SD < z score ≤ +2 SD

Obes : z score > +2 SD (WHO 2007).

Status Yodium adalah kadar yodium dalam tubuh contoh penelitian yang

diklasifikasikan sebagai berikut :

Yodium urin : < 20 µg/L : defisiensi berat

Yodium urin : 20-49 µg/L : defisiensi.sedang

Yodium urin : 50-99 µg/L : defisiensi ringan

Yodium urin : 100-199 µg/L : normal

Yodium urin : 200-299 µg/L : resiko hipertiroid

Yodium urin : > 300 µg/L : resiko merugikan kesehatan (WHO

2001).

Tingkat kecukupan energi dan protein adalah persentase asupan energi dan

protein contoh yang dibandingkan dengan AKG 2004. Dengan kategori

sebagai berikut :

Defisit berat : < 70%

Defisit sedang : 70% - 79%

Defisit ringan : 80%-89%

Normal : 90%-119%

Page 38: KONSUMSI PANGAN, STATUS GIZI DAN STATUS YODIUM … · konsumsi pangan, status gizi dan status yodium anak sekolah dasar di wilayah pegunungan kabupaten cianjur . fannisa fitridina

24

Lebih : > 119% (Depkes 1997)

Tingkat kecukupan yodium adalah persentase asupan yodium contoh yang

dibandingkan dengan AKG 2004. Dengan kategori sebagai berikut :

Cukup : ≥77%

Kurang : < 77% (Depkes 1997)

Wilayah pegunungan adalah wilayah dengan ketinggian lebih dari 500 meter di

atas permukaan air laut.

Yodium adalah sejenis mineral yang terdapat di alam, baik di tanah maupun di

air, merupakan zat gizi mikro yang diperlukan untuk pertumbuhan dan

perkembangan makhluk hidup.

Page 39: KONSUMSI PANGAN, STATUS GIZI DAN STATUS YODIUM … · konsumsi pangan, status gizi dan status yodium anak sekolah dasar di wilayah pegunungan kabupaten cianjur . fannisa fitridina

HASIL DAN PEMBAHASAN

Karakteristik Wilayah

Secara geografis kabupaten Cianjur terletak di tengah provinsi Jawa

Barat, dengan jarak sekitar 65 km dari ibu kota provinsi Jawa Barat (Bandung)

dan 120 km dari ibu kota negara (Jakarta) dan terletak diantara 6º21’-7º25’

Lintang Selatan dan 106º42’-107º25’ Bujur Timur. Kabupaten Cianjur yang

luasnya 350.148 hektar, terdiri dari 32 kecamatan, 354 desa dan 6 kelurahan

yang mencakup 2.746 rukun warga serta 10.384 rukun tetangga. Jumlah

penduduk Kabupaten Cianjur pada tahun 2011 adalah 2,740,779 jiwa terdiri dari

1.412.454 laki-laki dan 1.328,325 perempuan.Sebanyak 63,90% penduduk

terkonsentrasi di wilsuami utara dengan luas wilayah 30,78%, dan 19,09%

mendiami berbagai kecamatan di wilayah tengah dengan luas wilayah 28,45%

dan sisanya sebanyak 17,01% berada di berbagai kecamatan di wilayah selatan

dengan luas wilayah 40,77% (ILLPD Kabupaten Cianjur 2011). Adapun batas-

batas wilayah Kabupaten Cianjur adalah sebagai berikut:

Sebelah Utara: Berbatasan dengan wilayah Kabupaten Bogor dan

Kabupaten Purwakarta

Sebelah Barat: Berbatasan denga wilayah Kabupaten Sukabumi

Sebelah Selatan: Berbatasan dengan Samudera Indonesia

Sebelah Timur: Berbatasan dengan wilayah Kabupaten Bandung dan

Kabupaten Garut

Keadaan alam daerah Kabupaten Cianjur terletak di kaki Gunung Gede

dengan ketinggian sekitar 7-2.962 meter diatas permukaan laut. Secara

geografis wilayah ini terbagi dalam 3 bagian, yaitu:

1. Cianjur bagian Utara: merupakan dataran tinggi terletak di kaki Gunung

Gede dengan ketinggian 2.962 meter, sebagian besar ini merupakan

daerah dataran tinggi pegunungan dan sebagian lagi merupakan dataran

yang dipergunakan untuk areal perkebunan dan persawahan.

2. Cianjur bagian Tengah: merupakan daerah yang berbukit-bukit kecil

dikelilingi dengan keadaan struktur tanahnya labil sehingga sering terjadi

tanah longsor inipun inipun merupakan daerah gempa bum, dataran

lainnya terdiri dari areal perkebunan dan daerah persawahan.

3. Cianjur bagian Selatan: merupakan dataran rendah akan tetapi terdapat

banyak bukit-bukit kecil yang diselingi oleh pegunungan yang melebar

Page 40: KONSUMSI PANGAN, STATUS GIZI DAN STATUS YODIUM … · konsumsi pangan, status gizi dan status yodium anak sekolah dasar di wilayah pegunungan kabupaten cianjur . fannisa fitridina

26

sampai ke daerah pantai Samudera Indonesia, seperti halnya daerah

Cianjur Bagian Tengah, bagian Selatanpun tanahnya labil dan sering

terjadi longsor dan gempa bumi, disini terdapat pula areal untuk

perkebunan dan persawahan tetapi tidak bagitu luas.

Kabupaten Cianjur secara geografis terbagi dalam tiga wilayah yaitu

wilayah Utara, Tengah, dan Selatan dengan jumlah kecamatan sebanyak 32

kecamatan dan 342 desa dan 6 kelurahan di kota Cianjur. Sebagai gambaran

pemerintah kabupaten Cianjur dapat dikemukakan sebagai berikut;

1. Wilayah Selatan meliputi: Kecamatan Agrabinta, Kecamatan Leles,

Kecamatan Sindang Barang, Kecamatan Cidaun, Kecamatan Naringgul,

Kecamatan Cibinong, Kecamatan Cikadu

2. Wilayah Tengah meliputi: Kecamatan Tanggeung, Kecamatan Pasir Kuda,

Kecamatan Pegelaran, Kecamatan Kadupandak, Kecamatan Cijati,

Kecamatan Takokak, Kecamatan Sukanegara, Kecamatan Campaka,

Kecamatan Campaka Mulya

3. Wilayah Utara meliputi: Kecamatan Cibeber, Kecamatan Bojongpicung,

Kecamatan Haurwangi, Kecamatan Ciranjang, Kecamatan Karang

Tengah, Kecamatan Cianjur, Kecamatan Warung Kondang, Kecamatan

Gekbrog, Kecamatan Cugenang, Kecamatan Pacet, Kecamatan Cipanas,

Kecamatan Mande, Kecamatan Cikalongkulon, Kecamatan Sukaluyu,

Kecamatan Sukaresmi

Karakteristik Keluarga Contoh

Karakteristik keluarga contoh pada penelitian ini adalah keragaan

keluarga yang ditunjukkan oleh besar keluarga, usia orang tua contoh, tingkat

pendidikan orang tua, jenis pekerjaan orang tua dan tingkat pendapatan keluarga.

Berikut merupakan pembahasan dari masing-masing karakteristik.

Besar Keluarga

Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama

dengan keterikatan aturan, emosional dan individu mempunyai peranan masing-

masing yang merupakan bagian dari keluarga (Friedman 1998). Jumlah anggota

keluarga dapat mempengaruhi konsumsi makanan. Penelitian yang bervariasi

menunjukkan bahwa terdapat korelasi yang signifikan antara ukuran rumah

tangga dan prevalensi malnutrisi. Peningkatan jumlah anggota keluarga tanpa

pendapatan yang cukup akan menimbulkan ketidakseimbangan distribusi

makanan.

Page 41: KONSUMSI PANGAN, STATUS GIZI DAN STATUS YODIUM … · konsumsi pangan, status gizi dan status yodium anak sekolah dasar di wilayah pegunungan kabupaten cianjur . fannisa fitridina

27

Menurut Hurlock (2004) besar keluarga dibagi menjadi 3 kategori yaitu

kecil (≤4 orang), sedang (5-6 orang) dan besar (≥7 orang). Berdasarkan

penelitian diketahui bahwa besar keluarga contoh yang termasuk dalam kategori

kecil (≤4 orang) sebanyak 46.5 %, kategori sedang (5-6 orang) sebanyak 40.6 %,

dan besar keluarga yang termasuk dalam kategori besar (≥7) hanya sebesar

12.9 %. Data sebaran besar/jumlah anggota keluarga dapat dilihat pada Tabel 8 .

Tabel 8 Sebaran contoh berdasarkan besar keluarga

Besar keluarga n %

Kecil (≤4) 72 46.5 Sedang (5-6) 63 40.6 Besar (≥7) 20 12.9

Total 155 100

Usia Orang Tua

Usia orang tua contoh dapat dikelompokkan menjadi 4 kelompok menurut

Papalia & Old (2008), yaitu remaja (13-19), dewasa muda (20-40), dewasa

madya (41-65), dan dewasa tua (>65). Berdasarkan penelitian, sebagian besar

usia ayah berada dalam rentang dewasa muda (20-40) sebanyak 47.4% dan

dewasa madya (41-65) sebanyak 45.5 , sedangkan usia ayah yang tergolong

dewasa tua (>65) hanya sebesar 1.9% saja, sisanya sebesar 5.1% tergolong

cerai/meninggal. Sementara itu, mayoritas usia ibu termasuk pada kategori

dewasa muda (20-40) dengan persentase sebesar 69.9%. Hanya sebagian kecil

saja usia ibu yang termasuk dewasa tua (>65) sebesar 0.6% dan remaja akhir

sebesar 1.9%. Data sebaran contoh menurut usia orang tua dapat dilihat dalam

tabel 9.

Tabel 9 Sebaran contoh berdasarkan usia orang tua

Kategori usia Ayah Ibu/Pengasuh

n % n %

Remaja akhir (17-19) 0 0 3 1.9 Dewasa muda (20-40) 73 47.4 109 69.9 Dewasa Madya (41-65) 71 45.5 43 27.7 Dewasa Tua (>65) 3 1.9 1 0.6 Cerai/meninggal 8 5.1 0 0

Total 155 100 155 100

Pendidikan Orang Tua

Tingkat pendidikan orangtua merupakan salah satu faktor yang

berpengaruh terhadap pola asuh anak terutama pemberian makan, konsumsi

pangan dan status gizi. Tingkat pendidikan formal pada ibu rumah tangga

berhubungan positif dengan peningkatan pola konsumsi keluarga. Tingkat

pendidikan dapat mempengaruhi tingkat konsumsi, dimana tingkat pendidikan

Page 42: KONSUMSI PANGAN, STATUS GIZI DAN STATUS YODIUM … · konsumsi pangan, status gizi dan status yodium anak sekolah dasar di wilayah pegunungan kabupaten cianjur . fannisa fitridina

28

yang cukup tinggi biasanya mempunyai kemampuan dalam menyusun ataupun

pengadaan bahan makanan dalam rangka pemenuhan kebutuhan baik secara

kualitatif maupun kuantitatif. Menurut Sukandar (2007) orang yang berpendidikan

tinggi cenderung memilih makanan yang murah namun kandungan gizi tinggi,

sesuai dengan jenis pangan yang tersedia dan kebiasaan makan sejak kecil

sehinggan kebutuhan zat gizi dapat terpenuhi dengan baik. Sebaran contoh

berdasarkan tingkat pendidikan orang tua dapat dilihat pada Tabel 10.

Tabel 10 Sebaran contoh berdasarkan tingkat pendidikan orang tua

Pendidikan Terakhir Ayah Ibu/Pengasuh

n % n %

Tidak Sekolah 2 1.3 5 3.2 Tidak tamat SD 41 26.5 42 27.1 SD 81 52.3 94 60.6 SLTP 11 7.1 7 4.5 SLTA 8 5.2 4 2.6 D3/PT 4 2.6 3 1.9 Cerai/meninggal 8 5.2 0 0

Total 155 100 155 100

Berdasarkan tabel dapat diketahui bahwa sebagian besar (52.3%)

tingkat pendidikan ayah adalah SD, begitu pula dengan tingkat pendidikan ibu

yang mayoritas (60.6%) adalah SD. Hanya sebagian kecil saja ayah dengan

tingkat pendidikan D3/PT (2.6%) begitu juga dengan ibu (1.9%). Sebanyak

26.5% ayah contoh tidak tamat SD, dan sebanyak 27.1% ibu/pengasuh contoh

tidak tamat SD. Sebanyak 5.2% ayah contoh yang bercerai atau meninggal

sehingga tidak diketahui tingkat pendidikannya.

Tingkat pendidikan orang tua contoh yang rendah menyebabkan

rendahnya pendapatan keluarga. Rendahnya tingkat pendidikan akan

mempengaruhi pekerjaan seseorang yang pada akhirnya akan mempengaruhi

pendapatan yang diperoleh dari pekerjaan yang dimiliki. Menurut Engel et al

(1994) bahwa pekerjaan memiliki hubungan dengan tingkat pendidikan sehingga

nantinya akan mempengaruhi status sosial ekonomi seseorang.

Pekerjaan Orang Tua

Pekerjaan orang tua contoh pada penelitian ini sangat beragam terdiri

dari petani, wiraswasta, buruh , PNS/ABRI, TKI/TKW, Ibu Rumah Tangga (IRT),

tidak bekerja dan lainnya. Berdasarkan Engel et al. (1994), semakin tinggi tingkat

pendidikan seseorang maka kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan yang

layak semakin besar. Pekerjaan yang baik umumnya akan menghasillkan

pendapatan yang tinggi pula sehingga akan mempengaruhi sosial ekonomi

keluarga.

Page 43: KONSUMSI PANGAN, STATUS GIZI DAN STATUS YODIUM … · konsumsi pangan, status gizi dan status yodium anak sekolah dasar di wilayah pegunungan kabupaten cianjur . fannisa fitridina

29

Berdasarkan tabel 11 diketahui bahwa sebagian besar ayah contoh

bekerja sebagai buruh (52.9%) meliputi buruh tani, buruh bangunan dan buruh

pabrik. Sebanyak 18.9% ayah contoh bekerja sebagai pekerjaan jenis lainnya,

yaitu tukang ojeg, supir, ustadz dan mandor. Selain itu, terdapat 7.1% ayah

contoh yang tidak bekerja. Ibu atau pengasuh contoh sebagian besar (71.6%)

adalah IRT dan terdapat 16.8% contoh bekerja sebagai buruh. Sebaran contoh

berdasarkan pekerjaan orang tua disajikan dalam tabel 11.

Tabel 11 Sebaran contoh berdasarkan pekerjaan orang tua

Pekerjaan Ayah Ibu/Pengasuh

n % n %

Petani 5 3.2 3 1.9 Wiraswasta 20 12.9 11 7.1 Buruh 82 52.9 26 16.8 PNS/ABRI 5 3.2 3 1.9 Honorer 2 1.3 0 0.0 TKI/TKW 1 0.6 1 0.6 IRT 0 0.0 111 71.6 Tidak bekerja 11 1.9 0 0.0 Lainnya 29 18.7 0 0.0

Total 155 100 155 100

Pendapatan Keluarga

Pendapatan keluarga adalah jumlah semua hasil perolehan yang didapat

oleh anggota keluarga dalam bentuk uang sebagai hasil/upah dari pekerjaannya.

yang dinyatakan dalam pendapatan perkapita. Menurut Hardinsyah (1997)

pendapatan menentukan daya beli terhadap pangan dan fasilitas lain, seperti

pendidikan, perumahan dan kesehatan. Pendapatan merupakan indikator

kesejahteraan ekonomi rumah tangga. Berikut sebaran contoh berdasarkan

pendapatan keluarga pada tabel 12.

Tabel 12 Sebaran contoh berdasarkan pendapatan keluarga

Pendapatan keluarga (kap/bulan) n %

Miskin (< Rp.210.000) 108 69.9 Hampir miskin (Rp.210.000-420.000) 17 11 Menengah Atas (>Rp.420.000) 30 19.4

Total 155 100 Min-max (kap/bulan) Rp.10.000 - Rp.1.933.333

Rataan±SD (kap/bulan) Rp.195.926 ± Rp251.520

Pendapatan keluarga/kapita/bulan terletak pada rentang Rp 10.000,-

sampai Rp 1.933.333,-. Pendapatan keluarga minimal sebesar Rp 10.000,-

disebabkan ayah contoh bekerja sebagai buruh tani yang memperoleh

upah/bulan sebesar Rp 40.000,- dengan jumlah anggota keluarga sebanyak 4

orang. Upah ini belum termasuk bahan pangan yang mungkin diterima oleh ayah

contoh yang tidak dikonversikan ke dalam sejumlah nilai rupiah pada saat

Page 44: KONSUMSI PANGAN, STATUS GIZI DAN STATUS YODIUM … · konsumsi pangan, status gizi dan status yodium anak sekolah dasar di wilayah pegunungan kabupaten cianjur . fannisa fitridina

30

wawancara. Sebagian besar contoh, sebanyak 69.9% termasuk dalam kategori

miskin karena pendapatan keluarga < Rp 210.000/kap/bulan, sebesar 10,9%

keluarga contoh tergolong hampir miskin, dan hanya 19,2% keluarga contoh

yang termasuk tingkat ekonomi menengah atas. Rata-rata pendapatan perkapita

keluarga contoh berada di bawah garis kemiskinan yaitu Rp 195.926,- dengan

standar deviasi yang cukup besar yaitu Rp 251.520,-. Selain menjadi indikator

kesejahteraan ekonomi keluarga, pendapatan juga merupakan indikator yang

menentukan kuantitas dan kualitas makanan yang dikonsumsi. Semakin tinggi

pendapatan maka semakin besar peluang untuk memilih pangan yang baik.

Rata-rata pendapatan perkapita keluarga contoh yang rendah menyebabkan

pemilihan pangan yang kurang beragam dan cenderung memilih bahan pangan

yang relatif murah sehingga konsumsi bahan pangan hewani yang umumnya

mahal sangat rendah pada konsumsi contoh, sebagaimana ditunjukkan pada

tabel 15 dan tabel 16 tentang konsumsi pangan.

Karakteristik Contoh

Contoh dalam penelitian ini merupakan siswa kelas 4 dan 5 SD dari 3

kecamatan di wilayah pegunungan Kabupaten Cianjur. Contoh yang diambil

dalam penelitian ini sebanyak 155 orang dengan usia berkisar antara 9 sampai

14 tahun. Sebagian besar contoh (92.3%) berada pada masa kanak-kanak,

sedangkan (7.7%) contoh sudah memasuki masa remaja awal. Mayoritas contoh

pada penelitian ini merupakan anak kelas 5 SD, yaitu sebanyak 73.5% dan

sisanya sebanyak 26.5% adalah kelas 4. Sebaran contoh berdasarkan jenis

kelamin, yaitu contoh berjenis kelamin laki-laki lebih banyak dibandingkan jenis

kelamin perempuan. Contoh berjenis kelamin laki-laki sebanyak 52.3%

sedangkan contoh berjenis kelamin perempuan sebanyak 47.7%. Sebaran

contoh berdasarkan umur, kelas dan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel 13.

Tabel 13 Sebaran contoh berdasarkan umur, kelas dan jenis kelamin

Karakteristik Contoh N %

Kelompok Umur (th) Kanak-kanak (9-12) 143 92.3 Remaja awal (13-14) 12 7.7

Total 155 100

Kelas 5 114 73.5 4 41 26.5

Total 155 100

Jenis Kelamin Laki-laki 81 52.3 Perempuan 74 47.6

Total 155 100

Page 45: KONSUMSI PANGAN, STATUS GIZI DAN STATUS YODIUM … · konsumsi pangan, status gizi dan status yodium anak sekolah dasar di wilayah pegunungan kabupaten cianjur . fannisa fitridina

31

Status Gizi Contoh

Status gizi adalah ekspresi dari keseimbangan dalam bentuk variabel-

variabel tertentu. Status gizi juga merupakan akibat dari keseimbangan antara

konsumsi dan penyerapan zat gizi dan penggunaan zat-zat gizi tersebut atau

keadaan fisiologik akibat dari tersedianya zat gizi dalam seluruh tubuh. Status

gizi dapat ditentukan secara langsung dan secara tidak langsung. Penilaian

status gizi secara langsung dapat melalui antropometri, klinis, biokimia, dan

biofisik sedangkan penilaian status gizi secara tidak langsung dapat melalui cara

survey konsumsi makanan, statistik vital, dan faktro ekologi (Supariasa 2002).

Menurut Gibson (2005) status gizi adalah keadaan kesehatan tubuh

seseorang atau sekelompok orang yang diakibatkan oleh konsumsi, penyerapan

(absorbsi), dan utilitas zat gizi makanan. Status gizi optimal dapat tercapai jika

tubuh memperoleh cukup zat-zat yang digunakan secara efisien sehingga

memungkinkan pertumbuhan fisik, perkembangan otak, kemampuan kerja, dan

kesehatan umum secara maksimal. Baik gizi kurang maupun lebih dapat

menghambat optimalisasi pencapaian hal tersebut (Almatsier 2004).

Parameter antropometri merupakan dasar dari penilaian status gizi.

Kombinasi antara beberapa parameter disebut indeks Antropometri. Menurut

WHO (2007) pengukuran status gizi pada anak usia 5 hingga 19 tahun sudah

tidak menggunakan indikator BB/TB akan tetapi menggunakan indeks masa

tubuh berdasarkan umur (IMT/U). IMT/U digunakan sebagai data referensi

karena merupakan indikator terbaik yang direkomendasikan untuk mengukur

status gizi remaja. Berikut adalah tabel sebaran contoh berdasarkan status gizi.

Tabel 14 Sebaran contoh berdasarkan status gizi

Status gizi N %

Obes 4 2.6 Gemuk 1 0.6 Normal 134 86.5 Kurus 15 9.7 Sangat kurus 1 0.6

Total 155 100 Min-Max -5,91 - 2,32

Rataan±SD -0,78±1,08

Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan indeks massa tubuh

menurut umur (IMT/U) sebagian besar status gizi contoh adalah normal, yaitu

sebesar 86.5%. Walaupun sebagian besar contoh sudah berstatus gizi normal,

masih ada contoh dengan status gizi sangat kurus meskipun hanya 0,6%. Selain

Page 46: KONSUMSI PANGAN, STATUS GIZI DAN STATUS YODIUM … · konsumsi pangan, status gizi dan status yodium anak sekolah dasar di wilayah pegunungan kabupaten cianjur . fannisa fitridina

32

itu, terdapat pula contoh dengan status gizi obes (2.6%) dan status gizi gemuk

(0.6%).

Konsumsi Pangan dan Asupan Gizi

Pola konsumsi pangan adalah berbagai informasi yang memberikan

gambaran mengenai jenis, frekuensi, dan jumlah bahan pangan yang dimakan

setiap hari oleh seseorang atau merupakan ciri khas untuk suatu kelompok

masyarakat tertentu (Santoso 2004). Pola konsumsi dan kebiasaan makan

menunjukkan bagaimana individu memilih dan mengkonsumsi makanan untuk

memenuhi kebutuhan zat gizi tubuhnya. Pola konsumsi dan kebiasaan makan

masyarakat tidak terlepas dari ketersediaan pangan di tempatnya. Dengan

adanya sumber-sumber pangan di tempat sekelilingnya, setiap anggota

masyarakat bisa memenuhi kebutuhan pangannya.

Pada masyarakat di daerah endemik GAKI, kurangnya asupan yodium

dari makanan selalu dikaitkan dengan rendahnya kandungan yodium di daerah

tersebut. Rendahnya kandungan yodium pada air dan tanah di daerah tersebut

menyebabkan rendahnya kandungan yodium pada setiap pangan yang tumbuh.

Sehingga asupan yodium pada konsumsi pangan masyarakat juga rendah

(Soeharyo et.al, 2002).

Pada penelitian ini, peneliti mengukur pola konsumsi dengan metode food

recall 2x24 jam dan food frequency. Metode food recall 2x24 jam digunakan

untuk mengetahui tingkat kecukupan energi dan gizi dari contoh. Frekuensi

konsumsi merupakan bagian dari pola konsumsi yang juga dapat mempengaruhi

besarnya asupan gizi. Selain mengukur frekuensi pangan, peneliti pun

menghitung besarnya asupan yodium pada makanan yang dikonsumsi contoh.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa asupan yodium dalam tubuh tidak

hanya dipengaruhi oleh konsumsi makanan sumber yodium, tetapi juga

dipengaruhi oleh konsumsi makanan sumber zat goitrogenik yang dapat

menghambat penyerapan yodium dalam tubuh. Oleh karena itu, selain mengukur

frekuensi konsumsi makanan sumber yodium, peneliti juga mengukur frekuensi

konsumsi makanan sumber zat goitrogenik pada contoh serta asupan sianida

dari bahan pangan goitrogenik.

Konsumsi Pangan

Pada penelitian ini, rata-rata konsumsi pangan per kapita per hari dihitung

melalui data recall 2x24 jam. Kelompok pangan yang dimaksud adalah serealia,

Page 47: KONSUMSI PANGAN, STATUS GIZI DAN STATUS YODIUM … · konsumsi pangan, status gizi dan status yodium anak sekolah dasar di wilayah pegunungan kabupaten cianjur . fannisa fitridina

33

umbi, ikan, daging, telur, sayur, buah, dan kacang-kacangan. Berikut rata-rata

konsumsi contoh tiap kelompok pangan per hari yang disajikan pada tabel 15.

Tabel 15 Rata-rata konsumsi contoh tiap kelompok pangan per hari

Kelompok pangan Rata-rata asupan (g/kap/hari)

Serealia : Beras 211 Mie 34 Lainnya 15

Total 260

Umbi : Singkong 7 Kentang 1 Lainnya 2

Total 10

Ikan : Ikan asin 13 Ikan air tawar 9 Lainnya 2

Total 24

Daging : Ayam 11 Sapi 1 Lainnya 2

Total 14

Telur 38.5

Minyak/lemak 2.6

Sayur : Kangkung 6 Bayam 11

Lainnya 23

Total 40

Buah : Jeruk 7 Pisang 22 Lainnya 11

Total 40

Kacang-kacangan Tahu 18 Tempe 12 Lainnya 3

Total 33

Biji-bijian minyak 0

Gula 1.8

Kelompok pangan yang menyumbangkan energi paling besar adalah

kelompok serealia, dengan asupan rata-rata setiap hari sebesar 260 g/kap/hari.

Dari kelompok serealia ini, beras merupakan pangan sumber karbohidrat utama

yang paling banyak dikonsumsi contoh, yaitu sebanyak 211 g/kap/hari. Beras

biasa diolah oleh para ibu/pengasuh contoh menjadi nasi putih atau nasi goreng

sebagai hidangan untuk sarapan. Pangan hewani yang paling banyak

dikonsumsi oleh contoh adalah telur ayam sebanyak 38.5 g atau rata-rata per

Page 48: KONSUMSI PANGAN, STATUS GIZI DAN STATUS YODIUM … · konsumsi pangan, status gizi dan status yodium anak sekolah dasar di wilayah pegunungan kabupaten cianjur . fannisa fitridina

34

orang per hari adalah ½ butir telur. Telur ayam banyak dikonsumsi contoh

dibandingkan jenis pangan hewani yang lain karena harga yang relatif lebih

murah, mudah diolah, dan awet dalam masa penyimpanan.

Kelompok pangan ikan, rata-rata dikonsumsi oleh contoh sebanyak 24

g/kap/hari. Ikan yang paling banyak dikonsumsi contoh adalah ikan asin, yaitu

sebanyak 13 g. Ikan asin banyak dikonsumsi contoh karena selain harga ikan

asin yang lebih murah dibandingkan jenis ikan lainnya, ketersediaan ikan asin di

pasar tradisional daerah ini pun melimpah. Konsumsi ikan laut sangat rendah

bahkan hampir tidak pernah karena letak wilayah yang sangat jauh dari pantai

sehingga ikan laut jarang ditemui di pasar tradisional wilayah ini.

Kelompok daging rata-rata dikonsumsi contoh sebanyak 14 g/kap/hari.

Sebagian besar contoh paling banyak mengkonsumsi ayam dibandingkan jenis

daging yang lain, yaitu sebesar 11 g/kap/hari. Asupan rata-rata untuk kacang-

kacangan adalah 33 g per orang per hari. Pada umumnya jenis kacang-

kacangan yang paling sering dikonsumsi oleh contoh adalah dalam bentuk tahu

dan tempe. Tahu yang paling banyak dikonsumsi contoh sebesar 18 g/kap/hari

dan tempe sebanyak 12 g/kap/hari.

Sayuran dikonsumsi oleh contoh rata-rata 40 gram per hari.Jenis sayuran

yang banyak dikonsumsi contoh adalah bayam sebanyak 11 g/kap/hari. Jenis

sayur yang dikonsumsi oleh contoh sangat bervariasi yang digolongkan dalam

kategori lainnya dalam kelompok sayur, sebanyak 23 g/kap/hari. Sayur lain yang

dikonsumsi contoh adalah daun singkong, kol, sawi, wortel, kembang kol, labu

siam, jamur tiram. Rata-rata asupan contoh untuk buah-buahan adalah sebanyak

40 gram per hari. Jenis buah yang paling banyak dikonsumsi contoh adalah

pisang sebanyak 22 g/kap/hari. Pisang banyak dikonsumsi contoh karena

sebagian keluarga contoh yang memiliki pohon pisang di kebun masing-masing.

Pisang pun dikonsumsi contoh dalam berbagai jenis olahan seperti pisang goring,

pisang molen, atau kolak pisang. Terdapat pula buah-buahan yang hanya

dikonsumsi pada saat panen buah tersebut tiba, yaitu belimbing dan nangka.

Selanjutnya rata-rata konsumsi pangan dibandingkan dengan konsumsi

pangan yang dianjurkan menurut PPH. Setelah dibandingkan dengan PPH,

konsumsi pangan contoh untuk semua kelompok pangan masih di bawah

anjuran PPH. Hanya kelompok serealia dan kacang-kacangan yang besar

konsumsinya hampir sesuai anjuran. Kelompok umbi-umbian, pangan hewani

serta sayur dan buah masih sangat jauh dari anjuran PPH. Dalam

Page 49: KONSUMSI PANGAN, STATUS GIZI DAN STATUS YODIUM … · konsumsi pangan, status gizi dan status yodium anak sekolah dasar di wilayah pegunungan kabupaten cianjur . fannisa fitridina

35

mengkonsumsi makanan, aspek yang diperhatikan tidak hanya masalah

kuantitas tetapi juga aspek kualitas pangan. Secara kuantitas pangan, telah

diuraikan bahwa konsumsi pangan masih di bawah anjuran sedangkan untuk

kualitas pangan yang sekaligus melihat keragaman atau diversifikasi konsumsi

pangan dilakukan penilaian dengan skor PPH.

Kualitas konsumsi pangan dianggap baik dan terdiversifikasi sempurna

apabila skor PPH mencapai 100. Dapat dilihat pada tabel 16 bahwa kualitas

konsumsi pangan contoh memiliki skor PPH sebesar 46.5. Skor PPH aktual ini

lebih rendah jika dibandingkan dengan skor PPH nasional tahun 2011 yang telah

mencapai 77.5. Skor PPH yang rendah ini menunjukkan bahwa pola konsumsi

pangan contoh masih belum beragam, ketidakberagaman konsumsi pangan

terutama dapat dilihat dari sumbangan energi contoh yang masih didominasi oleh

beras sedangkan konsumsi contoh tehadap umbi-umbian masih rendah. Selain

itu, contoh pun tidak mengkonsumsi buah/biji berminyak. Secara kuantitas pun

konsumsi pangan contoh untuk semua kelompok pangan masih jauh di bawah

anjuran PPH. Kualitas konsumsi pangan aktual contoh disajikan pada tabel 16.

Tabel 16 Kualitas Konsumsi Pangan Aktual Contoh

Kelompok pangan Anjuran PPH (g/kap/hari)

Konsumsi contoh

(g/kap/hari)

Skor AKE

Skor Maks

Skor PPH

Serealia 275 260 14.2 25 14.2 Umbi-umbian 100 10 0.55 2.5 0.55 Pangan hewani 150 76.5 15.8 24 15.8 Kacang-kacangan 35 33 6.2 5 6.2 Sayur dan buah 250 80 9 1 9 Minyak/lemak 20 2.6 0.55 10 0.55 Buah/biji berminyak

10 0 0 2.5 0

Gula 30 1.8 0.15 30 0.15

Total 46.5 100 46.5

Asupan Gizi dan Tingkat Kecukupan Gizi

Rata-rata asupan energi dan zat gizi diketahui melalui metode food recall

2x24 jam. Kandungan energi dan zat gizi dari masing-masing pangan yang

dikonsumsi contoh dihitung dengan menggunakan DKBM. Setelah asupan rata-

rata energi dan zat gizi diketahui kemudian dibandingkan dengan Angka

Kecukupan Gizi (AKG) 2004 sehingga diperoleh tingkat kecukupan gizi.

Page 50: KONSUMSI PANGAN, STATUS GIZI DAN STATUS YODIUM … · konsumsi pangan, status gizi dan status yodium anak sekolah dasar di wilayah pegunungan kabupaten cianjur . fannisa fitridina

36

Tabel 17 Rata-rata asupan gizi contoh dan tingkat kecukupan gizi

Zat gizi Rata-rata asupan

Tingkat Kecukupan Gizi

Total rata-rata Kategori Pria Wanita

Energi (kkal) 1289 62 63 62 Defisit berat Protein (g) 36 70 73 72.9 Defisit sedang Vitamin A (RE) 749 130 117 124 Cukup Vitamin C (mg) 27 51 56 53.3 Kurang Fe (mg) 9 48 36.7 46.4 Kurang Zn (mg) 3 18 21 20 Kurang

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa sebagian besar asupan zat

gizi contoh masih di bawah AKG, hanya vitamin A saja yang rata-rata asupannya

telah melebihi AKG. Tingkat kecukupan energi tergolong pada kategori defisit

berat disebabkan konsumsi pangan sumber energi contoh, seperti serealia dan

umbi-umbian yang memang masih dibawah anjuran PPH. Tingkat kecukupan

protein, Fe dan Zn pun masih rendah hal ini disebabkan sumber zat-zat gizi

tersebut terdapat pada pangan hewani sedangkan konsumsi pangan hewani

contoh masih sangat rendah apabila dibandingkan dengan anjuran konsumsi

PPH. Konsumsi pangan hewani contoh rata-rata adalah 76.5 g/kap/hari

sedangkan anjuran PPH adalah 150 g/kap/hari.

Konsumsi pangan hewani yang rendah bisa disebabkan oleh tingkat

pendapatan keluarga contoh yang sebagian besar tergolong miskin sehingga

daya beli terhadap pangan hewani yang umumnya relatif lebih mahal

dibandingkan dengan bahan pangan lainnya menjadi lemah. Tingkat kecukupan

vitamin C contoh pun tergolong kurang karena konsumsi sayur dan buah contoh

pun masih di bawah anjuran PPH, yaitu 250 g/kap/hari sedangkan konsumsi

sayur dan buah contoh hanya 80 g/kap/hari. Konsumsi sayur dan buah contoh

yang rendah bisa disebabkan contoh yang tergolong kanak-kanak kurang

menyukai sayur dan buah. Contoh lebih menyukai pangan yang digoreng dan

jajanan.

Tingkat Kecukupan Energi

Tingkat kecukupan energi adalah persentase asupan energi contoh yang

dibandingkan dengan AKG 2004. Sebagian besar contoh, baik pria maupun

wanita termasuk dalam kategori defisit berat, yaitu pria sebanyak 70% dan

wanita sebanyak 59.5%. Contoh yang termasuk kategori defisit sedang yaitu pria

sebanyak 13.6% dan wanita sebanyak 23%. Contoh yang termasuk defisit ringan

yaitu pria sebanyak 3.7% dan wanita sebanyak 2.7%. Konsumsi pangan sumber

energi contoh, seperti serealia dan umbi-umbian memang masih dibawah

Page 51: KONSUMSI PANGAN, STATUS GIZI DAN STATUS YODIUM … · konsumsi pangan, status gizi dan status yodium anak sekolah dasar di wilayah pegunungan kabupaten cianjur . fannisa fitridina

37

anjuran PPH sehingga tingkat kecukupan energi contoh pun menjadi rendah.

Contoh yang termasuk dalam kategori normal hanya 9.9% untuk pria dan 15%

untuk wanita. Namun terdapat contoh yang termasuk kategori lebih yaitu

sebanyak 2.5% untuk pria. Rata-rata tingkat kecukupan energi untuk pria tidak

berbeda jauh dengan rata-rata tingkat kecukupan energi untuk wanita, yaitu pria

sebesar 61% dan wanita sebesar 62%. Sebaran contoh berdasarkan tingkat

kecukupan energi disajikan pada tabel 18.

Tabel 18 Sebaran contoh berdasarkan tingkat kecukupan energi

Tingkat Kecukupan Energi Pria Wanita

n % n %

Defisit berat (<70) 57 70 44 59.5 Defisit sedang (70-79) 11 13.6 17 23 Defisit ringan ( 80-89) 3 3.7 2 2.7 Normal (90-119) 8 9.9 11 15 Lebih (>119) 2 2.5 0 0

Total 81 100 74 100 Min-max 13-130 20-115 Rata-rata±SD 61±23 62±23

Tingkat Kecukupan Protein

Berdasarkan hasil recall 2x24 jam, lauk hewani yang paling sering

dikonsumsi contoh adalah telur dan ikan asin. Namun sebagian besar contoh

masih tergolong pada defisit berat baik pria maupun wanita, yaitu pria sebanyak

49% dan wanita sebanyak 46%. Contoh yang tergolong defisit sedang, yaitu pria

sebanyak 16% dan wanita sebanyak 9.5%. contoh yang tergolong defisit ringan,

yaitu pria sebanyak 13.6% dan pria sebanyak 17.6%. Tingkat kecukupan protein

contoh memang rendah, hal ini disebabkan oleh konsumsi pangan sumber

protein contoh, seperti telur, ikan, dan daging yang masih jauh di bawah anjuran

PPH. Hanya sebanyak 16% untuk pria dan 17.6% untuk wanita yang termasuk

pada kategori normal. Terdapat 5% contoh pria dan 9.5% wanita yang tergolong

kategori lebih. Rata-rata tingkat kecukupan protein untuk wanita lebih tinggi

dibandingkan pria, yaitu sebesar 75% untuk wanita dan 70% untuk pria. Namun

dari rata-ratanya masih tergolong pada defisit berat. Sebaran contoh

berdasarkan tingkat kecukupan protein dapat dilihat pada tabel 19.

Tabel 19 Sebaran contoh berdasarkan tingkat kecukupan protein

Tingkat Kecukupan Protein Pria wanita

n % n %

Defisit berat (<70) 40 49 34 46 Defisit sedang (70-79) 13 16 7 9.5 Defisit ringan ( 80-89) 11 13.6 13 17.6 Normal (90-119) 13 16 13 17.6 Lebih (>119) 4 5 7 9.5

Page 52: KONSUMSI PANGAN, STATUS GIZI DAN STATUS YODIUM … · konsumsi pangan, status gizi dan status yodium anak sekolah dasar di wilayah pegunungan kabupaten cianjur . fannisa fitridina

38

Tingkat Kecukupan Protein Pria wanita

n % n %

Total 81 100 74 100 Min-max 16-148 15-160 Rata-rata±SD 70±28 75±32

Konsumsi Pangan Sumber Yodium dan Goitrogenik

Frekuensi Konsumsi Pangan Sumber Yodium

Frekuensi konsumsi pangan sumber yodium yang diukur dalam penelitian

ini adalah frekuensi konsumsi hati sapi, ikan asin, ikan pindang, ikan laut, kerang,

udang, telur, susu, rumput laut dan bayam. Pangan tersebut tergolong sebagai

pangan sumber yodium karena kandungan yodiumnya memenuhi 10% AKG

yodium dalam tubuh. Berikut adalah sebaran contoh berdasarkan jenis dan

frekuensi konsumsi yang disajikan pada tabel 20.

Tabel 20 Sebaran contoh berdasarkan frekuensi konsumsi pangan sumber

yodium

Pangan Sumber Yodium

Frekuensi

Sering

Jarang

Sangat jarang

Tidak pernah

n % n % n % n %

Hati Sapi 0 0,0 25 16,1 49 31,6 81 52,3

Ikan asin 106 68,4 36 23,2 0 0,0 13 8,4

Ikan Pindang 21 13,5 122 78,7 2 1,3 10 6,5

Ikan laut 4 2,6 65 41,9 30 19,4 56 36,1

Kerang 0 0,0 9 5,8 8 5,2 138 89,0

Udang 2 1,3 39 25,2 17 11,0 97 62,6

Telur 104 67,1 47 30,3 4 2,6 0 0,0

Susu 68 43,9 71 45,8 5 3,2 11 7,1

Rumput laut 1 0,6 8 5,2 5 3,2 141 91,0

Bayam 28 18,1 106 68,4 2 1,3 19 12,3

Pangan sumber yodium yang paling sering dikonsumsi contoh adalah

ikan asin dan telur. Sebanyak 68,4 % contoh sering mengkonsumsi ikan asin,

begitu juga dengan telur, yaitu sebanyak 67,1% contoh sering mengkonsumsi

telur. Ikan asin dan telur dikonsumsi setiap hari oleh sebagian besar contoh. Hal

ini disebabkan oleh harga yang relatif lebih murah dibandingkan dengan jenis

pangan hewani yang lainnya dan ketersediaan pangan ini memang melimpah di

pasar tradisional desa setempat. Selain itu, kedua bahan pangan ini pun dapat

disimpan dalam jangka waktu yang cukup lama.

Ikan pindang, susu, dan ikan laut merupakan bahan pangan hewani

sumber yodium yang jarang dikonsumsi oleh mayoritas contoh. Ikan pindang dan

susu banyak tersedia di pasaran, namun karena harga yang relatif lebih mahal

Page 53: KONSUMSI PANGAN, STATUS GIZI DAN STATUS YODIUM … · konsumsi pangan, status gizi dan status yodium anak sekolah dasar di wilayah pegunungan kabupaten cianjur . fannisa fitridina

39

menjadikan ibu dari contoh jarang membeli kedua pangan hewani ini. Walaupun

banyak contoh yang jarang mengkonsumsi susu (45,8%), banyak pula contoh

yang mengkonsumsi susu dalam frekuensi sering, yaitu sebanyak 43,9%. Susu

yang banyak dikonsumsi oleh contoh adalah jenis susu kental manis karena

harga yang lebih murah dibandingkan susu cair atau susu bubuk. Ikan laut

tergolong jarang dikonsumsi contoh ( 41,9%) karena ikan laut ini jarang tersedia

di pasaran.

Sebagian besar contoh tidak pernah mengkonsumsi hati sapi, kerang dan

udang. Hal ini dikarenakan bahan pangan tersebut tidak tersedia di pasaran,

terutama untuk produk pangan yang berasal dari laut. Bahan pangan yang

berasal dari laut sangat jarang bahkan tidak ada di pasaran desa setempat

karena jarak desa yang berada di daerah pegunungan yang sangat jauh dari

kawasan pantai dan akses menuju kawasan desa yang minim. Meskipun ada

beberapa contoh yang pernah mengkonsumsinya namun cenderung berasal dari

hasil pemberian. Ada beberapa contoh yang pernah mengkonsumsi hati sapi,

tetapi hanya pada waktu-waktu tertentu saja, yaitu pada saat hari raya Idul Fitri

dan hari raya Idul Adha. Sebagian besar contoh tidak pernah mengkonsumsi

rumput laut, hal ini dikarenakan rumput laut yang tidak tersedia di pasar desa

setempat. Konsumsi contoh terhadap bayam cukup besar, hal ini dikarenakan

harga bayam yang relatif murah dan mudah diperoleh di pasar desa setempat.

Selain itu, bayam sangat mudah dan cepat diolah

Konsumsi Garam

Garam beryodium adalah garam yang telah diperkaya dengan yodium

yang dibutuhkan tubuh untuk membuat hormon yang mengatur pertumbuhan dan

perkembangan kecerdasan (Depkes RI 2009). Syarat-syarat mengenai garam

beyodium yang diperdagangkan sudah diatur dalam SNI yang meliputi syarat

kemasan, syarat label, standar berat isi kemasan, cara pengemasan, dan mutu

garam yang dikonsumsi.

Dalam penelitian ini ada 13 merk garam yang dikonsumsi oleh contoh

dengan jenis dan kadar yodium yang berbeda. Merk garam tersebut antara lain

garam Cap Jangkar, Cap Kapal, Dua Sarjana, Food Grade, HM, HMS, Ibu Jari,

Karya Mandiri, MS, Obor Mas, Reffina, SR dan Thomas Cup. Jenis garam

didasarkan pada bentuk garam, yaitu briket/gandu dan curah. Briket yaitu garam

yang berbentuk bata sedangkan curah adalah garam yang kristalnya kasar, di

daerah Jawa disebut juga dengan istilah krosok, biasa dibungkus dengan karung

Page 54: KONSUMSI PANGAN, STATUS GIZI DAN STATUS YODIUM … · konsumsi pangan, status gizi dan status yodium anak sekolah dasar di wilayah pegunungan kabupaten cianjur . fannisa fitridina

40

dan dijual dalam bentuk kiloan. Ada beberapa merk garam yang mempunyai

kedua bentuk garam tersebut, antara lain garam merk Cap Jangkar, HM, dan SR.

Garam merk HMS adalah satu-satunya garam dengan jenis briket saja, lainnya

berjenis curah.

Tabel 21 Sebaran contoh berdasarkan merk dan jenis garam yang dikonsumsi

Merk Garam Contoh

Jenis Garam

Briket Curah

n % n % n %

Cap Jangkar 9 5,8 7 4,5 2 1,3

Cap Kapal 1 0,6 - 1 0,6

Dua Sarjana 2 1,3 - 2 1,3

Food Grade 1 0,6 - 1 0,6

HM 84 54,2 48 31 36 23,2

HMS 1 0,6 1 0,6 -

Ibu Jari 2 1,3 - 2 1,3

Karya Mandiri 1 0,6 - 1 0,6

MS 6 3,9 - 6 3,9

Obor mas 10 6,5 - 10 6,5

Reffina 2 1,3 - 2 1,3

SR 24 15,5 10 6,5 14 9,0

Thomas Cup 12 7,7 - 12 7,7

Total 155 68

87

Sebagian besar contoh, yaitu sebanyak 54,2% mengkonsumsi garam

dengan merk HM. Bentuk garam merk HM yang lebih banyak dikonsumsi adalah

briket sebesar 31% sedangkan yang mengkonsumsi curah merk HM sebesar

23,2%. Garam HM banyak dikonsumsi oleh contoh karena tersedia di warung

yang letaknya tidak jauh dari rumah contoh. Setelah HM, merk garam yang

banyak dikonsumsi contoh adalah SR, yaitu sebanyak 15,5%. Terdapat

beberapa merk garam yang paling sedikit dikonsumsi oleh contoh, yaitu cap

kapal (0,6%), food grade (0,6%), HMS (0,6%), ibu jari (1,3%), karya mandiri

(0,6%), dan reffina (1,3%).

Meskipun tidak semua garam produksi lokal bermutu rendah tetapi

kenyataan memang menunjukkan adanya kelemahan-kelemahan yang vital bagi

mutu suatu garam yang sering didapati pada garam lokal antara lain rendahnya

kandungan yodium yang tidak memenuhi standar seperti yang ditetapkan oleh

Lembaga Standar Nasional Indonesia. Setidaknya ada 13 kriteria standar mutu

yang harus dipenuhi oleh produsen garam. Diantaranya adalah penampakan

bersih, berwarna putih, tidak berbau, tingkat kelembaban rendah, dan tidak

terkontaminasi dengan timbal dan logam lainnya. Kandungan NaCl untuk garam

konsumsi manusia tidak boleh lebih rendah dari 97% untuk garam kelas satu,

Page 55: KONSUMSI PANGAN, STATUS GIZI DAN STATUS YODIUM … · konsumsi pangan, status gizi dan status yodium anak sekolah dasar di wilayah pegunungan kabupaten cianjur . fannisa fitridina

41

dan tidak kurang dari 93% untuk garam kelas dua. Tingkat kelembaban

disyaratkan berkisar 0,5% dan senyawa SO4 tidak melebihi batas 2,0%, kadar

yodium berkisar 30-80 ppm. Hal ini dikaitkan dengan jumlah garam yang

dikonsumsi tiap orang perhari yaitu 6-10 gram, sedangkan kebutuhan tubuh akan

yodium adalah sekitar 100-150 µg tiap orang perhari. Kadar yodium dari tiap

garam yang dikonsumsi contoh dapat dilihat dalam Tabel 22.

Tabel 22 Kadar yodium berbagai merk garam

Merk Garam

Kadar yodium garam (ppm)

Briket Curah

Cap Jangkar 23,5 9,3

Cap Kapal - 18,5

Dua Sarjana - 24,1

Food Grade - 9,3

HM 11,6 15,4

HMS - 18,5

Ibu Jari - 34,3

Karya Mandiri - 0

MS - 13

Obor mas - 27,7

Reffina - 46,3

SR 26 27,8

Thomas Cup - 16,6

Min-max (ppm) 0-46,5

Berdasarkan kadar yodium garam terlihat bahwa rentang kadar yodium

garam antara 0-46,5 ppm. Kadar minimal yaitu 0 ppm dimiliki oleh garam karya

mandiri dan kadar maksimal 46,5 dimiliki oleh garam Reffina. Sebagian besar

garam mempunyai kadar yodium dibawah syarat yang ditetapkan oleh SNI yaitu

<30 ppm. Hanya beberapa garam yang kadar yodiumnya telah memenuhi

persyaratan atau ≥30 ppm antara lain garam Reffina dan Ibu Jari. Umumnya

kadar yodium garam curah cenderung lebih tinggi dibanding garam briket, hal ini

dapat disebabkan oleh proses iodinasi yang kurang merata sehingga yodium

dalam garam briket tidak tercampur sempurna.

Hampir seluruh contoh (97,4%) mengkonsumsi garam <30 ppm, dan

hanya 2,6% contoh menkonsumsi garam yang kadar yodiumnya sesuai dengan

persyaratan yang sesuai dengan standar SNI yaitu ≥30 ppm. Konsumsi garam

dengan kadar yodium yang rendah akan mempengaruhi sumbangan yodium

untuk tingkat kecukupannya. Sebaran contoh berdasarkan konsumsi garam

disajikan pada tabel 23.

Page 56: KONSUMSI PANGAN, STATUS GIZI DAN STATUS YODIUM … · konsumsi pangan, status gizi dan status yodium anak sekolah dasar di wilayah pegunungan kabupaten cianjur . fannisa fitridina

42

Tabel 23 Sebaran contoh berdasarkan kadar yodium garam yang dikonsumsi

Kadar Yodium Garam n %

≥30 ppm 4 2,6 <30 ppm 151 97,4

Total 155 100

Frekuensi Konsumsi Pangan Goitrogenik

Bahan makanan sumber zat goitrogenik adalah bahan makanan yang

mengandung suatu zat penghambat proses penyerapan yodium di dalam tubuh,

sehingga yodium yang dikonsumsi tidak dapat diserap secara sempurna oleh

tubuh. Pangan goitrogenik umumnya tersedia melimpah di wilayah pegunungan.

Berdasarkan survey pasar diketahui bahwa semua jenis pangan goitrogenik

tersedia di pasar setempat dengan ketersediaan cukup tinggi. Meskipun pangan

goitrogenik banyak tersedia di wilayah tersebut namun berdasarkan hasil

penelitian ketersediaan tersebut tidak mempengaruhi tingkat konsumsinya

secara signifikan. Hal tersebut bisa terjadi karena pangan goitrogenik ini adalah

jenis pangan sayuran yang umumnya kurang disukai oleh contoh yang masih

kanak-kanak. Contoh lebih menyukai pangan hewani seperti ikan asin dan telur

serta jajanan. Berikut adalah sebaran contoh berdasarkan frekuensi konsumsi

pangan goitrogenik.

Tabel 24 Sebaran contoh berdasarkan frekuensi konsumsi pangan goitrogenik

Pangan Goitrogenik Frekuensi

Sering Jarang Sangat jarang Tidak pernah

n % n % n % n %

Singkong 33 21,3 115 74,2 3 1,9 4 2,6

Daun singkong 40 25,8 93 60,0 3 1,9 19 12,3

Daun pepaya 11 7,1 52 33,5 6 3,9 86 55,5

Kol 37 23,9 97 62,6 4 2,6 17 11,0

Sawi 20 12,9 87 56,1 3 1,9 45 29,0

Terong 8 5,2 81 52,3 5 3,2 61 39,4

Hanya terdapat beberapa jenis pangan goitrogenik yang dikonsumsi

contoh dengan frekuensi sering meskipun persentasenya tidak terlalu besar,

yaitu daun singkong sebesar 25.8%, kol sebesar 23.9%, dan singkong sebesar

21.3%. Daun singkong biasa dikonsumsi contoh sebagai lalapan sedangkan kol

biasa dikonsumsi contoh dalam bentuk sop kol wortel atau jajanan, yaitu bala-

bala. Menurut penelitian Sutomo (2007) bahwa pangan goitrogenik yang sering

dikonsumsi oleh penderita GAKY adalah singkong dan kol. Selain itu Sutomo

(2007) juga menyatakan bahwa bahan makanan yang banyak dikonsumsi

Page 57: KONSUMSI PANGAN, STATUS GIZI DAN STATUS YODIUM … · konsumsi pangan, status gizi dan status yodium anak sekolah dasar di wilayah pegunungan kabupaten cianjur . fannisa fitridina

43

negara berkembang yang bersifat goitrogenik adalah singkong yang memiliki

kadar sianida bervariasi antara 70-400 mg per kg bahan.

Asupan Sianida dalam Bahan Pangan Goitrogenik

Zat goitrogenik yang terdapat dalam bahan pangan terbagi dalam 4

kelompok yaitu sianida, mimosin, isotiosianat dan asam. Berdasarkan hasil

analisis diketahui bahwa nilai terendah asupan sianida contoh adalah 0.0 mg

dan tertinggi sebesar 4.75 mg. Total rata-rata asupan sianida contoh masih

tergolong rendah dan berada pada batas aman karena nilainya masih 1.11±0.84

mg/hari. Batas aman sianida menurut FAO/WHO adalah 10 mg/hari. Rata-rata

asupan sianida daun singkong dan daun pepaya adalah 0.0 mg pangan dan rata-

rata asupan sianida singkong sangat kecil, yaitu 0.04 mg.

Hal tersebut disebabkan ketiga pangan tersebut diolah dengan cara

direbus yang menurut Murdiana dan Sukati (2001) menyatakan bahwa

kandungan sianida pada daun singkong dan daun pepaya adalah 0.0 mg/100 g.

Hal ini pun sejalan dengan Brody (1999) yang menyatakan bahwa sianida dalam

singkong dan daun singkong dapat dihilangkan dengan cara direbus di dalam air.

Rata-rata asupan sianida dari kol paling tinggi jika dibandingkan dengan pangan

lainnya. Hal ini disebabkan kandungan sianida kol baik dalam kondisi mentah,

rebus , maupun tumis lebih tinggi daripada pangan lainnya. Selain itu, frekuensi

konsumsi kol contoh tergolong lebih sering dibandingkan dengan pangan

goitrogenik lainnya. Rata-rata asupan sianida contoh disajikan pada tabel 25.

Tabel 25 Rata-rata asupan sianida (mg) bahan pangan

Pangan Goitrogenik Zat Goitrogenik Rata-rata asupan sianida (mg) pangan

Singkong Sianida 0,04 Daun singkong Sianida 0,0 Daun papaya Sianida 0,0 Kol Isotiosianat 0,72 Sawi Isotiosianat 0,27 Terong Sianida 0,09

Min-Max (mg) 0.0-4.75 Rata-rata±SD (mg) 1.11±0.84

Asupan Yodium

Kandungan yodium dalam bahan makanan sangat bervariasi, tetapi

sumber bahan makanan yang berasal dari laut merupakan sumber yodium yang

terbaik. Ikan yang berasal dari laut mengandung hampir 30 kali lipat

dibandingkan ikan air tawar. Sumber yodium yang berasal dari tanaman lebih

banyak terdapat pada sayuran daun dibandingkan dengan bagian umbi. Namun

demikian kadar yodium berbeda-beda antar daerah satu dengan yang lainnya.

Page 58: KONSUMSI PANGAN, STATUS GIZI DAN STATUS YODIUM … · konsumsi pangan, status gizi dan status yodium anak sekolah dasar di wilayah pegunungan kabupaten cianjur . fannisa fitridina

44

Konsumsi yodium dihitung berdasarkan frekuensi konsumsi pangan sumber

yodium dikalikan dengan kandungan yodium dari tiap bahan pangan tersebut

ditambah dengan konsumsi garam dengan tanpa memperhitungkan pangan

goitrogenik yang dikonsumsi.

Asupan yodium merupakan asupan yodium yang diperoleh dari pangan

sumber yodium ditambah dengan asupan yodium dari garam beryodium. Asupan

yodium diperoleh dengan melakukan pendekatan melalui rata-rata frekuensi

konsumsi pangan sumber yodium sehari dalam satu takaran saji dikali dengan

kandungan yodium dari bahan pangan yang mengacu pada Nutrisurvey (2007).

Sedangkan asupan yodium dari garam diperoleh dari kuantitas konsumsi garam

per hari (gram) dikali dengan kadar garam yang diuji dengan metode titrasi.

Setelah diketahui kandungan yodium dari bahan pangan sumber yodium,

selanjutnya dihitung asupan yodium total per hari. Berikut adalah rata-rata

asupan yodium per hari dari contoh dapat dilihat pada tabel 26.

Tabel 26 Rata-rata asupan yodium/hari dari makanan dan garam

Sumber yodium Asupan yodium (µg/hr)

Total Pria Wanita

Makanan 38.7 38.7 38.7 Garam 65.4 67.4 66.4

Total 104.3 106 105.16±73.8 Min-max 14-418 24-348 14.24-418.4

Asupan yodium pada wanita sedikit lebih tinggi jika dibandingkan dengan

asupan yodium pada pria. Berdasarkan AKG (2004), Angka Kecukupan Yodium

untuk anak usia 10-12 tahun adalah sebesar 120 µg sedangkan untuk anak usia

13-15 tahun adalah sebesar 150 µg. Rata-rata asupan yodium per hari contoh

adalah 105 µg/hari, rata-rata ini masih di bawah nilai yang ditetapkan AKG baik

untuk usia 10-12 tahun maupun untuk usia 13-15 tahun. Rendahnya asupan

yodium contoh diduga disebabkan oleh rendahnya pangan sumber yodium yang

dikonsumsi contoh, karena pangan sumber yodium sebagian besar adalah lauk

hewani yang harganya relatif lebih mahal sedangkan keluarga contoh sebagian

besar tergolong miskin. Selain itu, kondisi geografis yang menyebabkan pangan

sumber yodium memiliki kadar yodium yang lebih rendah dibandingkan daerah

lain yang bukan wilayah pegunungan.

Tingkat Kecukupan Yodium

Kecukupan yodium seseorang dapat dihitung dengan mengacu pada

Daftar Kecukupan Gizi (DKG), yaitu daftar yang memuat angka-angka

kecukupan zat gizi rata-rata per orang perhari bagi orang sehat Indonesia. Angka

Page 59: KONSUMSI PANGAN, STATUS GIZI DAN STATUS YODIUM … · konsumsi pangan, status gizi dan status yodium anak sekolah dasar di wilayah pegunungan kabupaten cianjur . fannisa fitridina

45

Kecukupan Gizi (AKG) tersebut sudah memperhitungkan variasi kebutuhan

individu, sehingga kecukupan ini setara dengan kebutuhan rata-rata ditambah

jumlah tertentu untuk mencapai tingkat aman (Hardinsyah & Briawan 1994).

Menurut Gibson (2005) tingkat kecukupan vitamin dan mineral diklasifikasikan

menjadi dua kategori yaitu cukup dan kurang. Tingkat Kecukupan Yodium (TKY)

dikatakan cukup jika asupannya sudah ≥77% dari Angka Kebutuhan Gizi (AKG),

dan dikatakan kurang jika asupannya <77% dari AKG. Sebaran contoh

berdasarkan TKY dapat dilihat dalam tabel 27.

Tabel 27 Sebaran contoh berdasarkan tingkat kecukupan yodium

Tingkat kecukupan yodium Pria Wanita

n % n %

Cukup 33 40.7 33 44.6 Kurang 48 59.3 41 55.4

Total 81 100 74 100 Min-max 12-349 20-290 Rata-rata±SD 85±67 88±54

Berdasarkan hasil analisis, diketahui bahwa sebagian besar contoh baik

pria maupun wanita termasuk dalam kategori kurang. Rendahnya TKY contoh

diduga disebabkan oleh rendahnya pangan sumber yodium yang dikonsumsi

contoh dan kondisi geografis yang menyebabkan pangan sumber yodium

memiliki kadar yodium yang lebih rendah dibandingkan daerah lain yang bukan

wilayah pegunungan. Asupan yodium tidak hanya diperoleh dari makanan tetapi

juga dari garam dapur yang dikonsumsi sehari-hari. Hampir seluruh contoh

(97,4%) mengkonsumsi garam <30 ppm, dan hanya 2,6% contoh mengkonsumsi

garam yang kadar yodiumnya sesuai dengan persyaratan yang sesuai dengan

standar SNI yaitu ≥30 ppm. Konsumsi garam dengan kadar yodium yang rendah

akan mempengaruhi sumbangan yodium untuk tingkat kecukupannya. Namun

terdapat pula contoh yang memiliki TKY maksimum mencapai 349%. TKY yang

sangat tinggi disebabkan oleh jenis garam yang dikonsumsi adalah garam

beryodium dan asupan yodium yang berasal dari garam ini cukup tinggi.

Status Yodium Urin

Penentuan kadar yodium dalam urin digunakan untuk mengetahui status

yodium dalam tubuh. Sebagian besar yodium dalam tubuh diekskresikan melalui

urin, sehingga kadar yodium dalam urin menggambarkan jumlah yodium yang

dikonsumsi. Penilaian ekskresi yodium pada urin berarti menilai yodium yang

berasal dari makanan dan minuman yang dikeluarkan melalui urin. Dengan

demikian penilaian ekskresi yodium urin mencerminkan keadaan yodium saat ini.

Untuk individu, jumlah yodium di urin ditentukan oleh banyak faktor, karena itu

Page 60: KONSUMSI PANGAN, STATUS GIZI DAN STATUS YODIUM … · konsumsi pangan, status gizi dan status yodium anak sekolah dasar di wilayah pegunungan kabupaten cianjur . fannisa fitridina

46

penilaian ekskresi yodium urin lebih baik untuk populasi daripada individu.

Berdasarkan WHO (2001), status yodium urin dibagi menjadi 6 kategori yaitu

defiensi berat, defisensi sedang, defisiensi ringan, normal, resiko hipertiroid, dan

merugikan kesehatan. Berikut adalah tabel sebaran contoh berdasarkan status

yodium urin.

Tabel 28 Sebaran contoh berdasarkan status yodium urin.

Status Yodium

Jenis kelamin Total

Laki-laki Perempuan

n % n % n %

Defisiensi tingkat berat 9 11.1 18 24.3 27 17.4 Defisiensi tingkat sedang 23 28.4 18 24.3 41 26.5 Defisiensi tingkat ringan 27 33.3 24 32.4 51 32.9 Cukup 16 19.8 11 14.9 27 17.4 Resiko hipertiroid 1 1.2 3 4.1 4 2.6 Merugikan kesehatan 0 0 0 0 0 0

Total 81 100 74 100 155 100

Median ± SD 67±48.5 52.5±62.5 60±55.5

Rata-rata status yodium contoh berada pada defisiensi tingkat ringan

(median yodium urin 60.0 μg/L). Lebih dari separuh contoh masih tergolong

defisiensi, sebesar 32.9% diantaranya mengalami defisiensi yodium tingkat

ringan, sekitar 26.5 % contoh mengalami defisiensi yodium tingkat sedang, dan

17.4 % lainnya mengalami defisiensi yodium tingkat berat. Terdapat 17.4%

contoh yang memiliki status yodium cukup. Sebanyak 2.6 % contoh memiliki

status resiko hipertiroid dan tidak ada contoh yang memiliki status merugikan

kesehatan.

Berdasarkan perbedaan jenis kelamin, median yodium urin contoh laki-

laki (67.0 μg/L) lebih tinggi dibandingkan median yodium urin perempuan (52.5

μg/L). Persentase defisiensi tingkat ringan (33.33%) dan defisiensi tingkat

sedang (28.40%) tertinggi dimiliki oleh contoh laki-laki, sedangkan defisiensi

tingkat berat (24.3%) tertinggi dimiliki oleh contoh perempuan.

Dengan demikian, median yodium urin contoh lebih tinggi dari median

yodium urin anak sekolah di Indonesia pada tahun 2003, yaitu 22.9 μg/L yang

tergolong pada defisiensi tingkat sedang (data BPPN tahun 2007). Sementara itu,

persentase contoh dengan status yodium normal (17.4%) hampir sama dengan

persentase rata-rata nasional (16,7%). Contoh perempuan lebih rentan

mengalami defisiensi yodium dibandingkan dengan contoh laki-laki.

Kadar yodium yang rendah bisa disebabkan rendahnya pangan sumber

yodium yang dikonsumsi contoh dan kondisi geografis yang menyebabkan

pangan sumber yodium yang dikonsumsi contoh memiliki kadar yodium yang

Page 61: KONSUMSI PANGAN, STATUS GIZI DAN STATUS YODIUM … · konsumsi pangan, status gizi dan status yodium anak sekolah dasar di wilayah pegunungan kabupaten cianjur . fannisa fitridina

47

lebih rendah dibandingkan daerah lain yang bukan wilayah pegunungan. Asupan

yodium tidak hanya diperoleh dari makanan tetapi juga dari garam dapur yang

dikonsumsi sehari-hari. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa hampir

seluruh contoh (97,4%) mengkonsumsi garam <30 ppm, dan hanya 2,6% contoh

mengkonsumsi garam yang kadar yodiumnya sesuai dengan persyaratan yang

sesuai dengan standar SNI yaitu ≥30 ppm. Konsumsi garam dengan kadar

yodium yang rendah akan mempengaruhi sumbangan yodium untuk tingkat

kecukupannya.

Selain asupan pangan sumber yodium yang rendah, status yodium yang

rendah secara tidak langsung dapat disebabkan oleh asupan energi yang rendah,

karena kebutuhan energi akan diambil dari asupan protein. Protein (albumin,

globulin, prealbumin) merupakan alat transport hormon tiroid. Protein transport

berfungsi mencegah hormon tiroid keluar dari sirkulasi dan sebagai cadangan

hormon (Picauly 2004)

Hubungan antar Variabel

Hubungan Asupan Yodium Total dengan Kadar Yodium Urin

Hasil uji korelasi Pearson menunjukkan adanya hubungan yang signifikan

antara asupan yodium total dengan kadar yodium urin (p<0.05, r=0.179).

Hubungan yang positif menunjukkan bahwa semakin tinggi asupan yodium

contoh maka akan semakin tinggi pula kadar yodium urin contoh. Hal ini sesuai

dengan teori karena sebagian besar yodium yang diserap tubuh dapat dilihat

pada urin karena eksresi yodium urin menggambarkan asupan yodium harian

sehingga jika asupan yodium seseorang semakin tinggi maka yodium yang

diekskresikan melalui urin akan semakin tinggi pula (Picauly 2004). Hasil uji

korelasi Pearson antara hubungan asupan yodium total dengan kadar yodium

urin dapat dilihat pada lampiran 1.

Hubungan Frekuensi Konsumsi Goitrogenik dengan Kadar Yodium Urin

Hasil uji korelasi Spearman menunjukkan tidak adanya hubungan yang

signifikan antara frekuensi konsumsi makanan goitrogenik dengan kadar yodium

urin (p>0.05). Zat goitrogenik akan berpengaruh terhadap penyerapan yodium

apabila dikonsumsi dalam jumlah yang besar atau sering dikonsumsi dalam

jangka waktu yang lama sedangkan hasil penelitian menunjukkan bahwa

frekuensi konsumsi pangan goitrogenik contoh termasuk jarang bahkan terdapat

beberapa bahan pangan goitrogenik yang tidak pernah dikonsumsi contoh. Hasil

Page 62: KONSUMSI PANGAN, STATUS GIZI DAN STATUS YODIUM … · konsumsi pangan, status gizi dan status yodium anak sekolah dasar di wilayah pegunungan kabupaten cianjur . fannisa fitridina

48

uji korelasi Spearman antara hubungan frekuensi konsumsi pangan goitrogenik

dengan kadar yodium urin dapat dilihat pada lampiran 2.

Hubungan Asupan Sianida dengan Kadar Yodium Urin

Hasil uji korelasi Pearson menunjukkan tidak adanya hubungan yang

signifikan antara asupan sianida dengan kadar yodium urin (p>0.05). Zat

goitrogenik akan berpengaruh terhadap penyerapan yodium apabila dikonsumsi

dalam jumlah yang besar atau sering dikonsumsi dalam jangka waktu yang lama

sedangkan hasil penelitian menunjukkan bahwa total rata-rata asupan sianida

contoh masih tergolong rendah dan berada pada batas aman karena nilainya

masih 1.11±0.84 mg/hari. Batas aman sianida menurut FAO/WHO adalah 10

mg/hari. Hasil penelitian yang menunjukkan tidak adanya hubungan antara

konsumsi sianida dengan yodium urin sesuai dengan penelitian yang dilakukan

Firdanisa (2011) menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna

antara konsumsi sianida dengan kadar yodium urin. Hasil uji korelasi Pearson

antara hubungan asupan sianida dengan kadar yodium urin dapat dilihat pada

lampiran 3.

Analisis Uji Silang antara Kategori TKY dengan Status Yodium Urin

Tabel 29 Uji silang antara kategori TKY dengan Status yodium

Status yodium

Kategori TKY

Cukup Kurang

n % n %

Defisit berat 9 5.8 18 11.6 Defisit sedang 19 12.3 22 14.2 Defisit ringan 21 13.5 35 22.6 Normal 13 8.4 14 9 Resiko hipertiroid 4 2.6 0 0 Merugikan kesehatan 0 0 0 0

Total 66 42.6 89 58

Berdasarkan uji silang, mayoritas contoh termasuk dalam kategori kurang

pada TKY,yaitu sebesar 58 %. Contoh yang termasuk kategori kurang pada TKY,

cenderung termasuk dalam kategori defisit ringan pada status yodium, sebanyak

22.6 % dan defisit sedang sebanyak 14.2%. Contoh dengan kategori kurang

pada TKY tidak ada yang memiliki status resiko hipertiroid dan merugikan

kesehatan. Hal ini sangat baik mengingat bahwa status hipertiroid dan merugikan

kesehatan pun pada akhirnya akan menyebabkan GAKY. Namun terdapat pula

sebanyak 13.5% contoh yang termasuk ke dalam defisit ringan dalam status

yodium padahal cukup dalam kategori TKY. Hal ini dapat disebabkan oleh

kurangnya konsumsi protein contoh. Pola konsumsi yang rendah protein dan

tinggi akan zat goitrogenik dapat menyebabkan terhambatnya metabolisme

Page 63: KONSUMSI PANGAN, STATUS GIZI DAN STATUS YODIUM … · konsumsi pangan, status gizi dan status yodium anak sekolah dasar di wilayah pegunungan kabupaten cianjur . fannisa fitridina

49

yodium. Metabolisme yodium dari tahap awal sampai akhir selalu membutuhkan

protein. Protein (albumin, globulin, prealbumin) merupakan alat transport hormon

tiroid. Protein transport berfungsi untuk mengikat hormone tiroid menuju ke sel

target untuk mengatur proses metabolisme sel (Hetzel & Chandrakant 1996).

Page 64: KONSUMSI PANGAN, STATUS GIZI DAN STATUS YODIUM … · konsumsi pangan, status gizi dan status yodium anak sekolah dasar di wilayah pegunungan kabupaten cianjur . fannisa fitridina

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Besar keluarga contoh yang termasuk dalam kategori kecil (≤4 orang)

sebanyak 46.5 %. Sebagian besar usia ayah berada dalam rentang dewasa

muda (20-40) sebanyak 47.4%, begitu juga dengan mayoritas usia ibu termasuk

pada kategori dewasa muda (20-40) dengan persentase sebesar 69.9%.

Sebagian besar (52.3%) tingkat pendidikan ayah adalah SD, begitu pula dengan

tingkat pendidikan ibu yang mayoritas (60.6%) adalah SD. Sebagian besar ayah

contoh bekerja sebagai buruh (52.9%) meliputi buruh tani, buruh bangunan dan

buruh pabrik. Ibu atau pengasuh contoh sebagian besar (71.6%) adalah IRT dan

terdapat 16.8% contoh bekerja sebagai buruh. Hampir sebagian besar contoh,

yaitu sebesar 69.9% termasuk dalam kategori miskin.

Berdasarkan indeks massa tubuh menurut umur (IMT/U) sebagian besar

(86.5%) status gizi contoh adalah normal. Kelompok pangan yang paling banyak

dikonsumsi adalah kelompok serealia, yaitu beras sebesar 211 g/kap/hari, mie

sebesar 34 g/kap/hari, dan lainnya sebesar 15 g/kap/hari. Kelompok pangan

hewani yang paling banyak dikonsumsi adalah telur sebanyak 38.5 g/kap/hari.

Rata-rata konsumsi pangan contoh untuk semua kelompok pangan (serealia,

umbi-umbian, pangan hewani, kacang-kacangan, dan sayur serta buah) masih di

bawah anjuran PPH. Skor PPH sebesar 46.5 yang menunjukkan bahwa secara

kualitas, konsumsi pangan contoh masih belum beragam. Pangan sumber

yodium yang paling sering dikonsumsi contoh adalah ikan asin sebanyak 68.4%

dan telur sebanyak 67.1%. Pangan goitrogenik yang paling banyak dikonsumsi

contoh dalam frekuensi yang sering adalah daun singkong, yaitu sebanyak

25.8 % dan kol sebanyak 23.9%. Asupan gizi contoh masih di bawah AKG,

hanya vitamin A saja yang rata-rata asupannya telah melebihi AKG. Sebagian

besar contoh, baik pria maupun wanita termasuk dalam kategori defisit berat

pada tingkat kecukupan energi begitu juga dengan tingkat kecukupan protein.

Rata-rata status yodium contoh berada pada defisiensi tingkat ringan (median

yodium urin 60.0 μg/L). Lebih dari separuh contoh masih tergolong defisiensi,

sebesar 32.9% diantaranya mengalami defisiensi yodium tingkat ringan.

Berdasarkan perbedaan jenis kelamin, median yodium urin contoh laki-laki (67.0

μg/L) lebih tinggi dibandingkan median yodium urin perempuan (52.5 μg/L).

Hasil uji korelasi Pearson menunjukkan adanya hubungan yang signifikan

antara asupan yodium total dengan kadar yodium urin (p<0.05, r=0.179). Hasil uji

Page 65: KONSUMSI PANGAN, STATUS GIZI DAN STATUS YODIUM … · konsumsi pangan, status gizi dan status yodium anak sekolah dasar di wilayah pegunungan kabupaten cianjur . fannisa fitridina

51

korelasi Spearman menunjukkan tidak adanya hubungan yang signifikan antara

frekuensi konsumsi makanan goitrogenik dengan kadar yodium urin (p>0.05).

Hasil uji korelasi Pearson menunjukkan tidak adanya hubungan yang signifikan

antara asupan sianida dengan kadar yodium urin (p>0.05).

Saran

Metode yodium urin dapat dibandingkan dengan metode pengukuran

status yodium lain untuk mengetahui pengaruh masing-masing metode terhadap

status yodium. Sebaiknya dilakukan penelitian lanjutan mengenai asupan

selenium di daerah penelitian karena selenium diduga mempengaruhi pula status

yodium individu. Perlu dilakukan kegiatan pengawasan pengadaan garam

beryodium sehingga garam yang masuk ke Kabupaten Cianjur khususnya dan

wilayah endemik GAKY lain adalah garam beryodium

Page 66: KONSUMSI PANGAN, STATUS GIZI DAN STATUS YODIUM … · konsumsi pangan, status gizi dan status yodium anak sekolah dasar di wilayah pegunungan kabupaten cianjur . fannisa fitridina

DAFTAR PUSTAKA

Adriani M. 2002. Pengaruh suplementasi yodium dan yodium Selenium terhadap kadar T3 ( Triyodothyronin, T4 (Tetrayodothyronin), dan yodium urin pada anak Sekolah Dasar Pujon Kidul, Kecamatan Pujon, kabupaten Malang (Jawa Timur). Prosiding Kongres Nasional Persagi dan temu ilmiah XII tanggal 8 – 10 Juli 2002. PERSAGI, Jakarta. hal: 388

Almatsier S. 2009. Prinsip Ilmu Gizi Dasar. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Ariani M. 2010. Analisis Konsumsi Pangan Tingkat Masyarakat Mendukung Pencapaian Diversifikasi Pangan. Gizi Indon 2010, 33(1):20-28.

Brody T. 1999. Nutritional Biochemistry.USA : Academic Press.Inc.

Badan Perencanaan Pembangunan Nasional [BPPN]. 2007. Rencana Aksi Nasional Pangan dan Gizi 2006-2010

[BPS] Badan Pusat Statistik. 2011. Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Barat. http://jabar.bps.go.id/ [4 Juli 2012].

[DEPKES] Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1997. Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Gizi Buruk 2005-2009. Jakarta.

[DEPKES] Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2000. Pedoman Distribusi Kapsul Minyak Beryodium. Direktorat Jendral Pembinaan Kesehatan Masyarakat. Jakarta.

Djokomoeljanto R. 1987. Gangguan Akibat Defisiensi Yodium dan Gondok Endemik.Ilmu Penyakit Dalam jilid I Edisi kedua.Jakarta : Balai Penerbit FKUI.

Gertadjali G., Karmakar MG., Umesh K and Jagannathan. 1995. Estimation of Lossen of Iodine Different Cooking Procedures. Asia Pasific.

Gibson R. 2005. Principles of Nutritional Assessment. US : Oxford University Press.

Hardinsyah, Briawan D. 1994. Penilaian dan Perencanaan Konsumsi Pangan. Bogor: Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Hardinsyah. 1997. Penilaian dan Perencanaan Konsumsi Pangan [diktat]. Bogor: Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Hetzel, B.S. and Chandrakant S.P.1996. S.O.S For A Billion- The Congest of Iodine Deficiency Disorders. Delhi : Oxford Univ Press.Bombay Calcutta Madras.

Hetzel, B. S. 1989 The Iodine Deficiency Disorders (IDD) and Their Eradication. The Story of Iodine Deficiency: An International Challenge in Nutrition. UK : Oxford University Press Oxford .

_________. 2000. Iodine and Neuropsychological development. Journal of Nutrition 130 : 493-495.

Hurlock EB. 1998. Perkembangan Anak Jilid 2. M. Tjandrasa, M. Zajarsih, penerjemah. Jakarta: Erlangga.

Page 67: KONSUMSI PANGAN, STATUS GIZI DAN STATUS YODIUM … · konsumsi pangan, status gizi dan status yodium anak sekolah dasar di wilayah pegunungan kabupaten cianjur . fannisa fitridina

53

ICCIDD/UNICEF/WHO. 1999. Assessment of Iodine Deficiency Disorders and Monitoring of Their Elimination : a guide for programme managersSecond edition.

Ismanto. 2006. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Status Ekskresi Yodium Urin pada Siswa Sekolah Dasar di Daerah Endemik Berat GAKI di Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman Yogyakarta. Karya ilmiah akhir pada program S1 Gizi Kesehatan. Yogyakarta : UGM.

Kodyat B. 1996. Nutritional in Indonesia : Problems, Trends, Strategy and Program Directorate of Community nutrition. Jakarta : Departemen Kesehatan.

Lameshow S. 1997. Besar Sample dalam Penelitian Kesehatan. Universitas Gadjah Mada.Hal 12-30

Murdiana & Sukati. 2001. Kadar Sianida dan Umbi-umbian di Daerah Gangguan Akibat Kurang Yodium/GAKY. Peneliti Gizi dan Makanan. Hal : 33-37.

Mutalazimah, Asyanti S. 2009. Status Yodium dan Fungsi Kognitif Anak Sekolah Dasar di SDN Kiyaran I Kecamatan CangkringanKabupaten Sleman.Jurnal Penelitian Sains & Teknologi, Vol. 10, No. 1, 2009: 50 – 60.

Madukosiri CH, Ikale E. 2011. Iodine Content in Diet and Urine of People ini Imiringi and Outuasega Communities in Ogbia Lga, Bayelsa Electronic Journal of Environmental, Agricultural, and Food Chemistry. Vol 10, No. 5.

Nasoetion Amini, Damayanthi E. 2008. Diktat Ilmu Gizi Dasar.Bogor : Departemen Gizi Masyarakat, FEMA, IPB.

Papalia DE and SW Old.2008.Human Development. USA: Mac Graw-Hill.

Picauly I. 2004. Mengenal Yodium Lebih Jauh dan Masalah Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY).Bogor : Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga, Fakultas Pertanian, IPB.

Prihatini dkk. 2001. Pengaruh Status Gizi terhadap Kadar Yodium Urin setelah Pemberian Kapsul Minyak Beryodium pada Anak Sekolah Dasar di Daerah Gondok Endemik. Laporan penelitian Litbang Depkes.http://www.litbang.depkes.go.id/p3gizi/Abstraklapen2001 html. [5 Mei 2012]

Puspitawati H. 2010. Pengaruh Sosial Ekonomi Keluarga Terhadap Pola Asuh Belajar. Jurnal Ilmia Keluarga dan Konsumen. ISSN : 1907-6037, p: 46-55.

RAN KPP GAKY .2004 . Rencana Aksi Nasional Kesinambungan Program PenanggulanganGAKY.www. kgm.bappenas.go.id/document/makalah/23_makalah.pdf [6 Mei 2012].

[Riskesdas] Riset Kesehatan Dasar Indonesia. 2007. Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY). gizi.depkes.go.id/gaky/lb-gaky.pdf. [9 Mei 2012].

Riyadi H. 2001. Metode Penilaian Status Gizi. Bogor : Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Rusnelly. 2006. Determinan Kejadian GAKY pada Anak Sekolah Dasar di Dataran Rendah dan Dataran Tinggi Kota Pagar Alam Propinsi Sumatera Selatan [Tesis].Semarang : Program Pascasarjana, Universitas Diponegoro.

Page 68: KONSUMSI PANGAN, STATUS GIZI DAN STATUS YODIUM … · konsumsi pangan, status gizi dan status yodium anak sekolah dasar di wilayah pegunungan kabupaten cianjur . fannisa fitridina

54

R. Djokomoeljanto. 1994. Gangguan Akibat Defisiensi dan Gondok Endemik dalam Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta : Penerbit Kedokteran EGC.

Sukandar D. 2007. Studi Sosial Ekonomi, Aspek Pangan, Gizi, dan Sanitasi Petani Sawah Beririgasi di Banjar Jawa Barat. Bogor: Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor.

Supariasa I, Dewa N. 2002.Gangguan Akibat Kurang Yodium (GAKY). Penilaian Status Gizi.Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran ECG.

Sutomo. 2007. Prestasi Anak yang Menderita GAKI dan Tidak Menderita GAKI di Daerah Endemik Berat di SD Negeri 1 dan 2 Tribudaya Kecamatan Amonggedo, Kabupaten Konawe, Propinsi Sulawesi Tenggara [Skripsi]. Bogor : Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor.

Syafiq A. 2007. Gizi dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta : PT.RajaGrafindo Persada.

Syahbudin S. 2002. GAKY dan Usia. Jurnal GAKY Indonesia Vol 1,N0. 1. hal. 13

Tim GAKY Pusat. 2005.Rencana Aksi Nasional Kesinambungan Program PenanggulanganGangguan Akibat Kurang Yodium. Tim GAKY Pusat :Jakarta.

Wahyu S. 2000. Studi Hubungan Konsumsi dengan Status Iodium dan Selenium pada Anak Sekolah Dasar di Daerah Pantai [Skripsi]. Bogor : Institut Pertanian Bogor.

[WHO] World Health Organization. 2001. Assessment of Iodine deficiency disorders and monitoring their elimination.Agiude for Programme managers Second Edition.p.35-45.

______________________________ . 2007. Growt reference 5-19 years. www.who.int. [8 Juni 2012]

[WKNPG] Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi. VIII.2004.Ketahanan Pangan dan Gizi di Era Otonomi Daerah dan Globalisasi.Jakarta : Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.

Zimmermann M. 2001. Pocked Guide to Micronutrients in Health and Disease.: New York : Thieme Stuttgart.

Page 69: KONSUMSI PANGAN, STATUS GIZI DAN STATUS YODIUM … · konsumsi pangan, status gizi dan status yodium anak sekolah dasar di wilayah pegunungan kabupaten cianjur . fannisa fitridina

LAMPIRAN

Page 70: KONSUMSI PANGAN, STATUS GIZI DAN STATUS YODIUM … · konsumsi pangan, status gizi dan status yodium anak sekolah dasar di wilayah pegunungan kabupaten cianjur . fannisa fitridina

56

Lampiran 1 Uji korelasi Pearson antara asupan yodium total dan kadar yodium urin

Correlations

asupan_yodium

kadar_ YODIUM

URIN

asupan_yodium Pearson Correlation 1 .179*

Sig. (2-tailed) .026

N 155 155

kadar_ YODIUM URIN Pearson Correlation .179* 1

Sig. (2-tailed) .026

N 155 155

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Lampiran 2 Uji korelasi Spearman antara frekuensi konsumsi pangan goitrogenik dan kadar yodium urin

Correlations

FREK_GOITRO

KADAR_

YODIUM URIN

Spearman's rho FREK_GOITRO Correlation Coefficient 1.000 -.027

Sig. (2-tailed) . .742

N 155 155

KADAR_

YODIUM URIN

Correlation Coefficient -.027 1.000

Sig. (2-tailed) .742 .

N 155 155

Lampiran 3 Uji korelasi Pearson antara asupan sianida dan kadar yodium urin

Correlations

asupan_sianida KADAR_UIE

asupan_sianida Pearson Correlation 1 .136

Sig. (2-tailed) .092

N 155 155

KADAR_UIE Pearson Correlation .136 1

Sig. (2-tailed) .092

N 155 155