Statistika 2015

30
ANALISIS JUMLAH LAHAN PENYEBARAN JAGUNG VARIETAS PIONEER DAN BISI DI KABUPATEN GARUT DENGAN UJI Z-TEST LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM KOMPUTER STATISTIKA Disusun sebagai salah satu syarat kelulusan Praktikum Komputer Statistika Oleh : Rexy Hardianto NPM.2403314108 UNIVERSITAS GARUT FAKULTAS PERTANIAN PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI LABORATORIUM KOMPUTER STATISTIKA 2015

description

Untuk contoh tugas statistika laboratorium

Transcript of Statistika 2015

Page 1: Statistika 2015

ANALISIS JUMLAH LAHAN PENYEBARAN

JAGUNG VARIETAS PIONEER DAN BISI DI

KABUPATEN GARUT DENGAN UJI Z-TEST

LAPORAN AKHIR

PRAKTIKUM KOMPUTER STATISTIKA

Disusun sebagai salah satu syarat kelulusan

Praktikum Komputer Statistika

Oleh :

Rexy Hardianto

NPM.2403314108

UNIVERSITAS GARUT

FAKULTAS PERTANIAN

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

LABORATORIUM KOMPUTER STATISTIKA

2015

Page 2: Statistika 2015

LEMBAR PENGESAHAN

Setelah diperiksa dengan seksama, maka laporan mengenai “ANALISA

JUMLAH LAHAN PENYEBARAN JAGUNG VARIETAS PIONEER DAN

BISI DI KABUPATEN GARUT DENGAN UJI Z-TEST” disusun oleh :

Nama : Rexy Hardianto

NPM : 2403314108

Jurusan : Agroteknologi

Fakultas : Pertanian

telah memenuhi syarat sebagai Laporan Akhir Praktika Komputer Statistika pada

Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Garut.

Garut, 03 Juli 2015

Menyetujui,

Intruktur Laboratorium Asisten Laboratorium

Hanny Hidayati Nafiah, SP Dina Kusdiana

Page 3: Statistika 2015

i

KATA PENGANTAR

Suatu kebahagiaan tersendiri bagi penulis atas selesainya Laporan Akhir yang

berjudul “ANALISIS JUMLAH LAHAN PENYEBARAN JAGUNG

VARIETAS PIONEER DAN BISI DI KABUPATEN GARUT DENGAN UJI

Z-TEST”. Rasa kebahagiaan yang selalu mendorong penulis untuk senantiasa

memanjatkan puji dan syukur ke Hadirat Allah Swt.

Dengan tidak mengecilkan arti dan mengurangi rasa hormat penulis terhadap

mereka yang namanya tidak dicantumkan satu per satu di sini, dalam kesempatan

kali ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak

Wahyu Herdianto SP., Dina Kusdiana, Sahabat-sahabat dan rekan-rekan yang

senantiasa memberikan semangat dan dorongan sehingga selesainya penyusunan

Laporan Akhir ini.

Akhir kata penulis berharap, semoga Laporan Akhir ini menjadi salah satu

dedikasi kepada Allah, Universitas, Bangsa dan sesama. Amin.

Garut, Juli 2015

Penyusun

Page 4: Statistika 2015

ii

DAFTAR ISI

BAB JUDUL HAL

KATA PENGANTAR .......................................................................... i

DAFTAR ISI ......................................................................................... ii

DAFTAR TABEL ................................................................................. iii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................ iv

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ................................................................................. 1

1.2. Identifikasi Masalah ........................................................................ 2

1.3. Maksud dan Tujuan ......................................................................... 3

II. LANDASAN TEORI 2.1. Statistik Deskriptif ........................................................................... 4

2.2. Histogram ........................................................................................ 6

2.3. Statistika Inferensia z-test ................................................................ 7

III. PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 3.1. Pengumpulan Data ........................................................................... 11

3.2. Pengolahan Data .............................................................................. 12

3.2.1. Pengolahan Data Deskriptif Jagung Varietas Pioneer ........... 12

3.2.2. Pengolahan Data Deskriptif Jagung Varietas Bisi ................. 15

3.2.3. Pengolahan Data Uji Z-Test .................................................. 18

IV. ANALISA HASIL 4.1. Analisis Statistik Deskriptif Pioneer ................................................ 19

4.2. Analisis Statistik Deskriprif Bisi ..................................................... 20

4.3. Analisis Uji z-Test ........................................................................... 21

V. SIMPULAN DAN SARAN 5.1. SIMPULAN ..................................................................................... 22

5.2. SARAN ............................................................................................ 22

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... 23

LAMPIRAN

Page 5: Statistika 2015

iii

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Hal

1 Luas Penyebaran Jagung Varietas Pioneer dan Bisi....................... 11

2 Luas Penyebaran Jagung Varietas Pioneer..................................... 12

3 Output hasil Pioneer........................................................................ 14

4 Luas Penyebaran Jagung Varietas Bisi........................................... 15

5 Output hasil Bisi............................................................................. 17

6 Varians Populasi............................................................................. 18

7 Output Histogram z-Test................................................................. 18

Page 6: Statistika 2015

iv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Hal

1 Kotak Dialog Data Analysis....................................................... 4

2 Kotak Dialog Deskriptive Statistik............................................. 5

3 Kotak Dialog Histogram............................................................. 7

4 Kotak Dialog z-Test.................................................................... 9

5 Histogram Luas Penyebaran Jagung Pioneer.............................. 15

6 Histogram Luas Penyebaran Jagung Bisi.................................... 17

Page 7: Statistika 2015

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Jagung (Zea mays ssp. mays) adalah salah satu tanaman pangan penghasil

karbohidrat yang terpenting di dunia, selain gandum dan padi. Di masa kini,

jagung juga sudah menjadi komponen penting pakan ternak. Penggunaan lainnya

adalah sebagai sumber minyak pangan dan bahan dasar tepung maizena. Berbagai

produk turunan hasil jagung menjadi bahan baku berbagai produk industri. Secara

fisiologi, tanaman ini tergolong tanaman C4 sehingga sangat efisien

memanfaatkan sinar matahari. Dalam kajian agronomi, perilaku jagung yang

dramatis dan khas terhadap kekurangan atau keracunan unsur hara tertentu

menjadikan jagung sebagai tanaman percobaan fisiologi pemupukan yang

disukai.Jenis unggul pioneer P27 gajah ini memiliki tongkol jagung besar, seolah

seperti gajah, tahan terhadap cuaca ekstrem, dan tahan serangan hama jamur bule.

Hasil panen tanaman jagung ini bisa mencapai 8-10 ton per hektar. Masa

tanamnya lebih pendek, yaitu 95-100 hari (Kompas.com.2012)

Jagung Super Hibrida BISI-18 merupakan jagung hibrida silang tunggal (single

cross), yang baik sekali bila ditanam pada dataran rendah hingga dataran tinggi

sampai ketinggian 1.000 meter diatas permukaan laut. Salah satu keunggulan dari

jagung Super Hibrida BISI-18 ini muncul saat awal pertumbuhan tanaman, vigor

tanaman yang sangat kuat dan kecepatan pertumbuhan yang sangat baik, membuat

jagung Super hibrida BISI-18 menyenangkan dan menimbulkan optimisme pada

produksi yang tinggi. Ditambah dengan kondisi tanaman yang sangat seragam

akan semakin melegakan. Tinggi tanaman jagung super hibrida BISI-18 mencapai

sekitar 230 cm, batang dan daun berwarna hijau gelap. Daun bertipe medium dan

tegak, sedangkan batang tanaman besar, kokoh dan tegak.

Page 8: Statistika 2015

2

Jagung super hibrida BISI-18 mempunyai ketahanan terhadap penyakit

penyakit karat daun (Puccinia sorghi) dan hawar daun (Helminthosporium

maydis). Bentuk malai bunga kompak dan agak tegak dengan warna malai

(anther) ungu kemerahan, warna sekam ungu kehijauan serta warna rambut juga

ungu kemerahan. Inilah salah satu keunggulan lain dari jagung super hibrida BISI-

18, karena kondisi tongkol yang relatif sama besar di setiap tanaman (seragam)

akan semakin meningkatkan produksi. Jagung super hibrida BISI-18 mempunyai

klobot yang menutupi tongkol dengan baik. Klobot yang menutupi tongkol jagung

dengan baik bermanfaat untuk menghindari tetesan air hujan yang masuk ke

dalam tongkol jagung yang dapat menyebabkan tumbuhnya jamur pada biji

jagung. Sehingga jagung ini bisa ditanam pada musim hujan maupun kemarau.

Jumlah lahan jagung di Kabupaten Garut setiap kecamatan berbeda. Berbeda

varietas berbeda juga jumlah lahannya. Jumlah lahan yang diketahui bisa menjadi

tolak ukur sebagai cocok atau tidaknya pertumbuhan jagung varietas Pioneer dan

Bisi. Dengan hal tersebut dapat diketahui jumlah lahan jagung varietas Pioneer

dan Bisi. Jumlah lahan jagung yang diketahui dapat disimpulkan bahwa lahan

tersebut cocok ditanami jagung varietas Pioneer dan Bisi. Dengan diketahuinya

jumlah lahan penyebaran jagung di setiap kecamatan dapat disimpulkan bahwa

kecamatan tersebut cocok untuk ditanami jagung. Baik varietas Pioneer maupun

Bisi. Sehingga dapat mendorong meningkatnya produksi jagung untuk Ketahanan

Pangan.

1.2. Identifikasi Masalah

Adapun rumusan masalah laporan akhir adalah sebagai berikut:

Bagaimana Statistik Deskriptif tentang varietas Pioneer?

Bagaimana Statistik Deskriptif tentang varietas Bisi?

Bagaimana Uji Z-Test mengenai varietas Jagung Pioneer dan Bisi terhadap

kecocokan lahan di kecamatan-kecamatan Kabupaten Garut?

Page 9: Statistika 2015

3

1.3. Maksud Dan Tujuan

Adapun maksud dan tujuan laporan akhir adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui statistic deskriptif tentang varietas Pioneer.

2. Untuk mengetahui statistic deskriptif tentang varietas Bisi.

3. Untuk mengetahui uji z-test varietas Pioneer dan Bisi teerhadap kecocokan

lahan di kecamatan-kecamatan Kabupaten Garut.

Page 10: Statistika 2015

4

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif lebih berhubungan dengan pengumpulan dan peringkasan

data, serta penyajian hasil peringkasan tersebut. Data statistic yang bisa diperoleh

adalah dari hasil sensus, survey atau pengamatan lainnya. Data tersebut harus

diringkas dengan baik dan teratur, baik dalam bentuk tabel atau presentasi grafis,

sebagai dasar untuk mengambil keputusan (statistic inferensia). Teknik yang biasa

digunakan dalam statistic deskriptif adalah (Wahid Erawan, et all. 2015) :

Distribusi Frekuensi

Presentasi grafis seperti histogram, pie chart, dan sebagainya

Mencari Central Tendency seperti Mean, Median, dan Modus

Cara melakukan analisis statistik deskriptif dengan Excel bisa dilakukan

dengan beberapa langkah yang sebenarnya siapa saja bisa melakukannya.

Beberapa langkah yang dapat dilakukan dalam standar proses analisis adalah

sebagai berikut:

Klik menu Data pada menu utama MS. Excel, dan klik menu Data Analysis

yang ada di grup Analysis.

Gambar 1 Kotak Dialog Data Analysis

Page 11: Statistika 2015

5

Dari serangkaian alat analisis statistic tersebut, sesuai dengan kebutuhan pada

kasus, pilih Descrptive Statistics, lalu tekan OK. Tampak gambar berikut :

Gambar 2 Kotak Dialog Deskriptive Statistics

Langkah-langkah pengisian :

1. Untuk Input Range dilakukan dengan mengklik icon yang terletak di

kanan kotak putih pada baris Input Range. Gerakan pointer mouse ke sel yang

dituju lalu lepaskan tombol mouse. Selanjutnya, tekan icon di kanan range

Deskriptive Statistics untuk kembali ke menu semula.

2. Untuk pengisian Grouped By, isi sesuai dengan default yang ada, taitu

Columns. Hal ini dikarenakan data diketik dalam bentuk kolom. Jika data

diketik dalam bentuk baris, maka pengisian Grouped By dilakukan dengan

memilih Rows.

3. Untuk kolom Label in First Row berguna untuk member keterangan judul label

pada output. Tandai jika pada saat pengisian Input Range, baris judul

diikutsertakan.

Page 12: Statistika 2015

6

4. Pengisian pilihan Output Option disesuaikan dengan penempatan hasil output

yang diinginkan. Output Range berarti hasil output ditempatkan pada sel yang

berada pada sheet yang sama. New Worksheet Ply arinya hasil output

ditempatkan pada sheet yang baru, sedangkan New Workbook artinya hasil

output ditempatkan pada file excel yang baru.

5. Mengisi kolom materi Summary Statistics, Confidence Level for Mean, Kth

Largest, Kth Smallest. Untuk keseragaman pilih semua option di atas dengan

mengklik kotak di sebelah kiri option tersebut. Jika semua perintah sudah terisi

dengan benar, tekan OK.

2.2. Histogram

Dalam statistik deskriptif penyajian data juga bisa dilakukan dalam bentuk

grafik yang menggunakan bagan batangan (bar chart). Penyajian dalam bentuk

gambar lebih memudahkan untuk pengambilan kesimpulan dengan cepat. Salah

satu bentuk penyajian data dengan bentuk gambar adalah bentuk Hitogram.

Dimana histogram bisa digunakan untuk menggambarkan data kuantitatif.

Langkah-langkah membuat histogram adalah sebagai berikut (Wahid Erawan,

2015) :

Membuat Bin Range

Karena akan membuat distribusi frekuensi, maka terlebih dahulu disusun kelas

interval, jumlah kelas, dan sebagainya, yang dalam Excel disebut BIN. Range

(Data Terbesar – Data Terkecil), Jumlah kelas (k= 1 +3.32 log n) dan Lebar

Interval (Range / Jumlah kelas).

Pilih menu Data, lalu buka pilihan Data Analysis pada menu tersebut. Tampak

serangkaian alat analisis statisik.

Dari serangkaian alat analisis statistik tersebut, pilih Histogram sesuai dengan

kebutuhan, kemudian tekan OK.

Page 13: Statistika 2015

7

Muncul kotak dialog seperti berikut.

Gambar 3 Kotak Dialog Histogram

Langkah Pengisian :

1. Untuk Input Range dilakukan dengan mengklik icon yang terletak di

kanan kotak putih pada baris Input Range.

2. Ulangi langkah diatas untuk baris Bin Range.

3. Untuk kolom Labels, tandai jika baris judul disertakan dalam Input Range.

4. Untuk keseragamanpada kolom Output Option pilih Option Range kemudian

klik icon , lalu tempatkan pointer pada sel yang masih kosong. Pilihan pada

output yang akan ditampilkan adalah Cumulative Percentage, dan Chart

Output. Tandai semua pilihan tersebut dengan mengklik kotak di sebelah kiri

masing-masing option, hingga muncul tanda √. Tekan OK, untuk melihat hasil

outputnya.

2.3. Statistik Inferensia Z-Test

Dalam melakukan uji hipotesis ada banyak asumsi yang menentukan seperti

apakah sampel yang diambil, apakah standar deviasi populasi diketahui, dan

sebagainya. Prosedur Uji Hipotesis (Wahid Erawan, 2015) :

Page 14: Statistika 2015

8

Menentukan H0 dan H1

H0 adalah null hypothesis dan H1alternative hypothesis. Antara H0 dan H1

selalu berlawanan.

Menentukan statistic tabel

o Tingkat kepercayaan. Untuk keseragaman dalam modul inferensia akan

dilakukan pada tingkat kepercayaan 95% atau tingkat signifikansi α = 5%.

o Derajat kebebasan (df). Ini sangat bervariasi tergantung pada metode yang

digunakan dan jumlah sampel yang diperoleh.

Menentukan statistik hitung

Nilai statistik hitung bergantung pada metode parametric yang digunakan.

Dalam praktek, justru nilaiu statistik hitung itulah yang didapat dengan bantuan

excel.

Mengambil keputusan

Keputusan terhadap hipotesis di atas ditentukan dengan membandingkan

statistik hitung dengan nilai kritis atau statistik tabel. Pada beberapa kasus, Excel

akan memberikan informasi mengenai statistik tabel.

Inferensia terhadap sebuah rata-rata populasi sampel besar. Dalam suatu kasus,

dimana jumlah sampel yang diambil cukup besar atau varians populasi diketahui,

maka biasa digunakan uji z. Yang dimaksud sampel besar adalah jumlah sampel

di atas 30.

Langkah-langkah perhitungan :

1. Mencari Varians Populasi

o Tempatkan pointer mouse di samping kanan data dan buat judul kolom

dengan nama “Varians Populasi”

o Kemudian buat 2 judul kolom baru di bawah Varians Populasi

o Menghitung varians populasi dengan rumus dari fungsi VARP yaitu

=VARP(number1,number2…) dimana number1,number2… merupakan range.

Page 15: Statistika 2015

9

2. Mencari Z-hitung

o Pilih menu Data, lalu buka pilihan Data Analysis…

o Tampak serangkaian alat statistik, kemudian pilih z-Test: Two Sample For

Means sesuai kebutuhan.

o Tekan OK.

o Tampak gambar kotak dialog dari z-Test ini adalah sebagai berikut:

Gambar 4 Kotak Dialog z-Test

Langkah pengisian :

1. Untuk Input Range dilakukan dengan mengklik icon yang terletak di

kanan kotak putih pada baris Input Range. Tekan Enter untuk kembali ke kotak

dialog z-test.

2. Ulangi cara tersebut untuk Range Variabel kedua.

3. Untuk pengisian kolom Hypotesized Mean Difference, atau perbedaan rata-rata

yang kita duga. Untuk keseragaman kita ketik “0”.

4. Kolom Labels tandai jika baris judul disertakan pada Input.

5. Kolom Alpha, untuk keseragaman ketik 0,05.

Page 16: Statistika 2015

10

6. Kolom Variabel 1 Varians (known) adalah hasil perhitungan varians populasi

untuk variabel 1.

7. Kolom Variabel 2 Varians (known) adalah hasil perhitungan varians populasi

untuk variabel 2.

8. Output Options akan ditempatkan pada worksheet yang sama. Untuk itu pilih

Output Range dengan mengklik sisis kiri pilihan tersebut. Kemudian dengan

cara yang sama seperti pada Input Range pilih sel untuk menempatkan output

hasil dari perhitungan.

9. Setelah semua dianggap benar, tekan OK.

Page 17: Statistika 2015

11

BAB III

PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

3.1. Pengumpulan Data

Pengumpulan Data Jumlah Lahan Penyebaran Jagung di tiap kecamatan-

kecamatan di Kabupaten Garut.

Tabel 1 Luas Penyebaran Jagung Varietas Pioneer dan Bisi

Luas Penyebaran

Jagung di

Kabupaten Garut

Varietas

Pioneer Bisi

44 155

95 223

300 700

0 0

287 664

139 323

10 45

49 194

191 762

47 188

140 560

36 146

0 0

26 102

0 29

27 106

26 103

54 189

85 338

39 135

154 540

0 0

Page 18: Statistika 2015

12

Luas Penyebaran

Jagung di

Kabupaten Garut

Varietas

234 818

0 0

0 30

20 40

116 406

174 610

50 175

0 0

120 419

129 457

500 1750

131 458

50 175

89 314

89 312

34 120

28 97

245 860

310 1085

369 1291

3.2. Pengolahan Data

3.2.1. Pengolahan Data Deskriptif Jagung Varietas Pioneer

Tabel 2. Luas Penyebaran Jagung Varietas Pioneer

Luas

Penyebaran

Jagung di

Kabupaten

Garut

Varietas

Pioneer

95

300

0

Page 19: Statistika 2015

13

Luas

Penyebaran

Jagung di

Kabupaten

Garut

Varietas

Pioneer

139

10

49

191

47

140

36

0

26

0

27

26

54

85

39

154

0

234

0

44

0

20

116

174

50

0

120

129

500

131

Page 20: Statistika 2015

14

Luas

Penyebaran

Jagung di

Kabupaten

Garut

Varietas

Pioneer

287

50

89

89

34

28

245

310

369

Tabel 3. Output hasil Pioneer

Pioneer

Mean 105.6428571

Standard Error 17.80031259

Median 52

Mode 0

Standard

Deviation 115.3592102

Sample Variance 13307.74739

Kurtosis 2.392140262

Skewness 1.561117469

Range 500

Minimum 0

Maximum 500

Sum 4437

Count 42

Largest(1) 500

Smallest(1)

Confidence

0

Level(95.0%) 35.94846016

Page 21: Statistika 2015

15

Gambar 5 Histogram Luas Penyebaran Jagung Pioneer

3.2.2. Pengolahan Data Deksriptif Jagung Varietas Bisi

Tabel 4 Luas Penyebaran Jagung Varietas Bisi

0,00%50,00%100,00%150,00%

0102030

77

156

234

312

390

469

Mo

re

Freq

uen

cy

BIN RANGE

Luas Penyebaran Jagung Pioneer

Frequency

Cumulative %

Luas Penyebaran

Jagung di

Kabupaten

Garut

Varietas

Bisi

223

700

0

664

323

45

194

762

188

560

146

0

102

Page 22: Statistika 2015

16

Luas

Penyebaran

Jagung di

Kabupaten

Garut

Varietas

Bisi

29

106

103

189

338

135

540

0

818

0

155

30

40

406

610

175

0

419

457

1750

458

175

314

312

120

97

860

1085

1291

Page 23: Statistika 2015

17

Tabel 5. Output Hasil Bisi Bisi

Mean 355.2142857

Standard Error 59.1397932

Median 191.5

Mode 0

Standard Deviation 383.2696647

Sample Variance 146895.6359

Kurtosis 3.513223171

Skewness 1.74360196

Range 1750

Minimum 0

Maximum 1750

Sum 14919

Count 42

Largest(1) 1750

Smallest(1) 0

Confidence

Level(95.0%) 119.435234

Gambar 6. Histogram Luas Penyebaran Jagung Bisi

0,00%

50,00%

100,00%

150,00%

05

10152025

273

547

821

1095

1369

1642

Mo

re

Freq

uen

cy

BIN RANGE

Luas Penyebaran Jagung Bisi

Frequency

Cumulative %

Page 24: Statistika 2015

18

3.2.3. Pengolahan Data Uji Z-Test

Tabel 6. Varians Populasi

VARIANS POPULASI

Pioneer Bisi

12990.89626 143398.1207

Tabel 7. Output Histogram z-Test

z-Test: Two Sample for Means

Varietas

Pioneer Bisi

Mean 105.6428571 355.2143

Known Variance 12990.89626 143398.1

Observations 42 42

Hypothesized Mean

Difference 0

z

-

4.089934805

P(Z<=z) one-tail 2.15747E-05

z Critical one-tail 1.644853627

P(Z<=z) two-tail 4.31494E-05

z Critical two-tail 1.959963985

Page 25: Statistika 2015

19

BAB IV

ANALISA HASIL

4.1. Analisis Hasil Statisik Deskriptif Pioneer

Dari tabel no 4 dapat dibuat analisis sebagai berikut :

Mean adalah sebesar 105.6428571. Hal ini berarti rata-rata luas penyebaran

jagung pioneer 105.6428571.

Median adalah sebesar 52. Hal ini berarti titik tengah luas penyebaran jagung

pioneer adalah 52.

Mode adalah 0. Hal ini menunjukan bahwa luas penyebaran jagung pioneer

dengan nilai 0 muncul lebih dari satu.

Standar Deviasi adalah sebesar 115.3592102. atau 115 setelah pembulatan.

Artinya kisaran luas penyebaran jagung pioneer berada pada : Mean ± Standar

Deviasi atau antara (105.6428571 – 115) sampai dengan (105.6428571 + 115).

Sampel Variance adalah sebesar 13307.74739. Hal ini berarti varians dari data

di atas adalah 13307.74739. Sampel Varians adalah kuadrat dari Standar

Deviasi.

Data Minimum adalah 0. Sedangkan Data Maksimum adalah 500. Ini berarti

luas penyebaran jagung pioneer terendah 0 dan luas penyebaran jagung pioneer

tertinggi yaitu 500.

Sum adalah 4437, yang berarti jumlah total nilai keseluruhan adalah 4437.

Count adalah 42, merupakan jumlah data.

Largest (1) adalah 500 merupakan data terbesar pertama dan Smallest (1)

sebesar 0 merupakan data terkecil.

Skewness atau tingkat kemencengan adalah sebesar 1.561117469 Angka tanpa

negative berarti distribusi data “menceng” ke kanan.

Kurtosis atau tingkat keruncingan sebesar 2.392140262.

Page 26: Statistika 2015

20

Standard Error adalah 17.80031259. Hal ini berarti penyimpangan dari rata-

rata sampel dari populasi adalah sebesar 17.80031259.

Confidence Level pada 95% adalah Sebesar 35.94846016. Ini berarti pada

tingkat kepercayaan 95%, rata-rata dari tinggi tanaman berada di antara :

(105.6428571 - 35.94846016) sampai (105.6428571 + 35.94846016).

4.2. Analisis Hasil Statistik Deskriptif Bisi

Dari tabel no 4 dapat dibuat analisis sebagai berikut :

Mean adalah sebesar 355.2142857. Hal ini berarti rata-rata luas penyebaran

jagung bisi 355.2142857.

Median adalah sebesar 191.5. Hal ini berarti titik tengah luas penyebaran

jagung bisi adalah 191.5.

Mode adalah 0. Hal ini menunjukan bahwa luas penyebaran jagung bisi dengan

nilai 0 muncul lebih dari satu.

Standar Deviasi adalah sebesar 383.2696647. atau 383 setelah pembulatan.

Artinya kisaran luas penyebaran jagung bisi berada pada : Mean ± Standar

Deviasi atau antara (355.2142857 – 383) sampai dengan (355.2142857 – 383).

Sampel Variance adalah sebesar 164895.6359. Hal ini berarti varians dari data

di atas adalah 164895.6359. Sampel Varians adalah kuadrat dari Standar

Deviasi.

Data Minimum adalah 0. Sedangkan Data Maksimum adalah 1750. Ini berarti

luas penyebaran jagung bisi terendah 0 dan luas penyebaran jagung bisi

tertinggi yaitu 1750.

Sum adalah 14919, yang berarti jumlah total nilai keseluruhan adalah 14919.

Count adalah 42, merupakan jumlah data.

Largest (1) adalah 1750 merupakan data terbesar pertama dan Smallest (1)

adalah 0 merupakan data terkecil.

Skewness atau tingkat kemencengan adalah sebesar 1.74360196 Angka tanpa

negative berarti distribusi data “menceng” ke kanan.

Kurtosis atau tingkat keruncingan sebesar 3.513223171.

Page 27: Statistika 2015

21

Standard Error adalah 59.1397932. Hal ini berarti penyimpangan dari rata-rata

sampel dari populasi adalah sebesar 59.1397932.

Confidence Level pada 95% adalah Sebesar 119.435234. Ini berarti pada

tingkat kepercayaan 95%, rata-rata dari tinggi tanaman berada di antara :

(355.2142857 – 119.435234) sampai (355.2142857 + 119.435234).

4.3. Analisis Uji Z-Test

1 Membuat Hipotesis

H0 : µ1 = µ2

Artinya, tidak ada perbedaan luas penyebaran jagung pada varietas Pioneer dan

Bisi

H1 : µ1 ≠ µ2

Artinya, ada perbedaan luas penyebaran jagung pada varietas Pioneer dan Bisi

2

Menentukan z tabel dan z hitung

z tabel -1,96

z hitung -4,0899

3

Kaidah Keputusan

Jika | z hitung | ≤ | z tabel |, maka H0 diterima.

Jika | z hitung | > | z tabel |, maka H0 ditolak.

4

Pengambilan Keputusan

H0 diterima

5

Kesimpulan

Artinya, tidak ada perbedaan luas penyebaran jagung pada varietas Pioneer dan

Bisi

Page 28: Statistika 2015

22

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

1. Setelah dilakukan uji statistik deskriptif pada luas penyebaran jagung varietas

pioneer didapat nilai rata-ratanya adalah 105.6428571, Titik tengahnya adalah

52, Data minimum nya adalah 0 dan data maksimumnya adalah 500, Nilai

keseluruhannya adalah 4437, jumlah datanya adalah 42.

2. Setelah dilakukan uji statistik deskriptif pada luas penyebaran jagung varietas

bisi didapat nilai rata-ratanya adalah 355.2142857, Titik tengahnya adalah

191.5, Data minimumnya adalah 0 dan data maksimumnya adalah 1750, Nilai

keseluruhannya adalah 14919, jumlah datanya adalah 42.

3. Analisis uji z-test terhadap luas penyebaran jagung varietas Pioneer dan Bisi

didapat bahwa nilai z hitung nya adalah -4.0899 dan nilai z tabel nya adalah -

1.96 dengan kaidah keputusan jika z hitung > z tabel maka H0 ditolak. Jadi

dapat ditari keputusan bahwa H0 diterima. Kesimpulan nya bahwa tidak ada

perbedaan luas penyebaran jagung pada varietas Pioneer dan Bisi.

5.2. Saran

Penulis berharap luas penyebaran jagung varietas Pioneer dan Bisi dapat terus

ditingkatkan dari tahun ke tahun di kabupaten garut. Karena varietas Pioneer dan

Bisi ini merupakan benih unggul. Dengan diketahuinya luas penyebaran jagung

maka dapat diketahui pula produksi jagung tersebut.

Page 29: Statistika 2015

23

DAFTAR PUSTAKA

Wahid Erawan, SP., MP. Hedi Cupiadi, SE., M.Si. Husni Muharam, SE. Wufron,

SE. 2015. Aplikasi EXCEL dalam Statistika. Laboratorium Komputer

Fakultas Pertanian Universitas Garut.

Wahyu Herdianto. 2014. Laporan Inventarisasi Luas Penyebaran Varietas

Jagung. Balai Pengawas Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan

Hortikultura.

Kompas.com. 2012. Jagung Hibrida P27 Gajah Diperkenalkan.

http://regional.kompas.com/read/2012/05/23/21590282/Jagung.Hibrida.P

27.Gajah.Diperkenalkan. Diakses pada hari Selasa tanggal 16 Juni 2015.

Ziemen Agrobisnis. 2011. Jagung Super Hibrida.

http://www.ziemensagrobisnis.jigsy.com/jagung-super-hibrida. Diakses pada hari Selasa tanggal 16 Juni 2015.

Page 30: Statistika 2015

Garut, 28 – 11 – 2014

Pengawas Benih Tanaman Penyelia,

Wahyu Herdianto, sp

NIP. 19600303 198303 1025

LAPORAN INVENTARISASI LUAS PENYEBARAN VARIETAS JAGUNG

DIKABUPATEN GARUT

T. TANAM BULAN :NOVEMBER 2014

No Kecamatan VARIETAS

KET. Pioneer Bisi NK-11 Arjuna Bisma Lokal

1 Cisewu 95 223

2 Caringin 300 700

3 Talegong 0 0

4 Bungbulang 287 664 42

5 Mekar Mukti 139 323

6 Pakenjeng 10 45 31

7 Pamulihan 49 194 13

8 Cikelet 191 762 105 200 290

9 Pameungpeuk 47 188

10 Cibalong 140 560

11 Cisompet 36 146

12 Singajaya 0 0

13 Cihurip 26 102 13

14 Pendeuy 0 29

15 Cikajang 27 106 12

16 Banjarwangi 26 103

17 Cisewu 54 189 22 35 17

18 Bayongbong 85 338 15

19 Cigedug 39 135 19

20 Cisurupan 154 540 90

21 Sukaresmi 0 0 - 44

22 Samarang 234 818 73 -

23 Pasir Wangi 0 0 32

24 Tarogong Kaler 44 155

25 Tarogong Kidul 0 30

26 Garut Kota 20 40

27 Karangpawitan 116 406 30

28 Wanaraja 174 610

29 Pangatikan 50 175

30 Sucinaraja 0 0 54

31 Sukawening 120 419 6

32 Karang Tengah 129 457 49 8

33 Banyuresmi 500 1750

34 Leles 131 458

35 Leuwigoong 50 175

36 Kadungora 89 314

37 Cibiuk 89 312

38 Cibatu 34 120

39 Kersamanah 28 97

40 Malangbong 245 860

41 Limbangan 310 1085 153

42 Selaawi 369 1291

J U M L A H 667 235 281 130