STATDA Jayawijaya 2010

27
Statistik Daerah Kabupaten Jayawijaya 2010

Transcript of STATDA Jayawijaya 2010

  • Statistik Daerah

    Kabupaten Jayawijaya

    2010

  • STATISTIK DAERAH KABUPATEN JAYAWIJAYA 2010 ISSN : No. Publikasi : Katalog BPS : 6340.9402 Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman : halaman Naskah : Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik Kabupaten Jayawijaya Gambar Kulit : Bidang Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik Kabupaten Jayawijaya Diterbitkan Oleh : Badan Pusat Statistik Kabupaten Jayawijaya Dicetak Oleh : Boleh dikutip dengan menyebutkan sumbernya

  • Kata Sambutan

    Untuk mewujudkan visi badan pusat statistik (BPS) sebagai pelopor

    data statistik terpercaya untuk semua, BPS terus melakukan inovasi dan

    pengembangan kegiatan perstatistikan serta penyebarluasan informasi baik

    di pusat maupun di daerah. Salah satu upaya yang dilakukan di daerah

    adalah menyusun publikasi yang menyajikan indicator-indikator terpilih

    yang dapat menggambarkan secara ringkas dan menyeluruh tentang

    kondisi daerah. Publikasi ini diharapkan dapat membantu para pengambil

    kebijakan dan para pengguna data lainnya dalam memahami kondisi umum

    wilayahnya.

    Oleh karena itu saya menyambut baik penerbitan publikasi Statistik Daerah Kabupaten

    Jayawijaya 2010 yang diterbitkan oleh BPS Kabupaten Jayawijaya. Saya harapkan, publikasi ini

    mampu memenuhi harapan pemerintah daerah dan masyarakat pada umumnya akan kebutuhan data

    dan informasi stattistik dan dapat digunakan sebagai dasar perencanaan, monitoring dan evaluasi

    tentang perkembangan pembangunan di berberbagai sekor di Jayawijaya.

    Semoga publikasi ini bermanfaat dan Allah SWT senantiasa meridhoi usaha kita.

    Kepala Badan Pusat Statistik

    Dr. Rusman Heriawan N

    I

    P

    .

    1

    Kata Pengantar

    Statistik Daerah Kabupaten Jayawijaya 2010 iii

  • Kata Pengantar

    Publikasi Statistik Daerah Kabupaten Jayawijaya 2010 diterbitkan oleh

    Badan Pusat Statistik Kabupaten Jayawijaya berisi berbagai data dan informasi

    terpilih seputar Jayawijaya yang dianalisis secara sederhana untuk membantu

    pengguna data memahami perkembangan pembangunan serta potensi yang ada

    di Jawa Tengah.

    Publikasi Statistik Daerah Kabupaten Jayawijaya 2010 diterbitkan

    untuk melengkapi publikasi-publikasi statistik yang sudah terbit secara rutin

    setiap tahun. Berbeda dengan publikasi-publikasi statistik yang sudah ada,

    publikasi ini lebih menekankan pada analisis.

    Materi yang disajikan dalam Statistik Daerah Kabupaten Jayawijaya 2010

    memuat berbagai informasi/indikator terpilih yang terkait dengan pembangunan di

    berbagai sector di Jayawijaya dan diharapkan dapat menjadi bahan rujukan/kajian dalam perencanaan dan

    evaluasi kegiatan pembangunan.

    Kritik dan saran yang konstruktif berbagai pihak kami harapkan untuk penyempunaan penerbitan

    mendatang. Semoga publikasi ini mampu memenuhi tuntutan kebutuhan data statistik, baik oleh

    instansi/dinas pemerintah, swasta, kalangan akademisi maupun masyarakat luas.

    Kepala Badan Pusat Statistik Kabupaten Jayawijaya

    Ir. Trisno L. Tamanampo NIP. 196405111994011001

    N

    I

    P

    .

    1

    iv Statistik Daerah Kabupaten Jayawijaya 2010

  • DAFTAR ISI

    1. Geografi dan Iklim 1 10. Industri Pengolahan 15

    2. Pemerintahan 3 11. Hotel dan Pariwisata 16

    3. Penduduk 5 12. Transportasi dan Komunikasi 17

    4. Ketenagakerjaan 6 13. Perbankan dan Investasi 18

    5. Pendidikan 7 14. Harga-Harga 19

    6. Kesehatan 9 15. Perdagangan 20

    7. Perumahan 11 16. Pendapatan Regional 21

    8. Pembangunan Manusia 12 17. Perbandingan Regional 22

    9. Pertanian 13 Lampiran 23

    Statistik Daerah Kabupaten Jayawijaya 2010 v

  • Kabupaten Jayawijaya terletak di hamparan

    Lembah Baliem, sebuah lembah aluvial yang

    terbentang pada areal ketinggian 1.500 2.000 m

    di atas permukaan laut. Letak astronomisnya

    antara 138030 sampai 139

    040 Bujur Timur dan

    3045 sampai 4

    020 Lintang Selatan.

    Secara geografis, Jayawijaya berbatasan

    dengan Kabupaten Mamberamo Tengah, Yalimo

    dan Tolikara di sebelah utara, sebelah selatan

    berbatasan dengan Kabupaten Nduga dan

    Yahukimo, sebelah barat dengan Kabupaten

    Nduga dan Lanny Jaya, sedangkan sebelah timur

    berbatasan dengan Kabupaten Yahukimo dan

    Yalimo.

    Kabupaten Jayawijaya yang beribu kota di

    Wamena, memiliki luas wilayah sebesar 8.496 Km2

    atau 3,65 persen dari luas Papua. Jayawijaya

    terbagi menjadi 11 distrik dengan 1 kelurahan dan

    116 desa. Distrik Kurulu merupakan distrik yang

    terluas (15,54 persen) diantara 11 distrik yang ada.

    Distrik Bolakme, Wollo, dan Yalengga

    merupakan distrik yang paling jauh dari ibu kota

    kabupaten. Sedangkan distrik yang terdekat

    adalah Distrik Asolokobal dan Pelebaga.

    *** Tahukah Anda ?

    Lembah Baliem dikelilingi oleh Pegunungan

    Jayawijaya, terkenal karena puncak-puncak salju

    abadinya, antara lain: Puncak Trikora (4.750 m),

    Puncak Mandala (4.700 m) dan Puncak Yamin

    (4.595 m). Pegunungan ini amat menarik

    wisatawan dan peneliti Ilmu Pengetahuan Alam

    karena puncaknya yang selalu ditutupi salju

    walaupun berada di kawasan tropis.

    Peta Kabupaten Jayawijaya Dan Pemekarannya

    Sumber : BPS Propinsi Papua

    Lanny Jaya

    Nduga

    Jayawijaya

    Mamberamo Tengah

    Yalimo

    Luas Wilayah Kabupaten Jayawijaya Menurut Kecamatan 2009

    11.83%

    9.16%

    9.02%

    7.67%

    7.73%7.87%

    7.62%

    15.54%

    8.44%

    7.42%7.71%

    Wamena Asolokobal Walelagama Hubikosi Pelebaga Asologaima Musatfak Kurulu Bolakme Wollo Yalengga

    Sumber : Jayawijaya Dalam Angka 2010

    Statistik Daerah Kabupaten Jayawijaya 2010 1

    Luas wilayah Jayawijaya semakin berkurang

    Jayawijaya yang semula memiliki luas 52.916 km2 , kini luasnya menjadi 8.496 km

    2

    setelah mengalami dua kali pemekaran

  • Banyaknya Curah Hujan di Kabupaten Jayawijaya 2009 (mm3)

    191.7

    320.9 318.1

    243.9

    160 144.3

    209

    122.7

    185.2219.4

    167.9

    175.1

    0

    50

    100

    150

    200

    250

    300

    350

    Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Ags Sep Okt Nov Des

    Cura

    h H

    uja

    n

    Bulan

    Sumber : Jayawijaya Dalam Angka 2010

    2 Statistik Daerah Kabupaten Jayawijaya 2010

    Suhu Udara dan Kelembaban Udara Jayawijaya dan Sekitarnya Tahun 2009

    Bulan

    Dalam Derajat Celcius (C)

    Suhu Udara Kelembaban

    Udara Mak Min

    J a n u a r i 27,0 14,7 77

    P e b r u a r i 25,4 15,3 81

    M a r e t 26,5 15,2 80

    A p r i l 25,9 14,7 79

    M e i 27,1 14,4 77

    J u n i 24,7 14,2 80

    J u l i 24,6 14,9 83

    A g u s t u s 26,0 14,5 77

    S e p t e m b e r 24,9 14,1 78

    O k t o b e r 26,2 14,9 77

    N o p e m b e r 27,0 15,4 77

    D e s e m b e r 26,8 14,7 78

    J umlah 312,1 177,0 944

    Rata-rata 26,0 14,8 79

    Sumber : Jayawijaya Dalam Angka 2010

    Ketinggian suatu tempat dari permukaan

    laut berpengaruh terhadap suhu udara di tempat

    tersebut. Pada tahun 2009, suhu udara rata-rata

    Jayawijaya berkisar antara 14 0C sampai 27

    0C.

    Suhu udara maksimum terjadi di stasiun Dok II

    Jayapura (31,9 0C), sedangkan suhu udara

    minimum terjadi di stasiun Wamena (14,8 0C).

    Berdasarkan data dari Balai Meteorologi,

    Klimatologi dan Geofisika Provinsi Papua,

    Jayawijaya memiliki kelembaban udara dan

    tekanan udara terendah di Papua. Kelembaban

    udara di Jayawijaya sebesar 76,7 persen dan

    tekanan udara sebesar 834,9 mb.

    Curah hujan dipengaruhi oleh berbagai

    faktor, diantaranya adalah iklim, keadaan geografi

    dan pertemuan arus udara. Jayawijaya beriklim

    tropis basah. Rata-rata curah hujan di Kabupaten

    Jayawijaya selama tahun 2009 mencapai 204,99

    mm, dimana curah hujan tertinggi terjadi pada

    Februari (320,9 mm) dan terendah pada Agustus

    (122,7 mm). Musim kemarau dan musim

    penghujan sulit dibedakan. Rata-rata hari hujan di

    Kabupaten Jayawijaya adalah sebanyak 23 hari.

    Jumlah hari hujan terbanyak terjadi pada Maret (29

    hari) sedangkan terendah pada Mei dan Agustus

    (19 hari).

    Jayawijaya berada di Pengunungan Tengah Papua

    Jayawijaya terletak pada ketinggian 1.500 2.000 m di atas permukaan laut sehingga suhu minimalnya mencapai 14

    0 C

  • Sejak diberlakukannya otonomi daerah,

    Kabupaten Jayawijaya telah mengalami dua kali

    pemekaran. Pemekaran Kabupaten dilakukan

    mulai 2002 melalui Undang-Undang Nomor 26

    Tahun 2002 dengan membentuk tiga kabupaten

    baru yaitu Kabupaten Tolikara, Kabupaten

    Pegunungan Bintang, dan Kabupaten Yahukimo.

    Pemekaran kabupaten kedua adalah pada

    2008, yaitu pemekaran dari wilayah Kabupaten

    Jayawijaya dan sebagian wilayah kabupaten

    pemekaran pertama. Pemekaran empat kabupaten

    baru yang diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri

    RI pada tanggal 12 Juni 2008 di Wamena.

    Keempat kabupaten tersebut antara lain

    Kabupaten Mamberamo Tengah, Yalimo, Lanny

    Jaya, dan Nduga.

    *** Tahukah Anda ?

    Satu dari 30 orang anggota DPRD Kabupaten

    Jayawijaya adalah wanita.

    Program respek merupakan program

    pembangunan dari masyarakat untuk masyarakat

    yang telah berjalan sejak tahun 2007 dan 2008

    dimana dalam pelaksanaannya cukup membawa

    perkembangan bagi masyarakat, mulai dari proses

    perencanaan sampai pada pelaksanaannya

    dilakukan oleh masyarakat sendiri.

    Melalui program respek masyarakat telah

    melaksanakan kegiatan berupa peternakan kelinci,

    ikan, ayam, babi serta pembangunan

    polindes/pustu, pengadaan obat-obatan, bantuan

    studi, pembangunan jalan antar kampung dan

    kegiatan lainnya.

    Nama Distrik, Ibu Kota Distrik dan Jumlah Desa di Kabupaten Jayawijaya Tahun 2009

    Kecamatan Ibu Kota Jumlah

    Jumlah Kel Desa

    Wamena Wamena 1 13 14

    Asolokobal Asolokobal - 9 9

    Walelagama Walelagama - 8 8

    Hubikosi Hubikosi - 5 5

    Pelebaga Wililimo - 12 12

    Asologaima Kimbim - 20 20

    Musatfak Temia - 4 4

    Kurulu Yiwika - 17 17

    Bolakme Bolakme - 15 15

    Wollo Wollo - 8 8

    Yalengga Wananuk - 5 5

    Total 1 116 117

    Sumber : Jayawijaya Dalam Angka 2010

    *** Tahukah Anda ?

    Pada tahun 2009 telah disalurkan dana block

    grand sebesar Rp. 11.700.000.000 dengan

    sasaran 11 distrik, 116 kampung dan 1 kelurahan

    serta dana operasional kegiatan distrik melalui

    dana BLM pusat sebesar Rp. 3.300.000.000

    dimana setiap distrik menerima Rp. 300 juta.

    Pada tahun 2010 melalui PNPM mandiri respek

    dengan sasaran pada 11 distrik, 116 kampung dan

    1 kelurahan sebesar Rp. 22.400.000.000,

    sedangkan dana block grand kampung melalui

    APBD provnsi Papua saat ini masih dalam

    penyusunan.

    Statistik Daerah Kabupaten Jayawijaya 2010 3

    Jayawijaya telah mengalami dua kali pemekaran

    Tahun 2002 terbentuk tiga kabupaten baru, selanjutnya tahun 2008 Jayawijaya dan sebagian wilayah kabupaten baru dimekarkan kembali menjadi empat

    kabupaten baru

  • Jumlah PNS Kabupaten Jayawijaya Menurut Golongan Tahun 2008

    0 200 400 600

    IV/e

    IV/d

    IV/c

    IV/b

    IV/a

    III/d

    III/c

    III/b

    III/a

    II/d

    II/c

    II/b

    II/a

    I/d

    I/c

    I/b

    I/a

    0

    2

    21

    135

    260

    244

    255

    98

    412

    218

    369

    283

    531

    50

    53

    8

    19

    Jumlah PNS

    Go

    lon

    ga

    n

    Sumber : Jayawijaya Dalam Angka 2010

    Pendapatan Daerah Kabupaten Jayawijaya

    Tahun 2009

    Anggaran (Miliar Rp) 2009

    Pendapatan daerah 421.490,283

    1 PAD 19.427,629

    2 Dana Perimbangan 282.669,747

    3 Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah

    119.392,907

    Sumber : Jayawijaya Dalam Angka 2010

    Jumlah Pegawai Negeri Sipil di Kabupaten

    Jayawijaya tahun 2008 ada sebanyak 2.958 orang

    yang sebagian besar berada pada golongan II/a

    atau Pengatur Muda (531 orang).

    Secara umum Pendapatan Daerah

    Pemerintah Kabupaten Jayawijaya terus

    mengalami peningkatan dari tahun ke tahun,

    namun peningkatan tersebut masih didominasi

    oleh penerimaan dana-dana perimbangan dan

    bagi hasil dari pusat, sehingga PAD yang

    diharapkan sebagai salah satu sumber

    pendapatan dalam mendukung tercapainya

    kemandirian dalam pelaksanaan tugas

    pemerintahan, pembangunan dan pelayanan

    publik peranannya masih sangat kecil.

    Rendahnya kontribusi PAD dalam total

    pendapatan daerah Kabupaten Jayawijaya

    disebabkan masih rendahnya kesadaran

    masyarakat dalam memberikan kontribusi sebagai

    objek pajak maupun objek retribusi namun di sisi

    lain, rendahnya kemampuan dan sarana

    pendukung aparatur dalam menjalankan tugas

    serta lemahnya sistem dan regulasi pendapatan

    juga menjadi kendalal peningkatan PAD. Ke depan

    diharapkan akan terjadi peningkatan pendapatan

    daerak khususnya PAD secara signifikan namun

    tidak menambah beban masyarakat.

    Pada tahun 2009, Kabupaten Jayawijaya

    menerima Dana Alokasi Umum dari APBN sebesar

    Rp 161 milyar dan Dana Alokasi Khusus sebesar

    Rp 78.421.000.000,00.

    *** Tahukah Anda ?

    Ide pemekaran Propinsi Papua atau Iran Jaya

    sebenarnya bukan hal yang baru sebab sejak

    1980 an sudah mulai dicanangkan dengan alasan

    wilayahnya terlalu luas serta isolasi geografis yang

    sulit sehingga mempengaruhi sarana transportasi.

    4 Statistik Daerah Kabupaten Jayawijaya 2010

    Kontribusi PAD masih rendah

    Pendapatan Daerah Jayawijaya masih didominasi oleh penerimaan dana-dana

    perimbangan dan bagi hasil dari pusat.

  • Komposisi penduduk Jayawijaya

    didominasi oleh penduduk muda/dewasa. Jumlah

    penduduk Kabupaten Jayawijaya berdasarkan

    proyeksi adalah 118.799 jiwa yang terdiri atas

    59.971 laki-laki dan 58.828 perempuan. Dari

    keseluruhan distrik yang ada, Distrik Wamena

    merupakan distrik dengan jumlah penduduk

    terbanyak yakni mencapai 38.361 jiwa. Sementara

    itu, jumlah penduduk terkecil berada di Distrik

    Yalengga dengan jumlah penduduk sekitar 1.866

    jiwa.

    Tingkat kepadatan penduduk Jayawijaya

    adalah sebesar 13,98 jiwa/km2. Ini berarti bahwa

    setiap 1 km2 dihuni sekitar 14 jiwa penduduk.

    Sebagai ibu kota kabupaten, Distrik Wamena

    memiliki jumlah penduduk terpadat jika

    dibandingkan dengan distrik lain yakni sebanyak

    38,17 jiwa/km2, sedangkan kepadatan terendah

    adalah Distrik Yalengga yakni sebesar 3,74

    jiwa/km2.

    Secara umum jumlah penduduk

    perempuan lebih kecil dibandingkan jumlah

    penduduk laki-laki. Hal ini ditunjukan oleh sex ratio

    yang nilainya lebih dari 100.

    *** Tahukah Anda ?

    Penduduk asli yang mendiami Kabupaten

    Jayawijaya adalah Suku Dani, Kimyal dan Suku

    Jali. Sebelum tahun 1954, penduduk Kabupaten

    Jayawijaya merupakan masyarakat yang homogen

    dan hidup berkelompok menurut wilayah adat,

    sosial dan konfederasi suku masing-masing.

    Namun, saat ini penduduk Jayawijaya sudah

    heterogen yang datang dari berbagai daerah di

    Indonesia dengan latar belakang sosial budaya

    beragam.

    Piramida Penduduk Jayawijaya

    Tahun 2009

    Sumber : Jayawijaya Dalam Angka 2010

    Jumlah Penduduk, Sex Ratio, dan Kepadatan Penduduk Kabupaten Jayawijaya Tahun 2009

    Kecamatan Penduduk Sex

    Ratio Kepadatan Penduduk

    Wamena 38.361 109,59 38,17

    Asolokobal 10.555 118,21 13,57

    Walelagama 8.072 108,41 10,54

    Hubikosi 9.229 96,82 14,15

    Pelebaga 5.748 97,07 8,75

    Asologaima 14.434 93,77 21,58

    Musatfak 5.967 94,05 9,22

    Kurulu 13.723 89,05 10,40

    Bolakme 5.298 96,26 7,39

    Wollo 5.547 108,57 8,80

    Yalengga 1.866 86,31 2,85

    Jumlah 118.799 101,94 13,98

    Sumber : Jayawijaya Dalam Angka 2010

    8000 6000 4000 2000 0 2000 4000 6000 8000

    0 - 4

    5 - 9

    10 - 14

    15 - 19

    20 - 24

    25 - 29

    30 - 34

    35 - 39

    40 - 44

    45 - 49

    50 - 54

    55 - 59

    60 - 64

    65 - 69

    70 +laki-laki perempuan

    Statistik Daerah Kabupaten Jayawijaya 2010 5

    Jayawijaya didominasi penduduk muda

    Jumlah penduduk Kabupaten Jayawijaya berdasarkan proyeksi adalah 118.799

    jiwa yang terdiri atas 59.971 laki-laki dan 58.828 perempuan.

  • Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Dan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)

    Di Kabupaten Jayawijaya Tahun 2009

    Tahun TPAK TPT

    2007 89,99 2,75

    2008 95,20 2,55

    2009 95,50 1,24

    Sumber : Jayawijaya Dalam Angka 2010

    Pencari Kerja Menurut Tingkat Pendidikan Kabupaten Jayawijaya Tahun 2009

    Tingkat Pendidikan

    Terdaftar

    tahun ini

    Ditempatkan

    tahun ini

    Dihapuskan

    tahun ini

    Tdk/Belum Tamat SD

    - - -

    Sekolah Dasar

    9 - -

    SMTP

    Umum 31 - -

    SMTP Kejuruan

    - - -

    SMTA

    Umum 411 - -

    SMTA Kejuruan

    182 - -

    Diploma I 4 - -

    Diploma II 40 - -

    Diploma III 152 - -

    Diploma

    IV/S1 480 - -

    S2/S3 3 - -

    Jumlah 1.312 - -

    Sumber : Jayawijaya Dalam Angka 2010

    Angka Partisipasi Angkatan Kerja (APAK)

    adalah bagian dari penduduk usia kerja, 15 tahun

    keatas yang mempunyai pekerjaan selama

    seminggu yang lalu, baik yang bekerja maupun

    yang sementara tidak bekerja karena suatu sebab

    seperti menunggu panenan atau cuti. Di samping

    itu, mereka yang tidak mempunyai pekerjaan tetapi

    sedang mencari pekerjaan juga termasuk dalam

    kelompok angkatan kerja.

    Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)

    Kabupaten Jayawijaya cenderung mengalami

    peningkatan dari 89,99 persen pada tahun 2007

    menjadi sebesar 95,5 persen pada tahun 2009.

    Hal ini menunjukkan bahwa semakin besar bagian

    dari penduduk usia kerja yang bekerja dan

    mencari kerja.

    *** Tahukah Anda ?

    62,5 persen pencari kerja di Jayawijaya

    merupakan putera daerah.

    Pengangguran terbuka merupakan bagian

    dari angkatan kerja yang tidak bekerja atau

    sedang mencari pekerjaan (baik bagi mereka yang

    belum pernah bekerja sama sekali maupun yang

    sudah penah berkerja), atau sedang

    mempersiapkan suatu usaha, mereka yang tidak

    mencari pekerjaan karena merasa tidak mungkin

    untuk mendapatkan pekerjaan dan mereka yang

    sudah memiliki pekerjaan tetapi belum mulai

    bekerja.

    Kabupaten Jayawijaya memiliki angka

    TPT yang semakin menurun. Dengan demikian

    dapat diartikan bahwa semakin rendah angka

    pengangguran terbuka maka semakin stabil

    kondisi sosial dalam masyarakat.

    6 Statistik Daerah Kabupaten Jayawijaya 2010

    Tingkat pengangguran Jayawijaya menurun

    Selama tiga tahun terakhir tingkat pengangguran Jayawijaya semakin menurun,

    dari 2,75 persen pada tahun 2007 menjadi 1,24 persen pada tahun 2009.

  • Pada tahun 2008, penduduk usia 15 tahun

    ke atas di Kabupaten Jayawijaya yang dapat

    membaca dan menulis baru sebesar 51,63 persen.

    Dengan kata lain, masih banyak penduduk di

    Kabupaten Jayawijaya yang masih buta huruf

    (48,37 persen) dan belum menikmati pendidikan

    dengan baik. Pemerintah Kabupaten Jayawijaya

    harus tetap memberikan prioritas dan pemantauan

    secara terus menerus akan program

    pemberantasan buta huruf.

    Angka Rata-rata Lama Sekolah di

    Kabupaten Jayawijaya tahun 2008 sebesar 3,77

    tahun. Dengan kata lain rata-rata penduduk di

    Kabupaten Jayawijaya baru mengenyam

    pendidikan hingga kelas 3 SD atau belum bisa

    menikmati program wajib belajar (WAJAR) 9

    tahun. Jika kondisi ini tidak segera disikapi oleh

    pemerintah daerah, terutama dinas terkait maka

    program wajib belajar selama 9 tahun dapat

    tercapai dalam kurun waktu yang cukup lama.

    *** Tahukah Anda ?

    Pendidikan dasar 9 tahun bertujuan untuk

    memberikan kemampuan belajar minimal

    (minimum learning capacity). Angka Partisipasi

    Sekolah (APS) menggambarkan banyak penduduk

    usia pendidikan yang sedang bersekolah. Sebagai

    standar program wajib belajar dikatakan berhasil

    jika nilai APS SD (umur 7-12) > 95 persen dan

    APS SLTP (umur 13-15) > 70 persen. APS SD dan

    SLTP Aceh Besar telah mencapai/melewati

    standar program nasional.

    Jumlah Sekolah, Murid, dan Guru Kabupaten Jayawijaya Tahun 2009

    105

    25

    12

    5

    18956

    6090

    3647

    1954

    776

    187

    99

    22

    0 5000 10000 15000 20000

    SD

    SMP

    SMA

    SMK

    Guru Murid Sekolah

    Sumber : Jayawijaya Dalam Angka 2010

    Indikator Pendidikan Jayawijaya

    Uraian 2006 2007 2008

    Angka Melek Huruf 47,21 47,21 51,63

    Rata-Rata Lama Sekolah 2,85 3,38 3,77

    Angka Partisipasi Sekolah

    SD (umur 7-12) 63,74

    SMP(umur 13-15) 60,56

    SMA (umur 16-18) 34,87

    Sumber : Susenas 2008

    Statistik Daerah Kabupaten Jayawijaya 2010 7

    Penduduk rata-rata baru menyeleSaikan pendidikan kelas 3 SD

    Rata-rata lama sekolah di Jayawijaya terlihat masih rendah yaitu hanya sekitar 3

    tahun. Artinya secara rata-rata penduduk Jayawijaya hanya menyelesaikan

    pendidikan sampai dengan jenjang pendidikan kelas 3 SD

  • Angka Partisipasi Murni (APM) menurut Jenjang Pendidikan dan Jenis Kelamin

    Kabupaten Jayawijaya Tahun 2008

    Jenis Kelamin

    Angka Partipasi Murni (APM)

    SD SMP SMA

    Laki-Laki 67,11 45,22 23,85

    Perempuan 59,74 33,86 25,36

    Total 63,74 40,15 24,56

    Sumber : Susenas 2008

    Rasio Murid Terhadap Guru di Kabupaten Jayawijaya Tahun 2009

    0

    10

    20

    30

    40

    50

    60

    70

    80

    90

    SD SMP SMA SMK

    24.43

    32.5736.47

    88.82

    Jenis Sekolah

    Sumber : Jayawijaya Dalam Angka 2010

    Angka partisipasi murni (APM) digunakan

    untuk melihat penduduk usia sekolah yang dapat

    bersekolah tepat waktu. Semakin tinggi APM

    menunjukkan semakin banyak anak yang

    menikmati pendidikan. Tinggi rendahnya

    partisipasi sekolah secara langsung dipengaruhi

    oleh kebijakan pemerintah, ketersediaan tenaga

    pengajar, kesadaran orang tua untuk

    menyekolahkan anak, keinginan anak untuk

    belajar, dan faktor budaya setempat. Sedangkan

    pengaruh tidak langsung antara lain faktor

    ekonomi, tingkat pengetahuan dan pendidikan

    orang tua, kegiatan anak mencari uang sebelum

    waktunya serta pengaruh lingkungan fisik.

    Secara umum, APM SMP pada tahun

    2008 sebesar 40,15 persen. Ini menunjukkan

    bahwa pada tahun 2008, hanya 40,15 persen

    penduduk usia 7-12 tahun yang terserap sebagai

    murid SMP/sederajat dan sisanya bisa terserap

    dijenjang SD, SMA atau bahkan tidak sekolah lagi.

    Rasio murid terhadap guru pada jenjang

    SD sebesar 22,85, artinya, rata-rata satu orang

    guru mengajar 23 siswa. Sedangkan ratio murid

    terhadap guru di tingkat SMP sebesar 32,57,

    tingkat SMA sebesar 36,47, dan tingkat SMK

    sebesar 88,82. Hal ini menunjukkan bahwa

    semakin tinggi jenjang pendidikan semakin banyak

    guru yang dibutuhkan. Pada jenjang pendidikan

    SMK tampak masih kekurangan tenaga pengajar

    karena rata-rata satu orang guru di SMK mengajar

    sebanyak 89 siswa.

    8 Statistik Daerah Kabupaten Jayawijaya 2010

    Tenaga pengajar masih sangat dibutuhkan

    Rasio murid terhadap guru pada jenjang pendidikan SMK mencapai 88,82 persen

    sehingga dapat diartikan rata-rata satu orang guru mengajar 88 siswa.

  • Angka Harapan Hidup (AHH) Kabupaten

    Jayawijaya tahun 2009 sebesar 66,24 tahun,

    artinya secara rata-rata penduduk Kabupaten

    Jayawijaya akan bertahan hidup sampai dengan

    usia 66,24 tahun. Fenomena ini mengindikasikan

    bahwa kemampuan penduduk Kabupaten

    Jayawijaya untuk hidup lebih lama dan hidup sehat

    termasuk katagori sedang, dimana standar

    harapan hidup paling tinggi adalah 85 tahun. Untuk

    itu sarana, prasarana serta pelayanan kesehatan

    di Kabupaten Jayawijaya diharapkan lebih

    ditingkatkan sehingga kualitas penduduknya

    semakin baik.

    Walaupun AHH terjadi peningkatan

    dibanding tahun sebelumnya, namun AHH

    Kabupaten Jayawijaya masih lebih rendah

    dibanding AHH keseluruhan Kabupaten/Kota di

    Provinsi Papua yang mencapai 68.35. Salah

    satu faktor yang mempengaruhi masih rendahnya

    AHH di Kabupaten Jayawijaya adalah belum

    meningkatnya kesadaran penduduk terhadap

    kesehatan yang terlihat dari sedikitnya

    pemanfaatan tenaga medis dalam persalinan dan

    melakukan pengobatan di fasilitas-fasilitas

    kesehatan yang disediakan pemerintah.

    Dengan demikian modal dasar sumber

    daya manusia di Kabupaten Jayawijaya berpotensi

    untuk lebih diberdayakan. Pemerintah Kabupaten

    Jayawijaya harus terus mengupayakan agar

    penduduk dapat mencapai usia hidup yang

    panjang dan sehat dengan memacu pembangunan

    manusia di seluruh sektor kehidupan terutama

    sektor kesehatan yaitu dengan menyediakan

    fasilitas dan tenaga kesehatan.

    Pencapaian Aktual Angka Harapan hidup

    Kabupaten Jayawijaya dan Propinsi Papua

    Tahun 2009

    Sumber : BPS Propinsi Papua

    Banyaknya Tempat Pengobatan di Kabupaten Jayawijaya Tahun 2009

    0 50 100

    RS Umum

    RS Swasta

    Puskesmas

    Pustu

    Balai

    Puskesmas

    1

    3

    12

    24

    23

    75

    Sumber : Jayawijaya Dalam Angka 2010

    66.24

    68.35

    85

    18.76

    16.65

    Jayawijaya

    Papua

    AHH Ideal

    Statistik Daerah Kabupaten Jayawijaya 2010 9

    Angka Harapan Hidup (AHH) Jayawijjaya masuk kategori sedang

    secara rata-rata penduduk Kabupaten Jayawijaya akan bertahan hidup sampai

    dengan usia 66,06 tahun.

  • Banyaknya Tenaga Kesehatan Di kabupaten Jayawijaya Tahun 2009

    0 50 100 150 200

    Spesialis

    Dokter Umum

    Dokter Gigi

    Perawat Gigi

    Bidan

    Apoteker

    Perawat

    P e k a r y a

    176

    13

    5

    0

    49

    2

    120

    8

    Sumber : Jayawijaya Dalam Angka 2010

    Persentase Balita Menurut Penolong Kelahiran Di Kabupaten Jayawijaya Tahun 2008

    Penolong Kelahiran

    Kelahiran

    Pertama Terakhir

    Dokter 2,05 3,58

    Bidan 12,27 13,36

    Tenaga medis lain 1,05 2,61

    Dukun 12,54 14,11

    Family 71,06 65,31

    Lainnya 1,03 1,03

    Jumlah 100,00 100,00

    Sumber : Jayawijaya Dalam Angka 2010

    *** Tahukah Anda ?

    Hingga Juni 2010, kasus HIV/AIDS di Kabupaten

    Jayawijaya tercatat sebanyak 736 kasus. Diantara

    736 pasien 736 pasien HIV/AIDS tersebut, 441

    adalah pria dewasa, 276 wanita, dan 19 anak-anak

    serta 420 orang adalah usia produktif 15-25 tahun.

    Salah satu indikator untuk melihat

    pemanfaatan fasilitas dan pelayanan kesehatan

    adalah penolong persalinan. Penanganan proses

    persalinan secara tepat menjadi faktor yang sangt

    berpengaruh terhadap keselamatan bayi dan ibu

    yang melahirkan. Pada tahun 2008

    kecenderungan penolong persalinan pertama yang

    dilakukan oleh tenaga bukan medis masih cukup

    tinggi mencapai 84,63 persen, yang diantaranya

    71,06 persen ditangani oleh keluarga dan 12,54

    persen oleh dukun. Sedangkan penanganan

    persalinan yang dilakukan tenaga medis sebagian

    besa ditangani oleh bidan yaitu mencapai 12,27

    persen, kemudian ditangani oleh dokter sebanyak

    2,05 persen dan 1,05 persen oleh tenaga medis

    lainnya.

    Kecenderungan ini dipicu oleh tradisi atau

    budaya masyarakat setempat ditambah adanya

    alasan ekonomis, serta kurangnya jumlah tenaga

    medis yang mampu menjangkau semua lapisan

    masyarakat Papua. Selain itu kurangnya sosialisai

    akan pentingnya persalinan yang benar dan sehat

    menyebabkan kecilnya kesadaran ibu-ibu yang

    akan melahirkan.

    Pertumbuhan kasus HIV/AIDS di

    Kabupaten Jayawijaya semakin memprihatinkan,

    bahkan Jayawijaya menduduki peringkat tertinggi

    dalam peningkatan jumlah kasus dari tahun ke

    tahun. Semakin tingginya angka penularan

    HIV/AIDS di Kabupaten Jayawijaya dan wilayah

    Pegunungan Tengah umumnya harus segera

    mendapat penanganan serius dan para pemimpin

    harus memulai melaksanakan inisiatif-inisiatif

    pencegahan. Selain itu, pemerintah daerah juga

    harus mengalokasikan dana khusus untuk

    penanggulangan dan pencegahan penularan

    HIV/Aids yang kasusnya mengalami peningkatan

    yang semakain cepat dari waktu ke waktu..

    . 10 Statistik Daerah Kabupaten Jayawijaya 2010

    Kasus HIV/AIDS di Kabupaten Jayawijaya semakin memprihatinkan

    Hingga Juni 2010, kasus HIV/AIDS di Kabupaten Jayawijaya tercatat sebanyak 736 kasus dimana sebagian besar penderita merupakan usia produktif 15-25 tahun.

  • Air merupakan kebutuhan hidup yang

    sangat penting bagi manusia, terutama untuk

    kebutuhan minum dan memasak. Lebih dari 50

    persen rumah tangga di Jayawijaya masih

    menggunakan air minum dari sumur/mata air tak

    terlindung. Hanya sebagian kecil rumah tangga

    yang menggunakan ledeng dan pompa (0,72

    persen dan 1,57 persen).

    *** Tahukah Anda ?

    Honai adalah rumah adat masyarakat pegunungan

    tengah Papua, terbuat dari kayu dengan atap

    berbentuk kerucut yang terbuat dari jerami atau

    ilalang. Rumah Honai terbagi dalam tiga tipe, yaitu

    untuk kaum laki-laki (disebut Honai), wanita

    (disebut Ebei), dan kandang babi (disebut Wamai)

    Penduduk yang memiliki tempat tinggal

    tetap dianggap lebih tinggi tingkat

    kesejahteraannya dibandingkan dengan yang tidak

    memiliki tempat tinggal tetap. Status kepemilikan

    rumah diduga berpengaruh terhadap kualitas

    rumah, karena ada kecenderungan bahwa

    kepemilikan rumah akan membuat penghuni

    rumah berusaha untuk selalu memperbaiki kualitas

    rumah. Status rumah tinggal tetap dan terjamin

    adalah rumah dengan status milik sendiri,sewa,

    dan kontrak. Pada tahun 2008, hampir seluruh

    rumah tangga memiliki rumah tetap, yaitu sebesar

    95,11 persen.

    Fasilitas sanitasi yang layak adalah

    fasilitas sanitasi yang memenuhi syarat kesehatan

    yaitu tempat buang air besar yang dilengkapi

    dengan leher angsa dan tangki septik. Tahun

    2009, rumah tangga di perdesaan dan perkotaan

    dengan akses pada fasilitas sanitasi yang layak

    hanya sebesar 10,15 persen, sedikit meningkat

    dibandingkan dengan tahun sebelumnya (7,45

    persen).

    Persentase Rumah Tangga Menurut Sumber Air Minum Di Kabupaten Jayawijaya

    Tahun 2009

    Sumber Air Minum Persentase

    Ledeng 0,72

    Pompa 1,57

    Sumur/Mata Air Terlindung 25,13

    Sumur/Mata Air Tak Terlindung 50,53

    Air Lainnya 16,61

    Jumlah 100,00

    Sumber : Jayawijaya Dalam Angka 2010

    Status Rumah / Tempat Tinggal Penduduk Kabupaten Jayawijaya Tahun 2008

    Bukan Rumah

    Tetap

    4.89%

    Rumah Tetap

    95.11%

    Sumber : Jayawijaya Dalam Angka 2010

    Persentase Rumah Tangga Menurut Tempat Pembuangan Tinja di Kabupaten Jayawijaya

    Tahun 2009

    Tempat Pembuangan Tinja Persentase

    Tangki septik 10,15

    Kolam/sawah 0,00

    Sungai/danau 0,29

    Lubang tanah 13,86

    Kebun 75,69

    Lainnya 0,00

    Jumlah 100,00

    Sumber : Jayawijaya Dalam Angka 2010

    Statistik Daerah Kabupaten Jayawijaya 2010 11

    Lebih dari setengah rumah tangga memakai air yang tidak layak pakai

    Dibandingkan dengan tahun sebelumnya, rumah tangga yang mengkonsumsi air

    minum tidak layak pakai justru semakin meningkat, dari 52,48 persen (tahun 2007)

    menjadi 56,54 persen (tahun 2008)

  • IPM merupakan gambaran komprehensif

    mengenai tingkat pencapaian pembangunan

    manusia di suatu daerah, sebagai dampak dari

    kegiatan pembangunan yang dilakukan di daerah

    tersebut. Perkembangan angka IPM, memberikan

    indikasi peningkatan atau penurunan kinerja

    pembangunan manusia pada suatu daerah.

    Dengan capaian IPM 54.72 pada tahun

    2008, maka Kabupaten Jayawijaya menurut

    Konsep Pembangunan Manusia yang

    dikembangkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa

    (PBB) masih masuk dalam kategori kinerja

    pembangunan manusia Menengah Bawah yaitu

    capaian IPM antara 50,0 65,9.

    *** Tahukah Anda ?

    Indeks Pembangunan Manusia (IPM) disusun dari

    tiga indikator, yaitu lama hidup (Angka Harapan

    Hidup), pendidikan (Angka Melek Huruf dan Rata-

    Rata Lama Sekolah) dan standar hidup (Konsumsi

    per Kapita).

    Target pertama dari MDGs adalah

    menurunkan proporsi penduduk miskin hingga

    setengahnya antara tahun 1990 sampai dengan

    tahun 2015. Selama tiga tahun terakhir (2007-

    2009), persentase penduduk yang berada di

    bawah garis kemiskinan menurun sebesar 2,3

    persen, yaitu dari 48,6 persen di tahun 2007

    menjadi 46,3 persen di tahun 2009. Meskipun

    target tersebut sulit untuk dicapai, pemerintah

    pusat maupun pemerintah daerah harus tetap

    konsisten menggulirkan program-program yang

    pro poor. Salah satunya adalah program RESPEK

    yang digulirkan gubernur Papua, yang diharapkan

    penggunaan dana tersebut benar-benar dapat

    menggerakkan kegiatan ekonomi lokal di setiap

    kampung.

    Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Jayawijaya Tahun 2007 2009

    51.5

    52

    52.5

    53

    53.5

    54

    54.5

    55

    55.5

    2007 2008 2009

    52.97

    54.7255.09

    Tahun

    Sumber : Jayawijaya Dalam Angka 2010

    Persentase Penduduk Miskin di Kabupaten Jayawijaya Tahun 2007 - 2009

    48.6

    48.15

    46.3

    45

    45.5

    46

    46.5

    47

    47.5

    48

    48.5

    49

    2007 2008 2009

    Tahun

    Sumber : Jayawijaya Dalam Angka 2010

    12 Statistik Daerah Kabupaten Jayawijaya 2010

    Tingkat kemiskinan masih tinggi

    Hampir setengah dari total penduduk Jayawijaya masih tergolong miskin meskipun

    persentasenya mengalami penurunan selama tiga tahun terakhir.

  • Mata pencaharian utama masyarakat

    Jayawijaya adalah bertani, dengan sistem

    pertanian tradisional. Makanan pokok penduduk

    asli Jayawijaya adalah ubi jalar, keladi, dan

    jagung.

    Keadaan alam yang potensial didukung

    masyarakat tani memungkingkan daerah ini

    mengembangkan berbagai jenis tanaman

    pertanian dan perkebunan dalam skala besar dan

    sedang. Pengembangan tanaman pangan

    memberi keuntungan bagi Jayawijaya yang

    ekonominya berbasis pertanian-perkebunan,

    dengan potensi dan letak geografis yang

    mendukung berkembangnya sektor tersebut.

    *** Tahukah Anda ?

    Pemerintah Jayawijaya telah mengeluarkan

    larangan tentang penggunaan pupuk anorganik

    serta pestisida. Kebijakan tersebut perlu didukung

    untuk menjadikan Jayawijaya sebagai kawasan

    organik

    Menurut Dinas Perindustrian dan

    perdagangan (Disperindag) Papua, kopi arabica

    asal wamena mulai di ekspor Amerika Serikat

    sejak agustus 2008 sebanyak 20 ton. Kegiatan

    ekspor kopi arabica dari wamena ke Amerika

    serikat ini diharapkan dapat menambah Devisa

    negara. Disamping itu juga menggerakkan

    perekonomian penduduk setempat yang giat

    melakukan penanaman komoditas kopi sejak

    beberapa tahun silam. Pemerintah juga berharap,

    masyarakat yang membudidayakan tanaman kopi

    arabika di daerah Jayawijaya dan sekitarnya

    mampu untuk meningkatkan produksinya sehingga

    dapat memenuhi permintaan ekspor ke luar negeri.

    Statistik Daerah Kabupaten Jayawijaya 2010 13

    Produktivitas Tanaman Bahan Makanan di Kabupaten Jayawijaya Tahun 2009

    20.8

    0

    10.24

    71.11

    13.5

    127

    14.62

    12.64

    5.02

    45.42

    0 50 100 150

    Padi Sawah

    Padi Ladang

    Jagung

    Keladi

    Ubi Kayu

    Ubi Jalar

    Kacang Tanah

    Kacang Kedelai

    Kacang Hijau

    Kentang

    Sumber : Jayawijaya Dalam Angka 2010

    Luas Areal dan Produksi Tanaman Perkebunan di Kabupaten Jayawijaya Tahun 2009

    Jenis Tanaman Luas Areal

    Ha

    Produksi

    Ton

    Kopi 1.775 99,25

    Buah Merah 12 4

    Kelapa - -

    Kemiri - -

    Vanili - -

    Tembakau 20 1

    Eden Fruit 5 -

    Sumber : Jayawijaya Dalam Angka 2010

    Ubi jalar makanan pokok penduduk asli Jayawijaya

    Produksi ubi jalar tahub 2009 sebesar 134.414,16 ton, jauh lebih besar jika

    dibandingkan dengan produksi tanaman bahan makanan lain, demikian juga

    dengan produktivitasnya.

  • Wamena merupakan salah satu sentra industri buah merah di Kabupaten Jayawijaya yang banyak diusahakan oleh para pendatang. Sejak akhir 2002, tanaman buah merah (Pandanus Conoideus) mulai terkenal sebagai tanaman obat berkhasiat bagi segala macam penyakit, seperti kanker, HIV-AIDS, dan beberapa penyakit degeneratif lain. Kejayaannya mencapai puncak pada 2005. Mengkudu (Morinda citrifolia) dan mahkota dewa (Phaleria macrocarpa) yang juga berasal dari Papua, kini telah digeser oleh buah merah.

    Populasi ternak babi masih menduduki

    jumlah yang paling banyak diusahakan oleh

    penduduk Jayawijaya.

    *** Tahukah Anda ?

    Babi merupakan mas kawin utama yang diberikan laki-laki kepada keluarga wanita. Selain sebagai mas kawin, babi juga digunakan sebagai lambang kegembiraan maupun kedukaan. Babi juga menjadi alat pembayaran denda terhadap berbagai jenis pelanggaraan adat.

    Produksi hasil hutan Kabupaten Jayawijaya cenderung mengalami peningkatan sejak tahun 2005 hingga 2009. Demikian juga dengan PAD dari hasil produksi hutan.

    Kawasan hutan di Kabupaten Jayawijaya sebesar 871.650 Ha terdiri dari hutan produksi konversi (200.178 Ha), huan lindung (105.904 Ha), hutan konservasi (210.016 Ha), serta areal penggunaan lain (355.552 Ha).

    Lahan kritis seluas 138.780 Ha, masing-masing terdiri dari lahan kritis dalam kawasan hutan seluas 67.146 Ha dan lahan kritis di luar kawasan hutan seluas 61.634 Ha.

    14 Statistik Daerah Kabupaten Jayawijaya 2010

    Populasi Ternak Besar Dan Kecil Akhir Tahun Menurut Jenis Dan Kecamatan di Kabupaten Jayawijaya 2009

    0 10000 20000 30000 40000 50000

    S a p i

    Kerbau

    K u d a

    Kambing

    B a b i

    Kelinci

    4237

    110

    26

    1137

    45862

    3697

    Sumber : Jayawijaya Dalam Angka 2010

    Produksi Perikanan Darat Menurut Komoditi Dan Kecamatan di Kabupaten Jayawijaya

    Tahun 2009 (Ton)

    0

    5

    10

    15

    20

    25

    M a s Nila Mujair Lele Udang

    21.34

    10.9212.22

    3.67

    6.04

    Sumber : Jayawijaya Dalam Angka 2010

    Babi memiliki nilai ekonomi dan psikhologi yang tinggi

    Babi merupakan jenis ternak yang paling banyak diusahakan, yaitu sebanyak

    45.862 ekor pada tahun 2009.

  • Nilai tambah sektor industri pengolahan

    cenderung mengalami peningkatan selama tiga

    tahun terakhir. Namun, kontribusinya terhadap

    pembentukan PDRB Jayawijaya masih sangat

    kecil, yaitu sebesar 0,33 persen pada tahun 2009.

    Industri kecil kerajinan rumah tangga

    merupakan satu-satunya industri pengolahan yang

    ada di Jayawijaya. Industri kecil kerajinan rumah

    tangga meliputi industri makanan, minuman dan

    tembakau; tekstil, pakaian dan kulit; kimia dan

    bahan bangunan; kerajinan umum; serta logam

    dan elektronika.

    Dari kelima kelompok industri tersebut,

    yang paling banyak menyerap tenaga kerja adalah

    industri makanan, minuman dan tembakau karena

    tidak dibutuhkan ketrampilan khusus. Selain itu,

    output dari industri makanan, minuman dan

    tembakau dikonsumsi langsung oleh masyarakat.

    Nilai investasi dari sektor industri

    makanan, minuman dan tembakau tidak terlalu

    besar karena sebagian besar merupakan usaha

    yang belum bankable (belum memenuhi syarat

    berhubungan dengan bank) sehingga sulit untuk

    mendapatkan penambahan modal.

    *** Tahukah Anda ?

    Sektor usaha kecil dan informal merupakan sektor

    usaha yang telah terbukti berperan penting dalam

    mengatasi akibat dan dampak dari krisis ekonomi

    yang melanda Indonesia, dan memberikan

    kontribusi dalam mendorong pertumbuhan

    ekonomi selama masa krisis.

    Banyaknya Industri Kecil Menurut Kelompok Industri Di Kabupaten Jayawijaya Tahun 2009

    24.75%

    5.94%

    10.89%

    24.75%

    33.66%

    Makanan Minuman dan TembakauTekstil, Pakaian dan KulitKimia dan Bahan BangunanKerajinan umumLogam dan Elektronika

    Sumber : Jayawijaya Dalam Angka 2010

    Banyaknya Industri Kecil, Tenaga Kerja, Nilai Investasi Dan Nilai Produksi Menurut Kelompok Industri Di Kabupaten Jayawijaya Tahun 2009

    Kelompok Industri

    Unit

    Usaha

    Tenaga

    Kerja

    Nilai Investasi

    (Rp 000)

    Nilai Produksi

    (Rp 000)

    Makanan Minuman dan Tembakau

    25 124 470.94 12.016.750

    Tekstil, Pakaian dan Kulit

    6 45 100 379.88

    Kimia dan Bahan Bangunan

    11 16 105.235 241.5

    Kerajinan umum

    25 80 102.515 533.475

    Logam dan Elektronika

    34 89 678.35 929.676

    Jumlah 101 354 1.457.040 14.101.281

    Sumber : Jayawijaya Dalam Angka 2010

    Statistik Daerah Kabupaten Jayawijaya 2010 15

    Industri kecil lebih menyerap tenaga kerja

    Industry makanan, minuman, dan tembakau merupakan salah satu kelompok

    industry yang paling banyak menyerap tenaga kerja karen atidak diperlukan

    ketrampilan khusus dalam usahanya

  • 16 Statistik Daerah Kabupaten Jayawijaya 2010

    Banyaknya Wisatawan Asing Dan Indonesia Menurut Bulan Di Kabupaten Jayawijaya

    Tahun 2007

    Bulan Wisatawan

    Asing Wisatawan Indonesia

    Jumlah

    J a n u a r i 32 445 477

    P e b r u a r i 14 448 462

    M a r e t 24 461 485

    A p r i l 24 447 471

    M e i 45 461 506

    J u n i 26 451 477

    J u l i 44 462 506

    A g u s t u s 62 470 532

    S e p t e m b e r 18 485 503

    O k t o b e r 73 450 523

    N o p e m b e r 39 425 464

    D e s e m b e r 17 525 542

    Jumlah 420 5.600 5.948

    Rata-rata 35.00 466,67 495,67

    Sumber : Jayawijaya Dalam Angka 2010

    *** Tahukah Anda ?

    Perang bagi penduduk Lembah Balim dan masyarakat pegunungan tengah pada umumnya yang terjadi pada jaman dulu selalu di sebabkan 3 hal pokok yaitu : 1. Masalah perempuan, 2. Pencurian Babi dan 3. Pembunuhan.

    Jayawijaya merupakan salah satu

    kawasan tujuan wisata di Papua dikarenakan

    keadaan alam yang indah dan masyarakat yang

    unik yang jarang dijumpai di daerah lain di

    nusantara.

    Wisatawan asing yang berkunjung ke

    Kabupeten Jayawijaya pada tahun 2007 sebanyak

    420 orang sedangkan wisatawan Indonesia

    sebanyak 5.600 orang dimana jumlah wisatawan

    di setiap tahunnya berbeda.

    Tahun 2007 jumlah hotel/losmen secara

    keseluruhan di Kabupaten Jayawijaya adalah 11

    buah dengan kamar sebanyak 109 dan tempat

    tidur sebanyak 172 buah. Saat ini jumlah

    hotel/losmen di Jayawijaya telah bertambah

    menjadi 14 buah. Hal ini disebabkan karena

    semakin banyaknya jumlah wisatawan yang

    datang sehingga kebutuhan akan fasilitas

    penginapan semakin meningkat.

    *** Tahukah Anda ?

    Demontrasi perang-perangan atau yang lebih

    dikenal dengan sebutan Festifal Lembah

    Baliem merupakan suatu atraksi yang digelar

    oleh suku-suku di Wamena menyongsong hari

    kemerdekaan 17 Agustus yang ditetapkan sebagai

    Event Pariwisata setiap tahun.

    Festifal lembah baliem daya tarik Jayawijaya

    Festival Lembah baliem merupakan event pariwisata yang diadakan setiap hari kemerdekaan dimana banyak wisatawan asing maupun domestic yang tertarik

    untuk melihatnya.

  • Statistik Daerah Kabupaten Jayawijaya 2010 17

    Frekuensi penerbangan Wamena terpadat di Indonesia

    Jumlah penerbangan yang keluar dan masuk Wamena mencapai 60 kali

    penerbanganakibat tidak adanya transportasi darat maupun laut dari dan menuju

    kabupaten lain, kecuali melalui udara

    Jayawijaya yang terletak di pegunungan

    Tengah Papua memiliki berbagai kesulitan, baik

    transportasi maupun komunikasi sehingga

    pembangunan di kabupaten ini sedikit mengalami

    hambatan. Transportasi Kabupaten Jayawijaya

    hingga saat ini masih mengandalkan perhubungan

    udara, misalnya trayek Wamena-Jayapura,

    Wamena-Biak, maupun Wamena-Merauke.

    Transportasi yang menghubungkan

    Wamena dengan sebelas distrik di kabupaten

    Jayawijaya, sudah dapat dijangkau dengan

    kendaraan beroda empat, sedangkan untuk

    menghubungkan antara Wamena dengan ibukota

    kabupaten hasil pemekaran, hanya ada tiga

    kabupaten pemekaran yang dapat dijangkau

    dengan kendaraan roda empat yaitu Kabupaten

    Lanny Jaya, Kabupaten Tolikara, dan Kabupaten

    Yalimo.

    Untuk membangun masyarakat yang

    bermukim di kabupaten ini pemerintah perlu

    menyediakan dana yang besar karena transportasi

    ke daerah ini hanya dapat dilakukan melalui udara.

    *** Tahukah Anda ?

    Pesawat udara yang menuju bandara Wamena

    selain mengangkut penumpang juga membawa

    berbagai kebutuhan pokok masyarakat, termasuk

    bahan bangunan dan bahan bakar. Oleh sebab itu

    tidak mengherankan jika harga berbagai

    kebutuhan pokok masyarakat maupun bahan

    bangunan dan bahan bakar minyak di daerah ini

    sangat mahal dibanding daerah lainnya di

    Indonesia.

    Dari waktu ke waktu, kebutuhan akan alat

    komunikasi jarak jauh semakin terasa penting.

    Jumlaa pelanggan telepon terbesar adalah

    perumahan (1.883 pelanggan).

    Panjang Jalan Kabupaten Jayawijaya Menurut Keadaan Tahun 2008/2009

    Keadaan Panjang

    Jalan (Km)

    Keadaan Panjang

    Jalan (Km)

    Negara

    Diaspal 48 Baik 75

    Kerikil 153.75 Sedang -

    Tanah - Rusak -

    Lainnya - Rusak Berat 126,75

    Propinsi

    Diaspal 85 Baik 41

    Kerikil - Sedang -

    Tanah - Rusak 44

    Lainnya - Rusak Berat -

    Kabupaten

    Diaspal 95.1 Baik 198,03

    Kerikil 102.93 Sedang -

    Tanah 130.9 Rusak -

    Lainnya - Rusak Berat 130,68

    Jumlah 615.68 Jumlah 615.68

    Sumber : Jayawijaya Dalam Angka 2010

    Potensi Sentral Telepon dan Pelanggan Kabupaten Jayawijaya Tahun 2009

    Jenis Pelangan 2009

    Kapasitas 3.338

    Terpasang 2.237

    Pelanggan

    Perumahan 1.883

    Perusahaan 209

    Sosial 0

    Pemerintah 145

    Sumber : Jayawijaya Dalam Angka 2010

  • Banyaknya Koperasi Menurut Jenisnya di Kabupaten Jayawijaya Tahun 2009

    0 5 10 15

    KUD

    KPN

    ABRI

    Konsumsi

    Serba Usaha

    Perternakan

    Wanita

    Pemuda

    Sekolah

    Karyawan

    Angkutan

    Kopermas

    Simpan Pinjam

    8

    14

    3

    0

    10

    0

    1

    0

    0

    3

    1

    6

    2

    Sumber : Jayawijaya Dalam Angka 2010

    Posisi Dana Simpanan Rupiah Menurut Jenis Simpanan di Kabupaten Jayawijaya Tahun

    2006 2008 ( Dalam Jutaan Rupiah )

    Jenis Simpanan

    2006 2007 2008

    Giro

    Nominal 296.459 301.725 266.709

    Rekening 2.272 2.829 3.443

    Tabungan

    Nominal 258.290 382.722 495.409

    Rekening 39.352 41.128 46.251

    Simpanan Berjangka

    Nominal 47.896 73.531 75.476

    Rekening 25 260 303

    Sumber : Jayawijaya Dalam Angka 2010

    Jumlah koperasi di Kabupaten Jayawijaya

    adalah 48 buah yang terdiri dari 8 Koperasi Unit

    Desa, 14 buah KPN, 3 buah Koperasi ABRI, 10

    buah Koperasi Serba Usaha, 1 buah Koperasi

    Wanita, 3 buah Koperasi Karyawan, 1 buah

    Koperasi Angkutan, 6 buah Kopermas, dan 2 buah

    koperasi Simpan Pinjam.

    Adapun jumlah anggota koperasi

    seluruhnya mencapai 7.177 anggota yang terdiri

    dari 3.723 anggota KUD dan 3.454 anggota non

    KUD.

    Koperasi Unit Desa yang ada di

    Kabupaten Jayawijaya menyebar di tujuh distrik.

    Ketujuh distrik tersebut adalah Wamena,

    Asolokobal, Asologaima, Kurulu, Bolakme, Wollo,

    dan Yalengga.

    *** Tahukah Anda ?

    Koperasi adalah badan usaha yang

    beranggotakan orang atau badan hokum koperasi

    dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan

    prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan

    ekonomi rakyat yang berdasar atas asas

    kekeluargaan.

    Peran lembaga perbankan bagi

    pengembangan usaha kecil sangat besar,

    terutama dalam penyaluran bantuan modal

    investasi maupun modal kerja melalui kebijakan

    pemberian kredit usaha kecil.

    Dana simpanan dapat berupa giro,

    tabungan dan simpanan berjangka. Jenis

    simpanan yang paling banyak dimiliki masyarakat

    adalah jenis tabungan karena bagi masyarakat

    simpanan jenis ini lebih mudah karena

    penarikannya dapat dilakukan sewaktu-waktu.

    18 Statistik Daerah Kabupaten Jayawijaya 2010

    Dana simpanan jenis tabungan lebih diminati masyarakat

    Lebih dari 61 persen dana simpanan masyarakat berupa tabungan, sedangkan

    sisanya 30 persen berupa giro dan 9 persen berupa simpanan berjangka

  • Statistik Daerah Kabupaten Jayawijaya 2010 19

    Biaya hidup di Jayawijaya cukup tinggi.

    Hal ini disebabkan karena hampir semua barang

    kebutuhan harus dipasok lewat udara. Harga

    sembilan bahan pokok di Kabupaten Jayawijaya

    bervariasi dari waktu ke waktu. Pada tahun 2008

    ini rata-rata harga komoditas beras ex. Dolog

    adalah Rp 13.083,33 ; rata-rata harga ikan teri

    adalah Rp 63.333,33 ; rata-rata harga minyak

    goreng (drum) adalah Rp 20.083,33 ; rata-rata

    harga gula pasir adalah Rp 17.750,00 ; rata-rata

    harga garam hancur adalah Rp 19.000,00 ; rata-

    rata harga minyak tanah per liter adalah Rp

    21.000,00 ; rata-rata harga sabun cuci B 29 adalah

    Rp 9.166,67 ; rata-rata harga daging sapi adalah

    Rp 72.083,33 dan rata-rata harga ikan kembung

    adalah Rp 58.750,00.

    Jumlah Beras yang Masuk Dirinci Menurut Bulan di Kabupaten Jayawijaya Tahun 2009*

    Bulan Movement Regional

    Movement Nasional

    Jumlah

    Januari - -

    Februari 817.129 817.129

    Maret 737.222 737.222

    April 720.085 720.085

    Mei 620.020 620.020

    Juni 648.292 648.292

    Juli 607.600 607.600

    Agustus 564.430 564.430

    September 715.010 715.010

    Oktober 1.027.535 1.027.535

    November 214.610 214.610

    Desember 140.730 140.730

    Jumlah 10.002.663 - 10.002.663

    *) Pengadaan stok untuk kebutuhan 9 kabupaten (Jayawijaya,

    Mamberamo Tengah, Yalimo, Lanny Jaya, Nduga)

    Sumber : BPS Propinsi Papua

    Rata-Rata Harga 9 Bahan Pokok Di Kota Wamena Kabupaten Jayawijaya Tahun 2008

    13083.33

    63333.33

    20083.33

    17750

    19000

    21000

    9166.67

    72083.33

    58750

    0 20000 40000 60000 80000

    Beras ex Dolog

    Ikan Teri

    Minyak Goreng

    Gula Pasir

    Garam Hancur

    Minyak Tanah

    Sabun Cuci B29

    Daging Sapi

    Ikan Kembung

    Sumber : Jayawijaya Dalam Angka 2010

    *** Tahukah Anda ?

    Harga 1 sak semen di Wamena mencapai 10 kali

    lipat harga di Jawa, jika 1 sak semen di Jawa

    hanya sekitar Rp 50.000,00, di Wamena bisa

    mencapai Rp 500.000,00.

    Berdasarkan data dari Dinas Koperasi,

    Perindustrian dan Perdagangan, ketahanan stock

    untuk beberapa jenis barang, seperti bahan pokok,

    hasil tanaman pangan dan barang penting lainnya

    sebagian besar dalam keadaan cukup dan

    sebagian masih kurang.

    Biaya hidup diJayawijaya sangat tinggi

    Tingginya biaya hidup di Jayawijaya disebabkan karena hampir semua barang

    kebutuhan harus dipasok lewat udara.

  • Banyaknya Perusahaan Perdagangan Menurut Jenis Izin Usaha di Kabupaten Jayawijaya

    Tahun 2009

    0 100 200 300 400 500

    Leveransir

    Distributor

    Rmh Mkn/Restoran

    Perd. Kelontongan

    Kontraktor

    Bilyard

    Koperasi

    Lain-lain

    404

    0

    29

    288

    404

    3

    9

    0

    Sumber : Jayawijaya Dalam Angka 2010

    Jumlah Pengusaha Berdasarkan SIUP dan Perusahaan yang Telah Memperoleh TDP

    Tahun 2006 2008

    Uraian Banyaknya

    2006 2007 2008

    Golongan Perusahaan Menurut Permodalan

    Perdagangan Besar 3 2 1

    Perdagangan Menengah 10 20 8

    Perdagangan Kecil 48 142 80

    Golongan Usaha Menurut Hukum

    Perseroan Terbatas 9 36 20

    Koperasi 2 5 3

    C.V 101 158 51

    Firma - - -

    Prsh.Perorangan 5 57 71

    B.U.L - - -

    Sumber : Jayawijaya Dalam Angka 2010

    Selama tiga tahun terakhir, peran sub

    sektor perdagangan terhadap pembentukan PDRB

    Jayawijaya cenderung mengalami peningkatan.

    Salah satu penyebabnya adalah semakin

    lancarnya arus transporasi yang membawa

    barang-barang dari luar wilayah. Tahun 2009, sub

    sektor perdagangan memberikan kontribusi

    sebesar 17,78 persen.

    Jumlah perusahaan perdagangan di

    Kabupaten Jayawijaya cenderung mengalami

    peningkatan sejak tahun 2006 hingga 2008. Jika

    dilihat berdasarkan ijin usahanya, jenis usaha yang

    paling banyak diusahakan adalah leveransir dan

    kontraktor dengan jumlah usaha masing-masing

    sebesar 404 unit usaha (35,53 persen).

    Berdasarkan permodalannya, perusahaan

    dibagi menjadi tiga golongan, yaitu perdagangan

    besar, perdagangan menengah, dan perdagangan

    kecil. Dari ketiga golongan tersebut, perdagangan

    kecil yang paling banyak diusahakan oleh

    masyarakat, yaitu sebanyak 80 usaha.

    *** Tahukah Anda

    Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP) adalah

    ijin usaha yang dikeluarkan instansi pemerintah

    melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan

    kota/wilayah sesuai domisili perusahaan.

    Tanda Daftar Perusahaan (TDP) adalah bukti

    bahwa perusahaan/bada usaha telah

    melakukan wajib daftar perusahaan.

    Persekutuan komanditer atau yang lebih

    dikenal dengan sebutan CV merupakan jenis

    usaha yang paling banyak diusahakan. Hal ini

    disebabkan karena CV lebih mudah didirikan serta

    lebih mudah dalam memperoleh kredit dari bank.

    20 Statistik Daerah Kabupaten Jayawijaya 2010

    Peran sub sektor perdagangan cukup besar

    Sub sektor perdagangan memberikan kontribusi terbesar ketiga terhadap

    pembentukan PDRB Jayawijaya, yaitu sebesar 17,78 persen tahun 2009

  • Perbaikan ekonomi tercermin dari besarnya laju pertumbuhan

    Meskipun secara riil PDRB Jayawijaya 2009 mengalami peningkatan, namun

    sebenarnya terjadi perlambatan karena laju pertumbuhan mengalami penurunan

    dibanding tahun sebelumnya

    Statistik Daerah Kabupaten Jayawijaya 2010 21

    Kunci pembangunan daerah dalam

    mencapai sasaran pembangunan nasional secara

    efisien dan efektif adalah perencanaan koordinasi

    dan keterpaduan antara sektor pembangunan.

    Sektor tersebut di daerah disesuaikan dengan

    kondisi dan potensi yang dimiliki oleh masing-

    masing daerah. Tujuan pembangunan dalam

    kebijakan pembangunan daerah adalah untuk

    menyelaraskan pertumbuhan dan mengurangi

    kesenjangan dan tingkat kemajuan antar daerah,

    melalui pembangunan serasi dan terpadu antar

    sektor pembangunan daerah yang efisien dan

    efektif menuju tercapainya kemandirian daerah.

    *** Tahukah Anda ?

    Pertumbuhan PDRB dari tahun ke tahun

    merupakan salah satu indikator dari keberhasilan

    pembangunan daerah.

    Selama tiga tahun terakhir (2007-2009),

    total nilai tambah yang dihasilkan oleh aktifitas

    sektor-sektor ekonomi yang berada di wilayah

    Kabupaten Jayawijaya baik atas dasar harga

    berlaku maupun atas dasar harga konstan, secara

    konsisten mengalami peningkatan dari tahun ke

    tahun. Ini menunjukkan bahwa kinerja

    pembangunan ekonomi di Kabupaten Jayawijaya

    juga terus membaik.

    Nilai tambah yang bisa diciptakan oleh

    penduduk Kabupaten Jayawijaya sebagai akibat

    adanya aktifitas produksi, menunjukkan trend yang

    positif. Sektor pertanian menjadi sektor dominan

    dalam pembentukan PDRB Kabupaten

    Jayawijaya. Sektor ini memberi andil lebih dari 30

    persen tiap tahunnya. Pada tahun 2009, sektor

    yang sangat bergantung pada alam ini memberi

    kontribusi 33,90 persen.

    PDRB dan PDRB per Kapita Kabupaten Jayawijaya Atas Dasar Harga Berlaku dan Konstan Tahun 2007-2009 (Juta Rupiah)

    Uraian 2007 2008 2009

    PDRB

    Berlaku 646.732,43 787.502,02 931.488,05

    Konstan 392.769,25 430.077,51 470.812,22

    PDRB per Kapita

    Berlaku 6,458 7,739 9,234

    Konstan 3,922 4,226 4,667

    Sumber : BPS Propinsi Papua

    Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Jayawijaya Tahun 2007-2009 (Juta Rupiah)

    9.21

    9.50 9.47

    9.05

    9.10

    9.15

    9.20

    9.25

    9.30

    9.35

    9.40

    9.45

    9.50

    9.55

    2007 2008 2009

    Sumber : BPS Propinsi Papua

    *** Tahukah Anda ?

    Kenaikan PDRB atas dasar harga berlaku tidak

    selalu menunjukkan adanya perbaikan ekonomi

    karena masih dipengaruhi oleh perubahan

    kuantum produksi dan harga. Oleh karena itu,.

    untuk melihat ada tidaknya perbaikan ekonomi

    digunakanlah PDRB atas dasar harga konstan

    yang diperoleh dari PDRB atas dasar harga

    berlaku yang telah dibebaskan dari faktor

    perubahan harga.

  • Perbandingan PDRB Kabupaten Jayawijaya dengan Kabupaten Pemekaran

    Tahun 2008-2009

    Kabupaten 2008 2009

    PDRB ADHB (Milyar Rp)

    Jayawijaya 787,502.02 931,488.05

    Mamberamo Tengah 74,520.09 92,106.22

    Yalimo 77,546.54 91,917.56

    Lanny Jaya 172,759.48 198,334.40

    Nduga 71,372.74 84,478.59

    PDRB ADHB/Kapita (000 Rp)

    Jayawijaya 7.739,10 9.234,81

    Mamberamo Tengah 3.927,94 3.777,63

    Yalimo 4.087,46 4.887,67

    Lanny Jaya 2.901,80 3.360,74

    Nduga 2.465,20 2.943,60

    Sumber : Jayawijaya Dalam Angka 2010

    *** Tahukah Anda ?

    IPM keempat kabupaten pemekaran Jayawijaya

    masih masuk dalam kategori kinerja pembangunan

    manusia Rendah dengan angka capaian IPM

    kurang dari 50,0.

    Pada tahun 2008, Kabupaten Jayawijaya

    kembali mengalami pemekaran dengan

    membentuk empat kabupaten baru, yaitu

    Kabupaten Mamberamo Tengah, Yalimo, Lanny

    Jaya, dan Nduga. Keadaan ekonomi masing-

    masing kabupaten pemekaran setelah

    memisahkan diri dari Kabupaten Jayawijaya

    terlihat mengalami kemajuan dari tahun ke tahun.

    Salah satu penyebabnya adalah peran pemerintah

    daerah yang telah membangun berbagai sarana

    dan prasarana untuk menunjang aktifitas ekonomi

    masyarakat di masing-masing kabupaten.

    Selama dua tahun terakhir, keempat

    kabupaten pemekaran mengalami pertumbuhan

    ekonomi yang cukup baik sedangkan Jayawijaya

    sebagai kabupaten induk justru mengalami sedkit

    perlambatan jika dibandingkan dengan tahun

    sebelumnya. Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh

    Kabupaten Mamberamo Tengah, yaitu sebesar

    14,21 persen pada tahun 2009 sedangkan

    Jayawijaya hanya tumbuh sebesar 9,47 persen.

    *** Tahukah Anda ?

    Tingkat kemiskinan Jayawijaya dan pemekarannya

    hampir mencapai 50 persen pada tahun 2009.

    Jayawijaya dan pemekarannya semakin mengalami kemajuan

    Perekonomian Jayawijaya dan pemekarannya mengalami kemajuan dari tahun ke

    tahun berkat peran pemerintah yang telah membangun sarana dan prasarana

    untuk menunjang aktfitas ekonomi.

    22 Statistik Daerah Kabupaten Jayawijaya 2010

    Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Jayawijaya dan Pemekaran Tahun 2007-2009

    -

    2.00

    4.00

    6.00

    8.00

    10.00

    12.00

    14.00

    16.00

    2007 2008 2009

    Jayawijaya

    Mam. Tengah

    Yalimo

    Lanny Jaya

    Nduga

    Sumber : Jayawijaya Dalam Angka 2010

    cover STATDA 2010 Depan1 DEPAN2 ISI3 LAMPIRAN