Stasiun Vii

36
BAB VII STASIUN NUT DAN KERNEL 1. Dasar Teori Stasiun nut dan kernel merupakan stasiun untuk pengolahan biji (nut) kelapa sawit dalam bentuk cake yang berasal dari hasil pengepressan. Dalam stasiun ini terjadi beberapa tahapan, diantaranya adalah pemisahan serabut (fiber) dari biji (nut), pemecahan nut, pemisahan cangkang dan kernel serta pengolahan kernel dengan cara pengurangan kadar air dan dan kotoran dalam kernel. Cangkang dan fiber yang dihasilkan dari stasiun ini dapat dimanfaatkan untuk bahan bakar boiler sedangkan kernel akan dijual kepada pihak tertentu untuk mengalami pengolahan lebih lanjut. Standart kualitas pada kernel produksi adalah kadar kotoran <7% dan kadar air <7%. a. Cake Breaker Conveyor (CBC) Didalam Conveyor, Gumpalan berupa serabut dan biji diaduk-aduk sehingga ampas yang lebih ringan akan mudah dipisahkan dari biji. Konstruksi daun conveyor berbentuk pedal. Kinerja akan maksimal jika ukuran CBC > 24 meter, Lebar conveyor 0,7 meter, dan putaran 70 rpm – 75 rpm. Fungsi Cake Breaker Conveyor ini adalah: - Mengantarkan ampas dan biji ke stasiun Depricarper. - Mengeringkan dan mengurangi kadar air fiber sebagai bahan bakar boiler dan untuk memudahkan kerja blower pada Satasiun Depricarper. Cara Kerja Cake Breaker Conveyor : Ampas dan biji diaduk-aduk hingga gumpalan ampas/serabut dan biji akan terpisah, agar proses 1

Transcript of Stasiun Vii

Page 1: Stasiun Vii

BAB VII

STASIUN NUT DAN KERNEL

1. Dasar Teori

Stasiun nut dan kernel merupakan stasiun untuk pengolahan biji (nut)

kelapa sawit dalam bentuk cake yang berasal dari hasil pengepressan. Dalam

stasiun ini terjadi beberapa tahapan, diantaranya adalah pemisahan serabut

(fiber) dari biji (nut), pemecahan nut, pemisahan cangkang dan kernel serta

pengolahan kernel dengan cara pengurangan kadar air dan dan kotoran

dalam kernel. Cangkang dan fiber yang dihasilkan dari stasiun ini dapat

dimanfaatkan untuk bahan bakar boiler sedangkan kernel akan dijual kepada

pihak tertentu untuk mengalami pengolahan lebih lanjut. Standart kualitas

pada kernel produksi adalah kadar kotoran <7% dan kadar air <7%.

a. Cake Breaker Conveyor (CBC)

Didalam Conveyor, Gumpalan berupa serabut dan biji diaduk-aduk

sehingga ampas yang lebih ringan akan mudah dipisahkan dari biji. Konstruksi

daun conveyor berbentuk pedal. Kinerja akan maksimal jika ukuran CBC >

24 meter, Lebar conveyor 0,7 meter, dan putaran 70 rpm – 75 rpm. Fungsi

Cake Breaker Conveyor ini adalah:

- Mengantarkan ampas dan biji ke stasiun Depricarper.

- Mengeringkan dan mengurangi kadar air fiber sebagai bahan bakar boiler

dan untuk memudahkan kerja blower pada Satasiun Depricarper.

Cara Kerja Cake Breaker Conveyor :

Ampas dan biji diaduk-aduk hingga gumpalan ampas/serabut dan biji

akan terpisah, agar proses pemisahan pada Depricarper lebih mudah.

Pemeriksaan dan pembersihan dilakukan setiap pagi sebelum olah.

b. Depricarper

Dari Cake Breaker Conveyor, press cake akan jatuh ke Depricarper,

kemudian ampas (fiber) akan terhisap ke Fiber Siklon, kemudian diangkut

oleh Conveyor untuk bahan bakar boiler, sedangkan biji (nut) yang lebih berat

jatuh ke Polishing Drum.

1

Page 2: Stasiun Vii

Gambar 1: Depericarper

c. Polishing Drum

Dalam Polishing Drum ini nut akan dibersihkan dari serabut yang masih

menempel dengan memanfaatkan gaya gesekan yang disebabkan perputaran

dari drum. Dalam alat ini juga terjadi pemisahan antara nut yang telah pecah

dan kotoran-kotoran lainnya. Fungsi dari Polishing Drum adalah untuk

membersihkan nut dari serabut yang masih menumpuk pada nut. Kemudian

nut yang sudah bersih akan jatuh ke conveyor yang dihisap Blower Destoner

untuk dikirim ke Nut Hopper.

Beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan polishing drum pada

depericarper adalah sebagai berikut:

- Kemiringan drum berputar yang berkaitan dengan lamanya nut di dalam

polisihing drum. Dimana semakin lama nut di dalam polishing drum maka

mutunya akan semakin baik dengan jumlah serat yang sedikit

- Kecepatan putar polishing drum berpengaruh terhadap gaya gesekan

antara drum dan biji. Putaran yang diinginkan adalah putaran dimana biji

akan berguling-guling pada bagian dinding drum dan tidak melebihi tinggi

as poros drum

- Kedaaan permukaan di dalam drum, dimana permukaan bagian dalam

drum yang dibuat lubang halus dengan garis tengah 0.5 cm akan

memperbaiki proses pengupasan serat dari nut tersebut

2

Page 3: Stasiun Vii

- Hisapan angin yang bertujuan untuk membuang serat halus yang masih

terdapat dipermukaan drum dan biji yang dapat menghambat atau

mengurangi gaya gesekan antara biji dengan drum

Gambar 2: Polishing drum

d. Destoner (Secondary Depericarper) / Nut Transport Fan

Destoner adalah alat pemisah antara batu dan nut. Dimana nut akan

terhisap oleh Blower lalu masuk ke Nut Hopper sedangkan batu dan benda-

benda berat akan jatuh ke bawah.

Gambar 3: Depericarper

Proses Pemecahan Biji (Nut)

a. Nut cracker

Alat ini berfungsi memecahkan biji dengan sistem lemparan biji ke

dinding yang keras. Mekanisme pemecahan ini di dasarkan pada kecepatan

putar, radius dan massa bijiyang dipecahkan. Karena faktor massa yang

merupakan faktor yang selalu berubah-ubah maka perlu dilakukan

pengelompokkan biji . Dan jumlah cracker disesuaikan dengan jumlah fraksi

3

Page 4: Stasiun Vii

yang diterapkan dalam pengelompokan biji. Dimana masing-masing unit

cracker tidak mempunyai putaran yang sama, sebab semakin kecil ukuran biji

maka dibutuhkan putaran yang lebih tinggi. Penentuan kecepatan putaran

mempengaruhi besarnya persentase kernel pecah dan kernel lekat. Faktor

yang mempengaruhi keberhasilan pemecahan biji antara lain adalah:

- Karakter biji. Dimana biji yang kecil akan lebih sulit dipecah dibanding

dengan biji yang besar. Semakin banyak serat yang melekat dalam biji

maka biji akan semakin sulit dipecah. Kadar air biji yang rendah akan

lebih mudah dipecah dan mengahsilkan kernel utuh. Kadar air yang

diinginkan adalah 15%. Kadar air tersebut dapat dicapai jika dilakukan

pemeraman yang sempurna.

- Kapasitas olah. Pemecahan biji diatas kapasitas yang sudah ditetapkan

akan menunjukkan efisiensi pemecahan biji, yaitu sering ditemukan biji

utuh dan kernel yang lekat dengan presentase yang besar.

- Kelengkapan nut cracker dengan alat penangkap logam berat.Alat

pemecah biji yang tidak dilengkapi dengan alat penangkap logam dapat

menyebabkan kerusakan dinding nut cracker sehingga permukaan tidak

rata dan menyebabkan biji tidak pecah sempurna.

b. Ripple Mill

Ripple Mill berfungsi sebagai pemecah nut yang berasal dari Destoner

menjadi cangkang dan inti sawit (kernel). Kecepatan baling-baling pada Ripple

Mill di sesuaikan dengan fraksi biji. Begitu pula dengan jarak antara baling-

baling dan dinding bergerigi yang ada di dalam Ripple Mill juga disesuaikan

dengan fraksi biji. Efisiensi pemecahan biji dipengaruhi oleh:

- Kondisi ripple mill. Keadaan plat yang bergerigi tumpul dan roda yang

bengkok akan menyebabkan pemecahan tidak efektif

- Jarak rotor dengan stator bar. Jarak yang terlalu rapat akan

menyebabkan presentase biji yang remuk cukup tinggi dan bila jaraknya

terlalu renggang maka pemecahan biji tidak sempurna

- Putaran rotor. Putaran yang terlalu cepat akan menghasilkan biji yang

hancur dan terlalu rendah sehingga banyak biji yang tidak pecah

- Bentuk biji. Ukuran biji yang heterogen, bentuk biji yang gepeng dan

lonjong akan menyebabkan efisiensi pemecahan biji yang rendah

Cara Kerja Ripple Mill :

4

Page 5: Stasiun Vii

Dengan cara menekan nut pada Rotor ke stator bar menyebabkan Rotor

sebagai resultan gaya, Jarak antara rotor dan susunan separator bar yang

disusun sedemikian rupa sehingga berperan sebagai panahan dan pemecah.

Nut yang berada dalam alat mengalami frekuensi benturan yang cukup tinggi,

baik dengan plat bergerigi maupun antara rotor, sehingga frekuensi kumpulan

ini dapat menyebabkan nuti lebih mudah lekang.

Proses Pemisahan Kernel dan Cangkang

a. LTDS I Dan II (Light Tenera Dust Separator)

Kernel dan cangkang yang telah lepas kemudian masuk ke LTDS I

melalui Cracked Mixture Elevator dengan tujuan memisahkan kernel dari

cangkang yang telah berhasil dilepaskan tersebut. Pemisahan ini didasarkan

atas perbedaan berat jenis antara inti dan cangkang. Dimana massa yang

kecil (cangkang dan fiber) akan terhisap oleh blower ke elevator yang

kemudian dibawa ke Kernel Dryer. Pada LTDS II juga memiliki fungsi yang

sama yaitu untuk memisahkan kernel dan cangkang yang lewat (sisa) dari

LTDS I. Pada LTDS ini, lakukan penyetelan Dumper sesuai kebutuhan dan

pastikan dikunci/tidak bergeser.

Penerapan Prinsip Hisapan Angin

Pemisahan cangkang dari kernel dilakukan dengan perbedaan massa

dan fraksi. Fraksi ringan umumnya lebih cepat dipisahkan dibandingkan

dengan fraksi berat. Disamping massa dari materi yang dipisahkan juga

dipengaruhi bentuknya. Materi yang berbentuk lempengan lebih mudah

terhisap dan dapat dipisahkan. Pemisahan kernel dan cangkang dilakukan

dengan beberapa tahap, yaitu:

a. Hisapan tahap pertama

Hisapan ini merupakan upaya untuk menghilangkan debu dan partikel

halus seperti pecahan cangkang, kernel dan fiber. Alat penghisap ini disebut

winnowing yang terdiri dari kolom dan dilengkapi dengan air lock. Hisapan ini

umumnya agak lemah, sehingga hanya bertujuan untuk mengurangi volume

campuran kernel dengan cangkang.

b. Hisapan tahap kedua

Hisapan ini bertujuan untuk memisahkan cangkang dari kernel. Dalam

hal ini terjadi pemisahan cangkang dengan hisapan, yaitu karena bentuknya

yang lempeng dan tipis sehingga mudah terangkat keatas akibat hisapan

sedangkan kernel yang umumnya bulat dan tebal akan jatuh kebagian bawah.

5

Page 6: Stasiun Vii

Hisapan yang terlalu kuat akan menyebabkan kernel ikut terangkat keatas dan

menyebabkan efisiensi pengutipan kernel turun, dan jika hisapan terlalu lemah

maka dalam kernel banyak dijumpai cangkang.

c. Hisapan tahap ketiga

Hisapan ini adalah untuk memisahkan kernel yang terdapat dalam

tumpukan cangkang hasil hisapan tahap kedua. daya hisapan tahap ketiga

(P3) ini lebih kecil dari hisapan tahap kedua (P2) dan lebih besar dari hisapan

tahap pertama (P1).

Faktor yang mempengaruhi efisiensi pemisahan kernel dengan cara

hisapan angin dapat dipengaruhi oleh:

- Kemampuan Separating column untuk membuang debu dan partikel halus

sehingga mempermudah pemisahan inti dan cangkang

- Stabilitas daya hisap alat yang ditentukan daya hisap blower yang

dipengaruhi oleh variasi ampere arus listrik. Apabila hisapan terputus-putus

atau daya bervariasi maka sering terjadi turbulensi dalam column alat dan

kernel yang dihasilkan tidak bersih. Stabilitas tersebut juga dipengaruhi

apakah column penghisap bocor atau tidak

- Pengaturan air lock, sebagai penentu terhadap gaya hisapan yang

dihubungkan dengan kondisi umpan

- Kontinuitas umpan yang masuk. Jumlah umpan masuk akan

mempengaruhi efisiensi pengutipan dan pemisahan kernel, semakin besar

jumlah umpan maka daya hisap akan menurun dan menyebabkan

penurunan efisiensi.

Hisapan dengan angin mempunyai keuntungan jika dibandingkan

dengan pemisahan secara basah seperti claybath dan hydrocyclone yaitu inti

yang dihasilkan tidak basah sehingga keperluan energi untuk pengeringan inti

hanya sedikit, dan kemungkinan kerusakan minyak dalam pengeringan

semakin kecil.

b. Claybath

Pada Claybath ini akan terjadi pemisahan antara kernel dan cangkang

yang berasal dari LTDS dengan menggunkan larutan CaCO3 . Larutan ini

akan memisahkan kernel dan cangkang dengan berat jenis yang berbeda.

Kernel memiliki berat jenis 1.07 sedangkan cangkang memiliki berat jenis

1.15-1.20. Maka untuk memisahkan kernel dan cangkang ini dibuatlah berat

6

Page 7: Stasiun Vii

jenis larutan 1.12 sehingga kernel akan mengapung dan cangkang akan

tenggelam.

Hasil gilingan pemecah nut akan masuk ke dalam bak claybath dimana

kernel akan mengapung dan cangkang akan bergerak ke dasar bak. Kernel

yang mengapung ditangkap dengan menggunakan talang dan diayak serta

disiram dengan air agar kernel bebas dari kandungan tanah liat/larutan

CaCO3 , sedangkan cangkang dihisap dari dasar bak dan dipompakan

kedalam saringan untuk kemudian dikirim ke shell hopper. Agar sifat larutan

CaCO3 (tanah liat) dapat stabil maka dilakukan pompa sirkulasi agar tidak

terjadi pengendapan larutan. Akibat pertambahan zat yang tersuspensi seperti

debu dari kernel maka terjadi perubahan berat jenis cairan sehingga efisiensi

pemisahan akan menurun. Oleh sebab itu perlu dilakukan kontrol setiap waktu

secara terjadual.

c. Hydro Cyclone

Alat hydro cyclone berfungsi untuk memisahkan kernel dan cangkang

yang tidak terolah berdasarkan gaya sentrifugal dan perbedaan berat jenis,

dimana berat jenis cangkang ± 1,30 g/cm³, sedangkan kernel ± 1,08 g/cm³.

sehingga keduanya dapat terpisah. Keberhasilan pemisahan cangkang dari

kernel dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain:

- Tekanan pompa air yang melalui siklon, tekanan yang lebih tinggi akan

mempercepat pemisahan kernel dan cangkang. Semakin tinggi tekanan

pompa maka pemisahan akan lebih sempurna, begitu pula sebaliknya.

- Putaran cyclone semakin baik jika permukaan bagian dalam lebih rata.

Permukaan dalam yang tidak rata umumnya disebabkan oleh pukulan

benda berat seperti logam dan batu yang akan menyebabkan pemisahan

kernel dan cangkang tidak sempurna. Hal inilah yang selalu menjadi

masalah dalam pengoperasian hydrocyclone.

- Kebersihan umpan. Kandungan fiber dan debu yang tinggi dalam cairan

hydrocyclone akan mempengaruhi pemisahan kernel dan cangkang. Oleh

sebab itu diperlukan pengoperasian LTDS yang lebih sempurna. Selain

untuk menghilangkan debu juga dapat berperan untuk menghilangkan

kernel yang pecah dalam bentuk kecil yang dapat mengganggu kapasitas

olah hydrocyclone.

- Rotasi penggantian air. Partikel halus dan atau debu yang terdapat pada

cairan hdrocyclone akan mempengaruhi berat jenis cairan yang

7

Page 8: Stasiun Vii

menyebabkan pemisahan kernel dan cangkang tidak berjalan

sebagaimana mestinya. Oleh sebab itu dilakukan penggantian air

hydrocyclone secara terjadual.

- Nut bulat yang tidak terpecahkan dalam pemecah biji perlu dilakukan

pemisahan dengan ayakan biji sehingga biji dikembalikan ke conveyor

pengangkut biji ke alat pemecah.

Keberhasilan pemisah kernel dengan hydrocyclone dapat diketahui

melalui jumlah kandungan kotoran (cangkang) dalam kernel. Pemisahan

kernel yang dianggap cukup adalah jika kadar cangkang <6.0% dan kadar

kernel dalam tumpukan cangkang tidak > 2%. Kadar kotoran kernel yang

dipisahkan dengan claybath harus memenuhi standart mutu yakni < 6.0%.

Pengeringan Kernel

Proses pengeringan biji (kernel) dilakukan dengan menggunakan kernel

dryer yang berfungsi untuk mengeringkan kernel yang telah dipisahkan dari

cangkang. Pengeringan dilakukan dengan cara menghembuskan udara panas

dari Steam Heater. Dimana temperatur pengeringan dibagi atas 3 tingkatan,

yaitu: Atas : 70ºC selama 3,5 jam, Tengah : 80ºC selama 3,5 jam, dan

Bawah: 60ºC selama 3,5 jam.

Hasil kadar air kernel yang baik (yang keluar dari kernel dryer) adalah

6%-7%. Jika kadar air kernel terlalu rendah akan menyebabkan kernungkinan

perubahan warna pada kernel menjadi lebih besar (kadar kernel berubah

warna max = 40,0%). Sedangkan jika inti kurang kering atau kadar air di atas

6% - 7% maka akan terjadi hal-hal berikut: Inti akan mudah sekali berjamur,

kadar ALB minyak inti tinggi atau kadar minyak yang diperoleh rendah (kadar

minyak min = 40,0%).

Pengeringan yang terlalu lama dapat menyebabkan penggosongan dan

oksidasi pada minyak inti. Pengeringan kernel yang baik adalah pengeringan

dengan suhu rendah dengan tujuan agar penguapan berjalan lambat dan

merata untuk permukaan dan bagian dalam inti, karena jika pengeringan

dilakukan dengan suhu tinggi maka akan terjadi kerusakan inti.

Penimbunan Inti (Kernel Storage)

Alat ini berfungsi sebagai tempat penimbunan kernel sementara yang

telah di sortir pada kernel winower, dimana muatan Kernel Storage ± 30 ton.

Pembersihan dan pemeriksaan Kernel Storage dilakukan setiap 6 bulan.

8

Page 9: Stasiun Vii

Pola Pengolahan Inti (Kernel)

Terdapat beberapa pola pengolahan biji sawit yang di susun sebagai

berikut:

a. Pola pertama "Sistem basah"

Pada pola pertama ini, pengolahan inti antar lain terdiri dari unit

fermentasi, ripple mill, claybath, dan kernel dryer.

b. Pola kedua "Sistem kering"

Pada pola ini kedua ini, pengolahan inti antara lain terdiri dari unit

fermentasi, ripple mill, pneumatic I, pneumatic II, dan kernel dyer.

Dalam tahap ini ditambahkan pneumatic III yang berguna untuk

memisahkan inti dari tumpukan cangkang. Penambahan pneumatic III akan

menambah biaya investasi tetapi akan meningkatkan rendemen inti.

c. Pola ketiga "Gabungan sistem basah dan sistem kering"

Pada pola ketiga ini, pengolahan inti antara lain terdiri dari unit

fermentasi, ripple mill, pneumatic I, pneumatic II, claybath, dan kernel

9

Fermentasi

Ripple Mill

Winnowing

Claybath

Kernel dryer

LTDS

CangkangShell Hopper

Fermentasi

Ripple Mill

Pneumatic I

Pneumatic II

Kernel dryer

LTDS

Cangkang halus Shell Hopper

Pneumatic III Cangkang kasar

Page 10: Stasiun Vii

dryer. Pola ini merupakan gabungan antara sistem basah dan sistem

kering,sehingga sistem ini memerlukan 2 unit kernel dryer.

2. Tujuan

Adapun tujuan dari proses yang dilakukan pada stasiun nut dan kernel

ini adalah sebagai berikut:

a. Memisahkan material yang terdapat pada nut dengan beberapa peralatan

yang mendukukung untuk mempermudah proses ekstraksi inti (Kernel)

pada nut

b. Melakukan pemisahan kernel dari lapisan shell dengan 2 cara, yaitu

pemecahan (Crack-mix) dan berdasarkan berat jenis (Density)

c. Pencapaian losses pada fiber cyclone-LTDS dan Claybath menjadi

minimum dan lebih kecil dari standart

d. Mengolah nut sesuai dengan kapasitas stasiun dengan minimum cost-

operasional.

3. Perlengkapan

Adapun peralatan yang digunakan pada stasiun ini adalah sebagai

berikut:

No

.Nama Alat Fungsi Spesifikasi dan Jumlah

1. Cake Breaker

Conveyor

Menerima press cake

dari screw press dan

Diameter: 600 mm

10

Fermentasi

Ripple Mill

Pneumatic I

Pneumatic II

Claybath

Kernel dryer

LTDS

CangkangShell Hopper

Page 11: Stasiun Vii

(CBC) memecahnya sebelum

diumpankan ke column

depericarper

Tipe: Paddle Shaft

Plat Bodi : MS Plate 6

mm

Plat Liner: MS Plate 6 mm

Plat Daun Screw: MS

Plate 9 mm

Penggerak: Gearmotor 11

kW x 1460 rpm

Jumlah: 2 unit

2. Depericarper

column

Melakukan pemisahan

antara fiber dan nut

dari press cake

Tipe :Pneumatic Induced

Draught

Column/Ducting:MS Plate

6 mm

Jumlah 2 unit

3. Pneumatic fiber

transport

system

Membawa fiber yang

sudah terpisah dari

depericaper menuju

fiber cyclone

Diameter : 600 mm dan

800 mm

Tebal ducting : MS Plate

6 mm

Dilengkapi:2 unit manhole

untuk pembersihan

Jumlah 2 unit

4. Fiber cyclone Sebagai jalur untuk

menghisap fiber yang

berasal dari CBC (Cake

Breaker Conveyor)

Tipe: Pneumatic Induced

Draught

Material: MS Plate 6 mm

(body) dan MS Plate 6

mm (liner)

Cyclone : 1 airlock rotary

sluice diameter 800 mm

Jumlah 2 unit

5. Fiber cyclone

fan

Untuk menghasilkan

udara penghisap fiber

dengan memanfaatkan

putaran kipas/blower

Merek: Phoenix

Tipe: Laminar SWSI

Centrifugal Fan

Size : 330

11

Page 12: Stasiun Vii

yang ada di dalamnya Kapasitas : 25520 cfm

Tekanan Static: 9 In WG

Kecepatan fan: 1588 rpm

Penggerak : Motor listrik

45 kw x 1470 rpm

Jumlah 2 unit

6. Nut polishing

drum

membersihkan sisa –

sisa fiber yang masih

menempel pada nut

sehingga hasil yang

dicapai lebih optimal

dengan cara system

putaran dan

penghisapan angin

yang digerakkan oleh

electromotor.

Dimensi: Ø1044 mm x

8000 mm

Roda pengarah drum:

cast steel wheel (4 buah)

Plat bodi: MS Plate 8 mm

Penggerak: Geared motor

5,5 kw x 1445 rpm

Putaran akhir drum: 24

rpm

Jumlah 2 unit

7. Nut transport

auger screw

conveyor

Memindahkan nut yang

telah melewati proses

pembersihan dari sisa

fiber yang menempel

menuju Transfort fan

system.

Diameter : 300 mm

Tipe: Full flight screw

auger

Plat bodi: MS Plate 6 mm.

Plat Liner: MS Plate 6

mm

Plat daun conveyor : MS

Plate 6 mm.

Penggerak: Geared motor

1.5 kWx 1420 rpm

Jumlah 2 unit

8. Pneumatic nut

transport

system

Mentransfer nut ke Nut

Hopper dengan

menggunakan sistem

penghisapan yang

digerakkan oleh

electromotor

Kapasitas 6 ton nut/jam

Plat column : MS plate 6

mm

Plat ducting : MS plate 6

mm

Merk fan : Phoenix

Tipe: Laminar SWSI

12

Page 13: Stasiun Vii

Centrifugal fan

Size: 245

Kecepatan fan : 2057 rpm

Penggerak: motor listrik

30 kW x 1465 rpm + V-

belt pulley

Jumlah 2 unit

9. Nut transper air

lock

Memindahkan nut ke

Nut Hopper dengan

cara mengatur udara

yang ada disekitarnya

Penggerak : Geared

motor 1.5 kW

Jumlah 4 set (2 set untuk

ducting dan 2 set untuk

cyclone shell)

10. Nut hopper Untuk penampungan

Nut sementara yang

akan dipecahkan

dengan menggunakan

Ripple mill

Model: Rectangular

Kapasitas: 30 m3

Plat bodi: MS Plate 6 mm

Dilengkapi outlet untuk 2

unit ripple mill di bawah

hopper

Jumlah 2 unit

11. Ripple mill Untuk memecahkan

Nut dengan system

pembenturan / impact

yang digerakkan oleh

electromotor

Merek: CBI

Kapasitas: 6 ton/jam

Penggerak: Motor Listrik

7,5 kw x 1450 rpm

Kecepatan mesin: 950

rpm

Jumlah 4 unit

12. Cracked mix

conveyor 1

Membawa cracked

mixture dari ripple mill

ke cracked mixture

elevator

Diameter: 300 mm

Tipe : Full flight screw

Kapasitas : 6 ton cracked

mixture/jam

Plat bodi : MS Plate 6 mm

Plat liner: MS Plate 6 mm

Plat daun screw: MS

13

Page 14: Stasiun Vii

Plate 6 mm

Penggerak: Geared motor

1,5 kw x 1420 rpm

Jumlah 2 unit

13. Cracked mix

elevator

Meneruskan transfer

dari Cracked Mix

Conveyor 1 menuju

cracked mix conveyor 2

Model : Rantai tunggal

Penggerak : Geared

motors 1.5 kW x 1420

rpm

Plat bodi : MS Plate 6 mm

Kecepatan motor : 15 rpm

Jumlah 2 unit

14. Cracked mix

conveyor 2

Membawa cracked

mixture dari cracked

mixture elevator

menuju cracked

mixture separating

system

Diameter : 300 mm

Tipe: Auger full flight

screw

Plat bodi : MS Plate 6 mm

Plat liner: MS Plate 6 mm.

Plat daun screw : MS

Plate 6 mm

Penggerak:Geared motor,

1.5 kW x 1420 rpm

Jumlah 2 unit

15. Cracked mix-

ture separating

system / Light

Tenera Dirt

Separation

(LTDS) I

Memisahkan cangkang

dan kernel dengan

menggunakan sistem

penghisapan dari

blower diruang tertutup

Tipe : vertical column

pneumatic suction

Kapasitas: 6 tons cracked

mixture/jam

Plat column: MS Plate 6

mm

Plat ducting: MS Plate 6

mm

Jumlah 2 unit

16. Cracked mix-

ture separating

system / Light

Untuk memisahkan

cangkang dari kernel

atau pecahan kernel

Tipe : vertical column

pneumatic suction

Kapasitas: 6 tons cracked

14

Page 15: Stasiun Vii

Tenera Dirt

Separation

(LTDS) II

yang masih menyatu

dengan pecahan

cangkang yang lolos

dari pemisahan pada

LTDS I

mixture/jam

Plat column:MS Plate 6

mm dan Plat ducting: MS

Plate 6 mm

Jumlah 2 unit

17. Claybath Memisahkan cracked

mixture dari tingkat

kedua separating

column menjadi kernel

dan cangkang

Konstruksi : MS plate 8

mm

Pompa claybath merek

kew pump model KS-SE

50 R

Kapasitas 40 m3/jam

Penggerak: 7.5 kW x

1445 rpm

Diameter impeller 254

mm

Tipe impeller: Fully open

Transmisi: V-Belt

Kecepatan akhir

pengaduk 20 rpm

Jumlah 2 unit

18. Claybath

vibrating screen

Memisahkan kernel

dan cangkang dari

larutan CaCO3 yang

ikut terbawa saat

pemisahan

Jumlah 2 unit

19. Wet kernel

elevator

Membawa kernel dari

Claybath dan cracked

mixture separating

column ke wet kernel

conveyor

Model: Rantai tunggal

Plat bodi: MS Plate 6 mm

Penggerak: Gearmotor

1.5 kW x 1420 rpm

Kecepatan elevator: 15

rpm

Material bucket: MS Plate

6 mm

15

Page 16: Stasiun Vii

Jumlah 2 unit

20. Wet kernel

conveyor

Membawa kernel dari

wet kernel elevator

menuju wet kernel

distributing conveyor

Diameter : 300 mm

Tipe: Full fight screw

Plat bodi: MS Plate 6 mm

Plat liner: MS Plate 6 mm

Plat daun screw: MS

Plate 6 mm

Penggerak: Geared

motor, 1.5 kW x 1420 rpm

Jumlah 2 unit

21. Wet kernel

distribution

conveyor

Menerima kernel dari

wet kernel conveyor

dan mendistribusikan-

nya ke dalam kernel

silo

Diameter : 300 mm

Tipe: Full fight screw

Plat bodi: MS Plate 6 mm

Plat liner: MS Plate 6 mm

Plat daun screw: MS

Plate 6 mm

Penggerak: Geared

motor, 1.5 kW x 1420 rpm

Jumlah 2 unit

22. Kernel silo Sebagai tempat

pengeringan kernel

untuk pengurangan

kadar air sebelum di

jual pada pihak luar

Model: Circular

Kapasitas: 35 m3

Plat shell: MS Plate 6 mm

Jumlah 4 unit

23. Dry kernel

conveyor 1

Menerima kernel yang

telah kering dari unit

kernel silo dan

langsung dibawa ke dry

kernel elevator

Diameter : 300 mm

Tipe: Full fight screw

Plat bodi: MS Plate 6 mm

Plat liner: MS Plate 6 mm

Plat daun screw: MS

Plate 6 mm

Plat penutup: MS Plate 3

mm

Penggerak: Geared motor

16

Page 17: Stasiun Vii

4 kW x 1420 rpm

Jumlah 1 unit

24. Dry kernel

elevator

Membawa kernel yang

telah kering dari Dry

kernel conveyor di

bawah kernel silo ke

kernel storage bin

Model: Rantai tunggal

Plat bodi: MS Plate 6 mm

Penggerak: Gearmotor

2.2 kW x 1420 rpm

Kecepatan elevator 15

rpm

Jumlah 1 unit

25. Dry kernel

conveyor no. 2

dan no.3

Menerima kernel kering

dari dry kernel elevator

dan mengisikannya ke

dalam kernel storage

bin

Diameter : 300 mm

Tipe: Full fight screw

Plat bodi: MS Plate 6 mm

Plat liner: MS Plate 6 mm

Plat daun screw: MS

Plate 6 mm

Penggerak: Geared motor

4 kW x 1420 rpm

Jumlah 2 unit

26. Kernel storage

bin

Sebagai tempat

menyimpan dan

mengirim kernel kering

menuju truk

pengangkut

Model: Rectangular

Kapasitas: 2 x 500

ton/unit

Plat samping MS Plate 6

mm dan plat dasar MS

Plate 10 mm

Jumlah 2unit

27. Wet shell

elevator

Membawa shell basah

dari Clay Bath menuju

shell conveyor

Model: Rantai tunggal

Plat bodi: MS Plate 6 mm

Penggerak: Gearmotor

1.5 kW x 1420 rpm

Kecepatan elevator 15

rpm

Jumlah 2 unit

28. Wet shell Membawa wet shell Diameter: 300 mm

17

Page 18: Stasiun Vii

conveyor dari shell elevator

menuju shell hopper

dan dapat dialihkan ke

fiber dan shell conveyor

Tipe: Full flight screw

Plat bodi: MS Plate 6 mm

Plat liner: MS Plate 6 mm

Plat daun screw: MS

Plate 6 mm

Penggerak:Geared motor,

2.2 kW x 1420 rpm

Jumlah 2 unit

29. Shell hopper Menampung cangkang

yang ditransfer dari

Wet Shell Elevator dan

Wet Shell Conveyor

sebagai bahan bakar

pada boiler melalui

conveyor yang

digerkkan oleh

electromotor

Model: Rectangular

Kapasitas: 40 m3 (2/3

bagian volume untuk wet

shell dan 1/3 bagian

volume dry shell

Plat dinding: MS Plate 6

mm

Jumlah 2 unit

30. Shell recycling

conveyor

Membawa shell dari

shell hopper menuju

shell recycling elevator

dengan arah flexibility

auto reverse

Diameter 300 mm

Tipe: Full flight screw

Plat bodi: MS Plate 6 mm

Plat liner: MS Plate 6 mm

Plat daun screw: MS

Plate 6 mm

Plat penutup conveyor:

MS Plate 3 mm

Penggerak:Geared motor,

2.2 kW x 1420 rpm

Jumlah 1 unit

31. Shell recycling

elevator

Membawa shell dari

shell recycling

conveyor menuju fiber

and shell conveyor

Rantai tunggal

Penggerak: Geared

motor, 2.2 kW x 1420 rpm

Plat bodi: MS Plate 6 mm

Kecepatan elevator: 15

18

Page 19: Stasiun Vii

rpm

Jumlah 1 unit

32. Fiber and shell

conveyor

Membawa fiber dari

fiber cyclone dan

sebagian kecil shell

dari shell hopper

menuju boiler fuel

distributing conveyor

Diameter 750 mm

Tipe: Full fight screw

Plat bodi: MS Plate 6 mm

Plat liner: MS Plate 6 mm

Plat daun screw: MS

Plate 9 mm

Plat penutup conveyor:

MS Plate 3 mm

Penggerak: Geared motor

11 kW x 1420 rpm

Jumlah 1 unit

4. SOP (Standart Operational Procedure)

a. Sebelum Proses

Buka dan bersihkan blower fibre cyclone fan / secondary fan LTDS I dan

LTDS II

Bersihkan janjangan yang terjepit di jeruji Nut Polishing Drum

Uji dan pastikan Spesific Grafity (SG) larutan Calsium Carbonat (CaCO3)

dan abu janjangan masih layak untuk digunakan. Ganti larutan jika

sudah jenuh.

Periksa volume Nut Silo, Kernel Silo dan Kernel Bin

Buka kerangan by pass dan drain semua steam trap lalu buka kerangan

steam

Periksa dan pastikan seluruh unit mesin dalam kondisi baik

Hubungi operator kamar mesin agar MCB stasiun Nut dan Kernel

segera di ON kan

Laporkan pada Mandor/Asisten jika terdapat kerusakan.

b. Saat Operasional (Start)

Periksa sebelum proses dimulai, kondisi seluruh unit mesin yang

bergerak dalam keadaan bersih dan kosong.

ON – Fibre dan shell conveyor

19

Page 20: Stasiun Vii

ON - shell recycling elevator

ON - Shell recycling conveyor

ON - Shell hopper

ON - Wet shell conveyor

ON - Wet shell elevator

Buka by pass dan Drain semua steam trap (buang kondensasi uap

pada steam trap) dan buka valve steam, Operasikan heater dan fannya

ON - Dry kernel conveyor dan Dry kernel elevator

ON - Kernel silo dan Wet kernel distribution conveyor

ON - Wet kernel conveyor dan Wet kernel elevator

ON - Feed distribusi claybath coveyor dan pompa claybath dan fan-

fannya

ON - LTDS I dan LTDS II

ON – Cracked mixture conveyor

ON – Cracked mixture elevator

ON - Ripple mill

ON - Nut hopper

ON - Nut transport air lock dan Pneumatic nut transport system

ON - Nut transport auger screw conveyor

ON - Nut polishing drum

ON – Fibre cyclone fan

ON – Pneumatic fiber transport system

ON – Depericarper column

ON – Cake breacker conveyor

c. Stop Operasional

OFF – Cake breaker conveyor - Depericarper column - Pneumatic fiber

transport system - Fibre cyclone fan - Nut polishing drum dan Nut

transport auger screw conveyor

OFF – Pneumatic nut transport system - Nut transport air lock - Nut

hopper - Ripple mill - Cracked mixture elevator dan Cracked mixture

conveyor

OFF - LTDS II dan LTDS I

OFF - Claybath dan Pompa sirkulasi

OFF - Wet kernel elevator - wet kernel conveyor - Wet kernel

distribution conveyor dan Kernel silo

20

Page 21: Stasiun Vii

OFF –Dry kernel elevator dan Dry kernel conveyor

OFF - Wet shell elevator dan Wet shell conveyor

OFF - Shell hopper - Shell recycling conveyor - shell recycling elevator -

dan Fibre and shell conveyor

Pastikan semua alat telah kosong dan siap digunakan untuk operasi

shift selanjutnya.

5. Trouble Shooting

No. Masalah Penyebab Tindakan

1. Fiber

menyumbat di

fiber cyclone

sehingga proses

pengolahan

terlambat

Proses pengepressan

kurang sempurna

sehingga fiber yang

dihasilkan memiliki

kadar air yang tinggi

(basah)

Memberhentikan proses

produksi sementara waktu

lalu melakukan

pembersihan pada fiber

cyclone yang tersumbat

2. Proses

pemecahan nut

kurang

maksimal

Nut masih mengandung

air, proses nut grading

pada nut hopper tidak

maksimal, atau efisiensi

ripple mill terlalu rendah

Pastikan nut yang akan

dipecah telah dalam kondisi

kering, grading nut berjalan

dengan baik, atau

tambahkan efisiensi ripple

mill (95-98%)

3. Kernel

mengalami

penjamuran

Proses pengeringan

pada kernel dryer

kurang sempurna

Lakukan pengeringan

kernel sesuai SOP dan

pastikan seluruh kernel

telah rata menerima panas

dari proses pengeringan

tersebut.

4. Daya hisap

Impeller (Fan)

sangat rendah

sehingga

mengganggu

proses produksi

V-Belt sudah dalam

kondisi rapuh/putus

atau impeller

`tersumbat kotoran,

Lakukan penggantian V-

Belt yang telah rapuh

dengan V-Belt yang baru

dan lakukan pembersihan

dan pengecekan secara

rutin pada impeller (fan)

5. Losses kernel Kecepatan angin pada Periksa dan sesuaikan

21

Page 22: Stasiun Vii

pada LTDS

tinggi

LTDS terlalu tinggi atau

persentase kernel yang

pecah pada cracked

mix juga tinggi

putaran blower agar

hisapan tidak terlalu tinggi

dan usahakan kernel yang

pecah pada cracked mix

rendah

6. Kadar kotoran

pada kernel

tinggi

Kecepatan angin pada

LTDS terlalu rendah

Lakukan penyesuaian

hisapan angin pada LTDS

agar hasilnya maksimal

7. Proses

pemisahan

kernel dan

cangkang pada

claybath tidak

maksimal

Perbandingan larutan

Clay (CaCO3) kurang

sesuai atau larutan

telah jenuh

Lakukan penambahan abu

(CaCO3) atau lakukan

pergantian larutan CaCO3

agar dapat memisahkan

kernel dan cangkang

secara maksimal

6. Saran

Setelah melakukan Praktek Kerja Lapang (PKL) di PMKS Cisadane

Sawit Raya khususnya pada stasiun nut dan kernel maka beberapa hal yang

dapat direkomendasikan adalah sebagai berikut:

a. Sebaiknya kondisi kebersihan di stasiun ini lebih diperhatikan lagi, lakukan

piket kebersihan secara terjadwal dan teratur. Bersihkan sisa-sisa

pengolahan nut dan kernel yang berserakan dilantai dan Catwalk dengan

tujuan untuk menciptakan kondisi yang nyaman bagi operator saat bekerja

dan mengantisipasi terjadinya kecelakaan kerja pada stasiun ini.

b. Dalam proses pemecahan nut pada Ripple mill sebaiknya lebih

diperhatikan lagi mengenai efisiensi yang digunakan dan usahakan

efisiensi tersebut sesuai dengan standart yang dianjurkan yaitu 95-98%.

Karena jika efisiensi ripple mill yang digunakan terlalu tinggi maka akan

menyebabkan banyak kernel yang pecah sehingga tingkat losses kernel

semakin tinggi karena ikut terhisap saat berada di LTDS.

c. Lakukan perawatan dan pengecekan kondisi alat secara teliti dan teratur

agar jika terjadi kerusakan pada alat di stasiun ini dapat segera diketahui

dan dilakukan perbaikan.

22

Page 23: Stasiun Vii

d. Untuk nut yang masih basah dan tidak berhasil terangkat oleh hisapan

angin saat menuju transpor fan system sebaiknya dibuatkan bak

penampung agar nut yang masih basah tersebut tidak langsung jatuh ke

lantai. Hal ini bertujuan untuk meminimalisir kotoran yang terkandung pada

nut.

Dokumentasi

23

Page 24: Stasiun Vii

Cake Braker Conveyor Depericarper

Nut Polishing Drum Nut Trans. Auger Screw Conv. B

Transport fan system Ripple mill

Nut Silo Cracked Mix Conveyor

24

Page 25: Stasiun Vii

Cracked Mix Elevator-A Wet Kernel Elevator

Wet Shell Elevator - A Cracked Mix Separating system

Clay Bat

Wet shell conveyor Clay bath

Recycling pump Wet kernel distribution conveyor

Wet kernel conveyor Dry kernel conveyor

25

Page 26: Stasiun Vii

Heater kernel silo Kernel silo

Fiber and shell conveyor Wet shell conveyor

Fiber cyclone fan Kernel storage bin

26