Stakeholder

10
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Organisasi merupakan sekumpulan entitas sosial yang secara sadar terkoordinasi, memiliki batas yang relatif dapat diidentifikasi, dan berfungsi secara relatif kontinyu (berkesinambungan) untuk mencapai suatu tujuan bersama (Kusdi; 2009). Dari pernyataan tersebut, sudah jelas bahwa sebuah organisasi tidak berdiri sendiri. Melainkan terbentuk dari sekumpulan entitas sosial yang memiliki peran dan fungsi masing-masing dalam organisasi. Tidak terkecuali organisasi bisnis, yang bahkan memiliki unsur lebih banyak. Dalam sebuah organisasi bisnis, tidak terlepas dari peran stakeholder yang ikut mempengaruhi berlangsungnya organisasi tersebut. Antara keduanya tidak dapat dipisahkan, karena antara organisasi bisnis dan stakeholder saling mempengaruhi secara keseluruhan. Stakeholder terdiri dari dua yaitu stakeholder internal dan stakeholder eksternal yang keduanya memiliki pola ketergantungan dengan organisasi bisnis. Makalah ini akan membahas mengenai pengertian ,peran atau fungsi stakeholder pada organisasi bisnis serta pola saling ketergantungan diantara keduanya. B. RUMUSAN MASALAH 1. Apa yang dimaksud dengan stakeholder pada organisasi bisnis ?

Transcript of Stakeholder

Page 1: Stakeholder

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Organisasi merupakan sekumpulan entitas sosial yang secara sadar terkoordinasi,

memiliki batas yang relatif dapat diidentifikasi, dan berfungsi secara relatif kontinyu

(berkesinambungan) untuk mencapai suatu tujuan bersama (Kusdi; 2009). Dari

pernyataan tersebut, sudah jelas bahwa sebuah organisasi tidak berdiri sendiri.

Melainkan terbentuk dari sekumpulan entitas sosial yang memiliki peran dan fungsi

masing-masing dalam organisasi.

Tidak terkecuali organisasi bisnis, yang bahkan memiliki unsur lebih banyak. Dalam

sebuah organisasi bisnis, tidak terlepas dari peran stakeholder yang ikut

mempengaruhi berlangsungnya organisasi tersebut. Antara keduanya tidak dapat

dipisahkan, karena antara organisasi bisnis dan stakeholder saling mempengaruhi

secara keseluruhan. Stakeholder terdiri dari dua yaitu stakeholder internal dan

stakeholder eksternal yang keduanya memiliki pola ketergantungan dengan organisasi

bisnis.

Makalah ini akan membahas mengenai pengertian ,peran atau fungsi stakeholder pada

organisasi bisnis serta pola saling ketergantungan diantara keduanya.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud dengan stakeholder pada organisasi bisnis ?

2. Apa perbedaan antara stakeholder internal dan eksternal ?

3. Bagaimanakah fungsi stakeholder pada organisasi bisnis ?

4. Bagaimana pola saling ketergantungan antar stakeholder dan organisasi ?

C. TUJUAN

1. Memahami definisi Stakeholder pada organisasi bisnis

2. Memahami perbedaan antara stakeholder internal dan eksternal

3. Mengetahui fungsi tiap stakeholder pada organisasi bisnis

4. Memahami pola ketergantungan antar stakeholder dan organisasi bisnis

Page 2: Stakeholder

BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN STAKEHOLDER

Stakeholder merupakan individu, sekelompok manusia, komunitas atau masyarakat

baik secara keseluruhan maupun secara parsial yang memiliki hubungan serta

kepentingan terhadap perusahaan. Individu, kelompok, maupun komunitas dan

masyarakat dapat dikatakan sebagai stakeholder jika memiliki karakteristik seperti

yang diungkapkan olehBudimanta dkk, 2008 yaitu mempunyai:

Kekuasaan,

Legitimasi,

Kepentingan terhadap perusahaan.

Selama ini organisasi bisnis hanya memandang stakeholder sebatas investor dan

kreditur. Namun bila kita melihat definisi diatas, maka akan terjadi perubahan

pengertian mengenai siapa saja yang termasuk ke dalam stokeholder. Konsep yang

mendasari mengenai siapa yang termasuk dalam stakeholder perusahaan telah

mengalami perkembangan seiring perubahan lingkungan bisnis dan kompleksnya

aktivitas bisnis perusahaan tersebut.

R. Edward Freeman menjelaskan bahwa Stakeholdes sebagai individu-individu dan

kelompok-kelompok yang dipengaruhi oleh tercapainya tujuan-tujuan organisasi dan

pada gilirannya dapat mempengaruhi tercapainya tujuan-tujuan tersebut.

Stakeholders adalah orang atau instansi yang berkepentingan dengan suatu bisnis

atau perusahaan.

Dengan menggunakan definisi diatas, pemerintah bisa saja dikatakan sebagai

stakeholder bagi perusahaan karena pemerintah mempunyai kepentingan atas

aktivitas perusahaan dan keberadaan perusahaan sebagai salah satu elemen sistem

sosial dalam sebuah negara oleh karena itu, perusahaan tidak bisa mengabaikan

eksistensi pemerintah dalam melakukan operasinya. Terdapatnya birokrasi yang

mengatur jalannya perusahaan dalam sebuah negara yang harus ditaati oleh

Page 3: Stakeholder

perusahaan melaui kepatuhan terhadap peraturan pemerintah menjadikan terciptanya

sebuah hubungan antara perusahaan dengan pemerintah.

Hal tersebut berlaku sama bagi komunitas lokal, karyawan, pemasok, pelanggan,

investor dan kreditor yang masing-masing elemen stakeholder tersebut memiliki

kekuasaan, legitimasi, dan kepentingan sehinga masing-masing elemen tersebut

membuat sebuah hubungan fungsional dengan perusahaan untuk bisa memenuhi

kebutuhannya masing-masing.

B. STAKEHOLDER INTERNAL DAN EKSTERNAL

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya,bahwa Stakeholder atau para pemegang

kepentingan bukan hanya sebatas investor dan kreditur organisasi bisnis saja.

Namun telah mengalami perkembangan sejalan berjalannya perubahan lingkungan

dan aktivitas bisnis sekarang. Dari teori-teori tentang definisi stakeholder diatas,

dapat disimpulkan bahwa semua yang terlibat pada kegiatan perusahaan dan yang

dapat mempengaruhi jalannya perusahaan atau organisasi bisnis bisa disebut sebagai

stakeholder. Namun stakeholder pun telah dibedakan sesuai dengan letak posisinya,

dan pengaruhnya pada jalannya organisasi bisnis.

Ada dua macam stakeholder menurut the Clarkson Centre for Business Ethics

(1999) dalam Magness (2008). Yaitu Stakeholder primer dan stakeholder sekunder.

1. Stakeholder primer adalah pihak-pihak yang mempunyai kepentingan secara

ekonomi terhadap perusahaan dan menanggung risiko. Contoh :investor,

kreditor,karyawan, pemerintah, komunitas lokal

2. Stakeholder sekunder adalah pihak-pihak yang dimana sifat hubungannya

dengan perusahaan saling mempengaruhi namun kelangsungan hidup

perusahaan secara ekonomi tidak ditentukan oleh stakeholder jenis ini. Contoh

adalah media dan kelompok kepentingan seperti lembaga sosial masyarakat,

serikat buruh, dan sebagainya.

Namun menurut Rhenald Kasali dalam Manajemen  Public Relations, menyebutkan

bahwa stakeholder dibagi menjadi dua, yaitu Stakeholder Internal dan stakeholder

eksternal.

Page 4: Stakeholder

1. Stakeholder internal adalah orang dalam dari suatu perusahaan, orang atau

instansi yang secara langsung terlibat dalam kegiatan perusahaan, seperti

pemegang saham, manajer, dan karyawan.

2. Stakeholder eksternal adalah orang luar dari suatu perusahaan, orang atau

instansi yang tidak secara langsung terlibat dalam kegiatan perusahaan,

seperti para konsumen, masyarakat, pemerintah, lingkungan hidup.

Semua tersebut dibedakan berdasarkan letak, pengaruh, serta keterlibatan pemegang

kepentingan pada perusahaan atau organisasi bisnis tersebut. Perusahaan merupakan

bagian dari sistem sosial yang ada dalam sebuah wilayah baik yang bersifat lokal,

nasional, maupun internasional berarti perusahaan merupakan bagian dari

masyarakat secara keseluruhan. Masyarakat sendiri menurut definisinya bisa

dijelaskan sebagai kumpulan peran yang diwujudkan oleh elemen-elemen (individu

dan kelompok) pada suatu kedudukan tertentu yang peran-peran tersebut diatur

melalui pranata sosial yang bersumber dari kebudayaan yang telah ada dalam

masyarakat (Budimanta dkk, 2008). Perusahaan dalam hal ini merupakan bagian dari

beberapa elemen yang membentuk masyarakat dalam sistem sosial yang berlaku.

Keadaan tersebut kemudian menciptakan sebuah hubungan timbal balik antara

perusahaan dan para stakeholder yang berarti perusahaan harus melaksanakan

peranannya secara dua arah untuk memenuhi kebutuhan perushaan sendiri maupun

stakeholder lainya dalam sebuah sistem sosial. Oleh karena itu, segala sesuatu yang

dihasilkan dan dilakukan oleh masing-masing bagian dari stakeholder akan saling

mempengaruhi satu dengan yang lainya sehingga tidaklah tepat jika perusahaan

menyempitkan pengertian mengenai stakeholder hanya dari sisi ekonominya saja.

C. FUNGSI STAKEHOLDER

Fungsi Stakeholder dibagi menjadi 2, yaitu internal dan eksternal. Yang dimaksudkan

dengan Fungsi adalah bagian-bagian dari stakeholder dapat berfungsi dengan baik

dan efisien dalam kegiatan perusahaan sehari-hari.

D. POLA KETERGANTUNGAN

Perkembangan teori stakeholder diawali dengan berubahnya bentuk pendekatan

perusahaan dalam melakukan aktifitas usaha. Ada dua bentuk dalam pendekatan

stakehoder menurut Budimanta dkk, 2008 yaitu old-corporate relation dan new-

Page 5: Stakeholder

corporate relation. Old corporate relation menekankan pada bentuk pelaksanaan

aktifitas perusahaan secara terpisah dimana setiap fungsi dalam sebuah perusahaan

melakukan pekerjaannya tanpa adanya kesatuan diantara fungsi-fungsi tersebut.

Bagian produksi hanya berkutat bagaimana memproduksi barang sesuai dengan

target yang dikehendaki oleh manajemen perusahaan, bagian pemasaran hanya

bekerja berkaitan dengan konsumenya tanpa mengadakan koordinasi satu dengan

yang lainya. Hubungan antara pemimpin dengan karyawan dan pemasok pun berjalan

satu arah, kaku dan berorientasi jangka pendek. Hal itu menyebabkan setiap bagian

perusahaan mempunyai kepentingan, nilai dan tujuan yang berbeda-beda bergantung

pada pimpinan masing-masing fungsi tersebut yang terkadang berbeda dengan visi,

misi, dan capaian yang ditargetkan oleh perusahaan.

Hubungan dengan pihak di luar perusahaan bersifat jangka pendek dan hanya sebatas

hubungan transaksional saja tanpa ada kerjasama untuk menciptakan kebermanfaatan

bersama. Pendekatan tipe ini akan banyak menimbulkan konflik karena perusahaan

memisahkan diri dengan para stakeholder baik yang berasal dari dalam perusahaan

dan dari luar perusahaan. Konflik yang mungkin terjadi di dalam perusahaan adalah

tekanan dari karyawan yang menuntut perbaikan kesejahteraan. Tekanan tersebut

bisa berupa upaya pemogokan menuntut perbaikan sistem pengupahan dan

sebagainya. Jika pemogokan tersebut terjadi dalam jangka waktu yang lama maka hal

itu bisa mengganggu aktifitas operasi perusahaan dan mengakibatkan kerugian bagi

perusahaan. Sedangkan konflik yang mungkin terjadi dari luar perusahaan adalah

munculnya tuntutan dari masyarakat karena dampak pembuangan limbah perusahaan

yang berpotensi menimbulkan kerugian signifikan bagi perusahaan apabila

diperkarakan secara hukum.

New-corporate relation menekankan kolaborasi antara perusahaan dengan seluruh

stakeholder-nya sehingga perusahaan bukan hanya menempatkan dirinya sebagai

bagian yang bekerja secara sendiri dalam sistem sosial masyarakat karena

profesionalitas telah menjadi hal utama dalam pola hubungan ini. Hubungan

perusahaan dengan internal stakeholders dibangun berdasarkan konsep

kebermanfaatan yang membangun kerjasama untuk bisa menciptakan

kesinambungan usaha perusahaan sedangkan hubungan dengan stakeholder di luar

perusahaan bukan hanya bersifat transaksional dan jangka pendek namun lebih

Page 6: Stakeholder

kepada hubungan yang bersifat fungsional yang bertumpu pada kemitraan selain

usaha untuk menghimpun kekayaan yang dilakukan oleh perusahaan, perusahaan

juga berusaha untuk bersama-sama membangun kualitas kehidupan eksternal

stakholders.

Pendekatan new-corporate relation mengeliminasi penjenjangan status diantara para

stakeholder perusahaan seperti yang ada pada old-corporate relation. Perusahaan

tidak lagi menempatkan dirinya diposisis paling atas sehingga perusahaa

mengeksklusifkan dirinya dari para stakeholder sehingga dengan pola hubungan

semacam ini arah dan tujuan perusahaan bukan lagi pada bagaimana menghimpun

kekayaan sebesar-besarnya namun lebih kepada pencapaian pembangunan yang

berkelanjutan (sustainability development)

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Teori mengenai stakeholder saat ini telah mengalami perkembangan seiring

berubahnya lingkungan dan kondisi aktivitas bisnis pada organisasi bisnis. Konsepsi

awal mengenai stakeholder hanya sebatas investor dan kreditur telah berubah.

Pemegang kepentingan atau Stakeholder tidak hanya sebatas itu, karena yang

memiliki kepentingan pada organisasi bisnis tidak hanya sebatas investor dan

kreditur saja. R. Edward Freeman menjelaskan bahwa Stakeholdes sebagai

individu-individu dan kelompok-kelompok yang dipengaruhi oleh tercapainya

tujuan-tujuan organisasi dan pada gilirannya dapat mempengaruhi tercapainya

tujuan-tujuan tersebut. Stakeholders adalah orang atau instansi yang berkepentingan

dengan suatu bisnis atau perusahaan.

Stakeholder terbagi menjadi 2,yaitu stakeholder internal dan eksternal. Stakeholder

internal adalah orang dalam dari suatu perusahaan, orang atau instansi yang secara

langsung terlibat dalam kegiatan perusahaan, seperti pemegang saham, manajer, dan

karyawan. Sedangkan Stakeholder eksternal adalah orang luar dari suatu perusahaan,

orang atau instansi yang tidak secara langsung terlibat dalam kegiatan perusahaan,

seperti para konsumen, masyarakat, pemerintah, lingkungan hidup. Stakeholder

Page 7: Stakeholder

internal, yaitu owners, manajer, employers. Stakeholder eksternal yaitu, suppliers,

goverment, society, creditors, shareholers, customers.