Stabilitas Obat
-
Upload
chochotiko -
Category
Documents
-
view
166 -
download
11
description
Transcript of Stabilitas Obat
-
INTERPRETASI DATA KINETIKDra. Mimiek Murukmihadi, S.U., Apt
-
DATA KINETIKApa yang terjadi pada proses kinetik?
-
TEORI TRANSISI
Tiga Asumsi Dasar K (Kecepatan Reaksi)1.
A dan B untuk menjadi P harus melewati M
yang mempunyai energi transisi yang > dari keadaan awal & akhir
2.
Mol keadaan transisi
mol keadaan awal3.
K proposional dengan konsentrasi
reaktan
A + B
P
A + B
M
Produk
-
k = Kons Boltzman= 1,38 x 10-6
erg/detH
= Konstanta Plank
T = Temp. Abs
Energi aktivasi = Energi Pengahalang = Energi bebas keadaan transisi
k
T KhK =
G1
= Ea
-
EKIVALENSI KINETIK
Suatu reaksi sebetulnya berbeda tapi secara kinetik sama
(HA)
H+
+ A- Ka =(H+)(A-)(HA)
(HA) =(H+)(A-)
KaV = k (HA) ----------
1
V = K1 (H+)(A-) ----------
2
V = (H+)(A-)kKa
1 secara kinetika ekivalen 2
-
Efek media
= dengan teori keadaan transisi
suatuprediksi pengaruh polaritas mediaterhadap K secara kualitatif dapatdilaksanakan
1.
A dan B M yang bagaimana? polaritas media dapat diprediksi
2.
Bentuk yang bermuatan berpengaruh pada polaritas solvent karena adanya ikatan elektrostatik / polaritas solvent berpengaruh pada degradasi (kemampuan untuk melarutkan)
-
Contoh solvent yang sering dipakai karena mempunyai polaritas tinggi
Pelarut
Konstanta dielektrikAseton
20,7
Etanol
24,3Metanol
32,6
Etilen Glikol
37Air
78,5
Misalnya : Pelarut air + NaCl
polaritas
Menambah polaritas solvent
-
Teori Transisi :Kecepatan reaksi ditentukan kons keadaan transisi dikontrol oleh adanya keseimbangan keadaan awal & transisi (K)
A + B
M
Pengaruh media dapat dilihat pada molekul transisi :Bila keadaan transisi kurang polar dibandingkan dengan reaktan polaritas solvent energi penghalang VBila mol transisi lebih polar daripada mol reaktan, polaritas solvent keadaan transisi stabil energi penghalang V
K
-
Aplikasi
: pada beberapa reaksi bimolekuler
Reaktan nonpolar netral
produk nonpolar netral
perkiraan : keadaan transisi non polar
berefek kecil pada K
Reaktan netral produk bermuatan keadaan transisi lebih polar daripada reaktan karena terbentuk muatan partikel pada keadaan transisi
K
Polaritas sovent
Polaritas sovent
-
Reaktan mol netral dan ionpolaritas transisi lebih rendah dibanding reaktan (muatan reaktan disebarkan pada keadaan transisi polaritas)polaritas solvent V
Reaktan ion+ dan ion-
keadaan transisi kurang atau tidak bermuatan
bentuk keadaan transisi kurang
kurang polar daripada reaktanpolaritas solvent V karena G1
Reaktan ion+
dan ion-
atau
polaritas solvention-
dan ion-V
-
KATALISISSubstansi, ikut bereaksi, kalau reaksi selesai keluar (dilepas)Menambah konstanta kecepatan reaksiTidak merubah konstanta keseimbanganMenurunkan energi aktivasi karena entropi menjadi lebih besar
-
Katalisa memberikan efeknya karena dia dapat berinteraksi baik secara kovalen atau non kovalen
dengan reaktan
Lebih lambat
Lebih cepat
-
MACAM KATALISA1.
Katalisa asam spesifik :Dapat terjadi kalau pelarutnya asamcontoh : katalisa oleh proton yang tersolvasi
H3
O+
2.
Katalisa basa spesifik :Katalisa OH-
dalam larutan3.
Katalisa asam umum :Katalisa oleh asam proton selain H3
O+
jadi suatu asam bronsted (asam yang dapat menghasilkan proton/donor proton)misal : larutan dapar
-
4.
Katalisis basa umum :Katalisa oleh basa Bronsted, selain OH-
sebagai
penerima proton yaitu dengan berbagai pasangan elektron dengan protonMis : larutan dapar
5.
Katalisa Nukleofilik (Bermuatan negatif)Katalisis oleh suatu basa (nukleofil) yang berlaku sebagai katalisa dengan berbagai suatu pasangan elektron dengan atom (biasanya atom karbon) selain proton
6.
Katalisa elektrofilik (bermuatan positif)Katalisa oleh asam lewis (asam penerima elektron), seperti ion logam, yang berlaku sebagai katalisa dengan cara menerima pasangan elektron
-
EFEK pH
Kecepatan reaksi seringkali sangat tergantung pada pH (-
log H+) larutan sebagai proses katalitik
katalisis asam spesifikDalam percobaan : data K+
dapat diperoleh pada berbagai pH, faktor lain dijaga konstant (T, kekuatan ion, komposisi solven)
Bila pH dikontrol dengan buffer ada kemungkinan buffer dapat berlaku sebagai katalisator
Percobaan : pH sama, buffer berbeda-beda diplotkan
-
Data percobaan diplotkan sebagai plot antara :K vs pH
k vs kadar buffer
log k vs pH
log k vs kadar buffer
Profil pH
kecepatan(pH-Rate Profil)
-
Macam profil pH kecepatan :1.
Bentuk VBila obat sebagai reaktan (obat ini misalnya tidak terionkan), obat itu disebut substrat (S),S dapat menjalankan reaksi : tidak terkatalisa, terkatalisa asam spesifik, terkatalisa basa spesifik
K1
(H+)
S K2
PRODUK
K3
(OH-)
Tidak terkatalis(murni terhidroliskarena air)
-
Persamaan Hipotesis dari reaksi degradasi obat yang mengalami 3 rute :
V = K1
(H+)n
(S) + K2
(OH-)m
(S)
V
= kecepatan degradasi(S)= kadar SK
= konstanta kecepatan degradasi
Untuk suatu percobaan, pers kecepatan reaksi eksperimental dapat ditulis :
karena hanya pada pH tertentu kV = k (S)
yang diperoleh dari percobaan k terobservasi (kobs)
-
K(s)
= K1
(H+)n(S) + K2
(S) + K3(OH)m
(S)K = K1
(H+)n
+ K2
+ K3
(OH-)m
K = K1
(H+)n + K2
+ K3
Kw = (OH-)(H+)
(OH-)
= Suhu 24oC Kw = 14
KW(H+)m
KW(H+)
-
Pada pH rendah:
K1
(H+) > K2
+ K3
K = K1
(H+)n
Log K = log K1
n pH
garis lurus
Log K = log K
n pH
Log K = log k1
+ n Log (H+)
Plot log K vs pH menghasilkan garis lurus dengan slope = -n (orde reaksi ion hidrogen/katalis hidrogen) pH = 1 slope = -1
KWm
(H+)m
-
Pada pH tinggi :
K3
(OH-) > K2
+ K1
(H+)K = K3
(OH-)m
K = K3
=
Log K = log K3
+ m pH
log K = K3
m log (H+)
Plot log K vs pH slope = +m diketahui orde reaksigaris lurus
ion OH-
Slope pH rendah = -
1
Slope pH tinggi
= +1
Persamaan profilnya:
K = K1
(H+) + K3
(OH-)
KW(H+)m
K3(H+)m
Sehingga pers reaksi/kecepatan reaksi berisi orde satu untuk (H+)
dan (OH-)
-
Contoh :Reaksi dengan Streptovitacin A
pada pH = 4 paling stabilO
H3C
HO CH3
H2C
HH2C NH
O
O
O
H3C
HO CH3
CH
H2C NH
O
O
OHLEPAS
-
2.
Kurva Sigmoidbentuk ini bisanya akibat adanya disosiasi suatu mol asam atau basa (asam atau basa ini adalah reaktannya)
HA
H+
+ A-
Ka =
Konstanta reaktan total = St (substrat total)
St = (HA)+(A-)Fraksi asam konjugat = FHA FHA
=
Fraksi basa konjugat = FA-
FA-
=
(H+)(A-)
(HA)
(HA)St
(A-)St
-
FHA = FA-
=
Fraksi baik bentuk asam maupun basa konjugat diplotkan sbg fungsi pH, maka plot suatu asam yg mempunyai pKa = 4,0 spt di bawah ini
titik infleksi = titik dimanamol terdisosiasi setengahnyapH < 4 bentuk tdk terionpH > 4 bentuk terion
H+
(H+) + Ka
Ka(H+) + Ka
Fraksi yg tdk terion Fraksi yg terion
-
Contoh :a.
Hidrolisis asam sitrat anhidrat mempunyai profil pH kecepatan sigmoid
Daerah terdisosiasi
-
K
= 68 x 10-3
det-1
K
= 18 x 10-3
det-1
yang tidak terionkan
lebihreaktif karena mempunyai Kyang lbh besar dibandingbentuk terionkan
mudah mengalami hidrolisa
H2C
C
C
CH2
CHO
COOH
O
O
O
H2C
C
COOH
H2C
HO COOH
COOH
H2O
As. Sitrat Anhidrat
-
b.
Hidrolisa aspirin (asetosal) pada 25C pH kecepatan profil bentuk sigmoid dan bentuk V
asetosal awalnya mempunyai bentuk V karena adanya ionisasi terjadi juga bentuk sigmoid
-
C
O OH
O C
O
CH3
C
O OH
OH
H3OCOOH+
H2O+
C
O O-
OH
-
Asetosal mengalami degradasi melalui 4 rute :
RCOOH + H+
PRODUK
RCOOH + OH-
PRODUK
RCOOH
PRODUK
RCOO-
PRODUK
V = K
(H+)(RCOOH) + K
(RCOOH) + k
(RCOO-) +K3 (OH-)(RCOO-)
K1H2
O
K3H2
O
KH2
O
KH2
O
-
3.
Kurva Bentuk LoncengBentuk lonceng ini terjadi karena adanya 2 titik enfleksi yang berarti asam/basa berdisosiasi 2 kali sebagai reaktan
H2
A H+
+ HA-
H+
+ A-
Kurva lonceng mempunyai maksimal karena :HA-
merupakan reaktan yang paling reaktif
Konsentrasinya naik sampai pada pH maksimum
pH max
=
k1 k2
pKa1
+ pKa22
-
Bentuk lonceng dapat juga terjadi karena reaksi antara asam (HA) dan basa (B) ada 2 titik infleksi dari 2 mol yang berbeda
(paling tidak stabil)paling rekatif
Bag HA-
-
Profil bentuk lonceng : karena reaksi kimia dua step
A B C
H2
A H+
+ HA-
H+
+ A-
Penggunaan profil pH kecepatan :1. Membuat sediaan harus mengetahui profil pH
kecepatan untuk mengetahui stabilitasnya2. Kalau sudah ada penelitian yang menghasilkan profil
pH kecepatan untuk penelitian t, kinetika orde, t90
k1 k2
-
Contoh :1. Profil ampisilina (35C) mengalami hidrolisa
H2C C
HN
NH2
O
N
S
COOHO
H2C C
HN
NH3+
O
COOH
H2C C
HN
NH2
O
NH
COOH
HS
COO-
NH
S COO-
HC
NH3+
N
N
S
COOH
HOOC
ampisilina
H+ OH-
+
Asam
Amino Bensil Penilat
Asam
Amino Bensil Maldat Asam
Amino Bensil Peniloat
-
Reakasi orde 1 karena satuan det-1 pH = 6,5 ampisilina paling stabilKurva paling rendah
t
?t90
?
Pada pH stabil
-
Pada pH stabil = 6,5 -log K = 6,7 k = 2,0 x 10-7
det-1
t
= det = det
= 3,5 x 105
det = 40 hari
t
= det = det
= 5,3
x 105
det = 61
hari
Waktu kadaluarsa 6 hari maka dalam perdangan tidak ada dalam bentuk larutan
0,693
k0,693
2 x 10-2
0,105
k0,105
2 x 10-2
-
2. Gunakan profil pH
kecepatan hidrolisa aspirina.
Berapakah kira-kira waktu kadaluwarsa larutan aspirin yang dibuffer pada pH = 7Jawab :pada pH = 7 k aspirin dilihat di kurva :-
log k = 5,45 k = 3,5 x 10-6
det-1
(25C)
t90
= =
= 2,9 x 10-4
det= 8,1 jam
b.
Berapakah waktu paro dan waktu kadaluwarsa aspirin pada pH dimana larutan aspirin berada paling stabil?Jawab :dilihat dari profil paling stabil pada pH = 2,5-log k = 6,2 k = 1 x 10-6
det-1
t
=
det = 6,93 x 105
det = 8 hari
t90
=
det = 1,0 x 105
det = 1,2 hari
0,105
k
0,105
3,5 x 10-6
0,6931 x 10-6
0,1051 x 10-6
-
3. Hidrolisa Pilokarpin
OO
HC2H5 CH2H
N
N
CH3
PILOKARPIN
OHO
HC2H5 CH2H
N
N
CH3
OH
AS. PILOKARPIN
H2O
-
Bila digunakan t90 = 4 bulan, pada pH berapa larutan pilokarpin dibuat ?Jawab :
t90
= 4 bulan =
k =
k
=
= 1 x 10 -8
det-1
Kemudian dilihat dikurva, harga k diplotkanlog k = 8 dipotongkan pd grafik didapatkan p H = 3,5 dan 6,5
pH = 3,5
6,5 paling stabil selama 4 bulan
0,105
k0,105
2 x 10-2 det
0,1054 bulan
-
HIDROLISA DAN ASIL TRANSFER
degradasi senyawa karena air
Kategori Hidrolisa :1.
Hidrolisa turunan karboksilat (senyawa karboksil)Contoh : Ester
2.
SubstitusiContoh : Kloramfenikol mengalami hidrolisis
substitusi OH pada Cl
-
O2N CH
OHHC
CH2OH
HN C
O
CHCl2 + H2O
O2N CH
OHHC
CH2OH
HN C
O
CH
OH
OH
+ HCl
2O
KLORAMFENIKOL
-
3. Kebalikan reaksi kondensasikarbonil dengan amin N mengganti O dan keluar air
4. Air dapat beradisi pada ikatan rangkap disebut hidrasi (penambahan air)
Hidrasi terjadi adisi (bukan pecah)Hidrolisa pecah (penguraian)
C
NH
H3C CH3 H2O+ C
NH
H3C CH3 + NH3HIDROLISIS
KONDENSASI
H COOH
HOOC H
H2O+
H2C
C
COOH
HHO
COOH
AS. FUMARAT AS. MALAT
-
Prinsip reaksi untuk terjadinya reaksi hidrolisis :
Grup asil
tergantung grup / atomlain (X)
Gugus
gugus senyawa asil (turunan karboksilat / senyawa karboksil) yang mengalami hidrolisa jika ada air
asam karboksilat
O
C XR
O
C OHR
-
O
C ORR
O
C NHR
R'
O
C SR'R
O
C ClR
O
C
O
C
O
R R'
O
C
O
C
NH
R R'
ester amidaester tiol
klorida asam anhidrida asam imida
-
KATALISIS BASA UMUM
KATALISIS NUKLEOFILIK
O
CR OR
O
H H
OH
CR OR
OH
+ HB+
: B (mempunyai lone pair elektron)
ESTER + AIR(MIS : ASETOSAL)
O
CH3C OC
O
CH3
N
NC
O
H3C + CH3COO-
BASA BRONSTED CH3COOH +
HN
H2O
-
INTRA MOLEKULAR NUKLEOPHILIC CATALYSIS
MONOMALEAT ESTER
C
C
O
OO-
RO
- RO-
O
O
O
H2O
COOH
COOH
Mol. menyerang bagianmol itu sendiri
RHC
(CH2)n
C
NH
O
RHC
(CH2)n
C
O
O
LAKTAM
LAKTON
-
O
C OR'R
O
C OR'R
OH-
O-
C OR'R
OH
O
C OHR + R'O-C O-R
O
+ R'OH + H2O
O HH
O
C SR'R
NH3
O-
C SR'R
NH3+
O
C SR'R
NH2
H
OH+
C NH2R + RS-
O
C NH2R + RSH
Mekanisme hidrolisa suatu ester
-
SENYAWA KARBONIL DAN KARBOKSIL
Senyawa karbonil
ikatan C-X kuat
Keton
Aldehid
Reaksi dengan karbonil adisi pada
O
C XR
CO
RR C
O
HR
C O
-
Senyawa KarboksilIkatan C-X putus akibat serangan nukleofil
Reaksi ini disebut Transfer AsilGrup X disebut leaving group
Hidrolisis :
O
C XR + Y-
O
C YR + X-
O
C XR + H2O
O
C OHR + HX
X = OR', NHR, SR', ,CL dllO C R'
O
-
Alkoholisis
Aminolisis
O
C OR'R + R"OH
O
C OR"R + R'OH
ALKOHOL
O
C OR'R + NH3
O
C NH2R + R'OH
AMIDA
-
Katalisis (Hidrolisa)
Katalisis terjadi dengan mekanisme nukleofilik atau basa umum
Senyawa karboksil (turunan asam karboksilat) mudah diserang oleh nukleofilik, misal : air
Nukleofil dari basa dapat berlaku sebagai katalisator transfer asil
Contoh katalisis nukleofilik : hidrolisa p-nitrofenil asetat yang dikatalisis oleh imidazol
O
CH3C O NO2
HN N
O-
CH3C O NO2
N+
IMIDAZOL
P-NITROFENIL ASETATNH
-
O
CH3C N+
NH
+ -O NO2
HN NH+ + CH3COH
CEPATH2O
-
Contoh katalisis basa umum : hidrolisa etil asetat yang dikatalisis imidazol
O
CH3C OC2H5
O
H H
HN N
O-
CH3C O
OH
C2H5 + HN N+
C
O
OH
H3C C2H5OH+
AIR (H2O) : NUKLEOFIL
IMIDAZOL : BASA UMUM
-
Faktor-faktor yang menentukan mekanisme katalitik :Katalitik nukleofilik intra molekuler :
Menyerang dirinya sendiri
Katalisis basa umum intramolekuler :
C
C NH3+
O-
O
O
-NH3C
C
O
O
O
C
C
O
O
OH
OH
ASAM PHATALAMAT ANHIDRAT DIKARBOKSILAT
HIDROLISIS
C
O
O
O-
C
O
CH3
OH
H
C
O
O
C
O-
CH3
OH
OHC
O-
O
OH
+ CH3COOH
C
OH
O
O-ASETOSAL
-
Katalisis oleh asam
Lebih membuat polar grup karboksil
Membantu terjadinya penyerangan oleh nukleofilik pada karbon asil
O
CR OR' + H+
+O
CR OR'
O H
H
H O
CR OR'
OH2+
H
O
CRH+O
OH2+
H
R'
+O
CR OH
H
+ ROH
O
CR OH + H+
-
Struktur dan ReaktifitasDalam reaksi transfer asil reaktifitas / konstante kecepatan (k) ditentukan oleh terjadinya ikatan C dan Y dan pemutusan ikatan C dan X
O
CR X + Y-
O
CR X
O
CR Y + X-
grup yang menyerang
sebagai leaving groupyang baiki sehingga ikatannyamenjadi rusak
-
Hidrolisa Ester
1.
R dan R
yang mempunyai electron with-drawing
group
akan menaikkan kecepatan hidrolisa ester dengan membantu penyerangan oleh OH-.
Efek ini lebih besar jika group itu dalam R daripada dalam R
electron donating
dalam R dan R
akan menghambat reaksi
O
CR OH- + OH-
O-
CR X
O
CR O- + R'OH
OH
-
Tabel K hidrolisa ester benzoat dalam alkali (25C)
-Z C
O
O R' + OH- -Z C
O
O- + R'OH
+
-
Mempunyai partikel positif kalau diserang oleh R
maka partikel positifnya lebih besar
-
Tabel K hidrolisa ester benzoat dalam alkali (25C)
Z R 102
KOH
(M-1S-1)
H Metil (-CH3
) 6.08
H Etil (-C2
H5
) 1.98
H n-propil (-C3
H7
)n 1.67
H Monokloretil 12.4
H Dikloretil (-CH2
CHCl2
) 31.9
H Trikloretil (-CH2
CCl) 57.8
NO2 Metil 276
NO2 Etil 98.8
NO2 n-propil 76.0
-
Etil mempunyai elektron donating lebih besar dan lebih banyak sehingga steriknya juga bertambah
KOH
nya < daripada KOH
metal
Pada monokloretil Cl bersifat menarik elektron (elektron with drawing) yang lebih besar sehingga lebih mengakomodasikan OH-
sehingga lebih
reaktif KOH
lebih besar (12,4) kurang stabil
Dengan adanya NO2 partikel positif menjadi besar
sehingga lebih reaktif
Pada ester
gugus karbonilnya sebagai pusat serangan
C
O
ORC
O
O
-
2. Group R dan R
yang bulky
akan mengurangi reaktifitas, karena faktor sterik yang mempengaruhi proses pendekatan nukleofilik.
3. Lebih stabilnya leaving group
yang diukur dari pKa asam konjugatnya akan memperbesar kecepatan hidrolisa. Ini berhubungan dengan proses pemutusan ikatan C dengan X.
Semakin besar kekuatan X dalam menarik elektron semakin memperbesar kecepatan reaksi.
Kekuatan asam yang lebih besar (pKa kecil) mempercepat hidrolisa ester semakin kecil pKa-nya
semakin tidak stabil.
C
O
O CH2CH2CH3
C
O
O CH
CH3
CH3
Normal Propil Benzoat
Iso Propel Benzoat
R C XO
-
Menurut besarnya reaksi
4. Leaving group tendency kekuatan asamnya :HCl > RCOOH > ROH > RNH2
Contoh terjadinya degradasi obat karena hidrolisa :1. Hidrolisa prokain
R C Cl
O
R C O C R
O O
R C OR
O
R C NHR
O
> >>ACID CHLORIDE
pKa rendah sekaliANHIDRIDA
pKa = 4,7ESTER
pKa = 10AMIDA
pKa = 14
H2N C
O
O CH2CH2N(C2H5)2H2O
H2N C
O
OH
HOCH2CH2N(C2H5)2
+ESTER PUSAT REAKSI
-
2. Hidrolisa Atropin
3. Hidrolisa Asetosal
Dalam pH netral hidrolisa dipercepat oleh katalisa intramolekuler
Asetosal dapat mengalami transfer asil dengan nukleofil yang lain seperti senyawa amin dan grup hidroksil.
ON CH3 C
O
CH
CH2OH
C6H5
H2OOHN CH3 HO C
O CH2OH
C6H5
+
PUSAT REAKSI
O
COOH
C
O
CH3H2O
OH
COOH
CH3COOH+
-
4. Hidrolisa Nikotinamid
5. Hidrolisa Kloramfenikol
H2ON
C
O
NH2
PUSAT REAKSI
N
COOHNH3+
O2NHC
OH
HC
CH2OH
HN C
O
CHCl2
PUSAT REAKSI
H2O
O2NHC
OH
HC
CH2OH
NH2 Cl2CHCOOH+
-
6. Hidrolisa turunan asam barbiturat
NH
NH
C6H5
C6H5
O
OC
H2C NH2
HN COOH
O
C
C OH
HN NH2
O
O
- CO2
H2O
GUGUS IMIDAPUSAT REAKSI
-
CARA MENSTABILKAN OBAT (ESTER)1.
Membatasi kemungkinan obat berhubungan dengan airAsetosal dibuat tablet (bukan larutan)
2.
Mengontrol pH larutanDengan menggunakan
3.
Penurunan temperatur mengurangi kecepatan degradasiContoh : enzim
4.
Mengganti media (komposisi solven)Misal : untuk mengurangi hidrolisa, media air diganti etanol, kemungkinan terjadi alkoholisis
5.
Bila didalam formula kemungkinan terjadi transfer asil antara obat dengan obat atau bahan lain
dipisah
-
OKSIDASIReaksi Oksidasi : berlangsung melalui reaksi radikal bebas
H
C
H
HH
H
C
H
OHH C OH
HH C
O
HO C O
Metana Metanol Metanon Metaldehid Meton
oksidasi
reduksi
Reaksi oksidasi Partner : reduksi
redoks
Merupakan proses transfer elektron
-
Bentuk tereduksi bentuk teroksidasi+ n e-
e-
= elektronn
= jumlah elektron
Dalam groung state
oksigen mempunyai konfigurasi diradikal, untuk itu oksigen dapat menerima dua elektron dari molekul donor, dan dapat menimbulkan radikal bebas pada mol donor
Minyak goreng mempunyai ikatan rangkap mudah mengalami oksidasi tengik (rancid)
HO OH O O + 2H+ + 2e-
.. ..OO: ::.. .. Diradikal energinya tinggiSehingga tidak tenang
-
O2NHC
HC
H2C
HN C CHCl2
O
OH CH2OH
KLORAMFENIKOL (NETRAL)
O2NHC
HC
H2C NH3+
OH CH2OH
+ Cl2CHOO-
(SEMI POLAR)air + propilenglikol
H3O+
Menyerang disini
Campuran ini menyebabkanpolaritasnya turun karena +
propilenglikolmempercepat reaksi karena
hidrolisis menjadi naik
Kalau PE + air(dalam media)
polaritas solvent
hidrolisa V
-
Contoh reaksi oksidasi obat1. Epinefrin
HO
HO
NCH3
H
OHO2
O
O
NCH3H
OHO
-O N+
CH3H
OH
N+
O
OCH3
H
- H2O
Epinefrin Epinefrina kuinon
(Merah) adenokrom
-
2. Oksidasi Morfin
HOO
OH
HN
H3C
O-O
+ HOO-
RADIKAL BEBAS DIMORFIN
-
Penghambatan Oksidasi1.
Eksklusi OksigenOksigen dikelurkan dari wadahContoh : -
obat suntik hilangkan oksigen diganti gas inert
-
Kapsul/tablet dimasukkan dalam strip yang kedap O2
2.
Pengubahan pH larutanContoh : obat-obat asam (vit C, Fenol) mudah teroksidasi dalam suasana netral sampai alkali, untuk menghambat oksidasi pH dibuat 3-4 fenotiazina (prometazina) lebih stabil pada pH rendah (< 1)
-
3. Dihindarkan dari cahayaCahaya (sinar UV) merupakan energi tinggi obat ditaruh dalam wadah berwarna.
4. Penggunaan chelating agent dan antioksidanBahan-bahan penghambat oksidasi
a. bersifat chelat
untuk ion logam inisiator oksidasib. bahan pereduksi ---
Na thiosulfatAsam askorbat
c. bahan yang mudah teroksidasi daripada bahan obat
yang ingin dilindungi
d. bahan penangkap radikal bebas, bahan yang dapat bereaksi dengan radikal dalam larutan
-
Ad. 1 Bahan ChelatReaksi oksidasi sering diinisiasi oleh ion-ion logam (Fe, Cu, Co, Ni, Mn)Berlaku sebagai inisiator (sebagai radikal) mempunyai elektron ganjil (perlu tambahan suatu e-
untuk mebawa pasangan e-)Bahan chelat mengikat ion logam
Asam etilen diamin tetraasetat (EDTA)
Asam sitrat
-OOCH2CN
-OOCH2C
H2C
H2C N
CH2COO-
CH2COO-
CH2COO-
CCOO-
CH2COO-HO
-
Ad. 3. Bahan yang lebih mudah teroksidasi
Ad. 4. Bahn penangkap radikal bebas (chain terminator)
BHA : (Butylated Hydroxy Anisole)
BHT : (Butylated Hydroxy Toluent)
Propyl galate
SO3 + 1/2 O2 SO42- 2-
OH
OCH3
OCH3HO OH
OH
COOC3H7
Mis : minyak supaya tidakTengik diberi terminator yangLarut dalam lipida
-
FOTOLISASuatu mol A A* mol dlm keadaan tidak stabil
(tereksitasi)
Karena adanya absorpsi atau energi radiasi
A
A*
A*
A + hv
A*
A + panas
A* + A ZA
A*
produk lain
-hv
hv
K1
K2
K3
K4
-
Hukum Stark-EinsteinAbsorpsi suatu quantum radiasi menyebabkan terbentuknya satu mol tereksitasi dalam berbagai proses fotokimia mol tereksitasi ambil bagian
Quantum Yield () =
Reaksi fotokimia murni = 0 -1
A* merupakan radikal bebas terjadi reaksi radikal bebas absorpsi energi menyebabkan reaksi > 1
# mol yang berprosesJumlah quanta diabsorpsi
-
hv
= energih
= konstanta plank (6,63 x 10-27
erg.s)V
= frekuensi radiasi dalam Hz (det-1)
semakin pendek v energi terabsorpsi menjadi naik
Urutan berkurangnya energiUV (50-400 nm) < visible (400-750 nm) < infra red (750-10.000 nm)
Contoh reaksi fotolisa pada obat1.
COOHH
H
HH
COOHhv
Trans. Asam sinamat Cis. Asam sinamat
Terjadi krn
e-
tereksitasi
Antibonding orbital
rotasi
-
2.
Pencegahan fotolisis wadah berwarnafilter
N
N
N
N
CH2
NC
CH3
HN CH
(CH2)2COOH
COOHH2N
NH2
N
N
N
NH2N
NH2
O
H
hv
Metotreksat
-
DEKOMPOSISI PADATAN1.
Obat MurniPenentuan & interpretasi dekomposisi padat sulit (banyak faktor / variabel)-
ukuran partikel
-
bentuk kristal-
banyaknya titik lemah kristal
-
ketidak murnian-
polimorfi
-
titik lebur2.
Interaksi obat-bahan penolong dan obat-obat-
mekanisme dekomposisi belum dipahami
sulit ditafsirkan data stabilitasnya
-
Efek T pada stabilitas sediaan padat kompleks, bila :1.
Kelembaban tidak dikendalikan2.
Salah satu bahan (obat, bahan penolong, mempunyai titik lebur rendah)
3.
Salah satu bahan kehilangan ikatan dengan air (bahan penolong mengikat air)
4.
Salah satu bahan berada dalam bentuk solvat / hidrat
menyerahkan pelarut pada bahan penolong5.
Wadah untuk menyimpan berbedaterbuka / tertutup -----
permeabel / kedapMetode stabilisasi
Mengubah sifat-sifat obat solvolitik dipisah
memperkecil kontak
Higroskopik modifikasi krisal / pembuatan garam
Kepekaan thd pH pengaturan menggunakan dapar jika tidak timbul masalah
Peka thd O2 / cahaya bentuk salut, wadah kedap
-
STABILISASI SEDIAAN FARMASIMembatasi keberadaan airaspirin tidak mungkinPengendalian pH dengan profil pH-kecepatanberhubungan dengan kelarutan dibatasi pH sehingga dilak. pH kompromi / pH yang diterima oleh fisiologi tubuh
Penurunan suhuformula / sediaan obat tidak boleh membeku rusak
Perubahan komposisi pelarut sulit dilakukan mengurangi kec. hidrolisis ganti air dg alkohol alkoholisis
Pemisahan antar bahanpemindahan asil antar komponen
eseter aromatik + bahan nukleofil (amina)
misaspirin (lrt) + senyawa amina / alkhol
-
DEKOMPOSISI KIMIAWI PADA OBATLarutan orde satuSuspeni orde nolObat padat terutama terjadi pada fase larutan larutan solven
yang melapisi zat padat
Sumber solven berasal :1.
Lelehan obat atau zat lain yang bertitik lebur rendah2.
Sisi lembab atau solven dari granulasi basah3.
Lembab yang diabsorpsi oleh eksipien seperti amilum, laktosa dll
4.
Adsorpsi lembab udara5.
Solvan atau hidrat yang kehilangan solven
Obat (tablet) hanya sebagian berada dalam solventorde nol
-
Dekomposisi kimiawi obat padatan1.
Solvolisis
hidrolisa, dekarboksilasi
2.
Oksidasi
misalnya pada kristal3.
Fotolisa
terjadi pada tablet (< 0,3 mm) Vit A
4.
Pirolisa
terputusnya ikatan kimia karena panas (asam p-amino salisilat) 70-80
C
SigmidNg :
= K
1-p
(1 -
) 1-pdxdt
ddt
-
= kecepatan dekomposisiK = konstanta kecepatanp & q = parameter yang berhubungan dengan
mekanisme reaksi (0-1)
= dekomposisi fraksional
p = 0 1-0
= rate proporsional dengan P = 1 1-1
= 1 rate tidak proporsional dengan
Jika p dan q = 1
= k
kinetika orde nol
Jika p = 0 ; q = 1
= k kinetika eksponensial
Jika p = 0 ; q = 0
= k
(1-
) sigmoidal
ddt
ddtddt
ddt
-
Contoh dekomposisi obat padatVit A
Turunan asam benzoateAs. P-amino salisilat (PAS) terdekarboksilasi
Asetosal asam salisilat + asam asetat pH rendah mempercepat degradasi
CH2OH
NH2
COOHOH
NH2
OH
+ CO2
-
Eksipient dpt berpengaruh pada stabilitas obat dg cara :1.
Sebagai katalisator permukaan
2.
Mengubah pH lapisan lembab3.
Bereaksi langsung dengan obat
Metode stabilisasi :1.
Penambahan sifat obat
2.
Meminimkan jumlah air dalam formulasi3.
Pemberian buffer
4.
Degradasi karena sinar / oksidsasi coating tabletkemasan baik
-
Selamat belajar
INTERPRETASI DATA KINETIKDATA KINETIKTEORI TRANSISISlide Number 4EKIVALENSI KINETIKSlide Number 6Slide Number 7Slide Number 8Slide Number 9Slide Number 10Slide Number 11Slide Number 12Slide Number 13Slide Number 14Slide Number 15Slide Number 16Slide Number 17Slide Number 18Slide Number 19Slide Number 20Slide Number 21Slide Number 22Slide Number 23Slide Number 24Slide Number 25Slide Number 26Slide Number 27Slide Number 28Slide Number 29Slide Number 30Slide Number 31Slide Number 32Slide Number 33Slide Number 34Slide Number 35Slide Number 36Slide Number 37Slide Number 38HIDROLISA DAN ASIL TRANSFERSlide Number 40Slide Number 41Slide Number 42Slide Number 43Slide Number 44INTRA MOLEKULAR NUKLEOPHILIC CATALYSISSlide Number 46SENYAWA KARBONIL DAN KARBOKSILSlide Number 48Slide Number 49Slide Number 50Slide Number 51Slide Number 52Slide Number 53Slide Number 54Slide Number 55Slide Number 56Slide Number 57Tabel K hidrolisa ester benzoat dalam alkali (25C)Slide Number 59Slide Number 60Slide Number 61Slide Number 62Slide Number 63Slide Number 64Slide Number 65Slide Number 66Slide Number 67Slide Number 68Slide Number 69Slide Number 70Slide Number 71Slide Number 72Slide Number 73Slide Number 74Slide Number 75Slide Number 76Slide Number 77Slide Number 78DEKOMPOSISI PADATANSlide Number 80Slide Number 81Slide Number 82Slide Number 83Slide Number 84Slide Number 85Slide Number 86Slide Number 87