SPTL demam netropenia

3
DEPARTEMEN IKA RSMH PALEMBANG Demam Netropenia Kode ICD : No Dokumen …………. No.Revisi …………….. Halaman : Panduan Praktek Klinis Tanggal Revisi ……………….. Ditetapkan Oleh, Ketua Divisi Infeksi DR. Dr. Yulia Iriani, SpA Definisi Demam pada demam neutropenia didefinisikan dimana suhu tubuh > 38.3 o C (101 o F) pada pengukuran tunggal secara oral atau ≥ 38.0 o C (100, 4 o F) pada pengukuran oral yang bertahan selama 1 jam disertai ANC < 0,5 X 10 9 /L atau < 1 X 10 9 /L dengan kecenderungan untuk menurun hingga dibawah <0,5 X 10 9 /L dalam 48 jam Etiologi Sistem imun pada anak-anak dengan keganasan secara tidak langsung ditekan oleh obat anti kanker dan secara langsung dikarenakan kanker itu sendiri. Pemasangan intra vena (IV), pemakaian kateter, malnutrisi, paparan terhadap antibiotik secara lama dan seringnya perawatan rumah sakit menambah resiko terjadinya infeksi. Kedua jenis infeksi baik dari gram positif ataupun negatif, infeksi anaerobik dan infeksi jamur dapat muncul pada pasien ini. Kekurangan neutrofil dapat menuntun terjadinya penurunan respon peradangan, oleh sebab itu demam mungkin menjadi satu-satunya petanda telah terjadinya infeksi. Gram positif: stafilokokus koagulase negatif, Staphylococcus aureus, Enterococcus sp, Streptococcus viridans, S. pneumoniae dan S. pyogenes. Gram negatif: E. coli, Klebsiella spp., Enterobacter spp., P. aeruginosa, Citrobacter spp., Acinetobacter spp., dan Stenotrophomonas maltophilia Patogenesi s Endotoksin, kortikosteroid dan komponen komplemen yang diaktifkan pelepasan Neutrofil dari sumsum tulang ke sirkulasi, neutrofil akan mencari organisme penyebab infeksi dan benda asing lainnya. Neutrofil akan pindah ke dalam jaringan, menempelkan dirinya kepada benda asing tersebut dan menghasilkan bahan racun yang membunuh dan mencerna

description

sptl

Transcript of SPTL demam netropenia

Page 1: SPTL demam netropenia

DEPARTEMEN IKARSMH

PALEMBANG

Demam Netropenia Kode ICD :

No Dokumen………….

No.Revisi……………..

Halaman :

Panduan PraktekKlinis

Tanggal Revisi………………..

Ditetapkan Oleh,Ketua Divisi Infeksi

DR. Dr. Yulia Iriani, SpA

DefinisiDemam pada demam neutropenia didefinisikan dimana suhu tubuh > 38.3 oC (101 oF) pada pengukuran tunggal secara oral atau ≥ 38.0 oC (100, 4 oF) pada pengukuran oral yang bertahan selama 1 jam disertai ANC < 0,5 X 109/L atau < 1 X 109/L dengan kecenderungan untuk menurun hingga dibawah <0,5 X 109/L dalam 48 jam

EtiologiSistem imun pada anak-anak dengan keganasan secara tidak langsung ditekan oleh obat anti kanker dan secara langsung dikarenakan kanker itu sendiri. Pemasangan intra vena (IV), pemakaian kateter, malnutrisi, paparan terhadap antibiotik secara lama dan seringnya perawatan rumah sakit menambah resiko terjadinya infeksi. Kedua jenis infeksi baik dari gram positif ataupun negatif, infeksi anaerobik dan infeksi jamur dapat muncul pada pasien ini. Kekurangan neutrofil dapat menuntun terjadinya penurunan respon peradangan, oleh sebab itu demam mungkin menjadi satu-satunya petanda telah terjadinya infeksi.Gram positif: stafilokokus koagulase negatif, Staphylococcus aureus, Enterococcus sp, Streptococcus viridans, S. pneumoniae dan S. pyogenes. Gram negatif: E. coli, Klebsiella spp., Enterobacter spp., P. aeruginosa, Citrobacter spp., Acinetobacter spp., dan Stenotrophomonas maltophilia

PatogenesisEndotoksin, kortikosteroid dan komponen komplemen yang diaktifkan pelepasan Neutrofil dari sumsum tulang ke sirkulasi, neutrofil akan mencari organisme penyebab infeksi dan benda asing lainnya. Neutrofil akan pindah ke dalam jaringan, menempelkan dirinya kepada benda asing tersebut dan menghasilkan bahan racun yang membunuh dan mencerna benda asing tersebut menghasilkan respon peradangan di daerah yang terinfeksi, yang tampak sebagai kemerahan, pembengkakan dan panas.

Bentuk Klinis (Klasifikasi)

ANC (Absolute Neutrophil Count) Kategori

1.000 – 1.500/mcL (1.0x109/L – 1.5x109/L) Neutropenia ringan

500 – 1000/mcL (0.5x109/L – 1.0x109/L) Neutropenia sedang

< 500/mcL (0.5x109/L) Neutropenia berat

Dasar Diagnosis

T oral > 38,30C (aksiler > 37,80C) disertai ANC < 0,5 X 109/L atau < 1 X 109/L dengan kecenderungan untuk menurun hingga dibawah <0,5 X 109/L dalam 48 jam

PemeriksaanPenunjang

Pemeriksaan darah lengkap dengan hitung jenis serta hitung trombosit, pengukuran kadar kreatinin serum dan darah, nitrogen urea, dan pengukuran kadar elektrolit, enzim hepatik transaminase, serta bilirubil total

Page 2: SPTL demam netropenia

Kultur darah dan kultur urine sebelum pemberian antibiotik spektrum luas.

TatalaksanaCeftazidime monoterapi (dosis 50-100 mg/kg BB IV) karena berspektrum luas termasuk untuk streptokokus, P. aeruginosa dan enterik Gram negatif (seperti Enterobactericeae sp.), ceftazidime kurang efektif terhadap stafilokokus sensitif metisilin dan E. faecalis.Amikacin memiliki efek protektif terhadap stafilokokus sensitif metisilin yang lebih poten dibanding ceftazidime, serta terhadap P. aeruginosa dan Enterobacteriaceae sp, namun tidak efektif untuk mengatasi streptokokus, sehingga tidak dianjurkan sebagai monoterapi. Duoterapi amikacin (15 mg/kg BB/hari) dengan sefalosporin antipseudomonal seperti ceftazidime (50-100 mg/kg BB/hari) telah dianjurkan banyak peneliti. Kombinasi ini berpotensi menghasilkan efek sinergistik dan mengurangi resistensi. Fluoroquinolone profilaksis sebaiknya dipertimbangkan pada pasien risiko tinggi dengan neutropenia yang memanjang (ANC <100 sel/mm3 selama 7 hari.Antibiotik diberikan hingga kadar ANC ≥ 500 sel/mm3

Komplikasi dan

Prognosis

Prognosis tergantung etiologi primer, durasi dan derajat neutropenia. Apabila neutropenia tidak diterapi maka risiko kematian meningkat. Kematian disebabkan oleh sepsis yang tidak terkontrol. Antibiotik dan antifungal dapat digunakan dalam peningkatan ANC, Agranulositosis sekunder oleh infeksi virus bersifat self limited dan memiliki prognosis yang baik.

Daftar kepustakaan

Atlantic Provinces Pediatric Hematology Oncology Network, 2011; IDAI, 2011Clinical Practice Guideline for the Use of Antimicrobial Agents in Neutropenic Patients with Cancer: 2010 Update by the Infectious Diseases Society of AmericaGilbert D.N., 2010; Lee D.G. et al, 2011; Hughes W.T. et al, 2003George B Segel, Jill S. Halterman. Neutropeni in pediatric practice. Pediatric in Review. 2008;13