Spo Rujukan Sementara

3
RS BANYUMANIK SEMARANG PENGIRIMAN (RUJUKAN) SEMENTARA No. Dokumen : RSUD/SPO/KEP/ 139 No. Revisi : Halaman 1 dari 2 STANDAR PROSEDUR OPERRASIONAL Tanggal terbit : Ditetapkan : Direktur RS BANYUMANIK dr. A kbar Kurniawan NK.11.137 Pengertian Merujuk pasien ke Rumah Sakit lain secara sementara karena tidak adanya pemeriksaan penunjang tertentu. Tujuan Sebagai acuan dalam menerapkan langkah-langkah pengiriman(rujukan) sementara. Kebijakan Peraturan Direktur RS Banyumanik Kota Semarang No.188.4/002.F/2015 tentang Kebijakan Pemberian Pelayanan Yang Seragam di RS Banyumanik Kota Semarang Prosedur 1. DPJP / dokter jaga menjelaskan kepada pasien atau keluarga tentang alasan dirujuk, kondisi pas, prognosis penyakit serta resiko terhadap pasien selama proses transfer. 2. Pasien/ keluarga menandatangani general consent 3. Dokter jaga /perawat menghubungi Rumah Sakit/ Unit kesehatan rujukan, memastikan bahwa fasilitas yang dibutuhkan oleh pasien tersedia dan menginformasikan tentang: 3.1 Identitas Pasien 3.2 Alasan pasien di pindahkan 3.3 Diagnosis 3.4 Kondisi pasien 3.5 Tindakan dan pengobatan yang telah dilakukan 3.6 Tindakan atau pengobatan selanjutnya sesuai kebutuhan pasien 3.7 Serah terima via telpon diperjelas nama dokter atau perawat yang menyatakan

description

rs

Transcript of Spo Rujukan Sementara

Page 1: Spo Rujukan Sementara

RS BANYUMANIK SEMARANG

PENGIRIMAN (RUJUKAN) SEMENTARA

No. Dokumen :RSUD/SPO/KEP/139

No. Revisi : Halaman 1 dari 2

STANDAR PROSEDUR

OPERRASIONAL

Tanggal terbit : Ditetapkan :Direktur RS BANYUMANIK

dr. A kbar Kurniawan NK.11.137

Pengertian Merujuk pasien ke Rumah Sakit lain secara sementara karena tidak adanya

pemeriksaan penunjang tertentu.

Tujuan Sebagai acuan dalam menerapkan langkah-langkah pengiriman(rujukan)

sementara.

Kebijakan Peraturan Direktur RS Banyumanik Kota Semarang No.188.4/002.F/2015 tentang Kebijakan Pemberian Pelayanan Yang Seragam di RS Banyumanik Kota Semarang

Prosedur 1. DPJP / dokter jaga menjelaskan kepada pasien atau keluarga tentang alasan dirujuk, kondisi pas, prognosis penyakit serta resiko terhadap pasien selama proses transfer.

2. Pasien/ keluarga menandatangani general consent3. Dokter jaga /perawat menghubungi Rumah Sakit/ Unit kesehatan

rujukan, memastikan bahwa fasilitas yang dibutuhkan oleh pasien tersedia dan menginformasikan tentang:3.1 Identitas Pasien3.2 Alasan pasien di pindahkan 3.3 Diagnosis3.4 Kondisi pasien3.5 Tindakan dan pengobatan yang telah dilakukan3.6 Tindakan atau pengobatan selanjutnya sesuai kebutuhan pasien3.7 Serah terima via telpon diperjelas nama dokter atau perawat yang

menyatakan ketersediaan kamar.4. Surat rujukan berisi

4.1 Nama RS yang ditujukan4.2 alasan dirujuk4.3 kondisi khusus sehubungan dengan rujukan4.4 hal-hal yang telah dilakukan di RS asal.

5. Dokter DPJP/jaga membuat surat rujukan 2 rangkap yang asli untuk Rs rujukan yang copy untuk arsip

6. Perawat menghubungi petugas ambulance untuk kesiapan mobil dan peralatan transportasi pasien bila ambulance sedang keluar, keluarga dijelaskan untuk menunggu di jelaskan menunggu.

7. Lakukan ceklist rekam medis pasien hasil rontgen hasil darah, hasil imaging, obat ,surat rujukan pada form ceklist kesiapan merujuk.

8. Bila keluarga menolak untuk memakai ambulance buat surat penolakan dan alkes yang terpasang dicabut.

9. Hubungi kembali RS rujukan tentang kesiapan alat dan kamar untuk pasien tersebut,dokumentasikan via telpon dalam catatan keperawatan.

Page 2: Spo Rujukan Sementara

10. Keluarga diarahkan untuk mengurus administrasi Bila pasien dari BGD administrasi diurus di kasir BGD.Bila dari rawat inap mengurus administrasi di kasir keuangan Central. Siapkan alat peralatan dan obat–obatan selama transportasi dalam Emergency Kit ,Restrain bila diperlukan.

11. Pemakaian alkes atau obat saat proses merujuk dilakukan pembayaran secara tunai kepada perawat yang merujuk dan keluarga diberi kwitansi manual yang bernomor

12. Bila ambulance telah siap pasien dipindahkan dari tempat tidur ke brankard ambulance oleh perawat IGD atau perawat ruangan bersama sopir ambulance

13. Lakukan serah terima pada dokter /perawat tempat RS rujukan dan form serah terima harus ditanda tangani pihak RS rujukan.

14. Dokumentasikan proses serah terima pada form observasi saat merujuk.

15. perawat boleh meninggalkan pasien dengan meninggalkan catatan perkembangan terintegrasi yang kosong.

Unit terkait - Bagian Keperawatan- Bagian Rekam Medis