Spo Melindungi Keb Privaci

download Spo Melindungi Keb Privaci

of 7

description

Perlindungan Privasi Pasien

Transcript of Spo Melindungi Keb Privaci

PENGERTIAN :

MELINDUNGI KEBUTUHAN PRIVACY / KERAHASIAAN PASIEN

Kode Nomor : SA / 004 / KPRWT No. Revisi : 00

Halaman : 2/2

SPOAdministrasi Pelayanan Tanggal Terbit : 25 Mei 2013

Ditetapkan :

Drg. Iing Ichsan Hanafi,MARSDirektur

PENGERTIAN

Privasy / kerahasiaan pasien adalah segala sesuatu tentang permasalahan pasien yang diketahui oleh tenaga medis / dokter dan merupakan kewajiban rumah sakit untuk mempertahankan / melindungi kerahasiaan pasien.

TUJUAN

1. Kerahasiaan / privacy pasien tetap terjaga baik masalah yang berhubungan dengan penyakit / diagnosa maupun masalah lain.2. Pasien percaya bahwa rumah sakit dapat dipercaya tentang menjaga kerahasiaan / privacy pasien.3. Memberikan kepastian terhadap pasien, bauk dari segi medis bahwa kerahasiaannya terjamin keamanannya.

KEBIJAKAN

Sesuai KEPUTUSAN DIREKTUR Nomor 001 / KEP DIR / RSHDM / III / 2013 tentang kebijakan kebutuhan privasi pasien di Rumah sakit hermina Daan Mogot bahwa Privasi atau kerahasiaan pasien adalah hak pasien dan kewajiban RS Hermina Daan Mogot untuk memberlakukan atau melindungi kerahasiaan informasi pasien tersebut dan Semua staf memahami dan mendapatkan penjelasan tanggung jawab mereka dalam melindungi hak privasi pasien yang meliputi wawancara klinis, pemeriksaan, prosedur/tindakan, diagnosis medis, pengobatan dan transportasi

PROSEDUR

1. Perawat melakukan identifikasi harapan dan kebutuhan privacy selama pelayanan dan pengobatan.2. Dengan cara ucapkan salam selamat pagi, siang,sore, makam sesuai dengan keadaan / waktu saat itu perkenalkan nama dan bagian, saya sr / bd ....... sehubungan dengan hak pasien, RS melindungi kebutuhan privacy / menjaga kerahasiaan pasien maka kami akan menanyakan apakah ibu ada hal-hal yang berhubungan dengan kondisi, diagnosa, penyakit, pengobatan yang tidak boleh diinformasikan kepada orang lain / keluarga yang lain, jika ada mohon diinformasikan kepada kami.3. Petugas memahami dan mencatat hasil identifikasi kebutuhan privacy pasien dan lakukan verifikasi kemudian dokumentasikan / informasikan pada tim tentang keinginan pasien.4. Petugas harus tetap menjaga privasy pasien walaupun tidak diminta terutama disaat melakukan wawancara klinis, pemeriksaan, prosedur / tindakan, pengobatan dll.5. Seluruh informasi medis adalah rahasia pasien dan menjadi hak pasien petugas wajib menjaga kerahasiaan pasien terutama hasil identifikasi.6. Kerahasiaan pasien disaat melakukan wawancara klinis harus diperhatikan lingkungan yang terjaga privacinya, jika privacy yang sangat diharapkan oleh pasien maka petugas harus harus mencari tempat khusus / didalam ruangan tertutup.7. Untuk menjaga privacy pasien tentang identitas tidak boleh menuliskan nama / daftar napa pasien yang dapat dibaca oleh pengunjung / pasien lain ( papan nama di NS, di TT pasien dll )8. Tidak mau diiformasikan tentang diagnosa penyakitnya ( harus dipahami seluruh personil sehingga tidak boleh diinformasikan tanpa seijin pasien.9. Pasien mempunyai hak jika ada permintaan pasien untuk tidak menginformasikan pada siapapun saat dilakukan perawatan ( keluarga, teman kerja dll )10. Petugas menjaga komunikasi antar staf dan pasien agar tercipta kepercayaan sehingga tercipta komunikasi terbuka.11. Tidak membicarakan tentang pasien diarea umum mis di lift, area terbuka dll.12. Berikan keyakinan terhadap pasien, bahwa kerahasiaan akan terjaga dengan aman, sehingga pasien tidak khawatir bahwa segala sesuatu mengenai keadaannya akan di sampaikan kepada orang lain. Hal hal yang perlu diperhatikan :1. Sifat kerahasiaan pasien yang bersifat komunikasi terbuka dan pasien mengiginkan jangan diinformasikan pada staf lain maka tidak perlu untuk didokumentasikan.2. Disaat melakukan wawancara tentang kebutuhan / keinginan pasien tentang privacy pasien harus meluangkan waktu / serius terhadap pasien.3. Setiap tenaga medis / dokter wajib menyimpan rahasia oleh karena jabatan atau pekerjaannya, baik yang sekarang maupun yang dahulu.4. Setiap tenaga medis / dokter dilarang membicarakan tentang pasien di area umum.

UNIT TERKAITBagian keperawatan, Pelayanan Medis, Penunjang Medis dan Rumah Tangga.

PENGERTIAN

Kelompok pasien beresiko adalah pasien yang sedang dirawat di Rumah Sakit yang karena kondisinya memerlukan pengawasan khusus dan perlu untuk dilindungi.

TUJUAN

1. Melindungi kelompok pasien beresiko dari kemungkinan tindak kekerasan atau penganiayaan selama pasien dirawat di Rumah Sakit.2. Menghindari kejadian tidak diharapkan yang bisa terjadi di Rumah Sakit.3. Tercipta kinerja yang efektif dan efisien dalam melakukan pengawasan dan kontroling terhadap pasien kelompok beresiko.

KEBIJAKAN

Rumah Sakit menetapkan kelompok beresiko adalah sebagai berikut : pasien geriatric, pasien dengan gangguan pertumbuhan dan perkembangan, pasien dengan penurunan kesadaran, pasein dengan kendala fisik, pasien yang dirawat diruangan yang terisolasi, pasien bayi dan anak-anak, pasien dengan ketergantungan obat psikotropika.

PROSEDUR

1. Perawat mengidentifikasi jumlah pasien beresiko di ruangan perawatanya, kemudian menginformasikannya kepada bagian security yang bertugas diarea NS.

2. Security akan melakukan kontroling secara berkala dan berkelanjutan kepada pasien beresiko diarea tugasnya.

3. Security mendokumentasikan hasil kontroling di setiap tempat beresiko dalam buku kontroling yang berada di setiap NS perawatan.

4. Membuat laporan dan mengoverkan kepada petugas security shift selanjutnya untuk dilakukan kontroling secara berkelanjutan.

PENGERTIAN

Kelompok pasien beresiko adalah pasien yang sedang dirawat di Rumah Sakit yang karena kondisinya memerlukan pengawasan khusus dan perlu untuk dilindungi.

TUJUAN

4. Melindungi kelompok pasien beresiko dari kemungkinan tindak kekerasan atau penganiayaan selama pasien dirawat di Rumah Sakit.

5. Menghindari kejadian tidak diharapkan yang bisa terjadi di Rumah Sakit.

6. Tercipta kinerja yang efektif dan efisien dalam melakukan pengawasan dan kontroling terhadap pasien kelompok beresiko.

KEBIJAKAN

Rumah Sakit menetapkan kelompok beresiko adalah sebagai berikut : pasien geriatric, pasien dengan gangguan pertumbuhan dan perkembangan, pasien dengan penurunan kesadaran, pasein dengan kendala fisik, pasien yang dirawat diruangan yang terisolasi, pasien bayi dan anak-anak, pasien dengan ketergantungan obat psikotropika.

PROSEDUR

5. Perawat mengidentifikasi jumlah pasien beresiko di ruangan perawatanya, kemudian menginformasikannya kepada bagian security yang bertugas diarea NS.

6. Security akan melakukan kontroling secara berkala dan berkelanjutan kepada pasien beresiko diarea tugasnya.

7. Security mendokumentasikan hasil kontroling di setiap tempat beresiko dalam buku kontroling yang berada di setiap NS perawatan.

8. Membuat laporan dan mengoverkan kepada petugas security shift selanjutnya untuk dilakukan kontroling secara berkelanjutan.

*DILARANG MENGGANDAKAN DOKUMEN INI TANPA SEIZIN DIREKSI RS HERMINA DAAN MOGOT SECAR TERTULIS*Halaman 2