KEB. TIDUR N BERMAIN.doc

48
TOPIK I KEBUTUHAN ISTIRAHAT DAN TIDUR 1. Definisi Istirahat Dan Tidur Istirahat dan tidur merupakan kebutuhan dasar yang mutlak harus dipenuhi oleh semua orang. Dengan istirahat dan tidur yang cukup,tubuh baru dapat berfungsi secara optimal. Istirahat dan tidur sendiri memiliki makna yang berbeda pada setiap individu. Secara umum,istirahat berartisuatu keadaan tenang,relaks,tanpa tekanan emosional dan bebas dari perasaan gelisah. Jadi, beristirahat bukan berarti tidak melakukan aktivitas sama sekali. Terkadang, berjalan-jalan di taman juga bisa dikatakan sebagai suatu bentuk istirahat. Tidur merupakan keadaan tidak sadar yang relatif lebih responsif terhadap rangsangan internal. Perbedaan tidur dengan keadaan tidak sadar lainnya adalah pada keadaan tidur siklusnya dapat diprediksi dan kurang respons terhadap rangsangan eksternal. Otak berangsur- angsur menjadi kurang responsif terhadaprangsang visual, auditori dan rangsangan lingkungan lainnya. Tidur dianggap sebagai keadaan pasif yang dimulai dari input sensoric walaupun mekanisme 2. Fisiologi Tidur Tidur dapat digambarkan sebagai suatu tingkah laku yang ditandai dengan karakteristik pengurangan gerakan

Transcript of KEB. TIDUR N BERMAIN.doc

DEFINISI TIDUR

TOPIK I

KEBUTUHAN ISTIRAHAT DAN TIDUR

1. Definisi Istirahat Dan TidurIstirahat dan tidur merupakan kebutuhan dasar yang mutlak harus dipenuhi oleh semua orang. Dengan istirahat dan tidur yang cukup,tubuh baru dapat berfungsi secara optimal. Istirahat dan tidur sendiri memiliki makna yang berbeda pada setiap individu. Secara umum,istirahat berartisuatu keadaan tenang,relaks,tanpa tekanan emosional dan bebas dari perasaan gelisah. Jadi, beristirahat bukan berarti tidak melakukan aktivitas sama sekali. Terkadang, berjalan-jalan di taman juga bisa dikatakan sebagai suatu bentuk istirahat.Tidur merupakan keadaan tidak sadar yang relatif lebih responsif terhadap rangsangan internal. Perbedaan tidur dengan keadaan tidak sadar lainnya adalah pada keadaan tidur siklusnya dapat diprediksi dan kurang respons terhadap rangsangan eksternal. Otak berangsur-angsur menjadi kurang responsif terhadaprangsang visual, auditori dan rangsangan lingkungan lainnya. Tidur dianggap sebagai keadaan pasif yang dimulai dari input sensoric walaupun mekanisme

2. Fisiologi TidurTidur dapat digambarkan sebagai suatu tingkah laku yang ditandai dengan karakteristik pengurangan gerakan tetapi bersifat reversible terhadap rangsangan dari luar. Tidur dibagi menjadi dua jenis secara garis besarnya yaitu :

1) Fase rapid eye movement (REM) disebut juga active sleep2) Fase nonrapid eye movement (NREM) disebut juga quiet sleep

Non Rapid Eye Movement merupakan keadaan aktif yang terjadi melalui osilasi antara talamus dan korteks. Tiga sistem utama osilasi adalah kumparan tidur, delta osilasi, dan osilasi kortikal lambat. Kumparan tidur merupakan sebuah cirri tahap tidur NREM yang dihasilkan dari hiperpolarisasi neuron GABA nergic dalam nukleus retikulotalamus. Hiperpolarisasi ini menghambat proyeksi neuron kortikotalamus. Sebagai penyebaran diferensiasi proyeksi kortikotalamus akan kembali ke sinkronisasi talamus. Gelombang delta dihasilkan oleh interaksi dari retikulotalamus dan sumber piramidokortikal sedangkan osilasi kortikal lambat dihasilkan di jaringan neokorteks oleh siklus hiperpolarisasi dan depolarisasi. Ciri EEG tambahan dari tidur fase REM adalah gelombang gigi gergaji. Selama fase REM yang berperan adalah sistem kolinergik yang dapat ditingkatkan dengan reseptor agonis dan dihambat dengan antikolinergik.Fase REM (tahap R) ditandai oleh atonia otot, aktivasi kortikal, desinkronisasi bertegangan rendah dari EEG dan gerakan cepat dari mata. Fase REM memiliki komponen saraf parasimpatomimetik dan saraf simpatik yang ditandai oleh otot rangka berkedut,peningkatan denyut jantung, variabilitas pelebaran pupil, dan peningkatan laju pernapasan.Atonia otot terdapat pada seluruh fase REM sebagai hasil dari inhibisi neuron motor alfa oleh kelompok-kelompok seruleus peri-lokus neuron yang secara kolektif disebut sebagai korteks retikuler sel kecil. Fungsi tidur NREM masih merupakan dugaan beberapa teori telah diajukan salah satu teorinya menyatakan bahwa penurunan metabolisme akan memfasilitasi peningkatan penyimpanan glikogen. Teori lain memanfaatkan plastisitas neuron yang menyatakan bahwa depolarisasi dan hiperpolarisasi dari osilasi akan berkonsolidasi dengan proses memori dan menghilangkan sinaps yang berlebihan.Selama fase NREM permintaan metabolik otak berkurang. Hal ini ditunjukkan oleh penelitian menggunakan oksigen positron emission tomography (PET) yaitu selama fase NREM aliran darah ke seluruh otak semakin menurun. Selama fase REM aliran darah meningkat di talamus dan visual utama, kortek motorik dan sensorik relatif menurun di prefrontal dan daerah parietal asosiasional. Peningkatan aliran darah ke daerah visual utama dari korteks dapat menjelaskan sifat alamiah bermimpi saat REM, penurunan aliran darah ke korteks prefrontal dapat menjelaskan penerimaan isi mimpi.Saat ini banyak dilakukan penelitian tidur menggunakan alat polysomnography. Elektroda yang dipakai untuk pemeriksaan tidur dengan cara ini minimal berjumlah empat buah yaitu satu untuk melihat gambaran gelombang dari elektroencephalograpy (EEG) dua saluran untuk elektrokulogram (EOG) dan satu untuk elektromiogram (EMG).Elektroda EEG biasanya diletakkan pada C3 atau C4. Elektrokulogram biasanya direkam dari kedua mata dengan elektroda diletakkan 1 cm di sebelah kantus kanan dan kiri. Untuk EEG dan EOG reference electroda diletakkan ipsilateral atau kontralateral dari cuping telinga atau pada mastoid sedangkan EMG direkam secara bilateral dari otot atau submental di dagu. Pada manusia, tidur dibagi menjadi lima fase yaitu :1) Tahapan terjagaFase ini disebut juga fase nol yang ditandai dengan subjek dalam keadaan tenang mata tertutup dengan karakteristik gelombang alfa (812,5 Hz)mendominasi seluruh rekaman, tonus otot yang tinggi dan beberapa gerakan mata. Keadaan ini biasanya berlangsung antara lima sampai sepuluh menit.2) Fase 1Fase ini merupakan fase perpindahan dari fase jaga ke fase tidur disebut juga twilight sensation. Fase ini ditandai dengan berkurangnya gelombang alfa dan munculnya gelombang teta (4-7 Hz), atau disebut juga gelombang low voltage mix frequencies (LVM). Pada EOG tidak tampak kedip mata atau REM, tetapi lebih banyak gerakan rolling (R) yang lambat dan terjadi penurunan potensial EMG. Pada orang normal fase 1 ini tidak berlangsung lama yaitu antara lima sampai sepuluh menit kemudian memasuki fase berikutnya.

3) Fase 2Pada fase ini, tampak kompleks K pada gelombang EEG, sleep spindle (S) atau gelombang delta (maksimum 20%). Elektrokulogram sama sekali tidak terdapat REM atau R dan kedip mata. EMG potensialnya lebih rendah dari fase 1. Fase 2 ini berjalan relatif lebih lama dari fase 1 yaitu antara 20 sampai 40 menit dan bervariasi pada tiap individu.

4) Fase 3Pada fase ini gelombang delta menjadi lebih banyak (maksimum 50%) dan gambaran lain masih seperti pada fase 2. Fase ini lebih lama pada dewasa tua, tetapi lebih singkat pada dewasa muda. Pada dewasa muda setelah 5 10 menit fase 3 akan diikuti fase 4.

5) Fase 4Pada fase ini gelombang EEG didominasi oleh gelombang delta (gelombang delta 50%). Sedangkan gambaran lain masih seperti fase 2. Pada fase 4 ini berlangsung cukup lama yaitu hampir 30 menit. Gambaran EEG tidak lagi didominasi oleh delta tetapi oleh LVM seperti fase 1, sedangkan pada EOG didapat gerakan mata (EM) dan gambaran EMG tetap sama seperti pada fase 3. Fase ini sering dinamakan fase REM yang biasanya berlangsung 10 15 menit. Fase REM umumnya dapat dicapai dalam waktu 90-110 menit kemudian akan mulai kembali ke fase permulaan fase 2 sampai fase 4 yang lamanya 75-90 menit. Setelah itu muncul kembali fase REM kedua yang biasanya lebih lama dari eye movement (EM) dan lebih banyak dari REM pertama. Keadaan ini akan berulang kembali setiap 75 90 menit tetapi pada siklus yang ketiga dan keempat fase 2 menjadi lebih panjang fase 3 dan fase 4 menjadi lebih pendek. Siklus ini terjadi 4 5 kali setiap malam dengan irama yang teratur sehingga orang normal dengan lama tidur 7 8 jam setiap hari terdapat 4-5 siklus dengan lama tiap siklus 75 90 menit.

Waktu tidur dapat dibagi tiga bagian yaitu sepertiga awal, sepertiga tengah, sepertiga akhir. Pada orang normal, sepertiga awal tidur lebih banyak dalam fase 3 dan 4, sepertiga tengah lebih banyak tidur dangkal (fase 2) serta sepertiga akhir lebih banyak fase REM. Siklus tidur pada tiap individu berbeda dan relatif dipengaruhi oleh usia, sebagai contoh pola tidur pada laki laki muda (20 29 tahun ), pertengahan (40-49 tahun) dan tua (70 90 tahun) akan memberikan gambaran pola tidur yang berbeda.1,5Pertambahan umur seseorang dapat menyebabkan total waktu tidur menurun sedangkan waktu terjaga tetap. Pada orang tua tidur sering terlihat gelisah dan waktu terjaganya menjadi lebih lama. Sedangkan pada orang muda 15% waktu tidurnya dihabiskan pada fase 4. Fase 4 biasanya tidak ditemukan pada orang tua, demikian juga lama fase REM akan mengalami penurunan yaitu 28 % dari pascapubertas menjadi 18% pada orang tua Hal ini menunjukkan bahwa tidur menjadi lebih singkat sehingga menyebabkan berkurangnya kesegaran sesuai bertambahnya usia.3. Fungsi Tidur1) Memelihara fungsi jantung

Menurut teori , tidur adalah waktu perbaikan dan persiapan untuk periode terjaga berikutnya. Selama tidur NREM, fungsi biologis menurun. Laju denyut jantung norma pada orang dewasa sehat sepanjang hari rata-rata 70 hingga 80 denyut per menit atau lebih rendah jika individu berada pada kondisi fisik yang sempurna. Akan tetapi selama tidur denyut jantung turun sampai 60 denyut per menit atau lebih rendah. Hal ini berarti bahwa denyut jantung 10 hingga20 kali lebih sedikit dalam setiap menit selama tidur atau 60 hingga 120 kali lebih sedikit dalam setiap jam. Secara jelas, tidur yang nyenyak bermanfaat dalam memelihara fungsi jantung.

2) Memperbaiki proses biologis secara rutin

Selama tidur gelombang rendah yang dalam (NREM tahap 4), tubuh melepaskan hormon pertumbuhan manusia untuk memperbaiki dan memperbaharui sel epitel dan khusus seperti sel otak (horne, 1983; Medleson, 1987; Born, Muth, dan Fehm, 1988). Akan tetapi Horne (1983) juga berpendapat bahwa peran hormon pertumbuhan yang umum sebagai suatu promotor sintesis protein adalah terbatas dikarenakan pelepasannnya tidak berhubungan dengan kadar glukosa darah dan asam amino. Penelitian ini menunjukan bahwa sintesis protein dan pembagian sel untuk pembaharuan jaringan seperti pada kulit, sumsum tulang, mukosa lambung, atau otak terjadi selama istirahat dan tidur. (Oswald, 1984)

3) Menyimpan energi selama tidur

Otot skelet berelaksasi secara progresif, dan tidak adanya kontraksi otot menyimpan energy kimia untuk proses seluler. Penurunan laju metabolic basal lebih jauh menyimpan persediaan energy tubuh. (Anch dkk, 1988)

4) Pemulihan kognitif

Tidur REM terlihat penting untuk pemulihan kognitif. Tidur REM dihubungkan dengan perubahan dalam aliran darah selebral, peningkatan aktivitas kortikal, peningkatan konsumsi oksigen, dan pelepasan epinefrin. Hubungan ini dapat membantu penyimpanan memori dan pembelajaran. Selama tidur otak menyaring informasi yang disimpan tentang aktivitas hari tersebut.

4. ManfaatTidur

Ternyata tidur mempunyai manfaatyangbanyaksekali, dari mulai meningkatkan kekebalan tubuh manusia sampai membuat diri kita menjadi seseorang dengan kepribadianyanglebih baik, jadi katanya orangyangkurang tidur itu biasanya efeknya banyakberpengaruh terhadap perilaku orang tersebut.

1) Kulit jadi lebih cerahStres mental yang diakibatkan kurang tidur membuat pembuluh darah mengerut,sehingga darah yang dipompakan ke seluruh tubuh menjadi berkurang,begitu menurut sebuah studi baru dalam Circulation: The Journal of The American Heart Association. Padahal pembuluh2 darah di wajah sangat dekat dengan permukaan kulit. Aliran darah yang lancar menghasilkan warna kulit yang sehat. Bisa dibayangkan jika terjadi pengerutan pada pembuluh darah di wajah.Selain itu stres yang disebabkan kurang tidur juga menghasilkan minyakyang berlebihan di wajah,membuat kita lebih rentan terhadap jerawat.Akibat lainnya jika kurang tidur adalah,kulit lebih cepat berkerut dan kendur sebelum waktunya.Jika kulit tidak mendapatkan kecukupan waktu dalam semalam untuk mengisi ulang energi,kita kehilangan sel-sel baru yang membantu menjaga kulit tetap kencang.Perbaikan sel-sel kulit juga berlangsung di malam hari.Kurang tidur hanya semalam dapat mengganggu kemampuan kulit mempertahankan kelembaban dan melindungi kulit terhadap sinar matahari danpolusi pada keesokan harinya.

2) Mata lebih cerahJika kelopak mata tidak terpejam cukup lama akan membuat mata kering dan iritasi.Itu sebabnya mata kita tampak merah jika kita kurang tidur.Para ahli menduga,lingkaran gelap dibawah mata muncul karena fatigue atau kelelahan memperlambat sirkulasi dan darah tegenang di dalam kulit yang setipis kertas di sekitar mata.3) Rambut sehat berkilauTerus menerus kurang tidur atau tidur larut malam membuat tubuh kita selalu berada dalam keadaan krisis sehingga hanya mengeluarkan energi dalam jumlah terbatas. Padahal bahan bakar ini biasanya memberikan banyak nutrien ke akar rambut.Karena jumlah nutrien terbatas,nutrien yang ada lalu diberikan pada organ tubuh yang menderita.Tanpa kecukupan nutrien,rambut kehilangan kilau dan mudah patah.4) Tubuh lebih rampingKurang tidur dapat membuat berat badan bertambah.Satu fakta yang mengagetkan banyak perempuan.Mengapa?Kurang tidur memperlambat metabolisme sehingga pembakaran kalori oleh tubuh menjadi lambat.Sebuah study University of Chicago menemukan,sesudah seminggu tidur selama 4 jam,tingkat metabolisme dari pria berusia sekitar 20an sebanding dengan tingkat metabolisme pria yang lebih tua. Kurang tidur juga memperlambat produksi hormon pertumbuhan,suatu hormon yang mengubah lemak menjadi bahan bakar.Kurangnya hormon ini berarti lebih banyak lemak.Menurut para ahli,90% dari perempuan bisa menurunkan berat badan jika mereka cukup tidur.5) Meningkatkan KecerdasanManfaat tidur berkualitas bisa meningkatkan kesehatan sampai kecerdasan, tutur dokter lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro.Dijelaskan Mercylia bahwa manfaat itu ialah agar kecerdasan, ketelitian,kreativitas,dan kemampuan mental dan emosional serta mood seseorang akan terus terjaga dan dapat berkembang. Tidur yang berkualitas juga dapat meremajakan kembali fungsi sel-sel tubuh dan memperbaiki fungsi metabolisme tubuh.

5. Faktor-Faktor Yang MempengaruhiTidur

Sejumlah faktor mempengaruhi kualitas dan kuantitas tidur. Faktor psikologis, fisiologis dan lingkungan dapt mengubah kualitas dan kuantitas tidur.

1) Penyakit fisikSetiap penyakit yang mengakibatkan nyeri, ketidaknyamanan fisik (seperti kesulitan bernafas), atau masalah suasana hati seperti kecemasan atau depresi, dapat menyebabkan masalah tidur. Penyakit juga dapat memaksa klien untuk tidur dalam posisi tidak biasa. Sebagai contoh, posisi yang aneh saat lengan diimobilisasi pada traksi dapat mengganggu tidur. Penyakit pernafasan seringkali mempengaruhi tidur. Klien yang berpenyakit paru kronik seperti emfisema dengan nafas pendek dan seringkali tidak dapat tidurtanpa dua atau tiga bantal untuk meninggikan kepala mereka. Asma, bronkhitis, dan rinitis alergi mengubah irama pernafasan mereka dan hal itu mengganggu tidur. Seorang yang pilek mengalami kongesti nasal, drainase sinus, dan sakit tenggorokan, yang mengganggu pernafasan dan kemampuan beristirahat. Penyakit jantung koroner sering dikarakteristikkan dengan episode nyeri dada yang tiba-tibadan denyut jantung yang tidak teratur. Klien yang berpenyakit ini seringkali mengalami frekuensi terbangun yang sering dan perubahan tahapan selama tidur (misalnya sering berpindah dari tahap 3 & 4 ke tahap tidur 2 yang dangkal). Hipertensi sering menyebabkan terbangun pada pagi hari dan kelemahan. Hipotoroidisme mengurangi tidur tahap 4, sebaliknya hipertiroidisme menyebabkan seseorang membutuhkan waktu banyak untuk tertidur. Nokturia (berkemih pada malam hari) mengganggu tidur dan siklus tidur. Kondisi ini umum pada lansia dengan penurunan tonus kandung kemih atau orang yang memiliki penyakit jantung, diabetes, uretritis atau penyakit prostat. Setelah seseorang berulangkali terbangun untuk berkemih, menyebabkan kembali untuk tertidur lagi menjadi sulit. Seseorang yang berpenyakit tukak peptik seringkali terbangun pada tengah malam. Kadar asam lambung mencapai puncak sekitar pukul 1 sampai 3 dini hari, menyebabkan nyeri lambung.

2) Obat-obatanObat-obatan seringkali mempengaruhi tidur. Mengantuk dan deprivasi tidur adalah efek samping dari medikasi yang umum. Medikasi antidepresi, inhibitor monoamine oksidase (MAOI), dan litium yang lazim digunakan, semuanya menyebabkan penurunan dalam tidur REM. Terapi elektrokonvulsif dan kokain juga menyebabkan penurunan tidur REM. Obat-obatan neuroleptik dapat meningkatkan rasa kantuk dan tidur REM. Namun,dosis klorpomazin yang tinggi menekan REM. Benzodiazepin menyebabkan penurunan pada stadium I, III dan IV, peningkatan pada stadium II, dan peningkatan pada kelatenan REM serta penurunan pada tidur REM.Obat-obatan dan pengaruhnya terhadap tidur

Hipnotik Mengganggu dengan mencapai tahap tidur yang lebih dalam

Memberikan peningkatan kualitas tidur sementara (1 minggu)

Seringkali menyebabkan rasa mengambang sepanjang siang hari, perasaan mengantuk yang berlebihan, bingung dan penurunan energi

Memperburuk apnea tidur pada lansia

Diuretik Menyebabkan nokturia

Antidepresan dan stimulan Menekan tidur REM

Menurunkan total waktu tidur

Alkohol Mempercepat mulanya tidur

Mengganggu tidur REM

Membangunkan seseorang pada malam hari dan menyebabkan kesulitan untuk kembali tertidur

Kafein Mencegah seseorang tertidur

Dapat menyebabkan seseorang terbangun di malam hari

Penyekat beta Menyebabkan mimpi buruk

Menyebabkan insomnia

Menyebabkan orang terbangun dari tidur

Benzodiazepin Meningkatkan waktu tidur

Meningkatkan kantuk di siang hari

Narkotika (Morfin/Demerol) Menekan tidur REM

Menyebabkan peningkatan perasaan kantuk pada siang

3) Gaya hidupRutinitas harian seseorang mempengaruhi pola tidur. Individu dengan waktu kerja yang tidak sama setiap harinya seringkali mempunyai kesulitan menyesuaikan perubahan jadwl tidur. Kesulitan mempertahankan kesadaran selama waktu kerja menyebabkan penurunan kualitas kerja. Perubahan lain yang mengganggu pola tidur meliputi kerja berat yang tidak biasanya, terlibat dalam aktivitas sosial pada larut malam, dan perubahan waktu makan malam.4) Stres emosionalKecemasan tentang masalah pribadi atau situasi dapat mengganggu tidur. Stres emosional menyebabkan seseorang menjadi tegang dan seringkali mengarah pada frustasi apabila tidak tidur. Stres juga menyebabkan seseorang mencoba terlalu keras untuk tertidur, sering terbangun selama siklus tidur, atau terlalu banyak tidur. Stres yang berlanjut dapat menyebabkan kebiasaan tidur yang buruk.5) LingkunganLingkungan fisik tempat seseorang tidur berpengaruh penting pada kemampuan untuk tertidur dan tetap tertidur. Ventilasi yang baik adalah esensial untuk tidur yang tenang. Ukuran, kekerasan dan posisi tempat tidur mempengaruhi kualitas tidur. Jika seseorang biasanya tidur dengan individu lain, maka tidur sendiri menyebabkan ia terjaga. Suara juga mempengaruhi tidur. Tingkat suara yang diperlukan untuk membangunkan orang tergantung pada tahap tidur. Suara yang rendah lebih sering membangunkan seseorang dari tidur tahap I, sementara suara yang keras membangunkan orang pada tahap III atau IV. Beberapa orang menyukai suara sebagai latar belakang seperti musik lembut atau televisi, sementara yang lain membutuhkan ketenangan untuk tidur. Tingkat cahaya dapat mempengaruhi kemampuan untuk tidur. Beberapa klien menyukai ruangan yang gelap, sementara yang lain menyukai cahaya remang yang tetap menyala selama tidur.6) Aktivitas fisik dan kelelahanSeseorang yang kelelahan menengah (moderate) biasanya memperoleh tidur yang mengistirahatkan, khususnya jika kelelahan adalah hasil dari kerja atau aktivitas yang menyenangkan. Aktivitas 2 jam atau lebih sebelum waktu tidur membuat tubuh berada pada keadaan kelelahan yang meningkatkan relaksasi. Akan tetapi, kelelahan berlebihan yang dihasilkan dari kerja yang meletihkan atau penuh stress membuat sulit tidur.7) Asupan makanan dan kaloriMakan dalam porsi besar, berat dan berbumbu pada makan malam menyebabkan tidak dapat dicerna yang mengganggu tidur. Kafein dan alkohol yang dikonsumsi pada malam hari mempunyai efek insomnia.8) UsiaDurasi dan kualitas tidur beragam diantara orang-orang dari semua kelompok usia.a) NeonatusNeonatus sampai usia 3 bulan rata-rata tidur sekitar 16 jam sehari. Stimulus lapar, nyeri, dingin atau yang lain seringkali menyebabkan tangisan. Pada minggu pertama, bayi baru lahir tidur dengan konstan. Kira-kira 50% dari tidur ini adalah tidur REM, yang menstmulasi pusat otak tertinggi.b) BayiPada umumnya, bayi mengalami pola tidur malam hari pada usia 3 bulan. Bayi tertidur beberapa kali pada siang hari tetapi biasanya tidur 8 sampai 10 jam pada malam hari. Sekitar 30% dari waktu tidur dihabiskan dalam tidur REM.c) TodlerPada usia 2 tahun, anak-anak biasanya tidur sepanjang malam dan tidur siang setiap hari. Total tidur rata-rata 12 jam sehari. Tidur siang dapat menghilang pada usia 3 tahun. Hal yang umum bagi toddler terbangun pada malam hari. Persentase tidur REM menurun. Selama periode ini toddler tidak ingin tidur pada malam hari. Ketidakinginan ini dapat berhubungan dengan kebutuhan untuk otonomi atau perpisahan. Todler mempunyai kebutuhan untuk mengeksplorasi dan memuaskan keingintahuannya, yang dapat menjelaskan mengapa beberapa dari mereka mencoba untuk menunda waktu tidur.d) Pra-sekolahRata-rata tidur anak usia pra-sekolah sekitar 12 jam semalam (sekitar 20% adalah REM)6. Masalah-Masalah Pada Kebutuhan Istirahat Dan Tidur1) Insomnia

Insomnia adalah gejalah yang dialam oleh klien yang mengalami kesulitan kronis untuk tidur, sering terbangun dari tidur, dan/atau tidur singkat atau tidur nonrestoratif (Zorich, 1994). Penderita insomnia mengeluh rasa kantuk yang berlebihan di siang hari dan kuantitas dan kualitas tidurnya tidak cukup. Namun seringkali klien tidur lebih banyak dari yang disadarinya. Insomnia dapat menandakan adanya gangguan fisik atau psikologis.

2) Apnea tidur

Apnea tidur adalah gangguan yang dicirikan dengan kurangnya aliran udara melalui hidung dan mulut selama periode 10 detik atau lebh pada saat tidur. Ada tiga jenis apnea tidur yaitu apnea sentral, obstruktif, dan campuran yang mempunyai komponen apnea sentral dan obstruktif. Apnea tidur obstruktif, terjadi pada saat otot atau struktur rongga mulut atau tenggorok rileks pada saat tidur. Jalan napas atas menjadi tersumbat sebagian atau seluruhnya, dan aliran udara pada hidung berkurang atau berhenti selama 30 detik. Sedang apnea tidur sentral melibatkan disfungsi pada pusat pengendalian pernapasan di otak. Impuls untuk bernpas sementara terhenti dan lairan udara pada hidung dan gerakan dinding dada juga terhenti. Saturasi oksigen dalam darah menurun. Kondisi ini terjadi pada klien yang mengalami cedera pada batang otak, distrofi, dan ensefalitis dan juga orang yang bernapas normal disiang hari.

3) Narkolepsi

Narkolepsi adalah disfungsi mekanisme yang mengatur keadaan bangun dan tidur. EDS adalah keluhan utama paling sering yang berkaitan dengan gangguan ini. Disiang hari seseorang dapat merasakan kantuk belebihan yang dating secara mendadak dan jatuh tertidur. Tidur REM data terjadi dalam 15 menit sewaktu tidur. Katapeksi atau kelemahan otot- otot tiba-tiba disaat emosi sedang kuat seperti marah,sedih atau tertawa dapat saja terjadi kapan saja disiang hari. Apabila serangan kata pleksi parah, klien dapat kehilangan control otot volunteer dan jatuh kelantai. Individu yang menderita narkolepsi dapat mengalami mimpi hidup yang terjadi pada saat orang tersebut tertidur,mimpi yang sulit dibedakan dengan realita ( disebut halusinasi hipnogik). Paralisis tidur atau perasaan tidak mmpu bergerak atau berbicara tepat sebelum terbangun atau tertidur merupakan gejala yang lain. Masalah signifikan untuk individu yang menderita narkolepsi adalah bahwa orang tersebut jatuh tertidur tanpa bisa dikendalikan pada waktu yang tidak tepat. Serangan tidur dapat dengan mudah disalahartikan dengan kemalasan,kurang minat dengan aktivitas atau mabuk kecuali jika gangguan ini dipahami. Umumnya gejala pertama,mulai muncul pada remaja dan dapat disalahartikan dengan EDS yang juga banyak terjadi pada remaja. Penderita narkolepsi diobati dengan stimulant yang hanya dapat meningkatkan sebagian kesiagaan dan mengurangi serannnga tidur serta obat yang menekan katapleksi dan gejala lain terkait dengan REM. Tidur siang singkat tidak lebih dari 20 menit dddapat membantu mengurangi perasaan mengantuk yang subjektif . factor-faktor yang meningkatkan rasa kantuk pada klien narkolepsi (mis, alcohol atau aktivitas yang melelahkan ) harus dihindari.

4) Deprivasi tidur

Deprivasi tidur adalah masalah yang dihadapi banyak klien sebagai akibat disommia. Penyebabnya dapat mencakup penyakit (mis,demam ,sulit bernapas,atau nyeri),stress emosional,obat-obatan,gangguan lingkungan (mis,asuhan keperawatan yang sering dilakukan ) dan keanekaragaman waktu tidur yang terkait denagan waktu kerja.

5) Parasomnia

Parasomnia adalah masalah tidur yang lebih banyak terjadi pada anak-anak daripada orang dewasa. Sindrom kematian bayi mendadak (sudden infant death syndrome, SIDS) dihipotesis berkaitan dengan apnea,hipoksia dan aritmia jantung yang disebkan oleh abnormalitas dalam system saraf otonom yang dimanifestasikan selama tidur ( Giliss dan Elemons,1994). Parasomnia yang terjadi pada anak-anak meliputi somnabulisme (berjalan dalam tidur),terjaga malam,mimpi buruk,enuresis nocturnal (ngompol) dan menggeretakan gigi (bruksisme). (mindell,1993)7. Proses Keperawatan

1) Pengkajian

Gangguan pola tidur adalah suatu keadaan di mana seseorang mengalami, Perubahan jumlah/kualitas pola tidur dan istirahat sehubungan dengan keadaan biologis atau kebutuhan emosi.Pengkajian :

Kebiasaan tidur sehari-hari

Kebutuhan istirahat

Keadaan saat iniTanda-Tanda Gangguan Tidur DO :

a) Wajah nampak kurang bergairah (letih,lesu, lemah)

b) Prestasi kerja menurun/kurang konsentrasi

c) Gelisah, sering menguap

d) Mudah tersinggung

e) Ada bayangan hitam di bawah mata

f) Pada bayi suka menangis dan rewel

DS :

a) Klien merasa lesu, mengantuk sepanjang hari

b) Mengeluh susah tidur, kurang istirahat

c) Pandangan dirasa kabur, mata berkaca-kaca

d) Emosi meningkat, mudah marah/tersinggung

e) Kepala pusing, berat

f) Mengeluh sering terbangun

2) Diagnosa Kepeperawatan Gangguan pola tidur: kurang dari kebutuhan b/d kecemasan akan operasi. Gangguan pola tidur: lebih dari kebutuhan b/d penggunaan obat2 sedativa. Gangguan pola tidur: kurang dari kebutuhan tubuh b/d nyeri perut yang terus menerus.

3) Intervensi KeperawatanIdentifikasi factor-faktor penyebab.Nyeri, Ketakutan, Stres, Cemas, Imobilisasi, atau berkurangnya aktivitasKurang/hilangkan faktor2 penyebabRibut :Tutup pintu ruangan; Dengarkan musik lembut ; Tutup pintu ruangan; Gunakan lampu tidur; Kurangi kebisingan ;Kurangi volume alaram/televisi/Hp; Kalau perlu pindalah keruangan yang lebih tenang.

Interupsi pola kebiasaan yang dapat mengganggu pola tidur. Kalau perlu tingkatkan aktivitas pada siang hari.

Kurangi intake cairan berlebihan saat menjelang tidur.

Makanan ringan atau susu sebelum tidur.

Sediakan sarana yang nyaman untuk pengantar tidur

Kurangi kecemasanPada klien anak-anak: Jelaskan tentang waktu malam; Bandingkan perbedaan siang dan malam; Jika terjadi mimpi buruk, anjurkan anak untuk bercerita, jelaskan bahwa mimpi itu seperti kenyataan dan anda pun mengalaminya; Gunakan lampu malam untuk mengontrol mereka; Beritahu bahwa anda selalu ada di dekat mereka

Kurangi kemungkinan kecelakaan pada waktu tidur

Berikan penyuluhan kesehatan dan kalau perlu rujukan dan kolaborasi pemberian obat

4) Evaluasi Pasien dapat tidur dalam jangka waktu 20-30 menit

Pada waktu tidur tidak sering terbangun

Jika terbangun akan mudah tidur kembali

Meningkatnya waktu tidur sesuai yang diharapkan

Klien mengingat kembali mimpi yang dialaminya

Klien menyatakan perasaannya sesudah tidur

Bebas dari kecemasan dan depresiTOPIK IIKEBUTUHAN BERMAIN1. Definisi Kebutuhan Bermain

Bermain adalah sebuah fenomena yang berkembang secara menyeluruh di dalam masyarakat. Setiap orang bermain setiap harinya. Meskkipun begitu bermain dalam lingkup pembelajaraan di sekolah masih terasa terlarang. Permainan biasanya di lakukan dalam waktu senggang, di Taman Kanak-kanak dan dalam pendidikan dasar. Tapi di sekolah tingkat lanjut siswa di harapkan tidak bermain, melainkan belajar dan bekerja. Yang tidak diperhatikan di sini adalah bahwa sebenarnya bermain mempunyai peranan dalam semua bentuk sekolah, dari tingkat dasar sampai tingkat lanjut. Dengan begitu, permainan bisa memperkaya sistem pembelajaran sehingga menjadi lebih bervariasi. Selain itu, sekolah membutuhkan sarana pemberian materi yang beraneka ragam. Pendidikan modern harus bertujuan untuk membentuk kemandirian, tanggungjawab, pendalaman materi, kreativitas, kemampuan berkomunikasi, dan kompetensi-kompetensi sosial yang lain. Di sinilah dibutuhkannya permainan sebagai variasi pendidikan dan pemahaman dalam pembelajaran. Permainan memungkinkan terwujudnya pembelajaran mandiri, kelompok dan tim (Klippert.1996,Hal.9).

Penjelasan ini ingin mendiskripsikan pentingnya permainan di sekolah dan dalam pembelajaran. Oleh sebab itu saya terlebih dulu akan mencoba menjelaskan apa itu bermain. Kemudian saya akan mendiskripsikan kenapa manusia itu butuh bermain untuk menjelaskan arti penting dari sebuah permainan bagi manusia. Selanjutnya akan ada penjelasan mengapa siswa di sekolah harus bermain dan masalah-masalah dalam permainan di sekolah. Kemudian saya akan menjawab pertanyaan mengapa orang harus belajar bermain, persyaratan-persyaratan penting apa saja yang dibutuhkan yuntuk kelanjaran program permainan di sekolah, dimana banyak kriteria-kriteria didaktik yang membatasi bahwa tidak semua permainan sesuai bagi siswa di sekolah, juga gambaran umum yang menjelaskan berbagai permainan yang sesuai, sehingga pelajar bukan hanya belajar untuk bermain, namun bermain untuk belajar. Sebagai kesimpulan saya akan memberikan penjelasan dengan bagan dan diagram mengenai isi dan arti permainan, beberapa permainan di halaman dan beberapa contoh permainan bagi para pembaca. Bentuk permainan-permainan yang saya pilih menggambarkan dua kutub yang berbeda. Dengan begitu permainan dapat di lakukan secara menarik dengan aturan-aturan yang jelas. Permainan dapat dilakukan selama jam istirahat di halaman sekolah dan selanjutnya bisa di lakukan sendiri di rumah oleh siswa tanpa harus mengikuti aturan yang di tetapkan oleh guru.Permainan adalah sebuah bentuk asli yang tidak ada asal-usulnya, dilakukan sebagai usaha pencarian tujuan akhir dan penghargaan diri. Seperti yang dikemukakan secara mengesankan oleh Huizinga (1958) dalam bukunya Homo Ludens yang tersebut di atas, bahwa terdapat permainan baik dalam tiap kebudayaan manusia begitu juga dalam dunia binatang. Dia menunjukkan dalam karyanya bahwa kebudayaan manusia muncul dari permainan-permainan. Permainan sudah ada sebelum adanya kebudayaan, karena kebudayaan membutuhkan masyarakat dalam skala yang lebih besar. Oleh karena itu permainan adalah pola dasar kehidupan manusia, yang tidak bisa didefinisikan dan dijelaskan.

1) Hipotesa Alasan Mengapa Manusia BermainMencari alasan mengapa manusia bemain sama sulitnya dengan mendefinisikan permainan itu sendiri. Berikut ini saya simpulkan teori-teori terpenting alasan manusia bermain.

a. Teori cadangan kekuatanSesuai dengan buku Prinsip Psikologi yang ditulis oleh Herbert Spencer pada tahun 1885, bahwa setiap makhluk hidup mempunyai persediaan energi yang lebih besadari pada energi yang digunakannya untuk beraktivitas. Hal ini memungkinkan keseimbangan organisme dan pelestarian jenis makhluk hidup . Cadangan energi yang berlebihandan tidak dipergunakan dipergunakan untuk bermain (Pfeifer, 1990,Hal. 82).b. Fungsi rekreatifBahkan Aristoteles dan Plato pun berpendapat bahwa fungsi rekreasi dalam bermain disela-sela kepenatan sehari-hari membuat pekerjaan lebih terasa ringan. Pemikiran dasar tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pekerjaan ini masih selalu di kaji dalam diskusi-diskusi dan berkembang dalam pengaruh perkembangan industri (Pfeifer, 1990, Hal. 79). Schiller menulis bahwa manusia mempunyai kebutuhan dalam nafsu dan moral,dimana permainan antar kedua kebutuhan tersebut menjadi permainan antara keinginan dan nafsu yang dibatasi oleh moral, namun tetap bertujuan untuk mengurangi kepenatan hidup. Pada akhirnya dikatakan sekali lagi bahwa manusia bermain ketika dia mengetahui makna manusiawinya, dan manusia menjadi manusia sejati ketika dia bermain (Schiller, dikutip oleh Pfeifer, 1990, Hal. 80). Piaget menulis dalam Terapi anak psikoanalistik bahwa permainan merupakan terapi pengobatan anak yang bisa dilakukan sendiri. Di kehidupan sehari-hari anak-anak selalu didominasi oleh orang dewasa dan mereka harus patuh. Dalam permainan anak-anak bisa mengubah sendiri peraturan sehingga mereka bisa mendominasi (Preifer, 1990, Hal. 86). Begitu juga Scheller dan Lazarus menulis tentang fungsi penyembuhan dalam permainan, dimana selama permainan sistem yang kelelahan bisa beristirahat dan mengumpulkan kekuatan baru (Oeter, 1995, Hal. 250). Oleh karena dalam permainan orang merasakan ...... kepercayaan diri yang optimal, sistem kerja tubuh bekerja secara lancar, konsentrasi otomatis, pengalaman masa lalu dinon-aktifkan dan orang bermain bukan dipisahkan dari dunia nyata, namun bermain seiring aktifitas sehari-harinya (Oeter, 1995,Hal. 251).

c. Abreaksi dari naluri dan instingMenurut teori Katarsist dari Carr permainan mempunyai fungsi memersihkan jiwa (Pfeifer, 1990, Hal. 86). Psikologi tingkat lanjut menemukan dalam permainan adanya fungsi kesenangan sehingga muncul prinsip pergaulan, seperti Freud menyebut hal itu sebagai prinsip penataan jiwa manusia. Manusia ingin mengganti pengalaman keseharian yang tidak menyenangkan dengan permainan (Contoh: teriakan frustasi dan kegelisahaan penonton pertandingan sepakbola) atau juga manusia ingin memproses ulang dan melupakan sebuah pengalaman yang tidak menyenangkan (Permainan bersenang-senang setelah kunjungan ke dokter gigi). Oleh sebab itu bermain menurut teori ini adalah refleks dari kejadian atau peristiwa sebelumnya (asimilasi) (Pfeifer, 1990, Hal. 87-88). Permainan berada di bawah paksaan kebutuhan untuk melepaskan ketegangan, seperti yang ditulis oleh Freud di bukunya Alam abadi prinsip kesenangan(Scheuerl, 1994,Hal. 70)d. Pelatihan Mandiri (Tindakan percobaan)Hilbert Mayer berpendapat bahwa bermain berfungsi juga sebagai kegiatan melatih diri-sendiri. Dengan begitu orang dalam bermain juga bisa belajar mengenai pengetahuan metode , disiplin diri, ketrampilan sosial serta orientasi produk tanpa takut konsekuensi timbulnya pengaruh yang signifikan pada kehidupan nyata jika orang melakukan kesalahan-kesalahan (Meyer, 1997, Hal. 345). Begitu juga B.Otto melihat dalam permainan terdapat fungsi yang memungkinkan anak mengembangkan persiapan dalam menghadapi hidup, karena semakin patuh seseorang di masa kecilnya terhadap peraturan-peraturan permainan, akan semakin siap dia menghadapi pekerjaan-pekerjaan di masa dewasanya (Scheuerl, 1994, Hal. 27-28). Gross juga berpendapat hal yang sama, bahwa dalam permainan, dilatih pula tingkah laku-tingkah laku yang penting dan juga fungsi tubuh (Oerter, 1995, Hal.50).e. Rantai pengaktifan.Sesuai dengan hal yang dikatakan oleh psikolog Heckhausen bahwa dalam permainan ada lingkaran pengaktifan dan pertukaran terus-menerus antara ketegangan, mengurangi ketegangan, ketegangan, mengurangi ketegangan, dst. (Oerter,1995,Hal.262-263).

2) Alasan perlunya permainan di sekolah untuk pencegahan masalah-masalah yang mungkin timbul.a. Mengapa siswa harus bermain di sekolah?Dalam sebuah permainan, kemampuan berkomunikasi serta kemampuan mengeksperikan peranan meningkat. Selain itu juga dibutuhkan strategi kerjasama, fantasi dan kreatifitas (Klippert, 1996, Hal. 15). Kualifikasi-kualifikasi tersebut akan diperlukan siswa di masa mendatang ketika memasuki dunia kerja. Meskipun dalam paham Taylorismus (1991) hal yang paling utama adalah mekanisme sistem (contoh: Pekerjaan yang dilakukan mesin di perusahaan mobil Ford), namun di masa mendatang pekerjaan manusia akan mendapatkan prioritas. Saat ini mesin mengambil alih pekerjaan manusia, sedangkan tenaga kerja manusia harus menunggui, memperbaiki dan merancang (Karl). Begitulah sistem kerja di perusahaan Siemens yang baru berkembang sekitar 3 tahun terakhir memproduksi 50% produk mereka (Karl). Oleh karena itu di masa mendatang tenaga kerja akan dituntut memiliki kualifikasi-kualifikasi utama (kemampuan dalam komunikasi, kerjasama, pemecahan masalah, pengambilan keputusan, kemandirian, tanggung jawab, pertahanan diri, kreatifitas serta kemampuan belajar) juga dalam 4 kompetisi keterampilan (kompetisi diri, keterampilan dalam pemilihan metode, kompetisi dalam bidang keahlian dan kompetensi sosial). Oleh sebab itu rencana pembelajaran harus berorientasi siswa. Hal itu dimungkinkan dengan permainan yang berhubungan dengan tema-tema pelajaran yang dibahas, karena permainan memungkinkan sebuah sistem pembelajaran yang aktiv, kreativ, dan mandiri, sehingga menimbulkan komunikasi dan kepercayaan diantara siswa serta antara siswa dengan guru (Klippert, 1996, Hal. 15). Dengan begitu pengalaman siswa diperoleh dengan cara yang menyenangkan dan tanpa konsekuensi serius. Hilbert Meyer (1997, Hal. 15) mengemukakan bahwa permainan adalah sebagai tindakan percobaan. Di dalam sebuah permainan tingkah laku siswa bisa siuji. Selain itu siswa mendapatkan pengalaman, mengenai hubungan dan menyimpulkan sendiri serta belajar bertanggung jawab. Hal ini penting untuk pembentukan jiwa kemandirian siswa, dimana nantinya di masa mendatang mereka akan berperan dalam dekomkrasi dan ekonomi di negaranya. Pestalozzi, Locke dan Russeau berpendapat bahwa permainan adalah dasar dari kemampuan pengetahuan dan moral seseorang (Klippert, 1996, Hal. 15).Alasan penting adanya pengaruh kuat permainan dalam pembelajaran adalah bahwa dengan menyisipkan permainan dalam pembelajaran siswa bisa memahami bahan pelajaran dengan lebih intensiv dan teliti. Para siswa juga cenderung tidak lari dari masalah dan mencari solusi akan masalah-masalah mereka (Kaiser/Kaminsky, 1997, Hal. 147). Seperti istilah yang dipakai Brunner, para siswa menjadi kompeten (adanya motivasi untuk berkompetensi). Dengan adanya ketertarikan yang tinggi, pengalaman dan keahlian yang diperoleh siswa tersimpan lebih dalam di ingatan (kompetensi diperoleh dengan adanya tindakan). Ketika siswa bisa mengidentifikasi sebuah benda, dia memberi benda tersebut sebuah makna sesuai pengalaman yang dia peroleh, dan dengan begitu ingatan akan lebih tersimpan dengan baik (Gudjons, 1997, Hal. 7-8). Terdapat hubungan yang erat antara tindakan dengan ingatan. Jika indera yang digunakan lebih banyak, maka daya ingatnya akan lebih tinggi. Karena manusia menyimpan 20% dari apa yang dia dengar, 30% dari apa yang dia lihat, 80% dari yang disimpulkannya sendiri dan menyimpan 90% dari apa yang dia lakukan sendiri (Gudjons, 1994).Dikarenakan hampir dalam setiap permainan siswa bertindak menjadi objek dan harus bertindak sendiri-sendiri, maka permainan sangat sesuai untuk belajar ilmu pengetahuan. Namun di sekolah hal yang mendominasi pelajaran adalah pertanyaan-pertanyaan dari guru (Rumpf, 1998). Kaiser dan Kaminsky (1997, Hal. 81) membagi bentuk-bentuk pembelajaran dalam mata pelajaran Bahasa Jerman, pelajaran sosial dan ilmu pengetahuan alam sebagai berikut: Pelajaran langsung/ ceramah 78,86%, bekerja sendiri 10,24%, bekerja berpasangan 02,88%, pekerjaan berkelompok 07,43% dan bekerja sama satu kelas 02,59%. Disini terlihat bahwa pelajaran masih berpusat pada sekolah, dalam hal ini guru. Karena kompetensi yang diperoleh siswa tetapi mencukupi dan tidak maksimal, karena gurulah yang aktiv memberikan pernyataan. Hal ini menyebabkan: Siswa hanya bisa menghafal sementara, yaitu hal yang dihafalkan tidak bertahan lama dengan ingatan siswa

Menghambat fantasi dan imajinasi, karena dalam dominasi guru, hanya ada pilihan benar dan salah dalam ingatan siswa

Siswa merasa tidak perlu memahami dengan benar, hanya perlu menjawab pertanyaan guru dengan benar (Rumpf, 1998).Selain itupsikis tubuh dan emosi siswa yang dimasa mendatang penting untuk kehidupan siswa, juga dibentuk di sekolah. Karenanya siswa harus belajar membatasi ekspresi dalam mengeluarkan emosi, perasaan, seperti berteriak dan mengeluh serta mengatur mimik muka dan bahasa tubuh yang lain. Bahkan beberapa guru melarang cara menghitung dengan tangan (Rumpf). Hal-hal di atas, yang disebut dengan istilah binatag dalam biologis manusia, dilarang dilakukan di kelas juga dalam ujian-ujian.namun tidak termasuk hal-hal yang dilakukan du luar kelas, seperti bermain-main dan membelai anjing. Karena kegiatan-kegiatan tersebut subjekiv, menurut karakter masing-masing siswa dan tidak bisa ditentkan. Bagi manusia hal yang nyata adalah fakta dari dunia luar dan lingkugan yang terpisah dari pemikiran subjektifnya (Rumpf, 1988). Begitulah makna pembelajaran yang mengajarkan pandangan dan pendapat kepada siswa, dalam hubungannya dengan cara mengamati dan menilai gambar-gambar, sebagaimana yang telah dikatakan olehCornenius dalam teporinya Orbis Sensualium Pictus pada tahun 1658 (1991). Dalam hal ini gambar atau model menjadi pengganti kenyataan yang sebenarnya. Dewasa ini anak-anak menerima banjir gambar-gambar dari televisi, sehingga sebuah gambar sederhana yang ditunjukkan pada mereka menjadi tidak berarti (Rumpf, 1998). Kebalikannya, bermain memungkinkan adanya hubungan yang aktif dengan meteri-materi pelajaran. Dengan permainan dalam pembelajaran, di dalamnya juga mempelajari tentang perasaan dan hal-hal abstrak seperti kemenangan dan menerima kekalahan. Dalam sebuah peermainan kemampuan dan prestasi juga diuji dan ditingkatkan. Pengalaman-pengalaman sosial yang diperoleh dimasa kanak-kanak semakin lama semakin berkurang. Salah satu alsannya adalah urbanisasi yang disebabkan oleh industrialisasi. Anak-anak hanya mempunyai sedikit kesempatan untuk mengumpulkan pengalaman sendiri. Akhir-akhir ini terdapat pengurangan pemerolehan pengalaman sosial karena mayoritas keluarga dewasa ini adalah keluarga kecil. Bahkan tidak jarang sebuah keluarga hanya terdiri daru satu orang tua dan satu anak (Gudjons, 1994, Hal. 13). Hal ini terjadi seiring dengan menurunnyajuga perolehan pengalaman anak-anak tentang lingkungan. 20 tahun yang lalu seorang anak bermain di luar rumah rata-rata 30 jam per minggu, sementara anak jaman sekarang hanya di luar selama 15 jam, disebabkan juga karena 80% kegiatan yang berhubungan dengan hobby dilakukan dalam kamar (grefe, 1997, Hal. 56). Selain itu juga bahya bermain di jalanan dan daya tarik televisi juga menjadi penyebab sehingga anak-anak jarang meninggalkan rumah. Hal ini mempengaruhi perubahan bentuk-bentuk permainan anak-anak dewasa ini, karena anak hanya berada di sekolah, di kamar, di tempat olahraga, dan di kamar teman. Jalanan-jalanan dan halaman yang biasanya dipakai bermain sudah digunakan sebagai jalan mobil dan bus. Selain itu juga karena anak-anak dilarang bermain di tempat tertentu, karena mereka membuat keributan, menggangu ketenangan dan mungkin merusakkan barang-barang (Gudjons, 1994, Hal. 14-15). Beberapa masalah sosial yang telah disebut di atas bisa sedikit diatasi dengan permainan-permainan yang sesuai, seperti bermain peran dan permainan strategi. Selain itu permainan berpengaruh positif terhadap kebersamaan kelas. Di dalam sebuah kelas baru, permainan digunakan sebagai cara untuk berkenalan sehingga bahkan orang luarpun bisa beradaptasi dikelas melalui permainan. Hubungan-hubungan antar siswa di kelas juga berkembang lebih baik. Dalam permainan, tiap siswa harus mengenal dirinya sendiri, sehingga seperti yang sudah dijelaskan di atas, bahwa siswa harus bisa menerima kekalahan. Sebaliknya bagi seorang siswa yang tidak terlalu pintar bisa menjadi lebih percaya diri bila dia menang dalam suatu permainan. Hal yang terjadi dalam permainan ini sesuai dengan struktur teori pengurangan kelebihan tenaga yang sudah tercantum di atas. Permainan juga bisa mencegah adanya tindak kekerasan dan vandalisme di sekolah. Aktivitas-aktivitas sensomotorik dan motorik mempunyai arti penting dalam perkembangan struktur otak (Goudjons, 1994). Kekurangan gerak menimbulkan beban statis pada tubuh. Karena itu 05% anak mengalami pembengkokan tulang belakang, 08% mengalami kelainan bentuk dada, 15% mempunyai penyimpangan perilaku psikososial, 16% mempunyai kelainan sikap dan bentuk tubuh, 30% mempunyai kelemahaan koordinasi, 33% mempunyai kelemahan ketahanaan tubuh, keseimbangan, kecepatan reflek, 37% mengalami kelainan bentuk kaki dan 50% anak-anak tidak bisa bergerak sesuai dengan umurnya (Goudjons, 1994).Dapat disimpulkan bahwa banyak anak yang tidak menguasai dan tidak bisa melakukan latihan-latihan fisik sederhana.

Mereka tidak bisa berjalan mundur,

Mereka tidak bisa berlari dengan karung,

Merka jungkir balik tidak bisa lurus, melainkan dengan sisi tubuh,

Mereka tidak bisa menangkap mainan Sturze (mainan lempar tangkap seperti Friesbee).Di sinilah dibutuhkannya permainan gerak baik selama pelajaran dan juga selama istirahat. Sebagai pemanasan saya sertakan di Sub Bab 6.2 beberapa permainan yang bisa dilakukan di halaman selama istirahat.Kehidupan anak-anak semakin dipengaruhi oleh dunia elektronik. Dalam hal ini anak-anak tidak melihat kenyataan secara langsung, namun hanya fenomena buatan yang palsu dan bisa berubah setiap saat. Anak menerima banjir gambar dari televisi, di mana televisi sebenarnya akhirnya juga menggambarkan dunia nyata, namun dengan ,menonton televisi, anak mendapatkan pengalman tidak langsung. Seorang anak Amerika dari masa kanak-kanaknya sampai beranjak dewasa duduk di depan televisi selama 16.000 jam. Bahkan dia menghabiskan lebih banyak waktunya di depan televisi fdari pada dengan ayahnya (Goudjons, 1994, Hal. 15-18). Hal ini memperjelas fenomena perolehan informasi dan pengalaman sesuai ikon/ tanda, yang mendominasi masyarakat dewasa ini. 90% informasi hanya diterima dari indera penglihatan, sehingga indera-indera lain menjadi tidak berkembang dan kerdil (Maaen, 1994, Hal. 221). Kecenderungan ini diperkuat sejak jaman komputerisasi. Dunia maya telah menggantikan jiwa dan kepribadian anak-anak yang sebenarnya, diman di dalam cyberspace tidak ada kenyataan (Bandingan: Bnker, 1997, Hal. 108-126). Karena itu yang harus dilakukan anak-anak pertama adalah kembali belajar bermain, karena mereka sudah terbiasa dengan peran hanya menjadi penonton. Anak-anak jaman dulu mengenal sampai 100 permainan gerak, sedangkan anak-anak jaman sekarang hanya mengenal 5 macam (Grefe, 1999). Hal-hal tersebut mempengaruhi kurangnya gerak dan peningkatan gangguan-gangguan motorik pada anak-anak, seperti yang telah dikemukakan di depan. Dalam hal ini sekolah harus mengambil tindakan untuk mendukung kembalinya permainan di dunia anak-anak, dengan memberikan ide-ide permainan dan juga tempat, ruang, dan waktu bermain.b) Masalah-masalah yang bisa timbul dalam penerapan permainan di sekolah

Setelah dalam bab sebelumnya saya kemukakan alasan-alasan pentingnya permainan dalam pembelajaran, disini saya juga akan kemukakan masalah-masalah yang timbul dengan dilaksanakannya permainan dalam pembelajaran. Yang harus diperhatikan, bahwa banyak masalah yang bisa timbul dan hanya beberapa diantaranya yang akan dijelaskan disini, juga masalah-masalah disini tidak berlaku untuk semua jenis permainan. Seorang guru hendaknya membiasakan diri dengan berbagai peran. Guru harus juga berperan sebagai perantar dan penasehat. Oleh karena itu guru harus siap dengan ketidakdisiplinan siswa, karena tidak semua siswa terbiasa dan siap dalam menggunakan waktu dan kesempatan bebas untuk bermain. Disini disarankan untuk memulai dengan permainan-permainan sederhana untuk melatih siswa agar terbiasa dengan permainan di sekolah. Guru tidak disarankan untuk langsung memulai dengan permainan-permainan strategi, karena permainan strategi membutuhkan keahlian dan metode yang kompleks. Namun harus diingat bahwa dalam pelajaran tidak boleh selama pelajaran hanya bermain. Hanya bermain saja juga salah, sama halnya dengan tidak bermain sam sekali. Guru harus memperhatikan bahwa prestasi siswa tidak turun, terutama dalam ilmu pengetahuan dan ilmu-ilmu eksakta. Dalam jangkauannya yang paling luas harus diperhatikan bahwa dalam proses pematangan akal pikirannya manusia membutuhkan baik istilah hal yang dipelajari, maupun pengalaman langsung dengan menggunakan panca indera tentang hal yang dipelajari, karena pikiran tanpa isi ingatan adalah kosong, sedangkan pandangan tanpa istilah adalah buta (Saduran menurut Kant dari Maaen, 1994. Hal. 224). Karena itu anak-anak dalam proses belajar membutuhkan kontak langsung dan juga istilahbenda-benda yang mereka lihat dan mereka sentuh. Kedua proses perolehan informasi tersebut sama-sama dibutuhkan dan saling melengkapi. Namun pelajaran yang hanya terdiri dari praktek seperti bermain-main saja sama tidak masuk akalnya dengan pelajaran yang hanya menitikberatkan pada kata-kata atau penjelasan guru. Alsan-alasan yang disebutkan di atas adalah beberapa kekurangan dari permainan dalam pembelajaran. Kekurangan-kekurangan tersebut hendaknya bisa dikenali dan dihindari, karena bisa menimbulkan pengalaman yang negativ, seperti hilangnya minat siswa pada pelajaran. Dalam permainan-permainan apa saja manusia bisa belajar dan mengapa bisa belajar dari permainan tergantung dari jenis-jenis permainan yang dilakukan. Beberapa jenis permainan akan saya kemukakan dalam bab selanjutnya.

2. Proses Keperawatan

1) Pengkajian keperawatan

Pengkajian merupakan tahap awal proses keperawatan dan merupakan suatu proses yang sistematis dalam pengumpulan data dari berbagai sumber data untuk mengevaluasi dan mengidentifikasi status kesehatan klien. Tahap pengkajian merupakan pemikiran dasar dalam memberikan asuhan keperawatan sesuai dengan kebutuhan individu.Pengkajian yang lengkap, akurat, sesuai kenyataan, kebenaran data sangat penting untuk merumuskan suatu diagnosa keperawatan dan dalam memberikan asuhan keperawatan sesuai dengan respon individu

2) Tahap DiagnosaKeperawatanPada tahun 1953, istilah diagnosa keperawatan diperkenalkan oleh V. Fry dengan menguraikan langkah yang diperlukan dalam mengembangkan rencana asuhan keperawatan. Menurut North American Nursing Diagnosis Association (NANDA) (1990, dalam Carpenito, 1997) diagnosa keperawatan adalah keputusan klinis mengenai seseorang, keluarga atau masyarakat sebagai akibat dari masalah-masalah kesehatan/ proses kehidupan yang aktual atau risiko. Diagnosa keperawatan memberikan dasar-dasar pemilihan intervensi untuk mencapai hasil yang menjadi tanggung gugat perawat.Adapun persyaratan dari diagnosa keperawatan adalah perumusan harus jelas dan singkat dari respons klien terhadap situasi atau keadaan yang dihadapi, spesifik dan akurat, memberikan arahan pada asuhan keperawatan, dapat dilaksanakan oleh perawat dan mencerminkan keadaan kesehatan klien. Tipe Diagnosa Keperawatan. Struktur diagnosa keperawatan komponennya tergantung pada tipenya, antara lain:a. Diagnosa keperawatan aktual (Actual Nursing Diagnoses)

Diagnosa keperawatan aktual menyajikan keadaan yang secara klinis telah divalidasi melalui batasan karakteristik mayor yang dapat diidentifikasi.Tipe dari diagnosa keperawatan ini mempunyai empat komponen yaitu label, definisi, batasan karakteristik, dan faktor-faktor yang berhubungan (Craven & Hirnle, 2000; Carpenito, 1997).b. Diagnosa keperawatan risiko dan risiko tinggi (Risk and High-Risk Nursing Diagnoses)

adalah keputusan klinis bahwa individu, keluarga dan masyarakat sangat rentan untuk mengalami masalah bila tidak diantisipasi oleh tenaga keperawatan, dibanding yang lain pada situasi yang sama atau hampir sama (Craven & Hirnle, 2000; Carpenito, 1997).c. Diagnosa keperawatan kemungkinan (Possible Nursing Diagnoses)adalah pernyataan tentang masalah-masalah yang diduga masih memerlukan data tambahan. Namun banyak perawat-perawat telah diperkenalkan untuk menghindari sesuatu yang bersifat sementara dan NANDA tidak mengeluarkan diagnosa keperawatan untuk jenis ini (Craven & Hirnle, 2000; Carpenito, 1997).d. Diagnosa keperawatan sejahtera (Wellness Nursing Diagnoses)Adalah ketentuan klinis mengenai individu, keluarga dan masyarakat dalam transisi dari tingkat kesehatan khusus ketingkat kesehatan yang lebih baik. Pernyataan diagnostik untuk diagnosa keperawatan sejahtera merupakan bagian dari pernyataan yang berisikan hanya sebuah label. Label ini dimulai dengan Potensial terhadap peningkatan, diikuti tingkat sejahtera yang lebih tinggi yang dikehendaki oleh individu atau keluarga, misal Potensial terhadap peningkatan proses keluarga (Craven & Hirnle, 2000; Carpenito, 1997).e. Diagnosa keperawatan sindroma (Syndrome Nursing Diagnoses)Terdiri dari sekelompok diagnosa keperawatan aktual atau risiko tinggi yang diduga akan tampak karena suatu kejadian atau situasi tertentu. NANDA telah menyetujui dua diagnosa keperawatan sindrom yaitu Sindrom trauma perkosaan dan Risiko terhadap sindrom disuse (Carpenito, 1997).3) Komponen Rumusan Diagnosa KeperawatanSecara umum diagnosa keperawatan yang lazim dipergunakan oleh perawat di Indonesia adalah diagnosa keperawatan aktual dan diagnosa keperawatan risiko atau risiko tinggi yang dalam perumusannya menggunakan tiga komponen utama dengan merujuk pada hasil analisa data, meliputi: problem (masalah), etiologi (penyebab), dan sign/symptom (tanda/ gejala).Problem (masalah) adalah gambaran keadaan klien dimana tindakan keperawatan dapat diberikan karena adanya kesenjangan atau penyimpangan dari keadaan normal yang seharusnya tidak terjadi.Etiologi (penyebab) adalah keadaan yang menunjukkan penyebab terjadinya problem (masalah).Symptom (tanda/gejala) adalah ciri, tanda atau gejala relevan yang muncul sebagai akibat adanya masalah.

DAFTAR PUSTAKA

Widuri, H. (2010). Kebutuhan Dasar Manusia (Aspek Mobilitas dan Istirahat Tidur). Gosyen Publishing. Yogyakarta.

http//nursingbegin.com diambil pada pukul 16.00, (11 Oktober 2011)