Splenic Rupture Finished (translate)

7/21/2019 Splenic Rupture Finished (translate)

http://slidepdf.com/reader/full/splenic-rupture-finished-translate 1/8

Hemoperitoneum akibat penggunaan kokain dalam penanganan ruptur

limpa atraumatis: sebuah laporan kasus dan kajian literature

Faris Azar, Elisa Brownson dan Tracey Dechert

Abstrak

Pengantar: hematoma atau ruptur pada limpa seringkali disertai trauma. aporan kasus

yang disertai dengan tin!auan literatur singkat ini "ertu!uan untuk meningkatkan

kesadaran kasus perdarahan limpa se"agai etiologi nyeri pada daerah abdominal, serta

menyoroti pentingnya riwayat sosial yang mendetail.

Presentasi kasus: Penelitian ini melaporkan kasus seorang laki#laki sehat "erusia $%

tahun dengan detail riwayat hemoperitoneum dengan ruptur limpa se"agai penye"a"

perdarahan disertai penggunaan kokain. Pasien di"erikan tindakan non#operati& di unit

perawatan intensi& "edah. Dia tidak mem"utuhkan trans&usi dan keluar 'discharge( dari

rumah sakit pada hari ke empat rawat inap dengan close follow up.

Pembahasan: )etika patologi limpa terkait dengan penggunaan kokain telah di!elaskan,

laporan kasus ini menggam"arkan laporan "aru penggunaan kokain dan kaitannya pada

perdarahan limpa. *ekanisme yang masuk akal dialami pasien adalah +asospasme

sementara dengan perdarahan "erikutnya ke daerah in&ark.

Kesimpulan: *eskipun !arang ter!adi, ruptur limpa atraumatis harus dikenali le"ih awal

karena "erpotensi &atal. Penelitian ini adalah laporan kasus yang pertama yang

menggam"arkan hemoperitoneum pada etiologi limpa aki"at penggunaan kokain.

)ata kunci: )okain, uptur limpa atraumatis, hemoperitoneum

Latar belakang

-ematoma atau rupture pada limpa hal yang tidak "iasa ditemukan pada trauma tumpul

a"domen /0. Perdarahan limpa tanpa trauma telah di!elaskan dalam "e"erapa kasus

/



patologis, seperti in&eksi, namun !arang ter!adi pada orang sehat dengan limpa normal.

Patologi limpa aki"at penggunaan )okain, "erkisar dari in&ark dan hematoma, seperti

yang se"elumnya telah di!elaskan dalam laporan dalam literatur /#10. aporan tentang

kasus seorang pria sehat "erusia $% tahun ini, adalah laporan kasus yang pertama yang

menggam"arkan ruptur limpa se"agai penye"a" perdarahan aki"at penggunaan kokain

intranasal. *eskipun tidak umum ter!adi, ruptur limpa atraumatis perlu dikenali karena

"erpotensi &atal. aporan kasus dengan re+iew literatur singkat ini dimaksudkan untuk

meningkatkan kesadaran kita terhadap perdarahan limpa se"agai etiologi untuk

dimasukkan dalam diagnosis di&erensial pada abdominal pain akut dan menggaris"awahi

pentingnya riwayat sosial mendetail.

Presentasi kasus

Pasien adalah seorang pria "erusia $% tahun yang tidak memiliki riwayat medis masa lalu

yang signi&ikan, terlepas dari ke"iasaan penggunaan kokain, yang memunculkan nyeri

a"domen sisi kiri yang menyiksa setelah ia mengonsumsi kokain intranasal. asa nyeri

yang di alami "ersi&at konstan, ta!am, dan non#radiasi 'tidak menye"ar(. Dua hari

se"elum presentasi, dia merasakan se"uah onset akut 'ge!ala awal( nyeri pada sisi

kuadran kiri atas perut disertai "atuk. asa sakit kemudian menye"ar dan men!adi le"ih

parah, mendorong dia untuk mencari pengo"atan di departemen gawat darurat

'emergency department 2 ED(. Dia mengakui nyeri yang sama pada kuadran kiri atas

"e"erapa minggu se"elumnya, tapi waktu itu nyeri tidak "egitu parah dan hilang sendiri.

Dia mem"antah riwayat trauma, kontak sakit, atau per!alanan "aru#"aru ini.

%



Pada saat masuk rawat inap di departemen gawat darurat, tanda#tanda +ital pasien adalah

se"agai "erikut: suhu tu"uh 13,4 dera!at celcius, tekanan darah /51236 mm -g, denyut

nadi /55 denyut per menit, tingkat pernapasan /3 napas per menit, dan saturasi oksigen

748 pada ruang udara. Pada pemeriksaan &isik, pem"engkakan halus pada kuadran kiri

atas ditemukan. )ondisi A"domen lem"ut namun lunak diketahui pada pemeriksaan

palpasi dikom"inasikan guarding ringan. 9tudi la"oratorium mengungkapkan hematokrit

awal se"esar $%,68, dan toksikologi urin positi& terhadap kokain.

1



omputed tomography 'T( scan perut dan panggul dengan kontras oral dan intra+ena

tidak menun!ukkan "ukti peritoneal udara "e"as atau cedera pada organ padat atau tulang

termasuk tulang rusuk, tetapi tidak menemukan adanya cairan di sekitar limpa, di

paracolic gutter , dan layering di panggul ';am"ar /, % dan 1(. Tidak ada "ukti adanya

ekstravasasi kontras aktif , tidak ada vascular blushes atau aneurisma, tidak ada temuan

hipertensi portal, dan tidak ada kecurigaan adanya keganasan 'malignancy(. -asil

radiogra&i ini menun!ukan se"uah sum"er hemoperitoneum limpa. Enam !am setelah di

rawat di Departemen gawat darurat, hematokrit pasien turun men!adi 13,38, dan T

9can ulang menemukan kumpulan cairan ter&okus di sekitar limpa.

$



*engingat "ahwa secara hemodinamik pasien tetap sta"il, ia diru!uk untuk mana!emen

non#operati& di unit perawatan intensi& "edah, di mana ia mendapatkan pemeriksaan

a"dominal dan pemantauan hitung darah. Pasien tidak memerlukan trans&usi karena

hematokrit nya tetap sta"il antara 138 dan 168 selama dirawat di rumah sakit. 9elama

waktu itu, etiologi in&eksi termasuk +irus Epstein#Barr dan cytomegalovirus dikeluar kan

dari kemungkinan penye"a" nyeri. 9e"uah tes human immunodeficiency virus dilakukan

dua minggu se"elum pasien masuk rawat inap dengan hasil negati&. 9elain itu, keganasan

hematologi ( hematologic malignancy ) dikeluarkan dari kemungkinan penye"a" nyeri

dengan melihat hasil hapusan darah tepi ' peripheral blood smear (. 9imptom pasien

menun!ukkan peningkatan secara signi&ikan dan ia keluar dari rumah sakit pada hari

keempat. Pada &ollow#up sepuluh hari setelah presentasi awal, ge!ala#ge!ala pasien telah

disem"uhkan dan tanda#tanda +italnya sta"il. <9; a"domen menun!ukkan hematoma

su"capsular limpa di u!ung limpa terlacak terle"ih dahulu dengan resolusi interim adanya

cairan "e"as di panggul, hal terse"ut mengkon&irmasikan hemoperitoneum pada etiologi

limpa

=



';am"ar $(. *eskipun T scan tidak menun!ukkan

pseudoaneurysm, diagnosis pseudoaneurisma arteri limpa "isa

diselidiki le"ih lan!ut dengan angiogram limpa.

Kesimpulan

uptur limpa tanpa disertai trauma sangat !arang ter!adi. *eskipun ruptur limpa

atraumatis 'A9( !arang ter!adi, mengenali ge!ala awalnya harus dilakukan mengingat

potensinya yang &atal dan dengan demikian harus dimasukkan dalam diagnosis

di&&erensial pasien dengan nyeri a"domen kuadran kiri atas %0. 9e"uah tin!auan

sistematis ter"aru terhadap ruptur limpa atraumatis menemukan ada enam kelompok

utama etiologi: proses neoplastik '15,18(, in&eksi '%4,18(, in&lamasi '%5,58(, iatrogenik

'7,%8(, mekanik '3,68(, dan limpa normal '3,$8( /0. ruptur limpa atraumatis 'A9(

dari limpa yang normal dide&inisikan oleh empat kriteria: tidak ada riwayat trauma, tidak

ada "ukti penyakit extrasplenic diketahui mempengaruhi limpa, tidak ada perlengketan

perisplenic ' perisplenic adhesions( yang menun!ukkan ada trauma se"elumnya, dan

kondisi limpa normal pada pemeriksaan gross dan histologis

10. Presentasi klinis ruptur limpa atraumatis 'A9( meniru uptur limpa traumatis.

>yeri a"domen, terutama di kuadran kiri atas, atau nyeri dada dengan radiasi ke "ahu

3



kiri, yang dise"a"kan oleh iritasi su"diaphragmatis adalah ge!ala klasik dari patologi

limpa. 9edikit sekali atau tidak ada riwayat klinis yang menun!ukkan patologi limpa, dan

diagnosis sering di"uat setelah dilakukan pencitraan, yang sering kali menggunakan

ultrasonogra&i atau T scan $0. Tidak ada pedoman yang pasti tentang mana!emen

perawatan ruptur limpa atraumatis 'A9(, meskipun sering mencontoh mana!emen ruptur

limpa traumatis. Treatmen yang di"erikan dapat "erupa terapi operati& atau non#operati&,

tergantung pada sta"ilitas hemodinamik pasien dan dera!at cedera limpa. Besarnnya

!umlah cairan dalam a"domen dapat mendukung e+aluasi dilakukannya tindakan operasi

dengan laparotomi eksplorasi. Faktor yang mendukung mana!emen non operati& dalam

hal ini yaitu total sta"ilitas klinis pasien, a"domen yang lem"ut, dan durasi le"ih dari %$

!am dari ge!ala awal. )egagalan pengo"atan konser+ati& memiliki kesesuian dengan

)riteria yang dipakai oleh The American Association for the Surgery of Trauma untuk

tingkat cedera limpa. *engingat "ahwa etiologi limpa tidak terkon&irmasi sampai <9;

dilakukan setelah kepulangan pasien dari rumah sakit, cidera yang di alaminya tidak

dapat di "erikan penilaian. Pada saat &ollow#up, hematoma su"kapsular terukur kurang

dari /58 dari luas permukaan, konsisten dengan nilai2 grade / cedera

=0. Bahkan dalam setting mana!emen non#operati&, tim "edah sering dili"atkan atau tim

utama mengelola pengawasan rawat inap. Workup pada pasien dengan ruptur limpa

atraumatis harus mencakup studi untuk menyingkirkan kemungkinan penye"a" umum

ruptur limpa atraumatis, termasuk neoplastik, in&eksi, dan proses in&lamasi. )arena hasil

Workup pasien negati&, kami menyimpulkan "ahwa pasien memiliki limpa normal

dengan ruptur limpa atraumatis dan mengasosiasikan ruptur limpa dengan penggunaan

kokain. Penggunaan kokain masih "ersi&at epidemi dan "erkaitan dengan "er"agai

macam komplikasi medis. E&ek &isiologis kokain yang diketahui meliputi peningkatan

norepinephrine reuptake dengan stimulasi reseptor al&a#adrenergik "erkelan!utan dan

+asokonstriksi yang dihasilkan. ?asokonstriksi aki"at )okain ter"ukti secara sementara

mengurangi +olume limpa rata#rata se"esar %58

30. ?asokonstriksi ini secara sementara meningkatkan tekanan darah. 9elain itu,

peningkatan tekanan +ena perut karena "atuk "isa menye"a"kan perdarahan limpa pada

pasien ini. -al ini telah di!elaskan se"elumnya dalam laporan kasus pasien dengan

4



hemoperitoneum setelah konsumsi kokain dan emesis akut aki"at kokain@ >amun, tidak

ditemukan sum"er etiologi atau "ukti patologi yang mendasarinya

40. n&ark pada limpa setelah penggunaan kokain !arang ter!adi tetapi pernah di"ahas,

terutama pada pasien dengan sickle hemoglobinopathies 60. *asuk akal "ahwa

hematoma limpa aki"at kokain atau rupture adalah hasil dari +asospasme sementara

dengan disusul perdarahan ke daerah in&racted. n&eksi sekunder pada limpa in&ark

dengan menye"a"kan sepsis dan kematian !uga telah di"ahas 70. 9edangkan penggunaan

kokain menye"a"kan hematoma limpa !uga telah di!elaskan /50, aporan kasus ini

adalah laporan pertama dari kasus men!elaskan secara mendetail mengenai

hemoperitoneum yang dise"a"kan oleh ruptur limpa atraumatis 'A9( aki"at penggunaan

kokain. *eskipun !arang ter!adi, potensi kematian aki"at rupture limpa mem"erikan

kesadaran kepada kita dan menyoroti pentingnya se!arah sosial pada pasien dengan nyeri

perut akut.

6

Splenic Rupture Finished (translate)

Documents

Transcript of Splenic Rupture Finished (translate)