Kartul Pkn (Finished)

22
Kata Pengantar Tiada kata yang dapat penulis sampaikan kecuali rasa syukur atas kehadirat Allah swt hingga saat ini penulis diberi kesempatan menumpahkan ide-idenya kedalam karya ilmiah ini, hanya hidayah- Nya penulis dapat menyusun karya ilmiah ini hingga selesai. Begitu juga dengan rasul-Nya Muhammad saw, yang menjadi inspirasi hidup, pengukuh semangat penulis agar selalu ingin menguak takbir alam sang pencipta. Pada kesempatan kali ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada: 1. Bapak Drs. Barlius, selaku Kepala SMAN 1 Padang. 2. Ibu Dra. Linda, selaku Guru Pembimbing. Pada tulisan ini penulis telah mencarikan penyelesaian dalam permasalahan yang penulias aturkan. Penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih banyak kekurangan yang disebabkan oleh keterbatasan kemampuan dan pengetahuan penulis, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat konstruksif sehingga dapat menyempurnakan karya tulis ini di masa yang akan dating. Padang, 5 November 2014 Penulis

description

Karya Tulis

Transcript of Kartul Pkn (Finished)

Page 1: Kartul Pkn (Finished)

Kata Pengantar

Tiada kata yang dapat penulis sampaikan kecuali rasa syukur atas kehadirat Allah swt hingga saat ini penulis diberi kesempatan menumpahkan ide-idenya kedalam karya ilmiah ini, hanya hidayah-Nya penulis dapat menyusun karya ilmiah ini hingga selesai. Begitu juga dengan rasul-Nya Muhammad saw, yang menjadi inspirasi hidup, pengukuh semangat penulis agar selalu ingin menguak takbir alam sang pencipta.

Pada kesempatan kali ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Bapak Drs. Barlius, selaku Kepala SMAN 1 Padang.

2. Ibu Dra. Linda, selaku Guru Pembimbing.

Pada tulisan ini penulis telah mencarikan penyelesaian dalam permasalahan yang penulias aturkan. Penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih banyak kekurangan yang disebabkan oleh keterbatasan kemampuan dan pengetahuan penulis, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat konstruksif sehingga dapat menyempurnakan karya tulis ini di masa yang akan dating.

Padang, 5 November 2014

Penulis

Page 2: Kartul Pkn (Finished)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................i

DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................1

Latar Belakang.....................................................................................................................1

Tujuan..................................................................................................................................1

BAB II LANDASAN TEORI..................................................................................................2

Pengertian Pancasila.............................................................................................................2

Ciri-ciri dan Sifat beserta Fungsi Pancasila.........................................................................2

Fungsi Pancasila...................................................................................................................2

Pelaksanaan Pengamalan Pancasila......................................................................................3

BAB III PEMBAHASAN........................................................................................................6

Pengamalan Pancasila...........................................................................................................6

Macam-macam Cara Pengamalan Pancasila........................................................................8

BAB IV PENUTUP.................................................................................................................12

Kesimpulan..........................................................................................................................12

Saran....................................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................13

Page 3: Kartul Pkn (Finished)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada dasarnya pelajar didik untuk menjadi generasi penerus bangsa yang memiliki

pemikiran yang luas, realities dan sistematis dalam menjalankan ketatanegaran. Akan tetapi,

rusaknya generasi penerus bangsa yang pada umunya di kalangan pelajar akan membuat

dampak negative yang amat besar, dan kurangnya pengamalan butir-butir pancasila sebagai

pencerminan nilai luhur membuat generasi muda pada pelajar berakibat buruk.

Sehingga pelajar akan dapat menjadi lebih anarkis atau premanisme dan akan lebih

berprilaku menyimpang dan mudah terpengaruh hal negatif. Oleh karena itu dalam makalah

ini akan dijelasakan bagaimana cara mengamalkan pancasila dalam kehidupan di kalangan

pelajar. Agar menjadi penerus generasi muda yang baik dan dapat mengharumkan nama

Negara.

B. Tujuan

1. Lebih memahami cara pengamalan pancasila

2. Dapat mengamalkan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan.

Page 4: Kartul Pkn (Finished)

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Pancasila

Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini terdiri dari dua kata

dari Sanskerta, panca berarti lima dan sila berarti prinsip atau asas. Pancasila merupakan

rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia.

B. Ciri-ciri dan Sifat beserta Fungsi Pancasila

Sila-sila pancasila merupakan satu kesatuan yang bersifat:

a. Sistematis (rutun), tak boleh ditukar balikan urut-urutanya.

b. Kesatuan totalitas yang organis (utuh, manunggal dan senyawa).

C. Fungsi Pancasila

Pancasila diungkapkan dan merupakan pencerminan nilai-nilai luhur kepribadian bangsa

Indonesia, yang dijiwai dan dipandang hidup bangsa Indonesia yang berfungsi sebagai:

a. Dasar Negara Republik Indonesia

b. Filsafat Negara Republik Indonesia

c. Ideologi Negara Republik Indonesia

d. Dasar Filsafat Negara Republik Indonesia

Page 5: Kartul Pkn (Finished)

D. Pelaksanaan Pengamalan Pancasila

a. Sila Ke-Tuhanan Yang Maha Esa

1. Percaya dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan Agama dan

kepercayaan yang berbeda-beda, sehingga terbina kerukunan hidup.

2. Hormat menghormati dan bekerjasama antara pemeluk agama dan penganut

kepercayaan yang berbeda-beda, sehingga terbina kerukunan hidup.

3. Saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan

kepercayanya.

4. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan kepada orang lain.

b. Sila kemanusiaan yang adil dan beradab

1. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan persamaan antara sesama manusia.

2. Saling mencintai sesama manusia.

3. Mengembangkan sikap tenggang rasa.

4. Tidak semena-mena terhadap orang lain.

5. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.

6. Gemarmelakukan kegiatan kemanusiaan.

7. Berani membela kebenaran dan keadilan.

8. Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia, karena

itu dikembangkan sikap hormat-menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain.

c. Sila Persatuan Indonesia

1. Menempatkan persatuan, kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsa dan Negara

di atas kepentingan pribadi atau golongan.

2. Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan bernegara.

Page 6: Kartul Pkn (Finished)

3. Cinta Tanah Air dan Bangsa

4. Bangsa sebagai Bangsa Indonesia dan ber-Tanah Air Indonesia.

5. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa yang ber-Bhinneka

Tunggal Ika.

d. Sila kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam pemusyawaratan /

perwakilan

1. Mengutamakan kepentingan Negara dan masyarakat.

2. Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain.

3. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan

bersama.

4. Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan.

5. Dengan itikad dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil keputusan

musyawarah.

6. Musyawarah dilakuakan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.

7. Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada

Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tiunggi harkat dan martabat manusia serta nilai-

nilai kebenaran dan keadilan

e. Sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

1. Mengembangkan perbuatan-perbuatan yang luhur yang mencerminkan sikap dan

suasanaa kekeluargaan dan kegotongroyongan.

2. Bersikap adil.

3. Menjaga kesimbangan antara hak dan kewajiban.

4. Menghormati hak-hak orang lain.

Page 7: Kartul Pkn (Finished)

5. Suka member pertolongan kepada orang lain.

6. Menjauhi sikap pemerasan terhadap orang lain.

7. Tidak bersifat boros.

8. Tidak bergaya hidup mewah.

9. Tidak melakukan perbuatan yang merugikan kepentingan umum.

10. Suka bekerja keras.

11. Mengharagai hasil karya orang lain.

12. Bersama-sama berusaha mewujudkan kemajuan yang merata dan keadilan sosial.

Page 8: Kartul Pkn (Finished)

BAB III

PEMBAHASAN

A. Pengamalan Pancasila

i. Sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa, mengajak kita untuk takwa terhadap Tuhan

Yang Maha Esa, dan kita semua harus memiliki agama atau keyakinan. Selain itu, sila ke

1 ini mengajak kita untuk menjalin kerukunan dengan sikap saling hormat – menghormati

dan saling toleransi terhadap antar pemeluk agama. Walaupun kita memiliki kepercayaan

yang berbeda, kita harus tetap menjaga kerukunan beragama antara pemeluk agama satu

dengan agama yang lainnya. Seperti yang kita ketahui, di Indonesia  ada 5 agama yang

diakui yaitu: Islam, Kristen, Katolik, Hindu, dan Buddha. Kita semua diharapkan hidup

berdampingan, dan dapat menjaga hubungan baik diantara pemeluk agama lainnya.

ii. Sila kedua, Kemanusiaan yang adil dan beradab. Sila kedua ini mengajak kita

untuk mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya

sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa. Kita sebagai negara yang heterozigot harus

mengakui persamaan derajat dan hak – hak asasi manusia serta menjunjung nilai – nilai

kemanusiaan dan saling tolong menolong bila saudara-saudara kita yang sedang berada

dalam kesulitan. Di Indonesia banyak terdapat lembaga-lembaga yang dapat membantu

mereka, diantaranya ada Lembaga HAM yang membela hak asasi kita apabila ada yang

bersikap tidak adil kepada kita.

iii.Sila ketiga, Persatuan Indonesia. Bagi saya, sila ketiga ini benar – benar

menggambarkan Pancasila, dengan semboyan negara kita  Bhinneka Tunggal Ika,

walaupun berbeda – beda tapi tetap satu. Indonesia mempunyai bermacam – macam adat

dan budaya, berjuta – juta penduduk dan bemacam-macam suku tetapi kita harus bersatu

Page 9: Kartul Pkn (Finished)

jika ada yang berniat menghancurkan atau menjajah Indonesia. Kita harus berani

membela negara untuk kepentingan negara. Mungkin untuk zaman sekarang kita tidak

perlu berperang menggunakan senjata, tapi dengan wawasan kita terutama dalam bidang

pertanian, kita dapat melawan negara lain. Mengharumkan nama bangsa Indonesia di

dunia. Kita juga harus mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan

keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi

dan golongan. Ini yang sering membuat bangsa Indonesia terpecah, contohnya adalah

suku A dan B yang mengatasnamakan suku mereka, mempermasalahkan yang seharusnya

dapat diselesaikan dengan cara kekeluargaan.

iv. Sila keempat, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam

permusyawaratan perwakilan. Masih ada hubungannya dengan sila – sila diatas,

mengapa menyelesaikan suatu masalah harus dengan cara kekerasan atau anarkis?

Bahkan untuk permasalahan yang dapat diselesaikan dengan cara musyawarah. Semua

masalah itu sebenarnya bisa kita selesaikan dengan cara kekeluargaan, bermusyawarah.

Menanyakan pendapat yang satu dan yang lainnya, dengan kepala dingin. Ini sebenarnya

pengamalan yang ingin disampaikan sila keempat, namun sangat sulit dilakukan.

Bermusyawarah untuk mendapatkan hasil yang mufakat dalam setiap pengambilan

keputusan, kita tidak boleh memaksakan pendapat kita kepada orang lain. Kita harus

menghormati dan menghargai pendapat orang lain, berhati besar untuk menerima

keputusan apapun yang dihasilkan oleh musyawarah dan pastinya bekerjasama untuk

mempertanggungkan jawabkan keputusan tersebut sehingga kita harung

mengesampingkan ego kita dahulu.

Page 10: Kartul Pkn (Finished)

v. Sila kelima, Keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia. Keadilan, suatu kata yang

sudah mulai langka di zaman sekarang ini. Yang salah dibela mati-matisn, yang benar

malah ditinggalkan begitu saja. Yang memiliki kesalahan besar mendapat human ringan

sedangkan yang memiliki kesalahan kecil atau tidak besar mendapat hukuman yang berat.

Dari pembahasan sebelumnya dapat dilihat bahwa negara kita sudah berkurang rasa

keadilan mereka. Banyak yang tidak diperhatikan hanya karena miskin atau tidak

berpendidikan atau berada di wilayah terpencil. Banyak orang yang sudah tidak membela

keadilan, mungkin karena materi atau mungkin memang karena sudah tidak peduli.

Walaupun sekarang sudah zaman emansipasi, namun masih banyak juga yang

memandang rendah terhadap kemampuan wanita. Padahal kemampuan wanita kadang

jauh lebih bagus dari pria. Kita juga harus lebih banyak belajar untuk menghargai dan

menghormati orang lain. Selain itu, untuk diri sendiri, kita juga harus dapat

menyeimbangkan antara hak dan kewajiban untuk diri kita.

B. Macam-macam Cara Pengamalan Pancasila

1. Dilihat dari segi jalurnya.

a. Jalur pendidikan

Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam pengamalan Pancasila,

baik pendidikan formal (sekolah-sekolah hingga perguruan tinggi) maupun

pendidikan nonformal (di keluarga dan lingkungan masyarakat), keduanya sangat

erat kaitanya dengan kehidupan.

Dalam pendidikan formal semua tindak perbuatannya haruslah mencerminkan

nilai-nilai luhur Pancasila. Dalam pendidikan keluarga pengamalan Pancasila harus

Page 11: Kartul Pkn (Finished)

ditanamkan dan dikembangkan sejak pelajar masih kecil, sehingga proses pendarah-

dagingan nilai-nilai Pancasila dengan baik dan menuntut suasana keluarga yang

mendukung. Lingkungan masyarakat juga turut menentukan sehingga harus dibina

dengan sungguh-sungguh supaya menjadi tempat yang subur bagi pelaksanaan

pengamalan Pancasila.

Melalui pendidikan inilah mhasiswa menyerap nilai-nilai moral Pancasila.

Penyerapan nilai-nilai moral Pacasila diarahkan berjalan melalui pemahaman dari

pemikiran dan dan pengamalan secara pribadi. Sasaran pelaksanaan pedomaan

pengamalan Pancasila adalah perorangan, keluarga, masyarakat, baik dilingkungan

tempat tinggal masing-masing, maupun di lingkungan tempat menuntut ilmu

b. Jalur organisasi

Pengamalan Pacansila harus diterapkan dalam setiap elemen kampus. Organisasi

sosial pada kampus adalah wadah pemimpin-pemimpin muda dalam bidangnya

masing-masing sesuai dengan keahliannya, peran dan tanggung jawabnya. Sehingga

segala unsur-unsur dalam organisasi seperti para anggota hmj, atau dpemf, atau bem,

dan sebagainya harus mengikuti pedoman pengamalan Pancasila agar berkepribadian

Pancasila tertanam. Sehingga organisasi dalam kampus unswagati berjalan dengan

baik sesuai prosedur yang ada.

2. Pengamalan Pancasila Secara Subjektif dan Objektif

a. Pengamalan Pancasila secara Objektif

Pengamalan pancasila yang obyektif adalah pelaksanaan dalam bentuk realisasi

dalam setiap penyelengaraan kampus, baik di bidang organisasi maupun non

Page 12: Kartul Pkn (Finished)

organisasi. Dan semua bidang kampus unswagati terutama realisasinya dalam bentuk

peraturan kampus itu tersebut antara lain sebagai berikut :

1. Tujuan, misi dan visi kampus harus memiliki beberapa arti yang tercantum dalam

nilai-nilai pancasila.

2. Aturan yang terdapat dalam kampus maupun dalam organisasi kampus harus

mengandung makna nilai–nilai pancasila.

b. Pengamalan Pancasila secara Subjektif

Pengamalan pancasila pengamalan pancasila yang subyektif adalah pelaksanaan

dalam pribadi seseorang, warga negara, individu, penduduk, penguasa, dan orang

Indonesia. Pengamalan pancasila yang subyektif ini justru lebih penting dari

pengamalan yang karena pengamalan yang subyektif merupakan syarat pengamalan

pancasila yang obyektif (Notonegoro).

Dengan demikian pelaksanaan pancasila yang subyektif ini berkaitan dengan

kesadaran, ketaatan, serta kesiapan individu tiap pelajar untuk mengamalkan

pancasila. Dalam pengertian inilah akan terwujud jika suatu keseimbangan

kerohanian yang mewujudkan suatu bentuk kehidupan dimana kesadaran wajib taat

aturan sekolah telah berpadu menjadi kesadaran wajib moral. Sehingga dengan

demikian suatu perbuatan yang tidak memenuhi wajib melaksanakan pancasila.

Dalam pengamalan pancasila yang subyektif ini bilamana nilai-nilai pancasila telah

dipahami, diresapi, dan dihayati oleh seseorang pelajar maka orang itu telah memiliki

moral pancasila dan jika berlansung terus menerus sehingga melekat dalam hati

maka disebut dengan kepribadian pancasila.

Page 13: Kartul Pkn (Finished)

BAB IV

PENUTUP

1. Kesimpulan

Dalam mengamalkan nilai pancasila dalam kehidupan sekolah bahwasanya

sangatlah penting. Sebagai mana kita ketahui pelajar di Indonesia sekarang mulai banyak

terjerumus dalam hal negative dalam menanggapi permasalahan, hal ini lah salah satu

contoh yang dapat merusak generasi penerus bangsa dan dapat merusak system

ketatanegaraan.

Oleh karena itu agar pelajar-pelajar menjadi pelajar pancasila, perlulah nilai-nilai

pancasila diterapkan dalam diri individu dan di seluruh kegitan sekolah, agar tercipta

suatu generasi yang dapat menjunjung tinggi nama baik sekolah dan menjadi warga

Negara pancasila.

2. Saran

Berdasarkan pada kesimpulan maka dalam hal ini penulis dapat memberikan saran-

saran sebagai berikut:

a. Dalam mengamalkan nilai-nilai pancasila haruslah didasari dengan niat pada diri

individu masing-masing.

b. Dan disamping itu, penulis mengingatkan agar nilai-nilai pancasila diamalakan dengan

sebaik-baiknya agar kehidupan di sekolah menjadi lebih baik.

Page 14: Kartul Pkn (Finished)

DAFTAR PUSTAKA

Syafe’I Imam. 2010. Pendidikan Pancasila. Yogyakarta: Deepublish.

Ismaun. 1978. Sila-Sila Pancasila. Malang: Labolatorium IKIP Malang

http://ridwanaz.com/umum/kewarganegaraan/mengetahui-arti-atau-pengertian-pancasila/

http://www.anneahira.com/pendidikan-pancasila.htm