Spesiasi dan Kepunahan

29
Spesiasi dan Kepunahan PRESENTED BY: SITI MUNADIROH (4401410038) DEWI SETIYANA (4401411028) REZEKI SUCI M (4401411069) EVITA KHARISMAWATI (4401411071) Prodi Pendidikan Biologi Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2014

Transcript of Spesiasi dan Kepunahan

Page 1: Spesiasi dan Kepunahan

Spesiasi dan KepunahanPRESENTED BY:SITI MUNADIROH (4401410038)DEWI SETIYANA (4401411028)REZEKI SUCI M (4401411069)EVITA KHARISMAWATI (4401411071)

Prodi Pendidikan BiologiFakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG2014

Page 2: Spesiasi dan Kepunahan

Spesiasi Proses pembentukan spesies baru dan berbeda dari spesies sebelumnya melalui proses perkembangbiakan secara natural dalam kerangka evolusi

Page 3: Spesiasi dan Kepunahan

Syarat terjadi Spesiasi A. Perubahan Lingkungan B. Relung yang Kosong B. Keanekaragaman

dalam Satu Kelompok

Page 4: Spesiasi dan Kepunahan

Proses Spesiasi

Isolasi Geografi

Proses Spesiasi Simpatri

Proses Spesiasi Tidak Simpatri

Spesiasi Alopatrik

Spesiasi parapatrik

Spesiasi Peripatrik

Isolasi Reproduksi

Isolasi Sebelum Perkawinan/ Pre-mating isolation

Isolasi Ekologi

Isolasi Tingkah Laku

Isolasi Sementara

Isolasi Mekanik

Isolasi Gametis

Isolasi Setelah Perkawinan/ Post-mating Isolation

Kemaian Zigot

Perusakan Hibrid

Sterilitas hibrid

Page 5: Spesiasi dan Kepunahan

Isolasi Geografi Proses-proses geologis dapat memisahkan suatu populasi menjadi dua atau lebih terisolasi yang masing-masing mengalami evolusi dengan caranya masing-masing.Kriteria Isolasi Geografis:1. Mempunyai frekuensi gen awal yang berbeda 2. Terjadi mutasi 3. Pengaruh tekanan seleksi dari lingkungan yang berbeda4. Adanya pergeseran susunan genetis (genetic drift)

Page 6: Spesiasi dan Kepunahan
Page 7: Spesiasi dan Kepunahan

A. Spesiasi Simpatri Spesies baru muncul di dalam lingkungan hidup populasi tertua. Mekanismenya terdapat pada: 1. Autopoliploidi : menggadanya kromosom tampa diikuti pemisahan kromosom.

2. Allopoliploidi : terbentuknya poliploidi dari persilangan dua spesies yang jumlah set krmosomnya berbeda.

Page 8: Spesiasi dan Kepunahan

Figure 24.11-1

Species A2n = 6

Species B2n = 4

Normalgameten = 3

Meiotic error;chromosome number notreduced from 2n to n

Unreduced gametewith 4 chromosomes

Page 9: Spesiasi dan Kepunahan

Figure 24.11-2

Species A2n = 6

Species B2n = 4

Normalgameten = 3

Meiotic error;chromosome number notreduced from 2n to n

Unreduced gametewith 4 chromosomes

Hybrid with7 chromosomes

Page 10: Spesiasi dan Kepunahan

Figure 24.11-3

Species A2n = 6

Species B2n = 4

Normalgameten = 3

Meiotic error;chromosome number notreduced from 2n to n

Unreduced gametewith 4 chromosomes

Hybrid with7 chromosomes

Unreduced gametewith 7 chromosomes

Normalgameten = 3

Page 11: Spesiasi dan Kepunahan

Figure 24.11-4

Species A2n = 6

Species B2n = 4

Normalgameten = 3

Meiotic error;chromosome number notreduced from 2n to n

Unreduced gametewith 4 chromosomes

Hybrid with7 chromosomes

Unreduced gametewith 7 chromosomes

Normalgameten = 3

New species:viable fertile hybrid(allopolyploid) 2n = 10

Page 12: Spesiasi dan Kepunahan

B. Tidak Spesiasi SimpatriProses spesiasi yang terdapat dalam area geografis yang berbeda dibandingkan dengan area geografis suatu spesies yang paling berkerabat.Spesiasi ini meliputi:1. Spesiasi alopatrik:terjadi di daerah yang berjauhan atau berlainan dari satu spesies yang paling dekat hubungan kekerabatannya2. Spesiasi parapatrik:Terjadi di daerah yang bersebelahan dari spesies yang paling dekat hubungan kekerabatannya.3. Spesiasi peripatrik:Terjadi pada daerah pinggir dari suatu spesies yang paling dekat hubungan kekerabatannya.

Page 13: Spesiasi dan Kepunahan

Isolasi geografi

Proses Spesiasi Simpatri

Proses Spesiasi Alopatri

Proses Spesiasi

Parapatri

Proses Spesiasi

Peripatri

Bab 7 Evolusi

Page 14: Spesiasi dan Kepunahan

2. Isolasi Reproduksi a. Isolasi sebelum perkawinan

Isolasi Ekologi (Setiap populasi tidak mampu hidup pada tempat dimana populasi lain berada, mereka dapat mengalami perubahan pada

perbedaan genetik yang dapat memisahkan mereka)

Isolasi Tingkah Laku (Tingkah laku berperan pada perkawinan acak antar spesies yang berbeda sehingga perkawinan mendapat hambatan oleh

terjadinya inkompatibilitas beberapa perilaku sebagai dasar bagi suksesnya perkawinan tersebut. Contohnya pada hewan jantan spesies tertentu memiliki pola perilaku yang spesifik dalam menarik, mendekati

dan mengawini pasangannya. Kegagalan perkawinan terjadi karena pasangan merasa asing dengan pola perilaku yang ditunjukkan oleh

pasangannya sehingga terjadi penolakan. )

Page 15: Spesiasi dan Kepunahan

Isolasi Sementara (Dua spesies yang kawin pada waktu yang berbeda (hari, musim, atau tahun), gametnya tidak akan pernah mencampur. Misalnya hewan singung berbintik (Spilogale gracilis) yang sangat mirip dengan S. putorius ini tidak akan

saling mengawini karena S. gracilis kawin pada akhir musim panas dan S. putorius kawin pada akhir musim dingin. Hal yang sama juga terjadi pada 3 spesies dari genus anggrek Dendrobium yang hidup di musim tropis basah yang sama tidak

terhibridisasi, karena ketige spesies ini berbunga pada hari yang berbeda)

Isolasi Mekanik (ditunjukkan oleh inkompatibilitas alat reproduksi antara dua spesies yang berbeda sehingga pada saat terjadinya perkawinan salah satu

pasangannya menderita. Mekanisme ini sebagaimana terlihat pada Molusca sub-famili Polygyrinae, struktur genetalianya menghalangi terjadinya perkawinan

spesies dalam sub-famili yang sama.)

Isolasi Gametis (menghalangi terjadinya fertilisasi akibat susunan kimiawi dan molekul yang berbeda antara dua sel gamet, seperti spermatozoa yang mengalami kerusakan di daerah traktus genital organ betina karena adanya reaksi antigenik, menjadi immobilitas, dan mengalami kematian sebelum mencapai atau bertemu

sel telur.)

Page 16: Spesiasi dan Kepunahan

Figure 24.3_b

Prezygotic barriersHabitat

IsolationTemporalIsolation

BehavioralIsolation

MechanicalIsolation

GameticIsolation

Individuals of

differentspecies

MATINGATTEMPT FERTILIZATION

(a) (c) (e) (f)

(b)

(g)

(d)

Page 17: Spesiasi dan Kepunahan

b. Isolasi Setelah perkawinan

Hal ini terjadi jika sel sperma dari satu spesies membuahi ovum dari spesies yang lain, maka barier postzigot akan mencegah

zigot hibrida itu untuk berkembang menjadi organisme dewasa yang bertahan hidup dan fertil

Mekanisme Isolasi setelah perkawinan

Kematian Zigot Perusakan Hibrid Sterilitas Hibrid

Page 18: Spesiasi dan Kepunahan

Reduced HybridViability

Reduced HybridFertility

HybridBreakdown

FERTILIZATIONVIABLE,FERTILE

OFFSPRING

Postzygotic barriers

(k)

(h) (i)

(j)

(l)

Figure 24.3_c

Page 19: Spesiasi dan Kepunahan

Key words: change, disease, predator, competitor, climate change

Page 20: Spesiasi dan Kepunahan

Kepunahan adalah proses seleksi alam. Hal ini terjadi ketika suatu spesies tidak beradaptasi dengan perubahan dalam lingkungan cukup cepat.

Perubahan lingkungan termasuk perubahan habitat dan perusakan habitat

Page 21: Spesiasi dan Kepunahan

Dead as a dodoWhy did the dodo become extinct?

Page 22: Spesiasi dan Kepunahan

Dodo adalah burung terbang besar yang hidup di pulau Mauritius. Burung tersebut meletakkan sarangnya di tanah (di hutan). Burung ini memproduksi satu telur pada satu waktu.

Ketika penduduk tiba di pulau itu (pada pertengahan 1600-an), mereka membawa hewan seperti tikus dan anjing ke pulau, yang makan telur dodo.

Para penduduk menebang hutan tempat dodo hidup, dan memburu dodo untuk dijadikan makanan.

• Dodo punah sekitar tahun 1600-an. Sifat apa yang mungkin telah membantu dodo untuk bertahan hidup lebih lama?

Mengapa dodo punah?

Page 23: Spesiasi dan Kepunahan

Faktor-faktor apa yang menyebabkan kepunahan Dodo itu?

•predator•penyakit •Penghancuran habitat • perburuan

Page 24: Spesiasi dan Kepunahan

Kepunahan dapat disebabkan sejumlah faktor, tetapi bergantung pada perubahan lingkungan dan keadaan:

1. Sebuah penyakit baru yang dapat membunuh semua anggota spesies

Page 25: Spesiasi dan Kepunahan

2. Perubahan iklim memungkinkan membuat likungan terlalu dingin atau panas, basah atau kering, sehingga menyebabkan suplai makanan berkurang

Page 26: Spesiasi dan Kepunahan

3. Adanya predator baru yang dapat berkembang sehingga membunuh dan makan semua spesies

Page 27: Spesiasi dan Kepunahan

4. Pesaing baru dapat berkembang atau akan diperkenalkan ke suatu daerah. Terjadinya persaingan dalam memerlukan makanan.

Page 28: Spesiasi dan Kepunahan

5. Perusakan lingkungan

Page 29: Spesiasi dan Kepunahan

Kepunahan dinosaurs

Dinosaurus menguasai bumi selama jutaan tahun, tetapi ketika seluruh lingkungan berubah, mereka tidak bisa beradaptasi & mati. Pada saat keadaan mulai memanas lagi, mamalia, yang bisa mengendalikan suhu tubuh mereka sendiri, yang menjadi dominan.