Spektek Wain 2016

download Spektek Wain 2016

of 114

Transcript of Spektek Wain 2016

  • 8/18/2019 Spektek Wain 2016

    1/114

    PPEERRSSIIAAPPAANN DDAANN SSUURRVVAAII LLAAPPAANNGGAANN

    1.1. PEMATOKAN DAN PENGUKURAN

    Kegiatan pelaksanaan konstruksi / pembangunan adalah memindahkan segala euatu

    yang tercantum dalam Gambar Rencana dari atas kertas ke lokasi pekerjaan di

    lapangan, yang membutuhkan:

    • Sejumlah titik kontrol pengukuran di lapangan yang harus dikaitkan pada suatusistem koordinat yang tetap.

    • Dalam proses perencanaan teknik, titik kontrol harus dikaitkan pada sistemkoordinat yang sama.

    Apabila terdapat ketidakjelasan informasi pada Gambar Rencana yang

    menimbulkan keraguan dalam interpretasi, maka Konsultan Pengawas harusmenghubungi Perencana untuk mendapatkan kejelasan. Kontraktor bertanggung

     jawab dalam penentuan dan pematokan secara keseluruhan, sedang Konsultan

    Pengawas harus memastikan bahwa Kontraktor mendapatkan informasi yang tepat

    serta menyiapkan titik-titik kontrol yang dipasang.

    1. Titik Kontrol Survai

    Suatu jaringan titik kontrol survai ditentukan untuk mencakup seluruh daerah

    proyek, dan ditempatkan pada posisi yang tepat dalam pekerjaan konstruksi.

    Jarak antara titik-titik kontrol dianjurkan kira-kira 50 meter.

    Titik-titik kontrol survai sebaiknya berada dekat dengan lokasi pekerjaan

    tetapi bebas dari area kegiatan. Hal ini dimaksudkan untuk menghindarikemungkinan adanya pergeseran posisi akibat aktivitas pekerjaan termasuk 

    pengoperasian peralatan. Untuk itu letak titik-titik kontrol tersebut harus

    selalu dicek secara teratur. Perubahan letak titik kontrol juga dapat terjadi

    pada tanah dasar, pada timbunan pelapisan tanah yang mudah mampat atau

    proses dalam tanah itu sendiri, seperti proses yang terjadi akibat besarnya

    variasi kadar kelembaban.

    2. Penentuan Elemen-elemen Struktur

    Letak dari elemen-elemen utama struktur ditentukan berdasarkan pada sistem

    referensi yang digunakan.

    Titik offset referensi harus ditetapkan untuk tiap elemen utama. Letak dan jarak offset tiap-tiap titik referensi harus diputuskan secara hati-hati dan

    dikenali di lapangan dan untuk menyiapkan tahap penentuan kembali yang

    mudah bagi letak elemen utama selama pelaksanaan pekerjaan sehingga titik-

    titik ini tidak terganggu.

    Letak elemen-elemen kecil lain seperti kerb, parapet, galian drainase

    ditentukan berdasarkan pada letak elemen-elemen dengan

    mempertimbangkan pengukuran.

    Penempatan dan pematokan letak elemen-elemen yang telah ditentukan harus

    diperiksa. Pemeriksaan ini harus dilakukan secara terpisah dan dilakukan oleh

    Tenaga Ahli dengan menggunakan peralatan lain yang berbeda dengan

    peralatan yang digunakan pada saat penempatan dan pematokan awal.

  • 8/18/2019 Spektek Wain 2016

    2/114

    Spesifikasi Teknis Bidang Sumber Daya AirPekerjaan Pembangunan Bendungan Wain 2016

    Bagi Kontraktor yang melaksanakan pemeriksaan ulang atas hasil

    pekerjaannya sendiri, dianjurkan untuk menggunakan metode lain yang

    berbeda dengan metode yang telah digunakan pada saat awal penempatan dan

    pematokan. Untuk menghindari kesalahan dari ketidak tepatan identifikasi

    patok, ketidaktepatan panandaan atau kesalahan dalam melaksanakan survei,

    maka pengukuran jarak dan beda tinggi dilakukan dengan memeriksa hasil

    pekerjaan dari titik awal suatu sisi sampai pada titik akhir pada sisi yang lain,

    kemudian diikatkan pada titik kontrol hasil survai pertama. Pemeriksaan ini

    tidak diperkenankan dilakukan hanya dengan mengukur dari satu titik akhir

    saja atau dua titik akhir pada sisi yang terpisah.

    3. Pematokan Bersama (Setting Out)

    Semua survai di lapangan selama pematokan bersama dan selama konstruksi

    akan dilaksanakan oleh Kontraktor di bawah petunjuk Konsultan Pengawas.

    Hasil survai tersebut akan dikaitkan dengan gambar-gambar plaksanaan (shop

    drawing), kondisi yang ada dan beberapa ketidaksesuaian antara gambar-gambar dan kondisi-kondisi yang ada akan dipergunakan untuk mereview

    desain untuk keperluan proyek (bila ada).

    1.2. PERSIAPAN LAPANGAN

    Pada tahap persiapan di lapangan, aktivitas-aktivitas konstruksi antara lain meliputi

    hal-hal di bawah ini :

    • Memeriksa kualitas dari semua bahan-bahan yang akan dipergunakan untuk konstruksi.

    • Penyiapan rancangan campuran pekerjaan (job mix formula) untuk aspal, betondan lain-lain.

    • Lokasi dan letak bahan-bahan.

    • Kondisi tumpukan bahan di lokasi kerja.

    • Jumlah dan kondisi semua peralatan.

    • Jumlah personil Kontraktor.

    • Jumlah dan kualitas bahan-bahan.

    • Kondisi cuaca.

    • Persiapan form-work.

    • Jadwal pelaksanaan.

    • Persiapan konstruksi.

    Setelah mobilisasi dan persiapan di lapangan selesai dan diperiksa oleh Konsultan

    Pengawas dan Pengguna Jasa maka pekerjaan konstruksi dapat dilaksanakan.

    Team Konsultan Pengawas akan mengecek langsung hal-hal berikut ini :

    • Metoda pekerjaan konstruksi.

    • Campuran-campuran bahan.

    • Pengecekan jadwal.

  • 8/18/2019 Spektek Wain 2016

    3/114

    Spesifikasi Teknis Bidang Sumber Daya AirPekerjaan Pembangunan Bendungan Wain 2016

    • Kondisi cuaca dari waktu ke waktu selama periode pelaksanaan pekerjaan.

    • Pengambilan contoh (sampling).

    Sebelum Kontraktor memulai aktivitas konstruksi, kontraktor perlu membuat

    prosedur konstruksi dan persetujuan pekerjaan dalam tahapan (work sequence) yanglogis, antara lain meliputi :

    • Bahan-bahan yang akan digunakan.

    • Metode pelaksanaan pekerjaan fisik, khususnya untuk pekerjaan yangkomplek.

    • Quality control, jenis pengujian dan jumlah / frekwensi pengujian.

    • Test laboratorium terhadap sampel-sampel yang diambil dari lokasi kerja.

    • Test-test lain sesuai dengan Spesifikasi.

  • 8/18/2019 Spektek Wain 2016

    4/114

    Spesifikasi Teknis Bidang Sumber Daya AirPekerjaan Pembangunan Bendungan Wain 2016

    MOBILISASI DAN DEMOBILISASI

    UMUM

    1) Uraian

    Cakupan kegiatan demobilisasi yang diperlukan dalam Kontrak ini akan tergantung pada

     jenis dan volume pekerjaan yang sudah selesai dilaksanakan, sebagaimana diisyaratkan

    di bagian-bagian lain dari Dokumen Kontrak, dan secara umum harus memenuhi berikut:

    a) Ketentuan Demobilisasi:

    (1) Penyewaan atau pembelian sebidang rumah yang diperlukan untuk base camp

    kontraktor dan kegiatan pelaksanaan.

    (2) Mobilisasi semua staf pelaksanaan dan pekerja yang diperlukan dalam

    pelaksanaan dan penyelesaian pekerjaan dalam Kontrak.

    (3) Mobilisasi dan pemasangan peralatan sesuai dengan daftar peralatan yangtercantum dalam penawaran, dari tempat pekerjaan ke tempat pekerjaan ke

    tempat asal dimana peralatan tersebut akan sesuai dengan kebutuhan menurut

    Kontrak ini.

    (4) Penyediaan dan pemeliharaan base camp Kontraktor, jika perlu termasuk kantor

    lapangan, tempat tinggal, bengkel, gudang, dan sebagainya.

    (5) Kontraktor wajib membuat papan nama proyek. Bentuk dan ukuran papan nama

    proyek sesuai dengan perintah Direksi Pekerjaan.

    b) Kegiatan Demobilisasi untuk Semua Kontrak 

    Pembongkaran tempat kerja oleh Kontaktor pada saat akhir Kontrak, termasuk 

    pemindahan semua instalasi, peralatan dan perlengkapan dari tanah milik Pemerintah

    dan pengembalian kondisi tempat kerja menjadi kondisi seperti semula sebelumPekerjaan dimulai.

    2) Periode Demobilisasi

    Demobilisasi dari seluruh mata pekerjaan harus diselesaikan dalam jangka waktu paling

    lambat 30 hari terhitung setelah pekerjaan dilapangan selesai atau selesai waktu

    pemeliharaan.

    3) Pengajuan Kesiapan Kerja

    Kontraktor harus menyerahkan kepada Direksi Pekerjaan suatu program demobilisasi

    menurut detil dangan waktu yang diisyaratkan dari Spesifikasi ini.

    PROGRAM MOBILISASI

    1) Dalam waktu 7 hari setelah Penandatangan Kontrak, Kontraktor harus melaksanakan

    Rapat Pra Pelaksanaan (Pre Construction Meeting) yang dihadiri Pemilik, Direksi

    Pekerjaan, Wakil Direksi Pekerjaan (bila ada) dan Kontraktor untuk membahas semua

    hal baik yang teknis maupun yang non teknis dalam proyek ini.

    2) Dalam waktu 14 hari setelah Rapat Pra Pelaksanaan, Kontraktor harus menyerahkan

    Program Demobilisasi dan Jadwal Kemajuan Pelaksanaan kepada Direksi Pekerjaan

    untuk dimintakan persetujuannya.

    3) Program mobilisasi harus menetapkan waktu untuk semua kegiatan mobilisasi yang

    diisyaratkan dan harus mencakup informasi tambahan berikut:

  • 8/18/2019 Spektek Wain 2016

    5/114

    Spesifikasi Teknis Bidang Sumber Daya AirPekerjaan Pembangunan Bendungan Wain 2016

    a) Lokasi base camp Kontraktor dengan denah lokasi umum dan denah detil di lapangan

    menunjukkan lokasi kantor Kontraktor, bengkel, gudang, mesin pemecah batu dan

    instalasi pencampur aspal, serta laboratorium bilamana fasilitas tersebut dalam

    cakupan Kontrak.

    b) Setiap perubahan pada peralatan maupun personil yang diusulkan dalam Penawaran

    harus memperoleh persetujuan dari Direksi Pekerjaan.

    PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN

    1) Pengukuran

    Pengukuran kemajuan demobilisasi akan ditentukan oleh Direksi Pekerjaan atas dasar

     jadwal kemajuan mobilisasi yang lengkap dan telah disetujui seperti yang diuraikan

    di atas

    2) Dasar Pembayaran

    Demobilisasi harus dibayar atas dasar lump sum menurut jadwal pembayaran di

    bawah, dimana pembayaran tersebut merupakan kompensasi penuh untuk penyediaan

    dan pemasangan semua peralatan, dan untuk semua pekerja, bahan, perkakas, dan

    biaya lainnya yang perlu untuk menyelesaikan pekerjaan yang diuraikan dalam dariSpesifikasi ini. Walaupun demikian Direksi Pekerjaan dapat setiap saat selama

    pelaksanaan pekerjaan, memerintahkan Kontraktor untuk menambah peralatan yang

    dianggap perlu tanpa menyebabkan perubahan harga lump sum (Ls) untuk Mobilisasi.

  • 8/18/2019 Spektek Wain 2016

    6/114

    Spesifikasi Teknis Bidang Sumber Daya AirPekerjaan Pembangunan Bendungan Wain 2016

    KEGIATAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN

    UMUM

    1) Uraian

    Maksud dari pekerjaan ini adalah untuk melakukan pemantauan lingkungan di sekitar

    lokasi kegiatan yang dilengkapi dengan pengukuran beberapa parameter lingkungan,

    seperti parameter kualitas udara, air, sedimen dan juga parameter biologi.

    Tujuan dari kegiatan pemantauan lingkungan adalah :

    a. Mengidentifikasi semua kegiatan yang akan dilaksanakan dalam konstruksi yang

    mungkin akan memberikan potensi dampak terhadap lingkungan,

    b. Mendapatkan gambaran nyata terhadap kemungkinan perubahan parameter

    lingkungan yang dapat dijelaskan dari hasil pengukuran beberapa sampel lingkungan

    (kualitas air, kebisingan dan lingkungan biologi)c. Mengidentifikasikan komponen-komponen lingkungan yang dapat diperkirakan akan

    terkena dampak pada tahap kegiatan pra-konstruksi, konstruksi serta pasca konstruksi.

    d. Menentukan jenis dan sifat serta ukuran dampak yang secara sistematik, berulang-

    ulang dan terencana/terjadwal selama kegiatan proyek beroperasi.

    e. Merekomendasikan beberapa alternatif upaya pengelolaan yang perlu dilaksanakan

    berdasarkan hasil pemantauan lingkungan yang dilakukan.

    f. Merekomendasikan beberapa alternatif upaya pemantauan lingkungan yang perlu

    dilaksanakan terutama yang berkaitan secara langsung dengan kegiatan.

    Untuk dapat mencapai tujuan tersebut, maka dalam pemantauan lingkungan beserta

    kajiannya harus disusun secara sistematis dan mencakup :

    a. Informasi jenis kegiatan yang secara spesifik dapat menimbulkan dampak terhadaplingkungan.

    b. Informasi komponen lingkungan yang terkena dampak serta jenis dampak yang

    timbul.

    c. Upaya pengelolaan lingkungan yang perlu dilakukan untuk menangani dampak yang

    timbul sesuai dengan tahapan kegiatan.

    2) Lokasi Kegiatan

    Kegiatan pemantauan lingkungan dilaksanakan di sekitar tapak kegiatan konstruksi

    PELAKSANAAN

    1) Waktu Pelaksanaan Pemantauan

    Pemantauan lingkungan dilakukan secara periodik dengan periode pemantaua meliputi

    tahapan kegiatan :

    - Pra Konstruksi, sebelum melaksanakan kegiatan konstruksi termasuk persiapan,

    Kontraktor diharuskan melakukan pemantauan lingkungan untuk mengetahui rona

    lingkungan awal. Pengambilan sampel air, udara/kebisingan dan biologi dilakukan

    pada saat ini.

    - Konstruksi, selama masa konstruksi kontraktor tetap harus melakukan pemantauan

    lingkungan, hal ini untuk mengetahui jika terjadi perubahan lingkungan akibat

    kegiatan konstruksi. Pengambilan sampel air, udara dan biologi juga dilakukan padasaat konstruksi.

  • 8/18/2019 Spektek Wain 2016

    7/114

    Spesifikasi Teknis Bidang Sumber Daya AirPekerjaan Pembangunan Bendungan Wain 2016

    Pasca Konstruksi, kegiatan pemantauan tetap harus dilaksanakan. Pemantauan

    lingkungan pada tahap pasca konstruksi dilakukan kontraktor untuk mengetahui

    perubahan lingkungan pada tahap akhir pelaksanaan kegiatan. Pengambilan sampel air,

    udara dan biologi juga dilakukan. Sebaiknya pengambilan sampel dilakukan pada lokasi

    yang sama dan lokasi tersebut harus diajukan oleh kontraktor kepada Direksi Pekerjaan

    dan mendapat persetujuan.

    2) Pengambilan Sampel dan Peralatan

    Pengambilan sampel dilakukan secara bertahap pada lokasi yang telah disetujui atau

    ditetapkan oleh Direksi Pekerjaan. Peralatan yang digunakan untuk mengambil sampel

    harus sesuai dengan standart yang disyaratkan dan peralatan harus telah dilakukan

    kalibrasi atau dengan menunjukan surat sertifikat kalibrasi dari instansi yang berwenang.

    - Pengambilan sampel air dilaksanakan di 3 lokasi, dengan masing-masing lokasi 1

    sampel.

    - Pengambilan sampel udara/kadar kebisingan dilaksanakan di 3 lokasi, dengan

    masing-masing lokasi 1 sampel.

    - Pengambilan sampel komponen biologi dilaksanakan di 3 lokasi, dengan masing-masing lokasi 1 sampel.

    Pengambilan sampel dilakukan dalam 3 tahap (waktu/mas), yaitu pra konstruksi,

    konstruksi dan pasca konstruksi.

    3) Penyusunan Laporan

    Hasil pemantauan lingkungan harus dilaporkan kepada Direksi Pekerjaan berupa

    Dokumen Pemantauan Lingkungan sebanyak 5 rangkap. Laporan ditanda tanggani oleh

    penanggungjawab kegiatan (kontraktor) dan diserahkan kepada Direksi Pekerjaan.

    Laporan Pemantauan Lingkungan minimal berisikan :

    - Rona lingkungan awal, mengambarkan kondisi lingkungan sebelum kegiatankonstruksi dilakukan. Rona Lingkungan awal ini digambarkan secara detail termasuk 

    lokasi, jenis keragaman flora dan fauna, kualitas air permukaan (sungai) dan juga

    kebisingan udara.

    - Jenis kegiatan yang dilakukan pada kegiatan.

    - Analisa laboratorium terhadap sampel lingkungan yang diambil (air, udara dan

    biologi)

    - Analisa perubahan lingkungan yang dilakukan pemantauan. Bila terjadi perubahan

    lingkungan dan berdampak nyata maka tindak turun tangan yang akan atau telah

    dilakukan untuk tetap menjaga kualitas lingkungan.

    - Kesimpulan dan rekomendasi berdasarkan hasil pemantauan lingkungan yang telah

    dilakukan.

    - Laporan dilengkapi dengan lampiran hasil pengujian laboratorium terhadap sampelair, udara dan biologi yang disyahkan oleh pejabat dari instansi yang berwenang.

    Laporan pemantauan lingkungan harus dilengkapi dengan dokumentasi dan diberi

    tanggal pengambilan foto (dokumentasi)

    4) Tenaga Ahli

    Kontraktor harus menyediakan seorang tenaga ahli yang mampu/kompeten pada bidang

    pemantauan lingkungan. Tenaga ahli harus sudah berpengalaman melaksanakan/ 

    menyusun pemantauan lingkungan khsusunya kegiatan bidang sumber daya air.

  • 8/18/2019 Spektek Wain 2016

    8/114

    Spesifikasi Teknis Bidang Sumber Daya AirPekerjaan Pembangunan Bendungan Wain 2016

    JADWAL PELAKSANAAN

    UMUM

    1) Uraian

    Jadwal pelaksanaan diperlukan untuk perencanaan, pelaksanaan dan pemantauan yang

    sebagaimana mestinya atas pekerjaan. Jadwal tersebut diperlukan untuk menjelaskan

    kegiatan-kegiatan pekerjaan setelah kegiatan dalam program mobilisasi telah selesai.

    2) Pengajuan

    a. Kotraktor harus menyediakan jadwal pelaksaan dalam batas waktu 15 hari setelah

    Surat Penunjukan Pemenang, Jadwal Pelaksaan itu harus diserahkan dan mendapat

    persetujuan dari Direksi Pekerjaan, dengan detil yang disyaratkan dalam Spesifikasi

    ini, dimana detil tersbut harus menunjukan urutan kegiatan yang diusulkan oleh

    Kontraktor dalam melaksanakan pekerjaan.

    b. Setiap akhir setiap bulan Kontraktor harus melengkapi Jadwal Pelaksanaan untuk 

    menggambarkan secara akurat kemajuan pekerjaan (progress) actual sampai tanggal25 pada bulan tersebut.

    c. Setiap interval mingguan Kontraktor harus menyerahkan pada setiap hari Senin pagi,

     jadwal kegiatan mingguan yang menunjukkan lokasi seluruh operasi dan kegiatan

    yang akan dilaksanakan selama minggu tersebut.

    d. Jadwal Pelaksanaan untuk Sub Kontraktor harus diserahkan terpisah atau menjadi

    satu dalam seluruh Jadwal Pelaksanaan.

    DETIL JADWAL PELAKSANAAN

    1) Jadwal Kemajuan Keuangan

    Kontraktor harus membuat Jadwal Kemajuan Keuangan dalam bentuk diagram balok 

    horizontal dan dilengkapi kurva yang menggambarkan seluruh kemajuan pekerjaandengan karakteristik berikut:

    a. Setiap jenis Mata Pembayaran atau kegiatan dari kelompok, Mata Pembayaran yang

    berkaitan harus digambarkan dalam diagram dalam diagram balok yang terpisah, dan

    harus dibentuk sesuai dengan urutan dari masing-masing kegiatan pekerjaan.

    b. Skala waktu dalam arah horizontal harus dinyatakan berdasarkan satuan bulan.

    c. Setiap diagram balok horizontal harus mempunyai ruangan untuk mencatat kemajuan

    actual dari setiap pekerjaan dibandingkan dengan kemajuan rencana.

    d. Kurva seluruh kemajuan pekerjaan (overall progress) harus dapat memberikan

    gambaran tentang kemajuan keuangan rencana pada setiap akhir bulan kemajuan

    keuangan actual.

    e. Skala dan format dari Jadwal Kemajuan Keuangan harus sedemikian rupa hingga

    tersedia ruangan untuk pencatatan, revisi dan pemutakhiran mendatang. Ukuran

    lembar kertas minimum adalah A3.

    2) Analisa Jaringan (Network Analysa)

    Jika diperlukan oleh Direksi Pekrjaan, Kontraktor harus mnyediakan Analisa Jaringan

    yang menunjukkan awal dan akhir setiap tanggal mulainya suatu kegiatan sehingga dapat

    diperoleh suatu jadwal jalur kritis (critical path schedule) dan dapat diperoleh jadwal

    untuk menentukan jenis-jenis pekerjaan yang kritis dalam seluruh jadwal pelaksanaan

    3) Jadwal Penyediaan Bahan

    Kontraktor harus menyediakan jadwal yang tepisah untuk lokasi semua sumber bahan,bersama dengan rencana tanggal penyerahan contoh-contoh bahan dan rencana produksi

    bahan dan jadwal pengiriman.

  • 8/18/2019 Spektek Wain 2016

    9/114

    Spesifikasi Teknis Bidang Sumber Daya AirPekerjaan Pembangunan Bendungan Wain 2016

    REVISI JADWAL PELAKSANAAN

    1) Revisi semua jadwal pelaksanaan harus dilaksanankan bilamana kemajuan keuangan

    aktual berbeda lebih dari (dua puluh) persen dari kemajuan keuangan rencana atau

    bilamana terdapat perubahan kuantitas yang menyolok setelah diterbitkannya Variasi

    atau Addendum.

    2) Laporan

    Pada saat menyerahkan Revisi Jadwal Pelaksanaan maka Kontraktor harus melengkapi

    laporan ringkas yang memberikan alasan-alasan timbulnya revisi, yang harus meliputi:

    a) Uraian revisi, termasuk pengaruh pada seluruh jadwal karena adanya perubahan

    cakupan, revisi dalam kuantitas atau perubahan jangka waktu kegiatan dan

    perubahan lainnya yang dapat mempengaruhi jadwal.

    b) Pembahasan lokasi-lokasi yang bermasalah, termasuk faktor-faktor penghambat yang

    sedang berlangsung maupun yang harus diperkirakan serta dampaknya.c) Tindakan perbaikan yang diambil, diusulkan dan pengaruhnya.

  • 8/18/2019 Spektek Wain 2016

    10/114

  • 8/18/2019 Spektek Wain 2016

    11/114

    Spesifikasi Teknis Bidang Sumber Daya AirPekerjaan Pembangunan Bendungan Wain 2016

    kantor utama dan semua kantor serta digunakan sesai dengan petunjuk dari Direksi

    Pekerjaan.

    b) Bilamana ijin atau perijinan dari instansi Pemerintah yang terkait diperlukan untuk 

    pemasangan dan pengoprasian system telepon satelit semacam ini, Direksi Pekerjaan

    akan melakukan semua pengaturan, tetapi biaya semua yang timbul harus dibayar

    oleh Kontraktor.

    4) Perlengkapan dalam Ruangan Rapat dan Ruang Penyimpanan Dokumentasi Proyek 

    a) Meja rapat dengan kursi untuk paling sedikit 8 orang.

    b) Rak atau laci penyimpanan gambar dan arsip untuk Dokumentasi Proyek secara

    vertikal atau horizontal, yang ditempatkan di dalam atau dekat dengan ruang rapat.

    5) Kantor Pendukung

    Bilamana Kontraktor menganggap perlu untuk mendirikan satu kantor pendukung atau

    lebih, yang akan digunakan untuk keperluan sendiri pada jarak 50 km atau lebih dari

    kantor utama di lapangan, maka Kontraktor harus mnyediakan, memelihara dan

    melengkapi satu ruangan pada setiap kantor pendukung dengan ukuran sekitar 12 meter

    persegi yang akan digunakan olel staf Direksi Pekerjaan untuk setiap kantor pendukung.

    BENGKEL DAN GUDANG KANTOR

    1) Kontraktor harus menyediakan sebuah bengkel di lapangan yang diberi perlengkapan

    yang memadai serta dilengkapi dengan daya listrik, sehingga dapat digunakan untuk 

    memperbaiki peralatan yang digunakan dalam pelaksanaan Pekerjaan. Sebuah gudang

    untuk penyimpanan suku cadang juga harus disediakan.

    2) Bengkel tersebut harus dikelola oleh seorang kepala bengkel yang mampu melakukan

    perbaikan mekanis dan memiliki sejumlah tenaga pembantu yang terpilih.

    PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN

    Bangunan yang akan dibayar menurut pembayaran Lump Sum untuk Mobilisasi sesuaidengan Spesifikasi ini, dimana pembayaran harus dianggap kompensasi penuh untuk 

    pembuatan, penyediaan, pelayanan, pemeliharaan, pembersihan dan pembongkaran semua

    bangunan tersebut setelah Pekerjaan Selesai.

  • 8/18/2019 Spektek Wain 2016

    12/114

    Spesifikasi Teknis Bidang Sumber Daya AirPekerjaan Pembangunan Bendungan Wain 2016

    FASILITAS DAN PELAYANAN PENGUJIAN

    UMUM

    1) Uraian

    (a) Pengujian yang dilaksanakan oleh Kontraktor

    Kontraktor sebagaimana diisyaratkan dalam kontrak harus menyediakan tempat

    kerja, bahan, fasilitas, pekerja, pelayanan, dan pekerjaan lainnya yang diperlukan

    untuk pelaksanaan pengujian yang diperlukan. Umumnya Kontraktor di bawah

    perintah dan pengawasan Direksi Pekerjaan akan melakukan semua pengujian

    sehubungan dengan pengendalian mutu bahan baku, campuran dan bahan yang

    diproses untuk menjamin bahwa bahan-bahan tersebut memenuhi mutu bahan,

    kepadatan dari pemadatan.

    (b) Pengujian uyang dilaksanakan oleh Direksi PekerjaanKontraktor harus membangun dan melengkapi, memelihara, membersihkan, menjaga

    dan pada akhir Kontrak membongkar atau menyingkirkan bangunan tersebut, yang

    digunakan sebagai laboratorium lapangan untuk digunakan semata-mata hanya oleh

    Direksi Pekerjaan, dan memasok dan memasang peralatan laboratorium di

    laboratorium Direksi Pekerjaan untuk pelaksaan pengujian yang terdaftar dalam

    Spesifikasi Standar.

    Direksi Pekerjaan akan bertanggungjawab atas semua pengujian yang dilaksanakan

    untuk pekerjaan yang sudah selesai. Hasil pengujian-pengujian ini akan menjadi

    dasar persetujuan atau penolakan dari pekerjaan terkait.

    2) Pengujian Kesiapan Kerja

    Kontraktor diwajibkan untuk menyerahkan:

    a) Usulan mobilisasi Laboratorium Pengujian: detil dari mobilisasi laboratorium dan

    peralatannya sebagai bagian dari program mobilisasi sesuai dengan ketentuan pada

    Spesifikasi ini, harus disediakan oleh Kontraktor.

    b) Usulan personil penguji: daftar beserta Daftar Riwayat Hidup semua teknisi

    laboratorium yang diusulkan Kontraktor untuk pelaksanaan pengujian menurut

    Kontrak ini.

    c) Jadwal pengujian: jadwal induk (master schedule) semua pekerjaan yang akan diuji.

    Dengan jadwal pelaksanaan (construction schdule) yang ada dapat ditentukan tanggal

    sementara untuk masing-masing kegiatan pengujian. Jadwal kegiatan pengujian iniharus diserahkan kepada Direksi Pekerjaan dalam formulir pendahuluan (preliminary

    form) untuk dievaluasi pada setiap awal bulan.

    d) Formulir pengujian: usulan formulir pengujian standar yang akan digunakan dalam

    kontrak ini untuk semua jenis pengujian yang diisyaratkan dalam Spesifikasi, harus

    diserahkan kepada Direksi Pekerjaan dalam waktu 45 hari terhitung sejak tanggal

    mulai kerja, untuk mendapat persetujuan dari Direksi Pekerjaan.

    FASILITAS LABORATORIUM DAN PENGUJIAN

    1) Kontraktor harus menyediakan pelayanan pangujian dan/atau fasilitas laboratorium

    sebagaimana diisyaratkan untuk memenuhi seluruh ketentuan pengendalian mutu dari

    Spesifikasi ini.

  • 8/18/2019 Spektek Wain 2016

    13/114

    Spesifikasi Teknis Bidang Sumber Daya AirPekerjaan Pembangunan Bendungan Wain 2016

    2) Bilamana secara khusus dimasukkan dalam lingkup Kontrak ini, maka Kontraktor harus

    menyediakan dan memelihara sebuah laboratorium lengkap dengan peralatannya di

    lapangan sesuai dengan ketentuan berikut:

    a) Tempat Kerja

    (i) Laboratorium haruslah merupakan bangunan terpisah yang ditempatkan sesuai

    dengan Lokasi Umum dan Denah Tempat Kerja yang telah disetujui dan

    merupakan bagian dari program mobilisasi. Lokasi laboratorium harus

    ditempatkan sedemikian rupa sehingga mempunyai jarak tertentu dari peralatan

    konstruksi, bebas dari polusi dan gangguan berupa getaran selama pengoperasian

    peralatan.

    (ii) Bangunan harus dilengkapi dengan lantai beton beserta fasilitas pembuangan air

    kotor, dan harus memenuhi semua ketentuan lainnya dalam Spesifikasi ini.

    (iii) Perlengkapan di dalam ruangan bangunan harus terdiri atas computer, meja

    kerja, lemari, ruang penyimpanan yang dapat dikunsi, tangki perawatan, laci

    arsip (filling cabinet), meja dan kursi dengan mutu standard dan jumlah yang

    mencukupi kebutuhan.

    b) Peralatan dan PerlengkapanPeralatan dan perlengkapan laboratorium yang terdafatar dalam Spesifikasi ini harus

    sudah disediakan dalam waktu 30 hari terhitung sejak Tanggal Mulai Kerja,

    sehinggaa pengujian sumber bahan dapat dimulai segera mungkin.

    Alat-alat ukur seperti timbangan, proving ring, dan lainnya harus dikalibrasi aleh

    instansi yang berwewenang dengan menunjukan sertifikat kalibrasi.

    PROSEDUR PELAKSANAAN

    1) Peraturan dan rujukan

    Standard Nasional Indonesia (SNI), sebagaimana diberikan Lampiran 1.4.B dalam

    Spesifikasi ini harus digunakan untuk pelaksanaan pekerjaan. Dalam segala hal,Kontraktor harus menggunakan SNI yang relevan atau setara untuk menggantikan

    standar-standar lain yang mungkin ditunjukkan dalam Spesifikasi ini. Bilamana standar

    tersebut tidak terdapat dalam SNI, kontraktor dapat.

    2) Personil

    3) Formulir

    4) Pemberitahuan

    5) Distribusi

    6) Inspeksi dan Pengujian

    7) Pembertahuan untuk Pengujian atas Pekerjaan yang telah selesai

    Direksi Pekerjaan harus memberitahu hasil pengujian tersebut kepada Kontraktor dalam

    10 hari setelah benda uji diterima di lapangan, disertai surat keterangan yangmenyebutkan apakah pekerjaan yang diuji di terima atau tidak.

    Bilamana pekerjaan tersebut ditolak dalam 10 hari kontraktor harus mengajukan surat

    yang menanyakan tindakan apa yang harus dilakukan untuk memperbaiki pekerjaan yang

    ditolak.

    PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN

    1) Contoh

    Semua contoh apakah berasal dari lokasi sumber bahan atau dari perkerasan yang telah

    selesai harus diselesaikan oleh Kontraktor, tanpa biaya tambahan terhadap kontrak.

    2) Pengujian

  • 8/18/2019 Spektek Wain 2016

    14/114

    Spesifikasi Teknis Bidang Sumber Daya AirPekerjaan Pembangunan Bendungan Wain 2016

    Biaya untuk melaksanakan semua pengujian yang diperlukan untuk penyelesaian

    Pekerjaan yang sebagaimana mestinya, sesuai dengan berbagai ketentuan pengujian yang

    diisyaratkan atau ditentukan dalam Dokumen Kontrak, harus ditanggung oleh

    Kontraktor, dan seluruh biaya tersebut sudah harus dipandang sudah dimasukkan dalam

    Harga Satuan bahan yang bersangkutan, kecuali seperti yang diisyaratkan di bawah ini.

    Jika setiap pengujian yang tidak diperuntukkan atau tidak diisyaratkan, atau karena

    belum perlu dilaksanakan, atau karena belum diisyaratkan di dalam Dokumen Kontrak 

    ternyata diperintahkan untuk dilaksanakan oleh Direksi Pekerjaan, atau bilamana Direksi

    Pekerjaan memerintahkan kepada pihak ketiga untuk melaksanakan pengujian yang tidak 

    termasuk dalam ketentuan ini atau pelaksanaan pengujian di luar lingkup Pekerjaan atau

    pengujian di tempat suatu pabrik pembuat atau fabrikasi bahan, maka biaya untuk 

    pelaksanaan pengujian tersebut menjadi beban Pemilik, kecuali jika hasil pengujian

    tersebut menunjukan bahwa pengerjaan atau bahan tersebut tidak sesuai dengan yang

    diisyaratkan dalam Dokumen Kontrak, dengan demikian maka biaya pengujian menjadi

    beban Kontraktor.

    3) Fasilitas Laboratorium dan Pengujian

    Biaya penyediaan dan pemeliharaan bangunan laboratorium, perlengkapan dalam

    bangunan, peralatan dan perlengkapan tidak boleh diukur atau dibayar. Bila secara

    khusus dimasukkan ke dalam lingkup pekerjaan dalam Kontrak ini, kompensasi untuk 

    pekerjaan ini harus dimasukkan dalam pembayaran Lump Sum untuk mobilisasi sesuai

    dengan Spesifikasi ini.

  • 8/18/2019 Spektek Wain 2016

    15/114

    Spesifikasi Teknis Bidang Sumber Daya AirPekerjaan Pembangunan Bendungan Wain 2016

    BAHAN DAN PENYIMPANAN

    UMUM

    1) Uraian

    Bahan yang dipergunakan di ddalam pekerjaan harus :

    a. Memenuhi spesifikasi dan standar yang berlaku

    b. Memenuhi ukuran, pembuatan, jenis dan mutu yang diisyaratkan dalam gambar dan

    seleksi lain dari spesifikasi ini, atau sebagaimana secara khusus disetujui tertulis oleh

    direksi pekerjaan

    c. Semua produk harus baru

    2) Pengajuana. Sebelum mengadakan pemesanan atau membuka daerah sumber bahan untuk setiap

     jenis bahan, maka Kontraaktor harus menyerahkan kepada Direksi Pekerjaan contoh

    bahan, bersama dengan detil lokasi sumber bahan dan Pasal ketentuan bahan dalam

    Spesifikasi yang mungkin dapat dipenuhi oleh cintoh bahan, untuk mendapatkan

    persetujuan.

    b. Kontraktor harus melakukan semua pengaturan untuk melakukan lokasi, memilih

    bahan, dan mengolah bahan alami sesuai dengan spesifikasi ini, dan harus

    menyerahkan kepada Direksi Pekerjaan semua informasi yang berhubungan dengan

    lokasi sumber bahan paling sedikit 30 hari sebelum pekerjaan pengolahan bahan

    dimulai, untuk mendapatkan perserujuan. Persetujuan Direksi Pekerjaan atas sumber

    bahan tersebut tidak dapat diartikan bahwa seluruh bahan yang terdapat di lokasi

    sumber bahan telah disetujuai untuk dipakai.c. Bilamana bahan aspal, semen, baja dan bahan-bahan fabrikasi lainnya yang

    digunakan, maka sertifikat pabrik (mill certificate) bahan tersebut harus diserahkan

    kepada Direksi Pekerjaan untuk mendapatkan persetujuan awal. Direksi Pekerjaan

    akan memberikan persetujuan tertulis kepada Kontraktornuntuk melakukan

    pemesanan bahan. Selanjutnya bahan yang sudah sampai di lapangan harus diuji

    ulang di bawah pengawasan Direksi Pekerjaan atau sebagaimana yang diperintahkan

    oleh Direksi Pekerjaan.

    PENGADAAN BAHAN

    1) Sumber Bahan

    Lokasi sumber bahan yang mungkin dapat dipergunakan dan pernah diidentifikasi sertadiberikan dalam gambar hanya merupakan bahan informasi bagi Kontraktor. Kontaktor

    tetap harus bertanggungjawab untuk mengidentifikasi dan memeriksa ulang apakan

    bahan tersebut cocok untuk dipergunakan dalam pelaksanaan pekerjaan.

    2) Variasi Mutu Bahan

    Kontraktor harus menentukan sendiri jumlah serta jenis peralatan dan pekerja yang

    dibutuhkan untuk menghasilkan bahan yang memenuhi Spesifikasi. Kontraktor harus

    menyadari bahwa contoh-contoh bahan tersebut tidak mungkin dapat menentukan batas-

    batas mutu bahan dengan tepat pada seluruh deposit, dan variasi mutu bahan harus

    dipandang sebagai hal yang biasa dan sudah diperkirakan. Direksi Pekerjaan dapat

    memerintahkan Kontraktor untuk melakukan pengadaan bahan dari setiap tempat pada

    suatu deposit dan dapat menolak tempat-tempat tertentu pada suatu deposit yang tidak 

    dapat diterima.

  • 8/18/2019 Spektek Wain 2016

    16/114

    Spesifikasi Teknis Bidang Sumber Daya AirPekerjaan Pembangunan Bendungan Wain 2016

    3) Persetujuan

    a. Pemesanan bahan tidak boleh dilakukan sebelum mendapat persetujuan tertulis dari

    Direksi Pekerjaan sesuai dengan maksud penggunaannya. Bahan tidak boleh

    dipergunakan untuk maksud lain selain dari peruntukan yang telah disetujui.

    b. Jika mutu bahan yang dikirim ke lapangan tidak sesuai dengan mutu bahan yang

    sebelumnya telah diperiksa dan diuji, maka bahan tersebut harus ditolak, dan harus

    disingkirkan dari lapangan dalam waktu 48 jam, kecuali terdapat persetujuan lain dari

    Direksi Pekerjaan.

    PENYIMPANAN BAHAN

    1. Umum

    Bahan harus disimpan sedemikian rupa sehingga mutunya terjamin dan terpelihara serta

    siap digunakan untuk pekerjaan. Bahan yang disimpan harus ditempatkan sedemikian

    rupa sehingga selalu siap pakai, dan mudah diperiksa. Tanah dan bangunan (property)

    orang lain tidak boleh dipakai tanpa ijin tertulis dari pemilik atau penyewa.

    2. Tempat penyimpanan di lapangan

    Tempat penyimpanan di lapangan harus bebas dari tanaman dan sampah, bebas dari

    genangan air dan permukaannya harus lebih tinggi dari sekitarnya. Bahan yang langsung

    ditempatkan diatas tananh tidak boleh digunakan untuk pekerjaan, kecuali jika

    permukaan tanah tersebut telah disiapkan sebelumnya dan diberi lapis permukaan yang

    terbuat dari pasir atau kerikil setebal 10 cm.

    3. Penumpukan bahan (Stockples)

    a. Bahan harus disimpan sedemikian hingga dapat mencegah terjadinya segregasi dan

    menjamin gradasi yang sebagaimana mestinya, serta tidak terdapat kadar air yang

    berlebihan. Tinggi maksimum dari penumpukan bahan harus dibatasi sampai

    maksimum 5 meter.b. Penumpukan berbagai jenis agregat yang akan dipergunakan sebagai campuran aspal,

    burtu atau burda, penetrasi macadam atau beton harus dilakukan secara terpisah

    menurut masing-masing ukuran nominal agregat. Dinding pemisah dari papan dapat

    dipergunakan untuk mencegah tercampurnya agregat-agregat tersebut.

    c. Tumpukan agregat untuk lapis pondasi atas dan bawah harus dilindungi dari hujan

    untuk mencegah terjadinya kejenuhan agregat yang akan mengurangi mutu bahan

    yang dihampar atau paling tidak mempengaruhi penghamparan bahan.

    PEMBAYARAN

    Kontraktor harus melakukan semua pengaturan dengan pemilik atau pemakai lahan untuk 

    memperoleh hak konsepsi yang diperlakukan sehingga dapat mengambil bahan yangdigunakan dalam pekerjaan. Kontraktor bertanggungjawab atas semua kompensasi dan

    retribusi yang harus dibayarkan sehubungan dengan penggalian bahan atau keperlauan

    lainnya. Tidak ada pembayaran terpisah yang akan dilakukan untuk kompensasi dan retribusi

    yang dibayar Kontraktor, dan seluruh biaya tersebut harus sudah dimasukkan ke dalam Harga

    Satuan untuk mata pembayaran yang terkait dalam Daftar Kuantitas dan Harga.

  • 8/18/2019 Spektek Wain 2016

    17/114

    Spesifikasi Teknis Bidang Sumber Daya AirPekerjaan Pembangunan Bendungan Wain 2016

    PEKERJAAN GALIAN TANAH

    UMUM1) Uraian

    a) Pekerjaan ini terdiri dari pekerjaan galian tanah yang berkaitan dengan pelaksanaan

    pekerjaan-pekerjaan berikut :(1) Clearing, grubbing, dan stripping

    (2) Pembuatan timbunan

    (3) Penimbunan kembali galian struktur

    (4) Untuk dibuang

    (5) Galian-galian dan urugan kembali lainnya sesuai instruksi Direksi.

    Sehingga dalam pekerjaan galian ini termasuk pekerjaan penggalian, pemuatan,

    pengangkutan, penghamparan, pemadatan dan pembentukan sesuai rencana dari

    bahan tanah atau batu atau bahan lain yang diperlukan untuk penyelesaian dari

    pekerjaan dalam kontrak ini.

    Kontraktor harus membuang hasil galian yang tidak terpakai pada tempat-tempat

    yang ditunjukkan dalam Gambar atau sesuai arahan Direksi.

    b) Istilah dan definisi pada Galian Tanah :(1) Galian biasa adalah mencakup seluruh galian yang tidak diklasifikasikan sebagai

    galian batu, galian bangunan, galian sumber bahan (borrow excavation) dan

    galian perkerasan beraspal, dan masih dapat dilakukan dengan penggaru (ripper)

    tunggal yang ditarik oleh traktor dengan berat maksimum 15 ton dan tenaga kuda

    netto maksimum sebesar 180 PK (tenaga kuda).

    (2) Galian biasa sebagai bahan buangan adalah bahan galian yang tidak memenuhi

    persyaratan sebagai bahan timbunan atau material galian dianggap tidak 

    diperlukan dalam konstruksi

    (3) Galian bangunan adalah galian pada segala jenis tanah dalam batas pekerjaan

    yang disebut atau ditunjukkan dalam gambar untuk bangunan.

    (4) Galian tanah berbatu adalah galian tanah pada lapisan tanah yang mengandung

    batu.

    (5) Galian tanah biasa (Manual) adalah galian tanah pada lapisan tanah yang dapat

    digali dengan cangkul

    (6) Galian tanah cadas adalah galian tanah pada lapisan tanah keras yang dapat

    digali dengan bantuan alat pemecah.

    (7) Galian tanah keras adalah galian tanah pada lapisan tanah padat tidak mudah

    pecah yang dapat dikerjakan dengan bantuan alat pemecah.).

    (8) Galian tanah lumpur adalah galian tanah pada lapisan tanah lunak dan berair.

    c) Pekerjaan ini umumnya diperlukan untuk pembuatan badan jalan atau pelebaran

    badan jalan termasuk selokan samping dan saluran air, yang sesuai dengan

    spesifikasi ini dan memenuhi garis, ketinggian dan penampang melintang yangditunjukkan dalam Gambar atau sebagaimana yangdiperintahkan oleh Direksi

    Pekerjaan.

    d) Clearing, Grubbing, dan Stripping

    (1) Clearing dan Grubbing

    Kontraktor harus membersihkan (clearing) dan pembongkaran (grubbing)

    lokasi/lapangan kerja bendungan, saluran, jaln masuk dan borrow area dari

    kototran-kotoran, humus, rerumputan, semak belukar, pepohonan s/d diameter

    0,75 m, tonggak-tonggak dan akar s/d kedalaman 1 m dari permukaan tanah,

    material buangan, sisa pagar, dan semua rintangan permukaan menurut

    spesifikasi atau petunjuk Direksi. Pembersihan dan pembongkaran ini juga

    termasuk pemindahan dan pembuangan struktur-struktur yang menghalangi

    pelaksanaan pekerjaan.

  • 8/18/2019 Spektek Wain 2016

    18/114

    Spesifikasi Teknis Bidang Sumber Daya AirPekerjaan Pembangunan Bendungan Wain 2016

    Jika diinstruksikan secara tertulis, Kontraktor juga harus membersihkan lapangan

    pekerjaan dari bangunan-bangunan dan pohon-pohon berdiameter lebih dari 0,75

    m.

    Hasil-hasil dari pembersihan (clearing) dan penggusuran (grubbing) harus

    dibakar sampai habis pada lokasi yang aman, dijaga dan tidak 

    membahayakan/merugikan lingkungan sekitarnya. Sisa pembakaran dipastikantidak ada lagi api yang menyala/mebara, harus ditanam dan diurug kemabli

    secara rapi. Kontraktor wajib menanggung segala resiko yang diakibatkan oleh

    kesalahan pelaksanaan pembakaran.

    Pembakaran hasil clearing dan grubbing harus dilakukan atas persetujuan Direksi

    pada saat-saat yang memungkinkan di lokasi-lokasi tertentu yang tidak 

    membahayakan.

    (2) Stripping

    Kontraktor harus melakukan stripping (pengupasan) top soil (tanah permukaan)

    ditempat-tempat yang akan dilakukan pekerjaan timbunan dan di borrow area.

    Top soil adalah lapisan atas tanah yang biasanya mengandung humus, material

    organik, akar rumput, tufa yang mungkin terkumpul di perrmukaan tanah.Kedalaman stripping yang diukur vertikal minimal 15 cm untuk pekerjaan

    saluran dan jalan dan 30 cm untuk pekerjaan bendungan atau seperti petunjuk 

    dari Direksi.

    Pekerjaan pengupasan di borrow area dilaksanakan sedemikian rupa sehingga

    mendapatkan material timbunan yang sesuai dengan spesifikasi. Pekerjaan

    stripping dilaksanakan sampai dengan 1,0 m di luar batas tumit timbunan dan

    batas galian.

    e) Kecuali untuk keperluan pembayaran, ketentuan dari Seksi ini berlaku untuk semua

     jenis galian yang dilakukan sehubungan dengan Kontrak, dan pekerjaan galian dapat

    berupa :

    (1) Galian biasa

    (a) Galian biasa untuk material timbunan

    (b) Galian biasa sebagai bahan buangan

    (2) Galian batu

    (3) Galian untuk struktur

    f) Galian Biasa harus mencakup seluruh galian yang tidak diklasifikasikan sebagai

    galian batu, galian struktur, galian sumber bahan (borrow excavation) pembongkaran

    perkerasan beraspal dan pembongkaran perkerasan beton yang masih dapat

    dilakukan dengan penggaru (ripper ) tunggal yang ditarik oleh traktor dengan berat

    maksimum 15 ton dan tenaga kuda netto maksimum sebesar 180 PK (tenaga kuda).

    (1) Galian biasa untuk material timbunan

    Bahan galian untuk material timbunan harus memenuhi ketentuan dalam

    spesifikasi yang disyaratkan(2) Galian sebagai bahan buangan

    (3) Yang termasuk bahan galian buangan adalah bahan galian yang tidak memenuhi

    persyaratan sebagai timbunan atau material galian yang tidak diperlukan lagi

    dalam konstruksi. Galian untuk dibuang ke lokasi pembuangan akhir ditentukan

    dengan jarak maksimum 5 kilometer yang diukur untuk pembayaran adalah

    volume yang diukur di tempat galian dalam meter kubik. Kelebihan jarak per

    kilometer ke tempat pembuangan sebagaimana yang ditetapkan oleh Direksi

    Pekerjaan dibayar dengan harga satuan biaya tambahan.

    g) Galian Batu harus mencakup galian bongkahan batu dengan volume 1 meter kubik 

    atau lebih dan seluruh batu atau bahan lainnya yang menurut Direksi Pekerjaan

    adalah tidak praktis bila digali tanpa menggunakan alat pemecah bertekanan udara

    dan peledakan.

  • 8/18/2019 Spektek Wain 2016

    19/114

    Spesifikasi Teknis Bidang Sumber Daya AirPekerjaan Pembangunan Bendungan Wain 2016

    h) Galian untuk Struktur mencakup galian pada segala jenis tanah dalam batas pekerjaan

    yang disebut atau ditunjukkan dalam Gambar untuk Struktur. Pekerjaan galian

    struktur mencakup : penggalian dan penimbunan kembali dengan bahan yang

    disetujui oleh Direksi Pekerjaan, pembuangan bahan galian yang tidak terpakai,

    semua keperluan drainase, pemompaan, penurapan, penyokong atau cofferdam,

    pembuatan tempat kerja beserta pembongkarannya.

    PERSYARATAN2) Standar Rujukan

    Standar Nasional Indonesia (SNI) :

    SNI 03-1742-1989 : Metode pengujian kepadatan ringan untuk tanah.

    SNI 03-1743-1989 : Metode pengujian kepadatan berat untuk tanah.

    SNI 03-1744-1989 : Metode pengujian CBR laboratorium.

    SNI 03-1966-1989 : Metode pengujian batas plastis.

    SNI 03-1967-1990 : Metode pengujian batas cair dengan alat Casagrande.

    SNI 03-3423-1994 : Metode pengujian analisis ukuran butir tanah dengan alat

    hidrometer.

    SNI 03-6371-2000 : Tata cara pengklasifikasian tanah dengan cara unifikasi tanah.

    3) Toleransi Dimensi

    Elevasi akhir tanah dasar untuk perkerasan jalan tidak boleh berbeda dari 20 mm dari

    yang ditentukan dalam Gambar dan toleransi kerataan < 10 mm yang diukur dengan

    mistar 3 m atau yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan pada setiap titik, sedangkan

    untuk galian perkerasan tidak boleh berbeda lebih dari 1 cm yang disyaratkan. Toleransi

    kelandaian galian tidak boleh bervariasi lebih 10 cm dari garis profil yang ditentukan.

    4) Persyaratan Bahan

    (1) Penggunaan dan Pembuangan Bahan Galian.

    (2) Semua bahan galian tanah dan galian batu yang dapat dipakai dalam batas-batas dan

    lingkup proyek harus digunakan secara efektif untuk konstruksi.(3) Bahan galian yang tidak memenuhi syarat sebagai bahan timbunan dan bahan galian

    yang memenuhi persyaratan tetapi berlebihan tidak diperlukan dalam konstruksi

    harus dibuang sebagai Bahan Galian untuk dibuang.

    (4) Setiap bahan galian yang tidak memenuhi syarat sebagai bahan timbunan harus

    dibuang di lahan yang disediakan secara permanen oleh Penyedia Jasa setelah

    mendapat persetujuan dari Direksi Pekerjaan.

    (5) Penyedia Jasa harus bertanggungjawab terhadap seluruh pengaturan dan biaya yang

    diperlukan untuk pembuangan bahan galian yang tidak terpakai atau yang tidak 

    memenuhi syarat untuk bahan timbunan, termasuk pembuangan bahan galian,

    pengangkutan hasil galian ke tempat pembuangan akhir dengan jarak tidak melebihi

    yang disyaratkan dengan memperoleh ijin tetap dari pemilik dimana pembuangan

    akhir tersebut akan dilakukan.(6) Semua daerah galian sesuai dengan gambar kerja atau shop drawing yang diajukan

    oleh Penyedia Jasa dan mendapat persetujuan dari Direksi Teknik.

    (7) Pengembalian bentuk dan pembuangan pekerjaan sementara.

    (8)Kecuali diperintahkan lain oleh Direksi Pekerjaan, semua struktur sementara seperti

    cofferdam atau penyokong (shoring) dan pengaku (bracing) harus dibongkar oleh

    Penyedia Jasa setelah struktur permanen atau pekerjaan lainnya selesai.

    Pembongkaran harus dilakukan sedemikian sehingga tidak mengganggu atau merusak 

    struktur atau formasi yang telah selesai.

    (9)Bahan bekas yang diperoleh dari pekerjaan sementara tetap menjadi milik Penyedia

    Jasa, bila memenuhi syarat dan disetujui oleh Direksi Pekerjaan, bahan tersebut dapat

    dipergunakan untuk pekerjaan permanen.

  • 8/18/2019 Spektek Wain 2016

    20/114

    Spesifikasi Teknis Bidang Sumber Daya AirPekerjaan Pembangunan Bendungan Wain 2016

    (10) Setiap bahan galian yang ditempatkan dalam saluran air harus dibuang seluruhnya

    setelah pekerjaan berakhir sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu kondisi

    sekitarnya.

    (11) Seluruh tempat bekas galian bahan atau sumber bahan yang digunakan oleh

    Penyedia Jasa harus ditinggalkan dalam suatu kondisi yang rata dan rapi dengan tepi

    dan lereng yang stabil dan saluran drainase yang memadai.

    5) Persyaratan Pelaksanaan

    a) Pengajuan Kesiapan Kerja dan Pencatatan

    (1) Untuk setiap pekerjaan galian yang dibayar menurut Seksi ini, sebelum memulai

    pekerjaan, Penyedia Jasa harus menyerahkan kepada Direksi Teknis, gambar

    detil penampang melintang yang menunjukkan elevasi tanah asli sebelum operasi

    pembersihan dan pembongkaran, atau penggalian paling lambat 6 hari sebelum

    pekerjaan dimulai.

    (2) Penyedia Jasa harus memasang patok-patok batas galian paling lambat 3 hari

    sebelum pekerjaan dimulai.

    (3) Penyedia Jasa harus menyerahkan kepada Direksi Teknik metode kerja dan

    gambar detil seluruh struktur baik pekerjaan permanen maupun pekerjaan

    penyokong (shoring), pengaku (bracing), cofferdam, dan dinding penahanrembesan (cut-off wall), dan gambar-gambar tersebut harus memperoleh

    persetujuan dari Direksi Pekerjaan sebelum melaksanakan pekerjaan galian yang

    akan dilindungi oleh struktur sementara yang diusulkan.

    (4) Penyedia Jasa harus memberitahu Direksi Teknis untuk setiap galian yang telah

    mencapai elevasi dasar lapisan perkerasan.

    (5) Arsip tentang rencana peledakan dan semua bahan peledak yang digunakan,

    yang menunjukkan lokasi serta jumlahnya, harus disampaikan oleh Penyedia

    Jasa untuk diperiksa oleh Direksi Teknis.

    (6) Penyedia Jasa harus menyerahkan kepada Direksi Pekerjaan suatu catatan tertulis

    tentang lokasi, kondisi dan kuantitas perkerasan jalan yang akan dikupas atau

    digali. Pencatatan pengukuran harus dilakukan setelah seluruh bahan perkerasan

     jalan telah dikupas atau digali.b) Pengamanan Pekerjaan Galian

    (1) Penyedia Jasa harus memikul semua tanggung jawab dalam menjamin

    keselamatan pekerja, yang melaksanakan pekerjaan galian, penduduk dan

    bangunan yang ada di sekitar lokasi galian.

    (2) Selama pelaksanaan pekerjaan galian, Penyedia Jasa harus menjaga stabilitas

    lereng, struktur, penyokong (shoring) dan pengaku (bracing) yang jika tidak 

    dilaksanakan dapat menjadi tidak stabil atau rusak oleh pekerjaan galian tersebut.

    (3) Peralatan berat untuk pemindahan tanah, pemadatan atau keperluan lainnya tidak 

    diijinkan berada atau beroperasi lebih dekat 1,5 m dari tepi galian drainase,

    gorong-gorong pipa atau galian pondasi untuk struktur yang terbuka.

    (4) Cofferdam, dinding penahan rembesan (cut-off wall) atau cara lainnya untuk 

    mengalihkan air di daerah galian harus dirancang sebagaimana mestinya dancukup kuat untuk menjamin tidak terjadi keruntuhan yang dapat membanjiri

    tempat kerja.

    (5) Dalam setiap saat, bilamana pekerja atau orang lain berada dalam lokasi galian

    yang membahayakan keselamatan, maka Penyedia Jasa harus menempatkan

    seorang pengawas keamanan di lokasi kerja yang tugasnya hanya memantau

    keamanan dan kemajuan. Sepanjang waktu penggalian, peralatan galian

    cadangan (yang belum dipakai) serta perlengkapan P3K harus tersedia pada

    tempat kerja galian.

    (6) Bahan peledak yang diperlukan untuk galian batu harus disimpan, ditangani, dan

    digunakan dengan hati-hati dan di bawah pengendalian yang ekstra ketat sesuai

    dengan Peraturan dan Perundang-undangan yang berlaku. Penyedia Jasa harus

    bertanggung jawab dalam mencegah pengeluaran atau penggunaan yang tidak 

    sesuai atas setiap bahan peledak dan harus menjamin bahwa penanganan

  • 8/18/2019 Spektek Wain 2016

    21/114

    Spesifikasi Teknis Bidang Sumber Daya AirPekerjaan Pembangunan Bendungan Wain 2016

    peledakan hanya dipercayakan kepada orang yang berpengalaman dan

    bertanggung jawab.

    (7) Semua galian terbuka harus diberi rambu peringatan dan penghalang (barikade)

    yang cukup untuk mencegah pekerja atau orang lain terjatuh ke dalamnya, dan

    setiap galian terbuka pada lokasi jalur lalu lintas maupun lokasi bahu jalan harus

    diberi rambu tambahan pada malam hari berupa drum yang dicat putih (atau

    yang sejenis) beserta lampu merah atau kuning guna menjamin keselamatan para

    pengguna jalan, sesuai yang diperintahkan Direksi Teknis.

    c) Pengamanan Hasil Kerja

    (1) Pada setiap tahap penggalian terbuka, permukaan galian harus tetap dalam

    kondisi yang mulus (sound ), untuk mencegah gangguan operasi dan perendaman

    akibat hujan.

    (2) Galian saluran atau galian lainnya yang memotong jalan harus dilakukan dengan

    tatacara pelaksanaan sedemikian rupa sehingga jalan tetap terbuka untuk lalu

    lintas setiap saat.

    (3) Bilamana lalu lintas pada jalan terganggu karena peledakan atau operasi-operasi

    pekerjaan lainnya, Penyedia Jasa harus mendapatkan persetujuan terlebih dahuluatas jadwal gangguan tersebut dari pihak yang berwenang dan juga dari Direksi

    Pekerjaan.

    (4) Kecuali diperintahkan lain oleh Direksi Pekerjaan maka setiap galian perkerasan

    harus ditutup kembali dengan bahan yang lebih baik/kuat dari aslinya pada hari

    yang sama sehingga dapat dibuka untuk lalu lintas.

    (5) Kecuali diperintahkan lain oleh Direksi Teknis maka setiap pekerjaan beton

    harus ditutup kembali dengan bahan beton pada hari yang sama sehingga dapat

    dibuka untuk lalu lintas setelah beton berumur 14 hari.

    d) Kondisi Tempat Kerja

    (1) Seluruh galian harus dijaga agar bebas dari air dan Penyedia Jasa harus

    menyediakan semua bahan, perlengkapan dan pekerja yang diperlukan untuk 

    pengeringan (pemompaan), pengalihan saluran air dan pembuatan drainasesementara, dinding penahan rembesan (cut-off wall) dan cofferdam. Pompa siap

    pakai di lapangan harus senantiasa dipelihara sepanjang waktu untuk menjamin

    bahwa tak akan terjadi gangguan dalam pengeringan dengan pompa.

    (2) Bilamana Pekerjaan sedang dilaksanakan pada drainase lama atau tempat lain

    dimana air atau tanah rembesan (seepage) mungkin sudah tercemari, maka

    Penyedia Jasa harus senantiasa memelihara tempat kerja dengan memasok air

    bersih yang akan digunakan oleh pekerja untuk kebutuhan mandi dan cuci,

    berikut dengan sabun dan desinfektan yang memadai.

    e) Perbaikan Terhadap Pekerjaan Galian yang Tidak Memenuhi Ketentuan

    Pekerjaan galian yang tidak memenuhi toleransi yang diberikan di atas sepenuhnya

    menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa dan harus diperbaiki oleh Penyedia Jasa

    sebagai berikut :(1) Lokasi galian dengan garis dan ketinggian akhir yang melebihi garis dan

    ketinggian yang ditunjukkan dalam Gambar atau sebagaimana yang

    diperintahkan Direksi Teknis harus digali lebih lanjut sampai memenuhi

    toleransi yang disyaratkan.

    (2) Lokasi dengan penggalian yang melebihi garis dan ketinggian yang ditunjukkan

    dalam Gambar atau sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi Teknis atau

    dasar galian yang mengalami kerusakan atau menjadi lembek, maka material

    yang telah rusak dibuang dan ditimbun kembali dengan material yang lebih baik 

    sebagaimana yang diperintahkan Direksi Teknis, dipadatkan dan dibentuk sesuai

    ketentuan dengan spesifikasi ini.

    f) Utilitas Bawah Tanah

  • 8/18/2019 Spektek Wain 2016

    22/114

    Spesifikasi Teknis Bidang Sumber Daya AirPekerjaan Pembangunan Bendungan Wain 2016

    (1) Penyedia Jasa harus bertanggungjawab untuk memperoleh informasi tentang

    keberadaan dan lokasi utilitas bawah tanah dan membayar setiap ijin atau

    kewenangan lainnya yang diperlukan dalam melaksanakan galian yang

    diperlukan dalam Kontrak.

    (2) Penyedia Jasa harus bertanggungjawab untuk menjaga dan melindungi setiap

    utilitas bawah tanah yang masih berfungsi seperti pipa, kabel, atau saluran bawah

    tanah lainnya atau struktur yang mungkin dijumpai dan harus memperbaiki

    setiap kerusakan yang timbul akibat operasi kegiatannya.

    PELAKSANAAN

    1) Prosedur Umum

    a) Penggalian harus dilaksanakan menurut kelandaian, garis, dan elevasi yang

    ditentukan dalam Gambar yang disetujui oleh Direksi Teknis dan harus mencakup

    pembuangan semua bahan dalam bentuk apapun yang dijumpai, termasuk tanah,

    batu, batu bata, beton, pasangan batu dan bahan perkerasan lama, yang tidak 

    digunakan untuk pekerjaan permanen.

    b) Pekerjaan galian harus dilaksanakan dengan gangguan seminimal mungkin terhadap

    bahan di bawah dan di luar batas galian.

    c) Bilamana bahan yang terekspos pada garis formasi atau tanah dasar atau pondasi

    dalam keadaan lepas atau lunak atau kotor atau menurut pendapat Direksi Teknis

    tidak memenuhi syarat, maka bahan tersebut harus seluruhnya atau sebagian dibuang

    dan diganti dengan bahan timbunan. Bilamana bahan yang terekspos memenuhi

    syarat maka perlu dilakukan penanganan.

    d) Bilamana pada garis formasi dijumpai batu, lapisan keras atau bahan yang sukar

    dibongkar untuk selokan, pada tanah dasar untuk perkerasan maupun bahu jalan, atau

    pada dasar galian pipa atau pondasi struktur, maka bahan tersebut harus digali 15 cm

    lebih dalam dari permukaan rencana. Tonjolan-tonjolan batu yang runcing padapermukaan yang terekspos tidak boleh tertinggal dan semua pecahan batu yang

    diameternya lebih besar dari 5 cm harus dibuang. Profil galian yang disyaratkan

    harus diperoleh dengan cara menimbun kembali dengan bahan yang disetujui Direksi

    Teknis dan dipadatkan.

    e) Peledakan sebagai cara pembongkaran batu hanya boleh digunakan jika, menurut

    pendapat Direksi Pekerjaan, tidak praktis menggunakan alat bertekanan udara atau

    suatu penggaru (ripper ) hidrolis berkuku tunggal. Direksi Pekerjaan dapat melarang

    peledakan dan memerintahkan untuk menggali batu dengan cara lain, jika, menurut

    pendapatnya, peledakan tersebut berbahaya bagi manusia atau struktur di sekitarnya,

    atau bilamana dirasa kurang cermat dalam pelaksanaannya.

    f) Bilamana diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan, Penyedia Jasa harus menyediakan

    anyaman pelindung ledakan (heavy mesh blasting) untuk melindungi orang,bangunan dan pekerjaan selama penggalian. Jika dipandang perlu, peledakan harus

    dibatasi waktunya sebagai yang ditetapkan oleh Direksi Teknis.

    g) Penggalian batu harus dilakukan sedemikian, apakah dengan peledakan atau cara

    lainnya, sehingga permukaan galian harus dibiarkan pada kondisi yang aman dan

    serata mungkin. Batu yang lepas atau bergantungan dapat menjadi tidak stabil atau

    menimbulkan bahaya terhadap pekerjaan atau orang harus dibuang atau diperkuat

    dengan angker, baik pada pemotongan batu yang baru maupun yang lama.

    2) Galian untuk Struktur dan Pipa

    a) Galian untuk pipa, gorong-gorong atau drainase beton dan galian untuk pondasi

     jembatan atau struktur lain, harus cukup ukurannya sehingga memungkinkan bahan

    konstruksi sesuai gambar rencana, sehingga pengawasan dan pemadatan penimbunan

    kembali di bawah dan di sekeliling pekerjaan dapat dilakukan dengan cermat.

  • 8/18/2019 Spektek Wain 2016

    23/114

  • 8/18/2019 Spektek Wain 2016

    24/114

  • 8/18/2019 Spektek Wain 2016

    25/114

    Spesifikasi Teknis Bidang Sumber Daya AirPekerjaan Pembangunan Bendungan Wain 2016

    a) Pembayaran dilakukan atas dasar volume galian yang disetujui oleh Direksi

    Pekerjaan dan Direksi Teknik dan harga satuan yang tercantum dalam kontrak.

    b) Kuantitas galian yang diukur menurut ketentuan di atas, akan dibayar menurut satuan

    pengukuran dengan harga yang dimasukkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga untuk 

    masing-masing Mata Pembayaran yang terdaftar di bawah ini, dimana harga dan

    pembayaran tersebut merupakan kompensasi penuh untuk seluruh pekerjaan

    termasuk cofferdam, penyokong, pengaku dan pekerjaan yang berkaitan, dan biaya

    yang diperlukan dalam melaksanakan pekerjaan galian sebagaimana diuraikan dalam

    Seksi ini.

    c) Bilamana cofferdam, penyokong, pengaku dan pekerjaan yang berkaitan, termasuk 

    dalam Mata Pembayaran yang terdapat dalam Daftar Kuantitas dan Harga, maka

    pekerjaan ini akan dibayar menurut Harga Penawaran dalam lump sum sesuai dengan

    ketentuan berikut ini; pekerjaan ini mencakup penyediaan, pembuatan, pemeliharaan,

    dan pembuangan setiap dan semua cofferdam, penyokong, pengaku, sumuran,

    penurapan, pengendali air (water control), dan operasi-operasi lainnya yang

    diperlukan untuk diterimanya penyelesaian galian yang termasuk dalam pekerjaan

    dari Pasal ini sampai suatu kedalaman yang ditentukan.

  • 8/18/2019 Spektek Wain 2016

    26/114

    Spesifikasi Teknis Bidang Sumber Daya AirPekerjaan Pembangunan Bendungan Wain 2016

    Nomor Mata

    PembayaranUraian

    Satuan

    Pengukuran

    (1)

    (2)

    (3)

    (4)

    (5)

    (6)

    (7)

    (8)

    (9)

    (10)

    (11)

    (12)

    (13)

    (14)

    (15)

    Clearing dan Grubbing

    Stripping

    Galian Biasa

    Galian Batu

    Galian untuk dibuang (maksimum radius 5 km)

    Galian borrow yang lokasinya disediakan oleh

    Proyek 

    Galian borrow yang lokasinya disediakan olehPenyedia Jasa

    Galian Struktur dengan Kedalaman 0 – 2 m

    Galian Struktur dengan Kedalaman 2 – 4 m

    Galian Struktur dengan Kedalaman > 4 m

    Pembongkaran Perkerasan Beraspal dan berbutir

    Pembongkaran Perkerasan beraspal dengan Cold

    Minning Machine

    Pembongkaran Perkerasan Beton dengan Jumbo

    Jack Hammer

    Pembongkaran Perkerasan Beton secara manual

    Biaya Tambahan untuk jarak angkut Bahan

    Galian Buangan dengan Jarak melebihi 5 km

    Meter Persegi

    Meter Persegi

    Meter Kubik 

    Meter Kubik 

    Meter Kubik 

    Meter Kubik 

    Meter Kubik 

    Meter Kubik 

    Meter Kubik 

    Meter Kubik 

    Meter Kubik 

    Meter Kubik 

    Meter Kubik 

    Meter Kubik 

    Meter Kubik per

    Kilometer

  • 8/18/2019 Spektek Wain 2016

    27/114

    Spesifikasi Teknis Bidang Sumber Daya AirPekerjaan Pembangunan Bendungan Wain 2016

    PEKERJAAN TIMBUNAN TANAH

    UMUM

    1) Uraian

    a) Pekerjaan ini mencakup pengadaan, pengangkutan, penghamparan dan pemadatan

    tanah atau bahan berbutir yang disetujui untuk pembuatan timbunan, untuk 

    penimbunan kembali galian pipa atau struktur dan untuk timbunan umum yang

    diperlukan untuk membentuk dimensi timbunan sesuai dengan garis, kelandaian, dan

    elevasi penampang melintang yang disyaratkan atau disetujui.

    b) Timbunan yang dicakup oleh ketentuan dalam Seksi ini harus dibagi menjadi tiga

     jenis , yaitu timbunan biasa, timbunan pilihan, timbunan pilihan di atas tanah rawa

    biasa dan gambut .

    Timbunan pilihan akan digunakan sebagai lapis perbaikan tanah dasar ( improvesubgade) untuk meningkatkan daya dukung tanah dasar, juga digunakan di daerah

    saluran air dan lokasi serupa dimana bahan yang plastis sulit dipadatkan dengan

    baik. Timbunan pilihan dapat juga digunakan untuk meningkatkan kestabilan lereng

    atau pekerjaan pelebaran timbunan jika diperlukan lereng yang lebih curam karena

    keterbatasan ruangan, dan untuk pekerjaan timbunan lainnya dimana kestabilan

    timbunan adalah faktor yang kritis.

    Timbunan pilihan digunakan di atas tanah rawa atau dataran yang selalu tergenang

    oleh air, yang menurut pendapat Direksi Pekerjaan tidak dapat dialirkan atau

    dikeringkan dengan cara yang diatur dalam Spesifikasi ini.

    c) Pekerjaan yang tidak termasuk bahan timbunan yaitu timbunan bahan yang dipasang

    sebagai landasan untuk pipa atau saluran beton, maupun bahan drainase porous yangdipakai untuk drainase bawah permukaan atau untuk mencegah hanyutnya partikel

    halus tanah akibat proses penyaringan. Bahan timbunan jenis ini telah diuraikan

    dalam Seksi 2.4 dari Spesifikasi ini.

    d) Pekerjaan ini juga mencakup timbunan batu secara manual atau secara mekanis,

    dikerjakan sesuai dengan Spesifikasi ini dan sangat mendekati garis dan ketinggian

    yang ditunjukkan dalam Gambar atau sebagaimana diperintahkan oleh Direksi

    Pekerjaan.

    2) Toleransi Dimensi

    a) Elevansi dan kelandaian akhir setelah pemadatan harus tidak lebih tinggi atau lebih

    rendah 2 cm dari yang ditentukan atau disetujui.

    b) Seluruh permukaan akhir timbunan yang terekspos harus cukup rata dan harusmemiliki kelandaian yang cukup untuk menjamin aliran air permukaan yang bebas.

    c) Permukaan akhir lereng timbunan tidak boleh bervariasi lebih dari 10 cm dari garis

    profil yang ditentukan.

    d) Timbunan tidak boleh dihampar dalam lapisan dengan tebal padat lebih dari 20 cm

    atau dalam lapisan dengan tebal padat kurang dari 10 cm.

    3) Standar Rujukan

    SNI 03-3422-1994 : metode pengujian analisis ukuran butir tanah

    (AASHTO T 88-90) dengan alat hidrometer

    SNI 03-1967-1990 : metode pengujian batas cair dengan alat casagrande

    (AASHTO T 89-90)

    SNI 03-1966-1989 : metode pengujian batas plastis(AASHTO T 90-87)

  • 8/18/2019 Spektek Wain 2016

    28/114

    Spesifikasi Teknis Bidang Sumber Daya AirPekerjaan Pembangunan Bendungan Wain 2016

    SNI 03-1742-1989 : metode pengujian kepadatan ringan untuk tanah

    (AASHTO T 99-90)

    SNI 03-1743-1989 : metode pengujian kepadatan berat untuk tanah

    (AASHTO T 180-90)

    SNI 03-2828-1992 : metode pengujian kepadatan lapangam dengan

    (AASHTO T 191-81) alat konus pasir

    SNI 03-1744-1989 : metode pengujian CBR Laboratorium

    (AASHTO T 193-81

    (AASHTO:

    AASHTO T 145-73 : classification of soil aggregate mixtures

    For highway construction purpose

    AASHTO T 258-78 : determining expensive soils and remedial actions.

    4) Pengajuan Kesiapan Kerja

    a) Untuk setiap timbunan yang akan dibayar menurut ketentuan seksi dari spesifikasi ini,

    kontraktor harus menyerahkan pengajuan kesiapan di bawah ini kepada Direksi

    Pekerjaan sebelum setiap persetujuan untuk memulai pekerjaan disetujui oleh Direksi

    Pekerjaan :i. Gambar detil penampang melintang yang menunjukan permukaan yang telah

    dipersiapkan untuk penghamparan timbunan.

    ii. Hasil pengujian kepadatan yang membuktikan bahwa pemadatan pada permukaan

    yang telah disiapkan untuk timbunan yang akan dihampar cukup memadai.

    b) Kontraktor harus menyerahkan hal-hal berikut ini kepada Direksi Pekerjan paling

    lambat 14 hari sebelum tanggal yang diusulkan untuk penggunaan pertama kalinya

    sebagai bahan timbunan:

    i. Dua contoh masin-masing 50 kg untuk setiap jenis bahan, satu contoh harus

    disimpan oleh Direksi Pekerjaan untuk rujukan selama Periode Kontrak;

    ii. Pernyataan tentang asal dan komposisi setiap jenis bahan yang diusulkan untuk 

    bahan timbunan, bersama-sama dengan hasil pengujian laboratorium yang

    menunjukkan bahwa sifat-sifat bahan tersebut memenuhi ketentuan yangdiisyratkan.

    c) Kontraktor harus menyerahkan hal-hal berikut ini dalam bentuk tertulis kepada

    Direksi Pekerjaan segera setelah selesainya setiap ruas pekerjaan, dan sebelum

    mendepat persetujuan dari Direksi Pekerjaan, tidak diperkenankan menghampar

    bahan lain di atas pekerjaan timbunan sebelumnya:

    i. Hasil pengujian kepadatan yang diisyaratkan

    ii. Hasil pengukuran permukaan dan data survey yang menunjukkan bahwa toleransi

    permukaan yang diisyaratkan telah dipenuhi.

    5) Jadwal Kerja

    a) Timbunan badan jalan pada jalan lama harus dikerjaan dengan menggunakanpelaksanaan setengah lebar jalan sehingga setiap saat jalan tetap terbuka untuk lalu

    lintas.

    b) Untuk mencegah gangguan terhadap pelaksanaan abutmen dan tembok sayap

     jembatan, kontrak tor harus menunda sebagian pekerjaan timbunan pada oprit setiap

     jembatan di lokasi-lokasi yang ditentukan oleh Direksi Pekerjaan, sampai waktu yang

    cukup untuk mendahulukan pelaksanaan abutment dan tembok sayap, selanjutnya

    dapat diperkenankan untuk menyelesaikan oprit dengan lancer tanpa adanya resiko

    gangguan atau kerusakan pada pekerjaan jembatan.

    6) Kondisi Tempat Kerja

    a) Kontraktor harus menjamin bahwa pekerjaan harus dijaga tetap kering segerasebelum dan selama pekerjaan penghamparan dan pemadatan, dan selama

  • 8/18/2019 Spektek Wain 2016

    29/114

    Spesifikasi Teknis Bidang Sumber Daya AirPekerjaan Pembangunan Bendungan Wain 2016

    pelaksanaan timbunan harus memiliki lereng melintang yang cukup untuk drainase

    badan jalan dari setiap curahan air hujan dan juga menjamin bahwa pekerjaan akhir

    mempunyai drainase yang baik. Bilamana memungkinkan, air yang berasal dari

    tempat kerja harus dibuang ke dalam sistim drainase permanent. Cara menjebak lanau

    yang memadai harus disediakan pada system pembuangan sementara ke dalam

    drainase permanent.

    b) Kontraktor hrus selalu menyediakan pasokan air yang cukup untuk pengendalian

    kadar air timbunan selama operasi penghamparan dan pemadatan.

    7) Perbaikan Terhadap Timbunan Yang Tidak Memenuhi Ketentuan atau Tidak Stabil.

    a) Timbunan akhir yang tidak memenuhi penampang melintang yang disyaratkan atau

    disetujui atau toleransi permukaan yang disyaratkan dalam Butir 3.2.2.3) harus

    diperbaiki dengan menggemburkan permukaannya dan membuang atau menambah

    bahan sebagaimana yang diperlukan dan dilanjutkan dengan pembentukan kembali

    dan pemadatan kembali.

    b) Lapisan hamparan timbunan yang terlalu kering untuk pemadatan, dalam hal batas-

    batas kadar airnya yang disyaratkan dalam Butir 3.2.2.4) atau seperti yangdiperintahkan Direksi Pekerjaan, harus diperbaiki dengan menggaru bahan tersebut,

    dilanjutkan dengan penyemprotan air secukupnya dan dicampur seluruhnya dengan

    menggunakan “motor grader” atau peralatan lain yang disetujui.

    c) Lapisan hamparan timbunan yang terlalu basah untuk pemadatan, seperti dinyatakan

    dalam batas-batas kadar air yang disyaratkan dalam Butir 3.2.2.4) atau seperti yang

    diperintahkan Direksi Pekerjaan, harus diperbaiki dengan menggaru bahan tersebut

    dengan penggunaan motor grader atau alat lainnya secara berulang-ulang dengan

    selang waktu istirahat selama penanganan, dalam cuaca cerah. Alternatif lain,

    bilamana pengeringan yang memadai tidak dapat dicapai dengan menggaru dan

    membiarkan bahan gembur tersebut, Direksi Pekerjaan dapat memerintahkan agar

    bahan tersebut dikeluarkan dari pekerjaan dan diganti dengan bahan kering yang lebih

    cocok.

    d) Timbunan yang telah padat dan memenuhi ketentuan yang disyaratkan dalam

    Spesifikasi ini, menjadi jenuh akibat hujan atau banjir atau karena hal lain, biasanya

    tidak memerlukan pekerjaan perbaikan asalkan sifat-sifat bahan dan kerataan

    permukaan masih memenuhi ketentuan dalam Spesifikasi ini.

    e) Perbaikan timbunan yang tidak memenuhi kepadatan atau ketentuan sifat-sifat bahan

    dari Spesifikasi ini haruslah seperti yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan dan

    dapat meliputi pemadatan tambahan, penggemburan yang diikuti dengan penyesuaian

    kadar air dan pemadatan kembali, atau pembuangan dan penggantian bahan.

    f) Penyedia Jasa harus melakukan perbaikan timbunan yang rusak akibat gerusan banjir

    atau menjadi lembek setelah pekerjaan tersebut selesai dikerjakan dan diterima oleh

    Direksi Pekerjaan.

    8) Pengembalian Bentuk Pekerjaan Setelah Pengujian

    Semua lubang pada pekerjaan akhir yang timbul akibat pengujian kepadatan atau lainnya

    harus secepatnya ditutup kembali oleh Penyedia Jasa dan dipadatkan sampai mencapai

    kepadatan dan toleransi permukaan yang disyaratkan oleh Spesifikasi ini.

    9) Cuaca Yang Dijinkan Untuk Bekerja

    Timbunan tanah tidak boleh ditempatkan, dihampar atau dipadatkan sewaktu hujan, dan

    pemadatan tidak boleh dilaksanakan setelah hujan atau bilamana kadar air bahan beradadi luar rentang yang disyaratkan.

  • 8/18/2019 Spektek Wain 2016

    30/114

    Spesifikasi Teknis Bidang Sumber Daya AirPekerjaan Pembangunan Bendungan Wain 2016

    BAHAN

    Persyaratan bahan harus memenuhi ketentuan berikut, kecuali apabila ditentukan lain

    oleh Direksi:

    1. Timbunan Acak 

    Timbunan Acak terdiri atas bahan yang sesuai dengan persyaratan untuk Timbunan

    Tanah Umum yang ditentukan dengan modifikasi ukuran butir maksimum 10 cm

    kecuali diperintahkan lain oleh Direksi.

    2. Timbunan Kedap

    Timbunan Kedap terdiri atas bahan yang sama dengan bahan inti bendungan seperti

    ditentukan dalam spesifikasi ini.

    Timbunan Lulus

    Timbunan lulus harus diseleksi dari bahan berderai (granular) yang bisa didapat dari

    kerikil sungai yang bersih atau hancuran dari lombong, dicuci dan diyak bila perlu,

    sampai bergradasi baik dengan batas ukuran butir berikut:

    - Ukuran butir maksimum 15 m- Bagian yang lolos dari Saringan No. 4 (4,76 mm) tidak kurang dari 15% dan tidak 

    lebih dari 75%

    - Bagian yang lolos dari Saringan No. 200 (0,074) tidak lebih dari 5%

    1) Sumber Bahan

    Bahan timbunan harus dipilih dari sumber bahan yang disetujui sesuai dengan “Bahandan Penyimpanan” dari Spesifikasi ini.

    2) Timbunan Biasa

    Timbunan yang diklasifikasikan sebagai timbunan biasa harus terdiri dari bahan

    galian tanah yang disetujui oleh Direksi Pekerjaan sebagai bahan yang memenuhisyarat untuk digunakan dalam pekerjaan permanen seperti yang diuraikan dalam

    Spesifikasi ini.

    Bahan yang dipilih sebaiknya tidak termasuk tanah yang berplastisitas tinggi, yang

    diklasifikasikan sebagai A-7-6 menurut AASHTO M145 atau sebagai CH menurut

    “United atau Casagrande Soil Classification System”. Bila penggunaan tanah yangberplastisitas tinggi tidak dapat dihindarkan, bahan tersebut harus digunakan pada

    bagian dasar dari timbunan atau pada penimbunan kembali yang tidak memerlukan

    daya dukung atau kekuatan geser yang tinggi. Tanah plastis seperti itu sama sekali

    tidak boleh digunakan pada 30cm lapisan langsung di bawah bagian dasar

    perkerasan atau bahu jalan atau tanah dasar bahu jala. Sebagai tambahan, timbunan

    untuk lapisan ini bila diuji dengan SNI 03-1744-1898, harus memiliki CBR tidak 

    kurang dari 6% setelah perendaman 4 hari bila dipadatkan 100% kepadatan kering

    maksimum (MDD) seperti yang ditentukan oleh SNI 03-1742-1989.

    Tanah sangat expansive yang memiliki nilai aktif lebih besar dari 1,25, atau derajat

    pengembangan yang diklasifikasikan oleh AASHTO T258 sebagai “very high” atau“extra high”, tidak boleh digunakan sebagai bahan timbunan. Nilai aktif adalahperbandingan antara Indeks Plastis / PI-(SNI 03-1966-1989) dan presentase kadar

    lempung (SNI 03-3422-1994).

    3) Timbunan Pilihan

    Timbunan hanya boleh diklasifikasikan sebagai “Timbunan Pilihan” bila digunakanpada lokasi dan untuk maksud dimana timbunan pilihan telah ditentukan atau

    disetujui secara tertulis oleh Direksi Pekerjaan. Seluruh timbunan lain yangdigunakan harus dipandang sebagai timbunan biasa (atau drainase porous bila

  • 8/18/2019 Spektek Wain 2016

    31/114

    Spesifikasi Teknis Bidang Sumber Daya AirPekerjaan Pembangunan Bendungan Wain 2016

    ditentukan atau disetujui sebagai hal tersebut sesuai dengan Seksi 2.4 dari Spesifikasi

    ini).

    Timbunan yang diklasifikasikan sebagai timbunan pilihan harus terdiri dari bahan

    tanah, tanah berbatu atau batu berpasir yang memenuhi semua ketentuan untuk 

    timbunan biasa dan sebagai tambahan harus memiliki sifat-sifat tertentu yang

    tergantung dari maksud penggunaannya, seperti diperintahkan atau disetujui olehDireksi Pekerjaan. Dalam segala hal, seluruh timbunan pilihan harus, bila diuji

    sesuai dengan SNI 03-1744-1989, memiliki CBR paling sedikit 10% setelah 4 hari

    perendaman bila dipadatkan sampai 100% kepadatan kering maksimum sesuai

    dengan SNI 03-1742-1989, atau 95% kepadatan kering maksimum sesuai SNI 03-

    1743-1989. Timbunan pilihan untuk lapis 20 cm di bawah dasar perkerasan

    (subgrade) ukuran butir maksimum tidak boleh lebih dari 7,5 cm

    Bahan timbunan pilihan yang akan digunakan bilamana pemadatan dalam keadaan

     jenuh atau banjir yang tidak dapat dihindari, haruslah pasir atau kerikil atau bahan

    berbutir bersih lainnya dengan Indeks Plastisitas maksimum 6%.

    Bahan timbunan pilihan yang akan digunakan pada timbunan lereng atau pekerjaan

    stabilisasi timbunan atau pada situasi lainnya yang memerlukan kuat geser yang

    cukup, bilamana dilaksanakan dengan pemadatan kering normal, maka timbunan

    pilihan dapat berupa timbunan batu atau kerikil lempungan bergradasi baik atau

    lempung pasiran atau lempung berplastisitas rendah. Jenis bahan yang dipilih, dan

    disetujui oleh Direksi Teknik akan tergantung pada kecuraman dari lereng yang akan

    dibangun atau ditimbun, atau pada tekanan yang akan dipikul.

    4) Timbunan Pilihan di atas Tanah Rawa Biasa

    Bahan timbunan pilihan di atas tanah rawaharuslah pasir atau kerikil atau bahan

    berbutir bersih lainnya dengan Indeks Plastisitas maksimum 6%.

    5) Timbunan Batu Pilihan

    Batu harus keras dan awet dan disediakan dalam rentang ukuran yang memenuhi

    ketentuan di bawah ini.

    Jika tidak disebutkan lain dalam gambar atau dalam Spesifikasi atau dalam Spesifikasi

    Khusus, maka semua batu harus mempunyai volume lebih besar dari 120 sentimeter

    kubik. Untuk timbunan batu dengan manual, 75% batu terhadap volume total tidak boleh

    lebih kecil dari ukuran batu untuk tiap rip-rap sebagaimana yang diisyaratkan agar dapat

    mengunci batu besar tersebut sampai rapat dan yang terpenting dapat mengisi rongga-

    rongga antar batuan besar yang dipasang sebagai timbunan. Bagian muka batu yang

    terekspos harus seragam, tanpa adanya tonjolan lebih dari 30 cm untuk timbunan batu

    dengan derek dan 15 cm untuk timbunan batu dengan manual, di luar garis yangditujukan dalam gambar atau sebagaimana diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.

    PERALATAN

    1) Timbunan Tanah

    Timbunan tanah menggunakan alat mekanis yaitu Excavator, Bulldozer, Dump

    Truck, Vibro Roller atau sejenisnya dan Water Tank.

    2) Timbunan Counterweight

    Timbunan Counterweight menggunakan alat mekanis yaitu Dump Truck, Bulldozer

    atau jenis alat lainnya.

  • 8/18/2019 Spektek Wain 2016

    32/114

    Spesifikasi Teknis Bidang Sumber Daya AirPekerjaan Pembangunan Bendungan Wain 2016

    3) Timbunan Core (Tanah Lempung)

    Timbunan Core (Tanah Lempung) menggunakan alat mekanis yaitu Excavator,

    Bulldozer, Dump Truck, Vibro Roller atau sejenisnya atau water tank.

    4) Timbunan Filter Drain (Pasir)

    Timbunan Filter Drain (Pasir) menggunakan alat mekanis yaitu Excevator, Dump

    Truck, Bulldozer atau jenis alat lainnya.

    5) Timbunan Quary (Tanah)

    Timbunan Quary (Tanah) menggunakan alat mekanis yaitu Excavator, Bulldozer,

    Dump Truck, Vibro Roller atau sejenisnya atau water tank.

    PENGHAMPARAN DAN PEMADATAN TIMBUNAN

    1. Penyiapan Tempat Kerja

    Sebelum penghamparan timbunan pada setiap tempat, semua bahan yang tidak 

    diperlukan harus dibuang sebagaimana diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan sesuaidengan Butir 3.1.2.4) dan 3.1.3.1) dari Spesifikasi ini.

    Penyedia Jasa harus memasang patok batas dasar timbunan 3 hari sebelum

    pekerjaan dimulai.

    Dasar pondasi timbunan harus dipadatkan (termasuk penggemburan dan pengeringan

    atau pembasahan bila diperlukan) setebal 20 cm dan harus memenuhi kepadatan

    sebagai disyaratkan.

    Bilamana timbunan akan ditempatkan pada lereng bukit atau ditempatkan di atas

    timbunan lama atau yang baru dikerjakan, maka lereng lama harus dipotong

    bertangga dengan lebar yang cukup sehingga memungkinkan peralatan berat dapat

    beroperasi. Sebelum timbunan dihampar dasar timbunan harus digaru dan dipadatkan

    sehingga mencapai kepadatan 95 % kepadatan kering maksimum sesuai SNI 03-1742-1989.

    2. Penghamparan Timbunan

    Timbunan harus ditempatkan ke permukaan yang telah disiapkan dan disebar dalam

    lapisan yang merata yang setelah dipadatkan akan memenuhi toleransi tebal lapisan

    yang disyaratkan dalam Butir 3.2.2.3).

    Bilamana timbunan terakhir yang akan dihampar lebih 20 cm dan kurang dari 40 cm

    maka dibagi 2 sama tebalnya.

    Tanah timbunan diangkut langsung dari lokasi sumber bahan ke permukaan yang

    telah disiapkan pada saat cuaca cerah. Penumpukan tanah di lokasi sumber ataupun

    di lokasi timbunan untuk persediaan tidak diperkenankan, terutama selama musim

    hujan kecuali dengan perlindungan sehingga air hujan tidak membasahi tumpukantanah.

    Penimbunan dalam suatu lokasi (lot) dan pada satu lapis hanya boleh digunakan

    bahan tanah yang berasal dari satusumber bahan dan yang seragam.

    Timbunan di atas selimut pasir atau bahan drainase porous, harus diperhatikan agar

    kedua bahan tersebut tidak tercampur

    Penimbunan kembali di atas pipa dan di belakang struktur harus dilaksanakan

    dengan sistematis dan secepat mungkin segera setelah pemasangan pipa atau

    struktur. Akan tetapi, sebelum penimbunan kembali, diperlukan waktu perawatan

    tidak kurang dari 8 jam setelah pemberian adukan pada sambungan pipa atau

    pengecoran struktur beton, pemasangan pasangan batu gravity atau pasangan batu

    dengan mortar. Sebelum penimbunan kembali di sekitar struktur penahan tanah dari

  • 8/18/2019 Spektek Wain 2016

    33/114

    Spesifikasi Teknis Bidang Sumber Daya AirPekerjaan Pembangunan Bendungan Wain 2016

    beton, pasangan batu atau pasangan batu dengan mortar struktur harus sudah

    berumur tidak kurang dari 14 hari.

    Bilamana timbunan badan jalan akan diperlebar, lereng timbunan lama harus

    disiapkan dengan membuang seluruh tumbuh-tumbuhan yang terdapat pada

    permukaan lereng dan dibuat bertangga sehingga timbunan baru akan terkunci pada

    timbunan lama sedemikian sampai diterima oleh Direksi Teknis. Selanjutnyapelebaran timbunan harus dihampar horizontal lapis demi lapis sampai dengan

    elevasi tanah dasar jalan lama, yang kemudian harus ditutup secepat mungkin

    dengan lapis pondasi bawah dan atas sampai elevasi permukaan jalan lama sehingga

    bagian yang diperlebar dapat dimanfaatkan oleh lalu lintas secepat mungkin, dengan

    demikian pembangunan dapat dilanjutkan ke sisi jalan lainnya bilamana diperlukan.

    3. Pemadatan Timbunan

    Segera setelah penempatan dan penghamparan timbunan, setiap lapis harus

    dipadatkan dengan peralatan pemadat yang memadai dan disetujui Direksi Pekerjaan

    sampai mencapai kepadatan yang disyaratkan.

    Pemadatan timbunan tanah harus dilaksanakan hanya bilamana kadar air bahan

    berada dalam rentang 3% di bawah kadar air optimum sampai 1% di atas kadar airoptimum. Kadar air optimum harus didefinisikan sebagai kadar air pada kepadatan

    kering maksimum yang diperoleh bilamana tanah dipadatkan sesuai dengan SNI 03-

    1742-1989.

    Seluruh timbunan batu harus ditutup dengan satu lapisan atau lebih setebal 20 cm

    dari bahan bergradasi menerus dan tidak mengandung batu yang lebih besar dari 7,5

    cm serta mampu mengisi rongga-rongga batu pada bagian atas timbunan batu

    tersebut. Lapis penutup ini harus dilaksanakan sampai mencapai kepadatan sesuai

    persyaratan yang disyaratkan.

    Setiap lapisan timbunan yang dihampar harus dipadatkan seperti yang disyaratkan,

    diuji kepadatannya dan harus diterima oleh Direksi Teknis sebelum lapisan

    berikutnya dihampar. Timbunan harus dipadatkan mulai dari tepi terendah dan bergerak menuju ke arah

    elevasi tertinggi sumbu jalan sehingga setiap titik akan menerima jumlah energi

    pemadatan yang sama.

    Bilamana bahan timbunan dihampar pada kedua sisi pipa atau drainase beton atau

    struktur, maka pelaksanaan harus dilakukan sedemikian rupa agar timbunan pada

    kedua sisi selalu mempunyai elevasi yang hampir sama.

    Penimbunan pada satu sisi abutmen, tembok sayap, tembok penahan atau tembok 

    kepala gorong-gorong, pemadatannya tidak boleh menggunakan peralatan dengan

    berat yang berlebihan karena dapat menyebabkan bergesernya struktur.

    Terkecuali disetujui oleh Direksi Teknis, timbunan pada ujung jembatan tidak boleh

    ditempatkan lebih tinggi dari dasar dinding belakang abutmen sampai strukturbangunan atas telah terpasang.

    Timbunan pada lokasi yang tidak dapat dicapai dengan peralatan pemadat mesin

    gilas, harus dihampar dalam lapisan horizontal dengan tebal gembur tidak lebih dari

    10 cm dan dipadatkan dengan penumbuk loncat mekanis dengan berat kurang lebih

    70 kg atau timbris (tamper) manual dengan berat minimum 10 kg. Pemadatan di

    bawah maupun di tepi pipa harus mendapat perhatian khusus untuk mencegah

    timbulnya rongga-rongga dan untuk menjamin bahwa pipa terdukung sepenuhnya.

    Timbunan Pilihan di atas Tanah Rawa mulai dipadatkan pada batas 20 cm di atas

    permukaan air, dimana timbunan terendam dengan peralatan yang disetujui oleh

    Direksi Pekerjaan.

  • 8/18/2019 Spektek Wain 2016

    34/114

    Spesifikasi Teknis Bidang Sumber Daya AirPekerjaan Pembangunan Bendungan Wain 2016

    Gradasi Tanah Timbunan harus bergradasi baik (well graded) dalam batas-batas berikut ini:

    - Ukuran maksimum tidak lebih dari 20 cm, kecuali kalau ditentukan lain;

    - Bahan harus mengandung bagian yang lolos saringan No.4 (47,6 mm) tidak kurang dari

    50% sampai 100%

    - Bahan harus mengandung bagian yang lolos saringan no.200 (0,074) tidak kurang dari

    10% dan tidak lebih dari 75%

    - Bahan harus mengandung butiran berukuran lempung (0,002mm) tidak lebih dari 50%

    Indeks Plastisitas (PI) bahan yang ditentukan dengan ASTM Standards D 423 dan D 424,

    tidak kurang dari 10 dan tidak lebih dari 30.

    Semua depresi besar, ketidak-teraturan, dan rongga di fondasi dan bekas-bekas sumuran uji

    atau galian lain yang lebih dalam dari galian yang ditunjukkan gambar, harus ditimbun

    kembali sesuai perintah Direksi dengan bahan yang sama dengan timbunan diatasnya, dan

    dipadatkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku untuk timbunan yang bersangkutan.

    Kontrol Kandungan Air dan Kepadatan

    Kandungan air bahan timbunan sebelum dan selama pemadatan harus seragam untuk setiaplapisan. Kecuali bila ditentukan lain oleh Direksi kandungan air bahan timbunan menurut

    ASTM Standard D 2216 harus dalam kisaran minus 2 % (-2%) dan plus (2%) dari kandungan

    air optimum (OMC) yang diperoleh dari Uji Pemadatan Standar (Standar Compaction Test)

    menurut ASTM Standard D 698.

    Penyiapan kandungan air bahan timbunan untuk mencapai kandungan air yang ditentukan,

    harus dilakukan sebelum pengangkutan ke tempat penimbunan yaitu di tempat pengambilan

    bahan timbunan, di tempat pengumpulan atau di tempat lain. Metode untuk mencapai

    kandungan air yang ditentukan, menjadi tanggung jawab kontraktor Kontraktor dan harus

    mendapat persetujuan Direksi. Penambahan air mungkin perlu dilakukan di tempat

    penimbunan. Tetapi hal ini hanya boleh dilakukan atas persetujuan Direksi, dan

    pelaksanaanya harus menggunakan alat atau dengan cara yang disetujui Direksi.

    Kecuali ada ketentuan lain atau diperintahkan lain oleh Direksi, Kepadatan Kering (dry

    density) bahan timbunan setelah pemadatan tidak kurang dari 95% dari Kepadatan Kering

    Maksimum (Maximum Dry Density) kalau diukur dengan prosedur ASTM Standard.

    Kandungan air dan kepadatan bahan yang terpasang. Kandungan Air Maksimum dan

    Kepadatan Optimum akan diperiksa oleh Direksi secara berkala dengan uji control lapangan

    dan laboratorium terhadap contoh yang diambil secara acak. Apabila kandungan air atau

    kepadatan timbunan terpasang ternyata tidak masuk dalam kisaran yang ditentukan, Direksi

    akan memerintahkan Kontraktor membongkar bahan tersebut, atau mengolahnya kembali

    sedemikian rupa sehingga kandungan air dan kepadatannya atau mengolahnya kembali

    sedemikian rupa sehingga kndungan air dan kepadatannya mencapai batas-batas yangditentukan yang dibuktikan dengan serangkaian pengujian.

    Direksi berhak merubah batas-batas air dan kepadatan timbunan setiap waktu selama

    pelaksanaan, dan perubahan semacam itu tidak merubah harga satuan untuk pembayaran.

    Bahan timbunan harus ditentukan di urugan atau di timbunan berupa lapisan menerus yang

    horizontal, dengan ketebalan sedemikian rupa sehingga bisa dicapai kepadatan yang

    direncanakan sesuai dengan cara pemadatan yang dituangkan dalam Sub-Bab 20.2.6; di

    samping itu tebal lapisan sebelum dipadatkan tidak boleh lebih dari 30 cm, kecuali bila

    ditentukan atau disetujui lain oleh Direksi. Semua permukaan lapisan harus miring 1:3 untuk 

    keperluan drainase. Direksi berhak meubah ketebalan timbunan berdasar informasi dari hasil

    pengujian; perubahan yang ditimbulkannya tidak merubah harga